laporan menteri perdagangan

advertisement
SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN
PADA ACARA
PERLINDUNGAN HAK CIPTA: MEMBANGUN EKONOMI KREATIF
JAKARTA, 28 OKTOBER 2007
Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono beserta Ibu;
Yang Terhormat Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi Negara;
Yang Terhormat para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu;
Yang Terhormat Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo;
Yang Mulia para Duta Besar Negara Sahabat;
Yth Pimpinan dan pengurus Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu
dan Penata Musik (PAPPRI)
Yang Terhormat Pengurus Kamar Dagang Indonesia dan teman dari
dunia usaha,
Anggota PAPPRI, teman-teman artis penyanyi, pelaku industri musik,
seni dan kreatif yang kami banggakan,
Yang Terhormat Bapak-bapak dan Ibu-ibu, rekan-rekan Media serta
para hadirin sekalian
Selamat malam dan salam sejahtera bagi kita semua.
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena pada malam hari ini, yang juga adalah Hari Sumpah Pemuda
kita dapat hadir bersama pada acara dengan tema Melindungi Hak
Cipta: Mendorong Ekonomi Kreatif.
Atas nama Tim Nasional Penanggulangan Pelanggaran Hak Kekayaan
Intelektual (Timnas HKI), ijinkan kami memberi sambutan singkat
berkaitan dengan tema yang diangkat malam hari ini.
1
Saya mencoba dengan pertanyaan mendasar, apa itu ekonomi kreatif?
Seperti yang telah sering ditegaskan oleh Bapak Presiden, ekonomi
kreatif adalah ekonomi gelombang ke empat yang berdasarkan
kreativitas dan inovasi individu kreatif yang menciptakan berbagai karya.
Ekonomi kreatif adalah gelombang keempat, setelah ekonomi berbasis
pertanian, industri, dan ilmu pengetahuan (knowledge based).
Indonesia sangat berpotensi mengembangkan ekonomi kreatif karena
warisan budaya, tradisi, seni dan kenyataan bahwa kualitas sumber
daya manusia Indonesia adalah setaraf dunia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa SDM Indonesia sangat trampil di berbagai
hal yang berkaitan dengan industri kreatif seperti menggambar,
memahat, mengukir, melukis, menyanyi, menciptakan lagu dan musik
dan seterusnya.
Kita boleh bangga:
- Christine Hakim icon dunia perfilman kita menjadi Goodwill
Ambassador UNESCO untuk Asia Tenggara, pernah mendapat
penghargaan dan duduk sebagai juri untuk festival film Cannes;
- Tracy Trinita model berasal dari Indonesia yang sudah manggung
di Paris dan New York, desainer-desainer kita seperti Iwan Tirta,
Harry Dharsono, Obin, Baron, Ghea Panggabean yang semua
sudah dikenal secara internasional;
- Animasi Walt Disney, Dora Emon dan GI Joe juga sudah di buat di
sini;
- Ada berbagai musikus kita yang sudah dikenal secara
internasional seperti Belawan pemain gitar jazz dari bali, Anggun
rocker penyanyi jazz pop, Niji pop Indonesia yang karangan
ringtone nya sudah digunakan di Korea, Jepang dan HK,
Supanggah direktur musik dari pertunjukan asal Sulawesi Ila
Galigo, dimana Ila Galigo sudah manggung di New York dan
Singapore, Tony Prabowo dan Ubiet;
Hadirin yang kami hormati,
Sebagai tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden untuk membuat road
map industri kreatif, diperkirakan bahwa industri kreatif:
- menyumbang sekitar 4.7% kepada PDB,
- mengalami pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan nasional,
- mengalami pertumbuhan penciptaan lapangan kerja serta jumlah
perusahan baru yang lebih tinggi dari rata-rata
2
- menyumbang 4% kepada penyerapan tenaga kerja dan
- 9% terhadap ekspor.
Selain industri musik beberapa contoh kelompok industri kreatif, yaitu:
(1) Periklanan; (2) Arsitektur; (3) Pasar Seni dan Barang Antik; (4)
Kerajinan; (5) Desain; (6) Desain Fesyen; (7) Video, Film, dan
Fotografi; (8) Permainan Interaktif; (9) Musik; (10) Seni Pertunjukan; (11)
Penerbitan dan Percetakan; (12) Layanan Komputer dan piranti Lunak;
(13) Televisi dan Radio; (14) Riset dan pengembangan.
Sedangkan kontributor tiga terbesar adalah: (1) Desain Fesyen dengan
kontribusi sebesar 29,85% : (2) Kerajinan dengan kontribusi sebesar
22,70% dan (3) Periklanan dengan kontribusi sebesar 18,38%. Musik
mempunyai kontribusi sebesar 5% tetapi mengalami pertumbuhan yang
tertinggi. Sedangkan jika ditinjau dari sisi pertumbuhan PDB, maka
kelompok industri kreatif yang memiliki rata-rata pertumbuhan yang
sangat tinggi adalah: (1) Musik; (2) Periklanan; (3) Penerbitan dan
percetakan.
Industri kreatif di Indonesia juga tumbuh karena permintaan dalam
negeri yang besar – misalnya 80 persen dari penjualan musik dan lagu
di Indonesia berasal dari hasil ciptaan dan nyanyian artis Indonesia.
Banyak karya pencipta musik dan lagu di Indonesia yang telah berhasil
menjual ringtone dan download dari internet seperti dari Nigi dan
Samson.
Hadirin yang kami hormati
Pertanyaan kedua yang tidak kalah penting, bagaimana para
penyumbang industri kreatif bisa diberikan perlindungan dan insentif
berkarya yang tepat --- sehingga terus berkarya, terus berkembang
mendorong ekonomi kreatif dan terus mengembangkan dasar budaya
dan seni Indonesia?
Hal tersebut sangat penting, mengingat bahwa industri kreatif
didefinisikan sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas,
ketrampilan serta bakat individu dan dapat menghasilkan nilai ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja melalui penciptaan dan eksploitasi hak
intelektual dan kontent.
3
Maka Hak Kekayaan Intelektual atau HKI adalah landasan dari ekonomi
kreatif karena HKI melindungi karya dari para pekerja di industri kreatif.
Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta yang kreatif, trampil dan
berbakat atas karyanya. Dari hak tersebut si pencipta mempunyai hak
ekonomi untuk dapat menciptakan nilai ekonomi dari karyanya melalui
reproduksi sendiri atau dengan bekerjasama dengan produsen atau
pihak lain, dan mempunyai dasar hukum mencegah pihak lain
mengunakan karyanya tanpa izin.
Perlindungan HKI adalah kunci peningkatkan insentif untuk berkarya
dan memberi hak pada para pekerja industri kreatif dalam rangka
menciptakan nilai ekonomi dari karyanya.
Beberapa karya kreatif yang bisa dilindungi adalah hak cipta atas
ciptaan buku, tulisan, drama, tari, koreografi, segala bentuk seni rupa,
lagu atau musik, arsitektur. Di luar hak cipta karya seperti yang telah
disebut, bentuk HKI lain yang juga dilindungi adalah paten terhadap
suatu invensi atau inovasi, merek yang menjadi tanda pengenal produk
atau jasa, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan
rahasia dagang.
Komitmen Timnas HKI adalah untuk memperkuat Undang Undang dan
peraturan, penegakan hukum, sosialisasi, pengembangan SDM/
pendidikan, dan kerjasama internasional. Timnas HKI baru baru ini juga
mengarisbawahi pentingnya untuk inventarisasi perlindungan terhadap
karya budaya dan pengetahuan/karya tradisional Indonesia dan telah
ditanda tangan kerjasama antara Menteri Budaya dan Parawisata dan
Menteri Hukum dan HAM untuk menindaklanjuti hal tersebut.
Disamping itu Timnas HKI mempunyai kepedulian terhadap UKM
dengan berbagai program:
- pendaftaran invensi atau ciptaan secara cuma-cuma, malam ini
melalui program sosialisasi HKI Departemen Perdagangan, akan
ditawarkan pendaftaran hak cipta lagu secara cuma-cuma untuk
500 lagu;
- Departemen lain seperti Departemen Perindustrian juga
mempunyai program serupa untuk memfasilitasi UKM dalam HKI;
- pemotongan biaya sebesar 50% untuk pendaftaran merek, hak
cipta atau desain oleh UKM (berdasarkan MOU antara
Departemen Hukum dan HAM dan Kementerian Negara UKM dan
koperasi).
4
Selain perlindungan hak cipta yang dilakukan melalui pendaftaran dan
perolehan sertifikat, penegakan hukum oleh aparat hukum juga penting,
supaya pelanggaran hak cipta seperti pengadaan hasil karya musik dan
seni yang tidak sah dapat di cegah. Hal tersebut sudah menjadi
komitmen dari Timnas HKI yang berkaitan dengan beberapa
departemen dan aparat hukum terutama Polisi, dalam mengatur alat
cengkram optik, pelacakan dan penegakan hukum pada sumber
produksi/pabrik yang tidak legal, dan juga pada penjualan produk yang
tidak legal.
Yang tidak kalah penting juga adalah pengaturan pembagian royalty
antara artis dan produsen yang adil. Sedangkan sosialisasi masyarakat
seperti acara malam ini dan di kurikulum pendidikan juga sangat
penting.
Hadirin yang kami hormati
Sosialisasi HKI malam hari ini menjadi sangat sangat berharga dan
sungguh special, karena keberadaan Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono malam hari ini yang telah bersedia digunakan sebagai
simbol pentingnya perlindungan hak cipta dan memberikan teladan
bahwa seorang pencipta harus pro aktif dalam memproteksi karyanya
dengan mendaftarkan ke Direktorat Jenderal HKI, Depkhumham
sehingga para kreator dan pencipta dapat melindungi hak ekonomi dari
karyanya. Selain pendaftaran, perlu juga dilakukan kegiatan
”pengumuman” hasil karya yang dimaksud yaitu ciptaan dapat didengar,
dan pada malam berbahagia ini kita semua akan mendengarkan karya
ciptaan seorang bangsa Indonesia yang termasuk dalam masyarakat
kreatif Indonesia, bernama Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Karya
ciptaan akan dinyanyikan oleh berbagai artis penyanyi terkenal. Atas
Tim Nas HKI, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono karena telah bersedia
memberi teladan dan contoh.
Acara malam hari ini juga merupakan contoh kongkrit apresiasi Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono terhadap masyarakat kreatif bangsa
Indonesia terutama kaum dunia musik dan lagu, dan kaum generasi
muda. Karena hari ini juga hari sumpah pendua kita patut memberi
apresiasi kepada generasi muda yang merupakan pelaku dan potensi
terbesar dalam mendorong industri kreatif. Contoh banyak Samuel AFI
dan sejumlah artis muda yang tampil pada acara malam hari ini,
seorang bocah cilik Bryan Jevoncia telah menang juara pertama desain
5
perangko PBB, pemenang dari SMP dan SMA olimpiade fisika dan
seterusnya.
Hadirin Yang kami hormati
Sebagai penutup kami juga tidak lupa menyampaikan terimakasih dan
apresiasi sebesar-besarnya kepada pengurus PAPPRI, segenap
anggotanya, Pimpinan dan staf Pekan Raya Jakarta, berbagai pihak lain
yang telah bersedia menjadi Steering Committee seperti Panglima TNI,
Kapolri dan Menteri ESDM, dan tentunya para artis dari semua generasi
yang telah menyumbang kepada acara malam hari ini.
Selain dampak ekonomi tentunya industri kreatif di Indonesia dapat
memberikan dampak yang sangat luas bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara yang meliputi aspek ekonomi, sosial dan budaya, serta
diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup (quality of life) masyarakat
Indonesia, serta kebangaan kita sendiri terhadap budaya dan produk
industri kreatif kita yang dihasilkan oleh putra-putri yang terbaik di
bangsa ini.
Marilah kita menikmati malam hari ini sebagai pesta apresiasi kreatifitas
bangsa Indonesia dari zaman ke zaman, dan pentingnya HKI untuk
mendorong
ekonomi
kreatif,
menumbuhkan
kepuasan
dan
kesejahteraan individu kreatif, menyatukan bangsa. Persilahkan kami
menutup dengan moto dari Tim Nas HKI berkaitan dengan hak cipta
- Malu memakai karya orang lain tanpa izin, jujur menghargai hasil
karya orang lain, dan bangga berkreasi dan melindungi karya
bangsa sendiri;
- Mari tanamkan sejak dini, nilai menghargai milik orang lain dan
bangga dengan karya sendiri.
Selamat Malam dan terima kasih.
Jakarta, 28 Oktober 2007
Menteri Perdagangan RI
6
Download