JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 PENGARUH KOMITE AUDIT, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN PERSENTASE SAHAM PUBLIK TERHADAP AKTIVITAS MANAJEMEN LABA Sukirno Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected]) Afrida Putritama Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected]) Patriani Wahyu Dewanti Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected]) Adeng Pustikaningsih Universitas Negeri Yogyakarta ([email protected]) (Setiap Anggota Peneliti Memiliki Kontribusi Yang Sama) Abstrak: Pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Dan Persentase Saham Publik Terhadap Aktivitas Manajemen Laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Komite Audit, Kepemilikan Institusional, dan Persentase Saham Publik Terhadap Aktivitas Manajemen Laba pada perusahaan perbankan yang menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI sejak tahun 2011 – 2014. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang digunakan akhirnya diperoleh 26 perusahaan perbankan selama empat tahun berturut-turut. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan tabulasi dan grafik serta menggunakan analisis regresi dengan akrual diskresioner sebagai proksi manajemen laba. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan: Pertama, komite audit tidak terbukti mengurangi praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan. Kedua, kepemilikan institusional terbukti mengurangi praktik manajemen laba. Ketiga, persentase saham publik terbukti mengurangi praktik manajemen laba. Keempat, komite audit, kepemilikan institusional, dan persentase saham publik secara simultan terbukti mengurangi praktik manajemen laba. Kata kunci: Komite audit, kepemilikan institusional, persentase saham publik, manajemen laba, perusahaan perbankan. Abstract : The Effect Of Audit Committee, Institutional Ownership And Percentage of Public Share On Earnings Management Activity. The aim of this study was to examine whether the audit committe, institutional ownership and the percentage of public share have an effect on the earning management activity in banking companies listed in Indonesian Stock Exchange. The samples of this study are 26 banking companies which had been listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2011 to 2014. Samples was drawn by using purposive sampling. We used descriptive statistics with tabulations and charts, and we used regression analysis to analyze data and test hyphotesis with discretionary accrual as proxy of earnings management. Based on data analysis, we conclude that: First, audit committee was not proved diminish earnings management. Second, institutional ownership proved diminish earnings management. Third, the percentage of public shares proved diminish earnings management. Fourth, audit committee, institutional ownership, the percentage of public shares, simultaneously proved diminish earnings management, Keywords: Audit Committee, Institutional Ownership, The Percentage Of Public Shares, Earnings Management, Banking Firms, Indonesia Stock Exchange 1 JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 PENDAHULUAN Manajemen Laba Banyaknya praktik manajemen laba menyebabkan laba dijelaskan dengan teori keagenan. Teori pengguna keagenan (agency theory) menjelaskan informasi laporan keuangan kita harus bahwa hubungan agensi muncul ketika satu mengetahui apakah informasi laba bebas orang atau lebih principal mempekerjakan dari pengaruh manajemen laba. orang lain (agent) untuk memberikan suatu diragukan, kualitas maka informasi Timbulnya manajemen laba dapat sebagai Perbankan merupakan salah satu jasa dan kemudian mendelegasikan sektor industri keuangan yang cukup rentan wewenang pengambilan keputusan kepada terhadap praktik manajemen laba. Adanya agen moral hazard merupakan suatu kenyataan Terjadinya konflik kepentingan antara yang sering ada dalam dunia perbankan. pemilik dan agen karena kemungkinan agen Bank regulator bertindak tidak sesuai dengan kepentingan perbankan di Indonesia mengeluarkan prinsipal sehingga memicu biaya keagenan. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor Sebagai agen, manajer bertanggungjawab 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat secara Kesehatan Bank Umum sebagai dasar keuntungan untuk melakukan penilaian atas kesehatan memperoleh kompensasi sesuai dengan kinerja perbankan dengan menetapkan kontrak. Eisenhardt (dalam Ujiyantho dan indikator rasio-rasio tertentu sebagai tolak Pramuka, 2007) menggunakan tiga asumsi ukur penilaian. Penilaian atas kinerja sifat dasar manusia guna menjelaskan perbankan membuat tentang teori agensi yaitu: (1) manusia pada manajemen melakukan inisiatif untuk umumnya mementingkan diri sendiri (self melakukan laba, interest), (2) manusia memiliki daya pikir Indonesia sebagai tersebut dapat manajemen hal ini tersebut moral (Muyassaroh, untuk para 2008). mengoptimalkan pemilik dilakukan agar dapat memenuhi kriteria terbatas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Di mendatang (bounded rationality), dan (3) lain pihak, praktik manajemen laba yang manusia selalu menghindari resiko (risk dilakukan dapat berdampak hilangnya averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar kepercayaan masyarakat terhadap dunia manusia tersebut manajer sebagai manusia perbankan. Salah satu dampak negatif kemungkinan tersebut adalah penarikan dana besar- berdasarkan besaran oleh nasabah (rush) yang dapat mengutamakan kepentingan pribadinya. menyebabkan suatu bank mengalami mengenai dengan persepsi besar sifat akan masa bertindak opportunistic, yaitu Penelitian ini menggunakan akrual kebangkrutan (collapse). diskresioner sebagai proksi manajemen laba. 2 JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Discretionary accruals adalah pengakuan netto perusahaan pada periode akrual laba atau beban yang bebas, tidak t-1 diatur dan merupakan pilihan kebijakan manajemen karena disebabkan kondisi ada niat, perusahaan PPEit =saldo bukan property, plant, dan equipment (bruto) perusahaan i yang pada akhir periode t menginginkan perubahan pertimbangan dan e = error term perusahaan i tahun t metode akuntansi yang menggeser biaya dan Faktor-faktor pendapatan. Terdapat lima model untuk Manajemen Laba menghitung komponen akrual (Dechow et Komite Audit yang Mempengaruhi al, 1995) yaitu the healy model, the Komite audit adalah suatu komite deAngelo model, the jones model, the yang terdiri dari tiga atau lebih anggota modified jones model, dan industry adjusted yang model. Seperti dinyatakan dalam Sloan manajemen (1996), perhitungan total akrual dengan melakukan pengujian dan penilaian atas pendekatan arus kas dan laporan rugi laba kewajaran dihitung dengan rumus sebagai berikut: perusahaan. Hal ini dilakukan dengan TAit = Earnit - CFOit tujuan TA = DAit + NDAit melakukan TAit = α0 + α1 (ΔPOit – ΔPIUTit) + α2 menguntungkan dirinya sendiri sehingga (PPEit) + e dapat merugikan pemilik perusahaan. Salah = TAit – [α0 + α1 (ΔPOit – ΔPIUTit) satu karakteristik komite audit yang dapat + α2(PPEit)] meningkatkan fungsi pengawasan adalah DAit bukan merupakan atau perusahaan laporan agar yang pihak dari untuk dibuat oleh manajemen tindakan independensi. bagian yang Penelitian tidak dapat Bedard, J., Keterangan: Chotourou, M. Sonda., Corteau, Lucie. TAit (2004), Nasution dan Setiawan (2007), = total akrual Earnit = earnings Anugerah et.al (2011), Tiswiyanti, Wiwik, CFOit = cash flow from operation Dewi Fitriyani dan Wiralestari (2012) dan DAit Raja, Anugerah, Desmiyawati, Kamaliah = discretionary accruals NDAit = nondiscretionary accruals (2014) menemukan bahwa keberadaan ΔPOit = pendapatan operasi perusahaan i komite audit dapat mempengaruhi pada periode t dikurangi pendapatan manajemen untuk lebih berhati-hati dalam operasi perusahaan pada periode t-1 menjalankan tugasnya karena manajemen ΔPIUTit = piutang netto perusahaan i pada merasa kinerjanya diawasi oleh komite periode t dikurangi piutang audit. 3 Dengan demikian, diharapkan JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 keberadaan komite audit dalam suatu persentase kepemilikan institusional maka perusahaan meningkatkan akan semakin kecil kemungkinan terjadinya memperkecil tindakan manajemen laba oleh manajer sebab tindakan manajer merasa kinerjanya selalu diawasi akan pengawasan sehingga kemungkinan terjadinya manajemen laba. oleh pihak institusi tersebut. Pada penelitian ini, komite audit Persentase Saham Publik diukur menggunakan variabel dummy, bila Persentase saham publik adalah perusahaan sampel memiliki komite audit persentase saham yang ditawarkan kepada maka dinilai 1, dan jika tidak maka dinilai publik saat IPO (Initial Public Offering). 0 (Nasution dan Setiawan, 2007). Konsekuensi adanya IPO adalah manajer Kepemilikan Institusional harus Tiswiyanti, Wiwik, Dewi Fitriyani dan Wiralestari internal perusahaan kepada publik. Semakin besar persentase saham yang ditawarkan kepada kepemilikan institusional adalah persentase publik saat IPO, maka aktivitas manajemen hak suara yang dimiliki pihak institusional laba terhadap Pihak meningkatnya pengawasan investor publik institusional tersebut antara lain adalah terhadap laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan investasi, pemerintah, institusi manajemen. Penelitian Budihardjo (2009) keuangan, institusi berbadan hukum, institusi dan luar negri, bank, lembaga asuransi dan Kamaliah institusi lainnya yang diwakilkan dengan perusahaan yang melakukan aktivitas IPO investor institusional. Dengan kepemilikan memiliki saham yang besar, investor institusional manajemen laba. suatu insentif menyatakan informasi bahwa memiliki (2012) membagikan perusahaan. untuk akan semakin Raja, menurun Anugerah, (2014) memantau Desmiyawati, menemukan pengaruh akibat negatif bahwa terhadap Gambar 1 pengambilan keputusan dan mengoptimalkan Pengaruh Variabel Independen nilai perusahaan sehingga dapat disimpulkan terhadap Variabel Dependen bahwa adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang Komite Audit (X1) optimal terhadap kinerja manajemen. Penelitian Siregar, Sylvia Veronica Kepemilikan Institusional (X2) N.P., dan Siddharta Utama (2005), Velury, Uma and Jenkins, S. David (2006), dan Raja, Anugerah, Desmiyawati, Kamaliah (2014) menemukan bahwa semakin besar 4 Persentase Saham Publik Manajeme n Laba (Y) JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Keterangan: Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun : 2011-2014. Berdasarkan kriteria-kriteria Pengaruh Variabel independen (Komite --> : Audit, Kepemilikan yang telah ditetapkan, diperoleh sampel Institusional, dan Persentase Saham sejumlah 26 perusahaan perbankan selama Publik) secara individual terhadap empat tahun berturut-turut. Pengambilan Manajemen Laba sampel dalam penelitian ini dilakukan Pengaruh Variabel (Komite Audit, independen dengan menggunakan metode purposive Kepemilikan sampling (pemilihan sampel bertujuan). Institusional, dan Persentase Saham Data yang terkumpul dianalisis secara Publik) secara simultan terhadap deskriptif dengan tabel dan grafik serta Manajemen Laba menggunakan statistik diferensial untuk Berdasarkan hasil dari beberapa menguji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan penelitian di atas maka hipotesis yang dapat dengan melakukan analisis regresi. Menurut diajukan dalam penelitian ini adalah Danang Sunyoto (2007: 9), analisis regresi sebagai berikut: adalah suatu analisis yang mengukur H1 :Adanya komite audit mengurangi pengaruh antara variabel bebas terhadap praktik manajemen laba H2 :Adanya kepemilikan variabel terikat. Analisis regresi yang institusional digunakan dalam penelitian ini adalah mengurangi praktik manajemen laba analisis regresi sederhana dan analisis H3 :Adanya persentase saham publik regresi berganda. mengurangi praktik manajemen laba HASIL H4 :Adanya komite audit, kepemilikan PENELITIAN DAN PEMBAHASAN institusional dan persentase saham Berikut ini adalah nilai mean (rerata) publik, secara simultan berpengaruh dan standar deviasi dari variabel manajemen mengurangi manajemen laba. laba sebagai variabel dependen; komite audit, METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan independen. (BEI) melalui situs web www.idx.co.id dan Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah dari bulan Mei 2016-November 2016. Populasi dan Sampel Penelitian penelitian ini institusional, dan persentase saham publik, sebagai variabel pengambilan data di Bursa Efek Indonesia Populasi kepemilikan adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di 5 JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Tabel 1 Kepem - 0,0 3 3 Statistik Deskriptif ilikan 0,702 00 0 0 institus 0 0 0 Persen - 0,0 tase 0,560 08 saham 0 0 Variabel Mean Standar (rerata) Deviasi 0,8846 Komite N ional 0,3210 104 Audit Kepemilikan 4,2876 0,2209 104 publik Institusional Persentase 2,9489 0,8943 104 Saham Berdasarkan analisis data dengan Publik menggunakan regresi ganda diperoleh Manajemen 0,0076 0,0146 hasil p-value ANOVA (F) sebesar 0,000; 104 R Square sebesar 0,333; nilai du= 1,76 dan Laba dl=1,59; variabel Komite Audit memiliki nilai Berdasarkan tabel di atas diketahui koefisien 0,490 dengan nilai bahwa skor rerata keempat variabel secara signifikansi 0,000; variabel Kepemilikan berurutan adalah 0,8846 untuk variabel Institusional memiliki nilai koefisien - komite 0,702 dengan nilai signifikansi 0,000; dan audit; 4,2876 untuk variabel kepemilikan institusional; 2,9489 untuk variabel variabel memiliki nilai koefisien -0,560 dengan persentase saham publik; dan Persentase Saham 0,0076 untuk variabel manajemen laba. nilai signifikansi 0,008. Tabel 2. 1. Pengujian Koef. Sig Sig. bel Beta . Reg. F R Adj. Dari hasil pengolahan data diketahui 2 R2 bahwa nilai p-value ANOVA (F) per Sim sebesar 0,000. Karena p < 0,05 maka var ulta dapat disimpulkan bahwa terdapat iab pengaruh secara simultan variabel n independen el Komite 0,490 audit 0 Regresi Simultan Uji Model Hasil Pengujian Hipotesis Varia Koefisien Publik komite 0,0 0,00 1 0, 0,30 kepemilikan 00 00 2, 3 60 persentase saham publik terhadap 3 3 0 institusional, audit, dan variabel dependen yaitu manajemen laba. 6 JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 adanya komite audit tidak mengurangi 2. Pengujian ketepatan perkiraan (Uji R2) kemungkinan Dari hasil perhitungan data, diketahui manajemen laba yang dilakukan oleh nilai R Square sebesar 0,333 atau manajemen 33,3% dari variabel dependendennya dimungkinkan terjadi akibat banyaknya yaitu discretionary accruals yang anggota komite audit yang tidak merupakan proksi manajemen laba. independen sehingga komite audit tidak Dapat bisa memastikan kualitas pelaporan ditarik kesimpulan bahwa adanya praktek perusahaan. keuangan variabel independen yaitu komite manajemen. audit, kepemilikan institusional dan bertolakbelakang persentase Penelitian Bedard, J., Chotourou, M. publik sebesar disajikan ini manajemen laba dapat dijelaskan oleh saham yang Hal Hasil oleh penelitian dengan penelitian 33,3% sedangkan sisanya (100%- Sonda., 33,3%= Nasution dan faktor-faktor lain di luar model Anugerah et.al regresi. Wiwik, Dewi Fitriyani dan Wiralestari 66,7%) dijelaskan oleh (2012) 3. Pengujian koefisien regresi parsial Pengujian mengetahui ini bermanfaat apakah independen berpengaruh signifikan terhadap Corteau, ini dan Lucie. (2004), Setiawan (2007), (2011),Tiswiyanti, Raja, Anugerah, untuk Desmiyawati, Kamaliah (2014) yang variabel menemukan bahwa keberadaan komite secara audit dapat mempengaruhi manajemen variabel untuk lebih berhati-hati dalam tugasnya karena dependen, dalam hal ini manajemen menjalankan laba secara individual. manajemen merasa kinerjanya diawasi Sebuah variabel dianggap memiliki pengaruh oleh komite audit. signifikan apabila memiliki nilai b. Pengaruh kepemilikan signifikansi lebih kecil dari alpha 5%. institusional terhadap manajemen Hasil laba pengujian masing-masing variabel independen terhadap variabel Dari hasil pengujian diketahui adanya dependen dijelaskan sebagai berikut: koefisien negatif dan nilai signifikansi a. Pengaruh komite audit terhadap lebih kecil dari alpha 5%, yang artinya semakin besar Dari hasil pengujian diketahui adanya institusional, maka koefisien positif dan nilai signifikansi praktik lebih kecil dari alpha 5%, yang artinya penelitian ini sesuai dengan penelitian manajemen laba 7 manajemen kepemilikan semakin kecil laba. Hasil JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Siregar, Sylvia Veronica N.P., dan Kamaliah (2014) yang Siddharta Utama (2005), Velury, Uma bahwa and mendorong manajemen memberikan Jenkins, S. David (2006), persentase Tiswiyanti, Wiwik, Dewi Fitriyani dan informasi Wiralestari berkualitas (2012), Anugerah, dan Desmiyawati, (2014) yang Raja, Kamaliah tindakan maka semakin manajemen laba publik yang sehingga lebih mengurangi adanya praktek manajemen laba. semakin besar persentase kepemilikan institusional saham keuangan kemungkinan menemukan bahwa menemukan d. Pengaruh komite audit, kecil kepemilikan institusional, dan yang persentase dilakukan manajer, karena manajer saham publik terhadap manajemen laba merasa kinerjanya diawasi oleh pihak Dari hasil koefisien regresi simultan uji institusi-institusi tersebut. model diketahui bahwa nilai p-value c. Pengaruh publik saham ANOVA (F) sebesar 0,000. Karena p < manajemen 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa persentase terhadap adanya laba komite audit, kepemilikan Dari hasil pengujian diketahui adanya institusional, dan persentase saham koefisien negatif dan nilai signifikansi publik secara simultan mengurangi lebih kecil dari alpha 5%, yang artinya praktik manajemen laba. Hal ini sesuai semakin besar persentase saham yang dengan penelitian Raja, Anugerah, ditawarkan kepada publik saat IPO, Desmiyawati, Kamaliah (2014) yang maka semakin kecil praktik manajemen menemukan laba. kepemilikan Hal ini meningkatnya terjadi akibat pengawasan investor persentase bahwa komite institusional saham publik audit, dan secara publik terhadap laporan keuangan yang simultan mempunyai pengaruh dalam dihasilkan mengurangi praktik manajemen laba. manajemen. Keberadaan menyebabkan Dari uraian pengujian hipotesis di manajemen berkewajiban memberikan atas dapat disimpulkan bahwa H2 informasi keuangan secara berkala (Adanya sebagai bentuk pertanggungjawaban mengurangi praktik manajemen laba), sehingga kemungkinan H3 (Adanya persentase saham publik adanya praktek manajemen laba. Hasil mengurangi praktik manajemen laba) penelitian ini sesuai dengan penelitian dapat diterima, dan H4 (Adanya komite Raja, audit, kepemilikan institusional, dan investor publik mengurangi Anugerah, Desmiyawati, 8 kepemilikan institusional JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 persentase saham publik secara simultan institusional, maka akan semakin besar pula mengurangi manajemen laba) namun H1 kekuatan dan dorongan dari pihak institusi- (Adanya institusi komite audit mengurangi tersebut untuk mengawasi praktik manajemen laba) tidak dapat manajemen sehingga mengurangi praktik diterima. manajemen laba. Implikasinya bagi dunia bisnis (bagi Ketiga, persentase saham publik manajemen dan investor) yaitu sebaiknya terbukti mengurangi praktik manajemen perusahaan perbankan menambah jumlah laba. Semakin besar persentase saham yang anggota komite audit dari pihak independen ditawarkan kepada publik saat IPO, maka sehingga komite audit dapat menjalankan aktivitas manajemen laba akan semakin fungsi pengawasan terhadap manajemen menurun akibat meningkatnya pengawasan perusahaan investor publik terhadap laporan keuangan dengan lebih baik, meningkatkan kepemilikan institusional yang dihasilkan manajemen. sehingga semakin besar dorongan dari pihak institusi untuk Keempat, komite audit, kepemilikan mengawasi institusional, dan persentase saham publik manajemen, dan meningkatkan persentase secara saham yang ditawarkan kepada publik saat praktik manajemen laba. IPO sehingga meningkatkan pengawasan Saran-Saran publik terhadap laporan keuangan yang simultan terbukti mengurangi Terkait keterbatasan penelitian ini, dihasilkan manajemen. penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian, SIMPULAN DAN SARAN periode pengamatan, Simpulan beberapa variabel penelitian lain yang Pertama, komite audit tidak terbukti memperpanjang dan sekiranya berpengaruh mengurangi praktik manajemen laba yang manajemen laba dilakukan oleh manajemen perusahaan. Hal perbankan ini dimungkinkan terjadi akibat banyaknya digeneralisasi. anggota komite audit yang tidak independen sehingga komite audit tidak bisa memastikan kualitas pelaporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Kedua, kepemilikan institusional terbukti mengurangi praktik manajemen laba. Semakin besar kepemilikan 9 agar bagi hasil menambah terhadap perusahaan dapat lebih JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 pada Simposium Nasional Akuntansi XVII Mataram. DAFTAR PUSTAKA Siregar, Sylvia Veronica N.P., dan Siddharta Utama. 2005. “ Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earning Manajement)”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo. Anugerah, R.,Iskandar, T.M. and Sanusi, Z.M. 2011. “Conflict of Opinion on Accounting Policy Judgements: Independence, Knowledge and Problem-Solving Ability of Audit Committees in Malaysia”. Int. J. Business Governance and Ethics, Vol. 6, No. 4, page 340-358. Sloan, Richard G. 1996. “Do Stock Prices Full Reflect Information In Accruals and Cash Flows About Future Earnings?”. The Accounting Review, Vol. 71, No. 3, July: 289-315. Bedard, J., Chotourou, M. Sonda., Corteau, Lucie. 2004. “The Effect of Audit Commitee Expertise, Independence, and Activity on Aggressive Earnings Management”. Auditing: A Journal of Practice and Theory, Vol.23, No.2, September 2004, page 13-35. Tiswiyanti, Wiwik, Dewi Fitriyani dan Wiralestari. 2012. “Analisis Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora, Vol.14, No.1, Hal. 61-66 Januari – Juni 2012. Budihardjo, Otto. 2009. “Mendeteksi Earnings Management dan AkunAkun yang Berpengaruh”. Wacana Vol. 12 No. 4. Danang Sunyoto. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta: Amara Books. Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi X. Muyassaroh, Siti. 2008. Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Sukarela Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Go Public di BEI. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Dechow, Patricia M., Richard G. Sloan, dan Any P. Sweeney. 1995. “Detecting Earnings Management”. The Accounting Review, Vol.2, April: 193-225. Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. “Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia”. Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi X Makassar. Velury, Uma and Jenkins, S. David. 2006. “Institutional Ownership And The Quality Of Earnings”. Journal of Business Research, Vol 59, May 2006, page 1043-1052. Raja, Dani Rahman, Rita Anugerah, Desmiyawati, dan Kamaliah. 2014. “Aktivitas Manajemen Laba: Analisis Peran Komite Audit, Kepemilikan Institusional, Persentasi Saham Publik dan Leverage”. Disampaikan 10