PENGARUH PENGUMUMAN PENAWARAN SUKUK DAN OBLIGASI SERTA KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Siti Ma’sumah Abstract There are several ways to raise funds, i.e. borrowing from banks, issuing share/stocks or bonds. Investors will react information about sukuk (sharia compliant bonds) and bond issues. When investors actually utilize such information in there investment decision, it will be reflected in the changes of stock prices and trading volume. The objectives of this study are to analyze the effect of sukuk and bond issues size, company size and sukuk and bonds rating on market reaction. This study also analyze the significant negative effect of maturity and debt ratio on market reaction. The population is firm issuing sukuk and bonds from 2007 – 2014. The sampling used purposive samping. That is to i.e. sample is drawn based on specified criteria. The sampling criteria are company listing in IDX, publishing Financial Statement in the year of issuance the sukuk and bonds. When Sukuk and bonds that are issued by firm/companies in the same year, the researcher choose only one that has largest nominal value. This is because the sukuk and bonds with different maturity but the other variable is same will result in multikolinearity. The analysis method used is multiple regression analysis The results show issues size, maturity and company size do not affect market reaction both in sukuk and bonds. Debt ratio has significant negative effect in both type of securities. Rating do not affect market reaction for sukuk securities but has significant positive effect from bonds. Keywords : Issue size of sukuk (sharia compliment bonds) and bonds, maturity, debt ratio, company size, sukuk and bond rating, and market reaction PENDAHULUAN Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham) yang diterbitkan pemerintah dan perusahaan swasta. Pasar modal memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Peran tersebut antara lain adalah sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan dan wahana investasi bagi masyarakat (Husnan, 1994). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh (return) bagi pemilik dengan karakteristik dana, sesuai investasi yang perusahaan harus dalam memenuhi kebutuhan struktur modal perusahaan. Namun manajemen memaksimalkan yang nilai dapat perusahaan (Ashhari et al, 2009). Perusahaan yang membutuhkan dana mempunyai beberapa cara, antara lain meminjam kebank, menerbitkan saham atau obligasi. kepada investor, di mana utang ini akan dibayarkan pada masa yang ditentukan (Ibrahim, 2008). Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan modal Indonesia terdiri dari dua yaitu 154 prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang berupa bagi Obligasi Syariah hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo (DSN MUI, 2002). Peluang besar, sukuk karena masih pemerintah sangat kembali membuka utang baru melalui penerbitan retail ini telah mendapatkan kesesuaian syariah DSN MUI Nomor B-043/DSNMUI/II/2015 tanggal 17 Februari 2015 (Supriadin, 2015). Peluang sukuk yang sangat bagus tersebut masih kurang dimanfaatkan oleh perusahaan go public, hal ini terlihat dari prosentase perusahaan go public yang mengeluarkan sukuk dari tahun 2009 sampai 2013 hanya sebesar 2,2%. Hal ini dapat disebabkan karena sukuk memerlukan underlying asset sedangkan Obligasi yang beredar dipasar obligasi surat pemerintah maupun perusahaan swasta harus memilih struktur modal yang optimal merupakan Sukuk Negara Retail Seri SR-007. Sukuk memilih strategi keuangan perusahaan paling Obligasi pengakuan utang yang diterbitkan oleh imbalan dipilih (Ibrahim, 2008). Manajemen syariah. konvensional dan obligasi asset perusahaan sudah digunakan sebagai jaminan pinjaman ke bank. Investor obligasi memerlukan kelompok sukuk. Penelitian lain oleh informasi yang dapat dijadikan acuan Septianingtyas dalam mengkomunikasikan keputusan bahwa ukuran sukuk berpengaruh positif investasinya, signifikan terhadap return saham. sehingga informasi keuangan suatu entitas bisnis yang (2012) menyimpulkan Maturiti adalah lamanya waktu berkualitas sangat diperlukan sebagai jatuh pertanggungjawaban atas pengelolaan Umumnya, semakin lama waktu jatuh dana yang ditanamkan. (Magreta dan temponya, Nurmayanti, 2009). Informasi mengenai tinggi pengumuman penawaran sukuk dan pemegang sukuk dan obligasi untuk obligasi akan direspon oleh investor. Jika tambahan resiko meminjamkan uang investor memanfaatkan dalam periode yang lebih lama. Oleh informasi tersebut dalam pengambilan karena itu, maturiti berhubungan negatif keputusan dengan benar-benar investasinya, maka tempo sebagai pada bahwa saham dan aktivitas volume perdagangan saham. Berdasarkan pada pecking order akan Hasil (2013) umur obigasi. semakin kompensasi CAR. Purnamawati harga dan kuponnya pengumuman tersebut akan berdampak perubahan sukuk bagi penelitian menyimpulkan obligasi berpengaruh terhadap imbal hasil obligasi. Berdasarkan pecking order theory, hutang lebih baik dari ekuitas theory terdapat hubungan yang negatif karena lebih antara profitabilitas dengan rasio hutang. rendah. Ketika perusahaan menggunakan Sehingga rasio hutang akan berhubungan hutang sebagai alat keuangannya, ini negatif dengan CAR. Hasil penelitian memberikan sinyal yang baik bagi Susilowati dan Turyanto (2011), Ulva investor. Sehingga Ukuran penawaran (2011), Thamrin (2012), Suprapti dan sukuk dan obligasi berhubungan positif Nuraini (2009) serta penelitian Wingsih dengan cumulative abnormal return dan Anomsari (2013) (CAR). Hasil penelitian Ibrahim dan bahwa DER berpengaruh signifikan Minai (2009) menyimpulkan bahwa terhada return saham. Hasil penelitian issue size mempengruhi reaksi pasar. Ngaisah (2008) menyimpulkan bahwa Sejalan DTA berpengaruh negatif signifikan memiliki penelitian dengan biaya yang penelitian Ashhari et al, tersebut (2009) menyimpulkan bahwa secara parsial ukuran penawaran sukuk menyimpukan terhadap return saham. Ukuran perusahaan relatif digunakan sebagai derajat berpengaruh terhadap reaksi pasar pada informasi. Perusahaan besar dapat asimetri lebih 155 diperhatikan oleh analisis saham dan Kusumawati investor institusional. Dengan demikian bahwa Bond rating memiliki pengaruh ukuran perusahaan memiliki hubungan yang signifikan terhadap return saham. positif dengan cumulative abnormal (2014) Penelitian ini mengacu penelitian Minai (2009) menyimpulkan bahwa Perbedaan ukuran perusahaan mempengruhi reaksi penelitian Ashhari et al (2009) terletak pasar. Sejalan dengan penelitian tersebut pada perbedaan objek penelitian dan penelitian (2009) penambahan variabel rating obligasi. menyimpulkan bahwa secara parsial size Selain itu penelitian ini menggunakan berpengaruh terhadap reaksi pasar pada variabel cumulative abnormal return kelompok obligasi. Penelitian lain oleh untuk mengukur reaksi pasar. Ganerse dan menyimpulkan et al, Suarjaya ukuran perusahaan return saham. Penelitian lain yang dilakukan Ulva (2011) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. fundamental perusahaan adalah faktor perusahaan yang dengan kondisi meliputi kondisi manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Pada prinsipnya, semakin rendah rating, berarti semakin tinggi risiko gagal bayar dan berarti semakin rendah pula imbal hasil (return) yang diharapkan oleh investor. Penelitian Septianingtyas (2012) menyimpulkan bahwa rating berpengaruh positif signifikan terhadap return 156 saham. Serta (2009). ini dengan KAJIAN LITERATUR Sukuk merupakan penelitian instrumen investasi berbasis syariah yang dapat digunakan oleh investor baik itu muslim ataupun non muslim untuk memobilisasi idle fund (Siskawati, 2010). Dewan Syariah Nasional telah Menurut Hartono (2008) faktor berhubungan penelitian al (2013) berpengaruh positif signifikan terhadap yang et pada return. Hasil penelitian Ibrahim dan Ashhari Ashhari menyimpulkan memberikan fatwa bahwa pembiayaan hanya dapat diberikan pada perusahaan yang jenis usahanya tidak bertentangan dengan Syariah Islam dan yang kondisinya layak untuk mendapat pembiayaan secara Syariah (Pontjowinoto, 2007). Informasi penerbitan obligasi syariah (sukuk) ini kemudian akan memberikan suatu pertanda (signal) bagaimana efeknya bagi cumulative abnormal return saham perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah (sukuk) sekaligus mengeluarkan saham di pasar bursa efek. Signalling theory berlaku disini, dimana mengandung setiap tindakan informasi. Teori ini berpengaruh terhadap reaksi pasar pada kelompok sukuk. Penelitian lain oleh diperkuat oleh Hartono (2008) jika suatu Septianingtyas informasi baru yang relevan masuk ke bahwa ukuran sukuk berpengaruh positif pasar yang berhubungan dengan suatu signifikan terhadap return saham. aktiva, informasi ini akan digunakan H1a : Ukuran penawaran sukuk secara untuk menganalisis (2012) menyimpulkan dan parsial berpengaruh positif dan menginterpretasikan nilai dari aktiva signifikan terhadap reaksi pasar bersangkutan. kelompok sukuk. kemungkinan Akibatnya adalah pergeseran harga H1b : Ukuran penawaran obligasi secara Reaksi pasar parsial berpengaruh positif dan ditunjukkan dengan adanya perubahan signifikan terhadap reaksi pasar harga dari sekuritas bersangkutan yang kelompok obligasi. ekuilibrium yang baru. dapat diukur ke dengan cumulative Investor cenderung lebih abnormal return sebagai nilai perubahan menyukai obligasi dengan umur yang harga saham atau dengan menggunakan pendek cumulative abnormal return. dianggap lebih mampu dalam melunasi karena penerbit obligasi Berdasarkan pada pecking order kewajiban pembayaran pokok pada saat theory, hutang lebih baik dari ekuitas jatuh tempo dibandingkan dengan umur karena lebih obligasi yang panjang (jatuh temponya rendah. Ketika perusahaan menggunakan lama). Hal tersebut dikarenakan dalam hutang sebagai alat keuangannya, ini masa atau periode yang begitu lama, memberikan sinyal yang baik bagi risiko kejadian buruk atau peristiwa yang investor. Sehingga Ukuran penawaran menyebabkan sukuk relatif berhubungan positif dengan menurun bisa saja terjadi (Purnamawati, cumulative average abnormal return 2013). Hasil penelitian Purnamawati (CAAR) (Ashhari et al, 2009). (2013) memiliki biaya yang Hasil penelitian Ibrahim dan kinerja menyimpulkan perusahaan bahwa umur obligasi berpengaruh terhadap imbal Minai (2009) menyimpulkan bahwa hasil obligasi. issue size mempengruhi reaksi pasar. H2a : Maturiti secara parsial berpengaruh Sejalan penelitian dengan penelitian Ashhari et al, tersebut (2009) negatif dan signifikan terhadap reaksi pasar kelompok sukuk. menyimpulkan bahwa secara parsial ukuran penawaran sukuk relatif 157 H2b : Maturiti secara parsial berpengaruh H3a : Rasio hutang secara parsial negatif dan signifikan terhadap berpengaruh negatif dan signifikan reaksi pasar kelompok obligasi. terhadap reaksi pasar kelompok Total debt to total assets sukuk. menunjukkan perbandingan antara total H3b : Rasio hutang secara parsial kewajiban dengan total aktiva. Semakin berpengaruh negatif dan signifikan tinggi total debt to total assets maka terhadap reaksi pasar kelompok perubahan obligasi. laba yang diperoleh perusahaan semakin rendah. Hal ini Ukuran perusahaan dapat dikarenakan total debt to total assets digunakan untuk mewakili karakteristik yang keuangan perusahaan. Besar kecilnya tinggi menunjukkan proporsi kewajiban perusahaan lebih besar dari perusahaan pada aktiva yang dimiliki perusahaan. kemampuan Sehingga mengoperasikan perusahaan perusahaan semakin besar karena adanya berbagai dan kewajiban perusahaan untuk membayar dihadapinya. Pada akhirnya, kemapuan beban bunga yang berdampak pada untuk berkurangnya laba (Agustina dan Silvia, tersebut 2012). Berdasarkan pecking order theory pendapatan sahamnya (Riyanto, 2001). terdapat hubungan yang negatif antara Ukuran perusahaan dapat digunakan profitabilitas sebagai risiko yang dengan ditanggung rasio hutang. dapat mempengaruhi manajemen situasi dengan kondisi mengoperasikan dapat derajat untuk yang perusahaan mempengaruhi asimetri informasi. Sehingga rasio hutang akan berhubungan Perusahaan besar lebih diperhatikan oleh negatif dengan CAAR (Ashhari et al, analisis saham dan investor institusional. 2009). Dengan demikian ukuran perusahaan Hasil penelitian Susilowati dan Turyanto (2011), Ulva (2011), Thamrin memiliki hubungan positif dengan abnormal return (Ashhari et al, 2009). (2012), Suprapti dan Nuraini (2009) Hasil penelitian Ibrahim dan serta penelitian Wingsih dan Anomsari Minai (2009) menyimpulkan bahwa (2013) menyimpukan bahwa DER ukuran perusahaan mempengruhi reaksi berpengaruh signifikan terhada return pasar. Sejalan dengan penelitian tersebut saham. Hasil penelitian Ngaisah (2008) penelitian menyimpulkan bahwa DTA berpengaruh menyimpulkan bahwa secara parsial size negatif signifikan terhadap return saham. berpengaruh terhadap reaksi pasar pada Ashhari et al, (2009) kelompok obligasi. Penelitian lain oleh 158 Ganerse dan menyimpulkan Suarjaya ukuran (2013) perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Serta (2014) penelitian berpengaruh positif signifikan terhadap Kusumawati menyimpulkan return saham. Penelitian lain yang bahwa Bond rating memiliki pengaruh dilakukan Ulva (2011) menyimpulkan yang signifikan terhadap return saham. bahwa ukuran perusahaan berpengaruh H5a : Rating sukuk secara parsial terhadap return saham. berpengaruh positif dan signifikan H4a : Ukuran perusahaan secara parsial terhadap reaksi pasar kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap reaksi pasar kelompok sukuk. H5b : Rating obligasi secara parsial sukuk. berpengaruh positif dan signifikan H4b : Ukuran perusahaan secara parsial terhadap reaksi pasar kelompok berpengaruh positif dan signifikan obligasi. terhadap reaksi pasar kelompok METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah obligasi. Rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan variabel makro yang turut mempengaruhi aktivitas perekonomian negara umumnya, dan perusahaan khususnya. Walaupun begitu, rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) tetap patut diperhitungkan dalam pengambilan suatu keputusan investasi karena nilainya akan senantiasa berubah dari waktu ke waktu dan diprediksi akan semakin berkembang di masa yang akan datang. Rating penerbitan obligasi syariah (sukuk) ini bisa saja akan berdampak pada harga saham perusahaan dalam beberapa waktu kedepan (Mujahid dan Fitrijanti, 2013). Penelitian Septianingtyas (2012) menyimpulkan bahwa perusahaan yang menerbitkan sukuk dan obligasi dari tahun 2007 sampai dengan 2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam menentukan sampel adalah purposive sampling, mengandung arti bahwa sampel yang diambil didasarkan kriteria. Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sampel adalah: 1. Perusahaan terdaftar di BEI 2. Mempublikasikan laporan keuangan pada tahun pengeluaran sukuk dan obligasi 3. Memiliki data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian 4. Sukuk dan obligasi yang dikeluarkan perusahaan pada tahun yang sama dipilih satu yang memiliki nominal rating 159 terbesar, hal ini karena maturitinya penawaran berbeda namun variabel yang lain perusahaan dan rating sukuk tidak nilainya sama dapat menimbulkan berpengaruh signifikan terhadap CAR. multikolinearitas yang tinggi. Variabel Persamaan statistik sukuk, rasio maturiti, hutang ukuran berpengaruh yang signifikan terhadap CAR. Nilai beta digunakan dalam penelitian ini adalah variabel rasio hutang sebesar -0,0001 sebagai berikut: artinya setiap terjadi peningkatan rasio Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 hutang satu persen maka akan terjadi +e penurunan CAR (Y) sebesar Rp0,0001 Keterangan: jika variabel yang lain bernilai nol. Y = Reaksi pasar Berdasarkan α = Konstanta Adjusted R2 β1,2,3,4,5 = Koefisien regresi variabel ukuran X1 = maturiti, rasio Ukuran penawaran sukuk dan tabel 1, nilai 0,320 (32%) artinya penawaran sukuk, hutang, ukuran obligasi perusahaan dan rating sukuk mempunyai X2 = Maturiti pengaruh terhadap CAR sebesar 32% X3 = Rasio hutang sedangkan X4 = Ukuran perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar X5 = Rating sukuk dan obligasi penelitian ini. e Tabel 2. Hasil Regresi Linear Berganda = Faktor kesalahan sisanya sebesar 68% Kelompok Obligasi HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Tabel 1. Hasil Regresi Linear Berganda Kelompok Sukuk Variabel (Constant) Ukuran Penawaran Maturiti Rasio hutang Ukuran perusahaan Rating konversi Adjusted R2 β -0,0187 -0,0001 0,0002 -0,0001 0,0013 0,0001 t -1,637 -0,307 0,420 -1,809 1,327 0,273 α 0,120 0,763 0,680 0,088 0,202 0,788 β t α -0,000470 -0,114 0,910 -0,000003 -0,094 0,925 0,000190 1,360 0,177 -0,000040 -2,855 0,005 -0,000070 -0,225 0,822 0,000160 1,949 0,054 0,088 Sumber : Data Sekunder 0,320 Sumber : Data Sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 1. tersebut dapat diketahui bahwa variabel ukuran 160 Variabel (Constant) Ukuran Penawaran Maturiti Rasio hutang Ukuran perusahaan Rating konversi Adjusted R2 yang diolah Berdasarkan tabel 2. tersebut diajukan adalah ukuran penawaran dapat diketahui bahwa variabel ukuran sukuk penawaran obligasi, maturiti dan ukuran positif dan signifikan terhadap reaksi perusahaan tidak berpengaruh terhadap pasar kelompok sukuk. Hal ini karena CAR. Variabel rasio hutang dan rating ukuran obligasi berpengaruh signifikan terhadap perusahaan cukup kecil sehingga tidak CAR. Nilai beta variabel rasio hutang dapat mempengaruhi CAR. Semakin sebesar -0,00004 artinya setiap terjadi tinggi rasio ini, memberikan indikasi peningkatan rasio hutang satu persen semakin tinggi CAR yang diperoleh. maka akan terjadi penurunan CAR (Y) Hal sebesar 0,00004 jika variabel yang lain penelitian, bernilai nol. Nilai beta variabel rating perusahaan sebesar 0,00016 artinya setiap terjadi penawaran peningkatan rating satu tingkat maka perusahaan dengan kode ISAT tahun akan terjadi peningkatan CAR (Y) 2014 sebesar 0,20%, BNII tahun 2014 sebesar 0,00016 jika variabel yang lain sebesar 0,21% dan ADMF tahun 2014 bernilai nol. sebesar 0,28%. Berdasarkan tabel 2, nilai R2 secara parsial penawaran ini dapat berpengaruh sukuk dilihat pada terdapat yang rata-rata data beberapa memiliki ukuran seperti pada kecil Demikian juga pada kelompok 0,088 (8,8%) artinya variabel ukuran obligasi, penawaran rasio penawaran obligasi tidak berpengaruh hutang, ukuran perusahaan dan rating positif signifikan terhadap CAR. Hasil obligasi mempunyai pengaruh terhadap ini tidak sesuai dengan hipotesis yang CAR sebesar 8,8% sedangkan sisanya diajukan, karena hipotesis yang diajukan sebesar 91,2% dipengaruhi oleh faktor- adalah ukuran penawaran obligasi secara faktor lain diluar penelitian ini. parsial Pengaruh ukuran penawaran sukuk signifikan dan obligasi terhadap reaksi pasar kelompok obligasi, maturiti, diketahui bahwa berpengaruh terhadap ukuran positif reaksi obligasi. Hal dan pasar ini Berdasarkan hasil uji regresi dimungkinkan karena ukuran penawaran linear berganda yang telah dilakukan, obligasi rata-rata perusahaan cukup kecil diketahui bahwa ukuran penawaran sehingga tidak dapat mempengaruhi sukuk CAR. tidak berpengaruh positif Semakin tinggi rasio ini, signifikan terhadap CAR. Hasil ini memberikan indikasi semakin tinggi tidak sesuai dengan hipotesis yang CAR yang diperoleh. Hal ini dapat diajukan, dilihat pada data penelitian, terdapat karena hipotesis yang 161 beberapa perusahaan yang memiliki Berdasarkan pada pecking order ukuran penawaran kecil seperti pada theory, hutang lebih baik dari ekuitas perusahaan dengan kode BNLI tahun karena 2014 sebesar 0,42%, MAYA tahun 2014 rendah. Ketika perusahaan menggunakan sebesar 0,94% dan MPPA tahun 2009 hutang sebagai alat keuangannya, ini sebesar 0,53%. memberikan sinyal yang baik bagi Para investor dalam melakukan transaksi di mendasarkan pasar modal keputusannya diterbitkannya sukuk pada cumulative average abnormal return (CAAR) (Ashhari et al, 2009). dan Penelitian ini konsisten dengan informasi yang memiliki makna bagi menyimpulkan pasar penerbitan tercermin lebih sukuk relatif berhubungan positif dengan penelitian akan yang investor. Sehingga Ukuran penawaran obligasi oleh perusahaan merupakan maka biaya akan berbagai informasi yang dimilikinya. Informasi memiliki dalam Pratama (2013) bahwa obligasi yang total nilai syariah tidak perubahan harga saham yang akan berpengaruh menghasilkan selisih antara return yang abnormal diharapkan dengan return sesungguhnya. penelitian ini tidak konsisten dengan Oleh karena itu, informasi penerbitan penelitian Ibrahim dan Minai (2009) sukuk dan obligasi juga diperhatikan yang menyimpulkan bahwa issue size investor, walau dalam penelitian ini mempengruhi reaksi pasar, penelitian pengaruhnya tidak signifikan dan relatif Ashhari sangat kecil. menyimpulkan bahwa secara parsial Bagi investor yang akan terhadap return et ukuran cumulative saham. al, Namun (2009) penawaran sukuk yang relatif berinvestasi di pasar modal dan memiliki berpengaruh terhadap reaksi pasar pada orientasi jangka pendek dapat melihat kelompok faktor lain seperti kondisi keuangan Septianingtyas global, politik dan keamanan nasional menyimpulkan bahwa ukuran sukuk karena faktor yang mempengaruhi harga berpengaruh positif signifikan terhadap saham return saham. tidak hanya dari laporan sukuk, penelitian (2012) yang keuangan. Sehingga investor harus peka Pengaruh maturiti terhadap reaksi terhadap pasar informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan, politik dan keamanan nasional. Maturiti tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis yang 162 diajukan, karena hipotesis yang diajukan dengan kode NISP tahun 2008, BVIC adalah tahun 2007 yang memiliki maturiti 10 maturiti berpengaruh secara negatif dan parsial signifikan tahun. terhadap reaksi pasar kelompok sukuk. Hal ini karena maturiti rata-rata Baik maupun pada kelompok sukuk obligasi maturiti tidak perusahaan cukup lama sehingga tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar. Hal dapat mempengaruhi CAR. Semakin ini dimungkinkan karena terdapat sukuk cepat akan dan obligasi yang merupakan kelanjutan memberikan sinyal yang baik bagi dari sukuk dan obligasi sebelumnya. investor dan sebaliknya. Hal ini dapat Oleh dilihat pada data penelitian, terdapat mengetahui beberapa perusahaan yang memiliki dalam membayarkan imbalan/kupon dan maturiti lama seperti pada perusahaan pengembalian sukuk dan obligasi. maturitinya maka dengan kode ISAT tahun 2007, 2008, karena itu, investor kemampuan Selain perusahaan tersebut dalam 2009,2012 dan 2014 yang memiliki penelitian maturiti 7 tahun. nominal terbesar dengan maturiti yang Demikian juga pada kelompok lebih ini hal sudah lama. menggunakan Sedangkan nilai investor obligasi, diketahui bahwa maturiti tidak cenderung lebih menyukai sukuk dan berpengaruh negatif signifikan terhadap obligasi dengan umur yang pendek CAR. Hasil ini tidak sesuai dengan karena dianggap lebih mampu melunasi hipotesis yang diajukan, karena hipotesis kewajiban pada saat jatuh tempo. yang diajukan adalah maturiti secara parsial signifikan kelompok berpengaruh terhadap obligasi. negatif reaksi pasar cenderung lebih menyukai obligasi dengan umur yang pendek karena penerbit obligasi ini dianggap lebih mampu dalam melunasi dimungkinkan karena maturiti rata-rata kewajiban pembayaran pokok pada saat perusahaan cukup lama sehingga tidak jatuh tempo dibandingkan dengan umur dapat mempengaruhi CAR. Semakin obligasi yang panjang (jatuh temponya cepat akan lama). Hal tersebut dikarenakan dalam memberikan sinyal yang baik bagi masa atau periode yang begitu lama, investor dan sebaliknya. Hal ini dapat risiko kejadian buruk atau peristiwa yang dilihat pada data penelitian, terdapat menyebabkan beberapa perusahaan yang memiliki menurun bisa saja terjadi (Purnamawati, maturiti lama seperti pada perusahaan 2013). maturitinya Hal dan Investor maka kinerja perusahaan 163 Penelitian ini konsisten dengan parsial berpengaruh negatif penelitian Ashhari et al, (2009) yang signifikan menyimpulkan bahwa secara parsial kelompok obligasi. Maturiti tidak berpengaruh terhadap perusahaan memiliki rasio hutang yang reaksi pasar pada kelompok sukuk. besar sehingga CAR yang diperoleh Namun hal ini tidak konsisten dengan semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada penelitian Purnamawati (2013) yang data menyimpulkan bahwa umur obligasi perusahaan yang memiliki rasio hutang berpengaruh yang besar seperti pada perusahaan terhadap imbal hasil obligasi. terhadap penelitian, reaksi dan Hal pasar ini karena terdapat beberapa dengan kode BDMN tahun 2010 sebesar Pengaruh rasio hutang terhadap 96%, BNLI tahun 2014 sebesar 91,48% dan BNII tahun 2014 sebesar 91,17%. reaksi pasar Rasio berpengaruh Kelompok sukuk dan obligasi negatif signifikan terhadap CAR. Hasil menunjukkan rasio hutang berpengaruh ini yang negatif terhadap reaksi pasar. Hal ini diajukan, karena hipotesis yang diajukan dapat disebabkan karena semakin tinggi adalah parsial rasio hutang menandakan perusahaan signifikan akan lebih banyak memberikan bagi sesuai hutang dengan rasio hipotesis hutang berpengaruh negatif secara dan terhadap reaksi pasar kelompok sukuk. hasil Hal ini karena sukuk dan obligasi yang Sehingga bagian laba untuk investor dikeluarkan akan menambah biaya yang berkurang. Dengan demikian investor dikeluarkan yang perusahaan sehingga kepada akan pemberi berinvestasi pinjaman. akan lebih berpengaruh terhadap CAR. Hal ini melihat pada perusahaan yang memiliki dapat rasio hutang yang rendah. dilihat terdapat pada beberapa data penelitian, perusahaan yang Berdasarkan pecking order memiliki rasio hutang besar seperti pada theory terdapat hubungan yang negatif perusahaan dengan kode BNII tahun antara profitabilitas dengan rasio hutang. 2014 sebesar 91,17%, dan ADHI tahun Sehingga rasio hutang akan berhubungan 2012 sebesar 83,80%. negatif dengan CAAR (Ashhari et al, Pada obligasi, 2009). Total debt to total assets yang hutang tinggi menunjukkan proporsi kewajiban berpengaruh negatif signifikan terhadap perusahaan lebih besar dari pada aktiva CAR. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang dimiliki perusahaan. yang diajukan, yaitu rasio hutang secara risiko diketahui 164 kelompok bahwa rasio yang ditanggung Sehingga perusahaan semakin besar karena adanya kewajiban hipotesis yang diajukan adalah ukuran perusahaan beban perusahaan secara parsial berpengaruh pada positif dan signifikan terhadap reaksi berkurangnya laba (Agustina dan Silvia, pasar kelompok sukuk. Hal ini karena 2012). ukuran perusahaan cukup kecil sehingga bunga untuk yang membayar berdampak Hasil penelitian ini konsisten tidak dapat mempengaruhi CAR. Hal ini dengan hasil penelitian Susilowati dan dapat Turyanto (2011), Ulva (2011), Thamrin terdapat beberapa perusahaan yang (2012), Suprapti dan Nuraini (2009) memiliki ukuran perusahaan jauh serta penelitian Wingsih dan Anomsari dibawah rata-rata (2013) yang menyimpukan bahwa DER perusahaan dengan kode MTDL tahun berpengaruh signifikan 2008 sebesar Ln 13,97 (Rp1.162.251 terhada return saham. Hasil penelitian juta), MYOR tahun 2008 sebesar Ln Ngaisah (2008) menyimpulkan bahwa 14,45 (Rp1.893.175 juta) dan ADHI DTA berpengaruh negatif signifikan tahun terhadap return saham. (Rp2.855.290 juta). berpengaruh Namun penelitian ini dilihat tidak 2007 pada data penelitian, seperti sebesar Ln pada 14,86 Demikian juga pada kelompok konsisten dengan penelitian Ashhari et obligasi, al, (2009) yang menyimpulkan bahwa perusahaan tidak berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap CAR. Hasil ini tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar pada sesuai dengan hipotesis yang diajukan, kelompok sukuk, penelitian Ibrahim dan karena hipotesis yang diajukan adalah Minai (2009) dan penelitian Komala dan ukuran Nugroho (2013) yang menyimpulkan berpengaruh bahwa leverage tidak mempengaruhi terhadap reaksi pasar kelompok obligasi. reaksi pasar. Pada kelompok obligasi koefisien ukuran parsial Pengaruh rasio ukuran hutang perusahaan terhadap reaksi pasar Berdasarkan hasil uji regresi diketahui bahwa perusahaan ukuran secara positif dan parsial signifikan perusahaan bertanda negatif. Hal ini dikarenakan kelompok ukuran obligasi perusahaan beraneka ragam linear berganda yang telah dilakukan, dengan rentang yang cukup jauh, serta diketahui bahwa ukuran perusahaan terdapat perusahaan yang memiliki CAR tidak diatas berpengaruh positif signifikan rata-rata namun ukuran terhadap CAR. Hasil ini tidak sesuai perusahaan diatas rata-rata. Hal ini dapat dengan hipotesis yang diajukan, karena dilihat pada data penelitian, terdapat 165 beberapa perusahaan yang memiliki derajat asimetri informasi. Perusahaan ukuran perusahaan jauh dibawah rata- besar lebih diperhatikan oleh analisis rata dengan CAR diatas rata-rata seperti saham dan investor institusional. Dengan pada perusahaan dengan kode WEHA demikian ukuran perusahaan memiliki tahun 2012 sebesar Ln 12,48 (Rp262.754 hubungan juta) dengan CAR 0,00124 dan PANS return (Ashhari et al, 2009). tahun 2007 sebesar Ln 13,57 (Rp781.413 juta) dengan CAR 0,00437. Pada obligasi kelompok ukuran positif dengan abnormal Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ashhari et al, (2009) sukuk perusahaan dan yang menyimpulkan bahwa secara tidak parsial size tidak berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap reaksi pasar. Hal reaksi pasar pada kelompok sukuk. ini dapat disebabkan karena tidak semua Namun perusahaan yang mengeluarkan sukuk konsisten dengan penelitian Ibrahim dan dan obligasi Minai merupakan perusahaan hasil penelitian (2009) yang ini tidak menyimpulkan besar atau memiliki total asset yang bahwa ukuran perusahaan memengaruhi besar. lebih reaksi pasar, serta penelitian Ganerse dan mempercayai perusahaan besar yang Suarjaya (2013) yang menyimpulkan mengeluarkan sukuk dan obligasi untuk ukuran perusahaan berpengaruh positif membiayai proyek investasi lain yang signifikan terhadap return saham. Hasil dapat meningkatkan return. Selain hal ini tersebut perusahaan besar juga lebih penelitian dipercaya menyimpulkan Sedangkan dapat investor mengembalikan juga tidak konsisten dengan (2011) yang Ulva bahwa ukuran kewajiban sukuk dan obligasi pada saat perusahaan berpengaruh terhadap return jatuh tempo. saham. Besar dapat kecilnya memengaruhi manajemen untuk perusahaan kemampuan Pengaruh rating sukuk dan obligasi terhadap reaksi pasar mengoprasikan Berdasarkan hasil uji regresi perusahaan dengan berbagai situasi dan linear berganda yang telah dilakukan, kondisi Pada diketahui bahwa rating sukuk tidak untuk berpengaruh positif signifikan terhadap tersebut CAR. Hasil ini tidak sesuai dengan pendapatan hipotesis yang diajukan, karena hipotesis sahamnya (Bambang, 2001). Ukuran yang diajukan adalah rating sukuk secara perusahaan dapat digunakan sebagai parsial yang akhirnya, kemampuan mengoperasikan dapat 166 dihadapinya. perusahaan memengaruhi berpengaruh positif dan signifikan terhadap reaksi pasar kelompok sukuk. Hal ini dimungkinkan karena terdapat perusahaan (AAA) dan BNGA tahun 2011 dan 2012 dengan rating konversi 27 (AAA). yang Obligasi memiliki rating yang tidak baik. Hal ini tinggi dapat tersebut dilihat terdapat pada data perusahaan penelitian, yang dengan peringkat menunjukkan bahwa bagus. Hal obligasi tersebut juga memiliki mencerminkan kinerja perusahaan yang rating rendah seperti pada perusahaan bersangkutan bagus. Sehingga investor dengan kode ELTY tahun 2009 dengan yang rating konversi 19 (BBB+). memperhatikan perusahaan rating yang Sukuk dengan peringkat rendah akan berinvestasi obligasi akan lebih dengan bagus yang merupakan sukuk yang lebih berisiko. mencerminkan kinerja perusahaan bagus. Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan Kinerja perusahaan yang baik dapat yang memberikan imbalan hasil investasi yang bersangkutan kurang bagus. Sehingga investor yang akan berinvestasi besar pula kepada investor. akan memperhatikan perusahaan dengan peringkat sukuk yang tinggi. Pada diketahui penerbitan obligasi syariah (sukuk) hanya merupakan bagian kelompok bahwa Rating obligasi, kecil dari keseluruhan variabel makro obligasi yang rating turut mempengaruhi aktivitas berpengaruh positif signifikan terhadap perekonomian negara umumnya, dan CAR. Hasil ini sesuai dengan hipotesis perusahaan yang diajukan, karena hipotesis yang begitu, rating penerbitan obligasi syariah diajukan adalah rating obligasi secara (sukuk) tetap patut diperhitungkan dalam parsial dan pengambilan suatu keputusan investasi pasar karena nilainya akan senantiasa berubah ini karena dari waktu ke waktu dan diprediksi akan signifikan berpengaruh terhadap kelompok obligasi. semakin positif baik reaksi Hal rating yang dimiliki khususnya. Walaupun semakin berkembang di masa yang akan menunjukkan kemampuan perusahaan datang. membayar syariah (sukuk) ini bisa saja akan kembali obligasi yang Rating penerbitan obligasi dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat pada berdampak pada harga saham data penelitian, terdapat perusahaan yang perusahaan dalam beberapa waktu memiliki rating tinggi seperti pada kedepan (Mujahid dan Fitrijanti, 2013). perusahaan dengan kode TLKM tahun Penelitian ini konsisten dengan 2010 dengan rating konversi sebesar 27 penelitian Mujahid dan Fitrijanti (2013) yang menyimpulkan bahwa rating 167 penerbitan obligasi syariah secara parsial berpengaruh positif signifikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pada kelompok obligasi. cumulative abnormal return. Akan tetapi Septianingtyas (2012) A. Keterbatasan menyimpulkan 1. Penelitian ini hanya meneliti sebaliknya, bahwa rating berpengaruh sukuk dan obligasi dengan nilai positif signifikan terhadap return saham. nominal Demikian perusahaan dan tahun terbit yang juga dengan penelitian Kusumawati (2014) yang menyimpulkan bahwa Bond rating memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. terbesar pada sama. 2. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan 5 variabel bebas. Dimana SIMPULAN DAN SARAN berdasarkan Kesimpulan penelitian 1. Ukuran penawaran sukuk dan tersebut memberikan nilai R2 obligasi tidak berpengaruh kelima variabel sebesar 0,320 atau 32% pada terhadap reaksi pasar baik pada kelompok kelompok (8,8%) pada kelompok obligasi, sukuk maupun obligasi. 2. Maturiti sukuk dan 0,088 sehingga masih terdapat 68% dan tidak berpengaruh terhadap reaksi pasar baik pada kelompok sukuk maupun obligasi. 91,2% faktor atau variabel lain yang dapat mempengaruhi CAR. 3. Terdapat data harga saham yang tidak tersedia di situs yahoo 3. Rasio hutang berpengaruh negatif finance. Serta masih terdapat signifikan terhadap reaksi pasar perusahaan pada mengeluarkan laporan keuangan kelompok sukuk dan kelompok obligasi. 4. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap yang belum tahun 2014 sampai bulan Agustus tidak reaksi pasar baik pada kelompok sukuk maupun obligasi. 2014. Sehingga tidak dapat dijadikan sampel penelitian. B. Saran 1. Bagi penelitian yang akan datang 5. Rating sukuk tidak berpengaruh dapat menambah variabel terhadap reaksi pasar baik pada penelitian yang lain seperti ROE, kelompok CR, free cash flows dan the sukuk, namun syariah compliant status. 168 hasil 2. Jumlah sampel sukuk sukuk terkecil menggunakan tahun yang lebih kemungkinan lama, misal dari tahun 2002 singkat. maturiti dengan lebih pertama kali sukuk keluar. Serta dapat menggunakan nominal DAFTAR PUSTAKA Agustina dan Silvia. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 2. Nomor 02. Ashhari, Zariawati Mohd. Chun, Loo Sin. dan Nassir, Aannuar. 2009. Conventional vs Islamic Bond Announcements:The Effects on Shareholders’ Wealth. International Journal of Business and Management. Volume 4. Nomor 6. Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. 2002. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002. Tentang Obligasi Syari’ah. Ganerse, I Made Brian dan Suarjaya, Anak Agung Gede. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan F&B. Universitas Udayana Bali. Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE UGM: Yogyakarta. Husnan, Suad. 1994. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ibrahim, Hadiasman. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Perusahaan Dan DER Terhadap Yield To Maturity Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Ibrahim, Yusnidah. dan Minai, Mohd Sobri. 2009. Islamic Bonds And The Wealth Effects: Evidence From Malaysia. Investment Management and Financial Innovations, Volume 6, Issue 1. Komala, L. A. dan Nugroho, P. 2013. The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt towards Investment Return. Journal of Business and Economics. Volume 4. Nomor 11. Kusumawati, Ariani. 2014. Analisis pengaruh pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008-2012). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Magreta dan Nurmayanti, Poppy. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non 169 Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Volume 11. Nomor 3. Indonesia Tahun 2002-2009). Universitas Negeri Semarang. Mujahid dan Fitrijanti, Tettet. 2010. Pengaruh Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Reaksi Pasar (Survey terhadap perusahaan - perusahaan yang menerbitkan obligasi syariah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20022009). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Siskawati. 2010. Perkembangan Obligasi Syariah di Indonesia: Suatu Tinjauan. Jurnal Akuntansi & Manajemen Volume 5. Nomor.2. Ngaisah, Siti. 2008. Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Tahun 2004-2006. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pontjowinoto, Iwan. 2007. Hasil Penelitian Obligasi Syariah Korporasi. Disertasi. UNPAD. Purnamawati, I Gusti Ayu. 2013. Pengaruh Peringkat Obligasi, Tingkat Suku Bunga-Sertifikat Bank Indonesia, Rasio Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Umur Obligasi Pada Imbal Hasil Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia. VOKASI Jurnal Riset Akuntansi. Volume 2. Nomor 1. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. BPFE UGM. Septianingtyas, Devi Adelin. 2012. Pengaruh Nilai Dan Rating Penerbitan Obligasi Syariah (Sukuk) Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan-Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Syariah dan Terdaftar di Bursa Efek 170 Suprapti, Sri Budiwati Wahyu dan Nuraini, Siti Dwi. 2009. Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage dan Rasio Intensitas Modal pada Return Saham. Jurnal Kharisma. Volume 3. Nomor 2. Supriadin, Jayadi. 2015. Pemerintah Terbitkan Sukuk Retail Rp 20 Triliun. Diakses dari http://www.tempo.co/read/news/ 2015/02/20/090643961/ Pemerintah-Terbitkan-SukukRetail-Rp-20-Triliun pada tanggal 10 Maret 2015. Susilowati, Yeye dan Turyanto, Tri. 2011. Reaksi Signal Rasio Profitabilitas Dan Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Profitability And Solvability Ratio Reaction Signal Toward Stock Return Company. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Volume 3. Nomor 1. Thamrin, Yulris. 2012. Analisis Current Ratio (CR) Dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Hasanuddin Makassar. Ulva, Ruriana. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Economic Value Added, Return On Investment Dan Earning Per Share Terhadap Return Yang Diterima Pemegang Saham (Studi Empiris Pada Industri Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Wingsih, Yulia dan Anomsari, Ariati. 2013. Analisis Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008 Sampai 2012. Universitas Dian Nuswantoro. 171