ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA Fikri Chandra Universitas

advertisement
ENTERTAINMENT CENTER DI JAKARTA
Fikri Chandra
Universitas Gunadarma Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Jurusan Arsitektur,
Email
: [email protected]
[email protected]
ABSTRAKSI
Pusat Hiburan semakin pesat perkembangannya dewasa ini. Berbagai konsep
yang ditawarkan kian bervariatif jenisnya maupun tempatnya ada yang berdiri sendiri
ataupun bergabung dengan jenis kegiatan lain seperti bertempat di Mall atau Plaza.
Pusat Hiburan atau yang dikenal dengan Entertainment Center merupakan tempat yang
bertujuan untuk memberikan hiburan bagi konsumen baik dikarenakan aktivitas yang
dilakukan sehari-hari seperti bekerja, refresing atau sekedar untuk jalan-jalan. Konsep
pusat hiburan yang di Indonesia umumnya banyak menawarkan konsep umum yang
tidak secara spesifik menawarkan kepada hiburannya saja ataupun umumnya tempattempat hiburan yang ada berdiri sendiri. Berkiblat pada dunia Internasional, dewasa ini
mulai bermunculan apa yang disebut dengan Entertainment Center di Indonesia
khususnya di Ibukota Jakarta, seperti Plaza EX yang ada di kawasan Sarinah. Hal itu
dimaksudkan lebih mengkoordinir kegiatan yang ada sehingga konsep hiburan yang
akan didapat oleh konsumen lebih tepat sasaran. Kegiatan yang ditawarkan oleh
Entertainment Center sangat beragam dapat berupa fasilitas keluarga baik untuk bapak,
ibu dan anak ataupun fasilitas individual semata, seperti game center, bioskop, karaoke,
child care, bowling, fitness, spa, salon ataupun foodcourt.Secara komersil pusat hiburan
ini sangat memberikan keuntungan bagi pendapatan daerah dari segi finansialnya.
Dikarenakan lokasi berada di daerah Kuningan yang merupakan daerah CBD (Central
Bussiness District) hal ini dapat menjadikan nilai lebih. Selain dekat dengan lingkungan
penduduk, letaknya yang berada di daerah perkantoran merupakan tempat yang
dirasakan perlu ada di lokasi ini. Kondisi para pekerja yang sudah lelah akan tugas
kantornya dapat mendapatkan suatu hiburan di tempat ini untuk mengatasi kepenatan
yang melanda guna mendapatkan refreshment kembali.
Kata kunci
: Entertainment Center, Refresing, Komersial, fasilitas.
PENDAHULUAN
Pada awal tahun 1990-an, pusat hiburan yang ada di Jakarta masih dalam skala
kecil jumlahnya dan sifatnya masih berdiri secara sendiri-sendiri, tetapi seiring
perkembangan zaman, awal tahun 2000 pusat hiburan di Jakarta di kemas dalam satu
pusat hiburan atau Entertainment Center yang disandingkan oleh sebuah Plaza atau
Mall seperti, Plaza EX yang berada di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Hal itu
ingin dihadirkan oleh pihak pengelola untuk memberikan suatu konsep hiburan yang
berbeda.
Pembangunan Entertainment Center di ibukota Jakarta pada awalnya membawa
pengaruh yang tidak sedikit pada gaya hidup masyarakat. Pengaruh tampak ketika
ketika mulai bermunculan tempat-tempat Entertainment Center lainnya di luar Jakarta.
Entertainment Center berusaha menghadirkan suatu pusat hiburan masyarakat yang
dihadirkan dalam satu tempat yang sama. Apalagi dengan adanya pusat hiburan ini
sangat memberikan angin segar bagi para warga Jakarta yang sebagian bekerja untuk
memperoleh suatu hiburan untuk mengatasi kepenatan saat bekerja baik hanya sekedar
untuk makan siang di saat bekerja ataupun di saat hari libur kerja.
Kota Jakarta sebagai ibukota Negara dan pusat dari segala kegiatan yang ada
memegang peranan penting dari setiap perkembangan pembangunan yang kemudian
berpengaruh terhadap kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal itu juga berdampak
pada kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Dari segi arsitektural desain fasade
Entertainment Center dibuat semenarik mungkin guna menarik pengunjung untuk
datang berkunjung begitupula dengan hiburan yang ditawarkan didalamnya lebih
beraneka ragam baik yang sifatnya berbau teknologi ataupun sebagai hiburan semata.
Adanya bangunan Entertainment Center ini diyakini bisa memacu pertumbuhan
ekonomi daerah khususnya Jakarta dan perubahan budaya dari agraris menjadi budaya
jasa. Tidak heran jika kemudian penguasa daerah di kota-kota besar di Indonesia mulai
berlomba-lomba memacu pembangunan di daerahnya, salah satunya dengan cara mulai
mendirikan Pusat Hiburan di kotanya.
Perancangan Entertainment Center menerapkan bangunan modern dengan
konsep citywalk yang nantinya akan disesuaikan dengan prinsip-prinsip arsitektur yang
ada serta Panduan Rancangan Kota (PRK) dan ataupun Central Bussines District (CBC)
yang ada untuk site nantinya. Diharapkan sebagai pusat hiburan dari sektor perdagangan
ini dapat memfasilitasi prasarana kebutuhan konsumtif masyarakat untuk memudahkan
mendapatkan hiburan dalam satu area.
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
Pengertian Tema
Pengertian ekspresi adalah suatu proses menyatakan atau proses pengungkapan
maksud dan gagasan ataupun perasaan1. Ekspresi berarti tingkah atau proses dari
pengungkapan2. Ekspresi dapat juga berarti proses dari pengungkapan yang
1
2
W.J.S Poerwadaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1986).
Oxford Learner’s Pocket Dictionary New Edition, (Oxford : Oxford University Press, 1995).
menunjukkan pengertian, ide atau gagasan, perasaan dan keinginan3. Ekspresi dapat kita
lukiskan sebagai pernyataan suatu maksud perasaan atau pikiran dengan suatu medium
indera atau lensa, yang dapat dialami lagi oleh yang mengungkapkan dan ditujukan
atau dikomunikasikan kepada orang lain. Suatu ekspresi atau ungkapan dalam psikologi
dipelajari dengan metode obyektif, fakta jiwayang nyata tampaknya, namun bukan pada
pada pengamatan semula. Itu hanya hadir dalam pengamatan dan penikmatan.
Sedangkan pengertian modern adalah berhubungan dengan karakteristik
perubahan perkembangan zaman pada periode tertentu seperti pada bentuk seni, musik,
literatur dan arsitektur4. Modern dapat pula diartikan sebagai sesuatu hal yang terbaru
dan mutakhir 5. Modern juga berarti berhubungan dengan masa depan atau berhubungan
dengan periode setelah abad pertengahan6.
Jadi pengertian tema ekspresi modern secara keseluruhan adalah proses
pengungkapan maksud baik berupa gagasan, perasaan ataupun keinginan yang
dilukiskan melalui medium indera, ditujukan atau dikomunikasikan kepada orang lain
lewat pengamatan dan penikmatan disesuaikan dengan karakteristik hal terbaru dan
mutakhir melalui perkembangan bentuk arsitektur.
3.1.1. Latar Belakang Modern
Modern dalam hal ini adalah modern dalam arsitektur. Perkembangan
modern di Barat dikarenakan pola pikir dan pola hidup lahir tumbuh dan
berkembang dimulai dari Barat atau Eropa sejak abad XVI. Sejak zaman
Renaissance perkembangan arsitektur sudah dimasukkan dalam zaman modern.
Masa ini dimulai konsep baru dari Italia sejak abad XV disebut “modern”
ditandai dengan adanya percampuran antara Gotik dan gaya yang disebut Post
Renaissance abad XVIII.
Pada abad XIX meskipun elemen dan bentuk klasik masih mendominasi
banyak bangunan, konsep dasarnya sudah tidak diterapkan lagi. Masa
berakhirnya arsitektur klasik terjadi sejak Revolusi Industri di Inggris. Setelah
berakhirnya periode klasik timbullah gaya Eklektisme, yang mengambil unsurunsur terbaik, digabungkan dan disusun ke dalam satu bentuk tersendiri. Setelah
masa itu dunia arsitektur berkembang lebih cepat dimulai dari modernisme awal,
fungsionalisme, internasionalisme, kubisme hingga post-modern.
Perkembangan material dan teknologi baru terutama dalam besi dan baja
memunculkan pabrikasi pada awal abad ke XIX dan dari situlah gaya modern
dalam arsitektur muncul dengan adanya karya Crystal Palace oleh Joseph Paxton
(1803-65). Berupa Istana Kaca dengan dominasi kaca dan pabrikasi. Selain
Paxton, Henri Labrouste (1810-75) merupakan arsitek Perancis yang juga
menjadi pelopor modernisme pertengahan abad XIX. Salah Satu karya
terkenalnya Bibliotheque Sainte-Genevieve yang bergaya modern-klasik. Lalu
3
A.S Hornby, E.V. Gatenby dan H. Wakefield, The Advance Learner’s Dictionary,(London : Oxford
University Press, 1956).
4
The New Grolier Webster International Dictionary of The English Language.
5
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta : Penerbit Pustaka Amani).
6
A.S Hornby, E.V. Gatenby dan H. Wakefield, The Advance Learner’s Dictionary,(London : Oxford
University Press, 1956).
mulailah bermunculan karena perubahan menjadi zaman industri, mesin dan
teknologi di dunia, seperti menara Eiffel yang menjadi monumen tanda sejarah
permulaan abad modern.
Gelombang modernisasi sejak pertengahan abad XX di dominasi oleh
konstruksi baja, kemudian beton bertulang pada tahun 1900-an melanda Eropa.
Di Perancis arsitektur modern berkembang dan dipelopori oleh Ecole des BeauxArts Paris. Di Inggris pemikiran dan konsep-konsep modernisme dipengaruhi
oleh Glasglow School of Fine Arts, di Jerman Bauhaus mengubah secara radikal
sistem dan pola pendidikan arsitektur sesuai dengan konsep modernisme. Di
Amerika konsep modern dipengaruhi oleh Chicago School.
Kemudian muncul aliran Rasionalisme yang berkembang hingga
pertengahan abad XX dimana aliran ini sangat mendewakan fungsi, form follow
function yang berarti bentuk mengikuti fungsi. Arsitektur modern Rasionalisme
melanda dunia dengan tokoh-tokohnya seperti Walter Gropius (1883-1969),
Ludwig Mies van der Rohe (1886-1969), Le Corbusier (1887-1966), Louis
Henry Sullivan (1898-1976), Frank Lloyd Wright (1869) dan lain sebagainya.
Gambar 3.1. Tabel Sejarah Perkembangan Arsitektur Modern
Pada abad XIX berkembang aliran Art Nouveau dimana meninggalkan
cirri-ciri seni klasik realistis, natural dan statis, seperti penyederhanaan bentuk
tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Lalu muncul aliran Art Deco sebagai aliran
seni berbentuk dekorasi abstrak non figuratif berkembang pada awal abad XX.
Tidak hanya di Barat, di Timur juga juga dilanda era modern. Seperti di
Jepang konsep-konsep modern diadaptasi dengan pola, konsep dan tradisi
setempat. Dikarenakan banyak kesamaan antara arsitektur modern dengan tradisi
Jepang. Seperti konsep sederhana itu indah, dengan penonjolan elemen-elemen
konstruksi, kolom, balok, bidang, dan sebagainya. Di Indonesia, modernisme
dibawa orang-orang Belanda.
METODE PENELITIAN
Adapun metode pendekatan yang dipakai dalam perancangan
berdasarkan “Problem Solving”, mengandung pengertian serangkaian cara yang
harus dikerjakan dari masalah solusi (desain) dan akhirnya menjadi suatu
bangunan. Tindakan tersebut merupakan proses pemecahan masalah atau disebut
juga proses desain. Proses terdapat beberapa kegiatan berpikir yang disebut
“Decision Sequence”.
Tahap perancangan mengacu pada metode pendekatan seperti di bawah ini:
1. Tahap Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan dengan cara :
•
Melakukan Studi Literatur
Untuk memperoleh pengertian awal dan gambaran permasalahan
terhadap objek.
•
Observasi Lapangan
Observasi dilakukan terhadap tapak dengan cara terjun ke lapangan
dan melakukan survey terhadap keadaan lingkungan setempat.
•
•
Studi Banding
Mencari contoh-contoh permasalahan dan alternatif pemecahan
pada kasus sejenis.
Wawancara
Wawancara dilakukan langsung kepada pihak yang berkaitan atau
yang mengerti tentang bangunan yang akan dirancang.
•
2. Analisis
3. Tahap Pengambilan Keputusan
4. Evaluasi
LINGKUP/BATASAN
Batasan dan ruang lingkup dalam penulisan ini dibatasi pada penerapan
dan pengolahan fungsi ruang, lahan dan bangunan secara optimal yang
disesuaikan dengan standar kebiasaan dan kebutuhan bagi aktivitas pengunjung
atau pengguna Entertainment Center ini
KERANGKA BERPIKIR
LATAR BELAKANG
PENGUMPULAN DATA
Perkembangan pusat hiburan di Jakarta
semakin
menjamur
diperlukan
• Studi Literatur
wadah
• Survey Lapangan
dalam menampungnya dalam satu tempat
hiburan yang atraktif baik untuk social life,
individual
ataupun
Entertainment
keluarga
Center.
• Wawancara
yaitu
Perkembangan
tersebut dipengaruhi pula oleh dunia
BATASAN
Internasional khususnya teknologi dalam
Penerapan dan pengolahan fungsi ruang, lahan dan
bidang hiburan. Diharapkan tempat ini
bangunan secara optimal disesuaikan dengan
menjadi refreshment place untuk semua
kebiasaan dan kebutuhan aktivitas pengunjung atau
kalangan guna mendapatkan kesenangan
pengguna Entertainment Center dan Rental Office.
yang bernama hiburan.
MAKSUD
•
PERMASALAHAN
Mampu meningkatkan nilai
identitas
pada
kawasan
tersebut.
•
Memberikan
nilai
lebih
pada lahan.
•
Terbukanya lapangan kerja.
•
Mampu meningkatkan nilai
kawasan dengan penataan
lingkungan yang baik dan
memberikan
karakteristik
pada lingkungan tersebut.
•
Mengoptimalkan
Bagaimana
TUJUAN
pembangunan kawasan dan
Menciptakan
bangunan
yang bersifat praktis dan
ekonomis
tanpa
mengindahkan segi estetis
sehingga
diharapkan
mampu menjadi prioritas
utama
dan
untuk
dikunjungi
menghasilkan
mengolah
bangunan dengan fungsi kegiatan
yang berbeda dan karakteristik
kebutuhan yang beraneka ragam
serta
berbagai
secara
praktis,
informatif.
komersial yang tinggi dan
ANALISA
baik.
penggunaan lahan.
•
Mampu
menjawab
kebutuhan masyarakat.
fasilitas
dan
persyaratan dan kelengkapannya
nilai
pengembalian modal yang
suatu
KONSEP
inovatif
dan
DESAIN
EVALUASI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemilihan tema ekspresi di dalam perancangan Entertainment Center ini
didasarkan pada pemikiran bahwa ekspresi merupakan hasil ungkapan batin seseorang
yang dipaparkan ke dalam ungkapan lewat medium dan alat. Pada saat seseorang
sedang mengekspresikan emosinya, pertama ia sadar bahwa mereka mempunyai emosi
tetapi mereka tidak menyadari apa sebenarnya itu emosi. Ekspresi merupakan suatu
ungkapan untuk menyampaikan sesuatu atau menginformasikan kepada orang lain.
Dengan demikian ungkapan dapat disebut sebagai “berbahasa” (berkomunikasi).
Dimana komunikasi dapat terjadi pada setiap manusia dengan manusia lain, walaupun
punya latar belakang yang berbeda.
Sedangkan penerapan tema modern pada perancangan Entertainment Center ini
adalah melalui pengolahan bentuk fasade bangunan dengan wujudnya yang modern
sehingga dapat menjadi vocal point dari site yang ada. Penerapan modern pada
perancangan proyek Entertainment Center lebih dipengaruhi oleh gaya modern Eero
Saarinen yang memiliki aliran modern Sculpturalism (Structural Form), merupakan
aliran modern yang mengutamakan bentuk secara struktural. Karya-karya Eero Saarinen
diantaranya seperti T.W.A. Kennedy Airport di New York, Dulles Airport, Chantilly di
Virginia dan Columbia Broadcasting System Headquaters di New York.
Perancangan bangunan Entertainment Center menerapkan unsur modern namun
tetap suatu ungkapan ekspresi dari berbagai macam aktivitas kegiatan yang ada di
dalamnya sebagai suatu kesatuan. Penerapan interpretasi tema selain pada eksterior
bangunan juga akan diterapkan pada desain interior bangunannya. Penggunaan bahanbahan seperti dinding kaca, rangka baja, metal dan alumunium juga akan dipergunakan
guna memberikan kesan modern.
Aplikasi Tema
Pengaplikasian tema ekspresi terhadap pada perancangan dituangkan di dalam
pemilihan masa bangunan dimana masa bangunan merupakan filosofi dari proses suatu
ekspresi, yang dimaksud di sini bahwa gubahan masa bagaikan suatu aliran dari
ekspresi yang memiliki awal dan akhir dan juga membentuk masa majemuk yang
berkesinambungan sehingga dicapai suatu kedinamisan yang merupakan unsur
terpenting untuk mewakili ekspresi dari bangunan yang modern. Pengaplikasian juga
terhadap sirkulasi kendaraan di dalam site, dimana bangunan yang dibaratkan sebuah
hasil dari sebuah ekspresi. Penerapan tema pada bentuk ekspresi secara spatial
dicerminkan dari ekspresi bentuk dinamis pada tiap-tiap ruang di dalam bangunan yang
memiliki alur pergerakan yang tidak statis. Secara sistematis tema ekspresi dicerminkan
dari gubahan massa bentuk dinamis yang ditonjolkan lewat pengolahan bentuk fasade
luar bangunan yang juga tidak statis dan hal itu mempengaruhi pembentukan pola ruang
yang ada didalamnya. Sedang secara struktur tema ekspresi diperliatkan pada
penggunaan bahan eksterior maupun interior bangunan yang lebih mengekspos
bentuknya seperti penggunaan curtainwall, ducting AC, rangka atap pada selasar serta
beberapa bagian pada bangunan lainnya.
Pengaplikasian bentuk yang dinamis berpengaruh terhadap aktivitas pengguna
ruang, kesan dinamis yang tidak statis memberikan alur pergerakan ke tiap masingmasing ruang dalam bangunan yang masing-masing memberikan kesatuan bentuk
secara utuh pada bangunan.
Untuk penerapan tema secara modern akan terlihat pada penggunaan bahanbahan material baik pada interior maupun eksterior bangunan. Penggunaan sistem
modern juga tercermin pada bangunan seperti pada perangkat IT baik pada alat
komunikasi maupun multimedia seperti perangkat komputer juga untuk sistem
pengamanan bangunannya. Penggunaan material baja, kaca, metal dan alumunium dapat
memberikan kesan modern secara definitif pada bangunan yang akan dirancang.
Penggunaan Bahan Baja Sebagai Struktur Bangunan7
Baja merupakan bahan struktural yang mungkin paling efisien, dan yang pasti,
merupakan salah satu dari bahan-bahan yang banyak dipakai.Baja dapat dibentuk
menjadi bentuk-bentuk struktural, seperti balok-balok berflens lebar, atau menjadi pelatpelat atau lembaran-lembaran dengan cara menggiling. Baja dapat dicetak menjadi
bentuk-bentuk yang kompleks, seperti tumpuan-tumpuan jembatan, baja dapat dibaut,
dipaku keling, atau dilas. Baja dapat dicampur dengan logam-logam lain, seperti
khromium, nikel atau tembaga untuk meningkatkan daya tahannya terhadap korosi, atau
dicampur dengan logam-logam seperti mangan atausilikon untuk meningkatkan
kekuatannya.
Penggunaan Bahan Kaca Pada Bangunan
Kaca merupakan salah satu bahan yang bisa memberikan efek magis karena
refleksi dari kaca mampu membawa perubahan pada ruang,memproses cahaya masuk
dan keluar serta memberikan keluasan pandangan. Ruang sempit seakan-akan menjadi
luas dan langit-langit rendah seakan-akan menjadi tinggi.
Kaca telah mengalami evolusi yang panjang dalam arsitektur,dimulai dari wujud
padat, bening tembus pandang, hingga permukaan yang light-permeable. Kaca memberi
penampilan transparansi, terbukadan berkesan ringan pada suatu bangunan sehingga
mengubah korelasi antara interior dan eksterior serta hubungan antara manusia,
ruang,cahaya, dan alam. Dengan demikian, tidaklah sulit untuk memahamimengapa
kaca memiliki prioritas tinggi sebagai medium arsitektur.
Kemampuan kaca untuk menyerap panas matahari masih menjadi masalah
utama di awal abad ke-20 ketika kaca digunakan sebagai struktur baru untuk pembuatan
konstruksi dinding. Saat ini kami telah memiliki pilihan guna pengendalian jumlah
7
J. Salmon, Charles. Struktur Baja Desain dan Perilaku. Pn. Erlangga, Jakarta. 1994.
cahaya yang sesuai untuk suatu bangunan. Maka kaca secara pesat digunakan sebagai
elemen utamaoleh teknik struktural dikarenakan dapat mengurangi proporsi konstruksi
penyokong yang sangat besar.Belakangan ini kaca telah memberi dorongan inovatif
yang besar.
Sekarang peran kaca disesuaikan dengan permintaan kuat terhadap proteksi dari
api serta keamanan. Pelapis film tipis terkini memberi emisirendah dan kaca pengendali
panas matahari yang bersamaan menghasilkan transparansi optimal. Namun, teknologi
lainnya dapatmenghasilkan kaca yang tidak transparan/tembus pandang atau dengancara
hologram atau kristal cair sehingga menjadi medium informasi.Keanekaragaman
inovasi kaca memancing keingintahuan para arsitek dan teknik.
Penggunaan elemen kaca, pada satu sisi memang melemahkan atau mengurangi
kekuatan bangunan. Akan tetapi, pada sisi lain, sepanjang tidak secara signifikan
mengganggu kekokohan bangunan, kaca atap (skylights) tidak menjadi hambatan besar.
Bahkan, dari aspek estetika, kaca atap dapat memberi keindahan luar biasa. Langit,
matahari, atau bulan dapat dilihat cukup transparan. Kaca atap praktis menjadi tempat
masuknya cahaya untuk rumah atau gedung besar. Banyaknya cahaya ini pada akhirnya
bisa menghemat energi.
Penggunaan kaca dalam skala amat jauh lebih besar, terutamadigunakan pada
jendela. Pemahaman manusia yang amat tinggi terhadapestetika, paduan keindahan
ruang, dan permainan cahaya menyebabkan kaca jendela selalu menjadi spesial.
Studi Banding Tema Sejenis
The Agbar Tower
Gambar 3.2. The Agbar Tower
The Agbar Tower ini berlokasi di Barcelona, Spanyol. Bangunan ini
merupakan salah satu skycraper yang ada di Barcelona. Tower-nya memiliki 31
lantai dengan ketinggian 466 ft dan didesain oleh arsitek Ateliers Jean Nouvel.
Kesan ekspresi modern pada bangunan The Agbar Tower ini terlihat pada
penggunaan material bahan yang digunakan diantaranya penggunaan kaca
(curtainwall), kolom baja baik metal maupun alumunium pada fasadenya untuk
kesan modernnya, dan bentuk fasade bangunan yang berbentuk peluru
memperlihatkan kesan gagasan sebuah ekspresi arsiteknya dari sebuah
selongsong peluru. Permukaan fasadenya membentuk grid kaca dengan metal
panel yang membuat gedung perkantoran ini menjadi lebih ekspresif.
Gambar 3.3. Blok Plan
Gambar 3.4. Potongan
Gambar 3.5. Denah
Turning Torso
Gambar 3.6. Turning Torso
Bangunan Turning Torso berlokasi di Malmo, Swedia. Bangunan ini
difungsikan sebagai bangunan residential. Di desain oleh arsitek Santiago
Calantrava ini sangat ekpresif mencerminkan sebuah angin puting. Fasadenya
yang tidak biasa dimana dibentuk dari sembilan box yang kemudian diputar
dengan sudut 90º. Pemakaian bahan-bahan modern sangat tercermin disini
seperti pemakaian kaca, alumunium dan metal selain bahan-bahan pendukung
lainnya. Sebuah ungkapan perasaan dari Santiago Calantrava ketika
membayangkan sebuah angin puting yang ia tuangkan idenya dalam sebuah
karyanya bangunan di Swedia. Permainan struktur yang digunakan sangat
memberikan decak kagum bagi kaum awam yang melihatnya.
Jin Mao Tower
Gambar 3.7. Jin Mao Tower dan Detail Mahkota
Jin Mao Tower berlokasi di distrik Pudong, Shanghai, Cina. Bangunan
ini merupakan salah satu skyscrapers yang ada di dunia. Bangunan ini terdiri
dari 88 lantai yang terdiri atas 50 lantai untuk perkantoran, 6 lantai untuk
pertokoan dan 24 lantai sisanya sebagai luxury hotel dengan ketinggian 1.381 ft
tower-nya. Arsitek Adrian D. Smith dari Skidmore Owings & Merill yang
mendesainnya. Ekspresi dari sebuah pagoda yang tersusun mengilhami sang
arsitek untuk membuat bangunan pecakar langit ini lebih ekspresif. Pagodapagoda tersebut disusun hingga membuat sebuah pagoda utama yang besar di
mana di atas mahkota bangunan di desain membentuk sebuah berlian. Ekspresi
modern timbul dari penerapan eksterior dan interior bahan yang digunakan
secara konsisten pada bangunan ini.
Kesimpulan Studi Banding
Adapun kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari ketiga studi
banding, yakni The Agbar, Turning Torso dan Jin Mao Tower adalah bahwa
ketiga bangunan tersebut sama-sama mengekspresikan perasaan arsiteknya saat
membuatnya yang mana bentuk ekspresi tersebut dapat dimunculkan dalam
beragam jenis seperti The Agbar Tower seperti selongsong peluru, Turning
Torso seperti angin puting dan Jin Mao Tower seperti pagoda. Gambaran dari
pencurahan perasaan masing-masing arsiteknya itu, dinilai oleh penulis memiliki
kesamaan dari segi tema yakni ekspresi. Sedangkan aspek lain dari ketiganya
adalah kesan modern yang ditimbulkan oleh bentuk fasade masing-masing
bangunan yakni berupa penggunaan bahan eksterior yang digunakan seperti
penggunaan unsur kaca (curtainwall), baja, metal panel ataupun alumunium
yang pada tiap-tiap bangunan digunakan secara konsisten. Hal ini juga
merupakan pencerminan dari tema perancangan penulis yaitu modern. Dan dari
kedua aspek tersebut penulis berpendapat bahwa apa yang dimiliki oleh ketiga
bangunan tersebut dapat diaplikasikan dalam perancangan Entertainment Center
yang bertema ekspresi modern.
Konsep Dasar Perancangan
Konsep dasar perancangan ini adalah merancang bangunan Pusat
Hiburan yaitu Entertainment Center dengan berbagai macam jenis hiburan yang
ada baik yang sifatnya untuk individu, kelompok ataupun untuk konsumsi
keluarga yang sifatnya menghibur disatukan dalam satu pusat tempat hiburan
sebagai satu kesatuan tanpa mengesampingkan tema ekspresi modern pada
penerapan interior maupun eksterior dalam bangunan, penggunaan bahan
bangunan, sirkulasi maupun hubungan-hubungan ruang dalam bangunan.
Gambar 5.1. Perspektif
Rencana Tapak
Pemintakatan
PUBLIK & SEMI
PUBLIK
PUBLIK & SEMI
PUBLIK
PUBLIK
SERVICE
SITE
ENTERTAINMENT
CENTER
Gambar 5.2. Pemintakatan
Tata Letak
Orientasi bangunan Entertainment Center ini menghadap ke arah badan
jalan utama yakni Jl. Prof. Dr. Satrio.
Pintu masuk
Entertainment Center
Area Terbuka
Pintu keluar
Entertainment Center
Area Terbuka &
pedestrian way
Parkir luar
kendaraan & servis
Area Terbuka &
pedestrian way
Area
Pengembangan
Pintu keluar
Entertainment Center
5.2.3. Gubahan Massa
Pintu masuk
Entertainment Center
Jl. Prof. Dr. Satrio
Area Terbuka &
pedestrian way
Gambar 5.3. Tata Letak
U
Gambar 5.4. Gubahan Massa
Pencapaian
Site berada ditempat yang dapat ditempuh dari segala arah baik dengan
kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan bermotor. Lokasi site yang dekat
dengan stasiun kereta api Tebet dan Manggarai juga Terminal Kampung
Melayu, memudahkan masyarakat dari luar Jakarta seperti Bogor, Depok dan
Bekasi dapat mencapai lokasi.
Pencapaian dengan kendaraan padat terlebih pada jam berangkat kerja
dan pulang kerja dengan kendaraan dikarenakan lokasi berada di jalan utama
yakni Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta Selatan dan letaknya yang berada di kawasan
CBD.
Pencapaian dari ar
Jl. Prof. Dr. Satrio
Pencapaian
dari arah Jl.
HR. Rasuna
Said
SITE
LOKASI SITE
Pencapaian dari arah
Jl. Gatot Subroto
Gambar 5.5. Pencapaian
Pencapaian dari arah
Jl. Lingkar Mega
Kuningan
Hierarki Ruang
Plaza
Entertainment
Center
Hall/Lobby
Entertainment
Center
Entertainment
Center
Plaza
Pengelola
Basemen
Gambar 5.6. Skema Hierarki Ruang
Hall/Lobby
Entertainment
Center
Sirkulasi
Pintu Keluar
Basemen
Entertainment Center
Pintu Masuk
Pejalan Kaki
Pintu Masuk Servis &
Entertainment
Pintu Masuk
Entertainment
Center
Pintu Masuk
Pejalan Kaki
Pintu Masuk
Utama
Entertainment
Center
Pintu Keluar Servis &
Entertainment
Pintu Keluar
Basemen
Entertainment
Center
Pintu Masuk
Pejalan Kaki
U
Gambar 5.7. Sirkulasi
Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat
sementara. Tempat parkir adalah tempat untuk memarkir kendaraan. Unsurunsur yang terdapat pada tempat parkir meliputi :
•
Jalan untuk kendaraan.
•
Pedestrian untuk berjalan kaki setelah turun dari kendaraan ataupun
rombongan.
•
Sistem drainase tempat parkir.
•
Faktor-faktor pelengkap lainnya, seperti lampu penerangan serta
pengaturan pohon-pohon agar tidak terlalu rimbun ataupun tidak terlalu
jarang dan penggunaan material untuk pejalan kaki.
Parkir yang digunakan pada Entertainment Center ini adalah parkir luar
dan parkir dalam bangunan yang berada di basemen dengan jenis parkir sejajar.
Dimana pada parkir luar berada di area belakang Entertainment Center,
digunakan sebagai parkir mobil pengelola dan sekaligus area bongkar muat
servis dan parkir servis. Sedangkan, parkir basemen merupakan parkir untuk
mobil dan motor, terdiri dari dua tingkat yang masing-masing basemen
mempergunakan zona. Area zona 1, dari pintu masuk kendaraan parkir di
basemen satu dan keluar di basemen satu. Untuk area zona 2, pintu masuk
kendaraan dari basemen satu tetapi keluar langsung dari basemen 2 tanpa harus
dilalui
kendaraan yang berada di basemen satu lagi, dimana akses jalur
langsung dari basemen 2 ke pintu keluar di basemen satu.
Parkir kendaran
servis
Parkir mobil pengelola
Entertainment Center
Keluar parkir basemen
Keluar parkir basemen
Masuk parkir basemen
U
Gambar 5.8. Parkir Luar Kendaraan
Gambar 5.9. Parkir Basemen
Utilitas
•
Listrik
PLN
Gardu
Listrik
Gardu
Distribusi
Panel
Pemadam
Kebakaran
Sistem
Pencegahan
Kebakaran
Trafo
Panel
Utama
Genset
Panel
Kontrol
Panel
Penerangan
Panel Mesinmesin
ME/Utilitas
Gambar 5.10. Skema Kelistrikan dalam Bangunan
Panel
Listrik
perlantai
Mesin lift,
pompa,
plumbing
•
Pencahayaan
Pada perancangan Entertainment Center ini menggunakan kombinasi
pencahayaan alami dengan ruang-ruang yang ada dan pencahayaan buatan
dengan menggunakan PLN yang dialirkan melalui kabel-kabel bertegangan
tinggi ke kota-kota yang kemudian diubah menjadi tegangan menengah
yang ditempatkan pada gardu-gardu induk. Untuk penerangan alami untuk
mengatasi jumlah panas yang masuk secara berlebihan digunakan :
-
Pemakaian kaca Rayban (solar heat absorsing colored glass), yaitu
kaca yang mempunyai warna dan diberi bahan tambahan yang
bertujuan untuk menyerap sinar matahari yang masuk.
-
Pemakaian kaca Reflektif (solar heat reflective glass), yaitu kaca
yang diberi lapisan pemantul yang berfungsi untuk memantulkan
sinar matahari.
-
Mengatur orientasi bangunan terhadap matahari sehingga tidak
mendapat pantulan sinar matahari secara langsung.
Pada penerangan buatan sumber cahaya yang digunakan adalah :
1.
Lampu pijar termasuk halogen.
2.Lampu TL.
3.Lampu pelepasan listrik intensitas tinggi.
Dalam pemilihannya yang harus diperhatikan adalah :
•
1.
Efisiensi penerangan.
2.
Efek dan warna cahaya.
3.
Temperatur.
4.
Besarnya daya.
Penghawaan
Penghawaan yang digunakan dalam Enetertainment Center ini adalah
:

Penghawaan alami dengan menggunakan ruang terbuka yang terkait
satu bangunan dengan bangunan lainnya.

Penghawaan buatan dengan menggunakan AC Sentral.
Cooling Tower
(Menara
Pendingin)
Ruang
Chiller ( Pembuat Air Es)
Pompa
AHU
Ruang
Ruang
Gambar 5.11. Skema Distribusi AC Central pada Bangunan
Gambar 5.12. Sistem AC Central dan AHU
•
Plambing
1. Air Bersih
Menggunakan sistem Down Feed Riser.
Roof Tank
Pompa
Boster pump
Sprinkler
Hydran Box
Meter
PAM
PAM
Ground
Tank
Hydran pipe
Deep Well
Pompa
Distribusi ke tiap lantai
Gambar 5.13. Skema Sistem Down Feed Rise
2. Air Kotor dan Air Hujan
Kitchen
Pipa Vent
WC
Grease trap
Wastafel
Air Hujan
Bak
Kontrol
STP
Riol Kota
Gambar 5.14. Skema Penyaluran Air Kotor dan Air Hujan
•
Pencegahan Bahaya Kebakaran
Fire, Smoke,
Gas
Lift
Sprinkler
Detektor
Exit Lamp
Fire House
Alarm
Emergency
Lighting System
Hydrant
Control Panel
Fire Extinguish
Emergency
Comunication System
Genset
Pompa
Gambar 5.15. Skema Pencegahan Kebakaran
Gambar 5.16. Skema Hidrant
•
Komunikasi
Gambar 5.17. Skema Instalasi Komunikasi dalam Bangunan
•
Multimedia
Gambar 5.18. Konfigurasi Layanan Jaringan Komputer
Gambar 5.19. Skema Sistem Komunikasi
•
Keamanan
Sistem keamanan yang digunakan pada bangunan Entertainment Center
menggunakan pos keamanan dan CCTV untuk setiap fungsi bangunan, sedang
untuk apartemen dilakukan penambahan pengamanan ruangan menggunakan
sistem magnetic card.
Gambar 5.20. Skema Pengamanan dengan CCTV
•
Sampah
Untuk sistem pembuangan sampah menggunakan sistem campuran yakni
sistem vertikal melalui shaft dan sistem horizontal dengan penampungan
sementara. Yang harus diperhatikan adalah letak pengumpulan sampah harus
mudah dicapai oleh kendaraan dan letak pembuangan sampah harus terpisah dan
sedikit tersembunyi.
Gambar 5.21. Shaft Sampah
Shaft sampah tiap lantai
Bak Penampungan Dasar
Shaft sampah tiap lantai
Bak Penampungan Sementara
Dinas Kebersihan Kota
Shaft sampah tiap lantai
Pembuangan Akhir
Gambar 5.22. Distribusi Pembuangan Sampah
Tata Hijau
Tata hijau merupakan ruang terbuka atau taman yang dapat digunakan
untuk menampung kegiatan di luar bangunan, seperti plaza, parkir, pedestrian
way dan taman. Penataan ruang luar yang baik selain memberikan kemudahan
sirkulasi pejalan kaki, juga memberi nilai tambah pada perancangan ini, yaitu
berupa keindahan, keteduhan, alami dan nyaman. Namun, tetap memperhatikan
interaksi dengan lingkungan sekitar site.
Berdasarkan beberapa alternatif pengolahan ruang tata hijau, maka yang
akan digunakan dalam perancangan ini adalah :
•
Ruang terbuka sebagai plaza, berfungsi sebagai penyatu aktivitasaktivitas atau sebagai tempat berinteraksi.
•
Ruang terbuka hijau bagi pejalan kaki, dimana sepanjang jalan
dilengkapi dengan pedestrian way.
Pohon-pohon rimbun
sebagai buffer dan filter
Pohonpohon
rindang
sebagai
peneduh di
area parkir
Keterangan :
Pedestrian way
Plaza
Pohon-pohon rindang sebagai peneduh
di pedestrian way dan plaza
Pohon-pohon rimbun
sebagai buffer dan filter
U
Gambar 5.23. Penempatan Tata Hijau
Bangunan
Bentuk
•
Bentuk Dasar Massa Bangunan
Pemilihan bentuk dasar massa bangunan berdasarkan kriteria-kriteria
sebagai berikut :
 Kesesuaian bentuk dengan tapak dalam perencanaan.
 Kesesuaian dengan fungsi-fungsi kegiatan di dalam bangunan.
 Kesesuaian dengan tema yang ingin diangkat dan kemudahan dalam
pelaksanaan.
Tabel 5.1. Perbandingan Bentuk Dasar Massa Bangunan
Kriteria
Keterangan
Bentuk 3
dimensi
Kesesuaian
dengan fungsifungsi
didalamnya
Pengaplikasian
ke tema dan
kesesuaian
bentuk dengan
tapak
Kemudahan
dalam
pelaksanaan
1
1
2
3
3
3
2
2
1
Persegi
panjang
memiliki bentukan yang
optimal
dalam
pemanfaatan ruang dan
fungsi, namun bentuknya
terlalu statis
Bentuk persegi panjang
dapat digabungkan atau
ditransformasi dengan
bentukan yang lain dan
dapat
menyesuaikan
dengan bentuk tapak
Bentuk persegi panjang
dapat lebih mudah dalam
pembangunannya
Total
4
9
5
Keterangan : 3 = sangat baik
2 = baik
1 = cukup
Jadi bentuk dasar massa yang terpilih dalam perancangan Entertainment
Center adalah bentuk persegi panjang dengan adanya perombakan bentuk atau
transformasi menjadi bentukan lengkung yang mengalir tidak statis. Bentukbentuk yang lain merupakan alternatif penggabungan dengan bentuk utama.
Gambar 5.24. Bentuk Massa Bangunan
•
Bentuk Pola Massa Bangunan
Pola massa bangunan yang digunakan pada bangunan Entertainment
Center ini dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni :
Tabel 5.2. Perbandingan Pola Massa Bangunan
Pola Massa
Tunggal
Keuntungan
Kerugian
•
Efisiensi lahan
•
•
Orientasi kegiatan yang
pembangunan sulit
terpusat dalam bangunan
•
Penerapan pentahapan
•
Pemanfaatan
ruang
luar lebih banyak
Mudah
dalam
pengawasan
•
Pengelompokkan aktivitas
tetap dapat tertampung
dalam satu massa
Majemuk
•
Mudah
membentuk
•
ruang-ruang terbuka
•
Dapat
optimal
menyesuaikan
dengan
bentuk tapak
•
Kebisingan
kegiatan
yang lebih tinggi
•
Penggunaan
relatif
besar
•
Hubungan antar unit
Mudah dalam pentahapan
bangunan
pembangunan
membentuk kesatuan
•
Sirkulasi
kurang
relatif
panjang dan rumit
Berdasarkan perbandingan tersebut diatas, maka pola massa yang sesuai
dengan Entertainment Center adalah pola massa majemuk, dengan dasar
pertimbangan sebagai berikut :

Mudah membentuk ruang-ruang terbuka.
 Pengelompokkan aktivitas yang berbeda-beda tidak hanya berada dalam
satu massa yang sarat dengan berbagai macam jenis hiburan.
 Dapat menyesuaikan dengan bentuk luasan tapak.
Fungsi
Entertainment Center merupakan pusat hiburan bagi semua golongan
dari anak-anak, remaja dan dewasa. Adapun fungsi dari Entertainment Center
ini adalah bangunan yang digunakan sebagai “refreshment place” terutama bagi
para kaum pekerja pada khususnya. Hiburan yang ditawarkan berbagai macam
tidak hanya untuk individual ataupun golongan tetapi juga untuk keluarga.
Letaknya yang berada di sekitar area perkantoran (CBD) sangat efektif untuk
pusat hiburan. Perancangannya dirancang agak sedikit berbeda dengan pusat
hiburan yang ada di Indonesia yang orientasinya ke dalam tetapi untuk
Entertainment Center ini mengadopsi gaya Barat atau Internasional yang
berorientasi keluar dengan adanya “citywalk” pada plazanya.
Gambar 5.25. Bangunan Entertainment Center
Sirkulasi
Sirkulasi yang ada pada bangunan harus dapat memberikan kenyamanan,
kemudahan dan kejelasan arah bagi pengguna bangunan antara lain :
•
Akses, orientasi dan arah sirkulasi yang jelas dengan eleman pembantu
seperti warna atau tekstur.
•
Meminimaliskan sirkulasi silang.
•
Penggunaan koridor yang luas pada kegiatan utama untuk menanggulangi
apabila terdapat banyak pengunjung sehingga tidak terjadi penumpukan
sirkulasi.
•
Penggunaan sistem sirkulasi baik secara horizontal maupun vertikal juga
perlu diperhatikan seperti penempatan sirkulasi vertikal seperti lift orang
maupun lift barang. Penggunaan tangga darurat dan escalator untuk
mobilitas pengunjung Entertainment Center serta ramp untuk pengguna
kursi roda dan servis.
Gambar 5.26. Sirkulasi dalam Bangunan
Konstruksi
Adapun struktur konstruksi yang digunakan dalam perancangan ini
meliputi :
1. Struktur Bawah (Sub Structure)
Merupakan struktur yang berhubungan langsung dengan tanah (pondasi),
berfungsi menopang dan menyalurkan beban bangunan yang berada
diatasnya. Pondasi yang digunakan pada Entertainment Center ini
menggunakan pondasi tiang pancang (Pile Foundation) dengan sistem
driven pile dimana tiang dikirim ke proyek setelah dibuat di lokasi lain,
kemudian dipasang dengan cara dipukul sampai mengenai tanah keras. Pada
prinsipnya, tiang pancang menerima beban terpusat yang kemudian
disalurkan kelapisan tanah keras ditambah dengan kekuatan gaya gesek
antara permukaan dinding tiang dengan tanah disekitarnya.
Pondasi ini digunakan dengan pertimbangan :
•
Kekuatan dalam menahan gaya vertikal dan horizontal terhadap
bangunan diatasnya.
•
Mudah dalam pelaksanaannya dan cepat.
•
Ekonomis dalam penggunaan bahan.
Gambar 5.27. Sub Structure
2. Struktur Atas (Upper Structure)
Merupakan struktur yang berada diatas pondasi, dimana struktur ini
langsung memikul beban atau gaya-gaya pada bangunan untuk disalurkan ke
pondasi. Unsur-unsur dari struktur atas yaitu :
 Elemen garis, terdiri dari kolom dan balok.
 Elemen bidang, terdiri dari dinding dan lantai.
Sistem struktur atas pada Entertainment Center ini mencakup podium (4
lantai) dan 2 basemen.
 Podium, digunakan sistem struktur konvensional balok kolom (rigid
frame). Kolom menggunakan kolom komposit (baja dengan beton)
dengan dimensi kolom 80x80 cm dengan bentangan 8x8 m. Balok
digunakan dari bahan dari baja. Sedangkan pada basemen juga
menggunakan struktur konvensional balok kolom (rigid frame).
 Struktur lantai menggunakan pelat lantai baja dan beton bertulang.
 Struktur atap (roof structure) pada bagian selasar menggunakan
baja. Ornamen dua buah lengkung seperti busur panah pada atap
menggunakan beton komposit.
Gambar 5.28. Struktur Atap
Bahan Bangunan
Penggunaan bahan bangunan yang akan dipakai pada
proyek
Entertainment Center ini haruslah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan
kebutuhan, sifat ruang yang pada akhirnya pemilihan bahan yang tepat
diharapkan dapat menunjang karakter bangunan yang diinginkan. Beberapa
persyaratan di antaranya adalah :
•
Kemudahan pelaksanaan dan perawatan.
•
Faktor ekonomi dan nilai bahan bangunan.
•
Kuat dan tahan lama.
•
Penampilan tekstur dan warna yang mendukung penampilan bangunan.
•
Nilai estetis bahan.
Sesuai dengan temanya ekspresi modern selain diterapkan pada interior
bangunan juga pada eksterior bangunan itu sendiri termasuk pada penggunaan
bahan bangunannya. Penggunaan metal, kaca dan alumunium mendefinisikan
kesan modern pada bangunan. Selain itu juga penggunaan bahan baja dan beton
pada fasade bangunan. Diharapkan dengan adanya penggunaan bahan tersebut
dapat memberikan ketahanan dan kekokohan pada bangunan Entertainment
Center ini. Penggunaan kaca pada bangunan
menggunakan curtainwall
sedangkan pada dinding menggunakan alumunium cladding.
Gambar 5.29. Curtain wall
Gambar 5.30. Cladding Curtain Wall
Gambar 5.31. Penggunaan material beton, baja, kaca, metal dan alumunium pada
bangunan
Pentahapan Pembangunan
Pentahapan pembangunan Entertainment Center ini menggunakan
metode Up-Down Construction. Dimana pentahapan pembangunan dilakukan
sekaligus bersamaan dari atas dalam penggerjaan struktur bagian atas dan bawah
pengerjaan basemen. Pada saat dilakukan pekerjaan di dalam basemen yang
kedua, kolom dan balok sudah mulai dikerjakan dilantai satu. Pada saat
pekerjaan mencapai basemen empat, pelaksanaan struktur atas sudah mencapai
lantai empat dan pada saat pekerjaan mencapai kedalaman basemen yang
diinginkan, pekerjaan struktur atas mencapai lantai enam. Pengerjaan bagian
struktur atas hanya sampai pada pemasangan kolom, balok, steel deck dan
pembesian pelat sedangkan pengecorannya menunggu hingga kolom basemen
sudah berfungsi sebagai kolom permanen.
Gambar 5.32. Tahap Pelaksanaan dengan Metode Up-Down Construction
Interior
Gambar 5.33. Interior Café
Gambar 5.34. Interior Biliard
Gambar 5.35. Interior Electronic Store
Gambar 5.36. Interior Restoran
Gambar 5.37. Interior Fitness Center
Gambar 5.38. Interior Restoran
Gambar 5.39. Interior Bar
Gambar 5.40. Interior Lounge
Eksterior
Pada eksterior pemakaian bahan alumunium, metal, kaca, baja dan beton
untuk menampilkan kesan modern.
Gambar 5.41. Eksterior Bangunan
Penyelesaian Ruang Luar/Landscape
Ruang terbuka hijau digunakan selain sebagai estetika ruang eksterior
juga sebagai pemecahan masalah atas kesilauan dan panas matahari terhadap
bangunan. Penempatan pohon-pohon yang rindang baik disekitar area parkir
maupun plaza menambah hidupnya keadaaan landsekap ruang luar yang ada di
sekitar Entertainment Center ini. Hal itu juga difungsikan sebagai ruang
pengikat antara site dengan bangunan. Penggunaan pohon palem botol, kelapa,
rumput peking, tanaman bunga dan akasia digunakan dalam penyelesaian ruang
luar yang ada. Selain itu juga sebagai buffer dan filter dari kebisingan kendaraan
di sekitar site.
Gambar 5.42. Landscape
Download