i ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pengurapan Ketujuh Roh atas Yesus Kristus dan Gereja Kaki Dian Victor Hall David Falk David Baker Murray Wylie Maret 2012 Ayat-ayat Kitab Suci dikutip dari NASB, NKJV, KJV dan LITV. Di mana ada penekanan huruf miring yang digunakan dalam ayat-ayat referensi Kitab Suci, itu telah ditambahkan dan tidak muncul dalam terjemahan asli. Desain sampul oleh Dan Proud Diterbitkan oleh visionone © Vision One Inc. 2012 TCF 10 Old Goombungee Road Toowoomba QLD 4350 Tlp: +61 1300 885 048 Email: info @ visionone.org.au Untuk katalog musik dan terbitan Kristen kami, silahkan kunjungi: Daftar Isi BAB 1 11 Roh Tuhan ada pada-Ku 11 Pengurapan raja-raja dan imam-imam 13 Tujuh Harta Kekayaan oleh Pengurapan 15 Tujuh Kemampuan dan Tujuh Harta 16 1. Anak dengan nama 18 2. Budak/Hamba dengan kebenaran 18 3. Perintis dengan ketaatan 19 4. Raja dengan kuasa kebangkitan 19 5. Imam dengan persembahan 20 6. Nabi dengan perkataan 21 7. Rajawali dengan kekepalaan 21 Anak Domba dan Yahweh Elohim adalah bait Allah 22 Minyak pengurapan 23 Minyak pengurapan – tujuh aplikasi 23 Tabut Perjanjian Tuhan 25 Tabut perjanjian-Nya – berjalan di depan kita 27 Pengantin laki-laki keluar dari kamar-Nya 28 Kemuliaan shekinah – hidup ciptaan baru 28 BAB 2 30 Perjanjian Yahweh 30 Yahweh Elohim ‘sebelum’ 31 Perjanjian dari Yahweh Elohim 32 Menyerahkan hidup/nyawa 33 Yahweh Anak menyerahkan kapasitas hakiki-Nya sebagai Imam Raja 34 Yahweh Bapa adalah sumber dari persediaan kekal 35 Roh Kudus adalah perantara dari urapan 35 Anak Domba dalam perjanjian Yahweh 36 Anak Domba dan Perintis 37 Aku membenci perampasan dalam korban bakaran 38 Terus-menerus dan sepenuhnya dipersembahkan 38 Mempersembahkan persembahan di atas mezbah 39 Penyembahan adalah suatu persembahan yang naik 41 Menyembah dalam Roh dan kebenaran 42 Allah Anak mengosongkan diri-Nya 43 BAB 3 45 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Hamba yang benar 45 Kristus – Hamba yang diurapi 45 Elemen-elemen dari permulaan 46 Fondasi dasar dari keputraan kita 47 Kamu telah lamban dalam mendengarkan 49 Perlunya penerangan 51 Kebenaran yang bukan milik kita 52 Pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia 53 Orang percaya yang dibenarkan 54 Budak-budak dari ketaatan Kristus 55 Ibadah keimamatan kita yang sejati 56 Mengalahkan dosa – bukan lagi seorang budak dosa 57 BAB 4 59 Perintis ketaatan kita 59 Dia belajar taat dari penderitaan 63 Transisi di dalam Yohanes pasal dua belas 64 Taman Getsemani 65 Meja Tuhan 66 Roti dari sorga 68 Substansi dari tubuh kebangkitan kita 70 Roh Kudus memberikan kepada kita adopsi – membuat kita menjadi anak-anak Allah 71 Urutan adopsi 72 BAB 5 74 Administrasi Kristus 74 Administrasi dalam kitab Wahyu 75 Dua sangkakala – suara dari kerajaan dan keimamatan 79 Tangan Kristus dan empat administrasi-Nya 80 Administrasi untuk kegenapan waktu 81 Pola dari hal-hal sorgawi 84 Empat administrasi dengan Musa 85 Integrasi dari empat order di pintu 86 Dari takhta ke pintu 87 Penahbisan Yesaya – dari takhta, di pintu 88 BAB 6 90 Korupsi dalam administrasi 90 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari keimamatan 91 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari anak sulung 93 6 Daftar Isi Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari nabi-nabi 95 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari kerajaan 96 Pembinasa keji 98 Kain dan diinjak-injaknya persembahan 99 Kain dan nubuatan tujuh masa 100 Kain, Lamekh dan nubuatan tujuh puluh minggu 102 BAB 7 104 Pemulihan dari administrasi 104 Tujuh tahap kemenangan 105 Sejarah gereja 106 Gereja di Efesus 107 Pengajaran dan perbuatan Nikolaus 109 Gereja di Smirna 110 Gereja di Pergamus 113 Pengajaran Bileam 114 Gereja di Tiatira 115 Gereja di Sardis 117 Gereja di Filadelfia 119 Gereja Laodikia 120 Kristus berdiri di pintu dan mengetuk 121 BAB 8 124 Ujian tujuh kali 124 Ujian yang murni dan tak bercacat dari Allah 127 Tiga hasil dari ujian 128 Tuhan menguji hati dan pikiran 129 Pekerjaan dari Roh Kudus 130 Kesesakan di saat kita menduduki warisan kita 131 Memahami perang kita 133 Kesusahan/kesesakan sepuluh hari 134 Pekerjaan dari orang jahat 135 Iblis adalah pembinasa 136 Kesesakan ringan sesaat 137 Memahami jalan kita 139 Lawan iblis – teguh dalam iman 140 Tetap waspada 141 Terjerat dalam kegelapan 142 Masa-masa sukar akan datang 143 7 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Penderitaan karena murka 143 Buah dari sabar menderita 145 BAB 9 146 Pemulihan oleh persembahan 146 Memahami dosa 147 Perang orang Kristen adalah melawan dosa 148 Perang dengan daging 149 Kristus, korban penghapus dosa kita 150 Diterangi kepada persembahan Kristus 151 Pemulihan oleh penerapan 153 Korban penghapus dosa 155 Pengakuan 156 Di luar perkemahan 157 Korban bakaran 158 Korban penebus salah 159 Tidak sadar lagi akan dosa-dosa 160 BAB 10 162 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan 162 Mengikuti Gembala yang Baik 163 Kelemahan dan kekuatan 164 Dua orang penyamun 165 Persekutuan dengan penderitaan-Nya 166 Sikap Paulus terhadap penderitaan 168 Injil Paulus dari kelemahan dan kuasa 169 Duri dalam daging 170 Hikmat Allah yang tersembunyi 172 Membawa banyak anak kepada kemuliaan 173 Pembawa persembahan yang menderita 176 Menjadi korban yang hidup 176 BAB 11 179 Kuasanya diarahkan kepada anda 179 Dua model/cara pelayanan 180 Kesembuhan dan kelepasan melalui kelemahan 182 Bapa bekerja dalam Kristus 183 Utusan firman-Nya – mengarahkan kuasa Allah 184 Pelayanan Paulus kepada orang Korintus 186 Melayani dalam kelemahan 187 8 Daftar Isi Ditopang oleh hidup kebangkitan 188 Pelayanan kita dalam dunia 189 BAB 12 191 Roh Allah di tengah-tengah kita 191 Lahir dari Roh 192 Anak-anak terang 193 Dilahirkan kembali dan dilahirkan dari atas 193 Baptisan di dalam nama Tuhan Yesus 195 Roh Kudus dan api 196 Karunia sesuai nama-Nya 197 Disatukan kepada Tuhan – satu Roh dengan Dia 198 Keluarga – tubuh – persekutuan 198 Tujuan dari Ayat-ayat nubuatan 199 Tabut perjanjian dan kaki dian 200 Bertumbuh – turun 201 Dengan Roh-Ku 203 Penglihatan Zakharia 203 Pewahyuan Yohanes tentang Yesus Kristus 204 Pribadi dan atribut-atribut-Nya – perkakas dan pelayanan-Nya 204 Pelayanan lima jawatan-Nya dimampukan oleh ketujuh Roh Allah 206 Persembunyian kekuatan-Nya 207 Keempat makhluk hidup 207 Kedua nafiri perak 208 Tangan dengan tujuh bintang 209 Rahasia ketujuh bintang 210 Bintang – bercahaya dengan pengertian dalam rahasia 210 Bintang-bintang di tangan Kristus 211 Disatukan dengan Tuhan dalam satu Roh 212 Utusan-utusan jemaat 212 Kebenaran masa kini 214 Bintang-bintang – membawakan pelita 214 Alat kesaksian dan penghakiman 216 BAB 13 218 Administrasi Roh 218 Kehilangan administrasi Roh 219 Injil ini - atau Injil palsu 220 Perkembangan administrasi 221 9 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pertumbuhan kaki dian 222 Persembahan-Nya sekali untuk semua 223 Bertumbuh menjadi buah sulung 224 Emas pada kaki dian 225 Pertumbuhan dari sebuah kaki dian 226 Pelita yang duduk di bunga 227 Perumpamaan tentan penabur – perumpamaan tentang kaki dian 227 Pelajaran pertama dari kaki dian 228 Pengudusan bunga dan pelita 228 Dua kesulitan dapat terjadi 229 Pertemuan bunga dan pelita 229 Bagaimana Kristus melayani kaki dian 230 Dua kegiatan utama kaki dian 230 Konferensi di bunga 233 Pembentukan/Pengaturan suatu acara atau kegiatan 234 BAB 14 236 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah 236 Persekutuan Roh Kudus 237 Memuliakan nama-Nya 237 Mengurus/mengatur pertemuan umum 238 Melayani Roh kepada yang lain 240 Program pemulihan 241 1. Poin pertama dari pemulihan melibatkan tangan dan bintang-bintang 242 2. Poin kedua dari pemulihan melibatkan sebuah bintang kepada sebuah kaki dian 243 3. Poin ketiga dari pemulihan melibatkan pelita pada sebuah cabang 244 4. Poin keempat dari pemulihan melibatkan bunga-bunga dalam sebuah cabang 245 5. Poin kelima dari pemulihan melibatkan buah-buah sulung yang bertumbuh dari dasar 246 10 BAB 1 Roh Tuhan ada pada-Ku Injil Lukas mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis memberitakan baptisan pertobatan di Sungai Yordan. Dia adalah 'suara' yang memanggil ‘Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk Tuhan, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita’.1 Orang-orang berada dalam keadaan penuh harapan. Mereka bertanya-tanya apakah Yohanes adalah Kristus. Yohanes menjawab mereka dengan mengatakan, ‘Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Dia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku dan melepaskan kasut-Nya pun aku tidak layak. Dia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api’.2 Ketika semua orang banyak itu telah dibaptis ‘Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah aku berkenan”.’3 Yesus yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari Sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun selama 40 hari dan dicobai oleh Iblis. Setelah Ia dicobai di padang gurun, Yesus kembali ke Galilea dengan kuasa Roh.4 Mari kita katakan dari awal, bahwa Yesus kembali ke Galilea untuk memulai pelayanan-Nya dalam kuasa Roh Tuhan, atau 'ketujuh Roh Allah'.5 Setelah diurapi oleh ketujuh Roh Allah dalam perjanjian Yahweh, Yesus ‘dipenuhi dengan Roh Kudus' di Sungai Yordan ketika burung merpati turun ke atas Dia. Roh Kudus turun ke atas-Nya untuk mengurapi Yesus selama tiga setengah tahun mendatang.6 1 Yes 40:3 2 Mat 3:10 3 Luk 3:21-22 4 Luk 4:1-2, 14 5 Why 5:6 6 Luk 4:1 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pengurapan dari 'ketujuh Roh Allah’ sekarang ada pada-Nya sebagai Anak Manusia, melalui Roh Kudus. Dalam Alkitab, angka tujuh melambangkan 'kepenuhan' dan 'kesempurnaan'. 'Tujuh Roh Allah’, seperti yang digunakan dalam kitab Wahyu mengacu pada kepenuhan Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus. Hal ini juga disebut sebagai ‘Roh Tuhan’ melalui nubuatan dalam Alkitab. Yesaya bernubuat mengenai Kristus, ‘Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan’.7 Mereka bukanlah tujuh Roh yang berdiri sendiri. RohTuhan merupakan gabungan dari semuanya, yang pada gilirannya termasuk kepenuhan dari roh hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan. Mengetahui hal ini, Yesus kembali ke Galilea, masuk ke rumah ibadat dan mulai membaca dari apa yang dinubuatkan oleh Yesaya. Yesus memberitakan bahwa ‘Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.’8 Nabi Yesaya telah menyatakan ‘Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh Tuhan sendiri telah mengatakannya’. Dan kemudian ‘Siapa yang dapat mengatur Roh Tuhan atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? Kepada siapa Tuhan meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar Tuhan untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Dia bertindak dengan pengertian?9 Seluruh bangsa telah menyaksikan mujizat yang dilakukan Yesus tetapi mereka tidak bisa menerima fakta bahwa Dia tidak akan menggunakan kekuatan ini untuk kepentingan bangsanya. Mereka berharap bahwa Mesias akan membebaskan bangsanya dari penindasan Romawi dan mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Pada kenyataannya, Yesus datang sebagai Mesias yang menderita demi menebus kita dari kematian dosa dan memberi kita hidup yang kekal. Dia menyatakan di depan Pilatus bahwa ‘Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini’.10 Orang-orang Yahudi telah mencari kedatangan Mesias, Yang Diurapi, Kristus, selama bertahun-tahun. Pada satu kesempatan, mereka berkumpul di sekeliling-Nya dan bertanya, ‘Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.’11 Saat pembicaraan tersebut, imam besar bertanya kepada Yesus ‘Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.’12 Kita mengingat saat Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya ‘Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?’ Jawab mereka ‘Ada yang mengatakan Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan Elia dan ada pula yang mengatakan Yeremia atau salah seorang dari para nabi.’ Kemudian Yesus bertanya kepada mereka ‘Menurutmu, siapakah Aku ini?’ Petrus menjawab ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.’ Yesus berkata kepadanya ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu 7 Yes 11:2 8 Luk 4:18-19 9 Yes 40:5,13,14 10 Yoh 18:36 11 Yoh 10:24 12 Mat 26:63 12 Roh Tuhan ada pada-Ku kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.’ Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia adalah Kristus.13 Kita tahu Yesaya telah bernubuat bahwa suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.14 Beginilah firman Tuhan kepada Zakharia, ‘Inilah orang yang bernama Tunas, Ia akan bertunas dari tempatnya dan Ia akan mendirikan bait Tuhan.’15 Yesus Kristus adalah Tunas, dan sama halnya tunas adalah jemaat kaki dian yang bertumbuh dari Kristus sebagai buah sulung.16 Berkaitan dengan Tunas ini, Yesaya menyatakan bahwa ‘Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan’.17 Pengurapan raja-raja dan imam-imam Tuhan semesta alam menyatakan kepada Zakharia bahwa Orang yang bernama Tunas akan ‘tumbuh keluar’ untuk mendirikan bait Tuhan. Dia melanjutkan ‘Dialah yang akan mendirikan bait Tuhan, dan dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua.’18 Tidak diragukan bahwa Mesias adalah Raja sekaligus Imam.19 Ini adalah kapasitas hakiki dari Allah Anak, dengan kekuatan dari ketujuh Roh Allah, sebagai Imam Besar menurut peraturan Melkisedek.20 Minyak urapan, Roh Tuhan, pertama-tama dicurahkan ke Kepala Yahweh Anak sebagai Raja dan Imam. Pengurapan oleh Roh Tuhan ini dicurahkan pada raja-raja dan imam-imam pada masa perjanjian lama, karena mereka dipisahkan oleh Roh Kudus dan diurapi oleh para nabi dan imam. Dengan pengurapan ini mereka ditahbiskan sebagai pelayan Yahweh. Imam Zadok dan nabi Natan adalah orang yang mengurapi Salomo sebagai raja.21 Sejak dari semula, para nabi berdaulat di 'tangan' Tuhan semesta alam. Dia menjaga mereka bagi diri-Nya sendiri. Mereka dipenuhi oleh urapan dari raja-raja. Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, dan berkata ‘Bukankah Tuhan telah mengurapi Engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel?’22 Dengan cara yang sama, Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak dan mengurapi Daud. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas dia.23 Kita diingatkan akan doa Hana ‘Orang yang berbantah dengan Tuhan akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. Tuhan mengadili bumi sampai ke ujungujungnya dan Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya. Ia meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya.’24 13 Mat 16:13-20 14 Yes 11:1 15 Zak 6:12 16 1 Kor 15:23 17 Yes 11:2; Yes 61:6; Luk 4:18 18 Zak 6:13 19 Mzm 110:1-7 20 Ibr 7:15-17 21 1 Raj 1:38-39 22 1 Sam 10:1 23 1 Sam 16:13 24 1 Sam 2:10 13 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Ketika Tuhan memberikan dua suku Yehuda dan Israel kepada Daud, semua tua-tua Israel menghadap kepadanya di Hebron. Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel berdasarkan firman Tuhan yang disampaikan melalui Samuel.25 Tuhan berkata ‘Aku telah menemukan hamba-Ku, Daud; dengan minyak kudus-Ku, Aku telah mengurapinya.’26 Inilah perkataan Daud yang terakhir bahwa ia adalah orang yang diangkat tinggi sebagai orang yang diurapi Allah Yakub.27 Semua pengurapan ini hanyalah merupakan simbol dari pengurapan yang akan datang kepada Allah Anak sebagai Anak Allah. Ia datang sebagai anak Abraham dan anak Daud.28 Dan karena Dia mencintai keadilan, Dia telah diurapi dengan minyak sebagai tanda kesukaan melebihi teman-teman sekutu-Nya.29 Semua nabi-nabi berbicara dan bernubuat tentang Mesias, Anak Allah sebagai Raja-Imam. Mengenai kerajaan, ‘Takhta-Mu ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan, sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.’ Dan mengenai keimamatan-Nya ‘Segala pakaian-Mu berbau mur, gaharu, dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan Engkau.’30 Kita dipisahkan kepada keimamatan kita, saat minyak dan darah ada pada jubah kita. Pada masa pelayanan Kemah Suci, Harun sebagai Imam Besar dipisahkan kepada pekerjaannya ketika Musa mengambil minyak urapan dan menuangkan ke atas kepalanya, mengurapi dia.31 Kemudian Musa mengambil darah yang ada di altar dan minyak urapan, kemudian memercikkannya kepada Harun dan jubahnya.32 Pakaiannya ditahbiskan begitu juga dengan anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya. Dengan cara ini mereka ‘diurapi dan ditahbiskan’ dalam pakaian imam.33 Ketika Elia tidak menyelesaikan tugasnya sebagai imam di hadapan Tuhan semesta alam, Tuhan berkata, ‘Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi‘.34 Mengenai pelayanan di rumah Tuhan, Tuhan berbicara kepada Musa dan memberitahukan Musa bahwa Ia telah memanggil Bezaleel dan ‘memenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keadilan dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala pekerjaan.’35 Dengan cara yang sama, Raja Salomo membawa Hiram dari suku Naftali, dan ia dipenuhi dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan untuk 25 2 Sam 5:3; 1 Taw 11:3 26 Mzm 89:20 27 2 Sam 23:1 28 Mat 1:1 29 Mzm 45:7 30 Mzm 45:6-7 31 Im 8:12; Kel 29:7 32 Im 8:30; Kel 29:21 33 Kel 29:29 34 1 Sam 2:35 35 Kel 31:2-3 14 Roh Tuhan ada pada-Ku melakukan segala pekerjaan tembaga.36 Yosua penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya, seperti yang diperintahkan Tuhan.37 Tujuh Harta Kekayaan oleh Pengurapan Allah Anak diurapi, dalam perjanjian Tuhan dengan minyak sukacita.38 Ini adalah minyak dari ketujuh Roh Allah. Pengurapan dari tujuh Roh Allah dicurahkan ke Kepala Yahweh Anak, menjadikan-Nya Mesias. Ini adalah kepenuhan dari Roh Yahweh – Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ia memiliki Roh tanpa batas. Yahweh Anak diurapi dengan minyak kesukaan melebihi teman-teman sekutu-Nya;39 yaitu dengan Bapa dan Roh Kudus. Pengurapan ini memampukan Dia untuk menjadi Perintis, Pencipta, Pembuka Jalan dari cara hidup yang baru.40 Dia belajar mengenai ketaatan dan memperoleh pengetahuan dengan kesediaan-Nya untuk menjadi Pokok keselamatan dari setiap anak Allah. Kristus menderita sebagai Seorang yang Diurapi ketika Dia memanifestasikan ketaatan-Nya kepada perjanjian Yahweh. Untuk menjalankan ketaatan-Nya, Ia diurapi dengan kapasitas penuh dari Yahweh Elohim. Ingatlah bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Allah Anak, sebelum Dia meletakkan kehidupan hakikinya kepada perjanjian Yahweh. Dan Dia meletakkannya kepada persekutuan dengan Yahweh Elohim untuk menjadi Domba Allah. Ini semua terjadi dalam perjanjian Yahweh, sebelum Perjanjian Kekal disahkan. Ia menerima pengurapan ini untuk memampukannya mengosongkan diri-Nya ke dalam pangkuan Bapa. Ketujuh Roh Allah memampukan Dia untuk memiliki ekspresi penuh dari tanduk dan mata, kebijaksanaan dan kuasa Allah, sebagai Anak Domba perjanjian Yahweh. Kebenaran Allah sekarang dapat bercabang, seperti tongkat berbuah, dan menjadi kerajaan yang kekal.41 Inti dari buku ini adalah gagasan bahwa ada tiga Pribadi dalam Yesus Kristus dan Dia memiliki empat administrasi. Dia adalah Anak dan Hamba, dan Perintis, dan administrasi-Nya terlihat dalam empat wajah singa (kerajaan), lembu (imamat), rajawali (anak sulung) dan manusia (nabi).42 Akan menjadi hal yang penting untuk mengatakan bahwa kita tidak secara langsung menghubungkan keempat wajah ini dengan kelima pelayanan. Masing-masing dari empat wajah adalah segi administrasi Kristus yang diungkapkan oleh pelayanan lima jawatan sebagai tangan kanan-Nya. Setiap aspek dari ketiga Pribadi Yesus dapat diekspresikan dalam keempat administrasi, dimana kita dapat melihatnya dalam dua belas skema. Sebagai Mesias, yang artinya ‘Seorang yang Diurapi’, Anak membawa perjanjian Yahweh Elohim kepada kita sebagai Perjanjian Kekal. Dia membawa kehidupan dari perjanjian, bersinar, dan memancarkannya melalui ketujuh Roh Allah. Kita baca dalam nubuatan Yesaya, ‘Aku ini, Tuhan telah memanggil Engkau dalam kebenaran, Aku juga akan memegang tangan-Mu dan memperhatikan Engkau, dan Aku akan menunjuk Engkau sebagai perjanjian bagi umat manusia, sebagai terang bagi bangsa-bangsa.’43 36 1 Raj 7:14 37 Ul 34:9 38 Yes 61:1; Mzm 45:7 39 Ibr 1:9 40 Ibr 12:2; Ibr 10:19-20 41 Ibr 1:8 42 Yeh 1:10 43 Yes 42:6 15 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Sebagai Tuhan semesta alam, Dia telah melakukan ini dengan berbagai cara di masa lalu. Tetapi sekarang, sebagai Anak Manusia yang ditinggikan dan dimuliakan, Ia menyatakan kehidupan perjanjian ini melalui terang dari jemaat kaki dian. Terang ini melalui tujuh pengurapan yang memampukan Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dan mencurahkan tujuh harta kepada jemaat kaki dian. Ketujuh harta ini milik kaki dian. Harta ini diberikan kepada Yesus yang adalah Kepala, di atas takhta-Nya sebagai Raja segala Raja, Allah segala Allah, yang memerintah sampai semua musuh berada di bawah kaki-Nya.44 Minyak urapan mengalir ke seluruh kaki dian. Minyak ini memampukan-Nya untuk memiliki tujuh harta: Anak, Hamba, Perintis, Raja, Nabi, Imam, Buah Sulung. Tujuh Kemampuan dan Tujuh Harta Ia dimampukan dengan tujuh aspek kapasitas dan, dengan pengosongan-Nya, harta ini telah diberikan kepada kita. Harta-harta tersebut diberikan kepada Yahweh Anak sebagai warisan-Nya, tetapi Dia telah mengosongkan diri-Nya untuk berbagi harta-harta ini dengan kita melalui adopsi.45 Paulus menjelaskan hal ini kepada orang-orang di Korintus ‘Kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.’46 Mesias sepenuhnya diidentifikasi oleh tujuh urapan, tujuh kemampuan, dan tujuh harta. Yesus berkata ‘Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Ia telah mengurapi Aku.’47 Ketujuh urapan pada Yahweh Anak, harus menjadi milik sebuah jemaat kaki dian terhubung dengan administrasi takhta-Nya di tempat sorgawi. Kita menerima tujuh harta dari minyak urapan yang mengalir dari kepala-Nya dan mengalir ke jemaat kaki dian.48 Dia tidak pernah terpisah dari kita dalam urapan, dan administrasi-Nya selalu terlihat pada ketujuh Roh Allah, melipatgandakan kasih karunia kepada kita. Ini adalah tujuh elemen yang disampaikan oleh Yesaya mengenai Mesias, Kristus, utusan-utusan-Nya dan jemaat kaki dian. Baik Paulus maupun Yesus mengutip dan menerapkan ayat-ayat ini kepada diri mereka sendiri. Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku; yang kepadanya Aku berkenan Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya Aku ini, Tuhan, telah memanggil Engkau untuk maksud penyelamatan Aku juga akan memegang tangan-Mu dan memperhatikan-Mu Aku akan menunjuk-Mu menjadi perjanjian bagi manusia Menjadi terang bagi bangsa-bangsa Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang49 Karena urapan dari ketujuh Roh Allah, jemaat kaki dian memiliki kapasitas Kristus untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan membawa perjanjian itu kepada manusia. Terang ini akan membawa Yakub kembali kepada-Nya dan mengumpulkan bangsa Israel. Ketika meterai-meterai terbuka pada 44 1 Kor 15:25 45 Fil 2:7 46 2 Kor 8:9 47 Luk 4:18 48 Mzm 133:2 49 Yes 42:1,6-7,16 16 Roh Tuhan ada pada-Ku akhir zaman, maka hamba-Ku yang disebut sebagai ‘Tunas’, akan menegakkan suku-suku Yakub dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.50 Laskar yang besar ini akan dikumpulkan untuk kemuliaan Anak Domba dengan tujuh pelita, tujuh mata, dan tujuh tanduk. Ini adalah ketujuh Roh Allah. Ini adalah terang bagi bangsa-bangsa, sehingga keselamatan dapat menjangkau seluruh bumi.51 Yesaya bernubuat lebih jauh ‘Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim’.52 Seperti Abraham, Yesaya secara nyata ingin melihat apa yang Yesus sebut sebagai ‘Hari-Ku’. Ia melihat kepada hari Pendamaian Anak Domba, dengan berkata ‘Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air’.53 Kita tahu bahwa, di hari itu, ‘Tunas yang ditumbuhkan Tuhan’ akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah akan menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput. Kemudian Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang, dan segumpal asap, serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, karena di atas semuanya itu akan ada kemuliaan Tuhan sebagai tudung. Sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.54 Jemaat kaki dian, dengan pengurapan Kristus akan mengumpulkan Yusuf sebagai ‘kepenuhan bangsa-bangsa’. Dan sebagai ‘Israelnya Tuhan’, jemaat kaki dian akan menjadi ‘Hamba-Ku Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku’.55 Pengurapan dari ketujuh Roh Allah membawa kerajaan menjadi dekat. Minyak yang di kepala Mesias, memampukan-Nya untuk mengosongkan diri-Nya sambil juga memelihara-Nya dalam Perjanjian Kekal. Yahweh Anak adalah Anak, Hamba, dan Perintis yang Diurapi. Dan juga pengurapan yang menjadikanNya sebagai Raja, Imam, Buah Sulung, dan Nabi. PENGURAPAN YANG MEMAMPUKAN HARTA KEKAYAAN 1 Anak Nama baru Otoritas 2 Hamba/Budak Kebenaran Kodrat Ilahi Adopsi Pengudusan 3 Perintis Ketaatan 4 Singa-Raja Kuasa kebangkitan 50 Yes 49:6 51 Yes 49:5-6 52 Yes 49:11-12 53 Yes 49:10; Why 7:16-17 54 Yes 4:2-6 55 Yes 49:3 17 Pengetahuan/jalan Pelopor Kerajaan ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU 5 Lembu-Imam Persembahan sebagai Anak Domba Hidup ciptaan baru 6 Manusia-Nabi Firman Persekutuan 7 Rajawali-Yang sulung Kekepalaan Warisan Rumah-rumah buah sulung 1. Anak dengan nama Yahweh Anak telah diberikan sebuah nama baru, nama di atas segala nama, Tuhan Yesus Kristus.56 Allah sangat meninggikan Dia, dan mengaruniakan atas-Nya nama di atas segala nama. Nama tersebut memampukan-Nya, dan nama ini memberikan-Nya otoritas sebagai pemenuhan gambaran Ilahi, untuk menjadi Anak Allah dan Anak Manusia.57 Dia datang dan menyingkapkan nama baru ini supaya dalam nama ini manusia dapat dipermuliakan bersama dengan Dia.58 Nama-Nya adalah tempat kediaman, sebuah tempat kudus di dalam tabernakel sesungguhnya.59 Penulis kitab Ibrani mengawali dengan menyampaikan bahwa Allah telah berbicara kepada kita di dalam Pribadi Anak-Nya.60 2. Budak/Hamba dengan kebenaran Yahweh Anak mengasihi kebenaran lebih dari tujuan apapun. Ini merupakan jenis kasih yang seorang budak kebenaran miliki ketika ia rela meninggalkan kebebasannya demi melayani Tuhan dan kehendak-Nya. Kasih seorang budak yang tulus adalah gambaran memberi yang paling utama. Dia tidak mempunyai kepentingan pribadi, namun hanya memperhatikan kepentingan orang lain.61 Dengan cara itu, dia mampu untuk menyatakan kebenaran yang tidak bersumber dari dirinya sendiri. Yahweh Anak mampu menyatakan kodrat ilahi sebagai harta karun yang berlimpah. Sebagai seorang Budak terhadap janji, kebenaran-Nya tidak bersumber dari diri-Nya, dan Dia menjadi teladan daripada kodrat ilahi sebagai Kasih-Budak. Dia mengosongkan diri-Nya supaya olehnya kita boleh mengambil bagian di dalam kodrat ilahi ini.62 Mengenai kodrat ilahi, Yesus berkata, ‘Kemuliaan yang Engkau telah berikan pada-Ku, telah Kuberikan kepada mereka, sehingga mereka sempurna menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu; Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku’.63 56 Fil 2:9 57 Kol 2:9 58 Rom 8:30; Yoh 17:10 59 Mzm 74:7; 2 Taw 20:8; Ul 12:5 60 Ibr 1:2 61 Fil 2:4 62 2 Pet 1:4 63 Yoh 17:22-23 18 Roh Tuhan ada pada-Ku 3. Perintis dengan ketaatan Perintis itu diurapi dan Ia memiliki kapasitas untuk mempertahankan identitas-Nya sebagai 'Aku'. ‘Ketika kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.64 Perintis itu adalah Anak Domba perjanjian dengan roti ketaatan. Pengurapan atas Perintis itu memberikan-Nya kemampuan untuk mempertahankan identitas-Nya dengan pemberian minyak suci di atas Kepala-Nya. Ia mempertahankan identitas-Nya sebagai Yahweh Anak sebagaimana Ia mengosongkan hak prerogatifNya. Ia tidak kehilangan identitas-Nya, dan Ia semakin dinyatakan sebagai Perintis, dengan ketaatan yang bukan kepunyaan-Nya. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ekspresi penuh dari ketaatan Allah, pewahyuan akan kebenaran. Ia yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.65 Ia disebut Roti hidup karena Ia telah diurapi dan ditahbiskan untuk membawakan hidup yang taat ini kepada setiap manusia.66 Sebagai pemimpin iman dan penuntun iman kepada kesempurnaan, Ia berkata, 'Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya’.67 Ia telah belajar ketaatan penuh setiap anak, dan demikian dilakukannya dengan kuasa Allah sebagai Roti hidup. Sekarang, Ia memberi tubuh dan darah-Nya untuk kita makan sehingga makanan kita seterusnya adalah ketaatan terhadap Allah dan kekuatan untuk menggenapinya. Ini adalah roti hidup. Kita memperoleh pengetahuan akan kehendak-Nya yang ditulis dalam perjanjian itu dan juga kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Ketaatan Perintis mengungkapkan identitas di dalam mereka yang taat. Ketaatan tidak dapat dilihat kecuali ketaatan tersebut ada di dalam individu dengan identitas yang terpisah kepada, dan berbeda dari, yang mereka taati. Oleh karena itu, sebagai 'Aku', Ia memiliki kapasitas untuk menjadi Anak Allah dan kapasitas untuk mengosongkan diri selama terlindung dalam ketaatan. Ketaatan adalah satusatunya identitas sejati yang pernah diekspresikan. Perintis itu maju dalam ketaatan yang sempurna, dan identitas-Nya dipertahankan dan dipelihara. Ia diangkat, dan kembali dari kematian oleh kebangkitan. Ia diurapi untuk penguburan dan Ia dibangkitkan kepada kekekalan, naik kembali ke tempat dia sebelumnya. Ia diangkat ke Masa lalu di mana Ia menerima kembali takhta hakiki-Nya, takhta Anak itu.68 4. Raja dengan kuasa kebangkitan Rasul itu memiliki inisiatif dan otoritas dari perkataan firman dan ia memberi instruksi kepada nabi. Pengurapan atas Raja Rasul adalah untuk menjadi ahli bangunan. Ketika mereka menyalibkan Tuhan kemuliaan, Dia adalah Raja Gembala dengan hidup atau kuasa kebangkitan. Raja Gembala, dengan hidup kebangkitan, kembali dari kematian dosa dan mendirikan suatu administrasi dalam keempat wajah takhta-Nya. Sebagai Raja, Tuhan semesta alam, Anak sedang duduk di takhta-Nya untuk memerintah di masa kaki dian dan akhir zaman.69 Penentuan dari semula untuk kerajaan, baik Yahudi dan bukan Yahudi, ada pada-Nya sebagai Kepala saat Ia diutus sebagai Mesias yang diurapi. Minyak yang memberi kemampuan mengalir atas-Nya dan terus mengalir sampai kepada kita, memampukan kita untuk menerima kerajaan-Nya. 'Sebab itu, kita menerima kerajaan yang 64 Yoh 8:28 65 Ibr 12:2 66 Yoh 6:35 67 Yoh 4:34 68 Ibr 11:19 69 Kis 5:31; Rom 8:34; Ibr 10:12 19 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU tak terguncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.'70 Kerajaan Anak telah semakin terungkap dalam taman Getsemani ketika Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Yahweh Anak telah diberikan kuasa kebangkitan di Getsemani, yang memungkinkan Dia untuk melalui jalan yang bertaburan darah, membawa-Nya kembali dari kematian dosa untuk menyelesaikan pekerjaan penebusan-Nya. Gembala Agung domba-domba itu dibawa kembali dari kematian oleh darah Perjanjian Kekal. Dan saat Ia menyatakan, 'Sudah selesai', banyak yang telah dibawa kembali bersama-Nya.71 Dalam kehidupan-Nya, terdapat hidup kebangkitan, dengan semua kapasitas untuk membawa orang banyak kembali dari kematian oleh dosa.72 Rasul Paulus telah berlari-lari untuk 'mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya' .73 Yesus dinyatakan sebagai 'Anak Allah dengan kuasa' ketika Ia dibangkitkan secara fisik oleh kekuatan Roh Kudus.74 Melalui kebangkitan dan pengangkatan secara fisik ini, Ia dinyatakan sebagai Tuhan kemuliaan. 5. Imam dengan persembahan Yesus Kristus adalah Imam dengan kehidupan zoe, dan dengan persembahan Anak Domba memultiplikasikan hidup itu. Pengurapan atas Kepala keimamatan-Nya adalah kapasitas-Nya untuk memperbanyak kehidupan zoe melalui persembahan. Sebagai Imam, Ia adalah hamba daripada hidup ciptaan baru, perjanjian baru, yang memberikan darah-Nya sendiri sebagai kehidupan seisi dunia.75 Kitab Ibrani mengatakan bahwa Kristus datang sebagai Imam Besar dari hal-hal baik yang akan datang, tidak dengan darah kambing dan anak lembu, tetapi dengan darah-Nya sendiri.76 Yahweh Anak telah diberikan kehidupan Allah untuk memperbanyak hidup ciptaan baru. Ia berbuat demikian dengan mempersembahkan diri-Nya melalui kapasitas imamat Melkisedek-Nya. Ia diberi hak untuk melayani sebagai seorang imam. Ia tidak melipatgandakan hidup-Nya sendiri. Ia melipatgandakan kehidupan Bapa. Meskipun Ia secara hakiki dapat memberi diri, mengosongkan dan melayani, Ia memilih meletakkan elemen-elemen ini. Namun, dalam pengurapan, elemen-elemen ini diberikan kembali pada-Nya, dan Ia 'dipanggil oleh Allah’ untuk menjadi Imam Besar Agung kita berdasarkan peraturan Melkisedek.77 Wajah keimamatan mengungkapkan ketujuh Roh Allah, sehingga orang dapat melanjutkan kepada tutup pendamaian dalam terang kaki dian dan mewarisi zoe dari status anak mereka di dalam tabut perjanjian-Nya. Kaki dian ini cukup unik, karena hanya itu perabot di dalam bait sesungguhnya yang tidak memiliki ekspresi akhir sebagai kehidupan zoe. Kaki dian ini memancarkan terang ketujuh Roh Allah. Cahaya ini menerangi jalan di depannya sehingga kerajaan imam dapat mewarisi kehidupan zoe. Cahaya di antara kerub adalah kehidupan zoe.78 Ketentuan takhta yang diurapi sedang membawa minyak yang melipatgandakan kasih karunia dan kehidupan zoe. Setiap bagian dari perkakas di 70 Ibr 12:28 71 Yoh 19:30 72 Yoh 11:25 73 1 Kor 2:2 74 Rom 1:4 75 Kis 20:28; Ibr 9:12; Ibr 13:12 76 Ibr 9:12 77 Ibr 5:6 78 Mzm 80:1 20 Roh Tuhan ada pada-Ku tabernakel sejati merupakan suatu administrasi yang olehnya kita dapat bergerak maju di dalam terang dan mewarisi kehidupan zoe. Zoe adalah kehidupan Kristus. Dan kehidupan zoe adalah kapasitas yang diurapi dari semua admininstrasi Kemah Suci. 6. Nabi dengan perkataan 'Oleh karena itu, saudara-saudara kudus, pengambil bagian dalam panggilan sorgawi, pertimbangkan Yesus, Rasul dan Imam Besar dari pengakuan kita; Ia yang setia kepada Dia yang mengutus-Nya.'79 Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dan dinyatakan sebagai – substansi Perjanjian Kekal. Ia diurapi dan diangkat sebagai 'saksi yang setia’, serta menjadi Rasul-Utusan dari perjanjian tersebut.80 Ia setia terhadap pengangkatan-Nya dengan mengungkapkan perkataan-Nya kepada para nabi dengan setia. 'Sesungguhnya Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu, kecuali Ia mengungkapkan rahasia-Nya kepada hamba-hamba-Nya para nabi.'81 Sebagai Firman, Ia setia untuk mengungkapkan perkataan firman. Ia bermartabat manusia sebagai Firman yang telah menjadi daging. Dengan demikian, Ia telah dinyatakan dengan wajah Manusia; seorang Nabi. Sebagai Nabi dari firman tersebut, Ia telah tinggal di antara kita, dan membawa firman perjanjian yang telah memanggil kita ke dalam persekutuan perjanjian itu. 7. Rajawali dengan kekepalaan 'Engkau telah membuatku menjadi kepala bangsa-bangsa' ... 'yang sulung dari segala ciptaan' ... [dan] 'engkau telah datang ... kepada sidang umum dan gereja dari buah sulung'.82 Yahweh Anak menjadi Anak Allah, Anak kasih-Nya, Buah Sulung satu-satunya. Wajah yang dilambangkan dengan 'rajawali' itu adalah administrasi yang olehnya Ia membangkitkan kita bersama diri-Nya, ke rumah Bapa. Kita telah menjadi milik dan 'generasi'-Nya.83 Dalam aspek ini, Kristus terlihat dalam rumah Bapa-Nya. Melalui administrasi 'rajawali', warisan Sulung-Nya sendiri sebagai Anak Allah adalah dibagikan kepada banyak anak. Hal ini digambarkan dengan cara di mana Roh yang sama atas Musa diimpartasikan kepada tujuh puluh tua-tua (ditambah dua di kemah, membuat semuanya menjadi tujuh puluh dua84). Ketujuh puluh dua bersama Musa adalah wakil kepala-kepala rumah dalam kedua belas suku. Yesus mengutus tujuh puluh dua murid sebagai bagian dari misi-Nya sendiri ke dua belas suku Israel.85 Misi mereka adalah untuk membawa warisan buah sulung kepada rumah-rumah yang layak. Mereka secara khusus dikirim ke 'domba Israel yang hilang', bukan kepada bangsa kafir.86 Pada waktunya, Injil akan mencapai luar Yudea, ke Samaria, dan sampai ke ujung dunia.87 Prinsip kenabian adalah di mana administrasi rajawali dari tujuh puluh dua (penatua) mengumpulkan rumah-rumah dari segala bangsa yang akan disusun di bawah kedua belas suku di kitab Wahyu. Tujuh 79 Ibr 3:1-2 80 Why 1:5 81 Amo 3:7 82 Mzm 18:43; Kol 1:15; Ibr 12:23 83 Yes 53:8 84 Terbentuknya tujuh puluh dua memiliki arti angka yang penting sehubungan dengan tema berkumpulnya kedua belas suku (mewakili semua bangsa) di bawah kepemimpinan 144000, di dalam kitab Wahyu 85 Luk 10:1 86 Mat 10:5-7; Mat 15:24 87 Kis 1 21 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU puluh dua pergi ke rumah buah sulung, untuk mengumpulkan mereka dalam dua belas suku di bawah empat wajah administrasi Kristus. Anak Domba dan Yahweh Elohim adalah bait Allah Ada tujuh urapan pada ketujuh pilar hikmat dan rumah Yahweh.88 Kapasitas untuk menjadi tempat kediaman ini diberikan kepada Anak Domba di dalam nama yang diberikan kepada-Nya. Anak Domba adalah Bait Allah, dan jemaat kaki dian adalah administrasi Kemah Tuhan yang sejati. Tujuan kedatangan Roh Kudus bukanlah pertama-tama untuk membawa kesembilan karunia-Nya.89 Sebaliknya, kedatangan pertama Roh Kudus adalah untuk menjadi agen pengurapan sehingga setiap anak dapat menjadi imam di rumah Tuhan semesta alam. Baru kemudian kita bisa dikuduskan kepada pekerjaan kita dengan kekuatan ketujuh Roh Allah. Kapasitas Anak untuk membawa kita ke dalam tabut perjanjian TUHAN, dimulai sebagai suatu jalan pengembangan dan pembentukan yang bertaburan darah masuk 'ke tempat Maha Kudus'. Roh Kudus menunjukkan hal ini kepada kita. Jalan masuk ke tempat Maha Kudus masih belum terbuka selama kemah yang pertama masih berdiri.90 Akan tetapi, Kristus datang sebagai Imam Besar dari hal-hal baik yang akan datang, membawa kemah yang lebih besar dan lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh manusia, artinya yang tidak termasuk ciptaan ini. Dan dengan membawa darah-Nya sendiri, Ia masuk ke tempat kudus satu kali untuk selama-lamanya, setelah mendapat kelepasan yang kekal.91 'Betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.'92 Minyak urapan ada di administrasi kemah sejati, dan itu merupakan minyak urapan yang kudus dari ketujuh Roh Allah. Minyak urapan pada rumah adalah kuasa Roh Kekal yang memampukan kita mendekati tabut perjanjian-Nya dengan cahaya kaki dian. Minyak urapan ada di atas: 1. Kemah Pertemuan 2. Tabut hukum 3. Meja dan segala perkakasnya 4. Kaki dian 5. Mezbah dupa 6. Mezbah korban bakaran 7. Bejana pembasuhan dengan alasnya Kita membaca dalam kitab Keluaran, 'Haruslah kaukuduskan semuanya, sehingga menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepadanya akan menjadi kudus’.93 Pengurapan adalah kuasa dari ketujuh Roh Allah di tangan Anak, yang diterapkan pada setiap aspek keimamatan dan persembahan kita. 88 Ams 9:1 89 1 Kor 12:8-10 90 Ibr 9:8 91 Ibr 9:11 92 Ibr 9:14 93 Kel 30:25-29 22 Roh Tuhan ada pada-Ku Pengurapan ada pada rumah, menguduskan kita sebagai imam untuk pekerjaan yang Bapa, Anak dan Roh Kudus telah pisahkan dan kuduskan kita kepadanya. Ini akan membawa kita kepada tabut perjanjian-Nya, dan memberi kita kehidupan zoe-Nya di tutup pendamaian dan di takhta kasih karunia. Ini akan mencapai kepenuhan akhir ketika gereja menerima kemuliaan penuh dari kehidupan zoe dalam tabut perjanjian-Nya. Kemudian, Tuhan semesta alam, Anak yang dimuliakan di atas takhta-Nya, akan membentangkan kemah-Nya di atas kita.94 Sejak saat itu, tabut perjanjian-Nya akan menghakimi kerajaan dunia kedelapan.95 Minyak pengurapan Minyak dari ketujuh Roh Allah memberikan kasih karunia dan melipatgandakan hidup ciptaan baru. Minyak menyebabkan wajah-Nya bersinar. Melihat kepada wajah Kristus, kita tahu bahwa kemuliaan Shekinah adalah kehidupan zoe. Hidup ini adalah Terang manusia.96 Dia adalah tabut perjanjian Tuhan. Mereka yang mendengar apa yang Roh katakan akan dipasok dengan minyak, dan mereka akan semakin meningkat dalam kasih karunia. Ketujuh Roh Allah telah dikirim melalui Roh Kudus ke dalam dunia, dan bercahaya di tengah-tengah gereja, sebagai manifestasi dari Roh yang diberikan kepada setiap orang untuk memberi faedah ke semua.97 Bapa, Anak dan Roh Kudus memampukan gereja untuk menjadi terang dunia; sebuah kaki dian di tempat yang gelap. 'Yohanes menulis kepada ketujuh jemaat di Asia, "Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya".’98 Mengapa demikian? Ketujuh Roh Allah di hadapan takhta itu ada disana dengan tujuan memancarkan cahaya mereka atas takhta itu sehingga kita dapat melihat, melalui pewahyuan dan pencerahan, Dia yang sedang duduk di atas takhta itu. Ini adalah 'Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang'.99 Pelita kaki dian bersinar sehingga kita dapat melihat siapa Dia dalam KerajaanNya. Dia adalah Mesias dan Yang diurapi. Minyak dari ketujuh Roh mengalir dari-Nya, sampai ke jemaat kaki dian. Minyak mengalir ke jubah keimamatan-Nya, menjadikan kita suatu kerajaan imam. Seperti yang telah kita katakan, minyak urapan dan pentahbisan ada pada kepala dan pakaian para imam. Minyak pengurapan – tujuh aplikasi 1. Minyak pengurapan adalah nama-Nya yang tercurah 'Minyak-mu mempunyai harum yang menyenangkan'; Nama-mu adalah minyak yang dituangkan dan dikosongkan.100 Nama ini adalah kepenuhan daripada Ketuhanan yang diberikan kepada-Nya sebagai Tuhan Yesus Kristus. Nama ini adalah kapasitas kehidupan Yahweh Elohim yang dituangkan pada Anak. Minyak sukacita telah mengurapi-Nya, pertama-tama, sehingga Ia dapat mengosongkan diri-Nya. Dan Ia diurapi sehingga kerajaan-Nya, dengan tongkat pemerintahan dan pakaian keimamatan-Nya, 94 Why 7:15 95 Why 17:11 96 Yoh 1:4 97 Why 5:6 98 Why 1:4 99 Why 1:4 100 Kid 1:3 23 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kembali diaktifkan dalam pengurapan Yahweh Elohim oleh Roh Kudus. Nama pada Anak ini, telah memberikan-Nya kapasitas untuk menjadi Raja dan Imam sebagai Anak Bapa. 2. Minyak pengurapan ada pada darah ‘Ambillah sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan sedikit dari minyak urapan itu, dan memercikkannya.'101 Darah dan minyak adalah agen pengurapan dan pentahbisan keimamatan daripada Anak. Kitab Wahyu dibuka dengan cerita mengenai Yohanes di mana Ia telah membuat kita menjadi sebuah kerajaan dan imam-imam.102 Pentahbisan dan pengurapan ini melalui perantara minyak dan darah di atas pakaian keimamatan. Ia memiliki sebuah jubah yang dicelupkan dalam darah. 3. Minyak pengurapan ada pada jubah 'Di dalam jubah itu, mereka dapat diurapi dan ditahbiskan.'103 Ketika minyak ada pada jubah, maka pemisahan Tuhan kepada posisi keimamatan Melkisedek-Nya menjadi aktif. Yahweh menyatakan, 'Engkau adalah seorang imam untuk selamanya'. Ia dan pakaian-Nya disucikan. Kita memiliki suatu pengurapan dan olehnya kita memiliki keimamatan yang efektif. 4. Minyak pengurapan ada pada roti 'Satu keping roti yang berminyak'.104 Minyak tersebut memberikan-Nya kapasitas ketaatan untuk melakukan kehendak perjanjian dari Yahweh Elohim sehingga Ia bisa menjadi 'perjanjian bagi umat manusia’, dengan demikian membangun Perjanjian Kekal dari keputraan dan menjadi Terang untuk bangsa-bangsa.105 Ia memberi kita roti ketaatan yang memampukan kita untuk memenuhi nama, pengudusan dan keimamatan kita. 5. Minyak pengurapan ada di atas Kepala 'Ambil minyak urapan dan tuangkan di kepalanya dan urapi dia.'106 Minyak pengurapan pada Kepala Anak sebagai Imam Besar kita yang agung adalah kapasitas kepemimpinan dari Bapa. Karena minyak ini, kita bisa mengambil bagian kepemimpinan-Nya ketika kita berada dalam penyerahan diri kepada-Nya sebagai Kepala kita. Dia adalah Kepala jemaat. Jika minyak tidak dituangkan di atas Kepala Anak Manusia, minyak tidak mengalir ke tubuh dan jemaat kaki dian sebagai pasokan minyak. Kita tidak boleh 'menginjak-injak Anak Allah' supaya kita tidak dikenakan hukuman sama atas kehancuran yang terinjak-injak. 6. Minyak pengurapan ada pada wajah 'Tuhanmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.’107 101 Kel 29:21 102 Why 1:6 103 Kel 29:21 104 Kel 29:23; Im 2:1 105 Yes 42:6 106 Kel 29:7 107 Mzm 45:7 24 Roh Tuhan ada pada-Ku Minyak di muka Anak menyinari tempat kudus-Nya, yaitu, nama-Nya menjadi suatu tempat kediaman. Oleh pengurapan ini, kemah suci kesaksian menjadi tempat kediaman bagi banyak anak yang datang kepada kemuliaan. Ia akan menyebarkan kemah-Nya atas kita. Daniel memohon kepada Tuhan untuk membiarkan 'wajah-Nya bersinar atas tempat kudus-Nya yang telah musnah’.108 Tiga kali dalam Mazmur 80, Asaf memohon Gembala Israel untuk memulihkan dan tidak marah.109 Ini adalah terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah di dalam wajah Kristus.110 7. Minyak pengurapan ada dengan anggur Roti dan minyak dengan anggur untuk suatu korban curahan.111 Minyak dan anggur dengan korban sajian adalah persembahan berkelanjutan. Yang pertama adalah kapasitas Anak-Nya untuk menjadi Perintis, dan kemudian untuk mengosongkan diri-Nya sebagai korban curahan dari Yahweh Elohim.112 Melalui pengosongan diri ini, Ia membuka ruangan dan jalan bagi banyak anak. Konsekuensinya, Anak Domba itu menjadi korban yang menetapkan Perjanjian Kekal. Oleh karena itu, korban 'bakaran yang turun temurun di pintu Kemah Pertemuan di hadapan TUHAN adalah tempat di mana Aku akan bertemu denganmu, untuk berbicara kepada-Mu di sana’.113 Paulus telah memperingatkan kita untuk masuk ke dalam iman akan Anak, sambil berkata, 'Aku dicurahkan sebagai korban curahan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian'.114 Tabut Perjanjian Tuhan Dalam tabernakel Musa, bagian utama dari perabotannya adalah tabut perjanjian Yahweh. Ciri yang paling penting adalah orang-orang yang membawa perjanjian Yahweh. Hal ini disebut sebagai ‘tabut perjanjian Tuhan.’115 Dan ini juga dinamakan sebagai ‘tabut perjanjian’116 Ini merupakan pewahyuan simbolis kepada Israel dari kepenuhan kehidupan perjanjian Yahweh Elohim. Meskipun demikian, tabut perjanjian-Nya, seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu adalah menyatakan Yesus Kristus, yang merupakan kesaksian dengan seluruh kepenuhan, dan dengan mempelai wanitanya. Paulus menamakannya sebagai kepenuhan Ilahi dan kepenuhan Allah, karena Ia memiliki nama di atas segala nama. Dalam kitab Wahyu, perempuan (gereja) bersatu dengan Kristus dan ia memiliki nama dan kemuliaanNya.117 Gereja (jemaat) memiliki kemuliaan shekinah sebagai miliknya bersama dengan Kristus. Jemaat kaki dian telah ditentukan kehidupan dan kemuliaannya karena darah pada tutup pendamaian. Tongkat yang bertunas melambangkan kehidupan organik dari jemaat kaki dian yang bertumbuh 108 Dan 9:17 109 Mzm 80:3,7,19 110 2 Kor 4:6 111 Kel 29:40 112 Fil 2:7 113 Kel 29:42 114 Bil 28:7; Fil 2:18 115 Bil 10:33 116 Kel 25:16 117 Why 19:7-9 25 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU sebagai buah badam.118 Manna melambangkan roti kehidupan dan kesaksian dari perjanjian. Oleh karena itu, ini juga dinamakan sebagai ‘tabut hukum/kesaksian’.119 Ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya kepada perjanjian Yahweh, Ia menerima nama di atas segala nama, kepenuhan keilahian, dan Ia menjadi ‘perjanjian bagi manusia’. Tabut perjanjian-Nya merupakan simbol dari KeAllahan dalam tubuh Yesus Kristus yang dimuliakan. Kita mengetahui hal ini karena kesaksian dari perjanjian dan nama Tuhan ada di atasnya. Tabut perjanjian Allah yang berdiam di antara kerub adalah sama dengan tabut perjanjian-Nya yang ada di Kitab Wahyu pasal 12.120 Ini adalah tabut Allah yang disebut dengan nama Tuhan semesta alam yang bertakhta di atas kerub.121 Bagi Israel, tabut Allah merupakan takhta Anak sebagai Tuhan semesta alam, Allah dari Perjanjian Lama. Ia memiliki nama di atas segala nama, dan telah dinubuatkan bahwa Ia adalah ‘perjanjian bagi umat manusia’. Seperti yang dikatakan oleh Yeremia, ‘Apabila aku bertemu dengan perkataanperkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku; sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya Tuhan semesta alam’.122 Sebagai Tuhan semesta alam, Ia bertemu dengan Israel di atas tutup pendamaian dan di depan pintu kemah pertemuan di mana mereka meletakkan persembahan mereka di atas mezbah. Simbol dari Perjanjian Lama sangat kaya artinya, tetapi kita tahu bahwa kita akan ’tidak dapat berkatakata lagi’ mengenai ‘tabut perjanjian TUHAN’, karena Yerusalem akan disebut sebagai takhta Allah. Seluruh bangsa-bangsa akan berkumpul di Yerusalem dalam nama Tuhan. Tabut Perjanjian-Nya adalah Tuhan Yesus Kristus, yang naik dalam kemuliaan yang Ia miliki ‘sebelum’ dalam perjanjian Yahweh. Tabut perjanjian-Nya adalah takhta hakiki-Nya, dan Ia akan membawa diri-Nya sendiri sebagai mempelai dalam seluruh kemuliaan takhta-Nya. ‘Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.’123 Ini dapat terjadi karena kaki dian akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa dan akan membuat mereka berjalan melalui jalan kudus dalam terangnya.124 Bangsa-bangsa akan berkumpul kepada takhta kasih karunia. Tuhan berkata ‘Aku akan bertemu dengan engkau, dan Aku akan berbicara kepadamu dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu’ seperti yang ditetapkan dalam simbol sebelumnya.125 Kita tidak malu mengenai ‘kesaksian Tuhan’. ‘Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.’126 Ini adalah ‘kerinduan Tuhan semesta alam’ yang akan mencapai kehendak dan karya perjanjian itu. Dan Ia akan menegakkan kaki dian, dengan ketujuh Roh Allah, sebagai kerajaan dari tabut perjanjianNya.127 Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal, dan dari gunung Sion orang-orang yang 118 Ibr 9:4; Bil 17:10 119 Kel 25:22 120 1 Sam 4:4 121 2 Sam 6:2 122 Yer 15:16 123 Yer 3:16-19 124 Yes 35:8 125 Kel 25:22 126 Ibr 4:16 127 Yes 9:7 26 Roh Tuhan ada pada-Ku terluput. ‘Cemburu Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.’128 Ini merupakan cara Tuhan untuk menjaga orang-orang yang tertinggal. Jemaat kaki dian akan menjadi sebuah ‘tempat kudus bagi mereka di bangsa-bangsa yang telah mereka tinggalkan.’129 Tabut perjanjian-Nya – berjalan di depan kita Ketika perempuan, gereja, memiliki kehidupan zoe dan kemuliaan Tuhan semesta alam, maka suara akan terdengar, "Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami”, firman TUHAN. “Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi”.’130 Kemudian perempuan, gereja itu, dalam tabut perjanjian-Nya, akan bergerak maju untuk memiliki kerajaan dan menghancurkan Babel serta menghakimi kerajaan dunia kedelapan. 'Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: "Sesungguhnya, di tempat ini, di depan matamu dan pada zamanmu, akan Kuhentikan suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan”.’131 Kemudian TUHAN semesta alam akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat.132 Aspek penting dari administrasi tabut perjanjian Tuhan adalah berjalan di depan kita.133 Ketika Israel berangkat dari gunung Tuhan dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, tabut perjanjian Tuhan berangkat di depan mereka.134 Keempat administrasi Kristus mengikuti tabut perjanjian, yang memiliki kemuliaan dari nama di atas segala nama. Israel berangkat mengikuti awan siap sedia berperang di bawah naungan dari empat administrasi; singa, lembu, rajawali, dan manusia. Dan aturan cara bergerak ini adalah aturan di mana jemaat kaki dian akan bergerak maju. Kita mengamati ini dari bab pertama kitab Wahyu. Karena Anak adalah Perintis (archegos) dengan nama di atas segala nama, Dia adalah tabut perjanjian Yahweh dan Ia berjalan di depan. Dia melihat akhir dari awal. Karena Dia secara hakiki adalah Perintis, Dia mendengar kerinduan Bapa dalam panggilan, 'Siapa yang mau pergi untuk Kita?’ Anak itu 'akan segera datang',135 Dia melihat awal dan akhir. Kesaksian-Nya adalah, ‘Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir '.136 Ketika kita berbicara tentang Yesus Kristus sebagai Perintis, kita mengacu pada keseluruhan perjalanan-Nya dengan nama di atas segala nama. Ia menjadi Anak Bapa dengan kemuliaan anak satu-satunya ketika Dia mengosongkan diri-Nya. Dan Ia menjadi tabut perjanjian Tuhan yang pergi ke hadapan bangsa-bangsa, ketika Ia menerima nama 128 Yes 37:32 129 Yer 11:17 130 Yes 54:1,5 131 Yer 16:9; Why 18:23 132 Hag 2:6; Ibr 12:26 133 Yos 3:11 134 Bil 10:33 135 Why 22:13 136 Why 22:13; Yes 44:6 27 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU di atas segala nama dalam pengurapan-Nya. Dialah yang dibicarakan oleh Yesaya sebagai saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa.137 Melalui perjalanan ini Dia sedang membawa banyak anak kepada kemuliaan. Dia adalah 'Alfa dan Omega, awal dan akhir', dan itu adalah kapasitas hakiki-Nya untuk melihat awal, untuk melihat akhir dan untuk mengawasi dan melakukan firman perjanjian-Nya sepanjang masa. ‘Dia yang memelihara Israel tidak terlelap dan tidak tertidur.'138 Sebagai Allah Anak yang diangkat dan dimuliakan, Dia memiliki takhta hakiki dan otoritas-Nya sendiri. Dan sebagai Anak Manusia di takhta Bapa, Ia adalah Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir. Pengantin laki-laki keluar dari kamar-Nya Jemaat kaki dian, dengan terang ketujuh Roh Allah, adalah satu-satunya terang yang mengungkapkan kemuliaan ini di tempat sorgawi. Raja Daud menulis tentang ini dalam mazmur, mengatakan bahwa Dia dimuliakan dan Dia adalah 'pengantin laki-laki yang keluar dari kamar-Nya'. ‘Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.'139 Tuhan Yesus Kristus adalah 'kepenuhan Ilahi' dan 'kepenuhan Allah’. Dia memiliki kemuliaan di tabut perjanjian-Nya. Ini adalah kesaksian dari perjanjian, seperti Raja Daud berkata: 1. Langit menceritakan kemuliaan Allah sebagai seorang pengantin laki-laki datang 2. Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa 3. Peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman 4. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati 5. Perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya 6. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya 7. Hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya140 Kemuliaan shekinah – hidup ciptaan baru Imam Besar agung kita juga telah menjadi Anak Domba Allah yang memberikan ‘kehidupan kepada dunia’ dalam daging dan darah-Nya.141 Dalam persembahan-Nya sebelum permulaan zaman, Dia menjadikan mungkin untuk berbagi dengan kita roti dari surga dan darah dari Perjanjian Kekal.142 Ketika kita melihat perempuan itu berdiri di tabut perjanjian tersebut, memancarkan ekspresi penuh 137 Yes 55:4; Yer 30:9; Yeh 34:24 138 Mzm 121:1 139 Mzm 19:1-6 140 Mzm 19:2-9 141 Yoh 6:51 142 Yoh 6:51; Ibr 13:20; Why 1:16 28 Roh Tuhan ada pada-Ku dari shekinah, dia berselubungkan matahari. Ini adalah shekinah, kemuliaan perjanjian dari kehidupan zoe. Ini adalah hidup ciptaan baru yang dibawa dalam perjanjian 'sebelum segala abad’. Shekinah tersebut bukan ekspresi daripada kemuliaan Tritunggal pribadi Mereka sendiri yang hakiki. Ini adalah kehidupan Anak Domba, korban perjanjian, yang bersinar dari antara kerub. Shekinah tersebut adalah kemuliaan Tuhan semesta alam yang adalah Anak Yahweh, dengan kemuliaan Yahweh Anak. Terang shekinah, bersinar dari tabut di dalam kemah, mewakili terang hidup ciptaan baru yang diberikan kepada setiap anak Tuhan. Ini adalah terang kehidupan. Kristus adalah ekspresi penuh dari kemuliaan Anak Allah ini. Tabut adalah simbol dari kepenuhan ciptaan baru, diwujudkan dalam Kristus. Itu disebut 'tabut dari perjanjian Tuhan' karena terkandung kehendak Allah yang dinyatakan di dalam 'perjanjian Yahweh’. Terang shekinah bersinar dari atas tutup pendamaian di mana darah dipercikkan tujuh kali tiap tahun, oleh Imam Besar pada Hari Pendamaian. Dari sini, kita belajar bahwa hidup yang diberikan kepada setiap anak diwakili dalam darah yang dipercikkan di sana tujuh kali. Kita tahu bahwa darah Kristus adalah persembahan hidup ciptaan baru kepada setiap anak. Berita dari Kemah Perjanjian Lama itu jelas. Ada kemuliaan yang kita dapat terima dengan meninggalkan keimamatan kita, dan proses penebusan, sepenuhnya ke dalam tempat maha kudus. Proses penebusan oleh darah dan air ini menuntun kepada kemuliaan keputraan yang telah disediakan sebelum dunia dijadikan.143 Kristus adalah ekspresi penuh dari kemuliaan keputraan ini, dan tubuh Kristus adalah bait sejati yang dalamnya kemuliaan ini berdiam. Tubuh Kristus adalah kemah yang terbuat dari daging-Nya, dan itu merupakan konteks di mana kita mewarisi dan memiliki kemuliaan keputraan ini.144 Pelita kaki dian ini adalah kemuliaan Tuhan. Ini adalah kemuliaan Yahweh Elohim, sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Terang yang bersinar oleh ketujuh Roh Allah memampukan kita melewati jalan masuk ke ruang maha kudus dengan ketaatan Kristus. Hal ini memungkinkan kita untuk melihat shekinah di wajah Yesus Kristus dan, oleh karena itu kita melihat pengharapan dari kehidupan zoe kita sendiri. Pemazmur menyatakan, ‘Dalam terang-Mu [terang ketujuh Roh Allah dari kaki dian] kami melihat cahaya kami [zoe] '. Demikian pula, Yesus berkata, 'Akulah Terang dunia [menyatakan terang ketujuh Roh], ia yang mengikuti Aku tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi memiliki cahaya kehidupan [zoe]'.145 Rasul Paulus menggambarkan perbedaan yang sama antara kedua pelita ini ketika ia mengatakan bahwa Allah 'telah bersinar dalam hati kita [oleh terang ketujuh Roh] untuk memberikan Terang pengetahuan tentang kemuliaan Allah di wajah Kristus [zoe].146 143 1 Kor 2:7 144 Kol 1:18 145 Yoh 8:12 146 2 Kor 4:6 29 BAB 2 Perjanjian Yahweh Ketika Kitab Suci menunjuk kepada ‘Perjanjian-Ku’, hal itu mengacu kepada ‘perjanjian TUHAN, Allahmu [Yahweh Elohim]‘.1 Ada lebih dari tujuh puluh peristiwa dalam Alkitab di mana Tuhan menunjuk kepada ‘Perjanjian-Ku’. Ini adalah ‘rahasia Yahweh’. Dalam Mazmur kita membaca bahwa ‘TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka’.2 Perjanjian Yahweh ini adalah rahasia Allah. Rasul Paulus berbicara mengenai dalamnya kekayaan hikmat dan pengetahuan Allah.3 Ketika Tuhan berbicara mengenai ‘Perjanjian-Ku’, Dia menunjuk kepada hidup Mereka yang ‘sebelum’ di dalam hubungan Mereka dalam perjanjian. Contohnya, Pemazmur memproklamirkan, ‘Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya’.4 Kita membaca dalam kitab Zakaria, ‘Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair’.5 Tuhan mendeklarasikan, ‘Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN [Yahweh]’.6 Tuhan mengatakan melalui Yesaya, ‘Adapun Aku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka, firman TUHAN: Roh-Ku yang menghinggapi engkau dan firman-Ku yang Kutaruh dalam mulutmu tidak akan meninggalkan mulutmu’.7 Bagian ini adalah mendasar dan penting bagi pemahaman kita mengenai penjanjian. Ketika kita masuk ke dalam perjanjian, Dia memberikan kita kepenuhan Roh-Nya dan Dia menaruhkan firman dari perjanjian ke dalam mulut kita. Menerima pengurapan dari tujuh Roh Allah dan pernyataan dari perjanjian, adalah bukti bahwa Dia sesungguhnya telah meneguhkan perjanjianNya dengan kita. 1 Ul 4:23 2 Maz 25:14 3 Rom 11:33 4 Maz 111:5 5 Zak 9:11 6 Yeh 16:62 7 Yes 59:21 Perjanjian Yahweh Yahweh Elohim tidak dapat dikenal sampai perjanjian-Nya diteguhkan dengan kita. Karena itu, Kitab Suci memberikan pernyataan bahwa ‘perjanjian-Ku’ harus diteguhkan dengan kita sebagai suatu Perjanjian Kekal. Segala yang kita tahu tentang perjanjian dan persembahan sepanjang sejarah umat pilihan, telah diteguhkan ‘sebelum’ dalam perjanjian Yahweh. Tetapi, bahasa dan terminologi perjanjian dalam Kitab Suci datang dari kehidupan Abraham, Ishak dan Yakub. Ini karena di dalam merekalah Tuhan meneguhkan perjanjian-Nya. Dia berbicara kepada Abraham, ‘Aku akan mengadakan perjanjianKu dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya’.8 Yahweh Elohim ‘sebelum’ Tidak ada dimensi ‘selamanya’ atau ‘kekal’ bagi Yahweh Elohim karena perjanjian Yahweh adalah ‘sebelum’ dan melampaui kekekalan. Mereka hidup di luar dari kekekalan. Kekekalan memiliki awal tapi tidak ada akhir. Tidak ada baik bahasa Ibrani ataupun Yunani yang dapat dengan mudah mengekspresikan fakta ini, maka Kitab Suci hanya mengatakan ‘sebelum’.9 Dimensi rohani dari hidup perjanjian tidak dapat dicakup oleh alam semesta dan hukum yang mengaturnya. Yahweh hidup di luar dari sistem tertutup dari alam semesta yang diciptakan ini. Dia di atas, melampaui dan di luar dari alamiah. Sebagai Pencipta, Dia di dalam semua, oleh semua, dan di atas semua.10 Yahweh tidak terikat oleh waktu dan ruang. Dalam Injil Yohanes, Yesus mengherankan orang-orang Yahudi dengan mengatakan, ‘sebelum Abraham jadi, Aku telah ada’.11 Di Horeb, gunung Allah, AKU ADALAH menyatakan nama-Nya kepada Musa sebagai Yahweh-Elohim, ‘TUHAN, Allah nenek moyangmu’.12 Nabi Yeremia berbicara tentang mengenal Yahweh dalam perjanjian, ‘Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.’13 Rahasia Allah adalah besar, tapi kita dapat mengenal Yahweh ketika mata hati kita diterangi dan kita memahami jalan-Nya.14 Karena untuk saat ini, kita hanya tahu sebagian, tapi kita maju untuk mengenal Tuhan.15 Ini adalah iman Paulus ketika dia menuliskan, ‘Yang kukehendaki ialah mengenal’.16 Kita membutuhkan ‘Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia.’17 Masing-masing dari tiga Pribadi – Bapa, Anak dan Roh Kudus – adalah Tuhan. Tetapi, masing-masing menyembah dan berkomunikasi oleh nama pengudusan Mereka sendiri. Masing-masing memproklamirkan ‘Tuhan’ oleh Roh Tuhan, di dalam persekutuan perjanjian Mereka. Ketika AKU ADALAH menyatakan nama-Nya ‘Yahweh’, kita dapat mengenal Dia sebagai satu Tuhan. Dalam perkataan Musa, ‘TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!’18 Yesus mengatakan kepada ahli-ahli taurat, ‘Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa’ atau, ‘Tuhan adalah Yahweh dan Yahweh adalah satu’.19 Arti harfiah 8 Kej 17:19 9 1 Pet 1:20. Ef 1:4 10 Ef 4:6 11 Yoh 8:58 12 Kel 3:15 13 Yer 31:34 14 Ef 1:18 15 Hos 6:3 16 Fil 3:10 17 Ef 1:17 18 Ul 6:4 19 Mar 12:29 31 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU dalam pernyataan ini adalah lebih kepada ‘keesaan’ atau kesatuan Allah daripada angka satu. Rasul Paulus meneguhkan ini dengan mengatakan, ‘satu Tuhan’.20 Yahweh adalah Satu dalam kesatuan, dan Tiga dalam identitas kudus. Ini adalah kesaksian dari perjanjian Yahweh (Tuhan kita) – Bapa, Anak dan Roh Kudus – dalam persekutuan satu hidup. Ketika AKU ADALAH menyatakan nama-Nya sebagai ‘Tuhan Allah’ (Yahweh Elohim), kita dapat mengenal tiga Pribadi dari KeAllahan. Yohanes menuliskan suratnya supaya kita dapat ‘beroleh persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya.’21 Kitab Suci secara konstan menunjuk kepada ‘Tuhan Allah’, dari kata Ibrani Yahweh Elohim. Dalam Perjanjian Lama, ‘Allah’ [Elohim] ialah jamak, menunjuk kepada tiga anggota dari KeAllahan, Bapa, Anak dan Roh Kudus.22 Keragaman kapasitas mereka yang lengkap memungkinkan kebebasan yang tidak terbatas dari ekspresi individu Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam satu kehidupan. Tingkat kesatuan dan keragaman Yahweh tak terduga dan tak terkatakan. Yahweh adalah rangkuman dari semua kesatuan dalam satu Roh, dan rangkuman dari semua keragaman dalam persekutuan tiga Pribadi. Ekspresi penuh dari Yahweh sebagai Satu menyatakan Tiga. Dan ekspresi penuh dari Yahweh sebagai Tiga menyatakan Satu. Kesatuan dari Yahweh dalam satu Roh menyatakan keragaman dari Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Setiap anggota dari KeAllahan menguduskan Diri Sendiri kepada perjanjian Mereka melalui persembahan. Ini adalah ‘perjanjian Yahweh’ yang Kitab Suci sebut ‘perjanjian-Ku’.23 Yahweh Elohim adalah nama perjanjian Mereka. Ada tiga identitas, Elohim, dalam persekutuan dari satu kehidupan, Yahweh. Mereka bukanlah tiga Allah. Mereka ada bersama dalam persekutuan perjanjian.24 Model dari keberadaan Mereka adalah penyembahan, dalam ketaatan dan ‘persembahan yang terus menerus’. Setiap anggota dari KeAllahan taat kepada identitas hakiki Mereka sendiri. Dan persembahan Mereka kepada setiap anggota yang lain adalah penyembahan, di mana setiap Satu atribut hormat/layak kepada yang Lain. Sebagai tiga Pribadi berbeda, setiap Satu mempersembahkan Diri Mereka Sendiri untuk menyerahkan hidup Mereka untuk menyatakan yang Lain. Perjanjian dari Yahweh Elohim Firman Tuhan adalah kesaksian dari perjanjian Yahweh. Firman adalah dialog mengenai segala sesuatu yang direncanakan dalam perjanjian. Meski demikian, kesaksian ini lebih daripada sekedar mencari tahu, sampai diteguhkan sebagai Perjanjian Kekal dengan kita. ‘Aku akan [yaitu, Yahweh Elohim] mengadakan perjanjian-Ku dengan dia [engkau] menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.’25 ‘Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal’.26 Ini adalah kesaksian Tuhan kita, yang rasul Paulus 20 Ef 4:5 21 1Yoh 1:3 22 Sebagai contoh, Kej 1:26, “Baiklah Kita menjadikan manusia …” Kej 17:7,9 23 24 Mar 12:29 25 Kej 17:19 26 Yeh 16:60 32 Perjanjian Yahweh beritakan, dengan cara ini, Dia memproklamirkan nama-Nya dan membuat perjanjian dengan banyak anak. ‘Kesaksian itu benar’27 ‘supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar’28 Perjanjian Yahweh dinyatakan dalam dewan musyawarah Tuhan. Perjanjian Kekal lahir (tapi tidak diteguhkan) ketika Yahweh Bapa, Anak dan Roh Kudus mulai bermusyawarah dan berdialog bersama. Di dalam persekutuan perjanjian Mereka, tiga anggota dari KeAllahan bersama sepakat untuk melahirkan banyak anak kepada kemuliaan identitas dan kehidupan kekal. Pemazmur berkata bahwa ‘rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun’.29 Demikian juga, orang bijak menyatakan, ‘Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana’.30 Nabi Yesaya bertanya, ‘Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya dan mendengarnya?’31 Ketika tiga anggota dari KeAllahan memulai dialog mereka, Yahweh Anak menawarkan untuk mengosongkan diri-Nya untuk membuat ruang bagi banyak anak.32 Tidak ada ‘kekosongan/kehampaan’ dalam Allah, juga tidak ada ruang apapun, atau keperluan untuk sesuatu yang lain. Mereka sepenuhnya puas dalam diri Mereka sendiri, tapi Yahweh Anak mempersembahkan diriNya kepada Bapa dan Roh Kudus untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan.33 Menyerahkan hidup/nyawa Adalah kapasitas dari persembahan yang dengan kerelaan, sepenuhnya dan terus-menerus yang menetapkan hidup dari perjanjian Yahweh. Hidup Mereka tidak terkorupsi karena persembahan Mereka. Ini adalah kasih dan penyembahan untuk yang lain. Menyerahkan hidup adalah ekspresi dari ‘persembahan yang terus-menerus’.34 Itu adalah inisiatif dari seseorang untuk memberi, menyerahkan, dan mempersembahkan hidup mereka kepada yang lain. Yesus berkata, ‘Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’.35 Dan Dia katakan, ‘Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih [menyerahkan kepada] kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah’.36 ‘Menyerahkan’ adalah ekspresi kasih dari memberi dan persembahan yang terus menerus dari seseorang. Ini adalah kasih dari Yahweh Elohim. Kasih inilah yang mengaktifkan suatu mezbah dalam persekutuan perjanjian. Seperti yang penulis katakan kepada orang Ibrani, ‘Kita mempunyai suatu mezbah.’37 Maksud dan kapasitas kasih adalah ‘menyerahkannya’ untuk orang lain. Mereka mempersembahkan Diri Mereka Sendiri kepada yang lain dan saling menyerahkan identitas hakiki dan kapasitas Mereka kepada yang lain, supaya firman dan kepenuhan dari Roh Yahweh tinggal atas mereka. Hubungan Mereka adalah aroma dari persembahan yang terus-menerus, dan melalui hal ini, Mereka saling 27 Tit 1:13 28 1 Yoh 5:20 29 Maz 33:11 30 Ams 19:21 31 Yer 23:18 32 Fil 2:7 33 Ibr 2:10 34 Yoh 10:17-18 35 Yoh 15:13 36 Yoh 15:16 37 Ibr 13:10 33 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU menyatakan satu yang lain. Menyerahkan hidup dalam persembahan adalah ekspresi penuh dari kasih Allah.38 Allah Anak adalah rangkuman dari semua keputraan, dan Dia mempunyai suatu kapasitas hakiki untuk mengosongkan diri-Nya. Allah Bapa mempunyai suatu kapasitas hakiki untuk menjadi sumber dari persediaan kekal. Karenanya, kita dapat memahami kerinduan Bapa untuk melipatgandakan keputraan untuk selama-lamanya. Olah karena pengetahuan ini, Yahweh Anak mempersembahkan diri-Nya dan menyerahkan hidup-Nya, bukan dari inisiatif-Nya sendiri, tapi oleh perintah. Perintah Bapa ada dalam hubungan dengan pekerjaan keputraan-Nya. Dia sepenuhnya taat kepada Bapa, karena Dia sepenuhnya taat kepada Pribadi hakiki-Nya sendiri. Kasih Bapa tak bersyarat, tapi ‘syarat kasih’ adalah bahwa kita taat kepada nama dan panggilan kita. Yesus katakan, ‘Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.’39 Yesus membuat suatu kesimpulan bahwa Bapa penuh dengan kasih, karena Dia bersuka dalam inisiatif dan ketaatan AnakNya. Tahap pertama dari persembahan-Nya yang terus-menerus dalam perjanjian Yahweh, adalah menyerahkan hak istimewa dan kebebasan-Nya untuk menjadi satu-satunya ekspresi dari keputraan. Bapa sepenuhnya puas dalam Anak. Tidak ada ‘kebutuhan’ bagi Bapa untuk memiliki anak-anak lain. Anak puas sepenuhnya dalam Bapa dan sebagai ekspresi penuh dari semua keputraan. Semua anakanak yang telah, atau akan menjadi, dilahirkan dalam tujuan kekal Allah, tidak akan pernah menguras kapasitas Yahweh Anak untuk ekspresi keputraan. Yahweh Anak menyerahkan kapasitas hakiki-Nya sebagai Imam Raja Allah Anak adalah ekspresi penuh dari keputraan dalam perjanjian Yahweh. Dia mempersembahkan diri-Nya sendiri dalam persembahan, dan menyerahkan hak istimewa dan kebebasan-Nya untuk mengambil inisiatif dari kapasitas hakiki-Nya. Dia mencintai keadilan, dan kasih-Nya memotivasi Dia untuk mempersembahkan diri-Nya untuk menjadi Hamba yang rela yang mau menyerahkan hidup-Nya dalam persembahan untuk menyatakan rencana Tuhan. Dengan melakukan demikian, Dia menyerahkan inisiatif-Nya sebagai Allah Anak dan mempersembahkan diri-Nya di dalam perjanjian Yahweh Elohim, sehingga menegakkan prinsip ‘korban bakaran yang tetap’.40 Ingat bahwa kata Ibraninya adalah ‘Olah’- ‘naik’. ‘Korban bakaran’ adalah suatu terjemahan yang keliru selama ini karena artinya adalah ‘aroma yang naik’ dari persembahan yang terus-menerus. Oleh persembahan ini, Allah Anak menyerahkan semua kebebasan inisiatif, kesetaraan, kemuliaan dan otoritas. Oleh ini, Anak Domba, sebagai persembahan dari perjanjian, dapat menjadi ‘perjanjian oleh korban’ dan menegakkan tanah dari Perjanjian Kekal.41 Yang Dia berikan, Dia tidak menganggap sebagai perampokan/perampasan, atau sesuatu yang perlu digenggam atau dipertahankan.42 Adalah pikiran dan sikap-Nya untuk mengosongkan Diri, dan dengan demikian membuat ruang bagi banyak anak. Di saat Dia mempersembahkan diri-Nya terus-menerus, Dia mempunyai maksud untuk mengosongkan diriNya kepada perjanjian Yahweh untuk menegakkan permulaan dari Perjanjian Kekal. 38 Yoh 3:16 39 Yoh 10:17-18 40 Yoh 8:42. Bil 28:6 41 Maz 50:5 42 Yes 61:8. Fil 2:6 34 Perjanjian Yahweh Yahweh Anak menyerahkan hidup-Nya oleh ‘persembahan yang terus-menerus’ dari kemuliaan hakiki dan nama-Nya kepada Bapa dan Roh Kudus. Oleh persembahan dari diri-Nya kepada Allah, Dia memastikan perjanjian dari Yahweh Elohim. Dia dimampukan, oleh Roh yang Kekal, untuk menyelesaikan persembahan-Nya, dan Bapa dan Roh Kudus menyerahkan semua kepenuhan Mereka kepada Anak. Dalam pengerjaan tujuan perjanjian ini, Allah Anak diurapi dengan ‘semua kepenuhan’, sehingga Dia menerima, oleh Roh yang Kekal, semua kapasitas dari perjanjian Tuhan (Yahweh).43 Dia akan dinyatakan sebagai Anak, Hamba, Perintis, Raja, Imam, Nabi dan Kepala-Yang Sulung. Tetapi, Dia dimampukan oleh pengurapan dari tujuh Roh Allah, bukan oleh kapasitas hakiki-Nya sendiri.44 Dengan cara ini, Dia mempertahankan identitas-Nya sebagai Yahweh Anak, tapi menjadi Perintis dari jalan keselamatan. Yahweh Bapa adalah sumber dari persediaan kekal Yahweh Bapa mempunyai kapasitas untuk melahirkan banyak anak oleh kelahiran baru dan adopsi.45 Bapa ‘telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk (ditambah = adopsi – terjemahan Inggris) menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya’.46 Tahap pertama dari adopsi adalah bahwa semua nama-nama dari semua anak-anak diberikan kepada kitab kehidupan Anak Domba, membuat mereka ‘mendapat bagian dalam perjanjian (anak-anak perjanjian – terjemahan Inggris)’.47 Bapa, menurut nama-Nya, menyerahkan kepada Anak kapasitas persediaan kekal-Nya. Itu diberikan kepada Anak untuk menjadi Anak Sulung, dan Buah Sulung dari hidup ciptaan baru.48 Hidup-zoe ini dilipatgandakan kepada kita di saat kita makan Roti dari sorga.49 Roh Kudus adalah perantara dari urapan Persembahan dari Roh Kudus adalah menjadi Penolong bagi keduanya, Bapa dan Anak, oleh kuasa tujuh Roh Allah. Inisiatif apapun, oleh siapapun dari Tiga, adalah oleh kuasa Roh yang Kekal. Dengan cara ini, kesatuan dari Yahweh Elohim terpelihara. Roh Kudus-lah yang memberi kesaksian kepada hal ini, karena Roh adalah kebenaran.50 Roh Kudus menguduskan segala sesuatu kepada tempatnya dalam perjanjian Yahweh Elohim. Dia mempersembahkan diri-Nya untuk menjadi pengantara oleh mana kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita sebagai anak-anak perjanjian. Roh Kudus, menurut nama-Nya, telah diberikan kepada kita sebagai Penolong kita.51 Dia memberikan kita persekutuan Roh Kudus di dalam mana Dia mengarahkan tujuan Allah dalam gereja, pada akhir zaman. Berbicara mengenai Roh Kudus sebagai Paraclete-Nya, Yesus berkata, ‘Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.52 Pertama-tama, oleh baptisan Roh Kudus-lah kita menerima kuasa dari tujuh Roh Allah untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita. 43 Ibr 9:14 44 Yes 11:2. Wah 5:6 45 Yak 1:18 46 Ef 1:5 47 Kis 3:25 48 1 Kor 15:23. Kol 1:15 49 Yoh 6:51 50 Rom 8:16. 1 Yoh 5:6 51 Yoh 14:16-17,26 52 Yoh 16:15 35 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Roh Kudus membawa sembilan karunia, charismata, kepada kita.53 Tetapi, sebagai Paraclete kepada Anak, Dia menguduskan dan memberdayakan keputraan kita supaya kita dapat menyatakan Kristus. Dia tidak berbicara dari diri-Nya sendiri. Yesus berkata, ‘Ia akan memuliakan Aku’.54 Bapa, Anak dan Roh Kudus semua mengerjakan ketuhanan dari nama hakiki Mereka, dan inisiatif dari masing-masing Satu ini adalah oleh kuasa dari tujuh Roh Allah. Anak Domba dalam perjanjian Yahweh Ketika Bapa, Anak dan Roh Kudus mempersembahkan diri Mereka sendiri sebagai korban yang terusmenerus, semua kepenuhan diserahkan kepada Anak. Di dalam persekutuan perjanjian, hal ini menjawab pertanyaan, ‘Di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?’55 Anak telah ditetapkan sebagai Anak Domba, oleh karena persembahan Yahweh dan firman dari perjanjian. Kepenuhan dari Roh adalah untuk menjadi milik-Nya. Anak diurapi dengan tujuh Roh. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk mendirikan suatu Perjanjian Kekal sebagai konteks bagi banyak anak untuk datang kepada kemuliaan. Anak Domba telah ditetapkan sebagai firman dari perjanjian; perjanjian kepada orang-orang. Nama-nama dari banyak anak tercatat dalam kitab kehidupan Anak Domba. Anak Domba adalah ‘tubuh yang disediakan’, dibicarakan dalam kitab Ibrani dan dalam perjanjian.56 Anak Domba adalah persembahan dari Yahweh Elohim. Dalam kitab Wahyu, kita melihat Anak Domba berdiri ‘seperti telah disembelih’.57 Rasul Petrus mengatakan itu adalah darah Kristus, ‘sama seperti darah anak domba’.58 Anak Domba adalah ‘persembahan yang terus-menerus’. Sebagai ‘tubuh yang disiapkan’, Dia dinyatakan pada waktu terakhir sebagai Anak, Hamba, dan Perintis. Dia mempunyai empat administrasi dari singa, lembu, manusia dan rajawali. Tujuh aspek dari hidup-Nya ini diurapi dengan tujuh Roh Allah. Dengan minyak urapan atas kepala-Nya, Yahweh Anak diutus oleh Bapa untuk melakukan pekerjaan-Nya sebagai perjanjian bagi orang-orang. ‘Aku ini, TUHAN [Yahweh], telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan (memanggil engkau dalam kebenaran – terjemahan Inggris), telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa’.59 Anak Domba ditetapkan sebagai ‘korban bakaran yang tetap’ dari Tuhan. Dia dipilih dan ditetapkan ‘sebelum’ dunia dijadikan dalam perjanjian Yahweh.60 Dan setelah diurapi dengan tujuh Roh, Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya ke pangkuan Bapa dan diperanakkan sebagai Anak Allah, Anak SulungNya. Sebagai persembahan dari Tuhan, Dia adalah alat oleh mana satu kehidupan dari Yahweh dapat dilipatgandakan kepada ciptaan baru. Darah-Nya sama seperti darah Anak Domba, adalah kehidupan dari ciptaan baru ini. Ini adalah hidup dari banyak anak-anak yang telah dikenal, tapi juga belum terbentuk. 53 1 Kor 12:8-10 54 Yoh 16:14 55 Kej 22:7 56 Ibr 10:5 57 Wah 5:6 58 1 Pet 1:19 59 Yes 42:6. Yes 49:8 60 Wah 13:8. 1 Pet 1:20 36 Perjanjian Yahweh Karena Dia ‘tanpa dosa’, penderitaan-Nya adalah ekspresi termurni dari persembahan, contoh yang penuh dan lengkap dari menyerahkan hidup.61 Sebagai Anak Domba yang disembelih, Yahweh Anak menjadi ‘perjanjian oleh korban’. Pemazmur menuliskan, ‘Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!’.62 Suatu perjanjian tidak dapat ditegakkan tanpa korban dari anak domba untuk korban bakaran. Harus ada tubuh dan darah. Allah Bapa mengorbankan Anak satu-satu-Nya untuk menegakkan ‘perjanjian-Ku’ dalam daging Abraham sebagai suatu ‘Perjanjian Kekal’. Tetapi, perjanjian ini tidak ‘dipotong’ dan disahkan sampai Allah Anak mengosongkan diri-Nya kepada suatu titik akhir untuk menegakkan suatu Perjanjian Kekal. Ketika Kitab Suci menunjuk pada korban bakaran, hal itu menyampaikan perlunya mempersembahkan diri kita sendiri dengan rela, sepenuhnya dan terus-menerus. Darah-Nya yang berharga, seperti darah Anak Domba, mengalir sebagai mata air kekal dan menegakkan Perjanjian Kekal dari keputraan.63 Darah-kehidupan dari Perjanjian Kekal ini, dilahirkan oleh persembahan dari Tuhan Allah kita; Bapa, Anak dan Roh Kudus. Darah dari Perjanjian Kekal adalah kapasitas hidup dari Anak Sulung Bapa, yang merupakan Satu yang kepada siapa semua janji-janji itu dibuat. Pastilah terlihat aneh bagi mereka yang berdiri di sampingnya ketika Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus dan berkata, ‘Lihatlah Anak domba Allah’.64 Orang Yahudi memahami Kitab Suci, dan akan segera berpikir mengenai Paskah dan korban bakaran yang tetap. Mereka memahami korban pagi dan petang hari, dan mereka tahu bahwa korban bakaran adalah suatu persembahan oleh api. Mezbah tidak boleh sekalipun tanpa persembahan yang terus-menerus. Banyak yang menjadi mengerti dan mengikuti Dia. Anak Domba dan Perintis Yahweh Anak pada hakekatnya adalah Perintis, maka Dia mendengarkan kerinduan Bapa dalam panggilan, ‘Dimana Anak Domba untuk korban bakaran?’ Kitab Wahyu mengatakan kepada kita bahwa Anak ‘datang segera’ dan Dia melihat ‘yang awal dan yang akhir’.65 Karena urapan-Nya, Anak Domba mempunyai tujuh Roh Allah sebagai tujuh tanduk dan tujuh mata.66 Ini adalah hikmat dan kuasa Allah. Sebagai persembahan dalam pejanjian, Anak Domba kemudian diberikan ‘tubuh yang disediakan’ supaya Dia dapat mengekspresikan kepenuhan dari korban Allah. Inilah Anak Domba tanpa cacat atau cela.67 Ekspresi tertinggi dari persembahan adalah dikosongkan dan dicurahkan. Tetapi, itu harus datang dari hidup dari korban bakaran yang terus-menerus. Ini adalah persembahan dari hidup Yahweh Elohim, di mana setiap Satu mempersembahkan Diri Mereka Sendiri, kemudian menyerahkan untuk menyatakan identitas dan pekerjaan Yang Lain. Kebenaran dari keberadaan Mereka sebagai Yahweh Elohim adalah korban bakaran yang naik terus-menerus. Ini adalah esensi dari ‘sebelum’. Persembahan, bagi kita, adalah cara untuk hidup. Tapi bagi Yahweh Elohim, persembahan adalah hidup Mereka, di mana masingmasing mempersembahkan terus-menerus. Anak Domba tampil dari persekutuan persembahan ini di dalam perjanjian Mereka. 61 Ibr 4:15 62 Maz 50:5 63 1Pet 1:19 64 Yoh 1:29 65 Wah 22:12-13 66 Wah 5:6 67 Ibr 10:5. Ibr 2:7-9. 1Pet 1:19 37 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Aku membenci perampasan dalam korban bakaran Tuhan mendeklarasikan melalui nabi Yesaya, ‘Aku membenci perampasan dan kecurangan (perampasan dalam korban bakaran – terjemahan Inggris); Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.’68 Dalam suratnya kepada Filipi, Paulus menuliskan, mengenai Yesus, bahwa sekalipun Dia adalah Yahweh Anak, Dia tidak memikirkannya sebagai kesetaraan (perampasan - terjemahan Inggris) untuk menjadi sama dengan Allah.69 Dalam kedua ayat tersebut, dalam Perjanjian Lama dan Baru, ‘perampasan’ berarti ‘memegang sesuatu dan tidak membiarkannya pergi’. ‘Perampasan dalam korban bakaran’ bukan menyimpulkan bahwa seseorang mencuri persembahan. Ayat ini artinya bahwa Dia tidak memegang hal-hal yang adalah milik-Nya dan menahannya. Terjemahan yang lain mengatakan, ‘yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba’.70 Jika kita memegang kehidupan kita dan menahan korban bakaran, kita tidak mempersembahkan diri kita sendiri sebagai korban yang hidup dan kita tidak mengikuti Anak Domba. Perampasan terjadi ketika kita memegang hal-hal yang seharusnya dipersembahkan dalam Perjanjian Kekal dari Yahweh Elohim. Yesus Kristus tidak mempertahankan status-Nya, kebebasan, atau hak istimewa-Nya untuk menjadi Allah Anak. Dia mempersembahkan itu sebagai suatu persembahan yang terus-menerus, suatu aroma penyembahan. Dua hal mengikuti korban bakaran ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri. Kita akan masuk ke dalam ujian iman, untuk suatu periode waktu yang dirancangkan untuk melahirkan kita sebagai anak Allah. Dalam ujian, kita tidak boleh merampas Allah. Kita tidak dapat memberi sebagian, menahan sebagian, dan kemudian berdagang dengan persembahan kita. Ini adalah roh Babel. Ketika kita takut akan Allah, Dia akan menegakkan perjanjian-Nya dengan kita dan kita akan disetujui. Dan setelah disetujui, kita akan disebut ‘sahabat Allah’.71 Sementara kita mempersembahkan diri kita sendiri, kita mempersembahkan oleh perintah. Ketika Bapa memanggil tiap-tiap kita dengan nama, Dia memberikan kita suatu perintah yang sesuai dengan nama kita. dalam Injil Yohanes, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu’.72 Kita perlu memahami perintah yang datang kepada kita. ketika Kitab Suci menggambarkan Abraham sebagai sahabat Allah, dikatakan bahwa dia adalah orang yang taat. Terus-menerus dan sepenuhnya dipersembahkan Tujuan dari firman adalah menghubungkan orang-orang percaya kepada persekutuan Yahweh Elohim ini. Dengan demikian, kita menghubungkan mereka kepada nama mereka sendiri dalam perjanjian kitab kehidupan, yang dituliskan sebelum segala zaman. Seluruh tujuan Allah dideklarasikan dari isi kitab perjanjian ini.73 Banyak anak dipilih ‘dalam Dia’ dan ditentukan kepada adopsi. Mereka diberikan suatu warisan oleh sumpah, dan firman dari keputraan mereka diproklamirkan. Tapi, sebelum kita terhubung kepada persembahan dan hidup Mereka, kita tidak dapat mendemonstrasikan ketaatan Mereka dan nama kita akan dihapuskan dari kitab. 68 Yes 61:8 69 Fil 2:6 70 Fil 2:6-7 71 Yak 2:23 72 Yoh 15:14 73 Ibr 10:7 38 Perjanjian Yahweh Hidup dari Yahweh Elohim adalah hidup yang mempersembahkan terus-menerus. Mereka mempersembahkan Diri Mereka Sendiri dalam kasih, dan Mereka berkomunikasi oleh persembahan. Setiap Pribadi dalam KeAllahan mempersembahkan menurut kebenaran nama-Nya. Ini adalah arti dari menyembah dalam Roh dan kebenaran. Ketika orang-orang percaya bersatu dengan Tuhan dalam satu Roh, mereka juga berkomunikasi dalam Roh melalui persembahan. Korban persembahan adalah hidup yang dipersembahkan sepenuhnya. Tidak boleh ada perampasan dalam korban bakaran. Artinya, persembahan harus lengkap, sepenuhnya, dengan rela dan terusmenerus. Yahweh Anak mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai Perintis dari korban yang hidup ini. Tidak akan ada suatu Perjanjian Kekal tanpa itu ditegakkan oleh persembahan Yahweh Anak Sendiri. Persembahan-Nya adalah hidup-Nya yang hakiki sebagai Yahweh Anak di dalam persekutuan perjanjian dari Yahweh Elohim. Persembahan ini diserahkan dalam perjanjian Mereka oleh perintah.74 Kerinduan Bapa bertemu dengan kapasitas Anak untuk mempersembahkan diri-Nya. Pertama-tama Dia adalah Anak Domba untuk ‘persembahan yang terus naik’, Anak Domba ‘seperti telah disembelih’, ‘mengikat perjanjian berdasarkan korban sembelihan’. Tidak akan ada perjanjian tanpa korban bakaran, dan tanpa penumpahan darah. Allah Anak mengosongkan diri untuk menjadi Anak Bapa, dan kemudian Dia merendahkan diri-Nya sekali lagi untuk menjadi Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, dalam daging dari Abraham dan Daud. Dia tidak menahan dengan menghitungnya perampasan. Persembahan-Nya ‘sepenuhnya diberikan’. Jika kita tidak memberikan segalanya, kita tidak dapat menjadi persembahan yang ‘naik’ dan korban bakaran. Kita tidak mempunyai tempat untuk dimasukkan dalam perjanjian. Bapa hanya menerima aroma yang naik ketika kita mempersembahkan sepenuhnya dan terus-menerus. Kita tidak mengikuti Anak Domba jika kita mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup tapi menahan bagian yang terakhir. Kita semua tunduk kepada tekanan-tekanan kehidupan, dan barangkali menahannya. Kita harus menyadari bahwa pekerjaan kita dimulai ketika kita mempersembahkan diri kita sendiri untuk mempersembahkan. Nafiri ditiupkan atas korban bakaran kita yang terus-menerus dan kita diingat. Tuhan menginstruksikan orang Israel, ‘Juga pada hari-hari kamu bersukaria, pada perayaan-perayaanmu dan pada bulan-bulan barumu haruslah kamu meniup nafiri itu pada waktu mempersembahkan korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu; maksudnya supaya kamu diingat di hadapan Allahmu; Akulah TUHAN, Allahmu.’75 Persembahan-persembahan kita memproklamirkan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita dan nyanyian dari Anak Domba dimulai.76 Ketika korban bakaran dimulai, maka nyanyian Tuhan juga dimulai. Kitab Suci mencatat bahwa ketika korban bakaran dimulai, nyanyian Tuhan juga dimulai, dengan nafiri dan dengan alat-alat dari Daud.77 Mempersembahkan persembahan di atas mezbah Prinsip mezbah adalah mendasar bagi kehidupan dan ‘perjanjian Yahweh’. Segalanya dipersembahkan di atas mezbah dari hubungan perjanjian Mereka. Segalanya adalah suatu persembahan yang terusmenerus dalam perjanjian, sebelum itu diserahkan. ‘Diserahkan’ adalah pengerjaan mengambil milik saya dan mempersembahkan itu kepada engkau. Pekerjaan persembahan memberkati, memperlengkapi dan menyatakan keputraan yang lain. Ini adalah pekerjaan dari utusan angelos. Tidak ada kasih yang 74 Yoh 10:18 75 Bil 10:10 76 Wah 15:3 77 2 Taw 29:27 39 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU lebih besar dari ini.78 Kita tahu bahwa hidup persembahan dalam KeAllahan telah ditetapkan dalam Perjanjian Kekal supaya dapat dinyatakan dan ditegakkan dalam kita. Allah Anak mempersembahkan diri-Nya dalam perjanjian Yahweh sebagai suatu ‘persembahan yang terus-menerus’. Kita akan menunjukkan bahwa model ‘mempersembahkan’ ini adalah pusat dari segalanya yang Anak lakukan dalam perjalanan perjanjian-Nya. Itu adalah model yang rasul Paulus letakkan bagi kita. Ini adalah ‘jalan Tuhan’.79 Mengikuti kebangkitan-Nya, Yesus ‘Ia menunjukkan diriNya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah’.80 Ayat ini menggambarkan persembahan dari yang mempersembahkan pada mezbah dengan suatu persembahan; karena itulah ungkapan, ‘ketika engkau membawa, [datang, mendekatlah dengan] suatu persembahan’.81 Ini adalah bagian dari instruksi-instruksi yang diberikan kepada Musa, dan itu telah disimbolkan dalam ‘korban unjukan’. Sebelum apapun diserahkan, itu dipersembahkan ke dalam persekutuan dari persembahan yang terus-menerus dan dengan rela. Ini adalah ekspresi kasih dalam persekutuan Yahweh. Demikian juga, ini adalah karakteristik dari hidup yang tak terkorupsi dalam Yahweh. Ini adalah arti dari mezbah. Kita mempersembahkan diri kita sendiri di atas mezbah persembahan Mereka, karena itu adalah mezbah yang menguduskan persembahan. Dari arti simbolis ‘korban unjukan’ dalam Perjanjian Lama-lah, Paulus mendapatkan pernyataan ‘mempersembahkan diri kita’. Dalam arti pertama, korban unjukan artinya datang mendekat dengan suatu ‘persembahan dipersembahkan di mezbah dan berkenan di atas mezbah’. Itu menandakan bahwa yang membawa persembahan siap untuk menjadi korban yang hidup. Mereka siap untuk melakukan pekerjaan yang Tuhan telah siapkan bagi mereka. Oleh karena itu, Harun ditahbiskan sebagai imam besar dengan cara korban unjukan.82 Korban unjukan memungkinan yang membawa persembahan untuk berdiri di mezbah dan menandakan kerelaan partisipasi mereka di mezbah. Suatu cerita dalam kitab Imamat mengatakan kepada kita bahwa Musa mengambil roti bundar tidak beragi dan meletakkan semua ini ke tangan Harun, dan ke tangan anak-anaknya, dan mempersembahkan mereka sebagai suatu korban unjukan di hadapan TUHAN. Kemudian Musa mengambil itu dari tangan mereka dan mempersembahkan itu sebagai bakaran di atas mezbah dengan korban bakaran. Itu adalah persembahan penahbisan untuk menjadi bau yang menyenangkan. Itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.83 Inilah bagaimana Anak Manusia dipersembahkan kepada Allah Bapa; ‘Yang Lanjut Usianya’ dalam kitab Daniel. Setelah empat puluh hari, Yesus dibawa naik oleh awan dan segera ‘mempersembahkan’ di hadapan takhta Yang Lanjut Usianya.84 Dia adalah suatu korban unjukan, dan korban yang berkenan, mempersembahkan diri-Nya sendiri untuk pekerjaan-pekerjaan dan pelaksanaan otoritas dari takhtaNya.85 Istilah ‘mempersembahkan’ juga digunakan untuk menggambarkan ‘mendekat’ bagi mereka yang 78 Yoh 15:13 79 Luk 3:4 80 Kis 1:3 81 Kel 40:32. Im 1:2-3,5 Im 8:28-29 82 83 Im 8:27-28 84 Kis 1:9 85 Dan 7:13 40 Perjanjian Yahweh memiliki tuntutan hukuman undang-undang melawan Daniel. Mereka dengan tidak sengaja membuat Daniel menjadi suatu korban yang berkenan. Jikalau mereka tahu, mereka tidak akan melakukan hal ini.86 Kepada gereja di Roma, Paulus menuliskan, ‘Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.’87 Beban pelayanan Paulus adalah untuk mempersembahkan setiap orang sepenuhnya dalam Kristus.88 Dia cemburu karena dia telah mempertunangkan orang Korintus kepada satu suami untuk mempersembahkan mereka sebagai perawan suci kepada Kristus.89 Dia mengerti bahwa Tuhan semesta alam bermaksud untuk ‘menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela’.90 Paulus mendorong kita, dengan mengatakan bahwa Dia yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kita juga dengan Yesus dan akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu.91 Penyembahan adalah suatu persembahan yang naik Perjanjian dari Yahweh Elohim adalah suatu kehidupan penyembahan dalam persembahan kita. Arti sesungguhnya dari penyembahan adalah memberikan keberhargaan dan hormat kepada yang lain; dan persembahan adalah ekspresi dari penyembahan kita kepada yang lain. Ketika kita berpikir mengenai persembahan, kita boleh refleksikan dalam penyembahan, persekutuan, integritas dan memberi. Tapi apa yang Alkitab katakan tentang kualitas persembahan kita? Kita harus mempersembahkan dengan jiwa yang hancur dan hati yang remuk.92 Inilah persembahan yang Tuhan cari. Kita harus memiliki sikap Kristus yang sepenuhnya menundukkan diri-Nya untuk menjadi hamba dalam pelayanan pada yang lain. Penyembahan adalah unsur penting dari perjanjian Allah, karena itu adalah aroma dari persembahan. Bapa, Anak dan Roh Kudus telah mengundang kita untuk bersatu dengan mereka dalam persekutuan penyembahan dalam perjanjian. Ketika kita terserap dengan persembahan yang terus-menerus, hati nurani kita ter-orientasi kembali dan kita menemukan kapasitas ‘mengetahui bersama dengan diri kita sendiri’. Roh kita, identitas dasar kita, dapat menyembah, yang artinya kita dapat memberi layak/hormat kepada Allah dan kepada yang lain. Ketika orang-orang percaya bersatu dengan Tuhan dalam satu Roh, mereka juga dapat berkomunikasi dalam Roh. Mereka akan menemukan identitas keputraan mereka yang mampu mempersembahkan sesuai dengan kebenaran nama mereka. Inilah artinya menyembah dalam roh dan kebenaran. Yesus katakan, ‘Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah 86 Bandingkan dengan 1Kor 2:8 87 Rom 12:1 88 Kol 1:28 89 2 Kor 11:2 90 Ef 5:27 91 2 Kor 4:14. 2 Kor 11:2. Ef 5:27. Kol 1:22,28 92 Maz 34:18. Maz 51:17. Yes 57:15 41 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.’93 Perjanjian Yahweh adalah hidup penyembahan Mereka dalam persembahan. Ketika kita mempersembahkan diri kita, Dia menyatukan kita dalam nyanyian Tuhan dan penyembahannya. Dia menjanjikan tujuan kehidupan kita dalam kitab kehidupan Anak Domba, dengan cara yang sama bahwa Kitab Suci yang tertulis adalah catatan/rekaman dari tujuan perjanjian-Nya. Dalam persekutuan menyembah yang benar-lah kita tiba pada pengetahuan akan kebenaran dan membuktikan apa yang baik, berkenan dan kehendak Allah yang sempurna.94 Ketika kita menyembah dalam roh, penerangan diberikan kepada kita oleh Roh Kudus di saat Dia membawa kapasitas dari tujuh Roh Allah kepada kita sebagai suatu urapan atas kita. Kita diberikan suatu pemahaman mengenai kehendak ini bagi kehidupan kita. Melalui penerangan-lah Kitab Suci diterapkan kepada hidup kita, dan kita menemukan hidup dan ekspresi sebagai anak-anak Allah. Menyembah dalam Roh dan kebenaran Seperti yang kami katakan, Bapa merindukan kita untuk menyembah Dia dalam Roh dan dalam kebenaran.95 Ini artinya bahwa kita menyembah Dia dalam realita, atau kebenaran, mengenai nama kita sendiri. Kita memberikan layak/hormat kepada firman yang menetapkan siapa Allah bagi kita, dan siapa kita bagi Allah. Untuk bertemu ‘dalam Roh’ artinya kita bertemu sebagai mereka yang menerima ‘RohNya sendiri’. Kita mempunyai sebuah nama dari Bapa, kita mempunyai hidup ciptaan baru oleh darah, dan kita mempunyai identitas melalui Roh-Nya. Oleh ‘roh’, maksud kami bahwa kita mempunyai kapasitas untuk mengekspresikan identitas, melalui persembahan yang terus-menerus. Identitas hanya terlihat melalui persembahan dalam penyembahan, dengan cara yang sama bahwa Allah hanya dikenal melalui persembahan-Nya dalam penyembahan. Dia telah mengekspresikan diri-Nya sendiri dalam identitas yang benar dan Dia telah bersumpah, menurut nama-Nya. Dengan cara ini, Allah telah mengkomunikasikan ‘roh’ dan ‘hidup’. ‘Hidup’ dikomunikasikan dari Yahweh sebagai satu. Dan ‘roh’ dikomunikasikan dari Elohim sebagai Tiga. Sekarang kita mempunyai hidup yang sama, seperti hidup ciptaan baru. Kita dihembuskan dengan ‘roh’ karena persembahan Mereka kepada kita. Akan berguna untuk mengingat bahwa kita bertemu untuk firman, menyembah dan bersekutu. Alasan kita bernyanyi adalah untuk ‘bertemu dengan firman’ dan untuk mengakui iman dalam siapa Allah itu, dan dalam apa panggilan-Nya untuk kita menjadi. Kita bertemu dengan Dia melalui firman-Nya. Di saat kita bertemu firman dengan penyembahan, kita bersatu dengan persekutuan dalam satu Roh. Kita bukan mengikuti ritual agamawi. Tetapi, kita bersatu dengan Tuhan dalam satu roh dengan Dia.96 Dengan mengekspresikan firman dalam nyanyian, kita mengundang yang lain untuk bertemu dengan firman mengenai ‘nama’ mereka, kemudian bersatu dengan iman Anak yang memanggil mereka ke dalam persekutuan Anak. Kita mengundang mereka yang bersama dengan kita untuk ‘menyembah’, menghubungkan nilai dan kebenaran kepada firman yang sedang diproklamirkan. Inilah penyembahan. Di saat kita makan dan minum dalam ibadah perjamuan, kita mengambil untuk menjamah roti dan darah dari Perjanjian Kekal. Ketika kita menyembah dalam dimensi persekutuan perjanjian tersebut, 93 Yoh 4:23-24 94 Rom 12:2 95 Yoh 4:23 96 1 Kor 6:17 42 Perjanjian Yahweh kita menyembah dalam Roh dan kebenaran, dan kita dapat mengenal Yahweh.97 Didalam dimensi ini, didalam Roh, kita mendahului keberadaan kita sendiri. Tuhan mau kita memahami kemuliaan warisan-Nya pada orang-orang kudus.98 Dia akan selalu menjadi Allah kita, dan kita akan selalu menjadi anak-Nya. Dia membawa kita mendekat, dalam persekutuan perjanjian. Kita tidak akan pernah menjadi Yahweh Elohim. Kita akan selalu menjadi anak-anak dari Bapa dan pewaris bersama-sama dengan Yahweh Anak. Dia menjadi Anak dari Bapa, Anak Sulung-Nya, dan Dia berbagi warisan-Nya dengan kita jika kita mengenakan diri kita dengan Dia. Yahweh anak membawa kita sangat dekat kepada hati Yahweh Elohim sehingga kita lebih dekat dari bernafas. Kitab Wahyu dengan jelas menyatakan bahwa Yahweh Elohim, Tuhan Allah, membuat tabernakel-Nya dengan manusia. ‘Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka’.99 Kita membaca lebih lanjut bahwa Tuhan mengatakan kepada orang yang menang, ‘Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku’.100 Kita mempunyai hidup yang sama seperti Anak Allah, dilipatgandakan kepada kita melalui persembahan. Allah Anak mengosongkan diri-Nya ‘Mengosongkan’ adalah memberi kuasa/memberdayakan persembahan dari yang lain. Itu adalah perpanjangan dari persembahan yang terus-menerus sejauh itu membuatnya efektif. Hal itu adalah mencurahkan dan mengosongkan atas persembahan yang terus-menerus (korban bakaran). Mengosongkan selalu sampai ke titik akhir. Ketika sebuah bejana kosong, itu telah dicurahkan sepenuhnya sampai kepada suatu titik akhir. Adalah secara konsisten dan berulang-ulang di sepanjang Kitab Suci bahwa segala yang Tuhan mulai, Dia melakukan itu dengan mengosongkan. Sementara kita memperhatikan mengenai pengosongan dari Anak Domba, kita akan perlu membuat perbedaan antara mengosongkan kepada perjanjian dan mengosongkan ke pangkuan. Kita tahu tentang tulisan Paulus bahwa Anak mempunyai suatu sikap dan pikiran untuk mengosongkan kemuliaan-Nya sendiri. Dia mengosongkan diri-Nya dan menjadi hamba dari perjanjian. Di saat Dia mengosongkan kepada perjanjian, Allah Anak mencurahkan kemuliaan hakiki-Nya, yaitu kemuliaan yang Dia miliki dengan Bapa sebelumnya. Dia juga mengosongkan segala yang telah diberikan kepada-Nya sebagai ‘kekayaan kemuliaan-Nya’.101 Kekayaan kemuliaan-Nya adalah warisan dalam ciptaan baru. Dia mengosongkan kekayaan ini untuk membuat ruang bagi kita dalam ciptaan baru ini. Inilah artinya dari ‘Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya’.102 Ingat, ketika Allah Anak mengosongkan diri-Nya, hidup dari ciptaan baru dibawa kepada kepenuhan. Hidup dari setiap anak yang sudah diketahui ada dalam kepenuhan itu. Darah seperti darah anak domba itu dicurahkan bagi banyak orang. Kita harus mengikuti teladan ini, memiliki sikap yang sama seperti ini dalam diri kita. Sekalipun Yahweh Anak ada dalam bentuk Allah, Dia tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, tapi ‘mengosongkan diri-Nya’.103 Kita harus dicurahkan dengan cara yang sama di mana Anak megosongkan 97 Yoh 4:23-24 98 Ef 1:18 99 Wah 21:3 100 Wah 21:7 101 Ef 1:18 102 2 Kor 8:9 103 Fil 2:5-6 43 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU diri-Nya. Seperti yang dikatakan Paulus, ‘darahku dicurahkan’.104 Dengan cara inilah, Allah Anak merendahkan diri, membungkuk dan menunduk untuk menjadi Hamba dari Bapa dan taat sampai mati di kayu salib. 104 Fil 2:17-18 44 BAB 3 Hamba yang benar Dalam suratnya kepada orang-orang Ibrani, rasul Paulus menggambarkan pekerjaan dan mandat Yesus Kristus dalam banyak detail. Menggunakan bahasa dan simbol dari Kitab Suci, dia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias, Kristus, Yang Diurapi.1 ‘Tentang hal itu (Mengenai Dia – terjemahan Inggris)’, Paulus katakan, ‘banyak yang harus kami katakan’.2 Sesungguhnya, ada banyak yang harus dikatakan dan diketahui mengenai Tuhan kita Yesus Kristus. Pada bab sebelumnya, kita telah memperhatikan bahwa Yahweh Anak diurapi dengan tujuh Roh Allah sebelum Dia mengosongkan diriNya untuk menjadi Anak Allah, Hamba dari kehendak Bapa, dan Perintis iman, ketaatan dan keselamatan kita. Dalam bab ini, secara khusus kita akan memperhatikan Yesus Kristus sebagai Hamba yang diurapi, sepenuhnya memanifestasikan dan menyatakan kebenaran Allah.3 Dan kita memperhatikan apa artinya menerima firman kebenaran supaya kita juga dapat menjadi hamba-hamba kebenaran, bertumbuh kepada kedewasaan sebagai anak Allah.4 Rasul Paulus menyatakan, ‘Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal’.5 Kristus – Hamba yang diurapi Kita membaca dalam mazmur-mazmur, ‘Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu.’6 Paulus mengutip ayat ini dalam suratnya kepada Ibrani.7 1 Ibr 1:2-4 2 Ibr 5:11 3 Fil 2:7 4 Rom 6:18-19 5 Rom 6:22 6 Maz 45:6-7 7 Ibr 1:8 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Itu mengidentifikasi kerajaan intrinsik dan kekal dari Yahweh Anak, yang adalah Raja dan Imam menurut peraturan Melkizedek.8 Tetapi, lebih dari ini, hal itu mengidentifikasi kasih dari Anak kepada Bapa, dan iman dari Anak untuk menyatakan kebenaran Bapa. Anak ‘mencintai keadilan’ dan memberikan diri-Nya, di dalam perjanjian, untuk menyatakan nama dan pekerjaan Bapa.9 Karena itu Allah ‘mengurapi Dia’ dengan minyak dari tujuh Roh Allah dan dengan minyak kesukaan melebihi teman-teman-Nya.10 Urapan inilah yang memampukan Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya dan menjadi Hamba Bapa. Paulus menuliskan kepada orang-orang di Filipi, ‘Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia’.11 Kata ‘hamba’ lebih akurat diterjemahkan ‘budak’. Dalam persekutuan Yahweh Elohim, Anak tidak kurang, lebih rendah, atau di bawah Bapa dalam hal apapun. Tetapi, Dia mengesampingkan semua hak istimewa dan prerogatif hakiki-Nya untuk menjadi Budak Bapa, yang dengan demikian menyatakan kebenaran Bapa. Ini adalah karakteristik yang mendefinisikan seorang budak. Seorang budak tidak melakukan apapun dari inisiatifnya sendiri. Seorang budak sepenuhnya berkomitmen untuk menyatakan kebenaran dari yang lain; yaitu, nama dan pekerjaan dari yang lain. Yesus memberi kesaksian mengenai hubungan-Nya dengan Bapa, ‘Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku’.12 Penghakiman-Nya adil karena Dia adalah budak. Penghakiman yang murni dapat mengatur keadilan karena tidak mempunyai prerogatif yang berdasarkan pada diri sendiri. Yesus mengatakan, ‘Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan’.13 Sekalipun Yesus Kristus adalah Anak Allah, Dia mati sebagai Budak Allah yang taat. Ini jelas dalam Perjanjian Baru, dan ayatayat nubuatan Perjanjian Lama. Nabi Yesaya dengan jelas mengidentifikasi bahwa Kristus akan datang sebagai budak, dan yang paling penting, ‘Hamba yang diurapi’ dengan tujuh Roh Allah atas-Nya. ‘Lihat, itu hamba-Ku [budak] yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.’14 Elemen-elemen dari permulaan Firman dari kebenaran masa kini, oleh penerangan dari tujuh kali lipat Roh, terus-menerus mengajarkan kita ‘asas-asas pokok dari penyataan Allah’.15 Ungkapan ‘asas-asas pokok’, atau ‘prinsipprinsip pertama’, akan lebih akurat diterjemahkan ‘elemen-elemen dari permulaan’. Ketika Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya, Dia membuat ruang bagi banyak anak. Ini adalah permulaan dari segala 8 Ibr 7:17 9 Yoh 14:9. Ibr 1:3 10 Maz 45:7 11 Fil 2:5-7 12 Yoh 5:30 13 Yoh 12:49 14 Yes 42:1 15 Ibr 5:12 46 Hamba yang benar sesuatu yang baru.16 Suatu pemahaman dari ‘permulaan’ adalah titik awal bagi setiap orang Kristen. Yohanes berbicara mengenai mengenal Dia ‘yang ada dari mulanya’ dan ‘firman yang telah kamu dengar (pesan yang kamu dengar sejak permulaan – terjemahan Inggris)’.17 Dia tidak menunjuk kepada permulaan waktu atau permulaan dari penciptaan. Dia menunjuk kepada permulaan yang ditegakkan dalam Perjanjian Kekal. ‘Pernyataan Allah’ adalah pengucapan dari kehendak dan tujuan perjanjian Tuhan. Itu adalah firman yang keluar dari perjanjian. ‘Elemen-elemen dari permulaan’ adalah berbagai dan bermacam-macam kekayaan kasih karunia dan kekayaan kemuliaan yang diberikan kepada Yahweh Anak dalam Perjanjian Kekal.18 Ketika Dia mengosongkan diri-Nya, kekayaan ini menjadi warisan dari banyak anak-anak, di dalam Dia. Kita diingatkan dengan bagian ini, ‘Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya’.19 Rasul Paulus berdoa supaya mata hati kita diterangi supaya kita dapat mengetahui pengharapan dari panggilan-Nya dan ‘kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus’.20 Penerangan ini memberikan kita pengetahuan yang atasnya kita bangun tujuh dasar dari keputraan kita. Fondasi dasar dari keputraan kita Setelah mengidentifikasi arti dari ‘elemen-elemen dari permulaan’, kita tahu bahwa dasar yang terdaftar dalam Ibrani pasal enam adalah sesuatu yang lebih jauh lagi. Ada perbedaan antara elemen-elemen dari permulaan dan dasar-dasar dari keputraan yang oleh mana kita bertumbuh kepada kedewasaan sebagai anak-anak Allah.21 Dasar-dasar dari keputraan disesuaikan ketika kita menerima dan menerapkan ‘firman kebenaran’. Dasar-dasar22 ini adalah: 1. Menuju kepada kesempurnaan 2. Pertobatan dari pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia 3. Kepercayaan/iman kepada Allah 4. Ajaran mengenai pembaptisan 5. Penumpangan tangan 6. Kebangkitan orang-orang mati 7. Hukuman kekal Adalah penting bahwa ‘menuju kesempurnaan’ adalah dasar pertama. Ketika firman kebenaran diproklamirkan kepada kita, kita diterangi untuk memandang Yesus Kristus di takhta-Nya. Oleh penerangan, kita memandang kemuliaan dari shekinah, yang adalah kemuliaan dari hidup-zoe dalam Kristus, Yang Sulung, dan oleh karena itu kemuliaan warisan yang ditentukan bagi kita sebagai anak- 16 Yes 42:9. Yes 43:19. 2 Kor 5:17 17 1 Yoh 2:7,13 18 Ef 3:8-11. 2 Tim 1:9 19 2 Kor 8:9 20 Ef 1:18 21 Ibr 5:11, 6:12 22 Ibr 6:1,2 47 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU anak Allah.23 Sebagai konsekuensi dari penerangan ini, kita termotivasi untuk maju menuju kepada kedewasaan sebagai anak-anak Allah. Di saat kita mencari kerajaan dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, semua dasar-dasar penting dari keputraan kita yang mengikuti ditambahkan kepada kita.24 Dasar-dasar ini adalah langkah-langkah oleh mana kita maju untuk menjadi orang Kristen yang dapat hidup, sebagaimana yang diajarkan dalam ‘perumpamaan tentang penabur’.25 Hanya mereka yang menghasilkan buah dari keputraan yang berkenan kepada Allah.26 Jika dasar-dasar ini diletakkan dengan sebagaimana mestinya maka kita akan bertumbuh sebagai ‘buah sulung tertentu’.27 Dasar-dasar ini tidak perlu diletakkan lagi setelah diletakkan dengan sebagaimana mestinya dalam kehidupan kita. Tetapi, sebelum dasar-dasar itu beroperasi sebagai model dari kehidupan kita sehari-hari, kita harus terus-menerus memperhatikan untuk menjadi ditegakkan di dalamnya. Kerajinan dalam hal-hal ini adalah demonstrasi dari ketaatan yang sesungguhnya. Dalam musim sekarang ini, Roh Kudus menekankan perlunya bagi kita untuk maju kepada kedewasaan dalam keputraan kita. 1. Panggilan untuk maju kepada kesempurnaan memotivasi kita untuk percaya bahwa kita dapat mewarisi segala yang Allah telah tentukan bagi kita.28 Firman ini menerangi hati kita, memungkinkan kita untuk memahami semua dimensi yang akan dicakup keputraan; panjangnya, lebarnya, tingginya dan dalamnya kasih Allah yang melampaui pengetahuan.29 Di saat kita menuju kepada kesempurnaan, kita menyegarkan diri kita sendiri setiap hari dalam firman dari keputraan yang telah dibuat tersedia bagi kita melalui Kristus. 2. Pertobatan adalah keputusan terus-menerus untuk berbalik dari kebenaran yang dari diri kita sendiri.30 Kebenaran sendiri adalah pengerjaan dari nurani kejatuhan kita, bekerja oleh pengetahuan yang baik dan yang jahat, untuk mendakwa atau menjadi alasan untuk kita.31 Itu adalah kebenaran yang berdasarkan pada penyalahgunaan hukum di tangan orang-orang berdosa. 3. Iman kepada Allah adalah komitmen kita yang terus-menerus untuk menjadi hamba kebenaran.32 4. Dalam baptisan, kita ditanamkan dan disatukan dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan kebangkitan-Nya.33 Sesungguhnya, kita mengenakan Kristus.34 Karena Kristus adalah hidup kita, kita dapat bertumbuh dalam keputraan kita sendiri, karena kita adalah anak-anak Allah melalui iman dalam Yesus Kristus.35 23 Yoh 1:14. Yoh 11:40. Yes 60:1. 2 Kor 4:4. 2 Pet 1:17. 1 Yoh 1:1-2 24 Mat 6:33 25 Mar 4:1-20 26 Mat 3:10. Mat 13:23. Yoh 15:2,8,16. Rom 7:4. Gal 5:22 27 Yak 1:18 28 Kis 20:32. Gal 5:19-26. Ef 1:11,14. Ibr 6:12 29 Ef 3:14-19 30 Kis 26:20. Rom 2:4. 2 Pet 3:9 31 Fil 3:9. Rom 2:14-16. Rom 7:8 32 Rom 3:22. Rom 4:9 33 Rom 6:5 34 Gal 3:27 35 Kol 3:4. Rom 3:22. Gal 2:16. Gal 3:26. Fil 3:9 48 Hamba yang benar 5. Penumpangan tangan menunjuk kepada pekerjaan pemisahan dari Roh Kudus, diberikan kepada kita dalam tubuh Kristus oleh utusan angelos, di saat kita dikuduskan dan dibatasi kepada pekerjaan kita.36 6. Kebangkitan orang mati juga adalah dasar sehari-hari untuk hidup taat. Hidup kekal telah dimanifestasikan, dalam Kristus, sebagai hidup yang ‘keluar dari’ kematian. Mereka yang telah ditebus dari kematian karena dosa telah lahir dari kematian dengan Kristus, dan sekarang hidup oleh hidupNya yang ada di dalam mereka.37 Mereka dibangkitkan setiap hari oleh hidup kebangkitan Kristus, keluar dari kematian dan ketandusan yang terjadi karena kejatuhan manusia.38 Dalam dunia ini, kita ‘mati setiap hari’ dan menanggung ‘kematian Tuhan Yesus’ dalam tubuh kita yang fana, supaya hidupNya juga akan dinyatakan.39 7. Prinsip penghakiman kekal bekerja dalam setiap aktivitas di mana umat manusia terlibat didalamnya. Berbagai ‘penganiayaan dan penindasan’ yang kita derita adalah bukti penghakiman Allah yang benar.40 Penghakiman Allah adalah kemarahan dengan kemurahan seperti yang menimpa kita di rumah Allah. kitab Suci menyatakan bahwa penghakiman harus dimulai dalam rumah Allah.41 Melalui pertobatan dan iman setiap hari, penghakiman diubah menjadi disiplin dan membawa perubahan bagi hidup kita supaya kita tidak dihukum dengan dunia.42 Kamu telah lamban dalam mendengarkan Nabi Yesaya-lah yang berbicara mengenai Kristus sebagai ‘tunas akan keluar dari tunggul Isai’ dengan tujuh Roh Allah atas-Nya.43 Tetapi, dia juga meramalkan bahwa ‘tunas lembut’ ini tidak mempunyai bentuk yang megah atau mulia. Tidak seorangpun akan tertarik pada-Nya. Dia akan menjadi Manusia dengan kesengsaraan, dihina, dihindari dan biasa menderita kesakitan.44 Yesaya bernubuat bahwa Kristus akan berhasil sebagai Budak Bapa dan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.45 Dia akan memercikkan bangsa-bangsa.46 Yesaya menunjuk kepada Kristus yang disanjung dan ’ditinggikan’ di atas kayu salib dan tujuh kali pemercikan darah-Nya.47 Dan tentu saja, Yesaya menunjuk kepada kenaikan-Nya, ketika Yesus ditinggikan dalam awan dan di hadapan Bapa untuk menerima takhta dan ‘kemuliaan yang Dia miliki sebelum dunia ada’.48 Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku’.49 36 Kis 13:2-3. Kis 6:6. Bil 27:23. 1 Tim 4:14. 2 Tim 1:6 37 Gal 2:19-21 38 2 Kor 5:14. Rom 14:7-9. Yes 53:6 39 1 Kor 15:31. 2 Kor 4:10 40 2 Tes 1:4-5 41 Hab 3:2. 1 Pet 4:17 42 1 Kor 11:32 43 Yes 11:1-2. Im 16:14-15. Ibr 10:22. Ibr 12:24 44 Yes 53:2-3 45 Yes 53:10-12 46 Yes 52:15 47 Yes 52:13 48 Kis 1:9. Yoh 17:5 49 Yoh 8:28 49 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Yesaya bernubuat dalam detail yang luar biasa mengenai mandat dan pelayanan dari Mesias yang akan ‘memerciki bangsa-bangsa’. Tetapi, perkataannya tidak diterima. Sesungguhnya, semakin dia bernubuat mengenai datangnya Mesias, semakin orang tidak menerima.50 Mereka tidak menerima perkataan mengenai Mesias yang akan menjadi ‘Hamba yang diurapi’ dari Bapa. Tuhan memberikan Yesaya mandat nubuatan untuk membuat hati orang-orang keras, telinga mereka berat mendengar, dan mata mereka melekat tertutup. Dia memerintahkan Yesaya untuk mengatakan kepada orang-orang, ‘Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!’.51 Banyak kali sepanjang pelayanan-Nya, Yesus menyatakan bahwa Dia menggenapi nubuatan Yesaya sebagai Mesias.52 Dia juga mengakui penggenapan dari nubuatan, ’Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.’53 Ketika berbicara kepada Ibrani mengenai Yesus sebagai Mesias, Paulus mengatakan, ‘Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan’.54 Itu adalah bukti bahwa banyak di dalam gereja-gereja yang tidak menerima ajaran mengenai pelayanan Kristus sebagai Anak, Hamba dan Perintis, dan perlunya kita berpartisipasi dengan Kristus dalam elemen-elemen pelayanan-Nya ini. Beberapa menyukai ide mengenai Mesias pengganti yang tidak meminta mereka berpartisipasi dalam penderitaan-Nya. Mereka seperti orang Yahudi sebelum mereka, di bawah penghakiman kebutaan oleh nabi Yesaya, karena mereka tidak menerima pekerjaan dan pelayanan Kristus.55 Orang-orang percaya ini menolak Kristus dengan menolak perkataan yang Paulus bawakan kepada mereka sebagai utusan karunia kenaikan. Paulus mendeklarasikan bahwa orang-orang percaya ini memerlukan susu dan bukan makanan keras.56 Mereka perlu untuk kembali kepada iman dari bayi yang baru lahir, menerima susu yang murni dari firman supaya mereka dapat bertumbuh dengan hormat terhadap keselamatan mereka.57 Susu dari firman adalah pewahyuan mengenai Yesus Kristus dan elemen-elemen dari permulaan. Tanpa suatu pemahaman dari dasar-dasar ini, tidak mungkin firman kebenaran ini, yang disamakan dengan makanan keras, dapat diterima dan dicerna. Firman kebenaranlah yang mulai menetapkan nama dan pekerjaan kita yang unik sebagai anak Allah. Dan firman inilah yang mendorong kita untuk menjadi budak-budak Kristus, menyatakan kebenaran-Nya, supaya kita dapat bertumbuh kepada kedewasaan sebagai anakanak Allah. Firman kebenaran menetapkan jalan di mana kita belajar taat melalui hal-hal yang kita derita.58 50 Yes 30:8-11 51 Yes 6:9 52 Mat 8:17. Yoh 12:39-41 53 Mat 13:14-15 54 Ibr 5:11 55 Yoh 12:39-41 56 Ibr 5:13-14 57 1 Pet 2:2 58 Ibr 5:8 50 Hamba yang benar Paulus mengatakan kepada kita bahwa mereka yang mengambil bagian hanya kepada susu tidak membiasakan diri dengan firman kebenaran.59 Ini artinya mereka tidak berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan Kristus, dan oleh karenanya, mereka tidak menerima substansi dari keputraan mereka sendiri. Di saat yang sama, jika kita tidak menerima susu dari firman mengenai Kristus dan pelayanan-Nya dengan sebagaimana mestinya, kita akan tersandung dengan firman kebenaran yang memanggil kita untuk berpartisipasi dengan Kristus dalam pekerjaan penebusan yang Dia selesaikan bagi kita. Nabi Yesaya berbicara mengenai transisi dari susu kepada makanan keras ketika dia bertanya, ‘Kepada siapakah dia ini mau mengajarkan pengetahuannya dan kepada siapakah ia mau menjelaskan nubuat-nubuatnya? Seolah-olah kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu!’ Firman datang perintah demi perintah, baris demi baris, sedikit di sini, dan sedikit di sana.60 Ketika kita menerima firman, kita menemukan istirahat bagi jiwa kita yang lelah. Tetapi, ketika kita menolak firman, kita tersandung mundur dan tertangkap dalam jerat.61 Paulus menasihatkan orang-orang Ibrani untuk mencegah hal ini dengan perlu ‘lagi diajarkan’ elemen-elemen permulaan dari pernyataan Allah.62 Ketika Paulus mengatakan bahwa memerlukan seseorang untuk mengajarkan mereka lagi, dia tidak menunjuk kepada perlunya informasi yang lebih lagi. Utusan karunia kenaikan dari Kristus membawa lebih dari informasi. Ketika mereka memproklamirkan firman, diurapi dengan kuasa dari tujuh Roh Allah, membawa penerangan yang sesungguhnya kepada mereka yang menerimanya. Orang-orang Ibrani memerlukan penerangan yang segar mengenai pribadi dan pekerjaan dari Yesus Kristus. Mereka perlu ditarik kembali ke dalam persekutuan yang diurapi dengan utusan Kristus, supaya minyak urapan dapat membawa penerangan pada mata mereka. Inilah arti dibalik perkataan Yohanes, ‘Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu— dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta—dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia’.63 Ketika Yohanes berkata, ‘tidak perlu kamu diajar oleh orang lain’, maksudnya bahwa kita tidak memerlukan instruktur yang hanya membawa informasi. Seperti Paulus katakan, kamu mempunyai beribu-ribu pendidik’.64 Kita perlu menerima urapan dari tujuh Roh dari Kristus, melalui Roh Kudus, oleh firman dari utusan Kristus. Dan bukti bahwa kita mempunyai urapan ini adalah kita tinggal di dalam Dia, dalam persekutuan tubuh-Nya. Perlunya penerangan Pekerjaan penginjilan dimulai ketika pesan Kristus dipercaya dan diterima.65 Para pencari mendengar bahwa mereka dapat menerima suatu kebenaran yang bukan milik mereka sendiri, apabila mereka mempercayai pesan itu dan maju untuk ditebus kepada keputraan mereka. Masuknya firman dari utusan ke dalam hati mereka memberikan terang.66 Hati meresponi dan, oleh api Roh Kudus, terbakar seperi sebuah pelita. Ini terjadi kepada dua orang di Jalan Emaus ketika Kristus berbicara kepada 59 Ibr 5:13 60 Yes 28:9-10 61 Yes 28:12-13 62 Ibr 5:12 63 1 Yoh 2:27 64 1 Kor 4:15 65 Rom 1:17 66 Maz 119:130 51 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU mereka. Firman menemukan pintu masuk ke dalam hati mereka dan mereka diterangi.67 Apa pesannya? pesannya adalah injil keputraan. Pertama-tama kita diterangi untuk memandang Yesus Kristus, dan kemudian kita diterangi berkenaan dengan jalan ketaatan kita yang unik sebagai anak-anak Allah. Tanpa penerangan, kita tidak dapat bertobat, dan hati kita tetap dalam kegelapan, terikat dalam rantai kebenaran sendiri. Yesus berkata, ‘Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.’68 Iman yang benar mengalir sebagai buah dari pertobatan yang murni, memotivasi kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang benar yang adalah bagian dari keputraan kita. Semua pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita adalah buah dari penerangan ini. Kemudian, kebenaran dari iman didemonstrasikan di saat kita mulai membuat persembahan. Persembahan kita terlihat ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari keputraan kita, dan kita mempersembahkan diri kita sendiri di atas mezbah di pintu rumah-Nya. Penerangan ini datang dari tujuh Roh Allah yang sekarang bersinar dari gereja kaki dian. Masuknya firman Allah membawa terang kepada hati kita, menerangi jalan yang harus kita tapaki untuk dipulihkan kepada warisan dari keputraan kita. Yesus berkata, ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’.69 Kebenaran yang bukan milik kita Adalah penting untuk memahami bahwa kebenaran Kristus bukanlah kebenaran diri sendiri; pekerjaan-Nya juga bukan pekerjaan dari diri sendiri. Dia menyerahkan hidup-Nya untuk menyatakan kehendak Bapa. Pekerjaan-Nya adalah persembahan, dan dalam aktivitas ini, Dia belajar dan menuliskan ketaatan dari keputraan.70 Kebenaran Bapa dinyatakan oleh pekerjaan ketaatan Kristus. Juga ketaatan-Nya terlihat ketika Dia melakukan pekerjaan menyatakan kebenaran Bapa; kebenaran yang bukan milik-Nya sendiri. Kemuliaan pengharapan dari injil adalah bahwa kapasitas dari ketaatan Kristus tersedia bagi orang percaya sebagai karunia. Kita juga harus mempersembahkan diri kita sendiri sebagai budak-budak kepada Allah dan, dari Dia, menerima kasih karunia untuk bersatu dengan persekutuan ketaatan Kristus. Ada suatu ketaatan yang bukan ‘kita sendiri’, dan ada suatu kebenaran yang bukan ‘kita sendiri’. Kebenaran dan ketaatan ini ditemukan ketika kita menerima pesan mengenai salib. Ketika Kristus disalibkan dan ditinggikan untuk keselamatan kita, Dia telah ditentukan dihadapan semua mata, mendemonstrasikan ketaatan yang sempurna.71 Dia memproklamirkan firman ketaatan ini dalam daging-Nya. Dalam penderitaan-Nya, kita melihat ketaatan dalam tindakan sebagai demonstrasi dari kebenaran. Ketika kita memahami ini oleh penerangan, kita ditarik kepada-Nya, dan memahami bahwa Dia dilukai karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita. Ganjaran-Nya adalah untuk keselamatan kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.72 Pekerjaan dari seorang utusan adalah untuk menyatukan kita kepada salib Kristus melalui pesan yang dia bawa. Melalui firman ini, kita diterangi untuk melihat contoh dari pekerjaan ketaatan Kristus, dan 67 Luk 24:32 68 Mat 6:22-23 69 Yoh 8:12 70 Yoh 10:18. Fil 2:7. Yoh 8:28. Yoh 5:36 71 Rom 3:24-25 72 Yes 53:5 52 Hamba yang benar kita disadarkan akan perlunya untuk bersatu dengan persekutuan ketaatan-Nya. Oleh firman ini, kita menjadi tawanan kepada ketaatan Kristus.73 Kita ditarik ke dalam ketaatan Kristus di saat kita percaya dan bertobat. Pekerjaan kebenaran-Nya harus keluar dari perkemahan, ke tempat penghakiman dan kehancuran, dan menyatukan diri-Nya kepada penderitaan dan kematian kita. Kemudian, melalui pekerjaan penebusan-Nya, Dia membawa kita kembali dari kematian karena dosa, memulihkan kita kepada Allah dan memungkinkan kita mendapatkan kembali warisan kita sebagai anak-anak-Nya.74 Rasul Paulus mengatakan bahwa setiap pemikiran yang konsisten dengan kebenaran kita sendiri harus ditawan ke dalam ketaatan Kristus.75 Untuk hidup oleh injil yang lain menyerahkan kita kepada suatu kehidupan yang dari penafsiran pribadi dan inisiatif dari kebenaran sendiri. Sayangnya, agama umumnya, dan Kekristenan khususnya, telah menjadi benteng dari kebenaran diri sendiri dan ketaatan yang ditetapkan sendiri. Paulus mengidentifikasi prinsip ini dalam Yahudi ketika dia katakan mereka memang ‘sungguh-sungguh giat untuk Allah’ tapi tanpa penerangan. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.’76 Pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia Nama dan pekerjaan-pekerjaan dari setiap anak Allah ditentukan dan diberikan kepada manusia dalam Perjanjian Kekal. Tetapi, ketika Adam berdosa, umat manusia kehilangan perjanjian keputraan. Hasil dari ketidaktaatannya adalah semua manusia mati.77 Pada hari Adam dan Hawa memakan dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, mereka menolak penentuan dari keputraan yang telah diberikan kepada mereka dan keturunan-keturunan mereka.78 Sejak kejatuhan, umat manusia berusaha menamai dan menetapkan diri sendiri menurut kapasitasnya sendiri untuk menjadi baik atau jahat. Karena kejatuhan, roh manusia tidak lagi berpusat kepada Allah, tapi berpusat pada diri sendiri. Kebenaran manusia adalah kebenaran diri sendiri. Manusia telah menyesuaikan hukum kepada dirinya sendiri dan membuat dirinya menjadi hakim atas apa yang baik atau jahat. Pada prakteknya, hukum digunakan untuk menyetujui apa yang baik atau apa yang jahat bagi dia. Hasil dari pengerjaan ini adalah dosa yang menghasilkan maut, karena motivasi manusia adalah egois dan jahat.79 Kita semua bertanggung jawab, oleh penyalahgunaan hukum, untuk ketidaktaatan yang sama seperti Adam. Fondasi kedua dari keputraan adalah ‘pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia’.80 Sesungguhnya, ini artinya bahwa kita bertobat dari persepsi-persepsi dari kebenaran kita sendiri dan pekerjaan-pekerjaan agamawinya, karena ini adalah perbuatan-perbuatan yang tidak berguna. Kita perlu mengenali kapan kita berdalih karena kebenaran kita sendiri, kita menolak perjanjian Allah yang berisi cetak biru dan rencana pribadi yang Dia miliki bagi setiap kita. Kebenaran diri sendiri berusaha untuk menjadi tuan dari takdir mereka sendiri. Mereka menolak pengetahuan dari ketaatan dan mencari, melalui pengetahuan yang baik dan yang jahat, untuk mencapai kebenaran yang dari mereka 73 Rom 6:17-18 74 Yoh 12:32 75 2 Kor 10:5 76 Rom 10:2-3 77 2 Kor 5:14 78 Kej 3:6 79 Rom 6:23 80 Ibr 6:1 53 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU sendiri.81 Rencana dan penentuan yang telah dilahirkan dalam perjanjian Allah tidak diterima oleh kebenaran sendiri. Kebenaran sendiri membuat diri mereka menjadi ukuran dari apa yang baik dan apa yang jahat, dan menjadi hakim dari hukum yang bersumber dari pengetahuan sendiri mengenai apa yang baik dan yang jahat.82 Emosi-emosi mereka yang dari dosa memperkuat posisi mereka. Kemarahan memperkuat argumen. Mereka cemburu terhadap mereka yang kelihatannya diterima, dan menjadi tertekan ketika mereka tidak dapat mengontrol lingkungan mereka. Tanpa seseorang menemukan pertobatan, mereka akan terus ‘mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka’.83 Berlawanan dengan hal ini, seorang anak Allah mengalami kemerdekaan yang mulia yang datang kepada mereka ketika mereka meninggalkan ‘segala perbuatan yang tersembunyi yang memalukan’ dan menolak ‘kelicikan’ dalam bentuk apapun atau ‘memalsukan firman Allah’.84 Seorang anak Allah adalah dia yang mengenakan Kristus kepada dirinya, sehingga hidupnya bukan miliknya lagi.85 Paulus mengatakan, ‘Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku’.86 Orang percaya yang dibenarkan Paulus mengajarkan kita bahwa kasih karunia kebenaran, yang diberikan kepada kita oleh kasih karunia Allah, menghasilkan pembenaran. Kasih karunia hidup benar, yang berlimpah kepada banyak orang, adalah melalui kasih karunia dari satu Manusia, Yesus Kristus.87 Kasih karunia adalah kemampuan yang Kristus berikan, yang memungkinkan kita untuk hidup dengan benar. Mereka yang menerima kelimpahan kasih karunia dan kasih karunia kebenaran dari Kristus akan memerintah dalam hidup, dan kemudian, dalam kebangkitan, menerima kerajaan kekal.88 Nabi Yesaya mendeklarasikan, ‘Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul’.89 Pembenaran ini bukan hanya suatu posisi legal dan agamawi, berdasarkan pada pekerjaan penggantian Kristus. Pembenaran sedang bekerja, dan sedang dimanifestasikan, ketika Bapa bertemu dengan kita dalam ujian dan ganjaran kita sebagai anak, memungkinkan buah dari keputraan dilahirkan dalam kita.90 Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita menghidupi hidup yang dibenarkan tanpa kita mendemonstrasikan bahwa kita dikuduskan kepada keputraan kita dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa telah berikan untuk kita lakukan. Sementara kita maju berjalan oleh Roh, pengharapan akan keputraan tidak mengecewakan kita karena Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita.91 Iman sesungguhnya bekerja oleh kasih, 81 Rom 10:3. Fil 3:9 82 Rom 2:1-3 83 Ef 2:2 84 2 Kor 4:2 85 Gal 3:27 86 Gal 2:19-20 87 Rom 5:17 88 Rom 5:18 89 Yes 53:11 90 Ibr 12:11 91 Rom 5:5 54 Hamba yang benar memungkinkan kita untuk bertobat dari segala perbuatan-perbuatan yang mati yang keluar dari kebenaran diri kita.92 Melalui iman, kita mempercayai Allah akan karunia kebenaran yang adalah bagian dari keputraan kita. Karunia kebenaran ini terlihat ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa persiapkan sebelumnya yang harus kita lakukan. ‘Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.’93 Pekerjaan-pekerjaan ini adalah bagian dari penentuan keputraan kita. Ketika kita melakukannya, kita menaati firman dari Perjanjian Kekal. Pekerjaan-pekerjaan ini milik kita, tetapi bukan pekerjaan-pekerjaan dari kebenaran kita sendiri. Perhatian Tuhan adalah menyesuaikan kita kepada nama kita. Oleh karena itu, kita mengalami berbagai ujian dan penderitaan di saat kita melewati proses disesuaikan kepada penentuan dan nama yang adalah bagian dari keputraan kita. Ujian-ujian ini menguji iman kita, tapi di saat kita terus-menerus percaya firman Allah, kita menerima kasih karunia dari Kristus.94 Nama kita dinyatakan di saat kita berdiri dalam iman sebagai anak Allah. Roh Kudus menguduskan kita kepada nama kita dan pekerjaanpekerjaan dari kebenaran yang telah ditentukan sebelumnya bagi kita sebelum dunia dijadikan. Sukacita dari Tuhan menjadi milik kita dalam pengurapan, di saat kita berjalan oleh iman dalam persekutuan nama-Nya. Kita tidak lagi bersembunyi dari Allah dalam rasa malu, tapi menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran.95 Budak-budak dari ketaatan Kristus Fondasi ketiga dari keputraan adalah iman kepada Allah. Mari kita memperhatikan bahwa iman bekerja oleh kasih sepenuhnya diekspresikan ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menjadi budakbudak kebenaran.96 Yahweh Anak ‘mencintai keadilan’ dan diurapi oleh Allah untuk menjadi budak Bapa dan menyatakan kebenaran yang bukan dari Dia sendiri.97 Sikap dari budak ini adalah ekspresi iman yang paling penting, karena tidak ada sisa dari kepentingan pribadi karena mereka menaati tuan mereka. Yahweh Anak menyatakan kodrat ilahi, yang paling esensi dari keAllahan, sebagai Budak dari perjanjian. Dia menjadi contoh dari kodrat ilahi sebagai Budak Bapa, Budak-Kasih. Kita juga dipanggil untuk menjadi seorang budak-kasih. Ini sangat berbeda dengan seorang pelayan/hamba. Seorang pelayan menerima upah dan oleh karena itu mendapat balasan untuk pekerjaannya. Seorang budak tidak diupah untuk pekerjaannya, karena pekerjaannya menyatakan kebenaran, kemuliaan dan nama dari tuannya. Jika kita adalah budak-kasih, kebenaran yang kita nyatakan bukanlah kebenaran kita; itu adalah milik Kristus. Dan kita, kita sendiri adalah milik Kristus. Kita telah dibeli dengan sebuah harga, oleh karena itu kita bukan milik diri kita sendiri.98 Kita ingat kontrak medan perang. Ketika dua bala tentara berjuang sampai mati, orang-orang diletakkan ke tanah dengan sebuah pedang pada tenggorokan mereka dan diberikan ultimatum, ‘Doulos [budak] atau mati?’ Jika mereka memilih menjadi budak, segala yang mereka miliki – harta benda, keluarga, posisi dalam masyarakat, bahkan tubuh mereka sendiri – bukan lagi milik mereka. Pada dasarnya, mereka mati! 92 Gal 5:6 93 Ef 2:10 94 1 Pet 1:7. 2 Kor 9:8 95 Yoh 4:24 96 Rom 6:16-20 97 Ibr 1:9 98 1 Kor 6:20. 1 Kor 7:23 55 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kenyamanan apapun yang mereka miliki dalam hidup, bahkan keberadaan mereka, mereka miliki atas izin tuan mereka. Dengan cara ini, Kalvari menjadi medan perang dan Kristus adalah Juruselamat yang menang, sekalipun Dia, Dia sendiri, adalah budak kebenaran. Kita berada pada medang perang melawan Kristus dan kebenaran-Nya sebagai budak-budak dosa. Kita dikalahkan oleh Dia, dan kemudian ditawan untuk menjadi budak-budak Allah. Dia menyelamatkan kita dari perbudakan kepada dosa. Setelah dibebaskan dari dosa, kita menjadi budak-budak kebenaran.99 Kita memberikan diri kita sendiri untuk menjadi budak-budak Kristus, dan kemudian Dia memerintahkan kita untuk menjadi budak-budak kasih. Itu adalah kontrak medan perang. Budak harus dengan jelas mengatakan, ‘Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka.’100 Namun, rasul Paulus menuliskan bahwa dia dulunya ‘seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan’, karena kasih, sekarang adalah ‘orang bebas, milik Tuhan’.101 Dia memahami kontradiksi yang jelas dan kebenaran yang luar biasa tentang budak-kasih dari Allah. Siapapun yang adalah budak-kasih adalah orang bebas. Tanggung jawab kita telah ditetapkan kembali bagi kita. Kita tidak lagi bertanggung jawab kepada integritas yang dari kebenaran diri kita sendiri. Kita hanya hidup untuk menyatakan kebenaran dari Kristus. Ibadah keimamatan kita yang sejati Ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menjadi budak-budak kebenaran, dan anggota-anggota tubuh kita untuk menjadi senjata-senjata/alat-alat kebenaran, darah Kristus-lah yang memungkinkan ibadah keimamatan kita.102 Pekerjaan kita sebagai budak-budak dalam rumah Tuhan adalah suatu pekerjaan keimamatan. Tetapi, jika kita menanggapi panggilan Allah, tapi kemudian mengatakan, ‘Ini aku’ aku akan melayani bersumber dari nuraniku sendiri’, hasilnya akan menjadi aktivitas yang dari kebenaran sendiri, menghasilkan dosa. Kita memerlukan darah, atau hidup, dari Kristus untuk sepenuhnya membersihkan hati dan nurani kita dari motivasi-motivasi yang berpusat pada diri sendiri.103 Hanya melalui hidup Kristus, diberi kuasa oleh Roh Allah, sehingga kita dapat taat kepada Allah dan memenuhi penentuan dari keputraan kita. Sementara kita mempersembahkan diri kita sebagai budak-budak Kristus, kita mematahkan siasat dan setiap keangkuhan yang muncul menentang pengetahuan akan Allah, menawan segala pikiran kepada ketaatan Kristus.104 Kita harus meletakkan proyeksi-proyeksi identitas, ambisi-ambisi, dan semua model reaksi yang berkaitan, yang memimpin kepada perselisihan dan perpecahan. Tingkah laku seperti itu digambarkan dalam Kitab Suci sebagai ‘ragi’ yang menyombongkan diri kita untuk menjadi sesuatu ‘yang lain’ daripada kita yang adanya.105 Kita perlu menerima kasih karunia dari Kristus dan memahami kehendak Allah bagi hidup kita.106 Kehendak Allah ditemukan oleh persembahan, di saat kita 99 Rom 6:18 100 Kel 21:5 101 1 Kor 7:22 102 Rom 6:13 103 Ibr 10:22 104 2 Kor 10:5 105 1 Kor 4:6 106 Ef 5:17 56 Hamba yang benar mempersembahkan diri kita dalam pelayanan di dalam tubuh Kristus. Ibadah dari persembahan adalah demonstrasi dari kasih kita yang tulus kepada saudara-saudara.107 Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup dan secara aktif berpartisipasi dalam persekutuan gereja, kita akan mengetahui siapa kita, dan bagaimana kita seharusnya hidup sebagai orang Kristen. Lebih lagi, kita akan dapat mengenal dan membersihkan ragi kebenaran diri sendiri dari kehidupan kita.108 Kebenaran sendiri adalah bahaya terbesar yang akan dihadapi pribadi atau keluarga. Dinamika yang kita gunakan untuk membangun diri kita sendiri menjadi mekanisme yang menghancurkan kita. Tipu daya kita adalah menyalahkan orang lain yang tersandung dengan dosa kita, mempercayai bahwa mereka adalah sumber dari kematian kita. Mengalahkan dosa – bukan lagi seorang budak dosa Kita menerima kapasitas untuk mengalahkan dosa, dan hidup dengan benar sebagai anak-anak Allah, dengan menaati firman-Nya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia telah berikan untuk kita lakukan. Kita menerima kasih karunia mujizat ketaatan dari Yesus Kristus. Ketaatan Kristus adalah kebenaran-Nya.109 Dia menolak godaan untuk tidak menaati Allah. Dia belajar dan mendemonstrasikan ketaatan dengan takluk kepada penderitaan dan maut. Paulus mengatakan bahwa melalui ‘tindakan kebenaran dari satu Manusia’, kapasitas untuk hidup dengan taat oleh kasih karunia Allah sekarang tersedia bagi semua manusia.110 Melalui ketaatan Kristus, banyak yang dibenarkan. Dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Kasih karunia akan memerintah dalam kita, memungkinkan kita untuk hidup dengan benar dan memiliki hidup kekal dan kerajaan yang datang kepada kita pada hari Yesus Kristus Tuhan kita. Dengan menerima pengetahuan dari ketaatan Kristus, kita dikuduskan dan dibenarkan sebagai anak-anak Allah.111 Kita tahu bahwa Yesus mencapai pengetahuan ini melalui penderitaan.112 Namun, adalah penting untuk memperhatikan bahwa penderitaan bukan pendorong, motivasi atau kuasa yang dihasilkan ketaatanNya. Oleh kasih karunia Allah, Dia dapat mendemonstrasikan ketaatan dan kebenaran. Dia mempersembahkan diri-Nya tanpa cela kepada Allah melalui kuasa Roh yang Kekal.113 Penderitaan dan kesukaran adalah ‘kui dan perapian’ di dalam mana kebenaran-Nya dimanifestasikan.114 Ketaatan-Nya adalah kebenaran-Nya, dan kapasitas-Nya untuk taat adalah supernatural, datang dari Allah Bapa. Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya yang dari ketaatan, kita dapat menolak dosa oleh kuasa Allah, tidak mengasihi nyawa kita sampai ke dalam maut.115 Ketaatan ini dimotivasi oleh kasih Allah. Ketaatan ini menarik kita kepada Allah. Mendesak kita untuk memiliki keputraan kita. Mendorong kita untuk berusaha, dan bahkan menderita bagi Kristus. Ketika kita lahir kembali, kita lahir dari kematian karena dosa. Kita dilepaskan dari suatu keberadaan yang dikontrol oleh ketidaktaatan yang berpusat pada diri sendiri. Kita lahir dari atas dengan menerima 107 1 Pet 1:22 108 1 Kor 5:7-8 109 Ibr 2:10. Ibr 5:8 110 Rom 5:17 111 1 Kor 6:11 112 Ibr 5:8-9 113 Ibr 9:14 114 Ams 27:21 115 Wah 12:11 57 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU hidup ciptaan baru (zoe) dari Bapa, dan menjadi anggota-anggota tubuh Kristus, gereja, di saat kita menerima Roh Kristus.116 Persekutuan dengan Roh Kudus diberikan kepada kita ketika kita dibaptiskan ke dalam Kristus. Pekerjaan Roh Kudus adalah melayani tujuh kapasitas dari Roh Allah kepada kita, memampukan kita mendemonstrasikan ketaatan Kristus dan melakukan pekerjaanpekerjaan yang adalah bagian dari keputraan kita. Kita dilahirkan kembali di medan perang, ditengahtengah pergumulan antara dosa dan kebenaran. Sebagai tawanan Kristus, kita telah kembali terdaftar dalam perang ini dalam pelayanan Kristus, dan diperlengkapi untuk sekarang berperang melawan tuan lama kita, dosa. Senjata oleh mana dosa dikalahkan adalah salib Kristus. Di saat kita mengambil salib Kristus, kita tercakup dalam penderitaan dan kematian Kristus. Salib adalah tempat konflik dan penderitaan; suatu tempat di mana dosa mencari untuk menggunakan hukum untuk mendapat kuasa atas Kristus dan kita. Namun, dengan Kristus, dan melalui ketaatan-Nya, kita mendapat kuasa atas dosa.117 Daud berkata bahwa Kristus telah menyediakan meja bagi kita di hadapan lawan-lawan kita.118 Kuasa Roh Kekal yang memampukan Kristus menderita dan menang atas dosa, dibuat tersedia bagi kita oleh pengurapan tujuh Roh Allah, melalui perantaraan Roh Kudus.119 Kita mengalahkan dosa di saat kita terus-menerus berjalan di jalan ketaatan Kristus. Seorang budak kebenaran berakar dalam iman, dan sekarang mempercayai dan mengejar pengharapan keputraan. Mereka terus maju, berpegang pada apa yang Yesus Kristus telah taruhkan kepada mereka.120 Setelah menerima, oleh penerangan, suatu pemahaman mengenai rahasia yang mulia ini, mereka menjual segalanya untuk mendapatkan harta terpendam ini.121 Pada saat yang sama, mereka terus menanggalkan setiap beban dan dosa yang dengan mudah menjerat mereka.122 Mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia supaya mereka dapat memperoleh Kristus dan ditemukan di dalam Dia.123 Sasaran mereka adalah untuk ditemukan di dalam Dia, memiliki kebenaran yang datang dari Allah di atas dasar iman. Rasul Paulus memproklamirkan, ‘Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal’.124 116 1Yoh 5:11-12. Kol 1:18 117 Bandingkan 1 Kor 9:25 118 Maz 23:5 119 1 Yoh 2:20. 1 Yoh 4:13. 2 Kor 1:21-22 120 Fil 3:12 121 Luk 18:22. Mat 13:44 122 Ibr 12:1 123 Fil 3:9 124 Rom 6:22 58 BAB 4 Perintis ketaatan kita Dalam bab ini, kita memperhatikan Yesus Kristus sebagai ‘Perintis yang diurapi’ dari iman, ketaatan dan keselamatan kita. Kata Yunani archegos, yang secara beragam diterjemahkan ‘penulis’, ‘pemimpin’, ‘pangeran’, ‘pelopor’ dan ‘perintis’, hanya digunakan empat kali dalam Perjanjian Baru. Rasul Petrus memproklamirkan kepada orang-orang Yahudi bahwa mereka telah membunuh Pemimpin kepada hidup (archegos).1 Dan selanjutnya dari hal ini, dia menyatakan, ‘Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin [archegos] dan Juruselamat’.2 Ketika kita memperhatikan Yesus Kristus sebagai Perintis, kita melihat ‘Roti Hidup’ yang turun dari sorga.3 Dia adalah rangkuman dari keputraan dan hidup ciptaan baru sebagai Perintis. Dan Dia adalah rangkuman dari kuasa dan kasih karunia keputraan sebagai Penulis dan Penyelesai iman dan ketaatan kita.4 Roti dari sorga adalah hidup, dan lebih dari ini, itu adalah kuasa dan kasih karunia yang diperlukan untuk mewarisi dan memiliki hidup.5 Inilah mengapa Dia adalah ‘Alfa dan Omega (Alfa dan Omega , yang awal dan yang akhir – terjemahan Inggris)’.6 Semua yang adalah milik dari awal dan akhir adalah intrinsik bagi Yahweh Anak sebelum Dia mengosongkan diri-Nya ke pangkuan Bapa dan menjadi Anak Allah. Anak menyerahkan kemampuanNya ini, dalam presembahan, kepada Bapa dan Roh Kudus di dalam persekutuan perjanjian Yahweh. Dia diurapi di dalam perjanjian dengan kapasitas dari Roh yang Kekal, untuk mengosongkan diri-Nya kepada suatu titik akhir dan membuat ruang bagi banyak anak untuk dilahirkan oleh Bapa.7 Dia adalah rangkuman dari semua keputraan di dalam keAllahan sebagai Omega dari Allah, dan juga yang dapat, 1 Kis 3:15 2 Kis 5:31 3 Yoh 6:33 4 Ibr 12:2 5 Yoh 6:51 6 Wah 1:8 7 Wah 7:9 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU oleh Roh yang Kekal, menjadi Alfa dari suatu permulaan yang baru dalam keputraan.8 Dia adalah Yang Sulung dari banyak anak yang datang melalui inisiatif dari Yahweh Bapa dan pekerjaan dari Roh Kudus. Yahweh Anak diurapi dengan kapasitas Roh yang Kekal dalam ‘perjanjian Yahweh’ untuk mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah, Budak Bapa, dan Perintis.9 Dia mengosongkan diriNya untuk menjadi perintis dari suatu awal dan akhir, dan membuat ‘segala sesuatu baru’ dalam langit dan bumi yang baru.10 Allah Anak memberikan kapasitas-Nya untuk menjadi Perintis, Alfa dan Omega, di dalam perjanjian Yahweh. Dia memberikan kapasitas ini dalam perjanjian supaya kerinduan dan kehendak Bapa bisa memiliki awal dan akhir. Dalam perjanjian kehendak dan maksud Bapa, ‘akhir’ adalah membawa banyak anak kepada kemuliaan.11 Dari perspektif kita, ‘akhir’ adalah ‘hidup kekal’ di saat adopsi kita sebagai anak-anak dibuat lengkap pada hari kebangkitan. Rasul Paulus mengatakan, ‘kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal’.12 Demikian juga, Petrus berbicara mengenai menerima ‘akhir’ dari iman kita, keselamatan jiwa kita.13 Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menegakkan awal dari Perjanjian Kekal. Dia telah diurapi dengan kuasa dari Roh yang Kekal untuk menjadi ‘perjanjian bagi umat manusia’.14 Ini adalah dalam kapasitas intrinsik-Nya untuk melihat awal, melihat akhir, dan menjaga firman perjanjian-Nya untuk melaksanakannya disepanjang masa. Dia yang adalah ‘sebelum segala masa’ dan ‘sebelum segala sesuatu’, mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ‘permulaan dari ciptaan Allah’.15 Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya menyeberangi ‘jalan Tuhan’ ke pangkuan Bapa untuk menjadi Anak Bapa dan Yang Sulung, Pencipta langit dan bumi, Tuhan semesta alam.16 Dia merendahkan diri-Nya kepada inkarnasi untuk menjadi anak Abraham dan anak Daud menurut daging.17 Pada hari-hari saat Dia menjadi manusia, Kristus lebih lanjut merendahkan diri-Nya untuk taat sampai mati di kayu salib.18 Dia menyatakan Anak Allah dengan kuasa, oleh kebangkitan dari kematian.19 Dia menjadi ‘yang pertama bangkit dari antara orang mati’ dan ‘yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal’.20 Akhirnya, pada waktu Dia naik, Kristus kembali kepada kemuliaan yang Dia miliki dengan Bapa sebelum dunia dijadikan.21 Dia naik untuk didudukkan di sebelah kanan Bapa pada takhta-Nya sendiri sebagai Yahweh Anak.22 8 Wah 1:8. Wah 21:6. Wah 22:13 9 Fil 2:7 10 Wah 21:5 11 Ibr 2:10 12 Rom 6:22 13 1 Pet 1:8-9 14 Yes 42:6 15 1 Kor 2:7. Kol 1:17. Wah 3:14 16 Mar 1:3. Rom 8:29. Kol 1:15. Yes 45:18. Rom 9:29 17 Mat 1:1 18 Fil 2:8 19 Rom 1:4 20 Kol 1:18. 1 Kor 15:20 21 Yoh 17:5 22 Ef 1:20. Kol 3:1. Ibr 8:1 60 Perintis ketaatan kita Dalam kitab Wahyu, kita melihat administrasi dari takhta Anak yang cocok untuk kegenapan waktu.23 ‘Akhir zaman’ milik dari Anak Manusia sebagai puncak dari rahasia, perjanjian, yang tersembunyi berabad-abad.24 Perjanjian ini adalah di hadapan semua mata ketika perempuan, gereja, dinyatakan dalam tabut ‘perjanjian-Nya’.25 Kemudian, dari takhta-Nya, Yahweh Anak akan memproklamirkan, ‘sudah selesai’, artinya bahwa rahasia terselesaikan dan suatu permulaan baru telah tiba. Dia akan mendeklarasikan, ‘Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru … Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir’.26 Ketika semua musuh diletakkan di bawah kaki-Nya, maka ‘akhir’ akan tiba ketika Anak ‘menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa’.27 Dalam terang ini, Yesus mengatakan kepada gereja Tiatira yang menang untuk ‘melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya’.28 Dia tahu dari awal sampai akhir. Dan karena Dia adalah Perintis, archegos, dari iman kita, Dia dapat menjaga kita sampai hari itu. Kita harus berpegang pada jaminan kita dan kita harus berpegang teguh pada pengharapan kita sampai ‘akhir’, karena Allah telah memilih kita sejak semula untuk keselamatan.29 Mengetahui bahwa kita mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa, terhilang dan tanpa pengharapan dalam dunia ini, penulis kepada Ibrani mengatakan, ‘Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah—yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan—, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus (Penulis – terjemahan Inggris) [Perintis, archegos], yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan’.30 Yesus dibuat sempurna melalui penderitaan sebagai Perintis dari iman, ketaatan dan keselamatan kita, karena Dia perlu menebus kita dari kematian karena dosa. Dia memegang kita dalam tempat penderitaan dan maut yang terkutuk, dan kemudian ‘merintis’ sebuah jalan bagi kita untuk kembali kepada Bapa sorgawi dan kemuliaan warisan dari keputraan kita. Kitab Suci meneguhkan ini ketika dikatakan, ‘Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu (satu Bapa – terjemahan Inggris)’.31 Untuk diselamatkan, kita harus menetapkan mata kita kepada Yesus, Penulis, Perintis dan Penyelesai iman, dan melihat pada jalan yang telah Dia rintis bagi kita. Sebagai Perintis dari jalan yang baru dan hidup yang baru, Yesus menuliskan jalan yang unik dan khusus dari penebusan bagi setiap individu dari setiap anak untuk diikuti.32 Kita diingatkan bahwa nama kita, pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita, dan hari-hari yang ditentukan bagi kita untuk memenuhi kehendak Allah, semuanya dituliskan dalam kitab kehidupan Anak Domba.33 Berjalan di jalan ketaatan, yang dituliskan oleh Yesus Kristus, adalah satu-satunya jalan seorang percaya dapat mewarisi nama mereka dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi mereka sepanjang 23 Ef 1:10 24 1 Kor 2:7. Ef 3:9. Kol 1:26 25 Wah 11:19-12:2 26 Wah 21:5-6 27 1 Kor 15:24 28 Wah 2:26 29 2 Tes 2:13 30 Ibr 2:10 31 Ibr 2:11 32 Ibr 10:20 33 Wah 20:12,15. Wah 21:27 61 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU jalan hidup mereka. Dengan cara ini, ketaatan yang dituliskan bagi setiap pribadi oleh Yesus Kristus adalah mendasar bagi nama dan ekspresi mereka. Mereka yang tidak memenuhi pekerjaan-pekerjaan Bapa yang telah ditentukan bagi hidup mereka, yang memilih untuk hidup oleh kebenaran mereka sendiri, akhirnya akan dihapuskan dari kitab kehidupan.34 Yesus berkata, ‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya’.35 Kehendak Allah terjadi adalah definisi dari hidup yang dihidupi.36 Oleh karena itu, melakukan kehendak Allah adalah hidup kekal. Apapun jalan hidup yang lain hanya akan memimpin kepada maut. Mari kita meringkas proposisi ini dari awal. Budaya ketaatan dan penyembahan ada di dalam persekutuan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Yahweh Anak mengosongkan diri-Nya untuk menjadi ekspresi penuh dari ketaatan Allah. Kepada-Nya diberikan kapasitas tujuh Roh Allah dan pengetahuan akan maksud perjanjian, yang memampukan Dia untuk menjadi manifestasi sepenuhnya dari ketaatan Allah.37 Pada gilirannya, Dia turun dari sorga untuk menjadi ‘Roti hidup’ yang akan memberikan kita energi dan kapasitas untuk juga mendemonstrasikan ketaatan sebagai anak-anak Allah. Yesus mengatakan, ‘Akulah roti hidup … Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku’.38 Dengan cara ini, Perintis adalah rasul dari pengakuan kita, yang telah diutus oleh Bapa.39 Dia tidak datang dalam nama atau inisiatif-Nya sendiri, tapi hanya melakukan yang Bapa perintahkan.40 Dengan cara ini, Dia telah diberikan oleh Bapa dan Roh Kudus, dalam persekutuan persembahan, untuk menjadi Perintis. Dia belajar ketaatan dalam daging, dalam tubuh yang dipersiapkan, melalui pengalaman penderitaan.41 Yesus mendemonstrasikan di dalam Dia sendiri sikap dan budaya dari keputraan dalam ketaatan. Dengan cara ini, Dia adalah Penulis dan Perintis dari ketaatan yang harus kita demonstrasikan. Banyak dari kita akan menganggap bahwa kita taat kepada Kristus. Namun, seringkali kita mencoba tetap menjadi titik acuan untuk ketaatan kita yang diharapkan. Kita memilih apa yang mau kita taati, kapan kita mau taat, dan jika kita mau taat. Umumnya, kita perlu diyakinkan bahwa jalan kita sendiri bukanlah jalan yang benar. Tingkah laku ini bukanlah suatu demonstrasi dari ketaatan Kristus yang ajaib. Masalah penting seputar ketaatan adalah ini: Kristus tidak melakukan apapun dari inisiatif-Nya sendiri.42 Sebagai Hamba yang benar dan Perintis yang taat, Dia mendemonstrasikan ketaatan ‘tanpa paksaan’. Ketika kami katakan ‘tanpa paksaan’, maksud kami bahwa Dia telah mengosongkan diri-Nya dari semua hak prerogatif-Nya untuk memilih sifat dan tingkat dari ketaatan-Nya. Dia adalah Hamba dari kehendak Bapa, oleh karena itu, dapat menerima penatalayanan membawa banyak anak-anak kepada kemuliaan.43 Dengan cara yang sama, rasul Paulus berbicara mengenai mandatnya untuk memproklamirkan injil, ‘Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku 34 Wah 3:5 35 Yoh 4:34 36 Wah 3:1. Wah 5:6 37 Wah 3:1. Wah 5:6 38 Yoh 6:35,38 39 Ibr 3:1 40 Yoh 14:31 41 Ibr 5:8 42 Yoh 8:28 43 Ibr 2:10 62 Perintis ketaatan kita berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku’.44 Memahami dan menerapkan ketaatan ini yang dirintis dan ditulis oleh Yesus Kristus adalah pusat bagi kita menemukan keputraan kita, dan dengan implikasi, keselamatan kekal kita. Tanpa kita memiliki ketaatan Kristus, tidaklah mungkin bagi kita untuk diselamatkan, karena kita pada dasarnya tidak taat dan berpusat pada diri sendiri. Kita harus menjadi taat dan berpusat pada Kristus jika kita mau masuk dalam kerajaan sorga. Kita memerlukan utusan-utusan karunia kenaikan dari Kristus untuk memberitakan firman-Nya supaya kita mendengar, percaya dan menemukan ketaatan Kristus. Iman Anak diberikan kepada mereka yang menerima firman. Iman datang melalui pendengaran, dan mendengar dari firman Allah.45 Firman memungkinkan iman kita dan membolehkan kita untuk bersatu dengan ketaatan Kristus. Dia belajar taat dari penderitaan Kita membaca dalam surat kepada Ibrani, ‘Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya’.46 Ketika Kitab Suci mengatakan bahwa Kristus ‘belajar menjadi taat’, ini bukan berarti bahwa Dia pernah tidak taat. Dia tidak belajar taat bukannya tidak taat. Kristus belajar apa arti menjadi sepenuhnya taat kepada kehendak Bapa dalam setiap keadaan, termasuk penderitaan yang mengerikan dan maut di kayu salib. Dia belajar pengetahuan dari semua ketaatan, melalui pengalaman lengkap dari penderitaan-Nya. Kristus menjalani jalan ketaatan melalui pelayanan-Nya pada masa kanak-kanak, pemuda dan dewasa. Di tengah-tengah penderitaan, Dia berjalan di jalan dari setiap anak, dalam setiap usia. Dia ‘menderita karena cobaan’ dan Dia menjadi Penulis dari ketaatan kita.47 Ketika iblis mencobai Yesus di padang gurun, itu adalah suatu upaya untuk mencobai Dia kepada tindakan yang termotivasi sendiri sebagai suatu penyimpangan dari ketaatan kepada perjanjian Allah.48 Yesaya menubuatkan bahwa ‘hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul’.49 Yesus mendapatkan pengetahuan-Nya akan ketaatan melalui ujian-Nya, ‘Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa’.50 Ketaatan kita tidaklah jelas sampai kita bertemu dengan penderitaan, tekanan, dan kesulitan dari mereka yang melawan kita karena kita berjalan dalam jalan Kristus. Kristus diejek, dicemooh dan diolok-olok sepanjang jalan sampai kematian-Nya. Ketika ketaatan-Nya lengkap dan sempurna, Yesus memenuhi syarat untuk menjadi Penulis dan Perintis dari keselamatan kekal bagi semua yang taat kepada-Nya.51 Ketaatan-Nya menjadi milik yang berharga, dapat diberikan kepada semua yang mempersembahkan diri mereka sebagai budak-budak untuk ketaatan. 44 1 Kor 9:17 45 Rom 10:17 46 Ibr 5:8-9 47 Ibr 2:18 48 Luk 4:1-13 49 Yes 53:11 50 Ibr 4:15 51 Ibr 5:8-9 63 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kapasitas untuk taat tidak datang dari sifat dan hidup hakiki Kristus sendiri sebagai Allah Anak. Itu datang dari iman dan oleh kekuatan Roh yang Kekal, tujuh kali lipat Roh Allah, yang tinggal atas-Nya. Pengurapan ini memampukan Dia untuk merintis suatu jalan ketakutan ilahi, iman, ketaatan dan kekuatan yang kita semua dapat ikuti. Jika Allah Anak telah maju dalam kapasitas kekuatan-Nya sendiri, Dia tidak akan menjadi Penulis dan Perintis dari jalan keselamatan. Karenanya, kapasitas untuk taat yang diam atas-Nya sekarang tersedia bagi kita. Kuasa dari Roh yang Kekal ini tersedia bagi orangorang percaya, melalui Roh Kudus, sebagai suatu karunia. Transisi di dalam Yohanes pasal dua belas Ketika Yesus memproklamirkan, ‘Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan’, itu menandakan suatu transisi besar dalam pekerjaan dan pelayanan-Nya.52 Dia mendekati ‘saatnya’ penderitaan dan persembahan sebagai Anak Domba Allah, melalui mana nama-Nya sebagai Yahweh Anak akan dinyatakan. Yesus mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku’.53 Yesus tidak pernah menyatakan diri-Nya sendiri. Nama Anak tidak pernah dinyatakan melalui desakan apapun dari kehendak-Nya, tapi oleh ketaatan yang lengkap kepada kehendak Bapa, yang dimampukan oleh kuasa tujuh Roh Allah. Nama Yahweh Anak dinyatakan ketika Dia ditinggikan di atas kayu salib, dan kemudian nama-Nya dimuliakan ketika Dia naik ke sebelah kanan Bapa. Dia kembali kepada kemuliaan yang Dia miliki dengan Bapa sebelum dunia dijadikan. Ini adalah transisi yang kita perhatikan dalam Yohanes pasal dua belas. Kita mulai melihat Allah Anak sebagai Perintis iman, ketaatan dan keselamatan kita. Nama intrinsik-Nya dinyatakan oleh persembahan-Nya, sekalipun itu belum dimuliakan sampai kenaikanNya. Yesus adalah Budak dari kehendak Bapa sepanjang seluruh jalan pelayanan-Nya. Dalam Yohanes pasal dua belas, kita memperhatikan transisi dalam penghambaan-Nya. Setelah menjadi setia dan taat dalam pekerjaan Bapa, Dia menetapkan untuk setia dan taat dalam pekerjaan-Nya sendiri, yang juga diberikan kepada-Nya oleh Bapa. Kita mengingat bahwa Dia mengajarkan murid-murid-Nya prinsip yang sama ini. ‘Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?’54 Sampai kepada transisi ini, Yesus hanya menyatakan nama Bapa.55 Dia memberi kesaksian, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak’.56 Semua mujizat-mujizat yang Yesus lakukan adalah ‘pekerjaan-pekerjaan baik’ dari Bapa.57 Dia tidak melakukan mujizat-mujizat dalam nama-Nya sendiri. Sebagai Anak Tunggal Bapa, Yesus Kristus sepenuhnya menyatakan Bapa. Yohanes Pembaptis memberi kesaksian, ‘Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya’.58 Yesus sendiri mengatakan, ‘Barangsiapa telah melihat 52 Yoh 12:23 53 Yoh 8:28 54 Luk 16:12 55 Yoh 5:43. Yoh 10:25 56 Yoh 5:19 57 Yoh 10:32 58 Yoh 1:18 64 Perintis ketaatan kita Aku, ia telah melihat Bapa’.59 Anak telah sepenuhnya memuliakan Bapa di bumi, telah menyelesaikan semua pekerjaan-pekerjaan keputraan yang Bapa telah berikan untuk Dia lakukan.60 Bapa sepenuhnya puas dalam Anak Tunggal-Nya. Kita diingatkan dengan suara dari sorga ketika Yesus dibaptis, dan di gunung transfigurasi, ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan’.61 Anak mengekspresikan iman-Nya sebagai Perintis ketika Dia mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah’.62 Adalah pekerjaan khusus dan unik dari Allah Anak untuk mengosongkan dan merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan. Dalam Yohanes pasal dua belas, Yesus berdoa, ‘Bapa muliakanlah nama-Mu’. Sebuah suara terdengar dari sorga mengatakan, ‘Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!’.63 Yesus mengatakan kepada orang banyak yang terkumpul, ‘Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu’.64 Nama Bapa telah dimuliakan dalam pekerjaan dan pelayanan Anak Allah. Sekarang, itu akan dimuliakan dalam ‘banyak anak’ karena pekerjaan dan pelayanan Allah Anak. Nama Yahweh Anak dinyatakan dalam persembahan ini karena hanya Dia yang dapat memuliakan Bapa dengan cara ini. Inilah maksud Yesus ketika Dia katakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.65 Taman Getsemani Sepanjang pekerjaan dan pelayanan-Nya sebagai Anak Allah, Yesus tidak pernah gelisah/susah. Kitab Suci menuliskan sejumlah peristiwa ketika orang-orang mencoba menjamah Dia dengan kekerasan. Tidak seorangpun dapat menjamah Dia karena ‘saat-Nya belum tiba’.66 Tetapi, setelah mendeklarasikan bahwa ‘saatnya telah tiba’ dalam Yohanes pasal dua belas, Yesus mulai menjadi susah/gelisah. Dia memberi kesaksian, ‘Sekarang jiwa-Ku terharu (susah/gelisah – terjemahan Inggris) dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.’67 Kesusahan/kegelisahan Anak memuncak di taman Getsemani ketika Dia mempersembahkan doa dan permohonan dengan seruan dan air mata kepada Dia yang dapat menyelamatkan-Nya ‘keluar’ dari maut.68 Mengeluarkan keringat tetesan darah, Yesus berdoa kepada Bapa, ‘Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’.69 Tidak ada dendam atau pembangkangan dalam doa ini. Yesus hanya susah/gelisah pada tingkat bahwa Dia mempunyai sebuah pekerjaan untuk dilakukan dan tidak mempunyai kapasitas untuk melakukannya. Dia telah mengosongkan diri-Nya kepada semua hak prerogatif hakiki-Nya sebagai 59 Yoh 14:9 60 Yoh 17:4 61 Mat 3:17. Mat 17:5. 2 Pet 1:17 62 Yoh 12:24 63 Yoh 12:28 64 Yoh 12:30 65 Yoh 8:28 66 Yoh 7:30. Yoh 8:20 67 Yoh 12:27 LITV 68 Ibr 5:7. Mat 26:38 69 Mat 26:39. Luk 22:44 65 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Yahweh Anak untuk menjadi Hamba yang taat dari Bapa. Yesus telah melakukan banyak mujizatmujizat sepanjang pelayanan-Nya, tapi Dia hanya ‘menyelamatkan yang lain’ menurut kasih karunia yang memampukan dan kuasa yang Bapa sediakan bagi Dia. Setelah mengosongkan diri-Nya, Dia tidak mempunyai kapasitas untuk menyelamatkan diri-Nya dari maut. Adalah penting untuk mengenali bahwa Yesus bukan berdoa untuk diselamatkan ‘dari maut’. Dia berdoa untuk diselamatkan ‘keluar dari maut’. Dia telah menetapkan wajah-Nya seperti gunung batu terhadap maut di kayu salib, tapi sepenuhnya bergantung kepada Bapa untuk menguatkan Dia untuk tugas ini.70 Yesus dikuatkan oleh kuasa dari Roh yang Kekal di taman Getsemani. Bapa menjawab doa-Nya dengan mengirimkan tujuh kali lipat kapasitas dari Roh yang Kekal kepada-Nya, melalui Roh Kudus, oleh tangan malaikat Gabriel.71 Hanya dengan demikian Yesus dapat berjalan di jalan ketaatan pemercikan darah, jalan yang Bapa tetapkan untuk dijalani bagi kita. Mari kita katakan sekali lagi, Dia tidak menyalahgunakan Nama hakiki-Nya. Kapasitas yang adalah milik dari nama-Nya dipegang dalam kepercayaan oleh Bapa dan diukurkan kembali kepada-Nya dalam kuasa yang memampukan dari Roh yang Kekal. Dia menerima lebih dari kasih karunia yang cukup untuk berjalan di jalan pemercikan darah kayu salib, sepanjang jalan kepada deklarasi kemenangan-Nya, ‘Sudah selesai’.72 Yesus tidak lagi susah/gelisah sementara Dia maju dari Getsemani menuju kematian di kayu salib. Dia merasakan maut untuk setiap manusia oleh kasih karunia dan kuasa Allah.73 Dia di bawah kembali dari kematian karena dosa sebagai Gembala agung dari domba oleh darah dari Perjanjian Kekal.74 Meja Tuhan Ketaatan dari Allah adalah jalan hidup dan persembahan oleh mana Yahweh Elohim hidup. Bapa, Anak dan Roh Kudus menyerahkan hidup satu sama lain. Ini bukan berarti bahwa Mereka mati satu sama lain, tapi Mereka mempersembahkan diri Mereka sendiri satu sama lain dan menyerahkan identitasidentitas hakiki Mereka masing-masing kepada yang lain. Mereka menyatakan satu dengan yang lain. Hubungan Mereka adalah hubungan yang terus-menerus memberi. Yahweh Elohim adalah ekspresi penuh dari kasih. Ketaatan adalah model oleh mana anggota-anggota keAllahan berhubungan bersama. Itu adalah makanan yang Mereka makan bersama di meja Mereka. Ada suatu makanan dan minuman di mana Mereka hidup oleh satu dengan yang lain karena Mereka hidup oleh persembahan. Di dalam persekutuan firman perjanjian, tiga anggota keAllahan mempunyai makanan perjamuan pertama. Ini memungkinkan Yahweh Anak untuk menjadi roti yang kita pecahkan dan cawan berkat yang kita berkati.75 Dia menjadi Firman dari Bapa, Roti dari Allah. Bapa memberi makan firman-Nya kepada Anak, memberikan Dia kapasitas untuk menjadi penggenapan dari ‘kehendak Allah’ dalam tubuh manusia. Ketika kita melihat pada tubuh Yesus Kristus, tubuh dipersiapkan, Dia menggenapi kehendak Allah sebagai Perintis iman, ketaatan dan keselamatan kita. Yesus berkata mengenai diri-Nya sendiri, ‘Engkau telah menyediakan tubuh bagiku … Sungguh, Aku datang … untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku’.76 70 Yes 50:7 71 Luk 22:43 72 Yoh 19:30 73 Ibr 2:9 74 Ibr 13:20 75 1 Kor 10:16 76 Ibr 10:5-7 66 Perintis ketaatan kita Tujuan dari firman adalah menghubungkan orang-orang percaya kepada persekutuan ini. Mereka harus dihubungkan kepada perjanjian yang dibuat sebelum segala masa. Di dalam persekutuan inilah seluruh tujuan Allah dideklarasikan. Banyak anak-anak dipilih ‘dalam Dia’. Mereka ditentukan kepada adopsi.77 Mereka diberikan suatu warisan, oleh sumpah. Firman dari keputraan mereka diproklamirkan. Tanpa kita terhubung dengan persembahan dan hidup Mereka, kita tidak dapat mendemonstrasikan ketaatan Mereka. Makanan ketaatan adalah bagian dari perjanjian hidup Allah. Kristus datang untuk memberikan kita kapasitas-Nya untuk taat sebagai makanan; makanan ketaatan. Dia telah memakan makanan ini sebelum Dia dapat memberi makan itu kepada kita. Dan di saat kita berpartisipasi dengan Dia dalam makan roti ketaatan ini, kita menerima hidup kekal, karena ketaatan ini adalah model dari hidup Allah. Sementara kita makan dan minum dari perjamuan, kita menerima kapasitas dan kekuatan untuk menjadi anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan Allah.78 Ibadah perjamuan kita adalah suatu persekutuan makanan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ketika kita makan daging dan minum darah Kristus di meja perjamuan, Dia memberi makanan hidup dari Perjanjian Baru kepada kita.79 Itu turun dari meja Mereka di dalam sorga dan memungkinkan kapasitas kita untuk menjadi seorang anak Allah yang taat. Dan sementara kita mengambil bagian dari makanan ini, ketaatan kita dibuat lengkap dan kita menerima hidup kekal. Yesus adalah yang pertama mendemonstrasikan ketaatan dari seorang anak Allah. Dia mencapai dan menyelesaikan kehendak Allah dalam daging.80 Dia dapat menjadi ‘Roti kehidupan’ bagi kita, memberikan kapasitas dan kehidupan. Penentuan individu kita ada di dalam Roti. Di saat kita makan dari Dia, kita dimampukan untuk menyatakan hidup keputraan-Nya dan menjadi anak Allah yang Dia tentukan bagi kita untuk kita menjadi. Kita diberikan kapasitas untuk menjadi anggota-anggota ‘secara khusus’ dari tubuh Kristus.81 Dia adalah Pokok Anggur dan kita adalah cabang-cabang.82 Kita tidak terpisah dari Dia. Kita harus bertumbuh di dalam Dia, dan dari Dia.83 Dalam nama-Nya, kita dapat mewarisi nama kita.84 Kita diingatkan tentang ketika Yesus berbicara dengan perempuan di sumur mengenai nama dan penentuan-Nya sebagai seorang anak Allah.85 Ketika murid-murid mulai mendesak Dia untuk makan sesuatu, Dia berkata, ‘Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal’.86 Murid-murid bingung dan bertanya-tanya jika seseorang telah membawakan sesuatu untuk Dia makan. Tapi Yesus kemudian mengatakan, ‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya’.87 Ini adalah poin yang sangat penting. Biasanya kita mengatakan, ‘Ketaatanku adalah pekerjaanku’. Tapi Yesus mendeklarasikan bahwa makanan-Nya adalah ketaatan-Nya. Kristus memberikan kapasitas ini kepada kita ketika kita menyembah bersama dalam persekutuan tubuh 77 Ef 1:5 78 Yoh 1:12 79 Yoh 6:53 80 Yoh 17:4 81 1 Kor 12:27 82 Yoh 15:5 83 Rom 11:36. Yoh 6:57 84 Yes 43:1. Yes 45:3 85 Yoh 4:5-7 86 Yoh 4:32 87 Yoh 4:33-34 67 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kristus. Perjamuan kita dalam roti dan anggur adalah dengan tujuan menerima kekuatan-Nya dan kapasitas untuk hidup sebagai anak laki-laki dan anak perempuan Allah yang taat. Roti dari sorga Dalam Injil-injil, kita menemukan cerita mengenai Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima jelai roti dan dua ikan kecil. Bilangan ini tidak termasuk perempuan dan anak-anak, jadi kumpulan orang-orang mungkin mendekati dua puluh ribu. Setelah orang-orang puas, Yesus mengarahkan muridmurid-Nya untuk mengumpulkan penggalan-penggalan dan ada dua belas keranjang penuh.88 Pada peristiwa lain, Yesus menggunakan tujuh roti dan sedikit ikan untuk memberi makan empat ribu lakilaki, ditambah perempuan dan anak-anak. Kali ini, tujuh keranjang besar dari potongan-potongan sisa dikumpulkan.89 Jelas, Yesus bukan hanya memberikan kebutuhan praktis, tapi menggunakan mujizatmujizat ini untuk menginstruksikan murid-murid-Nya. Pada waktu berikutnya, Dia meminta mereka untuk mengingat berapa keranjang yang telah dikumpulkan. Sudahkan mereka memahami apa yang Dia ajarkan kepada mereka hari itu?90 Yesus mendemonstrasikan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia adalah Roti Allah dan sumber dari hidup ketaatan yang dilipatgandakan. Ketika kita makan dari Kristus di meja perjamuan, Dia melipatgandakan hidup-Nya kepada kita, seperti Dia melipatgandakan roti kepada lima ribu orang. Dia adalah makanan kita dari sorga. Dengan cara yang sama Dia memecahkan roti, Dia memecahkan roti dari hidup-Nya sendiri dan mendistribusikan itu kepada kita sebagai hidup ciptaan baru. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita kepada Allah, Dia memampukan kita untuk bersatu dengan persekutuan persembahan dan penderitaan Kristus. Kita makan dari Dia ketika kita menerima firman-Nya dan menyatukan diri kita kepada persembahan-Nya. Ketika kita mengambil bagian dari persembahan-Nya dengan cara ini, kita dapat hidup oleh Dia. Setiap kali kita berpartisipasi dalam perjamuan, mujizat dari pelipatgandaan-Nya terjadi dan hidup keputraan-Nya menjadi milik kita. Setelah Yesus memberi makan kepada lima ribu orang, Dia menyeberang ke sisi lain dari Laut Galilea dengan murid-murid-Nya. Orang banyak yang berpartisipasi dalam peristiwa mujizat mengikuti Dia. Yesus mengerti bahwa mereka mengejar Dia hanya karena mereka telah makan dan menjadi kenyang.91 Dia memperingatkan mereka, kata-Nya, ‘Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya’.92 Makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal adalah roti dari ketaatan kita. Ketika kita lahir kembali, kita dipulihkan kepada nama dan penentuan kita dalam Kristus. Ketika kita makan roti ketaatan, kita menemukan kapasitas oleh tujuh Roh Allah, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa persiapkan bagi kita. Roti bukanlah pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita; itu adalah kapasitas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan karena roti telah diurapi dengan tujuh Roh Allah. Yesus mengatakan Bapa telah ‘memeteraikan’ Dia. Dalam Kitab Suci, istilah ini selalu mengacu kepada Roh Kudus yang dijanjikan. Ketika Yahweh Anak mengajukan kepada Bapa dan Roh Kudus, dalam persekutuan perjanjian Yahweh, bahwa Dia akan mengosongkan dan membuat ruang bagi kita, Dia 88 Mat 14:21. Mar 6:41-44. Yoh 6:10 89 Mat 15:38. Mar 8:6-9 90 Mat 16:9-11. Mar 8:19-20 91 Yoh 6:26 92 Yoh 6:27 68 Perintis ketaatan kita menerima dari Mereka tujuh kali lipat pengurapan untuk menjadi Mesias.93 Bapa mengurapi Dia dengan minyak dari tujuh Roh Allah. Allah Anak dimeteraikan untuk menjadi Roti dari sorga. Dia dimampukan untuk menjadi Anak Allah yang taat yang akan membawa kepada kita roti dari keputraan kita. Ada minyak pada Roti dari sorga. Adalah menarik untuk memperhatikan bahwa korban sajian Perjanjian Lama dicampurkan dengan minyak.94 Kita juga memperhatikan bahwa korban sajian disebut ‘bagian maha kudus’.95 Sebagai Roti dari sorga, dimeteraikan dengan tujuh Roh Allah, Kristus memberikan kita kemampuanNya untuk taat dan melakukan pekerjaan dari keputraan kita. Orang banyak memohon kepada Yesus untuk mengatakan kepada mereka bagaimana mereka dapat ‘mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah’ dan menerima hidup kekal.96 Tuhan menjawab mereka dengan mengatakan, ‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah’.97 Pekerjaan dari Allah adalah percaya utusan yang Dia kirimkan. Allah percaya kita dapat melakukan pekerjaanpekerjaan yang Dia minta untuk kita lakukan. Dalam persekutuan, kita bersatu dengan iman-Nya dan menerima dari Dia kapasitas untuk taat. Iman dari Allah ada di dalam kita, menyediakan substansi yang memungkinkan kita untuk maju dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita. Ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, kita bukan disibukkan dengan mengenai menjadi baik atau jahat, benar atau salah, atau menjadi sempurna. Kita bukan hanya sekedar melakukan pekerjaan-pekerjaan yang adalah milik dari keputraan kita. Jika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan ini dengan kurang baik, akan lebih baik daripada melakukan kebenaran kita sendiri, pekerjaan-pekerjaan agamawi yang dilakukan dengan sempurna. Karena pekerjaan-pekerjaan dari kebenaran diri sendiri bukanlah pekerjaan-pekerjaan dari Allah. Pekerjaan-pekerjaan yang dari kebenaran kita sendiri adalah demonstrasi dari kapasitas kita sendiri untuk menjadi baik atau jahat. Kita tidak boleh menggunakan roti perjamuan dan darah Kristus untuk mengesahkan kebenaran kita sendiri, atau untuk meringankan rasa penghukuman diri karena kebenaran sendiri kita yang gagal. Adalah penting untuk bertobat dari aktivitas-aktivitas seperti itu. Darah Kristus tidak menebus/membayar untuk kebenaran diri kita sendiri dengan menguduskan atau mengesahkannya. Ketika orang banyak menerima penerangan mengenai Roti dari sorga, mereka berseru, ‘Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa’.98 Tentu saja, Roti dari sorga tidak memperpanjang hidup alamiah kita, tapi memberi makan dan menopang kita selamanya. Itu adalah roti dari hidup-zoe memberikan kita hidup kekal. Kita memakan roti ini ketika kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus. Dan, ketika Yesus kembali, kita akan terus makan dan minum dengan Dia dalam kerajaan-Nya. Pada perjamuan terakhir, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, ‘Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah’.99 Berikut Dia mengatakan kepada mereka, ‘Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang 93 Yes 11:1-2 94 Im 2:4 95 Im 6:17 96 Yoh 6:28 97 Yoh 6:29 98 Yoh 6:34 99 Luk 22:15-16 69 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku’.100 Substansi dari tubuh kebangkitan kita Ketika Yahweh Anak merendahkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah, Yesus Kristus menjamah daging kita dan membuatnya menjadi milik-Nya. Sekarang Dia memberikan kepada kita daging-Nya yang tidak terkorupsi menggantikan daging kita yang fana. Dia membuat kita menjadi anggota-anggota tubuh-Nya dengan memberikan kita daging-Nya untuk dimakan dan darah-Nya untuk diminum. Ini dipersembahkan kepada kita dalam kefanaan kita, untuk membangun substansi kekekalan kita, tubuh kebangkitan. Dengan memakan dari Dia, kita menerima dan memanifestasikan substansi dari Kristus. ‘Makanan’ kita adalah melakukan kehendak-Nya. Kitab Ibrani mengatakan kepada kita bahwa makanan ini adalah permulaan dari ‘substansi’ kita. Penulis mengatakan kepada kita bahwa kita akan menjadi ‘beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman [substansi] kita yang semula’.101 Untuk mengambil bagian di dalam Kristus artinya kita akan menjadi segalanya sebagaimana Dia adanya, sementara kita bertumbuh di dalam Dia. Kita akan memanifestasikan urapan, nama, hidup, firman, kasih ketaatan dan kuasa kebangkitan-Nya. Dalam Injil Yohanes, Yesus mengatakan, ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu’.102 Dia bukan menunjuk kepada roti dan anggur dari perayaan perjamuan Kristen. Firman Bapa adalah sumber dan substansi Roti dari sorga. Firman dari Tuhan Yesus Kristus adalah Roh dan hidup.103 Oleh firman-Nya, substansi dari tubuh kemuliaan-Nya dilayani kepada kita. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita adalah ‘anggota tubuh-Nya, dari daging-Nya dan dari tulang-Nya’.104 Karena hal ini, kita dapat mempersembahkan anggota-anggota tubuh kita sebagai alat-alat kebenaran.105 ‘Kebenaran’ adalah hidup benar dari Kristus, dimanifestasikan dalam daging kita. Ketika Yesus Kristus kembali, orang mati akan mendengar suara dari Anak Manusia dan hidup. Orang mati akan dibangkitkan oleh firman-Nya, firman yang sama itu untuk kita adalah ‘Roh dan hidup’. Tubuh-tubuh kebangkitan kita akan tersusun dari Firman yang sama yang menjadi daging dalam inkarnasi. Yesus mengatakan, ‘Akulah kebangkitan dan hidup’.106 Dia adalah kebangkitan kita dan hidup kita. Yesus Kristus sekarang telah menjadi hidup kebangkitan kita. Dan pada sangkakala terakhir, Dia akan menyediakan dari Dia sendiri elemen-elemen dari kebangkitan fisik kita. Dia akan menjadi kebangkitan fisik kita karena hidup yang Dia berikan kepada kita. DNA dari tubuh kebangkitan-Nya akan menjadi DNA yang sama seperti tubuh kebangkitan kita. Tubuh-tubuh kita akan dibentuk untuk menjadi seperti tubuh kemuliaan-Nya.107 Pada hari besar itu ketika orang mati dibangkitkan, Kristus akan melipatgandakan tubuh-Nya kepada kita, seperti Dia melipatgandakan roti ketika Dia memberi makan lima ribu orang.108 Yesus melakukan mujizat memberi makan lima ribu orang untuk 100 Luk 22:28-30 101 Ibr 3:14 102 Yoh 6:53 103 Yoh 6:63 104 Ef 5:30 LITV 105 Rom 6:13 106 Yoh 11:25 107 Fil 3:21 108 1 Kor 15:52 70 Perintis ketaatan kita mengilustrasikan bagaimana hidup-Nya dilipatgandakan dan diberikan kepada kita dalam tubuh-Nya sekarang, dan bagaimana Dia akan melipatgandakan tubuh dari hidup-Nya dan memberikan itu kepada kita pada hari kebangkitan. Seketika setelah melakukan mujizat ini, Yesus mengatakan, ‘barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman’.109 Roh Kudus memberikan kepada kita adopsi – membuat kita menjadi anak-anak Allah Yesus mengatakan, ‘Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu’.110 Dan lebih dari ini, Dia menjelaskan pekerjaan dari Roh Kudus. ‘Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.’111 Roh Kudus disebut ‘Roh yang menjadikan kamu anak Allah (Roh adopsi – terjemahan Inggris)’.112 Kita menerima adopsi sebagai anak-anak Allah melalui perantaraan Roh Kudus. Bapa, melalui pekerjaan Roh Kudus, membuat kita sewaris bersama-sama dengan Kristus. Roh Kudus kemudian menerima dari Kristus, yang adalah Anak Sulung Bapa dan Pewaris segala sesuatu, warisan keputraan dan membagikannya dengan kita. Roh Kudus, oleh adopsi, menempatkan kita ke dalam posisi menjadi seorang anak Allah. Roh sendiri memberi kesaksian dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Rasul Paulus mendeklarasikan itu, jika kita adalah anak-anak Allah, maka kita adalah ahli waris Allah dan sewaris bersama-sama dengan Kristus.113 Kita perlu memperhatikan adopsi dalam dua aspek. Pertama adalah bagaimana kita menjadi ‘ahli waris Allah’, berbagi dalam warisan dari Anak Allah, Anak Bapa. Kedua adalah bagaimana kita menjadi ‘sewaris bersama-sama dengan Kristus’, berbagi dalam warisan Yahweh Anak dalam nama kemuliaanNya sendiri. Setelah mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Allah dan merendahkan diri-Nya untuk taat sampai mati di kayu salib, Bapa sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.114 Seketika sebelum kenaikan-Nya, Yesus memerintahkan rasul-rasul untuk membaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ini lebih dari baptisan ke dalam nama baru, yang telah dikaruniakan atas Anak Allah sebagai ekspresi penuh dari KeAllahan dalam rupa sebagai tubuh. Baptisan juga membuat kita berbagi dalam nama unik dan individu dari setiap Pribadi dalam keAllahan. Kita berbagi dalam nama Bapa dengan menjadi dilahirkan sebagai anak-anak Allah dalam Kristus. Kita berbagi dalam nama Anak oleh adopsi. Dan kita berbagi dalam nama Roh Kudus, di saat Dia memberikan kepada kita oleh Bapa dan Anak, dengan datang ke dalam persekutuan Roh. Kelahiran baru memberikan kita, bersama dengan Kristus, warisan dari menjadi anak-anak Allah. ‘Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah’.115 Semua warisan dari keputraan Bapa diberikan kepada Allah Anak ketika Dia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi Anak Bapa, Anak Sulung. Dia adalah Pewaris segala sesuatu.116 Anak berbagi 109 Yoh 6:54 110 Yoh 16:7 111 Yoh 16:14 112 Rom 8:15 113 Rom 8:16-17 114 Fil 2:9 115 1 Yoh 3:1 116 Ibr 1:2 71 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU ‘warisan-Nya’ dengan kita dalam tubuh-Nya dan, dalam konteks ini, Bapa mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati-hati kita.117 Kita adalah sesama pewaris dengan Allah Anak, oleh adopsi, sebagai sesama anggota-anggota tubuhNya. Kristus, dalam tubuh kebangkitan-Nya, sekarang duduk di takhta kuasa dan nama hakiki-Nya sendiri di sebelah kanan Bapa. Tubuh kebangkitan Anak Allah sekarang dimuliakan. Itu sekarang adalah kediaman yang kekal, atau tubuh, dari Allah Anak. Tubuh korporat dari Allah Anak tersusun ketika Dia dibangkitkan dari kematian, naik ke sebelah kanan Bapa, dan Roh Kudus telah dicurahkan pada Hari Pentakosta.118 Anak-anak Allah, dilahirkan oleh Bapa, sekarang dapat dibaptiskan ke dalam nama dan tubuh yang dimuliakan dari Allah Anak. ‘Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh.’119 Tubuh korporat dari Kristus, gereja, adalah secara kolektif sedang dipersiapkan sebagai mempelai perempuan bagi mempelai laki-laki.120 Gereja akan berbagi nama Allah Anak dalam pernikahan. Gereja datang dari tubuh Allah Anak yang naik, dimuliakan, sebagai daging dari daging-Nya dan tulang dari tulang-Nya, untuk menjadi mempelai Kristus yang mulia.121 Kitab Wahyu memproklamirkan, ‘Marilah kita bersuka cita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia’.122 Yerusalem Baru adalah kota mempelai perempuan, ibukota dari langit dan bumi yang baru. Urutan adopsi 1. Ketika kita menerima firman dari Kristus, iman datang dari pendengaran, dan kita dibenarkan oleh iman dalam Tuhan Yesus Kristus. ‘Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.’123 Kita menerima adopsi sebagai anak-anak melalui iman. 2. Iman ini segera mendorong kita untuk dibaptiskan dan mengenakan Kristus kepada diri kita. ‘Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.’124 Ini adalah keduaduanya, tubuh dari Anak Allah dan Allah Anak. Itu adalah tubuh korporat Kristus, karena tidak ada orang Yahudi ataupun orang Yunani, budak atau orang bebas, laki-laki atau perempuan. ‘karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus’125 3. Setelah mengenakan Kristus, sekarang kita adalah milik Yahweh Anak, yang telah dibangkitkan dan didudukkan di sebelah kanan Bapa dan sekarang memanifestasikan semua kemuliaan dan kapasitas yang adalah milik dari nama hakiki-Nya. Kita adalah keturunan Abraham dan pewaris 117 Gal 4:6 118 Kis 2:1-4 119 1 Kor 12:13 120 Wah 21:2 121 Ef 5:30 LITV. Wah 21:2 122 Wah 19:7 123 Gal 3:26 124 Gal 3:27 125 Gal 3:28 72 Perintis ketaatan kita 4. 5. 6. 7. menurut janji itu.126 Sebagai anggota-anggota dari tubuh Allah Anak, kita akan menerima berkat Abraham, janji dari Roh, yang Dia utus dari Bapa.127 Karena kita adalah anak-anak, melalui adopsi, di dalam tubuh korporat dari Anak yang naik, bertakhta, hakiki, Allah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati-hati kita, berseru, ‘Abba! Bapa!’128 Ini adalah Roh Anak Allah. Dengan cara ini, kita mewarisi kelahiran baru. Ini adalah bagian kita di dalam warisan Anak Tunggal Bapa yang adalah Pewaris segala sesuatu. Roh-Nya sendiri memberi kesaksian dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.129 Kita adalah ahli waris Allah Bapa, sebagai anak-anak Allah, dan sesama pewaris dengan Allah Anak, mengetahui bahwa jika kita menderita dengan Dia, kita juga akan dimuliakan dengan Dia. Kita menganggap bahwa penderitaan-penderitaan saat ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan dalam kita.130 Dengan memiliki buah sulung dari Roh, kita mengerang di dalam diri kita, dengan sangat menantikan pengangkatan kita sebagai anak, penebusan tubuh kita.131 Sementara kita di dalam kemah ini, kita mengerang untuk sepenuhnya mengenakan Kristus, supaya apa yang fana ditelan oleh hidup.132 Ini adalah warisan kita dalam Allah Anak. Pengangkatan kita sebagai anak lengkap pada hari kebangkitan. 126 Gal 3:29 127 Gal 3:14 128 Gal 4:6 129 Rom 8:16 130 Rom 8:17-18 131 Rom 8:23 132 2 Kor 5:4 73 BAB 5 Administrasi Kristus Kita membaca dalam kitab Wahyu bahwa rasul Yohanes ‘dikuasai oleh Roh (dalam Roh – terjemahan Inggris)’ pada hari Tuhan. Ketika dia mendengar di belakangnya suatu suara yang nyaring seperti suara sangkakala, dia berbalik untuk memandang Yesus Kristus berjalan di antara tujuh kaki dian emas.1 Tuhan telah menyatakan administrasi-Nya kepada nabi-nabi-Nya yang kudus, dengan administrasi tujuh Roh, sejak permulaan waktu.2 Kitab Wahyu, diberikan kepada rasul Yohanes, adalah rangkuman dari semua nubuatan dan batu penjuru dari Kitab Suci. Itu adalah pewahyuan penuh mengenai Yesus Kristus dan administrasi-Nya yang cocok untuk kegenapan waktu.3 Setelah menerima pewahyuan mengenai pemulihan dari gereja-gereja kaki dian, Yohanes melihat dan memandang sebuah pintu terbuka di sorga. Dia mendengarkan suara yang pertama itu lagi, seperti suara sangkakala, mengatakan, ‘Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini’. Yohanes menuliskan bahwa dia segera ‘dikuasai oleh Roh (dalam Roh – terjemahan Inggris)’, membuat dia melihat sebuah takhta berdiri di sorga dan Seorang duduk di takhta.4 Kita diingatkan dengan perkataan Paulus mengenai administrasi rahasia ini. ‘Yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus.’5 Bukti nyata bahwa Roh Tuhan ada di antara gereja-gereja kaki dian adalah suatu penerangan yang terus-menerus dari Kitab Suci yang tertulis. Inilah yang disebut rasul Petrus ‘kebenaran yang telah kamu terima (kebenaran masa kini – terjemahan Inggris)’.6 Ayat-ayat pembuka dari kitab Wahyu mengidentifikasikan jalan di mana Tuhan telah menyatakan tujuan perjanjian-Nya kepada umat manusia.7 Mandat dari menyatakan dewan Allah sepenuhnya telah 1 Wah 1:10,12 2 Amos 3:7. Luk 24:44. Kis 10:43. 2 Pet 1:19 3 Wah 1:1,4. Wah 22:16 4 Wah 4:1-2 5 Ef 3:3-5 6 2 Pet 1:12 7 Wah 1:1-5 Administrasi Kristus diberikan kepada Yahweh Anak, Tuhan kita Yesus Kristus, yang memiliki tujuh Roh Allah. Dia telah mengkomunikasikan dan menandakan pewahyuan ini, oleh malaikat-Nya Gabriel, kepada nabi-nabiNya yang kudus sepanjang sejarah. Dan, oleh kapasitas dan kemampuan dari tujuh Roh Allah, nabi-nabi zaman dulu memberikan kepada kita Kitab Suci yang tertulis, pewahyuan penuh dari Yesus Kristus. Ini adalah rangkuman dari semua kebenaran, di mana kitab Wahyu adalah firman terakhir. Kita diingatkan mengenai peringatan yang diberikan kepada Yohanes pada akhir kitab ini. ‘Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.’8 Pada masa gereja, Kitab Suci yang tertulis diterangi oleh tujuh Roh Allah, dan diproklamirkan oleh utusan-utusan yang Kristus tunjuk dalam setiap generasi. Kristus memberikan kasih karunia kepada utusan-utusan-Nya ketika Dia menumpangkan tangan kanan-Nya atas mereka, dan Roh Kudus menguduskan mereka untuk pekerjaan mereka yang unik.9 Adalah pekerjaan dari rasul-rasul dan nabinabi, dalam setiap generasi gereja, untuk memproklamirkan firman perjanjian sebagai pernyataan Allah. Ini adalah terang dari kebenaran masa kini. Sebagai rasul karunia-kenaikan, Paulus menggambarkan dirinya sebagai seorang ‘hamba’.10 Dia memberi kesaksian bahwa dia adalah yang paling hina dari orangorang kudus, tetapi dia menerima kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang yang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tak terduga.11 Sebagai terang kepada orang-orang bukan Yahudi, adalah mandat Paulus untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia (membawa kepada terang apa itu administrasi rahasia - Terjemahan Inggris), yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu.12 Administrasi dalam kitab Wahyu Administrasi yang Paulus bawa kepada terang dan ditegakkan dalam semua gereja-gereja, adalah administrasi yang sama yang Yohanes lihat dalam Wahyu pasal satu. Itu adalah administrasi rahasia dari tujuh kaki dian emas dan tujuh bintang di tangan kanan Kristus.13 Ini adalah administrasi yang Allah telah tegakkan untuk zaman gereja. Pasal pertama dalam kitab Wahyu dengan berurutan mengidentifikasi empat wajah Kristus.14 Wajahwajah ini adalah empat administrasi dalam gereja kaki dian. Administrasi ini aktif ketika gereja kaki dian secara efektif berpartisipasi dalam persembahan-Nya, dalam berbagai ekspresi-ekspresinya. Dengan pengurapan tujuh Roh, Kristus pertama kali diidentifikasi sebagai saksi yang setia, dan kemudian yang sulung dari antara orang mati, penguasa dari raja-raja di bumi, dan akhirnya, Dia yang mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa-dosa kita.15 Saksi yang setia adalah wajah dan administrasi dari manusia. Yang sulung dari antara orang mati adalah wajah dari administrasi rajawali. 8 Wah 22:18-19 9 Rom 15:16 10 1 Kor 4:1 11 Ef 3:8 12 Kis 13:47. Ef 3:9 13 Wah 1:20 14 Yeh 1:10 15 Wah 1:5 75 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Penguasa dari raja-raja di bumi adalah wajah administrasi singa. Dia yang mengasihi kita dan melepaskan kita dari dosa-dosa kita adalah wajah administrasi lembu. Setiap administrasi ini sepenuhnya dinyatakan dan aktif dalam kitab Wahyu, menurut prioritas masing-masing. Dalam pasal satu, wajah lembu – yaitu, administrasi keimamatan – disebutkan terakhir karena memiliki prioritas dalam tiga pasal pertama dari kitab Wahyu. Yohanes meneruskan dengan menggambarkan disposisi Yesus Kristus, Imam Besar kita yang agung dan setia.16 Dan Dia berjalan dengan adminstrasi-Nya di antara tujuh gereja-gereja kaki dian. Seperti imam-imam zaman dulu, administrasi keimamatan ini menyediakan minyak kepada gereja-gereja kaki dian, memotong sumbusumbu, dan mengatur pelita-pelita.17 Minyak adalah kepenuhan dari tujuh Roh dicurahkan diatas kepala Allah Anak. Dia diurapi dengan kapasitas penuh Melkizedek, kerajaan dan keimamatan, seperti yang dituliskan nabi Yesaya, ‘Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku’.18 Tujuh Roh membawa penerangan dari pewahyuan Yesus Kristus, dalam empat administrasi, pada setiap masa dan generasi gereja. Tujuh Roh ada ‘di hadapan wajah’ takhta, menerangi wajah Dia yang duduk di atas takhta. Dengan cara ini, minyak dari tujuh Roh menerangi dan memberdayakan tiap-tiap dari empat wajah administrasi Kristus. Adalah benar bahwa minyak membuat ‘muka berseri (muka bersinar – terjemahan Inggris)’.19 Ketika Kitab Suci berbicara mengenai wajah-Nya ‘bersinar’, itu artinya administrasi Kristus sepenuhnya efektif, oleh tujuh Roh Allah, untuk menyatakan hidup zoe dari keputraan kita, terang yang bersinar dalam kemuliaan shekinah dari wajah Yesus Kristus. Ini adalah ‘terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus’.20 Pewahyuan dari keputraan zoe kita sepenuhnya dinyatakan dalam wajah Yesus Kristus, dan dinyatakan melalui perantaraan administrasi Kristus sendiri, yang adalah administrasi Roh Allah. Substansi dari berkat dikomunikasikan kepada bangsa Israel dengan perkataan, ‘TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya’.21 Pemazmur berdoa untuk berkat ini ketika dia mengatakan, ‘Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!’.22 Dan juga, kita membaca, ‘Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya’.23 Adalah jelas bahwa pemulihan hanya mungkin ketika pengurapan dari tujuh Roh membuat empat administrasi Kristus efektif. Pemazmur memproklamirkan tiga kali, ‘Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat’24 Tangan kanan Kristus, pelayanan lima jawatan, menyalurkan minyak dari takhta Kristus. Tangan kanan Kristus ini memegang tujuh bintang.25 Bintang-bintang adalah angelos, kelompok-kelompok utusan- 16 Ibr 2:17. Ibr 4:14. Ibr 6:20. Ibr 8:1 17 Kel 27:20-21. Kel 30:7-8 18 Yes 61:1. Ibr 5:6. Ibr 6:20. Ibr 7:16-17 19 Maz 104:15 20 2 Kor 4:6 21 Bil 6:24-25 22 Maz 31:16 23 Maz 67:1 24 Maz 80:3,7,19 25 Wah 1:20 76 Administrasi Kristus utusan penilik bagi setiap gereja kaki dian. Pelayanan lima jawatan adalah yang tinggal di dalam setiap bintang sebagai suatu administrasi lima-tujuh, dan kemudian setiap bintang ada di antara kaki diannya sendiri. Dengan cara ini, Roh Tuhan ada di antara setiap gereja kaki dian, melepaskan dan memberdayakan setiap anak Allah kepada nama dan pekerjaan mereka. Dan, oleh karena minyak dari tujuh Roh, setiap kaki dian terhubung kepada takhta kasih karunia dan diangkat ke tempat-tempat sorgawi. Ketika administrasi Kristus ini aktif, ada sebuah pintu di sorga terbuka, dan gereja mengalahkan pekerjaan iblis dan administrasinya, yang adalah Babel dan wanita pelacur.26 Iblis mendapatkan jalan masuk ke tempat-tempat sorgawi, tapi administrasinya ‘menurut daging’ dan oleh karena itu ‘jatuh’. Ketika gereja kaki dian terhubung ke takhta kasih karunia dan memegang teguh nama-Nya, dia dibangkitkan dan naik melampaui semua pemerintahan-pemerintahan dan penguasa-penguasa.27 Oleh karena itu, minyak dari tujuh Roh dengan berlimpah menyediakan kasih karunia dari Kristus dan menopang gereja dalam setiap generasi, sepanjang perjalanan kelemahannya. Kitab Suci menunjuk ini sebagai kuasa dari Roh yang Kekal oleh mana Kristus sendiri dapat mempersembahkan.28 Dia ditopang dan dipelihara oleh kuasa dari tujuh Roh ketika persembahan-Nya dihempaskan ke tanah dan Dia disalibkan dalam kelemahan. Dia disalibkan dalam kelemahan, tapi hidup oleh kuasa Allah.29 Kuasanya disempurnakan dalam kelemahan-kelemahan kita di sepanjang keseluruhan masa gereja. Dalam Wahyu pasal empat, ada suatu transisi besar dalam administrasi Kristus. Prioritas wajah administrasi Kristus bergeser dari keimamatan kepada kerajaan, dari wajah lembu kepada wajah singa. Rasul Yohanes dikuasai dalam Roh untuk memandang takhta yang berdiri di sorga, Seorang duduk di atas takhta. Seorang yang duduk di atas takhta adalah Anak Manusia yang mulia, yang telah naik untuk duduk di sebelah kanan Bapa dengan kemuliaan yang Dia miliki sebelum dunia dijadikan sebagai Yahweh Anak.30 Dia memegang tujuh kitab yang termeterai di tangan kanan-Nya. Seorang malaikat yang kuat memproklamirkan dengan suara yang nyaring, ‘Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?’31 Sepertinya ‘malaikat yang kuat’ ini adalah Mikael, pemimpin besar yang berdiri menjaga bangsa Yehuda.32 Menjawab pertanyaan malaikat yang kuat ini, diberitahukan kepada Yohanes, ‘singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.’33 Kita tahu bahwa ketika meterai-meterai mulai dibukakan, akhir zaman telah dimulai. Diberitahukan kepada nabi Daniel, ‘sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman’.34 Segera sesudah ini, kita membaca dalam bagian yang sama, ‘Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu’.35 Permulaan dari akhir zaman, ketika Mikhael, pemimpin besar itu berdiri, adalah penggenapan dari dua ribu tiga ratus hari 26 Wah 4:1. Wah 17:5 27 Wah 2:13. Ef 1:21 28 Ibr 9:14 29 2 Kor 13:4 30 Yoh 17:5 31 Wah 5:2 32 2 Taw 32:21 33 Wah 5:5 34 Dan 12:4 35 Dan 12:1 77 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU nubuatan disampaikan kepada Daniel, mengenai kekejian yang menyebabkan bala tentara langit dijatuhkan ke tanah.36 Mikhael berdiri ketika administrasi persembahan telah sepenuhnya dipulihkan dalam tubuh Kristus. Karenanya, rasul Yohanes melihat Anak Domba berdiri, seperti telah disembelih, di tengah-tengah takhta.37 Yohanes melihat ‘malaikat yang kuat’ berdiri dalam otoritas kerajaan Kristus lagi dalam Wahyu pasal sepuluh. Dia menuliskan bahwa dia melihat seorang malaikat yang kuat, berselubungkan awan, dengan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas tanah. Malaikat menyerukan dengan suara nyaring, ‘seperti singa yang mengaum’. Adalah jelas bahwa ini mewakili administrasi kerajaan dari Kristus. Malaikat memanifestasikan otoritas Kristus, yang adalah Singa dari suku Yehuda.38 Malaikat yang kuat bersumpah bahwa ‘Tidak akan ada penundaan lagi!’, tapi ‘pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.’39 Suara dari singa bukan memberitakan kepada bangsa-bangsa, seperti administrasi dari anak sulung dan kepala-kepala dari rumah-rumah. Suara dari singa memberitakan kepada nabi-nabi. Ini telah terjadi sejak permulaan waktu. Administrasi dari singa menyerahkan pernyataan perjanjian dari Allah kepada nabi-nabi. Amos mendeklarasikan, ‘Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?’40 Pada gilirannya, nabi-nabi zaman dulu, di bawah kedaulatan Allah memberitakan kepada raja-raja, imam-imam, dan kepala-kepala dari rumah-rumah. Dalam pasal delapan kitab Wahyu, kita melihat rajawali terbang di tempat-tempat sorgawi, memproklamirkan, ‘Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya’.41 Yohanes memandang administrasi ini lagi, terbang di tempat-tempat sorgawi, ‘padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum’.42 Wajah dari rajawali adalah administrasi Kristus, Anak Sulung, di antara keluarga-keluarga dan kepala-kepala dari rumah-rumah. Pada bangsa Israel, administrasi ini telah diberikan kepada bapabapa dari bangsa sebagai pemimpin-pemimpin dari dua belas suku dan kepala-kepala dari rumahrumah bapa. Ini adalah penatua-penatua Israel yang bekerja mengadili masalah-masalah orang-orang, di pintu gerbang kota-kota dan desa-desa mereka. Pada zaman Musa, Tuhan menginstruksikan dia untuk mengumpulkan tujuh puluh orang dari tua-tua Israel, yang dia ketahui untuk menjadi penatua-penatua dari orang-orang.43 Tuhan meminta mereka untuk berdiri dengan Musa untuk menolong dia memikul beban memperhatikan orang-orang. Orang-orang ini dikenal/diketahui dari buah mereka. Kita diingatkan dengan kesaksian Paulus mengenai Stefanus, ‘Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya … bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus’.44 Mandat untuk memberitakan injil yang kekal kepada seluruh bangsa-bangsa sepenuhnya diberikan kepada rumah36 Dan 8:9-14 37 Wah 5:6 38 Wah 5:5 39 Wah 10:7 40 Amo 3:7-8 41 Wah 8:13 42 Wah 14:6 43 Bil 11:16 44 1 Kor 16:15 78 Administrasi Kristus rumah buah sulung, rumah-rumah yang layak seperti ini. Ketika Yesus mengutus tujuh puluh orang untuk mencari rumah-rumah yang layak, Dia mengatakan, ‘Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu’.45 Kita menyaksikan puncak akhir dan penggenapan dari doa ini dalam Wahyu pasal empat belas. Dua sangkakala – suara dari kerajaan dan keimamatan Rasul Yohanes mendengar suara yang nyaring, seperti suara sangkakala, paling kurang pada empat peristiwa. Pada zaman Musa, Tuhan menginstruksikan dia membuat dua sangkakala perak. Musa menggunakan sangkakala ini untuk mengumpulkan umat di pintu. Tuhan berbicara kepada Musa, ‘Buatlah dua nafiri dari perak (untuk dirimu sendiri – terjemahan Inggris). Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat’.46 Kita akan memperhatikan bahwa dua nafiri/sangkakala ini, pada prinsipnya, mewakili suara dari kerajaan Kristus dan suara dari keimamatan Kristus. Kita dapat katakan itu adalah suara dari keimamatan yang memanggil umat berkumpul, dan suara dari kerajaan yang menggerakkan orangorang untuk memindahkan perkemahan dan bersiap berperang. Sangkakala ditiupkan oleh imam-imam, tapi dalam hal persiapan perang, itu selalu dengan arahan raja-gembala. Kemunculan pertama kali dalam Wahyu pasal satu. Yohanes ada dalam Roh pada hari Tuhan ketika dia mendengar di belakangnya suara yang nyaring, seperti suara sangkakala.47 Ini adalah suara dari keimamatan, memanggil angelos dari gereja-gereja kaki dian untuk berkumpul di pintu supaya Kristus dapat berbicara kepada mereka dari takhta-Nya. Rasul Yohanes menuliskan kemunculan kedua kali dalam Wahyu pasal empat. ‘Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini’.48 Ini adalah suara nyaring yang sama, seperti suara sangkakala. Namun, kita akan menganggap bahwa itu sekarang suara dari kerajaan. Suara dari kerajaan lebih dari sebuah panggilan untuk berkumpul. Itu adalah panggilan untuk menggerakkan dan persiapan untuk perang. Itu adalah suara dari kerajaan yang memanggil, dengan suara guruh, untuk kuda putih dan penunggangnya datang, dan kemudian maju sebagai pemenang dan untuk mengalahkan.49 Dalam Wahyu pasal sepuluh, kita memperhatikan kemunculan ketiga dari dua sangkakala, suara dari kerajaan dan suara dari keimamatan. Malaikat yang kuat yang turun dari sorga berselubungkan awan, berseru dengan suara kerajaan, ‘sama seperti singa yang mengaum’. Ketika dia berseru, tujuh guruh memperdengarkan suara mereka. Yohanes bermaksud menuliskan hal-hal yang dia dengar ketika suara yang lain datang dari sorga, mengatakan kepadanya untuk memeteraikan hal-hal yang diutarakan oleh tujuh guruh. ‘Suara dari sorga’ yang lain ini adalah suara dari keimamatan. Suara dari kerajaan terdengar lagi ketika malaikat yang kuat mengangkat tangan kanannya ke sorga dan bersumpah demi Dia yang hidup selama-lamanya bahwa ‘Tidak akan ada penundaan lagi!’. Kemudian, ’suara dari sorga’, suara dari keimamatan, berbicara kepada Yohanes lagi. Menginstruksikan dia untuk pergi dan mengambil kitab kecil dari tangan malaikat yang kuat itu. 45 Luk 10:2. Bandingkan Mat 10:11,13 46 Bil 10:2 47 Wah 1:10 48 Wah 4:1 49 Wah 6:2 79 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Akhirnya, rasul Yohanes menuliskan bahwa kedua sangkakala, suara dari kerajaan dan suara dari keimamatan, berbicara kepada dia bersama-sama. ‘Maka ia (mereka [kedua suara]– terjemahan Inggris) berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."’50 Saling pengaruh-mempengaruhi yang sama antara dua sangkakala terlihat lagi dalam Wahyu pasal delapan belas. Malaikat yang kuat turun dari sorga dengan otoritas/kekuasaan besar, dan seluruh bumi diterangi dengan kemuliaannya. Dia berseru dengan suara yang kuat, suara dari kerajaan, ‘Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu!’51 Yohanes mendengar suara dari sorga, suara dari keimamatan, mengatakan, ‘Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya’.52 Suara dari keimamatan berbicara lagi, mengatakan, ‘Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu’.53 Mengikuti hal ini, Mikhael, malaikat yang kuat, mengambil sebuah batu sebesar batu kilangan dan melemparkannya ke dalam laut, mendeklarasikan dengan suara kerajaan, ‘Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah’.54 Sepanjang kitab Wahyu, rasul Yohanes mendengarkan dua sangkakala ini. Dia memberi kesaksian, ‘Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu’.55 Dampak dari mendengarkan dua sangkakala ini selalu adalah penerangan oleh tujuh Roh Allah. Tangan Kristus dan empat administrasi-Nya Adalah penting untuk memahami perbedaan antara tangan kanan Kristus dan empat administrasi Kristus. Ketika kami katakan ‘administrasi’, maksud kami ekonomi persembahan di mana warisan dari Kepala rumah dilipatgandakan kepada seluruh rumah. Kata Yunani oikonomia artinya ‘ekonomi dari rumah’. Kristus setia sebagai Anak atas rumah-Nya, dan Dia adalah Kepala dari tubuh-Nya.56 Masingmasing dari empat administrasi adalah milik Kristus. Dan setiap wajah tertentu menggambarkan kapasitas dan fungsinya sendiri. Oleh karena itu, setiap administrasi mempunyai inisiatifnya sendiri dan ditopang oleh yang lain ketika Roh Allah mendorong itu menjadi suatu tindakan. Tangan kanan Kristus adalah aktivitas dari lima pelayanan karunia-kenaikan. Oleh tangan inilah Dia memampukan mereka yang Dia panggil untuk berjalan dalam otoritas empat administrasi. ‘Tujuh bintang’, utusan-utusan kepenilikan dari gereja-gereja kaki dian, dipanggil untuk berpartisipasi dalam persekutuan empat administrasi dalam tangan-Nya ini. Kemudian, sebagai angelos utusan-utusan, Dia mengirimkan mereka kepada gereja-gereja dengan tangan-Nya diatas mereka. Hikmat Allah mengirim rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus kepada pekerjaan pelayanan mereka.57 Mereka yang Kristus kirim adalah karunia di dalam tangan-Nya, oleh mana Dia mengatur empat administrasi-Nya di dalam gereja. 50 Wah 10:11 51 Wah 18:2 52 Wah 18:4 53 Wah 18:20 54 Wah 18:21 55 Wah 22:8 56 Ibr 3:6. Kol 1:18 57 Ef 4:11-12 80 Administrasi Kristus Adalah penting bahwa kita tidak mencoba menghubungkan apapun dari empat administrasi dengan kasih karunia dari karunia-kenaikan tertentu. Namun, rasul-rasul mempunyai otoritas dalam hubungan dengan setiap dari empat administrasi ini. Seluruh administrasi lima-tujuh dari tangan kanan-Nya menjadi efektif dalam hubungan dengan empat wajah dan administrasi. Rasul Paulus mengajarkan gereja Efesus mengenai kasih karunia Kristus yang datang kepada tubuh-Nya. Kristus yang telah naik telah memberikan rasul-rasul, nabi-nabi, penginjil-penginjil, gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus supaya setiap orang melakukan pekerjaan pelayanan, sesuai dengan empat administrasi yang sekarang ada di dalam tubuh-Nya. Dalam Wahyu pasal satu, rasul Yohanes mengarahkan perhatian kita kepada keimamatan Kristus; dan bagaimana administrasi keimamatan-Nya beroperasi dalam gereja. Tujuh bintang, bersama dengan lima pelayanan, adalah suatu kepenilikan korporat yang berjalan di antara gereja-gereja dalam wilayah kaki dian itu.58 Sesuai dengan wajah keimamatan, mereka menggerakkan setiap individu dari anggota tubuh Kristus kepada persembahan pelayanan keimamatan mereka. Administrasi untuk kegenapan waktu Dalam tiga pasal pertama kitab Wahyu, Kristus dinyatakan sebagai Imam di atas takhta-Nya. Dan Dia adalah Imam Besar kita yang agung, berjalan di antara tujuh kaki dian emas dengan tujuh bintang di tangan kanan-Nya. Namun, dalam Wahyu pasal empat kita mulai melihat Dia sebagai penguasa dari raja-raja di bumi, menerima kerajaan bagi Dia sendiri. Kita diingatkan dengan perumpamaan yang menggambarkan Tuan pergi ke sebuah negeri yang jauh untuk menerima kerajaan-Nya sendiri.59 Mari kita katakan sekali lagi, ada suatu transisi besar dalam administrasi Kristus antara pasal tiga dan empat dari kitab Wahyu. Prioritas inisiatif bergeser dari administrasi keimamatan kepada administrasi kerajaan. Ketika Yohanes memandang pintu di sorga yang terbuka, dia dikuasai oleh Roh untuk memandang sebuah takhta di sorga, dan Seorang duduk di atas takhta. Ini adalah transisi dari tahap pertama takhta Kristus dalam kitab Wahyu kepada tahap kedua dari takhta-Nya. Yohanes memandang administrasi takhta anak yang cocok untuk kegenapan waktu. Paulus menggambarkan administrasi ini sebagai ‘persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi’.60 Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa untuk hari ini ketika Dia katakan, ‘datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga’.61 Administrasi Kristus diorientasikan kembali karena dua puluh empat takhta diatur.62 Daniel menubuatkan mengenai masa ini dalam beberapa detail ketika dia katakan, ‘Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;’63 Daniel meneruskan, ‘suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab’.64 Ini adalah gambaran yang sama yang terlihat dalam 58 Wah 1:20 59 Luk 19:12 60 Ef 1:10 61 Mat 6:10 62 Wah 4:4 63 Dan 7:9 64 Dan 7:10 81 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kitab Wahyu pasal empat dan lima. Yohanes mengatakan, ‘Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa’.65 Daniel melihat ‘seperti anak manusia’ datang dengan awan-awan dari langit, dipersembahkan di hadapan Yang Lanjut Usianya.66 Kita mengingat bahwa ketika Yesus Kristus naik dari Gunung Zaitun, Dia diangkat di depan mata murid-murid dan ‘awan menutup-Nya dari pandangan mereka’.67 Dia kembali ke sorga, ‘datang dengan awan-awan dari langit’ untuk dipersembahkan di hadapan Yang Lanjut Usianya, di hadapan takhta Bapa. Setelah duduk di takhta ini, Bapa berkata kepada-Nya, ‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu’.68 Dengan cara ini, Bapa memberikan atas Anak Manusia kemuliaan yang Dia miliki sebelum dunia dijadikan sebagai Yahweh Anak.69 Dia sekarang adalah Anak Manusia yang dimuliakan, duduk di sebelah kanan Bapa di takhta-Nya sendiri. Yesus Kristus duduk dan menantikan segala sesuatu diletakkan di bawah kaki-Nya. Dia adalah Tuan yang pergi ke negeri yang jauh untuk menerima kerajaan-Nya sendiri.70 Penulis kepada orang-orang Ibrani mengatakan kepada kita bahwa, ‘Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia’.71 Bapa sangat meninggikan Dia dan memberikan kepada-Nya nama di atas segala nama.72 Anak Manusia yang dimuliakan telah duduk di sebelah kanan Bapa, ‘jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang’.73 Nabi Daniel melihat bahwa Anak Manusia telah diberikan kekuasaan, kemuliaan dan sebuah kerajaan, supaya semua orang-orang, bangsa-bangsa dan bahasa-bahasa dapat melayani Dia.74 Kekuasaan-Nya adalah suatu kekuasaan kekal yang tidak akan berakhir, dan kerajaan-Nya adalah kerajaan yang tidak akan dihancurkan. Dalam kitab Wahyu, setiap makhluk hidup mendeklarasikan, ‘Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!’.75 Kitab Ibrani menuliskan bahwa Yesus Kristus ‘setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya’.76 Dia duduk, dan menantikan Bapa membuat musuh-musuh-Nya jadi tumpuan di bawah kaki-Nya oleh administrasi dari 65 Wah 5:11 66 Dan 7:13 67 Kis 1:9 68 Maz 110:1 69 Yoh 17:5 70 Luk 19:12 71 Ibr 2:9 72 Fil 2:9 73 Ef 1:21 74 Dan 7:14 75 Wah 5:13 76 Ibr 10:12-13 82 Administrasi Kristus tujuh Roh Allah. Administrasi dari tujuh Roh Allah keluar dari takhta Bapa kepada Anak. Itu telah dilakukan kepada Yahweh Anak untuk mengatur dari takhta-Nya, melalui perantaraan Roh Kudus. Kita diingatkan bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa kepada Anak, dan kemudian Dia memberikan kepada kita Bapa dan Anak. Yesus memberi kesaksian bahwa ‘Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku’.77 Roh Kudus mengambil administrasi tujuh Roh Allah, yang keluar dari takhta Bapa kepada Anak, dan Dia membawa itu kepada kita, supaya takhta yang mulia dari Anak sepenuhnya dinyatakan. Kita memperhatikan pola yang sama ini dalam cara kitab Wahyu dimulai. ‘Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba’.78 Mengenali pola administrasi ini, mengalir dari Bapa kepada anak, dan dari Anak kepada kita melalui Roh Kudus, rasul Paulus mendeklarasikan bahwa dia menerima kasih karunia dan jabatan kerasulan dari Bapa dan Anak.79 Dengan pandangan ini, kita memahami mengapa Bapa dapat mengatakan kepada Anak, ‘Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu’.80 Kasih karunia dilanjutkan kepada hamba-hamba Yesus Kristus, oleh tujuh Roh Allah, untuk menerima dan memiliki kerajaan, sementara Anak sendiri tetap duduk. Daniel menubuatkan, ‘sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya’.81 Kristus menerima dan memiliki kerajaan melalui administrasi takhta-Nya, diberikan kepada-Nya oleh Bapa. Ketika dua puluh empat takhta ditempatkan, inisiatif dan otoritas untuk menerima dan memiliki kerajaan diberikan kepada hamba-hamba Yesus Kristus, orang-orang kudus dari Yang Mahatinggi. Ketika kita memperhatikan administrasi Kristus untuk kegenapan waktu, Wahyu pasal empat mengidentifikasikan berbagai komponen dari administrasi ini. Wahyu pasal lima mengidentifikasikan urutan dari inisiatif yang memimpin kepada pembukaan tujuh meterai. Dan Wahyu pasal enam mulai mengidentifikasikan berbagai hasil, pada kedua-duanya, tempat-tempat sorgawi dan bumi, ketika meterai-meterai ini dibukakan. Pembukaan meterai-meterai bukanlah pembahasan dalam bagian ini. Namun, hasil dari kuda putih yang maju, dengan busur Yehuda dan anak panah Efraim, adalah pengumpulan orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi dalam satu tubuh.82 Tangan kanan Kristus, pelayanan lima jawatan, mengumpulkan orang Yahudi, suku yang terhilang dari Israel, dan yang bukan Yahudi ke dalam tubuh Kristus.83 Kita diingatkan bahwa sepuluh suku bagian utara Israel dikalahkan oleh Asyur dan diceraiberaikan di antara bangsa-bangsa.84 Tuhan mengiraikan kaum Israel di antara segala bangsa, seperti orang mengiraikan ayak.85 Mereka telah sepenuhnya berasimilasi (menjadi sama/bercampur) di antara bangsa-bangsa dunia. Namun, Tuhan mendeklarasikan, ‘sebiji batu kecilpun tidak akan jatuh ke tanah’. Sepuluh suku bagian utara pada akhir zaman sebagai alat oleh mana kegenapan orang-orang bukan 77 Yoh 16:14 78 Wah 1:1 79 Rom 1:5. Ef 3:6-7 80 Maz 110:1 81 Dan 7:18 82 Wah 6:2 83 1 Kor 12:13 84 Yer 50:17. Yeh 11:16-17 85 Amo 9:9 83 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Yahudi datang ke dalam tubuh Kristus.86 Ini adalah penggenapan nubuatan dari Yakub mengenai Efraim, figur dari sepuluh suku bagian utara, bahwa dia akan menjadi ‘sejumlah besar bangsa-bangsa (kegenapan dari bangsa-bangsa bukan Yahudi – terjemahan Inggris)’.87 Pada akhir zaman, orang Yahudi, suku yang terhilang dari Israel, dan orang-orang bukan Yahudi, akan dikumpulkan ke dalam tubuh Kristus dan dikumpulkan menurut dua belas rasul Israel, di bawah empat wajah administrasi Kristus. Ini adalah ‘Israel milik Allah’ yang sesungguhnya, kumpulan orang banyak yang tidak dapat dihitung dikumpulkan untuk Hari Pendamaian, kesempurnaan gereja.88 Pola dari hal-hal sorgawi Akan sangat membantu untuk memperhatikan administrasi yang ditegakkan oleh Musa di antara bangsa Israel di pandang gurun, karena itu adalah bayangan dan salinan dari administrasi ini di dalam sorga. Penulis kepada Ibrani mengidentifikasikan bahwa Musa diperingatkan oleh Allah ketika dia hendak mendirikan tabernakel, supaya dia seharusnya membuat segala sesuatu menurut pola yang ditunjukkan kepada dia di atas gunung.89 Kitab Suci menuliskan ‘Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya’.90 Dan berbicara mengenai kematiannya, dikatakan, ‘Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,’.91 Adalah jelas bahwa Musa sepenuhnya berinteraksi dengan empat wajah administrasi Yahweh Anak dari takhta. Dan lebih dari ini, dengan pengurapan dari tujuh Roh atasnya, Musa membawa di dalam dirinya otoritas penuh dari empat administrasi di antara bangsa Israel. Pada Hari Pentakosta, rasul Petrus menuliskan kembali mengenai Musa, ‘Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu’.92 Tentu saja, dia berbicara mengenai Kristus. Musa dapat menyerupakan dirinya dengan Kristus karena dia mewakili empat administrasi Kristus di antara jemaat di padang gurun. Seperti rasul Yohanes dalam kitab Wahyu, malaikat Gabriel berbicara dengan dia supaya dia menerima ‘firman yang hidup’ yang dia tuliskan dalam Kitab Suci.93 Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, wajahnya bersinar. Setiap kali Musa berbicara dengan Tuhan muka dengan muka, kemuliaan dari terang tujuh Roh ada atasnya. Kita tahu dia menutupi wajahnya dengan selubung saat dia datang di antara orang-orang.94 Paulus menuliskan bahwa Musa menyelubungi mukanya, supaya mata orang-orang Israel jangan melihat hilangnya cahaya yang sementara itu.95 Musa adalah wajah Kristus di antara umat. Kemuliaan wajahnya menghilang karena dia menegakkan sebuah bayangan saja dari kemuliaan yang akan datang. Yesus Kristus menegakkan 86 Rom 11:25 87 Kej 48:19 88 Gal 6:16. Wah 7:9 89 Kel 25:40 90 Kel 33:11 91 Ul 34:10 92 Kis 3:22 93 Kis 7:38 94 Kel 34:29-30,35 95 2 Kor 3:13 84 Administrasi Kristus substansi dari empat administrasinya di antara tubuh Kristus.96 Kemuliaan administrasi-Nya ditegakkan dalam tubuh-Nya selamanya. Oleh karena itu, ‘Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar’.97 Empat administrasi dengan Musa Kita memperhatikan bahwa aktivitas dari empat order kemuliaan Allah ini dimanifestasikan kepada seluruh bangsa. Pertama-tama, Musa mewakili semua empat order sebagai raja, imam, bapa dan nabi. Allah memberi kesaksian mengenai Musa, ‘Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN’.98 Tuhan bertemu dengan Musa, memanggil dengan nama, berbicara dengan dia sebagai seorang yang berbicara kepada temannya.99 Tuhan memproklamirkan nama-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya sebagai Yahweh Anak. Dia dapat memproklamirkan nama, karena Dia telah diberikan nama. Dia sendiri yang dapat menyembunyikan Musa di lekuk gunung sementara ‘bagian belakang’ dari kemuliaan itu melewatinya.100 Musa melayani mewakili Yahweh Anak karena pengurapan dari tujuh Roh Allah ada atas Dia. Musa menahbiskan setiap dari empat administrasi yang akan aktif dari pintu tabernakel. Adalah penting bahwa kita menemukan order-order ini di pintu tabernakel, bukan hanya dalam awan kemuliaan shekinah di atas tutup pendamaian/kursi kemurahan. Administrasi pertama yang diaktifkan oleh Musa adalah keimamatan (lembu) dalam Harun dan anakanaknya.101 Dalam penahbisan lima ini, Musa diarahkan, mewakili Yahweh Anak, untuk menguduskan, menyucikan, memakaikan dan mengurapi keimamatan. Demikian juga dia memulai administrasi persembahan, termasuk korban bakaran. Musa menetapkan sebuah mezbah dan memberikan imamimam tanggung jawab. Sesuai dengan firman yang dia terima di gunung, dia menempatkan mezbah, dengan korban bakaran yang terus-menerus, di pintu, di mana Tuhan akan bertemu dan berbicara dengan mereka.102 Administrasi anak sulung (rajawali), sebagai kepala-kepala dari rumah-rumah bapa, diberikan kepada tujuh puluh penatua ketika Tuhan berkata ‘sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka’.103 Tujuh puluh orang harus ‘berdiri di sana bersama-sama dengan [Musa]’ dan Tuhan akan ‘turun’ dan ‘berbicara dengan engkau di sana’.104 Ini untuk memikul ‘tanggung jawab atas bangsa’.105 Mengenai tujuh puluh ini, Musa mengatakan, ‘Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!’.106 96 Kol 2:7 97 2 Kor 3:18 98 Bil 12:8 99 Kel 33:11 100 Kel 33:19-23 101 Kel 29 102 Kel 29:42 103 Bil 11:17 104 Bil 11:16-17 105 Bil 11:17 106 Bil 11:29 85 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Administrasi kerajaan (singa) dimanifestasikan dalam model gembala. Musa, seperti Kristus sendiri, adalah untuk menjadi gembala dari Israel.107 Administrasi ini ditransfer kepada Yosua ketika Musa meminta Tuhan untuk ‘mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti dombadomba yang tidak mempunyai gembala’.108 Sesuai dengan itu, Yosua menerima beberapa dari otoritas Musa, supaya semua bangsa Israel dapat menjadi taat. Dia harus berdiri di hadapan imam, supaya perkataan yang disetujui oleh Urim dapat membuat orang-orang ‘keluar’ dan ‘masuk’.109 Administrasi dari nabi (manusia) tetap dengan Musa. Dia melayani mewakili kedaulatan Yahweh Anak, yang adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan. ‘Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel’110 Karena Tuhan berbicara kepadanya ‘dengan berhadapan muka’, Musa adalah yang paling besar dari nabi-nabi yang dengan siapa Allah berbicara dalam ‘penglihatan’ dan ’mimpi’.111 Sesungguhnya, dia adalah perintis dari Dia yang akan menjadi ‘seperti Musa’ dari ‘antara saudara-saudaranya’; yaitu Kristus sendiri.112 Sejak masa Musa, tradisi nubuatan dibawa oleh hakim-hakim dan nabi-nabi, seperti Gideon dan Samuel, dan di sekolah-sekolah nabi-nabi di bawah Elia dan yang lain. Kita juga tahu, bahwa Allah mempertahankan sebuah kesaksian melalui nabi-nabi-Nya ketika keimamatan, kerajaan dan Kekepalaan terkorupsi dalam berbagai tahap sejarah. ‘Kesaksian Yesus’ diberikan sebagai ‘roh nubuatan’ sepanjang berabad-abad dari bangsa yang terbagi-bagi.113 Integrasi dari empat order di pintu Pernyataan Kitab Suci ini menunjukkan integrasi dari empat order/peraturan yang berkaitan dengan pintu. Aktivitas-aktivitas dari empat administrasi di sekitar takhta adalah menyediakan suatu jalan masuk melalui pintu, dijalan kepada takhta kasih karunia. Terang dari kaki dian, terang dari tujuh Roh, menerangi jalan ini kepada tutup pendamaian/kursi kemurahan. Kita tahu bahwa empat order/peraturan milik Kristus ada di antara gereja-gereja kaki dian. Administrasi lembu (imam)-lah yang bertanggung jawab di mezbah, dengan persembahanpersembahannya. Dan itu untuk mengatur mezbah di pintu, dan oleh karena itu menyediakan jalan masuk ke takhta kasih karunia bagi kerajaan imam-imam. Mengenai wajah rajawali (anak sulung), kita mengingat bahwa tujuh puluh penatua menantikan di kaki gunung dengan Harun dan anak-anaknya sementara Musa dan Yosua muncul. Kepala-kepala dari rumah-rumah, dan penatua-penatua di antara orang-orang, harus berdiri dengan Kristus, mendengarkan suara Tuhan, bernubuat dalam Roh Kristus yang sama, dan ‘memikul tanggung jawab atas bangsa itu’.114 107 Yes 63:11 108 Bil 27:16-17 109 Bil 27:18-23 110 Ul 34:10 111 Bil 12:6-8 112 Ul 18:15-19. Ul 34:10-12 113 Wah 19:10 114 Bil 11:17 86 Administrasi Kristus Administrasi singa (raja) adalah pewahyuan dari kerajaannya Kristus sendiri. Administrasi ini memanifestasikan otoritas-Nya sebagai Gembala agung atas domba, yang dengan demikian memanggil setiap nama dan memimpin domba ‘masuk dan keluar’.115 Otoritas ini tinggal dalam administrasi utusan lima-tujuh. Administrasi manusia (nabi) adalah suara dan ‘kesaksian mengenai Kristus’ dalam utusan-utusan-Nya. mereka harus bertemu dengan umat di pintu, membawa terang pewahyuan, ‘roh nubuatan’ yang adalah kesaksian mengenai Yesus.116 Kesaksian ini tinggal di dalam gereja kaki dian, dalam referensi dua dan tiga orang berkumpul dalam nama-Nya.117 Dengan cara ini, kaki dian bertumbuh sesuai dengan firman kebenaran masa kini yang datang kepadanya. Integrasi dari order-order/peraturan-peraturan ini, dan prioritas dari satu ‘wajah’ dalam hubungan dengan yang lain, adalah penting. Integrasi ini adalah tanggung jawab dari pelayanan lima-jawatan dari Kristus yang memegang tujuh bintang. Ketika otoritas dari Rasul Imam Besar kita dikerjakan oleh pelayanan lima-jawatan, akan ada perbedaan dan integrasi yang sebagaimana mestinya dari masingmasing dari empat administrasi ini. Dari takhta ke pintu Terus-menerus memberikan perhatian kepada Israel dan kemah pertemuan, kita membaca, pertamatama, bahwa Allah akan bertemu dan berbicara dengan mereka dari atas tutup pendamaian/kursi kemurahan. ‘Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel’.118 Pernyataan yang sama tertulis dalam Imamat. ‘Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian’.119 Dalam perkembangan selanjutnya, Allah berbicara mengenai pertemuan umat-Nya dalam ‘kemah pertemuan’, yang menjadi tempat mezbah ukupan. ‘Sebagian dari ukupan itu haruslah kaugiling sampai halus, dan sedikit dari padanya kauletakkanlah di hadapan tabut hukum [Kesaksian] di dalam Kemah Pertemuan, di mana Aku akan bertemu dengan engkau; haruslah itu maha kudus bagimu’.120 Sementara order/peraturan dan administrasi dari tabernakel/kemah berjalan, kita membaca bahwa Tuhan berjanji untuk bertemu dengan mereka di pintu, yang kemudian ditunjuk sebagai ‘di antara balai depan dan mezbah’. Dia menegakkan prinsip pertemuan di pintu dengan ‘suatu korban bakaran yang tetap di antara kamu turun-temurun’.121 Mezbah di atur di depan pintu tabernakel/kemah pertemuan. Bejana pembasuhan ditempatkan antara mezbah dan tempat kudus tabernakel.122 Daerah sekitar ini kemudian disebut sebagai ‘di antara balai depan dan mezbah’.123 115 Yoh 10:3 116 Wah 19:10 117 Mat 18:20 118 Kel 25:21-22 119 Im 16:2 120 Kel 30:36 121 Kel 29:42 122 Kel 40:6-7 123 Yoel 2:17 87 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Sebagaimana dengan tutup pendamaian/kursi kemurahan dan pintu tabernakel/kemah, demikianlah pelayanan takhta di mana Kristus duduk, telah berjalan sampai ke pintu. Suara dari sangkakala memanggil angelos ke pintu, supaya administrasi Kristus diatur dengan sebagaimana mestinya untuk akhir zaman. Dengan administrasi tabernakel, kemuliaan dari tabut berjalan sampai ke pintu untuk menjadi tempat persembahan bagi seluruh jemaat. Ketika imam-imam ditentukan dan diurapi, mezbah persembahan dan korban menjadi efektif bagi orang-orang. Oleh karena itu mezbah dan daerah sekitarnya adalah dikuduskan dan ‘maha kudus’. Dengan demikian semua yang menyentuhnya menjadi ‘mendapat bagian dalam pelayanan mezbah’.124 Persembahan-persembahan dari orang-orang menjadi kudus karena mezbah itu sendiri adalah ‘maha kudus’.125 Sebagai konsekuensi, korban bakaran dibuat untuk menjadi terus-menerus sampai turun-temurun, di pintu tabernakel/kemah di hadapan TUHAN, dan di sana TUHAN akan bertemu dan berbicara. Lebih dari ini, tabernakel/kemah dan mezbah dikuduskan oleh kemuliaan Tuhan.126 Dengan cara ini, pintu dan tempat pertemuan ditegakkan dimana disana akan terus-menerus sampai turun temurun, dan terus sampai kepada generasi-generasi gereja. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, korban bakaran yang terusmenerus diaktifkan dan Tuhan menerima kita di pintu.127 Ketika administrasi keimamatan menerima persembahan-persembahan, adalah suatu ekspresi kedaulatan dari kemuliaan Yahweh di pintu. Tepat di sana, Tuhan hadir untuk menegakkan suatu tempat pertemuan, suatu tanah/dasar untuk persekutuan, suatu konteks untuk persembahan, dan suatu tempat untuk pelayanan. Penahbisan Yesaya – dari takhta, di pintu Pola ini dapat dilihat dalam penahbisan nabi Yesaya, di mana suatu transisi dari suara Allah dari tabut ke mezbah terjadi. Nabi menuliskan, ‘aku melihat Tuhan duduk di atas takhta … ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci … bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.’128 Di atas terlihat Raja, Tuhan semesta alam yaitu Yahweh Anak, salah satu serafim menuju kepadanya dengan bara dari mezbah di tangannya. Yesaya melihat administrasi tangan di saat seraf menyentuh mulutnya dan memproklamirkan bahwa kesalahannya telah dihapuskan.129 Bara dari mezbah korban menyentuh bibirnya yang najis, yang dengan demikian memperlengkapi Yesaya untuk maju sebagai seorang utusan dari Tuhan semesta alam. Tangan Tuhan semesta alam menahbiskan Yesaya untuk menjadi wajah manusia kepada bangsa, dan tangan kanan terus menjadi pusat pelayanannya sebagai seorang nabi. Tuhan mengatakan, mengenai bangsa itu, ‘Aku akan bertindak terhadap engkau (Aku akan membalikkan tangan-Ku melawan engkau – terjemahan Inggris): Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda, dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya’.130 Yesaya bernubuat, ‘diacungkan-Nya tangan-Nya terhadap mereka’ dan tangan-Nya ‘masih teracung’.131 Sepanjang pelayanannya, Yesaya memberi kesaksian, ‘Sebab beginilah 124 1 Kor 10:18 125 Kel 29:37 126 Kel 29:43-44 127 Rom 12:1 128 Yes 6:1-4 129 Yes 6:6-7 130 Yes 1:25 131 Yes 5:25. Yes 9:17,21. Yes 10:4 88 Administrasi Kristus firman TUHAN kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku, supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini’.132 Tuhan semesta alam bertanya kepada Yesaya, ‘Siapakah yang mau pergi untuk Aku (Kita - terjemahan Inggris)?’133 Seperti Yosua di hadapan-Nya, yang ditentukan untuk menggembalakan masuk dan keluar dalam Roh Kristus, Yesaya juga ditunjuk untuk keluar dan memanggil yang tertinggal untuk masuk. Nabi Yesaya ditahbiskan dan diberikan tanggung jawab pintu dan mezbah. Dia menutup pintu dan menghilangkan mezbah karena bangsa Yehuda menginjak-injak pelataran dan mempersembahkan ‘korban-korban yang membawa kehancuran’.134 Bangsa ini akan dibuat sunyi sepi, ‘Sampai kota-kota telah lengang sunyi sepi, tidak ada lagi yang mendiami, dan di rumah-rumah tidak ada lagi manusia dan tanah menjadi sunyi dan sepi. TUHAN akan menyingkirkan manusia jauh-jauh’.135 Meskipun demikian, pada saat yang sama, Yesaya memproklamirkan bahwa sepersepuluh dari yang tertinggal akan kembali, sekalipun mereka ‘ditimpa kebinasaan (tunduk pada pembakaran – terjemahan Inggris)’. Dia menubuatkan mengenai penindasan Asyur bahwa itu akan mengurangi bangsa sampai menjadi tunggul, tapi benih yang kudus akan keluar dari tunggul itu.136 Pintu, di mana nabi-nabi Perjanjian Lama menjalankan penatalayanan, adalah suatu simbol dari pintu yang harus dipelihara oleh utusan-bintang dari gereja kaki dian. Ketika angelos telah jatuh dari tempattempat sorgawi, maka tangan kanan tidak lagi efektif. Sebagai konsekuensinya, gereja kaki dian dihapuskan dari tempatnya dan pintu ditutup. Tanpa gereja kaki dian memulihkan suatu iman untuk persembahan, penginjakan dan kehancuran akan terus dan tidak akan ada ‘pintu terbuka’. Administrasi dari empat wajah harus ditegakkan kembali supaya mezbah dipulihkan. Ketika kunci Daud di tangan administrasi utusan, yang tertinggal dari umat akan mendekat untuk dimurnikan dan dibuat menjadi putih dengan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus.137 132 Yes 8:11 133 Yes 6:8 134 Yes 1:12 135 Yes 6:10-12 136 Yes 6:13 137 Dan 12:10 89 BAB 6 Korupsi dalam administrasi Penulis kepada orang-orang Ibrani mengatakan kepada kita bahwa Musa setia kepada Yahweh Anak, Tuhan Yesus Kristus yang menetapkan-Nya. Dia setia dalam rumah-Nya sebagai seorang hamba, menegakkan empat administrasi Kristus di antara bangsa Israel. Dia melakukan ini berdasarkan pada pola hal-hal sorgawi yang dinyatakan kepadanya di atas gunung.1 Bangsa Israel dipanggil untuk menjadi kerajaan imam-imam dan bangsa yang kudus.2 Pada waktu Musa, Tuhan mendirikan pintu masuk kemah/tabernakel sebagai tempat persembahan dan pusat dari semua administrasi.3 Orang-orang berpartisipasi dalam administrasi Kristus dengan mempersembahkan persembahan-persembahan mereka di pintu masuk kemah/tabernakel. Demikian juga, dalam gereja saat ini, persembahan adalah satu-satunya jalan masuk ke dalam administrasi takhta Kristus. Siapapun yang mencoba mendapatkan jalan masuk ke rumah Allah dengan mekanisme dagang sedang memanjat ‘jalan yang lain’. Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok’.4 Seorang pencuri atau perampok mencoba menerima keuntungan-keuntungan dari administrasi Kristus tanpa mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai korban yang hidup di pintu.5 Ini adalah yang paling mendasar dari semua korupsi-korupsi. Iblis terkorupsi dan dibuang dari gunung Allah karena dagangnya yang besar.6 Sekarang, oleh perdagangan, dia mencari hanya untuk merampok, membunuh dan membinasakan.7 1 Ibr 3:2,5. Ibr 8:5 2 Kel 19:6 3 Kel 29:42 4 Yoh 10:1 5 Rom 12:1 6 Yeh 28:16 7 Yoh 10:10 Korupsi dalam administrasi Nabi Yeremia menggunakan terminologi ‘pencuri’ untuk mengidentifikasikan korupsi dalam setiap dari empat administrasi. Dia mendeklarasikan, ‘Seperti malunya pencuri, apabila kedapatan, demikianlah malunya kaum Israel, yakni para rajanya, pemukanya, para imamnya dan nabinya’.8 Ketika dia menyebutkan ‘pemukanya’, maksudnya ‘pribadi-kepala’, kepala-kepala dari rumah-rumah bapa. Ini adalah administrasi dari anak sulung, wajah rajawali. Yeremia lebih spesifik mengidentifikasikan malu dari setiap administrasi ketika korupsinya disingkapkan, saat dia katakan, ‘Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, raja dan para pemuka akan kehilangan semangat; para imam akan tertegun dan para nabi akan tercengang-cengang’.9 Yeremia-lah yang bernubuat bahwa bangsa Yehuda akan ditawan ke Babel selama tujuh puluh tahun.10 Selama tahun-tahun penghakiman dan kehancuran ini, nabi Yehezkiel menemukan dirinya di antara orang-orang yang dibuang ke Babel. Sementara dia di tepi sungai Kebar, langit terbuka dan dia melihat penglihatan-penglihatan dari Allah.11 Yehezkiel melihat empat wajah administrasi Kristus di Israel, sebelum pembuangan. Adalah mandatnya untuk mengidentifikasi bagaimana administrasi-administrasi ini telah terkorupsi, mengapa kemuliaan Tuhan pergi dari bait, dan mengapa orang Yahudi telah ditawan ke negeri yang jauh.12 Tuhan menyatakan bahwa Dia mengutus Yehezkiel kepada bangsa yang memberontak, keras kepala dan tegar hati yang tidak mau mendengarkannya. Namun, sebagai seorang nabi di antara mereka, adalah kewajibannya untuk menyatakan firman Tuhan 13 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari keimamatan Dalam pasal delapan, kita membaca bagaimana Allah menyingkapkan kepada Yehezkiel tindakan kekejian yang membuat Dia pergi jauh dari tempat kudus-Nya.14 Ini adalah hal-hal mengenai seluk beluk iblis.15 Nabi menuliskan bahwa dia duduk di dalam rumahnya dengan penatua-penatua Yehuda ketika tangan Tuhan turun atasnya. Tangan itu menangkapnya dengan memegang jambul kepalanya, dan Roh mengangkat dia ke tempat-tempat sorgawi dan membawa dia ke Yerusalem dalam Roh. Nabi menuliskan bahwa kemuliaan Allah Israel ada di sana, ‘yang kulihat di lembah itu’, mengindikasikan bahwa kemuliaan belum meninggalkan bait.16 Namun, Yehezkiel akan menyaksikan kekejian besar yang membuat Tuhan pergi jauh dari tempat kudus-Nya dan mendesak orang-orang keluar dari tanah mereka. Hal pertama yang Yehezkiel lihat adalah berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu di dekat pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke utara. Dan lebih dari ini, dia mengangkat matanya untuk melihat berhala cemburuan yang ada di jalan masuk ke pelataran dalam dan di tempat masuk ke gerbang mezbah, menandakan korupsi administrasi keimamatan.17 Kita diingatkan bahwa hanya imam- 8 Yer 2:26 9 Yer 4:9 10 Yer 25:11 11 Yeh 1:1-12 12 Yeh 10:18-19 13 Yeh 2:1-7 14 Yeh 8:1-18 15 Wah 2:24 16 Yeh 8:1-4 17 Yeh 8:3-6 91 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU imam yang mempunyai jalan masuk ke dalam tempat kudus atau pelataran dalam. Dan demikian juga, imam-imamlah yang diberikan tanggung jawab di mezbah. Berhala cemburuan berdiri dalam posisi langsung berlawanan terhadap persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam perjanjian. Di dalam perjanjian ini, kita telah ditetapkan dan ditentukan untuk menjadi sama dengan gambar Anak, Tuhan Yesus Kristus.18 Dia adalah gambar dari Allah yang tidak kelihatan.19 Di saat kita memandang kemuliaan Tuhan seperti di dalam cermin, kita diubahkan ke dalam gambar yang sama dari kemuliaan kepada kemuliaan.20 Terang dari tujuh Roh di hadapan takhta menyatakan pengetahuan dari kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus.21 Rasul Paulus mendeklarasikan, ‘yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah’.22 Sebagai konsekuensi dari ketidakpercayaan dan tipu daya ini, kebenaran Allah telah ditukarkan degan dusta.23 Kemuliaan dari Allah yang tidak terkorupsi telah ditukarkan untuk suatu gambar dalam bentuk manusia yang terkorupsi. Yeremia menubuatkan, ‘pernahkah suatu bangsa menukarkan allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.’24 Berbicara mengenai lembu emas, Pemazmur menceritakan, ‘Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput’25 Ini adalah korupsi dalam keimamatan dan orang-orang yang seharusnya menjadi kerajaan imam-imam.26 Yehezkiel melihat bahwa gambar yang sama ini, atau berhala, dari cemburuan berdiri di pintu gerbang karena persembahan-persembahan dari orang-orang dan pelayanan dari imam-imam telah menjadi suatu kekejian. Ketika orang-orang membawa korban-korban mereka ke bait, mereka mengorbankan kepada setan, bukan kepada Tuhan. Dan imam-imam, yang berpartisipasi di mezbah, berbagi dengan mereka dalam cawan setan. Berhala cemburuan adalah dibentuk oleh seni dan pemikiran manusia. Kekuatannya adalah kecemburuan yang pahit dan ambisi yang mementingkan diri sendiri, memimpin kepada korupsi persembahan. Yakobus mengatakan kepada kita bahwa dimanapun kecemburuan dan ambisi yang mementingkan diri sendiri ada, maka ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.27 Ini menimbulkan kecemburuan Tuhan.28 Karena Dia adalah ‘Allah yang cemburu’. Dia cemburu atas nama-Nya, umat-Nya dan tempat kudus-Nya.29 Kita membaca dalam kitab Ulangan, ‘Mereka 18 Rom 8:29 19 Kol 1:15 20 2 Kor 3:18 21 2 Kor 4:6 22 2 Kor 4:4 23 Rom 1:25 24 Yer 2:11 25 Maz 106:19-20 26 Kel 19:6 27 Yak 3:16 28 1Kor 10:22 29 Yeh 39:25. Yeh 36:21-23. Yoel 2:18. Zak 1:14. Zak 8:2 92 Korupsi dalam administrasi membangkitkan cemburu-Nya dengan allah asing, mereka menimbulkan sakit hati-Nya dengan dewa kekejian’.30 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari anak sulung Berhala cemburuan, dan korupsi dalam administrasi keimamatan, adalah kekejian yang membuat Tuhan pergi jauh dari tempat kudus-Nya. Tetapi, Tuhan berkata kepada Yehezkiel, ‘Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi yang mereka lakukan’.31 Nabi dibawa ke pintu masuk di pelataran luar, tempat di mana kepala-kepala dari rumah-rumah seharusnya berkumpul untuk membawa persembahan mereka. Dikatakan kepadanya untuk melihat melalui lubang di tembok dan kemudian memperbesar lubang itu untuk menemukan suatu ‘pintu masuk’ alternatif atau ‘pintu’. Keberadaan dari pintu alternatif menunjukkan bahwa wajah rajawali dan administrasi anak sulung dan kepala dari rumah-rumah telah terkorupsi. Korupsi ini diteguhkan oleh nabi, dalam Roh, masuk ke dalam untuk melihat tembok ditutupi dengan segala bentuk hal-hal yang menjijikkan. Tujuh puluh penatua berdiri di hadapan tembok, masing-masing dengan bokor ukupan di tangannya.32 Tujuh puluh laki-laki mewakili ‘tua-tua kaum Israel’, wajah rajawali di antara bangsa. Kita tahu Tuhan telah menginstruksikan Musa untuk mengumpulkan tujuh puluh orang (atau tujuh puluh dua) yang dia kenal untuk menjadi penatua-penatua bagi orang-orang. Mereka ‘berdiri’ dengan Musa, dan Tuhan mengambil sebagian Roh yang ada atas Musa dan menaruhnya atas orang-orang ini. Dengan cara ini, mereka mengenakan kuk dengan Musa dan diberdayakan untuk menolong dia memikul beban orangorang. Roh tinggal atas mereka dan mereka bernubuat, sekalipun ‘sesudah itu tidak lagi’.33 Adalah penting untuk memperhatikan bahwa administrasi ini cukup berbeda dari administrasi nabi-nabi dan administrasi keimamatan. Wajah rajawali terkorupsi ketika kepala-kepala dari rumah menyalahgunakan atas otoritas dari utusan atau otoritas bertanggung jawab atas mezbah.34 Adalah jelas bahwa kelompok tujuh puluh ini menyalahgunakan pelayanan keimamatan karena Yehezkiel melihat setiap orang dengan bokor ukupan di tangannya.35 Dengan ilustrasi, kita diingatkan mengenai pemberontakan Korah dan pemberontakan oleh Datan dan Abiram. Perhatian utama kita adalah pemberontakan Datan dan Abiram karena mereka berasal dari suku Ruben, anak sulung, dan mendemonstrasikan pemberontakan yang memimpin kepada korupsi dari wajah rajawali.36 Hal itu berbeda dengan Korah dengan dua ratus lima puluh orang yang bersamanya. Mereka adalah orang Lewi dan, oleh karena itu, adalah hamba-hamba bagi imam-imam yang menyalahgunakan pelayanan keimamatan. Musa berkata kepada mereka mengenai pelayanan tabernakel mereka dan pelayanan mereka di hadapan orang-orang, ‘engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?’. Dia memanggil mereka untuk berdiri di hadapan pintu tabernakel dengan perbaraan di tangan mereka supaya Tuhan dapat menjawab masalah itu.37 Dalam administrasi gereja, kita dapat 30 Ul 32:16. 1 Raj 14:22. 1 Kor 10:22 31 Yeh 8:13 32 Yeh 8:6-11 33 Bil 11:16,24-25 34 Bandingkan 3 Yoh 1:9-10 35 Yeh 8:11 36 Bil 16:1,12,27. Bil 26:9. Ul 11:6 37 Bil 16:1-2,10-12,16-17 93 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU menyerupakan pemberontakan Korah untuk memfasilitasi diaken-diaken yang beranggapan atas otoritas angelos, dan utusan kepenilikan dari gereja-gereja kaki dian. Pemberontakan Datan dan Abiram terjadi pada saat yang sama, tapi kita perlu memperhatikan bahwa itu adalah mekanisme yang berbeda dengan hasil yang sangat berbeda. Datan dan Abiram tidak mau melayani di tempat kudus; mereka mau berdiri dengan perbaraan dalam rumah-rumah mereka sendiri. Ketika Musa memanggil mereka untuk berdiri dengan Korah dan yang bersamanya di hadapan pintu tabernakel, mereka menolak. Mereka katakan dengan menentang, ‘Kami tidak mau datang!’ Adalah mandat dari tujuh puluh tua-tua untuk berdiri dengan Musa, tapi mereka menolak dan mengambil tempat mereka di pintu rumah-rumah mereka sendiri. Kita dapat menyerupakan ini dengan ‘jalan alternatif’ yang Yehezkiel temukan saat dia menggali melalui lubang di tembok. Setelah menggali melalui tembok, Tuhan bertanya kepada Yehezkiel, ‘Kaulihatkah, hai anak manusia, apa yang dilakukan oleh tua-tua kaum Israel di dalam kegelapan, masing-masing di dalam kamar tempat ukiran-ukiran mereka?’38 Pemberontakan Korah memberikan Datan dan Abiram kesempatan untuk bangkit, tapi kekuatan pemberontakan mereka datang dari umat. Kitab Suci mengatakan mereka ‘yang dipilih oleh umat’ ketika mereka ‘membantah Musa’ dan, dengan implikasi ‘membantah Tuhan’.39 Mereka tidak dipilih oleh Tuhan. Datan dan Abiram adalah kepala-kepala dari rumah-rumah yang mengumpulkan sekelompok pengikut-pengikut di sekitar mereka sebagai suatu golongan dalam umat. Kelompok pengikut-pengikut mereka memberi kuasa mereka untuk berdiri dalam menentang Musa dan otoritasnya di antara umat. Mereka merusak otoritas Musa dan, pada saat yang sama, menuduh dia mencoba untuk ‘meninggi-ninggikan diri’ di atas kepala-kepala dari rumah-rumah.40 Ini adalah tuduhan yang sama yang kepada rasul Paulus, di mana dia menjawab, ‘Bukan karena kami mau memerintahkan apa yang harus kamu percayai’.41 Musa dan rasul Paulus menjalankan otoritas mereka dalam kelemahlembutan Kristus. Kitab Suci menuliskan bahwa Musa adalah manusia yang paling lemah lembut yang pernah hidup.42 Musa marah dan berkata kepada Tuhan, ‘janganlah perhatikan segala persembahan mereka. Belum pernah kuambil satu ekor keledaipun dari mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada seseorangpun dari mereka’.43 Pernyataan ini memberikan kita pemikiran lebih jauh kepada tuduhantuduhan mereka. Orang-orang ini merusak otoritas Musa untuk mendorong orang-orang kepada persembahan dengan menuduh dia pemerasan. Rasul Paulus mengalami tuduhan yang sama. Dia mengatakan kepada penatua-penatua Efesus, ‘Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.’44 Ketika wajah rajawali terkorupsi, kepala-kepala dari rumah-rumah akan merusak otoritas mereka yang bertanggung jawab di mezbah untuk menghapuskan kewajiban membuat persembahan yang berkenan di rumah Tuhan. Tujuh puluh penatua dalam penglihatan Yehezkiel mencari untuk membenarkan diri mereka dengan 38 Yeh 8:12 39 Bil 26:9 40 Bil 16:3 41 2 Kor 1:24 42 Bil 12:3 43 Bil 16:15 44 Kis 20:33-34 94 Korupsi dalam administrasi mengatakan, ‘Tuhan sudah meninggalkan tanah ini’. Dan mereka mencari untuk menentramkan diri mereka dengan berkenaan dengan dosa-dosa mereka yang tersembunyi dengan mengatakan, ‘Tuhan tidak melihat kita’45 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari nabi-nabi Nabi melihat kekejian yang lebih besar sekali lagi di pintu gerbang bagian utara dari rumah Tuhan. Sementara laki-laki menyembunyikan diri mereka dan tetap dalam kegelapan ruang-ruang mereka sendiri, perempuan duduk di pintu gerbang rumah Tuhan dan menangisi Tamus.46 Ritual ini adalah bukti bahwa perempuan-perempuan ini mempercayai mitos di sekitar berhala Fenisia atau Kanaan yang disebut Tamus, dan kemudian disebut Adonis dalam mitologi Yunani.47 Nabi-nabi palsu mempromosikan dan melestarikan penyembahan ‘ilah-ilah lain’ dan kepercayaan akan ‘mitos-mitos’ karena mereka memuaskan keinginan dari orang-orang. Kita diingatkan akan perkataan Paulus, ‘Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng’.48 Pada masa Yeremia, Tuhan mengatakan, ‘Para nabi bernubuat palsu … dan umat-Ku menyukai yang demikian!’49 Kita mengingat bahwa Yeremia bernubuat dalam periode waktu menjelang pembuangan orang Yahudi. Tuhan mengatakan melalui dia, ‘Tetapi di kalangan para nabi Yerusalem Aku melihat ada yang mengerikan: mereka berzinah dan berkelakuan tidak jujur; mereka menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat, sehingga tidak ada seorangpun yang bertobat dari kejahatannya; semuanya mereka telah menjadi seperti Sodom bagi-Ku dan penduduknya seperti Gomora.’ Sebab itu beginilah firman TUHAN semesta alam mengenai para nabi itu: "Sesungguhnya, Aku akan memberi mereka makan ipuh dan minum racun, sebab dari para nabi Yerusalem telah meluas kefasikan ke seluruh negeri."’50 Perempuan menangis bagi Tamus adalah bukti dari polusi besar di seluruh negeri. Kita mungkin melihat contoh terbesar dari hal ini pada masa Izebel. Izebel adalah istri raja Ahab, yang mendirikan sebuah mezbah untuk Baal dan ‘menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya’.51 Izebel menganiaya dan membunuh nabi-nabi Tuhan. Dia mengulurkan tangan untuk mencelakakan nabi-nabi dan membunuh yang diurapi Tuhan.52 Elia mendeklarasikan di hadapan orang-orang bahwa, ‘Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya’.53 Elia membunuh nabi-nabi ini setelah pertemuan mereka di Gunung Karmel.54 Tetapi, roh Izebel, yang mencari untuk menyusahkan nabi-nabi Tuhan, menempatkan nabi-nabi palsu di tempat mereka, dan mempromosikan 45 Yeh 8:12 46 Yeh 8:14 47 Tamus adalah nama dari ilah-ilah Fenisia, sama dengan Adonis bagi Yunani. Adonis muncul di antara kedua mitos Adonis dan Afrodit, yang juga diidentifikasi dengan Osiris dan Isis dari panteon orang Mesir. Praktek menangis bagi Tamus adalah bagian dari upacara agama untuk kesuburan oleh tingkah laku yang tidak terpuji dan tidak bermoral. 48 2Tim 4:3-4 49 Yer 5:31 50 Yer 23:14-15 51 1Raj 16:33 52 Maz 105:15. 1Taw 16:22 53 1Raj 18:22 54 1Raj 18:40 95 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU imoralitas, terus berlanjut sampai pada kitab Wahyu. Menuliskan kepada gereja di Tiatira, Tuhan Yesus mengatakan, ‘Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala’.55 Penglihatan Yehezkiel – korupsi dari kerajaan Kekejian terakhir dan terbesar disaksikan oleh Yehezkiel ketika Tuhan mengambil dia, dalam Roh, kembali ke pelataran dalam. Dia melihat dua puluh lima orang berdiri di antara balai bait suci dan mezbah. Ini tepatnya di pintu masuk bait. Dua puluh lima laki-laki ini membelakangi mezbah dan bait Tuhan. Mereka bersujud ke tanah menghadap timur dan menyembah matahari.56 Dua puluh lima lakilaki ini mewakili dua puluh empat keimamatan ditambah dengan imam besar. Kita memandang ini sebagai korupsi dari administrasi kerajaan. Dua puluh empat imam-imam di sekitar tabut perjanjian didirikan oleh Daud sebagai suatu perpanjangan dari kerajaannya.57 Raja Daud adalah seorang yang ‘diangkat tinggi’ dan ‘diurapi Allah’ dengan tujuh Roh.58 Dia mempunyai pengertian yang unik dan belum pernah terjadi dalam dewan Allah. Dia dapat mendeklarasikan, ‘firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."’59 Dengan cara ini, dia memberi kesaksian kembalinya Yesus Kristus kepada kemuliaan yang Dia miliki sebagai Yahweh Anak.60 Dia memandang kemuliaan takhta hakiki dari Anak.61 Dan lebih dari ini, dia memandang administrasi takhta Anak pada akhir zaman, sementara hal itu membawa segala sesuatu dalam penundukkan di bawah kaki-Nya.62 Daud memahami arti dari tabernakel yang dinyatakan kepada Musa di gunung sebagai pola dari hal-hal sorgawi. Dia memandang, oleh penerangan, ‘substansi’ dari administrasi ini di tempat-tempat sorgawi yang adalah milik Kristus.63 Bertanggung jawab dengan penerangan ini, Daud memasang sebuah kemah bagi tabut perjanjian di Sion. Tabut ‘perjanjian-Nya’ mewakili takhta Anak; pewahyuan penuh dari KeAllahan dalam wujud secara tubuh. Daud meninggalkan sisa dari tabernakel Tuhan, termasuk mezbah korban, di Gibeon.64 Korban pagi dan petang hari terus berlanjut di Gibeon, namun, pada saat yang sama, Daud mendirikan substansi dari persembahan ini di Sion. Dia berdoa, ‘Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang’.65 Salah satu hal-hal yang paling mengagumkan dan belum pernah terjadi sebelumnya yang kami perhatikan adalah cara Daud ‘masuk dan duduk dihadapan TUHAN’.66 Dia akan duduk dan 55 Wah 2:20 56 Yeh 8:16 57 1Taw 24:7-19 58 2 Sam 23:1-2 59 Maz 110:1 60 Yoh 17:5 61 Mat 25:31 62 Maz 8:6. 1 Kor 15:24-27. Ibr 2:8 63 Kol 2:17 64 1Taw 16:1,37-40. 1Taw 21:29 65 Maz 141:2 66 1Taw 17:16 96 Korupsi dalam administrasi mendiskusikan nama dan pekerjaan-pekerjaannya dengan Tuhan. Ini sangat luar biasa. Sampai saat ini, hanya imam besar yang diizinkan masuk ke tempat maha kudus. Mereka masuk satu kali satu tahun pada Hari besar Pendamaian.67 Daud dapat masuk dan duduk di hadapan Tuhan karena dia memahami bahwa Yesus Kristus akan mewarisi dagingnya dan kemudian menaikkannya ke takhta Yahweh Anak. Dia memahami janji kepada gereja Laodikia, ‘Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya’.68 Jelas bahwa Daud menegakkan order-order/peraturan-peraturan administrasi di sekitar tabut perjanjian di Sion, sesuai dengan pewahyuan administrasi takhta dalam Wahyu pasal empat dan lima. Daud menegakkan dua puluh empat order/peraturan imam dan dua puluh empat order/peraturan penyanyi-penyanyi yang ditetapkan di sekitar tabut,69 dengan cara yang sama seperti dua puluh empat penatua-penatua di sekitar takhta pada akhir zaman.70 Ketika dua puluh empat takhta di atur pada akhir zaman, administrasi untuk kegenapan waktu diaktifkan, yang mengumpulkan orang Yahudi dan bukan Yahudi dalam satu tubuh untuk Hari besar Pendamaian.71 Ini adalah pemulihan tabernakel Daud, di dalam mana orang-orang bukan Yahudi dipanggil. Dengan semua ini dalam pandangan, kita memahami apa yang terjadi dalam penglihatan Yehezkiel. Dua puluh lima orang telah membelakangi bait Tuhan dan, paling khusus, tabernakel Daud. Ini adalah pemberontakan terhadap inisiatif dan otoritas kerajaan. Hizkia, raja, mengidentifikasikan masalah ini ketika dia membuka pintu-pintu rumah Tuhan dan memperbaiki mereka pada hari pertama pemerintahan-Nya. Dia membawa semua imam-imam dan orang-orang Lewi ke dalam empat persegi di sebelah timur bait. Sebagai raja, dia meminta mereka, ‘Dengarlah, hai orang-orang Lewi! Sekarang kuduskanlah dirimu dan kuduskanlah rumah TUHAN … Karena nenek moyang kita telah berubah setia. Mereka melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allah kita, telah meninggalkan-Nya, mereka telah memalingkan muka dari kediaman TUHAN dan membelakangi-Nya.’72 Nabi Yehezkiel mengidentifikasikan bahwa, karena korupsi kerajaan, negeri ini dipenuhi dengan kejahatan. Tuhan terprovokasi berulang-ulang. Dia menyatakan, ‘Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku’.73 Raja Hizkia mengidentifikasi penghakiman yang sama bertahun-tahun yang lalu. Dia mengatakan mengenai imam-imam yang membelakangi bait, ‘sehingga murka TUHAN menimpa Yehuda dan Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi kengerian, kedahsyatan dan sasaran suitan seperti yang kamu lihat dengan matamu sendiri’.74 Sebagai konsekuensi langsung dari kekejian ini, Yehezkiel memandang kemuliaan dari shekinah Allah meninggalkan bait.75 67 68 69 70 Im 16:11-24. Ibr 9:7 Wah 3:21 1Taw 24:7-19. 1Taw 25:7-31 Wah 4:4 71 Ef 2:11-18 72 2 Taw 29:3-6 73 Yeh 8:18. Yeh 24:13 74 2 Taw 29:8 75 Yeh 10:4. Yeh 11:23 97 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pembinasa keji Sekarang kita akan memperhatikan semasa Yehezkiel, nabi Daniel. Daniel bernubuat dalam detail mengenai ‘kekejian yang membinasakan’.76 Yesus menarik perhatian khusus pada prinsip ini ketika Dia meminta kita untuk melihat pembinasa keji berdiri di tempat kudus.77 Kita dapat menyamakan ini dengan ‘pembinasa besar’ yang Yehezkiel lihat mengkorupsi setiap administrasi Kristus. Bagaimanapun juga, semua implikasi nubuatan untuk akhir zaman dikomunikasikan dengan nabi Daniel. Kekejian yang membuat kebinasaan adalah pelanggaran dalam persembahan, korupsi dalam administrasi Kristus, penginjakan pelataran Tuhan, dan pelanggaran dalam perjanjian keputraan. Ini adalah tema utama dari Kitab Suci. Tuhan mendeklarasikan melalui Yesaya, ‘Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjakinjak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh [secara harfiah, membinasakan]’.78 Persembahan-persembahan yang membinasakan/menghancurkan, atau tidak berkenan, adalah konsekuensi dari pengabaian dan tidak menghormati persekutuan persembahan dalam jangka waktu lama dan tertanam begitu dalam. Hosea menunjuk pelanggaran persembahan ini sebagai ‘mezbah-mezbah yang menjadikan berdosa’. ‘Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa’.79 Kita membaca dalam kitab Ibrani, ‘Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka’.80 Penulis kemudian berbicara mengenai penghakiman yang ditimbulkan oleh hukum perjanjian, dan bertanya, ‘Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?’81 Jika kita menginjak-injak Anak Allah, kita menginjak-injak kapasitas kerajaan dan keimamatan hakiki-Nya. Kita menolak kuasa pembersihan oleh darah-Nya dengan gagal untuk datang ke dalam terang dan berjalan di dalam terang.82 Demikian juga, jika kita melepaskan diri kita dari persekutuan, kita memperhitungkan darah sebagai hal yang najis. Salib telah dikosongkan dari kuasanya.83 Darah Yesus Kristus telah dipercikkan tujuh kali pada tutup pendamaian/kursi kemurahan dan itu efektif untuk membersihkan dari segala dosa.84 Prinsipnya sederhana. Pelanggaran dalam persembahan menyebabkan penginjakan pelataran bait. Oleh karena itu, menimbulkan kecemburuan Tuhan. Dia ‘bersuit’ memanggil pembinasa dari antara bangsabangsa.85 ‘Pembinasa’ dalam setiap generasi adalah kuasa dunia internasional dan penguasa yang memerintah. Mengenai bangsa Israel, dan kemudian gereja, Kitab Suci mengidentifikasikan tujuh dari 76 Dan 8:13. Dan 12:11 77 Mat 24:15 78 Yes 1:12-13 79 Hos 8:11 80 Ibr 10:26-27 81 Ibr 10:29 82 1 Yoh 1:7 83 1 Kor 1:17 84 Im 16:14. Rom 4:25. Ibr 9:11-12 Yes 7:18 85 98 Korupsi dalam administrasi kerajaan-kerajaan yang membinasakan ini melalui sejarah.86 Masing-masing dari kerajaan yang memerintah ini telah menjadi pembinasa – Mesir, Asyur, Babel, Media Persia, Yunani, Roma, dan kerajaan ketujuh yang akan datang.87 Semua kerajaan ini diperintah oleh roh Babel, pelacur besar dan ibu dari kekejian yang duduk di atas bangsa-bangsa.88 Nabi-nabi memproklamirkan bahwa, jika umat Allah menundukkan diri mereka kepada kesesakankesesakan dari penghakiman ini, mereka dibersihkan, dimurnikan, dan disucikan.89 Dikatakan mengenai Kristus, ‘dalam segala kesesakan mereka (dalam kesesakan/penderitaan mereka, Dia menderita – terjemahan Inggris)’.90 Kemudian mereka kembali kepada Tuhan sebagai yang tertinggal/tersisa dan dipelihara oleh persembahan.91 Dengan cara ini, kehancuran yang ditetapkan mengalir dengan kebenaran.92 Yang tertinggal diselamatkan. Setelah penghakiman dan murka Allah sepenuhnya habis oleh tangan pembinasa, maka kemudian diarahkan kepada mereka yang membuat kebinasaan. Tuhan segera membenarkan orang-orang pilihan-Nya.93 Paulus mengatakan, ‘Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu’.94 Ini akhirnya terselesaikan dengan dicurahkannya tujuh cawan murka Allah.95 Kain dan diinjak-injaknya persembahan Ada tiga nubuatan utama dalam kitab Daniel yang harus dipahami jika kita mau ‘berterus terang (dengan benar membagikan – terjemahan Inggris)’ eskatologi dari kitab Wahyu.96 Pertama-tama adalah nubuatan mengenai diinjak-injaknya tempat sorgawi, tempat kudus, dan kebenaran itu sendiri, selama dua ribu tiga ratus tahun.97 Yang kedua adalah nubuatan tujuh masa.98 Dan yang ketiga adalah nubuatan tujuh puluh minggu.99 Adalah menarik bahwa prinsip-prinsip yang menjadi bagian dalam nubuatannubuatan ini telah aktif sejak semula. Cerita pertama tentang persembahan yang membinasakan dan diinjak-injaknya pelataran Tuhan terlihat dengan Kain dan Habel. Kita mengingat bahwa kedua anak Adam membawa persembahan kepada Allah. Persembahan Habel diterima, dan dia memperoleh kesaksian karena itu dipersembahkan oleh iman.100 Berlawanan dengan itu, Allah tidak menghargai Kain dan persembahannya. Kain menjadi marah dan raut wajahnya muram. Tanpa memperhatikan koreksi dari firman Allah kepadanya, Kain 86 Dan 2:31-45 87 Wah 17:9-10 88 Wah 17:5 89 Dan 11:35. Dan 12:10. Yeh 20:38 Yes 63:9 90 91 92 Yes 10:20-22. Yes 37:31-32. Yer 23:3. Yer 31:7-8. Yer 50:20. Mikha 4:7. Mikha 5:7-9. Zak 8:12. Rom 11:5 Yes 10:22 93 Luk 18:8 94 2 Tes 1:6 95 Wah 16 96 2 Tim 2:15 97 Dan 8:9-14 98 Dan 4:16-32 99 Dan 9:24-27 100 Ibr 11:4 99 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU bangkit melawan Habel dan membunuhnya.101 Dengan tertumpahnya darah Habel, yang tertinggal ditegakkan. Darah Habel, yang masih berbicara sampai saat ini, berseru meminta kemurahan, adalah jaminan dari yang tertinggal sampai akhir zaman. Darah Kristus berbicara lebih dari darah Habel karena Dia adalah perantara dari perjanjian baru.102 Dengan ini, semua yang percaya sebelum akhir zaman dapat bersatu dengan orang-orang yang tertinggal yang setia. Sampai saat itu, yang tertinggal akan menjadi perpuluhan dari orang-orang yang melewati tongkat dan masuk ke dalam ikatan perjanjian.103 Yesus mengatakan, ‘ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku’.104 Dengan cara ini, Dia memproklamirkan penebusan dan penghakiman. Karena hal ini, suatu akhir yang lengkap diputuskan, dan sebagai akibatnya, tujuh cawan akan dicurahkan dalam nama-Nya. Ini akan menjadi murka Allah yang dicurahkan penuh dan lengkap.105 Dan itu adalah pertanda dari penghakiman kekal dalam lautan api.106 Kain dan nubuatan tujuh masa Nubuatan tujuh masa dari Daniel juga menemukan asalnya dalam Kain.107 Kita tahu bahwa Kain adalah anak sulung Adam dan seharusnya melanjutkan warisan dan berkat anak sulung. Tetapi, karena dia menolak untuk memperhatikan firman nubuatan dari saudaranya Habel mengenai persembahannya yang membawa kebinasaan, dia menginjak pelataran Tuhan dan dia membunuh saudaranya. Oleh karena ini, dia dihalau dari hadapan Tuhan.108 Kita dapat menyamakan Kain dengan bangsa Israel, pemilik dari adopsi, kemuliaan, perjanjian-perjanjian, hukum, pelayanan bait, dan semua janji-janji.109 Ketika bangsa membawa persembahan-persembahan yang membinasakan, hikmat Tuhan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul untuk menegur dan memperingatkan mereka.110 Seperti Habel, mereka membunuh dan menganiaya banyak dari nabi-nabi ini. Mereka membunuh yang diurapi Tuhan. Berbicara kepada orang Farisi pada masa-Nya, Yesus mengatakan, ‘mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini’.111 Nabi Yehezkiel menggambarkan kemuliaan Tuhan meninggalkan bait, dan menghalau orang-orang ke penawanan Babel, dengan cara yang sama Kain dihalau dari tanah dan dari hadirat Tuhan.112 Respon Kain-lah yang paling penting dalam situasi ini. Bukannya merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, dia memprotes bahwa penghakimannya terlalu keras dan tidak masuk akal. Dia berseru dari dasar pembenaran dirinya ‘Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.’ Tuhan menetapkan sebuah tanda bagi Kain supaya tidak seorangpun yang menemukannya dapat membunuh dia. Ini bukanlah suatu kelonggaran dari Tuhan. Sesuai dengan tujuan perjanjian-Nya, Tuhan menempatkan 101 Kej 4:3-8 102 Ibr 12:24 103 Im 27:32 104 Luk 22:20. 1Kor 11:25 Wah 16 105 106 Wah 20:10 107 Kej 4:15 108 Kej 4:14 109 Rom 9:4 110 2 Taw 36:15-16 111 Luk 11:47-51 112 Yeh 5:7,12. Yeh 9:3,6. Yeh 10:18-19 100 Korupsi dalam administrasi batasan-batasan dan parameter-parameter yang jelas pada penghakimannya. Dia telah memberikan Kain kesempatan untuk bertobat dan, dengan demikian, Dia menjanjikan untuk membalaskan ‘tujuh kali’, atau sama dengan ‘tujuh masa’, pada siapapun yang mengambil hidupnya.113 Ini bukti permulaan dari nubuatan ‘tujuh masa’. Dalam kemurahan-Nya, Tuhan telah menundukkan bangsa Israel, dan kemudian gereja anak sulung, kepada tujuh kerajaan bukan Yahudi yang membinasakan. Kerajaan-kerajaan ini adalah alat atau instrumen dalam tangan Tuhan. Penghakiman yang dapat mereka timbulkan diukur dan dibatasi oleh tanda di mana Tuhan telah tentukan atas umat perjanjian-Nya. Itu adalah suatu ‘serangan dengan ukuran’. Tidak seorangpun diperbolehkan membunuh Kain karena tanda atasnya. Demikian juga, tidak ada kerajaan pembinasa yang diizinkan untuk menghancurkan bangsa Yehuda. Mereka yang merendahkan diri di hadapan Allah selalu dipelihara sebagai yang tertinggal. Namun, mereka yang terus-menerus memproklamirkan pembenaran diri mereka sendiri, berjalan di jalannya Kain, telah dihancurkan. Ketika kehancuran ini lengkap, Tuhan kemudian membalaskan atas kerajaan yang Dia gunakan untuk membawa penghakiman ini. Tuhan berbicara kepada Kain, ‘Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat’.114 Ini adalah nubuatan penghakiman yang akan terjadi ‘tujuh masa’ di sepanjang jalan sejarah atas kerajaan-kerajaan dunia yang membinasakan. Daniel menubuatkan kepada Nebukadnezar, raja Babel dan kepada dari bangsa yang menawan orang Yahudi, ‘sampai tujuh masa berlalu’.115 Ini mendemonstrasikan bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia. Sementara ini terjadi, umat perjanjian akan dimurnikan tujuh kali oleh firman perjanjian. Dalam suratnya kepada Ibrani, Paulus berbicara mengenai menginjak-injak Anak Allah, menganggap najis darah perjanjian, dan menghina Roh kasih karunia. Dia mengikuti ini dengan mengutip dua bagian dari Perjanjian Lama. ‘Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.’ Dan lagi: ‘Tuhan akan menghakimi umat-Nya’.116 Dengan munculnya setiap kerajaan yang membinasakan, Tuhan selalu melakukan dua hal. Dia memurnikan dan menghakimi umat-Nya, memberikan mereka kesempatan untuk bertobat. Dan Dia membawa pembalasan pada kerajaan yang menghancurkan sebelumnya sebagai penggenapan dari firman-Nya kepada Kain. Pemazmur memproklamirkan, ‘Mengapa bangsa-bangsa lain boleh berkata: "Di mana Allah mereka?" Biarlah di hadapan kami bangsabangsa lain mengetahui pembalasan atas darah yang tertumpah dari hamba-hamba-Mu. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran lengan-Mu, biarkanlah hidup orangorang yang ditentukan untuk mati dibunuh! Dan balikkanlah ke atas pangkuan tetangga kami tujuh kali lipat cela yang telah didatangkan kepada-Mu, ya Tuhan!’117 Kita mengingat bahwa Yakub, sebagai bapa dari dua belas suku Israel, tunduk ‘tujuh kali’ kepada Esau.118 Esau mewakili bangsa-bangsa fasik dan cemar. Penggenapan dari pembalasan ‘tujuh masa’ atas bangsa yang bersekutu dengan Edom, keturunan Esau, dimulai dalam pasal empat belas kitab Wahyu. Tuaian dari pohon anggur bumi dilemparkan ke dalam kilangan besar murka Allah, dan kilangan anggur ini dikilang di luar kota.119 Jika kita memperhatikan nubuatan Yesaya dan diinjaknya kilangan anggur, 113 Kej 4:11-15 114 Kej 4:15 115 Dan 4:16-17 116 Ibr 10:29-30. Ul 32:35-36 Maz 79:10-12 117 118 Kej 33:3 119 Wah 14:17-20 101 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU itu adalah Tuhan sendiri yang berbaris dalam kebesaran kekuatan-Nya.120 Pakaian-Nya merah seperti yang menginjak kilangan anggur. Dia menginjak mereka dalam murka-Nya karena hari pembalasan ada dalam hati-Nya dan tahun penebusan telah tiba.121 Yesaya meneruskan, ‘Aku memijak-mijak bangsabangsa dalam murka-Ku’.122 ‘Buah-buah pohon anggur di bumi’ akan diinjak dalam kilangan anggur sampai darah keluar. Ini adalah anggur murka-Nya dan itu dicurahkan ke dalam tujuh cawan emas. Ini adalah tujuh tulah di tangan tujuh utusan. Tujuh cawan atau piala ini adalah kegenapan murka Allah. Dan cawan dari anggur murkaNya adalah darah orang-orang kudus.123 Babel mabuk oleh darah itu.124 Cawan murka Allah dibalaskan kepada Babel dua kali lipat menurut pekerjaannya. Dengan cara ini, Babel dihakimi dan kuasa dari kerajaan ketujuh dihancurkan.125 Sekalipun inisiatif dari penghakiman ini datang dari takhta dan utusan dari takhta dengan dicurahkannya tujuh cawan, hal-hal ini dilaksanakan oleh raja-raja dan pemerintah-pemerintah dari kerajaan kedelapan.126 Mereka akan membenci perempuan ini dan membuatnya sunyi sepi.127 Kain, Lamekh dan nubuatan tujuh puluh minggu Kerangka nubuatan ketiga terbesar dari kitab Daniel, menemukan asal mulanya dalam Kain yang adalah nubuatan tujuh puluh minggu. Lamekh lahir dalam generasi ketujuh dari Adam, dalam garis keturunan Kain. Dia menjadi bapa bagi mereka yang menghasilkan dari tanah, memainkan alat-alat musik, dan tukang tembaga dan tukang besi. Namanya berarti ‘berkuasa’ dan dia adalah bapa dari kecanggihan dan inovasi besar manusia. Pencapaian-pencapaiannya diperkuat degan posisi pembenaran diri dan kekuatan dari kebenarannya sendiri. Kain percaya bahwa penghakiman atasnya tidak masuk akal. Mengenai kekuatan dari kebenarannya sendiri, Lamekh lebih jauh dari ini. Dia begitu terhina ketika seorang muda melukai dia, dia membunuh orang itu dan sepenuhnya membenarkan diri dalam kebenarannya sendiri.128 Lamekh sepenuhnya salah memahami arti dari pembalasan tujuh kali yang Tuhan ucapkan kepada Kain. Dia menganggap ini adalah suatu pembenaran dari Kain sedangkan, kenyataannya, Tuhan memberikan Kain kesempatan untuk bertobat. Jelas bahwa ini tidak terjadi. Pada masa Lamekh, kekuatan dari kebenaran sendiri dari manusia tidak dapat didamaikan dengan tujuan perjanjian Tuhan. Lamekh menyatakan, ‘sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat’.129 Sekali lagi, kata ‘tujuh kali lipat’ diterjemahkan ‘tujuh masa’. Ini adalah dasar dari ‘tujuh puluh minggu’ atau ‘tujuh puluh-tujuh’ dari Daniel. Adalah penting untuk memahami bahwa nubuatan ‘tujuh puluh minggu’, atau ‘tujuh puluh-tujuh’, dinyatakan kepada Daniel dalam menanggapi doa pertobatannya setelah menerima pewahyuan 120 Yes 63:1 121 Yes 63:4 122 Yes 63:6 123 Wah 14:19-20. Wah 15:6-7 124 Wah 17:6 125 Wah 18:6,8,10 126 Wah 15:7. Wah 16:1,17. Wah 17:1,11. Wah 21:9. Dan 2:44-45 127 Wah 17:16 128 Kej 4:19-24 129 Kej 4:24 102 Korupsi dalam administrasi mengenai kefasikan yang membinasakan/pembinasa keji.130 Setelah menerima nubuatan mengenai dua ribu tiga ratus tahun, Daniel kelelahan dan sakit beberapa hari. Dia mulai mencari kitab Yeremia dan menemukan bahwa tujuh puluh tahun telah ditentukan untuk ‘timbunan puing Yerusalem’.131 Mengetahui mengapa orang-orang memprovokasi Tuhan untuk memutuskan kehancuran seperti itu, Daniel mulai dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan doa dan permohonan, memakai kain kabung dan abu. Ini adalah doa pertobatan. Yang paling berarti, Daniel tidak mempunyai sisa-sisa dari kebenaran diri sendiri. Dia mengakui bahwa seluruh bangsa telah berbuat dosa dan salah, berlaku fasik, telah memberontak, dan menyimpang dari semua perintah dan peraturan Tuhan. Mereka tidak menaati suara Tuhan sesuai dengan pengajaran-pengajaran hamba-hamba-Nya, para nabi.132 Berlawanan sekali dengan Kain dan Lamekh, dia menyatakan, ‘Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu’.133 Daniel mengetahui bahwa pembuangan dan penawanan orang Yahudi adalah konsekuensi langsung dari firman nubuatan yang telah diucapkan kepada mereka sejak masa Musa; sesungguhnya, sejak permulaan waktu. Mengetahui Tuhan telah membalikkan wajah administrasinya dari tempat kudus-Nya, Daniel bersyafaat mewakili seluruh bangsa. Dia berdoa, ‘Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri’.134 Pemazmur juga menyatakan, ‘Ya Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat’.135 Sementara Daniel berdoa dengan cara ini, mengakui dosanya sendiri dan dosa orang-orang, Tuhan mengutus malaikat Gabriel untuk membawa kepadanya nubuatan ‘tujuh puluh-minggu’. Kepadanya diberikan ‘pemikiran dengan pemahaman’ dalam pemulihan bait dalam tempat-tempat sorgawi ketika malaikat berkata, ‘Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus’.136 Kita bukan memperhatikan detail dari nubuatan ini di sini, tapi kita akan memperhatikan bahwa ‘pelanggaran’ adalah ‘pelanggaran yang menyebabkan kengerian’ dan ‘kekejian yang menyebabkan kebinasaan’. Nubuatan ini digenapi ketika ‘Anak Domba yang disembelih’ berdiri dalam pasal lima kitab Wahyu pada akhir dari periode dua ribu tiga ratus tahun penginjakan. Kita harus memahami bahwa nubuatan mengenai ‘tujuh puluh minggu’ hanya diberikan kepada orang-orang setia yang tertinggal yang menyatukan diri mereka dalam kelemahan kepada persembahan dan penderitaan Kristus. Dengan ini dalam pemikiran, kita hanya dapat menjadi ngeri dengan perkataan Lamekh ketika dia beranggapan dengan pembenaran dari ‘tujuh puluh tujuh’. Dia menganggap lukanya sendiri menjadi pelanggaran, dan memperhitungkan dosa yang membuat luka ini kepada orang muda itu. Dia membuat pendamaian dengan membunuh orang itu, dengan demikian meneruskan kebenaran dirinya sendiri. Dia kemudian menafsirkan penglihatan dan nubuatan kepada Kain, dengan demikian memproklamirkan dirinya sendiri sebagai ‘maha kudus’, benar dan adil dalam tindakan-tindakannya. Ini adalah yang terbesar di antara segala beranggapan/kesombongan! 130 Dan 8:13-14 131 Dan 8:27. Dan 9:2 132 Dan 9:3-6 133 Dan 9:7 134 Dan 9:17 135 Maz 80:3,7,19 136 Dan 9:20-24 103 BAB 7 Pemulihan dari administrasi Ketika Yohanes menerima pewahyuan Yesus Kristus sementara dia dalam pembuangan di pulau Patmos, abad pertama sudah hampir berakhir.1 Kelihatannya bahwa administrasi bagi masa gereja yang ditegakkan di antara orang-orang bukan Yahudi oleh rasul Paulus, telah dalam keadaan penurunan drastis. Meskipun sementara Paulus masih hidup, dia katakan kepada Timotius, ‘Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku’.2 Dia tidak begitu memperhatikan bahwa mereka telah berpaling dari dia secara pribadi. Paulus bersedih bahwa penilik-penilik dari berbagai gereja kaki dian berbalik kepada daging, meninggalkan kasih yang semula, dan menutup pintu bagi utusan-utusan karunia-kenaikan dari Kristus. Dia prihatin bahwa bintang-bintang ini, utusanutusan kepenilikan, akan jatuh dari tempat-tempat sorgawi dan kaki dian mereka akan diambil.3 Dalam bab ini, kita akan memperhatikan pemulihan dari administrasi Kristus dan, secara khusus, suratsurat kepada tujuh gereja/jemaat. Rasul Yohanes diinstruksikan untuk menuliskan kepada tujuh jemaat di Asia karena administrasi dari tujuh kaki dian emas dan tujuh bintang di tangan kanan Kristus perlu dipulihkan di antara mereka.4 Dia menantang korupsi dalam setiap gereja yang menutup pintu kepada Kristus. Dan pada saat yang sama, Tuhan menjanjikan mereka suatu pintu yang terbuka di sorga ketika angelos dan kaki-kaki dian dipulihkan sepenuhnya. Ini adalah isi dari tujuh surat. Mereka menunjukkan kepada kita tujuh elemen dari penginjakan persembahan, tujuh elemen dari diinjak-injaknya order/peraturan kaki dian, dan tujuh aspek di dalam mana Babel mendapatkan kekuasaan dalam gereja. Mereka juga memproklamirkan tujuh kemenangan yang penting bagi pemulihan sebelum akan ada suatu pintu yang terbuka di sorga. Pintu sorga yang terbuka di sorga menandakan bahwa administrasi gereja siap untuk maju ke dalam tahap berikut dari takhta dalam pasal empat kitab Wahyu.5 1 Wah 1:9 2 2 Tim 1:15 3 Wah 2:4-5,20 4 Wah 1:11-16 5 Wah 4:1 Pemulihan dari administrasi Ada yang mengemukakan bahwa surat-surat kepada tujuh jemaat hanya relevan bagi sejarah tujuh jemaat pada masa Yohanes. Tidak diragukan bahwa surat ini dikirim kepada tujuh jemaat sejarah, tapi mengatakan tidak relevan bagi kita saat ini akan menjadi kesalahan serius. Jika kita memandang bahwa mereka hanya dapat ditafsirkan secara sejarah, karena itu dituliskan kepada kelompok orang tertentu pada titik sejarah tertentu, kita sama dengan membatalkan semua surat-surat Paulus dan sebagian besar Perjanjian Baru. Kami memandang bahwa kesemua tujuh surat adalah secara nubuatan relevan dalam setiap masa dan generasi gereja, untuk memulihkan dan memelihara administrasi Kristus bagi gereja dari tempat-tempat sorgawi. Dan lebih dari ini, surat-surat ini secara khusus relevan bagi gereja pada masa kita sementara kita menantikan penggenapan Hari Raya Tabernakel/Pondok Daun pada akhir zaman. Pemulihan dari administrasi tujuh bintang di tangan kanan dan tujuh kaki-kaki dian emas adalah hasil pertama dari ditiupkan sangkakala perak untuk mengumpulkan orang-orang dari segala bangsa, suku, dan bahasa untuk Hari besar Pendamaian.6 Tujuh tahap kemenangan Tujuh surat kepada tujuh jemaat menetapkan parameter di mana angelos dan gereja harus menang. Surat-surat dituliskan kepada angelos, sebagai utusan penilik dari tujuh jemaat; tapi yang harus menang adalah kedua-duanya, angelos dan jemaat. Masalah-masalah khusus yang perlu untuk menjadi menang diidentifikasi dalam setiap gereja. Dan setiap surat mengakhiri dengan janji ‘barangsiapa menang’.7 Poin yang paling penting adalah ini: segala yang akan dikalahkan dalam dunia ini pertama-tama harus menang dalam gereja/jemaat! Sebelum gereja dapat maju mengalahkan iblis, Babel dan dunia, gereja harus mengalahkan prinsip-prinsip iblis, Babel dan dunia, di dalam gereja. Ketika meterai pertama dibuka, kuda putih dan penunggangnya maju ‘sebagai pemenang dan merebut kemenangan’. Ini lebih baik diterjemahkan, ‘mengalahkan dan menang’.8 Penunggang kuda putih dengan pelayanan lima jawatan dari Kristus dapat maju mengalahkan dunia karena dia telah mengalahkan kuasa dari segala hal-hal ini dalam gereja. Tujuh surat mendemonstrasikan korupsi dan penginjakan progresif dari persembahan sehingga Babel mendapatkan kekuasaan di dalam gereja, dan kemudian atas bangsa-bangsa. Korupsi dalam persembahan bergerak dari kehilangan kasih yang semula, kepada jemaat iblis, kepada takhta iblis, kepada seluk-beluk iblis.9 Jelas, Babel pada zaman Yesus, diwakili Herodian, Farisi, dan pemukapemuka agama lain, berlanjut dalam bentuk-bentuk yang sama untuk mendapatkan kuasa dalam gereja. Tujuh surat jelas menunjukkan elemen-elemen Babel naik dalam suatu usaha untuk memerintah atas gereja. Pada saat yang sama, janji-janji untuk pemenang-pemenang termasuk memberikan kuasa atas bangsa-bangsa. Gereja kaki dian yang dipulihkan menerima kuasa atas bangsa-bangsa, digambarkan dalam simbol tongkat besi. Ini akan terlihat dalam ukuran penuh, ketika Anak Domba berdiri pada akhir zaman dengan tujuh tanduk dan tujuh mata.10 Tanduk-tanduk dan mata-mata adalah kuasa dan hikmat Kristus, yang memiliki tujuh Roh Allah. Tujuh surat mengidentifikasikan tujuh tahap progresif dari kemenangan dan warisan. Penggenapan dari Hari Raya Tabernakel memimpin gereja kaki dian kepada pintu terbuka di sorga. Akhir zaman adalah transisi dari takhta keimamatan, dari mana pelayanan Kristus kepada dunia melalui gereja-Nya sebagai kerajaan imam-imam. Tahap kedua dari 6 Bil 10:2. Bil 29:1 7 Wah 2:7,11,17,26. Wah 3:5,12,21 8 Wah 6:2 9 Wah 2:4,9,13,24 10 Wah 5:6 105 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU takhta Yesus Kristus adalah dengan orang-orang kudus-Nya, yang mulai menerima kerajaan dan menegakkan pemerintah Kristus di atas bumi. Tujuh aspek kemenangan adalah relevan dalam setiap generasi sebagai alat oleh mana Kristus mulai memperoleh kembali bangsa-bangsa bagi Allah. Hasil dari kemenangan adalah bahwa kita menjadi orang-orang dan jemaat-jemaat buah sulung yang murni. Ini adalah sasaran dalam setiap masa dan generasi gereja, sebelum penggenapan dari Hari besar Pendamaian dan kesempurnaan gereja sudah dekat. Tujuh kemenangan membawa kita kepada pemulihan Hari Raya Pentakosta dan kepada buahbuah sulung. Akhir zaman dimulai ketika meterai-meterai dibukakan dan gereja berkumpul untuk Hari besar Pendamaian.11 Sejarah gereja Kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah tanpa saksi, dan bahwa Dia telah memelihara yang tertinggal dari kaki dian sepanjang zaman gereja, sekalipun ini tidak didokumentasikan dalam masyarakat modern sebagai bagian dari sejarah gereja. Sebagian besar dari dokumentasi sejarah gereja menunjukkan bagaimana administrasi gereja kaki dian, seperti yang ditegakkan oleh rasul Paulus, terhilang dan digantikan oleh pengangkatan dan pemasangan oleh uskup-uskup untuk kota-kota, pemilihan demokrasi untuk kebijakan-kebijakan gereja, penggabungan filosofi dan iman, dan pendefinisian kembali kebenaran Kristen yang mendasar dan ajaran Kristus. Periode yang dianggap menjadi tempat lahir gereja pada kenyataannya adalah periode di mana Babel diberi kuasa. Kehancuran order/peraturan kaki dian terjadi begitu cepat sehingga catatan ‘bapa-bapa gereja’ mendefinisikan aturan-aturan bagi gereja ‘katolik’, atau secara umum, oleh yang awal pada abad kedua. Denominasi-denominasi gereja utama menuliskan bagi sejarah mereka dari perkembanganperkembangan ini, menganggap bahwa mereka menjadi evolusi yang sah dari kebenaran Perjanjian Baru. Sebagai contoh, banyak aliran-aliran gereja telah mengesahkan pemilihan demokrasi, diatur oleh uskup-uskup, diperintah oleh diaken-diaken, keanggotaan dengan upacara, dan pengakuan kepercayaan. Apa yang sekarang dianggap tempat lahir gereja pada kenyataannya adalah pengaruh kekuasaan dari Babel.12 11 Wah 6:1 12 Dalam gereja primitif, setiap orang percaya dianggap imam dan misionaris, dan semua perbedaan-perbedaan antara Yahudi dan bukan Yahudi, hamba dan orang merdeka dihapuskan dalam komunitas Kristen. Sikap Roma terhadap gereja berubah ketika gereja bertumbuh di luar menjadi sekte Yahudi. Penganiayaan bertambah, memimpin, pada saat itu, kepada pembantaian orang-orang percaya di Roma oleh Nero (64 M) kemudian dibawah Domitianus (90 M) dan Trajan (111 M). Tulisan-tulisan dari awal abad kedua (110 M) menunjukkan Ignatius disebut sebagai uskup dari Antiokhia, Polikarpus dari Smirna, Telesforus dari Roma. Ignatius berdebat dengan keras untuk satu uskup atas setiap gereja. Dia juga yang mulai mendewakan kemartiran, membuka jalan kebingungan di antara mereka yang menerima hal itu, dan mereka yang mencari hal itu sebagai nilai tertinggi. Dia dan Polikarpus adalah martir. Pada saat itu, sejarah menuliskan bagaimana menggunakan istilah ‘katolik’ dalam menunjukkan gereja Kristen umum, dan menunjuk kepada uskup agung Roma, berdasarkan pada kemartiran Petrus dan Paulus. Sekelompok Montanis (180 M; mengambil nama dari pemimpinnya), menekankan perlunya nubuatan dan karunia-karunia Roh yang lain. Mereka mengajarkan kedatangan Kristus sudah dekat dan akhir zaman. Bagaimanapun juga, kefanatikan mereka segera menuju kepada puasa pertapa dan hidup yang ketat. Hubungan pernikahan harus ditinggalkan demi kesucian. Tertulianus adalah seorang Montanis. Ireneus belajar di bawah Polikarpus sampai dia menjadi uskup di Lyons, di Gaul. Menuliskan memori hidup rasul Yohanes, dia menunjukkan memiliki pernyataan-pernyataan teologi yeng berlawanan dengan Gnostisisme. Secara khusus, dia mengembangkan ‘kanon dari kebenaran (pengelompokan kitab-kitab yang masuk dalam kebenaran)’ yang digunakan untuk menafsirkan Kitab Suci, menegaskan sakramen ekaristi dan pentingnya perawan Maria. Di Alexandria, seorang filsuf yang berpindah agama bernama Pantaenus memunculkan suksesi pemikir-pemikir, termasuk Klemen dan Origenens, yang tertarik berpindah agama karena mereka menafsirkan Kekristenan sebagai memiliki kehormatan intelektual tertinggi pada budaya Yunani. Uskup Kiprian fari Kartage, di Afrika Utara, bernazar untuk tetap melajang dan hidup dalam kemiskinan. Gereja dengan perlahan menunjukkan perpecahan antara moderat yang menyerukan kebaikan dan persatuan, dan legalis yang menganjurkan asketisme dan kemartiran. Perpecahan besar terbentuk dalam pertumbuhan gereja, memimpin kepada berbagai majelis dan pengakuan iman (pengakuan iman Nicea, pengakuan iman Anthanasius), khususnya ketika Kaisar Constantine mengesahkan dan memperkuat iman Kristen sebagai agama yang diterima (324 M) 106 Pemulihan dari administrasi Pengesahan Kekristenan oleh Konstantin (324 sesudah Masehi) diikuti tak lama oleh Konsili Nicea (325 M), di mana pengakuan iman Nicea ditegakkan sebagai dasar dari kesatuan kepercayaan. Untuk menyelesaikan perpecahan, Konstantin duduk di antara tiga ratus uskup untuk menengahi di antara kelompok-kelompok dan menegakkan pembentukan pengakuan iman. Konsili ini, dan pengakuan iman yang dihasilkan, mendemonstrasikan bahwa gereja Katolik adalah sebuah rumah yang terpecah melawan dirinya sendiri dan tidak dapat bertahan. Ini adalah pohon anggur di bumi.13 Pengajarannya humanistik dan filosofis, dan sepenuhnya tanpa penerangan. Gereja terjebak di antara kebutaan dan ajaran sesat. Dengan persepsi yang terbatas, tidak ada pertahanan melawan kegelapan yang menghancurkan yang lebih lagi yang datang dalam pengajaran Arianisme14 dan Sabelianisme15 Gereja di Efesus Surat kepada angelos Efesus dituliskan dari ‘Dia yang memegang ketujuh bintang’ dan ‘berjalan di antara ketujuh kaki dian emas’.16 Bertahun-tahun, surat kepada Efesus adalah rangkuman dari semua tujuh surat. Kita diingatkan bahwa Paulus menegakkan semua gereja-gereja kaki dian di Asia dari Efesus. Dia telah memberitakan di sinagog di Efesus sampai dia menemukan saudara-saudara buah sulung seperti Epenetus, dan kemudian dipindahkan ke Sekolah Tiranus di mana dia mengajarkan mereka selama dua tahun berikut. Selama masa itu, firman diperdengarkan dengan cara seperti itu sehingga ‘semua penduduk Asia mendengar firman’.17 Paulus melatih, membimbing dan memperlengkapi penilik-penilik dan utusan-utusan. Dengan cara ini, dia membangun gereja kaki dian di Efesus, membangun kelompok utusan penilik untuk kaki dian ini, dan mengutus mereka ke dalam seluruh wilayah Asia. Beberapa tahun pertama, kelompok penatua kepenilikan inilah yang Paulus panggil untuk bertemu dengan dia di Miletus ketika dia kembali ke Yerusalem. Dia mengingatkan mereka bahwa dia telah mengajarkan mereka di depan umum dan dari rumah ke rumah selama periode tiga tahun. Dia telah memproklamirkan di antara mereka seluruh maksud Allah. Paulus juga mengatakan kepada mereka bahwa dia di jalan menuju Yerusalem, sebagai tawanan oleh Roh, dan mereka tidak akan pernah melihat wajahnya lagi. Dia menaruhkan tanggung jawab untuk gereja-gereja kaki dian di Asia tepat dalam tanggung jawab mereka.18 Kelompok penilik-penilik dan utusan-utusan kasih karunia adalah bintang, angelos. Paulus menasihatkan mereka, ‘Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri’.19 Dengan cara ini, dia mengatakan kepada administrasi penggembalaan lima jawatan yang berjalan di antara kaki-kaki dian, dan persekutuan dari penilikpenilik dan diaken-diaken yang mengawasi dan menjaga kumpulan domba sebagai penjaga-penjaga pintu dalam kaki dian di Efesus. Dia memperingatkan mereka, sebagai gembala-gembala dan penjagapenjaga pintu, bahwa serigala-serigala buas akan datang di antara mereka yang tidak menyayangkan 13 Wah 14:18-19 14 Arianisme memproklamirkan bahwa Anak kurang dari Bapa. Arian memproklamirkan bahwa, sekalipun Dia diciptakan, Dia tetap abadi. Kemudian mereka berdebat, dari Korintus, bahwa manusia juga kekal. 15 Ajaran sesat dari Sabelianisme memproklamirkan bahwa Allah adalah Satu, yang menyatakan diri-Nya sendiri dalam tiga mode/cara yang progresif: yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. 16 Wah 1:12-13,16 17 Kis 19:8-10 18 Kis 20:17-38 19 Kis 20:28 107 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kumpulan domba itu. Dan lebih dari ini, orang-orang jahat akan bangkit dari antara kelompok ini, berbicara hal-hal yang jahat untuk menarik murid-murid kepada diri mereka sendiri.20 Ketika Yesus Kristus berbicara kepada kelompok angelos ini tiga puluh tahun kemudian atau lebih, Dia memuji mereka karena tidak sabar terhadap orang-orang jahat dan mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul-rasul.21 Rasul Paulus menyebutkan ujian kerasulan dalam suratnya kepada Korintus. Utusan injil yang murni akan datang dalam kelemahan Kristus. Paulus berada di antara gereja Korintus dalam kelemahan, takut dan gentar. Dia tidak memberitakan dengan perkataan hikmat yang meyakinkan, namun utusan-utusannya adalah suatu demonstrasi dari Roh dan kuasa. Karena dia telah menyatukan dirinya dengan kelemahan Kristus, dia mampu mengarahkan kuasa Allah kepada gereja Korintus.22 Ini adalah bukti dari rasul yang murni. Paulus mengatakan, ‘Tetapi aku harap, bahwa kamu tahu, bahwa bukan kami yang tidak tahan uji’.23 Angelos Efesus dapat ‘mencobai rasul-rasul’, tapi masalah-masalah internal mengancam untuk menghancurkan mereka. Yesus menegur mereka karena meninggalkan kasih yang semula. Dia meminta mereka untuk mengingat dari mana mereka telah jatuh. Mereka telah dengan jelas berubah kepada mekanisme perhubungan kejatuhan dan kedagingan.24 Kita diingatkan mengenai perkataan Paulus kepada Korintus, ‘Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?’25 Demikian juga, Yakobus mengatakan, ‘sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat’.26 Setelah jatuh dari tempat-tempat sorgawi, angelos Efesus telah berubah kepada membandingkan dan kompetisi untuk membangun suatu hierarki dan ‘aturan-memilih-milih’ di antara mereka sendiri. Mereka mengukurkan diri mereka sendiri oleh ukuran mereka sendiri, dan membandingkan diri mereka dengan diri mereka sendiri.27 Mereka ‘menantang satu sama lain’ untuk membangun superioritas, dan ‘iri hati satu sama lain’ untuk mencegah inferioritas. Kita perlu memperhatikan bahwa jenis ketidakamanan dan kekuatiran ini membuka pintu bagi orangorang seperti Diotrefes. Kasih yang semula ditukarkan dengan keinginan untuk menjadi ‘yang terkemuka dari antara saudara-saudara’. Bukannya menjadi bagian dari persekutuan saudara-saudara hidup dalam kasih yang semula, Diotrefes mencari untuk memiliki kelebihan sebagai penilik-uskup tunggal dalam wilayahnya. Dia adalah penjaga pintu yang menunjuk diri sendiri yang tidak membuka pintu bagi administrasi penggembalaan dari Kristus. Yohanes menuliskan bahwa dia tidak menerima utusan-utusan. Pada kenyataannya, dia menuduh utusan dengan ‘kata-kata kasar’. Dia seperti menuduh utusan memanfaatkan orang-orang dan ‘menjadi tuan atas’ iman mereka. Dan lebih dari ini, setiap saudara-saudara yang mau menerima utusan-utusan ini, dia mengucilkan dan mengeluarkan mereka dari gereja.28 20 Kis 20:29-30 21 Wah 2:2 22 2 Kor 13:4 23 2 Kor 13:6 24 Wah 2:4-5 25 1 Kor 3:3 26 Yak 3:16 27 2 Kor 10:12 28 3 Yoh 1:9-10 108 Pemulihan dari administrasi Diotrefes, dan orang-orang lain seperti dia, saling menginjak-injak satu dengan yang lain dan orangorang di bawah pelayanan mereka, karena mereka mencari untuk membangun dan menguatkan posisi pelayanan mereka. Kehilangan yang mendasar akan kasih yang semula ini dan menginjak-injak pelataran rumah Tuhan membuat bintang Efesus jatuh dari tempat-tempat sorgawi. Yesus memerintahkan mereka untuk bertobat dan ‘lakukan lagi apa yang semula (pekerjaan yang semula – terjemahan Inggris)’. Orang-orang seperti Diotrefes perlu merendahkan diri mereka di bawah tangan Allah yang kuat dan menerima utusan-utusan yang Kristus kirim kepada mereka. Yesus mengatakan, ‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah’.29 Dan juga, seluruh kepenilikan perlu untuk kembali kepada pekerjaan yang semula dari persembahan perhubungan, khususnya di antara mereka sendiri. ‘Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.’30 Kasih akan saudarasaudara adalah tema yang menonjol dan berulang sepanjang surat-surat Yohanes. ‘Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.’31 ‘Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita’.32 Angelos Efesus telah menjadi tidak terhubung dengan administrasi Kristus dan penyediaan minyak dari takhta kasih karunia-Nya. Tanpa pertobatan, Kristus datang untuk mengambil gereja kaki dian dari tempatnya. Dia mengambil gereja dari bawah kepengawasan mereka. Karena pelanggaran persembahan, ganjaran tangan Kristus datang atas mereka. Jika mereka merendahkan diri mereka dalam pertobatan dan penundukan kepada ganjaran Tuhan, maka mereka akan menang. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah’.33 Pengajaran dan perbuatan Nikolaus Yesus memuji angelos Efesus karena membenci pengajaran dan perbuatan Nikolaus.34 Dia membenci perbuatan-perbuatan yang keluar dari pengajaran dan administrasi kelompok ini. Ada sedikit informasi sejarah mengenai Nikolaus. Kami menggunakan prinsip tafsiran dalam Kitab Suci untuk menolong kita memahami siapa mereka. Arti nama-nama dalam Kitab Suci adalah suatu alat tafsiran yang penting; sebagai contoh, nilai khusus ada pada nama-nama Allah. Demikian juga, Allah memberikan nama-nama kepada manusia untuk mengekspresikan sifat dari karakter mereka. Melalui nabi-nabi, Dia mengganti atau mengubah nama-nama dari beberapa orang yang Dia panggil untuk berpartisipasi dalam tujuantujuan-Nya. Nama mereka mengekspresikan peran dan pekerjaan yang Dia tujuankan bagi mereka. Bagi mereka yang menolak kehendak-Nya atau mengkorupsi tujuan-Nya, Dia mengganti nama-nama mereka dengan tidak hormat, dan sebagai suatu hukuman. Arti dari namanya, ‘Nikolaus’, menunjuk kepada suatu fraksi di dalam jemaat. Nama ‘Nikolaus’ adalah simbolis, dan artinya ‘penakluk orang-orang’. Itu adalah terjemahan Yunani untuk ‘Bileam’, yang berasal dari akar kata Ibrani artinya ‘perusak orang-orang’. Karakter dari Nikolaus diilustrasikan dalam hubungan antara dua elemen nama mereka. Dua sikap ada di antara mereka. Ada pemimpin-pemimpin yang menaklukkan orang-orang, dan ada ‘orang-orang awam’ yang tunduk pada kontrol mereka. 29 Yoh 6:29 30 Yoh 15:13 31 1 Yoh 3:14 32 1 Yoh 3:16 33 Wah 2:7 34 Wah 2:6 109 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Perbuatan-perbuatan mereka dan pekerjaan-pekerjaan mereka adalah suatu alternatif kepada administrasi Kristus. Ini menjadi sama dengan Diotrefes untuk diberdayakan oleh persetujuan demokratis dari jemaat awam. Yudas memperingatkan mereka yang berbicara dengan arogan dan menjilat orang-orang untuk mendapatkan keuntungan.35 Ini adalah mereka yang menyebabkan perpecahan. Mereka berpikir duniawi dan sama sekali tanpa Roh.36 Ketika kasih yang semula hilang, persembahan diinjak-injak. Pengudusan dari setiap anak Allah tidak dapat dicapai tanpa persembahan. Ini adalah kehendak Allah bagi setiap individu anggota Kristus; supaya mereka mencapai pengudusan mereka. Ketika seseorang mempersembahkan diri mereka untuk pelayanan dalam tubuh Kristus, mereka menemukan kehendak Allah dengan menyerahkan hidup mereka sebagai korban yang hidup supaya hidup Kristus dapat dinyatakan dalam yang lain.37 Oleh persembahan, mereka dikuduskan dan menyatakan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama mereka. Seseorang tidak dapat berasumsi peran dan posisi di dalam gereja yang bukan bagian dari penentuan mereka. Dan mereka tidak boleh mengejarnya dengan mencari dukungan dari orang-orang.38 Setelah diberi kuasa untuk mengambil kontrol mengenai urusan rohani dari gereja dengan cara ini, mereka akan mengurangi pelayanan dari jemaat kepada kelas kepatuhan awam. Kemudian, jalan di mana iblis menguasai bangsa-bangsa menjadi memerintah gereja. Keunggulan dari keuskupan dan demokrasi dari jemaat menjadi mode/caranya. Gereja di Smirna Yesus datang kepada angelos di Smirna sebagai ‘yang awal dan yang akhir’, berbicara kepada mereka tentang kemiskinan mereka, kesusahan mereka, dan fitnahan di antara mereka. Jemaah iblis terhitung di antara anggota gereja/jemaat Smirna.39 Kristus mengenali fitnahan mereka yang menyebut diri mereka Yahudi, tapi sebenarnya tidak demikian. Administrasi iblis bekerja di antara mereka dalam fitnahan ini dan berikutnya, dalam roh berkhianat. Kita diingatkan mengenai Yudas yang ada di antara dua belas murid. Iblis memasuki dia, dan dia pergi dan berdiskusi dengan imam kepala dan petugaspetugas bagaimana dia dapat mengkhianati Yesus kepada mereka.40 Jemaah iblis ditandai oleh diskusi dan pengkhianatan seperti ini. Itu adalah konspirasi menentang utusan Kristus. Sasarannya mencuri dan membunuh dan membinasakan.41 Yesus memperingatkan bahwa, karena pengkhianatan di antara angelos, iblis akan melemparkan beberapa dari mereka ke dalam penjara. Mereka akan diuji, disusahkan dan dicobai selama sepuluh hari.42 Sepuluh adalah angka simbolis yang menandakan kegenapan kesusahan. Kita akan memperhatikan ini lebih lanjut dalam bab berikut. Ketika yang tersisa/tertinggal dari Yehuda kembali ke Palestina setelah penawanan mereka di Babel, mereka diberikan kemuliaan administrasi kaki dian. Bangsa ini akan menjadi kaki dian Kristus di antara bangsa-bangsa, dan Dia memberikan mereka suatu administrasi oleh mana mereka akan menjadi sebagai bintang-bintang Allah di antara mereka. Ada utusan-utusan di antara mereka yang mengenal 35 Yud 1:16 36 Yud 1:19 37 Rom 12:1. Yoh 10:15. 1 Yoh 3:16 38 Bil 26:9 39 Wah 2:9 40 Mat 26:14-15 41 Yoh 10:10 42 Wah 2:10 110 Pemulihan dari administrasi Allah, menjadi kuat, dan bertindak dalam dorongan dari administrasi ini.43 Utusan-utusan ini mempunyai pemikiran rohani ke dalam rahasia administrasi Allah dan memberikan pemahaman kepada banyak orang. Melalui iman, mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan, melakukan mujizat-mujizat, menutup mulut singa-singa, memadamkan kuasa api, dan melakukan tindakan-tindakan kebenaran.44 Pada saat yang sama, orang-orang beriman ini diejek, didera, dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari batu sampai mati, digergaji, dan dibunuh dengan pedang. Dalam dunia ini, mereka kekurangan, kesesakan dan siksaan, orang-orang yang tidak layak bagi dunia. Dan juga, oleh hal-hal ini, mereka semua mendapatkan persetujuan melalui iman.45 Oleh banyak kesesakan, mereka memperoleh jalan masuk ke dalam kerajaan kekal.46 Ini adalah Yahudi yang sesungguhnya yang adalah milik dari gereja/jemaat yang tertinggal/tersisa, Israel Allah.47 Tetapi diantara mereka, yang bersatu dengan mereka, adalah kelompok lain yang menyatakan untuk bergabung dengan mereka.48 Agama dari kelompok lain ini adalah kemunafikan. Mereka menyatakan bagian dari yang tertinggal/tersisa dari Yehuda, tapi mereka adalah pendusta-pendusta. Dalam roh dan budaya mereka adalah jemaah iblis; jemaat awam tanpa iman, kebenaran dan pekerjaan-pekerjaan yang benar. Pada hari-hari ketika Yahudi membangun kembali bait, musuh-musuh mereka mencari untuk bergabung di antara mereka. Mereka mencoba untuk menyatukan diri mereka dengan mereka dalam kemunafikan. Ini adalah ‘pekerjaan iblis’, mencari untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Pertama-tama, mereka mengatakan kepada Zerubabel, Yosua dan kepala-kepala dari rumah, ‘Biarlah kami turut membangun bersama-sama dengan kamu, karena kamipun berbakti kepada Allahmu sama seperti kamu; lagipula kami selalu mempersembahkan korban kepada-Nya sejak zaman Esar-Hadon, raja Asyur, yang memindahkan kami ke mari’. Dengan bijak, pemimpin-pemimpin menolak, kata mereka, ‘Bukanlah urusan kita bersama, sehingga kamu dan kami membangun rumah bagi Allah kami’.49 Rasul Paulus menyatakan, ‘persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?’.50 Pertama-tama, jemaah iblis akan mencari untuk menyatukan diri mereka, dalam kemunafikan, dengan umat Allah. Jemaah kemudian meneruskan, oleh pekerjaan iblis, melemahkan, menakuti dan menuduh mereka yang bersatu dengan Kristus. Ezra menuliskan bahwa ‘Maka penduduk negeri itu melemahkan [melemahkan tangan-tangan] semangat orang-orang Yehuda dan membuat mereka takut membangun … mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan mereka’.51 Kita mengamati empat strategi dari jemaah iblis dalam cerita ini. Pertama adalah ‘bergabung dengan kemunafikan’, kedua adalah ‘melemahkan dengan kesesakan’, ketiga adalah ‘mengikat kepada ketakutan dengan cobaan’, dan keempat adalah ‘menggerakkan dengan tuduhan’. 43 Dan 11:32 44 Ibr 11:33-34 45 Ibr 11:36-39 46 2 Pet 1:11 47 Rom 11:5. Rom 9:6-8. Gal 6:15-16 48 Dan 11:34 49 Ezr 4:2. Neh 2:20 50 2 Kor 6:14-15 51 Ezr 4:4 111 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Iblis telah dijatuhkan ke bumi dan dia telah ‘mengalahkan bangsa-bangsa (melemahkan bangsa-bangsa –terjemahan Inggris)’.52 Dia berusaha melemahkan angelos dan gereja-gereja kaki dian dengan kesesakan. Inilah kasus yang terjadi di Smirna. Setan hendak melemparkan banyak dari mereka ke dalam penjara supaya mereka dapat dilemahkan oleh kesesakan selama sepuluh hari.53 Ini akan memberikan kesempatan kepada setan untuk mencobai mereka selama sepuluh hari, mencoba menahan mereka dalam ikatan kepada takut akan maut.54 Yang terbesar dari semua cobaan-cobaan adalah kecenderungan untuk menyatakan diri kita dan menyelamatkan diri kita dari maut. Ini adalah cobaan yang diberikan kepada Kristus: ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’55 Yesus adalah Imam Besar kita yang berkemurahan dan setia yang telah dicobai dalam segala sesuatu seperti kita, namun tanpa dosa.56 Dia memberikan pertolongan kepada keturunan Abraham, dan kepada mereka yang dicobai.57 Daniel menubuatkan bahwa, ketika bintang-bintang jatuh karena mereka dilemahkan dan diinjak-injak, mereka akan diberikan pertolongan sedikit.58 ‘Pertolongan sedikit’ adalah kasih karunia untuk mengalahkan cobaan dan menanggung kesesakan. Yesus sangat jelas dalam nasihat-Nya kepada angelos di Smirna. ‘Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.’59 Jika kita mengalah kepada cobaan di tengah-tengah kesesakan, iblis segera berdiri untuk mendakwa kita. Pada masa pemulihan, Zakaria menubuatkan bahwa dia melihat Imam Besar Yosua berdiri di hadapan malaikat Tuhan, dan iblis berdiri di sebelah kanannya dan mendakwa dia.60 Dia adalah pendakwa saudara-saudara, berdiri di hadapan Allah, mendakwa mereka siang dan malam.61 Bahkan jika kita tidak mengalah kepada pencobaan, iblis tetap berdiri untuk membawa dakwaan palsu menentang kita. Kesesakan dan pencobaan yang terus-menerus atas kita ini untuk bereaksi dan membenarkan diri kita sendiri. Musuh-musuh Yehuda menyogok para penasihat untuk ‘menggagalkan’ rancangan mereka.62 Dengan tuduhan, mereka mencari untuk menciptakan perpecahan di antara mereka yang mencari untuk membangun kembali bait. Pertama-tama, tuduhan menyebabkan kegagalan, tapi akhirnya, hal itu mempunyai kapasitas untuk sepenuhnya menggerakkan sekelompok orang. Musuh-musuh Yehuda menggerakkan orang-orang dengan tuduhan selama empat belas tahun.63 Jalan kemenangan bagi bangsa Yehuda, dalam menghadapi kesesakan-kesesakan, cobaan-cobaan dan tuduhan-tuduhan, adalah sama seperti angelos di gereja Smirna. Mereka perlu untuk berpegang teguh pada iman dari persembahan, Tuhan mengatakan kepada orang-orang Yahudi, ‘sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah- 52 Yes 14:12 53 Wah 2:10 54 Ibr 2:15 55 Luk 23:39 56 Ibr 4:15 57 Ibr 2:16 58 Dan 11:34 59 Wah 2:10 60 Zak 3:1 61 Wah 12:10 62 Ezr 4:5 63 Ezr 4:24 112 Pemulihan dari administrasi tengahmu. Janganlah takut!’ 64 Iman persembahan menghancurkan kuasa dari dia yang mencari untuk mengikat kita dalam ikatan takut akan maut. Pendakwa dari saudara-saudara diruntuhkan ketika kita tidak mengasihi nyawa kita ‘sampai ke dalam maut’.65 Yesus berkata kepada angelos di Smirna, ‘Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan’.66 Gereja di Pergamus Yesus datang dan berbicara kepada gereja di Pergamus sebagai Dia yang memiliki pedang bermata dua. Dia mengetahui di mana angelos di Pergamus tinggal; dan lebih dari ini, Dia tahu bahwa takhta iblis ada di antara mereka.67 Kita perlu memperhatikan sifat dari takhta iblis, karena dia tidak mempunyai otoritas atau kuasa atas kepunyaannya. Iblis tidak berdiri dalam kebenaran karena tidak ada kebenaran di dalam dia. Yesus mengatakan, ‘Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta’.68 Dasar dari takhta iblis, tempat duduk dari kuasanya, adalah dusta. Mempromosikan dusta adalah satu-satunya mekanisme pada penetapannya untuk membangun kerajaannya di antara bangsa-bangsa. Iblis telah menjadi pendusta dan pembunuh sejak semula. Sejak permulaan waktu, dia telah memperdayakan umat manusia dengan dusta supaya kita dapat menjadi tuan atas takdir kita sendiri, menggunakan pengetahuan baik dan jahat kita sendiri. Pernyataan mendasarnya adalah bahwa kita dapat menjadi tidak taat kepada Allah dan tetap hidup! Dengan mempromosikan dusta seperti itu, dia menghendaki kebinasaan kita.69 Satu-satunya sasaran dia adalah mencuri dan membunuh dan membinasakan.70 Iblis membesar-besarkan takut akan maut, memotivasi kita untuk menggunakan sumber-sumber kita sendiri untuk mencoba melarikan diri dari cengkeramannya.71 Dia mengetahui bahwa jika kita mencoba menggunakan sumber-sumber kita yang berpusat pada diri sendiri untuk melarikan diri dari maut, maka semakin erat tali maut di sekitar kita. Demikian juga, iblis terus menerus mencari untuk menguatkan kebenaran kita sendiri. Dia tahu bahwa jika dia dapat mendorong pembenaran diri kita, tidak mengampuni dan kemarahan, kita akan menghancurkan diri kita sendiri dan menghancurkan orang lain. Untuk alasan ini, rasul Paulus mengatakan bahwa kita tahu apa maksudnya (kita tidak bisa cuek/tidak peduli dengan muslihatnya – terjemahan Inggris).72 Dalam suratnya kepada Galatia, Paulus mengatakan, ‘Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan’.73 Iblis mempromosikan hikmat duniawi, alamiah, dan jahat yang memimpin kepada iri hati, mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.74 Iblis dengan aktif mempromosikan perpecahan, membuat seorang bangkit menentang yang lain. Ada sejumlah besar debat teologi di sepanjang sejarah gereja, yang tidak 64 Hag 2:5 65 Wah 12:11 66 Wah 2:10 67 Wah 2:12-13 68 Yoh 8:44 69 Kej 3:5 70 Yoh 10:10 71 Ibr 2:15 72 2 Kor 2:11 73 Gal 5:15 74 Yak 3:15-16 113 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU menghasilkan apa-apa selain kebenaran diri sendiri dari seseorang dalam konflik dengan kebenaran diri sendiri dari yang lain. Rasul Paulus menyebut ini ‘percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan’.75 Dia mengatakan bahwa siapapun yang tertarik dengan debat-debat seperti itu adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga’.76 Konflik ini adalah dasar dari takhta iblis. Mengenai ini, kita mengingat perkataan Yesus, ‘Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan’.77 Takhta iblis ada di antara angelos di Pergamus karena mereka yang mempromosikan doktrin Nikolaus dan pengajaran Bileam. Orang-orang yang mempromosikan doktrindoktrin ini adalah utusan-utusan iblis.78 Mereka telah jatuh dari iman dan mereka memberikan perhatian kepada roh-roh penyesat dan doktrin-doktrin setan.79 Di tengah-tengah semua konflik di dalam gereja Pergamus ini, Kristus memuji angelos yang ‘berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku’. Dia menyebutkan Antipas, secara khusus, yang dibunuh di antara mereka. Kristus menyebut orang ini, ‘saksi-Ku, yang setia kepada-Ku’.80 Sepanjang sejarah gereja, begitu banyak martir-martir yang setia yang mati untuk nama Kristus. Dalam kitab Wahyu, jiwa-jiwa mereka yang dibunuh ‘karena firman Allah’ dan ‘oleh karena kesaksian yang mereka miliki’ terlihat di bawah mezbah ketika meterai kelima dibuka. Mereka berseru ‘Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?’.81 Pengajaran Bileam Elemen-elemen dari administrasi Babelnya iblis dimanifestasikan dalam pengajaran dan perbuatan Nikolaus.82 Dan demikian juga, mereka dimanifestasikan dalam pengajaran Bileam, yang tetap menjaga pengajaran Balak untuk menaruhkan batu sandungan di hadapan anak-anak Israel.83 Kita mengingat bahwa Balak, raja Moab, mempersembahkan kekayaan besar kepada Bileam jika dia mau datang dan mengutuk orang-orang Israel.84 Tuhan memerintahkan Bileam untuk tidak pergi, namun, dalam ketidaktaatan, dia bertahan dengan bertanya kepada Tuhan karena dia mencintai upah dari ketidakbenaran. Sekalipun Tuhan mengizinkan Bileam pergi, Dia tidak mengubah pikiran-Nya. Melainkan, Tuhan marah dengan dia dan melepaskan dia kepada konsekuensi dari ketidaktaatannya.85 Untuk alasan ini, Yudas berbicara kepada mereka yang menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam.86 75 1Tim 6:5 76 1Tim 6:4 77 Mat 12:25 78 Wah 2:13-15 79 1Tim 4:1 80 Wah 2:13 81 Wah 6:9-10 82 Wah 2:6 83 Wah 2:14 84 Bil 22:16 85 Bil 22-24 86 Yud 1:11 114 Pemulihan dari administrasi Kesesatan Bileam adalah keyakinan bahwa Tuhan dapat mengabulkan doa dan berpindah kepada tindakan atas nama dunia yang dengan putus asa mencoba menyelamatkan diri. Itu adalah keyakinan bahwa gereja dapat melayani dua tuan. Ini adalah dusta. Meskipun protesnya yang terus menerus bahwa ia harus menaati Tuhan, Bileam mencoba untuk menjadi relevan dengan dunia. Dia mencari akan keuntungan dan pengakuan duniawi. Dia mengasihi upah dari ketidakbenaran. Fakta bahwa Allah berbicara melalui Bileam tidak berarti bahwa dia disetujui oleh Tuhan. Jalannya berlawanan dengan Tuhan yang menjadi musuhnya. Tuhan telah mendemonstrasikan bahwa Dia bahkan dapat menggunakan seekor keledai sebagai utusan untuk memproklamirkan firman-Nya. Tuhan membalikkan maksud Bileam untuk mengutuk Israel menjadi kesempatan untuk memberkati mereka, dan menghakimi nabi dalam tindakan yang sama.87 Bileam memproklamirkan firman dari penghakimannya sendiri ketika dia katakan, ‘Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?’88 Kitab Suci menuliskan bahwa orang Israel membunuh Bileam juru tenung ‘dengan pedang, beserta orang-orang yang telah mati tertikam oleh mereka’.89 Kita telah memperhatikan Nikolaus yang mempromosikan kelompok-kelompok di antara jemaat. Pemimpin-pemimpin diberdayakan oleh sanjungan/pujian dari orang-orang untuk mendapatkan keuntungan. Pengajaran Bileam sama, di mana pemimpin-pemimpin diberdayakan oleh relevansi mereka kepada dunia. Mereka percaya bahwa jika mereka dijunjung tinggi oleh dunia, seperti Bileam, maka dunia akan mencari mereka untuk tuntunan rohani pada waktu diperlukan. Pada kenyataannya, dunia akan menaruhkan pengharapan-pengharapannya sendiri kepada mereka. Pemimpin yang berjalan di ‘jalan Bileam’ ditinggalkan dalam posisi yang tidak bisa dipertahankan, karena anda tidak dapat melayani dua tuan. Demikian juga, anda tidak dapat menyenangkan dua tuan. Pada akhirnya, keduaduanya Tuhan dan Balak marah dengan Bileam. Pejaga-penjaga pintu yang murni harus menjaga garis-garis kekudusan antara dunia dengan gereja. Jika mereka gagal mengenai ini, pintu terbuka untuk segala jenis berhala dan imoralitas. Dalam ucapan-Nya kepada angelos di Pergamus, Yesus menyebut hal-hal ini ‘perbuatan Balak’. Itu adalah jalan dunia yang menjadi ragi dan batu sandungan di tengah-tengah jemaat. Yesus menganggap mereka yang memegang pengajaran Bileam sepenuhnya bertanggung jawab karena membuka pintu dan ‘nasihat/pengajaran’ Balak (dunia) untuk meletakkan batu sandungan ini di hadapan orang-orang.90 Angelos telah memberikan iblis keuntungan. Kita diingatkan dengan perkataan Yesus, ‘Celakalah dunia dengan segala penyesatannya (batu sandungannya – terjemahan Inggris): memang penyesatan (batu sandungan – terjemahan Inggris) harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya’91 Yesus memperingatkan angelos di Pergamus bahwa, jika mereka tidak bertobat, Dia akan datang dan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Nya.92 Gereja di Tiatira Yesus datang kepada gereja di Tiatira sebagai ‘Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kakiNya bagaikan tembaga’.93 Dia mengidentifikasi ‘jemaah iblis’ di Smirna, ‘takhta iblis’ di Pergamus, dan 87 Ul 23:5 88 Bil 23:19 89 Yos 13:22. Bil 31:8 Wah 2:14 90 91 Mat 18:7 92 Wah 2:16 93 Wah 2:18 115 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kemudian ‘seluk beluk iblis (hal-hal mendalam dari iblis – terjemahan Inggris)’ di Tiatira.94 Angelos di Tiatira ditegur karena membiarkan wanita Izebel.95 Pada masa Elia, Izebel mengulurkan tangan untuk menganiaya, membunuh dan membinasakan nabi-nabi Tuhan. Dia menggantikan mereka dengan nabinabi palsu Baal.96 Ketika Yesus berbicara kepada angelos di Tiatira mengenai ‘wanita Izebel’, Dia menunjuk kepada roh Izebel yang ada di antara mereka. Dengan menggunakan kiasan ini, rasul Yohanes menuliskan kepada ‘ibu yang terpilih’, sebagai simbol dari gereja.97 Wanita Izebel adalah perintis Babel, wanita yang mabuk dengan darah orang-orang kudus, dan dengan darah dari saksi-saksi Yesus.98 Orang-orang yang digambarkan sebagai ‘anak-anak’ dari wanita Izebel secara aktif menghancurkan utusan-utusan Kristus di antara angelos.99 Ini adalah hal-hal mendalam mengenai iblis. Iblis hanya datang untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Mereka memproklamirkan diri mereka sendiri sebagai suara nubuatan yang murni di antara gereja. Roh Izebel menggabungkan ajaran Nikolaus dan ajaran Bileam. Administrasi Babel adalah ibu dari kekejian, berhala dan persundalan. Babel adalah nyonya dari iblis itu sendiri, dan raja-raja di bumi mabuk dengan anggur imoralitasnya. Sejak dari kejatuhan manusia, Tuhan berbicara mengenai dua benih yang akan hidup bersama dalam dunia; benih dari perempuan dan benih dari ular, setan.100 Keinginan iblis untuk menguasai umat manusia dan memotivasi mereka memenuhi tujuannya. Kain dan keturunannya menjadi benihnya, sekalipun Tuhan memperingatkan dia akan skema dan cara dari iblis.101 Imam-imam besar, ahli-ahli taurat, orang Farisi, orang Saduki, orang-orang Herodian, dan sebagian besar bangsa Yahudi yang mendengarkan Kristus mengajar dan diberkati dengan mujizat-mujizat yang Dia lakukan, adalah anakanak setan. Mereka telah menjadi jemaah iblis. Bahkan banyak dari orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya menunjukkan kesetiaan mereka adalah kepada setan ketika Kristus memanggil mereka untuk tinggal di dalam firman-Nya dan menjadi murid-murid-Nya. Mereka menolak firman-Nya dan mengambil batu, berusaha melempari Dia sampai mati.102 Pada abad pertama, dua kelompok dibangun dengan dua administrasi yang sangat terpisah. Kedua kelompok menyebut diri mereka gereja. Satu kelompok adalah gereja kaki dian terhubung dengan administrasi gereja. Yang lain adalah sistem dari jemaah iblis di antara umat Allah yang mengikuti prinsip-prinsipnya dan memenuhi keinginan-keinginannya. Dalam salah satu perumpamaan-Nya, Kristus berbicara mengenai aspek-aspek kerajaan dari zaman gereja. Dia menyerupakan kelompokkelompok ini dengan dua perempuan yang memutar batu kilangan. Yang satu dibawa dan yang lain ditinggalkan.103 Benih menggambarkan firman hidup. Yesus mengatakan bahwa kelompok yang menggambarkan administrasi iblis akan menjadi besar. Dia mengatakan, ‘Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: 94 Wah 2:9,13,24 95 Wah 2:20 96 1 Raj 18:4 97 2 Yoh 1:1 98 Wah 17:6 Wah 2:23 99 100 Kej 3:15 101 Kej 4:7 102 Yoh 8:59. Yoh 10:31 103 Mat 24:41 116 Pemulihan dari administrasi Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"’104 Yesus mengatakan, mengenai roh Izebel di dalam gereja, ‘Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya’.105 Ada banyak martir-martir setia di dalam gereja mula-mula, seperti Antipas dalam gereja Pergamus.106 Tetapi, banyak pembunuhan terjadi karena ‘orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat’ dalam satu kelompok, menganiaya ‘orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat’ di kelompok lain. Ini adalah Tuhan melepaskan mereka kepada penghakiman akan roh Izebel di tengah-tengah mereka. Beberapa orang bahkan mengejar kemartiran sebagai wasiat akhir mereka terhadap kebenaran mereka sendiri. Kita mengingat perkataan Paulus, ‘Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.’107 Yesus Kristus memanggil bintang angelos dari gereja di Tiatira untuk menjalankan kepenilikan mereka dan membersihkan gereja dari pelayanan, pengajaran dan administrasi Babel yang adalah milik dari roh Izebel. Babel, mewakili iblis sebagai nyonya administrasinya, menjalankan kuasa atas bangsa-bangsa. Ketika kepenilikan terus menjaga pekerjaan-pekerjaan Kristus sebagai cara praktek mereka di dalam gereja, maka mereka mempunyai kuasa atas roh Babel dan menerima kuasa atas bangsa-bangsa. Yesus berjanji kepada orang-orang yang menang, ‘ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk’.108 Dan lebih lanjut dari ini, sebagai bintang-bintang di tangan kanan Kristus, mereka ditunjuk sebagai yang memiliki kapasitas-kapasitas dari bintang timur.109 Gereja di Sardis Surat kepada Sardis disebut dari Yesus, ‘yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu’. Angelos di Sardis digambarkan sebagai kelompok penilik yang malas, tertidur.110 Mereka telah melupakan nasihat kepada semua penilik-penilik, ‘Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba’.111 Setelah kembali ke tangan kanan Bapa, Yesus Kristus seperti seorang yang pergi ke negeri yang jauh untuk menerima kerajaannya sendiri. Dia memberikan otoritas kepada hamba-hambanya, pekerjaannya kepada setiap orang, dan memerintahkan penunggu pintu untuk berjaga-jaga.112 Sebagai penunggu-penunggu pintu dalam rumah-Nya, Yesus mengatakan kepada 104 Mat 7:21-23 105 Wah 2:23 106 Wah 2:13 107 1 Kor 13:3 108 Wah 2:26-27 109 Wah 2:28 110 Wah 3:1-2 111 Mar 13:33 112 Mar 13:34 117 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU angelos di Sardis, ‘Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati’. Dia tidak menemukan pekerjaan kepenilikan mereka sempurna di hadapan Allah.113 Yesus memohon kepada mereka untuk mengingat firman kebenaran masa kini yang telah mereka ‘terima dan dengar’ dari angelos-Nya yang berjalan. Dia memperingatkan mereka, ‘Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu’.114 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar’.115 Jika kepenilikan dengan rajin berjaga-jaga, berdoa dan menyediakan makanan pada waktunya kepada seluruh rumah, Kristus datang sebagai Tuan dengan upah-Nya. Tetapi, jika penilik-penilik malas, tidur dan memukul sesama hamba-hamba, Dia datang sebagai pencuri di malam hari. Angelos di Sardis perlu untuk menjadi ‘imam dari suatu keimamatan yang berkenan’; kalau tidak, Kristus akan datang sebagai pencuri dan mengambil kepenatalayanan dari mereka. Tuhan berbicara kepada gereja ini sebagai Dia yang ‘yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu’.116 Pelayanan dari tujuh bintang oleh tujuh Roh Allah adalah administrasi penuh dari Kristus, dari sorga yang mendistribusikan tujuh pengurapan kepada gereja. Kristus mengaktifkan administrasi-Nya dengan mengucapkan firman-Nya dari sorga. Penulis kepada orang-orang Ibrani mengatakan, ‘Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?’.117 Suara dari Tuhan mengguncangkan bumi ketika Dia menyatakan administrasi tabernakel kepada Musa sebagai pola dari hal-hal sorgawi. Tetapi, suara-Nya akan mengguncangkan langit dan bumi ketika Dia membangun administrasi yang cocok untuk kegenapan waktu. Segala yang dapat diguncangkan akan diambil, tetapi Kristus dan orang-orang kudus-Nya akan menerima kerajaan yang tidak terguncangkan.118 Hanya sedikit dari angelos di Sardis yang memelihara keimamatan dan pengudusan mereka. Mereka telah menjaga jubah keimamatan mereka tak bercela dari daging dan bertekun dalam pekerjaanpekerjaan yang telah ditentukan dari keputraan mereka. Yesus menganggap mereka layak untuk berjalan dengan dia dalam pakaian putih sebagai bagian dari angelos-Nya yang berjalan di antara semua gereja-gereja kaki dian. Lebih lanjut dari ini, semua yang menang di Sardis akan dikenakan pakaian putih.119 Mereka akan menjadi bagian dari kumpulan orang banyak yang keluar dari kesusahan besar, yang mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dalam darah Anak Domba.120 113 Wah 3:2 114 Wah 3:3 115 Mat 24:43 116 Wah 3:1 117 Ibr 12:25 118 Ibr 12:26-28 119 Wah 3:3-5 120 Wah 7:14 118 Pemulihan dari administrasi Gereja di Filadelfia Yesus datang kepada gereja di Filadelfia sebagai ‘Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka’. Angelos di Filadelfia telah memelihara kasih yang semula dan keimamatan mereka. Yesus berbicara kepada mereka sebagai Dia yang memegang kunci Daud.121 Di tengah-tengah generasi yang bengkok dan jahat yang ‘berlaku fasik terhadap Perjanjian’, angelos ini adalah mereka yang ‘mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak’.122 Mereka memiliki pengertian di antara orang-orang dan memberikan pemahaman kepada banyak orang. Ketika mereka jatuh oleh pedang, oleh api, oleh penawanan dan oleh perampasan, mereka tidak jatuh ke dalam pencobaan dan diberikan ‘pertolongan sedikit’.123 Kristus dicobai dalam segala yang Dia derita, sehingga Dia dapat menolong mereka yang dicobai.124 Dia memberikan pertolongan kepada keturunan Abraham.125 Angelos di Filadelfia digambarkan sebagai memiliki ‘kekuatan tidak seberapa (sedikit)’ karena mereka menerima ‘pertolongan sedikit’ ini.126 Kita harus ingat bahwa kelemahan Allah adalah lebih kuat dari manusia.127 Kristus telah mengatur di hadapan utusan angelos suatu pintu yang terbuka di mana tidak seorangpun dapat menutup.128 Kita diingatkan dalam penglihatan nubuatan bahwa ketika administrasi tujuh bintang di tangan kanan Kristus dan tujuh kaki dian emas dipulihkan sepenuhnya, kaki dian akan memiliki pintu yang terbuka di sorga. Kristus sendiri adalah pintu, memberikan jalan masuk kepada administrasi-Nya di tempat-tempat sorgawi. Administrasi-Nya di antara angelos memiliki kunci Daud. Sebagai penilik-penilik dan penunggu-penunggu pintu, mereka mempunyai kuasa untuk membuka pintu kepada Kristus, dengan penilik-penilik karunia kenaikan yang berjalan yang telah datang untuk menggembalakan domba. Angelos Filadelfia tidak hendak merampas peran Kristus dan administrasi penggembalaan-Nya. mereka tidak mempromosikan diri sendiri sebagai uskup-uskup dengan mengambil kedudukan tertinggi atas kumpulan dombanya Kristus. Mereka terus berjalan dengan Kristus dalam menggembalakan persekutuan administrasi-Nya di antara gereja-gereja. ‘Kunci rumah Daud’ efektif ketika ada hubungan yang sebagaimana mestinya dan integrasi antara administrasi penggembalaan lima jawatan dan penilik-penilik yang berdiri di pintu kandang domba. Pada masa nabi Yesaya, ada seorang bernama Sebna yang bertanggung jawab atas rumah tangga kerajaan. Kita dapat menyamakan dia dengan penilik di pintu. Dia tidak mengingat dan menaati Tuhan, dan budaya dari rumah raja merosot sampai ke titik di mana banyak orang mengatakan, ‘Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!’.129 Yesaya menubuatkan bahwa Tuhan akan menggulungnya keras-keras menjadi suatu gulungan dan menggulingkan engkau seperti bola ke tanah yang luas.130 Kemudian Dia akan memanggil Elyakim dan memindahkan kekuasaan kepenilikan kepadanya. Dia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan rumah Yehuda. Yang paling signifikan, nabi berkata 121 Wah 3:7-8 122 Dan 11:32 123 Dan 11:33-34 124 Ibr 2:18 125 Ibr 2:16 126 Wah 3:8 127 1 Kor 1:25 128 Wah 3:7 129 Yes 22:13 130 Yes 22:17-18 119 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU mengenai Elyakim, ‘Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka’.131 Dan lebih lanjut dari ini, ‘Aku akan memberikan dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya’.132 Angelos Filadelfia telah bertekun dalam menjaga kawanan domba di antara mereka yang Roh Kudus telah jadikan penilik-penilik. Jemaah iblis, dengan uskup-uskup Nikolaus dan roh dan ajaran Izebel yang adalah milik dari administrasi Babel, tidak mempunyai kuasa atas mereka. Mereka adalah bapabapa di antara orang-orang, sebuah tiang yang dengan kokoh tertanam di tempat kudus. Sebagai upah dari kemenangan mereka, Kristus membuat mereka yang adalah bagian dari jemaah iblis untuk datang dan tunduk di kaki mereka, mengakui bahwa mereka adalah angelos dari gereja kaki dian di Filadelfia.133 Tuhan berjanji untuk menjaga mereka dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia.134 Dia juga menunjuk kepada ‘waktu yang terakhir’, dimulai pada pembukaan tujuh meterai sampai kedatangan Kristus yang kedua. Angelos di Filadelfia akan menjadi model bagi angelos yang akan melayani sebelum akhir zaman, dan mereka yang akan menjadi bagian dari 144.000. 144.000 dimeteraikan selama dibukanya meterai keenam, segera sebelum Hari Pendamaian.135 Janji kepada angelos yang menang di Filadelfia adalah bahwa mereka akan menjadi soko guru (pilar) dalam ‘Bait Suci’, dan mereka tidak akan keluar dari sana lagi.136 Bait ini digambarkan dengan detail oleh nabi Yehezkiel sebagai pusat dari administrasi Kristus di sorga dan bumi, sementara Hari Raya Tabernakel/Pondok Daun secara nubuatan digenapi pada akhir zaman. Gereja Laodikia Yesus Kristus adalah ‘Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah’. Dan Dia datang kepada Laodikia dengan teguran keras. Kelihatan bahwa angelos Laodikia memandang diri mereka sendiri sebagai gereja lokal yang mandiri dan independen. Mereka telah memisahkan diri mereka dari administrasi Kristus dalam kepercayaan bahwa mereka mandiri. Mereka percaya diri bahwa mereka sendiri kaya, ketika mereka melarat, malang, miskin, buta dan telanjang.137 Angelos gereja ini sepenuhnya tertipu. Kita mengingat bahwa Paulus menghadapi tipuan ini di antara beberapa orang Korintus. Dia menuliskan kepada mereka, ‘Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja.’ Mereka memegahkan diri dengan kepercayaan yang salah bahwa mereka tidak lagi memerlukan rasul Paulus dan teman-temannya untuk menjadi utusan di tengah mereka. Paulus mengingatkan mereka, ‘Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?’138 Orang Korintus telah menjadi sombong, seolah-olah Paulus tidak lagi datang kepada mereka sebagai utusan Kristus. Dengan cara yang sama, orang Laodikia memegahkan diri dalam kepercayaan bahwa 131 Yes 22:20-22 132 Yes 22:23 133 Wah 3:9 134 Wah 3:10 135 Wah 7:3-4 136 Wah 3:12 137 Wah 3:14-17 138 1 Kor 4:7-8 120 Pemulihan dari administrasi administrasi Kristus yang berjalan tidak diperlukan lagi. Pada kenyataannya, Kristus berdiri di pintu gereja dan mengetuk.139 Penilik-penilik dan penunggu-penunggu pintu tidak terus-menerus berjaga dan berdoa. Iblis telah datang di antara mereka sebagai pencuri. Dia telah sepenuhnya menipu, merampok dan merusak mereka. Administrasi yang adalah bagian dari jemaahnya telah mengatur kembali kepenilikan dan mengubah penyembahan dan pekerjaan jemaat. Yesus menasihatkan angelos ini, ‘supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat’.140 Dengan cara ini, Dia berbicara mengenai administrasi yang bertumbuh ke atas dan administrasi yang turun ke bawah. Emas dimurnikan oleh api menunjuk kepada koneksi perhubungan dari anak-anak Allah di dalam kaki dian itu sendiri, dipukuli dan ditempa dari satu bongkahan emas. Mereka harus mengejar budaya dari kuncup, kelopak dan bunga sebagai karakter dari kaki dian. ‘Pakaian putih’ adalah jubah keimamatan, memberikan angelos otoritas dan tempat-tempat untuk berjalan di antara kaki-kaki dian. ‘Salep mata’, atau minyak untuk melumas mata, adalah pengurapan dari tujuh Roh yang diberikan oleh Roh Kudus, memberikan penerangan kepada angelos supaya mereka dapat memberikan pemahaman kepada banyak orang. Daniel menubuatkan, ‘Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya’.141 Kristus berdiri di pintu dan mengetuk Yesus mengatakan kepada angelos Laodikia, ‘Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku’.142 Dia berbicara kepada penilikpenilik dan penunggu-penunggu pintu gereja Laodikia sebagai Gembala agung dari domba, dengan administrasi tujuh bintang di tangan kanan-Nya.143 Dia meminta penunggu-penunggu pintu untuk bertemu dengan utusan karunia kenaikan-Nya dalam persekutuan persembahan. Hubungan yang sebenarnya antara gembala-gembala (utusan-utusan) dan penunggu-penunggu pintu (penilik-penilik) adalah penting dalam setiap gereja kaki dian sebelum ada pintu yang terbuka di sorga. Di gunung Abarim, mendekati akhir hidupnya, Musa berdoa dan bertanya kepada Tuhan untuk menunjuk seorang gembala atas Israel. ‘Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala.’144 Tuhan menjawab bahwa dia harus mengambil Yosua, ‘seorang yang penuh Roh’, dan Musa harus, ‘letakkanlah tanganmu atasnya’ dan ‘berilah dia sebagian dari kewibawaanmu (otoritasmu – terjemahan Inggris)’.145 Penunjukkan Yosua sebagai seorang gembala diteguhkan ketika kita membaca, ‘atas titahnya [Yosua] mereka akan keluar dan atas titahnya mereka akan masuk, ia beserta semua orang 139 Wah 3:20 140 Wah 3:18 141 Dan 12:3 142 Wah 3:20 143 Ibr 13:20. Wah 1:20 144 Bil 27:12,16-17 145 Bil 27:18 121 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Israel, segenap umat itu’.146 Adalah pekerjaan dan mandat dari gembala untuk memimpin jemaat ‘masuk dan keluar’. Dengan cara ini, Yosua ditetapkan sebagai perintis nubuatan dari Kristus sebagai Gembala agung kita.147 Musa mengganti namanya dari Hosea (penolong) menjadi Jehosua (Yehova-menolong, juga Yesus148) yang meneguhkan bahwa dia adalah tipe Kristus. Yesus mengatakan, ‘Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput’.149 Yosua adalah tipe Kristus sebagai seorang gembala, tapi otoritas memadukan empat administrasi di pintu, dan memproklamirkan firman Tuhan dari pintu, tetap dalam kedaulatan Tuhan. Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan membangkitkan hakim-hakim dan nabi-nabi untuk memproklamirkan firman-Nya sampai Kristus muncul sebagai ‘nabi seperti Musa’ dan Gembala agung dari domba.150 Yesus berkata mengenai Dia sendiri sebagai Gembala, ‘Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.’151 Gembala yang benar ‘semua dombanya telah dibawanya ke luar’, memanggil mereka ‘menurut namanya’, dan mereka ‘mengenal suara-Nya’. Apa peran dari penunggu pintu dalam hubungan dengan gembala? Penunggu pintu seharusnya membuka pintu kepada Kristus dan administrasi karunia kenaikan-Nya yang berjalan. Dan mereka harus menjaga dari pencuri-pencuri yang memanjat tembok/jalan lain.152 Penilik-penilik harus menyediakan makanan pada waktunya, bukan makan dan minum dengan pemabuk.153 Seperti tukang kebun anggur yang mengklaim kebun anggur dan membunuh pewarisnya, penunggu pintu tidak boleh menolak gembala dan mengambil alih kebunnya.154 Penunggu pintu tidak boleh mengambil tempat Kristus, tapi, memastikan bahwa Kristus dinyatakan dengan menghargai dan menerima utusan-utusan yang Dia kirim. Diotrefes adalah contoh yang paling menonjol dari seorang penunggu pintu yang tidak mau membuka pintu bagi utusan-utusan Kristus. Rasul Yohanes mengatakan bahwa dia ‘tidak mau mengakui kami (tidak mau menerima apa yang kami katakan – terjemahan Inggris)’ dan dia ‘tidak mau menerima saudara-saudara’.155 Sejarah gereja menunjukkan munculnya penunggu-penunggu/penjaga-penjaga pintu dan uskup-uskup mengambil prioritas atas pelayanan penggembalaan lima jawatan yang berjalan dari Kristus. Mari kita katakan sekali lagi, penunggu pintu tidak boleh untuk menganggap bahwa mereka memiliki/menguasai kawanan domba. Sejarah mengajarkan kita bahwa, ketika uskup-uskup lokal dipasang, mereka tidak lagi terhubung dengan jenis apapun dari administrasi ‘berjalan’. Kita telah melihat ini dalam sejarah Hujan Akhir. Jika ‘pelayanan lima jawatan’ menjadi terlalu dilokalisasikan, maka otoritas yang sah/logis 146 Bil 27:21 147 Ibr 13:20 148 Kis 7:45. Ibr 4:8 149 Yoh 10:9 150 Kis 3:21-22 151 Yoh 10:3-6 152 Yoh 10:1 153 Luk 12:42 154 Mat 21:33-40 155 3 Yoh 1:9-10 122 Pemulihan dari administrasi dan pengendalian/kontrol yang salah akan membingungkan. Konflik-konflik bangkit antara pelayananpelayanan yang seharusnya ‘berjalan’, dan penilik-penilik yang seharusnya menjaga dan membuka pintu.156 Ketika ini dipahami, tidak ada anggapan dan konflik dalam jemaat lokal di dalam sebuah kaki dian. Tidak akan ada kebingungan antara penatua-penatua, penilik-penilik, dan mereka dengan kasih karunia pelayanan lima jawatan dari Kristus. Tidak semua penatua-penatua adalah penilik-penilik dengan otoritas. Dan tidak semua mereka dengan otoritas memiliki karunia lima jawatan dari Kristus. Jika penilik-penilik memastikan bahwa domba diberikan makan pada waktunya, maka mereka harus memelihara persekutuan yang sebagaimana mestinya dalam firman dengan utusan karunia kenaikan. Inilah arti di balik janji Kristus untuk masuk dan ‘makan’ dengan penilik-penilik Laodikia.157 Perpaduan dari empat wajah administrasi Kristus di pintu akan memastikan bahwa jalan masuk tidak dibingungkan oleh perkumpulan jemaat, atau oleh korupsi otoritas dari mereka yang ‘memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu’.158 Kedua penyalahgunaan ini akan dicegah jika ada administrasi ‘lima-tujuh’ yang sebagaimana mestinya di antara setiap gereja kaki dian. Ketika peran-peran dari gembala dan penunggu pintu dibingungkan, iblis diberikan keuntungan, dan administrasi Babel mendapat kuasa atas gereja.159 ‘Tujuh kemenangan’ adalah alat di mana angelos mengalahkan iblis dan Babel untuk maju melalui ‘pintu yang terbuka di sorga’ dengan kuasa atas bangsa-bangsa. 156 Kis 20:28-31 157 Wah 3:20 158 1 Pet 5:3 159 2 Kor 2:11 123 BAB 8 Ujian tujuh kali Pada perjalanan misi pertamanya, rasul Paulus mendorong semua gereja-gereja bahwa melalui banyak kesengsaraanlah kita masuk ke dalam kerajaan.1 Bahkan dengan pandangan sekilas pada Kitab Suci, adalah jelas bahwa seorang Kristen dapat mengharapkan penyesuaian, kemalangan dan disiplin. Ingat bahwa itu adalah pendisiplinan untuk kita tanggung. Allah berurusan dengan kita sebagai anak-anak; karena di manakah terdapat anak yang tidak dihajar (didisiplinkan – terjemahan Inggris) oleh ayahnya?2 Adalah pengharapan terbesar kita dalam hidup ini supaya Allah Bapa menerima kita, dan sesungguhnya, supaya Dia berurusan dengan kita sebagai anak-anak. Pembahasan kita dalam bab ini adalah mengenai mengerti jalan sendiri (hikmat untuk memahami/mengerti jalan kita – terjemahan Inggris).3 Kemudian, dengan berjalan dalam segala hikmat dan pengertian, kita memegang ‘firman ketekunan-Nya’ di tengah ujian, sehingga iblis tidak menjerat kita.4 ‘Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana’5 ‘Tujuh’ dalam Kitab Suci adalah simbolis dari ‘kegenapan’. Ada ukuran penuh dari disiplin bagi setiap orang percaya, di mana Bapa memunculkan kita seperti emas yang dimurnikan.6 Nabi Daniel berdoa tiga kali sehari selama penawanan tujuh puluh tahun Yehuda di Babel.7 Dan Tuhan berbicara kepadanya, bukan hanya mengenai pembuangan dan pulangnya mereka, tapi juga akhir zaman ketika orang-orang kudus akan menerima dan memiliki suatu kerajaan selamanya untuk semua masa yang akan datang.8 Nabi melihat kepada akhir zaman dan melihat pengalaman dari orang-orang percaya di semua masa. Beberapa dari mereka yang mempunyai pengertian/kebijaksanaan akan jatuh, dengan tujuan untuk 1 Kis 14:22 2 Ibr 12:7 3 Ams 14:8 4 Ef 1:8. 1Tim 3:7 5 Ams 24:16 6 Ayub 23:10 7 Dan 6:10 8 Dan 7:18 Ujian tujuh kali pengujian, penyaringan dan membuat mereka murni sampai akhir zaman.9 Tuhan berbicara kepada Daniel sekali lagi, ‘Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.’10 Kita dapat mengamati dua cara alternatif. Pertama, seorang yang benar akan mengalami dan memegang penderitaan Kristus sebagai proses pengujian, penyaringan dan pemurnian. Ini akan menjadi pengalaman khas dari orang-orang percaya di setiap masa, sampai ‘akhir zaman’. Dan model ini akan terus sampai dibukanya tujuh kitab meterai, yang dibicarakan dalam kitab Wahyu.11 Ketika orang bijak berkata bahwa ‘tujuh kali orang benar jatuh’, dia menunjuk kepada masa-masa di mana ketidakmampuan kita untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan bagi kita, sehingga membuat kita tersandung.12 Cara alternatif dari orang fasik adalah menolak pernyataan dari persekutuan dalam penderitaan Kristus, dan sebaliknya, memelihara injil posisi.13 Orang fasik tidak memahami bahwa ada di dalam hati Bapa untuk melahirkan banyak anak kepada kemuliaan dari kerajaan kekal.14 Seperti kata Ayub, Dia akan menimbulkan kita seperti emas.15 Selama krisis ini, kita harus memelihara firman ketekunan-Nya, menjadi setia sampai mati dan menerima mahkota kehidupan.16 Akhirnya, buah, atau ‘bukti’, dari ketekunan kita adalah ‘persetujuan/perkenan’ di hadapan Allah.17 Karenanya, Yakobus mendorong kita bahwa berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji (berkenan – terjemahan Inggris), ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.18 Kita sekarang akan menguraikan dan memperhatikan elemen-elemen yang membuat ‘ujian tujuh kali’ yang akan ditemui orang benar. Rasul Paulus mendorong kita untuk mengikuti ‘pengajaran, tingkah laku, tujuan, iman, kesabaran, kasih, ketekunan, penganiayaan, dan penderitaan’-nya.19 Dan dia mengatakan, mengenai penganiayaannya, ‘Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya’.20 Jikalau hidup sebagai seorang Kristen ada di dalam hati kita, maka tiga pengalaman akan secara teratur berdampak dalam hidup kita. Kita mempunyai pilihan. Apakah kita menerima ujian tujuh kali sebagai suatu intervensi berkat oleh Roh Tuhan, atau kita tetap tinggal tak terselesaikan dan tidak puas, menghitung ketiga pengalaman ini sebagai gangguan yang tidak diinginkan. 9 Dan 11:35 10 Dan 12:10 11 Wah 5:1 12 Ams 24:16 13 Fil 3:10 14 Ibr 2:10 15 Ayub 23:10 16 Wah 3:10-11. Wah 12:11 Ibr 11:2,39 17 18 Yak 1:12 19 2 Tim 3:10 20 2 Tim 3:11-12 125 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU 1. Firman iman dan penentuan Ujian Ujian Tujuh 2. Firman disiplin dan pembentukan 3. Kesesakan dari iblis Kesesakan 4. Penganiayaan di tangan orang-orang fasik Kali 5. Melawan dia yang teguh dalam iman Pencobaan 6. Terjerat 7. Menyelamatkan orang saleh dari pencobaan Ujian iman Tuhan mau memberkati kita dengan warisan penuh dari keputraan kita. Dan, ketika firman iman diproklamirkan dan diterima dalam hati kita, kita dapat tersandung melalui kurangnya kapasitas kita untuk memiliki panggilan Tuhan bagi kita. ’Sebab kita semua bersalah (tersandung – terjemahan Inggris) dalam banyak hal.’21 Namun, rasul Paulus mendorong kita untuk rajin dan memastikan panggilan dan pilihan kita, karena selama kita melakukan hal-hal ini, kita tidak akan pernah jatuh.22 Karenanya, aspek pertama dari ujian mengarahkan kepada firman iman dan penentuan. Ada aspek kedua dari ujian, dan ada hubungan dengan firman disiplin dan pembentukan. Pemazmur menuliskan ujian iman atas Yusuf, yang dijual sebagai budak ke Mesir. ‘Mereka mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi, sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya (firman Tuhan menguji-Nya – terjemahan Inggris).’23 Ujian atas Yusuf adalah ‘dari Allah’. Ujiannya tidak ada hubungan dengan dosa apapun. Tetapi, firman menguji dan mendisiplinkan dia supaya kapasitas keputraan yang ditentukan bagi dia terbentuk dengan cukup, memampukan dia untuk melakukan pekerjaan yang dipersiapkan, dan untuk mewarisi dan memiliki upah. Pengalaman kedua yang tidak diragukan akan kita temui adalah kesesakan. Adalah penting untuk kita mengetahui bagaimana memisahkan ujian iman dari kesesakan-kesesakan kita. Di satu sisi, kita seharusnya bersuka cita dalam Tuhan karena dia menguji dan mencobai iman kita. Di sisi lain, ‘hari orang berkesusahan buruk semuanya’.24 Ini karena kesusahan bukan dari Allah, tapi datang kepada kita dari iblis dan oleh tangan orang-orang jahat.25 Sebagaimana itu adalah untuk semua orang Kristen di setiap generasi, iblis membawa konflik dan perang melawan penentuan kita untuk menghentikan kita dari berdiri sebagai anak dan memiliki warisan kita. Ini adalah sifat dari ujian Yusuf, sebagai suatu kesusahan bagi dia. Sekalipun patriark (bapa-bapa leluhur) menjadi cemburu dan, sebagai konsekuensi, menjualnya ke Mesir, Allah bersama dengan dia dan ‘melepaskannya dari segala penindasan’.26 Pengalaman ketiga adalah pencobaan. Di saat kita maju melalui bab ini, kita akan memperhatikan tiga aspek dari pencobaan. Contoh pertama, kita harus ‘Lawanlah dia dengan iman yang teguh’ ketika kita 21 Rom 10:17. Yak 3:2 22 2 Pet 1:10 23 Maz 105:19 24 Ams 15:15 25 Kis 2:23 26 Kis 7:9-10 126 Ujian tujuh kali dicobai.27 Bagaimanapun juga, jika kita tidak berjalan dalam terang tapi ‘lebih menyukai kegelapan dari pada terang,’, kita akan menjadi terjerat oleh cobaan dan berada di bawah murka-Nya.28 Dan ketiga, ada suatu proses persembahan di mana kita dapat mempersembahkan diri kita sendiri untuk pemulihan; kemudian, Tuhan dapat menyelamatkan orang saleh dari pencobaan. Kita dapat dipulihkan dan dikembalikan melalui suatu proses dosa, korban bakaran dan penebus salah.29 Rasul Yohanes memberikan kita suatu model pengerjaan dari proses pemulihan ini. Ujian yang murni dan tak bercacat dari Allah Ujian tujuh kali adalah pekerjaan dari Roh Kudus atas orang percaya untuk membawa mereka kepada warisan mereka sebagai seorang anak. Ujian iman lahir dari motivasi yang murni dari Allah sebagai Bapa yang mengasihi. Pemazmur menuliskan, ‘Janji (firman – terjemahan Inggris) TUHAN adalah janji (firman – terjemahan Inggris) yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.’30 Firman Allah teruji tujuh kali oleh Roh Kudus, yang bekerja menurut tujuh Roh Allah untuk membawa kita kepada kepenuhan Kristus.31 Ujian adalah proses disiplin yang memurnikan dari Allah atas kita supaya kita dapat memahami kepenuhan dari Allah. Kristus diurapi dengan ekspresi penuh dari Roh Yahweh, tujuh Roh Allah. Yesaya bernubuat, ‘Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN’.32 Ujian tujuh kali menghasilkan substansi yang dapat terus hidup/bertahan dari keputraan kita, dan memperlengkapi kita supaya kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dipersiapkan sebelumnya.33 Sebagai orang-orang percaya di dalam gereja kaki dian, kita mewarisi dan memiliki kepenuhan ini. Melalui ujian api, yang memurnikan, kita akan mengenal kasih Kristus yang melampaui pengetahuan, dan sesuai dengan itu, menjadi ‘dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah’.34 Adalah penting kita menerima bahwa firman Allah akan menguji kita sampai itu terpenuhi. Pertanyaan kita selalu, berapa lama? Ketika kita mendengar dan menerima firman ini ke dalam hati kita, kita ‘mengundang’ ujian tujuh kali atas hidup kita. Bagaimanapun juga, ada dorongan besar dalam hal ini karena ‘Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung padaNya’.35 Kita harus percaya bahwa, dalam ujian iman, ‘jalan Tuhan’ dan ‘pekerjaan Tuhan’ sepenuhnya dalam motivasi, maksud dan hasil yang murni. Pengalaman ujian bukan berarti bahwa ada dosa yang terjadi, tapi karena kita menderita menurut kehendak Allah.36 Kitab Suci mengatakan bahwa jalan-Nya sempurna/tak bercacat dan jalan-jalan-Nya adil.37 Ketika kita bertahan melalui suatu ujian iman, itu 27 1 Pet 5:9 28 Yoh 3:19. Rom 2:5 29 Im 5:8-10,16 30 Maz 12:6 31 Maz 18:30 32 Yes 11:2 33 Ef 2:10 34 Ef 3:19 35 Ams 30:5 36 1 Pet 2:19 37 Maz 18:30. Ul 32:4 127 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU adalah oleh prinsip dari tujuh kali, oleh kuasa tujuh Roh Allah sepenuhnya diarahkan kepada kita oleh Roh Kudus. Itu adalah pengerjaan Allah untuk membentuk, membangun dan memperlengkapi kita untuk memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita. Firman Allah memurnikan anak-anak untuk melahirkan keputraan mereka sebagai terang-terang yang bercahaya, untuk suatu kehidupan dari pekerjaan-pekerjaan baik.38 Oleh pengerjaan ini, kita adalah buatan tangan-Nya, dan Dia akan memberi upah kepada kita warisan kekal yang telah ditetapkan bagi setiap anak individu.39 Prinsip ujian dan pemurnian adalah jelas di sepanjang Kitab Suci. Dia mengetahui jalan yang kita ambil dan, setelah Dia menguji kita, kita akan timbul seperti emas, untuk dipakai Tuan.40 Meskipun demikian, pergumulan bersamaan dengan ujian ini adalah pengalaman menderita. Allah tidak, dengan cara apapun, memaksakan penderitaan atas kita. Pekerjaan-Nya adalah menguji dan memurnikan anak-anak supaya kita diubahkan kepada firman yang unik dari keputraan kita dan pekerjaan kita. Tiga hasil dari ujian Ketika kita diuji oleh firman mengenai diri kita, Tuhan adalah perisai kita di saat kita berlindung dan yakin dalam firman yang Dia berikan.41 Dia membawa kita di bawah lindungan Yang Mahatinggi.42 Jika kita mau bertahan, firman itu akan keluar seperti emas di dalam kita. Haruslah dari mulut Tuhan supaya mereka dapat mewarisi sebuah kerajaan; dan lebih lagi supaya mereka dapat memiliki warisan yang Tuhan telah janjikan turun temurun sebelumnya kepada Abraham.43 Kita tahu bahwa Allah menguji Abraham.44 Mengenai ujian Israel, Musa mendorong umat itu untuk mengetahui di dalam hati mereka bahwa Tuhan Allah mereka sedang mendisiplinkan mereka, sama seperti seseorang mendisiplinkan anaknya. Dengan cara ini, mereka tidak perlu menjadi takut.45 Dia menyatakan, ‘Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu.’46 Seperti Israel zaman dulu, kita diuji untuk tiga hasil tertentu. Pertama, Tuhan ingin mengetahui apa yang ada di dalam hati kita dan apakah kita akan memelihara perintah-perintah-Nya.47 Dia menguji kita untuk melihat apakah iman kita adalah orang yang hidup bukan hanya dari roti saja, tapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.48 Kedua, ujian iman adalah supaya kita takut akan Dia, dan supaya kita tidak akan berbuat dosa.49 Pemazmur menuliskan, ‘TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia (rahasia Tuhan adalah bagi mereka yang takut akan Dia – terjemahan Inggris), dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka’.50 Bagi 38 Mat 5:16. Ef 2:10 39 Ef 1:11,14 40 Ayub 23:10. 2 Tim 2:21 41 Kej 15:1 42 Maz 91:1 43 Im 20:24 44 Ibr 11:17 45 Ul 8:5 46 Kel 20:20 47 Ul 8:2 48 Ul 8:2-3 49 Kel 20:20 50 Maz 25:14 128 Ujian tujuh kali seseorang yang terjerat dalam kepungan dosa, adalah penting mereka menemukan takut akan Allah. Hasil dari takut akan Tuhan adalah suatu komitmen untuk memegang firman yang Dia katakan kepada kita, dan tidak melakukan dosa dengan menyimpang dari firman itu. Takut akan Tuhan adalah permulaan dari hikmat.51 Ketiga, kita diuji oleh firman ‘untuk berbuat baik kepada kita akhirnya’.52 Ujian dari iman kita menghasilkan ketekunan supaya kita akan memiliki kapasitas sebagai anak-anak untuk berlari dalam perlombaan di hadapan kita.53 Tuhan menguji hati dan pikiran Ini adalah perkataan dari nabi Yeremia, yang berbicara kepada umat Allah tepat sebelum pembuangan dan penawanan mereka di Babel. ‘Dengarlah perkataan-perkataan perjanjian ini … Terkutuklah orang yang tidak mendengarkan perkataan-perkataan perjanjian ini … Dengarkanlah (Taatilah – terjemahan Inggris) suara-Ku dan lakukanlah segala apa yang Kuperintahkan kepadamu, maka kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.’54 Sama halnya, ketika Ayub direfleksikan pada ujian iman dan mewarisi perjanjian keputraan, dia mengatakan, ‘Dia tahu mereka yang adalah milik-Nya’ dan ‘Ia tahu jalan hidupku’.55 Ayub kagum bahwa Tuhan memperhatikan manusia, sehingga Dia ‘Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat’.56 Jika kita menaati firman yang Dia bawa kepada kita, maka kita akan menjadi, seperti Israel zaman dulu, milik kepunyaan-Nya di antara semua bangsa.57 Tuhan akan memberikan keimamatan kepada kita supaya kita dapat berpartisipasi dalam pekerjaan persembahan dan dengan demikian membangun suatu gereja kaki dian yang dilahirkan seperti emas yang dimurnikan tujuh kali dalam api. Ada beberapa cerita di sepanjang Kitab Suci mengenai banyak dari hamba-hamba Tuhan yang setia meminta Tuhan menguji dan mencoba mereka. Dan, khususnya, pada masa ketika umat pilihan melanggar perjanjian. Yeremia berkata, ‘Ya TUHAN, Engkau mengenal aku, Engkau melihat aku, dan Engkau menguji bagaimana hatiku terhadap Engkau.’58 Daud berkata ‘Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku’.59 Dan sekali lagi ‘ujilah aku dan kenallah pikiranpikiranku’.60 Firman yang sama yang menguji dan mencoba bangsa Israel juga akan membawa ujian iman atas orang-orang Kristen hari ini, sementara mereka berjalan kepada warisan dari keputraan mereka. ‘Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu … dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu.’61 Ayat ini berharga karena kita mau mengenal Dia dan takut akan Dia. Dan lebih lagi, kita mau mengetahui apa yang ada di dalam hati kita. Kita seharusnya menjadi terdorong bahwa, ‘...orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah (bagi orang benar, Allah menguji hati dan pikiran – 51 Maz 111:10 52 Ul 8:16 53 Yak 1:3. Ibr 12:1 54 Yer 11:3-4 55 Ayub 23:10 56 Ayub 7:17-18 57 Kel 19:5-6. 1 Pet 2:9 58 Yer 12:3 59 Maz 26:2 60 Maz 139:23 61 Ul 8:2 129 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU terjemahan Inggris)’.62 Kita tidak boleh mempercayai motivasi hati dan pikiran kita sendiri, seolah-olah itu murni menurut kebenaran kita sendiri. Pekerjaan dari Roh Kudus Ujian tujuh kali oleh firman Tuhan diarahkan kepada kita melalui Roh Kudus. Ini adalah baptisan Roh Kudus dan dengan api, menurut kepenuhan tujuh Roh Allah. Meskipun ujian api, sebagai anak-anak Allah yang berkomitmen kepada penentuan kita, kita hanya dapat menyimpulkan bahwa pemurnian datang atas kita untuk ‘berbuat baik kepada kita akhirnya’.63 Seperti pengalaman Sadrakh, Mesakh dan Abednego, ketika pembakaran dipanaskan ‘tujuh kali lebih panas’, firman adalah murni dan tidak memusnahkan kita.64 Ketika ujian lengkap, area tertentu dari hidup kita itu akan keluar seperti emas. Area spesifik pekerjaan kita akan menjadi suatu bagian yang efektif dan berfungsi dalam gereja kaki dian. Kita akan menjadi bagian yang sah, terus ada dari rangkaian kaki dian. Di hadapan api pemurnianNya, kita tidak boleh terhitung sebagai tegar tengkuk dan tidak bersunat di dalam hati dan telinga kita, ‘selalu menolak Roh Kudus’.65 Roh Kudus membawa kepenuhan tujuh Roh Allah ke dalam hidup kita. Kami telah menguraikan kepenuhan ini di atas, sesuai dengan perkataan nabi Yesaya. ‘Roh TUHAN … roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN’.66 Kita menerima kepenuhan ini melalui perantaraan Roh Kudus. Oleh karena itu ujian datang untuk membawa kita maju dan memungkinkan kita masuk kepada suatu dimensi baru dari kasih karunia keputraan dalam Roh. Adalah berkat yang besar untuk menerima pengurapan tertentu dari Tuhan, sang Roh. Setelah kita menderita ujian tertentu, hanya sebentar, Allah sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kita dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kita.67 Roh Kudus akan menaruhkan minyak dari tujuh Roh kepada hidup kita untuk menambahkan kapasitas keputraan kita. Ketika api Roh Kudus ada di atas minyak, maka terang dari tujuh Roh bersinar.68 Nabi Yesaya mendeklarasikan, ‘Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak; tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan’.69 Ada tenggang waktu yang pasti pada ujian iman. Tidak seperti kesesakan, itu bukanlah ujian ketahanan, juga bukan diarahkan dengan maksud menghasilkan ketekunan. Kami telah menyatakan bahwa ujian iman bekerja untuk menolong kita mengidentifikasi nama kita, keputraan kita dan pekerjaan-pekerjaan kita. Dan kedua, itu adalah proses disiplin atas kita, membantu membatasi kita kepada keputraan kita. Pekerjaan dari Roh Kudus, dalam menuntun dan membimbing kita kepada firman ujian tujuh kali dari Allah, membawa kita kepada pengetahuan akan Anak Allah, kepada manusia yang dewasa, dan kepada ukuran penuh dari tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.70 62 Maz 7:9 63 Ul 8:16 64 Dan 3:19 65 Kis 7:51 66 Yes 11:2 67 1 Pet 5:10 68 1 Pet 4:12-13 69 Yes 48:10 70 Ef 4:13 130 Ujian tujuh kali Kesesakan di saat kita menduduki warisan kita Sementara ujian iman adalah alat oleh mana kita mewarisi keputraan kita, kita harus tekun melalui cobaan penderitaan untuk masuk dan menduduki warisan kita. Musa berkata, ‘Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.’71 Musa juga berkata, ‘Ketahuilah, TUHAN, Allahmu, telah menyerahkan negeri itu kepadamu. Majulah, dudukilah, seperti yang difirmankan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. Janganlah takut dan janganlah patah hati.’72 Tema utama dari kitab Ulangan adalah ‘menduduki warisan’ yang Tuhan janjikan kepada nenek moyang mereka sebelumnya.73 Sesuai dengan contoh rohani ini, kita juga harus masuk ke dalam tanah perjanjian, dan menduduki warisan kita. Kitab Ibrani menyebut ini ‘harta yang lebih baik’.74 Kalau ini bukan keputusan kita, maka di bawah paksaan, kita akan berbalik, mundur dan menyerah. Dan beberapa telah tersesat mengikuti iblis.75 Seperti Paulus bertanya kepada Galatia, ‘Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil? Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!’76 Adalah luar biasa bahwa rasul Paulus menanggung duri dalam daging, mengingat bagaimana efektifnya pelayanannya sebagai ‘seorang ahli bangunan’ dari gereja-gereja kaki dian mula-mula.77 Jika kita tetap konsisten dengan tema-tema Kitab Suci, maka akan kelihatan bahwa durinya adalah hukuman karena tidak menduduki warisannya dengan cukup. Paulus mengakui bahwa hambatan untuk memiliki keputraannya adalah kecenderungan untuk menyombongkan dan meninggikan diri mengenai penyataan-penyataan (pewahyuan) yang luar biasa.78 Kita menandai perbedaan antara menerima warisan kita, dan menduduki warisan kita. Masalah bagi orang Israel adalah mereka tidak pernah benar-benar menduduki tanah yang Allah janjikan kepada mereka, sesuai dengan perjanjian yang Allah janjikan kepada Abraham. Mereka tiba di gerbang tanah Kanaan dan menerima warisan mereka, tapi tidak dapat masuk ke dalam dan mendudukinya. Oleh karena itu, empat puluh tahun pengalaman di padang gurun. Dan sesudah itu, mereka tidak taat untuk menduduki warisan sesuai dengan perintah.79 Jika kita mundur atau gagal memenuhi warisan keputraan kita, Dia tidak bersuka di dalam kita.80 Tapi jika kita mau menerapkan kepada diri kita sendiri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari nama kita, maka pengalaman kesesakanlah yang menghasilkan ketahanan. Kita perlu memiliki ketahanan, supaya setelah kita melakukan kehendak Allah, kita dapat menerima yang dijanjikan.81 Seperti nabi Hosea katakan, ‘Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku (mereka akan dengan sungguh-sungguh mencari Aku – terjemahan Inggris)’82 71 Ul 1:8 72 Ul 1:21 73 Ul 15:4. Ul 19:14. Ul 25:19. Ul 26:1 Ibr 10:34. Ibr 11:40 75 1Tim 5:15 74 76 Gal 3:2-4 77 1 Kor 3:10 78 2 Kor 12:7 79 Bil 33:55. Maz 106:34-36 Ibr 10:38 80 81 Ibr 10:36 82 Hos 5:15 131 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kesesakan – iblis melawan kita Memiliki/menduduki janji mengenai keputraan kita adalah krisis bagi banyak orang percaya. Selama bertahun-tahun kita telah mempercayai dan diajarkan bahwa injil Kristen dibangun di atas janji mengenai keputraan. ‘Di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup."’.83 Tetapi, tepat pada saat kita melangkah maju untuk memperoleh keputraan maka iblis berdiri menentang kita dan membawa kesesakan. Allah bukanlah penulis kesengsaraan. Adalah hak prerogatif eksklusif-Nya untuk mengerjakan proses ujian iman dan disiplin yang murni dan tak bercacat dalam kehidupan anakanak-Nya. Kesesakan datang dari iblis dan dari tangan orang-orang jahat. Sering kali dilema yang dihadapi orang Kristen adalah mereka menghubungkan kesesakan mereka dengan Allah, dengan keliru memberikan label terhadap hal-hal itu sebagai ujian iman. Ini tidaklah demikian. Kesesakan datang dari iblis sendiri. Dia Membawa konflik dan perang terhadap penentuan, dalam setiap generasi dan dalam hidup dari setiap anak, untuk menghentikan orang-orang percaya yang setia dari naik ke atas dan memiliki/menduduki warisan mereka. Jika kita telah dibaptiskan ke dalam Kristus dan mengenakan Kristus, maka kita adalah benih/keturunan Abraham, dan pewaris menurut janji itu.84 Dia telah memilih kita untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi pewaris kerajaan yang Dia janjikan kepada mereka yang mengasihi Dia.85 Adalah penting bahwa kita tidak diguncangkan oleh kesesakan-kesesakan, karena ini adalah pintu masuk kepada kerajaan.86 Kita ditentukan untuk ini dan kita telah diperingatkan sebelumnya.87 Mari kita nyatakan sekali lagi, kesesakan datang dari tangan orang-orang fasik. Yesus telah di-‘salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka’.88 Nabi Yeremia menuliskan dalam kitab Ratapan, ‘Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia’.89 Sementara pekerjaan Allah dalam hidup kita adalah memurnikan kita sesuai dengan firman keputraan kita, iblis berurusan dengan kita dengan bermaksud menghalangi kita dari memiliki/menduduki upah dari keputraan kita. Ini adalah sangat bertolak belakang dan kita tahu apa maksudnya (kita tidak bodoh akan perangkatperangkatnya/muslihatnya – terjemahan Inggris).90 Dalam hal di mana Tuhan mengambil tanggung jawab langsung untuk kesesakan-kesesakan dari umat, itu tetaplah buah dari ketidaktaatan, bukan kehendak yang direncanakan terlebih dahulu.91 Ketika kita mengambil roti dan anggur perjamuan, kita memberikan diri kepada penderitaan Kristus dan dengan siap mengantisipasi kesesakan-kesesakan orang benar. Kita memberikan diri kita untuk memenuhi apa yang kurang dari penderitaan Kristus.92 Ketika Musa menginstruksikan bangsa Israel mengenai Hari Raya Paskah, dia mengatakan, ‘tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan (roti kesesakan/kesengsaraan – terjemahan Inggris)’.93 Roti 83 Rom 9:26 84 Gal 3:29 85 Yak 2:5 86 Maz 34:19 87 Kis 14:22 88 Kis 2:23 89 Rat 3:33 90 2 Kor 2:11 91 Nah 1:12 92 Kol 1:24 93 Ul 16:1-3 132 Ujian tujuh kali tidak beragi ini adalah untuk mengingatkan umat akan kesusahan mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itu seharusnya mempersiapkan mereka untuk kesesakan yang akan mereka tanggung sementara mereka berjalan maju, dan menguasai, warisan di tanah perjanjian. Ini adalah roti tidak beragi yang dari kemurnian dan kebenaran yang rasul Paulus dorong kepada orang Korintus untuk menjaga iman karena mereka juga ‘berpesta (memelihara hari raya – terjemahan Inggris)’ .94 Memahami perang kita Adalah penting untuk kelangsungan hidup kita sebagai orang Kristen bahwa kita memahami perang kita, supaya kita tidak terganggu oleh kesesakan-kesesakan ini.95 Rasul Paulus jelas sangat sadar akan hal ini ketika dia membangun gereja di Tesalonika. ‘Sebab, juga waktu kami bersama-sama dengan kamu, telah kami katakan kepada kamu, bahwa kita akan mengalami kesusahan. Dan hal itu, seperti kamu tahu, telah terjadi.’96 Kesusahan/kesesakan bukanlah kemungkinan negatif bagi orang Kristen; melainkan pasti terjadi. Dalam khotbah di Bukit, Yesus mengatakan bahwa kita seharusnya masuk melalui pintu yang sesak.97 ‘Karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya.’ Dalam cara umum orang Ibrani berbicara, Yesus mengulangi kedua kali, hanya Dia menggantikan kata ‘sesak’ dengan ‘sempit (kesesakan – terjemahan Inggris)’. Sesaklah pintu dan sempitlah jalan (jalannya kesesakan – terjemahan Inggris) yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.98 Kata ‘kesesakan’ adalah terjemahan yang lebih menolong dari ayat ini. Rasul Paulus tentu memahami hal ini. Dalam kitab Kisah para Rasul, Paulus menuliskan bahwa, saat dia kembali ke Listra dan ke Ikonium dan ke Antiokhia, dia menguatkan jiwajiwa dari murid-murid, mendorong mereka untuk terus-menerus dalam iman, dan mengatakan, ‘untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara (kesesakan)’.99 Kita tidak boleh terguncang atau terkejut bahwa, pada saat kita meneguhkan diri untuk taat kepada firman Allah dan menundukkan diri kita kepada proses pemurnian-Nya ‘tujuh kali’, iblis berdiri dan menghasut suatu cobaan kesesakan. Hal ini banyak terjadi dalam Kitab Suci. Kita tahu bahwa iblis berdiri melawan Israel dan menggerakkan Daud untuk menghitung orang Israel.100 Kitab Zakaria menuliskan iblis berdiri di sebelah kanan Imam Besar Yosua untuk mendakwa dia.101 Dan khususnya kita familiar dengan berbagai kesesakan Ayub di tangan si jahat.102 Tapi mungkin kejadian yang paling diperhatikan terjadi dalam Wahyu pasal dua belas ketika perempuan, gereja, berteriak hendak melahirkan dan iblis berdiri dihadapannya untuk menelan anaknya.103 Ketika Yusuf menamai anak keduanya, Efraim, dia mengatakan, ‘Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku’.104 Hubungan antara kesengsaraan/kesesakan dengan suatu warisan yang mulia tidak dapat dihancurkan. Sesaat, penderitaan ringan (kesesakan ringan – terjemahan Inggris) 94 1 Kor 5:7-8 95 1 Tes 3:3 96 1 Tes 3:4 97 Mat 7:13 98 Mat 7:14 99 Kis 14:22 100 1 Taw 21:1 101 Zak 3:1 102 Ayub 1:6-12. Ayub 2:1-6 Wah 12:4 103 104 Kej 41:52 133 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU menghasilkan bagi kita suatu bobot kemuliaan kekal, jauh melebihi segala-galanya.105 Walaupun demikian, kita akan mendapatkan kesesakan hati dan banyak air mata di masa-masa ini. Paulus menggambarkan kesesakan ini sebagai beban yang begitu besar dan begitu berat.106 Ketika iblis berdiri menentang kita, maksudnya adalah untuk menghancurkan keyakinan dan moral kita. Dia berusaha untuk mengalihkan kita, seperti yang dia lakukan dengan gereja Galatia.107 Rasul besar sendiri tidak menyepelekan tentang skema dan perangkat/muslihat dari setan.108 Kelihatan bahwa dimanapun Paulus mendapatkan pintu yang terbuka, iblis di sana menentang dia.109 Setelah menerima firman dengan sukacita, kita harus berhati-hati supaya kita tertanam, berakar dan berdasarkan dalam kasih.110 Jika kita tidak teguh berakar dalam diri kita, kita hanya sementara. Kemudian, ketika kesesakan/kesengsaraan atau penganiayaan muncul karena firman, kita akan segera jatuh.111 Mereka yang menolak ujian iman dan disiplin dari Bapa akan pada akhirnya berbalik kepada hal-hal dasar yang lemah dan tidak berharga, kepada siapa mereka ingin diperbudak lagi dan lagi.112 Tapi jika kita telah belajar ‘jalan Tuhan’ dan ujian-Nya atas kita, maka kita akan menerima hikmat untuk memahami jalan kita sendiri.113 Tuhan menguji hati dan motif kita Karena dia mau kita menerima roh hikmat oleh kuasa Roh Kekal.114 Kesusahan/kesesakan sepuluh hari Jika kita tidak memeluk ujian iman yang Roh Kudus bawa kepada kita oleh kuasa tujuh Roh Allah maka kita akan dibingungkan. Itu adalah krisis yang dialami orang Israel, di saat mereka melarikan diri dari penawanan di Israel oleh tangan Tuhan yang membebaskan mereka keluar dari Mesir oleh kuasa tujuh Roh Allah. Musa menyatakan, ‘pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain; 1. dengan cobaan-cobaan 2. dengan tanda-tanda 3. dan mujizat-mujizat 4. dan peperangan 5. dan dengan tangan yang kuat 6. dan lengan yang teracung 7. dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan dengan cara ini, dan tetap mereka tidak mengenali tangan Tuhan yang kuat dan lengan Tuhan yang teracung di antara mereka. Mereka 105 2 Kor 4:17 106 2 Kor 1:8 107 Gal 3:1 108 2 Kor 2:11 109 1 Kor 16:9 110 Ef 3:17 111 Mat 13:21 112 Gal 4:9 113 Ams 14:8 114 Yes 11:2 134 Ujian tujuh kali mencobai Tuhan ‘sepuluh kali’ di pandang gurun.115 Adalah penting kita mengingat bahwa, dalam Kitab Suci, ‘sepuluh’ adalah angka kesusahan/kesesakan. Sebagai contoh, kita membaca dalam surat kepada gereja kaki dian di Smirna, ‘Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari.’116 Ini bukan menunjuk kepada sepuluh hari secara harfiah. Lebih lagi, kita mengingat bahwa Yakub mendapatkan upahnya diubah sepuluh kali dan Ayub dihina sepuluh kali.117 Teguran terhadap bangsa Israel adalah mengenai kegagalan mereka untuk membedakan ujian tujuh kali dari tangan Allah, dan kesesakan sepuluh kali dari iblis. ‘Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku.’118 Jika kita menolak Tuhan di saat Dia membawa kita melalui kesusahan/kesesakan sepuluh kali, kita membalas menguji Tuhan sepuluh kali. Kita tidak boleh menguji Allah sepuluh kali ketika Dia mau menguji kita dengan api tujuh kali dan membawa kita keluar seperi emas. Kita telah melihat bahwa setiap firman dari Allah teruji.119 Betapa suatu keyakinan yang kita miliki, sehingga firman yang sama yang adalah ujian iman kita, menjadi tempat kita berlari dan berlindung selama kesesakan sepuluh kali. Jika firman Tuhan telah menguji kita dan membuka sebuah pintu di hadapan kita, maka kita harus sabar dalam kesesakan dan menunjukkan kerajinan sebagaimana mestinya dalam pekerjaan kita di bidang itu. Kemudian kita akan masuk dalam kerajaan melalui kesesakan yang berkaitan dengan perang kita. Tuhan mengetahui bahwa banyak kesesakan-kesesakan dari orang benar, dan Dia melepaskan mereka dari semua itu.120 Pekerjaan dari orang jahat Kita tiba pada pemahaman bahwa kesesakan adalah dari iblis, maka kita dapat menduga bahwa kesesakan-kesesakan ini jatuh atas kita sebagai pekerjaan dari orang yang jahat. Iblis membuat musuhmusuh dan orang-orang fasik bangkit melawan kita. Dan kita dapat dilukai, bahkan di dalam rumah sahabat-sahabat kita sendiri.121 Dakwaan dan hinaan dari orang-orang, di dalam dan di luar dari tubuh Kristus, menjadi wadah kesesakan kita. Banyak yang tidak terselesaikan dengan hidup mereka dan tidak terselesaikan dengan saudara-saudara mereka dalam Kristus, membuat sasaran untuk menguras orang lain kepada kehancuran. ‘Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia.’122 Kita akan menyadari ini utusan-utusan iblis, hanya sebagai mereka yang diberikan untuk mengkritik orang-orang, menghina dan menentang. Mereka berusaha untuk mengikis moral, keyakinan dan keberadaan seseorang. Mereka menyuarakan pendapat-pendapat mereka dan penghakiman-penghakiman mereka, dan memfitnah seperti bergegas menikamkan pedang, dengan tanpa penyesalan sedikitpun untuk luka-luka yang mereka timbulkan.123 115 Bil 14:22 116 Wah 2:10 117 Kej 31:41. Ayub 19:3 118 Bil 14:22 119 Ams 30:5 120 Maz 34:19 121 Zak 13:6 122 Maz 37:12 123 Ams 12:18. Ams 27:6 135 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Dengan cara ini, mereka menghancurkan pekerjaan Allah. Mereka tidak berusaha memperoleh karuniakarunia roh, untuk kemajuan dan pembangunan gereja, mereka juga tidak mendorong satu dengan yang lain untuk membangun anggota-anggota individu.124 Paulus sangat jelas. Kita akan dihancurkan oleh satu dengan yang lain jika kita ‘saling menggigit dan saling menelan’.125 Tingkah laku kita secara mendasar memecah belah jika kita menusuk dari belakang, kritis dan sinis terhadap saudara dan saudari kita, atau menaruh penghakiman atas mereka. Orang benar akan diselamatkan dari para pengacau dan orang jahat.126 Tapi kita juga tahu bahwa orang jahat dan penipu akan beralih dari buruk kepada lebih buruk, memperdayai dan diperdayai.127 Tujuh gereja kaki dian di Asia mengalami cakupan penuh dimana iblis melawan mereka dalam kesesakan mereka, karena ada jemaah iblis di antara mereka. Simbolis ini mengacu pada kesesakan sepuluh hari yang mengindikasikan kepenuhan kesesakan terhadap mereka. Tuhan Yesus memperingatkan mereka sebelumnya bahwa mereka akan dicobai oleh pencoba, dan bahwa ini dapat mengakibatkan kematian dan penawanan bagi beberapa orang.128 Tapi Dia juga menjanjikan mahkota kehidupan bagi mereka yang setia sampai mati. Iblis adalah pembinasa Iblis digambarkan di sepanjang Kitab Suci sebagai pencoba, penyesat, pembinasa, pembunuh dan musuh kita.129 Caranya tidak lain dari tipu muslihat, tipu daya, kelicikan, dan manipulasi.130 Sedihnya, masyarakat saat ini sering melebih-lebihkan arogansi yang terlalu cepat dan tingkah laku yang merusak, tanpa menyadari bahwa iblis mengincar akhir mereka.131 Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Dan kita seharusnya sadar bahwa ‘membunuh’ dan ‘membinasakan’ bukanlah hal yang sama. Ketika iblis berusaha untuk membinasakan kita, ini lebih dari berusaha membunuh kita. ‘Binasa’ artinya ‘sepenuhnya lenyap’ kepada tingkatan di mana bukti apapun dari keberadaan kita sepenuhnya dibinasakan. Kesesakan menyerang karakter yang paling esensi dari pribadi seseorang. Dan dalam banyak kasus, kesesakan kita akan datang sebagai ketidakadilan dan tidak memperoleh keuntungan apapun. Setelah tidak melakukan apapun selain menerima ujian api tujuh kali, kesesakan kita menjadi tidak layak dan tidak adil. Pemazmur dengan putus asa berkata bahwa ‘banyaklah orang-orang yang membenci aku tanpa sebab’ dan ‘orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.’132 Sesungguhnya dalam banyak tulisan Daud di sepanjang kitab Mazmur, dia memohon kepada Tuhan untuk kelepasan dari kesulitan yang disebabkan oleh orang-orang fasik. Di tengah penderitaan Ayub yang hebat, dia merefleksikan, ‘Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke 124 125 1 Kor 14:12. 1 Tes 5:11. Ef 4:29 Gal 5:15 126 2 Tes 3:2 127 2 Tim 3:13 128 Wah 2:10 129 2 Yoh 1:7 130 Yoh 8:44 131 1 Pet 5:8 132 Maz 69:4 136 Ujian tujuh kali dalam tangan orang fasik.’133 Di hari Pentakosta, rasul Petrus menyatakan bahwa Yesus Kristus sendiri dipakukan di kayu salib oleh tangan orang fasik. Pelajaran yang kita pelajari adalah bahwa, sekalipun Yesus telah menghapuskan benteng hukum dengan memakukannya di kayu salib, ini bukan berarti kita tidak akan menderita oleh hukum yang sama ini di tangan orang jahat.134 Tidak diragukan, kita dapat mengamati peningkatan yang cepat dari ‘seluk beluk iblis (hal-hal mendalam mengenai iblis – terjemahan Inggris) dalam masyarakat saat ini. Tujuh surat kepada gerejagereja kaki dian dalam kitab Wahyu menunjuk kepada ‘takhta iblis’ dan ‘seluk beluk iblis (hal-hal mendalam mengenai iblis – terjemahan Inggris)’.135 Siapapun yang mengejar untuk menjadi saleh dan menghidupi kehidupan Kristen akan ditentang.136 Iblis telah berdiri menentang kita, seperti dia berdiri menentang seluruh Israel. Kita diingatkan perkataan Petrus, ‘berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus (Jika engkau dinista/dicerca karena nama Kristus, engkau diberkati – terjemahan Inggris)’.137 Ini adalah kesesakan-kesesakan tambahan yang kita alami, karena kita mengakui nama Yesus Kristus. Kesesakan adalah aspek kedua dari tujuh kali ujian iman kita. Kita adalah pertama-tama, berkomitmen kepada proses ujian yang membawa kita kepada warisan akan nama kita, pekerjaan kita dan keputraan kita. Kemudian kita menanggung kesesakan-kesesakan dari iblis supaya kita dapat memiliki/menduduki warisan kita. Dia menyesakkan kita untuk melemahkan kita, dengan tidak mencatat/memahami bahwa kuasa Allah dinyatakan dan disempurnakan dalam kelemahan yang telah dia sebabkan atas kita. Pembahasan mengenai kelemahan ini akan menjadi fokus pada bab terakhir dalam buku ini. Jika iblis memahami prinsip ini, maka dia akan melakukan sebaliknya. Paulus mengatakan bahwa, kalau penguasa dunia mengenal (mengerti – terjemahan Inggris) hal ini, maka mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.138 Kesesakan ringan sesaat Paulus menuliskan kepada gereja di Tesalonika mengenai penderitaan mereka. ‘Kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita.’139 Dia mendorong orang-orang Tesalonika bahwa kesesakan dan penganiayaan adalah indikasi jelas dari penghakiman Allah yang benar sehingga mereka dianggap layak bagi kerajaan Allah.140 Kita juga didapati layak melalui penderitaan, karena Dia membawa kita ke dalam posisi sebagai anak. Dengan cara yang sama yang Yesus derita di tangan orang-orang jahat, dicaci maki tapi tidak membalas, kita juga dipanggil untuk menunjukkan keadilan-Nya (mendemonstrasikan kebenaran Allah – terjemahan Inggris).141 Sekalipun kita ditekan dan menderita, kita harus menolak godaan untuk membuka mulut dalam pertahanan membenarkan diri.142 133 Ayub 16:11 134 Kol 2:14 135 Wah 2:24 136 2 Tim 3:12 137 1 Pet 4:14 138 1 Kor 2:8 139 2 Tes 1:4 140 2 Tes 1:5 141 Rom 3:25 142 Yes 53:7 137 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Allah tidak merencanakan kesesakan terlebih dahulu, tapi Dia mengizinkan itu untuk datang karena hal itu menghasilkan kedewasaan dalam karakter kita. Kesesakan menghasilkan ketekunan; ketekunan menimbulkan tahan uji.143 Ini adalah tujuan bagi kita semua di saat kita menanggung kesesakan. Kita memerlukan karakter yang teruji/terbukti jika kita hendak berperang dalam peperangan yang baik dan untuk memiliki/menduduki warisan kita sebagai anak-anak Allah. Ketika kita memahami hal ini, kita sangat terhibur, dan melimpah dengan sukacita dalam segala kesesakan kita.144 Disinilah kita belajar mempersembahkan, sama seperti orang Makedonia belajar untuk dengan bebas mempersembahkan dalam cobaan penderitaan mereka.145 Sungguh, Paulus mengatakan bahwa dia dengan ‘senang dan rela’ dengan kesesakan dan penghinaan.146 Mungkin kita belum mencapai tingkat kesenangan seperti ini! Namun demikian, kita harus belajar bertahan/bertekun.147 Yesus berkata, ‘Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat’.148 Tuhan berkata kepada gereja di Efesus, ‘Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. … Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.’149 Kita seharusnya menjadi terdorong, jika menerima pujian yang sama ini, yang adalah harapan kita. Dia mengetahui penderitaan kita dan rasa sakit dari ketekunan kita. Kepada gereja di Filadelfia, pujian dibuat, ‘Karena engkau menuruti firmanKu, untuk tekun menantikan Aku (Engkau memegang firman ketekunan-Ku – terjemahan Inggris)’.150 Ini adalah pemikiran yang memberikan semangat. Kita telah mendiskusikan suatu ketaatan yang bukan milik kita dan suatu kebenaran yang bukan milik kita, dalam bab sebelumnya. Ketaatan dan kebenaran kita datang sebagai pemberian.151 Dengan cara yang sama, kita tidak dapat membayang-bayangkan ketekunan kita sendiri. Hal itu akan datang sebagai suatu pemberian jika kita rajin memelihara firman ketekunan-Nya. Jika kita dapat bertahan, penderitaan kita akan menjadi ‘penderitaan ringan sekarang ini (kesesakan ringan yang sesaat – terjemahan Inggris), menghasilkan bagi kita bobot kemuliaan kekal.152 Penderitaan dari pencobaan Kita telah menguraikan perbedaan penting antara ujian iman dan kesesakan. Ujian iman datang dari tangan Tuhan, menurut firman-Nya. Kesesakan tidak pernah dari Allah, itu adalah inisiatif iblis sendiri, oleh tangan orang-orang jahat. Kita sekarang akan memperhatikan elemen ketiga dari ujian tujuh kali; yaitu pencobaan. Tujuannya adalah menghancurkan moral kita, membawa kita di bawah paksaan, dan membuat kita rapuh di tengah-tengah kesesakan-kesesakan kita dicobai. Oleh karena itu, kita harus berjaga-jaga, pada musimnya atau di luar musim.153 Jika kita tidak berjaga-jaga, maka kita akan menemukan diri kita berkemungkinan besar masuk kepada pencobaan. Sehingga, Kitab Suci 143 Rom 5:3-4 144 2 Kor 7:4 145 2 Kor 8:2 146 2 Kor 12:10 147 Ibr 10:36 148 Mat 5:11 149 Wah 2:2-3 150 Wah 3:10 151 Rom 5:17 152 2 Kor 4:17 153 Mat 26:41 138 Ujian tujuh kali memperingatkan kita untuk ‘aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda (berhatihatilah kalau tidak pencoba akan mencobaimu – terjemahan Inggris)’.154 Iblis pada akhirnya mau mencobai kita supaya kita menyimpang dari jalan penentuan dan pekerjaan-pekerjaan kita, dengan demikian mengorbankan keputraan kita. Seperti kata Yeremia, ‘mereka telah tersandung jatuh di jalanjalan mereka, yakni jalan-jalan dari dahulu kala, dan telah mengambil jalan simpangan, yakni jalan yang tidak diratakan’.155 Penderitaan dari pencobaan bukan terlebih dahulu berhubungan dengan dosa kita. Yesus adalah tanpa dosa, dan tetap kita tahu Dia ‘dicobai dalam segala sesuatu seperti kita’.156 Dan karena Dia dicobai dalam mana Dia menderita, Dia dapat menolong mereka yang dicobai. Dan Karena Dia sendiri dicobai, Dia dapat merasakan kelemahan bersama dengan kita.157 Pada tingkat pertama dari pencobaan, kita harus menolak, berdiri teguh dalam iman kita. Jika kita ditarik dari kehendak Allah, itu adalah oleh keinginan-keinginan kita sendiri.158 Keinginan-keinginan belum tentu tingkah laku yang tidak bermoral, sekalipun bisa jadi hal-hal demikian. Tetapi, keinginan adalah apapun yang melampaui batas kebutuhan dari pengudusan kita.159 Ini bisa saja, sebagai contoh, mengumpulkan kekayaan, mencari keuntungan yang tidak semestinya dalam bisnis, atau banyak sekali mencari kesenangan, dst. Pada titik kecenderungan pribadi inilah iblis melancarkan perang atas kita melalui kesesakan. Rasa sakit dari kesesakan terletak dalam cobaan yang diarahkan pada kecenderungan bawaan dan duniawi kita. Tepat dalam konflik-konflik pribadi yang berat maka kesesakan datang atas kita. Dan iblis dengan aktif menaburkan benih keraguan yang mencobai kita untuk berbalik kepada yang lain, jalan yang lebih mudah. Ini bukanlah jalan sempit dari Tuhan yang memimpin kepada kehidupan.160 Dusta-dustanya adalah pencobaan karena mengeksploitasi naluri-naluri paling dasar. Rasul Yakobus menuliskan, ‘Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya’.161 Kita tidak boleh menganggap bahwa Allah bertanggung jawab ketika kita menyerah pada pencobaan. Kita harus berpegang teguh pada firman-Nya, yang adalah perlindungan selama ujian tujuh kali. Memahami jalan kita Injil Matius menceritakan mengenai perumpamaan tentang penabur, dan benih yang jatuh atas tanah berbatu. Yesus mengatakan, ‘Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.’162 Yesus kemudian menjelaskan bahwa benih yang jatuh atas tanah berbatu menerima dengan sukacita.163 Tentu saja, kita menerima firman keputraan kita dengan sukacita, dan bersuka cita karena firman itu menguji kita dan memurnikan kita tujuh kali, melalui Roh 154 1 Tes 3:5 155 Yer 18:15 156 Ibr 4:15. 1 Yoh 3:5 157 Ibr 4:15 158 Yak 1:13-14 159 2 Tim 2:22. Tit 3:3 160 Mat 7:14 161 Yak 1:14 162 Mat 13:5-6 163 Mat 13:20 139 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kudus, dan oleh tujuh Roh Allah. Firman ini membawa penerangan, pengharapan dan kepastian mengenai arah kita. Kristus meneruskan, ‘Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.’164 Kita telah mendiskusikan mengenai dinamika dari penderitaan, kesesakan dan penganiayaan.165 Tetapi, tulisan Lukas mengenai perumpamaan yang sama ini sedikit berbeda dan sangat menarik. Setelah menggambarkan skenario yang sama, dia menyimpulkan bahwa ‘dalam masa pencobaan mereka murtad’.166 Kita dapat mengamati sepanjang sejarah, bahwa mereka yang murtad dari Yesus Kristus biasanya tidak murtad selama masa kesesakan dan penderitaan. Tetapi, mereka murtad di masa yang menghasilkan pencobaan yang datang, setelah kesesakan dan penganiayaan yang mematahkan mereka. Jika akar kepahitan muncul di dalam mereka, maka mereka tercemar.167 Penulis menuliskan bagi mereka yang menjadi lemah karena selama musim pendisiplinan, mereka tidak memelihara jalan yang lurus dari keputraan, sesuai dengan kehendak Allah.168 Ini adalah poin yang menolong dalam memahami bagaimana kita menjadi cenderung dan rapuh terhadap pencobaan. Tingkat ke mana kita memahami kesesakan dari jalan kita, adalah tingkat yang sama ke mana kita menemukan kapasitas untuk berdiri dalam menghadapi pencobaan.169 Lawan iblis – teguh dalam iman Rasul Yakobus mendorong kita untuk melawan iblis dan dia akan lari dari kita.170 Dengan tujuan untuk melawan iblis, kita harus mendapatkan kuasa dari Allah dan luput dari pencobaan. Paulus menuliskan kepada Ibrani, ‘Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.’171 Pergumulan kita melawan dosa ada dua rangkap. Pertama melawan dosa di dalam kita. Dan kedua, melawan konsekuensi dari dosa yang lain ketika itu pada tingkatan melawan kita sebagai kesesakan atau penganiayaan. Lebih sering daripada tidak, pergumulan kedua melawan dosa ini yang kami temukan secara khusus sulit untuk dihadapi. Jika kita berdosa, kita dapat menerima kesalahan pribadi kita dan bertanggung jawab, dan berurusan dengan hal itu oleh korban penghapus salah. Tetapi, ketika kita tidak bertanggung jawab untuk kesalahan atau masalah yang ada, kita tidak boleh kehilangan hati atau menjadi lemah dalam ujian dan ujian pencobaan.172 Kita disesakkan karena iblis berdiri menentang kita, dan kita menolak dia, dengan teguh dalam iman kita.173 Kita harus mengenali dan mengetahui kelelahan kita, supaya kita tidak merasionalisasikan dan membenarkan kerapuhan kita terhadap pencobaan. Kita 164 Mat 13:21 165 2 Tes 1:4 166 Luk 8:13 167 Ibr 12:15 168 Ibr 12:5-7, 12-15 169 2 Kor 11:3 170 Yak 4:7 171 Ibr 12:3-4 172 Gal 6:9. 2 Tes 3:13 173 1 Pet 5:9 140 Ujian tujuh kali tidak pernah dapat mengatakan bahwa pencobaan-pencobaan kita dapat diterima.174 Pada saat kita membangun sebuah pembenaran untuk mempertahankan diri kita, kita sedang menolak kelemahan Kristus. Kita dapat menolak sampai pada titik mencucurkan darah, karena kita menanggung/bertahan oleh firman ketekunan-Nya.175 Gereja kaki dian, dan setiap anggota pada khususnya, dipanggil untuk menjadi gereja yang menang. Sesungguhnya, ada ukuran penuh dari menang yang diuraikan dalam surat-surat yang dialamatkan kepada tujuh gereja kaki dian dalam kitab Wahyu. Jika kita mau maju dalam kehendak Allah, kita harus membawa dosa kita ke dalam terang.176 Karena jika kita dalam terang, maka pencobaan yang berusaha untuk mengalihkan dan menjerat kita dalam kegelapan, tidak dapat melampaui atau mengambil terang dari keputraan kita.177 Tetap waspada Di saat Yesus memasuki taman Getsemani dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes, Dia memerintahkan mereka untuk berjaga dan berdoa supaya mereka tidak masuk ke dalam pencobaan.178 Yesus maju ‘sepelempar batu jaraknya’ untuk berdoa, dan ketiga murid segera dihadapi dengan krisis masa kesesakan.179 Tapi kita perhatikan mereka tidak memahami sifat dari kesesakan mereka, dan tentu saja sifat dari kesesakan-Nya juga, karena mereka tertidur. Tetapi, mereka sungguh mulai menyadari akan adanya masalah yang mendekati mereka. Kita tidak perlu menjadi terkejut ketika kita merasa tidak stabil atau tidak mampu berdiri sebagai anak Allah. Yesus datang kepada murid-murid dan mengatakan, ‘Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?’180 Mereka sedih dan tertekan. Tidak lama kemudian, ketika Yesus mengangkat kepala dan melihat hamba imam besar datang dengan Yudas, murid-murid sekali lagi ‘tertidur karena kesedihan’.181 Mereka merasakan sakit dan kesedihan yang mendalam, dan mereka tidak mengatasinya. Sampai saat itu, Yesus telah sangat berbelas kasihan. Tapi tiba-tiba Dia memerintahkan mereka, ‘Bangunlah!’ ‘Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.’182 Dia membicarakan dan menekankan pentingnya waspada dalam situasi krisis. Ini adalah kewaspadaan yang diperlukan dalam masa pencobaan. Kita harus dengan baik-baik berjaga dan berdoa ketika kita ada di dalam kedalaman dari kesesakan, supaya kita dapat mengantisipasi kerapuhan kita terhadap pencobaan. Dan firman Allah, pada titik itu, tidak datang sebagai suatu kenyamanan atau penghiburan. Di sini firman Allah adalah suatu teguran, suatu nasihat, dan suatu peringatan untuk ‘Bangunlah!’ Paulus mengingatkan Efesus, ‘Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu’.183 Krisis pencobaan bagi tiga murid adalah apakah untuk tetap, atau berbelok. Dan kita membaca bahwa mereka 174 1 Kor 10:13 175 Ibr 12:4 176 1 Yoh 1:7 177 Yoh 1:4-5 178 Mat 26:38 179 Luk 22:41 180 Mat 26:40 181 Luk 22:45 182 Mat 26:45-46 183 Ef 5:14 141 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU lari pergi meninggalkan tidak lama setelah penangkapan Yesus. Mereka memberi jalan kepada pencobaan sebagai penghinaan yang datang atas mereka. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus meluangkan waktu dengan Petrus di pinggir laut Tiberias, memulihkan dia.184 Dia harus membawa Petrus kembali kepada firman penentuannya, teruji tujuh kali, sehingga Petrus dapat membuat kemajuan kembali sebagai utusan gembala.185 Terjerat dalam kegelapan Ketika kita melihat kepada Yahweh Elohim, kita melihat terang dari tujuh Roh Allah.186 Yohanes menuliskan, ‘Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan’.187 Kegelapan adalah kekuasaan iblis, dan di dalam alam ini dia mencobai kita. Yohanes meneruskan, ‘Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran’.188 Iblis adalah pendusta sejak semula, dan sasarannya adalah menyesatkan kita dan mencobai kita untuk menyimpang dari apa yang benar tentang kita.189 Sedihnya, ada banyak orang-orang yang duduk dalam gereja-gereja minggu demi minggu yang menghidupi dusta. Mereka adalah orang-orang yang, dalam kesesakan mereka, tergoda dalam penderitaan mereka. Dan, setelah menyerah kepada pencobaan, mereka melakukan dosa dan terjerat. Ketika mereka mulai menutupi dosa, mereka terhitung di antara orang-orang yang mencintai dan melakukan dusta. Raja Daud menuliskan, ‘Selama aku berdiam diri (Sementara aku menutupi dosaku – terjemahan Inggris), tulang-tulangku menjadi lesu’.190 Ingat, dosa adalah krisisnya, tapi kegelapan adalah masalahnya. Kita harus memiliki pengertian dalam pencobaan-pencobaan pribadi kita dan memastikan mereka dibawa kepada terang persekutuan;191 kalau tidak, iblis bekerja dalam kegelapan, melemahkan kita sehingga kita tidak dapat menolak. Dusta adalah seseorang menutupi malu mereka dan hidup dalam dusta. Dan bukti mereka hidup dalam dusta adalah bahwa mereka mencintai dusta lebih dari firman kebenaran masa kini mengenai keputraan mereka. Ini artinya bahwa mereka akhirnya menjadi nyaman, bahkan senang, dalam berbagai cara-cara yang berbelit-belit dan kompleks yang mereka anggap perlu untuk memelihara kegelapan mereka. Melalui kemunafikan dusta, mereka membakar nurani mereka sendiri seperti memakai cap dari orangorang yang murtad.192 Mereka kehilangan cara pandang dari jalan mereka, penentuan mereka dan pekerjaan-pekerjaan baik dari nama mereka. Inilah maksud Yesus ketika Dia katakan, ‘manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang’.193 Tentu saja, mereka hanya menyukai kegelapan dari pada terang sebagai cara-cara menyembunyikan rasa malu. Dengan cara ini, penghinaan dan kegelapan dari dosa mereka tidak dibuat jelas. 184 Yoh 21:7-18 185 1Tim 4:15 186 Wah 1:4. Wah 3:1. Wah 4:5. Wah 5:6 1 Yoh 1:5 187 188 1 Yoh 1:6 189 Yoh 8:44 190 Maz 32:3 191 1 Yoh 1:7 192 1 Tim 4:1-2 193 Yoh 3:19 142 Ujian tujuh kali Masa-masa sukar akan datang Dalam surat kedua kepada Timotius, Paulus menuliskan, ‘Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar’.194 Hari-hari ini nyata atas kita. Ada suatu perang yang tajam, khususnya atas anak-anak muda kita. Filosofi mendasar dari ‘generasi-Y’ adalah berlawanan dengan Kitab Suci. Sementara Kitab Suci mengajarkan proposisi ketaatan, sistem pendidikan saat ini mengajarkan proposisi, ‘Anda dapat melakukan apa yang anda mau dan anda dapat menjadi apa yang anda mau’. Aktualisasi diri yang positif, disemangati oleh iman yang hiper, bukanlah injil keputraan. Kebenarannya adalah, kita hanya dapat menjadi apa yang Allah telah tetapkan dan namai bagi kita.195 Jika tidak demikian, maka dengan tidak hati-hati kita menyatakan bahwa kita adalah pencipta diri kita sendiri. Paulus meneruskan, ‘Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri’.196 Tentu saja, prilaku ini merajalela di seluruh masyarakat saat ini. ‘Tidak dapat mengekang diri’ tidak diragukan adalah perang atas jiwa anak muda Kristen. Rasul menegur orang Korintus untuk memberi diri mereka berdoa, supaya iblis tidak mencobai mereka karena kurangnya mengekang diri mereka.197 Jika perang mengambil kontrol diri kita, kita akan berhenti untuk hidup dalam disiplin dan komitmen yang diperlukan untuk memiliki/menduduki penentuan kita. Kita akan berhenti menanggung kesesakan, berhenti menang atas pencobaan, dan oleh karena itu, kita tidak akan menerima upah dan memiliki upah dari warisan kita. Paulus menyimpulkan bahwa orang seperti itu tidak akan lebih maju; karena kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.198 Orang muda, dan sesungguhnya semua orang Kristen, yang terperangkap dalam kebodohan harus membawanya kepada terang. Tidak terhitung orang muda yang terhilang karena mereka mabuk dan terjerat dalam masa pencobaan mereka. Iblis adalah pendusta, pencuri dan pembinasa sejak semula. Jalannya lebar dan banyak orang yang melaluinya. Mereka dipikat, mempercayai bahwa mereka dapat bertahan melawan perangkat-perangkatnya/muslihatnya. Tetapi, sekali terjerat, kelepasan hanya tersedia oleh proses korban penghapus salah. Pengakuan, persekutuan dalam terang, dan pemercikan darah Kristus tujuh kali dapat memulihkan kita supaya kita dapat membuat restitusi (penggantian rugi/membayar harga) dan dipulihkan kepada keputraan kita.199 Penderitaan karena murka Mari kita memperhatikan penderitaan karena murka. Ketika kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup kepada Allah, kita disatukan kepada keserupaan dengan kematian Kristus.200 Kristus mati untuk dosa-dosa satu kali untuk selama-lamanya, ‘yang benar untuk orangorang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah’.201 Kematian-Nya telah menebus untuk ukuran penuh dari murka Allah. Tetapi, kita perhatikan bahwa salib tidak memberikan kita suatu 194 2 Tim 3:1 195 Ef 2:10 196 2 Tim 3:2-3 197 1 Kor 7:5 198 2 Tim 3:9 199 Ibr 12:24 200 Rom 12:1. Rom 6:5 1 Pet 3:18 201 143 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU pelarian dari menderita atau kematian. Ketika kita pertama memandang terang-Nya bersinar, kita sudah mati.202 Kita harus bersatu dengan Kristus dalam pekerjaan persembahan-Nya, supaya hidup dari Allah dinyatakan kepada kita. Ini adalah ‘pekerjaan-pekerjaan Tuhan’ yang mana kita didorong untuk memandangnya. Hidup yang datang dari persembahan Kristus dan penderitaan-Nya, melipatgandakan kehidupan dari keputraan kita kepada kita. Kita harus menjamah hidup-Nya, dan dipercikkan dengan darah-Nya, supaya partisipasi kita dalam penderitaan-Nya murni membuat kita berhenti dari dosa oleh kuasa Allah.203 Di saat hidup-Nya menjadi hidup kita, semua sikap-sikap kita, motivasi-motivasi dan penaklukan-penaklukan, yang sebelumnya didorong oleh kebenaran kita sendiri, itu harus dibersihkan.204 Jika kita datang ke dalam terang, maka penderitaan karena murka diperhitungkan kepada kita sebagai disiplin dari tangan Bapa, dengan tujuan mengajarakan kita kebenaran. ‘Memang tiap-tiap ganjaran (Semua disiplin – terjemahan Inggris) pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi duka cita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.’205 Kita harus memeluk proses ini tanpa menggerutu atau berdebat, ‘Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya’.206 Jika kita tidak bersatu dengan Kristus dalam pekerjaan salib ini dan berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan-Nya, kita akan dihakimi karena dosa kita, karena kita telah menyebabkan penderitaanpenderitaan itu! Ini adalah yang pertama kita lakukan ketika kita berkumpul untuk makan dan minum perjamuan. Kita harus berkomitmen untuk menguji/memeriksa diri kita sendiri dalam hubungan dengan kuasa dan keefektifan dari persembahan-Nya.207 Jika kita gagal memeriksa/menguji diri kita sendiri, kita akan dihakimi bersama dengan dunia.208 Disiplin adalah alat oleh mana keputraan kita dinyatakan dan dilipatgandakan. ‘Jika kamu harus menanggung ganjaran (Untuk disiplinlah sehingga engkau menanggung – terjemahan Inggris); Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?’209 Ini adalah arti praktis dari ganjaran Bapa atas kita dan ujian iman kita. Disiplin memisahkan kita kepada nama dan pekerjaan-pekerjaan yang telah ditentukan bagi kita, dan juga adalah partisipasi kita dalam penderitaan Kristus untuk dosa dan ketidaktaatan kita. Penderitaan adalah hukuman dari murka milik hukum untuk kebenaran kita sendiri, tindakan perseteruan kita terhadap Allah yang dahulunya saat kita masih ‘jauh’.210 Tanpa kita bersekutu dengan Kristus dalam persembahan-Nya, penderitaanpenderitaan kita adalah murka Allah atas kita! Karena hal-hal inilah murka Allah datang atas orangorang durhaka (anak-anak yang tidak taat – terjemahan Inggris).211 202 Ef 2:1 203 1Pet 4:1 204 Rom 10:3. Fil 3:9. Dan 11:35 Ibr 12:11 205 206 Fil 2:13 207 2 Kor 1:6 208 1 Kor 11:28,32 209 Ibr 12:7 210 Rom 8:7. Ef 2:12-13 211 Kol 3:6 144 Ujian tujuh kali Buah dari sabar menderita Buah dari sabar menderita ujian tujuh kali adalah pewahyuan dan memiliki keputraan kita. ‘Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia’212 Kita harus menerima bahwa ujian murni atas hidup kita mengajarakan kita disiplin untuk hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan kebenaran yang ditentukan bagi kita. Sementara kita bergerak maju melakukan pekerjaan Allah, pergumulan-pergumulan kita dan kelemahan-kelemahan kita menjadi bagian dari pengalaman pemisahan kita kepada injil, dan kepada nama kita. ’Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya’.213 Seorang murid adalah dia yang bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus setiap hari. Yesus mengatakan, ‘Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku’.214 Kita ingat bahwa rasul Paulus memberi kesaksian, ‘tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut’.215 Partisipasi kita dalam salib dan, untuk itu, persekutuan penderitaan-Nya, berarti kita akan menjamah kelemahan Kristus sebagai realita setiap hari. Dalam arti yang paling praktis, kita dapat mengharapkan bahwa pekerjaan-pekerjaan yang ditetapkan untuk perjalanan Kekristenan kita setiap hari bisa jadi bukan aktivitas-aktivitas yang secara khusus kita akan pilih untuk dilakukan. Kenyamanan kita di tengah-tengah ujian tujuh kali adalah bahwa firman-Nya adalah unik bagi nama kita. Dan lebih lanjut, itu adalah perlindungan melalui kesesakan dan pencobaan. Nama kita dinyatakan oleh pekerjaan-pekerjaan kita dan, di saat kita belajar taat oleh ujian, ‘penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami’.216 212 Yak 1:12 213 Ibr 5:8 214 Luk 9:23 215 1 Kor 15:31 216 2 Kor 4:17 145 BAB 9 Pemulihan oleh persembahan Kita telah memperhatikan ujian tujuh kali iman kita. Dan kami telah menekankan betapa pentingnya bagi kita untuk berjaga dan berdoa, supaya kita jangan jatuh ke dalam pencobaan.1 Meskipun demikian Raja Salomo merefleksikan, ‘Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh (benar – terjemahan Inggris) yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!’.2 Dalam bab ini, kita memfokuskan perhatian kita pada konsekuensi-konsekuensi, jika kita menyerah pada pencobaan dan melakukan dosa. Dapatkah kita memulihkan nurani kita di hadapan Allah? Kita bukan membicarakan tentang orang yang tidak percaya berbalik kepada Kristus, mengakui iman mereka, dan bersatu dengan tubuh-Nya, gereja. Bukan; kita berbicara mengenai orang Kristen yang setia, murni yang ‘bersalah dalam banyak hal’.3 Ini adalah murid-murid yang berkomitmen, mungkin sudah lama, yang perlu berurusan dengan dosa mereka dan maju sekali lagi dalam keputraan mereka. Kita harus menjadi benar menurut Kitab Suci. Yohanes menuliskan, ‘Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita’.4 Kita tidak boleh naïf. Ada banyak orang Kristen yang menjadi terhenti dan kecewa dalam iman mereka. Di suatu tempat, mereka diajarkan bahwa yang perlu mereka lakukan adalah ‘mengakui darah’ Yesus Kristus, dan mereka akan dibebaskan dari melakukan hal-hal yang mereka benci.5 Sementara darah Yesus telah menebus mereka dari dosa, posisi ‘dibawah darah’ dari penginjilan lama ini tidak akan pernah menyediakan kita suatu proses untuk berurusan dengan dosa.6 Posisi ini menyimpulkan sepertinya kita menegosiasikan diri kita sendiri ke dalam keuntungan lengkap dari korban penebus salah Kristus. Titik yang membingungkan terletak dalam perbedaan antara persembahan Kristus dan tingkah laku kita yang sebenarnya. Semakin kuat kita mencoba untuk percaya bahwa darah Yesus secara mistis ‘mencuci bersih’, semakin tidak berdaya kita untuk mengalahkan dosa. Dalam hati kita, kita tahu bahwa kita 1 Mat 26:41. Luk 22:40,46 2 Pengkh 7:20 3 Yak 3:2 4 1 Yoh 1:8 5 Rom 7:15 6 1 Pet 1:18-19 Pemulihan oleh persembahan seharusnya tidak melakukan, mengatakan, atau berpikir ‘hal-hal itu’. Dan sering kali, melalui penghukuman diri dan takut akan penghinaan, kita mengadopsi posisi legalistik membenarkan diri dalam kegelapan. Tapi ada jalan pemulihan kembali dari dosa. Kita dapat ‘berhenti berbuat dosa’.7 Sepanjang bab ini kami akan menganjurkan bahwa, jika kita tidak dapat memproses dosa yang ada dalam kehidupan kita, maka kita tidak memahami persembahan dengan sebagaimana mestinya. Yohanes telah meyakinkan kita, ‘jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan’.8 Tuhan mempunyai suatu cara, dengan persembahan, di mana kita dapat dipulihkan. Jika kita, pertama-tama, bertobat dan mengakui dosa-dosa kita, kedua, berkomitmen untuk memahami motivasi dan masalah-masalah di balik dosa kita, dan ketiga, membuat restitusi (penggantian rugi/bayar harga) kepada mereka yang terhadap mereka kita berdosa, kita dapat memulihkan diri kita kepada jalan dari keputraan kita. Karenanya, rasul Yohanes menyebutkan kerangka tiga bagian, 1. Jika kita mengaku dosa kita; 2. Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita; 3. dan menyucikan kita dari segala dosa.9 Kitab Imamat pasal satu sampai lima, menyediakan kerangka struktural dari persembahan oleh mana kita dapat dipulihkan dari dosa dan pelanggaran.10 Sekali lagi, kita perhatikan proses tiga bagian melibatkan pelajaran dari: 1. korban penghapus dosa11 2. korban bakaran12 dan 3. korban penebus salah.13 Memahami dosa Rasul Paulus menuliskan kepada Efesus dan menyoroti perbedaan antara dosa-dosa kita dan pelanggaran-pelanggaran kita. ‘Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosadosamu.’14 Poin pertama pemahaman kami adalah bahwa ‘dosa-dosa’ dan ’pelanggaran-pelanggaran’ bukan secara puitis kata-kata yang dapat ditukar karena menggambarkan hal yang sama. Suatu studi mengenai Perjanjian Lama jelas menunjukkan korban penebus salah yang terpisah dan korban penghapus dosa juga yang terpisah. Kami dapat menjelaskan maksud kami dengan menggunakan perumpamaan Yesus dari cara injil. Dia mengatakan, ‘lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan’ dan ‘sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan’.15 Ketika kita berdosa, kita berjalan di ‘jalan’ yang lain sama sekali. Arti harafiah dari kata ‘dosa’ adalah ‘kehilangan/meleset dari sasaran’. Dan sementara kita terus melakukan dosa, kita ‘kehilangan sasaran’ dari penentuan kita. Skenario ini menggambarkan kondisi kejatuhan dari umat manusia. Seseorang yang mati dalam dosa mereka belum tentu kelihatan ‘buruk’ atau ‘jahat’. Meskipun demikian, moral, etika, nilai dan tingkah laku mereka adalah masalah yang kedua. Selama mereka hidup sesuai dengan perkiraan-perkiraan mereka sendiri, yang berasal dari pengetahuan mereka akan yang baik dan yang jahat, mereka akan kehilangan sasaran dan mereka akan berjalan di jalan yang salah. Ini adalah jalan lebar yang menuju kepada kebinasaan. 7 1 Pet 4:1 8 1 Yoh 1:9 9 1 Yoh 1:7 10 Im 5:8-10,16 11 Im 4 12 Im 1 13 Im 5 14 Ef 2:1 15 Mat 7:13,14 147 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Ketika kami berbicara mengenai ‘pelanggaran’, kami menunjuk kepada seseorang yang mengejar jalan sempit yang menuju kepada kehidupan, tapi terpeleset atau tersandung. Arti harfiah dari kata ‘pelanggaran’ adalah ‘jatuh ke samping’, dan itu menunjuk kepada berbuat salah atau pemikiran/pertimbangan yang salah. Jatuh ke samping atau ‘jatuh’ sering kali tidak sengaja. Paulus menuliskan kepada gereja di Galatia, ‘Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan’.16 Kita percaya dan mempercayai saudara-saudara dan saudari-saudari yang berjalan bersama-sama dengan kita. Kita berharap bahwa mereka yang rohani akan dapat mengenali ketika kita terpeleset, dan menolong memulihkan kita kepada jalan yang sempit yang menuntun kepada kehidupan. Tentu saja, jika kita memilih untuk tidak memulihkan diri kita dan tidak membuat restitusi (penggantian rugi/bayar harga) dengan persembahan, kita akan tetap di sisi jalan dan jatuh ke dalam dosa. Segera sesudah kita menyadari pelanggaran kita, kita bersalah dari pelanggaran itu dan kita bertanggung jawab untuk memulai proses pemulihan dengan persembahan.17 Sekalipun kesalahan kita bisa saja tidak disengaja, pelanggaran yang menjadi konsekuensi haruslah diurus jika kita mau terus menerus membuat kemajuan dalam keputraan kita. Apakah kita baru saja melanggar, atau di waktu lalu yang memimpin kepada dosa, kita harus berurusan dengan kejadian-kejadian yang membuat kita tersandung. Oleh karena itu, prinsip utama kita dalam bab ini adalah bahwa, ketika kita bersalah, kita harus melakukan proses pemulihan yang diminta oleh Kitab Suci, ‘mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah’.18 Perang orang Kristen adalah melawan dosa Sebagai orang-orang Kristen, perang kita bukanlah baik melawan jahat, bukan juga sekuler melawan rohani. Perang kita adalah melawan dosa. Rasul Paulus mendorong orang Roma, ‘Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya’.19 Sesungguhnya, tujuan dari perang kita adalah kebebasan dari dosa, karena ‘kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa’.20 Penderitaan memimpin kepada maut adalah ‘upah dosa’.21 Kedua-duanya, baik orang benar dan orang bersalah menderita dimanapun ketika dosa aktif. Penderitaan pribadi adalah akibat dari setiap orang Kristen yang bergumul oleh Roh Allah untuk mengalahkan dosa. Penulis Ibrani menuliskan bahwa kita belum bergumul dan berjuang dengan sangat menderita sekali untuk melawan dosa, juga kita belum menolak dan bertahan sampai titik mencurahkan darah kita.22 Seorang Kristen harus menerima bahwa mereka terlibat dalam suatu perang melawan dosa, dan ini akan menyebabkan mereka menderita. Dosa adalah senjata yang iblis gunakan untuk menaklukkan manusia dan menawan mereka untuk melakukan kehendaknya. Di segala zaman, dan di setiap generasi manusia, peperangannya sama: perang melawan dosa dalam daging. Dosa menjalankan kuasanya atas daging, membawa laki-laki dan perempuan menjadi tawanan hukum (Taurat). Kemudian, dia menggerakkan mereka yang di bawah 16 Gal 6:1 17 Im 5:3-5 18 Im 5:6 19 Rom 6:12 20 Rom 6:14 21 Rom 6:23 22 Ibr 12:4 Amp 148 Pemulihan oleh persembahan kuasanya untuk berperang melawan Roh Allah.23 Perang ini ada di dalam hati manusia, dan medan peperangan itu ada ditengah-tengah masyarakat. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma, mengidentifikasi dua keinginan yang terpisah dan saling terkait yang mengontrol kita. Dia mengidentifikasikan itu sebagai ‘daging’ dan ‘Roh’. Kedua keinginan ini saling bertolak belakang. Dosa memotivasi daging kita untuk menggunakan hukum Allah (Taurat) untuk mencapai hasil seperti-Allah (bahasa Inggris: God-like = seperti Allah).24 Roh Allah memotivasi seseorang untuk bersatu dengan persembahan Kristus untuk mencapai hasil yang ilahi/saleh (bahasa Inggris: godly = ilahi).25 Perang dengan daging Paulus mengatakan bahwa seseorang yang berusaha menghidupi kehidupan Kristen mereka menurut daging akan mati.26 Orang seperti itu setuju dengan hukum, mengakui apa yang baik.27 Mereka memegang hukum dalam usaha untuk mengerjakannya, dengan memberi diri mereka untuk mencapai menjalankan agama dengan menjadi orang Kristen yang dapat bertahan. Mereka menemukan bahwa mereka tidak dapat mencapai apa yang mereka tujuankan untuk dilakukan.28 Sebagai hasilnya, mereka datang di bawah penghakiman dan hukuman dari hukum.29 Jika dosa memotivasi mereka untuk mengingini apa yang baik,30 idealisme mereka menipu mereka ke dalam mempercayai bahwa mereka dapat mencapai sasaran ini.31 Hukum dosa dalam daging mereka mengambil prioritas atas hukum Allah dan mengagalkan kapasitas mereka untuk memenuhinya.32 Hukum dosa menawan mereka terhadap penghakiman mereka yang lebih baik, dan menekan mereka untuk melakukan sesuatu yang lain dari pada memenuhi hukum Allah.33 Mereka menemukan tidak ada kuasa yang baik di dalam diri mereka sendiri, hanya berharap untuk melakukan yang baik. Dosa memperkuat mereka untuk melakukan yang jahat karena ia memegang mereka sebagai tawanan kepada hukumnya.34 Dosa memotivasi seseorang mengingini apa yang baik.35 Mengharapkan untuk melakukan yang baik ada di dalam mereka, tapi kapasitas untuk melakukan yang baik itu tidak ada. Mereka yang ditipu oleh dosa percaya bahwa mereka dapat mencapai kebaikan yang ideal/diinginkan dari hukum melalui kapasitas mereka sendiri. Keinginan-keinginan untuk melakukan dari hukum itu bukanlah dosa. Keinginankeinginannya adalah kudus, benar dan baik.36 Tuhan memang meminta orang Kristen untuk kebenaran 23 Gal 5:17 24 Rom 7:9-11 25 Rom 8:17 26 Rom 8:13 27 Rom 7:16 28 Rom 7:15 29 Rom 7:11 30 Rom 7:7 31 Rom 7:18 32 Rom 7:19-23 33 Rom 7:15,17 34 Rom 7:5,21b 35 Rom 7:8,18-19,21 36 Rom 7:12 149 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU hukum dipenuhi di dalam mereka. Seorang Kristen mengetahui bahwa ini adalah kehendak Allah bagi kehidupan mereka.37 Seseorang yang bersikeras menghidupi kehidupan agamawi mereka dengan kekuatan dari keinginankeinginan/cita-cita mereka sendiri, digambarkan dalam Kitab Suci sebagai seorang yang berjalan menurut daging.38 Mereka yang hidup dengan cara ini percaya dalam kuasa pikiran mereka sendiri dan kebenaran dari keinginan-keinginan mereka sendiri.39 Pemikiran yang berdasarkan daging tidak tunduk kepada hukum Allah. Pemikiran tersebut tidak mampu menjadi demikian, dan secara progresif menjadi musuh terhadap Allah.40 Mereka yang hidup menurut daging hanya hidup oleh indera/perasaan/pengertian/akal sehat mereka. Mereka menolak Roh Allah dan tidak memberikan Dia akses kepada hidup mereka. Bagi mereka yang menghidupi kehidupan agamawi mereka oleh daging, hasil dari seluruh usaha ini hanya didalam kemalangan dan penuduhan diri. Penghukuman yang dihasilkan dari memegang hukum, dikombinasikan dengan kekuatiran, sekarang mengendalikan agenda mereka. Rasa malu dan takut akan maut memperkuat cengkeraman mereka dan menekan mereka.41 Mereka bergumul dan dibuang dalam keputus-asaan, bertanya-tanya bagaimana mereka dapat dibebaskan dari kuasa dosa yang mengikat mereka. Mereka bahkan dapat mencari nasihat dari yang lain dan mengakui kemalangan mereka dalam usaha untuk menemukan kelegaan. Banyak yang tidak menemukan kelegaan, menghidupi kehidupan agamawi mereka dengan kemalangan ini. Dengan pemikiran, bahwa mereka melayani Allah. Dalam dialog dengan yang lain, mereka mendukung teori-teori dan doktrin-doktrin Kristen; tapi dalam daging mereka melayani hukum dosa.42 Jenis budaya agamawi yang dipraktekkan dalam daging ini telah menjadi dinormalkan di antara orang-orang Kristen dan telah menjadi cara dari Kekristenan yang sempit/picik. Kristus, korban penghapus dosa kita Kita membaca surat Paulus kepada Galatia, ‘kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan’.43 Kita semua cenderung kepada pencobaan dalam banyak cara. Jika kita mengalah kepada pencobaan dan jatuh ke dalam jerat dosa, kita harus memahami bagaimana membuat pemulihan yang sebenarnya. Kitab Suci sangat jelas mengenai cara kita berurusan dengan dosa. Ada suatu proses pemulihan yang aktif dengan partisipasi dalam persembahan Kristus. Ini adalah menjalankan perhubungan karena kita akan memerlukan pertolongan dari mereka yang ‘rohani’ untuk dengan sebagaimana mestinya menyatukan kita dengan persembahan Kristus. Saudara-saudara dan saudari-saudari akan datang dalam ’roh lemah lembut’ untuk menyatukan mereka yang dicobai kepada persembahan Kristus. Mereka adalah ‘rohani’ karena mereka tahu bahwa satu-satunya persediaan untuk perubahan yang murni ditemukan dalam persembahan-Nya. 37 Rom 8:4 38 Rom 8:5 39 ibid 40 Rom 8:7 41 Ibr 2:15 42 Rom 7:25 43 Gal 6:1 150 Pemulihan oleh persembahan Sebelum kita mendiskusikan dampak-dampak praktis dari korban penghapus dosa di Perjanjian Lama, korban bakaran dan korban penebus salah, kita harus memperhatikan bahwa Kristus adalah rangkuman dari semua persembahan-persembahan Perjanjian Lama. Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus mendekat, dia berseru, ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.’44 Anak Domba Allah adalah rangkuman dari semua persembahan. Paulus menuliskan kepada Ibrani, ‘sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan’.45 Ayat ini bukan berarti bahwa Dia telah mengambil semua persembahan-persembahan Perjanjian Lama dan menurunkannya menjadi sesuatu yang tunggal, sah dan pengganti yang mewakili. Ketika kita bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya, kita menjamah substansi dari semua persembahan. Jika kita terus-menerus dalam sikap ‘dikuduskan’, maka persembahan-Nya adalah suatu jalan efektif kepada kesembuhan dan pemulihan kita. Saat kita mundur dari proses pengudusan, maka kita, ‘menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia’.46 Kami hanya dapat menyimpulkan bahwa banyak orang percaya tidak memahami korban penebus salah Kristus, karena mereka melepaskan kepercayaan sementara mencoba untuk mengalahkan dosa.47 Kita harus menerima bahwa persembahan Kristus adalah diberikan kepada umat manusia sebagai sarana untuk berurusan dengan dosa.48 Allah tidak mengutus Yesus Kristus karena Dia dimotivasi oleh kemarahan mengenai dosa kita. Yesus Kristus juga bukan diperlukan supaya Allah dapat mengampuni kita. Kita tahu bahwa orang Yahudi menemukan pengampunan pada Hari Pendamaian, tapi adalah tidak mungkin bagi darah lembu dan kambing untuk menghapuskan dosa.49 Ya, kita memang menemukan pengampunan ketika kita bersatu dengan persembahan Kristus, tapi yang lebih penting, kita menemukan kapasitas untuk berubah. ‘Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,’50 Diterangi kepada persembahan Kristus Kita memerlukan penerangan mengenai jalan di mana Kristus menanggung dosa kita ‘dalam tubuhNya’, menghancurkan tubuh dosa dalam daging-Nya dan, yang paling penting, menegakkan suatu proses bagi kita untuk berurusan dengan dosa.51 Kita tidak dapat memegang Allah di bawah hukum, seolah-olah Dia berkewajiban untuk mengampuni kita karena kematian Kristus. ‘Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.’52 Hal itu dapat membebaskan kita dari kuasa dosa ketika kita menyatukan diri kepada persembahan Kristus. Ada tiga poin yang perlu kita pahami mengenai persembahan-Nya. 44 Yoh 1:29 45 Ibr 10:14 46 Ibr 10:29 47 Ibr 10:35 48 Mat 9:13 49 Ibr 10:2 50 Rom 8:3 51 Rom 6:6 52 Rom 8:2 151 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pertama-tama, Dia yang tidak mengenal dosa menjadi dosa untuk kita supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.53 Dia menanggung dosa kita dalam tubuh-Nya, dan dibuat sakit-dosa karena Dia menanggung penyakit kita.54 Bapa memberikan Dia cawan murka yang penuh untuk dosa kita, penderitaan kita dan kematian kita.55 Kemudian, dalam kelemahan-Nya, kuasa Allah memampukan Dia untuk diangkat/ditinggikan di atas kayu salib sebagai perwujudan dari semua dosa.56 Karena kita manusia dan dosa kita dalam daging kita, Dia harus menanggung dosa kita dalam daging-Nya supaya menegakkan suatu proses untuk mencapai kebenaran.57 Kedua, Kristus mati akan kematian kita sebagai jalan-Nya dan, oleh karena itu, membuat suatu pemisahan antara tubuh sempurna-Nya dan tubuh dosa. Dia menjatuhkan hukuman atas dosa dalam daging-Nya.58 Rasul Paulus menuliskan, ‘Sebab jika kita telah menjadi satu [ditanamkan] dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa’.59 Ketika kita menemukan penerangan, kita melihat pemisahan antara tubuh sempurna-Nya melakukan kehendak Allah dalam ketaatan sempurna, dan tubuh dosa kita yang dibawa ‘keluar perkemahan’ dan dihancurkan.60 Kemudian, iman lahir dalam hati kita dan, seperti kepala pasukan yang bersama dengan Yesus di saat Dia menyerahkan nyawa-Nya, kita berseru, ‘Sungguh Ia ini adalah Anak Allah’ dan ‘Sungguh, orang ini adalah orang benar! (orang ini tidak berdosa - terjemahan Inggris)’.61 Fakta bahwa Dia menyerahkan nyawa-Nya tidaklah penting. Cara Dia memberikan nyawa yang menyalakan iman di hati kepala pengawal. Dia pasti sudah menyaksikan kematian tak terhitung banyaknya. Sementara Yesus tergantung di kayu salib, kepala pengawal menyaksikan kematiannya sendiri dan dosanya sendiri. Yesus yang benar mati untuk yang tidak benar, mati dengan cara-Nya, bukan kita. Penerangan ketiga kita mengenai persembahan Kristus adalah bahwa, jika kita mempersembahkan tubuh kita sebagal korban yang hidup, kasih karunia Allah memampukan kita untuk bersatu dan berpartisipasi dalam persembahan Kristus.62 Dalam persekutuan persembahan ini, kita memasuki suatu proses di mana dosa ditangani, dan kita diubahkan dari satu tingkat kemuliaan kepada kemuliaan yang lain.63 Kita sering mengenali dorongan dari Roh Kudus, menarik kita ke dalam Dia sehingga dosa kita dibersihkan hari demi hari. Kita naik ke atas, kepada kesempurnaan sebagai anak Allah.64 53 2 Kor 5:21 54 Mat 8:17 55 Mat 26:24 56 2 Kor 5:21 57 1Pet 2:24 58 Rom 8:3 Rom 6:5-6 59 60 Ibr 13:11 61 Mat 27:54. Luk 23:47 Rom 12:1 62 63 2 Kor 3:18 64 Kol 2:10 152 Pemulihan oleh persembahan Pemulihan oleh penerapan Mari kita nyatakan sekali lagi proposisi/pernyataan kita. Kehidupan Kristen seharusnya tidak menjadi gejolak dalam batin yang sia-sia. Di satu sisi, kita setuju dengan injil dan ideal-idealnya; sementara di sisi lain, kita merasa malang dan tidak berdaya karena dosa kita. Ada harapan. Tuhan menunjukkan suatu proses pemulihan dengan persembahan kepada Musa. Kita akan melangkah melalui tiga elemen yang merupakan penarikan kami dari suatu korban penebus salah. Mereka adalah korban penghapus dosa, korban bakaran dan korban penebus salah atau pelanggaran itu sendiri. Nasihat penutup kami dalam bab sebelumnya adalah harus memegang disiplin praktis yang diperlukan untuk menjaga kaki kita dari jerat pencobaan. Orang bijak menasihati kita, ‘Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup’.65 Kita harus berketetapan untuk memegang teguh firman-Nya. ‘Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.’66 Poinnya adalah bahwa menerima penerangan mengenai pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa kita jarang menjadi masalahnya. Lebih lanjut lagi, menemukan motivasi dari penerangan itu biasanya bukan masalahnya juga. Masalahnya adalah penerapan kita kepada proses persembahan. ‘Arahkanlah perhatianmu kepada didikan (terapkan hatimu untuk disiplin – terjemahan Inggris), dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.’67 Tuhan akan menerangi kita dan menarik perhatian di mana kita terpeleset/tergelincir. Dan mungkin anda dapat mengingat ‘tingkah/keinginan/kehendak’ penerapan. Ada saat-saat ketika semangat anda untuk firman kurang dan anda tidak menerapkan diri anda kepada proses pemulihan. Anda mungkin dibiarkan merasa kehilangan hak dan resah karena anda tahu bahwa hidup tidak berlanjut sebagaimana seharusnya. Hal itu tidak lagi setara dengan identitas keputraan dan penentuan anda. Tetapi, kita dapat berbalik dan kembali kepada dasar-dasar dari keputraan kita. Mengambil korban penebus salah/pelanggaran untuk memulihkan diri kita dari kesalahan adalah satu-satunya jalan untuk menemukan penyelesaian dari kesalahan kita, tidak peduli seberapa lama yang lalu itu telah terjadi. Berlalunya waktu tidak mengoreksi kesalahan-kesalahan dan penilaian-penilaian yang salah. Kita harus menerima penerangan tentang diri kita sendiri. Jika kita mengerjakan sikap korban bakaran yang terus menerus, maka kita akan mempersembahkan diri kita secara teratur supaya, dari mulut dua atau tiga orang, setiap fakta dapat diteguhkan.68 Tabel di bawah merangkumkan kerangka dari korban penebus salah/pelanggaran dan pemulihan kita. Kami telah mensinergikan kerangka Musa dengan tulisantulisan Yohanes dalam surat pertamanya. Yohanes menguatkan tiga langkah dari persembahan yang diberikan kepada Musa: 1. Kita memegang kemurahan Allah dalam korban penghapus dosa dengan pertobatan dan pengakuan.69 Dosa kita dibawa ke dalam terang.70 Suatu pemisahan dibuat antara esensi pribadi kita dan dosa yang telah kita lakukan. Masalahnya dikenali dan dibawa ke luar perkemahan.71 65 Ams 4:4 66 Ams 3:23 67 Ams 23:12 68 Mat 18:16 69 1 Yoh 1:9 70 1 Yoh 1:7 153 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU 2. Kita mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup dan menerima pengampuan dari Allah72 Kita mempersembahkan diri kita kepada persekutuan korban bakaran Kita berusaha memahami alasan-alasan di balik dosa kita supaya kita menangani masalah-masalah intinya 3. Kita memelihara proses pembersihan sementara kita membuat restitusi kepada siapa kita telah berdosa.73 Kita memulihkan hubungan-hubungan kita, dalam iman korban penebus salah. Persekutuan korban penebus salah adalah suatu disiplin yang memegang/mejaga kita dalam suatu proses. Ini memulihkan kita kepada jalan keputraan kita. Oleh karena itu, Paulus mengatakan, ‘kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin (memulihkan – terjemahan Inggris) orang itu ke jalan yang benar’.74 Pemulihan dari Dosa Imamat 5 1. Korban penghapus ayat 5, ‘… haruslah ia dosa mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu…’ ayat 8, ‘Haruslah ia membawanya kepada imam, dan imam itu haruslah lebih dahulu mempersembahkan burung untuk korban penghapus dosa itu...’ 2. Korban bakaran ayat 10, ‘Yang kedua haruslah diolahnya menjadi korban bakaran, sesuai dengan peraturan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosa yang telah diperbuatnya, sehingga ia menerima 71 Ibr 13:11 72 Rom 12:1 73 Mat 5:23-24 74 Gal 6:1 1 Yoh 1:7 1 Yoh 1:9 ‘Tetapi jika kita hidup Jika kita mengaku dosa di dalam terang sama kita, seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh maka Ia adalah setia dan persekutuan seorang adil, sehingga Ia akan dengan yang lain, mengampuni segala dosa kita 154 Pemulihan oleh persembahan 3. Korban salah pengampunan.’ penebus ayat 16, ‘Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya … Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan.’ dan darah Yesus, Anak- dan menyucikan kita Nya itu, menyucikan dari segala kejahatan. kita dari pada segala dosa. Korban penghapus dosa Jika kita bersatu dengan persembahan Yesus Kristus, ‘makan daging-Nya dan minum darah-Nya’, maka Dia adalah korban penghapus dosa bagi kita.75 Tujuh kali pemercikan dari darah-Nya membersihkan kita dan membawa kita kembali ke dalam terang persekutuan.76 Ini adalah proses pengakuan, kesedihan dengan ratapan yang ilahi. Seperti yang telah kami nyatakan, kita tidak boleh mengadopsi pendekatan injil posisi, yang mengambil korban penghapus dosa dari Yesus Kristus dan menerapkan itu kepada diri kita sendiri di atas dasar hukum. Kita tidak dapat terlibat dalam tingkah laku yang menghancurkan orang-orang yang di sekitar kita karena kita menjadi terjerat, dan kemudian mengatakan bahwa darah membersihkan. Pemercikan darah tidak diterapkan kepada kita sampai kita bersatu dengan iman persembahan dan mulai mengerjakan proses pengakuan dan pertobatan. Ini adalah instruksi Musa yang pertama: ‘haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu’.77 Bagi seorang Kristen untuk mengalahkan dosa, pertobatan adalah penting, bukan dalam hubungan dengan hukum yang mereka langgar, tapi dalam hubungan dengan kebanggaan dari kedagingan mereka. Ini artinya mereka harus berbalik dari penipuan yang memberi kekuatan pada kepercayaan dari kebenaran diri mereka bahwa mereka dapat memenuhi keputraan mereka dari sumber-sumber mereka sendiri. Rasul Yohanes membuat sinkronisasi antara: 75 76 - Korban penghapus dosa dengan78 - mengakui dosa-dosa kita dan79 - berjalan dalam terang seperti Dia di dalam terang.80 Yoh 6:53. Ibr 10:10-12 Ibr 9:13-14 77 Im 5:5 78 Im 5:8 79 1 Yoh 1:9 80 1 Yoh 1:7 155 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Cerita mengenai raja Daud dan Uria orang Het menggambarkan prinsip ini. Yang dilakukan Daud kepada Uria adalah jahat di mata Tuhan.81 Dia datang di hadapan Tuhan untuk menangani masalah ini, ‘Aku sudah berdosa kepada TUHAN’.82 Nabi Natan menjawab, ‘Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terangterangan’.83 Kita akan memperhatikan dua poin di sini. Banyak orang percaya dengan model pengakuan dosa hanya kepada Allah. Ini tidak menyentuh substansi dari korban penebus salah. Latar belakang dari cerita ini adalah Daud tetap tinggal di Yerusalem ‘pada waktu raja-raja biasanya maju berperang’.84 Kita dapat menyimpulkan dia tidak konsisten dengan penentuannya atau identitas keputraannya. Ini adalah pelanggaran yang memimpin dia ke dalam sebuah jerat. Kita hanya dapat membayangkan penghinaan yang Daud rasakan ketika Natan membukakan rencana rahasianya melawan Uria. Bukan hanya itu, dia memberitahukan hal itu kepada seluruh bangsa! ‘Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.’85 Bukanlah keinginan Tuhan untuk mempermalukan Daud. Tetapi, datang ke dalam persekutuan terang, khususnya bagi seorang raja, adalah penting untuk pemulihan dia sepenuhnya. Ini adalah hati Tuhan sementara Dia berurusan dengan kita sebagai anak. Kita mengingat perkataan Paulus kepada Timotius, ‘Janganlah engkau menerima tuduhan atas seorang penatua kecuali kalau didukung dua atau tiga orang saksi. Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain itupun takut.’86 Pengakuan Yang paling bersangkutan dalam Kitab Suci mengenai pengakuan datang dari Raja Daud. ‘Selama aku berdiam diri (berdiam tentang dosaku – terjemahan Inggris), tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari’.87 Setelah menemukan penerangan dan menjadi sadar sudah tergelincir/terpeleset, respon naluriah kita akan menjadi menyangkal karena terhina. Jika kita tetap dalam posisi ini, kita akan membenarkan alasan kita melawan pengetahuan yang benar mengenai penentuan kita. Ini akan menciptakan kekosongan antara posisi yang kita asumsikan dan penentuan kita, sampai masalah ini dipulihkan. Kita mengikis nama dan identitas dasar kita sementara menutupi dosa kita. Nabi Yeremia menggambarkan siklus merusakkan ini, dengan mengatakan bahwa dia yang berjalan menurut kesia-siaan/kekosongan akan menjadi sia-sia/kosong.88 Langkah pertama dari pemulihan adalah pengakuan. Alasan paling lazim mengapa orang-orang tidak mengakui adalah karena mereka merasa malu oleh apa yang mereka lakukan. Tetapi, ketidaksesuaian dalam batin kita berarti bahwa kita belum terselesaikan dan tidak nyaman sampai kita mengaku. Kita tidak nyaman menyembunyikan dosa. Saat kita terlibat dengan korban penghapus dosa melalui pengakuan, kemurahan Allah diaktifkan terhadap kita, dan ada 81 2 Sam 11:27 82 2 Sam 12:13 83 2 Sam 12:12 84 2 Sam 11:1 85 2 Sam 12:12 86 1Tim 5:19-20 87 Maz 32:3 88 Yer 2:5 156 Pemulihan oleh persembahan pemisahan antara kita dan dosa kita. Ini adalah proses mengidentifikasi dan dengan bertanggung jawab memisahkan elemen-elemen dosa dari sifat pribadi yang melekat pada kita. Inilah maksud perkataan Paulus kepada Timotius, ‘Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar (memberi kesaksian yang baik – terjemahan Inggris) itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu.’89 Kesaksian yang ‘baik’ pertama-tama adalah suatu pernyataan jelas dari identitas, tanpa bantahan atau alasan apapun untuk dosa kita. Kemudian harus ada keterbukaan sepenuhnya dari perbuatan-perbuatan kegelapan.90 Ketika Paulus melayani di Efesus, nama Tuhan Yesus dibesarkan, dan banyak dari mereka yang percaya terus datang, mengakui dan mengungkapkan perbuatan-perbuatan mereka.91 Kita tahu kita menyesuaikan diri dengan korban penghapus dosa ketika kita mengakui dosa kita dalam terang persekutuan; kemudian mengambil tanggung jawab pribadi untuk semua perbuatan-perbuatan dosa; dibuktikan dengan kita mengungkapkan hal-hal itu. Dengan cara ini, suatu pemisahan dibuat antara keputraan kita dan elemen-elemen dosa tersebut yang perlu dihapuskan dari kehidupan kita dan dibawa ‘ke luar perkemahan’. Di luar perkemahan Kita sudah mendiskusikan sebelumnya tentang korban penghapus dosa dari Kristus, dan pembersihan dari tubuh dosa ‘di luar perkemahan’.92 Oleh pengungkapan yang tulus dan sepenuhnya dari perbuatanperbuatan dosa kita, setiap masalah dari kesalahan yang di bawa kepada terang dipisahkan dari pribadi kita. Penulis kepada Ibrani memperhatikan pemisahan ini ketika dia menuliskan, ‘Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan (dipercikan – terjemahan Inggris) dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni’.93 ‘Hati kita telah dipercikan’ menggambarkan elemen-elemen dari korban penghapus dosa itu yang dikorbankan di atas mezbah di dalam tabernakel Musa. Dan ‘tubuh kita telah dibasuh’ menggambarkan enam elemen dari korban bakaran di luar perkemahan di tempat tahir. Kita akan melihat bahwa makna dari pemisahan ini adalah penting dan mendorong. Imamat pasal keempat menguraikan mengenai mengorbankan korban penghapus dosa. Pertama-tama, pilihan bagian-bagian, menyimbolkan ‘manusia batiniah’, dikorbankan sebagai bau yang menyenangkan di atas mezbah korban bakaran.94 ‘Segala lemak lembu jantan korban penghapus dosa itu harus dikhususkannya dari lembu itu, yakni lemak yang menyelubungi isi perut dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu, dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang, dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.’95 Buah pinggang atau ‘ginjal’, umbai hati dan lemak menggambarkan manusia batiniah kita dan keputraan di 89 1Tim 6:13 90 Ef 5:11 91 Kis 19:18 92 Ibr 13:13 93 Ibr 10:22 94 Im 8:28 95 Im 4:8-9 157 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU hadapan Allah.96 elemen-elemen ini tidak dibersihkan dari perkemahan, juga tidak di hadapan Tuhan. Keseluruhan dari lembu jantan adalah korban penghapus dosa 1. kulit lembu jantan; dan 2. semua dagingnya; dengan 3. kepalanya; dan 4. betisnya; dan 5. isi perutnya; dan 6. kotorannya, dia [imam] harus dibawanya ke luar perkemahan, ke suatu tempat yang tahir.97 Angka ‘enam’ dalam Kitab suci secara simbolis menunjukkan ‘manusia’ atau ‘dosa’. 98 Ketika kita memberikan korban bakaran, Tuhan tidak pernah menimbulkan pertanyaan validitas/keabsahan/kebenaran dari keputraan kita atau keselamatan kita. Ini adalah penghiburan yang kuat di tengah rasa malu dan penghinaan karena pengakuan dan pengungkapan. Seperti inilah Raja Daud bisa memohon kepada Tuhan, ‘Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku (ujilah pikiranku dan hatiku – terjemahan Inggris)’.99 Dia mengetahui hal itu, sekalipun kesalahan dan dosanya, Tuhan setia dengan komitmen-Nya untuk memurnikan Daud seperti emas. Mezbah korban bakaran, tentu saja, adalah tempat dari api dan pemurnian. Ini adalah pemercikan hati kita. Nabi Yeremia dengan sama menuliskan, ‘Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin (pikiran – terjemahan Inggris) dan hati...’100 Mujizat Kristus menggenapi semua persembahan, untuk sepanjang masa, adalah bahwa Dia mengubah tempat ‘cherem’, tempat terkutuk di luar perkemahan ‘ditujukan untuk kehancuran’, ke dalam tempat tahir. Ini artinya Dia bukan hanya membawa dosa kita ke luar perkemahan, Dia telah menciptakan suatu konteks di dalam tubuh-Nya di mana kita dapat dibersihkan dari dosa kita. Ini adalah ‘pembasuhan tubuh kita’.101 Dia bukan hanya menghapuskan unsur-unsur dari dosa kita; Dia berbicara mengenai masalah-masalah inti yang memimpin kepada dosa-dosa itu. Korban bakaran Aspek kedua dari korban penghapus salah untuk pemulihan dosa kita, adalah korban bakaran. Kembali ke tabel, kita perhatikan bahwa Yohanes telah membariskan bahwa ‘Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita’ dengan ‘kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain.’102 Kami menyimpulkan bahwa ada suatu persekutuan di sekitar korban bakaran. Musa menuliskan, ‘Yang kedua haruslah diolahnya menjadi korban bakaran … sehingga ia menerima pengampunan’.103 Ini lengkap. Allah tidak tertarik dalam mengampuni kita tanpa kita memberi diri kita sendiri kepada suatu proses untuk perubahan yang murni. Karena ‘bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?’104 Kita tidak diterima di dalam tubuh-Nya sementara mekanisme kegelapan dari dosa kita masih menghalangi jalan kita. Dalam mengangkat korban bakaran, kita memberi diri kita sendiri kepada persekutuan. ‘Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah 96 Ams 23:16. Ams 7:23 97 Im 4:12 98 Wah 13:18 99 Maz 26:2 100 Yer 20:12 101 Ibr 10:22 102 1 Yoh 1:9,7 103 Im 5:10 104 2 Kor 6:14 158 Pemulihan oleh persembahan ibadahmu yang sejati’.105 Korban bakaran kita, dipersembahkan oleh kemurahan Allah, diterima karena kita telah mengaktifkan kemurahan Allah dengan korban penghapus dosa. Hal ini mendukung urutan persembahan-persembahan. Korban bakaran harus dipersembahkan ‘tidak bercela’.106 Dengan cara ini, itu berkenan kepada allah. Setelah elemen-elemen dari dosa kita dibawa ke luar perkemahan, manusia batiniah kita berkenan kepada Allah. Kita telah memisahkan diri kita dari dunia pada saat yang sama. Pemisah antara kita dan Allah telah dihapuskan. Kita dipulihkan kepada persekutuan dengan Dia, dan persekutuan dengan saudara dan saudari kita dalam perjamuan. Kemudian kita dapat dipulihkan kepada kehendak Allah baik, berkenan dan sempurna.107 Kita harus memperhatikan untuk mengangkat korban bakaran. Dengan mempersembahkan diri kita kepada persekutuan, kita dapat mengharapkan ‘Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya’.108 Kita ikut serta dalam persekutuan supaya kita dapat memperoleh suatu pemahaman mengenai dosa kita dan pelanggaran kita. Apa yang salah? Apa penyebab masalah-masalah tersebut? Bagaimana kita ditarik ke samping? Mengapa kita melakukan kesalahan dengan cara ini dan itu? Kita dapat mengenali kecenderungan-kecenderungan ini dengan prinsip dua atau tiga orang berkumpul dalam nama.109 Dan kemudian kita mempersembahkan diri kita sendiri kepada disiplin dari kebenaran. ‘Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.’110 Dengan cara ini, kita terus menerus dalam persekutuan persembahan. Buah dapat dilahirkan, dan perkembangan kita dapat dilihat oleh semua orang.111 Korban penebus salah Kembali ke tabel kita, kita perhatikan Yohanes telah menghubungkan ‘darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa’ dan ‘menyucikan kita dari segala kejahatan’; dengan korban penebus salah.112 Penyediaan untuk pengampunan dan pembersihan dalam darah dari korban penghapus dosa; tapi kita berpegang pada penyediaan ini dalam situasi-situasi tertentu dan hubunganhubungan oleh korban penebus salah. Ini adalah puncak dari proses pemulihan. Kita membuat penggantian kepada mereka yang terhadap mereka kita berbuat dosa.113 Paulus menunjuk kepada penyimbolan dari korban penebus salah ketika dia menuliskan, ‘kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin (pulihkan – terjemahan inggris) orang itu ke jalan yang benar’.114 Kita telah melibatkan kemurahan Allah melalui korban penghapus dosa kita. Kita telah melibatkan pengampunan Allah melalui mempersembahkan diri kita sebagai korban bakaran. Dan, sementara kita melibatkan iman dari korban penebusan salah, kita maju satu langkah untuk memulihkan hubungan105 Rom 12:1 106 Im 1:3 107 Rom 12:2 108 Ams 27:17 109 Mat 18:20 110 Ibr 12:11 111 1Tim 4:15 112 1 Yoh 1:7,9 113 2 Kor 7:10-12 114 Gal 6:1-2 159 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU hubungan kita. Mekanisme yang menyebabkan kesalahan/tersinggung/tersandung sedang dilepaskan. Darah Kristus membersihkan kita dari semua ketidakbenaran dan pendamaian dibuat. Akhirnya, korban penebus salah menggerakkan kita maju dalam keputraan kita, tidak meninggalkan ruang untuk masalah-masalah yang sama ini. Tidak sadar lagi akan dosa-dosa Sasaran dari korban penebus salah adalah tidak sadar lagi akan dosa-dosa.115 Ini bukan berarti kita mengabaikan terpeleset/tergelincir, seolah-olah penyangkalan sama dengan tidak bersalah. Itu artinya bahwa kita tidak lagi sadar akan apapun yang melawan diri kita sendiri. Rasul Paulus memberi kesaksian, ‘Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi’.116 Kita harus membaca ayat ini dengan hati-hati, perhatikan pernyataan sebelumnya, ‘Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain’.117 Paulus juga mengatakan, ‘Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.’118 Paulus tidak mengklaim pembenaran diri. Oleh penerangan Roh Kudus-lah kita mengenali kesalahan kita. Jika kita berkerinduan untuk menjadi efektif di dalam gereja kaki dian, maka kita harus memelihara hati nurani yang bersih di hadapan Allah, supaya kita tidak sadar akan apapun melawan diri kita sendiri. Ketika kita terpeleset/tergelincir dan bertindak dari kesalahan pertimbangan kita, kita harus mengangkat proses pemulihan dalam korban penebus salah. Kita harus dipulihkan dengan cepat. Jika kita tidak mengurus kegagalan/kesalahan kita, kita tidak akan membuat kemajuan dalam kasih karunia Kristus. Dilema kita adalah kurang kesadaran ketika kita tersandung atau tersinggung/bersalah. Tentu saja, pribadi yang berdosa dengan sadar akan tetap di jalan yang lebar yang menuntun kepada kebinasaan. Mereka menginjak-injak Anak Allah.119 Ketika kita tidak sadar akan sesuatu melawan diri kita sendiri, namun demikian telah menyinggung yang lain, komitmen kita kepada kasih yang semula, dan untuk berjalan dalam terang persekutuan, berlaku sebagai konteks untuk penerangan. Jika kita memeluk korban bakaran, maka hubungan-hubungan kita dapat dipulihkan. ‘Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!’120 Kita ingat bagaimana korban bakaran naik sebagai bau yang menyenangkan di hadapan Allah.121 Hidup bersama dapat menjadi harmonis dan manis jika kita memelihara kesatuan iman dan kesatuan Roh, dalam iman dari korban bakaran. Jika sasaran kita adalah murni pemulihan oleh korban penebus salah, maka kita menumbuhkan kepercayaan. Satu-satunya alasan bahwa kita tidak mengakui dosa kita adalah penghinaan. Penghinaan lahir dari ketidakamanan kita. Bagaimana nanti saudara dan saudari kita menanggapi keterbukaan/pengungkapan? Jika kita mempercayai satu dengan yang lain, maka pengungkapan tidaklah sulit. Pengakuan bukanlah sembarangan, sepihak dan tidak bijaksana. Tetapi, itu adalah 115 Ibr 10:2 116 1 Kor 4:3 117 1 Kor 2:15 118 1 Kor 4:4 119 Ibr 10:29 120 Maz 133:1 121 Im 1:9 160 Pemulihan oleh persembahan bagian dari mereka yang rohani, dengan hati untuk memulihkan satu dengan yang lain. Jika anda dipermalukan karena kegagalan anda dan ketergelinciran anda, maka anda perlu melatih kepercayaan. Kita dapat berbagi hal-hal yang sama tanpa takut akan penghukuman. Kitab Suci sangat jelas. Kita harus mempersiapkan rancangan kita dengan pertimbangan (terjemahan Inggris – Konsultasi).122 Ketika kita memupuk hubungan-hubungan dalam iman dari korban bakaran, kita dapat menjadi pengasih/pemurah/ramah di saat kita memulihkan satu dengan yang lain dengan korban penebus salah. Kemudian, rangka hubungan-hubungan kita akan menjadi kuat. 122 Ams 20:18 161 BAB 10 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan Ketika kita memperhatikan Tuhan tergantung di atas kayu salib di Kalvari, kita tidak melihat demonstrasi dari kekuatan atau keperkasaan. ‘Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.’1 Orang banyak berkumpul di Golgota hanya melihat penghinaan dari penyaliban-Nya dan penghinaan dari kematian-Nya. Yesus tidak mengalahkan dosa dengan kuasa yang besar, dia juga tidak mengalahkan iblis dengan kekuatan yang lebih besar. Dia menyerahkan hak prerogatif-Nya untuk bisa memanggil malaikat.2 Dia menarik semua kesedihan, duka cita, penyakit dan dosa dari seluruh dunia ke dalam diri-Nya sendiri.3 Ketika Dia dilemahkan dan sakit-dosa, Dia dikuatkan oleh kuasa dari Roh yang Kekal.4 Dengan rela dia mau memberikan diri-Nya untuk kita sebagai suatu persembahan dan suatu korban bagi dosa-dosa kepada Allah. Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa Yesus ‘Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah’.5 Di tengah penderitaan dan kelemahan inilah Yesus melayani kuasa Allah kepada dunia. Dia membuat pendamaian bagi dosa; Dia melucuti pemerintah-pemerintah dan otoritas-otoritas; dia membuat setan tidak berdaya; dan Dia menghancurkan kuasa maut.6 Yesus membuat keretakan atas hati-hati yang keras dari mereka yang ‘menggelengkan kepala’, sehingga ejekan dan cacian hinaan mereka berubah menjadi tangisan dan ratapan.7 Adalah dalam mengerjakan ini sebagai Pembawa persembahan yang menderita sehingga Dia menunjukkan kuasa Allah dalam kelemahan. Apa yang kelihatan menjadi 1 Yes 53:2 2 Mat 26:53 3 Mat 8:17 4 Ibr 9:14 5 2 Kor 13:4 6 Rom 5:9. Kol 2:15. Ibr 2:14 7 Mat 27:39. Luk 23:48 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan kebodohan pada kenyataannya adalah kelemahan Allah, hikmat Allah, dan kuasa Allah.8 Hari ini, gereja dipanggil untuk melayani kuasa Allah melalui kelemahan.9 Sebagai hasil dari hal ini, gereja yang berkemenangan akan menjadi kumpulan orang banyak yang menerima kerajaan dalam kegenapan waktu. Mengikuti Gembala yang Baik Yesus mengatakan mengenai Dia sendiri, ‘Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya’.10 Sebagai Anak Allah, Kristus tidak melakukan apapun dari inisiatif-Nya sendiri sebagai Allah Anak. Perintah dari Bapa adalah otoritas dan mandat yang harus Dia taati.11 Dia menyerahkan hidup-Nya oleh perintah ini. Kristus menyelesaikan ketaatan-Nya dengan kuasa Allah. Mujizat-mujizat yang dia lakukan bukanlah dari Dia sendiri; itu adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa.12 Ketika orang Yahudi menyangga KeAllahan-Nya, Dia berkata kepada mereka, ‘Banyak pekerjaan baik yang berasal dari BapaKu yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?’13 Mereka menyangkali kebenaran bahwa mujizat-mujizat-Nya adalah pekerjaanpekerjaan Bapa. Untuk menerima ini akan berarti bahwa pernyataan-Nya sebagai Anak Allah adalah benar. Mereka menekankan kepada Dia pernyataan mereka bahwa Dia adalah pembuat mujizat, menuntut, ‘Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan’.14 Mereka tidak menyangkal mujizat-mujizat-Nya, tapi menyatakan Dia adalah pekerja iblis yang sombong dan sesat, mengusir setan oleh penghulu setan.15 Tapi Dia mendeklarasikan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya adalah pekerjaan-pekerjaan Bapa dan bukti bahwa Dia adalah Anak Allah. Tuduhan terselubung mereka adalah bahwa Dia mementingkan diri sendiri dalam menggunakan karunia-karunia-Nya karena Dia tidak menundukkan diri-Nya kepada otoritas-otoritas yang memerintah, dan tidak menggunakan kemampuan-kemampuan-Nya untuk kepentingan bangsa. Kristus tidak beranggapan atas hubungan-Nya dengan Bapa ketika Dia meminta untuk diselamatkan dari saat penderitaan dan maut.16 Juga tidak ada dendam/kebencian dalam Roh-Nya ketika, setelah melayani kasih karunia Allah, Dia diminta untuk menderita dan mati. Dalam ketaatan kepada perjanjian Yahweh, Dia menolak pencobaan untuk menyelamatkan Diri-Nya sendiri. Dia memeluk firman ketaatan yang Dia telah terima dari Bapa.17 Dia dikuatkan dengan kuasa dari Roh yang Kekal untuk maju dalam kelemahan dan menjadi taat sampai titik kematian, bahkan mati di kayu salib.18 Ini adalah iman Anak. Kristus menyerahkan hidup-Nya tanpa kepentingan diri sendiri, dan Dia mengalahkan penderitaan, dosa dan maut oleh kuasa Allah. Penderitaan, kesesakan dan pencobaan menjadi cara dari kelemahan 8 1Kor 1:18-25 9 2 Kor 13:4 10 Yoh 8:28-29 11 Yoh 10:18 12 Yoh 5:36 13 Yoh 10:32 14 Luk 23:35-40 15 Mat 12:24 16 Yoh 12:27 17 Ibr 5:8. Ibr 10:5-9. Yes 50:5. Mat 3:15. Yoh 4:34. Yoh 6:38. Yoh 15:10 18 Fil 2:8 163 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU dimana Dia mengalahkan dunia dan menyelesaikan pekerjaan Bapa. Salib menjadi bendera dari pekerjaan-pekerjaan Allah. Ketika Yesus Kristus ditinggikan, itu seperti mengangkat suatu standar.19 Firman salib adalah sebuah bendera untuk mengumpulkan bangsa-bangsa, memulihkan mereka kepada keputraan mereka.20 Yesus telah mengatakan, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.21 Nabi Yesaya menggambarkan penerangan ini sebagai ‘kabar (kemasyhuran – terjemahan Inggris)’ dan ‘kemuliaan’.22 Kemasyhuran ini, terang ini, menarik semua manusia untuk datang dan melihat penulis dan penyempurna dari iman kita.23 Kelemahan dan kekuatan Dalam istilah sehari-hari, kekuatan dan kelemahan mudah dipahami. Sekalipun demikian, ketika kita melihat pada Perjanjian Baru hal itu dapat menjadi cukup membingungkan. Seperti pernyataan yang dibuat Paulus, ‘Sebab jika aku lemah, maka aku kuat’,24 keliatan kontradiksi. Kita didorong untuk menjadi kuat di dalam iman;25 menjadi kuat di dalam Tuhan dan di dalam kuat kuasa-Nya.26 Dikatakan kepada kita bahwa dari kelemahan kita dapat dibuat menjadi kuat.27 Dikatakan kepada Timotius untuk menjadi kuat dalam kasih karunia yang ada di dalam Yesus Kristus.28 Kata ‘kuat’ dalam daftar ayat-ayat itu, artinya ‘dibuat menjadi kuat di dalam’. Kita membaca mengenai disposisi dan temperamen kuat dari Yohanes Pembaptis, dan kemampuannya untuk hidup di padang gurun sampai hari munculnya dia di depan umum kepada Israel.29 Paulus mengatakan mereka yang kuat dalam pengakuan mereka dan kuat iman untuk menanggung kegagalan-kegagalan dan kelemahan-kelemahan mereka yang lemah.30 Pertama-tama, kelihatannya bahwa orang Kristen yang patut dicontoh akan hidup dari kekuatan. Beberapa orang dapat menyimpulkan bahwa mereka yang lemah adalah sungguh-sungguh dirugikan. Dalam penguasaan non-Yahudi dari Yunani dan Roma, kelemahan dianggap sebagai memalukan. Hanyalah di hadapan ‘dewa-dewa’ bahwa kerendahan hati dianggap patut. Sikap yang sama ini telah terus menerus berlangsung di dalam banyak budaya-budaya modern. Kuasa dicari dengan cara apapun. Ketika Kristus datang dalam kerendahan hati dan dengan diam-diam memeluk kelemahan, ini adalah suatu skandal yang keterlaluan bagi orang Yahudi dan kebodohan yang tidak dapat dimengerti bagi orang Yunani.31 Bahkan dalam gereja saat ini, ada banyak orang yang mengejar kekuatan. Mereka tidak memahami bagaimana melayani dari kelemahan. Pengkhotbah-pengkhotbah dan pengajar-pengajar Kristen dimana-mana menasihatkan pendengar-pendengar mereka untuk mengejar menjadi apapun yang mereka tetapkan sendiri. Jenis dari Iman positif dan perwujudan diri sendiri seperti ini adalah 19 Yoh 3:34. Yoh 12:32 20 Yes 11:10-12 21 Yoh 8:28 22 Yes 66:19 23 Ibr 12:2 24 2 Kor 12:10 25 Rom 4:20 26 Ef 6:10 27 Ibr 11:34 28 2 Tim 2:1 29 Luk 1:80 30 Rom 15:1 31 1 Kor 1:23 164 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan doktrin/ajaran palsu. Rasul Paulus merefleksikan bahwa jika penguasa-penguasa dunia ini memahami salib dan kelemahan Allah, mereka tidak akan menyalibkan Tuhan yang mulia.32 Kelemahan Allah menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis. Dua orang penyamun Dua orang penyamun yang disalibkan di kedua sisi Yesus menggambarkan seluruh umat manusia.33 Setela mencuri dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, kita seperti pencuri yang mencoba ‘memanjat tembok’.34 Kita telah berusaha untuk memahami hidup melalui sumber-sumber kita sendiri yang berpusat pada diri sendiri, hanya untuk menemukan bahwa itu menghasilkan penderitaan dan maut.35 Sebagai Raja kemuliaan dan Gembala agung dari domba, Yesus berjalan ke luar perkemahan, ke tempat kutuk, untuk menebus kita dari maut karena dosa.36 Dia terhitung di antara pembuat kejahatan, dibiarkan di antara orang mati, dan terputus dari negeri orang-orang hidup.37 Pada jam keenamlah Pembawa persembahan yang menderita berhadapan dengan dua penyamun.38 Dalam ilustrasi yang besar ini, kita memperhatikan krisis mendasar yang dihadapi setiap manusia. Akankah kita menderita dan mati di luar Kristus? Atau akankah kita menderita dan mati dengan Kristus? Penyamun pertama, melemparkan cemooh kepada Yesus, katanya, ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’39 Pencuri ini mau Yesus menyelamatkan dia, tapi dia menolak untuk bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus. Dia memelihara kebenaran diri sendiri dan tersinggung karena merasakan ketidakadilan yang dia derita. Dia beralasan bahwa, jika Yesus adalah Kristus, Dia seharusnya menyelamatkannya. Dan karenanya, Dia tidak dapat menjadi Kristus karena Dia tidak menyelamatkannya. Tetapi, penyamun yang kedua diterangi oleh pekerjaan salib. Dia memandang Anak Domba Allah, dalam kelemahan.40 Dia menyatakan kepada penyamun yang lain, ‘Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah’.41 Ketika orang ini melihat kepada Yesus, dia melihat dosanya sendiri, penderitaannya sendiri dan kematiannya sendiri. Dia memandang kepada Dia yang telah dia tikam.42 Dengan penerangan ini, dia memperhitungkan dirinya sendiri menjadi mati dengan Kristus. Tapi lebih dari ini, dia memandang Raja kemuliaan dan Gembala agung dari domba, datang kembali dari kematian karena dosa.43 Iman lahir dalam hatinya. Dia tahu bahwa, di saat dia bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus, dia ditebus dari kematian karena dosa. Dalam iman ini, dia berkata, ‘Yesus, ingatlah akan aku, 32 1 Kor 2:8 33 Mar 15:27 34 Yoh 10:1 35 Ef 2:1 36 Yoh 10:1 37 Yes 53:8,12 38 Luk 23:39-44 39 Luk 23:39 40 Yoh 1:29,36 41 Luk 23:41 42 Yoh 19:37. Maz 22:16-17. Zak 12:10 43 Ibr 13:20 165 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU apabila Engkau datang sebagai Raja.’44 Penyamun ini mati dengan Yesus oleh kuasa Allah. Salib menghakimi penyamun yang pertama dan menyelamatkan yang kedua. Ini adalah keseluruhan dari pernyataan/proposisi injil. Salah satu penyamun menerima penerangan dan memandang Anak Manusia. Dia ditarik kepada Yesus dan percaya di dalam Dia untuk hidup kekal. Yesus mengatakan, ‘dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku’.45 Seketika itu, penyamun itu memahami bahwa seluruh kondisi kejatuhan dari umat manusia diletakkan atas Yesus. ‘Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, ... Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya.’46 Kita harus memperhitungkan penderitaan kita sebagai penderitaan-Nya, karena Dia menerima itu di dalam persembahan-Nya untuk dosa. Bapa membuat ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah’.47 Sementara penyamun ini menderita dengan adil karena perbuatan jahatnya, Yesus menderita sebagai korban penghapus dosa. Tetapi, ketika penyamun itu menerima disiplin yang benar dari Tuhan, dia dijamin tidak akan dihukum dengan dunia.48 Pendisiplinan ini menjadi ukuran dari keputraannya di hadapan Bapa. ‘Karena Tuhan menghajar (mendisiplinkan – terjemahan Inggris) orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.’49 Dengan bersatu dalam persekutuan penderitaan Kristus, penghakiman untuk dosanya diubahkan menjadi disiplin. Ini adalah perubahan yang harus kita buat dalam sikap kita terhadap penderitaan. Karena jika kita tidak menerima penderitaan sebagai ganjaran tangan Bapa atas kehidupan kita, kita menuduh Allah tidak adil.50 Pendosa yang malang ini menemukan damai, ketenangan dan penghiburan, dengan mengetahui bahwa dia dapat bersatu dengan Tuhan Yesus kita di Firdaus hari itu.51 Persekutuan dengan penderitaan-Nya Kita akan membuat dua pengamatan tentang penderitaan. Pertama-tama, kita menyimpulkan bahwa selalu ada alasan untuk menderita. ‘Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah’52 Jika kita menderita di luar dari partisipasi dalam penderitaan Kristus, maka murka Allah menghakimi kita, memimpin kepada dikeluarkannya kita dari kehidupan.53 Jika, oleh iman dalam darah Yesus, kita membawa penderitaan kita kepada Dia, maka Dia menyatukan penderitaan kita dengan persekutuan dari salib-Nya. Ketika kita berjalan dalam terang yang bersinar dari salib, kita disatukan dengan persekutuan penderitaan ini.54 Di saat kita mengaku dan bertobat dari dosa kita, 44 Luk 23:42 45 Yoh 12:32 46 Yes 53:4-5. Mat 8:17 47 2 Kor 5:21 48 1 Kor 11:32 49 Ibr 12:6 50 Ibr 12:4-7. Ul 32:4 51 Luk 23:43 52 Rom 3:23 53 Ef 4:18 54 1 Yoh 1:7. Fil 3:10-11 166 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan penderitaan-penderitaan kita diubahkan menjadi disiplin dari tangan Bapa, mengajarkan kita kebenaran. Dia memurnikan kita dan membawa kita maju untuk menerima warisan keputraan kita yang penuh.55 Kedua, tidak ada nilai dalam penderitaan itu sendiri. Itu adalah pertanda dari maut. Penderitaan adalah penghukuman yang adil dan layak bagi ketidaktaatan kita dan perbuatan-perbuatan dosa kita. Tetapi, nilai Kristus adalah ketaatan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa dan menyatakan kebenaran-Nya.56 Kristus menyelesaikan pekerjaan kebenaran Bapa, dan dengan melakukan demikian, kebenaran-Nya sendiri dinyatakan oleh ketaatan-Nya. Pengetahuan mengenai ketaatan ini dipelajari melalui penderitaan-Nya.57 Kapasitas kita untuk menjadi taat hanya ditemukan dalam persekutuan dengan penderitaan Kristus. Dan kapasitas ini ada di dalam darah-Nya, bukan di dalam penderitaan itu sendiri. Kuasa ada di dalam darah karena hidup dari Anak diberikan kepada kita dalam darah-Nya ketika Dia mencurahkan darah itu bagi kita di atas kayu salib.58 Untuk bersatu dengan kelemahan Kristus adalah bersatu dengan persekutuan Kristus sebagai Pembawa persembahan yang menderita. Persembahan-Nya adalah konteks di mana, oleh iman, darah-Nya dipercikkan di hati kita dan kita menerima kapasitas untuk menanggung/bertahan oleh kuasa Allah.59 Kristus ditinggikan sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus dosa dunia.60 Yang dilakukan semua orang percaya adalah bersatu dengan Kristus dalam persembahan-Nya.61 Kita harus keluar kepada Dia, keluar perkemahan, di mana salib ditanamkan di tengah-tengah penderitaan manusiawi kita. Salib ditanamkan sejauh pemisahan dan kematian kekal. Dan di dalam tempat dosa, maut dan kegelapan inilah terang-Nya bersinar, menarik semua manusia. Ketika Yesus menderita di luar perkemahan sebagai korban penghapus dosa, Dia mengarahkan kuasa Allah kepada semua yang di luar dan terasing dari kehidupan Allah.62 Sementara kita mengangkat salib kita, Yesus membawa kita ke dalam persekutuan persembahan-Nya.63 Persembahan adalah cara oleh mana kehidupan Allah dilipatgandakan dan diarahkan kepada situasi-situasi dan kondisi-kondisi spesifik dari hidup kita yang memerlukan penebusan. Mereka yang ada di bawah penghakiman dari maut kekal diberikan sebuah jalan keluar ketika mereka menerima firman dari salib dan bersatu dengan Kristus sebagai Pembawa persembahan yang menderita.64 Ketika kita bersekutu dengan Kristus dalam penderitaan-Nya, darah-Nya tersedia bagi kita. Hidup yang ada di dalam darah-Nya membersihkan dan memulihkan hati kita sebagai anak Allah. Kita hanya menerima hidup dari Kristus ketika kita bersatu dengan Dia sebagai Pembawa persembahan yang menderita dan menanggungnya sampai akhir. Adalah suatu pekerjaan yang luar biasa ketika Yesus menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan-Nya. Dia menerima mereka sebagai milik-Nya. sebagai Pembawa persembahan yang menderita, Dia telah menanggung mereka dan membuat 55 Ibr 12:11 56 Mat 3:15. Rom 3:21-22,25-26 57 Ibr 5:8 58 Im 17:11, Ibr 9:14,22. I Yoh 1:7 59 Ibr 10:22. Ibr 12:24. 1Pet 1:2 60 Yoh 1:29 61 Fil 3:7-11 62 Ibr 13:12 63 Luk 9:23 64 Maz 124:7. Yer 29:11. 1Tes 5:24. 2Tim 2:11-13 167 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU pendamaian bagi mereka dalam Dia sendiri. Ketika dengan rela kita bersatu dengan persekutuan penderitaan-Nya, kita melepaskan kompleksitas/kerumitan kita, kita menghentikan dendam kita, dan kita melepaskan kekecewaan-kekecewaan kita. Kemudian kuasa Allah diaktifkan dan beroperasi dalam penderitaan-penderitaan kita, dan keyakinan kita yang kuat adalah bahwa kita akan menang. Permohonan itu bukan lagi, ‘Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!’65 Tetapi, pengakuan kita adalah bahwa kita menerima bagian kita dari penderitaan dalam Kristus; kita telah bersatu dengan persembahan-Nya dan menemukan kelepasan.66 Sikap Paulus terhadap penderitaan Mari kita memperhatikan Paulus, yang mungkin adalah contoh terbesar dari seorang manusia yang bersatu dengan penderitaan Kristus. Lima kali menderita tiga puluh sembilan cambukan dari orang Yahudi. Tiga kali dipukul dengan tongkat. Dia dilempari dengan batu sekali dan karam kapal tiga kali. Paulus tahu bahaya dalam segala lingkungan dan mengalami kesukaran ketika tidur di malam hari, kelaparan, kehausan, kedinginan dan tanpa pakaian.67 Jelas, Paulus bukan hanya tahu menderita, dia menerima kuasa Allah untuk bertekun dan menang. Dia menanggung segala penderitaan ini karena dia taat kepada firman keputraannya dan panggilan sorgawi.68 Meskipun demikian, Paulus perlu menderita duri dalam daging untuk mencegah dia meninggikan diri dalam kesombongan dan dosa karena banyaknya pewahyuan kepadanya.69 Kami tidak menganggap pukulan iblis kepada Paulus adalah sumber dari kesempurnaannya. Jika hal ini demikian, maka iblis dan dosa akan melayani kebenaran! Tetapi, Paulus disatukan kepada persekutuan penderitaan Kristus.70 Penderitaan Paulus adalah penderitaan Kristus, supaya kuasa Allah disempurnakan dalam kelemahannya. Kuasa Allah yang dibuat tersedia bagi Kristus melalui Roh yang Kekal-lah sehingga Kristus dapat menanggung salib dan rasa malu. Karena kuasa Allah dan sukacita di hadapan-Nya, Dia menanggung salib.71 Dalam sikap yang sama di mana Paulus berpartisipasi dalam penderitaan Kristus oleh kuasa Allah, demikian juga bagi kita. Pertama-tama, penderitaan Paulus menyelamatkan dia dari kecenderungannya kepada kesombongan. Kedua, di tengah-tengah penderitaannya, Paulus dapat melayani kuasa Allah kepada semua yang menerima kerasulannya. Kita harus menetapkan hati kita untuk berjalan dan meniru iman dan tingkah laku rasul Paulus.72 Jika kita mau bersatu dengan persekutuan Pembawa persembahan yang menderita, maka seperti Paulus kita dapat mengatakan, ‘Sebab jika aku lemah, maka aku kuat’.73 Persekutuan kita dalam penderitaan Kristus adalah indikasi pasti bahwa kita sedang diterima sebagai anak Bapa.74 Rasul Paulus menuliskan, ‘Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama 65 Luk 23:39 66 2 Kor 12:9-10 67 2 Kor 11:23-25 68 Kis 9:15 69 2 Kor 12:7 70 Fil 3:10 71 Ibr 12:2 72 Ibr 13:7. 1 Kor 4:16. 2Tes 3:9 73 2 Kor 12:10 74 Ibr 12:6 168 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia’.75 Setiap orang Kristen individu harus, oleh iman, bersatu dengan persembahan Kristus dan mempersembahkan diri mereka sebagai korban yang hidup kepada Allah untuk membuktikan kehendak Allah.76 Di saat kita menerima disiplin-Nya, Allah memisahkan kita kepada kehendak-Nya untuk hidup kita. Kita membaca dalam kitab Ibrani, ‘Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus’.77 Hanya dengan demikian kita dapat mempersembahkan diri kita hidup dari antara orang mati dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama kita.78 Kristus mengatakan kepada gereja di Sardis, ‘Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!’.79 Kita dapat melihat bahwa persembahan kita melibatkan kita dalam suatu persekutuan dalam penderitaan Kristus. Kekuatan dan kasih karunia Allah-lah yang memampukan kita berpartisipasi dalam persekutuan ini. Rasul Petrus mengatakan, ‘jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah’.80 Ini adalah kebenaran yang besar/mendalam. Kuasa Allah tersedia, sesungguhnya sangat penting, bagi setiap orang Kristen yang membuat persembahan. Jika kita tetap kuat dalam pernyataan dari kapasitas-kapasitas yang melekat pada diri kita sendiri, Allah tidak dapat menjadi kuat di dalam kita. Tanpa kuasa-Nya, kita tidak dapat menghadapi penderitaan-penderitaan yang harus kita tanggung, juga kita tidak dapat memenuhi pekerjaan-pekerjaan yang adalah bagian dari nama kita.81 Dan penderitaan-penderitaan ini diperlukan jika kita mau menjadi orang-orang percaya buah sulung di dalam gereja kaki dian yang berkemenangan. Injil Paulus dari kelemahan dan kuasa Kita akan memelihara bahwa proposisi/pernyataan mengenai penderitaan oleh kuasa Allah adalah prinsip menyeluruh dari tulisan-tulisan Paulus kepada gereja di Korintus. Paulus dapat memberi kesaksian, ‘Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.’82 Dalam istilah manusia, ini adalah suatu pernyataan yang luar biasa/tidak masuk akal. Paulus dapat memelihara roh damai sejahtera di tengah-tengah segala bentuk kesesakan, pencobaan dan penderitaan yang dapat dibayangkan. Dia mendorong orang Korintus untuk ‘menguji diri mereka sendiri’ untuk melihat apakah mereka berbagi iman benar yang sama ini. Jika iya, mereka akan mengenali bahwa Kristus ada di dalam mereka dan dengan mereka, dan bahwa kuasa Allah akan menopang mereka.83 Mereka dapat melewati ujian dan mencapai nama pengudusan mereka. Sebagai bapa dalam iman, dan sebagai mentor, Paulus menginstruksikan pelayan muda Timotius, ‘Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah’.84 75 Rom 8:17 76 1Tes 5:23. Rom 12:1-2 77 Ibr 10:10 78 Rom 6:13 79 Wah 3:1 80 1Pet 4:11 81 Ef 2:10 82 2 Kor 12:10 83 2 Kor 13:5-6 84 2 Tim 1:8 169 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Baru-baru ini, banyak orang percaya telah diajarkan bahwa penderitaan seharusnya tidak menjadi bagian dari kehidupan orang Kristen. Bahkan pada tingkat paling dasar, ini adalah suatu proposisi/pernyataan yang paling tidak masuk akal bagi kehidupan seorang Kristen. Mengapa seorang Kristen menjadi terbebas dari kelemahan, hinaan, tekanan, atau paling tidak, kesulitan-kesulitan, lebih dari orang lain? Beberapa menegaskan bahwa orang Kristen hanya menderita karena mereka kekurangan iman. Proposisi/pernyataan seperti itu menimbulkan pertanyaan seluruh pelayanan rasul Paulus. Kesaksian Paulus harus menjadi kesaksian kita. ‘Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.’85 Paulus menjelaskan kepada orang Korintus bahwa kelemahan Kristus adalah prinsip mendasar oleh mana kita hidup sebagai orang Kristen. Paulus terus-menerus dihantam, dan melalui ini dia belajar untuk menjadi puas dengan kelemahan.86 Kita dapat terdorong bahwa diperlukan beberapa waktu rasul yang terkemuka ini untuk berdamai dengan hal ini. Kelihatannya bahwa setiap kali Paulus menetapkan dalam ketaatan untuk melakukan seperti yang Tuhan arahkan kepadanya, iblis bangkit menentang dia.87 Dia memotivasi orang-orang untuk melawan Paulus dan menghalangi banyak hal yang dia lakukan. Itu seperti seolah-olah dia mempunyai duri dalam dagingnya.88 Dia menanggung rasa sakit dan frustrasi setiap kali dia mencoba untuk melakukan pekerjaan baik. Duri dalam daging Paulus bersaksi bahwa dia rentan terhadap kesombongan karena banyaknya pewahyuan yang diberikan kepadanya.89 Kristus telah memanggil dia untuk menjadi seorang ahli bangunan yang cakap.90 Pekerjaannya adalah membangun gereja-gereja kaki dian di dunia bukan Yahudi.91 Jika, berdasarkan pewahyuan ini, Paulus berangkat dan berhasil dalam hikmat dan kekuatannya sendiri, dia akan dikalahkan dan dihancurkan oleh kesombongan/kecongkakan. ‘Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.’92 Tuhan mengizinkan utusan iblis untuk menjadi duri dalam daging Paulus untuk menghentikan dia dari meninggikan dirinya sendiri. Iblis diizinkan mengutus satu dari malaikat yang jatuh dari sorga untuk menggocoh dan menyiksa Paulus.93 Rasul yang besar mencari Tuhan tiga kali dalam doanya mengenai keadaan-keadaannya ini, berharap itu hanyalah suatu tahap yang nanti dia lewati. Dia meminta Tuhan menghapuskan halangan setan dari jalannya supaya dia dapat membuat kemajuan yang lebih baik dalam pekerjaan-pekerjaan dari penentuannya. Situasi yang sama ini familiar dengan banyak dari kita ketika hal-hal tidak berjalan sebagaimana seharusnya.94 Meskipun demikian, rasul ini tidak tawar hati atau mundur.95 Tuhan akhirnya menjawab dia dan berkata, ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam 85 2 Kor 12:9 86 2 Kor 12:10 87 Lihat 1Taw 21:1. Ayub 1:6. Ayub 2:1. Zak 3:1. Kis 5:3 88 2 Kor 12:7 89 2 Kor 12:7 90 1 Kor 3:10 91 Kis 9:15. Rom 15:16. Gal 2:9. Ef 3:8 92 Ams 16:18 93 2 Kor 12:7 94 2 Kor 12:8 95 Ef 3:13. Ibr 12:3. Ibr 10:38 170 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan kelemahan[mu]lah kuasa-Ku menjadi sempurna.’96 Prinsip yang mengherankan, oleh mana Allah bekerja dalam gereja sepanjang tahap ini dalam sejarah manusia, adalah bahwa kuasa-Nya akan disempurnakan dalam kelemahan. Pertama-tama, ini kelihatan tidak masuk akal karena dua kata ini saling berlawanan. Namun, ketika kita kuat, kuasa Allah tidak dapat dinyatakan dalam kita. Memerlukan cobaan besar dari kesesakan bagi Paulus untuk memahami prinsip ini dan cara dari kelemahan. Dia memberi kesaksian bahwa kami disesakkan dalam segala hal namun tidak terjepit, habis akal namun tidak putus asa, kami dianiaya namun tidak ditinggalkan sendirian, dan dihempaskan namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.97 Dalam semua hal ini, Paulus menuliskan kepada orang Korintus dan menyimpulkan ‘Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu’.98 Kristus memelihara Paulus dalam segala sesuatu dengan kasih karunia-Nya, membuat dia tetap hidup dan memampukan dia melayani hanya oleh kasih karunia. Paulus memberi kesaksian, ‘Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’.99 Ini bukanlah pernyataan dari optimisme kebenaran diri sendiri. Paulus tidak percaya, juga tidak berusaha, untuk menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu, dan dengan demikian menyangkal satu-satunya Tuan dan Tuhan kita, Yesus Kristus.100 Seperti Paulus, kita harus mengenali bahwa kecukupan kita untuk pekerjaan-pekerjaan baik dan pelayanan kasih karunia yang efektif diterima dalam kelemahan. ‘Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.’101 Kita perlu bersatu dengan kelemahan Allah oleh penderitaan Kristus, mengetahui bahwa kasih karunia-Nya cukup bagi kita. Kasih karunia dan kuasa Kristus memampukan kita untuk berpartisipasi dalam persekutuan penderitaan-Nya supaya kita dapat memenuhi pekerjaanpekerjaan dari keputraan kita dan menyatakan nama-Nya. Paulus menuliskan kepada orang-orang Filipi, ‘Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.’102 Menderita dan percaya dalam nama Yesus Kristus tidak dapat dipisahkan. Tuhan berkata kepada Paulus, ‘Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku’.103 Bagaimanapun juga, kita harus memperhatikan bahwa iblis tidak melayani kebenaran! Dosa-lah yang menyebabkan penderitaan kita dan iblis-lah yang menyesakkan kita. Kita ingat, bagaimanapun juga, bahwa ‘memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu’, dan ‘untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas’.104 Tanpa kita bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus, maka dukacita kita menghasilkan kebinasaan kekal. ‘Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan 96 2 Kor 12:9 97 2 Kor 4:8-10 98 2 Kor 4:12 99 Fil 4:13 100 Yud 1:4 101 2 Kor 3:5 102 Fil 1:29 103 Kis 9:16 104 2 Tes 1:6-7 171 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.’105 Sekalipun kesesakan kita dari iblis, kita tetap bersukacita dalam kesengsaraan kita, mengetahui bahwa kesengsaraan menimbulkan ketekunan.106 Di saat kita menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan-Nya, kita akan menanggung banyak ‘konflik dari penderitaan-penderitaan’.107 Tentu saja, kita akan kena kedua-duanya, yaitu cercaan-cercaan dan kesesakan-kesesakan, mengambil bagian bersama dengan orang-orang kudus zaman dulu ‘yang diperlakukan sedemikian’ .108 Hikmat Allah yang tersembunyi Di saat dia menuliskan kata-kata terakhirnya kepada gereja Korintus, Paulus jelas menerima itu, bukan hanya pekerjaan salib yang diselesaikan dalam kelemahan, tapi firman salib juga harus dilayani dalam kelemahan manusia. Dengan cara ini, kuasa Allah dapat menjadi efektif, melalui firman, untuk mendemonstrasikan hikmat Allah.109 Dunia menyadari bahwa siapapun yang menyatakan untuk melayani dari kelemahan adalah tidak masuk akal dan kebodohan.110 Salib adalah demonstrasi dari kelemahan Allah. Dengan setiap pukulan, cacian, cambukan dan tikaman, Kristus menjadi lebih lemah dan lebih lemah. Secara ajaib, Dia dapat mengatasi semua perlakuan tidak pantas dengan kuasa Allah.111 Mari kita memperhatikan pemandangan di Kalvari sementara Kristus mati di kayu salib. Dia dikelilingi oleh pemerintah bangsa dan sejumlah besar orang-orang, banyak dari mereka yang mencemoohkan Dia dengan mengatakan, ‘biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah’.112 Pertanyaan yang jelas dalam semua ini adalah, ‘Bagaimana seseorang dapat menang dengan mengalah?’ Namun melalui salib-lah hikmat dan kuasa Allah didemonstrasikan. Hikmat yang tersembunyi yang dinyatakan oleh salib adalah kapasitas untuk menang melalui penderitaan, bukan diselamatkan dari penderitaan. Ini adalah hikmat yang tidak ada dari pemerintah zaman sekarang yang dapat pahami; karena jika mereka memahaminya mereka tidak akan menyalibkan Tuhan yang mulia.113 Hikmat yang tersembunyi ini dimanifestasikan dari salib ketika Yesus ditinggikan.114 Kuasa Allah diaktifkan dan beroperasi di tengah-tengah penderitaan, dan yang menganiaya Dia membantu memfokuskan kuasa ini dengan setiap dakwaan tidak adil yang mereka lemparkan kepada Dia. Yesus dapat mengubah salib sampai itu menjadi senjata yang akhirnya mengalahkan dan melucuti penguasa dan pemerintah dunia ini. Dengan menundukkan diri-Nya kepada maut di salib di tangan orang-orang jahat, Kristus menghancurkan dia yang mempunyai kuasa maut; yaitu, setan.115 105 2 Kor 7:10 106 Rom 5:3 107 Kol 1:24. Ibr 10:32 108 Ibr 10:33 109 1 Kor 1:18 110 1 Kor 1:21 111 Ibr 9:14 112 Luk 23:35. Mar 15:29-32 113 1 Kor 2:8 114 Yoh 12:32 115 Ibr 2:14 172 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan Sementara Yesus menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, kepala pengawal berdiri di samping mulai ‘memuji Allah’, katanya, ‘Sungguh, orang ini adalah orang benar!’116 Betapa suatu perubahan yang mencengangkan! Tanpa firman salib, orang-orang tidak dapat datang kepada Kristus.117 Pesan apapun yang lain tidak akan membawa keselamatan kepada pendengar.118 ‘Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.’119 Transaksi melewati dari kematian kepada kehidupan bagi orang Kristen terjadi ketika seseorang mempercayai firman dari salib. Sementara mereka menerima firman itu, mereka melewati maut kepada hidup dan mulai hidup sebagai anak Allah.120 Oleh karena itu kasih Allah dinyatakan di dalam salib. Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan kita salib.121 Adalah penting bahwa kita tidak memandang salib hanya sebagai kematian dari seorang pengganti yang benar yang mewakili kita semua. Allah menerima kita di saat kita bersatu dengan persekutuan salib sebagai proses yang melepaskan kita dari dosa. Secara tetap, sepanjang sejarah, kuasa Allah telah didemonstrasikan oleh martir-martir Kristus yang setia dan menderita. Kemenangan mereka dalam maut merebut hati-hati yang keras dari orang-orang yang jatuh, membenarkan diri sendiri seperti kepala pengawal Kristus. Pesan dari injil menikam hatihati mereka.122 Sementara kegenapan waktu mendekat, kita mungkin dipanggil atau tidak oleh Allah kepada kemartiran. Namun, kita tahu kesesakan-kesesakan, penganiayaan-penganiayaan dan kebencian akan meningkat berlipat-lipat. Kita tidak perlu takut. Kita sangat dapat mengantisipasi kemenangan kita, sebab ‘Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia’.123 Membawa banyak anak kepada kemuliaan Kristus memulai pelayanan-Nya ketika dia dibaptis oleh Yohanes.124 Yohanes memproklamirkan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.125 Yesus menjadi penanggung dosa kita ketika Dia mengidentifikasikan diri-Nya dengan kita pada baptisan-Nya.126 Kristus kemudian melanjutkan pelayanaan-Nya memberitakan injil kerajaan Allah, memberikan laki-laki dan perempuan hak untuk menjadi anak Allah.127 Dia menyembuhkan orang sakit, mengusir setan-setan dan mengampuni dosa.128 Kristus menggenapi nubuatan yang diucapkan oleh nabi Yesaya ketika dia berkata, ‘Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita’. Yaitu, dia menanggung penyakit kita, kelemahan kita dan kesesakan kita.129 ‘Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang 116 Luk 23:47 117 1 Kor 1:23-24. 1 Kor 2:2. Gal 6:12-14 118 Rom 10:14 119 2 Kor 5:21 120 Yoh 5:24 121 Yoh 3:16 122 Luk 23:48 123 1 Yoh 4:4 124 Mat 4:13-17 125 Joh 1:29,36 126 Mat 3:15 127 Yoh 1:12 128 Mat 9:2-6 129 Mat 8:17 173 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.’130 Adalah kehendak Allah untuk meremukkan Dia dan Dia telah menaruh-Nya untuk sengsara dan membuat Dia sakit dengan semua kelemahan-kelemahan kita.131 Bagian dalam Yesaya pasal lima puluh tiga, seperti yang ditafsirkan Matius, menunjuk bukan hanya kepada penyaliban Kristus, tapi kepada penderitaan, Kristus merasakan penyakit, kelemahan dan kesesakan kita setiap kali Dia melakukan mujizat.132 Kristus sepanjang pelayanan-Nya di bumi, menjadi penanggung dosa-dosa, sakit penyakit, kelemahan-kelemahan dan kesesakan-kesesakan. Kristus melakukan pekerjaan-pekerjaan mujizat yang Bapa berikan untuk Dia lakukan dengan mengorbankan diri. Dia mencapai semua ini, bukan dengan kekuatan-Nya sendiri, tapi oleh kuasa Allah yang tersedia bagi Dia dari Bapa. Harganya adalah Dia, tapi kuasa dari Allah. Di taman Getsemani, Yesus meminum cawan dosa dan menderita bagi seluruh dunia. Tetapi, setelah berdoa kepada Bapa, ‘janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki’, Dia meminum cawan ini oleh kuasa dari Roh yang Kekal.133 Dia dikuatkan oleh kapasitas Roh yang Kekal, melalui perantaraan Roh Kudus, untuk menanggung dosa dalam tubuh-Nya dan menghukum dosa dalam daging-Nya.134 Yesus merasakan maut untuk setiap orang, oleh kasih karunia Allah, sebagai penulis dan penyempurna iman kita.135 Kebenaran dari salib adalah bahwa seluruh kondisi umat manusia diletakkan atas-Nya.136 Dia membuat semua penderitaan menjadi bagian dari persekutuan penderitaan-Nya, dan Dia menanggung dukacitadukacita kita, membawa kita dari kematian kepada hidup melalui kuasa Allah. Di taman Getsemani, Kristus tidak beranggapan atas hubungan-Nya dengan Bapa ketika dia bertanya jikalau mungkin untuk diselamatkan ‘keluar dari’ penderitaan dan maut. Matius mengatakan kepada kita bahwa Dia tidak meminta kepada Bapa-Nya untuk dua belas legiun malaikat.137 Dia berdoa, ‘Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi’.138 Kristus sadar akan penderitaan-Nya yang akan datang dan kelemahan daging-Nya. Dia berdoa untuk kapasitas supaya Dia dapat dengan taat memenuhi kehendak Bapa. Dengan rela Yesus meminum cawan penuh murka Allah untuk dosa seluruh dunia.139 Namun tidak ada dendam dalam Roh-Nya. Yesus telah melakukan banyak mujizat-mujizat besar dalam nama Bapa, menyelamatkan banyak orang dari penderitaan maut. Namun demikian, Dia dengan siap menerima bahwa ini tidak mungkin bagi-Nya.140 Adalah komitmen dan ketetapan-Nya untuk tidak mengubah kasih karunia yang Dia layani kepada yang lain untuk keuntungan-Nya. Dengan cara yang sama di mana kasih karunia memberikan Dia kapasitas untuk menanggung penyakit dan dosa kita, kasih karunia akan memampukan Dia untuk menang melalui penderitaan. Kita membaca bahwa malaikat dari sorga 130 Yes 53:4 131 Yes 53:4,10 132 Mat 8:16-17 133 Mat 26:39,42 134 Ibr 9:14. Rom 8:3 135 Ibr 2:9. Ibr 12:2 136 Yes 53:6 137 Mat 26:53 138 Luk 22:42 139 1 Yoh 2:2 140 Ibr 5:7 174 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan muncul kepada Kristus di Getsemani, menguatkan Dia.141 Kuasa Allah datang pada Kristus dalam kelemahan-Nya. Yesus menghadapkan wajah-Nya menuju salib untuk membawa banyak anak kepada kemuliaan sebagai Penulis dan Penyempurna iman kita.142 Karena sukacita yang disediakan di hadapan-Nya, Dia menanggung salib, tanpa mempedulikan rasa malu. Dicaci maki, Dia tidak membalas caci kami.143 Kristus menolak ketidakpercayaan orang banyak di sekitar Dia menekan Dia untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. ‘Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah." Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"’144 Kuasa Allah yang sama yang Kristus layani untuk menyelamatkan orang lain sekarang memampukan Dia untuk menolak pencobaan untuk menyelamatkan diri-Nya sendiri. Oleh kasih karunia Allah dia merasakan maut bagi setiap manusia dan dengan rela menyerahkan hidup-Nya sampai akhir.145 Ketika Dia menyerahkan nyawa-Nya, orang banyak memandang persembahan yang murni dari Yahweh Anak. Kepala pengawal mendeklarasikan, ‘Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!’146 Dampak dari kelemahan-Nya atas semua orang yang memandang cara Dia mati adalah suatu penerangan. Mereka memandang pekerjaan kebenaran Allah dan kebenaran dari ketaatan Kristus. Sebuah keretakan dibuat atas kebenaran sendiri dari hati-hati mereka yang dikeraskan. ‘Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.’147 Mereka berjalan dengan meratap karena hati mereka ditusuk. Sebagai korban yang hidup, Kristus telah mengarahkan kuasa Allah kepada mereka. Dia yang pertama memproklamirkan terang kepada orang Yahudi dan bukan Yahudi.148 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan’.149 Pencobaan yang terus menerus di hadapan kita adalah untuk menarik kita dari partisipasi dalam penderitaan Kristus. Dalam musim penderitaan, kita dapat menemukan kasih karunia untuk tidak menyerah pada pencobaan untuk mencoba menyelamatkan diri ‘dari maut’. Tidak diragukan itu akan melibatkan penderitaan. Memang sesuai dengan keadaan Bapa, dalam membawa banyak anak kepada kemuliaan, untuk menyempurnakan penulis keselamatan kita dengan penderitaan.150 Petrus menasihati kita, ‘Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, —karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa—’.151 141 Luk 22:43 142 Luk 9:51. Ibr 12:2 143 1Pet 2:23 144 Luk 23:35-37 145 Ibr 2:9 146 Mar 15:39 147 Luk 23:48 148 Kis 26:23 149 Luk 22:40 150 Ibr 2:10 151 1Pet 4:1 175 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pembawa persembahan yang menderita Persembahan adalah cara/alat oleh mana kehidupan Allah dilipatgandakan dan diberikan kepada manusia. Hidup ini ada di dalam Kristus dan Dia datang memberikan kita hidup ini dengan berkelimpahan.152 Nabi Yesaya mengatakan sebelumnya bahwa akan menyenangkan Bapa untuk meremukkan Kristus, dan menaruhkan Dia melalui dukacita penderitaan. Karena, ‘Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya … hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang’.153 Ibadah/pelayanan dari keputraan Kristus adalah menjadi imam dari kehidupan Allah melalui persembahan-Nya. Dia adalah Pembawa persembahan yang menderita. Melalui persembahan-Nya, Kristus mengarahkan hidup Allah kepada banyak orang yang memerlukan penebusan. Penekanan kami di sini adalah bahwa setiap individu yang menerima hidup ini, menjadi demikian juga karena mereka bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus. Melalui persekutuan dalam persembahan Kristus-lah hidup dari Allah menjadi milik dari anak Allah. Kuasa Allah beroperasi dalam transaksi persembahan ini. Mereka yang menerima kasih karunia dan kuasa Allah sedang dibawa kembali dari maut karena dosa. Secara serentak mereka diselamatkan dari maut, dan dosa dan pemberontakan yang menawan mereka kepada iblis. Permusuhan mereka terhadap Kristus dihancurkan dan, oleh pertobatan dan iman, mereka dapat berjalan di jalan yang baru dan yang hidup.154 Jalan yang baru dan yang hidup adalah jalan dari Kristus, jalan yang Dia jalani sebagai Pembawa persembahan yang menderita. Setiap pembawa persembahan yang menderita ditebus dari maut ketika, dalam iman, mereka bersatu dengan persekutuan salib. Hidup kebangkitan, tersedia dalam proses persembahan, membawa setiap orang percaya kembali dari maut karena dosa. Lebih jauh lagi, setiap orang percaya, yang disatukan kepada persembahan Kristus, menjadi buah sulung Kristen.155 Rasul Paulus melayani dengan menjadi imam bagi tubuhnya sendiri sebagai korban yang hidup dalam ibadah Kristus.156 Dia menggambarkan modus ini sebagai penderitaan bagi injil oleh kuasa Allah.157 Mengenai poin ini, Paulus mendorong orang Korintus untuk menguji diri mereka sendiri dan menetapkan apakah mereka dalam iman.158 Ibadah dari keputraan kita adalah sama. Sebagai pembawapembawa persembahan yang menderita, kita memenuhi mandat keimamatan kita terhadap siapa Kristus mengutus kita. Roh Allah dapat melipatgandakan hidup Kristus kepada mereka yang menerima firman keselamatan mereka dari kita, dan Roh menerapkan kasih karunia Allah kepada kehidupan mereka. Menjadi korban yang hidup Paulus mengatakan bahwa teladan ketaatan Kristus adalah pola untuk kita ikuti.159 Dia mengingatkan orang Korintus bahwa dia telah bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.160 Sebagai hasilnya, 152 Yoh 10:10 153 Yes 53:10-11 154 Ibr 10:20 155 Yak 1:18 156 Rom 12:1 157 2 Tim 1:8 158 2 Kor 13:5 159 Ef 5:1-2 160 Fil 3:10 176 Kuasa-Nya disempurnakan dalam kelemahan dia ada di antara mereka dalam kelemahan, takut dan gentar.161 Namun, dalam semua penderitaannya, hidupnya ditopang oleh kuasa Allah.162 Paulus memanggil orang Korintus untuk mengukur diri mereka sendiri kepada partisipasi yang sama ini sebagai pembawa-pembawa persembahan. Semakin mereka menghina, mengabaikan, menantang dan memperlakukan Paulus dengan tidak pantas, semakin terfokus kuasa Allah kepada mereka.163 Prinsip yang sama ini diaplikasikan kepada semua mereka yang menganiaya kita. Jika kita memelihara sikap anak Domba, tidak berteriak untuk diselamatkan dari maut, maka banyak yang akan diselamatkan dan mereka juga akan bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.164 Membawa tanda-tanda dari Tuhan Yesus dalam tubuhnya, Paulus bisa, oleh Roh Kudus, melayani firman dari salib kepada orang Korintus.165 Penerangan datang kepada mereka, membuat mereka meratap dalam pertobatan, mengakui Yesus sebagai Tuhan, dan bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.166 Kita, seperti orang Korintus, dapat menguji diri kita sendiri dan mengetahui bahwa Kristus ada di dalam kita.167 Kita akan mengenali bahwa hidup-Nya memberikan kita kapasitas untuk menjadi imam dari tubuh kita sebagai korban yang hidup supaya orang lain dapat melihat, bertobat dan diselamatkan. Kristus menjadi penengah dari perjanjian baru untuk tujuan spesifik yang membuat hidup-Nya tersedia bagi kita dalam darah-Nya.168 Hidupnya telah menjadi hidup dari keputraan kita.169 Memampukan kita untuk percaya, menerima kuasa dari Roh Allah, dan mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup untuk tubuh-Nya.170 Kita tidak dapat berpartisipasi dalam penderitaan Kalvari tanpa kita memulai dengan berpartisipasi dalam persekutuan Kristus dan kebangkitan-Nya. Paulus mengidentifikasi prasyarat dari korban yang hidup dalam suratnya kepada Filipi. Yang dikehendakinya adalah untuk ‘mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati’.171 Pertama, kita mengenal Dia ketika kita ditemukan di antara umat-Nya, dalam tubuh-Nya. Kedua, tubuh-Nya adalah konteks di mana hidup kebangkitan-Nya terlayani. Jika kita setia kepada tubuh-Nya, kita dapat mempersembahkan diri kita sebagai korban yang hidup, menerima kuasa Allah, persekutuan dalam penderitaan-Nya, dan menjadi serupa dengan kematian-Nya.172 Jika kita menerima mandat kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai korban yang hidup, kita akan menjadi utusan-utusan Kristus.173 Kita melayani injil kelepasan dan kesempurnaan yang sama 161 1Kor 2:3 162 1Kor 2:3-5. 2 Kor 12:9 163 2 Kor 4:11 164 Kis 8:32 165 Gal 6:17 166 Yoh 16:8. 2 Kor 7:9-10 167 2 Kor 13:5 168 Ibr 9:15 169 1 Yoh 5:12 170 Rom 12:1 171 Fil 3:10-11 172 Fil 3:10 173 2 Kor 5:20 177 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kepada dunia yang Yesus sendiri layani. Sangatlah penting bahwa kita tetap setia dan terhubung dengan tubuh-Nya. Jika kita mundur, kita memisahkan diri dan tidak lagi percaya dalam kuasa-Nya yang menopang selama kesesakan, penderitaan dan kelemahan kita.174 Tuhan menyatakan, ‘Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya’.175 Kita tidak dapat kembali untuk mencoba menyelamatkan diri kita sendiri dari maut. Pasti akan ada situasi-situasi tertentu di sepanjang kehidupan kita di mana Tuhan meminta kita untuk menanggung ujian dan kesesakan. Tanpa kita percaya dalam kuasa Allah, kita akan mulai membenci hal ini dan menjadi kepahitan. Atau, kita dapat maju terus kepada sasaran menjadi buah sulung tertentu, mengetahui bahwa kuasa Allah disempurnakan dalam kelemahan kita.176 174 Ams 18:1 175 Ibr 10:38 176 2 Kor 12:9 178 BAB 11 Kuasanya diarahkan kepada anda Dalam bab kita sebelumnya, kita memperhatikan dua proposisi/pernyataan mengenai kelemahan Allah. Pertama-tama, setiap orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan didorong untuk bersatu dengan persekutuan penderitaan Kristus.1 Kedua, dalam persekutuan penderitaan-Nya kita menerima kasih karunia untuk menanggung penderitaan oleh kuasa Roh yang Kekal.2 Yesus Kristus disalibkan karena kelemahan, namun Dia hidup karena kuasa Allah.3 Dan lebih dari ini, di tengahtengah kelemahan-Nya, Dia secara aktif mengarahkan kuasa Allah kepada situasi-situasi spesifik yang memerlukan penebusan. Dalam bab ini, kita akan memperhatikan bagaimana kita bersatu dengan pelayanan Kristus untuk dapat melayani Roh, mengarahkan kuasa Allah kepada mereka yang menerima firman.4 Rasul Paulus berbicara tentang, ‘Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu’.5 Demikian juga dia menyatakan, ‘Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah’.6 Dalam suratnya kepada Kolose, Paulus menegaskan seluruh cara pelayanannya, katanya, ‘Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat’.7 Di saat rasul melayani dalam kelemahan, takut dan gentar, dia dapat mengarahkan kuasa Allah kepada setiap gereja-gereja.8 Dia menuliskan kepada Filipi, ‘Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang 1 Fil 3:10 2 Ibr 9:14 3 2 Kor 13:4 4 2 Kor 3:6 5 2 Kor 13:3 6 2 Kor 13:4 7 Kol 1:24 8 1 Kor 2:3 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil’.9 Dia menunjuk kepada penawanannya! Paulus mengirim Tikhikus, saudaranya yang kekasih dan pelayan yang setia dalam Tuhan, untuk menginformasikan Efesus bahwa dia dengan berani memberitahukan rahasia injil sebagai utusan yang dipenjarakan.10 Paulus menantang Galatia, ‘siapakah yang telah mempesona kamu?’ Mereka telah jatuh kembali di bawah kuasa dari kutuk oleh hukum. Dia menuliskan kepada mereka, ‘Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? (Apakah kamu menderita begitu banyak hal dengan sia-sia – terjemahan Inggris)’11 Paulus memuji Tesalonika karena menerima firman dalam banyak penindasan.12 Dia menuliskan kepada mereka, ‘Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi. Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami’.13 Sebagai konsekuensinya, kuasa Allah aktif kepada mereka. Firman Tuhan diperdengarkan dari mereka, bukan hanya di Makedonia dan Akhaya, tapi juga di setiap tempat, iman mereka kepada Allah tersiar.14 Ketika firman Allah diperdengarkan, kuasa Allah diteruskan. Dalam surat Paulus kepada Korintus, dia menggunakan masalah-masalah pastoral mereka dan kesulitan-kesulitan perhubungan antara dia sendiri dengan mereka sebagai konteks untuk menjelaskan bagaimana administrasi Kristus diteruskan oleh kelemahan.15 Tujuan kami menyoroti semua bagianbagian ini adalah untuk membuktikan bahwa Paulus hanya mengerjakan satu model pelayanan ketika dia membangun gereja-gereja Perjanjian Baru. Sebagai ahli bangunan yang bijak, secara tidak langsung dia percaya bahwa kuasa Allah akan diarahkan kepada gereja-gereja di saat dia terus-menerus melayani dalam kelemahan.16 Dua model/cara pelayanan Adalah mudah menjadi dibingungkan tentang pertanyaan kelemahan dan kuasa ini. Secara konstan kita dihadapkan oleh dua model kehidupan Kristen yang berbeda. Kadang kala, di tengah ujian, kesesakan dan pencobaan, kita mendapatkan model-model ini membingungkan. Model pelayanan pertama, dan yang menyebabkan masalah yang berarti dalam gereja Korintus, adalah mengejar kehadiran secara tubuh, firman-firman yang persuasif dan hikmat manusia.17 Model pelayanan ini menaruh keyakinan dalam daging dan menggunakan hikmat manusia, lahir dari pendidikan dan latihan dalam presentasi, yang menghasilkan kepandaian berbicara.18 Dalam banyak gereja saat ini, model ini dipromosikan secara luas. Sebagai hasilnya, banyak orang-orang Kristen disesatkan ke dalam mempercayai bahwa inilah cara kuasa Allah beroperasi dalam gereja. Berbeda dengan hal itu, Paulus datang kepada Korintus dalam 9 Fil 1:12 10 Ef 6:19-21 11 Gal 3:1-4 12 1Tes 1:6 13 1Tes 2:14-15 14 1Tes 1:8 15 2 Kor 12:19 16 1 Kor 3:10-11 17 2 Kor 10:10 18 Fil 3:3-4. 1Kor 1:17. 1Kor 2:1-5 180 Kuasa-Nya diarahkan kepada anda kelemahan, takut dan gentar, dengan demonstrasi Roh dan kuasa.19 Melayani dalam kelemahan adalah caranya. Model ini tidak ditetapkan oleh ‘apa yang anda ketahui’, tapi ‘Siapa yang anda tahu’. Rasul Paulus tidak menginginkan kebenaran dari dirinya sendiri. Dia hanya menghendaki untuk ‘mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya’.20 Kita tidak melatih diri kita sendiri dengan prinsip iman yang hiper untuk mengaktifkan karuniakarunia rohani, juga tidak menjadi teladan cara hidup yang ketat, seperti pertapa, seolah-olah inilah cara untuk mendapatkan otoritas rohani. Kita bukan memperdagangkan cara kita dari satu bentuk kuasa rohani ke bentuk yang lain. Ini adalah sikap dari Simon tukang sihir. ‘Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus’.21 Sementara kita melayani dari kelemahan Kristus, kita menghapuskan segala pikiran mistis atau gaib dalam administrasi kuasa Allah. Kita perlu memeluk pendekatan perhubungan untuk ‘melayani’, menerima bahwa kita dikelilingi oleh kelemahan-kelemahan, ketidakmampuan, dan rapuh terhadap pencobaan. Ketika kita berhenti mencoba mensyaratkan diri kita sendiri menurut persepsi kompetensi kita sendiri, kita dapat menerima kelemahan-kelemahan kita, mengetahui bahwa kita tidak mampu dalam diri kita sendiri. Kemampuan kita datang dari Allah.22 Dalam kelemahan kita, Dia kuat dan Dia membawa kita kepada kebenaranNya. Melalui iman, dan oleh kasih karunia, kebenaran dan kesanggupan dinyatakan dalam kita, dan kuasa Allah dinyatakan melalui kita. Semua kasih karunia Allah, bersama dengan semua karunia-karunia Roh, dibuat tersedia bagi kita di saat kita mengambil bagian dalam penderitaan Kristus. Ini adalah reorientasi dalam pemikiran kita. Bukannya memandang karunia-karunia Roh sebagai bagian dari salib dan sarana kelepasan dari penderitaan, mereka mengaitkan secara implisit dengan kelemahan, penderitaan dan kematian-Nya. Paulus mendorong orang Korintus, ‘Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan’.23 Paulus jelas mengatakan bahwa penderitaan-penderitaan kita dan partisipasi kita dalam injil adalah tidak dapat dipisahkan. Semua kuasa Allah dan karunia-karunia Roh aktif kepada kita ketika kehendak Allah digenapi dalam kehidupan kita. Inilah arti dari perkataan kepada Paulus, ‘Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna’.24 Kata Yunani diterjemahkan sebagai ‘cukup’ artinya ‘untuk membangkitkan suatu penghalang’. Tuhan Yesus mengatakan kepada Paulus bahwa kasih karunia-Nya dan kekuatan menaungi dia seperti sebuah kanopi. Kehendak Allah yang dilakukan dalam dia adalah suatu perlindungan atas hidupnya. Sementara dalam kelemahan, kita seharusnya tidak takut apapun yang datang atas kita, bahkan jika mereka berusaha melukai kita. 19 1 Kor 2:3 20 Fil 3:10 21 Kis 8:18-19 22 2 Kor 3:5 23 2 Kor 9:8 24 2 Kor 12:9 181 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kesembuhan dan kelepasan melalui kelemahan Rasul Paulus berbicara mengenai Kristus dan model kelemahan-Nya dalam kedua suratnya kepada Korintus. Kita telah memperhatikan bagaimana Yesus menanggung cacian, makian dan hinaan dalam penyaliban-Nya oleh kuasa Allah. Kristus mengatakan mengenai diri-Nya, ‘Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia’.25 Di Kalvari, banyak yang berdiri si samping ‘memandang kepada Dia yang telah mereka tikam’ 26 dan, sementara mereka melihat Dia mati, penginsafan dari Roh membawa penerangan kepada banyak dari mereka.27 Dengan penerangan datang pertobatan. Mereka mulai meratap untuk dia yang mereka tikam. Dukacita mereka begitu kuat, seperti menangisi karena kehilangan anak sulung.28 Sementara mereka melihat Yesus Kristus mati, mereka mulai memukuli dada mereka, meratap dan menangis bagi Dia.29 Banyak yang tidak lama kemudian akan memanggil Dia ‘Tuhan’ dan menerima Dia sebagaimana adanya Dia; sebagai Anak Allah. Kepala pengawal, bukan Yahudi, yang mengawasi penyaliban, juga menerima penerangan. Ketika dia melihat Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya, dia berkata, ‘Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!’.30 Ini adalah cara oleh mana firman salib dan kuasa Allah diarahkan. Ketika Kristus mencurahkan diri-Nya sampai titik akhir, merendahkan diri-Nya kepada kelemahan yang murni, kuasa Allah beroperasi untuk membawa pertobatan dan kelepasan. Ketika kita bersatu dengan persekutuan salib, kita berpartisipasi dengan Kristus dalam setiap aktivitas mengarahkan kuasa Allah. Melayani dalam kelemahan adalah cara Dia menginjil dan menyembuhkan mereka yang terhilang dan tanpa pengharapan dalam dunia.31 Dan persisnya bagaimana Kristus mengarahkan kuasa Allah kepada kita. Dengan demikian kita dapat mengarahkan kuasa-Nya kepada yang lain. Semua manusia lahir di bawah kutuk hukum dosa dan maut.32 Sementara kita bersekutu dalam kutukan kelemahan, dosa dan penderitaan yang lain, kita disatukan dengan persembahan Kristus. Dan, oleh persekutuan penderitaan ini, kita bersatu dengan mereka yang kita layani kepada persekutuan persembahan Kristus di atas kayu salib. Ketika mereka disatukan kepada persekutuan ini, kuasa Allah diarahkan kepada mereka, membawa kelepasan bagi mereka. Mereka disatukan kepada Kristus yang disalibkan karena kelemahan, ‘namun Ia hidup karena kuasa Allah’.33 Persekutuan salib adalah tempat di mana kelemahan dan kuasa Allah beroperasi. Kita tanpa rasa takut, karena setiap penderitaan disatukan dengan penderitaan-Nya untuk kepentingan yang lain. Penderitaan mereka dibagikan dengan kita dalam persekutuan salib. Untuk bersekutu dalam penderitaan Kristus bukanlah berbagi ‘kutuk-kutuk’ dari yang lain, seolah-olah kita berbagi kutuk yang sama di bawah matahari, tanpa jalan keluar. Bukan seperti ini kita menanggung beban yang lain. Dan bukan seperti ini kita memenuhi hukum Kristus.34 Kuasa Allah pasti menghancurkan kutuk. Yesus tidak mengerjakan ‘sihir’, seolah-olah untuk menjalankan kuasa atas yang 25 Yoh 8:28 26 Yoh 19:37 27 Luk 23:48 28 Zak 12:10 29 Luk 23:48 30 Mar 15:39 31 Ef 2:12-13 32 Rom 11:32 33 2 Kor 13:4 34 Gal 6:2 182 Kuasa-Nya diarahkan kepada anda lain. Dia juga bukan hanya sekedar memindahkan kutuk kepada diri-Nya sendiri untuk membuktikan Dia memiliki kuasa yang lebih besar. Pemikiran ini adalah substansi dari dakwaan Yahudi melawan Dia. Mereka menyatakan bahwa kapasitasnya untuk menyembuhkan penyakit dan mengusir setan adalah sihir, dioperasikan oleh kuasa Beelzebul. Tulisan Injil-injil untuk Farisi, ahli taurat dan orang banyak semua mengatakan mengenai Yesus, ‘Ia tidak waras lagi … Ia kerasukan Beelzebul dan Dengan penghulu setan Ia mengusir setan’.35 Mereka tidak dapat, dan tidak akan, menerima bahwa Yesus adalah Anak Yahweh dan Anak Domba Allah.36 Dia bukan melakukan sihir. Dia memindahkan dosa mereka dan penyakit mereka kepada Dia sendiri. Dia adalah penanggung dosa. Jika kita mau memeluk persekutuan persembahan, maka kuasa salib Kristus dinyatakan untuk menghancurkan kutuk-kutuk dan melayani kelepasan dan kasih karunia yang menyelamatkan. Inilah bagaimana kita memegang beban dan menjadi penanggung beban. Di dalam persekutuan persembahan ini, salib mempunyai kuasa untuk menghancurkan kutuk dari hukum, dosa dan maut.37 Manipulasi setan yang menggunakan takut akan maut untuk mengaktifkan kutuk dari hukum dihancurkan, karena kuasa Allah datang dari kelemahan. Itu pertama-tama diarahkan kepada kita, dan kemudian diarahkan melalui kita, kepada mereka yang bebannya kita tanggung. Bapa bekerja dalam Kristus Kita memperhatikan dua elemen yang menggerakkan pelayanan Kristus. Pertama, kuasa Allah melayani langsung melalui Kristus, sebagai hamba dan utusan yang diurapi. Kedua, ada suatu pengalaman melengkapi yang berhubungan langsung dengan penderitaan Kristus, di mana Bapa, tinggal di dalam Dia, dengan berdaulat menyelesaikan pekerjaan-Nya di dalam Dia dan melalui Dia.38 Sementara ‘harga’ dibayar oleh Kristus sendiri, mujizat-mujizat dan kesembuhan-kesembuhan adalah dari Bapa, oleh kuasa Allah. ketika Filipus, murid, meminta Yesus menunjukkan Bapa kepadanya, Yesus menanggapi, ‘Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? … Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.’39 Sementara Bapa bekerja di dalam dan melalui Yesus untuk membawa kelepasan bagi umat-Nya, pada saat yang sama, dosa, sakit penyakit, kesukaran dan kelemahan dari dunia dipindahkan kepada Kristus. Dia adalah Anak Domba Allah, menanggung dosa dunia.40 Sisi pelayanan Kristus ini jelas digambarkan oleh kesembuhan perempuan yang menderita pendarahan yang parah. Peristiwa ini tercatat dalam Injil Markus dan Lukas.41 Mujizat dilakukan melalui Kristus. Namun, Dia adalah pelengkap bagi hal itu karena bukan inisiatif-Nya untuk menyelesaikan kesembuhan ini. Perempuan itu datang kepada Yesus, mendekati Dia dari belakang. Dia percaya bahwa, jika dia dapat menjamah ujung jubah-Nya, dia akan disembuhkan. Dia menjamah Yesus dan ‘Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya’.42 35 Mar 3:21-22 36 Yoh 1:29,36. Luk 3:22 37 Rom 8:2 38 Yoh 17:4 39 Yoh 14:7,9-10 40 Yoh 1:29 41 Mar 5:24-34. Luk 8:43-48 42 Mar 5:29 183 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Tanggapan Yesus terhadap mujizat ini adalah titik kunci. ‘Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"’43 Dalam kejadian ini, kuasa adalah kuasa Bapa. Bapa, dalam Kristus, melakukan mujizat. Kuasa Allah memasuki perempuan ini karena dia percaya bahwa Yesus Kristus adalah utusan Allah bagi dia. Iman Allah kuat di dalam dia, dan dia disembuhkan. Perempuan itu datang kepada Yesus dan mengatakan kepada-Nya apa yang terjadi. Yesus mengatakan kepadanya, ‘Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!’44 Dalam situasi-situasi mujizat yang sama, rasul Petrus adalah pelengkap dari pekerjaan-pekerjaan Yesus. Kitab Kisah para Rasul menuliskan bahwa orang-orang sakit dibawa di jalan-jalan dan dibaringkan di atas balai-balai dan tilam supaya, di saat Petrus lewat, bayangannya dapat mengenai mereka. Yang sakit, tersiksa, dan mereka dengan roh jahat, semua disembuhkan di saat bayangan Petrus melewati mereka!45 Sementara Bapa bekerja melalui Kristus, dengan cara yang sama, Kristus bekerja melalui Petrus. Paulus memberi kesaksian, ‘karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat’.46 Utusan firman-Nya – mengarahkan kuasa Allah Kitab Suci Perjanjian Baru menunjukkan pelayanan Kristus, yang keluar dari takhta-Nya, diberikan kepada gereja-gereja melalui utusan-utusan karunia kenaikan yang Dia utus.47 Gereja Korintus memahami bahwa, untuk tetap berjalan terus, mereka memerlukan utusan-utusan yang membawa firman dan kasih karunia Kristus kepada mereka. Ini dipahami dengan baik dan diterima di antara semua gereja-gereja. Nabi Yesaya telah mengatakan, ‘Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!’48 Utusan membawa firman kebenaran masa kini kepada gereja-gereja kaki dian. Dan utusan-utusan ini dikelilingi oleh kelemahan, takut dan gentar. Yesaya menuliskan, ‘Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas’.49 Kristus disalibkan karena kelemahan.50 Dia ‘tunas yang lemah dan lembut’ dengan kuasa Allah tinggal atas-Nya. Gereja kaki dian bertumbuh sebagai tunas yang lembut, dengan kapasitas penuh dari tujuh Roh dari Allah Anak tinggal atasnya. Oleh karena itu, kita dapat berpartisipasi dengan utusan dan firmannya yang turun, dan kita tidak malu. ‘Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia.’51 Kristus tidak menanggung penderitaan oleh kapasitas hakiki-Nya sendiri sebagai Allah Anak. Sebagai Perintis, Dia mempersembahkan diri-Nya kepada Bapa oleh Roh yang Kekal dan Dia menuliskan jalan ketaatan melalui persembahan, dengan doa dan permohonan.52 Dia dikuatkan oleh Roh yang Kekal di taman Getsemani untuk menjadi Imam Besar kita yang berkemurahan menurut peraturan 43 Mar 5:30 44 Mar 5:34 45 Kis 5:15-16 46 Gal 2:8 47 Ef 4:11-12 48 Rom 10:15 49 Yes 53:2 50 2 Kor 13:4 51 2Tim 2:12 52 Ibr 5:7 184 Kuasa-Nya diarahkan kepada anda Melkizedek.53 Sebagai tunas yang lembut, Dia bertumbuh dan disempurnakan sebagai buah sulung kita. Dia adalah Buah Sulung dari antara orang mati.54 Sebagai gereja-gereja, kita diberikan kepada proposisi dari struktur kaki dian menerima minyak dari tujuh Roh Allah. Kita setuju dengan pekerjaan dari utusan-utusan, diurapi oleh Kristus, untuk membawa firman kasih karunia-Nya kepada setiap cabang. Namun, banyak gereja-gereja lokal independen tidak mengakui kebutuhan mereka akan minyak yang mengalir dari takhta Kristus oleh firman dari utusan-utusan karunia kenaikan-Nya. Mereka menetapkan sendiri untuk tetap mandiri dan berdiri sendiri. Ini adalah kebutaan. Rasul Yohanes mengenali Diotrefes sebagai orang jenis ini; menolak untuk menerima utusan Kristus dan berpartisipasi dalam persekutuan dari kebenaran masa kini. Orang ini tidak menerima Yohanes, juga tidak menerima utusan firman siapapun.55 Paulus mengantisipasi ini ketika dia bernubuat kepada penilik-penilik Efesus di Miletus.56 Demikian juga, Yesaya mengatakan sebelumnya mengenai kemungkinan ini, ‘Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?’57 Diotrefes, sebagai penjaga pintu, telah gagal dalam tanggung jawab ini untuk menjaga dan memperhatikan kawanan domba. Dia melarang angelos yang menggembalakan untuk masuk lewat pintu.58 Hal yang sama, orang-orang Korintus juga dibingungkan. Ada perpecahan dan golongan-golongan di antara mereka. Beberapa menganggap diri mereka sendiri ‘dari Paulus’, beberapa ‘dari Apolos’, dan yang lain ‘dari Petrus’. Dan ada beberapa dari mereka yang merasa bahwa mereka tidak memerlukan rasulrasul sama sekali; mereka hanya membutuhkan Kristus sendiri.59 Seperti yang Paulus katakan kepada mereka, ‘Karena kamu ingin suatu bukti, bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.’60 Apakah Kristus telah memberikan kasih karunia kepada orang Korintus melalui pelayanan Paulus? Dia hanya menginstruksikan orang Korintus untuk menguji diri mereka sendiri jika hal ini demikian.61 Paulus menantang gereja-gereja untuk menguji diri mereka sendiri dan menetapkan apakah mereka ada dalam iman. Sejarah hubungan Paulus dengan Korintus adalah bahwa kesaksian Kristus telah diteguhkan dalam mereka melalui pelayanannya. Paulus katakan, ‘Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus’.62 Paulus tahu bahwa, di saat orang Korintus menerima administrasi angelos dari Kristus, maka Kristus akan ada di dalam mereka. Paulus adalah rasul mereka. 53 Ibr 9:14. Luk 22:43 54 1 Kor 15:20 55 3 Yoh 1:9-10 56 Kis 20:28-31 57 Rom 10:16 58 Yoh 10:1-2 59 1 Kor 1:11-12 60 2 Kor 13:3 61 2 Kor 13:5 62 1 Kor 1:4-7 185 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kristus telah mengutus dia ke Korintus sebagai utusan-Nya kepada mereka. Bukti dari fakta ini adalah keberadaan yang terus menerus dari jemaat itu sendiri. Kristus ada di dalam mereka. Paulus tidak gagal dalam ujian.63 Pelayanan Paulus kepada orang Korintus Paulus, sebagai seorang rasul, adalah utusan Kristus kepada orang Korintus. Dia katakan, ‘Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku’.64 Dengan cara yang sama, Roh Kudus mengutus setiap anak kepada orang-orang dan tempat-tempat tertentu, menurut pengudusan mereka. Orang Korintus mencari bukti Kristus dalam Paulus dan pelayanan-Nya melalui dia kepada mereka. Dia memberi kesaksian, ‘Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan?’65 Banyak orang Korintus telah menolak Paulus dan gereja berada dalam masalah besar. Mereka telah memegang yang lain sebagai rasul-rasul mereka. Mereka menjadi ‘jemaah iblis’.66 Kepemimpinan rasuli baru dari Korintus adalah laki-laki dan perempuan dengan kapasitas dan pendidikan manusia, pandai berbicara menyatakan hubungan, sebagai rasul-rasul, kepada Petrus dan gereja Yerusalem. Mereka adalah laki-laki dan perempuan yang sombong yang secara tidak langsung mempercayai kemampuan dan kekuatan mereka sendiri sebagai pelayan-pelayan gereja. Sebagai hasilnya, mereka menghasut oposisi kepada Paulus dan merongrong kebapaannya di antara orang Korintus. Paulus mengenali mereka sebagai ‘rasul-rasul palsu’ dan ‘pekerja-pekerja curang’. Mereka menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.’67 Sementara dia bersama dengan orang Korintus, Paulus mendemonstrasikan kelemahan Kristus. Dan model yang sama ini menjadi kuasa dari inisiatif penginjilan kita. Dimanapun Paulus memberitakan injil, dia adalah kesaksian hidup dan demonstrasi dari penderitaan Kristus. Bahkan dalam tubuh fisiknya, Paulus menyatakan kematian Tuhan Yesus.68 Paulus telah diutus kepada orang Korintus untuk menjadi rasul dan utusan mereka dan, sementara dia menderita di tangan mereka, dia melepaskan dan memfokuskan kuasa Allah kepada mereka. Dia memberi kesaksian ‘Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu’.69 Adalah kasih karunia dari Kristus yang membuat kerasulan Paulus efektif terhadap orang Korintus. Mereka perlu mengesampingkan penilaian dan kepercayaan mereka sendiri dalam kemampuan mereka sendiri. Jika mereka mau merendahkan diri, menerima realita dari situasi-situasi mereka, dan menerima administrasi angelos dari Kristus, maka Kristus akan berkuasa dalam mereka juga. Paulus mengatakan kepada Korintus bahwa mereka telah salah mengerti motivasinya dalam tulisan-tulisan kepada mereka. ‘Sudah lama agaknya kamu menyangka, bahwa kami hendak membela diri di depan kamu. Di hadapan 63 2 Kor 13:6 64 1 Kor 9:2 65 1 Kor 9:1 66 Wah 2:9. Wah 3:9 67 2 Kor 11:13-15 68 1 Kor 15:31 69 2 Kor 13:3 186 Kuasa-Nya diarahkan kepada anda Allah dan demi Kristus kami berkata: semua ini, saudara-saudaraku yang kekasih, terjadi untuk membangun iman kamu.’70 Adalah hati dari Paulus untuk hidup bersama dan mati bersama dengan orang-orang Korintus.71 Dia mau menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan Kristus untuk mereka, dengan cara ini, memungkinkan mereka untuk mengambil bagian dalam kuasa Allah.72 Kemudian, kuasa oleh mana pelayan-pelayan Kristus – yaitu, tujuh kali lipat Roh Allah – akan menyelamatkan mereka dari tipu muslihat yang telah menguasai mereka oleh perkataan rasul-rasul palsu. Mereka akan dilepaskan dari utusan-utusan ini yang membuat gereja Korintus menjadi jemaah iblis. Melayani dalam kelemahan Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa kelemahan dari Allah lebih kuat dari manusia, dan kebodohan dari Allah lebih bijak dari manusia.73 Dia tidak memanggil banyak orang yang kuat, atau terpandang, bijak menurut dunia ini, untuk menjadi pelayan-pelayan-Nya.74 ‘Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.’75 Paulus adalah kuat dan bijak dalam istilah manusia, tapi dia dibuat lemah supaya dia dapat menjadi mampu dan berhasil sebagai seorang pelayan Kristus. Kita harus merendahkan diri kita kembali dari waktu ke waktu. Kita mengingat cerita mengenai Paulus di hadapan Dewan, Mahkamah Agama di Yerusalem. Ananias memerintahkan mereka yang berdiri di samping untuk menampar mulut Paulus, di mana dia dengan penuh emosi memberikan jawaban, ‘Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku.’76 Paulus segera merendahkan dirinya supaya watak impulsifnya tidak memotivasi dan mengendalikan dia dan akhinrya menjadi ‘ditolak’.77 Paulus terus menyerahkan pembawaan temperamennya yang keras dan memeluk kelemahan Kristus supaya dia dapat dengan efektif melayani injil. Seperti Paulus, akan ada krisis iman bagi setiap kita sementara kita membuat keputusan untuk mengikuti dalam jalan kelemahan Kristus. Jika kita keras dan bijak, maka Allah akan membawa kita kepada kelemahan. Paulus telah dengan rela memeluk kelemahan Kristus sebagai model pelayanannya. Paulus mengajarakan bahwa kelemahan Allah akan menghancurkan hikmat orang bijak dan kuasa dari orang kuat. Hal-hal ‘yang berarti’ akan menjadi ‘tidak berarti’ oleh salib.78 Sesungguhnya, inilah senjata yang akan menghancurkan roh Babel, yang menjalankan kuasa atas gereja melalui ketamakan dan penyembahan berhala.79 70 2 Kor 12:19 71 2 Kor 7:3 72 Kol 1:24 73 1 Kor 1:25 74 1 Kor 1:26 75 1 Kor 1:27-29 76 Kis 23:1-3 77 1 Kor 9:27 78 1 Kor 1:18-28 79 Yak 4:1-2. Gal 5:15 187 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Paulus dan rasul-rasul lain diingatkan untuk memperingatkan gereja-gereja kaki dian yang bertumbuh mengenai kekuatan dari daging. Mereka menarik contoh jelas dari Perjanjian Lama, terutama penyalahgunaan dari Bileam, yang menggunakan karunia nubuatannya untuk mengutuk Israel demi keuntungan pribadi.80 Jika kita hidup dengan menyalahgunakan kuasa untuk keuntungan diri sendiri, maka Babel dapat bangkit dan mendapatkan kekuasaan dalam gereja dengan berdagang dalam jiwajiwa manusia. Takhta iblis aktif dan gereja kaki dian diinjak-injak dan ditelan. Sementara Paulus memiliki otoritas dari Kristus untuk memanggil orang Korintus kepada pertobatan, dia tidak mendekati orang Korintus dari posisi kuat, berdasarkan otoritasnya.81 Dia mencari untuk melayani kuasa Allah kepada mereka dengan menyatukan dirinya kepada penderitaan-penderitaan dan kelemahan-kelemahan yang sama yang Kristus tanggung bagi setiap anak Allah di Korintus. Kuasa Allah diberikan kepada Kristus oleh Bapa sekarang menopang Paulus. Dan itu tersedia bagi orang Korintus di saat mereka menerima Paulus sebagai rasul dan utusan Kristus kepada mereka. Jika mereka bersatu dengan Paulus dalam kelemahan Kristus, maka mereka akan ‘menanggung penderitaan yang sama’ yang diselesaikan oleh saudara-saudara yang ada di dalam dunia.82 Kristus ada di dalam mereka dengan kuasa, memungkinkan mereka untuk menerima keputraan mereka. Dengan cara ini, mereka akan mendemonstrasikan pekerjaan-pekerjaan yang adalah milik dari pengudusan, nama dan penentuan mereka. Ditopang oleh hidup kebangkitan Rasul Paulus dengan rela menderita kerugian dari segala sesuatu supaya dia dapat mengenal Yesus Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya.83 Menuliskan kepada Roma, dia katakan, ‘Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya’.84 Jelas ini tidak menunjuk kepada kematian fisik kita. Setelah disalibkan dengan Kristus, bukan kita lagi yang hidup, tapi Kristus hidup di dalam kita.85 Kita memperhitungkan diri kita sendiri mati bagi dosa, tapi hidup bagi Allah.86 Sebagai pembawa persembahan yang menderita, kita bersatu dengan persekutuan persembahan Kristus dan kita menerima kuasa yang sama yang menopang Kristus dalam persembahan-Nya. Ini adalah mujizat. Hidup dilipatgandakan melalui kelemahan dari persembahan. Sebagai pembawa persembahan yang menderita, kita dilepaskan dan ditebus dari maut oleh kuasa yang ada di dalam darah Kristus. Kuasa ini membawa Gembala agung kembali dari maut karena dosa, menyelesaikan pekerjaan pendamaian bagi kita, dan kemudian mengarahkan kuasa Allah kepada kita.87 Kita dilepaskan dari kematian yang begitu ngeri di saat kita minum darah-Nya dan makan dagingNya.88 Dan kita akan dilepaskan dari hukuman dan konsekuensi pelanggaran dan dosa kita di saat kita bersatu dengan persekutuan persembahan-Nya dan kasih karunia diberikan atas kita. Hubungan antara 80 2 Pet 2:15. Yud 1:11. Wah 2:14 81 2 Kor 13:10 82 1 Pet 5:9 83 Fil 3:8-10 84 Rom 6:5 85 Gal 2:20 86 Rom 6:11 87 Ibr 13:20-21 88 2 Kor 1:10 188 Kuasa-Nya diarahkan kepada anda hidup, mati dan kuasa Allah adalah penting. ‘Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.’89 Kita dapat melihat bagaimana transaksi dari maut kepada hidup kebangkitan beroperasi. Kuasa yang ada di dalam darah-Nya diarahkan, melalui kelemahan kita, kepada mereka yang kita layani. Kuasa-Nya aktif, dan dapat membangkitkan mereka dari maut karena dosa. Dan, pada saat yang sama, kuasa Allah membawa kita kembali dari kematian oleh persembahan, dan melipatgandakan hidup. Kristus ada dengan kita, dan dalam kita, di saat kita maju memenuhi pekerjaan-pekerjaan dari keputraan kita. Dan, sementara kita hidup dalam iman persembahan ini dalam kelemahan, kita dikenan Allah dan mendemonstrasikan bahwa Kristus ada di dalam kita. ’Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia’.90 Di mana kita mempersembahkan diri kepada persekutuan salib dengan hati untuk menanggung bebanbeban dan celaan dari mereka yang di luar, maka kuasa Allah dapat memberikan kelepasan. Paulus menginstruksikan Galatia untuk ‘Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus’.91 Menanggung beban orang lain membutuhkan ketekunan dan menahan diri dengan sabar. Kuasa Allah menopang Kristus sampai pekerjaan persembahan-Nya terselesaikan sepenuhnya. Hidup-Nya ada di dalam kita untuk menopang kita melalui setiap pekerjaan persembahan yang kita melibatkan diri. Mungkin memerlukan berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, untuk menginjili mereka kepada siapa Tuhan mengutus kita. Kita harus memberikan diri kita untuk pekerjaan khusus ini, tidak kehilangan hati dan menjadi lemah.92 Pelayanan kita dalam dunia Ketika seorang Kristen mulai memproklamirkan firman salib, mereka menemui oposisi, hinaan dan cacian karena apa yang orang lain anggap sebagai kebodohan dari pesan yang mereka dengarkan.93 Penganiayaan, kesukaran dan kesesakan bangkit melawan kita karena firman. Tapi, oleh firman yang sama, kita ditarik ke dalam penderitaan Kristus.94 Kehidupan kita menjadi korban yang hidup. Kita, seperti Kristus, adalah pembawa persembahan yang menderita. Dengan setiap pengalaman progresif, kita disatukan dengan Dia menjadi serupa dalam kematian dan maut-Nya.95 Kita mengarahkan kuasa Allah supaya kasih karunia terlayani kepada semua yang menerimanya. Sebagai orang-orang Kristen, kita tidak boleh kehilangan semangat oleh berbagai kesesakan, penganiayaan dan pencobaan yang kita temui di saat kita pergi membagikan injil. Kuasa Allah beroperasi untuk membawa keselamatan kepada mereka yang menerima pesan kita. Kita harus menerima bahwa kesukaran-kesukaran dan kesulitan-kesulitan kita adalah penderitaan Kristus. Kesulitan dalam situasi-situasi kita adalah dari Allah. Oleh karena itu, kita harus bertekun oleh kuasa Allah supaya kita tidak mengosongkan salib dari kuasanya.96 Oleh iman, dan oleh hikmat Allah, 89 2 Kor 13:4 90 Yak 1:12 91 Gal 6:2 92 Gal 6:9. 2 Tes 3:13 93 1 Kor 1:17-25 94 Mat 13:21 95 Rom 6:5 96 1 Kor 1:17-18 189 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kita dapat mengarahkan kuasa Allah kepada mereka yang ada di bawah penginsafan Roh Kudus.97 Roh Kudus bekerja dengan kita, dan akan menggunakan keadaan-keadaan dari kehidupan pendengar untuk membawa penebusan dan keselamatan. Tanda-tanda dan mujizat-mujizat akan mengikuti pekerjaan Roh sementara Dia menginsafkan dari dosa, kebenaran dan penghakiman yang akan datang.98 Oleh karena itu, kita harus menjadi sensitif dengan tuntunan Roh Kudus. Dia menuntun kita dalam pekerjaan-pekerjaan yang Bapa telah persiapkan untuk kita lakukan.99 Kehidupan dan pekerjaanpekerjaan kita ditentukan bagi kita. kita perlu menjadi yakin bahwa semua keadaan-keadaan kita adalah dari tangan Tuhan untuk kemajuan injil. Paulus mengatakan, ‘Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.’100 Di saat kita memandang Kristus dan kematian-Nya, kita mendengarkan seruan dari dunia yang sekarat dan tuntutannya supaya kita menjadi relevan dengan situasi-situasi mereka. ‘Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu’, ini adalah tuntutan mereka.101 Ini adalah mereka yang menggunakan gereja dan anggota-anggota jemaat sebagai sumber untuk meningkatkan program agamawi mereka sendiri dan cita-cita bagi keuntungan pribadi mereka. Gereja tidak mempersembahkan diri kepada dunia sebagai sumber bagi agenda mereka. Gereja juga bukan ‘tuan atas’ yang bukan Yahudi.102 Kapanpun kita melihat ini terjadi, roh Babel bermanifestasi. Pekerjaan penginjilan diproklamirkan dengan maksud untuk memulihkan anak-anak manusia kepada penentuan keputraan mereka. Di saat kita mencari untuk membagikan injil, kita harus memelihara pengakuan yang kita layani dari kelemahan, dikelilingi dengan kelemahan, dan menggenapi apa yang kurang dalam penderitaan Kristus.103 Kita tidak boleh menjadi bijak dalam kekuatan kita sendiri, sekalipun kita menanggung cacian, cemoohan dan ejekan di tangan orang-orang berdosa. Jika kita memelihara tujuan yang benar, kuasa menjadi tersedia dari Kristus, dan kuasa ini akan menembus dan menikam hati-hati keras mereka yang dibawah penginsafan-Nya. 97 2 Kor 13:4 98 Yoh 16:8 99 Ef 2:10 100 2 Kor 5:18 101 Luk 23:37 102 Luk 22:25 103 Kol 1:24 190 BAB 12 Roh Allah di tengah-tengah kita Tujuan dari Ayat-ayat nubuatan adalah pewahyuan bahwa Roh-Nya ada di ‘tengah-tengah kita’.1 Tuhan menyatakan melalui nabi Hagai, ‘Sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!’2 Isi nubuatan dari Ayat-ayat itu dibangun dari perjanjian, tabernakel dan keimamatan yang diberikan kepada Israel.3 Hal-hal ini menyediakan bahasa simbolik dalam Alkitab, seperti yang dipakai oleh para nabi dalam Perjanjian Lama, dan kemudian dipakai oleh para rasul dalam Perjanjian Baru. Tabernakel dan bait suci dalam Perjanjian Lama adalah simbol dari kediaman Allah.4 Perjanjian Baru mengembangkan hal ini untuk memantapkan bahwa Roh Allah ada di tengah-tengah kita, dan berdiam di dalam kita.5 Gambaran tentang Alkitab adalah bahwa Allah telah datang untuk tinggal di dalam kita oleh Roh-Nya. Roh-Nya ada di tengah-tengah kita, di atas kita, menyertai kita, dan di dalam kita.6 Dia yang bersatu dengan Tuhan adalah satu Roh dengan Dia.7 'Tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? … karena semuanya adalah kamu punya ... baik dunia, hidup maupun mati, baik waktu sekarang maupun yang akan datang – semuanya kamu punya. Dan kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.’8 Injil Perjanjian Baru didukung oleh Ayat-ayat nubuatan Perjanjian Lama. Dalam bagian pembukaan pembelajaran kita, kita akan memeriksa pengajaran-pengajaran para rasul mengenai ‘Roh-Ku di tengahtengah kamu', dan kemudian memeriksa Ayat-ayat nubuatan yang yang mendukung ajaran ini. 1 Yoh 14:16-17 2 Hag 2:5 3 Rom 9:4-5; Yes 46:3 4 Ul 12:11; Kel 25:22 5 Ibr 9:1-10 6 Hag 2:4-5; Yes 59:21; Yoh 14:17 7 1 Kor 6:17 8 1 Kor 3:16-23 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Ada roh di dalam manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia itu.9 Namun, karena dosa, kita perlu diperbaharui dalam roh dan pikiran kita.10 Kita juga harus dilahirkan dari Roh, sebagai anakanak Allah.11 Kita harus menerima Roh Bapa, Roh Anak, dan dipenuhi dengan Roh Kudus.12 Kita harus disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh.13 Ini adalah kebenaran dari 'Roh-Ku di tengah-tengah kamu', dinyatakan oleh Ayat-ayat nubuatan. Lahir dari Roh Dalam penciptaan, Adam diberi identitas spiritual dan menjadi makhluk yang hidup (psuche).14 Pemahaman kita tentang roh dimulai dengan roh manusia – identitas dasar yang diberikan kepada kita oleh nafas Allah. Dia adalah 'Tuhan, Allah yang memberi roh kepada semua makhluk'.15 Dia adalah 'Bapa segala roh'.16 ‘Roh manusia adalah pelita Tuhan, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.’17 Adam dimasukkan ke dalam ujian dan dibuat bertanggung jawab untuk hidupnya.18 Saat ia taat, ia akan diperkenalkan kepada perjanjian persembahan. Ini dimulai dengan diambilnya tulang rusuk Adam untuk dibangun menjadi Hawa.19 Adam harus melanjutkan dalam suatu persekutuan persembahan hingga Kristus dinyatakan. Lalu ia bisa dilahirkan dari Roh dan menerima kehidupan ciptaan baru (zoe).20 Dia akan makan dan minum tubuh dan darah Kristus dari mana tubuh kebangkitan-Nya akan dibentuk. Sama seperti ia telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula ia akan memakai rupa dari yang sorgawi.21 Karena ketidaktaatan, Adam dan semua orang di dalam dia, mati.22 Dengan demikian, semua manusia memiliki identitas tetapi terikat dalam hukum, dosa dan maut.23 Sampai Tuhan memperbaharui roh kita, kita mati dalam dosa dan tidak mampu mempersembahkan.24 Tanpa Roh Allah, semua pekerjaan kita adalah pekerjaan yang mati. Hingga kita diterangi, hati nurani kita hanya menghasilkan pekerjaan yang mati atau pembuktian diri. Kita hidup dalam kesadaran akan dosa dan mengingat akan kegagalan. Hati kita menuduh atau membenarkan kita. Kita termotivasi untuk melakukan kebenaran yang sepenuhnya berasal dari kita sendiri – untuk kepentingan kita sendiri. Kita tidak mengetahui kebenaran Allah yang dapat dinyatakan dalam hidup kita melalui iman.25 9 1 Kor 2:11 10 Ef 4:23; Rom 8:6; 1 Pet 1:13 11 Yoh 3:5-6,8 12 Rom 8:9,14; Gal 4:6; Yoh 14:26; Kis 2:4 13 1 Kor 6:17 14 Kej 2:7 15 Bil 16:22; Bil 27:16 16 Ibr 12:9 17 Ams 20:27 18 Kej 2:17 19 Kej 2:21-22 20 Yoh 3:5; Mat 7:14 21 1 Kor 15:29 22 1 Kor 15:22 23 Rom 7:5 24 Ef 2:1 25 Rom 10:1 192 Roh Allah di tengah-tengah kita Anak-anak terang Ketika Allah mengirimkan seorang utusan Injil kepada kita, terang firman Allah menyebabkan hati kita terbakar.26 Mata, pelita tubuh, dibukakan.27 Seluruh tubuh kita mulai dipenuhi dengan terang. Terang Roh, bercahaya dari suatu jemaat kaki dian, menerangi kita kepada pengharapan menjadi anak, dilambangkan dengan tabut itu. Saat kita berjalan dalam terang ini, kita dapat menjadi 'anak-anak terang'.28 Saat kita menerima benih firman Allah, kita disatukan dengan Kristus dan dilahirkan dari Allah dalam Kristus dan dengan Kristus.29 Salib adalah tempat kelahiran di mana perjanjian Tuhan itu diaktifkan bagi setiap manusia. Persembahan Kristus menghasilkan darah perjanjian bagi setiap manusia, sehingga Allah akan 'melihat benih', atau keturunan.30 Seperti darah perjanjian yang telah membawa Kristus kembali dari kematian, Dia memberikan diri-Nya ke pangkuan Bapa, dan diperanakkan dari kematian sebagai Anak Sulung. Di sinilah jemaat anak sulung dijadikan.31 Ketika berita Injil menyatukan kita kepada persembahan Kristus, kita bisa dilahirkan kembali bersama Kristus. Ini adalah bagaimana Allah memberikan kita karunia hidup-zoe.32 Melalui salib, Allah memberikan kita kehidupan ciptaan baru yang dihasilkan dalam perjanjian, sebelum segala masa. Dilahirkan kembali dan dilahirkan dari atas Dalam salib, kita dilahirkan kembali dari kematian, dan kita dilahirkan dari atas, atau 'dari yang semula, seperti kata Yohanes.33 Kita dibawa kembali dari kematian untuk dilahirkan 'kembali', dan kita juga dilahirkan dari yang semula dalam kaitannya dengan nama baru yang diberikan dalam perjanjian sebelum segala masa. Dalam Perjanjian Kekal, hidup diserahkan dari Bapa kepada Anak. Dalam hal yang sama di mana Anak mempersembahkan sebagai Domba, hidup ini dinyatakan sebagai darah.34 Kemudian, Roh Kudus, sebagai Parakletos (Penolong), menaungi 'Benih' di pangkuan Bapa untuk menghasilkan Anak Allah yang tunggal. Inilah sebabnya mengapa Yohanes menggambarkan Dia sebagai Satu yang adalah 'di pangkuan Bapa’.35 Kelahiran baru kita adalah dalam konteks ini, dalam Perjanjian Kekal. Perjanjian ini dibuat efektif dalam salib. Ini adalah bagaimana kita memahami apa yang dimaksud dengan 'lahir dari Allah'.36 Kita harus melihatnya sebagai operasi Allah di tingkat tertinggi dari persekutuan. Kita dilahirkan kembali dalam 26 Luk 24:32 27 Mat 6:22 ‘Mata’ adalah indra intuisi, yang memberi makan kepada hati nurani, atau kesadaran manusia. Mata hati kita, ‘mata pengertian kita’ adalah sebagai saksi kepada Roh Kudus, supaya hati nurani kita mengizinkan kita untuk menyembah, dan bukan menjadi saksi kepada hukum, di mana hati nurani membedakan yang baik dan yang jahat dan menghasilkan pekerjaan yang mati. 28 Yoh 12:36 29 Mat 13:23 30 Yes 53:10 31 Ibr 12:23 32 1 Pet 1:23-25 33 Yoh 3:3 34 Im 17:11 35 Yoh 1:18 36 Yoh 3:1-8 193 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU persekutuan Bapa dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Kita dilahirkan kembali dalam salib, di mana persekutuan perjanjian diaktifkan untuk setiap orang yang percaya.37 Kita dilahirkan kembali dalam dua dimensi ini. 1. Kita dilahirkan kembali dari kematian; dan 2. Kita dilahirkan dari atas. Dilahirkan kembali dari kematian. Firman Injil menyatukan mereka yang percaya pada kematian Kristus. Kematian-Nya mencapai dua hal. 1. Kematian-Nya adalah penghakiman dosa, yang mematikan korupsi yang harus mati. Kita sekarang menganggap bahwa kita semua mati dalam satu kematian terhadap dosa. 38 2. Kematian-Nya adalah suatu persembahan yang membawa segalanya kepada suatu titik akhir, sehingga kita dapat dibawa kembali bersama Kristus dari kematian.39 Dia jatuh ke dalam tanah sebagai benih tunggal, sehingga kita bisa kembali dengan-Nya dari kematian. Cara benih itu harus menjadi jalan hidup bagi setiap orang percaya. Kecuali kita kehilangan hidup kita bersama Kristus dengan cara ini, kita tidak bisa mewarisi hidup yang kekal.40 Dilahirkan dari atas. Firman Injil juga menyatakan nama, hidup dan identitas baru kita yang diketahui sebelumnya dan ditentukan dari semula. Ini dapat dipulihkan saat kita dilahirkan dari Roh, dari atas (dari yang semula). Ini adalah pelayanan Roh yang dinyatakan dalam kaki dian. Nama kita dapat diingat.41 Kita bisa menerima daging dan darah kehidupan ciptaan baru dari Kristus. Identitas pribadi kita, ditiupkan ke Adam tetapi sekarang terikat dalam dosa, dapat dipulihkan. Ini adalah dampak menerima hidup-zoe. Nama baru kita dari Bapa sekarang ditemukan dan dinyatakan dengan benar melalui perbuatan baik yang Dia rencanakan bagi kita, sebelumnya.42 Kehidupan ciptaan baru Kristus datang kepada kita saat kita makan dan minum daging dan darah-Nya.43 Kita melakukan ini dengan menerima firman-Nya, yang adalah roh dan hidup.44 Darah kehidupan-Nya dalam kita sekarang membasuh hati kita dari hati nurani yang jahat.45 Darah itu menyucikan kita saat kita hidup sebagai 'imam' dalam hidup-darah ini, mencurahkannya keluar untuk memberkati orang lain. Roh kita (identitas manusia batiniah) diperbarui dengan kapasitas untuk menyembah dan mempersembahkan korban. Sekarang mungkin bagi kita untuk bersatu dengan persembahan Kristus, dari hati. Hati nurani (mengetahui bersama-sama dengan diri kita sendiri) tidak lagi memberdayakan diri. Sebaliknya, hati nurani sekarang menjadi saksi Roh Kudus sehingga kita dapat menyembah, memberi 'hormat' (layak), dalam roh dan kebenaran.46 Kehidupan lahir baru kita (dilahirkan dari kematian, dilahirkan dari atas) seluruhnya dihidupi di dalam Kristus. Kita telah dipindahkan ke dalam persekutuan persembahan-Nya, di mana kita menerima hidup kebangkitan dan hidup dengan kuasa Roh. Mereka yang lahir dari kematian dan lahir dari atas sekarang 37 Yoh 11:26; Yoh 12:46; Rom 1:16 38 Rom 6:10; Ibr 9:12; Ibr 10:10; 1 Pet 3:18 39 Yoh 12:24 40 Yoh 12:25 41 Mzm 106:4; Luk 23:42-43 42 Ef 2:10 43 Yoh 6:25,51-54 44 Yoh 6:63 45 Ibr 10:22 46 Yoh 4:23-24 194 Roh Allah di tengah-tengah kita tinggal di jemaat-jemaat kaki dian. Mereka bertumbuh dalam persembahan Kristus, dan mereka menerima kapasitas tujuh kali lipat yang sama yang ada pada Kristus.47 Baptisan di dalam nama Tuhan Yesus Komitmen penting dalam kelahiran baru kita adalah untuk dibaptis ke dalam kematian, penguburan dan kebangkitan Kristus.48 Di sinilah kita mengenakan hak menjadi anak di dalam Kristus. Kita dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.49 Ini adalah nama yang diberikan kepada ciptaan baru, dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Kemudian kita menerima karunia Roh Kudus sebagai jaminan warisan kita.50 Kita adalah anak-anak sejati karena persembahan dari tiga Pribadi, masing-masing dengan nama. Kita lahir dari Bapa.51 Hak menjadi anak kita adalah dari-Nya, menurut nama-Nya. Hak menjadi anak kita juga dari nama Anak, yang mengosongkan diri-Nya untuk membagi hak sebagai anak-Nya dengan kita melalui adopsi.52 Hak menjadi anak kita juga dalam nama Roh Kudus karena, sebagai Parakletos, Dia adalah Roh adopsi.53 Dia menyebabkan kuasa dari yang Tertinggi, dari Yahweh, untuk menaungi kita dan membawa kita untuk lahir di dalam Kristus. Kelahiran baru kita adalah dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Setiap dari Tiga, dengan nama, benar-benar diberikan untuk menghasilkan hak menjadi anak kita. 'Roh Tuhan' yang tujuh kali lipat aktif dalam tindakan setiap dari Tiga terhadap kita karena Mereka masing-masing memiliki nama, Tuhan, Yahweh. Yahweh, 'Tuhan itu Allah kita, TUHAN itu esa’; dan 'nama-Nya satu-satunya'.54 Tuhan adalah namaNya.55 Kita semua, dengan muka yang tidak terselubung, mengamati seperti dalam cermin kemuliaan Tuhan, sedang diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar, yang berasal dari Tuhan yang adalah Roh.56 Roh Tuhan adalah tujuh kali lipat, seperti kata Yesaya. 'Roh TUHAN akan ada pada-Nya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN.’57 Nama baru itu, Tuhan Yesus Kristus, adalah nama perjanjian yang diberikan kepada Anak dan kepada ciptaan baru.58 Nama ini diinvestasikan dengan kepenuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus. Anak memiliki nama ini karena pengurapan dengan tujuh (lipat) Roh dari Allah. Ia memiliki ketujuh Roh Allah.59 47 Yes 11:1-2; Why 5:6 48 Rom 6:4-5 49 Kis 19:5 50 Ef 1:13 51 1 Yoh 5:1 52 Flp 2:7; Ibr 2:11 53 Rom 8:15 54 Ul 6:4; Zak 14:9 55 Amos 9:6; 1 Sam 16:13; Yes 11:2; Yes 40:13 56 2 Kor 3:18 57 Yes 11:2 58 1 Kor 8:6 59 Why 3:1; Why 5:6 195 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Roh Kudus dan api Setelah mendengar Injil, kita dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus, karena ini adalah nama baru yang diberikan kepada ciptaan baru. Nama ini sepenuhnya mengungkapkan nama Bapa, nama Anak, dan nama Roh Kudus. Lalu, saat kita bertobat dan dibaptis, kita menerima karunia Roh Kudus.60 Kita menerima buah sulung dari Roh Kristus Sang Buah Sulung Kita dibaptis ke dalam Kristus, Sang Buah Sulung Yesus berbicara tentang ini sesaat sebelum Ia naik. 'Kamu akan menerima kuasa [ini adalah tujuh kali lipat] ketika Roh Kudus turun ke atas kamu; dan kamu akan menjadi saksi-Ku 61... sampai ke ujung bumi'.62 Kita menerima kuasa tujuh kali lipat untuk menjadi saksi, untuk menjadi rekan sependeritaan dengan Kristus, setelah Roh Kudus turun atas kita. Penafsiran pertama kaki dian adalah bahwa baptisan Roh Kudus, seperti lidah-lidah api, diberikan kepada mereka yang tertanam di dalam Kristus, sang Buah Sulung.63 Dia adalah tunas dan Buah Sulung yang keluar dari tanah kering kemanusiaan.64 Sebelum kita dapat bertumbuh sebagai buah sulung, kita harus bersatu dengan Kristus, sang Buah Sulung. Dengan demikian kita menerima karunia sulung Roh. Oleh karya Sang Penolong, Roh Kudus, kita menerima adopsi sebagai anak.65 Bapa dan Anak membuat tempat tinggal Mereka di dalam kita, dan kita dibaptis dengan Roh Kudus. Dengan Roh Kristus di dalam hati kita, kita bisa berseru, ‘ya Abba, ya Bapa!’, seperti yang Yesus lakukan.66 Dari hari pertama kita di dalam Injil, kepenuhan Roh Allah sedang diberikan kepada kita melalui perantaraan Roh Kudus. Kita mampu bersatu dalam persekutuan Roh dan berjalan dalam terang. Pelita kita dinyalakan, sebagai individu-individu.67 Hal ini belum merupakan arti sepenuhnya dari suatu pelita pada kaki dian. Namun, Roh Kudus telah datang untuk memungkinkan kita untuk bersatu dalam pelita sebagai saksi itu. Kita memiliki kuasa untuk menjadi saksi. Saat kita berjalan dalam terang, kita akan memiliki persekutuan, dan darah Kristus akan menjadi efektif dalam hidup kita.68 Pada saat kita dicelikkan, penebusan dapat mulai dalam manusia batiniah, dalam motivas-motivasi kita yang terdalam.69 Hati nurani kita, kapasitas kita untuk mengetahui bersama-sama dengan diri kita sendiri, dipulihkan.70 Sekarang roh kita, identitas dasar kita, mampu menyembah, yang berarti bahwa kita dapat memberi hormat (layak) kepada Allah dan sesama. Kita tidak lagi tawanan penilaian diri kita 60 Kis 2:36-38 61 Bahasa Yunani martus berarti ‘martir’, dengan demikan ‘rekan sependeritaan’ 62 Kis 1:8 63 Kis 2:3; 1 Kor 15:20,23 64 Yes 53:2 65 Yoh 14:26; Rom 8:15 66 Mar 14:36 67 Luk 12:35 68 1 Yoh 1:7 69 2 Kor 4:16; Ef 3:16; 1 Pet 3:4 70 Ibr 9:14 196 Roh Allah di tengah-tengah kita dan orang lain yang kedagingan.71 Kita tidak menjadi saksi terhadap hukum, tetapi terhadap Roh Kudus. Saat mata adalah baik (tunggal), teranglah seluruh tubuh.72 Kita diperbarui, dan mampu mengekspresikan identitas 'dalam Roh', karena kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh. Identitas tidak terbelenggu dengan 'diri', kepada apa yang duniawi.73 Sebaliknya, kita dimotivasi dengan roh yang rela untuk mempersembahkan diri kita sendiri. Pekerjaan kita digerakkan oleh persembahan, diaktifkan oleh darah kehidupan Kristus. Oleh pelayanan, atau keimamatan, dari hak menjadi anak kita, kita melayani darah Kristus. Oleh karena itu, saat kita melayani, hati kita dibasuh oleh darah Kristus dan kita dibersihkan.74 Pertobatan hanyalah keputusan konstan untuk berbalik dari kebenaran yang berasal dari diri kita sendiri. Kita bertobat dari pikiran, emosi dan kegiatan yang muncul dari sistem operasi kedagingan kita sendiri di mana dosa bekerja oleh hukum.75 Iman adalah kegiatan dari mereka yang datang kembali dengan Kristus dari kematian, dalam persembahan. Iman adalah tempat pertemuan dalam persembahan, di mana kita berdiri di hadirat-Nya yang memberi hidup kepada orang mati dan memanggil kepada kehendak Allah yang dari semula.76 Kita dilahirkan kembali dari kematian dan dilahirkan dari atas. Kita berdiri sebagai orang-orang yang telah disatukan dengan persembahan Kristus, yang sekarang menerima kuasa tujuh kali lipat karena Roh Kudus telah turun atas kita. Karunia sesuai nama-Nya Bapa – menurut nama-Nya. Pribadi Bapa menetapkan suatu keluarga yang terdiri dari anak-anak yang lahir dari Allah. Kehidupan kekal yang diserahkan oleh Bapa dilahirkan dalam Anak sebagai kehidupan ciptaan baru. Hidup-zoe ini sekarang dilipatgandakan kepada kita saat kita makan roti dari sorga yang dikirim oleh Bapa.77 Anak – menurut nama-Nya. Pribadi Anak memberi kita Roh-Nya sendiri, Roh Kristus. Kita menjadi anggota-anggota tubuh-Nya dan ahli waris-bersama dari warisan sebagai anak-Nya.78 Roh Kudus – menurut nama-Nya. Pribadi Roh Kudus diberikan kepada kita sebagai hadiah untuk menjadi Penolong kita. Dia menganugerahkan kita persekutuan Roh Kudus di mana Ia mengarahkan tujuan Allah di bumi. Dia ‘menerima dari Kristus' – yaitu ketujuh Roh Allah yang diberikan kepada Kristus – dan menyatakan pemerintahan ini untuk seluruh zaman gereja.79 KeTuhanan Bapa adalah oleh ketujuh Roh Allah dalam suatu keluarga yang terdiri dari anak-anak.80 KeTuhanan Kristus adalah oleh ketujuh Roh Allah di dalam suatu tubuh yang terdiri dari saudarasaudara.81 KeTuhanan Roh Kudus adalah oleh ketujuh Roh Allah dalam persekutuan dari satu Roh.82 71 2 Tim 2:26 72 Mat 6:22 73 Rom 8:6; 1 Kor 3:4 74 Ibr 10:22 75 Fil 3:9; Rom 7:8 76 Rom 4:17 77 Yoh 6:33 78 Rom 8:17 79 Yoh 16:15 80 Gal 4:5-7 197 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Disatukan kepada Tuhan – satu Roh dengan Dia Ketika kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh, kita dapat mengenal Bapa secara pribadi, karena Roh Bapa tinggal di dalam kita.83 Kita bisa mengenal Anak secara pribadi, karena Roh Kristus tinggal dalam hati kita.84 Kita bisa mengenal Roh Kudus secara pribadi, karena Dia berdiam dalam kita dan memimpin kita kepada hak menjadi anak kita.85 Sebagai anak-anak dalam keluarga Bapa, kita saling mengasihi, dan tidak dapat 'membenci' mereka yang diperanakkan dari Bapa yang sama.86 Karena kita adalah anggota-anggota tubuh Kristus, Sang Anak, kita disatukan dengan mereka yang memiliki Roh Kristus, dan tidak dapat dipisahkan dari mereka.87 Karena kita disatukan dalam persekutuan Roh Kudus, kita berasal dari satu roh dengan yang lainnya, dan tidak dapat mendukakan Roh yang ada di dalam kita, selamanya.88 Ini adalah bagaimana kita mempertahankan pengakuan ketuhanan dalam kehidupan kita. Mereka yang disatukan kepada Tuhan adalah satu Roh dengan Dia.89 Pengakuan ketuhanan adalah dasar atas mana kita disatukan kepada Tuhan dalam satu Roh. Di mana Bapa adalah Tuhan, Dia sedang mengungkapkan, atau menyembunyikan, misteri tentang anakanak-Nya, seperti ketika Yesus berbicara tentang pewahyuan ‘yang dikaruniakan Allah kepada-Nya’.90 Di mana Anak adalah Tuhan, Dia sedang menjaga persekutuan tubuh-Nya. Di mana Roh Kudus adalah Tuhan, Dia sedang menjaga kemerdekaan. ‘Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.’91 Sebagai Tuhan, Roh, Dia juga sedang mengubah kita dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang semakin besar.92 Dia sedang menerapkan kuasa ketujuh Roh Allah kepada karunia-karunia yang diberikan kepada anggota-anggota tubuh. Keluarga – tubuh – persekutuan Kehidupan Bapa, di mana kita diperanakkan sebagai anak, adalah milik Bapa, dan kita adalah keluargaNya. Tubuh Kristus adalah milik Anak, dan kita adalah anggota-anggota pada khususnya.93 Persekutuan Roh Kudus adalah milik Roh Kudus. Ketujuh Roh Allah memungkinkan masing-masing tiga karunia ini untuk diberikan kepada kita, dalam kepenuhannya. Ketujuh Roh Allah memungkinkan kelahiran kita dari Bapa, ketika kita dilahirkan dari Roh.94 Ketujuh Roh Allah memberkati tubuh Kristus, di mana kita adalah sesama anggota.95 Ketujuh Roh Allah memungkinkan persekutuan Roh Kudus.96 81 Ibr 2:11 82 1 Kor 6:17 83 1 Kor 6:17; Mat 10:20; Yoh 14:23 84 Rom 8:9; Gal 4:6 85 Yoh 16:13; Rom 8:14 86 1 Yoh 4:20 87 1 Kor 1:13; 1 Kor 12:25 88 Fil 2:1-2; 2 Kor 13:14; Ef 4:30; Yoh 14:16 89 1 Kor 6:17 90 Why 1:1 91 2 Kor 3:17 92 2 Kor 3:18 93 1 Kor 12:37 94 Yoh 3:5 95 1 Kor 12:12 198 Roh Allah di tengah-tengah kita Dalam satu Roh, kita dibaptis ke dalam, satu tubuh di mana kita ditempatkan sebagai anggota-anggota Kristus oleh Bapa.97 Allah Bapa menyusun tubuh itu. Dia menetapkan dan mengangkat kita dalam tubuh sama seperti yang Dia kehendaki.98 Oleh Roh Tuhan, masing-masing dari tiga Pribadi itu dikenal sesuai dengan nama dan kemuliaan-Nya. Bapa dikenal dalam karunia-Nya yang melahirkan setiap kita dari pangkuan-Nya sendiri, dan memberi nama kita dengan nama baru.99 Kita mengenal Bapa di tempat tersembunyi, dan berdoa sebagai anakanak Bapa sehingga Dia memberi upah kepada kita secara terbuka, menurut nama kita sendiri.100 Kita melihat Anak di takhta-Nya, dan Dia bersama kita dalam karunia-karunia yang mengalir dari PribadiNya sendiri. Roh Kudus dikenal di antara kita. Kita melihat Dia dan kita mengenal Dia, karena Dia bersama kita dan di dalam kita, dan memimpin kita sebagai anak. Kasih Bapa, kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita semua.101 Ini adalah kenyataan hidup dalam nama-Nya - sebagai anak Bapa, sebagai anggota tubuh Kristus, dan sebagai pengambil bagian dalam Roh Kudus.102 Tujuan dari Ayat-ayat nubuatan Kembali ke pertimbangan dari Ayat-ayat nubuatan, tabernakel Musa, yang dibuat dengan tangan, mewakili kerinduan Allah untuk berdiam dengan manusia di sebuah bait yang bukan dibuat dengan tangan.103 Rasul Paulus memberitakan, 'Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia'.104 Pada akhirnya, kita membaca bahwa Tuhan akan tinggal bersama manusia di dalam sorga dan bumi yang baru. Ia akan menjadi Allah kita dan kita akan menjadi anak-anak-Nya.105 Tabut Perjanjian Ruang Maha Kudus Mezbah Dupa Kaki Dian Meja Roti Pertunjukan Ruang Kudus Halaman Luar Kolam Basuhan Mezbah Korban Bakaran 96 2 Kor 13:14 97 1 Kor 12:13 98 1 Kor 12:18,28 99 Why 2:17; Why 3:2 100 Mat 6:6 101 2 Kor 13:14 102 Ibr 6:4 103 Ibr 9:8-12 104 Kis 17:24 105 Why 21:7; Rom 9:26 199 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Tabut perjanjian di kemah Musa menyatakan isi dari perjanjian hak menjadi anak, ditentukan dari semula bagi umat manusia. Dari antara kerub pada tabut itu, shekinah (bhs. Ibrani 'kediaman') dari kemuliaan Allah bersinar.106 Tabut Perjanjian Tabut itu menyatakan perjanjian hak menjadi anak, sedangkan kemuliaan di atasnya menyatakan kemuliaan hak menjadi anak ini yang sepenuhnya dinyatakan, secara jasmani, di dalam Kristus. Kemuliaan ini tertutup bagi mereka yang berpartisipasi dalam perjanjian hukum. Namun, kita sekarang dapat melihat kemuliaan hak menjadi anak ini, dalam wajah Yesus Kristus, dengan muka yang tidak berselubung.107 Tabut perjanjian dan kaki dian Kita mempelajari bahwa kemuliaan Allah bersinar dari atas tutup pendamaian yang diperciki darah.108 Kemuliaan Allah di wajah Yesus Kristus Tutup pendamaian yang diperciki darah Dengan cara ini, ditunjukkan bahwa kehidupan ciptaan baru yang mulia akan dibagikan kepada umat manusia oleh darah Kristus. Demikian juga, tujuan dari seluruh tabernakel Allah telah menjadi jelas. Tabernakel dirancang untuk menggambarkan jalan dari keputraan bagi semua orang percaya. Terang pada jalan ini menuju ruang maha kudus diterangi oleh kaki dian. Pengharapan akan hak menjadi anak ditunjukkan oleh terang tabut itu. Cara menuju tujuan ini diterangi oleh kaki dian. Kaki dian menyediakan terang ke arah mana kita berjalan. Ini adalah alasan untuk kaki dian. Inilah tujuan dari jemaat-jemaat kaki dian, seperti disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam kitab Wahyu. Ketika kita melanjutkan ke kepenuhan Kristus, kaki dian menggambarkan pelayanan Roh oleh mana kita sampai pada tujuan tersebut. Itu juga menggambarkan persekutuan Roh di mana kita hidup, 106 Mzm 80:1; 2 Raj 19:15; Bil 7:89 107 2 Kor 3:18 108 Mzm 80:1 200 Roh Allah di tengah-tengah kita sebagai individu dan jemaat, seraya kita melanjutkan ke pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.109 Bertumbuh – turun Kaki dian ini dibangun dalam dua bagian. Kaki dian itu sendiri dibuat dari potongan-potongan emas dalam bentuk bunga badam. Pelita-pelitanya dibuat secara terpisah dan diposisikan di atas bunga pada ketujuh cabang. Pelita Kaki dian Dengan cara ini, kaki dian melambangkan pertumbuhan dari umat Allah sebagai cabang-cabang buah badam. Itu juga melambangkan administrasi ketujuh Roh Allah yang turun. Ini menjadi jelas dari penglihatan Zakharia akan pohon-pohon zaitun, tempat minyak dan pipa-pipa yang memasok minyak untuk pelita-pelita. Kedua simbol – buah badam bertumbuh, dan minyak turun - digabungkan dalam kaki dian ini.110 Kaki dian adalah deklarasi bahwa kepenuhan Roh-Nya, sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, adalah di tengah-tengah kita dan ke atas kita.111 Kepenuhan Roh Allah sedang diberikan kepada jemaat oleh Roh Kudus, memungkinkan kita untuk bertumbuh dan berjalan dalam terang sampai kepada pengharapan hak menjadi anak. turun bertumbuh Administrasi dengan mana kita mencapai warisan penuh keputraan ciptaan baru digambarkan oleh kaki dian ini - meskipun takhta Anak, dilambangkan oleh tabut, akhirnya akan terungkap 'semua dalam semua'.112 Perjalanan kita bukanlah kepada kaki dian, tetapi kepada tabut itu; ke takhta Allah. Namun, tanpa administrasi kaki dian, tidak ada jalan bagi hak menjadi anak kita untuk bertumbuh menjadi dewasa penuh. Kita hanya bertumbuh menjadi penanaman badam dari Tuhan, saat administrasi ketujuh Roh Allah turun dari atas. Kaki dian menunjukkan kedua aspek penting ini – penanaman Tuhan dan kuasa Roh.113 Kristus adalah contoh dari kedua aspek ini. Sebelum segala masa, Dia mengosongkan diri-Nya untuk menyatakan 109 Why 4:5; Rom 5:2; Kol 1:27 110 Zak 4:2-3 111 Hag 2:5; Yes 59:21 112 1 Kor 15:28 113 Yes 61:3 201 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU kehendak Bapa.114 Dia telah diurapi dengan minyak tanda kesukaan, dalam kepenuhan tujuh kali lipat.115 Kemudian, ketika Ia datang ke dunia, Ia melakukannya sebagai tunas116 dari tunggul Isai (ayah Raja Daud), dengan kuasa ketujuh Roh Allah berdiam pada-Nya.117 Ia dinyatakan dalam kelemahan, tetapi hidup oleh kuasa Allah.118 Ini adalah cara Dia menjadi pokok keselamatan bagi kita.119 Dia tidak melakukannya dengan kapasitas hakiki-Nya. Sebaliknya, dalam kelemahan-Nya, Dia berdoa, didengar, dan mengatasinya dengan kuasa tujuh kali lipat dari Allah.120 Dia menyatakan, ‘Roh Tuhan ada pada-Ku '.121 Yesaya menggambarkan ketujuh Roh Allah yang ada pada-Nya: ‘Roh Tuhan ... Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan keperkasaan, Roh pengenalan dan takut akan Tuhan' semua berdiam pada-Nya.122 Ini semua dibahas secara terpisah dalam Ayat-ayat firman Tuhan, sehingga kita dapat berbicara tentang Roh Allah sebagai 'tujuh kali lipat', atau sebagai 'ketujuh Roh'.123 Kaki dian berfokus pada hak menjadi anak kita dalam dua dimensi: kelemahan dan kuasa. Kita harus bertumbuh dalam Kristus, di mana kita lemah di dalam Dia. Namun, seperti Kristus, yang dinyatakan dalam kelemahan, kita juga hidup oleh kuasa Allah.124 Terang dari Ketujuh Roh Allah Roh… TUHAN Hikmat Pengertian Nasihat Keperkasaan Pengenalan Takut akan TUHAN Kaki dian merupakan realitas kehidupan ciptaan baru yang bertumbuh, bersama dengan pelayanan ketujuh Roh Allah yang mengalir ke bawah, oleh Roh Kudus. Kaki dian menyatakan isi dari kedua administrasi ini, dan menunjukkan kepada kita bagaimana mereka bertemu dengan cara yang praktis. 114 Fil 2:7 115 Ibr 1:9 116 Dalam berbagai ayat: tongkat, cabang, batang, tunas, akar atau keturunan, semuanya mengandung arti yang sama. Kristus adalah akar dan cabang yang keluar dari tanah kering umat manusia, atau lebih khususnya, dari garis keturunan Raja Daud. 117 Yes 11:1-2; Yes 53:1; Why 22:16 118 2 Kor 13:4 119 Ibr 5:9 120 Ibr 5:7-8 121 Luk 4:18; Yes 61:1 122 Yes 11:2 123 Why 4:5 124 2 Kor 13:4 202 Roh Allah di tengah-tengah kita Dengan Roh-Ku Kaki dian adalah suatu pandangan lengkap dari pelayanan Roh. Ketika Zakharia bertanya tentang arti dari penglihatan kaki dian, ia diberitahu,’”Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku", firman Tuhan.’125 Nabi Hagai mengatakan hal serupa pada titik yang sama dalam sejarah. Dia dan Zakharia mendesak bangsa itu untuk membangun kembali rumah Tuhan. Hagai menyatakan agar rakyat negeri 'menjadi kuat ... dan bekerja, sebab Aku ini menyertai kamu ... Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu'.126 Kaki dian adalah gambaran dari Roh-Ku di tengah-tengah Kamu. Mereka yang lahir dari Roh, juga menerima api Roh Kudus, yang membawa kuasa ketujuh Roh Allah. Ketujuh Roh Allah adalah kapasitas penuh dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus. Jadi, kaki dian mewakili semua unsur 'Roh-Ku'. Kaki dian menggambarkan persekutuan Roh dan bagaimana itu berfungsi. Ada 'satu Roh' dan mereka yang 'disatukan dengan Tuhan' adalah 'satu Roh dengan Dia'.127 Ketika Anak mencintai kebenaran lebih dari tujuan-Nya sendiri, Dia diurapi dengan minyak kesukaan.128 Pengurapan dengan Roh Tuhan menganugerahkan ketujuh Roh Allah kepada-Nya supaya Ia bisa menjadi Pokok keselamatan kita. Berita bagi kita adalah bahwa Kristus membawa kapasitas penuh dari Roh Allah kepada jemaat-jemaat-Nya. Kristus telah naik dan duduk di atas takhta-Nya.129 Dia sedang melayani dalam rajani dan keimamatanNya. Selanjutnya, 'dengan Roh-Ku’ Dia sedang berjalan di antara ketujuh kaki dian, dengan ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang.130 Ini adalah bagaimana kitab Wahyu dimulai. Meskipun Kristus duduk sehubungan dengan rajani-Nya, Dia aktif dalam administrasi keimamatan-Nya. Hal ini menjelaskan mengapa kitab Wahyu dibuka dengan penglihatan akan pakaian imam-Nya. Dia berjalan di tengahtengah jemaat-Nya, dan melakukannya di zaman kita, juga. Tujuan-Nya ialah membawakan pelayanan ketujuh Roh Allah. Penglihatan Zakharia Penglihatan Zakharia tentang ‘dengan Roh-Ku’ adalah sebuah kaki dian dipasok dengan minyak dari dua pohon zaitun, tempat minyak dan tujuh pipa menuju setiap pelita.131 Untuk mendorong bangsa Yehuda, kedua pohon zaitun adalah untuk mewakili Zerubabel dan Yosua yang, pada gilirannya, melambangkan kerajaan dan keimamatan Kristus. Tempat minyak itu dibentuk oleh tangan melalui mana minyak dialirkan ke tujuh pipa. Pelajarannya adalah bahwa urapan tujuh kali lipat akan memampukan kerajaan dan keimamatan Kristus yang kekal untuk didirikan. 125 Zak 4:6 126 Hag 2:4-5 127 Ef 4:4; 1 Kor 6:17 128 Mzm 45:7 129 Ef 1:20; Ef 2:6; Kol 3:1 130 Why 1:12-16 131 Zak 4:1-3,6 Bukan dengan kekuatan … melainkan dengan Roh-Ku … 203 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pelayanan-Nya sebagai Melkisedek (kerajaan, keimamatan) akan menjadi efektif melalui ketujuh Roh Allah. Sebagai tandanya, mahkota ganda ditempatkan di atas kepala Yosua, sebagai Imam Besar.132 Ini adalah tanda bahwa 'Tunas' memang akan membangun rumah TUHAN, dan bahwa baik keimamatan maupun kerajaan akan aktif sekali lagi. Hanya dalam Perjanjian Baru nubuatan-nubuatan ini terpenuhi, ketika 'Tunas' itu dinyatakan dalam daging manusia dan membangun jemaat kaki dian. Pewahyuan Yohanes tentang Yesus Kristus Unsur-unsur dalam penglihatan Zakharia adalah latar belakang untuk memahami Kitab Wahyu. Simbol-simbol dalam Zakharia dan Wahyu berbeda, tetapi memiliki makna yang sesuai. Tempat minyak Zakharia muncul dalam Wahyu sebagai tangan Kristus. Tujuh pipa dari tempat minyak, dalam Zakharia, menjadi tujuh bintang yang ada di tangan Kristus. Tempat minyak dan pipa-pipa Tangan dan bintang-bintang Masing-masing bintang (utusan) ini adalah sekelompok penilik dan diaken yang korporat yang melayani minyak dari ketujuh Roh Allah kepada masing-masing jemaat kaki dian. Dalam tujuh surat-Nya yang dikirim melalui Yohanes, Yesus berbicara kepada setiap bintang itu. 'Tuliskanlah kepada malaikat [bintang] jemaat di Efesus…'.133 Dia memuji mereka dan Ia memperingatkan mereka, memanggil mereka untuk bertobat karena membiarkan kegagalan tertentu untuk terus berlanjut. Jelas bahwa Yesus sedang berbicara kepada utusan-utusan Injil dan bukan utusan-utusan malaikat. Hubungan Yesus dengan para utusan-bintang dan jemaat kaki dian adalah sama hari ini. Apa yang kita baca dalam Wahyu adalah pola bagi kita, baik secara positif maupun negatif. Kristus ada di antara gereja-gereja di dalam rupa imam, sebagai Anak Manusia. Dia mengenakan pakaian linen dan ikat pinggang keimamatan dari emas.134 Semua rincian simboliknya sangat spesifik. Mereka menggambarkan pelayanan yang Ia bawakan kepada kaki dian-kaki dian melalui tujuh bintang. Utusan korporat: Para penilik dan diaken Pribadi dan atribut-atribut-Nya – perkakas dan pelayanan-Nya Pribadi-Nya dijelaskan secara rinci (misalnya kepala, rambut, mata, tangan), seperti juga atributatribut-Nya (misalnya Anak Sulung, Penguasa) dan perkakas keimamatan-Nya (jubah, bintang, pedang, kunci, dll). Ada juga lima unsur penting dari pelayanan itu yang keluar dari Dia. 1. Kepala dan rambut putih seperti salju. 2. Matanya bagaikan nyala api. 3. Kaki-Nya bagaikan tembaga membara di dalam 132 Zak 6:11-13 133 Why 2:1 134 Why 1:13 204 Roh Allah di tengah-tengah kita perapian. 4. Suaranya bagaikan desau air bah. 5. Wajahnya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.135 Kelima hal di atas adalah keseluruhan pelayanan yang dibawa oleh tangan Kristus yang berjalan dengan ketujuh bintang. 1. Bulu domba dan salju putih penebusan-Nya oleh darah ‘Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; meskipun mereka merah seperti kain kesumba, mereka akan menjadi putih seperti bulu domba.’136 Kirmizi, digunakan sebagai pewarna ganda, menggambarkan intensitas dosa. Kirmizi juga merupakan warna darah, dan menjadi gambar keselamatan. Dalam iman, Rahab menempatkan tanda tali merah di jendela dan membawa keselamatan ke rumahnya.137 Aspek pertama yang keluar dari Kristus ini adalah pekerjaan lengkap dari darah-Nya yang membawa kehidupan ciptaan baru, penebusan dan pengudusan.138 2. Matanya bagaikan nyala api – mencari, menerangi Dalam aspek kedua, mata Tuhan menjelajah seluruh bumi, mencari hati manusia 'dengan pelita'.139 Kristus menusuk hati kita dan membuka mata kita untuk membawa penerangan, penginsafan dan keselamatan.140 3. Kaki-Nya bagaikan tembaga membara di dalam perapian – dalam api persembahan Kaki Kristus yang membawakan Injil damai sejahtera juga menyediakan tempat penghakiman, penyembahan dan persembahan. Penghakiman dosa di altar Kalvari telah menyalakan perapian yang dapat memurnikan mereka yang tersungkur di kaki-Nya dan berpartisipasi dalam persembahan-Nya. Api yang sama dapat menghasilkan emas, bukan tembaga.141 4. Suaranya bagaikan desau air bah – banyak anak dilahirkan dari atas dan dibasuh dengan firman Kristus memberikan kepada mereka yang haus akan air kehidupan.142 Banyak anak dilahirkan dari air dan dibasuh dengan air firman itu.143 Suara dari hak menjadi anak mereka adalah seperti mata air yang terus-menerus memancar kepada hidup yang kekal.144 5. Wajahnya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik – kemuliaan penuh dari ciptaan baru Kristus sebagai Pengantin laki-laki yang keluar dari kamar-Nya, seperti matahari yang berjalan di alurnya.145 Tidak ada yang tersembunyi dari suara Dia yang akan menjadikan segala sesuatu baru.146 135 Why 1:12-16 136 Yes 1:18 137 Yos 2:18 138 Why 5:9; Ef 1:7; 1 Pet 1:18-19 139 2 Taw 16:9; Zef 1:12 140 Mat 11:5; Ibr 10:32; Ef 1:18 141 Yes 60:17 142 Why 7:17; Yoh 3:5 143 Ef 5:26 144 Yoh 4:14 205 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Minyak di Kepala-Nya membuat wajah Anak Manusia untuk bersinar dalam kekuatan penuh.147 Kuasa dari ketujuh Roh Allah akan memampukan wajah administrasi-Nya di keempat aspek: sebagai Raja, Imam, Nabi dan Anak Sulung. Pelayanan lima jawatan-Nya dimampukan oleh ketujuh Roh Allah Kristus berfungsi dalam lima aspek ini sebagai Imam Besar bagi jemaat-jemaat kaki dian-Nya. Penebusan adalah untuk membuat putih. Api sedang dinyalakan. Mezbah untuk persembahan menjadi efektif. Kolam basuhan (air) mengalir. Wajah-wajah administrasi-Nya bercahaya. Ini adalah pelayanan Kristus di tengah-tengah kaki dian. Ini adalah Kristus yang berada di tengahtengah kita saat kita berkumpul dalam nama-Nya. Ini adalah pelayanan yang diaktifkan oleh ketujuh Roh Allah. Ini adalah pelayanan yang keluar dari tangan Kristus dengan tujuh bintang. Paulus menerapkan pengajaran ini ke Efesus. Dia menjelaskan bahwa Kristus memberikan karuniakarunia dari tangan-Nya.148 Ketika Ia naik, Dia memberikan karunia kepada beberapa orang sebagai rasul, beberapa sebagai nabi, beberapa sebagai penginjil, dan beberapa sebagai gembala dan guru, untuk memperlengkapi orang-orang kudus.149 Pelayanan-Nya dilanjutkan oleh karunia-karunia ini. Ketika Ia naik, Kristus ditinggikan dengan tangan kanan-Nya.150 Memang, Dia menjadi tangan kanan Allah, dan mempertahankan kemenangan dengan kekuatan gemilang oleh tangan kanan-Nya.151 Sekarang, tangan kanan yang memegang ketujuh bintang itu, memberikan karunia dari tangan ini. Antara pengajaran Paulus dan rahasia ketujuh bintang dinyatakan oleh Kristus, aplikasinya menjadi jelas. Kristus memberikan kepada beberapa bintang itu untuk menjadi pelayanan lima sebagai karunia – lima karunia itu: rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru. Ini adalah diaken-diaken Kristus dan, bersama-sama dengan penilik dan diaken, mereka membentuk rahasia tujuh bintang. Unsur-unsur dari lima dan tujuh menjadi tak terpisahkan. Ini menunjukkan mengapa rasul Paulus, bagian dari tangan itu, menulis kepada para penilik dan diaken di Filipi.152 Kelima karunia itu ada bersama dengan para penilik dan diaken untuk membentuk tujuh bintang, sebagai suatu pernyataan lengkap. Setiap bintang yang aktif adalah bagian dari tangan Kristus, dan tangan Kristus terlihat dan aktif dalam bintang-penilik dan diaken yang melayani Roh – tujuh pipa. Ketujuh pipa adalah pelayanan pengurapan tujuh kali lipat yang ada pada Kristus. Ini adalah gambar yang terintegrasi dari administrasi Roh dalam Perjanjian Baru. Aplikasi dari tangan Kristus terlihat ketika pastoran (presbiterian) melaksanakan hal penumpangan tangan kepada orang percaya untuk mengkhususkan mereka kepada pekerjaan mereka.153 145 Mzm 19:4-6 146 Why 21:5 147 Hab 3:3-4; Why 1:16 148 Ef 4:7 149 Ef 4:11-12 150 Kis 5:31 151 Mzm 118:16; Mzm 98:1; Mzm 20:6 152 Fil 1:1 153 Gal 2:9; Kis 13:1-3; 1 Tim 4:14; 2 Tim 1:6 206 Roh Allah di tengah-tengah kita Persembunyian kekuatan-Nya Pribadi, atribut dan pelayanan Kristus semuanya dipindahkan ke gereja dengan tangan-Nya yang sedang memegang tujuh bintang. Musa menggambarkan kedatangan dan bersinarnya Tuhan ketika Dia menyampaikan hukum yang menyala di tangan kanan-Nya di Gunung Sinai.154 'Cahaya' wajah-Nya yang seperti ‘sinar matahari’ dilayani oleh 'kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya (tangan-Nya) dan di situlah [di dalam tangan-Nya] terselubung kekuatan-Nya’.155 Dari pancaran wajah-Nya, dengan kekuatan di tangan-Nya! Ini adalah apa yang kita baca dalam kitab Wahyu. Pelayanan Kristus disimpulkan dalam cahaya wajah-Nya. Anak Manusia, dengan wajah kemuliaan dan kekuatan, sedang melayani jemaat-Nya dengan tangan-Nya! Dari wajah-Nya kepada tangan-Nya! Dan tangan-Nya sedang memegang tujuh bintang. Kilauan ‘seperti cahaya dari tangan-Nya’ adalah juga 'tanduk' (kata yang sama), seperti dengan keempat tanduk di mezbah bakaran dan mezbah dupa. Simbol dari keempat tanduk ini, atau kilauan cahaya, adalah tema yang konstan.156 ‘Dan ke[empat] makhluk hidup terbang ke sana ke mari seperti kilat.’157 Dalam setiap kasus, keempat tanduk melambangkan wajah-wajah administrasi Kristus yang disampaikan oleh kekuatan tangan-Nya. Wajah (wajah-wajah) Kristus dalam pelayanan-Nya kepada jemaat-jemaat kaki dian disampaikan oleh tangan-Nya dengan tujuh bintang. Keempat makhluk hidup Ketika Yehezkiel melihat kemuliaan Allah, ia melihat empat makhluk hidup dengan empat wajah – singa, lembu, manusia dan rajawali.158 Masing-masing 'wajah' dari makhluk hidup ini didampingi oleh roda administrasi. Gerakan dari makhluk hidup ini adalah seperti empat petir. Ini adalah administrasi kemuliaan Allah. Keempat makhluk hidup yang sama, dengan empat wajah yang sama, muncul di hadapan takhta dalam kitab Wahyu.159 Rajawali Latar belakang simbolik dari wajah-wajah ini terletak pada panji-panji di mana bangsa Israel berkemah. Kedua belas suku berkemah di bawah empat panji, dengan Singa tiga suku di empat arah –empat suku termasuk Yehuda Lembu ke timur (singa), empat suku termasuk Efraim ke barat (lembu), empat suku termasuk Ruben ke selatan (manusia), dan empat di utara termasuk Dan (rajawali).160 Manusia Ini adalah untuk menggambarkan, dalam empat aspek, apa yang Allah memanggil umat-Nya untuk menjadi. Mereka harus menjadi administrasi Allah dalam empat aspek – kerajaan (singa), keimamatan (lembu), pelayanan kenabian (pria) dan sebagai Putra Sulung Allah (rajawali). 154 Ul 33:2 155 Hab 3:3-4; Why 1:16 156 Zak 1:8 157 Yeh 1:14 158 Yeh 1:6,10 159 Why 4:7 160 Bil 2:1-16 207 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Pada waktunya, kemuliaan Allah ini akan muncul dalam wajah Yesus Kristus dalam seluruh keempat wajah – sebagai Raja, Imam, Nabi dan Anak Sulung. Ini adalah 'persembunyian kekuatan-Nya’ yang dilayani oleh tangan Kristus.161 Aspek-aspek yang sama ini diserahkan ke dalam tangan Musa. Tangan Musa yang memegang tongkat Allah dalam mengatasi ular-ular Mesir. Ia mengulurkan tangan-Nya untuk membawa kegelapan atas Mesir, dan atas laut untuk memisahkan air. Dia mengangkat tongkat Allah di tangannya untuk menang melawan bangsa Amalek.162 Kedua nafiri perak Itu adalah dengan tangan Musa saat para imam meniup kedua nafiri perak.163 Nafiri digunakan di pintu untuk mengumpulkan orang-orang masuk dan memimpin mereka keluar. Nafiri juga ditiupkan pada korban bakaran dan pendamaian. Bunyi dari satu nafiri, sendiri, adalah untuk mengarahkan pergerakan kemah-kemah, menurut empat bagian mereka, dimulai dengan Yehuda di timur. Para imam adalah untuk membawa 'perkakas tempat kudus dan nafiri-nafiri pemberi tanda semboyan'.164 Meskipun para imam meniup sangkakala, gerakan itu dilakukan oleh tangan Musa. ‘Itulah pertama kali mereka berangkat menurut titah Tuhan dengan perantaraan Musa (dengan tangan Musa). Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehuda.’165 Kegiatan Israel di bawah tangan Musa adalah dalam empat administrasi. Bangsa itu adalah menjadi kerajaan dengan Yahwehh sebagai Raja, hidup dengan perintah-Nya (singa – simbol otoritas). Orangorang menjadi imamat yang rajani, melayani perjanjian Tuhan di Kemah Suci (lembu – binatang beban yang digunakan dalam korban penghapus dosa).166 Mereka menjadi orang-orang kenabian, menyatakan tujuan Allah dalam daging manusia (wajah manusia). Mereka menjadi orang-orang sulung-Nya sebagai anak-anak Allah, dibawa pada sayap rajawali kepada diri-Nya (rajawali).167 Musa sendiri adalah seorang raja, imam, nabi dan bapa atas umat-anak sulung Allah. Ini adalah pemerintahan, dalam empat aspek, yang diberikan kepadanya seperti yang milik Kristus. Di tangan Musa adalah persembunyian kekuatan Allah. Sejalan dengan bertambahnya beban, Musa memanggil orang lain untuk mengambil bagian dalam pelayanan ini. 1. Dia meminta Harun untuk memimpin administrasi keimamatan.168 2. Musa memprotes bahwa terlalu berat baginya untuk menjadi bapa-penatua bagi orang-orang yang milik pangkuan Allah. Terhadap permintaan Musa, Allah membagikan roh kepenatuaan Musa kepada tujuh puluh dua tua-tua dari bangsa ‘sulung' itu.169 Urapan itu menyebabkan mereka bernubuat, sekali saja. Wajah 'sulung' pelayanan terhadap bangsa itu diambil oleh tujuh puluh dua penatua. 161 Hab 3:4 162 Kel 9:22; Kel 14:21; Kel 17:9-13 163 Bil 10:1-10 164 Bil 31:6-7 165 Bil 10:13-14 166 Kel 19:6 167 Kel 4:22 168 Kel 28:1 169 Bil 11:25-29; Kel 4:22 208 Roh Allah di tengah-tengah kita 3. Pelayanan nabi tetap pada Musa, dengan siapa Allah berbicara 'tatap muka' tidak seperti dengan nabi yang lain.170 4. Pada waktunya, peran sebagai gembala-raja bagi bangsa itu diserahkan kepada Yosua. Otoritas raja dari Musa ditempatkan kepadanya, sehingga ia bisa memimpin umat itu masuk dan keluar, seperti seorang gembala. Ini adalah bagaimana pelayanan wajah kerajaan dilakukan ke depannya.171 Bangsa di bawah tangan Musa itu adalah contoh bagi kita dalam Perjanjian Baru, yang juga dipanggil untuk menjadi kerajaan (rajani) imam, hidup dalam roh nubuat (nabi), dan hidup sebagai keluarga anak-anak sulung.172 Kita juga harus diperintah di bawah empat wajah ini, oleh tangan Tuhan. Tangan dengan tujuh bintang Ini adalah pelayanan tangan Kristus terhadap jemaat-jemaat kaki dian. Tangan yang menyembunyikan kekuatan-Nya sedang memerintahkan bangsa, di pintu, di bawah empat wajah. Bangsa itu harus memiliki wajah kerajaan, keimamatan, pelayanan kenabian, dan status anak, sebagai anak sulung Allah. Ini adalah praktis dalam aplikasi mereka. Kerajaan adalah otoritas kehidupan yang dilayani di pintu. Mereka yang dilahirkan ke dalam kerajaan Allah dapat menemukan akses masuk dan keluar kepada takhta kasih karunia, ‘untuk menanyakan di hadapan Tuhan’173. Keimamatan adalah partisipasi kita dalam persembahan Kristus, melayani Tuhan dan satu sama lain. Pelayanan kenabian dilaksanakan saat kita berbagi kesaksian Yesus Sendiri oleh roh nubuat di tengahtengah kita. Pernyataan dan penerapan kebenaran masa kini adalah bukti dari pelayanan kenabian. Pelayanan anak sulung terbukti ketika kekepalaan di keluarga dan jemaat memungkinkan anak-anak lakilaki dan anak-anak perempuan untuk dilahirkan dari Allah, dibopong di sayap rajawali kepada Bapa. Seperti dengan tangan Musa, tangan Kristus di tengah-tengah kita memerintah tubuh Kristus dengan cara ini. Inilah yang memberi makna kepada ketujuh bintang. Ketujuh bintang di tangan Kristus itu sedang menyediakan suatu pelayanan dari ketujuh Roh Allah yang memberdayakan perintah ini. Urapan dari ketujuh Roh Allah di atas kepala Kristus menyebabkan wajah-Nya bersinar, dalam empat aspek. Ini adalah 'kilauan sinar' yang terdapat dalam tangan Kristus. Pelayanan ketujuh Roh Allah untuk mengaktifkan keempat 'tanduk' adalah tugas dari bintang-bintang itu. Tangan Kristus sekarang sedang membangun bait, dalam pemenuhan tangan Zerubabel terhadap Yehuda. ‘Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangan-Nya juga akan menyelesaikannya ... Mereka akan bersukaria melihat batu pilihan Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata Tuhan, yang menjelajah seluruh bumi. "174 Zerubabel memimpin pekerjaan membangun kembali Yehuda sebagai bangsa kaki dian. Garis ukur ada di tangannya. Nubuat tentang Zerubabel membaca bahwa 'tujuh' di tangannya adalah mata Tuhan. Kitab Wahyu menunjukkan gambar yang sama mengenai tujuh ini. Tujuh adalah tujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. 170 Bil 12:6-8 171 Bil 27:15-23 172 1 Pet 2:9; Ibr 12:22-24 173 Bil 27:21 174 Zak 4:9-10 209 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Gambar kenabian yang penuh, dari Zakharia sampai Wahyu, adalah bahwa ketujuh Roh diberikan ke bumi oleh ketujuh bintang di tangan Kristus. ‘Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu.’175 Tujuh bintang itu yang melayani ketujuh Roh. Kristus melanjutkan dalam lima aspek pelayanan – kepala dan rambut, mata, kaki, mulut dan wajahNya. Dia sedang meletakkan dasar dan menyelesaikan bangunan dengan tangan-Nya. Ia, yang telah memulai pekerjaan itu akan menyelesaikannya, karena Ia adalah Pelopor dan yang Menyelesaikan iman kita.176 Dia sedang memerintahkan jemaat Anak Sulung di bawah empat perintah, dan empat pengrajin (tukang besi) seperti kilauan sinar di tangan-Nya.177 Tangan yang sedang membangun jemaat itu sedang memegang ketujuh bintang yang melayani ketujuh Roh dari pengurapan-Nya. Ini adalah lapisan-lapisan yang melengkapi gambaran nubuatan. Rahasia bintang-bintang itu adalah fokus tambahan dalam kitab Wahyu. Ini adalah pewahyuan penuh kepada jemaat-jemaat, yang membangun penglihatan Zakharia kepada bangsa itu. Menurut surat-surat Yesus, setiap bintang bertanggung jawab atas pelita-pelita pada kaki dian itu. Sebuah 'bintang' adalah utusan korporat. Sebuah bintang adalah sekelompok penilik dan diaken yang mengelola minyak dan terang dari ketujuh Roh Allah. Rahasia ketujuh bintang Berita tentang bintang-bintang dimulai dengan nubuatan Daniel, bahkan sebelum penglihatan Zakharia tentang kaki dian. Daniel menyebut bintang-bintang dengan cara yang sama yang Yesus lakukan dalam kitab Wahyu. Tiga kali, Daniel berbicara tentang mereka yang memiliki kebijaksanaan.178 Dia mengatakan bahwa orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.179 Dalam Perjanjian Baru, Paulus berbicara tentang memiliki pengertian dalam rahasia.180 Yesus mengatakan bahwa ketujuh bintang adalah suatu rahasia.181 Pengertian dalam rahasia itu adalah apa yang mengidentifikasikan bintang-bintang yang dikatakan Daniel. Mereka yang memiliki pengertian ini memiliki peran dalam cakrawala, seperti bintang-bintang, untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran.182 Bintang – bercahaya dengan pengertian dalam rahasia 1. Dalam referensi pertamanya, Daniel menyebutkan orang-orang yang bijaksana yang mulai muncul pada masa diinjak-injaknya tempat kudus; pelanggaran yang mengarah pada kehancuran.183 Ini adalah bintang-bintang yang menginstruksikan banyak orang. Saat mereka melakukannya, mereka tunduk 175 Why 3:1 176 Fil 1:6; Ibr 12:2 177 Zak 1:20 178 Bahasa Ibrani wawasan, pengertian, bijaksana dalam ketiga tempat. Dan 11:33,35; Dan 12:3 179 Dan 12:3 180 Ef 3:4 181 Why 1:20 182 Dan 12:3 183 Dan 11:33 210 Roh Allah di tengah-tengah kita pada pedang, api, penawanan dan kemunafikan, tetapi menerima 'sedikit bantuan’. 2. Daniel menyebutkan bahwa beberapa dari bintang ini jatuh, sampai akhir zaman, menyebabkan pembersihan dan penyucian di tengah-tengah umat Allah.184 ‘Bintang jatuh’ ini adalah tema yang berulang.185 3. Akhirnya, Daniel menyinggung mereka dengan wawasan yang bercahaya seperti bintang-bintang, seperti cahaya cakrawala. Mereka menuntun banyak orang kepada kebenaran.186 Daniel sendiri dipersenjatai dengan ketujuh Roh Allah.187 Dia berdiri sebagai penerjemah yang bertanggung jawab ketika kaki dian menyalakan berita penghakiman di dinding, yang ditulis oleh tangan Allah. Daniel berdiri sebagai utusan di samping kaki dian itu.188 Dengan cara ini, Daniel menggambarkan peran suatu bintang. Kata-kata Daniel disegel sampai akhir zaman. Secara khusus, kata-katanya berlaku untuk saat Mikhael dan malaikat-malaikat akan berdiri, setelah dilemparkan ke tanah selama dua ribu tiga ratus hari.189 Ketika tahun-tahun ini (satu tahun untuk satu hari) akan diakhiri, tempat kudus dibersihkan. Ini dimulai dalam waktu yang sesuai dengan kitab Wahyu pasal empat dan lima. Bintang-bintang di tangan Kristus Referensi Yesus terhadap bintang-bintang, dalam Wahyu, mengambil simbol bintang dari kitab Daniel.190 Dari Daniel sampai Wahyu, tema-tema nubuatan terus berlanjut tanpa henti. Daniel melihat Anak Manusia datang dengan awan-awan.191 Kemudian Wahyu dimulai dengan Anak Manusia, datang dengan awan-awan.192 Kitab dan kata-kata yang disegel/dimeteraikan Daniel, mulai dibuka di Wahyu.193 Yesus sendiri mengirimkan kitab dengan tujuh surat dan membuka kitab dengan tujuh meterai.194 Katakatanya dituliskan kepada ketujuh bintang. Kitab Wahyu dibuka di mana Daniel tinggalkan. Bintangbintang adalah tema umum. Surat-surat Yesus dikirim kepada bintang-bintang dari jemaat-jemaat. 'Tuliskanlah kepada malaikat [utusan, bintang195] jemaat di Efesus...'.196 Ini adalah kelompok orang-orang dengan pengertian tentang rahasia, yang akan bercahaya di langit dan menuntun banyak orang kepada kebenaran, meskipun tunduk pada pedang dan api. Sebuah bintang, di langit yang sesungguhnya, adalah pelita yang terbakar, dengan orbit tertentu. Kita membaca bahwa ketika sebuah bintang mengembara dari orbitnya, atau jatuh, itu seperti pelita yang 184 Dan 11:35 185 Mat 24:39; Why 8:10; Why 12:4 186 Dan 12:3 187 Dan 4:8 188 Dan 5:5-28 189 Dan 8:13-14; Dan 12:1 190 Dan 12:4 191 Dan 7:13 192 Why 1:7 193 Dan 12:4,9 194 Why 1:11; Why 5:5-7 195 Why 1:20 196 Why 2:1,8,12 211 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU disediakan untuk kekelaman abadi.197 Memang, banyak bintang akan jatuh ketika kuasa-kuasa langit akan goncang di akhir zaman.198 Ada dua rahasia dalam Pewahyuan Yesus kepada Yohanes. Salah satunya adalah rahasia ketujuh bintang, dan yang lainnya adalah rahasia ketujuh kaki dian.199 Ini tidak sama, meskipun mereka terhubung. Mandat bintang di kerajaan surga berhubungan dengan minyak dan terang dari ketujuh Roh Allah. Terang itu adalah Roh, bukan hanya akibatnya. Disatukan dengan Tuhan dalam satu Roh Terang itu adalah Roh Tuhan yang mengungkapkan Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus. Ketiga Pribadi tidak mengungkapkan Diri Mereka Sendiri. Roh Tuhan yang sama ini sekarang ada di tengahtengah dan di atas kita dalam jemaat kaki dian. Ini adalah janji 'Roh-Ku di tengah-tengahmu'. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita dilahirkan oleh kuasa ketujuh Roh Allah yang sama yang mengungkapkan Roh Bapa, Anak dan Kudus, masing-masing menurut nama-Nya. Terang dari ketujuh Roh Allah membawa fokus dan pewahyuan penuh dari Roh Bapa, Roh Anak, dan Roh Kudus, masing-masing dalam kedaulatan-Nya sebagai Tuhan. Ketuhanan adalah kedaulatan Roh atas ekspresi dari setiap nama. Ketika kita ‘disatukan dengan Tuhan’, kita adalah 'satu Roh ', seperti yang dikatakan Paulus.200 Kita dilahirkan dari Roh untuk berpartisipasi dalam persekutuan Roh yang sama, oleh ketujuh Roh Allah yang sama, masing-masing menurut nama kita. Ini mendefinisikan mandat suatu bintang. Di tangan Yesus, bintang adalah suatu kelompok korporat dari para penilik dan diaken yang memiliki pengertian dalam rahasia ini. Mereka membawa terang ini kepada sebuah kaki dian, dan dapat menjadi terang dalam sebuah kaki dian. Sebuah bintang tidak memiliki peran yang terpisah dari tangan Kristus, dan terpisah dari kaki dian. Sebuah bintang menjadi 'bintang mengembara', yang disediakan untuk kekelaman, jika ia melakukan mandatnya sendiri, terlepas dari orbit yang ditentukan.201 Utusan-utusan jemaat Dengan kerja kuasa-Nya, Bapa membangkitkan Kristus dan tubuh-Nya dari kematian dan mendudukkan-Nya di sebelah kanan-Nya.202 Paulus menyerukan kepada kita untuk melihat terjemahan ini secara kepenuhannya, dan 'kehebatan’ kuasa-Nya.203 Mata kita akan terbuka akan kekayaan ini karena dua alasan. Pertama, peninggian penuh kita kepada-Nya, sebagai anggota-anggota tubuh-Nya, terjamin. Kedua, kita diyakinkan bahwa ada administrasi di mana pekerjaan ini akan diselesaikan dalam hidup kita. Ada administrasi firman Allah, oleh kuasa ketujuh Roh Allah, dengan mana Kristus akan mengisi 'semua dan segala sesuatu' – baik di masa ini maupun di masa yang akan datang.204 197 Yud 1:6 198 Mar 13:25; Mat 24:29 199 Why 1:20 200 Penerjemah menambahkan ‘dengan Dia’; namun kita mencatat penekanan khusus dalam bahasa, ‘siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia’. 1 Kor 6:17 201 Yud 1:11-13 202 Ef 1:17-23 203 Ef 1:19 204 Ef 1:10, 23 212 Roh Allah di tengah-tengah kita Kita tahu ini karena Bapa telah menetapkan-Nya jauh di atas setiap kekuasaan dan setiap nama, dengan demikian menata kembali angkasa.205 Dia telah membuat-Nya Kepala atas segalanya bagi jemaat, yang adalah tubuh-Nya.206 Tubuh Kristus ditempatkan di atas pemerintahan malaikat. Peran malaikat dalam melayani mereka yang adalah ahli waris keselamatan itu tidak berubah.207 Namun, Kristus adalah 'mengepalai’208 segala sesuatu dalam diri-Nya, baik di sorga maupun di bumi.209 Dia akan menjadi Kepala administrasi di mana Dia akan berbicara dari sorga. Kepala dan rambut, mata, kaki, suara dan wajah-Nya sendiri akan dinyatakan dalam tubuh-Nya, jemaat. Administrasinya akan diterapkan dengan tangan-Nya sendiri, yang memegang tujuh bintang-utusan. Dalam tubuh Kristus, Paulus mengatakan bahwa 'Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul [utusan], kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar’.210 Sementara Paulus berfokus pada administrasi tubuh, Petrus berbicara tentang keimamatan kita dalam rumah rohani yang terdiri dari batu-batu hidup.211 Mereka yang taat kepada firman, akan dibangun bersama sebagai suatu rumah rohani.212 Kita taat kepada kebenaran masa kini yang diucapkan oleh mereka yang 'digerakkan oleh Roh Kudus'.213 Paulus, Petrus dan Yohanes menyoroti tempat para utusan dalam administrasi Roh.214 Paulus berbicara tentang pelayanan-pelayanan karunia yang diberikan kepada tubuh.215 Petrus berbicara tentang orang yang membawa kebenaran ini dengan Roh Kudus. Pandangan Yohanes adalah bintang-utusan yang diberikan kepada jemaat-jemaat kaki dian.216 Pesan dari Paulus, Petrus dan Yohanes adalah sama. Mereka yang diutus sebagai utusan kepada tubuh Kristus, dalam bahasa Paulus, dan membawa kebenaran masa kini untuk membangun Bait Allah, dalam bahasa Petrus, sama-sama berasal dari bintang-bintang di kaki dian, menggunakan bahasa Yohanes. Yohanes adalah salah satu dari dua belas rasul yang dibebankan untuk menggambar kaum Israel, yang diturunkan dari leluhur dua belas, ke dalam perjanjian baru. Secara signifikan, ketika Yohanes bertemu dengan Kristus yang naik dan tersungkur di kaki-Nya, tangan kanan217 Kristus mengangkat dan menahbiskan dia untuk mandat ketujuh bintang kepada jemaat-jemaat non Yahudi.218 Yohanes menjadi bagian dari bintang-utusan, meskipun dia adalah salah satu dari kedua belas rasul. Ia menjadi rekan ikatan-budak dengan utusan-utusan lainnya.219 Yohanes ada 'dalam Roh' dan bergabung 205 Ef 1:20-23 206 Kol 1:18 207 Ibr 1:14; Kis 10:3; Kis 12:7; Kis 27:23; Why 1:1 208 Bahasa Yunani ‘mengumpulkan semuanya dalam satu’ adalah ‘mengepalai’ 209 Ef 1:10 210 1 Kor 12:28 211 1 Pet 2:5 212 1 Pet 1:14; 2:5,7 213 2 Pet 1:12,19,21 214 1 Kor 12:28; Ef 4:7,11 215 2 Pet 1:12,21 216 Why 1:20 217 Asaf berdoa supayan kiranya tangan Tuhan melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu. Mzm 80:17 218 Why 1:11 219 Why 17:1; Why 19:10; Why 22:9 213 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU dengan mandat sesama ikatan-budak, bahkan yang hidup di luar waktunya sendiri.220 Inilah pentingnya bintang-utusan yang ditunjuk oleh Kristus. Peran mereka terus hingga ke akhir zaman untuk menjadi bagian dari suara dari sorga, suara keimamatan dan kerajaan, seperti orang-orang kudus memiliki kerajaan sorga. Dalam zaman kerajaan dunia ketujuh mulai terbentuk di sini dan sekarang, bintang-bintang menghadapi konflik lagi dengan pedang dan api, seperti pada waktu Daniel. Namun demikian, bintangbintang akan memegang rahasia iman seperti cahaya cakrawala.221 Mereka harus menjaga terang kebenaran masa kini, menyebabkan Bintang Timur muncul dalam hati manusia.222 Mereka tidak berurusan dengan penafsiran pribadi, tetapi mereka menerangi Ayat-ayat firman Tuhan sebagai kebenaran masa kini. Mereka akan menuntun banyak orang kepada kebenaran; yaitu, kepada persembahan yang benar dalam rumah tangga Allah. Kebenaran masa kini Peran sebuah 'bintang' adalah menjadi utusan korporat dari 'kebenaran masa kini'; atau untuk menyebabkan kebenaran menjadi hadir bersama kita.223 Utusan-utusan menerapkan ayat-ayat firman Tuhan kepada hidup kita, di sini dan sekarang, dan dengan demikian memungkinkan firman Tuhan dikonfirmasi oleh Roh Kudus. Mereka menyebabkan kebenaran untuk hadir. Mereka menyatakan kebenaran masa kini – pelayanan tertentu dari ketujuh Roh Allah yang sedang diajarkan kepada kita oleh Roh Kudus. Akibat bintang itu ialah bahwa Bintang Timur terbit di hati manusia.224 Pekerjaan bintang itu adalah untuk memberitakan firman yang pasti yang akan membawa ‘terang di tempat gelap’. Firman kebenaran masa kini adalah kendaraan dari minyak, dari pelayanan Roh dalam tujuh aspek. Dengan cara ini, firman kebenaran masa kini menjadi 'terang bagi jalan [kita]’.225 Utusan-utusan sejati tidak pernah mengklaim diri mereka sebagai penjaga seluruh kebenaran, dengan otoritas untuk menafsirkan Alkitab. Sesungguhnya, mereka tidak menafsirkan Kitab Suci sama sekali. Sebaliknya, mereka melayani dalam kelemahan dan ketakutan, sehingga pelayanan mereka adalah demonstrasi 'Roh dan kekuatan', dan bukan hikmat manusia.226 Perkataan dan khotbah mereka tidak bergantung pada kapasitas manusia apapun, baik dalam berbicara maupun mendengar. Komunikasi mereka adalah 'dalam Roh', menggunakan kata-kata 'yang diajarkan Roh Kudus’.227 Tanpa bintang-bintang yang layak, kaki dian akan diambil, sama seperti yang diperingatkan Yesus.228 Bintang-bintang – membawakan pelita Bintang-bintang adalah pelita-pelita yang dibawa kepada orang-orang percaya kaki dian. Berita dari mereka membawakan pelayanan Roh dan menyalakan pelita-pelita kita. Setelah kita menerima pelita 220 Why 1:10; Why 22:6-9 221 Dan 12:4 222 2 Pet 1:19 223 2 Pet 1:12 224 Why 22:16 225 Mzm 119:105 226 1 Kor 2:1-3 227 Yoh 4:23; Kol 2:5; 1 Kor 2:13 228 Why 2:5 214 Roh Allah di tengah-tengah kita itu, kita menjadi terintegrasi ke dalam pelita itu, seperti bunga yang memantulkan terang. Bintangpelita yang datang ke kaki dian menjadi pelita di kaki dian itu. Bintang datang ke kaki dian menjadi pelita di kaki dian Ini adalah bagaimana Paulus menumbuhkan jemaat-jemaat, sebagai kaki dian. Mereka yang ditanam di dalam Kristus dan bertumbuh sebagai cabang badam, adalah untuk menerima pelita yang dibawa kepada mereka. Terang yang mereka sinari bukanlah terang mereka sendiri, tetapi terang pelita. Ini adalah terang ketujuh Roh Allah. Inilah yang diajarkan kaki dian. Orang-orang percaya tidak menyinarkan terang mereka sendiri. Mereka adalah penanaman Tuhan sehingga Dia akan dimuliakan.229 Bintang dari tangan Kristus membawa pelita kepada kaki dian yang terdiri dari orang-orang percaya. Ketika bintang itu membawakan pelita kepada kaki dian, itu adalah bintang. Ketika bintang itu di kaki dian, itu adalah pelita, yang dipantulkan oleh bunga. 1. Tangan membawa bintang ke kaki dian 2. Bintang menjadi pelita di bunga 3. Pelita dipantulkan oleh bunga Ini adalah bagaimana Paulus dan rekan seperjalanannya (tujuh nama dalam satu contoh) membawa pelayanan Roh ke sebuah kota baru. Mereka menumbuhkan sebuah kaki dian dari dasar. Mereka menyerahkan nyawa mereka sendiri sebagai orang percaya buah sulung, menunjukkan kematian Tuhan di dalam pekerjaan dan penderitaan mereka. Ketika mereka bertekun dalam kasih Allah, kasih karunia Kristus, dan persekutuan Roh Kudus, batang badam itu mulai bertunas.230 Orang-orang percaya mulai bertumbuh dalam hidup kebangkitan bersama dengan para utusan, seperti berkembangnya seberkas gandum. Paulus dan rekan seperjalanannya harus menyerahkan nyawa mereka dengan cara yang sama, di setiap tempat. Orang-orang percaya yang menerima mereka sebagai utusan yang sejati siap mengambil risiko leher mereka dan mati dengan para utusan. Mereka bersatu dengan persembahan Kristus. Sementara 229 Yes 61:3 230 2 Kor 13:14 215 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU banyak yang tetap dalam hubungan yang setia ini, yang lain berpaling terhadap terang mereka sendiri. Mereka mengubah diri mereka menjadi malaikat-malaikat terang.231 Mereka menjadi utusan (rasul) palsu, mengambil tempat mereka yang diutus oleh Kristus.232 Banyak yang berbalik melawan Paulus, menjadi seteru salib.233 Ini adalah konflik, penderitaan Kristus, yang dilibatkan dalam membangun perkumpulan orang-orang percaya buah sulung.234 Mereka yang menerima pelita menunjukkan terang sejati. Mereka bersinar sebagai pelita-pelita, sejak hari pertama mereka dalam Injil.235 Pelita dari ketujuh Roh Allah ada pada orangorang percaya dalam pertumbuhan mereka, dari kuncup, ke kuntum, dan akhirnya sebagai bunga, di area lokal. Bunga ini merupakan sekumpulan orang-orang percaya lokal. Bunga Kuntum Bintang-utusan dapat membangun sebuah Kuncup pelita di bunga-bunga dari cabang (sekelompok kumpulan). Mereka melakukan ini dengan tinggal di kota itu untuk sementara waktu.236 Bertumbuh bersama dan diintegrasikan Mereka juga terus melayani dengan surat-surat, dengan administrasi minyak dengan mengutus saudara-saudara yang setia, dan dengan mengunjungi untuk kedua atau ketiga kalinya. Pelita Roh tidak pernah menjadi milik bunga itu, seperti jemaat lokal tidak bisa memiliki terang sendiri. Namun, pelayanan pelita dapat ditempatkan dan dipantulkan dalam bunga. Jemaatjemaat itu bukanlah jemaat-jemaat lokal. Sebaliknya, mereka milik keseluruhan jemaat kaki dian di kawasan mereka. Kristus, Imam Besar, memegang bintang itu di tangan-Nya, supaya Ia bisa terus melayani kepenuhan Allah kepada jemaat-jemaat kaki dian.237 Alat kesaksian dan penghakiman Kristus dapat mengambil bintang-pelita ini dan memindahkannya ke tempat lain. Dia bisa menyediakan minyak untuk pelita itu, membersihkan pelita itu, memindahkan pelita itu, atau mengambil pelita itu. Dia bisa mengambil pelita itu dari satu tempat, dan berjalan dengan pelita itu ke tempat lain untuk berurusan dengan kaki dian yang lain, atau menumbuhkan kaki dian yang lain. Tidak hanya pelita, tetapi keseluruhan kaki dian itu sendiri, adalah tongkat di tangan-Nya – tongkat kekuatan-Nya.238 Kaki dian ini adalah alat kesaksian dan penghakiman. Allah tidak pernah meninggalkan diri-Nya tanpa saksi. ‘Dia membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing. Namun Dia tidak meninggalkan 231 2 Kor 11:14 232 2 Kor 11:13 233 2 Tim 1:15; Fil 3:18 234 Fil 1:30 235 Fil 1:5; Fil 2:15 236 Kis 19:10 237 Ef 3 238 Mzm 89:32 216 Roh Allah di tengah-tengah kita diri-Nya tanpa saksi.’239 Allah dapat membangun kekuatan-Nya di tengah-tengah Babel. Dia bisa memelihara orang-orang yang tertinggal sebagai saksi Roh-Nya. Dia melakukan ini dengan Yusuf dan ketujuh puluh orang di Mesir, yang tumbuh di tengah-tengah penderitaan menjadi seperti bintangbintang di langit.240 239 Kis 14:16-17 240 Ul 10:22 217 BAB 13 Administrasi Roh Jemaat di Korintus memulai dengan menerima administrasi dari Paulus dan dari angelos-bintang.1 Namun, mereka mulai berpaling dari administrasi Roh kepada administrasi daging; demikian yang diungkapkan Paulus dalam 2 Korintus 1-3. Lebih dari itu, mereka bahkan menerima para pekerja palsu yang merupakan guru-guru yang diatur mereka sendiri dan bukan pelayan-pelayan Roh.2 Jelas bahwa yang menjadi sumber terang bagi para utusan palsu ini adalah diri mereka sendiri, dan mereka tidak memantulkan terang dari ketujuh Roh Allah. Mereka melakukannya seperti yang Setan telah lakukan, dan dengan demikian mereka menjadi pelayannya. Pada akhir surat kedua, dalam klimaks pesannya, Paulus datang bagi Korintus untuk 'kali ketiga'.3 Dia tidak sedang berusaha untuk membenarkan dirinya sendiri, seperti yang jemaat Korintus pikirkan.4 Melainkan dia sedang mendesak jemaat Korintus untuk membuktikan bahwa benar Kristus ada di dalam diri mereka.5 Dia berkata, 'Kami memiliki pelita administrasi kaki dian, dan kami ingin pelita ini ditempatkan di antara kamu, yang adalah bagian bunga. Kami ingin kalian membuktikan bahwa Kristus ada di dalam kamu, dengan menerima kami sebagai sebuah administrasi kaki dian di antara kamu. Kristus sungguh berada di tengah-tengah kamu, sama seperti kekuatan-Nya yang pasti bersama dengan kami.' Hal inilah yang Paulus katakan. Karena tanpa ini semua, mereka tidak akan dapat bertahan.6 Mereka tidak akan memiliki terang untuk dipantulkan kepada orang-orang di Korintus. Mereka perlu memiliki terang dari bintang itu untuk pelita yang akan disembunyikan di dalam bunga mereka. Ini adalah isi dari seluruh pesan kekristenan. Tanpa bintang, maka tidak akan ada pelayanan ketujuh Roh Allah dan kaki dian akan diambil.7 Injil bergantung pada administrasi dari ketujuh Roh Allah 1 1Kor 2:12. 1Kor 4:7 2 1Kor 4:15. 2Kor 11:13 3 2Kor 13:1 4 2Kor 10:12. 2Kor 13:7 5 2Kor 13:5 6 2Kor 13:5 7 Why 2:5 Administrasi Roh untuk dapat menerangi setiap orang kepada terang kehidupan yang adalah penentuan dari semulanya.8 Inilah tujuan dari kaki dian itu. Kehilangan administrasi Roh Masalah yang terjadi di Korintus memiliki hubungan paralel dengan zaman kita. Penekanan penginjilan tentang iman Kristen telah diupayakan sedemikian sehingga Injil ‘dilahirkan kembali' tersedia bagi semua orang. Ini sangat berlawanan dengan pemikiran sempit Kristen institusional.9 Namun, penekanan pada sikap individual daripada jemaat telah mengaburkan kebutuhan akan pelayanan Roh yang seharusnya menopang keputraan kita. Fokus pada iman pribadi, untuk menerima Kristus dan Roh Kudus, telah memupuk keyakinan bahwa sumber daya untuk sukses itu ada dalam diri kita sendiri. Karenanya bersama dengan ini, sinisme telah menyebabkan orang-orang percaya kehilangan keyakinan terhadap hamba-hamba Kristus dan terhadap persekutuan Kristen pada umumnya.10 Benih kehidupan-zoe sendiri, tanpa pelayanan ketujuh Roh Allah dari takhta itu, akan mati. Kurangnya akan menerima administrasi dari Roh pada generasi ini, menyebabkan terjadinya kematian rohani yang menyebar secara luas. Banyak yang telah menolak baptisan Roh Kudus atau telah menggantikan signifikansinya dengan filosofi-filosofi yang positif. Hal ini mengakibatkan kehidupan Kristen yang tidak berkuasa dan yang hanya kelihatan secara lahiriah, baik itu tradisional maupun modern, menjadi sesuatu yang biasa terjadi.11 Seperti yang terjadi dengan ketujuh jemaat, Kristus sedang memanggil bintang-bintang itu kepada pertobatan karena mengizinkan pembusukan dan kematian rohani terjadi. Kerusakan yang diizinkan terjadi terhadap ketujuh jemaat itu adalah hal yang sama yang sedang ditoleransi hari ini. Secara khusus, ada penolakan terhadap administrasi utusan Kristus, seperti yang terjadi di Korintus. Para pemimpin jemaat lokal, baik yang menunjuk dirinya sendiri maupun yang dipilih oleh sebuah organisasi, telah mengambil tempat utama dalam melayani jemaat-jemaat lokal mereka. Kelompokkelompok ini menjadi otonom dan menjadikan diri mereka sendiri sebagai sumber daya. Jika mereka menerima pelayanan utusan, maka mereka hanya melakukannya hanya untuk menambah sumber daya mereka. Para pemimpin lokal telah kehilangan koneksi penting kepada Kristus dan administrasi ketujuh Roh Allah. Dengan mengubah diri mereka sendiri menjadi utusan, seolah-olah mereka memiliki terang itu, mereka telah menjadi pekerja palsu dan penuh tipu daya. Lebih lagi, banyak pemimpin lokal telah menutup pintu untuk pelayanan utusan-bintang, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat Laodikia.12 Sebaliknya, korupsi daging memimpin kepada seluk-beluk Setan.13 Banyak yang memiliki nama dan dikatakan hidup, tetapi mati.14 Sedangkan yang lain memiliki 8 Yoh 1:9 9 Yaitu, usaha, lebih dari 150 tahun, untuk membuat Injil (Bhs. Yunani evangelium) tersedia bagi setiap orang, sangat berbeda dengan Kristen institusional dengan anggota-anggota barunya dan hirarki yang ditetapkan 10 Ibr 10:23-25. Ams 18:1 11 2 Tim 3:5 12 Why 3:17,20 13 Why 2:24 14 Why 3:1 219 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU perselisihan di tengah-tengah mereka seperti ‘jemaah iblis', yang mengatakan bahwa mereka adalah ‘orang Yahudi’ (umat perjanjian) asli, tetapi yang sebenarnya tidak demikian.15 Ini argumen Paulus tentang sejumlah jemaat Perjanjian Baru. Mereka memulai dalam Roh - yaitu dengan menerima administrasi pelita. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka bertindak seolah-olah firman Allah yang datang itu berasal dari diri mereka.16 Mereka menolak kebutuhan akan administrasi Paulus. Bahkan lebih lagi, mereka mengizinkan para pekerja palsu membimbing mereka dan memberlakukan sebuah administrasi yang berbeda.17 Injil ini - atau Injil palsu Kita tidak dilahirkan kembali hanya dengan percikan hidup ilahi melalui firman yang diucapkan. Kita dilahirkan dari Roh karena kita ditarik ke dalam persekutuan Roh. Dalam sebuah persekutuan sejati dari kebenaran masa kini, Roh Bapa, Roh Anak dan Roh Kudus terlibat dalam mempersatukan kita dengan Tuhan, dalam satu Roh. Keselamatan adalah sebuah persekutuan hidup, bukan posisi teologis yang kita pegang.18 Ada orang-orang yang diutus dengan sebuah administrasi dari Bapa dan dengan kasih karunia dari Anak yang bisa menderita sakit bersalin untuk melihat Kristus terbentuk dalam diri kita.19 Mereka bukanlah guru-guru, melainkan bapa-bapa.20 Ketika kita dilahirkan kembali dari atas, kita diasuh menjadi dewasa dalam keputraan kita sendiri. Kita tidak hanya diinstruksikan dalam hukum. Para pekerja palsu memiliki suatu injil yang lain, yang tidak dapat melahirkan status anak kita. Mereka bukan utusan, karena mereka menunjukkan terang mereka sendiri dan bukan terang Roh. Ciri mereka adalah bahwa mereka mengubah diri mereka sendiri, berdasarkan ‘terang’ mereka sendiri, menjadi pelayan-pelayan terang.21 Berita mereka adalah pernyataan teologis yang berdasarkan alasan dan usaha agamawi. Mereka menggunakan kecaman dan upacara keagamaan untuk menarik mereka yang dikendalikan oleh rasa malu untuk mencari sesuatu yang lebih baik untuk diri mereka sendiri. Mereka disebut 'pelayan Setan' karena mereka menggantikan perintah Kristus dengan sebuah alternatif lain. Para pelayan ini menggunakan tradisi, komentar/tafsiran dan interpretasi Alkitab sebagai dasar otoritas mereka. Seperti banyak dari para leluhur yang tercatat dari sejarah jemaat/gereja, mereka merusak keempat 'wajah' administrasi Kristus - kerajaan (otoritas), imamat (persembahan), kenabian (kebenaran masa kini) dan kekepalaan (keluarga). Mereka menggantikan otoritas penilik dengan petugas-petugas jemaat/gereja yang ditunjuk atau yang terpilih. Mereka menggantikan keimamatan dan persembahan dengan upacara dan sakramen. Mereka menggantikan roh nubuat (kebenaran masa kini) dengan doktrin dan dogma. Mereka menggantikan hubungan dalam keluarga, dan dari rumah ke rumah, dengan patriarki. Mereka yang berkumpul bersama mereka disebut 'jemaah Iblis'.22 Yesus menggunakan ungkapan ini untuk mengidentifikasi, dalam istilah terkuat, mereka yang membentuk sebuah jemaat di dalam jemaat; 15 Why 3:9 16 1Kor 14:36 17 2Kor 11:4. Gal 1:6 18 1Yoh 1:3 19 Gal 4:19 20 1Kor 4:15 21 2Kor 11:13 22 Why 3:9 220 Administrasi Roh yang memiliki injil yang berbeda dan alternatif bentuk pelayanan yang lain. Yesus mengingatkan jemaat-jemaat kaki dian-Nya bahwa kelompok-kelompok palsu selalu ada – mengatakan siapa diri mereka, padahal pada kenyataannya tidak demikian.23 Perkembangan administrasi Tantangan yang mendesak bagi jemaat pada hari ini adalah untuk mengembalikan pemerintahan Roh. Tanpa bintang di tangan Kristus saat Dia berjalan melalui jemaat kaki dian-Nya, maka tidak akan ada pelita dan tidak akan ada kaki dian. Inilah yang Roh katakan kepada jemaat-jemaat. ‘Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.’24 Apa yang Roh Kudus sedang kerjakan dapat dikenali dari apa yang Dia katakan. Apa yang Dia katakan adalah kebenaran masa kini, dan kebenaran masa kini adalah pasokan minyak yang sebenarnya. Roh dicurahkan oleh kebenaran masa kini yang sedang diucapkan. Itulah alasan mengapa kita diberitahu untuk mendengar apa yang Roh katakan kepada jemaat-jemaat.25 Situasi kita saat ini adalah seperti itu juga. Orang-orang percaya bertumbuh di jemaat-jemaat lokal. Mereka telah menjadi bagian dari struktur, atau mungkin bagian dari jemaat-jemaat independen yang baru. Mereka mengharapkan Roh Allah akan berbicara dan menambah berkat bagi struktur yang sudah ada. Kebanyakan mereka tidak mengharapkan Kristus, Kepala jemaat-Nya, sungguh-sungguh bergerak menurut pola kaki dian dari Alkitab. Ketika kita ‘mendengar apa yang Roh katakan’, maka gambarannya akan cukup berbeda. Kita mulai mendengar berita kebenaran masa kini dari rasul-bintang. Pesan mereka juga membawa pasokan minyak dari ketujuh Roh Allah. Para utusan ini digerakkan oleh tangan Kristus, dari atas, meskipun mereka adalah bagian dari jemaat yang sedang bertumbuh. Ini adalah bagaimana administrasi Roh dari atas mulai berkembang. Para laki-laki dan perempuan mulai datang di bawah tangan Kristus yang diletakkan kuat atas mereka.26 Ini adalah pengalaman Paulus. Tangan Kristus memegang Dia untuk menjadikannya bagian dari utusan-bintang di tangan-Nya.27 Perjanjian Baru menunjukkan dengan jelas bagaimana lima itu dalam tangan Kristus memegang 'tujuh', yaitu jumlah penuh dari mereka yang menjadi bagian dari perjalanan pelayanan Kristus. Dengan 'berjalan', kita memahami bahwa mereka yang sedang melayani Roh melakukannya atas nama Kristus. Mereka melayani dengan cara yang terpisah dari persekutuan-persekutuan lokal, meskipun mereka adalah bagian dari persekutuan-persekutuan lokal. Tentu saja, kita semua dipanggil untuk bertumbuh menjadi buah sulung. Apakah kita hamba-rasul atau hamba-diaken, kita semua rekan hamba Kristus. Kita memiliki pikiran yang sama untuk mengosongkan hak prerogatif diri, agar bisa mengungkapkan kehendak Allah. Sangat penting di sini untuk mengenali bahwa administrasi dari atas berkembang dengan mekanisme yang berbeda dengan cara kita bertumbuh dari dasar. Kita tidak 'bertumbuh' menjadi rasul-rasul atau nabi-nabi, karena ini adalah karunia Allah, tidak peduli seberapa dewasa kita. Dibutuhkan tangan Kristus untuk mendirikan peraturan Melkisedek-Nya dari atas. Tangan kanan Kristus menjangkau dan memberikan karunia kepada manusia dari takhta-Nya yang mulia. Dia memberikan rasul, nabi, 23 Why 2:2,9. Why 3:9 24 Why 2:7 25 Why 3:6 26 Mzm 80:17. Mzm 139:5. Yes 6:6. Yeh 1:3. Yeh 3:14 27 Kis 9:3-16 221 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU penginjil, gembala dan guru untuk pekerjaan pelayanan.28 Mereka menerima administrasi dari Bapa, karunia-karunia dari Kristus, dan dipisahkan untuk pekerjaan mereka oleh Roh Kudus.29 Kelima bagian dari tangan Kristus kemudian memegang 'tujuh' yang adalah penilik-penilik jemaat dan diaken-diaken, seperti tujuh dalam kitab Kisah Para Rasul.30 Arti signifikan dari 'tujuh' ditemukan dalam tema-tema tentang tujuh dan tujuh puluh, dalam Alkitab. Ciri dari 'lima' dan 'tujuh' adalah bahwa mereka berurusan dengan kebenaran masa kini. Mereka membentuk persekutuan kebenaran masa kini di mana minyak dari ketujuh Roh Allah diberikan. Mereka mengungkapkan rahasia Allah dalam kata-kata yang diajarkan oleh Roh Kudus, menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh.31 Mereka tidak hanya merupakan pemimpin penuh karunia yang muncul dalam kegiatan normal dari pertumbuhan jemaat. Pertumbuhan kaki dian Sebuah jemaat kaki dian bertumbuh dari bagian dasar, sebagai buah dari terang ketujuh Roh Allah. Ini adalah buah dari administrasi Roh yang turun dari takhta Anak. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Roma, ‘Aku telah sering berniat untuk datang kepadamu... agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain'.32 Di setiap tempat, Paulus tidak melayani dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh.33 Dia menyatakan bahwa ‘hal-hal ini secara bebas diberikan kepada kita oleh Allah ... tidak dengan kata yang diajarkan oleh hikmat manusia, tetapi yang diajarkan oleh Roh.’34 Orang-orang yang menerima firman-Nya dan menyatukan diri mereka dengan Tuhan dalam 'satu roh', mulai bertumbuh sebagai 'kuncup, kuntum, bunga' di cabang dari kaki dian. Setiap bagian dari pohon badam, dalam simbol kaki dian ini, merupakan representasi dari jemaat buah sulung di wilayah seluruh jemaat kaki dian. Dalam jemaat kaki dian Efesus, ada banyak jemaat orang-orang percaya. Jemaat-jemaat yang terdekat membentuk cabang-cabang. Setiap cabang memiliki pelita, tetapi tidak setiap bunga. Namun demikian, masing-masing bunga mampu memantulkan pelita yang sama. 28 Ef 4:11-12 29 Kis 13:2. 1Kor 4:2 30 Kis 6:3 31 1Kor 2:13 32 Rm 1:13 33 1Kor 2:4 34 1Kor 2:12-13 222 Administrasi Roh Hal ini menjadi pola yang praktis/nyata untuk seluruh jemaat di suatu wilayah. Hanya ada satu bintang untuk sebuah kaki dian – hanya satu tubuh penilik-penilik jemaat dan diaken-diaken. Setiap bintang menilik/ mengawasi empat puluh sembilan pipa yang mengisi tujuh pelita, sesuai dengan penglihatan Zakharia.35 Pelayanan ketujuh Roh Allah diarahkan kepada jumlah yang penuh (tujuh) dari pelita. Ada tujuh Roh untuk setiap pelita, bukan satu untuk setiap pelita. Setiap pelita mewakili suatu pelayanan dari ketujuh Roh Allah. Para penilik membawa pelita, dan bertanggung jawab atas pelita tersebut. Orang-orang percaya bertanggung jawab untuk bertumbuh sebagai orang-orang percaya buah sulung, semua disatukan dalam persembahan Kristus. Pertumbuhan jemaat kaki dian memerlukan kedua aspek pertumbuhan. Kristus harus berjalan dan membawa utusan-bintang dengan pelita-pelita. Orang-orang percaya harus bertumbuh di bawah otoritas penatua-penatua dan penilik-penilik dalam empat aspek peraturan Melkisedek (raja-imam). Mereka adalah jemaat kerajaan imam (singa, lembu) dengan pelayanan kenabian (manusia) dan warisan anak sulung sebagai keluarga (rajawali).36 Jemaat kaki dian bertumbuh oleh kuasa Roh yang melayani dari atas. Orang-orang percaya bertumbuh dalam kelemahan, seperti yang digambarkan oleh cabang badam, tapi hidup dengan kuasa Allah. Kristus adalah ekspresi penuh dari aspek ini. Dia tumbuh sebagai tanaman yang lembut, tetapi dengan ketujuh Roh Allah ada atas-Nya.37 Kita bertumbuh di dalam Kristus ketika kita bersatu dengan Dia dalam persembahan-Nya. Kita ditanam dalam rupa kematian dan penguburan-Nya, dan kita berdiri dalam hidup kebangkitan-Nya.38 Dengan cara ini, kita bertumbuh dalam ekspresi dan buah dari persembahan Kristus. Persembahan-Nya sekali untuk semua Kita bertumbuh sebagai cabang badam ketika kita berpartisipasi dalam persembahan Kristus. Persembahan Kristus, sekali untuk selamanya, adalah ungkapan total kehendak Allah terhadap semua manusia.39 Dia adalah tubuh yang melakukan kehendak Allah. Sekarang kita adalah anggota-anggota tubuh-Nya, mempersembahkan anggota-anggota kita untuk menaati dan memenuhi kehendak-Nya.40 35 Zak 4:2 36 1Ptr 2:9. Ibr 12:23 37 Yes 53:2 38 Rm 6:5 39 1Ptr 3:18. Ibr 10:10 40 Ibr 12:1 223 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Kita dimotivasi/ didorong oleh kasih dan kuasa Roh, untuk menabur hidup kita ke dalam persembahan Kristus. Saat kita mati setiap harinya, dan hidup oleh hidup kebangkitan Kristus, kita dapat menghasilkan buah dalam diri kita sendiri, dalam orang lain, dan bersama-sama dengan orang lain.41 Kita membuat ruang untuk multiplikasi dengan menyerahkan nyawa kita ke dalam persekutuan dengan persembahan-Nya. Kita melakukan ini dengan mempersembahkan anggota-anggota kita sebagai persembahan yang hidup.42 Saat kita bangkit dengan Kristus dalam kuasa kebangkitan, kita adalah saksi-saksi melalui Roh Kudus. Kita dapat bangkit sebagai bunga-bunga pada kaki dian, mampu memancarkan terang Kristus. Sekarang orang lain bisa dilahirkan kembali oleh kesaksian Roh Allah di dalam kita. Kita ‘mati setiap hari’ dengan menyerahkan nyawa kita untuk disatukan dengan persembahan Kristus. Kita tidak memulainya dengan niat baik kita sendiri. Sebaliknya, kita menabur diri kita ke dalam persembahan Kristus, siap untuk berpartisipasi dalam kehendak-Nya, dalam pekerjaan tertentu yang dipimpin oleh Roh Kudus. Ketaatan Kristus adalah gabungan dari semua ketaatan, karena Ia telah belajar menjadi taat dan menjadi Pokok perjalanan keselamatan kita.43 Tidak ada persembahan atau ketaatan tambahan yang akan dapat dilakukan yang bukan merupakan bagian dari persembahan-Nya. Panggilan kita adalah untuk ‘menggenapi apa yang kurang’ dalam penderitaan-Nya.44 Ini berarti bahwa ada bagian dari kehendak-Nya, dan bagian di cawan-Nya yang harus kita minum, pada waktu kita dan tempat kita, supaya kematian-Nya dinyatakan. Jadi, semua pekerjaan, pencobaan dan penderitaan kita adalah bagian dari persembahan dan penderitaan Kristus. Saat kita memiliki iman dalam darah-Nya, penderitaan itu bukan milik kita lagi, tetapi milik-Nya. Ini adalah cara benih. Saat kita dibangkitkan bersama dengan Kristus dan bunga sebagai anak-anak Allah, kita menunjukkan kesaksian-Nya, bukan kesaksian kita sendiri, memampukan orang lain untuk menerima pelayanan Roh. Saat kita hidup dengan cara ini, kita menghasilkan buah untuk zoe kekal.45 Bertumbuh menjadi buah sulung Ini adalah dinamika yang ditunjukkan dalam konteks kaki dian. Kita sedang bertumbuh dalam persembahan Kristus, untuk menjadi buah sulung. BERTUMBUH MENJADI BUAH SULUNG - Menunjukkan multiplikasi Buah sulung - Menghasilkan buah (ketaatan) sebagai anak tertentu - Dibentuk sebagai tanah yang baik - Mempersiapkan untuk menghasilkan buah Pencobaan - Bertekun dalam kesengsaraan - Ujian tanah bebatuan dan semak duri Benih 41 1Kor 15:31 42 Rm 12:1 43 Ibr 5:8 44 Kol 1:24 45 Yoh 12:25 224 - Mengerti firman itu - Dilahirkan dari benih yang tidak fana - Ujian tanah pinggir jalan Administrasi Roh Saat kita bertumbuh dalam Kristus, bagian kuncup merupakan gambaran dari ujian tanah di pinggir jalan.46 Saat kita dilahirkan dari benih yang tidak fana, kita harus memahami firman, atau burungburung di udara akan merusak benih itu. Pada bagian kuntum, kita menghadapi pencobaan di tanah bebatuan dan semak duri.47 Di sini, kita menanggung kesengsaraan dan kekhawatiran dunia ini yang bisa menghimpit benih itu. Kita juga mempersiapkan diri untuk berbuah. Bagian bunga menggambarkan orang-orang percaya dikuduskan yang hidupnya adalah tanah yang baik. Ini adalah orang-orang percaya buah sulung yang menghasilkan buah dari hak anak mereka sendiri setiap hari, menunjukkan multiplikasi tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, atau seratus kali lipat.48 Pelayanan Roh, yang dilambangkan dengan pelita, diletakkan dalam bunga. Adalah sangat penting bagi kita untuk memahami dua dimensi, dua administrasi, yang ditunjukkan dalam kaki dian ini. Pohon badam, dengan bagian kuncup, kuntum dan bunganya, mewakili kehidupan ciptaan baru yang bertumbuh dalam kelemahan. Minyak zaitun, dengan wadahnya, minyak, api dan terang, merupakan lambang dari pelayanan ketujuh Roh Allah oleh Roh Kudus. Emas pada kaki dian Orang-orang percaya yang bertumbuh dalam keimamatan menjadi emas dari kaki dian. Ini adalah jiwajiwa yang hidup (psuche) dengan roh-roh yang adalah pelita Allah.49 Mereka juga lahir dari Roh, dengan hidup-zoe, dan dapat menyerahkan nyawa mereka untuk bertumbuh menjadi buah sulung. Partisipasi mereka dalam persembahan dan pencobaan membawa mereka keluar sebagai emas kaki dian.50 Kaki dian Musa dibuat dari sebongkah emas.51 Dalam Alkitab, emas menggambarkan sifat ilahi yang sudah terbukti dari mereka yang bertumbuh di dalam Kristus. Emas mewakili jiwa yang hidup (psuche) yang telah diubah oleh hidup ciptaan baru (zoe). Bagian-bagian pohon badam kaki dian itu dibuat dari satu bagian emas. Pelita-pelitanya juga terbuat dari emas, tetapi dibuat secara terpisah. Ini untuk menekankan bahwa pelita-pelita selalu menjadi milik pelayanan Roh dari atas. Pelita-pelita itu tidak pernah menjadi bagian dari bunga, meskipun mereka ditempatkan di bunga-bunga. Emas di bunga-bunga dan emas di pelita-pelita adalah emas yang sama; kehidupan ciptaan baru yang sama. Namun, masing-masing memancarkan terang dengan cara yang berbeda. Emas pada pelita itu bercahaya ke kaki dian itu sendiri. Emas dari bunga-bunga kaki dian memancarkan terang kepada dunia. Dengan membuat pembedaan ini, kita menyadari bahwa pelita-pelita selalu menjadi milik tangan Kristus. Emas dari pelita bercahaya ke kaki dian Emas dari bunga bercahaya kepada dunia 46 Mrk 4:4 47 Mrk 4:5-7 48 Mrl 4:8 49 Ams 20:27. Mzm 18:28 50 1Ptr 1:7 51 Kel 25:31 225 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Dengan cara ini, pelita-pelita adalah titik pertemuan antara kehidupan ciptaan baru yang bertumbuh, dan administrasi Roh yang turun. Orang-orang percaya selalu terhubung ke takhta dan kepada Dia yang berbicara dari surga.52 Pertumbuhan dari sebuah kaki dian Untuk sebuah kaki dian bisa bertumbuh, Kristus harus meletakkan tangan-Nya atas beberapa wadah, seperti yang Ia lakukan dengan Paulus dan dengan Yohanes. Dia kemudian mengutus mereka untuk melayani dalam Roh. Mereka adalah utusan, malaikat, di tangan Kristus. Tangan Kristus merupakan pelayanan-Nya sebagai Ahli Bangunan, sebagai seorang Tukang Besi.53 Kelima aspek pelayanan-Nya (rambut, mata, kaki, suara, wajah) dijalankan oleh kelima karunia pelayanan dsengan mana Kristus memperlengkapi jemaat-jemaat. Dia melayani dalam lima aspek, dan Dia memperlengkapi orang-orang kudus dengan lima karunia pelayanan – rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru.54 Dia juga menahbiskan penilik-penilik dan diaken-diaken menjadi bintang di tangan-Nya. Kumpulan bintang ini memiliki tugas untuk mendistribusikan minyak ke jemaat-jemaat oleh pipa seperti yang ditunjukkan dalam penglihatan Zakharia. Kristus berjalan di tengah-tengah kaki dian dengan ketujuh bintang itu di tangan-Nya. Dari aspek pertumbuhan, mereka yang sudah dibaptis ke dalam Kristus, telah disatukan kepada Kristus sebagai buah sulung. Sekarang mereka dapat melanjutkan dengan menyerahkan nyawa mereka untuk menghasilkan buah dari hak anak mereka. Dengan cara ini, mereka bertumbuh menjadi orang-orang percaya, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat buah sulung.55 Sekarang orang-orang percaya dapat bertumbuh menjadi kuncup, kuntum dan bunga dari pohon badam. Mereka bisa bertumbuh dalam keimamatan untuk menjadi kerajaan imam. Pada setiap tahapnya, Kristus mengirimkan sebuah pelita, yaitu sebuah pelayanan Roh, untuk mengalir turun kepada mereka yang bertumbuh untuk menjadi buah sulung.56 Orang-orang percaya menyerahkan nyawa mereka Kristus Sang Buah Sulung Orang-orang percaya, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat buah sulung Benih itu dipisahkan dari berkas sulung, dan ditanamkan ke dalam persekutuan dari persembahan Kristus 52 Ibr 12:25. Why 4:1 53 Ams 8:30. Zak 1:20 54 Ef 4:11-12 55 Rm 16;5. 1Kor 16:15. Yak 1:18 56 2Kor 3:8 226 Administrasi Roh Pelita adalah jumlah total dari wadah, minyak, api, dan terang. Jemaat disebut sebagai sebuah kaki dian karena orang-orang percaya membentuk cabang-cabang yang memegang pelita-pelita itu. Jemaat, sebagai kaki dian, itu dinyalakan oleh lidah-lidah api ketika Roh Kudus datang atas seratus dua puluh murid pada hari Pentakosta.57 Sejumlah jemaat kaki dian kemudian bertumbuh di tahun-tahun setelah itu, saat rasul-rasul dan penilik-penilik berjalan dengan Kristus melalui wilayah tersebut. Pelita yang duduk di bunga Penjelasan praktis tentang pelita adalah bahwa dalamnya tercakup pelayanan ketujuh Roh Allah yang diberikan dari atas. Bintang ini dapat menjadi sebuah pelita bagi setiap cabang. Bintang ini dapat menjadi pelita yang diletakkan di bunga-bunga dari sebuah cabang. Pelita adalah titik pertemuan dari semua aktivitas yang memasok minyak. Tujuan dari pelita ini adalah untuk memberikan terang. Pelita adalah bagian terpisah dari bunga, tetapi ditempatkan di bunga. Terangnya dibagikan karena kemampuan yang dimiliki bunga untuk memantulkan dan mengarahkan terang. Bunga adalah jemaat anak-anak Allah yang telah menerima pelayanan Roh. Bunga Pelita Tanpa bunga, pelita tidak akan terlihat. Demikian juga sebaliknya, bunga-bunga saja tidak dapat membagikan terang. Mereka mengandalkan pelayanan dari pelita-pelita. Jemaat-jemaat yang adalah kumpulan orang-orang percaya harus menjadi bunga-bunga, bukan pelitapelita. Satu jemaat tunggal yang berdiri sendiri tidak akan cukup, dengan dirinya sendiri, untuk memancarkan terang tujuh kali lipat. Karenanya orang-orang percaya dipanggil untuk menerima pelayanan Roh yang dibawakan oleh bintang yang korporat, tubuh pelayanan-penilik. Pelayanan mereka menyediakan pellita untuk jemaat itu – dan tentu saja untuk beberapa jemaat yang berdekatan. Hanya ada satu pelita untuk setiap cabangnya. Setiap jemaat harus terus menerima pelayanan minyak yang dinyalakan oleh api Roh Kudus, dan dengan demikian memancarkan terang ketujuh Roh Allah ke wilayah itu. Ini adalah cara bagaimana persekutuan tubuh Kristus tetap terjaga. Jika koneksi kepada pelayanan Kristus yang ‘berjalan’ ini menjadi dangkal atau diabaikan, maka kehidupan keputraan akan mati dan pelita akan padam. Perumpamaan tentan penabur – perumpamaan tentang kaki dian Inilah sebabnya mengapa Yesus melanjutkan perumpamaan tentang penabur dengan perumpamaan tentang kaki dian.58 Dia pindah dari tema kehidupan, kepada tema terang. Ini adalah dua bagian dari satu berita. 57 Kis 1:15. Kis 2:3 58 Luk 8:4-18 227 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Dalam perumpamaan tentang penabur, Dia menyatakan bahwa benih membutuhkan tanah yang baik atau ia akan mati. Dalam ayat-ayat berikutnya, kita membaca perumpamaan tentang kaki dian. Kita membaca di sana bahwa, ketika pelita dibawa dan menyalakan orang-orang percaya yang sedang bertumbuh di tanah yang baik, maka pelita ini tidak boleh disembunyikan di bawah gantang atau tempat rahasia. Simbol-simbol ini memiliki makna yang praktis. Di sini, Yesus menjelaskan bahwa, jika terang hidup mau dipertahankan, maka mereka yang sedang bertumbuh harus menjadi bagian dari kaki dian.59 Persekutuan dan pelayanan Roh diperlukan jika kehidupan dan terang itu mau dipertahankan. Tanpa pelayanan Roh yang melibatkan pelita dan kaki dian, maka mereka yang memiliki terang akan jatuh jauh ke dalam kehancuran pribadi atau dikalahkan oleh penindasan. Kehidupan bertumbuh ke atas – minyak turun ke bawah! Inilah yang diajarkan perumpamaan-perumpamaan itu kepada kita. Injil memanggil kita untuk bertumbuh dan menjadi bagian dari persekutuan terang yang menunjukkan jalan menuju pengharapan hak anak bagi semua orang. Pelajaran pertama dari kaki dian Persekutuan adalah pelajaran pertama dari kaki dian. Seperti yang dikatakan Yohanes, firman itu diberitakan supaya kita memiliki persekutuan, dan persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya.60 Memang, berita itu dibawa oleh mereka yang sudah memiliki persekutuan, yang dapat bergabung dengan kita dalam persekutuan yang sama. Bintang yang membawa berita itu adalah persekutuan dari penilik-penilik dan diaken-diaken yang olehnya minyak dari ketujuh Roh Allah dilayani. Peringatannya adalah bahwa cabang-cabang badam yang bertumbuh harus tetap berada dalam persekutuan dengan mereka yang memelihara pelita itu. Dalam kasus Paulus, mereka yang telah 'memulainya dalam Roh' harus diperingatkan untuk tidak menarik diri dari para utusan. Jika mereka melakukannya, mereka akan berpanggil dan tinggal di dalam daging.61 Daripada hidup dengan apa yang telah mereka 'terima', mereka malah mencoba untuk menjadikan diri mereka sendiri sumber daya kehidupan mereka.62 Jika orang-orang percaya mencoba untuk menjadi sumber bagi terang mereka sendiri, maka pada akhirnya mereka akan mati. Pengudusan bunga dan pelita Sangat penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara bunga dan pelita. Seorang utusan administrasi harus diutus dari takhta Anak, meskipun para laki-laki dan perempuan yang diurapi ini adalah bagian dari persekutuan lokal. Yehezkiel dan Daniel menggambarkan panggilan Tuhan ini. Tangan Kristus yang di atas kita mengangkat kita ke tempat-tempat surgawi, di dalam Kristus. Dengan cara ini, kita menjadi bintang-bintang yang memimpin orang-orang kepada kebenaran.63 Saat kita melayani dari tangan Kristus (tempat minyak) sebagai penilik-penilik dan diaken-diaken (tempat minyak kepada pipa-pipa) yang mengawasi pelita-pelita (wadah pelayanan), kita melakukannya sebagai mereka yang telah dikuduskan dari bunga-bunga, sehingga untuk berhubungan 59 Luk 8:16 60 1Yoh 1:3 61 Gal 3:3 62 2Kor 7:1 63 Yeh 8:3. Dan 12:3 228 Administrasi Roh kembali dengan bunga-bunga sebagai administrasi bintang. Administrasi yang dari atas bukanlah milik bagian-bagian badam dari kaki dian. Administrasi itu adalah milik tangan Kristus sementara Dia berjalan dengan wajah keimamatan yang diarahkan kepada jemaat-jemaat. Dua kesulitan dapat terjadi 1. Jika bintang-utusan tetap berkutat dalam suatu program lokal, maka pelayanan Roh akan berada dalam bahaya diserap ke dalam budaya independen. Para penilik yang harusnya berjalan dan melayani kaki dian dan cabang-cabangnya dapat mendapatkan diri mereka terikat pada jemaat-jemaat bunga lokal. Dalam hal ini, beberapa kelompok bertumbuh dengan mengorbankan orang lain. Inilah yang dimaksudkan Yesus dengan kehilangan kasih mula-mula.64 'Kasih mula-mula' dari persekutuan perjanjian menjadi hancur ketika para penilik berhenti berjalan dengan pelayanan lima jawatan Kristus. 2. Jika jemaat-jemaat lokal tidak menerima para penilik, sebagai orang-orang yang termasuk ke dalam suatu administrasi yang terpisah, maka mereka akan menutup pintu kepada angelos (utusan Allah), sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat Laodikia. Korintus juga melakukan hal yang sama yaitu dengan menjauh dari Paulus dan mengizinkan sebuah administrasi palsu.65 Pertemuan bunga dan pelita Adalah sangat penting untuk melihat bahwa ketujuh bintang harus bertumbuh di bawah pemeliharaan tangan Kristus. Sebagai akibatnya, administrasi Roh jadi terpisah dari kaki dian. Kita mengingat kembali bahwa pelita-pelita itu dibuat secara terpisah, dan kemudian ditempatkan dalam bunga-bunga sehingga terangnya dapat dipantulkan. Saat jemaat-jemaat melayani dalam Roh, mereka tidak memantulkan terang mereka sendiri, meskipun mereka adalah anak-anak Allah di wilayah itu yang memancarkan terang. Terang hanya bisa dilihat pada anak-anak Allah. Hal ini tidak terlihat pada administrasi, pada acara-acara, pada tugas-tugas, programprogram ataupun upaya lainnya. Hal ini hanya terlihat pada anak-anak Allah. Namun, anak-anak Allah ini tidak memantulkan terang mereka sendiri, seolah-olah mereka memiliki ketujuh Roh Allah. Sebaliknya, oleh Roh Kudus, mereka menerima kuasa untuk menjadi saksi!66 Mereka adalah saksi-saksi dari dan kepada kuasa Allah. Mereka berbagi dalam pekerjaan dan penderitaan sesuai dengan kuasa Allah.67 Mereka mampu menunjukkan terang Allah karena komitmen mereka sebagai anak, kepada pelayanan yang mereka terima. Akan ada sebuah integrasi/penggabungan antara bunga dan pelita. Jika tidak ada pelita, yang diisi dengan minyak melalui pipa-pipa dari tempat minyak, maka tidak akan ada terang. Sama, tanpa bunga – yaitu, sebuah jemaat yang dewasa dalam persembahan – tidak ada terang yang dapat dipantulkan. Jika kita kehilangan gabungan antara bunga dan pelita ini, maka hidup itu akan mati dan pelita itu akan gagal. Penggabungan pelita dan bunga ini membutuhkan instruksi dan pengawasan yang cermat. Di sinilah para penatua di antara kawanan jemaat itu sangat penting. Para penatua adalah bapa-bapa yang menjaga titik pertemuan antara bunga dan pelita. Mereka giat terhadap pelayanan Roh dan mereka memberi teladan dalam menerima itu. Mereka juga giat terhadap kawanan domba untuk melihat pintu yang terbuka bagi pelayanan Roh. Mereka waspada agar tidak ada orang yang muncul dari dalam, 64 Why 2:4 65 2Kor 11:3-4 66 Kis 1:8 67 2Tim 1:8 229 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU mengambil alih tempat utama dan kendali atas pintu itu. Mereka mengawasi para serigala, pencuri dan perampok yang mencoba mendobrak masuk dengan cara yang lain.68 Bagaimana Kristus melayani kaki dian Pertama-tama, Kristus melayani bintang dari masing-masing kaki dian. Ini adalah pola yang ditunjukkan dalam kitab Wahyu. Dalam setiap surat dari ketujuh surat yang ada, Kristus menggambarkan aspek di mana Ia akan datang kepada bintang tertentu – dengan pedang, dengan mata menyala-nyala, kaki bagaikan tembaga membara, dengan kunci Daud, dll.69 Dalam setiap kasusnya, Kristus memilih salah satu pelayanan yang ada dalam tangan-Nya. Dia kemudian menunjukkan beberapa masalah-masalah kaki dian, menggunakan bahasa simbolis – Bileam, Nikolaus, Izebel!70 Janji-janji untuk mereka yang menang juga disebutkan dalam bahasa simbolik – pohon kehidupan, manna yang tersembunyi, batu putih, bintang fajar, dll.71 Yesus memanggil setiap bintang untuk bertobat dan 'mendengar apa dikatakan Roh’.72 Dengan cara ini, masing-masing bintang diutus oleh tangan Kristus untuk mengatur pelita dan kaki dian. Secara praktis, bintang itu perlu menjadi wadah pelayanan yang diperlukan, secara lokal, untuk membawa resolusi, impartasi atau keselamatan. Bintang ini harus disesuaikan sehingga menjadi pelita yang bercahaya. Minyak untuk masing-masing pelita adalah tujuh kali lipat – oleh tujuh pipa. Minyak untuk kaki dian keseluruhan adalah oleh empat puluh sembilan pipa. Ini setara dengan jumlah hari antara Hari Raya Paskah dan Hari Raya Pentakosta.73 Kita belajar dari hal ini bahwa suatu pelayanan minyak diperlukan bagi jemaat untuk mengalami pantekosta – dipenuhi dengan Roh, dengan lidah-lidah api. Sebuah jemaat kaki dian yang benar! Minyak itu sama untuk semua kaki dian. Apa yang ‘dikatakan Roh', melalui para utusan, adalah pelayanan dari minyak yang tertentu/khusus untuk dilakukan. Para penilik jemaat dan diaken diminta untuk melayani minyak ini kepada setiap pelita pada kaki dian. Pelayanan ini mungkin juga membawa penyesuaian, misalnya, sebuah jemaat tanpa kasih, sebuah jemaat yang dicobai, sebuah jemaat yang menderita, sebuah jemaat yang korup, sebuah jemaat yang sekarat, sebuah jemaat yang tekun atau jemaat suam-suam kuku – jika kita mengambil ketujuh jemaat itu sebagai ilustrasinya.74 Dua kegiatan utama kaki dian Pada dasarnya ada dua kegiatan kaki dian yang menonjol, secara keseluruhan. 1. Dalam satu kegiatan, tangan dan bintang yang melayani ke kaki dian, membawa pelita ke kaki dian. Para penilik dan diaken bertanggung jawab untuk pelayanan Roh ini. 2. Dalam kegiatan yang lain, bintang tersebut menempatkan sebuah wadah pelayanan yang dibuat khusus dalam bunga. Bunga tersebut kemudian memantulkan pelita-bintang ini kepada dunia, sebagai saksi – memberitakan, bersaksi, berdoa, melayani, merawat, memanggil dan mengumpulkan. 68 Kis 20:29. Yoh 10:1 69 Why 2:12,18. Why 3:7 70 Why 2:6,14-15,20 71 Why 2:17,28 72 Why 2:5,16,22. Why 3:3,19 73 Ul 16:9-10 74 Why 2-3 230 Administrasi Roh Bintang - Pelita 1. Pelayanan Roh ke kaki dian oleh para penilik dan diaken yang bertanggung jawab 2. Sebuah wadah pelayanan khusus dalam bunga suatu program, acara yang ditentukan untuk cabang-cabang dan bunga-bunga Pelita adalah wadah pelayanan khusus yang diarahkan kepada jemaat tertentu. Para penilik jemaat dan diaken sedang mempersiapkan wadah untuk setiap pelayanan tertentu – setiap usaha, setiap peristiwa, setiap tugas. Pelita dalam bunga bukan hanya suatu pelayanan umum, melainkan serangkaian pelayanan, tugas atau usaha yang terpilih. Misalnya, pertemuan persekutuan mingguan dari jemaat lokal adalah sebuah pelita. Jemaat-bunga mendukung wadah pelayanan yang dipelihara dari minggu ke minggu. Pelita Acara-acara pelayanan terpilih; contoh perjamuan kudus mingguan, seminar pengajaran atau penginjilan 1. Pelayanan ke kaki dian Bintang itu mempunyai tanggung jawab 'berjalan', meskipun individu-individu itu sendiri tinggal di dalam jemaat-jemaat lokal.75 Kunci administrasi Roh adalah bahwa bintang harus membawa pelita ke cabang-cabang, dan bukan hanya terserap ke dalam satu jemaat lokal. Bintang tersebut bertanggung jawab atas keseluruhan dari ketujuh pelita dari satu kaki dian. Hanya ada satu bintang, satu tubuh penilik, untuk sebuah kaki dian. Tugas dari bintang adalah menjadi pelita di setiap cabang, yang dipantulkan oleh bunga. Bintang perlu membentuk wadah pelayanan, suatu acara atau kegiatan. Bunga adalah sekelompok fungsionaris yang penuh karunia untuk mengekspresikan pelayanan atau kegiatan tersebut. Pelita hanyalah titik temu antara pasokan minyak, wadah dari suatu pelayanan khusus, api Roh Kudus, dan jemaat-bunga yang memancarkan terang. Menjaga pelita ini, dalam hal praktis, berarti mengatur keseluruhan program acara, administrasi, bantuan dan kegiatan di mana anggota-anggota tubuh terlibat. Dalam arti lain, hanya ada satu pelita, satu wadah pelayanan, untuk bunga-bunga di cabang. Namun, pelita ini akan dipantulkan dalam berbagai acara, dalam berbagai warna. Sebagai contoh, program bagi orang-orang percaya di Yerusalem adalah bahwa mereka bertekun dalam pengajaran rasul, dalam persekutuan, dalam pemecahan roti dan doa.76 Mereka melakukannya secara 75 Bandingkan dengan Paulus. Gal 2:1-2,6,9 76 Kis 2:42 231 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU terbuka dan dari rumah ke rumah.77 Pelita dari jemaat Yerusalem itu, dengan terus bertambahnya jumlah para penilik dan diaken, berhati-hati untuk tidak mengabaikan pelayanan firman, serta pelayanan untuk janda-janda dan mereka yang membutuhkan.78 Wadah-pelita mereka perlu diatur dengan penuh pertimbangan dari minggu ke minggu, dan dengan komunikasi yang cukup dengan jemaat yang berada dalam pelayanan Roh. Pelita pada sebuah cabang kaki dian dapat didefinisikan sebagai pelayanan Roh, dipimpin oleh para penilik dan diaken, yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup kaki dian. Menjaga pelita berarti menerima minyak dari kebenaran masa kini dan mengarahkannya ke dalam suatu wadah pelayanan. Pada gilirannya, pelayanan tertentu ini akan membutuhkan partisipasi aktif dari setiap anggota tubuh Kristus pada khususnya.79 Para anggota harus menjadi bunga yang menerima pelita dan memancarkan terang itu. 2. Pelayanan pelita di bunga Pelita adalah titik referensi untuk minyak, untuk apa yang Roh katakan. Pelita membutuhkan kelompok referensi dari para penilik dan diaken yang dapat menerima minyak dan mengarahkannya ke dalam suatu wadah, aplikasi, atau pelayanan tertentu. Kegiatan pelita, pertama-tama adalah, terpisah dari bunga. Para penilik dan diaken berada di bawah tangan Kristus, dan tidak berada di bawah kewajiban kepada jemaat. Mereka melayani Kristus, bukan diri mereka sendiri, sebagai jemaat lokal. Tentu saja, mereka tinggal di jemaat-jemaat lokal, dan telah bertumbuh sebagai orang-orang percaya kaki dian. Namun, sehubungan dengan administrasi Roh, mereka terpisah dari bunga-bunga lokal. Tugas pertama mereka adalah untuk menjadi titik acuan/referensi untuk minyak, yaitu, untuk firman kebenaran masa kini yang akan menjadi terang begitu itu diletakkan ke dalam bunga. Pelita Kelompok referensi – meneruskan minyak kepada suatu wadah pelayanan tertentu Tugas dari kelompok referensi adalah merencanakan wadah tertentu (inisiatif, program, acara, kegiatan, ekspresi) yang akan dipercayakan kepada bunga. Keseluruhan program pelayanan untuk suatu cabang akan dinyatakan dalam berbagai bantuan, pelayanan, tempat dan ekspresi. Ini bisa berupa program Sekolah Alkitab, kurikulum pengajaran untuk anak-anak, program pelatihan bagi pemuda, program penginjilan untuk laki-laki atau perempuan, dll. Program (wadah) ini akan dipercayakan kepada bunga-bunga di cabang. Semua referensi diskusi dan persiapan akan diungkapkan oleh anak-anak Allah di bunga lokal. Bahkan para penilik dan diaken akan bersatu dengan bunga yang berfungsi sebagai bagian dari ekspresi terang yang mengikutinya. 77 Kis 20:20 78 Kis 6:1 79 Perbedaan fokus antara tubuh Kristus dan kaki dian hanyalah bahwa kaki dian adalah administrasi praktis dalam wilayah local sementara hanya ada satu tubuh Kristus, di seluruh dunia. 232 Administrasi Roh Program yang dipercayakan kepada bunga Jemaat-bunga memantulkan terang dalam berbagai bantuan, pelayanan, tempat dan acara Ketika program-pelita itu dipercayakan kepada bunga, para anggota jemaat perlu melatih keterampilan dan karunia mereka untuk mamantulkan terang. Sekarang, semua anggota akan bercahaya, dan dilihat, dalam upaya mengungkapkan Roh. Memang, terang tidak dapat dilihat tanpa kapasitas persembahan dari anak tertentu, dengan masing-masing karunia, ekspresi, keterampilan atau pelayanan tertentu. Kelompok referensi adalah milik pelita, bukan bunga. Mengacu dari dalam jemaat-bunga akan mengajak orang-orang percaya untuk 'bercahaya' dari sumber daya mereka sendiri, dan bukan dari Roh. Para penilik dari kelompok referensi harus ’berjalan' ke bunga, sehingga perkataan firman tersebut selalu datang ‘kepada kamu’, dan bukan keluar 'dari kamu’, seperti yang diperingatkan oleh Paulus.80 Kesaksian datang kepada kita, dan tidak hanya terpantul keluar dari diri kita sendiri. Kita tidak memberitakan diri kita sendiri, seperti yang Paulus katakan, tetapi Yesus Kristus. Kita adalah hamba karena kehendak Kristus.81 Konferensi di bunga Kelompok referensi: meneruskan minyak kepada suatu wadah tertentu Kelompok konferensi: berkonsultasi dengan fungsionaris untuk acara pelayanan itu Langkah berikutnya dalam fungsi jemaat lokal adalah untuk kelompok referensi membentuk sebuah konferensi dengan kelompok fungsional yang akan menjadi bunga dari acara atau pelayanan tertentu. Hal ini memerlukan konferensi dengan sejumlah bunga di cabang itu. Misalnya, program untuk ibadah/penyembahan, pelatihan, pelayanan pemuda dan pengajaran keluarga akan menjadi pelayanan aktif dari setiap jemaat lokal di sebuah cabang, dan mungkin di seluruh kaki dian. 80 1Kor 14:36 81 2Kor 4:5 233 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Program pelita yang dibentuk Program yang sama untuk sejumlah bunga Bintang penilik akan terlibat dengan pelayanan minyak untuk semua pelita, dan sekarang pelita-pelita akan ditempatkan di bunga-bunga di mana pelayanan akan diungkapkan. Keseluruhan pelayanan bekerja dengan cara persembahan. Pelayanan Kristus, diurapi oleh ketujuh Roh Allah, sedang dipercayakan kepadajemaat-jemaat. Para penilik-bintang mempersembahkan diri mereka dalam kelompok referensi di mana kasih karunia dari pelayanan tertentu sedang dimultiplikasi, melalui persembahan. Minyak itu sendiri tidak bermultiplikasi, melainkan kasih karunia yang diberikan kepada individu-individu, sebagai hasil dari pengurapan, sedang dimultiplikasi dengan melimpah.82 Ketika kelompok referensi yang merupakan milik dari pelita bertemu dengan kelompok konferensi milik bunga, kasih karunia pelayanan tertentu (pengajaran, penginjilan, penggembalaan) sedang dimultiplikasi melalui persembahan. Sekarang pelita ditempatkan di bunga, di mana konferensi fungsionaris akan memantulkan terang pelita. Mereka melakukan ini dengan mempersembahkan diri mereka untuk menerima dan menyatakan apa yang telah diserahkan kepada mereka. Kelompok referensi: Kelompok konferensi: / Pembentukan/Pengaturan suatu acara atau kegiatan Untuk acara ibadah-perjamuan kudus mingguan, misalnya, kelompok referensi akan membentuk/mengatur tugas berdasarkan 'apa yang dikatakan Roh' – minyak dari kebenaran masa kini. Ini membutuhkan pertemuan mingguan. Rancangan acara atau kegiatan mungkin memerlukan tema tertentu, pilihan tuan rumah, pembicara, atau penyanyi tertentu, dan termasuk kesaksian, doa atau nasihat tertentu. Program yang dibentuk/diatur ini adalah pelita yang akan dinyatakan oleh bunga, atau oleh sejumlah jemaat-bunga yang berfungsi di tempat-tempat terpisah. Jelas, jika program-pelita adalah sama di tempat-tempat terpisah, para fungsionaris/pengurus akan bervariasi. Para diaken yang mengkoordinasi, akan memulai konferensi dengan fungsionaris/pengurus yang akan membentuk bunga dari setiap acara atau kegiatan. Ini dapat melibatkan berbagai konferensi dengan 82 1Ptr 1:2 234 Administrasi Roh para pembicara, pemimpin, tim layanan, tim tempat, paduan suara, orkestra, dll. Kelompok konferensi untuk acara persekutuan mungkin cukup besar, karena ada begitu banyak fungsionaris/pengurus yang terlibat. Untuk acara atau kegiatan reguler (seminar), untuk acara-acara khusus (pelayanan laki-laki atau pelayanan perempuan), atau untuk program pengajaran lanjutan (anak, pemuda), konferensi akan mengambil bentuk yang berbeda. Semua kegiatan aplikasi dari pelayanan Roh ini akan direferensikan terlebih dahulu. Kegiatan-kegiatan aplikasi dikirim ke kelompok-kelompok konferensi, sehingga siap dipantulkan oleh jemaat-bunga secara keseluruhan. 235 BAB 14 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah Pelayanan yang membawa tujuh Roh Allah hanya dimungkinkan oleh persembahan. Persembahan selalu menyatakan yang lain – sesuatu yang lain, atau seorang yang lain. Yesus mengatakan, ‘Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa’, karena Dia hanya menyatakan Bapa, bukan diri-Nya sendiri.’1 Tetapi, dalam menyatakan Bapa, Kristus Sendiri dimuliakan.2 Ini adalah prinsip dari persembahan. Saat kita mencari untuk menyatakan Kristus, dan hanya Kristus, kita sendiri terlihat. Ketika jemaat-bunga mau menyatakan Roh, anak-anak Allah itu terlihat. Pada kenyataannya, terang tidak akan terlihat tanpa anak-anak Allah menyatakannya. Terang itu akan terlihat seperti anak ini, saudara itu, ibu ini, ayah itu, dan lain-lain. Mereka yang menyatakan Roh Allah terlihat dalam setiap tindakan menyatakan yang lain. Ini adalah prinsip persembahan. Ketika persembahan sedang bekerja, semua anggota menyatakan/mengungkapkan minyak yang sama dari takhta, seperti yang Paulus katakan: ‘Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh (Roh yang sama – terjemahan Inggris). Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (Tuhan yang sama – terjemahan Inggris). Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu (Allah yang sama – terjemahan Inggris) yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama ... Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya.’3 Di sini, Paulus menggambarkan pelayanan Roh dalam istilah-istilah praktis. Dia menyoroti jalan di mana Kekepalaan Allah diekspresikan secara jasmani dalam Kristus. Dia menyimpulkan hal ini dengan mengatakan bahwa ‘ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu (Allah yang sama – terjemahan Inggris) yang mengerjakan semuanya dalam semua orang’.4 Allah yang sama bekerja dalam semuanya, dalam semua anggota tubuh Kristus. Ini selaras dengan apa yang Paulus katakan dalam 1 Yoh 14:9 2 Yoh 17:1-6. Yoh 13:31-32 3 1 Kor 12:4-11 4 1Co 12:6 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah semua suratnya. Mereka yang adalah anak-anak Bapa diatur sebagai ‘anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya’.5 Tuhan yang sama, Kepala dari tubuh yang ‘memenuhi segala sesuatu’, memberikan bebagai karunia-karunia pelayanan.6 Ditambahkan, ‘Roh yang sama’ yang memberikan karunia-karunia dinyatakan untuk kepentingan bersama.7 Sesungguhnya, Allah adalah semuanya. Ajaibnya adalah bahwa ‘seluruh kepenuhan Allah’ diungkapkan oleh persembahan – oleh Bapa yang melahirkan kita, oleh Anak yang menjadikan kita sesama-pewaris, dan oleh karunia Roh Kudus yang dicurahkan ke dalam hati kita.8 Demikian juga, oleh persembahanlah kita dapat menyatakan minyak dan terang dari Roh yang diberikan kepada kita. Ini adalah penerapan dari bunga yang menyatakan/mengungkapkan pelita. Pelita diserahkan kepada bunga melalui persembahan. Integrasi yang tepat dari bunga dan pelita mendemonstrasikan bahwa persembahan sedang bekerja. Hanya suatu jemaat yang hidup dalam persembahanlah yang dapat menyatakan Roh dari atas. Jemaat buah sulung, yang hidup dalam persekutuan penderitaan Kristus, dapat menyatakan ketujuh Roh Allah. Jemaat-jemaat-bunga ini dapat menyatakan, dengan persembahan, Roh yang telah dicurahkan oleh persembahan. Persekutuan Roh Kudus Roh Kudus adalah Satu yang mendistribusikan kuasa dari ketujuh Roh kepada setiap karunia. ‘Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan [satu tujuh kali-lipat] Roh untuk kepentingan bersama’.9 Sembilan karunia yang ada adalah ilustrasi dari bagaimana manifestasi Roh didistribusikan kepada setiap orang.10 Kepada seorang diberikan ‘karunia berkata-kata dengan pengetahuan’. Semua karunia yang ada datang melalui Roh yang sama. ‘Semuanya ini dikerjakan’ oleh ‘Roh yang satu dan yang sama’ yang adalah Roh Kudus, yang mempunyai tugas khusus menerapkan ketujuh kali lipat Roh Allah kepada setiap ‘efek/dampak’. Roh yang sama memungkinkan penetapan-penetapan dari Allah Bapa menjadi efektif. Roh yang sama memungkinkan tubuh Kristus berfungsi. Roh yang sama memungkinkan persekutuan Roh Kudus menjadi terpelihara. Roh Tuhan menciptakan kebebasan bagi ekspresi kedaulatan, oleh nama, dari Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ketika kita dilahirkan dari Roh, kita dilahirkan oleh kuasa dari ketujuh Roh Allah yang sama yang mengungkapkan Bapa, Anak dan Roh Kudus, masing-masing sesuai dengan nama-Nya. Ketika kita ‘mengikatkan diri kepada Tuhan’, kita menjadi ‘satu Roh’ dengan Dia. KeTuhanan adalah kedaulatan dari Roh atas ekspresi dari setiap nama. Ketika kita lahir dari Roh dan disatukan dengan Tuhan dalam satu Roh, kita juga dapat mempersembahkan dan berekspresi sesuai nama kita, oleh Roh yang sama.11 Memuliakan nama-Nya 5 1 Kor 12:18 6 1 Kor 12:5. Ef 1:23 7 1 Kor 12:7 8 Ef 3:19. Rom 8:17. Kis 2:33. Rom 5:5 9 1 Kor 12:7 10 1 Kor 12:8-10 11 1 Kor 6:17 237 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU Ekspresi menurut nama, sesuai dengan keTuhanan dari Roh, adalah fondasi bagi semua ekspresi dan fungsi kekristenan. Ketika kita mempersembahkan diri kita untuk menyatakan nama-Nya, kita sedang mempersembahkan terhadap nama kita sendiri. Kita tidak mengejar nama dan ekspresi kita sendiri, dengan mengganggap hal ini akan memuliakan nama-Nya. Hal yang mendasar dari semua pertemuan Kristen adalah bahwa kita bukan berkumpul untuk dinyatakan, atau untuk diberkati. Kita menabur ke dalam persembahan Kristus, untuk bertumbuh sebagai badam. Kita berdiri dalam hidup kebangkitan sebagai bunga, siap untuk menyatakan ketujuh Roh Allah. Sifat dari pertemuan kita adalah suatu perpaduan antara bunga dan pelita. Kita percaya ada suatu pelayanan hakiki dari Roh dari takhta itu. Roh kita sendiri digerakkan untuk berkumpul, taat dan membangun rumah Tuhan.12 Tangan Kristus ada di antara kita, dengan sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.13 Pertemuan kita bersama bukanlah suatu kegiatan dari kewajiban atau pilihan agamawi kita. Kita berkumpul untuk menerima pelayanan bintang-pelita yang dibawakan kepada kita, dan menyatakan pelayanan itu. Kita bukan datang untuk membuat nazar dengan tergesagesa, dan kita lebih siap untuk mendengar daripada berbicara.14 Kita mau dipimpin oleh Roh Kudus dan, dengan demikian, berpartisipasi dalam persekutuan Roh. Bejana/wadah pelayanan yang dibentuk untuk pertemuan tertentu dibawakan kepada kita oleh mereka yang mengurus, memimpin, mengajar, berdoa dan menasihati. Bagaimana ketika kita datang bersama?15 Setiap kita mempunyai mazmur, pengajaran, nasihat, karunia atau doa. Kita siap untuk tunduk satu kepada yang lain dan dipimpin oleh Roh Kudus. Mengurus/mengatur pertemuan umum Untuk acara perjamuan mingguan, kelompok referensi yang membentuk pelita juga akan bertemu dengan kelompok konferensi dari fungsionaris. Ini bisa termasuk komunikasi pada hari sebelum acara itu, atau pada hari di mana acara tersebut diadakan. Ini bisa termasuk penjelasan singkat (briefing) terhadap tim para pelaksana pada hari sebelum acara itu, atau pada hari di mana acara tersebut diadakan. Ini akan termasuk persiapan nyanyian, musik, pengajaran dan menjadi tuan rumah/yang mengurus/yang mengatur. Ini akan termasuk rencana alokasi waktu dalam hubungan dengan kelompok referensi. Dalam pertemuan itu sendiri, mereka yang memegang peran kepemimpinan menjadi penting bagi integrasi pelita dan bunga. Penyelenggara pertemuan yang telah ditentukan, atau pembawa acara, adalah orang yang tunduk kepada Roh Tuhan – salah satu dari aspek-aspek ketujuh Roh Allah. Tugas mereka adalah menasihati iman dan persembahan dari anggota-anggota jemaat. Jemaat digambarkan sebagai kuncup, kuntum dan bunga dari badam. Melalui persembahan, anggota-anggota ini merupakan bunga yang dapat mengungkapkan pelayanan dari Roh, pelita, yang telah diberikan dari tangan Kristus. Pembawa acara pada pertemuan: adalah pribadi buah sulung yang hidupnya diserahkan ke dalam persembahan Kristus 12 Hag 1:12-14 13 Hab 3:4 14 Pkh 5:1-2. Yak 1:19 15 1 Kor 14:26 238 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah adalah yang datang dari rumahnya dengan ragi iman adalah penuh dengan iman dan Roh Kudus16 mempunyai inisiatif yang lahir dari ketaatan mempunyai pemikiran pada hal-hal yang dari Roh17 tidak diberdayakan oleh tugas, atau memaksakan apa yang ia sukai atas suatu pertemuan mempercayai Roh Tuhan berdaulat di tengah-tengah jemaat dapat melihat ke mana Roh Kudus menuntun dapat memberi kesaksian dengan mereka yang mempersembahkan mazmur, karunia, nasihat dapat menjaga kemerdekaan pada pertemuan tersebut18 dapat menuntun dalam tahap-tahap pertemuan dapat memberikan arti tentang apa yang sedang terjadi dengan mengkomunikasikannya kepada jemaat Dalam menanggapinya, jemaat: berkumpul sebagai tubuh Kristus dalam persekutuan Roh Kudus meresponi kebenaran masa kini, dalam pertemuan umum dan dari rumah ke rumah.19 dapat menundukkan roh mereka kepada roh nubuatan di tengah-tengah jemaat20 menundukkan pimpinan pribadi mereka kepada persekutuan Roh Kudus bukan hanya ‘mengucap sukur dengan sangat baik’ tetapi mencari untuk membangun orang lain 21 menerima kesanggupan dari Roh Kudus saat Dia memberikan ketujuh Roh kepada setiap karunia mau melayani karunia-karunia ini sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah22 berkomitmen untuk membuat suara/bunyi tertentu (yang terang) untuk kebaikan orang lain23 responsif terhadap kepemimpinan dari mereka yang mengurus tahap-tahap pertemuan. Untuk pertemuan itu sendiri, nyanyian-nyanyian dipilih, kemudian dipimpin dan disatukan karena isinya adalah kebenaran masa kini. Nyanyian-nyanyian mengkomunikasikan firman, minyak dari Roh, yang dilayani. Pembawa acara dan jemaat memimpin dan menanggapi, bernyanyi dan berpartisipasi, menantikan dan menyembah, berdoa dan menjalankan karunia-karunia. Mereka yang berbicara, 16 Kis 6:5 17 Rom 8:5 18 2 Kor 3:17 19 Kis 20:20 20 1 Kor 14:32 21 1 Kor 14:17 22 1 Pet 4:10 23 1 Kor 14:8 239 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU mengajar dan menasihati, melakukannya sebagaimana Roh Kudus memberikan hikmat, pemahaman dan nasihat dari Roh.24 Secara praktis, pembawa acara (para pembawa acara) memberikan waktu untuk penyembahan ‘dengan Roh’, untuk ‘nyanyian rohani’ dan untuk karunia-karunia, dan untuk nasihat-nasihat diekspresikan. Pembawa acara meminta partisipasi, dan memberi kesempatan bagi anggota-anggota untuk maju bernubuat dalam firman atau nyanyian, berbagi karunia, menasihati, berdoa atau meminta tanggapan. Ini membutuhkan beberapa komunikasi ‘di tempat’ sehingga nyanyian, firman, karunia, nasihat atau pelayanan penekanan dapat tunduk kepada para penatua dan kemudian diatur dalam kelompokkelompok dua atau tiga sehingga setiap firman diteguhkan.25 Oleh Roh Tuhan, pembawa acara hanya berhubungan dengan yang lain dalam persekutuan Roh Kudus. Roh Kudus membawa ketujuh Roh, di tengah-tengah pertemuan, dan memberikannya sampai pada kepenuhan karunia-karunia dan ‘dampak’ bagi kepentingan orang banyak.26 Hikmat, pengetahuan, pengertian, nasihat, keperkasaan dan takut akan Tuhan diberikan pada manifestasi-manifestasi nubuatan, perkataan pengetahuan atau hikmat, karunia-karunia kesembuhan dan mujizat, sebagaimana mereka mau diekspresikan oleh anggota-anggota jemaat. Ini adalah ilustrasi-ilustrasi yang diberikan oleh Paulus.27 Karunia hidup-zoe ciptaan baru dari Bapa, karunia-karunia pelayanan dari Anak, dan pelipatgandaan karunia-karunia dari Roh Kudus, semuanya dimungkinkan oleh ketujuh Roh Allah. Ketika Roh dicurahkan, individu-individu menerima benih hidup baru. Kristus berbicara di tengah-tengah oleh roh nubuat. Anak laki-laki dan perempuan bernubuat. Suara-suara dari nyanyian dan musik, keduanya dipersiapkan dan ‘dengan Roh’, membuat ‘suara tertentu’ yang membawa pengurapan dan penginsafan.28 Ketika karunia-karunia diekspresikan, itu adalah sebuah tanda, baik bagi mereka yang beriman maupun mereka yang tidak beriman atau orang baru.29 Dengan cara ini, ‘segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."’.30 Melayani Roh kepada yang lain Orang-orang percaya buah sulung yang tetap terhubung dengan pelita dapat melayani Roh kepada yang lain. Integrasi kita kepada minyak dari kebenaran masa kini adalah prioritas utama kita dalam kehidupan Kristen. Ini adalah penyembahan kita setiap hari. Prioritas kita yang paling penting adalah dalam menghargai firman dari utusan yang berbicara kepada kita dari sorga. Firman perjanjian yang diberitakan di tengah-tengah kita mendeklarasikan siapa Allah bagi kita, dan siapa kita bagi Dia. Pikiran kita ditujukan kepada Roh, dan nasihat kita ditujukan kepada persekutuan dengan yang lain.31 Dengan cara ini, kita tidak lagi hidup dari sumber-sumber diri kita sendiri dan tidak berusaha untuk meninggikan terang dari kesaksian kita sendiri. 24 1 Tim 4:13. Tit 1:9 25 1 Kor 14:27-32. Mat 18:16 26 1 Kor 10:33 27 1 Kor 12:8-11 28 1 Kor 14:15,8 29 1 Kor 14:22-23 30 1 Kor 14:25 31 Kol 3:2 240 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah Ini adalah suatu fondasi yang penting, karena kita tidak dapat mereproduksi hidup-zoe pribadi kita sendiri dalam orang lain. Kesaksian kita tentang berkat Allah dapat memberikan dorongan, tetapi tidak dapat melahirkan mereka. Hak anak kita sendiri bukanlah suatu pola untuk orang lain. Para pemimpin harus berhati-hati dalam melayani terang kebenaran masa kini, dan tidak mengkloning yang lain sebagai pribadi untuk diikuti. Pelayanan Roh ini bergantung pada meninggikan kesaksian-Nya, ‘bersaksi tentang Tuhan (kesaksian Tuhan kita – terjemahan Inggris)’.32 Ada perbedaan antara kesaksian kita dan kesaksian-Nya. Saat kita berdiri dan berbunga dalam hidup kebangkitan dan memantulkan Roh, pelayanan ini dapat memberikan hidup kepada yang lain. Roh Kudus memberikan kita kuasa untuk menjadi saksi-saksi dengan cara ini. Kemudian yang lain dapat dilahirkan dan diberkati oleh Roh Allah yang sama. Kita melayani Roh kepada yang lain dengan berbagi firman kebenaran masa kini. Kita ditetapkan oleh firman ini. Firman adalah minyak dari Roh bagi kehidupan kita. Tentu saja, kita membagikan pengalaman-pengalaman, ujian-ujian dan kebutuhan-kebutuhan kita sendiri. Kita juga saling memikul beban satu dengan yang lain.33 Namun, Roh tidak dilayani dengan empati dan persaudaraan saja. Tetapi, kita menabur hidup kita dengan yang lain dan bersatu dengan persembahan Kristus dari hari ke hari. Dengan permohonan yang sungguh, kita berdoa dan menderita dengan yang lain. Kita bertahan dan bersukacita dengan yang lain. Kita berdiri dalam hidup kebangkitan, seperti bunga badam, siap untuk memantulkan pelayanan Roh. Kemudian, ketika orang lain melihat buah sulung dari pekerjaan baik kita, mereka melihat Kristus sebagai pelayan dari ketujuh Roh Allah. Tanpa hak anak-zoe kita, terang itu tidak akan terlihat. Tetapi, terang bukanlah zoe pribadi kita sendiri. Itu adalah terang dari ketujuh Roh Allah yang sedang dipancarkan. Sementara kita hidup dalam persembahan, kita menjalankan kerendahan hati dari iman, tanpa kebenaran kita sendiri. Kemudian kita dapat bersaksi dalam iman yang murni kepada suatu pengharapan yang melampaui pengalaman kita sekarang. Kita tidak perlu memproyeksikan melampaui realitas, tetapi kita juga tidak menyempitkan kesaksian kita pada batas kapasitas pribadi kita. Suatu sikap persembahan mengatasi pergumulan-pergumulan kedewasaan kita. Inilah bagaimana kita bermegah dalam kelemahan. Ketika kita hanyalah sebuah tunas badam yang lemah, kuasa Kristus tinggal atas kita.34 Ketika kuasa Kristus terlihat dalam kelemahan kita, orang lain mulai melihat Kristus ditinggikan sebagai tabut, dalam tahkta. Kehidupan kita menunjuk kepada Kristus. Kelemahan kita jelas, tetapi dilengkapi oleh kuasa Allah karena Dia kuat dalam ketujuh Roh Allah ketika kita lemah. Ini adalah pelajaran dan kuasa dari jemaat/gereja kaki dian. Ketaatan dan kemenangan Kristus sepenuhnya dijadikan oleh kuasa ketujuh Roh Allah yang tinggal atas-Nya. Identitas-Nya terpelihara, bahkan dalam persembahan-Nya. Inilah kuasa yang tinggal atas kita saat kita berjalan di jalan yang sama yang Dia tuliskan bagi kita. Program pemulihan Dengan pola ini dalam pikiran kita, adalah mungkin untuk melihat langkah-langkah pemulihan yang diperlukan dalam wilayah-wilayah dan gereja-gereja kita. Pemulihan harus dimulai pada tingkat yang 32 2 Tim 1:8 33 Gal 6:2 34 2 Kor 12:6-10 241 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU paling dasar, dalam hal dasar dari kaki dian. Itu termasuk prinsip-prinsip pertama dari doktrin Kristus.35 Pemulihan juga harus dimulai dari takhta Allah, dengan mendengarkan apa yang Roh katakan kepada bintang-bintang. Kemudian, sebuah program pemulihan dapat melibatkan lima langkah – dimulai dengan tangan Kristus, bintang-bintang dari kaki dian-kaki dian, cabang-cabang, bunga-bunga, dan orang-orang percaya buah sulung. 1. Poin pertama dari pemulihan melibatkan tangan dan bintang-bintang Persekutuan dari cawan minyak haruslah dipulihkan. Tujuh surat dituliskan kepada malaikat-malaikat, disimbolkan sebagai bintang-bintang.36 Panggilan untuk bertobat datang kepada kelompok-kelompok penilik yang bertanggung-jawab akan kondisi dari gereja-gereja.37 Pertama-tama Yesus berbicara untuk memanggil bintang-bintang kepada kasih yang semula.38 Dia berbicara kepada mereka sebagai Satu yang memegang tujuh bintang dan berjalan di antara tujuh kaki dian. Dia sesungguhnya berbicara kepada mereka tentang ‘tempat minyak’ dari penglihatan Zakaria – juga ‘tangan’ dari Wahyu pasal satu. Hanya ada satu tempat minyak, satu tangan, untuk gereja di seluruh dunia. Kasih yang semula adalah ikatan kesempurnaan dalam Allah sendiri, dan adalah persekutuan dari Bapa dan Anak dengan mana segalanya harus disatukan.39 Kehilangan kasih yang semula adalah, pertama-tama, kehilangan koneksi/hubungan antara bintangbintang dengan tangan. Persekutuan dari tempat minyak terancam. Inilah mengapa teguran untuk mendengarkan ‘apa yang Roh katakan’ diulangi tujuh kali. Para utusan-bintang tidak mempunyai pesan/berita jika mereka menolak persekutuan perjanjian – ‘apa yang telah ada sejak semula’, seperti yang Yohanes nyatakan.40 Tempat minyak, yang adalah tangan Kristus, secara mendasar adalah suatu persekutuan dari kebenaran masa kini. Tangan ini, dengan tujuh bintang, adalah suatu persekutuan saudara-saudara di mana minyak dari pelayanan Melkizedek Kristus diterima.41 Persekutuan ini memerlukan ‘lima’ dan ‘tujuh’, dan haruslah merupakan persekutuan berjalan yang menghubungkan kepada semua cabang dari semua kaki dian. Persekutuan ini memerlukan saudara-saudara dengan pelayanan karunia-kenaikan lima-jawatan yang 35 Ibr 6:1 36 Wah 1:20 37 Ini menunjukkan mengapa ‘malaikat-malaikat’ ini bukanlah makhluk roh, karena ini adalah orang-orang yang bertanggung jawab bagi gereja-gereja. 38 Wah 2:4 39 Kol 3:14 40 1 Yoh 1:1. Mengambil pemahaman yang luas bahwa surat-surat Yohanes ditulis setelah menerima pewahyuan di Patmos, kita dapat melihat mengapa Yohanes menekankan pada ‘semula’ dan pada persekutuan kasih sangatlah strategis. 41 Ibr 5:9-10 242 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah mempunyai inisiatif dalam firman kebenaran masa kini. Ini juga membutuhkan tujuh bintang yang mengawasi/menilik, atau kelompok saudara-saudara, yang akan mengurus pelayanan terang kepada kaki dian-kaki dian. Ingat, sebuah cawan minyak, corot-corot/pipa dan pelita-pelita diperlukan bagi pelayanan minyak dan terang. Pertobatan yang luas diperlukan supaya pelayanan-pelayanan karunia dan penilik-penilik yang bertanggung-jawab mulai bertemu dalam suatu persekutuan kasih yang semula dan kebenaran masa kini. Kasih dan kebenaran harus ditegakkan sebagai fondasi.42 Program praktis dari pemulihan ini mengharuskan suatu panggilan kepada pemimpin-pemimpin yang bertanggung-jawab, wilayah per wilayah, untuk datang bersama untuk bersekutu dalam kebenaran masa kini. Mereka dengan pesan kaki dian harus diterima sebagai utusan-utusan, dalam setiap wilayah, sehingga penilik-penilik dan gereja-gereja dapat mulai mendengar apa yang dikatakan Roh. 2. Poin kedua dari pemulihan melibatkan sebuah bintang kepada sebuah kaki dian Setiap bintang bertanggung-jawab bagi pelayanan Roh pada gereja kaki dian tertentu. Bintang-bintang dari tangan, dalam Wahyu, sama dengan corot-corot/pipa dari mangkuk, dalam Zakharia. Sebuah bintang bertanggung-jawab untuk ketujuh pipa yang diarahkan kepada tujuh pelita dari kaki dian. Ada empat puluh sembilan pipa semuanya, dengan tujuh pipa kepada setiap pelita. Jelas, kepenuhan dari ketujuh Roh Allah diarahkan kepada setiap pelita. Inilah apa yang para penilik dan diaken, yang membentuk bintang itu, bertanggung jawab untuk memelihara. Mereka yang menemukan pertobatan terhadap administrasi ini akan perlu memulai dengan penundukan kepada kebenaran masa kini dari Roh, dan mulai melayani firman ini kepada seluruh geraja dalam satu wilayah. Sampai seluruh gereja-gereja membuka pintu bagi Kristus, para penilik perlu mencari individu-individu dan rumah-rumah yang mau berjalan dalam kebenaran masa kini. Pertumbuhan dari kaki dian adalah dari dasar ke atas, sekalipun Roh disediakan dari tempat minyak ke bawah. Kaki dian bertumbuh dari kuncup, yang pertama berkembang dari cabang, kepada kuntum, di mana fondasi-fondasi diatur, kepada sebuah bunga, di mana buah terlihat. Pertumbuhan ini dihasilkan oleh hubungan satu-satu kepada utusan, bukan dengan menyesuaikan keseluruhan kelompok pada semacam pola korporat. Bagian-bagian kaki dian (yang masing-masing terdiri dari kuncup-kuntum-bunga) bertumbuh di mana pun anggota-anggota Kristus terhubung langsung kepada kebenaran masa kini. Gerejagereja lokal tidak hanya dapat diubahkan menjadi gereja-gereja kaki dian, dengan mengadopsi 42 2 Yoh 1:3 243 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU deskripsi-deskripsi yang berbeda untuk hal-hal praktis yang sama. Pesan kaki dian harus diterima oleh setiap keluarga dan individu sendiri, untuk memungkinkan pertumbuhan kuncup, kuntum dan bunga. Dalam prakteknya, sampai konversi/perubahan luas terjadi, keluarga-keluarga dan jemaat-jemaat perlu mencari persekutuan dengan para penilik bintang yang menyatakan kebenaran masa kini. Kemudian, kelompok-kelompok kecil dapat dipelihara, di seluruh wilayah-wilayah, walaupun ada pertentangan dari kegerakan Kristen yang terorganisir, yang sudah ada sebelumnya. Sebagaimana halnya dengan tujuh jemaat, ada pemimpin-pemimpin yang menjadi pekerja-pekerja palsu, dan ada keseluruhan jemaat yang menjadi jemaah Iblis.43 Pelayanan dari bintang-bintang bukan dalam sebuah gereja, tapi kepada sebuah gereja, sekalipun penilikpenilik hidup dalam wilayah-wilayah lokal. Tanpa kita memahami perbedaan ini, dan administrasi ini, gereja-gereja kaki dian tidak dapat hidup dan berjalan dalam Roh. Mereka akan dihapuskan dari tempat sorgawi dan menjadi tidak berdaya dan tidak berarti. 3. Poin ketiga dari pemulihan melibatkan pelita pada sebuah cabang Sama dengan hanya ada satu bintang bagi sebuah kaki dian, demikian juga hanya ada satu pelita bagi setiap cabang. Artinya, dalam prakteknya, beberapa jemaat perlu berhubungan dalam persekutuan, sebagai satu cabang dengan satu program. Gereja-gereja lokal independen yang bersumber dari hidup mereka sendiri dan memancarkan terang mereka sendiri, tidak dapat bertahan. Para penilik lokal yang menutup pintu bagi pelayanan utusan yang berjalan ini akan menemukan bahwa mereka menutup pintu bagi Kristus.44 Para penilik perlu bekerja dengan segera untuk menyediakan satu pelita bagi sebuah cabang dari beberapa jemaat. Yang terpenting, dan yang paling utama, ini akan membutuhkan suatu persekutuan dalam firman kebenaran masa kini. Para penilik dan diaken dari beberapa jemaat perlu bersekutu bersama. Mereka perlu menjadi suatu kelompok referensi untuk pelayanan kebenaran masa kini. Mereka perlu membentuk dan melaksanakan bejana/wadah (pelita) penerapan tertentu yang dibutuhkan bagi setiap jemaat lokal. Mereka akan perlu mengacu dan membentuk suatu program bagi seluruh cabang, memelihara kesatuan iman seluas mungkin secara fisik.45 Transportasi, tempat, waktu dan kepraktisan adalah satu-satunya kendala atas program untuk sebuah cabang. Pelita yang sama diaplikasikan pada beberapa bunga, 43 Wah 3:9 44 Wah 3:20 45 Ef 4:13 244 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah artinya bahwa kelompok referensi yang sama menyediakan administrasi bagi sejumlah bunga. Ini mencegah duplikasi dari administrasi dalam setiap bunga. Jemaat-jemaat bukanlah untuk menjadi gereja-gereja lokal. Keseluruhan kaki dian adalah satu-satunya gereja ‘lokal’ yang dapat didefinisikan di mana anggota-anggota berada. Pelayanan firman, penyembahan, pengajaran yang diarahkan, pemeliharaan, penginjilan dan pemberitaan dipantulkan dalam setiap bunga pada sebuah cabang. Sekali lagi, jika bunga-bunga berusaha untuk menopang hidup mereka sendiri, atau memantulkan terang mereka sendiri, hidup akan mati dan terang akan padam. 4. Poin keempat dari pemulihan melibatkan bunga-bunga dalam sebuah cabang Sebuah bunga dapat didefinisikan sebagai suatu persekutuan dari saudara-saudara buah sulung. Orangorang ini pertama-tama haruslah sudah menerima Kristus, Buah Sulung, tapi mereka juga harus menyerahkan hidup mereka untuk dapat ditanamkan dalam tanah persembahan Kristus.46 Mereka ditanamkan dan berkomitmen dalam sebuah lokalitas. Mereka telah bertumbuh sebagai kuncup, kuntum dan bunga untuk menjadi suatu persekutuan orang-orang percaya buah sulung. Mereka mendemonstrasikan suatu persekutuan persembahan yang telah dibangkitkan oleh pelayan-pelayan Roh, sejak semula. Integrasi mereka kepada pelita pelayanan telah didirikan. Mereka telah memulai dalam Roh dan terus berlanjut dalam Roh, dan sekarang dapat berbunga dan memantulkan terang dari ketujuh Roh Allah. Anggota-anggota jemaat ini dapat menerima apa yang diserahkan kepada mereka, dan dapat berfungsi dalam karunia-karunia, bantuan, pekerjaan (jerih lelah), pelayanan, keramah-tamahan, ekspresi dan kesaksian yang menyatakan pelita. Pelita-pelita, kita ingat, tersembunyi dalam bunga-bunga. Yang diindikasikan oleh hal ini adalah bahwa pelita-pelita bukanlah orang-orang, melainkan administrasiadministrasi minyak. Para penilik dan diaken menerima minyak dan memberikannya kepada suatu pelayanan spesifik atau pelayanan yang memantulkan atau difasilitasi oleh anak-anak Allah yang membentuk bunga. Bunga-bunga dalam sebuah cabang menerima satu pelita administrasi Dalam berbagai acara oleh mana gereja memancarkan terang, pelita-pelita dilihat. Segala yang diberikan oleh Roh sekarang dilihat sebagai terang, bukan sebagai pelita-pelita. Kita tidak melihat pelita-pelita. Saat terang bersinar, kita tidak sadar akan bejana-bejana (wadah), program-program, pelayananpelayanan, persiapan, bahan-bahan, bantuan, administrasi-administrasi dan aspek-aspek kepemimpinan yang sedang dipantulkan oleh bunga. Anak-anak Allah sekarang dilihat dalam karuniakarunia fungsional, ekspresi-ekspresi, nyanyian, kesaksian dan doa. Petrus berkata bahwa gereja tetap 46 Rom 11:16. 1 Kor 15:20. Yak 1:18 245 ROH-KU DI TENGAH-TENGAH KAMU teguh dalam aspek-aspek dari doktrin rasul-rasul, persekutuan, memecahkan roti dan berdoa.47 Inilah yang terlihat. Apa yang tidak terlihat adalah pekerjaan yang dilakukan dengan setia oleh diaken-diaken yang ‘melayani meja’, dan pekerjaan yang dilakukan dengan setia oleh rasul-rasul yang berdoa dan bersekutu dalam firman.48 Saat kedua aktivitas ini bertambah, maka firman bermultiplikasi dan jumlah murid-murid bermultiplikasi.49 Ini adalah hasil dari hubungan antara minyak yang turun ke bawah dan bunga yang bertumbuh ke atas. Keduanya bertemu dalam pelita, tetapi hanya terlihat sebagai terang. Terang Kristus terlihat dalam pekerjaan-pekerjaan baik yang diselesaikan oleh anak-anak Bapa. Kita sedang melihat kepada terang. Kita bahkan tidak melihat minyak; yaitu, pelayanan Roh yang diserahkan kepada pelita-pelita. Kita tidak melihat kepada mereka seperti Paulus, Apolos dan mereka yang dengan sehati sepikir memperhatikan gereja-gereja. Segalanya sekarang diberikan dalam terang. Terang bersinar dari persekutuan anak-anak Allah. Saat kita berjalan dalam terang ini, darah yang membersihkan dari keimamatan Kristus aktif dalam tempat kudus. Inilah bagaimana kaki dian menjadi konteks untuk korban penghapus dosa dan korban penebus salah yang efektif. Darah dipercikkan di depan tabir penyekat dan pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan.50 Ini menandakan, dalam bayangan, bahwa gereja-gereja kaki dian yang efektif dalam tabernakel yang sesungguhnya adalah tempat di mana kerajaan imam dapat dibasuh dari dosa-dosa mereka. 5. Poin kelima dari pemulihan melibatkan buah-buah sulung yang bertumbuh dari dasar Komitmen, kehidupan dan pertumbuhan Kristen perlu dipahami dalam hal pertumbuhan kaki dian, bukan oleh pedoman-pedoman atau tradisi-tradisi lainnya. Banyak orang percaya tidak mempunyai konsep pertumbuhan seperti kuncup, kuntum dan bunga dari bagian badam. Seperti yang dinasihatkan oleh kitab Ibrani, hingga prinsip-prinsip pertama dari doktrin Kristus dipahami, kita hanyalah bayi-bayi, yang membutuhkan susu. Kedewasaan terletak pada menerima pesan, minyak itu, dari Peraturan Melkizedek.51 Kerajaan dan keimamatan Kristus, kedua jabatan dalam satu pelayanan, digambarkan dengan dua pohon zaitun yang menyediakan minyak kepada tempat minyak dalam penglihatan Zakharia.52 Ini adalah pelayanan minyak, disampaikan oleh kebenaran masa kini, yang dibawakan oleh administrasi Kristus yang sedang ‘berjalan’. Inilah yang memungkinkan orang-orang percaya bertumbuh sebagai 47 Kis 2:42 48 Kis 6:2-4 49 Kis 6:7 50 Im 4:6-7 51 Ibr 5:12-14 52 Zak 4:2-3.; Zak 6:13 246 Menyatakan terang ketujuh Roh Allah orang-orang percaya buah sulung, menghasilkan buah dari status anak mereka. Melalui pelayanan ini, orang-orang percaya tidak lagi menjadi orang-orang Kristen lahiriah saja, anggota-anggota yang tak berdaya dari gereja yang jatuh ke dalam ikatan tradisi, yang dijalankan oleh pekerja-pekerja palsu dan jemaah Iblis. 247