Perencanaan AGRIBISNIS Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No. 137/94 Diterbitkan oleh: Balai Informasi Pertanian Irian Jaya Jl. Yahim – Sentani – Jayapura Februari 1994 Agdex: 826 PENDAHULUAN Uraian tentang Perencanaan Agribisnis merupakan kelanjutan dari uraian tentang Agribisnis Sebagai Suatu Sistem. Uraian tentang perencanaan Agribisnis ini perlu dipahami oleh para penyuluh pertanian, widyaiswara, dan guru pertanian. Setelah memahami diharapkan dapat: 1. Menerangkan pengertian perencanaan agribisnis. 2. Menguaraikan 3 tahapan perencanaan agribisnis. 3. Menguraikan titik tolak perencanaan agribisnis. 4. Menerangkan 7 kegiatan perencanaan agribisnis. MERENCANARAN AGRIBISNIS Perencanaan agribisnis membahas beberapa-pokok bahasan yaitu: 1. Pengertian perencanaan Agribisnis. 2. Tahapan Perencanaan Agribisnis. 3. Titik Tolak Perencanaan Agribisnis. 4. Kegiatan Perencanaan Agribisnis. Pengertian Perencanaan Agribisnis: Perencanaan Agribisnis adalah usaha sistematis untuk mencari alternatif-alternatif baru, disertai dengan penghitungan konsekuensi finansialnya terhadap hasil dan biaya. Tujuan beragribisnis adalah untuk memperoleh pendapatan yang paling tinggi baik berbentuk natura maupun uang. Ditinjau secara ekonomis murni, agar proses agribisnis berkelanjutan maka: Nilai hasil = biaya + laba guna menampung seluruh resiko usaha. Dari sudut agribisnis yang dilakukan oleh petani-nelayan dalam bentuk usahatani: Nilai hasil = biaya + menampung kebutuhan hidup petani-nelayan secara sejahtera. Tahapan Perencanaan Agribisnis: Tahapan-tahapan perencanaan agribisnis adalah: I. Mencari alternatif-alternatif. II. Menghitung rendabilitas dan melakukan analisis perencanaan. III. Membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini. Titik Tolak Perencanaan Agribisnis Pada hakekatnya yang perlu diusahakan adalah pemanfaatan semaksimal mungkin dari faktor-faktor yang paling langka. Misalnya tanah paling langka, maka gunakanlah tanah seintensif mungkin dengan teknik intensifikasi untuk meningkatkan produktifitas. Bila tenaga kerja paling langka, maka usahakan dapat ditunjukkan untuk memproduksi sebanyak-banyaknya per satuan tenaga kerja, dengan menggunakan tanah dan modal yang ada. Jika modal paling langka, maka diarahkan untuk ektensifikasi dengan menggunakan tenaga kerja yang banyak (padat tenaga kerja, bukan padat modal). Jadi perbandingan kuantitatif antara luas tanah dibanding jumlah modal yang digunakan, akan tergantung kelangkaan relatifnya. Perbandingan akan berubah, jika perbandingan nilainya berubah. Oleh karena itu agribisnis harus selalu dinamis agar dapat menyesuaikan dengan perbandingan yang selalu berubah tadi. Singkatnya, titik tolak perencanaan agribisnis adalah: Perbandingan kualitatif antara luas tanah, jumlah tenaga kerja, jumlah modal. Kegiatan Perencanaan Agribisnis: Berdasarkan titik tolak tersebut di atas, maka kegiatan perencanaan agribisnis akan berlangsung sebagai berikut: 1. Indentifikasi kebutuhan pasar. 2. Indentifikasi kebutuhan industri hilir. 3. Indentifikasi jaringan ketersediaan modal usaha. 4. Penyusunan pola usahatani yang memiliki keunggulan kompetitif komoditas. 5. Perencanaan modal dan pengajuan kredit. PENUTUP Untuk mendalami pengertian agribisnis, uraian singkat seperti di atas sangat tidak cukup. Untuk itu disarankan agar petugas yang berkecimpung di dalam pembinaan agribisnis agar selalu meningkatkan kemampuan baik teori maupun praktek di lapangan. (STM/004/94) Sumber: Anonim 1993. Agribisnis. Seri V. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian Departemen Pertanian.