Mengampuni Karena Sudah Diampuni PAI GKI Cinere 24 April 2012 Baca Matius 6:5-15 (penekanan pada ayat 12, 14, 15) Dalam Alkitab ada 4 kata bahasa Yunani yang menunjuk pada “dosa” : 1. Hamartia (174 x) secara harafiah dipakai dalam kegiatan melempar dan memanah, yang berarti gagal mengenai sasaran; meleset dari target. Dosa : kegagalan memenuhi kehendak Allah. a.l. Mat 1:21, “… Yesus, … yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka” Mat 12:31, “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni…” Mat 18:21, “… sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?” 2. Parabasis (7 x) Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan juga sebagai “pelanggaran”. a.l. Rm 2:23, “… menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat”. I Tim 2:14, “…(Hawa) perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa”. Ibr 2:2, “… setiap pelanggaran dan ketidaiktaatan…” Parabasis : harafiah langkah melintasi Dosa : langkah melintasi batas antara yang benar dan salah. 3. Paraptoma (19 x) “paraptoma” = “tergelincir” tidak mengandung kesengajaan yang kuat seperti parabasis. Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai : dosa, kesalahan, pelanggaran. a.l. Mat 6:14-15, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jika kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. Mrk 11:25, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahankesalahanmu”. 4. Opheilema (2 x) “opheilema” = “kegagalan membayar sejumlah hutang/ kewajiban yang harus dibayar”. a.l. Mat 6:12, “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Bagaimana kita mengerti Mat 6:12, 14, 15? • “Dan ampunilah kami akan kesalahan (kegagalan membayar kewajiban) kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah (gagal membayar kewajibannya) kepada kami”. • “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan (tergelincir) orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”. • Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan (tergelincir) kamu”. Maka : pengampunan kita terhadap sesama adalah sebuah bagian yang menyatu; tidak boleh dipisahkan dengan pengampunan yang kita terima dari Tuhan ! Mengapa demikian? • Sebab “pengampunan” bukan merupakan kuasa kita! • Sejak PL Nehemia 9:17c, “Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia”. • Daniel 9:9, “Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia”. • Pengampunan adalah kuasa Tuhan. • Kuasa Tuhan itu menjadi anugerah yang diberikan kepada kita, supaya kita juga memberikannya kepada orang lain. Seperti sebuah talang air : Berkat Tuhan berupa pengampunan bagi kita, ternyata kita hentikan, tidak disalurkan pada orang lain. Tidak merespon anugerah Tuhan dengan benar Yes 59:2, “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mau mendengar, ialah segala dosamu. Kesungguhan hati memohon pengampunan Setiap kali kita berdoa memohon pengampunan Tuhan, seberapa serius kita memohonkannya? Sebab orang yang sungguh-sungguh memohon pengampunan Tuhan adalah orang yang : • Menyadari bahwa mengampuni orang lain sesungguhnya adalah bagian dari mewujudnyatakan doa mohon pengampunan atas diri kita sendiri (sadarkah kita bahwa doa bukan sekedar kata?!). • Dengan tulus bersedia mengampuni orang yang bersalah kepadanya, karena pengampunan yang diterimanya dari Tuhan lebih besar dari yang diberikannya kepada sesama. Baca Matius 18:21-35 • 1 talenta = 6000 dinar = upah harian 6000 hari = 24-26 tahun • 10.000 talenta = 60.000.000 dinar = upah 60.000.000 hari = jumlah yang tidak mungkin terbayar oleh seorang pekerja seumur hidupnya ! • Hutang 10.000 talenta dihapuskan piutang 100 dinar (upah 3,5 – 4 bulan kerja) dipaksa untuk membayar. • Baca ay. 35 Tuhan kejam??? • Tidak! Melainkan : pengampunan terhadap sesama itu merupakan bagian yang menyatu dengan keseriusan kita menerima pengampunan dari Tuhan! • Kita hidup saat ini di mana pengampunan telah kita dapatkan sebagai anugerah dari Kristus jadi tidak terasa mahalnya! • Padahal sejak PL, sebuah pengampunan membutuhkan korban-korban penebusan yang harus dilakukan setiap kali! • Dalam Kristus, tubuh dan darah-Nya menjadi kurban bagi pengampunan dosa kita. Ini lebih mahal dari apapun! • Bagaimana kita menghargainya??? Mengampuni Karena Sudah Diampuni • Inilah panggilan kita sebagai orang-orang yang telah menerima anugerah pengampunan dari Tuhan. • Lakukan dengan ketulusan, jangan karena terpaksa. MEMAAFKAN orang lain BUKAN soal berapa besar kasih dan kesabaran yang KITA PUNYA. Tapi soal BAGAIMANA KITA MERESPON pengampunan yang Tuhan berikan pada kita. Jadi: Bukan MAMPUKAH SAYA memaafkan dia? Melainkan: MAUKAH saya memaafkan dia? Untuk mengampuni, tidak selalu mudah. Kadang kita harus berjuang menghadapi segala perasaan dan respon orang lain. Tapi tetaplah memilih untuk mengampuni ! Sampai berapa kali? 70 x 7 kali = tanpa batas! Bukankah Tuhan pun tidak menghitung-hitung berapa kali IA memberikan pengampunan setiap kali kita datang mengakui dosa kita di hadapan-NYA? Belajar seperti bunga mawar…