28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan Desember 2012. B. Alat dan Bahan Alat - alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Catu Daya Alat untuk mengubah arus AC (alternating curent) menjadi arus DC (direct current). 2. Bor listrik dan Solder Listrik Bor digunakan untuk membuat lubang pada PCB maupun Cassing. Solder digunakan untuk melelehkan timah sehingga penempatan kaki komponen pada papan PCB menjadi kokoh dan mengurangi kerusakan fisik. 3. Komputer Komputer disini digunakan sebagai media penampil data. 4. Multimeter 29 Multimeter ini berfungsi untuk mengukur arus (A), tegangan AC dan DC mengukur resistansi (Ω) dan untuk mengecek komponen elektronika. 5. Sedotan Timah Alat yang digunakan untuk menyedot timah ketika terjadi kesalahan pada saat menyolder 6. Penggaris Alat untuk mengukur jarak. 7. Obeng Alat untuk mengencangkan mur. 8. Cutter Alat untuk memotong PCB. 9. Spidol permanen Alat untuk menggambar rangkaian di PCB. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Papan PCB : Menghubungkan arus diantara komponen-komponen agar arus mengalir. Pelarut : Larutan disini digunakan untuk melarutkan lapisan tembaga yang tidak digunakan sebagai jalur pada PCB. 2. Catu Daya Transformator, Dioda dan Kapasitor : Transformator diperlukan untuk menurunkan tegangan AC menjadi lebih kecil. Dioda digunakan untuk mengalirkan arus kesatu arah saja. 30 Sedangkan kapasitor digunakan sebagai filter dan menyimpan muatan listrik. IC Regulator 7805 : Untuk menghasilkan regulasi tegangan output. Transistor : Digunakan untuk penguat arus catu daya. 3. Sensor LDR : Sebagai transmiter. Laser Dioda : Sumber gelombang elektromagnetik koheren yang memancarkan gelombang pada frekuensi infra merah dan cahaya tampak. 4. Mikrokontroler IC Mikrokontroler AT8535 : Chip pengontrol dan pengolah sinyal serta mengirimkan data yang merupakan karakter yang akan dikirimkan ke komputer. 5. Kabel penghubung 6. Resistor 7. Kristal sebagai clok eksternal 8. Tabung untuk wadah sampel 9. minyak goreng sebagai sampel 31 C. Prosedur Penelitian 1. Perancangan Alat Alat pengukur indeks bias yang dibuat pada penelitian ini terdiri dari penampung cairan yang terbuat dari plastic dengan sumber cahaya merah di bagian bawahnya, LDR, transistor, mikrokontroler dan penampil PC. Diagram blok rancangan alat dapat dilihat pada Gambar 3.1. Laser Cairan Pembiasan LDR Mikrokont roler AT8535 PC Gambar 3.1 Diagram Blok Alat Pengukur Indeks Bias Kemudian, rancangan alat pengukur indeks bias dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini. c b a d Gambar 3.2. Rancangan Perangkat Keras Mekanik Keterangan : a. Laser Dioda b. Minyak Goreng c. LDR d. Rangkaian Pengkondisi Sinyal dan Rangkaian Mikrokontroler e. PC (komputer) 32 2. Cara Kerja Alat Berdasarkan gambar 3.2 cairan yang ditempatkan di dalam wadah dengan bahan plastik dilewati sumber cahaya. Akan terjadi pembelokkan cahaya karena perbedaan kerapatan medium. Sensor LDR akan bergerak horizontal dan akan berhenti ketika LDR mengenai cahaya yang telah melewati wadah yang berisi cairan. Jarak yang ditempuh oleh LDR direpresentasikan oleh besarnya resistansi yang dihasilkan oleh potensiometer multiturn. Keluaran yang dihsilkan adalah tegangan yang akan dibaca oleh mikrokontroler ATMega8535. Tegangan masukan tersebut akan dimasukkan dalam persamaan untuk mencari nilai indeks bias dan ditampilkan pada PC. Persamaan yang digunakan untuk mencari indeks bias suatu cairan seperti pada persamaan (3) (penjabaran persamaan terdapat di lampiran). (3) Pengukuran indeks bias minyak goreng menggunakan metode pembiasan. Berkas laser ditembakkan pada tabung yang berisi minyak goreng dengan sudut datang yang besarnya bervariasi . Sinar bias yang diterima oleh LDR menghasilkan tegangan maximal 5 volt. Selanjutnya tegangan ini masuk kedalam ADC agar bisa langsung dibaca oleh mikrokontroler. Mikrokontroler akan menterjemahkan tegangan yang dihasilkan kedalam fungsi indeks bias dengan menggunakan program bahasa C dan akan ditampilkan menggunakan PC. Secara umum cara kerja alat dari penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir berikut ini : 33 a. Diagram Alir Penelitian Pembuatan Alat Indeks Bias Mulai Membuat Diagram Blok Merancang dan Membuat Rangkaian Pengujian Rangkaian Tidak Berhasil/Tidak Ya Pembuatan Program Indeks Bias Tidak Berhasil/Tidak Ya Program Interface BerhasilTidak Selesai Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian Pembuatan Alat Indeks Bias 34 b. Diagram Alir Penelitian Pembuatan Secara Keseluruhan dan Pengambilan Data Mulai Pengujian Rangkaian Keseluruhan Berhasil/Tidak Tidak Ya Pengambilan Data Selesai Gambar 3.4 Diagram Alir Penelitian Pembuatan Secara Keseluruhan dan Pengambiln Data 3. Pembuatan Alat a. Analisis Perangkat Keras 1. Rangkaian Catu Daya Pada rangkaian ini menggunakan sebuah catu daya yang digunakan sebagai sumber tegangan semua rangkaian. Rangkaian catu daya ini menggunakan IC LM7812 yang berfungsi sebagai regulator atau penstabil tegangan dengan kapasitas arus maksimal 500mA. Keluaran dari catu daya ini sebesar 5V DC. Rangkaian catu daya dapat dilihat pada Gambar 3.5. 35 Gambar 3.5. Rangkaian catu daya dengan tegangan keluaran 5 volt 2. Rangkaian Sensor Sensor yang digunakan yaitu sensor LDR sebagai pendeteksi cahaya laser yang telah melewati cairan yang akan diukur indeks biasnya. Rangkaian elektrik dari sensor ini dapat dilihat pada Gambar 3.6. R1 R2 R3 0R56 0R56 0R1 Q1 2N1711 1.0 LDR1 LDR Gambar 3.6. Rangkaian sensor LDR 36 3. Rangkaian Minimum ATMega8535 Mikrokontroler ATMega8535 adalah perangkat yang digunakan sebagai pusat kontrol pada pembuatan alat ini. Supaya mikrokontroler dapat berjalan, diperlukan beberapa komponen sebagai rangkaian minimum seperti pada Gambar 3.7. U1 1 2 3 4 5 6 7 8 R1 10k C3 14 15 16 17 18 19 20 21 10uF/16 C2 12 13 9 33p X1 PD0/RXD PD1/TXD PD2/INT0 PD3/INT1 PD4/OC1B PD5/OC1A PD6/ICP1 PD7/OC2 XTAL1 XTAL2 RESET PA0/ADC0 PA1/ADC1 PA2/ADC2 PA3/ADC3 PA4/ADC4 PA5/ADC5 PA6/ADC6 PA7/ADC7 PC0/SCL PC1/SDA PC2 PC3 PC4 PC5 PC6/TOSC1 PC7/TOSC2 AREF AVCC 40 39 38 37 36 35 34 33 22 23 24 25 26 27 28 29 32 30 ATMEGA8535 C1 33p PB0/T0/XCK PB1/T1 PB2/AIN0/INT2 PB3/AIN1/OC0 PB4/SS PB5/MOSI PB6/MISO PB7/SCK 11.0592 MHz Gambar 3.7. Rangakaian Minimum Mikrokontroler Pada rangkaian sistem minimum ATmega 8535 frekuensi kristal yang digunakan sebesar 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor masing-masing sebesar 22 pF. Fungsi kapasitor di sini adalah untuk menstabilkan osilasi yang dihasilkan oleh kristal. Penempatan antara kapasitor dengan kristal diusahakan sedekat mungkin untuk menghindari terjadinya noise. Rangkaian yang tersusun atas kristal dan dua kapasitor tersebut disebut rangkaian osilator yang merupakan subsistem dari mikrokontroler yang berfungsi untuk membangkitkan clock pada mikrokontroler. 37 b. Analisis Perangkat Lunak Perangkat lunak berkaitan dengan kinerja perangkat keras. Perangkat lunak pada sistem mikrokontroler biasa juga disebut firmware. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Kompiler yang digunakan adalah CodeVision AVR 2.04.4a. Sedangkan program atau perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan hasil konversi dari pembacaan dari digital ke komputer adalah bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 4. Pengujian Fungsi Alat Ukur Pengujian diawali dengan memasukkan sampel kedalam wadah yang diletakkan di atas casing alat. Yang diharapkan dari pengujian ini adalah nilai indeks bias sampel. Hasil pengukuran berbagai sampel akan diperlihatkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.1. Tabel hasil penelitian pengambilan data alat. Sampel A B C Sebelum Pemanasan Pemanasan Pemanasan Pemanasan 10 menit 20 menit 30 menit