ESDM akan Tambah Daya Listrik Aceh

advertisement
ESDM akan Tambah Daya Listrik Aceh
Pekerja melakukan pergantian kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari jenis ACSR diganti
dengan ACCC pada tiang tower SUTT di Gampong Keude Blang, Kecamatan Idi Rayeuk, Selasa (19/1).
Pergantian kabel ini mulai dari Kota Langsa sampai ke Lhokseumawe dengan tujuan agar
pensuplaian arus listrik untuk wilayah Aceh lebih baik lagi. SERAMBI / SENI HENDR.
BANDA ACEH - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Archandra
Tahar PhD mengatakan, penambahan daya listrik untuk Provinsi Aceh menjadi prioritas
Kementerian ESDM dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Demikian antara lain disampaikan Archandra Tahar, saat diwawancarai awak media usai
dirinya menyampaikan orasi ilmiah di gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Banda Aceh,
Sabtu (8/4). “Penambahan daya listrik di Aceh menjadi prioritas kita, tapi ini perlu waktu.
Akan ada pembangkit listrik yang baru, ini semua sudah direncanakan,” katanya.
Selain itu, program pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) dipastikan juga akan
mengatasi persoalan listrik di Aceh. Soal listrik Aceh, dalam wawancaranya, Archandra
mengatakan, pemadaman bergilir yang sempat terjadi dalam beberapa hari ini, disebabkan
ada perbaikan yang sedang dipacu oleh pihak PLN.
Menurutnya, ada perbaikan yang dilakukan PLN untuk penambahan daya. “Ternyata saat
diperbaiki, yang lain mati. Jadi sekarang kita kembalikan dulu ke posisi awal, sehingga listrik
runing dulu,” sebutnya.
Ke depan, pihaknya dan PLN berusaha semaksimal mungkin mengupayakan penambahan
daya ke Aceh, termasuk menghadirkan pembangkit listrik yang baru. Archandra mengaku
telah membicarakan hal itu di kementerian.
“Sudah direcanakan, itu dayanya sangat cukup untuk Aceh, tapi dalam beberapa tahun ke
depan. Membangun listrik nggak bisa hari ini, perlu waktu, rencana sudah ada. Intinya
penambahan daya di Aceh jadi prioritas kita,” kata Archandra.
Ia juga membantah soal Aceh yang masih tergantung pada pembangkit Sumbagut. Menurut
Archandra, itu bukan ketergantungan, tapi sistem interkoneksi, di mana daya listrik harus
terbagi. “Kalau daya lebih dari sini lebih, disuplai dari sini, ini yang namanya interkoneksi,
listrik modern harus seperti itu. Jadi bahasanya bukan ketergantungan, ini memang sistem,”
pungkas Archandra.
Sementara itu, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam kesempatan yang sama mengatakan, ia
sebagai Kepala Pemerintah Aceh sudah berkali-kali melapor persoalan listrik Aceh ke pusat,
namun responsnya belum positif. “Kita harapkan waktu presiden datang kemari, kita akan
coba membicarakan lebih lanjut,” kata Zaini.
Meski Wakil Menteri ESDM membantah soal ketergantungan Aceh kepada Sumbagut soal
listrik, namun Zaini membenarkan hal itu. Ia menyebutkan, persoalan listrik Aceh hanya satu,
karena masih bergantung pada Medan. “Listrik kita dikirim ke Medan, Medan yang
membagi-bagikan, ini yang sangat kacau, harusnya kita sendiri yang membagikan. Ini yang
harus kita ubah,” pungkas Zaini Abdullah.
Wakil Menteri ESDM Republik Indonesia, Archandra Tahar PhD, datang ke Aceh dalam
rangka menghadiri Dies Natalis ke-35 Lustrum ke-7 Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala (Unsyiah) yang berlangsung di AAC Dayan Dawood. Dalam rapat senat terbuka
kemarin, Archandara didapuk sebagai pembicara dengan tema ilmiah ‘Pengembangan
Sumber Daya Manusia Sebagai Salah Satu Warisan Penting Suatu Bangsa’.
Dies Natalis ke-35 Fakultas Kedokteran kemarin, dihadiri civitas akademika, mahasiswa, dan
sejumlah tamu undangan. Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah, dr Maimun Syukri SP PD (k)
memimpin rapat senat tersebut, didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, dan Wakil
Rektor I Unsyiah, Dr Hizir.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2017/04/09/esdm-akan-tambah-daya-listrik-aceh / Senin 17
April 2017 | 10:13
Download