bab 3 analisis investasi teknologi informasi perusahaan

advertisement
40
BAB 3
ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN
3.1 Riwayat Perusahaan
Sub bab ini berisi tentang riwayat hidup perusahaan, dari sejarah
perusahaan hingga lokasi perusahaan.
3.1.1
Sejarah kiSEL
Koperasi
Telekomunikasi
Seluler
(kiSEL)
adalah
koperasi
yang
beranggotakan sekitar 2.500 anggota yang seluruhnya adalah pegawai PT
Telkomsel. Anggaran Dasar kiSEL yang disahkan oleh Menteri Negara Koperasi
dan
Pembinaan
Pengusaha
Kecil
Republik
Indonesia
Nomor
26/PAD/MENEG.I/XII/2001 tanggal 10 Desember 2001, menyatakan bahwa
kiSEL merupakan koperasi gabungan dari 14 koperasi yang ada di Regional dan
Grapari Telkomsel.
Sebelum bergabung dalam satu badan hukum, dalam kurun waktu 19972000, Regional dan Grapari di lingkungan Telkomsel membentuk koperasi di
wilayahnya masing-masing. Tercatat pada 14 Maret 2001, pengurus masingmasing koperasi melakukan penandatanganan kesepakatan bersama tentang
pengembangan organisasi Koperasi Telkomsel, kemudian tanggal 13 Mei 2001
keluar instruksi Direksi No.067/DU.00/V2001 kembali ditandatangani kesepakatan
bersama tentang penggabungan Koperasi Telkomsel.
41
Melalui Keputusan Direksi Telkomsel No.014/HR.06/DU-V/2001 tanggal
30 Mei 2001 dibentuk TIM Penggabungan Koperasi Karyawan Telkomsel dengan
tugas menggabungkan koperasi-koperasi tersebut menjadi satu badan hukum.
3.1.2
Unit Usaha kiSEL
kiSEL telah menetapkan bisnisnya ke dalam dua kelompok kegiatan usaha
yaitu usaha yang berkaitan dengan usaha anggota dan non anggota. Adapun unit
usaha yang dijalankan kiSEL dan masih akan dikembangkan adalah
1.
Unit Usaha Keagenan (trading)
Unit ini merupakan jasa keagenan yang kegiatan usahanya meliputi
pendistribusian dan penjualan langsung kartuHALO, simPATI, voucher,
pembuatan material promosi, dan jasa penyelenggaraan gerai HALO.
Saat ini, usaha keagenan mendominasi 78% dari kegiatan kiSEL dan naik
menjadi sekitar 83% selama kuartal ketiga tahun 2004.
2.
Unit Usaha General Service
Unit ini merupakan jasa dalam bidang management support yang
meliputi penyediaan jasa pekerjaan receptionis, cleaning service, keamanan,
survey dan validasi, dan collection untuk mendukung kegiatan operasional PT
Telkomsel.
42
Unit usaha yang mendominasi dari usaha general service ini adalah
pekerjaan penyediaan jasa SDM untuk Telkomsel, collection, security.
3.
Unit Usaha Ekspedisi
Unit ini merupakan jasa distribusi yaitu pendistribusian billing invoice
kepada pelanggan PT Telkomsel.
4.
Unit Usaha Produksi dan Promosi
Unit ini merupakan jasa support Telkomsel meliputi packaging
starterpack, pencetakan billing invoice kepada pelanggan PT Telkomsel, serta
jasa event organizer dari PT Telkomsel.
Adapun kontrak perjanjian kerjasama packaging (pengepakan) dengan
Telkomsel umumnya berlaku setahun dan secara konsisten diperpanjang tiap
tahunnya.
5.
Usaha Lainnya
Usaha kiSEL lainnya adalah unit usaha rental, konstruksi (BTs),
pelayanan anggota dan supplier di mana kontribusi laba kotor dari usaha rental
dan konstruksi sebesar 12,11% dari total laba kotor.
6.
Ekspansi Usaha
Sejak akhir tahun 2003 kiSEL telah mendirikan satu anak perusahaan (PT
Kinarya Selaras Travel) yang bergerak di bidang biro perjalanan dan event
43
organizer.
Pengembangan
usaha
kiSEL
tetap
dilakukan
secara
berkesinambungan di tahun 2004 melalui pendirian anak perusahaan lainnya
seperti PT Kinarya Selaras Piranti terdiri dari packaging, printing dan mailing,
PT Kinarya Selaras Solusi information technology , dan PT Kinarya Selaras
Konstruksi network operation.
3.1.3
Visi dan Misi kiSEL
Visi kiSEL :
Menjadi koperasi unggul di Indonesia berkat pemberdayaan SDM dan kualitas
sistem manajemen
Misi kiSEL :
¾ Menjadi mitra bisnis Telkomsel dalam penyediaan jasa pendukung unggul,
terdedikasi dan terpercaya untuk menghasilkan pemangku kepentingan
¾ Menyediakan produk dan jasa unggul dan bagi orang lain
3.1.4
Alamat perusahaan
Koperasi Telkomsel (kiSEL) Graha Sucofindo Lantai 9
Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 34 Jakarta 12870
Tel : +62 21 791 88200
Fax : +62 21 791 88241
Website : www.mykisel.com
44
3.2 Struktur Organisasi kiSEL
Board of Director
PERSONNEL dan
GENERAL AFFAIR
FINANCE
Personnel
services
dan
General
BUSSINESS
AREA
Accounting
dan Budget
Business Analyze
dan Development
Treasury
Marketing dan
Communication
Organizational
Development
Business
Operational
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Pusat kiSEL
3.2.1
Lingkup Tanggung Jawab
a. Board of Director
•
Merupakan pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab langsung
•
Menetapkan program jangka panjang atau jangka pendek perusahaan.
•
Menentukan kebijakan perusahaan.
•
Mengadakan rapat secara periodik.
•
Mengkoordinasikan kegiatan para eksekutif di bawahnya.
b. Personnel and General Affair
•
Mendata dan dokumentasi data karyawan seluruh kiSEL
•
Pembuatan Gaji karyawan kiSEL Pusat
45
•
Perhitungan lembur karyawan kiSEL Pusat
•
Potongan hutang karyawan kiSEL Pusat
•
Perhitungan Cuti
•
Pembuatan SK badan pengurus
•
Pembuatan nota dinas
c. Personnel Service
•
Verifikasi gaji Wilayah
•
Verifikasi Jamsostek, Cuti, Pengobatan
•
Mendata dan dokumentasi data karyawan seluruh kiSEL
•
Manajemen Payroll
•
Membina Industrial Relation
•
Melakukan pengawasan atas proses rekrutmen karyawan
d. General Affairs
•
Administrasi dan pengarsipan data karyawan kiSEL seluruh Indonesia
•
Membuat laporan mengenai perubahan data-data karyawan seluruh kiSEL
berdasarkan wilayah
•
Membuat rekap data-data karyawan kiSEL setiap bulan
•
Pengarsipan surat masuk dan surat keluar
•
Administrasi data ASKES dan Jamsostek
e. Organizational Development
•
Bertanggung jawab atas pengembangan organisasi dan sistem-sistem
sumber daya manusia
46
•
Melakukan
analisa
dan
evaluasi
program-program
pengembangan
organisasi yang telah ada
•
Membuat usulan rencana kerja dan anggaran pengembangan organisasi
tahunan
•
Melakukan evaluasi dan membuat rencana untuk memberdayakan seluruh
karyawan kiSEL
•
Membuat rekomendasi terhadap peningkatan profit, inovasi, kepuasan
pelanggan dan karyawan dan fleksibilitas organisasi
•
Membuat program sosialisasi terhadap semua perubahan yang diberlakukan
•
Melakukan pengawasan terhadap fungsi training and development,
manpower planning, corporate communication, dan sistem dan prosedur.
f. Finance
•
Menyusun laporan manajemen
•
Melakukan review atas pembukuan kantor pusat
•
Analisa laporan keuangan konsolidasi
•
Monitor Cash Flow
•
Menyusun Anggaran perusahaan
•
Dealing dengan pihak ketiga untuk transaksi perusahaan
•
Koordinasi dengan wilayah utuk percepatan piutang dan perputaran
persediaan
•
Menyusun Analisa perputaran persediaan
•
Menyusun anggaran untuk divisi keuangan kantor pusat
•
Kontrol pembukuan kantor pusat
47
•
Review rekonsiliasi kas dan bank dengan pembukuan
•
Rekonsiliasi laporan keuangan
•
Monitor implementasi MYOB di seluruh wilayah
g. Accounting dan Budget
•
Jurnal, Entri General Ledger transaksi kantor pusat
•
Jurnal entri aplikasi MYOB-Banking, Purchasing, Inventory kantor pusat
•
Membuat rekapan rincian neraca, rugi laba kantor pusat
•
Memberikan trainer, penjelasan yang berhubungan dengan aplikasi MYOB
•
Rekonsiliasi kas, Bank Operasional
•
Kontrol asset kiSEL kantor pusat dan wilayah
•
Report konsolidasi
•
Kontrol rekening hubungan R/K antar wilayah
•
Jurnal dan entri Bank Penerimaan
•
Kontrol Piutang seluruh wilayah
•
Bertanggung jawab terhadap rekening bank yang berhubungan dengan
Simpin
•
Kontrol aplikasi Simpin kantor pusat dan wilayah
•
Mencetak bukti bank penerimaan, Bank Simpati
h. Treasury
•
Bertanggung jawab terhadap cash flow operasional
•
Membuat laporan kas dan Bank Operasional
•
Mencetak bukti-bukti pengeluaran dan penerimaan Bank
•
Kontrol cash flow Development On Assesmen
48
•
Membuat laporan kas dan Bank Development On Assesment
•
Membuat rakapan pajak setiap bulannya
•
Melaporkan dan menyetor pajak kantor pusat
•
Melakukan rekonsiliasi pajak konsolidasi
•
Menangani kasus pajak
•
Pengawasan ketaatan pajak di seluruh wilayah
i. Business Analyse dan Development
•
Bertanggung jawab atas perencanaan bisnis kiSEL
•
Melakukan penghitungan pertumbuhan karyawan disesuaikan dengan
pertumbuhan organisasi
•
Membuat manpower planning
•
Melakukan kerja sama dalam mengolah data hasil Performance Appraisal
•
Melakukan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan manpower
planning
j. Marketing dan Communication
•
Bertanggung jawab terhadap kegiatan komunikasi di organisasi, baik
internal maupun eksternal
•
Mengumpulkan opini, data, dan informasi dari berbagai pihak
•
Melakukan pelayanan informasi kegiatan kiSEL
•
Publikasi dan dokumentasi kebijakan kiSEL untuk eksternal
•
Menjadi juru bicara
•
Penulisan press release, feature, stories, news
•
Membuat bulletin internal
49
•
Melakukan kegiatan administrative yang berhubungan dengan kegiatan
komunikasi organisasi.
k. Business Operational
•
Bertanggung jawab terhadap sistem dan prosedur yang diselenggarakan
kiSEL
•
Melakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur yang telah dimiliki oleh
kiSEL
•
Membuat sistem dan prosedur setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh
organisasi
•
Melakukan kegiatan administrative yang berhubungan dengan sistem dan
prosedur
l. Area
Mendistribusikan data pinjaman tiap wilayah dan segala informasi ke kantor
pusat
3.2.2
•
Anak Perusahaan
PT Kinarya Selaras Travel Agent, bergerak di bidang usaha penyediaan tiket,
perjalanan udara
•
PT Kinarya Selaras Piranti, bergerak di bidang usaha Printing dan Packaging
•
PT Kinarya Selaras Solusi, bergerak di bidang usaha teknologi informasi
•
PT Kinarya Selaras Konstruksi, bergerak di bidang usaha Network Operation
50
3.2.3
Kebijakan Usaha
Usaha koperasi adalah suatu usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan koperasi dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan pihak lainnya yang bukan
anggota koperasi. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dalam segala bidang
ekonomi yang memberikan manfaat ekonomi yang optimal dengan memperhatikan
prinsip kehati-hatian.
3.2.4
Kebijakan Mutu
Meningkatkan mutu/kualitas layanan dengan kinerja organisasi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek keuangan, pelanggan, prospek
bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan.
3.2.5
Dewan Komisaris dan Direksi
•
Komisaris Utama
: Wiwik Widagdo
•
Direktur Utama
: Hanes Hendri
•
Direktur Bisnis
: Bagus Ashari
•
Direktur SDM
: Sidarto Kuswinarno
•
Direktur Keuangan
: Heru Muara Sidik
3.2.6
Wilayah Operasional
•
Sumatera bagian Utara (Sumbagut)
•
Sumatera bagian selatan (Sumbagsel)
51
•
Jabotabek dan Banten
•
Jawa Tengah
•
Jawa Timur
•
Balinusra
•
Kalimantan
•
Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Sumalirja)
3.2.7
Pencapaian kiSEL
•
Jumlah anggota Koperasi : 2532 orang (sampai September 2004)
•
Jumlah karyawan kiSEL : 2706 orang (sampai September 2004)
•
Pendapatan : ± 757 miliar rupiah (sampai September 2004)
•
Sisa Hasil Usaha : ± 48 miliar rupiah
•
Kantor Cabang dan GeraiHALO : 40 buah
•
Jumlah GeraiHALO : 17 buah
•
Jumlah kios HALO : 9 buah
•
Jumlah Outlet : 49 buah
3.3 Identifikasi Masalah
Perusahaan kiSEL memiliki beberapa sistem aplikasi, infrastruktur, service,
dan manajemen yang digunakan untuk menjalankan proses bisnisnya antara lain :
52
1. Aplikasi
o Hermes, sistem aplikasi yang digunakan oleh unit kerja SDM, dimana
aplikasi ini berfungsi untuk input data absensi karyawan dan kelengkapan
data pribadi karyawan kiSEL.
o MYOB, sistem aplikasi yang digunakan oleh unit kerja keuangan, dimana
aplikasi ini berfungsi untuk input data transaksi keuangan
2. Infrastruktur
o Server-Windows 2000, komputer yang digunakan untuk menyimpan data
dari sistem Hermes dan Simpel.
o Software, lisensi seluruh software yang digunakan perusahaan (berbasis
windows).
o Hardware, terdiri dari PC, scanner, printer dan alat-alat pendukung
administrasi data.
o Internet, jaringan yang digunakan secara luas untuk mengirim dan
menerima data serta mendapatkan informasi.
3. Service
o Teleconference, alat yang digunakan untuk rapat jarak jauh.
o Training, alat yang digunakan untuk pelatihan karyawan.
4. Manajemen
o Planning and budgeting system yang mendukung manajemen proyek TI.
Perusahaan kiSEL juga memiliki beberapa aplikasi yang sedang
dikembangkan, yaitu:
53
o Website, sistem informasi yang akan dirawat oleh unit kerja TI. Dimana
website ini berfungsi sebagai wahana untuk anggota dan non anggota agar
dapat mengetahui semua informasi (Riwayat kiSEL, program baru kiSEL,
SHU, data anggota dan non anggota, simpanan pokok dan simpanan wajib).
o Simpel, sistem aplikasi yang akan digunakan oleh unit simpan pinjam.
Pihak Manajer ingin mengetahui seberapa penting aplikasi-aplikasi tersebut
dan sudah sesuaikah dengan kebutuhan perusahaan, seberapa besar dampak dan
manfaatnya pada perusahaan.
3.4 Lights-On
Lights On adalah aktivitas operasional TI yang berjalan. Lights-On yang
ada di perusahaan kiSEL antara lain :
3.4.1 Hermes
Hermes adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk membantu divisi
SDM yang berfungsi untuk input kelengkapan data pribadi karyawan kiSEL, data
pelamar, data Rekruitment, Administrasi absensi, medical (Kesehatan askes dan
Jamsostek), cuti, Perjalanan dinas.
•
Tujuan Awal : awal mulanya divisi SDM menggunakan Excel dalam input
kelengkapan data karyawan, maka dibuatlah Hermes yang bertujuan untuk
memudahkan dalam administrasi SDM sehingga data tidak mudah hilang
(tidak ada back up nya)
•
Manfaat : - Adanya history karyawan
54
•
Fungsi :
-
Memudahkan user dalam pencarian data
-
Adanya database sehingga data terback Up
-
Memudahkan User dalam mencetak laporan
-
Meninput data kelngkapan karyawan, history, cuti, dan
kesehatan
•
User :
-
View data
-
Mencetak Laporan
-
Payroll = Widya dan Yusuf
-
Kesehatan = Antik
-
Administrator dan Report = Wahyu
•
Biaya : Operasional = Rp. 13.340.000
•
Penambahan : - Printer Dot Matrik = printer khusus untuk mencetak
slip gaji.
•
Divisi yang berhubungan : - Keuangan
-
SDM
-
Bisnis
3.4.2 MYOB
MYOB adalah sebuah aplikasi yang dibeli untuk membantu divisi
keuangan yang berfungsi untuk input data transaksi keuangan.
•
Tujuan Awal : awal mulanya divisi Keuangan menggunakan Excel dalam input
kelengkapan data transaksi, maka dibelilah MYOB yang bertujuan untuk
memudahkan dalam input data menjadi satu database.
•
Manfaat : - Memudahkan dalam pembuatan data GL (General Ledger),
55
penjualan, persediaan
•
•
-
Memudahkan user dalam pencarian data
-
Adanya database sehingga data terback Up
-
Memudahkan User dalam mencetak laporan
Fungsi : -
User :
Meninput data transaksi keuangan
-
View data
-
Mencetak Laporan
- Penerimaan = Septian
- Pengeluaran = Choirunissa
- Simpan Pinjam = Yuda
- Controlling = Dwi
•
Biaya
•
Divisi yang berhubungan : -
: Operasional = Rp. 3.000.000
Keuangan
-
Simpan Pinjam
-
Bisnis Operational
3.4.3 Server-Windows 2000
Server adalah infrastruktur yang digunakan untuk menyimpan data-data
dari sistem, sementara ini digunakan untuk menyimpan data Hermes dan Simpel.
•
Tujuan Awal : Server digunakan untuk penyimpanan data Hermes dan Simpel,
agar data dapat diakses oleh banyak user.
•
Manfaat : - Memudahkan user dalam pencarian data
-
Terback-up nya data sehingga jika terjadi kerusakan pada PC
personal maka data tidak hilang.
56
•
Fungsi : - Menyimpan data Hermes sehingga dapat diakses oleh orang
yang membutuhkan.
-
Mengontrol seluruh sistem di perusahaan saat koneksi terputus.
•
User : Maintenance = Erwin Maru dan Slamet Rahardjo
•
Biaya : Operasional = Rp. 894.500
•
Divisi yang berhubungan : - seluruh divisi di kiSEL
3.4.4 Software
Software adalah infrastruktur yang digunakan untuk lisensi seluruh
software yang digunakan perusahaan (berbasis windows).
•
Tujuan Awal : Lisensi seluruh software yang digunakan perusahaan (berbasis
windows).
•
Manfaat : - Format data yang dgunakan sama sehingga mudah dalam
pertukaran data
-
Adanya jaminan legalisasi seluruh software yang digunakan di
kiSEL
•
Fungsi : - Menstandardisasi software yang digunakan oleh perusahaan.
•
User : - Sistem Informasi = Slamet Rahardjo
•
Biaya : Operasional = Rp. 100.000.000
•
Divisi yang berhubungan : Bisnis
3.4.5 Hardware
57
Hardware adalah infrastruktur yang terdiri dari PC, scanner, printer dan
alat-alat pendukung administrasi data.
•
Tujuan Awal : Hardware digunakan sebagai alat pendukung administrasi data
perusahaan.
•
Manfaat : - Dapat mencetak laporan yang dibutuhkan.
-
Dapat men-scan gambar yang diperlukan.
-
Dapat meng-input data dan menggunakan sistem aplikasi yang
diterapkan oleh perusahaan.
•
Fungsi :
- Membantu perusahaan dalam melaksanakan proses
bisnisnya.
•
User :
•
Biaya : Operasional = Rp. 57.912.100
•
Divisi yang berhubungan : Seluruh Divisi di kiSEL
- Seluruh karyawan dan direksi kiSEL
3.4.6 Internet
Internet adalah infrastruktur jaringan yang digunakan secara luas untuk
mengirim dan menerima data serta mendapatkan informasi.
•
Tujuan Awal : Internet digunakan sebagai alat untuk mengirim dan menerima
data serta mendapatkan informasi.
•
•
Manfaat : - Memudahkan dalam pengiriman data dan informasi.
-
Menerima data dan informasi lebih cepat
-
Dapat mengakses informasi yang dibutuhkan
Fungsi : - Sebagai alat mengirim data dan informasi
58
-
Mengakses informasi yang dibutuhkan
•
User :
•
Biaya : Operasional = Rp. 197.160.000
•
Divisi yang berhubungan : Seluruh Divisi di kiSEL
- Seluruh karyawan dan direksi kiSEL
3.4.7 Teleconference
Teleconference adalah service yang digunakan sebagai alat untuk rapat
jarak jauh.
•
Tujuan Awal : Telecoference digunakan sebagai alat untuk rapat jarak jauh.
•
Manfaat : - Memudahkan komunikasi jarak jauh.
-
•
Mengetahui perkembangan perusahaan di wilayah dan cabang.
Fungsi : - Sebagai alat untuk rapat jarak jauh.
-
Mengontrol proses bisnis perusahaan di wilayah dan cabang.
-
Direksi kiSEL
•
User :
•
Biaya : Operasional = Rp. 200.000.000
•
Divisi yang berhubungan : -
3.4.8 Training
Training adalah service yang digunakan sebagai alat untuk pelatihan
karyawan.
•
•
Tujuan Awal : Training digunakan sebagai alat untuk pelatihan karyawan.
Manfaat : - Mengembangkan potensi kerja karyawan.
-
Menambah pengetahuan dan keterampilan karyawan.
59
-
Perusahaan dapat mengetahui skill tiap karyawan
•
Fungsi :
- Melatih karyawan agar lebih termotivasi dan profesional.
•
User :
- Seluruh karyawan dan Direksi kiSEL
•
Biaya : Operasional = Rp. 4.269.000
•
Divisi yang berhubungan : SDM
3.4.9 Planning and budgeting system
Planning and budgeting system adalah manajemen yang mendukung
manajemen proyek TI.
•
Tujuan Awal : Planning and budgeting system digunakan sebagai alat untuk
mendukung manajemen proyek TI.
•
Manfaat : - Proyek lebih terencana.
-
•
Biaya dapat dialokasikan secara tepat.
Fungsi : - Merencanakan proyek TI secara tepat.
•
User :
•
Biaya : Operasional = Rp. 2.000.000
•
Divisi yang berhubungan : - Divisi TI
-
Divisi TI dan Direksi kiSEL
- Keuangan
- SDM
60
3.5 Rencana Strategi Perusahaan
Perusahaan harus terus mengembangkan usahanya agar bisa bersaing
dengan perusahaan lainnya, untuk itu perusahaan harus melakukan perencanaan
baik dalam bidang bisnis maupun TI.
3.5.1
Business Plan
Perusahaan kiSEL membuat perencanaan bisnis dalam mengembangkan
usahanya, yaitu:
a. Meningkatkan efisiensi operasional, yaitu dengan :
ƒ
Membuat lebih sistematis proses bisnis yang sedang berjalan
ƒ
Menghilangkan redudansi proses yang tidak perlu
ƒ
Meningkatkan pengetahuan dan atau keterampilan SDM.
b. Fokus pada Anggota dan non-Anggota, melalui :
ƒ
Memberitahukan seluruh aktivitas bisnis kepada anggota dan non-anggota
di seluruh Indonesia.
ƒ
Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada anggota dan non-anggota.
c. Cost Leadership, yaitu dengan:
ƒ
Meningkatkan manajemen dan efisiensi unit produksi
ƒ
Melakukan pemilihan vendor yang kompetitif.
d. Differentiation, yaitu dengan memberikan nilai tambah yang berbeda dari
competitor terhadap pasar baru (new market).
e. Menjadikan kiSEL koperasi terluas dan tersebar di seluruh Indonesia, yaitu
dengan melakukan:
ƒ
Memperbanyak cabang
61
ƒ
Memperbanyak gerai
ƒ
Bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan bisnis.
3.5.2
IT/ IS Plan
Divisi TI melakukan perencanaan untuk teknologi informasi dan sistem
informasi di perusahaan kiSEL, yaitu:
•
Meningkatkan keberadaan Divisi TI sebagai penyedia dukungan TI dan SI
dengan menyediakan aplikasi dan pelayanan TI/ SI yang berkualitas kepada
perusahaan, serta mempersiapkan infrastruktur TI yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
•
Menekan biaya TI dengan memberikan pelayanan dan solusi yang tepat
atas masalah TI sesegera mungkin untuk mengurangi kerugian yang terjadi
akibat masalah TI tersebut dan mengendalikan pengeluaran TI agar tidak
melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
•
Melakukan evaluasi terhadap sistem yang lama dan melakukan perbaikan
dan
penyempurnaan
mengembangkan
sistem
terhadap
baru
sistem
yang
yang
diperlukan
serta
diperlukan
perusahaan
untuk
memajukan perusahaan.
3.5.3
Arahan strategi
Berdasarkan hasil analisis kami, maka arahan strategi perusahaan kiSEL,
anatara lain yaitu:
62
Tabel 3.1 Arahan Strategi kiSEL
Nama Strategi
Meningkatkan
efisiensi
operasional
Tujuan Strategi
Membuat lebih sistematis
proses bisnis yang sedang
berjalan.
Kunci Ukuran Strategi
Waktu yang digunakan
untuk menjalankan
proses
Menghilangkan redudansi
proses yang tidak perlu
Jumlah proses data
yang sama dari
beberapa bagian
(5)
Meningkatkan pengetahuan
dan atau keterampilan SDM
Prestasi kerja
karyawan
(10)
Fokus pada pemberitahuan
seluruh aktivitas bisnis
kepada Anggota dan NonAnggota di seluruh
Indonesia
Jumlah Anggota dan
Non-Anggota yang
berpartisipasi
Memberikan Pelayanan
yang memuaskan pada
Anggota dan Non-Anggota
Jumlah SHU yang
diberikan
Meningkatkan manajemen
dan efisiensi unit produksi
Biaya produksi per unit
Melakukan pemilihan
vendor yang kompetitif
Harga dan kualitas
produk yang
ditawarkan
Differentiation
Memberikan nilai tambah
yang berbeda dari
kompetitor terhadap pasar
baru (new market)
Jumlah kerjasama
(tender yang
dimenangkan) dan
Kepuasan pelanggan
20
(20)
Menjadikan Kisel
koperasi terluas
yang tersebar di
seluruh Indonesia
Memperbanyak cabang
Jumlah cabang di tiap
wilayah
15
(5)
Fokus pada
Anggota dan
Non-Anggota
Cost Leadership
Bobot
25
20
(10)
(10)
(10)
20
(10)
(10)
Memperbanyak cabang
Jumlah gerai dan
outlet
(5)
Bekerjasama dengan pihak
lain untuk meningkatkan
bisnis
Jumlah aneka ragam
jenis usaha
(5)
63
3.6 Portfolio
Portfolio terbagi dua yaitu portfolio proyek investasi TI baru dan portfolio
TI yang sudah ada.
3.6.1
Portfolio Proyek
Portfolio proyek, yaitu portfolio yang menggambarkan keseluruhan proyek
investasi TI. Portfolio proyek dibagi menjadi dua, yaitu:
3.6.1.1
Portfolio Strategi
Portfolio strategi yaitu portfolio yang menggambarkan proyek yang
bersifat strategi bagi perusahaan.
Skor portfolio aplikasi Website
a. Dampak pada tujuan strategi perusahaan : 339
Tabel 3.2 Business Value Scorecard untuk Website
5
3
3
3
9
3
30
2
3
4
9
3
15
5
4
3
12
4
40
5
5
5
15
5
50
4
5
5
14
4,7
47
4
3
4
11
3,7
37
2
2
2
6
2
20
3
3
3
9
3
60
3
3
3
9
3
15
1
0
1
2
0,6
3
4
5
4
13
4,3
22
dan
efisiensi
unit
Kerjasama dengan pihak lain
5
Pertambahan gerai dan outlet
5
Perluasan cabang
20
Memberikan nilai tambah berbeda
10
Pemilihan vendor kompetitif
10
Manajemen
produksi
10
Pelayanan yang memuaskan
10
Pemberitahuan informasi anggota
10
Meningkatkan pengetahuan dan
atau keterampilan SDM
User 1
User 2
User 3
Total
Rata-rata
Skor
5
Penghilangan redudansi
10
Sistemisasi proses kerja
ƒ
339
64
b. Nilai resiko terdiri atas :
ƒ
Resiko proyek atau organisasi = 7
ƒ
Ketidakpastian pendefinisian = 2
ƒ
Ketidakpastian teknis = 3
ƒ
Resiko infrastruktur SI = 6
ƒ
Resiko teknis TI = 2
ƒ
Resiko Investasi = 2
ƒ
Resiko manajemen proyek = 7
Jumlah nilai resiko adalah 7+2+3+6+2+2+7= 29
c. Biaya = Rp.169.000.000
Tabel 3.3 Biaya operasional Website (dalam Rupiah)
1
2
1
2
Biaya Awal
Biaya Pembuatan Website (outsourcing)
PC untuk memaintain Website
Total Pembuatan Website
Biaya Perawatan
Biaya Maintenance Website
Gaji Website Administrator
Total biaya perawatan
Total biaya perawatan selama 5 tahun
50,000,000
4,000,000
54,000,000
Bulan
1,500,000
Total Biaya Website MyKisel
3.6.1.2
Tahun
5,000,000
18,000,000
23,000,000
115.000.000
169.000.000
Portfolio Operasional
Portfolio operasional yaitu portfolio yang menggambarkan proyek yang
bersifat strategi bagi perusahaan.
ƒ
Skor portfolio aplikasi sistem pelayanan anggota
a. Dampak pada tujuan strategi : 197
65
10
10
10
10
Perluasan cabang
Pertambahan gerai dan outlet
Kerjasama dengan pihak lain
5
5
5
3
4
4
5
4
5
3
3
3
3
4
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
3
15
5
50
11
3.7
18
14
4,7
47
9
3
30
11
3,7
37
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
3
15
dan
efisiensi
Memberikan nilai tambah berbeda
5
Pemilihan vendor kompetitif
5
Manajemen
produksi
5
Pelayanan yang memuaskan
20
Pemberitahuan informasi anggota
unit
10
Penghilangan redudansi
Total
Rata-rata
Skor
5
Sistemisasi proses kerja
User 1
User 2
User 3
10
Meningkatkan pengetahuan dan
atau keterampilan SDM
Tabel 3.4 Business Value Scorecard untuk Sistem Pelayanan Anggota
b. Nilai resiko terdiri atas :
ƒ
Resiko proyek atau organisasi = 2
ƒ
Ketidakpastian pendefinisian = 7
ƒ
Ketidakpastian teknis = 2
ƒ
Resiko infrastruktur SI = 5
ƒ
Resiko teknis TI = 7
ƒ
Resiko Investasi = 7
ƒ
Resiko manajemen proyek = 7
Jumlah nilai resiko adalah 2+7+2+5+7+7+7 = 35
c. Biaya = Rp.60.000.000
197
66
Tabel 3.5 Biaya operasional Simpel (dalam Rupiah)
1
1
Biaya Awal
Biaya Pembuatan Simpel
Total Pembuatan Simpel
40,000,000
40,000,000
Biaya Perawatan
Biaya perawatan Simpel
Total biaya perawatan
Total biaya perawatan selama 5 tahun
Bulan
Tahun
4,000,000
4,000,000
20,000,000
Total Biaya Simpel
60,000,000
Hasil Keseluruhan dari Portfolio proyek yaitu digambarkan pada tabel di
bawah ini:
(juta/ tahun)
8
169
Strategi
197
35
4
60
Operasional
Portfolio
29
Biaya
339
n
yang didukung
Resiko
Proses bisnis atau kerja
Dampak
Nama Proyek
Ketergantunga
Tabel 3.6 Portfolio proyek
Penyebaran informasi
Website
kepada anggota, sarana
komunikasi (email),
pengumuman SHU
Sistem
Simpanan, Pinjaman,
Pelayanan
perhitungan jumlah
Anggota
SHU,
Ket : skala resiko dan ketergantungan (1-10)
67
3.6.1.3
•
Strategi investasi portfolio proyek
Hubungan antara resiko/ dampak dan biaya investasi pada proyek baru :
Hubungan Resiko/Dampak terhadap Biaya
Proyek
45
40
35
60
Resiko
30
169
25
20
Simpel
15
Website
10
5
0
0
100
200
300
400
Dampak
Gambar 3.2 Hubungan resiko dan dampak terhadap biaya proyek
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa Simpel memiliki dampak yang
lebih kecil daripada Website yaitu hanya 195 sedangkan Website memiliki dampak
339 tetapi Simpel memiliki faktor resiko lebih besar yaitu 35 daripada Website
yaitu 29.
68
•
Hubungan antara resiko/ketergantungan dan biaya investasi pada proyek baru :
Hubungan Resiko / ketergantungan terhadap biaya
proyek
45
40
60
35
Resiko
30
169
25
Simpel
20
Website
15
10
5
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ketergantungan
Gambar 3.3 Hubungan resiko dan ketergantungan terhadap biaya proyek
Gambar
di
atas
dapat
disimpulkan
bahwa
Simpel
memiliki
ketergantungan yang lebih kecil daripada Website yaitu hanya 4 sedangkan
Website memiliki ketergantungan 8 tetapi Simpel memiliki faktor resiko lebih
besar yaitu 35 daripada Website yaitu 29.
3.6.2
Portfolio TI yang sedang berjalan
Portfolio TI yang sedang berjalan dalam perusahaan kiSEL dibagi menjadi
4 bagian, yaitu:
69
3.6.2.1
Portfolio Aplikasi
Portfolio aplikasi menggambarkan aplikasi-aplikasi yang ada di dalam
perusahaan.
ƒ
Skor portfolio aplikasi Hermes
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 5
ƒ
Keakuratan = 3
Skor kualitas adalah 5+3 dibagi 2 sama dengan 4
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 4
ƒ
Kecepatan merespon = 5
Skor tingkat layanan adalah 4+5 dibagi 2 sama dengan 4,5
c. Skor tugas teknis terbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 2
ƒ
Dukungan teknis = 3
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 3
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 5
Skor tugas teknis adalah 2+3+3+5 dibagi 4 sama dengan 3,25
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 5
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan adalah 5+3 dibagi 2 sama dengan 4
e. Penyelarasan bisnis : 167 /100 = 1,67
70
Tabel 3.7 Business Value Scorecard untuk Hermes
10
10
10
10
Manajemen
produksi
Pemilihan vendor kompetitif
Memberikan nilai tambah berbeda
Perluasan cabang
Pertambahan gerai dan outlet
Kerjasama dengan pihak lain
5
5
5
5
20
5
50
5
5
5
5
20
5
50
4
5
5
4
18
4,5
45
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
4
4
5
18
4,5
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
dan
efisiensi
Pelayanan yang memuaskan
5
Pemberitahuan informasi anggota
5
Meningkatkan pengetahuan
atau keterampilan SDM
5
Penghilangan redudansi
20
Sistemisasi proses kerja
User 1
User 2
User 3
User 4
Total
Rata-rata
Skor
10
unit
5
dan
10
f. Biaya :
Tabel 3.8 Biaya operasional Hermes (dalam Rupiah)
1
2
3
4
ƒ
Biaya Operasional
Slip Gaji (100.000*12)
Printer Dot Matrix (biaya penyusutan)
Pita Dot Matrix (6*80.000)
Biaya penyusutan MYOB dan pemeliharaan
Total
Skor portfolio aplikasi MYOB
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 5
ƒ
Keakuratan = 5
Tahunan
1.200.000
160.550
480.000
2.500.000
4.340.550
167
71
Skor kualitas adalah 5+ dibagi 2 sama dengan 5
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 5
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 5+4 dibagi 2 sama dengan 4,5
c. Skor tugas teknis terbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 1
ƒ
Dukungan teknis = 5
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 4
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 4
Skor tugas teknis adalah 1+5+4+4 dibagi 4 sama dengan 3,5
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 3
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 3
Skor intensitas penggunaan adalah 3+3 dibagi 2 sama dengan 3
e. Penyelarasan bisnis : 420/100 = 4,2
72
Tabel 3.9 Business Value Scorecard untuk MYOB
10
10
10
10
Manajemen
produksi
Pemilihan vendor kompetitif
Memberikan nilai tambah berbeda
Perluasan cabang
Pertambahan gerai dan outlet
Kerjasama dengan pihak lain
5
5
5
15
5
50
5
5
5
15
5
50
4
5
5
14
4,7
47
5
5
4
14
47
47
5
4
5
14
4,7
47
4
5
4
13
4,3
43
3
4
4
11
37
37
3
3
3
9
3
60
0
0
0
0
0
0
4
5
3
12
4
20
4
3
4
11
3,7
18
dan
efisiensi
Pelayanan yang memuaskan
5
Pemberitahuan informasi anggota
5
Meningkatkan pengetahuan
atau keterampilan SDM
5
Penghilangan redudansi
20
Sistemisasi proses kerja
User 1
User 2
User 3
Total
Rata-rata
Skor
10
unit
5
dan
10
420
f. Biaya :
Tabel 3.10 Biaya operasional MYOB (dalam rupiah)
1
Biaya Operasional
Biaya perawatan dan penyusutan MYOB
(10% dari pembuatan)
Total
Tahunan
3.000.000
3.000.000
Hasil Keseluruhan dari Portfolio Aplikasi yaitu digambarkan pada tabel di
bawah ini:
73
Tabel 3.11 Portfolio Aplikasi
Tingkat Layanan
Kualitas
Intensitas Penggunaan
Jumlah data yang
1,67
4,5
4
Tinggi
4,2
4,5
5
Sedang
(juta/ tahun)
Biaya
B
Nilai Penyelarasan
Administrasi
Ukuran
Hermes
Kategori
Aplikasi
Kategori Kerja
Portfolio Aplikasi
13,34
salah
MYOB
Accounting,
Faktur, Piutang
3.6.2.2
B
3
Waktu untuk
proses pembukuan
Portfolio Infrastuktur
Portfolio infrastruktur menggambarkan infrastruktur yang membangun
sistem perusahaan.
ƒ
Skor portfolio infrastruktur Server
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 3
ƒ
Keakuratan = 5
Skor kualitas adalah 3+5 dibagi 2 sama dengan 4
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 4
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 4+4 dibagi 2 sama dengan 4
c. Skor tugas teknis terbagi atas :
74
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 4
ƒ
Dukungan teknis = 3
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 4
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 5
Skor tugas teknisadalah 4+3+4+5 dibagi 4 sama dengan 4.25
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 5
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan adalah 5+4 dibagi 2 sama dengan 4.5
e. Penyelarasan bisnis : 200/100 = 2
5
25
4
40
5
50
Kerjasama dengan pihak lain
5
50
5
Pertambahan gerai dan outlet
Rata-rata
Skor
5
Perluasan cabang
5
5
10
5
Memberikan nilai tambah berbeda
4
4
8
20
Pemilihan vendor kompetitif
5
5
10
10
unit
5
5
10
3
4
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,5 0
35 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
efisiensi
Pemberitahuan informasi anggota
User 1
User 2
Total
10
dan
Penghilangan redudansi
10
Sistemisasi proses kerja
10
Manajemen
produksi
10
Pelayanan yang memuaskan
5
dan
10
Meningkatkan pengetahuan
atau keterampilan SDM
Tabel 3.12 Business Value Scorecard untuk Server
200
75
f. Biaya :
Tabel 3.13 Biaya operasional Server (dalam rupiah)
1
2
3
ƒ
Biaya Operasional
Biaya 1 PC Pentium 3 (penyusutan)
Biaya cd (3 cdx12x2000)
UPS Prolink
Total
Tahunan
772.000
72.000
50.500
894.500
Skor portfolio infrastruktur Software
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 5
ƒ
Keakuratan = 5
Skor kualitas adalah 5+5 dibagi 2 sama dengan 5
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 5
ƒ
Kecepatan merespon = 5
Skor tingkat layanan adalah 5 + 5 dibagi 2 sama dengan 5
c. Skor tugas teknisterbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 4
ƒ
Dukungan teknis = 5
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 4
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 5
Skor tugas teknis adalah 4+5+4+5 dibagi 4 sama dengan 4.5
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 5
76
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan adalah 5+5 dibagi 2 sama dengan 5
e. Penyelarasan bisnis : 338/100 = 3,38
5
5
5
15
5
50
3
4
5
12
4
20
5
5
5
15
5
50
4
5
5
14
4,7
47
4
5
5
14
4,7
47
2 2
4 3
3 2
9 7
3 2,3
30 47
5
4
5
14
4,7
47
5
5
5
Kerjasama dengan pihak lain
20
Perluasan cabang
Pertambahan gerai dan outlet
10
Pemilihan vendor kompetitif
10
Manajemen dan efisiensi unit produksi
10
Pelayanan yang memuaskan
10
Meningkatkan pengetahuan dan atau
keterampilan SDM
Pemberitahuan informasi anggota
10
Penghilangan redudansi
User 1
User 2
User 3
Total
Rata-rata
Skor
5
Sistemisasi proses kerja
10
Memberikan nilai tambah berbeda
Tabel 3.14 Business Value Scorecard untuk Software
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
338
f. Biaya :
Tabel 3.15 biaya operasional Software (dalam rupiah)
1
ƒ
Biaya Operasional
Biaya Lisensi (Microsoft) untuk 50 PC
Total
Skor portfolio infrastruktur Hardware
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 4
Tahunan
100.000.000
100.000.000
77
ƒ
Keakuratan = 4
Skor kualitas adalah 4+4 dibagi 2 sama dengan 4
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 4
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 4+4 dibagi 2 sama dengan 4
c. Skor tugas teknis terbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 4
ƒ
Dukungan teknis = 4
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 4
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 5
Skor tugas teknis adalah 4+4+4+5 dibagi 4 sama dengan 4,25
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 5
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan adalah 5+5 dibagi 2 sama dengan 5
e. Penyelarasan bisnis : 400/100 = 4
78
5 4
5 4
5 4
5 4
5 4
5 3
5 5
5 3
20 17
20 14
5 4,25 5 3,5
50 42,5 50 35
5
5
3
3
2
3
11
2,75
55
4
3
5
3
4
3
5
4
18
13
4,5 3,25
22,5 16,25
f. Biaya :
Tabel 3.17 Biaya operasional Hardware (dalam rupiah)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Biaya Operasional
45 PC Pentium 4 (biaya penyusutan)
4 PC HP Pavilion W1266d (biaya
penyusutan)
49 Stabilizer (biaya penyusutan)
2 Printer HP Laserjet 1160 (biaya
penyusutan)
1 Printer HP Laserjet 1020 (biaya
penyusutan)
1 Printer HP Deskjet 3840 (biaya
penyusutan)
1 Printer HP Laserjet 1020 (biaya
penyusutan)
1 Scanner (biaya penyusutan)
10 Laptop Acer TM2355NLCI (biaya
penyusutan)
Bagian
Staf
Tahunan
34.812.000
Direksi
8.800.000
Staf dan
direksi
Lt. 9 dan
SDM
Simpan
Pinjam
Simpan
Pinjam
980.000
578.000
160.550
61.000
Direksi
160.550
Lt.9
920.000
Semua
7.155.000
5
Kerjasama dengan pihak lain
Pemilihan vendor kompetitif
4
5
4
4
17
4,25
42,5
20
Pertambahan gerai dan outlet
10
Perluasan cabang
10
Manajemen dan efisiensi unit produksi
10
Memberikan nilai tambah berbeda
10
Pelayanan yang memuaskan
5 4
5 4
5 4
5 5
20 17
5 4,25
50 21,25
10
Pemberitahuan informasi anggota
User 1
User 2
User 3
User 4
Total
Rata-rata
Skor
5
Penghilangan redudansi
Sistemisasi proses kerja
10
Meningkatkan pengetahuan dan atau
keterampilan SDM
Tabel 3.16 Business Value Scorecard untuk Hardware
3
3
3
3
12
3
15 400
79
10
11
12
12 Tinta HP Laserjet 1160
4 Tinta HP Laserjet 1160
8 Tinta HP Laserjet 1020
13
4 Tinta HP Deskjet 3840
14
15
4 Tinta HP Laserjet 1020
Kertas (1rim x 12)
16
17
Kertas (1 rim x 12)
Kertas (3 rim x 12)
Lt.9
SDM
Simpan
Pinjam
Simpan
Pinjam
Direksi
Simpan
Pinjam
Direksi
Lt.9 dan
SDM
2.940.000
980.000
1.960.000
1.100.000
980.000
216.000
216.000
648.000
Total
ƒ
Skor portfolio infrastruktur Internet
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 4
ƒ
Keakuratan = 5
Skor kualitas adalah 4+5 dibagi 2 sama dengan 4,5
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 4
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 4+4 dibagi 2 sama dengan 4
c. Skor tugas teknis terbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 4
ƒ
Dukungan teknis = 4
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 5
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 5
Skor tugas teknis adalah 4+4+5+5 dibagi 4 sama dengan 4,5
62.667.100
80
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 5
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 5
Skor intensitas penggunaan adalah 5+5 dibagi 2 sama dengan 5
e. Penyelarasan bisnis : 413,5/100 = 4,13
Tabel 3.18 Business Value Scorecard untuk Internet
Kerjasama dengan pihak lain
5
Pertambahan gerai dan outlet
5
Perluasan cabang
5
Memberikan nilai tambah berbeda
20
Pemilihan vendor kompetitif
10
Manajemen dan efisiensi unit produksi
10
Pelayanan yang memuaskan
10
Pemberitahuan informasi anggota
10
Meningkatkan pengetahuan dan atau
keterampilan SDM
10
Penghilangan redudansi
User 1
User 2
User 3
Total
Rata-rata
Skor
5
Sistemisasi proses kerja
10
3
4
4
11
3,7
37
3
4
5
12
4
20
4
4
5
13
4,3
43
4
4
5
13
4,3
43
4
3
5
12
4
40
3
4
5
12
4
40
3
4
4
11
3,7
37
3
4
5
12
4
80
5
5
5
15
5
25
4
5
5
14
4,7
23,5
5
5
5
15
5
25
f. Biaya :
Tabel 3.19 Biaya operasional internet (dalam rupiah)
1
2
3
Biaya Operasional
Biaya internet PT.Cyberindo Aditama
Biaya sewa perangkat keras untuk KSU
PT. Enerren Technologies
Pembiayaan Telkom Link ADSL kiSELPusat
Total
Tahunan
60.000.000
99.000.000
20.160.000
197.160.000
413,5
81
Hasil Keseluruhan dari Portfolio Infrastruktur yaitu digambarkan pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.20 Tabel Portfolio Infrastruktur
Kualitas
Intensitas Penggunaan
18,89
Jumlah kerusakan
2
4
4
Tinggi
B
100
Jumlah software
3,38
5
5
Tinggi
4
4
4
Tinggi
4,13
4,5
4
Tinggi
(juta/ tahun)
B
Biaya
Tingkat Layanan
2000
Nilai Penyelarasan
Penyimpanan
Ukuran
Server-Windows
Kategori
Infrastruktur
Kategori Kerja
Portfolio Infrastruktur
data
Pengelolaan data
Software
rusak
Hardware
Administratif
B
62.,67
Jumlah komputer
data
Internet
Pengiriman dan
yang rusak
B
197
Jumlah link putus
penerimaan data
(disconnect)
dan informasi
3.6.2.3
Portfolio Service
Portfolio service yaitu portfolio yang menggambarkan berbagai service
yang digunakan oleh perusahaan.
ƒ
Skor portfolio aplikasi Teleconference
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 4
ƒ
Keakuratan = 4
82
Skor kualitas adalah 4+4 dibagi 2 sama dengan 4
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 3
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 3+4 dibagi 2 samadengan 3.5
c. Skor tugas teknisterbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 1
ƒ
Dukungan teknis = 3
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 3
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 5
Skor tugas teknis adalah 1+3+3+5 dibagi 4 sama dengan 3
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 4
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 2
Skor intensitas penggunaan adalah 4+2 dibagi 2 sama dengan 3
e. Penyelarasan bisnis : 340/100 = 3,4
83
5
4
2
3
4
3
3
4
4
3
3
2
5
4
3
3
18
14
11
12
4,5 3,5 2,7 3
45
35
27
30
20
5
3
5
4
4
16
4
80
3
4
4
3
3
2
4
3
14
12
3,5 3
17
15
5
Kerjasama dengan pihak lain
Pemilihan vendor kompetitif
4
5
4
4
17
3,2
32
5
Pertambahan gerai dan outlet
10
Perluasan cabang
10
Manajemen dan efisiensi unit produksi
10
Memberikan nilai tambah berbeda
10
Pelayanan yang memuaskan
Penghilangan redudansi
3
2
2
3
3
4
3
3
11
12
2,8 3
28
15
10
Pemberitahuan informasi anggota
5
Meningkatkan pengetahuan dan atau
keterampilan SDM
User 1
User 2
User 3
User 4
Total
Rata-rata
Skor
10
Sistemisasi proses kerja
Tabel 3.21 Business Value Scorecard untuk Teleconference
3
3
4
3
13
3,2
16
340
f. Biaya Operasional :
Tabel 3.22 Biaya operasional Teleconference
Biaya Operasional
Penyewaan VSAT
Total
ƒ
Tahunan
200.000.000
Skor portfolio aplikasi Training
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 4
ƒ
Keakuratan = 5
Skor kualitas adalah 4+5 dibagi 2 sama dengan 4.5
200.000.000
84
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 5
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 5+4 dibagi 2 sama dengan 4.5
c. Skor tugas teknisterbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 4
ƒ
Dukungan teknis = 5
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 3
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 4
Skor tugas teknis adalah 4+5+3+4 dibagi 4 sama dengan 4
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 3
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 4
Skor intensitas penggunaan adalah 3+4 dibagi 2 sama dengan 3.5
e. Penyelarasan bisnis : 290/100 = 2,9
85
4
4 3
5
4 4
9
8 7
4,5 4 3,5
45
40 35
5
5
Kerjasama dengan pihak lain
5
5
10
5
50
5
Pertambahan gerai dan outlet
0
0
0
0
0
20
Perluasan cabang
Manajemen dan efisiensi unit produksi
2
3
5
2,5
25
10
Memberikan nilai tambah berbeda
10
Pemilihan vendor kompetitif
10
Pemberitahuan informasi anggota
10
Meningkatkan pengetahuan dan atau
keterampilan SDM
10
Penghilangan redudansi
User 1
User 2
Total
Rata-rata
Skor
5
Sistemisasi proses kerja
10
Pelayanan yang memuaskan
Tabel 3.23 Business Value Scorecard untuk Training
0
0
0
0
0
4
4
8
4
80
0
0
0
0
0
3
3
6
3
15
0
0
0
0
0
290
f. Biaya
Tabel 3.24 Biaya operasional Training
1
2
3
4
Biaya Operasional
Biaya 1 PC Pentium 4 (penyusutan)
Biaya Stabilizer (penyusutan)
Biaya Projector Infocus SP4805 (penyusutan)
Kertas dan perlengkapan lain
Total
Tahunan
772.000
20.000
2.477.000
1.000.000
4.269.000
Hasil Keseluruhan dari Portfolio Service yaitu digambarkan pada tabel di
bawah ini:
86
Tabel 3.25 Tabel Portfolio Service
Tingkat Layanan
Kualitas
Intensitas Penggunaan
200
Nilai Penyelarasan
K
Ukuran
Kategori
Meeting online
(juta/ tahun)
Kategori Kerja
Teleconference
Biaya
Service
Portfolio Service
Jumlah waktu
3,4
3,5
4
Sedang
2,9
4.5
4.5
Sedang
hubungan terputus
Training (PC dll)
Peningkatan
B 204,2
Frekuensi kegiatan
SDM
3.6.2.4
Portfolio Manajemen
Portfolio manajemen yaitu portfolio yang menggambarkan sistem yang
digunakan pihak TI.
ƒ
Skor portfolio aplikasi sistem Planning and Budgeting
a. Kualitas terbagi atas :
ƒ
Fungsionalitas = 3
ƒ
Keakuratan = 4
Skor kualitas adalah 3+4 dibagi 2 sama dengan 3,5
b. Tingkat layanan terbagi atas :
ƒ
Ketersediaan = 4
ƒ
Kecepatan merespon = 4
Skor tingkat layanan adalah 4+4 dibagi 2 sama dengan 4
87
c. Skor tugas teknis terbagi atas :
ƒ
Kesesuaian arsitektur = 4
ƒ
Dukungan teknis = 3
ƒ
Dukungan vendor dan kestabilan = 3
ƒ
Ketersediaan dukungan pada pasar atau industri = 4
Skor tugas teknis adalah 4+3+3+4 dibagi 4 sama dengan 3,5
d. Skor intensitas penggunaan terbagi atas :
ƒ
Ketergantungan pada aplikasi = 3
ƒ
Pengguna aplikasi pada perusahaan = 2
Skor intensitas penggunaan adalah 3+2 dibagi 2 sama dengan 2.5
e. Penyelarasan bisnis : 303/100 = 3
3
3
3
9
3
30
3 4
3 4
3 3
9 11
3 3,7
60 18,5
5
5
Kerjasama dengan pihak lain
10
Pertambahan gerai dan outlet
3
3 3
3
3 3
4
3 3
10
9 9
3,3 3 3
33
30 30
5
Perluasan cabang
3
2
2
7
2,3
23
20
Memberikan nilai tambah berbeda
10
Manajemen dan efisiensi unit produksi
10
Pemilihan vendor kompetitif
10
Pelayanan yang memuaskan
Penghilangan redudansi
3
4
4
3
4
3
11 10
3,7 3,3
37 16,5
10
Pemberitahuan informasi anggota
5
Meningkatkan pengetahuan dan atau
keterampilan SDM
User 1
User 2
User 3
Total
Rata-rata
Skor
10
Sistemisasi proses kerja
Tabel 3.26 Business Value Scorecard untuk Planning and Budgeting
3 2
3 2
3 2
9 6
3 2
15 10
303
88
f. Biaya :
Tabel 3.27 Biaya operasional Planning and Budgeting
1
Biaya Operasional
Biaya penyusutan dan maintenance
Total
Tahunan
2.000.000
2.000.000
Hasil Keseluruhan dari Portfolio Manajemen yaitu digambarkan pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.28 Tabel Portfolio Manajemen
Budgeting
proyek
Kualitas
Intensitas Penggunaan
2
Tingkat Layanan
(juta/ tahun)
Biaya
Kategori
K
Nilai Penyelarasan
Perencanaan
Ukuran
Planning and
Kategori Kerja
service, manajemen
Aplikasi, infrastruktur,
Portfolio Service
Fungsionalitas
3
3,5
4
Rendah
sistem
Dari keseluruhan portfolio TI yang sedang berjalan di perusahaan kiSEL
dapat disimpulkan sebagai berikut
89
Tabel 3.29 Portfolio dasar TI yang sedang berjalan
Kualitas
Informasi Dasar
dan Tingkat
Nilai
4,34
Penyelarasan Bisnis
Menyimpan kelengkapan data
Tugas Teknis
Hermes
Kecepatan merespon
manajemen.
Ketersediaan
didukung
Keakuratan
aktivitas
Proses bisnis atau kerja yang
tahun)
Fungsionalitas
yanan, atau
Biaya Personal (juta/
infrastruktur,la
(juta/ tahun)
Aplikasi,
Biaya Operasional
layanan
5
3
4
5
3,2
1,67
9
karyawan, pelamar, pencetakan slip
5
gaji,
MYOB
faktur, piutang, cash flow, general
3
-
5
5
5
4
3,5
4,2
200
-
4
4
3
4
3
3,4
0,89
18
3
5
4
4
3.2
2
ledger
Teleconference
Meeting jarak jauh, rapat dengan
wilayah
Server-
Menyimpan data-data dari sistem
Windows2000
Hermes, Simpel
Training
Pelatihan karyawan dan direksi
4,26
200
4
5
5
4
4
2,9
Software
Lisensi seluruh software yang
100
-
5
5
5
5
4.5
3,38
62,67
-
4
4
4
4
4,2
4
5
digunakan perusahaan (berbasis
windows)
Hardware
Administratif data
5
Internet
Pengiriman dan penerimaan data
179
18
4
5
4
4
4,5
4,13
2
-
3
4
4
4
3,5
3
dan informasi, email
Planning and
Manajemen proyek TI untuk
Budgeting
perencanaan proyek dan
anggarannya
90
3.6.2.5
Analisa portfolio TI yang ada
Analisa portfolio berdasarkan data-data dari portfolio terdapat beberapa
hubungan yang mendukung pembuatan keputusan :
•
Hubungan antara ketergantungan/jangkauan pengguna dan total biaya investasi
pada proyek baru :
Hubungan Ketergantungan dan Jangkauan Pengguna
Terhadap Biaya (juta)
6
5
62.67
100
197
Training
Jangkauan Pengguna
Teleconference
4
18.89
204.26
Internet
Software
3
3
13.34
Hardware
Server
2
2
200
Hermes
MYOB
1
Planning and
Budgeting
0
0
2
4
6
Ketergantungan
Gambar 3.4 Hubungan ketergantungan/jangkauan pengguna aplikasi
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai
ketergantungan maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan oleh perusahaan dan
semakin tinggi nilai jangkaun pengguna maka sistem aplikasi tersebut semakin
banyak yang menggunkannya. Penjelasan rincinya yaitu :
91
o Hermes, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan jangkauan
penggunanya sedang dengan nilai 3.
o MYOB, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3 dan jangkauan
penggunanya juga sedang dengan nilai 3.
o Teleconference, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4 dan
jangkauan penggunanya sedikit dengan nilai 2.
o Server, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan jangkauan
penggunanya juga tinggi dengan nilai 4.
o Training, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3 dan
jangkauan penggunanya tinggi dengan nilai 4.
o Software, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan jangkauan
penggunanya tinggi dengan nilai 5.
o Hardware, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan
jangkauan penggunanya tinggi dengan nilai 5.
o Internet, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan jangkauan
penggunanya tinggi dengan nilai 5.
o Planning and Budgeting, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 3
dan jangkauan penggunanya tinggi dengan nilai 2.
92
•
Hubungan antara kualitas/penyelarasan strategi/ketergantungan pada TI
berjalan :
Hubungan Kualitas, Penyelarasan strategi, Ketergantungan
3
5
4
3
5
4.2
5
5
4
3.38
2
4
4.13
4
4.5
5
4
4
3
Ketergantungan
Penyetaraan
Kualitas
3
4
H
er
m
es
Te
M
YO
le
co
B
nf
er
en
ce
Se
rv
er
Tr
ai
ni
ng
So
ftw
ar
H
e
a
Pl
rd
an
wa
ni
re
ng
I
n
an
te
d
r
Bu net
dg
et
in
g
4
5
2.9
3.4
1.67
5
Gambar 3.5 Hubungan kualitas, penyelarasan dan ketergantungan
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai
ketergantungan maka sistem aplikasi maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan
oleh perusahaan, semakin tinggi nilai penyelarasan strategi maka sistem aplikasi
tersebut semakin sesuai dengan strategi bisnis perusahaan dan semakin tinggi nilai
kualitas maka kinerja sistem tersebut semakin baik. Penjelasan rincinya yaitu :
o Hermes, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5, nilai
penyelarasan strategi yang rendah yaitu 1,67 dan nilai kualitas yang tinggi
yaitu 4.
93
o MYOB, memiliki tingkat ketergantungan sedang yaitu 3, penyelarasan strategi
yang tinggi yaitu 4,2 dan kualitas yang tinggi yaitu 5.
o Teleconference, memiliki tingkat ketergantungan tinggi yaitu 4, penyelarasan
strategi yang sedang yaitu 3,4 dan kualitas yang tinggi yaitu 4.
o Server, memiliki tingkat ketergantungan tinggi yaitu 5, penyelarasan strategi
yang rendah yaitu 2 dan kualitas yang tinggi yaitu 4.
o Training, memiliki tingkat ketergantungan sedang yaitu 3, penyelarasan
strategi yang sedang yaitu 2,9 dan kualitas yang tinggi yaitu 4,5.
o Software, memiliki tingkat ketergantungan tinggi yaitu 5, penyelarasan strategi
yang sedang yaitu 3,38 dan kualitas yang tinggi yaitu 5.
o Hardware, memiliki tingkat ketergantungan tinggi yaitu 5, penyelarasan
strategi yang tinggi yaitu 4 dan kualitas yang tinggi yaitu 4.
o Internet, memiliki tingkat ketergantungan tinggi yaitu 5, penyelarasan strategi
yang tinggi yaitu 4,13 dan kualitas yang tinggi yaitu 4.
o Planning and Budgeting, memiliki tingkat ketergantungan sedang yaitu 3,
penyelarasan strategi sedang yaitu 3 dan kualitas yang tinggi yaitu 4.
94
•
Persentase Penyelarasan Strategi
Persentase Penyelarasan Strategi
10%
6%
15%
Hermes
14%
MYOB
Teleconference
Server
Training
12%
Softw are
Hardw are
14%
7%
Internet
Planning and Budgeting
12%
10%
Gambar 3.6 Persentase penyelarasan strategi
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki persentase
penyelarasan strategi paling tinggi yaitu MYOB sebesar 15% dan persentase paling
rendah yaitu Hermes sebesar 6%. Jadi, MYOB sesuai dengan strategi bisnis
perusahaan sedangkan Hermes kurang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.
95
•
Hubungan antara ketergantungan/ kualitas dan total biaya investasi pada
proyek baru :
Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas terhadap Biaya
6
Training
Teleconference
100
3
5
204.26
2
Kualitas
4
Internet
200
197
13.34
18.89
62.67
Software
Hardware
3
Server
Hermes
2
MYOB
1
Planning and Budgeting
0
0
1
2
3
4
5
6
Ketergantungan
Gambar 3.7 Hubungan ketergantungan/kualitas terhadap biaya
Gambar di atas dapat dirinci sebagai berikut :
o Hermes, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan nilai
kualitas yang tinggi yaitu 4, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp
13,34 juta pertahun.
o MYOB, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3 dan nilai
kualitas yang tinggi yaitu 5, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 3
juta pertahun.
96
o Teleconference, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 4 dan
nilai kualitas yang tinggi yaitu 4, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp
200 juta pertahun.
o Server, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan nilai kualitas
yang tinggi yaitu 4, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 18,89 juta
pertahun.
o Training, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai 3 dan nilai
kualitas yang tinggi yaitu 4,5, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
204,26 juta pertahun.
o Software, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan nilai
kualitas yang tinggi yaitu 5, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 100
juta pertahun.
o Hardware, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan nilai
kualitas yang tinggi yaitu 4, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
62,67 juta pertahun.
o Internet, memiliki tingkat ketergantungan tinggi dengan nilai 5 dan nilai
kualitas yang tinggi yaitu 4, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 197
juta pertahun.
o Planning and budgeting, memiliki tingkat ketergantungan sedang dengan nilai
3 dan nilai kualitas yang tinggi yaitu 4, sedangkan biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp. 2 juta pertahun.
97
Strategi Investasi berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas :
Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan Kualitas
250
204.26
197
200
BIaya
200
150
100
100
62.67
50
18.89
13.34
Te
le
co
nf
er
en
ce
ar
e
So
ftw
ng
Tr
ai
ni
Se
rv
er
In
te
rn
et
Ha
rd
w
He
rm
es
ar
e
0
Terkendali
Gambar 3.8 Strategi investasi berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan ketergantungan dan kualitas bersifat
terkendali dan paling memerlukan biaya adalah training sebesar Rp. 204,26 juta
pertahun sedangkan yang memerlukan biaya paling rendah yaitu server sebesar Rp.
18,89 juta pertahun.
98
Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan Kualitas
3.5
3
3
2.5
Biaya
2
2
1.5
1
0.5
0
MYOB
Planning and
Budgeting
Stabil
Gambar 3.9 Strategi investasi berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas
Gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi, infrastruktur, service,
manajemen berdasarkan strategi hubungan ketergantungan dan kualitas bersifat
stabil dan paling memerlukan biaya adalah MYOB sebesar Rp. 3 juta pertahun
sedangkan yang memerlukan biaya paling rendah yaitu planning and budgeting
sebesar Rp. 2 juta pertahun.
Keterangan :
Tabel 3.30 Keterangan hubungan ketergantungan dan kualitas aplikasi TI berjalan
Kategori
Diabaikan :
Ketergantungan rendah
Strategi Investasi
Aplikasi sebaiknya diabaikan
Krisis :
Ketergantungan tinggi (4,5) dan
Kualitas hanya 2 atau kurang
Aplikasi adalah kandidat investasi
untuk meningkatkan kualitas,
terutama dengan ketergantungan
yang tinggi
Tidak kritis, Stabil:
Ketergantungan sedang.
99
Mengeluarkan uang sekecil mungkin
untuk perawatan dan peningkatan
Peningkatkan hanya jika dibutuhkan
Ketergantungan tinggi (4,5) dan
Kualitas sedang (3)
Walaupun keetrgantungan tinggi,
kualitasnya biasa saja. Pengeluaran
uang hanya jika darurat atau bila
sumber daya habis
Memuaskan, Terkendali :
Ketergantungan dan kualitas 4 atau
5
Mengontrol aplikasi untuk aturan
kualitas. Pengeluaran uang untuk
mempertahankan tingkat kualitas,
namun investasi baru sepertinya
tidak dibutuhkan.
Hubungan antara penyelarasan strategi/kualitas dan total biaya investasi pada
proyek baru :
Hubungan Kualitas dengan Penyelarasan Strategi
terhadap Biaya
5
4.5
197
62.67 3
4
Training
100
200
3.5
Penyetaraan
•
Ketergantungan sedang (3)
3
2
204.26
2.5
Teleconference
Internet
Software
Hardware
2
18.89
Server
13.34
1.5
Hermes
1
MYOB
0.5
Planning and Budgeting
0
0
2
4
6
Kualitas
Gambar 3.10 Hubungan kualitas/penyelarasan strategi terhadap biaya
100
Gambar di atas dapat dirinci sebagai berikut :
o Hermes, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 4 dan nilai penyelarasan
strategi yang rendah yaitu 1,67 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
13,34 juta pertahun.
o MYOB, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 5 dan nilai penyelarasan
strategi yang tinggi yaitu 4,2, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 3
juta pertahun.
o Teleconference, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 4 dan nilai
penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3,4 sedangkan biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp. 200 juta pertahun.
o Server, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 4 dan nilai penyelarasan
strategi yang rendah yaitu 2 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
18,89 juta pertahun.
o Training, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 4,5 dan nilai penyelarasan
strategi yang sedang yaitu 2,9 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
204,26 juta pertahun.
o Software, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 5 dan nilai penyelarasan
strategi yang sedang yaitu 3,38 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
100 juta pertahun.
o Hardware, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 5 dan nilai penyelarasan
strategi yang tinggi yaitu 4 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
62,67 juta pertahun.
101
o Internet, memiliki nilai kualitas yang tinggi yaitu 5 dan nilai penyelarasan
strategi yang sedang yaitu 4,13 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp.
197 juta pertahun.
o Planning and budgeting, memiliki nilai kualitas yang sedang yaitu 3 dan nilai
penyelarasan strategi yang sedang yaitu 3 sedangkan biaya yang dikeluarkan
sebesar Rp. 2 juta pertahun.
Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan strategi dan kualitas :
Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Penyelarasan Strategi dan
Kualitas
18.89
20
18
16
14
13.34
B ia y a
12
10
8
6
4
2
0
Hermes
Server
Diabaikan
Gambar 3.11 Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan dan kualitas
Gambar di atas menunjukkan bahwa Hermes dan server memiliki status
diabaikan dalam hubungan penyelarasan strategi dan kualitas dengan biaya paling
tinggi yaitu Hermes sebesar Rp. 13,34 juta pertahun dibanding server yaitu Rp.
18,89 juta pertahun.
102
Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Penyelarasan Strategi
dan Kualitas
250
204.26
200
Biaya
200
150
100
100
50
2
0
Training
Planning and
Budgeting
Teleconference
Software
Stabil
Gambar 3.12 Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan dan kualitas
Gambar di atas menunjukkan bahwa training, teleconference, software,
planning and budgeting memiliki status stabil dalam hubungan penyelarasan
strategi dan kualitas dengan biaya paling tinggi yaitu training sebesar Rp. 204,26
juta pertahun dan paling rendah yaitu planning and budgeting sebesar Rp. 2 juta
pertahun.
103
Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Penyelarasan Strategi dan
Kualitas
250
197
200
Biaya
150
100
62.67
50
3
0
MYOB
Hardware
Internet
Terkendali
Gambar 3.13 Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan dan kualitas
Gambar di atas menunjukkan bahwa MYOB, Hardware, Internet
memiliki status terkendali dalam hubungan penyelarasan strategi dan kualitas
dengan biaya tertinggi adalah penggunaan Internet sebesar Rp. 197 juta pertahun
dan terendah adalah penggunaan MYOB sebesar Rp. 3 juta pertahun.
Keterangan :
Tabel 3.31 Keterangan hubungan penyelarasan dan kualitas
Kategori
Diabaikan :
Penyelarasan rendah
Strategi Investasi
Aplikasi sebaiknya diabaikan
Krisis :
Penyelarasan tinggi (4,5) dan
Kualitas hanya 2 atau kurang
Aplikasi adalah kandidat investasi
untuk meningkatkan kualitas,
terutama dengan penyelarasan
yang tinggi
Tidak kritis, Stabil:
Penyelarasan sedang (3)
Penyelarasan sedang.
Mengeluarkan uang sekecil mungkin
104
untuk perawatan dan peningkatan
Peningkatkan hanya jika dibutuhkan
Penyelarasan tinggi (4,5) dan
kualitas sedang (3)
Walaupun penyelarasan tinggi,
kualitasnya biasa saja. Pengeluaran
uang hanya jika darurat atau bila
sumber daya habis
Memuaskan, Terkendali :
Penyelarasan dan kualitas 4 atau
5
Mengontrol aplikasi untuk aturan
kualitas. Pengeluaran uang untuk
mempertahankan tingkat kualitas,
namun investasi baru sepertinya
tidak dibutuhkan.
3.6.2.6
Strategi Investasi TI yang ada
Strategi investasi berdasarkan analisa portfolio TI berjalan kiSEL diambil
dari :
¾ Strategi berdasarkan hubungan ketergantungan dan kualitas, yang terdiri atas :
ƒ
Stabil : MYOB, planning and budgeting
ƒ
Terkendali : Hermes, server, training, software, teleconference, hardware,
internet
¾ Strategi investasi berdasarkan hubungan penyelarasan strategi dan kualitas
adalah:
ƒ
Diabaikan : Hermes, server
ƒ
Stabil : training, teleconference, software, planning and budgeting
ƒ
Terkendali : MYOB, hardware, internet
105
Berdasarkan strategi diatas, didapatkan bahwa :
•
Hermes : krisis. Fungsionalitas ditingkatkan agar sesuai dengan strategi
perusahaan (ketergantungan dan kualitas terkendali namun penyelarasan
strategi kurang)
•
MYOB : ditingkatkan bila diperlukan (ketergantungan dan kualitas stabil dan
penyelarasan strategi terkendali)
•
Teleconference : ditingkatkan bila diperlukan (ketergantungan dan kualitas
terkendali dan penyelarasan strategi stabil)
•
Server : krisis. Fungsionalitas ditingkatkan agar sesuai dengan strategi
perusahaan (ketergantungan dan kualitas terkendali namun penyelarasan
strategi kurang)
•
Training : ditingkatkan bila diperlukan (ketergantungan dan kualitas terkendali
dan penyelarasan strategi stabil)
•
Software : ditingkatkan bila diperlukan (ketergantungan dan kualitas terkendali
dan penyelarasan strategi stabil)
•
Hardware
:
terkendali
(ketergantungan
dan
kualitas terkendali
dan
penyelarasan strategi terkendali)
•
Internet : terkendali (ketergantungan dan kualitas terkendali dan penyelarasan
strategi terkendali)
•
Planning and budgeting : stabil (ketergantungan dan kualitas stabil dan
penyelarasan strategi stabil)
106
Strategi Investasi Portfolio
250
Krisis Hermes
204.26 200
197
200
Biaya
150
100
100
62.67
50
Krisis Server
Ditingkatkan bila perlu
Training
Ditingkatkan bila perlu
Teleconference
Ditingkatkan bila perlu
Software
Ditingkatkan bila perlu
MYOB
Stabil Planning and
Budgeting
Terkendali Hardware
Terkendali Internet
18.89
13.34
3
2
0
Zona 1
Investasi
Gambar 3.14 Strategi investasi portfolio
107
3.7
Management Agenda
I. Pertanyaan bagi manajemen, untuk mengevaluasi faktos kritis kesuksesan dari
keputusan yang tepat/hasil yang tepat :
Pertanyaan Manajemen
Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk
memperbaikinya?
Apakah proses perencanaan bisnis dan TI Tidak
terintegrasi dan berhubungan ?
Membuat Demand/ Supply
Planning
Apakah inovasi yang dimungkinkan TI Ya
berdampak pada perencanaan bisnis dan
menawarkan strategi bisnis baru?
Apakah
prioritas
investasi
menyesuaikan dengan strategi bisnis?
TI Ya
Apakah keseluruhan pengeluaran TI yang Ya
mencakup pengembangan, operasional,
perawatan dan pelayanan, setara dengan
strategi bisnis?
Apakah bisnis TI dan kinerja teknis Ya
dimonitor?
Apakah tim bisnis dan manajemen TI Tidak
secara konsisten melakukan proses
manajemen yang meningkatkan kontribusi
TI dengan performa bottom-line?
Apakah
proses
perencanaan
dan Ya
manajemen fokus pada keseluruhan
pengeluaran TI. Baik investasi baru
maupun TI yang sudah ada?
Apakah kedua manajer, TI dan bisnis, Ya
berpartisipasi secara efektif pada proses
manajemen ini?
Membuat Demand/ Supply
Planning
108
II. Pertanyaan bagi manajemen, mengenai rantai nilai strategi ke bottom-line dan
praktek NIE memungkinkan manajemen menghasilkan jawaban pada
pertanyaan yang tepat :
Pertanyaan Manajemen
Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk
memperbaikinya?
Apakah anda berinvestasi pada sumber Ya
daya yang tepat?
Apakah anda mengetahui apa saja yang Ya
dapat anda biayai?
Dapatkah anda mengurangi biaya TI Ya
yang tidak perlu?
Dapatkah anda menggunakan kembali Ya
sumber daya untuk mendukung proyek
yang dibutuhkan?
Apakah anda dapat mengurangi biaya Tidak
Mengevaluasi aktivitas TI
dari aktivitas yang kinerjanya kurang?
Apakah
anda
dapat
dapat Ya
menterjemahkan strategi bisnis anda
kedalam tindakan TI yang akan
membuat hasil yang tepat?
Apakah anda mendapatkan hasil dan Tidak
Mengevaluasi aktivitas TI
nilai yang sesuai dari semua sumber
daya TI yang anda miliki?
Apakah anda mampu untuk mengontrol Tidak
Memilih vendor yang kompetitif
biaya TI secara efektif?
III. Pertanyaan untuk manajemen mengenai hubungan TI dan dampaknya pada
bottom-line :
Pertanyaan Manajemen
Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk
memperbaikinya?
Apakah anda mengetahui tujuan strategi Ya
anda?
Apakah TI dapat dibuktikan mendukung Ya
tujuan strategi?
Apakah
prioritas
investasi
TI Ya
menyesuaikan dengan tujuan strategi?
Apakah
seluruh
pengeluaran
TI Ya
mencakup pengembangan, operasional,
perawatan dan pelayanan, setara dengan
tujuan strategi?
Dapatkah TI mengurangi pengeluaran Tidak
Mengevaluasi aktivitas TI
yang tidak perlu?
109
Apakah anda mengevaluasi anggaran TI Tidak
yang sudah ada berlawanan dengan
tujuan strategi?
Apakah manajer TI dan manajer bisnis Tidak
berpartisipasi secara efektif dalam
proses manajemen ini?
Mengevaluasi aktivitas TI
Mengevaluasi aktivitas TI
IV. Pertanyaan untuk manajemen sebagai faktor kritis kesuksesan portfolio :
Pertanyaan Manajemen
Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk
memperbaikinya?
Apakah
anda
mengelola
proyek Tidak
Memprioritas mana proyek yang
pengembangan dan proyek peningkatan
perlu dikembangkan.
sebagai portfolio proyek?
Apakah anda menganalisa pengeluaran Tidak
Membuat Portfolio
TI yang ada dari sudut pandang
portfolio?
Apakah anda memeriksa aktivitas TI Ya
yang ada dari penyelarasan strategi?
Apakah anda memeriksa aktivitas TI Ya
yang ada dengan tingkat kualitas dan
pelayanan?
Apakah anda mengetahui seberapa besar Ya
pengeluaran anda untuk jasa TI? Untuk
manajemen TI?
Apakah anda memiliki strategi investasi Ya
untuk pengeluaran TI yang anda miliki?
Apakah anda memiliki strategi investasi Ya
untuk aplikasi yang ada?
Apabila anda melakukan portfolio Ya
sekarang. Mampukah anda menjaga
informasi agar tetap akurat?
V. Pertanyaan untuk manajemen mengenai fokus pada hal yang tepat :
Pertanyaan Manajemen
Ya/Tidak? Jika tidak, apa rencana untuk
memperbaikinya?
Apakah perencanaan perusahaan dan Ya
proses manajemen menghasilkan tujuan
strategi yang eksplisit dan dapat ditindak
lanjuti?
Apakah
semua
tindakan
dan Ya
pengeluaran TI dijalankan oleh tujuan
strategi bisnis
Apakah aktivitas dan sumber daya TI Ya
110
direncanakan, diprioritaskan, dijalankan,
dan diukur berdasarkan hubungan dan
kontribusinya dengan hasil (outcome)
bisnis?
Apakah sumber daya, baik pengeluaran
yang berjalan maupun investasi baru,
dialokasikan
dan
dianggarkan
berdasarkan hubungan eksplisit dengan
tujuan strategi?
Apakah peranan manajer secara jelas
didefinisikan
untuk
meyakinkan
partisipasinya
dan
mencegah
terputusnya hubungan yang diciptakan
budaya organisasi ?
Apakah
semua
aktivitas
dan
pengeluaran TI diatur kedalam portfolio
sumber daya dan proses untuk keperluan
perkiraan dampak, pengelolaan kinerja,
perkiraan tingkat kualitas dan pelayanan
serta komitmen sumber daya ?
Apakah perencanaan, prioritas, dan
pengukuran
mengkombinasikan
“strategi kedalam tindakan” dengan
kemampuan untuk menghadapi kejadian
yang tidak diinginkan dan perubahan
bisnis?
Ya
Ya
Tidak
Ya
Membuat Portfolio
Download