JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 PENTINGNYA KEPUASAN KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL SENTOSA PALEMBANG Gst. Ayu Oka Windarti Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang Abstract The title of this study is the important of job satisfaction of the employees to increase the employees’ productivity on their job at Hotel Sentosa which is Located at Palembang. There are some factor that influence of the employee’s satisfaction, they are the job itself, their leader, relations, and wages or salary. The writer wanted to whether there is a correlation between the employees satisfaction and their productivity on their job beside that the writer wanted to know whether the effort that had been done by the Hotel Management to increase their employees’ satisfaction. Data were obtained from observation, interviews, and questionnaires. The result shows that there is a lack of their employees their less salary it influence of their loyality to the Hotel and also on their productivity. Based on the finding, the writer suggests that, the Hotel management should evaluate on their employee’s salary, give a training not only for the junior employee but also the senior, beside that it is better for the leader to make a relationship to their employees so their employees will more energetic on productive in their work. Key words:. Productivity, job,satisfaction, employees PENDAHULUAN Manusia merupakan faktor utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya pada berbagai bidang khususnya berorganisasi. Dunia bisnis sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu menghadapi persaingan dan perubahan. Era global saat ini sebuah perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang baik dan berkualiatas sehingga dapat menunjang kegiatan dalam perusahaan itu sendiri dan dapat memajukan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memikirkan bagaimana cara mengembangkan sumber daya manusianya agar dapat mendorong kemajuan baik bagi perusahaan maupun karyawan. Sumber daya yang berkualiatas adalah produktivitas pada masing-masing posisi yang mereka pegang. Produktivitas ini merupakan suatu hasil kerja dari karyawan. Produktivitas pada semua perusahaan ditentukan oleh sistem manajemennya. Salah satu yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah sikap mental. Sikap mental itu termasuk didalamnya kepuasan kerja. Apabila karyawan tidak mempunyai kepuasan kerja dalam bekerja dan menjadikan tugasnya menjadi sebuah beban, maka peningkatan produktivas kerja karyawan tidak akan terpenuhi, dan produktivitas kerja karyawan pun menurun. Penurunan produktivitas sering terjadi akibat ketidak nyamanan dalam bekerja sehingga menimbulkan terjadinya penurunan semangat dalam bekerja. 230 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumberdaya yang dipergunakan per satuan waktu. Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya (Sumarsono, 2003:62). Kepuasan kerja karyawan sangat penting dalam meningkatkan produktivitas dan kelangsungan kinerja karyawan suatu perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi suatu organisasi untuk memperhatikan usaha apa saja yang dapat dilakukan dalam peningkatan gairah kerja karyawan agar mereka merasa senang dalam bekarja di perusahaan tersebut. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi pula kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikap senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Umumnya kepuasan kerja muncul karena adanya semangat kerja, jika seorang pekerja atau karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja, maka akan menimbulkan semangat bergairah dalam bekerja. Dengan demikian akan terjadi peningkatan produktivitas dalam bekerja. Sedangkan gairah kerja menurun disebabkan karena adanya perasaan tidak puas dalam bekerja dan jika hal itu terjadi maka akan menurunkan produktivitas dalam bekerja. Apabila terjadi penurunan produktivitas dari waktu ke waktu dalam sebuah perusahaan berarti terjadi penurunan kepuasan dan semangat kerja dalam perusahaan tersebut. Hotel Sentosa Palembang yang terletak di Jalan Radial No.999 merupakan sebuah hotel melati yang menyediakan tempat penginapan ataupun tempat peristirahatan bagi orang-orang yang berasal dari luar kota ataupun luar daerah kota Palembang. Sebuah hotel agar dapat menjalankan kinerjanya dengan baik maka diperlukan karyawan yang handal dan ulet dalam bekerja. Hotel Sentosa juga harus memperhatikan kepuasan kerja karyawannya agar tidak terjadi penurunan semangat kerja. Oleh karena itu, karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan Psikologis yang selanjutnya akan mengakibatkan frustasi, semangat kerja yang menurun, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil dan lebih fatal lagi tidak dapat meningkatkan produktivitas bagi hotel itu sendiri dan mereka dapat mengundurkan diri dari perusahaan karena merasa mendapat tempat yang lebih baik dari sebelumnya. Perusahaan menginginkan tingkat produktivitas kerja karyawannya setinggi mungkin. Hal itu tentu saja diimbangi dengan memberikan kepuasan pada semua karyawannya yaitu dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan karyawannya. Menurut penulis kepuasan kerja Hotel Sentosa dapat dilihat dari sisi kondisi kerja, pekerjaan itu sendiri, pengawasan atau sikap pimpinan, rekan kerja, 231 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 gaji/upah yang diterima. Sedangkan produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari sisi disiplin kerja, keterampilan, peralatan atau teknologi, dan sistem pelayanan serta tinggi atau rendahnya kesetian dari karyawan. Menurut beberapa karyawan Hotel Sentosa kondisi kerjanya lumayan memuaskan, baik tempat maupun kenyamanan dalam bekerja. Teman kerja yang ramah membuat suasana kerja menjadi nyaman. Para karyawan seharusnya dengan kondisi yang seperti itu merasakan kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sebaliknya, pada kenyataannya karyawan masih terlihat belum merasakan kepuasan dalam bekerja, seperti masih ada karyawan yang kurang disiplin dan juga terlihat dari banyak nya karyawan yang berhenti di hotel tersebut karena beberapa alasan. Beberapa penyebab diantaranya karena bosan dalam bekerja dengan pekerjaan yang itu-itu saja, ingin mencari pengalaman baru dan mendapat pekerjaan ditempat lain yang lebih besar serta dengan gaji yang lebih besar pula. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai tingkat kepuasan kerja karyawan Hotel Sentosa, dan membuat sebuah penelitian dengan judul “Pentingnya Kepuasan Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan pada Hotel Sentosa Palembang” TINJAUAN PUSTAKA Seseorang akan cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat diperolehnya dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan (Hasibuan, 2008:203). Kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi keloyalitasan karyawan terhadap perusahaan. Semakin termotivasi dalam bekerja, bekerja dengan rasa tenang, dan yang lebih penting lagi kepuasan kerja yang tinggi akan memperbesar kemungkinan tercapainya produktivitas yang tinggi pula. Karyawan yang tidak merasa puas terhadap pekerjaannya, cenderung akan melakukan penarikan atau penghindaran diri dari situasi-situasi pekerjaan baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor peningkatan produktivitas, pertama, perbaikan secara terus menerus yaitu upaya meningkatkan produktivitas kerja salah satu implementasinya adalah seluruh komponen harus melakukan perbaikan secara terus menerus. Suatu organisasi dituntut secara terusmenerus untuk melakukan perubahan-perubahan, baik secara internal maupun eksternal. Perubahan internal contohnya adalah perubahan kebijakan. Kedua peningkatan mutu hasil pekerjaan, peningkatan mutu hasil kerja dilaksanakan oleh semua komponen. Ketiga adalah pemberdayaan sumberdaya manusia. Pemberdayaan manusia mengandung kiat untuk mengakui harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang 232 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 mulia, mempunyai harga diri, daya nalar, memiliki kebebasan memilih, akal, perasaan, dan berbagai kebutuhan yang beraneka ragam. Keempat, kondisi fisik tempat bekerja yang menyenangkan. Kondisi fisik tempat kerja yang menyenangkan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan produktivitas kerja. Peningkatan produktivitas dapat berarti peningkatan hasil yang dicapai dengan penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien. Peningkatan produktivitas dapat mempengaruhi kenaikan taraf hidup dan jika upah meningkat maka dapat membiayai kebutuhan hidup yang lebih baik. Lima cara mengungkapkan ketidakpuasan karyawan: 1. Keluar dari pekerjaan Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan, termasuk mencari pekerjaan lain. Salah satu dampak yang diakibatkan karena ketidakpuasan dalam bekerja adalah berhentinya karyawan, dari hasil wawancara yang penulis dapatkan dari karyawan yang bekerja di Hotel tersebut banyak karyawan yang berhenti bekerja karena kurang puas dengan gaji yang didapat di hotel Sentosa. Karyawan yang pindah ke Hotel lain karena mendapat tawaran dengan pendapatan yang lebih besar. Oleh karena itu pihak manajemen Hotel Sentosa mengevaluasi gaji/upah karyawan. 2. Menyuarakan Ketiakpuasan kerja yang diungkap melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi termasuk memberikan saran perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasannya. 3. Mengabaikan Kepuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk, termasuk sering absen atau datang terlambat, upaya berkurang, kesalahan yang dibuat makin banyak. 4. Kesetiaan Ketidakpuasan kerja diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik, termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar dan percaya bahwa organisasi dan manajemen akan melakukan hal yang tepat untuk memperbaiki kondisi. 5. Kesehatan Kepuasan kerja menunjang dari fungsi fisik mental dan kepuasan itu sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan kerja dan kesehatan mungkin saling mengukuhkan sehingga peningkatan dari yang satu dapat meningkatkan yang lain dan sebaliknya penurunan yang satu mempunyai akibat yang negatif. Dampak dari kepuasan dan ketidakpuasan kerja adalah sebagai berikut: 1. Dampak terhadap produktivitas Menyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika karyawan mempersepsikan bahwa ganjaran intrinsik dan ganjaran ekstrinsik yang diterima kedua-duanya adil dan wajar. Ciri ganjaran intrinsik tersebut diantaranya keragaman keterampilan, jati diri tugas, dan tugas yang penting, sedangkan ekstrinsik dalam pekerjaan adalah gaji/penghasilan, imbalan yang dirasakan adil, penyeliaan, rekanrekan sejawat yang menunjang, dan kondisi kerja yang menunjang. 233 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 2. Keluarnya karyawan Ketidakpuasan kerja pada karyawan dapat diungkapkan dalam barbagai macam cara. Misalnya, selain meninggalkan pekerjaan, karyawan dapat mengeluh, membangkang, mencuri barang milik perusahaan, menghinari sebagian dari tanggung jawab mereka. (Gunadarma, 2011). METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan ini terbagi dua yaitu primer dan data sekunder, seperti pada penjelasan di bawah ini: a. Data primer Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data primer didapat langsung dari perusahaan sebagai objek yang diteliti dan merupakan data yang belum diolah. Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan keseluruh responden. Kuesioner yang diberikan berupa kuesioner baku menurut (Rivai, 2005) b. Data Sekunder Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder merupakan pengumpulan data yang mempelajari buku-buku literature yang ada hubungannya dengan permasalahanpermasalahan yang dibahas. Dalam hal ini penulis memperoleh data dari referensi buku, internet dan hotel itu sendiri. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data-data untuk penulisan penelitian ini, dapat dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut (Nasution, 2001: 106) : Observasi dan Riset Kepustakaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kepuasan kerja merupakan penunjang dalam kegiatan di suatu perusahaan, apabila kepuasan kerja karyawan tidak terpenuhi maka tujuan suatu perusahaan sulit tercapai. Oleh sebab itu perusahaan harus memperhatikan kepuasan kerja karyawannya, Hal-hal yang tidak mendukung kenyamanan dalam bekerja akan membuat ketidakpuasan, ketidakpuasan kerja itu sendiri berarti keadaan emosional yang tidak menyenangkan ketika karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Hasibuan (2008:202), kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini akan menentukan prestasi kerja, dedikasi, dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sikap-sikap positif harus dibina, sedangkan sikap-sikap negatif hendaknya dihindarkan sedini mungkin. Sikap-sikap karyawan dikenal dengan kepuasan kerja, stress, dan frustasi yang ditimbulkan oleh 234 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 pekerjaan, peralatan, lingkungan, kebutuhan dan sebagainya. Dalam hal ini pihak menajemen hotel Sentosa harus memperhatikan bagaimana kepuasan kerja karyawan hotel itu sendiri agar terjadi peningkatan produktivitas kerja. Berdasarkan data yang telah penulis dapat dari Hotel Sentosa Palembang dan memperhatikan masalah yang telah penulis kemukan, dapat disimpulkan masih kurangnya kepuasan kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, terutama masalah gaji/upah yang karyawan dapatkan di Hotel tersebut dari karyawan Hotel Sentosa belum merasa puas dengan gaji yang karyawan dapatkan. Dalam membahas permasalahan yang dihadapi perusahaan secara lebih jelas dan terperinci serta tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka penulis akan membahas dan menganalisa permasalahan tersebut sesuai dengan ruang lingkup pembahasan dan disesuaikan dengan teori-teori yang telah penulis pelajari dan ilmu yang penulis miliki. Pentingnya Kepuasan Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Kenyamanan dalam pekerjaan merupakan salah satu hal yang penting. Oleh karena kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasaan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan, dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan yang baik. Setiap individu memiliki kepuasan kerja yang berbedabeda, kepuasan kerja dapat diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, dan pergantian karyawan kecil, secara relatif kepuasan kerja karyawan baik. Sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja, dan pergantian karyawan besar maka kepuasan kerja karyawan di perusahaan berkurang (Hasibuan, 2008:202). Karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Banyak pendapat mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang lebih tinggi, terutama yang dihasilkan oleh prestasi kerja, bukan sebaliknya prestasi kerja lebih baik mengakibatkan penghargaan lebih tinggi. Bila penghargaan tersebut dirasakan adil dan memadai, maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat karena karyawan menerima penghargaan sesuai dengan prestasi kerja mereka. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Karyawan seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, sering absen, dan tidak melakukan kesibukan yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Kepuasan kerja karyawan pada Hotel Sentosa dapat dikatakan cukup baik. Misalnya untuk tempat kerja yang nyaman dan saling adanya kerjasama diantara karyawan. Keterbukaan antara karyawan masih kurang ini terlihat dari hasil rekapitulasi kuisioner yang penulis berikan dari tabel 1. di atas terlihat bahwa hubungan antara karyawan sudah dapat dikatakan cukup baik karena dari 25 orang karyawan 15 orang atau (60%) karyawan mengatakan sudah baik. Walaupun masih ada karyawan yang terkadang merasakan hubungannya dengan karyawan terkadang masih kurang baik. Berkaitan dengan item pernyataan kerjasama 11 orang (44%) karyawan 235 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 menyatakan bahwa di Hotel Sentosa ada kerja sama diantara karyawan. Pola komunikasi di Hotel Sentosa masih kurang terbuka. Karyawan tidak dapat mengungkapkan tentang keputusan yang dikeluarkan oleh atasan. Faktor lingkungan pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu rekapitulasi jawaban kuisioner mengenai lingkungan, 72% karyawan menyatakan kesulitan mencapai lokasi hotel bila tidak memiliki kendaraan pribadi. Berdasarkan hasil pengamatan penulis bahwa hanya ada dua jurusan kendaraan umum yang melintas di depan Hotel Sentosa, karyawan bekerja pada shift malam tentunya akan mengalami kesulitan, dalam mencapai lokasi. Sedangkan karyawan yang tempat tinggalnya tidak searah mengalami kesulitan untuk menjangkau tempat kerja. Tabel 1. Rekapitulasi Jawaban Kuisioner mengenai Komunikasi Karyawan pada Hotel Sentosa Palembang No 1 2 3 4 Komunikasi Hubungan saya dengan rekan-rekan kerja dapat dikatakan baik Di antara sesama karyawan di perusahaan ini ada kerja sama Rekan-rekan kerja saya tidak dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang keputusan yang dikeluarkan atasan kami Pola komunikasi yang terjadi di unit kerja saya umumnya terbuka Ya Kadang Tidak -kadang Total Ya Kadang- Tidak Kadang Total 15 10 - 25 60 40 - 100 11 9 5 25 44 36 20 100 13 7 5 25 52 28 20 100 5 5 15 25 20 20 60 100 Sumber: Data yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil wawancara serta kuisioner yang penulis bagikan kepada karyawan maka diperoleh kesimpulan bahwa kepuasan kerja sangat penting bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan itu sendiri. Apabila kepuasan kerja itu tidak tercapai dan karyawan menganggap kerja sebagai beban maka tidak akan mencapai hasil kerja yang maksimal. Kepuasan kerja itu belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh karyawan. Oleh karena masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja itu sendiri belum terpenuhi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu pekerjaan itu sendiri, atasan (pimpinan), 236 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 teman sekerja, promosi dan gaji/upah. Disamping itu juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan pekerjaan dan sifat pekerjaan monoton atau tidak. Berdasarkan wawancara penulis dengan pimpinan dan karyawan Hotel Sentosa dapat disimpulkan, kepuasan kerja yang karyawan inginkan agar dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja adalah sebagai berikut: gaji yang besar, fasilitas yang cukup, suasana kerja yang enak, keselamatan kerja yang terjamin, dan ada pensiun. Jadi, tidak bisa dipungkiri bahwa motivasi dasar bagi seseorang menjadi pegawai pada suatu perusahaan atau instansi tertentu adalah untuk mencari nafkah. Berarti apabila disatu pihak seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu perusahaan, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan atau gaji tertentu. Gaji yang besar karena untuk gaji di Hotel Sentosa tidak terlalu besar, gaji di Hotel tersebut hanya disesuaikan UMR yang telah ditetapkan, untuk karyawan training tentu gajinya pun berbeda dengan karyawan yang tetap. Bagi karyawan yang berprestasi tentu akan mendapatkan penghasilan tambahan dari Hotel karena Pimpinan Hotel memberikan kebijakan memberikan penghargaan berupa employer of the month yang diberikan berupa gaji tambahan berkisar antara Rp 100.000,- sampai dengan Rp 150.000,-. Karyawan pun menginginkan fasilitas yang cukup karena fasilitas di Hotel sentosa masih dirasa kurang lengkap. Suasana kerja yang enak, untuk suasana kerja di Hotel Sentosa sudah dirasakan nyaman, adanya rasa saling kekeluargaan. Kadang-kadang masih ada karyawan yang sedikit kurang bersahabat dikarenakan merasa kurang puas dengan kebijakan perusahaan yang terkadang terasa kurang adil untuk karyawan lama dan karyawan baru. Pimpinan Hotel Sentosa memberikan kebijakan untuk menyekolahkan kembali karyawan yang baru lulus SMA untuk melanjutkan Pendidikan Diploma Satu Perhotelan. Hal ini menimbulkan suasana yang kurang nyaman antara karyawan lama dan karyawan baru, itu membuat terjadinya kecemburuan sosial antara karyawan baru dan lama. Seharusnya pimpinan Hotel Sentosa mengevaluasi kembali gaji karyawan lama agar kepuasan kerja karyawan tidak menurun dan tetap bekerja di Hotel tersebut. Kenyataannya beberapa karyawan mengundurkan diri dan pindah kerja karena kurang puas dengan hasil yang didapatkan. Hotel Sentosa tidak memberikan pensiun seperti halnya Hotel-hotel besar yang memberikan uang pensiun. Meningkatkan Gaji sesuai Upah Minimun Regional (UMR) yang Ditetapkan Pemerintah Hotel Sentosa Palembang yang bergerak dibidang pelayanan jasa ini, dalam menjalankan aktivitasnya mengandalkan karyawan yang berpengaruh dalam memberikan pelayanan jasa terhadap tamu-tamu yang akan menginap dihotel tersebut. Berdasarkan hasil wawancara penulis untuk gaji/upah karyawan yang bekerja di Hotel Sentosa disesuaikan dengan upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah. Standar gaji yang diberikan perusahaan telah ditetapkan oleh pihak manajemen hotel. 237 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 tetapi untuk karyawan yang berprestasi akan mendapat bonus dari perusahaan sebagai tanda terima kasih. Karyawan tetap umumnya mendapatkan gaji yang lebih besar dibanding yang karyawan baru. Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan pada karyawan Hotel Sentosa Palembang untuk gaji pokok karyawan rata-rata berkisar antara Rp.600.000,- sampai dengan Rp. 850.000,-. Tabel 2. Daftar Gaji/Upah Minimun Regional (UMR) Sumatera Selatan Provinsi Kabupaten Sektor 2011 Sumatera Selatan Non Kabupaten Non Sektor Rp 927.825 Sumatera Selatan Non Kabupaten Pertambangan Rp 1.130.000 Sumatera Selatan Non kabupaten Perdagangan/Jasa Rp.1.154.000 Sumber: (allows.wordpress.com, 2009) Berdasarkan tabel 2. Di atas terlihat bahwa upah minimum ragional untuk bidang jasa dikota Palembang untuk tahun 2011 sebesar Rp 1.154.000. Gaji yang diterima oleh karyawan Hotel Sentosa masih dibawah standar UMR yaitu sebanyak 10 orang (40%) karyawan mendapat gaji dibawah standar. Secara umum, upah minimum belum mampu mencukupi kebutuhan hidup di Indonesia. Walaupun hal ini harus dikembalikan lagi kepada inidividu masing-masing. Kebutuhan setiap individu tentunya bervariasi. Kenaikan harga-harga kebutuhan, baik primer maupun sekunder, terkadang tidak diikuti oleh kenaikan upah. Kalaupun ada kenaikan upah, belum mengimbangi kanaikan harga-harga tersebut. Gaji merupakan salah satu alasan bagi karyawan untuk bekerja dan merupakan salah satu alasan yang paling penting bagaimana seorang karyawan dapat berprestasi. Dari sudut pandang organisasi memberikan gaji menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kepuasan kerja, memotivasi karyawan, merangsang karyawan baru yang berkualitas memasuki organisasi/perusahaan, mempertahankan karyawan yang ada dan tentunya dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Pemberian Insentif kepada Karyawan Hotel Sentosa Menurut Rivai (2005:385), tujuan utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Sedangkan bagi perusahaan, insentif merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, di mana produktivitas menjadi satu hal yang sangat penting. Berikut adalah bentuk dari insentif: a. Pemberian Insentif Materi Berdasarkan hasil wawancara penulis, jenis insentif yang diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu insentif material berupa penghargaan yang diwujudkan berupa bonus diberikan untuk karyawan yang berprestasi, yang diberikan kepada karyawan yang disiplin, loyalitas atau tidak perhitungan dengan waktu kerja, masih membantu karyawan lainnya walaupun jam kerja sudah selesai. Gaji kedua atau 238 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 service yang diberikan seminggu setelah karyawan menerima gaji pokok, umumnya karyawan mendapatkan service antara Rp. 200.000,- hingga Rp. 250.000,-, service itu sendiri merupakan uang makan dan transportasi untuk karyawan. Perusahaan juga memberikan THR kepada semua karyawan. Berdasarkan hasil kuisioner yang penulis sebarkan kepada 25 karyawan hotel sentosa 60% karyawan belum merasa puas dengan kompensasi yang diberikan, terlihat bahwa karyawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi sedikit mengalami kesulitan untuk transportasi dan apabila karyawan tersebut menggunakan kendaraan pribadi tentunya masih tetap mengeluarkan baiaya untuk mencapai lokasi. Seharusnya Sentosa dapat mengevaluasi kembali gaji/upah untuk karyawan terutama yang telah lama berkerja, sehingga akan timbul rasa loyalitas yang tinggi terhadaap hotel Sentosa, karena dari gaji pokok yang karyawan dapatkan masih akan dipotong dengan pajak penghasilan. Bedasarkan uraian tersebut maka pimpinan perusahaan perlu menambah insentif, sehingga karyawan dapat semangat dan gairah kerja karyawan akan meningkat. Oleh karena hasil dari rekapitulasi mengenai pernyataan karyawan hotel disana terlihat dari 25 kuisioner yang penulis bagikan kepada karyawan, 3 orang (12%) dari karyawan yang memilih untuk tetap bekerja di Hotel Sentosa walaupun ada tawaran lain kerja ditempat lain, dan 14 orang (56%) karyawan memilih untuk pindah tempat kerja. Berdasarkan pernyataan karyawan mengenai rekan kerjanya pun menunjukkan umumnya rekan kerja yang posisinya sama dengannya akan memilih untuk pindah kerja bila memang terbuka kesempatan untuk itu. Pengamatan yang penulis lakukan pertama kali datang ke Hotel Sentosa dan wawancara yang penulis lakukan kepada karyawan sudah ada beberapa pergantian karyawan. Adapun beberapa alasan diantaranya, ada yang mendapat tawaran dari Hotel pesaingnya, ingin mencari pengalaman baru, bosan bekerja karena telah lama bekerja disana. Ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kepuasan kerja karyawan di Hotel tersebut sehingga bila ada tawaran dari perusahaan lain mereka akan memilih untuk pindah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan tentunya dengan penghasilan yang lebih besar pula. b. Pemberian Insentif Non Materi Bertujuan untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pemberian insentif tidak hanya berupa material tetapi juga bisa dengan insentif non material, insentif ini umumnya berupa uang, tetapi insentif dapat pula dalam bentuk lain. Contoh dalam bentuk materi baru (seperti gantungan kunci hingga topi), sertifikat, liburan, dan lain-lain. Hal ini dapat berarti sebagai pendorong untuk meningkatkan pencapaian usaha seseorang. Adapun insentif diberikan dalam bentuk usaha perubahan seperti rotasi kerja, perluasan jabatan, dan pengubahan gaya serta dapat juga dengan lebih meningkatkan lagi kesejahteraan karyawan, kesejahteraan para karyawan bukan saja terletak pada pendapatan (upah/gaji) yang diberikan pihak perusahaan, akan 239 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 tetapi faktor-faktor lainnya pun cukup berperan penting, seperti perhatian dari pimpinan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Kesegaran jasmani dan rohani merupakan faktor menunjang untuk meningkatkan produktivitas seseorang dalam bekerja. Kesegaran tersebut dimulai sejak memasuki pekerjaan dan terus dipelihara selama bekerja. Bahkan sampai setelah berhenti bekerja. Kesegaran jasmani dan rohani tidak saja pencerminan kesehatan fisik dan mental tetapi juga gambaran adanya keserasian dan keselarasan antara seseorang dengan pekerjaannya, yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, pendidikan dan pengetahuan yang dimilikinya. Memberikan Pelatihan sesuai Standar Hotel dan Keahlian Karyawan tersebut serta Memberikan Pendidikan kepada Karyawan Menurut Rivai (2005:227) Pelatihan sangat penting bagi karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama. Pelatihan, secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegian untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja di masa mendatang. Kegiatan pelatihan dan pengembangan memberikan deviden kepada karyawan dan perusahaan, berupa keahlian dan keterampilan yang selanjutnya akan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan. Jadi, melalui pelatihan akan bertambah kemampuannya dan demikian pula bagi perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Manajer Hotel Sentosa, pelatihan ini di berikan kepada karyawan baru. Pelatihan dilakukan selama satu bulan di sebuah lembaga yang memang bergerak dibidang perhotelan. Pelatihan ini diberikan agar karyawan dapat mengetahui lebih jelas mengenai hotel. Pelatihan seperti ini sebenarnya masih tergolong baru di Hotel Sentosa, dan belum dilakukan secara maksimal. Manfaat dari pelatihan itu sendiri adalah meningkatnya produktivitas perusahaan, moral dan disiplin kerja, memudahkan pengawasan, dan menstabilkan tenaga kerja, serta dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan didalam keterampilan teknis dan dapat memberikan kemudahan didalam menjalankan pekerjaan yang lebih efisien. Tujuan utama dari pelatihan itu sendiri adalah supaya pengawasan lebih sedikit dan yang mengikuti pelatihan dapat berkembang. Pendidikan dan latihan dipandang sebagai suatu invesatasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dari tenaga kerja. Oleh karena itu, pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor penting dalam organisasi perusahaan. Sikap Pimpinan dalam Kepemimpinannya Kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan karena karyawan ikut serta dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijaksanaan di perusahaan (Hasibuan, 2008:203). Rekapitulasi jawaban kuisioner karyawan mengenai kepemimpinan pada Hotel Sentosa terlihat bahwa pimpinan hotel mengambil keputusan 240 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 sendiri untuk Hotel tersebut, dari 25 kuisioner yang penulis bagikan 25 orang (100%) karyawan menyatakan bahwa pimpinan tidak pernah meminta pendapat mengenai keputusannya dan pimpinan menetapkan sendiri keputusan yang diambilnya. Karyawan pun tidak dapat mengungkapkan ide-ide apalagi memberikan jawaban jujur walaupun hal tersebut tidak berkenan padanya. Ini menunjukkan bahwa karyawan hotel Sentosa harus mengikuti segala keputusan maupun kebijakan yang dibuat pimpinan. Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan atasan bisa dianggap sebagai figure ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya. Para manajer memainkan peranan kunci dalam pembentukan harapan dan penerapan perubahan, bahkan mereka sering gagal melakukan peranan potensialnya secara penuh sebagai pemimpin, oleh karena itu manajer perlu: 1. Dukung dan berikan wewenang para karyawan untuk mengembangkan perubahan, termasuk cara-cara baru untuk menyempurnakan tugas-tugas mereka. 2. Rayakan keberhasilan, mengkui orang-orang atas penyempurnaan, tingkah laku yang baik, tim kerja, dan inovasi. Teman Sekerja Teman sekerja merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. Teman sekerja juga sangat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang karena bila karyawan tidak menjalin hubungan baik dengan karyawan lainnya, maka karyawan tersebut tidak akan betah lama bekerja ditempat tersebut. Oleh karena sulit rasanya bila bekerja dengan atasan maupun teman sekerja yang tidak bisa diajak bekerja sama, terutama dalam masalah komunikasi, pemeliharaan hubungan dengan para karyawan memerlukan komunikasi yang efektif. Jadi terlepas dari besar kecilnya suatu organisasi/perusahaan, menyelengarakan komunikasi secara terusmenerus merupakan suatu keharusan. Empat arus komunikasi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Pertama, komunikasi vertikal kebawah, komunikasi demikian merupakan komunikasi dari atasan ke bawahannya seperti perintah, instruksi, kebijakan baru, pengarahan, pedoman kerja, nasihat dan teguran. Kedua, komunikasi vertikal ke atas. Para karyawan selalu ingin didengar oleh para atasannya. Keinginan itu dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai hal seperti laporan hasil pekerjaan, masalah yang dihadapi, baik yang menyangkut pelaksanaan tugas masing-masing. Ketiga, komunikasi horizontal, komunikasi ini berlangsung antara orang-orang yang berada pada tingkat yang sama akan tetapi melaksanakan kegiatan yang berbeda-beda. Prinsip yang digunakan dalam menggerakkan suatu organisasi adalah kerja sama dan bukan kompetisi. Komunikasi diagonal, komunikasi ini berlangsung antara dua satuan kerja yang berada pada jenjang hierarki organisasi yang berbeda, tetapi menyelenggarakan kegiatan yang sejenis. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menurut Rachmawati (2008:176) karyawan yang memiliki kesejahteraan buruk akan mempengaruhi produktivitasnya. Lebih lanjut, mereka tidak mempunyai motivasi 241 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 dan minat, apatis dalam bekerja, serta loyalitas terhadap pekerjaan akan berkurang. Oleh sebab pimpinan hotel sentosa harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. 1. Pengaturan jam kerja Jam kerja normal adalah 40 jam seminggu, tidak semua pekerjaan memiliki jam kerja yang sama. Paling tidak perusahaan harus memikirkan pengaturan jam kerja yang tepat dan meminimalkan risiko, terutama untuk pekerjaan yang berisiko tinggi. Kaitan antara jam kerja dengan produktivitas kerja adalah bahwa kondisi karyawan dapat dipengaruhi oleh kurangnya istirahat yang memadai sehingga mengakibatkan kondisi psikis dan mental menurun. Contohnya, karyawan yang dipekerjakan dalam shiff sewajarnya menerima fasilitas khusus, seperti gaji ekstra, bonus, dan sebagainya. 2. Kemudahan menghemat waktu dan efisiensi kerja Setiap karyawan spesifikasi jabatan dan deskripsi jabatan yang apabila dikaji dengan standar unjuk kerja dan volume pekerjaan akan diperoleh suatu jam kerja yang efisiensi dan efektif. 3. Kenyaman Kerja Kenyamanan kerja perlu diupayakan di semua sektor mengingat jenis pekerjaan di setiap sektor masing-masing memiliki kerawanan yang berbeda-beda. 4. Keamanan Kerja Keamanan dalam melakukan suatu pekerjaan ditandai adanya kesempurnaan dalam lingkungan kerja, alat kerja, dan bahan kerja yang dikendalikan oleh sebuah sistem manajemen yang baik. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan agar karyawan tetap produktif dan mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja yaitu: a. Penerangan dan penjelasan sebelum bekerja, agar para karyawan mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan dan lebih berhati-hati. b. Pakaian pelindung, misalnya masker,sarung tangan, topi pakaian kerja, dan sebagainya. c. Ventilasi setempat ialah alat untuk menghisap udara di suatu tempat kerja tertentu. Hal lain yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kepuasan kerja diantaranya adalah pertama, mengkondisikan dirinya untuk memandang bekerja itu adalah ibadah, aktualisasi diri, dan menyenangi pekerjaannya, karena dengan begitu pikiran akan selalu positif tanpa memikirkan hal yang negatif. Kedua, mempelajari dan mengambil teladan yang baik dari teman sekerja yang mampu mengatasi ketidakpusan kerja. Ketiga, menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. Keempat, meningkatkan relasi sosial horisontal dan vertikal di tempat kerjanya. Kelima, meningkatkan pengetahuan dan yang keenam, keterampilan serta mendiskusikan kondisi dan masalah ketidakpuasan dengan pihak manajer dan kalau memungkinkan dengan manajemen puncak. Sementara itu untuk kepentingan organisasi, maka yang dapat dilakukan pihak manajemen adalah seperti halnya di tingkat individu karyawan maka pihak manajemen juga perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang berkait dengan ketidakpuasan kerja karyawannya. Setelah mengetahui penyebab ketidakpuasan kerja maka beberapa hal yang dapat dilakukan pihak manajemen hotel adalah membuat lingkungan kerja yang nyaman dan tidak membosankan. Oleh karena itu diperlukan penyegaran karyawan 242 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 dalam bentuk peningkatan sumberdaya manusia, penyempurnaan lingkungan fisik, dan keeratan hubungan sosial baik dengan karyawan lain maupun dengan pimpinan, memberi pengakuan tentang keberadaan karyawan dengan mendorong dan melibatkan karyawan dalam menyusun rencana dan evaluasi kerja sesuai dengan kemampuannya, memperkecil kejenuhan kerja karena terlalu lama bekerja di tempat atau posisi tertentu. Rotasi/mutasi karyawan secara regular misalnya: menempatkan karyawan dalam posisi tertentu sesuai dengan latar belakang kompetensi dan minatnya, menerapkan sistem manajemen kinerja, kompensasi, dan karir secara adil dan transparan, menyediakan unit bimbingan dan konseling untuk para karyawan khususnya yang memiliki ketidakpuasan kerja dengan tujuan meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas kerja karyawan. PENUTUP Berdasarkan uraian yang telah dibahas, maka penulis akan mengambil kesimpualn dan memberikan sara dari permasalahan yang dihadapi oleh Hotel Sentosa Palembang dalam meningkatkan kepuasan kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan di Hotel Sentosa masih dirasakan kurang, karena banyaknya karyawan yang berpindah tempat kerja. Hal itu disebabkan gaji/upah yang didapatkan di Hotel Sentosa masih tergolong kecil karena hanya disesuaikan dengan upah minimum regional, dan masih ada beberapa karyawan yang mendapatkan upah dibawah standar upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah untuk propinsi. Sedangkan insentif yang didapat berupa service dirasa belum mencukupi untuk karyawan yang menggunakan kendaraan umum atau pun kendaraan pribadi. Produktivitas kerja karyawan dihotel Sentosa sebenarnya sudah cukup baik, karena karyawan sudah merasa cukup nyaman dalam bekerja. Jika ada kesempatan untuk pindah tempat kerja karyawan tersebut akan berpindah tempat kerja oleh karena cukup banyak karyawan memilih untuk pindah kerja bila kesempatan itu ada dan mendapatkan pendapatan yang lebih besar, serta dapat mengembangkan karier dalam bekerja. Upaya yang dilakukan pihak Hotel sudah cukup baik, dengan memberikan penghargaan pada karyawan, untuk berupa bonus yang diberikan pada karyawan yang berprestasi dan juga Hotel Sentosa kini memberikan pelatihan untuk karyawannya. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu, S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesebelas Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Nasution, M.N, 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta : Ghalia Indonesia, Jakarta. Rachmawati, Ike Kusdyah. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi. 243 JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pentingnya Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Sentosa Palembang VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013 Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sumarsono, Sonnny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia & Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 244