68 68 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan

advertisement
68
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan dari uraian dan pembahasan mengenai sistem pengendalian
intern atas prosedur penerimaan dan pengeluaran barang, penulis akan
memberikan ulasan-ulasan secara garis besar atau kesimpulan yang telah penulis
bicarakan sebelumnya. Dari semua bab yang ada, penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan yang berkenaan dengan objek penelitian, yaitu pada perusahaan
UD. Dwi Jaya Sentosa.
Adapun kesimpulan yang dimaksud adalah bahwa UD. Dwi Jaya Sentosa
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa distributor dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan terutama jasa pelayanan. Sebelum menjalankan kegiatan
operasionalnya, perusahaan ini selalu menerapkan sistem pengendalian intern.
Salah satu sistem pengendalian intern yang dilakukan adalah prosedur penerimaan
dan pengeluaran barang, sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh
perusahaan UD. Dwi Jaya Sentosa bertujuan untuk dapat mengendalikan segala
penerimaan barang dan pengeluaran barang yang dibutuhkan dalam kegiatan
operasional perusahaan. Dalam pembahasan mengenai prosedur penerimaan dan
pengeluaran barang yang terlihat dalam bab keempat menunjukkan bahwa :
Sistern Pengendalian Intern pada UD. Dwi Jaya Sentosa belum memperlihatkan
pelaksanaan yang memadai atau efektif, karena masih terdapat beberapa
kesalahan dalam penggunaan fungsi yang dilakukan oleh bagian penerimaan
barang dan bagian penyimpanan barang (Bag, Gudang) dalam perusahaan yang
melakukan suatu kegiatan atau aktivitas diluar wewenang dan tanggung jawab.
68
Untuk menghasilkan sistem pengendalian intern yang baik maka perlu
disusun suatu struktur organisasi yang didalamnya bukan hanya terdapat
pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas tetapi juga harus terdapat
pemisahan fungsi kerja sesuai dengan prinsip–prinsip pengendalian intern.
Dengan dilaksanakannya struktur organisasi perusahaan yang baik maka usaha
tersebut dapat dikoordinir dan sejalan dengan tujuan perusahaan. Aktivitas
penerimaan dan pengeluaran barang merupakan aktivitas yang sangat penting
dalam perusahaan sehingga aklivitas ini memerlukan pengendalian intern yang
lebih serius karena besamya dana yang ditanam sehingga aktivitas penerimaan
dan pengeluaran barang dapat dicapai dengan menciptakan sistem pengendalian
intern yang memadai atau efektif. Dalam prosedur penerimaan barang, terdapat
flow chart (bagan arus) yang fungsinya untuk mempermudah dan mengetahui
jalannya aktivitas penerimaan dan pengeluaran barang apakah sudah sesuai
dengan prosedur yang ada.
Formulir dan dokumen sangat berperan untuk memberikaninformasi di
dalam suatu sistem akuntansi. Formulir dan dokumen yang baik harus dibuat
secara lengkap dan terperinci sehingga dapat memberikan informasi yang akurat
dan sesuai dengan masing-masing dokumen yang dibutuhkan dalam proses
penerimaan dan pengeluaran barang pada perusahaan.
1. Adanya perangkapan fungsi yang dilakukan oleh bagian penerimaan barang
dengan bagian penyimpanan barang (gudang) disebabkan tidak adanya
pemisahan fungsi secara jelas dalam bagian ini. Sehingga pada saat barang
datang langsung diterima dan disimpan oleh bagian gudang tanpa melalui
bagian penerimaan untuk memeriksa tentang keadaan barang tersebut. Hal ini
terjadi karena pada saat barang datang langsung menuju gudang penyimpanan
sehingga oleh bagian gudang langsung diterima dan disimpan dalam gudang
barang tersebut.
2. Adanya kesalahan dalam hal permintaan, penerimaan dan pengeluaran barang
disebabkan karena masih banyak permintaan atau perintah yang dilakukan
secara lisan serta kurangnya formulir dan pendistribusian atas formulir
tersebut kepada bagian-bagian yang bersangkutan. Salah satu contoh yang
dapat dilihat yaitu pada saat bagian gudang melakukan permintaan pembelian
secara lisan pada bagian pembelian, yang akan menyebabkan peluang
terjadinya kesalahan yang dilakukan bagian pembelian dalam membuat order
pembelian yang tidak berdasarkan prosedur yang berlaku diperusahaan
tersebut, karena dalam prosedur tersebut telah ditunjukkan bagian-bagian yang
berwenang untuk menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.
3. Tidak adanya informasi yang akurat mengenai persediaan dalam persediaan
disebabkan karena selama ini pencatatan persediaan yang dilakukan dalam
perusahaan hanya dilakukan oleh bagian gudang yang menuliskan pada kartu
stok barang sedangkan bagian administrasi perusahaan selama ini tidak
melakukan pencatatan atas keluar masuknya barang, sehingga menyulitkan
bagian gudang untuk mengetahui persediaan yang ada digudang.
4. Dengan adanya kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh beberapa bagian
tetapi hanya dilakukan oleh satu bagian saja seperti pada bagian gudang yang
merangkap sebagai bagian penerimaan barang akan mengakibatkan peluang
hilangnya sejumlah barang akan semakin besar, karena semua kegiatan yang
berhubungan dengan penerimaan dan penyimpanan hanya dimonopoli oleh
bagian gudang yang ada di dalam perusahaan. Selain itu bagian ini pula yang
membuat laporan atas penerimaan barang tersebut sehingga apabila terjadi
kekurangan dan kehilangan persediaan barang, perusahaan tidak akan
mengetahuinya karena tidak adanya tindakan yang saling kontrol antara
bagian penyimpanan barang (gudang) dengan bagian penerimaan barang.
Adanya kehilangan dan kekurangan dalam persediaan barang akan
mempengaruhi kelangsungan perkembangan perusahaan.
5. Kurangnya penggunaan formulir dan pendistribusian untuk setiap bagian yang
terkait sebagai alat komunikasi dalam melakukan permintaan, penerimaan dan
pengeluaran barang ini akan mengakibatkan kesalahan yang terjadi di dalam
menerima informasi mengenai perintah pemesanan. Adanya kesalahan
informasi ini akan mengakibatkan timbulnya kerugian bagi perusahaan baik
secara finansial maupun nonfinansial karena bagian tersebut perlu
memberikan informasi ulang mengenai permintaanya.
6. Tidak terdapatnya pencatatan persediaan yang dilakukan oleh bagian
administrasi perusahaan pada kartu persediaan barang akan mengakibatkan
kesulitan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai persediaan
kantor. Selain itu terdapat suatu kesulitan dalam melakukan pengendalian atas
persediaan yang ada di dalam perusahaan. Sehingga kemungkinan terjadinya
penyimpanan dan kesalahan terhadap persediaan barang akan mudah
dilakukan.
5.2 Saran
Ada beberapa saran yang perlu disampaikan agar perusahaan dapat
mengatasi permasalahan mengenai pengendalian intern di dalam prosedur
penerimaan dan pengeluaran barang. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Pentingnya suatu koordinasi antara bagian-bagian yang terlibat secara langsung
dalam aktivitas penerimaan dan pengeluaran barang serta saling menyediakan
informasi dan komunikasi yang baik sehingga secara keseluruhan operasi
perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Memberikan pedoman secara tertulis dan tegas tentang tugas dan tanggung
jawab setiap individu dalam suatu bagian serta wewenang dan fungsi dari
bagian itu sendiri dalam perusahaan.
3. Sebaiknya prosedur penerimaan dan pengeluaran barang yang timbul dapat
dipertanggung jawabkan sehingga dapat menghindari adanya penerimaan dan
pengeluaran barang yang semu.
4. Agar barang yang masuk atau keluar dari gudang sesuai, maka sebaiknya
antara bagian gudang dan administrasi pembukuan saling memiliki bukti yang
sangat akurat mengenai keluar masuknya barang dari gudang.
5. Sebaiknya perusahaan perlu menambah beberapa karyawan lagi, seperti bagian
penerimaan dan bagian penyimpananbarang (bagian gudang).
6. Berikut saran flowchart sehubungan dengan adanya pengadaan form surat
permintaan barang dari bagian gudang terhadap bagian pembelian, untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar 13 :
Supplier
Bagian
Pembelian
Gudang
Penerimaan
Bagain
Admin
Mulai
Persd. Barang di
gudang habis
1
OP
Surat Permintaan
Barang
1
OP
Q
Menerima brg
cross cek
dengan surat
jalan supplier
1
1
BPB
BPB
Q
Faktur
Faktur
Kartu
Stok Brg
BPB
Faktur
Voucher
Q
Gambar 13
Prosedur Penerimaan Barang UD. Dwi Jaya Se
Download