1 PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Nofi Yani1, Ahmad Zaini2, Septya Suarja2. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 1 [email protected] ABSTRACT The background of this research is appointed by problem about, the less ability of the student to communicate, they use impolite language while teaching activity, their fed up face while teaching activity. The aims of this research are 1) Profile of verbal communication forms of learners in the learning process, 2) Profile of the form of communication of learners nonverbally in the learning process. The approach of this research is descriptive quantitative. The population of this research were all students SMA Negeri 1 Kinali with the number 289 students and the sampel 167 students with using proportional random sampling technique. The data is analized by percentage. The result of the reseach tell that: 1) Profile of verbal communication form of learners are in good category, 2) Profile of communication form of nonverbal learners are in good category. Based on the result of this research it is recommended for the teacher to develop the student’s ability in learning process, so that the student will be able to develope their communication well. Keywords: Forms of Communication, Learning Process. PENDAHULUAN sebuah komunikasi yang baik dalam Komunikasi adalah wadah yang berfungsi penting untuk mengikat, mengumpulkan, dan suatu hubungan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut menjalin hubungan antara satu individu dengan dan individu komunikasi yang lain. Apabila Ahmad, Hardjana 2016: diadopsi (Harapan 1) istilah dari bahasa komunikasi dalam satu hubungan itu inggris yaitu ”communication”. Istilah baik, ini maka sudah pasti suatu berasal dari bahasa hubungan akan terjalin dengan baik “communicare” pula, namun jika tidak maka begitulah membagi sesuatu dengan orang lain, sebaliknya. memberikan Dengan begitu maka tampak jelaslah bahwa pentingnya yang Latin sebagian seseorang,tukar-menukar, bermakna untuk 2 memberitahukan sesuatu kepada 2016: 30) mengelompokkan pesan- seseorang, bercakap-cakap, bertukar pesan nonverbal. Adapun pikiran, berhubungan, berteman, dan penjelasannya sebagai berikut: lain sebagainya. a) Pesan Kinestik (raut wajah) Harapan dan Ahmad (2016: 25) Menggunakan raut wajah mengemukakan bahwa komunikasi untuk menyampaikan makna adalah setiap seseorang bentuk perilaku tertentu, misalnya: kebahagiaan, verbal maupun kemarahan, dan ketakutan. baik nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup b) Pesan Gestural (anggota badan) Menggunakan mata pengertian yang lebih luas dari hanya tangan sekedar dialog. Setiap bentuk perilaku mengkomunikasikan yang mengungkapkan pesan tertentu, makna. sehingga perilaku tersebut melahirkan untuk c) Pesan (jarak/keakraban) 1. Komunikasi verbal Mengatur verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal berupa bahasa atau katakata merupakan manusia yang pencapaian paling impresif dalam berkomunikasi. berbagai Proksemik sebentuk komunikasi. Komunikasi dan jarak mengungkapkan kita keakraban dengan orang lain. d) Pesan Artifaktual (penampilan) Orang sering berprilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya. 2. Komunikasi nonverbal Berdasarkan hasil observasi dan Komunikasi nonverbal adalah wawancara di SMA Negeri 1 Kinali komunikasi yang menggunakan ditemukan bahwa sebagian besar pesan-pesan nonverbal, peserta didik kurang terampilnya melukiskan semua komunikasi terucap dan di untuk peristiwa dalam berkomunikasi. luar kata-kata Berdasarkan latar belakang di tertulis. Menurut atas, maka batasan masalah dalam Jalaludin (Harapan dan Ahmad, penelitian ini adalah: 3 1. Profil bentuk komunikasi peserta Sugiyono (2013: 8) menyatakan didik secara verbal dalam proses bahwa metode penelitian kuantitatif pembelajaran di kelas X SMA merupakan metode penelitian yang Negeri 1 Kinali. berlandaskan 2. Profil bentuk komunikasi peserta didik secara nonverbal dalam pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, proses pembelajaran di kelas X pengumpulan data menggunakan SMA Negeri 1 Kinali. instrumen penelitian, analisis data Berdasarkan batasan masalah di bersifat kuantitatif/statistik, dengan atas, maka tujuan dari penelitian ini tujuan untuk menguji hipotesis yang adalah untuk mendeskripsikan: telah ditetapkan. 1. Profil bentuk komunikasi peserta Populasi dalam penelitian ini didik secara verbal dalam proses berjumlah 289 orang peserta didik. pembelajaran di kelas X SMA Adapun teknik pengambilan sampel Negeri 1 Kinali. dengan teknik Proportional Random 2. Profil bentuk komunikasi peserta didik proses secara nonverbal dalam 201) Proportional Random Sampling pembelajaran di kelas X adalah pengambilan sampel dimana SMA Negeri 1 Kinali. jumlah sampel pada masing-masing strata METODE PENELITIAN Penelitian deskriptif kuantitatif penelitian yang mendeskripsikan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai populasi Sampling. Menurut Yusuf (2007: fakta-fakta tertentu, menggambarkan dan atau mencoba dengan jumlah anggota populasi pada masing-masing stratum populasi. Sampel ditentukan rumus dalam dengan Taro penelitian ini menggunakan Yamane, dengan secara perolehan sampel sebanyak 167 orang detail. Penelitian ini mendeskripsikan peserta didik digunakan rumus dari tentang profil bentuk komunikasi Taro peserta (Riduwan, 2010: 65): didik fenomena sifat sebanding dalam proses pembelajaran di kelas X SMA Negeri 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Yamane dikutip Rakhmat 4 Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi =Presisi yang ditetapkan Rumus yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan menggunakan rumus presentase yang dikemukakan oleh Yusuf (2005: 349) yaitu: Menurut Hardjana (Harapan dan Ahmad, 2016: 1) istilah komunikasi diadopsi dari bahasa inggris yaitu ”communication”. Istilah ini berasal dari bahasa Latin “communicare” yang bermakna membagi sesuatu dengan orang lain, memberikan sebagian untuk seseorang, tukar-menukar, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, HASIL DAN PEMBAHASAN bertukar pikiran, berhubungan, 1. Profil Bentuk Komunikai Verbal berteman, dan lain sebagainya. Harapan dan Ahmad (2016: Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap 25) bentuk komunikasi, terkait dengan komunikasi adalah setiap bentuk bentuk komunikasi verbal peserta perilaku seseorang baik verbal didik dalam proses pembelajaran maupun nonverbal yang ditanggapi di SMA Negeri 1 Kinali, yaitu oleh melalui berisikan yang menyampaikan orang lain. bahwa Komunikasi pemberian instrumen mencakup pengertian yang lebih item-item pernyataan luas dari hanya sekedar dialog. dijawab langsung oleh Setiap bentuk perilaku yang peserta didik, diperoleh hasil yang mengungkapkan pesan tertentu, menggambarkan keadaan bentuk sehingga komunikasi verbal peserta didik di melahirkan sebentuk komunikasi. perilaku tersebut SMA Negeri 1 Kinali yaitu, dari Laksana (2015: 26) 167 orang peserta didik yang menjelaskan dijadikan sampel, terdapat 134 merupakan peristiwa sosial yang orang peserta didik berada pada terjadi ketika seorang manusia kategori Baik dan dengan rata-rata berinteraksi dengan manusia lain. 37 Baik. Komunikasi komunikasi adalah ilmu 5 penyampaian energi dari alat-alat olahan di atas, terbukti keadaan indera yang sesungguhnya bahwa bentuk ke otak, pada peristiwa penerima dan informasi, pada pengolahan proses komunikasi peserta didik dalam saling proses pembelajaran berada pada pengaruh diantara berbagai sistem kategori baik. Hal ini sangat dalam diri organisme dan diantara bertolak belakang dengan temuan organisme. awal yang peneliti jabarkan pada Onong (Priyanto, 2009: 8) juga mengemukakan latar belakang masalah yang ada bahwa pada proses terungkap ini merupakan keadaan penyampaian suatu pesan oleh yang sesungguhnya yang diungkap seseorang kepada orang lain untuk melalui memberi dijawab oleh peserta didik dengan komunikasi adalah tahu atau mengubah BAB I, keadaan instrumen angket sadar secara keterpaksaan, besar kemungkinan atau tidak langsung melalui media. Berdasarkan uraian ada dan sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung tanpa yang unsur hasil olahan data ini bertolak dan belakang belakang dengan temuan pendapat para ahli di atas, dapat sebelumnya disimpulkan bahwa komunikasi bahwa adanya peserta didik yang adalah akar terjalinnya sebuah masih lemah atau belum terampil hubungan, jika komunikasi yang berkomunikasi digunakan pembelajaran, baik maka akan yang menyatakan dalam proses tampaknya terciptalah hubungan yang baik masalahan itu muncul pada diri pula tepatnya mengacu kepada peserta didik disebabkan adanya komunikasi dalam proses faktor-faktor internal dan eksternal pembelajaran, dan komunikasi dari diri peserta didik tersebut verbal peserta didik dalam temuan seperti, kurang nyamannya peserta penelitian ini berada pada kategori didik dengan lingkungan belajar, baik. terkadang mereka gerah dengan Dilihat dari hasil penelitian yang peneliti peroleh dari hasil suasana panasnya di dalam ruangan sehingga tidak konsentrasi 6 dalam proses belajar, emosi atau berada pada kategori Baik dengan masalah yang mereka bawa dari rata-rata 142 Baik. rumah yang belum terselesaikan Pada bagian ini terdapat hingga mempengaruhi semangat beberapa sub bagian. Bagian itu dan konsentrasi belajar mereka, adalah dan ditambah dengan perasaan gestural, pesan proskemik, dan tegang belajar dengan guru yang pesan artifaktual. mereka anggap killer. a. Pesan Kinestik Berdasarkan hasil yang telah didapatkan bahwa pesan kinestik, Berdasarkan pesan penelitian bentuk yang telah peneliti lakukan komunikasi peserta didik berada terhadap bentuk komunikasi, pada kategori baik, karena pada terkait dengan indikator bentuk pengisian angket komunikasi nonverbal (pesan dalam kinestik) peserta didik dalam fisik proses pembelajaran di SMA maupun psikisnya serta emosi Negeri 1 Kinali, yaitu dengan peserta didik bisa dikatakan dalam menggunakan instrumen seperti keadaan stabil, sehingga peserta pada keterangan sebelumnya didik yang instrumen tersebut peserta keadaan sehat didik baik dapat berkonsentrasi itu teliti dalam serta mengisi item-item yang ada. 2. Profil Bentuk pernyataan yang Komunikasi diperoleh dijawab hasil menggambarkan Berdasarkan hasil penelitian bentuk item-item langsung oleh peserta didik, Nonverbal terhadap berisikan yang keadaan bentuk komunikasi nonverbal komunikasi peserta didik di SMA Negeri 1 nonverbal peserta didik di SMA Kinali yaitu, dari 167 orang Negeri 1 Kinali, maka diperoleh peserta didik yang dijadikan hasil bahwa dari 167 orang peserta sampel terdapat sebanyak 111 didik orang yang dijadikan sampel terdapat 135 orang peserta didik peserta didik yang terkategori Baik dengan ratarata 36 Baik. 7 Maka dapat diartikan indikator sebelumnya yaitu, bahwa peserta didik di SMA masih tergolong baik dalam Negeri 1 Kinali tergolong baik berkomunikasi dalam nonverbal terkait komunikasi menggunakan pesan kinestik. bentuk pesan gestural. b. Pesan Gestural c. Pesan Proksemik Berdasarkan penelitian Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan yang telah peneliti lakukan terhadap bentuk komunikasi, terhadap bentuk komunikasi, terkait dengan indikator bentuk terkait dengan indikator bentuk komunikasi nonverbal (pesan komunikasi nonverbal (pesan gestural) peserta didik dalam proksemik) peserta didik dalam proses pembelajaran di SMA proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kinali, yaitu dengan Negeri 1 Kinali, yaitu dengan menggunakan instrumen seperti menggunakan instrumen seperti yang telah disampaikan pada yang telah disampaikan pada keterangan keterangan indikator indikator sebelumnya, bahwa diperoleh sebelumnya, bahwa diperoleh hasil hasil yang keadaan menggambarkan bentuk komunikasi yang keadaan menggambarkan bentuk komunikasi nonverbal peserta didik di SMA nonverbal peserta didik di SMA Negeri 1 Kinali yaitu, dari 167 Negeri 1 Kinali yaitu, dari 167 orang orang peserta didik yang peserta didik dijadikan sampel terdapat 134 dijadikan orang yang sebanyak 96 orang peserta didik terkategori Baik dengan rata- yang terkategori Baik dengan rata 38 Baik. rata-rata 34 Baik. peserta Maka didik dapat diartikan sampel yang Maka dapat terdapat diartikan bahwa peserta didik di SMA bahwa peserta didik di SMA Negeri 1 Kinali masih punya Negeri 1 Kinali masih punya kondisi kondisi yang sama dengan yang sama dengan 8 indikator sebelumnya yaitu, dapat disimpulkan bahwa masih tergolong baik dalam peserta didik sudah mampu berkomunikasi berkomunikasi bentuk nonverbal terkait komunikasi dalam pembelajaran dengan baik. pesan proskemik. Menurut d. Pesan Artifaktual proses Hardjana (Harapan dan Ahmad, 2016: 1) Berdasarkan penelitian istilah komunikasi diadopsi dari yang telah peneliti lakukan bahasa terhadap bentuk komunikasi, ”communication”. terkait dengan indikator bentuk berasal komunikasi nonverbal (pesan “communicare” yang bermakna artifaktual) peserta didik dalam membagi sesuatu dengan orang proses pembelajaran di SMA lain, Negeri 1 Kinali, yaitu dengan untuk menggunakan instrumen seperti menukar, yang telah disampaikan pada sesuatu keterangan bercakap-cakap, sebelumnya, indikator diperoleh hasil yang menggambarkan keadaan bentuk komunikasi nonverbal inggris dari yaitu Istilah bahasa memberikan ini Latin sebagian seseorang, tukar- memberitahukan kepada seseorang, bertukar pikiran, berhubungan, berteman, dan lain sebagainya. Lebih rinci Harapan dan peserta didik di SMA Negeri 1 Ahmad Kinali yaitu, dari 167 orang menyampaikan bahwa peserta didik yang dijadikan komunikasi setiap sampel terdapat sebanyak 108 bentuk orang yang baik verbal maupun nonverbal terkategori Baik dengan rata- yang ditanggapi oleh orang rata 33 Baik. lain. Komunikasi mencakup peserta didik Dari data yang diperoleh tentang nonverbal bentuk terkait komunikasi dengan indikator pesan artifaktual ini (2016: 25) adalah perilaku juga seseorang pengertian yang lebih luas dari hanya sekedar dialog. Setiap bentuk perilaku mengungkapkan yang pesan 9 tertentu, sehingga perilaku b) Pesan Gestural tersebut melahirkan sebentuk badan) komunikasi. Menggunakan 3. Komunikasi verbal verbal komunikasi untuk dengan berbagai makna. c) Pesan Proksemik verbal. Simbol verbal berupa (jarak/keakraban) bahasa Mengatur atau kata-kata pencapaian d) Pesan 4. Komunikasi nonverbal menggunakan Artifaktual yang pesan-pesan Orang sering dalam hubungan persepsinya semua peristiwa komunikasi tubuhnya. di luar kata-kata terucap dan Menurut berprilaku dengan orang lain sesuai dengan nonverbal, untuk melukiskan tertulis. keakraban (penampilan) nonverbal komunikasi kita dengan orang lain. dalam berkomunikasi. adalah jarak mengungkapkan manusia yang paling impresif Komunikasi dan mengkomunikasikan menggunakan simbol-simbol merupakan mata tangan Komunikasi adalah (anggota Menurut tentang Wood (2013: 124) Jalaludin komunikasi nonverbal adalah semua (Harapan dan Ahmad, 2016: aspek komunikasi yang bukan berupa 30) mengelompokkan pesan- kata-kata. Tidak hanya gerakan dan pesan bahasa tubuh, tetapi juga bagaimana nonverbal. Adapun penjelasannya sebagai berikut: kita mengucapkan a) Pesan Kinestik (raut wajah) perubahan nada kata-kata: suara, berhenti, Menggunakan raut wajah warna suara, volume dan aksen. untuk menyampaikan Aspek nonverbal ini akan makna dari makna tertentu, misalnya: kata-kata yang diucapkan. Aspek kebahagiaan, lingkungan dan ketakutan. kemarahan interaksi yang juga mempengaruhi termasuk dalam komunikasi nonverbal: benda pribadi 10 seperti perhiasan dan pakaian, konsentrasi dalam proses belajar, penampakan fisik dan ekspresi wajah. emosi atau masalah yang mungkin Dari penjelasan dan pendapat mereka bawa dari rumah yang belum para ahli diatas, dapat disimpulkan terselesaikan hingga mempengaruhi bahwa satu semangat dan konsentrasi belajar kesatuan yang sangat penting untuk mereka di sekolah, dan ditambah dijaga dengan komunikasi secara adalah kontinu dan perasaan tegang belajar berkelanjutan, guna agar komunikasi dengan guru yang mereka anggap dalam proses pembelajaran di SMA killer. Negari 1 Kinali selalu berjalan lancar dan kondusif seperti yang diharapkan. Maka dari keterangan di atas, dapat diartiakan bahwa komunikasi peserta didik terkait komunikasi nonverbal Berhubungan dengan temuan di lapangan yang peneliti muat pada belakang dengan penelitian, identifikasi sebelumnya yang terkait masalah terlihat sangat bertolak belakang dengan hasil yang telah peneliti jabarkan pada BAB IV ini, tampaknya masalahan tersebut muncul pada disebabkan diri peserta adanya didik faktor-faktor internal dan eksternal dari diri peserta didik tersebut seperti, kurang nyamannya peserta didik dengan lingkungan belajar, terkadang mereka gerah dengan suasana panasnya di dalam didapatkan bahwa bentuk komunikasi peserta didik berada pada kategori baik, karena pada pengisian instrumen angket tersebut peserta terkategori baik. latar Berdasarkan hasil yang telah ruangan sehingga tidak didik dalam keadaan sehat baik itu fisik maupun psikisnya serta emosi peserta didik bisa dikatakan dalam keadaan stabil, sehingga peserta didik dapat teliti serta berkonsentrasi dalam mengisi item-item yang ada. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Profil Bentuk Komunikasi Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut: 1. Profil bentuk komunikasi verbal peserta didik dalam proses 11 pembelajaran di SMA Negeri 1 Kinali tergolong pada kategori baik 80,24%. 2. Profil bentuk komunikasi nonverbal peserta didik dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kinali dilihat secara keseluruhan tergolong pada kategori baik 80,84%. DAFTAR PUSTAKA Harapan, Edi dan Ahmad Syarwani. 2016. Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Laksana, Muhibudin Wijaya. 2015. Psikologi Komunikasi Membangun Komunikasi yang Efektif dalam Interaksi Manusia. Bandung: Pustaka Setia. Priyanto, Agus. 2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Salemba medika. Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk GuruKaryawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. Wood, Julia T. 2013. Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Jakarta: Salemba Humanika. Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf, A. Muri. 2007. Metode Penelitian. Padang: UNP Press.