analisis faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN
SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC
INDEX (JII)
PERIODE 2010–2014
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Manajemen
Minat Utama:
Manajemen Keuangan Syariah
Disusun oleh:
RAHAJENG PINTOWATI
NIM: S 411302018
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2015
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN
SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC
INDEX (JII)
PERIODE 2010–2014
RAHAJENG PINTOWATI
NIM: S 411302018
Perkembangan pasar modal syariah menunjukkan kemajuan seiring dengan
meningkatnya indeks yang ditunjukkan dalam Jakarta Islamic Index. (JII). Return
saham tetap menjadi fokus utama investor dalam beinvestasi di pasar modal syariah.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi return saham perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII). Sampel yang digunakan adalah 13 perusahaan yang
terdaftar di JII selama periode amatan 2010-2014. Variabel independen yang
digunakan adalah CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER. Metode analisis
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan
software Eviews 7. Hasil penelitian menunjukkan hanya DAR dan PER yang
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata kunci: Rasio Keuangan, Likuiditas, Profitabilitas, Rasio Nilai Pasar,
Solvabilitas, Return Saham.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE STOCK RETURN OF
COMPANIES LISTED IN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)
PERIOD 2012- 2014
RAHAJENG PINTOWATI
NIM: S 411302018
The development of the Islamic capital market showed progress by increasing the
index shown in the Jakarta Islamic Index. (JII). Stock returns remains the main
focus of investors to invest in the Islamic capital market. Goals to be achieved in
this research is to analyze the factors that affect stock returns of companies listed
on the Jakarta Islamic Index (JII). The samples are 13 companies listed in JII
during the observation period 2010-2014. Independent variables used are CR,
ROA, GPM, DAR, DER, PBV and PER. The analytical method used is multiple
linear regression with the help of software Eviews 7. The results show only the
DAR and PER that have a significant effect on stock returns.
Keywords: Financial Ratios, Liquidity, Profitability, Market Value Ratios,
Solvency, Stock Return.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama
: Rahajeng Pintowati
NIM
: S 411302018
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul ”Analisis Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta
Islamic Index (JII) Periode 2010–2014” adalah betul-betul karya saya sendiri.
Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan
dalam daftar pustaka.
Apabila di dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis, dan gelar yang saya
peroleh atas tesis tersebut.
Surakarta, 24 Juni 2015
Yang Menyatakan,
Rahajeng Pintowati
NIM: S411302018
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Laa haula walaa quwwata illaabillaah”
”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum
itu sendiri yang mengubah nasibnya”
(Q.S. Ar Ra'du:11)
”Jalan dari semua penyelesaian tidak hanya pada pemikiran apa yang yang
harus dilakukan melainkan juga pada tindakan yang harus segera
dilakukan”
(Pintowati)
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah
Terima Kasih ya Allah, Engkau mengijinkanku
menyelesaikan Tesis yang ku persembahkan kepada Mu dan
Ayah Ibuku Tercinta
Pintowati
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’allaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan tesis ini
dengan judul ”Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Return Saham
Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2010–2014”
dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Manajemen.
Tesis ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada :
1.
Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya memberikan kemudahankemudahan dalam menjalankan setiap aktivitas.
2.
Prof. Dr. H. Ravik Karsidi. M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3.
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Direktur Program Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Dr. Hunik Sri Runing Sawitri. M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5.
Prof. Dr. Asri Laksmi Riani, M.S. selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen.
6.
Prof. Drs. Djoko Suhardjanto M.Com.(Hons).,Ph.D.,Ak. selaku dosen
pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan dan perhatian dalam
penyusunan tesis ini.
7.
Segenap dosen Magister Manajemen yang telah membimbing selama
menempuh program Magister Manajemen.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
8.
digilib.uns.ac.id
Keluarga tercinta khususnya Ayah Ibuku yang selalu memberikan dukungan,
kepercayaan, dan doa-doa yang selalu dipanjatkan. Inilah salah satu wujud
baktiku...
9.
Keluarga baruku di Magister Manajemen kelas Keuangan Syariah angkatan
39, 40, & 41, Harjanto Suwardono, Mbak Armida, Mas Arinengwang, Mas
Yusuf Wibisono, Pak Shodiq, Pak Agus Ma’Arif, Pak Sugeng, Pak Ali, Mas
Davit, Mbak Niken, Mbak Nani, Mbak Salisa, dan Mbak Choiriroh.
10. Mbak Yulia dan Mbak Dewi yang telah banyak membantu peneliti dalam
segala hal.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh peneliti.
12. Dan untuk semua pihak yang telah membantu peneliti baik moral maupun
material, yang pada saat ini belum peneliti sebutkan, tetapi Insya Allah tidak
akan hilang dari memori peneliti.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, peneliti harapkan
demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, peneliti berharap tesis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Wassalamu’allaikum Wr. Wb.
Surakarta, 24 Juni 2015
Peneliti,
Rahajeng Pintowati
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Daftar
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
ABSTRAK ........................................................................................................
ii
ABSTRACT ........................................................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN TESIS ............................................................ iv
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI .............................................
v
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
BAB I . PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................
1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
E. Orisinalitas Penelitian .......................................................................... 12
BAB II. KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ......... 13
A. Analisis Fundamental ......................................................................... . 13
B. Return Saham ....................................................................................... 15
C. Likuiditas ................................................................................... .......... 17
1. Pengertian Likuiditas ............................................................ ........... 17
2. Tujuan dan Manfaat Likuiditas ......................................................... 18
D. Profitabilitas .......................................................................................... 20
1. Pengertian Profitabilitas .................................................................... 20
commit to user
2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas......................................................
21
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas........................................................... 22
E. Solvabilitas .................................................. ......................................... 23
1. Pengertian Solvabilitas.. ................................................. .................. 23
2. Tujuan dan Manfaat Solvabilitas....................................................... 25
F. Rasio Nilai Pasar..................................................................................... 27
1. Pengertian Rasio Nilai Pasar ............................................................. 27
2. Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar ............................................................. 28
G. Pasar Modal Syariah .... ........................................................................ 30
H. Saham Syariah ...................................................................................... 34
I. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis .............................. 36
J. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 45
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 46
A. Desain Penelitian ................................................................................ 46
B. Metode yang Digunakan ...................................................................... 46
C. Populasi, Sampel, dan Sampling ........................................................... 47
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran .................................................... 48
E. Metode Analisis .................................................................................... 51
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 58
A. Deskriptif Data ..................................................................................... 58
B. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 59
C. Analisis Data ........................................................................................ 63
D. Pembahasan ......................................................................................... 67
BAB V. PENUTUP ........................................................................................... 72
A. Kesimpulan .......................................................................................... 72
B. Saran ..................................................................................................... 73
C. Keterbatasan dan Rekomendasi ........................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1 Penelitian Terdahulu dan Posisi Studi ................................................. 40
Tabel 2 Proses Pemilihan Sampel ..................................................................... 58
Tabel 3 Data Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel .................................... 59
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 60
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 61
Tabel 6 Hasil Pengujian Heterokedastisitas ...................................................... 62
Tabel 7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Test ........................... 62
Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 63
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1
Halaman
Kerangka Pemikiran ....................................................................... 45
Gambar 2 Normality Test Jarque-Berra Method ........................................... 60
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat dari hasil sensus penduduk
tahun 2010 bahwa secara umum penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam
yaitu sebanyak 207,2 juta jiwa (87,18 persen). Melihat potensi kaum muslim
tersebut, sekiranya mereka dapat ikut berperan serta dalam meningkatkan
perekonomian islam di Indonesia terutama dalam bidang pasar modal syariah.
Dalam mewujudkan peningkatan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia,
maka diperlukan dukungan beberapa pihak seperti para pelaku pasar modal,
pemerintah, dan ulama. Adanya beberapa keraguan para investor mengenai halal/
haram dalam menginvestasikan dananya di pasar modal dapat diakomodir dengan
tindakan dari pemerintah bersama para ulama dalam membuat aturan mengenai
pasar modal syariah. Di Indonesia, aturan tersebut dikeluarkan oleh Bapepam-LK
dan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI). Rivai, Rinaldi, Andria, dan Rizqullah (2010) berpendapat
bahwa sesungguhnya pasar modal itu halal jika bertujuan untuk mempertemukan
antara pengusaha yang memerlukan modal dengan investor yang kelebihan uang,
sehingga sektor real bisa bangkit.
Tumbuhnya pasar modal syariah di Indonesia yang ditunjukkan dengan
semakin beragamnya sarana dan produk investasi diharapkan dapat memenuhi
alternatif berinvestasi bagi masyarakat sesuai dengan keinginannya. Sutedi (2011)
commit to user
1
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam upaya melibatkan seluruh masyarakat, maka sudah sewajarnya disediakan
dan dikembangkan produk-produk investasi di pasar modal Indonesia yang sesuai
dengan prinsip dasar ajaran agama Islam. Hal ini menjadi penting selain adanya
keraguan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, disisi lain Indonesia perlu
menarik minat investor mancanegara untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia
terutama investor dari negara-negara Timur Tengah yang merupakan investor
potensial.
Langkah awal perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dimulai
dengan diterbitkannya reksa dana syariah pada tanggal 25 Juni 1997, diikuti
dengan diterbitkannya daftar perusahaan yang tercantum dalam bursa yang sesuai
dengan syariah Islam atau saham-saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index
(JII) pada tanggal 3 Juli 2000, kemudian diikuti dengan diterbitkannya obligasi
syariah pada akhir tahun 2002. Sedangkan dilihat dari legal formalnya,
perkembangan pasar modal syariah di Indonesia resmi diluncurkan pada tanggal
14 Maret 2003 yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara
Bapepam dan DSN-MUI yang kemudian dilanjutkan dengan nota kesepahaman
antara DSN-MUI dengan SRO’s (Self Regulatory Organizations) (Sutedi,2011).
Perkembangan pasar modal syariah di Indonesia masih lebih rendah dari
pada di negara Malaysia. Indonesia tertinggal cukup jauh dalam mengembangkan
kegiatan investasi syariah di pasar modal. Malaysia pertama kali mengembangkan
kegiatan pasar modal syariah sejak awal tahun 1990 dan saat ini terus mengalami
kemajuan yang cukup pesat.
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pertumbuhan pasar modal syariah dapat dilihat pula dari pertumbuhan
saham syariah sebagai salah satu produk investasi. Rival et al. (2010)
mendefinisikan saham sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan surat berharga. Jika dibandingkan dengan jenis
investasi sekuritas lain di pasar modal, saham merupakan sekuritas yang
memberikan return yang tinggi hal ini berdasarkan pada pendapat Husnan (2001)
bahwa pemodal yang bersedia menanggung risiko lebih besar (dan karenanya
mengharapkan keuntungan lebih besar) akan mengalokasikan dananya pada
sebagian besar sekuritas yang lebih berisiko.
Bapepam LK dalam Factbook 2011 mencatat pertumbuhan pasar modal
syariah yang cukup baik pada tahun 2011. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh
beberapa indikator seperti di akhir tahun 2011, Jakarta Islamic Index (JII) ditutup
pada posisi 537,03 poin atau meningkat sebesar 0,78% dibandingkan pada akhir
tahun 2010 sebesar 532,90 poin. Pada periode yang sama, kapitalisasi pasar untuk
saham-saham yang tergabung dalam JII adalah sebesar Rp 1.414,98 triliun atau
40% dari total kapitalisasi pasar seluruh saham sebesar Rp 3.537,29 triliun. Nilai
kapitalisasi saham JII tersebut mengalami peningkatan sebesar 24,71% jika
dibandingkan kapitalisasi saham JII pada akhir tahun 2010 yang nilainya sebesar
Rp 1.134,63 triliun. Jumlah ekuitas syariah pun meningkat dari 228 di tahun 2010
menjadi 252 di tahun 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4
digilib.uns.ac.id
Terhitung pada bulan Maret 2012, persentase saham Syariah telah melebihi
persentase saham konvensional di 50,7% (Setiawan dan Oktariza, 2013). Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada tanggal 13 Agustus 2014, JII yang terdiri
dari 30 saham syariah yang tercatat ditutup pada 707,38 poin atau meningkat
sebesar 20,90% dibandingkan pada akhir tahun 2013 sebesar 585,11 poin.
Sementara itu, kapitalisasi pasar untuk saham-saham yang tergabung dalam JII
pada 13 Agustus 2014 sebesar Rp 2.063,84 triliun atau 40,20% dari total
kapitalisasi pasar seluruh saham (Rp 5.134,30 triliun). Nilai kapitalisasi pasar
saham yang tergabung dalam JII pada 13 Agustus 2014 tersebut mengalami
peningkatan sebesar 23,43% jika dibandingkan kapitalisasi pasar saham JII pada
akhir tahun 2013 sebesar Rp 1.672,10 triliun.
Perkembangan saham syariah di Indonesia yang ditunjukkan melalui indeks
JII tersebut memperlihatkan tingginya antusiasme investor dalam berinvestasi di
pasar modal syariah. Oleh karena itu, diperlukan berbagai studi untuk
mempelajari secara seksama tentang jenis-jenis kendala baik yang bersifat teknis
maupun non teknis berkaitan dengan kegiatan investasi syariah di pasar modal
Indonesia (Sutedi,2011).
Dalam melakukan investasi di saham syariah, investor akan menilai
berbagai aspek untuk mendapatkan keputusan investasi. Hermi dan Kurniawan
(2011) mengemukakan bahwa investasi dalam bentuk saham memiliki resiko
yang sangat besar, oleh karena itu investor harus dapat memilih dengan baik
saham yang akan dibelinya. Pemilihan ini dapat dilakukan dengan melihat kinerja
perusahaan selama kurun waktu tertentu sebagai bahan pertimbangan berapa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
5
digilib.uns.ac.id
return yang akan diterima di masa datang. Investor akan berkesempatan
mendapatkan return yang optimal apabila mereka mengetahui dan memahami
aktivitas investasi yang dijalankan. Hal ini menunjukkan bahwa investor
membutuhkan informasi yang cukup mengenai kinerja perusahaan yang akan
digunakan dalam mengambil keputusan investasi saham.
Emamgholipour, et al. (2013) mengemukakan bahwa tujuan utama dari
investasi di saham perusahaan adalah "peningkatan kekayaan" yang dicapai
melalui "return saham". Return saham adalah salah satu faktor paling penting
dalam memilih investasi terbaik. Oleh karena itu, setiap investor agar mampu
mendapatkan saham yang lebih efisien dan beresiko kecil, maka membutuhkan
informasi tentang saham yang akan dipilih. Informasi yang ada tentang saham
perusahaan didasarkan pada informasi internal atau informasi eksternal
perusahaan itu. Informasi internal perusahaan tercermin dalam laporan
keuangannya, termasuk laporan laba rugi dan neraca. Investor bertujuan
mendapatkan return dan mencoba untuk mendapatkan informasi nilai return
saham perusahaan di masa mendatang. Salah satu metode yang paling umum
untuk menganalisis informasi keuangan adalah menggunakan rasio keuangan.
Penelitian keuangan banyak menyatakan bahwa karakteristik perusahaan
seperti rasio keuangan, ukuran perusahaan, kinerja harga saham masa lalu, dan
atribut nilai serta pertumbuhan berguna dalam memprediksi return saham. Metode
dengan cara menganalisis harga saham perusahaan melalui data keuangan dan
akuntansi historis disebut analisis fundamental. Analisis fundamental berkaitan
dengan pendapatan dan biaya, aset, kewajiban, pengalaman manajemen,
commit to user
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keuntungan, dan dinamika industri. Investor menggunakan informasi keuangan
historis untuk memprediksi return saham di masa depan. Investor membuat
strategi investasi untuk mendapatkan tambahan return melalui prediksi ini
(Piotroski, 2002; Mahmoud dan Sakr, 2012; Iqbal, Khattak, dan Khattak, 2013).
Permasalahan timbul setelah melihat hasil penelitian yang membandingkan
return saham syariah dan konvensional seperti yang dilakukan oleh Hussein dan
Omran (2005), Rahmayanti (2003), Albaity dan Ahmad (2008), serta Chiadmi dan
Ghaiti (2012). Dalam penelitian mereka menunjukkan bahwa return saham
syariah memiliki kinerja yang tidak stabil dan dibawah saham konvensional dalam
beberapa kondisi. Hal ini memperkuat pandangan pesimis dari Mc Gowan dan
Junaina (2010) bahwa kinerja saham syariah biasanya dibawah kinerja saham
konvensional. Pandangan ini berdasar fakta bahwa saham syariah memiliki
keterbatasan dalam aktivitas ekonomi seperti, pertama, pembatasan syariah
mengurangi kemampuan perusahaan untuk menggunakan sumber pendanaan
eksternal dan hal ini akan mengurangi sustainable growth perusahaan. Kedua,
pembatasan syariah mengurangi kesempatan berinvestasi sehingga pendapatan
perusahan berpotensi berkurang.
Penjabaran dalam alinea diatas menjadi satu permasalahan bagi pasar modal
syariah karena menimbulkan keraguan bagi investor untuk berinvestasi di pasar
modal syariah. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak dan
salah satunya adalah peran akademisi dalam melakukan penelitian mengenai
return saham syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7
digilib.uns.ac.id
Penelitian Rezaei dan Habashi (2012) meneliti faktor-faktor penentu
struktur modal dan return saham dari pendekatan persamaan struktural simultan
oleh perangkat lunak LISREL dalam perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Teheran. Sampel terdiri dari 127 perusahaan yang dipilih dari tahun 2006-2010.
Variabel amatan adalah Profitability, Company size, Growth opportunities, Stock
return, Asset structure, Return volatility, Capital structure, Company value,
Liquidity, dan Return momentum. Hasil menunjukkan bahwa nilai pasar dan
struktur modal merupakan penentu signifikan hanya untuk return saham.
Reddy dan Fu (2014) menganalisis perbedaan kinerja perusahaan syariah
dengan konvensional di Australian Stock Exchange, serta menguji pengaruh DER,
EPS, PE, NPM, ROE, PBV terhadap resiko dan return saham untuk periode 20012013 yaitu periode sebelum, selama, dan setelah krisis keuangan global. Setiawan
dan Oktariza (2013) meneliti pengaruh DER, EPS, PER, NPM, ROE, dan PBV
pada return saham (weekly return) baik perusahan konvensional maupun syariah
menggunakan pengukuran Risk-Adjusted Return.
Hermi dan Kurniawan (2011) meneliti pada pasar modal konvensional
mengenai pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan antara
lain ROI, ROE, NPM, EPS, dan PBV terhadap return saham pada periode 20082010. Komala dan Nugroho (2013) menguji pengaruh faktor fundamental
terhadap return investasi yang diukur dengan dividend payout ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI / IDX)
selama periode 2008-2010. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan
Return on Equity (ROE), sementara rasio likuiditas dalam penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8
digilib.uns.ac.id
menggunakan Current Ratio (CR) dan leverage diukur dengan Debt to Equity
Ratio (DER). Sampel dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive
sampling dan memiliki 35 perusahaan sampel. Sampel dianalisis menggunakan
teknik regresi linier berganda.
Kheradyar, Ibrahim, dan Nor (2011) mengidentifikasi tiga rasio keuangan,
yang dikenal sebagai prediktor return saham di pasar AS, untuk menguji
prediktabilitas return saham di pasar Malaysia. Rasio keuangan meliputi rasio
book-to-market (B/M), dividend yield (DY) dan earning yield (EY) merupakan
rasio yang paling berguna dan efektif terhadap prediktabilitas return saham. Alat
untuk memprediksi return saham adalah regresi prediksi, yang diterapkan dalam
dua bentuk, model regresi sederhana dan ganda. Kedua model dirumuskan oleh
satu set data panel. Penelitian ini menggunakan metode generalized least squares
(GLS) untuk mengatasi heteroskedastisitas dan residual terdistribusi tidak normal.
Sedangkan Muhammad (2014) membandingkan 10 ukuran kinerja keuangan
return saham yang banyak digunakan di pasar saham Australia. Lima ukuran
keuangan dihitung sesuai informasi yang diberikan dalam laporan keuangan
tersedia untuk umum (berdasarkan ukuran akuntansi keuangan) dan lima lainnya
yang dihitung menggunakan informasi pasar sebagai salah satu variabel kunci
(kinerja keuangan berdasarkan pasar). Sampel meliputi perusahaan dari semua
industri besar dari tahun 2001 ke 2010.
Oleh Emamgholipour, et al. (2013), dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh evaluasi kinerja rasio pasar terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Teheran. Sampel yang digunakan 80 perusahaan dan
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dianalisis selama tahun 2006 hingga 2010. Dalam penelitian ini digunakan
variabel laba per saham (EPS), price to earning ratio (P/E) dan ratio of market
value to book value of equity (M/B) untuk mengukur rasio pasar perusahaan.
Merujuk pada penelitian Muhammad (2014), Emamgholipour, et al. (2013),
Setiawan dan Oktariza (2013), Komala dan Nugroho (2013), serta Reddy dan Fu
(2014), penelitian ini menguji pengaruh faktor fundamental perusahaan yaitu
likuiditas (proksi: CR), profitabilitas (proksi: ROA dan GPM), solvabilitas
(leverage) (proksi: DAR dan DER) dan nilai pasar (proksi: PBV dan PER) pada
return saham, dimana fokus penelitian ini pada perusahaan yang terdaftar di JII
yang tercatat dari periode 2010 sampai 2014. Model penelitian ini merekonstruksi
model penelitian sebelumnya yang telah diuraikan di atas, yang akan dianalisis
menggunakan metode regresi linier berganda. Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu Current Ratio (CR), Return on Asset (ROA), Gross Profit
Margin (GPM), Debt to Asset Ratio (DAR), Debt to Equity Ratio (DER), Price
Book Value (PBV), dan Price Earning Ratio (PER), sedangkan return saham
merupakan variabel dependen.
Penelitian ini mengambil periode pengamatan pada tahun 2010 hingga 2014
yang merupakan masa setelah krisis ekonomi global berdasar penelitian Reddy et
al. (2014). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam
Jakarta Islamic Index (JII) dengan penggunaan metode purposive sampling yaitu
perusahaan dengan data laporan keuangan yang lengkap pada tahun pengamatan.
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini, sebagai berikut:
1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?;
2. Apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?;
3. Apakah Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?;
4. Apakah Debt to Asset Ratio (DAR) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?;
5. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?;
6. Apakah Price Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?;
7. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII)?.
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:
1. Untuk menguji pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII);
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Untuk menguji pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII);
3. Untuk menguji pengaruh Gross Profit Margin (GPM) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII);
4. Untuk menguji pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII);
5. Untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII);
6. Untuk menguji pengaruh Price Book Value (PBV) terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII);
7. Untuk menguji pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti dapat mengetahui pengaruh masing-masing proksi likuditas,
profitabilitas,
solvabilitas
(leverage),
dan
nilai
pasar
diatas
dalam
mempengaruhi return saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII).
2. Bagi investor maupun perusahaan dapat menjadi bahan pertimbangan
berinvestasi dari variabel amatan yang diteliti, manakah yang memiliki
pengaruh terhadap peningkatan return saham perusahaan syariah yang terdaftar
di Jakarta Islamic Index (JII).
commit to user
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
referensi dan memperluas informasi dan wawasan dalam mengembangkan
penelitian pada bidang manajemen, akuntansi, investasi, dan khususnya dalam
keuangan syariah.
E. Orisinalitas Penelitian
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi return saham telah
banyak dilakukan. Namun secara substansi penelitian ini berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya dalam beberapa hal:
1.
Penggunaan rasio keuangan sebagai variabel independen yang berbeda dari
penelitian sebelumnya yaitu CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER.
2.
Rekonstruksian model
yang memodifikasi
dari beberapa
penelitian
sebelumnya, sehingga dapat membentuk model penelitian yang akan dikaji
dalam penelitian ini (berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya)
dengan sampel yang berasal dari Jakarta Islamic Index serta tahun
pengamatan 2010-2014 memberikan gambaran yang lebih update tentang
kondisi pasar di Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Analisis Fundamental
Investor perlu memperhatikan beberapa faktor sebelum mengambil
keputusan investasi agar dapat menghasilkan return yang optimal. Faktor – faktor
tersebut dapat berasal dari kondisi didalam maupun diluar perusahaan. Analisis
fundamental menjadi salah satu cara untuk menentukan faktor – faktor tersebut.
Brigham dan Daves (2004) berpendapat bahwa asumsi fundamental mendasari
teori manajemen keuangan, dimana manajemen berupaya dalam menghasilkan
nilai bagi stockholders, salah satunya bagi pemegang saham.
Venkates, Tyagi, dan Ganesh (2012) mengemukakan bahwa analisis
fundamental adalah metode untuk mencari harga masa depan saham yang
diinginkan. Hal ini terkait dengan perhitungan nilai intrinsik dari sebuah
perusahaan untuk mengetahui apakah harga pasar saat ini sesuai atau (mahal atau
di bawah harga). Analisis ini meyakini bahwa analisis ekonomi, strategi,
manajemen, produk, status keuangan dan informasi terkait lainnya akan
membantu untuk memilih saham yang akan mengungguli pasar dan memberikan
keuntungan yang konsisten kepada investor. Analisis ini merupakan satu
pengujian yang mempengaruhi kepentingan ekonomi, sektor industri dan
perusahaan. Analisis ini meramalkan pergerakan masa depan pasar modal
menggunakan sinyal ekonomi, industri dan perusahaan. Perkiraan nilai
sebenarnya suatu saham dibuat dengan mempertimbangkan potensi earnings
commit to user
13
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan yang tergantung pada lingkungan investasi dan faktor-faktor yang
berkaitan dengan industri tertentu, daya saing, kualitas manajemen, efisiensi
operasional, profitabilitas, struktur modal, dan kebijakan dividen.
Ang (1997) mengartikan analisis fundamental sebagai suatu studi yang
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu bisnis dengan
maksud untuk lebih memahami sifat dasar dan karakteristik operasional dari
perusahaan publik yang menerbitkan saham biasa tersebut. Pada dasarnya analisis
ini melakukan analisa historia atas kekuatan keuangan dari perusahaan, yang
mana proses ini disebut juga company analysis. Para pemodal akan mempelajari
laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan perusahaan, mengidentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang
mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar dan
karakteristik operasional dari perusahaan tersebut.
Rusdin (2005) mengatakan bahwa analisis fundamental fokus pada berita
dan informasi keuangan, ekonomi, serta perkembangan produk suatu negara
dalam mengukur kekuatan permintaan dan penawaran. Munawir (2002)
mengatakan bahwa analisis fundamental adalah pendekatan dasar untuk
melakukan analisis dan memilih saham dengan menerapkan share value
forecasting model.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis
fundamental merupakan salah satu cara
melakukan penilaian saham dengan
mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi ekonomi dan
kondisi industri suatu perusahaan.
commit to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan demikian, analisis fundamental merupakan analisis yang berbasis
pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham.
Menurut Suharli (2006) data-data yang umum digunakan untuk melakukan
analisis fundamental adalah pendapatan, laba, pertumbuhan penjualan, imbal hasil
atau pengembalian ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin) dan
data-data keuangan lainnya untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi
pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Berbeda dengan analisis teknikal
yang menganalisis perubahan harga lewat indikator teknis melalui grafik atau
chart. Piotroski (2002) menggunakan analisis fundamental dalam melakukan
pengujian yaitu dengan penggunaan rasio keuangan: profitabilitas, likuiditas,
leverage, dan efisiensi operasional.
B. Return Saham
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Investor termotivasi untuk melakukan
investasi dengan harapan untuk mendapat kembalian investasi yang sesuai. Tanpa
adanya keuntungan dari suatu investasi tentunya investor tidak akan bersedia
melakukan investasi tersebut.
Brigham dan Houston (2010) menyatakan bahwa pengembalian saham akan
berasal dari dividen ditambah keuntungan modal (capital gain). Sedangkan
menurut James, Horne, dan Wachowicz (2005), return dari kepemilikan suatu
investasi dalam periode tertentu adalah pembayaran yang diterima karena hak
commit to user
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kepemilikannya, ditambah dengan perubahan dalam harga pasar, yang dibagi
dengan harga awal.
Menurut Ang (1997), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Current Income
Adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat
periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan
sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan
yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat.
2. Capital Gain
Adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual
dan harga beli suatu investasi. Capital gain ini sangat tergantung dari harga pasar
instrumen investasi yang besangkutan, yang berarti instrumen investasi tersebut
harus diperdagangkan maka akan timbul perubahan nilai instrumen investasi.
Return saham adalah imbalan atas sejumlah dana yang diinvestasikan dalam
saham. Return total merupakan return keseluruhan atas suatu investasi pada
periode tertentu. Pendekatan total return ini digunakan dalam pengukuran return
realisasi karena investor cenderung lebih melihat pada capital gain (difokuskan
pada investasi jangka pendek), dan bukan hanya memandang deviden yang
diperoleh dalam jangka panjang. Berdasarkan data penelitian hanya sebagian kecil
perusahaan yang memberikan deviden kepada pemegang saham, sehingga jika
dalam pengukuran return dimasukkan deviden akan memberikan hasil yang bias.
Secara sistematis actual return dapat dirumuskan sebagai berikut:
R it 
Pit  Pit 1 
Pit 1
commit to user
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dimana,
Rit = Tingkat keuntungan saham i pada periode t
Pit = Harga penutupan saham i pada periode t
Pit-1 = Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya
C. Likuiditas
1. Pengertian Likuiditas
Likuiditas
perusahaan
menunjukkan
kemampuan
untuk
membayar
kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan
ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk
diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan.
Analisis rasio likuiditas merupakan analisis keuangan yang berkaitan
dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajiban. Fred
Weston yang dikutip oleh Kasmir (2014) menyebutkan bahwa rasio likuiditas
(liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan
ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang
yang sudah jatuh tempo.
Hal ini menunjukkan rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah
jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan
usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Dengan demikian,
commit to user
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat dikatakan bahwa fungsi rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban utang pada saat ditagih.
2. Tujuan dan Manfaat Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup banyak mafaat bagi
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perushaan. Pihak yang paling
berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna
menilai kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga
memiliki kepentingan, seperti pihak kreditor atau penyelia dana bagi perusahaan,
misalnya perbankan. Atau juga pihak distributor atau supplier yang menyalurkan
atau menjual barang yang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan.
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat
banyak manfaat atau tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi
pihak pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki
hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan distributor atau supplier.
Kasmir (2014) menyebutkan tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari
hasil rasio likuiditas:
a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang
yang segera jatuh tenpo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk
membayar kewajiban yang sudah wajktunya dibayar sesuai jadwal batas
waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
19
digilib.uns.ac.id
b. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewaajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban
yang berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun,
dibandingkan dengan total aktiva lancar.
c. Untuk mengukur kemampuan poerusahaan membayar kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang.
Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap
likuiditasnya lebih rendah.
d. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan.
e. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang.
f. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan
perencanaan kas dan utang.
g. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu
dengan membandingkannya untuk beberapa periode. Untuk melihat
kelemahan yang dimilki perusahaan, dari masing-masing komponen yang ada
di aktiva lancar dan utang ancar.
h. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya,
dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Analisis rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.
Likuiditas persediaan yang rendah dapat diakibatkan oleh 2 faktor yaitu:
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Terlalu banyak macam persediaan yang tidak dapat dijual dengan mudah
karena merupakan barang setengah jadi, barang usang, barang untuk
kegunaan tertentu.
b. Jika barang tersebut dijual dengan kredit maka akan menjadi piutang terlebih
dahulu sebelum menjadi uang kas.
Perlu
diperhatikan
kelebihan
likuiditas
akan
mengurangi
risiko
ketidakmampuan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo, hal
mana akan mengurangi profitabilitas. Jadi biaya untuk meningkatkan likuiditas
merupakan pertukaran (trade off) antara profitabilitas dan likuiditas. Current ratio
merupakan alat ukur likuiditas yang diperoleh dengan membagi aktiva lancar
dengan pasiva lancar. Current ratio dihitung dengan menggunakan rumus:
Current Ratio (CR) =
Current Assets
Current Liabilitie s
D. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannnya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan
analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan
yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
commit to user
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2014).
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutana
laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya adalah agar terlihat
perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau
kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.
2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun pihak luar
perusahaan menurut Kasmir (2014) yaitu:
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu;
b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
e. Untuik mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri
f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal sendiri.
Adapun manfaat yang diperoleh yakni:
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu;
b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;
c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;
d. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
e. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
3. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio
profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas
digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu atau untuk beberapa periode.
Adanya banyak ukuran profitabilitas. Masing-masing return perusahaan
dihubungkan terhadap penjualan, aktiva, modal atau nilai saham. Alat yang umum
digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dihubungkan dengan penjualan
adalah laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam persentase
penjualan. Pada laporan laba rugi setiap unsur dinyatakan sebagai persentase
penjualan, sehingga memudahkan evaluasi hubungan antara penjualan dapan
pendapatan
tertentu
dan
biaya.
Laporan
laba
rugi
bermanfaat
untuk
membandingkan kinerja dari tahun ke tahun. Dalam praktiknya, jenis-jenis rasio
profitabilitas yang dapat digunakan adalah:
a.
Gross Profit Margin (GPM)
commit to user
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gross profit margin adalah ukuran persentase dari setiap kali sisa penjualan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross
profit margin, semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok
barang yang dijual. Gross profit margin dihitung dengan menggunakan
rumus:
Gross Profit Margin =
b.
Sales  Cost of Goods Sold
Sales
Return on Total Assets (ROA)
Return on total assets adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen
dalam menghasilan laba dengan aktiva yang tersedia disebut juga return on
investment (ROI). Semakin tinggi return yang dihasilkan semakin baik.
Return on total assets dihitung dengan menggunakan rumus:
Return on Total Assets =
Net Pr ofits After Taxes
Total Assets
E. Solvabilitas
1. Pengertian Solvablitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya seberapa besar beban
utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti
luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
to user
jangka panjang apabila perusahaancommit
dibubarkan
(dilikuidasi) (Kasmir, 2014).
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rasio ini disebut juga rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana
yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur
perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan
untuk mengukur seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman (Hermi dan Kurniawan, 2011).
Penggunaan hutang jangka pendek akan mempengaruhi likuiditas.
Penggunaan jangka panjang akan mempengaruhi solvency (solvabilitas). Pada
akhirnya utang jangka panjang yang jatuh tempo akan mempengaruhi likuiditas
juga. Solvabilitas menyangkut struktur modal dan pengaruh beban tetap (bunga)
terhadap laba perusahaan.
Pada umumnya seorang analis berkepentingan dengan hutang jangka
panjang sebab perusahaan harus membayar bunga dalam jangka panjang dan
pokok pinjamannya. Demikian pula tuntutan terhadap kreditur harus didahulukan
dibandingkan dengan pembagian hasil kepada pemegang saham. Pemberi
pinjaman juga berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang sebab semakin banyak hutang perusaaan, semkin tinggi kemungkinan
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Manajemen
jelas berkepentingan terhadap hutang perusahaan agar dapat membayar
kewajibannya.
commit to user
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Tujuan dan Manfaat Solvabilitas
Berikut adalah beberapa tujuan dan perusahaan dengan menggunakan rasio
solvabilitas yakni:
a. Untuk mengetahui psisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lain
(kreditor);
b. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yag
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga);
c. Unuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal;
d. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang;
e. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolaan aktiva;
f. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang jangka panjang;
g. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang akan segera ditagih, terdapat
sekian kalinya modal sendiri yang dimilikinya.
Adapun manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah:
a. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lainnya;
b. Untuk untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga);
c. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
26
digilib.uns.ac.id
d. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang;
e. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan bepengaruh terhadap
pengelolaan aktiva;
f. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang;
g. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada
terdapat sekian kalinya modal sendiri.
Umumnya lebih banyak hutang perusahaan yang digunakan dalam
kaitannya dengan total aktiva, lebih besar lagi financial leverage yaitu sejumlah
resiko dan return yang ditimbulkan melalui penggunaan beban tetap keuangan
seperti hutang dan saham preferen. Dengan perkataan lain semakin besar
fenancial leverage yang digunakan perusahaan maka semakin besar resiko dan
return yang diharapkan.
Rasio yang dipakai untuk mengukur solvabilitas dalam penelitian ini
adalah Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) dan Debt to asset Ratio (DER).
a.
Debt to Asset Ratio (DAR)
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dari hasil pengukuran,
apabila rasionya tinggi, artinya pendanaan dengan utang semakin banyak,
maka semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjanan
karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi hutang-hutangnya
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan aktiva yang dimilikinya. demikian pula apabila rasionya rendah,
semakin kecil perusahaan dibiayai dengan hutang. Standar pengukuran untuk
menilai baik tidaknya rasio perusahaan, digunakan rasio rata-rata industri
yang sejenis. Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai
berikut:
Debt to asset Ratio =
b.
Total Debt
Total Assets
Debt to equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang
dengan modal pemegang saham perusahaan. Debt to equity ratio dihitung
dengan menggunakan rumus:
Debt to Equity Ratio =
Long  Term Debt
Stockholde r ' s Equity
F. Rasio Nilai Pasar
1. Pengertian Rasio Nilai Pasar
Pengertian rasio pasar menurut Hanafi (2005) adalah rasio yang mengukur
harga pasar relatif terhadap nilai buku perusahaan. Sudut pandang rasio ini lebih
banyak berdasarkan pada sudut investor (atau calon investor), meskipun pihak
manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Sedangkan pengertian
rasio pasar menurut Brigham dan Houston (2010) pengertian rasio pasar adalah
rasio nilai pasar adalah rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan pada
laba, arus kas, dan nilai buku perusahaan.
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Jenis-jenis Rasio Nilai Pasar
Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan yang khusus dipergunakan
dipasar modal yang menggambarkan situasi prestasi perusahaan di pasar modal.
Menurut Hanafi (2005), Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu variabel
yang dipertimbangkan seorang investor dalam menentukan saham mana yang
akan dibeli, karena PER merupakan ukuran kepercayaan pasar terhadap nilai
saham.
Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang jangka waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan
perusahaan pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu, rasio menggambarkan
kesediaan investor membayar suatu jumlah tertentu untuk setiap rupiah perolehan
laba perusahaan. PER sebagaimana namanya menunjukan dan mendasarkan diri
pada rasio antar harga saham per lembar dengan pendapatan per lembar saham.
Tidak ada standar yang pasti berapa PER yang wajar bagi suatu saham. Definisi
PER menurut Harahap (2001) yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan antara
harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan
pendapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukan ekspektasi investor
tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi.
Dari uraian di atas, PER yang tinggi menjadi salah satu faktor yang dapat
menarik seorang investor untuk membeli saham tersebut, makin tinggi PER maka
makin besar kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Artinya perusahaan
tersebut mempunyai kinerja yang semakin bagus, ini akan mempengaruhi
terhadap performance perusahaan tersebut di masyarakat.
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Husnan (2001), penggunaan analisis PER untuk mendeteksi saham
mana yang sudah mempunyai PER yang terlalu tinggi dan yang terlalu rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah sebagai berikut:
a. Dividend payout ratio. Apabila faktor-faktor lain dianggap konstan, maka
meningkatnya payout ratio akan meningkatkan PER.
b. Tingkat keuntungan yang dipandang layak (discount rate). Apabila faktorfaktor lain dipegang konstan, maka meningkatnya discount rate akan
menurunkan PER.
c. Pertumbuhan dividen. Apabila faktor-faktor lain dianggap konstan, maka
meningkatnya pertumbuhan dividen akan meningkatkan PER.
Alasan Price Earning Ratio (PER) digunakan dalam penilaian intrinsik
saham adalah sebagai berikut:
a. Merupakan suatu pendekatan statistik intuitif yang menghubungkan harga
yang dibayar pada pendapatan sekarang.
b. Sederhana cara menghitungnya, tersedia luas, serta dapat dengan mudah
dibandingkan antar saham.
c. Memiliki hubungan ke beberapa karakteristik perusahaan termasuk resiko dan
pertumbuhan.
Rasio pasar menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu
perusahaan (Hermi dan Kurniawan, 2011). Dalam penelitian ini diukur
menggunakan:
commit to user
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Price Book Value (PBV)
PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada manajemen
dan
organisasi
sebagai
sebuah
perusahaan
yang
terus
tumbuh
(Brigham,1999). PBV dihitung dengan :
PBV =
b.
Harga pasar per lembar saham
Nilai buku per lembar saham
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) menunjukkan perbandingan antara harga saham di
pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan
yang diterima. Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai
prospek baik) mempunyai PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang
diharapkan mempunyai pertumbuhan rendah akan mempunyai PER yang
rendah.
Price Earning Ratio (PER) =
Harga pasar per lembar saham
Earning per Share
G. Pasar Modal Syariah
Sutedi (2011), pasar modal merupakan pasar untuk aktivitas perdagangan
dana jangka panjang, baik surat utang maupun modal sendiri. Pasar modal
merupakan tempat pertemuan antara penawaran dan permintaan surat berharga.
Konsep padasr modal syariah dengan konvensional tidak jauh berbeda meskipun
dalam pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus
memenuhi kriteria syariah dan terbatas dari unsur ribawi, serta transaksi dilakukan
to user
dengan menghindarkan praktek commit
spekulasi.
Secara umum perbedaan keduanya
perpustakaan.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
terletak pada instrumen dan mekanisme transaksinya, sedangkan perbedaan nilai
indekas saham syariah dengan konvensional terletak pada kriteria saham emiten
yang harus memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah. Pasar modal syariah dapat
diartikan sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariahdalam
kegiatan ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba, perjudian,
spekulasi, dan lain-lain.
Fatwa DSN-MUI tentang pasar modal syariah sangat tegas dan membuat
tidak ada celah untuk aktivitas perjudian seperti pada fatwa DSN-MUI No
20/DSN-MUI/IV/2001, pasal 10 mengenai emiten yang tidak layak untuk
diperdagangkan yaitu apabila struktur utang terhadap modal bergantung pada
pembiayaan dari utang yang pada intinya merupakan pembiayaan yang
mengandung unsur riba, apabila suatu emiten memiliki nisbah utang terhadap
modal lebih dari 82% (utang 45%, modal 55%), dan apabila manajemen
perusahaan bertindak melanggar prinsip usaha Islami.
Fatwa DSN-MUI No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan
pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal, telah
menentukan jenis transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian dan
tidak diperbolehkan melaukan spekulasi yang mengandung dharar, gharar,
maysir, dan zhulm, serta kriteria produk investasi yang sesuai ajaran Islam pada
pasal 3 mengenai kriteria emiten atau perusahaan publik, yaitu:
1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara
pengelolaan perusahaan emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan
efek syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
32
digilib.uns.ac.id
2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang;
b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
asuransi konvensional;
c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram;
d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat mudarat.
e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi
tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih
dominan dari modalnya.
Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT. Bursa Efek Jakarta
(BEJ) bersama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM)
meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasar syariah Islam yaitu Jakarta
Islamic Index (JII) terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-saham yang
sesuai dengan syariah. JII dimaksudkan sebagai tolok ukur (benchmark) untuk
mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Indeks ini
diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di ekuiti
secara syariah (Rivai et al., 2010).
Pasar modal syariah tidak hanya ada dan berkembang di Indonesia tetapi
juga di negara-negara lain. Lembaga keuangan yang pertama kali menaruh
perhatian di dalam mengoperasikan portofolionya dengan manajemen portofolio
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
syariah di pasar modal syariah adalah Amanah Income Fund yang didirikan bulan
Juni 1986 oleh para anggota the North American Islamic Trust yang bermarkas di
Indiana, Amerika Serikat. Beberapa negara yang proaktif dalam mengembangkan
pasar modal yang berprinsipkan syariah dan konsisten dalam menerapkan syariah
Islam dalam sendi kehidupannya adalah Bahrain Stock di Bahrain, Amman
Financial Market di Amman, Muscat Securities Kuwait Stock Exchange di
Kuwait dan Kuala Lumpur Stock Exchange di Malaysia.
Investasi keuangan syariah harus disertai dengan kegiatan sektor riil atau
transaksi yang mendasari (underlying transaction). Oleh Sutedi (2011) disebutkan
bahwa instrumen pasar modal syariah terdiri dari tiga, yaitu sekuritas aset/proyek
(asset securitisation) yang merupakan bukti penyertaan, sekuritas utang (debt
securitisation) atau penerbitan surat utang yang timbul atas transaksi jual beli (al
dayn) atau merupakan sumber pendanaan bagi perusahaan, sekuritas modal
(equity securitisation), merupakan emisi surat berharga oleh perusahaan emiten
yang telah terdaftar dalam pasar modal syariah dalam bentuk saham.
Berdasar penjelasan di atas, maka instrumen pasar modal syariah yang
memenuhi kriteria syariah adalah saham syariah, obligasi syariah, dan reksadana
syariah dalam bentuk muqaradah/mudharabah funds, saham biasa (common
stock), muqaradah/mudharabah Bonds. Adapun jenis instrumen pasar modal yang
jelas diharamkan adalah preferred stock (saham istimewa), forward contract, dan
option (Sutedi, 2011).
commit to user
34
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
H. Saham Syariah
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud
saham adalah seembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga (Rivai, et al., 2010).
Menurut Achsien (2003) dalam Rivai, et al. (2010) untuk investor muslim,
investasi pada saham (equity invesment) memang sudah seharusnya menjadi
preferensi untuk menggantikan investasi pada interest yielding bonds atau
sertifikasi deposito, walaupun jika kemudian dinyatakan
dalam fikih klasik
dikatakan bahwa ekuitas dalam hal ini saham tidak bias dipersamakan dengan
instrument keuangan Islam seperti kontrak mudharabah atau musyarakah. Saham
dapat diperdagangkan kapan saja di pasar sekunder tanpa memerlukan persetujuan
dari perusahaan yang mengeluarkan saham, sementara mudharabah dan
musyarakah ditetapkan berdasarkan persetujuan rab al mal (investor) dan
perusahaan sebagai mudarib untuk suatu periode tertentu.
Saham syariah merupakan salah satu bentuk dari saham biasa yang
memiliki karakteristik khusus berupa kontrol yang ketat dalam hal kehalalan
ruang lingkup kegiatan usaha. Saham syariah dimasukkan dalam perhitungan
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan indeks yang dikeluarkan oleh PT. Bursa
Efek Jakarta yang merupakan subset dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
JII diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000 dan menggunakan tahun 1 Januari 1995
sebagai base date dengan nilai 100. Bagi perusahaan yang terdaftar di Jakarta
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Islamic Indeks paling tidak mereka dinilai telah memenuhi penyaringan syariah
dan kriteria untuk indeks.
Penyaringan secara syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional
No. 20 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.
Kriteria untuk indeks adalah Kapitalisasi pasar (market capitalization) dari saham
dimana JII menggunakan kapitalisasi pasar harian rata-rata selama satu tahun.
Dari kedua penilaian tersebut, untuk perusahaan emiten dapat digolongkan dalam
daftar JII melalui prosedur teknis, yaitu saham dari emiten dipilih yang tidak
bertentangan dengan syariah dan telah listing minimum 3 bulan, kecuali sahamsaham tersebut termasuk 10 besar kapitalisasi pasar. Saham dipilih dengan
kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham. Saham dipilih dengan nilai
transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah 30 saham. Evaluasi terhadap
komponen indeks dilakukan setiap 6 bulan sekali. Sesuai dengan namanya,
saham-saham yang masuk dalam indeks ini (JII) adalah saham yang kegiatan
emitennya tidak bertentangan dengan syariah, misalnya: (Rivai, et al., 2010)
1.
Usaha perjudian dan permainan
yang tergolong judi atau perdagangan
terlarang;
2.
Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvensional;
3.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan
dan minuman yang tergolong haram;
4.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak, moral dan bersifat mudharat.
commit to user
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis
Salah satu tujuan yang ingin dicapai investor dalam melakukan investasi
adalah untuk meningkatkan kemakmuran di masa depan melalui return yang
optimal. Berikut ini di uraikan penelitian terdahulu yang menganalisis pengaruh
beberapa variabel independen terhadap return saham yang menjadi referensi pada
penelitian ini:
1. Muhammad (2014)
Penelitian yang berjudul Stock Returns and Fundamentals in the Australian
Market menguji hubungan 10 variabel independen (ROA, ROE, EPS, FCF, POR,
P/E, TQ, M/B, MVA, dan CFROI) terhadap variabel dependen return saham.
Analisis data panel menunjukkan bahwa ukuran kinerja keuangan berdasarkan
pasar (P/E, TQ, M/B, dan CFROI) dapat menjelaskan varians harga saham yang
lebih baik dibandingkan dengan ukuran kinerja keuangan berbasis akuntansi.
Untuk ukuran berbasis akuntansi, hanya ROA dan payout ratio (POR) yang dapat
menjelaskan return saham. Ini memiliki arti penting bagi peneliti dan praktisi
untuk memilih tindakan yang secara empiris dapat menjelaskan kinerja
perusahaan. Hal ini juga penting bagi para pemegang saham melacak kinerja
perusahaan untuk membuat investasi yang menguntungkan.
2. Emamgholipour, et al. (2013)
Penelitian ini The Effects of Performance Evaluation Market Ratios on the
Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange menggunakan variabel
laba per saham (EPS), price to earning ratio (P/E) dan ratio of market value to
commit to user
37
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
book value of equity (M/B) untuk mengevaluasi rasio pasar evaluasi kinerja
perusahaan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kinerja rasio pasar terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Teheran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba per saham memiliki efek yang
signifikan dan positif terhadap return saham dari tahun berjalan, tetapi pada
return saham tahun depan memiliki efek garis positif dan terikat. Juga hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa variabel price to earning ratio dan ratio of market
value to book value of equity memiliki efek yang signifikan dan negatif terhadap
return saham dari tahun sekarang dan masa depan.
3. Komala dan Nugroho (2013)
Penelitian yang berjudul The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and
Debt towards Investment Return menguji hubungan ROE, CR, dan DER sebagai
variabel independen terhadap Dividend Payout Ratio sebagai proksi return
investasi (variabel dependen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE
memiliki efek negatif dan signifikan terhadap hasil investasi, sementara CR dan
DER tidak memiliki efek yang signifikan terhadap hasil investasi.
4. Hermi dan Kurniawan (2011)
Penelitian yang dilakukan oleh Hermi dan Kurniawan pada tahun 2011
adalah “Pengaruh kinerja keuangan Terhadap Return Saham di Bursa Efek
Indonesia”. Sampel penelitian dilakukan pada 56 perusahaan manufaktur. Kinerja
keuangan diukur oleh ROI, ROE, NPM, EPS dan PBV. Temuan hasil penelitian
commit to user
38
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menunjukkan hanya EPS yang mempengaruhi return saham, sedangkan ROI,
ROE, NPM dan PBV tidak dapat mempengaruhi secara signifikan.
5. Reddy dan Fu (2014)
Penelitian yang berjudul “Does Shariah Compliant Stocks Perform Better
than the Conventional Stocks? A Comparative Study
of Stocks Listed on
Australian Stock Exchange”, menganalisis perbedaan kinerja perusahaan syariah
dengan konvensional berdasarkan nilai portfolio dari sebelum, saat terjadi serta
setelah krisis di Australia, serta menguji pengaruh DER, EPS, PE, NPM, ROE,
PBV terhadap resiko dan return saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan syariah lebih memiliki
resiko lebih besar dibandingkan konvensional dengan perbedaan yang sangat
signifikan. Sedangkan pada return saham tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara konvensional dengan syariah. Hasil juga menunjukkan
perusahaan syariah memiliki return saham yang lebih besar dibandingkan
konvensional. Hasil pengujian rasio keuangan menunjukkan hanya ROE dan DER
yang memiliki pengaruh signifikan positif terhadap return baik pada perusahaan
portfolio syariah maupun konvensional. NPM berpengaruh signifikan negatif pada
return portfolio syariah.
6. Setiawan dan Oktariza (2013)
Penelitian ini meneliti “Syariah and Convenstional Stocks Performance of
Public Companies Listed on Indonesia Stock Exchange” tahun amatan 2009-2011.
commit to user
39
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variabel DER, EPS, PER, NPM,
ROE, dan PBV pada return saham (weekly return) baik perusahan konvensional
maupun syariah.
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perusahaan syariah,
DER, EPS, ROE, dan PBV yang memiliki pengaruh signifikan dalam
meningkatkan return saham, sedangkan pada perusahaan konvensional dimana
hasil penelitian menunjukkan bahwa DER, EPS, PER, dan ROE berpengaruh
signifikan dalam meningkatkan return saham perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian oleh peneliti-peneliti terdahulu yang masih
memberikan hasil yang beragam dan tidak sedikit yang kontradiktif sehingga
memberikan peluang untuk dilakukan penelitian lanjutan, baik yang bersifat
pengulangan (replikasi) maupun pengembangan (rekonstruksi). Hubungan
penelitian sebelumnya dengan penelitian ini dalam melihat pengaruh variabel
bebas pada return saham dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
commit to user
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 1
Penelitian Terdahulu dan Posisi Studi
Peneliti/tahun
Variabel Independen
Muhammad (2014)
ROA, ROE, EPS,
FCF, POR, P/E, TQ,
M/B, MVA, dan
CFROI
Kinerja rasio pasar:
EPS, price to earning
ratio (PER) dan ratio
of market value to
book value of equity
(MBV)
ROE, CR, dan DER
Emamgholipour, et
al. (2013)
Komala dan Nugroho
(2013)
Hermi dan
Kurniawan (2011)
ROI, ROE, NPM, EPS
dan PBV
Reddy dan Fu (2014)
DER, EPS, PE, NPM,
ROE, PBV
Setiawan dan
Oktariza (2013)
Studi ini
DER, EPS, PE, NPM,
ROE, PBV
CR, ROA, GPM,
DAR, DER, PBV dan
PER)
Variabel
Moderasi
Variabel
Dependen
Return saham
Return saham
Return investasi
(Dividend Payout
Ratio)
Return saham
Type Perusahaan
(Konvensional
dan Syariah)
Resiko dan
Return Saham
Weekly Return
Return Saham
Sumber: Muhammad (2014), Emamgholipour, et al. (2013), Komala dan Nugroho
(2013), Hermi dan Kurniawan (2011), Setiawan dan Oktariza (2013), serta Reddy
dan Fu (2014)
Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
di dalam membayarkan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi
rasio ini, maka semakin lancar commit
sebuahtoperusahaan
membayarkan kewajibanuser
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kewajibannya. Apabila likuiditas perusahaan tinggi, maka persepsi investor
terhadap perusahaan akan semakin baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pemodal
akan memperoleh return yang lebih tinggi jika kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya semakin tinggi (Komariah, Julenah, dan Chudori,
2011).
Current Ratio yang dimiliki oleh perusahaan dapat menunjukkan jumlah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional, terutama modal
kerja yang sangat penting untuk menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya
mempengaruhi kinerja harga saham. Hal ini dapat memberikan keyakinan kepada
investor untuk memiliki saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan return
saham (Komala dan Nugroho, 2013). Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil
hipotesis sebagai berikut:
H.1 Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
Haryanto dan Sugiharto (2003) mengatakan bahwa profitabilitas perusahaan
adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat
pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi
perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa
mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk
membeli saham perusahaan tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga
saham naik menjadi tinggi. Karena harga saham merupakan refleksi dari nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
42
digilib.uns.ac.id
perusahaan yang bersangkutan, maka dengan harga saham yang naik dapat
dikatakan nilai perusahaan tersebut pun tinggi (Komariah et al., 2011).
Formulasi Return on Asset menunjukkan bahwa investor mendukung rasio
yang lebih tinggi karena merupakan proksiy untuk kinerja perusahaan. ROA juga
menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan aset perusahaan untuk
menghasilkan laba. Demikian pula, ROA merupakan ukuran membantu dalam
membandingkan kinerja perusahaan dengan pesaingnya (Muhammad, 2014).
Hasil dari penelitian mereka juga menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hasil juga menunjukkan pada pandangan
bahwa pemegang saham lebih peduli dengan keseluruhan profitabilitas
perusahaan dibandingkan dengan return atas porsi ekuitas mereka.
Piotroski (2002) serta Mahmoud dan Sakr (2012) menggunakan perubahan
Gross Profit Margin sebagai salah satu unsur yang memprediksi return saham
karena peningkatan GPM menandakan potensi peningkatan faktor biaya,
pengurangan biaya persediaan, atau kenaikan harga produk perusahaan. Dari
penjelasan tersebut, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H.2 Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
H.3 Gross Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
Semakin tinggi proporsi debt relatif terhadap ekuitas meningkatkan resiko
perusahaan. Sebagaimana rasio lainnya faktor industri dan ekonomi sangat
mempengaruhi, baik tingkat debt maupun sifat debt (jatuh tempo dan tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43
digilib.uns.ac.id
bunga tetap dan variabel). Misalnya industri dengan modal yang intensif
cenderung untuk menggunakan tingkat debt yang tinggi untuk mendanai property,
plan, and equipment-nya. Debt untuk mendanai kegiatan semacam itu harus
bersifat jangka panjang agar sesuai dengan jangka waktu aset yang diperoleh
(Komariah et al., 2011).
Komala dan Nugroho (2013) menyatakan DER mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang diwakili oleh proporsi
ekuitas digunakan untuk membayar hutang. Akan tetapi, hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa DER tidak signifikan mempengaruhi return investasi. Ini
berarti bahwa jika DER meningkat atau menurun, hal itu tidak akan memiliki
dampak pada kenaikan atau penurunan kembalinya investasi pada sektor industri
manufaktur. Berbeda dengan hasil penelitian Reddy dan Fu (2014) serta Setiawan
dan Oktariza (2013) yang menunjukkan bahwa DER sebagai proksi solvabilitas
memberikan pengaruh terhadap return saham.
Ircham, Handayani, dan Saifi (2014) menggunakan DAR sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi harga saham dan hasil penelitian mereka menunjukkan
bahwa DAR berpengaruh terhadap harga saham. DAR berpengaruh positif
terhadap harga saham karena strategi perusahaan dalam pendanaan terkait dengan
teori struktur modal yaitu teori Trade off. Pembahasan diatas membentuk
hipotesis sebagai berikut:
H.4 Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
H.5 Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
commit to user
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
P/E ratio adalah salah satu rasio pasar yang menunjukkan kesediaan investor
untuk pembelian tunai saham perusahaan sesuai dengan laba yang dilaporkan.
Peningkatan rasio ini menunjukkan perkembangan yang memuaskan dari
perusahaan dan rasio ini tinggi untuk lembaga yang diperkirakan akan tumbuh
pesat di masa depan. Tetapi untuk lembaga yang lebih beresiko, jumlahnya
kurang. Ukuran pasar lain evaluasi kinerja perusahaan adalah M/B ratio yang
dicatat untuk sebagian besar investor. Nilai M/B ratio yang rendah menunjukkan
masalah mendasar dalam perusahaan dan resiko investasi di saham. Oleh karena
itu, berdasarkan rasio pasar manajemen menemukan bagaimana penilaian investor
atas kinerja masa lalu dan masa depan perusahaan (Emamgholipour, et al., 2013).
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa baik P/E ratio maupun M/B ratio
berpengaruh terhadap return saham. Sejalan dengan penelitian Setiawan dan
Oktariza (2013) bahwa PBV berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berbeda
dengan hasil penelitian Hermi dan Kurniawan (2011) serta Reddy dan Fu (2014)
bahwa PBV tidak berpengaruh terhadap return saham.
H.6 Price Book Value berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
H.7 Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
commit to user
45
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
J. Kerangka Pemikiran
Variabel dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari
studi terdahulu. Kajian studi terdahulu menjadi dasar pembentukan konstruk
alternatif serta sebagai pendukung model yang dikaji dalam penelitian ini.
Model yang dikonstruksi pada studi ini merupakan hasil konstruksian
peneliti yang dihasilkan dari kajian literatur studi terdahulu. Model penelitian ini
terdiri dari 8 variabel amatan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi
return saham perusahaan. Variabel independen adalah CR, ROA, GPM, DAR,
DER, PBV, dan PER.
Berikut ini adalah kerangka pemikiran yang menjelaskan alur penelitian yang
dirangkum berdasar pada kerangka teoritis dan penelitian terdahulu di atas.
CR
H1
ROA
H2
GPM
DAR
H3
H4
Return Saham
H5
DER
PBV
H6
H7
PER
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh likuiditas, profitabilitas, deviden, solvabilitas dan rasio pasar terhadap
return saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII).
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII).
B. Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypotesis
testing empirical study, yaitu menguji hipotesis dari studi empiris yang pernah
dilakukan, sehingga dapat dijelaskan temuan, baik yang konsisten maupun yang
tidak konsisten dari hasil temuan-temuan empirik, terutama yang berkaitan
dengan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya dan
menggunakan menggunakan Metode Survei Penjelasan (Explanatory Survey
Method). Dilihat dari aspek metode pengumpulan datanya, rancangan penelitian
ini adalah penelitian pengamatan (observasional), sebab sifat data berupa bahan
yang hanya dapat diobservasi dan tanpa berusaha mendapatkan tanggapan dari
pihak lain, sebab data penelitian ini peristiwa yang sudah terjadi pada waktu yang
lalu. Dilihat dari aspek kemampuan manipulasi variabel, rancangan penelitian ini
commit to user
46
47
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah penelitian ex post facto, sebab data penelitian berasal dari perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) apa adanya tanpa dimanipulasi.
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi adalah
keseluruhan subjek yang dijadikan sasaran penelitian dan memiliki ciri-ciri yang
sama. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index (JII).
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Roscoe (dalam
Sekaran, 2006) mengusulkan aturan berikut untuk menentukan ukuran sampel:
1.
Ukuran sampel antara 30 sampai 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian.
2.
Dalam penelitian multivariat, ukuran sampel sebaiknya diambil beberapa kali
(lebih disukai 10 kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel dalam studi.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode nonprobability sampling. Pangambilan sampel akan
menggunakan metode teknik pengambilan purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Karena setiap
elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan
sampel, selain itu, peneliti sudah mempunyai kriteria elemen-elemen yang pantas
untuk dijadikan sampel. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan teknik
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengambilan sampel purposive sampling. Adapun kriteria sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada periode
pengamatan, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pengambilan
sampel selama lima tahun secara berturut-turut dimaksudkan agar data-data yang
diambil lebih mempunyai validitas.
2.
Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan pada periode pengamatan,
yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
3.
Perusahaan tersebut tahun bukunya berakhir pada 31 Desember.
4.
Menyajikan data yang berkaitan dengan variabel penelitian.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1.
Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono, 2006). Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini
adalah:
a. Current Ratio
Current ratio yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban
lancar dengan tujuan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva lancar
perusahaan mampu untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya. Current
ratio dihitung dengan menggunakan rumus:
Current Ratio =
Current Assets
Current Liabilitie s
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Return on Asset
ROA (Return on Asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk
menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki oleh
perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi
negatif atau rugi. Menurut Riyanto (2001), Return on Asset (ROA) dapat
dihitung dari:
ROA=
LabaBersih
TotalAktiv a
c. Gross Profit Margin
GPM (Gross Profit Margin) adalah ukuran persentase dari setiap kali sisa
penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin
tinggi gross profit margin, semakin baik dan secara relatif semakin rendah
harga pokok barang yang dijual. Gross profit margin dihitung dengan
menggunakan rumus:
GPM=
d.
Gross Profit
Total Penjualan
Debt to Asset Ratio
DAR merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan
antara total utang dengan total aktiva (Kasmir, 2014). Rumusan untuk
mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut:
Debt to Asset Ratio =
Total Debt
Total Assets
commit to user
50
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e.
Debt to Equity Ratio
DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.
Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk
utang lancar dengan seluruh ekuitas (Kasmir, 2014). Debt to equity ratio
dapat dihitung dengan rumus:
Total Utang
Ekuitas
DER=
f.
Price Book Value
PBV mengukur nilai yang diberikan oleh pasar keuangan kepada manajemen
dan
organisasi
sebagai
sebuah
perusahaan
yang
terus
tumbuh
(Brigham,1999). PBV dihitung dengan:
PBV =
g.
Harga pasar per lembar saham
Nilai buku per lembar saham
Price Earning Ratio
PER menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga
perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.
Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek baik)
mempunyai PER yang tinggi, sebaliknya perusahaan yang diharapkan
mempunyai pertumbuhan rendah akan mempunyai PER yang rendah.
Price Earning Ratio (PER) =
2.
Harga pasar per lembar saham
Earning per Share
Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006). Variabel
commit to user
51
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dependen dalam penelitian ini adalah Return Saham. Return saham adalah
imbalan atas sejumlah dana yang diinvestasikan dalam saham.
= Pt – Pt-1
Rit
Pt-1
E. Metode Analisis
1.
Analisis Linier Berganda
Teknik analisis statistik yang digunakan regresi linier berganda untuk
mengukur kekuaran hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan
arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali,
2005). Pengujian hipotesis akan diuji menggunakan bantuan program Eviews 7
for Windows. Adapun rumus persamaan regresi dalam model penelitian ini
adalah:
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana:
Y
= Kinerja Keuangan
X1
= Kepemilikan Manajerial
X2
= Kepemilikan Institusional
X3
= Ukuran Dewan Komisaris
X4
= Komite Audit
a
= Konstanta
β1, β2… β4 = Koefisien regresi
e
= Variabel penganggu
commit to user
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Uji t (Uji Parameter Penduga)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen apakah mempunyai pengaruh
signifikan atau tidak. Keterandalan OLS (Oldinary Least Squares/ pangkat
kuadrat terkecil biasa) sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh
signifikansi parameter-parameter yang dalam hal ini adalah koefisien regresi
(b1) dilakukan dengan uji statistik t (Ghozali, 2005). Uji t digunakan untuk
menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebasnya.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1)
Perumusan Hipotesis Statistik:
HO : β = 0; tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap
dependen.
H1 : β ≠ 0; ada pengaruh antara variabel independen terhadap dependen.
2) Taraf significant;  = 0,05 (taraf kepercayaan 95%)
Rumus Mencari ttabel: α/2 ; n-k.
3) Kriteria pengujian
Daerah tolak H0
Daerah tolak H0
Daerah terima H0
- ttabel
0
ttabel
Ho diterima apabila: -ttabel < thitung < ttabel atau nilai probabilitas (p) > 0,05.
commit to user
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ho ditolak apabila: - ttabel > -thitung atau thitung > ttabel atau probabilitas <
0,05.
4) Perhitungan nilai t dengan rumus sebagai berikut:
t
b
Sb
b
= koefisien regresi
Sb
= standar error
b. Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel:
apabila nilai F hasil perhitungan > nilai F menurut tabel maka hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara
serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah
pengujian adalah sebagai berikut:
1) Perumusan Hipotesis
HO : β = 0; tidak ada pengaruh antara seluruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
H1 : β ≠ 0; ada pengaruh antara seluruh variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
2) Taraf significant;  = 0,05 (taraf kepercayaan 95%)
3) Rumus Mencari Ftabel: n-k; k-1
4) Kriteria pengujian
commit to user
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Daerah terima H0
0
Daerah tolak H0
Ftabel
Ho diterima apabila: Fhitung < Ftabel atau probabilitas (p) > 0,05.
Ho ditolak apabila: Fhitung > Ftabel atau probabilitas < 0,05.
5) Perhitungan nilai Fhitung dengan rumus sebagai berikut:
F
R 2 k  l 
l  R2 / n  k


Di mana:
k = jumlah variabel
n = jumlah sampel
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi R2 merupakan pengujian untuk mengetahui seberapa
jauh hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Ukuran
keofisien determinasi tersebut dinyatakan dalam angka 0 – 1. Jika nilai R2
mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa keterkaitan antara variabel
independen terhadap variabel dependen lemah, tetapi jika nilai R2 mendekati
1 maka keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen
kuat. Namun dalam penggunaanya koefisien determinasi R2 memiliki
kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang digunakan
commit to user
dalam model. Setiap ada penambahan satu variabel independen, otomatis nilai
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
R2 ikut meningkat. Oleh sebab itu, alternatifnya digunakan adjusted R2 yang
dirumuskan sebagai berikut:
(n−1)
𝐴𝑑𝑗R2 = 1 − (1 − R2 ) { n−k }
dimana:
R2 : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
2.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. (Ghozali, 2005). Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal ataukah tidak terdapat
beberapa metode, diantaranya: Kolmogorov Smirnov, Jarque-Berra, maupun
Grafik P-P Plot adapun kriteria dalam pengujian normalitas yaitu dengan
menggunakan kaedah sebagai berikut.
1) Apabila nilai probabilitas (P) > 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal;
2) Apabila nilai probabilitas (P) < 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolinieritas
Apabila korelasi antara dua variabel bebas melebihi 0,8 maka multikolinieritas
menjadi masalah yang serius.commit
Jadi maksud
to user multikolonieritas adalah antara
56
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
variabel bebas tidak boleh terjadi hubungan yang terlalu kuat. Perhitungan
multikolieritas menggunakan regresi dengan bantuan SPSS versi 15. Variabel
yang menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Toleran yang lebih
kecil dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari 10 (Ghozali, 2006). Secara
manual untuk mendeteksi multikolinieritas menggunakan nilai VIF dan
Tolerance dapat dideteksi dengan menggunakan metode Auxiliary Regression
(Gujarati, 2003) yaitu dengan cara sebagai berikut:
1) Jika nilai R2 tinggi namun hanya sedikit nilai t statistic yang signifikan,
maka mengindikasikan adanya gejala multikolinearitas.
2) Membandingkan nilai R2 regresi utama dengan nilai R2 regresi parsial. Jika
nilai R2 pada regresi parsial lebih besar daripada nilai R2 pada regresi
utama maka mengindikasikan adanya gejala multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Rumus regresi diperoleh dengan asumsi bahwa variabel pengganggu (error)
atau e, diasumsikan memiliki varian yang konstan (rentangan e kurang lebih
sama). Jika ternyata varian e tidak konstan pada nilai X yang lebih tinggi,
maka kondisi tersebut diindikasi tidak homokedastik atau heterokedastik
(Ghozali, 2006). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, terdapat beberapa metode diantaranya: Uji Glejser, White,
Arch, Park,
Harvey, Breusch-Pagan-Godfrey, Grafik Q-Plot dan lain
sebagainya. Adapun kriteria dalam pengujian Heteroskedastisitas apabila
menggunakan/terdapat nilai probabilitas yaitu menggunakan kaedah sebagai
berikut.
commit to user
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Apabila nilai probabilitas (P) > 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data
tidak mengalami masalah heteroskedastisitas;
2) Apabila nilai probabilitas (P) < 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa data
mengalami masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear, untuk melihat
keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
periode t-1 (Ghozali, 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk mengetahui apakah data
yang digunakan dalam model regresi terdapat autokorelasi atau tidak, dapat
diketahui melalui uji Durbin-Watson (DW). Apabila nilai DW lebih besar dari
batas atas (du) dan kurang dari 4-du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat autokorelasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris adanya pengaruh
CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER terhadap Return Saham. Pengujian
dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik Eviews 7 for Windows.
A. Deskripsi Data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris adanya
pengaruh CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER terhadap Return Saham.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) pada periode pengamatan 5 tahun, yaitu dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria tertentu.
Tabel 2
Proses Pemilihan Sampel
No
Keterangan
Jumlah
1
Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada
30
periode amatan
2
Perusahaan yang keluar masuk JII dan data keuangan tidak
(17)
lengkap pada periode amatan
Jumlah Sampel Final
Sumber: data diolah, 2015
13
commit to user
58
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Adapun daftar nama perusahaan selama periode amatan 2010 sampai 2014
adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Data Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel
No
Nama Perusahaan
No
11
Nama Perusahaan
Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk
Semen Indonesia (Persero) Tbk
Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk
United Tractors Tbk
12
Unilever Indonesia Tbk
13
Lippo Karawaci Tbk
1
Astra Agro Lestari Tbk
8
2
Adaro Energy Tbk
9
3
AKR Corporindo Tbk
10
4
Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Indofood CBP Sukses Makmur
5
Tbk
6 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
7 PP London Sumatra Indonesia Tbk
Sumber: IDX 2010-2014
B. Uji Asumsi Klasik
Formula atau rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu.
Dengan demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak
memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi
yang bias. Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji
normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
1.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran
distribusi data yang digunakan dalam penelitian. Uji normalitas sebaran data dapat
dilihat pada nilai signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi
commit to user
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
normal. Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan metode Jarque
Bera dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
Model
J-B
Regresi
3,3094
Probability
(p)
Kriteria
Kesimpulan
0,1911
p > 0,05
Data Berdistribusi
Normal
Sumber: data diolah, 2015
Adapun hasil lengkap dari uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 2 hasil
uji normalitas metode Jarque Bera berikut ini:
12
Series: Residuals
Sample 1 65
Observations 65
10
8
6
4
2
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
2.66e-16
0.035873
0.632650
-0.867002
0.334338
-0.548872
3.130043
Jarque-Bera
Probability
3.309451
0.191144
0
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0.0
0.2
0.4
0.6
Sumber: data diolah, 2015
Gambar 2
Normality Test Jarque-Berra Method
Dari Tabel 4 di atas perhitungan uji normalitas Jarque Bera nilai JBhitung
sebesar 3,3094 < 9,21 dengan nilai probabilitas (p) > 0,05, maka data residual
regresi dalam penelitian ini memiliki distribusi (sebaran) normal. Artinya seluruh
commit to user
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki sebaran datanya normal atau
data berdistribusi normal.
2.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna di antara
variabel bebas. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah
dengan melihat tolerance atau Varians Inflation Factor (VIF). Apabila tolerance
lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinearitas:
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance
CR
.694
ROA
.279
GPM
.685
DAR
.168
DER
.173
PBV
.157
PER
.412
Sumber: data diolah, 2015
VIF
1.442
3.582
1.461
5.939
5.794
6.358
2.426
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dengan menggunakan
bantuan program komputer SPSS 15.0 for windows Tabel 5 diperoleh nilai
tolerance pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF yang
lebih kecil dari 10. Sehingga menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat
permasalahan multikolinearitas.
commit to user
62
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana variabel penganggu tidak
mempunya varians yang sama. Dalam mendekteksi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Arch. Apabila
signifikansi > 0,05 dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 6
Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Uraian
Return saham
Variabel
F-statistik
Obs*R-squared
Sumber: data diolah, 2015
Signifikansi
0.2605
0.2535
Keterangan
Tidak ada
Heteroskedastisitas
Hasil pengujian dengan menggunakan metode Arch Tabel 6 diperoleh hasil
nilai chi-square sebesar 0,2605, dengan nilai probabilitas sebesar 0,2535 > 0,05.
Berarti hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas pada return saham.
4.
Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menguji autokorelasi
yaitu dengan metode Durbin-Watson Tabel 7 berikut ini:
Tabel 7
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Test
Variabel
D-W
Dependen
Return
1,852
Saham
Sumber: data diolah, 2015
Kriteria
-2 <d < 2
commit to user
Kesimpulan
Tidak terjadi
autokorelasi
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil pengujian 4 asumsi klasik yang dipersyaratkan dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang diperoleh adalah BLUE (Best Linear
Unbiased Estimated) atau terbebas dari 4 asumsi klasik. Dengan demikian model
dapat digunakan sebagai model prediksian yang akurat dan efisien dalam
menjelaskan fenomena.
C. Analisis Data
1.
Regresi Linier Berganda
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji adanya pengaruh antara
dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikatnya. Berdasarkan hasil
analisis data dengan menggunakan alat bantu program Eviews 7 didapat hasil
pengujian dan persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel
Unstandardized
Coefficients
t-statistik
Estimate
Std. Error
-0.236194
0.337265 -0.700323
-0.000294
0.000370 -0.794795
-0.003944
0.006296 -0.626403
-1.644432
0.683341 -2.406457
0.245290
0.192123
1.276733
0.000238
0.003607
0.066014
-0.011819
0.011004 -1.074071
0.044149
0.008886
4.968305
F
5,191
R2
0,389
Sumber: data diolah, 2015
commit to user
C
CR
ROA
DAR
DER
GPM
PBV
PER
Probabilitas
(p)
0.4866
0.4300
0.5336
0.0194
0.2069
0.9476
0.2873
0.0000
0,000***
Kesimpulan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Tidak Signifikan
Signifikan
Signifikan
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 8 di atas menunjukkan hasil pengujian regresi linier berganda, maka
dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = – 0,236194 – 0,000294 – 0, 003944 – 1,644432 + 0,245290 + 0,000238 –
0,011819 + 0,044149.
Penjelasan dari koefisien regresi (persamaan regresi) tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Setiap peningkatan CR, ROA, GPM, DAR, DER, PBV, dan PER maka
akan meningkatkan return saham dengan asumsi variabel yang lainnya tetap.
b. Setiap peningkatan CR, maka akan menurunkan return saham dengan
asumsi variabel lain tetap.
c. Setiap peningkatan ROA, maka akan menurunkan return saham dengan
asumsi variabel lain tetap.
d. Setiap peningkatan DAR, maka akan menurunkan return saham dengan
asumsi variabel lain tetap.
e. Setiap peningkatan DER, maka akan meningkatkan return saham dengan
asumsi variabel yang lainnya tetap.
f. Setiap peningkatan GPM, maka akan meningkatkan return saham dengan
asumsi variabel yang lainnya tetap.
g. Setiap peningkatan PBV, maka akan menurunkan return saham dengan
asumsi variabel yang lainnya tetap.
h. Setiap peningkatan PER, maka akan meningkatkan return saham dengan
asumsi variabel yang lainnya tetap.
commit to user
65
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Uji Ketepatan Parameter Penduga (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji t,
dengan membandingkan
thitung dan ttabel atau nilai -thitung dan -ttabel diketahui
bahwa, CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut
dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar -0,794795 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,4300 > 0,05, dimana semakin tinggi CR maka akan
menurunkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa CR bukan
merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return
saham perusahaan.
ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut
dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar -0,626403 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,5336 > 0,05, dimana semakin tinggi ROA maka akan
menurunkan return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa ROA bukan
merupakan variabel yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return
saham perusahaan.
Berdasarkan hasil uji t, dengan membandingkan thitung dan ttabel atau nilai thitung dan -ttabel diketahui bahwa, DAR berpengaruh signifikan negatif terhadap
return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 2,406457 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0194 < 0,05, dimana semakin tinggi
DAR maka akan semakin menurunkan return saham. Hal tersebut menunjukkan
bahwa DAR merupakan variabel yang penting bagi perusahaan dalam
meningkatkan return saham perusahaan.
commit to user
66
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut
dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 1,276733 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,2069 > 0,05, dimana semakin tinggi DER maka akan meningkatkan
return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa DER bukan merupakan variabel
yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan.
GPM tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal tersebut
dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 0,066014 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,9476 > 0,05, dimana semakin tinggi GPM maka akan meningkatkan
return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa GPM bukan merupakan variabel
yang penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan.
Berdasarkan hasil uji t, dengan membandingkan thitung dan ttabel atau nilai thitung dan -ttabel diketahui bahwa, PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 1,074071 dengan nilai signifikansi sebesar 0,2873 > 0,05, dimana semakin tinggi
PBV maka akan semakin menurunkan return saham. Hal tersebut menunjukkan
bahwa PBV bukan merupakan variabel yang penting bagi perusahaan dalam
meningkatkan return saham perusahaan.
PER berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Hal tersebut
dapat dilihat pada perolehan nilai thitung sebesar 4,968305 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,0000 < 0,05, dimana semakin tinggi PER maka akan meningkatkan
return saham, hal tersebut menunjukkan bahwa PER merupakan variabel yang
penting menurut perusahaan dalam meningkatkan return saham perusahaan.
commit to user
67
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Uji Ketepatan Model (Uji F dan R2)
a. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel CR, ROA, DAR, DER,
GPM, PBV, dan PER secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat
return saham. Dari uji Anova atau F test, didapat nilai Fhit adalah 5,191
dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai probabilitas 0,000 < 0,05 maka
hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti CR, ROA, DAR, DER,
GPM, PBV, dan PER secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan
dalam meningkatkan return saham.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Ketepatan model dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi (R2) yang
bermakna besarnya sumbangan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y). Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda diperoleh nilai R2
sebesar 0,389 yang berarti variabel X (independen) yaitu CR, ROA, DAR,
DER, GPM, PBV, dan PER dapat menjelaskan terhadap return saham sebesar
38,9%, sedangkan sisanya sebesar 61,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian analisis menggunakan Eviews 7 diperoleh nilai
t-statistik untuk pengujian hipotesis pada perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
H.1
Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
68
digilib.uns.ac.id
Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini
menolak hipotesis yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap
return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan Komala dan Nugroho (2013)
bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berarti
Current Ratio bukan satu-satunya pertimbangan dalam menilai kinerja keuangan
perusahaan, tetapi orang harus mempertimbangkan kinerja keuangan lainnya.
Menurut Komala dan Nugroho (2013), return investasi di perusahaan tidak
melihat jumlah hutang jangka pendek yang ditanggung oleh perusahaan, tingginya
Current Ratio apabila tidak digunakan secara optimal, perusahaan tidak akan
dapat memperoleh hasil yang maksimal, terutama keuntungan perusahaan.
Begitu pula dengan hasil penelitian Mahmoud dan Sakr (2012)
memperlihatkan bahwa perubahan Current Ratio bukanlah faktor kuat dalam
memprediksi return saham.
H.2 Return on Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
H.3 Gross Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
Rasio Profitabilitas (ROA dan GPM) tidak berpengaruh terhadap return
saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis 2 dan 3 yang menyatakan bahwa
ROA dan GPM berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan hasil penelitian Muhammad (2014) yang menyebutkan
bahwa ROA memiliki pengaruh positif signifikan dengan return saham. Hal ini
memperlihatkan bahwa ternyata pasar tidak semata-mata hanya melihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
69
digilib.uns.ac.id
profitabilitas perusahaan saja akan tetapi masih terdapat faktor lain yang
mempengaruhi karena pada tahun pengamatan tersebut merupakan masa setelah
krisis global sehingga keputusan investasi mereka berfokus pada jangka pendek.
Dilain pihak, hasil ini sejalan dengan penelitian Piotroski (2002) serta Mahmoud
dan Sakr (2012) yang menyebutkan bahwa perubahan GPM bukanlah faktor yang
kuat dalam meprediksi return saham.
H.4 Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
H.5 Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
DAR berpengaruh terhadap return saham; sedangkan DER tidak
berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang
menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap return saham. Temuan hasil
penelitian tersebut tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Reddy dan Fu (2014) serta Setiawan dan Oktariza (2013) yang membuktikan
bahwa DER berpengaruh terhadap peningkatan return saham. DER merupakan
struktur keuangan perusahaan. DER yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
menggunakan pembiayaan hutang dengan baik. Akan tetapi, hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Komala dan Nugroho (2013) yang membuktikan bahwa
DER tidak signifikan mempengaruhi return investasi karena di perusahaan
manufaktur, struktur modal dibandingkan antara modal yang berasal dari kreditur
dan pemegang saham. Struktur modal yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang akan
menyebabkan manajemen akan fokus pada pembayaran kewajiban sebelum
commit to user
70
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membagikan dividen. Perusahaan yang memiliki rasio hutang yang lebih besar
harus membagikan dividen lebih kecil karena keuntungan yang diperoleh
digunakan untuk melunasi kewajiban. Dengan demikian, investor dapat
mempelajari kewajiban perusahaan untuk memperkirakan pendapatan dari
investasi dalam bentuk dividen di masa depan. Oleh karena itu, tingkat hutang
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return investasi.
Sedangkan hasil penelitian DAR berpengaruh pada peningkatan return
saham sejalan dengan penelitian Ircham, et al. (2014) yang membuktikan bahwa
DAR berpengaruh terhadap harga saham. Akan tetapi terdapat perbedaan bahwa
dalam penelitian ini DAR berpengaruh negatif terhadap return saham. Hal ini
dimungkinkan karena nilai DAR yang tinggi menunjukkan sebagian besar
kegiatan operasional perusahaan dibiayai oleh hutang dan menyebabkan resiko
perusahaan yang tinggi karena keuntungan yang didapat akan diprioritaskan untuk
membayar beban bunga dan pokok hutang. Resiko yang tinggi inilah yang
akhirnya mempengaruhi harga saham dan berdampak pada penurunan return
saham.
H.6 Price Book Value berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
H.7 Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return Saham
PBV tidak berpengaruh terhadap
return
saham; sedangkan PER
berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini menolak hipotesis yang
menyatakan bahwa PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham. Temuan
commit to user
71
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Emamgholipour, et al.
(2013), Muhammad (2014), serta Setiawan dan Oktariza (2013) yang menyatakan
bahwa M/B ratio maupun PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Akan tetapi sejalan dengan penelitian Hermi dan Kurniawan (2011) serta Reddy
dan Fu (2014) bahwa PBV tidak berpengaruh terhadap return saham.
Sedangkan PER yang berpengaruh positif signifikan terhadap return saham
sejalan dengan penelitian Muhammad (2014) serta Setiawan dan Oktariza (2013),
sedikit berbeda dengan penelitian Emamgholipour, et al. (2013) yang
menunjukkan hubungan yang negatif diantara keduanya. PER menunjukkan
hubungan yang positif signifikan tehadap return saham sebagai akibat dari laba
bersih perusahaan yang meningkat, perusahaan diharuskan untuk membayar
dividen dan pembayaran dividen ini yang menjadi pembilang perhitungan return
saham, dengan peningkatan return saham pada tahun yang sama meningkatkan
Emamgholipour, et al. (2013).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi
return saham. Variabel independen yang akan diuji adalah CR, ROA, GPM,
DAR, DER, PBV, dan PER kepada variabel dependen return saham. Penelitian
ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII)
untuk tahun pengamatan 2010-2014.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode regresi linier berganda
dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan bahwa H1
ditolak yaitu CR tidak berpengaruh terhadap return saham.
Hasil uji H2 dan H3 menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap return saham. H2 ditolak untuk ROA tidak berpengaruh terhadap return
saham dan H3 ditolak untuk GPM tidak berpengaruh terhadap return saham.
Begitu pula hasil uji H5 dan H6 ditolak yaitu H5 bahwa DER tidak
berpengaruh terhadap return saham dan hasil uji H6 untuk PBV tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Sedangkan untuk pengujian H4 dan H7 diterima dengan H4 DAR
berpengaruh signifikan negatif terhadap return saham dan H7 PER berpengaruh
signifikan positif terhadap return saham.
commit to user
72
73
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran
1.
Pihak perusahaan agar lebih memperhatikan variabel rasio keuangan terutama
rasio nilai pasar dan rasio solvabilitas dimana hasil penelitian ini serta
penelitian terdahulu menunjukkan proksi keduanya memiliki pengaruh dalam
peningkatan return saham.
2.
Bagi investor agar selalu selektif dalam melakukan investasi yang
memberikan keuntungan optimal salah satunya dengan bantuan rasio
keuangan terutama rasio nilai pasar dan rasio solvabilitas.
3.
Bagi
penelitian selanjutnya
diharapkan dapat
mengembangkan dan
melengkapi keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini.
C. Keterbatasan dan Rekomendasi
Penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Kurangnya jumlah sampel perusahaan syariah yang memenuhi kriteria
pengamatan. Periode yang digunakan dalam penelitian ini selama lima tahun
pengamatan, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat
diperpanjang menjadi beberapa tahun.
2.
Hasil
penelitian
ini
dapat
menyebabkan
bias
dan
kurang
dapat
menggeneralisasikan obyek yang diteliti karena peneliti hanya mampu
meneliti sampel sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.
Albaity, M. dan Ahmad, R. 2008. Performance of Syariah and Composite Indices:
Evidence from Bursa Malaysia. Asian Academy of Management Journals
of Accounting and Finance, Vol. 4, No. 1: 23-43.
Auliyah, Robiatul, dan Hamzah, Ardi. 2006. Analisa Karakteristik Perusahaan,
Indutri Dan Ekonomi Makro Terhadap Return Dan Beta Saham Syariah Di
Bursa Efek Jakarta. SNA 9 Padang. K-AKPM 06.
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel. 2010. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
___________________ dan Daves, Philip R. 2004. Intermediate Financial
Management 8 th. Edition. Thomson, South-Western.
Chiadmi, MS. dan Ghaiti, F. 2012. Modeling Volatility Stock Market using the
ARCH and GARCH Models: Comparative Study between an Islamic and
a Conventional Index (SP Sharia VS SP 500). International Research
Journal of Finance and Economics ISSN 1450-2887 Issue 91.
Emamgholipour, M., Pouraghajan, A., Tabari N.A.Y., Haghparast, M., dan
Shirsavar, A.A.A. 2013. The Effects of Performance Evaluation Market
Ratios on the Stock Return: Evidence from the Tehran Stock Exchange.
International Research Journal of Applied and Basic Sciences, Vol. 4, No.
3: 696-703.
Ghozali, Imam. 2005. Model Persamaan Struktural. Semarang: UNDIP.
____________. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: UNDIP.
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta:
Erlangga.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Haryanto, dan Sugiarto, Toto. 2003. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Industri Minuman di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, No. 3, Jilid 8: 141-154.
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id
75
digilib.uns.ac.id
Hermi dan Kurniawan, A. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return
Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20082010. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik,
Vol. 6, No. 2: 83-95.
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah.aspx
Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Iqbal, Nadeem. Khattak, Sajid R. dan Khattak, Muhammad A. 2013. Does
Fundamental Analysis Predict Stock Returns? Evidence from NonFinancial Companies Listed on KSE. Knowledge Horizons – Economics,
Vol. 5, No. 4: 182–190. P-ISSN: 2069-0932, E-ISSN: 2066-1061.
Ircham, Muhammad, Siti Ragil Handayani, dan Muhammad Saifi. 2014. Pengaruh
Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2009-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 11 No. 1:
1-8
James C., Horne Van, dan Wachowicz, Jhon M. JR. 2005. Fundamental of
Financial Management. Jakarta: Salemba Empat
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Komala, L.A.P. dan Nugroho, P.I. 2013. The Effects of Profitability Ratio,
Liquidity, and Debt towards Investment Return. Journal of Business and
Economics, Vol. 4, No. 11: 1176-1186. ISSN 2155-7950.
Komariah, Siti, Julenah, dan Chudori, M. 2011. Return Saham, Inflasi, Dan
Struktur Kepemilikan Terhadap Risiko Investasi. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol.15, No.3: 376-391.
Kheradyar, S. Ibrahim, I. dan Nor, F. Mat. 2011. Stock Return Predictability with
Financial Ratios. International Journal of Trade, Economics and Finance,
Vol. 2, No. 5: 391-396.
Mahmoud, Atef dan Sakr, Sameh. 2012. The Predictive Power of Fundamental
Analysis in Terms of Stock Return and Future Profitability Performance in
Egyptian Stock Market: Empirical Study. International Research Journal
of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 92.
McGowan, C. dan Junaina, M. 2010. The Theoretical Impact Of The Listing of
Syariah Approved Stocks on Stock Price and Trading Volume.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
76
digilib.uns.ac.id
International Business & Economics Research Journal, Vol. 9, No. 3: 1119.
Muhammad, Noor. 2014. Stock Returns and Fundamentals in the Australian
Market. Asian Journal of Finance & Accounting, Vol. 6, No. 1: 271-290.
ISSN 1946-052X.
Munawir. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Piotroski, Joseph D. 2002. Value Investing: The Use of Historical Financial
Statement Information to Separate Winners from Losers. Selected Paper
Number 84. The University of Chicago Graduate School of Business.
Rahmayanti, TF. 2003. Analisis Kinerja Portfolio Saham Syariah di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2001-2002. PhD thesis. Universitas Indonesia. Jakarta.
Reddy, K. dan Fu, M. 2014. Does Shariah Compliant Stocks Perform Better than
the Conventional Stocks? A Comparative Study of Stocks Listed on
Australian Stock Exchange. Asian Journal of Finance & Accounting, Vol
6. No. 2: 155-170. ISSN 1946-052X.
Rezaei, Farzin and Habashi, Sanaz Sajjadi. 2012. Co-determination of Capital
Structure and Stock Return through Simultaneous Structural Equations
Model. Journal of Basic and Applied Scientific Research. ISSN 20904304.
Rivai, Veithzal,. Firmansyah, Rinaldi,. Veithzal, Andria Permata,. dan Rizqullah.
2010. Islamic Finacial Management. Bogor: Ghalia Indonesia.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.
Cetakan Ketujuh. Yogyakarta : BPFE
Rusdin. 2005. Pasar Modal. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
Setiawan, Chandra,. and Oktariza, Hesty. 2013. Syariah and Conventional Stocks
Performance of Public Companies Listed on Indonesia Stock Exchange.
Journal of Accounting, Finance and Economics, Vol. 3. No. 1: 51-64.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michell. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
commit to user
77
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Venkates CK, Tyagi, M., dan Ganesh L. 2012. Fundamental Analysis and Stock
Returns: An Indian Evidence. Global Advanced Research Journal of
Economics, Accounting and Finance, Vol. 1, No. 2: 033-039.
www.bps.go.id/
www.ojk.go.id/
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Multiple Liniear Regression
Dependent Variable: RS
Method: Least Squares
Date: 30/07/15 Time: 13:34
Sample: 1 65
Included observations: 65
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
CR
ROA
DAR
DER
GPM
PBV
PER
-0.236194
-0.000294
-0.003944
-1.644432
0.245290
0.000238
-0.011819
0.044149
0.337265
0.000370
0.006296
0.683341
0.192123
0.003607
0.011004
0.008886
-0.700323
-0.794795
-0.626403
-2.406457
1.276733
0.066014
-1.074071
4.968305
0.4866
0.4300
0.5336
0.0194
0.2069
0.9476
0.2873
0.0000
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.389317
0.314320
0.354273
7.154031
-20.51289
5.191149
0.000129
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
-0.035692
0.427836
0.877320
1.144937
0.982912
1.341055
Normality test Jarque-Berra Method
12
Series: Residuals
Sample 1 65
Observations 65
10
8
6
4
2
0
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0.0
0.2
0.4
commit to user
0.6
Mean
Median
Maximum
Minimum
Std. Dev.
Skewness
Kurtosis
2.66e-16
0.035873
0.632650
-0.867002
0.334338
-0.548872
3.130043
Jarque-Bera
Probability
3.309451
0.191144
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Multicollinearity test (VIF and Tolerance)
Variables Entered/Removed
Model
b
Variables Entered Variables Removed
1
PER, CR, GPM,
ROA, DER, DAR,
a
PBV
Method
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: RS
Model Summary
Model
R
1
R Square
.624
a
Std. Error of the
Estimate
Adjusted R Square
.389
.314
.35427
a. Predictors: (Constant), PER, CR, GPM, ROA, DER, DAR, PBV
Coefficients
a
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
1
VIF
CR
.694
1.442
ROA
.279
3.582
GPM
.685
1.461
DAR
.168
5.939
DER
.173
5.794
PBV
.157
6.358
PER
.412
2.426
a. Dependent Variable: RS
Collinearity Diagnostics
Dimensio
Model n
1
Eigenvalue
Condition
Index
a
Variance Proportions
(Constant)
CR
ROA GPM DAR
DER PBV PER
1
6.338
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.00 .00
.00
2
.672
3.071
.00
.09
.00
.01
.00
.01 .07
.00
3
.603
3.241
.00
.03
.03
.00
.01
.02 .04
.00
4
.181
5.921
.00
.59
.04
.22
.00
.01 .02
.00
5
.098
8.038
.00
.01
.48
.29
.00
.02 .08
.07
6
.069
9.556
.01
.12
.01
.31
.00
.17 .00
.45
7
.028
15.116
.06
.00
.09
.02
.28
.58 .51
.35
8
.010
24.617
.92
.15
.34
.14
.70
.19 .27
.13
a. Dependent Variable: RS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Heteroscedasticity Glejser Method
Heteroskedasticity Test: Glejser
F-statistic
Obs*R-squared
Scaled explained SS
1.458061
9.871345
9.540168
Prob. F(7,57)
Prob. Chi-Square(7)
Prob. Chi-Square(7)
0.2008
0.1960
0.2162
Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 07/30/15 Time: 13:45
Sample: 1 65
Included observations: 65
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
CR
ROA
GPM
DAR
DER
PBV
PER
0.255527
5.20E-05
0.005591
-0.004740
0.483896
-0.082628
0.000518
-0.004351
0.196559
0.000215
0.003669
0.002102
0.398253
0.111970
0.006413
0.005179
1.300003
0.241440
1.523598
-2.254684
1.215045
-0.737949
0.080788
-0.840060
0.1988
0.8101
0.1331
0.0280
0.2294
0.4636
0.9359
0.4044
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.151867
0.047710
0.206471
2.429933
14.58101
1.458061
0.200798
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.256875
0.211580
-0.202493
0.065124
-0.096901
2.108272
Heteroscedasticity Breusch-Pagan-Godfrey Method
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic
Obs*R-squared
Scaled explained SS
1.049993
7.424201
6.080386
Prob. F(7,57)
Prob. Chi-Square(7)
Prob. Chi-Square(7)
0.4074
0.3861
0.5304
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 07/30/15 Time: 13:46
Sample: 1 65
Included observations: 65
Variable
Coefficient
Std. Error
commit
to user
t-Statistic
Prob.
perpustakaan.uns.ac.id
C
CR
ROA
GPM
DAR
DER
PBV
PER
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
digilib.uns.ac.id
0.090735
5.33E-05
0.003653
-0.003223
0.377725
-0.083917
-0.000581
-0.001600
0.114218
0.005438
0.161441
1.485605
30.57236
1.049993
0.407391
0.153690
0.000168
0.002869
0.001644
0.311397
0.087550
0.005014
0.004049
0.590376
0.316113
1.273178
-1.960755
1.213002
-0.958503
-0.115914
-0.395174
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.5573
0.7531
0.2081
0.0548
0.2301
0.3419
0.9081
0.6942
0.110062
0.161882
-0.694534
-0.426917
-0.588942
1.976062
Heteroscedasticity ARCH Method
Heteroskedasticity Test: ARCH
F-statistic
Obs*R-squared
1.289615
1.304090
Prob. F(1,62)
Prob. Chi-Square(1)
0.2605
0.2535
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 07/30/15 Time: 13:46
Sample (adjusted): 2 65
Included observations: 64 after adjustments
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
RESID^2(-1)
0.095729
0.142449
0.024591
0.125438
3.892910
1.135612
0.0002
0.2605
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.020376
0.004576
0.162373
1.634622
26.54703
1.289615
0.260490
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
commit to user
0.111495
0.162745
-0.767095
-0.699629
-0.740517
2.029466
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Remidial - Autocorrelation
Lagged Dependent Method
Dependent Variable: RS
Method: Least Squares
Date: 07/30/15 Time: 13:48
Sample (adjusted): 2 65
Included observations: 64 after adjustments
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
CR
ROA
GPM
DAR
DER
PBV
PER
RS(-1)
-0.280183
-3.55E-05
-0.002941
-0.001195
-1.441957
0.234538
-0.012601
0.042468
0.316029
0.317743
0.000361
0.006142
0.003418
0.648453
0.181062
0.010812
0.008637
0.102395
-0.881794
-0.098412
-0.478792
-0.349748
-2.223686
1.295348
-1.165557
4.917049
3.086377
0.3817
0.9220
0.6340
0.7279
0.0303
0.2006
0.2488
0.0000
0.0032
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.479510
0.403802
0.332462
6.079209
-15.48379
6.333700
0.000008
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
commit to user
-0.038594
0.430573
0.765119
1.068711
0.884719
1.852401
Download