Ujian iman - Christian Resources

advertisement
i
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pengurapan Ketujuh Roh atas Yesus Kristus dan Gereja Kaki Dian
Victor Hall
David Falk
David Baker
Murray Wylie
Maret 2012
Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf
miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak
muncul dalam terjemahan asli.
Desain sampul oleh Dan Proud
Diterbitkan oleh visionone
© Vision One Inc. 2012
TCF 10 Old Goombungee Road
Toowoomba QLD 4350
Tlp: +61 1300 885 048
Email: info @ visionone.org.au
Untuk katalog musik dan terbitan Kristen kami,
silahkan kunjungi:
Daftar Isi
BAB 1
11
Roh Tuhan ada pada-Ku
11
Pengurapan raja-raja dan imam-imam
13
Tujuh Harta Kekayaan oleh Pengurapan
15
Tujuh Kemampuan dan Tujuh Harta
16
1.
Anak dengan nama
18
2.
Budak/Hamba dengan kebenaran
18
3.
Perintis dengan ketaatan
19
4.
Raja dengan kuasa kebangkitan
19
5.
Imam dengan persembahan
20
6.
Nabi dengan perkataan
21
7.
Rajawali dengan kekepalaan
21
Anak Domba dan Yahweh Elohim adalah bait Allah
22
Minyak pengurapan
23
Minyak pengurapan – tujuh aplikasi
23
Tabut Perjanjian Tuhan
25
Tabut perjanjian-Nya – berjalan di depan kita
27
Pengantin laki-laki keluar dari kamar-Nya
28
Kemuliaan shekinah – hidup ciptaan baru
28
BAB 2
30
Perjanjian Yahweh
30
Yahweh Elohim ‘sebelum’
31
Perjanjian dari Yahweh Elohim
32
Menyerahkan hidup/nyawa
33
Yahweh Anak menyerahkan kapasitas hakiki-Nya sebagai Imam Raja
34
Yahweh Bapa adalah sumber dari persediaan kekal
35
Roh Kudus adalah perantara dari urapan
35
Anak Domba dalam perjanjian Yahweh
36
Anak Domba dan Perintis
37
Aku membenci perampasan dalam korban bakaran
38
Terus-menerus dan sepenuhnya dipersembahkan
38
Mempersembahkan persembahan di atas mezbah
39
Penyembahan adalah suatu persembahan yang naik
41
Menyembah dalam Roh dan kebenaran
42
Allah Anak mengosongkan diri-Nya
43
BAB 3
45
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Hamba yang benar
45
Kristus – Hamba yang diurapi
45
Elemen-elemen dari permulaan
46
Fondasi dasar dari keputraan kita
47
Kamu telah lamban dalam mendengarkan
49
Perlunya penerangan
51
Kebenaran yang bukan milik kita
52
Pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia
53
Orang percaya yang dibenarkan
54
Budak-budak dari ketaatan Kristus
55
Ibadah keimamatan kita yang sejati
56
Mengalahkan dosa – bukan lagi seorang budak dosa
57
BAB 4
59
Perintis ketaatan kita
59
Dia belajar taat dari penderitaan
63
Transisi di dalam Yohanes pasal dua belas
64
Taman Getsemani
65
Meja Tuhan
66
Roti dari sorga
68
Substansi dari tubuh kebangkitan kita
70
Roh Kudus memberikan kepada kita adopsi – membuat kita menjadi anak-anak Allah
71
Urutan adopsi
72
BAB 5
74
Administrasi Kristus
74
Administrasi dalam kitab Wahyu
75
Dua sangkakala – suara dari kerajaan dan keimamatan
79
Tangan Kristus dan empat administrasi-Nya
80
Administrasi untuk kegenapan waktu
81
Pola dari hal-hal sorgawi
84
Empat administrasi dengan Musa
85
Integrasi dari empat order di pintu
86
Dari takhta ke pintu
87
Penahbisan Yesaya – dari takhta, di pintu
88
BAB 6
90
Korupsi dalam administrasi
90
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari keimamatan
91
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari anak sulung
93
6
Daftar Isi
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari nabi-nabi
95
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari kerajaan
96
Pembinasa keji
98
Kain dan diinjak-injaknya persembahan
99
Kain dan nubuatan tujuh masa
100
Kain, Lamekh dan nubuatan tujuh puluh minggu
102
BAB 7
104
Pemulihan dari administrasi
104
Tujuh tahap kemenangan
105
Sejarah gereja
106
Gereja di Efesus
107
Pengajaran dan perbuatan Nikolaus
109
Gereja di Smirna
110
Gereja di Pergamus
113
Pengajaran Bileam
114
Gereja di Tiatira
115
Gereja di Sardis
117
Gereja di Filadelfia
119
Gereja Laodikia
120
Kristus berdiri di pintu dan mengetuk
121
BAB 8
124
Ujian tujuh kali
124
Ujian yang murni dan tak bercacat dari Allah
127
Tiga hasil dari ujian
128
Tuhan menguji hati dan pikiran
129
Pekerjaan dari Roh Kudus
130
Kesesakan di saat kita menduduki warisan kita
131
Memahami perang kita
133
Kesusahan/kesesakan sepuluh hari
134
Pekerjaan dari orang jahat
135
Iblis adalah pembinasa
136
Kesesakan ringan sesaat
137
Memahami jalan kita
139
Lawan iblis – teguh dalam iman
140
Tetap waspada
141
Terjerat dalam kegelapan
142
Masa-masa sukar akan datang
143
7
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Penderitaan karena murka
143
Buah dari sabar menderita
145
BAB 9
146
Pemulihan oleh persembahan
146
Memahami dosa
147
Perang orang Kristen adalah melawan dosa
148
Perang dengan daging
149
Kristus, korban penghapus dosa kita
150
Diterangi kepada persembahan Kristus
151
Pemulihan oleh penerapan
153
Korban penghapus dosa
155
Pengakuan
156
Di luar perkemahan
157
Korban bakaran
158
Korban penebus salah
159
Tidak sadar lagi akan dosa-dosa
160
BAB 10
162
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
162
Mengikuti Gembala yang Baik
163
Kelemahan dan kekuatan
164
Dua orang penyamun
165
Persekutuan dengan penderitaan-Nya
166
Sikap Paulus terhadap penderitaan
168
Injil Paulus dari kelemahan dan kuasa
169
Duri dalam daging
170
Hikmat Allah yang tersembunyi
172
Membawa banyak anak kepada kemuliaan
173
Pembawa persembahan yang menderita
176
Menjadi korban yang hidup
176
BAB 11
179
Kuasanya diarahkan kepada anda
179
Dua model/cara pelayanan
180
Kesembuhan dan kelepasan melalui kelemahan
182
Bapa bekerja dalam Kristus
183
Utusan firman-Nya – mengarahkan kuasa Allah
184
Pelayanan Paulus kepada orang Korintus
186
Melayani dalam kelemahan
187
8
Daftar Isi
Ditopang oleh hidup kebangkitan
188
Pelayanan kita dalam dunia
189
BAB 12
191
Roh Allah di tengah-tengah kita
191
Lahir dari Roh
192
Anak-anak terang
193
Dilahirkan kembali dan dilahirkan dari atas
193
Baptisan di dalam nama Tuhan Yesus
195
Roh Kudus dan api
196
Karunia sesuai nama-Nya
197
Disatukan kepada Tuhan – satu Roh dengan Dia
198
Keluarga – tubuh – persekutuan
198
Tujuan dari Ayat-ayat nubuatan
199
Tabut perjanjian dan kaki dian
200
Bertumbuh – turun
201
Dengan Roh-Ku
203
Penglihatan Zakharia
203
Pewahyuan Yohanes tentang Yesus Kristus
204
Pribadi dan atribut-atribut-Nya – perkakas dan pelayanan-Nya
204
Pelayanan lima jawatan-Nya dimampukan oleh ketujuh Roh Allah
206
Persembunyian kekuatan-Nya
207
Keempat makhluk hidup
207
Kedua nafiri perak
208
Tangan dengan tujuh bintang
209
Rahasia ketujuh bintang
210
Bintang – bercahaya dengan pengertian dalam rahasia
210
Bintang-bintang di tangan Kristus
211
Disatukan dengan Tuhan dalam satu Roh
212
Utusan-utusan jemaat
212
Kebenaran masa kini
214
Bintang-bintang – membawakan pelita
214
Alat kesaksian dan penghakiman
216
BAB 13
218
Administrasi Roh
218
Kehilangan administrasi Roh
219
Injil ini - atau Injil palsu
220
Perkembangan administrasi
221
9
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pertumbuhan kaki dian
222
Persembahan-Nya sekali untuk semua
223
Bertumbuh menjadi buah sulung
224
Emas pada kaki dian
225
Pertumbuhan dari sebuah kaki dian
226
Pelita yang duduk di bunga
227
Perumpamaan tentan penabur – perumpamaan tentang kaki dian
227
Pelajaran pertama dari kaki dian
228
Pengudusan bunga dan pelita
228
Dua kesulitan dapat terjadi
229
Pertemuan bunga dan pelita
229
Bagaimana Kristus melayani kaki dian
230
Dua kegiatan utama kaki dian
230
Konferensi di bunga
233
Pembentukan/Pengaturan suatu acara atau kegiatan
234
BAB 14
236
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
236
Persekutuan Roh Kudus
237
Memuliakan nama-Nya
237
Mengurus/mengatur pertemuan umum
238
Melayani Roh kepada yang lain
240
Program pemulihan
241
1.
Poin pertama dari pemulihan melibatkan tangan dan bintang-bintang
242
2.
Poin kedua dari pemulihan melibatkan sebuah bintang kepada sebuah kaki dian
243
3.
Poin ketiga dari pemulihan melibatkan pelita pada sebuah cabang
244
4.
Poin keempat dari pemulihan melibatkan bunga-bunga dalam sebuah cabang
245
5.
Poin kelima dari pemulihan melibatkan buah-buah sulung yang bertumbuh dari dasar
246
10
BAB 1
Roh Tuhan ada pada-Ku
Injil Lukas mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis memberitakan baptisan pertobatan di Sungai
Yordan. Dia adalah 'suara' yang memanggil ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan,
luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita’.1 Orang-orang berada dalam keadaan penuh
harapan. Mereka bertanya-tanya apakah Yohanes adalah Kristus. Yohanes menjawab mereka dengan
mengatakan, ‘Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Dia yang datang
kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku dan melepaskan kasut-Nya pun aku tidak layak. Dia
akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api’.2
Ketika semua orang banyak itu telah dibaptis ‘Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit:
“Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah aku berkenan”.’3 Yesus yang penuh dengan Roh Kudus,
kembali dari Sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun selama 40 hari dan dicobai oleh
Iblis. Setelah Ia dicobai di padang gurun, Yesus kembali ke Galilea dengan kuasa Roh.4
Mari kita katakan dari awal, bahwa Yesus kembali ke Galilea untuk memulai pelayanan-Nya dalam
kuasa Roh Tuhan, atau 'ketujuh Roh Allah'.5 Setelah diurapi oleh ketujuh Roh Allah dalam perjanjian
Yahweh, Yesus ‘dipenuhi dengan Roh Kudus' di Sungai Yordan ketika burung merpati turun ke atas
Dia. Roh Kudus turun ke atas-Nya untuk mengurapi Yesus selama tiga setengah tahun mendatang.6
1
Yes 40:3
2
Mat 3:10
3
Luk 3:21-22
4
Luk 4:1-2, 14
5
Why 5:6
6
Luk 4:1
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pengurapan dari 'ketujuh Roh Allah’ sekarang ada pada-Nya sebagai Anak Manusia, melalui Roh
Kudus.
Dalam Alkitab, angka tujuh melambangkan 'kepenuhan' dan 'kesempurnaan'. 'Tujuh Roh Allah’, seperti
yang digunakan dalam kitab Wahyu mengacu pada kepenuhan Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus.
Hal ini juga disebut sebagai ‘Roh Tuhan’ melalui nubuatan dalam Alkitab. Yesaya bernubuat mengenai
Kristus, ‘Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh
pengenalan dan takut akan Tuhan’.7 Mereka bukanlah tujuh Roh yang berdiri sendiri. RohTuhan
merupakan gabungan dari semuanya, yang pada gilirannya termasuk kepenuhan dari roh hikmat,
pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan.
Mengetahui hal ini, Yesus kembali ke Galilea, masuk ke rumah ibadat dan mulai membaca dari apa yang
dinubuatkan oleh Yesaya. Yesus memberitakan bahwa ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah
mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Ia telah mengutus Aku
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang
buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah
datang.’8
Nabi Yesaya telah menyatakan ‘Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan
melihatnya bersama-sama; sungguh Tuhan sendiri telah mengatakannya’. Dan kemudian ‘Siapa yang
dapat mengatur Roh Tuhan atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? Kepada siapa Tuhan
meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar Tuhan untuk menjalankan
keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Dia bertindak
dengan pengertian?9 Seluruh bangsa telah menyaksikan mujizat yang dilakukan Yesus tetapi mereka
tidak bisa menerima fakta bahwa Dia tidak akan menggunakan kekuatan ini untuk kepentingan
bangsanya. Mereka berharap bahwa Mesias akan membebaskan bangsanya dari penindasan Romawi
dan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Pada kenyataannya, Yesus datang sebagai Mesias yang
menderita demi menebus kita dari kematian dosa dan memberi kita hidup yang kekal. Dia menyatakan
di depan Pilatus bahwa ‘Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini’.10
Orang-orang Yahudi telah mencari kedatangan Mesias, Yang Diurapi, Kristus, selama bertahun-tahun.
Pada satu kesempatan, mereka berkumpul di sekeliling-Nya dan bertanya, ‘Berapa lama lagi Engkau
membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada
kami.’11 Saat pembicaraan tersebut, imam besar bertanya kepada Yesus ‘Demi Allah yang hidup,
katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.’12 Kita mengingat saat Yesus
bertanya kepada murid-murid-Nya ‘Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?’ Jawab mereka ‘Ada yang
mengatakan Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan Elia dan ada pula yang mengatakan
Yeremia atau salah seorang dari para nabi.’ Kemudian Yesus bertanya kepada mereka ‘Menurutmu,
siapakah Aku ini?’ Petrus menjawab ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.’ Yesus berkata
kepadanya ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu
7
Yes 11:2
8
Luk 4:18-19
9
Yes 40:5,13,14
10
Yoh 18:36
11
Yoh 10:24
12
Mat 26:63
12
Roh Tuhan ada pada-Ku
kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.’ Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan
memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia adalah Kristus.13
Kita tahu Yesaya telah bernubuat bahwa suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan
tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.14 Beginilah firman Tuhan kepada Zakharia, ‘Inilah orang yang
bernama Tunas, Ia akan bertunas dari tempatnya dan Ia akan mendirikan bait Tuhan.’15 Yesus Kristus
adalah Tunas, dan sama halnya tunas adalah jemaat kaki dian yang bertumbuh dari Kristus sebagai
buah sulung.16 Berkaitan dengan Tunas ini, Yesaya menyatakan bahwa ‘Roh Tuhan akan ada padanya,
roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan’.17
Pengurapan raja-raja dan imam-imam
Tuhan semesta alam menyatakan kepada Zakharia bahwa Orang yang bernama Tunas akan ‘tumbuh
keluar’ untuk mendirikan bait Tuhan. Dia melanjutkan ‘Dialah yang akan mendirikan bait Tuhan, dan
dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah
kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka
berdua.’18 Tidak diragukan bahwa Mesias adalah Raja sekaligus Imam.19 Ini adalah kapasitas hakiki dari
Allah Anak, dengan kekuatan dari ketujuh Roh Allah, sebagai Imam Besar menurut peraturan
Melkisedek.20
Minyak urapan, Roh Tuhan, pertama-tama dicurahkan ke Kepala Yahweh Anak sebagai Raja dan Imam.
Pengurapan oleh Roh Tuhan ini dicurahkan pada raja-raja dan imam-imam pada masa perjanjian lama,
karena mereka dipisahkan oleh Roh Kudus dan diurapi oleh para nabi dan imam. Dengan pengurapan
ini mereka ditahbiskan sebagai pelayan Yahweh. Imam Zadok dan nabi Natan adalah orang yang
mengurapi Salomo sebagai raja.21 Sejak dari semula, para nabi berdaulat di 'tangan' Tuhan semesta alam.
Dia menjaga mereka bagi diri-Nya sendiri. Mereka dipenuhi oleh urapan dari raja-raja. Samuel
mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, dan berkata ‘Bukankah Tuhan
telah mengurapi Engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel?’22 Dengan cara yang sama, Samuel
mengambil tabung tanduk yang berisi minyak dan mengurapi Daud. Sejak hari itu dan seterusnya
berkuasalah Roh Tuhan atas dia.23 Kita diingatkan akan doa Hana ‘Orang yang berbantah dengan
Tuhan akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. Tuhan mengadili bumi sampai ke ujungujungnya dan Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya. Ia meninggikan tanduk kekuatan
orang yang diurapi-Nya.’24
13
Mat 16:13-20
14
Yes 11:1
15
Zak 6:12
16
1 Kor 15:23
17
Yes 11:2; Yes 61:6; Luk 4:18
18
Zak 6:13
19
Mzm 110:1-7
20
Ibr 7:15-17
21
1 Raj 1:38-39
22
1 Sam 10:1
23
1 Sam 16:13
24
1 Sam 2:10
13
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Ketika Tuhan memberikan dua suku Yehuda dan Israel kepada Daud, semua tua-tua Israel menghadap
kepadanya di Hebron. Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel berdasarkan firman Tuhan yang
disampaikan melalui Samuel.25 Tuhan berkata ‘Aku telah menemukan hamba-Ku, Daud; dengan minyak
kudus-Ku, Aku telah mengurapinya.’26 Inilah perkataan Daud yang terakhir bahwa ia adalah orang yang
diangkat tinggi sebagai orang yang diurapi Allah Yakub.27 Semua pengurapan ini hanyalah merupakan
simbol dari pengurapan yang akan datang kepada Allah Anak sebagai Anak Allah. Ia datang sebagai
anak Abraham dan anak Daud.28 Dan karena Dia mencintai keadilan, Dia telah diurapi dengan minyak
sebagai tanda kesukaan melebihi teman-teman sekutu-Nya.29
Semua nabi-nabi berbicara dan bernubuat tentang Mesias, Anak Allah sebagai Raja-Imam. Mengenai
kerajaan, ‘Takhta-Mu ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, tongkat kerajaan-Mu adalah
tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan, sebab itu Allah, Allah-Mu
telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.’
Dan mengenai keimamatan-Nya ‘Segala pakaian-Mu berbau mur, gaharu, dan cendana; dari istana
gading permainan kecapi menyukakan Engkau.’30
Kita dipisahkan kepada keimamatan kita, saat minyak dan darah ada pada jubah kita. Pada masa
pelayanan Kemah Suci, Harun sebagai Imam Besar dipisahkan kepada pekerjaannya ketika Musa
mengambil minyak urapan dan menuangkan ke atas kepalanya, mengurapi dia.31 Kemudian Musa
mengambil darah yang ada di altar dan minyak urapan, kemudian memercikkannya kepada Harun dan
jubahnya.32 Pakaiannya ditahbiskan begitu juga dengan anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
Dengan cara ini mereka ‘diurapi dan ditahbiskan’ dalam pakaian imam.33 Ketika Elia tidak
menyelesaikan tugasnya sebagai imam di hadapan Tuhan semesta alam, Tuhan berkata, ‘Dan Aku akan
mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan
Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan
orang yang Kuurapi‘.34
Mengenai pelayanan di rumah Tuhan, Tuhan berbicara kepada Musa dan memberitahukan Musa
bahwa Ia telah memanggil Bezaleel dan ‘memenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keadilan dan
pengertian dan pengetahuan, dalam segala pekerjaan.’35 Dengan cara yang sama, Raja Salomo membawa
Hiram dari suku Naftali, dan ia dipenuhi dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan untuk
25
2 Sam 5:3; 1 Taw 11:3
26
Mzm 89:20
27
2 Sam 23:1
28
Mat 1:1
29
Mzm 45:7
30
Mzm 45:6-7
31
Im 8:12; Kel 29:7
32
Im 8:30; Kel 29:21
33
Kel 29:29
34
1 Sam 2:35
35
Kel 31:2-3
14
Roh Tuhan ada pada-Ku
melakukan segala pekerjaan tembaga.36 Yosua penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah
meletakkan tangannya ke atasnya, seperti yang diperintahkan Tuhan.37
Tujuh Harta Kekayaan oleh Pengurapan
Allah Anak diurapi, dalam perjanjian Tuhan dengan minyak sukacita.38 Ini adalah minyak dari ketujuh
Roh Allah. Pengurapan dari tujuh Roh Allah dicurahkan ke Kepala Yahweh Anak, menjadikan-Nya
Mesias. Ini adalah kepenuhan dari Roh Yahweh – Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ia memiliki Roh tanpa
batas.
Yahweh Anak diurapi dengan minyak kesukaan melebihi teman-teman sekutu-Nya;39 yaitu dengan
Bapa dan Roh Kudus. Pengurapan ini memampukan Dia untuk menjadi Perintis, Pencipta, Pembuka
Jalan dari cara hidup yang baru.40 Dia belajar mengenai ketaatan dan memperoleh pengetahuan dengan
kesediaan-Nya untuk menjadi Pokok keselamatan dari setiap anak Allah. Kristus menderita sebagai
Seorang yang Diurapi ketika Dia memanifestasikan ketaatan-Nya kepada perjanjian Yahweh. Untuk
menjalankan ketaatan-Nya, Ia diurapi dengan kapasitas penuh dari Yahweh Elohim.
Ingatlah bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Allah Anak, sebelum Dia meletakkan kehidupan
hakikinya kepada perjanjian Yahweh. Dan Dia meletakkannya kepada persekutuan dengan Yahweh
Elohim untuk menjadi Domba Allah. Ini semua terjadi dalam perjanjian Yahweh, sebelum Perjanjian
Kekal disahkan. Ia menerima pengurapan ini untuk memampukannya mengosongkan diri-Nya ke dalam
pangkuan Bapa. Ketujuh Roh Allah memampukan Dia untuk memiliki ekspresi penuh dari tanduk dan
mata, kebijaksanaan dan kuasa Allah, sebagai Anak Domba perjanjian Yahweh. Kebenaran Allah
sekarang dapat bercabang, seperti tongkat berbuah, dan menjadi kerajaan yang kekal.41
Inti dari buku ini adalah gagasan bahwa ada tiga Pribadi dalam Yesus Kristus dan Dia memiliki empat
administrasi. Dia adalah Anak dan Hamba, dan Perintis, dan administrasi-Nya terlihat dalam empat
wajah singa (kerajaan), lembu (imamat), rajawali (anak sulung) dan manusia (nabi).42 Akan menjadi hal
yang penting untuk mengatakan bahwa kita tidak secara langsung menghubungkan keempat wajah ini
dengan kelima pelayanan. Masing-masing dari empat wajah adalah segi administrasi Kristus yang
diungkapkan oleh pelayanan lima jawatan sebagai tangan kanan-Nya. Setiap aspek dari ketiga Pribadi
Yesus dapat diekspresikan dalam keempat administrasi, dimana kita dapat melihatnya dalam dua belas
skema.
Sebagai Mesias, yang artinya ‘Seorang yang Diurapi’, Anak membawa perjanjian Yahweh Elohim kepada
kita sebagai Perjanjian Kekal. Dia membawa kehidupan dari perjanjian, bersinar, dan memancarkannya
melalui ketujuh Roh Allah. Kita baca dalam nubuatan Yesaya, ‘Aku ini, Tuhan telah memanggil Engkau
dalam kebenaran, Aku juga akan memegang tangan-Mu dan memperhatikan Engkau, dan Aku akan
menunjuk Engkau sebagai perjanjian bagi umat manusia, sebagai terang bagi bangsa-bangsa.’43
36
1 Raj 7:14
37
Ul 34:9
38
Yes 61:1; Mzm 45:7
39
Ibr 1:9
40
Ibr 12:2; Ibr 10:19-20
41
Ibr 1:8
42
Yeh 1:10
43
Yes 42:6
15
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Sebagai Tuhan semesta alam, Dia telah melakukan ini dengan berbagai cara di masa lalu. Tetapi
sekarang, sebagai Anak Manusia yang ditinggikan dan dimuliakan, Ia menyatakan kehidupan perjanjian
ini melalui terang dari jemaat kaki dian. Terang ini melalui tujuh pengurapan yang memampukan
Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dan mencurahkan tujuh harta kepada jemaat kaki dian. Ketujuh
harta ini milik kaki dian. Harta ini diberikan kepada Yesus yang adalah Kepala, di atas takhta-Nya
sebagai Raja segala Raja, Allah segala Allah, yang memerintah sampai semua musuh berada di bawah
kaki-Nya.44 Minyak urapan mengalir ke seluruh kaki dian. Minyak ini memampukan-Nya untuk
memiliki tujuh harta: Anak, Hamba, Perintis, Raja, Nabi, Imam, Buah Sulung.
Tujuh Kemampuan dan Tujuh Harta
Ia dimampukan dengan tujuh aspek kapasitas dan, dengan pengosongan-Nya, harta ini telah diberikan
kepada kita. Harta-harta tersebut diberikan kepada Yahweh Anak sebagai warisan-Nya, tetapi Dia
telah mengosongkan diri-Nya untuk berbagi harta-harta ini dengan kita melalui adopsi.45 Paulus
menjelaskan hal ini kepada orang-orang di Korintus ‘Kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita
Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu
menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.’46
Mesias sepenuhnya diidentifikasi oleh tujuh urapan, tujuh kemampuan, dan tujuh harta. Yesus berkata
‘Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Ia telah mengurapi Aku.’47 Ketujuh urapan pada Yahweh Anak,
harus menjadi milik sebuah jemaat kaki dian terhubung dengan administrasi takhta-Nya di tempat
sorgawi. Kita menerima tujuh harta dari minyak urapan yang mengalir dari kepala-Nya dan mengalir ke
jemaat kaki dian.48 Dia tidak pernah terpisah dari kita dalam urapan, dan administrasi-Nya selalu
terlihat pada ketujuh Roh Allah, melipatgandakan kasih karunia kepada kita.
Ini adalah tujuh elemen yang disampaikan oleh Yesaya mengenai Mesias, Kristus, utusan-utusan-Nya
dan jemaat kaki dian. Baik Paulus maupun Yesus mengutip dan menerapkan ayat-ayat ini kepada diri
mereka sendiri.

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku; yang kepadanya Aku berkenan

Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya

Aku ini, Tuhan, telah memanggil Engkau untuk maksud penyelamatan

Aku juga akan memegang tangan-Mu dan memperhatikan-Mu

Aku akan menunjuk-Mu menjadi perjanjian bagi manusia

Menjadi terang bagi bangsa-bangsa

Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang49
Karena urapan dari ketujuh Roh Allah, jemaat kaki dian memiliki kapasitas Kristus untuk menjadi
terang bagi bangsa-bangsa dan membawa perjanjian itu kepada manusia. Terang ini akan membawa
Yakub kembali kepada-Nya dan mengumpulkan bangsa Israel. Ketika meterai-meterai terbuka pada
44
1 Kor 15:25
45
Fil 2:7
46
2 Kor 8:9
47
Luk 4:18
48
Mzm 133:2
49
Yes 42:1,6-7,16
16
Roh Tuhan ada pada-Ku
akhir zaman, maka hamba-Ku yang disebut sebagai ‘Tunas’, akan menegakkan suku-suku Yakub dan
mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.50 Laskar yang besar ini akan dikumpulkan
untuk kemuliaan Anak Domba dengan tujuh pelita, tujuh mata, dan tujuh tanduk. Ini adalah ketujuh
Roh Allah. Ini adalah terang bagi bangsa-bangsa, sehingga keselamatan dapat menjangkau seluruh
bumi.51 Yesaya bernubuat lebih jauh ‘Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala
jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan
ada dari tanah Sinim’.52 Seperti Abraham, Yesaya secara nyata ingin melihat apa yang Yesus sebut
sebagai ‘Hari-Ku’. Ia melihat kepada hari Pendamaian Anak Domba, dengan berkata ‘Mereka tidak
menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang
mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air’.53
Kita tahu bahwa, di hari itu, ‘Tunas yang ditumbuhkan Tuhan’ akan menjadi kepermaian dan
kemuliaan, dan hasil tanah akan menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang
terluput. Kemudian Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap
pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang, dan segumpal asap, serta sinar api
yang menyala-nyala pada waktu malam, karena di atas semuanya itu akan ada kemuliaan Tuhan sebagai
tudung. Sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai
perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.54 Jemaat kaki dian, dengan
pengurapan Kristus akan mengumpulkan Yusuf sebagai ‘kepenuhan bangsa-bangsa’. Dan sebagai
‘Israelnya Tuhan’, jemaat kaki dian akan menjadi ‘Hamba-Ku Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku’.55
Pengurapan dari ketujuh Roh Allah membawa kerajaan menjadi dekat. Minyak yang di kepala Mesias,
memampukan-Nya untuk mengosongkan diri-Nya sambil juga memelihara-Nya dalam Perjanjian Kekal.
Yahweh Anak adalah Anak, Hamba, dan Perintis yang Diurapi. Dan juga pengurapan yang menjadikanNya sebagai Raja, Imam, Buah Sulung, dan Nabi.
PENGURAPAN
YANG MEMAMPUKAN
HARTA KEKAYAAN
1
Anak
Nama baru
Otoritas
2
Hamba/Budak
Kebenaran
Kodrat Ilahi
Adopsi
Pengudusan
3
Perintis
Ketaatan
4
Singa-Raja
Kuasa kebangkitan
50
Yes 49:6
51
Yes 49:5-6
52
Yes 49:11-12
53
Yes 49:10; Why 7:16-17
54
Yes 4:2-6
55
Yes 49:3
17
Pengetahuan/jalan
Pelopor
Kerajaan
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
5
Lembu-Imam
Persembahan sebagai Anak Domba
Hidup ciptaan baru
6
Manusia-Nabi
Firman
Persekutuan
7
Rajawali-Yang sulung
Kekepalaan
Warisan
Rumah-rumah buah sulung
1. Anak dengan nama
Yahweh Anak telah diberikan sebuah nama baru, nama di atas segala nama, Tuhan Yesus Kristus.56
Allah sangat meninggikan Dia, dan mengaruniakan atas-Nya nama di atas segala nama. Nama tersebut
memampukan-Nya, dan nama ini memberikan-Nya otoritas sebagai pemenuhan gambaran Ilahi, untuk
menjadi Anak Allah dan Anak Manusia.57 Dia datang dan menyingkapkan nama baru ini supaya dalam
nama ini manusia dapat dipermuliakan bersama dengan Dia.58 Nama-Nya adalah tempat kediaman,
sebuah tempat kudus di dalam tabernakel sesungguhnya.59 Penulis kitab Ibrani mengawali dengan
menyampaikan bahwa Allah telah berbicara kepada kita di dalam Pribadi Anak-Nya.60
2. Budak/Hamba dengan kebenaran
Yahweh Anak mengasihi kebenaran lebih dari tujuan apapun. Ini merupakan jenis kasih yang seorang
budak kebenaran miliki ketika ia rela meninggalkan kebebasannya demi melayani Tuhan dan
kehendak-Nya. Kasih seorang budak yang tulus adalah gambaran memberi yang paling utama. Dia tidak
mempunyai kepentingan pribadi, namun hanya memperhatikan kepentingan orang lain.61 Dengan cara
itu, dia mampu untuk menyatakan kebenaran yang tidak bersumber dari dirinya sendiri. Yahweh Anak
mampu menyatakan kodrat ilahi sebagai harta karun yang berlimpah. Sebagai seorang Budak terhadap
janji, kebenaran-Nya tidak bersumber dari diri-Nya, dan Dia menjadi teladan daripada kodrat ilahi
sebagai Kasih-Budak. Dia mengosongkan diri-Nya supaya olehnya kita boleh mengambil bagian di dalam
kodrat ilahi ini.62 Mengenai kodrat ilahi, Yesus berkata, ‘Kemuliaan yang Engkau telah berikan pada-Ku,
telah Kuberikan kepada mereka, sehingga mereka sempurna menjadi satu, sama seperti Kita adalah
satu; Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia
tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti
Engkau mengasihi Aku’.63
56
Fil 2:9
57
Kol 2:9
58
Rom 8:30; Yoh 17:10
59
Mzm 74:7; 2 Taw 20:8; Ul 12:5
60
Ibr 1:2
61
Fil 2:4
62
2 Pet 1:4
63
Yoh 17:22-23
18
Roh Tuhan ada pada-Ku
3. Perintis dengan ketaatan
Perintis itu diurapi dan Ia memiliki kapasitas untuk mempertahankan identitas-Nya sebagai 'Aku'.
‘Ketika kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.64 Perintis itu
adalah Anak Domba perjanjian dengan roti ketaatan. Pengurapan atas Perintis itu memberikan-Nya
kemampuan untuk mempertahankan identitas-Nya dengan pemberian minyak suci di atas Kepala-Nya.
Ia mempertahankan identitas-Nya sebagai Yahweh Anak sebagaimana Ia mengosongkan hak prerogatifNya. Ia tidak kehilangan identitas-Nya, dan Ia semakin dinyatakan sebagai Perintis, dengan ketaatan
yang bukan kepunyaan-Nya.
Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ekspresi penuh dari ketaatan Allah, pewahyuan
akan kebenaran. Ia yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan.65 Ia disebut Roti hidup karena Ia telah diurapi dan ditahbiskan untuk membawakan
hidup yang taat ini kepada setiap manusia.66 Sebagai pemimpin iman dan penuntun iman kepada
kesempurnaan, Ia berkata, 'Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya’.67 Ia telah belajar ketaatan penuh setiap anak, dan demikian
dilakukannya dengan kuasa Allah sebagai Roti hidup. Sekarang, Ia memberi tubuh dan darah-Nya untuk
kita makan sehingga makanan kita seterusnya adalah ketaatan terhadap Allah dan kekuatan untuk
menggenapinya. Ini adalah roti hidup. Kita memperoleh pengetahuan akan kehendak-Nya yang ditulis
dalam perjanjian itu dan juga kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Ketaatan Perintis mengungkapkan identitas di dalam mereka yang taat. Ketaatan tidak dapat dilihat
kecuali ketaatan tersebut ada di dalam individu dengan identitas yang terpisah kepada, dan berbeda
dari, yang mereka taati. Oleh karena itu, sebagai 'Aku', Ia memiliki kapasitas untuk menjadi Anak Allah
dan kapasitas untuk mengosongkan diri selama terlindung dalam ketaatan. Ketaatan adalah satusatunya identitas sejati yang pernah diekspresikan. Perintis itu maju dalam ketaatan yang sempurna,
dan identitas-Nya dipertahankan dan dipelihara. Ia diangkat, dan kembali dari kematian oleh
kebangkitan. Ia diurapi untuk penguburan dan Ia dibangkitkan kepada kekekalan, naik kembali ke
tempat dia sebelumnya. Ia diangkat ke Masa lalu di mana Ia menerima kembali takhta hakiki-Nya,
takhta Anak itu.68
4. Raja dengan kuasa kebangkitan
Rasul itu memiliki inisiatif dan otoritas dari perkataan firman dan ia memberi instruksi kepada nabi.
Pengurapan atas Raja Rasul adalah untuk menjadi ahli bangunan.
Ketika mereka menyalibkan Tuhan kemuliaan, Dia adalah Raja Gembala dengan hidup atau kuasa
kebangkitan. Raja Gembala, dengan hidup kebangkitan, kembali dari kematian dosa dan mendirikan
suatu administrasi dalam keempat wajah takhta-Nya. Sebagai Raja, Tuhan semesta alam, Anak sedang
duduk di takhta-Nya untuk memerintah di masa kaki dian dan akhir zaman.69 Penentuan dari semula
untuk kerajaan, baik Yahudi dan bukan Yahudi, ada pada-Nya sebagai Kepala saat Ia diutus sebagai
Mesias yang diurapi. Minyak yang memberi kemampuan mengalir atas-Nya dan terus mengalir sampai
kepada kita, memampukan kita untuk menerima kerajaan-Nya. 'Sebab itu, kita menerima kerajaan yang
64
Yoh 8:28
65
Ibr 12:2
66
Yoh 6:35
67
Yoh 4:34
68
Ibr 11:19
69
Kis 5:31; Rom 8:34; Ibr 10:12
19
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
tak terguncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang
berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.'70
Kerajaan Anak telah semakin terungkap dalam taman Getsemani ketika Ia menyerahkan nyawa-Nya
bagi domba-domba-Nya. Yahweh Anak telah diberikan kuasa kebangkitan di Getsemani, yang
memungkinkan Dia untuk melalui jalan yang bertaburan darah, membawa-Nya kembali dari kematian
dosa untuk menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Gembala Agung domba-domba itu dibawa
kembali dari kematian oleh darah Perjanjian Kekal. Dan saat Ia menyatakan, 'Sudah selesai', banyak
yang telah dibawa kembali bersama-Nya.71 Dalam kehidupan-Nya, terdapat hidup kebangkitan, dengan
semua kapasitas untuk membawa orang banyak kembali dari kematian oleh dosa.72 Rasul Paulus telah
berlari-lari untuk 'mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya' .73 Yesus dinyatakan sebagai 'Anak Allah
dengan kuasa' ketika Ia dibangkitkan secara fisik oleh kekuatan Roh Kudus.74 Melalui kebangkitan dan
pengangkatan secara fisik ini, Ia dinyatakan sebagai Tuhan kemuliaan.
5. Imam dengan persembahan
Yesus Kristus adalah Imam dengan kehidupan zoe, dan dengan persembahan Anak Domba
memultiplikasikan hidup itu. Pengurapan atas Kepala keimamatan-Nya adalah kapasitas-Nya untuk
memperbanyak kehidupan zoe melalui persembahan. Sebagai Imam, Ia adalah hamba daripada hidup
ciptaan baru, perjanjian baru, yang memberikan darah-Nya sendiri sebagai kehidupan seisi dunia.75
Kitab Ibrani mengatakan bahwa Kristus datang sebagai Imam Besar dari hal-hal baik yang akan datang,
tidak dengan darah kambing dan anak lembu, tetapi dengan darah-Nya sendiri.76
Yahweh Anak telah diberikan kehidupan Allah untuk memperbanyak hidup ciptaan baru. Ia berbuat
demikian dengan mempersembahkan diri-Nya melalui kapasitas imamat Melkisedek-Nya. Ia diberi hak
untuk melayani sebagai seorang imam. Ia tidak melipatgandakan hidup-Nya sendiri. Ia melipatgandakan
kehidupan Bapa. Meskipun Ia secara hakiki dapat memberi diri, mengosongkan dan melayani, Ia
memilih meletakkan elemen-elemen ini. Namun, dalam pengurapan, elemen-elemen ini diberikan
kembali pada-Nya, dan Ia 'dipanggil oleh Allah’ untuk menjadi Imam Besar Agung kita berdasarkan
peraturan Melkisedek.77
Wajah keimamatan mengungkapkan ketujuh Roh Allah, sehingga orang dapat melanjutkan kepada
tutup pendamaian dalam terang kaki dian dan mewarisi zoe dari status anak mereka di dalam tabut
perjanjian-Nya. Kaki dian ini cukup unik, karena hanya itu perabot di dalam bait sesungguhnya yang
tidak memiliki ekspresi akhir sebagai kehidupan zoe. Kaki dian ini memancarkan terang ketujuh Roh
Allah. Cahaya ini menerangi jalan di depannya sehingga kerajaan imam dapat mewarisi kehidupan zoe.
Cahaya di antara kerub adalah kehidupan zoe.78 Ketentuan takhta yang diurapi sedang membawa
minyak yang melipatgandakan kasih karunia dan kehidupan zoe. Setiap bagian dari perkakas di
70
Ibr 12:28
71
Yoh 19:30
72
Yoh 11:25
73
1 Kor 2:2
74
Rom 1:4
75
Kis 20:28; Ibr 9:12; Ibr 13:12
76
Ibr 9:12
77
Ibr 5:6
78
Mzm 80:1
20
Roh Tuhan ada pada-Ku
tabernakel sejati merupakan suatu administrasi yang olehnya kita dapat bergerak maju di dalam terang
dan mewarisi kehidupan zoe. Zoe adalah kehidupan Kristus. Dan kehidupan zoe adalah kapasitas yang
diurapi dari semua admininstrasi Kemah Suci.
6. Nabi dengan perkataan
'Oleh karena itu, saudara-saudara kudus, pengambil bagian dalam panggilan sorgawi, pertimbangkan
Yesus, Rasul dan Imam Besar dari pengakuan kita; Ia yang setia kepada Dia yang mengutus-Nya.'79
Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dan dinyatakan sebagai – substansi Perjanjian Kekal. Ia diurapi
dan diangkat sebagai 'saksi yang setia’, serta menjadi Rasul-Utusan dari perjanjian tersebut.80 Ia setia
terhadap pengangkatan-Nya dengan mengungkapkan perkataan-Nya kepada para nabi dengan setia.
'Sesungguhnya Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu, kecuali Ia mengungkapkan rahasia-Nya kepada
hamba-hamba-Nya para nabi.'81 Sebagai Firman, Ia setia untuk mengungkapkan perkataan firman. Ia
bermartabat manusia sebagai Firman yang telah menjadi daging. Dengan demikian, Ia telah dinyatakan
dengan wajah Manusia; seorang Nabi. Sebagai Nabi dari firman tersebut, Ia telah tinggal di antara kita,
dan membawa firman perjanjian yang telah memanggil kita ke dalam persekutuan perjanjian itu.
7. Rajawali dengan kekepalaan
'Engkau telah membuatku menjadi kepala bangsa-bangsa' ... 'yang sulung dari segala ciptaan' ... [dan]
'engkau telah datang ... kepada sidang umum dan gereja dari buah sulung'.82
Yahweh Anak menjadi Anak Allah, Anak kasih-Nya, Buah Sulung satu-satunya. Wajah yang
dilambangkan dengan 'rajawali' itu adalah administrasi yang olehnya Ia membangkitkan kita bersama
diri-Nya, ke rumah Bapa. Kita telah menjadi milik dan 'generasi'-Nya.83 Dalam aspek ini, Kristus terlihat
dalam rumah Bapa-Nya. Melalui administrasi 'rajawali', warisan Sulung-Nya sendiri sebagai Anak Allah
adalah dibagikan kepada banyak anak.
Hal ini digambarkan dengan cara di mana Roh yang sama atas Musa diimpartasikan kepada tujuh puluh
tua-tua (ditambah dua di kemah, membuat semuanya menjadi tujuh puluh dua84). Ketujuh puluh dua
bersama Musa adalah wakil kepala-kepala rumah dalam kedua belas suku. Yesus mengutus tujuh puluh
dua murid sebagai bagian dari misi-Nya sendiri ke dua belas suku Israel.85 Misi mereka adalah untuk
membawa warisan buah sulung kepada rumah-rumah yang layak. Mereka secara khusus dikirim ke
'domba Israel yang hilang', bukan kepada bangsa kafir.86 Pada waktunya, Injil akan mencapai luar
Yudea, ke Samaria, dan sampai ke ujung dunia.87
Prinsip kenabian adalah di mana administrasi rajawali dari tujuh puluh dua (penatua) mengumpulkan
rumah-rumah dari segala bangsa yang akan disusun di bawah kedua belas suku di kitab Wahyu. Tujuh
79
Ibr 3:1-2
80
Why 1:5
81
Amo 3:7
82
Mzm 18:43; Kol 1:15; Ibr 12:23
83
Yes 53:8
84
Terbentuknya tujuh puluh dua memiliki arti angka yang penting sehubungan dengan tema berkumpulnya
kedua belas suku (mewakili semua bangsa) di bawah kepemimpinan 144000, di dalam kitab Wahyu
85
Luk 10:1
86
Mat 10:5-7; Mat 15:24
87
Kis 1
21
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
puluh dua pergi ke rumah buah sulung, untuk mengumpulkan mereka dalam dua belas suku di bawah
empat wajah administrasi Kristus.
Anak Domba dan Yahweh Elohim adalah bait Allah
Ada tujuh urapan pada ketujuh pilar hikmat dan rumah Yahweh.88 Kapasitas untuk menjadi tempat
kediaman ini diberikan kepada Anak Domba di dalam nama yang diberikan kepada-Nya. Anak Domba
adalah Bait Allah, dan jemaat kaki dian adalah administrasi Kemah Tuhan yang sejati. Tujuan
kedatangan Roh Kudus bukanlah pertama-tama untuk membawa kesembilan karunia-Nya.89
Sebaliknya, kedatangan pertama Roh Kudus adalah untuk menjadi agen pengurapan sehingga setiap
anak dapat menjadi imam di rumah Tuhan semesta alam. Baru kemudian kita bisa dikuduskan kepada
pekerjaan kita dengan kekuatan ketujuh Roh Allah. Kapasitas Anak untuk membawa kita ke dalam
tabut perjanjian TUHAN, dimulai sebagai suatu jalan pengembangan dan pembentukan yang
bertaburan darah masuk 'ke tempat Maha Kudus'. Roh Kudus menunjukkan hal ini kepada kita. Jalan
masuk ke tempat Maha Kudus masih belum terbuka selama kemah yang pertama masih berdiri.90
Akan tetapi, Kristus datang sebagai Imam Besar dari hal-hal baik yang akan datang, membawa kemah
yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh manusia, artinya yang tidak termasuk
ciptaan ini. Dan dengan membawa darah-Nya sendiri, Ia masuk ke tempat kudus satu kali untuk
selama-lamanya, setelah mendapat kelepasan yang kekal.91 'Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh
Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.'92
Minyak urapan ada di administrasi kemah sejati, dan itu merupakan minyak urapan yang kudus dari
ketujuh Roh Allah. Minyak urapan pada rumah adalah kuasa Roh Kekal yang memampukan kita
mendekati tabut perjanjian-Nya dengan cahaya kaki dian.
Minyak urapan ada di atas:
1.
Kemah Pertemuan
2. Tabut hukum
3. Meja dan segala perkakasnya
4. Kaki dian
5. Mezbah dupa
6. Mezbah korban bakaran
7. Bejana pembasuhan dengan alasnya
Kita membaca dalam kitab Keluaran, 'Haruslah kaukuduskan semuanya, sehingga menjadi maha kudus;
setiap orang yang kena kepadanya akan menjadi kudus’.93 Pengurapan adalah kuasa dari ketujuh Roh
Allah di tangan Anak, yang diterapkan pada setiap aspek keimamatan dan persembahan kita.
88
Ams 9:1
89
1 Kor 12:8-10
90
Ibr 9:8
91
Ibr 9:11
92
Ibr 9:14
93
Kel 30:25-29
22
Roh Tuhan ada pada-Ku
Pengurapan ada pada rumah, menguduskan kita sebagai imam untuk pekerjaan yang Bapa, Anak dan
Roh Kudus telah pisahkan dan kuduskan kita kepadanya. Ini akan membawa kita kepada tabut
perjanjian-Nya, dan memberi kita kehidupan zoe-Nya di tutup pendamaian dan di takhta kasih karunia.
Ini akan mencapai kepenuhan akhir ketika gereja menerima kemuliaan penuh dari kehidupan zoe dalam
tabut perjanjian-Nya. Kemudian, Tuhan semesta alam, Anak yang dimuliakan di atas takhta-Nya, akan
membentangkan kemah-Nya di atas kita.94 Sejak saat itu, tabut perjanjian-Nya akan menghakimi
kerajaan dunia kedelapan.95
Minyak pengurapan
Minyak dari ketujuh Roh Allah memberikan kasih karunia dan melipatgandakan hidup ciptaan baru.
Minyak menyebabkan wajah-Nya bersinar. Melihat kepada wajah Kristus, kita tahu bahwa kemuliaan
Shekinah adalah kehidupan zoe. Hidup ini adalah Terang manusia.96 Dia adalah tabut perjanjian Tuhan.
Mereka yang mendengar apa yang Roh katakan akan dipasok dengan minyak, dan mereka akan
semakin meningkat dalam kasih karunia. Ketujuh Roh Allah telah dikirim melalui Roh Kudus ke dalam
dunia, dan bercahaya di tengah-tengah gereja, sebagai manifestasi dari Roh yang diberikan kepada
setiap orang untuk memberi faedah ke semua.97 Bapa, Anak dan Roh Kudus memampukan gereja untuk
menjadi terang dunia; sebuah kaki dian di tempat yang gelap.
'Yohanes menulis kepada ketujuh jemaat di Asia, "Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu,
dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya".’98 Mengapa demikian? Ketujuh Roh Allah di hadapan takhta itu ada disana dengan tujuan
memancarkan cahaya mereka atas takhta itu sehingga kita dapat melihat, melalui pewahyuan dan
pencerahan, Dia yang sedang duduk di atas takhta itu. Ini adalah 'Dia, yang ada dan yang sudah ada dan
yang akan datang'.99 Pelita kaki dian bersinar sehingga kita dapat melihat siapa Dia dalam KerajaanNya. Dia adalah Mesias dan Yang diurapi. Minyak dari ketujuh Roh mengalir dari-Nya, sampai ke
jemaat kaki dian. Minyak mengalir ke jubah keimamatan-Nya, menjadikan kita suatu kerajaan imam.
Seperti yang telah kita katakan, minyak urapan dan pentahbisan ada pada kepala dan pakaian para
imam.
Minyak pengurapan – tujuh aplikasi
1. Minyak pengurapan adalah nama-Nya yang tercurah
'Minyak-mu mempunyai harum yang menyenangkan'; Nama-mu adalah minyak yang dituangkan
dan dikosongkan.100
Nama ini adalah kepenuhan daripada Ketuhanan yang diberikan kepada-Nya sebagai Tuhan Yesus
Kristus. Nama ini adalah kapasitas kehidupan Yahweh Elohim yang dituangkan pada Anak. Minyak
sukacita telah mengurapi-Nya, pertama-tama, sehingga Ia dapat mengosongkan diri-Nya. Dan Ia
diurapi sehingga kerajaan-Nya, dengan tongkat pemerintahan dan pakaian keimamatan-Nya,
94
Why 7:15
95
Why 17:11
96
Yoh 1:4
97
Why 5:6
98
Why 1:4
99
Why 1:4
100
Kid 1:3
23
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kembali diaktifkan dalam pengurapan Yahweh Elohim oleh Roh Kudus. Nama pada Anak ini, telah
memberikan-Nya kapasitas untuk menjadi Raja dan Imam sebagai Anak Bapa.
2. Minyak pengurapan ada pada darah
‘Ambillah sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan sedikit dari minyak urapan itu, dan
memercikkannya.'101
Darah dan minyak adalah agen pengurapan dan pentahbisan keimamatan daripada Anak. Kitab
Wahyu dibuka dengan cerita mengenai Yohanes di mana Ia telah membuat kita menjadi sebuah
kerajaan dan imam-imam.102 Pentahbisan dan pengurapan ini melalui perantara minyak dan darah
di atas pakaian keimamatan. Ia memiliki sebuah jubah yang dicelupkan dalam darah.
3. Minyak pengurapan ada pada jubah
'Di dalam jubah itu, mereka dapat diurapi dan ditahbiskan.'103
Ketika minyak ada pada jubah, maka pemisahan Tuhan kepada posisi keimamatan Melkisedek-Nya
menjadi aktif. Yahweh menyatakan, 'Engkau adalah seorang imam untuk selamanya'. Ia dan
pakaian-Nya disucikan. Kita memiliki suatu pengurapan dan olehnya kita memiliki keimamatan
yang efektif.
4. Minyak pengurapan ada pada roti
'Satu keping roti yang berminyak'.104
Minyak tersebut memberikan-Nya kapasitas ketaatan untuk melakukan kehendak perjanjian dari
Yahweh Elohim sehingga Ia bisa menjadi 'perjanjian bagi umat manusia’, dengan demikian
membangun Perjanjian Kekal dari keputraan dan menjadi Terang untuk bangsa-bangsa.105 Ia
memberi kita roti ketaatan yang memampukan kita untuk memenuhi nama, pengudusan dan
keimamatan kita.
5. Minyak pengurapan ada di atas Kepala
'Ambil minyak urapan dan tuangkan di kepalanya dan urapi dia.'106
Minyak pengurapan pada Kepala Anak sebagai Imam Besar kita yang agung adalah kapasitas
kepemimpinan dari Bapa. Karena minyak ini, kita bisa mengambil bagian kepemimpinan-Nya
ketika kita berada dalam penyerahan diri kepada-Nya sebagai Kepala kita. Dia adalah Kepala
jemaat. Jika minyak tidak dituangkan di atas Kepala Anak Manusia, minyak tidak mengalir ke
tubuh dan jemaat kaki dian sebagai pasokan minyak. Kita tidak boleh 'menginjak-injak Anak Allah'
supaya kita tidak dikenakan hukuman sama atas kehancuran yang terinjak-injak.
6. Minyak pengurapan ada pada wajah
'Tuhanmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman
sekutumu.’107
101
Kel 29:21
102
Why 1:6
103
Kel 29:21
104
Kel 29:23; Im 2:1
105
Yes 42:6
106
Kel 29:7
107
Mzm 45:7
24
Roh Tuhan ada pada-Ku
Minyak di muka Anak menyinari tempat kudus-Nya, yaitu, nama-Nya menjadi suatu tempat
kediaman. Oleh pengurapan ini, kemah suci kesaksian menjadi tempat kediaman bagi banyak anak
yang datang kepada kemuliaan. Ia akan menyebarkan kemah-Nya atas kita. Daniel memohon
kepada Tuhan untuk membiarkan 'wajah-Nya bersinar atas tempat kudus-Nya yang telah
musnah’.108 Tiga kali dalam Mazmur 80, Asaf memohon Gembala Israel untuk memulihkan dan
tidak marah.109 Ini adalah terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah di dalam wajah Kristus.110
7. Minyak pengurapan ada dengan anggur
Roti dan minyak dengan anggur untuk suatu korban curahan.111 Minyak dan anggur dengan korban
sajian adalah persembahan berkelanjutan. Yang pertama adalah kapasitas Anak-Nya untuk menjadi
Perintis, dan kemudian untuk mengosongkan diri-Nya sebagai korban curahan dari Yahweh
Elohim.112 Melalui pengosongan diri ini, Ia membuka ruangan dan jalan bagi banyak anak.
Konsekuensinya, Anak Domba itu menjadi korban yang menetapkan Perjanjian Kekal. Oleh karena
itu, korban 'bakaran yang turun temurun di pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN adalah
tempat di mana Aku akan bertemu denganmu, untuk berbicara kepada-Mu di sana’.113 Paulus telah
memperingatkan kita untuk masuk ke dalam iman akan Anak, sambil berkata, 'Aku dicurahkan
sebagai korban curahan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita
dengan kamu sekalian'.114
Tabut Perjanjian Tuhan
Dalam tabernakel Musa, bagian utama dari perabotannya adalah tabut perjanjian Yahweh. Ciri yang
paling penting adalah orang-orang yang membawa perjanjian Yahweh. Hal ini disebut sebagai ‘tabut
perjanjian Tuhan.’115 Dan ini juga dinamakan sebagai ‘tabut perjanjian’116 Ini merupakan pewahyuan
simbolis kepada Israel dari kepenuhan kehidupan perjanjian Yahweh Elohim. Meskipun demikian, tabut
perjanjian-Nya, seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu adalah menyatakan Yesus Kristus, yang
merupakan kesaksian dengan seluruh kepenuhan, dan dengan mempelai wanitanya. Paulus
menamakannya sebagai kepenuhan Ilahi dan kepenuhan Allah, karena Ia memiliki nama di atas segala
nama.
Dalam kitab Wahyu, perempuan (gereja) bersatu dengan Kristus dan ia memiliki nama dan kemuliaanNya.117 Gereja (jemaat) memiliki kemuliaan shekinah sebagai miliknya bersama dengan Kristus. Jemaat
kaki dian telah ditentukan kehidupan dan kemuliaannya karena darah pada tutup pendamaian.
Tongkat yang bertunas melambangkan kehidupan organik dari jemaat kaki dian yang bertumbuh
108
Dan 9:17
109
Mzm 80:3,7,19
110
2 Kor 4:6
111
Kel 29:40
112
Fil 2:7
113
Kel 29:42
114
Bil 28:7; Fil 2:18
115
Bil 10:33
116
Kel 25:16
117
Why 19:7-9
25
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
sebagai buah badam.118 Manna melambangkan roti kehidupan dan kesaksian dari perjanjian. Oleh
karena itu, ini juga dinamakan sebagai ‘tabut hukum/kesaksian’.119
Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya kepada perjanjian Yahweh, Ia menerima nama di atas segala
nama, kepenuhan keilahian, dan Ia menjadi ‘perjanjian bagi manusia’. Tabut perjanjian-Nya merupakan
simbol dari KeAllahan dalam tubuh Yesus Kristus yang dimuliakan. Kita mengetahui hal ini karena
kesaksian dari perjanjian dan nama Tuhan ada di atasnya. Tabut perjanjian Allah yang berdiam di antara
kerub adalah sama dengan tabut perjanjian-Nya yang ada di Kitab Wahyu pasal 12.120 Ini adalah tabut
Allah yang disebut dengan nama Tuhan semesta alam yang bertakhta di atas kerub.121
Bagi Israel, tabut Allah merupakan takhta Anak sebagai Tuhan semesta alam, Allah dari Perjanjian
Lama. Ia memiliki nama di atas segala nama, dan telah dinubuatkan bahwa Ia adalah ‘perjanjian bagi
umat manusia’. Seperti yang dikatakan oleh Yeremia, ‘Apabila aku bertemu dengan perkataanperkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi
kesukaan hatiku; sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya Tuhan semesta alam’.122 Sebagai Tuhan
semesta alam, Ia bertemu dengan Israel di atas tutup pendamaian dan di depan pintu kemah pertemuan
di mana mereka meletakkan persembahan mereka di atas mezbah.
Simbol dari Perjanjian Lama sangat kaya artinya, tetapi kita tahu bahwa kita akan ’tidak dapat berkatakata lagi’ mengenai ‘tabut perjanjian TUHAN’, karena Yerusalem akan disebut sebagai takhta Allah.
Seluruh bangsa-bangsa akan berkumpul di Yerusalem dalam nama Tuhan. Tabut Perjanjian-Nya adalah
Tuhan Yesus Kristus, yang naik dalam kemuliaan yang Ia miliki ‘sebelum’ dalam perjanjian Yahweh.
Tabut perjanjian-Nya adalah takhta hakiki-Nya, dan Ia akan membawa diri-Nya sendiri sebagai
mempelai dalam seluruh kemuliaan takhta-Nya.
‘Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama
dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.’123 Ini
dapat terjadi karena kaki dian akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan akan membuat mereka
berjalan melalui jalan kudus dalam terangnya.124 Bangsa-bangsa akan berkumpul kepada takhta kasih
karunia. Tuhan berkata ‘Aku akan bertemu dengan engkau, dan Aku akan berbicara kepadamu dari atas
tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu’ seperti yang ditetapkan
dalam simbol sebelumnya.125 Kita tidak malu mengenai ‘kesaksian Tuhan’. ‘Sebab itu marilah kita
dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia supaya kita menerima rahmat dan
menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.’126
Ini adalah ‘kerinduan Tuhan semesta alam’ yang akan mencapai kehendak dan karya perjanjian itu. Dan
Ia akan menegakkan kaki dian, dengan ketujuh Roh Allah, sebagai kerajaan dari tabut perjanjianNya.127 Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal, dan dari gunung Sion orang-orang yang
118
Ibr 9:4; Bil 17:10
119
Kel 25:22
120
1 Sam 4:4
121
2 Sam 6:2
122
Yer 15:16
123
Yer 3:16-19
124
Yes 35:8
125
Kel 25:22
126
Ibr 4:16
127
Yes 9:7
26
Roh Tuhan ada pada-Ku
terluput. ‘Cemburu Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.’128 Ini merupakan cara Tuhan untuk
menjaga orang-orang yang tertinggal. Jemaat kaki dian akan menjadi sebuah ‘tempat kudus bagi mereka
di bangsa-bangsa yang telah mereka tinggalkan.’129
Tabut perjanjian-Nya – berjalan di depan kita
Ketika perempuan, gereja, memiliki kehidupan zoe dan kemuliaan Tuhan semesta alam, maka suara
akan terdengar, "Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan
sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang
ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami”, firman TUHAN.
“Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya;
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi”.’130
Kemudian perempuan, gereja itu, dalam tabut perjanjian-Nya, akan bergerak maju untuk memiliki
kerajaan dan menghancurkan Babel serta menghakimi kerajaan dunia kedelapan. 'Sebab beginilah
firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: "Sesungguhnya, di tempat ini, di depan matamu dan pada
zamanmu, akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara
pengantin perempuan”.’131 Kemudian TUHAN semesta alam akan menggoncangkan langit dan bumi,
laut dan darat.132
Aspek penting dari administrasi tabut perjanjian Tuhan adalah berjalan di depan kita.133 Ketika Israel
berangkat dari gunung Tuhan dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, tabut perjanjian Tuhan
berangkat di depan mereka.134 Keempat administrasi Kristus mengikuti tabut perjanjian, yang memiliki
kemuliaan dari nama di atas segala nama. Israel berangkat mengikuti awan siap sedia berperang di
bawah naungan dari empat administrasi; singa, lembu, rajawali, dan manusia. Dan aturan cara bergerak
ini adalah aturan di mana jemaat kaki dian akan bergerak maju. Kita mengamati ini dari bab pertama
kitab Wahyu.
Karena Anak adalah Perintis (archegos) dengan nama di atas segala nama, Dia adalah tabut perjanjian
Yahweh dan Ia berjalan di depan. Dia melihat akhir dari awal. Karena Dia secara hakiki adalah Perintis,
Dia mendengar kerinduan Bapa dalam panggilan, 'Siapa yang mau pergi untuk Kita?’ Anak itu 'akan
segera datang',135 Dia melihat awal dan akhir. Kesaksian-Nya adalah, ‘Akulah Alfa dan Omega, Yang
Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir '.136 Ketika kita berbicara tentang Yesus
Kristus sebagai Perintis, kita mengacu pada keseluruhan perjalanan-Nya dengan nama di atas segala
nama. Ia menjadi Anak Bapa dengan kemuliaan anak satu-satunya ketika Dia mengosongkan diri-Nya.
Dan Ia menjadi tabut perjanjian Tuhan yang pergi ke hadapan bangsa-bangsa, ketika Ia menerima nama
128
Yes 37:32
129
Yer 11:17
130
Yes 54:1,5
131
Yer 16:9; Why 18:23
132
Hag 2:6; Ibr 12:26
133
Yos 3:11
134
Bil 10:33
135
Why 22:13
136
Why 22:13; Yes 44:6
27
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
di atas segala nama dalam pengurapan-Nya. Dialah yang dibicarakan oleh Yesaya sebagai saksi bagi
bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa.137
Melalui perjalanan ini Dia sedang membawa banyak anak kepada kemuliaan. Dia adalah 'Alfa dan
Omega, awal dan akhir', dan itu adalah kapasitas hakiki-Nya untuk melihat awal, untuk melihat akhir
dan untuk mengawasi dan melakukan firman perjanjian-Nya sepanjang masa. ‘Dia yang memelihara
Israel tidak terlelap dan tidak tertidur.'138 Sebagai Allah Anak yang diangkat dan dimuliakan, Dia
memiliki takhta hakiki dan otoritas-Nya sendiri. Dan sebagai Anak Manusia di takhta Bapa, Ia adalah
Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir.
Pengantin laki-laki keluar dari kamar-Nya
Jemaat kaki dian, dengan terang ketujuh Roh Allah, adalah satu-satunya terang yang mengungkapkan
kemuliaan ini di tempat sorgawi. Raja Daud menulis tentang ini dalam mazmur, mengatakan bahwa Dia
dimuliakan dan Dia adalah 'pengantin laki-laki yang keluar dari kamar-Nya'.
‘Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari
meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak
ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh
dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang
keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak
melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak
ada yang terlindung dari panas sinarnya.'139 Tuhan Yesus Kristus adalah 'kepenuhan Ilahi' dan
'kepenuhan Allah’. Dia memiliki kemuliaan di tabut perjanjian-Nya. Ini adalah kesaksian dari perjanjian,
seperti Raja Daud berkata:
1.
Langit menceritakan kemuliaan Allah sebagai seorang pengantin laki-laki datang
2. Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa
3. Peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman
4. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati
5. Perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya
6. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya
7. Hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya140
Kemuliaan shekinah – hidup ciptaan baru
Imam Besar agung kita juga telah menjadi Anak Domba Allah yang memberikan ‘kehidupan kepada
dunia’ dalam daging dan darah-Nya.141 Dalam persembahan-Nya sebelum permulaan zaman, Dia
menjadikan mungkin untuk berbagi dengan kita roti dari surga dan darah dari Perjanjian Kekal.142
Ketika kita melihat perempuan itu berdiri di tabut perjanjian tersebut, memancarkan ekspresi penuh
137
Yes 55:4; Yer 30:9; Yeh 34:24
138
Mzm 121:1
139
Mzm 19:1-6
140
Mzm 19:2-9
141
Yoh 6:51
142
Yoh 6:51; Ibr 13:20; Why 1:16
28
Roh Tuhan ada pada-Ku
dari shekinah, dia berselubungkan matahari. Ini adalah shekinah, kemuliaan perjanjian dari kehidupan zoe.
Ini adalah hidup ciptaan baru yang dibawa dalam perjanjian 'sebelum segala abad’. Shekinah tersebut
bukan ekspresi daripada kemuliaan Tritunggal pribadi Mereka sendiri yang hakiki. Ini adalah
kehidupan Anak Domba, korban perjanjian, yang bersinar dari antara kerub. Shekinah tersebut adalah
kemuliaan Tuhan semesta alam yang adalah Anak Yahweh, dengan kemuliaan Yahweh Anak.
Terang shekinah, bersinar dari tabut di dalam kemah, mewakili terang hidup ciptaan baru yang diberikan
kepada setiap anak Tuhan. Ini adalah terang kehidupan. Kristus adalah ekspresi penuh dari kemuliaan
Anak Allah ini. Tabut adalah simbol dari kepenuhan ciptaan baru, diwujudkan dalam Kristus. Itu
disebut 'tabut dari perjanjian Tuhan' karena terkandung kehendak Allah yang dinyatakan di dalam
'perjanjian Yahweh’. Terang shekinah bersinar dari atas tutup pendamaian di mana darah dipercikkan
tujuh kali tiap tahun, oleh Imam Besar pada Hari Pendamaian. Dari sini, kita belajar bahwa hidup yang
diberikan kepada setiap anak diwakili dalam darah yang dipercikkan di sana tujuh kali. Kita tahu
bahwa darah Kristus adalah persembahan hidup ciptaan baru kepada setiap anak.
Berita dari Kemah Perjanjian Lama itu jelas. Ada kemuliaan yang kita dapat terima dengan
meninggalkan keimamatan kita, dan proses penebusan, sepenuhnya ke dalam tempat maha kudus.
Proses penebusan oleh darah dan air ini menuntun kepada kemuliaan keputraan yang telah disediakan
sebelum dunia dijadikan.143 Kristus adalah ekspresi penuh dari kemuliaan keputraan ini, dan tubuh
Kristus adalah bait sejati yang dalamnya kemuliaan ini berdiam. Tubuh Kristus adalah kemah yang
terbuat dari daging-Nya, dan itu merupakan konteks di mana kita mewarisi dan memiliki kemuliaan
keputraan ini.144
Pelita kaki dian ini adalah kemuliaan Tuhan. Ini adalah kemuliaan Yahweh Elohim, sebagai Bapa, Anak
dan Roh Kudus. Terang yang bersinar oleh ketujuh Roh Allah memampukan kita melewati jalan masuk
ke ruang maha kudus dengan ketaatan Kristus. Hal ini memungkinkan kita untuk melihat shekinah di
wajah Yesus Kristus dan, oleh karena itu kita melihat pengharapan dari kehidupan zoe kita sendiri.
Pemazmur menyatakan, ‘Dalam terang-Mu [terang ketujuh Roh Allah dari kaki dian] kami melihat
cahaya kami [zoe] '. Demikian pula, Yesus berkata, 'Akulah Terang dunia [menyatakan terang ketujuh
Roh], ia yang mengikuti Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi memiliki cahaya kehidupan
[zoe]'.145 Rasul Paulus menggambarkan perbedaan yang sama antara kedua pelita ini ketika ia
mengatakan bahwa Allah 'telah bersinar dalam hati kita [oleh terang ketujuh Roh] untuk memberikan
Terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah di wajah Kristus [zoe].146
143
1 Kor 2:7
144
Kol 1:18
145
Yoh 8:12
146
2 Kor 4:6
29
BAB 2
Perjanjian Yahweh
Ketika Kitab Suci menunjuk kepada ‘Perjanjian-Ku’, hal itu mengacu kepada ‘perjanjian TUHAN,
Allahmu [Yahweh Elohim]‘.1 Ada lebih dari tujuh puluh peristiwa dalam Alkitab di mana Tuhan
menunjuk kepada ‘Perjanjian-Ku’. Ini adalah ‘rahasia Yahweh’. Dalam Mazmur kita membaca bahwa
‘TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya
kepada mereka’.2 Perjanjian Yahweh ini adalah rahasia Allah. Rasul Paulus berbicara mengenai
dalamnya kekayaan hikmat dan pengetahuan Allah.3 Ketika Tuhan berbicara mengenai ‘Perjanjian-Ku’,
Dia menunjuk kepada hidup Mereka yang ‘sebelum’ di dalam hubungan Mereka dalam perjanjian.
Contohnya, Pemazmur memproklamirkan, ‘Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan
Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya’.4 Kita membaca dalam kitab Zakaria, ‘Mengenai
engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu
dari lobang yang tidak berair’.5 Tuhan mendeklarasikan, ‘Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan
engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN [Yahweh]’.6
Tuhan mengatakan melalui Yesaya, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN:
Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan
meninggalkan mulutmu’.7 Bagian ini adalah mendasar dan penting bagi pemahaman kita mengenai
penjanjian. Ketika kita masuk ke dalam perjanjian, Dia memberikan kita kepenuhan Roh-Nya dan Dia
menaruhkan firman dari perjanjian ke dalam mulut kita. Menerima pengurapan dari tujuh Roh Allah
dan pernyataan dari perjanjian, adalah bukti bahwa Dia sesungguhnya telah meneguhkan perjanjianNya dengan kita.
1
Ul 4:23
2
Maz 25:14
3
Rom 11:33
4
Maz 111:5
5
Zak 9:11
6
Yeh 16:62
7
Yes 59:21
Perjanjian Yahweh
Yahweh Elohim tidak dapat dikenal sampai perjanjian-Nya diteguhkan dengan kita. Karena itu, Kitab
Suci memberikan pernyataan bahwa ‘perjanjian-Ku’ harus diteguhkan dengan kita sebagai suatu
Perjanjian Kekal. Segala yang kita tahu tentang perjanjian dan persembahan sepanjang sejarah umat
pilihan, telah diteguhkan ‘sebelum’ dalam perjanjian Yahweh. Tetapi, bahasa dan terminologi perjanjian
dalam Kitab Suci datang dari kehidupan Abraham, Ishak dan Yakub. Ini karena di dalam merekalah
Tuhan meneguhkan perjanjian-Nya. Dia berbicara kepada Abraham, ‘Aku akan mengadakan perjanjianKu dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya’.8
Yahweh Elohim ‘sebelum’
Tidak ada dimensi ‘selamanya’ atau ‘kekal’ bagi Yahweh Elohim karena perjanjian Yahweh adalah
‘sebelum’ dan melampaui kekekalan. Mereka hidup di luar dari kekekalan. Kekekalan memiliki awal
tapi tidak ada akhir. Tidak ada baik bahasa Ibrani ataupun Yunani yang dapat dengan mudah
mengekspresikan fakta ini, maka Kitab Suci hanya mengatakan ‘sebelum’.9 Dimensi rohani dari hidup
perjanjian tidak dapat dicakup oleh alam semesta dan hukum yang mengaturnya. Yahweh hidup di luar
dari sistem tertutup dari alam semesta yang diciptakan ini. Dia di atas, melampaui dan di luar dari
alamiah. Sebagai Pencipta, Dia di dalam semua, oleh semua, dan di atas semua.10 Yahweh tidak terikat
oleh waktu dan ruang. Dalam Injil Yohanes, Yesus mengherankan orang-orang Yahudi dengan
mengatakan, ‘sebelum Abraham jadi, Aku telah ada’.11 Di Horeb, gunung Allah, AKU ADALAH
menyatakan nama-Nya kepada Musa sebagai Yahweh-Elohim, ‘TUHAN, Allah nenek moyangmu’.12
Nabi Yeremia berbicara tentang mengenal Yahweh dalam perjanjian, ‘Dan tidak usah lagi orang
mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka
semua, besar kecil, akan mengenal Aku.’13 Rahasia Allah adalah besar, tapi kita dapat mengenal Yahweh
ketika mata hati kita diterangi dan kita memahami jalan-Nya.14 Karena untuk saat ini, kita hanya tahu
sebagian, tapi kita maju untuk mengenal Tuhan.15 Ini adalah iman Paulus ketika dia menuliskan, ‘Yang
kukehendaki ialah mengenal’.16 Kita membutuhkan ‘Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia.’17
Masing-masing dari tiga Pribadi – Bapa, Anak dan Roh Kudus – adalah Tuhan. Tetapi, masing-masing
menyembah dan berkomunikasi oleh nama pengudusan Mereka sendiri. Masing-masing
memproklamirkan ‘Tuhan’ oleh Roh Tuhan, di dalam persekutuan perjanjian Mereka. Ketika AKU
ADALAH menyatakan nama-Nya ‘Yahweh’, kita dapat mengenal Dia sebagai satu Tuhan. Dalam
perkataan Musa, ‘TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!’18 Yesus mengatakan kepada ahli-ahli taurat,
‘Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa’ atau, ‘Tuhan adalah Yahweh dan Yahweh adalah satu’.19 Arti harfiah
8
Kej 17:19
9
1 Pet 1:20. Ef 1:4
10
Ef 4:6
11
Yoh 8:58
12
Kel 3:15
13
Yer 31:34
14
Ef 1:18
15
Hos 6:3
16
Fil 3:10
17
Ef 1:17
18
Ul 6:4
19
Mar 12:29
31
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
dalam pernyataan ini adalah lebih kepada ‘keesaan’ atau kesatuan Allah daripada angka satu. Rasul
Paulus meneguhkan ini dengan mengatakan, ‘satu Tuhan’.20 Yahweh adalah Satu dalam kesatuan, dan
Tiga dalam identitas kudus. Ini adalah kesaksian dari perjanjian Yahweh (Tuhan kita) – Bapa, Anak dan
Roh Kudus – dalam persekutuan satu hidup.
Ketika AKU ADALAH menyatakan nama-Nya sebagai ‘Tuhan Allah’ (Yahweh Elohim), kita dapat
mengenal tiga Pribadi dari KeAllahan. Yohanes menuliskan suratnya supaya kita dapat ‘beroleh
persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya.’21 Kitab Suci secara konstan menunjuk kepada ‘Tuhan
Allah’, dari kata Ibrani Yahweh Elohim. Dalam Perjanjian Lama, ‘Allah’ [Elohim] ialah jamak, menunjuk
kepada tiga anggota dari KeAllahan, Bapa, Anak dan Roh Kudus.22 Keragaman kapasitas mereka yang
lengkap memungkinkan kebebasan yang tidak terbatas dari ekspresi individu Bapa, Anak dan Roh
Kudus dalam satu kehidupan.
Tingkat kesatuan dan keragaman Yahweh tak terduga dan tak terkatakan. Yahweh adalah rangkuman
dari semua kesatuan dalam satu Roh, dan rangkuman dari semua keragaman dalam persekutuan tiga
Pribadi. Ekspresi penuh dari Yahweh sebagai Satu menyatakan Tiga. Dan ekspresi penuh dari Yahweh
sebagai Tiga menyatakan Satu. Kesatuan dari Yahweh dalam satu Roh menyatakan keragaman dari Allah
Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Setiap anggota dari KeAllahan menguduskan Diri Sendiri
kepada perjanjian Mereka melalui persembahan. Ini adalah ‘perjanjian Yahweh’ yang Kitab Suci sebut
‘perjanjian-Ku’.23
Yahweh Elohim adalah nama perjanjian Mereka. Ada tiga identitas, Elohim, dalam persekutuan dari satu
kehidupan, Yahweh. Mereka bukanlah tiga Allah. Mereka ada bersama dalam persekutuan perjanjian.24
Model dari keberadaan Mereka adalah penyembahan, dalam ketaatan dan ‘persembahan yang terus
menerus’. Setiap anggota dari KeAllahan taat kepada identitas hakiki Mereka sendiri. Dan persembahan
Mereka kepada setiap anggota yang lain adalah penyembahan, di mana setiap Satu atribut hormat/layak
kepada yang Lain. Sebagai tiga Pribadi berbeda, setiap Satu mempersembahkan Diri Mereka Sendiri
untuk menyerahkan hidup Mereka untuk menyatakan yang Lain.
Perjanjian dari Yahweh Elohim
Firman Tuhan adalah kesaksian dari perjanjian Yahweh. Firman adalah dialog mengenai segala sesuatu
yang direncanakan dalam perjanjian. Meski demikian, kesaksian ini lebih daripada sekedar mencari
tahu, sampai diteguhkan sebagai Perjanjian Kekal dengan kita. ‘Aku akan [yaitu, Yahweh Elohim]
mengadakan perjanjian-Ku dengan dia [engkau] menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.’25
‘Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan
meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal’.26 Ini adalah kesaksian Tuhan kita, yang rasul Paulus
20
Ef 4:5
21
1Yoh 1:3
22
Sebagai contoh, Kej 1:26, “Baiklah Kita menjadikan manusia …”
Kej 17:7,9
23
24
Mar 12:29
25
Kej 17:19
26
Yeh 16:60
32
Perjanjian Yahweh
beritakan, dengan cara ini, Dia memproklamirkan nama-Nya dan membuat perjanjian dengan banyak
anak. ‘Kesaksian itu benar’27 ‘supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar’28
Perjanjian Yahweh dinyatakan dalam dewan musyawarah Tuhan. Perjanjian Kekal lahir (tapi tidak
diteguhkan) ketika Yahweh Bapa, Anak dan Roh Kudus mulai bermusyawarah dan berdialog bersama.
Di dalam persekutuan perjanjian Mereka, tiga anggota dari KeAllahan bersama sepakat untuk
melahirkan banyak anak kepada kemuliaan identitas dan kehidupan kekal. Pemazmur berkata bahwa
‘rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun’.29 Demikian juga, orang
bijak menyatakan, ‘Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana’.30
Nabi Yesaya bertanya, ‘Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia
memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya dan
mendengarnya?’31 Ketika tiga anggota dari KeAllahan memulai dialog mereka, Yahweh Anak
menawarkan untuk mengosongkan diri-Nya untuk membuat ruang bagi banyak anak.32 Tidak ada
‘kekosongan/kehampaan’ dalam Allah, juga tidak ada ruang apapun, atau keperluan untuk sesuatu yang
lain. Mereka sepenuhnya puas dalam diri Mereka sendiri, tapi Yahweh Anak mempersembahkan diriNya kepada Bapa dan Roh Kudus untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.33
Menyerahkan hidup/nyawa
Adalah kapasitas dari persembahan yang dengan kerelaan, sepenuhnya dan terus-menerus yang
menetapkan hidup dari perjanjian Yahweh. Hidup Mereka tidak terkorupsi karena persembahan
Mereka. Ini adalah kasih dan penyembahan untuk yang lain. Menyerahkan hidup adalah ekspresi dari
‘persembahan yang terus-menerus’.34 Itu adalah inisiatif dari seseorang untuk memberi, menyerahkan,
dan mempersembahkan hidup mereka kepada yang lain. Yesus berkata, ‘Tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’.35 Dan Dia
katakan, ‘Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih [menyerahkan kepada] kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah’.36 ‘Menyerahkan’ adalah
ekspresi kasih dari memberi dan persembahan yang terus menerus dari seseorang. Ini adalah kasih dari
Yahweh Elohim. Kasih inilah yang mengaktifkan suatu mezbah dalam persekutuan perjanjian. Seperti
yang penulis katakan kepada orang Ibrani, ‘Kita mempunyai suatu mezbah.’37
Maksud dan kapasitas kasih adalah ‘menyerahkannya’ untuk orang lain. Mereka mempersembahkan
Diri Mereka Sendiri kepada yang lain dan saling menyerahkan identitas hakiki dan kapasitas Mereka
kepada yang lain, supaya firman dan kepenuhan dari Roh Yahweh tinggal atas mereka. Hubungan
Mereka adalah aroma dari persembahan yang terus-menerus, dan melalui hal ini, Mereka saling
27
Tit 1:13
28
1 Yoh 5:20
29
Maz 33:11
30
Ams 19:21
31
Yer 23:18
32
Fil 2:7
33
Ibr 2:10
34
Yoh 10:17-18
35
Yoh 15:13
36
Yoh 15:16
37
Ibr 13:10
33
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
menyatakan satu yang lain. Menyerahkan hidup dalam persembahan adalah ekspresi penuh dari kasih
Allah.38
Allah Anak adalah rangkuman dari semua keputraan, dan Dia mempunyai suatu kapasitas hakiki untuk
mengosongkan diri-Nya. Allah Bapa mempunyai suatu kapasitas hakiki untuk menjadi sumber dari
persediaan kekal. Karenanya, kita dapat memahami kerinduan Bapa untuk melipatgandakan keputraan
untuk selama-lamanya. Olah karena pengetahuan ini, Yahweh Anak mempersembahkan diri-Nya dan
menyerahkan hidup-Nya, bukan dari inisiatif-Nya sendiri, tapi oleh perintah. Perintah Bapa ada dalam
hubungan dengan pekerjaan keputraan-Nya. Dia sepenuhnya taat kepada Bapa, karena Dia sepenuhnya
taat kepada Pribadi hakiki-Nya sendiri. Kasih Bapa tak bersyarat, tapi ‘syarat kasih’ adalah bahwa kita
taat kepada nama dan panggilan kita. Yesus katakan, ‘Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku
memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku,
melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan
berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.’39 Yesus membuat suatu
kesimpulan bahwa Bapa penuh dengan kasih, karena Dia bersuka dalam inisiatif dan ketaatan AnakNya.
Tahap pertama dari persembahan-Nya yang terus-menerus dalam perjanjian Yahweh, adalah
menyerahkan hak istimewa dan kebebasan-Nya untuk menjadi satu-satunya ekspresi dari keputraan.
Bapa sepenuhnya puas dalam Anak. Tidak ada ‘kebutuhan’ bagi Bapa untuk memiliki anak-anak lain.
Anak puas sepenuhnya dalam Bapa dan sebagai ekspresi penuh dari semua keputraan. Semua anakanak yang telah, atau akan menjadi, dilahirkan dalam tujuan kekal Allah, tidak akan pernah menguras
kapasitas Yahweh Anak untuk ekspresi keputraan.
Yahweh Anak menyerahkan kapasitas hakiki-Nya sebagai Imam Raja
Allah Anak adalah ekspresi penuh dari keputraan dalam perjanjian Yahweh. Dia mempersembahkan
diri-Nya sendiri dalam persembahan, dan menyerahkan hak istimewa dan kebebasan-Nya untuk
mengambil inisiatif dari kapasitas hakiki-Nya. Dia mencintai keadilan, dan kasih-Nya memotivasi Dia
untuk mempersembahkan diri-Nya untuk menjadi Hamba yang rela yang mau menyerahkan hidup-Nya
dalam persembahan untuk menyatakan rencana Tuhan. Dengan melakukan demikian, Dia menyerahkan
inisiatif-Nya sebagai Allah Anak dan mempersembahkan diri-Nya di dalam perjanjian Yahweh Elohim,
sehingga menegakkan prinsip ‘korban bakaran yang tetap’.40
Ingat bahwa kata Ibraninya adalah ‘Olah’- ‘naik’. ‘Korban bakaran’ adalah suatu terjemahan yang keliru
selama ini karena artinya adalah ‘aroma yang naik’ dari persembahan yang terus-menerus. Oleh
persembahan ini, Allah Anak menyerahkan semua kebebasan inisiatif, kesetaraan, kemuliaan dan
otoritas. Oleh ini, Anak Domba, sebagai persembahan dari perjanjian, dapat menjadi ‘perjanjian oleh
korban’ dan menegakkan tanah dari Perjanjian Kekal.41 Yang Dia berikan, Dia tidak menganggap sebagai
perampokan/perampasan, atau sesuatu yang perlu digenggam atau dipertahankan.42 Adalah pikiran dan
sikap-Nya untuk mengosongkan Diri, dan dengan demikian membuat ruang bagi banyak anak. Di saat
Dia mempersembahkan diri-Nya terus-menerus, Dia mempunyai maksud untuk mengosongkan diriNya kepada perjanjian Yahweh untuk menegakkan permulaan dari Perjanjian Kekal.
38
Yoh 3:16
39
Yoh 10:17-18
40
Yoh 8:42. Bil 28:6
41
Maz 50:5
42
Yes 61:8. Fil 2:6
34
Perjanjian Yahweh
Yahweh Anak menyerahkan hidup-Nya oleh ‘persembahan yang terus-menerus’ dari kemuliaan hakiki
dan nama-Nya kepada Bapa dan Roh Kudus. Oleh persembahan dari diri-Nya kepada Allah, Dia
memastikan perjanjian dari Yahweh Elohim. Dia dimampukan, oleh Roh yang Kekal, untuk
menyelesaikan persembahan-Nya, dan Bapa dan Roh Kudus menyerahkan semua kepenuhan Mereka
kepada Anak. Dalam pengerjaan tujuan perjanjian ini, Allah Anak diurapi dengan ‘semua kepenuhan’,
sehingga Dia menerima, oleh Roh yang Kekal, semua kapasitas dari perjanjian Tuhan (Yahweh).43
Dia akan dinyatakan sebagai Anak, Hamba, Perintis, Raja, Imam, Nabi dan Kepala-Yang Sulung. Tetapi,
Dia dimampukan oleh pengurapan dari tujuh Roh Allah, bukan oleh kapasitas hakiki-Nya sendiri.44
Dengan cara ini, Dia mempertahankan identitas-Nya sebagai Yahweh Anak, tapi menjadi Perintis dari
jalan keselamatan.
Yahweh Bapa adalah sumber dari persediaan kekal
Yahweh Bapa mempunyai kapasitas untuk melahirkan banyak anak oleh kelahiran baru dan adopsi.45
Bapa ‘telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk (ditambah = adopsi – terjemahan
Inggris) menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya’.46 Tahap pertama dari adopsi
adalah bahwa semua nama-nama dari semua anak-anak diberikan kepada kitab kehidupan Anak
Domba, membuat mereka ‘mendapat bagian dalam perjanjian (anak-anak perjanjian – terjemahan
Inggris)’.47 Bapa, menurut nama-Nya, menyerahkan kepada Anak kapasitas persediaan kekal-Nya. Itu
diberikan kepada Anak untuk menjadi Anak Sulung, dan Buah Sulung dari hidup ciptaan baru.48
Hidup-zoe ini dilipatgandakan kepada kita di saat kita makan Roti dari sorga.49
Roh Kudus adalah perantara dari urapan
Persembahan dari Roh Kudus adalah menjadi Penolong bagi keduanya, Bapa dan Anak, oleh kuasa tujuh
Roh Allah. Inisiatif apapun, oleh siapapun dari Tiga, adalah oleh kuasa Roh yang Kekal. Dengan cara ini,
kesatuan dari Yahweh Elohim terpelihara. Roh Kudus-lah yang memberi kesaksian kepada hal ini,
karena Roh adalah kebenaran.50 Roh Kudus menguduskan segala sesuatu kepada tempatnya dalam
perjanjian Yahweh Elohim. Dia mempersembahkan diri-Nya untuk menjadi pengantara oleh mana kasih
Allah dicurahkan ke dalam hati kita sebagai anak-anak perjanjian.
Roh Kudus, menurut nama-Nya, telah diberikan kepada kita sebagai Penolong kita.51 Dia memberikan
kita persekutuan Roh Kudus di dalam mana Dia mengarahkan tujuan Allah dalam gereja, pada akhir
zaman. Berbicara mengenai Roh Kudus sebagai Paraclete-Nya, Yesus berkata, ‘Ia akan memberitakan
kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.52 Pertama-tama, oleh baptisan Roh Kudus-lah kita
menerima kuasa dari tujuh Roh Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita.
43
Ibr 9:14
44
Yes 11:2. Wah 5:6
45
Yak 1:18
46
Ef 1:5
47
Kis 3:25
48
1 Kor 15:23. Kol 1:15
49
Yoh 6:51
50
Rom 8:16. 1 Yoh 5:6
51
Yoh 14:16-17,26
52
Yoh 16:15
35
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Roh Kudus membawa sembilan karunia, charismata, kepada kita.53 Tetapi, sebagai Paraclete kepada
Anak, Dia menguduskan dan memberdayakan keputraan kita supaya kita dapat menyatakan Kristus.
Dia tidak berbicara dari diri-Nya sendiri. Yesus berkata, ‘Ia akan memuliakan Aku’.54 Bapa, Anak dan
Roh Kudus semua mengerjakan ketuhanan dari nama hakiki Mereka, dan inisiatif dari masing-masing
Satu ini adalah oleh kuasa dari tujuh Roh Allah.
Anak Domba dalam perjanjian Yahweh
Ketika Bapa, Anak dan Roh Kudus mempersembahkan diri Mereka sendiri sebagai korban yang terusmenerus, semua kepenuhan diserahkan kepada Anak. Di dalam persekutuan perjanjian, hal ini
menjawab pertanyaan, ‘Di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?’55 Anak telah ditetapkan
sebagai Anak Domba, oleh karena persembahan Yahweh dan firman dari perjanjian. Kepenuhan dari
Roh adalah untuk menjadi milik-Nya.
Anak diurapi dengan tujuh Roh. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk mendirikan suatu
Perjanjian Kekal sebagai konteks bagi banyak anak untuk datang kepada kemuliaan. Anak Domba telah
ditetapkan sebagai firman dari perjanjian; perjanjian kepada orang-orang. Nama-nama dari banyak anak
tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba. Anak Domba adalah ‘tubuh yang disediakan’, dibicarakan
dalam kitab Ibrani dan dalam perjanjian.56 Anak Domba adalah persembahan dari Yahweh Elohim.
Dalam kitab Wahyu, kita melihat Anak Domba berdiri ‘seperti telah disembelih’.57 Rasul Petrus
mengatakan itu adalah darah Kristus, ‘sama seperti darah anak domba’.58 Anak Domba adalah
‘persembahan yang terus-menerus’. Sebagai ‘tubuh yang disiapkan’, Dia dinyatakan pada waktu terakhir
sebagai Anak, Hamba, dan Perintis. Dia mempunyai empat administrasi dari singa, lembu, manusia dan
rajawali. Tujuh aspek dari hidup-Nya ini diurapi dengan tujuh Roh Allah. Dengan minyak urapan atas
kepala-Nya, Yahweh Anak diutus oleh Bapa untuk melakukan pekerjaan-Nya sebagai perjanjian bagi
orang-orang. ‘Aku ini, TUHAN [Yahweh], telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan
(memanggil engkau dalam kebenaran – terjemahan Inggris), telah memegang tanganmu; Aku telah
membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk
bangsa-bangsa’.59
Anak Domba ditetapkan sebagai ‘korban bakaran yang tetap’ dari Tuhan. Dia dipilih dan ditetapkan
‘sebelum’ dunia dijadikan dalam perjanjian Yahweh.60 Dan setelah diurapi dengan tujuh Roh, Yahweh
Anak mengosongkan diri-Nya ke pangkuan Bapa dan diperanakkan sebagai Anak Allah, Anak SulungNya. Sebagai persembahan dari Tuhan, Dia adalah alat oleh mana satu kehidupan dari Yahweh dapat
dilipatgandakan kepada ciptaan baru. Darah-Nya sama seperti darah Anak Domba, adalah kehidupan
dari ciptaan baru ini. Ini adalah hidup dari banyak anak-anak yang telah dikenal, tapi juga belum
terbentuk.
53
1 Kor 12:8-10
54
Yoh 16:14
55
Kej 22:7
56
Ibr 10:5
57
Wah 5:6
58
1 Pet 1:19
59
Yes 42:6. Yes 49:8
60
Wah 13:8. 1 Pet 1:20
36
Perjanjian Yahweh
Karena Dia ‘tanpa dosa’, penderitaan-Nya adalah ekspresi termurni dari persembahan, contoh yang
penuh dan lengkap dari menyerahkan hidup.61 Sebagai Anak Domba yang disembelih, Yahweh Anak
menjadi ‘perjanjian oleh korban’. Pemazmur menuliskan, ‘Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi,
yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!’.62 Suatu perjanjian tidak dapat
ditegakkan tanpa korban dari anak domba untuk korban bakaran. Harus ada tubuh dan darah. Allah
Bapa mengorbankan Anak satu-satu-Nya untuk menegakkan ‘perjanjian-Ku’ dalam daging Abraham
sebagai suatu ‘Perjanjian Kekal’. Tetapi, perjanjian ini tidak ‘dipotong’ dan disahkan sampai Allah Anak
mengosongkan diri-Nya kepada suatu titik akhir untuk menegakkan suatu Perjanjian Kekal.
Ketika Kitab Suci menunjuk pada korban bakaran, hal itu menyampaikan perlunya mempersembahkan
diri kita sendiri dengan rela, sepenuhnya dan terus-menerus. Darah-Nya yang berharga, seperti darah
Anak Domba, mengalir sebagai mata air kekal dan menegakkan Perjanjian Kekal dari keputraan.63
Darah-kehidupan dari Perjanjian Kekal ini, dilahirkan oleh persembahan dari Tuhan Allah kita; Bapa,
Anak dan Roh Kudus. Darah dari Perjanjian Kekal adalah kapasitas hidup dari Anak Sulung Bapa, yang
merupakan Satu yang kepada siapa semua janji-janji itu dibuat.
Pastilah terlihat aneh bagi mereka yang berdiri di sampingnya ketika Yohanes Pembaptis menunjuk
kepada Yesus dan berkata, ‘Lihatlah Anak domba Allah’.64 Orang Yahudi memahami Kitab Suci, dan
akan segera berpikir mengenai Paskah dan korban bakaran yang tetap. Mereka memahami korban pagi
dan petang hari, dan mereka tahu bahwa korban bakaran adalah suatu persembahan oleh api. Mezbah
tidak boleh sekalipun tanpa persembahan yang terus-menerus. Banyak yang menjadi mengerti dan
mengikuti Dia.
Anak Domba dan Perintis
Yahweh Anak pada hakekatnya adalah Perintis, maka Dia mendengarkan kerinduan Bapa dalam
panggilan, ‘Dimana Anak Domba untuk korban bakaran?’ Kitab Wahyu mengatakan kepada kita bahwa
Anak ‘datang segera’ dan Dia melihat ‘yang awal dan yang akhir’.65 Karena urapan-Nya, Anak Domba
mempunyai tujuh Roh Allah sebagai tujuh tanduk dan tujuh mata.66 Ini adalah hikmat dan kuasa Allah.
Sebagai persembahan dalam pejanjian, Anak Domba kemudian diberikan ‘tubuh yang disediakan’
supaya Dia dapat mengekspresikan kepenuhan dari korban Allah. Inilah Anak Domba tanpa cacat atau
cela.67
Ekspresi tertinggi dari persembahan adalah dikosongkan dan dicurahkan. Tetapi, itu harus datang dari
hidup dari korban bakaran yang terus-menerus. Ini adalah persembahan dari hidup Yahweh Elohim, di
mana setiap Satu mempersembahkan Diri Mereka Sendiri, kemudian menyerahkan untuk menyatakan
identitas dan pekerjaan Yang Lain. Kebenaran dari keberadaan Mereka sebagai Yahweh Elohim adalah
korban bakaran yang naik terus-menerus. Ini adalah esensi dari ‘sebelum’. Persembahan, bagi kita,
adalah cara untuk hidup. Tapi bagi Yahweh Elohim, persembahan adalah hidup Mereka, di mana masingmasing mempersembahkan terus-menerus. Anak Domba tampil dari persekutuan persembahan ini di
dalam perjanjian Mereka.
61
Ibr 4:15
62
Maz 50:5
63
1Pet 1:19
64
Yoh 1:29
65
Wah 22:12-13
66
Wah 5:6
67
Ibr 10:5. Ibr 2:7-9. 1Pet 1:19
37
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Aku membenci perampasan dalam korban bakaran
Tuhan mendeklarasikan melalui nabi Yesaya, ‘Aku membenci perampasan dan kecurangan (perampasan
dalam korban bakaran – terjemahan Inggris); Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan
mengikat perjanjian abadi dengan kamu.’68 Dalam suratnya kepada Filipi, Paulus menuliskan, mengenai
Yesus, bahwa sekalipun Dia adalah Yahweh Anak, Dia tidak memikirkannya sebagai kesetaraan
(perampasan - terjemahan Inggris) untuk menjadi sama dengan Allah.69 Dalam kedua ayat tersebut,
dalam Perjanjian Lama dan Baru, ‘perampasan’ berarti ‘memegang sesuatu dan tidak membiarkannya
pergi’. ‘Perampasan dalam korban bakaran’ bukan menyimpulkan bahwa seseorang mencuri
persembahan. Ayat ini artinya bahwa Dia tidak memegang hal-hal yang adalah milik-Nya dan
menahannya. Terjemahan yang lain mengatakan, ‘yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba’.70
Jika kita memegang kehidupan kita dan menahan korban bakaran, kita tidak mempersembahkan diri
kita sendiri sebagai korban yang hidup dan kita tidak mengikuti Anak Domba. Perampasan terjadi
ketika kita memegang hal-hal yang seharusnya dipersembahkan dalam Perjanjian Kekal dari Yahweh
Elohim. Yesus Kristus tidak mempertahankan status-Nya, kebebasan, atau hak istimewa-Nya untuk
menjadi Allah Anak. Dia mempersembahkan itu sebagai suatu persembahan yang terus-menerus, suatu
aroma penyembahan. Dua hal mengikuti korban bakaran ketika kita mempersembahkan diri kita
sendiri. Kita akan masuk ke dalam ujian iman, untuk suatu periode waktu yang dirancangkan untuk
melahirkan kita sebagai anak Allah. Dalam ujian, kita tidak boleh merampas Allah. Kita tidak dapat
memberi sebagian, menahan sebagian, dan kemudian berdagang dengan persembahan kita. Ini adalah
roh Babel. Ketika kita takut akan Allah, Dia akan menegakkan perjanjian-Nya dengan kita dan kita
akan disetujui. Dan setelah disetujui, kita akan disebut ‘sahabat Allah’.71
Sementara kita mempersembahkan diri kita sendiri, kita mempersembahkan oleh perintah. Ketika Bapa
memanggil tiap-tiap kita dengan nama, Dia memberikan kita suatu perintah yang sesuai dengan nama
kita. dalam Injil Yohanes, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau
kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu’.72 Kita perlu memahami perintah yang datang
kepada kita. ketika Kitab Suci menggambarkan Abraham sebagai sahabat Allah, dikatakan bahwa dia
adalah orang yang taat.
Terus-menerus dan sepenuhnya dipersembahkan
Tujuan dari firman adalah menghubungkan orang-orang percaya kepada persekutuan Yahweh Elohim
ini. Dengan demikian, kita menghubungkan mereka kepada nama mereka sendiri dalam perjanjian kitab
kehidupan, yang dituliskan sebelum segala zaman. Seluruh tujuan Allah dideklarasikan dari isi kitab
perjanjian ini.73 Banyak anak dipilih ‘dalam Dia’ dan ditentukan kepada adopsi. Mereka diberikan suatu
warisan oleh sumpah, dan firman dari keputraan mereka diproklamirkan. Tapi, sebelum kita terhubung
kepada persembahan dan hidup Mereka, kita tidak dapat mendemonstrasikan ketaatan Mereka dan
nama kita akan dihapuskan dari kitab.
68
Yes 61:8
69
Fil 2:6
70
Fil 2:6-7
71
Yak 2:23
72
Yoh 15:14
73
Ibr 10:7
38
Perjanjian Yahweh
Hidup dari Yahweh Elohim adalah hidup yang mempersembahkan terus-menerus. Mereka
mempersembahkan Diri Mereka Sendiri dalam kasih, dan Mereka berkomunikasi oleh persembahan.
Setiap Pribadi dalam KeAllahan mempersembahkan menurut kebenaran nama-Nya. Ini adalah arti dari
menyembah dalam Roh dan kebenaran. Ketika orang-orang percaya bersatu dengan Tuhan dalam satu
Roh, mereka juga berkomunikasi dalam Roh melalui persembahan.
Korban persembahan adalah hidup yang dipersembahkan sepenuhnya. Tidak boleh ada perampasan
dalam korban bakaran. Artinya, persembahan harus lengkap, sepenuhnya, dengan rela dan terusmenerus. Yahweh Anak mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai Perintis dari korban yang hidup
ini. Tidak akan ada suatu Perjanjian Kekal tanpa itu ditegakkan oleh persembahan Yahweh Anak
Sendiri. Persembahan-Nya adalah hidup-Nya yang hakiki sebagai Yahweh Anak di dalam persekutuan
perjanjian dari Yahweh Elohim. Persembahan ini diserahkan dalam perjanjian Mereka oleh perintah.74
Kerinduan Bapa bertemu dengan kapasitas Anak untuk mempersembahkan diri-Nya. Pertama-tama Dia
adalah Anak Domba untuk ‘persembahan yang terus naik’, Anak Domba ‘seperti telah disembelih’,
‘mengikat perjanjian berdasarkan korban sembelihan’. Tidak akan ada perjanjian tanpa korban bakaran,
dan tanpa penumpahan darah.
Allah Anak mengosongkan diri untuk menjadi Anak Bapa, dan kemudian Dia merendahkan diri-Nya
sekali lagi untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, dalam daging dari Abraham dan
Daud. Dia tidak menahan dengan menghitungnya perampasan. Persembahan-Nya ‘sepenuhnya
diberikan’. Jika kita tidak memberikan segalanya, kita tidak dapat menjadi persembahan yang ‘naik’ dan
korban bakaran. Kita tidak mempunyai tempat untuk dimasukkan dalam perjanjian. Bapa hanya
menerima aroma yang naik ketika kita mempersembahkan sepenuhnya dan terus-menerus. Kita tidak
mengikuti Anak Domba jika kita mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup tapi menahan
bagian yang terakhir. Kita semua tunduk kepada tekanan-tekanan kehidupan, dan barangkali
menahannya. Kita harus menyadari bahwa pekerjaan kita dimulai ketika kita mempersembahkan diri
kita sendiri untuk mempersembahkan. Nafiri ditiupkan atas korban bakaran kita yang terus-menerus
dan kita diingat. Tuhan menginstruksikan orang Israel, ‘Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada
perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu
mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya
kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu.’75
Persembahan-persembahan kita memproklamirkan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita dan
nyanyian dari Anak Domba dimulai.76 Ketika korban bakaran dimulai, maka nyanyian Tuhan juga
dimulai. Kitab Suci mencatat bahwa ketika korban bakaran dimulai, nyanyian Tuhan juga dimulai,
dengan nafiri dan dengan alat-alat dari Daud.77
Mempersembahkan persembahan di atas mezbah
Prinsip mezbah adalah mendasar bagi kehidupan dan ‘perjanjian Yahweh’. Segalanya dipersembahkan
di atas mezbah dari hubungan perjanjian Mereka. Segalanya adalah suatu persembahan yang terusmenerus dalam perjanjian, sebelum itu diserahkan. ‘Diserahkan’ adalah pengerjaan mengambil milik
saya dan mempersembahkan itu kepada engkau. Pekerjaan persembahan memberkati, memperlengkapi
dan menyatakan keputraan yang lain. Ini adalah pekerjaan dari utusan angelos. Tidak ada kasih yang
74
Yoh 10:18
75
Bil 10:10
76
Wah 15:3
77
2 Taw 29:27
39
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
lebih besar dari ini.78 Kita tahu bahwa hidup persembahan dalam KeAllahan telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kekal supaya dapat dinyatakan dan ditegakkan dalam kita.
Allah Anak mempersembahkan diri-Nya dalam perjanjian Yahweh sebagai suatu ‘persembahan yang
terus-menerus’. Kita akan menunjukkan bahwa model ‘mempersembahkan’ ini adalah pusat dari
segalanya yang Anak lakukan dalam perjalanan perjanjian-Nya. Itu adalah model yang rasul Paulus
letakkan bagi kita. Ini adalah ‘jalan Tuhan’.79 Mengikuti kebangkitan-Nya, Yesus ‘Ia menunjukkan diriNya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab
selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang
Kerajaan Allah’.80 Ayat ini menggambarkan persembahan dari yang mempersembahkan pada mezbah
dengan suatu persembahan; karena itulah ungkapan, ‘ketika engkau membawa, [datang, mendekatlah
dengan] suatu persembahan’.81
Ini adalah bagian dari instruksi-instruksi yang diberikan kepada Musa, dan itu telah disimbolkan dalam
‘korban unjukan’. Sebelum apapun diserahkan, itu dipersembahkan ke dalam persekutuan dari
persembahan yang terus-menerus dan dengan rela. Ini adalah ekspresi kasih dalam persekutuan
Yahweh. Demikian juga, ini adalah karakteristik dari hidup yang tak terkorupsi dalam Yahweh. Ini
adalah arti dari mezbah. Kita mempersembahkan diri kita sendiri di atas mezbah persembahan Mereka,
karena itu adalah mezbah yang menguduskan persembahan.
Dari arti simbolis ‘korban unjukan’ dalam Perjanjian Lama-lah, Paulus mendapatkan pernyataan
‘mempersembahkan diri kita’. Dalam arti pertama, korban unjukan artinya datang mendekat dengan
suatu ‘persembahan dipersembahkan di mezbah dan berkenan di atas mezbah’. Itu menandakan bahwa
yang membawa persembahan siap untuk menjadi korban yang hidup. Mereka siap untuk melakukan
pekerjaan yang Tuhan telah siapkan bagi mereka. Oleh karena itu, Harun ditahbiskan sebagai imam
besar dengan cara korban unjukan.82
Korban unjukan memungkinan yang membawa persembahan untuk berdiri di mezbah dan menandakan
kerelaan partisipasi mereka di mezbah. Suatu cerita dalam kitab Imamat mengatakan kepada kita
bahwa Musa mengambil roti bundar tidak beragi dan meletakkan semua ini ke tangan Harun, dan ke
tangan anak-anaknya, dan mempersembahkan mereka sebagai suatu korban unjukan di hadapan
TUHAN. Kemudian Musa mengambil itu dari tangan mereka dan mempersembahkan itu sebagai
bakaran di atas mezbah dengan korban bakaran. Itu adalah persembahan penahbisan untuk menjadi
bau yang menyenangkan. Itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.83
Inilah bagaimana Anak Manusia dipersembahkan kepada Allah Bapa; ‘Yang Lanjut Usianya’ dalam kitab
Daniel. Setelah empat puluh hari, Yesus dibawa naik oleh awan dan segera ‘mempersembahkan’ di
hadapan takhta Yang Lanjut Usianya.84 Dia adalah suatu korban unjukan, dan korban yang berkenan,
mempersembahkan diri-Nya sendiri untuk pekerjaan-pekerjaan dan pelaksanaan otoritas dari takhtaNya.85 Istilah ‘mempersembahkan’ juga digunakan untuk menggambarkan ‘mendekat’ bagi mereka yang
78
Yoh 15:13
79
Luk 3:4
80
Kis 1:3
81
Kel 40:32. Im 1:2-3,5
Im 8:28-29
82
83
Im 8:27-28
84
Kis 1:9
85
Dan 7:13
40
Perjanjian Yahweh
memiliki tuntutan hukuman undang-undang melawan Daniel. Mereka dengan tidak sengaja membuat
Daniel menjadi suatu korban yang berkenan. Jikalau mereka tahu, mereka tidak akan melakukan hal
ini.86
Kepada gereja di Roma, Paulus menuliskan, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.’87 Beban pelayanan Paulus
adalah untuk mempersembahkan setiap orang sepenuhnya dalam Kristus.88 Dia cemburu karena dia
telah mempertunangkan orang Korintus kepada satu suami untuk mempersembahkan mereka sebagai
perawan suci kepada Kristus.89 Dia mengerti bahwa Tuhan semesta alam bermaksud untuk
‘menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa
itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela’.90 Paulus mendorong kita, dengan mengatakan bahwa
Dia yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kita juga dengan Yesus dan akan
menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu.91
Penyembahan adalah suatu persembahan yang naik
Perjanjian dari Yahweh Elohim adalah suatu kehidupan penyembahan dalam persembahan kita. Arti
sesungguhnya dari penyembahan adalah memberikan keberhargaan dan hormat kepada yang lain; dan
persembahan adalah ekspresi dari penyembahan kita kepada yang lain. Ketika kita berpikir mengenai
persembahan, kita boleh refleksikan dalam penyembahan, persekutuan, integritas dan memberi. Tapi
apa yang Alkitab katakan tentang kualitas persembahan kita? Kita harus mempersembahkan dengan
jiwa yang hancur dan hati yang remuk.92 Inilah persembahan yang Tuhan cari. Kita harus memiliki
sikap Kristus yang sepenuhnya menundukkan diri-Nya untuk menjadi hamba dalam pelayanan pada
yang lain.
Penyembahan adalah unsur penting dari perjanjian Allah, karena itu adalah aroma dari persembahan.
Bapa, Anak dan Roh Kudus telah mengundang kita untuk bersatu dengan mereka dalam persekutuan
penyembahan dalam perjanjian. Ketika kita terserap dengan persembahan yang terus-menerus, hati
nurani kita ter-orientasi kembali dan kita menemukan kapasitas ‘mengetahui bersama dengan diri kita
sendiri’. Roh kita, identitas dasar kita, dapat menyembah, yang artinya kita dapat memberi layak/hormat
kepada Allah dan kepada yang lain.
Ketika orang-orang percaya bersatu dengan Tuhan dalam satu Roh, mereka juga dapat berkomunikasi
dalam Roh. Mereka akan menemukan identitas keputraan mereka yang mampu mempersembahkan
sesuai dengan kebenaran nama mereka. Inilah artinya menyembah dalam roh dan kebenaran. Yesus
katakan, ‘Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar
akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah
86
Bandingkan dengan 1Kor 2:8
87
Rom 12:1
88
Kol 1:28
89
2 Kor 11:2
90
Ef 5:27
91
2 Kor 4:14. 2 Kor 11:2. Ef 5:27. Kol 1:22,28
92
Maz 34:18. Maz 51:17. Yes 57:15
41
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran.’93
Perjanjian Yahweh adalah hidup penyembahan Mereka dalam persembahan. Ketika kita
mempersembahkan diri kita, Dia menyatukan kita dalam nyanyian Tuhan dan penyembahannya. Dia
menjanjikan tujuan kehidupan kita dalam kitab kehidupan Anak Domba, dengan cara yang sama bahwa
Kitab Suci yang tertulis adalah catatan/rekaman dari tujuan perjanjian-Nya. Dalam persekutuan
menyembah yang benar-lah kita tiba pada pengetahuan akan kebenaran dan membuktikan apa yang
baik, berkenan dan kehendak Allah yang sempurna.94 Ketika kita menyembah dalam roh, penerangan
diberikan kepada kita oleh Roh Kudus di saat Dia membawa kapasitas dari tujuh Roh Allah kepada kita
sebagai suatu urapan atas kita. Kita diberikan suatu pemahaman mengenai kehendak ini bagi
kehidupan kita. Melalui penerangan-lah Kitab Suci diterapkan kepada hidup kita, dan kita menemukan
hidup dan ekspresi sebagai anak-anak Allah.
Menyembah dalam Roh dan kebenaran
Seperti yang kami katakan, Bapa merindukan kita untuk menyembah Dia dalam Roh dan dalam
kebenaran.95 Ini artinya bahwa kita menyembah Dia dalam realita, atau kebenaran, mengenai nama kita
sendiri. Kita memberikan layak/hormat kepada firman yang menetapkan siapa Allah bagi kita, dan siapa
kita bagi Allah. Untuk bertemu ‘dalam Roh’ artinya kita bertemu sebagai mereka yang menerima ‘RohNya sendiri’. Kita mempunyai sebuah nama dari Bapa, kita mempunyai hidup ciptaan baru oleh darah,
dan kita mempunyai identitas melalui Roh-Nya.
Oleh ‘roh’, maksud kami bahwa kita mempunyai kapasitas untuk mengekspresikan identitas, melalui
persembahan yang terus-menerus. Identitas hanya terlihat melalui persembahan dalam penyembahan,
dengan cara yang sama bahwa Allah hanya dikenal melalui persembahan-Nya dalam penyembahan. Dia
telah mengekspresikan diri-Nya sendiri dalam identitas yang benar dan Dia telah bersumpah, menurut
nama-Nya. Dengan cara ini, Allah telah mengkomunikasikan ‘roh’ dan ‘hidup’. ‘Hidup’ dikomunikasikan
dari Yahweh sebagai satu. Dan ‘roh’ dikomunikasikan dari Elohim sebagai Tiga. Sekarang kita
mempunyai hidup yang sama, seperti hidup ciptaan baru. Kita dihembuskan dengan ‘roh’ karena
persembahan Mereka kepada kita.
Akan berguna untuk mengingat bahwa kita bertemu untuk firman, menyembah dan bersekutu. Alasan
kita bernyanyi adalah untuk ‘bertemu dengan firman’ dan untuk mengakui iman dalam siapa Allah itu,
dan dalam apa panggilan-Nya untuk kita menjadi. Kita bertemu dengan Dia melalui firman-Nya. Di saat
kita bertemu firman dengan penyembahan, kita bersatu dengan persekutuan dalam satu Roh. Kita
bukan mengikuti ritual agamawi. Tetapi, kita bersatu dengan Tuhan dalam satu roh dengan Dia.96
Dengan mengekspresikan firman dalam nyanyian, kita mengundang yang lain untuk bertemu dengan
firman mengenai ‘nama’ mereka, kemudian bersatu dengan iman Anak yang memanggil mereka ke
dalam persekutuan Anak. Kita mengundang mereka yang bersama dengan kita untuk ‘menyembah’,
menghubungkan nilai dan kebenaran kepada firman yang sedang diproklamirkan. Inilah penyembahan.
Di saat kita makan dan minum dalam ibadah perjamuan, kita mengambil untuk menjamah roti dan
darah dari Perjanjian Kekal. Ketika kita menyembah dalam dimensi persekutuan perjanjian tersebut,
93
Yoh 4:23-24
94
Rom 12:2
95
Yoh 4:23
96
1 Kor 6:17
42
Perjanjian Yahweh
kita menyembah dalam Roh dan kebenaran, dan kita dapat mengenal Yahweh.97 Didalam dimensi ini,
didalam Roh, kita mendahului keberadaan kita sendiri.
Tuhan mau kita memahami kemuliaan warisan-Nya pada orang-orang kudus.98 Dia akan selalu menjadi
Allah kita, dan kita akan selalu menjadi anak-Nya. Dia membawa kita mendekat, dalam persekutuan
perjanjian. Kita tidak akan pernah menjadi Yahweh Elohim. Kita akan selalu menjadi anak-anak dari
Bapa dan pewaris bersama-sama dengan Yahweh Anak. Dia menjadi Anak dari Bapa, Anak Sulung-Nya,
dan Dia berbagi warisan-Nya dengan kita jika kita mengenakan diri kita dengan Dia. Yahweh anak
membawa kita sangat dekat kepada hati Yahweh Elohim sehingga kita lebih dekat dari bernafas. Kitab
Wahyu dengan jelas menyatakan bahwa Yahweh Elohim, Tuhan Allah, membuat tabernakel-Nya dengan
manusia. ‘Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan
menjadi Allah mereka’.99 Kita membaca lebih lanjut bahwa Tuhan mengatakan kepada orang yang
menang, ‘Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku’.100 Kita mempunyai hidup yang
sama seperti Anak Allah, dilipatgandakan kepada kita melalui persembahan.
Allah Anak mengosongkan diri-Nya
‘Mengosongkan’ adalah memberi kuasa/memberdayakan persembahan dari yang lain. Itu adalah
perpanjangan dari persembahan yang terus-menerus sejauh itu membuatnya efektif. Hal itu adalah
mencurahkan dan mengosongkan atas persembahan yang terus-menerus (korban bakaran).
Mengosongkan selalu sampai ke titik akhir. Ketika sebuah bejana kosong, itu telah dicurahkan
sepenuhnya sampai kepada suatu titik akhir. Adalah secara konsisten dan berulang-ulang di sepanjang
Kitab Suci bahwa segala yang Tuhan mulai, Dia melakukan itu dengan mengosongkan.
Sementara kita memperhatikan mengenai pengosongan dari Anak Domba, kita akan perlu membuat
perbedaan antara mengosongkan kepada perjanjian dan mengosongkan ke pangkuan. Kita tahu tentang
tulisan Paulus bahwa Anak mempunyai suatu sikap dan pikiran untuk mengosongkan kemuliaan-Nya
sendiri. Dia mengosongkan diri-Nya dan menjadi hamba dari perjanjian. Di saat Dia mengosongkan
kepada perjanjian, Allah Anak mencurahkan kemuliaan hakiki-Nya, yaitu kemuliaan yang Dia miliki
dengan Bapa sebelumnya. Dia juga mengosongkan segala yang telah diberikan kepada-Nya sebagai
‘kekayaan kemuliaan-Nya’.101 Kekayaan kemuliaan-Nya adalah warisan dalam ciptaan baru. Dia
mengosongkan kekayaan ini untuk membuat ruang bagi kita dalam ciptaan baru ini. Inilah artinya dari
‘Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena
kemiskinan-Nya’.102 Ingat, ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya, hidup dari ciptaan baru dibawa
kepada kepenuhan. Hidup dari setiap anak yang sudah diketahui ada dalam kepenuhan itu. Darah
seperti darah anak domba itu dicurahkan bagi banyak orang. Kita harus mengikuti teladan ini, memiliki
sikap yang sama seperti ini dalam diri kita. Sekalipun Yahweh Anak ada dalam bentuk Allah, Dia tidak
menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, tapi
‘mengosongkan diri-Nya’.103 Kita harus dicurahkan dengan cara yang sama di mana Anak megosongkan
97
Yoh 4:23-24
98
Ef 1:18
99
Wah 21:3
100
Wah 21:7
101
Ef 1:18
102
2 Kor 8:9
103
Fil 2:5-6
43
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
diri-Nya. Seperti yang dikatakan Paulus, ‘darahku dicurahkan’.104 Dengan cara inilah, Allah Anak
merendahkan diri, membungkuk dan menunduk untuk menjadi Hamba dari Bapa dan taat sampai mati
di kayu salib.
104
Fil 2:17-18
44
BAB 3
Hamba yang benar
Dalam suratnya kepada orang-orang Ibrani, rasul Paulus menggambarkan pekerjaan dan mandat Yesus
Kristus dalam banyak detail. Menggunakan bahasa dan simbol dari Kitab Suci, dia membuktikan
bahwa Yesus adalah Mesias, Kristus, Yang Diurapi.1 ‘Tentang hal itu (Mengenai Dia – terjemahan
Inggris)’, Paulus katakan, ‘banyak yang harus kami katakan’.2 Sesungguhnya, ada banyak yang harus
dikatakan dan diketahui mengenai Tuhan kita Yesus Kristus. Pada bab sebelumnya, kita telah
memperhatikan bahwa Yahweh Anak diurapi dengan tujuh Roh Allah sebelum Dia mengosongkan diriNya untuk menjadi Anak Allah, Hamba dari kehendak Bapa, dan Perintis iman, ketaatan dan
keselamatan kita.
Dalam bab ini, secara khusus kita akan memperhatikan Yesus Kristus sebagai Hamba yang diurapi,
sepenuhnya memanifestasikan dan menyatakan kebenaran Allah.3 Dan kita memperhatikan apa artinya
menerima firman kebenaran supaya kita juga dapat menjadi hamba-hamba kebenaran, bertumbuh
kepada kedewasaan sebagai anak Allah.4 Rasul Paulus menyatakan, ‘Tetapi sekarang, setelah kamu
dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa
kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal’.5
Kristus – Hamba yang diurapi
Kita membaca dalam mazmur-mazmur, ‘Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan
membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda
kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.’6 Paulus mengutip ayat ini dalam suratnya kepada Ibrani.7
1
Ibr 1:2-4
2
Ibr 5:11
3
Fil 2:7
4
Rom 6:18-19
5
Rom 6:22
6
Maz 45:6-7
7
Ibr 1:8
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Itu mengidentifikasi kerajaan intrinsik dan kekal dari Yahweh Anak, yang adalah Raja dan Imam
menurut peraturan Melkizedek.8 Tetapi, lebih dari ini, hal itu mengidentifikasi kasih dari Anak kepada
Bapa, dan iman dari Anak untuk menyatakan kebenaran Bapa. Anak ‘mencintai keadilan’ dan
memberikan diri-Nya, di dalam perjanjian, untuk menyatakan nama dan pekerjaan Bapa.9 Karena itu
Allah ‘mengurapi Dia’ dengan minyak dari tujuh Roh Allah dan dengan minyak kesukaan melebihi
teman-teman-Nya.10
Urapan inilah yang memampukan Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dan menjadi Hamba Bapa.
Paulus menuliskan kepada orang-orang di Filipi, ‘Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia’.11 Kata ‘hamba’ lebih akurat diterjemahkan ‘budak’. Dalam persekutuan Yahweh Elohim, Anak
tidak kurang, lebih rendah, atau di bawah Bapa dalam hal apapun. Tetapi, Dia mengesampingkan semua
hak istimewa dan prerogatif hakiki-Nya untuk menjadi Budak Bapa, yang dengan demikian
menyatakan kebenaran Bapa. Ini adalah karakteristik yang mendefinisikan seorang budak. Seorang
budak tidak melakukan apapun dari inisiatifnya sendiri. Seorang budak sepenuhnya berkomitmen
untuk menyatakan kebenaran dari yang lain; yaitu, nama dan pekerjaan dari yang lain.
Yesus memberi kesaksian mengenai hubungan-Nya dengan Bapa, ‘Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari
diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab
Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku’.12
Penghakiman-Nya adil karena Dia adalah budak. Penghakiman yang murni dapat mengatur keadilan
karena tidak mempunyai prerogatif yang berdasarkan pada diri sendiri. Yesus mengatakan, ‘Sebab Aku
berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan
Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan’.13 Sekalipun Yesus Kristus
adalah Anak Allah, Dia mati sebagai Budak Allah yang taat. Ini jelas dalam Perjanjian Baru, dan ayatayat nubuatan Perjanjian Lama. Nabi Yesaya dengan jelas mengidentifikasi bahwa Kristus akan datang
sebagai budak, dan yang paling penting, ‘Hamba yang diurapi’ dengan tujuh Roh Allah atas-Nya. ‘Lihat,
itu hamba-Ku [budak] yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah
menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.’14
Elemen-elemen dari permulaan
Firman dari kebenaran masa kini, oleh penerangan dari tujuh kali lipat Roh, terus-menerus
mengajarkan kita ‘asas-asas pokok dari penyataan Allah’.15 Ungkapan ‘asas-asas pokok’, atau ‘prinsipprinsip pertama’, akan lebih akurat diterjemahkan ‘elemen-elemen dari permulaan’. Ketika Yahweh
Anak mengosongkan diri-Nya, Dia membuat ruang bagi banyak anak. Ini adalah permulaan dari segala
8
Ibr 7:17
9
Yoh 14:9. Ibr 1:3
10
Maz 45:7
11
Fil 2:5-7
12
Yoh 5:30
13
Yoh 12:49
14
Yes 42:1
15
Ibr 5:12
46
Hamba yang benar
sesuatu yang baru.16 Suatu pemahaman dari ‘permulaan’ adalah titik awal bagi setiap orang Kristen.
Yohanes berbicara mengenai mengenal Dia ‘yang ada dari mulanya’ dan ‘firman yang telah kamu dengar
(pesan yang kamu dengar sejak permulaan – terjemahan Inggris)’.17 Dia tidak menunjuk kepada
permulaan waktu atau permulaan dari penciptaan. Dia menunjuk kepada permulaan yang ditegakkan
dalam Perjanjian Kekal. ‘Pernyataan Allah’ adalah pengucapan dari kehendak dan tujuan perjanjian
Tuhan. Itu adalah firman yang keluar dari perjanjian.
‘Elemen-elemen dari permulaan’ adalah berbagai dan bermacam-macam kekayaan kasih karunia dan
kekayaan kemuliaan yang diberikan kepada Yahweh Anak dalam Perjanjian Kekal.18 Ketika Dia
mengosongkan diri-Nya, kekayaan ini menjadi warisan dari banyak anak-anak, di dalam Dia. Kita
diingatkan dengan bagian ini, ‘Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus,
bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh
karena kemiskinan-Nya’.19 Rasul Paulus berdoa supaya mata hati kita diterangi supaya kita dapat
mengetahui pengharapan dari panggilan-Nya dan ‘kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi
orang-orang kudus’.20 Penerangan ini memberikan kita pengetahuan yang atasnya kita bangun tujuh
dasar dari keputraan kita.
Fondasi dasar dari keputraan kita
Setelah mengidentifikasi arti dari ‘elemen-elemen dari permulaan’, kita tahu bahwa dasar yang terdaftar
dalam Ibrani pasal enam adalah sesuatu yang lebih jauh lagi. Ada perbedaan antara elemen-elemen dari
permulaan dan dasar-dasar dari keputraan yang oleh mana kita bertumbuh kepada kedewasaan sebagai
anak-anak Allah.21 Dasar-dasar dari keputraan disesuaikan ketika kita menerima dan menerapkan
‘firman kebenaran’.
Dasar-dasar22 ini adalah:
1.
Menuju kepada kesempurnaan
2. Pertobatan dari pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia
3. Kepercayaan/iman kepada Allah
4. Ajaran mengenai pembaptisan
5. Penumpangan tangan
6. Kebangkitan orang-orang mati
7. Hukuman kekal
Adalah penting bahwa ‘menuju kesempurnaan’ adalah dasar pertama. Ketika firman kebenaran
diproklamirkan kepada kita, kita diterangi untuk memandang Yesus Kristus di takhta-Nya. Oleh
penerangan, kita memandang kemuliaan dari shekinah, yang adalah kemuliaan dari hidup-zoe dalam
Kristus, Yang Sulung, dan oleh karena itu kemuliaan warisan yang ditentukan bagi kita sebagai anak-
16
Yes 42:9. Yes 43:19. 2 Kor 5:17
17
1 Yoh 2:7,13
18
Ef 3:8-11. 2 Tim 1:9
19
2 Kor 8:9
20
Ef 1:18
21
Ibr 5:11, 6:12
22
Ibr 6:1,2
47
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
anak Allah.23 Sebagai konsekuensi dari penerangan ini, kita termotivasi untuk maju menuju kepada
kedewasaan sebagai anak-anak Allah. Di saat kita mencari kerajaan dan kebenaran-Nya terlebih dahulu,
semua dasar-dasar penting dari keputraan kita yang mengikuti ditambahkan kepada kita.24
Dasar-dasar ini adalah langkah-langkah oleh mana kita maju untuk menjadi orang Kristen yang dapat
hidup, sebagaimana yang diajarkan dalam ‘perumpamaan tentang penabur’.25 Hanya mereka yang
menghasilkan buah dari keputraan yang berkenan kepada Allah.26 Jika dasar-dasar ini diletakkan
dengan sebagaimana mestinya maka kita akan bertumbuh sebagai ‘buah sulung tertentu’.27 Dasar-dasar
ini tidak perlu diletakkan lagi setelah diletakkan dengan sebagaimana mestinya dalam kehidupan kita.
Tetapi, sebelum dasar-dasar itu beroperasi sebagai model dari kehidupan kita sehari-hari, kita harus
terus-menerus memperhatikan untuk menjadi ditegakkan di dalamnya. Kerajinan dalam hal-hal ini
adalah demonstrasi dari ketaatan yang sesungguhnya. Dalam musim sekarang ini, Roh Kudus
menekankan perlunya bagi kita untuk maju kepada kedewasaan dalam keputraan kita.
1. Panggilan untuk maju kepada kesempurnaan memotivasi kita untuk percaya bahwa kita dapat
mewarisi segala yang Allah telah tentukan bagi kita.28 Firman ini menerangi hati kita, memungkinkan
kita untuk memahami semua dimensi yang akan dicakup keputraan; panjangnya, lebarnya, tingginya
dan dalamnya kasih Allah yang melampaui pengetahuan.29 Di saat kita menuju kepada kesempurnaan,
kita menyegarkan diri kita sendiri setiap hari dalam firman dari keputraan yang telah dibuat tersedia
bagi kita melalui Kristus.
2. Pertobatan adalah keputusan terus-menerus untuk berbalik dari kebenaran yang dari diri kita
sendiri.30 Kebenaran sendiri adalah pengerjaan dari nurani kejatuhan kita, bekerja oleh pengetahuan
yang baik dan yang jahat, untuk mendakwa atau menjadi alasan untuk kita.31 Itu adalah kebenaran yang
berdasarkan pada penyalahgunaan hukum di tangan orang-orang berdosa.
3. Iman kepada Allah adalah komitmen kita yang terus-menerus untuk menjadi hamba kebenaran.32
4. Dalam baptisan, kita ditanamkan dan disatukan dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan
kebangkitan-Nya.33 Sesungguhnya, kita mengenakan Kristus.34 Karena Kristus adalah hidup kita, kita
dapat bertumbuh dalam keputraan kita sendiri, karena kita adalah anak-anak Allah melalui iman dalam
Yesus Kristus.35
23
Yoh 1:14. Yoh 11:40. Yes 60:1. 2 Kor 4:4. 2 Pet 1:17. 1 Yoh 1:1-2
24
Mat 6:33
25
Mar 4:1-20
26
Mat 3:10. Mat 13:23. Yoh 15:2,8,16. Rom 7:4. Gal 5:22
27
Yak 1:18
28
Kis 20:32. Gal 5:19-26. Ef 1:11,14. Ibr 6:12
29
Ef 3:14-19
30
Kis 26:20. Rom 2:4. 2 Pet 3:9
31
Fil 3:9. Rom 2:14-16. Rom 7:8
32
Rom 3:22. Rom 4:9
33
Rom 6:5
34
Gal 3:27
35
Kol 3:4. Rom 3:22. Gal 2:16. Gal 3:26. Fil 3:9
48
Hamba yang benar
5. Penumpangan tangan menunjuk kepada pekerjaan pemisahan dari Roh Kudus, diberikan kepada kita
dalam tubuh Kristus oleh utusan angelos, di saat kita dikuduskan dan dibatasi kepada pekerjaan kita.36
6. Kebangkitan orang mati juga adalah dasar sehari-hari untuk hidup taat. Hidup kekal telah
dimanifestasikan, dalam Kristus, sebagai hidup yang ‘keluar dari’ kematian. Mereka yang telah ditebus
dari kematian karena dosa telah lahir dari kematian dengan Kristus, dan sekarang hidup oleh hidupNya yang ada di dalam mereka.37 Mereka dibangkitkan setiap hari oleh hidup kebangkitan Kristus,
keluar dari kematian dan ketandusan yang terjadi karena kejatuhan manusia.38 Dalam dunia ini, kita
‘mati setiap hari’ dan menanggung ‘kematian Tuhan Yesus’ dalam tubuh kita yang fana, supaya hidupNya juga akan dinyatakan.39
7. Prinsip penghakiman kekal bekerja dalam setiap aktivitas di mana umat manusia terlibat didalamnya.
Berbagai ‘penganiayaan dan penindasan’ yang kita derita adalah bukti penghakiman Allah yang benar.40
Penghakiman Allah adalah kemarahan dengan kemurahan seperti yang menimpa kita di rumah Allah.
kitab Suci menyatakan bahwa penghakiman harus dimulai dalam rumah Allah.41 Melalui pertobatan
dan iman setiap hari, penghakiman diubah menjadi disiplin dan membawa perubahan bagi hidup kita
supaya kita tidak dihukum dengan dunia.42
Kamu telah lamban dalam mendengarkan
Nabi Yesaya-lah yang berbicara mengenai Kristus sebagai ‘tunas akan keluar dari tunggul Isai’ dengan
tujuh Roh Allah atas-Nya.43 Tetapi, dia juga meramalkan bahwa ‘tunas lembut’ ini tidak mempunyai
bentuk yang megah atau mulia. Tidak seorangpun akan tertarik pada-Nya. Dia akan menjadi Manusia
dengan kesengsaraan, dihina, dihindari dan biasa menderita kesakitan.44 Yesaya bernubuat bahwa
Kristus akan berhasil sebagai Budak Bapa dan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.45 Dia akan
memercikkan bangsa-bangsa.46 Yesaya menunjuk kepada Kristus yang disanjung dan ’ditinggikan’ di
atas kayu salib dan tujuh kali pemercikan darah-Nya.47 Dan tentu saja, Yesaya menunjuk kepada
kenaikan-Nya, ketika Yesus ditinggikan dalam awan dan di hadapan Bapa untuk menerima takhta dan
‘kemuliaan yang Dia miliki sebelum dunia ada’.48 Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Apabila
kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak
berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa
kepada-Ku’.49
36
Kis 13:2-3. Kis 6:6. Bil 27:23. 1 Tim 4:14. 2 Tim 1:6
37
Gal 2:19-21
38
2 Kor 5:14. Rom 14:7-9. Yes 53:6
39
1 Kor 15:31. 2 Kor 4:10
40
2 Tes 1:4-5
41
Hab 3:2. 1 Pet 4:17
42
1 Kor 11:32
43
Yes 11:1-2. Im 16:14-15. Ibr 10:22. Ibr 12:24
44
Yes 53:2-3
45
Yes 53:10-12
46
Yes 52:15
47
Yes 52:13
48
Kis 1:9. Yoh 17:5
49
Yoh 8:28
49
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Yesaya bernubuat dalam detail yang luar biasa mengenai mandat dan pelayanan dari Mesias yang akan
‘memerciki bangsa-bangsa’. Tetapi, perkataannya tidak diterima. Sesungguhnya, semakin dia bernubuat
mengenai datangnya Mesias, semakin orang tidak menerima.50 Mereka tidak menerima perkataan
mengenai Mesias yang akan menjadi ‘Hamba yang diurapi’ dari Bapa. Tuhan memberikan Yesaya
mandat nubuatan untuk membuat hati orang-orang keras, telinga mereka berat mendengar, dan mata
mereka melekat tertutup. Dia memerintahkan Yesaya untuk mengatakan kepada orang-orang,
‘Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap:
jangan!’.51 Banyak kali sepanjang pelayanan-Nya, Yesus menyatakan bahwa Dia menggenapi nubuatan
Yesaya sebagai Mesias.52 Dia juga mengakui penggenapan dari nubuatan, ’Maka pada mereka genaplah
nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu
akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya
berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan
mereka.’53
Ketika berbicara kepada Ibrani mengenai Yesus sebagai Mesias, Paulus mengatakan, ‘Tentang hal itu
banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam
hal mendengarkan’.54 Itu adalah bukti bahwa banyak di dalam gereja-gereja yang tidak menerima ajaran
mengenai pelayanan Kristus sebagai Anak, Hamba dan Perintis, dan perlunya kita berpartisipasi dengan
Kristus dalam elemen-elemen pelayanan-Nya ini. Beberapa menyukai ide mengenai Mesias pengganti
yang tidak meminta mereka berpartisipasi dalam penderitaan-Nya. Mereka seperti orang Yahudi
sebelum mereka, di bawah penghakiman kebutaan oleh nabi Yesaya, karena mereka tidak menerima
pekerjaan dan pelayanan Kristus.55 Orang-orang percaya ini menolak Kristus dengan menolak
perkataan yang Paulus bawakan kepada mereka sebagai utusan karunia kenaikan.
Paulus mendeklarasikan bahwa orang-orang percaya ini memerlukan susu dan bukan makanan keras.56
Mereka perlu untuk kembali kepada iman dari bayi yang baru lahir, menerima susu yang murni dari
firman supaya mereka dapat bertumbuh dengan hormat terhadap keselamatan mereka.57 Susu dari
firman adalah pewahyuan mengenai Yesus Kristus dan elemen-elemen dari permulaan. Tanpa suatu
pemahaman dari dasar-dasar ini, tidak mungkin firman kebenaran ini, yang disamakan dengan makanan
keras, dapat diterima dan dicerna. Firman kebenaranlah yang mulai menetapkan nama dan pekerjaan
kita yang unik sebagai anak Allah. Dan firman inilah yang mendorong kita untuk menjadi budak-budak
Kristus, menyatakan kebenaran-Nya, supaya kita dapat bertumbuh kepada kedewasaan sebagai anakanak Allah. Firman kebenaran menetapkan jalan di mana kita belajar taat melalui hal-hal yang kita
derita.58
50
Yes 30:8-11
51
Yes 6:9
52
Mat 8:17. Yoh 12:39-41
53
Mat 13:14-15
54
Ibr 5:11
55
Yoh 12:39-41
56
Ibr 5:13-14
57
1 Pet 2:2
58
Ibr 5:8
50
Hamba yang benar
Paulus mengatakan kepada kita bahwa mereka yang mengambil bagian hanya kepada susu tidak
membiasakan diri dengan firman kebenaran.59 Ini artinya mereka tidak berpartisipasi dalam
persekutuan penderitaan Kristus, dan oleh karenanya, mereka tidak menerima substansi dari keputraan
mereka sendiri. Di saat yang sama, jika kita tidak menerima susu dari firman mengenai Kristus dan
pelayanan-Nya dengan sebagaimana mestinya, kita akan tersandung dengan firman kebenaran yang
memanggil kita untuk berpartisipasi dengan Kristus dalam pekerjaan penebusan yang Dia selesaikan
bagi kita. Nabi Yesaya berbicara mengenai transisi dari susu kepada makanan keras ketika dia bertanya,
‘Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan
nubuat-nubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu!’ Firman
datang perintah demi perintah, baris demi baris, sedikit di sini, dan sedikit di sana.60 Ketika kita
menerima firman, kita menemukan istirahat bagi jiwa kita yang lelah. Tetapi, ketika kita menolak
firman, kita tersandung mundur dan tertangkap dalam jerat.61 Paulus menasihatkan orang-orang Ibrani
untuk mencegah hal ini dengan perlu ‘lagi diajarkan’ elemen-elemen permulaan dari pernyataan Allah.62
Ketika Paulus mengatakan bahwa memerlukan seseorang untuk mengajarkan mereka lagi, dia tidak
menunjuk kepada perlunya informasi yang lebih lagi. Utusan karunia kenaikan dari Kristus membawa
lebih dari informasi. Ketika mereka memproklamirkan firman, diurapi dengan kuasa dari tujuh Roh
Allah, membawa penerangan yang sesungguhnya kepada mereka yang menerimanya. Orang-orang
Ibrani memerlukan penerangan yang segar mengenai pribadi dan pekerjaan dari Yesus Kristus. Mereka
perlu ditarik kembali ke dalam persekutuan yang diurapi dengan utusan Kristus, supaya minyak urapan
dapat membawa penerangan pada mata mereka. Inilah arti dibalik perkataan Yohanes, ‘Sebab di dalam
diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu
diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu—
dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta—dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu,
demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia’.63 Ketika Yohanes berkata, ‘tidak perlu kamu
diajar oleh orang lain’, maksudnya bahwa kita tidak memerlukan instruktur yang hanya membawa
informasi. Seperti Paulus katakan, kamu mempunyai beribu-ribu pendidik’.64 Kita perlu menerima
urapan dari tujuh Roh dari Kristus, melalui Roh Kudus, oleh firman dari utusan Kristus. Dan bukti
bahwa kita mempunyai urapan ini adalah kita tinggal di dalam Dia, dalam persekutuan tubuh-Nya.
Perlunya penerangan
Pekerjaan penginjilan dimulai ketika pesan Kristus dipercaya dan diterima.65 Para pencari mendengar
bahwa mereka dapat menerima suatu kebenaran yang bukan milik mereka sendiri, apabila mereka
mempercayai pesan itu dan maju untuk ditebus kepada keputraan mereka. Masuknya firman dari
utusan ke dalam hati mereka memberikan terang.66 Hati meresponi dan, oleh api Roh Kudus, terbakar
seperi sebuah pelita. Ini terjadi kepada dua orang di Jalan Emaus ketika Kristus berbicara kepada
59
Ibr 5:13
60
Yes 28:9-10
61
Yes 28:12-13
62
Ibr 5:12
63
1 Yoh 2:27
64
1 Kor 4:15
65
Rom 1:17
66
Maz 119:130
51
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
mereka. Firman menemukan pintu masuk ke dalam hati mereka dan mereka diterangi.67 Apa pesannya?
pesannya adalah injil keputraan. Pertama-tama kita diterangi untuk memandang Yesus Kristus, dan
kemudian kita diterangi berkenaan dengan jalan ketaatan kita yang unik sebagai anak-anak Allah.
Tanpa penerangan, kita tidak dapat bertobat, dan hati kita tetap dalam kegelapan, terikat dalam rantai
kebenaran sendiri. Yesus berkata, ‘Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh
tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa
gelapnya kegelapan itu.’68 Iman yang benar mengalir sebagai buah dari pertobatan yang murni,
memotivasi kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang benar yang adalah bagian dari keputraan
kita. Semua pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita adalah buah dari penerangan ini. Kemudian,
kebenaran dari iman didemonstrasikan di saat kita mulai membuat persembahan. Persembahan kita
terlihat ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari keputraan kita, dan kita
mempersembahkan diri kita sendiri di atas mezbah di pintu rumah-Nya.
Penerangan ini datang dari tujuh Roh Allah yang sekarang bersinar dari gereja kaki dian. Masuknya
firman Allah membawa terang kepada hati kita, menerangi jalan yang harus kita tapaki untuk
dipulihkan kepada warisan dari keputraan kita. Yesus berkata, ‘Akulah terang dunia; barangsiapa
mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’.69
Kebenaran yang bukan milik kita
Adalah penting untuk memahami bahwa kebenaran Kristus bukanlah kebenaran diri sendiri;
pekerjaan-Nya juga bukan pekerjaan dari diri sendiri. Dia menyerahkan hidup-Nya untuk menyatakan
kehendak Bapa. Pekerjaan-Nya adalah persembahan, dan dalam aktivitas ini, Dia belajar dan
menuliskan ketaatan dari keputraan.70 Kebenaran Bapa dinyatakan oleh pekerjaan ketaatan Kristus.
Juga ketaatan-Nya terlihat ketika Dia melakukan pekerjaan menyatakan kebenaran Bapa; kebenaran
yang bukan milik-Nya sendiri. Kemuliaan pengharapan dari injil adalah bahwa kapasitas dari ketaatan
Kristus tersedia bagi orang percaya sebagai karunia. Kita juga harus mempersembahkan diri kita sendiri
sebagai budak-budak kepada Allah dan, dari Dia, menerima kasih karunia untuk bersatu dengan
persekutuan ketaatan Kristus.
Ada suatu ketaatan yang bukan ‘kita sendiri’, dan ada suatu kebenaran yang bukan ‘kita sendiri’.
Kebenaran dan ketaatan ini ditemukan ketika kita menerima pesan mengenai salib. Ketika Kristus
disalibkan dan ditinggikan untuk keselamatan kita, Dia telah ditentukan dihadapan semua mata,
mendemonstrasikan ketaatan yang sempurna.71 Dia memproklamirkan firman ketaatan ini dalam
daging-Nya. Dalam penderitaan-Nya, kita melihat ketaatan dalam tindakan sebagai demonstrasi dari
kebenaran. Ketika kita memahami ini oleh penerangan, kita ditarik kepada-Nya, dan memahami bahwa
Dia dilukai karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita. Ganjaran-Nya adalah
untuk keselamatan kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.72
Pekerjaan dari seorang utusan adalah untuk menyatukan kita kepada salib Kristus melalui pesan yang
dia bawa. Melalui firman ini, kita diterangi untuk melihat contoh dari pekerjaan ketaatan Kristus, dan
67
Luk 24:32
68
Mat 6:22-23
69
Yoh 8:12
70
Yoh 10:18. Fil 2:7. Yoh 8:28. Yoh 5:36
71
Rom 3:24-25
72
Yes 53:5
52
Hamba yang benar
kita disadarkan akan perlunya untuk bersatu dengan persekutuan ketaatan-Nya. Oleh firman ini, kita
menjadi tawanan kepada ketaatan Kristus.73 Kita ditarik ke dalam ketaatan Kristus di saat kita percaya
dan bertobat. Pekerjaan kebenaran-Nya harus keluar dari perkemahan, ke tempat penghakiman dan
kehancuran, dan menyatukan diri-Nya kepada penderitaan dan kematian kita. Kemudian, melalui
pekerjaan penebusan-Nya, Dia membawa kita kembali dari kematian karena dosa, memulihkan kita
kepada Allah dan memungkinkan kita mendapatkan kembali warisan kita sebagai anak-anak-Nya.74
Rasul Paulus mengatakan bahwa setiap pemikiran yang konsisten dengan kebenaran kita sendiri harus
ditawan ke dalam ketaatan Kristus.75 Untuk hidup oleh injil yang lain menyerahkan kita kepada suatu
kehidupan yang dari penafsiran pribadi dan inisiatif dari kebenaran sendiri. Sayangnya, agama
umumnya, dan Kekristenan khususnya, telah menjadi benteng dari kebenaran diri sendiri dan ketaatan
yang ditetapkan sendiri. Paulus mengidentifikasi prinsip ini dalam Yahudi ketika dia katakan mereka
memang ‘sungguh-sungguh giat untuk Allah’ tapi tanpa penerangan. Sebab, oleh karena mereka tidak
mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka
sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.’76
Pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia
Nama dan pekerjaan-pekerjaan dari setiap anak Allah ditentukan dan diberikan kepada manusia dalam
Perjanjian Kekal. Tetapi, ketika Adam berdosa, umat manusia kehilangan perjanjian keputraan. Hasil
dari ketidaktaatannya adalah semua manusia mati.77 Pada hari Adam dan Hawa memakan dari pohon
pengetahuan yang baik dan yang jahat, mereka menolak penentuan dari keputraan yang telah diberikan
kepada mereka dan keturunan-keturunan mereka.78 Sejak kejatuhan, umat manusia berusaha menamai
dan menetapkan diri sendiri menurut kapasitasnya sendiri untuk menjadi baik atau jahat. Karena
kejatuhan, roh manusia tidak lagi berpusat kepada Allah, tapi berpusat pada diri sendiri. Kebenaran
manusia adalah kebenaran diri sendiri. Manusia telah menyesuaikan hukum kepada dirinya sendiri dan
membuat dirinya menjadi hakim atas apa yang baik atau jahat. Pada prakteknya, hukum digunakan
untuk menyetujui apa yang baik atau apa yang jahat bagi dia. Hasil dari pengerjaan ini adalah dosa yang
menghasilkan maut, karena motivasi manusia adalah egois dan jahat.79 Kita semua bertanggung jawab,
oleh penyalahgunaan hukum, untuk ketidaktaatan yang sama seperti Adam.
Fondasi kedua dari keputraan adalah ‘pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia’.80
Sesungguhnya, ini artinya bahwa kita bertobat dari persepsi-persepsi dari kebenaran kita sendiri dan
pekerjaan-pekerjaan agamawinya, karena ini adalah perbuatan-perbuatan yang tidak berguna. Kita
perlu mengenali kapan kita berdalih karena kebenaran kita sendiri, kita menolak perjanjian Allah yang
berisi cetak biru dan rencana pribadi yang Dia miliki bagi setiap kita. Kebenaran diri sendiri berusaha
untuk menjadi tuan dari takdir mereka sendiri. Mereka menolak pengetahuan dari ketaatan dan
mencari, melalui pengetahuan yang baik dan yang jahat, untuk mencapai kebenaran yang dari mereka
73
Rom 6:17-18
74
Yoh 12:32
75
2 Kor 10:5
76
Rom 10:2-3
77
2 Kor 5:14
78
Kej 3:6
79
Rom 6:23
80
Ibr 6:1
53
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
sendiri.81 Rencana dan penentuan yang telah dilahirkan dalam perjanjian Allah tidak diterima oleh
kebenaran sendiri. Kebenaran sendiri membuat diri mereka menjadi ukuran dari apa yang baik dan apa
yang jahat, dan menjadi hakim dari hukum yang bersumber dari pengetahuan sendiri mengenai apa
yang baik dan yang jahat.82 Emosi-emosi mereka yang dari dosa memperkuat posisi mereka. Kemarahan
memperkuat argumen. Mereka cemburu terhadap mereka yang kelihatannya diterima, dan menjadi
tertekan ketika mereka tidak dapat mengontrol lingkungan mereka.
Tanpa seseorang menemukan pertobatan, mereka akan terus ‘mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang
durhaka’.83 Berlawanan dengan hal ini, seorang anak Allah mengalami kemerdekaan yang mulia yang
datang kepada mereka ketika mereka meninggalkan ‘segala perbuatan yang tersembunyi yang
memalukan’ dan menolak ‘kelicikan’ dalam bentuk apapun atau ‘memalsukan firman Allah’.84 Seorang
anak Allah adalah dia yang mengenakan Kristus kepada dirinya, sehingga hidupnya bukan miliknya
lagi.85 Paulus mengatakan, ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi
aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk aku’.86
Orang percaya yang dibenarkan
Paulus mengajarkan kita bahwa kasih karunia kebenaran, yang diberikan kepada kita oleh kasih
karunia Allah, menghasilkan pembenaran. Kasih karunia hidup benar, yang berlimpah kepada banyak
orang, adalah melalui kasih karunia dari satu Manusia, Yesus Kristus.87 Kasih karunia adalah
kemampuan yang Kristus berikan, yang memungkinkan kita untuk hidup dengan benar. Mereka yang
menerima kelimpahan kasih karunia dan kasih karunia kebenaran dari Kristus akan memerintah dalam
hidup, dan kemudian, dalam kebangkitan, menerima kerajaan kekal.88 Nabi Yesaya mendeklarasikan,
‘Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan
kejahatan mereka dia pikul’.89 Pembenaran ini bukan hanya suatu posisi legal dan agamawi,
berdasarkan pada pekerjaan penggantian Kristus. Pembenaran sedang bekerja, dan sedang
dimanifestasikan, ketika Bapa bertemu dengan kita dalam ujian dan ganjaran kita sebagai anak,
memungkinkan buah dari keputraan dilahirkan dalam kita.90 Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita
menghidupi hidup yang dibenarkan tanpa kita mendemonstrasikan bahwa kita dikuduskan kepada
keputraan kita dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa telah berikan untuk kita lakukan.
Sementara kita maju berjalan oleh Roh, pengharapan akan keputraan tidak mengecewakan kita karena
Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita.91 Iman sesungguhnya bekerja oleh kasih,
81
Rom 10:3. Fil 3:9
82
Rom 2:1-3
83
Ef 2:2
84
2 Kor 4:2
85
Gal 3:27
86
Gal 2:19-20
87
Rom 5:17
88
Rom 5:18
89
Yes 53:11
90
Ibr 12:11
91
Rom 5:5
54
Hamba yang benar
memungkinkan kita untuk bertobat dari segala perbuatan-perbuatan yang mati yang keluar dari
kebenaran diri kita.92 Melalui iman, kita mempercayai Allah akan karunia kebenaran yang adalah bagian
dari keputraan kita. Karunia kebenaran ini terlihat ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
Bapa persiapkan sebelumnya yang harus kita lakukan. ‘Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya.’93 Pekerjaan-pekerjaan ini adalah bagian dari penentuan keputraan kita. Ketika
kita melakukannya, kita menaati firman dari Perjanjian Kekal. Pekerjaan-pekerjaan ini milik kita, tetapi
bukan pekerjaan-pekerjaan dari kebenaran kita sendiri.
Perhatian Tuhan adalah menyesuaikan kita kepada nama kita. Oleh karena itu, kita mengalami berbagai
ujian dan penderitaan di saat kita melewati proses disesuaikan kepada penentuan dan nama yang
adalah bagian dari keputraan kita. Ujian-ujian ini menguji iman kita, tapi di saat kita terus-menerus
percaya firman Allah, kita menerima kasih karunia dari Kristus.94 Nama kita dinyatakan di saat kita
berdiri dalam iman sebagai anak Allah. Roh Kudus menguduskan kita kepada nama kita dan pekerjaanpekerjaan dari kebenaran yang telah ditentukan sebelumnya bagi kita sebelum dunia dijadikan.
Sukacita dari Tuhan menjadi milik kita dalam pengurapan, di saat kita berjalan oleh iman dalam
persekutuan nama-Nya. Kita tidak lagi bersembunyi dari Allah dalam rasa malu, tapi menyembah Dia
dalam Roh dan kebenaran.95
Budak-budak dari ketaatan Kristus
Fondasi ketiga dari keputraan adalah iman kepada Allah. Mari kita memperhatikan bahwa iman bekerja
oleh kasih sepenuhnya diekspresikan ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menjadi budakbudak kebenaran.96 Yahweh Anak ‘mencintai keadilan’ dan diurapi oleh Allah untuk menjadi budak
Bapa dan menyatakan kebenaran yang bukan dari Dia sendiri.97 Sikap dari budak ini adalah ekspresi
iman yang paling penting, karena tidak ada sisa dari kepentingan pribadi karena mereka menaati tuan
mereka. Yahweh Anak menyatakan kodrat ilahi, yang paling esensi dari keAllahan, sebagai Budak dari
perjanjian. Dia menjadi contoh dari kodrat ilahi sebagai Budak Bapa, Budak-Kasih.
Kita juga dipanggil untuk menjadi seorang budak-kasih. Ini sangat berbeda dengan seorang
pelayan/hamba. Seorang pelayan menerima upah dan oleh karena itu mendapat balasan untuk
pekerjaannya. Seorang budak tidak diupah untuk pekerjaannya, karena pekerjaannya menyatakan
kebenaran, kemuliaan dan nama dari tuannya. Jika kita adalah budak-kasih, kebenaran yang kita
nyatakan bukanlah kebenaran kita; itu adalah milik Kristus. Dan kita, kita sendiri adalah milik Kristus.
Kita telah dibeli dengan sebuah harga, oleh karena itu kita bukan milik diri kita sendiri.98 Kita ingat
kontrak medan perang. Ketika dua bala tentara berjuang sampai mati, orang-orang diletakkan ke tanah
dengan sebuah pedang pada tenggorokan mereka dan diberikan ultimatum, ‘Doulos [budak] atau mati?’
Jika mereka memilih menjadi budak, segala yang mereka miliki – harta benda, keluarga, posisi dalam
masyarakat, bahkan tubuh mereka sendiri – bukan lagi milik mereka. Pada dasarnya, mereka mati!
92
Gal 5:6
93
Ef 2:10
94
1 Pet 1:7. 2 Kor 9:8
95
Yoh 4:24
96
Rom 6:16-20
97
Ibr 1:9
98
1 Kor 6:20. 1 Kor 7:23
55
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kenyamanan apapun yang mereka miliki dalam hidup, bahkan keberadaan mereka, mereka miliki atas
izin tuan mereka.
Dengan cara ini, Kalvari menjadi medan perang dan Kristus adalah Juruselamat yang menang, sekalipun
Dia, Dia sendiri, adalah budak kebenaran. Kita berada pada medang perang melawan Kristus dan
kebenaran-Nya sebagai budak-budak dosa. Kita dikalahkan oleh Dia, dan kemudian ditawan untuk
menjadi budak-budak Allah. Dia menyelamatkan kita dari perbudakan kepada dosa. Setelah dibebaskan
dari dosa, kita menjadi budak-budak kebenaran.99 Kita memberikan diri kita sendiri untuk menjadi
budak-budak Kristus, dan kemudian Dia memerintahkan kita untuk menjadi budak-budak kasih. Itu
adalah kontrak medan perang. Budak harus dengan jelas mengatakan, ‘Aku cinta kepada tuanku,
kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka.’100 Namun,
rasul Paulus menuliskan bahwa dia dulunya ‘seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan’, karena kasih,
sekarang adalah ‘orang bebas, milik Tuhan’.101 Dia memahami kontradiksi yang jelas dan kebenaran
yang luar biasa tentang budak-kasih dari Allah. Siapapun yang adalah budak-kasih adalah orang bebas.
Tanggung jawab kita telah ditetapkan kembali bagi kita. Kita tidak lagi bertanggung jawab kepada
integritas yang dari kebenaran diri kita sendiri. Kita hanya hidup untuk menyatakan kebenaran dari
Kristus.
Ibadah keimamatan kita yang sejati
Ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menjadi budak-budak kebenaran, dan anggota-anggota
tubuh kita untuk menjadi senjata-senjata/alat-alat kebenaran, darah Kristus-lah yang memungkinkan
ibadah keimamatan kita.102 Pekerjaan kita sebagai budak-budak dalam rumah Tuhan adalah suatu
pekerjaan keimamatan. Tetapi, jika kita menanggapi panggilan Allah, tapi kemudian mengatakan, ‘Ini
aku’ aku akan melayani bersumber dari nuraniku sendiri’, hasilnya akan menjadi aktivitas yang dari
kebenaran sendiri, menghasilkan dosa. Kita memerlukan darah, atau hidup, dari Kristus untuk
sepenuhnya membersihkan hati dan nurani kita dari motivasi-motivasi yang berpusat pada diri
sendiri.103 Hanya melalui hidup Kristus, diberi kuasa oleh Roh Allah, sehingga kita dapat taat kepada
Allah dan memenuhi penentuan dari keputraan kita.
Sementara kita mempersembahkan diri kita sebagai budak-budak Kristus, kita mematahkan siasat dan
setiap keangkuhan yang muncul menentang pengetahuan akan Allah, menawan segala pikiran kepada
ketaatan Kristus.104 Kita harus meletakkan proyeksi-proyeksi identitas, ambisi-ambisi, dan semua
model reaksi yang berkaitan, yang memimpin kepada perselisihan dan perpecahan. Tingkah laku seperti
itu digambarkan dalam Kitab Suci sebagai ‘ragi’ yang menyombongkan diri kita untuk menjadi sesuatu
‘yang lain’ daripada kita yang adanya.105 Kita perlu menerima kasih karunia dari Kristus dan memahami
kehendak Allah bagi hidup kita.106 Kehendak Allah ditemukan oleh persembahan, di saat kita
99
Rom 6:18
100
Kel 21:5
101
1 Kor 7:22
102
Rom 6:13
103
Ibr 10:22
104
2 Kor 10:5
105
1 Kor 4:6
106
Ef 5:17
56
Hamba yang benar
mempersembahkan diri kita dalam pelayanan di dalam tubuh Kristus. Ibadah dari persembahan adalah
demonstrasi dari kasih kita yang tulus kepada saudara-saudara.107
Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup dan secara aktif berpartisipasi
dalam persekutuan gereja, kita akan mengetahui siapa kita, dan bagaimana kita seharusnya hidup
sebagai orang Kristen. Lebih lagi, kita akan dapat mengenal dan membersihkan ragi kebenaran diri
sendiri dari kehidupan kita.108 Kebenaran sendiri adalah bahaya terbesar yang akan dihadapi pribadi
atau keluarga. Dinamika yang kita gunakan untuk membangun diri kita sendiri menjadi mekanisme
yang menghancurkan kita. Tipu daya kita adalah menyalahkan orang lain yang tersandung dengan dosa
kita, mempercayai bahwa mereka adalah sumber dari kematian kita.
Mengalahkan dosa – bukan lagi seorang budak dosa
Kita menerima kapasitas untuk mengalahkan dosa, dan hidup dengan benar sebagai anak-anak Allah,
dengan menaati firman-Nya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia telah berikan untuk kita
lakukan. Kita menerima kasih karunia mujizat ketaatan dari Yesus Kristus. Ketaatan Kristus adalah
kebenaran-Nya.109 Dia menolak godaan untuk tidak menaati Allah. Dia belajar dan mendemonstrasikan
ketaatan dengan takluk kepada penderitaan dan maut. Paulus mengatakan bahwa melalui ‘tindakan
kebenaran dari satu Manusia’, kapasitas untuk hidup dengan taat oleh kasih karunia Allah sekarang
tersedia bagi semua manusia.110 Melalui ketaatan Kristus, banyak yang dibenarkan. Dosa tidak lagi
berkuasa atas kita. Kasih karunia akan memerintah dalam kita, memungkinkan kita untuk hidup
dengan benar dan memiliki hidup kekal dan kerajaan yang datang kepada kita pada hari Yesus Kristus
Tuhan kita. Dengan menerima pengetahuan dari ketaatan Kristus, kita dikuduskan dan dibenarkan
sebagai anak-anak Allah.111
Kita tahu bahwa Yesus mencapai pengetahuan ini melalui penderitaan.112 Namun, adalah penting untuk
memperhatikan bahwa penderitaan bukan pendorong, motivasi atau kuasa yang dihasilkan ketaatanNya. Oleh kasih karunia Allah, Dia dapat mendemonstrasikan ketaatan dan kebenaran. Dia
mempersembahkan diri-Nya tanpa cela kepada Allah melalui kuasa Roh yang Kekal.113 Penderitaan dan
kesukaran adalah ‘kui dan perapian’ di dalam mana kebenaran-Nya dimanifestasikan.114 Ketaatan-Nya
adalah kebenaran-Nya, dan kapasitas-Nya untuk taat adalah supernatural, datang dari Allah Bapa.
Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya yang dari ketaatan, kita dapat menolak
dosa oleh kuasa Allah, tidak mengasihi nyawa kita sampai ke dalam maut.115 Ketaatan ini dimotivasi
oleh kasih Allah. Ketaatan ini menarik kita kepada Allah. Mendesak kita untuk memiliki keputraan
kita. Mendorong kita untuk berusaha, dan bahkan menderita bagi Kristus.
Ketika kita lahir kembali, kita lahir dari kematian karena dosa. Kita dilepaskan dari suatu keberadaan
yang dikontrol oleh ketidaktaatan yang berpusat pada diri sendiri. Kita lahir dari atas dengan menerima
107
1 Pet 1:22
108
1 Kor 5:7-8
109
Ibr 2:10. Ibr 5:8
110
Rom 5:17
111
1 Kor 6:11
112
Ibr 5:8-9
113
Ibr 9:14
114
Ams 27:21
115
Wah 12:11
57
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
hidup ciptaan baru (zoe) dari Bapa, dan menjadi anggota-anggota tubuh Kristus, gereja, di saat kita
menerima Roh Kristus.116 Persekutuan dengan Roh Kudus diberikan kepada kita ketika kita
dibaptiskan ke dalam Kristus. Pekerjaan Roh Kudus adalah melayani tujuh kapasitas dari Roh Allah
kepada kita, memampukan kita mendemonstrasikan ketaatan Kristus dan melakukan pekerjaanpekerjaan yang adalah bagian dari keputraan kita. Kita dilahirkan kembali di medan perang, ditengahtengah pergumulan antara dosa dan kebenaran. Sebagai tawanan Kristus, kita telah kembali terdaftar
dalam perang ini dalam pelayanan Kristus, dan diperlengkapi untuk sekarang berperang melawan tuan
lama kita, dosa. Senjata oleh mana dosa dikalahkan adalah salib Kristus. Di saat kita mengambil salib
Kristus, kita tercakup dalam penderitaan dan kematian Kristus. Salib adalah tempat konflik dan
penderitaan; suatu tempat di mana dosa mencari untuk menggunakan hukum untuk mendapat kuasa
atas Kristus dan kita. Namun, dengan Kristus, dan melalui ketaatan-Nya, kita mendapat kuasa atas
dosa.117 Daud berkata bahwa Kristus telah menyediakan meja bagi kita di hadapan lawan-lawan kita.118
Kuasa Roh Kekal yang memampukan Kristus menderita dan menang atas dosa, dibuat tersedia bagi kita
oleh pengurapan tujuh Roh Allah, melalui perantaraan Roh Kudus.119 Kita mengalahkan dosa di saat
kita terus-menerus berjalan di jalan ketaatan Kristus.
Seorang budak kebenaran berakar dalam iman, dan sekarang mempercayai dan mengejar pengharapan
keputraan. Mereka terus maju, berpegang pada apa yang Yesus Kristus telah taruhkan kepada
mereka.120 Setelah menerima, oleh penerangan, suatu pemahaman mengenai rahasia yang mulia ini,
mereka menjual segalanya untuk mendapatkan harta terpendam ini.121 Pada saat yang sama, mereka
terus menanggalkan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat mereka.122 Mereka bertobat
dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia supaya mereka dapat memperoleh Kristus dan ditemukan di
dalam Dia.123 Sasaran mereka adalah untuk ditemukan di dalam Dia, memiliki kebenaran yang datang
dari Allah di atas dasar iman. Rasul Paulus memproklamirkan, ‘Tetapi sekarang, setelah kamu
dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa
kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal’.124
116
1Yoh 5:11-12. Kol 1:18
117
Bandingkan 1 Kor 9:25
118
Maz 23:5
119
1 Yoh 2:20. 1 Yoh 4:13. 2 Kor 1:21-22
120
Fil 3:12
121
Luk 18:22. Mat 13:44
122
Ibr 12:1
123
Fil 3:9
124
Rom 6:22
58
BAB 4
Perintis ketaatan kita
Dalam bab ini, kita memperhatikan Yesus Kristus sebagai ‘Perintis yang diurapi’ dari iman, ketaatan
dan keselamatan kita. Kata Yunani archegos, yang secara beragam diterjemahkan ‘penulis’, ‘pemimpin’,
‘pangeran’, ‘pelopor’ dan ‘perintis’, hanya digunakan empat kali dalam Perjanjian Baru. Rasul Petrus
memproklamirkan kepada orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Pemimpin kepada
hidup (archegos).1 Dan selanjutnya dari hal ini, dia menyatakan, ‘Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah
sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin [archegos] dan Juruselamat’.2 Ketika kita
memperhatikan Yesus Kristus sebagai Perintis, kita melihat ‘Roti Hidup’ yang turun dari sorga.3 Dia
adalah rangkuman dari keputraan dan hidup ciptaan baru sebagai Perintis. Dan Dia adalah rangkuman
dari kuasa dan kasih karunia keputraan sebagai Penulis dan Penyelesai iman dan ketaatan kita.4 Roti
dari sorga adalah hidup, dan lebih dari ini, itu adalah kuasa dan kasih karunia yang diperlukan untuk
mewarisi dan memiliki hidup.5 Inilah mengapa Dia adalah ‘Alfa dan Omega (Alfa dan Omega , yang awal
dan yang akhir – terjemahan Inggris)’.6
Semua yang adalah milik dari awal dan akhir adalah intrinsik bagi Yahweh Anak sebelum Dia
mengosongkan diri-Nya ke pangkuan Bapa dan menjadi Anak Allah. Anak menyerahkan kemampuanNya ini, dalam presembahan, kepada Bapa dan Roh Kudus di dalam persekutuan perjanjian Yahweh.
Dia diurapi di dalam perjanjian dengan kapasitas dari Roh yang Kekal, untuk mengosongkan diri-Nya
kepada suatu titik akhir dan membuat ruang bagi banyak anak untuk dilahirkan oleh Bapa.7 Dia adalah
rangkuman dari semua keputraan di dalam keAllahan sebagai Omega dari Allah, dan juga yang dapat,
1
Kis 3:15
2
Kis 5:31
3
Yoh 6:33
4
Ibr 12:2
5
Yoh 6:51
6
Wah 1:8
7
Wah 7:9
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
oleh Roh yang Kekal, menjadi Alfa dari suatu permulaan yang baru dalam keputraan.8 Dia adalah Yang
Sulung dari banyak anak yang datang melalui inisiatif dari Yahweh Bapa dan pekerjaan dari Roh Kudus.
Yahweh Anak diurapi dengan kapasitas Roh yang Kekal dalam ‘perjanjian Yahweh’ untuk
mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah, Budak Bapa, dan Perintis.9 Dia mengosongkan diriNya untuk menjadi perintis dari suatu awal dan akhir, dan membuat ‘segala sesuatu baru’ dalam langit
dan bumi yang baru.10 Allah Anak memberikan kapasitas-Nya untuk menjadi Perintis, Alfa dan Omega,
di dalam perjanjian Yahweh. Dia memberikan kapasitas ini dalam perjanjian supaya kerinduan dan
kehendak Bapa bisa memiliki awal dan akhir. Dalam perjanjian kehendak dan maksud Bapa, ‘akhir’
adalah membawa banyak anak kepada kemuliaan.11 Dari perspektif kita, ‘akhir’ adalah ‘hidup kekal’ di
saat adopsi kita sebagai anak-anak dibuat lengkap pada hari kebangkitan. Rasul Paulus mengatakan,
‘kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup
yang kekal’.12 Demikian juga, Petrus berbicara mengenai menerima ‘akhir’ dari iman kita, keselamatan
jiwa kita.13
Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menegakkan awal dari Perjanjian Kekal. Dia telah diurapi
dengan kuasa dari Roh yang Kekal untuk menjadi ‘perjanjian bagi umat manusia’.14 Ini adalah dalam
kapasitas intrinsik-Nya untuk melihat awal, melihat akhir, dan menjaga firman perjanjian-Nya untuk
melaksanakannya disepanjang masa. Dia yang adalah ‘sebelum segala masa’ dan ‘sebelum segala
sesuatu’, mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ‘permulaan dari ciptaan Allah’.15 Yahweh Anak
mengosongkan diri-Nya menyeberangi ‘jalan Tuhan’ ke pangkuan Bapa untuk menjadi Anak Bapa dan
Yang Sulung, Pencipta langit dan bumi, Tuhan semesta alam.16 Dia merendahkan diri-Nya kepada
inkarnasi untuk menjadi anak Abraham dan anak Daud menurut daging.17 Pada hari-hari saat Dia
menjadi manusia, Kristus lebih lanjut merendahkan diri-Nya untuk taat sampai mati di kayu salib.18 Dia
menyatakan Anak Allah dengan kuasa, oleh kebangkitan dari kematian.19 Dia menjadi ‘yang pertama
bangkit dari antara orang mati’ dan ‘yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal’.20 Akhirnya,
pada waktu Dia naik, Kristus kembali kepada kemuliaan yang Dia miliki dengan Bapa sebelum dunia
dijadikan.21 Dia naik untuk didudukkan di sebelah kanan Bapa pada takhta-Nya sendiri sebagai Yahweh
Anak.22
8
Wah 1:8. Wah 21:6. Wah 22:13
9
Fil 2:7
10
Wah 21:5
11
Ibr 2:10
12
Rom 6:22
13
1 Pet 1:8-9
14
Yes 42:6
15
1 Kor 2:7. Kol 1:17. Wah 3:14
16
Mar 1:3. Rom 8:29. Kol 1:15. Yes 45:18. Rom 9:29
17
Mat 1:1
18
Fil 2:8
19
Rom 1:4
20
Kol 1:18. 1 Kor 15:20
21
Yoh 17:5
22
Ef 1:20. Kol 3:1. Ibr 8:1
60
Perintis ketaatan kita
Dalam kitab Wahyu, kita melihat administrasi dari takhta Anak yang cocok untuk kegenapan waktu.23
‘Akhir zaman’ milik dari Anak Manusia sebagai puncak dari rahasia, perjanjian, yang tersembunyi
berabad-abad.24 Perjanjian ini adalah di hadapan semua mata ketika perempuan, gereja, dinyatakan
dalam tabut ‘perjanjian-Nya’.25 Kemudian, dari takhta-Nya, Yahweh Anak akan memproklamirkan,
‘sudah selesai’, artinya bahwa rahasia terselesaikan dan suatu permulaan baru telah tiba. Dia akan
mendeklarasikan, ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru … Semuanya telah terjadi. Aku adalah
Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir’.26 Ketika semua musuh diletakkan di bawah kaki-Nya,
maka ‘akhir’ akan tiba ketika Anak ‘menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa’.27 Dalam terang ini,
Yesus mengatakan kepada gereja Tiatira yang menang untuk ‘melakukan pekerjaan-Ku sampai
kesudahannya’.28 Dia tahu dari awal sampai akhir. Dan karena Dia adalah Perintis, archegos, dari iman
kita, Dia dapat menjaga kita sampai hari itu. Kita harus berpegang pada jaminan kita dan kita harus
berpegang teguh pada pengharapan kita sampai ‘akhir’, karena Allah telah memilih kita sejak semula
untuk keselamatan.29
Mengetahui bahwa kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, terhilang dan tanpa
pengharapan dalam dunia ini, penulis kepada Ibrani mengatakan, ‘Sebab memang sesuai dengan
keadaan Allah—yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan—, yaitu Allah yang membawa
banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus (Penulis – terjemahan Inggris) [Perintis,
archegos], yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan’.30 Yesus dibuat sempurna
melalui penderitaan sebagai Perintis dari iman, ketaatan dan keselamatan kita, karena Dia perlu
menebus kita dari kematian karena dosa. Dia memegang kita dalam tempat penderitaan dan maut yang
terkutuk, dan kemudian ‘merintis’ sebuah jalan bagi kita untuk kembali kepada Bapa sorgawi dan
kemuliaan warisan dari keputraan kita. Kitab Suci meneguhkan ini ketika dikatakan, ‘Sebab Ia yang
menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu (satu Bapa – terjemahan
Inggris)’.31 Untuk diselamatkan, kita harus menetapkan mata kita kepada Yesus, Penulis, Perintis dan
Penyelesai iman, dan melihat pada jalan yang telah Dia rintis bagi kita.
Sebagai Perintis dari jalan yang baru dan hidup yang baru, Yesus menuliskan jalan yang unik dan
khusus dari penebusan bagi setiap individu dari setiap anak untuk diikuti.32 Kita diingatkan bahwa
nama kita, pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita, dan hari-hari yang ditentukan bagi kita untuk
memenuhi kehendak Allah, semuanya dituliskan dalam kitab kehidupan Anak Domba.33 Berjalan di
jalan ketaatan, yang dituliskan oleh Yesus Kristus, adalah satu-satunya jalan seorang percaya dapat
mewarisi nama mereka dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka sepanjang
23
Ef 1:10
24
1 Kor 2:7. Ef 3:9. Kol 1:26
25
Wah 11:19-12:2
26
Wah 21:5-6
27
1 Kor 15:24
28
Wah 2:26
29
2 Tes 2:13
30
Ibr 2:10
31
Ibr 2:11
32
Ibr 10:20
33
Wah 20:12,15. Wah 21:27
61
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
jalan hidup mereka. Dengan cara ini, ketaatan yang dituliskan bagi setiap pribadi oleh Yesus Kristus
adalah mendasar bagi nama dan ekspresi mereka. Mereka yang tidak memenuhi pekerjaan-pekerjaan
Bapa yang telah ditentukan bagi hidup mereka, yang memilih untuk hidup oleh kebenaran mereka
sendiri, akhirnya akan dihapuskan dari kitab kehidupan.34
Yesus berkata, ‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya’.35 Kehendak Allah terjadi adalah definisi dari hidup yang dihidupi.36 Oleh karena itu,
melakukan kehendak Allah adalah hidup kekal. Apapun jalan hidup yang lain hanya akan memimpin
kepada maut.
Mari kita meringkas proposisi ini dari awal. Budaya ketaatan dan penyembahan ada di dalam
persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi
ekspresi penuh dari ketaatan Allah. Kepada-Nya diberikan kapasitas tujuh Roh Allah dan pengetahuan
akan maksud perjanjian, yang memampukan Dia untuk menjadi manifestasi sepenuhnya dari ketaatan
Allah.37 Pada gilirannya, Dia turun dari sorga untuk menjadi ‘Roti hidup’ yang akan memberikan kita
energi dan kapasitas untuk juga mendemonstrasikan ketaatan sebagai anak-anak Allah. Yesus
mengatakan, ‘Akulah roti hidup … Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,
tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku’.38 Dengan cara ini, Perintis adalah
rasul dari pengakuan kita, yang telah diutus oleh Bapa.39 Dia tidak datang dalam nama atau inisiatif-Nya
sendiri, tapi hanya melakukan yang Bapa perintahkan.40 Dengan cara ini, Dia telah diberikan oleh Bapa
dan Roh Kudus, dalam persekutuan persembahan, untuk menjadi Perintis. Dia belajar ketaatan dalam
daging, dalam tubuh yang dipersiapkan, melalui pengalaman penderitaan.41 Yesus mendemonstrasikan
di dalam Dia sendiri sikap dan budaya dari keputraan dalam ketaatan. Dengan cara ini, Dia adalah
Penulis dan Perintis dari ketaatan yang harus kita demonstrasikan.
Banyak dari kita akan menganggap bahwa kita taat kepada Kristus. Namun, seringkali kita mencoba
tetap menjadi titik acuan untuk ketaatan kita yang diharapkan. Kita memilih apa yang mau kita taati,
kapan kita mau taat, dan jika kita mau taat. Umumnya, kita perlu diyakinkan bahwa jalan kita sendiri
bukanlah jalan yang benar. Tingkah laku ini bukanlah suatu demonstrasi dari ketaatan Kristus yang
ajaib. Masalah penting seputar ketaatan adalah ini: Kristus tidak melakukan apapun dari inisiatif-Nya
sendiri.42 Sebagai Hamba yang benar dan Perintis yang taat, Dia mendemonstrasikan ketaatan ‘tanpa
paksaan’. Ketika kami katakan ‘tanpa paksaan’, maksud kami bahwa Dia telah mengosongkan diri-Nya
dari semua hak prerogatif-Nya untuk memilih sifat dan tingkat dari ketaatan-Nya. Dia adalah Hamba
dari kehendak Bapa, oleh karena itu, dapat menerima penatalayanan membawa banyak anak-anak
kepada kemuliaan.43 Dengan cara yang sama, rasul Paulus berbicara mengenai mandatnya untuk
memproklamirkan injil, ‘Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku
34
Wah 3:5
35
Yoh 4:34
36
Wah 3:1. Wah 5:6
37
Wah 3:1. Wah 5:6
38
Yoh 6:35,38
39
Ibr 3:1
40
Yoh 14:31
41
Ibr 5:8
42
Yoh 8:28
43
Ibr 2:10
62
Perintis ketaatan kita
berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri,
pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku’.44
Memahami dan menerapkan ketaatan ini yang dirintis dan ditulis oleh Yesus Kristus adalah pusat bagi
kita menemukan keputraan kita, dan dengan implikasi, keselamatan kekal kita. Tanpa kita memiliki
ketaatan Kristus, tidaklah mungkin bagi kita untuk diselamatkan, karena kita pada dasarnya tidak taat
dan berpusat pada diri sendiri. Kita harus menjadi taat dan berpusat pada Kristus jika kita mau masuk
dalam kerajaan sorga. Kita memerlukan utusan-utusan karunia kenaikan dari Kristus untuk
memberitakan firman-Nya supaya kita mendengar, percaya dan menemukan ketaatan Kristus. Iman
Anak diberikan kepada mereka yang menerima firman. Iman datang melalui pendengaran, dan
mendengar dari firman Allah.45 Firman memungkinkan iman kita dan membolehkan kita untuk bersatu
dengan ketaatan Kristus.
Dia belajar taat dari penderitaan
Kita membaca dalam surat kepada Ibrani, ‘Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat
dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya’.46 Ketika Kitab Suci mengatakan
bahwa Kristus ‘belajar menjadi taat’, ini bukan berarti bahwa Dia pernah tidak taat. Dia tidak belajar
taat bukannya tidak taat. Kristus belajar apa arti menjadi sepenuhnya taat kepada kehendak Bapa
dalam setiap keadaan, termasuk penderitaan yang mengerikan dan maut di kayu salib. Dia belajar
pengetahuan dari semua ketaatan, melalui pengalaman lengkap dari penderitaan-Nya. Kristus menjalani
jalan ketaatan melalui pelayanan-Nya pada masa kanak-kanak, pemuda dan dewasa. Di tengah-tengah
penderitaan, Dia berjalan di jalan dari setiap anak, dalam setiap usia. Dia ‘menderita karena cobaan’ dan
Dia menjadi Penulis dari ketaatan kita.47 Ketika iblis mencobai Yesus di padang gurun, itu adalah suatu
upaya untuk mencobai Dia kepada tindakan yang termotivasi sendiri sebagai suatu penyimpangan dari
ketaatan kepada perjanjian Allah.48
Yesaya menubuatkan bahwa ‘hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak
orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul’.49 Yesus mendapatkan pengetahuan-Nya akan
ketaatan melalui ujian-Nya, ‘Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat
turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak
berbuat dosa’.50 Ketaatan kita tidaklah jelas sampai kita bertemu dengan penderitaan, tekanan, dan
kesulitan dari mereka yang melawan kita karena kita berjalan dalam jalan Kristus. Kristus diejek,
dicemooh dan diolok-olok sepanjang jalan sampai kematian-Nya. Ketika ketaatan-Nya lengkap dan
sempurna, Yesus memenuhi syarat untuk menjadi Penulis dan Perintis dari keselamatan kekal bagi
semua yang taat kepada-Nya.51 Ketaatan-Nya menjadi milik yang berharga, dapat diberikan kepada
semua yang mempersembahkan diri mereka sebagai budak-budak untuk ketaatan.
44
1 Kor 9:17
45
Rom 10:17
46
Ibr 5:8-9
47
Ibr 2:18
48
Luk 4:1-13
49
Yes 53:11
50
Ibr 4:15
51
Ibr 5:8-9
63
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kapasitas untuk taat tidak datang dari sifat dan hidup hakiki Kristus sendiri sebagai Allah Anak. Itu
datang dari iman dan oleh kekuatan Roh yang Kekal, tujuh kali lipat Roh Allah, yang tinggal atas-Nya.
Pengurapan ini memampukan Dia untuk merintis suatu jalan ketakutan ilahi, iman, ketaatan dan
kekuatan yang kita semua dapat ikuti. Jika Allah Anak telah maju dalam kapasitas kekuatan-Nya
sendiri, Dia tidak akan menjadi Penulis dan Perintis dari jalan keselamatan. Karenanya, kapasitas untuk
taat yang diam atas-Nya sekarang tersedia bagi kita. Kuasa dari Roh yang Kekal ini tersedia bagi orangorang percaya, melalui Roh Kudus, sebagai suatu karunia.
Transisi di dalam Yohanes pasal dua belas
Ketika Yesus memproklamirkan, ‘Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan’, itu menandakan suatu
transisi besar dalam pekerjaan dan pelayanan-Nya.52 Dia mendekati ‘saatnya’ penderitaan dan
persembahan sebagai Anak Domba Allah, melalui mana nama-Nya sebagai Yahweh Anak akan
dinyatakan. Yesus mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu,
bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara
tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku’.53 Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya
sendiri. Nama Anak tidak pernah dinyatakan melalui desakan apapun dari kehendak-Nya, tapi oleh
ketaatan yang lengkap kepada kehendak Bapa, yang dimampukan oleh kuasa tujuh Roh Allah. Nama
Yahweh Anak dinyatakan ketika Dia ditinggikan di atas kayu salib, dan kemudian nama-Nya
dimuliakan ketika Dia naik ke sebelah kanan Bapa. Dia kembali kepada kemuliaan yang Dia miliki
dengan Bapa sebelum dunia dijadikan. Ini adalah transisi yang kita perhatikan dalam Yohanes pasal dua
belas. Kita mulai melihat Allah Anak sebagai Perintis iman, ketaatan dan keselamatan kita. Nama
intrinsik-Nya dinyatakan oleh persembahan-Nya, sekalipun itu belum dimuliakan sampai kenaikanNya.
Yesus adalah Budak dari kehendak Bapa sepanjang seluruh jalan pelayanan-Nya. Dalam Yohanes pasal
dua belas, kita memperhatikan transisi dalam penghambaan-Nya. Setelah menjadi setia dan taat dalam
pekerjaan Bapa, Dia menetapkan untuk setia dan taat dalam pekerjaan-Nya sendiri, yang juga diberikan
kepada-Nya oleh Bapa. Kita mengingat bahwa Dia mengajarkan murid-murid-Nya prinsip yang sama
ini. ‘Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu
sendiri kepadamu?’54 Sampai kepada transisi ini, Yesus hanya menyatakan nama Bapa.55 Dia memberi
kesaksian, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya
sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang
dikerjakan Anak’.56 Semua mujizat-mujizat yang Yesus lakukan adalah ‘pekerjaan-pekerjaan baik’ dari
Bapa.57 Dia tidak melakukan mujizat-mujizat dalam nama-Nya sendiri.
Sebagai Anak Tunggal Bapa, Yesus Kristus sepenuhnya menyatakan Bapa. Yohanes Pembaptis memberi
kesaksian, ‘Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya’.58 Yesus sendiri mengatakan, ‘Barangsiapa telah melihat
52
Yoh 12:23
53
Yoh 8:28
54
Luk 16:12
55
Yoh 5:43. Yoh 10:25
56
Yoh 5:19
57
Yoh 10:32
58
Yoh 1:18
64
Perintis ketaatan kita
Aku, ia telah melihat Bapa’.59 Anak telah sepenuhnya memuliakan Bapa di bumi, telah menyelesaikan
semua pekerjaan-pekerjaan keputraan yang Bapa telah berikan untuk Dia lakukan.60 Bapa sepenuhnya
puas dalam Anak Tunggal-Nya. Kita diingatkan dengan suara dari sorga ketika Yesus dibaptis, dan di
gunung transfigurasi, ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan’.61
Anak mengekspresikan iman-Nya sebagai Perintis ketika Dia mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika
ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’.62 Adalah pekerjaan khusus dan unik dari Allah Anak untuk
mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib untuk membawa banyak anak
kepada kemuliaan. Dalam Yohanes pasal dua belas, Yesus berdoa, ‘Bapa muliakanlah nama-Mu’. Sebuah
suara terdengar dari sorga mengatakan, ‘Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya
lagi!’.63 Yesus mengatakan kepada orang banyak yang terkumpul, ‘Suara itu telah terdengar bukan oleh
karena Aku, melainkan oleh karena kamu’.64 Nama Bapa telah dimuliakan dalam pekerjaan dan
pelayanan Anak Allah. Sekarang, itu akan dimuliakan dalam ‘banyak anak’ karena pekerjaan dan
pelayanan Allah Anak. Nama Yahweh Anak dinyatakan dalam persembahan ini karena hanya Dia yang
dapat memuliakan Bapa dengan cara ini. Inilah maksud Yesus ketika Dia katakan, ‘Apabila kamu telah
meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.65
Taman Getsemani
Sepanjang pekerjaan dan pelayanan-Nya sebagai Anak Allah, Yesus tidak pernah gelisah/susah. Kitab
Suci menuliskan sejumlah peristiwa ketika orang-orang mencoba menjamah Dia dengan kekerasan.
Tidak seorangpun dapat menjamah Dia karena ‘saat-Nya belum tiba’.66 Tetapi, setelah mendeklarasikan
bahwa ‘saatnya telah tiba’ dalam Yohanes pasal dua belas, Yesus mulai menjadi susah/gelisah. Dia
memberi kesaksian, ‘Sekarang jiwa-Ku terharu (susah/gelisah – terjemahan Inggris) dan apakah yang
akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke
dalam saat ini.’67 Kesusahan/kegelisahan Anak memuncak di taman Getsemani ketika Dia
mempersembahkan doa dan permohonan dengan seruan dan air mata kepada Dia yang dapat
menyelamatkan-Nya ‘keluar’ dari maut.68 Mengeluarkan keringat tetesan darah, Yesus berdoa kepada
Bapa, ‘Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah
seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’.69
Tidak ada dendam atau pembangkangan dalam doa ini. Yesus hanya susah/gelisah pada tingkat bahwa
Dia mempunyai sebuah pekerjaan untuk dilakukan dan tidak mempunyai kapasitas untuk
melakukannya. Dia telah mengosongkan diri-Nya kepada semua hak prerogatif hakiki-Nya sebagai
59
Yoh 14:9
60
Yoh 17:4
61
Mat 3:17. Mat 17:5. 2 Pet 1:17
62
Yoh 12:24
63
Yoh 12:28
64
Yoh 12:30
65
Yoh 8:28
66
Yoh 7:30. Yoh 8:20
67
Yoh 12:27 LITV
68
Ibr 5:7. Mat 26:38
69
Mat 26:39. Luk 22:44
65
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Yahweh Anak untuk menjadi Hamba yang taat dari Bapa. Yesus telah melakukan banyak mujizatmujizat sepanjang pelayanan-Nya, tapi Dia hanya ‘menyelamatkan yang lain’ menurut kasih karunia
yang memampukan dan kuasa yang Bapa sediakan bagi Dia. Setelah mengosongkan diri-Nya, Dia tidak
mempunyai kapasitas untuk menyelamatkan diri-Nya dari maut. Adalah penting untuk mengenali
bahwa Yesus bukan berdoa untuk diselamatkan ‘dari maut’. Dia berdoa untuk diselamatkan ‘keluar dari
maut’. Dia telah menetapkan wajah-Nya seperti gunung batu terhadap maut di kayu salib, tapi
sepenuhnya bergantung kepada Bapa untuk menguatkan Dia untuk tugas ini.70
Yesus dikuatkan oleh kuasa dari Roh yang Kekal di taman Getsemani. Bapa menjawab doa-Nya dengan
mengirimkan tujuh kali lipat kapasitas dari Roh yang Kekal kepada-Nya, melalui Roh Kudus, oleh
tangan malaikat Gabriel.71 Hanya dengan demikian Yesus dapat berjalan di jalan ketaatan pemercikan
darah, jalan yang Bapa tetapkan untuk dijalani bagi kita. Mari kita katakan sekali lagi, Dia tidak
menyalahgunakan Nama hakiki-Nya. Kapasitas yang adalah milik dari nama-Nya dipegang dalam
kepercayaan oleh Bapa dan diukurkan kembali kepada-Nya dalam kuasa yang memampukan dari Roh
yang Kekal. Dia menerima lebih dari kasih karunia yang cukup untuk berjalan di jalan pemercikan
darah kayu salib, sepanjang jalan kepada deklarasi kemenangan-Nya, ‘Sudah selesai’.72 Yesus tidak lagi
susah/gelisah sementara Dia maju dari Getsemani menuju kematian di kayu salib. Dia merasakan maut
untuk setiap manusia oleh kasih karunia dan kuasa Allah.73 Dia di bawah kembali dari kematian karena
dosa sebagai Gembala agung dari domba oleh darah dari Perjanjian Kekal.74
Meja Tuhan
Ketaatan dari Allah adalah jalan hidup dan persembahan oleh mana Yahweh Elohim hidup. Bapa, Anak
dan Roh Kudus menyerahkan hidup satu sama lain. Ini bukan berarti bahwa Mereka mati satu sama
lain, tapi Mereka mempersembahkan diri Mereka sendiri satu sama lain dan menyerahkan identitasidentitas hakiki Mereka masing-masing kepada yang lain. Mereka menyatakan satu dengan yang lain.
Hubungan Mereka adalah hubungan yang terus-menerus memberi. Yahweh Elohim adalah ekspresi
penuh dari kasih. Ketaatan adalah model oleh mana anggota-anggota keAllahan berhubungan bersama.
Itu adalah makanan yang Mereka makan bersama di meja Mereka. Ada suatu makanan dan minuman di
mana Mereka hidup oleh satu dengan yang lain karena Mereka hidup oleh persembahan.
Di dalam persekutuan firman perjanjian, tiga anggota keAllahan mempunyai makanan perjamuan
pertama. Ini memungkinkan Yahweh Anak untuk menjadi roti yang kita pecahkan dan cawan berkat
yang kita berkati.75 Dia menjadi Firman dari Bapa, Roti dari Allah. Bapa memberi makan firman-Nya
kepada Anak, memberikan Dia kapasitas untuk menjadi penggenapan dari ‘kehendak Allah’ dalam
tubuh manusia. Ketika kita melihat pada tubuh Yesus Kristus, tubuh dipersiapkan, Dia menggenapi
kehendak Allah sebagai Perintis iman, ketaatan dan keselamatan kita. Yesus berkata mengenai diri-Nya
sendiri, ‘Engkau telah menyediakan tubuh bagiku … Sungguh, Aku datang … untuk melakukan
kehendak-Mu, ya Allah-Ku’.76
70
Yes 50:7
71
Luk 22:43
72
Yoh 19:30
73
Ibr 2:9
74
Ibr 13:20
75
1 Kor 10:16
76
Ibr 10:5-7
66
Perintis ketaatan kita
Tujuan dari firman adalah menghubungkan orang-orang percaya kepada persekutuan ini. Mereka harus
dihubungkan kepada perjanjian yang dibuat sebelum segala masa. Di dalam persekutuan inilah seluruh
tujuan Allah dideklarasikan. Banyak anak-anak dipilih ‘dalam Dia’. Mereka ditentukan kepada adopsi.77
Mereka diberikan suatu warisan, oleh sumpah. Firman dari keputraan mereka diproklamirkan. Tanpa
kita terhubung dengan persembahan dan hidup Mereka, kita tidak dapat mendemonstrasikan ketaatan
Mereka. Makanan ketaatan adalah bagian dari perjanjian hidup Allah. Kristus datang untuk
memberikan kita kapasitas-Nya untuk taat sebagai makanan; makanan ketaatan. Dia telah memakan
makanan ini sebelum Dia dapat memberi makan itu kepada kita. Dan di saat kita berpartisipasi dengan
Dia dalam makan roti ketaatan ini, kita menerima hidup kekal, karena ketaatan ini adalah model dari
hidup Allah. Sementara kita makan dan minum dari perjamuan, kita menerima kapasitas dan kekuatan
untuk menjadi anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Allah.78
Ibadah perjamuan kita adalah suatu persekutuan makanan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ketika
kita makan daging dan minum darah Kristus di meja perjamuan, Dia memberi makanan hidup dari
Perjanjian Baru kepada kita.79 Itu turun dari meja Mereka di dalam sorga dan memungkinkan kapasitas
kita untuk menjadi seorang anak Allah yang taat. Dan sementara kita mengambil bagian dari makanan
ini, ketaatan kita dibuat lengkap dan kita menerima hidup kekal. Yesus adalah yang pertama
mendemonstrasikan ketaatan dari seorang anak Allah. Dia mencapai dan menyelesaikan kehendak
Allah dalam daging.80 Dia dapat menjadi ‘Roti kehidupan’ bagi kita, memberikan kapasitas dan
kehidupan. Penentuan individu kita ada di dalam Roti. Di saat kita makan dari Dia, kita dimampukan
untuk menyatakan hidup keputraan-Nya dan menjadi anak Allah yang Dia tentukan bagi kita untuk
kita menjadi. Kita diberikan kapasitas untuk menjadi anggota-anggota ‘secara khusus’ dari tubuh
Kristus.81 Dia adalah Pokok Anggur dan kita adalah cabang-cabang.82 Kita tidak terpisah dari Dia. Kita
harus bertumbuh di dalam Dia, dan dari Dia.83 Dalam nama-Nya, kita dapat mewarisi nama kita.84
Kita diingatkan tentang ketika Yesus berbicara dengan perempuan di sumur mengenai nama dan
penentuan-Nya sebagai seorang anak Allah.85 Ketika murid-murid mulai mendesak Dia untuk makan
sesuatu, Dia berkata, ‘Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal’.86 Murid-murid bingung dan
bertanya-tanya jika seseorang telah membawakan sesuatu untuk Dia makan. Tapi Yesus kemudian
mengatakan, ‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya’.87 Ini adalah poin yang sangat penting. Biasanya kita mengatakan, ‘Ketaatanku adalah
pekerjaanku’. Tapi Yesus mendeklarasikan bahwa makanan-Nya adalah ketaatan-Nya. Kristus
memberikan kapasitas ini kepada kita ketika kita menyembah bersama dalam persekutuan tubuh
77
Ef 1:5
78
Yoh 1:12
79
Yoh 6:53
80
Yoh 17:4
81
1 Kor 12:27
82
Yoh 15:5
83
Rom 11:36. Yoh 6:57
84
Yes 43:1. Yes 45:3
85
Yoh 4:5-7
86
Yoh 4:32
87
Yoh 4:33-34
67
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kristus. Perjamuan kita dalam roti dan anggur adalah dengan tujuan menerima kekuatan-Nya dan
kapasitas untuk hidup sebagai anak laki-laki dan anak perempuan Allah yang taat.
Roti dari sorga
Dalam Injil-injil, kita menemukan cerita mengenai Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima
jelai roti dan dua ikan kecil. Bilangan ini tidak termasuk perempuan dan anak-anak, jadi kumpulan
orang-orang mungkin mendekati dua puluh ribu. Setelah orang-orang puas, Yesus mengarahkan muridmurid-Nya untuk mengumpulkan penggalan-penggalan dan ada dua belas keranjang penuh.88 Pada
peristiwa lain, Yesus menggunakan tujuh roti dan sedikit ikan untuk memberi makan empat ribu lakilaki, ditambah perempuan dan anak-anak. Kali ini, tujuh keranjang besar dari potongan-potongan sisa
dikumpulkan.89 Jelas, Yesus bukan hanya memberikan kebutuhan praktis, tapi menggunakan mujizatmujizat ini untuk menginstruksikan murid-murid-Nya. Pada waktu berikutnya, Dia meminta mereka
untuk mengingat berapa keranjang yang telah dikumpulkan. Sudahkan mereka memahami apa yang Dia
ajarkan kepada mereka hari itu?90 Yesus mendemonstrasikan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia
adalah Roti Allah dan sumber dari hidup ketaatan yang dilipatgandakan.
Ketika kita makan dari Kristus di meja perjamuan, Dia melipatgandakan hidup-Nya kepada kita, seperti
Dia melipatgandakan roti kepada lima ribu orang. Dia adalah makanan kita dari sorga. Dengan cara
yang sama Dia memecahkan roti, Dia memecahkan roti dari hidup-Nya sendiri dan mendistribusikan itu
kepada kita sebagai hidup ciptaan baru. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita kepada Allah, Dia
memampukan kita untuk bersatu dengan persekutuan persembahan dan penderitaan Kristus. Kita
makan dari Dia ketika kita menerima firman-Nya dan menyatukan diri kita kepada persembahan-Nya.
Ketika kita mengambil bagian dari persembahan-Nya dengan cara ini, kita dapat hidup oleh Dia. Setiap
kali kita berpartisipasi dalam perjamuan, mujizat dari pelipatgandaan-Nya terjadi dan hidup
keputraan-Nya menjadi milik kita.
Setelah Yesus memberi makan kepada lima ribu orang, Dia menyeberang ke sisi lain dari Laut Galilea
dengan murid-murid-Nya. Orang banyak yang berpartisipasi dalam peristiwa mujizat mengikuti Dia.
Yesus mengerti bahwa mereka mengejar Dia hanya karena mereka telah makan dan menjadi kenyang.91
Dia memperingatkan mereka, kata-Nya, ‘Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa,
melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak
Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya’.92 Makanan
yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal adalah roti dari ketaatan kita. Ketika kita lahir kembali,
kita dipulihkan kepada nama dan penentuan kita dalam Kristus. Ketika kita makan roti ketaatan, kita
menemukan kapasitas oleh tujuh Roh Allah, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa
persiapkan bagi kita. Roti bukanlah pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita; itu adalah kapasitas
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan karena roti telah diurapi dengan tujuh Roh Allah.
Yesus mengatakan Bapa telah ‘memeteraikan’ Dia. Dalam Kitab Suci, istilah ini selalu mengacu kepada
Roh Kudus yang dijanjikan. Ketika Yahweh Anak mengajukan kepada Bapa dan Roh Kudus, dalam
persekutuan perjanjian Yahweh, bahwa Dia akan mengosongkan dan membuat ruang bagi kita, Dia
88
Mat 14:21. Mar 6:41-44. Yoh 6:10
89
Mat 15:38. Mar 8:6-9
90
Mat 16:9-11. Mar 8:19-20
91
Yoh 6:26
92
Yoh 6:27
68
Perintis ketaatan kita
menerima dari Mereka tujuh kali lipat pengurapan untuk menjadi Mesias.93 Bapa mengurapi Dia dengan
minyak dari tujuh Roh Allah. Allah Anak dimeteraikan untuk menjadi Roti dari sorga. Dia dimampukan
untuk menjadi Anak Allah yang taat yang akan membawa kepada kita roti dari keputraan kita. Ada
minyak pada Roti dari sorga. Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa korban sajian Perjanjian
Lama dicampurkan dengan minyak.94 Kita juga memperhatikan bahwa korban sajian disebut ‘bagian
maha kudus’.95
Sebagai Roti dari sorga, dimeteraikan dengan tujuh Roh Allah, Kristus memberikan kita kemampuanNya untuk taat dan melakukan pekerjaan dari keputraan kita. Orang banyak memohon kepada Yesus
untuk mengatakan kepada mereka bagaimana mereka dapat ‘mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah’
dan menerima hidup kekal.96 Tuhan menjawab mereka dengan mengatakan, ‘Inilah pekerjaan yang
dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah’.97 Pekerjaan dari
Allah adalah percaya utusan yang Dia kirimkan. Allah percaya kita dapat melakukan pekerjaanpekerjaan yang Dia minta untuk kita lakukan. Dalam persekutuan, kita bersatu dengan iman-Nya dan
menerima dari Dia kapasitas untuk taat. Iman dari Allah ada di dalam kita, menyediakan substansi yang
memungkinkan kita untuk maju dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita.
Ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, kita bukan disibukkan dengan mengenai menjadi
baik atau jahat, benar atau salah, atau menjadi sempurna. Kita bukan hanya sekedar melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang adalah milik dari keputraan kita. Jika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan ini
dengan kurang baik, akan lebih baik daripada melakukan kebenaran kita sendiri, pekerjaan-pekerjaan
agamawi yang dilakukan dengan sempurna. Karena pekerjaan-pekerjaan dari kebenaran diri sendiri
bukanlah pekerjaan-pekerjaan dari Allah. Pekerjaan-pekerjaan yang dari kebenaran kita sendiri adalah
demonstrasi dari kapasitas kita sendiri untuk menjadi baik atau jahat. Kita tidak boleh menggunakan
roti perjamuan dan darah Kristus untuk mengesahkan kebenaran kita sendiri, atau untuk meringankan
rasa penghukuman diri karena kebenaran sendiri kita yang gagal. Adalah penting untuk bertobat dari
aktivitas-aktivitas seperti itu. Darah Kristus tidak menebus/membayar untuk kebenaran diri kita
sendiri dengan menguduskan atau mengesahkannya.
Ketika orang banyak menerima penerangan mengenai Roti dari sorga, mereka berseru, ‘Tuhan,
berikanlah kami roti itu senantiasa’.98 Tentu saja, Roti dari sorga tidak memperpanjang hidup alamiah
kita, tapi memberi makan dan menopang kita selamanya. Itu adalah roti dari hidup-zoe memberikan
kita hidup kekal. Kita memakan roti ini ketika kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus.
Dan, ketika Yesus kembali, kita akan terus makan dan minum dengan Dia dalam kerajaan-Nya. Pada
perjamuan terakhir, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, ‘Aku sangat rindu makan Paskah ini
bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan
memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah’.99 Berikut Dia mengatakan
kepada mereka, ‘Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang
93
Yes 11:1-2
94
Im 2:4
95
Im 6:17
96
Yoh 6:28
97
Yoh 6:29
98
Yoh 6:34
99
Luk 22:15-16
69
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya
bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku’.100
Substansi dari tubuh kebangkitan kita
Ketika Yahweh Anak merendahkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah, Yesus Kristus menjamah
daging kita dan membuatnya menjadi milik-Nya. Sekarang Dia memberikan kepada kita daging-Nya
yang tidak terkorupsi menggantikan daging kita yang fana. Dia membuat kita menjadi anggota-anggota
tubuh-Nya dengan memberikan kita daging-Nya untuk dimakan dan darah-Nya untuk diminum. Ini
dipersembahkan kepada kita dalam kefanaan kita, untuk membangun substansi kekekalan kita, tubuh
kebangkitan. Dengan memakan dari Dia, kita menerima dan memanifestasikan substansi dari Kristus.
‘Makanan’ kita adalah melakukan kehendak-Nya. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa
makanan ini adalah permulaan dari ‘substansi’ kita. Penulis mengatakan kepada kita bahwa kita akan
menjadi ‘beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada
keyakinan iman [substansi] kita yang semula’.101 Untuk mengambil bagian di dalam Kristus artinya kita
akan menjadi segalanya sebagaimana Dia adanya, sementara kita bertumbuh di dalam Dia. Kita akan
memanifestasikan urapan, nama, hidup, firman, kasih ketaatan dan kuasa kebangkitan-Nya.
Dalam Injil Yohanes, Yesus mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak
makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu’.102
Dia bukan menunjuk kepada roti dan anggur dari perayaan perjamuan Kristen. Firman Bapa adalah
sumber dan substansi Roti dari sorga. Firman dari Tuhan Yesus Kristus adalah Roh dan hidup.103 Oleh
firman-Nya, substansi dari tubuh kemuliaan-Nya dilayani kepada kita. Rasul Paulus mengatakan
bahwa kita adalah ‘anggota tubuh-Nya, dari daging-Nya dan dari tulang-Nya’.104 Karena hal ini, kita
dapat mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai alat-alat kebenaran.105 ‘Kebenaran’
adalah hidup benar dari Kristus, dimanifestasikan dalam daging kita.
Ketika Yesus Kristus kembali, orang mati akan mendengar suara dari Anak Manusia dan hidup. Orang
mati akan dibangkitkan oleh firman-Nya, firman yang sama itu untuk kita adalah ‘Roh dan hidup’.
Tubuh-tubuh kebangkitan kita akan tersusun dari Firman yang sama yang menjadi daging dalam
inkarnasi. Yesus mengatakan, ‘Akulah kebangkitan dan hidup’.106 Dia adalah kebangkitan kita dan hidup
kita. Yesus Kristus sekarang telah menjadi hidup kebangkitan kita. Dan pada sangkakala terakhir, Dia
akan menyediakan dari Dia sendiri elemen-elemen dari kebangkitan fisik kita. Dia akan menjadi
kebangkitan fisik kita karena hidup yang Dia berikan kepada kita. DNA dari tubuh kebangkitan-Nya
akan menjadi DNA yang sama seperti tubuh kebangkitan kita. Tubuh-tubuh kita akan dibentuk untuk
menjadi seperti tubuh kemuliaan-Nya.107 Pada hari besar itu ketika orang mati dibangkitkan, Kristus
akan melipatgandakan tubuh-Nya kepada kita, seperti Dia melipatgandakan roti ketika Dia memberi
makan lima ribu orang.108 Yesus melakukan mujizat memberi makan lima ribu orang untuk
100
Luk 22:28-30
101
Ibr 3:14
102
Yoh 6:53
103
Yoh 6:63
104
Ef 5:30 LITV
105
Rom 6:13
106
Yoh 11:25
107
Fil 3:21
108
1 Kor 15:52
70
Perintis ketaatan kita
mengilustrasikan bagaimana hidup-Nya dilipatgandakan dan diberikan kepada kita dalam tubuh-Nya
sekarang, dan bagaimana Dia akan melipatgandakan tubuh dari hidup-Nya dan memberikan itu kepada
kita pada hari kebangkitan. Seketika setelah melakukan mujizat ini, Yesus mengatakan, ‘barangsiapa
makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan
membangkitkan dia pada akhir zaman’.109
Roh Kudus memberikan kepada kita adopsi – membuat kita menjadi anak-anak
Allah
Yesus mengatakan, ‘Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia
kepadamu’.110 Dan lebih dari ini, Dia menjelaskan pekerjaan dari Roh Kudus. ‘Ia akan memuliakan Aku,
sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.’111 Roh Kudus disebut ‘Roh
yang menjadikan kamu anak Allah (Roh adopsi – terjemahan Inggris)’.112 Kita menerima adopsi sebagai
anak-anak Allah melalui perantaraan Roh Kudus. Bapa, melalui pekerjaan Roh Kudus, membuat kita
sewaris bersama-sama dengan Kristus. Roh Kudus kemudian menerima dari Kristus, yang adalah Anak
Sulung Bapa dan Pewaris segala sesuatu, warisan keputraan dan membagikannya dengan kita. Roh
Kudus, oleh adopsi, menempatkan kita ke dalam posisi menjadi seorang anak Allah. Roh sendiri
memberi kesaksian dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Rasul Paulus mendeklarasikan
itu, jika kita adalah anak-anak Allah, maka kita adalah ahli waris Allah dan sewaris bersama-sama
dengan Kristus.113
Kita perlu memperhatikan adopsi dalam dua aspek. Pertama adalah bagaimana kita menjadi ‘ahli waris
Allah’, berbagi dalam warisan dari Anak Allah, Anak Bapa. Kedua adalah bagaimana kita menjadi
‘sewaris bersama-sama dengan Kristus’, berbagi dalam warisan Yahweh Anak dalam nama kemuliaanNya sendiri. Setelah mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah dan merendahkan diri-Nya
untuk taat sampai mati di kayu salib, Bapa sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama.114 Seketika sebelum kenaikan-Nya, Yesus memerintahkan rasul-rasul untuk
membaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini lebih dari baptisan ke dalam nama baru, yang
telah dikaruniakan atas Anak Allah sebagai ekspresi penuh dari KeAllahan dalam rupa sebagai tubuh.
Baptisan juga membuat kita berbagi dalam nama unik dan individu dari setiap Pribadi dalam keAllahan.
Kita berbagi dalam nama Bapa dengan menjadi dilahirkan sebagai anak-anak Allah dalam Kristus. Kita
berbagi dalam nama Anak oleh adopsi. Dan kita berbagi dalam nama Roh Kudus, di saat Dia
memberikan kepada kita oleh Bapa dan Anak, dengan datang ke dalam persekutuan Roh.
Kelahiran baru memberikan kita, bersama dengan Kristus, warisan dari menjadi anak-anak Allah.
‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak
Allah’.115 Semua warisan dari keputraan Bapa diberikan kepada Allah Anak ketika Dia mengosongkan
diri-Nya untuk menjadi Anak Bapa, Anak Sulung. Dia adalah Pewaris segala sesuatu.116 Anak berbagi
109
Yoh 6:54
110
Yoh 16:7
111
Yoh 16:14
112
Rom 8:15
113
Rom 8:16-17
114
Fil 2:9
115
1 Yoh 3:1
116
Ibr 1:2
71
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
‘warisan-Nya’ dengan kita dalam tubuh-Nya dan, dalam konteks ini, Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke
dalam hati-hati kita.117
Kita adalah sesama pewaris dengan Allah Anak, oleh adopsi, sebagai sesama anggota-anggota tubuhNya. Kristus, dalam tubuh kebangkitan-Nya, sekarang duduk di takhta kuasa dan nama hakiki-Nya
sendiri di sebelah kanan Bapa. Tubuh kebangkitan Anak Allah sekarang dimuliakan. Itu sekarang
adalah kediaman yang kekal, atau tubuh, dari Allah Anak. Tubuh korporat dari Allah Anak tersusun
ketika Dia dibangkitkan dari kematian, naik ke sebelah kanan Bapa, dan Roh Kudus telah dicurahkan
pada Hari Pentakosta.118 Anak-anak Allah, dilahirkan oleh Bapa, sekarang dapat dibaptiskan ke dalam
nama dan tubuh yang dimuliakan dari Allah Anak. ‘Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang
Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu
tubuh.’119
Tubuh korporat dari Kristus, gereja, adalah secara kolektif sedang dipersiapkan sebagai mempelai
perempuan bagi mempelai laki-laki.120 Gereja akan berbagi nama Allah Anak dalam pernikahan. Gereja
datang dari tubuh Allah Anak yang naik, dimuliakan, sebagai daging dari daging-Nya dan tulang dari
tulang-Nya, untuk menjadi mempelai Kristus yang mulia.121 Kitab Wahyu memproklamirkan, ‘Marilah
kita bersuka cita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah
tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia’.122 Yerusalem Baru adalah kota mempelai perempuan, ibukota
dari langit dan bumi yang baru.
Urutan adopsi
1.
Ketika kita menerima firman dari Kristus, iman datang dari pendengaran, dan kita dibenarkan oleh
iman dalam Tuhan Yesus Kristus. ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam
Yesus Kristus.’123 Kita menerima adopsi sebagai anak-anak melalui iman.
2. Iman ini segera mendorong kita untuk dibaptiskan dan mengenakan Kristus kepada diri kita.
‘Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’124 Ini adalah keduaduanya, tubuh dari Anak Allah dan Allah Anak. Itu adalah tubuh korporat Kristus, karena tidak ada
orang Yahudi ataupun orang Yunani, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan. ‘karena
kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus’125
3. Setelah mengenakan Kristus, sekarang kita adalah milik Yahweh Anak, yang telah dibangkitkan
dan didudukkan di sebelah kanan Bapa dan sekarang memanifestasikan semua kemuliaan dan
kapasitas yang adalah milik dari nama hakiki-Nya. Kita adalah keturunan Abraham dan pewaris
117
Gal 4:6
118
Kis 2:1-4
119
1 Kor 12:13
120
Wah 21:2
121
Ef 5:30 LITV. Wah 21:2
122
Wah 19:7
123
Gal 3:26
124
Gal 3:27
125
Gal 3:28
72
Perintis ketaatan kita
4.
5.
6.
7.
menurut janji itu.126 Sebagai anggota-anggota dari tubuh Allah Anak, kita akan menerima berkat
Abraham, janji dari Roh, yang Dia utus dari Bapa.127
Karena kita adalah anak-anak, melalui adopsi, di dalam tubuh korporat dari Anak yang naik,
bertakhta, hakiki, Allah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati-hati kita, berseru, ‘Abba! Bapa!’128
Ini adalah Roh Anak Allah. Dengan cara ini, kita mewarisi kelahiran baru. Ini adalah bagian kita di
dalam warisan Anak Tunggal Bapa yang adalah Pewaris segala sesuatu. Roh-Nya sendiri memberi
kesaksian dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.129
Kita adalah ahli waris Allah Bapa, sebagai anak-anak Allah, dan sesama pewaris dengan Allah Anak,
mengetahui bahwa jika kita menderita dengan Dia, kita juga akan dimuliakan dengan Dia. Kita
menganggap bahwa penderitaan-penderitaan saat ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan
yang akan dinyatakan dalam kita.130
Dengan memiliki buah sulung dari Roh, kita mengerang di dalam diri kita, dengan sangat
menantikan pengangkatan kita sebagai anak, penebusan tubuh kita.131 Sementara kita di dalam
kemah ini, kita mengerang untuk sepenuhnya mengenakan Kristus, supaya apa yang fana ditelan
oleh hidup.132 Ini adalah warisan kita dalam Allah Anak.
Pengangkatan kita sebagai anak lengkap pada hari kebangkitan.
126
Gal 3:29
127
Gal 3:14
128
Gal 4:6
129
Rom 8:16
130
Rom 8:17-18
131
Rom 8:23
132
2 Kor 5:4
73
BAB 5
Administrasi Kristus
Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa rasul Yohanes ‘dikuasai oleh Roh (dalam Roh – terjemahan
Inggris)’ pada hari Tuhan. Ketika dia mendengar di belakangnya suatu suara yang nyaring seperti suara
sangkakala, dia berbalik untuk memandang Yesus Kristus berjalan di antara tujuh kaki dian emas.1
Tuhan telah menyatakan administrasi-Nya kepada nabi-nabi-Nya yang kudus, dengan administrasi
tujuh Roh, sejak permulaan waktu.2 Kitab Wahyu, diberikan kepada rasul Yohanes, adalah rangkuman
dari semua nubuatan dan batu penjuru dari Kitab Suci. Itu adalah pewahyuan penuh mengenai Yesus
Kristus dan administrasi-Nya yang cocok untuk kegenapan waktu.3
Setelah menerima pewahyuan mengenai pemulihan dari gereja-gereja kaki dian, Yohanes melihat dan
memandang sebuah pintu terbuka di sorga. Dia mendengarkan suara yang pertama itu lagi, seperti suara
sangkakala, mengatakan, ‘Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus
terjadi sesudah ini’. Yohanes menuliskan bahwa dia segera ‘dikuasai oleh Roh (dalam Roh – terjemahan
Inggris)’, membuat dia melihat sebuah takhta berdiri di sorga dan Seorang duduk di takhta.4 Kita
diingatkan dengan perkataan Paulus mengenai administrasi rahasia ini. ‘Yang sekarang dinyatakan di
dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus.’5 Bukti nyata bahwa Roh Tuhan ada di
antara gereja-gereja kaki dian adalah suatu penerangan yang terus-menerus dari Kitab Suci yang
tertulis. Inilah yang disebut rasul Petrus ‘kebenaran yang telah kamu terima (kebenaran masa kini –
terjemahan Inggris)’.6
Ayat-ayat pembuka dari kitab Wahyu mengidentifikasikan jalan di mana Tuhan telah menyatakan
tujuan perjanjian-Nya kepada umat manusia.7 Mandat dari menyatakan dewan Allah sepenuhnya telah
1
Wah 1:10,12
2
Amos 3:7. Luk 24:44. Kis 10:43. 2 Pet 1:19
3
Wah 1:1,4. Wah 22:16
4
Wah 4:1-2
5
Ef 3:3-5
6
2 Pet 1:12
7
Wah 1:1-5
Administrasi Kristus
diberikan kepada Yahweh Anak, Tuhan kita Yesus Kristus, yang memiliki tujuh Roh Allah. Dia telah
mengkomunikasikan dan menandakan pewahyuan ini, oleh malaikat-Nya Gabriel, kepada nabi-nabiNya yang kudus sepanjang sejarah. Dan, oleh kapasitas dan kemampuan dari tujuh Roh Allah, nabi-nabi
zaman dulu memberikan kepada kita Kitab Suci yang tertulis, pewahyuan penuh dari Yesus Kristus. Ini
adalah rangkuman dari semua kebenaran, di mana kitab Wahyu adalah firman terakhir. Kita diingatkan
mengenai peringatan yang diberikan kepada Yohanes pada akhir kitab ini. ‘Aku bersaksi kepada setiap
orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu
kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka
yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan
dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota
kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.’8
Pada masa gereja, Kitab Suci yang tertulis diterangi oleh tujuh Roh Allah, dan diproklamirkan oleh
utusan-utusan yang Kristus tunjuk dalam setiap generasi. Kristus memberikan kasih karunia kepada
utusan-utusan-Nya ketika Dia menumpangkan tangan kanan-Nya atas mereka, dan Roh Kudus
menguduskan mereka untuk pekerjaan mereka yang unik.9 Adalah pekerjaan dari rasul-rasul dan nabinabi, dalam setiap generasi gereja, untuk memproklamirkan firman perjanjian sebagai pernyataan Allah.
Ini adalah terang dari kebenaran masa kini. Sebagai rasul karunia-kenaikan, Paulus menggambarkan
dirinya sebagai seorang ‘hamba’.10 Dia memberi kesaksian bahwa dia adalah yang paling hina dari orangorang kudus, tetapi dia menerima kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang yang bukan
Yahudi kekayaan Kristus yang tak terduga.11 Sebagai terang kepada orang-orang bukan Yahudi, adalah
mandat Paulus untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia (membawa kepada terang
apa itu administrasi rahasia - Terjemahan Inggris), yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah
yang menciptakan segala sesuatu.12
Administrasi dalam kitab Wahyu
Administrasi yang Paulus bawa kepada terang dan ditegakkan dalam semua gereja-gereja, adalah
administrasi yang sama yang Yohanes lihat dalam Wahyu pasal satu. Itu adalah administrasi rahasia
dari tujuh kaki dian emas dan tujuh bintang di tangan kanan Kristus.13 Ini adalah administrasi yang
Allah telah tegakkan untuk zaman gereja.
Pasal pertama dalam kitab Wahyu dengan berurutan mengidentifikasi empat wajah Kristus.14 Wajahwajah ini adalah empat administrasi dalam gereja kaki dian. Administrasi ini aktif ketika gereja kaki
dian secara efektif berpartisipasi dalam persembahan-Nya, dalam berbagai ekspresi-ekspresinya.
Dengan pengurapan tujuh Roh, Kristus pertama kali diidentifikasi sebagai saksi yang setia, dan
kemudian yang sulung dari antara orang mati, penguasa dari raja-raja di bumi, dan akhirnya, Dia yang
mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa-dosa kita.15 Saksi yang setia adalah wajah dan
administrasi dari manusia. Yang sulung dari antara orang mati adalah wajah dari administrasi rajawali.
8
Wah 22:18-19
9
Rom 15:16
10
1 Kor 4:1
11
Ef 3:8
12
Kis 13:47. Ef 3:9
13
Wah 1:20
14
Yeh 1:10
15
Wah 1:5
75
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Penguasa dari raja-raja di bumi adalah wajah administrasi singa. Dia yang mengasihi kita dan
melepaskan kita dari dosa-dosa kita adalah wajah administrasi lembu.
Setiap administrasi ini sepenuhnya dinyatakan dan aktif dalam kitab Wahyu, menurut prioritas
masing-masing. Dalam pasal satu, wajah lembu – yaitu, administrasi keimamatan – disebutkan terakhir
karena memiliki prioritas dalam tiga pasal pertama dari kitab Wahyu. Yohanes meneruskan dengan
menggambarkan disposisi Yesus Kristus, Imam Besar kita yang agung dan setia.16 Dan Dia berjalan
dengan adminstrasi-Nya di antara tujuh gereja-gereja kaki dian. Seperti imam-imam zaman dulu,
administrasi keimamatan ini menyediakan minyak kepada gereja-gereja kaki dian, memotong sumbusumbu, dan mengatur pelita-pelita.17
Minyak adalah kepenuhan dari tujuh Roh dicurahkan diatas kepala Allah Anak. Dia diurapi dengan
kapasitas penuh Melkizedek, kerajaan dan keimamatan, seperti yang dituliskan nabi Yesaya, ‘Roh
Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku’.18 Tujuh Roh membawa
penerangan dari pewahyuan Yesus Kristus, dalam empat administrasi, pada setiap masa dan generasi
gereja. Tujuh Roh ada ‘di hadapan wajah’ takhta, menerangi wajah Dia yang duduk di atas takhta.
Dengan cara ini, minyak dari tujuh Roh menerangi dan memberdayakan tiap-tiap dari empat wajah
administrasi Kristus. Adalah benar bahwa minyak membuat ‘muka berseri (muka bersinar – terjemahan
Inggris)’.19 Ketika Kitab Suci berbicara mengenai wajah-Nya ‘bersinar’, itu artinya administrasi Kristus
sepenuhnya efektif, oleh tujuh Roh Allah, untuk menyatakan hidup zoe dari keputraan kita, terang yang
bersinar dalam kemuliaan shekinah dari wajah Yesus Kristus. Ini adalah ‘terang dari pengetahuan tentang
kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.20 Pewahyuan dari keputraan zoe kita sepenuhnya
dinyatakan dalam wajah Yesus Kristus, dan dinyatakan melalui perantaraan administrasi Kristus
sendiri, yang adalah administrasi Roh Allah.
Substansi dari berkat dikomunikasikan kepada bangsa Israel dengan perkataan, ‘TUHAN memberkati
engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya’.21 Pemazmur berdoa
untuk berkat ini ketika dia mengatakan, ‘Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah
aku oleh kasih setia-Mu!’.22 Dan juga, kita membaca, ‘Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati
kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya’.23 Adalah jelas bahwa pemulihan hanya mungkin
ketika pengurapan dari tujuh Roh membuat empat administrasi Kristus efektif. Pemazmur
memproklamirkan tiga kali, ‘Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan
selamat’24
Tangan kanan Kristus, pelayanan lima jawatan, menyalurkan minyak dari takhta Kristus. Tangan kanan
Kristus ini memegang tujuh bintang.25 Bintang-bintang adalah angelos, kelompok-kelompok utusan-
16
Ibr 2:17. Ibr 4:14. Ibr 6:20. Ibr 8:1
17
Kel 27:20-21. Kel 30:7-8
18
Yes 61:1. Ibr 5:6. Ibr 6:20. Ibr 7:16-17
19
Maz 104:15
20
2 Kor 4:6
21
Bil 6:24-25
22
Maz 31:16
23
Maz 67:1
24
Maz 80:3,7,19
25
Wah 1:20
76
Administrasi Kristus
utusan penilik bagi setiap gereja kaki dian. Pelayanan lima jawatan adalah yang tinggal di dalam setiap
bintang sebagai suatu administrasi lima-tujuh, dan kemudian setiap bintang ada di antara kaki diannya
sendiri. Dengan cara ini, Roh Tuhan ada di antara setiap gereja kaki dian, melepaskan dan
memberdayakan setiap anak Allah kepada nama dan pekerjaan mereka. Dan, oleh karena minyak dari
tujuh Roh, setiap kaki dian terhubung kepada takhta kasih karunia dan diangkat ke tempat-tempat
sorgawi.
Ketika administrasi Kristus ini aktif, ada sebuah pintu di sorga terbuka, dan gereja mengalahkan
pekerjaan iblis dan administrasinya, yang adalah Babel dan wanita pelacur.26 Iblis mendapatkan jalan
masuk ke tempat-tempat sorgawi, tapi administrasinya ‘menurut daging’ dan oleh karena itu ‘jatuh’.
Ketika gereja kaki dian terhubung ke takhta kasih karunia dan memegang teguh nama-Nya, dia
dibangkitkan dan naik melampaui semua pemerintahan-pemerintahan dan penguasa-penguasa.27 Oleh
karena itu, minyak dari tujuh Roh dengan berlimpah menyediakan kasih karunia dari Kristus dan
menopang gereja dalam setiap generasi, sepanjang perjalanan kelemahannya. Kitab Suci menunjuk ini
sebagai kuasa dari Roh yang Kekal oleh mana Kristus sendiri dapat mempersembahkan.28 Dia ditopang
dan dipelihara oleh kuasa dari tujuh Roh ketika persembahan-Nya dihempaskan ke tanah dan Dia
disalibkan dalam kelemahan. Dia disalibkan dalam kelemahan, tapi hidup oleh kuasa Allah.29 Kuasanya
disempurnakan dalam kelemahan-kelemahan kita di sepanjang keseluruhan masa gereja.
Dalam Wahyu pasal empat, ada suatu transisi besar dalam administrasi Kristus. Prioritas wajah
administrasi Kristus bergeser dari keimamatan kepada kerajaan, dari wajah lembu kepada wajah singa.
Rasul Yohanes dikuasai dalam Roh untuk memandang takhta yang berdiri di sorga, Seorang duduk di
atas takhta. Seorang yang duduk di atas takhta adalah Anak Manusia yang mulia, yang telah naik untuk
duduk di sebelah kanan Bapa dengan kemuliaan yang Dia miliki sebelum dunia dijadikan sebagai
Yahweh Anak.30 Dia memegang tujuh kitab yang termeterai di tangan kanan-Nya. Seorang malaikat
yang kuat memproklamirkan dengan suara yang nyaring, ‘Siapakah yang layak membuka gulungan
kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’31 Sepertinya ‘malaikat yang kuat’ ini adalah Mikael,
pemimpin besar yang berdiri menjaga bangsa Yehuda.32 Menjawab pertanyaan malaikat yang kuat ini,
diberitahukan kepada Yohanes, ‘singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia
dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’33
Kita tahu bahwa ketika meterai-meterai mulai dibukakan, akhir zaman telah dimulai. Diberitahukan
kepada nabi Daniel, ‘sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir
zaman’.34 Segera sesudah ini, kita membaca dalam bagian yang sama, ‘Pada waktu itu juga akan muncul
Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu’.35 Permulaan dari akhir
zaman, ketika Mikhael, pemimpin besar itu berdiri, adalah penggenapan dari dua ribu tiga ratus hari
26
Wah 4:1. Wah 17:5
27
Wah 2:13. Ef 1:21
28
Ibr 9:14
29
2 Kor 13:4
30
Yoh 17:5
31
Wah 5:2
32
2 Taw 32:21
33
Wah 5:5
34
Dan 12:4
35
Dan 12:1
77
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
nubuatan disampaikan kepada Daniel, mengenai kekejian yang menyebabkan bala tentara langit
dijatuhkan ke tanah.36 Mikhael berdiri ketika administrasi persembahan telah sepenuhnya dipulihkan
dalam tubuh Kristus. Karenanya, rasul Yohanes melihat Anak Domba berdiri, seperti telah disembelih,
di tengah-tengah takhta.37
Yohanes melihat ‘malaikat yang kuat’ berdiri dalam otoritas kerajaan Kristus lagi dalam Wahyu pasal
sepuluh. Dia menuliskan bahwa dia melihat seorang malaikat yang kuat, berselubungkan awan, dengan
kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas tanah. Malaikat menyerukan dengan suara nyaring,
‘seperti singa yang mengaum’. Adalah jelas bahwa ini mewakili administrasi kerajaan dari Kristus.
Malaikat memanifestasikan otoritas Kristus, yang adalah Singa dari suku Yehuda.38 Malaikat yang kuat
bersumpah bahwa ‘Tidak akan ada penundaan lagi!’, tapi ‘pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat
yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah,
seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.’39 Suara dari singa bukan
memberitakan kepada bangsa-bangsa, seperti administrasi dari anak sulung dan kepala-kepala dari
rumah-rumah. Suara dari singa memberitakan kepada nabi-nabi. Ini telah terjadi sejak permulaan
waktu. Administrasi dari singa menyerahkan pernyataan perjanjian dari Allah kepada nabi-nabi. Amos
mendeklarasikan, ‘Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya
kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH
telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?’40 Pada gilirannya, nabi-nabi zaman dulu, di bawah
kedaulatan Allah memberitakan kepada raja-raja, imam-imam, dan kepala-kepala dari rumah-rumah.
Dalam pasal delapan kitab Wahyu, kita melihat rajawali terbang di tempat-tempat sorgawi,
memproklamirkan, ‘Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi
sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya’.41 Yohanes memandang
administrasi ini lagi, terbang di tempat-tempat sorgawi, ‘padanya ada Injil yang kekal untuk
diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa
dan kaum’.42 Wajah dari rajawali adalah administrasi Kristus, Anak Sulung, di antara keluarga-keluarga
dan kepala-kepala dari rumah-rumah. Pada bangsa Israel, administrasi ini telah diberikan kepada bapabapa dari bangsa sebagai pemimpin-pemimpin dari dua belas suku dan kepala-kepala dari rumahrumah bapa. Ini adalah penatua-penatua Israel yang bekerja mengadili masalah-masalah orang-orang, di
pintu gerbang kota-kota dan desa-desa mereka. Pada zaman Musa, Tuhan menginstruksikan dia untuk
mengumpulkan tujuh puluh orang dari tua-tua Israel, yang dia ketahui untuk menjadi penatua-penatua
dari orang-orang.43 Tuhan meminta mereka untuk berdiri dengan Musa untuk menolong dia memikul
beban memperhatikan orang-orang. Orang-orang ini dikenal/diketahui dari buah mereka. Kita
diingatkan dengan kesaksian Paulus mengenai Stefanus, ‘Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya …
bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus’.44 Mandat untuk
memberitakan injil yang kekal kepada seluruh bangsa-bangsa sepenuhnya diberikan kepada rumah36
Dan 8:9-14
37
Wah 5:6
38
Wah 5:5
39
Wah 10:7
40
Amo 3:7-8
41
Wah 8:13
42
Wah 14:6
43
Bil 11:16
44
1 Kor 16:15
78
Administrasi Kristus
rumah buah sulung, rumah-rumah yang layak seperti ini. Ketika Yesus mengutus tujuh puluh orang
untuk mencari rumah-rumah yang layak, Dia mengatakan, ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja
untuk tuaian itu’.45 Kita menyaksikan puncak akhir dan penggenapan dari doa ini dalam Wahyu pasal
empat belas.
Dua sangkakala – suara dari kerajaan dan keimamatan
Rasul Yohanes mendengar suara yang nyaring, seperti suara sangkakala, paling kurang pada empat
peristiwa. Pada zaman Musa, Tuhan menginstruksikan dia membuat dua sangkakala perak. Musa
menggunakan sangkakala ini untuk mengumpulkan umat di pintu. Tuhan berbicara kepada Musa,
‘Buatlah dua nafiri dari perak (untuk dirimu sendiri – terjemahan Inggris). Dari perak tempaan harus
kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya
berangkat’.46 Kita akan memperhatikan bahwa dua nafiri/sangkakala ini, pada prinsipnya, mewakili suara
dari kerajaan Kristus dan suara dari keimamatan Kristus. Kita dapat katakan itu adalah suara dari
keimamatan yang memanggil umat berkumpul, dan suara dari kerajaan yang menggerakkan orangorang untuk memindahkan perkemahan dan bersiap berperang. Sangkakala ditiupkan oleh imam-imam,
tapi dalam hal persiapan perang, itu selalu dengan arahan raja-gembala.
Kemunculan pertama kali dalam Wahyu pasal satu. Yohanes ada dalam Roh pada hari Tuhan ketika dia
mendengar di belakangnya suara yang nyaring, seperti suara sangkakala.47 Ini adalah suara dari
keimamatan, memanggil angelos dari gereja-gereja kaki dian untuk berkumpul di pintu supaya Kristus
dapat berbicara kepada mereka dari takhta-Nya.
Rasul Yohanes menuliskan kemunculan kedua kali dalam Wahyu pasal empat. ‘Kemudian dari pada itu
aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan
kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini’.48 Ini adalah suara nyaring yang sama, seperti suara
sangkakala. Namun, kita akan menganggap bahwa itu sekarang suara dari kerajaan. Suara dari kerajaan
lebih dari sebuah panggilan untuk berkumpul. Itu adalah panggilan untuk menggerakkan dan persiapan
untuk perang. Itu adalah suara dari kerajaan yang memanggil, dengan suara guruh, untuk kuda putih
dan penunggangnya datang, dan kemudian maju sebagai pemenang dan untuk mengalahkan.49
Dalam Wahyu pasal sepuluh, kita memperhatikan kemunculan ketiga dari dua sangkakala, suara dari
kerajaan dan suara dari keimamatan. Malaikat yang kuat yang turun dari sorga berselubungkan awan,
berseru dengan suara kerajaan, ‘sama seperti singa yang mengaum’. Ketika dia berseru, tujuh guruh
memperdengarkan suara mereka. Yohanes bermaksud menuliskan hal-hal yang dia dengar ketika suara
yang lain datang dari sorga, mengatakan kepadanya untuk memeteraikan hal-hal yang diutarakan oleh
tujuh guruh. ‘Suara dari sorga’ yang lain ini adalah suara dari keimamatan. Suara dari kerajaan terdengar
lagi ketika malaikat yang kuat mengangkat tangan kanannya ke sorga dan bersumpah demi Dia yang
hidup selama-lamanya bahwa ‘Tidak akan ada penundaan lagi!’. Kemudian, ’suara dari sorga’, suara dari
keimamatan, berbicara kepada Yohanes lagi. Menginstruksikan dia untuk pergi dan mengambil kitab
kecil dari tangan malaikat yang kuat itu.
45
Luk 10:2. Bandingkan Mat 10:11,13
46
Bil 10:2
47
Wah 1:10
48
Wah 4:1
49
Wah 6:2
79
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Akhirnya, rasul Yohanes menuliskan bahwa kedua sangkakala, suara dari kerajaan dan suara dari
keimamatan, berbicara kepada dia bersama-sama. ‘Maka ia (mereka [kedua suara]– terjemahan Inggris)
berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan
raja."’50
Saling pengaruh-mempengaruhi yang sama antara dua sangkakala terlihat lagi dalam Wahyu pasal
delapan belas. Malaikat yang kuat turun dari sorga dengan otoritas/kekuasaan besar, dan seluruh bumi
diterangi dengan kemuliaannya. Dia berseru dengan suara yang kuat, suara dari kerajaan, ‘Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel, kota besar itu!’51 Yohanes mendengar suara dari sorga, suara dari keimamatan,
mengatakan, ‘Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil
bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya’.52
Suara dari keimamatan berbicara lagi, mengatakan, ‘Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai
orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena
kamu’.53 Mengikuti hal ini, Mikhael, malaikat yang kuat, mengambil sebuah batu sebesar batu kilangan
dan melemparkannya ke dalam laut, mendeklarasikan dengan suara kerajaan, ‘Demikianlah Babel, kota
besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah’.54
Sepanjang kitab Wahyu, rasul Yohanes mendengarkan dua sangkakala ini. Dia memberi kesaksian, ‘Dan
aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu’.55 Dampak dari mendengarkan
dua sangkakala ini selalu adalah penerangan oleh tujuh Roh Allah.
Tangan Kristus dan empat administrasi-Nya
Adalah penting untuk memahami perbedaan antara tangan kanan Kristus dan empat administrasi
Kristus. Ketika kami katakan ‘administrasi’, maksud kami ekonomi persembahan di mana warisan dari
Kepala rumah dilipatgandakan kepada seluruh rumah. Kata Yunani oikonomia artinya ‘ekonomi dari
rumah’. Kristus setia sebagai Anak atas rumah-Nya, dan Dia adalah Kepala dari tubuh-Nya.56 Masingmasing dari empat administrasi adalah milik Kristus. Dan setiap wajah tertentu menggambarkan
kapasitas dan fungsinya sendiri. Oleh karena itu, setiap administrasi mempunyai inisiatifnya sendiri dan
ditopang oleh yang lain ketika Roh Allah mendorong itu menjadi suatu tindakan.
Tangan kanan Kristus adalah aktivitas dari lima pelayanan karunia-kenaikan. Oleh tangan inilah Dia
memampukan mereka yang Dia panggil untuk berjalan dalam otoritas empat administrasi. ‘Tujuh
bintang’, utusan-utusan kepenilikan dari gereja-gereja kaki dian, dipanggil untuk berpartisipasi dalam
persekutuan empat administrasi dalam tangan-Nya ini. Kemudian, sebagai angelos utusan-utusan, Dia
mengirimkan mereka kepada gereja-gereja dengan tangan-Nya diatas mereka. Hikmat Allah mengirim
rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk
memperlengkapi orang-orang kudus kepada pekerjaan pelayanan mereka.57 Mereka yang Kristus kirim
adalah karunia di dalam tangan-Nya, oleh mana Dia mengatur empat administrasi-Nya di dalam gereja.
50
Wah 10:11
51
Wah 18:2
52
Wah 18:4
53
Wah 18:20
54
Wah 18:21
55
Wah 22:8
56
Ibr 3:6. Kol 1:18
57
Ef 4:11-12
80
Administrasi Kristus
Adalah penting bahwa kita tidak mencoba menghubungkan apapun dari empat administrasi dengan
kasih karunia dari karunia-kenaikan tertentu. Namun, rasul-rasul mempunyai otoritas dalam hubungan
dengan setiap dari empat administrasi ini. Seluruh administrasi lima-tujuh dari tangan kanan-Nya
menjadi efektif dalam hubungan dengan empat wajah dan administrasi. Rasul Paulus mengajarkan
gereja Efesus mengenai kasih karunia Kristus yang datang kepada tubuh-Nya. Kristus yang telah naik
telah memberikan rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar
untuk memperlengkapi orang-orang kudus supaya setiap orang melakukan pekerjaan pelayanan, sesuai
dengan empat administrasi yang sekarang ada di dalam tubuh-Nya.
Dalam Wahyu pasal satu, rasul Yohanes mengarahkan perhatian kita kepada keimamatan Kristus; dan
bagaimana administrasi keimamatan-Nya beroperasi dalam gereja. Tujuh bintang, bersama dengan lima
pelayanan, adalah suatu kepenilikan korporat yang berjalan di antara gereja-gereja dalam wilayah kaki
dian itu.58 Sesuai dengan wajah keimamatan, mereka menggerakkan setiap individu dari anggota tubuh
Kristus kepada persembahan pelayanan keimamatan mereka.
Administrasi untuk kegenapan waktu
Dalam tiga pasal pertama kitab Wahyu, Kristus dinyatakan sebagai Imam di atas takhta-Nya. Dan Dia
adalah Imam Besar kita yang agung, berjalan di antara tujuh kaki dian emas dengan tujuh bintang di
tangan kanan-Nya. Namun, dalam Wahyu pasal empat kita mulai melihat Dia sebagai penguasa dari
raja-raja di bumi, menerima kerajaan bagi Dia sendiri. Kita diingatkan dengan perumpamaan yang
menggambarkan Tuan pergi ke sebuah negeri yang jauh untuk menerima kerajaan-Nya sendiri.59
Mari kita katakan sekali lagi, ada suatu transisi besar dalam administrasi Kristus antara pasal tiga dan
empat dari kitab Wahyu. Prioritas inisiatif bergeser dari administrasi keimamatan kepada administrasi
kerajaan. Ketika Yohanes memandang pintu di sorga yang terbuka, dia dikuasai oleh Roh untuk
memandang sebuah takhta di sorga, dan Seorang duduk di atas takhta. Ini adalah transisi dari tahap
pertama takhta Kristus dalam kitab Wahyu kepada tahap kedua dari takhta-Nya. Yohanes memandang
administrasi takhta anak yang cocok untuk kegenapan waktu. Paulus menggambarkan administrasi ini
sebagai ‘persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala
sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi’.60 Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk
berdoa untuk hari ini ketika Dia katakan, ‘datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di sorga’.61
Administrasi Kristus diorientasikan kembali karena dua puluh empat takhta diatur.62 Daniel
menubuatkan mengenai masa ini dalam beberapa detail ketika dia katakan, ‘Sementara aku terus
melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju
dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang
berkobar-kobar;’63 Daniel meneruskan, ‘suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu
kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah
Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab’.64 Ini adalah gambaran yang sama yang terlihat dalam
58
Wah 1:20
59
Luk 19:12
60
Ef 1:10
61
Mat 6:10
62
Wah 4:4
63
Dan 7:9
64
Dan 7:10
81
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kitab Wahyu pasal empat dan lima. Yohanes mengatakan, ‘Maka aku melihat dan mendengar suara
banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa
dan beribu-ribu laksa’.65
Daniel melihat ‘seperti anak manusia’ datang dengan awan-awan dari langit, dipersembahkan di
hadapan Yang Lanjut Usianya.66 Kita mengingat bahwa ketika Yesus Kristus naik dari Gunung Zaitun,
Dia diangkat di depan mata murid-murid dan ‘awan menutup-Nya dari pandangan mereka’.67 Dia
kembali ke sorga, ‘datang dengan awan-awan dari langit’ untuk dipersembahkan di hadapan Yang
Lanjut Usianya, di hadapan takhta Bapa. Setelah duduk di takhta ini, Bapa berkata kepada-Nya,
‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu’.68 Dengan
cara ini, Bapa memberikan atas Anak Manusia kemuliaan yang Dia miliki sebelum dunia dijadikan
sebagai Yahweh Anak.69 Dia sekarang adalah Anak Manusia yang dimuliakan, duduk di sebelah kanan
Bapa di takhta-Nya sendiri.
Yesus Kristus duduk dan menantikan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki-Nya. Dia adalah Tuan
yang pergi ke negeri yang jauh untuk menerima kerajaan-Nya sendiri.70 Penulis kepada orang-orang
Ibrani mengatakan kepada kita bahwa, ‘Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih
rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut,
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi
semua manusia’.71 Bapa sangat meninggikan Dia dan memberikan kepada-Nya nama di atas segala
nama.72 Anak Manusia yang dimuliakan telah duduk di sebelah kanan Bapa, ‘jauh lebih tinggi dari segala
pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan
hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang’.73 Nabi Daniel melihat bahwa Anak
Manusia telah diberikan kekuasaan, kemuliaan dan sebuah kerajaan, supaya semua orang-orang,
bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa dapat melayani Dia.74 Kekuasaan-Nya adalah suatu kekuasaan kekal
yang tidak akan berakhir, dan kerajaan-Nya adalah kerajaan yang tidak akan dihancurkan. Dalam kitab
Wahyu, setiap makhluk hidup mendeklarasikan, ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak
Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’.75
Kitab Ibrani menuliskan bahwa Yesus Kristus ‘setelah mempersembahkan hanya satu korban saja
karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya
menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya’.76 Dia duduk, dan
menantikan Bapa membuat musuh-musuh-Nya jadi tumpuan di bawah kaki-Nya oleh administrasi dari
65
Wah 5:11
66
Dan 7:13
67
Kis 1:9
68
Maz 110:1
69
Yoh 17:5
70
Luk 19:12
71
Ibr 2:9
72
Fil 2:9
73
Ef 1:21
74
Dan 7:14
75
Wah 5:13
76
Ibr 10:12-13
82
Administrasi Kristus
tujuh Roh Allah. Administrasi dari tujuh Roh Allah keluar dari takhta Bapa kepada Anak. Itu telah
dilakukan kepada Yahweh Anak untuk mengatur dari takhta-Nya, melalui perantaraan Roh Kudus.
Kita diingatkan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa kepada Anak, dan kemudian Dia memberikan
kepada kita Bapa dan Anak. Yesus memberi kesaksian bahwa ‘Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.77 Roh Kudus mengambil administrasi
tujuh Roh Allah, yang keluar dari takhta Bapa kepada Anak, dan Dia membawa itu kepada kita, supaya
takhta yang mulia dari Anak sepenuhnya dinyatakan.
Kita memperhatikan pola yang sama ini dalam cara kitab Wahyu dimulai. ‘Inilah wahyu Yesus Kristus,
yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba’.78 Mengenali
pola administrasi ini, mengalir dari Bapa kepada anak, dan dari Anak kepada kita melalui Roh Kudus,
rasul Paulus mendeklarasikan bahwa dia menerima kasih karunia dan jabatan kerasulan dari Bapa dan
Anak.79 Dengan pandangan ini, kita memahami mengapa Bapa dapat mengatakan kepada Anak,
‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu’.80 Kasih
karunia dilanjutkan kepada hamba-hamba Yesus Kristus, oleh tujuh Roh Allah, untuk menerima dan
memiliki kerajaan, sementara Anak sendiri tetap duduk. Daniel menubuatkan, ‘sesudah itu orang-orang
kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan
itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya’.81 Kristus menerima dan memiliki kerajaan
melalui administrasi takhta-Nya, diberikan kepada-Nya oleh Bapa.
Ketika dua puluh empat takhta ditempatkan, inisiatif dan otoritas untuk menerima dan memiliki
kerajaan diberikan kepada hamba-hamba Yesus Kristus, orang-orang kudus dari Yang Mahatinggi.
Ketika kita memperhatikan administrasi Kristus untuk kegenapan waktu, Wahyu pasal empat
mengidentifikasikan berbagai komponen dari administrasi ini. Wahyu pasal lima mengidentifikasikan
urutan dari inisiatif yang memimpin kepada pembukaan tujuh meterai. Dan Wahyu pasal enam mulai
mengidentifikasikan berbagai hasil, pada kedua-duanya, tempat-tempat sorgawi dan bumi, ketika
meterai-meterai ini dibukakan. Pembukaan meterai-meterai bukanlah pembahasan dalam bagian ini.
Namun, hasil dari kuda putih yang maju, dengan busur Yehuda dan anak panah Efraim, adalah
pengumpulan orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi dalam satu tubuh.82 Tangan kanan Kristus,
pelayanan lima jawatan, mengumpulkan orang Yahudi, suku yang terhilang dari Israel, dan yang bukan
Yahudi ke dalam tubuh Kristus.83
Kita diingatkan bahwa sepuluh suku bagian utara Israel dikalahkan oleh Asyur dan diceraiberaikan di
antara bangsa-bangsa.84 Tuhan mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa, seperti orang
mengiraikan ayak.85 Mereka telah sepenuhnya berasimilasi (menjadi sama/bercampur) di antara
bangsa-bangsa dunia. Namun, Tuhan mendeklarasikan, ‘sebiji batu kecilpun tidak akan jatuh ke tanah’.
Sepuluh suku bagian utara pada akhir zaman sebagai alat oleh mana kegenapan orang-orang bukan
77
Yoh 16:14
78
Wah 1:1
79
Rom 1:5. Ef 3:6-7
80
Maz 110:1
81
Dan 7:18
82
Wah 6:2
83
1 Kor 12:13
84
Yer 50:17. Yeh 11:16-17
85
Amo 9:9
83
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Yahudi datang ke dalam tubuh Kristus.86 Ini adalah penggenapan nubuatan dari Yakub mengenai
Efraim, figur dari sepuluh suku bagian utara, bahwa dia akan menjadi ‘sejumlah besar bangsa-bangsa
(kegenapan dari bangsa-bangsa bukan Yahudi – terjemahan Inggris)’.87 Pada akhir zaman, orang
Yahudi, suku yang terhilang dari Israel, dan orang-orang bukan Yahudi, akan dikumpulkan ke dalam
tubuh Kristus dan dikumpulkan menurut dua belas rasul Israel, di bawah empat wajah administrasi
Kristus. Ini adalah ‘Israel milik Allah’ yang sesungguhnya, kumpulan orang banyak yang tidak dapat
dihitung dikumpulkan untuk Hari Pendamaian, kesempurnaan gereja.88
Pola dari hal-hal sorgawi
Akan sangat membantu untuk memperhatikan administrasi yang ditegakkan oleh Musa di antara
bangsa Israel di pandang gurun, karena itu adalah bayangan dan salinan dari administrasi ini di dalam
sorga. Penulis kepada Ibrani mengidentifikasikan bahwa Musa diperingatkan oleh Allah ketika dia
hendak mendirikan tabernakel, supaya dia seharusnya membuat segala sesuatu menurut pola yang
ditunjukkan kepada dia di atas gunung.89
Kitab Suci menuliskan ‘Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang
berbicara kepada temannya’.90 Dan berbicara mengenai kematiannya, dikatakan, ‘Seperti Musa yang
dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,’.91
Adalah jelas bahwa Musa sepenuhnya berinteraksi dengan empat wajah administrasi Yahweh Anak dari
takhta. Dan lebih dari ini, dengan pengurapan dari tujuh Roh atasnya, Musa membawa di dalam dirinya
otoritas penuh dari empat administrasi di antara bangsa Israel.
Pada Hari Pentakosta, rasul Petrus menuliskan kembali mengenai Musa, ‘Tuhan Allah akan
membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu’.92 Tentu saja, dia berbicara
mengenai Kristus. Musa dapat menyerupakan dirinya dengan Kristus karena dia mewakili empat
administrasi Kristus di antara jemaat di padang gurun. Seperti rasul Yohanes dalam kitab Wahyu,
malaikat Gabriel berbicara dengan dia supaya dia menerima ‘firman yang hidup’ yang dia tuliskan dalam
Kitab Suci.93
Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, wajahnya bersinar. Setiap kali Musa berbicara dengan Tuhan
muka dengan muka, kemuliaan dari terang tujuh Roh ada atasnya. Kita tahu dia menutupi wajahnya
dengan selubung saat dia datang di antara orang-orang.94 Paulus menuliskan bahwa Musa
menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang
sementara itu.95 Musa adalah wajah Kristus di antara umat. Kemuliaan wajahnya menghilang karena dia
menegakkan sebuah bayangan saja dari kemuliaan yang akan datang. Yesus Kristus menegakkan
86
Rom 11:25
87
Kej 48:19
88
Gal 6:16. Wah 7:9
89
Kel 25:40
90
Kel 33:11
91
Ul 34:10
92
Kis 3:22
93
Kis 7:38
94
Kel 34:29-30,35
95
2 Kor 3:13
84
Administrasi Kristus
substansi dari empat administrasinya di antara tubuh Kristus.96 Kemuliaan administrasi-Nya
ditegakkan dalam tubuh-Nya selamanya. Oleh karena itu, ‘Dan kita semua mencerminkan kemuliaan
Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin
besar’.97
Empat administrasi dengan Musa
Kita memperhatikan bahwa aktivitas dari empat order kemuliaan Allah ini dimanifestasikan kepada
seluruh bangsa. Pertama-tama, Musa mewakili semua empat order sebagai raja, imam, bapa dan nabi.
Allah memberi kesaksian mengenai Musa, ‘Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang,
bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN’.98 Tuhan bertemu dengan Musa, memanggil
dengan nama, berbicara dengan dia sebagai seorang yang berbicara kepada temannya.99 Tuhan
memproklamirkan nama-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya sebagai Yahweh Anak. Dia dapat
memproklamirkan nama, karena Dia telah diberikan nama. Dia sendiri yang dapat menyembunyikan Musa
di lekuk gunung sementara ‘bagian belakang’ dari kemuliaan itu melewatinya.100
Musa melayani mewakili Yahweh Anak karena pengurapan dari tujuh Roh Allah ada atas Dia. Musa
menahbiskan setiap dari empat administrasi yang akan aktif dari pintu tabernakel. Adalah penting
bahwa kita menemukan order-order ini di pintu tabernakel, bukan hanya dalam awan kemuliaan
shekinah di atas tutup pendamaian/kursi kemurahan.
Administrasi pertama yang diaktifkan oleh Musa adalah keimamatan (lembu) dalam Harun dan anakanaknya.101 Dalam penahbisan lima ini, Musa diarahkan, mewakili Yahweh Anak, untuk menguduskan,
menyucikan, memakaikan dan mengurapi keimamatan. Demikian juga dia memulai administrasi
persembahan, termasuk korban bakaran. Musa menetapkan sebuah mezbah dan memberikan imamimam tanggung jawab. Sesuai dengan firman yang dia terima di gunung, dia menempatkan mezbah,
dengan korban bakaran yang terus-menerus, di pintu, di mana Tuhan akan bertemu dan berbicara
dengan mereka.102
Administrasi anak sulung (rajawali), sebagai kepala-kepala dari rumah-rumah bapa, diberikan kepada
tujuh puluh penatua ketika Tuhan berkata ‘sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil
dan Kutaruh atas mereka’.103 Tujuh puluh orang harus ‘berdiri di sana bersama-sama dengan [Musa]’ dan
Tuhan akan ‘turun’ dan ‘berbicara dengan engkau di sana’.104 Ini untuk memikul ‘tanggung jawab atas
bangsa’.105 Mengenai tujuh puluh ini, Musa mengatakan, ‘Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi,
oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!’.106
96
Kol 2:7
97
2 Kor 3:18
98
Bil 12:8
99
Kel 33:11
100
Kel 33:19-23
101
Kel 29
102
Kel 29:42
103
Bil 11:17
104
Bil 11:16-17
105
Bil 11:17
106
Bil 11:29
85
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Administrasi kerajaan (singa) dimanifestasikan dalam model gembala. Musa, seperti Kristus sendiri,
adalah untuk menjadi gembala dari Israel.107 Administrasi ini ditransfer kepada Yosua ketika Musa
meminta Tuhan untuk ‘mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu keluar dan
masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti dombadomba yang tidak mempunyai gembala’.108 Sesuai dengan itu, Yosua menerima beberapa dari otoritas Musa,
supaya semua bangsa Israel dapat menjadi taat. Dia harus berdiri di hadapan imam, supaya perkataan
yang disetujui oleh Urim dapat membuat orang-orang ‘keluar’ dan ‘masuk’.109
Administrasi dari nabi (manusia) tetap dengan Musa. Dia melayani mewakili kedaulatan Yahweh Anak,
yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan. ‘Seperti Musa yang dikenal TUHAN
dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel’110 Karena Tuhan
berbicara kepadanya ‘dengan berhadapan muka’, Musa adalah yang paling besar dari nabi-nabi yang
dengan siapa Allah berbicara dalam ‘penglihatan’ dan ’mimpi’.111 Sesungguhnya, dia adalah perintis dari
Dia yang akan menjadi ‘seperti Musa’ dari ‘antara saudara-saudaranya’; yaitu Kristus sendiri.112 Sejak
masa Musa, tradisi nubuatan dibawa oleh hakim-hakim dan nabi-nabi, seperti Gideon dan Samuel, dan
di sekolah-sekolah nabi-nabi di bawah Elia dan yang lain.
Kita juga tahu, bahwa Allah mempertahankan sebuah kesaksian melalui nabi-nabi-Nya ketika
keimamatan, kerajaan dan Kekepalaan terkorupsi dalam berbagai tahap sejarah. ‘Kesaksian Yesus’
diberikan sebagai ‘roh nubuatan’ sepanjang berabad-abad dari bangsa yang terbagi-bagi.113
Integrasi dari empat order di pintu
Pernyataan Kitab Suci ini menunjukkan integrasi dari empat order/peraturan yang berkaitan dengan
pintu. Aktivitas-aktivitas dari empat administrasi di sekitar takhta adalah menyediakan suatu jalan
masuk melalui pintu, dijalan kepada takhta kasih karunia. Terang dari kaki dian, terang dari tujuh Roh,
menerangi jalan ini kepada tutup pendamaian/kursi kemurahan.
Kita tahu bahwa empat order/peraturan milik Kristus ada di antara gereja-gereja kaki dian.
Administrasi lembu (imam)-lah yang bertanggung jawab di mezbah, dengan persembahanpersembahannya. Dan itu untuk mengatur mezbah di pintu, dan oleh karena itu menyediakan jalan
masuk ke takhta kasih karunia bagi kerajaan imam-imam.
Mengenai wajah rajawali (anak sulung), kita mengingat bahwa tujuh puluh penatua menantikan di
kaki gunung dengan Harun dan anak-anaknya sementara Musa dan Yosua muncul. Kepala-kepala dari
rumah-rumah, dan penatua-penatua di antara orang-orang, harus berdiri dengan Kristus,
mendengarkan suara Tuhan, bernubuat dalam Roh Kristus yang sama, dan ‘memikul tanggung jawab
atas bangsa itu’.114
107
Yes 63:11
108
Bil 27:16-17
109
Bil 27:18-23
110
Ul 34:10
111
Bil 12:6-8
112
Ul 18:15-19. Ul 34:10-12
113
Wah 19:10
114
Bil 11:17
86
Administrasi Kristus
Administrasi singa (raja) adalah pewahyuan dari kerajaannya Kristus sendiri. Administrasi ini
memanifestasikan otoritas-Nya sebagai Gembala agung atas domba, yang dengan demikian memanggil
setiap nama dan memimpin domba ‘masuk dan keluar’.115 Otoritas ini tinggal dalam administrasi utusan
lima-tujuh.
Administrasi manusia (nabi) adalah suara dan ‘kesaksian mengenai Kristus’ dalam utusan-utusan-Nya.
mereka harus bertemu dengan umat di pintu, membawa terang pewahyuan, ‘roh nubuatan’ yang adalah
kesaksian mengenai Yesus.116 Kesaksian ini tinggal di dalam gereja kaki dian, dalam referensi dua dan
tiga orang berkumpul dalam nama-Nya.117 Dengan cara ini, kaki dian bertumbuh sesuai dengan firman
kebenaran masa kini yang datang kepadanya.
Integrasi dari order-order/peraturan-peraturan ini, dan prioritas dari satu ‘wajah’ dalam hubungan
dengan yang lain, adalah penting. Integrasi ini adalah tanggung jawab dari pelayanan lima-jawatan dari
Kristus yang memegang tujuh bintang. Ketika otoritas dari Rasul Imam Besar kita dikerjakan oleh
pelayanan lima-jawatan, akan ada perbedaan dan integrasi yang sebagaimana mestinya dari masingmasing dari empat administrasi ini.
Dari takhta ke pintu
Terus-menerus memberikan perhatian kepada Israel dan kemah pertemuan, kita membaca, pertamatama, bahwa Allah akan bertemu dan berbicara dengan mereka dari atas tutup pendamaian/kursi
kemurahan. ‘Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau
harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan
engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku
akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel’.118 Pernyataan yang sama tertulis dalam Imamat. ‘Aku menampakkan
diri dalam awan di atas tutup pendamaian’.119 Dalam perkembangan selanjutnya, Allah berbicara
mengenai pertemuan umat-Nya dalam ‘kemah pertemuan’, yang menjadi tempat mezbah ukupan.
‘Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di
hadapan tabut hukum [Kesaksian] di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau;
haruslah itu maha kudus bagimu’.120
Sementara order/peraturan dan administrasi dari tabernakel/kemah berjalan, kita membaca bahwa
Tuhan berjanji untuk bertemu dengan mereka di pintu, yang kemudian ditunjuk sebagai ‘di antara balai
depan dan mezbah’. Dia menegakkan prinsip pertemuan di pintu dengan ‘suatu korban bakaran yang
tetap di antara kamu turun-temurun’.121 Mezbah di atur di depan pintu tabernakel/kemah pertemuan.
Bejana pembasuhan ditempatkan antara mezbah dan tempat kudus tabernakel.122 Daerah sekitar ini
kemudian disebut sebagai ‘di antara balai depan dan mezbah’.123
115
Yoh 10:3
116
Wah 19:10
117
Mat 18:20
118
Kel 25:21-22
119
Im 16:2
120
Kel 30:36
121
Kel 29:42
122
Kel 40:6-7
123
Yoel 2:17
87
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Sebagaimana dengan tutup pendamaian/kursi kemurahan dan pintu tabernakel/kemah, demikianlah
pelayanan takhta di mana Kristus duduk, telah berjalan sampai ke pintu. Suara dari sangkakala
memanggil angelos ke pintu, supaya administrasi Kristus diatur dengan sebagaimana mestinya untuk
akhir zaman. Dengan administrasi tabernakel, kemuliaan dari tabut berjalan sampai ke pintu untuk
menjadi tempat persembahan bagi seluruh jemaat.
Ketika imam-imam ditentukan dan diurapi, mezbah persembahan dan korban menjadi efektif bagi
orang-orang. Oleh karena itu mezbah dan daerah sekitarnya adalah dikuduskan dan ‘maha kudus’.
Dengan demikian semua yang menyentuhnya menjadi ‘mendapat bagian dalam pelayanan mezbah’.124
Persembahan-persembahan dari orang-orang menjadi kudus karena mezbah itu sendiri adalah ‘maha
kudus’.125 Sebagai konsekuensi, korban bakaran dibuat untuk menjadi terus-menerus sampai turun-temurun,
di pintu tabernakel/kemah di hadapan TUHAN, dan di sana TUHAN akan bertemu dan berbicara. Lebih dari
ini, tabernakel/kemah dan mezbah dikuduskan oleh kemuliaan Tuhan.126 Dengan cara ini, pintu dan
tempat pertemuan ditegakkan dimana disana akan terus-menerus sampai turun temurun, dan terus sampai
kepada generasi-generasi gereja.
Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, korban bakaran yang terusmenerus diaktifkan dan Tuhan menerima kita di pintu.127 Ketika administrasi keimamatan menerima
persembahan-persembahan, adalah suatu ekspresi kedaulatan dari kemuliaan Yahweh di pintu. Tepat
di sana, Tuhan hadir untuk menegakkan suatu tempat pertemuan, suatu tanah/dasar untuk
persekutuan, suatu konteks untuk persembahan, dan suatu tempat untuk pelayanan.
Penahbisan Yesaya – dari takhta, di pintu
Pola ini dapat dilihat dalam penahbisan nabi Yesaya, di mana suatu transisi dari suara Allah dari tabut
ke mezbah terjadi. Nabi menuliskan, ‘aku melihat Tuhan duduk di atas takhta … ujung jubah-Nya
memenuhi Bait Suci … bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan
rumah itupun penuhlah dengan asap.’128 Di atas terlihat Raja, Tuhan semesta alam yaitu Yahweh Anak,
salah satu serafim menuju kepadanya dengan bara dari mezbah di tangannya. Yesaya melihat
administrasi tangan di saat seraf menyentuh mulutnya dan memproklamirkan bahwa kesalahannya
telah dihapuskan.129 Bara dari mezbah korban menyentuh bibirnya yang najis, yang dengan demikian
memperlengkapi Yesaya untuk maju sebagai seorang utusan dari Tuhan semesta alam.
Tangan Tuhan semesta alam menahbiskan Yesaya untuk menjadi wajah manusia kepada bangsa, dan
tangan kanan terus menjadi pusat pelayanannya sebagai seorang nabi. Tuhan mengatakan, mengenai
bangsa itu, ‘Aku akan bertindak terhadap engkau (Aku akan membalikkan tangan-Ku melawan engkau
– terjemahan Inggris): Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan
segala timah dari padanya’.130 Yesaya bernubuat, ‘diacungkan-Nya tangan-Nya terhadap mereka’ dan
tangan-Nya ‘masih teracung’.131 Sepanjang pelayanannya, Yesaya memberi kesaksian, ‘Sebab beginilah
124
1 Kor 10:18
125
Kel 29:37
126
Kel 29:43-44
127
Rom 12:1
128
Yes 6:1-4
129
Yes 6:6-7
130
Yes 1:25
131
Yes 5:25. Yes 9:17,21. Yes 10:4
88
Administrasi Kristus
firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku,
supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini’.132
Tuhan semesta alam bertanya kepada Yesaya, ‘Siapakah yang mau pergi untuk Aku (Kita - terjemahan
Inggris)?’133 Seperti Yosua di hadapan-Nya, yang ditentukan untuk menggembalakan masuk dan keluar
dalam Roh Kristus, Yesaya juga ditunjuk untuk keluar dan memanggil yang tertinggal untuk masuk. Nabi
Yesaya ditahbiskan dan diberikan tanggung jawab pintu dan mezbah. Dia menutup pintu dan
menghilangkan mezbah karena bangsa Yehuda menginjak-injak pelataran dan mempersembahkan
‘korban-korban yang membawa kehancuran’.134 Bangsa ini akan dibuat sunyi sepi, ‘Sampai kota-kota
telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan
tanah menjadi sunyi dan sepi. TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh’.135 Meskipun demikian,
pada saat yang sama, Yesaya memproklamirkan bahwa sepersepuluh dari yang tertinggal akan kembali,
sekalipun mereka ‘ditimpa kebinasaan (tunduk pada pembakaran – terjemahan Inggris)’. Dia
menubuatkan mengenai penindasan Asyur bahwa itu akan mengurangi bangsa sampai menjadi tunggul,
tapi benih yang kudus akan keluar dari tunggul itu.136
Pintu, di mana nabi-nabi Perjanjian Lama menjalankan penatalayanan, adalah suatu simbol dari pintu
yang harus dipelihara oleh utusan-bintang dari gereja kaki dian. Ketika angelos telah jatuh dari tempattempat sorgawi, maka tangan kanan tidak lagi efektif. Sebagai konsekuensinya, gereja kaki dian
dihapuskan dari tempatnya dan pintu ditutup. Tanpa gereja kaki dian memulihkan suatu iman untuk
persembahan, penginjakan dan kehancuran akan terus dan tidak akan ada ‘pintu terbuka’. Administrasi
dari empat wajah harus ditegakkan kembali supaya mezbah dipulihkan. Ketika kunci Daud di tangan
administrasi utusan, yang tertinggal dari umat akan mendekat untuk dimurnikan dan dibuat menjadi
putih dengan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.137
132
Yes 8:11
133
Yes 6:8
134
Yes 1:12
135
Yes 6:10-12
136
Yes 6:13
137
Dan 12:10
89
BAB 6
Korupsi dalam administrasi
Penulis kepada orang-orang Ibrani mengatakan kepada kita bahwa Musa setia kepada Yahweh Anak,
Tuhan Yesus Kristus yang menetapkan-Nya. Dia setia dalam rumah-Nya sebagai seorang hamba,
menegakkan empat administrasi Kristus di antara bangsa Israel. Dia melakukan ini berdasarkan pada
pola hal-hal sorgawi yang dinyatakan kepadanya di atas gunung.1 Bangsa Israel dipanggil untuk menjadi
kerajaan imam-imam dan bangsa yang kudus.2 Pada waktu Musa, Tuhan mendirikan pintu masuk
kemah/tabernakel sebagai tempat persembahan dan pusat dari semua administrasi.3 Orang-orang
berpartisipasi dalam administrasi Kristus dengan mempersembahkan persembahan-persembahan
mereka di pintu masuk kemah/tabernakel.
Demikian juga, dalam gereja saat ini, persembahan adalah satu-satunya jalan masuk ke dalam
administrasi takhta Kristus. Siapapun yang mencoba mendapatkan jalan masuk ke rumah Allah dengan
mekanisme dagang sedang memanjat ‘jalan yang lain’. Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui
pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok’.4 Seorang
pencuri atau perampok mencoba menerima keuntungan-keuntungan dari administrasi Kristus tanpa
mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai korban yang hidup di pintu.5 Ini adalah yang paling
mendasar dari semua korupsi-korupsi. Iblis terkorupsi dan dibuang dari gunung Allah karena
dagangnya yang besar.6 Sekarang, oleh perdagangan, dia mencari hanya untuk merampok, membunuh
dan membinasakan.7
1
Ibr 3:2,5. Ibr 8:5
2
Kel 19:6
3
Kel 29:42
4
Yoh 10:1
5
Rom 12:1
6
Yeh 28:16
7
Yoh 10:10
Korupsi dalam administrasi
Nabi Yeremia menggunakan terminologi ‘pencuri’ untuk mengidentifikasikan korupsi dalam setiap dari
empat administrasi. Dia mendeklarasikan, ‘Seperti malunya pencuri, apabila kedapatan, demikianlah
malunya kaum Israel, yakni para rajanya, pemukanya, para imamnya dan nabinya’.8 Ketika dia
menyebutkan ‘pemukanya’, maksudnya ‘pribadi-kepala’, kepala-kepala dari rumah-rumah bapa. Ini
adalah administrasi dari anak sulung, wajah rajawali. Yeremia lebih spesifik mengidentifikasikan malu
dari setiap administrasi ketika korupsinya disingkapkan, saat dia katakan, ‘Pada waktu itu,
demikianlah firman TUHAN, raja dan para pemuka akan kehilangan semangat; para imam akan
tertegun dan para nabi akan tercengang-cengang’.9 Yeremia-lah yang bernubuat bahwa bangsa Yehuda
akan ditawan ke Babel selama tujuh puluh tahun.10
Selama tahun-tahun penghakiman dan kehancuran ini, nabi Yehezkiel menemukan dirinya di antara
orang-orang yang dibuang ke Babel. Sementara dia di tepi sungai Kebar, langit terbuka dan dia melihat
penglihatan-penglihatan dari Allah.11 Yehezkiel melihat empat wajah administrasi Kristus di Israel,
sebelum pembuangan. Adalah mandatnya untuk mengidentifikasi bagaimana administrasi-administrasi
ini telah terkorupsi, mengapa kemuliaan Tuhan pergi dari bait, dan mengapa orang Yahudi telah
ditawan ke negeri yang jauh.12 Tuhan menyatakan bahwa Dia mengutus Yehezkiel kepada bangsa yang
memberontak, keras kepala dan tegar hati yang tidak mau mendengarkannya. Namun, sebagai seorang
nabi di antara mereka, adalah kewajibannya untuk menyatakan firman Tuhan 13
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari keimamatan
Dalam pasal delapan, kita membaca bagaimana Allah menyingkapkan kepada Yehezkiel tindakan
kekejian yang membuat Dia pergi jauh dari tempat kudus-Nya.14 Ini adalah hal-hal mengenai seluk
beluk iblis.15 Nabi menuliskan bahwa dia duduk di dalam rumahnya dengan penatua-penatua Yehuda
ketika tangan Tuhan turun atasnya. Tangan itu menangkapnya dengan memegang jambul kepalanya,
dan Roh mengangkat dia ke tempat-tempat sorgawi dan membawa dia ke Yerusalem dalam Roh. Nabi
menuliskan bahwa kemuliaan Allah Israel ada di sana, ‘yang kulihat di lembah itu’, mengindikasikan
bahwa kemuliaan belum meninggalkan bait.16 Namun, Yehezkiel akan menyaksikan kekejian besar yang
membuat Tuhan pergi jauh dari tempat kudus-Nya dan mendesak orang-orang keluar dari tanah
mereka.
Hal pertama yang Yehezkiel lihat adalah berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu di dekat
pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke utara. Dan lebih dari ini, dia mengangkat matanya
untuk melihat berhala cemburuan yang ada di jalan masuk ke pelataran dalam dan di tempat masuk ke
gerbang mezbah, menandakan korupsi administrasi keimamatan.17 Kita diingatkan bahwa hanya imam-
8
Yer 2:26
9
Yer 4:9
10
Yer 25:11
11
Yeh 1:1-12
12
Yeh 10:18-19
13
Yeh 2:1-7
14
Yeh 8:1-18
15
Wah 2:24
16
Yeh 8:1-4
17
Yeh 8:3-6
91
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
imam yang mempunyai jalan masuk ke dalam tempat kudus atau pelataran dalam. Dan demikian juga,
imam-imamlah yang diberikan tanggung jawab di mezbah.
Berhala cemburuan berdiri dalam posisi langsung berlawanan terhadap persekutuan dengan Bapa, Anak
dan Roh Kudus dalam perjanjian. Di dalam perjanjian ini, kita telah ditetapkan dan ditentukan untuk
menjadi sama dengan gambar Anak, Tuhan Yesus Kristus.18 Dia adalah gambar dari Allah yang tidak
kelihatan.19 Di saat kita memandang kemuliaan Tuhan seperti di dalam cermin, kita diubahkan ke dalam
gambar yang sama dari kemuliaan kepada kemuliaan.20 Terang dari tujuh Roh di hadapan takhta
menyatakan pengetahuan dari kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus.21
Rasul Paulus mendeklarasikan, ‘yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan
oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah
gambaran Allah’.22 Sebagai konsekuensi dari ketidakpercayaan dan tipu daya ini, kebenaran Allah telah
ditukarkan degan dusta.23 Kemuliaan dari Allah yang tidak terkorupsi telah ditukarkan untuk suatu
gambar dalam bentuk manusia yang terkorupsi. Yeremia menubuatkan, ‘pernahkah suatu bangsa
menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan
Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.’24 Berbicara mengenai lembu emas, Pemazmur
menceritakan, ‘Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput’25 Ini adalah
korupsi dalam keimamatan dan orang-orang yang seharusnya menjadi kerajaan imam-imam.26
Yehezkiel melihat bahwa gambar yang sama ini, atau berhala, dari cemburuan berdiri di pintu gerbang
karena persembahan-persembahan dari orang-orang dan pelayanan dari imam-imam telah menjadi
suatu kekejian. Ketika orang-orang membawa korban-korban mereka ke bait, mereka mengorbankan
kepada setan, bukan kepada Tuhan. Dan imam-imam, yang berpartisipasi di mezbah, berbagi dengan
mereka dalam cawan setan. Berhala cemburuan adalah dibentuk oleh seni dan pemikiran manusia.
Kekuatannya adalah kecemburuan yang pahit dan ambisi yang mementingkan diri sendiri, memimpin
kepada korupsi persembahan. Yakobus mengatakan kepada kita bahwa dimanapun kecemburuan dan
ambisi yang mementingkan diri sendiri ada, maka ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.27
Ini menimbulkan kecemburuan Tuhan.28 Karena Dia adalah ‘Allah yang cemburu’. Dia cemburu atas
nama-Nya, umat-Nya dan tempat kudus-Nya.29 Kita membaca dalam kitab Ulangan, ‘Mereka
18
Rom 8:29
19
Kol 1:15
20
2 Kor 3:18
21
2 Kor 4:6
22
2 Kor 4:4
23
Rom 1:25
24
Yer 2:11
25
Maz 106:19-20
26
Kel 19:6
27
Yak 3:16
28
1Kor 10:22
29
Yeh 39:25. Yeh 36:21-23. Yoel 2:18. Zak 1:14. Zak 8:2
92
Korupsi dalam administrasi
membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa
kekejian’.30
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari anak sulung
Berhala cemburuan, dan korupsi dalam administrasi keimamatan, adalah kekejian yang membuat Tuhan
pergi jauh dari tempat kudus-Nya. Tetapi, Tuhan berkata kepada Yehezkiel, ‘Engkau masih akan
melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi yang mereka lakukan’.31 Nabi dibawa ke
pintu masuk di pelataran luar, tempat di mana kepala-kepala dari rumah-rumah seharusnya berkumpul
untuk membawa persembahan mereka. Dikatakan kepadanya untuk melihat melalui lubang di tembok
dan kemudian memperbesar lubang itu untuk menemukan suatu ‘pintu masuk’ alternatif atau ‘pintu’.
Keberadaan dari pintu alternatif menunjukkan bahwa wajah rajawali dan administrasi anak sulung dan
kepala dari rumah-rumah telah terkorupsi. Korupsi ini diteguhkan oleh nabi, dalam Roh, masuk ke
dalam untuk melihat tembok ditutupi dengan segala bentuk hal-hal yang menjijikkan. Tujuh puluh
penatua berdiri di hadapan tembok, masing-masing dengan bokor ukupan di tangannya.32
Tujuh puluh laki-laki mewakili ‘tua-tua kaum Israel’, wajah rajawali di antara bangsa. Kita tahu Tuhan
telah menginstruksikan Musa untuk mengumpulkan tujuh puluh orang (atau tujuh puluh dua) yang dia
kenal untuk menjadi penatua-penatua bagi orang-orang. Mereka ‘berdiri’ dengan Musa, dan Tuhan
mengambil sebagian Roh yang ada atas Musa dan menaruhnya atas orang-orang ini. Dengan cara ini,
mereka mengenakan kuk dengan Musa dan diberdayakan untuk menolong dia memikul beban orangorang. Roh tinggal atas mereka dan mereka bernubuat, sekalipun ‘sesudah itu tidak lagi’.33 Adalah
penting untuk memperhatikan bahwa administrasi ini cukup berbeda dari administrasi nabi-nabi dan
administrasi keimamatan. Wajah rajawali terkorupsi ketika kepala-kepala dari rumah
menyalahgunakan atas otoritas dari utusan atau otoritas bertanggung jawab atas mezbah.34 Adalah jelas
bahwa kelompok tujuh puluh ini menyalahgunakan pelayanan keimamatan karena Yehezkiel melihat
setiap orang dengan bokor ukupan di tangannya.35
Dengan ilustrasi, kita diingatkan mengenai pemberontakan Korah dan pemberontakan oleh Datan dan
Abiram. Perhatian utama kita adalah pemberontakan Datan dan Abiram karena mereka berasal dari
suku Ruben, anak sulung, dan mendemonstrasikan pemberontakan yang memimpin kepada korupsi
dari wajah rajawali.36 Hal itu berbeda dengan Korah dengan dua ratus lima puluh orang yang
bersamanya. Mereka adalah orang Lewi dan, oleh karena itu, adalah hamba-hamba bagi imam-imam
yang menyalahgunakan pelayanan keimamatan. Musa berkata kepada mereka mengenai pelayanan
tabernakel mereka dan pelayanan mereka di hadapan orang-orang, ‘engkau diperbolehkan mendekat
bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat
imam lagi?’. Dia memanggil mereka untuk berdiri di hadapan pintu tabernakel dengan perbaraan di
tangan mereka supaya Tuhan dapat menjawab masalah itu.37 Dalam administrasi gereja, kita dapat
30
Ul 32:16. 1 Raj 14:22. 1 Kor 10:22
31
Yeh 8:13
32
Yeh 8:6-11
33
Bil 11:16,24-25
34
Bandingkan 3 Yoh 1:9-10
35
Yeh 8:11
36
Bil 16:1,12,27. Bil 26:9. Ul 11:6
37
Bil 16:1-2,10-12,16-17
93
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
menyerupakan pemberontakan Korah untuk memfasilitasi diaken-diaken yang beranggapan atas
otoritas angelos, dan utusan kepenilikan dari gereja-gereja kaki dian.
Pemberontakan Datan dan Abiram terjadi pada saat yang sama, tapi kita perlu memperhatikan bahwa
itu adalah mekanisme yang berbeda dengan hasil yang sangat berbeda. Datan dan Abiram tidak mau
melayani di tempat kudus; mereka mau berdiri dengan perbaraan dalam rumah-rumah mereka sendiri.
Ketika Musa memanggil mereka untuk berdiri dengan Korah dan yang bersamanya di hadapan pintu
tabernakel, mereka menolak. Mereka katakan dengan menentang, ‘Kami tidak mau datang!’ Adalah
mandat dari tujuh puluh tua-tua untuk berdiri dengan Musa, tapi mereka menolak dan mengambil
tempat mereka di pintu rumah-rumah mereka sendiri. Kita dapat menyerupakan ini dengan ‘jalan
alternatif’ yang Yehezkiel temukan saat dia menggali melalui lubang di tembok. Setelah menggali
melalui tembok, Tuhan bertanya kepada Yehezkiel, ‘Kaulihatkah, hai anak manusia, apa yang dilakukan
oleh tua-tua kaum Israel di dalam kegelapan, masing-masing di dalam kamar tempat ukiran-ukiran
mereka?’38
Pemberontakan Korah memberikan Datan dan Abiram kesempatan untuk bangkit, tapi kekuatan
pemberontakan mereka datang dari umat. Kitab Suci mengatakan mereka ‘yang dipilih oleh umat’
ketika mereka ‘membantah Musa’ dan, dengan implikasi ‘membantah Tuhan’.39 Mereka tidak dipilih
oleh Tuhan. Datan dan Abiram adalah kepala-kepala dari rumah-rumah yang mengumpulkan
sekelompok pengikut-pengikut di sekitar mereka sebagai suatu golongan dalam umat. Kelompok
pengikut-pengikut mereka memberi kuasa mereka untuk berdiri dalam menentang Musa dan
otoritasnya di antara umat. Mereka merusak otoritas Musa dan, pada saat yang sama, menuduh dia
mencoba untuk ‘meninggi-ninggikan diri’ di atas kepala-kepala dari rumah-rumah.40 Ini adalah tuduhan
yang sama yang kepada rasul Paulus, di mana dia menjawab, ‘Bukan karena kami mau memerintahkan
apa yang harus kamu percayai’.41 Musa dan rasul Paulus menjalankan otoritas mereka dalam
kelemahlembutan Kristus. Kitab Suci menuliskan bahwa Musa adalah manusia yang paling lemah
lembut yang pernah hidup.42
Musa marah dan berkata kepada Tuhan, ‘janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum
pernah kuambil satu ekor keledaipun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada
seseorangpun dari mereka’.43 Pernyataan ini memberikan kita pemikiran lebih jauh kepada tuduhantuduhan mereka. Orang-orang ini merusak otoritas Musa untuk mendorong orang-orang kepada
persembahan dengan menuduh dia pemerasan. Rasul Paulus mengalami tuduhan yang sama. Dia
mengatakan kepada penatua-penatua Efesus, ‘Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini
dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk
memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.’44 Ketika wajah rajawali
terkorupsi, kepala-kepala dari rumah-rumah akan merusak otoritas mereka yang bertanggung jawab di
mezbah untuk menghapuskan kewajiban membuat persembahan yang berkenan di rumah Tuhan.
Tujuh puluh penatua dalam penglihatan Yehezkiel mencari untuk membenarkan diri mereka dengan
38
Yeh 8:12
39
Bil 26:9
40
Bil 16:3
41
2 Kor 1:24
42
Bil 12:3
43
Bil 16:15
44
Kis 20:33-34
94
Korupsi dalam administrasi
mengatakan, ‘Tuhan sudah meninggalkan tanah ini’. Dan mereka mencari untuk menentramkan diri
mereka dengan berkenaan dengan dosa-dosa mereka yang tersembunyi dengan mengatakan, ‘Tuhan
tidak melihat kita’45
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari nabi-nabi
Nabi melihat kekejian yang lebih besar sekali lagi di pintu gerbang bagian utara dari rumah Tuhan.
Sementara laki-laki menyembunyikan diri mereka dan tetap dalam kegelapan ruang-ruang mereka
sendiri, perempuan duduk di pintu gerbang rumah Tuhan dan menangisi Tamus.46 Ritual ini adalah
bukti bahwa perempuan-perempuan ini mempercayai mitos di sekitar berhala Fenisia atau Kanaan yang
disebut Tamus, dan kemudian disebut Adonis dalam mitologi Yunani.47 Nabi-nabi palsu
mempromosikan dan melestarikan penyembahan ‘ilah-ilah lain’ dan kepercayaan akan ‘mitos-mitos’
karena mereka memuaskan keinginan dari orang-orang. Kita diingatkan akan perkataan Paulus, ‘Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka
akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng’.48 Pada masa Yeremia,
Tuhan mengatakan, ‘Para nabi bernubuat palsu … dan umat-Ku menyukai yang demikian!’49
Kita mengingat bahwa Yeremia bernubuat dalam periode waktu menjelang pembuangan orang Yahudi.
Tuhan mengatakan melalui dia, ‘Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang
mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang
berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah
menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora.’ Sebab itu beginilah firman TUHAN
semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan
minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."’50 Perempuan
menangis bagi Tamus adalah bukti dari polusi besar di seluruh negeri.
Kita mungkin melihat contoh terbesar dari hal ini pada masa Izebel. Izebel adalah istri raja Ahab, yang
mendirikan sebuah mezbah untuk Baal dan ‘menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari
semua raja-raja Israel yang mendahuluinya’.51 Izebel menganiaya dan membunuh nabi-nabi Tuhan. Dia
mengulurkan tangan untuk mencelakakan nabi-nabi dan membunuh yang diurapi Tuhan.52 Elia
mendeklarasikan di hadapan orang-orang bahwa, ‘Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi
TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya’.53 Elia membunuh
nabi-nabi ini setelah pertemuan mereka di Gunung Karmel.54 Tetapi, roh Izebel, yang mencari untuk
menyusahkan nabi-nabi Tuhan, menempatkan nabi-nabi palsu di tempat mereka, dan mempromosikan
45
Yeh 8:12
46
Yeh 8:14
47
Tamus adalah nama dari ilah-ilah Fenisia, sama dengan Adonis bagi Yunani. Adonis muncul di antara kedua mitos Adonis
dan Afrodit, yang juga diidentifikasi dengan Osiris dan Isis dari panteon orang Mesir. Praktek menangis bagi Tamus adalah
bagian dari upacara agama untuk kesuburan oleh tingkah laku yang tidak terpuji dan tidak bermoral.
48
2Tim 4:3-4
49
Yer 5:31
50
Yer 23:14-15
51
1Raj 16:33
52
Maz 105:15. 1Taw 16:22
53
1Raj 18:22
54
1Raj 18:40
95
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
imoralitas, terus berlanjut sampai pada kitab Wahyu. Menuliskan kepada gereja di Tiatira, Tuhan Yesus
mengatakan, ‘Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut
dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala’.55
Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari kerajaan
Kekejian terakhir dan terbesar disaksikan oleh Yehezkiel ketika Tuhan mengambil dia, dalam Roh,
kembali ke pelataran dalam. Dia melihat dua puluh lima orang berdiri di antara balai bait suci dan
mezbah. Ini tepatnya di pintu masuk bait. Dua puluh lima laki-laki ini membelakangi mezbah dan bait
Tuhan. Mereka bersujud ke tanah menghadap timur dan menyembah matahari.56 Dua puluh lima lakilaki ini mewakili dua puluh empat keimamatan ditambah dengan imam besar. Kita memandang ini
sebagai korupsi dari administrasi kerajaan. Dua puluh empat imam-imam di sekitar tabut perjanjian
didirikan oleh Daud sebagai suatu perpanjangan dari kerajaannya.57
Raja Daud adalah seorang yang ‘diangkat tinggi’ dan ‘diurapi Allah’ dengan tujuh Roh.58 Dia mempunyai
pengertian yang unik dan belum pernah terjadi dalam dewan Allah. Dia dapat mendeklarasikan, ‘firman
TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi
tumpuan kakimu."’59 Dengan cara ini, dia memberi kesaksian kembalinya Yesus Kristus kepada
kemuliaan yang Dia miliki sebagai Yahweh Anak.60 Dia memandang kemuliaan takhta hakiki dari
Anak.61 Dan lebih dari ini, dia memandang administrasi takhta Anak pada akhir zaman, sementara hal
itu membawa segala sesuatu dalam penundukkan di bawah kaki-Nya.62
Daud memahami arti dari tabernakel yang dinyatakan kepada Musa di gunung sebagai pola dari hal-hal
sorgawi. Dia memandang, oleh penerangan, ‘substansi’ dari administrasi ini di tempat-tempat sorgawi
yang adalah milik Kristus.63 Bertanggung jawab dengan penerangan ini, Daud memasang sebuah kemah
bagi tabut perjanjian di Sion. Tabut ‘perjanjian-Nya’ mewakili takhta Anak; pewahyuan penuh dari
KeAllahan dalam wujud secara tubuh. Daud meninggalkan sisa dari tabernakel Tuhan, termasuk
mezbah korban, di Gibeon.64 Korban pagi dan petang hari terus berlanjut di Gibeon, namun, pada saat
yang sama, Daud mendirikan substansi dari persembahan ini di Sion. Dia berdoa, ‘Biarlah doaku adalah
bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada
waktu petang’.65
Salah satu hal-hal yang paling mengagumkan dan belum pernah terjadi sebelumnya yang kami
perhatikan adalah cara Daud ‘masuk dan duduk dihadapan TUHAN’.66 Dia akan duduk dan
55
Wah 2:20
56
Yeh 8:16
57
1Taw 24:7-19
58
2 Sam 23:1-2
59
Maz 110:1
60
Yoh 17:5
61
Mat 25:31
62
Maz 8:6. 1 Kor 15:24-27. Ibr 2:8
63
Kol 2:17
64
1Taw 16:1,37-40. 1Taw 21:29
65
Maz 141:2
66
1Taw 17:16
96
Korupsi dalam administrasi
mendiskusikan nama dan pekerjaan-pekerjaannya dengan Tuhan. Ini sangat luar biasa. Sampai saat ini,
hanya imam besar yang diizinkan masuk ke tempat maha kudus. Mereka masuk satu kali satu tahun
pada Hari besar Pendamaian.67 Daud dapat masuk dan duduk di hadapan Tuhan karena dia memahami
bahwa Yesus Kristus akan mewarisi dagingnya dan kemudian menaikkannya ke takhta Yahweh Anak.
Dia memahami janji kepada gereja Laodikia, ‘Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama
dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan
Bapa-Ku di atas takhta-Nya’.68
Jelas bahwa Daud menegakkan order-order/peraturan-peraturan administrasi di sekitar tabut
perjanjian di Sion, sesuai dengan pewahyuan administrasi takhta dalam Wahyu pasal empat dan lima.
Daud menegakkan dua puluh empat order/peraturan imam dan dua puluh empat order/peraturan
penyanyi-penyanyi yang ditetapkan di sekitar tabut,69 dengan cara yang sama seperti dua puluh empat
penatua-penatua di sekitar takhta pada akhir zaman.70 Ketika dua puluh empat takhta di atur pada
akhir zaman, administrasi untuk kegenapan waktu diaktifkan, yang mengumpulkan orang Yahudi dan
bukan Yahudi dalam satu tubuh untuk Hari besar Pendamaian.71 Ini adalah pemulihan tabernakel Daud,
di dalam mana orang-orang bukan Yahudi dipanggil.
Dengan semua ini dalam pandangan, kita memahami apa yang terjadi dalam penglihatan Yehezkiel. Dua
puluh lima orang telah membelakangi bait Tuhan dan, paling khusus, tabernakel Daud. Ini adalah
pemberontakan terhadap inisiatif dan otoritas kerajaan. Hizkia, raja, mengidentifikasikan masalah ini
ketika dia membuka pintu-pintu rumah Tuhan dan memperbaiki mereka pada hari pertama
pemerintahan-Nya. Dia membawa semua imam-imam dan orang-orang Lewi ke dalam empat persegi di
sebelah timur bait. Sebagai raja, dia meminta mereka, ‘Dengarlah, hai orang-orang Lewi! Sekarang
kuduskanlah dirimu dan kuduskanlah rumah TUHAN … Karena nenek moyang kita telah berubah setia.
Mereka melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allah kita, telah meninggalkan-Nya, mereka telah
memalingkan muka dari kediaman TUHAN dan membelakangi-Nya.’72
Nabi Yehezkiel mengidentifikasikan bahwa, karena korupsi kerajaan, negeri ini dipenuhi dengan
kejahatan. Tuhan terprovokasi berulang-ulang. Dia menyatakan, ‘Aku akan membalas di dalam
kemurkaan-Ku’.73 Raja Hizkia mengidentifikasi penghakiman yang sama bertahun-tahun yang lalu. Dia
mengatakan mengenai imam-imam yang membelakangi bait, ‘sehingga murka TUHAN menimpa
Yehuda dan Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi kengerian, kedahsyatan dan sasaran suitan seperti
yang kamu lihat dengan matamu sendiri’.74 Sebagai konsekuensi langsung dari kekejian ini, Yehezkiel
memandang kemuliaan dari shekinah Allah meninggalkan bait.75
67
68
69
70
Im 16:11-24. Ibr 9:7
Wah 3:21
1Taw 24:7-19. 1Taw 25:7-31
Wah 4:4
71
Ef 2:11-18
72
2 Taw 29:3-6
73
Yeh 8:18. Yeh 24:13
74
2 Taw 29:8
75
Yeh 10:4. Yeh 11:23
97
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pembinasa keji
Sekarang kita akan memperhatikan semasa Yehezkiel, nabi Daniel. Daniel bernubuat dalam detail
mengenai ‘kekejian yang membinasakan’.76 Yesus menarik perhatian khusus pada prinsip ini ketika Dia
meminta kita untuk melihat pembinasa keji berdiri di tempat kudus.77 Kita dapat menyamakan ini
dengan ‘pembinasa besar’ yang Yehezkiel lihat mengkorupsi setiap administrasi Kristus. Bagaimanapun
juga, semua implikasi nubuatan untuk akhir zaman dikomunikasikan dengan nabi Daniel.
Kekejian yang membuat kebinasaan adalah pelanggaran dalam persembahan, korupsi dalam
administrasi Kristus, penginjakan pelataran Tuhan, dan pelanggaran dalam perjanjian keputraan. Ini
adalah tema utama dari Kitab Suci. Tuhan mendeklarasikan melalui Yesaya, ‘Apabila kamu datang
untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjakinjak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh [secara
harfiah, membinasakan]’.78 Persembahan-persembahan yang membinasakan/menghancurkan, atau tidak
berkenan, adalah konsekuensi dari pengabaian dan tidak menghormati persekutuan persembahan
dalam jangka waktu lama dan tertanam begitu dalam. Hosea menunjuk pelanggaran persembahan ini
sebagai ‘mezbah-mezbah yang menjadikan berdosa’. ‘Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah;
mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa’.79
Kita membaca dalam kitab Ibrani, ‘Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh
pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang
ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan
menghanguskan semua orang durhaka’.80 Penulis kemudian berbicara mengenai penghakiman yang
ditimbulkan oleh hukum perjanjian, dan bertanya, ‘Betapa lebih beratnya hukuman yang harus
dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang
menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?’81 Jika kita menginjak-injak Anak Allah, kita
menginjak-injak kapasitas kerajaan dan keimamatan hakiki-Nya. Kita menolak kuasa pembersihan oleh
darah-Nya dengan gagal untuk datang ke dalam terang dan berjalan di dalam terang.82 Demikian juga,
jika kita melepaskan diri kita dari persekutuan, kita memperhitungkan darah sebagai hal yang najis.
Salib telah dikosongkan dari kuasanya.83 Darah Yesus Kristus telah dipercikkan tujuh kali pada tutup
pendamaian/kursi kemurahan dan itu efektif untuk membersihkan dari segala dosa.84
Prinsipnya sederhana. Pelanggaran dalam persembahan menyebabkan penginjakan pelataran bait. Oleh
karena itu, menimbulkan kecemburuan Tuhan. Dia ‘bersuit’ memanggil pembinasa dari antara bangsabangsa.85 ‘Pembinasa’ dalam setiap generasi adalah kuasa dunia internasional dan penguasa yang
memerintah. Mengenai bangsa Israel, dan kemudian gereja, Kitab Suci mengidentifikasikan tujuh dari
76
Dan 8:13. Dan 12:11
77
Mat 24:15
78
Yes 1:12-13
79
Hos 8:11
80
Ibr 10:26-27
81
Ibr 10:29
82
1 Yoh 1:7
83
1 Kor 1:17
84
Im 16:14. Rom 4:25. Ibr 9:11-12
Yes 7:18
85
98
Korupsi dalam administrasi
kerajaan-kerajaan yang membinasakan ini melalui sejarah.86 Masing-masing dari kerajaan yang
memerintah ini telah menjadi pembinasa – Mesir, Asyur, Babel, Media Persia, Yunani, Roma, dan
kerajaan ketujuh yang akan datang.87 Semua kerajaan ini diperintah oleh roh Babel, pelacur besar dan
ibu dari kekejian yang duduk di atas bangsa-bangsa.88
Nabi-nabi memproklamirkan bahwa, jika umat Allah menundukkan diri mereka kepada kesesakankesesakan dari penghakiman ini, mereka dibersihkan, dimurnikan, dan disucikan.89 Dikatakan
mengenai Kristus, ‘dalam segala kesesakan mereka (dalam kesesakan/penderitaan mereka, Dia
menderita – terjemahan Inggris)’.90 Kemudian mereka kembali kepada Tuhan sebagai yang
tertinggal/tersisa dan dipelihara oleh persembahan.91 Dengan cara ini, kehancuran yang ditetapkan
mengalir dengan kebenaran.92 Yang tertinggal diselamatkan. Setelah penghakiman dan murka Allah
sepenuhnya habis oleh tangan pembinasa, maka kemudian diarahkan kepada mereka yang membuat
kebinasaan. Tuhan segera membenarkan orang-orang pilihan-Nya.93 Paulus mengatakan, ‘Sebab
memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu’.94 Ini
akhirnya terselesaikan dengan dicurahkannya tujuh cawan murka Allah.95
Kain dan diinjak-injaknya persembahan
Ada tiga nubuatan utama dalam kitab Daniel yang harus dipahami jika kita mau ‘berterus terang
(dengan benar membagikan – terjemahan Inggris)’ eskatologi dari kitab Wahyu.96 Pertama-tama adalah
nubuatan mengenai diinjak-injaknya tempat sorgawi, tempat kudus, dan kebenaran itu sendiri, selama
dua ribu tiga ratus tahun.97 Yang kedua adalah nubuatan tujuh masa.98 Dan yang ketiga adalah nubuatan
tujuh puluh minggu.99 Adalah menarik bahwa prinsip-prinsip yang menjadi bagian dalam nubuatannubuatan ini telah aktif sejak semula.
Cerita pertama tentang persembahan yang membinasakan dan diinjak-injaknya pelataran Tuhan
terlihat dengan Kain dan Habel. Kita mengingat bahwa kedua anak Adam membawa persembahan
kepada Allah. Persembahan Habel diterima, dan dia memperoleh kesaksian karena itu dipersembahkan
oleh iman.100 Berlawanan dengan itu, Allah tidak menghargai Kain dan persembahannya. Kain menjadi
marah dan raut wajahnya muram. Tanpa memperhatikan koreksi dari firman Allah kepadanya, Kain
86
Dan 2:31-45
87
Wah 17:9-10
88
Wah 17:5
89
Dan 11:35. Dan 12:10. Yeh 20:38
Yes 63:9
90
91
92
Yes 10:20-22. Yes 37:31-32. Yer 23:3. Yer 31:7-8. Yer 50:20. Mikha 4:7. Mikha 5:7-9. Zak 8:12. Rom 11:5
Yes 10:22
93
Luk 18:8
94
2 Tes 1:6
95
Wah 16
96
2 Tim 2:15
97
Dan 8:9-14
98
Dan 4:16-32
99
Dan 9:24-27
100
Ibr 11:4
99
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
bangkit melawan Habel dan membunuhnya.101 Dengan tertumpahnya darah Habel, yang tertinggal
ditegakkan. Darah Habel, yang masih berbicara sampai saat ini, berseru meminta kemurahan, adalah
jaminan dari yang tertinggal sampai akhir zaman.
Darah Kristus berbicara lebih dari darah Habel karena Dia adalah perantara dari perjanjian baru.102
Dengan ini, semua yang percaya sebelum akhir zaman dapat bersatu dengan orang-orang yang
tertinggal yang setia. Sampai saat itu, yang tertinggal akan menjadi perpuluhan dari orang-orang yang
melewati tongkat dan masuk ke dalam ikatan perjanjian.103 Yesus mengatakan, ‘ini adalah perjanjian
baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku’.104 Dengan cara ini, Dia memproklamirkan penebusan dan
penghakiman. Karena hal ini, suatu akhir yang lengkap diputuskan, dan sebagai akibatnya, tujuh cawan
akan dicurahkan dalam nama-Nya. Ini akan menjadi murka Allah yang dicurahkan penuh dan
lengkap.105 Dan itu adalah pertanda dari penghakiman kekal dalam lautan api.106
Kain dan nubuatan tujuh masa
Nubuatan tujuh masa dari Daniel juga menemukan asalnya dalam Kain.107 Kita tahu bahwa Kain adalah
anak sulung Adam dan seharusnya melanjutkan warisan dan berkat anak sulung. Tetapi, karena dia
menolak untuk memperhatikan firman nubuatan dari saudaranya Habel mengenai persembahannya
yang membawa kebinasaan, dia menginjak pelataran Tuhan dan dia membunuh saudaranya. Oleh
karena ini, dia dihalau dari hadapan Tuhan.108 Kita dapat menyamakan Kain dengan bangsa Israel,
pemilik dari adopsi, kemuliaan, perjanjian-perjanjian, hukum, pelayanan bait, dan semua janji-janji.109
Ketika bangsa membawa persembahan-persembahan yang membinasakan, hikmat Tuhan mengutus
kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul untuk menegur dan memperingatkan mereka.110 Seperti Habel,
mereka membunuh dan menganiaya banyak dari nabi-nabi ini. Mereka membunuh yang diurapi Tuhan.
Berbicara kepada orang Farisi pada masa-Nya, Yesus mengatakan, ‘mulai dari darah Habel sampai
kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata
kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini’.111
Nabi Yehezkiel menggambarkan kemuliaan Tuhan meninggalkan bait, dan menghalau orang-orang ke
penawanan Babel, dengan cara yang sama Kain dihalau dari tanah dan dari hadirat Tuhan.112 Respon
Kain-lah yang paling penting dalam situasi ini. Bukannya merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, dia
memprotes bahwa penghakimannya terlalu keras dan tidak masuk akal. Dia berseru dari dasar
pembenaran dirinya ‘Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.’ Tuhan menetapkan
sebuah tanda bagi Kain supaya tidak seorangpun yang menemukannya dapat membunuh dia. Ini
bukanlah suatu kelonggaran dari Tuhan. Sesuai dengan tujuan perjanjian-Nya, Tuhan menempatkan
101
Kej 4:3-8
102
Ibr 12:24
103
Im 27:32
104
Luk 22:20. 1Kor 11:25
Wah 16
105
106
Wah 20:10
107
Kej 4:15
108
Kej 4:14
109
Rom 9:4
110
2 Taw 36:15-16
111
Luk 11:47-51
112
Yeh 5:7,12. Yeh 9:3,6. Yeh 10:18-19
100
Korupsi dalam administrasi
batasan-batasan dan parameter-parameter yang jelas pada penghakimannya. Dia telah memberikan
Kain kesempatan untuk bertobat dan, dengan demikian, Dia menjanjikan untuk membalaskan ‘tujuh
kali’, atau sama dengan ‘tujuh masa’, pada siapapun yang mengambil hidupnya.113
Ini bukti permulaan dari nubuatan ‘tujuh masa’. Dalam kemurahan-Nya, Tuhan telah menundukkan
bangsa Israel, dan kemudian gereja anak sulung, kepada tujuh kerajaan bukan Yahudi yang
membinasakan. Kerajaan-kerajaan ini adalah alat atau instrumen dalam tangan Tuhan. Penghakiman
yang dapat mereka timbulkan diukur dan dibatasi oleh tanda di mana Tuhan telah tentukan atas umat
perjanjian-Nya. Itu adalah suatu ‘serangan dengan ukuran’. Tidak seorangpun diperbolehkan
membunuh Kain karena tanda atasnya. Demikian juga, tidak ada kerajaan pembinasa yang diizinkan
untuk menghancurkan bangsa Yehuda. Mereka yang merendahkan diri di hadapan Allah selalu
dipelihara sebagai yang tertinggal. Namun, mereka yang terus-menerus memproklamirkan pembenaran
diri mereka sendiri, berjalan di jalannya Kain, telah dihancurkan.
Ketika kehancuran ini lengkap, Tuhan kemudian membalaskan atas kerajaan yang Dia gunakan untuk
membawa penghakiman ini. Tuhan berbicara kepada Kain, ‘Barangsiapa yang membunuh Kain akan
dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat’.114 Ini adalah nubuatan penghakiman yang akan terjadi ‘tujuh
masa’ di sepanjang jalan sejarah atas kerajaan-kerajaan dunia yang membinasakan. Daniel menubuatkan
kepada Nebukadnezar, raja Babel dan kepada dari bangsa yang menawan orang Yahudi, ‘sampai tujuh
masa berlalu’.115 Ini mendemonstrasikan bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia.
Sementara ini terjadi, umat perjanjian akan dimurnikan tujuh kali oleh firman perjanjian.
Dalam suratnya kepada Ibrani, Paulus berbicara mengenai menginjak-injak Anak Allah, menganggap
najis darah perjanjian, dan menghina Roh kasih karunia. Dia mengikuti ini dengan mengutip dua bagian
dari Perjanjian Lama. ‘Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.’ Dan lagi:
‘Tuhan akan menghakimi umat-Nya’.116 Dengan munculnya setiap kerajaan yang membinasakan, Tuhan
selalu melakukan dua hal. Dia memurnikan dan menghakimi umat-Nya, memberikan mereka
kesempatan untuk bertobat. Dan Dia membawa pembalasan pada kerajaan yang menghancurkan
sebelumnya sebagai penggenapan dari firman-Nya kepada Kain. Pemazmur memproklamirkan,
‘Mengapa bangsa-bangsa lain boleh berkata: "Di mana Allah mereka?" Biarlah di hadapan kami bangsabangsa lain mengetahui pembalasan atas darah yang tertumpah dari hamba-hamba-Mu. Biarlah sampai
ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orangorang yang ditentukan untuk mati dibunuh! Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh
kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!’117
Kita mengingat bahwa Yakub, sebagai bapa dari dua belas suku Israel, tunduk ‘tujuh kali’ kepada
Esau.118 Esau mewakili bangsa-bangsa fasik dan cemar. Penggenapan dari pembalasan ‘tujuh masa’ atas
bangsa yang bersekutu dengan Edom, keturunan Esau, dimulai dalam pasal empat belas kitab Wahyu.
Tuaian dari pohon anggur bumi dilemparkan ke dalam kilangan besar murka Allah, dan kilangan anggur
ini dikilang di luar kota.119 Jika kita memperhatikan nubuatan Yesaya dan diinjaknya kilangan anggur,
113
Kej 4:11-15
114
Kej 4:15
115
Dan 4:16-17
116
Ibr 10:29-30. Ul 32:35-36
Maz 79:10-12
117
118
Kej 33:3
119
Wah 14:17-20
101
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
itu adalah Tuhan sendiri yang berbaris dalam kebesaran kekuatan-Nya.120 Pakaian-Nya merah seperti
yang menginjak kilangan anggur. Dia menginjak mereka dalam murka-Nya karena hari pembalasan ada
dalam hati-Nya dan tahun penebusan telah tiba.121 Yesaya meneruskan, ‘Aku memijak-mijak bangsabangsa dalam murka-Ku’.122
‘Buah-buah pohon anggur di bumi’ akan diinjak dalam kilangan anggur sampai darah keluar. Ini adalah
anggur murka-Nya dan itu dicurahkan ke dalam tujuh cawan emas. Ini adalah tujuh tulah di tangan
tujuh utusan. Tujuh cawan atau piala ini adalah kegenapan murka Allah. Dan cawan dari anggur murkaNya adalah darah orang-orang kudus.123 Babel mabuk oleh darah itu.124 Cawan murka Allah dibalaskan
kepada Babel dua kali lipat menurut pekerjaannya. Dengan cara ini, Babel dihakimi dan kuasa dari
kerajaan ketujuh dihancurkan.125 Sekalipun inisiatif dari penghakiman ini datang dari takhta dan
utusan dari takhta dengan dicurahkannya tujuh cawan, hal-hal ini dilaksanakan oleh raja-raja dan
pemerintah-pemerintah dari kerajaan kedelapan.126 Mereka akan membenci perempuan ini dan
membuatnya sunyi sepi.127
Kain, Lamekh dan nubuatan tujuh puluh minggu
Kerangka nubuatan ketiga terbesar dari kitab Daniel, menemukan asal mulanya dalam Kain yang adalah
nubuatan tujuh puluh minggu. Lamekh lahir dalam generasi ketujuh dari Adam, dalam garis keturunan
Kain. Dia menjadi bapa bagi mereka yang menghasilkan dari tanah, memainkan alat-alat musik, dan
tukang tembaga dan tukang besi. Namanya berarti ‘berkuasa’ dan dia adalah bapa dari kecanggihan dan
inovasi besar manusia. Pencapaian-pencapaiannya diperkuat degan posisi pembenaran diri dan
kekuatan dari kebenarannya sendiri. Kain percaya bahwa penghakiman atasnya tidak masuk akal.
Mengenai kekuatan dari kebenarannya sendiri, Lamekh lebih jauh dari ini. Dia begitu terhina ketika
seorang muda melukai dia, dia membunuh orang itu dan sepenuhnya membenarkan diri dalam
kebenarannya sendiri.128
Lamekh sepenuhnya salah memahami arti dari pembalasan tujuh kali yang Tuhan ucapkan kepada Kain.
Dia menganggap ini adalah suatu pembenaran dari Kain sedangkan, kenyataannya, Tuhan memberikan
Kain kesempatan untuk bertobat. Jelas bahwa ini tidak terjadi. Pada masa Lamekh, kekuatan dari
kebenaran sendiri dari manusia tidak dapat didamaikan dengan tujuan perjanjian Tuhan. Lamekh
menyatakan, ‘sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali
lipat’.129 Sekali lagi, kata ‘tujuh kali lipat’ diterjemahkan ‘tujuh masa’. Ini adalah dasar dari ‘tujuh puluh
minggu’ atau ‘tujuh puluh-tujuh’ dari Daniel.
Adalah penting untuk memahami bahwa nubuatan ‘tujuh puluh minggu’, atau ‘tujuh puluh-tujuh’,
dinyatakan kepada Daniel dalam menanggapi doa pertobatannya setelah menerima pewahyuan
120
Yes 63:1
121
Yes 63:4
122
Yes 63:6
123
Wah 14:19-20. Wah 15:6-7
124
Wah 17:6
125
Wah 18:6,8,10
126
Wah 15:7. Wah 16:1,17. Wah 17:1,11. Wah 21:9. Dan 2:44-45
127
Wah 17:16
128
Kej 4:19-24
129
Kej 4:24
102
Korupsi dalam administrasi
mengenai kefasikan yang membinasakan/pembinasa keji.130 Setelah menerima nubuatan mengenai dua
ribu tiga ratus tahun, Daniel kelelahan dan sakit beberapa hari. Dia mulai mencari kitab Yeremia dan
menemukan bahwa tujuh puluh tahun telah ditentukan untuk ‘timbunan puing Yerusalem’.131
Mengetahui mengapa orang-orang memprovokasi Tuhan untuk memutuskan kehancuran seperti itu,
Daniel mulai dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan doa dan permohonan, memakai kain
kabung dan abu. Ini adalah doa pertobatan. Yang paling berarti, Daniel tidak mempunyai sisa-sisa dari
kebenaran diri sendiri. Dia mengakui bahwa seluruh bangsa telah berbuat dosa dan salah, berlaku fasik,
telah memberontak, dan menyimpang dari semua perintah dan peraturan Tuhan. Mereka tidak menaati
suara Tuhan sesuai dengan pengajaran-pengajaran hamba-hamba-Nya, para nabi.132 Berlawanan sekali
dengan Kain dan Lamekh, dia menyatakan, ‘Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami
malu’.133 Daniel mengetahui bahwa pembuangan dan penawanan orang Yahudi adalah konsekuensi
langsung dari firman nubuatan yang telah diucapkan kepada mereka sejak masa Musa; sesungguhnya,
sejak permulaan waktu.
Mengetahui Tuhan telah membalikkan wajah administrasinya dari tempat kudus-Nya, Daniel
bersyafaat mewakili seluruh bangsa. Dia berdoa, ‘Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa
hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan
wajah-Mu, demi Tuhan sendiri’.134 Pemazmur juga menyatakan, ‘Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah
wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat’.135 Sementara Daniel berdoa dengan cara ini, mengakui
dosanya sendiri dan dosa orang-orang, Tuhan mengutus malaikat Gabriel untuk membawa kepadanya
nubuatan ‘tujuh puluh-minggu’. Kepadanya diberikan ‘pemikiran dengan pemahaman’ dalam pemulihan
bait dalam tempat-tempat sorgawi ketika malaikat berkata, ‘Tujuh puluh kali tujuh masa telah
ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk
mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk
menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus’.136
Kita bukan memperhatikan detail dari nubuatan ini di sini, tapi kita akan memperhatikan bahwa
‘pelanggaran’ adalah ‘pelanggaran yang menyebabkan kengerian’ dan ‘kekejian yang menyebabkan
kebinasaan’. Nubuatan ini digenapi ketika ‘Anak Domba yang disembelih’ berdiri dalam pasal lima kitab
Wahyu pada akhir dari periode dua ribu tiga ratus tahun penginjakan. Kita harus memahami bahwa
nubuatan mengenai ‘tujuh puluh minggu’ hanya diberikan kepada orang-orang setia yang tertinggal
yang menyatukan diri mereka dalam kelemahan kepada persembahan dan penderitaan Kristus. Dengan
ini dalam pemikiran, kita hanya dapat menjadi ngeri dengan perkataan Lamekh ketika dia beranggapan
dengan pembenaran dari ‘tujuh puluh tujuh’. Dia menganggap lukanya sendiri menjadi pelanggaran, dan
memperhitungkan dosa yang membuat luka ini kepada orang muda itu. Dia membuat pendamaian
dengan membunuh orang itu, dengan demikian meneruskan kebenaran dirinya sendiri. Dia kemudian
menafsirkan penglihatan dan nubuatan kepada Kain, dengan demikian memproklamirkan dirinya
sendiri sebagai ‘maha kudus’, benar dan adil dalam tindakan-tindakannya. Ini adalah yang terbesar di
antara segala beranggapan/kesombongan!
130
Dan 8:13-14
131
Dan 8:27. Dan 9:2
132
Dan 9:3-6
133
Dan 9:7
134
Dan 9:17
135
Maz 80:3,7,19
136
Dan 9:20-24
103
BAB 7
Pemulihan dari administrasi
Ketika Yohanes menerima pewahyuan Yesus Kristus sementara dia dalam pembuangan di pulau
Patmos, abad pertama sudah hampir berakhir.1 Kelihatannya bahwa administrasi bagi masa gereja yang
ditegakkan di antara orang-orang bukan Yahudi oleh rasul Paulus, telah dalam keadaan penurunan
drastis. Meskipun sementara Paulus masih hidup, dia katakan kepada Timotius, ‘Engkau tahu bahwa
semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku’.2 Dia tidak begitu memperhatikan
bahwa mereka telah berpaling dari dia secara pribadi. Paulus bersedih bahwa penilik-penilik dari
berbagai gereja kaki dian berbalik kepada daging, meninggalkan kasih yang semula, dan menutup pintu
bagi utusan-utusan karunia-kenaikan dari Kristus. Dia prihatin bahwa bintang-bintang ini, utusanutusan kepenilikan, akan jatuh dari tempat-tempat sorgawi dan kaki dian mereka akan diambil.3
Dalam bab ini, kita akan memperhatikan pemulihan dari administrasi Kristus dan, secara khusus, suratsurat kepada tujuh gereja/jemaat. Rasul Yohanes diinstruksikan untuk menuliskan kepada tujuh jemaat
di Asia karena administrasi dari tujuh kaki dian emas dan tujuh bintang di tangan kanan Kristus perlu
dipulihkan di antara mereka.4 Dia menantang korupsi dalam setiap gereja yang menutup pintu kepada
Kristus. Dan pada saat yang sama, Tuhan menjanjikan mereka suatu pintu yang terbuka di sorga ketika
angelos dan kaki-kaki dian dipulihkan sepenuhnya. Ini adalah isi dari tujuh surat. Mereka menunjukkan
kepada kita tujuh elemen dari penginjakan persembahan, tujuh elemen dari diinjak-injaknya
order/peraturan kaki dian, dan tujuh aspek di dalam mana Babel mendapatkan kekuasaan dalam gereja.
Mereka juga memproklamirkan tujuh kemenangan yang penting bagi pemulihan sebelum akan ada
suatu pintu yang terbuka di sorga. Pintu sorga yang terbuka di sorga menandakan bahwa administrasi
gereja siap untuk maju ke dalam tahap berikut dari takhta dalam pasal empat kitab Wahyu.5
1
Wah 1:9
2
2 Tim 1:15
3
Wah 2:4-5,20
4
Wah 1:11-16
5
Wah 4:1
Pemulihan dari administrasi
Ada yang mengemukakan bahwa surat-surat kepada tujuh jemaat hanya relevan bagi sejarah tujuh
jemaat pada masa Yohanes. Tidak diragukan bahwa surat ini dikirim kepada tujuh jemaat sejarah, tapi
mengatakan tidak relevan bagi kita saat ini akan menjadi kesalahan serius. Jika kita memandang bahwa
mereka hanya dapat ditafsirkan secara sejarah, karena itu dituliskan kepada kelompok orang tertentu
pada titik sejarah tertentu, kita sama dengan membatalkan semua surat-surat Paulus dan sebagian
besar Perjanjian Baru. Kami memandang bahwa kesemua tujuh surat adalah secara nubuatan relevan
dalam setiap masa dan generasi gereja, untuk memulihkan dan memelihara administrasi Kristus bagi
gereja dari tempat-tempat sorgawi. Dan lebih dari ini, surat-surat ini secara khusus relevan bagi gereja
pada masa kita sementara kita menantikan penggenapan Hari Raya Tabernakel/Pondok Daun pada
akhir zaman. Pemulihan dari administrasi tujuh bintang di tangan kanan dan tujuh kaki-kaki dian emas
adalah hasil pertama dari ditiupkan sangkakala perak untuk mengumpulkan orang-orang dari segala
bangsa, suku, dan bahasa untuk Hari besar Pendamaian.6
Tujuh tahap kemenangan
Tujuh surat kepada tujuh jemaat menetapkan parameter di mana angelos dan gereja harus menang.
Surat-surat dituliskan kepada angelos, sebagai utusan penilik dari tujuh jemaat; tapi yang harus menang
adalah kedua-duanya, angelos dan jemaat. Masalah-masalah khusus yang perlu untuk menjadi menang
diidentifikasi dalam setiap gereja. Dan setiap surat mengakhiri dengan janji ‘barangsiapa menang’.7 Poin
yang paling penting adalah ini: segala yang akan dikalahkan dalam dunia ini pertama-tama harus
menang dalam gereja/jemaat! Sebelum gereja dapat maju mengalahkan iblis, Babel dan dunia, gereja
harus mengalahkan prinsip-prinsip iblis, Babel dan dunia, di dalam gereja. Ketika meterai pertama
dibuka, kuda putih dan penunggangnya maju ‘sebagai pemenang dan merebut kemenangan’. Ini lebih
baik diterjemahkan, ‘mengalahkan dan menang’.8 Penunggang kuda putih dengan pelayanan lima
jawatan dari Kristus dapat maju mengalahkan dunia karena dia telah mengalahkan kuasa dari segala
hal-hal ini dalam gereja.
Tujuh surat mendemonstrasikan korupsi dan penginjakan progresif dari persembahan sehingga Babel
mendapatkan kekuasaan di dalam gereja, dan kemudian atas bangsa-bangsa. Korupsi dalam
persembahan bergerak dari kehilangan kasih yang semula, kepada jemaat iblis, kepada takhta iblis,
kepada seluk-beluk iblis.9 Jelas, Babel pada zaman Yesus, diwakili Herodian, Farisi, dan pemukapemuka agama lain, berlanjut dalam bentuk-bentuk yang sama untuk mendapatkan kuasa dalam gereja.
Tujuh surat jelas menunjukkan elemen-elemen Babel naik dalam suatu usaha untuk memerintah atas
gereja. Pada saat yang sama, janji-janji untuk pemenang-pemenang termasuk memberikan kuasa atas
bangsa-bangsa. Gereja kaki dian yang dipulihkan menerima kuasa atas bangsa-bangsa, digambarkan
dalam simbol tongkat besi. Ini akan terlihat dalam ukuran penuh, ketika Anak Domba berdiri pada
akhir zaman dengan tujuh tanduk dan tujuh mata.10 Tanduk-tanduk dan mata-mata adalah kuasa dan
hikmat Kristus, yang memiliki tujuh Roh Allah. Tujuh surat mengidentifikasikan tujuh tahap progresif
dari kemenangan dan warisan. Penggenapan dari Hari Raya Tabernakel memimpin gereja kaki dian
kepada pintu terbuka di sorga. Akhir zaman adalah transisi dari takhta keimamatan, dari mana
pelayanan Kristus kepada dunia melalui gereja-Nya sebagai kerajaan imam-imam. Tahap kedua dari
6
Bil 10:2. Bil 29:1
7
Wah 2:7,11,17,26. Wah 3:5,12,21
8
Wah 6:2
9
Wah 2:4,9,13,24
10
Wah 5:6
105
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
takhta Yesus Kristus adalah dengan orang-orang kudus-Nya, yang mulai menerima kerajaan dan
menegakkan pemerintah Kristus di atas bumi.
Tujuh aspek kemenangan adalah relevan dalam setiap generasi sebagai alat oleh mana Kristus mulai
memperoleh kembali bangsa-bangsa bagi Allah. Hasil dari kemenangan adalah bahwa kita menjadi
orang-orang dan jemaat-jemaat buah sulung yang murni. Ini adalah sasaran dalam setiap masa dan
generasi gereja, sebelum penggenapan dari Hari besar Pendamaian dan kesempurnaan gereja sudah
dekat. Tujuh kemenangan membawa kita kepada pemulihan Hari Raya Pentakosta dan kepada buahbuah sulung. Akhir zaman dimulai ketika meterai-meterai dibukakan dan gereja berkumpul untuk Hari
besar Pendamaian.11
Sejarah gereja
Kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah tanpa saksi, dan bahwa Dia telah memelihara yang tertinggal dari
kaki dian sepanjang zaman gereja, sekalipun ini tidak didokumentasikan dalam masyarakat modern
sebagai bagian dari sejarah gereja. Sebagian besar dari dokumentasi sejarah gereja menunjukkan
bagaimana administrasi gereja kaki dian, seperti yang ditegakkan oleh rasul Paulus, terhilang dan
digantikan oleh pengangkatan dan pemasangan oleh uskup-uskup untuk kota-kota, pemilihan
demokrasi untuk kebijakan-kebijakan gereja, penggabungan filosofi dan iman, dan pendefinisian
kembali kebenaran Kristen yang mendasar dan ajaran Kristus. Periode yang dianggap menjadi tempat
lahir gereja pada kenyataannya adalah periode di mana Babel diberi kuasa.
Kehancuran order/peraturan kaki dian terjadi begitu cepat sehingga catatan ‘bapa-bapa gereja’
mendefinisikan aturan-aturan bagi gereja ‘katolik’, atau secara umum, oleh yang awal pada abad kedua.
Denominasi-denominasi gereja utama menuliskan bagi sejarah mereka dari perkembanganperkembangan ini, menganggap bahwa mereka menjadi evolusi yang sah dari kebenaran Perjanjian
Baru. Sebagai contoh, banyak aliran-aliran gereja telah mengesahkan pemilihan demokrasi, diatur oleh
uskup-uskup, diperintah oleh diaken-diaken, keanggotaan dengan upacara, dan pengakuan
kepercayaan. Apa yang sekarang dianggap tempat lahir gereja pada kenyataannya adalah pengaruh
kekuasaan dari Babel.12
11
Wah 6:1
12
Dalam gereja primitif, setiap orang percaya dianggap imam dan misionaris, dan semua perbedaan-perbedaan antara Yahudi dan bukan
Yahudi, hamba dan orang merdeka dihapuskan dalam komunitas Kristen. Sikap Roma terhadap gereja berubah ketika gereja bertumbuh di luar
menjadi sekte Yahudi. Penganiayaan bertambah, memimpin, pada saat itu, kepada pembantaian orang-orang percaya di Roma oleh Nero (64
M) kemudian dibawah Domitianus (90 M) dan Trajan (111 M). Tulisan-tulisan dari awal abad kedua (110 M) menunjukkan Ignatius disebut
sebagai uskup dari Antiokhia, Polikarpus dari Smirna, Telesforus dari Roma. Ignatius berdebat dengan keras untuk satu uskup atas setiap
gereja. Dia juga yang mulai mendewakan kemartiran, membuka jalan kebingungan di antara mereka yang menerima hal itu, dan mereka yang
mencari hal itu sebagai nilai tertinggi. Dia dan Polikarpus adalah martir.
Pada saat itu, sejarah menuliskan bagaimana menggunakan istilah ‘katolik’ dalam menunjukkan gereja Kristen umum, dan menunjuk kepada
uskup agung Roma, berdasarkan pada kemartiran Petrus dan Paulus. Sekelompok Montanis (180 M; mengambil nama dari pemimpinnya),
menekankan perlunya nubuatan dan karunia-karunia Roh yang lain. Mereka mengajarkan kedatangan Kristus sudah dekat dan akhir zaman.
Bagaimanapun juga, kefanatikan mereka segera menuju kepada puasa pertapa dan hidup yang ketat. Hubungan pernikahan harus ditinggalkan
demi kesucian. Tertulianus adalah seorang Montanis. Ireneus belajar di bawah Polikarpus sampai dia menjadi uskup di Lyons, di Gaul.
Menuliskan memori hidup rasul Yohanes, dia menunjukkan memiliki pernyataan-pernyataan teologi yeng berlawanan dengan Gnostisisme.
Secara khusus, dia mengembangkan ‘kanon dari kebenaran (pengelompokan kitab-kitab yang masuk dalam kebenaran)’ yang digunakan untuk
menafsirkan Kitab Suci, menegaskan sakramen ekaristi dan pentingnya perawan Maria.
Di Alexandria, seorang filsuf yang berpindah agama bernama Pantaenus memunculkan suksesi pemikir-pemikir, termasuk Klemen dan
Origenens, yang tertarik berpindah agama karena mereka menafsirkan Kekristenan sebagai memiliki kehormatan intelektual tertinggi pada
budaya Yunani. Uskup Kiprian fari Kartage, di Afrika Utara, bernazar untuk tetap melajang dan hidup dalam kemiskinan. Gereja dengan
perlahan menunjukkan perpecahan antara moderat yang menyerukan kebaikan dan persatuan, dan legalis yang menganjurkan asketisme dan
kemartiran. Perpecahan besar terbentuk dalam pertumbuhan gereja, memimpin kepada berbagai majelis dan pengakuan iman (pengakuan
iman Nicea, pengakuan iman Anthanasius), khususnya ketika Kaisar Constantine mengesahkan dan memperkuat iman Kristen sebagai agama
yang diterima (324 M)
106
Pemulihan dari administrasi
Pengesahan Kekristenan oleh Konstantin (324 sesudah Masehi) diikuti tak lama oleh Konsili Nicea
(325 M), di mana pengakuan iman Nicea ditegakkan sebagai dasar dari kesatuan kepercayaan. Untuk
menyelesaikan perpecahan, Konstantin duduk di antara tiga ratus uskup untuk menengahi di antara
kelompok-kelompok dan menegakkan pembentukan pengakuan iman. Konsili ini, dan pengakuan iman
yang dihasilkan, mendemonstrasikan bahwa gereja Katolik adalah sebuah rumah yang terpecah
melawan dirinya sendiri dan tidak dapat bertahan. Ini adalah pohon anggur di bumi.13 Pengajarannya
humanistik dan filosofis, dan sepenuhnya tanpa penerangan. Gereja terjebak di antara kebutaan dan
ajaran sesat. Dengan persepsi yang terbatas, tidak ada pertahanan melawan kegelapan yang
menghancurkan yang lebih lagi yang datang dalam pengajaran Arianisme14 dan Sabelianisme15
Gereja di Efesus
Surat kepada angelos Efesus dituliskan dari ‘Dia yang memegang ketujuh bintang’ dan ‘berjalan di antara
ketujuh kaki dian emas’.16 Bertahun-tahun, surat kepada Efesus adalah rangkuman dari semua tujuh
surat. Kita diingatkan bahwa Paulus menegakkan semua gereja-gereja kaki dian di Asia dari Efesus. Dia
telah memberitakan di sinagog di Efesus sampai dia menemukan saudara-saudara buah sulung seperti
Epenetus, dan kemudian dipindahkan ke Sekolah Tiranus di mana dia mengajarkan mereka selama dua
tahun berikut. Selama masa itu, firman diperdengarkan dengan cara seperti itu sehingga ‘semua
penduduk Asia mendengar firman’.17 Paulus melatih, membimbing dan memperlengkapi penilik-penilik
dan utusan-utusan. Dengan cara ini, dia membangun gereja kaki dian di Efesus, membangun kelompok
utusan penilik untuk kaki dian ini, dan mengutus mereka ke dalam seluruh wilayah Asia.
Beberapa tahun pertama, kelompok penatua kepenilikan inilah yang Paulus panggil untuk bertemu
dengan dia di Miletus ketika dia kembali ke Yerusalem. Dia mengingatkan mereka bahwa dia telah
mengajarkan mereka di depan umum dan dari rumah ke rumah selama periode tiga tahun. Dia telah
memproklamirkan di antara mereka seluruh maksud Allah. Paulus juga mengatakan kepada mereka
bahwa dia di jalan menuju Yerusalem, sebagai tawanan oleh Roh, dan mereka tidak akan pernah melihat
wajahnya lagi. Dia menaruhkan tanggung jawab untuk gereja-gereja kaki dian di Asia tepat dalam
tanggung jawab mereka.18 Kelompok penilik-penilik dan utusan-utusan kasih karunia adalah bintang,
angelos. Paulus menasihatkan mereka, ‘Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang
diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri’.19 Dengan cara ini, dia mengatakan kepada administrasi
penggembalaan lima jawatan yang berjalan di antara kaki-kaki dian, dan persekutuan dari penilikpenilik dan diaken-diaken yang mengawasi dan menjaga kumpulan domba sebagai penjaga-penjaga
pintu dalam kaki dian di Efesus. Dia memperingatkan mereka, sebagai gembala-gembala dan penjagapenjaga pintu, bahwa serigala-serigala buas akan datang di antara mereka yang tidak menyayangkan
13
Wah 14:18-19
14
Arianisme memproklamirkan bahwa Anak kurang dari Bapa. Arian memproklamirkan bahwa, sekalipun Dia diciptakan, Dia
tetap abadi. Kemudian mereka berdebat, dari Korintus, bahwa manusia juga kekal.
15
Ajaran sesat dari Sabelianisme memproklamirkan bahwa Allah adalah Satu, yang menyatakan diri-Nya sendiri dalam tiga
mode/cara yang progresif: yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.
16
Wah 1:12-13,16
17
Kis 19:8-10
18
Kis 20:17-38
19
Kis 20:28
107
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kumpulan domba itu. Dan lebih dari ini, orang-orang jahat akan bangkit dari antara kelompok ini,
berbicara hal-hal yang jahat untuk menarik murid-murid kepada diri mereka sendiri.20
Ketika Yesus Kristus berbicara kepada kelompok angelos ini tiga puluh tahun kemudian atau lebih, Dia
memuji mereka karena tidak sabar terhadap orang-orang jahat dan mencobai mereka yang menyebut
dirinya rasul-rasul.21 Rasul Paulus menyebutkan ujian kerasulan dalam suratnya kepada Korintus.
Utusan injil yang murni akan datang dalam kelemahan Kristus. Paulus berada di antara gereja Korintus
dalam kelemahan, takut dan gentar. Dia tidak memberitakan dengan perkataan hikmat yang
meyakinkan, namun utusan-utusannya adalah suatu demonstrasi dari Roh dan kuasa. Karena dia telah
menyatukan dirinya dengan kelemahan Kristus, dia mampu mengarahkan kuasa Allah kepada gereja
Korintus.22 Ini adalah bukti dari rasul yang murni. Paulus mengatakan, ‘Tetapi aku harap, bahwa kamu
tahu, bahwa bukan kami yang tidak tahan uji’.23
Angelos Efesus dapat ‘mencobai rasul-rasul’, tapi masalah-masalah internal mengancam untuk
menghancurkan mereka. Yesus menegur mereka karena meninggalkan kasih yang semula. Dia meminta
mereka untuk mengingat dari mana mereka telah jatuh. Mereka telah dengan jelas berubah kepada
mekanisme perhubungan kejatuhan dan kedagingan.24 Kita diingatkan mengenai perkataan Paulus
kepada Korintus, ‘Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?’25 Demikian
juga, Yakobus mengatakan, ‘sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada
kekacauan dan segala macam perbuatan jahat’.26 Setelah jatuh dari tempat-tempat sorgawi, angelos
Efesus telah berubah kepada membandingkan dan kompetisi untuk membangun suatu hierarki dan
‘aturan-memilih-milih’ di antara mereka sendiri. Mereka mengukurkan diri mereka sendiri oleh ukuran
mereka sendiri, dan membandingkan diri mereka dengan diri mereka sendiri.27 Mereka ‘menantang satu
sama lain’ untuk membangun superioritas, dan ‘iri hati satu sama lain’ untuk mencegah inferioritas.
Kita perlu memperhatikan bahwa jenis ketidakamanan dan kekuatiran ini membuka pintu bagi orangorang seperti Diotrefes. Kasih yang semula ditukarkan dengan keinginan untuk menjadi ‘yang
terkemuka dari antara saudara-saudara’. Bukannya menjadi bagian dari persekutuan saudara-saudara
hidup dalam kasih yang semula, Diotrefes mencari untuk memiliki kelebihan sebagai penilik-uskup
tunggal dalam wilayahnya. Dia adalah penjaga pintu yang menunjuk diri sendiri yang tidak membuka
pintu bagi administrasi penggembalaan dari Kristus. Yohanes menuliskan bahwa dia tidak menerima
utusan-utusan. Pada kenyataannya, dia menuduh utusan dengan ‘kata-kata kasar’. Dia seperti menuduh
utusan memanfaatkan orang-orang dan ‘menjadi tuan atas’ iman mereka. Dan lebih dari ini, setiap
saudara-saudara yang mau menerima utusan-utusan ini, dia mengucilkan dan mengeluarkan mereka
dari gereja.28
20
Kis 20:29-30
21
Wah 2:2
22
2 Kor 13:4
23
2 Kor 13:6
24
Wah 2:4-5
25
1 Kor 3:3
26
Yak 3:16
27
2 Kor 10:12
28
3 Yoh 1:9-10
108
Pemulihan dari administrasi
Diotrefes, dan orang-orang lain seperti dia, saling menginjak-injak satu dengan yang lain dan orangorang di bawah pelayanan mereka, karena mereka mencari untuk membangun dan menguatkan posisi
pelayanan mereka. Kehilangan yang mendasar akan kasih yang semula ini dan menginjak-injak
pelataran rumah Tuhan membuat bintang Efesus jatuh dari tempat-tempat sorgawi. Yesus
memerintahkan mereka untuk bertobat dan ‘lakukan lagi apa yang semula (pekerjaan yang semula –
terjemahan Inggris)’. Orang-orang seperti Diotrefes perlu merendahkan diri mereka di bawah tangan
Allah yang kuat dan menerima utusan-utusan yang Kristus kirim kepada mereka. Yesus mengatakan,
‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus
Allah’.29 Dan juga, seluruh kepenilikan perlu untuk kembali kepada pekerjaan yang semula dari
persembahan perhubungan, khususnya di antara mereka sendiri. ‘Tidak ada kasih yang lebih besar dari
pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.’30 Kasih akan saudarasaudara adalah tema yang menonjol dan berulang sepanjang surat-surat Yohanes. ‘Kita tahu, bahwa kita
sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.’31
‘Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi
kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita’.32
Angelos Efesus telah menjadi tidak terhubung dengan administrasi Kristus dan penyediaan minyak dari
takhta kasih karunia-Nya. Tanpa pertobatan, Kristus datang untuk mengambil gereja kaki dian dari
tempatnya. Dia mengambil gereja dari bawah kepengawasan mereka. Karena pelanggaran persembahan,
ganjaran tangan Kristus datang atas mereka. Jika mereka merendahkan diri mereka dalam pertobatan
dan penundukan kepada ganjaran Tuhan, maka mereka akan menang. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa
menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah’.33
Pengajaran dan perbuatan Nikolaus
Yesus memuji angelos Efesus karena membenci pengajaran dan perbuatan Nikolaus.34 Dia membenci
perbuatan-perbuatan yang keluar dari pengajaran dan administrasi kelompok ini. Ada sedikit informasi
sejarah mengenai Nikolaus. Kami menggunakan prinsip tafsiran dalam Kitab Suci untuk menolong kita
memahami siapa mereka. Arti nama-nama dalam Kitab Suci adalah suatu alat tafsiran yang penting;
sebagai contoh, nilai khusus ada pada nama-nama Allah. Demikian juga, Allah memberikan nama-nama
kepada manusia untuk mengekspresikan sifat dari karakter mereka. Melalui nabi-nabi, Dia mengganti
atau mengubah nama-nama dari beberapa orang yang Dia panggil untuk berpartisipasi dalam tujuantujuan-Nya. Nama mereka mengekspresikan peran dan pekerjaan yang Dia tujuankan bagi mereka. Bagi
mereka yang menolak kehendak-Nya atau mengkorupsi tujuan-Nya, Dia mengganti nama-nama mereka
dengan tidak hormat, dan sebagai suatu hukuman.
Arti dari namanya, ‘Nikolaus’, menunjuk kepada suatu fraksi di dalam jemaat. Nama ‘Nikolaus’ adalah
simbolis, dan artinya ‘penakluk orang-orang’. Itu adalah terjemahan Yunani untuk ‘Bileam’, yang berasal
dari akar kata Ibrani artinya ‘perusak orang-orang’. Karakter dari Nikolaus diilustrasikan dalam
hubungan antara dua elemen nama mereka. Dua sikap ada di antara mereka. Ada pemimpin-pemimpin
yang menaklukkan orang-orang, dan ada ‘orang-orang awam’ yang tunduk pada kontrol mereka.
29
Yoh 6:29
30
Yoh 15:13
31
1 Yoh 3:14
32
1 Yoh 3:16
33
Wah 2:7
34
Wah 2:6
109
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Perbuatan-perbuatan mereka dan pekerjaan-pekerjaan mereka adalah suatu alternatif kepada
administrasi Kristus. Ini menjadi sama dengan Diotrefes untuk diberdayakan oleh persetujuan
demokratis dari jemaat awam. Yudas memperingatkan mereka yang berbicara dengan arogan dan
menjilat orang-orang untuk mendapatkan keuntungan.35 Ini adalah mereka yang menyebabkan
perpecahan. Mereka berpikir duniawi dan sama sekali tanpa Roh.36
Ketika kasih yang semula hilang, persembahan diinjak-injak. Pengudusan dari setiap anak Allah tidak
dapat dicapai tanpa persembahan. Ini adalah kehendak Allah bagi setiap individu anggota Kristus;
supaya mereka mencapai pengudusan mereka. Ketika seseorang mempersembahkan diri mereka untuk
pelayanan dalam tubuh Kristus, mereka menemukan kehendak Allah dengan menyerahkan hidup
mereka sebagai korban yang hidup supaya hidup Kristus dapat dinyatakan dalam yang lain.37 Oleh
persembahan, mereka dikuduskan dan menyatakan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama
mereka. Seseorang tidak dapat berasumsi peran dan posisi di dalam gereja yang bukan bagian dari
penentuan mereka. Dan mereka tidak boleh mengejarnya dengan mencari dukungan dari orang-orang.38
Setelah diberi kuasa untuk mengambil kontrol mengenai urusan rohani dari gereja dengan cara ini,
mereka akan mengurangi pelayanan dari jemaat kepada kelas kepatuhan awam. Kemudian, jalan di
mana iblis menguasai bangsa-bangsa menjadi memerintah gereja. Keunggulan dari keuskupan dan
demokrasi dari jemaat menjadi mode/caranya.
Gereja di Smirna
Yesus datang kepada angelos di Smirna sebagai ‘yang awal dan yang akhir’, berbicara kepada mereka
tentang kemiskinan mereka, kesusahan mereka, dan fitnahan di antara mereka. Jemaah iblis terhitung
di antara anggota gereja/jemaat Smirna.39 Kristus mengenali fitnahan mereka yang menyebut diri
mereka Yahudi, tapi sebenarnya tidak demikian. Administrasi iblis bekerja di antara mereka dalam
fitnahan ini dan berikutnya, dalam roh berkhianat. Kita diingatkan mengenai Yudas yang ada di antara
dua belas murid. Iblis memasuki dia, dan dia pergi dan berdiskusi dengan imam kepala dan petugaspetugas bagaimana dia dapat mengkhianati Yesus kepada mereka.40 Jemaah iblis ditandai oleh diskusi
dan pengkhianatan seperti ini. Itu adalah konspirasi menentang utusan Kristus. Sasarannya mencuri
dan membunuh dan membinasakan.41 Yesus memperingatkan bahwa, karena pengkhianatan di antara
angelos, iblis akan melemparkan beberapa dari mereka ke dalam penjara. Mereka akan diuji, disusahkan
dan dicobai selama sepuluh hari.42 Sepuluh adalah angka simbolis yang menandakan kegenapan
kesusahan. Kita akan memperhatikan ini lebih lanjut dalam bab berikut.
Ketika yang tersisa/tertinggal dari Yehuda kembali ke Palestina setelah penawanan mereka di Babel,
mereka diberikan kemuliaan administrasi kaki dian. Bangsa ini akan menjadi kaki dian Kristus di antara
bangsa-bangsa, dan Dia memberikan mereka suatu administrasi oleh mana mereka akan menjadi
sebagai bintang-bintang Allah di antara mereka. Ada utusan-utusan di antara mereka yang mengenal
35
Yud 1:16
36
Yud 1:19
37
Rom 12:1. Yoh 10:15. 1 Yoh 3:16
38
Bil 26:9
39
Wah 2:9
40
Mat 26:14-15
41
Yoh 10:10
42
Wah 2:10
110
Pemulihan dari administrasi
Allah, menjadi kuat, dan bertindak dalam dorongan dari administrasi ini.43 Utusan-utusan ini
mempunyai pemikiran rohani ke dalam rahasia administrasi Allah dan memberikan pemahaman kepada
banyak orang. Melalui iman, mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan, melakukan mujizat-mujizat,
menutup mulut singa-singa, memadamkan kuasa api, dan melakukan tindakan-tindakan kebenaran.44
Pada saat yang sama, orang-orang beriman ini diejek, didera, dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka
dilempari batu sampai mati, digergaji, dan dibunuh dengan pedang. Dalam dunia ini, mereka
kekurangan, kesesakan dan siksaan, orang-orang yang tidak layak bagi dunia. Dan juga, oleh hal-hal ini,
mereka semua mendapatkan persetujuan melalui iman.45 Oleh banyak kesesakan, mereka memperoleh
jalan masuk ke dalam kerajaan kekal.46 Ini adalah Yahudi yang sesungguhnya yang adalah milik dari
gereja/jemaat yang tertinggal/tersisa, Israel Allah.47 Tetapi diantara mereka, yang bersatu dengan
mereka, adalah kelompok lain yang menyatakan untuk bergabung dengan mereka.48 Agama dari
kelompok lain ini adalah kemunafikan. Mereka menyatakan bagian dari yang tertinggal/tersisa dari
Yehuda, tapi mereka adalah pendusta-pendusta. Dalam roh dan budaya mereka adalah jemaah iblis;
jemaat awam tanpa iman, kebenaran dan pekerjaan-pekerjaan yang benar.
Pada hari-hari ketika Yahudi membangun kembali bait, musuh-musuh mereka mencari untuk
bergabung di antara mereka. Mereka mencoba untuk menyatukan diri mereka dengan mereka dalam
kemunafikan. Ini adalah ‘pekerjaan iblis’, mencari untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.
Pertama-tama, mereka mengatakan kepada Zerubabel, Yosua dan kepala-kepala dari rumah, ‘Biarlah
kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama
seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon,
raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari’. Dengan bijak, pemimpin-pemimpin menolak, kata
mereka, ‘Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami’.49
Rasul Paulus menyatakan, ‘persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan
Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?’.50
Pertama-tama, jemaah iblis akan mencari untuk menyatukan diri mereka, dalam kemunafikan, dengan
umat Allah. Jemaah kemudian meneruskan, oleh pekerjaan iblis, melemahkan, menakuti dan menuduh
mereka yang bersatu dengan Kristus. Ezra menuliskan bahwa ‘Maka penduduk negeri itu melemahkan
[melemahkan tangan-tangan] semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun …
mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan
mereka’.51 Kita mengamati empat strategi dari jemaah iblis dalam cerita ini. Pertama adalah ‘bergabung
dengan kemunafikan’, kedua adalah ‘melemahkan dengan kesesakan’, ketiga adalah ‘mengikat kepada
ketakutan dengan cobaan’, dan keempat adalah ‘menggerakkan dengan tuduhan’.
43
Dan 11:32
44
Ibr 11:33-34
45
Ibr 11:36-39
46
2 Pet 1:11
47
Rom 11:5. Rom 9:6-8. Gal 6:15-16
48
Dan 11:34
49
Ezr 4:2. Neh 2:20
50
2 Kor 6:14-15
51
Ezr 4:4
111
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Iblis telah dijatuhkan ke bumi dan dia telah ‘mengalahkan bangsa-bangsa (melemahkan bangsa-bangsa
–terjemahan Inggris)’.52 Dia berusaha melemahkan angelos dan gereja-gereja kaki dian dengan kesesakan.
Inilah kasus yang terjadi di Smirna. Setan hendak melemparkan banyak dari mereka ke dalam penjara
supaya mereka dapat dilemahkan oleh kesesakan selama sepuluh hari.53 Ini akan memberikan
kesempatan kepada setan untuk mencobai mereka selama sepuluh hari, mencoba menahan mereka
dalam ikatan kepada takut akan maut.54 Yang terbesar dari semua cobaan-cobaan adalah
kecenderungan untuk menyatakan diri kita dan menyelamatkan diri kita dari maut. Ini adalah cobaan
yang diberikan kepada Kristus: ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’55
Yesus adalah Imam Besar kita yang berkemurahan dan setia yang telah dicobai dalam segala sesuatu
seperti kita, namun tanpa dosa.56 Dia memberikan pertolongan kepada keturunan Abraham, dan kepada
mereka yang dicobai.57 Daniel menubuatkan bahwa, ketika bintang-bintang jatuh karena mereka
dilemahkan dan diinjak-injak, mereka akan diberikan pertolongan sedikit.58 ‘Pertolongan sedikit’ adalah
kasih karunia untuk mengalahkan cobaan dan menanggung kesesakan. Yesus sangat jelas dalam
nasihat-Nya kepada angelos di Smirna. ‘Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’59
Jika kita mengalah kepada cobaan di tengah-tengah kesesakan, iblis segera berdiri untuk mendakwa
kita. Pada masa pemulihan, Zakaria menubuatkan bahwa dia melihat Imam Besar Yosua berdiri di
hadapan malaikat Tuhan, dan iblis berdiri di sebelah kanannya dan mendakwa dia.60 Dia adalah
pendakwa saudara-saudara, berdiri di hadapan Allah, mendakwa mereka siang dan malam.61 Bahkan
jika kita tidak mengalah kepada pencobaan, iblis tetap berdiri untuk membawa dakwaan palsu
menentang kita. Kesesakan dan pencobaan yang terus-menerus atas kita ini untuk bereaksi dan
membenarkan diri kita sendiri. Musuh-musuh Yehuda menyogok para penasihat untuk ‘menggagalkan’
rancangan mereka.62 Dengan tuduhan, mereka mencari untuk menciptakan perpecahan di antara
mereka yang mencari untuk membangun kembali bait. Pertama-tama, tuduhan menyebabkan
kegagalan, tapi akhirnya, hal itu mempunyai kapasitas untuk sepenuhnya menggerakkan sekelompok
orang. Musuh-musuh Yehuda menggerakkan orang-orang dengan tuduhan selama empat belas tahun.63
Jalan kemenangan bagi bangsa Yehuda, dalam menghadapi kesesakan-kesesakan, cobaan-cobaan dan
tuduhan-tuduhan, adalah sama seperti angelos di gereja Smirna. Mereka perlu untuk berpegang teguh
pada iman dari persembahan, Tuhan mengatakan kepada orang-orang Yahudi, ‘sesuai dengan janji yang
telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-
52
Yes 14:12
53
Wah 2:10
54
Ibr 2:15
55
Luk 23:39
56
Ibr 4:15
57
Ibr 2:16
58
Dan 11:34
59
Wah 2:10
60
Zak 3:1
61
Wah 12:10
62
Ezr 4:5
63
Ezr 4:24
112
Pemulihan dari administrasi
tengahmu. Janganlah takut!’ 64 Iman persembahan menghancurkan kuasa dari dia yang mencari untuk
mengikat kita dalam ikatan takut akan maut. Pendakwa dari saudara-saudara diruntuhkan ketika kita
tidak mengasihi nyawa kita ‘sampai ke dalam maut’.65 Yesus berkata kepada angelos di Smirna,
‘Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan’.66
Gereja di Pergamus
Yesus datang dan berbicara kepada gereja di Pergamus sebagai Dia yang memiliki pedang bermata dua.
Dia mengetahui di mana angelos di Pergamus tinggal; dan lebih dari ini, Dia tahu bahwa takhta iblis ada
di antara mereka.67 Kita perlu memperhatikan sifat dari takhta iblis, karena dia tidak mempunyai
otoritas atau kuasa atas kepunyaannya. Iblis tidak berdiri dalam kebenaran karena tidak ada kebenaran
di dalam dia. Yesus mengatakan, ‘Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia
adalah pendusta dan bapa segala dusta’.68 Dasar dari takhta iblis, tempat duduk dari kuasanya, adalah
dusta. Mempromosikan dusta adalah satu-satunya mekanisme pada penetapannya untuk membangun
kerajaannya di antara bangsa-bangsa.
Iblis telah menjadi pendusta dan pembunuh sejak semula. Sejak permulaan waktu, dia telah
memperdayakan umat manusia dengan dusta supaya kita dapat menjadi tuan atas takdir kita sendiri,
menggunakan pengetahuan baik dan jahat kita sendiri. Pernyataan mendasarnya adalah bahwa kita
dapat menjadi tidak taat kepada Allah dan tetap hidup! Dengan mempromosikan dusta seperti itu, dia
menghendaki kebinasaan kita.69 Satu-satunya sasaran dia adalah mencuri dan membunuh dan
membinasakan.70 Iblis membesar-besarkan takut akan maut, memotivasi kita untuk menggunakan
sumber-sumber kita sendiri untuk mencoba melarikan diri dari cengkeramannya.71 Dia mengetahui
bahwa jika kita mencoba menggunakan sumber-sumber kita yang berpusat pada diri sendiri untuk
melarikan diri dari maut, maka semakin erat tali maut di sekitar kita. Demikian juga, iblis terus menerus
mencari untuk menguatkan kebenaran kita sendiri. Dia tahu bahwa jika dia dapat mendorong
pembenaran diri kita, tidak mengampuni dan kemarahan, kita akan menghancurkan diri kita sendiri
dan menghancurkan orang lain. Untuk alasan ini, rasul Paulus mengatakan bahwa kita tahu apa
maksudnya (kita tidak bisa cuek/tidak peduli dengan muslihatnya – terjemahan Inggris).72
Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus mengatakan, ‘Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling
menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan’.73 Iblis mempromosikan hikmat duniawi,
alamiah, dan jahat yang memimpin kepada iri hati, mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan
segala macam perbuatan jahat.74 Iblis dengan aktif mempromosikan perpecahan, membuat seorang
bangkit menentang yang lain. Ada sejumlah besar debat teologi di sepanjang sejarah gereja, yang tidak
64
Hag 2:5
65
Wah 12:11
66
Wah 2:10
67
Wah 2:12-13
68
Yoh 8:44
69
Kej 3:5
70
Yoh 10:10
71
Ibr 2:15
72
2 Kor 2:11
73
Gal 5:15
74
Yak 3:15-16
113
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
menghasilkan apa-apa selain kebenaran diri sendiri dari seseorang dalam konflik dengan kebenaran diri
sendiri dari yang lain. Rasul Paulus menyebut ini ‘percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi
berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber
keuntungan’.75 Dia mengatakan bahwa siapapun yang tertarik dengan debat-debat seperti itu adalah
seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat
kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga’.76
Konflik ini adalah dasar dari takhta iblis. Mengenai ini, kita mengingat perkataan Yesus, ‘Setiap
kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah
tidak dapat bertahan’.77 Takhta iblis ada di antara angelos di Pergamus karena mereka yang
mempromosikan doktrin Nikolaus dan pengajaran Bileam. Orang-orang yang mempromosikan doktrindoktrin ini adalah utusan-utusan iblis.78 Mereka telah jatuh dari iman dan mereka memberikan
perhatian kepada roh-roh penyesat dan doktrin-doktrin setan.79
Di tengah-tengah semua konflik di dalam gereja Pergamus ini, Kristus memuji angelos yang ‘berpegang
kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku’. Dia menyebutkan Antipas, secara
khusus, yang dibunuh di antara mereka. Kristus menyebut orang ini, ‘saksi-Ku, yang setia kepada-Ku’.80
Sepanjang sejarah gereja, begitu banyak martir-martir yang setia yang mati untuk nama Kristus. Dalam
kitab Wahyu, jiwa-jiwa mereka yang dibunuh ‘karena firman Allah’ dan ‘oleh karena kesaksian yang
mereka miliki’ terlihat di bawah mezbah ketika meterai kelima dibuka. Mereka berseru ‘Berapa
lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan
darah kami kepada mereka yang diam di bumi?’.81
Pengajaran Bileam
Elemen-elemen dari administrasi Babelnya iblis dimanifestasikan dalam pengajaran dan perbuatan
Nikolaus.82 Dan demikian juga, mereka dimanifestasikan dalam pengajaran Bileam, yang tetap menjaga
pengajaran Balak untuk menaruhkan batu sandungan di hadapan anak-anak Israel.83 Kita mengingat
bahwa Balak, raja Moab, mempersembahkan kekayaan besar kepada Bileam jika dia mau datang dan
mengutuk orang-orang Israel.84 Tuhan memerintahkan Bileam untuk tidak pergi, namun, dalam
ketidaktaatan, dia bertahan dengan bertanya kepada Tuhan karena dia mencintai upah dari
ketidakbenaran. Sekalipun Tuhan mengizinkan Bileam pergi, Dia tidak mengubah pikiran-Nya.
Melainkan, Tuhan marah dengan dia dan melepaskan dia kepada konsekuensi dari ketidaktaatannya.85
Untuk alasan ini, Yudas berbicara kepada mereka yang menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam.86
75
1Tim 6:5
76
1Tim 6:4
77
Mat 12:25
78
Wah 2:13-15
79
1Tim 4:1
80
Wah 2:13
81
Wah 6:9-10
82
Wah 2:6
83
Wah 2:14
84
Bil 22:16
85
Bil 22-24
86
Yud 1:11
114
Pemulihan dari administrasi
Kesesatan Bileam adalah keyakinan bahwa Tuhan dapat mengabulkan doa dan berpindah kepada
tindakan atas nama dunia yang dengan putus asa mencoba menyelamatkan diri. Itu adalah keyakinan
bahwa gereja dapat melayani dua tuan. Ini adalah dusta. Meskipun protesnya yang terus menerus
bahwa ia harus menaati Tuhan, Bileam mencoba untuk menjadi relevan dengan dunia. Dia mencari akan
keuntungan dan pengakuan duniawi. Dia mengasihi upah dari ketidakbenaran. Fakta bahwa Allah
berbicara melalui Bileam tidak berarti bahwa dia disetujui oleh Tuhan. Jalannya berlawanan dengan
Tuhan yang menjadi musuhnya. Tuhan telah mendemonstrasikan bahwa Dia bahkan dapat
menggunakan seekor keledai sebagai utusan untuk memproklamirkan firman-Nya. Tuhan
membalikkan maksud Bileam untuk mengutuk Israel menjadi kesempatan untuk memberkati mereka,
dan menghakimi nabi dalam tindakan yang sama.87 Bileam memproklamirkan firman dari
penghakimannya sendiri ketika dia katakan, ‘Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak
manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan
tidak menepatinya?’88 Kitab Suci menuliskan bahwa orang Israel membunuh Bileam juru tenung
‘dengan pedang, beserta orang-orang yang telah mati tertikam oleh mereka’.89
Kita telah memperhatikan Nikolaus yang mempromosikan kelompok-kelompok di antara jemaat.
Pemimpin-pemimpin diberdayakan oleh sanjungan/pujian dari orang-orang untuk mendapatkan
keuntungan. Pengajaran Bileam sama, di mana pemimpin-pemimpin diberdayakan oleh relevansi
mereka kepada dunia. Mereka percaya bahwa jika mereka dijunjung tinggi oleh dunia, seperti Bileam,
maka dunia akan mencari mereka untuk tuntunan rohani pada waktu diperlukan. Pada kenyataannya,
dunia akan menaruhkan pengharapan-pengharapannya sendiri kepada mereka. Pemimpin yang berjalan
di ‘jalan Bileam’ ditinggalkan dalam posisi yang tidak bisa dipertahankan, karena anda tidak dapat
melayani dua tuan. Demikian juga, anda tidak dapat menyenangkan dua tuan. Pada akhirnya, keduaduanya Tuhan dan Balak marah dengan Bileam.
Pejaga-penjaga pintu yang murni harus menjaga garis-garis kekudusan antara dunia dengan gereja. Jika
mereka gagal mengenai ini, pintu terbuka untuk segala jenis berhala dan imoralitas. Dalam ucapan-Nya
kepada angelos di Pergamus, Yesus menyebut hal-hal ini ‘perbuatan Balak’. Itu adalah jalan dunia yang
menjadi ragi dan batu sandungan di tengah-tengah jemaat. Yesus menganggap mereka yang memegang
pengajaran Bileam sepenuhnya bertanggung jawab karena membuka pintu dan ‘nasihat/pengajaran’
Balak (dunia) untuk meletakkan batu sandungan ini di hadapan orang-orang.90 Angelos telah
memberikan iblis keuntungan. Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Celakalah dunia dengan segala
penyesatannya (batu sandungannya – terjemahan Inggris): memang penyesatan (batu sandungan –
terjemahan Inggris) harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya’91 Yesus memperingatkan
angelos di Pergamus bahwa, jika mereka tidak bertobat, Dia akan datang dan memerangi mereka dengan
pedang yang di mulut-Nya.92
Gereja di Tiatira
Yesus datang kepada gereja di Tiatira sebagai ‘Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kakiNya bagaikan tembaga’.93 Dia mengidentifikasi ‘jemaah iblis’ di Smirna, ‘takhta iblis’ di Pergamus, dan
87
Ul 23:5
88
Bil 23:19
89
Yos 13:22. Bil 31:8
Wah 2:14
90
91
Mat 18:7
92
Wah 2:16
93
Wah 2:18
115
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kemudian ‘seluk beluk iblis (hal-hal mendalam dari iblis – terjemahan Inggris)’ di Tiatira.94 Angelos di
Tiatira ditegur karena membiarkan wanita Izebel.95 Pada masa Elia, Izebel mengulurkan tangan untuk
menganiaya, membunuh dan membinasakan nabi-nabi Tuhan. Dia menggantikan mereka dengan nabinabi palsu Baal.96 Ketika Yesus berbicara kepada angelos di Tiatira mengenai ‘wanita Izebel’, Dia
menunjuk kepada roh Izebel yang ada di antara mereka. Dengan menggunakan kiasan ini, rasul Yohanes
menuliskan kepada ‘ibu yang terpilih’, sebagai simbol dari gereja.97 Wanita Izebel adalah perintis Babel,
wanita yang mabuk dengan darah orang-orang kudus, dan dengan darah dari saksi-saksi Yesus.98
Orang-orang yang digambarkan sebagai ‘anak-anak’ dari wanita Izebel secara aktif menghancurkan
utusan-utusan Kristus di antara angelos.99 Ini adalah hal-hal mendalam mengenai iblis. Iblis hanya
datang untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Mereka memproklamirkan diri mereka
sendiri sebagai suara nubuatan yang murni di antara gereja. Roh Izebel menggabungkan ajaran Nikolaus
dan ajaran Bileam. Administrasi Babel adalah ibu dari kekejian, berhala dan persundalan. Babel adalah
nyonya dari iblis itu sendiri, dan raja-raja di bumi mabuk dengan anggur imoralitasnya.
Sejak dari kejatuhan manusia, Tuhan berbicara mengenai dua benih yang akan hidup bersama dalam
dunia; benih dari perempuan dan benih dari ular, setan.100 Keinginan iblis untuk menguasai umat
manusia dan memotivasi mereka memenuhi tujuannya. Kain dan keturunannya menjadi benihnya,
sekalipun Tuhan memperingatkan dia akan skema dan cara dari iblis.101 Imam-imam besar, ahli-ahli
taurat, orang Farisi, orang Saduki, orang-orang Herodian, dan sebagian besar bangsa Yahudi yang
mendengarkan Kristus mengajar dan diberkati dengan mujizat-mujizat yang Dia lakukan, adalah anakanak setan. Mereka telah menjadi jemaah iblis. Bahkan banyak dari orang-orang Yahudi yang percaya
kepada-Nya menunjukkan kesetiaan mereka adalah kepada setan ketika Kristus memanggil mereka
untuk tinggal di dalam firman-Nya dan menjadi murid-murid-Nya. Mereka menolak firman-Nya dan
mengambil batu, berusaha melempari Dia sampai mati.102
Pada abad pertama, dua kelompok dibangun dengan dua administrasi yang sangat terpisah. Kedua
kelompok menyebut diri mereka gereja. Satu kelompok adalah gereja kaki dian terhubung dengan
administrasi gereja. Yang lain adalah sistem dari jemaah iblis di antara umat Allah yang mengikuti
prinsip-prinsipnya dan memenuhi keinginan-keinginannya. Dalam salah satu perumpamaan-Nya,
Kristus berbicara mengenai aspek-aspek kerajaan dari zaman gereja. Dia menyerupakan kelompokkelompok ini dengan dua perempuan yang memutar batu kilangan. Yang satu dibawa dan yang lain
ditinggalkan.103 Benih menggambarkan firman hidup. Yesus mengatakan bahwa kelompok yang
menggambarkan administrasi iblis akan menjadi besar. Dia mengatakan, ‘Bukan setiap orang yang
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang
melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
94
Wah 2:9,13,24
95
Wah 2:20
96
1 Raj 18:4
97
2 Yoh 1:1
98
Wah 17:6
Wah 2:23
99
100
Kej 3:15
101
Kej 4:7
102
Yoh 8:59. Yoh 10:31
103
Mat 24:41
116
Pemulihan dari administrasi
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"’104
Yesus mengatakan, mengenai roh Izebel di dalam gereja, ‘Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan
semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan
membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya’.105 Ada banyak martir-martir setia di
dalam gereja mula-mula, seperti Antipas dalam gereja Pergamus.106 Tetapi, banyak pembunuhan terjadi
karena ‘orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat’ dalam satu kelompok, menganiaya ‘orang-orang
yang tidak lagi berpikiran sehat’ di kelompok lain. Ini adalah Tuhan melepaskan mereka kepada
penghakiman akan roh Izebel di tengah-tengah mereka. Beberapa orang bahkan mengejar kemartiran
sebagai wasiat akhir mereka terhadap kebenaran mereka sendiri. Kita mengingat perkataan Paulus,
‘Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku
untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.’107
Yesus Kristus memanggil bintang angelos dari gereja di Tiatira untuk menjalankan kepenilikan mereka
dan membersihkan gereja dari pelayanan, pengajaran dan administrasi Babel yang adalah milik dari roh
Izebel. Babel, mewakili iblis sebagai nyonya administrasinya, menjalankan kuasa atas bangsa-bangsa.
Ketika kepenilikan terus menjaga pekerjaan-pekerjaan Kristus sebagai cara praktek mereka di dalam
gereja, maka mereka mempunyai kuasa atas roh Babel dan menerima kuasa atas bangsa-bangsa. Yesus
berjanji kepada orang-orang yang menang, ‘ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka
akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk’.108 Dan lebih lanjut dari ini, sebagai bintang-bintang
di tangan kanan Kristus, mereka ditunjuk sebagai yang memiliki kapasitas-kapasitas dari bintang
timur.109
Gereja di Sardis
Surat kepada Sardis disebut dari Yesus, ‘yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu’.
Angelos di Sardis digambarkan sebagai kelompok penilik yang malas, tertidur.110 Mereka telah
melupakan nasihat kepada semua penilik-penilik, ‘Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak
tahu bilamanakah waktunya tiba’.111 Setelah kembali ke tangan kanan Bapa, Yesus Kristus seperti
seorang yang pergi ke negeri yang jauh untuk menerima kerajaannya sendiri. Dia memberikan otoritas
kepada hamba-hambanya, pekerjaannya kepada setiap orang, dan memerintahkan penunggu pintu
untuk berjaga-jaga.112 Sebagai penunggu-penunggu pintu dalam rumah-Nya, Yesus mengatakan kepada
104
Mat 7:21-23
105
Wah 2:23
106
Wah 2:13
107
1 Kor 13:3
108
Wah 2:26-27
109
Wah 2:28
110
Wah 3:1-2
111
Mar 13:33
112
Mar 13:34
117
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
angelos di Sardis, ‘Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati’. Dia tidak
menemukan pekerjaan kepenilikan mereka sempurna di hadapan Allah.113
Yesus memohon kepada mereka untuk mengingat firman kebenaran masa kini yang telah mereka
‘terima dan dengar’ dari angelos-Nya yang berjalan. Dia memperingatkan mereka, ‘Karena jikalau engkau
tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku
tiba-tiba datang kepadamu’.114 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Jika tuan rumah tahu pada
waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan
membiarkan rumahnya dibongkar’.115 Jika kepenilikan dengan rajin berjaga-jaga, berdoa dan
menyediakan makanan pada waktunya kepada seluruh rumah, Kristus datang sebagai Tuan dengan
upah-Nya. Tetapi, jika penilik-penilik malas, tidur dan memukul sesama hamba-hamba, Dia datang
sebagai pencuri di malam hari. Angelos di Sardis perlu untuk menjadi ‘imam dari suatu keimamatan yang
berkenan’; kalau tidak, Kristus akan datang sebagai pencuri dan mengambil kepenatalayanan dari
mereka.
Tuhan berbicara kepada gereja ini sebagai Dia yang ‘yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh
bintang itu’.116 Pelayanan dari tujuh bintang oleh tujuh Roh Allah adalah administrasi penuh dari
Kristus, dari sorga yang mendistribusikan tujuh pengurapan kepada gereja. Kristus mengaktifkan
administrasi-Nya dengan mengucapkan firman-Nya dari sorga. Penulis kepada orang-orang Ibrani
mengatakan, ‘Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang
menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling
dari Dia yang berbicara dari sorga?’.117 Suara dari Tuhan mengguncangkan bumi ketika Dia menyatakan
administrasi tabernakel kepada Musa sebagai pola dari hal-hal sorgawi. Tetapi, suara-Nya akan
mengguncangkan langit dan bumi ketika Dia membangun administrasi yang cocok untuk kegenapan
waktu. Segala yang dapat diguncangkan akan diambil, tetapi Kristus dan orang-orang kudus-Nya akan
menerima kerajaan yang tidak terguncangkan.118
Hanya sedikit dari angelos di Sardis yang memelihara keimamatan dan pengudusan mereka. Mereka
telah menjaga jubah keimamatan mereka tak bercela dari daging dan bertekun dalam pekerjaanpekerjaan yang telah ditentukan dari keputraan mereka. Yesus menganggap mereka layak untuk
berjalan dengan dia dalam pakaian putih sebagai bagian dari angelos-Nya yang berjalan di antara semua
gereja-gereja kaki dian. Lebih lanjut dari ini, semua yang menang di Sardis akan dikenakan pakaian
putih.119 Mereka akan menjadi bagian dari kumpulan orang banyak yang keluar dari kesusahan besar,
yang mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak Domba.120
113
Wah 3:2
114
Wah 3:3
115
Mat 24:43
116
Wah 3:1
117
Ibr 12:25
118
Ibr 12:26-28
119
Wah 3:3-5
120
Wah 7:14
118
Pemulihan dari administrasi
Gereja di Filadelfia
Yesus datang kepada gereja di Filadelfia sebagai ‘Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang
memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak
ada yang dapat membuka’. Angelos di Filadelfia telah memelihara kasih yang semula dan keimamatan
mereka. Yesus berbicara kepada mereka sebagai Dia yang memegang kunci Daud.121 Di tengah-tengah
generasi yang bengkok dan jahat yang ‘berlaku fasik terhadap Perjanjian’, angelos ini adalah mereka yang
‘mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak’.122 Mereka memiliki pengertian di antara
orang-orang dan memberikan pemahaman kepada banyak orang. Ketika mereka jatuh oleh pedang, oleh
api, oleh penawanan dan oleh perampasan, mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan dan diberikan
‘pertolongan sedikit’.123 Kristus dicobai dalam segala yang Dia derita, sehingga Dia dapat menolong
mereka yang dicobai.124 Dia memberikan pertolongan kepada keturunan Abraham.125 Angelos di Filadelfia
digambarkan sebagai memiliki ‘kekuatan tidak seberapa (sedikit)’ karena mereka menerima
‘pertolongan sedikit’ ini.126 Kita harus ingat bahwa kelemahan Allah adalah lebih kuat dari manusia.127
Kristus telah mengatur di hadapan utusan angelos suatu pintu yang terbuka di mana tidak seorangpun
dapat menutup.128 Kita diingatkan dalam penglihatan nubuatan bahwa ketika administrasi tujuh
bintang di tangan kanan Kristus dan tujuh kaki dian emas dipulihkan sepenuhnya, kaki dian akan
memiliki pintu yang terbuka di sorga. Kristus sendiri adalah pintu, memberikan jalan masuk kepada
administrasi-Nya di tempat-tempat sorgawi. Administrasi-Nya di antara angelos memiliki kunci Daud.
Sebagai penilik-penilik dan penunggu-penunggu pintu, mereka mempunyai kuasa untuk membuka
pintu kepada Kristus, dengan penilik-penilik karunia kenaikan yang berjalan yang telah datang untuk
menggembalakan domba. Angelos Filadelfia tidak hendak merampas peran Kristus dan administrasi
penggembalaan-Nya. mereka tidak mempromosikan diri sendiri sebagai uskup-uskup dengan
mengambil kedudukan tertinggi atas kumpulan dombanya Kristus. Mereka terus berjalan dengan
Kristus dalam menggembalakan persekutuan administrasi-Nya di antara gereja-gereja.
‘Kunci rumah Daud’ efektif ketika ada hubungan yang sebagaimana mestinya dan integrasi antara
administrasi penggembalaan lima jawatan dan penilik-penilik yang berdiri di pintu kandang domba.
Pada masa nabi Yesaya, ada seorang bernama Sebna yang bertanggung jawab atas rumah tangga
kerajaan. Kita dapat menyamakan dia dengan penilik di pintu. Dia tidak mengingat dan menaati Tuhan,
dan budaya dari rumah raja merosot sampai ke titik di mana banyak orang mengatakan, ‘Marilah kita
makan dan minum, sebab besok kita mati!’.129 Yesaya menubuatkan bahwa Tuhan akan menggulungnya
keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas.130
Kemudian Dia akan memanggil Elyakim dan memindahkan kekuasaan kepenilikan kepadanya. Dia akan
menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan rumah Yehuda. Yang paling signifikan, nabi berkata
121
Wah 3:7-8
122
Dan 11:32
123
Dan 11:33-34
124
Ibr 2:18
125
Ibr 2:16
126
Wah 3:8
127
1 Kor 1:25
128
Wah 3:7
129
Yes 22:13
130
Yes 22:17-18
119
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
mengenai Elyakim, ‘Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak
ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka’.131 Dan lebih lanjut dari
ini, ‘Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada
tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya’.132
Angelos Filadelfia telah bertekun dalam menjaga kawanan domba di antara mereka yang Roh Kudus
telah jadikan penilik-penilik. Jemaah iblis, dengan uskup-uskup Nikolaus dan roh dan ajaran Izebel
yang adalah milik dari administrasi Babel, tidak mempunyai kuasa atas mereka. Mereka adalah bapabapa di antara orang-orang, sebuah tiang yang dengan kokoh tertanam di tempat kudus. Sebagai upah
dari kemenangan mereka, Kristus membuat mereka yang adalah bagian dari jemaah iblis untuk datang
dan tunduk di kaki mereka, mengakui bahwa mereka adalah angelos dari gereja kaki dian di Filadelfia.133
Tuhan berjanji untuk menjaga mereka dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia.134 Dia
juga menunjuk kepada ‘waktu yang terakhir’, dimulai pada pembukaan tujuh meterai sampai
kedatangan Kristus yang kedua. Angelos di Filadelfia akan menjadi model bagi angelos yang akan melayani
sebelum akhir zaman, dan mereka yang akan menjadi bagian dari 144.000. 144.000 dimeteraikan selama
dibukanya meterai keenam, segera sebelum Hari Pendamaian.135 Janji kepada angelos yang menang di
Filadelfia adalah bahwa mereka akan menjadi soko guru (pilar) dalam ‘Bait
Suci’, dan mereka tidak akan keluar dari sana lagi.136 Bait ini digambarkan dengan detail oleh nabi
Yehezkiel sebagai pusat dari administrasi Kristus di sorga dan bumi, sementara Hari Raya
Tabernakel/Pondok Daun secara nubuatan digenapi pada akhir zaman.
Gereja Laodikia
Yesus Kristus adalah ‘Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah’. Dan Dia datang
kepada Laodikia dengan teguran keras. Kelihatan bahwa angelos Laodikia memandang diri mereka
sendiri sebagai gereja lokal yang mandiri dan independen. Mereka telah memisahkan diri mereka dari
administrasi Kristus dalam kepercayaan bahwa mereka mandiri. Mereka percaya diri bahwa mereka
sendiri kaya, ketika mereka melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.137 Angelos gereja ini sepenuhnya
tertipu. Kita mengingat bahwa Paulus menghadapi tipuan ini di antara beberapa orang Korintus. Dia
menuliskan kepada mereka, ‘Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah
menjadi raja.’ Mereka memegahkan diri dengan kepercayaan yang salah bahwa mereka tidak lagi
memerlukan rasul Paulus dan teman-temannya untuk menjadi utusan di tengah mereka. Paulus
mengingatkan mereka, ‘Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang
engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau
memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?’138
Orang Korintus telah menjadi sombong, seolah-olah Paulus tidak lagi datang kepada mereka sebagai
utusan Kristus. Dengan cara yang sama, orang Laodikia memegahkan diri dalam kepercayaan bahwa
131
Yes 22:20-22
132
Yes 22:23
133
Wah 3:9
134
Wah 3:10
135
Wah 7:3-4
136
Wah 3:12
137
Wah 3:14-17
138
1 Kor 4:7-8
120
Pemulihan dari administrasi
administrasi Kristus yang berjalan tidak diperlukan lagi. Pada kenyataannya, Kristus berdiri di pintu
gereja dan mengetuk.139 Penilik-penilik dan penunggu-penunggu pintu tidak terus-menerus berjaga dan
berdoa. Iblis telah datang di antara mereka sebagai pencuri. Dia telah sepenuhnya menipu, merampok
dan merusak mereka. Administrasi yang adalah bagian dari jemaahnya telah mengatur kembali
kepenilikan dan mengubah penyembahan dan pekerjaan jemaat.
Yesus menasihatkan angelos ini, ‘supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan
dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan
kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau
dapat melihat’.140 Dengan cara ini, Dia berbicara mengenai administrasi yang bertumbuh ke atas dan
administrasi yang turun ke bawah. Emas dimurnikan oleh api menunjuk kepada koneksi perhubungan
dari anak-anak Allah di dalam kaki dian itu sendiri, dipukuli dan ditempa dari satu bongkahan emas.
Mereka harus mengejar budaya dari kuncup, kelopak dan bunga sebagai karakter dari kaki dian.
‘Pakaian putih’ adalah jubah keimamatan, memberikan angelos otoritas dan tempat-tempat untuk
berjalan di antara kaki-kaki dian. ‘Salep mata’, atau minyak untuk melumas mata, adalah pengurapan
dari tujuh Roh yang diberikan oleh Roh Kudus, memberikan penerangan kepada angelos supaya mereka
dapat memberikan pemahaman kepada banyak orang. Daniel menubuatkan, ‘Dan orang-orang bijaksana
akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran
seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya’.141
Kristus berdiri di pintu dan mengetuk
Yesus mengatakan kepada angelos Laodikia, ‘Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada
orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku
makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku’.142 Dia berbicara kepada penilikpenilik dan penunggu-penunggu pintu gereja Laodikia sebagai Gembala agung dari domba, dengan
administrasi tujuh bintang di tangan kanan-Nya.143 Dia meminta penunggu-penunggu pintu untuk
bertemu dengan utusan karunia kenaikan-Nya dalam persekutuan persembahan. Hubungan yang
sebenarnya antara gembala-gembala (utusan-utusan) dan penunggu-penunggu pintu (penilik-penilik)
adalah penting dalam setiap gereja kaki dian sebelum ada pintu yang terbuka di sorga.
Di gunung Abarim, mendekati akhir hidupnya, Musa berdoa dan bertanya kepada Tuhan untuk
menunjuk seorang gembala atas Israel. ‘Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat
atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar
dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai
gembala.’144 Tuhan menjawab bahwa dia harus mengambil Yosua, ‘seorang yang penuh Roh’, dan Musa
harus, ‘letakkanlah tanganmu atasnya’ dan ‘berilah dia sebagian dari kewibawaanmu (otoritasmu –
terjemahan Inggris)’.145 Penunjukkan Yosua sebagai seorang gembala diteguhkan ketika kita membaca,
‘atas titahnya [Yosua] mereka akan keluar dan atas titahnya mereka akan masuk, ia beserta semua orang
139
Wah 3:20
140
Wah 3:18
141
Dan 12:3
142
Wah 3:20
143
Ibr 13:20. Wah 1:20
144
Bil 27:12,16-17
145
Bil 27:18
121
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Israel, segenap umat itu’.146 Adalah pekerjaan dan mandat dari gembala untuk memimpin jemaat ‘masuk
dan keluar’. Dengan cara ini, Yosua ditetapkan sebagai perintis nubuatan dari Kristus sebagai Gembala
agung kita.147 Musa mengganti namanya dari Hosea (penolong) menjadi Jehosua (Yehova-menolong,
juga Yesus148) yang meneguhkan bahwa dia adalah tipe Kristus.
Yesus mengatakan, ‘Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk
dan keluar dan menemukan padang rumput’.149 Yosua adalah tipe Kristus sebagai seorang gembala, tapi
otoritas memadukan empat administrasi di pintu, dan memproklamirkan firman Tuhan dari pintu, tetap
dalam kedaulatan Tuhan. Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan membangkitkan hakim-hakim dan nabi-nabi
untuk memproklamirkan firman-Nya sampai Kristus muncul sebagai ‘nabi seperti Musa’ dan Gembala
agung dari domba.150 Yesus berkata mengenai Dia sendiri sebagai Gembala, ‘Untuk dia penjaga
membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya
masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke
luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal
suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara
orang-orang asing tidak mereka kenal.’151 Gembala yang benar ‘semua dombanya telah dibawanya ke
luar’, memanggil mereka ‘menurut namanya’, dan mereka ‘mengenal suara-Nya’.
Apa peran dari penunggu pintu dalam hubungan dengan gembala? Penunggu pintu seharusnya
membuka pintu kepada Kristus dan administrasi karunia kenaikan-Nya yang berjalan. Dan mereka
harus menjaga dari pencuri-pencuri yang memanjat tembok/jalan lain.152 Penilik-penilik harus
menyediakan makanan pada waktunya, bukan makan dan minum dengan pemabuk.153 Seperti tukang
kebun anggur yang mengklaim kebun anggur dan membunuh pewarisnya, penunggu pintu tidak boleh
menolak gembala dan mengambil alih kebunnya.154 Penunggu pintu tidak boleh mengambil tempat
Kristus, tapi, memastikan bahwa Kristus dinyatakan dengan menghargai dan menerima utusan-utusan
yang Dia kirim. Diotrefes adalah contoh yang paling menonjol dari seorang penunggu pintu yang tidak
mau membuka pintu bagi utusan-utusan Kristus. Rasul Yohanes mengatakan bahwa dia ‘tidak mau
mengakui kami (tidak mau menerima apa yang kami katakan – terjemahan Inggris)’ dan dia ‘tidak mau
menerima saudara-saudara’.155
Sejarah gereja menunjukkan munculnya penunggu-penunggu/penjaga-penjaga pintu dan uskup-uskup
mengambil prioritas atas pelayanan penggembalaan lima jawatan yang berjalan dari Kristus. Mari kita
katakan sekali lagi, penunggu pintu tidak boleh untuk menganggap bahwa mereka memiliki/menguasai
kawanan domba. Sejarah mengajarkan kita bahwa, ketika uskup-uskup lokal dipasang, mereka tidak
lagi terhubung dengan jenis apapun dari administrasi ‘berjalan’. Kita telah melihat ini dalam sejarah
Hujan Akhir. Jika ‘pelayanan lima jawatan’ menjadi terlalu dilokalisasikan, maka otoritas yang sah/logis
146
Bil 27:21
147
Ibr 13:20
148
Kis 7:45. Ibr 4:8
149
Yoh 10:9
150
Kis 3:21-22
151
Yoh 10:3-6
152
Yoh 10:1
153
Luk 12:42
154
Mat 21:33-40
155
3 Yoh 1:9-10
122
Pemulihan dari administrasi
dan pengendalian/kontrol yang salah akan membingungkan. Konflik-konflik bangkit antara pelayananpelayanan yang seharusnya ‘berjalan’, dan penilik-penilik yang seharusnya menjaga dan membuka
pintu.156 Ketika ini dipahami, tidak ada anggapan dan konflik dalam jemaat lokal di dalam sebuah kaki
dian. Tidak akan ada kebingungan antara penatua-penatua, penilik-penilik, dan mereka dengan kasih
karunia pelayanan lima jawatan dari Kristus. Tidak semua penatua-penatua adalah penilik-penilik
dengan otoritas. Dan tidak semua mereka dengan otoritas memiliki karunia lima jawatan dari Kristus.
Jika penilik-penilik memastikan bahwa domba diberikan makan pada waktunya, maka mereka harus
memelihara persekutuan yang sebagaimana mestinya dalam firman dengan utusan karunia kenaikan.
Inilah arti di balik janji Kristus untuk masuk dan ‘makan’ dengan penilik-penilik Laodikia.157
Perpaduan dari empat wajah administrasi Kristus di pintu akan memastikan bahwa jalan masuk tidak
dibingungkan oleh perkumpulan jemaat, atau oleh korupsi otoritas dari mereka yang ‘memerintah atas
mereka yang dipercayakan kepadamu’.158 Kedua penyalahgunaan ini akan dicegah jika ada administrasi
‘lima-tujuh’ yang sebagaimana mestinya di antara setiap gereja kaki dian. Ketika peran-peran dari
gembala dan penunggu pintu dibingungkan, iblis diberikan keuntungan, dan administrasi Babel
mendapat kuasa atas gereja.159 ‘Tujuh kemenangan’ adalah alat di mana angelos mengalahkan iblis dan
Babel untuk maju melalui ‘pintu yang terbuka di sorga’ dengan kuasa atas bangsa-bangsa.
156
Kis 20:28-31
157
Wah 3:20
158
1 Pet 5:3
159
2 Kor 2:11
123
BAB 8
Ujian tujuh kali
Pada perjalanan misi pertamanya, rasul Paulus mendorong semua gereja-gereja bahwa melalui banyak
kesengsaraanlah kita masuk ke dalam kerajaan.1 Bahkan dengan pandangan sekilas pada Kitab Suci,
adalah jelas bahwa seorang Kristen dapat mengharapkan penyesuaian, kemalangan dan disiplin. Ingat
bahwa itu adalah pendisiplinan untuk kita tanggung. Allah berurusan dengan kita sebagai anak-anak;
karena di manakah terdapat anak yang tidak dihajar (didisiplinkan – terjemahan Inggris) oleh
ayahnya?2 Adalah pengharapan terbesar kita dalam hidup ini supaya Allah Bapa menerima kita, dan
sesungguhnya, supaya Dia berurusan dengan kita sebagai anak-anak. Pembahasan kita dalam bab ini
adalah mengenai mengerti jalan sendiri (hikmat untuk memahami/mengerti jalan kita – terjemahan
Inggris).3 Kemudian, dengan berjalan dalam segala hikmat dan pengertian, kita memegang ‘firman
ketekunan-Nya’ di tengah ujian, sehingga iblis tidak menjerat kita.4 ‘Sebab tujuh kali orang benar jatuh,
namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana’5
‘Tujuh’ dalam Kitab Suci adalah simbolis dari ‘kegenapan’. Ada ukuran penuh dari disiplin bagi setiap
orang percaya, di mana Bapa memunculkan kita seperti emas yang dimurnikan.6 Nabi Daniel berdoa tiga
kali sehari selama penawanan tujuh puluh tahun Yehuda di Babel.7 Dan Tuhan berbicara kepadanya,
bukan hanya mengenai pembuangan dan pulangnya mereka, tapi juga akhir zaman ketika orang-orang
kudus akan menerima dan memiliki suatu kerajaan selamanya untuk semua masa yang akan datang.8
Nabi melihat kepada akhir zaman dan melihat pengalaman dari orang-orang percaya di semua masa.
Beberapa dari mereka yang mempunyai pengertian/kebijaksanaan akan jatuh, dengan tujuan untuk
1
Kis 14:22
2
Ibr 12:7
3
Ams 14:8
4
Ef 1:8. 1Tim 3:7
5
Ams 24:16
6
Ayub 23:10
7
Dan 6:10
8
Dan 7:18
Ujian tujuh kali
pengujian, penyaringan dan membuat mereka murni sampai akhir zaman.9 Tuhan berbicara kepada
Daniel sekali lagi, ‘Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik
akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang
bijaksana akan memahaminya.’10
Kita dapat mengamati dua cara alternatif. Pertama, seorang yang benar akan mengalami dan memegang
penderitaan Kristus sebagai proses pengujian, penyaringan dan pemurnian. Ini akan menjadi
pengalaman khas dari orang-orang percaya di setiap masa, sampai ‘akhir zaman’. Dan model ini akan
terus sampai dibukanya tujuh kitab meterai, yang dibicarakan dalam kitab Wahyu.11 Ketika orang bijak
berkata bahwa ‘tujuh kali orang benar jatuh’, dia menunjuk kepada masa-masa di mana
ketidakmampuan kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi kita, sehingga
membuat kita tersandung.12 Cara alternatif dari orang fasik adalah menolak pernyataan dari
persekutuan dalam penderitaan Kristus, dan sebaliknya, memelihara injil posisi.13 Orang fasik tidak
memahami bahwa ada di dalam hati Bapa untuk melahirkan banyak anak kepada kemuliaan dari
kerajaan kekal.14 Seperti kata Ayub, Dia akan menimbulkan kita seperti emas.15 Selama krisis ini, kita
harus memelihara firman ketekunan-Nya, menjadi setia sampai mati dan menerima mahkota
kehidupan.16 Akhirnya, buah, atau ‘bukti’, dari ketekunan kita adalah ‘persetujuan/perkenan’ di hadapan
Allah.17 Karenanya, Yakobus mendorong kita bahwa berbahagialah orang yang bertahan dalam
pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji (berkenan – terjemahan Inggris), ia akan menerima
mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.18
Kita sekarang akan menguraikan dan memperhatikan elemen-elemen yang membuat ‘ujian tujuh kali’
yang akan ditemui orang benar. Rasul Paulus mendorong kita untuk mengikuti ‘pengajaran, tingkah
laku, tujuan, iman, kesabaran, kasih, ketekunan, penganiayaan, dan penderitaan’-nya.19 Dan dia
mengatakan, mengenai penganiayaannya, ‘Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah
melepaskan aku dari padanya. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus
akan menderita aniaya’.20 Jikalau hidup sebagai seorang Kristen ada di dalam hati kita, maka tiga
pengalaman akan secara teratur berdampak dalam hidup kita. Kita mempunyai pilihan. Apakah kita
menerima ujian tujuh kali sebagai suatu intervensi berkat oleh Roh Tuhan, atau kita tetap tinggal tak
terselesaikan dan tidak puas, menghitung ketiga pengalaman ini sebagai gangguan yang tidak
diinginkan.
9
Dan 11:35
10
Dan 12:10
11
Wah 5:1
12
Ams 24:16
13
Fil 3:10
14
Ibr 2:10
15
Ayub 23:10
16
Wah 3:10-11. Wah 12:11
Ibr 11:2,39
17
18
Yak 1:12
19
2 Tim 3:10
20
2 Tim 3:11-12
125
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
1. Firman iman dan penentuan
Ujian
Ujian
Tujuh
2. Firman disiplin dan pembentukan
3. Kesesakan dari iblis
Kesesakan
4. Penganiayaan di tangan orang-orang fasik
Kali
5. Melawan dia yang teguh dalam iman
Pencobaan
6. Terjerat
7. Menyelamatkan orang saleh dari pencobaan
Ujian iman
Tuhan mau memberkati kita dengan warisan penuh dari keputraan kita. Dan, ketika firman iman
diproklamirkan dan diterima dalam hati kita, kita dapat tersandung melalui kurangnya kapasitas kita
untuk memiliki panggilan Tuhan bagi kita. ’Sebab kita semua bersalah (tersandung – terjemahan
Inggris) dalam banyak hal.’21 Namun, rasul Paulus mendorong kita untuk rajin dan memastikan
panggilan dan pilihan kita, karena selama kita melakukan hal-hal ini, kita tidak akan pernah jatuh.22
Karenanya, aspek pertama dari ujian mengarahkan kepada firman iman dan penentuan. Ada aspek
kedua dari ujian, dan ada hubungan dengan firman disiplin dan pembentukan. Pemazmur menuliskan
ujian iman atas Yusuf, yang dijual sebagai budak ke Mesir. ‘Mereka mengimpit kakinya dengan
belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN
membenarkannya (firman Tuhan menguji-Nya – terjemahan Inggris).’23 Ujian atas Yusuf adalah ‘dari
Allah’. Ujiannya tidak ada hubungan dengan dosa apapun. Tetapi, firman menguji dan mendisiplinkan
dia supaya kapasitas keputraan yang ditentukan bagi dia terbentuk dengan cukup, memampukan dia
untuk melakukan pekerjaan yang dipersiapkan, dan untuk mewarisi dan memiliki upah.
Pengalaman kedua yang tidak diragukan akan kita temui adalah kesesakan. Adalah penting untuk kita
mengetahui bagaimana memisahkan ujian iman dari kesesakan-kesesakan kita. Di satu sisi, kita
seharusnya bersuka cita dalam Tuhan karena dia menguji dan mencobai iman kita. Di sisi lain, ‘hari
orang berkesusahan buruk semuanya’.24 Ini karena kesusahan bukan dari Allah, tapi datang kepada kita
dari iblis dan oleh tangan orang-orang jahat.25 Sebagaimana itu adalah untuk semua orang Kristen di
setiap generasi, iblis membawa konflik dan perang melawan penentuan kita untuk menghentikan kita
dari berdiri sebagai anak dan memiliki warisan kita. Ini adalah sifat dari ujian Yusuf, sebagai suatu
kesusahan bagi dia. Sekalipun patriark (bapa-bapa leluhur) menjadi cemburu dan, sebagai konsekuensi,
menjualnya ke Mesir, Allah bersama dengan dia dan ‘melepaskannya dari segala penindasan’.26
Pengalaman ketiga adalah pencobaan. Di saat kita maju melalui bab ini, kita akan memperhatikan tiga
aspek dari pencobaan. Contoh pertama, kita harus ‘Lawanlah dia dengan iman yang teguh’ ketika kita
21
Rom 10:17. Yak 3:2
22
2 Pet 1:10
23
Maz 105:19
24
Ams 15:15
25
Kis 2:23
26
Kis 7:9-10
126
Ujian tujuh kali
dicobai.27 Bagaimanapun juga, jika kita tidak berjalan dalam terang tapi ‘lebih menyukai kegelapan dari
pada terang,’, kita akan menjadi terjerat oleh cobaan dan berada di bawah murka-Nya.28 Dan ketiga, ada
suatu proses persembahan di mana kita dapat mempersembahkan diri kita sendiri untuk pemulihan;
kemudian, Tuhan dapat menyelamatkan orang saleh dari pencobaan. Kita dapat dipulihkan dan
dikembalikan melalui suatu proses dosa, korban bakaran dan penebus salah.29 Rasul Yohanes
memberikan kita suatu model pengerjaan dari proses pemulihan ini.
Ujian yang murni dan tak bercacat dari Allah
Ujian tujuh kali adalah pekerjaan dari Roh Kudus atas orang percaya untuk membawa mereka kepada
warisan mereka sebagai seorang anak. Ujian iman lahir dari motivasi yang murni dari Allah sebagai
Bapa yang mengasihi. Pemazmur menuliskan, ‘Janji (firman – terjemahan Inggris) TUHAN adalah janji
(firman – terjemahan Inggris) yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam
dapur peleburan di tanah.’30 Firman Allah teruji tujuh kali oleh Roh Kudus, yang bekerja menurut tujuh
Roh Allah untuk membawa kita kepada kepenuhan Kristus.31 Ujian adalah proses disiplin yang
memurnikan dari Allah atas kita supaya kita dapat memahami kepenuhan dari Allah. Kristus diurapi
dengan ekspresi penuh dari Roh Yahweh, tujuh Roh Allah. Yesaya bernubuat, ‘Roh TUHAN akan ada
padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan
TUHAN’.32
Ujian tujuh kali menghasilkan substansi yang dapat terus hidup/bertahan dari keputraan kita, dan
memperlengkapi kita supaya kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan
sebelumnya.33 Sebagai orang-orang percaya di dalam gereja kaki dian, kita mewarisi dan memiliki
kepenuhan ini. Melalui ujian api, yang memurnikan, kita akan mengenal kasih Kristus yang melampaui
pengetahuan, dan sesuai dengan itu, menjadi ‘dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah’.34
Adalah penting kita menerima bahwa firman Allah akan menguji kita sampai itu terpenuhi. Pertanyaan
kita selalu, berapa lama? Ketika kita mendengar dan menerima firman ini ke dalam hati kita, kita
‘mengundang’ ujian tujuh kali atas hidup kita. Bagaimanapun juga, ada dorongan besar dalam hal ini
karena ‘Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung padaNya’.35
Kita harus percaya bahwa, dalam ujian iman, ‘jalan Tuhan’ dan ‘pekerjaan Tuhan’ sepenuhnya dalam
motivasi, maksud dan hasil yang murni. Pengalaman ujian bukan berarti bahwa ada dosa yang terjadi,
tapi karena kita menderita menurut kehendak Allah.36 Kitab Suci mengatakan bahwa jalan-Nya
sempurna/tak bercacat dan jalan-jalan-Nya adil.37 Ketika kita bertahan melalui suatu ujian iman, itu
27
1 Pet 5:9
28
Yoh 3:19. Rom 2:5
29
Im 5:8-10,16
30
Maz 12:6
31
Maz 18:30
32
Yes 11:2
33
Ef 2:10
34
Ef 3:19
35
Ams 30:5
36
1 Pet 2:19
37
Maz 18:30. Ul 32:4
127
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
adalah oleh prinsip dari tujuh kali, oleh kuasa tujuh Roh Allah sepenuhnya diarahkan kepada kita oleh
Roh Kudus. Itu adalah pengerjaan Allah untuk membentuk, membangun dan memperlengkapi kita
untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita.
Firman Allah memurnikan anak-anak untuk melahirkan keputraan mereka sebagai terang-terang yang
bercahaya, untuk suatu kehidupan dari pekerjaan-pekerjaan baik.38 Oleh pengerjaan ini, kita adalah
buatan tangan-Nya, dan Dia akan memberi upah kepada kita warisan kekal yang telah ditetapkan bagi
setiap anak individu.39 Prinsip ujian dan pemurnian adalah jelas di sepanjang Kitab Suci. Dia
mengetahui jalan yang kita ambil dan, setelah Dia menguji kita, kita akan timbul seperti emas, untuk
dipakai Tuan.40 Meskipun demikian, pergumulan bersamaan dengan ujian ini adalah pengalaman
menderita. Allah tidak, dengan cara apapun, memaksakan penderitaan atas kita. Pekerjaan-Nya adalah
menguji dan memurnikan anak-anak supaya kita diubahkan kepada firman yang unik dari keputraan
kita dan pekerjaan kita.
Tiga hasil dari ujian
Ketika kita diuji oleh firman mengenai diri kita, Tuhan adalah perisai kita di saat kita berlindung dan
yakin dalam firman yang Dia berikan.41 Dia membawa kita di bawah lindungan Yang Mahatinggi.42 Jika
kita mau bertahan, firman itu akan keluar seperti emas di dalam kita. Haruslah dari mulut Tuhan
supaya mereka dapat mewarisi sebuah kerajaan; dan lebih lagi supaya mereka dapat memiliki warisan
yang Tuhan telah janjikan turun temurun sebelumnya kepada Abraham.43 Kita tahu bahwa Allah
menguji Abraham.44 Mengenai ujian Israel, Musa mendorong umat itu untuk mengetahui di dalam hati
mereka bahwa Tuhan Allah mereka sedang mendisiplinkan mereka, sama seperti seseorang
mendisiplinkan anaknya. Dengan cara ini, mereka tidak perlu menjadi takut.45 Dia menyatakan, ‘Allah
telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu.’46 Seperti Israel zaman dulu, kita diuji untuk tiga
hasil tertentu.
Pertama, Tuhan ingin mengetahui apa yang ada di dalam hati kita dan apakah kita akan memelihara
perintah-perintah-Nya.47 Dia menguji kita untuk melihat apakah iman kita adalah orang yang hidup
bukan hanya dari roti saja, tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.48 Kedua, ujian iman
adalah supaya kita takut akan Dia, dan supaya kita tidak akan berbuat dosa.49 Pemazmur menuliskan,
‘TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia (rahasia Tuhan adalah bagi mereka yang
takut akan Dia – terjemahan Inggris), dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka’.50 Bagi
38
Mat 5:16. Ef 2:10
39
Ef 1:11,14
40
Ayub 23:10. 2 Tim 2:21
41
Kej 15:1
42
Maz 91:1
43
Im 20:24
44
Ibr 11:17
45
Ul 8:5
46
Kel 20:20
47
Ul 8:2
48
Ul 8:2-3
49
Kel 20:20
50
Maz 25:14
128
Ujian tujuh kali
seseorang yang terjerat dalam kepungan dosa, adalah penting mereka menemukan takut akan Allah.
Hasil dari takut akan Tuhan adalah suatu komitmen untuk memegang firman yang Dia katakan kepada
kita, dan tidak melakukan dosa dengan menyimpang dari firman itu. Takut akan Tuhan adalah
permulaan dari hikmat.51 Ketiga, kita diuji oleh firman ‘untuk berbuat baik kepada kita akhirnya’.52
Ujian dari iman kita menghasilkan ketekunan supaya kita akan memiliki kapasitas sebagai anak-anak
untuk berlari dalam perlombaan di hadapan kita.53
Tuhan menguji hati dan pikiran
Ini adalah perkataan dari nabi Yeremia, yang berbicara kepada umat Allah tepat sebelum pembuangan
dan penawanan mereka di Babel. ‘Dengarlah perkataan-perkataan perjanjian ini … Terkutuklah orang
yang tidak mendengarkan perkataan-perkataan perjanjian ini … Dengarkanlah (Taatilah – terjemahan
Inggris) suara-Ku dan lakukanlah segala apa yang Kuperintahkan kepadamu, maka kamu akan menjadi
umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.’54 Sama halnya, ketika Ayub direfleksikan pada ujian iman
dan mewarisi perjanjian keputraan, dia mengatakan, ‘Dia tahu mereka yang adalah milik-Nya’ dan ‘Ia
tahu jalan hidupku’.55 Ayub kagum bahwa Tuhan memperhatikan manusia, sehingga Dia ‘Kaudatangi
setiap pagi, dan Kauuji setiap saat’.56 Jika kita menaati firman yang Dia bawa kepada kita, maka kita
akan menjadi, seperti Israel zaman dulu, milik kepunyaan-Nya di antara semua bangsa.57 Tuhan akan
memberikan keimamatan kepada kita supaya kita dapat berpartisipasi dalam pekerjaan persembahan
dan dengan demikian membangun suatu gereja kaki dian yang dilahirkan seperti emas yang dimurnikan
tujuh kali dalam api.
Ada beberapa cerita di sepanjang Kitab Suci mengenai banyak dari hamba-hamba Tuhan yang setia
meminta Tuhan menguji dan mencoba mereka. Dan, khususnya, pada masa ketika umat pilihan
melanggar perjanjian. Yeremia berkata, ‘Ya TUHAN, Engkau mengenal aku, Engkau melihat aku, dan
Engkau menguji bagaimana hatiku terhadap Engkau.’58 Daud berkata ‘Ujilah aku, ya TUHAN, dan
cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku’.59 Dan sekali lagi ‘ujilah aku dan kenallah pikiranpikiranku’.60 Firman yang sama yang menguji dan mencoba bangsa Israel juga akan membawa ujian
iman atas orang-orang Kristen hari ini, sementara mereka berjalan kepada warisan dari keputraan
mereka. ‘Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu …
dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu.’61 Ayat
ini berharga karena kita mau mengenal Dia dan takut akan Dia. Dan lebih lagi, kita mau mengetahui apa
yang ada di dalam hati kita. Kita seharusnya menjadi terdorong bahwa, ‘...orang yang benar, Engkau,
yang menguji hati dan batin orang, ya Allah (bagi orang benar, Allah menguji hati dan pikiran –
51
Maz 111:10
52
Ul 8:16
53
Yak 1:3. Ibr 12:1
54
Yer 11:3-4
55
Ayub 23:10
56
Ayub 7:17-18
57
Kel 19:5-6. 1 Pet 2:9
58
Yer 12:3
59
Maz 26:2
60
Maz 139:23
61
Ul 8:2
129
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
terjemahan Inggris)’.62 Kita tidak boleh mempercayai motivasi hati dan pikiran kita sendiri, seolah-olah
itu murni menurut kebenaran kita sendiri.
Pekerjaan dari Roh Kudus
Ujian tujuh kali oleh firman Tuhan diarahkan kepada kita melalui Roh Kudus. Ini adalah baptisan Roh
Kudus dan dengan api, menurut kepenuhan tujuh Roh Allah. Meskipun ujian api, sebagai anak-anak
Allah yang berkomitmen kepada penentuan kita, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa pemurnian
datang atas kita untuk ‘berbuat baik kepada kita akhirnya’.63 Seperti pengalaman Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, ketika pembakaran dipanaskan ‘tujuh kali lebih panas’, firman adalah murni dan tidak
memusnahkan kita.64 Ketika ujian lengkap, area tertentu dari hidup kita itu akan keluar seperti emas.
Area spesifik pekerjaan kita akan menjadi suatu bagian yang efektif dan berfungsi dalam gereja kaki
dian. Kita akan menjadi bagian yang sah, terus ada dari rangkaian kaki dian. Di hadapan api pemurnianNya, kita tidak boleh terhitung sebagai tegar tengkuk dan tidak bersunat di dalam hati dan telinga kita,
‘selalu menolak Roh Kudus’.65
Roh Kudus membawa kepenuhan tujuh Roh Allah ke dalam hidup kita. Kami telah menguraikan
kepenuhan ini di atas, sesuai dengan perkataan nabi Yesaya. ‘Roh TUHAN … roh hikmat dan
pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN’.66 Kita menerima
kepenuhan ini melalui perantaraan Roh Kudus. Oleh karena itu ujian datang untuk membawa kita maju
dan memungkinkan kita masuk kepada suatu dimensi baru dari kasih karunia keputraan dalam Roh.
Adalah berkat yang besar untuk menerima pengurapan tertentu dari Tuhan, sang Roh. Setelah kita
menderita ujian tertentu, hanya sebentar, Allah sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kita
dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan
mengokohkan kita.67
Roh Kudus akan menaruhkan minyak dari tujuh Roh kepada hidup kita untuk menambahkan kapasitas
keputraan kita. Ketika api Roh Kudus ada di atas minyak, maka terang dari tujuh Roh bersinar.68 Nabi
Yesaya mendeklarasikan, ‘Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak;
tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan’.69 Ada tenggang waktu yang pasti pada
ujian iman. Tidak seperti kesesakan, itu bukanlah ujian ketahanan, juga bukan diarahkan dengan
maksud menghasilkan ketekunan. Kami telah menyatakan bahwa ujian iman bekerja untuk menolong
kita mengidentifikasi nama kita, keputraan kita dan pekerjaan-pekerjaan kita. Dan kedua, itu adalah
proses disiplin atas kita, membantu membatasi kita kepada keputraan kita. Pekerjaan dari Roh Kudus,
dalam menuntun dan membimbing kita kepada firman ujian tujuh kali dari Allah, membawa kita
kepada pengetahuan akan Anak Allah, kepada manusia yang dewasa, dan kepada ukuran penuh dari
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.70
62
Maz 7:9
63
Ul 8:16
64
Dan 3:19
65
Kis 7:51
66
Yes 11:2
67
1 Pet 5:10
68
1 Pet 4:12-13
69
Yes 48:10
70
Ef 4:13
130
Ujian tujuh kali
Kesesakan di saat kita menduduki warisan kita
Sementara ujian iman adalah alat oleh mana kita mewarisi keputraan kita, kita harus tekun melalui
cobaan penderitaan untuk masuk dan menduduki warisan kita. Musa berkata, ‘Aku telah menyerahkan
negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada
nenek moyangmu.’71 Musa juga berkata, ‘Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu
kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek
moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.’72 Tema utama dari kitab Ulangan adalah
‘menduduki warisan’ yang Tuhan janjikan kepada nenek moyang mereka sebelumnya.73 Sesuai dengan
contoh rohani ini, kita juga harus masuk ke dalam tanah perjanjian, dan menduduki warisan kita. Kitab
Ibrani menyebut ini ‘harta yang lebih baik’.74 Kalau ini bukan keputusan kita, maka di bawah paksaan,
kita akan berbalik, mundur dan menyerah. Dan beberapa telah tersesat mengikuti iblis.75 Seperti Paulus
bertanya kepada Galatia, ‘Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah
menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah
kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam
daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!’76
Adalah luar biasa bahwa rasul Paulus menanggung duri dalam daging, mengingat bagaimana efektifnya
pelayanannya sebagai ‘seorang ahli bangunan’ dari gereja-gereja kaki dian mula-mula.77 Jika kita tetap
konsisten dengan tema-tema Kitab Suci, maka akan kelihatan bahwa durinya adalah hukuman karena
tidak menduduki warisannya dengan cukup. Paulus mengakui bahwa hambatan untuk memiliki
keputraannya adalah kecenderungan untuk menyombongkan dan meninggikan diri mengenai
penyataan-penyataan (pewahyuan) yang luar biasa.78
Kita menandai perbedaan antara menerima warisan kita, dan menduduki warisan kita. Masalah bagi
orang Israel adalah mereka tidak pernah benar-benar menduduki tanah yang Allah janjikan kepada
mereka, sesuai dengan perjanjian yang Allah janjikan kepada Abraham. Mereka tiba di gerbang tanah
Kanaan dan menerima warisan mereka, tapi tidak dapat masuk ke dalam dan mendudukinya. Oleh
karena itu, empat puluh tahun pengalaman di padang gurun. Dan sesudah itu, mereka tidak taat untuk
menduduki warisan sesuai dengan perintah.79 Jika kita mundur atau gagal memenuhi warisan
keputraan kita, Dia tidak bersuka di dalam kita.80 Tapi jika kita mau menerapkan kepada diri kita
sendiri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari nama kita, maka pengalaman kesesakanlah yang
menghasilkan ketahanan. Kita perlu memiliki ketahanan, supaya setelah kita melakukan kehendak
Allah, kita dapat menerima yang dijanjikan.81 Seperti nabi Hosea katakan, ‘Dalam kesesakannya mereka
akan merindukan Aku (mereka akan dengan sungguh-sungguh mencari Aku – terjemahan Inggris)’82
71
Ul 1:8
72
Ul 1:21
73
Ul 15:4. Ul 19:14. Ul 25:19. Ul 26:1
Ibr 10:34. Ibr 11:40
75
1Tim 5:15
74
76
Gal 3:2-4
77
1 Kor 3:10
78
2 Kor 12:7
79
Bil 33:55. Maz 106:34-36
Ibr 10:38
80
81
Ibr 10:36
82
Hos 5:15
131
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kesesakan – iblis melawan kita
Memiliki/menduduki janji mengenai keputraan kita adalah krisis bagi banyak orang percaya. Selama
bertahun-tahun kita telah mempercayai dan diajarkan bahwa injil Kristen dibangun di atas janji
mengenai keputraan. ‘Di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."’.83 Tetapi,
tepat pada saat kita melangkah maju untuk memperoleh keputraan maka iblis berdiri menentang kita
dan membawa kesesakan. Allah bukanlah penulis kesengsaraan. Adalah hak prerogatif eksklusif-Nya
untuk mengerjakan proses ujian iman dan disiplin yang murni dan tak bercacat dalam kehidupan anakanak-Nya. Kesesakan datang dari iblis dan dari tangan orang-orang jahat. Sering kali dilema yang
dihadapi orang Kristen adalah mereka menghubungkan kesesakan mereka dengan Allah, dengan keliru
memberikan label terhadap hal-hal itu sebagai ujian iman. Ini tidaklah demikian. Kesesakan datang dari
iblis sendiri. Dia Membawa konflik dan perang terhadap penentuan, dalam setiap generasi dan dalam
hidup dari setiap anak, untuk menghentikan orang-orang percaya yang setia dari naik ke atas dan
memiliki/menduduki warisan mereka.
Jika kita telah dibaptiskan ke dalam Kristus dan mengenakan Kristus, maka kita adalah
benih/keturunan Abraham, dan pewaris menurut janji itu.84 Dia telah memilih kita untuk menjadi kaya
dalam iman dan menjadi pewaris kerajaan yang Dia janjikan kepada mereka yang mengasihi Dia.85
Adalah penting bahwa kita tidak diguncangkan oleh kesesakan-kesesakan, karena ini adalah pintu
masuk kepada kerajaan.86 Kita ditentukan untuk ini dan kita telah diperingatkan sebelumnya.87 Mari
kita nyatakan sekali lagi, kesesakan datang dari tangan orang-orang fasik. Yesus telah di-‘salibkan dan
kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka’.88 Nabi Yeremia menuliskan dalam kitab Ratapan,
‘Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia’.89 Sementara pekerjaan
Allah dalam hidup kita adalah memurnikan kita sesuai dengan firman keputraan kita, iblis berurusan
dengan kita dengan bermaksud menghalangi kita dari memiliki/menduduki upah dari keputraan kita.
Ini adalah sangat bertolak belakang dan kita tahu apa maksudnya (kita tidak bodoh akan perangkatperangkatnya/muslihatnya – terjemahan Inggris).90 Dalam hal di mana Tuhan mengambil tanggung
jawab langsung untuk kesesakan-kesesakan dari umat, itu tetaplah buah dari ketidaktaatan, bukan
kehendak yang direncanakan terlebih dahulu.91
Ketika kita mengambil roti dan anggur perjamuan, kita memberikan diri kepada penderitaan Kristus
dan dengan siap mengantisipasi kesesakan-kesesakan orang benar. Kita memberikan diri kita untuk
memenuhi apa yang kurang dari penderitaan Kristus.92 Ketika Musa menginstruksikan bangsa Israel
mengenai Hari Raya Paskah, dia mengatakan, ‘tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak
beragi besertanya, yakni roti penderitaan (roti kesesakan/kesengsaraan – terjemahan Inggris)’.93 Roti
83
Rom 9:26
84
Gal 3:29
85
Yak 2:5
86
Maz 34:19
87
Kis 14:22
88
Kis 2:23
89
Rat 3:33
90
2 Kor 2:11
91
Nah 1:12
92
Kol 1:24
93
Ul 16:1-3
132
Ujian tujuh kali
tidak beragi ini adalah untuk mengingatkan umat akan kesusahan mereka keluar dari tanah Mesir. Dan
itu seharusnya mempersiapkan mereka untuk kesesakan yang akan mereka tanggung sementara mereka
berjalan maju, dan menguasai, warisan di tanah perjanjian. Ini adalah roti tidak beragi yang dari
kemurnian dan kebenaran yang rasul Paulus dorong kepada orang Korintus untuk menjaga iman karena
mereka juga ‘berpesta (memelihara hari raya – terjemahan Inggris)’ .94
Memahami perang kita
Adalah penting untuk kelangsungan hidup kita sebagai orang Kristen bahwa kita memahami perang
kita, supaya kita tidak terganggu oleh kesesakan-kesesakan ini.95 Rasul Paulus jelas sangat sadar akan
hal ini ketika dia membangun gereja di Tesalonika. ‘Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan
kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti
kamu tahu, telah terjadi.’96 Kesusahan/kesesakan bukanlah kemungkinan negatif bagi orang Kristen;
melainkan pasti terjadi. Dalam khotbah di Bukit, Yesus mengatakan bahwa kita seharusnya masuk
melalui pintu yang sesak.97 ‘Karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan,
dan banyak orang yang masuk melaluinya.’ Dalam cara umum orang Ibrani berbicara, Yesus mengulangi
kedua kali, hanya Dia menggantikan kata ‘sesak’ dengan ‘sempit (kesesakan – terjemahan Inggris)’.
Sesaklah pintu dan sempitlah jalan (jalannya kesesakan – terjemahan Inggris) yang menuju kepada
kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.98 Kata ‘kesesakan’ adalah terjemahan yang lebih
menolong dari ayat ini. Rasul Paulus tentu memahami hal ini. Dalam kitab Kisah para Rasul, Paulus
menuliskan bahwa, saat dia kembali ke Listra dan ke Ikonium dan ke Antiokhia, dia menguatkan jiwajiwa dari murid-murid, mendorong mereka untuk terus-menerus dalam iman, dan mengatakan, ‘untuk
masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara (kesesakan)’.99
Kita tidak boleh terguncang atau terkejut bahwa, pada saat kita meneguhkan diri untuk taat kepada
firman Allah dan menundukkan diri kita kepada proses pemurnian-Nya ‘tujuh kali’, iblis berdiri dan
menghasut suatu cobaan kesesakan. Hal ini banyak terjadi dalam Kitab Suci. Kita tahu bahwa iblis
berdiri melawan Israel dan menggerakkan Daud untuk menghitung orang Israel.100 Kitab Zakaria
menuliskan iblis berdiri di sebelah kanan Imam Besar Yosua untuk mendakwa dia.101 Dan khususnya
kita familiar dengan berbagai kesesakan Ayub di tangan si jahat.102 Tapi mungkin kejadian yang paling
diperhatikan terjadi dalam Wahyu pasal dua belas ketika perempuan, gereja, berteriak hendak
melahirkan dan iblis berdiri dihadapannya untuk menelan anaknya.103
Ketika Yusuf menamai anak keduanya, Efraim, dia mengatakan, ‘Allah membuat aku mendapat anak
dalam negeri kesengsaraanku’.104 Hubungan antara kesengsaraan/kesesakan dengan suatu warisan yang
mulia tidak dapat dihancurkan. Sesaat, penderitaan ringan (kesesakan ringan – terjemahan Inggris)
94
1 Kor 5:7-8
95
1 Tes 3:3
96
1 Tes 3:4
97
Mat 7:13
98
Mat 7:14
99
Kis 14:22
100
1 Taw 21:1
101
Zak 3:1
102
Ayub 1:6-12. Ayub 2:1-6
Wah 12:4
103
104
Kej 41:52
133
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
menghasilkan bagi kita suatu bobot kemuliaan kekal, jauh melebihi segala-galanya.105 Walaupun
demikian, kita akan mendapatkan kesesakan hati dan banyak air mata di masa-masa ini. Paulus
menggambarkan kesesakan ini sebagai beban yang begitu besar dan begitu berat.106 Ketika iblis berdiri
menentang kita, maksudnya adalah untuk menghancurkan keyakinan dan moral kita. Dia berusaha
untuk mengalihkan kita, seperti yang dia lakukan dengan gereja Galatia.107
Rasul besar sendiri tidak menyepelekan tentang skema dan perangkat/muslihat dari setan.108 Kelihatan
bahwa dimanapun Paulus mendapatkan pintu yang terbuka, iblis di sana menentang dia.109 Setelah
menerima firman dengan sukacita, kita harus berhati-hati supaya kita tertanam, berakar dan
berdasarkan dalam kasih.110 Jika kita tidak teguh berakar dalam diri kita, kita hanya sementara.
Kemudian, ketika kesesakan/kesengsaraan atau penganiayaan muncul karena firman, kita akan segera
jatuh.111 Mereka yang menolak ujian iman dan disiplin dari Bapa akan pada akhirnya berbalik kepada
hal-hal dasar yang lemah dan tidak berharga, kepada siapa mereka ingin diperbudak lagi dan lagi.112
Tapi jika kita telah belajar ‘jalan Tuhan’ dan ujian-Nya atas kita, maka kita akan menerima hikmat
untuk memahami jalan kita sendiri.113 Tuhan menguji hati dan motif kita Karena dia mau kita menerima
roh hikmat oleh kuasa Roh Kekal.114
Kesusahan/kesesakan sepuluh hari
Jika kita tidak memeluk ujian iman yang Roh Kudus bawa kepada kita oleh kuasa tujuh Roh Allah
maka kita akan dibingungkan. Itu adalah krisis yang dialami orang Israel, di saat mereka melarikan diri
dari penawanan di Israel oleh tangan Tuhan yang membebaskan mereka keluar dari Mesir oleh kuasa
tujuh Roh Allah. Musa menyatakan, ‘pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya
suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain;
1.
dengan cobaan-cobaan
2. dengan tanda-tanda
3. dan mujizat-mujizat
4. dan peperangan
5. dan dengan tangan yang kuat
6. dan lengan yang teracung
7. dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar
Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan dengan cara ini, dan tetap mereka tidak
mengenali tangan Tuhan yang kuat dan lengan Tuhan yang teracung di antara mereka. Mereka
105
2 Kor 4:17
106
2 Kor 1:8
107
Gal 3:1
108
2 Kor 2:11
109
1 Kor 16:9
110
Ef 3:17
111
Mat 13:21
112
Gal 4:9
113
Ams 14:8
114
Yes 11:2
134
Ujian tujuh kali
mencobai Tuhan ‘sepuluh kali’ di pandang gurun.115 Adalah penting kita mengingat bahwa, dalam Kitab
Suci, ‘sepuluh’ adalah angka kesusahan/kesesakan. Sebagai contoh, kita membaca dalam surat kepada
gereja kaki dian di Smirna, ‘Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis
akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu
akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.’116 Ini bukan menunjuk kepada sepuluh hari secara harfiah.
Lebih lagi, kita mengingat bahwa Yakub mendapatkan upahnya diubah sepuluh kali dan Ayub dihina
sepuluh kali.117 Teguran terhadap bangsa Israel adalah mengenai kegagalan mereka untuk membedakan
ujian tujuh kali dari tangan Allah, dan kesesakan sepuluh kali dari iblis. ‘Semua orang yang telah
melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun
telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku.’118
Jika kita menolak Tuhan di saat Dia membawa kita melalui kesusahan/kesesakan sepuluh kali, kita
membalas menguji Tuhan sepuluh kali. Kita tidak boleh menguji Allah sepuluh kali ketika Dia mau
menguji kita dengan api tujuh kali dan membawa kita keluar seperi emas. Kita telah melihat bahwa
setiap firman dari Allah teruji.119 Betapa suatu keyakinan yang kita miliki, sehingga firman yang sama
yang adalah ujian iman kita, menjadi tempat kita berlari dan berlindung selama kesesakan sepuluh kali.
Jika firman Tuhan telah menguji kita dan membuka sebuah pintu di hadapan kita, maka kita harus
sabar dalam kesesakan dan menunjukkan kerajinan sebagaimana mestinya dalam pekerjaan kita di
bidang itu. Kemudian kita akan masuk dalam kerajaan melalui kesesakan yang berkaitan dengan perang
kita. Tuhan mengetahui bahwa banyak kesesakan-kesesakan dari orang benar, dan Dia melepaskan
mereka dari semua itu.120
Pekerjaan dari orang jahat
Kita tiba pada pemahaman bahwa kesesakan adalah dari iblis, maka kita dapat menduga bahwa
kesesakan-kesesakan ini jatuh atas kita sebagai pekerjaan dari orang yang jahat. Iblis membuat musuhmusuh dan orang-orang fasik bangkit melawan kita. Dan kita dapat dilukai, bahkan di dalam rumah
sahabat-sahabat kita sendiri.121 Dakwaan dan hinaan dari orang-orang, di dalam dan di luar dari tubuh
Kristus, menjadi wadah kesesakan kita. Banyak yang tidak terselesaikan dengan hidup mereka dan
tidak terselesaikan dengan saudara-saudara mereka dalam Kristus, membuat sasaran untuk menguras
orang lain kepada kehancuran. ‘Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan
menggertakkan giginya terhadap dia.’122 Kita akan menyadari ini utusan-utusan iblis, hanya sebagai
mereka yang diberikan untuk mengkritik orang-orang, menghina dan menentang. Mereka berusaha
untuk mengikis moral, keyakinan dan keberadaan seseorang. Mereka menyuarakan pendapat-pendapat
mereka dan penghakiman-penghakiman mereka, dan memfitnah seperti bergegas menikamkan pedang,
dengan tanpa penyesalan sedikitpun untuk luka-luka yang mereka timbulkan.123
115
Bil 14:22
116
Wah 2:10
117
Kej 31:41. Ayub 19:3
118
Bil 14:22
119
Ams 30:5
120
Maz 34:19
121
Zak 13:6
122
Maz 37:12
123
Ams 12:18. Ams 27:6
135
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Dengan cara ini, mereka menghancurkan pekerjaan Allah. Mereka tidak berusaha memperoleh karuniakarunia roh, untuk kemajuan dan pembangunan gereja, mereka juga tidak mendorong satu dengan yang
lain untuk membangun anggota-anggota individu.124 Paulus sangat jelas. Kita akan dihancurkan oleh
satu dengan yang lain jika kita ‘saling menggigit dan saling menelan’.125 Tingkah laku kita secara
mendasar memecah belah jika kita menusuk dari belakang, kritis dan sinis terhadap saudara dan
saudari kita, atau menaruh penghakiman atas mereka.
Orang benar akan diselamatkan dari para pengacau dan orang jahat.126 Tapi kita juga tahu bahwa orang
jahat dan penipu akan beralih dari buruk kepada lebih buruk, memperdayai dan diperdayai.127 Tujuh
gereja kaki dian di Asia mengalami cakupan penuh dimana iblis melawan mereka dalam kesesakan
mereka, karena ada jemaah iblis di antara mereka. Simbolis ini mengacu pada kesesakan sepuluh hari
yang mengindikasikan kepenuhan kesesakan terhadap mereka. Tuhan Yesus memperingatkan mereka
sebelumnya bahwa mereka akan dicobai oleh pencoba, dan bahwa ini dapat mengakibatkan kematian
dan penawanan bagi beberapa orang.128 Tapi Dia juga menjanjikan mahkota kehidupan bagi mereka
yang setia sampai mati.
Iblis adalah pembinasa
Iblis digambarkan di sepanjang Kitab Suci sebagai pencoba, penyesat, pembinasa, pembunuh dan
musuh kita.129 Caranya tidak lain dari tipu muslihat, tipu daya, kelicikan, dan manipulasi.130 Sedihnya,
masyarakat saat ini sering melebih-lebihkan arogansi yang terlalu cepat dan tingkah laku yang merusak,
tanpa menyadari bahwa iblis mengincar akhir mereka.131 Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan
membinasakan. Dan kita seharusnya sadar bahwa ‘membunuh’ dan ‘membinasakan’ bukanlah hal yang
sama. Ketika iblis berusaha untuk membinasakan kita, ini lebih dari berusaha membunuh kita. ‘Binasa’
artinya ‘sepenuhnya lenyap’ kepada tingkatan di mana bukti apapun dari keberadaan kita sepenuhnya
dibinasakan.
Kesesakan menyerang karakter yang paling esensi dari pribadi seseorang. Dan dalam banyak kasus,
kesesakan kita akan datang sebagai ketidakadilan dan tidak memperoleh keuntungan apapun. Setelah
tidak melakukan apapun selain menerima ujian api tujuh kali, kesesakan kita menjadi tidak layak dan
tidak adil. Pemazmur dengan putus asa berkata bahwa ‘banyaklah orang-orang yang membenci aku
tanpa sebab’ dan ‘orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di
kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa
sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.’132
Sesungguhnya dalam banyak tulisan Daud di sepanjang kitab Mazmur, dia memohon kepada Tuhan
untuk kelepasan dari kesulitan yang disebabkan oleh orang-orang fasik. Di tengah penderitaan Ayub
yang hebat, dia merefleksikan, ‘Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke
124
125
1 Kor 14:12. 1 Tes 5:11. Ef 4:29
Gal 5:15
126
2 Tes 3:2
127
2 Tim 3:13
128
Wah 2:10
129
2 Yoh 1:7
130
Yoh 8:44
131
1 Pet 5:8
132
Maz 69:4
136
Ujian tujuh kali
dalam tangan orang fasik.’133 Di hari Pentakosta, rasul Petrus menyatakan bahwa Yesus Kristus sendiri
dipakukan di kayu salib oleh tangan orang fasik. Pelajaran yang kita pelajari adalah bahwa, sekalipun
Yesus telah menghapuskan benteng hukum dengan memakukannya di kayu salib, ini bukan berarti kita
tidak akan menderita oleh hukum yang sama ini di tangan orang jahat.134
Tidak diragukan, kita dapat mengamati peningkatan yang cepat dari ‘seluk beluk iblis (hal-hal
mendalam mengenai iblis – terjemahan Inggris) dalam masyarakat saat ini. Tujuh surat kepada gerejagereja kaki dian dalam kitab Wahyu menunjuk kepada ‘takhta iblis’ dan ‘seluk beluk iblis (hal-hal
mendalam mengenai iblis – terjemahan Inggris)’.135 Siapapun yang mengejar untuk menjadi saleh dan
menghidupi kehidupan Kristen akan ditentang.136 Iblis telah berdiri menentang kita, seperti dia berdiri
menentang seluruh Israel. Kita diingatkan perkataan Petrus, ‘berbahagialah kamu, jika kamu dinista
karena nama Kristus (Jika engkau dinista/dicerca karena nama Kristus, engkau diberkati – terjemahan
Inggris)’.137 Ini adalah kesesakan-kesesakan tambahan yang kita alami, karena kita mengakui nama
Yesus Kristus. Kesesakan adalah aspek kedua dari tujuh kali ujian iman kita. Kita adalah pertama-tama,
berkomitmen kepada proses ujian yang membawa kita kepada warisan akan nama kita, pekerjaan kita
dan keputraan kita. Kemudian kita menanggung kesesakan-kesesakan dari iblis supaya kita dapat
memiliki/menduduki warisan kita. Dia menyesakkan kita untuk melemahkan kita, dengan tidak
mencatat/memahami bahwa kuasa Allah dinyatakan dan disempurnakan dalam kelemahan yang telah
dia sebabkan atas kita. Pembahasan mengenai kelemahan ini akan menjadi fokus pada bab terakhir
dalam buku ini. Jika iblis memahami prinsip ini, maka dia akan melakukan sebaliknya. Paulus
mengatakan bahwa, kalau penguasa dunia mengenal (mengerti – terjemahan Inggris) hal ini, maka
mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.138
Kesesakan ringan sesaat
Paulus menuliskan kepada gereja di Tesalonika mengenai penderitaan mereka. ‘Kami sendiri bermegah
tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu
derita.’139 Dia mendorong orang-orang Tesalonika bahwa kesesakan dan penganiayaan adalah indikasi
jelas dari penghakiman Allah yang benar sehingga mereka dianggap layak bagi kerajaan Allah.140 Kita
juga didapati layak melalui penderitaan, karena Dia membawa kita ke dalam posisi sebagai anak.
Dengan cara yang sama yang Yesus derita di tangan orang-orang jahat, dicaci maki tapi tidak membalas,
kita juga dipanggil untuk menunjukkan keadilan-Nya (mendemonstrasikan kebenaran Allah –
terjemahan Inggris).141 Sekalipun kita ditekan dan menderita, kita harus menolak godaan untuk
membuka mulut dalam pertahanan membenarkan diri.142
133
Ayub 16:11
134
Kol 2:14
135
Wah 2:24
136
2 Tim 3:12
137
1 Pet 4:14
138
1 Kor 2:8
139
2 Tes 1:4
140
2 Tes 1:5
141
Rom 3:25
142
Yes 53:7
137
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Allah tidak merencanakan kesesakan terlebih dahulu, tapi Dia mengizinkan itu untuk datang karena
hal itu menghasilkan kedewasaan dalam karakter kita. Kesesakan menghasilkan ketekunan; ketekunan
menimbulkan tahan uji.143 Ini adalah tujuan bagi kita semua di saat kita menanggung kesesakan. Kita
memerlukan karakter yang teruji/terbukti jika kita hendak berperang dalam peperangan yang baik dan
untuk memiliki/menduduki warisan kita sebagai anak-anak Allah. Ketika kita memahami hal ini, kita
sangat terhibur, dan melimpah dengan sukacita dalam segala kesesakan kita.144 Disinilah kita belajar
mempersembahkan, sama seperti orang Makedonia belajar untuk dengan bebas mempersembahkan
dalam cobaan penderitaan mereka.145
Sungguh, Paulus mengatakan bahwa dia dengan ‘senang dan rela’ dengan kesesakan dan penghinaan.146
Mungkin kita belum mencapai tingkat kesenangan seperti ini! Namun demikian, kita harus belajar
bertahan/bertekun.147 Yesus berkata, ‘Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat’.148 Tuhan berkata kepada gereja di Efesus, ‘Aku tahu segala
pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. … Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh
karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.’149 Kita seharusnya menjadi terdorong, jika
menerima pujian yang sama ini, yang adalah harapan kita. Dia mengetahui penderitaan kita dan rasa
sakit dari ketekunan kita. Kepada gereja di Filadelfia, pujian dibuat, ‘Karena engkau menuruti firmanKu, untuk tekun menantikan Aku (Engkau memegang firman ketekunan-Ku – terjemahan Inggris)’.150 Ini
adalah pemikiran yang memberikan semangat. Kita telah mendiskusikan suatu ketaatan yang bukan
milik kita dan suatu kebenaran yang bukan milik kita, dalam bab sebelumnya. Ketaatan dan kebenaran
kita datang sebagai pemberian.151 Dengan cara yang sama, kita tidak dapat membayang-bayangkan
ketekunan kita sendiri. Hal itu akan datang sebagai suatu pemberian jika kita rajin memelihara firman
ketekunan-Nya. Jika kita dapat bertahan, penderitaan kita akan menjadi ‘penderitaan ringan sekarang ini
(kesesakan ringan yang sesaat – terjemahan Inggris), menghasilkan bagi kita bobot kemuliaan kekal.152
Penderitaan dari pencobaan
Kita telah menguraikan perbedaan penting antara ujian iman dan kesesakan. Ujian iman datang dari
tangan Tuhan, menurut firman-Nya. Kesesakan tidak pernah dari Allah, itu adalah inisiatif iblis sendiri,
oleh tangan orang-orang jahat. Kita sekarang akan memperhatikan elemen ketiga dari ujian tujuh kali;
yaitu pencobaan. Tujuannya adalah menghancurkan moral kita, membawa kita di bawah paksaan, dan
membuat kita rapuh di tengah-tengah kesesakan-kesesakan kita dicobai. Oleh karena itu, kita harus
berjaga-jaga, pada musimnya atau di luar musim.153 Jika kita tidak berjaga-jaga, maka kita akan
menemukan diri kita berkemungkinan besar masuk kepada pencobaan. Sehingga, Kitab Suci
143
Rom 5:3-4
144
2 Kor 7:4
145
2 Kor 8:2
146
2 Kor 12:10
147
Ibr 10:36
148
Mat 5:11
149
Wah 2:2-3
150
Wah 3:10
151
Rom 5:17
152
2 Kor 4:17
153
Mat 26:41
138
Ujian tujuh kali
memperingatkan kita untuk ‘aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda (berhatihatilah kalau tidak pencoba akan mencobaimu – terjemahan Inggris)’.154 Iblis pada akhirnya mau
mencobai kita supaya kita menyimpang dari jalan penentuan dan pekerjaan-pekerjaan kita, dengan
demikian mengorbankan keputraan kita. Seperti kata Yeremia, ‘mereka telah tersandung jatuh di jalanjalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang
tidak diratakan’.155
Penderitaan dari pencobaan bukan terlebih dahulu berhubungan dengan dosa kita. Yesus adalah tanpa
dosa, dan tetap kita tahu Dia ‘dicobai dalam segala sesuatu seperti kita’.156 Dan karena Dia dicobai dalam
mana Dia menderita, Dia dapat menolong mereka yang dicobai. Dan Karena Dia sendiri dicobai, Dia
dapat merasakan kelemahan bersama dengan kita.157 Pada tingkat pertama dari pencobaan, kita harus
menolak, berdiri teguh dalam iman kita. Jika kita ditarik dari kehendak Allah, itu adalah oleh
keinginan-keinginan kita sendiri.158 Keinginan-keinginan belum tentu tingkah laku yang tidak
bermoral, sekalipun bisa jadi hal-hal demikian. Tetapi, keinginan adalah apapun yang melampaui batas
kebutuhan dari pengudusan kita.159 Ini bisa saja, sebagai contoh, mengumpulkan kekayaan, mencari
keuntungan yang tidak semestinya dalam bisnis, atau banyak sekali mencari kesenangan, dst. Pada titik
kecenderungan pribadi inilah iblis melancarkan perang atas kita melalui kesesakan.
Rasa sakit dari kesesakan terletak dalam cobaan yang diarahkan pada kecenderungan bawaan dan
duniawi kita. Tepat dalam konflik-konflik pribadi yang berat maka kesesakan datang atas kita. Dan
iblis dengan aktif menaburkan benih keraguan yang mencobai kita untuk berbalik kepada yang lain,
jalan yang lebih mudah. Ini bukanlah jalan sempit dari Tuhan yang memimpin kepada kehidupan.160
Dusta-dustanya adalah pencobaan karena mengeksploitasi naluri-naluri paling dasar. Rasul Yakobus
menuliskan, ‘Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat
olehnya’.161 Kita tidak boleh menganggap bahwa Allah bertanggung jawab ketika kita menyerah pada
pencobaan. Kita harus berpegang teguh pada firman-Nya, yang adalah perlindungan selama ujian tujuh
kali.
Memahami jalan kita
Injil Matius menceritakan mengenai perumpamaan tentang penabur, dan benih yang jatuh atas tanah
berbatu. Yesus mengatakan, ‘Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya,
lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan
menjadi kering karena tidak berakar.’162 Yesus kemudian menjelaskan bahwa benih yang jatuh atas
tanah berbatu menerima dengan sukacita.163 Tentu saja, kita menerima firman keputraan kita dengan
sukacita, dan bersuka cita karena firman itu menguji kita dan memurnikan kita tujuh kali, melalui Roh
154
1 Tes 3:5
155
Yer 18:15
156
Ibr 4:15. 1 Yoh 3:5
157
Ibr 4:15
158
Yak 1:13-14
159
2 Tim 2:22. Tit 3:3
160
Mat 7:14
161
Yak 1:14
162
Mat 13:5-6
163
Mat 13:20
139
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kudus, dan oleh tujuh Roh Allah. Firman ini membawa penerangan, pengharapan dan kepastian
mengenai arah kita.
Kristus meneruskan, ‘Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.’164 Kita telah mendiskusikan mengenai
dinamika dari penderitaan, kesesakan dan penganiayaan.165 Tetapi, tulisan Lukas mengenai
perumpamaan yang sama ini sedikit berbeda dan sangat menarik. Setelah menggambarkan skenario
yang sama, dia menyimpulkan bahwa ‘dalam masa pencobaan mereka murtad’.166
Kita dapat mengamati sepanjang sejarah, bahwa mereka yang murtad dari Yesus Kristus biasanya tidak
murtad selama masa kesesakan dan penderitaan. Tetapi, mereka murtad di masa yang menghasilkan
pencobaan yang datang, setelah kesesakan dan penganiayaan yang mematahkan mereka. Jika akar
kepahitan muncul di dalam mereka, maka mereka tercemar.167 Penulis menuliskan bagi mereka yang
menjadi lemah karena selama musim pendisiplinan, mereka tidak memelihara jalan yang lurus dari
keputraan, sesuai dengan kehendak Allah.168 Ini adalah poin yang menolong dalam memahami
bagaimana kita menjadi cenderung dan rapuh terhadap pencobaan. Tingkat ke mana kita memahami
kesesakan dari jalan kita, adalah tingkat yang sama ke mana kita menemukan kapasitas untuk berdiri
dalam menghadapi pencobaan.169
Lawan iblis – teguh dalam iman
Rasul Yakobus mendorong kita untuk melawan iblis dan dia akan lari dari kita.170 Dengan tujuan untuk
melawan iblis, kita harus mendapatkan kuasa dari Allah dan luput dari pencobaan. Paulus menuliskan
kepada Ibrani, ‘Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap
diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam
pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.’171 Pergumulan kita melawan
dosa ada dua rangkap. Pertama melawan dosa di dalam kita. Dan kedua, melawan konsekuensi dari
dosa yang lain ketika itu pada tingkatan melawan kita sebagai kesesakan atau penganiayaan.
Lebih sering daripada tidak, pergumulan kedua melawan dosa ini yang kami temukan secara khusus
sulit untuk dihadapi. Jika kita berdosa, kita dapat menerima kesalahan pribadi kita dan bertanggung
jawab, dan berurusan dengan hal itu oleh korban penghapus salah. Tetapi, ketika kita tidak
bertanggung jawab untuk kesalahan atau masalah yang ada, kita tidak boleh kehilangan hati atau
menjadi lemah dalam ujian dan ujian pencobaan.172 Kita disesakkan karena iblis berdiri menentang kita,
dan kita menolak dia, dengan teguh dalam iman kita.173 Kita harus mengenali dan mengetahui kelelahan
kita, supaya kita tidak merasionalisasikan dan membenarkan kerapuhan kita terhadap pencobaan. Kita
164
Mat 13:21
165
2 Tes 1:4
166
Luk 8:13
167
Ibr 12:15
168
Ibr 12:5-7, 12-15
169
2 Kor 11:3
170
Yak 4:7
171
Ibr 12:3-4
172
Gal 6:9. 2 Tes 3:13
173
1 Pet 5:9
140
Ujian tujuh kali
tidak pernah dapat mengatakan bahwa pencobaan-pencobaan kita dapat diterima.174 Pada saat kita
membangun sebuah pembenaran untuk mempertahankan diri kita, kita sedang menolak kelemahan
Kristus.
Kita dapat menolak sampai pada titik mencucurkan darah, karena kita menanggung/bertahan oleh
firman ketekunan-Nya.175 Gereja kaki dian, dan setiap anggota pada khususnya, dipanggil untuk
menjadi gereja yang menang. Sesungguhnya, ada ukuran penuh dari menang yang diuraikan dalam
surat-surat yang dialamatkan kepada tujuh gereja kaki dian dalam kitab Wahyu. Jika kita mau maju
dalam kehendak Allah, kita harus membawa dosa kita ke dalam terang.176 Karena jika kita dalam terang,
maka pencobaan yang berusaha untuk mengalihkan dan menjerat kita dalam kegelapan, tidak dapat
melampaui atau mengambil terang dari keputraan kita.177
Tetap waspada
Di saat Yesus memasuki taman Getsemani dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes, Dia memerintahkan
mereka untuk berjaga dan berdoa supaya mereka tidak masuk ke dalam pencobaan.178 Yesus maju
‘sepelempar batu jaraknya’ untuk berdoa, dan ketiga murid segera dihadapi dengan krisis masa
kesesakan.179 Tapi kita perhatikan mereka tidak memahami sifat dari kesesakan mereka, dan tentu saja
sifat dari kesesakan-Nya juga, karena mereka tertidur. Tetapi, mereka sungguh mulai menyadari akan
adanya masalah yang mendekati mereka. Kita tidak perlu menjadi terkejut ketika kita merasa tidak
stabil atau tidak mampu berdiri sebagai anak Allah.
Yesus datang kepada murid-murid dan mengatakan, ‘Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku?’180 Mereka sedih dan tertekan. Tidak lama kemudian, ketika Yesus mengangkat kepala dan
melihat hamba imam besar datang dengan Yudas, murid-murid sekali lagi ‘tertidur karena kesedihan’.181
Mereka merasakan sakit dan kesedihan yang mendalam, dan mereka tidak mengatasinya. Sampai saat
itu, Yesus telah sangat berbelas kasihan. Tapi tiba-tiba Dia memerintahkan mereka, ‘Bangunlah!’
‘Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.’182 Dia membicarakan dan
menekankan pentingnya waspada dalam situasi krisis. Ini adalah kewaspadaan yang diperlukan dalam
masa pencobaan.
Kita harus dengan baik-baik berjaga dan berdoa ketika kita ada di dalam kedalaman dari kesesakan,
supaya kita dapat mengantisipasi kerapuhan kita terhadap pencobaan. Dan firman Allah, pada titik itu,
tidak datang sebagai suatu kenyamanan atau penghiburan. Di sini firman Allah adalah suatu teguran,
suatu nasihat, dan suatu peringatan untuk ‘Bangunlah!’ Paulus mengingatkan Efesus, ‘Bangunlah, hai
kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu’.183 Krisis
pencobaan bagi tiga murid adalah apakah untuk tetap, atau berbelok. Dan kita membaca bahwa mereka
174
1 Kor 10:13
175
Ibr 12:4
176
1 Yoh 1:7
177
Yoh 1:4-5
178
Mat 26:38
179
Luk 22:41
180
Mat 26:40
181
Luk 22:45
182
Mat 26:45-46
183
Ef 5:14
141
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
lari pergi meninggalkan tidak lama setelah penangkapan Yesus. Mereka memberi jalan kepada
pencobaan sebagai penghinaan yang datang atas mereka. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus meluangkan
waktu dengan Petrus di pinggir laut Tiberias, memulihkan dia.184 Dia harus membawa Petrus kembali
kepada firman penentuannya, teruji tujuh kali, sehingga Petrus dapat membuat kemajuan kembali
sebagai utusan gembala.185
Terjerat dalam kegelapan
Ketika kita melihat kepada Yahweh Elohim, kita melihat terang dari tujuh Roh Allah.186 Yohanes
menuliskan, ‘Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada
kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan’.187 Kegelapan adalah
kekuasaan iblis, dan di dalam alam ini dia mencobai kita. Yohanes meneruskan, ‘Jika kita katakan,
bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan
kita tidak melakukan kebenaran’.188 Iblis adalah pendusta sejak semula, dan sasarannya adalah
menyesatkan kita dan mencobai kita untuk menyimpang dari apa yang benar tentang kita.189 Sedihnya,
ada banyak orang-orang yang duduk dalam gereja-gereja minggu demi minggu yang menghidupi dusta.
Mereka adalah orang-orang yang, dalam kesesakan mereka, tergoda dalam penderitaan mereka. Dan,
setelah menyerah kepada pencobaan, mereka melakukan dosa dan terjerat. Ketika mereka mulai
menutupi dosa, mereka terhitung di antara orang-orang yang mencintai dan melakukan dusta. Raja
Daud menuliskan, ‘Selama aku berdiam diri (Sementara aku menutupi dosaku – terjemahan Inggris),
tulang-tulangku menjadi lesu’.190
Ingat, dosa adalah krisisnya, tapi kegelapan adalah masalahnya. Kita harus memiliki pengertian dalam
pencobaan-pencobaan pribadi kita dan memastikan mereka dibawa kepada terang persekutuan;191
kalau tidak, iblis bekerja dalam kegelapan, melemahkan kita sehingga kita tidak dapat menolak. Dusta
adalah seseorang menutupi malu mereka dan hidup dalam dusta. Dan bukti mereka hidup dalam dusta
adalah bahwa mereka mencintai dusta lebih dari firman kebenaran masa kini mengenai keputraan
mereka. Ini artinya bahwa mereka akhirnya menjadi nyaman, bahkan senang, dalam berbagai cara-cara
yang berbelit-belit dan kompleks yang mereka anggap perlu untuk memelihara kegelapan mereka.
Melalui kemunafikan dusta, mereka membakar nurani mereka sendiri seperti memakai cap dari orangorang yang murtad.192 Mereka kehilangan cara pandang dari jalan mereka, penentuan mereka dan
pekerjaan-pekerjaan baik dari nama mereka. Inilah maksud Yesus ketika Dia katakan, ‘manusia lebih
menyukai kegelapan dari pada terang’.193 Tentu saja, mereka hanya menyukai kegelapan dari pada
terang sebagai cara-cara menyembunyikan rasa malu. Dengan cara ini, penghinaan dan kegelapan dari
dosa mereka tidak dibuat jelas.
184
Yoh 21:7-18
185
1Tim 4:15
186
Wah 1:4. Wah 3:1. Wah 4:5. Wah 5:6
1 Yoh 1:5
187
188
1 Yoh 1:6
189
Yoh 8:44
190
Maz 32:3
191
1 Yoh 1:7
192
1 Tim 4:1-2
193
Yoh 3:19
142
Ujian tujuh kali
Masa-masa sukar akan datang
Dalam surat kedua kepada Timotius, Paulus menuliskan, ‘Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir
akan datang masa yang sukar’.194 Hari-hari ini nyata atas kita. Ada suatu perang yang tajam, khususnya
atas anak-anak muda kita. Filosofi mendasar dari ‘generasi-Y’ adalah berlawanan dengan Kitab Suci.
Sementara Kitab Suci mengajarkan proposisi ketaatan, sistem pendidikan saat ini mengajarkan
proposisi, ‘Anda dapat melakukan apa yang anda mau dan anda dapat menjadi apa yang anda mau’.
Aktualisasi diri yang positif, disemangati oleh iman yang hiper, bukanlah injil keputraan. Kebenarannya
adalah, kita hanya dapat menjadi apa yang Allah telah tetapkan dan namai bagi kita.195 Jika tidak
demikian, maka dengan tidak hati-hati kita menyatakan bahwa kita adalah pencipta diri kita sendiri.
Paulus meneruskan, ‘Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap
orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri’.196 Tentu saja, prilaku ini merajalela di
seluruh masyarakat saat ini. ‘Tidak dapat mengekang diri’ tidak diragukan adalah perang atas jiwa anak
muda Kristen. Rasul menegur orang Korintus untuk memberi diri mereka berdoa, supaya iblis tidak
mencobai mereka karena kurangnya mengekang diri mereka.197 Jika perang mengambil kontrol diri kita,
kita akan berhenti untuk hidup dalam disiplin dan komitmen yang diperlukan untuk
memiliki/menduduki penentuan kita. Kita akan berhenti menanggung kesesakan, berhenti menang atas
pencobaan, dan oleh karena itu, kita tidak akan menerima upah dan memiliki upah dari warisan kita.
Paulus menyimpulkan bahwa orang seperti itu tidak akan lebih maju; karena kebodohan merekapun
akan nyata bagi semua orang.198
Orang muda, dan sesungguhnya semua orang Kristen, yang terperangkap dalam kebodohan harus
membawanya kepada terang. Tidak terhitung orang muda yang terhilang karena mereka mabuk dan
terjerat dalam masa pencobaan mereka. Iblis adalah pendusta, pencuri dan pembinasa sejak semula.
Jalannya lebar dan banyak orang yang melaluinya. Mereka dipikat, mempercayai bahwa mereka dapat
bertahan melawan perangkat-perangkatnya/muslihatnya. Tetapi, sekali terjerat, kelepasan hanya
tersedia oleh proses korban penghapus salah. Pengakuan, persekutuan dalam terang, dan pemercikan
darah Kristus tujuh kali dapat memulihkan kita supaya kita dapat membuat restitusi (penggantian
rugi/membayar harga) dan dipulihkan kepada keputraan kita.199
Penderitaan karena murka
Mari kita memperhatikan penderitaan karena murka. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita
sebagai korban yang hidup kepada Allah, kita disatukan kepada keserupaan dengan kematian
Kristus.200 Kristus mati untuk dosa-dosa satu kali untuk selama-lamanya, ‘yang benar untuk orangorang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah’.201 Kematian-Nya telah menebus untuk
ukuran penuh dari murka Allah. Tetapi, kita perhatikan bahwa salib tidak memberikan kita suatu
194
2 Tim 3:1
195
Ef 2:10
196
2 Tim 3:2-3
197
1 Kor 7:5
198
2 Tim 3:9
199
Ibr 12:24
200
Rom 12:1. Rom 6:5
1 Pet 3:18
201
143
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
pelarian dari menderita atau kematian. Ketika kita pertama memandang terang-Nya bersinar, kita sudah
mati.202 Kita harus bersatu dengan Kristus dalam pekerjaan persembahan-Nya, supaya hidup dari Allah
dinyatakan kepada kita. Ini adalah ‘pekerjaan-pekerjaan Tuhan’ yang mana kita didorong untuk
memandangnya. Hidup yang datang dari persembahan Kristus dan penderitaan-Nya, melipatgandakan
kehidupan dari keputraan kita kepada kita. Kita harus menjamah hidup-Nya, dan dipercikkan dengan
darah-Nya, supaya partisipasi kita dalam penderitaan-Nya murni membuat kita berhenti dari dosa oleh
kuasa Allah.203 Di saat hidup-Nya menjadi hidup kita, semua sikap-sikap kita, motivasi-motivasi dan
penaklukan-penaklukan, yang sebelumnya didorong oleh kebenaran kita sendiri, itu harus
dibersihkan.204
Jika kita datang ke dalam terang, maka penderitaan karena murka diperhitungkan kepada kita sebagai
disiplin dari tangan Bapa, dengan tujuan mengajarakan kita kebenaran. ‘Memang tiap-tiap ganjaran
(Semua disiplin – terjemahan Inggris) pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi
duka cita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka
yang dilatih olehnya.’205 Kita harus memeluk proses ini tanpa menggerutu atau berdebat, ‘Karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya’.206
Jika kita tidak bersatu dengan Kristus dalam pekerjaan salib ini dan berpartisipasi dalam persekutuan
penderitaan-Nya, kita akan dihakimi karena dosa kita, karena kita telah menyebabkan penderitaanpenderitaan itu! Ini adalah yang pertama kita lakukan ketika kita berkumpul untuk makan dan minum
perjamuan. Kita harus berkomitmen untuk menguji/memeriksa diri kita sendiri dalam hubungan
dengan kuasa dan keefektifan dari persembahan-Nya.207 Jika kita gagal memeriksa/menguji diri kita
sendiri, kita akan dihakimi bersama dengan dunia.208
Disiplin adalah alat oleh mana keputraan kita dinyatakan dan dilipatgandakan. ‘Jika kamu harus
menanggung ganjaran (Untuk disiplinlah sehingga engkau menanggung – terjemahan Inggris); Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?’209 Ini
adalah arti praktis dari ganjaran Bapa atas kita dan ujian iman kita. Disiplin memisahkan kita kepada
nama dan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan bagi kita, dan juga adalah partisipasi kita dalam
penderitaan Kristus untuk dosa dan ketidaktaatan kita. Penderitaan adalah hukuman dari murka milik
hukum untuk kebenaran kita sendiri, tindakan perseteruan kita terhadap Allah yang dahulunya saat
kita masih ‘jauh’.210 Tanpa kita bersekutu dengan Kristus dalam persembahan-Nya, penderitaanpenderitaan kita adalah murka Allah atas kita! Karena hal-hal inilah murka Allah datang atas orangorang durhaka (anak-anak yang tidak taat – terjemahan Inggris).211
202
Ef 2:1
203
1Pet 4:1
204
Rom 10:3. Fil 3:9. Dan 11:35
Ibr 12:11
205
206
Fil 2:13
207
2 Kor 1:6
208
1 Kor 11:28,32
209
Ibr 12:7
210
Rom 8:7. Ef 2:12-13
211
Kol 3:6
144
Ujian tujuh kali
Buah dari sabar menderita
Buah dari sabar menderita ujian tujuh kali adalah pewahyuan dan memiliki keputraan kita.
‘Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan
menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia’212 Kita harus
menerima bahwa ujian murni atas hidup kita mengajarakan kita disiplin untuk hanya melakukan
pekerjaan-pekerjaan kebenaran yang ditentukan bagi kita. Sementara kita bergerak maju melakukan
pekerjaan Allah, pergumulan-pergumulan kita dan kelemahan-kelemahan kita menjadi bagian dari
pengalaman pemisahan kita kepada injil, dan kepada nama kita. ’Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah
belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya’.213
Seorang murid adalah dia yang bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus setiap hari. Yesus
mengatakan, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya
setiap hari dan mengikut Aku’.214 Kita ingat bahwa rasul Paulus memberi kesaksian, ‘tiap-tiap hari aku
berhadapan dengan maut’.215 Partisipasi kita dalam salib dan, untuk itu, persekutuan penderitaan-Nya,
berarti kita akan menjamah kelemahan Kristus sebagai realita setiap hari. Dalam arti yang paling
praktis, kita dapat mengharapkan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang ditetapkan untuk perjalanan
Kekristenan kita setiap hari bisa jadi bukan aktivitas-aktivitas yang secara khusus kita akan pilih untuk
dilakukan. Kenyamanan kita di tengah-tengah ujian tujuh kali adalah bahwa firman-Nya adalah unik
bagi nama kita. Dan lebih lanjut, itu adalah perlindungan melalui kesesakan dan pencobaan. Nama kita
dinyatakan oleh pekerjaan-pekerjaan kita dan, di saat kita belajar taat oleh ujian, ‘penderitaan ringan
yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih
besar dari pada penderitaan kami’.216
212
Yak 1:12
213
Ibr 5:8
214
Luk 9:23
215
1 Kor 15:31
216
2 Kor 4:17
145
BAB 9
Pemulihan oleh persembahan
Kita telah memperhatikan ujian tujuh kali iman kita. Dan kami telah menekankan betapa pentingnya
bagi kita untuk berjaga dan berdoa, supaya kita jangan jatuh ke dalam pencobaan.1 Meskipun demikian
Raja Salomo merefleksikan, ‘Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh (benar – terjemahan
Inggris) yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!’.2 Dalam bab ini, kita memfokuskan perhatian
kita pada konsekuensi-konsekuensi, jika kita menyerah pada pencobaan dan melakukan dosa.
Dapatkah kita memulihkan nurani kita di hadapan Allah? Kita bukan membicarakan tentang orang yang
tidak percaya berbalik kepada Kristus, mengakui iman mereka, dan bersatu dengan tubuh-Nya, gereja.
Bukan; kita berbicara mengenai orang Kristen yang setia, murni yang ‘bersalah dalam banyak hal’.3 Ini
adalah murid-murid yang berkomitmen, mungkin sudah lama, yang perlu berurusan dengan dosa
mereka dan maju sekali lagi dalam keputraan mereka.
Kita harus menjadi benar menurut Kitab Suci. Yohanes menuliskan, ‘Jika kita berkata, bahwa kita tidak
berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita’.4 Kita tidak boleh
naïf. Ada banyak orang Kristen yang menjadi terhenti dan kecewa dalam iman mereka. Di suatu tempat,
mereka diajarkan bahwa yang perlu mereka lakukan adalah ‘mengakui darah’ Yesus Kristus, dan mereka
akan dibebaskan dari melakukan hal-hal yang mereka benci.5 Sementara darah Yesus telah menebus
mereka dari dosa, posisi ‘dibawah darah’ dari penginjilan lama ini tidak akan pernah menyediakan kita
suatu proses untuk berurusan dengan dosa.6 Posisi ini menyimpulkan sepertinya kita menegosiasikan diri
kita sendiri ke dalam keuntungan lengkap dari korban penebus salah Kristus. Titik yang
membingungkan terletak dalam perbedaan antara persembahan Kristus dan tingkah laku kita yang
sebenarnya. Semakin kuat kita mencoba untuk percaya bahwa darah Yesus secara mistis ‘mencuci
bersih’, semakin tidak berdaya kita untuk mengalahkan dosa. Dalam hati kita, kita tahu bahwa kita
1
Mat 26:41. Luk 22:40,46
2
Pengkh 7:20
3
Yak 3:2
4
1 Yoh 1:8
5
Rom 7:15
6
1 Pet 1:18-19
Pemulihan oleh persembahan
seharusnya tidak melakukan, mengatakan, atau berpikir ‘hal-hal itu’. Dan sering kali, melalui
penghukuman diri dan takut akan penghinaan, kita mengadopsi posisi legalistik membenarkan diri
dalam kegelapan. Tapi ada jalan pemulihan kembali dari dosa. Kita dapat ‘berhenti berbuat dosa’.7
Sepanjang bab ini kami akan menganjurkan bahwa, jika kita tidak dapat memproses dosa yang ada
dalam kehidupan kita, maka kita tidak memahami persembahan dengan sebagaimana mestinya.
Yohanes telah meyakinkan kita, ‘jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan’.8 Tuhan mempunyai
suatu cara, dengan persembahan, di mana kita dapat dipulihkan. Jika kita, pertama-tama, bertobat dan
mengakui dosa-dosa kita, kedua, berkomitmen untuk memahami motivasi dan masalah-masalah di
balik dosa kita, dan ketiga, membuat restitusi (penggantian rugi/bayar harga) kepada mereka yang
terhadap mereka kita berdosa, kita dapat memulihkan diri kita kepada jalan dari keputraan kita.
Karenanya, rasul Yohanes menyebutkan kerangka tiga bagian, 1. Jika kita mengaku dosa kita; 2. Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita; 3. dan menyucikan kita dari segala
dosa.9 Kitab Imamat pasal satu sampai lima, menyediakan kerangka struktural dari persembahan oleh
mana kita dapat dipulihkan dari dosa dan pelanggaran.10 Sekali lagi, kita perhatikan proses tiga bagian
melibatkan pelajaran dari: 1. korban penghapus dosa11 2. korban bakaran12 dan 3. korban penebus salah.13
Memahami dosa
Rasul Paulus menuliskan kepada Efesus dan menyoroti perbedaan antara dosa-dosa kita dan
pelanggaran-pelanggaran kita. ‘Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosadosamu.’14 Poin pertama pemahaman kami adalah bahwa ‘dosa-dosa’ dan ’pelanggaran-pelanggaran’
bukan secara puitis kata-kata yang dapat ditukar karena menggambarkan hal yang sama. Suatu studi
mengenai Perjanjian Lama jelas menunjukkan korban penebus salah yang terpisah dan korban
penghapus dosa juga yang terpisah. Kami dapat menjelaskan maksud kami dengan menggunakan
perumpamaan Yesus dari cara injil. Dia mengatakan, ‘lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kepada kebinasaan’ dan ‘sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan’.15 Ketika
kita berdosa, kita berjalan di ‘jalan’ yang lain sama sekali. Arti harafiah dari kata ‘dosa’ adalah
‘kehilangan/meleset dari sasaran’. Dan sementara kita terus melakukan dosa, kita ‘kehilangan sasaran’
dari penentuan kita. Skenario ini menggambarkan kondisi kejatuhan dari umat manusia. Seseorang
yang mati dalam dosa mereka belum tentu kelihatan ‘buruk’ atau ‘jahat’. Meskipun demikian, moral,
etika, nilai dan tingkah laku mereka adalah masalah yang kedua. Selama mereka hidup sesuai dengan
perkiraan-perkiraan mereka sendiri, yang berasal dari pengetahuan mereka akan yang baik dan yang
jahat, mereka akan kehilangan sasaran dan mereka akan berjalan di jalan yang salah. Ini adalah jalan
lebar yang menuju kepada kebinasaan.
7
1 Pet 4:1
8
1 Yoh 1:9
9
1 Yoh 1:7
10
Im 5:8-10,16
11
Im 4
12
Im 1
13
Im 5
14
Ef 2:1
15
Mat 7:13,14
147
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Ketika kami berbicara mengenai ‘pelanggaran’, kami menunjuk kepada seseorang yang mengejar jalan
sempit yang menuju kepada kehidupan, tapi terpeleset atau tersandung. Arti harfiah dari kata
‘pelanggaran’ adalah ‘jatuh ke samping’, dan itu menunjuk kepada berbuat salah atau
pemikiran/pertimbangan yang salah. Jatuh ke samping atau ‘jatuh’ sering kali tidak sengaja. Paulus
menuliskan kepada gereja di Galatia, ‘Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah
lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan’.16 Kita percaya dan
mempercayai saudara-saudara dan saudari-saudari yang berjalan bersama-sama dengan kita. Kita
berharap bahwa mereka yang rohani akan dapat mengenali ketika kita terpeleset, dan menolong
memulihkan kita kepada jalan yang sempit yang menuntun kepada kehidupan. Tentu saja, jika kita
memilih untuk tidak memulihkan diri kita dan tidak membuat restitusi (penggantian rugi/bayar harga)
dengan persembahan, kita akan tetap di sisi jalan dan jatuh ke dalam dosa. Segera sesudah kita
menyadari pelanggaran kita, kita bersalah dari pelanggaran itu dan kita bertanggung jawab untuk
memulai proses pemulihan dengan persembahan.17 Sekalipun kesalahan kita bisa saja tidak disengaja,
pelanggaran yang menjadi konsekuensi haruslah diurus jika kita mau terus menerus membuat kemajuan
dalam keputraan kita. Apakah kita baru saja melanggar, atau di waktu lalu yang memimpin kepada
dosa, kita harus berurusan dengan kejadian-kejadian yang membuat kita tersandung. Oleh karena itu,
prinsip utama kita dalam bab ini adalah bahwa, ketika kita bersalah, kita harus melakukan proses
pemulihan yang diminta oleh Kitab Suci, ‘mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah’.18
Perang orang Kristen adalah melawan dosa
Sebagai orang-orang Kristen, perang kita bukanlah baik melawan jahat, bukan juga sekuler melawan
rohani. Perang kita adalah melawan dosa. Rasul Paulus mendorong orang Roma, ‘Sebab itu hendaklah
dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti
keinginannya’.19 Sesungguhnya, tujuan dari perang kita adalah kebebasan dari dosa, karena ‘kamu tidak
akan dikuasai lagi oleh dosa’.20
Penderitaan memimpin kepada maut adalah ‘upah dosa’.21 Kedua-duanya, baik orang benar dan orang
bersalah menderita dimanapun ketika dosa aktif. Penderitaan pribadi adalah akibat dari setiap orang
Kristen yang bergumul oleh Roh Allah untuk mengalahkan dosa. Penulis Ibrani menuliskan bahwa kita
belum bergumul dan berjuang dengan sangat menderita sekali untuk melawan dosa, juga kita belum
menolak dan bertahan sampai titik mencurahkan darah kita.22 Seorang Kristen harus menerima bahwa
mereka terlibat dalam suatu perang melawan dosa, dan ini akan menyebabkan mereka menderita.
Dosa adalah senjata yang iblis gunakan untuk menaklukkan manusia dan menawan mereka untuk
melakukan kehendaknya. Di segala zaman, dan di setiap generasi manusia, peperangannya sama: perang
melawan dosa dalam daging. Dosa menjalankan kuasanya atas daging, membawa laki-laki dan
perempuan menjadi tawanan hukum (Taurat). Kemudian, dia menggerakkan mereka yang di bawah
16
Gal 6:1
17
Im 5:3-5
18
Im 5:6
19
Rom 6:12
20
Rom 6:14
21
Rom 6:23
22
Ibr 12:4 Amp
148
Pemulihan oleh persembahan
kuasanya untuk berperang melawan Roh Allah.23 Perang ini ada di dalam hati manusia, dan medan
peperangan itu ada ditengah-tengah masyarakat. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma,
mengidentifikasi dua keinginan yang terpisah dan saling terkait yang mengontrol kita. Dia
mengidentifikasikan itu sebagai ‘daging’ dan ‘Roh’. Kedua keinginan ini saling bertolak belakang. Dosa
memotivasi daging kita untuk menggunakan hukum Allah (Taurat) untuk mencapai hasil seperti-Allah
(bahasa Inggris: God-like = seperti Allah).24 Roh Allah memotivasi seseorang untuk bersatu dengan
persembahan Kristus untuk mencapai hasil yang ilahi/saleh (bahasa Inggris: godly = ilahi).25
Perang dengan daging
Paulus mengatakan bahwa seseorang yang berusaha menghidupi kehidupan Kristen mereka menurut
daging akan mati.26 Orang seperti itu setuju dengan hukum, mengakui apa yang baik.27 Mereka
memegang hukum dalam usaha untuk mengerjakannya, dengan memberi diri mereka untuk mencapai
menjalankan agama dengan menjadi orang Kristen yang dapat bertahan.
Mereka menemukan bahwa mereka tidak dapat mencapai apa yang mereka tujuankan untuk
dilakukan.28 Sebagai hasilnya, mereka datang di bawah penghakiman dan hukuman dari hukum.29 Jika
dosa memotivasi mereka untuk mengingini apa yang baik,30 idealisme mereka menipu mereka ke dalam
mempercayai bahwa mereka dapat mencapai sasaran ini.31 Hukum dosa dalam daging mereka
mengambil prioritas atas hukum Allah dan mengagalkan kapasitas mereka untuk memenuhinya.32
Hukum dosa menawan mereka terhadap penghakiman mereka yang lebih baik, dan menekan mereka
untuk melakukan sesuatu yang lain dari pada memenuhi hukum Allah.33 Mereka menemukan tidak ada
kuasa yang baik di dalam diri mereka sendiri, hanya berharap untuk melakukan yang baik. Dosa
memperkuat mereka untuk melakukan yang jahat karena ia memegang mereka sebagai tawanan kepada
hukumnya.34
Dosa memotivasi seseorang mengingini apa yang baik.35 Mengharapkan untuk melakukan yang baik ada di
dalam mereka, tapi kapasitas untuk melakukan yang baik itu tidak ada. Mereka yang ditipu oleh dosa
percaya bahwa mereka dapat mencapai kebaikan yang ideal/diinginkan dari hukum melalui kapasitas
mereka sendiri. Keinginan-keinginan untuk melakukan dari hukum itu bukanlah dosa. Keinginankeinginannya adalah kudus, benar dan baik.36 Tuhan memang meminta orang Kristen untuk kebenaran
23
Gal 5:17
24
Rom 7:9-11
25
Rom 8:17
26
Rom 8:13
27
Rom 7:16
28
Rom 7:15
29
Rom 7:11
30
Rom 7:7
31
Rom 7:18
32
Rom 7:19-23
33
Rom 7:15,17
34
Rom 7:5,21b
35
Rom 7:8,18-19,21
36
Rom 7:12
149
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
hukum dipenuhi di dalam mereka. Seorang Kristen mengetahui bahwa ini adalah kehendak Allah bagi
kehidupan mereka.37
Seseorang yang bersikeras menghidupi kehidupan agamawi mereka dengan kekuatan dari keinginankeinginan/cita-cita mereka sendiri, digambarkan dalam Kitab Suci sebagai seorang yang berjalan
menurut daging.38 Mereka yang hidup dengan cara ini percaya dalam kuasa pikiran mereka sendiri dan
kebenaran dari keinginan-keinginan mereka sendiri.39 Pemikiran yang berdasarkan daging tidak tunduk
kepada hukum Allah. Pemikiran tersebut tidak mampu menjadi demikian, dan secara progresif menjadi
musuh terhadap Allah.40
Mereka yang hidup menurut daging hanya hidup oleh indera/perasaan/pengertian/akal sehat mereka.
Mereka menolak Roh Allah dan tidak memberikan Dia akses kepada hidup mereka. Bagi mereka yang
menghidupi kehidupan agamawi mereka oleh daging, hasil dari seluruh usaha ini hanya didalam
kemalangan dan penuduhan diri. Penghukuman yang dihasilkan dari memegang hukum,
dikombinasikan dengan kekuatiran, sekarang mengendalikan agenda mereka. Rasa malu dan takut
akan maut memperkuat cengkeraman mereka dan menekan mereka.41 Mereka bergumul dan dibuang
dalam keputus-asaan, bertanya-tanya bagaimana mereka dapat dibebaskan dari kuasa dosa yang
mengikat mereka. Mereka bahkan dapat mencari nasihat dari yang lain dan mengakui kemalangan
mereka dalam usaha untuk menemukan kelegaan. Banyak yang tidak menemukan kelegaan,
menghidupi kehidupan agamawi mereka dengan kemalangan ini. Dengan pemikiran, bahwa mereka
melayani Allah. Dalam dialog dengan yang lain, mereka mendukung teori-teori dan doktrin-doktrin
Kristen; tapi dalam daging mereka melayani hukum dosa.42 Jenis budaya agamawi yang dipraktekkan
dalam daging ini telah menjadi dinormalkan di antara orang-orang Kristen dan telah menjadi cara dari
Kekristenan yang sempit/picik.
Kristus, korban penghapus dosa kita
Kita membaca surat Paulus kepada Galatia, ‘kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu
pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah
lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan’.43 Kita semua
cenderung kepada pencobaan dalam banyak cara. Jika kita mengalah kepada pencobaan dan jatuh ke
dalam jerat dosa, kita harus memahami bagaimana membuat pemulihan yang sebenarnya. Kitab Suci
sangat jelas mengenai cara kita berurusan dengan dosa. Ada suatu proses pemulihan yang aktif dengan
partisipasi dalam persembahan Kristus. Ini adalah menjalankan perhubungan karena kita akan memerlukan
pertolongan dari mereka yang ‘rohani’ untuk dengan sebagaimana mestinya menyatukan kita dengan
persembahan Kristus. Saudara-saudara dan saudari-saudari akan datang dalam ’roh lemah lembut’
untuk menyatukan mereka yang dicobai kepada persembahan Kristus. Mereka adalah ‘rohani’ karena
mereka tahu bahwa satu-satunya persediaan untuk perubahan yang murni ditemukan dalam
persembahan-Nya.
37
Rom 8:4
38
Rom 8:5
39
ibid
40
Rom 8:7
41
Ibr 2:15
42
Rom 7:25
43
Gal 6:1
150
Pemulihan oleh persembahan
Sebelum kita mendiskusikan dampak-dampak praktis dari korban penghapus dosa di Perjanjian Lama,
korban bakaran dan korban penebus salah, kita harus memperhatikan bahwa Kristus adalah
rangkuman dari semua persembahan-persembahan Perjanjian Lama. Ketika Yohanes Pembaptis melihat
Yesus mendekat, dia berseru, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.’44 Anak Domba
Allah adalah rangkuman dari semua persembahan. Paulus menuliskan kepada Ibrani, ‘sebab oleh satu
korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’.45 Ayat ini bukan
berarti bahwa Dia telah mengambil semua persembahan-persembahan Perjanjian Lama dan
menurunkannya menjadi sesuatu yang tunggal, sah dan pengganti yang mewakili. Ketika kita bersatu
dengan Kristus dalam persembahan-Nya, kita menjamah substansi dari semua persembahan.
Jika kita terus-menerus dalam sikap ‘dikuduskan’, maka persembahan-Nya adalah suatu jalan efektif
kepada kesembuhan dan pemulihan kita. Saat kita mundur dari proses pengudusan, maka kita,
‘menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang
menghina Roh kasih karunia’.46 Kami hanya dapat menyimpulkan bahwa banyak orang percaya tidak
memahami korban penebus salah Kristus, karena mereka melepaskan kepercayaan sementara mencoba
untuk mengalahkan dosa.47 Kita harus menerima bahwa persembahan Kristus adalah diberikan kepada
umat manusia sebagai sarana untuk berurusan dengan dosa.48 Allah tidak mengutus Yesus Kristus
karena Dia dimotivasi oleh kemarahan mengenai dosa kita. Yesus Kristus juga bukan diperlukan supaya
Allah dapat mengampuni kita. Kita tahu bahwa orang Yahudi menemukan pengampunan pada Hari
Pendamaian, tapi adalah tidak mungkin bagi darah lembu dan kambing untuk menghapuskan dosa.49
Ya, kita memang menemukan pengampunan ketika kita bersatu dengan persembahan Kristus, tapi yang
lebih penting, kita menemukan kapasitas untuk berubah. ‘Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum
Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya
sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan
hukuman atas dosa di dalam daging,’50
Diterangi kepada persembahan Kristus
Kita memerlukan penerangan mengenai jalan di mana Kristus menanggung dosa kita ‘dalam tubuhNya’, menghancurkan tubuh dosa dalam daging-Nya dan, yang paling penting, menegakkan suatu
proses bagi kita untuk berurusan dengan dosa.51 Kita tidak dapat memegang Allah di bawah hukum,
seolah-olah Dia berkewajiban untuk mengampuni kita karena kematian Kristus. ‘Roh, yang memberi
hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.’52 Hal itu dapat
membebaskan kita dari kuasa dosa ketika kita menyatukan diri kepada persembahan Kristus. Ada tiga
poin yang perlu kita pahami mengenai persembahan-Nya.
44
Yoh 1:29
45
Ibr 10:14
46
Ibr 10:29
47
Ibr 10:35
48
Mat 9:13
49
Ibr 10:2
50
Rom 8:3
51
Rom 6:6
52
Rom 8:2
151
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pertama-tama, Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa untuk kita supaya dalam Dia kita
dibenarkan oleh Allah.53 Dia menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya, dan dibuat sakit-dosa karena Dia
menanggung penyakit kita.54 Bapa memberikan Dia cawan murka yang penuh untuk dosa kita,
penderitaan kita dan kematian kita.55 Kemudian, dalam kelemahan-Nya, kuasa Allah memampukan Dia
untuk diangkat/ditinggikan di atas kayu salib sebagai perwujudan dari semua dosa.56 Karena kita
manusia dan dosa kita dalam daging kita, Dia harus menanggung dosa kita dalam daging-Nya supaya
menegakkan suatu proses untuk mencapai kebenaran.57
Kedua, Kristus mati akan kematian kita sebagai jalan-Nya dan, oleh karena itu, membuat suatu pemisahan
antara tubuh sempurna-Nya dan tubuh dosa. Dia menjatuhkan hukuman atas dosa dalam daging-Nya.58
Rasul Paulus menuliskan, ‘Sebab jika kita telah menjadi satu [ditanamkan] dengan apa yang sama
dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa’.59
Ketika kita menemukan penerangan, kita melihat pemisahan antara tubuh sempurna-Nya melakukan
kehendak Allah dalam ketaatan sempurna, dan tubuh dosa kita yang dibawa ‘keluar perkemahan’ dan
dihancurkan.60 Kemudian, iman lahir dalam hati kita dan, seperti kepala pasukan yang bersama dengan
Yesus di saat Dia menyerahkan nyawa-Nya, kita berseru, ‘Sungguh Ia ini adalah Anak Allah’ dan
‘Sungguh, orang ini adalah orang benar! (orang ini tidak berdosa - terjemahan Inggris)’.61 Fakta bahwa
Dia menyerahkan nyawa-Nya tidaklah penting. Cara Dia memberikan nyawa yang menyalakan iman di
hati kepala pengawal. Dia pasti sudah menyaksikan kematian tak terhitung banyaknya. Sementara
Yesus tergantung di kayu salib, kepala pengawal menyaksikan kematiannya sendiri dan dosanya
sendiri. Yesus yang benar mati untuk yang tidak benar, mati dengan cara-Nya, bukan kita.
Penerangan ketiga kita mengenai persembahan Kristus adalah bahwa, jika kita mempersembahkan
tubuh kita sebagal korban yang hidup, kasih karunia Allah memampukan kita untuk bersatu dan
berpartisipasi dalam persembahan Kristus.62 Dalam persekutuan persembahan ini, kita memasuki suatu
proses di mana dosa ditangani, dan kita diubahkan dari satu tingkat kemuliaan kepada kemuliaan yang
lain.63 Kita sering mengenali dorongan dari Roh Kudus, menarik kita ke dalam Dia sehingga dosa kita
dibersihkan hari demi hari. Kita naik ke atas, kepada kesempurnaan sebagai anak Allah.64
53
2 Kor 5:21
54
Mat 8:17
55
Mat 26:24
56
2 Kor 5:21
57
1Pet 2:24
58
Rom 8:3
Rom 6:5-6
59
60
Ibr 13:11
61
Mat 27:54. Luk 23:47
Rom 12:1
62
63
2 Kor 3:18
64
Kol 2:10
152
Pemulihan oleh persembahan
Pemulihan oleh penerapan
Mari kita nyatakan sekali lagi proposisi/pernyataan kita. Kehidupan Kristen seharusnya tidak menjadi
gejolak dalam batin yang sia-sia. Di satu sisi, kita setuju dengan injil dan ideal-idealnya; sementara di
sisi lain, kita merasa malang dan tidak berdaya karena dosa kita. Ada harapan. Tuhan menunjukkan
suatu proses pemulihan dengan persembahan kepada Musa. Kita akan melangkah melalui tiga elemen
yang merupakan penarikan kami dari suatu korban penebus salah. Mereka adalah korban penghapus
dosa, korban bakaran dan korban penebus salah atau pelanggaran itu sendiri. Nasihat penutup kami
dalam bab sebelumnya adalah harus memegang disiplin praktis yang diperlukan untuk menjaga kaki
kita dari jerat pencobaan. Orang bijak menasihati kita, ‘Biarlah hatimu memegang perkataanku;
berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup’.65
Kita harus berketetapan untuk memegang teguh firman-Nya. ‘Maka engkau akan berjalan di jalanmu
dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.’66 Poinnya adalah bahwa menerima penerangan mengenai
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita jarang menjadi masalahnya. Lebih lanjut lagi, menemukan
motivasi dari penerangan itu biasanya bukan masalahnya juga. Masalahnya adalah penerapan kita kepada
proses persembahan. ‘Arahkanlah perhatianmu kepada didikan (terapkan hatimu untuk disiplin –
terjemahan Inggris), dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.’67 Tuhan akan menerangi kita dan
menarik perhatian di mana kita terpeleset/tergelincir. Dan mungkin anda dapat mengingat
‘tingkah/keinginan/kehendak’ penerapan. Ada saat-saat ketika semangat anda untuk firman kurang dan
anda tidak menerapkan diri anda kepada proses pemulihan. Anda mungkin dibiarkan merasa
kehilangan hak dan resah karena anda tahu bahwa hidup tidak berlanjut sebagaimana seharusnya. Hal
itu tidak lagi setara dengan identitas keputraan dan penentuan anda.
Tetapi, kita dapat berbalik dan kembali kepada dasar-dasar dari keputraan kita. Mengambil korban
penebus salah/pelanggaran untuk memulihkan diri kita dari kesalahan adalah satu-satunya jalan untuk
menemukan penyelesaian dari kesalahan kita, tidak peduli seberapa lama yang lalu itu telah terjadi.
Berlalunya waktu tidak mengoreksi kesalahan-kesalahan dan penilaian-penilaian yang salah. Kita harus
menerima penerangan tentang diri kita sendiri. Jika kita mengerjakan sikap korban bakaran yang terus
menerus, maka kita akan mempersembahkan diri kita secara teratur supaya, dari mulut dua atau tiga
orang, setiap fakta dapat diteguhkan.68 Tabel di bawah merangkumkan kerangka dari korban penebus
salah/pelanggaran dan pemulihan kita. Kami telah mensinergikan kerangka Musa dengan tulisantulisan Yohanes dalam surat pertamanya.
Yohanes menguatkan tiga langkah dari persembahan yang diberikan kepada Musa:
1.
Kita memegang kemurahan Allah dalam korban penghapus dosa dengan pertobatan dan
pengakuan.69
Dosa kita dibawa ke dalam terang.70
Suatu pemisahan dibuat antara esensi pribadi kita dan dosa yang telah kita lakukan.
Masalahnya dikenali dan dibawa ke luar perkemahan.71
65
Ams 4:4
66
Ams 3:23
67
Ams 23:12
68
Mat 18:16
69
1 Yoh 1:9
70
1 Yoh 1:7
153
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
2. Kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup dan menerima pengampuan dari
Allah72
Kita mempersembahkan diri kita kepada persekutuan korban bakaran
Kita berusaha memahami alasan-alasan di balik dosa kita supaya kita menangani masalah-masalah
intinya
3. Kita memelihara proses pembersihan sementara kita membuat restitusi kepada siapa kita telah
berdosa.73 Kita memulihkan hubungan-hubungan kita, dalam iman korban penebus salah.
Persekutuan korban penebus salah adalah suatu disiplin yang memegang/mejaga kita dalam suatu
proses.
Ini memulihkan kita kepada jalan keputraan kita.
Oleh karena itu, Paulus mengatakan, ‘kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka
kamu yang rohani, harus memimpin (memulihkan – terjemahan Inggris) orang itu ke jalan yang benar’.74
Pemulihan dari Dosa
Imamat 5
1. Korban penghapus ayat 5, ‘… haruslah ia
dosa
mengakui dosa yang
telah diperbuatnya itu…’
ayat 8, ‘Haruslah ia
membawanya kepada
imam, dan imam itu
haruslah lebih dahulu
mempersembahkan
burung untuk korban
penghapus dosa itu...’
2. Korban bakaran
ayat 10, ‘Yang kedua
haruslah
diolahnya
menjadi
korban
bakaran, sesuai dengan
peraturan.
Dengan
demikian
imam
mengadakan
pendamaian bagi orang
itu karena dosa yang
telah
diperbuatnya,
sehingga ia menerima
71
Ibr 13:11
72
Rom 12:1
73
Mat 5:23-24
74
Gal 6:1
1 Yoh 1:7
1 Yoh 1:9
‘Tetapi jika kita hidup Jika kita mengaku dosa
di dalam terang sama kita,
seperti Dia ada di dalam
terang,
maka
kita
beroleh maka Ia adalah setia dan
persekutuan
seorang adil, sehingga Ia akan
dengan yang lain,
mengampuni
segala
dosa kita
154
Pemulihan oleh persembahan
3. Korban
salah
pengampunan.’
penebus ayat 16, ‘Hal kudus yang
menyebabkan orang itu
berdosa,
haruslah
dibayar gantinya …
Imam
harus
mengadakan
pendamaian bagi orang
itu dengan domba
jantan korban penebus
salah itu, sehingga ia
menerima
pengampunan.’
dan darah Yesus, Anak- dan menyucikan kita
Nya itu, menyucikan dari segala kejahatan.
kita dari pada segala
dosa.
Korban penghapus dosa
Jika kita bersatu dengan persembahan Yesus Kristus, ‘makan daging-Nya dan minum darah-Nya’, maka
Dia adalah korban penghapus dosa bagi kita.75 Tujuh kali pemercikan dari darah-Nya membersihkan
kita dan membawa kita kembali ke dalam terang persekutuan.76 Ini adalah proses pengakuan, kesedihan
dengan ratapan yang ilahi. Seperti yang telah kami nyatakan, kita tidak boleh mengadopsi pendekatan
injil posisi, yang mengambil korban penghapus dosa dari Yesus Kristus dan menerapkan itu kepada diri
kita sendiri di atas dasar hukum. Kita tidak dapat terlibat dalam tingkah laku yang menghancurkan
orang-orang yang di sekitar kita karena kita menjadi terjerat, dan kemudian mengatakan bahwa darah
membersihkan.
Pemercikan darah tidak diterapkan kepada kita sampai kita bersatu dengan iman persembahan dan
mulai mengerjakan proses pengakuan dan pertobatan. Ini adalah instruksi Musa yang pertama:
‘haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu’.77 Bagi seorang Kristen untuk mengalahkan
dosa, pertobatan adalah penting, bukan dalam hubungan dengan hukum yang mereka langgar, tapi
dalam hubungan dengan kebanggaan dari kedagingan mereka. Ini artinya mereka harus berbalik dari
penipuan yang memberi kekuatan pada kepercayaan dari kebenaran diri mereka bahwa mereka dapat
memenuhi keputraan mereka dari sumber-sumber mereka sendiri.
Rasul Yohanes membuat sinkronisasi antara:
75
76
-
Korban penghapus dosa dengan78
-
mengakui dosa-dosa kita dan79
-
berjalan dalam terang seperti Dia di dalam terang.80
Yoh 6:53. Ibr 10:10-12
Ibr 9:13-14
77
Im 5:5
78
Im 5:8
79
1 Yoh 1:9
80
1 Yoh 1:7
155
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Cerita mengenai raja Daud dan Uria orang Het menggambarkan prinsip ini. Yang dilakukan Daud
kepada Uria adalah jahat di mata Tuhan.81 Dia datang di hadapan Tuhan untuk menangani masalah ini,
‘Aku sudah berdosa kepada TUHAN’.82 Nabi Natan menjawab, ‘Sebab engkau telah melakukannya
secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terangterangan’.83 Kita akan memperhatikan dua poin di sini.
Banyak orang percaya dengan model pengakuan dosa hanya kepada Allah. Ini tidak menyentuh
substansi dari korban penebus salah.
Latar belakang dari cerita ini adalah Daud tetap tinggal di Yerusalem ‘pada waktu raja-raja biasanya
maju berperang’.84 Kita dapat menyimpulkan dia tidak konsisten dengan penentuannya atau identitas
keputraannya.
Ini adalah pelanggaran yang memimpin dia ke dalam sebuah jerat. Kita hanya dapat membayangkan
penghinaan yang Daud rasakan ketika Natan membukakan rencana rahasianya melawan Uria. Bukan
hanya itu, dia memberitahukan hal itu kepada seluruh bangsa! ‘Aku akan melakukan hal itu di depan
seluruh Israel secara terang-terangan.’85 Bukanlah keinginan Tuhan untuk mempermalukan Daud.
Tetapi, datang ke dalam persekutuan terang, khususnya bagi seorang raja, adalah penting untuk
pemulihan dia sepenuhnya. Ini adalah hati Tuhan sementara Dia berurusan dengan kita sebagai anak.
Kita mengingat perkataan Paulus kepada Timotius, ‘Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang
penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi. Mereka yang berbuat dosa hendaklah
kautegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut.’86
Pengakuan
Yang paling bersangkutan dalam Kitab Suci mengenai pengakuan datang dari Raja Daud. ‘Selama aku
berdiam diri (berdiam tentang dosaku – terjemahan Inggris), tulang-tulangku menjadi lesu karena aku
mengeluh sepanjang hari’.87 Setelah menemukan penerangan dan menjadi sadar sudah
tergelincir/terpeleset, respon naluriah kita akan menjadi menyangkal karena terhina. Jika kita tetap
dalam posisi ini, kita akan membenarkan alasan kita melawan pengetahuan yang benar mengenai
penentuan kita. Ini akan menciptakan kekosongan antara posisi yang kita asumsikan dan penentuan
kita, sampai masalah ini dipulihkan. Kita mengikis nama dan identitas dasar kita sementara menutupi
dosa kita. Nabi Yeremia menggambarkan siklus merusakkan ini, dengan mengatakan bahwa dia yang
berjalan menurut kesia-siaan/kekosongan akan menjadi sia-sia/kosong.88 Langkah pertama dari
pemulihan adalah pengakuan.
Alasan paling lazim mengapa orang-orang tidak mengakui adalah karena mereka merasa malu oleh apa
yang mereka lakukan. Tetapi, ketidaksesuaian dalam batin kita berarti bahwa kita belum terselesaikan
dan tidak nyaman sampai kita mengaku. Kita tidak nyaman menyembunyikan dosa. Saat kita terlibat
dengan korban penghapus dosa melalui pengakuan, kemurahan Allah diaktifkan terhadap kita, dan ada
81
2 Sam 11:27
82
2 Sam 12:13
83
2 Sam 12:12
84
2 Sam 11:1
85
2 Sam 12:12
86
1Tim 5:19-20
87
Maz 32:3
88
Yer 2:5
156
Pemulihan oleh persembahan
pemisahan antara kita dan dosa kita. Ini adalah proses mengidentifikasi dan dengan bertanggung jawab
memisahkan elemen-elemen dosa dari sifat pribadi yang melekat pada kita. Inilah maksud perkataan
Paulus kepada Timotius, ‘Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di
hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar (memberi kesaksian yang baik – terjemahan
Inggris) itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu.’89 Kesaksian yang ‘baik’ pertama-tama
adalah suatu pernyataan jelas dari identitas, tanpa bantahan atau alasan apapun untuk dosa kita.
Kemudian harus ada keterbukaan sepenuhnya dari perbuatan-perbuatan kegelapan.90
Ketika Paulus melayani di Efesus, nama Tuhan Yesus dibesarkan, dan banyak dari mereka yang percaya
terus datang, mengakui dan mengungkapkan perbuatan-perbuatan mereka.91 Kita tahu kita menyesuaikan
diri dengan korban penghapus dosa ketika kita



mengakui dosa kita dalam terang persekutuan; kemudian mengambil
tanggung jawab pribadi untuk semua perbuatan-perbuatan dosa; dibuktikan dengan
kita mengungkapkan hal-hal itu.
Dengan cara ini, suatu pemisahan dibuat antara keputraan kita dan elemen-elemen dosa tersebut yang
perlu dihapuskan dari kehidupan kita dan dibawa ‘ke luar perkemahan’.
Di luar perkemahan
Kita sudah mendiskusikan sebelumnya tentang korban penghapus dosa dari Kristus, dan pembersihan
dari tubuh dosa ‘di luar perkemahan’.92 Oleh pengungkapan yang tulus dan sepenuhnya dari perbuatanperbuatan dosa kita, setiap masalah dari kesalahan yang di bawa kepada terang dipisahkan dari pribadi
kita. Penulis kepada Ibrani memperhatikan pemisahan ini ketika dia menuliskan, ‘Karena itu marilah
kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati
kita telah dibersihkan (dipercikan – terjemahan Inggris) dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni’.93 ‘Hati kita telah dipercikan’ menggambarkan elemen-elemen dari korban
penghapus dosa itu yang dikorbankan di atas mezbah di dalam tabernakel Musa. Dan ‘tubuh kita telah
dibasuh’ menggambarkan enam elemen dari korban bakaran di luar perkemahan di tempat tahir. Kita
akan melihat bahwa makna dari pemisahan ini adalah penting dan mendorong.
Imamat pasal keempat menguraikan mengenai mengorbankan korban penghapus dosa.
Pertama-tama, pilihan bagian-bagian, menyimbolkan ‘manusia batiniah’, dikorbankan sebagai bau yang
menyenangkan di atas mezbah korban bakaran.94 ‘Segala lemak lembu jantan korban penghapus dosa
itu harus dikhususkannya dari lembu itu, yakni lemak yang menyelubungi isi perut dan segala lemak
yang melekat pada isi perut itu, dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang
ada pada pinggang, dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.’95 Buah
pinggang atau ‘ginjal’, umbai hati dan lemak menggambarkan manusia batiniah kita dan keputraan di
89
1Tim 6:13
90
Ef 5:11
91
Kis 19:18
92
Ibr 13:13
93
Ibr 10:22
94
Im 8:28
95
Im 4:8-9
157
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
hadapan Allah.96 elemen-elemen ini tidak dibersihkan dari perkemahan, juga tidak di hadapan Tuhan.
Keseluruhan dari lembu jantan adalah korban penghapus dosa 1. kulit lembu jantan; dan 2. semua
dagingnya; dengan 3. kepalanya; dan 4. betisnya; dan 5. isi perutnya; dan 6. kotorannya, dia [imam]
harus dibawanya ke luar perkemahan, ke suatu tempat yang tahir.97 Angka ‘enam’ dalam Kitab suci
secara simbolis menunjukkan ‘manusia’ atau ‘dosa’. 98 Ketika kita memberikan korban bakaran, Tuhan
tidak pernah menimbulkan pertanyaan validitas/keabsahan/kebenaran dari keputraan kita atau
keselamatan kita. Ini adalah penghiburan yang kuat di tengah rasa malu dan penghinaan karena
pengakuan dan pengungkapan.
Seperti inilah Raja Daud bisa memohon kepada Tuhan, ‘Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku;
selidikilah batinku dan hatiku (ujilah pikiranku dan hatiku – terjemahan Inggris)’.99 Dia mengetahui hal itu,
sekalipun kesalahan dan dosanya, Tuhan setia dengan komitmen-Nya untuk memurnikan Daud seperti
emas. Mezbah korban bakaran, tentu saja, adalah tempat dari api dan pemurnian. Ini adalah pemercikan
hati kita. Nabi Yeremia dengan sama menuliskan, ‘Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar,
yang melihat batin (pikiran – terjemahan Inggris) dan hati...’100 Mujizat Kristus menggenapi semua
persembahan, untuk sepanjang masa, adalah bahwa Dia mengubah tempat ‘cherem’, tempat terkutuk di
luar perkemahan ‘ditujukan untuk kehancuran’, ke dalam tempat tahir. Ini artinya Dia bukan hanya
membawa dosa kita ke luar perkemahan, Dia telah menciptakan suatu konteks di dalam tubuh-Nya di
mana kita dapat dibersihkan dari dosa kita. Ini adalah ‘pembasuhan tubuh kita’.101 Dia bukan hanya
menghapuskan unsur-unsur dari dosa kita; Dia berbicara mengenai masalah-masalah inti yang
memimpin kepada dosa-dosa itu.
Korban bakaran
Aspek kedua dari korban penghapus salah untuk pemulihan dosa kita, adalah korban bakaran. Kembali
ke tabel, kita perhatikan bahwa Yohanes telah membariskan bahwa ‘Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita’ dengan ‘kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain.’102 Kami
menyimpulkan bahwa ada suatu persekutuan di sekitar korban bakaran.
Musa menuliskan, ‘Yang kedua haruslah diolahnya menjadi korban bakaran … sehingga ia menerima
pengampunan’.103 Ini lengkap. Allah tidak tertarik dalam mengampuni kita tanpa kita memberi diri kita
sendiri kepada suatu proses untuk perubahan yang murni. Karena ‘bagaimanakah terang dapat bersatu
dengan gelap?’104 Kita tidak diterima di dalam tubuh-Nya sementara mekanisme kegelapan dari dosa
kita masih menghalangi jalan kita.
Dalam mengangkat korban bakaran, kita memberi diri kita sendiri kepada persekutuan. ‘Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan
tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah
96
Ams 23:16. Ams 7:23
97
Im 4:12
98
Wah 13:18
99
Maz 26:2
100
Yer 20:12
101
Ibr 10:22
102
1 Yoh 1:9,7
103
Im 5:10
104
2 Kor 6:14
158
Pemulihan oleh persembahan
ibadahmu yang sejati’.105 Korban bakaran kita, dipersembahkan oleh kemurahan Allah, diterima karena
kita telah mengaktifkan kemurahan Allah dengan korban penghapus dosa. Hal ini mendukung urutan
persembahan-persembahan. Korban bakaran harus dipersembahkan ‘tidak bercela’.106 Dengan cara ini,
itu berkenan kepada allah. Setelah elemen-elemen dari dosa kita dibawa ke luar perkemahan, manusia
batiniah kita berkenan kepada Allah. Kita telah memisahkan diri kita dari dunia pada saat yang sama.
Pemisah antara kita dan Allah telah dihapuskan. Kita dipulihkan kepada persekutuan dengan Dia, dan
persekutuan dengan saudara dan saudari kita dalam perjamuan. Kemudian kita dapat dipulihkan
kepada kehendak Allah baik, berkenan dan sempurna.107
Kita harus memperhatikan untuk mengangkat korban bakaran. Dengan mempersembahkan diri kita
kepada persekutuan, kita dapat mengharapkan ‘Besi menajamkan besi, orang menajamkan
sesamanya’.108 Kita ikut serta dalam persekutuan supaya kita dapat memperoleh suatu pemahaman
mengenai dosa kita dan pelanggaran kita. Apa yang salah? Apa penyebab masalah-masalah tersebut?
Bagaimana kita ditarik ke samping? Mengapa kita melakukan kesalahan dengan cara ini dan itu?
Kita dapat mengenali kecenderungan-kecenderungan ini dengan prinsip dua atau tiga orang berkumpul
dalam nama.109 Dan kemudian kita mempersembahkan diri kita sendiri kepada disiplin dari kebenaran.
‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.
Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.’110 Dengan cara ini, kita terus menerus dalam persekutuan persembahan. Buah dapat
dilahirkan, dan perkembangan kita dapat dilihat oleh semua orang.111
Korban penebus salah
Kembali ke tabel kita, kita perhatikan Yohanes telah menghubungkan ‘darah Yesus, Anak-Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa’ dan ‘menyucikan kita dari segala kejahatan’; dengan korban
penebus salah.112 Penyediaan untuk pengampunan dan pembersihan dalam darah dari korban
penghapus dosa; tapi kita berpegang pada penyediaan ini dalam situasi-situasi tertentu dan hubunganhubungan oleh korban penebus salah. Ini adalah puncak dari proses pemulihan. Kita membuat
penggantian kepada mereka yang terhadap mereka kita berbuat dosa.113 Paulus menunjuk kepada
penyimbolan dari korban penebus salah ketika dia menuliskan, ‘kalaupun seorang kedapatan melakukan
suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin (pulihkan – terjemahan inggris) orang itu
ke jalan yang benar’.114
Kita telah melibatkan kemurahan Allah melalui korban penghapus dosa kita. Kita telah melibatkan
pengampunan Allah melalui mempersembahkan diri kita sebagai korban bakaran. Dan, sementara kita
melibatkan iman dari korban penebusan salah, kita maju satu langkah untuk memulihkan hubungan105
Rom 12:1
106
Im 1:3
107
Rom 12:2
108
Ams 27:17
109
Mat 18:20
110
Ibr 12:11
111
1Tim 4:15
112
1 Yoh 1:7,9
113
2 Kor 7:10-12
114
Gal 6:1-2
159
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
hubungan kita. Mekanisme yang menyebabkan kesalahan/tersinggung/tersandung sedang dilepaskan.
Darah Kristus membersihkan kita dari semua ketidakbenaran dan pendamaian dibuat. Akhirnya,
korban penebus salah menggerakkan kita maju dalam keputraan kita, tidak meninggalkan ruang untuk
masalah-masalah yang sama ini.
Tidak sadar lagi akan dosa-dosa
Sasaran dari korban penebus salah adalah tidak sadar lagi akan dosa-dosa.115 Ini bukan berarti kita
mengabaikan terpeleset/tergelincir, seolah-olah penyangkalan sama dengan tidak bersalah. Itu artinya
bahwa kita tidak lagi sadar akan apapun yang melawan diri kita sendiri. Rasul Paulus memberi
kesaksian, ‘Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan
manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi’.116 Kita harus membaca ayat ini dengan hati-hati,
perhatikan pernyataan sebelumnya, ‘Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri
tidak dinilai oleh orang lain’.117 Paulus juga mengatakan, ‘Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu,
tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.’118 Paulus tidak
mengklaim pembenaran diri. Oleh penerangan Roh Kudus-lah kita mengenali kesalahan kita.
Jika kita berkerinduan untuk menjadi efektif di dalam gereja kaki dian, maka kita harus memelihara
hati nurani yang bersih di hadapan Allah, supaya kita tidak sadar akan apapun melawan diri kita
sendiri. Ketika kita terpeleset/tergelincir dan bertindak dari kesalahan pertimbangan kita, kita harus
mengangkat proses pemulihan dalam korban penebus salah. Kita harus dipulihkan dengan cepat. Jika
kita tidak mengurus kegagalan/kesalahan kita, kita tidak akan membuat kemajuan dalam kasih karunia
Kristus.
Dilema kita adalah kurang kesadaran ketika kita tersandung atau tersinggung/bersalah. Tentu saja,
pribadi yang berdosa dengan sadar akan tetap di jalan yang lebar yang menuntun kepada kebinasaan.
Mereka menginjak-injak Anak Allah.119 Ketika kita tidak sadar akan sesuatu melawan diri kita sendiri,
namun demikian telah menyinggung yang lain, komitmen kita kepada kasih yang semula, dan untuk
berjalan dalam terang persekutuan, berlaku sebagai konteks untuk penerangan. Jika kita memeluk
korban bakaran, maka hubungan-hubungan kita dapat dipulihkan. ‘Sungguh, alangkah baiknya dan
indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!’120 Kita ingat bagaimana korban
bakaran naik sebagai bau yang menyenangkan di hadapan Allah.121 Hidup bersama dapat menjadi
harmonis dan manis jika kita memelihara kesatuan iman dan kesatuan Roh, dalam iman dari korban
bakaran.
Jika sasaran kita adalah murni pemulihan oleh korban penebus salah, maka kita menumbuhkan
kepercayaan. Satu-satunya alasan bahwa kita tidak mengakui dosa kita adalah penghinaan. Penghinaan
lahir dari ketidakamanan kita. Bagaimana nanti saudara dan saudari kita menanggapi
keterbukaan/pengungkapan? Jika kita mempercayai satu dengan yang lain, maka pengungkapan
tidaklah sulit. Pengakuan bukanlah sembarangan, sepihak dan tidak bijaksana. Tetapi, itu adalah
115
Ibr 10:2
116
1 Kor 4:3
117
1 Kor 2:15
118
1 Kor 4:4
119
Ibr 10:29
120
Maz 133:1
121
Im 1:9
160
Pemulihan oleh persembahan
bagian dari mereka yang rohani, dengan hati untuk memulihkan satu dengan yang lain. Jika anda
dipermalukan karena kegagalan anda dan ketergelinciran anda, maka anda perlu melatih kepercayaan.
Kita dapat berbagi hal-hal yang sama tanpa takut akan penghukuman. Kitab Suci sangat jelas. Kita
harus mempersiapkan rancangan kita dengan pertimbangan (terjemahan Inggris – Konsultasi).122
Ketika kita memupuk hubungan-hubungan dalam iman dari korban bakaran, kita dapat menjadi
pengasih/pemurah/ramah di saat kita memulihkan satu dengan yang lain dengan korban penebus salah.
Kemudian, rangka hubungan-hubungan kita akan menjadi kuat.
122
Ams 20:18
161
BAB 10
Kuasa-Nya disempurnakan dalam
kelemahan
Ketika kita memperhatikan Tuhan tergantung di atas kayu salib di Kalvari, kita tidak melihat
demonstrasi dari kekuatan atau keperkasaan. ‘Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga
kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.’1 Orang banyak berkumpul di
Golgota hanya melihat penghinaan dari penyaliban-Nya dan penghinaan dari kematian-Nya. Yesus
tidak mengalahkan dosa dengan kuasa yang besar, dia juga tidak mengalahkan iblis dengan kekuatan
yang lebih besar. Dia menyerahkan hak prerogatif-Nya untuk bisa memanggil malaikat.2 Dia menarik
semua kesedihan, duka cita, penyakit dan dosa dari seluruh dunia ke dalam diri-Nya sendiri.3 Ketika
Dia dilemahkan dan sakit-dosa, Dia dikuatkan oleh kuasa dari Roh yang Kekal.4 Dengan rela dia mau
memberikan diri-Nya untuk kita sebagai suatu persembahan dan suatu korban bagi dosa-dosa kepada
Allah. Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa Yesus ‘Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh
karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah’.5
Di tengah penderitaan dan kelemahan inilah Yesus melayani kuasa Allah kepada dunia. Dia membuat
pendamaian bagi dosa; Dia melucuti pemerintah-pemerintah dan otoritas-otoritas; dia membuat setan
tidak berdaya; dan Dia menghancurkan kuasa maut.6 Yesus membuat keretakan atas hati-hati yang
keras dari mereka yang ‘menggelengkan kepala’, sehingga ejekan dan cacian hinaan mereka berubah
menjadi tangisan dan ratapan.7 Adalah dalam mengerjakan ini sebagai Pembawa persembahan yang
menderita sehingga Dia menunjukkan kuasa Allah dalam kelemahan. Apa yang kelihatan menjadi
1
Yes 53:2
2
Mat 26:53
3
Mat 8:17
4
Ibr 9:14
5
2 Kor 13:4
6
Rom 5:9. Kol 2:15. Ibr 2:14
7
Mat 27:39. Luk 23:48
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
kebodohan pada kenyataannya adalah kelemahan Allah, hikmat Allah, dan kuasa Allah.8 Hari ini, gereja
dipanggil untuk melayani kuasa Allah melalui kelemahan.9 Sebagai hasil dari hal ini, gereja yang
berkemenangan akan menjadi kumpulan orang banyak yang menerima kerajaan dalam kegenapan
waktu.
Mengikuti Gembala yang Baik
Yesus mengatakan mengenai Dia sendiri, ‘Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya’.10
Sebagai Anak Allah, Kristus tidak melakukan apapun dari inisiatif-Nya sendiri sebagai Allah Anak.
Perintah dari Bapa adalah otoritas dan mandat yang harus Dia taati.11 Dia menyerahkan hidup-Nya oleh
perintah ini. Kristus menyelesaikan ketaatan-Nya dengan kuasa Allah. Mujizat-mujizat yang dia
lakukan bukanlah dari Dia sendiri; itu adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa.12 Ketika orang Yahudi
menyangga KeAllahan-Nya, Dia berkata kepada mereka, ‘Banyak pekerjaan baik yang berasal dari BapaKu yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau
melempari Aku?’13 Mereka menyangkali kebenaran bahwa mujizat-mujizat-Nya adalah pekerjaanpekerjaan Bapa. Untuk menerima ini akan berarti bahwa pernyataan-Nya sebagai Anak Allah adalah
benar.
Mereka menekankan kepada Dia pernyataan mereka bahwa Dia adalah pembuat mujizat, menuntut,
‘Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan’.14 Mereka tidak
menyangkal mujizat-mujizat-Nya, tapi menyatakan Dia adalah pekerja iblis yang sombong dan sesat,
mengusir setan oleh penghulu setan.15 Tapi Dia mendeklarasikan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya
adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa dan bukti bahwa Dia adalah Anak Allah. Tuduhan terselubung
mereka adalah bahwa Dia mementingkan diri sendiri dalam menggunakan karunia-karunia-Nya karena
Dia tidak menundukkan diri-Nya kepada otoritas-otoritas yang memerintah, dan tidak menggunakan
kemampuan-kemampuan-Nya untuk kepentingan bangsa.
Kristus tidak beranggapan atas hubungan-Nya dengan Bapa ketika Dia meminta untuk diselamatkan
dari saat penderitaan dan maut.16 Juga tidak ada dendam/kebencian dalam Roh-Nya ketika, setelah
melayani kasih karunia Allah, Dia diminta untuk menderita dan mati. Dalam ketaatan kepada perjanjian
Yahweh, Dia menolak pencobaan untuk menyelamatkan Diri-Nya sendiri. Dia memeluk firman ketaatan
yang Dia telah terima dari Bapa.17 Dia dikuatkan dengan kuasa dari Roh yang Kekal untuk maju dalam
kelemahan dan menjadi taat sampai titik kematian, bahkan mati di kayu salib.18 Ini adalah iman Anak.
Kristus menyerahkan hidup-Nya tanpa kepentingan diri sendiri, dan Dia mengalahkan penderitaan,
dosa dan maut oleh kuasa Allah. Penderitaan, kesesakan dan pencobaan menjadi cara dari kelemahan
8
1Kor 1:18-25
9
2 Kor 13:4
10
Yoh 8:28-29
11
Yoh 10:18
12
Yoh 5:36
13
Yoh 10:32
14
Luk 23:35-40
15
Mat 12:24
16
Yoh 12:27
17
Ibr 5:8. Ibr 10:5-9. Yes 50:5. Mat 3:15. Yoh 4:34. Yoh 6:38. Yoh 15:10
18
Fil 2:8
163
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
dimana Dia mengalahkan dunia dan menyelesaikan pekerjaan Bapa. Salib menjadi bendera dari
pekerjaan-pekerjaan Allah. Ketika Yesus Kristus ditinggikan, itu seperti mengangkat suatu standar.19
Firman salib adalah sebuah bendera untuk mengumpulkan bangsa-bangsa, memulihkan mereka kepada
keputraan mereka.20 Yesus telah mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah
kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.21 Nabi Yesaya menggambarkan penerangan ini sebagai ‘kabar
(kemasyhuran – terjemahan Inggris)’ dan ‘kemuliaan’.22 Kemasyhuran ini, terang ini, menarik semua
manusia untuk datang dan melihat penulis dan penyempurna dari iman kita.23
Kelemahan dan kekuatan
Dalam istilah sehari-hari, kekuatan dan kelemahan mudah dipahami. Sekalipun demikian, ketika kita
melihat pada Perjanjian Baru hal itu dapat menjadi cukup membingungkan. Seperti pernyataan yang
dibuat Paulus, ‘Sebab jika aku lemah, maka aku kuat’,24 keliatan kontradiksi. Kita didorong untuk
menjadi kuat di dalam iman;25 menjadi kuat di dalam Tuhan dan di dalam kuat kuasa-Nya.26 Dikatakan
kepada kita bahwa dari kelemahan kita dapat dibuat menjadi kuat.27 Dikatakan kepada Timotius untuk
menjadi kuat dalam kasih karunia yang ada di dalam Yesus Kristus.28 Kata ‘kuat’ dalam daftar ayat-ayat
itu, artinya ‘dibuat menjadi kuat di dalam’. Kita membaca mengenai disposisi dan temperamen kuat dari
Yohanes Pembaptis, dan kemampuannya untuk hidup di padang gurun sampai hari munculnya dia di
depan umum kepada Israel.29 Paulus mengatakan mereka yang kuat dalam pengakuan mereka dan kuat
iman untuk menanggung kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahan mereka yang lemah.30
Pertama-tama, kelihatannya bahwa orang Kristen yang patut dicontoh akan hidup dari kekuatan.
Beberapa orang dapat menyimpulkan bahwa mereka yang lemah adalah sungguh-sungguh dirugikan.
Dalam penguasaan non-Yahudi dari Yunani dan Roma, kelemahan dianggap sebagai memalukan.
Hanyalah di hadapan ‘dewa-dewa’ bahwa kerendahan hati dianggap patut. Sikap yang sama ini telah
terus menerus berlangsung di dalam banyak budaya-budaya modern. Kuasa dicari dengan cara apapun.
Ketika Kristus datang dalam kerendahan hati dan dengan diam-diam memeluk kelemahan, ini adalah
suatu skandal yang keterlaluan bagi orang Yahudi dan kebodohan yang tidak dapat dimengerti bagi
orang Yunani.31 Bahkan dalam gereja saat ini, ada banyak orang yang mengejar kekuatan. Mereka tidak
memahami bagaimana melayani dari kelemahan. Pengkhotbah-pengkhotbah dan pengajar-pengajar
Kristen dimana-mana menasihatkan pendengar-pendengar mereka untuk mengejar menjadi apapun
yang mereka tetapkan sendiri. Jenis dari Iman positif dan perwujudan diri sendiri seperti ini adalah
19
Yoh 3:34. Yoh 12:32
20
Yes 11:10-12
21
Yoh 8:28
22
Yes 66:19
23
Ibr 12:2
24
2 Kor 12:10
25
Rom 4:20
26
Ef 6:10
27
Ibr 11:34
28
2 Tim 2:1
29
Luk 1:80
30
Rom 15:1
31
1 Kor 1:23
164
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
doktrin/ajaran palsu. Rasul Paulus merefleksikan bahwa jika penguasa-penguasa dunia ini memahami
salib dan kelemahan Allah, mereka tidak akan menyalibkan Tuhan yang mulia.32 Kelemahan Allah
menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis.
Dua orang penyamun
Dua orang penyamun yang disalibkan di kedua sisi Yesus menggambarkan seluruh umat manusia.33
Setela mencuri dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, kita seperti pencuri yang mencoba
‘memanjat tembok’.34 Kita telah berusaha untuk memahami hidup melalui sumber-sumber kita sendiri
yang berpusat pada diri sendiri, hanya untuk menemukan bahwa itu menghasilkan penderitaan dan
maut.35 Sebagai Raja kemuliaan dan Gembala agung dari domba, Yesus berjalan ke luar perkemahan, ke
tempat kutuk, untuk menebus kita dari maut karena dosa.36 Dia terhitung di antara pembuat kejahatan,
dibiarkan di antara orang mati, dan terputus dari negeri orang-orang hidup.37 Pada jam keenamlah
Pembawa persembahan yang menderita berhadapan dengan dua penyamun.38
Dalam ilustrasi yang besar ini, kita memperhatikan krisis mendasar yang dihadapi setiap manusia.
Akankah kita menderita dan mati di luar Kristus? Atau akankah kita menderita dan mati dengan
Kristus? Penyamun pertama, melemparkan cemooh kepada Yesus, katanya, ‘Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’39 Pencuri ini mau Yesus menyelamatkan dia, tapi dia
menolak untuk bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus. Dia memelihara kebenaran diri
sendiri dan tersinggung karena merasakan ketidakadilan yang dia derita. Dia beralasan bahwa, jika
Yesus adalah Kristus, Dia seharusnya menyelamatkannya. Dan karenanya, Dia tidak dapat menjadi
Kristus karena Dia tidak menyelamatkannya.
Tetapi, penyamun yang kedua diterangi oleh pekerjaan salib. Dia memandang Anak Domba Allah, dalam
kelemahan.40 Dia menyatakan kepada penyamun yang lain, ‘Kita memang selayaknya dihukum, sebab
kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu
yang salah’.41 Ketika orang ini melihat kepada Yesus, dia melihat dosanya sendiri, penderitaannya
sendiri dan kematiannya sendiri. Dia memandang kepada Dia yang telah dia tikam.42 Dengan
penerangan ini, dia memperhitungkan dirinya sendiri menjadi mati dengan Kristus. Tapi lebih dari ini,
dia memandang Raja kemuliaan dan Gembala agung dari domba, datang kembali dari kematian karena
dosa.43 Iman lahir dalam hatinya. Dia tahu bahwa, di saat dia bersatu dengan persekutuan penderitaan
Kristus, dia ditebus dari kematian karena dosa. Dalam iman ini, dia berkata, ‘Yesus, ingatlah akan aku,
32
1 Kor 2:8
33
Mar 15:27
34
Yoh 10:1
35
Ef 2:1
36
Yoh 10:1
37
Yes 53:8,12
38
Luk 23:39-44
39
Luk 23:39
40
Yoh 1:29,36
41
Luk 23:41
42
Yoh 19:37. Maz 22:16-17. Zak 12:10
43
Ibr 13:20
165
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
apabila Engkau datang sebagai Raja.’44 Penyamun ini mati dengan Yesus oleh kuasa Allah. Salib
menghakimi penyamun yang pertama dan menyelamatkan yang kedua. Ini adalah keseluruhan dari
pernyataan/proposisi injil.
Salah satu penyamun menerima penerangan dan memandang Anak Manusia. Dia ditarik kepada Yesus
dan percaya di dalam Dia untuk hidup kekal. Yesus mengatakan, ‘dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari
bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku’.45 Seketika itu, penyamun itu memahami
bahwa seluruh kondisi kejatuhan dari umat manusia diletakkan atas Yesus. ‘Tetapi sesungguhnya,
penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, ... Tetapi dia tertikam
oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang
mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya.’46 Kita harus memperhitungkan
penderitaan kita sebagai penderitaan-Nya, karena Dia menerima itu di dalam persembahan-Nya untuk
dosa. Bapa membuat ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah’.47
Sementara penyamun ini menderita dengan adil karena perbuatan jahatnya, Yesus menderita sebagai
korban penghapus dosa. Tetapi, ketika penyamun itu menerima disiplin yang benar dari Tuhan, dia
dijamin tidak akan dihukum dengan dunia.48 Pendisiplinan ini menjadi ukuran dari keputraannya di
hadapan Bapa. ‘Karena Tuhan menghajar (mendisiplinkan – terjemahan Inggris) orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.’49 Dengan bersatu dalam persekutuan
penderitaan Kristus, penghakiman untuk dosanya diubahkan menjadi disiplin. Ini adalah perubahan
yang harus kita buat dalam sikap kita terhadap penderitaan. Karena jika kita tidak menerima
penderitaan sebagai ganjaran tangan Bapa atas kehidupan kita, kita menuduh Allah tidak adil.50
Pendosa yang malang ini menemukan damai, ketenangan dan penghiburan, dengan mengetahui bahwa
dia dapat bersatu dengan Tuhan Yesus kita di Firdaus hari itu.51
Persekutuan dengan penderitaan-Nya
Kita akan membuat dua pengamatan tentang penderitaan. Pertama-tama, kita menyimpulkan bahwa
selalu ada alasan untuk menderita. ‘Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah’52 Jika kita menderita di luar dari partisipasi dalam penderitaan Kristus, maka murka
Allah menghakimi kita, memimpin kepada dikeluarkannya kita dari kehidupan.53 Jika, oleh iman dalam
darah Yesus, kita membawa penderitaan kita kepada Dia, maka Dia menyatukan penderitaan kita
dengan persekutuan dari salib-Nya. Ketika kita berjalan dalam terang yang bersinar dari salib, kita
disatukan dengan persekutuan penderitaan ini.54 Di saat kita mengaku dan bertobat dari dosa kita,
44
Luk 23:42
45
Yoh 12:32
46
Yes 53:4-5. Mat 8:17
47
2 Kor 5:21
48
1 Kor 11:32
49
Ibr 12:6
50
Ibr 12:4-7. Ul 32:4
51
Luk 23:43
52
Rom 3:23
53
Ef 4:18
54
1 Yoh 1:7. Fil 3:10-11
166
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
penderitaan-penderitaan kita diubahkan menjadi disiplin dari tangan Bapa, mengajarkan kita
kebenaran. Dia memurnikan kita dan membawa kita maju untuk menerima warisan keputraan kita
yang penuh.55
Kedua, tidak ada nilai dalam penderitaan itu sendiri. Itu adalah pertanda dari maut. Penderitaan adalah
penghukuman yang adil dan layak bagi ketidaktaatan kita dan perbuatan-perbuatan dosa kita. Tetapi,
nilai Kristus adalah ketaatan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa dan menyatakan kebenaran-Nya.56
Kristus menyelesaikan pekerjaan kebenaran Bapa, dan dengan melakukan demikian, kebenaran-Nya
sendiri dinyatakan oleh ketaatan-Nya. Pengetahuan mengenai ketaatan ini dipelajari melalui
penderitaan-Nya.57 Kapasitas kita untuk menjadi taat hanya ditemukan dalam persekutuan dengan
penderitaan Kristus. Dan kapasitas ini ada di dalam darah-Nya, bukan di dalam penderitaan itu sendiri.
Kuasa ada di dalam darah karena hidup dari Anak diberikan kepada kita dalam darah-Nya ketika Dia
mencurahkan darah itu bagi kita di atas kayu salib.58 Untuk bersatu dengan kelemahan Kristus adalah
bersatu dengan persekutuan Kristus sebagai Pembawa persembahan yang menderita. Persembahan-Nya
adalah konteks di mana, oleh iman, darah-Nya dipercikkan di hati kita dan kita menerima kapasitas
untuk menanggung/bertahan oleh kuasa Allah.59
Kristus ditinggikan sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus dosa dunia.60 Yang dilakukan semua
orang percaya adalah bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya.61 Kita harus keluar kepada Dia,
keluar perkemahan, di mana salib ditanamkan di tengah-tengah penderitaan manusiawi kita. Salib
ditanamkan sejauh pemisahan dan kematian kekal. Dan di dalam tempat dosa, maut dan kegelapan
inilah terang-Nya bersinar, menarik semua manusia. Ketika Yesus menderita di luar perkemahan
sebagai korban penghapus dosa, Dia mengarahkan kuasa Allah kepada semua yang di luar dan terasing
dari kehidupan Allah.62 Sementara kita mengangkat salib kita, Yesus membawa kita ke dalam
persekutuan persembahan-Nya.63 Persembahan adalah cara oleh mana kehidupan Allah
dilipatgandakan dan diarahkan kepada situasi-situasi dan kondisi-kondisi spesifik dari hidup kita yang
memerlukan penebusan. Mereka yang ada di bawah penghakiman dari maut kekal diberikan sebuah
jalan keluar ketika mereka menerima firman dari salib dan bersatu dengan Kristus sebagai Pembawa
persembahan yang menderita.64
Ketika kita bersekutu dengan Kristus dalam penderitaan-Nya, darah-Nya tersedia bagi kita. Hidup
yang ada di dalam darah-Nya membersihkan dan memulihkan hati kita sebagai anak Allah. Kita hanya
menerima hidup dari Kristus ketika kita bersatu dengan Dia sebagai Pembawa persembahan yang
menderita dan menanggungnya sampai akhir. Adalah suatu pekerjaan yang luar biasa ketika Yesus
menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan-Nya. Dia menerima mereka sebagai milik-Nya.
sebagai Pembawa persembahan yang menderita, Dia telah menanggung mereka dan membuat
55
Ibr 12:11
56
Mat 3:15. Rom 3:21-22,25-26
57
Ibr 5:8
58
Im 17:11, Ibr 9:14,22. I Yoh 1:7
59
Ibr 10:22. Ibr 12:24. 1Pet 1:2
60
Yoh 1:29
61
Fil 3:7-11
62
Ibr 13:12
63
Luk 9:23
64
Maz 124:7. Yer 29:11. 1Tes 5:24. 2Tim 2:11-13
167
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
pendamaian bagi mereka dalam Dia sendiri. Ketika dengan rela kita bersatu dengan persekutuan
penderitaan-Nya, kita melepaskan kompleksitas/kerumitan kita, kita menghentikan dendam kita, dan
kita melepaskan kekecewaan-kekecewaan kita. Kemudian kuasa Allah diaktifkan dan beroperasi
dalam penderitaan-penderitaan kita, dan keyakinan kita yang kuat adalah bahwa kita akan menang.
Permohonan itu bukan lagi, ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’65
Tetapi, pengakuan kita adalah bahwa kita menerima bagian kita dari penderitaan dalam Kristus; kita
telah bersatu dengan persembahan-Nya dan menemukan kelepasan.66
Sikap Paulus terhadap penderitaan
Mari kita memperhatikan Paulus, yang mungkin adalah contoh terbesar dari seorang manusia yang
bersatu dengan penderitaan Kristus. Lima kali menderita tiga puluh sembilan cambukan dari orang
Yahudi. Tiga kali dipukul dengan tongkat. Dia dilempari dengan batu sekali dan karam kapal tiga kali.
Paulus tahu bahaya dalam segala lingkungan dan mengalami kesukaran ketika tidur di malam hari,
kelaparan, kehausan, kedinginan dan tanpa pakaian.67 Jelas, Paulus bukan hanya tahu menderita, dia
menerima kuasa Allah untuk bertekun dan menang. Dia menanggung segala penderitaan ini karena dia
taat kepada firman keputraannya dan panggilan sorgawi.68 Meskipun demikian, Paulus perlu menderita
duri dalam daging untuk mencegah dia meninggikan diri dalam kesombongan dan dosa karena
banyaknya pewahyuan kepadanya.69 Kami tidak menganggap pukulan iblis kepada Paulus adalah
sumber dari kesempurnaannya. Jika hal ini demikian, maka iblis dan dosa akan melayani kebenaran!
Tetapi, Paulus disatukan kepada persekutuan penderitaan Kristus.70 Penderitaan Paulus adalah
penderitaan Kristus, supaya kuasa Allah disempurnakan dalam kelemahannya.
Kuasa Allah yang dibuat tersedia bagi Kristus melalui Roh yang Kekal-lah sehingga Kristus dapat
menanggung salib dan rasa malu. Karena kuasa Allah dan sukacita di hadapan-Nya, Dia menanggung
salib.71 Dalam sikap yang sama di mana Paulus berpartisipasi dalam penderitaan Kristus oleh kuasa
Allah, demikian juga bagi kita. Pertama-tama, penderitaan Paulus menyelamatkan dia dari
kecenderungannya kepada kesombongan. Kedua, di tengah-tengah penderitaannya, Paulus dapat
melayani kuasa Allah kepada semua yang menerima kerasulannya. Kita harus menetapkan hati kita
untuk berjalan dan meniru iman dan tingkah laku rasul Paulus.72 Jika kita mau bersatu dengan
persekutuan Pembawa persembahan yang menderita, maka seperti Paulus kita dapat mengatakan,
‘Sebab jika aku lemah, maka aku kuat’.73
Persekutuan kita dalam penderitaan Kristus adalah indikasi pasti bahwa kita sedang diterima sebagai
anak Bapa.74 Rasul Paulus menuliskan, ‘Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,
maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama
65
Luk 23:39
66
2 Kor 12:9-10
67
2 Kor 11:23-25
68
Kis 9:15
69
2 Kor 12:7
70
Fil 3:10
71
Ibr 12:2
72
Ibr 13:7. 1 Kor 4:16. 2Tes 3:9
73
2 Kor 12:10
74
Ibr 12:6
168
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan
bersama-sama dengan Dia’.75 Setiap orang Kristen individu harus, oleh iman, bersatu dengan
persembahan Kristus dan mempersembahkan diri mereka sebagai korban yang hidup kepada Allah
untuk membuktikan kehendak Allah.76 Di saat kita menerima disiplin-Nya, Allah memisahkan kita
kepada kehendak-Nya untuk hidup kita. Kita membaca dalam kitab Ibrani, ‘Dan karena kehendak-Nya
inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus’.77
Hanya dengan demikian kita dapat mempersembahkan diri kita hidup dari antara orang mati dan
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama kita.78 Kristus mengatakan kepada gereja
di Sardis, ‘Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!’.79
Kita dapat melihat bahwa persembahan kita melibatkan kita dalam suatu persekutuan dalam
penderitaan Kristus. Kekuatan dan kasih karunia Allah-lah yang memampukan kita berpartisipasi
dalam persekutuan ini. Rasul Petrus mengatakan, ‘jika ada orang yang melayani, baiklah ia
melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah’.80 Ini adalah kebenaran yang
besar/mendalam. Kuasa Allah tersedia, sesungguhnya sangat penting, bagi setiap orang Kristen yang
membuat persembahan. Jika kita tetap kuat dalam pernyataan dari kapasitas-kapasitas yang melekat
pada diri kita sendiri, Allah tidak dapat menjadi kuat di dalam kita. Tanpa kuasa-Nya, kita tidak dapat
menghadapi penderitaan-penderitaan yang harus kita tanggung, juga kita tidak dapat memenuhi
pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama kita.81 Dan penderitaan-penderitaan ini diperlukan
jika kita mau menjadi orang-orang percaya buah sulung di dalam gereja kaki dian yang berkemenangan.
Injil Paulus dari kelemahan dan kuasa
Kita akan memelihara bahwa proposisi/pernyataan mengenai penderitaan oleh kuasa Allah adalah
prinsip menyeluruh dari tulisan-tulisan Paulus kepada gereja di Korintus. Paulus dapat memberi
kesaksian, ‘Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran,
di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.’82
Dalam istilah manusia, ini adalah suatu pernyataan yang luar biasa/tidak masuk akal. Paulus dapat
memelihara roh damai sejahtera di tengah-tengah segala bentuk kesesakan, pencobaan dan penderitaan
yang dapat dibayangkan. Dia mendorong orang Korintus untuk ‘menguji diri mereka sendiri’ untuk
melihat apakah mereka berbagi iman benar yang sama ini. Jika iya, mereka akan mengenali bahwa
Kristus ada di dalam mereka dan dengan mereka, dan bahwa kuasa Allah akan menopang mereka.83
Mereka dapat melewati ujian dan mencapai nama pengudusan mereka. Sebagai bapa dalam iman, dan
sebagai mentor, Paulus menginstruksikan pelayan muda Timotius, ‘Jadi janganlah malu bersaksi
tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah
menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah’.84
75
Rom 8:17
76
1Tes 5:23. Rom 12:1-2
77
Ibr 10:10
78
Rom 6:13
79
Wah 3:1
80
1Pet 4:11
81
Ef 2:10
82
2 Kor 12:10
83
2 Kor 13:5-6
84
2 Tim 1:8
169
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Baru-baru ini, banyak orang percaya telah diajarkan bahwa penderitaan seharusnya tidak menjadi
bagian dari kehidupan orang Kristen. Bahkan pada tingkat paling dasar, ini adalah suatu
proposisi/pernyataan yang paling tidak masuk akal bagi kehidupan seorang Kristen. Mengapa seorang
Kristen menjadi terbebas dari kelemahan, hinaan, tekanan, atau paling tidak, kesulitan-kesulitan, lebih
dari orang lain? Beberapa menegaskan bahwa orang Kristen hanya menderita karena mereka
kekurangan iman. Proposisi/pernyataan seperti itu menimbulkan pertanyaan seluruh pelayanan rasul
Paulus. Kesaksian Paulus harus menjadi kesaksian kita. ‘Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas
kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.’85
Paulus menjelaskan kepada orang Korintus bahwa kelemahan Kristus adalah prinsip mendasar oleh
mana kita hidup sebagai orang Kristen. Paulus terus-menerus dihantam, dan melalui ini dia belajar
untuk menjadi puas dengan kelemahan.86 Kita dapat terdorong bahwa diperlukan beberapa waktu rasul
yang terkemuka ini untuk berdamai dengan hal ini. Kelihatannya bahwa setiap kali Paulus menetapkan
dalam ketaatan untuk melakukan seperti yang Tuhan arahkan kepadanya, iblis bangkit menentang
dia.87 Dia memotivasi orang-orang untuk melawan Paulus dan menghalangi banyak hal yang dia
lakukan. Itu seperti seolah-olah dia mempunyai duri dalam dagingnya.88 Dia menanggung rasa sakit dan
frustrasi setiap kali dia mencoba untuk melakukan pekerjaan baik.
Duri dalam daging
Paulus bersaksi bahwa dia rentan terhadap kesombongan karena banyaknya pewahyuan yang diberikan
kepadanya.89 Kristus telah memanggil dia untuk menjadi seorang ahli bangunan yang cakap.90
Pekerjaannya adalah membangun gereja-gereja kaki dian di dunia bukan Yahudi.91 Jika, berdasarkan
pewahyuan ini, Paulus berangkat dan berhasil dalam hikmat dan kekuatannya sendiri, dia akan
dikalahkan dan dihancurkan oleh kesombongan/kecongkakan. ‘Kecongkakan mendahului kehancuran,
dan tinggi hati mendahului kejatuhan.’92 Tuhan mengizinkan utusan iblis untuk menjadi duri dalam
daging Paulus untuk menghentikan dia dari meninggikan dirinya sendiri. Iblis diizinkan mengutus satu
dari malaikat yang jatuh dari sorga untuk menggocoh dan menyiksa Paulus.93
Rasul yang besar mencari Tuhan tiga kali dalam doanya mengenai keadaan-keadaannya ini, berharap itu
hanyalah suatu tahap yang nanti dia lewati. Dia meminta Tuhan menghapuskan halangan setan dari
jalannya supaya dia dapat membuat kemajuan yang lebih baik dalam pekerjaan-pekerjaan dari
penentuannya. Situasi yang sama ini familiar dengan banyak dari kita ketika hal-hal tidak berjalan
sebagaimana seharusnya.94 Meskipun demikian, rasul ini tidak tawar hati atau mundur.95 Tuhan
akhirnya menjawab dia dan berkata, ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
85
2 Kor 12:9
86
2 Kor 12:10
87
Lihat 1Taw 21:1. Ayub 1:6. Ayub 2:1. Zak 3:1. Kis 5:3
88
2 Kor 12:7
89
2 Kor 12:7
90
1 Kor 3:10
91
Kis 9:15. Rom 15:16. Gal 2:9. Ef 3:8
92
Ams 16:18
93
2 Kor 12:7
94
2 Kor 12:8
95
Ef 3:13. Ibr 12:3. Ibr 10:38
170
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
kelemahan[mu]lah kuasa-Ku menjadi sempurna.’96 Prinsip yang mengherankan, oleh mana Allah
bekerja dalam gereja sepanjang tahap ini dalam sejarah manusia, adalah bahwa kuasa-Nya akan
disempurnakan dalam kelemahan. Pertama-tama, ini kelihatan tidak masuk akal karena dua kata ini
saling berlawanan. Namun, ketika kita kuat, kuasa Allah tidak dapat dinyatakan dalam kita.
Memerlukan cobaan besar dari kesesakan bagi Paulus untuk memahami prinsip ini dan cara dari
kelemahan. Dia memberi kesaksian bahwa kami disesakkan dalam segala hal namun tidak terjepit,
habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya namun tidak ditinggalkan sendirian, dan dihempaskan
namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya
kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.97 Dalam semua hal ini, Paulus menuliskan
kepada orang Korintus dan menyimpulkan ‘Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup
giat di dalam kamu’.98 Kristus memelihara Paulus dalam segala sesuatu dengan kasih karunia-Nya,
membuat dia tetap hidup dan memampukan dia melayani hanya oleh kasih karunia. Paulus memberi
kesaksian, ‘Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’.99 Ini
bukanlah pernyataan dari optimisme kebenaran diri sendiri. Paulus tidak percaya, juga tidak berusaha,
untuk menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu, dan dengan demikian
menyangkal satu-satunya Tuan dan Tuhan kita, Yesus Kristus.100
Seperti Paulus, kita harus mengenali bahwa kecukupan kita untuk pekerjaan-pekerjaan baik dan
pelayanan kasih karunia yang efektif diterima dalam kelemahan. ‘Dengan diri kami sendiri kami tidak
sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami
adalah pekerjaan Allah.’101 Kita perlu bersatu dengan kelemahan Allah oleh penderitaan Kristus,
mengetahui bahwa kasih karunia-Nya cukup bagi kita. Kasih karunia dan kuasa Kristus memampukan
kita untuk berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan-Nya supaya kita dapat memenuhi pekerjaanpekerjaan dari keputraan kita dan menyatakan nama-Nya. Paulus menuliskan kepada orang-orang
Filipi, ‘Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga
untuk menderita untuk Dia.’102 Menderita dan percaya dalam nama Yesus Kristus tidak dapat
dipisahkan. Tuhan berkata kepada Paulus, ‘Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak
penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku’.103
Bagaimanapun juga, kita harus memperhatikan bahwa iblis tidak melayani kebenaran! Dosa-lah yang
menyebabkan penderitaan kita dan iblis-lah yang menyesakkan kita. Kita ingat, bagaimanapun juga,
bahwa ‘memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu’,
dan ‘untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas’.104 Tanpa kita bersatu dengan
persekutuan penderitaan Kristus, maka dukacita kita menghasilkan kebinasaan kekal. ‘Sebab dukacita
menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan
96
2 Kor 12:9
97
2 Kor 4:8-10
98
2 Kor 4:12
99
Fil 4:13
100
Yud 1:4
101
2 Kor 3:5
102
Fil 1:29
103
Kis 9:16
104
2 Tes 1:6-7
171
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.’105 Sekalipun kesesakan kita dari
iblis, kita tetap bersukacita dalam kesengsaraan kita, mengetahui bahwa kesengsaraan menimbulkan
ketekunan.106 Di saat kita menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan-Nya, kita akan menanggung
banyak ‘konflik dari penderitaan-penderitaan’.107 Tentu saja, kita akan kena kedua-duanya, yaitu
cercaan-cercaan dan kesesakan-kesesakan, mengambil bagian bersama dengan orang-orang kudus
zaman dulu ‘yang diperlakukan sedemikian’ .108
Hikmat Allah yang tersembunyi
Di saat dia menuliskan kata-kata terakhirnya kepada gereja Korintus, Paulus jelas menerima itu, bukan
hanya pekerjaan salib yang diselesaikan dalam kelemahan, tapi firman salib juga harus dilayani dalam
kelemahan manusia. Dengan cara ini, kuasa Allah dapat menjadi efektif, melalui firman, untuk
mendemonstrasikan hikmat Allah.109 Dunia menyadari bahwa siapapun yang menyatakan untuk
melayani dari kelemahan adalah tidak masuk akal dan kebodohan.110 Salib adalah demonstrasi dari
kelemahan Allah. Dengan setiap pukulan, cacian, cambukan dan tikaman, Kristus menjadi lebih lemah
dan lebih lemah. Secara ajaib, Dia dapat mengatasi semua perlakuan tidak pantas dengan kuasa Allah.111
Mari kita memperhatikan pemandangan di Kalvari sementara Kristus mati di kayu salib. Dia dikelilingi
oleh pemerintah bangsa dan sejumlah besar orang-orang, banyak dari mereka yang mencemoohkan Dia
dengan mengatakan, ‘biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang
yang dipilih Allah’.112 Pertanyaan yang jelas dalam semua ini adalah, ‘Bagaimana seseorang dapat menang
dengan mengalah?’ Namun melalui salib-lah hikmat dan kuasa Allah didemonstrasikan.
Hikmat yang tersembunyi yang dinyatakan oleh salib adalah kapasitas untuk menang melalui
penderitaan, bukan diselamatkan dari penderitaan. Ini adalah hikmat yang tidak ada dari pemerintah
zaman sekarang yang dapat pahami; karena jika mereka memahaminya mereka tidak akan menyalibkan
Tuhan yang mulia.113 Hikmat yang tersembunyi ini dimanifestasikan dari salib ketika Yesus
ditinggikan.114 Kuasa Allah diaktifkan dan beroperasi di tengah-tengah penderitaan, dan yang
menganiaya Dia membantu memfokuskan kuasa ini dengan setiap dakwaan tidak adil yang mereka
lemparkan kepada Dia. Yesus dapat mengubah salib sampai itu menjadi senjata yang akhirnya
mengalahkan dan melucuti penguasa dan pemerintah dunia ini. Dengan menundukkan diri-Nya kepada
maut di salib di tangan orang-orang jahat, Kristus menghancurkan dia yang mempunyai kuasa maut;
yaitu, setan.115
105
2 Kor 7:10
106
Rom 5:3
107
Kol 1:24. Ibr 10:32
108
Ibr 10:33
109
1 Kor 1:18
110
1 Kor 1:21
111
Ibr 9:14
112
Luk 23:35. Mar 15:29-32
113
1 Kor 2:8
114
Yoh 12:32
115
Ibr 2:14
172
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
Sementara Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, kepala pengawal berdiri di samping mulai
‘memuji Allah’, katanya, ‘Sungguh, orang ini adalah orang benar!’116 Betapa suatu perubahan yang
mencengangkan! Tanpa firman salib, orang-orang tidak dapat datang kepada Kristus.117 Pesan apapun
yang lain tidak akan membawa keselamatan kepada pendengar.118 ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.’119 Transaksi
melewati dari kematian kepada kehidupan bagi orang Kristen terjadi ketika seseorang mempercayai
firman dari salib. Sementara mereka menerima firman itu, mereka melewati maut kepada hidup dan
mulai hidup sebagai anak Allah.120 Oleh karena itu kasih Allah dinyatakan di dalam salib. Allah begitu
mengasihi kita sehingga Dia memberikan kita salib.121 Adalah penting bahwa kita tidak memandang
salib hanya sebagai kematian dari seorang pengganti yang benar yang mewakili kita semua. Allah
menerima kita di saat kita bersatu dengan persekutuan salib sebagai proses yang melepaskan kita dari
dosa.
Secara tetap, sepanjang sejarah, kuasa Allah telah didemonstrasikan oleh martir-martir Kristus yang
setia dan menderita. Kemenangan mereka dalam maut merebut hati-hati yang keras dari orang-orang
yang jatuh, membenarkan diri sendiri seperti kepala pengawal Kristus. Pesan dari injil menikam hatihati mereka.122 Sementara kegenapan waktu mendekat, kita mungkin dipanggil atau tidak oleh Allah
kepada kemartiran. Namun, kita tahu kesesakan-kesesakan, penganiayaan-penganiayaan dan kebencian
akan meningkat berlipat-lipat. Kita tidak perlu takut. Kita sangat dapat mengantisipasi kemenangan
kita, sebab ‘Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia’.123
Membawa banyak anak kepada kemuliaan
Kristus memulai pelayanan-Nya ketika dia dibaptis oleh Yohanes.124 Yohanes memproklamirkan bahwa
Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.125 Yesus menjadi penanggung dosa kita
ketika Dia mengidentifikasikan diri-Nya dengan kita pada baptisan-Nya.126 Kristus kemudian
melanjutkan pelayanaan-Nya memberitakan injil kerajaan Allah, memberikan laki-laki dan perempuan
hak untuk menjadi anak Allah.127 Dia menyembuhkan orang sakit, mengusir setan-setan dan
mengampuni dosa.128 Kristus menggenapi nubuatan yang diucapkan oleh nabi Yesaya ketika dia
berkata, ‘Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita’. Yaitu, dia menanggung
penyakit kita, kelemahan kita dan kesesakan kita.129 ‘Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
116
Luk 23:47
117
1 Kor 1:23-24. 1 Kor 2:2. Gal 6:12-14
118
Rom 10:14
119
2 Kor 5:21
120
Yoh 5:24
121
Yoh 3:16
122
Luk 23:48
123
1 Yoh 4:4
124
Mat 4:13-17
125
Joh 1:29,36
126
Mat 3:15
127
Yoh 1:12
128
Mat 9:2-6
129
Mat 8:17
173
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul
dan ditindas Allah.’130 Adalah kehendak Allah untuk meremukkan Dia dan Dia telah menaruh-Nya
untuk sengsara dan membuat Dia sakit dengan semua kelemahan-kelemahan kita.131
Bagian dalam Yesaya pasal lima puluh tiga, seperti yang ditafsirkan Matius, menunjuk bukan hanya
kepada penyaliban Kristus, tapi kepada penderitaan, Kristus merasakan penyakit, kelemahan dan
kesesakan kita setiap kali Dia melakukan mujizat.132 Kristus sepanjang pelayanan-Nya di bumi, menjadi
penanggung dosa-dosa, sakit penyakit, kelemahan-kelemahan dan kesesakan-kesesakan. Kristus
melakukan pekerjaan-pekerjaan mujizat yang Bapa berikan untuk Dia lakukan dengan mengorbankan
diri. Dia mencapai semua ini, bukan dengan kekuatan-Nya sendiri, tapi oleh kuasa Allah yang tersedia
bagi Dia dari Bapa. Harganya adalah Dia, tapi kuasa dari Allah. Di taman Getsemani, Yesus meminum
cawan dosa dan menderita bagi seluruh dunia. Tetapi, setelah berdoa kepada Bapa, ‘janganlah seperti
yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’, Dia meminum cawan ini oleh kuasa dari
Roh yang Kekal.133 Dia dikuatkan oleh kapasitas Roh yang Kekal, melalui perantaraan Roh Kudus,
untuk menanggung dosa dalam tubuh-Nya dan menghukum dosa dalam daging-Nya.134 Yesus
merasakan maut untuk setiap orang, oleh kasih karunia Allah, sebagai penulis dan penyempurna iman
kita.135
Kebenaran dari salib adalah bahwa seluruh kondisi umat manusia diletakkan atas-Nya.136 Dia membuat
semua penderitaan menjadi bagian dari persekutuan penderitaan-Nya, dan Dia menanggung dukacitadukacita kita, membawa kita dari kematian kepada hidup melalui kuasa Allah. Di taman Getsemani,
Kristus tidak beranggapan atas hubungan-Nya dengan Bapa ketika dia bertanya jikalau mungkin untuk
diselamatkan ‘keluar dari’ penderitaan dan maut. Matius mengatakan kepada kita bahwa Dia tidak
meminta kepada Bapa-Nya untuk dua belas legiun malaikat.137 Dia berdoa, ‘Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau
mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang
terjadi’.138 Kristus sadar akan penderitaan-Nya yang akan datang dan kelemahan daging-Nya. Dia
berdoa untuk kapasitas supaya Dia dapat dengan taat memenuhi kehendak Bapa.
Dengan rela Yesus meminum cawan penuh murka Allah untuk dosa seluruh dunia.139 Namun tidak ada
dendam dalam Roh-Nya. Yesus telah melakukan banyak mujizat-mujizat besar dalam nama Bapa,
menyelamatkan banyak orang dari penderitaan maut. Namun demikian, Dia dengan siap menerima
bahwa ini tidak mungkin bagi-Nya.140 Adalah komitmen dan ketetapan-Nya untuk tidak mengubah
kasih karunia yang Dia layani kepada yang lain untuk keuntungan-Nya. Dengan cara yang sama di mana
kasih karunia memberikan Dia kapasitas untuk menanggung penyakit dan dosa kita, kasih karunia
akan memampukan Dia untuk menang melalui penderitaan. Kita membaca bahwa malaikat dari sorga
130
Yes 53:4
131
Yes 53:4,10
132
Mat 8:16-17
133
Mat 26:39,42
134
Ibr 9:14. Rom 8:3
135
Ibr 2:9. Ibr 12:2
136
Yes 53:6
137
Mat 26:53
138
Luk 22:42
139
1 Yoh 2:2
140
Ibr 5:7
174
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
muncul kepada Kristus di Getsemani, menguatkan Dia.141 Kuasa Allah datang pada Kristus dalam
kelemahan-Nya.
Yesus menghadapkan wajah-Nya menuju salib untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan sebagai
Penulis dan Penyempurna iman kita.142 Karena sukacita yang disediakan di hadapan-Nya, Dia
menanggung salib, tanpa mempedulikan rasa malu. Dicaci maki, Dia tidak membalas caci kami.143
Kristus menolak ketidakpercayaan orang banyak di sekitar Dia menekan Dia untuk menyelamatkan
diri-Nya sendiri. ‘Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek
Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia
adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka
mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi,
selamatkanlah diri-Mu!"’144 Kuasa Allah yang sama yang Kristus layani untuk menyelamatkan orang lain
sekarang memampukan Dia untuk menolak pencobaan untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Oleh
kasih karunia Allah dia merasakan maut bagi setiap manusia dan dengan rela menyerahkan hidup-Nya
sampai akhir.145
Ketika Dia menyerahkan nyawa-Nya, orang banyak memandang persembahan yang murni dari Yahweh
Anak. Kepala pengawal mendeklarasikan, ‘Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!’146 Dampak dari
kelemahan-Nya atas semua orang yang memandang cara Dia mati adalah suatu penerangan. Mereka
memandang pekerjaan kebenaran Allah dan kebenaran dari ketaatan Kristus. Sebuah keretakan dibuat
atas kebenaran sendiri dari hati-hati mereka yang dikeraskan. ‘Dan sesudah seluruh orang banyak, yang
datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil
memukul-mukul diri.’147 Mereka berjalan dengan meratap karena hati mereka ditusuk. Sebagai korban
yang hidup, Kristus telah mengarahkan kuasa Allah kepada mereka. Dia yang pertama
memproklamirkan terang kepada orang Yahudi dan bukan Yahudi.148
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan’.149
Pencobaan yang terus menerus di hadapan kita adalah untuk menarik kita dari partisipasi dalam
penderitaan Kristus. Dalam musim penderitaan, kita dapat menemukan kasih karunia untuk tidak
menyerah pada pencobaan untuk mencoba menyelamatkan diri ‘dari maut’. Tidak diragukan itu akan
melibatkan penderitaan. Memang sesuai dengan keadaan Bapa, dalam membawa banyak anak kepada
kemuliaan, untuk menyempurnakan penulis keselamatan kita dengan penderitaan.150 Petrus menasihati
kita, ‘Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai
dirimu dengan pikiran yang demikian, —karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia
telah berhenti berbuat dosa—’.151
141
Luk 22:43
142
Luk 9:51. Ibr 12:2
143
1Pet 2:23
144
Luk 23:35-37
145
Ibr 2:9
146
Mar 15:39
147
Luk 23:48
148
Kis 26:23
149
Luk 22:40
150
Ibr 2:10
151
1Pet 4:1
175
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pembawa persembahan yang menderita
Persembahan adalah cara/alat oleh mana kehidupan Allah dilipatgandakan dan diberikan kepada
manusia. Hidup ini ada di dalam Kristus dan Dia datang memberikan kita hidup ini dengan
berkelimpahan.152 Nabi Yesaya mengatakan sebelumnya bahwa akan menyenangkan Bapa untuk
meremukkan Kristus, dan menaruhkan Dia melalui dukacita penderitaan. Karena, ‘Apabila ia
menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya … hamba-Ku itu,
sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang’.153 Ibadah/pelayanan dari keputraan
Kristus adalah menjadi imam dari kehidupan Allah melalui persembahan-Nya. Dia adalah Pembawa
persembahan yang menderita. Melalui persembahan-Nya, Kristus mengarahkan hidup Allah kepada
banyak orang yang memerlukan penebusan. Penekanan kami di sini adalah bahwa setiap individu yang
menerima hidup ini, menjadi demikian juga karena mereka bersatu dengan persekutuan penderitaan
Kristus. Melalui persekutuan dalam persembahan Kristus-lah hidup dari Allah menjadi milik dari anak
Allah.
Kuasa Allah beroperasi dalam transaksi persembahan ini. Mereka yang menerima kasih karunia dan
kuasa Allah sedang dibawa kembali dari maut karena dosa. Secara serentak mereka diselamatkan dari
maut, dan dosa dan pemberontakan yang menawan mereka kepada iblis. Permusuhan mereka terhadap
Kristus dihancurkan dan, oleh pertobatan dan iman, mereka dapat berjalan di jalan yang baru dan yang
hidup.154 Jalan yang baru dan yang hidup adalah jalan dari Kristus, jalan yang Dia jalani sebagai
Pembawa persembahan yang menderita. Setiap pembawa persembahan yang menderita ditebus dari
maut ketika, dalam iman, mereka bersatu dengan persekutuan salib. Hidup kebangkitan, tersedia dalam
proses persembahan, membawa setiap orang percaya kembali dari maut karena dosa. Lebih jauh lagi,
setiap orang percaya, yang disatukan kepada persembahan Kristus, menjadi buah sulung Kristen.155
Rasul Paulus melayani dengan menjadi imam bagi tubuhnya sendiri sebagai korban yang hidup dalam
ibadah Kristus.156 Dia menggambarkan modus ini sebagai penderitaan bagi injil oleh kuasa Allah.157
Mengenai poin ini, Paulus mendorong orang Korintus untuk menguji diri mereka sendiri dan
menetapkan apakah mereka dalam iman.158 Ibadah dari keputraan kita adalah sama. Sebagai pembawapembawa persembahan yang menderita, kita memenuhi mandat keimamatan kita terhadap siapa
Kristus mengutus kita. Roh Allah dapat melipatgandakan hidup Kristus kepada mereka yang menerima
firman keselamatan mereka dari kita, dan Roh menerapkan kasih karunia Allah kepada kehidupan
mereka.
Menjadi korban yang hidup
Paulus mengatakan bahwa teladan ketaatan Kristus adalah pola untuk kita ikuti.159 Dia mengingatkan
orang Korintus bahwa dia telah bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.160 Sebagai hasilnya,
152
Yoh 10:10
153
Yes 53:10-11
154
Ibr 10:20
155
Yak 1:18
156
Rom 12:1
157
2 Tim 1:8
158
2 Kor 13:5
159
Ef 5:1-2
160
Fil 3:10
176
Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan
dia ada di antara mereka dalam kelemahan, takut dan gentar.161 Namun, dalam semua penderitaannya,
hidupnya ditopang oleh kuasa Allah.162 Paulus memanggil orang Korintus untuk mengukur diri mereka
sendiri kepada partisipasi yang sama ini sebagai pembawa-pembawa persembahan. Semakin mereka
menghina, mengabaikan, menantang dan memperlakukan Paulus dengan tidak pantas, semakin
terfokus kuasa Allah kepada mereka.163 Prinsip yang sama ini diaplikasikan kepada semua mereka yang
menganiaya kita. Jika kita memelihara sikap anak Domba, tidak berteriak untuk diselamatkan dari
maut, maka banyak yang akan diselamatkan dan mereka juga akan bersatu dengan persekutuan
penderitaan Kristus.164
Membawa tanda-tanda dari Tuhan Yesus dalam tubuhnya, Paulus bisa, oleh Roh Kudus, melayani
firman dari salib kepada orang Korintus.165 Penerangan datang kepada mereka, membuat mereka
meratap dalam pertobatan, mengakui Yesus sebagai Tuhan, dan bersatu dengan persekutuan
penderitaan Kristus.166 Kita, seperti orang Korintus, dapat menguji diri kita sendiri dan mengetahui
bahwa Kristus ada di dalam kita.167 Kita akan mengenali bahwa hidup-Nya memberikan kita kapasitas
untuk menjadi imam dari tubuh kita sebagai korban yang hidup supaya orang lain dapat melihat,
bertobat dan diselamatkan. Kristus menjadi penengah dari perjanjian baru untuk tujuan spesifik yang
membuat hidup-Nya tersedia bagi kita dalam darah-Nya.168 Hidupnya telah menjadi hidup dari
keputraan kita.169 Memampukan kita untuk percaya, menerima kuasa dari Roh Allah, dan
mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup untuk tubuh-Nya.170
Kita tidak dapat berpartisipasi dalam penderitaan Kalvari tanpa kita memulai dengan berpartisipasi
dalam persekutuan Kristus dan kebangkitan-Nya. Paulus mengidentifikasi prasyarat dari korban yang
hidup dalam suratnya kepada Filipi. Yang dikehendakinya adalah untuk ‘mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia
dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati’.171 Pertama, kita
mengenal Dia ketika kita ditemukan di antara umat-Nya, dalam tubuh-Nya. Kedua, tubuh-Nya adalah
konteks di mana hidup kebangkitan-Nya terlayani. Jika kita setia kepada tubuh-Nya, kita dapat
mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup, menerima kuasa Allah, persekutuan dalam
penderitaan-Nya, dan menjadi serupa dengan kematian-Nya.172
Jika kita menerima mandat kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, kita
akan menjadi utusan-utusan Kristus.173 Kita melayani injil kelepasan dan kesempurnaan yang sama
161
1Kor 2:3
162
1Kor 2:3-5. 2 Kor 12:9
163
2 Kor 4:11
164
Kis 8:32
165
Gal 6:17
166
Yoh 16:8. 2 Kor 7:9-10
167
2 Kor 13:5
168
Ibr 9:15
169
1 Yoh 5:12
170
Rom 12:1
171
Fil 3:10-11
172
Fil 3:10
173
2 Kor 5:20
177
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kepada dunia yang Yesus sendiri layani. Sangatlah penting bahwa kita tetap setia dan terhubung
dengan tubuh-Nya. Jika kita mundur, kita memisahkan diri dan tidak lagi percaya dalam kuasa-Nya
yang menopang selama kesesakan, penderitaan dan kelemahan kita.174 Tuhan menyatakan, ‘Tetapi
orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak
berkenan kepadanya’.175 Kita tidak dapat kembali untuk mencoba menyelamatkan diri kita sendiri dari
maut. Pasti akan ada situasi-situasi tertentu di sepanjang kehidupan kita di mana Tuhan meminta kita
untuk menanggung ujian dan kesesakan. Tanpa kita percaya dalam kuasa Allah, kita akan mulai
membenci hal ini dan menjadi kepahitan. Atau, kita dapat maju terus kepada sasaran menjadi buah
sulung tertentu, mengetahui bahwa kuasa Allah disempurnakan dalam kelemahan kita.176
174
Ams 18:1
175
Ibr 10:38
176
2 Kor 12:9
178
BAB 11
Kuasanya diarahkan kepada anda
Dalam bab kita sebelumnya, kita memperhatikan dua proposisi/pernyataan mengenai kelemahan Allah.
Pertama-tama, setiap orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan didorong untuk
bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.1 Kedua, dalam persekutuan penderitaan-Nya kita
menerima kasih karunia untuk menanggung penderitaan oleh kuasa Roh yang Kekal.2 Yesus Kristus
disalibkan karena kelemahan, namun Dia hidup karena kuasa Allah.3 Dan lebih dari ini, di tengahtengah kelemahan-Nya, Dia secara aktif mengarahkan kuasa Allah kepada situasi-situasi spesifik yang
memerlukan penebusan. Dalam bab ini, kita akan memperhatikan bagaimana kita bersatu dengan
pelayanan Kristus untuk dapat melayani Roh, mengarahkan kuasa Allah kepada mereka yang menerima
firman.4 Rasul Paulus berbicara tentang, ‘Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak
lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu’.5 Demikian juga dia menyatakan,
‘Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk
kamu karena kuasa Allah’.6
Dalam suratnya kepada Kolose, Paulus menegaskan seluruh cara pelayanannya, katanya, ‘Sekarang aku
bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang
kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat’.7 Di saat rasul melayani dalam
kelemahan, takut dan gentar, dia dapat mengarahkan kuasa Allah kepada setiap gereja-gereja.8 Dia
menuliskan kepada Filipi, ‘Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang
1
Fil 3:10
2
Ibr 9:14
3
2 Kor 13:4
4
2 Kor 3:6
5
2 Kor 13:3
6
2 Kor 13:4
7
Kol 1:24
8
1 Kor 2:3
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil’.9 Dia menunjuk kepada penawanannya!
Paulus mengirim Tikhikus, saudaranya yang kekasih dan pelayan yang setia dalam Tuhan, untuk
menginformasikan Efesus bahwa dia dengan berani memberitahukan rahasia injil sebagai utusan yang
dipenjarakan.10
Paulus menantang Galatia, ‘siapakah yang telah mempesona kamu?’ Mereka telah jatuh kembali di
bawah kuasa dari kutuk oleh hukum. Dia menuliskan kepada mereka, ‘Sia-siakah semua yang telah
kamu alami sebanyak itu? (Apakah kamu menderita begitu banyak hal dengan sia-sia – terjemahan
Inggris)’11 Paulus memuji Tesalonika karena menerima firman dalam banyak penindasan.12 Dia
menuliskan kepada mereka, ‘Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah
di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman
sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi. Bahkan orang-orang Yahudi
itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami’.13 Sebagai konsekuensinya,
kuasa Allah aktif kepada mereka. Firman Tuhan diperdengarkan dari mereka, bukan hanya di
Makedonia dan Akhaya, tapi juga di setiap tempat, iman mereka kepada Allah tersiar.14 Ketika firman
Allah diperdengarkan, kuasa Allah diteruskan.
Dalam surat Paulus kepada Korintus, dia menggunakan masalah-masalah pastoral mereka dan
kesulitan-kesulitan perhubungan antara dia sendiri dengan mereka sebagai konteks untuk menjelaskan
bagaimana administrasi Kristus diteruskan oleh kelemahan.15 Tujuan kami menyoroti semua bagianbagian ini adalah untuk membuktikan bahwa Paulus hanya mengerjakan satu model pelayanan ketika
dia membangun gereja-gereja Perjanjian Baru. Sebagai ahli bangunan yang bijak, secara tidak langsung
dia percaya bahwa kuasa Allah akan diarahkan kepada gereja-gereja di saat dia terus-menerus melayani
dalam kelemahan.16
Dua model/cara pelayanan
Adalah mudah menjadi dibingungkan tentang pertanyaan kelemahan dan kuasa ini. Secara konstan kita
dihadapkan oleh dua model kehidupan Kristen yang berbeda. Kadang kala, di tengah ujian, kesesakan
dan pencobaan, kita mendapatkan model-model ini membingungkan. Model pelayanan pertama, dan
yang menyebabkan masalah yang berarti dalam gereja Korintus, adalah mengejar kehadiran secara
tubuh, firman-firman yang persuasif dan hikmat manusia.17 Model pelayanan ini menaruh keyakinan
dalam daging dan menggunakan hikmat manusia, lahir dari pendidikan dan latihan dalam presentasi,
yang menghasilkan kepandaian berbicara.18 Dalam banyak gereja saat ini, model ini dipromosikan secara
luas. Sebagai hasilnya, banyak orang-orang Kristen disesatkan ke dalam mempercayai bahwa inilah cara
kuasa Allah beroperasi dalam gereja. Berbeda dengan hal itu, Paulus datang kepada Korintus dalam
9
Fil 1:12
10
Ef 6:19-21
11
Gal 3:1-4
12
1Tes 1:6
13
1Tes 2:14-15
14
1Tes 1:8
15
2 Kor 12:19
16
1 Kor 3:10-11
17
2 Kor 10:10
18
Fil 3:3-4. 1Kor 1:17. 1Kor 2:1-5
180
Kuasa-Nya diarahkan kepada anda
kelemahan, takut dan gentar, dengan demonstrasi Roh dan kuasa.19 Melayani dalam kelemahan adalah
caranya. Model ini tidak ditetapkan oleh ‘apa yang anda ketahui’, tapi ‘Siapa yang anda tahu’. Rasul
Paulus tidak menginginkan kebenaran dari dirinya sendiri. Dia hanya menghendaki untuk ‘mengenal
Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya’.20
Kita tidak melatih diri kita sendiri dengan prinsip iman yang hiper untuk mengaktifkan karuniakarunia rohani, juga tidak menjadi teladan cara hidup yang ketat, seperti pertapa, seolah-olah inilah
cara untuk mendapatkan otoritas rohani. Kita bukan memperdagangkan cara kita dari satu bentuk
kuasa rohani ke bentuk yang lain. Ini adalah sikap dari Simon tukang sihir. ‘Ketika Simon melihat,
bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia
menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku
menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus’.21 Sementara kita melayani
dari kelemahan Kristus, kita menghapuskan segala pikiran mistis atau gaib dalam administrasi kuasa
Allah.
Kita perlu memeluk pendekatan perhubungan untuk ‘melayani’, menerima bahwa kita dikelilingi oleh
kelemahan-kelemahan, ketidakmampuan, dan rapuh terhadap pencobaan. Ketika kita berhenti
mencoba mensyaratkan diri kita sendiri menurut persepsi kompetensi kita sendiri, kita dapat menerima
kelemahan-kelemahan kita, mengetahui bahwa kita tidak mampu dalam diri kita sendiri. Kemampuan
kita datang dari Allah.22 Dalam kelemahan kita, Dia kuat dan Dia membawa kita kepada kebenaranNya. Melalui iman, dan oleh kasih karunia, kebenaran dan kesanggupan dinyatakan dalam kita, dan
kuasa Allah dinyatakan melalui kita.
Semua kasih karunia Allah, bersama dengan semua karunia-karunia Roh, dibuat tersedia bagi kita di
saat kita mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Ini adalah reorientasi dalam pemikiran kita.
Bukannya memandang karunia-karunia Roh sebagai bagian dari salib dan sarana kelepasan dari
penderitaan, mereka mengaitkan secara implisit dengan kelemahan, penderitaan dan kematian-Nya.
Paulus mendorong orang Korintus, ‘Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada
kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan’.23 Paulus jelas mengatakan bahwa penderitaan-penderitaan kita dan partisipasi kita
dalam injil adalah tidak dapat dipisahkan.
Semua kuasa Allah dan karunia-karunia Roh aktif kepada kita ketika kehendak Allah digenapi dalam
kehidupan kita. Inilah arti dari perkataan kepada Paulus, ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab
justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna’.24 Kata Yunani diterjemahkan sebagai ‘cukup’
artinya ‘untuk membangkitkan suatu penghalang’. Tuhan Yesus mengatakan kepada Paulus bahwa
kasih karunia-Nya dan kekuatan menaungi dia seperti sebuah kanopi. Kehendak Allah yang dilakukan
dalam dia adalah suatu perlindungan atas hidupnya. Sementara dalam kelemahan, kita seharusnya tidak
takut apapun yang datang atas kita, bahkan jika mereka berusaha melukai kita.
19
1 Kor 2:3
20
Fil 3:10
21
Kis 8:18-19
22
2 Kor 3:5
23
2 Kor 9:8
24
2 Kor 12:9
181
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kesembuhan dan kelepasan melalui kelemahan
Rasul Paulus berbicara mengenai Kristus dan model kelemahan-Nya dalam kedua suratnya kepada
Korintus. Kita telah memperhatikan bagaimana Yesus menanggung cacian, makian dan hinaan dalam
penyaliban-Nya oleh kuasa Allah. Kristus mengatakan mengenai diri-Nya, ‘Apabila kamu telah
meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.25 Di Kalvari, banyak yang berdiri
si samping ‘memandang kepada Dia yang telah mereka tikam’ 26 dan, sementara mereka melihat Dia
mati, penginsafan dari Roh membawa penerangan kepada banyak dari mereka.27 Dengan penerangan
datang pertobatan. Mereka mulai meratap untuk dia yang mereka tikam. Dukacita mereka begitu kuat,
seperti menangisi karena kehilangan anak sulung.28 Sementara mereka melihat Yesus Kristus mati,
mereka mulai memukuli dada mereka, meratap dan menangis bagi Dia.29 Banyak yang tidak lama
kemudian akan memanggil Dia ‘Tuhan’ dan menerima Dia sebagaimana adanya Dia; sebagai Anak Allah.
Kepala pengawal, bukan Yahudi, yang mengawasi penyaliban, juga menerima penerangan. Ketika dia
melihat Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya, dia berkata, ‘Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!’.30
Ini adalah cara oleh mana firman salib dan kuasa Allah diarahkan. Ketika Kristus mencurahkan diri-Nya
sampai titik akhir, merendahkan diri-Nya kepada kelemahan yang murni, kuasa Allah beroperasi untuk
membawa pertobatan dan kelepasan. Ketika kita bersatu dengan persekutuan salib, kita berpartisipasi
dengan Kristus dalam setiap aktivitas mengarahkan kuasa Allah. Melayani dalam kelemahan adalah
cara Dia menginjil dan menyembuhkan mereka yang terhilang dan tanpa pengharapan dalam dunia.31
Dan persisnya bagaimana Kristus mengarahkan kuasa Allah kepada kita. Dengan demikian kita dapat
mengarahkan kuasa-Nya kepada yang lain.
Semua manusia lahir di bawah kutuk hukum dosa dan maut.32 Sementara kita bersekutu dalam
kutukan kelemahan, dosa dan penderitaan yang lain, kita disatukan dengan persembahan Kristus. Dan,
oleh persekutuan penderitaan ini, kita bersatu dengan mereka yang kita layani kepada persekutuan
persembahan Kristus di atas kayu salib. Ketika mereka disatukan kepada persekutuan ini, kuasa Allah
diarahkan kepada mereka, membawa kelepasan bagi mereka. Mereka disatukan kepada Kristus yang
disalibkan karena kelemahan, ‘namun Ia hidup karena kuasa Allah’.33 Persekutuan salib adalah tempat
di mana kelemahan dan kuasa Allah beroperasi. Kita tanpa rasa takut, karena setiap penderitaan
disatukan dengan penderitaan-Nya untuk kepentingan yang lain. Penderitaan mereka dibagikan
dengan kita dalam persekutuan salib.
Untuk bersekutu dalam penderitaan Kristus bukanlah berbagi ‘kutuk-kutuk’ dari yang lain, seolah-olah
kita berbagi kutuk yang sama di bawah matahari, tanpa jalan keluar. Bukan seperti ini kita menanggung
beban yang lain. Dan bukan seperti ini kita memenuhi hukum Kristus.34 Kuasa Allah pasti
menghancurkan kutuk. Yesus tidak mengerjakan ‘sihir’, seolah-olah untuk menjalankan kuasa atas yang
25
Yoh 8:28
26
Yoh 19:37
27
Luk 23:48
28
Zak 12:10
29
Luk 23:48
30
Mar 15:39
31
Ef 2:12-13
32
Rom 11:32
33
2 Kor 13:4
34
Gal 6:2
182
Kuasa-Nya diarahkan kepada anda
lain. Dia juga bukan hanya sekedar memindahkan kutuk kepada diri-Nya sendiri untuk membuktikan
Dia memiliki kuasa yang lebih besar. Pemikiran ini adalah substansi dari dakwaan Yahudi melawan Dia.
Mereka menyatakan bahwa kapasitasnya untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir setan adalah
sihir, dioperasikan oleh kuasa Beelzebul. Tulisan Injil-injil untuk Farisi, ahli taurat dan orang banyak
semua mengatakan mengenai Yesus, ‘Ia tidak waras lagi … Ia kerasukan Beelzebul dan Dengan penghulu
setan Ia mengusir setan’.35 Mereka tidak dapat, dan tidak akan, menerima bahwa Yesus adalah Anak
Yahweh dan Anak Domba Allah.36 Dia bukan melakukan sihir. Dia memindahkan dosa mereka dan
penyakit mereka kepada Dia sendiri. Dia adalah penanggung dosa.
Jika kita mau memeluk persekutuan persembahan, maka kuasa salib Kristus dinyatakan untuk
menghancurkan kutuk-kutuk dan melayani kelepasan dan kasih karunia yang menyelamatkan. Inilah
bagaimana kita memegang beban dan menjadi penanggung beban. Di dalam persekutuan persembahan
ini, salib mempunyai kuasa untuk menghancurkan kutuk dari hukum, dosa dan maut.37 Manipulasi
setan yang menggunakan takut akan maut untuk mengaktifkan kutuk dari hukum dihancurkan, karena
kuasa Allah datang dari kelemahan. Itu pertama-tama diarahkan kepada kita, dan kemudian diarahkan
melalui kita, kepada mereka yang bebannya kita tanggung.
Bapa bekerja dalam Kristus
Kita memperhatikan dua elemen yang menggerakkan pelayanan Kristus. Pertama, kuasa Allah melayani
langsung melalui Kristus, sebagai hamba dan utusan yang diurapi. Kedua, ada suatu pengalaman
melengkapi yang berhubungan langsung dengan penderitaan Kristus, di mana Bapa, tinggal di dalam
Dia, dengan berdaulat menyelesaikan pekerjaan-Nya di dalam Dia dan melalui Dia.38 Sementara ‘harga’
dibayar oleh Kristus sendiri, mujizat-mujizat dan kesembuhan-kesembuhan adalah dari Bapa, oleh
kuasa Allah. ketika Filipus, murid, meminta Yesus menunjukkan Bapa kepadanya, Yesus menanggapi,
‘Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? … Bapa, yang diam di
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.’39 Sementara Bapa bekerja di dalam dan melalui
Yesus untuk membawa kelepasan bagi umat-Nya, pada saat yang sama, dosa, sakit penyakit, kesukaran
dan kelemahan dari dunia dipindahkan kepada Kristus. Dia adalah Anak Domba Allah, menanggung
dosa dunia.40
Sisi pelayanan Kristus ini jelas digambarkan oleh kesembuhan perempuan yang menderita pendarahan
yang parah. Peristiwa ini tercatat dalam Injil Markus dan Lukas.41 Mujizat dilakukan melalui Kristus.
Namun, Dia adalah pelengkap bagi hal itu karena bukan inisiatif-Nya untuk menyelesaikan
kesembuhan ini. Perempuan itu datang kepada Yesus, mendekati Dia dari belakang. Dia percaya bahwa,
jika dia dapat menjamah ujung jubah-Nya, dia akan disembuhkan. Dia menjamah Yesus dan ‘Seketika
itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya’.42
35
Mar 3:21-22
36
Yoh 1:29,36. Luk 3:22
37
Rom 8:2
38
Yoh 17:4
39
Yoh 14:7,9-10
40
Yoh 1:29
41
Mar 5:24-34. Luk 8:43-48
42
Mar 5:29
183
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Tanggapan Yesus terhadap mujizat ini adalah titik kunci. ‘Pada ketika itu juga Yesus mengetahui,
bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya:
"Siapa yang menjamah jubah-Ku?"’43 Dalam kejadian ini, kuasa adalah kuasa Bapa. Bapa, dalam Kristus,
melakukan mujizat. Kuasa Allah memasuki perempuan ini karena dia percaya bahwa Yesus Kristus
adalah utusan Allah bagi dia. Iman Allah kuat di dalam dia, dan dia disembuhkan. Perempuan itu datang
kepada Yesus dan mengatakan kepada-Nya apa yang terjadi. Yesus mengatakan kepadanya, ‘Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!’44
Dalam situasi-situasi mujizat yang sama, rasul Petrus adalah pelengkap dari pekerjaan-pekerjaan Yesus.
Kitab Kisah para Rasul menuliskan bahwa orang-orang sakit dibawa di jalan-jalan dan dibaringkan di
atas balai-balai dan tilam supaya, di saat Petrus lewat, bayangannya dapat mengenai mereka. Yang sakit,
tersiksa, dan mereka dengan roh jahat, semua disembuhkan di saat bayangan Petrus melewati mereka!45
Sementara Bapa bekerja melalui Kristus, dengan cara yang sama, Kristus bekerja melalui Petrus. Paulus
memberi kesaksian, ‘karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul
bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang
tidak bersunat’.46
Utusan firman-Nya – mengarahkan kuasa Allah
Kitab Suci Perjanjian Baru menunjukkan pelayanan Kristus, yang keluar dari takhta-Nya, diberikan
kepada gereja-gereja melalui utusan-utusan karunia kenaikan yang Dia utus.47 Gereja Korintus
memahami bahwa, untuk tetap berjalan terus, mereka memerlukan utusan-utusan yang membawa
firman dan kasih karunia Kristus kepada mereka. Ini dipahami dengan baik dan diterima di antara
semua gereja-gereja. Nabi Yesaya telah mengatakan, ‘Betapa indahnya kedatangan mereka yang
membawa kabar baik!’48 Utusan membawa firman kebenaran masa kini kepada gereja-gereja kaki dian.
Dan utusan-utusan ini dikelilingi oleh kelemahan, takut dan gentar. Yesaya menuliskan, ‘Sebagai taruk
ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas’.49 Kristus disalibkan karena kelemahan.50 Dia ‘tunas
yang lemah dan lembut’ dengan kuasa Allah tinggal atas-Nya.
Gereja kaki dian bertumbuh sebagai tunas yang lembut, dengan kapasitas penuh dari tujuh Roh dari
Allah Anak tinggal atasnya. Oleh karena itu, kita dapat berpartisipasi dengan utusan dan firmannya
yang turun, dan kita tidak malu. ‘Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia.’51
Kristus tidak menanggung penderitaan oleh kapasitas hakiki-Nya sendiri sebagai Allah Anak. Sebagai
Perintis, Dia mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa oleh Roh yang Kekal dan Dia menuliskan jalan
ketaatan melalui persembahan, dengan doa dan permohonan.52 Dia dikuatkan oleh Roh yang Kekal di
taman Getsemani untuk menjadi Imam Besar kita yang berkemurahan menurut peraturan
43
Mar 5:30
44
Mar 5:34
45
Kis 5:15-16
46
Gal 2:8
47
Ef 4:11-12
48
Rom 10:15
49
Yes 53:2
50
2 Kor 13:4
51
2Tim 2:12
52
Ibr 5:7
184
Kuasa-Nya diarahkan kepada anda
Melkizedek.53 Sebagai tunas yang lembut, Dia bertumbuh dan disempurnakan sebagai buah sulung kita.
Dia adalah Buah Sulung dari antara orang mati.54
Sebagai gereja-gereja, kita diberikan kepada proposisi dari struktur kaki dian menerima minyak dari
tujuh Roh Allah. Kita setuju dengan pekerjaan dari utusan-utusan, diurapi oleh Kristus, untuk
membawa firman kasih karunia-Nya kepada setiap cabang. Namun, banyak gereja-gereja lokal
independen tidak mengakui kebutuhan mereka akan minyak yang mengalir dari takhta Kristus oleh
firman dari utusan-utusan karunia kenaikan-Nya. Mereka menetapkan sendiri untuk tetap mandiri dan
berdiri sendiri. Ini adalah kebutaan. Rasul Yohanes mengenali Diotrefes sebagai orang jenis ini; menolak
untuk menerima utusan Kristus dan berpartisipasi dalam persekutuan dari kebenaran masa kini. Orang
ini tidak menerima Yohanes, juga tidak menerima utusan firman siapapun.55 Paulus mengantisipasi ini
ketika dia bernubuat kepada penilik-penilik Efesus di Miletus.56 Demikian juga, Yesaya mengatakan
sebelumnya mengenai kemungkinan ini, ‘Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?’57
Diotrefes, sebagai penjaga pintu, telah gagal dalam tanggung jawab ini untuk menjaga dan
memperhatikan kawanan domba. Dia melarang angelos yang menggembalakan untuk masuk lewat
pintu.58
Hal yang sama, orang-orang Korintus juga dibingungkan. Ada perpecahan dan golongan-golongan di
antara mereka. Beberapa menganggap diri mereka sendiri ‘dari Paulus’, beberapa ‘dari Apolos’, dan yang
lain ‘dari Petrus’. Dan ada beberapa dari mereka yang merasa bahwa mereka tidak memerlukan rasulrasul sama sekali; mereka hanya membutuhkan Kristus sendiri.59 Seperti yang Paulus katakan kepada
mereka, ‘Karena kamu ingin suatu bukti, bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia
tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.’60 Apakah Kristus telah
memberikan kasih karunia kepada orang Korintus melalui pelayanan Paulus? Dia hanya
menginstruksikan orang Korintus untuk menguji diri mereka sendiri jika hal ini demikian.61 Paulus
menantang gereja-gereja untuk menguji diri mereka sendiri dan menetapkan apakah mereka ada dalam
iman.
Sejarah hubungan Paulus dengan Korintus adalah bahwa kesaksian Kristus telah diteguhkan dalam
mereka melalui pelayanannya. Paulus katakan, ‘Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku
karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan
segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara
kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan
penyataan Tuhan kita Yesus Kristus’.62 Paulus tahu bahwa, di saat orang Korintus menerima
administrasi angelos dari Kristus, maka Kristus akan ada di dalam mereka. Paulus adalah rasul mereka.
53
Ibr 9:14. Luk 22:43
54
1 Kor 15:20
55
3 Yoh 1:9-10
56
Kis 20:28-31
57
Rom 10:16
58
Yoh 10:1-2
59
1 Kor 1:11-12
60
2 Kor 13:3
61
2 Kor 13:5
62
1 Kor 1:4-7
185
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kristus telah mengutus dia ke Korintus sebagai utusan-Nya kepada mereka. Bukti dari fakta ini adalah
keberadaan yang terus menerus dari jemaat itu sendiri. Kristus ada di dalam mereka. Paulus tidak gagal
dalam ujian.63
Pelayanan Paulus kepada orang Korintus
Paulus, sebagai seorang rasul, adalah utusan Kristus kepada orang Korintus. Dia katakan, ‘Sekalipun
bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan
adalah meterai dari kerasulanku’.64 Dengan cara yang sama, Roh Kudus mengutus setiap anak kepada
orang-orang dan tempat-tempat tertentu, menurut pengudusan mereka. Orang Korintus mencari bukti
Kristus dalam Paulus dan pelayanan-Nya melalui dia kepada mereka. Dia memberi kesaksian,
‘Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?’65 Banyak orang Korintus telah menolak
Paulus dan gereja berada dalam masalah besar. Mereka telah memegang yang lain sebagai rasul-rasul
mereka. Mereka menjadi ‘jemaah iblis’.66
Kepemimpinan rasuli baru dari Korintus adalah laki-laki dan perempuan dengan kapasitas dan
pendidikan manusia, pandai berbicara menyatakan hubungan, sebagai rasul-rasul, kepada Petrus dan
gereja Yerusalem. Mereka adalah laki-laki dan perempuan yang sombong yang secara tidak langsung
mempercayai kemampuan dan kekuatan mereka sendiri sebagai pelayan-pelayan gereja. Sebagai
hasilnya, mereka menghasut oposisi kepada Paulus dan merongrong kebapaannya di antara orang
Korintus. Paulus mengenali mereka sebagai ‘rasul-rasul palsu’ dan ‘pekerja-pekerja curang’. Mereka
menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar
sebagai malaikat terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai
pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.’67
Sementara dia bersama dengan orang Korintus, Paulus mendemonstrasikan kelemahan Kristus. Dan
model yang sama ini menjadi kuasa dari inisiatif penginjilan kita. Dimanapun Paulus memberitakan
injil, dia adalah kesaksian hidup dan demonstrasi dari penderitaan Kristus. Bahkan dalam tubuh
fisiknya, Paulus menyatakan kematian Tuhan Yesus.68 Paulus telah diutus kepada orang Korintus untuk
menjadi rasul dan utusan mereka dan, sementara dia menderita di tangan mereka, dia melepaskan dan
memfokuskan kuasa Allah kepada mereka. Dia memberi kesaksian ‘Kristus berkata-kata dengan
perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu’.69
Adalah kasih karunia dari Kristus yang membuat kerasulan Paulus efektif terhadap orang Korintus.
Mereka perlu mengesampingkan penilaian dan kepercayaan mereka sendiri dalam kemampuan mereka
sendiri. Jika mereka mau merendahkan diri, menerima realita dari situasi-situasi mereka, dan menerima
administrasi angelos dari Kristus, maka Kristus akan berkuasa dalam mereka juga. Paulus mengatakan
kepada Korintus bahwa mereka telah salah mengerti motivasinya dalam tulisan-tulisan kepada mereka.
‘Sudah lama agaknya kamu menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan
63
2 Kor 13:6
64
1 Kor 9:2
65
1 Kor 9:1
66
Wah 2:9. Wah 3:9
67
2 Kor 11:13-15
68
1 Kor 15:31
69
2 Kor 13:3
186
Kuasa-Nya diarahkan kepada anda
Allah dan demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi untuk
membangun iman kamu.’70
Adalah hati dari Paulus untuk hidup bersama dan mati bersama dengan orang-orang Korintus.71 Dia
mau menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan Kristus untuk mereka, dengan cara ini,
memungkinkan mereka untuk mengambil bagian dalam kuasa Allah.72 Kemudian, kuasa oleh mana
pelayan-pelayan Kristus – yaitu, tujuh kali lipat Roh Allah – akan menyelamatkan mereka dari tipu
muslihat yang telah menguasai mereka oleh perkataan rasul-rasul palsu. Mereka akan dilepaskan dari
utusan-utusan ini yang membuat gereja Korintus menjadi jemaah iblis.
Melayani dalam kelemahan
Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa kelemahan dari Allah lebih kuat dari manusia, dan
kebodohan dari Allah lebih bijak dari manusia.73 Dia tidak memanggil banyak orang yang kuat, atau
terpandang, bijak menurut dunia ini, untuk menjadi pelayan-pelayan-Nya.74 ‘Tetapi apa yang bodoh
bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi
dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi
dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,
supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.’75
Paulus adalah kuat dan bijak dalam istilah manusia, tapi dia dibuat lemah supaya dia dapat menjadi
mampu dan berhasil sebagai seorang pelayan Kristus. Kita harus merendahkan diri kita kembali dari
waktu ke waktu. Kita mengingat cerita mengenai Paulus di hadapan Dewan, Mahkamah Agama di
Yerusalem. Ananias memerintahkan mereka yang berdiri di samping untuk menampar mulut Paulus, di
mana dia dengan penuh emosi memberikan jawaban, ‘Allah akan menampar engkau, hai tembok yang
dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun
engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku.’76 Paulus segera merendahkan
dirinya supaya watak impulsifnya tidak memotivasi dan mengendalikan dia dan akhinrya menjadi
‘ditolak’.77 Paulus terus menyerahkan pembawaan temperamennya yang keras dan memeluk kelemahan
Kristus supaya dia dapat dengan efektif melayani injil. Seperti Paulus, akan ada krisis iman bagi setiap
kita sementara kita membuat keputusan untuk mengikuti dalam jalan kelemahan Kristus.
Jika kita keras dan bijak, maka Allah akan membawa kita kepada kelemahan. Paulus telah dengan rela
memeluk kelemahan Kristus sebagai model pelayanannya. Paulus mengajarakan bahwa kelemahan
Allah akan menghancurkan hikmat orang bijak dan kuasa dari orang kuat. Hal-hal ‘yang berarti’ akan
menjadi ‘tidak berarti’ oleh salib.78 Sesungguhnya, inilah senjata yang akan menghancurkan roh Babel,
yang menjalankan kuasa atas gereja melalui ketamakan dan penyembahan berhala.79
70
2 Kor 12:19
71
2 Kor 7:3
72
Kol 1:24
73
1 Kor 1:25
74
1 Kor 1:26
75
1 Kor 1:27-29
76
Kis 23:1-3
77
1 Kor 9:27
78
1 Kor 1:18-28
79
Yak 4:1-2. Gal 5:15
187
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Paulus dan rasul-rasul lain diingatkan untuk memperingatkan gereja-gereja kaki dian yang bertumbuh
mengenai kekuatan dari daging. Mereka menarik contoh jelas dari Perjanjian Lama, terutama
penyalahgunaan dari Bileam, yang menggunakan karunia nubuatannya untuk mengutuk Israel demi
keuntungan pribadi.80 Jika kita hidup dengan menyalahgunakan kuasa untuk keuntungan diri sendiri,
maka Babel dapat bangkit dan mendapatkan kekuasaan dalam gereja dengan berdagang dalam jiwajiwa manusia. Takhta iblis aktif dan gereja kaki dian diinjak-injak dan ditelan.
Sementara Paulus memiliki otoritas dari Kristus untuk memanggil orang Korintus kepada pertobatan,
dia tidak mendekati orang Korintus dari posisi kuat, berdasarkan otoritasnya.81 Dia mencari untuk
melayani kuasa Allah kepada mereka dengan menyatukan dirinya kepada penderitaan-penderitaan dan
kelemahan-kelemahan yang sama yang Kristus tanggung bagi setiap anak Allah di Korintus. Kuasa
Allah diberikan kepada Kristus oleh Bapa sekarang menopang Paulus. Dan itu tersedia bagi orang
Korintus di saat mereka menerima Paulus sebagai rasul dan utusan Kristus kepada mereka. Jika mereka
bersatu dengan Paulus dalam kelemahan Kristus, maka mereka akan ‘menanggung penderitaan yang
sama’ yang diselesaikan oleh saudara-saudara yang ada di dalam dunia.82 Kristus ada di dalam mereka
dengan kuasa, memungkinkan mereka untuk menerima keputraan mereka. Dengan cara ini, mereka
akan mendemonstrasikan pekerjaan-pekerjaan yang adalah milik dari pengudusan, nama dan
penentuan mereka.
Ditopang oleh hidup kebangkitan
Rasul Paulus dengan rela menderita kerugian dari segala sesuatu supaya dia dapat mengenal Yesus
Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya.83 Menuliskan kepada Roma, dia katakan, ‘Sebab jika kita telah
menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang
sama dengan kebangkitan-Nya’.84 Jelas ini tidak menunjuk kepada kematian fisik kita. Setelah
disalibkan dengan Kristus, bukan kita lagi yang hidup, tapi Kristus hidup di dalam kita.85 Kita
memperhitungkan diri kita sendiri mati bagi dosa, tapi hidup bagi Allah.86 Sebagai pembawa
persembahan yang menderita, kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus dan kita
menerima kuasa yang sama yang menopang Kristus dalam persembahan-Nya. Ini adalah mujizat. Hidup
dilipatgandakan melalui kelemahan dari persembahan.
Sebagai pembawa persembahan yang menderita, kita dilepaskan dan ditebus dari maut oleh kuasa yang
ada di dalam darah Kristus. Kuasa ini membawa Gembala agung kembali dari maut karena dosa,
menyelesaikan pekerjaan pendamaian bagi kita, dan kemudian mengarahkan kuasa Allah kepada kita.87
Kita dilepaskan dari kematian yang begitu ngeri di saat kita minum darah-Nya dan makan dagingNya.88 Dan kita akan dilepaskan dari hukuman dan konsekuensi pelanggaran dan dosa kita di saat kita
bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya dan kasih karunia diberikan atas kita. Hubungan antara
80
2 Pet 2:15. Yud 1:11. Wah 2:14
81
2 Kor 13:10
82
1 Pet 5:9
83
Fil 3:8-10
84
Rom 6:5
85
Gal 2:20
86
Rom 6:11
87
Ibr 13:20-21
88
2 Kor 1:10
188
Kuasa-Nya diarahkan kepada anda
hidup, mati dan kuasa Allah adalah penting. ‘Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan
hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.’89
Kita dapat melihat bagaimana transaksi dari maut kepada hidup kebangkitan beroperasi. Kuasa yang
ada di dalam darah-Nya diarahkan, melalui kelemahan kita, kepada mereka yang kita layani. Kuasa-Nya
aktif, dan dapat membangkitkan mereka dari maut karena dosa. Dan, pada saat yang sama, kuasa Allah
membawa kita kembali dari kematian oleh persembahan, dan melipatgandakan hidup. Kristus ada
dengan kita, dan dalam kita, di saat kita maju memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita. Dan,
sementara kita hidup dalam iman persembahan ini dalam kelemahan, kita dikenan Allah dan
mendemonstrasikan bahwa Kristus ada di dalam kita. ’Berbahagialah orang yang bertahan dalam
pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan
Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia’.90
Di mana kita mempersembahkan diri kepada persekutuan salib dengan hati untuk menanggung bebanbeban dan celaan dari mereka yang di luar, maka kuasa Allah dapat memberikan kelepasan. Paulus
menginstruksikan Galatia untuk ‘Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus’.91 Menanggung beban orang lain membutuhkan ketekunan dan menahan diri
dengan sabar. Kuasa Allah menopang Kristus sampai pekerjaan persembahan-Nya terselesaikan
sepenuhnya. Hidup-Nya ada di dalam kita untuk menopang kita melalui setiap pekerjaan persembahan
yang kita melibatkan diri. Mungkin memerlukan berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, untuk
menginjili mereka kepada siapa Tuhan mengutus kita. Kita harus memberikan diri kita untuk pekerjaan
khusus ini, tidak kehilangan hati dan menjadi lemah.92
Pelayanan kita dalam dunia
Ketika seorang Kristen mulai memproklamirkan firman salib, mereka menemui oposisi, hinaan dan
cacian karena apa yang orang lain anggap sebagai kebodohan dari pesan yang mereka dengarkan.93
Penganiayaan, kesukaran dan kesesakan bangkit melawan kita karena firman. Tapi, oleh firman yang
sama, kita ditarik ke dalam penderitaan Kristus.94 Kehidupan kita menjadi korban yang hidup. Kita,
seperti Kristus, adalah pembawa persembahan yang menderita. Dengan setiap pengalaman progresif,
kita disatukan dengan Dia menjadi serupa dalam kematian dan maut-Nya.95 Kita mengarahkan kuasa
Allah supaya kasih karunia terlayani kepada semua yang menerimanya. Sebagai orang-orang Kristen,
kita tidak boleh kehilangan semangat oleh berbagai kesesakan, penganiayaan dan pencobaan yang kita
temui di saat kita pergi membagikan injil. Kuasa Allah beroperasi untuk membawa keselamatan kepada
mereka yang menerima pesan kita.
Kita harus menerima bahwa kesukaran-kesukaran dan kesulitan-kesulitan kita adalah penderitaan
Kristus. Kesulitan dalam situasi-situasi kita adalah dari Allah. Oleh karena itu, kita harus bertekun oleh
kuasa Allah supaya kita tidak mengosongkan salib dari kuasanya.96 Oleh iman, dan oleh hikmat Allah,
89
2 Kor 13:4
90
Yak 1:12
91
Gal 6:2
92
Gal 6:9. 2 Tes 3:13
93
1 Kor 1:17-25
94
Mat 13:21
95
Rom 6:5
96
1 Kor 1:17-18
189
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kita dapat mengarahkan kuasa Allah kepada mereka yang ada di bawah penginsafan Roh Kudus.97 Roh
Kudus bekerja dengan kita, dan akan menggunakan keadaan-keadaan dari kehidupan pendengar untuk
membawa penebusan dan keselamatan. Tanda-tanda dan mujizat-mujizat akan mengikuti pekerjaan
Roh sementara Dia menginsafkan dari dosa, kebenaran dan penghakiman yang akan datang.98 Oleh
karena itu, kita harus menjadi sensitif dengan tuntunan Roh Kudus. Dia menuntun kita dalam
pekerjaan-pekerjaan yang Bapa telah persiapkan untuk kita lakukan.99 Kehidupan dan pekerjaanpekerjaan kita ditentukan bagi kita. kita perlu menjadi yakin bahwa semua keadaan-keadaan kita
adalah dari tangan Tuhan untuk kemajuan injil. Paulus mengatakan, ‘Dan semuanya ini dari Allah, yang
dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.’100
Di saat kita memandang Kristus dan kematian-Nya, kita mendengarkan seruan dari dunia yang sekarat
dan tuntutannya supaya kita menjadi relevan dengan situasi-situasi mereka. ‘Jika Engkau adalah raja
orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu’, ini adalah tuntutan mereka.101 Ini adalah mereka yang
menggunakan gereja dan anggota-anggota jemaat sebagai sumber untuk meningkatkan program
agamawi mereka sendiri dan cita-cita bagi keuntungan pribadi mereka. Gereja tidak
mempersembahkan diri kepada dunia sebagai sumber bagi agenda mereka. Gereja juga bukan ‘tuan atas’
yang bukan Yahudi.102 Kapanpun kita melihat ini terjadi, roh Babel bermanifestasi. Pekerjaan
penginjilan diproklamirkan dengan maksud untuk memulihkan anak-anak manusia kepada penentuan
keputraan mereka.
Di saat kita mencari untuk membagikan injil, kita harus memelihara pengakuan yang kita layani dari
kelemahan, dikelilingi dengan kelemahan, dan menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan
Kristus.103 Kita tidak boleh menjadi bijak dalam kekuatan kita sendiri, sekalipun kita menanggung
cacian, cemoohan dan ejekan di tangan orang-orang berdosa. Jika kita memelihara tujuan yang benar,
kuasa menjadi tersedia dari Kristus, dan kuasa ini akan menembus dan menikam hati-hati keras mereka
yang dibawah penginsafan-Nya.
97
2 Kor 13:4
98
Yoh 16:8
99
Ef 2:10
100
2 Kor 5:18
101
Luk 23:37
102
Luk 22:25
103
Kol 1:24
190
BAB 12
Roh Allah di tengah-tengah kita
Tujuan dari Ayat-ayat nubuatan adalah pewahyuan bahwa Roh-Nya ada di ‘tengah-tengah kita’.1 Tuhan
menyatakan melalui nabi Hagai, ‘Sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu
keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!’2
Isi nubuatan dari Ayat-ayat itu dibangun dari perjanjian, tabernakel dan keimamatan yang diberikan
kepada Israel.3 Hal-hal ini menyediakan bahasa simbolik dalam Alkitab, seperti yang dipakai oleh para
nabi dalam Perjanjian Lama, dan kemudian dipakai oleh para rasul dalam Perjanjian Baru. Tabernakel
dan bait suci dalam Perjanjian Lama adalah simbol dari kediaman Allah.4 Perjanjian Baru
mengembangkan hal ini untuk memantapkan bahwa Roh Allah ada di tengah-tengah kita, dan berdiam di
dalam kita.5
Gambaran tentang Alkitab adalah bahwa Allah telah datang untuk tinggal di dalam kita oleh Roh-Nya.
Roh-Nya ada di tengah-tengah kita, di atas kita, menyertai kita, dan di dalam kita.6 Dia yang bersatu
dengan Tuhan adalah satu Roh dengan Dia.7 'Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan
bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? … karena semuanya adalah kamu punya ... baik dunia, hidup
maupun mati, baik waktu sekarang maupun yang akan datang – semuanya kamu punya. Dan kamu
adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.’8
Injil Perjanjian Baru didukung oleh Ayat-ayat nubuatan Perjanjian Lama. Dalam bagian pembukaan
pembelajaran kita, kita akan memeriksa pengajaran-pengajaran para rasul mengenai ‘Roh-Ku di tengahtengah kamu', dan kemudian memeriksa Ayat-ayat nubuatan yang yang mendukung ajaran ini.
1
Yoh 14:16-17
2
Hag 2:5
3
Rom 9:4-5; Yes 46:3
4
Ul 12:11; Kel 25:22
5
Ibr 9:1-10
6
Hag 2:4-5; Yes 59:21; Yoh 14:17
7
1 Kor 6:17
8
1 Kor 3:16-23
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Ada roh di dalam manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia itu.9 Namun, karena dosa,
kita perlu diperbaharui dalam roh dan pikiran kita.10 Kita juga harus dilahirkan dari Roh, sebagai anakanak Allah.11 Kita harus menerima Roh Bapa, Roh Anak, dan dipenuhi dengan Roh Kudus.12 Kita harus
disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh.13
Ini adalah kebenaran dari 'Roh-Ku di tengah-tengah kamu', dinyatakan oleh Ayat-ayat nubuatan.
Lahir dari Roh
Dalam penciptaan, Adam diberi identitas spiritual dan menjadi makhluk yang hidup (psuche).14
Pemahaman kita tentang roh dimulai dengan roh manusia – identitas dasar yang diberikan kepada kita
oleh nafas Allah. Dia adalah 'Tuhan, Allah yang memberi roh kepada semua makhluk'.15 Dia adalah 'Bapa
segala roh'.16 ‘Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.’17
Adam dimasukkan ke dalam ujian dan dibuat bertanggung jawab untuk hidupnya.18 Saat ia taat, ia akan
diperkenalkan kepada perjanjian persembahan. Ini dimulai dengan diambilnya tulang rusuk Adam
untuk dibangun menjadi Hawa.19 Adam harus melanjutkan dalam suatu persekutuan persembahan
hingga Kristus dinyatakan. Lalu ia bisa dilahirkan dari Roh dan menerima kehidupan ciptaan baru
(zoe).20 Dia akan makan dan minum tubuh dan darah Kristus dari mana tubuh kebangkitan-Nya akan
dibentuk. Sama seperti ia telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula ia akan memakai rupa
dari yang sorgawi.21
Karena ketidaktaatan, Adam dan semua orang di dalam dia, mati.22 Dengan demikian, semua manusia
memiliki identitas tetapi terikat dalam hukum, dosa dan maut.23 Sampai Tuhan memperbaharui roh
kita, kita mati dalam dosa dan tidak mampu mempersembahkan.24 Tanpa Roh Allah, semua pekerjaan
kita adalah pekerjaan yang mati. Hingga kita diterangi, hati nurani kita hanya menghasilkan pekerjaan
yang mati atau pembuktian diri. Kita hidup dalam kesadaran akan dosa dan mengingat akan kegagalan.
Hati kita menuduh atau membenarkan kita. Kita termotivasi untuk melakukan kebenaran yang
sepenuhnya berasal dari kita sendiri – untuk kepentingan kita sendiri. Kita tidak mengetahui
kebenaran Allah yang dapat dinyatakan dalam hidup kita melalui iman.25
9
1 Kor 2:11
10
Ef 4:23; Rom 8:6; 1 Pet 1:13
11
Yoh 3:5-6,8
12
Rom 8:9,14; Gal 4:6; Yoh 14:26; Kis 2:4
13
1 Kor 6:17
14
Kej 2:7
15
Bil 16:22; Bil 27:16
16
Ibr 12:9
17
Ams 20:27
18
Kej 2:17
19
Kej 2:21-22
20
Yoh 3:5; Mat 7:14
21
1 Kor 15:29
22
1 Kor 15:22
23
Rom 7:5
24
Ef 2:1
25
Rom 10:1
192
Roh Allah di tengah-tengah kita
Anak-anak terang
Ketika Allah mengirimkan seorang utusan Injil kepada kita, terang firman Allah menyebabkan hati kita
terbakar.26 Mata, pelita tubuh, dibukakan.27 Seluruh tubuh kita mulai dipenuhi dengan terang. Terang
Roh, bercahaya dari suatu jemaat kaki dian, menerangi kita kepada pengharapan menjadi anak,
dilambangkan dengan tabut itu. Saat kita berjalan dalam terang ini, kita dapat menjadi 'anak-anak
terang'.28
Saat kita menerima benih firman Allah, kita disatukan dengan Kristus dan dilahirkan dari Allah dalam
Kristus dan dengan Kristus.29 Salib adalah tempat kelahiran di mana perjanjian Tuhan itu diaktifkan
bagi setiap manusia. Persembahan Kristus menghasilkan darah perjanjian bagi setiap manusia, sehingga
Allah akan 'melihat benih', atau keturunan.30 Seperti darah perjanjian yang telah membawa Kristus
kembali dari kematian, Dia memberikan diri-Nya ke pangkuan Bapa, dan diperanakkan dari kematian
sebagai Anak Sulung. Di sinilah jemaat anak sulung dijadikan.31
Ketika berita Injil menyatukan kita kepada persembahan Kristus, kita bisa dilahirkan kembali bersama
Kristus. Ini adalah bagaimana Allah memberikan kita karunia hidup-zoe.32 Melalui salib, Allah
memberikan kita kehidupan ciptaan baru yang dihasilkan dalam perjanjian, sebelum segala masa.
Dilahirkan kembali dan dilahirkan dari atas
Dalam salib, kita dilahirkan kembali dari kematian, dan kita dilahirkan dari atas, atau 'dari yang semula,
seperti kata Yohanes.33 Kita dibawa kembali dari kematian untuk dilahirkan 'kembali', dan kita juga
dilahirkan dari yang semula dalam kaitannya dengan nama baru yang diberikan dalam perjanjian
sebelum segala masa.
Dalam Perjanjian Kekal, hidup diserahkan dari Bapa kepada Anak. Dalam hal yang sama di mana Anak
mempersembahkan sebagai Domba, hidup ini dinyatakan sebagai darah.34 Kemudian, Roh Kudus,
sebagai Parakletos (Penolong), menaungi 'Benih' di pangkuan Bapa untuk menghasilkan Anak Allah yang
tunggal. Inilah sebabnya mengapa Yohanes menggambarkan Dia sebagai Satu yang adalah 'di pangkuan
Bapa’.35
Kelahiran baru kita adalah dalam konteks ini, dalam Perjanjian Kekal. Perjanjian ini dibuat efektif dalam
salib. Ini adalah bagaimana kita memahami apa yang dimaksud dengan 'lahir dari Allah'.36 Kita harus
melihatnya sebagai operasi Allah di tingkat tertinggi dari persekutuan. Kita dilahirkan kembali dalam
26
Luk 24:32
27
Mat 6:22 ‘Mata’ adalah indra intuisi, yang memberi makan kepada hati nurani, atau kesadaran manusia. Mata hati kita, ‘mata
pengertian kita’ adalah sebagai saksi kepada Roh Kudus, supaya hati nurani kita mengizinkan kita untuk menyembah, dan
bukan menjadi saksi kepada hukum, di mana hati nurani membedakan yang baik dan yang jahat dan menghasilkan pekerjaan
yang mati.
28
Yoh 12:36
29
Mat 13:23
30
Yes 53:10
31
Ibr 12:23
32
1 Pet 1:23-25
33
Yoh 3:3
34
Im 17:11
35
Yoh 1:18
36
Yoh 3:1-8
193
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
persekutuan Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Kita dilahirkan kembali dalam salib, di mana
persekutuan perjanjian diaktifkan untuk setiap orang yang percaya.37
Kita dilahirkan kembali dalam dua dimensi ini. 1. Kita dilahirkan kembali dari kematian; dan 2. Kita
dilahirkan dari atas.
Dilahirkan kembali dari kematian. Firman Injil menyatukan mereka yang percaya pada kematian Kristus.
Kematian-Nya mencapai dua hal. 1. Kematian-Nya adalah penghakiman dosa, yang mematikan korupsi
yang harus mati. Kita sekarang menganggap bahwa kita semua mati dalam satu kematian terhadap
dosa. 38 2. Kematian-Nya adalah suatu persembahan yang membawa segalanya kepada suatu titik akhir,
sehingga kita dapat dibawa kembali bersama Kristus dari kematian.39 Dia jatuh ke dalam tanah sebagai
benih tunggal, sehingga kita bisa kembali dengan-Nya dari kematian. Cara benih itu harus menjadi jalan
hidup bagi setiap orang percaya. Kecuali kita kehilangan hidup kita bersama Kristus dengan cara ini,
kita tidak bisa mewarisi hidup yang kekal.40
Dilahirkan dari atas. Firman Injil juga menyatakan nama, hidup dan identitas baru kita yang diketahui
sebelumnya dan ditentukan dari semula. Ini dapat dipulihkan saat kita dilahirkan dari Roh, dari atas
(dari yang semula). Ini adalah pelayanan Roh yang dinyatakan dalam kaki dian. Nama kita dapat
diingat.41 Kita bisa menerima daging dan darah kehidupan ciptaan baru dari Kristus. Identitas pribadi kita,
ditiupkan ke Adam tetapi sekarang terikat dalam dosa, dapat dipulihkan. Ini adalah dampak menerima
hidup-zoe.
Nama baru kita dari Bapa sekarang ditemukan dan dinyatakan dengan benar melalui perbuatan baik
yang Dia rencanakan bagi kita, sebelumnya.42
Kehidupan ciptaan baru Kristus datang kepada kita saat kita makan dan minum daging dan darah-Nya.43
Kita melakukan ini dengan menerima firman-Nya, yang adalah roh dan hidup.44 Darah kehidupan-Nya
dalam kita sekarang membasuh hati kita dari hati nurani yang jahat.45 Darah itu menyucikan kita saat
kita hidup sebagai 'imam' dalam hidup-darah ini, mencurahkannya keluar untuk memberkati orang lain.
Roh kita (identitas manusia batiniah) diperbarui dengan kapasitas untuk menyembah dan
mempersembahkan korban. Sekarang mungkin bagi kita untuk bersatu dengan persembahan Kristus,
dari hati. Hati nurani (mengetahui bersama-sama dengan diri kita sendiri) tidak lagi memberdayakan
diri. Sebaliknya, hati nurani sekarang menjadi saksi Roh Kudus sehingga kita dapat menyembah,
memberi 'hormat' (layak), dalam roh dan kebenaran.46
Kehidupan lahir baru kita (dilahirkan dari kematian, dilahirkan dari atas) seluruhnya dihidupi di dalam
Kristus. Kita telah dipindahkan ke dalam persekutuan persembahan-Nya, di mana kita menerima hidup
kebangkitan dan hidup dengan kuasa Roh. Mereka yang lahir dari kematian dan lahir dari atas sekarang
37
Yoh 11:26; Yoh 12:46; Rom 1:16
38
Rom 6:10; Ibr 9:12; Ibr 10:10; 1 Pet 3:18
39
Yoh 12:24
40
Yoh 12:25
41
Mzm 106:4; Luk 23:42-43
42
Ef 2:10
43
Yoh 6:25,51-54
44
Yoh 6:63
45
Ibr 10:22
46
Yoh 4:23-24
194
Roh Allah di tengah-tengah kita
tinggal di jemaat-jemaat kaki dian. Mereka bertumbuh dalam persembahan Kristus, dan mereka
menerima kapasitas tujuh kali lipat yang sama yang ada pada Kristus.47
Baptisan di dalam nama Tuhan Yesus
Komitmen penting dalam kelahiran baru kita adalah untuk dibaptis ke dalam kematian, penguburan
dan kebangkitan Kristus.48 Di sinilah kita mengenakan hak menjadi anak di dalam Kristus. Kita
dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.49 Ini adalah nama yang diberikan kepada ciptaan baru,
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Kemudian kita menerima karunia Roh Kudus sebagai
jaminan warisan kita.50
Kita adalah anak-anak sejati karena persembahan dari tiga Pribadi, masing-masing dengan nama. Kita
lahir dari Bapa.51 Hak menjadi anak kita adalah dari-Nya, menurut nama-Nya. Hak menjadi anak kita
juga dari nama Anak, yang mengosongkan diri-Nya untuk membagi hak sebagai anak-Nya dengan kita
melalui adopsi.52 Hak menjadi anak kita juga dalam nama Roh Kudus karena, sebagai Parakletos, Dia
adalah Roh adopsi.53 Dia menyebabkan kuasa dari yang Tertinggi, dari Yahweh, untuk menaungi kita
dan membawa kita untuk lahir di dalam Kristus.
Kelahiran baru kita adalah dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Setiap dari Tiga, dengan nama,
benar-benar diberikan untuk menghasilkan hak menjadi anak kita. 'Roh Tuhan' yang tujuh kali lipat
aktif dalam tindakan setiap dari Tiga terhadap kita karena Mereka masing-masing memiliki nama,
Tuhan, Yahweh.
Yahweh, 'Tuhan itu Allah kita, TUHAN itu esa’; dan 'nama-Nya satu-satunya'.54 Tuhan adalah namaNya.55 Kita semua, dengan muka yang tidak terselubung, mengamati seperti dalam cermin kemuliaan
Tuhan, sedang diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar,
yang berasal dari Tuhan yang adalah Roh.56 Roh Tuhan adalah tujuh kali lipat, seperti kata Yesaya.
'Roh TUHAN akan ada pada-Nya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh
pengenalan dan takut akan TUHAN.’57
Nama baru itu, Tuhan Yesus Kristus, adalah nama perjanjian yang diberikan kepada Anak dan kepada
ciptaan baru.58 Nama ini diinvestasikan dengan kepenuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Anak memiliki
nama ini karena pengurapan dengan tujuh (lipat) Roh dari Allah. Ia memiliki ketujuh Roh Allah.59
47
Yes 11:1-2; Why 5:6
48
Rom 6:4-5
49
Kis 19:5
50
Ef 1:13
51
1 Yoh 5:1
52
Flp 2:7; Ibr 2:11
53
Rom 8:15
54
Ul 6:4; Zak 14:9
55
Amos 9:6; 1 Sam 16:13; Yes 11:2; Yes 40:13
56
2 Kor 3:18
57
Yes 11:2
58
1 Kor 8:6
59
Why 3:1; Why 5:6
195
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Roh Kudus dan api
Setelah mendengar Injil, kita dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena ini adalah nama baru
yang diberikan kepada ciptaan baru. Nama ini sepenuhnya mengungkapkan nama Bapa, nama Anak,
dan nama Roh Kudus. Lalu, saat kita bertobat dan dibaptis, kita menerima karunia Roh Kudus.60
Kita menerima buah sulung
dari Roh
Kristus
Sang
Buah Sulung
Kita
dibaptis
ke
dalam
Kristus, Sang Buah Sulung
Yesus berbicara tentang ini sesaat sebelum Ia
naik. 'Kamu akan menerima kuasa [ini adalah
tujuh kali lipat] ketika Roh Kudus turun ke
atas kamu; dan kamu akan menjadi saksi-Ku 61...
sampai ke ujung bumi'.62
Kita menerima kuasa tujuh kali lipat untuk
menjadi saksi, untuk menjadi rekan
sependeritaan dengan Kristus, setelah Roh
Kudus turun atas kita.
Penafsiran pertama kaki dian adalah bahwa baptisan Roh Kudus, seperti lidah-lidah api, diberikan
kepada mereka yang tertanam di dalam Kristus, sang Buah Sulung.63 Dia adalah tunas dan Buah Sulung
yang keluar dari tanah kering kemanusiaan.64 Sebelum kita dapat bertumbuh sebagai buah sulung, kita
harus bersatu dengan Kristus, sang Buah Sulung. Dengan demikian kita menerima karunia sulung Roh.
Oleh karya Sang Penolong, Roh Kudus, kita menerima adopsi sebagai anak.65 Bapa dan Anak membuat
tempat tinggal Mereka di dalam kita, dan kita dibaptis dengan Roh Kudus. Dengan Roh Kristus di
dalam hati kita, kita bisa berseru, ‘ya Abba, ya Bapa!’, seperti yang Yesus lakukan.66
Dari hari pertama kita di dalam Injil, kepenuhan Roh Allah sedang diberikan kepada kita melalui
perantaraan Roh Kudus. Kita mampu bersatu dalam persekutuan Roh dan berjalan dalam terang. Pelita
kita dinyalakan, sebagai individu-individu.67 Hal ini belum merupakan arti sepenuhnya dari suatu pelita
pada kaki dian. Namun, Roh Kudus telah datang untuk memungkinkan kita untuk bersatu dalam pelita
sebagai saksi itu. Kita memiliki kuasa untuk menjadi saksi. Saat kita berjalan dalam terang, kita akan
memiliki persekutuan, dan darah Kristus akan menjadi efektif dalam hidup kita.68
Pada saat kita dicelikkan, penebusan dapat mulai dalam manusia batiniah, dalam motivas-motivasi kita
yang terdalam.69 Hati nurani kita, kapasitas kita untuk mengetahui bersama-sama dengan diri kita
sendiri, dipulihkan.70 Sekarang roh kita, identitas dasar kita, mampu menyembah, yang berarti bahwa
kita dapat memberi hormat (layak) kepada Allah dan sesama. Kita tidak lagi tawanan penilaian diri kita
60
Kis 2:36-38
61
Bahasa Yunani martus berarti ‘martir’, dengan demikan ‘rekan sependeritaan’
62
Kis 1:8
63
Kis 2:3; 1 Kor 15:20,23
64
Yes 53:2
65
Yoh 14:26; Rom 8:15
66
Mar 14:36
67
Luk 12:35
68
1 Yoh 1:7
69
2 Kor 4:16; Ef 3:16; 1 Pet 3:4
70
Ibr 9:14
196
Roh Allah di tengah-tengah kita
dan orang lain yang kedagingan.71 Kita tidak menjadi saksi terhadap hukum, tetapi terhadap Roh
Kudus. Saat mata adalah baik (tunggal), teranglah seluruh tubuh.72
Kita diperbarui, dan mampu mengekspresikan identitas 'dalam Roh', karena kita disatukan kepada
Tuhan dalam satu Roh. Identitas tidak terbelenggu dengan 'diri', kepada apa yang duniawi.73
Sebaliknya, kita dimotivasi dengan roh yang rela untuk mempersembahkan diri kita sendiri. Pekerjaan
kita digerakkan oleh persembahan, diaktifkan oleh darah kehidupan Kristus. Oleh pelayanan, atau
keimamatan, dari hak menjadi anak kita, kita melayani darah Kristus. Oleh karena itu, saat kita
melayani, hati kita dibasuh oleh darah Kristus dan kita dibersihkan.74
Pertobatan hanyalah keputusan konstan untuk berbalik dari kebenaran yang berasal dari diri kita
sendiri. Kita bertobat dari pikiran, emosi dan kegiatan yang muncul dari sistem operasi kedagingan kita
sendiri di mana dosa bekerja oleh hukum.75
Iman adalah kegiatan dari mereka yang datang kembali dengan Kristus dari kematian, dalam
persembahan. Iman adalah tempat pertemuan dalam persembahan, di mana kita berdiri di hadirat-Nya
yang memberi hidup kepada orang mati dan memanggil kepada kehendak Allah yang dari semula.76 Kita
dilahirkan kembali dari kematian dan dilahirkan dari atas. Kita berdiri sebagai orang-orang yang telah
disatukan dengan persembahan Kristus, yang sekarang menerima kuasa tujuh kali lipat karena Roh
Kudus telah turun atas kita.
Karunia sesuai nama-Nya
Bapa – menurut nama-Nya. Pribadi Bapa menetapkan suatu keluarga yang terdiri dari anak-anak yang lahir
dari Allah. Kehidupan kekal yang diserahkan oleh Bapa dilahirkan dalam Anak sebagai kehidupan
ciptaan baru. Hidup-zoe ini sekarang dilipatgandakan kepada kita saat kita makan roti dari sorga yang
dikirim oleh Bapa.77
Anak – menurut nama-Nya. Pribadi Anak memberi kita Roh-Nya sendiri, Roh Kristus. Kita menjadi
anggota-anggota tubuh-Nya dan ahli waris-bersama dari warisan sebagai anak-Nya.78
Roh Kudus – menurut nama-Nya. Pribadi Roh Kudus diberikan kepada kita sebagai hadiah untuk menjadi
Penolong kita. Dia menganugerahkan kita persekutuan Roh Kudus di mana Ia mengarahkan tujuan
Allah di bumi. Dia ‘menerima dari Kristus' – yaitu ketujuh Roh Allah yang diberikan kepada Kristus –
dan menyatakan pemerintahan ini untuk seluruh zaman gereja.79
KeTuhanan Bapa adalah oleh ketujuh Roh Allah dalam suatu keluarga yang terdiri dari anak-anak.80
KeTuhanan Kristus adalah oleh ketujuh Roh Allah di dalam suatu tubuh yang terdiri dari saudarasaudara.81 KeTuhanan Roh Kudus adalah oleh ketujuh Roh Allah dalam persekutuan dari satu Roh.82
71
2 Tim 2:26
72
Mat 6:22
73
Rom 8:6; 1 Kor 3:4
74
Ibr 10:22
75
Fil 3:9; Rom 7:8
76
Rom 4:17
77
Yoh 6:33
78
Rom 8:17
79
Yoh 16:15
80
Gal 4:5-7
197
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Disatukan kepada Tuhan – satu Roh dengan Dia
Ketika kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh, kita dapat mengenal Bapa secara pribadi, karena
Roh Bapa tinggal di dalam kita.83 Kita bisa mengenal Anak secara pribadi, karena Roh Kristus tinggal
dalam hati kita.84 Kita bisa mengenal Roh Kudus secara pribadi, karena Dia berdiam dalam kita dan
memimpin kita kepada hak menjadi anak kita.85
Sebagai anak-anak dalam keluarga Bapa, kita saling mengasihi, dan tidak dapat 'membenci' mereka
yang diperanakkan dari Bapa yang sama.86 Karena kita adalah anggota-anggota tubuh Kristus, Sang
Anak, kita disatukan dengan mereka yang memiliki Roh Kristus, dan tidak dapat dipisahkan dari
mereka.87 Karena kita disatukan dalam persekutuan Roh Kudus, kita berasal dari satu roh dengan yang
lainnya, dan tidak dapat mendukakan Roh yang ada di dalam kita, selamanya.88
Ini adalah bagaimana kita mempertahankan pengakuan ketuhanan dalam kehidupan kita. Mereka yang
disatukan kepada Tuhan adalah satu Roh dengan Dia.89 Pengakuan ketuhanan adalah dasar atas mana
kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh.
Di mana Bapa adalah Tuhan, Dia sedang mengungkapkan, atau menyembunyikan, misteri tentang anakanak-Nya, seperti ketika Yesus berbicara tentang pewahyuan ‘yang dikaruniakan Allah kepada-Nya’.90 Di
mana Anak adalah Tuhan, Dia sedang menjaga persekutuan tubuh-Nya. Di mana Roh Kudus adalah
Tuhan, Dia sedang menjaga kemerdekaan. ‘Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.’91 Sebagai
Tuhan, Roh, Dia juga sedang mengubah kita dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang semakin
besar.92 Dia sedang menerapkan kuasa ketujuh Roh Allah kepada karunia-karunia yang diberikan
kepada anggota-anggota tubuh.
Keluarga – tubuh – persekutuan
Kehidupan Bapa, di mana kita diperanakkan sebagai anak, adalah milik Bapa, dan kita adalah keluargaNya. Tubuh Kristus adalah milik Anak, dan kita adalah anggota-anggota pada khususnya.93
Persekutuan Roh Kudus adalah milik Roh Kudus. Ketujuh Roh Allah memungkinkan masing-masing
tiga karunia ini untuk diberikan kepada kita, dalam kepenuhannya. Ketujuh Roh Allah memungkinkan
kelahiran kita dari Bapa, ketika kita dilahirkan dari Roh.94 Ketujuh Roh Allah memberkati tubuh Kristus,
di mana kita adalah sesama anggota.95 Ketujuh Roh Allah memungkinkan persekutuan Roh Kudus.96
81
Ibr 2:11
82
1 Kor 6:17
83
1 Kor 6:17; Mat 10:20; Yoh 14:23
84
Rom 8:9; Gal 4:6
85
Yoh 16:13; Rom 8:14
86
1 Yoh 4:20
87
1 Kor 1:13; 1 Kor 12:25
88
Fil 2:1-2; 2 Kor 13:14; Ef 4:30; Yoh 14:16
89
1 Kor 6:17
90
Why 1:1
91
2 Kor 3:17
92
2 Kor 3:18
93
1 Kor 12:37
94
Yoh 3:5
95
1 Kor 12:12
198
Roh Allah di tengah-tengah kita
Dalam satu Roh, kita dibaptis ke dalam, satu tubuh di mana kita ditempatkan sebagai anggota-anggota
Kristus oleh Bapa.97 Allah Bapa menyusun tubuh itu. Dia menetapkan dan mengangkat kita dalam
tubuh sama seperti yang Dia kehendaki.98
Oleh Roh Tuhan, masing-masing dari tiga Pribadi itu dikenal sesuai dengan nama dan kemuliaan-Nya.
Bapa dikenal dalam karunia-Nya yang melahirkan setiap kita dari pangkuan-Nya sendiri, dan memberi
nama kita dengan nama baru.99 Kita mengenal Bapa di tempat tersembunyi, dan berdoa sebagai anakanak Bapa sehingga Dia memberi upah kepada kita secara terbuka, menurut nama kita sendiri.100 Kita
melihat Anak di takhta-Nya, dan Dia bersama kita dalam karunia-karunia yang mengalir dari PribadiNya sendiri. Roh Kudus dikenal di antara kita. Kita melihat Dia dan kita mengenal Dia, karena Dia
bersama kita dan di dalam kita, dan memimpin kita sebagai anak.
Kasih Bapa, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita
semua.101 Ini adalah kenyataan hidup dalam nama-Nya - sebagai anak Bapa, sebagai anggota tubuh
Kristus, dan sebagai pengambil bagian dalam Roh Kudus.102
Tujuan dari Ayat-ayat nubuatan
Kembali ke pertimbangan dari Ayat-ayat nubuatan, tabernakel Musa, yang dibuat dengan tangan,
mewakili kerinduan Allah untuk berdiam dengan manusia di sebuah bait yang bukan dibuat dengan
tangan.103 Rasul Paulus memberitakan, 'Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang
adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia'.104 Pada
akhirnya, kita membaca bahwa Tuhan akan tinggal bersama manusia di dalam sorga dan bumi yang baru.
Ia akan menjadi Allah kita dan kita akan menjadi anak-anak-Nya.105
Tabut Perjanjian
Ruang Maha Kudus
Mezbah Dupa
Kaki Dian
Meja Roti Pertunjukan
Ruang Kudus
Halaman Luar
Kolam Basuhan
Mezbah Korban Bakaran
96
2 Kor 13:14
97
1 Kor 12:13
98
1 Kor 12:18,28
99
Why 2:17; Why 3:2
100
Mat 6:6
101
2 Kor 13:14
102
Ibr 6:4
103
Ibr 9:8-12
104
Kis 17:24
105
Why 21:7; Rom 9:26
199
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Tabut perjanjian di kemah Musa menyatakan isi dari perjanjian hak menjadi anak, ditentukan dari semula
bagi umat manusia. Dari antara kerub pada tabut itu, shekinah (bhs. Ibrani 'kediaman') dari kemuliaan
Allah bersinar.106
Tabut Perjanjian
Tabut itu menyatakan perjanjian hak menjadi anak, sedangkan kemuliaan di atasnya menyatakan
kemuliaan hak menjadi anak ini yang sepenuhnya dinyatakan, secara jasmani, di dalam Kristus.
Kemuliaan ini tertutup bagi mereka yang berpartisipasi dalam perjanjian hukum. Namun, kita sekarang
dapat melihat kemuliaan hak menjadi anak ini, dalam wajah Yesus Kristus, dengan muka yang tidak
berselubung.107
Tabut perjanjian dan kaki dian
Kita mempelajari bahwa kemuliaan Allah bersinar dari atas tutup pendamaian yang diperciki darah.108
Kemuliaan Allah
di wajah Yesus Kristus
Tutup pendamaian yang
diperciki darah
Dengan cara ini, ditunjukkan bahwa kehidupan ciptaan baru yang mulia akan dibagikan kepada umat
manusia oleh darah Kristus. Demikian juga, tujuan dari seluruh tabernakel Allah telah menjadi jelas.
Tabernakel dirancang untuk menggambarkan jalan dari keputraan bagi semua orang percaya. Terang
pada jalan ini menuju ruang maha kudus diterangi oleh kaki dian.
Pengharapan akan hak menjadi anak ditunjukkan oleh terang tabut itu. Cara menuju tujuan ini diterangi
oleh kaki dian. Kaki dian menyediakan terang ke arah mana kita berjalan. Ini adalah alasan untuk kaki
dian.
Inilah tujuan dari jemaat-jemaat kaki dian, seperti disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam kitab Wahyu.
Ketika kita melanjutkan ke kepenuhan Kristus, kaki dian menggambarkan pelayanan Roh oleh mana
kita sampai pada tujuan tersebut. Itu juga menggambarkan persekutuan Roh di mana kita hidup,
106
Mzm 80:1; 2 Raj 19:15; Bil 7:89
107
2 Kor 3:18
108
Mzm 80:1
200
Roh Allah di tengah-tengah kita
sebagai individu dan jemaat, seraya kita melanjutkan ke pengharapan akan menerima kemuliaan
Allah.109
Bertumbuh – turun
Kaki dian ini dibangun dalam dua bagian. Kaki dian itu sendiri dibuat dari potongan-potongan emas
dalam bentuk bunga badam. Pelita-pelitanya dibuat secara terpisah dan diposisikan di atas bunga pada
ketujuh cabang.
Pelita
Kaki dian
Dengan cara ini, kaki dian melambangkan pertumbuhan dari umat Allah sebagai cabang-cabang buah
badam. Itu juga melambangkan administrasi ketujuh Roh Allah yang turun. Ini menjadi jelas dari
penglihatan Zakharia akan pohon-pohon zaitun, tempat minyak dan pipa-pipa yang memasok minyak
untuk pelita-pelita. Kedua simbol – buah badam bertumbuh, dan minyak turun - digabungkan dalam
kaki dian ini.110
Kaki dian adalah deklarasi bahwa kepenuhan Roh-Nya, sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, adalah di
tengah-tengah kita dan ke atas kita.111 Kepenuhan Roh Allah sedang diberikan kepada jemaat oleh Roh
Kudus, memungkinkan kita untuk bertumbuh dan berjalan dalam terang sampai kepada pengharapan
hak menjadi anak.
turun
bertumbuh
Administrasi dengan mana kita mencapai warisan penuh keputraan
ciptaan baru digambarkan oleh kaki dian ini - meskipun takhta Anak,
dilambangkan oleh tabut, akhirnya akan terungkap 'semua dalam
semua'.112
Perjalanan kita bukanlah kepada kaki dian, tetapi kepada tabut itu;
ke takhta Allah. Namun, tanpa administrasi kaki dian, tidak ada
jalan bagi hak menjadi anak kita untuk bertumbuh menjadi dewasa
penuh. Kita hanya bertumbuh menjadi penanaman badam dari Tuhan,
saat administrasi ketujuh Roh Allah turun dari atas.
Kaki dian menunjukkan kedua aspek penting ini – penanaman Tuhan dan kuasa Roh.113 Kristus adalah
contoh dari kedua aspek ini. Sebelum segala masa, Dia mengosongkan diri-Nya untuk menyatakan
109
Why 4:5; Rom 5:2; Kol 1:27
110
Zak 4:2-3
111
Hag 2:5; Yes 59:21
112
1 Kor 15:28
113
Yes 61:3
201
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
kehendak Bapa.114 Dia telah diurapi dengan minyak tanda kesukaan, dalam kepenuhan tujuh kali lipat.115
Kemudian, ketika Ia datang ke dunia, Ia melakukannya sebagai tunas116 dari tunggul Isai (ayah Raja
Daud), dengan kuasa ketujuh Roh Allah berdiam pada-Nya.117 Ia dinyatakan dalam kelemahan, tetapi
hidup oleh kuasa Allah.118
Ini adalah cara Dia menjadi pokok keselamatan bagi kita.119
Dia tidak melakukannya dengan kapasitas hakiki-Nya.
Sebaliknya, dalam kelemahan-Nya, Dia berdoa, didengar, dan
mengatasinya dengan kuasa tujuh kali lipat dari Allah.120 Dia
menyatakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku '.121 Yesaya
menggambarkan ketujuh Roh Allah yang ada pada-Nya: ‘Roh
Tuhan ... Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan
keperkasaan, Roh pengenalan dan takut akan Tuhan' semua
berdiam pada-Nya.122 Ini semua dibahas secara terpisah
dalam Ayat-ayat firman Tuhan, sehingga kita dapat
berbicara tentang Roh Allah sebagai 'tujuh kali lipat', atau
sebagai 'ketujuh Roh'.123
Kaki dian berfokus pada hak menjadi anak kita dalam dua dimensi: kelemahan dan kuasa. Kita harus
bertumbuh dalam Kristus, di mana kita lemah di dalam Dia. Namun, seperti Kristus, yang dinyatakan
dalam kelemahan, kita juga hidup oleh kuasa Allah.124
Terang dari
Ketujuh Roh Allah
Roh…
TUHAN
Hikmat
Pengertian
Nasihat
Keperkasaan
Pengenalan
Takut akan TUHAN
Kaki dian merupakan realitas kehidupan
ciptaan baru yang bertumbuh, bersama
dengan pelayanan ketujuh Roh Allah yang
mengalir ke bawah, oleh Roh Kudus. Kaki
dian menyatakan isi dari kedua
administrasi ini, dan menunjukkan kepada
kita bagaimana mereka bertemu dengan
cara yang praktis.
114
Fil 2:7
115
Ibr 1:9
116
Dalam berbagai ayat: tongkat, cabang, batang, tunas, akar atau keturunan, semuanya mengandung arti yang sama. Kristus
adalah akar dan cabang yang keluar dari tanah kering umat manusia, atau lebih khususnya, dari garis keturunan Raja Daud.
117
Yes 11:1-2; Yes 53:1; Why 22:16
118
2 Kor 13:4
119
Ibr 5:9
120
Ibr 5:7-8
121
Luk 4:18; Yes 61:1
122
Yes 11:2
123
Why 4:5
124
2 Kor 13:4
202
Roh Allah di tengah-tengah kita
Dengan Roh-Ku
Kaki dian adalah suatu pandangan lengkap dari pelayanan Roh. Ketika Zakharia bertanya tentang arti
dari penglihatan kaki dian, ia diberitahu,’”Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,
melainkan dengan roh-Ku", firman Tuhan.’125 Nabi Hagai mengatakan hal serupa pada titik yang sama
dalam sejarah. Dia dan Zakharia mendesak bangsa itu untuk membangun kembali rumah Tuhan. Hagai
menyatakan agar rakyat negeri 'menjadi kuat ... dan bekerja, sebab Aku ini menyertai kamu ... Roh-Ku tetap
tinggal di tengah-tengahmu'.126
Kaki dian adalah gambaran dari Roh-Ku di tengah-tengah Kamu. Mereka yang lahir dari Roh, juga menerima
api Roh Kudus, yang membawa kuasa ketujuh Roh Allah. Ketujuh Roh Allah adalah kapasitas penuh
dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus. Jadi, kaki dian mewakili semua unsur 'Roh-Ku'. Kaki dian
menggambarkan persekutuan Roh dan bagaimana itu berfungsi. Ada 'satu Roh' dan mereka yang
'disatukan dengan Tuhan' adalah 'satu Roh dengan Dia'.127
Ketika Anak mencintai kebenaran lebih dari tujuan-Nya sendiri, Dia diurapi dengan minyak
kesukaan.128 Pengurapan dengan Roh Tuhan menganugerahkan ketujuh Roh Allah kepada-Nya supaya
Ia bisa menjadi Pokok keselamatan kita. Berita bagi kita adalah bahwa Kristus membawa kapasitas
penuh dari Roh Allah kepada jemaat-jemaat-Nya.
Kristus telah naik dan duduk di atas takhta-Nya.129 Dia sedang melayani dalam rajani dan keimamatanNya. Selanjutnya, 'dengan Roh-Ku’ Dia sedang berjalan di antara ketujuh kaki dian, dengan ketujuh Roh
Allah dan ketujuh bintang.130 Ini adalah bagaimana kitab Wahyu dimulai. Meskipun Kristus duduk
sehubungan dengan rajani-Nya, Dia aktif dalam administrasi keimamatan-Nya. Hal ini menjelaskan
mengapa kitab Wahyu dibuka dengan penglihatan akan pakaian imam-Nya. Dia berjalan di tengahtengah jemaat-Nya, dan melakukannya di zaman kita, juga.
Tujuan-Nya ialah membawakan pelayanan ketujuh Roh Allah.
Penglihatan Zakharia
Penglihatan Zakharia tentang ‘dengan Roh-Ku’ adalah sebuah kaki dian dipasok dengan minyak dari
dua pohon zaitun, tempat minyak dan tujuh pipa menuju setiap pelita.131 Untuk mendorong bangsa
Yehuda, kedua pohon zaitun adalah untuk mewakili Zerubabel dan Yosua yang, pada gilirannya,
melambangkan kerajaan dan keimamatan Kristus. Tempat minyak itu dibentuk oleh tangan melalui
mana minyak dialirkan ke tujuh pipa. Pelajarannya adalah bahwa urapan tujuh kali lipat akan
memampukan kerajaan dan keimamatan Kristus yang kekal untuk didirikan.
125
Zak 4:6
126
Hag 2:4-5
127
Ef 4:4; 1 Kor 6:17
128
Mzm 45:7
129
Ef 1:20; Ef 2:6; Kol 3:1
130
Why 1:12-16
131
Zak 4:1-3,6
Bukan dengan kekuatan …
melainkan dengan Roh-Ku …
203
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pelayanan-Nya sebagai Melkisedek (kerajaan, keimamatan) akan menjadi efektif melalui ketujuh Roh
Allah.
Sebagai tandanya, mahkota ganda ditempatkan di atas kepala Yosua, sebagai Imam Besar.132 Ini adalah
tanda bahwa 'Tunas' memang akan membangun rumah TUHAN, dan bahwa baik keimamatan maupun
kerajaan akan aktif sekali lagi. Hanya dalam Perjanjian Baru nubuatan-nubuatan ini terpenuhi, ketika
'Tunas' itu dinyatakan dalam daging manusia dan membangun jemaat kaki dian.
Pewahyuan Yohanes tentang Yesus Kristus
Unsur-unsur dalam penglihatan Zakharia adalah latar
belakang untuk memahami Kitab Wahyu. Simbol-simbol
dalam Zakharia dan Wahyu berbeda, tetapi memiliki makna
yang sesuai. Tempat minyak Zakharia muncul dalam Wahyu
sebagai tangan Kristus. Tujuh pipa dari tempat minyak,
dalam Zakharia, menjadi tujuh bintang yang ada di tangan
Kristus.
Tempat minyak
dan pipa-pipa
Tangan dan
bintang-bintang
Masing-masing bintang (utusan) ini adalah sekelompok penilik dan diaken yang korporat yang
melayani minyak dari ketujuh Roh Allah kepada masing-masing jemaat kaki dian.
Dalam tujuh surat-Nya yang dikirim melalui Yohanes, Yesus berbicara kepada setiap bintang itu.
'Tuliskanlah kepada malaikat [bintang] jemaat di Efesus…'.133 Dia memuji mereka dan Ia
memperingatkan mereka, memanggil mereka untuk bertobat karena membiarkan kegagalan tertentu
untuk terus berlanjut. Jelas bahwa Yesus sedang berbicara kepada utusan-utusan Injil dan bukan
utusan-utusan malaikat.
Hubungan Yesus dengan para utusan-bintang dan jemaat
kaki dian adalah sama hari ini. Apa yang kita baca dalam
Wahyu adalah pola bagi kita, baik secara positif maupun
negatif. Kristus ada di antara gereja-gereja di dalam rupa
imam, sebagai Anak Manusia. Dia mengenakan pakaian
linen dan ikat pinggang keimamatan dari emas.134 Semua
rincian
simboliknya
sangat
spesifik.
Mereka
menggambarkan pelayanan yang Ia bawakan kepada kaki
dian-kaki dian melalui tujuh bintang.
Utusan korporat:
Para penilik dan diaken
Pribadi dan atribut-atribut-Nya – perkakas dan pelayanan-Nya
Pribadi-Nya dijelaskan secara rinci (misalnya kepala, rambut, mata, tangan), seperti juga atributatribut-Nya (misalnya Anak Sulung, Penguasa) dan perkakas keimamatan-Nya (jubah, bintang, pedang,
kunci, dll). Ada juga lima unsur penting dari pelayanan itu yang keluar dari Dia. 1. Kepala dan rambut
putih seperti salju. 2. Matanya bagaikan nyala api. 3. Kaki-Nya bagaikan tembaga membara di dalam
132
Zak 6:11-13
133
Why 2:1
134
Why 1:13
204
Roh Allah di tengah-tengah kita
perapian. 4. Suaranya bagaikan desau air bah. 5. Wajahnya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik.135
Kelima hal di atas adalah keseluruhan pelayanan yang dibawa oleh tangan Kristus yang berjalan dengan
ketujuh bintang.
1.
Bulu domba dan salju putih penebusan-Nya oleh darah
‘Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; meskipun mereka merah
seperti kain kesumba, mereka akan menjadi putih seperti bulu domba.’136 Kirmizi, digunakan sebagai
pewarna ganda, menggambarkan intensitas dosa. Kirmizi juga merupakan warna darah, dan menjadi
gambar keselamatan. Dalam iman, Rahab menempatkan tanda tali merah di jendela dan membawa
keselamatan ke rumahnya.137 Aspek pertama yang keluar dari Kristus ini adalah pekerjaan lengkap dari
darah-Nya yang membawa kehidupan ciptaan baru, penebusan dan pengudusan.138
2. Matanya bagaikan nyala api – mencari, menerangi
Dalam aspek kedua, mata Tuhan menjelajah seluruh bumi, mencari hati manusia 'dengan pelita'.139
Kristus menusuk hati kita dan membuka mata kita untuk membawa penerangan, penginsafan dan
keselamatan.140
3. Kaki-Nya bagaikan tembaga membara di dalam perapian – dalam api persembahan
Kaki Kristus yang membawakan Injil damai sejahtera juga menyediakan tempat penghakiman,
penyembahan dan persembahan. Penghakiman dosa di altar Kalvari telah menyalakan perapian yang
dapat memurnikan mereka yang tersungkur di kaki-Nya dan berpartisipasi dalam persembahan-Nya.
Api yang sama dapat menghasilkan emas, bukan tembaga.141
4. Suaranya bagaikan desau air bah – banyak anak dilahirkan dari atas dan dibasuh dengan
firman
Kristus memberikan kepada mereka yang haus akan air kehidupan.142 Banyak anak dilahirkan dari air
dan dibasuh dengan air firman itu.143 Suara dari hak menjadi anak mereka adalah seperti mata air yang
terus-menerus memancar kepada hidup yang kekal.144
5. Wajahnya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik – kemuliaan penuh dari ciptaan baru
Kristus sebagai Pengantin laki-laki yang keluar dari kamar-Nya, seperti matahari yang berjalan di
alurnya.145 Tidak ada yang tersembunyi dari suara Dia yang akan menjadikan segala sesuatu baru.146
135
Why 1:12-16
136
Yes 1:18
137
Yos 2:18
138
Why 5:9; Ef 1:7; 1 Pet 1:18-19
139
2 Taw 16:9; Zef 1:12
140
Mat 11:5; Ibr 10:32; Ef 1:18
141
Yes 60:17
142
Why 7:17; Yoh 3:5
143
Ef 5:26
144
Yoh 4:14
205
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Minyak di Kepala-Nya membuat wajah Anak Manusia untuk bersinar dalam kekuatan penuh.147 Kuasa
dari ketujuh Roh Allah akan memampukan wajah administrasi-Nya di keempat aspek: sebagai Raja,
Imam, Nabi dan Anak Sulung.
Pelayanan lima jawatan-Nya dimampukan oleh ketujuh Roh Allah
Kristus berfungsi dalam lima aspek ini sebagai Imam Besar bagi jemaat-jemaat kaki dian-Nya. Penebusan
adalah untuk membuat putih. Api sedang dinyalakan. Mezbah untuk persembahan menjadi efektif.
Kolam basuhan (air) mengalir. Wajah-wajah administrasi-Nya bercahaya.
Ini adalah pelayanan Kristus di tengah-tengah kaki dian. Ini adalah Kristus yang berada di tengahtengah kita saat kita berkumpul dalam nama-Nya. Ini adalah pelayanan yang diaktifkan oleh ketujuh
Roh Allah. Ini adalah pelayanan yang keluar dari tangan Kristus dengan tujuh bintang.
Paulus menerapkan pengajaran ini ke Efesus. Dia menjelaskan bahwa Kristus memberikan karuniakarunia dari tangan-Nya.148 Ketika Ia naik, Dia memberikan karunia kepada beberapa orang sebagai rasul,
beberapa sebagai nabi, beberapa sebagai penginjil, dan beberapa sebagai gembala dan guru, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus.149 Pelayanan-Nya dilanjutkan oleh karunia-karunia ini.
Ketika Ia naik, Kristus ditinggikan dengan tangan kanan-Nya.150 Memang, Dia menjadi tangan kanan
Allah, dan mempertahankan kemenangan dengan kekuatan gemilang oleh tangan kanan-Nya.151
Sekarang, tangan kanan yang memegang ketujuh bintang itu, memberikan karunia dari tangan ini.
Antara pengajaran Paulus dan rahasia ketujuh bintang dinyatakan oleh Kristus, aplikasinya menjadi
jelas. Kristus memberikan kepada beberapa bintang itu untuk menjadi pelayanan lima sebagai karunia –
lima karunia itu: rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru. Ini adalah diaken-diaken Kristus dan,
bersama-sama dengan penilik dan diaken, mereka membentuk rahasia tujuh bintang.
Unsur-unsur dari lima dan tujuh menjadi tak terpisahkan. Ini menunjukkan mengapa rasul Paulus,
bagian dari tangan itu, menulis kepada para penilik dan diaken di Filipi.152 Kelima karunia itu ada
bersama dengan para penilik dan diaken untuk membentuk tujuh bintang, sebagai suatu pernyataan
lengkap. Setiap bintang yang aktif adalah bagian dari tangan Kristus, dan tangan Kristus terlihat dan
aktif dalam bintang-penilik dan diaken yang melayani Roh – tujuh pipa. Ketujuh pipa adalah pelayanan
pengurapan tujuh kali lipat yang ada pada Kristus. Ini adalah gambar yang terintegrasi dari administrasi
Roh dalam Perjanjian Baru.
Aplikasi dari tangan Kristus terlihat ketika pastoran (presbiterian) melaksanakan hal penumpangan
tangan kepada orang percaya untuk mengkhususkan mereka kepada pekerjaan mereka.153
145
Mzm 19:4-6
146
Why 21:5
147
Hab 3:3-4; Why 1:16
148
Ef 4:7
149
Ef 4:11-12
150
Kis 5:31
151
Mzm 118:16; Mzm 98:1; Mzm 20:6
152
Fil 1:1
153
Gal 2:9; Kis 13:1-3; 1 Tim 4:14; 2 Tim 1:6
206
Roh Allah di tengah-tengah kita
Persembunyian kekuatan-Nya
Pribadi, atribut dan pelayanan Kristus semuanya dipindahkan ke gereja dengan tangan-Nya yang sedang
memegang tujuh bintang. Musa menggambarkan kedatangan dan bersinarnya Tuhan ketika Dia
menyampaikan hukum yang menyala di tangan kanan-Nya di Gunung Sinai.154 'Cahaya' wajah-Nya yang
seperti ‘sinar matahari’ dilayani oleh 'kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya (tangan-Nya) dan
di situlah [di dalam tangan-Nya] terselubung kekuatan-Nya’.155
Dari pancaran wajah-Nya, dengan kekuatan di tangan-Nya! Ini adalah apa yang kita baca dalam kitab
Wahyu. Pelayanan Kristus disimpulkan dalam cahaya wajah-Nya. Anak Manusia, dengan wajah
kemuliaan dan kekuatan, sedang melayani jemaat-Nya dengan tangan-Nya! Dari wajah-Nya kepada
tangan-Nya! Dan tangan-Nya sedang memegang tujuh bintang.
Kilauan ‘seperti cahaya dari tangan-Nya’ adalah juga 'tanduk' (kata yang sama), seperti dengan keempat
tanduk di mezbah bakaran dan mezbah dupa. Simbol dari keempat tanduk ini, atau kilauan cahaya,
adalah tema yang konstan.156 ‘Dan ke[empat] makhluk hidup terbang ke sana ke mari seperti kilat.’157
Dalam setiap kasus, keempat tanduk melambangkan wajah-wajah administrasi Kristus yang disampaikan
oleh kekuatan tangan-Nya.
Wajah (wajah-wajah) Kristus dalam pelayanan-Nya kepada jemaat-jemaat kaki dian disampaikan oleh
tangan-Nya dengan tujuh bintang.
Keempat makhluk hidup
Ketika Yehezkiel melihat kemuliaan Allah, ia melihat empat makhluk hidup dengan empat wajah –
singa, lembu, manusia dan rajawali.158 Masing-masing 'wajah' dari makhluk hidup ini didampingi oleh
roda administrasi. Gerakan dari makhluk hidup ini adalah seperti empat petir. Ini adalah administrasi
kemuliaan Allah.
Keempat makhluk hidup yang sama, dengan empat wajah yang sama, muncul di hadapan takhta dalam
kitab Wahyu.159
Rajawali
Latar belakang simbolik dari wajah-wajah ini terletak
pada panji-panji di mana bangsa Israel berkemah. Kedua
belas suku berkemah di bawah empat panji, dengan
Singa
tiga suku di empat arah –empat suku termasuk Yehuda Lembu
ke timur (singa), empat suku termasuk Efraim ke barat
(lembu), empat suku termasuk Ruben ke selatan
(manusia), dan empat di utara termasuk Dan
(rajawali).160
Manusia
Ini adalah untuk menggambarkan, dalam empat aspek, apa yang Allah memanggil umat-Nya untuk
menjadi. Mereka harus menjadi administrasi Allah dalam empat aspek – kerajaan (singa), keimamatan
(lembu), pelayanan kenabian (pria) dan sebagai Putra Sulung Allah (rajawali).
154
Ul 33:2
155
Hab 3:3-4; Why 1:16
156
Zak 1:8
157
Yeh 1:14
158
Yeh 1:6,10
159
Why 4:7
160
Bil 2:1-16
207
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Pada waktunya, kemuliaan Allah ini akan muncul dalam wajah Yesus Kristus dalam seluruh keempat
wajah – sebagai Raja, Imam, Nabi dan Anak Sulung. Ini adalah 'persembunyian kekuatan-Nya’ yang
dilayani oleh tangan Kristus.161
Aspek-aspek yang sama ini diserahkan ke dalam tangan Musa. Tangan Musa yang memegang tongkat
Allah dalam mengatasi ular-ular Mesir. Ia mengulurkan tangan-Nya untuk membawa kegelapan atas
Mesir, dan atas laut untuk memisahkan air. Dia mengangkat tongkat Allah di tangannya untuk menang
melawan bangsa Amalek.162
Kedua nafiri perak
Itu adalah dengan tangan Musa saat para imam meniup kedua nafiri perak.163 Nafiri digunakan di pintu
untuk mengumpulkan orang-orang masuk dan memimpin mereka keluar. Nafiri juga ditiupkan pada
korban bakaran dan pendamaian. Bunyi dari satu nafiri, sendiri, adalah untuk mengarahkan pergerakan
kemah-kemah, menurut empat bagian mereka, dimulai dengan Yehuda di timur.
Para imam adalah untuk membawa 'perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda
semboyan'.164 Meskipun para imam meniup sangkakala, gerakan itu dilakukan oleh tangan Musa. ‘Itulah
pertama kali mereka berangkat menurut titah Tuhan dengan perantaraan Musa (dengan tangan Musa).
Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda.’165
Kegiatan Israel di bawah tangan Musa adalah dalam empat administrasi. Bangsa itu adalah menjadi
kerajaan dengan Yahwehh sebagai Raja, hidup dengan perintah-Nya (singa – simbol otoritas). Orangorang menjadi imamat yang rajani, melayani perjanjian Tuhan di Kemah Suci (lembu – binatang beban
yang digunakan dalam korban penghapus dosa).166 Mereka menjadi orang-orang kenabian, menyatakan
tujuan Allah dalam daging manusia (wajah manusia). Mereka menjadi orang-orang sulung-Nya sebagai
anak-anak Allah, dibawa pada sayap rajawali kepada diri-Nya (rajawali).167
Musa sendiri adalah seorang raja, imam, nabi dan bapa atas umat-anak sulung Allah. Ini adalah
pemerintahan, dalam empat aspek, yang diberikan kepadanya seperti yang milik Kristus. Di tangan
Musa adalah persembunyian kekuatan Allah. Sejalan dengan bertambahnya beban, Musa memanggil
orang lain untuk mengambil bagian dalam pelayanan ini.
1. Dia meminta Harun untuk memimpin administrasi keimamatan.168
2. Musa memprotes bahwa terlalu berat baginya untuk menjadi bapa-penatua bagi orang-orang yang
milik pangkuan Allah. Terhadap permintaan Musa, Allah membagikan roh kepenatuaan Musa kepada
tujuh puluh dua tua-tua dari bangsa ‘sulung' itu.169 Urapan itu menyebabkan mereka bernubuat, sekali
saja. Wajah 'sulung' pelayanan terhadap bangsa itu diambil oleh tujuh puluh dua penatua.
161
Hab 3:4
162
Kel 9:22; Kel 14:21; Kel 17:9-13
163
Bil 10:1-10
164
Bil 31:6-7
165
Bil 10:13-14
166
Kel 19:6
167
Kel 4:22
168
Kel 28:1
169
Bil 11:25-29; Kel 4:22
208
Roh Allah di tengah-tengah kita
3. Pelayanan nabi tetap pada Musa, dengan siapa Allah berbicara 'tatap muka' tidak seperti dengan nabi
yang lain.170
4. Pada waktunya, peran sebagai gembala-raja bagi bangsa itu diserahkan kepada Yosua. Otoritas raja
dari Musa ditempatkan kepadanya, sehingga ia bisa memimpin umat itu masuk dan keluar, seperti
seorang gembala. Ini adalah bagaimana pelayanan wajah kerajaan dilakukan ke depannya.171
Bangsa di bawah tangan Musa itu adalah contoh bagi kita dalam Perjanjian Baru, yang juga dipanggil
untuk menjadi kerajaan (rajani) imam, hidup dalam roh nubuat (nabi), dan hidup sebagai keluarga anak-anak
sulung.172 Kita juga harus diperintah di bawah empat wajah ini, oleh tangan Tuhan.
Tangan dengan tujuh bintang
Ini adalah pelayanan tangan Kristus terhadap jemaat-jemaat kaki dian. Tangan yang menyembunyikan
kekuatan-Nya sedang memerintahkan bangsa, di pintu, di bawah empat wajah. Bangsa itu harus
memiliki wajah kerajaan, keimamatan, pelayanan kenabian, dan status anak, sebagai anak sulung Allah.
Ini adalah praktis dalam aplikasi mereka.
Kerajaan adalah otoritas kehidupan yang dilayani di pintu. Mereka yang dilahirkan ke dalam kerajaan
Allah dapat menemukan akses masuk dan keluar kepada takhta kasih karunia, ‘untuk menanyakan di
hadapan Tuhan’173.
Keimamatan adalah partisipasi kita dalam persembahan Kristus, melayani Tuhan dan satu sama lain.
Pelayanan kenabian dilaksanakan saat kita berbagi kesaksian Yesus Sendiri oleh roh nubuat di tengahtengah kita. Pernyataan dan penerapan kebenaran masa kini adalah bukti dari pelayanan kenabian.
Pelayanan anak sulung terbukti ketika kekepalaan di keluarga dan jemaat memungkinkan anak-anak lakilaki dan anak-anak perempuan untuk dilahirkan dari Allah, dibopong di sayap rajawali kepada Bapa.
Seperti dengan tangan Musa, tangan Kristus di tengah-tengah kita memerintah tubuh Kristus dengan
cara ini. Inilah yang memberi makna kepada ketujuh bintang. Ketujuh bintang di tangan Kristus itu
sedang menyediakan suatu pelayanan dari ketujuh Roh Allah yang memberdayakan perintah ini.
Urapan dari ketujuh Roh Allah di atas kepala Kristus menyebabkan wajah-Nya bersinar, dalam empat
aspek. Ini adalah 'kilauan sinar' yang terdapat dalam tangan Kristus. Pelayanan ketujuh Roh Allah
untuk mengaktifkan keempat 'tanduk' adalah tugas dari bintang-bintang itu.
Tangan Kristus sekarang sedang membangun bait, dalam pemenuhan tangan Zerubabel terhadap
Yehuda. ‘Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangan-Nya juga akan menyelesaikannya
... Mereka akan bersukaria melihat batu pilihan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata Tuhan, yang
menjelajah seluruh bumi. "174
Zerubabel memimpin pekerjaan membangun kembali Yehuda sebagai bangsa kaki dian. Garis ukur ada
di tangannya. Nubuat tentang Zerubabel membaca bahwa 'tujuh' di tangannya adalah mata Tuhan.
Kitab Wahyu menunjukkan gambar yang sama mengenai tujuh ini. Tujuh adalah tujuh Roh Allah yang
diutus ke seluruh bumi.
170
Bil 12:6-8
171
Bil 27:15-23
172
1 Pet 2:9; Ibr 12:22-24
173
Bil 27:21
174
Zak 4:9-10
209
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Gambar kenabian yang penuh, dari Zakharia sampai Wahyu, adalah bahwa ketujuh Roh diberikan ke
bumi oleh ketujuh bintang di tangan Kristus. ‘Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan
ketujuh bintang itu.’175 Tujuh bintang itu yang melayani ketujuh Roh.
Kristus melanjutkan dalam lima aspek pelayanan – kepala dan rambut, mata, kaki, mulut dan wajahNya. Dia sedang meletakkan dasar dan menyelesaikan bangunan dengan tangan-Nya. Ia, yang telah
memulai pekerjaan itu akan menyelesaikannya, karena Ia adalah Pelopor dan yang Menyelesaikan iman
kita.176 Dia sedang memerintahkan jemaat Anak Sulung di bawah empat perintah, dan empat pengrajin
(tukang besi) seperti kilauan sinar di tangan-Nya.177 Tangan yang sedang membangun jemaat itu sedang
memegang ketujuh bintang yang melayani ketujuh Roh dari pengurapan-Nya.
Ini adalah lapisan-lapisan yang melengkapi gambaran nubuatan.
Rahasia bintang-bintang itu adalah fokus tambahan dalam kitab Wahyu. Ini adalah pewahyuan penuh
kepada jemaat-jemaat, yang membangun penglihatan Zakharia kepada bangsa itu. Menurut surat-surat
Yesus, setiap bintang bertanggung jawab atas pelita-pelita pada kaki dian itu. Sebuah 'bintang' adalah
utusan korporat. Sebuah bintang adalah sekelompok penilik dan diaken yang mengelola minyak dan
terang dari ketujuh Roh Allah.
Rahasia ketujuh bintang
Berita tentang bintang-bintang dimulai dengan nubuatan Daniel, bahkan sebelum penglihatan Zakharia
tentang kaki dian. Daniel menyebut bintang-bintang dengan cara yang sama yang Yesus lakukan dalam
kitab Wahyu.
Tiga kali, Daniel berbicara tentang mereka yang memiliki kebijaksanaan.178 Dia mengatakan bahwa
orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.179
Dalam Perjanjian Baru, Paulus berbicara tentang memiliki pengertian dalam rahasia.180 Yesus
mengatakan bahwa ketujuh bintang adalah suatu rahasia.181 Pengertian dalam rahasia itu adalah apa
yang mengidentifikasikan bintang-bintang yang dikatakan Daniel. Mereka yang memiliki pengertian ini
memiliki peran dalam cakrawala, seperti bintang-bintang, untuk menuntun banyak orang kepada
kebenaran.182
Bintang – bercahaya dengan pengertian dalam rahasia
1. Dalam referensi pertamanya, Daniel menyebutkan orang-orang yang bijaksana yang mulai muncul pada
masa diinjak-injaknya tempat kudus; pelanggaran yang mengarah pada kehancuran.183 Ini adalah
bintang-bintang yang menginstruksikan banyak orang. Saat mereka melakukannya, mereka tunduk
175
Why 3:1
176
Fil 1:6; Ibr 12:2
177
Zak 1:20
178
Bahasa Ibrani wawasan, pengertian, bijaksana dalam ketiga tempat. Dan 11:33,35; Dan 12:3
179
Dan 12:3
180
Ef 3:4
181
Why 1:20
182
Dan 12:3
183
Dan 11:33
210
Roh Allah di tengah-tengah kita
pada pedang, api, penawanan dan kemunafikan, tetapi menerima 'sedikit bantuan’. 2. Daniel
menyebutkan bahwa beberapa dari bintang ini jatuh, sampai akhir zaman, menyebabkan pembersihan
dan penyucian di tengah-tengah umat Allah.184 ‘Bintang jatuh’ ini adalah tema yang berulang.185 3.
Akhirnya, Daniel menyinggung mereka dengan wawasan yang bercahaya seperti bintang-bintang,
seperti cahaya cakrawala. Mereka menuntun banyak orang kepada kebenaran.186
Daniel sendiri dipersenjatai dengan ketujuh Roh Allah.187 Dia berdiri sebagai penerjemah yang
bertanggung jawab ketika kaki dian menyalakan berita penghakiman di dinding, yang ditulis oleh
tangan Allah. Daniel berdiri sebagai utusan di samping kaki dian itu.188 Dengan cara ini, Daniel
menggambarkan peran suatu bintang.
Kata-kata Daniel disegel sampai akhir zaman. Secara khusus, kata-katanya berlaku untuk saat Mikhael
dan malaikat-malaikat akan berdiri, setelah dilemparkan ke tanah selama dua ribu tiga ratus hari.189
Ketika tahun-tahun ini (satu tahun untuk satu hari) akan diakhiri, tempat kudus dibersihkan. Ini
dimulai dalam waktu yang sesuai dengan kitab Wahyu pasal empat dan lima.
Bintang-bintang di tangan Kristus
Referensi Yesus terhadap bintang-bintang, dalam Wahyu, mengambil simbol bintang dari kitab Daniel.190
Dari Daniel sampai Wahyu, tema-tema nubuatan terus berlanjut tanpa henti. Daniel melihat Anak
Manusia datang dengan awan-awan.191 Kemudian Wahyu dimulai dengan Anak Manusia, datang
dengan awan-awan.192 Kitab dan kata-kata yang disegel/dimeteraikan Daniel, mulai dibuka di Wahyu.193
Yesus sendiri mengirimkan kitab dengan tujuh surat dan membuka kitab dengan tujuh meterai.194 Katakatanya dituliskan kepada ketujuh bintang. Kitab Wahyu dibuka di mana Daniel tinggalkan. Bintangbintang adalah tema umum.
Surat-surat Yesus dikirim kepada bintang-bintang dari jemaat-jemaat. 'Tuliskanlah kepada malaikat
[utusan, bintang195] jemaat di Efesus...'.196 Ini adalah kelompok orang-orang dengan pengertian tentang
rahasia, yang akan bercahaya di langit dan menuntun banyak orang kepada kebenaran, meskipun
tunduk pada pedang dan api.
Sebuah bintang, di langit yang sesungguhnya, adalah pelita yang terbakar, dengan orbit tertentu. Kita
membaca bahwa ketika sebuah bintang mengembara dari orbitnya, atau jatuh, itu seperti pelita yang
184
Dan 11:35
185
Mat 24:39; Why 8:10; Why 12:4
186
Dan 12:3
187
Dan 4:8
188
Dan 5:5-28
189
Dan 8:13-14; Dan 12:1
190
Dan 12:4
191
Dan 7:13
192
Why 1:7
193
Dan 12:4,9
194
Why 1:11; Why 5:5-7
195
Why 1:20
196
Why 2:1,8,12
211
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
disediakan untuk kekelaman abadi.197 Memang, banyak bintang akan jatuh ketika kuasa-kuasa langit
akan goncang di akhir zaman.198
Ada dua rahasia dalam Pewahyuan Yesus kepada Yohanes. Salah satunya adalah rahasia ketujuh
bintang, dan yang lainnya adalah rahasia ketujuh kaki dian.199 Ini tidak sama, meskipun mereka
terhubung. Mandat bintang di kerajaan surga berhubungan dengan minyak dan terang dari ketujuh Roh
Allah. Terang itu adalah Roh, bukan hanya akibatnya.
Disatukan dengan Tuhan dalam satu Roh
Terang itu adalah Roh Tuhan yang mengungkapkan Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Ketiga
Pribadi tidak mengungkapkan Diri Mereka Sendiri. Roh Tuhan yang sama ini sekarang ada di tengahtengah dan di atas kita dalam jemaat kaki dian. Ini adalah janji 'Roh-Ku di tengah-tengahmu'. Ketika
kita dilahirkan dari Roh, kita dilahirkan oleh kuasa ketujuh Roh Allah yang sama yang mengungkapkan
Roh Bapa, Anak dan Kudus, masing-masing menurut nama-Nya. Terang dari ketujuh Roh Allah
membawa fokus dan pewahyuan penuh dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus, masing-masing
dalam kedaulatan-Nya sebagai Tuhan. Ketuhanan adalah kedaulatan Roh atas ekspresi dari setiap
nama.
Ketika kita ‘disatukan dengan Tuhan’, kita adalah 'satu Roh ', seperti yang dikatakan Paulus.200 Kita
dilahirkan dari Roh untuk berpartisipasi dalam persekutuan Roh yang sama, oleh ketujuh Roh Allah yang
sama, masing-masing menurut nama kita.
Ini mendefinisikan mandat suatu bintang. Di tangan Yesus, bintang adalah suatu kelompok korporat
dari para penilik dan diaken yang memiliki pengertian dalam rahasia ini. Mereka membawa terang ini
kepada sebuah kaki dian, dan dapat menjadi terang dalam sebuah kaki dian. Sebuah bintang tidak
memiliki peran yang terpisah dari tangan Kristus, dan terpisah dari kaki dian. Sebuah bintang menjadi
'bintang mengembara', yang disediakan untuk kekelaman, jika ia melakukan mandatnya sendiri,
terlepas dari orbit yang ditentukan.201
Utusan-utusan jemaat
Dengan kerja kuasa-Nya, Bapa membangkitkan Kristus dan tubuh-Nya dari kematian dan
mendudukkan-Nya di sebelah kanan-Nya.202 Paulus menyerukan kepada kita untuk melihat terjemahan
ini secara kepenuhannya, dan 'kehebatan’ kuasa-Nya.203 Mata kita akan terbuka akan kekayaan ini
karena dua alasan. Pertama, peninggian penuh kita kepada-Nya, sebagai anggota-anggota tubuh-Nya,
terjamin. Kedua, kita diyakinkan bahwa ada administrasi di mana pekerjaan ini akan diselesaikan dalam
hidup kita. Ada administrasi firman Allah, oleh kuasa ketujuh Roh Allah, dengan mana Kristus akan
mengisi 'semua dan segala sesuatu' – baik di masa ini maupun di masa yang akan datang.204
197
Yud 1:6
198
Mar 13:25; Mat 24:29
199
Why 1:20
200
Penerjemah menambahkan ‘dengan Dia’; namun kita mencatat penekanan khusus dalam bahasa, ‘siapa yang mengikatkan
dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia’. 1 Kor 6:17
201
Yud 1:11-13
202
Ef 1:17-23
203
Ef 1:19
204
Ef 1:10, 23
212
Roh Allah di tengah-tengah kita
Kita tahu ini karena Bapa telah menetapkan-Nya jauh di atas setiap kekuasaan dan setiap nama, dengan
demikian menata kembali angkasa.205 Dia telah membuat-Nya Kepala atas segalanya bagi jemaat, yang
adalah tubuh-Nya.206 Tubuh Kristus ditempatkan di atas pemerintahan malaikat. Peran malaikat dalam
melayani mereka yang adalah ahli waris keselamatan itu tidak berubah.207 Namun, Kristus adalah
'mengepalai’208 segala sesuatu dalam diri-Nya, baik di sorga maupun di bumi.209 Dia akan menjadi
Kepala administrasi di mana Dia akan berbicara dari sorga. Kepala dan rambut, mata, kaki, suara dan
wajah-Nya sendiri akan dinyatakan dalam tubuh-Nya, jemaat. Administrasinya akan diterapkan dengan
tangan-Nya sendiri, yang memegang tujuh bintang-utusan.
Dalam tubuh Kristus, Paulus mengatakan bahwa 'Allah telah menetapkan beberapa orang dalam
Jemaat: pertama sebagai rasul [utusan], kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar’.210 Sementara
Paulus berfokus pada administrasi tubuh, Petrus berbicara tentang keimamatan kita dalam rumah
rohani yang terdiri dari batu-batu hidup.211 Mereka yang taat kepada firman, akan dibangun bersama
sebagai suatu rumah rohani.212 Kita taat kepada kebenaran masa kini yang diucapkan oleh mereka yang
'digerakkan oleh Roh Kudus'.213
Paulus, Petrus dan Yohanes menyoroti tempat para utusan dalam administrasi Roh.214 Paulus berbicara
tentang pelayanan-pelayanan karunia yang diberikan kepada tubuh.215 Petrus berbicara tentang orang
yang membawa kebenaran ini dengan Roh Kudus. Pandangan Yohanes adalah bintang-utusan yang
diberikan kepada jemaat-jemaat kaki dian.216 Pesan dari Paulus, Petrus dan Yohanes adalah sama.
Mereka yang diutus sebagai utusan kepada tubuh Kristus, dalam bahasa Paulus, dan membawa
kebenaran masa kini untuk membangun Bait Allah, dalam bahasa Petrus, sama-sama berasal dari
bintang-bintang di kaki dian, menggunakan bahasa Yohanes.
Yohanes adalah salah satu dari dua belas rasul yang dibebankan untuk menggambar kaum Israel, yang
diturunkan dari leluhur dua belas, ke dalam perjanjian baru. Secara signifikan, ketika Yohanes bertemu
dengan Kristus yang naik dan tersungkur di kaki-Nya, tangan kanan217 Kristus mengangkat dan
menahbiskan dia untuk mandat ketujuh bintang kepada jemaat-jemaat non Yahudi.218
Yohanes menjadi bagian dari bintang-utusan, meskipun dia adalah salah satu dari kedua belas rasul. Ia
menjadi rekan ikatan-budak dengan utusan-utusan lainnya.219 Yohanes ada 'dalam Roh' dan bergabung
205
Ef 1:20-23
206
Kol 1:18
207
Ibr 1:14; Kis 10:3; Kis 12:7; Kis 27:23; Why 1:1
208
Bahasa Yunani ‘mengumpulkan semuanya dalam satu’ adalah ‘mengepalai’
209
Ef 1:10
210
1 Kor 12:28
211
1 Pet 2:5
212
1 Pet 1:14; 2:5,7
213
2 Pet 1:12,19,21
214
1 Kor 12:28; Ef 4:7,11
215
2 Pet 1:12,21
216
Why 1:20
217
Asaf berdoa supayan kiranya tangan Tuhan melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah
Kauteguhkan bagi diri-Mu itu. Mzm 80:17
218
Why 1:11
219
Why 17:1; Why 19:10; Why 22:9
213
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
dengan mandat sesama ikatan-budak, bahkan yang hidup di luar waktunya sendiri.220 Inilah pentingnya
bintang-utusan yang ditunjuk oleh Kristus. Peran mereka terus hingga ke akhir zaman untuk menjadi
bagian dari suara dari sorga, suara keimamatan dan kerajaan, seperti orang-orang kudus memiliki
kerajaan sorga.
Dalam zaman kerajaan dunia ketujuh mulai terbentuk di sini dan sekarang, bintang-bintang
menghadapi konflik lagi dengan pedang dan api, seperti pada waktu Daniel. Namun demikian, bintangbintang akan memegang rahasia iman seperti cahaya cakrawala.221 Mereka harus menjaga terang
kebenaran masa kini, menyebabkan Bintang Timur muncul dalam hati manusia.222 Mereka tidak
berurusan dengan penafsiran pribadi, tetapi mereka menerangi Ayat-ayat firman Tuhan sebagai
kebenaran masa kini. Mereka akan menuntun banyak orang kepada kebenaran; yaitu, kepada
persembahan yang benar dalam rumah tangga Allah.
Kebenaran masa kini
Peran sebuah 'bintang' adalah menjadi utusan korporat dari 'kebenaran masa kini'; atau untuk
menyebabkan kebenaran menjadi hadir bersama kita.223 Utusan-utusan menerapkan ayat-ayat firman
Tuhan kepada hidup kita, di sini dan sekarang, dan dengan demikian memungkinkan firman Tuhan
dikonfirmasi oleh Roh Kudus. Mereka menyebabkan kebenaran untuk hadir. Mereka menyatakan
kebenaran masa kini – pelayanan tertentu dari ketujuh Roh Allah yang sedang diajarkan kepada kita oleh
Roh Kudus.
Akibat bintang itu ialah bahwa Bintang Timur terbit di hati manusia.224 Pekerjaan bintang itu adalah untuk
memberitakan firman yang pasti yang akan membawa ‘terang di tempat gelap’. Firman kebenaran masa
kini adalah kendaraan dari minyak, dari pelayanan Roh dalam tujuh aspek. Dengan cara ini, firman
kebenaran masa kini menjadi 'terang bagi jalan [kita]’.225
Utusan-utusan sejati tidak pernah mengklaim diri mereka sebagai penjaga seluruh kebenaran, dengan
otoritas untuk menafsirkan Alkitab. Sesungguhnya, mereka tidak menafsirkan Kitab Suci sama sekali.
Sebaliknya, mereka melayani dalam kelemahan dan ketakutan, sehingga pelayanan mereka adalah
demonstrasi 'Roh dan kekuatan', dan bukan hikmat manusia.226 Perkataan dan khotbah mereka tidak
bergantung pada kapasitas manusia apapun, baik dalam berbicara maupun mendengar. Komunikasi
mereka adalah 'dalam Roh', menggunakan kata-kata 'yang diajarkan Roh Kudus’.227
Tanpa bintang-bintang yang layak, kaki dian akan diambil, sama seperti yang diperingatkan Yesus.228
Bintang-bintang – membawakan pelita
Bintang-bintang adalah pelita-pelita yang dibawa kepada orang-orang percaya kaki dian. Berita dari
mereka membawakan pelayanan Roh dan menyalakan pelita-pelita kita. Setelah kita menerima pelita
220
Why 1:10; Why 22:6-9
221
Dan 12:4
222
2 Pet 1:19
223
2 Pet 1:12
224
Why 22:16
225
Mzm 119:105
226
1 Kor 2:1-3
227
Yoh 4:23; Kol 2:5; 1 Kor 2:13
228
Why 2:5
214
Roh Allah di tengah-tengah kita
itu, kita menjadi terintegrasi ke dalam pelita itu, seperti bunga yang memantulkan terang. Bintangpelita yang datang ke kaki dian menjadi pelita di kaki dian itu.
Bintang datang ke kaki dian
menjadi pelita di kaki dian
Ini adalah bagaimana Paulus menumbuhkan jemaat-jemaat, sebagai kaki dian. Mereka yang ditanam di
dalam Kristus dan bertumbuh sebagai cabang badam, adalah untuk menerima pelita yang dibawa
kepada mereka. Terang yang mereka sinari bukanlah terang mereka sendiri, tetapi terang pelita. Ini
adalah terang ketujuh Roh Allah. Inilah yang diajarkan kaki dian. Orang-orang percaya tidak
menyinarkan terang mereka sendiri. Mereka adalah penanaman Tuhan sehingga Dia akan dimuliakan.229
Bintang dari tangan Kristus membawa pelita kepada kaki dian yang terdiri dari orang-orang percaya.
Ketika bintang itu membawakan pelita kepada kaki dian, itu adalah bintang. Ketika bintang itu di kaki
dian, itu adalah pelita, yang dipantulkan oleh bunga.
1.
Tangan membawa
bintang ke kaki dian
2. Bintang menjadi pelita
di bunga
3. Pelita dipantulkan
oleh bunga
Ini adalah bagaimana Paulus dan rekan seperjalanannya (tujuh nama dalam satu contoh) membawa
pelayanan Roh ke sebuah kota baru. Mereka menumbuhkan sebuah kaki dian dari dasar. Mereka
menyerahkan nyawa mereka sendiri sebagai orang percaya buah sulung, menunjukkan kematian Tuhan
di dalam pekerjaan dan penderitaan mereka. Ketika mereka bertekun dalam kasih Allah, kasih karunia
Kristus, dan persekutuan Roh Kudus, batang badam itu mulai bertunas.230 Orang-orang percaya mulai
bertumbuh dalam hidup kebangkitan bersama dengan para utusan, seperti berkembangnya seberkas
gandum.
Paulus dan rekan seperjalanannya harus menyerahkan nyawa mereka dengan cara yang sama, di setiap
tempat. Orang-orang percaya yang menerima mereka sebagai utusan yang sejati siap mengambil risiko
leher mereka dan mati dengan para utusan. Mereka bersatu dengan persembahan Kristus. Sementara
229
Yes 61:3
230
2 Kor 13:14
215
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
banyak yang tetap dalam hubungan yang setia ini, yang lain berpaling terhadap terang mereka sendiri.
Mereka mengubah diri mereka menjadi malaikat-malaikat terang.231 Mereka menjadi utusan (rasul)
palsu, mengambil tempat mereka yang diutus oleh Kristus.232 Banyak yang berbalik melawan Paulus,
menjadi seteru salib.233
Ini adalah konflik, penderitaan Kristus, yang dilibatkan dalam membangun perkumpulan orang-orang
percaya buah sulung.234 Mereka yang menerima pelita menunjukkan terang sejati. Mereka bersinar
sebagai pelita-pelita, sejak hari pertama mereka dalam Injil.235
Pelita dari ketujuh Roh Allah ada pada orangorang percaya dalam pertumbuhan mereka, dari
kuncup, ke kuntum, dan akhirnya sebagai
bunga, di area lokal. Bunga ini merupakan
sekumpulan orang-orang percaya lokal.
Bunga
Kuntum
Bintang-utusan dapat membangun sebuah
Kuncup
pelita di bunga-bunga dari cabang (sekelompok
kumpulan). Mereka melakukan ini dengan
tinggal di kota itu untuk sementara waktu.236
Bertumbuh bersama dan diintegrasikan
Mereka juga terus melayani dengan surat-surat,
dengan administrasi minyak
dengan mengutus saudara-saudara yang setia,
dan dengan mengunjungi untuk kedua atau
ketiga kalinya. Pelita Roh tidak pernah menjadi milik bunga itu, seperti jemaat lokal tidak bisa memiliki
terang sendiri. Namun, pelayanan pelita dapat ditempatkan dan dipantulkan dalam bunga. Jemaatjemaat itu bukanlah jemaat-jemaat lokal. Sebaliknya, mereka milik keseluruhan jemaat kaki dian di
kawasan mereka.
Kristus, Imam Besar, memegang bintang itu di tangan-Nya, supaya Ia bisa terus melayani kepenuhan
Allah kepada jemaat-jemaat kaki dian.237
Alat kesaksian dan penghakiman
Kristus dapat mengambil bintang-pelita ini dan memindahkannya ke tempat lain. Dia bisa menyediakan
minyak untuk pelita itu, membersihkan pelita itu, memindahkan pelita itu, atau mengambil pelita itu.
Dia bisa mengambil pelita itu dari satu tempat, dan berjalan dengan pelita itu ke tempat lain untuk
berurusan dengan kaki dian yang lain, atau menumbuhkan kaki dian yang lain. Tidak hanya pelita,
tetapi keseluruhan kaki dian itu sendiri, adalah tongkat di tangan-Nya – tongkat kekuatan-Nya.238
Kaki dian ini adalah alat kesaksian dan penghakiman. Allah tidak pernah meninggalkan diri-Nya tanpa
saksi. ‘Dia membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing. Namun Dia tidak meninggalkan
231
2 Kor 11:14
232
2 Kor 11:13
233
2 Tim 1:15; Fil 3:18
234
Fil 1:30
235
Fil 1:5; Fil 2:15
236
Kis 19:10
237
Ef 3
238
Mzm 89:32
216
Roh Allah di tengah-tengah kita
diri-Nya tanpa saksi.’239 Allah dapat membangun kekuatan-Nya di tengah-tengah Babel. Dia bisa
memelihara orang-orang yang tertinggal sebagai saksi Roh-Nya. Dia melakukan ini dengan Yusuf dan
ketujuh puluh orang di Mesir, yang tumbuh di tengah-tengah penderitaan menjadi seperti bintangbintang di langit.240
239
Kis 14:16-17
240
Ul 10:22
217
BAB 13
Administrasi Roh
Jemaat di Korintus memulai dengan menerima administrasi dari Paulus dan dari angelos-bintang.1
Namun, mereka mulai berpaling dari administrasi Roh kepada administrasi daging; demikian yang
diungkapkan Paulus dalam 2 Korintus 1-3. Lebih dari itu, mereka bahkan menerima para pekerja palsu
yang merupakan guru-guru yang diatur mereka sendiri dan bukan pelayan-pelayan Roh.2 Jelas bahwa
yang menjadi sumber terang bagi para utusan palsu ini adalah diri mereka sendiri, dan mereka tidak
memantulkan terang dari ketujuh Roh Allah. Mereka melakukannya seperti yang Setan telah lakukan,
dan dengan demikian mereka menjadi pelayannya.
Pada akhir surat kedua, dalam klimaks pesannya, Paulus datang bagi Korintus untuk 'kali ketiga'.3 Dia
tidak sedang berusaha untuk membenarkan dirinya sendiri, seperti yang jemaat Korintus pikirkan.4
Melainkan dia sedang mendesak jemaat Korintus untuk membuktikan bahwa benar Kristus ada di
dalam diri mereka.5 Dia berkata, 'Kami memiliki pelita administrasi kaki dian, dan kami ingin pelita ini
ditempatkan di antara kamu, yang adalah bagian bunga. Kami ingin kalian membuktikan bahwa Kristus
ada di dalam kamu, dengan menerima kami sebagai sebuah administrasi kaki dian di antara kamu.
Kristus sungguh berada di tengah-tengah kamu, sama seperti kekuatan-Nya yang pasti bersama dengan
kami.' Hal inilah yang Paulus katakan. Karena tanpa ini semua, mereka tidak akan dapat bertahan.6
Mereka tidak akan memiliki terang untuk dipantulkan kepada orang-orang di Korintus. Mereka perlu
memiliki terang dari bintang itu untuk pelita yang akan disembunyikan di dalam bunga mereka.
Ini adalah isi dari seluruh pesan kekristenan. Tanpa bintang, maka tidak akan ada pelayanan ketujuh
Roh Allah dan kaki dian akan diambil.7 Injil bergantung pada administrasi dari ketujuh Roh Allah
1
1Kor 2:12. 1Kor 4:7
2
1Kor 4:15. 2Kor 11:13
3
2Kor 13:1
4
2Kor 10:12. 2Kor 13:7
5
2Kor 13:5
6
2Kor 13:5
7
Why 2:5
Administrasi Roh
untuk dapat menerangi setiap orang kepada terang kehidupan yang adalah penentuan dari semulanya.8
Inilah tujuan dari kaki dian itu.
Kehilangan administrasi Roh
Masalah yang terjadi di Korintus memiliki hubungan paralel dengan zaman kita.
Penekanan penginjilan tentang iman Kristen telah diupayakan sedemikian sehingga Injil ‘dilahirkan
kembali' tersedia bagi semua orang. Ini sangat berlawanan dengan pemikiran sempit Kristen
institusional.9 Namun, penekanan pada sikap individual daripada jemaat telah mengaburkan kebutuhan
akan pelayanan Roh yang seharusnya menopang keputraan kita.
Fokus pada iman pribadi, untuk menerima Kristus dan Roh Kudus, telah memupuk keyakinan bahwa
sumber daya untuk sukses itu ada dalam diri kita sendiri. Karenanya bersama dengan ini, sinisme telah
menyebabkan orang-orang percaya kehilangan keyakinan terhadap hamba-hamba Kristus dan terhadap
persekutuan Kristen pada umumnya.10
Benih kehidupan-zoe sendiri, tanpa pelayanan ketujuh Roh Allah dari takhta itu, akan mati. Kurangnya
akan menerima administrasi dari Roh pada generasi ini, menyebabkan terjadinya kematian rohani yang
menyebar secara luas. Banyak yang telah menolak baptisan Roh Kudus atau telah menggantikan
signifikansinya dengan filosofi-filosofi yang positif. Hal ini mengakibatkan kehidupan Kristen yang
tidak berkuasa dan yang hanya kelihatan secara lahiriah, baik itu tradisional maupun modern, menjadi
sesuatu yang biasa terjadi.11
Seperti yang terjadi dengan ketujuh jemaat, Kristus sedang memanggil bintang-bintang itu kepada
pertobatan karena mengizinkan pembusukan dan kematian rohani terjadi. Kerusakan yang diizinkan
terjadi terhadap ketujuh jemaat itu adalah hal yang sama yang sedang ditoleransi hari ini. Secara
khusus, ada penolakan terhadap administrasi utusan Kristus, seperti yang terjadi di Korintus. Para
pemimpin jemaat lokal, baik yang menunjuk dirinya sendiri maupun yang dipilih oleh sebuah
organisasi, telah mengambil tempat utama dalam melayani jemaat-jemaat lokal mereka. Kelompokkelompok ini menjadi otonom dan menjadikan diri mereka sendiri sebagai sumber daya. Jika mereka
menerima pelayanan utusan, maka mereka hanya melakukannya hanya untuk menambah sumber daya
mereka. Para pemimpin lokal telah kehilangan koneksi penting kepada Kristus dan administrasi
ketujuh Roh Allah. Dengan mengubah diri mereka sendiri menjadi utusan, seolah-olah mereka memiliki
terang itu, mereka telah menjadi pekerja palsu dan penuh tipu daya.
Lebih lagi, banyak pemimpin lokal telah menutup pintu untuk pelayanan utusan-bintang, sebagaimana
yang dilakukan oleh jemaat Laodikia.12 Sebaliknya, korupsi daging memimpin kepada seluk-beluk
Setan.13 Banyak yang memiliki nama dan dikatakan hidup, tetapi mati.14 Sedangkan yang lain memiliki
8
Yoh 1:9
9
Yaitu, usaha, lebih dari 150 tahun, untuk membuat Injil (Bhs. Yunani evangelium) tersedia bagi setiap orang, sangat berbeda
dengan Kristen institusional dengan anggota-anggota barunya dan hirarki yang ditetapkan
10
Ibr 10:23-25. Ams 18:1
11
2 Tim 3:5
12
Why 3:17,20
13
Why 2:24
14
Why 3:1
219
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
perselisihan di tengah-tengah mereka seperti ‘jemaah iblis', yang mengatakan bahwa mereka adalah
‘orang Yahudi’ (umat perjanjian) asli, tetapi yang sebenarnya tidak demikian.15
Ini argumen Paulus tentang sejumlah jemaat Perjanjian Baru. Mereka memulai dalam Roh - yaitu
dengan menerima administrasi pelita. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka bertindak seolah-olah
firman Allah yang datang itu berasal dari diri mereka.16 Mereka menolak kebutuhan akan administrasi
Paulus. Bahkan lebih lagi, mereka mengizinkan para pekerja palsu membimbing mereka dan
memberlakukan sebuah administrasi yang berbeda.17
Injil ini - atau Injil palsu
Kita tidak dilahirkan kembali hanya dengan percikan hidup ilahi melalui firman yang diucapkan. Kita
dilahirkan dari Roh karena kita ditarik ke dalam persekutuan Roh. Dalam sebuah persekutuan sejati
dari kebenaran masa kini, Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus terlibat dalam mempersatukan kita
dengan Tuhan, dalam satu Roh. Keselamatan adalah sebuah persekutuan hidup, bukan posisi teologis
yang kita pegang.18
Ada orang-orang yang diutus dengan sebuah administrasi dari Bapa dan dengan kasih karunia dari
Anak yang bisa menderita sakit bersalin untuk melihat Kristus terbentuk dalam diri kita.19 Mereka
bukanlah guru-guru, melainkan bapa-bapa.20 Ketika kita dilahirkan kembali dari atas, kita diasuh
menjadi dewasa dalam keputraan kita sendiri. Kita tidak hanya diinstruksikan dalam hukum.
Para pekerja palsu memiliki suatu injil yang lain, yang tidak dapat melahirkan status anak kita. Mereka
bukan utusan, karena mereka menunjukkan terang mereka sendiri dan bukan terang Roh. Ciri mereka
adalah bahwa mereka mengubah diri mereka sendiri, berdasarkan ‘terang’ mereka sendiri, menjadi
pelayan-pelayan terang.21 Berita mereka adalah pernyataan teologis yang berdasarkan alasan dan usaha
agamawi. Mereka menggunakan kecaman dan upacara keagamaan untuk menarik mereka yang
dikendalikan oleh rasa malu untuk mencari sesuatu yang lebih baik untuk diri mereka sendiri. Mereka
disebut 'pelayan Setan' karena mereka menggantikan perintah Kristus dengan sebuah alternatif lain.
Para pelayan ini menggunakan tradisi, komentar/tafsiran dan interpretasi Alkitab sebagai dasar otoritas
mereka. Seperti banyak dari para leluhur yang tercatat dari sejarah jemaat/gereja, mereka merusak
keempat 'wajah' administrasi Kristus - kerajaan (otoritas), imamat (persembahan), kenabian
(kebenaran masa kini) dan kekepalaan (keluarga).
Mereka menggantikan otoritas penilik dengan petugas-petugas jemaat/gereja yang ditunjuk atau yang
terpilih. Mereka menggantikan keimamatan dan persembahan dengan upacara dan sakramen. Mereka
menggantikan roh nubuat (kebenaran masa kini) dengan doktrin dan dogma. Mereka menggantikan
hubungan dalam keluarga, dan dari rumah ke rumah, dengan patriarki.
Mereka yang berkumpul bersama mereka disebut 'jemaah Iblis'.22 Yesus menggunakan ungkapan ini
untuk mengidentifikasi, dalam istilah terkuat, mereka yang membentuk sebuah jemaat di dalam jemaat;
15
Why 3:9
16
1Kor 14:36
17
2Kor 11:4. Gal 1:6
18
1Yoh 1:3
19
Gal 4:19
20
1Kor 4:15
21
2Kor 11:13
22
Why 3:9
220
Administrasi Roh
yang memiliki injil yang berbeda dan alternatif bentuk pelayanan yang lain. Yesus mengingatkan
jemaat-jemaat kaki dian-Nya bahwa kelompok-kelompok palsu selalu ada – mengatakan siapa diri
mereka, padahal pada kenyataannya tidak demikian.23
Perkembangan administrasi
Tantangan yang mendesak bagi jemaat pada hari ini adalah untuk mengembalikan pemerintahan Roh.
Tanpa bintang di tangan Kristus saat Dia berjalan melalui jemaat kaki dian-Nya, maka tidak akan ada
pelita dan tidak akan ada kaki dian. Inilah yang Roh katakan kepada jemaat-jemaat. ‘Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.’24
Apa yang Roh Kudus sedang kerjakan dapat dikenali dari apa yang Dia katakan. Apa yang Dia katakan
adalah kebenaran masa kini, dan kebenaran masa kini adalah pasokan minyak yang sebenarnya. Roh
dicurahkan oleh kebenaran masa kini yang sedang diucapkan. Itulah alasan mengapa kita diberitahu
untuk mendengar apa yang Roh katakan kepada jemaat-jemaat.25
Situasi kita saat ini adalah seperti itu juga. Orang-orang percaya bertumbuh di jemaat-jemaat lokal.
Mereka telah menjadi bagian dari struktur, atau mungkin bagian dari jemaat-jemaat independen yang
baru. Mereka mengharapkan Roh Allah akan berbicara dan menambah berkat bagi struktur yang sudah
ada. Kebanyakan mereka tidak mengharapkan Kristus, Kepala jemaat-Nya, sungguh-sungguh bergerak
menurut pola kaki dian dari Alkitab.
Ketika kita ‘mendengar apa yang Roh katakan’, maka gambarannya akan cukup berbeda. Kita mulai
mendengar berita kebenaran masa kini dari rasul-bintang. Pesan mereka juga membawa pasokan
minyak dari ketujuh Roh Allah. Para utusan ini digerakkan oleh tangan Kristus, dari atas, meskipun
mereka adalah bagian dari jemaat yang sedang bertumbuh.
Ini adalah bagaimana administrasi Roh dari atas mulai berkembang. Para laki-laki dan perempuan mulai
datang di bawah tangan Kristus yang diletakkan kuat atas mereka.26 Ini adalah pengalaman Paulus.
Tangan Kristus memegang Dia untuk menjadikannya bagian dari utusan-bintang di tangan-Nya.27
Perjanjian Baru menunjukkan dengan jelas bagaimana lima itu dalam tangan Kristus memegang 'tujuh',
yaitu jumlah penuh dari mereka yang menjadi bagian dari perjalanan pelayanan Kristus.
Dengan 'berjalan', kita memahami bahwa mereka yang sedang melayani Roh melakukannya atas nama
Kristus. Mereka melayani dengan cara yang terpisah dari persekutuan-persekutuan lokal, meskipun
mereka adalah bagian dari persekutuan-persekutuan lokal. Tentu saja, kita semua dipanggil untuk
bertumbuh menjadi buah sulung. Apakah kita hamba-rasul atau hamba-diaken, kita semua rekan
hamba Kristus. Kita memiliki pikiran yang sama untuk mengosongkan hak prerogatif diri, agar bisa
mengungkapkan kehendak Allah.
Sangat penting di sini untuk mengenali bahwa administrasi dari atas berkembang dengan mekanisme
yang berbeda dengan cara kita bertumbuh dari dasar. Kita tidak 'bertumbuh' menjadi rasul-rasul atau
nabi-nabi, karena ini adalah karunia Allah, tidak peduli seberapa dewasa kita. Dibutuhkan tangan
Kristus untuk mendirikan peraturan Melkisedek-Nya dari atas. Tangan kanan Kristus menjangkau dan
memberikan karunia kepada manusia dari takhta-Nya yang mulia. Dia memberikan rasul, nabi,
23
Why 2:2,9. Why 3:9
24
Why 2:7
25
Why 3:6
26
Mzm 80:17. Mzm 139:5. Yes 6:6. Yeh 1:3. Yeh 3:14
27
Kis 9:3-16
221
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
penginjil, gembala dan guru untuk pekerjaan pelayanan.28 Mereka menerima administrasi dari Bapa,
karunia-karunia dari Kristus, dan dipisahkan untuk pekerjaan mereka oleh Roh Kudus.29
Kelima bagian dari tangan Kristus kemudian memegang 'tujuh' yang adalah penilik-penilik jemaat dan
diaken-diaken, seperti tujuh dalam kitab Kisah Para Rasul.30 Arti signifikan dari 'tujuh' ditemukan
dalam tema-tema tentang tujuh dan tujuh puluh, dalam Alkitab.
Ciri dari 'lima' dan 'tujuh' adalah bahwa mereka berurusan dengan kebenaran masa kini. Mereka
membentuk persekutuan kebenaran masa kini di mana minyak dari ketujuh Roh Allah diberikan.
Mereka mengungkapkan rahasia Allah dalam kata-kata yang diajarkan oleh Roh Kudus, menafsirkan
hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh.31 Mereka tidak hanya merupakan pemimpin
penuh karunia yang muncul dalam kegiatan normal dari pertumbuhan jemaat.
Pertumbuhan kaki dian
Sebuah jemaat kaki dian bertumbuh dari bagian dasar, sebagai buah dari terang ketujuh Roh Allah. Ini
adalah buah dari administrasi Roh yang turun dari takhta Anak. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di
Roma, ‘Aku telah sering berniat untuk datang kepadamu... agar di tengah-tengahmu aku menemukan
buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain'.32 Di setiap tempat, Paulus tidak
melayani dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh.33
Dia menyatakan bahwa ‘hal-hal ini secara bebas diberikan kepada kita oleh Allah ... tidak dengan kata
yang diajarkan oleh hikmat manusia, tetapi yang diajarkan oleh Roh.’34 Orang-orang yang menerima
firman-Nya dan menyatukan diri mereka dengan Tuhan dalam 'satu roh', mulai bertumbuh sebagai
'kuncup, kuntum, bunga' di cabang dari kaki dian. Setiap bagian dari pohon badam, dalam simbol kaki
dian ini, merupakan representasi dari jemaat buah sulung di wilayah seluruh jemaat kaki dian.
Dalam jemaat kaki dian Efesus, ada banyak jemaat orang-orang percaya. Jemaat-jemaat yang terdekat
membentuk cabang-cabang. Setiap cabang memiliki pelita, tetapi tidak setiap bunga. Namun demikian,
masing-masing bunga mampu memantulkan pelita yang sama.
28
Ef 4:11-12
29
Kis 13:2. 1Kor 4:2
30
Kis 6:3
31
1Kor 2:13
32
Rm 1:13
33
1Kor 2:4
34
1Kor 2:12-13
222
Administrasi Roh
Hal ini menjadi pola yang praktis/nyata untuk seluruh jemaat di suatu wilayah. Hanya ada satu bintang
untuk sebuah kaki dian – hanya satu tubuh penilik-penilik jemaat dan diaken-diaken. Setiap bintang
menilik/ mengawasi empat puluh sembilan pipa yang mengisi tujuh pelita, sesuai dengan penglihatan
Zakharia.35 Pelayanan ketujuh Roh Allah diarahkan kepada jumlah yang penuh (tujuh) dari pelita. Ada
tujuh Roh untuk setiap pelita, bukan satu untuk setiap pelita. Setiap pelita mewakili suatu pelayanan
dari ketujuh Roh Allah.
Para penilik membawa pelita, dan bertanggung jawab atas pelita tersebut. Orang-orang percaya
bertanggung jawab untuk bertumbuh sebagai orang-orang percaya buah sulung, semua disatukan
dalam persembahan Kristus. Pertumbuhan jemaat kaki dian memerlukan kedua aspek pertumbuhan.
Kristus harus berjalan dan membawa utusan-bintang dengan pelita-pelita. Orang-orang percaya harus
bertumbuh di bawah otoritas penatua-penatua dan penilik-penilik dalam empat aspek peraturan
Melkisedek (raja-imam). Mereka adalah jemaat kerajaan imam (singa, lembu) dengan pelayanan
kenabian (manusia) dan warisan anak sulung sebagai keluarga (rajawali).36
Jemaat kaki dian bertumbuh oleh kuasa Roh yang melayani dari atas. Orang-orang percaya bertumbuh
dalam kelemahan, seperti yang digambarkan oleh cabang badam, tapi hidup dengan kuasa Allah.
Kristus adalah ekspresi penuh dari aspek ini. Dia tumbuh sebagai tanaman yang lembut, tetapi dengan
ketujuh Roh Allah ada atas-Nya.37 Kita bertumbuh di dalam Kristus ketika kita bersatu dengan Dia
dalam persembahan-Nya. Kita ditanam dalam rupa kematian dan penguburan-Nya, dan kita berdiri
dalam hidup kebangkitan-Nya.38 Dengan cara ini, kita bertumbuh dalam ekspresi dan buah dari
persembahan Kristus.
Persembahan-Nya sekali untuk semua
Kita bertumbuh sebagai cabang badam ketika kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus.
Persembahan Kristus, sekali untuk selamanya, adalah ungkapan total kehendak Allah terhadap semua
manusia.39 Dia adalah tubuh yang melakukan kehendak Allah. Sekarang kita adalah anggota-anggota
tubuh-Nya, mempersembahkan anggota-anggota kita untuk menaati dan memenuhi kehendak-Nya.40
35
Zak 4:2
36
1Ptr 2:9. Ibr 12:23
37
Yes 53:2
38
Rm 6:5
39
1Ptr 3:18. Ibr 10:10
40
Ibr 12:1
223
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Kita dimotivasi/ didorong oleh kasih dan kuasa Roh, untuk menabur hidup kita ke dalam persembahan
Kristus. Saat kita mati setiap harinya, dan hidup oleh hidup kebangkitan Kristus, kita dapat
menghasilkan buah dalam diri kita sendiri, dalam orang lain, dan bersama-sama dengan orang lain.41
Kita membuat ruang untuk multiplikasi dengan menyerahkan nyawa kita ke dalam persekutuan
dengan persembahan-Nya. Kita melakukan ini dengan mempersembahkan anggota-anggota kita sebagai
persembahan yang hidup.42 Saat kita bangkit dengan Kristus dalam kuasa kebangkitan, kita adalah
saksi-saksi melalui Roh Kudus. Kita dapat bangkit sebagai bunga-bunga pada kaki dian, mampu
memancarkan terang Kristus. Sekarang orang lain bisa dilahirkan kembali oleh kesaksian Roh Allah di
dalam kita.
Kita ‘mati setiap hari’ dengan menyerahkan nyawa kita untuk disatukan dengan persembahan Kristus.
Kita tidak memulainya dengan niat baik kita sendiri. Sebaliknya, kita menabur diri kita ke dalam
persembahan Kristus, siap untuk berpartisipasi dalam kehendak-Nya, dalam pekerjaan tertentu yang
dipimpin oleh Roh Kudus. Ketaatan Kristus adalah gabungan dari semua ketaatan, karena Ia telah
belajar menjadi taat dan menjadi Pokok perjalanan keselamatan kita.43 Tidak ada persembahan atau
ketaatan tambahan yang akan dapat dilakukan yang bukan merupakan bagian dari persembahan-Nya.
Panggilan kita adalah untuk ‘menggenapi apa yang kurang’ dalam penderitaan-Nya.44 Ini berarti bahwa
ada bagian dari kehendak-Nya, dan bagian di cawan-Nya yang harus kita minum, pada waktu kita dan
tempat kita, supaya kematian-Nya dinyatakan.
Jadi, semua pekerjaan, pencobaan dan penderitaan kita adalah bagian dari persembahan dan
penderitaan Kristus. Saat kita memiliki iman dalam darah-Nya, penderitaan itu bukan milik kita lagi,
tetapi milik-Nya. Ini adalah cara benih. Saat kita dibangkitkan bersama dengan Kristus dan bunga
sebagai anak-anak Allah, kita menunjukkan kesaksian-Nya, bukan kesaksian kita sendiri, memampukan
orang lain untuk menerima pelayanan Roh. Saat kita hidup dengan cara ini, kita menghasilkan buah
untuk zoe kekal.45
Bertumbuh menjadi buah sulung
Ini adalah dinamika yang ditunjukkan dalam konteks kaki dian. Kita sedang bertumbuh dalam
persembahan Kristus, untuk menjadi buah sulung.
BERTUMBUH MENJADI BUAH SULUNG
- Menunjukkan multiplikasi
Buah sulung - Menghasilkan buah (ketaatan) sebagai anak
tertentu
- Dibentuk sebagai tanah yang baik
- Mempersiapkan untuk menghasilkan buah
Pencobaan - Bertekun dalam kesengsaraan
- Ujian tanah bebatuan dan semak duri
Benih
41
1Kor 15:31
42
Rm 12:1
43
Ibr 5:8
44
Kol 1:24
45
Yoh 12:25
224
- Mengerti firman itu
- Dilahirkan dari benih yang tidak fana
- Ujian tanah pinggir jalan
Administrasi Roh
Saat kita bertumbuh dalam Kristus, bagian kuncup merupakan gambaran dari ujian tanah di pinggir
jalan.46 Saat kita dilahirkan dari benih yang tidak fana, kita harus memahami firman, atau burungburung di udara akan merusak benih itu. Pada bagian kuntum, kita menghadapi pencobaan di tanah
bebatuan dan semak duri.47 Di sini, kita menanggung kesengsaraan dan kekhawatiran dunia ini yang
bisa menghimpit benih itu. Kita juga mempersiapkan diri untuk berbuah.
Bagian bunga menggambarkan orang-orang percaya dikuduskan yang hidupnya adalah tanah yang baik.
Ini adalah orang-orang percaya buah sulung yang menghasilkan buah dari hak anak mereka sendiri
setiap hari, menunjukkan multiplikasi tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, atau seratus kali
lipat.48 Pelayanan Roh, yang dilambangkan dengan pelita, diletakkan dalam bunga.
Adalah sangat penting bagi kita untuk memahami dua dimensi, dua administrasi, yang ditunjukkan
dalam kaki dian ini. Pohon badam, dengan bagian kuncup, kuntum dan bunganya, mewakili kehidupan
ciptaan baru yang bertumbuh dalam kelemahan. Minyak zaitun, dengan wadahnya, minyak, api dan
terang, merupakan lambang dari pelayanan ketujuh Roh Allah oleh Roh Kudus.
Emas pada kaki dian
Orang-orang percaya yang bertumbuh dalam keimamatan menjadi emas dari kaki dian. Ini adalah jiwajiwa yang hidup (psuche) dengan roh-roh yang adalah pelita Allah.49 Mereka juga lahir dari Roh, dengan
hidup-zoe, dan dapat menyerahkan nyawa mereka untuk bertumbuh menjadi buah sulung. Partisipasi
mereka dalam persembahan dan pencobaan membawa mereka keluar sebagai emas kaki dian.50
Kaki dian Musa dibuat dari sebongkah emas.51 Dalam Alkitab, emas menggambarkan sifat ilahi yang
sudah terbukti dari mereka yang bertumbuh di dalam Kristus. Emas mewakili jiwa yang hidup (psuche)
yang telah diubah oleh hidup ciptaan baru (zoe).
Bagian-bagian pohon badam kaki dian itu dibuat dari satu bagian emas. Pelita-pelitanya juga terbuat
dari emas, tetapi dibuat secara terpisah. Ini untuk menekankan bahwa pelita-pelita selalu menjadi milik
pelayanan Roh dari atas. Pelita-pelita itu tidak pernah menjadi bagian dari bunga, meskipun mereka
ditempatkan di bunga-bunga.
Emas di bunga-bunga dan emas di pelita-pelita adalah emas yang sama; kehidupan ciptaan baru yang
sama. Namun, masing-masing memancarkan terang dengan cara yang berbeda. Emas pada pelita itu
bercahaya ke kaki dian itu sendiri. Emas dari bunga-bunga kaki dian memancarkan terang kepada dunia.
Dengan membuat pembedaan ini, kita menyadari bahwa pelita-pelita selalu menjadi milik tangan
Kristus.
Emas dari pelita bercahaya
ke kaki dian
Emas dari bunga bercahaya
kepada dunia
46
Mrk 4:4
47
Mrk 4:5-7
48
Mrl 4:8
49
Ams 20:27. Mzm 18:28
50
1Ptr 1:7
51
Kel 25:31
225
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Dengan cara ini, pelita-pelita adalah titik pertemuan antara kehidupan ciptaan baru yang bertumbuh,
dan administrasi Roh yang turun. Orang-orang percaya selalu terhubung ke takhta dan kepada Dia yang
berbicara dari surga.52
Pertumbuhan dari sebuah kaki dian
Untuk sebuah kaki dian bisa bertumbuh, Kristus harus meletakkan tangan-Nya atas beberapa wadah,
seperti yang Ia lakukan dengan Paulus dan dengan Yohanes. Dia kemudian mengutus mereka untuk
melayani dalam Roh. Mereka adalah utusan, malaikat, di tangan Kristus.
Tangan Kristus merupakan pelayanan-Nya sebagai Ahli Bangunan, sebagai seorang Tukang Besi.53
Kelima aspek pelayanan-Nya (rambut, mata, kaki, suara, wajah) dijalankan oleh kelima karunia
pelayanan dsengan mana Kristus memperlengkapi jemaat-jemaat. Dia melayani dalam lima aspek, dan
Dia memperlengkapi orang-orang kudus dengan lima karunia pelayanan – rasul, nabi, penginjil, gembala
dan guru.54
Dia juga menahbiskan penilik-penilik dan diaken-diaken menjadi bintang di tangan-Nya. Kumpulan
bintang ini memiliki tugas untuk mendistribusikan minyak ke jemaat-jemaat oleh pipa seperti yang
ditunjukkan dalam penglihatan Zakharia. Kristus berjalan di tengah-tengah kaki dian dengan ketujuh
bintang itu di tangan-Nya.
Dari aspek pertumbuhan, mereka yang sudah dibaptis ke dalam Kristus, telah disatukan kepada Kristus
sebagai buah sulung. Sekarang mereka dapat melanjutkan dengan menyerahkan nyawa mereka untuk
menghasilkan buah dari hak anak mereka. Dengan cara ini, mereka bertumbuh menjadi orang-orang
percaya, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat buah sulung.55
Sekarang orang-orang percaya dapat bertumbuh menjadi kuncup, kuntum dan bunga dari pohon
badam. Mereka bisa bertumbuh dalam keimamatan untuk menjadi kerajaan imam. Pada setiap
tahapnya, Kristus mengirimkan sebuah pelita, yaitu sebuah pelayanan Roh, untuk mengalir turun
kepada mereka yang bertumbuh untuk menjadi buah sulung.56
Orang-orang percaya
menyerahkan nyawa mereka
Kristus Sang Buah Sulung
Orang-orang percaya, keluarga-keluarga
dan jemaat-jemaat buah sulung
Benih itu dipisahkan dari berkas sulung, dan
ditanamkan ke dalam persekutuan dari persembahan Kristus
52
Ibr 12:25. Why 4:1
53
Ams 8:30. Zak 1:20
54
Ef 4:11-12
55
Rm 16;5. 1Kor 16:15. Yak 1:18
56
2Kor 3:8
226
Administrasi Roh
Pelita adalah jumlah total dari wadah, minyak, api, dan terang. Jemaat disebut sebagai sebuah kaki dian
karena orang-orang percaya membentuk cabang-cabang yang memegang pelita-pelita itu. Jemaat,
sebagai kaki dian, itu dinyalakan oleh lidah-lidah api ketika Roh Kudus datang atas seratus dua puluh
murid pada hari Pentakosta.57 Sejumlah jemaat kaki dian kemudian bertumbuh di tahun-tahun setelah
itu, saat rasul-rasul dan penilik-penilik berjalan dengan Kristus melalui wilayah tersebut.
Pelita yang duduk di bunga
Penjelasan praktis tentang pelita adalah bahwa dalamnya tercakup pelayanan ketujuh Roh Allah yang
diberikan dari atas. Bintang ini dapat menjadi sebuah pelita bagi setiap cabang. Bintang ini dapat
menjadi pelita yang diletakkan di bunga-bunga dari sebuah cabang. Pelita adalah titik pertemuan dari
semua aktivitas yang memasok minyak. Tujuan dari pelita ini adalah untuk memberikan terang.
Pelita adalah bagian terpisah dari bunga, tetapi ditempatkan di bunga. Terangnya dibagikan karena
kemampuan yang dimiliki bunga untuk memantulkan dan mengarahkan terang. Bunga adalah jemaat
anak-anak Allah yang telah menerima pelayanan Roh.
Bunga
Pelita
Tanpa bunga, pelita tidak akan terlihat. Demikian juga sebaliknya, bunga-bunga saja tidak dapat
membagikan terang. Mereka mengandalkan pelayanan dari pelita-pelita.
Jemaat-jemaat yang adalah kumpulan orang-orang percaya harus menjadi bunga-bunga, bukan pelitapelita. Satu jemaat tunggal yang berdiri sendiri tidak akan cukup, dengan dirinya sendiri, untuk
memancarkan terang tujuh kali lipat. Karenanya orang-orang percaya dipanggil untuk menerima
pelayanan Roh yang dibawakan oleh bintang yang korporat, tubuh pelayanan-penilik. Pelayanan
mereka menyediakan pellita untuk jemaat itu – dan tentu saja untuk beberapa jemaat yang berdekatan.
Hanya ada satu pelita untuk setiap cabangnya.
Setiap jemaat harus terus menerima pelayanan minyak yang dinyalakan oleh api Roh Kudus, dan
dengan demikian memancarkan terang ketujuh Roh Allah ke wilayah itu. Ini adalah cara bagaimana
persekutuan tubuh Kristus tetap terjaga.
Jika koneksi kepada pelayanan Kristus yang ‘berjalan’ ini menjadi dangkal atau diabaikan, maka
kehidupan keputraan akan mati dan pelita akan padam.
Perumpamaan tentan penabur – perumpamaan tentang kaki dian
Inilah sebabnya mengapa Yesus melanjutkan perumpamaan tentang penabur dengan perumpamaan
tentang kaki dian.58 Dia pindah dari tema kehidupan, kepada tema terang. Ini adalah dua bagian dari satu
berita.
57
Kis 1:15. Kis 2:3
58
Luk 8:4-18
227
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Dalam perumpamaan tentang penabur, Dia menyatakan bahwa benih membutuhkan tanah yang baik
atau ia akan mati. Dalam ayat-ayat berikutnya, kita membaca perumpamaan tentang kaki dian. Kita
membaca di sana bahwa, ketika pelita dibawa dan menyalakan orang-orang percaya yang sedang
bertumbuh di tanah yang baik, maka pelita ini tidak boleh disembunyikan di bawah gantang atau
tempat rahasia. Simbol-simbol ini memiliki makna yang praktis.
Di sini, Yesus menjelaskan bahwa, jika terang hidup mau dipertahankan, maka mereka yang sedang
bertumbuh harus menjadi bagian dari kaki dian.59 Persekutuan dan pelayanan Roh diperlukan jika
kehidupan dan terang itu mau dipertahankan. Tanpa pelayanan Roh yang melibatkan pelita dan kaki
dian, maka mereka yang memiliki terang akan jatuh jauh ke dalam kehancuran pribadi atau dikalahkan
oleh penindasan. Kehidupan bertumbuh ke atas – minyak turun ke bawah! Inilah yang diajarkan
perumpamaan-perumpamaan itu kepada kita.
Injil memanggil kita untuk bertumbuh dan menjadi bagian dari persekutuan terang yang menunjukkan
jalan menuju pengharapan hak anak bagi semua orang.
Pelajaran pertama dari kaki dian
Persekutuan adalah pelajaran pertama dari kaki dian. Seperti yang dikatakan Yohanes, firman itu
diberitakan supaya kita memiliki persekutuan, dan persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya.60
Memang, berita itu dibawa oleh mereka yang sudah memiliki persekutuan, yang dapat bergabung
dengan kita dalam persekutuan yang sama. Bintang yang membawa berita itu adalah persekutuan dari
penilik-penilik dan diaken-diaken yang olehnya minyak dari ketujuh Roh Allah dilayani.
Peringatannya adalah bahwa cabang-cabang badam yang bertumbuh harus tetap berada dalam persekutuan
dengan mereka yang memelihara pelita itu. Dalam kasus Paulus, mereka yang telah 'memulainya dalam
Roh' harus diperingatkan untuk tidak menarik diri dari para utusan. Jika mereka melakukannya,
mereka akan berpanggil dan tinggal di dalam daging.61 Daripada hidup dengan apa yang telah mereka
'terima', mereka malah mencoba untuk menjadikan diri mereka sendiri sumber daya kehidupan
mereka.62
Jika orang-orang percaya mencoba untuk menjadi sumber bagi terang mereka sendiri, maka pada
akhirnya mereka akan mati.
Pengudusan bunga dan pelita
Sangat penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara bunga dan pelita. Seorang utusan
administrasi harus diutus dari takhta Anak, meskipun para laki-laki dan perempuan yang diurapi ini
adalah bagian dari persekutuan lokal. Yehezkiel dan Daniel menggambarkan panggilan Tuhan ini.
Tangan Kristus yang di atas kita mengangkat kita ke tempat-tempat surgawi, di dalam Kristus. Dengan
cara ini, kita menjadi bintang-bintang yang memimpin orang-orang kepada kebenaran.63
Saat kita melayani dari tangan Kristus (tempat minyak) sebagai penilik-penilik dan diaken-diaken
(tempat minyak kepada pipa-pipa) yang mengawasi pelita-pelita (wadah pelayanan), kita
melakukannya sebagai mereka yang telah dikuduskan dari bunga-bunga, sehingga untuk berhubungan
59
Luk 8:16
60
1Yoh 1:3
61
Gal 3:3
62
2Kor 7:1
63
Yeh 8:3. Dan 12:3
228
Administrasi Roh
kembali dengan bunga-bunga sebagai administrasi bintang. Administrasi yang dari atas bukanlah milik
bagian-bagian badam dari kaki dian. Administrasi itu adalah milik tangan Kristus sementara Dia
berjalan dengan wajah keimamatan yang diarahkan kepada jemaat-jemaat.
Dua kesulitan dapat terjadi
1. Jika bintang-utusan tetap berkutat dalam suatu program lokal, maka pelayanan Roh akan berada
dalam bahaya diserap ke dalam budaya independen. Para penilik yang harusnya berjalan dan melayani
kaki dian dan cabang-cabangnya dapat mendapatkan diri mereka terikat pada jemaat-jemaat bunga
lokal. Dalam hal ini, beberapa kelompok bertumbuh dengan mengorbankan orang lain. Inilah yang
dimaksudkan Yesus dengan kehilangan kasih mula-mula.64 'Kasih mula-mula' dari persekutuan
perjanjian menjadi hancur ketika para penilik berhenti berjalan dengan pelayanan lima jawatan Kristus.
2. Jika jemaat-jemaat lokal tidak menerima para penilik, sebagai orang-orang yang termasuk ke dalam
suatu administrasi yang terpisah, maka mereka akan menutup pintu kepada angelos (utusan Allah),
sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat Laodikia. Korintus juga melakukan hal yang sama yaitu
dengan menjauh dari Paulus dan mengizinkan sebuah administrasi palsu.65
Pertemuan bunga dan pelita
Adalah sangat penting untuk melihat bahwa ketujuh bintang harus bertumbuh di bawah pemeliharaan
tangan Kristus. Sebagai akibatnya, administrasi Roh jadi terpisah dari kaki dian. Kita mengingat
kembali bahwa pelita-pelita itu dibuat secara terpisah, dan kemudian ditempatkan dalam bunga-bunga
sehingga terangnya dapat dipantulkan.
Saat jemaat-jemaat melayani dalam Roh, mereka tidak memantulkan terang mereka sendiri, meskipun
mereka adalah anak-anak Allah di wilayah itu yang memancarkan terang. Terang hanya bisa dilihat pada
anak-anak Allah. Hal ini tidak terlihat pada administrasi, pada acara-acara, pada tugas-tugas, programprogram ataupun upaya lainnya. Hal ini hanya terlihat pada anak-anak Allah. Namun, anak-anak Allah
ini tidak memantulkan terang mereka sendiri, seolah-olah mereka memiliki ketujuh Roh Allah.
Sebaliknya, oleh Roh Kudus, mereka menerima kuasa untuk menjadi saksi!66 Mereka adalah saksi-saksi
dari dan kepada kuasa Allah. Mereka berbagi dalam pekerjaan dan penderitaan sesuai dengan kuasa
Allah.67 Mereka mampu menunjukkan terang Allah karena komitmen mereka sebagai anak, kepada
pelayanan yang mereka terima.
Akan ada sebuah integrasi/penggabungan antara bunga dan pelita. Jika tidak ada pelita, yang diisi
dengan minyak melalui pipa-pipa dari tempat minyak, maka tidak akan ada terang. Sama, tanpa bunga
– yaitu, sebuah jemaat yang dewasa dalam persembahan – tidak ada terang yang dapat dipantulkan. Jika
kita kehilangan gabungan antara bunga dan pelita ini, maka hidup itu akan mati dan pelita itu akan
gagal.
Penggabungan pelita dan bunga ini membutuhkan instruksi dan pengawasan yang cermat. Di sinilah
para penatua di antara kawanan jemaat itu sangat penting. Para penatua adalah bapa-bapa yang
menjaga titik pertemuan antara bunga dan pelita. Mereka giat terhadap pelayanan Roh dan mereka
memberi teladan dalam menerima itu. Mereka juga giat terhadap kawanan domba untuk melihat pintu
yang terbuka bagi pelayanan Roh. Mereka waspada agar tidak ada orang yang muncul dari dalam,
64
Why 2:4
65
2Kor 11:3-4
66
Kis 1:8
67
2Tim 1:8
229
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
mengambil alih tempat utama dan kendali atas pintu itu. Mereka mengawasi para serigala, pencuri dan
perampok yang mencoba mendobrak masuk dengan cara yang lain.68
Bagaimana Kristus melayani kaki dian
Pertama-tama, Kristus melayani bintang dari masing-masing kaki dian. Ini adalah pola yang
ditunjukkan dalam kitab Wahyu.
Dalam setiap surat dari ketujuh surat yang ada, Kristus menggambarkan aspek di mana Ia akan datang
kepada bintang tertentu – dengan pedang, dengan mata menyala-nyala, kaki bagaikan tembaga
membara, dengan kunci Daud, dll.69 Dalam setiap kasusnya, Kristus memilih salah satu pelayanan yang
ada dalam tangan-Nya. Dia kemudian menunjukkan beberapa masalah-masalah kaki dian,
menggunakan bahasa simbolis – Bileam, Nikolaus, Izebel!70 Janji-janji untuk mereka yang menang juga
disebutkan dalam bahasa simbolik – pohon kehidupan, manna yang tersembunyi, batu putih, bintang
fajar, dll.71
Yesus memanggil setiap bintang untuk bertobat dan 'mendengar apa dikatakan Roh’.72 Dengan cara ini,
masing-masing bintang diutus oleh tangan Kristus untuk mengatur pelita dan kaki dian. Secara praktis,
bintang itu perlu menjadi wadah pelayanan yang diperlukan, secara lokal, untuk membawa resolusi,
impartasi atau keselamatan. Bintang ini harus disesuaikan sehingga menjadi pelita yang bercahaya.
Minyak untuk masing-masing pelita adalah tujuh kali lipat – oleh tujuh pipa. Minyak untuk kaki dian
keseluruhan adalah oleh empat puluh sembilan pipa. Ini setara dengan jumlah hari antara Hari Raya
Paskah dan Hari Raya Pentakosta.73 Kita belajar dari hal ini bahwa suatu pelayanan minyak diperlukan
bagi jemaat untuk mengalami pantekosta – dipenuhi dengan Roh, dengan lidah-lidah api. Sebuah
jemaat kaki dian yang benar!
Minyak itu sama untuk semua kaki dian. Apa yang ‘dikatakan Roh', melalui para utusan, adalah
pelayanan dari minyak yang tertentu/khusus untuk dilakukan. Para penilik jemaat dan diaken diminta
untuk melayani minyak ini kepada setiap pelita pada kaki dian. Pelayanan ini mungkin juga membawa
penyesuaian, misalnya, sebuah jemaat tanpa kasih, sebuah jemaat yang dicobai, sebuah jemaat yang
menderita, sebuah jemaat yang korup, sebuah jemaat yang sekarat, sebuah jemaat yang tekun atau
jemaat suam-suam kuku – jika kita mengambil ketujuh jemaat itu sebagai ilustrasinya.74
Dua kegiatan utama kaki dian
Pada dasarnya ada dua kegiatan kaki dian yang menonjol, secara keseluruhan.
1. Dalam satu kegiatan, tangan dan bintang yang melayani ke kaki dian, membawa pelita ke kaki dian.
Para penilik dan diaken bertanggung jawab untuk pelayanan Roh ini.
2. Dalam kegiatan yang lain, bintang tersebut menempatkan sebuah wadah pelayanan yang dibuat
khusus dalam bunga. Bunga tersebut kemudian memantulkan pelita-bintang ini kepada dunia, sebagai
saksi – memberitakan, bersaksi, berdoa, melayani, merawat, memanggil dan mengumpulkan.
68
Kis 20:29. Yoh 10:1
69
Why 2:12,18. Why 3:7
70
Why 2:6,14-15,20
71
Why 2:17,28
72
Why 2:5,16,22. Why 3:3,19
73
Ul 16:9-10
74
Why 2-3
230
Administrasi Roh
Bintang - Pelita
1. Pelayanan Roh ke kaki dian
oleh para penilik dan diaken yang bertanggung jawab
2. Sebuah wadah pelayanan khusus dalam bunga
suatu program, acara yang ditentukan untuk cabang-cabang dan bunga-bunga
Pelita adalah wadah pelayanan khusus yang diarahkan kepada jemaat tertentu. Para penilik jemaat dan
diaken sedang mempersiapkan wadah untuk setiap pelayanan tertentu – setiap usaha, setiap peristiwa,
setiap tugas. Pelita dalam bunga bukan hanya suatu pelayanan umum, melainkan serangkaian
pelayanan, tugas atau usaha yang terpilih. Misalnya, pertemuan persekutuan mingguan dari jemaat
lokal adalah sebuah pelita. Jemaat-bunga mendukung wadah pelayanan yang dipelihara dari minggu ke
minggu.
Pelita
Acara-acara
pelayanan
terpilih; contoh
perjamuan kudus
mingguan,
seminar
pengajaran atau
penginjilan
1. Pelayanan ke kaki dian
Bintang itu mempunyai tanggung jawab 'berjalan', meskipun individu-individu itu sendiri tinggal di
dalam jemaat-jemaat lokal.75 Kunci administrasi Roh adalah bahwa bintang harus membawa pelita ke
cabang-cabang, dan bukan hanya terserap ke dalam satu jemaat lokal.
Bintang tersebut bertanggung jawab atas keseluruhan dari ketujuh pelita dari satu kaki dian. Hanya ada
satu bintang, satu tubuh penilik, untuk sebuah kaki dian. Tugas dari bintang adalah menjadi pelita di
setiap cabang, yang dipantulkan oleh bunga. Bintang perlu membentuk wadah pelayanan, suatu acara
atau kegiatan. Bunga adalah sekelompok fungsionaris yang penuh karunia untuk mengekspresikan
pelayanan atau kegiatan tersebut.
Pelita hanyalah titik temu antara pasokan minyak, wadah dari suatu pelayanan khusus, api Roh Kudus,
dan jemaat-bunga yang memancarkan terang.
Menjaga pelita ini, dalam hal praktis, berarti mengatur keseluruhan program acara, administrasi,
bantuan dan kegiatan di mana anggota-anggota tubuh terlibat. Dalam arti lain, hanya ada satu pelita,
satu wadah pelayanan, untuk bunga-bunga di cabang. Namun, pelita ini akan dipantulkan dalam
berbagai acara, dalam berbagai warna.
Sebagai contoh, program bagi orang-orang percaya di Yerusalem adalah bahwa mereka bertekun dalam
pengajaran rasul, dalam persekutuan, dalam pemecahan roti dan doa.76 Mereka melakukannya secara
75
Bandingkan dengan Paulus. Gal 2:1-2,6,9
76
Kis 2:42
231
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
terbuka dan dari rumah ke rumah.77 Pelita dari jemaat Yerusalem itu, dengan terus bertambahnya
jumlah para penilik dan diaken, berhati-hati untuk tidak mengabaikan pelayanan firman, serta
pelayanan untuk janda-janda dan mereka yang membutuhkan.78 Wadah-pelita mereka perlu diatur
dengan penuh pertimbangan dari minggu ke minggu, dan dengan komunikasi yang cukup dengan
jemaat yang berada dalam pelayanan Roh.
Pelita pada sebuah cabang kaki dian dapat didefinisikan sebagai pelayanan Roh, dipimpin oleh para
penilik dan diaken, yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup kaki dian. Menjaga pelita
berarti menerima minyak dari kebenaran masa kini dan mengarahkannya ke dalam suatu wadah
pelayanan. Pada gilirannya, pelayanan tertentu ini akan membutuhkan partisipasi aktif dari setiap
anggota tubuh Kristus pada khususnya.79 Para anggota harus menjadi bunga yang menerima pelita dan
memancarkan terang itu.
2. Pelayanan pelita di bunga
Pelita adalah titik referensi untuk minyak, untuk apa yang Roh katakan. Pelita membutuhkan
kelompok referensi dari para penilik dan diaken yang dapat menerima minyak dan mengarahkannya ke
dalam suatu wadah, aplikasi, atau pelayanan tertentu. Kegiatan pelita, pertama-tama adalah, terpisah
dari bunga. Para penilik dan diaken berada di bawah tangan Kristus, dan tidak berada di bawah
kewajiban kepada jemaat. Mereka melayani Kristus, bukan diri mereka sendiri, sebagai jemaat lokal.
Tentu saja, mereka tinggal di jemaat-jemaat lokal, dan telah bertumbuh sebagai orang-orang percaya
kaki dian. Namun, sehubungan dengan administrasi Roh, mereka terpisah dari bunga-bunga lokal.
Tugas pertama mereka adalah untuk menjadi titik acuan/referensi untuk minyak, yaitu, untuk firman
kebenaran masa kini yang akan menjadi terang begitu itu diletakkan ke dalam bunga.
Pelita
Kelompok
referensi
–
meneruskan minyak kepada
suatu wadah pelayanan tertentu
Tugas dari kelompok referensi adalah merencanakan wadah tertentu (inisiatif, program, acara, kegiatan,
ekspresi) yang akan dipercayakan kepada bunga.
Keseluruhan program pelayanan untuk suatu cabang akan dinyatakan dalam berbagai bantuan,
pelayanan, tempat dan ekspresi. Ini bisa berupa program Sekolah Alkitab, kurikulum pengajaran untuk
anak-anak, program pelatihan bagi pemuda, program penginjilan untuk laki-laki atau perempuan, dll.
Program (wadah) ini akan dipercayakan kepada bunga-bunga di cabang. Semua referensi diskusi dan
persiapan akan diungkapkan oleh anak-anak Allah di bunga lokal. Bahkan para penilik dan diaken akan
bersatu dengan bunga yang berfungsi sebagai bagian dari ekspresi terang yang mengikutinya.
77
Kis 20:20
78
Kis 6:1
79
Perbedaan fokus antara tubuh Kristus dan kaki dian hanyalah bahwa kaki dian adalah administrasi praktis dalam wilayah
local sementara hanya ada satu tubuh Kristus, di seluruh dunia.
232
Administrasi Roh
Program yang dipercayakan kepada bunga
Jemaat-bunga memantulkan terang
dalam berbagai bantuan, pelayanan,
tempat dan acara
Ketika program-pelita itu dipercayakan kepada bunga, para anggota jemaat perlu melatih keterampilan
dan karunia mereka untuk mamantulkan terang. Sekarang, semua anggota akan bercahaya, dan dilihat,
dalam upaya mengungkapkan Roh. Memang, terang tidak dapat dilihat tanpa kapasitas persembahan
dari anak tertentu, dengan masing-masing karunia, ekspresi, keterampilan atau pelayanan tertentu.
Kelompok referensi adalah milik pelita, bukan bunga. Mengacu dari dalam jemaat-bunga akan mengajak
orang-orang percaya untuk 'bercahaya' dari sumber daya mereka sendiri, dan bukan dari Roh. Para
penilik dari kelompok referensi harus ’berjalan' ke bunga, sehingga perkataan firman tersebut selalu
datang ‘kepada kamu’, dan bukan keluar 'dari kamu’, seperti yang diperingatkan oleh Paulus.80
Kesaksian datang kepada kita, dan tidak hanya terpantul keluar dari diri kita sendiri. Kita tidak
memberitakan diri kita sendiri, seperti yang Paulus katakan, tetapi Yesus Kristus. Kita adalah hamba
karena kehendak Kristus.81
Konferensi di bunga
Kelompok referensi:
meneruskan minyak
kepada suatu wadah
tertentu
Kelompok konferensi:
berkonsultasi dengan
fungsionaris untuk acara
pelayanan itu
Langkah berikutnya dalam fungsi jemaat lokal adalah untuk kelompok referensi membentuk sebuah
konferensi dengan kelompok fungsional yang akan menjadi bunga dari acara atau pelayanan tertentu. Hal
ini memerlukan konferensi dengan sejumlah bunga di cabang itu. Misalnya, program untuk
ibadah/penyembahan, pelatihan, pelayanan pemuda dan pengajaran keluarga akan menjadi pelayanan
aktif dari setiap jemaat lokal di sebuah cabang, dan mungkin di seluruh kaki dian.
80
1Kor 14:36
81
2Kor 4:5
233
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Program pelita
yang dibentuk
Program yang sama untuk
sejumlah bunga
Bintang penilik akan terlibat dengan pelayanan minyak untuk semua pelita, dan sekarang pelita-pelita
akan ditempatkan di bunga-bunga di mana pelayanan akan diungkapkan.
Keseluruhan pelayanan bekerja dengan cara persembahan. Pelayanan Kristus, diurapi oleh ketujuh Roh
Allah, sedang dipercayakan kepadajemaat-jemaat. Para penilik-bintang mempersembahkan diri mereka
dalam kelompok referensi di mana kasih karunia dari pelayanan tertentu sedang dimultiplikasi, melalui
persembahan. Minyak itu sendiri tidak bermultiplikasi, melainkan kasih karunia yang diberikan kepada
individu-individu, sebagai hasil dari pengurapan, sedang dimultiplikasi dengan melimpah.82
Ketika kelompok referensi yang merupakan milik dari pelita bertemu dengan kelompok konferensi
milik bunga, kasih karunia pelayanan tertentu (pengajaran, penginjilan, penggembalaan) sedang
dimultiplikasi melalui persembahan. Sekarang pelita ditempatkan di bunga, di mana konferensi
fungsionaris akan memantulkan terang pelita. Mereka melakukan ini dengan mempersembahkan diri
mereka untuk menerima dan menyatakan apa yang telah diserahkan kepada mereka.
Kelompok referensi:
Kelompok konferensi:
/
Pembentukan/Pengaturan suatu acara atau kegiatan
Untuk acara ibadah-perjamuan kudus mingguan, misalnya, kelompok referensi akan
membentuk/mengatur tugas berdasarkan 'apa yang dikatakan Roh' – minyak dari kebenaran masa kini.
Ini membutuhkan pertemuan mingguan. Rancangan acara atau kegiatan mungkin memerlukan tema
tertentu, pilihan tuan rumah, pembicara, atau penyanyi tertentu, dan termasuk kesaksian, doa atau
nasihat tertentu. Program yang dibentuk/diatur ini adalah pelita yang akan dinyatakan oleh bunga, atau
oleh sejumlah jemaat-bunga yang berfungsi di tempat-tempat terpisah. Jelas, jika program-pelita adalah
sama di tempat-tempat terpisah, para fungsionaris/pengurus akan bervariasi.
Para diaken yang mengkoordinasi, akan memulai konferensi dengan fungsionaris/pengurus yang akan
membentuk bunga dari setiap acara atau kegiatan. Ini dapat melibatkan berbagai konferensi dengan
82
1Ptr 1:2
234
Administrasi Roh
para pembicara, pemimpin, tim layanan, tim tempat, paduan suara, orkestra, dll. Kelompok konferensi
untuk acara persekutuan mungkin cukup besar, karena ada begitu banyak fungsionaris/pengurus yang
terlibat.
Untuk acara atau kegiatan reguler (seminar), untuk acara-acara khusus (pelayanan laki-laki atau
pelayanan perempuan), atau untuk program pengajaran lanjutan (anak, pemuda), konferensi akan
mengambil bentuk yang berbeda. Semua kegiatan aplikasi dari pelayanan Roh ini akan direferensikan
terlebih dahulu. Kegiatan-kegiatan aplikasi dikirim ke kelompok-kelompok konferensi, sehingga siap
dipantulkan oleh jemaat-bunga secara keseluruhan.
235
BAB 14
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
Pelayanan yang membawa tujuh Roh Allah hanya dimungkinkan oleh persembahan. Persembahan
selalu menyatakan yang lain – sesuatu yang lain, atau seorang yang lain. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa
telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa’, karena Dia hanya menyatakan Bapa, bukan diri-Nya sendiri.’1
Tetapi, dalam menyatakan Bapa, Kristus Sendiri dimuliakan.2 Ini adalah prinsip dari persembahan. Saat
kita mencari untuk menyatakan Kristus, dan hanya Kristus, kita sendiri terlihat. Ketika jemaat-bunga
mau menyatakan Roh, anak-anak Allah itu terlihat. Pada kenyataannya, terang tidak akan terlihat tanpa
anak-anak Allah menyatakannya. Terang itu akan terlihat seperti anak ini, saudara itu, ibu ini, ayah itu,
dan lain-lain. Mereka yang menyatakan Roh Allah terlihat dalam setiap tindakan menyatakan yang lain.
Ini adalah prinsip persembahan.
Ketika persembahan sedang bekerja, semua anggota menyatakan/mengungkapkan minyak yang sama
dari takhta, seperti yang Paulus katakan: ‘Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh (Roh yang sama –
terjemahan Inggris). Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (Tuhan yang sama – terjemahan
Inggris). Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu (Allah yang sama – terjemahan
Inggris) yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama ... Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan
yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.’3
Di sini, Paulus menggambarkan pelayanan Roh dalam istilah-istilah praktis. Dia menyoroti jalan di
mana Kekepalaan Allah diekspresikan secara jasmani dalam Kristus. Dia menyimpulkan hal ini dengan
mengatakan bahwa ‘ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu (Allah yang sama –
terjemahan Inggris) yang mengerjakan semuanya dalam semua orang’.4 Allah yang sama bekerja dalam
semuanya, dalam semua anggota tubuh Kristus. Ini selaras dengan apa yang Paulus katakan dalam
1
Yoh 14:9
2
Yoh 17:1-6. Yoh 13:31-32
3
1 Kor 12:4-11
4
1Co 12:6
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
semua suratnya. Mereka yang adalah anak-anak Bapa diatur sebagai ‘anggota, masing-masing secara
khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya’.5 Tuhan yang sama, Kepala dari tubuh
yang ‘memenuhi segala sesuatu’, memberikan bebagai karunia-karunia pelayanan.6 Ditambahkan, ‘Roh
yang sama’ yang memberikan karunia-karunia dinyatakan untuk kepentingan bersama.7
Sesungguhnya, Allah adalah semuanya. Ajaibnya adalah bahwa ‘seluruh kepenuhan Allah’ diungkapkan
oleh persembahan – oleh Bapa yang melahirkan kita, oleh Anak yang menjadikan kita sesama-pewaris,
dan oleh karunia Roh Kudus yang dicurahkan ke dalam hati kita.8 Demikian juga, oleh persembahanlah
kita dapat menyatakan minyak dan terang dari Roh yang diberikan kepada kita. Ini adalah penerapan
dari bunga yang menyatakan/mengungkapkan pelita.
Pelita diserahkan kepada bunga melalui persembahan. Integrasi yang tepat dari bunga dan pelita
mendemonstrasikan bahwa persembahan sedang bekerja. Hanya suatu jemaat yang hidup dalam
persembahanlah yang dapat menyatakan Roh dari atas. Jemaat buah sulung, yang hidup dalam
persekutuan penderitaan Kristus, dapat menyatakan ketujuh Roh Allah. Jemaat-jemaat-bunga ini dapat
menyatakan, dengan persembahan, Roh yang telah dicurahkan oleh persembahan.
Persekutuan Roh Kudus
Roh Kudus adalah Satu yang mendistribusikan kuasa dari ketujuh Roh kepada setiap karunia. ‘Tetapi
kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan [satu tujuh kali-lipat] Roh untuk kepentingan
bersama’.9 Sembilan karunia yang ada adalah ilustrasi dari bagaimana manifestasi Roh didistribusikan
kepada setiap orang.10 Kepada seorang diberikan ‘karunia berkata-kata dengan pengetahuan’. Semua
karunia yang ada datang melalui Roh yang sama. ‘Semuanya ini dikerjakan’ oleh ‘Roh yang satu dan
yang sama’ yang adalah Roh Kudus, yang mempunyai tugas khusus menerapkan ketujuh kali lipat Roh
Allah kepada setiap ‘efek/dampak’.
Roh yang sama memungkinkan penetapan-penetapan dari Allah Bapa menjadi efektif. Roh yang sama
memungkinkan tubuh Kristus berfungsi. Roh yang sama memungkinkan persekutuan Roh Kudus
menjadi terpelihara.
Roh Tuhan menciptakan kebebasan bagi ekspresi kedaulatan, oleh nama, dari Bapa, Anak dan Roh
Kudus. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita dilahirkan oleh kuasa dari ketujuh Roh Allah yang sama
yang mengungkapkan Bapa, Anak dan Roh Kudus, masing-masing sesuai dengan nama-Nya. Ketika kita
‘mengikatkan diri kepada Tuhan’, kita menjadi ‘satu Roh’ dengan Dia. KeTuhanan adalah kedaulatan dari
Roh atas ekspresi dari setiap nama. Ketika kita lahir dari Roh dan disatukan dengan Tuhan dalam satu
Roh, kita juga dapat mempersembahkan dan berekspresi sesuai nama kita, oleh Roh yang sama.11
Memuliakan nama-Nya
5
1 Kor 12:18
6
1 Kor 12:5. Ef 1:23
7
1 Kor 12:7
8
Ef 3:19. Rom 8:17. Kis 2:33. Rom 5:5
9
1 Kor 12:7
10
1 Kor 12:8-10
11
1 Kor 6:17
237
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
Ekspresi menurut nama, sesuai dengan keTuhanan dari Roh, adalah fondasi bagi semua ekspresi dan
fungsi kekristenan. Ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menyatakan nama-Nya, kita sedang
mempersembahkan terhadap nama kita sendiri. Kita tidak mengejar nama dan ekspresi kita sendiri,
dengan mengganggap hal ini akan memuliakan nama-Nya.
Hal yang mendasar dari semua pertemuan Kristen adalah bahwa kita bukan berkumpul untuk
dinyatakan, atau untuk diberkati. Kita menabur ke dalam persembahan Kristus, untuk bertumbuh
sebagai badam. Kita berdiri dalam hidup kebangkitan sebagai bunga, siap untuk menyatakan ketujuh
Roh Allah.
Sifat dari pertemuan kita adalah suatu perpaduan antara bunga dan pelita. Kita percaya ada suatu
pelayanan hakiki dari Roh dari takhta itu. Roh kita sendiri digerakkan untuk berkumpul, taat dan
membangun rumah Tuhan.12 Tangan Kristus ada di antara kita, dengan sinar cahaya dari sisi-Nya dan di
situlah terselubung kekuatan-Nya.13 Pertemuan kita bersama bukanlah suatu kegiatan dari kewajiban
atau pilihan agamawi kita. Kita berkumpul untuk menerima pelayanan bintang-pelita yang dibawakan
kepada kita, dan menyatakan pelayanan itu. Kita bukan datang untuk membuat nazar dengan tergesagesa, dan kita lebih siap untuk mendengar daripada berbicara.14 Kita mau dipimpin oleh Roh Kudus
dan, dengan demikian, berpartisipasi dalam persekutuan Roh.
Bejana/wadah pelayanan yang dibentuk untuk pertemuan tertentu dibawakan kepada kita oleh mereka
yang mengurus, memimpin, mengajar, berdoa dan menasihati. Bagaimana ketika kita datang bersama?15
Setiap kita mempunyai mazmur, pengajaran, nasihat, karunia atau doa. Kita siap untuk tunduk satu
kepada yang lain dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Mengurus/mengatur pertemuan umum
Untuk acara perjamuan mingguan, kelompok referensi yang membentuk pelita juga akan bertemu
dengan kelompok konferensi dari fungsionaris. Ini bisa termasuk komunikasi pada hari sebelum acara
itu, atau pada hari di mana acara tersebut diadakan. Ini bisa termasuk penjelasan singkat (briefing)
terhadap tim para pelaksana pada hari sebelum acara itu, atau pada hari di mana acara tersebut
diadakan. Ini akan termasuk persiapan nyanyian, musik, pengajaran dan menjadi tuan rumah/yang
mengurus/yang mengatur. Ini akan termasuk rencana alokasi waktu dalam hubungan dengan kelompok
referensi.
Dalam pertemuan itu sendiri, mereka yang memegang peran kepemimpinan menjadi penting bagi
integrasi pelita dan bunga.
Penyelenggara pertemuan yang telah ditentukan, atau pembawa acara, adalah orang yang tunduk
kepada Roh Tuhan – salah satu dari aspek-aspek ketujuh Roh Allah. Tugas mereka adalah menasihati
iman dan persembahan dari anggota-anggota jemaat. Jemaat digambarkan sebagai kuncup, kuntum dan
bunga dari badam. Melalui persembahan, anggota-anggota ini merupakan bunga yang dapat
mengungkapkan pelayanan dari Roh, pelita, yang telah diberikan dari tangan Kristus.
Pembawa acara pada pertemuan:

adalah pribadi buah sulung yang hidupnya diserahkan ke dalam persembahan Kristus
12
Hag 1:12-14
13
Hab 3:4
14
Pkh 5:1-2. Yak 1:19
15
1 Kor 14:26
238
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah

adalah yang datang dari rumahnya dengan ragi iman

adalah penuh dengan iman dan Roh Kudus16

mempunyai inisiatif yang lahir dari ketaatan

mempunyai pemikiran pada hal-hal yang dari Roh17

tidak diberdayakan oleh tugas, atau memaksakan apa yang ia sukai atas suatu pertemuan

mempercayai Roh Tuhan berdaulat di tengah-tengah jemaat

dapat melihat ke mana Roh Kudus menuntun

dapat memberi kesaksian dengan mereka yang mempersembahkan mazmur, karunia, nasihat

dapat menjaga kemerdekaan pada pertemuan tersebut18

dapat menuntun dalam tahap-tahap pertemuan

dapat memberikan arti tentang apa yang sedang terjadi dengan mengkomunikasikannya kepada
jemaat
Dalam menanggapinya, jemaat:

berkumpul sebagai tubuh Kristus dalam persekutuan Roh Kudus

meresponi kebenaran masa kini, dalam pertemuan umum dan dari rumah ke rumah.19

dapat menundukkan roh mereka kepada roh nubuatan di tengah-tengah jemaat20

menundukkan pimpinan pribadi mereka kepada persekutuan Roh Kudus

bukan hanya ‘mengucap sukur dengan sangat baik’ tetapi mencari untuk membangun orang
lain 21

menerima kesanggupan dari Roh Kudus saat Dia memberikan ketujuh Roh kepada setiap
karunia

mau melayani karunia-karunia ini sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah22

berkomitmen untuk membuat suara/bunyi tertentu (yang terang) untuk kebaikan orang lain23

responsif terhadap kepemimpinan dari mereka yang mengurus tahap-tahap pertemuan.
Untuk pertemuan itu sendiri, nyanyian-nyanyian dipilih, kemudian dipimpin dan disatukan karena
isinya adalah kebenaran masa kini. Nyanyian-nyanyian mengkomunikasikan firman, minyak dari Roh,
yang dilayani. Pembawa acara dan jemaat memimpin dan menanggapi, bernyanyi dan berpartisipasi,
menantikan dan menyembah, berdoa dan menjalankan karunia-karunia. Mereka yang berbicara,
16
Kis 6:5
17
Rom 8:5
18
2 Kor 3:17
19
Kis 20:20
20
1 Kor 14:32
21
1 Kor 14:17
22
1 Pet 4:10
23
1 Kor 14:8
239
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
mengajar dan menasihati, melakukannya sebagaimana Roh Kudus memberikan hikmat, pemahaman
dan nasihat dari Roh.24
Secara praktis, pembawa acara (para pembawa acara) memberikan waktu untuk penyembahan ‘dengan
Roh’, untuk ‘nyanyian rohani’ dan untuk karunia-karunia, dan untuk nasihat-nasihat diekspresikan.
Pembawa acara meminta partisipasi, dan memberi kesempatan bagi anggota-anggota untuk maju
bernubuat dalam firman atau nyanyian, berbagi karunia, menasihati, berdoa atau meminta tanggapan.
Ini membutuhkan beberapa komunikasi ‘di tempat’ sehingga nyanyian, firman, karunia, nasihat atau
pelayanan penekanan dapat tunduk kepada para penatua dan kemudian diatur dalam kelompokkelompok dua atau tiga sehingga setiap firman diteguhkan.25
Oleh Roh Tuhan, pembawa acara hanya berhubungan dengan yang lain dalam persekutuan Roh Kudus.
Roh Kudus membawa ketujuh Roh, di tengah-tengah pertemuan, dan memberikannya sampai pada
kepenuhan karunia-karunia dan ‘dampak’ bagi kepentingan orang banyak.26 Hikmat, pengetahuan,
pengertian, nasihat, keperkasaan dan takut akan Tuhan diberikan pada manifestasi-manifestasi
nubuatan, perkataan pengetahuan atau hikmat, karunia-karunia kesembuhan dan mujizat, sebagaimana
mereka mau diekspresikan oleh anggota-anggota jemaat. Ini adalah ilustrasi-ilustrasi yang diberikan
oleh Paulus.27
Karunia hidup-zoe ciptaan baru dari Bapa, karunia-karunia pelayanan dari Anak, dan pelipatgandaan
karunia-karunia dari Roh Kudus, semuanya dimungkinkan oleh ketujuh Roh Allah. Ketika Roh
dicurahkan, individu-individu menerima benih hidup baru. Kristus berbicara di tengah-tengah oleh roh
nubuat. Anak laki-laki dan perempuan bernubuat. Suara-suara dari nyanyian dan musik, keduanya
dipersiapkan dan ‘dengan Roh’, membuat ‘suara tertentu’ yang membawa pengurapan dan
penginsafan.28 Ketika karunia-karunia diekspresikan, itu adalah sebuah tanda, baik bagi mereka yang
beriman maupun mereka yang tidak beriman atau orang baru.29 Dengan cara ini, ‘segala rahasia yang
terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan
mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."’.30
Melayani Roh kepada yang lain
Orang-orang percaya buah sulung yang tetap terhubung dengan pelita dapat melayani Roh kepada yang
lain. Integrasi kita kepada minyak dari kebenaran masa kini adalah prioritas utama kita dalam
kehidupan Kristen. Ini adalah penyembahan kita setiap hari. Prioritas kita yang paling penting adalah
dalam menghargai firman dari utusan yang berbicara kepada kita dari sorga. Firman perjanjian yang
diberitakan di tengah-tengah kita mendeklarasikan siapa Allah bagi kita, dan siapa kita bagi Dia.
Pikiran kita ditujukan kepada Roh, dan nasihat kita ditujukan kepada persekutuan dengan yang lain.31
Dengan cara ini, kita tidak lagi hidup dari sumber-sumber diri kita sendiri dan tidak berusaha untuk
meninggikan terang dari kesaksian kita sendiri.
24
1 Tim 4:13. Tit 1:9
25
1 Kor 14:27-32. Mat 18:16
26
1 Kor 10:33
27
1 Kor 12:8-11
28
1 Kor 14:15,8
29
1 Kor 14:22-23
30
1 Kor 14:25
31
Kol 3:2
240
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
Ini adalah suatu fondasi yang penting, karena kita tidak dapat mereproduksi hidup-zoe pribadi kita
sendiri dalam orang lain. Kesaksian kita tentang berkat Allah dapat memberikan dorongan, tetapi tidak
dapat melahirkan mereka. Hak anak kita sendiri bukanlah suatu pola untuk orang lain. Para pemimpin
harus berhati-hati dalam melayani terang kebenaran masa kini, dan tidak mengkloning yang lain
sebagai pribadi untuk diikuti.
Pelayanan Roh ini bergantung pada meninggikan kesaksian-Nya, ‘bersaksi tentang Tuhan (kesaksian
Tuhan kita – terjemahan Inggris)’.32 Ada perbedaan antara kesaksian kita dan kesaksian-Nya. Saat kita
berdiri dan berbunga dalam hidup kebangkitan dan memantulkan Roh, pelayanan ini dapat
memberikan hidup kepada yang lain. Roh Kudus memberikan kita kuasa untuk menjadi saksi-saksi
dengan cara ini. Kemudian yang lain dapat dilahirkan dan diberkati oleh Roh Allah yang sama.
Kita melayani Roh kepada yang lain dengan berbagi firman kebenaran masa kini. Kita ditetapkan oleh
firman ini. Firman adalah minyak dari Roh bagi kehidupan kita. Tentu saja, kita membagikan
pengalaman-pengalaman, ujian-ujian dan kebutuhan-kebutuhan kita sendiri. Kita juga saling memikul
beban satu dengan yang lain.33 Namun, Roh tidak dilayani dengan empati dan persaudaraan saja. Tetapi,
kita menabur hidup kita dengan yang lain dan bersatu dengan persembahan Kristus dari hari ke hari.
Dengan permohonan yang sungguh, kita berdoa dan menderita dengan yang lain. Kita bertahan dan
bersukacita dengan yang lain. Kita berdiri dalam hidup kebangkitan, seperti bunga badam, siap untuk
memantulkan pelayanan Roh.
Kemudian, ketika orang lain melihat buah sulung dari pekerjaan baik kita, mereka melihat Kristus
sebagai pelayan dari ketujuh Roh Allah. Tanpa hak anak-zoe kita, terang itu tidak akan terlihat. Tetapi,
terang bukanlah zoe pribadi kita sendiri. Itu adalah terang dari ketujuh Roh Allah yang sedang
dipancarkan.
Sementara kita hidup dalam persembahan, kita menjalankan kerendahan hati dari iman, tanpa
kebenaran kita sendiri. Kemudian kita dapat bersaksi dalam iman yang murni kepada suatu
pengharapan yang melampaui pengalaman kita sekarang. Kita tidak perlu memproyeksikan melampaui
realitas, tetapi kita juga tidak menyempitkan kesaksian kita pada batas kapasitas pribadi kita. Suatu
sikap persembahan mengatasi pergumulan-pergumulan kedewasaan kita. Inilah bagaimana kita
bermegah dalam kelemahan. Ketika kita hanyalah sebuah tunas badam yang lemah, kuasa Kristus
tinggal atas kita.34
Ketika kuasa Kristus terlihat dalam kelemahan kita, orang lain mulai melihat Kristus ditinggikan
sebagai tabut, dalam tahkta. Kehidupan kita menunjuk kepada Kristus. Kelemahan kita jelas, tetapi
dilengkapi oleh kuasa Allah karena Dia kuat dalam ketujuh Roh Allah ketika kita lemah. Ini adalah
pelajaran dan kuasa dari jemaat/gereja kaki dian.
Ketaatan dan kemenangan Kristus sepenuhnya dijadikan oleh kuasa ketujuh Roh Allah yang tinggal
atas-Nya. Identitas-Nya terpelihara, bahkan dalam persembahan-Nya. Inilah kuasa yang tinggal atas
kita saat kita berjalan di jalan yang sama yang Dia tuliskan bagi kita.
Program pemulihan
Dengan pola ini dalam pikiran kita, adalah mungkin untuk melihat langkah-langkah pemulihan yang
diperlukan dalam wilayah-wilayah dan gereja-gereja kita. Pemulihan harus dimulai pada tingkat yang
32
2 Tim 1:8
33
Gal 6:2
34
2 Kor 12:6-10
241
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
paling dasar, dalam hal dasar dari kaki dian. Itu termasuk prinsip-prinsip pertama dari doktrin
Kristus.35 Pemulihan juga harus dimulai dari takhta Allah, dengan mendengarkan apa yang Roh katakan
kepada bintang-bintang. Kemudian, sebuah program pemulihan dapat melibatkan lima langkah –
dimulai dengan tangan Kristus, bintang-bintang dari kaki dian-kaki dian, cabang-cabang, bunga-bunga, dan
orang-orang percaya buah sulung.
1. Poin pertama dari pemulihan melibatkan tangan dan bintang-bintang
Persekutuan dari cawan minyak haruslah dipulihkan. Tujuh surat dituliskan kepada malaikat-malaikat,
disimbolkan sebagai bintang-bintang.36 Panggilan untuk bertobat datang kepada kelompok-kelompok
penilik yang bertanggung-jawab akan kondisi dari gereja-gereja.37 Pertama-tama Yesus berbicara untuk
memanggil bintang-bintang kepada kasih yang semula.38 Dia berbicara kepada mereka sebagai Satu yang
memegang tujuh bintang dan berjalan di antara tujuh kaki dian. Dia sesungguhnya berbicara kepada
mereka tentang ‘tempat minyak’ dari penglihatan Zakaria – juga ‘tangan’ dari Wahyu pasal satu. Hanya
ada satu tempat minyak, satu tangan, untuk gereja di seluruh dunia. Kasih yang semula adalah ikatan
kesempurnaan dalam Allah sendiri, dan adalah persekutuan dari Bapa dan Anak dengan mana segalanya
harus disatukan.39
Kehilangan kasih yang semula adalah, pertama-tama, kehilangan koneksi/hubungan antara bintangbintang dengan tangan. Persekutuan dari tempat minyak terancam. Inilah mengapa teguran untuk
mendengarkan ‘apa yang Roh katakan’ diulangi tujuh kali. Para utusan-bintang tidak mempunyai
pesan/berita jika mereka menolak persekutuan perjanjian – ‘apa yang telah ada sejak semula’, seperti
yang Yohanes nyatakan.40
Tempat minyak, yang adalah tangan Kristus, secara mendasar adalah suatu persekutuan dari kebenaran masa
kini. Tangan ini, dengan tujuh bintang, adalah suatu persekutuan saudara-saudara di mana minyak dari
pelayanan Melkizedek Kristus diterima.41 Persekutuan ini memerlukan ‘lima’ dan ‘tujuh’, dan haruslah
merupakan persekutuan berjalan yang menghubungkan kepada semua cabang dari semua kaki dian.
Persekutuan ini memerlukan saudara-saudara dengan pelayanan karunia-kenaikan lima-jawatan yang
35
Ibr 6:1
36
Wah 1:20
37
Ini menunjukkan mengapa ‘malaikat-malaikat’ ini bukanlah makhluk roh, karena ini adalah orang-orang yang bertanggung
jawab bagi gereja-gereja.
38
Wah 2:4
39
Kol 3:14
40
1 Yoh 1:1. Mengambil pemahaman yang luas bahwa surat-surat Yohanes ditulis setelah menerima pewahyuan di Patmos, kita
dapat melihat mengapa Yohanes menekankan pada ‘semula’ dan pada persekutuan kasih sangatlah strategis.
41
Ibr 5:9-10
242
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
mempunyai inisiatif dalam firman kebenaran masa kini. Ini juga membutuhkan tujuh bintang yang
mengawasi/menilik, atau kelompok saudara-saudara, yang akan mengurus pelayanan terang kepada
kaki dian-kaki dian. Ingat, sebuah cawan minyak, corot-corot/pipa dan pelita-pelita diperlukan bagi
pelayanan minyak dan terang.
Pertobatan yang luas diperlukan supaya pelayanan-pelayanan karunia dan penilik-penilik yang
bertanggung-jawab mulai bertemu dalam suatu persekutuan kasih yang semula dan kebenaran masa
kini. Kasih dan kebenaran harus ditegakkan sebagai fondasi.42 Program praktis dari pemulihan ini
mengharuskan suatu panggilan kepada pemimpin-pemimpin yang bertanggung-jawab, wilayah per
wilayah, untuk datang bersama untuk bersekutu dalam kebenaran masa kini. Mereka dengan pesan
kaki dian harus diterima sebagai utusan-utusan, dalam setiap wilayah, sehingga penilik-penilik dan
gereja-gereja dapat mulai mendengar apa yang dikatakan Roh.
2. Poin kedua dari pemulihan melibatkan sebuah bintang kepada sebuah kaki dian
Setiap bintang bertanggung-jawab bagi pelayanan Roh pada gereja kaki dian tertentu. Bintang-bintang
dari tangan, dalam Wahyu, sama dengan corot-corot/pipa dari mangkuk, dalam Zakharia. Sebuah
bintang bertanggung-jawab untuk ketujuh pipa yang diarahkan kepada tujuh pelita dari kaki dian. Ada
empat puluh sembilan pipa semuanya, dengan tujuh pipa kepada setiap pelita. Jelas, kepenuhan dari
ketujuh Roh Allah diarahkan kepada setiap pelita. Inilah apa yang para penilik dan diaken, yang
membentuk bintang itu, bertanggung jawab untuk memelihara.
Mereka yang menemukan pertobatan terhadap administrasi ini akan perlu memulai dengan
penundukan kepada kebenaran masa kini dari Roh, dan mulai melayani firman ini kepada seluruh
geraja dalam satu wilayah. Sampai seluruh gereja-gereja membuka pintu bagi Kristus, para penilik perlu
mencari individu-individu dan rumah-rumah yang mau berjalan dalam kebenaran masa kini.
Pertumbuhan dari kaki dian adalah dari dasar ke atas, sekalipun Roh disediakan dari tempat minyak ke
bawah.
Kaki dian bertumbuh dari kuncup, yang pertama berkembang dari cabang, kepada kuntum, di mana
fondasi-fondasi diatur, kepada sebuah bunga, di mana buah terlihat. Pertumbuhan ini dihasilkan oleh
hubungan satu-satu kepada utusan, bukan dengan menyesuaikan keseluruhan kelompok pada semacam
pola korporat. Bagian-bagian kaki dian (yang masing-masing terdiri dari kuncup-kuntum-bunga)
bertumbuh di mana pun anggota-anggota Kristus terhubung langsung kepada kebenaran masa kini. Gerejagereja lokal tidak hanya dapat diubahkan menjadi gereja-gereja kaki dian, dengan mengadopsi
42
2 Yoh 1:3
243
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
deskripsi-deskripsi yang berbeda untuk hal-hal praktis yang sama. Pesan kaki dian harus diterima oleh
setiap keluarga dan individu sendiri, untuk memungkinkan pertumbuhan kuncup, kuntum dan bunga.
Dalam prakteknya, sampai konversi/perubahan luas terjadi, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat perlu
mencari persekutuan dengan para penilik bintang yang menyatakan kebenaran masa kini. Kemudian,
kelompok-kelompok kecil dapat dipelihara, di seluruh wilayah-wilayah, walaupun ada pertentangan
dari kegerakan Kristen yang terorganisir, yang sudah ada sebelumnya. Sebagaimana halnya dengan
tujuh jemaat, ada pemimpin-pemimpin yang menjadi pekerja-pekerja palsu, dan ada keseluruhan jemaat
yang menjadi jemaah Iblis.43
Pelayanan dari bintang-bintang bukan dalam sebuah gereja, tapi kepada sebuah gereja, sekalipun penilikpenilik hidup dalam wilayah-wilayah lokal. Tanpa kita memahami perbedaan ini, dan administrasi ini,
gereja-gereja kaki dian tidak dapat hidup dan berjalan dalam Roh. Mereka akan dihapuskan dari tempat
sorgawi dan menjadi tidak berdaya dan tidak berarti.
3. Poin ketiga dari pemulihan melibatkan pelita pada sebuah cabang
Sama dengan hanya ada satu bintang bagi sebuah kaki dian, demikian juga hanya ada satu pelita bagi
setiap cabang. Artinya, dalam prakteknya, beberapa jemaat perlu berhubungan dalam persekutuan,
sebagai satu cabang dengan satu program. Gereja-gereja lokal independen yang bersumber dari hidup
mereka sendiri dan memancarkan terang mereka sendiri, tidak dapat bertahan. Para penilik lokal yang
menutup pintu bagi pelayanan utusan yang berjalan ini akan menemukan bahwa mereka menutup
pintu bagi Kristus.44
Para penilik perlu bekerja dengan segera untuk menyediakan satu pelita bagi sebuah cabang dari
beberapa jemaat. Yang terpenting, dan yang paling utama, ini akan membutuhkan suatu persekutuan
dalam firman kebenaran masa kini. Para penilik dan diaken dari beberapa jemaat perlu bersekutu
bersama. Mereka perlu menjadi suatu kelompok referensi untuk pelayanan kebenaran masa kini.
Mereka perlu membentuk dan melaksanakan bejana/wadah (pelita) penerapan tertentu yang
dibutuhkan bagi setiap jemaat lokal.
Mereka akan perlu mengacu dan membentuk suatu program bagi seluruh cabang, memelihara kesatuan
iman seluas mungkin secara fisik.45 Transportasi, tempat, waktu dan kepraktisan adalah satu-satunya
kendala atas program untuk sebuah cabang. Pelita yang sama diaplikasikan pada beberapa bunga,
43
Wah 3:9
44
Wah 3:20
45
Ef 4:13
244
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
artinya bahwa kelompok referensi yang sama menyediakan administrasi bagi sejumlah bunga. Ini
mencegah duplikasi dari administrasi dalam setiap bunga. Jemaat-jemaat bukanlah untuk menjadi
gereja-gereja lokal. Keseluruhan kaki dian adalah satu-satunya gereja ‘lokal’ yang dapat didefinisikan di
mana anggota-anggota berada.
Pelayanan firman, penyembahan, pengajaran yang diarahkan, pemeliharaan, penginjilan dan
pemberitaan dipantulkan dalam setiap bunga pada sebuah cabang. Sekali lagi, jika bunga-bunga
berusaha untuk menopang hidup mereka sendiri, atau memantulkan terang mereka sendiri, hidup akan
mati dan terang akan padam.
4. Poin keempat dari pemulihan melibatkan bunga-bunga dalam sebuah cabang
Sebuah bunga dapat didefinisikan sebagai suatu persekutuan dari saudara-saudara buah sulung. Orangorang ini pertama-tama haruslah sudah menerima Kristus, Buah Sulung, tapi mereka juga harus
menyerahkan hidup mereka untuk dapat ditanamkan dalam tanah persembahan Kristus.46 Mereka
ditanamkan dan berkomitmen dalam sebuah lokalitas. Mereka telah bertumbuh sebagai kuncup,
kuntum dan bunga untuk menjadi suatu persekutuan orang-orang percaya buah sulung. Mereka
mendemonstrasikan suatu persekutuan persembahan yang telah dibangkitkan oleh pelayan-pelayan
Roh, sejak semula. Integrasi mereka kepada pelita pelayanan telah didirikan. Mereka telah memulai
dalam Roh dan terus berlanjut dalam Roh, dan sekarang dapat berbunga dan memantulkan terang dari
ketujuh Roh Allah.
Anggota-anggota jemaat ini dapat menerima apa yang diserahkan kepada mereka, dan dapat berfungsi
dalam karunia-karunia, bantuan, pekerjaan (jerih lelah), pelayanan, keramah-tamahan, ekspresi dan
kesaksian yang menyatakan pelita. Pelita-pelita, kita ingat, tersembunyi dalam bunga-bunga. Yang
diindikasikan oleh hal ini adalah bahwa pelita-pelita bukanlah orang-orang, melainkan administrasiadministrasi minyak. Para penilik dan diaken menerima minyak dan memberikannya kepada suatu
pelayanan spesifik atau pelayanan yang memantulkan atau difasilitasi oleh anak-anak Allah yang
membentuk bunga.
Bunga-bunga dalam sebuah cabang
menerima satu pelita administrasi
Dalam berbagai acara oleh mana gereja memancarkan terang, pelita-pelita dilihat. Segala yang diberikan
oleh Roh sekarang dilihat sebagai terang, bukan sebagai pelita-pelita. Kita tidak melihat pelita-pelita.
Saat terang bersinar, kita tidak sadar akan bejana-bejana (wadah), program-program, pelayananpelayanan, persiapan, bahan-bahan, bantuan, administrasi-administrasi dan aspek-aspek
kepemimpinan yang sedang dipantulkan oleh bunga. Anak-anak Allah sekarang dilihat dalam karuniakarunia fungsional, ekspresi-ekspresi, nyanyian, kesaksian dan doa. Petrus berkata bahwa gereja tetap
46
Rom 11:16. 1 Kor 15:20. Yak 1:18
245
ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU
teguh dalam aspek-aspek dari doktrin rasul-rasul, persekutuan, memecahkan roti dan berdoa.47 Inilah
yang terlihat. Apa yang tidak terlihat adalah pekerjaan yang dilakukan dengan setia oleh diaken-diaken
yang ‘melayani meja’, dan pekerjaan yang dilakukan dengan setia oleh rasul-rasul yang berdoa dan
bersekutu dalam firman.48
Saat kedua aktivitas ini bertambah, maka firman bermultiplikasi dan jumlah murid-murid
bermultiplikasi.49 Ini adalah hasil dari hubungan antara minyak yang turun ke bawah dan bunga yang
bertumbuh ke atas. Keduanya bertemu dalam pelita, tetapi hanya terlihat sebagai terang. Terang
Kristus terlihat dalam pekerjaan-pekerjaan baik yang diselesaikan oleh anak-anak Bapa.
Kita sedang melihat kepada terang. Kita bahkan tidak melihat minyak; yaitu, pelayanan Roh yang
diserahkan kepada pelita-pelita. Kita tidak melihat kepada mereka seperti Paulus, Apolos dan mereka
yang dengan sehati sepikir memperhatikan gereja-gereja. Segalanya sekarang diberikan dalam terang.
Terang bersinar dari persekutuan anak-anak Allah. Saat kita berjalan dalam terang ini, darah yang
membersihkan dari keimamatan Kristus aktif dalam tempat kudus. Inilah bagaimana kaki dian menjadi
konteks untuk korban penghapus dosa dan korban penebus salah yang efektif. Darah dipercikkan di
depan tabir penyekat dan pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan.50 Ini menandakan, dalam
bayangan, bahwa gereja-gereja kaki dian yang efektif dalam tabernakel yang sesungguhnya adalah
tempat di mana kerajaan imam dapat dibasuh dari dosa-dosa mereka.
5. Poin kelima dari pemulihan melibatkan buah-buah sulung yang bertumbuh dari
dasar
Komitmen, kehidupan dan pertumbuhan Kristen perlu dipahami dalam hal pertumbuhan kaki dian,
bukan oleh pedoman-pedoman atau tradisi-tradisi lainnya. Banyak orang percaya tidak mempunyai
konsep pertumbuhan seperti kuncup, kuntum dan bunga dari bagian badam.
Seperti yang dinasihatkan oleh kitab Ibrani, hingga prinsip-prinsip pertama dari doktrin Kristus
dipahami, kita hanyalah bayi-bayi, yang membutuhkan susu. Kedewasaan terletak pada menerima
pesan, minyak itu, dari Peraturan Melkizedek.51 Kerajaan dan keimamatan Kristus, kedua jabatan dalam
satu pelayanan, digambarkan dengan dua pohon zaitun yang menyediakan minyak kepada tempat
minyak dalam penglihatan Zakharia.52
Ini adalah pelayanan minyak, disampaikan oleh kebenaran masa kini, yang dibawakan oleh administrasi
Kristus yang sedang ‘berjalan’. Inilah yang memungkinkan orang-orang percaya bertumbuh sebagai
47
Kis 2:42
48
Kis 6:2-4
49
Kis 6:7
50
Im 4:6-7
51
Ibr 5:12-14
52
Zak 4:2-3.; Zak 6:13
246
Menyatakan terang ketujuh Roh Allah
orang-orang percaya buah sulung, menghasilkan buah dari status anak mereka. Melalui pelayanan ini,
orang-orang percaya tidak lagi menjadi orang-orang Kristen lahiriah saja, anggota-anggota yang tak
berdaya dari gereja yang jatuh ke dalam ikatan tradisi, yang dijalankan oleh pekerja-pekerja palsu dan
jemaah Iblis.
247
Download