THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI (Sesbania grandiflora (L.) Pers) LEAVES Richa Yuswantina, Sikni Retno K, Estu Sugesti ABSTRACT It is very important to maintain hand sanitary, because it can break the chain of disease transmission. One way to keep the hands clean is by using an antiseptic hand gel as a practical option. Turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) leaves contain saponin, flavonoid and tannins compounds that have antibacterial characteristics that can be developed into an antiseptic hand gel. This was a quasi experimental research and used Pre- and Post Test Control Group Design. The experiment group consisted of a positive control treated by active substances of alcohol and triclosan, a negative control (gel base), formulation I (1% concentration), formulation II (5% concentration), formulation III (10% concentration), and formulation IV (15 % concentration). For the effectiveness test used the replica method and for the inhibition test used diffusion method of Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The results of analysis indicated that all formulations had a percentage of reducting of colonies, and formulation IV has the highest percentage of reducting colonies by 34.55% and had the highest inhibition by 17.2 mm toward Escherichia coli and 11.9 mm toward Staphylococcus aureus. The effectiveness of the formulation IV was dose to the positive control in reducing colonies. The higher concentration of extract of turi leaves the higher the decrease in the colonies and inhibition toward Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Keywords: Turi leaves, Effectiveness, Gel stock 1 EFEKTIVITAS FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN EKSTRAK DAUN TURI (Sesbania grandiflora (L.) Pers) Richa Yuswantina, Sikni Retno K, Estu Sugesti INTISARI Memelihara kebersihan tangan sangat penting, karena dapat memutus rantai penularan penyakit. Salah satu cara untuk menjaga kebersihan tangan yaitu dengan menggunakan gel antiseptik tangan sebagai pilihan praktis. Daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) mengandung senyawa saponin, flavonoid dan tanin yang mempunyai sifat sebagai antibakteri yang dapat dikembangkan menjadi gel antiseptik tangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dan rancangan penelitian menggunakan Pre and Post test Control Group Design. Kelompok uji terdiri dari kontrol positif dengan bahan aktif alkohol dan triklosan, kontrol negatif (basis gel), formulasi I (konsentrasi 1%), formulasi II (konsentrasi 5%) , formulasi III (konsentrasi 10%), dan formulasi IV (konsentrasi 15%). Metode yang digunakan untuk uji efektivitas yaitu metode replika dan untuk uji daya hambat menggunakan metode difusi terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil uji menunjukan bahwa semua formulasi memiliki persentase penurunan jumlah koloni, dan formulasi IV menunjukkan persen penurunan jumlah koloni tertinggi sebesar 34,55% serta memiliki daya hambat terbesar yaitu sebesar 17,2 mm terhadap Escherichia coli dan 11,9 mm terhadap Staphylococcus aureus. Efektivitas formulasi IV mendekati kontrol positif dalam menurunkan jumlah koloni. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun turi persentase penurunan jumlah koloni serta daya hambat terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus juga semakin besar. Kata kunci: Daun turi, Efektivitas, sediaan gel PENDAHULUAN Memelihara kebersihan tangan sangat penting, karena dapat memutus rantai penularan penyakit.Tangan kotor banyak terdapat bakteri sehingga dapat sebabkan infeksi. Salah satu cara untuk menjaga kebersihan tangan yaitu dengan menggunakan gel antiseptik tangan sebagai pilihan praktis. Gel antiseptik tangan yang berada dipasaran kurang aman karena pada pemakaian berulang dapat sebabkan iritasi contohnya yang mengandung alkohol. Perlu dilakukan pengembangan bahan alam untuk mendapatkan sediaan yang lebih aman. Salah satu bahan alam yang dapat dikembangkan adalah daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers). 2 Daun turi mengandung senyawa saponin, tanin dan flavonoid (Yuniarti, 2008). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas formulasi sediaan gel antiseptik tangan ekstrak daun turi dengan metode difusi dan replika. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian secara ilmiah untuk membuktikan efektivitas formulasi gel ekstrak daun turi sebagai antiseptik tangan yang praktis, efektif dan aman. BAHAN DAN CARA PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Daun turi, carbopol , propilen glikol, trietanolamin, etanol 70%, aquades. Nutrient broth dan Nutrient agar sebagai media uji aktivitas antiseptik ekstrak daun turi dan sediaan antiseptik produk X dengan bahan aktif alkohol dan triklosan. Alatalat gelas, inkubator, blender, autoklaf, kaca arloji, anak timbangan, pH meter, jangka sorong, ose, lampu bunsen, cawan petri. B. CARA PENELITIAN 1. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman turi dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematika Fakultas Sains dan Matematika UNDIP untuk mengetahui kebenaran tanaman turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) . 2. Penyiapan Bahan Bahan baku daun turi diperoleh dari daerah Ungaran, Kabupaten Semarang. Daun turi dicuci dengan menggunakan air mengalir sampai bersih, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung dengan ditutup kain hitam. Setelah kering daun dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus dan diayak dengan ayakan nomor 30 mesh. 3. Pembuatan Ekstrak Daun Turi Pembuatan ekstrak daun turi menggunakan metode maserasi. Serbuk daun turi sebanyak 500 gram dimasukkan dalam panci, ditambahkan etanol 70% sebanyak 3750 ml, maserasi dilakukan selama 5 hari, kemudian disaring menggunakan kain flanel. Ampas diremaserasi selama 2 hari. Maserat I dan II dicampur, diuapkan dalam waterbath pada suhu 50°C sampai terbentuk ekstrak kental. 4. Identifikasi Senyawa Aktif a. Pengujian senyawa saponin b. Pengujian senyawa flavonoid c. Pengujian senyawa Tanin 3 5. Pembuatan Gel Tabel I. Formulasi Gel Ekstrak Daun Turi Komposisi gel Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Ekstrak daun turi 2 ml 10 ml 20 ml 30 ml Carbopol 0,5 g 0,5 g 0,5 g 0,5 g Trietanolamin q.s q.s q.s q.s Propilen glikol 15 g 15 g 15 g 15 g Aquades add 100mL 100mL 100mL 100mL 50% Carbopol dikembangkan dalam air panas, kemudian diaduk, ditambahkan propilen glikol. Ke dalam campuran tersebut ditambahkan air sampai volume 100 ml, kemudian tambahkan TEA secukupnya sambil diaduk sampai terbentuk gel. Ekstrak daun turi ditambahkan sedikit demi sedikit (Sari dan Isadiartuti, 2006). 6. Evaluasi Gel a. Organoleptis b. Pengukuran pH c. Daya sebar d. Daya lekat e. Homogenitas 7. Uji Daya Hambat Medium nutrient agar sebelum digunakan dipanaskan terlebih dahulu hingga larut. Nutrient agar yang telah larut disterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit, kemudian nutrient agar yang telah steril didinginkan, jangan sampai memadat. Setelah dingin suspensi bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi media NA hingga homogen dan biarkan memadat. Kertas disk dicelupkan ke dalam formulasi gel ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) pada masing-masing konsentrasi yaitu 1% v/v, 5% v/v, 10% v/v, 15% v/v dan juga pada kontrol positif dan kontrol negatif. Kemudian semua disk diletakkan pada permukaan medium yang sudah memadat sesuai kelompoknya. 8. Uji Efektivitas Sediaan Gel Telapak tangan dicuci dengan air kran dan keringkan, kemudian ditetesi gel sebanyak 4 tetes. Ibu jari di swabb pada media agar hingga membentuk lintasan zig-zag. Media diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, setelah inkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. 4 9. Analisa Data Evaluasi sediaan gel meliputi organoleptis, pH, daya sebar, daya lekat dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Data uji daya hambat yang diperoleh dianalisis dengan SPSS 19.0 For Windows dengan taraf kepercayaan 95%. Normalitas data diketahui dengan menggunakan uji Shapiro Wilk, Homogenitas data diketahui dengan menggunakan uji lavene test, karena data yang dihasilkan tidak terdisribusi normal dan tidak homogen kemudian data dianalisis dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis, dan dilanjutkan dengan uji Mann-Witney. Untuk efektivitas sediaan gel dianalisis dengan uji statistik ANAVA (Dahlan, 2011) HASIL Hasil determinasi tanaman turi adalah sebagai berikut: Famili 108. Papilionaceae 1c-13b-23a-24b-25b-26a-27b-28c-29a-30a-32a-33b-34b-35a-Genus 24. Sesbania 1a. Sesbania grandiflora (L.)Pers. Hasil rendemen yang diperoleh sebesar 11,52% sesuai dengan standart yang dipersyaratkan yakni >10% dari jumlah serbuk. Tabel II. Hasil Identifikasi Senyawa Aktif Daun Turi Ekstrak daun turi Hasil pengujian Sampel+aquadest+HCl 2 N Terbentuk busa stabil (+ saponin) Sampel+ metanol+H₂SO₄ Terbentuk Warna merah (+ flavonoid) Sampel+FeCl Terbentuk Warna hijau kehitaman (+ tanin) Tabel III. Hasil Pengamatan Bau Sediaan Waktu (hari ke) Bau K (+) K (-) F1 F2 F3 F4 1 + + +++ +++ +++ +++ 3 + + +++ +++ +++ +++ Keterangan: +++ ++ + : sangat tajam : tajam : kurang tajam Tabel IV. Data pengukuran pH pH Waktu (Hari ke-) K (+) K (-) F1 F2 F3 F4 1 5±0 5±0 5±0 5,66±0,57 6±0 6±0 3 5±0 5±0 5±0 5,33±0,57 6±0 6±0 Keterangan: hasil rata-rata ± standar deviasi dari 3 kali replikasi 5 Tabel V. Hasil Uji Daya sebar Waktu Daya Sebar (mm) (Hari ke-) K (+) K (-) F1 F2 F3 F4 1 6±0 6±0 6,33±0,57 6,67±0,57 7±0 7±0 3 6±0 6±0 3,5±0 2,5±0 2,67±0,28 2,83±0,28 Keterangan: hasil rata-rata ± standar deviasi dari 3 kali replikasi Tabel VI. Hasil Uji Daya Lekat Waktu Daya lekat (detik) (Hari ke-) K (+) K (-) F1 F2 F3 F4 1 2,3±0,2 2±0,1 1,9±0,2 1,73±0,25 1,3±0,4 1,03±0,30 3 2,3±0,2 2,2±0,15 2,06±0,25 1,83±0,32 1,7±0,17 1,56±0,30 Keterangan: hasil rata-rata ± standar deviasi dari 3 kali replikasi Hasil uji homogenitas sediaan gel ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers) tidak homogen. Tabel VII. Hasil Uji Daya Hambat Sediaan Hari Pertama Hari Ketiga E. coli S. aureus E. coli S. aureus K (+) 20,43±11,45 20±2,65 20,07±11,9 19,3±1,6 K (-) 7,80±1,04 7,56±0,64 6,83±1,89 6,57±2,99 FI 9,73±1,02 8,53±0,72 8,96±1,61 7,16±0,7 F II 10,67±0,42 10,3±0,61 10,03±0,75 9,36±1,07 F III 11,56±1,17 10,5±0,92 10,9±0,2 9,67±4,1 F IV 17,2±2,17 11,9±2,99 15,6±4,42 10,93±1,80 Keterangan: Daya hambat bakteri hasil dari 3 kali replika Tabel VIII. Persentase Penurunan Jumlah Koloni Sediaan Hari pertama Hari ketiga Kontrol Positif 37,89% 30,96% Kontrol Negatif 10,3% 6,67% Formulasi I 16,39% 15,63% Formulasi II 18,59% 17,82% Formulasi III 26,62% 24,52% Formulasi IV 34,55% 26,51% 6 PEMBAHASAN Tabel II menunjukkan daun turi positif mengandung senyawa saponin, flavonoid dan tanin. Pada uji organoleptis yang ditunjukkan tabel III formulasi gel ekstrak daun turi stabil secara fisik karena tidak terjadi perubahan apapun selama penyimpanan. Tabel IV menunjukkan bahwa formulasi gel ekstrak daun turi dapat digunakan dikulit karena sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5. Tabel V menunjukkan daya sebar yang baik pada hari pertama, karena masuk dalam rentang 5-7 cm, sehingga nyaman dalam pengaplikasian. Pada hari ke-3 terjadi penurunan karena carbopol semakin mengikat ekstrak sehingga gel semakin kental dan daya sebar turun. Tabel VI menunjukkan daya lekat gel pada hari ke-1 dan ke-3 memiliki daya lekat yang baik (>1 detik). Pada hari ketiga daya lekat meningkat karena gel semakin kental selama penyimpanan. Uji homogenitas menunjukkan sediaan gel tidak homogen karena terdapat butirbutir kasar pada plat kaca artinya zat aktif tidak tersebar merata. Tabel VII menunjukkan zona hambat terhadap E. coli lebih besar dibandingkan S. aureus. Formulasi IV menunjukkan zona hambat paling besar dan mendekati kontrol positif. Data uji daya hambat dan efektivitas antiseptik dianalisis dengan menggunakan SPSS 19,0 for windows, dengan hasil sebagai berikut: 1. Uji Daya Hambat Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Turi Hasil uji daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli menunjukkan data tidak terdistribusi normal karena pada formulasi IV signifikansinya sebesar 0,044 (<0,05) sehingga dilanjutkan dengan Kruskal Wallis dan didapatkan signifikansi sebesar 0,036 (<0,05) sehingga dilanjutkan ke uji Mann Whitney. Hasil uji Mann Witney menunjukkan antar perlakuan memberikan efek yang ssma terhadap E. coli ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat. Hasil uji daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan data terdistribusi normal namun tidak homogen karena signifikansinya sebesar 0,012 (<0,05) sehingga dilanjutkan ke uji statistik non parametrik Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan signifikansi sebesar 0,011 sehingga dilanjutkan ke uji Mann Witney, dan hasil uji menunjukkan antar kelompok perlakuan memberikan efek yang sama terhadap bakteri Staphylococcus aureus karena signifikansinya >0,05. 7 Kemampuan daya hambat formulasi gel ekstrak daun turi lebih mendekati kontrol positif ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang semakin besar pada uji Mann Whitney. 2. Uji Efektivitas Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Turi Hasil uji efektivitas hari pertama data terdistribusi normal dan homogen karena signifikansinya >0,05 sehingga di lanjutkan ke uji parametrik ANAVA didapatkan signifikansi sebesar 0,416 (>0,05), dari keenam kelompok perlakuan memberikan efek yang sama terhadap penurunan jumlah koloni. Pada hari ketiga data hasil uji efektivitas terdistribusi normal tetapi tidak homogen sehingga dilanjutkan ke uji statistik non parametrik Kruskal wallis dan didapatkan signifikansi sebesar 0,308 (>0,05) yang artinya berbeda tidak bermakna, dimana semua perlakuan memberikan efek yang sama. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian mengenai efektivitas formulasi sediaan gel antiseptik tangan ekstrak daun turi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Formulasi gel antiseptik tangan ekstrak daun turi memiliki efek sebagai antiseptik tangan serta memiliki daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. 2. Formulasi IV memiliki efektivitas antiseptik paling besar yaitu 34,55% pada hari pertama dan 26,51% pada hari ketiga serta memiliki daya hambat yang paling besar terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengujian iritasi kulit untuk meningkatkan aseptabilitas sediaan. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai stabilitas sediaan gel. UCAPAN TERIMAKASIH Tim peneliti yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Yuniarti, T., 2008, Tanaman Obat Tradisional, PT. Buku Kita, Jakarta. Sari, R., dan Isdiartuti, D., 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn), Majalah Farmasi Indonesia, 163-169, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya. Dahlan, S., 2011, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. 8