Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 433~438 433 ANALISA PESAN PERSUASIF DALAM ADVERTORIAL OLX PADA SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM 1 Taat Kuspriyono , Danang Dwi Harmoko 2 1 AMIK BSI Jakarta e-mail : [email protected] 2 STIBA Nusa Mandiri Tangerang e-mail : [email protected] Abstrak Beriklan atau proses pemasaran adalah salah satu ujung tombak dari sebuah kegiatan usaha dalam lingkup bisnis. Tanpa teknik pemasaran yang baik maka produk/jasa tidak akan dapat diserap konsumen secara optimal. Salah satu kanal pemasaran adalah melalui advertorial di koran atau situs berita online. Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan advertorial adalah OLX. Penulis mengangkat salah satu advertorial OLX yang dimuat dalam situs berita online Kompas.com pada selasa 23 Februari 2016. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa advertorial OLX menggunakan kalimat persuasif secara konsisten. Kalimat persuasif tersebut digunakan untuk menggiring opini pembaca untuk menggunakan OLX. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa advertorial OLX tersebut dibentuk melalui perpaduan untuk rasional dan emosional. Kombinasi antara kedua aspek ini dapat kita lihat dari pemilihan kosa kata atau diksi serta keutuhan makna dari rangkaian kalimat dalam satu paragraf. Secara garis besar aspek/ unsur rasionalitas pada intinya mengangkat pemanfaatan barang bekas perlengkapan ibu dan bayi. Sedangkan aspek/ unsur emosional dibangun dengan mengangkat sisi sosial dari manusia untuk berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. Kata Kunci: Isi pesan persuasif, advertorial, OLX, situs berita online 1. Pendahuluan Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Mulai dari teknologi manual hingga teknologi digital. Terlebih lagi kita berhadapan dengan media sosial yang menjadi primadona bagi semua orang. Baik orang tua ataupun anak muda pasti memiliki ponsel pintar (smartphone). Ponsel yang mereka miliki pastinya terdapat banyak fitur canggih sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, dari sekadar selfie (foto diri sendiri), alat berkomunikasi, hingga alat berbisnis. Menurut Wahyudi (2015) dalam sebuah situs www.tempo.co, Indonesia adalah raksasa teknologi digital Asia yang sedang tertidur. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa adalah pasar yang besar. Pengguna smartphone Indonesia juga bertumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika (Wahyudi, 2015). Konten pada smartphone yang ditawarkanpun sangat beragam seperti media sosial, contohnya situs pertemanan, situs jual beli, hingga situs cari jodoh. Hampir semua yang tidak terpikirkan oleh manusia, muncul dengan menawarkan fitur-fitur pintar berguna untuk memudahkan segala urusan. Mulai dari laman jejaring sosial Facebook (FB), Twitter, sampai Instagram (IG), media sosial ini merupakan wadah untuk mereka berbagi foto dalam setiap momen, tetapi saat ini IG juga menjadi wadah untuk promosi atau berjualan produk atau jasa. Bila dahulu orang menjual suatu barang, ia harus pergi ke toko, pasar, atau loakan. Tetapi sejak munculnya teknologi digital yaitu berjualan lewat internet, kita semakin dimudahkan dalam urusan jual beli. Barang yang diiklankan sangat beragam. Dari keperluan primer, sekunder hingga tersier. Bagi mereka seorang penjual atau pelapak dapat menjual barangnya tanpa harus mengeluarkan uang. Mereka cukup Diterima 1 Februari 2017; Revisi 22 Februari 2017; Disetujui 15 Maret, 2017 ISBN: 978-602-61242-0-3 mengunggah barang yang akan dijual ke satu atau beberapa situs jual beli, dan tinggal menunggu respon dari calon pembeli. Saat ini banyak situs jual beli yang digunakan oleh penjual. Bila laman kaskus.co.id mempunyai FJB (Forum Jual Beli) barang baru atau bekas, maka di laman lain terdapat olx.co.id, situs jual beli daring (online market place) seperti olx.co.id menawarkan kepada penjual untuk menjual barangnya di situs itu. OLX atau olx.oc.id adalah laman situs jual beli online yang sebelumnya bernama tokobagus.com yang didirikan pada tahun 2005 di Bali. Pada tahun 2014 OLX mengakuisisi laman situs jual beli berniaga.com. Jadi semua penjual yang telah mengakses dua situs tersebut berpindah ke laman olx.co.id. Fitur-fitur penjualan yang ditawarkan oleh OLX sangat beragam, seperti mobil, motor, properti, hingga lowongan kerja atau jasa. OLX di Indonesia cukup diminati oleh banyak penjual. Karena situs ini cukup ampuh untuk menjual barang dan jasa, tergantung antara peminat dengan pengiklan. Jika barang atau tersebut diminati oleh pembeli, maka ia akan menghubungi penjual. Arnold Sebastian Egg, salah seorang pendiri TokoBagus.com, tak pernah menyangka perusahaan yang dibangunnya bakal merger dengan perusahaan lain. Setelah TokoBagus dibeli oleh Naspers dan berganti nama jadi OLX.co.id, ternyata hal yang tak pernah diduga Arnold terjadi, kini OLX akan digabungkan dengan Berniaga.com. OLX dan Berniaga sama-sama situs web iklan baris online. Keduanya bersatu setelah terjalin kesepakatan antara Naspers dan investor Berniaga, pada 14 November 2014. (Panji, 2014). Berkaitan dengan pendahuluan di atas, penulis bermaksud mengkaji isi pesan persuasif advertorial situs jual beli OLX pada laman berita online kompas.com. Pada advertorial laman tersebut, OLX mengajak konsumen untuk mencari barang lama yang masih layak pakai di olx.com. Barang lama yang ditawarkan di laman tersebut sangat beragam. Terutama bagi calon ibu untuk mempersiapkan keperluan sang calon buah hati sejak dini. Berikut rumusan masalah dalam penelitian ini: 1. Isi Pesan persuasif apa saja yang terdapat dalam advertorial OLX? 2. Bagaimana cara pengiklan menyampaikan isi pesan persuasif dalam advertorialOLX? Dalam penelitian ini menggunakan beberapa tinjauan pustaka, antara lain : a. Iklan dan Periklanan KNiST, 30 Maret 2017 Machfoedz (2010) menyatakan bahwa "iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang atau jasa". Di dalam iklan terdapat pesan atau berita yang bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat luas dan khalayak ramai tentang produk dan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk dipindahkan hak kepemilikannya melalui proses jual beli. Menurut Cleland dalam Lee dan Johnson (2007) “periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang di transmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat masal seperti Televisi, Radio, Koran, Majalah, Direct Mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Dalam komunitas global baru, pesan-pesan periklanan dapat di transmisikan melalui media baru, khususnya internet”. Sementara itu periklanan adalah serangkaian kegiatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada masyarakat tertentu melalui media tertentu dengan sesuatu pesan atau berita.Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2003) iklan adalah (1) berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan, (2) Pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang didalam media massa (seperti surat kabar dan majalah atau ditempat umum). b. Fungsi Iklan Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Fungsi-fungsi periklanan didalam pemasaran menurut Basu (2008) adalah sebagai berikut : a. Memberikan informasi Advertising berfaedah untuk memberikan keterangan-keterangan tentang produk yang ditawarkan, agar konsumen mengetahui lebih mendalam tentang kegunaan, kualitas, waktu, tempat dimana produk harus dibeli. b. Membujuk atau mempengaruhi Dalam hal ini advertising berfungsi sebagai alat untuk membujuk atau mempengaruhi konsumen sehingga mereka tertarik terhadap produk yang ditawarkan, dengan jalan bahwa produk tersebut adalah lebih baik daripada produk pesaing. c. Menciptakan kesan 434 ISBN: 978-602-61242-0-3 Terkadang dalam melaksanakan pembelian suatu barang, seorang pembeli tidak dilandasi pertimbangan yang rasional atau memperhatikan nilai-nilai ekonomisnya tetapi lebih terdorong oleh hal-hal yang tidak rasional. Dalam keadaan ini maka advertising akan sangat bermanfaat untuk menciptakan kesan terhadap produk yang ditawarkan. d. Memuaskan keinginan Karena kekurangtahuan konsumen terhadap produk suatu perusahaan, maka pembelian yang dilakukan dapat mengakibatkan timbulnya rasa kurang puas, karena produk yang dibeli kurang sesuai dengan yang diinginkan. Dalam keadaan yang demikian maka advertising sangatlah membantu, karena biasanya advertising memberikan keteranganketerangan mengenai produk yang ditawarkan, sehingga konsumen bisa lebih mengetahui produk yang akan dibelinya.Dengan pengetahuan tersebut, maka mereka dapat mempertimbangkan produk apa yang akan dibeli, sehingga mereka akan puas terhadap produk yang dibelinya. e. Sebagai alat komunikasi Dalam hal ini periklanan berfungsi sebagai alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. Sehingga keinginan mereka dapat melakukan pertukaran yang saling memuaskan. c. Jenis-jenis Periklanan Ada beberapa macam bentuk periklanan seperti yang dikatakan oleh Buchari (2007) adalah: 1) Price advertising. Yaitu advertising yang menonjolkan harga yang menarik. Contohnya dapat dibaca dari iklan, kamera saku kamera masa kini, untuk siapa saja, fujica paket 250, hanya Rp 17.000 berikut tas dan film 2) Brand advertising. Yaitu memberikan impressi tentang nama brand kepada pembaca atau pendengarnya seperti: instant, kini Dancow instan semakin lezat. 3) Quality advertising. Yaitu mencoba menciptakan impressi produk yang direklamekan mempunyai mutu yang tinggi. Misalnya: pakailah Vim untuk lantai, Vim pembersih lantai yang ampuh 4) Product advertising. Berusaha mempengaruhi konsumen dengan faedah-faedah dari pemakaian KNiST, 30 Maret 2017 satu produk.Contoh: obat pil ampuh, untuk sakit kepala. 5) Institutional advertising. Yaitu menonjolkan nama dari perusahaan dengan harapan agar konsumen mempunyai kesan mendalam tentang nama perusahaan tersebut, sehingga ini merupakan jaminan mutu. Seperti: bayer jaminan mutu. 6) Prestige advertising. Yaitu memberikan fashion pada suatu produk atau mendorong masyarakat mengasosiasikan produk tersebut dengan kekayaan atau kedudukan. Seperti orangorang penting di dunia yang memakai arloji Rolex. Selain jenis-jenis iklan yang di atas, jenis iklan yang beredar sangat beragam. Pengelompokkan iklan didasarkan atas kategori tertentu. Menurut Widyatma (2009) Secara garis besar, pembagian iklan didasarkan pada pembagian secara umum dan khusus. Pembagian iklan secara umum meliputi iklan komersial atau iklan layanan masyarakat, tetapi dispesifikkan lagi menjadi iklan tanggung jawab social, iklan bantahan, iklan pembelaan, iklan perbaikan, dan iklan keluarga.Dalam pembagian secara khusus, Widyatma mengelompokkan iklan berdasarkan beberapa kategori, yakni berdasarkan media yang digunakan (iklan cetak dan elektronik), berdasarkan tujuannya (iklan komersial dan iklan layanan masyarakat, berdasarkan isi pesan (iklan politik, iklan pendidikan, iklan kesehatan, iklan kecantikan dan perawatan tubuh, iklan pariwisata, iklan hiburan, iklan olahraga, iklan hujum, iklan lowongan pekerjaan, iklan dukacita, iklan perkawinan, iklan makanan dan minuman, iklan otomotif, iklan lingkungan hidup, dan iklan media), berdasarkan komunikatornya (iklan personal, iklan keluarga, iklan konstitusi), berdasarkan wujud produk yang diiklankan (iklan barang, iklan jasa, iklan barang-jasa), berdasarkan khalayak sasaran iklan (iklan untuk pengguna akhir, iklan untuk distributor atau pengecer, iklan untuk pabrik), berdasarkan cakupan atau wilayah sasarannya (iklan local, iklan regional, iklan nasional, iklan internasional), dan berdasarkan fungsinya (iklan informasi, iklan persuasi, iklan mendidik, iklan parodi/ hiburan. d. Iklan Advertorial Iklan Advertorial merupakan Iklan yang ditulis sebagai suatu berita sebagaimana dalam surat kabar atau majalah pada umumnya dan dapat mengakomodir kemauan sendiri, dengan memberi tulisan informatif kepada 435 ISBN: 978-602-61242-0-3 pembacanya.Iklan advertorial mempunyai ukuran yang luas sebagaimana ukuran display, hanya saja teknik penyampaiannya pesan lebih terarahkan pada bentuk seperti sebuah berita, dengan naskah yang panjang (copy heavy). Pada awalnya, iklan ini dibuat sebagai keinginan para pemasang iklan agar terkesan seperti sebuah iklan, namun lebih terkesan sebagai sebuah berita sebagaimana berita dalam surat kabar atau majalah pada umumnya (Widyatama, 2009). Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media masssa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Periklanan adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa (Madjadikara, 2005). Menurut Iriantara dan Surachman (2006)Jenis advertorial dibedakan berdasarkan materi pesan yang disampaikan dalam penulisannya. Berikut adalah beberapa jenis advertorial, yaitu: 1) Advertorial Produk Dalam penulisannya, membahas mengenai produk-produk apa saja yang ingin disajikan. 2) Advertorial Jasa Dalam penulisannya, menyajikan jasa yang ditawarkan pada khalayak. 3) Advertorial Korporat (perusahaan) Dalam penulisannya, membahas mengenai keberadaan dan kegiatan suatu perusahaan atau instansi yang bersangkutan. 4) Advertorial Pemerintahan Dalam penulisannya, membahas mengenai aktivitas dibidang pemerintahan atau potensi suatu daerah. c. Ciri Iklan Advertorial Menurut Iriantara dan Surachman (2006) Ciri iklan advertorial terdiri dari, informatif, eksplanatif, interpretif, persuasif, influentif, memuji, argumentatif, eksporatif. Dapat dilihat sebagai berikut. a) Informatif: bersifat memberitahukan atau memperkenalkan produk, jasa, dan kegiatan yang ditawarkan. Advertorial informatif ini menggunakan gaya penulisan langsung (straight news). b) Eksplanatif: bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan kegiatan secara langsung. c) Interpretif: bersifat menginterpretasikan informasi atas produk, jasa, dan kegiatan KNiST, 30 Maret 2017 yang dilakukan dengan memberikan sejumlah komentar atau keterangan. d) Persuasif: bersifat membujuk khalayak untuk mengikuti apa yang dikehendaki penulis. e) Influentif: bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak dan mengarahkan timbulnya tindakan. f) Memuji: Bersifat memberikan pujian atas informasi yang diberikan agar khalayak menjadi tertarik. g) Argumentatif: bersifat membuktikan sesuatu dengan pemberian argumen dan uraian-uraian analitis. h) Eksploratif: bersifat mengungkap dan menjelaskan secara mendalam informasi yang diberikan pada khalayak. Lebih menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana. e. Pengertian Komunikasi Berbicara mengenai advertorial, tidak lepas dari hal komunikasi. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari merupakan jembatan untuk menghubungkan cara pandang manusia dalam berpikir dan bertindak. Ketika mereka berkomunikasi dengan bahasa yang dimengerti satu sama lain, maka terjadilah suatu hal yang dikehendaki. Menurut Shimp (2005:4) “komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu”.Menurut Soemanagara (2006:3) "Tujuan komunikasi secara umum adalah bentuk mencapai sejumlah perubahan seperti perubahan pengetahuan (knowledge change), perubahan sikap (attitude change), perubahan perilaku (behaviour change)". Pentingnya komunikasi pemasaran akan berpengaruh pada keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan, mengembangkan dan mencapai keuntungan. Dengan adanya konsep pemasaran yang baik maka perkembangan perusahaan akan menjadi semakin lebih baik pula. Dalam praktiknya, pemasaran yang baik harus dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga diperlukan proses komunikasi pemasaran untuk menyampaikan pesan dan mensosialisasikan eksistensi produk ke kepada publik. f. Unsur-Unsur Komunikasi Menurut Pratminingsih (2006) unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut: 1) Sumber informasi (source) adalah orang yang menyampaikan pesan. Pada tahap ini sumber informasi melakukan proses yang kompleks yang terdiri dari timbulnya suatu stimilus yang menciptakan pemikiran dan keinginan untuk berkomunikasi, 436 ISBN: 978-602-61242-0-3 pemikiran ini diencoding menjadi pesan, dan pesan tersebut disampaikan melalui saluran atau media kepada penerima. 2) Encoding adalah suatu proses di mana sistem pusat syaraf sumber informasi memetintahkan sumber informasi untuk memilih simbol-simbol yang dapat dimengerti yang dapat menggambarka pesan. 3) Pesan (Message) adalah segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima. Pesan merupakan hasil akhir dari proses encoding. Pesan ini dapat berupa katakata, ekspresi wajah, tekanan suara, dan penampilan. 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Selanjutnya penelitian kualitatif menurut Moleong (2007) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Peneliti menjadikan teks advertorial pada laman kompas.com sebagai sumber utama dalam pembahasan. Sifat penelitian ini penulis hanya terbatas pada menggambarkan situasi atau persitiwa secara objektif, sistematis, cermat, penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan fenomena atau keadaan atau peristiwa sehingga bersifat mengungkapkan fakta, dimana hasil penelitian tersebut menekankan pada pemberian gambaran secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. 3. Pembahasan 3.1. Isi Pesan Persuasif Dalam Advertorial Situs Jual Beli OLX Berikut isi pesan persuasif yang terdapat dalam Advertorial Situs Jual Beli OLX: KNiST, 30 Maret 2017 Tabel 1. Isi Pesan Advertorial Persuasif Situs Jual Beli OLX Kalimat Perlengkapan Ibu dan Bayi Anda, Berikan Manfaat Untuk Orang Lain Apakah Anda masih ingat pada masa kehamilan, hampir setiap akhir pekan Anda dan suami selalu membeli perlengkapan bayi Hampir semua kebutuhan bayi dibeli saat ia belum lahir, sehingga setelah Si Kecil lahir, semua barang yang dibutuhkan sudah tersedia. Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan Si Kecil, perlengkapan yang dulunya selalu digunakan kini sudah berada di gudang atau sudah beralih fungsinya. Contohnya seperti tempat tidur bayi, stroller, mainan dan pakaian bayi, peralatan ibu menyusui, dan lain sebagainya. Mungkin Anda sempat berpikir untuk menyimpannya sebagai kenangan, tetapi sampai kapan? Solusi yang tepat mengenai masalah tersebut adalah menjual segala perlangkapan bayi di OLX. Dengan menjual perlengkapan bayi di OLX, secara tidak langsung Anda akan membantu calon-calon ibu memperoleh kebutuhan bayi dengan harga yang terjangkau. Apalagi dengan kondisi barang yang masih bagus, Anda dapat menjualnya dengan harga hemat tetapi berkualitas. OLX juga membantu mempermudah proses penjualan barang ini dengan mengadakan Pasar OLX dengan tema Ibu dan Bayi. Jadi tunggu apa lagi? Segera daftarkan diri Anda di PasarOLX.id dan jadikan perlengkapan ibu dan bayi milik Anda bermanfaat untuk orang lain. Pesan Pembaca diajak untuk melihat kembali perlengkapan dan peralatan bayi sekaligus melihat kondisi sosial ekonomisekeliling kita Anda diingatkan ketika masa hamil dan perlu persiapan untuk menyambut calon bayi Par/ Baris Headl ine 1/1 Ketika bayi anda belum lahir, ada sudah banyak membeli banyak keperluan untuknya, sebagai persiapan pasca lahiran. 1/2 Semakin hari bayi anda tumbuh menjadi besar, banyak barang atau pakaian yan telah terpakai yang tersimpan di gudang. 2/2 Melalui kalimat ini, penulis mencoba memberikan pertanyaan analogis kepada pembaca apakah akan tetap menyimpan barang yang tidak terpakai sehingga tidak bernilai apapun. Dalam kalimat ini, penulis secara lansung mengajak pembaca untuk menggunakan platform jual beli barang bekas OLX agar barang bekas yang mereka miliki dapat memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kalimat ini merupakan penegas dari kalimat sebelumnya. Tujuannya adalah memperkuat positioning dari kalimat ajakan sebelumnya. Dalam kalimat ini selain memuat penegasan dari kalimat sebelumnya, penulis juga memperkuat kesan positif dari OLX dengan program tambahan yaitu pengadaan “Pasar OLX” untuk mengakomodir masyarakat yang ini menjual barang-barang bekas layak pakai kepada orang lain. Kalimat ini dapat diibaratkan sebagai “senjata pamungkas” dari penulis untuk meyakinkan pembaca dalam menggunakan platform OLX sebagai pilihan utama menjual barang-barang bekas layak pakai. 3/1 4/1 4/2 5/1 8/1 3.2. Cara Pengiklan Menyampaikan Isi Pesan Persuasif Dalam Advertorial Situs Jual Beli OLX Dalam uraian diatas, advertorial OLX dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Pembuka Dalam bagian awal advertorial, penulis mencoba membuka pikiran pembaca tentang kegunaan barang bekas terutama perkakas ibu dan bayi. Penulis secara konsisten dan simultan mencoba meagajak pembaca untuk melihat kembali barang-barang di gudang dan memikirkan 437 ISBN: 978-602-61242-0-3 apakah dibiarkan teronggok tidak terpakai atau menjualnya sehingga bermanfaat untuk orang lain. 2. Persuasif Pada bagian kedua advertorial OLX ini, penulis memulai menggunakan kalimat persuasive untuk membujuk pembaca menggunakan platform OLX. 3. Penutup Bagian terakhir dari advertorial OLX ini lebih berfungsi untuk menyakinkan pembaca untuk menggunakan OLX setelah sebelumnya pada bagian pertama dan kedua mereka diyakinkan dengan sejumlah fakta terkait barang bekas ibu dan bayi. 4. Simpulan Secara umum advertorial OLX yang dimuat dalam situs berita online kompas.com menggunakan kalimat-kalimat persuasive yang sangat baik. Secara khusus penulis secara terampil menggiring pola pikir pembaca untuk menggunakan platform jual beli barang bekas OLX. Penggiringan opini itu dapat dilihat sejak judul advertorial OLX yang melibatkan aspek emosional pembaca. Selain itu, penulis juga terlihat rapi dalam memadukan aspek rasional dan emosional dalam kalimat. Paduan ini membuat advertorial OLX tidak terkesan “direct selling” kepada pembaca namun lebih “soft selling”. Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta : cakra Ilmu. Madjadikara, Agus S. (2005). Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan: Bimbingan Praktis Penulisan Naskah Iklan (Copywriting). Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung. Panji, Aditya. (2014). Pendiri TokoBagus Bicara Soal Merger OLX-Berniaga diakses pada tanggal 27 April 2017 http://www.cnnindonesia.com/teknolo gi/20141119173850-18512603/pendiri-tokobagus-bicara-soalmerger-olx-berniaga.html Pratminingsih, Sri Astuti. (2006). Komunikasi Bisnis. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Shimp, Terence A. (2005). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. Soemanagara. (2006). Strategic Marketing Communication, Konsep Strategi dan Terapan. Bandung: PT Alpabeta. Referensi Basu, Swastha DH., Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Ke-tigabelas, Yogyakarta: Liberty Offset. Wahyudi, Ade. (2015). Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia diakses pada tanggal 27 April 2017 https://www.tempo.co/read/kolom/201 5/10/02/2310/indonesia-raksasateknologi-digital asia.html. Buchari, Alma. 2007, Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta. Widyatama, Rendra. (2009). Pengantar Iklan. Yogyakarta. Pustaka Book Publisher. Iriantara, Y dan Surachman, Y. (2006). Public Relations Writing : Pendekatan Teoritis dan Praktis. Cetakan pertama. Bandung : Remaja Rosdakarya. Lee dan Johnson. (2007). Prinsip Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta: Prenada Media Group KNiST, 30 Maret 2017 438