BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat ketrampila bahasa yang terdiri : (1) Ketrampilan menyimak; (2) ketrampilan berbicara; ( 3) Ketrampilan membaca; dan (4) ketrampilan menulis. Keempat ketrampilan tersebut berkaitan satu sama lain. Pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan sejak dini, yakni mulai tingkat Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar merupakan wadah yang tepat pemelajaran Bahasa Indonesia. Lebih lanjut pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut juga berguna sebagai landasan untuk jenjang lebih lanjut Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Tingkat Satua Pendidikan (KTSP) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi yang baik dan benar secara lisan dan tertulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia. Jelas sekali bahwa siswa diharapkan untuk menguasai Bahasa Indonesia dalam bentuk lisan maupun tulisan yang diwujudkan dalam ketrampilan menyimak/mendengarkan, berbicara, membaca, menulis. Salah satu bahan pengajaran bahasa yang tedapat dalam kurikulum adalah pengajaran sastra, yang saat ini masih dikelompokkan kedalam bahan mengajar bahasa dan sastra Indonesia. Strategi pengajaran sastra yang hendak digunakan seyogyanya didasarkan pada pendekatan yang paling tepat serta mendukung hakikat dan tujuan pengajaran sastra. Tujuan pengajaran sastra tidak lain agar siswa memperoleh pengalaman dan memperoleh pengetahuan bersastra. Usaha kearah kemampuan siswa merespon pembelajaran sastra, tentu diperlukan rangsangan – rangsangan yang diciptakan guru dalam proses belajar mengajar. Sastra merupakan pengalaman dan bukan informasi, dengan demikian siswa harus secara langsung dilibatkan didalamnya, bukan hanya memandang dari luar saja. Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran satra adalah menulis puisi. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa diharapkan mampu menulis apa yang dirasakan, atau apa yang dipikirkan dalam bahasa yang indah yang mengadung bahasa kiasan dan 1 berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dan imajinasi melalui kegiatan menulis puisi secara kreatif. Proses pengimajinasian atau pengembangan pengalaman lahir dan batin merupakan dari proses kreatif. Ketrampilan menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di sekolah dasar, sehingga mereka mempunyai kemampuan mengapresiasikan puisi dengan baik. Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan dan pemahanan puisi saja, melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap masalah kemanusiaan. Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode, dan strategi yang tepat, juga yang sangat menentukan adalah peranan guru dalam proses pembelajaran terhadap siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan teknik dalam pembelajaran sastra dalam hal menulis puisi. Secara umum, kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsono masih rendah. Hasil nilai kemampuan menulis terutama dalam materi menulis puisi masih dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat diketahui dari rata – rata nilai harian siswa. Dalam beberapa ulangan harian yang dilakukan menunjukan bahwa nilai rata – rata yang diperoleh siswa kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal. Berikut ini adalah data observasi pendahuluan mengenai hasil nliai kemampuan menulis puisi siswa : Tabel 1.1 Nilai rata – rata kemampuan menulis puisi No 1 2 3 4 5 6 Nilai Frekwensi 50 3 55 5 60 7 65 2 70 1 75 3 Jumlah 21 Nilai Rata-Rata Nilai Maks Nilai Min Prosentase 14,3 23,8 33,3 9,5 4,8 14,3 100 Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 61,0 75 50 2 Melihat kondisi tersebut, akhirnya ditemukan ide untuk memperbaiki pembelajaran tersebut dengan menerapkan teknik Permainan kartu kata dalam pembelajaran menulis puisi dikelas V SD Negeri 1 Karangsono, Dari uraian diatas maka dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Permainan Kartu Kata untuk Meningkatkan Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada siswa kelas V SD Negeri 1 Karangsono, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten grobogan Semester 1 Tahun 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Dalam pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan teknik dalam pembelajaran sastra dalam hal menulis puisi. Hal ini diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan dan wawancara dengan guru kelas V dan siswa kelas V SDN 1 Karangsono pada tanggal 12 September 2012 dalam pembelajaran menulis puisi. Dalam observasi yang dilakukan terdapat permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran menulis puisi di kelas V SD Negeri 1 Karangsono. Peneliti menemukan beberapa masalah yang timbul dari guru maupun siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi ini guru hanya membacakan salah satu puisi dalam buku paket dan menyuruh siswa untuk menyalin puisi tersebut kemudian membacanya didepan kelas, siswa tidak diberi kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata –katanya sendiri dan kemampuannya sendiri. Pembelajaran tersebut sangat kurang tepat, disini terkesan tidak adanya aktivitas dan kreatifitas siswa dalam menulis puisi. Ketika peneliti memberikan tugas pada siswa untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata – katanya sendiri, siswa terlihat kesulitan dalam menyusun kata – kata dengan bahasanya sendiri, hal itu disebabkan karena selama pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi puisi siswa kelas V tidak pernah diberi kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata – katanya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut Wellek dan Waren menyatakan : Dalam menulis puisi, anak harus diperhatikan bahasa yang sesuai dengan unsur – unsur yang ada didalam puisi (2004:13-15). 3 C. Cara Pemecahan Masalah Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk memperbaiki pembelajaran tersebut dengan menerapkan teknik Permainan Kartu Kata dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V, karena bermain kartu kata bagi anak-anak merupakan kegiatan yang menimbulkan kenikmatan yang akan menjadi rangsang bagi perilaku lainnya. Usia siswa SD merupakan usia yang paling kreatif dalam hidup manusia. Anak-anak merupakan makhluk yang unik sehingga dalam pembelajaran mereka tidak harus merasa terpenjara. Bermain merupakan pemicu kreativitas. Anak yang banyak bermain akan meningkat kreativitasnya (Charlotte Buhler, dalam Sugianto, 1997), bermain merupakan sarana untuk mengubah potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Maka dari itu penulis mengambil Teknik Permainan Kartu Kata dalam pembelajaran menulis puisi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V. D. Rumusan Masalah Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan pada tanggal 12 September 2012, penulis menemukan beberapa permasalahan mendasar yang menyebabkan rendahnya tingkat kemampuan menulis puisi di kelas V SDN 1 Karangsono. Permasalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. Permasalahan yangg pertama adalah hampir sebagian besar siswa kelas V SDN 1 Karangsono kesulitan untuk menulis puisi dengan bahasanya sendir, kata-katanya sendiri atau pun gagasannya sendiri, karena guru langsung memberikan contoh puisi dan menyuruh siswa untuk menuliskan contoh puisi tersebut tanpa memberikan kesempatan pada siswa untuk menulis puisi dengan kemampuannya sendiri atau dengan kata-katanya sendiri, bahasanya sendiri, atau pun dengan gagasannya sendiri. Padahal puisi akan lebih indah apabila ditulis dengan kata-kata sendiri, kemampuannya sendiri, atau pun dengan gagasannya sendiri. Permasalahan yang kedua, siswa kesulitan menentukan tema sebuah puisi. Permasalahan yang ketiga adalah siswa kelas V SDN 1 Karangsono mendapat kesulitan menggunakan kata-kata (kosakata) untuk dituangkan ke dalam sebuah puisi yang ingin mereka tulis. 4 Rumusan masalah penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : “Apakah pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik Permainan Kartu Kata dapat meningkatkan nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN 1 Karangsono ? “ Untuk mengatasi permasalahan yang dirumuskan tersebut, maka suatu teknik dituntut untuk dapat mengakibatkan siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran menulis puisi. Alternatif yang akan dikembangkan adalah dengan menggunakan teknik Permainan Kartu Kata. Menurut Soeparno (1998:60) pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Dengan teknik Permainan Kartu Kata siswa akan aktif dalam membuat kalimat hingga mampu mengembangkan menjadi sebuah puisi. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penulis yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai kemampuan menulis puisi dengan menerapkan Teknik Permainan kartu kata di Kelas V SDN 1 Karangsono Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah: 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dalam menerapkan teknik Bermain Kartu Kata dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi serta dapat mengatahui tingkat keberhasilan penerapan teknik ini. 2. Bagi Guru Dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran menulis puisi pada siswa di masa yang akan datang, dapat membantu guru untuk menentukan suatu teknik yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu menarik perhatian dan minat bakat siswa. 3. Bagi Siswa Dari hasil penelitian ini siswa diharapkan memiliki kemampuan menulis puisi dengan baik dan terampil dalam menciptakan karya sastra khususnya puisi. 5