1 PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK Dian Setiani1, Fitria Kasih2, Mori Dianto2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT This research is based on differences in cultural background, of student who think that he does not need to adjust to students from other cultures. This research aims to describe: (1) Profile of intercultural communication of student seen from verbal communication. (2) Profile of intercultural communication of student seen from nonverbal communication. The research is a descriptive quantitative research, with of research population 236 and sample 55, teken used technique pupusive sampling and total sampling. Research data obtained through questionnaires and processed using percentage teqnique. The results show must: (1) Profile of intercultural communication of student seen from verbal communication is in good category, 2) Profile of intercultural communication of student seen from nonverbal communication is in good category. This research is recommended to counselors to provide services to learners about effective communication, in order to appreciate the language of other cultures. Keywords: Communication, Intercultural, Student. PENDAHULUAN Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. penyampaian adalah suatu Pada komunikasi dilakukan proses pesan (ide/gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara umumnya, dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi dilakukan Menurut Mashudi (2012:103) komunikasi keduanya. dengan masih dapat menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal. 2 Ketika seseorang berusaha untuk mengamati hubungan antara berkomunikasi dengan orang-orang budaya dan bahasa adalah dengan yang maka mencatat hubungan antara perbedaan perbedaan- bahasa pada masing-masing budaya berbeda budaya, menyesuaikan perbedaannya, ini membuktikan dan kosa katanya. bahwa budaya itu penting untuk dipelajari. budaya Maka, komunikasi antar adalah komunikasi Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) komunikasi adalah setiap yang bentuk perilaku seseorang baik verbal terjadi diantara orang-orang yang maupun nonverbal yang ditanggapi memiliki kebudayaan yang berbeda oleh (bisa beda ras, etnik, atau sosio mencakup pengertian yang lebih luas ekonomi, atau gabungan dari semua dari hanya sekedar dialog. Setiap perbedaan ini). Seperti kita ketahui bentuk perilaku yang mengungkapkan bahwa budaya mempengaruhi cara pesan seseorang tersebut berkomunikasi. Budaya orang tertentu, komunikasi, komunikasi dijelaskan dilakukan oleh Komunikasi sehingga perilaku melahirkan bertanggungjawab atas seluruh aspek yang lain. yang yaitu: sebentuk mana a) dapat Komunikasi seorang individu atau kelompok, baik Verbal, komunikasi verbal adalah secara verbal maupun nonverbal. komunikasi dengan menggunakan Menurut Matsumoto & Juang, simbol-simbol verbal. Simbol verbal 2004 (Sarwono, 2004:60) hubungan berupa bahasa merupakan pencapaian timbal balik antara budaya dan bahasa manusia yang paling impresif dalam menunjukkan bahwa tidak ada satu berkomunikasi dengan menggunakan pun budaya yang dapat dipahami lambang-lambang bahasa lisan dan tanpa memahami bahasanya, begitu bahasa pula sebaliknya. Melalui bahasa, kita Nonverbal, dapat memahami bagaimana pola pikir adalah komunikasi yang menggunakan manusia dari suatu budaya tertentu. pesan-pesan nonverbal, Hal ini juga membantu kita untuk melukiskan semua memahami bagaimana ia memandang komunikasi di luar kata-kata terucap dunia. Oleh karena itu, salah satu cara dan tertulis. tulisan. b) Komunikasi komunikasi nonverbal untuk peristiwa 3 Berdasarkan hasil wawancara Berdasarkan observasi yang dengan beberapa orang peserta didik dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016, pada kegiatan diperoleh hasil bahwa ada tata cara PPLBK Sekolah pada tanggal 25 Juli bahasa peserta didik yang salah dalam 2016 sampai 17 Desember 2016 proses komunikasi dengan teman yang bertempat di lingkungan SMA Negeri berbeda budaya, ada peserta didik 3 Kota Solok, peserta didik tersebut yang berbicara kotor terhadap teman berpendapat yang berbeda budaya, peserta didik saat pelaksanaan bahwa komunikasi merupakan hubungan timbal balik kurang yang dilakukan oleh pemberi pesan terhadap budaya orang lain, dan terhadap penerima pesan, baik secara adanya peserta didik yang tidak verbal maupun nonverbal. Dalam memahami bahasa kiasan dari teman berkomunikasi sering adanya peserta yang berbeda budaya terhadap dirinya. didik yang memperlakukan teman Berdasarkan fenomena di atas, dengan gurauan yang dianggapnya peneliti ingin melihat lebih lanjut lagi biasa, namun serius menurut teman tentang ”Profil Komunikasi Antar yang berbeda budaya, peserta didik Budaya Peserta Didik di Kelas XI memperlakukan SMA Negeri 3 Kota Solok”. bercanda mereka dengan intonasi bahasa karena berbeda, beranggapan perlu temannya bahwa menyesuaikan peserta dirinya diri memahami Adapun tujuan dari penelitian ini untuk tidak menggambarkan bagaimana: dengan kesalahpahaman antara peserta didik tidak komunikasi didik peserta didik dari budaya lain, adanya karena menghargai bahasa nonverbal dari peserta didik yang lain budaya, adanya kesamaan bahasa mengungkap 1. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat secara umum. 2. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi verbal. 3. Profil komunikasi antar budaya nonverbal antara peserta didik yang peserta berbeda budaya, namun memiliki komunikasi nonverbal. makna yang berbeda. dan didik dilihat dari 4 sampel METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada yang digunakan tujuan atau dilandasi pertimbangan- tanggal 24 Juli sampai 28 Juli 2017 di pertimbangan tertentu terlebih dahulu SMA Negeri 3 Kota Solok. dengan total sampel 55 peserta didik. Metode yang digunakan penelitian ini kuantitatif. Studi dasarnya adalah deskriptif deskriptif dipersiapkan memperoleh informasi dalam pada untuk mengenai Selanjutnya menggunakan pengolahan teknik data analisis persentase, menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:94) yaitu: status fenomena. Lehman (Yusuf, 2007:83) menyatakan bahwa: penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskriptifkan secara sistematis, HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Antar menggambarkan fenomena secara detail. Peserta Didik Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dideskripsikan, profil komunikasi antar budaya peserta didik di kelas Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini yaitu mencakup seluruh peserta didik kelas XI di SMA Negeri 3 Kota Solok yang berbeda budaya, yang berjumlah 236 orang. Untuk penarikan sampel dalam XI SMA Negeri 3 Kota Solok secara umum yaitu: adanya 41 orang peserta didik yang memiliki profil komunikasi antar budaya budaya berada pada kategori baik dengan persentase 74,55%. penelitian ini menggunakan teknik total sampling karena jumlah populasi yang berbeda budaya tidak terlalu besar, sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian peserta didik yang berbudaya minang menggunakan teknik Budaya Komunikasi Dilihat Secara Umum faktual dan akurat mengenal fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba Profil purposive sampling yaitu Seperti yang dipaparkan oleh Sambas antar (2016:180) budaya komunikasi merupakan komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memilliki kebudayaan berbeda, seperti ras, etnik, atau sosioekonomi, atau 5 gabungan dari semua perbedaan berada pada kategori baik dengan ini. persentase 74,55%. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Menurut komunikasi antar budaya Ahmad merupakan suatu proses adalah komunikasi pesan atau yang penyampaian lebih memberi Harapan (2016:25) setiap seseorang baik komunikasi bentuk perilaku verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh penekanan pada aspek perbedaan orang lain. Komunikasi budaya adalah sebagai menentukan faktor yang keberlangsungan proses komunikasi. budaya dan Selain komunikasi komunikasi menggunakan verbal. Simbol saling bahasa merupakan manusia sama lainnya, karena dari kedua dalam itulah menggunakan adanya hubungan verbal dengan simbol-simbol itu berkaitan dan mempengaruhi satu akan dan yang verbal berupa pencapaian paling impresif berkomunikasi dengan lambang-lambang timbal balik antara budaya dan bahasa lisan dan bahasa tulisan. bahasa , dengan melalui bahasa kita Seperti yang kita ketahui, bahwa dapat pikir komunikasi sangat mempengaruhi individu dari budaya yang berbeda. hubungan interaksi antar sesama B. Profil Komunikasi Antar Budaya individu. Karena komunikasi dapat memahami Peserta Didik pola Dilihat dari penyampaian atau pertukaran pesan Komunikasi Verbal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dikatakan sebagai suatu proses dapat atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi dideskripsikan, profil komunikasi saling mempengaruhi diantara antar budaya peserta didik di kelas keduanya, pada XI SMA Negeri 3 Kota Solok komunikasi dilakukan secara umum yaitu: adanya 41 menggunakan kata-kata (lisan) atau orang peserta didik yang memiliki tulisan yang dapat dimengerti oleh profil komunikasi antar budaya kedua belah pihak tersebut. umumnya dengan 6 Antar interaksi antar sesama individu. Budaya Peserta Didik Dilihat Karena hubungan timbal balik dari Bahasa Lisan. antara budaya dan bahasa dapat 1. Profil Komunikasi Berdasarkan hasil menunjukan bahwa tidak ada penelitian yang ditemukan pada satu pun budaya yang dapat umumnya, dimengerti atau dipahami tanpa profil komunikasi antar budaya peserta didik di memahami kelas XI SMA Negeri 3 Kota begitu pula sebaliknya. Artinya, Solok dilihat dari bahasa lisan dalam penyampaian informasi yaitu: adanya 41 orang peserta atau pesan kepada pihak lain, didik tutur kata dalam bahasa secara yang memiliki profil komunikasi antar budaya berada lisan pada ruang kategori baik dengan persentase 74,55% Menurut Harapan dan bentuk bahasa yang diungkapkan secara langsung menggunakan tutur kata secara bahasanya, berpengaruh dan terhadap waktu pemahaman Ahmad (2016:25) bahasa lisan adalah akan isi bahasa dalam dari kebudayaan lain. 2. Profil Komunikasi Antar Budaya Peserta Didik Dilihat dari Bahasa Tulisan. Berdasarkan hasil lisan. Oleh karena itu, bentuk penelitian bahasa ini terikat dengan ruang komunikasi antar budaya peserta dan waktu, di mana aspek situasi didik di kelas XI SMA Negeri 3 berpengaruh terhadap Kota Solok dilihat dari bahasa pemahaman isi bahasa tersebut. lisan yaitu: adanya 55 orang Selain ucapan, pengungkapan peserta didik yang memiliki bahasa juga profil komunikasi antar budaya dilengkapi dengan nada suara, berada pada kategori sangat gerak tubuh, dan ekspresi wajah. kurang baik dengan persentase lisan besar biasanya Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi mempengaruhi sangat hubungan ditemukan, profil 100%. Menurut Harapan dan Ahmad (2016:25) bahasa tulisan 7 adalah bentuk bahasa yang sulit bagi individu untuk memakai teks tertulis sebagai memahami dan mengerti akan media Itu bahasa tulisan dari kebudayaan sebabnya, jenis bahasa ini tidak yang berbeda, yang disebabkan terikat dengan ruang dan waktu. adanya aturan-aturan dasar yang Dalam pembuatannya, bahasa bersifat mengikat. perantaranya. tulisan mempunyai aturan-aturan C. Profil Komunikasi Antar Budaya dasar yang bersifat mengikat. Peserta Pada umumnya, bahasa tulisan Komunikasi Nonverbal. banyak memanfaatkan Didik Dilihat dari tanda Berdasarkan hasil penelitian baca, diksi yang tepat, dan ditemukan, profil komunikasi antar unsur-unsur gramatikal lainnya budaya peserta didik dilihat dari untuk memudahkan pemahaman komunikasi akan isi bahasa. adanya 39 orang peserta didik yang Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi mempengaruhi sangat hubungan interaksi antar sesama individu. nonverbal yaitu: memiliki profil komunikasi antar budaya berada pada kategori baik dengan persentase 70,91%. Menurut Jalaludin, 1985 Karena hubungan timbal balik (Harapan dan Ahmad, 2016:30) antara budaya dan bahasa dapat komunikasi menunjukan bahwa tidak ada komunikasi satu pun budaya yang dapat pesan-pesan nonverbal, dimengerti atau dipahami tanpa melukiskan semua memahami komunikasi akan bahasanya, nonverbal yang di adalah menggunakan luar untuk peristiwa kata-kata begitu pula sebaliknya. Artinya, terucap dan tertulis. Seperti pesan dalam komunikasi antar budaya kinestik dilihat tulisan gestural (anggota badan), pesan memakai teks tertulis sebagai proksemik (jarak/keakraban), dan media perantaranya. Hal itulah pesan artifaktual (penampilan). dari bahasa yang membuatnya tidak terikat akan ruang dan waktu, sehingga (raut wajah), pesan Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat 8 mempengaruhi hubungan interaksi didik di kelas XI SMA Negeri 3 antar Karena Kota Solok dilihat dari pesan dikatakan kinestetik (raut wajah), yaitu 31 sesama komunikasi individu. dapat sebagai suatu proses penyampaian orang atau memiliki pertukaran pesan atau peserta didik profil komunikasi informasi dari satu pihak kepada antar pihak lain kategori baik dengan persentase agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya, pada umumnya budaya yang berada pada 56,36%. komunikasi Menurut Jalaludin, 1985 dilakukan dengan menggunakan (Harapan dan Ahmad, 2016:30) pesan-pesan nonverbal, pesan kinestetik (raut wajah) melukiskan semua komunikasi untuk peristiwa merupakan luar kata-kata menggunakan raut wajah untuk tertulis. Misalnya, menyampaikan makna tertentu, ekspresi seperti kebahagiaan, kemarahan, emosi, ketakutan dan kemuakan dalam di terucap dan dengan menggunakan wajah, sentuhan, komunikasi penampilan dan lain sebagainya menyampaikan dalam penyampaian pesan kepada komunikator kepada komunikan pihak dari kebudayaan lain, sesuai agar dengan simbol-simbol yang pada interaksi umumnya ada di dalam budaya mempengaruhi satu sama lain. tersebut agar terjadi hubungan terjalinnya pihak yang berkomunikasi. mempengaruhi Antar saling Seperti yang kita ketahui, bahwa Komunikasi dari hubungan yang timbal balik antara kedua belah 1. Profil pesan yang komunikasi sangat hubungan interaksi antar sesama individu. Budaya Peserta Didik Dilihat Karena dari Pesan Kinestetik (Raut dikatakan sebagai suatu proses Wajah). penyampaian atau pertukaran Berdasarkan penelitian ditemukan, komunikasi dapat hasil pesan atau informasi dari satu profil pihak kepada pihak lain agar komunikasi antar budaya peserta terjadi saling mempengaruhi 9 diantara keduanya, pada didik di kelas XI SMA Negeri 3 umumnya komunikasi dilakukan Kota Solok dilihat dari pesan dengan pesan menggunakan pesan- gestural (anggota tubuh), yaitu nonverbal, untuk 37 orang peserta didik yang melukiskan semua peristiwa memiliki profil komunikasi di luar kata-kata antar terucap dan tertulis. Misalnya, kategori baik dengan persentase dengan menggunakan ekspresi 67,27%. wajah yang ditunjukkan dalam penyampaian pesan budaya komunikasi berada pada Seperti yang dikemukakan kepada oleh Jalaludin, 1985 (Harapan pihak dari kebudayaan lain, dan Ahmad, 2016:30) pesan misalnya gestural ketika merespon (anggota dengan baik proses komunikasi merupakan dengan pihak menggunakan yang berbeda badan) komunikasi anggota badan budaya, maka pihak pertama untuk menunjukan tertentu, seperti menggunakan sesuai ekspresi dengan senang simbol-simbol menyampaikan yang mata dan tangan makna untuk yang pada umumnya ada di mengungkapkan kesukaan dan dalam budaya agar ketidaksukaan terhadap individu terjadi hubungan timbal balik yang lain dalam menyampaikan antara kedua belah pihak yang pesan dari komunikator kepada berkomunikasi komunikan tersebut untuk agar terjalinnya memberikan tanggapan dalam hubungan interaksi yang saling pesan yang disampaikan. mempengaruhi satu sama lain. 2. Profil Komunikasi Antar Seperti yang kita ketahui, Budaya Peserta Didik Dilihat bahwa dari Pesan Gestural (Anggota mempengaruhi Badan). interaksi antar sesama individu. Berdasarkan penelitian ditemukan hasil Karena komunikasi sangat hubungan komunikasi dapat profil dikatakan sebagai suatu proses komunikasi antar budaya peserta penyampaian atau pertukaran 10 pesan atau informasi dari satu 3. Profil Komunikasi Antar pihak kepada pihak lain agar Budaya Peserta Didik Dilihat terjadi dari saling diantara mempengaruhi keduanya, pada Proksemik (Jarak/Keakraban) umumnya komunikasi dilakukan dengan Pesan Berdasarkan menggunakan pesan- nonverbal, untuk komunikasi antar budaya peserta peristiwa didik di kelas XI SMA Negeri 3 komunikasi di luar kata-kata Kota Solok dilihat dari pesan terucap dan tertulis. Misalnya, proksemik dengan menggunakan anggota yaitu: adanya 29 orang peserta badan dalam penyampaian pesan didik kepada pihak dari kebudayaan komunikasi antar budaya berada lain saat melakukan komunikasi, pada misalnya dengan menggunakan persentase 52,73%. pesan melukiskan semua penelitian hasil gerakan tubuh atau sentuhan dalam proses dengan pihak ditemukan profil (jarak/keakraban) yang memiliki kategori baik profil dengan Seperti yang dikemukakan komunikasi oleh Jalaludin, 1985 (Harapan yang berbeda dan Ahmad, 2016:30) pesan budaya, maka pihak pertama proksemik menunjukan gerakan anggukan merupakan ketika mengatakan iya terhadap menggunakan pengaturan dalam sesuatu jarak sesuai yang didengarnya, dengan simbol-simbol (jarak/keakraban) komunikasi kita terhadap mengungkapkan keakraban yang pada umumnya ada di dengan dalam budaya menyampaikan tersebut agar yang orang lain pesan dalam dari terjadi hubungan timbal balik komunikator kepada komunikan antara kedua belah pihak yang agar berkomunikasi interaksi untuk memberikan tanggapan dalam pesan yang disampaikan. terjalinnya yang hubungan saling mempengaruhi satu sama lain. Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi sangat 11 mempengaruhi hubungan 4. Profil Komunikasi Antar interaksi antar sesama individu. Budaya Peserta Didik Dilihat Karena dari komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses Pesan Artifaktual (Penampilan). penyampaian atau pertukaran Berdasarkan hasil pesan atau informasi dari satu penelitian pihak kepada pihak lain agar komunikasi antar budaya peserta terjadi didik di kelas XI SMA Negeri 3 saling diantara mempengaruhi keduanya, ditemukan profil pada Kota Solok berbeda dilihat dari umumnya komunikasi dilakukan pesan artifaktual (penampilan) dengan yaitu: adanya 29 orang peserta menggunakan pesan- nonverbal, untuk pesan melukiskan semua peristiwa didik yang memiliki komunikasi antar budaya berada komunikasi di luar kata-kata pada terucap dan tertulis. Misalnya, persentase 52,73% dengan kategori baik dengan menggunakan Seperti yang dikemukakan dalam oleh Jalaludin, 1985 (Harapan kepada dan Ahmad, 2016:30) pesan jarak/keakraban penyampaian profil pesan pihak dari kebudayaan lain saat artifaktual melakukan merupakan komunikasi, (penampilan) komunikasi yang misalnya dengan merasa sudah digunakan oleh seseorang dan dekat dengan teman yang baru orang sering berprilaku dalam dikenalnya, hubungan dengan orang lain walaupun berkomunikasi dengan pihak sesuai dengan persepsinya yang berbeda budaya, maka tentang pihak berkomunikasi dengan orang- sikap pertama yang menunjukan merasa nyaman dalam proses komunikasi. tubuhnya dalam orang disekitarnya. Seperti yang kita ketahui, bahwa komunikasi mempengaruhi sangat hubungan interaksi antar sesama individu. 12 Karena komunikasi dapat 2. Profil komunikasi antar budaya dikatakan sebagai suatu proses peserta penyampaian atau pertukaran komunikasi verbal berada pada pesan atau informasi dari satu kategori baik. pihak kepada pihak lain agar terjadi saling diantara mempengaruhi keduanya, pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan pesan- nonverbal, untuk pesan melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Misalnya, dengan menggunakan penampilan dalam penyampaian pesan kepada pihak dari kebudayaan lain saat melakukan komunikasi. Artinya, dalam berkomunikasi salah satu pihak didik dilihat dari 3. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat dari komunikasi nonverbal berada pada kategori baik. DAFTAR PUSTAKA Harapan, Edi dan Ahmad Syarwani. (2016). Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Mashudi, Farid. (2012). Psikologi Konseling (Buku Panduan Lengkap dan Praktis Menerapkan Psikologi Konseling). Yogyakarta: IRCiSoD. Sambas, Syukriadi. (2016). Antropologi Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia. menilai penampilan atau gaya dari pihak yang satunya, karena tampilan dari kebudayaan mereka berbeda. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Profil komunikasi antar budaya peserta didik dilihat secara umum berada pada kategori baik. Sarwono, Sarlito. W. (2014). Psikologi Lintas Budaya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Yusuf, A Muri. (2007). Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.