136 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di SMK N 1 dan SMK N 7 Surakarta, tentang
Implementasi Pembelajaran Sejarah Dalam Kurikulum 2013 (Studi Kasus di SMK
N 1 Surakarta dan SMK N 7 Surakarta), maka simpulan yang dapat ditarik
peneliti adalah sebagai berikut:
1.
Pemahaman guru sejarah di SMKN 1 Surakarta terhadap pembelajaran
sejarah dalam Kurikulum 2013 cukup baik walaupun dalam implementasinya
belum maksimal hal ini ditunjukkan dengan guru merancang pembelajaran
sejarah sudah bersifat student center namun dalam pelaksanaan pembelajaran
sejarah masih terlihat teacher center. Pemahaman guru sejarah di SMKN 7
Surakarta terhadap pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013 cukup baik
hal ini ditunjukkan dengan guru merancang pembelajaran sejarah bersifat
student center dengan pelaksanaan pembelajaran sejarah diajarkan dengan
langkah-langkah saintifik melalui mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dengan demikian pemahaman guru
sejarah SMKN 7 lebih baik daripada guru sejarah SMKN 1, karena guru
SMKN 7 dapat melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan langkahlangkah saintifik dengan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Upaya
menambah wawasan guru mengenai Kurikulum 2013 baik di SMKN 1 dan
SMKN 7 Surakarta diadakan In House Training.
136
137
2. Implementasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013
Ada persamaan dan perbedaan dalam implementasi pembelajaran sejarah yang
dilaksanakan guru di SMK N 1 dan SMK N 7 Surakarta baik dalam
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.
a. Dalam penyusunan silabus, guru mendapatkan langsung dari pemerintah,
sehingga isi silabus sudah baku. Dalam penyusunan RPP, guru sejarah di
SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 7 Surakarta mengaku tidak mengalami
kendala berarti karena guru hanya menyusun RPP sesuai dengan buku
pedoman kurikulum 2013 yang diberikan pemerintah. Berdasar hasil
wawancara guru melakukan perencanaan pembelajaran dengan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan pendekatan saintifik dan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Berdasarkan hasil pengamatan, RPP guru di SMKN 1 dan SMKN 7
Surakarta terlihat belum menyusun sendiri, masih terkesan copy paste dari
indikator yang dibuat oleh kemendikbud.
b. Guru di SMKN 1 dan 7 Surakarta dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan
pendekatan saintifik dengan langkah-langkah mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Metode yang
digunakan guru sejarah di SMK negeri 7 metode diskusi. Metode yang
digunakan guru sejarah di SMK negeri 1 metode tanya jawab. Sumber
belajar di SMKN 1 berupa buku Paket dan LKS. Sumber belajar di SMKN 7
hanya buku Paket. Guru sudah menggunakan bahasa yang baik, benar dan
138
jelas. Kegiatan pembelajaran sudah berpusat pada siswa. Guru sudah
menyimpulkan hasil belajar dan menyampaikan materi yang dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
c. Standar
penilaian
yang
dilakukan
guru
menggunakan
penilaian
menyeimbangkan tiga ranah yang mencakup aspek pengetahuan atau
kognitif, sikap atau afektif, dan keterampilan atau psikomotor. Dalam
evaluasi aspek sikap/afektif, Guru di SMKN 1 dan SMKN 7 Surakarta
belum menerapkan penilaian afektif yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Penilaian sikap hanya berupa observasi langsung, sedangkan dalam
prakteknya, kurikulum 2013 dituntut menerapkan penilaian sikap yang
meliputi 4 komponen yaitu melalui observasi, penilaian diri, penilaian
teman sejawat dan penilaian jurnal/catatan guru.
3. Kendala pembelajaran sejarah dalam kurikulum 2013
Ada persamaan dan perbedaan dalam kendala pembelajaran sejarah yang
dilaksanakan guru di SMK N 1 dan SMK N 7 Surakarta.
a. Kendala di SMK Negeri 1 Surakarta adalah kurangnya sarana dan prasarana
berupa ruangan
kelas X, kurangnya sosialisasi terkait kurikulum 2013
dikarenakan SMK negeri 1 Surakarta merupakan sekolah mandiri yang
menerapkan kurikulum 2013, kendala terakhir adalah rumitnya penilaian
dalam kurikulum 2013.
b. Kendala di SMK Negeri 7 Surakarta adalah terbatasnya media pembelajaran
berupa LCD yang tidak ada di setiap ruang kelas, kemampuan daya serap
siswa yang berbeda-beda, kurangnya sosialisasi meskipun SMK N 7
139
Surakarta sekolah perintis kurikulum 2013 dan kendala selanjutnya adalah
rumitnya penilaian kurikulum 2013 yang menjadi beban semua guru.
Persamaan kendala dari SMKN 1 dan 7 Surakarta adalah sama-sama terkendala
mengenai kurangnya sosialisasi Kurikulum 2013, selain itu juga mengenai
rumitnya penilaian dalam Kurikulum 2013.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dikemukakan implikasi secara
teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
a. Pemahaman guru sejarah terhadap pembelajaran sejarah dalam Kurikulum
2013 sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan kurikulum 2013.
Pengetahuan guru sejarah SMK N 1 dan SMK N 7 Surakarta cukup baik
hanya dalam kegiatan pembelajaran perlu di maksimalkan kembali.
Kedepan tidak hanya guru yang harus memahami kurikulum 2013 tetapi
siswa juga diberikan pemahaman yang mendalam mengenai pembelajaran
sejarah dalam kurikulum 2013.
b. Dalam hal Implementasi pembelajaran sejarah dalam Kurikulum 2013 di
SMK N 1 dan 7 Surakarta mampu berjalan cukup baik, meskipun evaluasi
yang dilaksanakan guru sejarah SMK N 1 dan 7 Surakarta belum sesuai
dengan standar penilaian kurikulum 2013.
c. Untuk mengatasi kesulitan evaluasi diperlukan kegiatan sharing sesama
guru sejarah dalam hal pengolahan nilai. Kedepan berbagai kendala yang
dialami diharapkan untuk dapat diperbaiki agar kualitas pendidikan di
140
Indonesia semakin baik. Kendala-kendala yang dihadapi guru dapat
dijadikan motivasi untuk belajar dan lebih kreatif dan inovatif lagi dalam
mendidik peserta didik.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru dan pihak
sekolah untuk membenahi diri sehubungan dengan pengajaran yang telah
dilakukan terkait implementasi kurikulum 2013 dengan cara memperbaiki
sarana dan prasarana, meningkatkan kinerja guru dengan membuat kebijakankebijakan yang dapat memfasilitasi guru dalam pembelajaran dikelas serta
metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang diterapkan
masing-masing sekolah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran dalam penelitian ini adalah:
1. Guru
Guru sejarah SMK N 1 dan SMK N 7 Surakarta perlu memaksimalkan teori
yang dikuasai mengenai kurikulum 2013 ke dalam implementasi pembelajaran
sejarah di kelas. Menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, misal
Discovery Learning. Melaksanakan penilaian kognitif, psikomotor dan afektif
secara benar dan berkesinambungan. Peningkatan penguasaan dan pemanfaatan
media seperti LCD. Mempersiapkan pembelajaran lebih baik agar tercipta
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
2. Siswa
141
Siswa hendaknya terus menggali kemampuan dan melatih diri pengetahuan
mengenai kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik agar siswa dapat
melaksanakan pembelajaran sesuai tujuan kurikulum. Selalu menciptakan iklim
bersaing yang sehat dan tidak berpuas diri dalam kaitannya dengan
peningkatan kualitas diri.
3. Pihak Sekolah
Dapat menyediakan fasilitas pembelajaran yang menunjang pelaksanaan
kurikulum 2013 sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Pihak
sekolah perlu membentuk atau meningkatkan kegiatan kolektif guru dengan
membentuk atau memaksimalkan MGMP internal sekolah untuk meningkatkan
kualitas guru dan pemahaman mengenai Kurikulum 2013.
Download