BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan pada bab I, dilakukanlah analisis data pada bab III dengan didasari oleh landasan teori yang sudah dipaparkan pada bab II, maka tahap terakhir yakni menjelaskan kesimpulan dari analisis yang dilakukan pada penelitian ini serta saran yang ditujukan untuk penelitian berikutnya yang mengambil topik pembahasan serupa. 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis data kata serapan dalam struktur kalimat tunggal Bahasa Korea yang diambil dari artikel newsen.com yang diterbitkan pada bulan Januari hingga Maret 2016 yang didasarkan oleh ilmu sintaksis, maka diperoleh beberapa kesimpulan terkait unsur gramatikal struktur kalimat tunggal dari data yang telah dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Pada dasarnya struktur kalimat tunggal yang terdapat dalam Bahasa Korea adalah berupa S-P, S-Pel-P, S-K-P, S-O-P dan S-K-O-P, namun struktur kalimat tunggal yang mempunyai kata serapan pada data yang diteliti yakni hanya berupa S-P, S-K-P, S-O-P, dan S-K-O-P dengan partikelpartikel yang menempel pada setiap fungsinya. Struktur S-Pel-P tidak ditemukan dalam artikel-artikel yang diteliti, karena yang termasuk dalam fungsi Pel dalam Bahasa Korea mempunyai arti sempit yakni hanya berarti 52 53 “bukan” dan “menjadi”. Kata serapan dalam penelitian ini dapat menempati fungsi S, O, K, dan P. 2. Kata serapan yang ditemukan dalam struktur kalimat tunggal bahasa Korea pada artikel-artikel yang diteliti pada umumnya merupakan jenis kata N dan FN. Pada dasarnya kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Korea semua akan dibakukan menjadi jenis kata N, sedangkan jenis kata N hanya dapat diduduki oleh fungsi S, O, dan K saja. Adapun penggunaan kata serapan pada fungsi P yang menduduki jenis kata V atau A, dalam aturan gramatikal bahasa Korea jika ingin mengubah jenis kata N menjadi jenis kata V atau A harus ditambahkan dengan akhiran -하다 [-hada] „melakukan‟ di belakang N. Dengan penambahan akhiran -하다 [-hada] kata serapan yang semula merupakan jenis kata N berubah menjadi jenis kata V atau A yang cara pengubahannya disesuaikan dengan aturan gramatikal bahasa Korea. 3. Hasil yang diperoleh dari analisis kata serapan yang terdapat pada artikel yang diteliti yakni sebagian besar kata serapan yang dipakai dalam artikel situs berita hiburan newsen.com adalah berasal dari Bahasa Inggris, selanjutnya beberapa diambil dari bahasa Perancis dan bahasa Italia. Penulisan kata serapan ke dalam bahasa Korea disesuaikan dengan pelafalan pada bahasa asal yang tetap menggunakan kaidah pelafalan bahasa Korea. Proses penyerapan kata asing ke dalam bahasa Korea pada umumnya hanya menggunakan cara adopsi yaitu dengan cara mengambil bentuk dan makna kata asing tersebut secara keseluruhan. Namun, pada 54 analisis ini ditemukan perpaduan antara beberapa unsur dalam satu kata, yakni perpaduan antara kata serapan dengan kata dari bahasa Korea, nama, dan bahasa asing yang bukan merupakan kata serapan. 4.2. Saran Penelitian ini hanya menganalisis kata serapan dalam struktur kalimat tunggal Bahasa Korea pada artikel situs berita hiburan korea newsen.com. Oleh karena itu, sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian terdapat beberapa saran bagi peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai analisis kata serapan maupun struktur kalimat tunggal Bahasa Korea, antara lain: 1. Pada penelitian yang berkaitan dengan kata serapan sebaiknya lebih memperdalam teori penyerapan atau pembentukan kata serapan yang akan diteliti, jadi bukan hanya sekedar tahu tentang asal bahasa dan maknanya saja. 2. Kata serapan yang terdapat pada artikel yang diterbitkan dalam situs berita online sering menggunakan bahasa modern yang mungkin merupakan istilah yang didapat dari bahasa lain, namun tidak semua istilah dengan bahasa asing itu disebut sebagai kata serapan. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mencari objek penelitian yang lebih menggunakan bahasa yang telah dibakukan agar tidak terjadi kesulitan dalam menganalisisnya. 3. Dalam artikel-artikel berita banyak ditemukan struktur kalimat majemuk daripada kalimat tunggal, jadi sedikit sulit untuk mencari kata serapan yang terdapat pada struktur kalimat tunggal dalam sebuah artikel. Pada 55 penelitian berikutnya sebaiknya menelaah terlebih dahulu data yang akan diteliti lalu menentukan struktur mana yang lebih sesuai, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam menganalisis data. 4. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori sintaksis yang membahas tentang fungsi kata dan morfologi yang membahas tentang jenis kata. Pada penelitian berikutnya sebaiknya menggunakan satu teori saja, sehingga dapat lebih memperdalam satu teori itu secara keseluruhan.