analisa pesan persuasif dalam advertorial olx pada - Seminar

advertisement
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST)
Maret 2017, pp. 433~438
433
ANALISA PESAN PERSUASIF DALAM ADVERTORIAL
OLX PADA SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM
1
Taat Kuspriyono , Danang Dwi Harmoko
2
1
AMIK BSI Jakarta
e-mail : [email protected]
2
STIBA Nusa Mandiri Tangerang
e-mail : [email protected]
Abstrak
Beriklan atau proses pemasaran adalah salah satu ujung tombak dari sebuah kegiatan
usaha dalam lingkup bisnis. Tanpa teknik pemasaran yang baik maka produk/jasa tidak akan
dapat diserap konsumen secara optimal. Salah satu kanal pemasaran adalah melalui
advertorial di koran atau situs berita online. Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan
advertorial adalah OLX. Penulis mengangkat salah satu advertorial OLX yang dimuat dalam
situs berita online Kompas.com pada selasa 23 Februari 2016. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa advertorial OLX
menggunakan kalimat persuasif secara konsisten. Kalimat persuasif tersebut digunakan untuk
menggiring opini pembaca untuk menggunakan OLX. Selain itu, penulis juga menemukan
bahwa advertorial OLX tersebut dibentuk melalui perpaduan untuk rasional dan emosional.
Kombinasi antara kedua aspek ini dapat kita lihat dari pemilihan kosa kata atau diksi serta
keutuhan makna dari rangkaian kalimat dalam satu paragraf. Secara garis besar aspek/ unsur
rasionalitas pada intinya mengangkat pemanfaatan barang bekas perlengkapan ibu dan bayi.
Sedangkan aspek/ unsur emosional dibangun dengan mengangkat sisi sosial dari manusia
untuk berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.
Kata Kunci: Isi pesan persuasif, advertorial, OLX, situs berita online
1. Pendahuluan
Saat ini perkembangan teknologi semakin
pesat. Mulai dari teknologi manual hingga
teknologi digital. Terlebih lagi kita berhadapan
dengan media sosial yang menjadi primadona
bagi semua orang. Baik orang tua ataupun
anak muda pasti memiliki ponsel pintar
(smartphone). Ponsel yang mereka miliki
pastinya terdapat banyak fitur canggih
sebagai sarana untuk mengekspresikan diri,
dari sekadar selfie (foto diri sendiri), alat
berkomunikasi, hingga alat berbisnis. Menurut
Wahyudi (2015) dalam sebuah situs
www.tempo.co, Indonesia adalah raksasa
teknologi digital Asia yang sedang tertidur.
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai
250 juta jiwa adalah pasar yang besar.
Pengguna
smartphone
Indonesia
juga
bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset
digital marketing Emarketer memperkirakan
pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone
di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan
jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi
negara dengan pengguna aktif smartphone
terbesar keempat di dunia setelah Cina, India,
dan Amerika (Wahyudi, 2015).
Konten pada smartphone yang ditawarkanpun
sangat beragam seperti media sosial,
contohnya situs pertemanan, situs jual beli,
hingga situs cari jodoh. Hampir semua yang
tidak terpikirkan oleh manusia, muncul
dengan menawarkan fitur-fitur pintar berguna
untuk memudahkan segala urusan. Mulai dari
laman jejaring sosial Facebook (FB), Twitter,
sampai Instagram (IG), media sosial ini
merupakan wadah untuk mereka berbagi foto
dalam setiap momen, tetapi saat ini IG juga
menjadi wadah untuk promosi atau berjualan
produk atau jasa.
Bila dahulu orang menjual suatu barang, ia
harus pergi ke toko, pasar, atau loakan.
Tetapi sejak munculnya teknologi digital yaitu
berjualan lewat internet, kita semakin
dimudahkan dalam urusan jual beli. Barang
yang diiklankan sangat beragam. Dari
keperluan primer, sekunder hingga tersier.
Bagi mereka seorang penjual atau pelapak
dapat menjual barangnya tanpa harus
mengeluarkan
uang.
Mereka
cukup
Diterima 1 Februari 2017; Revisi 22 Februari 2017; Disetujui 15 Maret, 2017
ISBN: 978-602-61242-0-3
mengunggah barang yang akan dijual ke satu
atau beberapa situs jual beli, dan tinggal
menunggu respon dari calon pembeli. Saat ini
banyak situs jual beli yang digunakan oleh
penjual. Bila laman kaskus.co.id mempunyai
FJB (Forum Jual Beli) barang baru atau
bekas, maka di laman lain terdapat olx.co.id,
situs jual beli daring (online market place)
seperti olx.co.id menawarkan kepada penjual
untuk menjual barangnya di situs itu.
OLX atau olx.oc.id adalah laman situs jual beli
online
yang
sebelumnya
bernama
tokobagus.com yang didirikan pada tahun
2005 di Bali. Pada tahun 2014 OLX
mengakuisisi
laman
situs
jual
beli
berniaga.com. Jadi semua penjual yang telah
mengakses dua situs tersebut berpindah ke
laman olx.co.id. Fitur-fitur penjualan yang
ditawarkan oleh OLX sangat beragam, seperti
mobil, motor, properti, hingga lowongan kerja
atau jasa. OLX di Indonesia cukup diminati
oleh banyak penjual. Karena situs ini cukup
ampuh untuk menjual barang dan jasa,
tergantung antara peminat dengan pengiklan.
Jika barang atau tersebut diminati oleh
pembeli, maka ia akan menghubungi penjual.
Arnold Sebastian Egg, salah seorang pendiri
TokoBagus.com, tak pernah menyangka
perusahaan yang dibangunnya bakal merger
dengan perusahaan lain. Setelah TokoBagus
dibeli oleh Naspers dan berganti nama jadi
OLX.co.id, ternyata hal yang tak pernah
diduga Arnold terjadi, kini OLX akan
digabungkan
dengan
Berniaga.com.
OLX dan Berniaga sama-sama situs web iklan
baris online. Keduanya bersatu setelah terjalin
kesepakatan antara Naspers dan investor
Berniaga, pada 14 November 2014. (Panji,
2014).
Berkaitan dengan pendahuluan di atas,
penulis bermaksud mengkaji isi pesan
persuasif advertorial situs jual beli OLX pada
laman berita online kompas.com. Pada
advertorial laman tersebut, OLX mengajak
konsumen untuk mencari barang lama yang
masih layak pakai di olx.com. Barang lama
yang ditawarkan di laman tersebut sangat
beragam. Terutama bagi calon ibu untuk
mempersiapkan keperluan sang calon buah
hati sejak dini.
Berikut rumusan masalah dalam penelitian ini:
1. Isi Pesan persuasif apa saja yang terdapat
dalam advertorial OLX?
2. Bagaimana cara pengiklan menyampaikan
isi pesan persuasif dalam advertorialOLX?
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa
tinjauan pustaka, antara lain :
a. Iklan dan Periklanan
KNiST, 30 Maret 2017
Machfoedz (2010) menyatakan bahwa "iklan
adalah segala bentuk penyajian informasi dan
promosi secara tidak langsung yang dilakukan
oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang
atau jasa". Di dalam iklan terdapat pesan atau
berita yang bertujuan untuk memberitahukan
kepada masyarakat luas dan khalayak ramai
tentang produk dan atau jasa yang dimiliki
oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan
hak kepemilikannya melalui proses jual beli.
Menurut Cleland dalam Lee dan Johnson
(2007)
“periklanan
adalah
komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang tentang
sebuah organisasi dan produk-produknya
yang di transmisikan ke suatu khalayak target
melalui media bersifat masal seperti Televisi,
Radio,
Koran,
Majalah,
Direct
Mail
(pengeposan langsung), reklame luar ruang,
atau kendaraan umum. Dalam komunitas
global baru, pesan-pesan periklanan dapat di
transmisikan melalui media baru, khususnya
internet”.
Sementara itu periklanan adalah serangkaian
kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa
kepada masyarakat tertentu melalui media
tertentu dengan sesuatu pesan atau
berita.Menurut
kamus
besar
Bahasa
Indonesia (2003) iklan adalah (1) berita
pesanan untuk mendorong, membujuk
khalayak agar tertarik pada barang dan jasa
yang ditawarkan, (2) Pemberitahuan kepada
khalayak mengenai barang atau jasa yang
dijual, dipasang didalam media massa
(seperti surat kabar dan majalah atau
ditempat umum).
b. Fungsi Iklan
Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi
sangat penting karena konsumen potensial
akan memperhatikan iklan dari produk yang
dibelinya. Fungsi-fungsi periklanan didalam
pemasaran menurut Basu (2008) adalah
sebagai berikut :
a. Memberikan informasi
Advertising berfaedah untuk memberikan
keterangan-keterangan tentang produk
yang
ditawarkan,
agar
konsumen
mengetahui lebih mendalam tentang
kegunaan, kualitas, waktu, tempat dimana
produk harus dibeli.
b. Membujuk atau mempengaruhi
Dalam hal ini advertising berfungsi sebagai
alat untuk membujuk atau mempengaruhi
konsumen sehingga mereka tertarik
terhadap produk yang ditawarkan, dengan
jalan bahwa produk tersebut adalah lebih
baik daripada produk pesaing.
c. Menciptakan kesan
434
ISBN: 978-602-61242-0-3
Terkadang
dalam
melaksanakan
pembelian suatu barang, seorang pembeli
tidak dilandasi pertimbangan yang rasional
atau
memperhatikan
nilai-nilai
ekonomisnya tetapi lebih terdorong oleh
hal-hal yang tidak rasional. Dalam
keadaan ini maka advertising akan sangat
bermanfaat untuk menciptakan kesan
terhadap produk yang ditawarkan.
d. Memuaskan keinginan
Karena
kekurangtahuan
konsumen
terhadap produk suatu perusahaan, maka
pembelian
yang
dilakukan
dapat
mengakibatkan timbulnya rasa kurang
puas, karena produk yang dibeli kurang
sesuai dengan yang diinginkan. Dalam
keadaan yang demikian maka advertising
sangatlah membantu, karena biasanya
advertising
memberikan
keteranganketerangan
mengenai
produk
yang
ditawarkan, sehingga konsumen bisa lebih
mengetahui
produk
yang
akan
dibelinya.Dengan pengetahuan tersebut,
maka mereka dapat mempertimbangkan
produk apa yang akan dibeli, sehingga
mereka akan puas terhadap produk yang
dibelinya.
e. Sebagai alat komunikasi
Dalam hal ini periklanan berfungsi sebagai
alat untuk membuka komunikasi dua arah
antara penjual dan pembeli. Sehingga
keinginan mereka dapat melakukan
pertukaran yang saling memuaskan.
c. Jenis-jenis Periklanan
Ada beberapa macam bentuk periklanan
seperti yang dikatakan oleh Buchari (2007)
adalah:
1) Price advertising.
Yaitu advertising yang menonjolkan harga
yang menarik. Contohnya dapat dibaca
dari iklan, kamera saku kamera masa kini,
untuk siapa saja, fujica paket 250, hanya
Rp 17.000 berikut tas dan film
2) Brand advertising.
Yaitu memberikan impressi tentang nama
brand
kepada
pembaca
atau
pendengarnya seperti: instant, kini Dancow
instan semakin lezat.
3) Quality advertising.
Yaitu mencoba menciptakan impressi
produk yang direklamekan mempunyai
mutu yang tinggi. Misalnya: pakailah Vim
untuk lantai, Vim pembersih lantai yang
ampuh
4) Product advertising.
Berusaha
mempengaruhi
konsumen
dengan faedah-faedah dari pemakaian
KNiST, 30 Maret 2017
satu produk.Contoh: obat pil ampuh, untuk
sakit kepala.
5) Institutional advertising.
Yaitu menonjolkan nama dari perusahaan
dengan
harapan
agar
konsumen
mempunyai kesan mendalam tentang
nama perusahaan tersebut, sehingga ini
merupakan jaminan mutu. Seperti: bayer
jaminan mutu.
6) Prestige advertising.
Yaitu memberikan fashion pada suatu
produk atau mendorong masyarakat
mengasosiasikan produk tersebut dengan
kekayaan atau kedudukan. Seperti orangorang penting di dunia yang memakai arloji
Rolex.
Selain jenis-jenis iklan yang di atas, jenis iklan
yang
beredar
sangat
beragam.
Pengelompokkan iklan didasarkan atas
kategori tertentu. Menurut Widyatma (2009)
Secara garis besar, pembagian iklan
didasarkan pada pembagian secara umum
dan khusus. Pembagian iklan secara umum
meliputi iklan komersial atau iklan layanan
masyarakat, tetapi dispesifikkan lagi menjadi
iklan tanggung jawab social, iklan bantahan,
iklan pembelaan, iklan perbaikan, dan iklan
keluarga.Dalam pembagian secara khusus,
Widyatma
mengelompokkan
iklan
berdasarkan
beberapa
kategori,
yakni
berdasarkan media yang digunakan (iklan
cetak dan elektronik), berdasarkan tujuannya
(iklan
komersial
dan
iklan
layanan
masyarakat, berdasarkan isi pesan (iklan
politik, iklan pendidikan, iklan kesehatan, iklan
kecantikan dan perawatan tubuh, iklan
pariwisata, iklan hiburan, iklan olahraga, iklan
hujum, iklan lowongan pekerjaan, iklan
dukacita, iklan perkawinan, iklan makanan
dan minuman, iklan otomotif, iklan lingkungan
hidup, dan iklan media), berdasarkan
komunikatornya
(iklan
personal,
iklan
keluarga, iklan konstitusi), berdasarkan wujud
produk yang diiklankan (iklan barang, iklan
jasa,
iklan
barang-jasa),
berdasarkan
khalayak sasaran iklan (iklan untuk pengguna
akhir, iklan untuk distributor atau pengecer,
iklan untuk pabrik), berdasarkan cakupan atau
wilayah sasarannya (iklan local, iklan regional,
iklan nasional, iklan internasional), dan
berdasarkan fungsinya (iklan informasi, iklan
persuasi, iklan mendidik, iklan parodi/ hiburan.
d. Iklan Advertorial
Iklan Advertorial merupakan Iklan yang ditulis
sebagai suatu berita sebagaimana dalam
surat kabar atau majalah pada umumnya dan
dapat mengakomodir kemauan sendiri,
dengan memberi tulisan informatif kepada
435
ISBN: 978-602-61242-0-3
pembacanya.Iklan advertorial mempunyai
ukuran yang luas sebagaimana ukuran
display, hanya saja teknik penyampaiannya
pesan lebih terarahkan pada bentuk seperti
sebuah berita, dengan naskah yang panjang
(copy heavy). Pada awalnya, iklan ini dibuat
sebagai keinginan para pemasang iklan agar
terkesan seperti sebuah iklan, namun lebih
terkesan sebagai sebuah berita sebagaimana
berita dalam surat kabar atau majalah pada
umumnya (Widyatama, 2009).
Advertorial berasal dari dua kata dalam
bahasa Inggris Advertising dan Editorial
Periklanan (advertising) adalah penyajian
materi secara persuasif kepada publik melalui
media masssa dengan tujuan untuk
mempromosikan barang atau jasa. Periklanan
adalah penyajian materi secara persuasif
kepada publik melalui media massa dengan
tujuan untuk mempromosikan barang atau
jasa (Madjadikara, 2005).
Menurut Iriantara dan Surachman (2006)Jenis
advertorial dibedakan berdasarkan materi
pesan yang disampaikan dalam penulisannya.
Berikut adalah beberapa jenis advertorial,
yaitu:
1) Advertorial Produk
Dalam
penulisannya,
membahas
mengenai produk-produk apa saja yang
ingin disajikan.
2) Advertorial Jasa
Dalam penulisannya, menyajikan jasa
yang ditawarkan pada khalayak.
3) Advertorial Korporat (perusahaan)
Dalam
penulisannya,
membahas
mengenai keberadaan dan kegiatan suatu
perusahaan
atau
instansi
yang
bersangkutan.
4) Advertorial Pemerintahan
Dalam
penulisannya,
membahas
mengenai aktivitas dibidang pemerintahan
atau potensi suatu daerah.
c. Ciri Iklan Advertorial
Menurut Iriantara dan Surachman (2006) Ciri
iklan advertorial terdiri dari, informatif,
eksplanatif, interpretif, persuasif, influentif,
memuji, argumentatif, eksporatif. Dapat dilihat
sebagai berikut.
a) Informatif: bersifat memberitahukan atau
memperkenalkan produk, jasa, dan
kegiatan yang ditawarkan. Advertorial
informatif ini menggunakan gaya penulisan
langsung (straight news).
b) Eksplanatif: bersifat menjelaskan dan
menguraikan produk, jasa, dan kegiatan
secara langsung.
c) Interpretif: bersifat menginterpretasikan
informasi atas produk, jasa, dan kegiatan
KNiST, 30 Maret 2017
yang dilakukan dengan memberikan
sejumlah komentar atau keterangan.
d) Persuasif: bersifat membujuk khalayak
untuk mengikuti apa yang dikehendaki
penulis.
e) Influentif: bersifat mendorong adanya aksi
dari khalayak dan mengarahkan timbulnya
tindakan.
f) Memuji: Bersifat memberikan pujian atas
informasi yang diberikan agar khalayak
menjadi tertarik.
g) Argumentatif:
bersifat
membuktikan
sesuatu dengan pemberian argumen dan
uraian-uraian analitis.
h) Eksploratif: bersifat mengungkap dan
menjelaskan secara mendalam informasi
yang diberikan pada khalayak. Lebih
menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana.
e. Pengertian Komunikasi
Berbicara mengenai advertorial, tidak lepas
dari hal komunikasi. Komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari merupakan jembatan
untuk
menghubungkan
cara
pandang
manusia dalam berpikir dan bertindak. Ketika
mereka berkomunikasi dengan bahasa yang
dimengerti satu sama lain, maka terjadilah
suatu hal yang dikehendaki. Menurut Shimp
(2005:4) “komunikasi adalah proses dimana
pemikiran dan pemahaman disampaikan
antar individu, atau antara organisasi dengan
individu”.Menurut Soemanagara (2006:3)
"Tujuan komunikasi secara umum adalah
bentuk mencapai sejumlah perubahan seperti
perubahan pengetahuan (knowledge change),
perubahan sikap (attitude change), perubahan
perilaku (behaviour change)". Pentingnya
komunikasi pemasaran akan berpengaruh
pada
keberhasilan
perusahaan
dalam
mempertahankan,
mengembangkan
dan
mencapai keuntungan. Dengan adanya
konsep pemasaran yang baik maka
perkembangan perusahaan akan menjadi
semakin lebih baik pula. Dalam praktiknya,
pemasaran yang baik harus dikomunikasikan
sedemikian rupa sehingga diperlukan proses
komunikasi pemasaran untuk menyampaikan
pesan dan mensosialisasikan eksistensi
produk ke kepada publik.
f. Unsur-Unsur Komunikasi
Menurut Pratminingsih (2006) unsur-unsur
komunikasi adalah sebagai berikut:
1) Sumber informasi (source) adalah orang
yang menyampaikan pesan. Pada tahap
ini sumber informasi melakukan proses
yang kompleks yang terdiri dari timbulnya
suatu stimilus yang menciptakan pemikiran
dan keinginan untuk berkomunikasi,
436
ISBN: 978-602-61242-0-3
pemikiran ini diencoding menjadi pesan,
dan pesan tersebut disampaikan melalui
saluran atau media kepada penerima.
2) Encoding adalah suatu proses di mana
sistem pusat syaraf sumber informasi
memetintahkan sumber informasi untuk
memilih
simbol-simbol
yang
dapat
dimengerti yang dapat menggambarka
pesan.
3) Pesan (Message) adalah segala sesuatu
yang memiliki makna bagi penerima.
Pesan merupakan hasil akhir dari proses
encoding. Pesan ini dapat berupa katakata, ekspresi wajah, tekanan suara, dan
penampilan.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode deskriptif kualitatif. Selanjutnya
penelitian kualitatif menurut Moleong (2007)
adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,
secara holistik, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk katakata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Peneliti menjadikan teks advertorial
pada laman kompas.com sebagai sumber
utama dalam pembahasan. Sifat penelitian ini
penulis hanya terbatas pada menggambarkan
situasi atau persitiwa secara objektif,
sistematis, cermat, penelitian ini hanya
terbatas
pada
usaha
mengungkapkan
fenomena atau keadaan atau peristiwa
sehingga bersifat mengungkapkan fakta,
dimana hasil penelitian tersebut menekankan
pada pemberian gambaran secara objektif
mengenai keadaan yang sebenarnya dari
objek yang diteliti.
3. Pembahasan
3.1. Isi Pesan Persuasif Dalam Advertorial
Situs Jual Beli OLX
Berikut isi pesan persuasif yang terdapat
dalam Advertorial Situs Jual Beli OLX:
KNiST, 30 Maret 2017
Tabel 1. Isi Pesan Advertorial Persuasif
Situs Jual Beli OLX
Kalimat
Perlengkapan Ibu dan Bayi
Anda, Berikan Manfaat Untuk
Orang Lain
Apakah Anda masih ingat pada
masa kehamilan, hampir setiap
akhir pekan Anda dan
suami selalu membeli
perlengkapan bayi
Hampir semua kebutuhan bayi
dibeli saat ia
belum lahir, sehingga setelah Si
Kecil lahir, semua barang yang
dibutuhkan sudah
tersedia.
Seiring berjalannya waktu dan
pertumbuhan Si Kecil,
perlengkapan yang dulunya
selalu digunakan kini sudah
berada di gudang atau sudah
beralih fungsinya. Contohnya
seperti tempat tidur bayi, stroller,
mainan dan pakaian
bayi, peralatan ibu menyusui,
dan lain sebagainya.
Mungkin Anda sempat berpikir
untuk menyimpannya sebagai
kenangan, tetapi sampai kapan?
Solusi yang tepat mengenai
masalah tersebut adalah menjual
segala perlangkapan bayi di
OLX.
Dengan menjual perlengkapan
bayi di OLX, secara tidak
langsung Anda akan membantu
calon-calon ibu memperoleh
kebutuhan bayi dengan harga
yang terjangkau.
Apalagi dengan kondisi barang
yang masih bagus, Anda dapat
menjualnya dengan harga hemat
tetapi berkualitas. OLX juga
membantu mempermudah
proses penjualan barang ini
dengan mengadakan Pasar OLX
dengan tema Ibu dan Bayi.
Jadi tunggu apa lagi? Segera
daftarkan diri Anda di
PasarOLX.id dan jadikan
perlengkapan ibu dan bayi milik
Anda bermanfaat untuk orang
lain.
Pesan
Pembaca
diajak
untuk
melihat
kembali
perlengkapan dan peralatan
bayi sekaligus melihat kondisi
sosial ekonomisekeliling kita
Anda diingatkan ketika masa
hamil dan perlu persiapan
untuk menyambut calon bayi
Par/
Baris
Headl
ine
1/1
Ketika bayi anda belum lahir,
ada sudah banyak membeli
banyak keperluan untuknya,
sebagai persiapan pasca
lahiran.
1/2
Semakin hari bayi anda
tumbuh menjadi besar,
banyak barang atau pakaian
yan telah terpakai yang
tersimpan di gudang.
2/2
Melalui kalimat ini, penulis
mencoba memberikan
pertanyaan analogis kepada
pembaca apakah akan tetap
menyimpan barang yang
tidak terpakai sehingga tidak
bernilai apapun.
Dalam kalimat ini, penulis
secara lansung mengajak
pembaca untuk
menggunakan platform jual
beli barang bekas OLX agar
barang bekas yang mereka
miliki dapat memberikan
manfaat baik untuk diri
sendiri maupun orang lain.
Kalimat ini merupakan
penegas dari kalimat
sebelumnya. Tujuannya
adalah memperkuat
positioning dari kalimat
ajakan sebelumnya.
Dalam kalimat ini selain
memuat penegasan dari
kalimat sebelumnya, penulis
juga memperkuat kesan
positif dari OLX dengan
program tambahan yaitu
pengadaan “Pasar OLX”
untuk mengakomodir
masyarakat yang ini menjual
barang-barang bekas layak
pakai kepada orang lain.
Kalimat ini dapat diibaratkan
sebagai “senjata pamungkas”
dari penulis untuk
meyakinkan pembaca dalam
menggunakan platform OLX
sebagai pilihan utama
menjual barang-barang
bekas layak pakai.
3/1
4/1
4/2
5/1
8/1
3.2. Cara Pengiklan Menyampaikan Isi
Pesan Persuasif Dalam Advertorial Situs
Jual Beli OLX
Dalam uraian diatas, advertorial OLX dapat
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Pembuka
Dalam bagian awal advertorial, penulis
mencoba membuka pikiran pembaca
tentang kegunaan barang bekas terutama
perkakas ibu dan bayi. Penulis secara
konsisten
dan
simultan
mencoba
meagajak pembaca untuk melihat kembali
barang-barang di gudang dan memikirkan
437
ISBN: 978-602-61242-0-3
apakah dibiarkan teronggok tidak terpakai
atau menjualnya sehingga bermanfaat
untuk orang lain.
2. Persuasif
Pada bagian kedua advertorial OLX ini,
penulis memulai menggunakan kalimat
persuasive untuk membujuk pembaca
menggunakan platform OLX.
3. Penutup
Bagian terakhir dari advertorial OLX ini
lebih
berfungsi
untuk
menyakinkan
pembaca untuk menggunakan OLX
setelah sebelumnya pada bagian pertama
dan kedua mereka diyakinkan dengan
sejumlah fakta terkait barang bekas ibu
dan bayi.
4. Simpulan
Secara umum advertorial OLX yang dimuat
dalam situs berita online kompas.com
menggunakan kalimat-kalimat persuasive
yang sangat baik.
Secara khusus penulis secara terampil
menggiring pola pikir pembaca untuk
menggunakan platform jual beli barang bekas
OLX. Penggiringan opini itu dapat dilihat sejak
judul advertorial OLX yang melibatkan aspek
emosional pembaca.
Selain itu, penulis juga terlihat rapi dalam
memadukan aspek rasional dan emosional
dalam kalimat. Paduan ini membuat
advertorial OLX tidak terkesan “direct selling”
kepada pembaca namun lebih “soft selling”.
Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi
Pemasaran Modern. Yogyakarta :
cakra Ilmu.
Madjadikara, Agus S. (2005). Bagaimana Biro
Iklan Memproduksi Iklan: Bimbingan
Praktis Penulisan Naskah Iklan
(Copywriting). Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi
Penelitian Kualitatif, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
Panji, Aditya. (2014). Pendiri TokoBagus
Bicara Soal Merger OLX-Berniaga
diakses pada tanggal 27 April 2017
http://www.cnnindonesia.com/teknolo
gi/20141119173850-18512603/pendiri-tokobagus-bicara-soalmerger-olx-berniaga.html
Pratminingsih, Sri Astuti. (2006). Komunikasi
Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta
: Graha Ilmu.
Shimp,
Terence A. (2005). Periklanan
Promosi
Aspek
Tambahan
Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta: Erlangga.
Soemanagara. (2006). Strategic Marketing
Communication, Konsep Strategi dan
Terapan. Bandung: PT Alpabeta.
Referensi
Basu, Swastha DH., Irawan. (2008).
Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
Kedua,
Cetakan
Ke-tigabelas,
Yogyakarta: Liberty Offset.
Wahyudi, Ade. (2015). Indonesia Raksasa
Teknologi Digital Asia diakses pada
tanggal
27
April
2017
https://www.tempo.co/read/kolom/201
5/10/02/2310/indonesia-raksasateknologi-digital asia.html.
Buchari, Alma. 2007, Manajemen Pemasaran
& Pemasaran Jasa. Bandung: CV.
Alfabeta.
Widyatama, Rendra. (2009). Pengantar Iklan.
Yogyakarta. Pustaka Book Publisher.
Iriantara, Y dan Surachman, Y. (2006). Public
Relations Writing : Pendekatan
Teoritis
dan
Praktis.
Cetakan
pertama.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya.
Lee dan Johnson. (2007). Prinsip Prinsip
Pokok Periklanan Dalam Perspektif
Global. Jakarta: Prenada Media
Group
KNiST, 30 Maret 2017
438
Download