ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK PELANGGARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TERHADAP TEKNOLOGI Dosen Pembimbing : Afi Rahmat SE.,MM Dian Anjani (21801082181) Program Studi : Akuntansi -05 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2019 Analisis Mengenai Dampak Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual pada Teknologi Dian Anjani Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Abstrak Hak kekayaan intelektual ini merupakan hasil olah fikir atau kreatifitas manusia yang menghasilkan suatu ciptaan di bidang seni, sastra, ilmu pengetahuan, serta teknologi di dalamnya. Yang mempunyai manfaat ekonomi. Hak kekayaan intelektual atau Intellectual Property Right ini sebagai suatu hak eksklusif, isinya perlu dilindungi dengan maksud, yaitu memberikan penghargaan kreativitas pelaku HKI, merangsang orang lain untuk lebih lanjut dapat mengembangkan hingga dengan sistim hak kekayaan intelektual kepentingan masyarakat. Di era globalisasi saat ini, banyak sekali ditemukan pelanggaran hak atas kekayaan intelektual terutama dalam bidang teknologi. Hal ini tentunya mempunyai dampak tersendiri bagi pencipta suatu karya tersebut. Sehingga hal ini diperlukan upaya perlindungan atas kekayaan intelektual. Kata kunci : Dampak Pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual pada Tekonologi 1 Pendahuluan Di era globalisasi dewasa ini, hak kekayaan intelektual (HKI) menjadi sangat penting, karena perlindungan HKI erat kaitannya dengan perdagangan global di tingkat internasional. Perlindungan HKI menjadi isu yang menarik dan menonjol dalam hubungan ekonomi internasional, disebabkan beberapa faktor yaitu terciptanya pasar global sebagai akibat perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi, meningkatnya intensitas dan kualitas riset serta pengembangan inovasi yang diperlukan untuk menghasilkan dan mengembangkan suatu produk baru. Faktor-faktor tersebut dibarengi pula dengan kenyataan bahwa beberapa teknologi baru tentu tidak secara tepat dapat dimasukkan dalam salah satu bentuk perlindungan HKI yang ada, sedangkan sebagai akibat berkembangnya teknologi yang murah dalam bidang pengadaan, pengambilalihan maupun pembajakan, maka banyak bentuk HKI atau produk-produk yang dihasilkannya menjadi lebih mudah dibajak dan ditiru.1 Hak cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas.2 Hak kebendaaan yang sempurna dan hak kebendaan yang terbatas. Hak kebendaan yang sempurna adalah hak kebendaan yang memberikan kenikmatan yang sempurna bagi si pemilik. Selanjutnya untuk hak yang demikian dinamakannya hak kemilikan. Sedangkan hak kebendaaan terbatas adalah hak yang memberikan kenikmatan yang tidak penuh atas suatu benda. Jika dibandingkan dengan hak milik. Artinya hak kebendaaan terbatas itu tidak penuh atau kurang sempurnanya jika dibandingkan dengan hak milik.3 Hak kekayaan immateril adalah suatu hak kekayaan yang objek haknya adalah benda tidak berwujud. Dalam hal ini yang dapat dijadikan objek hak kekayaan yang termasuk dalam cakupan benda tidak bertubuh, seperti: hak tagihan, hak yang ditimbulkan dari penerbitan surat-surat berharga, hak sewa dan lain-lain. Hak cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk mencegah orang lain yang melakukannya. 1 Zainudin Jahisa, Peran Jaksa dalam penegakan Undang-Undang Dasar Industri dan Merek, (Surakarta, 2002), hal.2. 2 http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_cipta diakses 8 Juli 2019 | 21.00 WIB | 3 Mariam Darus Badrulzaman, Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, BPHN – Alumni, Bandung,1983, hal 43. 2 Pembahasan 2.1 Dampak Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual pada Teknologi Dengan berkembang pesatnya teknologi berbasis informatika teknologi (IT), dapat membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda atau dapat memberi peluang kepada generasi muda untuk berkreasi, berkarya, dedikatif, dan kreatif dalam mengembangkan teknologi. Oleh sebab itu, agar setiap orang tidak merasa dirugikan dalam hal suatu penciptaan suatu program oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka, harus dilindungi atau dibuatkan suatu peraturan perundang-undangan tentang kepemilikan hak agar orang yang berkreasi dalam bidang IT tidak merasa dirugikan atau tidak mersa bosan dan juga agar orang yang tidak bertanggung jawab tidak dapat membajak software. Dampak pelanggaran hak atas kekayaan intelektual terhadap teknologi antara lain : Menimbulkan sikap saling acuh antara pencipta dengan pembajak Merugikan baik secara materil dan imateril kepada pencipta Menimbulkan terjadinya penurunan minat dari masyarakat ke pada produk asli dan lebih memilih produk bajakan yg harganya jauh lebih murah dari produk aslinya. Timbulnya monopoli dalam pemasaran suatu produk Sehingga dengan terjadinya kejadian di atas, membuat terbentuknya beberapa bentuk-bentuk cybercrime antara lain : Unauthorized acces adalah kejahatan dengan cara memasuki jaringan computer dengan cara yang tidak sah (melakukan penyusupan). Penyusupan untuk mencuri informasi, sabotase pelakunya disebut cracker. Sedangkan penyusupan untuk menguji keandalan suatu system pelakunya disebut hacker. Illegal contents adalah memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu yang tidak benar dengan tujuan merugikan orang lain maupun menimbulkan kekacauan. Data forgery adalah memasukkan data yang tidak benar ke dalam internet. Cyber espiongase and extortion (cyber terrorism)adalah kejahatan dengan cara memasukkan virus/program untuk menghancurkan data pada computer pihak lain. Offense against intellectual property adalah kejahatan yang dilakukan dengan cara menggunakan hak kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet. Infringements of privacy adalah kejahatan yang dilakukan dengan cara mendapatkan informasi yang bersifat pribadi dan rahasia. Phishing adalah kejahatan dengan cara mengecoh orang lain agar memberikan data pribadinya melalui situs yang disiapkan pelaku. Carding adalah kejahatan yang dilakukan dengan cara mencuri data-data kartu kredit orang lain kemudian digunakan untuk transaksi melalui internet. 2.2 Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual Dalam penetapan Hak Atas Kekayaan Intelektual tentu berdasarkan hukumhukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dasar hukum tersebut anatara lain : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Merek 5. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1997 tentang Hak Paten 6. Keputusan Presiden RI Nomor 15 Tahun 1997 tentang Pengesahan Paris Convention for Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization 7. Keputusan Presiden RI Nomor 17 Tahun 1997 tentamg Pengesahan Trade Law Treaty 8. Keputusan Presiden RI Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works 9. Keputusan Presiden RI Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu atau kelompok atau organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-pemikiran kretaif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftrakannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia. 3. Penutup 3.1 Kesimpulan Hak cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu yang memiliki hak kebendaan serta hak immaterial. Pelanggaran dalam hak kekayaan intelektual mempunyai dampak tersendiri bagi pencipta terutama dalam aspek ekonomi baik berupa kerugian material maupun immaterial. Tinjauan Pustaka Saidin , 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual,RajaGrafindo Persada, Jakarta. Saidin , 1995, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual,RajaGrafindo Persada, Jakarta. Margono, Suyud. 2002. Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Widiasana Indonesia. Djumhana, Muhammad. 2003. Hak Milik Intelektual : Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Undang-Undang No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta http://www.scribd.com/doc/104317430/Jurnal-Haki#scribd https://unzhaalqudsi.wordpress.com/2015/10/12/hak-cipta-dampak-pelanggaranhak-cipta-dan-aturan-aturan-berkaitan-dengan-hak-cipta/ http://www.academia.edu/9104822/Politik_hukum_1