SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL DESA SIGDes Dr. Suprajaka, MT Kepala Pusat Standardisasi dan Kelembagaan IG Kedeputian IIG - Badan Informasi Geospasial dan Ka Satgas Percepatan Pemetaan Desa dan SID Disampaikan dalam Acara FGD- Kementrian Desa LOR_IN Hotel, Bogor, 18 Januari 2017 LATAR BELAKANG Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi dimandatkan untuk mengawal UndangUndang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan perwujudan Nawacita ke-3, “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan” 74.954 Desa 122 Daerah Tertinggal 277 Kawasan Perdesaan 187 Kecamatan Terluar di 41 Kabupaten (Lokasi Prioritas) 58 Kabupaten Rawan Bencana 67 Kabupaten yang Memiliki Pulau Kecil dan Terluar 58 Kabupaten Rawan Konflik 57 Kabupaten Rawan Pangan 619 Kawasan Transmigrasi Sumber : Dr. Gunalan, Ap, M.Si (2016) Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa LATAR BELAKANG WILAYAH KALIMANTAN: Tertinggal: 2.452 (3,31%) Berkembang: 3.960 (5,34%) Mandiri: 74 (0,10%) WILAYAH SULAWESI: Tertinggal: 1.960 (2,65%) Berkembang: 5.961 (8,05%) Mandiri: 57 (0,08%) WILAYAH PAPUA: Tertinggal: 6,139 (8,29%) Berkembang: 601 (0,81%) Mandiri: 6 (0,01%) WILAYAH SUMATERA: Tertinggal: 5.982 (8,07%) Berkembang: 16.476 (22,24%) Mandiri: 452 (0,61%) WILAYAH JAWA-BALI: Tertinggal: 694 (0.94%) Berkembang: 20.827 (28,11%) Mandiri: 2.253 (3,04%) Perdesaan Mandiri Perdesaan Berkembang Perdesaan Tertinggal Batas Provinsi Total: 74.093 desa •Tertinggal: 20.167 (27,22%) •Berkembang: 51.022 (68,86%) •Mandiri: 2.904 (3,92%) WILAYAH NUSA TENGGARA: Tertinggal: 1.582 (2,14%) Berkembang: 2.319 (3,13%) Mandiri: 44 (0,06%) WILAYAH MALUKU: Tertinggal: 1.358 (1,83%) Berkembang: 878 (1,18%) Mandiri: 18 (0,02%) Sumber: Potensi Desa Tahun 2014 (diolah) & Permendagri 39/2014 (jumlah desa) 3 Sumber : Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappena LATAR BELAKANG Membangun Indonesia dari Pinggiran Menurunnya jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa dan 2.000 desa mandiri (RPJMN 2015-2019) Informasi Geospasial untuk Percepatan, Keberpihakan, dan Pemberdayaan Pembangunan Perdesaaan UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa : Peta Desa sebagai dasar informasi dan sistem pendukung dalam pengambilan kebijakan POSISI DESA BERDIKARI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Urgensi Pemetaan Desa • Kebutuhan data spasial pada skala besar untuk keperluan perencanaan, pembangunan dan pengendalian • Permasalahan batas dan tata ruang • Perlu instrumen untuk percepatan inventarisasi sumber daya pada unit administrasi terkecil PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI Ketersediaan Citra Tegak Resolusi Tinggi di Jawa Tengah Ketersediaan Citra yang telah selesai Proses Orthorektifikasi (Bacth 1, 2 dan 3) Penyelesaian Batas Desa secara kartometris maupun penegasan batas Desa yang telah mengembangan Sistem Informasi Pembangunan PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI Ketersediaan Citra Tegak Resolusi Tinggi di Jawa Tengah Ketersediaan Citra yang telah selesai Proses Orthorektifikasi (Bacth 1, 2 dan 3) Luas wilayah citra di Jawa Tengah adalah 38158.401685 km2 Jumlah total scene citra 2015 di Jawa Tengah yaitu 1133 scene Kebutuhan GCP (standar PCI*) yaitu jumlah citra * 8 titik Kebutuhan GCP optimalisasi (standar PF) dikurangi jumlah GCP tersedia adalah 586 GCP Kebutuhan ICP adalah 147 ICP Penyelesaian Batas Desa secara kartometris maupun penegasan batas Desa yang telah mengembangan Sistem Informasi Pembangunan PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI Ketersediaan Citra Tegak Resolusi Tinggi di Jawa Tengah Ketersediaan Citra yang telah selesai Proses Orthorektifikasi (Bacth 1, 2 dan 3) Penyelesaian Batas Desa secara kartometris maupun penegasan batas Desa yang telah mengembangan Sistem Informasi Pembangunan PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI Ketersediaan Citra Tegak Resolusi Tinggi di Jawa Tengah Ketersediaan Citra yang telah selesai Proses Orthorektifikasi (Bacth 1, 2 dan 3) Penyelesaian Batas Desa secara kartometris maupun penegasan batas Desa yang telah mengembangan Sistem Informasi Pembangunan PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI Ketersediaan Citra Tegak Resolusi Tinggi di Jawa Tengah Ketersediaan website , Ketersediaan citra Desa Berdikari, Memiliki lahan pertanian Ketersediaan Citra yang telah selesai Proses Orthorektifikasi (Bacth 1, 2 dan 3) Penyelesaian Batas Desa secara kartometris maupun penegasan batas Desa yang telah mengembangan Sistem Informasi Pembangunan Berdasarkan 4 Kriteria tersebut ditetapkan Dengan ketentuan 1 Kabupaten 1 Desa, Ketersediaan website , Ketersediaan citra Desa Berdikari, Memiliki lahan pertanian Perka BIG No 3 Tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa PETA DESA peta tematik bersifat dasar yang berisi unsur dan informasi batas wilayah, infrastruktur transportasi, toponim, perairan, sarana prasarana, penutup lahan dan penggunaan lahan yang disajikan dalam peta citra, peta sarana dan prasarana, serta peta penutup lahan dan penggunaan lahan Peta Citra peta yang menampilkan sebagian unsur Rupabumi Indonesia pada citra tegak yang meliputi foto udara atau citra satelit resolusi tinggi. Peta Sarana dan Prasarana peta yang menampilkan sebagian unsur rupabumi indonesia indonesia dalam bentuk peta garis dengan menonjolkan unsur sarana dan prasarana termasuk bangunan. Peta Penutup Lahan dan Penggunaan Lahan peta yang menampilkan sebagian unsur rupabumi indonesia dalam bentuk peta garis dengan menutamakan unsur penutup lahan dan penggunaan lahan. Pengolahan Citra Tegak Wilayah Jawa Tengah CONTOH Hasil Deliniasi Kesepakatan Pengukuran GPS untuk GCP (Post-Marking) dan Deskripsi Lapangan Desa Karangbener, Kab. Kudus Luas wilayah citra di Jawa Tengah adalah 38158.401685 km2 Jumlah total scene citra 2015 di Jawa Tengah yaitu 1133 scene Kebutuhan GCP (standar PCI*) yaitu jumlah citra * 8 titik Kebutuhan GCP optimalisasi (standar PF) dikurangi jumlah GCP tersedia adalah 586 GCP Kebutuhan ICP adalah 147 ICP Desa Jambu, Kab. Semarang BATAS WILAYAH ADMINISTRASI UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI DESA Desa Karangbener, Kab. Kudus BATAS WILAYAH ADMINISTRASI UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI DESA Desa Jambu, Kab. Semarang BATAS WILAYAH ADMINISTRASI UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI DESA Desa Punjulharjo, Kab. Rembang BATAS WILAYAH ADMINISTRASI UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI DESA Pengolahan Citra Tegak Wilayah Jawa Tengah Luas wilayah citra di Jawa Tengah adalah 38158.401685 km2 Jumlah total scene citra 2015 di Jawa Tengah yaitu 1133 scene Kebutuhan GCP (standar PCI*) yaitu jumlah citra * 8 titik Kebutuhan GCP optimalisasi (standar PF) dikurangi jumlah GCP tersedia adalah 586 GCP Kebutuhan ICP adalah 147 ICP Pengukuran GPS untuk GCP (Post-Marking) dan Deskripsi Lapangan SISTEM INFORMASI DESA BERDIKARI YANG TELAH DIHASILKAN PADA 4 DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH Desa Morfoaransemen • Sawah tadah hujan dan semi irigasi • Kebun buah Lowland • Sawah irigasi Pesisir • • Sawah irigasi Tambak garam terdapat di perbukitan di dataran tinggi antara Gunung Ungaran , Gunung Sumbing dan Gunung Merbabu Upland Desa Karangbener, Kudus terdapat di lereng bawah Gunung Muria. Desa Punjulharjo, Rembang terdapat di daerah pesisir Desa Kaloran, Temanggung Desa Jambu, Semarang (upland). Potensi Pertanian KABUPATEN SEMARANG (Desa Jambu) TEMANGGUNG (Desa Kaloran) REMBANG (Desa Punjulharjo) KUDUS (Desa Karangbener)