62 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
62
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat dielakkan lagi.
Hal itu dapat kita lihat dampaknya pada perkembangan ekonomi dunia yang
semakin berkembang. Perekonomian Indonesia juga mengalami peningkatan
dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar Modal Indonesia.
Kemandirian Pasar Modal di Indonesia baru terjadi pada pertengahan tahun 1970,
dan terus mengalami perkembangan seiring dengan dikeluarkannya paket-paket
deregulasi oleh pemerintah untuk menumbuhkan minat yang tinggi pada emiten
dan investor dalam memanfaatkan Pasar Modal sebagai salah satu sumber
pembiayaan dan sarana investasi. Apabila minat emiten dan investor telah tumbuh
dalam memanfaatkan Pasar Modal, maka emiten dan investor akan memperoleh
manfaat yaitu semakin mudahnya berhubungan antara satu lama lainnya karena
Pasar Modal sebagai sarana jembatan bagi mereka berdua. Selain itu Pasar Modal
juga berperan dalam pemerataan sosial dengan memberikan kesempatan bagi
masyarakat luas untuk ikut menikmati keuntungan yang diperoleh suatu
perusahaan melalui kepemilikan saham.
Dalam berinvestasi, investor telah merelakan konsumsi atas sejumlah dana
yang mereka miliki saat ini untuk ditukar dengan aset-aset investasi (Jones, 2004).
Kerelaan yang diberikan para investor ini berimbal hasil pada kemungkinan akan
satu atau lebih keuntungan yang bersifat finansial. Pada saham contohnya,
1
63
investor pemegang instrumen investasi ini bisa mendapatkan dua bentuk
keuntungan financial; dividen (bagi investor yang lebih menginginkan
mendapatkan hak kepemilikan atas perusahaan) dan capital gain (bagi investor
yang lebih menginginkan keuntungan cepat). Dividen adalah merupakan satusatunya bentuk pembayaran tunai yang diberikan oleh perusahaan emiten kepada
para pemegang sahamnya (Jones, 2004). Sedangkan capital gain adalah
keuntungan tambahan yang bisa didapat investor dari hasil selisih harga
pembelian saham dengan harga ketika dilakukan penjualan atas saham tersebut
(Keown, 2001).
Dalam pemilihan saham-saham yang akan dimasukkan dalam portofolio,
seorang investor seharusnya menghindari naluri spekulasi, karena tidak semua
saham akan dapat membentuk portofolio yang baik yaitu portofolio yang
memberikan tingkat keuntungan yang besar, dengan risiko yang sama atau
member risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang sama. Pada hakekatnya
pembentukan porotofolio adalah mengalokasikan dana pada berbagai alternatif
investasi, sehingga resiko investasi (secara keseluruhan) akan dapat dikurangi
(diminimumkan).
Dalam melakukan kombinasi investasi yang tepat adalah diperlukannya
suatu ketelitian serta perhitungan dan analisis yang membandingkan daya tarik
yang ditawarkan oleh masing-masing saham, dan agar investor dapat memilih dan
menentukan saham-saham mana yang atraktif untuk dimasukan dalam portofolio
yang sesuai dengan preferensinya. Pembentukan portofolio inilah yang nantinya
akan dapat memberikan kombinasi tingkat pengembalian dan risiko yang
64
optimum atau juga disebut portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang
memberikan expected return yang besar dengan risiko yang sama, atau
memberikan tingkat risiko yang kecil dengan expected return yang sama.
Dalam menganalisis dan menghitungnya portofolio suatu saham salah
satunya dengan menggunakan metode indeks tunggal. Metode indeks tunggal
merupakan penyederhanaan analisis portofolio, yang berkaitan dengan jumlah dan
jenis input atau data, serta prosedur analisis untukmenentukan portofolio yang
optimal. Atas dasar latar belakang permasalahan yang timbul tersebut maka
peneliti menyusun skripsi dengan judul “Analisis Portofolio Terhadap Expected
Return dan Risiko Saham Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal
Pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011”.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam melakukan investasi pada perusahaan yang go public di Bursa Efek
Indonesia, investor akan dihadapkan pada harga, risiko, dan keuntungan yang
dipengaruhi oleh faktor pasar. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di
atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana membentuk
portofolio optimal yang menghasilkan expected return maksimal dan risiko saham
minimal dengan menggunakan model indeks tunggal pada perusahaan LQ 45 di
Bursa Efek Indonesia tahun 2011?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Menurut Pabundu (2006:17) tujuan penelitian merupakan arah yang akan
dituju seseorang dalam melakukan penelitian. Sasaran dan target kegiatan
65
hendaknya dicantumkan dalam tujuan penelitian. Tujuan tersebut sangat terkait
dengan judul dan masalah penelitian yang ditetapkan. Tujuan penelitian
merupakan tujuan secara umum dari penelitian. Dalam hal ini tujuan penelitian
dimaksudkan untuk mengemukakan maksud-maksud yang terkandung dalam
kegiatan penelitian khususnya mengenai analisis portofolio terhadap expected
return dan risiko saham dengan menggunakan model indeks tunggal pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2011.
Tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana membentuk portofolio optimal yang menghasilkan expected return
maksimal dan risiko saham minimal dengan menggunakan model indeks tunggal
pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Menurut Pabundu (2006:17) penelitian mempunyai manfaat yang sangat
besar yaitu sebagai sarana menyusun perencanaan, membuat kebijaksanaan
maupun untuk menyusun strategi pengembangan suatu bidang yang dikelola.
Dengan melihat tujuan penelitian tersebut di atas maka manfaat yang
diharapakan dan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Kontribusi praktis
Berguna sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi investor dalam
pengambilan keputusan investasi di Bursa Efek yang menghasilkan keuntungan
yang diharapkan dan memberikan tingkat risiko saham yang minimal.
66
2. Kontribusi teoretis
Berguna untuk menambah informasi perbendaharaan perpustakaan sebagai
acuan dalam kepentingan ilmiah bagi mahasiswa (STIESIA). Karena pada
dasarnya sifat dari penulisan ini terbuka untuk siapa saja.
3. Kontribusi kebijakan
Merupakan media untuk bahan pertimbangan bagi Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) dalam mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal
agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien
serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup merupakan pembatas suatu permasalahan. Pembatas ini
diberikan
dengan
maksud
agar
arah
pembahasan
tidak
mengalami
kesimpangsiuran, serta untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak
mengarah.
Jumlah perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tidak semua dijadikan
sampel. Peneliti menentukan sampel penelitian dengan metode purposive
sampling, dimana dalam menganalisis portofolio perusahaan sampel tersebut
menggunakan model indeks tunggal.
Download