28. Mari Mengenal Saham 2

advertisement
MARI MENGENAL SAHAM (2)
Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 665/XIII
Dalam prakteknya, tiap hari ada banyak orang menjual atau
membeli saham. Namun transaksi jual beli ini tidak bisa di
sembarang tempat. Peraturan mengharuskan, penjualan dan
pembelian saham harus dilakukan di sebuah tempat khusus yang
disebut bursa. Bursa kurang lebih sama artinya dengan pasar, yaitu
tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Bursa ini disebut bursa saham, atau di Indonesia lebih dikenal
dengan nama bursa efek (dalam Kamus Bahasa Indonesia, efek
adalah surat berharga). Kenapa dinamakan bursa efek? Ini karena
dalam bursa ini kita tidak hanya bisa menjual atau membeli saham,
tapi juga surat berharga lain selain saham (kita akan bahas di lain
waktu).
Di Indonesia, Bursa Efek ini dipusatkan di Jakarta, dan bertempat di
gedung yang dinamakan Gedung BEJ (Bursa Efek Jakarta). Gedung
itulah yang dibom pada beberapa bulan yang lalu. Peledakan itu
sendiri tidak mengenai lokasi bursa, tapi tempat parkirnya. Gedung
Bursa Efek Jakarta sendiri juga memiliki banyak sekali ruang kantor
yang disewakan, jadi tidak hanya terdapat bursa.
Orang-orang yang memperjualbelikan saham ini disebut investor
(pemodal). Apakah seorang investor yang ingin membeli atau
menjual saham harus datang langsung ke Bursa Efek untuk bisa
bertransaksi? Tidak. Dalam prakteknya, investor cukup
menggunakan jasa perantara yang disebut dengan pialang. Di BEJ
1
ada banyak perusahaan jasa pialang yang beroperasi. Mereka
menjadi anggota BEJ.
Keuntungan memakai jasa pialang adalah di mana pun Anda berada
di seluruh Indonesia, Anda tetap bisa menelepon Perusahaan
Pialang Anda dan memberikan order jual atau beli, sehingga pialang
Anda yang melakukan transaksi jual beli itu untuk Anda. Anda
sendiri sebagai investor tidak perlu tahu dari investor mana Anda
membeli saham Anda. Begitu pula kepada investor mana Anda
menjual saham Anda. Ini karena investor harus menggunakan jasa
pialang, dan antarpialang-lah yang saling bertemu.
MEMANFAATKAN JASA PIALANG
Berapa jumlah transaksi minimal dalam membeli saham? Beberapa
perusahaan pialang mengharuskan Anda membeli saham dengan
jumlah minimal tertentu. Bila Anda ingin membeli di bawah jumlah
minimal tersebut, maka pialang tidak akan menjalankan order
transaksi Anda.
Karena itulah, untuk memudahkan transaksi pembelian dengan
jumlah minimal tersebut, BEJ memberlakukan jumlah minimal
tertentu yang dinamakan lot. Satu lot sama dengan 500 lembar
saham. Khusus untuk saham-saham perbankan, satu lot sama
dengan 100 lembar saham. Jadi Anda bisa hitung sendiri, bila
saham yang Anda incar berharga misalnya Rp 2.000, maka ini
berarti Anda harus bertransaksi minimal sebesar Rp 10 juta. Kalau
saham itu adalah saham-saham perbankan, maka transaksi
minimalnya Rp 2 juta.
Sekali lagi, tidak semua perusahaan pialang mengharuskan Anda
membeli dengan jumlah minimal satu lot. Ada juga yang memberi
2
pengecualian, bisa membeli di bawah jumlah tersebut. Ini dikenal
dengan istilah odd lot.
Anda bisa membeli saham dengan datang ke sebuah perusahaan
pialang. Perusahaan ini biasa disebut "perusahaan perantara
pedagang efek". Di halaman kuning Buku Petunjuk Telepon (yellow
pages), Anda bisa mencari perusahaan seperti ini di bagian kata
broker. Ada banyak sekali broker yang jadi anggota Bursa Efek
Jakarta pada saat ini. Jadi pastikan Anda memilih broker seteliti
mungkin.
Apa yang harus Anda lakukan bila ingin membeli saham? Biasanya
adalah dengan membuka rekening di perusahaan pialang tersebut
dan memasukkan uang senilai jumlah tertentu. Uang itulah nanti
yang akan digunakan oleh pialang Anda untuk bertransaksi saham.
Jadi bukan beli saham dulu baru uangnya Anda kasih belakangan.
DIGOLONGKAN TINGKAT RISIKONYA
Perlu diketahui bahwa dengan membeli saham, ini berarti Anda
membeli kepemilikan dari sebuah perusahaan. Bedanya dengan
memiliki perusahaan sendiri, Anda dalam hal ini membeli
kepemilikan usaha yang sudah berjalan. Anda tidak perlu repotrepot mendirikan usaha baru dalam bentuk PT, misalnya, karena
Anda tinggal membeli PT yang sudah berjalan dan beroperasi.
Mungkin Anda bertanya, dari mana saya tahu perusahaan yang
sudah berjalan tersebut mengalami untung atau rugi? Jawabannya:
dari Laporan Keuangan yang diterbitkan secara rutin oleh
perusahaan tersebut. Dan laporan keuangan tersebut haruslah
sudah diperiksa oleh seorang akuntan independen yang berizin.
3
Seperti telah disinggung, investasi dalam saham juga berisiko.
Saham yang Anda beli bisa menurun. Inilah yang membuat tidak
semua orang mau berinvestasi ke dalam saham. Kita sering
mendengar ada orang yang mengalami kerugian jutaan rupiah, tapi
ada juga orang yang mengalami keuntungan jutaan rupiah juga.
Dan itu membuat tidak semua orang mau berinvestasi ke dalam
saham.
Jadi sebetulnya, risiko dalam membeli saham di BEJ sama saja
dengan risiko kalau Anda mendirikan usaha baru, yaitu bahwa Anda
memiliki kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, sama
besarnya dengan kemungkinan mengalami kerugian.
Meski begitu, jangan takut, karena saham di BEJ sudah digolonggolongkan berdasar tingkat risikonya. Mulai dari saham-saham yang
risiko ruginya memang kecil tapi keuntungannya juga kecil, sampai
saham-saham yang risiko ruginya besar tetapi kemungkinan
untungnya juga besar. Tanyakan kepada bagian riset/analis di
perusahaan pialang Anda tentang saham-saham mana saja yang
tergolong ke dalam penggolongan-penggolongan tersebut. Oh ya,
tidak semua perusahaan pialang memiliki bagian riset/analis. Jadi
pastikan perusahaan pialang Anda memiliki bagian tersebut.
Sekali lagi: risiko investasi saham sebetulnya sama saja dengan
kalau Anda mendirikan usaha baru, yaitu bahwa Anda memiliki
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, sama besarnya
dengan kemungkinan mengalami kerugian.
Tak kenal maka tak sayang: kalau Anda tidak mengetahui risiko apa
yang Anda hadapi, maka Anda pasti tidak akan berani melakukan
investasi ke dalam saham. Maksud dari tulisan ini adalah agar Anda
mengenal investasi saham, sehingga dengan demikian Anda bisa
menjadikan saham sebagai alternatif investasi Anda.
4
5
Download