KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

advertisement
KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR
JENIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR:
 Ketrampilan
membuka dan menutup pelajaran
 Ketrampilan menjelaskan
 Kertampilan memberikan variasi
 Ketrampilan bertanya
 Ketrampilan mengaktifkan belajar siswa
 Ketrampilan megelola kelas
 Ketrampilan memberi penguatan
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Pengertian
 Membuka
pelajaran diartikan dengan perbuatan
guru untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada
apa yang akan dipelajari
 Menutup pelajaran adalah memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang dipelajari siswa,
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Tujuan



Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap
tugas-tugas yang akan dihadapi
Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya
yang akan dikerjakan
Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang
akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian
pelajaran
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Tujuan



Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara
pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal
baru yang akan dipelajari
Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk
menggabungkan fakta-fakta, keterampilanketerampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam
suatu peristiwa.
Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat
keberhasilan dalam belajar
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Prinsip-prinsip penggunaan




Kebermaknaan
Usaha menarik perhatian/memotivasi siswa, guru harus
memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran.
Berurutan dan berkesinambungan
Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokokpokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian yang
utuh.
Fleksibel (penggunaan secara luwes)
Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, dapat memudahkan
peserta didik mengonsepsi keutuhan konsep membuka dan
mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.
Antusiasme&kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan
Mendorong anak untuk menilai bahwa bahasan yang dipelajari
mempunyai arti penting dan sikap yang hangat akan
melahirkan respon yang terbuka dan simpatik siswa.
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Prinsip-prinsip penggunaan
Prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka
pelajaran
1) singkat, padat dan jelas,
2) tidak berbelit-belit,
3) bahasanya mudah dipahami,
4) disertai contoh/ilustrasi secukupnya
5) menarik perhatian
KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Komponen ketrampilan
Membuka pelajaran
Menarik perhatian siswa; beberapa cara yang digunakan guru untuk
menarik perhatian siswa antara lain dengan variasi gaya mengajar,
penggunaan alat bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi.
 Menimbulkan motivasi; dengan cara menunjukan kehangatan dan
keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide
yang bertentangan dan memperhatikan minat siswa.
 Memberikan acuan; usaha memberikan gambaran yang jelas kepada
siswa mengenai yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan
sec. spesifik dan singkat. Antara lain dengan: mengemukakan
kompetensi dasar, indicator hasil belar,
 Membuat kaitan; bahan pengait sangat penting digunakan bila guru
ingin memulai pelajaran baru. Antara lain: mencari batu loncatan
dari pengetahuan yang dimiliki siswa, guru membandingkan atau
mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang
telah diketahui siswa, mengusahakan kesinambungan pelajaran yang
lalu dengan sekarang.

KETERAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
Komponen ketrampilan
Menutup pelajaran




Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan
membuat ringkasan.
Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya
mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan
ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa
sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis serta mengekspresikan
ide baru dalam situasi lain, soal tertulis.
Memberi dorongan psikologi atau sosial.
Interaksi guru dengan siswa saling menghargai dan memberikan
dorongan psikologi dan sosial dengan: memuji hasil yang dicapai,
mengingatkan pentingnya materi, memberi harapan positif,
meningkatkan percaya diri siswa akan potensi diri.
Keterampilan Menjelaskan
Pengertian
Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan
yang diorganisasikan secara sistematis dengan
tujuan menunjukan hubungan. Penekanan
memberikan penjelasan adalah proses penalaran
siswa dan bukan induktrinasi.
Keterampilan Menjelaskan
Tujuan
Untuk membimbing pikiran siswa dalam memahami
konsep, prinsip dll.
 Untuk memperkuat struktur kognitif yang berhubungan
dengan bahan pelajaran.
 Membantu siswa memecahkan masalah
 Membantu siswa mengasimilasi dan mengakomodasi
konsep
 Mengomunikasikan ide dan gagasan kepada siswa
 Melatih siswa mandiri dalam mengambil keputusan
 Melatih siswa berfikir logis apabila penjelasan guru
kurang sistematis

Keterampilan Menjelaskan
Dari isi yang disampaikan guru pada siswa makna
menjelaskan dibedakan:
Mengampaikan informasi, menyampaikan fakta dan
intruksi untuk diketahui saja.
 Menerangkan, menunjukan apa dan bagaimana
sesungguhnya sesuatu itu.
 Menjelaskan, menunjukan mengapa dan untuk apa
sesuatu terjadi dan menunjukan hubungan.
 Memberikan motivasi diartikan memberi dorongan,
menimbulkan minat dan kemauan siswa.
 Mengajukan pendapat pribadi, sebaiknya disertai fakta.

Keterampilan Menjelaskan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di
akhir jam pertemuan tergantung kepada keperluan
 Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran
 Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari
siswa atau direncanakan oleh guru
 Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa
 Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan
kemampuan siswa

Keterampilan Menjelaskan
Komponen keterampilan
1. Dalam merencanakan
penjelasan.
Perlu diperhatikan:
Isi pesan/pokok bahasan yang akan disampaikan
 Penerima pesan (siswa dengan segala kesiapannya).
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana suatu
penjelasan:
 Relevan dengan pertanyaan yang diajukan
 Sesuai dengan daya tangkap siswa
 Sesuai dengan perbendaharaan dan pengalaman siswa
 Mampu memikat perhatian siswa
 Struktur argumentasi cukup meyakinkan siswa
 Mengandung unsur motivasi untuk mendorong siswa

Keterampilan Menjelaskan
2. Menyajikan penjelasan
(pelaksanaan).



Orientasi, mengantarkan siswa pada pokok bahasan
yang akan dibahas.
Bahasa yang sederhana; kejelasan suatu penjelasan
dapat ditingkatkan dengan penggunaan bahasa yang
baik
Penggunaan contoh dan ilustrasi; contoh dan ilustrasi
akan mempermudah siswa yang sulit dalam menerima
konsep yang abstrak. Biasanya pola umum untuk
menghubungkan contoh dengan dalil adalah pola induksi
dan deduktif.
Keterampilan Menjelaskan
2. Menyajikan penjelasan
(pelaksanaan).
Memberikaan variasi; penekanan dapat dikerjakan dengan
cara mengadakan variasi dalam gaya mengajar (variasi dalam
suara atau mimik) dan membuat struktur sajian, yaitu
memberikan informasi yang menunjukan arah atau tujuan
utama sajian
 Sistematika; agar penjelasan mudah diterima hendaknya
urutan langkah-langkah ditunjukan dengan jelas.
 Balikan; Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, balikan
dapat diperoleh dengan cara memperhatikan tingkah laku
siswa, memberikan kesempatan pada siswa menjawab
pertanyaan guru dan meminta pendapat siswa apakah
penjelasan yang diberikan bersifat bermakna atau tidak.

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
STIMULUS
PENGERTIAN VARIASI STIMULUS
Suatu kegiatan guru dalam
konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk
mengatasi kebosanan siswa,
sehingga dalam situasi
pembelajaran siswa senantiasa
menunjukkan ketekunan,
antusiasme, serta partisipatif.
TUJUAN DAN MANFAAT
 Menimbulkan
dan meningkatkan perhatian
siswa kepada aspek pembelajaran yang
relevan
 Memberikan kesempatan bagi
berkembangnya bakat ingin mengetahui dan
menyelidiki
 Memupuk tingkah laku positif terhadap guru
dan sekolah
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh cara menerima pelajaran yang
disenangi.
PRINSIP PENGGUNAAN
Digunakan
dengan suatu maksud
tertentu yang relevan dengan
tujuan
Digunakan secara lancar dan
berkesinambungan
Direncanakan secara baik, dan
secara eksplisit dicantumkan
dalam RPP.
KOMPONEN-KOMPONEN
KETERAMPILAN MENGADAKAN
VARIASI
A.VARIASI DALAM CARA MENGAJAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penggunaan variasi suara
Pemusatan perhatian siswa
(focusing)
Kesenyapan atau kebisuan guru
Mengadakan kontak pandang dan
gerak
Gerakan badan dan mimik
Pergantian posisi guru di dalam kelas
dan gerak guru.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pergantian posisi dan gerak guru:
1.
2.
3.
4.
Biasakan bergerak bebas di dalam kelas
Jangan membiasakan menerangkan
sambil menulis di papan tulis
Jangan membiasakan menerangkan
dengan arah pandangan ke langit-langit,
lantai, ke luar, tetapi arahkan pandangan
ke seluruh kelas.
Bergeraklah perlahan dari belakang ke
depan untuk mengetahui tingkah laku
siswa (observasi)
B.VARIASI DALAM PENGGUNAAN
MEDIA DAN ALAT PELAJARAN
1.Variasi
media dan alat yang dapat
dilihat (visual aids)
Grafik, bagan, foster, diorama, gambar,
film, slide.
2. Variasi media dan alat yang dapat
didengar (auditif aids)
Rekaman suara, suara radio, musik,
deklamasi, puisi, sosiodrama.
3.Variasi
media dan alat yang dapat
diraba, dimanipulasi, dan
digerakkan (motorik)
Peragaan yang dilakukan guru/siswa,
model, patung, topeng.
4.Variasi media dan alat yang dapat
didengar, dilihat, dan diraba (audiovisual aids)
Film, televisi, radio, slide projector,
yang diringi penjelasan guru.
C.VARIASI POLA INTEKASI DAN KEGIATAN
SISWA
1.Pola
Guru - Siswa
G
Komunikasi sebagai
Aksi (Satu Arah)
S
S
S
2.Pola Guru-Siswa-Guru
G
Ada Balikan bagi
guru, tidak ada interaksi
antarsiswa (komunikasi
sebagai interaksi)
S
S
S
3.Pola
Guru-Siswa-Siswa
G
Ada Balikan bagi
guru, siswa saling belajar
satu sama lain
S
S
S
4. Pola Guru-Siswa, Siswa-Guru, Siswa-Siswa
G
Interaksi optimal antara
guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa
(Komunikasi sebagai
transaksi, multiarah)
S
S
S
S
5. Pola
Melingkar
G
Interaksi optimal antara
guru dengan siswa dan
antara siswa dengan
(Komunikasi
transaksi,
siswa
sebagai
multiarah)
S
S
S
S
S
KETERAMPILAN
BERTANYA DASAR

Secara etimologis keterampilan bertanya dapat
dilihat maknanya dari dua suku kata yaitu “terampil
dan tanya”. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia “Bertanya” berasal dari kata “tanya” yang
berarti antara lain permintaan keterangan.
Sedangkan kata “terampil” memiliki arti “cakap
dalam menyelesaikan tugas atau mampu dan
cekatan”. Berdasarkan pada arti secara etimologis
tersebut, maka secara sedarhana keterampilan
bertanya dapat dirumuskan sebagai “kecakapan
atau kemampuan seseorang dalam mengajukan
pertanyaan untuk meminta keterangan atau
penjelasan dari orang lain, atau pihak yang menjadi
lawan bicara”.
TUJUAN DAN MANFAAT BERTANYA DASAR
Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa
tentang suatu topik
 Memusatkan perhatian pada masalah tertentu
 Menggalakkan penerapan belajar aktif
 Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri
 Menstrukturkan tugas-tugas hingga kegiatan
belajar dapat berlangsung secara maksimal
 Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
 Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa
semua siswa harus terlibat secara aktif dalam
pembelajaran

TUJUAN DAN MANFAAT BERTANYA DASAR
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
mendemonstrasikan pemahamannya tentang
informasi yang diberikan
 Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan
yang dapat mendorong
 mengembangkan proses berpikir
 Mengembangkan kebiasaan menanggapi
pernyataan teman atau pernyataan guru
 Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi
 Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni
kepada siswa

TIPE PERTANYAAN



Pertanyaan yang menuntut fakta-fakat; yaitu pertanyan, suruhan
atau pernyataan untuk mengungkap kembali ingatan siswa
terhadap pengalaman atau materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Misalnya “Pemilihan umum tahun berapa, yang
memilih presiden langsung oleh rakyat ... ?
Pertanyaan yang menuntut kemampuan membandingkan; yaitu
pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan atau
melatih daya pikir siswa, khususnya kemampuan berpikir analisis
dan sintesis. Misalnya “Bandingkan antara perjalanan dengan
menggunakan kereta api dan Bis ?”.
Pertanyaan yang menutut kemampuan analisis; yaitu pertanyaan,
suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan dan melatih
kemampuan atau daya nalar secara terurai atau analisis. Misalnya
“Apa yang menyebabkan terjadinya bencana Tsunami”
TIPE PERTANYAAN



Pertanyaan yang menutut kemampuan memperkirakan (judgment);
yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan
atau melatih kemampuan meramalkan atau membuat perkiraanperkiraan. Misalnya sambil menunjuk buah pepaya “Berapa kg kah
berat buah pepaya ini ?”
Pertanyaan yang menutut pengorganisasian; yaitu pertanyaan,
suruhan atau pernyataan untuk mengembangkan atau melatih
kemampuan berpikir secara teratur,logis, sistematis dan
komprehensif. Misalnya “Jelaskan bagaimana upaya untuk
menyelamatkan diri dari bencana alam gempa bumi ?”
Pertanyaan yang tidak perlu dikemukakan jawabannya; yaitu
pertanyaan, suruhan atau pernyataan untuk memberikan
penegasan atau meyakinkan tentang sesuatu kepada siswa.
Pertanyaan, suruhan atau pernyataan semacam ini digolongkan
kedalam jenis pertanyaan retorika yang tidak perlu mendapatkan
jawaban. Misalnya, setelah guru menjelaskan tentang cara-cara
darurat untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa bumi,
kemudian guru bertanya “Apakah perlu informasi ini diketahui pula
oleh teman-taman kalian yang lain ?”
KRITERIA DAN SYARAT PERTANYAAN




Bahasa yang jelas; yaitu pertanyaan, suruhan atau
pernyataan disampaikan dengan menggunakan kalimat atau
bahasa yang mudah dsimengerti oleh pihak yang ditanya
Waktu berpikir; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan
yang diajukan, harus memberikan waktu yang cukup untuk
berpikir bagi siswa, sehingga dapat menemukan dan
menyampaikan jawabannya.
Pemerataan/pemindahan giliran (redirecting); yaitu
pertanyaan, suruhan atau pernyataan harus disampaikan
secara adil dan merata kepada setiap siswa, sehingga semua
memiliki kesempatan yang sama.
Acak; yaitu pertanyaan, suruhan atau pernyataan sebaiknya
diberikan secara acak (tidak berurutan), agar perhatian siswa
semuanya terpusat pada kegiatan pembelajaran yang sedang
dilaksanakan.
KRITERIA DAN SYARAT PERTANYAAN


Pemberian acuan (structuring); yaitu pertanyaan, suruhan
atau pernyataan yang disampaikan harus membantu siswa
dapat mengolah informasi pembelajaran dan menemukan
jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan. Untuk
menemukan jawaban yang tepat dan akurat sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan, kadang- kadang pertanyaannya itu
sendiri harus disertai dengan acuan, agar siswa jelas dan
memahami maksud dan tujuan dari isi pertanyaan tersebut.
Kehangatan dan keantusiasan Suasana pembelajaran harus
diciptakan dalam kondisi yang kondusif dan
menyenangkan, sehingga siswa merasa aman dan betah
dalam belajar. Menyampaikan pertanyaan merupakan bagian
dari startegi pembelajaran yang dikembangkan, dan oleh
karena itu ketika menyampaikan pertanyaan harus tercipta
nuansa psikologis yang hangat (antusias) dan mendorong
sipirit belajar yang tinggi.
KRITERIA DAN SYARAT PERTANYAAN

Merangsang berpikir Setiap jensi pertanyaan yang diajukan
dimaksudkan untuk mendorong terjadinya proses
pembelajaran yang aktif. Setiap pertanyaan yang diajukan
harus menjadi rangsangan (stimulus) bagis siswa, sehingga
siswa merasa tertantang untuk belajar berpikir, melakukan
berbagai aktivitas pembelajaran untuk menjawabnya.
Download