PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANGTUA DAN ANAK, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN SIKAP BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI BISNIS MANAJEMEN DI SMKN 1 SIJUNJUNG Melza Ali Fadillah1, Nilmadesri Rosya2, Yosi Eka Putri2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT This study aims to see the influence of interpersonal communication of parents and children, professional competence of teachers and attitudes toward learning achievement students class XI business management at SMK N 1 Sijunjung. The results showed 1) There is a positive and significant influence of interpersonal communication of parents and children on student achievement shown by the value of regression coefficient (X1) of 0,514. Obtained a tcount of 5.603> ttable of 1.9766. 2) There is a positive and significant influence of professional competence of teachers on student achievement shown by the value of regression coefficient (X2) of 0.546. Obtained tcount of 10,068> ttable equal to 1,9766. 3) There is positive and significant influence of student's attitude toward student achievement shown by value of regression coefficient (X3) equal to 0,657. Obtained a tcount of 6.007> ttable of 1.9766. 4) There is a positive and significant influence of parent and child interpersonal communication, professional competence of teachers and attitudes of learning together towards student achievement. Obtained value Fcount 74,621> Ftable 2,6674. Keywords: Parent and Child Interpersonal Communication, Professional Teacher Competence, Learning Attitude, Learning Achievement lingkungan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah untuk hidupnya. kepentingan Usaha untuk diri melalui satu kebutuhan yang penting dalam meningkatkan kehidupan manusia pendidikan mutlak dilakukan agar mengalami perkembangan dan turut seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan tidak mengembangkan manusia diri dalam perkembangan ilmu pengetahuan. dan Teknologi (IPTEK). Melalui pendidikan, ketinggalan Kualitas pendidikan yang baik dapat terletak pada sumber daya manusia maupun yang baik pula, dimana semua pihak memberdayakan potensi alam atau yang terlibat dalam proses pendidikan harus berusaha berprestasi yang tinggi maka siswa yang harus memiliki prestasi yang baik, dimiliki, ini sesuai dengan dasar, prestasi belajar merupakan tolak ukur fungsi yang mengembangkan dan potensi tujuan pendidikan utama untuk mengetahui belajar seseorang. nasional di dalam UU No. 20 Tahun keberhasilan 2003 Tentang Sistem Pendidikan Peningkatan prestasi belajar siswa Nasional, pasal 3 yang berbunyi: akan dipengaruhi oleh kualitas proses Pendidikan belajar mengajar di kelas. Hal ini Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan berarti membentuk watak serta peradaban pendidikan salah bangsa tergantung pada yang rangka bermartabat mencerdaskan bertujuan untuk dalam tercapai tidaknya satunya proses tujuan akan belajar bangsa, mengajar yang berlangsung dengan berkembangnya baik dimana guru mampu menguasai potensi peserta didik agar menjadi dan manusia yang beriman dan bertakwa keterampilan mengajar dalam proses kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar mengajar. berakhlak mulia, sehat, berilmu, mengimplementasikan Dari hasil observasi awal pada cakap, kreatif, mandiri dan menjadi SMKN warga negara yang demokratis serta memperoleh data sekunder mengenai bertanggung jawab. prestasi belajar siswa kelas XI bisnis Terkait pendidikan individu dengan untuk yang 1 Sijunjung, penulis dunia manajemen yaitu nilai rapor semester menciptakan ganjil tahun ajaran 2016/2017, dapat berkualitas dan dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Daftar Nilai Rapor Semester Ganjil Siswa Kelas XI Bisnis Manajemenen Tahun Ajaran 2016/2017 Jumlah Tidak Nilai Program Tuntas No Siswa KKM Tuntas Rata-rata Keahlian (orang) (orang) (orang) Kelas 1 2 Akuntansi Administrasi Perkantoran 64 71 60 4 60 71 52 8 78,14 13 72,34 3 Pemasaran 63 71 50 Sumber: Wali Kelas XI Bisnis Manajemen,2017 82,02 Dari tabel di atas dapat dilihat langsung, baik verbal maupun bahwa dari 3 program keahlian nonverbal, komunikasi interpersonal dalam bisnis manajemen yang ada di ini adalah komunikasi yang hanya SMKN 1 Sijunjung terlihat bahwa dua orang, seperti suami istri, dua program sejawat, dua sahabat dekat, guru keahlian memiliki nilai pemasaran rata-rata kelas murid dan sebagainya. terendah yaitu dengan jumlah siswa Permasalahan yang 63 orang, 13 orang diantaranya tidak dialami tuntas dengan nilai rata-rata 72,34. memberikan Dapat disimpulkan bahwa nilai rata- anak-anaknya banyak dikarenakan rata kesibukan mereka mencari nafkah, kelas dari ketiga program oleh umum orangtua dalam dukungan terhadap keahlian yang ada di jurusan bisnis mereka bahwa mereka manajemen itu jauh berbeda dilihat sangat tidak mempunyai waktu dari nilai rata-rata kelasnya pada untuk nilai rapor semester ganjil. mengerjakan pekerjaan rumah bagi Salah satu faktor berdalih sekedar membantu yang anaknya. Orang tua merasa bahwa mempengaruhi prestasi belajar siswa waktu yang mereka miliki tidak yaitu sampai atau tidak mencukupi untuk komunikasi interpersonal orangtua dan anak. Effendy (2011:9) memberikan mengemukakan bahwa komunikasi anaknya, adalah proses penyampaian pesan dihabiskan oleh komunikator kepada komunikan bekerja. melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Menurut bimbingan semua untuk bagi waktunya bekerja Komunikasi dan interpersonal Mulyana dapat terbentuk dalam kehidupan dalam Aw (2011:3) mengemukakan sebuah keluarga yang melibatkan bahwa antara orang tua dan anak. Anak komunikasi (interpersonal antarpribadi communication) membutuhkan orang lain dalam adalah komunikasi antara orang– berkembang. Dalam hal ini yang orang secara tatap muka, yang paling memungkinkan pesertanya bertanggung jawab adalah orangtua. menangkap reaksi orang lain secara Perbedaan umur yang cukup jauh setiap utama dan pertama antara orang tua dan anak, berarti prestasi belajar adalah sikap belajar pula perbedaan masa yang dialami siswa. kedua belah pihak. Perbedaan masa menjelaskan bahwa sikap merupakan yang memberikan kesiapan atau kesediaan seseorang jejak-jejak yang berbeda pula dalam untuk menerima atau menolak suatu bentuk pandangan- objek berdasarkan penilaian terhadap pandangan antara orangtua dan anak. objek itu, apakah berarti atau tidak Faktor selanjutnya yang dapat bagi dirinya, sikap nampak dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa bentuk kemauan, minat, perhatian, adalah kompetensi profesional guru. perubahan perasaan dan sebagainya. dialami akan sikap dan Dalam Standar Nasional Pendidikan, Sudjana (2013:48) Sikap belajar dapat diartikan penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c sebagai (dalam 2003:135) ketika ia mempelajari hal-hal yang dikemukakan bahwa yang dimaksud bersifat akademik. Perubahan sikap dengan kompetensi profesional guru dapat adalah kemampuan penguasan materi pembelajaran, tujuan yang ingin pembelajaran dan dicapai, keteguhan, dan konsistensi memungkinkan terhadap sesuatu. Penilaian sikap Mulyasa, mendalam membimbing secara yang peserta luas kecendrungan diamati dalam perilaku proses didik adalah penilaian yang dilakukan memenuhi standar kompetensi yang untuk mngetahui sikap peserta didik ditetapkan oleh Standar Nasional terhadap mata pelajaran, pendidik, Pendidikan. dan sebagainya. Pentingnya kompetensi guru Sikap siswa dalam belajar juga dalam meningkatkan prestasi belajar sangat mempengaruhi prestasi siswa yang optimal, merupakan salah belajar siswa, apabila satu kekuatan eksternal yang dapat sikapnya baik dalam proses belajar digunakan oleh seorang guru untuk mengajar melaksanakan pengaruhnya dalam dengan sungguh-sungguh pelajaran mengajar. yang dijelaskan oleh guru, maka ia dengan karena memperhatikan Selain kompetensi profesional akan lebih paham dengan pelajaran guru, faktor lain yang mempengaruhi tersebut dibandingkan dengan sikap siswa yang tidak memperhatikan menjadi sampel sebanyak 148 orang guru dalam pembelajaran. Siswa dengan yang memperhatikan guru dapat sampelya itu proportional random dilihat dari keaktifannya, karena jika sampling siswa yang memperhatikan pelajaran rumus Isaac dan Michael sampel yang disajikan guru, maka ia akan yang baik adalah jumlah siswa dalam termotivasi untuk aktif bertanya atau satu memberikan pendapat. responden/ yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut Siregar (2013:15) “Penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih membuat pengambilan dengan kelas XI menggunakan jumlah jumlah anggota populasi.Skala pengukuran data yang dipergunakan METODE PENELITIAN Penelitian teknik (independent) perbandingan tanpa atau penghubung dengan variabel lain”. Sedangkan menurut Siregar (2013:15), “Penelitian assosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.”. Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Sijunjung. Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI bisnis manajemen di SMK Negeri 1 Sijunjung yang berjumlah 187 orang. Dari 187 orang yang dalam penelitian ini adalah skala likert, dengan skala yang berhubungan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5. Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Menurut Arifin (2011: 245) validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen atau alat ukur apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur diinginkan. apa Sebuah yang instrumen dikatakan valid apabila pernyataan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh Pernyataan angket dikatakan tersebut. valid jika nilai cronbach alpha > 0.70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari Corrected item-total correlation > nilai 0,361. Menurut Ghozali (2011:48) menggunakan suatu SPSS Versi 16.0. kontruks atau variabel cronbach alpha bantuan dengan program dikatakan reliabel jika memberikan Tabel 2. Hasil Uji Coba Variabel Komunikasi Interpersonal (X1) Kompetensi Profesional Guru (X2) Sikap Belajar (X3) Sumber: Hasil Olahan Data Primer Tabel 3. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel No 1 Komunikasi Interpersonal (X1) 2 Kompetensi Profesional Guru (X2) 3 Sikap Belajar (X3) Sumber : Hasil Olahan Data Primer Keterangan Valid Tidak Valid 11 3 17 1 8 1 R alpha R tabel Keterangan 0,847 0,898 0,810 0,70 0,70 0,70 Reliabel Reliabel Reliabel HASIL DAN PEMBAHASAN bisnis manajemen di SMKN 1 Pengaruh komunikasi interpersonal Sijunjung yang ditunjukkan oleh orangtua nilai koefisien regresi (X1) sebesar dan anak, kompetensi profesional guru dan sikap belajar 0,514. terhadap prestasi belajar siswa kelas sebesar 5,603 > ttabel sebesar XI bisnis manajemen di SMK N 1 1,9766 dengan nilai signifikan Sijunjung adalah sebagai berikut : 0,000< a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh diterima dan H0 ditolak. Hal ini positif dan komunikasi orangtua dan signifikan Diperoleh = 0,05, nilai berarti thitung Ha antara berarti semakin tinggi komunikasi interpersonal interpersonal orangtua dan anak anak terhadap prestasi belajar siswa kelas XI maka akan semakin meningkat prestasi belajar. b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh versi 16.0, bahwa nilai Fhitung positif dan signifikan kompetensi sebesar 74,621 > Ftabel sebesar profesional guru terhadap prestasi 2,6674 dan nilai signifikan 0,000 belajar siswa kelas XI di SMKN 1 < α 0,05 artinya H0 ditolak dan Ha Sijunjung yang ditunjukkan oleh diterima.Dengan demikian dapat nilai koefisien regresi (X2) sebesar dikatakan 0,546. pengaruh yang signifikan antara Diperoleh nilai thitung bahwa terdapat sebesar 10,068 > ttabel sebesar komunikasi 1,9766 dengan nilai signifikan orangtua dan anak, kompetensi 0,000< profesional guru dan sikap belajar = 0,05, berarti Ha interpersonal diterima dan H0. ditolak. Hal ini secara berarti semakin tinggi kompetensi prestasi belajar siswa kelas XI profesional akan bisnis manajemen di SMKN 1 prestasi Sijunjung, artinya semakin baik semakin guru maka meningkat bersama–sama komunikasi belajar . terhadap interpersonal c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh orangtua dan anak, kompetensi positif dan signifikan sikap belajar profesional guru dan sikap belajar siswa terhadap prestasi belajar maka siswa kelas XI bisnis manajemen semakin baik. di SMKN 1 Sijunjung yang 1. prestasi belajar Komunikasi akan Interpersonal ditunjukkan oleh nilai koefisien Orangtua dan Anak Terhadap regresi Prestasi Belajar Siswa Kelas (X3) sebesar 0,657. Diperoleh nilai thitung sebesar 6,007 XI > ttabel sebesar 1,9766 dengan nilai SMKN 1 Sijunjung signifikan 0,000< = 0,05, berarti bisnis manajemen di Berdasarkan analisis data dan Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini pengujian hipotesis berarti semakin sikap disimpulkan bahwa komunikasi belajar maka semakin interpersonal orangtua dan anak tinggi akan berpengaruh positif dan signifikan meningkat prestasi belajar. d. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program dapat SPSS terhdap prestasi belajar siswa dengan nilai koefisien regresi (X1) sebesar 0,514. Nilai ini signifikan karena orangtua nilai thitung sebesar 5,603 > ttabel signifikan terhadap prestasi belajar sebesar siswa. 1,9766 dengan nilai dan Hasil signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha anak berpengaruh penelitian ini sesuai diterima dan H0 ditolak. Artinya jika dengan penelitian terdahulu yang komunikasi interpersonal orangtua dilakukan oleh Junaidi (2013) yang dan anak meningkat sebesar satu menyatakan bahwa satuan maka prestasi belajar akan interpersonal orangtua meningkat berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,514 dalam komunikasi dan anak setiap satuannya. Dengan demikian terhadap prestasi belajar siswa. dapat 2. dikatakan pengaruh bahwa positif dan terdapat Kompetensi Profesional Guru Terhadap signifikan Prestasi secara parsial antara komunikasi Siswa interpersonal manajemen orangtua dan anak Kelas XI di SMKN 1 Berdasarkan analisis data dan XI bisnis manajemen di SMKN 1 Sijunjung. Hal ini berarti semakin pengujian hipotesis tinggi disimpulkan bahwa interpersonal bisnis Sijunjung terhadap prestasi belajar siswa kelas komunikasi Belajar dapat kompetensi antara orangtua dan anak maka akan profesional guru berpengaruh positif semakin meningkat prestasi belajar. dan signifikan terhdap prestasi Berdasarkan analisis rata-rata belajar siswa dengan nilai koefisien variabel Komunikasi interpersonal regresi (X2) sebesar 0,546. Nilai ini orang tua dan anak yaitu 4,4 dengan signifikan karena nilai thitung sebesar TCR sebesar 87,76 %. Hal ini 10,068 > ttabel sebesar 1,9766 dengan menunjukkan nilai signifikan 0,000< bahwa Komunikasi = 0,05, interpersonal orang tua dan anak berarti Ha diterima dan H0 ditolak. berada pada kategori baik. Artinya jika kompetensi profesional Hasil penelitian sesuai guru meningkat sebesar satu satuan dengan teori yang disampaikan oleh maka prestasi belajar akan meningkat Aw menyatakan sebesar 0,546 dalam setiap satuannya. interpersonal Dengan demikian dapat dikatakan (2011:3) bahwa yang komunikasi ini bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara kompetensi parsial antara profesional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas 3. Sikap Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI bisnis manajemen di SMKN 1 Sijunjung XI bisnis manajemen di SMKN 1 Berdasarkan analisis data dan Sijunjung. Hal ini berarti semakin pengujian hipotesis dapat tinggi kompetensi profesional guru disimpulkan bahwa sikap belajar maka akan semakin meningkat hasil berpengaruh positif dan signifikan belajar . terhdap prestasi belajar siswa dengan Berdasarkan analisis rata-rata nilai koefisien regresi (X3) sebesar variabel kompetensi profesional guru 0,657. Nilai ini signifikan karena yaitu nilai thitung sebesar 6,007 > ttabel 4,4 dengan TCR sebesar 87,98 %. Hal ini menunjukkan sebesar bahwa kompetensi profesional guru signifikan 0,000< = 0,05, berarti Ha pada kategori baik. diterima dan H0 ditolak. Artinya jika Hasil penelitian ini 1,9766 dengan nilai sesuai sikap belajar meningkat sebesar satu dengan teori yang disampaikan oleh satuan maka prestasi belajar akan Hamzah (2007:18)yang menyatakan meningkat bahwa kompetensi profesional guru setiap satuannya. Dengan demikian berpengaruh dapat signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian dikatakan pengaruh positif 0,657 bahwa dan dalam terdapat signifikan sesuai secara parsial antara sikap belajar dengan penelitian terdahulu yang terhadap prestasi belajar siswa kelas dilakukan oleh Dunggio (2007) yang XI bisnis manajemen di SMKN 1 menyatakan kompetensi Sijunjung. Hal ini berarti semakin profesional guru berpengaruh positif tinggi sikap belajar maka akan dan semakin meningkat prestasi belajar. bahwa signifikan belajar siswa. ini sebesar terhadap prestasi Berdasarkan analisis rata-rata variabel sikap belajar yaitu 4,4 dengan TCR sebesar 87,50 %. Hal ini menunjukkan bahwa sikap belajar bahwa terdapat pengaruh positif dan pada kategori baik. signifikan Hasil penelitian ini sesuai antara komunikasi interpersonal, kompetensi dengan teori yang disampaikan oleh profesional guru dan sikap belajar Sudjana (2013:48) yang menyatakan secara bahwa sikap belajar berpengaruh prestasi belajar siswa kelas XI bisnis signifikan terhadap prestasi belajar manajemen di SMKN 1 Sijunjung, siswa. artinya semakin baik komunikasi Hasil penelitian ini bersama–sama terhadap sesuai interpersonal orangtua dan anak, dengan penelitian terdahulu yang kompetensi profesional guru dan dilakukan oleh Marliana (2013) yang sikap belajar maka prestasi belajar menyatakan bahwa sikap belajar akan semakin baik. berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. 4. Komunikasi Orangtua KESIMPULAN Interpersonal dan Anak, Kompetensi Profesional Guru dan Sikap bersama-sama Belajar secara terhadap Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan komunikasi Prestasi Belajar Siswa Kelas interpersonal orangtua dan anak XI bisnis manajemen di SMK terhadap prestasi belajar siswa N 1 Sijunjung. kelas XI bisnis manajemen di Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 74,621 >Ftabel 2,6674 dan nilai signifikan 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan SMKN 1 Sijunjung yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (X1) sebesar 0,514. Diperoleh nilai thitung sebesar 5,603 > ttabel sebesar 1,9766 dengan 0,000< nilai signifikan = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan SMKN signifikan secara parsial antara ditunjukkan oleh nilai koefisien komunikasi regresi interpersonal orangtua dan anak 1 Sijunjung (X3) sebesar yang 0,657. terhadap Diperoleh nilai thitung sebesar prestasi belajar siswa kelas XI 6,007 > ttabel sebesar 1,9766 bisnis manajemen di SMKN 1 dengan Sijunjung. 0,000< 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan nilai signifikan = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan kompetensi demikian dapat dikatakan bahwa terhadap terdapat pengaruh positif dan prestasi belajar siswa kelas XI signifikan secara parsial antara bisnis manajemen di SMKN 1 sikap belajar terhadap prestasi Sijunjung yang ditunjukkan oleh belajar siswa kelas XI bisnis nilai manajemen di sebesar 0,546. Diperoleh nilai Sijunjung. Hal thitung sebesar 10,068 > ttabel semakin tinggi sikap belajar sebesar 1,9766 dengan nilai maka akan semakin meningkat signifikan prestasi belajar. profesional guru koefisien regresi 0,000< = (X2) 0,05, berarti Ha diterima dan H0 SMKN ini 1 berarti 4. Terdapat pengaruh positif dan ditolak dengan demikian dapat signifikan dikatakan terdapat interpersonal orangtua dan anak, pengaruh positif dan signifikan kompetensi profesional guru dan secara parsial antara kompetensi sikap belajar secara bersama- profesional terhadap sama terhadap prestasi belajar prestasi belajar siswa kelas XI siswa kelas XI bisnis manajemen bisnis manajemen di SMKN 1 di Sijunjung. Diperoleh nilai Fhitung 74,621 > bahwa guru SMK komunikasi N 1 Sijunjung. 3. Terdapat pengaruh positif dan Ftabel 2,6674 dan nilai signifikan signifikan sikap belajar siswa 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti terhadap prestasi belajar siswa H0 ditolak dan Ha diterima. kelas XI bisnis manajemen di Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat profesional guru sikap pengaruh positif dan signifikan belajar secara antara terhadap prestasi belajar siswa interpersonal kelas XI bisnis manajemen di simultan komunikasi orangtua dan anak, kompetensi DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Aw, S. (2011). Interpersonal. Graha Ilmu. Komunikasi Yogyakarta: Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IMB. SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mercer Jenny. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Mulyasa. (2003). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. secara dan bersama–sama SMKN 1 Sijunjung. Sadirman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Syaiful Bahri Djamarah. (2014). Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam Keluarga. Jakarta: Rineka cipta. Syofian Siregar. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. (n.d.). Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Wirawan. (2002). Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA.