PENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632 Erick Yusana Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788 Abstraksi : Pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini merupakan rancangan sistem yang dapat mengontrol banyaknya air yang masuk ke dalam tangki penampungan air dan dapat memantau banyaknya air pada tangki penampungan air. Perancangan pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini terdiri dari beberapa blok rangkaian. Diantaranya yaitu blok power supplay 9V, blok matriks keypad 4x3, blok mikrokontroler dengan menggunakan AT89S51, blok LCD M1632 buatan Hitachi, blok indikator yang terdiri dari beberapa LED yang disusun secara vertikal dan 2 buah output mengunakan relay yang dihubungkan pada buzer dan pompa air. Tanggal Pembuatan : Desember 2009 1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi pada zaman ini sangat meningkat pesat. Terutama pada teknologi yang menggunakan pengontrol otomatis. Hal ini membuat manusia mudah menggunakannya dan mengoperasikannya. Sehingga membuat kehidupan menjadi lebih mudah. Dalam sistem teknologi digital, semua hal diatur oleh device mikrokontroler yang mengendalikan suatu sistem. Hal tersebut dapat ditemukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, antara lain di industri, kampus, masyarakat dan di perkantoran. Pada tempat - tempat penampungan air pemilik tangki penampungan air tidak dapat menentukan banyaknya air yang masuk ke tangki penampungan air dan untuk mengetahui ketinggian permukaan air seringkali masih memakai cara - cara manual, misalnya dengan melihat dan melakukan pengukuran langsung pada tangki penampungan air tersebut. Oleh karena itu seiring dengan kemajuan teknologi, dari kekurangan - kekurangan di atas penulis berinisiatif untuk membuat suatu alat yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya air yang masuk ke tangki penampungan air dan dapat memantau banyaknya air pada tangki penampungan air. Alat ini memiliki keypad 4x3 matrik yang berfungsi untuk penekanan tombol pada seting waktu atau timer yang akan dikontrol oleh mikrokontroler AT89S51 kemudian ditampilkan karakter dan angka ke dalam LCD M1632, pompa air yang berfungsi untuk memompa air dan indikator yang berfungsi untuk mengetahui level air pada tangki penampungan air. Sehingga penulis memberikan judul penulisan tugas akhir ini adalah “ Pengisian Tangki Penampungan Air Dengan Mikrokontroler AT89S51 Menggunakan Timer Digital Dan LCD M1632 ”. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem kontrol loop terbuka bekerja sesuai dengan kondisi yang ditentukan sebelumnya. Sistem kontrol loop terbuka tidak dapat melakukan koreksi terhadap dirinya, karena tidak mempunyai feedback dari output. Contoh dari sistem kontrol loop terbuka dapat dilihat pada gambar 2.16. Gambar 2.16 Diagram blok sistem kontrol loop terbuka 2.2 Matriks Keypad 4x3 Sebuah keypad pada dasarnya adalah saklar - saklar push button yang disusun secara matriks. Saklar - saklar push button yang menyusun keypad yang digunakan kali ini mempunyai 3 kaki dan 2 kondisi. Ketika saklar saklar push button itu hendak disusun menjadi matriks keypad, maka satu kaki akan menjadi indeks kolom, satu kaki menjadi indeks baris dan satu kaki menjadi common. Satu misal akan dibuat matriks keypad 4x3 ( 4 baris dan 3 kolom ), maka konfigurasinya adalah sebagaimana terlihat pada gambar 2.7. 2.4 Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash Programmable and Erasable Read Only Memory ( PEROM ). Mikrokontroler berteknologi memori non-volatile berkerapatan tinggi dari atmel ini kompatibel dengan mikrokontroler MCS-51 ( seperti mikrokontroler 8031 yang terkenal dan banyak digunakan beberapa waktu lalu ) yang telah menjadi standar industri, baik dalam jumlah pin IC maupun set instruksinya. AT89S51 mempunyai 40 pin yang sesuai dengan mikrokontroler 8031 dan memiliki susunan pin seperti gambar 2.12. Gambar 2.7 Matriks keypad 4x3 [1] 2.3 LCD M1632 Hitachi M1632 LCD Module dapat diakses secara 4 bit maupun 8 bit interface, namun rutin - rutin built in program yang ada pada Low Cost Mikro System sudah dirancang untuk mengakses LCD Module ini secara 4 bit interface. Dengan adanya sistem 4 bit interface maka selain mereduksi jumlah port yang digunakan juga mempermudah sistem wiring pada PCB. Pada dasarnya akses dari mikrokontroller ke Modul LCD ini terdiri dari 4 jenis sebagai berikut: a. Pengiriman Instruksi Register b. Pembacaan Address Counter dan Busy Flag c. Pengiriman Data Register d. Pembacaan Data Register Gambar 2.12 Penampang AT89S5X [5] 2.5 Transistor Transistor merupakan device semikonduktor yang memiliki tiga daerah operasi, yaitu daerah aktif, daerah saturasi dan daerah cut off. Pada daerah operasi aktif, transistor berfugsi sebagai penguat ( amplifier ), sedangkan daerah operasi saturasi dan cut off, transistor berfungsi sebagai saklar elektronik. Tiga daerah operasi pada transistor yaitu : Gambar 2.10 Interfacing hitachi M1632 LCD module ke latih 51 [7] Tabel 2.1 Daerah operasi transistor [4] No 1 2 3 Kondisi Cut Off (OFF) Saturasi (ON) Dioda B/E Bias Reverse Bias Forward Bias Forward Aktif Dioda B/C Bias Reverse Bias Forward Bias Reverse 2.7 Relay Relay adalah suatu saklar ( switch ) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Susunan kontak pada relay adalah : a. Normally Open : relay akan menutup bila dialiri arus listrik. b. Normally Close : relay akan membuka bila dialiri arus listrik. 2.6 Dioda c. Change over Ketika suatu sambungan dibentuk dari bahan semikonduktor tipe-N dan tipe-P, perangkat yang dihasilkan itu disebut dioda. Komponen ini memberikan resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi terhadap aliran arus, pada arah yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda untuk digunakan dalam aplikasi - aplikasi yang menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang mengalir didalamnya. : relay akan memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. B A Gambar 2.13 Simbol relay [4] 2.8 P _ _ _ + + + N L a p is a n s e r a p a n d im a n a tid a k te rd a p a t p e m b a w a m u a ta n b e b a s Gambar 2.3 Dioda sambungan P-N [4] 2.6.1 LED ( Light Emiting Diode ) Energi dibutuhkan untuk membentuk pasangan hole-elektron, energi akan dilepaskan pada waktu elektron bergabung dengan hole, energi yang dilepaskan, waktu elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, muncul dalam bentuk radiasi. Dioda yang demikian disebut Light Emiting Diode ( LED ), walaupun radiasi terutama berada di daerah infra merah. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenik dan fosfor. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Motor Induksi Satu-Fase Jika tegangan satu-fase dikenakan pada lilitan stator motor induksi satu fase arus bolakbalik akan mengalir dalam lilitan tersebut. Arus stator ini membangkitkan medan yang serupa dengan yang ditunjukkan dalam gambar 2.14. Selama setengah siklus dimana arus stator sedang mengalir seperti arah yang ditunjukan kutub selatan terbentuk pada permukaan stator di A dan kutub utara di C. Selama setengah siklus berikutnya, kutub stator dibalik. Walaupun kuat medan Gambar 2.14 Medan stator berdenyut sepanjang garis AC. Tidak ada kopel yang dihasilkan Gambar 2.5 Simbol LED [4] 3. PEMBUATAN ALAT DAN HASIL PENGAMATAN 3.1 Pembuatan Alat Pembuatan alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini terdiri dari beberapa buah blok rangkaian yang memiliki fungsi dan cara kerjanya masing - masing. Gambar 3.3 Power Supplay 3.1.2 Regulator Tegangan 5 V Untuk blok regulator tegangan 5 V ini digunakan IC dengan tipe LM 7805. IC ini mempunyai tegangan input 35 V, untuk Vo = 5 V sampai dengan 18 V. Gambar 3.4 LM 7805 3.1.3 Gambar 3.1 Blok diagram pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 3.1.1 Power Supplay Pada blok power supplay ini digunakan AC – DC converter dengan nama produk DS. Power supplay ini mempunyai karakeristik diantaranya sebagai berikut : a. Tegangan ( AC ) masukannya adalah 110 V sampai 220 V. b. Tegangan ( DC ) keluarannya adalah 3 V sampai 13,8 V. c. Frekuensi 60 Hz. d. Arus 5 A. Matriks Keypad 4x3 Untuk blok matriks keypad 4x3 digunakan keypad dengan jumlah tombol 12 buah. Adapun karakteristik dari keypad tersebut adalah sebagai berikut: a. Memilki tujuh keluaran pin yang akan masuk ke mikrokontroler. b. Ukuran fisiknya : Memiliki tombol angka 0 sampai angka 9, tombol ‘ * ’ dan tombol ‘ # ’. c. Ruang 4x3 adalah 4 baris dan 3 kolom. d. Untuk tombol angka 1 adalah F9h dengan posisi baris 1 dan kolom 1. e. Untuk tombol angka 2 adalah FCh dengan posisi baris 1 dan kolom 2. f. Untuk tombol angka 3 adalah FDh dengan posisi baris 1 dan kolom 3. g. Untuk tombol angka 4 adalah BBh dengan posisi baris 2 dan kolom 1. h. Untuk tombol angka 5 adalah BDh dengan posisi baris 2 dan kolom 2. i. j. k. l. m. n. o. Untuk tombol angka 6 adalah AFh dengan posisi baris 2 dan kolom 3. Untuk tombol angka 7 adalah DBh dengan posisi baris 3 dan kolom. Untuk tombol angka 8 adalah DEh dengan posisi baris 3 dan kolom 2. Untuk tombol angka 9 adalah CFh dengan posisi baris 3 dan kolom 3. Untuk tombol tanda ‘ * ’ adalah F3h dengan posisi baris 4 dan kolom 1. Untuk tombol angka 0 adalah F6h dengan posisi baris 4 dan kolom 2. Untuk tombol tanda ‘ # ’ adalah E7h dengan posisi baris 4 dan kolom 3. h. Arus yang di-suplay-nya adalah 1,2 mA. Gambar 3.5 LCD hitachi M1632 yang dihubungkan ke AT89S51 3.1.5 Gambar 3.4 Rangkaian matriks keypad 4x3 3.1.4 Display Untuk bagian blok display ini adalah mengunakan sebuah LCD Hitachi M1632 ukuran 16x2 yang artinya 16 baris dan 2 kolom. Adapun karakteristik dari LCD hitachi M1632 adalah : a. Suplay tegangan Vcc minimal 4,2 V dan maksimal 4,8 V. b. Suplay tegangan logik adalah 4,5 V untuk minimum sampai 5,5 V untuk maksimum. c. Ukuran suhu operasi minimal 0° C dan maksimal 50° C. d. Tegangan masukan kondisi high-nya adalah 2,2 V sampai 5 V. e. Tegangan masukan kondisi low-nya adalah 0,6 V. f. Tegangan keluaran kondisi high-nya adalah 2,4 V. g. Tegangan keluaran kondisi low-nya adalah 0,4 V. Mikrokontroler AT89S51 Untuk blok mikrokontroler AT89S51 mengunakan IC program buatan perusahan ATMEL yang memiliki jenis atau fitur yang sama dengan mikroprosesor 8051. Adapun karakteristik dari mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : a. Suplay tegangan Vcc minimal 4,8 V dan maksimal 5,2 V. b. RAM internal-nya 128 byte. c. Flash memorinya 4 Kbyte. d. Lima buah jalur interupsi ( dua buah interupsi eksternal dan tiga buah interupsi internal ). e. Empat buah programable port I/O yang masing - masing terdiri dari delapan buah jalur I/O. f. Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART. g. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika. h. Kecepatan dalam melaksanakan instriksi per siklus 1 mikro detik pada frekuensi 12 MHz. Gambar 3.6 Rangkaian mikrokontroler AT89S51 3.1.6 Driver Untuk blok driver ini digunakan relay dengan tipe HRS4(H). Relay ini mempunyai tegangan maksimal 12 V DC dan hambatan dalamnya sebesar 400 Ω ( +/- 10 % ). Gambar 3.8 HRS4(H) relay 3.1.7 Buzer dan Pompa Air Untuk blok buzer dan blok pompa air ini digunakan transistor dengan tipe BD139. Transistor ini mempunyai karakteristik diantaranya sebagai berikut : a. Tegangan kolektor-basis maksimalnya adalah 80 V. b. Tegangan kolektor-emitor maksimalnya adalah 80 V. c. Tegangan emitor-basis maksimalnya adalah 5 V. d. Arus kolektor maksimalnya adalah 3 A. e. Hfe atau ß nya adalah 40-160. Gambar 3.7 Rangkaian buzer dan pompa air 3.1.8 Indikator Level Air Blok indikator ini terdiri dari 10 LED berwarna putih yang disusun secara vertikal. Susunan LED tersebut menunjukan level air pada tangki penampungan air. Apabila level air pada tangki penampungan air dalam keadaan penuh, maka semua LED berwarna putih akan menyala dan apabila semakin surut, maka LED yang menyalapun semakin berkurang ke bawah. Sebaliknya bila level air pada tangki penampungan air semakin tinggi, maka LED yang menyala semakin bertambah ke atas. Gambar 3.8 Indikator level air 3.2 Pengendali Pengendali yang digunakan pada alat ini berupa sebuah development system, yaitu sebuah modul yang dapat digunakan untuk mendownload program ke IC mikrokontroler untuk langsung dirangkai dengan perangkat keras tanpa melepas IC tersebut. Gambar 3.9 Download program ke sebuah development system 3.3 Flowchart Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap dari alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini dapat dilihat dari gambar 3.10 diagram alur ( flowchart ). Gambar 3.10 Flowchart rangkaian pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 3.4 indikator yang terdapat pada unit display bersama dengan keadaan air ( tingkat 6. kedalaman air di dalam model tangki penampungan air ). 7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk mendapatkan ketinggian level air yang diinginkan pada tangki penampungan air. 8. Mematikan alat. Hasil Pengamatan Pada blok mikrokontroler AT89S51 memiliki rangkaian reset yakni pada pin 9. Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memori. Reset terjadi jika pin 9 atau reset bernilai high selama 2 machine cycle lalu kembali bernilai low. Vcc 4.1.2 A T Vcc 10µ F 9 RST 8 9 S 5 1 8K2 Gambar 3.11 Rangkaian reset 4. UJI COBA DAN ANALISA ALAT 4.1 Uji Coba Uji coba alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang dibuat. 4.1.1 Waktu Yang Diperlukan Pompa Saat Pengisian Tangki Penampungan Air Dan Pengamatan Indikator Level Air Proses pengambilan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air dan pengamatan indikator level air dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Menyalakan catu daya dengan menekan switch power supply ke arah ON. 2. Alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 siap digunakan. 3. Buzer berbunyi aktif untuk beberapa detik yang menandakan alat siap dipakai. 4. Setelah buzer tidak berbunyi lagi, kemudian mengeset waktu untuk uji coba sesuai yang diinginkan dengan menggunakan matriks keypad 4x3. 5. Mengamati waktu, pompa air, buzer dan perubahan pada masing - masing LED Durasi Buzer Dari Bunyi Sampai Mati Proses pengambilan data dengan melakukan 10 kali pengamatan durasi bunyi buzer sampai mati menggunakan stopwatch. 1. Menyalakan catu daya dengan menekan switch power supply ke arah ON. 2. Buzer berbunyi untuk beberapa detik yang menandakan alat siap dipakai. 3. Setelah buzer tidak berbunyi lagi, kemudian mengeset waktu selama 3 detik dengan menggunakan matriks keypad 4x3. 4. Saat buzer bunyi penghitungan waktu mulai dilakukan dengan stopwatch hingga buzer mati. 5. Untuk mengembalikan alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ke kondisi. 4.2 Hasil Uji Coba Setelah dilakukan uji coba maka didapat hasil dari uji coba tersebut. 4.2.1 Hasil Waktu Yang Diperlukan Pompa Saat Pengisian Tangki Penampungan Air Dan Pengamatan Indikator Level Air Adapun hasil pengambilan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air dan pengamatan indikator level air dapat dilihat pada tabel 4.1 untuk waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air dan tabel 4.2 untuk indikator level air. Tabel 4.1 Tabel data pengamatan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air Level Waktu Yang Level Waktu Yang No No Air Diperlukan Air Diperlukan L0 - L1 15 detik L3 - L5 35 detik 1 29 L0 - L2 32 detik L3 - L6 53 detik 2 30 L0 - L3 48 detik L3 - L7 1 menit 11 detik 3 31 L3 - L8 1 menit 29 detik L0 - L4 1 menit 05 detik 32 4 L0 - L5 1 menit 23 detik 33 L3 - L9 1 menit 47 detik 5 L0 - L6 1 menit 41 detik 34 L3 - L10 2 menit 05 detik 6 L0 - L7 1 menit 59 detik 35 L4 - L5 18 detik 7 L0 - L8 2 menit 17 detik 36 L4 - L6 36 detik 8 L0 - L9 2 menit 35 detik 37 L4 - L7 54 detik 9 L0 L10 2 menit 53 detik L4 L8 1 menit 12 detik 10 38 17 detik L4 - L9 1 menit 30 detik 11 L1 - L2 39 33 detik L4 - L10 1 menit 48 detik 12 L1 - L3 40 50 detik L5 - L6 18 detik 13 L1 - L4 41 L5 - L7 36 detik 14 L1 - L5 1 menit 08 detik 42 L5 - L8 54 detik 15 L1 - L6 1 menit 26 detik 43 L5 - L9 1 menit 12 detik 16 L1 - L7 1 menit 44 detik 44 L5 - L10 1 menit 30 detik 17 L1 - L8 2 menit 02 detik 45 L6 - L7 18 detik 18 L1 - L9 2 menit 20 detik 46 L6 - L8 36 detik 19 L1 - L10 2 menit 38 detik 47 16 detik L6 - L9 54 detik 20 L2 - L3 48 33 detik L6 - L10 1 menit 12 detik 21 L2 - L4 49 50 detik L7 - L8 18 detik 22 L2 - L5 50 L7 - L9 36 detik 23 L2 - L6 1 menit 08 detik 51 L7 - L10 54 detik 24 L2 - L7 1 menit 26 detik 52 L8 - L9 18 detik 25 L2 - L8 1 menit 44 detik 53 L8 - L10 36 detik 26 L2 - L9 2 menit 02 detik 54 L9 - L10 18 detik 27 L2 - L10 2 menit 20 detik 55 17 detik 28 L3 - L4 Level Air 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Tabel 4.2 Tabel data pengamatan indikator level air Display LED putih 1 2 3 4 5 6 7 8 ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON OFF ON ON ON ON ON ON OFF OFF ON ON ON ON ON OFF OFF OFF ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 9 ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 10 ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 4.2.2 Hasil Durasi Buzer Dari Bunyi Sampai Mati Adapun hasil pengamatan yang dilakukan dengan melakukan 10 kali pengamatan durasi bunyi buzer sampai mati menggunakan stopwatch dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.3 Hasil pengataman durasi buzer dari bunyi sampai mati Durasi buzer dari Percobaan bunyi sampai mati 1 4,424 detik 2 4,475 detik 3 4,463 detik 4 4,417detik 5 4,490 detik 6 4,471 detik 7 4,456 detik 8 4,441 detik 9 4,412 detik 10 4,411 detik 4.2.3 Hasil Perhitungan Kondisi Output Pada Buzer Dan Pompa Air Adapun hasil perhitungan kondisi output pada buzer dan pompa air yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.4 Perhitungan kondisi output pada buzer dan pompa air Tegangan P2.0 Dan P2.1 Arus Input IB (mA) Kondisi Transistor VCE Kondisi Relay Kondisi Buzer Dan Pompa Air 3,91 V (High) 0,214 0,1 V NO → NC ON 1,02 V (Low) 0,021 7,02 V NC → NO OFF 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa perancangan dan pembuatan alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini berfungsi dengan baik. Model tangki penampungan air dapat diisi air sesuai waktu penyetingan. 5.2 Saran Dalam penulisan ini, penulis menyarankan bagi yang telah membaca penulisan ini agar bisa mengembangkan alat ini. Alat ini juga dapat dikembangkan, misalnya pada mesin pengisian air isi ulang dan mesin pengisian bahan bakar. Karena inti sistem kerja alat ini sama dengan kedua contoh alat di atas. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] Paulus Andi Nalwan, “Teknik Pemrograman dan Antarmuka Mikrokontroler AT89C51”, Edisi pertama, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 2003. Atmel International, “AT89C51” datasheet, www.atmel.com, 2009. IC Datasheats, http://www.alldatasheats.com, April 2009. Mike Tooley, BA, “Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi”, Erlangga,2002. Agfianto Eko Putra, “ Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori Dan Aplikasi” , Edisi Kedua, Penerbit Gava Media, Jogyakarta 2004. Budiharto Widodo dan Sigit F, ”Elektronika Digital dan Mikroprosesor”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. Paulus Andi Nalwan, “Penggunaan Dan Antarmuka Modul LCD M1632”, Edisi pertama, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 2004. Malvino, ”Prinsip-Prinsip Elektronik”, Salemba Teknik, Jakarta, 2003.