perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id i ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU MENGGUNAKAN METODE PARK oleh KHAMSATUL FAIZATI M0108052 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK Khamsatul Faizati, 2012. ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) DENGAN RESIDU BERPOLA AUTOREGRESSIVE ORDE SATU (AR(1)) MENGGUNAKAN METODE PARK. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Data panel merupakan gabungan antara data cross section dan data time series. Penerapan data ini dalam sistem persamaan regresi linear, yang merupakan salah satu bahasan dari model regresi linear multivariat, dapat menimbulkan masalah pada korelasi residu regresi. Salah satu masalah tersebut adalah korelasi antar pengamatan dan antar persamaan. Suatu sistem persamaan yang dapat mengatasi masalah korelasi residu antar persamaan untuk menghasilkan estimator model regresi adalah model SUR. Jika dalam sistem tersebut, setiap persamaan regresi mempunyai pola residu antar pengamatan yaitu AR(1) maka model yang sesuai dengan keadaan ini adalah model SUR dengan residu berpola AR(1). Tujuan dari skripsi ini adalah menurunkan ulang estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) menggunakan metode Park. Metode ini merupakan penerapan dari metode Generalized Least Square (GLS). Hasil estimasi parameter yang diperoleh adalah dengan dan merupakan bentuk transformasi Prais-Winsten. Kata kunci: model SUR, AR(1),GLS, metode Park, Prais-Winsten. commit to user iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT Khamsatul Faizati, 2012. PARAMETER ESTIMATION OF SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) MODEL WITH FIRST-ORDER AUTOREGRESSIVE (AR(1)) PATTERN RESIDUAL USING PARK METHOD. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University. Panel data is a combination of cross section data and time series data. The application of these data in the system of linear regression equations, which is one of discussion of the multivariate linear regression model, it can cause problems on the correlation of regression residual. One of the problems is the correlation among observations and equations. A system of equations that can overcome the problem of residual correlation among equations to produce the estimator of regression model is SUR model. If in such a system, each regression equation has residual pattern between observation AR(1), the model corresponding to this situation is SUR model with AR(1) pattern residual. The purpose of this final project is to generate parameter estimation of SUR model with AR(1) pattern residual using Park method. This method is the application of Generalized Least Square (GLS) method. The result of the parameter estimation is with and are Prais-Winsten transformation. Key words: SUR model, AR(1),GLS, Park method, Prais-Winsten. commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTO Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (QS. Al-Insyirah :5-8) Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS.Al-Anfaal :46) commit to user v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Karya sederhana ini saya persembahkan kepada Bapak dan Ibu yang tercinta Saudara-saudara dan keponakan-keponakan yang tersayang Pembaca yang budiman. commit to user vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama proses penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan bimbingan dari banyak pihak. Maka dalam hal ini penulis megucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Sri Sulistijowati H, M.Si dan Bapak Drs. Tri Atmojo Kusmayadi, M.Sc., Ph.D. yang telah memberikan bimbingan selama menyelesaikan skripsi. 2. Teman-teman angkatan 2008 yang selalu menularkan semangatnya. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Oktober 2012 Penulis commit to user vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii ABSTRAK .................................................................................................. iii ABSTRACT .................................................................................................. iv MOTO ......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii DAFTAR ISI ............................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah.................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 3 1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 3 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 4 2.1. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 4 2.1.1. Data Panel ....................................................................... 5 2.1.2. Harga Harapan ............................................................... 5 2.1.3. Variansi dan Kovariansi ................................................. 6 2.1.4. Matriks dan Operasi Matriks ........................................... 7 2.1.5. Sistem Persamaan Regresi Linear ................................... 9 2.1.6. Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) .............. 10 2.1.7. Autoregressive ................................................................. 12 2.1.8. Ordinary Least Square (OLS) ......................................... 14 2.1.9. Generalized Least Square (GLS) .................................... 14 2.1.10. Koefisien Determinasi ................................................... 15 2.2. Kerangka Pemikiran .................................................................. 16 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 17 commit to user viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 18 4.1. Model SUR dengan Gangguan Autokorelasi ........................... 18 4.2. Matriks Variansi Kovariansi Model .......................................... 19 4.3. Estimasi Parameter. ................................................................... 24 4.4. Contoh Kasus. ........................................................................... 27 BAB V PENUTUP ...................................................................................... 31 4.1. Kesimpulan ............................................................................... 31 4.2. Saran ......................................................................................... 32 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 33 LAMPIRAN commit to user ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Gujarati (2004), analisis regresi berkaitan dengan studi ketergantungan satu atau lebih variabel pada satu atau lebih variabel yang lain dengan maksud untuk memprediksi nilai yang terbentuk dari fungsi nilai-nilai tetap yang diketahui. Variabel-variabel tersebut dikategorikan menjadi variabel independen yang biasa dinotasikan dengan dan variabel dependen yang dinotasikan dengan . Jika hubungan antara variabel tersebut linear, maka disebut model regresi linear. Yan dan Su (2009) menuliskan dua tipe regresi linear yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear ganda. Regresi linear sederhana adalah regresi yang memodelkan hubungan linear antara dua variabel, dan . Sedangkan regresi linear ganda adalah regresi yang memodelkan hubungan linear antara satu variabel dan lebih dari satu variabel . Menurut Johnson dan Wichern (2007), regresi linear multivariat adalah regresi yang memodelkan hubungan antara beberapa variabel dan beberapa variabel . Dalam proses estimasi parameter model regresi, tipe data menjadi perhatian utama. Salah satu tipe data yang diamati dalam regresi linear multivariat adalah data panel. Data ini dihasilkan dari proses penggabungan antara data cross section dan data time series. Data ini diperoleh dengan mengamati beberapa subyek pada satu satuan waktu dan perubahan subyek tersebut selama waktu tertentu. Residu dalam model regresi linear selalu diasumsikan bersifat homoskedastik dan serially uncorrelated. Penerapan data panel, yang merupakan gabungan dari data time series dan cross section, dalam regresi linear multivariat akan menimbulkan masalah dalam sifat residu tersebut. Korelasi residu menjadi tiga macam, yaitu korelasi residu antar waktu, korelasi residu antar subyek, dan korelasi residu antar keduanya. Masalah residu tersebut akan berpengaruh dalam matriks variansi-kovariansi yang berakibat pada estimasi parameter model regresi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Menurut Davidson dan Mackinnon (1999), sistem persamaan regresi linear merupakan bahasan dari model regresi linear multivariat yang terdiri atas beberapa persamaan regresi linear. Dalam sistem ini, setiap subyek dalam data panel dapat dibentuk menjadi sebuah persamaan regresi linear sehingga korelasi residu antar subyek dan antar waktu dalam data panel dapat diartikan sebagai korelasi residu antar persamaan dan antar pengamatan dalam sistem. Model SUR merupakan sistem persamaan regresi linear yang dapat mengatasi masalah korelasi residu antar persamaan dimana korelasi residu antar pengamatan sudah tidak berkorelasi untuk menghasilkan estimator model regresi. Dalam skripsi ini akan dikaji tentang estimasi parameter dari sistem persamaan regresi ketika residu setiap persamaan berkorelasi antar persamaan dan antar pengamatan. Bentuk korelasi residu antar pengamatan dalam skripsi ini adalah autoregressive orde satu (AR(1)). Oleh karena itu, model yang sesuai dengan keadaan ini adalah model SUR dengan residu berpola AR(1). Menurut Messemer dan Parks (2004), estimator metode Park didesain sebagai estimator untuk sistem persamaan dengan residu berkorelasi antar pengamatan dan antar persamaan. Pada model SUR yang residunya berpola AR(1), proses estimasi parameternya tidak dapat dilakukan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) karena tidak memenuhi asumsi nonautokorelasi dalam estimator OLS (Gujarati, 2004). Oleh karena itu, metode Park bisa mengatasi masalah tersebut. Dalam skripsi ini, penulis tertarik untuk menurunkan ulang estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) menggunakan metode Park. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana menurunkan ulang estimasi parameter model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu menggunakan metode Park. commit to user 2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari skripsi ini adalah menurunkan ulang estimasi parameter model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu menggunakan metode Park. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu dan estimasi parameter dengan metode Park. Selain itu, dapat digunakan sebagai acuan bagi praktisi untuk menggunakan metode Park dalam mengestimasi parameter model SUR yang mempunyai residu berpola AR(1). commit to user 3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari dua subbab, yaitu tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Pada tinjauan pustaka diberikan hal-hal yang mendasari penulisan skripsi ini, yaitu pengertian dan teori yang berkaitan dengan estimasi parameter model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan residu berpola Autoregressive orde satu (AR(1)). Melalui kerangka pemikiran digambarkan langkah dan arah penulisan untuk mencapai tujuan penulisan. 2.1 Tinjauan Pustaka Estimator suatu parameter model regresi dapat dihasilkan menggunakan metode maksimum likelihood. Frasher et al. (2005) telah menggunakan metode ini untuk mengestimasi parameter model SUR. Metode lainnya adalah metode Ordinary Least Square (OLS). Estimator metode ini harus memenuhi asumsiasumsi dalam metode OLS, salah satunya asumsi homoskedastis (residu tidak berkorelasi). Adanya korelasi residu antar persamaan dalam model SUR menyebabkan metode ini tidak dapat digunakan. Zellner (1962) menganjurkan metode GLS dua langkah untuk mengestimasi parameter model SUR karena metode ini sudah mempertimbangkan matriks variansi-kovariansi residu dalam estimasi parameter model. Metode GLS dapat dilakukan jika matriks variansikovariansi residu dalam model SUR non-singular. Takada et al. (1995) meneliti estimator model SUR ketika matriks variansi-kovariansinya singular. Di sisi lain, Alaba et al. (2010) membandingkan estimasi parameter model SUR dengan OLS satu-satu (setiap persamaan dalam model diestimasi satu per satu) dan GLS. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa estimator model SUR dengan metode GLS lebih baik dari pada metode OLS satu-satu karena standar eror OLS lebih besar. Estimasi parameter model SUR dengan metode GLS telah dikaji ulang oleh Muflichah (2012). Adanya korelasi residu antar pengamatan dalam skripsi ini menyebabkan invers dari matriks variansi kovariansi sulit untuk ditentukan sehingga metode GLS tidak bisa langsung digunakan. Metode Park merupakan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan dari metode GLS yang dapat mengatasi masalah korelasi residu antar waktu pengamatan dalam model SUR. Oleh karena itu, model SUR dengan residu berpola AR(1) dapat diestimasi menggunakan metode Park. Teori-teori relevan dan mendukung yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut meliputi data panel, harga harapan, variansi dan kovariansi, matriks dan operasi matriks, sistem persamaan regresi linear, model Seemingly Unrelated Regression (SUR), autoregressive, Ordinary Least Square (OLS), Generalized Least Square (GLS) dan koefisien determinasi. 2.1.1 Data Panel Gujarati (2004) memberikan tiga tipe data yang sering digunakan dalam analisis yaitu data time series, data cross section dan data panel. Data time series merupakan suatu himpunan pengamatan yang dikumpulkan pada interval waktu tertentu seperti harian, mingguan, dan sebagainya. Data cross-section merupakan suatu data yang dikumpulkan dari beberapa subyek yang diamati pada satu satuan waktu. Sedangkan data panel merupakan gabungan data yang mempunyai unsurunsur data time series dan data cross-section yang diamati sepanjang waktu. Data ini dikumpulkan dari beberapa subyek sejenis, seperti keluarga, perusahaan, negara, dan lain-lain yang diukur pada satu satuan waktu dan diamati pada interval waktu tertentu. 2.1.2 Harga Harapan Harga harapan disebut juga mean adalah rata-rata terbobot dan merupakan ukuran pusat suatu distribusi probabilitas. Harga harapan variabel random diskrit adalah jumlahan dari hasil perkalian setiap harga variabel random dengan probabilitas dari harga variabel random tersebut. Jika variabel randomnya kontinu, maka operasi yang digunakan adalah operasi integral. Definisi tentang harga harapan variabel random diambil dari Bain dan Engelhardt (1992). Definisi 2.1 Jika X adalah variabel random diskrit dengan fungsi densitas probabilitas (fdp) f(x), maka harga harapan dari X didefinisikan sebagai commit to user 5 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Definisi 2.2 Jika X adalah variabel random kontinu dengan fungsi densitas probabilitas f(x), maka harga harapan dari X didefinisikan sebagai Teorema 2.1 Jika X adalah variabel random dengan fdp dan adalah fungsi bernilai real yang domainnya meliputi nilai yang mungkin untuk X, maka Menurut Neter et al. (1990) ; Bain dan Engelhardt (1992), harga harapan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. Jika dan adalah variabel random, a dan c adalah konstanta, maka 1. 2. 3. 4. 5. 2.1.3 Variansi dan Kovariansi Variansi merupakan ukuran penyebaran variabel random dalam suatu distribusi. Bain dan Engelhardt (1992) mendefinisikan variansi dan kovariansi sebagai berikut. Definisi 2.3 Variansi dari variabel random X adalah Teorema 2.2 Jika adalah suatu variabel random, maka commit to user 6 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Sifat-sifat variansi menurut Neter et al. (1990) sebagai berikut 1. 2. dengan a dan c adalah konstanta. Definisi 2.4 Kovariansi dari pasangan variabel random dan didefinisikan sebagai Teorema 2.3 Jika dan adalah variabel random dan a,b adalah konstanta, maka 1. , 2. 3. . Teorema 2.4 Jika X dan Y adalah variabel random, maka dan ketika 2.1.4 dan independen. Matriks dan Operasi Matriks Menurut Anton dan Rorres (2005), matriks adalah susunan segi empat siku-siku yang terdiri dari entri (unsur) berupa bilangan-bilangan. Matriks ini biasanya dinyatakan dengan sebuah huruf besar bercetak tebal. Berikut diberikan beberapa sifat matriks. Definisi 2.5 Jika A adalah matriks dengan , maka transpos dari A, dinyatakan , didefinisikan sebagai matriks yang didapatkan dengan mempertukarkan baris-baris dan kolom-kolom dari A. Toerema 2.5 Sifat dari transpos matriks. Jika A dan B adalah matriks berukuran dan suatu skalar , maka 1. 2. 3. commit to user 7 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4. Definisi 2.6 Jika adalah matriks bujur sangkar, dan jika terdapat matriks yang ukurannya sama sedemikian rupa sehingga invertible dan maka disebut invers dari . Jika matriks , maka disebut tidak dapat didefinisikan, dinyatakan sebagai matriks singular. Teorema 2.6 Jika adalah matriks yang invertible, maka Teorema 2.7 Jika dan yang sama, maka juga invertible dan adalah matriks-matriks yang invertible dengan ukuran invertible dan Teorema 2.8 Jika A adalah matriks berukuran , maka pernyataan pernyataan di bawah ini ekuivalen. a. adalah orthogonally diagonalizable, orthogonal, b. dengan P matriks , dan D matriks diagonal. simetris, Sebagai pendukung dalam skripsi ini, digunakan operasi matriks khusus yang dikenal sebagai perkalian Kronecker. Perkalian Kronecker dari 2 buah matriks akan menghasilkan matriks dalam bentuk partisi yang masing-masing submatriksnya adalah entri dari matriks pertama dikalikan matriks kedua. Definisi 2.7 (Schott,2005) Jika matriks berukuran dituliskan dengan adalah matriks berukuran dan , maka perkalian Kronecker antara matriks adalah dan , , adalah Teorema 2.9 (Schott,2005) Misal , , dan adalah matriks dan vektor, maka 1. commit to user 8 dan adalah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. 3. 4. , jika dan berukuran sama 5. , jika A dan B berukuran sama 6. 7. 8. , jika dan nonsingular. Turunan dari suatu matriks juga diperlukan dalam penurunan estimasi parameter. Sifat-sifat turunan suatu matriks diambil dari Schott (2005). Definisi 2.8 Matriks terhadap adalah matriks fungsi dari . Matriks jika semua entri dalam matriks Teorema 2.10 Jika dan matriks fungsi terhadap dan dapat diturunkan dapat diturunkan terhadap . adalah matriks fungsi dari , d adalah turunan adalah matriks konstan, maka 1. 2. 3. 4. 2.1.5 Sistem Persamaan Regresi Linear Dalam suatu sistem persamaan regresi linear, diasumsikan bahwa terdapat M persamaan dan T pengamatan yang masing-masing persamaan mempunyai satu variabel dependen dan variabel independen dengan persamaan regresi sebagai berikut : dengan . commit to user 9 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bentuk matriks dari persamaan regresi ke- dituliskan sebagai dengan sehingga masing-masing persamaan dapat dinyatakan sebagai Persamaan-persamaan tersebut dapat diringkas dalam satu matriks dengan menyusun M persamaan dalam bentuk (2.3) dengan Berdasarkan persamaan (2.3), diasumsikan bahwa terdapat korelasi residu antar persamaan sehingga estimasi parameternya dapat diselesaikan menggunakan model Seemingly Unrelated Regression (SUR). 2.1.6 Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) Model SUR merupakan model regresi linear multivariat yang diperkenalkan oleh Zellner pada tahun 1962. Model ini mengandung T pengamatan pada setiap M variabel dependen dengan variabel-variabel tersebut sejenis dan diukur pada satu waktu yang sama (cross section). Model ini digunakan ketika residu berautokorelasi antar persamaan untuk menghasilkan estimasi model. Persamaan (2.3) merupakan model SUR dengan asumsi commit to user 10 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan dengan adalah matriks variansi kovariansi model SUR (Greene, 2002). Semua pengamatan digunakan untuk mengestimasi parameter dari persamaan dan diasumsikan juga bahwa residu tidak berkorelasi antar pengamatan sehingga . Matriks variansi-kovariansi antara persamaan ke- dan persamaan ke- diberikan oleh sehingga dengan merupakan perkalian Kronecker antara yang dijelaskan dalam subbab 2.1.4. Matriks variansi kovariansi model SUR dapat dituliskan dengan matriks variansi kovariansi residu untuk semua persamaan regresi pada waktu pengamatan ke-t adalah Hal yang penting untuk dilakukan sebelum mengestimasi parameter model SUR adalah menguji apakah struktur variansi kovariansi residu merupakan struktur SUR. Menurut Greene (2002); Ullah dan Su (2006), untuk menguji commit to user 11 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id apakah ada korelasi residu antar persamaan digunakan statistik hitung Lagrange Multiplier yaitu dengan untuk semua (struktur SUR). Dengan tingkat signifikansi ditolak jika dan , diperoleh daerah kritis yaitu . 2.1.7 Autoregressive Model SUR dapat digunakan ketika residu berkorelasi antar persamaan. Dalam sistem persamaan regresi linear, residu pada masing-masing persamaan kadang-kadang berkorelasi antar persamaan dan antar waktu. Menurut Sembiring (2003), uji yang digunakan untuk menentukan bahwa data tidak berkorelasi adalah statistik Durbin-Watson. Uji tersebut didasarkan pada statistik dengan , sisa pada pengamatan ke- . Rentangan nilai d adalah . Nilai d akan kecil (dekat dengan 0) jika selisih kecil, jadi berkorelasi positif. Nilai d akan besar (dekat dengan 4) jika selisih besar, jadi berkorelasi negatif. Jika tidak ada korelasi maka nilai d akan dekat dengan 2. Dalam skripsi ini, diasumsikan bahwa bentuk korelasi antar waktu pengamatan adalah autoregressive orde satu (AR(1)) sehingga model sistem ini dapat disebut sebagai Model SUR dengan residu berpola AR(1). Proses autoregressive adalah suatu proses regresi pada dirinya sendiri. Menurut Cryer (1986) bentuk umum suatu proses autoregressive orde p (AR(p)) adalah commit to user 12 perpustakaan.uns.ac.id Nilai digilib.uns.ac.id merupakan kombinasi linear dari p nilai dirinya sendiri sebelum waktu ditambah suatu bentuk perubahan baru , dengan independen terhadap Model proses AR(1) adalah dengan adalah koefisien parameter, , dan dengan mean nol dan variansi konstan, adalah variabel random . Selanjutnya, untuk menguji apakah residu benar-benar berpola AR(1), digunakan plot Partial Autocorrelation Function (PACF). PACF pada lag k didefinisikan sebagai korelasi antara dua prediksi eror, yaitu, dengan ketentuan . Model Autoregressive dikatakan AR(1) jika Menurut Cryer (1986), suatu data dapat dikatakan stasioner jika data tersebut stasioner terhadap mean dan variansi. Selain model Autoregressive, model untuk data stasioner yang lain adalah Moving Average dan Autoregressive Moving Average. Model Moving Average dengan order , atau proses MA , didefinisikan sebagai berikut dimana independen dan berdistribusi normal dengan mean 0 dan variansi adalah parameter Moving Average dan Moving Average orde satu (MA dengan , adalah mean yang konstan. Proses ) adalah . Model Autoregressive Moving Average (ARMA( )) merupakan kombinasi dari model Autoregressive (AR( )) dan model Moving Average (MA( )). Bentuk umum dari model ARMA(p,q) adalah commit to user 13 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Model ARMA(p,q) dikatakan stasioner jika dan . Model ARMA(1,1) dapat ditulis sebagai dengan dan 2.1.8 . Ordinary Least Square (OLS) Bentuk umum model regresi linear dalam matriks adalah . Residu dalam model di atas dapat dituliskan sebagai Weisberg (2005) menuliskan fungsi jumlah kuadrat residu sebagai yang merupakan fungsi dari meminimumkan fungsi . Estimator OLS, , dari , yaitu menurunkan diperoleh dengan terhadap parameter kemudian menyamakan dengan nol. Dalam skripsi ini, parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) diestimasi menggunakan metode Park. Metode ini menggunakan OLS untuk mengestimasi setiap persamaan. Hasil estimasi digunakan untuk memperoleh residu yang akan digunakan untuk mengestimasi parameter AR(1). 2.1.9 Generalized Least Squares (GLS) Greene (2002) memberikan bentuk umum model regresi linear tergeneralisir dalam matriks adalah (2.5) dengan asumsi dan dimana merupakan matriks simetris definit positif, sehingga berdasarkan Teorema 2.8, dapat difaktorkan dalam dimana kolom-kolom dari C adalah vektor-vektor eigen dari dan nilai-nilai eigen dari adalah matriks disusun dalam matriks diagonal commit to user 14 . Misalkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diagonal dengan elemen diagonal ke- adalah . Misalkan pula maka , dan maka . Metode GLS sudah mempertimbangkan matriks variansi-kovariansi pada model. Dalam metode ini, didefinisikan fungsi jumlah kuadrat tergeneralisir. Untuk memperoleh fungsi ini, persamaan (2.5) dikalikan dengan P sehingga atau Vektor residu persamaan (2.6) adalah dan fungsi jumlah kuadrat tergeneralisir Menurut Greene (2002), prinsip metode GLS meminimumkan menurunkan terhadap parameter dengan cara kemudian menyamakan dengan nol. 2.1.10 Koefisien Determinasi Menurut Sembiring (2003), koefisien determinasi dapat digunakan untuk mengukur kecocokan data dengan model. Koefisien determinasi didefinisikan dengan adalah nilai taksiran dari variabel dependen, dari variabel dependen dan adalah nilai pengamatan pada variabel random. Nilai koefisien determinasi, dengan , berkisar antara sampai . Semakin dekat maka makin baik kecocokan model dengan data, sebaliknya jika makin dekat dengan Besar adalah nilai rata-rata maka makin jelek kecocokan model tersebut. dipengaruhi oleh banyaknya variabel independen dalam model. Jika jumlah variabel independen lebih dari satu, maka digunakan yang didefinisikan sebagai commit to user 15 -adjusted perpustakaan.uns.ac.id dengan digilib.uns.ac.id adalah banyaknya pengamatan dan banyaknya parameter. 2.2 Kerangka Pemikiran Model SUR digunakan dalam analisis regresi multivariat ketika residu berkorelasi antar persamaan. Namun, dalam regresi multivariat residu masingmasing persamaan kadang-kadang juga berkorelasi antar waktu pengamatan, seperti berpola AR(1). Model regresi multivariat ini dapat dikatakan sebagai model SUR dengan residu berpola AR(1). Estimasi parameter model SUR menggunakan metode GLS lebih baik daripada metode OLS satu-satu, namun adanya korelasi antar waktu menyebabkan metode GLS kurang sesuai untuk estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1). Oleh karena itu, metode Park yang merupakan penerapan metode GLS dan estimatornya didesain sebagai estimator dari sistem persamaan yang residunya berkorelasi antar persamaan dan antar waktu pengamatan (Messemer dan Park, 2004) sesuai untuk mengestimasi model SUR dengan residu berpola AR(1). Setelah estimator model didapatkan, kemudian diaplikasikan dalam contoh kasus. commit to user 16 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan pengumpulan bahan melalui buku buku referensi dan karya ilmiah yang meliputi hasil-hasil penelitian dan jurnal yang berkaitan dengan model SUR dan metode Park. Langkah langkah penelitian adalah sebagai berikut 1. mengkonstruksi model SUR dengan residu berpola AR(1), 2. menentukan estimasi parameter model, a. menentukan matriks variansi-kovariansi model beserta inversnya, b. mengestimasi parameter model dengan metode generalized least square dengan membentuk kemudian menentukan nilai minimumnya, c. menentukan estimasi parameter setiap persamaan regresi model dengan metode OLS untuk memperoleh residu yang akan digunakan untuk estimasi koefisien korelasi AR(1), d. menentukan langkah-langkah penerapan metode Park dalam data. 3. menerapkan dan mengambil kesimpulan dari suatu contoh kasus. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diturunkan ulang cara melakukan estimasi terhadap parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) serta penerapannya. Pembahasan di sini mengacu pada Messemer dan Park (2004), Dey et al. (2008) dan Greene (2002). 4.1 Model SUR dengan Gangguan Autokorelasi Persamaan regresi ke- dari model SUR yang terdiri dari persamaan regresi dapat dituliskan sebagai dengan adalah vektor observasi terurut adalah matriks observasi pada variabel dependen pada variabel independen adalah vektor parameter adalah vektor residu . persamaan regresi tersebut dapat disusun dalam matriks blok yang dituliskan sebagai dengan Jika residu dalam masing-masing persamaan pada model SUR memiliki pola AR(1), maka bentuk hubungan residu untuk persamaan ke- , dengan AR(1), dan adalah residu pengamatan ke- pada periode , adalah parameter adalah residu AR(1) yang tidak berkorelasi antar pengamatan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4.2 Matriks Variansi Kovariansi Model Estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) dilakukan dengan mengestimasi parameter dalam persamaan digunakan untuk mengestimasi . Metode yang akan adalah metode Park. Langkah pertama dalam estimasi parameter adalah menentukan matriks variansi kovariansi model SUR. Model SUR mengasumsikan bahwa atau untuk yaitu, residu pengamatan tidak berkorelasi antar waktu. Akan tetapi, residu pengamatan dalam skripsi ini berkorelasi antar waktu pengamatan dengan pola korelasi tersebut adalah AR(1). Bentuk hubungan residu untuk persamaan ke- , dengan , dan jika . Variansi residu adalah Residu diasumsikan stasioner ( ) sehingga diperoleh Dengan cara yang sama, kovariansi antara persamaan ke- dan persamaan kedapat diperoleh. Residu AR(1), , diasumsikan independen terhadap residu pengamatan sehingga , diperoleh commit to user 19 dan perpustakaan.uns.ac.id Misalkan digilib.uns.ac.id , dan asumsi kestasioneran maka atau Nilai kovariansi antara persamaan ke- dan persamaan ke- untuk satu periode waktu pengamatan yang berbeda diperoleh Untuk dua periode waktu pengamatan yang berbeda, sehingga untuk suatu satuan waktu yang berbeda diperoleh Matriks variansi kovariansi model SUR dengan residu berpola AR(1) adalah commit to user 20 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan Langkah selanjutnya adalah menentukan invers dari matriks variansi kovariansi residu model SUR dalam skripsi ini, yaitu . Variansi kovariansi persamaan ke- berdasarkan persamaan (4.2) dan (4.3), Untuk memudahkan dalam menentukan invers dari , didefinisikan matriks adalah dengan commit to user 21 dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Berdasarkan persamaan (4.5) dan persamaan (4.6) diperoleh commit to user 22 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id atau dan untuk persamaan ke-i dan persamaan ke-j, Jika matriks dari M persamaan disusun dalam matriks blok dan W dengan dan maka berdasarkan persamaan (4.3), (4.7) dan (4.8) diperoleh atau Kedua sisi baik kanan dan kiri dalam persamaan (4.9) diinverskan, commit to user 23 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4.3 Estimasi Parameter Estimator parameter model diperoleh dengan mengestimasi parameter menggunakan metode GLS, yaitu dengan mencari nilai minimum dari . Fungsi merupakan suatu fungsi kuadrat dari dengan koefisien positif sehingga fungsi ini mempunyai titik ekstrim minimum. Oleh karena itu, titik ekstrim minimum dari fungsi kuadrat dari persamaan dicapai ketika . Nilai dalam bentuk matriks adalah Langkah-langkah estimasi parameter adalah 1. Menentukan fungsi 2. Menurunkan terhadap 3. Meminimumkan fungsi dengan cara persamaan dengan nol Persamaan (4.10) disubstitusikan ke dalam persamaan (4.12) diperoleh commit to user 24 disamakan perpustakaan.uns.ac.id Estimator digilib.uns.ac.id dapat juga ditulis dengan (4.13) Greene (2002) menjelaskan transformasi Prais-Winsten untuk menghilangkan autokorelasi pada data. Jika diketahui pasangan data time series [ ] dan adalah koefisien korelasi maka transformasi Prais-Winsten dari data tersebut adalah dan Hasil transformasi yang diperoleh sama dengan perkalian matriks . Misalkan dan dan maka persamaan (4.13) dapat ditulis sebagai Setiap persamaan regresi linear dalam model SUR diestimasi parameternya masing-masing untuk menentukan pola autokorelasi residu. Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter tiap persamaan adalah metode OLS. Setelah dilakukan estimasi parameter, akan diperoleh nilai residu tiap waktu dari masing-masing persamaan. Residu dalam skripsi ini diasumsikan berpola AR(1). Estimator untuk koefisien korelasi AR(1), , diperoleh berdasarkan residu tersebut. Bentuk umum model regresi linear dalam bentuk matriks adalah Weisberg (2005) menuliskan fungsi jumlah kuadrat residu sebagai commit to user 25 perpustakaan.uns.ac.id yang merupakan fungsi dari , yaitu menurunkan digilib.uns.ac.id . Prinsip OLS adalah meminimumkan fungsi terhadap parameter kemudian menyamakan dengan nol diperoleh estimator OLS, , dari adalah (4.17) Estimator OLS tersebut diterapkan dalam setiap persamaan pada model SUR. Hasil estimasi digunakan untuk memperoleh estimator dari koefisien korelasi. Bentuk korelasi residu pengamatan persamaan ke- adalah Menurut Greene (2002), estimator untuk adalah Langkah-langkah estimasi parameter menggunakan metode Park adalah 1. mengestimasi parameter setiap persamaan dengan persamaan (4.17), 2. menghitung residu dan estimator yaitu berdasarkan residu berpola AR(1) dengan persamaan (4.18), 3. untuk setiap persamaan, data ditransformasi menggunakan transformasi Prais-Winsten yang dituliskan dalam persamaan (4.14) dan persamaan (4.15), 4. parameter model SUR diestimasi dengan menggunakan data hasil transformasi dan persamaan (4.16). commit to user 26 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4.4 Contoh Kasus Contoh data yang digunakan dalam kasus skripsi ini adalah data investasi dari dua perusahaan yaitu Perusahaan A dan Perusahaan B. Masing-masing perusahaan diambil 20 waktu pengamatan, dengan dua variabel yang diamati adalah : investasi, : nilai pasar perusahaan (nilai saham di bursa efek). Semua variabel dalam satuan juta dollar. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Lampiran 3. Model yang diestimasi adalah untuk dan . Estimasi parameter model tersebut dengan metode OLS dan nilai statistik Durbin Watson adalah statistik Durbin-Watson = 2,95782 statistik Durbin-Watson = 2,85406 Nilai statistik Durbin-Watson kedua perusahaan tidak mendekati 2, berarti residu kedua perusahaan mengalami autokorelasi. Dari hasil estimasi tersebut, dihitung nilai residu pengamatan kedua perusahaan. Residu tersebut mempunyai pola stasioner (Lampiran 4). Gambar 1 menunjukkan plot Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function (PACF) untuk residu perusahaan A. Dapat dilihat bahwa lag 1 kedua plot keluar dari garis interval kepercayaan 5%, itu berarti residu perusahaan dapat berpola AR(1), MA(1), dan ARMA(1,1). MSE dari AR(1) lebih kecil daripada MA(1) dan ARMA(1,1) sehingga residu berpola AR(1) dengan estimasi koefisien korelasi commit to user 27 (Lampiran 5). perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 1. Plot ACF dan PACF residu perusahaan Diamond Match Gambar 2 menunjukkan plot Autocorrelation Function (ACF) dan Partial Autocorrelation Function (PACF) untuk residu perusahaan B. Dapat dilihat bahwa lag 1 kedua plot keluar dari garis interval kepercayaan 5%, itu berarti residu perusahaan dapat berpola AR(1), MA(1), dan ARMA(1,1). MSE dari AR(1) lebih kecil daripada MA(1) dan ARMA(1,1) sehingga residu berpola AR(1) dengan estimasi koefisien korelasi (Lampiran 5). Gambar 2. Plot ACF dan PACF residu perusahaan American Steel Selanjutnya data ditransformasi menggunakan transformasi Prais-Winston. Hasil transformasi dapat dilihat dalam Lampiran 6. Data hasil transformasi digunakan untuk mengestimasi parameter model dengan metode generalized least square. Hasil estimasi yang diperoleh ditunjukkan dalam Tabel 1. commit to user 28 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel 1. Estimasi Parameter Model SUR Perusahaan A Parameter Nilai estimasi (intercept) p-value 0,0000 0,0000 B (intercept) 0,0000 0,0000 Matriks koefisien korelasi residu model adalah Hipotesis null untuk Model SUR adalah untuk (struktur variansi kovariansi bersifat heteroskedastis dan tidak ada korelasi residu antar persamaan) dengan nilai statistik Lagrange Multiplier, Daerah kritis khi-kuadrat untuk dan adalah 3,8415. Karena , dapat disimpulkan bahwa ditolak, artinya model ini memenuhi struktur SUR (terdapat korelasi residu antar persamaan). Dari Tabel 1, diperoleh persamaan investasi untuk dua perusahaan adalah sebagai berikut dan . Nilai p-value dari parameter kedua perusahaan adalah 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi , berarti bahwa nilai estimator parameter kedua perusahaan signifikan (sesuai/cocok) dengan data. Nilai Adjusted R-squared diperoleh sebesar 0,999, artinya 99,9% variasi variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen nilai pasar perusahaan ( ), dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. commit to user 29 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pada perusahaan A, nilai investasi menurun sebesar 13,99 juta dolar ketika nilai pasar perusahaan tidak berpengaruh. Apabila nilai pasar perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 juta dolar akan mengakibatkan nilai investasi meningkat sebesar dolar. Pada perusahaan B, nilai investasi meningkat sebesar 33,32 juta dolar ketika nilai pasar perusahaan tidak berpengaruh. Apabila nilai pasar perusahaan mengalami peningkatan sebesar 1 juta dolar akan mengakibatkan nilai investasi meningkat sebesar dolar. commit to user 30 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa model SUR memiliki bentuk umum masing-masing persamaan ke- adalah dengan residu berpola AR(1) mempunyai bentuk untuk persamaan ke- , Metode yang digunakan untuk mengestimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1) adalah metode Park. Langkah-langkah estimasi parameter menggunakan metode Park adalah 1. mengestimasi parameter setiap persamaan dengan 2. menghitung residu dan estimator yaitu berdasarkan residu berpola AR(1) dengan 3. untuk setiap persamaan, data ditransformasi menggunakan transformasi Prais-Winsten. Jika diketahui pasangan data time series [ adalah estimator dari ] dan maka transformasi Prais-Winsten dari data tersebut adalah 4. parameter model SUR diestimasi dengan menggunakan data hasil transformasi dan persamaan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 5.2 Saran Skripsi ini mengkaji ulang tentang teori estimasi parameter model SUR dengan residu berpola AR(1). Oleh karena itu dapat dilakukan penelitian dengan menerapkan teori ini dalam studi kasus. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah metode Park, untuk itu dapat dilakukan penelitian lain dengan metode yang berbeda. commit to user 32