VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: 5. Hasil evaluasi aktivitas promosi yang telah dilakukan oleh DH Organik dalam upaya mendapatkan respon dari konsumennya menunjukkan bahwa konsumen menilai setuju artinya butuh beberapa kali bagi rata-rata responden untuk merespon aktivitas promosi produk Asambugar. Kondisi tersebut juga memperlihatkan lambatnya respon konsumen sehingga proses keputusan pembelian mengalami penundaan bahkan tidak menutup kemungkinan konsumen membatalkan pemeblian produk Asambugar. Akibatnya, fluktuasi penjualan dapat terjadi bahkan mengarah kepada penurunan penjualan. 6. Hasil identifikasi bauran promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan Dr. Diana Hermawati (DH Organik) menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung dan penjualan pribadi. 7. Hasil identifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam merumuskan strategi promosi produk Asambugar adalah faktor tujuan promosi, faktor perusahaan, faktor karakteristik produk, faktor perusahaan pesaing, faktor konsumen, faktor dana promosi, faktor distribusi, faktor lembaga pendukung, faktor karakteristik pasar, faktor manajemen produksi, dan faktor sumberdaya manusia. 8. Hasil rumusan dan analisis alternatif strategi promosi produk Asambugar yang sesuai untuk dilaksanakan oleh DH Organik dalam upaya meningkatkan penjualan dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan saat ini memperlihatkan bahwa fokus promosi penjualan menjadi prioritas pertama dengan bobot sebesar 0,278 karena dinilai lebih mampu memberikan dampak positif yang signifikan dalam peningkatan penjualan produk terutama dengan keterbatasan sumberdaya yang ada. Periklanan menjadi prioritas terakhir dengan bobot sebesar 0,066 karena pengalokasian dana untuk promosi yang terbatas. Selain itu, space waktu dan ruang dalam periklanan sangat terbatas padahal DH Organik melayani niche market yang membutuhkan spesialisasi. Perusahaan ini menilai bahwa periklanan masih harus tetap dilakukan karena cukup potensial untuk menginformasikan keberadaan produk kepada ceruk pasar potensial yang belum dijangkau dimana ceruk pasar itu adalah bagian dari masyarakat luas. 8.2. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam menetapkan strategi promosi produk susu kuda organik Asambugar, peneliti merekomendasikan beberapa saran kepada pihak manajemen DH Organik antara lain: 1) Salah satu bentuk dari perusahaan perseorangan adalah tidak adanya kontinuitas artinya suatu usaha perseorangan secara legal bubar ketika pemiliknya meninggal. Walaupun suatu perusahaan dapat diorganisasi kembali apabila seorang pengganti disiapkan untuk mengambil alih, tetapi para ahli waris diharuskan untuk menjual kekayaan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Dr. Diana Hermawati sebaiknya mengubah bentuk perusahaannya menjadi persekutuan komanditer (limited pertnership) dimana Dr. Diana Hermawati dapat berperan sebagai sekutu komanditer dan ahli warisnya dapat berperan sebagai sekutu aktif. Bentuk perusahaan CV relatif lebih mudah dalam mendapatkan pinjaman modal dari lembaga keuangan seperti perbankan dibandingkan perusahaan perseorangan. 2) Dari hasil evaluasi aktivitas promosi, sebaiknya DH Organik menetapkan konsumen sasarannya bukan kepada seluruh masyarakat tetapi spesialisasi pelayanan pada ceruk pasarnya karena kecenderungan produk sebagai minuman kesehatan yang lebih mengarah pada fokus diferensiasi. Berdasarkan pengamatan langsung selama penelitian, diidentifikasikan bahwa ceruk pasar produk Asambugar yaitu orang-orang yang sedang menderita penyakit seperti penyakit saluran pencernaan, maag, asam urat, diabetes, lever, ginjal, tuberculosis (TBC), anemia, radang paru-paru dan kanker. Selain itu, DH Organik sebaiknya berupaya agar aktivitas promosinya dapat lebih cepat direspon karena hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelanggan baru merespon setelah beberapa kali. Solusinya antara lain membuat tampilan kemasan dengan warna yang mencolok agar menarik perhatian, mengatasi keluhan rasa produk yang asam dengan menginformasikan cara penyajian produk 173 Asambugar dengan madu dan air dingin (es), serta berkomunikasi dengan pelanggan secara berkala melalui jaringan sosial facebook. 3) Dilihat dari hasil perumusan dan analisis alternatif strategi promosi, DH Organik sebaiknya menggiatkan promosi penjualannya karena bauran promosi tersebut mampu meningkatkan penjualan, menarik konsumen baru sekaligus mampu mentolerir keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain memberikan sabun gratis, perusahaan ini juga dapat melakukan strategi promosi penjualan lainnya seperti penerbitan voucher potongan harga dengan nominal Rp1.000 – Rp10.000 di belakang label kemasan produk. Penerbitan voucher potongan harga tersebut akan lebih mampu meningkatkan penjualan dibandingkan perusahaan memberikan potongan harga secara langsung. Penerbitan voucher tersebut cenderung memotivasi pelanggan agar membeli produk lebih banyak. 4) DH Organik sebaiknya tidak mengabaikan bauran promosi lainnya karena promosi penjualan cenderung memberikan dampak jangka pendek. Untuk mempertahankan kelangsungan usaha, maka perusahaan ini sebaiknya juga melaksanakan bauran promosi lainnya yang berdampak jangka panjang seperti hubungan masyarakat dan publisitas yang menjadi prioritas kedua. Melalui kesediaan Dr. Diana Hermawati untuk menjadikan perusahaannya sebagai obyek penelitian juga termasuk upaya untuk mempublikasikan produk Asambugar. DH Organik dapat mengoptimalkan strategi promosi publikasi dalam upaya meningkatkan penjualan terutama dengan menyediakan layanan konsultasi via telepon maupun via internet melalui jejaring sosial facebook. 5) Bauran promosi merupakan kombinasi strategi promosi, sehingga DH Organik dapat mengkombinasikan strategi promosi yang menjadi prioritas pertama dan kedua yaitu promosi penjualan dan publisitas. Kombinasi tersebut dapat diaplikasikan dalam praktek penjualan di pameran, misalnya menginformasikan lewat poster atau spanduk di lokasi-lokasi pemasaran yang bertuliskan setiap pembelian produk Asambugar lebih dari Rp100.000 akan mendapatkan gratis sabun susu kuda dan bagi yang beruntung akan menemukan voucher potongan harga di balik label produk Asambugar. Selain itu, Dr. Diana Hermawati dapat secara khusus melayani konsultasi ketika 174 terdapat calon pembeli yang memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban ilmiah mengenai kaitan produk terhadap kesehatan dan penyembuhan penyakit, serta menginformasikan kepada calon pembeli mengenai cara konsumsi produk Asambugar yang lebih nikmat yaitu dicampurkan dengan madu hutan organik dan air dingin (es); sebagai bentuk publikasi produk Asambugar. Kombinasi strategi tersebut akan memberikan dampak jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk, maupun jangka panjang untuk mendapatkan pelanggan baru, serta aplikasinya tidak membutuhkan banyak tenaga promosi dan dapat meminimasi biaya sehingga keterbatasan modal dan tenaga kerja bukan lagi menjadi kendala. 175