critical journal review kepercayaan diri dan

advertisement
CRITICAL JOURNAL REVIEW
KEPERCAYAAN DIRI DAN KECEMASAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL PADA MAHASISWA
(Siska, Sudardjo dan Esti Hayu Purnamaningsih, 2003)
diulas oleh:
Nama Mahasiswa
:
NIM
:
Dosen Pembimbing
: Dedy Surya, M.Psi.
Mata Kuliah
: Konseling Rehabilitasi
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
2017
EXECUTIVE SUMMARY
Executive summary adalah bagian yang berisi ringkasan yang bertujuan untuk
memberikan gambaran kepada pembaca mengenai hal-hal yang terdapat
dalam dalam tulisan ataupun laporan. Bagian ini ditulis sebanyak 2-3 halaman
dengan line spacing: 1,5.
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Swt., Tuhan
Yang Maha Esa, atas limpahan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan
Critical Book Review atas buku Handbook of Rehabilitation Counselling yang
ditulis oleh T. F. Rigar dan Dennis R. Maki ini.
Critical Book Review (CBR) ini ditulis sebagai salah satu tugas yang
diberikan pada mata kuliah Konseling Rehabilitasi pada Jurusan Bimbingan
dan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama
Islam Negeri Langsa. Di samping itu, CBR ini dapat digunakan sebagai .... Untuk
menyajikan kelebihan dan kekurangannya, penulis membandingkan buku ini
dengan buku XXXX yang ditulis oleh XXXX
Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kata
sempurna. (dan seterusnya)
Langsa, Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Executive Summary ................................................................................................ ii
Kata Pengantar......................................................................................................... iv
Daftar Isi .................................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.
B.
C.
D.
BAB II
Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review ......................
Tujuan Penulisan Critical Journal Review .......................................
Manfaat Critical Journa Review ............................................................
Identitas Jurnal yang Dilaporkan .....................................................
RINGKASAN JURNAL ............................................................................
BAB III ANALISIS ..................................................................................................
BAB IV PENUTUP .................................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Rekomendasi ............................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review
Dewasa ini, pendidikan Indonesia mengalami transformasi yang luar
biasa. Hal ini dapat dilihat pergeseran paradigma pendidikan yang didominasi
oleh aspek kognitif saja menuju pendidikan yang lebih menekankan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang berdasarkan proses dan pengalaman
belajar. Selain itu, aspek kognitif yang dilatih bukan hanya pada level
mengingat, memahami, dan menerapkan saja, namun telah meningkat pada
kemampuan analisis, sintesis, evaluasi, dan kemampuan mencipta.
Pendidikan di abad ini penting untuk menjamin peserta didik—siswa
maupun mahasiswa—memiliki keterampilan belajar dan berinovasi serta
terampil menggunakannya sebagai life skill. Keterampilan belajar dan
berinovasi meliputi kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah,
kreativitas dan inovasi, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi.
Kemampuan mengomunikasikan hasil pemikiran dapat dilakukan secara lisan
maupun tulisan.
Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan bagi mahasiswa pada
jenjang pascasarjana adalah Critical Journal Review. Secara harfiah, Critical
Journal Review adalah kegiatan mengkritisi sebuah jurnal penelitian. Namun
Critical Journal Review bukan sekedar membuat laporan atau tulisan tentang
isi sebuah penelitian atau artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi
(penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan
sebuah penelitian, menyoroti hal yang menarik dari penelitian tersebut, serta
menganalisis pengaruh gagasan tersebut terhadap cara berpikir kita dan
menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan
kata lain, melalui Critical Journal Review kita menguji kemampuan pikiran
tingkat
tinggi
seseorang
untuk
kemudian
menuliskannya
kembali
berdasarkan sudut pandang, pengetahuan, dan pengalaman yang kita miliki.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan budaya membaca,
berpikir sistematis dan kritis, dan mengekspresikan pendapat (Rosen, 2006:
325) yang sebelumnya harus diawali dengan proses berpikir kritis. Dengan
berpikir kritis berarti kita mengontrol proses berpikir secara sadar (Troyka,
2006:115). Critical Journal Review menggunakan langkah-langkah dalam
proses berpikir kritis terdiri dari beberapa tahap, yaitu: merangkum
(menyatakan
kembali),
menganalisis
(menggali
informasi
tersirat),
mensistesiskan (menghubungkan apa yang telah dirangkum dan dianalisis
dengan pengetahuan dan pengalaman kita), dan mengevaluasi (membuat
penilaian).
Berdasarkan uraian di atas, maka Critical Journal Review menjadi kegiatan
pembelajaran
yang
mampu
memberikan
pengalaman
belajar
yang
komprehensif. Critical Journal Review pula sangat bermanfaat ketika
membahas isu-isu atau permasalahan yang sentral. Dalam laporan ini, penulis
mereview
sebuah
penelitian
yang
membahas
tentang
komunikasi
interpersonal.
B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review
Critical Journal Review ini disusun bertujuan untuk:
1.
Penyelesaian tugas individu pada matakuliah Psikologi Komunikasi
pada Program Studi Magister Psikologi Universitas Medan Area,
Sumatera Utara;
2.
Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali informasi dan
menganalisis gagasan dalam sebuah penelitian;
3.
Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari
informasi yang terdapat dalam sebuah penelitian;
4.
Menguatkan teori yang berhubungan dengan psikologi komunikasi
sehingga dapat disintesis menjadi gagasan utama dalam tulisan
dan/atau penelitian baru.
C. Manfaat Critical Journal Review
Secara sederhana, penulisan Critical Journal Review memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut:
1.
Merangkum gagasan yang dituangkan dalam penelitian yang
dilaporkan.
2.
Menemukan kelebihan dan kekurangan dari yang penelitian
dilaporkan dengan melakukan analisis secara seksama.
3.
Melatih kemampuan berpikir kritis analitis serta menuangkannya
kembali dalam gagasan tertulis.
4.
Menjadi bahan referensi dasar dalam merekayasa ide menjadi sebuah
tulisan baru dan/atau sebuah penelitian.
D. Identitas Jurnal yang Dilaporkan
Adapun identitas penelitian yang dianalisis dan disajikan dalam laporan
ini adalah sebagai berikut:
Judul Penelitian : Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi
Interpersonal pada Mahasiswa
Peneliti
: Siska, Sudardjo dan Esti Hayu Purnamaningsih
Nama Jurnal
: Jurnal Psikologi
Volume
: 30 No. 2
Tahun
: 2003
Lembaga
: Universitas Gadjah Mada
ISSN
: 0215-8884
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Latar Belakang dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan mahasiswa yang mengalami
kesulitan
dalam
berkomunikasi
dengan
orang
lain
(komunikasi
interpersonal), baik dalam proses belajar di dalam kelas maupun dalam
suasana informal di luar kelas, padahal kemampuan berkomunikasi secara
efektif merupakan modal yang paling utama yang harus dimiliki oleh
intelektual muda. Salah satu penyebab terjadinya kesulitan berkomunikasi
interpersonal adalah munculnya kecemasan dalam menerima tanggapan atau
penilaian negarif dari komunikan atau orang yang menerima pesan.
Kemampuan berkomunikasi tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik
dan keterampilan saja, namun juga amat dipengaruhi oleh rasa kepercayaan
diri. Apabila seseorang merasa rendah diri, ia akan mengalami kesulitan untuk
mengomunikasikan gagasannya pada orang yang dihormatinya dan takut
berbicara di depan umum karena takut disalahkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada
mahasiswa. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan kecemasan komunikasi interpersonal yang dialami mahasiswa dan
mahasiswi.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain
korelasi dan komparasi dengan menggunakan beberapa variabel yaitu:
-
Variabel bebas
: kepercayaan diri
-
Variabel terikat
: kecemasan komunikasi interpersonal
-
Variabel moderator : jenis kelamin
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Imanuel (UKRIM) Yogyakarta. Jumlah subjek
dalam penelitian ini sebanyak 118 orang, terdiri dari 61 orang mahasiswi dan
57 orang mahasiswa.
1.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 2 skala, yaitu
Skala Kepercayaan Diri yang terdiri dari 43 aitem, merupakan modifikasi
dari The Test of Self-Confidence yang disusun oleh Peter Lauster (1978)
dan Skala Kecemasan Komunikasi Interpersonal yang terdiri dari 57
aitem, dimodifikasi dari skala yang disusun oleh Syarani (1995)
berdasarkan aspek-aspek kecemasan yang dikemukakan oleh Sue (1986)
2.
Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan
korelasi momen tangkat dan uji t dengan berbatukan Seri Program
Statistik (SPS) edisi Sutrisno Hadi dan Seno Pamardiyanto.
C. Hasil dan Pembahasan
Analisis terhadap data penelitian menghasilkan koefisisen korelasi
sebesar -0,725 dengan p < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif
yang signifikan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi
interpersonal. Hasil ini bermakna bahwa semakin tinggi kepercayaan diri yang
dialami oleh seseorang, maka semakin rendah kecemasan komunikasi
interpersonalnya, begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, melalui uji t, maka
diperoleh hasil sebesar -0,678 dengan p>0,05 yang berarti tidak ada
perbedaan kecemasan komunikasi interpersonal yang signifikan yang dialami
mahasiswa dan mahasiswi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis alternatif yang diajukan
di terima sehingga menguatkan pendapat beberapa ahli bahwa keraguan
terhadap kemampuan diri menjadi salah satu penyebab kecemasan
komunikasi interpersonal. Kepercayaan diri memberikan sumbangsih efektif
sebesar 52,6% terhadap kecemasan komunikasi interpersonal, sementara
47,4% ditentukan oleh faktor lainnya di luar kepercayaan diri, seperti
keterampilan berkomunikasi, situasi, pengalaman, dan predisposisi genetik.
Hasil uji t menunjukkan tidak ada perbedaan kecemasan komunikasi
antara mahasiswa dan mahasiswi. Besar kemungkinan hal ini disebabkan
karena adanya faktor lingkungan. Fakta yang bisa dilihat pada lingkungan
penelitian adalah kampus, yang tidak menunjukkan adanya perbedaan
perlakuan terhadap mahasiswa dan mahasiswi. Model pendidikan dalam
keluarga juga tidak menonjolkan diskriminasi lagi, sehingga keduanya secara
leluasa dapat mengaktualisasikan diri.
Rerata empirik kecemasan komunikasi sebesar 144, 542 sedangkan rerata
hipotetik sebesar 171, yang menunjukkan kecemasan komunikasi subjek
cenderung rendah. Sementara rerata empirik kepercayaan diri subjek sebesar
148,499 denagn rerata hipotetiknya 129 yang menunjukkan kepercayaan diri
subjek cukup baik.
D. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan:
1.
Adanya ada hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan
komunikasi interpersonal pada mahasiswa.
2.
Tidak ada perbedaan kecemasan komunikasi interpersonal yang
dialami mahasiswa dan mahasiswi.
BAB III
ANALISIS
Secara keseluruhan, jurnal ini tergolong cukup baik dan telah memenuhi
standar penulisan serta kaidah-kaidah keilmiahan. Namun ada beberapa hal
yang perlu disoroti dalam penelitian ini antara lain peneliti tidak
memunculkan penjelasan secara detail karakteristik subjek yang digunakan
dalam penelitian ini (sebagai contoh, mahasiswa semester berapa). Jumlah
populasii dan teknik pengambilan sampel yang digunakan tidak disebutkan
dalam penelitian ini.
Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian juga tidak disampaikan.
Sehingga dapat disimpulkan pemilihan lokasi penelitian ini cenderung keliru.
Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil pada penelitian ini yang menyebutkan
bahwa kecemasan komunikasi interpersonal subjek dalam penelitian ini
rendah dan tingkat kepercayaan diri subjek yang tinggi, sehingga
permasalahan dalam penelitian ini terlihat kabur.
Peneliti menyinggung bawah instrumen pengumpul data yang digunakan
adalah bentuk modifikasi skala yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti
terdahulu, namun peniliti tidak menjelaskan secara gamblang bentuk
modifikasi apa yang dilakukan pada instrumen tersebut sehingga akan
memunculkan bias pada data yang dikumpulkan, terutama data pada atribut
kepercayaan diri yang dikumpulkan dengan menggunakan The Test of SelfConfidence.
Apabila
modifikasi
yang
dilakukan
tersebut
cenderung
mengabaikan faktor budaya, maka potensi bias dari penelitian ini semakin
besar, mengingat konsep kepercayaan diri yang dipahami oleh budaya barat
berbeda dengan budaya ketimuran, salah satunya Indonesia.
Selanjutnya peneliti tidak menjelaskan tahapan analisis yang dilakukan
dalam ini. Peneliti juga tidak menyebutkan apakah penelitian ini dilakukan ujiuji asumsi parametrik, seperti uji normalitas dan uji linieritas, sehingga
temuan dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini tidak dapat
digeneralisasikan kepada kelompok populasi pada penelitian ini.
Pemilihan referensi yang digunakan oleh peneliti sudah memadai. Namun
amat disayangkan, peneliti tidak menuliskan saran terhadap penelitian ini,
sehingga para peneliti selanjutnya yang juga tertarik pada permasalahan yang
serupa tidak dapat menemukan secara mudah dimensi apa yang menjadi
kekurangan penelitian ini sehingga dapat dilanjutkan pada penelitianpenelitian berikutnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Secara umum, penelitian ini telah memenuhi kaidah-kaidah keilmiahan.
Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti teknik
sampling yang digunakan dan alasan pemilihan lokasi penelitian. Selain itu,
peneliti juga tidak menuliskan beberapa hal yang sangat penting dalam
penelitian, sehingga dapat menimbulkan bias dalam hasil penelitian ini.
B. Rekomendasi
Dari kesimpulan di atas, ada beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan
terkait dengan penelitian ini, yaitu:
1. Peneliti dapat merevisi penyajian penelitian ini agar dapat
mencantumkan hal-hal yang penting dalam penelitian ini;
2. Penelitian ini sangat menarik untuk diungkap dalam lingkup yang
lebih luas lagi. Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian yang sejenis dengan menggunakan konteks dan
aspek yang berbeda atau dengan mengubah metodologi penelitian
yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Reksoatmodjo, Tedjo N. 2006. Statistika untuk Psikologi dan Pendidikan.
Bandung: Refika Aditama
Siska, dkk. 2003. Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal
pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Volume 30 No. 2, 67-71
Download