HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN ORAL HYGIENE DI RUANG INTENSIVE RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Rini Wulandari 1,Happy Indri Hapsari2,Galih Setia Adi3 1 Mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta 2 Dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta 3 Dosen Stikes Kusuma Husada Surakarta Abstrak Latar belakang :Salah satu hal yang mempengaruhi kebersihan mulut adalah perilaku caring. Caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal esensial. Perawat melakukan aktifitas peran yang spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada pasien atau klien.Penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap caring perawat terhadap pelaksanaan oral hygiene di ICU RSUDDr. Moewardi Surakarta. Metode :Penelitian menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di ICU RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan tehnik pengambilan sample menggunakan totalsampling dengan jumlah respondensebanyak 30 responden. Hasil :Perawat di ICU RSUD dr. Moewardi Surakarta, memiliki sikap caringyang positif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien kritis. Uji korelasi Chi Square menunnjukkan nilai p < 0.005, sehingga ada hubungan antara sikap caring perawat terhadap pelaksanaan oral hygiene. Kesimpulan :Sikap caring sangat diperlukan dalam pelayanan rumah sakit, karena caring terhadap pasien maupun keluarga pasien akan menumbuhkan bina hubungan saling percaya terhadap klien dan dapat menentukan tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan dirumah sakit. Kata Kunci Dftar Pustaka : Caring, Oral Hygiene,Sikap : 51 (2003 – 2014) CORRELATION BETWEEN THE NURSES’ CARING BEHAVIOR AND THE IMPLEMENTATION OF ORAL HYGIENE AT THE INTENSIVE ROOM Dr. MOEWARDI GENERAL HOSPITAL OF SURAKARTA Rini Wulandari 1,Happy Indri Hapsari2,Galih Setia Adi3 1 Student of Bachelor Program in Nursing Science of Kusuma Husada Health Science College of Surakarta Lecturer Bachelor Program in Nursing Science of Kusuma Husada Health Science College of Surakarta 2 Lecturer Bachelor Program in Nursing Science of Kusuma Husada Health Science College of Surakarta 2 ABSTRACT Background: One of the matters which affect the oral hygiene is caring behavior. Caring in nursing is an essential interpersonal process. Nurses have specific role to deliver certain emotional expressions to patients or clients. The objective of this research is to investigate the correlation of the nurses’ caring behavior and the implementation of oral hygiene in intensive room of Dr. Moewardi General Hospital of Surakarta. Method: This research used the cross-sectional method at the Intensive Room of Dr. Moewardi General hospital of Surakarta. The samples of this research consisted of 30 respondents and they were taken by using the total sampling technique. Result: The Nurses at the Intensive Room of Dr. Moewardi General Hospital of Surakarta had positive caring behavior in applying the nursing care to critical patients. The Chi Square Correlation test shows that the p-value was less than 0.05, meaning that there was a correlation between the nurses’ caring behavior and the implementation of oral hygiene. Conclusion: Caring behavior was needed in hospital services because caring addressed to the patients or their families would grow up the relationship and mutual trust with the patients and could determine the people’s satisfaction index upon the hospital services. Keywords: Caring, oral hygiene, behavior References: 51 (2003 – 2014) PENDAHULUAN Ruang Intensive merupakan dibiarkan keadaan tersebut dapat tempat atau unit tersendiri di dalam mendorong terjadinya infeksi rongga rumah sakit yang menangani pasien- mulut (Marni, 2011). pasien kritis karena penyakit, trauma Perawatan rongga mulut pada atau komplikasi penyakit lain yang klien penurunan kesadaran penting memfokuskan diri dalam bidang life karena mikroorganisme yang berasal support atau organ support yang kerap dari rongga mulut dapat menyebabkan membutuhkan intensif infeksi atau penyakit di bagian tubuh umum yang lain, seperti penyakit jantung (Noviati,T pemantauan (2010). Secara pasien dengan keadaan henti jantung (Ahmad, (cardiac nafas menyebabkan tindakan oral hygiene (respiratory arrest), hipoksemia yang yang buruk diantaranya kurangnya tidak pengetahuan arrest), teratasi henti dengan pemberian 2012 ). Faktor perawat yang terhadap oksigen non invasif, gagal nafas kebersihan mulut, kurangnya motivasi (dengan manifestasi klinis takipneu, perawat dalam pemenuhan kebersihan penggunaan mulut yang tidak kondusif dapat tambahan, dengan otot-otot pernafasan penurunan kesadaran GCS<8, menurun perubahan perilaku saturasi oksigen dan tindakan kebersihan mulut tingginya tingkat menggunakan kesibukan perawat, ataupun tidak drastis), pembedahan mempengaruhi yang kepedulian anestesi umum secara medis perlu di seimbangnya berikan (Agus,2009). ventilator mekanik (Sundana,2010) perawat terhadap beban kerja Menurut penelitian Rello et al Pada penderita yang mengalami (2007) yang menyatakan bahwa gangguan penurunan kesadaran dapat perawatan kebersihan mulut sangatlah mengalami imobilitas fisik, gangguan penting bagi ruang ICU .Kebersihan menelan mulut makanan lewat mulut berhubungan erat pada sehingga dapat menjadi salah satu sikap,keyakinan dan pengetahuan dari penyebab perawat.Kebersuhan terjadinya peradangan mulut tanpa selaput lendir mulut (Stevens,2009). sikap dan pengetahuan dari perawat Penderita yang mengalami gangguan tidak menelan makanan diberikan melalui memastikan kesehatan mulut dan selang, jarang resiko insidensi VAP pada pasien yang apalagi dengan pemasangan ventilator sehingga mengalami memudahkan ludah pergantian terbentuknya koloni selalu berhasil dalam mekanik yang berkepanjangan. mikroflora oral komensal, apabila 1 Berdasarkan studi pendahuluan Surakarta,yamg dilaksanakan pada hasil wawancara dari tujuh orang tanggal 29 Maret 2015 sampai perawat dari ruangan, dua orang dengan 14 April 2015. menyatakan kebersihan dilaksanakan setiap mulut hari. SOP Populasi dan Sampel kebersihan mulut sudah ada.Peralatan Populasi dalam penelitian kebersihan mulut seperti tissue,gelas ini adalah semua perawat yang kumur berisi air matang hangat,sikat berada di ruang Intensive rumah gigi dan pastanya, sarung tangan sakit RSUD dr Moewardi Surakarta bersih, sebanyak bengkok, perlak dan 30 perawat.Populasi orang adalah keseluruhan subjek penelitian perawat lainnya juga menyatakan Sampel pada penelitian ini alasnya/handuk bahwa kecil.Tiga pemenuhan kebutuhan adalah perawat yang berada di kebersihan mulut merupakan tugas ruang perawat yang sudah menjadi resiko dr.Moewardi perawat berjumlah sebanyak 30 orang dan menjadi kewajiban. Tetapi banyaknya tindakan dan pasien Intensive RSUD Surakarta,yang dengan kriteria sebagai berikut : yang di rawat, kebersihan mulut 1. Kriteria Inklusi kadang dilaksanakan oleh keluarga a. Perawat dan mahasiswa yang praktek saja. melaksanakan tindakan secara Berdasarkan uraian diatas pelaksana yang langsung. peneliti ingin menganalisa hubungan b. Bersedia menjadi responden. sikap c. Minimal telah bekerja di caring perawat terhadap pelaksanaan oral hygiene. ruang intensive selama 1 tahun 2. Ekslusi BAHAN DAN METODE a. Perawat yang cuti Desain penelitian,lokasi dan waktu b. Perawat yang Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan mengundurkan diri dari pertengahan penelitian cross- sectional.Penelitian ini dilakukan diruang ICU RSUD dr Moewardi 2 Instrumen Penelitian Analisa Data Instrumen Setelah yang digunakandalam ini kemudian ditabulasi dengan variabel lembar yaang hendak diukur.Analisa data dilakukan dilakukan melalui tahap editing, untuk mengetahui sikap perawat dan koding, entri data, tabulasi dan uji lembar observasi dilakukan untuk statistik.Analisa mengetahui caring perawat dalam bivariat melaksanakan oral hygiene. program komputer. adalah penelitian terkumpul kwesioner observasi. dan Kuesioner univariat menggunakan dan bantuan HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat a. Karekteristik responden Tabel 1 :Disribusi Frekuensi Jenis Kelamin dan Pendidikan Responden di RSUD dr Moewardi Surakarta No Kategori Umur 25-30 31-35 36-40 >41 1 Total 2 Jenis Kelamin Laki – Laki Perempuan Total 3 Pendidikan S1 D3 Total Pada tabel 1 diatas Jumlah Persentase ( % ) 18 6 5 1 30 60 20 16.7 3.3 100 6 24 30 20 80 100 18 12 30 60 40 100 perempuan sebanyak 24 diketahui bahwa sebagian responden besar Sedangkan sebagian besar umur responden (80%). yaitu 25-30 sebanyak 18 pendidikan responden (60%), sebagian yaitu besar responden (40%). jenis responden kelamin D3 responden sebanyak 12 yaitu 3 Tabel 2 :Distribusi Frekuensi Sikap Caring Perawat di RSUD dr Moewardi Surakarta No 1 2 Total Kategori Positif Negatif Jumlah 26 4 24 Tabel 2 diatas dapat sikap Persentase ( % ) 86.7 13.3 100.0 caring diketahui bahwa sebagian sebanyak besar responden memiliki (86,7%) . 26 positif responden Tabel 3 :Distribusi Frekuensi Kebersihan mulut No 1 2 Total Kategori Dilakukan Tidak Dilakukan Tabel 3 diatas Jumlah 26 4 24 dapat Persentase ( % ) 86.7 13.3 100.0 angket yaitu dilakukan tindakan diketahui bahwa sebagian besar kebersihan responden memiliki pelaksanaan responden (86,7%) kebersihan mulut yaitu 26 berdasarkan pelaksanaan oral hygiene.Maka 2. Analisa Bivariat Pada mulut tabel 4.4 hasil disimpulkan bahwa Ho ditolak statistik pengolahan data yang dan Ha diterima yang berarti ada menggunakan uji Chi – Squere hubungan yang signifikan antara menunjukkan nilai p sikap caring perawat terhadap < 0.005, sehingga ada hubungan antara pelaksanaan oral hygiene . sikap caring perawat terhadap Tabel 4 :Distribusi Frekuensi Chi Square Responden di ruang Intensive Care Unit Sikap Caring Positif Negatif Total Oral Hygiene Tidak Dilakuakan 0 4 4 Dilakukan Total Nilai p 26 0 26 26 4 30 0.000 4 PEMBAHASAN 1. Sikap Caring 2. Oral Hygiene Berdasarkan hasil Hasil penelitian yang telah penelitian yang telah dilakukan dilakukan didapatkan data seperti didapatkan data bahwa sebagian dapat diketahui bahwa karakteristik besar responden memiliki sikap oral caring positif.Menurut penelitian responden melakukan pelaksanaan Suryani oral (2010) dari menunjukkan hygiene sebagian hygiene, besar yaitu melakukan oral hygiene. disalah satu rumah sakit di kota pelaksanaan Jakarta, menemukan hasil 53% Pengamatan peneliti menunjukan responden menilai perilaku caring responden melakukan pelaksanaan perawat telah dilaksanakan dengan oral hyiene merupakan tindakan baik. yang Menurut Agustin (2012) wajib dilakukan perawat dalam penelitiannya di ruang rawat untuk menjaga kebersihan pasien di bedah dewasa sebuah RS di kota ruang Palembang, mengemukakan hasil melakukan tindakan oral hygien yang menunjukan 51,5% pasien untuk menghindari infeksi dari menilai makanan yang tertinggal di mulut. perawat sudah caring terhadap pasien. intensive. Penelitian Didukung oleh penelitian dari Darwis, Pentingnya Suyatmi, (2013) Erna, menunjukkan Suci, Hasnah, Burhanuddin (2013) bahwa pelaksanaan tindakan oral bahwa yang hygiene pada pasien stroke di ruang baik interna peran termasuk dalam perawat kategori dan ICU RSUD berdasarkan hasil observasi yaitu Massenrempulu 18 orang (60,0%) dan hanya 12 Enrekang, sebagian besar tindakan orang (46,7%) yang peran perawat perawat dalam memberikan oral termasuk dalam kategori kurang. hygiene Perawat berperan sebagai pelaksana (60,0%) atau 18 orang, kurang tepat pelayanan, peneliti, (33,3%) atau 10 orang dan sisanya kolaborator dan agen perubahan tidak tepat sebanyak (6,7%) atau 2 sekali dalam membantu penderita orang konselor, untuk makan, buang air besar/kecil, secara Kabupaten tepat Berdasarkan hasil sebanyak penelitian berpakaian, mandi, gosok gigi, diatas maka terdapat hubungan berjalan dari tempat tidur ke kursi antara sikapcaring perawat dengan dan berkomuniksi, baik secara total pelaksanaan oral hygiene. Orang maupun sebagian (Lumbantobing, dengan tingkat pendidikan yang 2010). tinggi dan mempunyai pengetahuan 5 yang luas maka akan memerikan pelaksanaan pelayanan yang maksimal. Sikap sehingga caring sangat diperlukan dalam menjalankan SOP pelayanan pelayanan dengan rumah sakit, karena oral rumah baik hygiene sakit dan bias diruang caring terhadap pasien maupun intensive dapat meningkatkan keluarga ketrampilan pasien akan bina hubungan dalam keperawatan. saling percaya terhadap klien dan 2. Institusi pendidikan menumbuhkan dapat menentukan tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan atau Hasil tindakan penelitian memberikan ilmu ini yang terhadap sikap caring pada dirumah sakit. pasien saat melakukan KESIMPULAN pelayanan atau implementasi 1. Sikap Caring dengan kategori terhadap pasien. positif terdapat 26 responden 3. Untuk peneliti selanjutnya Untuk dapat menggali (86.7%) dan kategori negative terdapat 4 responden (13.3%). 2. Pelaksanaan perawat oral terdapat informasi yang lebih dalam, hygiene maka peneliti disarankan untuk orang menambah responden tentang 26 (86.7%) dikatakan melakukan sikap tindakan dan mendapat gambaran yang lebih terdapat 4 responden (13.3%) baik dan menambah variable untuk kriteri atidak melakukan pengetahuan, motivasi terhadap tindakan oral hygiene. sikap caring. oral hygiene 3. Ada hubungan Sikap caring perawat terhadap pelaksanaan oral hygiene intensiveRSUD di (perawat). Hasil diharapkan acuan Surakarta. peneliti 4. Untuk paraprofesi kesehatan ruang dr.Moewardi caring,agar untuk penelitian dapat ini menjadi meningkatkan kualitas profesionalisme dalam SARAN memberikan pelayanan kepada 1. Untuk Rumah Sakit pasien kritis untuk dapat penelitian meningkatkan sikap caring dan bahwa sikap caring perawat kemampuan pelaksanaan oral ada hygiene. Dari hasil hubungan dengan 6 Agus, (2009).Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Perawat Dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Penderita Stroke. http://xxx hendri.blogspot.com/2009/08/h ubungan-pengetahuan-dansikapdengan. Diakses 30 Desember 2014 Agustin, I. (2012).:Perilaku Caring Perawat dan hubungannya dengan Kepuasan klien di Instalasi rawat inap bedah dewasa RS Dr. Muhammad Hoesin Palembang tahun 2012.Tesis.Palembang,Indonesi a.Diunduh tanggal 22/3/2012. Ahmad.A.S. (2012) Perawatan Gigi dan Mulut. Jakarta : Prestasi Pustaka. Marni. 2012. Skripsi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perawat dalam Pelaksanaan Oral Hygiene Pada Pasien Stroke Di Ruang Wijaya Kusumah RSUD Kota Bekasi Tahun 2012 Suci A, S., Hasnah N., Burhanuddin B. (2013). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan pelaksanaan oral hygiene pada penderita stroke di ruang perawatan rsud Labuang Baji Makassar. ISSN, 2 (5), 2302-1721. Suryani, M. (2010). Tesis: Hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring perawat di RS PGI Jakarta. Program Pascasarjana FIK UI Sundana K. (2010) Ventilator Pendekatan Praktis di Unit Perawatan Kritis Edisi 1. Bandung: CICU RSHS. 7