BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merger dan akuisisi merupakan praktik dalam perusahaan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sinergi, strategic oppurtunities, meningkatkan efektifitas dan megeksploitasi mispricing di pasar modal. Keputusan merger dan akuisisi tidak terlepas dari masalah biaya pelaksanaan yang mahal dan hasilnya pun belum tentu sesuai dengan yang diharapkan. Pengumuman merger dan akuisisi adalah informasi yang sangat penting dalam suatu industri, karena perusahaan akan mempersatukan kekuatannya. Dengan demikian, pengumuman merger dan akuisisi sebagai informasi yang berpengaruh tidak hanya pada kedua perusahaan yang melakukan merger, yaitu perusahaan pengakuisisi (akuisitor) dan perusahaan yang diakuisisi (target firm), namun juga perusahaan lain yang satu jenis indusri yang sama dengan akuisitor dan target firm. Ang (1997), kinerja suatu saham dipengaruhi oleh perkembangan sektor industri terkait. Tingkat permintaan pada sektor industri akan memberikan pengaruh terhadap perusahaan yang terkait pada sektor tersebut dan selanjutnya akan terefleksikan ke dalam harga pasar saham perusahaan tersebut. Firth (1996) menyatakan bahwa berita tentang suatu perusahaan atau adanya transfer informasi intra industri mempengaruhi perusahaan lain dalam industri yang sama. Informasi 1 2 aktifitas suatu perusahaan berhubungan dengan kinerja harga saham perusahaan lain dalam industri yang sama. Jika informasi intra industri ini berdampak pada memburuknya kinerja saham perusahaan lain dalam satu industri maka terciptalah contagion effect (Akhigbe dan Madura, 1996). Reaksi positif dan negatif terhadap kejadian merger dan akuisisi tergantung dari ketersediaan informasi bagi investor pada waktu pengumuman merger dan akuisisi serta persepsi pasar terhadap keputusan merger dan akuisisi. Halpern (1983) berpendapat bahwa perilaku atau perubahan harga saham selama pengumuman merger dan akuisisi merefleksikan gambaran semua informasi dan pengaruh yang dikeluarkan dalam pengumuman merger dan akuisisi. Merger dan Akuisisi mempunyai dua tujuan utama yaitu ekonomis dan nonekonomis (Sutojo, 1992). Tujuan proses Merger dan Akuisisi adalah untuk meningkatkan penjualan, return on investment (ROI) ataupun return on equity (ROE). Dengan kata lain, proses akuisisi mempunyai tujuan ekonomis untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas. Sedangkan tujuan non-ekonomis, antara lain motivasi politik dan sosial. Motivasi politik sering dilakukan oleh perusahaan multinasional negara maju untuk memperkuat hegemoni politiknya di negara perusahaan target (Rojas, 1997). Selain itu, adanya motivasi sosial proses akuisisi, misalnya untuk menciptakan lapangan kerja. Berdasarkan latar belakang tadi penulis tertarik untuk meneliti perbedaan harga saham sebelum dan setelah pengumuman merger dan akuisisi. 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: Apakah ada perbedaan harga saham sebelum dan setelah pengumuman merger dan akuisisi. C. Batasan Masalah 1. Penelitian ini meneliti mengenai pengumuman merger dan akuisisi dengan melihat perubahan harga saham pasca krisis moneter, setelah terjadinya krisis moneter banyak perbankan yang terancam likuidasi, maka ada kemungkinan untuk melakukan merger dan akisisi. Dengan waktu penelitian dari tahun 1998 sampai 2005. 2. Perbankan yang terdaftar di BEJ, sebab setelah krisis moneter lebih banyak perbankan yang melakaukan merger dan akuisisi, dibandingkan dengan perusahaan manufaktur. 3. Melakukan aktifitas merger dan akuisis tahun 1998-2005, dimana pada pasca krisis moneter banyak perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi untuk memperoleh sinergi. 4. Tanggal merger dan akuisisi dapat diketahui secara jelas. 5. Sahamnya aktif diperdagangkan, dalam jangka waktu 7 tahun. D. Tujuan Penelitian Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menguji apakah ada perbedaan harga saham sebelum dan setelah pengumuman merger dan akuisisi. 4 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor, penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan analisis investasi yang tepat dan akurat dalam hal penentuan investasi pada suatu perbankan, khususnya perbankan yang melakukan merger dan akuisisi. 2. Bagi Akademisi, Untuk memberikan bukti empiris mengenai reaksi pasar terhadap pengaruh merger dan akuisisi dilihat dari perubahan harga sahamnya. 3. Bagi Emitem, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau perkiraan dalam membeli saham ataupun menjual sahamnya kepada publik. 4. Bagi pemerintah, agar kebijakan mengenai merger dan akuisisi lebih diperhatikan. Terutama setelah krisis moneter dimana perusahaan ataupun bank banyak yang dilikuidasi, sehingga jalan yang terbaik yang mungkin harus dilakukan adalah melakukan merger dan akuisisi untuk memperoleh senergi dan meningkatkan efektifitas. Selaras dengan asas demokrasi yaitu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan memeratakan hasil-hasil produktif dan efisien sehingga akan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.