perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian yang menekankan pada proses dan makna, maka bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2002) yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena sosial tertentu. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data yang berbentuk angka yang dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematis atau statistik, sedangkan yang dimaksud dengan data kualitatif dalam penelitian ini adalah data yang berbentuk kata-kata atau uraian (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memberikan gambaran secara mendalam masalah mengenai strategi pemberdayaan UMKM dalam peningkatan penjualan produk di night market ngarsopuro oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta. commit to user 36 37 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Koperasi dan UMKM dengan alamat Jl. Yosodipuro, Kota Barat, Surakarta. Dan Night Market Ngarsopuro. Pemilihan Lokasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta di dasarkan atas alasan bahwa Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta merupakan institusi yang lebih berwenang dalam kordinator umum dalam pelaksanaan pemberdayaan UMKM, dalam hal ini termasuk UMKM di Night Market Ngarsopuro. Pada instansi tersebut peneliti diperuntukkan UKM Surakarta tidak melihat upaya pemberdayaan yang di Ngarsopuro Surakarta, UKM hanya untuk di Ngarsopuro mencari keuntungan tetapi juga sebagai pameran kreatifitas UKM di Surakarta, karena itu bagaimana usaha dari Dinas Koperasi memberdayaakan dan UMKM UMKM Pemerintah Kota Surakarta untuk melalui beberapa pemberdayaan yang dilakukannya. Dinas Koperasi dan UMKM merupakan sumber untuk memperoleh data, yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yang peneliti lakukan. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan penelitian di night market ngarsopuro. Belum adanya penelitian sejenis yang terjun langsung ke lokasi penelitian yakni night market ngarsopuro mendorong peneliti memilih night market ngarsopuro kota surakarta sebagai salah satu lokasi penelitian demi mendapatkan data yang maksimal bagi penelitian. commit to user 38 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id C. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai pendukung meliputi: a. Data Primer Data Primer yaitu sumber data yang memberikan informasi secara langsung kepada peneliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh melalui informan. Data Primer tersebut yang diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada : 1. Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Surakarta 2. Staff Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Surakarta 3. Ketua Paguyuban Night Market Ngarsopuro 4. UMKM di Night Market Ngarsopuro b. Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada peneliti. Sumber data sekunder ini didapatkan dari dokumen dan arsip dari Dinas Koperasi dan UMKM Surakarta yang berhubungan dengan pemberdayaan UMKM di night market ngarsopuro, serta sumber lain yaitu jurnal tentang kewirausahaan, pemberdayaan UMKM; internet dengan keyword berupa pemberdayaan UMKM; maupun buku referensi terkait kewirausahaan. \ commit to user pemberdayaan UMKM, 39 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id D. Pengambilan Sampling Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka peneliti harus mewawancarai orang-orang yang terlibat dalam objek penelitian. Hal ini akan sangat beresiko, terlebih lagi adanya keterbatasan waktu, dan tenaga. Oleh karena itu dalam penelitian ini diperlukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling. Dalam Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, maka perlu menggunakan teknik sampling. Sugiyono menjelaskan bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terkait dengan teknik pengambilan sampel tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel tujuan (Purposive Sampling), Teknik purposive ini cenderung bersifat karena dipandang lebih mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data didalam menghadapi realitas yang tidak tunggal. Pilihan sampling diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Teknik ini dipandang mampu memberikan kesempatan maksimal pada peneliti untuk menyusun teori yang dibentuk dari lapangan. Dalam penerapan teknik ini peneliti memberikan pertanyaan pada informan yang lebih tahu tentang objek yang diteliti. Jadi peneliti berusaha mencari tahu siapa orang yang bersangkutan (objek yang mengetahui) tentang hal tersebut (HB. Sutopo, 2002). commit to user 40 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Selain itu, teknik pengambilan sampel lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Snowball Sampling. Teknik Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan sampel ini dilakukan jika atasan merekomendasikan kepada individu yang dianggap lebih mengetahui dan berwenang memberikan informasi. Informan yang dipilih dan dianggap mempunyai pengetahuan mendalam tentang penelitian ini adalah: 1. Dari Dinas Koperasi dan UMKM, data di peroleh dari Kepala Bidang Dinas Koperasi dan UMKM. 2. Dari pedagang di Night Market Ngarsopuro data diperoleh dari ketua paguyuban Night Market Ngarsopuro dan pedagang lainnya di Night Market. E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini menggunakan beberapa macam teknik pengumpulan data, yaitu : a. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mendatangi lokasi penelitian untuk mengamati secara langsung situasi, kondisi, serta berbagai kegiatannya (Lexy J. Moleong, 2002). Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda; serta rekaman gambar (Sutopo, 2002). commit to user 41 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi berperan pasif. Peneliti mendatangi secara langsung Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta dan night market ngarsopuro untuk melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang diteliti, tetapi peneliti tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif. Peneliti melakukan pengamatan tentang proses pemberdayaan UMKM dan pengamatan dan pencatatan tentang fasilitas yang diberikan untuk UMKM. b. Wawancara Untuk mendapatkan data kualitatif, digunakan melalui teknik wawancara. Wawancara merupakan salah satu cara mendapat informasi dengan bertanya langsung kepada responden. Menurut Lexy J. Moleong (2002), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti ini sebagai bagian dari masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (Sutopo, 2002). commit to user 42 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam untuk menggali informasi dari informan tentang pelaksanaan pemberdayaan UMKM di night market ngarsopuro yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta. Teknik wawancara mendalam tersebut dilakukan pada beberapa informan. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan data kualitatif pelaksanaan pemberdayaan UMKM di night market ngarsopuro yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta c. Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data-data dengan cara mencatat data-data, mengambil gambar, dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian yang diambil dari beberapa sumber demi kesempurnaan penganalisaannya. Dokumen berguna untuk menunjang dalam pengumpulan data. Dokumen ini terdiri dari tulisan, artikel, buku, dokumen, arsip, laporan-laporan serta data statistik yang membahas permasalahan yang berhubungan dengan penelitian. Datadata yang diperoleh dari pengumpulan dokumentasi kemudian dapat dijadikan referensi yang menunjang proses penelitian (HB. Sutopo, 2002). Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah media massa serta literatur sebagai pelengkap informasi dalam penelitian. Dokumendokumen yang digunakan dapat berupa arsip-arsip, catatan pribadi, laporan kelembagaan, referensi-referensi, atau peraturan-peraturan yang relevan commit to user 43 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dengan fokus penelitian, dalam hal ini mengenai di night market ngarsopuro. F. Validitas Data Untuk menjamin validitas data yang akan diperoleh dalam penelitian ini, maka peningkatan validitas data akan dilakukan dengan teknik pemeriksaan terhadap keabsahan data. Data yang telah dicatat dan dikumpulkan harus dijamin kesasihan (validitasnya). Hal ini dilakukan untuk menghindari penyimpangan informasi dari pengolahan data yang sudah diperoleh. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsiran makna sebagai hasil penelitian (H.B.Sutopo, 2002: 78). Untuk menguji kebenaran dari hasil yang diperoleh maka dalam penelitian ini dilakukan trianggulasi data. Trianggulasi data menurut Lexy J. Moleong (2002), trianggulasi data merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh. Menurut Patton (dalam Sutopo, 2002) teknik triangulasi dibedakan menjadi : 1. Data trianggulation, dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama. commit to user 44 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2. Investigator trianggulation, yaitu pengumpulan data sejenis yang dikumpulkan oleh beberapa orang peneliti. 3. Methodological trianggulation, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda ataupun dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. 4. Theoritical trianggulation, yaitu peneliti melakukan penelitian tentang topik yang sama dan data yang dianalisis dengan menggunakan perspektif. Dari beberapa teknik triangulasi tersebut, peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber (data trianggulation). Trianggulasi sumber atau trianggulasi data memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis. Pengumpulan data yang sejenis, akan lebih jelas kebenarannya dikarenakan data digali dari beberapa sumber yang berbeda. Di sini tekanannya lebih pada perbedaan sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data. Peneliti bisa memperoleh data dari narasumber yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari narasumber lainnya. Dapat pula menggunakan data yang diperoleh dari catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti (Sutopo, 2002). commit to user 45 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id G. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisa data kualitatif yang diperoleh dari wawancara mendalam, peneliti menggunakan teknik analisis data interaktif menurut Miles & Huberman (Sutopo, 2002), yaitu Data Reduction (Pengumpulan Data); Data Display (Penyajian Data); serta Conclusion Data. Model analisa yang digunakan adalah model analisa interaktif dari Miles dan Huberman (HB. Sutopo, 2002). Dalam model analisa ini ada 3 komponen tahap analisa data, yaitu : a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstarakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan dan berlangsung terus menerus selama proses penelitian. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang bertujuan mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sehingga dapat ditarik suatu simpulan dari penelitian. b. Sajian Data Sajian data merupakan penyusunan kumpulan informasi yang memungkinkan suatu kesimpulan dapat diambil. Sajian data ini dapat berupa narasi kalimat, matriks, gambar/skema, jaringan kerja kaitan kegiatan,dan juga tabel commit to user 46 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id c. Penarikan Simpulan Merupakan suatu penyusunan data-data yang telah dikumpulkan dan kemudian dihubungkan dan dibandingkan agar mudah ditarik kesimpulan dari jawaban permasalahan yang ada. Dari penjelasan diatas maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data dan analisis data model interaktif. Dimana dalam hal ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung (Sutopo, 2002). Untuk lebih jelasnya, skema dapat digambarkan sebagai berikut : Model Analisis Interaktif: Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif (H.B. Sutopo, 2002) Dalam proses analisanya, ketiga komponen tersebut berbentuk interaksi dengan proses siklus. Selama proses pengumpulan data berlangsung, peneliti tetap bergerak diantara komponen data tersebut. Apabila commit topengumpulan user 47 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id kesimpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti akan melakukan pengumpulan data dari awal. Dalam tahapan tersebut dimungkinkan adanya penilaian data kembali setelah ada gambaran kesimpulan. commit to user