BAB 3 ANALISIS PADA SISTEM YANG BERJALAN Dalam bab ini

advertisement
BAB 3
ANALISIS PADA SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana strategi pada sistem dan teknologi
informasi serta strategi bisnis yang sedang berjalan pada organisasi saat ini dengan
menggunakan metode enterprise architecture. EA sebagai metode dokumentasi menyediakan
current view, yaitu tentang strategi yang digunakan pada masa sekarang, proses bisnis yang
berjalan, system dan teknologi yang digunakan, serta seluruh sumberdaya yang ada pada
organisasi dimasa sekarang ini.
3.1 Strategic Goal and Initiatives
Top level dari EA Framework mengidentifikasi arahan strategi, tujuan dan inisiatif
dari perusahaan dan
menyediakan deskripsi yang
jelas dari kontribusi IT yang akan
mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
3.1.1 Strategic Plan
Strategic Plan memberikan arahan apa saja hal yang ingin dicapai oleh RSKB
TZU CHI untuk masa yang akan datang, dan disini dijabarkan bagaimana cara untuk
mencapainya.
3.1.1.1 Strategic Goal
Strategic Goal merupakan tujuan utama atau target yang ingin dicapai
oleh RSKB TZU CHI untuk mengembangkan kualitas dan proses bisnis yang
ada pada RSKB. Berikut adalah tujuan-tujuan tersebut.
1.
Melakukan penambahan kapasitas ruang rawat inap untuk pasien.
2.
Penambahan dokter-dokter spesialis.
3.
Melengkapkan alat-alat medis.
4.
Penyelarasan jenis obat, agar obat-obatan yang ada di RSKB menjadi
lebih update.
5.
Penambahan fasilitas penunjang medis, seperti ruang pemeriksaan dan
laboratorium.
3.1.1.2 Visi dan Misi
Visi :
-
Menjadi rumah sakit paripurna yang bermutu di Indonesia yang berpegang
teguh pada cinta kasih universal.
Misi :
-
Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
41
42
-
Memiliki integritas, kejujuran dan komitmen kepada kemanusiaan
Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan menuju tenaga kesehatan
yang handal dan professional
-
Memberikan keteladanan dalam pelayanan medis.
3.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Lingkungan bisnis setiap organisasi dibedakan atas dua hal yaitu lingkungan
internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi
yang dimana seluruh pihak saling berkaitan dengan kegiatan rutin yang ada pada
organisasi, dan memiliki andil dalam menjalankan setiap proses bisnis dan kebijakan
yang ada pada organisasi.
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan luar organisasi yang memberikan
dampak signifikan dalam kemajuan atau ancaman yang diterima oleh organisasi.
Berbagai faktor itu dapat berupa peluang dan ancaman yang diberikan oleh rekan
bisnis ataupun kompetitor pesaing.
3.1.2.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal organisasi merupakan lingkungan yang rawan
yang dapat memberikan berbagai aspek yang tidak dapat diduga sebelumnya.
Analisis lingkungan eksternal organisasi yaitu analisa yang dilakukan terhadap
berbagai faktor yang terdapat di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
keutuhan perjalanan bisnis sebuah organisasi. Dengan menganalisa lingkungan
luar organisasi maka organisasi dapat menjabarkan berbagai faktor tersebut,
seperti melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari
ancaman yang timbul dari para pesaing bisnis.
Analisis lingkungan eksternal organisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik analisa 5 Daya Saing porter dan teknik PEST.
A. Analisis 5 Daya Saing Porter
Analisis lima daya saing porter terdiri dari: Ancaman pendatang
baru, Ancaman produk pengganti, Pelanggan, Pemasok, dan Persaingan
industry. Berikut ini adalah analisis lima daya saing porter pada RSKB
TZU CHI.
43
Pendatang Baru
Organisasi yang berjalan di
bidang pelayanan kesehatan
seperti :
Poloklinik Seruni dan
Puskesmas Sucipto
Pesaing Industri
Pemasok
Distrobutor pemasok obatobatan dan alat-alat rumah
sakit
Organisasi yang bergerak
dibidang kesehatan yang
berada di sekitar Rumah
Sakit Tzu Chi, seperti :
RSUD Cengkareng dan
Rumah Sakit PIK
Pelanggan
-
Warga
Pegawai Perusahaan
Perorangan
Produk Pengganti
-
Bidan
Puskesmas
Apotik
Toko penjual obatobatan
Gambar 3.1 Analisis Lima (5) Daya Saing Porter pada RSKB TZU CHI
Berikut ini merupakan penjelasan dari analisis lima daya saing
porter pada RSKB TZU CHI:
1. Ancaman Pendatang Baru
Pendatang baru yang bergerak dibidang jasa kesehatan
semakin tahun semakin meningkat, terlebih lagi di daerah kota
seperti Jakarta yang mempunyai populasi penduduk yang sangat
besar. Keberadaan para pendatang baru dapat berdampak
negatif pada kestabilan proses bisnis Rumah Sakit, sebagai
44
contoh poliklinik dan puskesmas yang banyak bermunculan di
daerah Cengkareng seperti Poliklinik Seruni dan Puskesmas
Sucipto.
Dengan adanya para pendatang baru yang bergerak
dalam bidang yang sama maka akan memberikan pilihan yang
lebih bervariasi kepada para masyarakat untuk menggunakan
jasa kesehatan yang tersedia. Tetapi bila Rumah Saakit berhasil
memberikan
dan
mempertahankan
kualitas
pelayanan
terbaiknya maka pelanggan akan terus berdatangan dan tetap
menggunakan jasa RSKB TZU CHI bila membutuhkannya
kembali.
2. Ancaman Produk Pengganti
Ancaman dari produk pengganti merupakan bukti dari
sebuah ancaman yang sangat nyata terhadap produk yang ada
pada RSKB TZU CHi. Dalam bidang kesehatan produk
pengganti ini dapat berupa obat-obatan yang dijual bebas pada
apotik, toko-toko obat, ataupun puskesmas yang menyediakan
obat-obatan untuk berbagai macam penyakit.
Banyaknya produk pengganti yang dijual dipasaran
dapat menyebabkan masyarakat lebih memilih membeli produk
tersebut walaupun tidak mengetahui kualitas yang sebenarnya.
Sebagai contoh, bila RSKB TZU CHI tidak memiliki atau
kehabisan stok obat maka pelanggan akan pergi dan lebih
memilih puskesmas ataupun apotik yang ada. Contoh lainnya,
bila
masyarakat
belum
mengetahui
ataupun
kurangnya
informasi tentang Rumah Sakit Tzu Chi maka masyarakat lebih
memilih menggunakan jasa kesehatan yang lainnya.
Oleh sebab itu penting bagi RSKB TZU CHI dalam
melengkapi setiap persediaan obat dan lebih gencar lagi dalam
mempromosikan nama Rumah Sakit.
3. Kekuatan Daya Beli Pelanggan
Daya beli pelanggan merupakan satu faktor yang
penting dalam melakukan pemasaran produk dan jasa yang
dimiliki oleh Rumah Sakit, faktor ini pula mempengaruhi
45
Rumah Sakit dalam mencapai sebuah kesuksesan. Pelanggan
Rumah Sakit Tzu Chi banyak dari kalangan masyarakat yang
tinggal di rusun yang terdapat disekitar Rumah Sakit, kemudian
pegawai perusahaan yang menjadi rekanan bisnis dan juga
perorangan
yang
datang
untuk
melakukan
pengecekan
kesehatan dan pembelian obat.
Rumah
Sakit
ingin
memberikan
kepuasan
yang
mendalam bagi para pelanggannya dengan memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya dan memberikan harga yang
setara dengan daya beli masyarakat pada umumnya.
Rumah Sakit mendapatkan penambahan pelanggan
setiap tahunnya, walaupun kepercayaan pelanggan terhadap
Rumah Sakit sangat tinggi tetapi pihak Rumah Sakit tetap
mempertahankan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggan baru
atau lama yang datang.
Hal ini terlihat dari fasilitas ruang tunggu yang nyaman
bagi para pelanggan yang datang dan dalam menunggu giliran
pemeriksaan, seperti menyediakan TV layar datar disetiap sudut
ruang tunggu, memberikan tempat duduk yang nyaman, serta
kipas angin yang menempel pada atap yang ada disetiap sudut
ruang tunggu. .
Untuk mempertahankan para pelanggan pihak Rumah Sakit
memberikan berbagai pelayanan, seperti:
a. Memberikan pelayanan terbaik dalam pendaftaran maupun
pemeriksaan semaksimal mungkin.
b. Memberikan fasilitas rawat inap yang nyaman bagi para
pasien.
c. Memberikan rujukan peda dokter terbaik.
d. Memberikan potongan harga kepada masyarakat yang tidak
mampu dengan menunjukkan SKTM.
Dengan memberikan segala yang terbaik bagi para
pelanggan yang datang, maka mereka akan merasa puas dan
nyaman
bila
sewaktu-waktu
membutuhkan
pelayanan
kesehatan. Kemudian faktor informasi yang dibawa oleh
46
masyarakan sangat mendukung dalam menyebarkan nama
Rumah Sakit.
4. Kekuatan Pemasok
Rumah Sakit Tzu Chi memiliki
pemasok obat yang
berasal dari PBF (pedagang besar farmasi) yang menyediakan
obat-obatan seperti obat paten dan obat generic, dan juga
pemasok alat-alat kedokteran yang ada pada Rumah Sakit.
Khususnya pada pasokkan obat-obatan pihak Rumah Sakit
memiliki pemasok yang berkualitas dan bersertifikan seperti
PBF, tetapi untuk menghindari kekosongan stok obat Rumah
Sakit memiliki beberapa distributor untuk satu jenis obat.
5. Persaingan Industri.
Banyaknya pihak yang bergerak dalam bidang yang
sama yaitu pelayanan kesehatan seperti RSUD menyebabkan
ketatnya persaingan dalam menyediakan pelayanan kesehatan
yang terbaik. Oleh karena itu inovasi dan pengembangan sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan daya saing dari para
kompetitor yang ada, dalam hal ini Rumah Sakit yang memiliki
modal yang cukup besar biasanya lebih berani dalam
melakukan inovasi dan pembangunan pada bidang teknologi.
Pesaing yang ada disekitar Rumah Sakit Tzu Chi yang
berlokasi
di
daerah
Cengkareng
yaitu
seperti
RSUD
Cengkareng dan Rumah Sakit PIK yang lokasinya dapat
dijangkau dengan berkendara.
Dengan banyaknya pesaing maka Rumah Sakit Tzu Chi
harus lebih giat lagi meningkatkan kualitas pelayanan
meminimalisir kesalahan dan senantiasa melakukan inovasi
dalam memasarkan produk jasa agar selalu dapat memiliki
keunggulan dalam daya saing terhadap rumah sakit yang
lainnya.
47
B. Analisis PEST
Analisis ini mengidentifikasi segala dampak lingkungan yang
ditimbulkan oleh faktor Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi pada
Rumah Sakit Tzu Chi, yaitu:
1. Politik
Aspek politik dalam metode analisis PEST menjelaskan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah terhadap
proses bisnis Rumah Sakit. Seperti faktor legal yang dapat
digolongkan kedalam aspek politik yang berkaitan dengan
hukum peraturran yang telah dikeluarkan dalam perundangundangan oleh pemerintah yang terkait dengan aktifitas dari
proses bisnis Rumah Sakit pada umumnya, antara lain:
a. Pengadaan surat izin dalam membangun sebuah rumah sakit
yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan pada sebuah
Negara.
b. Undang-undang yang menetapkan dalam penggunaan obatobatan keres seperti dalam golongan narkotika dan
psikotropika.
c. Peraturan
tentang
masyarakat
yang
berobat
dengan
menggunakan SKTM (Surat Tanda Keterangan Miskin)
yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat
dengan hanya membayar 25% dari ongkos pengobatan.
2. Ekonomi
Aspek ekonomi memberikan pengaruh yang besar terhadap
proses bisnis Rumah Sakit karena menyangkut pada daya beli
masyarakat secara umumnya. Seperti kebijakan tanggungan
yang terkait dengan masyarakat yang kurang mampu, kebijakan
moneter, serta kebijakan yang berdasarkan pengaruh ekonomi
global pada umumnya, seperti:
a. Tingkat daya beli masyarakat yang berbeda-beda, bila
tingkat
daya
beli
masyarakat
kuat
maka
menguntungkan pada proses bisnis Rumah Sakit.
akan
48
b. Penetapan harga dengan melihat daya beli masyarakat
khususnya, dan dengan membandingkan terhadap rumah
sakit lain pada umumnya.
3. Sosial
Aspek sosial juga dapat memberikan dampak terhadap strategi
dan proses bisnis pada Rumah Sakit. Hal-hal yang berkaitan itu
mencangkup kebudayaan, tenaga kerja, dan lingkungan hidup
sekitar Rumah Sakit. Yaitu seperti:
a. Lokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga dan
sekolah, juga lokasi yang strategis yang dapat diakses
dengan mudah.
b. Perekrutan tenaga kerja yang kompeten dari lingkungan
sekitar.
c. Proses pembuangan sampah yang tidak mencemarkan
lingkungan yang berdekatan dengan Rumah Sakit.
4. Teknologi
Aspek
teknologi
yang
terus
berkembang
juga
memberikan pengauh terhadap strategi dalam menjalankan
proses bisnis pada Rumah Sakit. Hal-hal tersebut menyangkut
lingkungan kerja internal dan inovasi yang dilakukan oleh pihak
Rumah Sakit. Contohnya:
a. Kebijakan Rumah Sakit dalam penggunaan teknologi untuk
mendukung proses bisnis yang berjalan agar dapat searah
dengan strategi yang direncanakan.
b. Menggunakan web-based dalam mendukung peroses bisnis
Rumah Sakit.
c. Penggunaan LAN untuk mengatur pemakaian internet setiap
client dalam mebatasi hak akses.
3.1.2.2 Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal suatu organisasi bertujuan untuk
mengetahui segala kekuatan yang dimiliki oleh organisasi untuk menyusun
strategi dalam mendapatkan segala peluang yang ada, dan analisis internal juga
bertujuan untuk mengetahui kelemahan yang dimiliki oleh organisasi sehingga
49
dapat melakukan pencegahan terhadap ancaman yang datang dari luar
organisasi.
Berikut adalah metode-metode analisis yang digunakan untuk
menganalisis lingkungan internal dari sebuah organisasi.
A. Analisis SWOT
Setiap organisasi memliki faktor-faktor yang mendukung dan
mengancam kalangsungan proses bisnis dalam menjalankan strategi
yang mereka terapkan, faktor-faktor tersebut sangat berkaitan dengan
kelangsungan hidup sebuah organisasi. Dengan melakukan analisis
terhadap faktor-faktor tersebut sebuah organisasi dapat mengetahui
faktor apasaja yang terkait dengan strategi yang diterapkan dalam
menjalankan proses bisnis organisasi.
Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua hal, faktor
internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
oleh organisasi, dan faktor eksernal seperti peluang dan ancaman yang
datang dari luar organisasi yang dapat membantu dan membahayakan
proses bisnis yang berlangsung. Oleh karena itu organisasi dapat
menggunakan analisis SWOT seperti Kekuatan (Strength), Kelemahan
(Weakness), Peluang (Oportunity), dan Ancaman (Treat), sehingga
organisasi dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang mereka
miliki untuk membangun kekuatan daya saing serta meminimalkan
kelemahan dan ancaman yang dapat mengancam kelangsungan hidup
proses bisnis dalam menerapkan strategi yang ada pada organisasi.
Berikut adalah analisis SWOT yang ada pada Rumah Sakit Tzu Chi
dalam menerapkan strategi pada proses bisnisnya, yaitu:
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan ini dibandingkan dengan pesaing yang dimiliki oleh
pihak rumah sakit, berikut adalah kekuatan yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Tzu Chi.
a. Pelayanan berkualitas yang dimiliki oleh pihak rumah sakit (S1)
b. Menggunakan web-based untuk memudahkan dan mempercepat
setiap proses pelayanan (S2).
c. Memiliki sumber daya yang kompeten didalam bidangnya (S3).
50
d. Berlokasi strategis yang berdekatan dengan pemukiman warga,
dan dapat dijangkau dengan mudah oleh pihak luar (S4).
e. Selalu
meng-update
obat-obatan
dengan
memperkirakan
pemakaian per tiga bulan (S5).
f. Memiliki gudang yang menyimpan obat-obatan sebelum
disalurkan kbagian farmasi dan apotik (S6).
g. Berhubungan baik dengan semua distributor obat yang telah
teruji kualitasnya (S7).
h. Fasilitas rawat inap yang memiliki kualitas terbaik (S8).
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah segala kekurangn yang dimiliki oleh organisasi
sehingga dapat menimbulkan gangguan dari strategi dalam
menjalankan proses bisnis organisasi. Dengan mengetahui segala
kekurangan maka organisasi dapat menyusun solusi dalam
menghadapi berbagai ancaman dan gangguan yang ada.
Berikut ini adalah kelemahan yang dimiliki oleh Rumah Sakit Tzu
Chi yang berhasil kami rangkum:
a. Sebagian proses bisnis masih belum efektif karena dilakukan
masih secara manual. Contohnya: seperti pada bagian keuangan
yang masih melakukan pencatatan secara manual, kemudian
penggunaan formulir dalam menyediakan obat-obatan keras
(W1).
b. Ketergantungan kepada konsultan sehingga sistem kurang bisa
untuk dikembangkan secara pribadi (W2).
c. Hubungan internet yang tidak stabil maka bila terjadi gangguan
seluruh sistem akan terkena dampaknya (W3).
d. Kekosongan yang ada dibagian marketing (W4).
e. Belum memiliki website seperti e-crm (W5).
3. Peluang (Oportunity)
Peluang atau kesempatan adalah segala jenis keuntungan dari luar
yang dapat memberikan efek penguatan pada strategi proses bisnis
yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Organisasi harus dapat
melihat segala jenis peluang yang dapat dikonversi menjadi sbuah
keunggulan daya saing terhadap para lawannya.
51
Berikut ini adalah rangkuman dari peluang yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Tzu Chi:
a. Lokasi
yang
mudah
dijangkau
oleh
masyarakat
yang
membutuhkan jasa kesehatan yang ada pada rumah sakit (O1).
b. Mengadakan seminar dan penyuluhan yang dapat menguatkan
nama dan menarik masyarakan untuk menggunakan jasa rumah
sakit (O2).
c. Perkembangan teknologi yang dapat membantu rumah sakit
dalam mengembangkan proses bisnis yang dimililkinya (O3).
d. Kebutuhan masyarakan tentang pelayanan kesehatan yang terus
meningkat (O4).
e. Peningkatan populasi warga Jakarta, terutama yang bermukim
di sekita daerah Cengkareng (O5).
f. Kesuksesan Rumah Sakit Tsu Chi dapat memungkinkan untuk
membuat rumah sakit baru yang merupakan cabang dari Rumah
Sakit Tzu Chi (O6).
4. Ancaman (Threat)
Ancaman
merupakan
faktor-faktor
dari
luar
yang
tidak
menguntungkan bagi organisasi dalam menjalankan proses
bisnisnya. Berikut ini adalah segala ancaman yang dimiliki oleh
Rumah Sakit Tzu Chi.
a. Berdirinya klinik atau puskesmas yang berada di sekeliling
daerah rumah sakit (T1).
b. Persaingan antar instalasi kesehatan yang semakin ketat (T2).
c. Rumah sakit lain yang menggunakan teknologi dan sistem
informasi yang lebih baik (T3).
d. Masyarakat yang belum mengenal nama Rumah Sakit Tzu Chi
(T4).
52
B. Matrix SWOT
Tabel 3.1 Tabel Matrix SWOT
Internal Factor
Kekuatan (Strength)
Eksternal Factor
Kelemahan (Weakness)
S1. Pelayanan berkualitas
W1. Sebagian proses bisnis
yang dimiliki oleh pihak
masih belum efektif karena
rumah sakit
dilakukan masih secara
S2. Menggunakan web-based
untuk memudahkan dan
mempercepat setiap proses
pelayanan
manual. Contohnya: seperti
pada bagian keuangan yang
masih melakukan
pencatatan secara manual,
kemudian penggunaan
S3. Memiliki sumber daya
formulir dalam
yang kompeten didalam
menyediakan obat-obatan
bidangnya
keras
S4. Berlokasi strategis yang
W2. Ketergantungan kepada
berdekatan dengan
konsultan sehingga sistem
pemukiman warga, dan dapat
kurang bisa untuk
dijangkau dengan mudah
dikembangkan secara
oleh pihak luar
pribadi
S5. Selalu memperbaharui
W3. Hubungan internet
obat-obatan dengan
yang tidak stabil maka bila
memperkirakan pemakaian
terjadi gangguan seluruh
per tiga bulan
sistem akan terkena
S6. Memiliki gudang yang
dampaknya
menyimpan obat-obatan
W4. Kekosongan yang ada
sebelum disalurkan kbagian
dibagian marketing
farmasi dan apotik
W5. Belum memiliki
53
S7. Berhubungan baik
website seperti e-crm
dengan semua distributor
obat yang telah teruji
kualitasnya
S8. Fasilitas rawat inap yang
memiliki kualitas terbaik
Peluang
Strategi SO
Strategi WO
(Oppurtunity)
O1. Lokasi yang
(S1-O1). Dengan adanya
(W1-O3). Mengembangkan
mudah dijangkau oleh
pelayanan yang baik dan
teknologi web-based yang
masyarakat yang
tempat yang mudah
telah ada kemudian
membutuhkan jasa
dijangkau, banyak
menguatkan jaringan
kesehatan yang ada
masyarakat yang lebih
internet untuk
pada rumah sakit
memilih Rumah Sakit Tzu
mempermudah dan
O2. Mengadakan
Chi.
mempercepat proses bisnis
seminar dan
yang ada di RS.
penyuluhan yang dapat
(S3-O6). Memaksimalkan
menguatkan nama dan
sumber daya yang ada pad
(W4-O2). Memanfaatkan
menarik masyarakan
rumah sakit sebagai tempat
social media sebagai media
untuk menggunakan
untuk mengadaptasi
pemasaran RS.
jasa rumah sakit
perubahan globalisasi berupa
O3. Perkembangan
digitalisasi dan
teknologi yang dapat
pendistribusian informasi
membantu rumah sakit
secara cepat dan menyeluruh.
dalam mengembangkan
proses bisnis yang
(S4-O2). Berlokasi yang
dimililkinya
berdekatan dengan
O4. Kebutuhan
pemukiman warga membuat
masyarakan tentang
RS dengan mudah untuk
pelayanan kesehatan
meningkatkan hubungan
yang terus meningkat
dengan masyarakat/pasien
O5. Peningkatan
54
populasi warga Jakarta,
terutama yang
bermukim di sekita
daerah Cengkareng
O6. Kesuksesan
Rumah Sakit Tsu Chi
dapat memungkinkan
untuk membuat rumah
sakit baru yang
merupakan cabang dari
Rumah Sakit Tzu Chi
Ancaman (Threats)
Strategi ST
Strategi WT
T1. Berdirinya klinik
(S2, S3-T3). Dengan
(W1-T3). Melakukan
atau puskesmas yang
memiliki karyawan yang
pengembangan kualitas
berada di sekeliling
berkualitas dalam bidangnya,
sistem untuk meningkatkan
daerah RS.
dan pemahaman tentang
layanan dan memperkuat
sistem informasi dalam
daya saing terhadap RS
menjalankan proses bisnis,
lainnya.
T2. Persaingan antar
instalasi kesehatan
yang semakin ketat.
T3. Rumah sakit lain
banyak pasien yang tetap
menggunakan jasa RSKB
(W3, W4-T4). Membangun
TZU CHI.
website dan mengisi
yang menggunakan
kekosongan yang ada pada
teknologi dan sistem
(S5-T1). Dengan obat-obatan
informasi yang lebih
yan selalu memenuhi stoknya lebih mengenalkan nama RS
baik
maka RS tidak akan
T4. Masyarakat yang
belum mengenal nama
Rumah Sakit Tzu Chi.
kekurangan ataupun
kehabisan dalam menangani
pasien.
bagian marketing untuk
kepada masyarakat luas.
55
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan dapat diketahui
bahwa RSKB TZU CHI menggunakan menggunakan empat strategi
dalam medukung proses bisnis yang mereka lakukan, yaitu:
1. Strategi SO – menggunakan kekuatan dari dalam organisasi
(internal) dalam memanfaatkan segala peluang yang ada dalam
mendukung aktivitas peorses bisnis organisasi dan memperkuat
daya saing.
2. Strategi WO – menggunakan sesluruh peluang yang ada untuk
menutupi dan memperbaiki segala macam kelemahan yang dimiliki
oleh organisasi.
3. Strategi ST – menggunakan kekuatan internal organisasi dalam
menghadapi segala macam ancaman yang datang dari luar
organisasi ataupun dari pesaing bisnis.
4. Strategi WT – menggunakan kelemahan dan kekurangan yang
dimiliki oleh organisasi untuk menghindari ancaman yang datang
dari para pesaing bisnis.
Kemudian, berikut ini adalah hasil analisis dari keempat strategi yang
diterapkan oeleh RS. Yaitu:
1. Strategi SO :
a. (S1-O1). Dengan adanya pelayanan yang baik dan tempat yang
mudah dijangkau, banyak masyarakat yang lebih memilih
RSKB TZU CHI.
b. (S3-O6). Memaksimalkan sumber daya yang ada pada rumah
sakit sebagai tempat untuk mengadaptasi perubahan globalisasi
berupa digitalisasi dan pendistribusian informasi secara cepat
dan menyeluruh..
c. (S4-O2). Berlokasi yang berdekatan dengan pemukiman warga
membuat RS dengan mudah untuk meningkatkan hubungan
dengan masyarakat/pasien.
56
2. Strategi WO :
a. (W1-O3). Mengembangkan teknologi web-based yang telah ada
kemudian menguatkan jaringan internet untuk mempermudah
dan mempercepat proses bisnis yang ada di RS.
b. (W4-O2). Memanfaatkan social media sebagai sarana
pemasaran RS.
3. Strategi ST :
a. (S2, S3-T3). Dengan memiliki karyawan yang berkualitas
dalam bidangnya, dan pemahaman tentang sistem informasi
dalam menjalankan proses bisnis, banyak pasien yang tetap
menggunakan jasa RSKB TZU CHI.
b. (S5-T1). Dengan obat-obatan yan selalu memenuhi stoknya
maka RS tidak akan kekurangan ataupun kehabisan dalam
menangani pasien.
4. Strategi WT :
a. (W1-T3). Melakukan pengembangan kualitas sistem untuk
meningkatkan layanan dan memperkuat daya saing terhadap RS
lainnya.
b. (W3, W4-T4). Membangun website dan mengisi kekosongan
yang ada pada bagian marketing untuk lebih mengenalkan nama
RS kepada masyarakat luas.
C. IFAS dan EFAS
a. IFAS
Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan pada RS diatas, dapat
dirangkumkan menjadi analisis IFAS (Internal Factor Analysis
Summary) yang digunakan dalam menganalisis faktor strategi internal
yang ada pada RS dengan menghitung dan menjumlahkan nilai dari
kekuatan dan kelemahan yang ada pada RS. Berikut adalah tabel
analisis IFAS pada RSKB TZU CHI:
57
Tabel 3.2 IFAS RSKB TZU CHI
STRENGHT (KEKUATAN)
BOBOT
RATING
SCORE
0,10
3
0,30
0,13
3
0,39
0,12
3
0,36
0,06
2
0,12
0,08
3
0,24
0,05
2
0,10
0,04
2
0,08
0,10
3
0,30
Pelayanan berkualitas yang
dimiliki oleh pihak rumah sakit
Menggunakan web-based untuk
memudahkan dan mempercepat
setiap proses pelayanan
Memiliki sumber daya yang
kompeten didalam bidangnya
Berlokasi strategis yang
berdekatan dengan pemukiman
warga, dan dapat dijangkau
dengan mudah oleh pihak luar
Selalu memperbaharui obatobatan dengan memperkirakan
pemakaian per tiga bulan
Memiliki gudang yang
menyimpan obat-obatan sebelum
disalurkan kbagian farmasi dan
apotik
Berhubungan baik dengan semua
distributor obat yang telah teruji
kualitasnya
Fasilitas rawat inap yang
memiliki kualitas terbaik
58
SUBTOTAL
0,68
22
1,89
WEAKNESS (KELEMAHAN)
BOBOT
RATING
SCORE
0,10
4
0,40
0,05
3
0,15
0,09
4
0,36
0,05
2
0,10
0,03
3
0,09
SUBTOTAL
0,32
14
1,10
TOTAL IFAS
1
36
2,99
Sebagian proses bisnis masih
belum efektif karena dilakukan
masih secara manual. Contohnya:
seperti pada bagian keuangan
yang masih melakukan
pencatatan secara manual,
kemudian penggunaan formulir
dalam menyediakan obat-obatan
keras
Ketergantungan kepada
konsultan sehingga sistem kurang
bisa untuk dikembangkan secara
pribadi
Hubungan internet yang tidak
stabil maka bila terjadi gangguan
seluruh sistem akan terkena
dampaknya
Kekosongan yang ada dibagian
marketing
Belum memiliki website seperti
e-crm
59
b. EFAS
EFAS merupakan kebalikan dari IFAS, EFAS (External Factor
Analysis Summery) merupakan analisis faktor eksternal atau faktor luar
dari RS, seperti faktor peluang dan ancaman. Beirkut ini merupakan
analisis EFAS dari RSKB TZU CHI:
Tabel 3.3 EFAS RSKB TZU CHI
OPPORTUNITIES
(PELUANG)
BOBOT
RATING
SCORE
0,12
4
0,48
0,05
3
0,15
0,10
2
0,20
0,08
2
0,16
0,10
2
0,20
0,13
3
0,39
Lokasi yang mudah dijangkau
oleh masyarakat yang
membutuhkan jasa kesehatan
yang ada pada rumah sakit
Mengadakan seminar dan
penyuluhan yang dapat
menguatkan nama dan menarik
masyarakan untuk menggunakan
jasa rumah sakit
Perkembangan teknologi yang
dapat membantu rumah sakit
dalam mengembangkan proses
bisnis yang dimililkinya
Kebutuhan masyarakan tentang
pelayanan kesehatan yang terus
meningkat
Peningkatan populasi warga
Jakarta, terutama yang bermukim
di sekita daerah Cengkareng
Kesuksesan Rumah Sakit Tsu Chi
60
dapat memungkinkan untuk
membuat rumah sakit baru yang
merupakan cabang dari Rumah
Sakit Tzu Chi
SUBTOTAL
0,58
16
1,58
THREAT (ANCAMAN)
BOBOT
RATING
SCORE
0,14
2
0,28
0,10
1
0,10
0,10
2
0,20
0,08
4
0,32
SUBTOTAL
0,42
9
0,90
TOTAL EFAS
1
25
2,48
Berdirinya klinik atau puskesmas
yang berada di sekeliling daerah
RS.
Persaingan antar instalasi
kesehatan yang semakin ketat
Rumah sakit lain yang
menggunakan teknologi dan
sistem informasi yang lebih baik
Masyarakat yang belum mengenal
nama Rumah Sakit Tzu Chi.
Dari tabel analisis IFAS dan EFAS diatas dapat diambil kesimpulan
untuk menganalisis posisi dari RS terhadapa strategi internal dan eksternal
yang dimiliki oleh RS. Berikut ini adalah penghitungan yang dilakukan
dalam analisis IFAS dan EFAS:
a. Jumlah dari nilai yang ada pada kekuatan dan kelemahan
diselisihkan untuk mendapatkan sumbu pada titik X.
Kekuatan
:
1,89
Kelemahan
:
1,10
Titik X
:
Kekuatan – Kelemahan
:
1,89 – 1,10
61
:
0,79
b. Jumlah dari nilai yang ada pada peluang dan ancaman diselisihkan
untuk mendapatkan sumbu pada titik Y.
Peluang
:
1,58
Ancaman
:
0,90
Titik Y
:
Peluang – Ancaman
:
1,58 – 0,90
:
0,68
Dari jumlah nilai yang diselisihkan diatas dapat dibuat sebuah
diagram untuk mengetahui letak koordinat RS dari strategi yang
dihasilkannya. Berikut merupakan diagram analisis SWOT RSKB TZU
CHI:
Peluang
1.Mendukung Strategi
2. Mendukung Strategi
Turn-Arround
Agresif
Kelemahan
Kekuatan
3.Mendukung Strategi
4. Mendukung Strategi
Defensif
Devisifikasi
Ancaman
Gambar 3.2 Diagram Analisa SWOT
RSKB TZU CHI
62
D. Value Shop Business Services
Tabel 3.4 Analisis Value Shop RSKB TZU CHI
Kegiatan Pendukung : Infrastruktur, SDM, Teknologi
Organisasi
P
Sumber
Daya Luar
Pengelolaan
Temukan Solusi
Jitu
Pengetahuan
Tangkap
Peluang dan
Tantangan
A
S
I
E
Kegiatan Pemasaran dan
atau Sosialisasi
Sumber
Daya Luar
Penyediaan
Sumber
Data
Rancangan
Implementasi
N
Implementasi
Value Shop digunakan untuk tujuan identifikasi dan analisis
masalah yang terjadi pada sebuah organisasi yang menyediakan sebuah
jasa dan untuk menentukan solusi untuk pemecahannya, RSKB TZU
CHI merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa yaitu
sebuah pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berbetuk rumah
sakit. Berikut adalah analisis value shop pada RSKB TZU CHI.
1. Divisi
Merupakan fokus masalah yang ada pada bagian-bagian atau line of
business di proses bisnis rawat jalan. Bagian-bagian yang berada
63
pada proses bisnis rawat jalan harus dapat memberikan dukungan
dalam kelangsungan proses bisnis tersebut, seperti menjalankan
starategi yang telah ditetapkan yaitu memberikan pelayanan yang
baik kepada setiap pasien.
2. Menangkap peluang dan juga tantangan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada RSKB TZU CHI,
terdapat beberapa peluang dan juga tantangan. RSKB TZU CHI
sebagai organisasi yang berada pada bidang kesehatan harus dapat
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya karena harus diingan
rumah sakit ini berada dikawasan rumah susun yang memiliki
banyak penduduk sehingga harus dapat memberikan yang terbaik
demi mendapatkan seluruh peluang yang terseida didepan. Dan
dalam membuat strategi dalam menghadapi tantangan sesame
organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan seperti RSUD
Cengkareng dan RS PIK, RSKB TZU CHI harus terus membuat
sebuah langkah baru untuk melakukan inovasi dalam memenangi
persaingan dari setiap kompetitor yang dimilikinya.
3. Temuan solusi jitu
Setiap organisasi yang bergerak dalam bidang kesehatan tentunya
memiliki berbagai masalah yang datang dari dalam organisasi
sendiri ataupun dari lingkungan luar organisasi. Tetapi masalah ada
karena kekurangan yang dimiliki, dan dalam menanggulangi
masalah tersebut dubuatlah berbagai solusi. Hasil dari wawancara
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan solusinya yaitu dengan
menerapkan metode enterprise architecture pada RSKB TZU CHI.
4. Pengelolaan pengetahuan ataupun pencarian Knowledge
Berdasarkan analisasis yang dilakukan pengelolaan pengetahuan
terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh pihak internal
terangkumlah sebuah solusi yaitu dengan mengadakan sharing
knowledge ataupun training yang dilakukan oleh pihak rumah sakit
kepada pada karyawannya.
64
5. Pencarian Knowledge eksternal
Prosesnya disini bila terdapat sebuah permasalahan yang tidak
dapat ditanggulangi oleh pihak rumah sakit makadilakukan
penggunaan sumber daya yang berasal dari luar atau eksternal
organisasi. Contohnya seperti masalah yang ada pada sistem yang
dimiliki oleh rumah sakit, maka dilakukan pemanggilan kepada
pihak konsultan yang bertanggung jawab dalam pembuatan awal
sistem tersebut.
6. Penyediaan Sumber Daya
Untuk menyediakan sumber daya yang digunakan, perusahaan
memerlukan penyedia keuangan yang dimana penyedia keuangan
tersebut bisa menyediakan kebutuhan berupa teknisi, hardware dan
software dan juga network.
7. Kegiatan pemasaran dan atau sosialisasi
Sebelum
mengimplementasi
strategi
yang sudah
dirancang
olehpihak rumah sakit, perlu dilakukan sosialisasi pada setiap
bagian
yang
terkait
agar
bagian-bagian
tersebut
mampu
melaksanakan strategi yang telah dibuat. Solusi yang ada disini
ialah
memberikan para client waktu dalam beradaptasi dengan
perubahaan yang terjadi pada sistem yang baru dan tetap dalam
bimbingan bagian data processing yang telah menjalani training
penggunaan sistem.
8. Rancangan implementasi
Yaitu
sebuah
proses
yang
dilakukan
dalam
melakukan
pengimplementasian. Rancangan implementasi yang sudah dibuat
didokumentasikan dalam bentuk EA Framework untuk waktu
beberapa tahun kedepan.
9. Implementasi
Tahapan ini merupakan final atau fase akhir dari perancangan
strategi yaitu dengan mengimplementasikannya dengan berbagai
solusi yang diberikan dan dirangkum dalam metode enterprise
architecture.
65
E. Analisis
CSF
(Critical
Success
Factor)
dan
KPI
(Key
Performance Indicator) pada RSKB TZU CHI
Critical Success Factors (CSF) adalah faktor-faktor penting
yang mempengaruhi sebuah kesuksesan yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi dalam mendapatkan tujuan yang diinginkan.
Key
Performance
Indicator
(KPI)
adalah
indicator
penghitungan atau penilaian kinerja dari seluruh fungsi yang dimiliki
oleh organisasi, yaitu sampai sejauh mana fungsi tersebut dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi.
Berikut adalah analisis faktor-faktor yang bersangkutan pada
Rumah Sakit Tzu Chi:
Table 3.5 Analisa CSF dan KPI RSKB TZU CHI
Objectives
Meningkatkan
Critical Success Factor
-
kepuasan pelanggan
Memberikan pelayanan
Key Performance Indicator
-
Berkurangnya keluhan
yang terbaik dan
pasien terhadap
meningkatkan kualitas
pelayanan.
pelayanan tersebut.
-
Menjalin hubungan
-
Kelancaran distribusi
komunikasi yang baik
obat-obatan dan alat
dengan pelanggan dan
medis.
distributor obat dan alatalat kesehatan.
-
Memberikan rekomendasi
-
dokter terbaik yang
Kesuksesan dalam
proses medis.
dibutuhkan dalam proses
operasi ataupun proses
persalinan secara sesar.
-
Memberikan fasilitas yang
-
Berkurangnya keluhan
nyaman bagi pasien,
pasien terhadap
seperti fasilitas ruang
ketidak nyamanan
tunggu dan fasilitas rawat
fasilitas rumah sakit.
inap.
66
Meningkatkan
-
Pengembangan teknologi
-
Pelayanan pada bagian
kinerja operasional
dalam membantu
pendaftaran khususnya
pada RS.
mempercepat proses bisnis
menjadi lebih cepat.
yang dilakukan.
-
Melakukan pelatihan
-
Berkurangnya kesalahan
kepada sumber daya
dalam menginput data
organisasi agar menjadi
pasien.
SDM yang berkualitas.
-
-
Merekrut SDM yang
-
Karyawan yang cekatan
sebelumnya telah dilatih
dan terampil pada
selama 3 bulan.
bidangnya.
Berbagi informasi pasien
yang dibutuhkan.
-
Meminimalisir kesalahan
dalam penginputan data
dan penghitungan stok
obat.
Menghadapi
-
persaingan
Melakukan pelayanan
- Peningkatan penggunaan
kepada pasien dengan baik
jasa oleh pelanggan pada
sesuai kode etik yang ada
RS.
pada RS.
-
Menetapkan harga yang
sesuai dengan harga yang
ada pada RS lainnya.
-
Selalu menjaga dan
memastikan ketersediaan
stok obat yang ada pada
bagian gudang.
- Berkurangnya keluhan
pelanggan.
67
F. Concept Of Operations CONOPS Diagram
CONOPS diagram merupakan sebuah bentuk deskripsi tingkat
tinggi grafis tentang bagaimana proses bisnis di perusahaan
berlangsung, serta bagaimana fungsi organisasi baik itu secara
keseluruhan maupun di daerah tertentu yang menarik.
Gambar 3.3 CONOPS Diagram Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
Berikut ini merupakan CONOPS Scenario RSKB TZU CHI
untuk operasi bisnis rawat jalan:
68
1. Pasien baru yang belum terdaftar mendaftarkan diri kepada
bagian pendaftaran yang ada di RS Tzu-Chi sebelum
melakukan pendaftaran untuk perawatan.
2. Kemudian bagian pendaftaran akan menginput data pasien
baru pada sistem untuk merigistrasi dan mendapatkan kartu
pasien sebelum melakukan pendaftaran untuk perawatan.
3. Setelah melakukan registrasi bagian pendaftaran akan
memberikan kartu pasien yang berfungsi sebagai kartu
identitas bahwa dia telah terdaftar sebagai pasien di RS TzuChi.
4. Pasien yang terlah teregistrasi akan mendaftar untuk
melakukan perawatan atau pemeriksaan.
5. Bagian pendaftaran akan mencatat pendaftaran ke sistem,
dan menyimpannya informasi tersebut dalam sebuah
database.
6. a-b. Bagian pendaftaran akan mengirimkan data pasien yang
telah di input kepada bagian pemeriksaan atau poli umum
pada instalasi rawat jalan. Bagian poli umum juga dapat
mengakses data pasien tersebut dengan mengambilnya dari
database pendaftaran yang telah tersimpan.
7. Setelah mendapatkan data pasien yang akan diperiksa
bagian poli umum akan menyimpan data tersebut pada
database untuk kemudian menjadikannya informasi dalam
melakukan pemanggilan dan perawatan pada pasien.
8. Bagian poli umum akan mengirimkan data pasien kepada
IGD atau LAB sesuai dengan kebutuhan perawatan pasien
tersebut. Bila memerlukan sebuah pemeriksaan LAB maka
poli akan mengirimnya dan memberikan saran rujukan
kepada pasien yang memerlukan pemeriksaan lAB, begitu
pula bila sang pasien memerlukan pemeriksaan dari IGD.
69
9. a-b-c.
Pasien
yang
telah
mendaftarkan
diri
untuk
pemeriksaan akan melakukan pemeriksaan tersebut ke
bagian poli umum, IGD atau LAB.
10. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang
dirujuk oleh pihak poli maka staff IGD akan mengirimkan
hasil pemeriksaan tersebut kepada bagian poli umum.
11. Begitu pula dengan staff LAB mereka akan mengirimkan
hasil lab kepada pihak poli umum jika telah selesai
melakukan pemeriksan terhadap pasien.
12. Bagian poli umum akan menyimpan hasil pemeriksaan
pasien tersebut berdasarkan ID pasien ke dalam database
yang akan mengeluarkan output kepada bagian kasir berupa
nota tagihan atas pemeriksaan yang dilakukan.
13. Input
yang dilakukan oleh bagian
poli
tadi akan
menghasilkan output kepada pihak kasir yang akan
membuat sebuah hasil tagihan untuk nota
tagihan
pembayaran.
14. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh poli dan juga
IGD dan LAB (bila perlu) bagian poli akan menuliskan obat
apa saja yang dibutuhkan oleh pasien tersebut dan
mengirimnya kepada pihak farmasi.
15. Pihak farmasi akan meracik obat-obatan yang dibutuhkan
oleh pasien dan menyimpan data obat keluar pada sistem
database yang ada, ini dilakukan untuk mengetahui obat apa
saja
yang dibutuhkan
dan
terbanyak
dipakai.
Dan
melakukan kalkulasi pemeriksaan per tiga bulan untuk
menentukan jumlah obat yang akan dipesan pihak logistic.
16. Input
yang
dilakukan
oleh
bagian
farmasi
akan
menghasilkan sebuah output berupa tagihan atas obat yang
dibutuhkan oleh pasien. Output tersebut dapat diakses oleh
70
pihak kasir untuk digabungkan dengan tagihan pemeriksaan
dan membuat sebuah nota tagihan pembayaran yang harus
dilunaskan oleh pasien.
17. Bagian kasir mencatat nota tagihan pembayaran kepada
sistem dan menyimpannya pada database.
18. Membuat sebuah faktur atau bukti pelunasan yang
dihasilkan dari nota tagihan pembayaran.
19. Pasien
yang
telah
melakukan
pemeriksaan
akan
dipersilahkan melakukan pembayaran kepada pihak kasir
sebelum melakukan pengambilan atau penebusan obat di
bagian farmasi.
20. Setelah pasien melakukan pembayaran, pihak kasir akan
memeberikan bukti tanda pelunasan kepada pasien sebagai
alat yang digunakan untuk mengambil resep obat dibagian
farmasi.
21. Dengan menunjukkan bukti pelunasan yang diberikan oleh
bagian kasir setelah melakukan pembayaran, maka pihak
farmasi akan memberikan obat yang dibutuhkan kepada
pasien
22. Bagian farmasi memberikan obat kepada pasien kemudian
melakukan pencatatan obat keluar.
71
3.2 Business Product and Service
Level ini mendukung bisnis proses analisis dan perbaikan, serta mengidentifikasikan
dan mengoptimalkan arus informasi di dalam proses-proses bisnis RSKB TZU CHI. Berikut
adalah penjabarannya.
3.2.1 Business Plan
Business Plan memiliki berbagai pendukung untuk menghasilkan fungsi bisnis
dan strategi finansial yang sejalan dengan tujuan dari RSKB TZU CHI.
3.2.1.1 Business Overview
RSKB TZU CHI yang beroperasi sejak tahun 2003 merupakan sebuah
organisasi yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan. Selain melakuka
pelayanan kesehatan RS Tzu Chi juga melakukan hubungan dengan PBF
(Pedagang Besar Farmasi) dalam menyiapkan persedian obat-obatan yang
disimpan oleh bagian logistik dan disalurkan kepada bagian farmasi dan
apotik. Sebagai RS yang melayani berbagai macam jasa pelayanan kesehatan,
RSKB TZU CHI menyediakan :
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Kamar Operasi
4. Instalasi Kamar Bersalin
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Gizi
7. Instalasi Radiologi (X-Ray), Panoramik (X-Ray)
8. Ultrasonogafi (USG)
9. Instalasi Laboratorium
10. Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan 2 mobil Ambulance.
Target awal dari RS Tzu Chi ialah masyarakat yang bermukim didaerah
Cengkareng dan sekitarnya, namun dengan memiliki pelayanan yang baik dan
didukung oleh teknologi informasi RS Tzu Chi telah dikenal dan didatangi
oleh pelanggan yang jauh dari daerah sekitar RS. Bila dilihat dari pesatnya
kemajuan yang dicapai maka RS Tzu Chi dapat mencapai strategi yang
ditetapkan yaitu menjadi RS yang bermutu dan berkualitas.
72
3.2.1.2 Executive Team Profile
Rumah Sakit Tzu Chi dipimpin oleh seorang direktur, dan didalam
menjalankan tugas-tugasnya didalam rumah sakit dibantu oleh beberapa devisi
yang berada langusng dibawah perintah direktur, yaitu: Satuan Pengawas,
Komite Medik, Manajer Umum & Keuangan, Manajer Pengawasan. Dan
devisi-devisi ini yang mengepalai sub devisi yang berada langsung dibawah
tanggung jawab mereka.
3.2.1.3 History Of Oraganization
RSKB TZU CHI berawal dari poliklinik yang didirikan pada tanggal 25
Agustus 2003 sebagai sarana pelayanan kesehatan rawat bagi warga rumah
susun yang tinggal disekitar RS.
Setelah berjalan 1 tahun poliklinik
mendapatkan status izin untuk berubah menjadi Rumah Sakit Tzu Chi dengan
status izin sementara yang berlaku selama satu tahun dan dikeluarkan oleh
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kemudian status izin sementara itu
diperpanjang satu kali di Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Pada tanggal 21 Juni 2006 Rumah Sakit Tzu Chi diperpanjang dan
mendapat izin tetap dari Departemen Keseharan Republik Indonesia yang
berlaku selama lima tahun sesuai dengan aturan perundangan yang di bidang
kesehatan. Dan pada tanggal 15 Januari 2008 mulai dibuka operasional 24 jam.
Pada tanggal 25 Agustus telah diperpanjang izin tetap operasional Rumah
Sakit Tzu Chi.
3.2.1.4 Relation of Business Activities to Strategic Goal
1. Pelayanan yang berkesinambungan
2. Mengembangkan sifat kasih sayang
3. Mempersiapkan dan mngmbangkan sumber daya manusia
4. Menyediakan sarana kesehatan yang baik dengan ditunjang tenaga
kesehatan yang professional.
5. Memberikan pelatihan yang berkelanjutan agar dapat meningkatkan kulitas
sumber daya manusia di lingkungan RSKB TZU CHI.
73
3.2.1.5 Organization Structure
Gambar 3.4 Organization Structure pada RSKB TZU CHI
Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari masing -masing bagian dan
unit di dalam RSKB TZU CHI :
1. Direktur
-
Membuat keputusan yang berhubungan dengan Rumah Sakit
-
Memantau perkembangan Rumah Sakit
-
Membuat kebijakan untuk pasien dan karyawan
-
Membuat peraturan pegawai
-
Melakukan evaluasi kinerja karyawan
74
-
Meningkatkan kualitas Rumah Sakit
-
Bertanggung jawab atas semua pelayanan di Rumah Sakit
2. Satuan Pengawas
-
Mengawasi seluruh kegiatan Rumah Sakit untuk membuat
leporan kepada pemimpin yayasan
-
Menjadi konsultan jika ada masalah di Rumah Sakit
-
Penyambung informasi dari rumah sakit ke yayasan
3. Bagian Kepegawaian
-
Penerimaan karyawan baru, kepengurusan pemutusan hubungan
kerja
-
Mengurus peraturan kepegawaian
-
Mengurus peraturan absensi karyawan
-
Mengurus surat surat dari luar yang ditujukan kepada direktur
-
Membantu direktur dalam menjalankan kebijakan Rumah Sakit
-
Sebagai mediator dalam masalah kepegawaian
-
Menyusun laporan tahunan di bidang kepegawaian kepada
direktur
4. Sub Bagian Diklat
-
Merencanakan pendidikan dan pelatihan yang ditujukan kepada
tim medis
-
Bertanggung jawab pada kualitas SDM karyawan Rumah Sakit
-
Pengatur pelaksanaan kegiatan diklat yang diadakan oleh
panitia pelaksana
-
Memantau pelaksanaan kegiatan Diklat yang diselenggarakan
oleh panitia pelaksana
75
-
Pembuat keputusan atas segala sesuatu yang berhubungan
dengan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Rumah Sakit.
5. Komite Medis
-
Mengatur dan Berwenang dalam membuat peraturan untuk
dokter di Rumah Sakit
-
Menyusun kewenangan dokter dalam melakukan tindakan
medis sesuai unit masing – masing
-
Melakukan interview kepada Dokter baru yang dilakukan oleh
Tim Kredensial
-
Sebagai Mediasi dalam masalah seputar medis yang dihadapi
Rumah Sakit.
-
Membuat SOP atau kebijakan di bidang kedokteran.
-
Mengurusi surat – surat yang ditujukan kepada dokter di Rumah
Sakit.
6. Staff Medis Fungsional
-
Membawahi setiap dokter dengan spesialisasinya masing
masing
-
Bertanggung jawab dengan segala tugas dan wewenang dokter
di masing - masing unit
-
Membatu Komite medic dalam menjalankan tugasnya
7. Sub Komite Medis
-
Membantu ketua komite medis dalam menjalankan tugasnya
-
Melakukan interview kredensial pada dokter baru
-
Mengawasi tindakan dokter yang sesuai dengan etik profesi
masing masing
-
Melakukan pengendalian Mutu
76
8. Manager Pelayanan Medis
-
Mengatur jalannya tugas medis operasional rumah sakit
-
Mengupdate jadwal dokter
-
Bertanggung jawab atas segala semua yang dibutuhkan
operasional masing masing unit medis
-
mengeluarkan internal memo yang berkaitan dengan bidang
medis.
-
Membuat keputusan yang berkaitan dengan menejemen medis.
-
Mengatur jadwal dan cuti dokter.
-
Bekerjasama dengan dokter-dokter spesialis untuk kepentingan
Rumah Sakit.
-
Membuat SOP pelayanan Medis.
-
Merancang form-form yang dibutuhkan Rumah Sakit untuk
pasien.
9. Bidang keperawatan
-
Mengatur kinerja operasional perawat
-
Melakukan pemantauan pada setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh perawat
-
Melakukan interview atau tes saringan masuk untuk perawat
baru.
-
Membuat kebijakan yang berhubungan dengan bidang
keperawatan.
-
Membuat SOP keperawatan bersama dengan Kepala Instalasi
Unit terkait dengan persetujuan direktur.
77
10. Seksi SDM & ASKEP ( asuhan keperawatan )
-
Menyusun asuhan keperawatan, bertanggung jawab atas diklat
perawat, membuat SOP yang dibutuhkan dalam pekerjaan yang
sesuai dengan profesi keperawatan
-
Membantu kepala keperawatan dalam menjalankan tugasnya.
-
Sebagai supervisi keperawatan
11. Seksi Perlengkapan
-
Bertanggung jawab atas segala kebutuhan perlengkapan
keperawatan di setiap unit yang ada di Rumah Sakit
12. Bidang Pelayanan Medis
-
Mengatur kinerja operasional dokter
-
Melakukan pemantauan pada setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh dokter
-
Memanajemen semua urusan bidang medis
13. Seksi Pelayanan dan Pengendalian Mutu
-
Menyusun clinical privilege sesuai dengan medicolegal
kedokteran
-
Bertanggung jawab atas diklat dokter, membuat SOP yang
dibutuhkan dalam pekerjaan yang sesuai dengan profesi
kedokteran
14. Seksi Penunjang Medis
-
Bertanggung jawab atas ketersediaan alat penunjang medis yang
dibutuhkan Rumah Sakit pada setiap unit
15. Manager Umum & Keuangan
-
Membuat keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan non
medis, misalkan di bagian pembelian
78
-
Mengawasi jalannya operasional administratif rumah sakit
-
Bertanggung jawab atas pengendalian, perencanaan dan
pemeliharaan rumah sakit
16. Bagian Keuangan
-
Bertanggung jawab atas pengontrolan pengeluaran Rumah Sakit
-
Mengawasi kelancaran jalannya administrasi Rumah Sakit
-
Mengatur segala pengeluaran yang dibutuhkan oleh Rumah
Sakit
17. Sub bagian Akuntansi
-
Mencatat laporan keuangan pembayaran pasien
-
Membuat laporan keuangan per bulan
-
Mencatat segala piutang atau utang rumah sakit
18. Sub bagian Bendahara
-
Mengatur perhitungan gaji karyawan
-
Bertanggung jawab terhadap peminjaman uang dari karyawan
kepada Rumah Sakit
-
Bertanggung jawab penuh kepada jumlah kas Rumah Sakit.
19. Sub bagian Perencanaan
-
Bertanggung jawab atas penyediaan stok obat
-
Menyusun perkiraan kebutuhan obat tiap tiap unit
-
Menyusun rancangan stok opname di setiap unit medis secara
berkala
79
20. Bagian Umum
-
Bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan bangunan
Rumah Sakit
-
Bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan alat alat
Rumah Sakit
21. Bagian Pembelian
-
Bertanggung jawab atas penyediaan pembelian obat pada
perusahaan farmasi / vendor obat
-
Menyediakan seluruh peralatan medis dan non medis yang
dibutuhkan rumah sakit
-
Mencari perusahaan farmasi / vendor obat untuk bekerja sama
dalam penyuplaian obat dan alat medis.
22. Sub bagian Perlengkapan
-
Mengawasi ketersediaan perlengkapan non medis yang ada di
logistic
-
Mengurusi permintaan barang dari setiap unit rumah sakit
-
Melakukan pengecekan kepada setiap barang datang
23. Sub bagian Rekam Medis
-
Menyimpan status pasien
-
Melakukan pendistribusian status pasien yang akan berobat
kepada unit unit yang akan dituju
-
Melakukan pendataan dentitas setiap pasien yang berobat ke
rumah sakit
-
Membuat laporan kunjungan pasien secara keseluruhan setiap
tahunnya.
80
-
Bertanggung jawab atas segala status pasien dengan
penyakitnya juga kelengkapan data pribadi pasien.
24. Sub bagian Hukum & Humas
-
Mencari rekanan untuk bekerja samadengan rumah sakit
-
Membuat brosur rumah sakit untuk pemasaran
-
Menampung saran dan kritik pasien
-
Membantu pemasaran Rumah Sakit ke Media Luar
-
Memberikan informasi atau penghubung komunikasi antara
Rumah Sakit dengan masyarakat.
25. Sub bagian Electronic data processing / IT
-
Mengatur semua system yang ada didalam Rumah Sakit
-
Menyimpan data pasien di dalam database
-
Mengintegrasikan system diseluruh Rumah Sakit
-
Membuat pengembangan system secara berkelanjutan
26. Instalasi Pengendalian Perencanaan dan Pemeliharaan Rumah Sakit
-
Bertanggung jawab terhadap saluran komunikasi yang ada
dirumah sakit
-
Bertanggung jawab terhadap penyegaran sarana gedung Rumah
Sakit
-
Melakukan kalibrasi (servis) alat secara berkala, medis dan non
medis.
27. Instalasi Sanitasi dan Laundry
-
Melakukan pengecekan setiap linen yang akan di laundry
-
Memisahkan antara linen dengan bercak darah dan linen biasa
yang akan di laundry
81
-
Mengecek kembali laundry ketika datang
28. Instalasi Rawat Inap
-
Bertanggung jawab atas kelancaran berlangsungnya operasional
rawat inap
-
Membuat laporan BOR (banyaknya pasien yang dirawat inap)
secara berkala
-
Menyusun SOP unit rawat inap
29. Instalasi Rawat Jalan
-
Menyusun SOP rawat jalan
-
Menyusun setiap jadawal praktek dokter spesialis
-
Mengatur pembagian ruang praktek dokter spesialis.
30. Instalasi IGD
-
Menyusun SOP IGD
-
Bertanggung jawab atas berlangsungnyakegiatan operasional di
IGD
-
Membuat laporan jumlah kunjungan pasien IGD secara berkal
31. Instalasi Radiologi
-
Membuat SOP radiologi
-
Bertanggung jawab atas menentukan kebutuhan perlengkapan
radiologi
-
Membuat laporan jumlah pasien Radiologi secara berkala
32. Instalasi Farmasi
-
Bertanggung jawab atas penyediaan obat dan peralatan medis
untuk pasien rawat jalan atau rawat inap
82
-
Mendistribusikan obat dari Rumah Sakit ke pasien
-
Menyediakan form obat masuk dari supplier / vendor obat
33. Instalasi Laboratorium
-
Melakukan pemeriksaan penunjang medis terhadap pasien,
seperti pemeriksaan darah, urine
-
Bertanggung jawab atas rujukan pemeriksaan pada pasien jika
memerlukan pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di RS
34. Instalasi Gizi
-
Bertanggung jawab atas penyediaan konsumsi pasien rawat inap
sesuai dengan takaran gizi masing masing yang dibutuhkan
pasien
-
Bertanggung jawab dalam pemenuhan zat-zat atau gizi tertentu
pada pasien dengan instruksi dokter
35. Instalasi Bedah Central
-
Bertanggung jawab atas kelancaran operasi pasien dikamar
operasi
-
Menyusun alat - alat operasi yang dibutuhkan rumah sakit
-
Membuat SOP kamar operasi
36. Instalasi Kamar Bersalin
-
Membuat SOP kamar bersalin
-
Bertanggung jawab atas kelancaran persalinan pasien di kamar
bersalin
-
Membuat laporan kunjungan pasien kamar bersalin secara
berkala
83
3.2.1.6 Market Outlook and Competitive Strategy
-
Market outlook pada RSKB TZU CHI yaitu masyarakat yang bermukim
disekitar rumah sakit dan yang berdomisili disekitar daerah cengkareng.
Dan juga para pegawai atau karyawan yang bekerja pada perusahaan yang
menjadi rekan bisnis RS atau pegawai perusahaan pada umumnya.
-
Competitive strategy meningkatkan mutu dari pelayanan yang diberikan
oleh RS untuk menjaga daya saing dari para pesaingnya yang telah
melakukan perkembangan dan inovasi. Peningkatan kualitas SDM untuk
meyakinkan bahwa pelayanan tetap terjaga kualitasnya.
3.2.1.7 Business Cycle
Gambar 3.5 Business Cycle Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
Gambar diatas menunjukkan Business Cycle rawat jalan dari RS Tzu
Chi. Pasien baru yang belum terdaftar akan melakukan pendaftaran untuk
mendapatkan kartu pasien, kemudian setelah mendapatkan kartu tersebut
pasien akan mendaftar untuk melakukan pemeriksaan, begitupun dengan
pasien yang telah memiliki kartu pasien atau pelanggan lama melakukan
pendaftaran untuk dapat melakukan pemeriksaan kepada instalasi Poli Umum,
IGD, atau LAB.
Setelah melakukan pemeriksaan maka pihak pemeriksa akan membuat
hasil pemeriksaan dan nota tagihan atas pasien yang telah melakukan
pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan akan dibuat sebuah resep
obat yang dikirim kepada pihak farmasi untuk kemudian meracik dan
menyusun obat yang dubutuhkan oleh pasien tersebut. Bagian farmasi akan
84
mencatat setiap penggunaan resep obat dan membuat nota tagihan terhadap
obat-obatan yang diberikan kepada pasien.
Nota resep dari bagian farmasi dan nota pemeriksaan dari poli
pemeriksaan akan diberikan kepada pihak kasir untuk kemudian membuat
tagihan pembayaran kepada pasien sebelum ia dapat menebus obat. Pasien
akan membayar pada bagian kasir berdasarka nominal yang ada pada nota
tagihan tersebut, setelah melakukan pembayaran pasien akan diberikan faktur
karena telah melunasi pembayaran dan dapat melakukan penebusan obat
dengan membawa faktur tanda bukti pembayaran tersebut kepada bagian
farmasi.
3.2.1.8 Business Partnership and Alliance
Berikut ini adalah beberapa partner bisnis atau rekan kerjasama dari
RSKB TZU CHI:
1.
PT. Trias Indra Saputra.
2.
PT. Cahaya Perdana Plastik (Lion Stari).
3.
PT. Forward Global.
4.
PT. Sinar Mas.
5.
PT. Mos Comodos Utama Label.
6.
PT. Sirtu Alam Makmur.
7.
PT. Indometal Sedjati Enterprise LTD.
8.
PT. Intercallin (Baterai ABC).
9.
PT. Indonesia Sukses Abadi.
10. PT. Biggy Cemerlang.
11. Dokter Toy Indonesia.
12. Sekolah Pelita Harapan Internasional
85
3.2.2
Swim Lane Diagram
Gambar 3.6 Swim Lane Process Diagram Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
86
3.2.3 Business Process Model Diagram
Gambar 3.7 Business Process Model Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
3.2.4 Business Process / Product Matrix
Activity / Product Matrix adalah untuk memetakan siklus hidup sebuah produk
yang diproduksi atau dijalankan oleh salah satu bidang atau devisi yang bertanggung
jawab atas aktivitas tersebut dalam sebuah organisasi.
87
Tabel 3.6 Activity / Produck Matrix Rawat Jalan RSKB TZU CHi
Poli
IGD
LAB
Farmasi
Kasir
Umum
Produk Bisnis
1. Pemeriksaan
S
F
Poli Umum
2. Pemeriksaan
S
F
LAB
3. Pemeriksaan
S
F
IGD
4. Pelayanan
S
F
Obat-obatan
3.2.5 Use Case Narative Diagram
Usecase
Narative diagram dibuat untuk mengetahui fungsionalitas suatu
sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar dan
menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user
88
Gambar 3.8 Usecase Narative Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
89
3.3 Data and Information
Level ini di pergunakan dalam analisa dan mendukung pengambilan keputusan RSKB
TZU CHI, berisi tentang bagaimana data dan informasi mengalir pada RSKB TZU CHI.
3.3.1 Object State-Transition Diagram
Object State Transition Diagram ini menggambarkan daur hidup dari sebuah
objek di RSKB TZU CHI dari awal bisnis hingga akhir proses binsis. Pada Gambar ini
menjelaskan rangkaian objek yang terjadi selama proses bisnis berjalan.
Gambar 3.9 Object State-Transition Diagram Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
3.3.2
Logical Data Model
Logical Data Model yang dibuat dalam bentuk Class Diagram bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara kelas – kelas yang ada dalam proses kegiatan pada
RSKB TZU CHI.
90
Gambar 3.10 Class Diagram Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
91
3.3.3 Activity Entity Matrix (CRUD)
Activity Entity Matrix merupakan gambaran dari subject data yang ada dengan
fungsi bisnis. Mempunyai 4 kunci yaitu create, read, update, dan delete. Pada tabel ini
menjelaskan bahwa setiap fungsi memiliki tanggung jawab yang berbeda untuk
mengakses sebuah subject data. Berikut adalah activity entity matrix yang ada pada
proses bisnis rawat jalan RSKB TZU CHI:
92
C
Melakukan Pemeriksaan LAB
R
Melakkan Pemeriksaan IGD
R
C
C
C
R
R
R
C
Meracik Resep Obat
R
Membuat Nota Tagihan
R
C/U
R
Bukti Pembayaran
Tagihan Pembayaran
Pemeriksaan
Form Hasil
Form Pemeriksaan IGD
LAB
Form Pemeriksaan
Form Pemeriksaan Poli
R
R
R
Melayani Pembayaran
C/U
C/U
Melakukan Pemeriksaan Poli Umum
Membuat Hasil Pemeriksaan
Obat
Pendaftaran Pemeriksaan
C/D
Resep Obat
Melakukan Pendaftaran Pasien Baru
Kartu Pasien
Fungsi Bisnis
Registrasi Pemeriksaan
Subject Data
Registrasi Pasien Baru
Tabel 3.7 Activity/Entity Matrix Rawat Jalan RSKB TZU CHI
93
Membuat Bukti Pembayaran
Melayani Pengambilan Obat
R
R
R
C
94
3.4 System & Application
Level ini mendukung infrastruktur sistem informasi pada RSKB TZU CHI. Berisi
penjelasan tentang apa saja sistem dan aplikasi yang digunakan oleh RSKB TZU CHI..
3.4.1 System Interface Diagram
System Interface Diagram pada RSKB TZU CHI menyediakan pemetaan
hubungan antara operasional dan system view yang terjadi pada RS. RSKB TZU CHI
terdiri atas tiga lantai yang mana sistem yang terdapat pada setiap devisi di setiap
lantai saling berhubungan dalam melakukan proses bisnis operasional ataupun
pendistribusian informasi. Berikut adalah keterangan pada divisi yang ada di setiap
lantai:
A. Lantai Satu terdiri atas:
1. IGD
2. Pelayanan Poliklinik
3. Pendaftaran
4. Rekam Medis
5. Kasir
6. Penunjang Medis: Laboratorium, Radiologi
7. Instalasi Farmasi
8. Ruang OK
9. Ruang VK
10. Ruang Strelisisasi
11. Panel Listrik
B. Lantai Dua terdiri atas:
1. Rawat Inap
2. Ruang Rapat
95
3. Gudang Obat dan Logistik
4. Ruang Direktur
5. Ruang Bagian Keuangan
6. Ruang Bagian Pembelian
7. Poliklinik THT dan Anak
8. Ruang Kepala Perawatan
9. Ruang Kepegawaian
10. Ruang IT
11. Gan and Café
C. Lantai Tiga terdiri atas:
1. Aula
Berikut adalah System Interface Diagram dari RSKB TZU CHI:
Gambar 3.11 System Interface Diagram RSKB TZU CHI
96
3.4.2 System Communication Description
System Communication Description atau deskripsi dari hubungan antar sistem
yang terjadi pada sebuah sistem antar muka (User Interfaces) dalam organisasi dan
juga menyediakan deskripsi tentang bagaimana data dikomunikasikan antara sistem
diseluruh bagian pada organnisasi, serta alur dari jalur sebuah jaringan secara spesifik.
Berikut adalah System Communication Description pada RSKB TZU CHI:
Gambar 3.12 System Communication Description RSKB TZU CHI
97
3.4.3 System Data Flow Diagram
Bidang rawat jalan RSKB TZU CHI mempunyai alur pelayanan yang
berurutan mulai dari melakukan pelayanan pendaftaran, palayanan perawatan dampai
penyediaan obat-obatan untuk resep. Berikut ini adalah alurnya :
Gambar 3.13 DFD Context Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
98
Gambar 3.14 DFD NOL Rawat Jalan pada RSKB TZU CHI
99
3.4.4 System Performance Matrix
System Performance Matrix adalah daftar metrik yang penting dan berkaitan
dengan kehandalan, ketersediaan, dan perawatan yang terdapat pada sistem. Berikut
adalah karakteristik yang dinilai dalam System Performance Maisure:
1. Menentukan karakteristik kuantitatif sistem:
a. Hardware dan Softare
b. Interface
c. Komponen komunikasi
2. Mengidentifikasi kedua parameter saat ini dan masa depan
3. Mencakup semua karakteristik kinerja teknik yang relevan, contohnya:
a. Menghitung waktu di antara kegagalan
b. Tingkat dalam memulai ulang sistem (Restart)
c. Inisialisasi waktu pada sistem
d. Kecepatan transfer data
Berikut ini adalah tabel daftar ukuran kinerja pada sistem RSKB TZU CHI:
Tabel 3.8 System Performance Measures RSKB TZU CHI
No. Measure Area
Current Status
Target
1.
System Available
0.60
0.80
2.
System Start-Up
31
25
3.
System Re-Boot
47
30
4.
Hosted Application Start-up 5
-
Time 2GB
5.
Hosted Application
15
5
Start-up Time 1GB
6.
Maintenance Hardware
90
365
7.
Maintenance Software
2
14
100
3.5 Network & Infrastructure
Technology & Infrastructure merupakan dokumen yang mendefinisikan praktik
terbaik dan teknik yang dipakai dalam kesatuan komunitas teknologi informasi. Pada dasarnya
dirancang dengan blueprint tentang bagaimana mengatur dan mengelola operasi teknologi dan
informasi di instalasi.
3.5.1 Network Connectivity Diagram
Jaringan internet di Rumah Sakit Tzu – Chi ini berguna untuk keperluan
informasi dan komunikasi antara jaringan komputer, agar setiap transaksi dan
pekerjaan dapat selesai dengan mudah dan cepat dan ter-integrasi satu sama lain. Pada
ini akan dijelaskan tentang keadaan jaringan didalam RSKB TZU CHI:
Gambar 3.15 Network Connectivity Diagram RSKB TZU CHI
101
Dari gambar 3.21 dapat diberikan penjelasan bahwa server melalui Switch akan
mengirim data dan informasi ke computer client dengan melewati Router dan hub
sebagai penyeleksi pilihan arus data yang akan dituju.
3.5.2 Network inventory
Tabel Network inventory berisi tentang kondisi jaringan teknologi dan sumber
daya sekarang yang ada pada RSKB TZU CHI :
Tabel 3.9 Network inventory RSKB TZU CHI
No. Deskripsi
Penjelasan
1.
Koneksi
Nusa Net
2.
Bandwidth
3 Mbps
3.
Server
Aplikasi (IBM 3500)
Database (IBM 3400)
Back Up (IBM 3500 M3)
4.
Client
5.
Hardware
61 PC, 3 Laptop
Wifi
Seluruh Lantai RSKB TZU CHI
Firewall
Proxy Server IP Fire
Router
Cisco 1800 Series
Lynksys RV 042
Lynksys RVS 4000
Switch/hub
3Com 3C16491
Lynksys SRW 224G4
Network inventory yang ada pada RSKB TZU CHI tidak mempunyai masalah
– masalah teknis spade koneksi jaringan internet yang dimilikinya, tapi masalah hanya
terjadi dan diakibatkan oleh human eror seperti kabel LAN yang tersenggol tidak
sengaja dan mengakibatkan salah satu jaringan mati.
102
3.6 Security / Standard / Workforce
Dalam mengoperasikan sistem di setiap level dalam RSKB TZU CHI terdapat
security & standarisasi tools yang penting yaitu :
3.6.1 Security and Privacy Plan
Kebijakan sekarang yang ada pada RSKB TZU CHI yang berhubungan dengan
keamanan yang ada didalamnya yaitu :
1. Memberikan hak akses yang berbeda dalam pengoperasian sistem, aplikasi dan
database. Masing - masing karyawan memiliki hak akses tersendiri yang diberikan
per-group di RSKB TZU CHI
2. Masing masing komputer karyawan diberikan IP Address yang berbeda, yang
berguna untuk memantau dan membatasi pemakaian komputer agar tidak
menyimpang kepada setiap karyawan di RSKB TZU CHI.
Tabel 3.10 Security and Privacy Plan RSKB TZU CHI
Keamanan
•
Perusahaan
Dalam menjaga keamanan perusahaan selama 24 jam,
Rumah Sakit Tzu – Chi menggunakan 6 satpam yang
bekerja secara shift dan mengunci pintu-pintu kantor
setelah seluruh karyawan selesai bekerja.
•
Setelah selesai bekerja atau keluar karena ada
keperluan, karyawan wajib mengunci ruangannya
masing-masing.
•
Seluruh akses ke ruangan kerja dilengkapi dengan
CCTV agar dapat memantau keamanan di sekitar
ruang kerja karyawan.
Keamaanan
•
Karyawan yang menggunakan komputer diwajibkan
Data
untuk mengunci komputernya dengan windows login
Perusahaan
(password).
•
Pengamanan data untuk perusahaan menggunakan
Antivirus Kapersky untuk komputer yang memakai
windows.
•
Karyawan yang pulang bekerja diwajibkan untuk
mematikan komputer
103
3.6.2 Security Solution Description
Security Solution Description
berisi 4 komponen penting dalam hal
pengamanan sistem, yaitu :
1. Operational Security : Berisi tentang pengamanan operasional pada RSKB TZU
CHI.
2. Data Security : Berisi tentang pengamanan data / database pada RSKB TZU CHI.
3. Personnel Security: Berisi tentang pengamanan personil, misalnya tentang akses
masuk ruang yang dianggap berisi data rahasia dan sebagainya.
4. Physical Security : Berisi tentang pengamanan perangkat keras
Tabel 3.11 Security Solution Description
Operational Security
Data Security
Operational security yang
Data security mempunyai Back-Up
diterapkan didalam RSKB TZU
Server yaitu Database (IBM 3400),
CHI menggunakan Password
disetiap pengaksesan ke system /
yang
otomatis
akan
ter-backup
setiap jam 24.00
aplikasi pada setiap karyawan
Personnel Security
Physical Security
Kebijakan yang telah ditetapkan
Terdapat pengamanan akses masuk
oleh RSKB TZU CHI untuk para
ke ruangan berupa otentikasi Sidik
karyawan yang ada dalam
Jari dan CCTV yang diawasi oleh
ruangan.
satpam penjaga disetiap akses
menuju ruangan data & server
3.6.3 Technology Forecast
Tabel dibawah ini berisi tentang kondisi perangkat yang saat ini terdapat pada
RSKB TZU CHI. Kondisi Perangkat keras maupun lunak yang ada pada RSKB TZU
CHI dapat dilihat dari table berikut ini :
104
Tabel 3.12 Technology Forecast
Jenis
Hardware
Current Term
Desktop Computer Manager
Prosesor intel core 2 duo
Memory 2gb
Hard disk 250 gb sata
Monitor LCD 18”
LAN card
Desktop Computer Staff
Processor intel core 2 duo
Memory 2gb ddr
Hard disk 500 gb sata
Monitor LCD 18”
Printer
Epson AcuLaser MX14
Epson LQ 2190
Router
Cisco 1800 Series
Lynksys RVS 4000
Lynksys RV 042
Switch
3 COM 24 port 3C16491
Lynksis 3 port SRW 224G4
Software
Keterangan
Microsoft Windows 7
Microsoft office 2007
Ubuntu 10.10
Libre office
105
3.6.4 Workforce Plan
A. Summary of Human Capital Strategy
Karyawan atau sumber daya manusia yang terdapat pada RSKB TZU
CHI dengan seluruh jumlah dan keahlian yang ada pada saat ini adalah 200
karyawan. Berikut ini meruakan penjabaran dari jumlah serta jabatan yang
dimiliki oleh RSKB TZU CHI:
1. Tenaga kerja yang ada pada RSKB TZU CHI berjumlah 200 orang
karyawan tetap dan 10 orang outsourching pada bagian keamanan atau
satpam.
2. Kualitas para karyawan masih beragam tergantung kepada devisi dan
jabatan yang ditempati.
3. Pendidikan yang dimiliki oleh para karyawan juga terlihat pada jabatan
mereka saat ini, minimal pendidikan karyawan yang terdapat pada RSKB
TZU CHI adalah SMK dan D 3.
4. Berikut merupakan daftar karyawan beserta pendidikan terakhir yang
dimilikinya:
a.
Tenaga untuk keperawatan minimal memiliki pendidikan terakhir D 3,
dan untuk kepala keperawatan beberapa memiliki pendidikan sampai
S 1.
b.
Pada bidang kebidanan karyawan berpendidikan akhir sampai S 3,
tetapi ada beberapa yang ditingkatkan kualitasnya dengan mengikuti
program lanjutan untuk S 1.
c.
Untuk para manager memiliki pendidikan akhir minimal S 1, da nada
beberapa yang telah menyelesaikan program S 2.
d.
Untuk para dokter terdiri dari dokter perawat umum yang
berpendidikan S 1, dokter spesialis S 2, dan dokter spesialis orthodonti
S 3.
e.
Pada devisi administrasi memiliki pendidikan akhir yang beragam
mulai dari SMK Akuntansi dampai D 3.
f.
Dan pada staff back office memiliki pendidikan akhir S1.
106
B. Line of Business Requirement
Tabel 3.13 Line of Business Requirement
Line Of Business
Requirement
Melayani pendaftaran pasien baru.
Bagian Pendaftaran
Melayani pasien yang ingin melakukan pendaftaran untuk
pemeriksaan.
Melakukan pemeriksaan kepada pasien .
Bagian Poli Umum
Membuat hasil pemeriksaan yang berasal dari pasien yang
diperiksa.
Melakukan pemeriksaan laboratoriuim kepada pasien bila
LAB
dibutuhkan
Melakukan perawatan instalasi gawat darurat kepada pasien
IGD
bila dibutuhkan
Membuat nota tagihan pembayaran dengan menggabungkan
tagihan pemeriksaan dan tagihan untuk resep obat yang
digunakan untuk pasien.
Melayani pembayaran pasien rawat jalan.
Bagian Kasir
Memberikan bukti pembayaran kepada pasien yang telah
melunasi tagihan pembayaran atas perawatan yang
dilakukan.
Meracik obat yang akan diberikan kepada pasien dengan
tuntunan dokter perawat.
107
Memberikan obat kepada pasien setelah melakukan
pembayaran dan memperlihatkan bukti pelunasan
Bagian Farmasi
pembayaran.
C. Training and Tuition Program
Program Pelatihan yang dilakukan di RSKB TZU CHI dapat dibedakan
menjadi pelatihan untuk Medis, Non Medis, dan Manajemen. Berikut adalah
daftar pelatihan yang dilakukan.
Tabel 3.14 Program Pelatihan RSKB TZU CHI
Medis
Jenis Diklat
Non Medis
2012
2013
TRIAGE
Akreditasi Medis
DC Shock
Orientasi Keperawatan
Tindakan Venaseksi
Intubasi
Penanganan Pasien
Bahasa Mandarin
BLS (Basic Life
Manjemen
2012
2013
2012
2013
Support)
RJS (Resusitasi
Jantung Paru)
Gugus Kendali Mutu
108
Administrasi
Jaringan
Tugas-tugas Dasar
Pelatihan Strategi RS
Pemberdayaan
Pelatihan Pemadaman
Karyawan
Pasien Safety
Pemasangan Nebulizer
Memandikan Bayi
Pemasangan Popok
Bayi
3.6.5 Organization Chart
RSKB TZU CHI dipimpin oleh seorang direktur, dan didalam menjalankan
tugas-tugasnya didalam rumah sakit dibantu oleh beberapa devisi yang berada
langusng dibawah perintah direktur, yaitu: Satuan Pengawas, Komite Medik, Manajer
Umum & Keuangan, Manajer Pengawasan. Dan devisi-devisi ini yang mengepalai sub
devisi yang berada langsung dibawah tanggung jawab mereka. Berikut adalah
gambaran dari susunan organisasi yang terdapat pada RSKB TZU CHI:
109
Gambar 3.16 Organization Structure RSKB TZU CHI
3.6.6 Knowledge and Skill Profile
Di dalam hal ini pada RSKB TZU CHI belum memililki tenaga
ahli dalam pengoprasian berbagai teknologi informasi yang mendukung dalam
pengembangan pada entereprise architecture, hal ini dapat menyebabkan kesalahan
seperti human error dalam penggunaan teknologi informasi dan pendistribusian
informasi yang menyebabkan terhambatnya proses bisnis yang ada. Oleh karena itu
perlu adanya pelatihan dan pengembangan pengetahuan yang matang diantara para
karyawan dalam hal pengoprasian dan pemakaian teknologi informasi yang ada pada
RSKB TZU CHI, dan hal ini perlu direalisasikan dengansegera dan dengan persiapan
yang matang untuk menciptakan SDM yang berkualitas dalam menyongsong era
globalisasi.
Download