Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Prosiding SENTIA 2016–Politeknik Negeri Malang MODEL MANAJEMEN STRATEGIS PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) DI PERGURUAN TINGGI Rachman Suwandaru Jurusan Manajemen STIM Nitro Makassar [email protected] Abstrak Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan kemungkinan diterapkannya model manajemen strategis pada UKM di perguruan tinggi. Ukuran keberhasilan organisasi non profit oriented adalah jika organisasi tersebut memberikan kepuasan pada pelanggan dan meraih visi. Jenis penelitian ini berupa Terapan yang bersifat tindakan dengan mendiskripsikan data kualitatif. Adapun hasil akhir disimpulkan bahwa model manajemen strategis dapat diterapkan pada UKM di perguruan tinggi dengan pendekatan analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi - pengendalian. Kata kunci: analisis lingkungan, formulasi strategi dan implementasi strategi ialah karena tugas kuliah sehari-hari yang sudah banyak, kegiatan organisasi yang kurang begitu menarik bagi mereka, atau karena tidak mau terbebani dengan kegiatan organisasi kampus (Budiono, 2010). Fenomena ini wajar terjadi apalagi sumber dana pembiayaan untuk kuliah berasal dari orang tua. Sehingga adakalanya orang tua melarang putra/I untuk tidak mengikuti organisasi kemahasiswaan karena nilai akademik jelek. Hasil penelitian (Alaihimi dkk, 2014) ini menyarankan dalam suatu penelitiannya, Agar mahasiswa lebih berminat untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan karena dengan berorganisasi dapat memberikan manfaat lebih banyak yang tidak didapatkan di akademik dan ternyata dengan aktif dalam organisasi mahasiswa dapat membagi waktunya dengan lebih baik serta mempunyai tingkat prokrastinasi akademik yang rendah sehingga dapat meningkatkan kualitas mahasiswa sebagai individu. Sehingga teori yang telah di lalui berupa pengambilan matakuliah, dapat langsung di praktikkan di lingkungan organisasi kemahasiswaan. Apabila UKM tidak mengimplementasikan manajemen strategi, maka seperti seseorang yang menjalani kehidupan tanpa arah dan tujuan. Sehingga hanya muncul suatu kegiatan tanpa ada capaian atas kegiatan tersebut. Penerapan model manajemen strategis dapat membantu efektifitas tata kelola organisasi yang pada akhirnya pe Dari latar belakang, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah,”Bagaimana implementasi Model Manajemen Strategis pada organisasi unit kegiatan mahasiswa di Perguruan Tinggi? 1. Pendahuluan Perguruan tinggi sebagai agen perubahan, memiliki fungsi menyediakan lulusan yang memiliki kompetensi sehingga siap digunakan pada dunia kerja dan masyarakat. Namun tidak selalu Perguruan Tinggi dapat memenuhi penyediaan tenaga kerja yang siap pakai. Kepala BPS Suryamin menuturkan, jumlah TPT pada Februari 2015 sebesar 5,81 persen dari jumlah pengangguran 7,45 juta orang pada Februari 2014, yang saat itu mencapai 5,70 persen dari 7,15 juta orang pengangguran sumber harian Kompas (5 Mei 2015). Mengindikasikan bahwa lulusan mahasiswa hanya sebatas memahami materi secara teoritis yang diperoleh di bangku perguruan tinggi, kurang sekali praktik yang seharusnya dapat diperoleh dari UKM. Keberadaan mahasiswa merupakan asset bangsa dalam membangun karakter sumber daya manusia yang memiliki daya saing guna kelangsungan bernegara. Beberapa slogan diantaranya pemuda pemudi harapan bangsa, menunjukkan bahwa pentingnya memiliki asset yang potensial dalam wujud mahasiswa yang memiliki nilai. Pemerintah telah merespon pentingnya mengembangkan potensi mahasiswa sesuai dengan visi Kemenristek yaitu “Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa” (Renstra Kemenristek 2015 – 2019). UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) merupakan sarana yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan khususnya dibidang perilaku organisasi, agar siap sebelum masuk di lingkungan masyarakat. Namun tidak sedikit mahasiswa yang beranggapan kalau mengikuti dan aktif di organisasi kampus akan menghambat studi di kampus. Keengganan mahasiswa berorganisasi di kampus, diantaranya 2. Pembahasan Penerapan model manajemen strategi pada suatu unit usaha, akan berdampak terhadap tatakelola organisasi yang berbasis pada pencapaian visi H-12 Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Prosiding SENTIA 2016–Politeknik Negeri Malang usaha.Efektivitas usaha, salah satunya diukur atas pencapaian visi. Model manajemen strategis yang ciptakan oleh Wheleen dan Hunger dapat di jabarkan sebagai berikut: Analisis Lingkungan Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal Formulasi Strategi Visi/Misi Implementasi Strategi Program Kerja Tujuan Anggaran Strategi Sisten & Kebijakan Prosedur Gambar 1: Model Manajemen Strategis • Input untuk proses produksi perusahaan Sumber Daya Evaluasi & Pengedalian Evaluasi • Kapabilitas Strategik Kompetensi Inti Gambar 3: Tahapan Membangun Kompetensi inti Adapun tahapan dalam membangun kompetensi inti dapat dijelaskan sebagai berikut; Sumber daya, Unit Kegiatan Mahasiswa, dijelaskan pada table berikut: Pengendalian Model manajemen strategis tersebut, dijelaskan sebagai berikut: a. Analisis Lingkungan Analisis lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal UKM. Adapun hasil dari analisis lingkungan (SWOT) adalah berupa strategi korporasi . Penting bagi UKM untuk mengenali lingkungan internal dan eksternal agar dapat diketahui Kekuatan, Kelemahan dan Peluang serta Ancaman. Analisis lingkungan dilakukan dengan dua cara: 1). Analisis Lingkungan Internal Analisis terhadap lingkungan internal dilakukan dengan dua pendekatan: (a). Pendekatan Mata rantai nilai Pendekatan ini dibangun berdasar hirarki struktur organisasi yang dimiliki oleh UKM, adapun penjelasan mata rantai nilai sebagai berikut: Kapabilitas • Integrasi berbagai sumber daya Tabel 1: SDM UKM TANGIBLE INTANGIBLE ASSET ASSET 1. Peralatan 1. 1. Nama Baik yang dimiliki UKM UKM 2. 2. Piala dan 2. Sistem Piagam Rekrutmen penghargaan dan Karir UKM UKM 3. 3. Logo UKM KAPABILITAS ORGANISASI 1. TataKelola UKM 2. Pola Pembinaan Keanggotaan UKM Sumber: Data diolah Sumber daya yang dimiliki suatu organisasi tidak hanya dibutuhkan secara parsial, namun juga dibutuhkan keahlian berupa kemampuan dan cara mengkombinasikan asset, manusia dan proses, yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengubah input menjadi output. Kapabilitas dapat dicapai apabila manajemen UKM mampu mengintegrasikan sumber daya (tangible asset, intangible asset dan kapabilitas organisasi) yang dimiliki UKM. Kompetensi Inti, Apa yang membuat suatu organisasi unik dalam hal kemampuannya menawarkan nilai kepada para pelanggannya (Leonard Burton Dkk). Selain itu kompetensi inti juga menunjukkan apa yang dilakukan oleh perusahaan bernilai strategic. Kompetensi inti yang dimiliki oleh UKM, apabila UKM tersebut menerima penghargaan atau mampu memberikan kepuasan bagi pengelola/ anggota serta mampu berjalan searah dengan pencapaian visi organisasi. Gambar 2: Mata rantai Nilai Ada dua pendekatan dalam melakukan analisis lingkungan internal, yaitu analisis bagian dalam fungsi manajemen dan proses pengerjaan suatu produk, yang semuanya berakhir pada pencapaian laba. (b). Pendekatan kompetensi inti Yaitu untuk mengetahui keunggulan strategis apa yang dimiliki suatu organisasi yang tidak dimiliki oleh organisasi lain yang bernilai strategik. Adapun langkah-langkah dapat digambarkan sebagai berikut: 2). Analisis Lingkungan Eksternal Lingkukan eskternal dapat dilakukan dengan mengenali lingkungan Umum dan lingkungan industry yang digambarkan sebagai berikut: H-13 Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Prosiding SENTIA 2016–Politeknik Negeri Malang (c)Siswa SMU kelas 3, (d)Instansi Negri/ Swasta, (e)Kopertis dan (f)Perguruan Tinggi Pesaing. Adapun hasil dari analisis ini berupa strategi; a. UKM Menerapkan strategi Agresif dengan menambah investasi peralatan yang dimiliki dan sumber daya. b. UKM Menerapkan strategi Berbenah Diri, pada strategi ini dikondisikan UKM memiliki kinerja internal yang tidak bagus namun memiliki peluang untuk bertumbuh. Strategi yang harus dilakukan adalah banch marking atau melakukan kerjasama dengan beberapa UKM di perguruan Tinggi lain. c. UKM Menerapkan Strategi Diversifikasi, bahwa UKM ini sudah lama mengalami perkembangan dan memiliki banyak ancaman terhadap pesaing-pesaiang UKM di internal dan eksternal kampus. Diharapkan UKM dapat membangun kompetensi inti. d. UKM Menerapkan Strategi Defensif, yaitu tidak mengembangkan jenis kegiatan, namun tetap menjaga keberadaan UKM agar tetap eksis di lingkungan kampus. 1. Formulasi Strategi Formulasi strategi adalah tahap perencaan suatu organisasi dengan melakukan perumusan terhadap beberapa unsur-unsur yang terkait dalam penetapan Visi dan misi berdasar pada stategy korporasi atau organisasi yang telah ditetapkan. Adapun langkah-langkah dalam formulasi strategi adalah a. Visi, adalah gambaran tentang apa yang diinginkan oleh suatu organisasi dimasa yang akan datang. b. Misi, Penjabaran tentang visi organisasi agar lebih mudah dilakukan secara operasional. c. Tujuan, penjabaran tentang misi organisasi agar lebih mudah dilakukan pengukuran. d. Strategi, bagaimana cara tujuan dapat dicapai. e. Kebijakan, kebijakan organisasi yang disusun agar beberapa tujuan dapat mudah dicapai. Gambar 4: Lingkungan Umum dan industri Pengenalan terhadap lingkungan eksternal pada UKM di perguruan tinggi atau sekolah tinggi dapat dilakukan dengan pendekatan; 1) Lingkungan Umum a) Political –Legal Force, Pada kondisi ini sangat dibutuhkan peran mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat untuk bersikap netral dalam menghadapi ketidakstabilan politik yang disebabkan karena; Pemilu dan gejolak atau kerawanan social yang terjadi di masyarakat. b) Technological Forces, lingkungan dunia luar semakin lama mengalami perubahan yang disebabkan diantaranaya pengaruh tehnologi. Mahasiswa diharapkan memiliki berdaya nalar dan bersikap adanya perubahan pranata yang disebabkan oleh factor tehnologi. c) Socio Cultural Forces, Perubahan gaya hidup di masyarakat akan berdampak pada perilaku yang terjadi di masyakat (perilaku positif/ negative). Sebagai mahasiswa seharusnya sudah mengenal tanda-tanda akan perubahan perilaku yang ada di masyarakat, apalagi perilaku yang bersifat negative. d) Economic Forces, Lingkungan ekonomi setiap saat mengalami perubahan seperti, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai mata uang suatu Negara. Sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki intelektual yang lebih tinggi, diharapkan mahasiswa memiliki peran dalam memberikan masukan kepada lembaga dan memberikan pencerahan kepada masyarakat apabila mengalami gejala ekonomi yang bersifat negative, bahkan berupa bencana financial. 2) Lingkungan Industri Pada lingkungan industry, UKM harus dapat melihat adanya beberapa kemungkinan Peluang dan ancaman yang dapat dimunculkan melalui unsur-unsur yang terdapat pada pemangku kepentingan sebagai berikut; (a) Pemerintahan, (b)Pengguna Jasa Perguruan Tinggi, 2. Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah upaya organisasi untuk meraih visi organisasi dengan membuat suatu langkah-langkah untuk ditindak lanjuti. Adapun langkah-langkah implementasi strategi adalah sebagai berikut; a. Program Kerja UKM, program kerja UKM dibuat berdasar pada Tujuan yang di bentuk pada formulasi strategis, agar program kerja yang telah dikerjakan dapat diukur. Adapun jenis program kerja ada yang bersifat rutin dan tentative. Menjalankan program kerja haruslah mengacu pada efisiensi. b. Penganggaran, Pembuatan anggaran mengacu pada program kerja yang telah ada. Penyusunan anggaran harus mengacu pada H-14 Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Prosiding SENTIA 2016–Politeknik Negeri Malang c. efisiensi dan efektivitas, meskipun sulit dicapai titik keseimbangan efisiensi dan efektifitas minimal dicapai pada gap yang minimum. Sistem dan Prosedur, Sistem dan prosedur disusun secara terintegrasi hingga pada siapa orang yang bertanggungjawab atas program kerja tersebut. System dan prosedur haruslah dapat menjadi pedoman bagi yang menjalankan program kerja agar dapat diminimalisir adanya kesalahan. Tabel 2 merupakan rincian dari kegiatan yang dilakukan UKM perguruan Tinggi berdasar pada model manajemen strategis. C. Kesimpulan Berdasar pada rumusan masalah dan hasil analisis yang terdapat pada tabel 2 menunjukan bahwa model manajemen strategis dapat diterapkan di lingkungan perguruan tinggi/ sekolah tinggi, khususnya diterapkan pada setiap UKM. Penerapan model manajemen strategis dapat membantu manajmen UKM dalam tatakelola UKM agar dapat meraih tujuan jangka panjang/ visi. Sedangkan kelemahan UKM dalam penerapan model manajemen strategis adalah pergantian kepemimpinan UKM dilakukan setiap tahun sekali, sehingga manajemen memiliki waktu yang sangat pendek dalam pengelolaan organisasi UKM. 3. Evaluasi dan pengendalian Proses akhir dari model manajemen strategis adalah melakukan pengendalian dan evaluasi. Aktivitas ini dilaksanakan agar dapat diukur sampai sejauhmana pelaksanaan program kerja dalam pencapaian visi dan misi UKM. a. Pengendalian, Pengendalian di lakukan oleh UKM untuk memastikan bahwa pelaksanaan program kerja terarah mulai dari awal dilaksanakan program kerja hingga tahap akhir program kerja selesai dilaksanakan. b. Evaluasi, Evaluasi program kerja dilakukan untuk mengetahui efektifitas program kerja yang telah dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Budiono, Bambang. 2010.Rendahnya-minatmahasiswa-berorganisasi-di-kampus http://www.kompasiana.com/bamboed/ Tabel 2: Hasil rekapitulasi Model manajemen strategis pada UKM Analisis Lingkungan Dilakukan analisis internal dan eksternal untuk mencari korporasi strategi yang cocok bagi organisasi/ UKM (apabila dirasa visi yang lalu masih relevan), maka tidak perlu dilakukan SWOT analisis. Formulasi Implementasi Strategi Strategi Kerja1. 1. Visi dan misi 1. Program disusun berdasar UKM di susun pada tujuan. berdasar pada 2. Penyusunan strategi anggaran korporasi agar melibatkan unsure selaras. organisasi UKM, 2. Agar visi dapat dan mengacu dicapai maka pada dana yang perlu dibuatkan diberikan dari PT tujuan, masing-masing. sehingga 3. Sistem dan memudahkan Prosedur disusun untuk guna memastikan dilakukan bahwa program pengukuran kerja UKM dapat 3. Perlu disusun terlaksana strategi untuk sekaligus pencapaian penanggungjawab tujuan. nya. 4. Dimunculkan beberapa kebijakan agar memudahkan tercapainya tujuan. Evaluasi & Pengedalian 1.Evaluasi dilakukan apakah program kerja dapat terlaksana dan efektif tercapai tujuan. Adapun evaluasi dilakukan melibatkan peran ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PT. 2.Pengandalian dilakukan oleh ketua UKM untuk memastikan terlaksananya semua program kerja UKM selama satu periode H-15 Dafid, Fred R. 2009. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Kemenristek. 2015, Rencana Strategis Kemenristek 2015 – 2019 Mahfud MD, Muh. 2016. Menggugat Perguruan Tinggi, Koran Sindo, http://www.koransindo.com/ Wan Shurna Alaihimi1, Arneliwati2, Misrawati3. 2014, Perbandingan Prokrastinasi Akademik Berdasarkan Keaktifan Dalam Organisasi Kemahasiswaan, JOM PSIK Vol. 1 NO 2 Oktober 2014 Wheelen & Hunger. 2003, Managemen Strategis, Penerbit Andi, Yogyakarta http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/05/ 211900126/Makin.Banyak.Sarjana.Diploma .dan.Lulusan.SMK.yang.Menganggur