perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2010–2014 TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama: Manajemen Keuangan Syariah Disusun oleh: RAHAJENG PINTOWATI NIM: S 411302018 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2010–2014 RAHAJENG PINTOWATI NIM: S 411302018 Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring dengan meningkatnya indeks yang ditunjukkan dalam Jakarta Islamic Index. (JII). Return saham tetap menjadi fokus utama investor dalam beinvestasi di pasar modal syariah. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel yang digunakan adalah 13 perusahaan yang terdaftar di JII selama periode amatan 2010-2014. Variabel independen yang digunakan adalah CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software Eviews 7. Hasil penelitian menunjukkan hanya DAR dan PER yang berpengaruh signifikan terhadap return saham. Kata kunci: Rasio Keuangan, Likuiditas, Profitabilitas, Rasio Nilai Pasar, Solvabilitas, Return Saham. commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE STOCK RETURN OF COMPANIES LISTED IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIOD 2012- 2014 RAHAJENG PINTOWATI NIM: S 411302018 The development of the Islamic capital market showed progress by increasing the index shown in the Jakarta Islamic Index. (JII). Stock returns remains the main focus of investors to invest in the Islamic capital market. Goals to be achieved in this research is to analyze the factors that affect stock returns of companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII). The samples are 13 companies listed in JII during the observation period 2010-2014. Independent variables used are CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV and PER. The analytical method used is multiple linear regression with the help of software Eviews 7. The results show only the DAR and PER that have a significant effect on stock returns. Keywords: Financial Ratios, Liquidity, Profitability, Market Value Ratios, Solvency, Stock Return. commit to user iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERNYATAAN Nama : Rahajeng Pintowati NIM : S 411302018 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010–2014” adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis, dan gelar yang saya peroleh atas tesis tersebut. Surakarta, 24 Juni 2015 Yang Menyatakan, Rahajeng Pintowati NIM: S411302018 commit to user vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id MOTTO “Laa haula walaa quwwata illaabillaah” ”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya” (Q.S. Ar Ra'du:11) ”Jalan dari semua penyelesaian tidak hanya pada pemikiran apa yang yang harus dilakukan melainkan juga pada tindakan yang harus segera dilakukan” (Pintowati) commit to user vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Alhamdulillah Terima Kasih ya Allah, Engkau mengijinkanku menyelesaikan Tesis yang ku persembahkan kepada Mu dan Ayah Ibuku Tercinta Pintowati commit to user viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Assalamu’allaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tesis ini dengan judul ”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010–2014” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen. Tesis ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya memberikan kemudahankemudahan dalam menjalankan setiap aktivitas. 2. Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dr. Hunik Sri Runing Sawitri. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Prof. Dr. Asri Laksmi Riani, M.S. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen. 6. Prof. Drs. Djoko Suhardjanto M.Com.(Hons).,Ph.D.,Ak. selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan dan perhatian dalam penyusunan tesis ini. 7. Segenap dosen Magister Manajemen yang telah membimbing selama menempuh program Magister Manajemen. commit to user ix perpustakaan.uns.ac.id 8. digilib.uns.ac.id Keluarga tercinta khususnya Ayah Ibuku yang selalu memberikan dukungan, kepercayaan, dan doa-doa yang selalu dipanjatkan. Inilah salah satu wujud baktiku... 9. Keluarga baruku di Magister Manajemen kelas Keuangan Syariah angkatan 39, 40, & 41, Harjanto Suwardono, Mbak Armida, Mas Arinengwang, Mas Yusuf Wibisono, Pak Shodiq, Pak Agus Ma’Arif, Pak Sugeng, Pak Ali, Mas Davit, Mbak Niken, Mbak Nani, Mbak Salisa, dan Mbak Choiriroh. 10. Mbak Yulia dan Mbak Dewi yang telah banyak membantu peneliti dalam segala hal. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh peneliti. 12. Dan untuk semua pihak yang telah membantu peneliti baik moral maupun material, yang pada saat ini belum peneliti sebutkan, tetapi Insya Allah tidak akan hilang dari memori peneliti. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, peneliti harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, peneliti berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih. Wassalamu’allaikum Wr. Wb. Surakarta, 24 Juni 2015 Peneliti, Rahajeng Pintowati commit to user x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Daftar Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i ABSTRAK ........................................................................................................ ii ABSTRACT ........................................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN TESIS ............................................................ iv HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................. v HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... vi MOTTO ............................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv BAB I . PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .............................................................................. 10 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 10 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11 E. Orisinalitas Penelitian .......................................................................... 12 BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ......... 13 A. Analisis Fundamental ......................................................................... . 13 B. Return Saham ....................................................................................... 15 C. Likuiditas ................................................................................... .......... 17 1. Pengertian Likuiditas ............................................................ ........... 17 2. Tujuan dan Manfaat Likuiditas ......................................................... 18 D. Profitabilitas .......................................................................................... 20 1. Pengertian Profitabilitas .................................................................... 20 commit to user 2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas...................................................... 21 xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas........................................................... 22 E. Solvabilitas .................................................. ......................................... 23 1. Pengertian Solvabilitas.. ................................................. .................. 23 2. Tujuan dan Manfaat Solvabilitas....................................................... 25 F. Rasio Nilai Pasar..................................................................................... 27 1. Pengertian Rasio Nilai Pasar ............................................................. 27 2. Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar ............................................................. 28 G. Pasar Modal Syariah .... ........................................................................ 30 H. Saham Syariah ...................................................................................... 34 I. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .............................. 36 J. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 45 BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 46 A. Desain Penelitian ................................................................................ 46 B. Metode yang Digunakan ...................................................................... 46 C. Populasi, Sampel, dan Sampling ........................................................... 47 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran .................................................... 48 E. Metode Analisis .................................................................................... 51 BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 58 A. Deskriptif Data ..................................................................................... 58 B. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 59 C. Analisis Data ........................................................................................ 63 D. Pembahasan ......................................................................................... 67 BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 72 A. Kesimpulan .......................................................................................... 72 B. Saran ..................................................................................................... 73 C. Keterbatasan dan Rekomendasi ........................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75 LAMPIRAN commit to user xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 1 Penelitian Terdahulu dan Posisi Studi ................................................. 40 Tabel 2 Proses Pemilihan Sampel ..................................................................... 58 Tabel 3 Data Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel .................................... 59 Tabel 4 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 60 Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 61 Tabel 6 Hasil Pengujian Heterokedastisitas ...................................................... 62 Tabel 7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Test ........................... 62 Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 63 commit to user xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar 1 Halaman Kerangka Pemikiran ....................................................................... 45 Gambar 2 Normality Test Jarque-Berra Method ........................................... 60 commit to user xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat dari hasil sensus penduduk tahun 2010 bahwa secara umum penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam yaitu sebanyak 207,2 juta jiwa (87,18 persen). Melihat potensi kaum muslim tersebut, sekiranya mereka dapat ikut berperan serta dalam meningkatkan perekonomian islam di Indonesia terutama dalam bidang pasar modal syariah. Dalam mewujudkan peningkatan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia, maka diperlukan dukungan beberapa pihak seperti para pelaku pasar modal, pemerintah, dan ulama. Adanya beberapa keraguan para investor mengenai halal/ haram dalam menginvestasikan dananya di pasar modal dapat diakomodir dengan tindakan dari pemerintah bersama para ulama dalam membuat aturan mengenai pasar modal syariah. Di Indonesia, aturan tersebut dikeluarkan oleh Bapepam-LK dan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Rivai, Rinaldi, Andria, dan Rizqullah (2010) berpendapat bahwa sesungguhnya pasar modal itu halal jika bertujuan untuk mempertemukan antara pengusaha yang memerlukan modal dengan investor yang kelebihan uang, sehingga sektor real bisa bangkit. Tumbuhnya pasar modal syariah di Indonesia yang ditunjukkan dengan semakin beragamnya sarana dan produk investasi diharapkan dapat memenuhi alternatif berinvestasi bagi masyarakat sesuai dengan keinginannya. Sutedi (2011) commit to user 1 2 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dalam upaya melibatkan seluruh masyarakat, maka sudah sewajarnya disediakan dan dikembangkan produk-produk investasi di pasar modal Indonesia yang sesuai dengan prinsip dasar ajaran agama Islam. Hal ini menjadi penting selain adanya keraguan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, disisi lain Indonesia perlu menarik minat investor mancanegara untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia terutama investor dari negara-negara Timur Tengah yang merupakan investor potensial. Langkah awal perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya reksa dana syariah pada tanggal 25 Juni 1997, diikuti dengan diterbitkannya daftar perusahaan yang tercantum dalam bursa yang sesuai dengan syariah Islam atau saham-saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000, kemudian diikuti dengan diterbitkannya obligasi syariah pada akhir tahun 2002. Sedangkan dilihat dari legal formalnya, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia resmi diluncurkan pada tanggal 14 Maret 2003 yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI yang kemudian dilanjutkan dengan nota kesepahaman antara DSN-MUI dengan SRO’s (Self Regulatory Organizations) (Sutedi,2011). Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia masih lebih rendah dari pada di negara Malaysia. Indonesia tertinggal cukup jauh dalam mengembangkan kegiatan investasi syariah di pasar modal. Malaysia pertama kali mengembangkan kegiatan pasar modal syariah sejak awal tahun 1990 dan saat ini terus mengalami kemajuan yang cukup pesat. commit to user 3 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Pertumbuhan pasar modal syariah dapat dilihat pula dari pertumbuhan saham syariah sebagai salah satu produk investasi. Rival et al. (2010) mendefinisikan saham sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga. Jika dibandingkan dengan jenis investasi sekuritas lain di pasar modal, saham merupakan sekuritas yang memberikan return yang tinggi hal ini berdasarkan pada pendapat Husnan (2001) bahwa pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan karenanya mengharapkan keuntungan lebih besar) akan mengalokasikan dananya pada sebagian besar sekuritas yang lebih berisiko. Bapepam LK dalam Factbook 2011 mencatat pertumbuhan pasar modal syariah yang cukup baik pada tahun 2011. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh beberapa indikator seperti di akhir tahun 2011, Jakarta Islamic Index (JII) ditutup pada posisi 537,03 poin atau meningkat sebesar 0,78% dibandingkan pada akhir tahun 2010 sebesar 532,90 poin. Pada periode yang sama, kapitalisasi pasar untuk saham-saham yang tergabung dalam JII adalah sebesar Rp 1.414,98 triliun atau 40% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham sebesar Rp 3.537,29 triliun. Nilai kapitalisasi saham JII tersebut mengalami peningkatan sebesar 24,71% jika dibandingkan kapitalisasi saham JII pada akhir tahun 2010 yang nilainya sebesar Rp 1.134,63 triliun. Jumlah ekuitas syariah pun meningkat dari 228 di tahun 2010 menjadi 252 di tahun 2011. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 4 digilib.uns.ac.id Terhitung pada bulan Maret 2012, persentase saham Syariah telah melebihi persentase saham konvensional di 50,7% (Setiawan dan Oktariza, 2013). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tanggal 13 Agustus 2014, JII yang terdiri dari 30 saham syariah yang tercatat ditutup pada 707,38 poin atau meningkat sebesar 20,90% dibandingkan pada akhir tahun 2013 sebesar 585,11 poin. Sementara itu, kapitalisasi pasar untuk saham-saham yang tergabung dalam JII pada 13 Agustus 2014 sebesar Rp 2.063,84 triliun atau 40,20% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham (Rp 5.134,30 triliun). Nilai kapitalisasi pasar saham yang tergabung dalam JII pada 13 Agustus 2014 tersebut mengalami peningkatan sebesar 23,43% jika dibandingkan kapitalisasi pasar saham JII pada akhir tahun 2013 sebesar Rp 1.672,10 triliun. Perkembangan saham syariah di Indonesia yang ditunjukkan melalui indeks JII tersebut memperlihatkan tingginya antusiasme investor dalam berinvestasi di pasar modal syariah. Oleh karena itu, diperlukan berbagai studi untuk mempelajari secara seksama tentang jenis-jenis kendala baik yang bersifat teknis maupun non teknis berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di pasar modal Indonesia (Sutedi,2011). Dalam melakukan investasi di saham syariah, investor akan menilai berbagai aspek untuk mendapatkan keputusan investasi. Hermi dan Kurniawan (2011) mengemukakan bahwa investasi dalam bentuk saham memiliki resiko yang sangat besar, oleh karena itu investor harus dapat memilih dengan baik saham yang akan dibelinya. Pemilihan ini dapat dilakukan dengan melihat kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu sebagai bahan pertimbangan berapa commit to user perpustakaan.uns.ac.id 5 digilib.uns.ac.id return yang akan diterima di masa datang. Investor akan berkesempatan mendapatkan return yang optimal apabila mereka mengetahui dan memahami aktivitas investasi yang dijalankan. Hal ini menunjukkan bahwa investor membutuhkan informasi yang cukup mengenai kinerja perusahaan yang akan digunakan dalam mengambil keputusan investasi saham. Emamgholipour, et al. (2013) mengemukakan bahwa tujuan utama dari investasi di saham perusahaan adalah "peningkatan kekayaan" yang dicapai melalui "return saham". Return saham adalah salah satu faktor paling penting dalam memilih investasi terbaik. Oleh karena itu, setiap investor agar mampu mendapatkan saham yang lebih efisien dan beresiko kecil, maka membutuhkan informasi tentang saham yang akan dipilih. Informasi yang ada tentang saham perusahaan didasarkan pada informasi internal atau informasi eksternal perusahaan itu. Informasi internal perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya, termasuk laporan laba rugi dan neraca. Investor bertujuan mendapatkan return dan mencoba untuk mendapatkan informasi nilai return saham perusahaan di masa mendatang. Salah satu metode yang paling umum untuk menganalisis informasi keuangan adalah menggunakan rasio keuangan. Penelitian keuangan banyak menyatakan bahwa karakteristik perusahaan seperti rasio keuangan, ukuran perusahaan, kinerja harga saham masa lalu, dan atribut nilai serta pertumbuhan berguna dalam memprediksi return saham. Metode dengan cara menganalisis harga saham perusahaan melalui data keuangan dan akuntansi historis disebut analisis fundamental. Analisis fundamental berkaitan dengan pendapatan dan biaya, aset, kewajiban, pengalaman manajemen, commit to user 6 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id keuntungan, dan dinamika industri. Investor menggunakan informasi keuangan historis untuk memprediksi return saham di masa depan. Investor membuat strategi investasi untuk mendapatkan tambahan return melalui prediksi ini (Piotroski, 2002; Mahmoud dan Sakr, 2012; Iqbal, Khattak, dan Khattak, 2013). Permasalahan timbul setelah melihat hasil penelitian yang membandingkan return saham syariah dan konvensional seperti yang dilakukan oleh Hussein dan Omran (2005), Rahmayanti (2003), Albaity dan Ahmad (2008), serta Chiadmi dan Ghaiti (2012). Dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa return saham syariah memiliki kinerja yang tidak stabil dan dibawah saham konvensional dalam beberapa kondisi. Hal ini memperkuat pandangan pesimis dari Mc Gowan dan Junaina (2010) bahwa kinerja saham syariah biasanya dibawah kinerja saham konvensional. Pandangan ini berdasar fakta bahwa saham syariah memiliki keterbatasan dalam aktivitas ekonomi seperti, pertama, pembatasan syariah mengurangi kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber pendanaan eksternal dan hal ini akan mengurangi sustainable growth perusahaan. Kedua, pembatasan syariah mengurangi kesempatan berinvestasi sehingga pendapatan perusahan berpotensi berkurang. Penjabaran dalam alinea diatas menjadi satu permasalahan bagi pasar modal syariah karena menimbulkan keraguan bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak dan salah satunya adalah peran akademisi dalam melakukan penelitian mengenai return saham syariah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 7 digilib.uns.ac.id Penelitian Rezaei dan Habashi (2012) meneliti faktor-faktor penentu struktur modal dan return saham dari pendekatan persamaan struktural simultan oleh perangkat lunak LISREL dalam perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Teheran. Sampel terdiri dari 127 perusahaan yang dipilih dari tahun 2006-2010. Variabel amatan adalah Profitability, Company size, Growth opportunities, Stock return, Asset structure, Return volatility, Capital structure, Company value, Liquidity, dan Return momentum. Hasil menunjukkan bahwa nilai pasar dan struktur modal merupakan penentu signifikan hanya untuk return saham. Reddy dan Fu (2014) menganalisis perbedaan kinerja perusahaan syariah dengan konvensional di Australian Stock Exchange, serta menguji pengaruh DER, EPS, PE, NPM, ROE, PBV terhadap resiko dan return saham untuk periode 20012013 yaitu periode sebelum, selama, dan setelah krisis keuangan global. Setiawan dan Oktariza (2013) meneliti pengaruh DER, EPS, PER, NPM, ROE, dan PBV pada return saham (weekly return) baik perusahan konvensional maupun syariah menggunakan pengukuran Risk-Adjusted Return. Hermi dan Kurniawan (2011) meneliti pada pasar modal konvensional mengenai pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan antara lain ROI, ROE, NPM, EPS, dan PBV terhadap return saham pada periode 20082010. Komala dan Nugroho (2013) menguji pengaruh faktor fundamental terhadap return investasi yang diukur dengan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI / IDX) selama periode 2008-2010. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return on Equity (ROE), sementara rasio likuiditas dalam penelitian ini commit to user perpustakaan.uns.ac.id 8 digilib.uns.ac.id menggunakan Current Ratio (CR) dan leverage diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Sampel dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive sampling dan memiliki 35 perusahaan sampel. Sampel dianalisis menggunakan teknik regresi linier berganda. Kheradyar, Ibrahim, dan Nor (2011) mengidentifikasi tiga rasio keuangan, yang dikenal sebagai prediktor return saham di pasar AS, untuk menguji prediktabilitas return saham di pasar Malaysia. Rasio keuangan meliputi rasio book-to-market (B/M), dividend yield (DY) dan earning yield (EY) merupakan rasio yang paling berguna dan efektif terhadap prediktabilitas return saham. Alat untuk memprediksi return saham adalah regresi prediksi, yang diterapkan dalam dua bentuk, model regresi sederhana dan ganda. Kedua model dirumuskan oleh satu set data panel. Penelitian ini menggunakan metode generalized least squares (GLS) untuk mengatasi heteroskedastisitas dan residual terdistribusi tidak normal. Sedangkan Muhammad (2014) membandingkan 10 ukuran kinerja keuangan return saham yang banyak digunakan di pasar saham Australia. Lima ukuran keuangan dihitung sesuai informasi yang diberikan dalam laporan keuangan tersedia untuk umum (berdasarkan ukuran akuntansi keuangan) dan lima lainnya yang dihitung menggunakan informasi pasar sebagai salah satu variabel kunci (kinerja keuangan berdasarkan pasar). Sampel meliputi perusahaan dari semua industri besar dari tahun 2001 ke 2010. Oleh Emamgholipour, et al. (2013), dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh evaluasi kinerja rasio pasar terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Teheran. Sampel yang digunakan 80 perusahaan dan commit to user 9 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dianalisis selama tahun 2006 hingga 2010. Dalam penelitian ini digunakan variabel laba per saham (EPS), price to earning ratio (P/E) dan ratio of market value to book value of equity (M/B) untuk mengukur rasio pasar perusahaan. Merujuk pada penelitian Muhammad (2014), Emamgholipour, et al. (2013), Setiawan dan Oktariza (2013), Komala dan Nugroho (2013), serta Reddy dan Fu (2014), penelitian ini menguji pengaruh faktor fundamental perusahaan yaitu likuiditas (proksi: CR), profitabilitas (proksi: ROA dan GPM), solvabilitas (leverage) (proksi: DAR dan DER) dan nilai pasar (proksi: PBV dan PER) pada return saham, dimana fokus penelitian ini pada perusahaan yang terdaftar di JII yang tercatat dari periode 2010 sampai 2014. Model penelitian ini merekonstruksi model penelitian sebelumnya yang telah diuraikan di atas, yang akan dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu Current Ratio (CR), Return on Asset (ROA), Gross Profit Margin (GPM), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Price Book Value (PBV), dan Price Earning Ratio (PER), sedangkan return saham merupakan variabel dependen. Penelitian ini mengambil periode pengamatan pada tahun 2010 hingga 2014 yang merupakan masa setelah krisis ekonomi global berdasar penelitian Reddy et al. (2014). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) dengan penggunaan metode purposive sampling yaitu perusahaan dengan data laporan keuangan yang lengkap pada tahun pengamatan. commit to user 10 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?; 2. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?; 3. Apakah Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?; 4. Apakah Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?; 5. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?; 6. Apakah Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?; 7. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?. C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: 1. Untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII); commit to user 11 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Untuk menguji pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII); 3. Untuk menguji pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII); 4. Untuk menguji pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII); 5. Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII); 6. Untuk menguji pengaruh Price Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII); 7. Untuk menguji pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti dapat mengetahui pengaruh masing-masing proksi likuditas, profitabilitas, solvabilitas (leverage), dan nilai pasar diatas dalam mempengaruhi return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). 2. Bagi investor maupun perusahaan dapat menjadi bahan pertimbangan berinvestasi dari variabel amatan yang diteliti, manakah yang memiliki pengaruh terhadap peningkatan return saham perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). commit to user 12 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan memperluas informasi dan wawasan dalam mengembangkan penelitian pada bidang manajemen, akuntansi, investasi, dan khususnya dalam keuangan syariah. E. Orisinalitas Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham telah banyak dilakukan. Namun secara substansi penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya dalam beberapa hal: 1. Penggunaan rasio keuangan sebagai variabel independen yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER. 2. Rekonstruksian model yang memodifikasi dari beberapa penelitian sebelumnya, sehingga dapat membentuk model penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini (berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya) dengan sampel yang berasal dari Jakarta Islamic Index serta tahun pengamatan 2010-2014 memberikan gambaran yang lebih update tentang kondisi pasar di Indonesia. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Analisis Fundamental Investor perlu memperhatikan beberapa faktor sebelum mengambil keputusan investasi agar dapat menghasilkan return yang optimal. Faktor – faktor tersebut dapat berasal dari kondisi didalam maupun diluar perusahaan. Analisis fundamental menjadi salah satu cara untuk menentukan faktor – faktor tersebut. Brigham dan Daves (2004) berpendapat bahwa asumsi fundamental mendasari teori manajemen keuangan, dimana manajemen berupaya dalam menghasilkan nilai bagi stockholders, salah satunya bagi pemegang saham. Venkates, Tyagi, dan Ganesh (2012) mengemukakan bahwa analisis fundamental adalah metode untuk mencari harga masa depan saham yang diinginkan. Hal ini terkait dengan perhitungan nilai intrinsik dari sebuah perusahaan untuk mengetahui apakah harga pasar saat ini sesuai atau (mahal atau di bawah harga). Analisis ini meyakini bahwa analisis ekonomi, strategi, manajemen, produk, status keuangan dan informasi terkait lainnya akan membantu untuk memilih saham yang akan mengungguli pasar dan memberikan keuntungan yang konsisten kepada investor. Analisis ini merupakan satu pengujian yang mempengaruhi kepentingan ekonomi, sektor industri dan perusahaan. Analisis ini meramalkan pergerakan masa depan pasar modal menggunakan sinyal ekonomi, industri dan perusahaan. Perkiraan nilai sebenarnya suatu saham dibuat dengan mempertimbangkan potensi earnings commit to user 13 14 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id perusahaan yang tergantung pada lingkungan investasi dan faktor-faktor yang berkaitan dengan industri tertentu, daya saing, kualitas manajemen, efisiensi operasional, profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen. Ang (1997) mengartikan analisis fundamental sebagai suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang menerbitkan saham biasa tersebut. Pada dasarnya analisis ini melakukan analisa historia atas kekuatan keuangan dari perusahaan, yang mana proses ini disebut juga company analysis. Para pemodal akan mempelajari laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan tersebut. Rusdin (2005) mengatakan bahwa analisis fundamental fokus pada berita dan informasi keuangan, ekonomi, serta perkembangan produk suatu negara dalam mengukur kekuatan permintaan dan penawaran. Munawir (2002) mengatakan bahwa analisis fundamental adalah pendekatan dasar untuk melakukan analisis dan memilih saham dengan menerapkan share value forecasting model. Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis fundamental merupakan salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan. commit to user 15 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dengan demikian, analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham. Menurut Suharli (2006) data-data yang umum digunakan untuk melakukan analisis fundamental adalah pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil atau pengembalian ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin) dan data-data keuangan lainnya untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Berbeda dengan analisis teknikal yang menganalisis perubahan harga lewat indikator teknis melalui grafik atau chart. Piotroski (2002) menggunakan analisis fundamental dalam melakukan pengujian yaitu dengan penggunaan rasio keuangan: profitabilitas, likuiditas, leverage, dan efisiensi operasional. B. Return Saham Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Investor termotivasi untuk melakukan investasi dengan harapan untuk mendapat kembalian investasi yang sesuai. Tanpa adanya keuntungan dari suatu investasi tentunya investor tidak akan bersedia melakukan investasi tersebut. Brigham dan Houston (2010) menyatakan bahwa pengembalian saham akan berasal dari dividen ditambah keuntungan modal (capital gain). Sedangkan menurut James, Horne, dan Wachowicz (2005), return dari kepemilikan suatu investasi dalam periode tertentu adalah pembayaran yang diterima karena hak commit to user 16 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kepemilikannya, ditambah dengan perubahan dalam harga pasar, yang dibagi dengan harga awal. Menurut Ang (1997), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Current Income Adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat. 2. Capital Gain Adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Capital gain ini sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang besangkutan, yang berarti instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan maka akan timbul perubahan nilai instrumen investasi. Return saham adalah imbalan atas sejumlah dana yang diinvestasikan dalam saham. Return total merupakan return keseluruhan atas suatu investasi pada periode tertentu. Pendekatan total return ini digunakan dalam pengukuran return realisasi karena investor cenderung lebih melihat pada capital gain (difokuskan pada investasi jangka pendek), dan bukan hanya memandang deviden yang diperoleh dalam jangka panjang. Berdasarkan data penelitian hanya sebagian kecil perusahaan yang memberikan deviden kepada pemegang saham, sehingga jika dalam pengukuran return dimasukkan deviden akan memberikan hasil yang bias. Secara sistematis actual return dapat dirumuskan sebagai berikut: R it Pit Pit 1 Pit 1 commit to user 17 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dimana, Rit = Tingkat keuntungan saham i pada periode t Pit = Harga penutupan saham i pada periode t Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya C. Likuiditas 1. Pengertian Likuiditas Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan. Analisis rasio likuiditas merupakan analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajiban. Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir (2014) menyebutkan bahwa rasio likuiditas (liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Hal ini menunjukkan rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan demikian, commit to user 18 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dapat dikatakan bahwa fungsi rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban utang pada saat ditagih. 2. Tujuan dan Manfaat Likuiditas Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak mafaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perushaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyelia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan. Atau juga pihak distributor atau supplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan. Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan distributor atau supplier. Kasmir (2014) menyebutkan tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas: a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tenpo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah wajktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). commit to user perpustakaan.uns.ac.id 19 digilib.uns.ac.id b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewaajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan total aktiva lancar. c. Untuk mengukur kemampuan poerusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih rendah. d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. f. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan utang. g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode. Untuk melihat kelemahan yang dimilki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang ancar. h. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini. Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Likuiditas persediaan yang rendah dapat diakibatkan oleh 2 faktor yaitu: commit to user 20 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id a. Terlalu banyak macam persediaan yang tidak dapat dijual dengan mudah karena merupakan barang setengah jadi, barang usang, barang untuk kegunaan tertentu. b. Jika barang tersebut dijual dengan kredit maka akan menjadi piutang terlebih dahulu sebelum menjadi uang kas. Perlu diperhatikan kelebihan likuiditas akan mengurangi risiko ketidakmampuan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo, hal mana akan mengurangi profitabilitas. Jadi biaya untuk meningkatkan likuiditas merupakan pertukaran (trade off) antara profitabilitas dan likuiditas. Current ratio merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan membagi aktiva lancar dengan pasiva lancar. Current ratio dihitung dengan menggunakan rumus: Current Ratio (CR) = Current Assets Current Liabilitie s D. Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannnya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas commit to user manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari 21 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2014). Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutana laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. 2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014) yaitu: a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu; b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang; c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu; d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; e. Untuik mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri. Adapun manfaat yang diperoleh yakni: commit to user 22 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu; b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang; c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu; d. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. 3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu atau untuk beberapa periode. Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing return perusahaan dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dihubungkan dengan penjualan adalah laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam persentase penjualan. Pada laporan laba rugi setiap unsur dinyatakan sebagai persentase penjualan, sehingga memudahkan evaluasi hubungan antara penjualan dapan pendapatan tertentu dan biaya. Laporan laba rugi bermanfaat untuk membandingkan kinerja dari tahun ke tahun. Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah: a. Gross Profit Margin (GPM) commit to user 23 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Gross profit margin adalah ukuran persentase dari setiap kali sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross profit margin, semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok barang yang dijual. Gross profit margin dihitung dengan menggunakan rumus: Gross Profit Margin = b. Sales Cost of Goods Sold Sales Return on Total Assets (ROA) Return on total assets adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga return on investment (ROI). Semakin tinggi return yang dihasilkan semakin baik. Return on total assets dihitung dengan menggunakan rumus: Return on Total Assets = Net Pr ofits After Taxes Total Assets E. Solvabilitas 1. Pengertian Solvablitas Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun to user jangka panjang apabila perusahaancommit dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir, 2014). 24 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Rasio ini disebut juga rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Hermi dan Kurniawan, 2011). Penggunaan hutang jangka pendek akan mempengaruhi likuiditas. Penggunaan jangka panjang akan mempengaruhi solvency (solvabilitas). Pada akhirnya utang jangka panjang yang jatuh tempo akan mempengaruhi likuiditas juga. Solvabilitas menyangkut struktur modal dan pengaruh beban tetap (bunga) terhadap laba perusahaan. Pada umumnya seorang analis berkepentingan dengan hutang jangka panjang sebab perusahaan harus membayar bunga dalam jangka panjang dan pokok pinjamannya. Demikian pula tuntutan terhadap kreditur harus didahulukan dibandingkan dengan pembagian hasil kepada pemegang saham. Pemberi pinjaman juga berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar hutang sebab semakin banyak hutang perusaaan, semkin tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Manajemen jelas berkepentingan terhadap hutang perusahaan agar dapat membayar kewajibannya. commit to user 25 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Tujuan dan Manfaat Solvabilitas Berikut adalah beberapa tujuan dan perusahaan dengan menggunakan rasio solvabilitas yakni: a. Untuk mengetahui psisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lain (kreditor); b. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yag bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga); c. Unuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal; d. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang; e. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap pengelolaan aktiva; f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang; g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang akan segera ditagih, terdapat sekian kalinya modal sendiri yang dimilikinya. Adapun manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah: a. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya; b. Untuk untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga); c. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal; commit to user perpustakaan.uns.ac.id 26 digilib.uns.ac.id d. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang; e. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan bepengaruh terhadap pengelolaan aktiva; f. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang; g. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. Umumnya lebih banyak hutang perusahaan yang digunakan dalam kaitannya dengan total aktiva, lebih besar lagi financial leverage yaitu sejumlah resiko dan return yang ditimbulkan melalui penggunaan beban tetap keuangan seperti hutang dan saham preferen. Dengan perkataan lain semakin besar fenancial leverage yang digunakan perusahaan maka semakin besar resiko dan return yang diharapkan. Rasio yang dipakai untuk mengukur solvabilitas dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) dan Debt to asset Ratio (DER). a. Debt to Asset Ratio (DAR) Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjanan karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya commit to user 27 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan aktiva yang dimilikinya. demikian pula apabila rasionya rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang. Standar pengukuran untuk menilai baik tidaknya rasio perusahaan, digunakan rasio rata-rata industri yang sejenis. Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut: Debt to asset Ratio = b. Total Debt Total Assets Debt to equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal pemegang saham perusahaan. Debt to equity ratio dihitung dengan menggunakan rumus: Debt to Equity Ratio = Long Term Debt Stockholde r ' s Equity F. Rasio Nilai Pasar 1. Pengertian Rasio Nilai Pasar Pengertian rasio pasar menurut Hanafi (2005) adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasarkan pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Sedangkan pengertian rasio pasar menurut Brigham dan Houston (2010) pengertian rasio pasar adalah rasio nilai pasar adalah rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan pada laba, arus kas, dan nilai buku perusahaan. commit to user 28 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan dipasar modal yang menggambarkan situasi prestasi perusahaan di pasar modal. Menurut Hanafi (2005), Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan seorang investor dalam menentukan saham mana yang akan dibeli, karena PER merupakan ukuran kepercayaan pasar terhadap nilai saham. Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio menggambarkan kesediaan investor membayar suatu jumlah tertentu untuk setiap rupiah perolehan laba perusahaan. PER sebagaimana namanya menunjukan dan mendasarkan diri pada rasio antar harga saham per lembar dengan pendapatan per lembar saham. Tidak ada standar yang pasti berapa PER yang wajar bagi suatu saham. Definisi PER menurut Harahap (2001) yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi. Dari uraian di atas, PER yang tinggi menjadi salah satu faktor yang dapat menarik seorang investor untuk membeli saham tersebut, makin tinggi PER maka makin besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Artinya perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang semakin bagus, ini akan mempengaruhi terhadap performance perusahaan tersebut di masyarakat. commit to user 29 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Menurut Husnan (2001), penggunaan analisis PER untuk mendeteksi saham mana yang sudah mempunyai PER yang terlalu tinggi dan yang terlalu rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah sebagai berikut: a. Dividend payout ratio. Apabila faktor-faktor lain dianggap konstan, maka meningkatnya payout ratio akan meningkatkan PER. b. Tingkat keuntungan yang dipandang layak (discount rate). Apabila faktorfaktor lain dipegang konstan, maka meningkatnya discount rate akan menurunkan PER. c. Pertumbuhan dividen. Apabila faktor-faktor lain dianggap konstan, maka meningkatnya pertumbuhan dividen akan meningkatkan PER. Alasan Price Earning Ratio (PER) digunakan dalam penilaian intrinsik saham adalah sebagai berikut: a. Merupakan suatu pendekatan statistik intuitif yang menghubungkan harga yang dibayar pada pendapatan sekarang. b. Sederhana cara menghitungnya, tersedia luas, serta dapat dengan mudah dibandingkan antar saham. c. Memiliki hubungan ke beberapa karakteristik perusahaan termasuk resiko dan pertumbuhan. Rasio pasar menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan (Hermi dan Kurniawan, 2011). Dalam penelitian ini diukur menggunakan: commit to user 30 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id a. Price Book Value (PBV) PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham,1999). PBV dihitung dengan : PBV = b. Harga pasar per lembar saham Nilai buku per lembar saham Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio (PER) menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek baik) mempunyai PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan mempunyai PER yang rendah. Price Earning Ratio (PER) = Harga pasar per lembar saham Earning per Share G. Pasar Modal Syariah Sutedi (2011), pasar modal merupakan pasar untuk aktivitas perdagangan dana jangka panjang, baik surat utang maupun modal sendiri. Pasar modal merupakan tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan surat berharga. Konsep padasr modal syariah dengan konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus memenuhi kriteria syariah dan terbatas dari unsur ribawi, serta transaksi dilakukan to user dengan menghindarkan praktek commit spekulasi. Secara umum perbedaan keduanya perpustakaan.uns.ac.id 31 digilib.uns.ac.id terletak pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai indekas saham syariah dengan konvensional terletak pada kriteria saham emiten yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah. Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariahdalam kegiatan ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, perjudian, spekulasi, dan lain-lain. Fatwa DSN-MUI tentang pasar modal syariah sangat tegas dan membuat tidak ada celah untuk aktivitas perjudian seperti pada fatwa DSN-MUI No 20/DSN-MUI/IV/2001, pasal 10 mengenai emiten yang tidak layak untuk diperdagangkan yaitu apabila struktur utang terhadap modal bergantung pada pembiayaan dari utang yang pada intinya merupakan pembiayaan yang mengandung unsur riba, apabila suatu emiten memiliki nisbah utang terhadap modal lebih dari 82% (utang 45%, modal 55%), dan apabila manajemen perusahaan bertindak melanggar prinsip usaha Islami. Fatwa DSN-MUI No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal, telah menentukan jenis transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian dan tidak diperbolehkan melaukan spekulasi yang mengandung dharar, gharar, maysir, dan zhulm, serta kriteria produk investasi yang sesuai ajaran Islam pada pasal 3 mengenai kriteria emiten atau perusahaan publik, yaitu: 1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 32 digilib.uns.ac.id 2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 angka 1 di atas, antara lain: a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya. Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasar syariah Islam yaitu Jakarta Islamic Index (JII) terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah. JII dimaksudkan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di ekuiti secara syariah (Rivai et al., 2010). Pasar modal syariah tidak hanya ada dan berkembang di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Lembaga keuangan yang pertama kali menaruh perhatian di dalam mengoperasikan portofolionya dengan manajemen portofolio commit to user 33 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id syariah di pasar modal syariah adalah Amanah Income Fund yang didirikan bulan Juni 1986 oleh para anggota the North American Islamic Trust yang bermarkas di Indiana, Amerika Serikat. Beberapa negara yang proaktif dalam mengembangkan pasar modal yang berprinsipkan syariah dan konsisten dalam menerapkan syariah Islam dalam sendi kehidupannya adalah Bahrain Stock di Bahrain, Amman Financial Market di Amman, Muscat Securities Kuwait Stock Exchange di Kuwait dan Kuala Lumpur Stock Exchange di Malaysia. Investasi keuangan syariah harus disertai dengan kegiatan sektor riil atau transaksi yang mendasari (underlying transaction). Oleh Sutedi (2011) disebutkan bahwa instrumen pasar modal syariah terdiri dari tiga, yaitu sekuritas aset/proyek (asset securitisation) yang merupakan bukti penyertaan, sekuritas utang (debt securitisation) atau penerbitan surat utang yang timbul atas transaksi jual beli (al dayn) atau merupakan sumber pendanaan bagi perusahaan, sekuritas modal (equity securitisation), merupakan emisi surat berharga oleh perusahaan emiten yang telah terdaftar dalam pasar modal syariah dalam bentuk saham. Berdasar penjelasan di atas, maka instrumen pasar modal syariah yang memenuhi kriteria syariah adalah saham syariah, obligasi syariah, dan reksadana syariah dalam bentuk muqaradah/mudharabah funds, saham biasa (common stock), muqaradah/mudharabah Bonds. Adapun jenis instrumen pasar modal yang jelas diharamkan adalah preferred stock (saham istimewa), forward contract, dan option (Sutedi, 2011). commit to user 34 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id H. Saham Syariah Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah seembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga (Rivai, et al., 2010). Menurut Achsien (2003) dalam Rivai, et al. (2010) untuk investor muslim, investasi pada saham (equity invesment) memang sudah seharusnya menjadi preferensi untuk menggantikan investasi pada interest yielding bonds atau sertifikasi deposito, walaupun jika kemudian dinyatakan dalam fikih klasik dikatakan bahwa ekuitas dalam hal ini saham tidak bias dipersamakan dengan instrument keuangan Islam seperti kontrak mudharabah atau musyarakah. Saham dapat diperdagangkan kapan saja di pasar sekunder tanpa memerlukan persetujuan dari perusahaan yang mengeluarkan saham, sementara mudharabah dan musyarakah ditetapkan berdasarkan persetujuan rab al mal (investor) dan perusahaan sebagai mudarib untuk suatu periode tertentu. Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan ruang lingkup kegiatan usaha. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari 1995 sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta commit to user 35 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi penyaringan syariah dan kriteria untuk indeks. Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional No. 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah. Kriteria untuk indeks adalah Kapitalisasi pasar (market capitalization) dari saham dimana JII menggunakan kapitalisasi pasar harian rata-rata selama satu tahun. Dari kedua penilaian tersebut, untuk perusahaan emiten dapat digolongkan dalam daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu saham dari emiten dipilih yang tidak bertentangan dengan syariah dan telah listing minimum 3 bulan, kecuali sahamsaham tersebut termasuk 10 besar kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap komponen indeks dilakukan setiap 6 bulan sekali. Sesuai dengan namanya, saham-saham yang masuk dalam indeks ini (JII) adalah saham yang kegiatan emitennya tidak bertentangan dengan syariah, misalnya: (Rivai, et al., 2010) 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan terlarang; 2. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional; 3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram; 4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang- barang ataupun jasa yang merusak, moral dan bersifat mudharat. commit to user 36 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id I. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Salah satu tujuan yang ingin dicapai investor dalam melakukan investasi adalah untuk meningkatkan kemakmuran di masa depan melalui return yang optimal. Berikut ini di uraikan penelitian terdahulu yang menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap return saham yang menjadi referensi pada penelitian ini: 1. Muhammad (2014) Penelitian yang berjudul Stock Returns and Fundamentals in the Australian Market menguji hubungan 10 variabel independen (ROA, ROE, EPS, FCF, POR, P/E, TQ, M/B, MVA, dan CFROI) terhadap variabel dependen return saham. Analisis data panel menunjukkan bahwa ukuran kinerja keuangan berdasarkan pasar (P/E, TQ, M/B, dan CFROI) dapat menjelaskan varians harga saham yang lebih baik dibandingkan dengan ukuran kinerja keuangan berbasis akuntansi. Untuk ukuran berbasis akuntansi, hanya ROA dan payout ratio (POR) yang dapat menjelaskan return saham. Ini memiliki arti penting bagi peneliti dan praktisi untuk memilih tindakan yang secara empiris dapat menjelaskan kinerja perusahaan. Hal ini juga penting bagi para pemegang saham melacak kinerja perusahaan untuk membuat investasi yang menguntungkan. 2. Emamgholipour, et al. (2013) Penelitian ini The Effects of Performance Evaluation Market Ratios on the Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange menggunakan variabel laba per saham (EPS), price to earning ratio (P/E) dan ratio of market value to commit to user 37 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id book value of equity (M/B) untuk mengevaluasi rasio pasar evaluasi kinerja perusahaan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja rasio pasar terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Teheran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba per saham memiliki efek yang signifikan dan positif terhadap return saham dari tahun berjalan, tetapi pada return saham tahun depan memiliki efek garis positif dan terikat. Juga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel price to earning ratio dan ratio of market value to book value of equity memiliki efek yang signifikan dan negatif terhadap return saham dari tahun sekarang dan masa depan. 3. Komala dan Nugroho (2013) Penelitian yang berjudul The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt towards Investment Return menguji hubungan ROE, CR, dan DER sebagai variabel independen terhadap Dividend Payout Ratio sebagai proksi return investasi (variabel dependen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE memiliki efek negatif dan signifikan terhadap hasil investasi, sementara CR dan DER tidak memiliki efek yang signifikan terhadap hasil investasi. 4. Hermi dan Kurniawan (2011) Penelitian yang dilakukan oleh Hermi dan Kurniawan pada tahun 2011 adalah “Pengaruh kinerja keuangan Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia”. Sampel penelitian dilakukan pada 56 perusahaan manufaktur. Kinerja keuangan diukur oleh ROI, ROE, NPM, EPS dan PBV. Temuan hasil penelitian commit to user 38 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id menunjukkan hanya EPS yang mempengaruhi return saham, sedangkan ROI, ROE, NPM dan PBV tidak dapat mempengaruhi secara signifikan. 5. Reddy dan Fu (2014) Penelitian yang berjudul “Does Shariah Compliant Stocks Perform Better than the Conventional Stocks? A Comparative Study of Stocks Listed on Australian Stock Exchange”, menganalisis perbedaan kinerja perusahaan syariah dengan konvensional berdasarkan nilai portfolio dari sebelum, saat terjadi serta setelah krisis di Australia, serta menguji pengaruh DER, EPS, PE, NPM, ROE, PBV terhadap resiko dan return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan syariah lebih memiliki resiko lebih besar dibandingkan konvensional dengan perbedaan yang sangat signifikan. Sedangkan pada return saham tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara konvensional dengan syariah. Hasil juga menunjukkan perusahaan syariah memiliki return saham yang lebih besar dibandingkan konvensional. Hasil pengujian rasio keuangan menunjukkan hanya ROE dan DER yang memiliki pengaruh signifikan positif terhadap return baik pada perusahaan portfolio syariah maupun konvensional. NPM berpengaruh signifikan negatif pada return portfolio syariah. 6. Setiawan dan Oktariza (2013) Penelitian ini meneliti “Syariah and Convenstional Stocks Performance of Public Companies Listed on Indonesia Stock Exchange” tahun amatan 2009-2011. commit to user 39 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variabel DER, EPS, PER, NPM, ROE, dan PBV pada return saham (weekly return) baik perusahan konvensional maupun syariah. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perusahaan syariah, DER, EPS, ROE, dan PBV yang memiliki pengaruh signifikan dalam meningkatkan return saham, sedangkan pada perusahaan konvensional dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, EPS, PER, dan ROE berpengaruh signifikan dalam meningkatkan return saham perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti-peneliti terdahulu yang masih memberikan hasil yang beragam dan tidak sedikit yang kontradiktif sehingga memberikan peluang untuk dilakukan penelitian lanjutan, baik yang bersifat pengulangan (replikasi) maupun pengembangan (rekonstruksi). Hubungan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini dalam melihat pengaruh variabel bebas pada return saham dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut: commit to user 40 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Tabel 1 Penelitian Terdahulu dan Posisi Studi Peneliti/tahun Variabel Independen Muhammad (2014) ROA, ROE, EPS, FCF, POR, P/E, TQ, M/B, MVA, dan CFROI Kinerja rasio pasar: EPS, price to earning ratio (PER) dan ratio of market value to book value of equity (MBV) ROE, CR, dan DER Emamgholipour, et al. (2013) Komala dan Nugroho (2013) Hermi dan Kurniawan (2011) ROI, ROE, NPM, EPS dan PBV Reddy dan Fu (2014) DER, EPS, PE, NPM, ROE, PBV Setiawan dan Oktariza (2013) Studi ini DER, EPS, PE, NPM, ROE, PBV CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV dan PER) Variabel Moderasi Variabel Dependen Return saham Return saham Return investasi (Dividend Payout Ratio) Return saham Type Perusahaan (Konvensional dan Syariah) Resiko dan Return Saham Weekly Return Return Saham Sumber: Muhammad (2014), Emamgholipour, et al. (2013), Komala dan Nugroho (2013), Hermi dan Kurniawan (2011), Setiawan dan Oktariza (2013), serta Reddy dan Fu (2014) Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan di dalam membayarkan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin lancar commit sebuahtoperusahaan membayarkan kewajibanuser 41 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kewajibannya. Apabila likuiditas perusahaan tinggi, maka persepsi investor terhadap perusahaan akan semakin baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi (Komariah, Julenah, dan Chudori, 2011). Current Ratio yang dimiliki oleh perusahaan dapat menunjukkan jumlah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional, terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja harga saham. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada investor untuk memiliki saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan return saham (Komala dan Nugroho, 2013). Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: H.1 Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Haryanto dan Sugiharto (2003) mengatakan bahwa profitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi tinggi. Karena harga saham merupakan refleksi dari nilai commit to user perpustakaan.uns.ac.id 42 digilib.uns.ac.id perusahaan yang bersangkutan, maka dengan harga saham yang naik dapat dikatakan nilai perusahaan tersebut pun tinggi (Komariah et al., 2011). Formulasi Return on Asset menunjukkan bahwa investor mendukung rasio yang lebih tinggi karena merupakan proksiy untuk kinerja perusahaan. ROA juga menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan aset perusahaan untuk menghasilkan laba. Demikian pula, ROA merupakan ukuran membantu dalam membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaingnya (Muhammad, 2014). Hasil dari penelitian mereka juga menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil juga menunjukkan pada pandangan bahwa pemegang saham lebih peduli dengan keseluruhan profitabilitas perusahaan dibandingkan dengan return atas porsi ekuitas mereka. Piotroski (2002) serta Mahmoud dan Sakr (2012) menggunakan perubahan Gross Profit Margin sebagai salah satu unsur yang memprediksi return saham karena peningkatan GPM menandakan potensi peningkatan faktor biaya, pengurangan biaya persediaan, atau kenaikan harga produk perusahaan. Dari penjelasan tersebut, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: H.2 Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham H.3 Gross Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas meningkatkan resiko perusahaan. Sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan tingkat commit to user perpustakaan.uns.ac.id 43 digilib.uns.ac.id bunga tetap dan variabel). Misalnya industri dengan modal yang intensif cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk mendanai property, plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan semacam itu harus bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu aset yang diperoleh (Komariah et al., 2011). Komala dan Nugroho (2013) menyatakan DER mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang diwakili oleh proporsi ekuitas digunakan untuk membayar hutang. Akan tetapi, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa DER tidak signifikan mempengaruhi return investasi. Ini berarti bahwa jika DER meningkat atau menurun, hal itu tidak akan memiliki dampak pada kenaikan atau penurunan kembalinya investasi pada sektor industri manufaktur. Berbeda dengan hasil penelitian Reddy dan Fu (2014) serta Setiawan dan Oktariza (2013) yang menunjukkan bahwa DER sebagai proksi solvabilitas memberikan pengaruh terhadap return saham. Ircham, Handayani, dan Saifi (2014) menggunakan DAR sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham dan hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa DAR berpengaruh terhadap harga saham. DAR berpengaruh positif terhadap harga saham karena strategi perusahaan dalam pendanaan terkait dengan teori struktur modal yaitu teori Trade off. Pembahasan diatas membentuk hipotesis sebagai berikut: H.4 Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham H.5 Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham commit to user 44 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id P/E ratio adalah salah satu rasio pasar yang menunjukkan kesediaan investor untuk pembelian tunai saham perusahaan sesuai dengan laba yang dilaporkan. Peningkatan rasio ini menunjukkan perkembangan yang memuaskan dari perusahaan dan rasio ini tinggi untuk lembaga yang diperkirakan akan tumbuh pesat di masa depan. Tetapi untuk lembaga yang lebih beresiko, jumlahnya kurang. Ukuran pasar lain evaluasi kinerja perusahaan adalah M/B ratio yang dicatat untuk sebagian besar investor. Nilai M/B ratio yang rendah menunjukkan masalah mendasar dalam perusahaan dan resiko investasi di saham. Oleh karena itu, berdasarkan rasio pasar manajemen menemukan bagaimana penilaian investor atas kinerja masa lalu dan masa depan perusahaan (Emamgholipour, et al., 2013). Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa baik P/E ratio maupun M/B ratio berpengaruh terhadap return saham. Sejalan dengan penelitian Setiawan dan Oktariza (2013) bahwa PBV berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Hermi dan Kurniawan (2011) serta Reddy dan Fu (2014) bahwa PBV tidak berpengaruh terhadap return saham. H.6 Price Book Value berpengaruh signifikan terhadap Return Saham H.7 Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham commit to user 45 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id J. Kerangka Pemikiran Variabel dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari studi terdahulu. Kajian studi terdahulu menjadi dasar pembentukan konstruk alternatif serta sebagai pendukung model yang dikaji dalam penelitian ini. Model yang dikonstruksi pada studi ini merupakan hasil konstruksian peneliti yang dihasilkan dari kajian literatur studi terdahulu. Model penelitian ini terdiri dari 8 variabel amatan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan. Variabel independen adalah CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER. Berikut ini adalah kerangka pemikiran yang menjelaskan alur penelitian yang dirangkum berdasar pada kerangka teoritis dan penelitian terdahulu di atas. CR H1 ROA H2 GPM DAR H3 H4 Return Saham H5 DER PBV H6 H7 PER Gambar 1 Kerangka Pemikiran commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, profitabilitas, deviden, solvabilitas dan rasio pasar terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). B. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypotesis testing empirical study, yaitu menguji hipotesis dari studi empiris yang pernah dilakukan, sehingga dapat dijelaskan temuan, baik yang konsisten maupun yang tidak konsisten dari hasil temuan-temuan empirik, terutama yang berkaitan dengan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya dan menggunakan menggunakan Metode Survei Penjelasan (Explanatory Survey Method). Dilihat dari aspek metode pengumpulan datanya, rancangan penelitian ini adalah penelitian pengamatan (observasional), sebab sifat data berupa bahan yang hanya dapat diobservasi dan tanpa berusaha mendapatkan tanggapan dari pihak lain, sebab data penelitian ini peristiwa yang sudah terjadi pada waktu yang lalu. Dilihat dari aspek kemampuan manipulasi variabel, rancangan penelitian ini commit to user 46 47 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id adalah penelitian ex post facto, sebab data penelitian berasal dari perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) apa adanya tanpa dimanipulasi. C. Populasi, Sampel, dan Sampling Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi adalah keseluruhan subjek yang dijadikan sasaran penelitian dan memiliki ciri-ciri yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Roscoe (dalam Sekaran, 2006) mengusulkan aturan berikut untuk menentukan ukuran sampel: 1. Ukuran sampel antara 30 sampai 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. 2. Dalam penelitian multivariat, ukuran sampel sebaiknya diambil beberapa kali (lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam studi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling. Pangambilan sampel akan menggunakan metode teknik pengambilan purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Karena setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel, selain itu, peneliti sudah mempunyai kriteria elemen-elemen yang pantas untuk dijadikan sampel. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan teknik commit to user 48 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id pengambilan sampel purposive sampling. Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode pengamatan, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pengambilan sampel selama lima tahun secara berturut-turut dimaksudkan agar data-data yang diambil lebih mempunyai validitas. 2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan pada periode pengamatan, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. 3. Perusahaan tersebut tahun bukunya berakhir pada 31 Desember. 4. Menyajikan data yang berkaitan dengan variabel penelitian. D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2006). Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah: a. Current Ratio Current ratio yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar dengan tujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva lancar perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio dihitung dengan menggunakan rumus: Current Ratio = Current Assets Current Liabilitie s commit to user 49 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. Return on Asset ROA (Return on Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi. Menurut Riyanto (2001), Return on Asset (ROA) dapat dihitung dari: ROA= LabaBersih TotalAktiv a c. Gross Profit Margin GPM (Gross Profit Margin) adalah ukuran persentase dari setiap kali sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross profit margin, semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok barang yang dijual. Gross profit margin dihitung dengan menggunakan rumus: GPM= d. Gross Profit Total Penjualan Debt to Asset Ratio DAR merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva (Kasmir, 2014). Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut: Debt to Asset Ratio = Total Debt Total Assets commit to user 50 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas (Kasmir, 2014). Debt to equity ratio dapat dihitung dengan rumus: Total Utang Ekuitas DER= f. Price Book Value PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh (Brigham,1999). PBV dihitung dengan: PBV = g. Harga pasar per lembar saham Nilai buku per lembar saham Price Earning Ratio PER menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek baik) mempunyai PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan mempunyai PER yang rendah. Price Earning Ratio (PER) = 2. Harga pasar per lembar saham Earning per Share Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006). Variabel commit to user 51 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dependen dalam penelitian ini adalah Return Saham. Return saham adalah imbalan atas sejumlah dana yang diinvestasikan dalam saham. = Pt – Pt-1 Rit Pt-1 E. Metode Analisis 1. Analisis Linier Berganda Teknik analisis statistik yang digunakan regresi linier berganda untuk mengukur kekuaran hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2005). Pengujian hipotesis akan diuji menggunakan bantuan program Eviews 7 for Windows. Adapun rumus persamaan regresi dalam model penelitian ini adalah: Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Dimana: Y = Kinerja Keuangan X1 = Kepemilikan Manajerial X2 = Kepemilikan Institusional X3 = Ukuran Dewan Komisaris X4 = Komite Audit a = Konstanta β1, β2… β4 = Koefisien regresi e = Variabel penganggu commit to user 52 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id a. Uji t (Uji Parameter Penduga) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen apakah mempunyai pengaruh signifikan atau tidak. Keterandalan OLS (Oldinary Least Squares/ pangkat kuadrat terkecil biasa) sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh signifikansi parameter-parameter yang dalam hal ini adalah koefisien regresi (b1) dilakukan dengan uji statistik t (Ghozali, 2005). Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebasnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesis Statistik: HO : β = 0; tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap dependen. H1 : β ≠ 0; ada pengaruh antara variabel independen terhadap dependen. 2) Taraf significant; = 0,05 (taraf kepercayaan 95%) Rumus Mencari ttabel: α/2 ; n-k. 3) Kriteria pengujian Daerah tolak H0 Daerah tolak H0 Daerah terima H0 - ttabel 0 ttabel Ho diterima apabila: -ttabel < thitung < ttabel atau nilai probabilitas (p) > 0,05. commit to user 53 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Ho ditolak apabila: - ttabel > -thitung atau thitung > ttabel atau probabilitas < 0,05. 4) Perhitungan nilai t dengan rumus sebagai berikut: t b Sb b = koefisien regresi Sb = standar error b. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel: apabila nilai F hasil perhitungan > nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: 1) Perumusan Hipotesis HO : β = 0; tidak ada pengaruh antara seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. H1 : β ≠ 0; ada pengaruh antara seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. 2) Taraf significant; = 0,05 (taraf kepercayaan 95%) 3) Rumus Mencari Ftabel: n-k; k-1 4) Kriteria pengujian commit to user 54 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Daerah terima H0 0 Daerah tolak H0 Ftabel Ho diterima apabila: Fhitung < Ftabel atau probabilitas (p) > 0,05. Ho ditolak apabila: Fhitung > Ftabel atau probabilitas < 0,05. 5) Perhitungan nilai Fhitung dengan rumus sebagai berikut: F R 2 k l l R2 / n k Di mana: k = jumlah variabel n = jumlah sampel c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi R2 merupakan pengujian untuk mengetahui seberapa jauh hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Ukuran keofisien determinasi tersebut dinyatakan dalam angka 0 – 1. Jika nilai R2 mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen lemah, tetapi jika nilai R2 mendekati 1 maka keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen kuat. Namun dalam penggunaanya koefisien determinasi R2 memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang digunakan commit to user dalam model. Setiap ada penambahan satu variabel independen, otomatis nilai 55 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id R2 ikut meningkat. Oleh sebab itu, alternatifnya digunakan adjusted R2 yang dirumuskan sebagai berikut: (n−1) 𝐴𝑑𝑗R2 = 1 − (1 − R2 ) { n−k } dimana: R2 : Koefisien determinasi k : Jumlah variabel independen n : Jumlah sampel 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal ataukah tidak terdapat beberapa metode, diantaranya: Kolmogorov Smirnov, Jarque-Berra, maupun Grafik P-P Plot adapun kriteria dalam pengujian normalitas yaitu dengan menggunakan kaedah sebagai berikut. 1) Apabila nilai probabilitas (P) > 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal; 2) Apabila nilai probabilitas (P) < 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal. b. Uji Multikolinieritas Apabila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 maka multikolinieritas menjadi masalah yang serius.commit Jadi maksud to user multikolonieritas adalah antara 56 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id variabel bebas tidak boleh terjadi hubungan yang terlalu kuat. Perhitungan multikolieritas menggunakan regresi dengan bantuan SPSS versi 15. Variabel yang menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Toleran yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari 10 (Ghozali, 2006). Secara manual untuk mendeteksi multikolinieritas menggunakan nilai VIF dan Tolerance dapat dideteksi dengan menggunakan metode Auxiliary Regression (Gujarati, 2003) yaitu dengan cara sebagai berikut: 1) Jika nilai R2 tinggi namun hanya sedikit nilai t statistic yang signifikan, maka mengindikasikan adanya gejala multikolinearitas. 2) Membandingkan nilai R2 regresi utama dengan nilai R2 regresi parsial. Jika nilai R2 pada regresi parsial lebih besar daripada nilai R2 pada regresi utama maka mengindikasikan adanya gejala multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Rumus regresi diperoleh dengan asumsi bahwa variabel pengganggu (error) atau e, diasumsikan memiliki varian yang konstan (rentangan e kurang lebih sama). Jika ternyata varian e tidak konstan pada nilai X yang lebih tinggi, maka kondisi tersebut diindikasi tidak homokedastik atau heterokedastik (Ghozali, 2006). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, terdapat beberapa metode diantaranya: Uji Glejser, White, Arch, Park, Harvey, Breusch-Pagan-Godfrey, Grafik Q-Plot dan lain sebagainya. Adapun kriteria dalam pengujian Heteroskedastisitas apabila menggunakan/terdapat nilai probabilitas yaitu menggunakan kaedah sebagai berikut. commit to user 57 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 1) Apabila nilai probabilitas (P) > 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data tidak mengalami masalah heteroskedastisitas; 2) Apabila nilai probabilitas (P) < 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data mengalami masalah heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear, untuk melihat keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-1 (Ghozali, 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak, dapat diketahui melalui uji Durbin-Watson (DW). Apabila nilai DW lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris adanya pengaruh CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER terhadap Return Saham. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik Eviews 7 for Windows. A. Deskripsi Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris adanya pengaruh CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER terhadap Return Saham. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode pengamatan 5 tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Tabel 2 Proses Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada 30 periode amatan 2 Perusahaan yang keluar masuk JII dan data keuangan tidak (17) lengkap pada periode amatan Jumlah Sampel Final Sumber: data diolah, 2015 13 commit to user 58 59 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Adapun daftar nama perusahaan selama periode amatan 2010 sampai 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3 Data Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel No Nama Perusahaan No 11 Nama Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Semen Indonesia (Persero) Tbk Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk United Tractors Tbk 12 Unilever Indonesia Tbk 13 Lippo Karawaci Tbk 1 Astra Agro Lestari Tbk 8 2 Adaro Energy Tbk 9 3 AKR Corporindo Tbk 10 4 Charoen Pokphand Indonesia Tbk Indofood CBP Sukses Makmur 5 Tbk 6 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 7 PP London Sumatra Indonesia Tbk Sumber: IDX 2010-2014 B. Uji Asumsi Klasik Formula atau rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu. Dengan demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi yang bias. Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran distribusi data yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas sebaran data dapat dilihat pada nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi commit to user 60 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id normal. Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan metode Jarque Bera dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Model J-B Regresi 3,3094 Probability (p) Kriteria Kesimpulan 0,1911 p > 0,05 Data Berdistribusi Normal Sumber: data diolah, 2015 Adapun hasil lengkap dari uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 2 hasil uji normalitas metode Jarque Bera berikut ini: 12 Series: Residuals Sample 1 65 Observations 65 10 8 6 4 2 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis 2.66e-16 0.035873 0.632650 -0.867002 0.334338 -0.548872 3.130043 Jarque-Bera Probability 3.309451 0.191144 0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 Sumber: data diolah, 2015 Gambar 2 Normality Test Jarque-Berra Method Dari Tabel 4 di atas perhitungan uji normalitas Jarque Bera nilai JBhitung sebesar 3,3094 < 9,21 dengan nilai probabilitas (p) > 0,05, maka data residual regresi dalam penelitian ini memiliki distribusi (sebaran) normal. Artinya seluruh commit to user 61 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki sebaran datanya normal atau data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna di antara variabel bebas. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat tolerance atau Varians Inflation Factor (VIF). Apabila tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinearitas: Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance CR .694 ROA .279 GPM .685 DAR .168 DER .173 PBV .157 PER .412 Sumber: data diolah, 2015 VIF 1.442 3.582 1.461 5.939 5.794 6.358 2.426 Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 15.0 for windows Tabel 5 diperoleh nilai tolerance pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Sehingga menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat permasalahan multikolinearitas. commit to user 62 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana variabel penganggu tidak mempunya varians yang sama. Dalam mendekteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Arch. Apabila signifikansi > 0,05 dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Tabel 6 Hasil Pengujian Heterokedastisitas Uraian Return saham Variabel F-statistik Obs*R-squared Sumber: data diolah, 2015 Signifikansi 0.2605 0.2535 Keterangan Tidak ada Heteroskedastisitas Hasil pengujian dengan menggunakan metode Arch Tabel 6 diperoleh hasil nilai chi-square sebesar 0,2605, dengan nilai probabilitas sebesar 0,2535 > 0,05. Berarti hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada return saham. 4. Uji Autokorelasi Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji autokorelasi yaitu dengan metode Durbin-Watson Tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Test Variabel D-W Dependen Return 1,852 Saham Sumber: data diolah, 2015 Kriteria -2 <d < 2 commit to user Kesimpulan Tidak terjadi autokorelasi 63 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berdasarkan hasil pengujian 4 asumsi klasik yang dipersyaratkan dapat disimpulkan bahwa model regresi yang diperoleh adalah BLUE (Best Linear Unbiased Estimated) atau terbebas dari 4 asumsi klasik. Dengan demikian model dapat digunakan sebagai model prediksian yang akurat dan efisien dalam menjelaskan fenomena. C. Analisis Data 1. Regresi Linier Berganda Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji adanya pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikatnya. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan alat bantu program Eviews 7 didapat hasil pengujian dan persamaan regresi sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Unstandardized Coefficients t-statistik Estimate Std. Error -0.236194 0.337265 -0.700323 -0.000294 0.000370 -0.794795 -0.003944 0.006296 -0.626403 -1.644432 0.683341 -2.406457 0.245290 0.192123 1.276733 0.000238 0.003607 0.066014 -0.011819 0.011004 -1.074071 0.044149 0.008886 4.968305 F 5,191 R2 0,389 Sumber: data diolah, 2015 commit to user C CR ROA DAR DER GPM PBV PER Probabilitas (p) 0.4866 0.4300 0.5336 0.0194 0.2069 0.9476 0.2873 0.0000 0,000*** Kesimpulan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan 64 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Tabel 8 di atas menunjukkan hasil pengujian regresi linier berganda, maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = – 0,236194 – 0,000294 – 0, 003944 – 1,644432 + 0,245290 + 0,000238 – 0,011819 + 0,044149. Penjelasan dari koefisien regresi (persamaan regresi) tersebut adalah sebagai berikut: a. Setiap peningkatan CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER maka akan meningkatkan return saham dengan asumsi variabel yang lainnya tetap. b. Setiap peningkatan CR, maka akan menurunkan return saham dengan asumsi variabel lain tetap. c. Setiap peningkatan ROA, maka akan menurunkan return saham dengan asumsi variabel lain tetap. d. Setiap peningkatan DAR, maka akan menurunkan return saham dengan asumsi variabel lain tetap. e. Setiap peningkatan DER, maka akan meningkatkan return saham dengan asumsi variabel yang lainnya tetap. f. Setiap peningkatan GPM, maka akan meningkatkan return saham dengan asumsi variabel yang lainnya tetap. g. Setiap peningkatan PBV, maka akan menurunkan return saham dengan asumsi variabel yang lainnya tetap. h. Setiap peningkatan PER, maka akan meningkatkan return saham dengan asumsi variabel yang lainnya tetap. commit to user 65 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji t, dengan membandingkan thitung dan ttabel atau nilai -thitung dan -ttabel diketahui bahwa, CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar -0,794795 dengan nilai signifikansi sebesar 0,4300 > 0,05, dimana semakin tinggi CR maka akan menurunkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa CR bukan merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar -0,626403 dengan nilai signifikansi sebesar 0,5336 > 0,05, dimana semakin tinggi ROA maka akan menurunkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa ROA bukan merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. Berdasarkan hasil uji t, dengan membandingkan thitung dan ttabel atau nilai thitung dan -ttabel diketahui bahwa, DAR berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 2,406457 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0194 < 0,05, dimana semakin tinggi DAR maka akan semakin menurunkan return saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa DAR merupakan variabel yang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. commit to user 66 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 1,276733 dengan nilai signifikansi sebesar 0,2069 > 0,05, dimana semakin tinggi DER maka akan meningkatkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa DER bukan merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. GPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 0,066014 dengan nilai signifikansi sebesar 0,9476 > 0,05, dimana semakin tinggi GPM maka akan meningkatkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa GPM bukan merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. Berdasarkan hasil uji t, dengan membandingkan thitung dan ttabel atau nilai thitung dan -ttabel diketahui bahwa, PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 1,074071 dengan nilai signifikansi sebesar 0,2873 > 0,05, dimana semakin tinggi PBV maka akan semakin menurunkan return saham. Hal tersebut menunjukkan bahwa PBV bukan merupakan variabel yang penting bagi perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. PER berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 4,968305 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000 < 0,05, dimana semakin tinggi PER maka akan meningkatkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa PER merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan. commit to user 67 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 3. Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2) a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel CR, ROA, DAR, DER, GPM, PBV, dan PER secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat return saham. Dari uji Anova atau F test, didapat nilai Fhit adalah 5,191 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti CR, ROA, DAR, DER, GPM, PBV, dan PER secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan return saham. b. Koefisien Determinasi (R2) Ketepatan model dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi (R2) yang bermakna besarnya sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda diperoleh nilai R2 sebesar 0,389 yang berarti variabel X (independen) yaitu CR, ROA, DAR, DER, GPM, PBV, dan PER dapat menjelaskan terhadap return saham sebesar 38,9%, sedangkan sisanya sebesar 61,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. D. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian analisis menggunakan Eviews 7 diperoleh nilai t-statistik untuk pengujian hipotesis pada perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H.1 Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham commit to user perpustakaan.uns.ac.id 68 digilib.uns.ac.id Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan Komala dan Nugroho (2013) bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berarti Current Ratio bukan satu-satunya pertimbangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, tetapi orang harus mempertimbangkan kinerja keuangan lainnya. Menurut Komala dan Nugroho (2013), return investasi di perusahaan tidak melihat jumlah hutang jangka pendek yang ditanggung oleh perusahaan, tingginya Current Ratio apabila tidak digunakan secara optimal, perusahaan tidak akan dapat memperoleh hasil yang maksimal, terutama keuntungan perusahaan. Begitu pula dengan hasil penelitian Mahmoud dan Sakr (2012) memperlihatkan bahwa perubahan Current Ratio bukanlah faktor kuat dalam memprediksi return saham. H.2 Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham H.3 Gross Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Rasio Profitabilitas (ROA dan GPM) tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis 2 dan 3 yang menyatakan bahwa ROA dan GPM berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Muhammad (2014) yang menyebutkan bahwa ROA memiliki pengaruh positif signifikan dengan return saham. Hal ini memperlihatkan bahwa ternyata pasar tidak semata-mata hanya melihat commit to user perpustakaan.uns.ac.id 69 digilib.uns.ac.id profitabilitas perusahaan saja akan tetapi masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi karena pada tahun pengamatan tersebut merupakan masa setelah krisis global sehingga keputusan investasi mereka berfokus pada jangka pendek. Dilain pihak, hasil ini sejalan dengan penelitian Piotroski (2002) serta Mahmoud dan Sakr (2012) yang menyebutkan bahwa perubahan GPM bukanlah faktor yang kuat dalam meprediksi return saham. H.4 Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham H.5 Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham DAR berpengaruh terhadap return saham; sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap return saham. Temuan hasil penelitian tersebut tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Reddy dan Fu (2014) serta Setiawan dan Oktariza (2013) yang membuktikan bahwa DER berpengaruh terhadap peningkatan return saham. DER merupakan struktur keuangan perusahaan. DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan pembiayaan hutang dengan baik. Akan tetapi, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Komala dan Nugroho (2013) yang membuktikan bahwa DER tidak signifikan mempengaruhi return investasi karena di perusahaan manufaktur, struktur modal dibandingkan antara modal yang berasal dari kreditur dan pemegang saham. Struktur modal yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang akan menyebabkan manajemen akan fokus pada pembayaran kewajiban sebelum commit to user 70 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id membagikan dividen. Perusahaan yang memiliki rasio hutang yang lebih besar harus membagikan dividen lebih kecil karena keuntungan yang diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Dengan demikian, investor dapat mempelajari kewajiban perusahaan untuk memperkirakan pendapatan dari investasi dalam bentuk dividen di masa depan. Oleh karena itu, tingkat hutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return investasi. Sedangkan hasil penelitian DAR berpengaruh pada peningkatan return saham sejalan dengan penelitian Ircham, et al. (2014) yang membuktikan bahwa DAR berpengaruh terhadap harga saham. Akan tetapi terdapat perbedaan bahwa dalam penelitian ini DAR berpengaruh negatif terhadap return saham. Hal ini dimungkinkan karena nilai DAR yang tinggi menunjukkan sebagian besar kegiatan operasional perusahaan dibiayai oleh hutang dan menyebabkan resiko perusahaan yang tinggi karena keuntungan yang didapat akan diprioritaskan untuk membayar beban bunga dan pokok hutang. Resiko yang tinggi inilah yang akhirnya mempengaruhi harga saham dan berdampak pada penurunan return saham. H.6 Price Book Value berpengaruh signifikan terhadap Return Saham H.7 Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham PBV tidak berpengaruh terhadap return saham; sedangkan PER berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang menyatakan bahwa PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham. Temuan commit to user 71 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Emamgholipour, et al. (2013), Muhammad (2014), serta Setiawan dan Oktariza (2013) yang menyatakan bahwa M/B ratio maupun PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham. Akan tetapi sejalan dengan penelitian Hermi dan Kurniawan (2011) serta Reddy dan Fu (2014) bahwa PBV tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan PER yang berpengaruh positif signifikan terhadap return saham sejalan dengan penelitian Muhammad (2014) serta Setiawan dan Oktariza (2013), sedikit berbeda dengan penelitian Emamgholipour, et al. (2013) yang menunjukkan hubungan yang negatif diantara keduanya. PER menunjukkan hubungan yang positif signifikan tehadap return saham sebagai akibat dari laba bersih perusahaan yang meningkat, perusahaan diharuskan untuk membayar dividen dan pembayaran dividen ini yang menjadi pembilang perhitungan return saham, dengan peningkatan return saham pada tahun yang sama meningkatkan Emamgholipour, et al. (2013). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi return saham. Variabel independen yang akan diuji adalah CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER kepada variabel dependen return saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) untuk tahun pengamatan 2010-2014. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode regresi linier berganda dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa H1 ditolak yaitu CR tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil uji H2 dan H3 menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham. H2 ditolak untuk ROA tidak berpengaruh terhadap return saham dan H3 ditolak untuk GPM tidak berpengaruh terhadap return saham. Begitu pula hasil uji H5 dan H6 ditolak yaitu H5 bahwa DER tidak berpengaruh terhadap return saham dan hasil uji H6 untuk PBV tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan untuk pengujian H4 dan H7 diterima dengan H4 DAR berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham dan H7 PER berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. commit to user 72 73 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id B. Saran 1. Pihak perusahaan agar lebih memperhatikan variabel rasio keuangan terutama rasio nilai pasar dan rasio solvabilitas dimana hasil penelitian ini serta penelitian terdahulu menunjukkan proksi keduanya memiliki pengaruh dalam peningkatan return saham. 2. Bagi investor agar selalu selektif dalam melakukan investasi yang memberikan keuntungan optimal salah satunya dengan bantuan rasio keuangan terutama rasio nilai pasar dan rasio solvabilitas. 3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan melengkapi keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini. C. Keterbatasan dan Rekomendasi Penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya jumlah sampel perusahaan syariah yang memenuhi kriteria pengamatan. Periode yang digunakan dalam penelitian ini selama lima tahun pengamatan, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat diperpanjang menjadi beberapa tahun. 2. Hasil penelitian ini dapat menyebabkan bias dan kurang dapat menggeneralisasikan obyek yang diteliti karena peneliti hanya mampu meneliti sampel sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR PUSTAKA Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia. Albaity, M. dan Ahmad, R. 2008. Performance of Syariah and Composite Indices: Evidence from Bursa Malaysia. Asian Academy of Management Journals of Accounting and Finance, Vol. 4, No. 1: 23-43. Auliyah, Robiatul, dan Hamzah, Ardi. 2006. Analisa Karakteristik Perusahaan, Indutri Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Dan Beta Saham Syariah Di Bursa Efek Jakarta. SNA 9 Padang. K-AKPM 06. Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. ___________________ dan Daves, Philip R. 2004. Intermediate Financial Management 8 th. Edition. Thomson, South-Western. Chiadmi, MS. dan Ghaiti, F. 2012. Modeling Volatility Stock Market using the ARCH and GARCH Models: Comparative Study between an Islamic and a Conventional Index (SP Sharia VS SP 500). International Research Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 91. Emamgholipour, M., Pouraghajan, A., Tabari N.A.Y., Haghparast, M., dan Shirsavar, A.A.A. 2013. The Effects of Performance Evaluation Market Ratios on the Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange. International Research Journal of Applied and Basic Sciences, Vol. 4, No. 3: 696-703. Ghozali, Imam. 2005. Model Persamaan Struktural. Semarang: UNDIP. ____________. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: UNDIP. Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Haryanto, dan Sugiarto, Toto. 2003. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 3, Jilid 8: 141-154. commit to user 74 perpustakaan.uns.ac.id 75 digilib.uns.ac.id Hermi dan Kurniawan, A. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20082010. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol. 6, No. 2: 83-95. http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah.aspx Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Iqbal, Nadeem. Khattak, Sajid R. dan Khattak, Muhammad A. 2013. Does Fundamental Analysis Predict Stock Returns? Evidence from NonFinancial Companies Listed on KSE. Knowledge Horizons – Economics, Vol. 5, No. 4: 182–190. P-ISSN: 2069-0932, E-ISSN: 2066-1061. Ircham, Muhammad, Siti Ragil Handayani, dan Muhammad Saifi. 2014. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 11 No. 1: 1-8 James C., Horne Van, dan Wachowicz, Jhon M. JR. 2005. Fundamental of Financial Management. Jakarta: Salemba Empat Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Komala, L.A.P. dan Nugroho, P.I. 2013. The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt towards Investment Return. Journal of Business and Economics, Vol. 4, No. 11: 1176-1186. ISSN 2155-7950. Komariah, Siti, Julenah, dan Chudori, M. 2011. Return Saham, Inflasi, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Risiko Investasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.15, No.3: 376-391. Kheradyar, S. Ibrahim, I. dan Nor, F. Mat. 2011. Stock Return Predictability with Financial Ratios. International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 2, No. 5: 391-396. Mahmoud, Atef dan Sakr, Sameh. 2012. The Predictive Power of Fundamental Analysis in Terms of Stock Return and Future Profitability Performance in Egyptian Stock Market: Empirical Study. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 92. McGowan, C. dan Junaina, M. 2010. The Theoretical Impact Of The Listing of Syariah Approved Stocks on Stock Price and Trading Volume. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 76 digilib.uns.ac.id International Business & Economics Research Journal, Vol. 9, No. 3: 1119. Muhammad, Noor. 2014. Stock Returns and Fundamentals in the Australian Market. Asian Journal of Finance & Accounting, Vol. 6, No. 1: 271-290. ISSN 1946-052X. Munawir. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Piotroski, Joseph D. 2002. Value Investing: The Use of Historical Financial Statement Information to Separate Winners from Losers. Selected Paper Number 84. The University of Chicago Graduate School of Business. Rahmayanti, TF. 2003. Analisis Kinerja Portfolio Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001-2002. PhD thesis. Universitas Indonesia. Jakarta. Reddy, K. dan Fu, M. 2014. Does Shariah Compliant Stocks Perform Better than the Conventional Stocks? A Comparative Study of Stocks Listed on Australian Stock Exchange. Asian Journal of Finance & Accounting, Vol 6. No. 2: 155-170. ISSN 1946-052X. Rezaei, Farzin and Habashi, Sanaz Sajjadi. 2012. Co-determination of Capital Structure and Stock Return through Simultaneous Structural Equations Model. Journal of Basic and Applied Scientific Research. ISSN 20904304. Rivai, Veithzal,. Firmansyah, Rinaldi,. Veithzal, Andria Permata,. dan Rizqullah. 2010. Islamic Finacial Management. Bogor: Ghalia Indonesia. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : BPFE Rusdin. 2005. Pasar Modal. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Setiawan, Chandra,. and Oktariza, Hesty. 2013. Syariah and Conventional Stocks Performance of Public Companies Listed on Indonesia Stock Exchange. Journal of Accounting, Finance and Economics, Vol. 3. No. 1: 51-64. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. commit to user 77 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Sinar Grafika. Venkates CK, Tyagi, M., dan Ganesh L. 2012. Fundamental Analysis and Stock Returns: An Indian Evidence. Global Advanced Research Journal of Economics, Accounting and Finance, Vol. 1, No. 2: 033-039. www.bps.go.id/ www.ojk.go.id/ commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id LAMPIRAN commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Multiple Liniear Regression Dependent Variable: RS Method: Least Squares Date: 30/07/15 Time: 13:34 Sample: 1 65 Included observations: 65 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C CR ROA DAR DER GPM PBV PER -0.236194 -0.000294 -0.003944 -1.644432 0.245290 0.000238 -0.011819 0.044149 0.337265 0.000370 0.006296 0.683341 0.192123 0.003607 0.011004 0.008886 -0.700323 -0.794795 -0.626403 -2.406457 1.276733 0.066014 -1.074071 4.968305 0.4866 0.4300 0.5336 0.0194 0.2069 0.9476 0.2873 0.0000 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.389317 0.314320 0.354273 7.154031 -20.51289 5.191149 0.000129 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat -0.035692 0.427836 0.877320 1.144937 0.982912 1.341055 Normality test Jarque-Berra Method 12 Series: Residuals Sample 1 65 Observations 65 10 8 6 4 2 0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 commit to user 0.6 Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis 2.66e-16 0.035873 0.632650 -0.867002 0.334338 -0.548872 3.130043 Jarque-Bera Probability 3.309451 0.191144 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Multicollinearity test (VIF and Tolerance) Variables Entered/Removed Model b Variables Entered Variables Removed 1 PER, CR, GPM, ROA, DER, DAR, a PBV Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: RS Model Summary Model R 1 R Square .624 a Std. Error of the Estimate Adjusted R Square .389 .314 .35427 a. Predictors: (Constant), PER, CR, GPM, ROA, DER, DAR, PBV Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance 1 VIF CR .694 1.442 ROA .279 3.582 GPM .685 1.461 DAR .168 5.939 DER .173 5.794 PBV .157 6.358 PER .412 2.426 a. Dependent Variable: RS Collinearity Diagnostics Dimensio Model n 1 Eigenvalue Condition Index a Variance Proportions (Constant) CR ROA GPM DAR DER PBV PER 1 6.338 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 2 .672 3.071 .00 .09 .00 .01 .00 .01 .07 .00 3 .603 3.241 .00 .03 .03 .00 .01 .02 .04 .00 4 .181 5.921 .00 .59 .04 .22 .00 .01 .02 .00 5 .098 8.038 .00 .01 .48 .29 .00 .02 .08 .07 6 .069 9.556 .01 .12 .01 .31 .00 .17 .00 .45 7 .028 15.116 .06 .00 .09 .02 .28 .58 .51 .35 8 .010 24.617 .92 .15 .34 .14 .70 .19 .27 .13 a. Dependent Variable: RS commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Heteroscedasticity Glejser Method Heteroskedasticity Test: Glejser F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS 1.458061 9.871345 9.540168 Prob. F(7,57) Prob. Chi-Square(7) Prob. Chi-Square(7) 0.2008 0.1960 0.2162 Test Equation: Dependent Variable: ARESID Method: Least Squares Date: 07/30/15 Time: 13:45 Sample: 1 65 Included observations: 65 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C CR ROA GPM DAR DER PBV PER 0.255527 5.20E-05 0.005591 -0.004740 0.483896 -0.082628 0.000518 -0.004351 0.196559 0.000215 0.003669 0.002102 0.398253 0.111970 0.006413 0.005179 1.300003 0.241440 1.523598 -2.254684 1.215045 -0.737949 0.080788 -0.840060 0.1988 0.8101 0.1331 0.0280 0.2294 0.4636 0.9359 0.4044 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.151867 0.047710 0.206471 2.429933 14.58101 1.458061 0.200798 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.256875 0.211580 -0.202493 0.065124 -0.096901 2.108272 Heteroscedasticity Breusch-Pagan-Godfrey Method Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS 1.049993 7.424201 6.080386 Prob. F(7,57) Prob. Chi-Square(7) Prob. Chi-Square(7) 0.4074 0.3861 0.5304 Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 07/30/15 Time: 13:46 Sample: 1 65 Included observations: 65 Variable Coefficient Std. Error commit to user t-Statistic Prob. perpustakaan.uns.ac.id C CR ROA GPM DAR DER PBV PER R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) digilib.uns.ac.id 0.090735 5.33E-05 0.003653 -0.003223 0.377725 -0.083917 -0.000581 -0.001600 0.114218 0.005438 0.161441 1.485605 30.57236 1.049993 0.407391 0.153690 0.000168 0.002869 0.001644 0.311397 0.087550 0.005014 0.004049 0.590376 0.316113 1.273178 -1.960755 1.213002 -0.958503 -0.115914 -0.395174 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.5573 0.7531 0.2081 0.0548 0.2301 0.3419 0.9081 0.6942 0.110062 0.161882 -0.694534 -0.426917 -0.588942 1.976062 Heteroscedasticity ARCH Method Heteroskedasticity Test: ARCH F-statistic Obs*R-squared 1.289615 1.304090 Prob. F(1,62) Prob. Chi-Square(1) 0.2605 0.2535 Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 07/30/15 Time: 13:46 Sample (adjusted): 2 65 Included observations: 64 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C RESID^2(-1) 0.095729 0.142449 0.024591 0.125438 3.892910 1.135612 0.0002 0.2605 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.020376 0.004576 0.162373 1.634622 26.54703 1.289615 0.260490 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat commit to user 0.111495 0.162745 -0.767095 -0.699629 -0.740517 2.029466 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Remidial - Autocorrelation Lagged Dependent Method Dependent Variable: RS Method: Least Squares Date: 07/30/15 Time: 13:48 Sample (adjusted): 2 65 Included observations: 64 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C CR ROA GPM DAR DER PBV PER RS(-1) -0.280183 -3.55E-05 -0.002941 -0.001195 -1.441957 0.234538 -0.012601 0.042468 0.316029 0.317743 0.000361 0.006142 0.003418 0.648453 0.181062 0.010812 0.008637 0.102395 -0.881794 -0.098412 -0.478792 -0.349748 -2.223686 1.295348 -1.165557 4.917049 3.086377 0.3817 0.9220 0.6340 0.7279 0.0303 0.2006 0.2488 0.0000 0.0032 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.479510 0.403802 0.332462 6.079209 -15.48379 6.333700 0.000008 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat commit to user -0.038594 0.430573 0.765119 1.068711 0.884719 1.852401