BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran (kekuatan tawar-menawar). Semakin banyak orang yang membeli saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Sebaliknya, semakin banyak orang menjual saham maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun. Dalam jangka panjang, kinerja emiten dan pergerakan harga saham umumnya bergerak searah. Namun demikian perlu diingat, tidak ada harga suatu saham yang terusmenerus naik demikian juga tidak ada harga suatu saham yang terus-menerus turun. Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah yang lain. Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut dipakai sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Menurut Harahap (2001:297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Dengan analisis rasio keuangan, dapat diperoleh informasi dan memberikan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Analisis rasio bagi pihak manajemen sangat berguna untuk melakukan perbaikan-perbaikan serta menyusun strategi perusahaan dimasa yang akan datang, untuk itulah penelitian ini lebih terfokus pada kinerja perusahaan Universitas Sumatera Utara terutama yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Sehingga analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk melihat pergerakan harga saham ialah analisis rasio profitabilitas. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Industri makanan dan minuman saat ini sangat mempunyai pengaruh dalam perekonomian Indonesia. Saat sistem ekonomi telah mengglobal, persaingan ekonomi dan bisnis di tingkat nasional ataupun dunia meningkat tajam. Perusahaan Makanan dan minuman merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati investor. Perusahaan industri makanan dan minuman memiliki prospek yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target investasinya. Penyebabnya adalah hasil industri ini cenderung digemari oleh masyrakat seperti makanan ringan, minuman energi minuman isotonik hingga minuman dalam kemasan. Perusahaan makanan dan minuman merupakan kategori barang konsumsi perusahaan industri manufaktur dimana produknya sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga prospeknya menguntungkan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang, selain itu saham perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut merupakan saham-saham yang paling tahan krisis ekonomi dibanding sektor lain karena dalam kondisi krisis atau tidak sebagian besar produk makanan dan minuman tetap dibutuhkan Penulis melihat pada masa sekarang konsumen semakin menyukai makanan dan minuman siap saji (prepared food and beverages). Hal ini didukung oleh adanya hasil survei yang dilakukan oleh Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang melakukan survei konsumsi masyarakat Indonesia sekali dalam tiga tahun. Hasil Susenas menyingkapkan bahwa pola pengeluaran untuk konsumsi makanan jadi di antara masyarakat perkotaan telah meningkat. Dengan makin berkembangnya daerah perkotaan, semakin kurang waktu yang tersedia, serta semakin membudaya cara-cara praktis dalam penyediaan pangan. Masyarakat kota cenderung menyenangi makanan ready to eat. Demikian juga, akibat semakin banyak jumlah wanita yang bekerja di luar rumah sehingga selain pangan ready to eat, permintaan ready to cook serta ready to serve menjadi semakin tinggi. Akan tetapi hasil survei juga menyebutkan bahwa ternyata konsumsi pangan yang sama juga terjadi pada masyarakat pedesaan. Secara relatif, dikatakan bahwa makanan jadi semakin mendapatkan tempat yang penting dalam struktur konsumsi masyarakat pedesaan. Atau dapat juga dikatakan bahwa urbanisasi dalam pengertian masuknya pengaruh kota ke dalam cara hidup desa telah terjadi dalam konsumsi pangan (Siagian dalam Nikijuluw, Suara Pembaharuan Daily, 2005). Kecenderungan masyarakat kota menyenangi makanan ready to eat menyebabkan semakin meningkatnya industri-industri baru dalam bidang Universitas Sumatera Utara makanan dan minuman. Dapat dilihat pada tahun-tahun belakangan ini, industri makanan dan minuman semakin berkembang pesat. Semakin banyak hadirnya restaurant-restaurant yang menyediakan berbagai macam makanan dan inovasi terhadap makanan ataupun minuman yang disediakan oleh restaurant tersebut. Pada tahun 2007 hingga 2008 terjadi gejolak krisis ekonomi global di seluruh dunia, tetapi hal tersebut tidak terlalu memberikan dampak yang besar terhadap industri makanan dan minuman. Industri yang paling aman dalam berbisnis adalah industri makanan dan minuman, karena hal tersebutlah maka banyak para investor baik dalam ataupun luar negeri yang menginvestasikan dananya kepada industri makanan dan minuman. Dalam penelitian ini, penulis mengambil kurun waktu 2005 sampai 2009 terhadap industri makanan dan minuman. Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas terhadap harga saham. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Melalui analisis rasio profitabilitas yaitu Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan makanan dan minuman terbuka menunjukkan perkembangan harga saham yang berbeda-beda dalam beberapa tahun terakhir dan laba bersih yang didapat oleh perusahaan juga mengalami perbedaan. Hal ini ditunjukkan dalam Tabel 1.1 yang menunjukkan harga saham dan laba bersih dari beberapa perusahaan makanan dan minuman sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Perkembangan Laba Bersih dan Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Terbuka Tahun 2006 sampai dengan 2009 NO Perusahaan Laba (million rupiah) Harga saham (rupiah) 2006 2007 2008 2009 2006 2007 2008 2009 1. ADES -128,7 -154,8 -15,2 395,9 1289 858 552 712 2. AISA 130 15,76 28,68 19,75 191 345 547 409 3. AQUA 48,85 52,24 82,33 77,25 88854 125167 127000 244800 4. CEKA 15,29 20,18 42,06 46,68 513 633 788 1320 5. DAVO 196,27 208,4 222,9 -226 418 389 249 73 6. DLTA 43,28 31,67 83,75 126,5 30175 22242 25500 46833 7. INDF 661,2 980,3 1034 799,7 1094 1938 2084 1432 8. MLBI 73,58 47,48 222,3 243,8 51717 53142 59258 141046 9 MYOR 93,576 115,5 196,2 372,1 1083 1666 1198 3858 10 PSDN 11,84 -4,133 14,02 35,88 88 83 105 110 11 SKLT 14,426 3,310 4,271 13,25 327 113 90 100 12 STTP 14,426 10,18 4,817 18,44 149 363 149 245 13 ULTJ 14,73 38,93 303,7 61,15 319 535 718 597 Sumber : www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com (diolah, agustus 2010) Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul ”Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Terbuka di Bursa Efek Indonesia” Universitas Sumatera Utara B. Perumusan Masalah Masalah merupakan faktor penghambat pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan suatu pemecahan agar kelangsungan operasi perusahaan terlaksana dengan baik sesuai yang diinginkan. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah ”Apakah rasio profitabilitas (Earning Per Share, Net Profit Margin, Return on Asset dan Return on Equity) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia?” C. Kerangka Konseptual Kerangka pikiran merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan (Sugiono, 2004: 49). Rasio keuangan digunakan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan dari suatu perusahaan. Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah yang lain. Pergerakan harga saham tidak dapat dijadikan dasar penilaian kinerja keuangan perusahaan tetapi sebagai indikator penilaian terhadap kondisi perusahaan tersebut. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio Profitabilitas menunjukkan kombinasi efek likuiditas, manjemen aktiva dan utang pada hasil-hasil operasi (Brigham & Houston,107: 2001) Jika kondisi perusahaan Universitas Sumatera Utara dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Ukuran yang digunakan untuk menilai harga saham tersebut adalah Earning per share (EPS), Net profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus (Darmadji 2006:195) Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 1999:304). Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola aktivanya sehingga menghasilkan pendapatan. Dengan kata lain Return on Asset (ROA) digunakan untuk menilai apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk kegiatan operasional perusahaan. Semakin besar Return on Asset (ROA) menggambarkan kondisi perusahaan yang semakin membaik. Return on Equity (ROE) mempunyai arti yang sangat penting bagi para pemilik atau pemegang saham. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh net income. Semakin besar rasio ini menggambarkan semakin baik manajemen perusahaan karena dari modal yang dikelola dapat menghasilkan pendapatan yang optimal (Abdullah, 2005:60). Penulis dengan rasio profitabilitas yang digunakan oleh perusahaan dan dengan membandingkan laporan keuangan antara tahun 2006 sampai 2009 maka akan dapat memberikan suatu gambaran seperti apa analisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham yang digunakan sebagai indikator penilaian terhadap kondisi perusahaan tersebut. Dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka model kerangka konseptual pengaruh rasio profitabilitas yaitu Earning per share (EPS), Net profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham adalah sebagai berikut : RASIO PROFITABILITAS Earning per share (X1) Net Profit Margin (X2) Harga Saham (Y) Return on Asset (X3) Return on Equity (X4) Sumber : Brigham (2010),Darmadji (2006) Harahap (2001), Koetin (1994), , (diolah peneliti,2010) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian oleh karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2004:51). Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa : “Terdapat pengaruh antara rasio profitabilitas (Earning per share, Net profit Margin, Return on Asset dan Return on Equity) terhadap harga saham pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia”. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah untuk mengetahui serta memahami pengaruh rasio profitabilitas dengan menggunakan Earning per share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) terhadap harga saham. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir yang ilmiah khususnya dalam bidang keuangan dan pengetahuan tentang aktivitas perusahaan secara nyata. Universitas Sumatera Utara b. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan atas kinerja yang selama ini ditetapkan dan dipakai sebagai bahan pertimbangan perencanaan untuk masa yang akan datang. c. Bagi investor Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menanamkan dana di perusahaan tersebut. d. Bagi pihak lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya bermanfaat untuk memberikan perbandingan dalam kegiatan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Adapun batasan operasional penulis adalah sebagai berikut : a. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia b. Data laporan keuangan yang tersedia berturut-turut untuk laporan tahun 2006 sampai 2009 pada sektor industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia c. Rasio profitabilitas yang digunakan untuk memberikan penilaian terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman ditetapkan terbatas Universitas Sumatera Utara yaitu pada Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sbb : 1) Variabel dependen (variabel terikat) Variabel terikat yang digunakan adalah harga saham masing-masing perusahaan makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia. Harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) pada setiap bulan yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga tahunan dengan menggunakan rumus : Rata-rata harga saham tahunan = ∑ Rata − rata harga saham bulanan 12 2) Variabel independen (variabel bebas) Variabel independen merupakan variabel tidak terikat yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Earning Per Share Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS, semakin besar laba yang tersedia bagi pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus : EPS = Laba bersih Jumlah saham beredar Universitas Sumatera Utara b. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) yaitu perbandingan antara laba bersih (laba setelah biaya bunga dan pajak/EAT) dengan penjualan. Rasio ini dihitung dengan rumus : c. Return on Asset (ROA) Rasio yang menunjukkan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan apabila diukur dari volume penjualan atau pun pendapatan, yang dihitung dengan rumus : d. Return on Equity (ROE) Rasio yang menunjukkan berapa persen laba yang dihasilkan perusahaan yang diukur dari modal pemilik, yang dihitung dengan rumus : 3. Jenis Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui internet dan buku-buku referensi Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia dan laporan keuangan setiap perusahaan. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu : a. Melalui studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data pendukung berupa beberapa kumpulan skripsi, serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti. b. Mengumpulkan data-data sekunder yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. 5. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet dengan situs www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com b. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2010 sampai bulan Desember 2010. 6. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2005 sampai dengan 2009 yang berjumlah 20 perusahaan. Penarikan jumlah sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik Universitas Sumatera Utara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005:78). Adapun kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan makanan dan minuman terbuka, yang terdaftar sebagai perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 secara terus-menerus. 2. Perusahaan makanan dan minuman yang mempublikasikan harga sahamnya selama tahun 2005 sampai tahun 2009 secara berturut-turut. 3. Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006 sampai dengan 2009. Tabel 1.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Sampel No Karakteristik Sampel Jumlah 1. Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di 20 BEI periode 2005-2009 2. Perusahaan makanan dan minuman go public yang (3) pernah di-suspend 3. Perusahaan makanan dan minuman yang tidak (4) mempublikasikan harga sahamnya secara berturut-turut dari tahun 2006 sampai 2009 Jumlah akhir sampel 13 Sumber :www.idx.co.id (diolah, Agustus 2010) Berdasarkan karakteristik penarikan jumlah sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 13 perusahaan sektor industri makanan dan minuman, antara lain : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3 Nama Sampel Emiten NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Kode ADES AISA AQUA CEKA DAVO DLTA INDF MLBI MYOR PSDN SKLT STTP ULTJ Nama Emiten Akasha Wira International, Tbk Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Aqua Golden Mississipi, Tbk Cahaya Kalbar, Tbk Davomas Abadi, Tbk Delta Djakarta, Tbk Indofood Sukses Makmur, Tbk Multi Bintang Indonesia, Tbk Mayora Indah, Tbk Prasidha Aneka Niaga, Tbk Sekar Laut, Tbk Siantar Top, Tbk Ultrajaya Milk Industri, Tbk Tanggal Berdiri 06 Maret 1985 31 Mei 1991 23 Februari 1973 3 Februari 1968 14 Maret 1968 15 Juni 1970 14 Agustus 1990 3 Juni 1929 17 Februari 1977 16 April 1974 19 Juli 1976 12 Mei 1987 2 Nov 1971 Tanggal Listing 13 Juni 1994 11 Juni 1997 1 Maret 1990 9 Juli 1996 22 Des 1994 30 Januari 1989 14 Juli 1994 15 Des 1981 4 Juli 1990 18 Okt 1994 8 Sept 1993 16 Des 1996 2 Juli 1990 Sumber : www.idx.co.id; www.duniainvestasi.com (diolah, Agustus 2010) 7. Metode Analisis Data a. Deskripsi Variabel Pada tahap ini dilakukan perhitungan masing-masing variabel terkait yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independent) berdasarkan rumus hitung yang akan dikemukakan. b. Metode Kuantitatif Peneliti memperoleh data laporan keuangan tahunan dan mengolah data tersebut ke dalam bentuk rasio profitabilitas yaitu Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Kemudian hasil pengolahan data tersebut diproses melalui model regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows sehingga diperoleh variabel-variabel yang dominan mempengaruhi harga saham. Universitas Sumatera Utara c. Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumus : Y¡= a + bıXı + b2X2 +b3X3 + b4X4 + e Dimana : Y¡ = Harga Saham X1 = Earning Per Share (EPS) X2 = Net Profit Margin (NPM) X3 = Return on Asset (ROA) X4 = Return on Equity (ROE) a = konstanta b1,2,3,4 = Koefisien Regresi Variabel X1,2,3,4 e = Standar error d. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda harus memenuhi syarat uji asumsi klasik yang meliputi (Situmorang, 2008:55-105) : 1. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel bebas, variabel terikat atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah data distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakuka n melalui analisis Kolmogrov-Smirnov. Apabila diperoleh nilai signifikan uji KolmogrovSmirnov lebih besar dari (>) 0,05 maka data dinyatakan normal. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residul suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residul suatu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut homoskedasitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot disekitar nilai X dan Y jika ada pola tertentu, maka terjadi gejala heteroskedasitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi sebagai berikut: jika nilai tolerance < 0,5 atau nilai varians inflation factor (VIF) > 5 untuk setiap variabel bebas. Hubungan linear antar variabel inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen. 4. Uji Autokolerasi Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada t-1 (periode sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam statu model regresi, maka digunakan model statistik dari D-W (Durbin-Watson) dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak autokorelasi positif Tolak 0 < DW < dl Tidak autokorelasi positif No Decision dl < DW > du Tidak autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < DW <4 Tidak autokorelasi negatif No Decision 4 - du < DW < 4 - dl Tidak autokorelasi positif atau negatif Tidak Ditolak du < DW < 4 - dl Keterangan : du = batas atas dl = batas bawah Sumber: Gujarati (1995:217) e. Pengujian Hipotesis 1. Uji-F (uji pengaruh serentak) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : Hο : b¡ = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hο : b¡ ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah : Terima Hο bila Fhitung ≤ Ftabel Tolak Hο (terima Hı) bila Fhitung > Ftabel Universitas Sumatera Utara 2. Uji-t (uji pengaruh parsial) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Dilakukan menggunakan uji statistik t (2 sisi). Bentuk pengujian : Hο : b¡ = 0 ; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hı : b¡ ≠ 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai t-hitung akan dibandingkan dengan t-tabel pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Terima Hο bila t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-tabel Tolak Hο (terima Hı) bila thitung < ttabel atau thitung > ttabel Universitas Sumatera Utara