· Misa Bahasa Indonesia, Minggu pertama tgl. 7 Oktober 2007 pk.15.30 sore, di Kapel, lt.2, Gereja Holy Spirit. · PD Siang, diadakan setiap hari Kamis pk. 14.30 siang, di ruang 0302, Gereja Holy Spirit. · Sel Group PD Siang, diadakan setiap hari Selasa pk. 13.30 siang. · PD Malam, Jumat terakhir diadakan pada hari Jumat, tgl. 26 Oktober 2007 pk. 19.30 malam, di ruang 0302, Gereja Holy Spirit. · Sel Group Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM), Untuk informasi lebih lengkap hubungi, Pelayan Wilayah: Reggie – 94567872 dan Kelvin ­ 91237837 · Misa Bahasa Indonesia, bulan November, Minggu pertama tgl. 4 November 2007 pk.15.30 sore, di Kapel, lt.2, Gereja Holy Spirit. Mari kita mendoakan setiap rencana yang telah dibuat. Terima Kasih Persekutuan Doa KKIHS, surat menyurat kepada Sekretariat, sbb.: Holy Spirit Church, 248 Upper Thomson Road, Singapore 574371 Informasi hubungi: Vonny ­ 96159551, Wawa ­ 93676962 Email : [email protected] Website: http://www.kkihs.org Seorang pria menemani istrinya yang memeriksakan diri ke dokter. Dokter itu menyuruh si pria untuk tetap tinggal di ruang tunggu, dan dia akan dipanggil bila dokter telah selesai memeriksa istrinya Beberapa saat kemudian, dokter itu keluar dan meminta seorang perawat untuk mengambilkan obeng dan dokter itu segera kembali ke ruang periksa. Lalu, dokter itu keluar lagi dan meminta untuk diambilkan tang. Pria yang ada di ruang tunggu tadi mulai cemas. Khawatir memikirkan keadaan istrinya di dalam ruangan dokter. Ketika dokter itu keluar lagi dan meminta untuk diambilkan palu, pria itu sudah tidak tahan lagi dan bertanya, "Dokter, ada apa sebenarnya dengan istri saya?" Dokter itu menjawab, "Maaf Pak, saya juga belum tahu keadaan istri Anda ... bahkan sampai saat ini saya masih belum bisa membuka tas peralatan medis saya." “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”(Filipi 4:6) Dikutip dari: http://sabda.org .Media Komunikasi Internal PD KKIHS Buletin Oktober 2007. BULAN ROSARIO Pada bulan Oktober ini Gereja kita memperingati bulan rosario di mana para pemimpin Gereja menghimbau para umat katolik untuk berdoa rosario. Mengapa Gereja menetapkan bulan Oktober sebagai bulan rosario? Menurut sejarah yang di ambil dari (http://www.st­yohanesbosco.org/riwayat­maria­rosario.html), sebenarnya banyak peristiwa­peristiwa ajaib yang mendukung Gereja untuk menghimbau umatnya untuk berdoa rosario tetapi Paus telah menetapkan tgl 7 Oktober sebagai tanggal pesta Santa Maria Ratu Rosari. Peristiwa terbesar yang melatarbelakangi pesta ini adalah peristiwa kemenangan Pasukan Kristen dalam pertempuran perang salib di Turki. Untuk menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar semua umat berdoa rosario untuk memohon perlindungan Maria atas Gereja. Doa mereka ternyata di kabulkan Tuhan dan pasukan Kristen di bawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 oktober 1571 (Minggu I Bulan Oktober). Sebagai tanda syukur, Paus Pius V (1566­1572) menetapkan 7 oktober sebagai hari pesta Santa Maria Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX (1667 – 1669) mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia; dan Paus Leo XIII (1878 – 1903) lebih meningkatkan nilai pesta ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai bulan Rosario untuk menghormati Maria. Bulan Rosario erat sekali ikatannya dengan Bunda Maria, sang Ibu kita. Sosok Bunda Maria, sangat erat sekali dengan kata “Cinta” ,”Kasih” dan “Setia” di mana cinta dan kasih seorang Ibu kepada anaknya dan kesetiaannya kepada Allah. Rosario mengajarkan kita untuk berdoa seperti Bunda Maria yang tekun dan setia selalu kepada Tuhan dan percaya serta pasrah akan rencana Tuhan untuknya. Kita mau menjadikan Bunda Maria sebagai role model di dalam kehidupan kita. Kita mau setia dan taat kepada Allah kita Yesus Kristus seperti Bunda Maria yang selalu taat menemani Yesus sampai Dia di salib. Dengan mendoakan rosario ini kita juga mengenang dan memperingati peristiwa­ peristiwa keselamatan yang di lakukan Allah melalui Yesus dari Dia berada dalam kandungan Bunda Maria sampai Ia naik ke surga. Dalam memperingati bulan rosario ini, sudah selayaknya kita mengambil kesempatan melakukan kegiatan untuk menimba spiritualitas Bunda Maria. Kita dapat melakukannya dengan cara berdoa rosario secara rutin, meneladani iman Bunda Maria yaitu keterbukaan dan kepasrahan terhadap Allah dan kesetiaannya mendampingi Yesus. Dengan begitu kita dapat memperdalam iman kekatolikan kita. Salam sejahtera, Tim Redaksi MAKNA BIJI ROSARIO NYANYIAN PUJIAN MARIA Pertanyaan 1 : Maria merasa bingung. Ia baru saja mendengar kata­kata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau" (Lukas 1:28). Perkataan ini tampaknya menghiburkan, tetapi mengejutkan karena diucapkan oleh malaikat. Maria sedang dihadapkan pada berita yang paling mengagumkan, tetapi ia juga ketakutan. Dan saat malaikat mengatakan bahwa ia akan mengandung seorang bayi, ia berseru, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" (ayat 34). Ada dua fakta tentang Maria di sini, yakni bahwa ia kebingungan dan bahwa ia mempertanyakan perkataan malaikat itu. Fakta tersebut memberitahu kita bahwa ia juga seorang manusia biasa seperti kita, dengan kekuatiran yang normal. Namun setelah mendengar perkataan malaikat itu, Maria menyebut dirinya "hamba Tuhan," dan berkata, "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (ayat 38). Maria adalah seorang hamba yang rendah hati, saleh, dan mau melakukan kehendak Allah. Kita dapat melihat hati Maria lebih mendalam melalui doanya yang mengesankan, yang dikenal sebagai Magnificat, nyanyian pujian Maria (ayat 46­55). Dalam nyanyian ini ia bersukacita dalam kekudusan Allah (ayat 49), rahmat­Nya (ayat 50), kuasa­Nya (ayat 51­52), kepedulian­Nya kepada mereka yang lapar (ayat 53), dan kebaikan­Nya kepada umat­Nya (ayat 54­55). Kita dapat belajar dari Maria tentang bagaimana mempercayai Allah, di tengah kekuatiran dan ketakutan kita, dan memuji Dia atas kebesaran­Nya. Inilah inti nyanyian pujian Maria [JDB] JALAN­JALAN ALLAH YANG TAK TERSELAMI LAYAK MENDAPATKAN SEGALA PUJIAN KITA Dikutip dari: http://sabda.org Seperti yang kita ketahui sarana yang biasa digunakan dalam doa Rosario adalah untaian biji­bijian yang bentuknya menyerupai kalung. Apa makna Biji rosario itu? Jawaban 1 : Pada awalnya, biji­biji itu sekedar alat hitung untuk menandai alur Salam Maria. Namun biji itu juga dapat menjadi simbol yang lebih dalam. Perlu diperhatikan, biji­ biji itu menyatu pada salib. Dari sini alur doa dimulai dan diakhiri. Hal ini melambangkan kehidupan dan doa orang beriman yang terpusat pada Kristus. Segala sesuatu dimulai dari Dia, tertuju kepadaNya dan lewat Dia, dalam Roh Kudus sampai kepada Bapa. Beato Bertolo Longo (seorang rohaniwan) melihat untaian biji­biji itu ibarat “rantai” yang menghubungkan kita dengan Allah. Sebuah rantai yang halus, karena haluslah ikatan kita dengan Allah yang adalah Bapa kita juga. Ia adalah sebuah rantai “putrawi” yang menjadikan kita serasi dengan Maria, hamba Tuhan (Luk 1:38), dan lebih2 dengan Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, menjadikan diriNya seorang “hamba” karena kasihNya kepada kita (Flp2:6­7). Untaian biji­bijian itu akhirnya adalah lambang ikatan relasi dan persaudaraan yang menyatukan kita semua dalam Kristus. Pertanyaan 2: Jika ada beberapa umat yang berdoa Rosario tidak menggunakan untaian Rosario, apakah hal ini dapat dibenarkan? Jawaban 2: Hal ini tidak masalah. Karena untaian Rosario itu hanyalah sarana yang membantu kita dalam mendaraskan Doa Rosario. Apabila tidak ada manik­manik Rosario, kita masih dapat menggunakan jari­jari kita untuk menghitung 10 Salam Maria. Adalah jauh lebih baik jika kita berdoa Rosario tanpa menggunakan untaian Rosario, daripada sama sekali tidak berdoa Rosario. Dikutip dari: http://gemawarta.wordpress.com