BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian berdasarkan perencanaan alat yang telah dibuat. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang dibuat memenuhi spesifikasi yang telah direncanakan. Hasil pengujian akan dimanfaatkan untuk menyempurnakaan kinerja sistem dan sekaligus digunakan dalam pengembangan lebih lanjut. Adapun pengujian dilakukan pada fungsi - fungsi dari program yang telah dibuat. Metode pengujian dipilih berdasarkan fungsi operasional dan beberapa parameter yang ingin diketahui dari sistem yang telah dibuat. Data yang diperoleh dari metode pengujian yang dipilih tersebut dapat memberikan informasi yang cukup untuk keperluan penyempurnaan sistem. A. Pengujian Perangkat Keras Perangkat keras merupakan komponen nyata dari sistem yang dirancangan. Berbeda dengan perangkat lunak, kesalahan dalam merancang perangkat keras akan berpengaruh besar pada kemampuan sistem/ hardware. Untuk itu diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam membangun perangkat keras. Dengan begitu sistem yang dihasilkan akan berfungsi dengan baik serta memenuhi aspek tepat guna. Komponen utama dari perangkat keras dalam sistem ini adalah mikrokontroler ATMega16, penampil LCD 16x2, sensor ultrasonik SRF04, rangkaian catu daya dan rangkaian modul relay. 1. Tata Cara Pengujian Pengujian dilakukan dalam beberapa tahap yang akan dijelaskan sebagai tata cara pengujian. Adapun tata cara pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan semua sistem yang telah dirancang terlebih dahulu. 2. Menghubungkan rangkaian catu daya dengan sistem minimum. 3. Mengukur jarak sistem dengan permukaan air yang akan dideteksinya. 74 75 4. Sebelum menjalankan sistem cek kembali apakah sistem sudah benar. 5. Setelah dilakukan pengecekan dengan benar catu daya dihidupkan. 6. Ketinggian level air akan terdeteksi jika berada dalam jangkauan area sensing dari sensor. 2. Pengujian Rangkaian Catu Daya Pengujian rangkaian catu daya ini bertujuan untuk mengecek apakah suplai tegangan yang diberikan ke beberapa rangkaian sesuai dengan kemampuan dari rangkaian yang diberi catu daya karena apabila melebihi akan berpotensi menimbulkan beberapa kerusakan sepeti komponen yang terbakar, sistem yang tidak berjalan dan lain sebagainya. Pada sistem ini rangkaian catu daya akan mensuplai 2 buah rangkaian utama secara garis besar diantaranya rangkaian modul relay dan simin mikrokontroler. Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pengukuran rangkaian catu daya NO 1 Titik Pengukuran Input Titik Pengukuran Output (Vdc) (Vac) Titik 12 V Titik 5 V 11,95 12,85 5,1 Dari hasil pengukuran diatas dapat dihitung prosentase kesalahan yang didapat diantaranya sebagai berikut : (5.1) Untuk IC 7805 memiliki nilai ouput ideal sebesar 5 volt sedangkan hasil pengukuran diatas menunjukkan output 7805 sebesar 5,1 volt, jadi dapat dihitung prosentase kesalahannya sebagai berikut : 76 Dari hasil pengukuran diatas dapat dilihat bahwa prosentase kesalahan pada alat masih sangat kecil sehingga masih baik untuk digunakan. 3. Pengujian Mikrokontroler ATMega16 Pengujian rangkaian minimum sistem ini bertujuan untuk memastikan agar pada masing-masing bagian port rangkaian minimum sistem ini telah teraliri tegangan yang nilainya sesuai dengan kebutuhan mikrokontroler, yaitu antara 2,7V sampai dengan tegangan maksimal 5,5V. Hasil pengukuran titik kerja mikrokontroler ditunjukkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil pengukuran rangkaian minimum sistem No Titik Pengukuran Hasil (Vdc) 1 VCC 5,1 2 GND 0 3 VCC LCD 5,1 4 VCC SRF04 5,1 4. Pengujian Penampil LCD 16x2 Pengujian LCD 16x2 dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan parameter berupa tampilan karakter pada LCD sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Pengujian dilakukan dengan memprogram karakter atau tulisan yang ingin ditampilkan pada LCD melalui sebuah mikrokontroler. Gambar 4.1 menunjukkan hasil pengujian tampilan karakter yang ditampilkan pada LCD melalui pemrograman pada mikrokontroler ATMega16. Gambar 4.1 Tampilan Karakter Pada LCD 16x2