BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis rasio keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik dan analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan datadata yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Wild, Subramanyam, dan Hasley 2005:3). Analisis laporan keungan melibatkan penggunaan laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi karena laporan keuangan menyajikan informasi mengenai suatu perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia: 2007), bahwa informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca. Informasi kinerja keuangan terutama disediakan dalam laporan laba rugi. Neraca merupakan suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir tahun. Laporan laba rugi merupakan suatu ikhtisar yang berisi pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu. Universitas Sumatera Utara 2. Analisis Rasio a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Salah satu cara untuk melakukan analisis keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara berbagai perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan. Hubungan antara pos-pos tersebut dinyatakan dengan angka yang disebut dengan rasio. Rasio-rasio ini penting bagi analisis intern maupun ekstern dan menilai perusahaan dan laporan keuangan yang diumumkan perusahaan. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (1999 : 297) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005 : 36) “Rasio merupakan alat untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut”. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan Universitas Sumatera Utara penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. b. Jenis-jenis Rasio Keuangan Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang menurut penulisnya cocok untuk memahami perusahaan. Tetapi, menurut Sofyan Syafri Harahap (1999 : 301) adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah : a. b. c. d. e. f. g. h. Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas/Rentabilitas Rasio Leverage Rasio Aktivitas Rasio Pertumbuhan Market Based Value (Penilaian Pasar) Rasio Produktivitas Berbeda dari yang dikemukakan oleh Home dan Wachowicz (2005:204) Rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan pada dasarnya terdiri atas dua jenis. Jenis pertama meringkas beberapa aspek dari “kondisi keuangan” perusahaan untuk suatu periode-periode dengan neraca yang telah dibuat. Rasio-rasio ini disebut rasio neraca (balance sheet ratio), karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam setahun. Rasio-rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba-rugi (income statement ratio) atau rasio laba-rugi/neraca (income statement/balance sheet ratio). Universitas Sumatera Utara Dan secara umum rasio dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis kelompok rasio keuangan antara lain : 1) Rasio Likuiditas Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan banker. Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio/CR), rumus untuk menghitungnya adalah: πΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆ π π π π π π π π π π = πΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ πΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar aktiva lancar, maka rasio semakin tinggi. 2) Rasio Leverage Perusahaan memperoleh sumber pendanaan dari dua sumber yaitu kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage menunjukkan berapa besar perusahaan didanai oleh kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage atau rasio utang, rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun Universitas Sumatera Utara asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah : a) Debt to Asset Ratio Yaitu rasio total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan utang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh utang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Rumus yang digunakan adalah : DAR = b) Debt to Equity Ratio ππππππππππππ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ ππππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. DER= ππππππππππ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ ππππππππππ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ 3) Rasio Aktivitas Rasio aktivitas sering juga disebut sebagai rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva. Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Universitas Sumatera Utara Rasio aktivitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah : a) Rasio perputaran total aktiva (total assets turnover) Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Rumus yang digunakan adalah: ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ ππππππππππππππππ = ππππππ ππππππππππ ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ b) Rasio Perputaran Persediaan (inventory turnover ratio) Rasio ini menunjukkan berapacepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rumus yang digunakan adalah : πΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌ ππππππππππππππππ = ππππππππ ππππ ππππππππ π π π π π π π π π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ ππππππππππππππππππ 4) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas disebut juga rasio kinerja operasi. Rasio profitabilitas atau kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin laba dan aktivitas operasi yang dilakukan perusahaan. Dalam hubungannya dengan penjualan dan investasi, rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi margin laba kotor (gross profit margin), margin laba operasi (operating profit margin), margin laba sebelum pajak (pretax profit margin), margin laba bersih (net profit margin), return on asssets, return on investment. Universitas Sumatera Utara Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan gross profit margin (GPM). a) Return on Assets (ROA) Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rumus untuk menghitungnya adalah : π π π π π π π π π π π π ππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ = ππππππ πΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌ ππππππππππ π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ b) Return On Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, jika angka yang diperoleh besar, maka akan lebih baik. Rumus yang digunakan adalah : π π π π π π π π π π π π ππππ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ = ππππππ πΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌπΌ ππππππππππ πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ c) Gross Profit Margin (GPM) Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Penggunaan rasio ini dalam menentukan bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan memiliki kelemahan karena rasio ini hanya memberi tahu besarnya keuntungan kotor dari penjualan yang dilakukan perusahaan tanpa memasukkan struktur biaya yang ada pada perusahaan. Rumus untuk menghitung gross profit margin (GPM) adalah: Universitas Sumatera Utara πΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊ ππππππππππππ ππππππππππππ = ππππππππππ − πΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆπΆ ππππ πΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊπΊ ππππππππ ππππππππππ 3. Laba a. Pengertian Laba Laba yang maksimal merupakan salah satu tujuan akhir dari perusahaan. Wild, Subramanyam, dan Hasley (2005 : 25) mendefenisikan laba sebagai berikut: Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas. Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004 : 230) dalam bukunya Financial Accounting Standard Board, laba terdiri dari empat elemen yaitu, pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss), pengertian masing-masing elemen tersebut adalah sebagai berikut: i. ii. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan oleh entitas tersebut. Universitas Sumatera Utara iii. iv. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. Informasi tentang komponen-komponen laba akan membantu pemakai laporan keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas di masa yang akan datang. b. Pengertian Pertumbuhan Laba Tujuan semua perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, karena besarnya laba yang diperoleh sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup bagi perusahaan tersebut. Pertumbuhan laba yang semakin meningkat sangat diinginkan oleh setiap perusahaan dalam setiap tahunnya. Pertumbuhan laba adalah peningkatan laba suatu perusahaan pada suatu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Prediksi pertumbuhan laba dapat digunakan untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan. Jadi, memahami laba, apa yang diukur oleh laba dan komponen-komponennya adalah penting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan keuangan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) “Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Maka dalam memprediksi pertumbuhan laba dalam penelitian ini menggunakan rumus pertumbuhan laba bersih. ππππππππππππππππβππππ πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ = πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β ππππβπ’π’π’π’ π‘π‘ − πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β ππππβπ’π’π’π’ π‘π‘−1 πΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏπΏ π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅π΅β ππππβπ’π’π’π’ π‘π‘−1 4. Hubungan Rasio Keuangan Dengan Prediksi Laba Rasio keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan menentukan pembelian saham perusahaan, peminjaman uang, atau untuk memprediksi kekuatan financial perusahaan di masa yang akan datang. Pemegang saham potensial tertarik pada keuntungan dari pembelian atau penjualan saham. Keuntungan dapat direalisasikan pada seberapa menguntungkan perusahaan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang mengindikasikan seberapa bagus manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia. Hubungan antar elemenelemen pada laporan keuangan dijelaskan oleh rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara B. Tinjauan Peneliti Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu memberikan hasil yang tidak konsisten. Penelitian Dian (2005) dan Haryanti (2007) menemukan bahwa perputaran total aktiva (total asset turnover) berpengaruh terhadap perubahan laba dan perubahan kinerja. Sedangkan Widiasih (2006) dan Sari (2008) menemukan bahwa total asset turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba, sehingga tidak dapat memprediksi pertumbuhannya. Selain itu, penelitian dari Widiasih (2006) menemukan bahwa secara parsial gross profit margin (GPM) berpengaruh terhadap perubahan laba, sedangkan penelitian Meilina Sari (2008) menemukan bahwa gross profit margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Ringkasan tinjauan penelitian terdahulu ditampilkan dalam table 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Peneliti Terdahulu Nama Judul Variabel yang Hasil Penelitian Digunakan Dian Analisis rasio keuangan Current ratio, Rasio yang berpengaruh Meriewaty terhadap perubahan quick ratio, signifikan terhadap (2005) kinerja pada perusahaan working capital perubahan kinerja di industry food and to total asset, perusahaan adalah current beverages yang terdaftar total debt to ratio, total asset turnover di BEI equity ratio, dan return on investment Universitas Sumatera Utara total debt to total capital asset ratio, long term debt to equity ratio, ROI,ROA, Working capital turnover ratio Lina Kemampuan Rasio Current ratio, Rasio yang dapat Purnamawati Keuangan dalam gross profit digunakan sebagai Memprediksi margin, prediktor perubahan laba Pertumbuhan Laba operating profit adalah inventory turnover, margin, net total asset turnover, net income to sales, income to sales, dan sales return on equity, to current liabilities. (2005) inventory turnover, total asset turnover, Nur Ari Analisis Rasio Keuangan Persediaan, Mempunyai pengaruh Widiasih dalam Memprediksi Perputaran terhadap perubahan laba. Pertumbuhan Laba pada aktiva tetap, Sedangkan secara parsial Perusahaan Manufaktur Gross Profit hanya gross profit margin yang Terdaftar di Bursa Margin (GPM), yang berpengaruh terhadap Efek Jakarta (BEJ dan leverage perubahan laba Dwi Evaluasi Manfaat Rasio Total Asset to Secara simultan, variable Haryanti Keuangan dalam debt ratio, Total Debt Ratio, Total Asset (2007) Memprediksi Asset turnover, Turnover, Net Profit Pertumbuhan Laba pada Net Profit Margin, dan Rate of KPRI di Kota Semarang Margin, dan Return on Investment (2006) Universitas Sumatera Utara Yustinus Ari Wijaya (2007) Return of Return berpengaruh secara on Investment signifikan. Evaluasi Kegunaan Working capital Working capital to total Rasio Keuangan dalam to total asset, asset dan working capital Memprediksi working capital turnover dapat Pertumbuhan Laba di turnover, total memprediksi pertumbuhan Masa yang Akan Datang debt to capital laba satu tahun yang akan (Studi Kasus Perusahaan asset.. datang.. Pengaruh Rasio Current Ratio, Secara simultan, Current Keuangan Terhadap Tottal Asset Ratio, Total Asset Laba Perusahaan Turnover, Turnover, Return on Manufaktur Industri Return on Equity, dan Gross Profit Barang Konsumen yang Equity, dan Margin berpengaruh Terdaftar di Bursa Efek Gross Profit terhadap perubahan laba. Indonesia Margin. Secara parsial, hanya Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) Meilina Sari (2008) variable Debt Ratio yang berpengaruh secara signifika, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara parsial terhadap perubahan laba Sumber : Data diolah penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara C. Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio (CR), debt asset ratio (DAR), debt to equity ratio (DER), total assets turnover (TATO), return on assets (ROA), return on equity (ROE), gross profit margin (GPM), inventory turnover (ITO). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Current Ratio (ππ1 ) Debt Equity Ratio (ππ2 ) Debt Asset Ratio (X3) Total Asset Turnover (X4) Return On Asset Profitabilitas (ππ5 ) (Y) Return On Equity (ππ6 ) Gross Profit Margin (ππ7 ) Inventory Turnover (ππ8 ) Gbr 2.1 : Kerangka Konseptual Semakin tinggi CR, maka perusahaan semakin likuid dan akan semakin mudah memperoleh pendanaan dari kreditor maupun investor untuk memperlancar kegiatan operasionalnya sehingga pertumbuhan laba juga akan meningkat. Semakin tinggi DAR, menunjukkan peningkatan pada resiko pada kreditor berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya dan Universitas Sumatera Utara akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran deviden. Semakin tinggi DER, maka semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, jika rasio semakin rendah, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Semakin tinggi total asset turnover (TATO), maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat. Semakin tinggi return on asset (ROA), semakin tinggi laba yang akan diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin tinggi return on equity (ROE), maka akan menunjukkan perolehan laba bersih perusahaan yang diukur melalui modal pemilik. Semakin tinggi gross profit margin (GPM), maka semakin efektif dan efisien perusahaan dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya sehingga akan dapat mempengaruhi laba bersih yang akan diperoleh perusahaan. Semakin tinggi inventory turnover (ITO), maka menunjukkan kecepatan perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, apabila semakin besar rasio ini, maka dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis dari penelitian ini adalah current ratio, debt ratio, total asset turnover, return on asset, return on equity, inventory turnover dan gross profit margin bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara