jurnal nominal / volume vi nomor 1 / tahun 2017

advertisement
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
PERSENTASE SAHAM PUBLIK TERHADAP AKTIVITAS MANAJEMEN LABA
Sukirno
Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected])
Afrida Putritama
Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected])
Patriani Wahyu Dewanti
Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected])
Adeng Pustikaningsih
Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected])
(Setiap Anggota Peneliti Memiliki Kontribusi Yang Sama)
Abstrak: Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Dan Persentase Saham
Publik Terhadap Aktivitas Manajemen Laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, dan Persentase Saham Publik Terhadap
Aktivitas Manajemen Laba pada perusahaan perbankan yang menjual sahamnya di Bursa Efek
Indonesia. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
sejak tahun 2011 – 2014. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode purposive
sampling. Berdasarkan kriteria yang digunakan akhirnya diperoleh 26 perusahaan perbankan
selama empat tahun berturut-turut. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif dengan tabulasi dan grafik serta menggunakan analisis regresi
dengan akrual diskresioner sebagai proksi manajemen laba. Berdasarkan hasil analisis data
dapat disimpulkan: Pertama, komite audit tidak terbukti mengurangi praktik manajemen laba
yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Kedua, kepemilikan institusional terbukti
mengurangi praktik manajemen laba. Ketiga, persentase saham publik terbukti mengurangi
praktik manajemen laba. Keempat, komite audit, kepemilikan institusional, dan persentase
saham publik secara simultan terbukti mengurangi praktik manajemen laba.
Kata kunci: Komite audit, kepemilikan institusional, persentase saham publik, manajemen
laba, perusahaan perbankan.
Abstract : The Effect Of Audit Committee, Institutional Ownership And Percentage of
Public Share On Earnings Management Activity. The aim of this study was to examine
whether the audit committe, institutional ownership and the percentage of public share have an
effect on the earning management activity in banking companies listed in Indonesian Stock
Exchange. The samples of this study are 26 banking companies which had been listed in
Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2011 to 2014. Samples was drawn by using purposive
sampling. We used descriptive statistics with tabulations and charts, and we used regression
analysis to analyze data and test hyphotesis with discretionary accrual as proxy of earnings
management. Based on data analysis, we conclude that: First, audit committee was not proved
diminish earnings management. Second, institutional ownership proved diminish earnings
management. Third, the percentage of public shares proved diminish earnings management.
Fourth, audit committee, institutional ownership, the percentage of public shares,
simultaneously proved diminish earnings management,
Keywords: Audit Committee, Institutional Ownership, The Percentage Of Public Shares,
Earnings Management, Banking Firms, Indonesia Stock Exchange
1
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Manajemen Laba
Banyaknya praktik manajemen laba
menyebabkan
laba
dijelaskan dengan teori keagenan. Teori
pengguna
keagenan (agency theory) menjelaskan
informasi laporan keuangan kita harus
bahwa hubungan agensi muncul ketika satu
mengetahui apakah informasi laba bebas
orang atau lebih principal mempekerjakan
dari pengaruh manajemen laba.
orang lain (agent) untuk memberikan suatu
diragukan,
kualitas
maka
informasi
Timbulnya manajemen laba dapat
sebagai
Perbankan merupakan salah satu
jasa
dan
kemudian
mendelegasikan
sektor industri keuangan yang cukup rentan
wewenang pengambilan keputusan kepada
terhadap praktik manajemen laba. Adanya
agen
moral hazard merupakan suatu kenyataan
Terjadinya konflik kepentingan antara
yang sering ada dalam dunia perbankan.
pemilik dan agen karena kemungkinan agen
Bank
regulator
bertindak tidak sesuai dengan kepentingan
perbankan di Indonesia mengeluarkan
prinsipal sehingga memicu biaya keagenan.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
Sebagai agen, manajer bertanggungjawab
13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat
secara
Kesehatan Bank Umum sebagai dasar
keuntungan
untuk melakukan penilaian atas kesehatan
memperoleh kompensasi sesuai dengan
kinerja perbankan dengan menetapkan
kontrak. Eisenhardt (dalam Ujiyantho dan
indikator rasio-rasio tertentu sebagai tolak
Pramuka, 2007) menggunakan tiga asumsi
ukur penilaian. Penilaian atas kinerja
sifat dasar manusia guna menjelaskan
perbankan
membuat
tentang teori agensi yaitu: (1) manusia pada
manajemen melakukan
inisiatif untuk
umumnya mementingkan diri sendiri (self
melakukan
laba,
interest), (2) manusia memiliki daya pikir
Indonesia
sebagai
tersebut
dapat
manajemen
hal
ini
tersebut
moral
(Muyassaroh,
untuk
para
2008).
mengoptimalkan
pemilik
dilakukan agar dapat memenuhi kriteria
terbatas
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Di
mendatang (bounded rationality), dan (3)
lain pihak, praktik manajemen laba yang
manusia selalu menghindari resiko (risk
dilakukan dapat berdampak hilangnya
averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar
kepercayaan masyarakat terhadap dunia
manusia tersebut manajer sebagai manusia
perbankan. Salah satu dampak negatif
kemungkinan
tersebut adalah penarikan dana besar-
berdasarkan
besaran oleh nasabah (rush) yang dapat
mengutamakan kepentingan pribadinya.
menyebabkan
suatu
bank
mengalami
mengenai
dengan
persepsi
besar
sifat
akan
masa
bertindak
opportunistic,
yaitu
Penelitian ini menggunakan akrual
kebangkrutan (collapse).
diskresioner sebagai proksi manajemen laba.
2
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
Discretionary accruals adalah pengakuan
netto perusahaan pada periode
akrual laba atau beban yang bebas, tidak
t-1
diatur dan merupakan pilihan kebijakan
manajemen
karena
disebabkan
kondisi
ada
niat,
perusahaan
PPEit
=saldo
bukan
property,
plant,
dan
equipment (bruto) perusahaan i
yang
pada akhir periode t
menginginkan perubahan pertimbangan dan
e
= error term perusahaan i tahun t
metode akuntansi yang menggeser biaya dan
Faktor-faktor
pendapatan. Terdapat lima model untuk
Manajemen Laba
menghitung komponen akrual (Dechow et
Komite Audit
yang
Mempengaruhi
al, 1995) yaitu the healy model, the
Komite audit adalah suatu komite
deAngelo model, the jones model, the
yang terdiri dari tiga atau lebih anggota
modified jones model, dan industry adjusted
yang
model. Seperti dinyatakan dalam Sloan
manajemen
(1996), perhitungan total akrual dengan
melakukan pengujian dan penilaian atas
pendekatan arus kas dan laporan rugi laba
kewajaran
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan
TAit
= Earnit - CFOit
tujuan
TA
= DAit + NDAit
melakukan
TAit
= α0 + α1 (ΔPOit – ΔPIUTit) + α2
menguntungkan dirinya sendiri sehingga
(PPEit) + e
dapat merugikan pemilik perusahaan. Salah
= TAit – [α0 + α1 (ΔPOit – ΔPIUTit)
satu karakteristik komite audit yang dapat
+ α2(PPEit)]
meningkatkan fungsi pengawasan adalah
DAit
bukan
merupakan
atau
perusahaan
laporan
agar
yang
pihak
dari
untuk
dibuat
oleh
manajemen
tindakan
independensi.
bagian
yang
Penelitian
tidak
dapat
Bedard,
J.,
Keterangan:
Chotourou, M. Sonda., Corteau, Lucie.
TAit
(2004), Nasution dan Setiawan (2007),
= total akrual
Earnit = earnings
Anugerah et.al (2011), Tiswiyanti, Wiwik,
CFOit = cash flow from operation
Dewi Fitriyani dan Wiralestari (2012) dan
DAit
Raja, Anugerah, Desmiyawati, Kamaliah
= discretionary accruals
NDAit = nondiscretionary accruals
(2014) menemukan bahwa keberadaan
ΔPOit = pendapatan operasi perusahaan i
komite
audit
dapat
mempengaruhi
pada periode t dikurangi pendapatan
manajemen untuk lebih berhati-hati dalam
operasi perusahaan pada periode t-1
menjalankan tugasnya karena manajemen
ΔPIUTit = piutang netto perusahaan i pada
merasa kinerjanya diawasi oleh komite
periode t dikurangi piutang
audit.
3
Dengan
demikian,
diharapkan
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
keberadaan komite audit dalam suatu
persentase kepemilikan institusional maka
perusahaan
meningkatkan
akan semakin kecil kemungkinan terjadinya
memperkecil
tindakan manajemen laba oleh manajer sebab
tindakan
manajer merasa kinerjanya selalu diawasi
akan
pengawasan
sehingga
kemungkinan
terjadinya
manajemen laba.
oleh pihak institusi tersebut.
Pada penelitian ini, komite audit
Persentase Saham Publik
diukur menggunakan variabel dummy, bila
Persentase
saham
publik
adalah
perusahaan sampel memiliki komite audit
persentase saham yang ditawarkan kepada
maka dinilai 1, dan jika tidak maka dinilai
publik saat IPO (Initial Public Offering).
0 (Nasution dan Setiawan, 2007).
Konsekuensi adanya IPO adalah manajer
Kepemilikan Institusional
harus
Tiswiyanti, Wiwik, Dewi Fitriyani dan
Wiralestari
internal
perusahaan kepada publik. Semakin besar
persentase saham yang ditawarkan kepada
kepemilikan institusional adalah persentase
publik saat IPO, maka aktivitas manajemen
hak suara yang dimiliki pihak institusional
laba
terhadap
Pihak
meningkatnya pengawasan investor publik
institusional tersebut antara lain adalah
terhadap laporan keuangan yang dihasilkan
perusahaan investasi, pemerintah, institusi
manajemen. Penelitian Budihardjo (2009)
keuangan, institusi berbadan hukum, institusi
dan
luar negri, bank, lembaga asuransi dan
Kamaliah
institusi lainnya yang diwakilkan dengan
perusahaan yang melakukan aktivitas IPO
investor institusional. Dengan kepemilikan
memiliki
saham yang besar, investor institusional
manajemen laba.
suatu
insentif
menyatakan
informasi
bahwa
memiliki
(2012)
membagikan
perusahaan.
untuk
akan
semakin
Raja,
menurun
Anugerah,
(2014)
memantau
Desmiyawati,
menemukan
pengaruh
akibat
negatif
bahwa
terhadap
Gambar 1
pengambilan keputusan dan mengoptimalkan
Pengaruh Variabel Independen
nilai perusahaan sehingga dapat disimpulkan
terhadap Variabel Dependen
bahwa adanya kepemilikan institusional akan
mendorong peningkatan pengawasan yang
Komite
Audit (X1)
optimal terhadap kinerja manajemen.
Penelitian Siregar, Sylvia Veronica
Kepemilikan
Institusional
(X2)
N.P., dan Siddharta Utama (2005), Velury,
Uma and Jenkins, S. David (2006), dan Raja,
Anugerah, Desmiyawati, Kamaliah (2014)
menemukan
bahwa
semakin
besar
4
Persentase
Saham
Publik
Manajeme
n Laba (Y)
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
Keterangan:
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun
 :
2011-2014. Berdasarkan kriteria-kriteria
Pengaruh Variabel independen
(Komite
--> :
Audit,
Kepemilikan
yang telah ditetapkan, diperoleh sampel
Institusional, dan Persentase Saham
sejumlah 26 perusahaan perbankan selama
Publik) secara individual terhadap
empat tahun berturut-turut. Pengambilan
Manajemen Laba
sampel dalam penelitian ini dilakukan
Pengaruh Variabel
(Komite
Audit,
independen
dengan menggunakan metode purposive
Kepemilikan
sampling (pemilihan sampel bertujuan).
Institusional, dan Persentase Saham
Data yang terkumpul dianalisis secara
Publik) secara simultan terhadap
deskriptif dengan tabel dan grafik serta
Manajemen Laba
menggunakan statistik diferensial untuk
Berdasarkan hasil dari beberapa
menguji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan
penelitian di atas maka hipotesis yang dapat
dengan melakukan analisis regresi. Menurut
diajukan dalam penelitian ini adalah
Danang Sunyoto (2007: 9), analisis regresi
sebagai berikut:
adalah suatu analisis yang mengukur
H1 :Adanya komite audit mengurangi
pengaruh antara variabel bebas terhadap
praktik manajemen laba
H2
:Adanya
kepemilikan
variabel terikat. Analisis regresi yang
institusional
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengurangi praktik manajemen laba
analisis regresi sederhana dan analisis
H3 :Adanya persentase saham publik
regresi berganda.
mengurangi praktik manajemen laba
HASIL
H4 :Adanya komite audit, kepemilikan
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
institusional dan persentase saham
Berikut ini adalah nilai mean (rerata)
publik, secara simultan berpengaruh
dan standar deviasi dari variabel manajemen
mengurangi manajemen laba.
laba sebagai variabel dependen; komite
audit,
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
independen.
(BEI) melalui situs web www.idx.co.id dan
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah
dari bulan Mei 2016-November 2016.
Populasi dan Sampel Penelitian
penelitian
ini
institusional,
dan
persentase saham publik, sebagai variabel
pengambilan data di Bursa Efek Indonesia
Populasi
kepemilikan
adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di
5
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
Tabel 1
Kepem
-
0,0
3
3
Statistik Deskriptif
ilikan
0,702
00
0
0
institus
0
0
0
Persen
-
0,0
tase
0,560
08
saham
0
0
Variabel
Mean
Standar
(rerata)
Deviasi
0,8846
Komite
N
ional
0,3210
104
Audit
Kepemilikan
4,2876
0,2209
104
publik
Institusional
Persentase
2,9489
0,8943
104
Saham
Berdasarkan analisis data dengan
Publik
menggunakan regresi ganda diperoleh
Manajemen
0,0076
0,0146
hasil p-value ANOVA (F) sebesar 0,000;
104
R Square sebesar 0,333; nilai du= 1,76 dan
Laba
dl=1,59; variabel Komite Audit memiliki
nilai
Berdasarkan tabel di atas diketahui
koefisien
0,490
dengan
nilai
bahwa skor rerata keempat variabel secara
signifikansi 0,000; variabel Kepemilikan
berurutan adalah 0,8846 untuk variabel
Institusional memiliki nilai koefisien -
komite
0,702 dengan nilai signifikansi 0,000; dan
audit;
4,2876
untuk
variabel
kepemilikan institusional; 2,9489 untuk
variabel
variabel
memiliki nilai koefisien -0,560 dengan
persentase saham publik; dan
Persentase
Saham
0,0076 untuk variabel manajemen laba.
nilai signifikansi 0,008.
Tabel 2.
1. Pengujian
Koef.
Sig
Sig.
bel
Beta
.
Reg.
F
R
Adj.
Dari hasil pengolahan data diketahui
2
R2
bahwa nilai p-value ANOVA (F)
per Sim
sebesar 0,000. Karena p < 0,05 maka
var ulta
dapat disimpulkan bahwa terdapat
iab
pengaruh secara simultan variabel
n
independen
el
Komite 0,490
audit
0
Regresi
Simultan Uji Model
Hasil Pengujian Hipotesis
Varia
Koefisien
Publik
komite
0,0
0,00
1
0,
0,30
kepemilikan
00
00
2,
3
60
persentase saham publik terhadap
3
3
0
institusional,
audit,
dan
variabel dependen yaitu manajemen
laba.
6
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
adanya komite audit tidak mengurangi
2. Pengujian ketepatan perkiraan (Uji
R2)
kemungkinan
Dari hasil perhitungan data, diketahui
manajemen laba yang dilakukan oleh
nilai R Square sebesar 0,333 atau
manajemen
33,3% dari variabel dependendennya
dimungkinkan terjadi akibat banyaknya
yaitu discretionary accruals yang
anggota komite audit yang tidak
merupakan proksi manajemen laba.
independen sehingga komite audit tidak
Dapat
bisa memastikan kualitas pelaporan
ditarik
kesimpulan
bahwa
adanya
praktek
perusahaan.
keuangan
variabel independen yaitu komite
manajemen.
audit, kepemilikan institusional dan
bertolakbelakang
persentase
Penelitian Bedard, J., Chotourou, M.
publik
sebesar
disajikan
ini
manajemen laba dapat dijelaskan oleh
saham
yang
Hal
Hasil
oleh
penelitian
dengan
penelitian
33,3% sedangkan sisanya (100%-
Sonda.,
33,3%=
Nasution
dan
faktor-faktor lain di luar model
Anugerah
et.al
regresi.
Wiwik, Dewi Fitriyani dan Wiralestari
66,7%)
dijelaskan
oleh
(2012)
3. Pengujian koefisien regresi parsial
Pengujian
mengetahui
ini
bermanfaat
apakah
independen
berpengaruh
signifikan
terhadap
Corteau,
ini
dan
Lucie.
(2004),
Setiawan
(2007),
(2011),Tiswiyanti,
Raja,
Anugerah,
untuk
Desmiyawati, Kamaliah (2014) yang
variabel
menemukan bahwa keberadaan komite
secara
audit dapat mempengaruhi manajemen
variabel
untuk
lebih
berhati-hati
dalam
tugasnya
karena
dependen, dalam hal ini manajemen
menjalankan
laba secara individual.
manajemen merasa kinerjanya diawasi
Sebuah
variabel dianggap memiliki pengaruh
oleh komite audit.
signifikan apabila memiliki nilai
b. Pengaruh
kepemilikan
signifikansi lebih kecil dari alpha 5%.
institusional terhadap manajemen
Hasil
laba
pengujian
masing-masing
variabel independen terhadap variabel
Dari hasil pengujian diketahui adanya
dependen dijelaskan sebagai berikut:
koefisien negatif dan nilai signifikansi
a. Pengaruh komite audit terhadap
lebih kecil dari alpha 5%, yang artinya
semakin
besar
Dari hasil pengujian diketahui adanya
institusional,
maka
koefisien positif dan nilai signifikansi
praktik
lebih kecil dari alpha 5%, yang artinya
penelitian ini sesuai dengan penelitian
manajemen laba
7
manajemen
kepemilikan
semakin
kecil
laba.
Hasil
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
Siregar, Sylvia Veronica N.P., dan
Kamaliah (2014) yang
Siddharta Utama (2005), Velury, Uma
bahwa
and
mendorong manajemen memberikan
Jenkins,
S.
David
(2006),
persentase
Tiswiyanti, Wiwik, Dewi Fitriyani dan
informasi
Wiralestari
berkualitas
(2012),
Anugerah,
dan
Desmiyawati,
(2014) yang
Raja,
Kamaliah
tindakan
maka
semakin
manajemen
laba
publik
yang
sehingga
lebih
mengurangi
adanya
praktek
manajemen laba.
semakin besar persentase kepemilikan
institusional
saham
keuangan
kemungkinan
menemukan bahwa
menemukan
d. Pengaruh
komite
audit,
kecil
kepemilikan institusional, dan
yang
persentase
dilakukan manajer, karena manajer
saham
publik
terhadap manajemen laba
merasa kinerjanya diawasi oleh pihak
Dari hasil koefisien regresi simultan uji
institusi-institusi tersebut.
model diketahui bahwa nilai p-value
c. Pengaruh
publik
saham
ANOVA (F) sebesar 0,000. Karena p <
manajemen
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
persentase
terhadap
adanya
laba
komite
audit,
kepemilikan
Dari hasil pengujian diketahui adanya
institusional, dan persentase saham
koefisien negatif dan nilai signifikansi
publik secara simultan mengurangi
lebih kecil dari alpha 5%, yang artinya
praktik manajemen laba. Hal ini sesuai
semakin besar persentase saham yang
dengan penelitian Raja, Anugerah,
ditawarkan kepada publik saat IPO,
Desmiyawati, Kamaliah (2014) yang
maka semakin kecil praktik manajemen
menemukan
laba.
kepemilikan
Hal
ini
meningkatnya
terjadi
akibat
pengawasan
investor
persentase
bahwa
komite
institusional
saham
publik
audit,
dan
secara
publik terhadap laporan keuangan yang
simultan mempunyai pengaruh dalam
dihasilkan
mengurangi praktik manajemen laba.
manajemen.
Keberadaan
menyebabkan
Dari uraian pengujian hipotesis di
manajemen berkewajiban memberikan
atas dapat disimpulkan bahwa H2
informasi keuangan secara berkala
(Adanya
sebagai bentuk pertanggungjawaban
mengurangi praktik manajemen laba),
sehingga
kemungkinan
H3 (Adanya persentase saham publik
adanya praktek manajemen laba. Hasil
mengurangi praktik manajemen laba)
penelitian ini sesuai dengan penelitian
dapat diterima, dan H4 (Adanya komite
Raja,
audit, kepemilikan institusional, dan
investor
publik
mengurangi
Anugerah,
Desmiyawati,
8
kepemilikan
institusional
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
persentase saham publik secara simultan
institusional, maka akan semakin besar pula
mengurangi manajemen laba) namun H1
kekuatan dan dorongan dari pihak institusi-
(Adanya
institusi
komite
audit
mengurangi
tersebut
untuk
mengawasi
praktik manajemen laba) tidak dapat
manajemen sehingga mengurangi praktik
diterima.
manajemen laba.
Implikasinya bagi dunia bisnis (bagi
Ketiga, persentase saham publik
manajemen dan investor) yaitu sebaiknya
terbukti mengurangi praktik manajemen
perusahaan perbankan menambah jumlah
laba. Semakin besar persentase saham yang
anggota komite audit dari pihak independen
ditawarkan kepada publik saat IPO, maka
sehingga komite audit dapat menjalankan
aktivitas manajemen laba akan semakin
fungsi pengawasan terhadap manajemen
menurun akibat meningkatnya pengawasan
perusahaan
investor publik terhadap laporan keuangan
dengan
lebih
baik,
meningkatkan kepemilikan institusional
yang dihasilkan manajemen.
sehingga semakin besar dorongan dari
pihak
institusi
untuk
Keempat, komite audit, kepemilikan
mengawasi
institusional, dan persentase saham publik
manajemen, dan meningkatkan persentase
secara
saham yang ditawarkan kepada publik saat
praktik manajemen laba.
IPO sehingga meningkatkan pengawasan
Saran-Saran
publik terhadap laporan keuangan yang
simultan
terbukti
mengurangi
Terkait keterbatasan penelitian ini,
dihasilkan manajemen.
penelitian selanjutnya dapat memperluas
sampel
penelitian,
SIMPULAN DAN SARAN
periode
pengamatan,
Simpulan
beberapa variabel penelitian lain yang
Pertama, komite audit tidak terbukti
memperpanjang
dan
sekiranya
berpengaruh
mengurangi praktik manajemen laba yang
manajemen
laba
dilakukan oleh manajemen perusahaan. Hal
perbankan
ini dimungkinkan terjadi akibat banyaknya
digeneralisasi.
anggota
komite
audit
yang
tidak
independen sehingga komite audit tidak
bisa
memastikan
kualitas
pelaporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen.
Kedua,
kepemilikan
institusional
terbukti mengurangi praktik manajemen
laba.
Semakin
besar
kepemilikan
9
agar
bagi
hasil
menambah
terhadap
perusahaan
dapat
lebih
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
pada Simposium Nasional Akuntansi
XVII Mataram.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Sylvia Veronica N.P., dan
Siddharta Utama. 2005. “ Pengaruh
Struktur
Kepemilikan,
Ukuran
Perusahaan, dan Praktik Corporate
Governance Terhadap Pengelolaan
Laba
(Earning
Manajement)”.
Disampaikan
pada
Simposium
Nasional Akuntansi VIII Solo.
Anugerah, R.,Iskandar, T.M. and Sanusi,
Z.M. 2011. “Conflict of Opinion on
Accounting Policy Judgements:
Independence,
Knowledge
and
Problem-Solving Ability of Audit
Committees in Malaysia”. Int. J.
Business Governance and Ethics,
Vol. 6, No. 4, page 340-358.
Sloan, Richard G. 1996. “Do Stock Prices
Full Reflect Information In Accruals
and Cash Flows About Future
Earnings?”. The Accounting Review,
Vol. 71, No. 3, July: 289-315.
Bedard, J., Chotourou, M. Sonda., Corteau,
Lucie. 2004. “The Effect of Audit
Commitee Expertise, Independence,
and Activity on Aggressive Earnings
Management”. Auditing: A Journal of
Practice and Theory, Vol.23, No.2,
September 2004, page 13-35.
Tiswiyanti, Wiwik, Dewi Fitriyani dan
Wiralestari.
2012. “Analisis
Pengaruh Komisaris Independen,
Komite Audit, dan Kepemilikan
Institusional terhadap Manajemen
Laba”. Jurnal Penelitian Universitas
Jambi Seri Humaniora, Vol.14, No.1,
Hal. 61-66 Januari – Juni 2012.
Budihardjo, Otto. 2009. “Mendeteksi
Earnings Management dan AkunAkun yang Berpengaruh”. Wacana
Vol. 12 No. 4.
Danang Sunyoto. 2007. Analisis Regresi
dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta:
Amara Books.
Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus
Pramuka.
2007.
Mekanisme
Corporate Governance, Manajemen
Laba dan Kinerja Keuangan.
Disampaikan
pada
Simposium
Nasional Akuntansi X.
Muyassaroh, Siti. 2008. Analisis FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Kelengkapan
Pengungkapan
Sukarela Laporan Keuangan pada
Perusahaan yang Go Public di BEI.
Skripsi
Tidak
Dipublikasikan.
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Diponegoro Semarang.
Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, dan
Any P. Sweeney. 1995. “Detecting
Earnings
Management”.
The
Accounting Review, Vol.2, April:
193-225.
Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan.
2007. “Pengaruh Corporate
Governance terhadap Manajemen
Laba di Industri Perbankan
Indonesia”. Disampaikan pada
Simposium Nasional Akuntansi X
Makassar.
Velury, Uma and Jenkins, S. David. 2006.
“Institutional Ownership And The
Quality Of Earnings”. Journal of
Business Research, Vol 59, May
2006, page 1043-1052.
Raja, Dani Rahman, Rita Anugerah,
Desmiyawati, dan Kamaliah. 2014.
“Aktivitas Manajemen Laba: Analisis
Peran Komite Audit, Kepemilikan
Institusional,
Persentasi
Saham
Publik dan Leverage”. Disampaikan
10
Download