DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT bab 6 R ENCANA INVESTASI DAN KELEMBAGAAN PENGELOLA PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT (5 TAHUN) 6.1. PERUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) merupakan perencanaan makro skala kelurahan/desa. Rencana penataan makro di Kelurahan Ijobalit ini terdiri dari beberapa rencana yang didasari oleh fakta analisa yang telah dirangkum diawal pada bab sebelumnya. Adapun rencana ini tidak lepas dari urutan-urutan yang ada pada keterangan sebelumnya juga sehingga dapat terlihat benang merah yang telah tercapai. Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan pembangunan, baik di tingkat Pusat maupun Daerah. Demikian juga perencanaan pada suatu wilayah, termasuk suatu wilayah desa/Kelurahan, dimana dengan adanya perencanaan yang baik dan sinergis, maka pembangunan (fisik maupun non fisik) dapat berjalan PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 1 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT dengan tepat, terarah, dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Rencana program pengembangan lingkungan permukiman Kelurahan Ijobalit merupakan bentuk usaha untuk mendetailkan programprogram apa yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan, yaitu tahun 2014 - 2018. Rencana pembangunan jangka pendek dan menengah ini mengacu pada visi misi Kelurahan Ijobalit yang telah disusun dan disepakati oleh masyarakat. Rencana pembangunan ditujukan pada seluruh dusun yang ada di Kelurahan Ijobalit yang disesuaikan pada skala prioritas dalam kurun waktu lima tahun. Rencana program pembangunan berupa fisik maupun non fisik atau sering disingkat dengan istilah SEL (Sosial, Ekonomi dan Lingkungan). Rencana pembangunan fisik terdiri dari bidang sarana dan prasarana, sedangkan non fisiknya berupa pengembangan ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya. 6.2. INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH Integrasi Perencanaan Pembangunan teknis sebagai sarana untuk penanganan permukiman Kumuh selayaknya diikuti oleh kekuatan hukum yang lebih mendasar untuk mengatur wilayah perencanaan. Untuk mempercepat perencanaan yang efektif dan tepat guna maka diperlukan adanya peningkatan dari aspek hukum, antara lain: a. Penyusunan dan penetapan aspek hukum dalam kemasyarakatan melalui pelaksanaan aturan bersama (awiq-awiq) yang disusun secara partisipatif dan dijalankan bersama masyarakat setempat; b. Aturan bersama (awiq-awiq) yang telah disusun kemudian menjadi bagian dari peraturan desa (perdes) yang dishkan oleh aparatur desa dan lembaga desa (BPD); c. Menyusun mekanisme pengendalian dengan memperhatikan pemberian ijin bangunan yang disertai pula dengan peraturan pajak atau pungutan tertentu yang pada dasarnya merupakan suatu mekanisme pengendalian; PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 2 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT d. Jika dibutuhkan diperlukan melakukan intervensi hukum secara positif dan lebih efektif di dalam usaha penyediaan lahan, pengaturan kembali petak lahan, pembebasan lahan dan pengembangan lahan. Di dalam bidang penganggaran biaya adalah meningkatkan sumber pendanaan pembangunan kawasan prioritas melalui sumber setempat (swadaya masyarakat), APBD, APBN dan sumber pihakpihak lain yang berkompeten. 6.3. PERAN RELAWAN Keterbatasan sumberdaya di semua pihak terlebih lagi di desa sebagai penyelenggara pembangunan maupun di pihak pelaku pembangunan lainnya, pemerintah, maupun masyarakat harus memiliki Komunikasi satu arah, sehingga perlu dilakukan sinergi untuk mencapai tujuan bersama seperti relawan yang harus dipelihara dengan cara melibatkan dalam semua jenis kegiatan yang ada, perah dari relawan yaitu: 1. Lebih di fokuskan pada pemecahan persoalan bersama untuk mencapai tujuan bersama bukan tujuan masing-masing 2. Bersifat jangka panjang bukan sekedar hubungan sesaat oleh sebab tujuan-tujuan yang ingin dicapai biasanya lebih mendasar, seperti menangulangi permukiman kumuh yg sangat kompleks 3. Saling bergantung, dimana tiap pihak sesuai peran dan fungsi masing-masing saling membutuhkan dan dibutuhkan agar tercapai tujuan bersama. 4. Saling bergantung, dimana tiap pihak sesuai peran dan fungsi masing-masing saling membutuhkan dan dibutuhkan agar tercapai tujuan bersama 5. masing-masing pihak harus mau dan mampu mengomunikasikan dirinya beserta rencana kerjanya sehingga dapat dilakukan sinergi. Untuk itu tiap pihak dituntut untuk mau meleburkan diri menjadi satu kesatuan. PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 3 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT 6. masing-masing pihak harus dapat mempercayai dan dipercaya atau saling percaya karena tidak mungkin suatu hubungan kerjasama yang intim dibangun di atas kecurigaan. 6.4. KONSEP KOLABORASI DALAM PEMBANGUNAN KELURAHAN Pentingnya Kerjasama dalam berbagai kegiatan sangatlah penting, dimana kita harus melihat tujuan yang akan di capai ,dimana persoalan yang di hadapi oleh semua pihak sudah sangat komplek dan kronis sehingga tidak ada satu pihak pun yang dapat mengklaim memahami persoalan yang di hadapi oleh pihak lain serta pergeseran posisi pelaku utama dari pemerintah dan swasta ( sebagai pemasok ) ke masyarakat.masyarakatlah yang kini menentukan apa yang perlu dan bagaimana harus di pasok. Pola pasokan konvesional tidak dapat lagi menjawab, misalnya masyarakatlah menuntut mutu layanan public yang layak dengan harga yang terjangkau yang tidak mungkin lagi dipenuhi dengan hanya menurunkan harga dan mengurangi mutu yang lazim di tempuh dalam pola pasokan konvensional. Keterbatasan sumberdaya di semua pihak baik pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan maupun di pihak pelaku pembangunan lainnya; swasta maupun masyarakat, sehingga perlu dilakukan sinergi untuk mencapai tujuan bersama seperti rumah layak untuk semua dalam lingkungan permukiman Prinsip-Prinsip KOLABORASI 1. adalah partisipasi/participation (P), artinya semua pihak memiliki kesempatan yang sama untuk menyatakan pendapat, memutuskan hal-hal yang langsung menyangkut nasibnya dan bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam melaksanakan partisipasi harus tepat waktu atau mementum artinya partisipasi harus punctual (P) sehingga terjadi sinkronsikasi. 2 adalah akseptasi/acceptable (A); artinya kehadiran tiap pihak harus diterima oleh pihak lain apa adanya dan dalam kesetaraan. Agar tiap pihak dapat diterima oleh pihak lain maka kepada tiap pihak dituntut PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 4 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT untuk bersikap bertanggung jawab atau dapat diandalkan atau bersifat tanggung gugat/accountable (A). 3. adalah komunikasi/communication(C) ; artinya masing-masing pihak harus mau dan mampu mengomunikasikan dirinya beserta rencana kerjanya sehingga dapat dilakukan sinergi. Untuk itu tiap pihak dituntut untuk mau meleburkan diri menjadi satu kesatuan/collaboration (C) 4. adalah percaya/trust (T) ; artinya masing-masing pihak harus dapat mempercayai dan dipercaya atau saling percaya karena tidak mungkin suatu hubungan kerjasama yang intim dibangun di atas kecurigaan . Untuk itu tiap pihak dituntut untuk berani bersikap terbuka/transparent (T) 5. adalah berbagi/share (S) ; artinya masing-masing harus mampu membagikan diri dan miliknya (time, treasure and talents) untuk mencapai tujuan bersama dan bukan satu pihak saja yang harus berkorban atau memberikan segalanya sehingga tidak lagi proporsional. Dalam prinsip berbagi ini juga mengandung arti penyerahan/submit (put under control of another - S) artinya tiap pihak disamping siap memberi juga siap menerima pendapat orang lain termasuk dikritik PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 5 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT 6.5. INDIKASI PROGRAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (5 TAHUN) PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 6 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 7 DOKUMEN RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN IJOBALIT 6.6. KELEMBAGAAN PENGELOLA PEMBANGUNAN KELURAHAN Keberhasilan pembangunan Masyarakat, Pemrintah di Kelurahan/Desa Kelurahan/Lembaga ada di Tangan Kelurahan, Tokoh Peduli,tokoh masyarakat dimana bentuk kolaborasi dan kerjasamanya sehingga tercapainya suatu tujuan dan harapan yang diinginkan tanpa berpihak pada satu dengan yang lainnya, tanpa punya tujuan yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama dan bukan satu pihak saja yang harus berkorban atau memberikan segalanya sehingga tidak lagi proporsional. 6.7. ATURAN BERSAMA (AB) Aturan bersama adalah aturanāaturan kesepakatan dan komitmen warga/komunitas dikawasan prioritas permukiman kumuh dan Kelurahan, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur dan layak huni, sesuai Kesepakatan dalam proses penyusunan RPLP/RTPLP. AB disusun bertujuan untuk Alat control bagi warga/komunitas untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur, aman dan sehat serta layak huni. PROGRAM KOTAKU BERBASIS PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH 6- 8