PROGRAM PELATIHAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN A. Pendidikan dan Pelatihan 1. Kursus Jabatan Kursus Jabatan di LPP dimaksudkan sebagai upgrading dan qualifying kompetensi manajerial & leadership. Level kursus penjenjangan terdiri dari : Kursus Manajemen Perkebunan Dasar (KMP-D) Menekankan pada kompetensi supervisory management Kursus Manajemen Perkebunan Madya (KMP-M) Menekankan pada kompetensi koordinasi kegiatan subunit usaha Kursus Manajemen Perkebunan (KMP) Penekanan pada kompetensi manajemen unit usaha Kursus Manajemen Perkebunan Lanjut (KMP-L) Menekankan pada kompetensi fungsi eksekutif, leadership, dan strategic management 2. Kursus Penyegar Kursus Penyegar dimaksudkan selain untuk memberikan pengetahuan baru, penyegaran akan pengetahuan tertentu yang pernah diperoleh sebelumnya, juga untuk memenuhi kebutuhan spesifik klien akan suatu pelatihan yang langsung berfungsi dalam pemecahan masalah mereka. Bentuk kursus selain klasikal di kelas, juga termasuk: seminar, lokakarya, consult training, hands-on training, dan diagnostic training. Beberapa bidang program yang ditawarkan meliputi antara lain: Manajemen dan bisnis Keorganisasian dan SDM Manajemen strategik Hubungan Industrial Institutional development Personal development Manajemen bisnis dan teknologi Kursus-kursus LPP diselenggarakan baik di LPP Kampus Yogyakarta, LPP Kampus Medan, di perusahaan (in-house) maupun di tempat-tempat lain yang disepakati bersama dengan klien. B. Konsultansi Pelayanan konsultansi merupakan peran strategis LPP dalam memecahkan permasalahan strategik perusahaan berbasis competency dan knowledge. Bidang pelayanan konsultansi LPP meliputi antara lain: Konsultansi di bidang manajemen Konsultansi di bidang teknologi informasi Konsultansi di bidang keteknikan Konsultansi di bidang pelayanan prosesing dan laboratorium Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 1 C. Konsultansi di bidang produksi tanaman Assessment Center Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi yang didirikan dan dikelola oleh Yayasan Pendidikan Perkebunan terdiri atas: Politeknik LPP Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan, Medan. KONSULTANSI DAN PELAYANAN KONSULTANSI DAN PELAYANAN Kegiatan konsultansi dan pelayanan (konpel) merupakan jasa layanan LPP untuk membantu memecahkan permasalahan perusahaan dalam bidang organisasi, SDM maupun bidang strategik yang dihadapi klien. Jasa pelayanan konpel LPP meliputi: 1. Assessment Center Dalam masa reformasi dimana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) menjadi isu yang penting dalam manajemen SDM di perusahaan, jasa layanan Assessment Center merupakan wahana yang tepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Assessment Center merupakan layanan LPP untuk membantu klien dalam perekrutan, penempatan, pemerataan, kompetensi karyawan, fit and proper test, dan pengembangan SDM, yang dilakukan melalui serangkaian tes atau stimulasi yang didesain sesuai dengan kebutuhan klien. 2. Jasa Teknik (JASTEK) JASTEK merupakan layanan LPP untuk perbaikan serta desain/modifikasi peralatan pabrik, baik pabrik aneka tanaman maupun pabrik gula. Seperti diketahui bahwa operasi pabrik sangat ditentukan oleh kesempurnaan operasi peralatan yang ada di pabrik. Oleh karena itu, penyempurnaan operasi melalui perbaikan yang kontinyu dan terencana sangat diperlukan untuk mendukung operasi pabrik yang optimal. Kegiatankegiatan yang dapat dilakukan melaui layanan JASTEK meliputi, modifikasi alat, kalibrasi alat, perbaikan alat. 3. Jasa Processing dan Laboratorium (JASPROLAB) JASPROLAB merupakan jasa layanan LPP untuk membantu perbaikan dalam teknologi prosesing di pabrik. Berbagai permasalahan pada pabrik pengolahan di pabrik sangat mempengaruhi mutu hasil akhir (produk). Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 2 4. Jasa Manajemen (JASMAN) JASMAN merupakan jasa layanan untuk membantu memecahkan masalah perusahaan yang berkaitan dengan organisasi dan manajemen, yang meliputi struktur dan pengembangan organisasi, sistem penggajian, sistem pengembangan SDM, pengendalian biaya, sistem manajemen kinerja, transformasi bisnis, penyusunan Rencana Jangka Panjang dan lain-lain. 5. Jasa Teknik Informatika (JASTI) JASTI dapat membantu klien dalam mendesain serta memperbaiki Sistem Informasi Manajemen Perusahaan. 6. Jasa Tanaman (JASTAN) JASTAN merupakan layanan LPP untuk membantu memecahkan masalah dalam lingkup tanaman, mulai persiapan lahan sampai dengan panen, studi kelayakan penilaian kebun, produksi dan lain-lain. KURSUS JABATAN DAN LADIES PROGRAM KURSUS JABATAN (KJB) Kursus jabatan merupakan seri kursus penjenjangan bagi para manajer di perusahaan perkebunan. Kursus ini berfungsi untuk pembekalan dalam menduduki jabatan (upgrading) dan atau untuk memantapkan pejabat/manajer yang telah menduduki jabatan (qualifying). Pada dasarnya setiap manajer selalu menjalankan fungsi leadership dan managerial. Oleh karena itu, peran utama KJB adalah sebagai pembekalan dan pemantapan kompetensi manajerial dan leadership. Di samping itu, juga membekali dan memantapkan kompetensi teknis operasional serta peningkatan pemahaman wawasan bisnis. Sasaran kursus jabatan adalah mencetak manajer yang memiliki persepsi yang sama dan wawasan yang luas tentang manajemen agribisnis perkebunan yang kompeten di bidangnya. Melalui kursus jabatan diharapkan terjalin saling pengertian antar para manajer untuk memudahkan kerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan. JENJANG KURSUS 1. Kursus Manajemen Perkebunan Dasar (KMPD) merupakan seri KJB jenjang pertama yang diperuntukkan bagi para manajer sub unit usaha, dengan penekanan kompetensi pada aspek supervisi, administrasi operasi/produksi, serta teknis operasi/produksi. KMPD dikelompokkan menjadi beberapa bidang yang diselaraskan dengan kebutuhan perusahaan perkebunan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 3 2. Kursus Manajemen Perkebunan Madya (KMPM) merupakan seri KJB jenjang kedua yang diperuntukkan bagi para manajer bidang fungsional perusahaan perkebunan, dengan penekanan kompetensi pada aspek kepemimpinan, manajemen fungsional, serta wawasan bisnis, communities networking, serta wawasan industri. 3. Kursus Manajemen Perkebunan (KMP) merupakan seri KJB jenjang ketiga yang diperuntukkan bagi para manajer unit usaha, dengan penekanan kompetensi pada aspek kepemimpinan, manajemen unit, communities networking, serta wawasan industri. 4. Kursus Manajemen Perkebunan Lanjutan (KMPL) merupakan seri KJB jenjang keempat yang diperuntukkan bagi para manajer di tingkat perusahaan (Direksi), dengan penekanan kompetensi pada aspek keeksekutifan, manajemen strategik, business networking, serta wawasan bisnis mikro/makro. PEKAN CERAMAH ISTRI MANAJER Istri manajer memegang peranan penting untuk mendukung pencapaian efektivitas manajer dalam menjalankan tugasnya. Pendidikan bagi manajer BUMN perkebunan secara berjenjang telah dilaksanakan melalui kursus jabatan (KMPL, KMP, KMPM, dan KMPD). Pendidikan jabatan bagi manajer perlu diimbangi dengan peningkatan kualitas istri manajer, sehingga pengetahuan, sikap dan perilaku istri manajer sejalan dengan peningkatan peran suami dalam perusahaan. Seperti halnya para manajer perusahaan perkebunan, istri manajer memerlukan pendidikan yang sejalan dengan jenjang jabatan manajer. Oleh karena itu, bersamaan dengan kursus jabatan, juga diselenggarakan kursus bagi istri manajer yaitu Pekan Ceramah Istri Manajer (PCIM). PCIM diselenggarakan dengan tujuan untuk istri manajer perusahaan perkebunan agar mampu berperan lebih besar di perusahaan keluarga dan masyarakat. PCIM menyiapkan para istri manajer agar menjadi pribadi yang dapat berfungsi sebagai panutan bagi masyarakat sekitar, baik dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. JENJANG PCIM PCIM diselenggarakan secara berjenjang sesuai dengan jenjang kursus jabatan bagi manajer perusahaan perkebunan. Jenjang tersebut meliputi PCIM KMPL, PCIM KMP, PCIM KMPM, dan PCIM KMPD. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 4 DESKRIPSI PROGRAM UNGGULAN PELATIHAN LPP KAMPUS YOGYAKARTA I. BIDANG SDM DAN ORGANISASI PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI STAF HUBUNGAN ANTARKARYAWAN (HAK) Deskripsi: Permasalahan SDM yang muncul seringkali menjadi kendala dalam proses produksi, sehingga staf SDM/HAK memiliki fungsi strategis bagi Manajer Unit Usaha. Jika Staf SDM/HAK memiliki kompetensi tinggi, maka harapan penyelesaian masalah SDM juga akan semakin besar. Pelatihan ini didesain untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Staf SDM/HAK agar mampu mengidentifikasi permasalahan dan mampu menerapkan pengelolaan SDM secara terpadu sebagai salah satu pendekatan dalam mengatasi permasalahan SDM yang ada. PELATIHAN UNTUK SERIKAT PEKERJA DESKRIPSI Penerapan sistem pengelolaan SDM memang penting, namun yang tidak kalah penting adalah pembinaan hubungan harmonis antara karyawan dengan perusahaan. Tanpa hubungan harmonis antara karyawan dengan perusahaan, optimalisasi pemberdayaan karyawan adalah hal yang mustahil untuk diraih. Disinilah peran Serikat Pekerja (SP) dibutuhkan, SP diharapkan mampu menjembatani komunikasi antara karyawan dengan perusahaan. Selain itu SP diharapkan mampu membantu memberikan pemahaman kepada karyawan, sehingga iklim kerja yang kondusif dapat terwujudkan. Pelatihan ini didesain untuk meningkatkan kompetensi pengurus serikat pekerja, sehingga bisa menjadi partner perusahaan dalam mewujudkan visinya PELATIHAN PENINGKATAN ETOS KERJA KARYAWAN DESKRIPSI Karyawan merupakan tulang punggung keberhasilan perusahaan. Dalam upayanya menjadi perusahaan yang maju dan menghasilkan kesejahteraan bagi stakeholder, karyawan memiliki peran yang sangat besar terhadap roda organisasi agar dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Ketika perusahaan memiliki karyawan yang berkompetensi tinggi dan memiliki etos kerja yang kuat maka kinerja perusahaan juga akan semakin meningkat dan memiliki daya tahan tinggi menghadapi perubahan lingkungan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 5 Pelatihan ini didesain untuk meningkatkan etos kerja karyawan sehingga mampu menjawab setiap tantangan yang dihadapi perusahaan. PELATIHAN COACHING, COUNSELING, MONITORING DESKRIPSI Setiap perusahaan menginginkan agar semua karyawan dapat berkinerja sesuai dengan standar yang ditetapkan atau bahkan melampauinya. Namun, dalam kenyataannya masih ada karyawan yang belum dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Gap antara kinerja karyawan dan kinerja yang ditetapkan antara lain disebabkan oleh kompetensi karyawan, kompetensi atasan (manajemen), proses review, coaching dan counseling tidak dilaksanakan, kondisi lingkungan, permasalahan pribadi karyawan, atau motivasi karyawan PELATIHAN ANALISIS BEBAN KERJA & MANPOWER PLANNING DESKRIPSI Tantangan dalam bidang SDM yang mempunyai nilai strategis adalah meningkatnya biaya SDM yang prosentasenya cenderung lebih besar daripada prosentase peningkatan produksi dan semakin kaburnya beban tugas yang harus diemban oleh masing-masing karyawan. Hal tersebut terjadi disebabkan oleh sistem tata formasi SDM yang memang sudah perlu disesuaikan dan ditinjau kembali dengan kondisi sekarang ini. Pendampingan ini dirumuskan untuk membantu perusahaan menilai beban kerja setiap pekerjaan dan jabatan yang ada serta merumuskan perencanaan SDM. PELATIHAN SDM UNTUK NON MANAJER SDM DESKRIPSI Permasalahan SDM yang ada di suatu perusahaan tidak dapat diserahkan kepada divisi SDM saja untuk menyelesaikan. Manajer lini yang setiap hari secara nyata berinteraksi dengan karyawan sebenarnya lebih paham mengenai kondisi sesungguhnya. Maka muncullah pandangan bahwa setiap manajer adalah manajer SDM. Untuk dapat memfungsikan sebagai manajer SDM yang baik maka manajer lini perlu mendapat pemahaman dan keterampilan dalam mengelola SDM sehingga dapat lebih efektif ketika bertindak PELATIHAN EXECUTIVE SKILLS DESKRIPSI Perusahaan seringkali menyalahkan perencanaan ketika gagal melaksanakan sesuatu. Padahal rencana yang telah dibuat sudah cukup matang dan telah memperhatikan berbagai aspek. Kegagalan eksekusi seringkali terjadi karena lemah dalam kemampuan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 6 mengeksekusi. Pelatihan ini didesain untuk meningkatkan kemampuan peserta untuk melakukan eksekusi dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. TAINING FOR TRAINERS DESKRIPSI Setiap orang sebetulnya dapat menjadi trainer. Ketika dia diminta untuk sharing knowledge atau manajer terlibat dalam suatu proyek dengan yuniornya, maka sebenarnya dia telah menjadi trainer. Tetapi agar dapat menjadi trainer yang efektif, maka perlu dilatih. Pelatihan ini didesain untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada calon trainer terkait dengan pelaksanaan training. PELATIHAN DYNAMIC LEADERSHIP DESKRIPSI Pendekatan dengan salah satu tipe leadership saja, misalnya transformasional atau transaksional, dapat menjadi kontraproduktif bagi organisasi. Diperlukan suatu pemahaman kepemimpinan yang sifatnya dinamis, mampu mengatasi krisis dalam setiap kondisi. Pelatihan ini didesain untuk menggali potensi kepemimpinan dari dalam diri peserta sehingga bisa lebih lentur ketika menghadapi beragam situasi kritis. TRAINING MANAGEMENT DESKRIPSI Salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan training adalah cara pengelolaannya. Materi yang bagus akan berdampak luar biasa bagi peserta training jika dikemas dengan manajemen training yang baik. Hal ini sering kurang diperhatikan bagi perusahaan ketika menyelenggarakan training. Training ini didesain untuk meningkatkan kualitas pengelolaan training sehingga bisa mencapai apa yang diharapkan. PELATIHAN CAREER MANAGEMENT DESKRIPSI Salah satu motivasi karyawan untuk bergabung dengan perusahaan adalah adanya harapan untuk meniti karir yang tinggi. Tetapi seringkali hal tersebut sulit diwujudkan karena belum ada sistem pengelolaan karir yang memberikan harapan dan kepastian kepada karyawan. Pelatihan ini didesain agar setiap peserta mampu membuat sistem pengelolaan karir perusahaan yang disusun berdasarkan kepentingan perusahaan untuk mendapatkan kandidat yang kompeten untuk mencapai sasaran strategik. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 7 VALUE BASED LEADERSHIP DESKRIPSI Pelatihan ini didesain untuk membangun karakter karyawan perusahaan selaras dengan visi, misi, serta tata nilai perusahaan. Peserta akan diajak untuk masuk dalam kesadaran hakiki sebagai manusia untuk kemudian ditanamkan nilai-nilai dan budaya perusahaan, sehingga benar-benar menjadi ujung tombak dalam mencapai kinerja perusahaan. PELATIHAN TNA DESKRIPSI Seringkali manajemen perusahaan mengeluh tentang efektivitas pelatihan yang diikuti oleh karyawannya. Sudah banyak biaya dikeluarkan oleh perusahaan tetapi hasilnya belum juga dirasakan. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Mungkin salah satunya adalah karena perusahaan mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan belum melalui suatu analisis kebutuhan pelatihan. Jika Divisi memiliki kemampuan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan, maka hal tersebut disarankan tidak terjadi. Pelatihan ini didesain untuk membekali peserta pemahaman dan keterampilan melakukan analisis kebutuhan training atau training needs analysis. PELATIHAN TEAM BUILDING DESKRIPSI Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan mencapai kinerja yang unggul adalah kekompakan tim kerja. Kekompakan tim tidak muncul begitu saja tetapi dibangun dan melalui proses. Pelatihan ini didesain agar setiap peserta menyadari pentingnya tim dan bagaimana membangun dan mempertahankannya. Sasaran yang ingin dicapai dari pelatihan ini bahwa di akhir pelatihan seluruh peserta dapat merasakan hebatnya memiliki tim yang kompak. PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK DESKRIPSI Permasalahan sosial menjadi salah satu faktor dominan dalam menjalankan operasi perusahaan. Seringkali pabrik harus terhenti karena konflik antara perusahaan dengan masyarakat. Sehingga keterampilan untuk mengelola konflik menjadi penting untuk dimiliki oleh semua karyawan yang bertugas menangani konflik tersebut dan karyawan yang aktivitasnya banyak berinteraksi dengan masyarakat. Pelatihan ini didesain untuk membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola konflik dengan masyarakat. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 8 II. BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN DAN UMUM 7. MANAJEMEN STRATEGTIK UNTUK SENIOR MANAGER Deskripsi PTPN adalah salah satu BUMN Perkebunan yang telah sukses merumuskan perubahan bisnisnya secara jelas dan dapat dikatakan spektakuler dengan mengubah secara mendasar (meredifinisi) bisnis perusahaannya. Dikatakan mendasar karena perumusan strategik bisnis PTPN adalah mengubah secara fundamental dimensi bisnisnya, sebagai sebuah entitas bisnis PTPN mengembangkan tiga bisnis strategik. Langkah-langkah strategis yang ditempuh adalah kerja sama dengan BUMN lainnya, menyehatkan tanaman, mengembangkan industri hilir, restrukturisasi (Organisasi, SDM dan Manajemen Agribisnis), serta meningkatkan program CD. Implementasi keputusan strategis ini sangat luas dan juga mendasar, karena menuntut berbagai perubahan prinsip pada berbagai aspek kehidupan organisasi perusahaan. Aspek yang perlu segera diperhatikan dan diberdayakan untuk mendukung perwujudan redifinisi bisnis ini antara lain, Aspek Profesionalisme SDM, Aspek Operating Performance, Aspek Manajemen, dan Aspek Sistem dan Prosedur. 8. SEMILOKA PERSIAPAN MENUJU IPO DAN CORPORATE ACTION Deskripsi Salah satu pilihan sumber dana perusahaan adalah dengan memanfaatkan sarana pasar modal yang telah ada di Indonesia, yaitu BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan melakukan penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) maupun penawaran obligasi perusahaan. Bagi perusahaan BUMN yang akan “go public” perlu melakukan persiapan agar proses penjualan surat berharga yang akan dilepas dapat berjalan lancar dengan nilai seperti yang diharapkan atau bahkan lebih. Para pelaku pasar modal atau investor akan memberikan respon positif apabila perusahaan mempunyai rencana strategis yang tertuang dalam “Corporate Action” yang akan meningkatkan nilai perusahaan (corporate value) beserta pendanaan yang dibutuhkan. Perusahaan yang telah ‘go public’ atau menjadi PT Tbk (terbuka) mempunyai citra positif di mata para investor baik dari dalam maupun luar negeri karena dikelola secara profesional dan terbuka (disclosure) dengan kewajiban informasi mengenai kondisi perusahaan harus diungkapkan secara terbuka kepada publik. Kini bahkan banyak BUMN yang telah ‘go public’ yang saham-sahamnya menjadi pilihan utama para pelaku pasar untuk investasi; seperti Telkom, Indosat, Semen Gresik, Batu Bara Bukit Asam, Timah, Bank BRI, Bank Mandiri, dan seterusnya. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 9 9. KURSUS AKUNTANSI MANAJERIAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN Deskripsi Dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan suatu perusahaan dibutuhkan proses analisis yang akan membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Proses analisis tersebut dimulai dari proses pengidentifikasian dan memilih berbagai alternatif yang terbaik bagi organisasi, dengan tujuan utama untuk memperoleh laba dan kelangsungan usaha perusahaan. Pada proses pemilihan alternatif inilah manajemen harus menyeimbangkan antara kesempatan dan kebutuhan sumber daya dalam organisasi. Keterampilan dalam menyajikan informasi keuangan yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan oleh seorang karyawan pimpinan. Letak kesulitannya adalah data keuangan biasanya menunjukkan kondisi masa lalu yang tidak secara otomatis menggambarkan apa yang akan terjadi di masa depan. Kondisi ekonomi, keinginan dan kebutuhan konsumen, kompetisi dan lain sebagainya akan selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan untuk menyajikan data yang relevan untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Akuntansi manajerial akan menggunakan data moneter maupun data nonmoneter seperti informasi produksi, produktivitas, kapasitas SDM, kepuasan konsumen dll, diperlakukan sebagai informasi yang sangat penting dalam pengambilan keputusan perusahaan. Produk analisis yang dihasilkan oleh akuntansi manajerial akan dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan di semua fungsi manajemen, mulai dari produksi, SDM, pemasaran dan keuangan itu sendiri. 10. PELATIHAN CORPORATE FINANCE Deskripsi Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetetif, perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk menghasilkan kinerja keuangan yang baik. Oleh karena itu, manajemen harus memiliki kapablitas untuk membangun customer capital, proses produksi, dan cost effectiveness, modal manusia, modal informasi dan modal organisasi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka disusunlah pelatihan corporate finance untuk manajer-manajer unit usaha, distrik maupun pejabat puncak di kantor direksi agar dapat terlibat aktif dalam menciptakan kinerja perusahaan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 10 11. KURSUS MANAJEMEN KEUANGAN UNTUK MANAJER NONKEUANGAN Deskripsi Manajer mempunyai peran strategis dalam membantu melaksanakan strategi manajemen, baik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat teknis maupun manajerial. Kinerja mereka akan dapat dirasakan manfaatnya apabila mampu bekerja secara efektif dan efisien, dengan indikator Harga Pokok Produksinya lebih rendah dibanding pesaing. Pendapatan perusahaan setiap tahun selalu berfluktuasi naik dan turun sesuai dengan perkembangan bisnis sedangkan biaya selalu naik setiap tahun, baik karena inflasi maupun karena naiknya jumlah kebutuhan. Manajer nonkeuangan seringkali hanya memfokuskan pada produksi, sehingga tidak sedikit menjadi terkejut karena produksi meningkat tetapi keuntungan tidak meningkat setara dengan peningkatan produksi. Pertumbuhan biaya yang tidak diikuti dengan pertumbuhan pendapatan, akan menurunkan daya saing perusahaan. Pertumbuhan biaya akan sulit dikendalikan oleh orang-orang produksi (nonkeuangan) apabila mereka tidak memahami perilaku biaya, membaca laporan keuangan, memanfaatkan informasi keuangan dan menganalisanya. Di samping itu, penilaian tingkat kesehatan perusahaan di lingkup BUMN sesuai Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002 dinilai dari 70% dari aspek keuangan, 15% operasional dan 15% aspek administrasi. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengelola Harga Pokok Produksi (HPP) di masing-masing unit kerja dan penilaian kesehatan perusahaan, maka diperlukan Kursus Manajemen Keuangan bagi Manjer Nonkeuangan. 12. AKSELERASI KOMPETENSI CALON KEPALA TUK Deskripsi Dalam menghadapi perkembangan global dewasa ini, tantangan-tantangan yang akan dihadapi perusahaan akan semakin berat, baik itu datang dari internal maupun eksternal perusahaan. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia handal yang mampu terus bersaing dan mengasah diri menghadapi hambatanhambatan yang akan ditemui. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki melalui sarana pelatihan maupun akselerasi. Dengan sarana tersebut diharapkan sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki kompetensi yang cukup dan sesuai dalam melaksanakan tugas keseharian mereka. Akselerasi kompetensi calon kepala TUK/AKU untuk Asisten Kepala AKU mengingat peran strategis jabatan tersebut di unit-unit usaha di dalam mencapai sasaran kinerja. Untuk itu diharapkan tidak terjadi inkompetensi pejabat maupun suksesor yang akan menduduki posisi tersebut. Sehingga dipandang perlu langkah khusus untuk meningkatkan kompetensi dan mempersiapkan regenerasi pada jabatan tersebut, yang pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kompetensi yang cukup. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 11 13. PELATIHAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Deskripsi Setiap pelaku bisnis perlu mengetahui perkembangan perusahaan terutama mengenai kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang disajikan setiap tahun. Pemahaman terhadap perkembangan keuangan semakin tajam dengan menganalisis laporan keuangan yang disajikan perusahaan tersebut. Untuk memberi bekal pada pelaku bisnis dalam menganalisis perkembangan perusahaan, maka pelatihan analisis laporan keuangan ini disusun. 14. PELATIHAN SATUAN PENGAWAS INTERN KEBUN Deskripsi Pelanggaran besar di Unit Usaha umumnya dimulai dengan toleransi atas penyimpangan-penyimpangan kecil yang terus berulang. Oleh sebab itu, pencegahan atas penyimpangan menjadi lebih efektif daripada menindak adanya penyimpangan. Salah satu faktor penting dalam menciptakan tertib administrasi di unit usaha adalah efektivitas peran Satuan Pengawas Intern Kebun (SPIK). SPIK mempunyai peran strategis dalam membantu manajemen menilai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas khususnya untuk memberikan saran-saran perbaikan yang berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas guna penyempurnaan pelaksanaan tugas di Unit Usaha/kebun. Efektivitas peran SPIK terjadi apabila mereka dapat menyampaikan berbagai analisis, penilaian, kesimpulan, dan rekomendasi mengenai kegiatan yang diaudit dengan baik dan benar. Dengan demikian, pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan dalam perusahaan serta keterampilan meng-audit, merupakan hal yang wajib dipahami oleh setiap Satuan Pengawas Internal Kebun. Agar tertib administrasi sebagai salah satu implementasi GCG di Unit Usaha dapat berjalan baik, maka manajemen memandang perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap positif SPIK. 15. PELATIHAN PERPAJAKAN Diskripsi Sektor pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar di samping sektor migas. Semua penerimaan pajak dan migas tersebut digunakan untuk membiayai anggaran rutin negara. Saat ini target penerimaan pajak mencapai lebih dari 60% penerimaan negara. Pembayaran pajak oleh wajib pajak kepada negara bukanlah semata iuran warga negara yang bersifat sukarela. Pembebanan pajak merupakan suatu kewajiban yang Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 12 harus dijalankan oleh warga negara atau badan hukum dengan mendasarkan legalitas dari pelaksanaannya atas dasar Undang-Undang, yang memuat ketentuan sanksi dan denda yang dikenakan terhadap wajib pajak yang melalaikan pelaksanaan kewajiban pajaknya. Kelalaian dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dapat dikategorikan sebagai tax evasion (penghindaran pajak) dan akan berdampak pada tuduhan korupsi. Kelalaian yang dilakukan oleh wajib pajak tidak semata-mata unsur kesengajaan, akan tetapi juga dipengaruhi oleh: (1) Ketidaktahuan (ignorance), yaitu wajib pajak tidak sadar atau tidak tahu akan adanya ketentuan peraturan perpajakan; (2) Kesalahan (error), yaitu wajib pajak paham dan mengerti mengenai ketentuan perpajakan tetapi salah dalam mengkalkulasi kewajiban pajaknya; (3) Kesalahpahaman (missunderstanding), yaitu wajib pajak salah menafsirkan ketentuan peraturan perpajakan; dan (4) Kealpaan (neglience), yaitu wajib pajak alpa untuk menyimpan buku beserta data-data atau buktibukti pendukung secara lengkap. Untuk menghindarkan adanya tuduhan tax evasion (penghindaran pajak), maka sangat diperlukan pelatihan/kursus perpajakan bagi karyawan bagian pajak baik di tingkat unit usaha maupun di kantor direksi untuk meningkatkan keterampilan teknis dan mengupgrade kemampuan serta pengetahuan mereka mengenai peraturan-peraturan perpajakan yang terbaru. 16. SEMILOKA MENUJU CORPORATE SECRETARY YANG EFEKTIF Deskripsi Perusahaan dengan image yang baik akan mudah untuk berkembang dan memenangkan persaingan bisnis yang semakin tajam. Di era krisis keuangan yang semakin besar dan melanda hampir semua negara di dunia ini, maka image perusahaan harus dijaga dan dibangun agar tidak menurun oleh imbas krisis yang ada. Image perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja corporate secretary. Untuk meningkatkan efektifitas kinerja corporate secretary maka semiloka ini didesain. 17. ECONOMIC OUTLOOK 2012 DAMPAK KRISIS AMERIKA DAN EROPA, PEMBENTUKAN MASYARAKAT EKONOMI REGIONAL SERTA PERKEMBANGAN POLITIK TERHADAP PEREKONOMIAN DAN BISNIS PERKEBUNAN DI INDONESIA Deskripsi Dalam setiap menjalankan bisnis atau pada saat mengimplementasikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dibutuhkan pemahaman dan pandangan akan perubahan dan kondisi ekonomi yang akan berdampak pada perubahan bisnis ke depan. Kondisi ekonomi sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi dan lingkungan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 13 seperti perubahan situasi politik Indonesia maupun politik dunia, perubahan keamanan, kondisi pasca gempa atau musibah besar lainnya, maupun perubahan peraturan dan strategi ekonomi regional seperti pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa, Masyarakat Ekonomi ASEAN, maupun AFTA dan ACFTA. Dengan memahami kondisi ekonomi suatu negara dan perubahan-perubahan yang menyebabkannya, serta pengaruhnya terhadap bisnis perkebunan, para manajer akan lebih tajam dalam mengambil keputusan bisnis maupun untuk menjalankan RKAP tahun yang akan datang. Demikian juga para manajer akan lebih mampu menangkap peluang bisnis yang prospektif bagi perusahaan ataupun mengantisipasi risiko karena perubahan ekonomi politik yang terjadi yang akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Pembicara dalam seminar sehari ini adalah: ahli ekonomi makro, pengamat politik dan sosial, praktisi bisnis perkebunan, dan pembuat kebijakan industri perkebunan di Indonesia, serta dipimpin oleh seorang moderator yang mampu berperan sebagai fasilitator maupun inisiator yang akan menggerakkan arah diskusi dan pembahasan dengan menarik. 18. KURSUS PENINGKATAN KETERAMPILAN BISNIS & ORGANISASI Deskripsi Pertumbuhan bisnis saat ini sangat pesat dan tidak mengenal batas negara dan teritorial. Dengan disepakatinya perjanjian perdagangan bebas antarnegara menyebabkan membanjirnya produk-produk dari banyak negara pada suatu negara atau kawasan tertentu mulai dari produk perkebunan sampai dengan elektronik. Hal ini menyebabkan produk-produk dari Indonesia baik produk ekspor atau yang dipasarkan dalam negeri mempunyai banyak pesaing. Produk yang dapat bersaing dihasilkan dari pengelolaan usaha yang efisien dan profesional sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang rendah. Untuk menghasilkan produk tersebut, salah satu kunci utamanya adalah adanya SDM yang profesional di bidangnya. Perusahaan perkebunan sangat perlu meningkatkan kompetensi SDM-nya tentang perubahan-perubahan lingkungan bisnis dan cara pengelolaan bisnis yang efektif sehingga akan memperlancar pekerjaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai ujung tombak karyawan pimpinan perlu ditingkatkan keterampilan bisnis agar mereka lebih siap dalam menghadapi perubahan bisnis dan timbul semangat untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. 19. KURSUS MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN Deskripsi Risiko merupakan aspek yang tidak dapat dihindari oleh suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis. Manajemen risiko disadari merupakan suatu faktor penting yang menentukan kesuksesan bisnis dan kelangsungan hidup perusahaan. Kemampuan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 14 pengelolaan risiko yang handal dari setiap SDM perusahaan baik di tingkat unit maupun kantor pusat adalah suatu keniscayaan dalam mewujudkan ”surviving company”. Kursus ini didesain dalam rangka membekali dan menyiapkan petugas untuk paham mengenai risiko dan mampu melakukan pengelolaannya. 20. KURSUS SERTIFIKASI ASSET APPRAISAL Deskripsi Perusahaan di Indonesia pada tahun 2012 diwajibkan untuk menerapkan PSAK berbasis IFRS pada sistem pelaporan keuangannya. Penghitungan aset tetap maupun aset tanaman setelah transaksi awal ditentukan sesuai dengan fair value yang harus dilakukan dengan penghitungan kembali nilai aset. Perusahaan perkebunan yang memiliki aset tetap dan aset tanaman yang bernilai cukup besar membutuhkan SDM yang mampu menilai asetnya secara profesional untuk dapat menyajikan nilai aset yang wajar pada laporan keuangannya. Penilaian ini tidak dapat hanya diserahkan kepada bagian akuntansi namun penanggung jawab aset, seperti bagian tanaman dan bagian pabrik harus menguasai keterampilan ini. 21. PROGRAM PENDIDIKAN PRA KUALIFIKASI (P2K) Deskripsi Program pendidikan Prakualifikasi (P2K) merupakan program pengembangan SDM yang diperuntukkan bagi Karyawan Pelaksana yang akan menjadi Karyawan Pimpinan. Dalam rangka pengisian kebutuhan Karyawan Pimpinan melalui program rekrutmen internal, para Calon Karyawan Pimpinan harus melalui tahapan pendidikan khusus. Berbeda dengan rekrutmen eksternal, para calon rekrutmen internal adalah orangorang yang sudah bekerja cukup lama di perusahaan, yang sikap dan perilakunya sudah terbentuk dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan tugas dan jabatannya. Pada umumnya, tantangan berat yang dihadapi para calon untuk mengemban tugas baru adalah pada bagaimana mengubah kebiasaan dan perilaku lama untuk dapat sesuai dengan tugas dan kewajiban barunya. Oleh sebab itu, materi-materi yang diberikan pada tahapan pendidikan ini dititikberatkan kepada hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan karakter (character building) dan pergeseran paradigma (paradigm shifting). Hal ini dimaksudkan agar mentalitas dan pola pikir Peserta sebagai seorang Karyawan Pelaksana dibangun sehingga memenuhi syarat sebagai seorang Karyawan Pimpinan. Pelaksanaan program pengembangan ini didesain dan dikemas untuk memberikan materi-materi yang diperlukan dengan penuh disiplin, tanggung jawab pribadi dan kelompok, tetapi dalam suasana keakraban dan persaudaraan, dalam rangka membangun sikap kerja dan pola pikir Karyawan Pimpinan. 22. SEMILOKA BUSINESS VALUATION Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 15 Deskripsi Dalam era pasar bebas dan tingkat persaingan usaha di antara perusahaanperusahaan yang semakin ketat, mengakibatkan perusahaan dituntut untuk meningkatkan strategi keunggulan usahanya. Strategi ini dapat dicapai baik dengan memperbaiki kondisi internal perusahaan, yaitu dengan memperbaiki strategi pengelolaan internal perusahaan, pengelolaan pangsa pasar dan laba, maupun dengan melakukan ekspansi eksternal. Ekspansi eksternal dapat dilakukan dengan kerjasama usaha, penggabungan usaha maupun pembentukan anak perusahaan. Selain kompetensi dalam pengembangan usaha, Manajemen perlu memahami juga penilaian bisnisnya, agar dapat menentukan dan mengambil keputusan pengembangan usaha lebih tepat. Di samping itu, tuntutan penerapan PSAK berbasis IFRS juga menghendaki untuk membuat penilaian yang wajar pada kepemilikan saham pada perusahaan lain. Penilaian ini harus dihitung secara fair value, tidak berdasarkan pada nilai perolehan awalnya. Untuk itu para manajer perusahaan perkebunan terutama manajer keuangan, akuntansi, serta pengembangan usaha beserta stafnya perlu memahami cara penilaian tersebut untuk dapat melakukan pengambilan keputusan maupun penilaian dengan benar. III. BIDANG CSR BINA LINGKUNGAN 23. PELATIHAN PERKOPERASIAN Deskripsi Keberadaan Koperasi Karyawan (Kopkar) di kebun/unit memiliki arti penting dalam ikut mendukung kesejahteraan karyawan, terutama di daerah yang letaknya jauh dari kotakota besar. Untuk itu diperlukan kemampuan pengelolaan bisnis yang efektif di kalangan pengurus dan Karyawan, karena keduanya memegang peranan penting dalam menjamin pelayanan Kopkar kepada para anggotanya. Kursus ini dirancang untuk para pengurus Kopkar agar dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan bisnis koperasi mereka, sesuai dengan kebutuhan kopkar saat ini dan pengembangannya di masa mendatang. Kursus ini membahas mengenai manajemen koperasi Karyawan (Kopkar) dari aspekaspek bisnis yang sesungguhnya. Dengan menerapkan para pengurus Kopkar dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui pemanfaatan peluang dalam upaya pengembangan kopkar di masa datang sehingga dapat menunjang kesejahteraan karyawan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 16 24. WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM “CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)” Deskripsi Program Corporate Social Responsibility (CSR) di era globalisasi dan informasi saat ini telah dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan besar dan maju. Dengan mempertimbangkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) akan mampu mendorong pertumbuhan satu perusahaan menjadi lebih besar, dan bercitra positif di mata stakeholdersnya sehingga “sustainability” perusahaan dapat tercapai dengan baik. Di masa mendatang, eksistensi dan profit satu perusahaan termasuk usaha sektor perkebunan akan semakin meningkat pada saat perusahaan telah masuk dalam Kelompok Berwawasan Hijau (Green Peace Society), yaitu kelompok perusahaan modern yang telah mendasari prinsip “Maju dan Berkembang Bersama Masyarakat” dalam membangun kesejahteraan lingkungan untuk kepentingan kolektif. 25. PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK PERSIAPAN PENSIUN Deskripsi Pada dasarnya setiap karyawan perusahaan akhirnya akan memasuki masa purnatugas setelah usia tertentu. Telah banyak perusahaan yang memberikan bekal pelatihan kepada para calon purnakarya untuk mempersiapkan dirinya menapaki perjalanan hidup selanjutnya dengan tantangan hidup tersendiri yang berbeda dengan dunia kerja. Banyak purnakarya yang memasuki masa hidup baru ini tanpa adanya persiapan yang memadai, sehingga sering mengalami disorientasi dan bahkan stress karena tuntutan hidup yang lebih mandiri dengan kesehatan fisik yang semakin menurun; apalagi bila hanya menggantungkan hidupnya dari tunjangan pensiun saja tanpa ada sumber penghasilan lainnya. Pelatihan ini merupakan pelatihan bagi para karyawan dan karyawati yang dalam waktu lima tahun ke depan atau kurang akan memasuki pensiun. Materi pelatihan ditujukan untuk mempersiapkan diri mereka dalam menjalani kehidupan di masa pensiun, sehingga sangat direkomendasi peserta merupakan pasangan. 26. STUDI BANDING UMKM MITRA BINAAN DAN PETUGAS PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA Deskripsi Kita sadar bahwa proses learning by doing akan menyita lebih banyak biaya dan waktu. Sementara perubahan yang semakin cepat menuntut percepatan pembelajaran pula. Dengan belajar langsung dan pengalaman best practices dari pusat-pusat keunggulan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UKMK), maka proses pembelajaran bisa dipersingkat. Oleh sebab itu, Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 17 menyelenggarakan program studi banding Mitra Binaan (UMKM) pada pusat-pusat Keunggulan sentra industri kerajinan, makanan dan agro di Yogyakarta. Salah satu proses pembelajaran sebagaimana diutarakan oleh bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara adalah dengan melakukan 3N; Niteni (memperhatikan), Nirokke (Meniru) dan Nambahi (menambahi). Dalam konsep manajemen modern kegiatan itu dapat dilakukan melalui kegiatan studi banding/benchmarking. Dengan studi banding diharapkan akan memberi peluang di antaranya proses adopsi inovasi secara efektif dan efisien. Pada gilirannya nanti peserta dapat belajar berbagai hal untuk diterapkan pada bidang usaha masing-masing. Studi banding yang diselenggarakan oleh LPP Yogyakarta ini mempunyai keunggulan dibanding dengan studi banding sejenis karena didisain untuk menambah pengetahuan dan pengalaman langsung peserta, menambah wawasan serta sekaligus rekreasi. 27. PELATIHAN PENGEMBANGAN BISNIS UKM UNTUK PARA PETUGAS PKBL DAN MITRA BINAAN Deskripsi Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) perusahaan tidak hanya ditugaskan untuk menyalurkan bantuan tetapi juga membina Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Petugas wajib memahami pengembangan bisnis UKM sehingga mampu berperan sebagai konsultan dan pembina UKM, yang dibina perusahaan. Petugas harus mampu melakukan penilaian usaha mitra binaan, melakukan bimbingan dan konseling untuk pengembangan usaha. Bagi mitra binaan, pelatihan ini akan membantu mereka tumbuh dan berkembang, serta mengatasi kendala yang mereka hadapi seperti keterbatasan sumberdaya, pendanaan, menajemen keuangan, pengendalian dsb. Paket pelatihan 4 hari atau setara 38 jam ini ditujukan bagi petugas PKBL serta pemilik pengelola UKM yang berminat untuk mampu mendiagnosa, merubah dan membantu pertumbuhan UKM. Pelatihan ini akan memberikan kesempatan untuk melakukan refleksi strategis pertumbuhan UKM yang merupakan binaan perusahaan. Kekuatan utama dalam pelatihan ini adalah penggunaan metode pelatihan baru yaitu CEFE (Competency Based Economies trough Formation Enterprises) yang sederhana. Dengan metode yang dikembangkan di Jerman dan telah terbukti berhasil diterapkan di lebih 130 negara ini, para pemilik pengelola UKM akan mudah mengikutinya, melakukan diskusi tentang berbagai hal yang terkait dalam tema utama pertumbuhan, seperti misalnya; merekrut asisten, bekerja dengan mitra, menghadapi pekerja dan pemasok, menyeleksi karyawan, modal pendanaan dan lain-lain. Materi akan disampaikan melalui studi kasus dan simulasi yang menggambarkan situasi nyata dalam bisnis UKM. Peserta juga akan diberikan lembar kerja dan sorftware yang akan membantu dalam proses perencanaan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 18 Lembaga Pendidikan Perkebunan menyelenggarakan pelatihan ini didukung oleh para Certified CEFE Trainer yang telah berpengalaman menyelenggarakan Training CEFE bagi konsultan, pemilik atau pengelola UKM. 28. INTRAPRENEURSHIP DEVELOPMENT PROGRAM UNTUK MANAJER PERKEBUNAN Deskripsi Perubahan lingkungan bisnis yang turbulen, terus-menerus secara cepat dan multidimensi menuntut seluruh manajer untuk bisa kreatif dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. Dengan semangat kreatifitas dalam organisasi (intrapreneurship) maka manajer akan mampu membalikkan semua ancaman menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan semangat intrapreneurship yang kuat maka perusahaan dipastikan mampu melihat segala permasalahan yang ada dalam kacamata positif, penuh percaya diri, sehingga mampu menghasilkan berbagai terobosan. Program ini didisain untuk meningkatkan keterampilan para manajer perkebunan agar mampu meningkatkan kreativitas, ketajaman dalam menganalisis permasalahan, serta berfikir lebih komprehensif. Program ini juga membantu peserta berpikir di luar kebiasaan (think out of box), berpikir komprehensif serta tajam dalam analisis. Pelatihan akan membantu peserta mengantisipasi perubahan bisnis yang cepat dan tidak terduga serta membangun budaya yang kreatif dan produktif. Program diselenggarakan dengan metode dan standar pelatihan international CEFE (Competency Based Economies Throungh Formation Enterprises) yang lebih menekankan pada dinamika proses dengan suasana belajar menarik dan menyenangkan. IV. BIDANG PEMASARAN DAN TEKNOLOGI INFORMATIKA 29. WORKSHOP ANALISIS TEKNIKAL Deskripsi Analisis teknikal merupakan teknik analisis yang dikenal dalam bidang keuangan dan pemasaran, digunakan untuk memprediksi tren harga dengan cara detail. Dapat dikatakan bahwa analisis teknikal merupakan metode untuk memprediksi pergerakan harga dan tren pasar atau komoditas di masa depan dengan mempelajari grafik dari aksi pasar di masa lalu. Secara singkat, analisis teknikal dapat dikatakan sebagai analisis dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Lebih dalam lagi dapat dikatakan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 19 bahwa analisis teknikal bisa juga diartikan sebagai suatu studi utama mengenai harga, termasuk besarnya (volume) dan posisi terbuka (open interest). Saat ini tidak banyak analis teknikal yang melakukan penelitian mendasar terhadap pola pergerakan harga komoditas CPO yang berulang dan dapat diprediksi. Kajian harga komoditas dengan berbasis data kuantitatif belum banyak dilakukan karena minimnya data dan pengetahuan. Prinsip-prinsip dasar analis teknikal belum dipahami dan sering terabaikan dalam menentukan proyeksi dan prediksi harga komoditas CPO. Proyeksi harga komoditas sangat diperlukan oleh para pengambil keputusan pada khususnya, di bidang yang terkait dengan pemasaran, lelang atau penjualan untuk langkah-langkah prediksi dan antisipasi di masa mendatang. Dengan proyeksi harga komoditas yang tepat, maka kita dapat melakukan proyeksi aliran kas dengan lebih baik. Sistem proyeksi yang sering digunakan adalah metode statistik seperti deret waktu dan metode kausal dengan menggunakan alat bantu komputer. 30. PELATIHAN INNOVATIVE, CREATIVE AND CRITICAL THINKING FOR AGRIBUSSINESS PRODUCT MARKETING Deskripsi Semua orang memiliki potensi untuk bertindak kreatif, inovatif, dan berpikir kritis kalau diberi kesempatan. Berikan kesempatan kepada para supervisor dan manager organisasi mengambil keputusan dengan landasan creative, critical, and innovative thinking skills. Membangun creative thinking skills merupakan salah satu elemen penting untuk mendorong iklim bekerja yang penuh dengan inovasi. Workshop ini memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai komponen kunci untuk mengembangkan creative thinking skills. Selain itu diuraikan pula metode-metode pratikal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya kreativitas peserta training. Program ini memungkinkan diri peserta menjadi seorang kreator dan inovator di tempat kerja. Program ini akan menyadarkan pada setiap diri peserta bahwa kepercayaan diri jauh lebih besar untuk bisa lebih kreatif inovatif dalam menyelesaikan dan meningkatkan kinerjanya. Dengan sasaran strategis tersebut workshop ini diharapkan akan mampu mengembangkan diri peserta bisa lebih kreatif. Dengan meningkatkan kemampuan berkreasi dan penuh ide, maka diharapkan mereka bisa melakukan kinerja terbaik sesuai dengan kemampuan maksimalnya dan bisa mencapai target prestasi perusahaan. 31. WORKSHOP IPO Deskripsi Kesuksesan sebuah proses Initial Public Offering (IPO) ditandai dengan adanya oversubscribed pada penawaran saham tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, hal penting yang harus diperhatikan adalah penentuan harga yang wajar terhadap saham yang akan ditawarkan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 20 Tujuan workshop ini adalah untuk menentukan harga saham yang wajar dalam proses IPO yang direncanakan perusahaan terjadi pada tahun yang ditetapkan. Dalam penentuan harga ini tentu diperlukan analisis dan strategi yang tepat. Penentuan harga saham tersebut didasarkan pada tingkat harga yang mencerminkan kondisi dan kinerja perusahaan yang sebenarnya dan sesuai dengan five-year policy perusahaan dengan tetap mengacu pada teori-teori manajemen keuangan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan acuan oleh perusahaan dari sisi keilmuan (akademis). 32. BENCHMARK TI Deskripsi Teknologi Informasi (TI) seakan sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan Sistem Informasi (SI) perusahaan yang tanggung sehingga mampu melahirkan keunggulan kompetitif dan menjadi strategi unggulan di tengah persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Namun membangun TI perusahaan bukan sekedar mengotomasi sebagian proses yang secara rutin dilakukan, melainkan menciptakan suatu aliran informasi yang baru yang secara sistematis dan terintegrasi disusun menjadi sebuah sistem terpadu. Pembangunan SI berbasis TI tidak dapat dilakukan sekali jadi, melainkan bertahap dan direncanakan dalam suatu rencana induk pengembangan sistem. Perencanaan ini, tidak saja meliputi skala SI, apakah lokal, terdistribusi atau bahkan SI e-Business, melainkan juga meliputi investasi teknologi, infrastruktur, SDM dan proses bisnis. Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mengelola SI dan TI tidak tergantung pada besarnya dana investasi yang didedikasikan, namun terletak pada kemampuan strategi yang dipilih dan diterapkan oleh manajemen perusahaan. Untuk menentukan dan menerapkan strategi yang tepat kita membutuhkan pengetahuan (knowledge) dan informasi tentang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi terkini secara tepat. Pengetahuan praktis mengenai sisi Teknologi Informasi akan sangat menentukan keberhasilan pengembangan SI. Analisis yang tajam terkait investasi yang dilakukan akan membantu kita dalam melakukan assessment terkait manfaat yang muncul dalam pengembangan TI di perusahaan. Sharing vision dengan perusahaan selaku klien, penyedia jasa dan praktisi akan sangat membantu dalam implementasi SI berbasis TI. 33. PENYUSUNAN MASTER PLAN TI Deskripsi Pengembangan sistem informasi modern di lingkup Perusahaan Perkebunan terasa sangat lamban dan cenderung mengumbar teknologi dari sisi hardware untuk menutupi segala keribetan dan investasi yang terlanjur ditanamkan di sisi hardware dan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 21 infrastruktur. Di sisi lain saat ini perusahaan membutuhkan informasi yang tepat, akurat dan terintegrasi. Kebutuhan informasi yang handal dengan tentu saja membutuhkan perencanaan infrastruktur, hardware, software, aplikasi dan SDM yang tepat. Di sisi lain dalam pendekatan manajemen modern, banyak kebijakan, strategi, dan aktivitas pengelolaan potensi kewilayahan yang memandang informasi sebagai elemen vital. Pengelolaan informasi secara optimal bukan hal yang mudah dicapai, karena pada umumnya melibatkan sistem yang kompleks. Kenyataan di lapangan sering menunjukkan sumber data yang sangat beragam, luasnya lingkup satuan kerja yang terlibat, ditambah dengan kurangnya penguasaan SDM tentang aspek teknologi yang digunakan. Untuk dapat melaksanakan pengelolaan informasi yang baik dalam suatu perusahaan diperlukan suatu sistem pengelolaan sistem informasi berbasis teknologi informasi. Pengembangan Sistem Informasi berbasis Teknologi Informasi memerlukan analisis yang menyeluruh dalam melihat permasalahan yang berkaitan dengan semua proses pengembangan sistem baik itu sejak dari persiapan, pengembangan, implementasi dan sosialisasi serta berkaitan dengan sumberdaya yang harus dipersiapkan. Sebagai landasan awal pelaksanaan Sistem Informasi berbasis Teknologi Informasi di PT Perkebunan Nusantara, perlu dibuat Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan (MASTER PLAN TI) yang realistis dan sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan membuat implementasi lebih mudah dilaksanakan dan diterima oleh seluruh jajaran perusahaan. 34. PELATIHAN AUDIT DAN ASSESSMENT TI Deskripsi Teknologi Informasi (TI) seakan sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan Sistem Informasi (SI) terintegrasi di perusahaan sehingga diharapkan mampu melahirkan keunggulan kompetitif dan menjadi strategi unggulan di tengah persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Namum membangun SI perusahaan bukan sekedar mengotomasi sebagai proses yang secara rutin dilakukan, melainkan menciptakan suatu aliran informasi yang baru yang secara sistematis dan terintegrasi disusun menjadi sebuah sistem terpadu. Dalam proses ini memerlukan keterpaduan antara infrastruktur, software, tata kelola dan SDM. Perlu kejelasan dalam pemetaan masingmasing entitas sehingga dapat direkomendasikan langkah-langkah yang tepat dalam implementasi SI/TI. Peran assessment dan audit Sistem dan Teknologi Informasi adalah untuk mempercepat implementasi teknologi informasi berdasarkan visi, misi dan arsitektur yang tepat dengan tetap memperhatikan kondisi yang ada (eksisting) sebagai pijakan awal. Dalam assessment dan audit Sistem dan Teknologi Informasi ini kita akan melihat kondisi SI/TI secara lengkap dari sudut Tata Kelola TI, Arsitektur Aplikasi dan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 22 Arsitektur Infrastruktur. Output dari kegiatan ini adalah rekomendasi Tata Kelola, Arsitektur Infrastruktur dan Arsitektur Aplikasi serta roadmap SI/TI. Diharapkan dengan kegiatan assessment dan audit Sistem dan Teknologi Informasi maka akan diperoleh peta yang jelas dan tepat dalam pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi. 35. PELATIHAN ANALISIS INVESTASI TI Deskripsi Investasi dalam bidang Sistem Informasi (SI)/Teknologi Informasi (TI) seperti halnya investasi proyek lainnya, mengeluarkan biaya/sumber-sumber daya untuk mendapatkan manfaat di masa datang. Investasi SI/TI seringkali dianggap sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan, tanpa mereka mengerti manfaat apa saja yang akan mereka terima. Sedangkan investasi terhadap suatu sistem aplikasi terus dilakukan, karena perusahaan melihat bahwa ada hubungan antara biaya TI dengan performa ekonomi dari perusahaan. Biaya lebih mudah diidentifikasikan dan dihitung dibandingkan manfaat, khususnya untuk manfaat yang sifatnya tidak nyata (intangible). Tradisional Cost-Benefit Analysis belumlah cukup, karena pendekatan yang dilakukan berfokus pada manfaat nyata (tangible benefit), seperti penghematan biaya, pengurangan pegawai dan sebagainya. Sedangkan pengurangan atau bahkan penghilangan kontribusi manfaat tidak nyata terhadap implementasi SI/TI akan menurunkan nilai ekonomis dari investasi. Information Economics merupakan suatu alat (tool) dan konsep yang dapat membantu menilai dampak finansial dari investasi teknologi informasi terhadap perusahaan dengan mengevaluasi nilai (value), biaya, dan risiko dari investasi Teknologi Informasi. Benefit dari investasi Teknologi Informasi dikuantifikasi dan dikembangkan menjadi konsep nilai (value), dengan memperluas evaluasi ekonomi dari Teknologi Informasi melalui penambahan business domain dan technology domain. 36. LOKAKARYA RISET PEMASARAN Deskripsi Komoditas perkebunan sejak lama menjadi salah satu andalan perekonomian nasional, terutama ekspor sektor non-migas, yang menyumbangkan devisa negara dalam jumlah signifikan. Semakin dinamisnya perubahan yang terjadi di bidang perdagangan komoditi, sudah selayaknya para pelaku bisnis perkebunan yang memperkuat kompetensi di bidang riset pasar. Peningkatan kemampuan riset pasar diharapkan dapat meningkatkan nilai (value) penjualan komoditi secara optimal. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 23 Mengingat bahwa dalam menetapkan strategi dan kebijakan pemasaran tersebut perusahaan perkebunan dihadapkan pada kondisi perdagangan dan perekonomian nasional serta internasional yang dinamis, maka perusahaan perkebunan diharapkan mampu mengakses informasi pasar, menganalisis informasi tersebut, serta dapat mengantisipasi berbagai perubahan dan trend yang ada. Dengan kata lain, para manajer yang menangani dan terkait tugasnya dengan aktivitas pengembangan serta pemasaran komoditi perlu memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai pasar, serta mampu melakukan analisis dengan berbagai pendekatan, baik yang bersifat fundamental maupun teknikal. Riset pasar yang efektif pada perusahaan perkebunan pada akhirnya dapat mendukung pangambilan keputusan penjualan. V. BIDANG MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN 37. PENINGKATAN KOMPETENSI ASISTEN KEBUN Deskripsi Kinerja Unit merupakan resultante dari efektivitas dan efisiensi seluruh jajaran manajer dalam mengelola sumber daya yang ada di Unit Kerja. Untuk itu setiap manajer perlu memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang positif sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Asisten Kebun merupakan jajaran manajer kebun yang mempunyai peran strategis dalam berkontribusi pencapaian sasaran Unit, mengingat selain harus mampu mengelola aset perusahaan yang menjadi kewenangannya serta stake holder sosial di lingkungannya, mereka juga dituntut mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang ada di afdeling/kebun. Dengan demikian agar para asisten dapat menjalankan fungsi dan perannya dengan efektif, mereka selain selalu ditingkatkan kompetensinya di bidang teknis dalam hal pengelolaan sumber daya kebun, diperlukan pula pembekalan dalam hal teknis pemecahan masalah yang dihadapi, dan upaya menjadi pribadi yang efektif serta pengembangan kemampuan memimpin. 38. PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI MANDOR KEBUN Deskripsi Kinerja kebun sebagai unit usaha perusahaan sangat ditentukan oleh kinerja SDM Kebun. Mandor kebun mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan kinerja kebun. Kompetensi mandor baik berupa soff competency maupun hard competency sangat diperlukan dalam mendukung kinerja. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 24 Jika perencanaan dan pengawasan kurang optimal, maka prestasi mandor kebun tidak optimal. Dengan demikian, peran mandor dalam pengelolaan kebun sangatlah besar. Agar mandor dapat menjalankan fungsi dan perannya dengan efektif, perlu ditingkatkan kompetensinya, baik yang bersifat hard maupun soft competence. Selain kompetensi teknis dalam hal budidaya kelapa sawit, kompetensi untuk memecahkan masalah, mengatur, mengawasi dan menggerakkan karyawan perlu ditingkatkan. 39. PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI MANDOR PANEN KELAPA SAWIT Deskripsi Kinerja perusahaan sangat ditentukan oleh akumulasi kinerja unit-unit usaha. Selain bagian pabrik dan keuangan, bagian tanaman mempunyai kontribusi besar dalam menentukan kinerja unit. Diantara tahapan kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit, kegiatan panen merupakan penentu keberhasilan unit dalam meraih prestasi. Jika perencanaan dan pengawasan panen kurang optimal, maka prestasi pemanen tidak optimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, jika premi panen tidak menarik, pemanen kurang termotivasi untuk menggali potensi produksi yang tersedia di kebun. Dengan demikian, peran mandor panen dalam penggalian produksi sangatlah besar. Agar mandor panen dapat menjalankan fungsi dan perannya dengan efektif, mereka perlu senantiasa ditingkatkan kompetensinya, baik yang bersifat hard maupun soft competence. Selain kompetensi teknis dalam hal panen kelapa sawit, kompetensi untuk mengatur, mengawasi dan menggerakkan pemanen pun perlu ditingkatkan. Selain itu pula dibangun sikap mental positif. 40. KURSUS GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM (GIS) DESKRIPSI Penerapan konsep precision agriculture (PA) menghilangkan “mitos” peliknya mendongkrak produktivitas tanaman, reduce cost, increase profit margin dan reduce polutan. Konsep ini menekankan pengelolaan perkebunan dengan mempertimbangkan keragaman spasial dan temporal tanaman di lapangan. Salah satu komponen upaya PA adalah Geographical Information System (GIS) yang merupakan system informasi data geografis berbasis teknologi komputer. Teknologi ini diyakini mampu mendukung manajemen perkebunan dalam mengambil keputusan yang bersifat strategis, maupun operasional di perkebunan (decision support system). Oleh karena itu, sudah waktunya teknologi ini diterapkan di lingkungan perkebunan. Dalam rangka mendukung kesiapan Perkebunan menerapkan teknologi tersebut, maka LPP berencana melaksanakan Pelatihan Implementasi GIS dan Implementasinya di Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 25 Perkebunan bagi Staf Tanaman, Staf Litbang/Calon penanggung jawab dan personil pengelola GIS di Perkebunan. 41. KURSUS GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Deskripsi Informasi yang benar mengenai batas, luas, dan peta areal kebun adalah sangat penting dan vital, mengingat hal ini akan sangat membantu pencapaian efektivitas dan efisiensi kegiatan kebun selanjutnya. Untuk itu, keberadaan peta kebun yang akurat dan modern mutlak diperlukan. Pengukuran dan pemetaan areal kebun menggunakan peralatan Global Positioning System (GPS) merupakan pemetaan yang mudah, praktis, portable dan cepat dengan tingkat ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Di samping pemetaan bersifat mudah, dan praktis, produk pemetaan ini merupakan peta dasar berbentuk digital (digital base map) yang merupakan prasyarat untuk implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) serta sekaligus merupakan peta kerja (working map) yang efektif. Perlunya pelatihan dengan porsi praktek lebih banyak diberikan, mengingat pelatihan ini menekankan pada penguasaan dan keterampilan menggunakan peralatan GPS baik pada areal datar maupun areal yang berbukit. 42. KURSUS PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN PETANI Deskripsi Sebagai konsekuensi penugasan dari pemerintah kepada BUMN Perkebunan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar sesuai sumberdaya yang tersedia, maka pembangunan Kebun Plasma merupakan tugas mulia yang mengandung konsekuensi finansial dan sosial yang tidak ringan. Perlu dipahami bahwa potensi dan masalah di Kebun Plasma dan Kebun KKPA tidaklah sepenuhnya sama dengan Kebun Inti. Di Kebun Inti, masalah teknis lebih mendominasi, dan masalah dapat diselesaikan secara internal perusahaan. Sedangkan di Kebun Plasma dan KKPA, sebagian besar persoalan didominasi oleh masalah sosial, yang melibatkan sebagian besar stakeholders dengan potensi konflik yang cukup besar. Oleh karena itu, penanganan Kebun Plasma dan KKPA seyogyanya berbeda dengan Kebun Inti. Sehubungan dengan itu, diperlukan program pembenahan organisasi dan sistem Plasma dan KKPA oleh manajemen perusahaan dengan didampingi LPP, yang dilanjutkan dengan pendampingan implementasinya . Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 26 43. KURSUS KEMITRAAN UNTUK ASISTEN BARU BIDANG TANAMAN TEBU Deskripsi Keberhasilan pengembangan industri gula dapat dilihat dari semakin baiknya kinerja PG dan semakin sejahteranya para petani tebu. PG dan petani tebu merupakan pihak yang berkaitan dan berkepentingan langsung terhadap maju dan berkembangnya industri gula. Pada saat ini harga gula di pasaran sudah cukup baik bagi para pelaku yang menghasilkan gula. PG dan petani tebu akan memperoleh manfaat secara langsung dengan membaiknya harga gula. Kondisi harga gula yang baik tidak ada artinya jika produsen gula tidak bisa mengimbangi dengan kinerja produksi yang baik, baik kuintal tebu per ha maupun rendemen. Produksi tebu di kebun sangat ditentukan oleh luas areal tanaman serta pengelolaannya, sedangkan rendemen ditentukan oleh factor budidaya di lapangan serta proses pengolahan di Pabrik. Agar produksi gula tetap meningkat maka diperlukan hubungan yang harmonis antara pabrik gula dengan petani tebu. Pemahaman Kemitraan Untuk Asisten Baru sangatlah penting. 44. PELATIHAN PETUGAS PENILAI USAHA PERKEBUNAN Deskripsi Upaya pemerintah dalam mewujudkan perkebunan yang tangguh, dan menjadi sumber kesejahteraan serta kemajuan petani pekebun dan pelaku usaha perkebunan lain telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah telah ditetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Penilaian Usaha Perkebunan. Peraturan tersebut disusun dengan pertimbangan agar pelaksanaan pengelolaan usaha perkebunan berjalan secara maksimal dan berkelanjutan. Pengawalan terhadap pelaksanaan hal tersebut di atas adalah dengan dilakukannya penilaian terhadap usaha perkebunan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan pembekalan bagi para Calon Penilai Usaha Perkebunan, agar memiliki pengetahuan, kemampuan dan sikap mental yang memadai sehingga dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 27 VI. BIDANG TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN LINGKUNGAN 45. KURSUS LABORAN GULA (KLG) Deskripsi Kursus Laboran Gula dimaksudkan untuk menyiapkan/meningkatkan kompetensi Analis Laboratorium Pabrik Gula (Laboran Gula). Kursus ini diselenggarakan selama 4 minggu efektif dengan materi yang dititikberatkan pada pemahaman teori dan praktek yang diperlukan oleh laboran gula. 46. PELATIHAN OPERASIONAL INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KHUSUS UNTUK OPERATOR Deskripsi Pelatihan operasional IPAL ini dititikberatkan pada operasional IPAL yang tepat atau sesuai dengan SOP antara lain berupa monitoring kualitas limbah cair dengan teknik analisis yang benar dan operasional IPAL sesuai sistem yang telah didesain khususnya untuk lumpur aktif. Pelatihan ini dilengkapi dengan materi mengenai penggunaan mikroba/bakteri meliputi perhitungan kebutuhan jumlah bakteri, nutrisi, dan tanggap darurat bila terjadi masalah mengenai penggunaan bakteri tersebut. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengenai teknik analisa parameter uji kualitas limbah cair influent dan effluent karena hasil analisa tersebut merupakan pedoman pelaksanaan operasional IPAL. 47. KURSUS OPERATOR KRISTALISASI (TUKANG MASAK) Deskripsi Kursus ini merupakan kursus penyegar untuk meningkatkan kompetensi teknis Operator Kristalisasi (Tukang Masak Gula). Selama 5 hari efektif peserta dibekali dengan materi yang dititikberatkan pada teknik masak gula, perhitungan masakan, pengoperasian peralatan, pembuatan rencana masak dan penghematan uap. 48. KURSUS PENINGKATAN KOMPETENSI CHEMIKER SENIOR Deskripsi Kursus ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Chemiker senior dalam mengelola bidang pengolahan di pabrik gula. Selama 10 hari efektif, peserta dibekali dengan materi yang diperlukan dalam pengelolaan bidang pengolahan di pabrik gula, meliputi: perencanaan produksi, pengendalian operasional, pengembangan teknologi, pengelolaan keuangan, Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 28 pengelolaan proyek, pengembangan industri alternatif berbasis tebu, kepemimpinan dan komunikasi. 49. KURSUS PENINGKATAN PERINGKAT PROPER Deskripsi Dengan isu lingkungan yang semakin berkembang di masyarakat dunia yang ditandai berbagai macam krisis termasuk isu perubahan iklim, pemerintah semakin giat mencanangkan program–program penyelamatan lingkungan. Salah satunya adalah PROPER yaitu penilaian kinerja pengelolaan lingkungan. Program ini wajib diikuti oleh seluruh pelaku industri berskala besar sebagai usaha pemerintah untuk monitoring keaktifan para pelaku industri dalam usaha pengelolaan lingkungan. Bahkan hasil penilaian PROPER sangat menentukan pemasaran produk yang dihasilkan, karena pasar menginginkan produk yang ramah lingkungan. Melihat pentingnya usaha pengelolaan lingkungan untuk mencapai predikat PROPER yang baik perlu pengetahuan yang cukup mengenai PROPER dan upaya pengelolaan lingkungan, hal ini dimaksudkan agar upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan mempunyai tujuan yang lebih jelas serta nantinya dalam praktek di lapangan tidak mengalami banyak kesulitan akibat kurangnya wawasan mengenai pengelolaan lingkungan dan bagaimana menyusun laporan untuk dokumen PROPER. Sehingga dengan pelatihan ini diharapkan dapat membantu pelaku industri perkebunan untuk menyusun dokumen PROPER yang benar dan menemukan cara untuk memperoleh peringkat PROPER yang baik, yang akan berakibat meningkatnya citra perusahaan sebagai perusahaan yang ramah lingkungan (Green Company). 50. KURSUS PABRIKASI GULA BAGI CALON CHEMIKER PABRIK GULA Deskripsi Kebutuhan yang mendesak akan tenaga yang bertanggung jawab pada proses pengolahan di pabrik gala (Chemiker) sangat dirasakan. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak pabrik gula yang melakukan program percepatan dengan merekrut sarjana S 1. Dengan mempertimbangkan kompleksnya unit operasi dalam proses pengolahan gula yang belum sepenuhnya dipahami oleh sarjana S l, maka masih diperlukan pembekalan baik teori maupun praktek. 51. OPERATOR KRISTALISASI Deskripsi Kursus ini merupakan kursus penyegar bagi operator proses kristalisasi (tukang masak) di PG. Kursus ini dimaksudkan untuk membekali peserta dalam hal cara memasak gula, penggunaan alat serta penghematan bahan untuk memasak. Materi yang diberikan meliputi proses pembuatan gula dan manghitung proses pemasakan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 29 VII. BIDANG KETEKNIKAN 52. KURSUS PEMBEKALAN MASINIS YUNIOR PABRIK GULA Deskripsi Kursus Pembekalan Masinis Yunior Pabrik Gula merupakan kursus untuk Calon Masinis atau Masinis Yunior Pabrik Gula agar siap dan mampu untuk menjalankan tugas supervisi di sub unit produksi/unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai Masinis dalam operasional dan pemeliharaan pabrik dapat lebih efektif dan efisien. 53. KURSUS GILINGAN UNTUK MASINIS PABRIK GULA Deskripsi Dalam mempertahankan hasil ekstraksi nira di stasiun gilingan dituntut peran lebih masinis gilingan untuk selalu mempertahankan kinerja gilingan (efisiensi), menjaga kesiapan alat dan mencegah terjadinya stagnasi alat. Untuk itu, pelatihan ini diharapkan mampu memberikan tambahan pengetahuan masinis dalam mengambil perannya dalam proses pabrikasi gula. 54. KURSUS BOILER UNTUK MASINIS PABRIK GULA Deskripsi Ketel uap merupakan alat utama penunjang proses produksi perlu dijaga dalam operasionalnya agar mampu memenuhi kemampuan uap baik dari kuatitasnya (ton/jam) dan kualitas uap (kebasahan, tekanan, suhu dan kebersihan) untuk itu masinis sebagai pengelola ketel uap diharapkan mampu menjaga kinerja ketel agar tercapai keseimbangan produksi uap dengan kebutuhan bahan bakar serta menjalankan operasional dan pemeliharaan secara tepat dan berkelanjutan untuk memenuhi pasokan utilitas yang dibutuhkan pabrik. 55. KURSUS MANDOR/OPERATOR GILINGAN PABRIK GULA Deskripsi Peran mandor/operator sebagai pengelola lini pertama di stasiun gilingan perlu pemahaman dan wawasan mengenai pentingnya sistem ekstraksi gilingan dan efisiensi gilingan serta menjaga kontinyuitas operasional dengan sistem pemeliharaan yang tepat serta mengurangi stagnasi di stasiun gilingan agar tercapai hasil pemerahan tebu secara efektif dan efisien. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 30 56. KURSUS MANDOR/OPERATOR BOILER PABRIK GULA Deskripsi Sebagai alat utama pembangkit uap, kinerja ketel uap harus selalu dijaga agar mampu memenuhi kuantitas dan kualitas uap seperti harapan proses produksi pabrik, kursus ini diharapkan memberikan tambahan pengetahuan bagi pengelola lini pertama PG dalam mengoperasikan dan menjalankan pemeliharaan ketel uap secara cepat, akurat dan sesuai dengan kaidah SOP dan SMP dari berbagai ketel uap yang ada. 57. KURSUS TURBIN UAP DAN SPEED GOVERNOR UNTUK MASINIS PABRIK GULA Diskripsi Kursus ini didesain untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pengoperasian serta pemeliharaan pada Turbin Uap maupun Speed Governor untuk para masinis bagian instalasi pabrik gula. Sehingga mampu untuk meningkatkan performance maupun dalam menangani permasalahan‐permasalahan yang diakibatkan oleh peralatan tersebut di atas. 58. KURSUS MANDOR/OPERATOR LISTRIK PABRIK GULA Deskripsi Peralatan listrik termasuk peralatan utama di Pabrik Gula maupun pabrik perkebunan yang lain. Untuk itu, perlu dijaga dalam pengoperasiannya sehingga dapat berjalan dengan baik secara opersional maupun efisiensi. Apabila terjadi kerusakan maka dapat dilakukan dengan cepat. Untuk itu, diperlukan mandor dan operator yang handal dan memahami pengoperasian dan pemeliharaan peralatan listrik. 59. KURSUS TURBIN UAP DAN SPEED GOVERNOR UNTUK MANDOR DAN OPERATOR PABRIK GULA Diskripsi Kursus ini didesain untuk memberikan keterampilan dalam pengoperasian dan perawatan Turbin Uap dan Governor untuk para operator bagian instalasi pabrik gula. Dengan demikian untuk menunjang kinerja Turbin Uap dan Governor yang optimal diperlukan mekanik/operator yang terampil dan mampu dalam menangani permasalahan peralatan tersebut di pabrik gula dalam hal pemeliharaan, reparasi dan penanganan gangguan secara benar serta beroperasi normal. 60. KURSUS PENINGKATAN KOMPETENSI MASINIS SENIOR Deskripsi Peran masinis senior perlu terus ditingkatkan dalam upaya mengelola seluruh sumber daya pabrik, sehingga kemampuan evaluasi, analisis dan memberikan masukan yang cepat dan tepat dalam pengoperasian dan mempertahankan kinerja pabrik menjadi peran sentral di tengah persaingan mutu dan harga pokok pabrikasi gula. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 31 61. KURSUS SISTEM PROTEKSI PERALATAN LISTRIK Deskripsi Industri perkebunan memiliki kekhasan dalam energi listriknya. Umumnya menggunakan sistem cogeneration atau pembangkitan sendiri. Namun sebagian menggunakan listrik dari PLN. Peralatan listrik lengkap mulai dari pembangkit, sistem distribusi maupun beban. Untuk itu, sangat diperlukan sistem proteksi yang baik sehingga aman terhadap gangguan-gangguan yang mungkin tercapai. Untuk melakukan desain maupun uji coba sistem proteksi dapat dilakukan melalui peralatan tiruan (prototype) maupun software. Dengan menggunakan software maka proses desain sistem proteksi dapat diuji dengan biaya yang lebih rendah, dapat dilakukan dengan cepat dan komprehensif serta jumlah yang banyak. 62. KURSUS ALIGNMENT DAN BALANCING Deskripsi Banyak dijumpai berbagai kerusakan pabrik di awal periode giling, yang disebabkan kesalahan dalam melakukan penyetelan alignment serta pengukuran vibrasi dari berbagai mesin PG. Untuk itu pelatihan ini diharapkan mampu memberikan wawasan mengenai pentingnya melakukan alignment poros dan monitoring vibrasi serta berbagai kemungkinan penyebabnya yang dapat memicu timbulnya kerusakan mesin. 63. KURSUS GAMBAR TEKNIK DENGAN INVENTOR 3D Diskripsi Autodesk Invertor 3D merupakan salah satu program yang dirancang khusus untuk keperluan di bidang teknik saat ini seperti desain produk, desain mesin, desain konstruksi atau keperluan teknik lainnya. Program ini merupakan penyempurnaan dari AutoCad dan Mechanichal Desktop sehingga tidak jauh berbeda dengan AutoCad 3D, Program ini sangat cocok bagi peserta yang pernah mengikuti pelatihan menggambar teknik dengan AutoCad program pertama. Belumlah sempurna bila kemampuan menggambar belum sampai ke tingkat 3D yang akan meningkatkan sistem menggambar menjadikan gambar tampak lebih nyata dan dapat dilihat dari berbagai posisi. Sejalan dengan hal tersebut di atas, melalui kursus ini diharapkan, para karyawan pabrik bagian teknik dan instalasi dapat meningkatkan sistem menggambar teknik (engineering drawing) dengan aplikasi komputer sebagai bekal dalam menjalankan tugasnya. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 32 64. KURSUS AUTOMATISASI PABRIK GULA Deskripsi Pemakaian instrument/alat kontrol untuk pengendalian proses di Pabrik Gula sangat diperlukan untuk menunjang kualitas dan efisiensi proses. Untuk itu, pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan tentang pemilihan, pengoperasian dan pemeliharaan instrumentasi ini mutlak diperlukan. Kursus ini didesain untuk membekali para Masinis/Chemiker pabrik gula tentang Instrumentasi, sehingga diharapkan dapat melakukan pemilihan, setting, pengoperasian dan pemeliharaan instrumentasi pengendalian secara benar. 65. KURSUS MANAJEMEN PROYEK BERBASIS MS PROJECT Deskripsi Perkembangan pekerjaan yang dihadapi di industri perkebunan semakin komplek dan dinamis, karena ke depan pabrik perkebunan akan memasuki dunia industri hilir terkait dengan pembangunan fasilitas pabrik dan utilitas yang kegiatannya komplek, para pelaku bisnis diharapkan mampu melakukan evaluasi berbagai proyek mulai perencanaan, evaluasi progress dan mencari solusi terhadap anggaran dan mutu yang diharapkan, kursus ini diharapkan memberi bekal untuk mengelola pekerjaan komplek tersebut lebih cepat, akurat, dan terpadu. 66. KURSUS DASAR PERALATAN HIDROLIK UNTUK INDUSTRI Deskripsi Berbagai peralatan pabrik perkebunan Gula maupun Sawit banyak menggunakan penggerakan sistem hidrolik. Untuk itu, pengetahuan dan keterampilan hidrolik harus dimiliki terutama pemahaman terhadap komponen dasar hidrolik dan simbol-simbol hidrolik dalam mempertahankan kinerja sistem hidrolik di pabrik. 67. KURSUS SISTEM INSTRUMENTASI PABRIK GULA Deskripsi Instrumentasi merupakan bagian terpenting pada pengukuran variabel-variabel pada proses yang ingin dikendalikan. Tekanan, laju aliran, level, suhu, besaran-besaran listrik, dan variabel proses lainnya. Pelatihan ini sangat menarik untuk diikuti guna memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang dasar-dasar sistem instrumentasi serta aplikasinya di pabrik. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 33 68. KURSUS PEMBANGKIT PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Deskripsi Kursus ini diselenggarakan untuk menyiapkan tenaga-tenaga terampil dalam bidang otomatisasi, khususnya yang berbasis Programmable Logic Controller (PLC). Trend ke depan bagi industri-industri proses / manufacturing adalah penggunaan teknologi PLC, maka kemudahan dalam monitoring, pengendalian, dan pengembangan sistem otomatisasi bisa diperoleh. PROGRAM KONSULTANSI LPP KAMPUS YOGYAKARTA A. BIDANG SDM DAN ORGANISASI a. Integrated Competence Based Human Resources Management System (ICBHRMS) b. Organizational Health Diagnostic c. Spin of RS d. Roadmap SDM B. BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN DAN UMUM a. Standarisasi untuk Implementasi ERP b. Kajian Bisnis & Organisasi c. Pendampingan Rencana Jangka Panjang Perusahaan Perkebunan d. Pedoman Pelaksanaan RKAP Berbasis IFRS e. Pedoman Akuntansi Berbasis IFRS f. Pedoman Pelaporan Manajemen Berbasis IFRS g. Pedoman Analisis Kuantitatif dan Keuangan untuk Pengambilan Keputusan C. BIDANG CSR DAN BINA LINGKUNGAN a. Pendampingan Penyusunan Master Plan PKBL 2012-2017 b. CSR Reporting BUMN Perkebunan D. BIDANG MANAJEMEN PRODUKSI TANAMAN a. Pendampingan Road Map Produksi b. Pendampingan Implementasi GIS c. Study Kelayakan Sosial d. Pendampingan Pembangunan Kebun Plasma E. BIDANG TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN LINGKUNGAN Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 34 a. Pengawalan Giling b. Modifikasi St. Pemurnian c. Pengawalan Pengolahan Raw Sugar untuk Perbaikan Mutu Produk d. Audit Instalasi Water Treatment e. Pendampingan Pencapaian PROPER PG f. Pendampingan Pengelolaan Limbah Cair g. Penyempurnaan In House Keeping PG h. Evaluasi Stasiun Penguapan PG. F. BIDANG KETEKNIKAN a. Road Map Produksi Bidang Teknik b. Pendampingan CDM c. Audit dan Peningkatan Konerja Powerplant d. Feasibility Study Micro Hydro Power A. ASSESSMENT CENTER a. Jasa Test Psikologi b. Jasa Seleksi dan Promosi c. Jasa Pemetaan Kompetensi d. Jasa Fit and Proper Test e. Jasa Rekrut dan Seleksi Calon Karyawan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 35 DESKRIPSI PROGRAM UNGGULAN PELATIHAN LPP KAMPUS MEDAN I. BIDANG MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA PELATIHAN COACHING AND COUNSELING SKILL FOR MANAGER Deskripsi Mengapa kebun untuk mewujudkan kinerja optimal. Mengapa pekerja yang ada sulit menunjukkan kinerja tebaiknya. Ada berbagai kemungkinan penyebab tidak optimalnya pekerja menunjukkan kinerja. Di antaranya adalah kurangnya kompetensi dan penurunan motovasi yang disebabkan oleh masalah-masalah yang dihadapi pekerja. Kedua hal ini merupakan tanggung jawab pemimpin di kebun. Ketika pemimpin menghadapi penurunan kinerja, solusi yang dipikirkan hanyalah reward dan sanksi. Belum ada upaya untuk menggali sumber masalah dan selanjutnya mengupayakan solusinya. PELATIHAN ACHHIEVEMENT MOTIVATIONS TRAINING Deskripsi Setiap individu memiliki potensi berprestasi yang luar biasa di dalam dirinya. Namun hal ini sering terhambat oleh kendala-kendala internal dari dalam diri individu bersangkutan. Sikap yang selalu lebih melihat kualitas negatif yang ada pada diri sendiri, sering menggiring individu mengabaikan kualitas-kualitas positif yang dimilikinya dan menghambatnya untuk memulai upaya untuk berprestasi, dan bahkan membuat individu bersangkutan tidak dapat melihat luar biasanya kualitas positif untuk berprestasi yang dimilikinya. Jalan keluar yang mereka tempuh umumnya melihat penyebab kurang berprestasi itu di luar dirinya. Achievement Motivation Training ini dirancang untuk dapat membantu individu mengenali dan menggunakan potensi positif yang dimiliki, dan pada saat bersamaan mengendalikan potensi negatif yang dimiliki. PELATIHAN PROGRAM PENEMPAAN MANAJER TANGGUH (P2MT) Deskripsi Perubahan dan ketidakpastian merupakan dua hal yang selalu dihadapi Manajer. Kedua hal tersebut akan semakin kompleks bila sarana dan sumberdaya yang tersedia untuk menjalankan kegiatan perusahaan terbatas. Oleh sebab itu, seorang Manajer memerlukan daya survive/ketegaran yang tinggi. Menurut Francis Woodcock, (1986), ada 11 hambatan pengembangan kemampuan manajerial. Hambatan pertama berasal dan Manajer itu sendiri yaitu ketidakmampuan menghadapi ketegangan manajerial. Banyak metode yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan ini, misalnya pelatihan khusus, seminar, workshop dan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 36 sebagainya. Salah satu model yang dikembangkan di luar negeri adalah pelatihan di alam bebas yang dipadukan dengan pengembangan kemampuan manajerial. Aspek leadership, teamwork, communication, dan decision making yang tepat tercakup dalam pelatihan ini. II. BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN DAN UMUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN PEDOMAN AKUNTANSI BUMN PERKEBUNAN TAHUN 2011 Deskripsi Ikatan Akuntan Indonesia sebagai lembaga yang memiliki wewenang untuk melakukan penyusunan dan perubahan terhadap standar akuntansi di Indonesia tengah disibukkan dengan kegiatan adopsi standar akuntansi berdasarkan IFRS, dimana banyak sekali penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan agar standar akuntansi yang berlaku di Indonesia sejalan dengan IFRS. Begitu juga dengan BUMN yang ada, khususnya BUMN Perkebunan Indonesia yang telah memiliki pedoman akuntansi sendiri sebagai guidelines dalam penyusunan laporan keuangan BUMN Perkebunan. Penyesuaian pedoman akuntansi tersebut telah dilaksanakan agar sesuai dan sejalan dengan PSAK terbaru PENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA TATA USAHA (KTU) DAN ASISTEN TATA USAHA (ATU) PERUSAHAAN PERKEBUNAN Deskripsi Kepala Tata Usaha dan Asisten Tata Usaha di kebun dan pabrik memegang peran penting di unit dalam bidang keuangan. Melalui KTU dan ATU, efektifnya sebuah proses keuangan ditentukan. Untuk itu, perlu peningkatan kompetensi agar proses perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan dapat berjalan dengan baik BENCHMARKING BEST PRACTICES BISNIS PERKEBUNAN DAN KREDIT PERKEBUNAN UNTUK PERBANKAN PENGELOLAAN Deskripsi Pengembangan agribisnis kelapa sawit merupakan salah satu langkah yang sangat diperlukan sebagai kegiatan pembangunan subsektor perkebunan dalam rangka revitalisasi sektor pertanian. Dibandingkan dengan komoditi lainnya pada sub-sektor perkebunan, maka kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang pertumbuhannya paling pesat pada dua dekade terakhir. Walaupun demikian, pengembangan sub-sektor perkebunan khususnya kelapa sawit juga mengalami kendala-kendala yang tidak sedikit. Di samping karena kesulitan sumber pembiayaan/pendanaan, isu lingkungan dan konflik lahan, juga Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 37 menghambat perkembangan investasi di bisnis kelapa sawit. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian telah mencoba untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para pekebun kelapa sawit dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 33/permentan/ot.140/7/2006 Tentang Pengembangan Perkebunan melalui Program Revitalisasi Perkebunan. Program Revitalisasi Perkebunan adalah upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung kredit investasi perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah dengan melibatkan perusahaan di bidang usaha perkebunan sebagai mitra dalam pengembangan perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil. 1. Peran dari para perbankan untuk menyukseskan program revitalisasi perkebunan tersebut sangat diharapkan agar kesulitan dalam mendapatkan sumber pembiayaan/pendanaan dapat teratasi, sehingga para petani maupun pengusaha kelapa sawit di Indonesia dapat mengembangkan usahanya menuju ke arah yang lebih baik lagi. Di sisi lain, perbankan sebagai pemberi pinjaman kredit investasi juga harus mempersiapkan para SDM analis kreditnya untuk dapat memahami tentang seluk beluk dari bisnis kelapa sawit baik dari aspek tanaman maupun keuangannya agar kredit yang diberikan tepat guna dan tepat sasaran sehingga tidak menyebabkan NPL tinggi. 2. Produktivitas usaha perkebunan ditunjukkan dengan capaian produksi tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun, dan kinerja optimal diukur dengan capaian produksi minyak sawit (CPO) dan kernel/hektar/tahun, biaya produksi dan kemampuan mengikuti persyaratan atas tuntutan masyarakat internasional 3. Perlunya Benchmarking a. Benchmarking merupakan salah satu metode pembelajaran bagi organisasi. Benchmarking pada dasarnya merupakan peneladanan dan pengadaptasian praktekprakter terbaik yang dilakukan atau dikembangkan oleh organisasi lain. Benchmarking dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama maupun industri berlainan. b. Benchmarking bermanfaat untuk: (1) membuka paradigma mengenai adanya kekuatan dan kelemahan relatif, sehingga mendorong sikap dan berfikir “out of box”, (2) membangun sikap kritis dan kreatif serta kesadaran pembelajaran dalam organisasi, (3) membangun keterlibatan seluruh anggota organisasi dalam proses perbaikan kinerja, dan (4) membangun kolaborasi ke dalam dan ke luar organisasi III. BIDANG KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PELATIHAN HIPERKES PARAMEDIS RUMAH SAKIT PERUSAHAAN PERKEBUNAN Deskripsi Akreditasi Rumah Sakit (RS) adalah suatu pengakuan kualitas dari stakeholders rumah sakit terhadap standarisasi jasa pelayanan rumah sakit. Standarisasi jasa rumah sakit mendukung pelayanan prima dan berdampak terhadap kepuasan pasien/pelanggan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 38 (customer satisfaction) dengan faktor-faktor pendukungnya, yang antara lain meliputi kompetensi tenaga medis-paramedis, fasilitas/peralatan tersedia, kecepatan penanggulangan pasien, sistem pengelolaan administrasi rekam medis (Medical Record), dan penanganan higienis perusahaan dan kesehatan (Hiperkes). Peningkatan kualitas aspek pelayanan jasa Rumah Sakit (RS) lingkup Perusahaan Perkebunan saat ini semakin nyata diperlukan dengan diawali banyaknya Unit Rumah Sakit Lingkup Perusahaan Perkebunan yang telah bersertifikasi ISO 9001 menuju status terakreditasi berpedoman pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN) BEDAH KASUS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) & COMMUNITY DEVELOPMENT (CD) PERUSAHAAN PERKEBUNAN Deskripsi Telah digariskan dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nomor: KEP. 236/MBU/2003 dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 bahwa Perusahaan berstatus BUMN mengemban tugas khusus dari Pemerintah untuk melakukan pembinaan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) dan bina lingkungan melalui pembentukan Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dan peran BUMN juga termasuk melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah ditetapkan di dalam Pasal 74 UU Perseroan Terbatas Nomor: 40 Tahun 2007. Rangkaian program pembinaan UKMK, Bina Lingkungan, dan CSR akan sangat efektif dan tepat sasaran jika implementasi program di lapangan terdapat kesamaan persepsi di antara BUMN Pembina sehingga program kepedulian sosial ini bermanfaat bagi peningkatan citra perusahaan, dan mampu meminimalisir kerawanan sosial di unit-unit usaha. PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN UKM MITRA BINAAN PKBL BUMN Deskripsi Telah digariskan dalam keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) no. KEP. 236/MBU/2003 dan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 yang pada pokoknya di semua BUMN telah dibentuk satu bagian yang menangani Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan peran utama adalah membangun ekonomi kerakyatan melalui pembinaan dan kemitraan dengan para pengusaha kecil, menengah, dan koperasi, dan juga melaksanakan program-program bina lingkungan yang diharapkan akan berdampak positif terhadap kondusivitas sosial dan lingkungan sekitar. IV. BIDANG MANAJEMEN TANAMAN FALSAFAH KULTUR TEKNIS KELAPA SAWIT Deskripsi Dalam praktek bisnis perusahaan perkebunan khususnya kelapa sawit, masih terdapat kesenjangan (gap) yang cukup besar antara produksi yang dicapai dengan potensi produktivitas berdasar kelas lahan. Pencapaian produksi TBS 17-20 ton/ha/th secara Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 39 potensial dapat ditingkatkan hingga 30-35 ton/ha/th dengan pengelolaan kultur teknis yang optimal. Perkembangan industri hilir (diversifikasi), ekstensifikasi dan fluktuasi harga komoditas juga sering membuat sebagian dari pekebun/praktisi perkelapasawitan mengesampingkan atau kurang memprioritaskan perlakuan kultur teknis komoditas ini. Petunjuk teknis (vademecum) secara rutin mungkin telah dilaksanakan tetapi kesadaran tentang filosofi di balik kegiatan kultur teknis belum diinternalisasi dengan baik . Guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kultur teknis (intensifikasi), para praktisi khususnya pengelola kebun perlu mengetahui latar belakang atau filosofi mengapa suatu kegiatan kultur teknis perlu dilakukan. Dengan pengetahuan falsafah kultur teknis yang memadai diharapkan para praktisi/pekebun dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal sehingga gap/kesenjangan produksi dibandingkan potensinya dapat diperkecil. STUDI KOMPARASI KEBUN KELAPA SAWIT UNGGUL DI INDONESIA DAN MALAYSIA Deskripsi Studi komparasi merupakan salah satu metode untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menghasilkan kinerja terbaik. Kinerja terbaik dihasilkan oleh Kebun yang baik, kebun yang baik dihasilkan oleh sistem yang baik, sistem yang baik dihasilkan oleh organisasi yang baik dan organisasi yang baik dihasilkan oleh Pemimpin yang baik. Melalui program studi komparasi maka diharapkan akan dihasilkan pemimpin-pemimpin perusahaan perkebunan yang memiliki wawasan yang luas dan cara pandang yang komprehensif dalam menghadapi persaingan bisnis ke depan KURSUS TEKNIS MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN MUDA KELAPA SAWIT Deskripsi Target pengelolaan tanaman kelapa sawit antara lain adalah panen perdana lebih awal. Trend bahan tanam unggul saat ini mengarah pada percepatan tanaman berproduksi dengan kualitas hasil panen yang standar. Melalui pemilihan bahan tanam unggul dengan percepatan berproduksi disertai pengelolaan pemeliharaan tanaman melalui best agronomic practices, diharapkan sasaran manajemen tersebut tercapai secara optimal. Secara faktual sering kali hasil produksi kurang memuaskan dalam hal ukuran/berat dan fruit set TBS hasil panen meskipun telah menggunakan bahan tanam unggul. Hal ini karena kurangnya perhatian pada seluruh faktor penentu produktivitas spesifik tanaman muda, selain karena kesalahan kultur teknis sejak dari perencanaan penanaman, optimasi faktorfaktor produksi, hingga persiapan dan pelaksanaan penggalian produksi. Kursus ini dirancang dengan harapan menjadi alternatif solusi bagi pengelola produksi terhadap adanya permasalahan di lapangan terkait dengan kondisi tanaman (TM) muda kelapa sawit, sehingga seluruh komponen/faktor-faktor produksi dapat dikelola secara optimal sehingga memberikan potensi hasil (produksi) sesuai yang diharapkan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 40 KURSUS PENGENDALIAN GANODERMA SECARA TERPADU (INTEGRATED) Deskripsi Kelapa sawit, sebagai komoditas primadona sub sektor perkebunan ternyata tidak selalu menunjukkan performa yang prima. Keberadaan jasad pengganggu (penyakit) khususnya penyakit busuk pangkal batang (PSBB) yang disebabkan oleh fungi Ganoderma, seringkali menjadi kendala bagi tanaman kelapa sawit dalam memunculkan produksi sesuai potensinya. Potensi lahan sesuai kelas kesesuaian lahan (KKL) sering tidak tergali akibat serangan. Ganoderma terutama pada tanaman generasi ke-2, 3 dan seterusnya. Keberadaan agensia pengganggu tanaman utama ini bukan sekedar menjadi kambing hitam penurunan produktivitas tanaman, justru harus dikendalikan agar satu faktor yang harusnya controllable ini bukan menjadi penghambat dalam pencapaian produktivitas tanaman. Melalui pengendalian Ganoderma secara terpadu dan berkelanjutan diharapkan dapat menekan kehilangan produksi yang diakibatkannya. Potensi serangan ganoderma, akibat yang ditimbulkan serta teknik pengendaliannya akan dibahas tuntas dalam pelatihan ini PROGRAM MERAIH KINERJA UNGGUL UNIT PRODUKSI KELAPA SAWIT Deskripsi Persaingan global bisnis kelapa sawit pada saat ini semakin ketat. Kekuatan daya saing Perusahaan ditentukan oleh kontribusi unit produksi. Di unit produksi masih banyak peluang untuk melakukan optimalisasi penggalian potensi untuk meraih value added yang maksimal. Asisten tanaman dan Asisten Pabrik Kelapa Sawit mempunyai peran dan posisi stratejik dalam proses operasi untuk menghasilkan CPO dan Inti. Untuk itu perlu penajaman kompetensi Asisten baik aspek hard competency maupun soft competency dalam meraih kinerja unggul Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 41 V. BIDANG TEKNIK & MANAJEMEN PENGOLAHAN KONSEP DAN TEKNIK IMPLEMENTASI 5-S MEMBANGUN BUDAYA BERSIH DAN BERKINERJA TINGGI DI PABRIK KELAPA SAWIT Deskripsi Dalam konsep membangun performansi pabrik berkelas dunia, hal yang paling mendasar untuk dilaksanakan sejak awal adalah melaksanakan workplace housekeeping dengan benar. Setelah tempat kerja menjadi bersih, rapi, aman dan terawat, maka dipastikan kegiatan operasi produksi menjadi lancar dan terkendali. Tetapi, apabila kegiatan worksplace housekeeping tidak dilaksanakan dengan baik, dipastikan kontrol produksi akan sulit, kenyamanan bekerja berkurang, kondisi berbahaya semakin tinggi dan pada akhirnya produksi yang standar sulit dicapai. Konsep 5-S sistem merupakan suatu sistem housekeeping practice yang bertujuan untuk mengelola tempat kerja menjadi bersih, rapi, nyaman dan aman sebagai dasar untuk melaksanakan produksi berkinerja tinggi. Membahas konsep dan implementasi 5 S di PKS, dengan peserta Maskep, Asisten PKS serta staf terkait di Kantor Pusat atau SBU PELATIHAN VALUE CHAIN MANAGEMENT IN PALM OIL MILL Deskripsi Konsep value chain management merupakan alat untuk mengelola perusahaan dengan menjaga keseimbangan antara pemasok, pabrik dan pembeli. Konsep tersebut akan sangat baik diadopsi untuk mengelola keseimbangan antara pasokan bahan baku, pabrik dan pengelolaan CPO. Dengan menjaga keseimbangan tersebut proses akan berjalan secara optimal sehingga diharapkan akan diperolah efisiensi pabrik yang tinggi. PELATIHAN PENINGKATAN KINERJA MENYELURUH PABRIK KELAPA SAWIT Deskripsi Program ini didesain untuk memahami proses peningkatan kinerja pabrik kelapa dari semua aspek, mulai dari bahan baku, proses di pabrik,SDM, Keuangan dan sumber daya lain yang terkait dengan pengelolaan pabrik. Dengan pola pendekatan terintegrasi tersebut diharapkan kinerja pabrik dapat ditingkatkan secara signifikan yang pada akhirnya akan meningkatkan revenue perusahaan. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 42 PROGRAM KONSULTANSI LPP KAMPUS MEDAN A. BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA 1. Competency Based Career Succession Planning 2. Merit System 3. Sistem Manajemen Kinerja Individu (SMKI) 4. ESI dan EEI B. BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN DAN UMUM 1. Penyusunan model ABC System untuk rumah sakit 2. Program pendampingan sosialisasi Pedoman Akuntansi BUMN perkebunan Tahun 2012 C. KONSULTANSI BIDANG MANAJEMEN TANAMAN 1. Consult Training peningkatan kinerja kebun kelapa sawit 2. Consult Training Pengendalian Hama Penyakit Kelapa Sawit 3. In House Training Pendampingan Produksi Karet 4. Hands on Training Peningkatan Kinerja Kebun Kelapa Sawit 5. BUMN AWARD 6. Supervisi Agronomi Kelapa Sawit di Lahan Marginal D. KONSULTANSI BIDANG TEKNIK/PENGOLAHAN 1. Konsep dan Teknik Implementasi 5S Membangun Budaya Bersih dan Berkinerja Tinggi di Pabrik Kelapa Sawit 2. Technical Assistant : To Improve the Performance Processing of Palm Oil Mill 3. Workshop : Maintenance Based on Cost and Reliability for Palm Oil Mill 4. Value Chain Management in Palm Oil Mill 5. Peningkatan Kinerja Menyeluruh Pabrik Kelapa Sawit 6. Konsultansi Bidang Teknik/Pengolahan Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 43 Kontak Kami Lembaga Pendidikan Perkebunan Kantor Pusat Jl. LPP No 1 Yogyakarta 55222 Telepon: 0274 586201 –Fax: 0274 513849 e-mail: [email protected] LPP Kampus Yogyakarta Jl. Jend. Urip Sumoharjo No. 100 Yogyakarta 55222 Telepon: 0274 586201 –Fax: 0274 520082 e-mail: [email protected] Contact Person: Susilawardani LPP Kampus Medan Jl. Willem Iskandar, Sampali, Medan Estate 20222 Telepon: 061 6613364 _Fax: 061 6613204 e-mail: [email protected] Contact Person: Aries Soekariawan Akomodasi LPP Hotel Group Jl. Demangan Baru No. 8 Yogyakarta 55281 Telp. 0274 – 588380, Fax. 0274 – 588908 Jl. Cocakrowo 6 Yogyakarta Telp. 0274 – 588 380, Fax. 0274 – 588908 Jl. Laksda Adisucipto Km 6 Yogyakarta Telp. 0274 – 489 185, Fax. 0274 – 484177 e-mail: [email protected] Contact Person: Indi Printianto Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 44 POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA Pusat Penyedia Tenaga Profesional Bidang Perkebunan Latar Belakang Politeknik Perkebunan LPP didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di subsektor industri perkebunan melalui jalur Pendidikan Tinggi. Dalam pengembangan program pendidikannya, Politeknik LPP Yogyakarta berupaya agar lulusanya benar-benar siap kerja, dengan cara selalu menjalin kerja sama dengan dunia industri, baik dalam program berlajar maupun penyaluran alumninya. Politeknik LPP Yogyakarta telah bermitra dengan BUMN Perkebunan dan Perusahaan Perkebunan Besar Swasta. Sebagai perguruan tinggi yang paling berpengalaman dalam industri perkebunan, Politeknik LPP Yogyakarta telah meluluskan ahli-ahli perkebunan yang banyak menduduki jabatan-jabatan strategis di perusahaan perkebunan. Program Diploma Tujuan program ini adalah mempersiapkan tenaga terampil level menengah lingkup operasional industri perkebunan. Politeknik LPP Yogyakarta membuka program studi yang sesuai kebutuhan industri, serta kurikulum yang disesuaikan dengan dinamika perusahaan lingkungan bisnis. Politeknik LPP Yogyakarta membuka 4 program studi (PS) Diploma III, yaitu: 1. PS Budidaya Tanaman Perkebunan. Untuk mempersiapkan tenaga terampil dan siap bekerja lingkup agronomi (budidaya tanaman). 2. PS Teknik Mesin. Untuk mempersiapkan tenaga terampil dan siap bekerja lingkup perawatan mesin industri di pabrik. 3. PS Teknik Kimia. Untuk mempersiapkan tenaga terampil dan siap bekerja lingkup pengolahan hasil komoditi perkebunan. 4. PS AKuntansi. Untuk mempersiapkan tenaga terampil dan siap bekerja lingkup administrasi, keuangan dan umum. Selain Diploma III, berdasarkan SK Mendiknas No. 32/D/O/2010, sejak tahun 2010 Politeknik LPP Yogyakarta membuka Program Diploma IV (setara S1) untuk Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. Syarat Pendaftaran 1. Siswa kelas 3 atau alumni SMA, SMK, MAN 2. Bagi yang belum lulus dapat mengirim copy nilai rapor semester 1-5 dan bagi yang sudah lulus dapat mengirim surat tanda lulus (via pos/faks, dan email) dengan mencantumkan program studi yang dipilih, alamat lengkap, dan nomor telepon. 3. Lulus tes seleksi Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 45 Biaya Pendidikan dan Jadwal Pendaftaran 1. Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA), hanya dikenakan sekali selama studi dan dapat diangsur 3 kali pada tahun pertama. Besar SPA adalah: Waktu Pendaftaran DIII DIV Gelombang I 12 Maret – 5 Mei 2012 Rp 7.000.000,- Rp 10.000.000,- Gelombang II 7 Mei – 14 Juli 2012 Rp 7.250.000,- Rp 10.000.000,- Gelombang III 16 Juli – 15 Sept. 2012 Rp 7.500.000,- Rp 10.000.000,- 2. Bagi putra-putri karyawan PT Perkebunan Nusantara, RNI, dan Siswa berprestasi mendapatkan keringan biaya SPA sebesar 10%. 3. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP); Jenis SPP DIII DIV SPP Tetap Rp 700.000,- / Semester Rp 1.000.000,- / Semester SPP Variabel Rp 50.000,- / SKS Teori Rp 60.000,- / SKS Teori Rp 55.000,- / SKS Praktikum Rp 65.000,- /SKS Praktikum Satu semester rata-rata 14 SKS teori dan 6 SKS Praktikum Untuk informasi lebih lengkap, silahkan hubungi: Kampus Politeknik LPP Yogyakarta Jl. LPP No. 1A Balapan, Yogyakarta 55222 Telepon (0274) 555 776 Fax : (0274) 585274 Website : www.politeknik-lpp.ac.id Email:[email protected] Contact Person: Arif Hidayat (081227883566), Mahagiyani (081578955695) Indaryati (085868228187), Sulistyani (081904250885) Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 46 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AGRIBISNIS PERKEBUNAN (STIP-AP) Penyedia Sarjana Profesional dan Berkarakter Bidang Perkebunan Masa Depan Lulusan Cerah Kebutuhan pemimpin usaha perkebunan yang kompeten, berkarakter sangat dibutuhkan dalam pengembangan agrobisnis perkebunan di Indonesia di masa depan. Institusi pendidikan tinggi diharapkan harus mampu meningkatkan kemampuan prosesnya melalui penerapan metode pendidikan dan kurikulum yang aplikatif yang tidak saja berorientasi kepada teori dan konsep, tetapi harus menjadikan pengetahuan dan keterampilan tersebut dimanfaatkan secara nyata. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan (STIP-AP) Medan adalah Pendidikan Tinggi Profesional Diploma-IV setara dengan S1 yang didirikan bertujuan untuk menghasilkan pemimpin perkebunan masa depan yang kompeten dan berkarakter, yang mampu membangun industri perkebunan bangsa Indonesia. STIP-AP Mengundang 1. Generasi muda yang berminat menjadi Ahli Bidang Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet Terapan (SST) untuk program Studi Budidaya Perkebunan dan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. 2. Generasi muda yang mau dan mampu mengembangkan ilmu yang didapatkan untuk berkontribusi dalam membangun usaha Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet di wilayah Indonesia. Keuanggulan 1. Sekolah Tinggi Profesional DIPLOMA-IV satu-satunya di Indonesia yang fokus pada bidang perkebunan Kelapa Sawit dan Karet, dengan lulusan bergelar Sarjana Sain Terapan (SST) 2. Sekolah Tinggi Bidang Perkebunan berlokasi di Sumatera utara yang merupakan sentra industri kepala sawit dan karet strategis di Indonesia. 3. Berpengalaman di bidang perkebunan, serta memiliki hubungan kuat dengan perusahaan perkebunan BUMN dan swasta, serta institusi pendidikan di dalam dan luar negeri. 4. Dibimbing oleh pengajar profesional dan akademisi, konsultan dan praktisi di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. 5. Lulusan memiliki kompetensi teknis dan manajerial yang mampu mengelola unit produksi di perusahaan perkebunan (tanaman dan pabrik pengolahan) sesuai tuntutan kebutuhan industri perkebunan di masa yang akan datang. Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 47 Program Studi Program Kompetensi Budidaya Perkebunan 1. 2. 3. 4. 5. Teknologi Pengelohan Hasil Perkebunan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengelolaan Unit Afdeling Kebun Kelapa Sawit & Karet Pengelolaan SDM Kebun Kelapa Sawit & Karet Pengelolaan Anggaran & Biaya Kebun Kelapa Sawit & Karet Pengelolaan Lingkungan Kebun Kelapa Sawit & Karet Sistem Manajemen Mutu Pengelolaan Operasi Pabrik Kelapa Sawit & Karet Pengelolaan SDM Kebun Kelapa Sawit & Karet Pengelolaan Anggaran & Biaya Kebun Kelapa Sawit & Karet Pengelolaan Perawatan dan Perbaikan Pengelolaan Limbah & Lingkungan Sistem Manajemen Mutu Syarat-syarat Pendaftaran 1. Membayar biaya pendaftaran Rp 150.000,- calon diberi kesempatan bebas memilih program studi. 2. Batas usia calon maksimal 28 tahun (umum), calon dari karyawan perkebunan maksimal 35 tahun. 3. Tinggi badan calon minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita serta berat badan ideal. 4. Mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran dengan dilampiri: a. Satu lembar fotokopi keterangan lulus (bagi yang telah memiliki) b. Tiga lembar pas foto ukuran 3x4 cm. Tempat, Materi dan Waktu Seleksi. 1. Seleksi dilaksanakan di Kampus STIP-AP LPP Medan, Jl. Willem Iskandar, Medan. 2. Materi Seleksi. c. Tahap awal: Matematika, Bahasa Inggris, Psikotes, Tes Fisik, Wawancara. d. Medical Check Up (bagi yang lulus tes tahap awal). Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agribisnis Perkebunan (STIP-AP). LPP Kampus Medan. Jl. Willem Iskandar Medan. Telepon (061) 6637060, (061) 6613364. Fax : (061) 6613204. www.stipap.ac.id Contact Person: Sukirso Informasi Diklat LPP 2012 ‐ halaman 48