FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012-2015 (Skripsi) Oleh Yogi Fernanda Prazada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 ABSTRACT FACTORS AFFECTING FINANCIAL DIFFICULTIES IN BANKS GO PUBLIC IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) YEAR 2012-2015 By YOGI FERNANDA PRAZADA This study aims to determine how the empirical keteatan financial ratios to predict financial difficulty in the company. Financial ratios in this study using indicators of liquidity ratio,ratio, leverage activity ratio, and profitability ratio. The population in this study arebanking companies publicly traded listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) is still active and publish the financial statements regarding the variables in the year 2012-2015. Based onmethod, purposive sampling samples obtained as many as 11 companies, consisting of 9 companies classified as financial distress, and the two companies non financial distress, in order to obtain 37 observation data. The criteria for financial distress in this study was measured using time interest earned, while the statistical analysis in this study is the logistic regression analysis. The results of this study indicate that the ratio of liquidity(quickratio), the ratio of activity(turnasset turnover ratio), the ratio of profitability(returnonassset)were significant in predicting the occurrence of financial difficulties in a banking company, while theratio leverage(capital adequacy ratio) is the only financial ratios were not significantly influence financial hardship /financial distress in a banking company. Keywords: Financial hardship / financial dsitress, financial ratios, interest coverage ratio 1 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 – 2015 Oleh YOGI FERNANDA PRAZADA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa empiris keteatan financial ratios dalam memprediksi kondisi kesulitan keuangan di suaru perusahaan. Financial ratios dalam penelitian ini menggunakan indikator rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang masih aktif dan menerbitkan laporan keuangan mengenai variabel penelitian pada tahun 2012-2015. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh yaitu sebanyak 11 perusahaan, yang terdiri dari 9 perusahaan tergolong financial distress, dan 2 perusahaan non financial distress, sehingga diperoleh 37 data observasi. Adapun kriteria financial distress dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan time interest earned, sedangkan analisis statistik dalam penelitian ini adalah uji regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuditas (loan to deposit ratio), rasio profitabilitas (return on assset) yang berpengaruh signifikan dalam memprediksi terjadinya kesulitan keuangan di suatu perusahaan perbankan, sedangkan rasio leverage (capital adequacy ratio) merupakan satu-satunya financial ratios yang tidak berpengaruh signifikan terhadap kesulitan keuangan / financial distress di suatu perusahaan perbankan. Kata kunci : Kesulitan keuangan / financial dsitress, financial ratios, interest coverage ratio i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012-2015 Oleh YOGI FERNANDA PRAZADA Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada tanggal 30 Juli 1992, yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Dr. Hazairin Habe, S.E. M. M. dan Ibu Idawati. Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis, yaitu Taman Kanak-Kanak Pratama Bandar Lampung (1997-1998), Sekolah Dasar Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung (1998-2004), Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bandar Lampung (2004-2007), Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandar Lampung (2007-2010), D3 Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (2010-2013). Pada tahun 2014 penulis terdaftar sebagai mahasiswa konversi Jurusan S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. PERSEMBAHAN Yang utama dari segalanya Allah SWT Sembah sujud serta puji dan syukurku pada-Mu Allah SWT. Terima kasih taburan cinta, kasih sayang, rahmat dan hidayat-Mu telah memberikan aku kekuatan, kesehatan, semangat pantang menyerah dan memberkatiku dengan ilmu pengetahuan. Engkau berikan secercah cahaya terang serta kemudahan hingga akhirnya tugas akhir ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu aku limpahkan untuk Rasulullah Muhammad SAW. Aku persembahkan skripsi ini untuk orang tercinta dan tersayang atas kasihnya yang berlimpah. Teristimewa Papa dan Mama tercinta, tersayang, terkasih, dan yang terhormat. Aku persembahkan sebuah tulisan dari didikan kalian yang aku aplikasikan melalui rangkaian kata menjadi sebuah kalimat sebagai ucapan terima kasih yang setulusnya tersirat di hati yang ingin aku sampaikan atas segala usaha dan jerih payah pengorbanan untuk anakmu selama ini. Hanya sebuah kado kecil yang dapat aku berikan dari bangku kuliahku yang memiliki sejuta makna, sejuta cerita, sejuta kenangan, pengorbanan, dan perjalanan untuk dapatkan masa depan yanga ku inginkan atas restu dan dukungan yang kalian berikan. Tak lupa permohonan maaf Ananda yang sebesar-sebesarnya atas segala tingkah laku yang tak selayaknya diperlihatkan yang membuat hati dan perasaan Papa dan Mama terluka. Tersayang dan yang sangat aku hormati Kiyai, Ayuk dan Adikku Untuk kiyai, ayuk, dan adikku, terima kasih atas doa dan bantuan serta motivasi kalian selama ini hanya karya ini yang dapat aku persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua. Untuk yang kusayangi dan yang kuhormati para dosenku, dosen pembimbingku, dan almamaterku tercinta Universitas Lampung Bandarlampung, 20 Maret 2017 Yogi Fernanda Prazada MOTTO “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui..” (Al-Baqarah:216) “Life is like riding a bicycle, to keep your balance you must keep moving.” (Albert Einstein) Apabila mengalami kegagalan bangkitlah dan kembali kepada Allah SWT, sebaliknya apabila sedang berada dipuncak kejayaan bersujud syukurlah kepada Allah SWT, ingatlah Allah SWt dalam setiap waktu.” (Yogi Fernanda Prazada) SANWACANA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas kebesaran, mukjizat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2012-2015” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M. P., selaku Rektor Universitas Lampung. 2. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 3. Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. 4. Ibu Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si. selaku pembimbing utama skripsi yang telah memberikan ide, motivasi, tenaga, waktu, gagasan, saran serta sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini. 5. Ibu R. A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah membimbing dengan sabar, penuh pengertian dan memberikan pengarahan kepada penulis selama penulisan skripsi ini. 6. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si. selaku penguji skripsi saya, yang telah meluangkan waktu dan bersedia menghadiri seminar proposal, seminar hasil dan ujian komprehensif saya. 7. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam belajar. 8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, khususnya konsentrasi Manajemen Keuangan, yang telah memberikan ilmu dan membagikan pengalamannya sehingga mendukung teori yang digunakan untuk menyelesaikan skripsi. 9. Kepada seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah membantu kelancaran pada proses penyusunan skripsi. 10. Teristimewa dan terkhusus kepada kedua orang tuaku tercinta, Dr. Hazairin Habe, S.E. M.M., dan Idawati., terima kasih atas segala kasih sayang, pengorbanan yang tiada lelah dan selalu mendoakan penulis, memberikan sarana dan prasarana untuk menunjang perkuliahan, serta selalu memberi semangat, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 11. Teristimewa pula kepada Kiyaiku AKP. Rangga Primazada S.H. Ayukku Silvy Yulentia S.H., Adikku Farizky Arif Prazada, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan do’a, motivasi, dan masukan-masukan agar penulis dapat menyelsaikan kuliah di Universitas Lampung. 12. Sahabat-sahabat dan teman terbaik, Gebot, Rempong, Apri, Firas, Moong, Sondri, Fikri, Tonay, Billy, Herdi, Erdedew, Awan, Bang Kiki, Obi, Ucen, Mirta, Tebo, Aria, Beriya, Artenza, Bram Pesek, Mang Ekbol, Iyas, Keken, Osop, Amos, Ario Bastian, Iman, Ari, Rama, Sulton, Rizki, Bungsu, Coki, Windy, Dian, Rara, Adel, Yuninda, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk waktu, kebersamaan, bantuan, dan kerja samanya. 13. Semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan ini. 14. Almamater Kampus Hijau tercinta Universitas Lampung Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, namun ada harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam upaya perkembangan penelitian terutama Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandar Lampung, 20 Maret 2017 Penulis, Yogi Fernanda Prazada DAFTAR ISI Halaman COVER ........................................................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi DAFTAR TABEL............................................................................................ vii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. LatarBelakang............................................................................. 1 B. RumusanMasalah........................................................................ 8 C. TujuanPenelitian ......................................................................... 9 D. ManfaatPenelitian....................................................................... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 10 A. Kesulitan Keuangan ................................................................... 10 B. Laporan Keuangan ..................................................................... 12 C. Rasio Keuangan .......................................................................... 14 C. Penelitian Terdahulu................................................................... 16 E. Kerangka Pemikiran ................................................................... 18 F. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 18 1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kesulitan Keuangan.... 18 2. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Kesulitan Keuangan…...20 3. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Kesulitan Keuangan..21 ii BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 23 A. Jenis Penelitian ........................................................................... 23 B. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 23 C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 23 D. Populasi dan Sampel .................................................................. 24 1. Populasi ................................................................................ 24 2. Sampel.................................................................................. 24 E. Variabel Penelitian...................................................................... 25 1. Identifikasi Variabel............................................................. 25 2. Definisi Operastional Variabel............................................. 26 a. Financial Distress....................................................... 26 b. Rasio Likuiditas.......................................................... 27 c. Rasio Leverage .......................................................... 27 d. Rasio Profitabilitas……………………………......... 28 F. Metode dan Analisis Data .......................................................... 28 1. Statistik Deskriptif………………………………………......28 2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 29 a. Uji Normalitas ............................................................... 29 b. Uji Multikolinearitas ..................................................... 29 c. Uji Heteroskedastisitas .................................................. 30 d. Uji Autokorelasi ........................................................... 31 3. Analisis Regresi Data Panel…………………………….... 31 a. Pendekatan Model Common Effect ............................ 32 iii b. Pendekatan Model Fixed Effect................................. 32 c. Pendekatan Model Random Effect............................. 33 4. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel.................. 34 a. Uji Chow ................................................................... 34 b. Uji Hausman ............................................................. 34 G. Pengujian Hipotesis ................................................................... 35 1. Uji Koefisien Determinasi.................................................... 35 2. Uji Statistik F ....................................................................... 35 3. Uji t ...................................................................................... 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 37 A. Hasil Penelitian ........................................................................... 37 1. Statistik Deskriptif.................................................................. 37 2. Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel ...................... 39 a. Uji Chow ................................................................. 39 b. Uji Hausman........................................................... 41 3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 43 a. Uji Normalitas ........................................................ 43 b. Uji Multikolinearitas .............................................. 44 c. Uji Heteroskedastisitras .......................................... 45 d. Uji Autokorelasi ..................................................... 47 4. Uji Hipotesis.......................................................................... 48 B. Pembahasan.................................................................................. 50 1. Pengaruh Likuiditas Terhadap Kesulitan Keuangan .............. 50 2. Pengaruh Leverage Terhadap Kesulitan Keuangan................ 51 iv 3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kesulitan Keuangan......... 51 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 53 A. Simpulan ....................................................................................... 53 B. Saran ............................................................................................. 54 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................................... 16 2. Daftar Sampel Penelitian .......................................................................... 25 3. Uji Statistik Durbin Watson d................................................................... 31 4. Statistik Desktriptif Variabel Penelitian ................................................... 37 5. Hasil Regresi Menggunakan Model Pendekatan Common Effect dan Fixed Effect ........................................................................................................ 40 6. Hasil Uji Chow.......................................................................................... 41 7. Hasil Regresi Dengan Pendekatan Fixed Effect dan Random Effeect ...... 42 8. Hasil Uji Hausman .................................................................................... 42 9. Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................ 45 10. Hasil Uji Park Random ............................................................................. 46 11. Hasil Estimasi Metode Lag....................................................................... 48 12. Hasil Regresi Variabel Dependen Dan Variabel Independen ................... 49 vii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Rerangka Pemikiran ................................................................................... 18 2. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 44 3. Hasil Uji Autokorelasi................................................................................ 47 vi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Loan to Deposit Ratio Perusahaan Perbankan Tahun 2012-2015............. 2. Capital Adequacy Ratio Perusahaan Perbankan Tahun 2012-2015 ......... 3. Retur On Asset Perusahaan Perbankan Tahun 2012-2015........................ 4. Time Interset Earned Perusahaan Perbankan Tahun 2012-2015 .............. 5. Hasil Uji Deskriptif................................................................................... 6. Hasil Uji Regresi Menggunakan Common Effect ..................................... 7. Hasil Uji Regresi Menggunakan Fixed Effect .......................................... 8. Hasil Uji Regresi Menggunakan Random Effect ...................................... 9. Hasil Uji Chow.......................................................................................... 10. Hasil Uji Hausman.................................................................................... 11. Hasil Uji Normalitas................................................................................. 12. Hasil Uji Multikolinearitas........................................................................ 13. Hasil Uji Park Random............................................................................. 14. Hasil Uji Autokorelasi.............................................................................. 15. Hasil Estimasi Metoode Lag..................................................................... 16. Hasil Uji Hipotesis.................................................................................... vii I. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Penyebab masalah keuangan yang terjadi di suatu perusahaan diakibatkan oleh beberapa hal, diantara nya yaitu kerugian yang terjadi secara terus-menerus, tidak lancarnya penjualan, bencana alam yang terjadi membuat aset perusahaan menjadi rusak, sistem tata kelola perusahaan (Corporate Governance) yang kurang baik atau dikarenakan oleh kondisi perekonomian negara yang kurang stabil yang dapat memicu terjadinya krisis keuangan. Perusahaan yang diperkirakan akan mengalami kebangkrutan akan diawali dengan terjadinya kondisi kesulitan keuangan (financial distress). Akan tetapi, apabila sebuah perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan belum tentu akan berakhir dengan kebangkrutan. Hal ini bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mencegah dan mengatasi mengatasi masalah keuangan yang terjadi untuk menghindari terjadinya kesulitan keuangan yang akan mengarah pada kebangkrutan. Long dan Evenhouse (1989) dalam Emrinaldi (2007) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan keuangan dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu kondisi ekonomi secara makro, kebijakan industri dan finansial, perilaku debitor dan kreditor. Weston dan Brigham (2003) berpendapat financial distress dapat terjadi karena serangkaian kesalahan, pengambilan keputusan yang tidak tepat, dan kelemahan-kelemahan yang saling berhubungan yang dapat menyumbang secara langsung maupun tidak langsung kepada 2 manajemen serta tidak adanya atau kurangnya upaya mengawasi kondisi keuangan sehingga penggunaan uang tidak sesuai dengan keperluan. Kesulitan keuangan sebuah perusahaan memliki arti bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan dana untuk menutup kewajiban perusahaan atau kesulitan likuiditas yang diawali dengan kesulitan ringan sampai dengan kesulitan yang lebih serius, yaitu jika hutang lebih besar dibandingkan aset yang dimiliki perusahaan. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari krisis moneter adalah tertutupnya beberapa perusahaan karena perusahaan tersebut tidak mampu mempertahankan kelangsungan usahanya. Penyebab kegagalan yang dialami perusahaan dapat disebabkan oleh dua faktor, yang pertama yaitu kegagalan ekonomi, dan yang kedua yaitu kegagalan keuangan. Kegagalan ekonomi berkaitan dengan ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Selain itu, kegagalan ekonomi juga bisa disebabkan oleh biaya modal perusahaan yang lebih besar dari tingkat laba atas biaya historis investasi. Perusahaan dikategorikan gagal keuangannya jika perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewajibannya pada waktu jatuh tempo meskipun total aktiva melebihi total kewajibannya (Weston dan Brigham, 2005). Berbagai ancaman permasalahan membuat para manajer harus memiliki solusi mengenai strategi untuk mengantisipasi dan menghindari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan terjadinya permasalahan keuangan yang mungkin terjadi di perusahaan. Sebagai contohnya, pada tahun 1998 terjadi krisis keuangan yang mengakibatkan banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena banyak perusahaan yang terjerat hutang pada pihak ketiga, dimana pada saat itu bunga 3 hutang melonjak sangat tinggi karena adanya krisis, sehingga jumlah kewajiban mereka pun meningkat. Jatuh bangunnya perusahaan merupakan hal yang biasa terjadi. Kondisi yang membuat para investor dan kreditor merasa khawatir jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan (menuju kebangkrutan) yang bisa mengarah pada kebangkrutan. Tingkat kekhawatiran investor ini makin bertambah dengan munculnya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 1 Tahun 1998 yang mengatur Kepailitan. Menurut Perpu No. 1, debitur yang terkena default (gagal bayar) dapat dipetisikan bangkrut oleh dua kreditur saja. Platt and Platt (2002) financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan yang terjadi sebelum terjadi kebangkrutan ataupun likuidasi. Whitaker (1999) berpendapat untuk mengukur financial distress dengan adanya arus kas yang lebih kecil dari utang jangka panjang saat ini. Almilia (2004) menggunakan perusahaan yang delisted, dan Pranowo, dkk (2010) yang menggunakan DSC (Debt Service Coverage) untuk perusahaan yang mengalami financial distress. Almilia dan Kristijadi (2003) dengan indikasi beberapa tahun mengalami laba bersih operasi (net operating income) negatif dan selama lebih dari satu tahun tidak melakukan pembayaran deviden. Pengelolaan kesulitan keuangan jangka pendek (tidak mampu membayar kewajiban keuangan pada jatuh temponya) yang tidak tepat akan berakibat terjadinya permasalahan yang lebih besar yaitu perusahaan menjadi tidak solvable (jumlah utang lebih besar daripada jumlah aktiva) dan akhirnya mengalami kebangkrutan. (Munawir, 2009). 4 Tujuan untuk mempelajari financial distress yaitu untuk mengetahui tanda bahwa suatu perusahaan akan bangkrut sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif untuk mencegah hal tersebut. Model prediksi financial distress perlu dikembangkan untuk membantu manajer dalam mengawasi kinerja perusahaan dan membantu mengidentifikasi tren yang penting (Ray, 2011). Para kreditur juga dapat menggunakan model ini untuk menilai kinerja perusahaan sehingga dapat dideteksi apakah perusahaan mampu mengembalikan pinjamannya. Lembaga pembuat kebijakan dan peraturan juga dapat menggunakan model ini untuk mengawasi apakah perusahaan berada pada situasi yang buruk sehingga dapat dikeluarkan peraturan yang sesuai. Adapun penelitian mengenai rasio-rasio keuangan terhadap financial distress yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yaitu: Karya Rusaly (2016) meneliti pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap financial distress pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. Hasil yang didapat menyatakan bahwa current ratio berpengaruh negatif terhadap financial distress, dan Return On Asset merupakan variabel paling dominan dalam mempengaruhi financial distress. Rahmawati (2015) meneliti dengan judul analisis rasio keuangan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013. Hasil yang didapat dari penelitian ini hanya rasio earning before interest and tax to total asset yang berpengaruh terhadap kondisi financial distress baik pada satu tahun atau dua tahun sebelum kejadian, dan dari kriteria pemilihan sampel menghasilkan 66 perusahaan yang dapat diteliti 5 yang terdiri dari 33 perusahaan financial distress, 33 perusahaan non financial dsitress, dan 599 total observasi. Dwiyanti (2016) meneliti dengan judul kemampuan rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas sebagai indikator dalam memprediksi financial distress (studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress, sedangkan rasio solvabilitas tidak dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress. Penelitian Almilia dan Kristijadi (2003) menyatakan bahwa rasio likuiditas biasanya diukur dengan menggunakan current ratio (CR), yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Rasio likuiditas menunjukkan mengenai kemampuan perusahaan dalam memnuhi kewajiban keuangannya yang harus dipenuhi, atau mengenai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih (Munawir, 1995). Alifiah, et al (2012) menyatakan bahwa rasio leverage yang diukur dengan menggunakan debt ratio justru mempunyai nilai koefisien negatif, dimana hal tersebut bertentangan denggan penelitian-penelitian lainnya yang menyebutkan bahwa rasio leverage mempunyai arah hubungan yang positif terhadap kemungkinan terjadi nya financial distress di suatu perusahaan. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Alifiah, et al (2012) menyebutkan bahwa rasio aktivitas yang diukur dengan menggunakan total asset turnover ratio signifikan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan terjadinya financial distress di suatu perusahaan. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh 6 Hanifah (2013) yang menyatakan bahwa rasio operating capacity yang diukur dengan menggunakan total asset turnover ratio signifikan berpengaruh negatif terhadap kemungkinan terjadinya kondisi financial distress pada suatu perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan (Kasmir, 2012 dalam Atika, 2012). Profitabilitas suatu perusahaan juga menunjukkan kesehatan keuangan dari suatu perusahaan (Alifiah, et al 2011). Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset (ROA), yaitu laba bersih dibagi dengan total aset. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Ang, 1997 dalam Hanifah, 2013). Penelitian ini dilakukan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang beresiko mengalami krisis atau kesulitan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan belum pulihnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diawal tahun 2016 yang masih mencapai angka Rp 13.200,- per dollas AS. Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bisnis perbankan meruupakan salah satu bisnis jasa yang sering digunakan oleh masyarakat, dan bisnis perbankan saat ini memiliki persaingan yang sangat ketat. Hal ini mengindikasikan perusahaan harus memiliki keunggulan pada sumber dayanya masing-masing untuk menang dalam persaingan. Dengan keunggulan sumber dayanya sebuah perusahaan perbankan akan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya agar tidak mengalami kondisi financial distress. 7 Krisis global berdampak pada sektor finansial, ditandai dengan bangkrutnya Lehman Brother Inc. telah menyeret sejumlah bank dan perusahaan asuransi di berbagai negara ke dalam masalah yang cukup serius. Keadaan sektor finansial makin memburuk ketika banyak perbankan melakukan pengetatan likuiditas. Terdapat penurunan kepercayaan kepada perbankan akibat banyak kasus yang menimpa sejumlah bank seperti yang terjadi pada Bank Century. Hal in yang menyebabkan perbankan lebih hati-hati sehingga cenderung memilih yang paling aman dengan menjaga likuiditas lebih tinggi dari yang diharapkan dan memilih menaruh dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dibandingkan meminjamkan kepada bank lain yang kekurangan likuiditas atau melakukan ekspansi kredit ke nasabah. Bank merupakan perusahaan yang dinamis yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Usaha bank bukan saja sebagai penyimpan dan pemberi kredit, tetapi juga pencipta alat-alat pembayaran, stabilitas moneter, dan dinamisator pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perbankan merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat vital perannya dalam pembangunan ekonomi nasiona terutama dalam menghadapi era pasar bebas dan globalisasi, baik sebagai perantara antara sektor defisit dan sektorsurplus maupun seagai agent of development yang dalam hal ini masih dibebankan pada bank-bank pemerintah. Tingkat pertumbuhan yang tinggi pada sektor perbankan Indonesia menunjukkan pertmbuhan ekonomi negara yang tinggi juga dan sebaliknya, apabila tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun maka hal tersebut akan sangat berpengaruh pada sektor perbankan Indonesia. 8 Kesehatan atau kondisi keuangan merupakan kepentingan semua pihak terkait pemilik, pengelola, (manajemen bank), masyarakat penggna jasa. Bank Indonesia selaku otoritas, dan pihak lainnya. Kondisi bank tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential), kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen resiko (risk management). Berdasarkan peraturan BI No. 6/10.PBI/2004 tentang definisi kesehatan bank yaitu: Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penelitian kuantitaif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap resiko pasar. Berdasarkan uraian latar belakang maka peneliti tertarik untuk mengambil judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012-2015” B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah terurai sebelumnya, maka berikut adalah rumusan masalah dari penelitian ini: 1. Apakah rasio likuiditas berpengaruh dalam memprediksi kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan di perusahaan perbankan? 2. Apakah rasio leverage berpengaruh dalam memprediksi kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan di perusahaan perbankan ? 9 3. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh dalam memprediksi kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan di perbankan ? C. Tujuan penelitian Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012-2015 D. Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti sehubungan dengan pengaruh rasio keuangan untuk memprediksi probabilitas kebangkrutan pada perusahaan perbankan yang go public pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015, serta dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan investasi saham. 2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk perusahaan dalam menentukan kebijakan, dan mencegah agar tidak terjadinya kebangkrutan. 3. Bahan referensi bagi masyarakat pada umumnya yang dapat digunakan sebagai sumber informasi maupun untuk melanjutkan penelitian ini. II. A. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kesulitan Keuangan Berikut ini terdapat definisi financial distress yaitu sebagai berikut: Menurut Hanafi (2007): financial distress dapat digambarkan dari dua titik ekstrem yaitu kesulitan likuiditas jangka pendek sampai insolvabel. Kesulitan keuangan jangka pendek biasanya bersifat jangka pendek, tetapi bisa berkembang menjadi parah. Indikator kesulitan keuangan dapat dilihat dari analisis aliran kas, analisis strategi perusahaan, dan laporan keuangan perusahaan. Menurut Plat dan Plat (2002) mendefinisikan financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Financial distress dimulai dengan ketidakmampuan memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan juga termasuk kewajiban dalam kategori solvabilitas. Berdasarkan uraian di atas mengenai definisi dari financial distress dapat ditarik kesimpulan bahwa kesulitan keuangan/financial distress merupakan suatu masalah keuangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan, financial distress merupakan tahapan ketiga dalam kebangkrutan dan kondisi financial distress terjadi sebelum perusahaan benar-benar mengalami kebangkrutan. Menurut Kordestani ,dalam Febrina (2010) Tahapan dari kebangkrutan tersebut dijabarkan sebagai berikut: 11 1. Latency. Pada tahap latency, Return on Assets (ROA) akan mengalami penurunan. 2. Shortage of Cash. Dalam tahap kekurangan kas, perusahaan tidak memiliki cukup sumber daya kas untuk memenuhi kewajiban saat ini, meskipun masih mungkin memiliki tingkat profitabilitas yang kuat. 3. Financial Distress. Kesulitan keuangan dapat dianggap sebagai keadaan darurat keuangan, dimana kondisi ini mendekati kebangkrutan. 4. Bankruptcy. Jika perusahaan tidak dapat menyembuhkan gejala kesulitan keuangan (financial distress), maka perusahaan akan bangkrut. Menurut Almilia dan Kristijadi (2003) berbagai pihak yang berkepentingan untuk melakukan prediksi atas kemungkinan terjadi nya financial distress adalah: 1. Pemberi Pinjaman atau Kreditor Institusi pemberi pinjaman memprediksi financial distress dalam memutuskan apakah akan memberikan pinjaman dan menentukan kebijakan mengawasi pinjaman yang telah diberikan pada perusahaan. Selain itu juga digunakan untuk menilai kemungkinan masalah suatu perusahaan dalam melakukan pembayaran kembali pokok dan bunga. 2. Investor Model prediksi financial distress dapat membantu investor ketika akan memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. 12 3. Pembuat Peraturan atau Badan Regulator Badan regulator mempunyai tanggung jawab mengawasi kesanggupan membayar hutang dan menstabilkan perusahaan individu. Hal ini menyebabkan perlunya suatu model untuk mengetahui kesanggupan perusahaan membayar hutang dan menilai stabilitas perusahaan. 4. Pemerintah Prediksi financial distress penting bagi pemerintah dalam melakukan antitrust regulation. 5. Auditor Model prediksi financial distress dapat menjadi alat yang berguna bagi auditor dalam membuat penilaian going concern perusahaan. Pada tahap penyelesaian audit, auditor harus membuat penilaian tentang going concern perusahaan. Jika ternyata perusahaan diragukan going concernnya, maka auditor akan memberikan opini wajar tanpa pengeculian dengan paragraf penjelas atau bisa juga memberikan opini disclaimer (atau menolak memberikan pendapat). B. Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan keuangan dapat menjadi bahan untuk sarana informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai 13 posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis (Kamaludin dan Pribadi, 2011). Menurut Kasmir (2008) kinerja perusahaan dapat diukur dengan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi keuangan dapat memprediksi kinerja perusahaan pada masa yang akan datang. Hasil analisis laporan keuangan akan memberikan informasi tentang kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki maka akan tergambar kinerja suatu perusahaan. Jika perusahaan dapat mengetahui kelemahan perusahaan, manajemen dapat melakukan tindakan untuk memperbaiki sistem keuangan perusahaan. Hasil analisis laporan keuangan dapat dilihat dalam rasiorasio keuangan perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang dihasilkan dari analisis laporan keuangan inilah yang merupakan indikator yang digunakan untuk memprediksi terjadinya financial distress. Menurut Najmudin (2011) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang berguna bagi sejumlah pemakai untuk pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan oleh pemilik perusahaan kepadanya. 14 C. Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Pada umumnya rasio keuangan bermacam-macam tergantung pada kepentingan dan penggunaannya (Kasmir 2008). Almilia dan Kristijadi (2003) menyatakan analisis rasio keuangan berguna untuk analisis intern bagi manajemen perusahaan untuk mengetahui hasil keuangan yang telah dicapai guna melakukan perencanaan yang akan datang dan juga untuk analisis intern bagi kreditor dan investor. Penelitian ini menggunakan rasio keuangan yang dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan dan diukur dengan loan to deposit ratio. Loan to deposit ratio adalah rasio yang menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya (Dendawijaya, 2009). 2. Rasio Leverage, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis terhadap rasio ini diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang (jangka pendek dan jangka panjang) apabila pada suatu saat perusahaan dilikuidasi atau dibubarkan. Rasio solvabilitas perusahaan diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi 15 kondisi financial distress suatu perusahaan dan diukur dengan menggunakan capital adequacy ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana darisumber diluar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain-lain (Dendawijaya, 2009). 3. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Dengan kata lain rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio profitabilitas dihitung dengan menggunakan return on asset yang merupakan rasio untuk menilai kemampuan menghasilkan keuntungan (Harahap, 2009). perusahaan dalam 16 D. Penelitian Terdahulu TABEL 2.1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU No. 1. Peneliti Rusaly (2016) Variabel Variabel Independen: Current ratio, Return on asset Variabel Dependen: Financial distress 2. Dwiyanti (2016) Variabel Independen: Financial ratios: current ratios, debt ratio, turn asset turn over ratio, net profit margin Variabel Dependen: financial distress 3. Rahmawati (2015) Variabel Independen : Earning Before Interest And Tax to Total Asset, Working Capital to Total Asset, Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities, Retained Earning to Total Asset, Sales to Total Asset, Cash Flow From Operation to Total Asset Variabel Dependen: Financial distress Metode Penelitin dan Sampel Metode Penelitian: Uji Regresi Logistik Sampel: Perusahaan transportasi yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014 Metode Penelitian: regresi logistik Sampel : Perusahaan wholesale and retail trade yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2010 Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif terhadap financial distress, ROA berpengaruh negatif terhadap financial distress, ROA merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi financial distress Menunjukkan bahwa current ratio tidak signifikan terhadap financial distress. Sebaliknya, debt ratio, turn asset turn over ratio, dan net profit margin berpengaruh signifikan terhadap financial distress Menunjukkan bahwa Metode seluruh variabel Penelitian: Analisis regresi independen logistik berpengaruh negatif terhadap financial Sampel : distress. Peusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2013 17 LANJUTAN TABEL 2.1 Hanifah Variabel 4. 5. Dependen: Corporate governance dan indikator keuangan Variabel Independen: Financial distress Rahmania Variabel Dependen: CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, BOPO, LDR Variabel Dependen: Financial distress Metode Penelitian: Ujiregresi logistik Sampel: Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2010-201 Variabel Independen: Leverage ratio, asset management or acitivity ratio, liquidity ratio, profitability ratio Variabel Dependen: Financial distress Metode Penelitian: Uji regresi logistik Sampel: Perusahaan sektor produk konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Malaysia tahun 2001-2010 Variabel Independen: Profit margin, Likuiditas, efisiensi profitabilitas, financial leverage, posisi kas, aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan Variabel Dependen: Financial distress Metode Penelitian: Uji regresi logistik Sampel: Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2012) 6. Alifiah (2012) 7. Metode penelitian: Uji regresi logistic Sampel: Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 (2013) Almilia dan Kristijadi (2003) Sumber: Beberapa jurnal penelitian terdahulu Menunjukkan bahwa struktur tata kelola perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap financial dustress, sedangkan indikator keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress Menunjukkan bahwa NPL, NIM, ROE, LDR dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress, sedangkan variabel sisanya tidak berpengaruh secara signifikan untuk memprediksi financial distress Menunjukkan bahwa debt ratio,total asset turnover ratio, working capital signifikan dalam memprediksi financial distress, selain itu juga dikemukakan besarnya validitas internal dan eksternal yang mempunyai persentase ketepatan Menunjukkan bahwa rasio profit margin, financial leverage, rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap financial distress, sedangkan rasio pertumbuhan signifikan berpengaruh positif terhadap kondisi financial distress 18 E. Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan hipotesis penelitian, maka dapat digambarkan ke dalam suatu kerangka pemikiran sebagai berikut: Likuiditas (Loan to Deposit Ratio) X1 Leverage (Capital Adequacy Ratio) X2 Financial Distress (Y) Profitabilitas (Return on Asset) X3 GAMBAR 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN F. Pengembangan Hipotesis Rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan untuk mengevaluasi kondisi serta prestasi keuangan suatu perusahaan. 1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Financial Distress Rasio likuiditas menunjukkan mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih. Menurut teori keagenan, keputusan hutang 19 piutang perusahaan ada di bawah kendali agent. Oleh sebab itu, adanya kewajiban keuangan yang jatuh tempo pada saat ini adalah akibat dari keputusan agent yang pada masa lalu memutuskan untuk melakukan pinjaman atau kredit pada pihak luar perusahaan. Jika suatu perusahaan mempunyai total kewajiban yang jatuh tempo terlalu banyak, maka perlu dilakukan penelusuran apakah ada kesalahan pada agent dalam mengelola perusahaan, karena jika keadaan tersebut tidak cepat ditangani maka akan mendekatakan perusahaan pada kondisi financial distress. Prediksi financial distress sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan financial ratios. Adapun rasio likuiditas adalah salah satu dari financial ratios. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diproxykan dengan loan to deposit ratio (LDR), yaitu total aset dibagi dengan dana pihak ketiga (Dendawijaya, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Sumantri dan Jurnali (2010) menunjukkan bahwa loan to deposit ratio memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kondisi financial distrees suatu perusahaan. Semakin besar rasio ini maka semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kondisi financial distress. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan manfaat laporan keuangan dalam memprediksi kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa likuiditas mampu memprediksi financial distress suatu perusahaan. Berdasarkan uraian tentang pengaruh rasio likuiditas terhadap financial distress maka hipotesis yang diajukan penulis adalah: 20 H1: Likuiditas berpengaruh terhadap financial distress karena dapat memprediksi terjadinya probabilitas kebangkrutan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI. 2. Pengaruh Rasio Leverage Terhadap Financial Distress Analisis rasio leverage diperlukan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajibannya (baik itu jangka pendek maupun jangka panjang). Rasio leverage menekankan pada seberapa besar proporsi hutang yang digunakan dalam pendanaan aset perusahaan. Di samping itu, dalam teori keagenan kelangsungan hidup perusahaan berada di tangan agent. Apakah agent memutuskan untuk melakukan pendanaan dari pihak ketiga atau tidak. Jika proporsi hutang yang dimiliki perusahaan terlalu besar, maka perlu dipertanyakan apakah terjadi kesalahan pengambilan keputusan oleh agent dalam mengelola perusahaan atau agent memang sengaja bertindak sesuatu yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Oleh karena itu keputusan agent mengenai pendanaan aset perusahaan sangatlah penting, karena jika agent terlalu banyak menggunakan dana pihak ketiga sebagai pendanaannya, maka akan timbul kewajiban yang lebih besar di masa mendatang, dan hal itu akan mengakibatkan perusahaan akan rentan terhadap kesulitan keuangan atau financial distress. Salah satu financial ratios yang digunakan untuk memprediksi financial distress adalah rasio leverage. Adapun dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan capital adequacy ratio (CAR). Capital Adequacy ratio (CAR) 21 merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol resiko-resiko yang timbul dan dapat berpengaruh terhadap besarnya modal. Rahmania (2012) menyatakan bahwa rasio leverage yang diproxykan menggunakan capital adequacy ratio menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan perbankan. Berdasarkan uraian tentang pengaruh rasio leverage terhadap financial distress maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H2: Leverage berpengaruh terhadap financial distress karena dapat memprediksi terjadinya probabilitas kebangkrutan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI. 3. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Financial Distress Profitabilitas yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan telah berhasil dalam memasarkan produknya, sehingga akan meningkatkan penjualan dan akhirnya juga akan meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan. Di samping itu, menurut teori keagenan kegiatan operasi perusahaan adalah tugas agent. Oleh karena itu, jika suatu perusahaan mempunyai laba yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa agent berhasil mengambil keputusan terbaik dalam pengelolaan perusahaan. Dengan laba yang tinggi maka dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di 22 perusahaan tersebut, sehingga peluang perusahaan mengalami financial distress adalah semakin kecil. Financial ratios dapat digunakan untuk memprediksi financial distress. Salah satu financial ratios adalah rasio profitabilitas. Adapun penelitian ini menggunakan return on asset (ROA) dalam mengukur rasio profitabilitas. Husnan (1998) mengatakan bahwa semakin besar return on asset (ROA) suatu perusahaan, maka menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian (return) yang semakin besar. Almilia dan Kristijadi (2003) menyatakan bahwa return on asset signifikan berpengaruh positif terhadap financial distress, yang berarti bahwa semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan, maka semakin kecil suatu perusahaan akan mengalami financial distress. Di sisi lain, hasil berbeda diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan oleh Alifiah, et al (2012), yang menyebutkan bahwa financial ratios yang paling signifikan dalam mempengaruhi financial distress tidaklah berasal dari rasio profitabilitas. Berdasarkan uraian yang ada tentang pengaru rasio profitabilitas terhadap financial distress maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H3: Profitabilitas berpengaruh terhadap financial distress karena dapat memprediksi terjadinya probabilitas kebangkrutan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI. III. A. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2013) penelitian asoiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh terkait antara variabel independen dan variabel dependen suatu penelitian. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus dari orang lain atau mencari dari dokumendokumen yang sudah ada. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu penelitidapat mempergunakan data yang dapat diperoleh dari internet (Sugiyono, 2013). C. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan penelitian dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), jurnal-jurnal, skripsi, dan beberapa website internet yang menyediakan informasi terkait mengenai penelitian. 24 D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan metode dimana pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbanganpertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar (Sanusi, 2014).Sampel penelitian ini didasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan perbankan yang Go Public yang masih aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian 2012-2015, berdasarkan kriteria ini diperoleh sampel sebanyak 29 perusahaan perbankan yang masih aktif. 2. Perusahaan perbankan yang memiliki data lengkap yang berkaitan dengan financial ratio, rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas selama periode penelitian tahun 2012-2015, berdasarkan kriteria ini diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan. 25 3. Perusahaan perbankan yang memiliki time interest earned kurang dari 1 dikategorikan mengalami financial distress, dan perusahaan pasangannya yang memiliki time interest earned lebih dari 1 dikategorikan non financial distress. Berdasarkan kriteria purposive sampling maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 perusahaan yang mengalami financial distress dan 2 perusahaan non financial distress. Berikut adalah daftar perusahaan perbankan yang Go Public di BEI : Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di BEI Tahun 2012-2015 No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan Perusahaan Perbankan Financial Distress 1. BABP PT. ICBM Bumi Putra Tbk. 2. BBTN PT. Bank Tabungan Negara Tbk. 3. BDMN PT. Bank Danamon Tbk. 4. BNGA PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 5. BNII PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. 6. BNLI PT. Bank Permata Tbk. 7. PNBN PT. Bank Pan Indonesia Tbk. 8. SDRA PT. Bank Woori Saudara Indonesia Tbk. 9. BSLT PT. Bank Sulut Tbk. Perusahaan Perbankan Non Financial Distress 1. BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. 2. BMRI PT. Bank Mandiri Tbk. Sumber : www.sahamok.comdata diolah E. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) adalah kesulitan keuangan/financial 26 distress, sedangkan variabel independen (X) adalah Likuiditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (X1), Leverage yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio(X2), dan Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (X3). 2. Definisi Operasional Variabel a. Kesulitan Keuangan/Financial Distress Pengukuran financial distress dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Asquith, Gartner dan Scahrfstein, (1994), mendifinisikan perusahaan yang mengalami financial distress menggunakan time interest earned. Time interest earned merupakan suatu rasio yang menunjukkan seberapa kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran bunga hutang yang dimilikinya. Laba sebelum pajak yang dimiliki suatu perusahaan lebih besar nilainya daripada beban bunga yang harus dibayar, sehingga perusahaan telah mampu menutupi beban bunga dengan laba sebelum pajak ang dimilikinya. Secara umum jika nilai time interest earned dibawah 1.5 maka tidak .aman karena rasionya sebesar 1.0 maka laba sebelum pajak yang didapat perusahaan hanya cukur untuk membayar beban bunga.Untuk menghitung time interest earned adalah sebagai berikut (Asquith, Gartner dan Scahrfstein,1994): EBIT TIE = Beban Bunga 27 b. Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun memang akan menguntungkan, namun hal ini terkait resiko apabila sewaktu-waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjamnya. Sebaliknya, apabila bank tidak menyalurkan dananya maka bank juga akan terkena resiko karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga, sedangkan dana pihak ketiga yaitu mencakup giro, tabungan, dan deposito. Rumus loan to deposit ratio adalah sebagai berikut (Dendawijaya, 2009): Total Kredit LDR = x 100% Dana Pihak Ketiga c. Leverage Merupakan rasio yang berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang jika pada suatu saat perusahaan tersebut dilikuidasi (Sigit, 2008 dalam Widarjo dan Setiawan, 2009). Rasio leverage dalam penelitian ini menggunakan Capital AdequacyRatio (CAR). Variabel ini berfungsi menampung risiko yang kemungkinan dihadapi bank. Semaking tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung dari 28 setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan konribusi yang besar bagi profitabilitas. Berikut ini adalah rumus capital adequacy ratio menurut (Dendawijaya, 2009): Modal Bank CAR = x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko d. Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagiannya. (Harahap, 2009). Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan return on assets (ROA). Berikut ini adalah rumus return on asset menurut (Harahap, 2009): Laba Bersih Sebelum Pajak ROA = x 100% Total Aktiva F. Metode dan Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik dekriptif memberikan gambaran mengenai suatu variabel yang dilihat dari nilai mean, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimun (Widarjono, 2013). Standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum menggambarkan persebaran data. Pada penelitian ini, analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan financial ratio sebagai 29 variabel independen. Adapun financial ratio dalam pengukurannya diwakili oleh rasio likuiditas, rasio leverage, , rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen memiliki distribusi normal atau tidak. Mengantisipasi agar tidak terjadinya bias, data yang digunakan harus terdistribusi dengan normal. Uji statistik yang digunakan dalam menguji normalitas residual dalam penelitian ini adalah uji statistik jarque-bera test. Uji memiliki ketentuan yaitu apabila nilai probabilitas JB (jarque-bera) lebih besar dari tingkat signifikasi α= 0,05, maka data residual terdistribusi normal dan sebaliknya apabila probabilitas JB lebih kecil dari tingkat signifikasi α= 0,05, maka data residual tidak terdistribusi secara normal (Gujarati, 2010). Model regresi yang baik adalah model regrei yang data residualnya terdistribusi secara normal, namun untuk data yang memiliki sampel besar lebih dari 100 seperti jenis data panel distribusi data residual sulit untuk didapatkan sehingga apabila sampel besar maka kenormalan atas data residual dapat diabaikan (Gujarati, 2010). b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat hubungan linear antar variabel independen. Menurut Widarjono (2013), model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat hubungan linear antar variabel independen. Indikasi adanya 30 multikolinieritas dalam sebuah model regresi ditunjukkan dengan adanya nilai koefisien determinasi (R2) yang tinggi tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan. Multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai korelasi parsial antar variabel independen, apabila nilai korelasi parsial kurang dari atau sama dengan 0,85 maka tidak ada masalah multikolinieritas, sebaliknya apabila nilai korelasi parsial lebih dari 0,85 maka diduga terdapat masalah multikolinieritas (Widarjono, 2013). c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Widarjono (2013), uji heteroskedastisitas menguji apakah model regresi varian dari variabel residual bersifat konstan atau tidak, apabila dalam sebuah model regresi terdapat masalah heteroskedastisitas maka akan mengakibatkan nilai varian tidak lagi minimum sehingga mengakibatkan standar error yang tidak dapat dipercaya dan hasil regresi dari model tidak dapat dipertanggungjawabkan. Model regresi yang baik adalah yang bersifat homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Park. Mendeteksi heteroskedastisitas menggunakan uji Park adalah melihat hasil regresi menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen, apabila terdapat variabel independen yang signifikan terhadap residual maka model regresi terdapat masalah heteroskedastisitas (Widarjono, 2013). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase financial distress yang terjadi di suatu perusahaan 31 dibandingkan dengan keseluruhan sampel yang digunakan. Selain itu juga menyajikan seberapa besar persentase perusahaan non financial distress dibandingkan dengan keseluruhan sampel yang digunakan. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara variabel gangguan atau residual, jika dalam model regresi terdapat masalah autokorelasi maka akan menyebabkan varian yang besar dan akan menyebabkan model regresi tidak bersifat BLUE sehingga estimasi dari model regresi tidak dapat dipercaya. Uji autokorelasi dapat diuji dengan menggunakan DW test (Durbin-Watson test). DW test dilakukan dengan cara membandingkan nilai DW hitung (d) dengan nilai dL dan dU pada tabel Durbin-Watson. Tabel 3 menjelaskan mengenai rule of thumb dari DW test sebagai berikut : Tabel 3.2 Uji statistik Durbin Watson d Nilai Statistik d 0 < d < dL dL< d < dU dU < d < 4- dU 4- dU < d < 4- dL 4- dL < d < 4 Hasil Ada Autokorelasi Positif Tidak Dapat Diputuskan Tidak Ada Autokorelasi Tidak Dapat Diputuskan Ada Autokorelasi Negatif Sumber : Widarjono (2013) Keterangan: Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung pada banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan. 3. Analisis Regresi Data Panel Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel 32 atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang digunakan dalam sebuah penelitian (Widarjono, 2013). Model regresi linear berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu Software Eviews 8. Penelitian ini menggunakan data panel. Data panel merupakan data gabungan dari data cross section dan data time series(Widarjono, 2013). Regresi dengan data panel diharuskan memilih beberapa model pendekatan yang paling tepat untuk mengestimasi data panel yaitu pendekatan model Common Effect, Fixed Effect,dan Random Effect.Penjelasannya adalah sebagai berikut(Widarjono, 2013). a. Pendekatan Model Common Effect Pendekatan dengan model Common Effect pendekatan merupakan yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel.Pendekatan dengan model common effect memiliki kelemahan yaitu ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya karena adanya asumsi bahwa perilaku antar individu dan kurun waktu sama padahal pada kenyataannya kondisi setiap objek akan saling berbeda pada suatu waktu dengan waktu lainnya (Widarjono, 2013). b. Pendekatan Model Fixed Effect Pendekatan model fixed effect mengasumsikan adanya perbedaan antarobjek meskipun menggunakan koefisien regresor yang sama. Fixed effect disini maksudnya adalah bahwa satu objek memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu, demikian pula dengan koefisien regresornya (Widarjono, 2013). 33 c. Pendekatan Model Random Effect Pendekatan model random effect ini adalah mengatasi kelemahan dari model fixed effect. Model ini dikenal juga dengan sebutan model generalized least square (GLS). Model random effect menggunakan residual yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar objek. Untuk menganalisis data panel menggunakan model ini ada satu syarat yang harus dipenuhi yaitu objek data silang lebih besar dari banyaknya koefisien (Widarjono, 2013). Menurut Widarjono (2013) keuntungan dari data panel adalah sebagai berikut: 1. Data panel yang merupakan kombinasi dari data cross section dan time series akan memberikan informasi data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang semakin besar. 2. Menggabungkan data cross section dan time series dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel. Penelitian ini menggunakan uji regresi data panel dengan model random effect. Persamaan yang digunakan dalam regresi berganda data panel dengan model random effect adalah sebagai berikut (Widarjono, 2013) : Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + αi+ uit Keterangan : Y a b X1 X2 = Financial distress = Konstanta = Koefisien regresi = Loan to Deposit Ratio = Capital Adequacy Ratio 34 X3 αi uit 4. = Return On Asset = Random Effect pada observasi ke-i = Standard Error Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel Pengolahan regresi data panel terlebih dahulu harus memilih model estimasi yaitu common effect, fixed effect dan random effect. Pemilihan model dilakukan dengan uji chow dan uji hausman, penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Uji Chow Chow tes tatau likelihood ratio test merupakan sebuah pengujian untuk memilih antara model common effect dan model fixed effect. Chow test merupakan uji dengan melihat hasil F statistik untuk memilih model yang lebih baik antara model common effect atau fixed effect, apabila nilai probabilitas signifikansi F statistik lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka H0 diterima, namun jika nilai probabilitas signifkansi F statistik lebih besar dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka H0 ditolak.H0 menyatakan bahwa model fixed effect yang lebih baik digunakan dalam mengestimasi data panel dan H a menyatakan bahwa model common effect yang lebih baik (Widarjono, 2013). b. Uji Hausman Setelah melakukan uji chow dan hasil dari uji chow adalah menolak H0 yang artinya antara model common effect dan fixed effect maka yang lebih baik adalah model fixed effect. Langkah selanjutnya adalah membandingkan model fixed effect dan model random effect 35 dengan melakukan uji Hausman. Uji Hausman dalam menentukan model terbaik menggunakan statistic chi square dengan degree of freedom adalah sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel independen, apabila nilai statistik chi square lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi α = 0,05 maka H0ditolak yang artinya model yang lebih baik adalah model random effect, apabila nilai statitik chi square lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 0,05 maka H 0 diterima yang mengartikan bahwa model yang lebih baik adalah model fixed effect (Widarjono, 2013). G. Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua infromasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel-variabel dependen (Al Ghozali, 2011). 2. Uji Statistik F Uji F pada dasarnya menunjukka apakah semua variabel independen atau bebas yang telah dimasukkan kedalam model regresi layak digunakan 36 atau tidak layak untuk digunakan (Ghozali, 2011). Penguji model regresi F ini dilakukan dengan menggunakan nilai signifikasi 0,05 atau (0 = 5%) yang akan dibandingkan dengan nilai Sig pada tabel Anova. Bila nilai signifikan f < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti koefisien regresi layak digunakan. Bila nilai signifikan f > 0,05, maka H0 ditolak atau Ha ditolak yang berarti koefisien regresi tidak layak digunakan. 3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel koefisien pada kolom sig. Jika probabilitas nilai t atau signifikasi < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak dapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil regresi dan analisis data mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kesulitan keuangan pada perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2015, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadapkesulitan keuangan, sehingga hipotesis satu (H1) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh terhadap kesulitan keuanganpada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015 diterima. 2. Rasio Leverage tidak berpengaruh terhadap kesulitan keuangan, sehingga hipotesis dua (H2) yang menyatakan bahwa rasio leverage tidak berpengaruh terhadap kesulitan keuangan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015 ditolak. 3. Rasio Profitabilitas berpengaruh terhadap kesulitan keuangan, sehingga hipotesis empat (H3) yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas berpengaruh terhadap kesulitan keuangan pada perusahaan perbankan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2015 diterima. 4. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return On Asset (ROA) terhadap kesulitan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa dari keempat variabel independen yang digunakan, 54 hanya satu variabel yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesulitan keuangan yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR). B. 1. Saran Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan investasi. Ketika investor ingin melakukan investasi saham sebaiknya perlu mempertimbangkan faktor yang cukup berpengaruh yaitu rasio aktivias dan rasio profitabilitas. 2. Bagi perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk perusahaan dalam menentukan kebijakan, dan mencegah agar tidak terjadinya kebangkrutan 3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya agar memperluas alat ukur seperti menambah rasio keuangan lain dalam memprediksi kesulitan keuangan pada suatu perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Alifiah, Mohd Norfian, et al. (2012). Prediction of Financial Distress Companies in The Consumer Product Sector in Malaysia. Journal of Accounting and Finance, Malaysia. Almilia. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress suatu Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. (Vol. 7 Januari) No. 1: 1-22. Almilia, LS., dan E. Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan auditing Indonesia. (Vol. 7 Desember) No.2 Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Asquith P., R. Gertner dan D. Scharfstein. 1994. Anatomy of Financial Distress: An Examination of Junk-Bond Issuers. Quarterly Journal of Economics. 109 : 1189-1222 Atika, dkk. 2012. Pengaruh Beberapa Rasio Keuangan terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress. Skripsi Fakultas Imu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia : Jakarta Dwiyanti, Yulia. 2016. Kemampuan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Financial Distress ( Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Emrinaldi. 2007. Analisis Pengaruh Praktek Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Terhadap Kesulitan Keuangan Perusahaan (Financial Distress) : Suatu Kajian Empiris. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 2007. Febrina, Patricia Dwijayanti. 2010. Penyebab, Dampak, Dan Prediksi Dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 2 No. 2, Juli 2010. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2010. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hanafi, Mamduh M. 2007. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Hanifah, Oktita Earning. 2013. Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Financial Indicators Terhadap Kondisi Financial Distress. Skripsi Yang Dipublikasikan. Jurusan Akuntansi, Universitas Diponegoro: Semarang. Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Husnan, Suad. 1998. Dasar - Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta: AMP YKPN. Kamaludin dan Karina Ayu Pribadi. 2011. Prediksi Financial Distress Kasus Industri Manufaktur Pendekatan Model Regresi Logistik.Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol 1, No 1. September 2011. Kasmir. 2008.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada. Munawir, S. 2009. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iah Modern. Yogyakarta: Andi. Platt, H.D., and M.B. Platt. 2002. Predicting Corporate Financial Distress: Reflections on Choice-Based sample Bias. Journal of Economic and Finance. (Vol. 26. Summer) No.2 Pranowo, Koes. 2010. Analisis Corporate Financial Distress Perusahaan Publik (Non Financial Companies).Student Journal. Vol. 8 Ray, Sarbapriya. 2011. Assessing Corporate Financial Distress in Automobile Industry of India: An Application of Altman’s Model, Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 2 No.3, Hal 155 – 169. Rahmania, Meilitia Fitri. 2012. Analisis Rasio Keuangan Terhadap Financial Distress Perusahaan Perbankan Studi Empiris Di BEI 2010-2012. Jurnal. STIESIA Surabaya. Rahmawati, Aryani Intan Endah 2015. Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013 Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Rusaly, Adila. 2016. Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014 Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumantri dan Teddy Jurnali, 2010. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kepailitan Bank Nasional. Jurnal. Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 1, April 20120 Weston, J. dan Brigham. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jakarta:Bina Rupa Aksara. Whitaker, R.B 1999. The Early Stages of Financial Distress. Journal of Economic and Finance. (Vol. 23 Summer) No. 2: 123-133. Widarjo, Wahyu dan Setiawan, Doddy. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif.Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 11 (2):107-119. Widarjono, Agus. 2013. Ekonometrika: Pengantar dan aplikasinya. Jakarta: Ekonosia. www.idx.co.id www.sahamok.com