KONTROL SOSIAL SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SMA 1 AMPEK NAGARI KECAMATAN AMPEK NAGARI KABUPATEN AGAM Zoni Rahayu1, Ikhsan Muharma Putra2,Sri Rahmadani2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT This research is motivated about relocation by many violations of the school rules which were done by students of SMA N 1 Ampek Nagari Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam. The problems associated with students moving is difficult to adjust to the rules of the school and peers. Associated with the reality in schools that learners are difficult to adjust in the SMA N 1 Ampek Nagari it looks when learners transfer difficult to get along with their peers and often arrive late and do not wear clothes that violate school rules. This study aimed to describe the constraints faced by students moving within the SMA N 1 Ampek Nagari and describe strategies that digunkan learners moving in socializing in the neighborhood SMA N 1 Ampek Nagari. The theory used in this research is the control social by Setiadi and Elly. This type of research used qualitative research. Purposive sampling techniques informant research. Data used this research are primary data and secondary data. Data collection method is the method of observation, interview and document study. Analysis of the data used interactive model of Milles and Huberman (1) data reduction, (2) data collection (3) presentation of data (4) conclusion. The result of this research are 1) persuade and lead the students to follow the rules of the school by using slogan, poster or give announcement about students’ discipline.It can be concluded that the constraints of learners moving in socializing with school environment, namely: Not yet familiar with the rules of the school, (2) Giving punishment to students who do not follow rules 3) Using control card before MID test and final test such as school payments and students’ discipline existence of clicks member. Keywords: control social, discipline students peserta didik secara aktif dapat PENDAHULUAN Pendidikan tercantum dalam mengembangkan potensi dirinya UU RI No. 20 tahun 2003 tentang untuk memiliki kekuatan spiritual sistem Nasional, keagamaan, pengendalian diartikan sebagai usaha sadar dan kepribadian, kecerdasan, terencana utuk mewujudkan suasana mulia, belajar dan proses pembelajaran agar diperlukan Pendidikan serta keterampilan dirinya, diri, akhlak yang masyarakat, bangsa dan negara.(Salahudin, 2011: dimana orang-orang yang tergabung 22). dalam organisasi tunduk pada Sekolah juga merupakan salah peraturan-peraturan yang ada dengan satu lingkungan pendidikan harus rasa senang hati, sedangkan kerja senantiasa memperhatikan adalah segala aktivitas manusia yang kedisiplinan anak dalam mengikuti dilakukan untuk mencapai tujuan proses kerja sama antara elemen yang telah diterapkan. yang ada di sekolah seperti kepala Perlu diketahui bahwa kontrol sekolah, wakil kesiswaan, guru, dan sosial sekolah mempunyai peran penjaga rangka penting dalam mengikat perilaku membina peserta didik,hal ini bertujuan agar kedisiplinan pada siswa (Slameto siswa tidak menyimpang dari aturan 2010:67). sekolah sekolah menumbuhkan dalam atau (Imron, 2004:136). Kedisiplinan merupakan faktor Pengendalian sosial (social control) penting yang mendukung berlakunya pengawasan dari kelompok terhadap tata tertib di sekolah (Arikunto, kelompok atau individu lain untuk 1980:121).Kedisiplinan mengarahkan peran individu atau merupakan salah satu komponen yang ikut kelompok sebagai menentukan masyarakat agar proses pencapaian bagian tercipta dari situasi tujuan pendidikan sekolah. Dengan kemasyarakatan sesuai adanya disiplin semua warga sekolah harapan yaitu diharapkan akan timbul suasana yang sosial yang konformis (Setiadi dan kondusif selama belajar mengajar di Elly, 2011:252). sekolah. Suatu keadaan yang sosial, Berdasarkan data dengan kehidupan diperoleh menunjukkan suasana tata tertib dan dari observasi awal dan buku kasus teratur yang dihasilkan oleh orang- siswa pada tgl 10 Februari sampai orang yang berada di bawah naungan 15 Maret 2017 diketahui bahwa organisasi, karena peraturan yang siswa SMA N 1 Ampek Nagari berlaku ditaati melanggar aturan sekolah. Dalam 1974:113).Disiplin aturan sekolah mengharuskan siswa merupakan suatu keadaan tertentu mematuhi tata tertib sekolah, seperti dihormati (Komaruddin, dan datang sebelum jam 07.20 WIB, mengikuti PBM, dan Perumusan masalah dalam mengikuti penelitian ini adalah: 1). Bagaimana upacara bendera pada hari senin. proses pelaksanaan kontrol sosial Tetapi kenyataannya masih ada siswa sekolah terhadap kedisiplinan siswa yang datang lewat jam 07:20 WIB SMAN 1 Ampek Nagari Kabupaten tersebut.Siswa yang terlambat, yang Agam? cabut, siswa yang tidak mengikuti 2). Bagaimana bentuk kontrol sosial upacara bendera dan siswa yang sekolah terhadap kedisiplinan siswa tidak SMA mempunyai mengakibatkan modul, kurang lancarnya proses kegiatan belajar mengajar N 1 Kecamatan Ampek Nagari Ampek Nagari Kabupaten Agam? pada saat jam pelajaran. Dengan Penelitian ini bertujuan demikian hal tersebut menunjukkan untuk 1). Mendeskripsikan proses betapa pentingnya kontrol sosial dari pelaksanaan kontrol sosial sekolah pihak sekolah terhadap kedisiplinan terhadap kedisiplinan siswa SMA N siswa. 1 Ampek Nagari Kecamatan Ampek Kondisi ini sangat memperhatinkan kenyamanan dan Nagari ketentraman proses belajar mengajar Mendeskripsikan di sekolah. Pihak sekolah memiliki sosial sekolah terhadap kedisiplinan peran yang amat besar dalam proses siswa SMAN 1 Ampek Nagari pendidikan, terutama Kabupaten Agam. menumbuhkan kedisiplinan dalam pada siswa dengan cara mensosialisasikan Kabupaten bentuk Pendekatan adalah terhadap siswa yang melanggar. penelitian kualitatif tentang Terhadap menarik untuk diteliti Kontrol Sosial Sekolah Kedisiplinan kontrol penelitian digunakan sehingga 2). METODOLOGI PENELITIAN aturan dan memberikan hukuman Berdasarkan paparan di atas Agam. yang pendekatan dengan tipe penelitian deskripstif. Teknik pemilihan informan adalah purposivesampling. Adapun Siswa informan penelitian berjumlah 14 SMAN 1 Ampek Nagari Kecamatan orang.Data primer dalam penelitian Ampek nagari Kabupaten Agam. ini adalah data yang dikumpulkan adalahdata yang diperoleh langsung dari informan secara melalui kedisiplinan siswa SMA N 1 Ampek Nagari. Observasi yang peneliti wawancara dengan kepala sekolah, lakukan adalah melihat tindakan wakil kesiswaan, Guru BK, Wali yang Kelas, Guru Mata Pelajaran, Guru terhadap Piket, Bendahara Sekolah, Pembina peneliti teliti adalah saat warga OSIS, Satpam dan Siswa SMA N 1 sekolah Ampek Nagari.Data sekunder yang sekolah. digunakan dalam penelitian ini yaitu dilakukan pihak sekolah siswa.sehingga berada Observasi di yang lingkungan digunakan dalam Data sekunder dalam penelitian ini penelitian ini adalah untuk melihat adalah data yang dikumpulkan dari kondisi Peneliti mengamati tindakan dokumen sekolah yang berkaitan guru terhadap siswa yang memakai dengan penelitian.Metode sepatu selain hitam yakni menyuruh pengumpulan data yang digunakan siswa tersebut membuka sepatu dan adalah: meninggalkannya di ruang guru, 1. Observasi tindakan satpam ketika ada siswa tujuan Dalam penelitian ini, observasi yang terlamabat yang dilakukan adalah observasi non pagar sekolah partisipan dibolehkan yaitu metode yakni dan masuk siswa tidak dan tindakan siswa apabila pengumpulan data yang digunakan satpam untuk menghimpun data penelitian berada di luar kelas pada saat jam melalui pelajaran, tindakan wakil kesiswaan pengamatan pengindraan.Metode dan pengumpulan terhadap menegur menutup siswa yang berambut data secara observasi digunakan panjang bagi siswa laki-laki yakni untuk melihat tentang kontrol sosial mengguntingnya dan bagi siswa sekolah terhadap kedisiplinan siswa perempuan memotong kuku yang SMA N 1 Ampek Nagari. Dalam hal panjang. ini peneliti langsung kelapangan untuk mengadakan pengamatan tentang apa saja kontrol sosial yang dilakukan sekolah terhadap 2. Wawancara Wawancara dalam yang penelitian dilakukan ini adalah wawancara mendalam (in-dept kelompokyaitu pihak sekolah yang interview). Wawancara mendalam terlibat merupakan untuk kedisiplinan siswa.Teknik analisis mengumpulkan data dengan cara data dalam penelitian ini adalah langsung model analisis Milles dan Huberman. suatu bertatap alat muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap dalam mengontrol HASIL DAN PEMBAHASAN lakukan dengan bertanya langsung A. Proses Pelaksanaan Kontrol Sosial Sekolah Terhadap Kedisiplinan Siswa SMA N 1 Ampek Nagari Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Beberapa bentuk pendekatan kepada ketua komite,kepala sekolah, telah wakil kesiswaan, guru BK, wali sekolah.Salah kelas satpam dan siswa. antara elemen yang ada di sekolah tentang topik yang diteliti (Bungin, 2011: 157-158). Proses wawancara yang peneliti tertulis atau arsip dan catatan di Adapun dokumen- pendekatan SMA N 1 Ampek Nagari yaitu berupa dari buku kasus siswa, profil Nagari, data dokumen siswa,data 1 Ampek mengenai tata tertib, kode etik sekolah, data ketua komite sekolah beserta staf dan jajarannya di sekolah, data sarana dan prasarana yang dimiliki di SMA N 1 Ampek Nagari.Unit analisis dalam penelitian kerjasama ini adalah kepada siswa yang berkasus tentang pelanggaran aturan sekolah. dokumen yang peneliti ambil dari kepegawaiaan SMAN satunya pihak yang tertinggi, untuk melakukan Peneliti memanfaatkan dokumen sekolah, oleh mulai dari yang terendah sampai 3. Studi Dokumen lapangan. dilakukan Apabila pihak sekolah tersebut tidak menjalani kerjasama terhadap kedisiplinan siswa, maka akan mudah terjadi pelanggaran tata tertib sekolah dan tidak terciptanya suasana yang kondusif dalam lingkungan sekolah. Oleh karena itu ada beberapa cara yang dilakukan oleh sekolah untuk mengontrol siswa agar tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan tata tertib sekolah yakni cara perventif dan dilakukan oleh pihak sekolah di refresif.Beberapa cara pengawasan SMA yang dilakukan antara lain sebagai mengenaitentang aturan yang harus berikut: dipatuhi oleh siswa. Pengarahan 1. Mensosialisasikan Aturan Kepada Siswa Sosialisasi merupakan proses disampaikan pada tahun ajaran baru belajar bagi seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup, nilai-nilai dan norma sosial agar ia dapat berkembang menjadi pribadi yang bisa diterima oleh kelompoknya (Setiadi dan Elly, 2011:155). Kontrol sosial yang dilakukan pihak sekolah sebelum mensosialisasian tata tertib kepada siswa pihak sekolah terlebih dahulu memusyawarahkan merancang (lokakarya) ruang program dan guru.Lokakarya tersebut dirancang sebelum memasuki tahun ajaran baru pada tanggal 10 Mei 2017. Program tersebut dihadiri oleh nara sumber (pengawas)kemudian komite sekolah, kepala sekolah,karyawan tata usaha, guru, 2. Memberikan Pengarahan Kepada Siswa Pengarahan adalah salah satu cara sosialisasi Ampek Nagari Siswa) bagi siswa baru dan hari pertama kali belajar bagi siswa lama.Pengarahan juga disampaikan pada setiap upacara bendera dan hari-hari besar pendidikan nasional lainnya. Pihak sekolah juga menyampaikan apa bentuk aturan yang harus dipatuhi oleh siswa dan sanksi yang diterima apabila aturan itu dilanggar. 3.Sosialisasi Dalam Bentuk Tertulis Setelah sosialisasi melalui pengarahan yang telah disampaikan oleh kepala sekolah, guru dan wali kelas kemudian baru disampaikan dalam bentuk sosialisasi mengenai tertulis peraturan sekolah. Peraturan adalah suatu pola yang telah ditetapkan untuk berperilaku atau bersikap sesuai yang diharapkan. Pola tersebut mungkin dan termasuk penjaga sekolah. bentuk 1 atau pada saat MOS (Masa Orientasi tahunan yang dilaksanaan di N yang ditetapkan oleh orang lain, guru, kepala sekolah, wakil kesiswaa, pmbina OSIS, guru mta pelajaran, wali kelas dan teman bermain. Yang tidak mau mematuhi aturan sekolah Dilakukan Oleh SMA N 1 Ampek dan sering melanggar.Pelanggaran Nagari Kecamatan Ampek Nagari seperti hamil di luar nikah tersebut Kabupaten Agam tidak ada di toleransi oleh pihak Bentuk Kontrol Sosial Berdasarkan observasi bahwa sekolah.Pihak sekolah bentuk kontrol yang dilakukan oleh melaporkan SMA N 1 Ampek Nagari terhadap berwenang (kepolisian). kedisiplinan siswa ada beberapa cara pengawasan yaitu pemberian sanksi terhadap siswa siswa yang melanggar aturan. Pemberian diberikan oleh sanksi pihak yang ke langsung pihak yang 2. Penggunaan Kartu Kendali Sebelum Melaksanakan Ujian UTS Dan Ujiam Semester Kartu kendali siswa dapat diartikan sebagai kartu latihan yang sekolah dapat meningkatkan tergantung dari jenis pelanggaran siswa dalam yang dilakukan oleh pihak sekolah kendali berfungsii sebagai salah satu juga menggunakan kartu kendali untuk sebelum UTS dan ujian semester siswa. Kartu kendali merupakan untuk salah satu model yang digunakan meningkatkan kedisiplinan siswa. belajar meningkatkan dan kartu kedisiplinan oleh pihak SMA N 1 Ampek Nagari 1. Pemberian Sanksi Terhadap Siswa Yang Melanggar. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan kontrol sosial diberikan oleh pihak sekolah terhadap siswa yang tidak mematuhi tata tertib sekolah tergantung dari tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tersebut.Di SMA N 1 Ampek kedisiplinan Nagari pelanggaran siswa.Peneliti ada yang juga beberapa di lakukan menemukan sanksi yang diberikan pihak sekolah berupa tinggal kelas bagi siswa yang ketika akan melaksanakan UTS dan ujian semester. Kartu kendali adalah salah satu bentuk untuk meningkatkan kedisiplinan siswa, mau tidak mau siswa harus mematuhi peraturan sekolah apabila siswa tidak mau maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan tanda tangan pihak yang telah di tugaskan sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontrol sosial sekolah terhadap kedisiplinan siswa terdapat 3. Kemudian beberapa cara pengawasan yang dengan dilakukan oleh pihak sekolah. Proses sosialisasidalam pelaksanaan dan bentuk kontrol yang tertulis berupa peraturan dilakukan oleh pihak sekolah dalam sekolah meningkatkan kedisiplinan siswa di papan pengumuman dan lingkungan sekolah yaitu slogan A. Proses Pelaksanaan Kontrol kedisiplinan siswa SMA Sosial Terhadap Kedisiplinan Siswa SMA N 1 Ampek Nagari Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam disampaikan cara bentuk sepeti poster, mengenai N 1 Ampek Nagari. B. Bentuk Kontrol Sekolah Sosial Terhadap Kedisiplinan Siswa SMAN 1 1. Mensosialisasikan aturan Ampek Nagari Kecamatan kepada siswa SMAN 1 Ampek Nagari Kabupaten Ampek Nagari salah satu Agam bentuk 1. Pemberian kontrol yang sampaikan oleh yang di ada pihak sekolah terhadap sanksi siswa yang melanggar aturan SMA seperti kepala sekolah , N 1 Ampek Nagari wakil adalah bentuk kontrol kepala sekolah, guru dan satpam. sosial 2. Bentuk sosiailisasi yang dilakukan seperti yang dilakukan oleh sekolah. Pemberian sanksi tergantung dari pengarahan mengenai kedisiplinan siswa pelanggarn yang disampaikan secara dilakukan siswa. langsung saat seperti MOS dan jenis Pemberian kartu kendali hari sebelum ujian UTS dan ujian sampaikan bentuk sekolah. tingkatan pada pertama sekolah yang di oleh dan pihak semester dilakukan kontrol adalah yang sekolah terhadap kedisiplinan siswa SMA N 1 Ampek Nagari. Kontrol sosial Komaruddin. 1974. Jakarta: Debdikbud Salahudin, Anas. 2011. sekolah berupa kartu Pendidikan. kendali yang berisi Pustaka Setia. tentang pembayaran SPP, bebas pustaka Manajemen. Filsafat Bandung: CV Setiadi, M. Kolip. Elly Q Usman Kholip. 2011. Pengantar danmengenai Sosial, pemahaman fakta, dan kedisiplinan siswa dan gejalah, permasalahan sosial kontrol :Teori, sosial yang Aplikasi, dilakukan sekolah adalah Pemecahanya berupa hukuman seperti Prenda Media. tidak mendapat nomor ujian apabila tidak mematuhi aturan yang dan Jakarta : Soekanto, Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. tertera di dalam kartu kendalin tersebut. Faktor DAFTAR PUSTAKA Ali, Imron. 2004. Peserta Didik Manajemen Berbasis Sekolah. Depdiknas:Universitas Negeri Padang. Arikunto, S. 2010. Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor- Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Adi Mahasatya. Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Group.Jakarta. Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta Yang Jakarta: