Sijunjung yang masih rendah di antara Kabupaten/Kota

advertisement
Sijunjung yang masih rendah di antara Kabupaten/Kota lain di Provinsi Sumatera
Barat.
Struktur ekonomi Kabupaten Sijunjung terdapat tiga sektor yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kabupaten Sijunjung,
yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel, restoran dan sektor jasa. Dari
ketiga sektor tersebut, sektor pertanian dari tahun ke tahun cenderung mengalami
peningkatan kontribusinya. Hal ini kemungkinan disebabkan pesatnya program
pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Sijunjung.
35.000.000,00
PERTANIAN
PDRB (Juta Rupiah)
30.000.000,00
25.000.000,00
PERTAMBANGAN &
PENGGALIAN
20.000.000,00
INDUSTRI PENGOLAHAN
15.000.000,00
LISTRIK, GAS & AIR
BERSIH
10.000.000,00
BANGUNAN
5.000.000,00
2000200220042006200820102012
Tahun
PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN
PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI
Gambar 1.2 PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Sijunjung Tahun 2000--2013
Sumber : BPS Kab Sijunjung, 2014 (diolah)
Menurut Syafrizal (2008: 288), adakalanya pemekaran daerah menyebabkan
kegiatan perekonomian daerah induk menurun drastis karena sebagian potensi
daerahnya berada di daerah otonom baru. Akan tetapi menurut penelitian
Bappenas (2008) tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah otonom baru (DOB)
lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di daerah induk. Secara
4
umum pertumbuhan ekonomi daerah induk lebih stabil dengan kisaran 5-6 persen
per tahun. Sementara pertumbuhan ekonomi di daerah otonom baru lebih
berfluktuasi.
Todaro dan Smith (2000: 20) mengatakan bahwa pada hakekatnya,
pembangunan itu harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau
penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman
kebutuhan dasar dan keinginan individu maupun kelompok-kelompok sosial yang
ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang
serba lebih baik, secara material maupun spiritual. Salah satu faktor indikator
perekonomian adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator pertumbuhan ekonomi
adalah peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Menurut Arsyad
(1993: 6) pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan peningkatan produksi
barang dan jasa yang diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk
nasional dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk daerah, tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertambahan penduduk atau perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. Selain
itu juga menurut Schaffner (2013: 34) laju pertumbuhan ekonomi adalah tingkat
kenaikan rata-rata pendapatan suatu perekonomian. Pada prinsipnya, pendapatan
rata-rata adalah total nilai pendapatan yang diperoleh dalam bentuk apapun, dari
sumber manapun, oleh siapapun di negeri ini, dibagi dengan jumlah orang.
Pertumbuhan ekonomi terjadi ketika total pendapatan tumbuh lebih cepat dari
populasi.
5
Download