PENGARUH LAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014 ARTIKEL ILMIAH Oleh: TRIFENA DITA TIARA 2012310168 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016 PENGARUH LAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014 Trifena Dita Tiara STIE Perbanas Surabaya Email : [email protected] ABSTRACT Importance of the availability of funds is very influential in the survival and development of the company. Disclosure of a company financial information is an important aspect to expect profit. Purpose of this study is to see the influence of the financial statements and corporate characteristics on stock return. The population in this study are all companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2012 until 2014. While the sample is determined quota sampling method. Analytical method used Partial Least Square with WarpPls version 5.0. The results showed that simultaneous financial statements have no effect on stock return and corporate characteristics have effect on stock return. While partially affecting stock return that earnings, operating cash flow, cash flow financing, size corporate and ROE. Limitations in this study is only able to explain the influence of independent variable on the dependent variable just 26 percent. Key words : Financial Statements, Corporate Characteristics, Stock Return PENDAHULUAN Perusahaan manufaktur termasuk salah satu industri yang merasakan pahitnya krisis ekonomi global. Menurut Ruriana (2011), terjadinya krisis global tahun 2008 lalu menyebabkan gangguan dalam pasar modal Indonesia karena harga saham menjadi tidak stabil. Kondisi ini dapat mempengaruhi keputusan para investor yang akan menanamkan sahamnya. Dalam hal ini Industri manufaktur yang berorientasi ekspor terpuruk cukup tajam seiring rendahnya permintaan dari Negara-negara lain. Meningkatnya harga bahan baku seiring melemahnya nilai tukar rupiah dan sulitnya pinjaman dana dari dana perbankan. Pentingnya ketersediaan dana sangat berperngaruh dalam keberlangsungan dan perkembangan perusahaan. Pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan tahunan suatu perusahaan merupakan aspek penting.Informasi tersebut berguna bagi para pemakainya, terutama investor untuk pengambilan keputusan. Tentu saja bagi para investor yang akan berinvestasi mengharapkan keuntungan. Seorang investor dibutuhkan pemahaman akan pemilihan perusahaan yang menurutnya menguntungkan. Fenomena seperti inilah yang menjadi salah satu faktor bagi investor perlu rasa berhati-hati dan harus memahami atas informasi yang berhubungan dengan perusahaan yang menerbitkan saham. Mengemukakan keterlibatan investor dalam transaksi di pasar modal membutuhkan informasi yang berkaitan dengan kinerja 1 perusahaan, karena perusahaan yang memiliki kinerja yang baik mampu memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan para pemilik saham. Return saham merupakan tingkat pengembalian berupa imbalan yang diperoleh dari hasil jual beli saham. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Menurut Dessy (2014), return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan dan disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Disisi lain, return juga memiliki peran yang signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi. Mendapatkan tingkat pengembalian berupa imbalan yang diperoleh dari hasil jual beli saham salah satu informasinya adalah laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 salah satu tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu fungsi akuntansi yaitu melakukan pengukuran termasuk pengukuran prestasi, hasil usaha, laba, maupun posisi keuangan. Contoh dari pengukuran itu adalah pengukuran laba, arus kas, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Pengungkapan informasi yang dibutuhkan dalam rangka mendapatkan kepercayaan investor untuk pengambilan keputusan. Selain itu, peneliti juga termotivasi adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian Kurnia dan Adi (2013) laba akuntansi memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham. Dapat disimpulkan semakin besar laba akuntansi, maka tingkat return saham perusahaan akan semakin tinggi. Namun berbeda dengan hasil Jundan (2012) informasi laba kotor tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Selanjutnya penelitian yang meneliti tentang arus kas salah satunya yaitu nurul (2014) menyatakan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham.Namun berbeda dengan hasil penelitian Daniati dan Suhairi (2006) bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap Return Saham. Dan menurut Jundan (2012) menyatakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Ruriana (2011) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Karena semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar pula return yang diterima oleh pemegang saham. Namun,hasil berbeda ditunjukkan oleh Nurul (2014) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Menurut Nurul (2014) bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki kandungan informasi dengan menggunakan model return saham. Penelitian selanjutnya, Cerliena (2013) ROE mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap return saham.hal ini berarti bahwa kemampuan menghasilkan laba bersih setelah pajak dari modal yang dimiliki oleh perusahaan yang menunjukkan kinerja suatu perusahaan semakin baik. Namun berbeda dengan Suriani (2012) yang berpendapat bahwa ROE tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Dari penjalasan perbedaan penelitian terdahulu dan pentingnya informasi bagi investor dalam berinvestasi untuk mendapatkan return saham, maka penulis tertarik untuk meneliti: “Pengaruh Laporan Keuangan Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2012 – 2014”. 2 RERANGKA TEORITIS DIPAKAI DAN HIPOTESIS YANG Signalling Theory Landasan teori merupakan teori dasar yang digunakan dalam sebuah penelitian, dalam penelitian ini yang digunakan sebagai teori dasar adalah signaling theory (teori sinyal). Menurut Ross (1977) dalam Sugiarto (2009:48) teori signaling didasarkan pada ide bahwa manajer yang memiliki informasi bagus tentang perusahaan berupaya menyampaikan informasi tersebut kepada investor luar agar harga saham perusahaan meningkat. Menurut Jogiyanto (2000:392) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi dan pengumuman tersebut dapat diterima dengan sinyal baik oleh investor sehingga akan terjadi perubahan volume perdagangan saham dan mampu mendapatkan tingkat pengembalian atau keuntungan atas pembelian saham suatu perusahaan tersebut. Laporan Keuangan Laporan keuangan berisikan datadata yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang banyak digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan berinvestasi.Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi yang dilihat dari perhitungan laba akuntansi dan arus kas. Arus kas yang dapat dibagi menjadi tiga yaitu : arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Laba Akuntansi Menurut Budi (2007:77) Perhitungan Rugi-Laba merupakan laporan mengenai kemajuan perusahaan. Pada dasarnya Laporan Rugi-Laba memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun itu, apakah untung atau rugi, dan berapa banyak untung atau ruginya. Laporan ini menggambarkan kemajuan usaha perusahaan selama satu periode tertentu atau selama satu tahun buku. Investor membutuhkan beberapa informasi tentang laba akuntansi sebagai pertimbangan dalam menentukan apakah investor tersebut akan membeli atau menjual atau menahan investasinya. Arus Kas Menurut Sofyan Syafri Harahap (2002 : 243) laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Arus kas operasi adalah aktivitas penghasilan utama pendapatan perushaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi maupun pendanaan. Arus kas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi atau kejadian penentu komponen laba bersih, contohnya seperti kas penerimaan dari hasil penjualan barang dagang, pembayaran gaji karyawan, dan pembayaran kas pembelian bahan kepada supplier. Arus kas investasi adalah peroleh dan pelepasan aktiva jangka panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara lain menerima dan menagih pinjaman, utang, surat berharga, 3 atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Kegiatan yang termasuk pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dala jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar utang tertentu. Karakteristik Perusahaan Karakteristik perusahaan merupakan kualitas atau ciri yang melekat dari suatu perusahaan. Dalam penelitian ini terdapat dua indikator yang dapat membuktikan bagaimana karakteristik perusahaan itu dapat dikatakan baik atau sebaliknya, yaitu : size perusahaan dan profitabilitas. Size Perusahaan Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal, total aktiva atau total penjualan yang diperoleh oleh perusahaan tersebut. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung resiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan berkaitan dengan operasinya (ismail 2004). Biasanya perusahaan yang besar mempunyai kemampuan lebih baik dalam menghadapi risiko dan mengembangkan operasi perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar lebih menganekaragamkan produk atau bidang usahanya, yang bertujuan untuk mendiversifikasikan risiko dalam menjalakan usahanya. Maksudnya yaitu dengan risiko yang minimal akan mendaparkan keuntungan, atau dengan risiko tertentu untuk memperoleh keuntungan investasi yang maksimal. Profitabilitas Profitabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Profitabilias (syafri 2008:304) merupakan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebaginya. Penelitian ini menggunakan rasio Return On Equity (ROE). Return On Equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Menurut Rita dkk (2014) ROE secara jelas mengukur keuntungan perusahaan bagi pemilik saham biasa, bunga, dan dividen dimasukkan ke dalam analisis laba yang di dapat oleh suatu perusahaan yang disalurkan ke pemilik modal. Sehingga semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh akan semakin baik pula kedudukan pemilik perusahaan. Return Saham Return Saham menunjukkan tingkat pengembalian yang diterima dari investasi pada periode–periode tertentu, ketika return saham terus membaik yang artinya terus meningkat dapat menunjukan bahwa harga saham perusahaan tersebut semakin membaik yang akan berpengaruh pada tingkat pengembalian saham. Menurut Hartono (2003 : 124) Return dan resiko memiliki hubungan yang positif, jika semakin besar resiko yang harus ditanggung maka akan semakin besar return yang harus di kompensasikan. 4 Pengaruh Laporan Keuangan terhadap Return Saham Salah satu informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi adalah laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 salah satu tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pengertian signaling theory (teori sinyal) dapat dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan salah satu contoh informasi yang bagus bagi para investor. Karena apabila laporan keuangan yang disediakan oleh perusahaan akan meningkat tiap tahunnya, merupakan suatu sinyal yang baik untuk dapat dipertimbangkan. Dalam penelitian ini secara langsung melihat indikator dari laporan keuangan yaitu : laba akuntansi perusahaan serta arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Penelitian yang dilakukan Kurnia (2013) laba akuntansi memiliki pengaruh yang positif signifikan pada return saham. Karena semakin besar laba akuntansi, maka tingkat return saham perusahaan akan semakin tinggi. Menurut Suriani (2012) berpendapat bahwa arus kas dari operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya jika perusahaan memperoleh arus kas operasi yang semakin tinggi, maka akan semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahaan sehingga investor akan membeli saham perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan return saham. Peningkatan aktivitas investasi juga berhubungan dengan peningkatan arus kas masa mendatang dan berpengaruh positif terhadap return saham Triyono dan Hartono (2000). Arus kas dari aktivitas pendanaan menurut Jundan (2012) dianggap inormasi yang relevan oleh investor sebagai dasar keputusan ekonomi. Hipotesis 1 : Laporan keuangan berpengaruh terhadap return saham. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Return Saham Karakteristik perusahaan merupakan kualitas atau ciri yang melekat dari suatu perusahaan.Dalam signaling theory (teori sinyal) karakteristik suatu perusahaan mampu menunjukkan sinyal yang baik bagi investor. Penelitian ini terdapat dua indikator yang membuktikan bagaimana karakteristik perusahaan itu dapat dikatakan baik atau sebaliknya, yaitu : size perusahaan dan profitabilitas. Ruriana (2011) berpendapat bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Karena semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin besar pula return yang diterima oleh pemegang saham. Hal ini disebabkan karena ukuran perusahaan yang besar berdasar saham yang dimilikinya, dapat memberikan prospek yang baik bagi investor serta mampu memberikan laba yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan Return yang lebih besar bagi pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Cerliena (2013) tentang profitabilitas dengan menggunakan rasio ROE menyatakan terdapat pengaruh yang positif signifikan terhadap Return Saham. Karena kemampuan menghasilkan laba bersih setelah pajak dari modal yang dimiliki oleh perusahaan dapat mennjukan kinerja suatu perusahaan semakin baik. Hipotesis 2 : Karakteristik berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan penjelasan diatas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah : 5 Laba Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas operasi Return Saham Arus Kas investasi Arus Kas Pendanaan Size Perusahaan Karakteristik perusahaan Profitabilitas Gambar 1 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Klasifikasi Sampel Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2012-2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode quota sampling. Adapun kriteria pada penelitian ini yaitu : (1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014. (2) perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan audit secara berturut-turut per 31 Desember 20122014 (3) perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laba perusahaan setiap tahun selama periode pengamatan. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data yang tidak harus menggunakan teknik tertentu agar memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti atau pihak tertentu. Data penelitian ini merpakan perusahaan manufaktur dan diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan Indonesian Market Directory (ICMD). Capital Variabel Penelitian Variabel independen dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan yang terdiri dari laba akuntansi dan arus kas serta karakteristik perusahaan yang terdiri dari ukuran perusahaan dan profitabilitas. Variabel dependen penelitian ini yaitu return saham. Definisi Operasional Variabel Return Saham Return saham merupakan pengembalian atau keuntungan bagi investor yang menanamkan saham pada suatu perusahaan. Dalam penelitian ini menggunakan return realisasi dimana hanya melihat yang return sudah terjadi dan bahkan sudah terdapat dalam data historis. Dalam penelitian ini harga saham yang digunakan adalah closing price per tahun dengan rumus : (Pit – Pi(t – 1)) Rit = Pi(t – 1) 6 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu proses pencatatan angka dalam setiap transaksi aset-aset nyata suatu perusahaan. Dimana laporan keuangan merupakan informasi penting bagi para pengambil keputusan ekonomi.dalam laporan keuangan mempunyai beberapa indikator seperti laporan laba rugi dan laporan arus kas. Laba Akuntansi Laba akuntansi dapat memberikan gambaran keberhasilan perusahaan dalam suatu periode. Dalam penelitian ini untuk laba akuntansi dapat dihitung dengan rumus : Suriani (2012). LAK(T) – LAK(T-1) Laba Akuntansi = LAK(T-1) Arus Kas Operasi Arus kas operasi merupakan penghasil utama pedapatan perusahaan seperti penerimaan kas dari penjualan, bunga pinjaman, pengeluaran atas pembelian bahan baku, pembayaran pajak dan kewajiban lainnya. Arus kas operasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : AKO (t) – AKO(t-1) βAKOit = AKO (t-1) Arus Kas Investasi Arus kas investasi merupakan kegiatan aktiva jangka panjang yang berwujud maupun tidak berwujud seperti pembelian aset tetap. Arus kas investasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : AKI (t) – AKI(t-1) βAKIit = AKI(t-1) Arus Kas Pendanaan Arus kas pendanaan merupakan kegiatan pembiayaan aktivitas yang mengakibatkan perubahan komposisi modal dan kegiatan yang dapat mendapatkan sumber-sumber pendanaan. Arus kas pendanaan dapat dihitung degan menggunakan rumus : AKP(t) – AK(t-1) βAKPit = AKP(t-1) Karakteristik Peusahaan Karakteristik perusahaan merupakan suatu gambaran atau cirri yang melekat dalam suatu perusahaan.terdapat indikator dalam penelitian ini yang mampu menunjukan suatu karakteristik perusahaan yaitu : size perusahaan dan profitabilitas. Size Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan gambaran penilaian atas suatu perusahaan. Dapat dikatakan suatu perusahaan itu baik atau tidaknya dapat dilihat dari besar atau kecilnya perusahaan tersebut. Dalam ukuran perusahaan ini dapat dihitung menggunakan rumus : πππ§π = πΏπ (πππ‘ππ π΄π π ππ‘π ) Profitabilitas Profitabilitas merupakan gambaran hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Dalam penelitian ini menggunakan rasio Return on Equity (ROE). Dimana dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Laba Bersih Setelah Pajak ROE = Ekuitas 7 Alat Analisis Penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah pengujian analisis deskriptif dan PLS-SEM serta diharapkan dapat memberi hasil apa pengaruh antara variabel yang diteliti. Dilihat pada model penelitian yang mempunyai beberapa indikator dan variabel, penelitian ini menggunakan pendekatan WarpPLS(Partial Least Square) serta disebabkan pada penelitian ini secara tidak langsung mengukur laporan keuangan dan karakteristik perusahaan dengan teori yang belum kuat. Pemilihan alat uji dengan pendekatan PLS juga dikarenakan PLS tidak memberi syarat bahwa data pada penelitian harus berdistribusi normal dan bisa menggunakan sampel yang kecil (Imam dan Latan, 2014 : 6). PLS mempunyai sifat yang lebih powerfull dari pada multivariate karena dapat membangun model penelitian dengan banyak variabel dan indikator (Imam dan Latan, 2014 : 3). Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam menggunakan PLS-SEM yaitu konseptualisasi model, menentukan metoda analisis algorithm, menentukan metoda resampling, menggambar diagram jalur, dan evaluasi model, melaporkan hasil ananlisis PLS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik variabel dependen dan independen. Variabel dependen penelitian ini yaitu return saham. sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Berikut adalah gambaran dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini : Tabel 1 STATISTIK DESKRIPTIF TAHUN 2012 Variabel Minimum RS 85 LAK 452.405 AKO -25484273296.000 AKI -914531718898 AKP -921268618136.000 UP 13.957051786036708 Sumber : data diolah Maximum Mean 254999 1772034750570.000 1376343990024.000 25211957016 879470158426.000 29.87363932122852 15152.71 110866049026.45341 103955384403.01767 -63416941933.64 -16571860478.39835 23.528305443057945 Std. Deviasi 44286.705 297100330957.406100 261878428327.703520 172147776904.243 207631255374.647580 4.982431673704165 8 Variabel RS LAK Tabel 2 STATISTIK DESKRIPTIF TAHUN 2013 Minimum Maximum Mean Std. Deviasi 1.1400000000001 379999.000000000000 18761.358666666663 338357 2004243694796 133569266257.67 -106551188954 987023231522 90373684979.96 62531.09471466443 347854442519.645 221229962182.714 AKI -882146008038.000 -480.139 -70826566375.31416 AKP -613320636891 143970331083 -18109414420.33 UP 14.39332993631402 30.057155810379600 23.41046233449113 Sumber : data diolah 163537881609.56363 112968188073.697 4.867364202542248 AKO Variabel Tabel 3 STATISTIK DESKRIPTIF TAHUN 2014 Minimum Maximum Mean RS 80 LAK 458634 AKO -862339383146 AKI -815592277344 AKP -1177272244030 UP 14.617983332857658 Sumber : data diolah 389999 19174.53 2129215450081 110232669733.60 2316125821044 88059021998.27 11840535935 -82444038717.67 521712904798 -33644106407.00 30.150734292956560 23.495702162495885 RS (Return Saham) pada tahun 2012 nilai RS (Return Saham) tertinggi oleh PT. Delta Djakarta, dan untuk nilai terendah oleh PT. Asiaplast. LAK pada tahun 2012 Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai LAK tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma. sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai LAK terendah adalah PT. Multi Bintang Indonesia. AKO pada tahun 2012 perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKO tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKO terendah (minimum) adalah PT. Pelangi Indah Canindo. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKI tertinggi (maximum) adalah PT. Lionmesh. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKI terendah (minimum) Std. Deviasi 62504.837 334208229986.954 383836961091.436 173826074834.762 213650083945.199 4.848307057275815 adalah PT. Kalbe Farma. pada tahun 2012. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKP tertinggi (maximum) adalah PT. Mayora Indah. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKP terendah (minimum) adalah PT. Kalbe Farma. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai UP tertinggi (maximum) adalah PT. Tempo Scan Pacific. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai UP terendah (minimum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai ROE tertinggi (maximum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai ROE terendah (minimum) adalah PT. Asiaplast. Pada tahun 2013 Nilai RS (Return Saham) tertinggi (maximum) oleh PT. Delta 9 Djakarta, dan untuk nilai terendah (minimum) oleh PT. Indospring. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai LAK tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma dengan nilai. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai LAK terendah adalah PT. Asahimas flat glass. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKO tertinggi (maximum) adalah PT. Mayora Indah. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKO terendah (minimum) adalah PT. Kabelindo Murni dengan nilai. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKI tertinggi (maximum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKI terendah (minimum) adalah PT. Kalbe Farma. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKP tertinggi (maximum) adalah PT. Ricky Putra Globalindo. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKP terendah (minimum) adalah PT. Kalbe Farma. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai UP tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai UP terendah (minimum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai ROE tertinggi (maximum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai ROE terendah (minimum) adalah PT. Alaska Industrindo. Pada tahun 2014 nilai RS (Return Saham) tertinggi (maximum) oleh PT. Delta Djakarta, dan untuk nilai terendah (minimum) oleh PT. Asiaplast. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai LAK tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai LAK terendah adalah PT. Asahimas flat glass. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKO tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKO terendah (minimum) adalah PT. Mayora Indah. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKI tertinggi (maximum) adalah PT. Martina Berto Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKI terendah (minimum) adalah PT. Mayora Indah. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKP tertinggi (maximum) adalah PT. Mayora Indah. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai AKP terendah (minimum) PT. Kalbe Farma. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai UP tertinggi (maximum) adalah PT. Kalbe Farma. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai UP terendah (minimum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai ROE tertinggi (maximum) adalah PT. Multi Bintang Indonesia. Sedangkan perusahaan manufaktur yang memiliki nilai ROE terendah (minimum) adalah PT. Tempo Scan Pacific. Hasil Analisis Statistik RS RS LAK AKO AKI (1.000) 0.000 0.000 0.000 TABEL 4 OUTPUT INDICATOR WEIGHT LK KP Type (as SE Pvalue defind) 0.000 0.000 Formative 0.068 <0.001 (0.408) 0.000 Formative 0.078 <0.001 (0.398) 0.000 Formative 0.078 <0.001 (0.074) 0.000 Formative 0.085 0.192 VIF WLS ES 0.000 9.087 8.124 1.114 1 1 1 1 1.000 0.392 0.372 0.013 10 AKP 0.000 (0.308) 0.000 Formative UP 0.000 0.000 (0.904) Formative ROE 0.000 0.000 (0.904) Formative Sumber: Data diolah 0.080 <0.001 1.451 1 0.070 <0.001 1.177 1 0.070 <0.001 1.177 1 0.224 0.500 0.500 TABEL 5 OUTPUT R-squared, Adjusted R-squared dan Q-squared Return Saham Laporan Karakteristik Keuangan perusahaan R-Squared 0.275 Adj. R-Squared 0.264 Composite Realib. 1.000 0.825 0.469 Avg. Var. Extrac 1.000 0.588 0.306 Full Collin. VIF 1.521 2.201 1.871 Q-Squared 0.283 Sumber : Data diolah TABEL 6 OUTPUTPath Coefficient dan P-Value Path coefficients P Value LK KP LK KP RS -0.515 0.251 RS <0.001 <0.001 Sumber : Data diolah TABEL 7 OUTPUT GENERAL RESULT APC ARS AVIF P-values 0.383 0.275 1.044 Sumber : Data diolah Pembahasan Pengaruh Laporan return saham keuangan terhadap Laporan keuangan merupakan variabel independen dalam penelitian ini. Variabel laporan keuangan memiliki empat indikator yaitu laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama dengan menggunakan program WarpPls bahwa laporan keuangan tidak berpengaruh terhadap Return saham yang berarti H1 ditolak. Hal ini dapat dilihat pada beta (β) laporan keuangan sebesar -0.515 yang tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap return saham. Hal ini mengingindikasikan bahwa laporan keuangan bukan merupakan informasi yang relevan, dikarenakan terdapat laporan keuangan suatu perusahaan yang perubahannya tidak konsisten dalam periode sebelum atau sesudahnya yang cenderung menurun. Penelitian ini didasari oleh teori sinyal dimana manajemen suatu perusahaan mempunyai dorongan yang kaut untuk 11 memberikan informasi perusahaan terutama informasi keuangan dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan yang rendah dapat menghambat perusahaan untuk memberikan informasi kepada investor. Bagi investor belum sepenuhnya percaya karena investor menyadari bahwa ketidakstabilan laporan keuangan tidak menjamin perusahaan tersebut untuk dapat menentukan besar return yang diharapkan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian lailatus (2014), bahwa laporan keuangan dengan menggunakan indkator laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Pengaruh Karakteristik perusahaan terhadap return saham Karakteristik perusahaan merupakan variabel independen dalam penelitian ini. Variabel karakteristik perusahaan meiliki dua indikator yaitu Ukuran perusahaan dan profitabilitas dengan menggunakan rasio ROE. Karakteristik perusahaan merupakan suatu gambaran atau ciri yang melekat dalam suatu perusahaan. Karakter suatu perusahaan dapat dikatakan baik atau tinggi merupakan informasi yang tepat bagi investor untuk mengambil keputusan investasi. Tetapi jika karakteristik perusahaan tergolong rendah, investor akan tidak mempercayai perusahaan tersebut dalam mengambil keputusan investasi. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dengan menggunakan program WarpPls bahwa karakteristik perusahaan berpengaruh postif terhadap Return saham yang berarti H2 diterima. Hal ini dikarenakan bahwa karakteristik perusahaan dapat dikatakan sehat akan mewakili nama baik perusahaan itu sendiri maka, bagi para investor akan lebih mudah untuk merespon pengambilan keputusan investasi dengan melihat bagaimana karakteristik perusahaan itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yang memiliki nilai pvalue sebesar <0.001 yang memiliki pengaruh terhadap Return saham. Penelitian ini mendukung adanya teori sinyal yang menyatakan bahwa manajemen dalam perusahaan memberikan informasi yang baik kepada pihak investor tentang gambaran perusahaannya. Ukuran perusahaan serta profitabilitas suatu perusahaan dapat mempengaruhi karakteristik perusahaan dalam penyebaran informasi sehingga para investor dapat menerima gambaran mengenai kondisi perusahaannya untuk pengambilan keputusan dengan tingkat pengembalian yang diinginkan. Dalam penelitian ini karakteristik perusahaan digunakan sebagai variabel laten predictor yang terbentuk oleh dua indikator yaitu, Ukuran perusahaan dan profitabilitas dengan menggunakan rasio ROE Serta return saham merupakan sebagai variabel criterion. Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu karakteristik perusahaan semakin baik atau besar maka perusahaan tersebut memiliki informasi yang baik bagi investor untuk pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Jundan (2012) dan ginting (2012), yang menyatakan tidak ada pengaruh terhadap return saham. Laba akuntansi Laba akuntansi merupakan salah satu indikator pembentuk laporan keuangan. Dari hasil penelitian ini laba akuntansi memiliki nilai <0.001 yang artinya bahwa laba akuntansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Perubahan laba akuntansi dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai laba periode sebelum dikurangi dengan laba periode sekarang dibagi laba periode sebelum 12 Perusahaan yang memiliki nilai laba yang tinggi mencerminkan bahwa laporan keuanganya dapat memberikan informasi yang baik untuk para investor. Berdasarkan teori sinyal dijelaskan bahwa manajemen perusahaan memiliki dorongan yang besar untuk memberikan informasi laporan keuangannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. Suatu perusahaan memiliki nilai laba yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mampu mengatur kinerja keuangannya. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurnia dan Adi (2013), menyatakan bahwa Laba Akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham. Arus kas operasi Arus Kas Operasi merupakan salah satu indikator pembentuk laporan keuangan. Dari hasil penelitian ini arus kas operasi memiliki nilai <0.001 yang artinya bahwa arus kas operasi secara parsial berpengaruh terhadap Return saham. Arus kas operasi merupakan penghasil utama pedapatan perusahaan seperti penerimaan kas dari penjualan, bunga pinjaman, pengeluaran atas pembelian bahan baku, pembayaran pajak dan kewajiban lainnya. Perubahan arus kas operasi dapat dilihat dari arus kas operasi periode sebelum dikurangi dengan arus kas operasi periode sekarang dibagi dengan arus kas operasi periode sebelum. Berdasarkan teori sinyal yang telah dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan memiliki dorongan yang besar untuk memberikan informasi laporan keuangannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan maupun investor menyadari dan merespon bahwa arus kas operasi menjamin perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya di masa yang akan datang dengan baik. Hasil penelitian ini kosisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh ginting (2012) bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap return saham Arus kas investasi Arus kas investasi merupakan salah satu indikator pembentuk laporan keuangan. Dari hasil penelitian ini arus kas investasi memiliki nilai 0.192 yang artinya bahwa arus kas investasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham karena nilainya menyatakan lebih dari 0.05. Arus kas investasi merupakan kegiatan aktiva jangka panjang yang berwujud maupun tidak berwujud seperti pembelian aset tetap. Perubahan arus kas investasi dapat dilihat dari arus kas investasi periode sebelum dikurangi arus kas investasi periode sekarang dibagi dengan arus kas investasi periode sebelum. Perusahaan yang memiliki nilai arus kas investasi yang baik menceriminkan kemampuan laporan keuangan perusahaan mampu melakukan kegiatan jangka panjang yang dapat memberikan inforamsi yang layak bagi investor. Berdasarkan teori sinyal yang telah dijelaskan, bahwa manajemen perusahaan memiliki dorongan yang besar untuk memberikan informasi laporan keuangannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. Hal ini mengindikasikan bahwa arus kas investasi bukan merupakan informasi yang relevan bagi investor sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Sebesar apapun arus kas yang terjadi pada aktivitas investasi tidak dapat memprediksi kapan realisasi terjadinya untung akan investasi yang dilakukan. Apabila keuntungan investasi terjadi pada tahun berikutnya, tapi bisa saja keuntungan akan investasi tersebut baru bisa dipetik lima tahun kemudian. Ketidakpastian 13 itu yang membuat para investor ragu untuk menentukan return yang diharapkan. Arus kas pendanaan Arus kas pendanaan merupakan salah satu pembentuk laporan keuangan. Dari hasil penelitian ini arus kas pendanaan memiliki nilai <0.001 yang artinya bahwa arus kas pendanaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Arus kas pendanaan merupakan kegiatan pembiayaan aktivitas yang mengakibatkan perubahan komposisi modal dan kegiatan yang dapat mendapatkan sumber-sumber pendanaan. Perubahan arus kas pendanaan dapat dilihat dari arus kas operasi periode sebelum dikurangi dengan arus kas pendanaan periode sekarang dibagi dengan arus kas pendanaan periode sebelum. Perusahaan yang memiliki nilai arus kas pendanaan yang baik menceriminkan laporan keuangan perusahaan mampu melakukan kegiatan pembiayaan aktivitas perusahaan. Berdasarkan teori sinyal yang telah dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan memiliki dorongan yang besar untuk memberikan informasi laporan keuangannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. Hal ini berarti setiap peningkatan untuk aktivitas pendanaan akan diikuti dengan peningkatan return saham. Arus kas dari aktivitas pendanaan dianggap informasi yang relevan oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh ginting (2012) yang menyatakan bahwa arus kas pendanaan memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator pembentuk karakteristik perusahaan. Dari hasil penelitian ini Ukuran perusahaan memiliki nilai <0.001 yang artinya nahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Ukuran perusahaan merupakan gambaran penilaian atas suatu perusahaan. Dapat dikatakan suatu perusahaan itu baik atau tidaknya dapat dilihat dari besar atau kecilnya perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan yang dapat dihitung dengan log natural total asset. Perusahaan dengan ukuran besar maka akan mecerminkan karakteristik yang baik dengan melihat berapa besar aset yang dimiliki. Berdasarkan teori sinyal yang telah dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan memiliki dorongan yang besar untuk memberikan informasi laporan keuangannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi dalam menyebarluaskan informasi berdasarkan kebutuhan investor. Semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan tersebut akan memiliki informasi yang cenderung memiliki gambaran untuk masa depan perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh triana (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Roe ROE merupakan salah satu indikator pembentuk karakteristik perusahaan. Dari hasil penelitian ini ROE memiliki nilai <0.001 yang berarti bahwa ROE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Rasio ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modalnya. Perusahaan menggunakan rasio ini untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan dilihat dari pengembalian modal. Perusahaan dengan nilai ROE tinggi mencerminkan kemampuan profitabilitasnya dapat mengantisipasi 14 adanya kerugian dan meningkatkan modal suatu perusahaan. Berdasarkan teori sinyal yang telah dijelaskan,bahwa manajemen perusahaan memiliki dorongan yang besar untuk memberikan informasi laporan keuangannya untuk meningkatkan tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi. ROE merupakan tolak ukur profitabilitas, dimana para pemegang saham pada umunya ingin mengetahui tingkat probabilitas modal saham dan keuntungan yang telah mereka tanam kembali dalam bentuk laba yang ditanam. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi ROE maka akan meningkatkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan akan berdampak pada meningkatnya harga saham yang semakin tinggi, maka return saham juga akan meningkat dan sebaliknya. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rita dan Arfan (2014) yang menyatakan bahwa ROE secara parsial berpengaruh terhadap return saham. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Hasil pengujian statistic dengan menggunakan PLS dapat disimpulkan : (1) Variabel laporan keuangan dengan indikator laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara simultan memberikan hasil tidak berpengaruh terhadap return saham. (2) Variabel karakteristik perusahaan dengan indikator ukuran perusahaan dan ROE memberikan hasil secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian. Dari hasil nilai Adjusted R-squared (ARS) penelitian ini sebesar 0.264 yang berarti bahwa Return saham dapat dipengaruhi oleh Laba akuntansi, Arus kas Operasi, Arus kas investasi, Arus kas pendanaan, ukuran perusahaan dan profitabilitas dengan menggunakan rasio ROE sebesar 26,4% dan sisanya sebesar 73,6% dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) yang tidak dapat menjelaskan secara terperinci mengenai hasil analisis deskriptif. Hasil model PLS yang ditunjukkan dalam tabel general results bahwa penelitian ini mempunyai model tidak fit. Keterbatasan data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi 3 tahun, hal ini menjadikan daya komparabilitasnya sangat rendah jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nina (2006) yang mengambil periode pengamatan selama 6 tahun. Adapun saran untuk penelitian mendatang yaitu, Penelitian selanjutnya diharapkan menambahkan faktor-faktor lain sebagai variabel independen dalam mempengaruhi return saham, seperti kondisi inflasi, kurs mata uang, dan kondisi lainya dari luar perusahaan. Untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunkan pengujian lainya untuk mengetahui hasil dari statistic deskriptif. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah data serta periode waktu agar model yang dihasilkan memenuhi criteria yang ditentukan. DAFTAR RUJUKAN Dessy Arika Yuana, 2014. Pengaruh Nilai Perusahaan, Pertumbuhan Arus Kas operasi, Pertumbuhan Arus Kas Investasi, Dan Arus Kas Pendanaan terhadap Return saham pada perusahaan tekstil dan Garment yang terdaftar di BEI perioe 2010-2013. Journal of Accounting. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang. Daniati, Nina dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen 15 Laporan Arus Kas dan laba bersih terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi (Padang). Evi Mutia, 2012. Pengaruh Informasi Laba dan Arus Kas terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi,Vol 1, No 1, Oktober 2012 : 12-22. Imam Ghozali dan Hengki Latan. 2014. Partial Least Squares konsep, Metode dan Aplikasi menggunakan Program WarpPLS 4.0 : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : PT. Salemba Empat. Jundan Adiwiratama, 2012. Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas, dan Size Perusahaan terhadap Return Saham.Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika Jinah, Universitas Brawijaya. Vol 2, No 1, Hal2 Jogiyanto Hartono, 2000. Teori Portofolio dan analisis investasi : FEB UGM Yogyakarta. Juwita, Cerliena. 2013. “Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS, dan PER terhadap Return Saham perusahaan non bank LQ 45 Periode 20102012”. Jurnal Keuangan, Vol 4 No 1: Halaman 4 dan 13. Kurnia Adi Saputra dan Ida Bagus Putra Astika, 2013. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Informasi Corporate Social and Responsibility pada Return Saham studi pada perusahaan pertambangan di BEI. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3 (2013):101-106. Lailatus Sa’adah dan Kadarusman, 2014. Pengaruh laba akuntansi, komponen arus kas, ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan kelompok LQ45 yang listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal manajemen dan akuntansi vol 3, nomor 2, Agustus 2014. Nurul Hidayati, 2014. Pengaruh Informasi Komponen Arus Kas, Laba Kotor, Size Perusahaan, Nilai Buku Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Daftra Efek Syariah. Jurnal Ilmiah Keuangan Islam, Unversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Rita Amalia, Muhammad Arfan dan M. Shabri, 2014. Pengaruh laba, pengungkapan corporate social responsibility, dan profitabilitas terhadap abnormal return saham studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, pp. 124132. Ruriana Ulfa, 2011. Pengaruh ukuran perusahaan, leverage, economic value added, return on investment dan earning per share terhadap return saham yang diterima pemegang saham. Jurnal Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Sugiarto. 2009. Struktur modal, struktur kepemilikan perusahaan, permasalahan keagenan dan 16 inforrmasi asimetris : Graha Ilmu, Yogyakarta. Sugiyono. 2012. Metode penelitian bisnis : Alfabeta, Bandung. Suriani Ginting, 2012. “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 2, Nomor 01. Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi : Raja Grafindo Persada, Jakarta. Triyono dan Jogiyanto Hartono. 1998. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 3. No. 1. Hal : 54-68. Triana Fransiska, 2013. Pengaruh Laporan Arus Kas, Laba Kotor, Ukuran Perusahaan, DER Terhadap Return Saham. e-Jurnal Binar Akuntansi. Vol. 2 No. 1, Januari 2013. Harahap, Sofyan Syafri . 2002. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 17