Tanggal Efektif Masa Penawaran Umum Tanggal Penjatahan : : : 12 Juni 2013 14, 17, 18 Juni 2013 20 Juni 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia : : : 21 Juni 2013 21 Juni 2013 24 Juni 2013 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT ACSET INDONUSA Tbk (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA BURSA EFEK INDONESIA (”BEI”) PT ACSET INDONUSA Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam jasa konstruksi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: Wisma ITC Building, lantai 4, R.401 Jalan Abdul Muis No. 8, Jakarta Pusat 10160 - Indonesia Telepon : 021-3448157 Faksimili : 021-3505212 Website : www.acset.co Email: [email protected] PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sejumlah 150.000.000 (seratus lima puluh juta) atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang terdiri dari Saham Biasa Atas Nama yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan sejumlah 100.000.000 (seratus juta) (“Saham Baru”) dan sejumlah 50.000.000 (lima puluh juta) Saham Biasa atas nama milik PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia (“LCK dan CPI”) sebagai Pemegang Saham Penjual (“Saham Divestasi”), yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp2.500,- (dua ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Yang Ditawarkan (Saham Baru dan Saham Divestasi), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp375.000.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) dari penawaran Saham Baru dan sebesar Rp125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) dari Saham Divestasi. Berdasarkan Perjanjian Peminjaman Saham yang dituangkan dalam Akta No.110 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Peminjaman Saham No. 26 tanggal 2 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, Pemegang Saham Penjual memberikan opsi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek (“Opsi Penjatahan Lebih”) untuk dapat (1) melakukan penjatahan lebih minimal 5.000.000 (lima juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual sampai dengan sebanyak-banyaknya 15.000.000 (lima belas juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual, yang merupakan sebanyakbanyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum dengan harga pelaksanaan yang sama dengan harga Penawaran Umum dan (2) melakukan pembelian Saham di Pasar Sekunder untuk menjaga harga Saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari Harga Penawaran. Pembelian Saham tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut. PT Kim Eng Securities, yang juga merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Agen Stabilisasi. Berdasarkan Akta No. 107 tanggal 2 April 2013 dan Akta No. 11 tanggal 1 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., M.Si., Notaris di Jakarta, Perseroan melaksanakan program ESA dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) atau sebanyak-banyaknya sebesar 15.000.000 (lima belas juta) saham dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham. Sebagian saham program ESA diberikan kepada karyawan Perseroan sebagai penghargaan dengan diskon 100% (seratus persen) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2.000.000 (dua juta) saham penghargaan. Informasi lebih lengkap mengenai program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus. Sehubungan dengan penjualan Saham Divestasi, pelaksanaan peralihan kepemilikan saham yang berasal dari Pemegang Saham Penjual kepada Masyarakat akan dilakukan pada Tanggal Distribusi saham, bersamaan dengan distribusi Saham Baru. Seluruh pemegang saham Perseroan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap penawaran saham Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Kim Eng Securities PENJAMIN EMISI EFEK PT UOB Kay Hian Securities, PT Danasakti Securities, PT Overseas Securities, PT Dhanawibawa Arthacemerlang, PT Jasa Utama Capital, PT Lautandhana Securindo, PT Universal Broker Indonesia, PT Buana Capital, PT Panin Sekuritas Tbk., PT Ciptada Securities, PT Reliance Securities Tbk., PT Madani Securities, PT OnixSekuritas, PT Mega Capital Indonesia, PT Valbury Asia Securities, PT Erdhika Sekuritas, PT Waterfront Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk., PT Victoria Securities Indonesia, PT MNC Securities, PT Panca Global Securities Tbk., PT Woori Korindo Securities Indonesia RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENUNDAAN ATAU TIDAK TERBAYARNYA PEMBAYARAN OLEH PELANGGAN. RISIKO INI TERJADI AKIBAT TERTUNDANYA/TIDAK TERBAYARNYA TAGIHAN PROYEK YANG MENIMBULKAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH SEHINGGA MENGGANGGU MODAL KERJA ATAU ARUS KAS PERSEROAN DAN JUGA SECARA TIDAK LANGSUNG MEMPENGARUHI LABA PERSEROAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DI ADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”). Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2013 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal - OJK di Jakarta dengan Surat No. 010/DIR-ACSET/IV/2013 tanggal 3 April 2013 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 (“UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya berikut segala perubahannya. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI dengan surat tertanggal 2 April 2013 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT Kim Eng Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek serta Penjamin Emisi Efek, dan Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. DALAM RANGKA STABILISASI HARGA EFEK, AGEN STABILISASI WAJIB MEMBELI EFEK DENGAN TUJUAN UNTUK MEMPERTAHANKAN HARGA PENAWARAN UMUM ATAU MENSTABILKAN HARGA PADA TINGKAT HARGA YANG LEBIH TINGGI DARI YANG MUNGKIN TERJADI DI BURSA EFEK SEKIRANYA TIDAK DILAKUKAN STABILISASI HARGA JIKA HARGA EFEK BERADA DI BAWAH HARGA PENAWARAN UMUM. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANGSIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN .......................................................................................... iii RINGKASAN ....................................................................................................................... x I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM .............................................................................. 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA ........................................................................................ 9 III. PERNYATAAN UTANG.................................................................................................... 11 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................ 17 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN.................................................................. 21 VI. RISIKO USAHA ............................................................................................................ 45 VII. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .............. 49 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ................................................................................ 51 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN ........................................................................................................... 51 2. IZIN-IZIN TERKAIT KEGIATAN USAHA .................................................................................................... 53 3. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ......................................... 53 4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ........................................................................................................ 58 5. SUMBER DAYA MANUSIA....................................................................................................................... 61 6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY - CSR) ............... 66 7. STRUKTUR ORGANISASI ........................................................................................................................ 67 8. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM ................................................................................................................................................... 9. 67 HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN .............................................................................................................................. 69 10. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK ................................................................................................ 70 11. ASET........................................................................................................................................................ 75 12. ASURANSI............................................................................................................................................... 80 13. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI .................................................................................................... 81 14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING YANG DILAKUKAN PERSEROAN.................................................. 82 15. PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DIREKSI & KOMISARIS IX. PERSEROAN DAN DIREKSI & KOMISARIS ENTITAS ANAK .................................................................... 92 KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ..................................................................... 95 1. PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 95 2. KEGIATAN USAHA PERSEROAN ............................................................................................................. 95 3. PROSES BISNIS PERSEROAN................................................................................................................. 100 4. PEMASARAN ........................................................................................................................................... 102 5. PELANGGAN & DAYA SAING .................................................................................................................. 102 6. BAHAN BAKU .......................................................................................................................................... 104 7. TEKNOLOGI INFORMASI ......................................................................................................................... 104 i Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 8. PERSAINGAN .......................................................................................................................................... 105 9. PROSPEK USAHA.................................................................................................................................... 106 10. STRATEGI USAHA ................................................................................................................................... 106 11. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE – GCG) ............................................ 107 12. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (“AMDAL”) .................................................................... 107 13. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ..................................................................................................... 108 X. EKUITAS ................................................................................................................... 109 XI. KEBIJAKAN DIVIDEN ..................................................................................................... 111 XII. PERPAJAKAN ............................................................................................................. 113 XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK .............................................................................................. 115 XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ............................................................ 117 XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ......................................................................................... 121 XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ................................... 139 XVII. LAPORAN PENILAI ....................................................................................................... 249 XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ...................................................................................... 257 XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM .................................................................. 279 XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ....................... 285 ii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut: Afiliasi Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: x hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; x hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; x hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; x hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; x hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau x hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Stabilisasi Berarti PT Kim Eng Securities. BAE Berarti Biro Admistrasi Efek, yaitu PT Sinartama Gunita, berkedudukan di Plaza BII Menara 1 Lantai 9, Jl. MH. Thamrin No.51 Jakarta, sebagai pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untuk melaksanakan administrasi saham dalam rangka Penawaran Umum. Bank Kustodian Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Bapepam Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 UUPM. Bapepam dan LK Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM dan Keputusan Menteri Keuangan No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam) tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. BEI Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta (atau para pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan. Bejana Tekan Suatu konstuksi berbentuk tabung yang menerima beban tekan. Bekisting Pembuatan struktur beton dengan ukuran atau bentuk sesuai yang direncanakan dan berfungsi sebagai struktur sementara bangunan. DPPS Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah saham yang ditawarkan, yang disusun berdasarkan FPPS dan dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek. DPS Berarti Daftar Pemegang Saham yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham dalam Perseroan. Efek Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti uang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek. iii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Entitas Anak Advance Civil Structure Engineering Technology Berarti perusahaan-perusahan yang: x Saham-sahamnya dimiliki oleh Perseroan dalam jumlah 50% atau lebih dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan yang bersangkutan; atau x Kebijaksanannya dan pengelolaan perusahaan dikendalikan oleh Perseroan; atau x Laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perseroan sesuai dengan Prinsip Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Dimana per tanggal Prospektus ini diterbitkan terdiri dari Acset Indonusa Co., Ltd. dan PT Innotech Systems. Entitas Asosiasi Berarti perusahaan-perusahan yang saham-sahamnya dimiliki oleh Perseroan dalam jumlah kurang dari 50% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan yang bersangkutan. Dimana per tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia. ESA Berarti singkatan dari Employee Stock Allocation atau Program Alokasi Saham Karyawan. FKP Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan, formulir yang dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan pada pasar perdana. Formwork Penahan beton pada tempatnya hingga masa konstruksi selesai atau mencapai kekuatan yang memadai. FPPS Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang Ditawarkan yang disediakan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek. Grup Berarti Perseroan dan Entitas Anak. Harga Penawaran Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yang besarnya akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan yang akan dituangkan kemudian dalam Perubahan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Hari Bursa Berarti hari-hari dimana Bursa Perdana melakukan aktivitas transaksi perdagangan Perdana menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Perdana tersebut. Hari Kalender Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja. Hari Kerja Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa. Kegiatan Usaha Utama Bergerak dalam jasa konstruksi. Komite Audit Berarti komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. iv Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif. Manajer Penjatahan Berarti PT Kim Eng Securities, yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.7. Masa Penawaran Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan saham. Masyarakat Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia. Menkumham Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Negara Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia). Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor: 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 (Tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor: 21 Tahun 2011). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK kepada OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor : 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI. Pemegang Saham Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: x Daftar Rekening Saham Perseroan; x Rekening Efek pada KSEI; atau x Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek Pemegang Saham Penjual Berarti PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia yang merupakan pemegang saham Perseroan yang akan menjual Saham Divestasi. Pemerintah Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Pemesan Khusus Berarti karyawan yang berhak untuk melakukan pemesanan berdasarkan Program ESA. Penawaran Awal Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga penawaran Efek segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan peraturan No. IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam No. IX.A.2. v Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Penawaran Umum Berarti kegiatan penawaran umum saham perdana yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakiliki oleh Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 16 UUPM. Penjamin Emisi Efek Berarti PT Kim Eng Securities bersama-sama dengan Penjamin Emisi Efek lainnya sebagaimana tercantum dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang menjamin penjualan Saham Yang Ditawarkan berdasarkan kesanggupan penuh (full commitment). Penjamin Pelaksana Emisi Efek Berarti pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Kim Eng Securities, yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek. Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 Berarti Peraturan Bapepam No. VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004, tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus. Peraturan Bapepam No. IX.A.2 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009, tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan Bapepam No.IX.A.6 Berarti Peraturan Bapepam No. IX.A.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-06/PM/2001, tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum. Peraturan Bapepam No. IX.A.7 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Peraturan Bapepam No. IX.C.1 Berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-42/PM/2000, tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan Bapepam No. IX.C.2 Berarti Peraturan Bapepam No. IX.C.2, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996, tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan Bapepam No. IX.E.1 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1. Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Peraturan Bapepam No. IX.E.2 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011, tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Peraturan Bapepam No. IX.J.1 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik. Peraturan Bapepam No. X.K.4 Berarti Peraturan Bapepam No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003, tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. vi Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Peraturan BEI No. I-E Berarti Peraturan BEI No. I-E, Lampiran Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. 306/BEJ/07-2004, tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau PPEE Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan sesuai dengan dalam Akta No.108 tanggal 2 April 2013, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 25 tanggal 2 Mei 2013, dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 12 tanggal 4 Juni 2013, semua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, dan/atau penambahannya dan/atau pembaharuannya yang akan dibuat dikemudian hari. Perjanjian Peminjaman Saham Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Agen Stabilisasi sesuai dengan dalam Akta No.110 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Peminjaman Saham No. 26 tanggal 2 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat dihadapan DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, dan/atau penambahannya dan/atau pembaharuannya yang akan dibuat dikemudian hari. Pernyataan Efektif Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu : a. atas dasar lewatnya waktu yaitu : 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau b. atas dasar pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan Pernyataan Pendaftaran Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK, bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM juncto Peraturan Bapepam No. IX.C.1, dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.2. Perseroan Berarti PT Acset Indonusa Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia. Perusahaan Efek Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam Pasal 1 Angka 21 UUPM. PPh Berarti Pajak Penghasilan. Program ESA Berarti program kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan Perseroan. Prospektus Berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan Saham Yang Ditawarkan dalam bentuk dan substansi sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.C.2. Prospektus Awal Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka penawaran saham perdana dan memuat seluruh infomasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah, harga penawaran Saham, penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan. vii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Prospektus Ringkas Berarti Pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari Prospektus Akhir yang akan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.C.3 dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK bahwa Perseroan wajib mengumumkan Prospektus Ringkas sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.2. Rekening Efek Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan Pemegang Saham. Rekening Penawaran Umum Berarti Rekening yang dibuka atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menampung dana yang diterima dari Investor. RUPS Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan UUPT dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksananya. Saham Baru Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, dengan jumlah 100.000.000 (seratus juta) saham. Saham Biasa Atas Nama Berarti Efek yang mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki Perseroan dan ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. Saham Divestasi Berarti saham-saham atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham milik Pemegang Saham Penjual yang akan dijual, yaitu sejumlah 50.000.000 (lima puluh juta) saham. Saham Yang Ditawarkan Berarti Saham Baru dan Saham Divestasi yang akan ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh melalui Penawaran Umum, atau seluruhnya sejumlah 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan. Tanggal Distribusi Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening. Tanggal Pembayaran Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus. Tanggal Pencatatan Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi. Tanggal Pengembalian/ Refund Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagaian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya kelebihan pemesanan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda di mana tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan atau tanggal penundaan/pembatalan penawaran umum. Tanggal Penjatahan Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran. viii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM Berarti Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya. Undang-Undang Perusahaan Terbatas atau UUPT Berarti Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756. Singkatan Nama Perusahaan Dalam Grup Usaha Perseroan Pemegang Saham Perseroan CPI : PT Cross Plus Indonesia LCK : PT Loka Cipta Kreasi Entitas Anak AIC IS : Acset Indonusa (Vietnam) Co., Ltd. : PT Innotech Systems Entitas Asosiasi BKEI : PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia ix Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology RINGKASAN Ringkasan dI bawah ini merupakan fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia. Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini dilakukan pada tingkat konsolidasian. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo, jumlah, persentase, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut. 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia serta berkantor di Wisma ITC,Lantai 4, R.401, Jl. Abdul Muis No.8, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Pada awalnya, Perseroan didirikan dengan nama PT Acset Indonusa berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 10 Januari 1995, dibuat di hadapan Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Bekasi. Akta Pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-3460.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 75 tanggal 8 Februari 2013 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar yang dimuat dalam Akta No.75 tersebut, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10360.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013, dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07749 tanggal 5 Maret 2013, pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (“Akta No.75”) antara lain mengenai penawaran umum saham perdana Perseroan melalui pengeluaran Saham Baru dari dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 100.000.000 (seratus juta) saham dan Saham Divestasi sebanyak-banyaknya 50.000.000 (lima puluh juta) saham. Berdasarkan Akta No. 75, pemegang saham Perseroan telah menyetujui, antara lain: (i) Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan penawaran perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat; (ii) persetujuan perubahan nama Perseroan menjadi PT ACSET INDONUSA, Tbk; (iii) persetujuan perubahan nilai nominal masing-masing saham Perseroan sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah); (iv) persetujuan untuk mengeluarkan saham portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui penawaran umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 100.000.000 (seratus juta) saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah). Sehubungan dengan hal tersebut, para pemegang saham Perseroan setuju untuk melepaskan haknya untuk membeli terlebih dahulu saham baru tersebut dalam rangka penawaran umum; (v) Persetujuan penawaran/penjualan yang dimiliki oleh PT Loka Cipta Kreasi dengan jumlah sebanyak-banyaknya 25.000.000 (dua puluh lima juta) saham masing-masing dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.500.00.000,00 (dua miliar lima ratus juta Rupiah) dan PT Cross Plus Indonesia dengan jumlah sebanyak-banyaknya 25.000.000 (dua puluh lima juta) saham masing-masing dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) atau dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp2.500.00.000,00 (dua miliar lima ratus juta Rupiah); (vi) Persetujuan untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan setelah dilaksanakannya penawaran umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal, serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif; (vii) Persetujuan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris; (viii) Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal; (ix) Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk menyatakan dalam akta tersendiri mengenai jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, termasuk menyatakan susunan saham Perseroan setelah Penawaran Umum saham kepada Masyarakat; (x) Menyetujui perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum saham melalui Pasar Modal. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa pelaksana konstruksi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama x Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology dan kegiatan usaha penunjang. Kegiatan usaha utama bergerak di bidang pelaksana konstruksi yang meliputi: (i) konstruksi gedung tempat tinggal, gedung perkantoran, gedung industri, gedung perbelanjaan, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung penginapan, gedung tempat hiburan, gedung lainnya; (ii) jasa konstruksi bangunan sipil berupa bangunan jalanan, jembatan dan landasan, bangunan jalan dan jembatan kereta api, bangunan sipil lainnya. Kegiatan usaha penunjang berupa usaha-usaha lain yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha utama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi gedung di Indonesia dengan fokus usaha pada konstruksi proyek-proyek properti komersial, hunian, industri, dan resor. Dengan pengalaman selama 18 tahun, Perseroan berkeyakinan sangat dikenal di industri dalam membangun gedung berkualitas tinggi di seluruh Indonesia. Secara historis, sebagian besar dari proyek Perseroan dilaksanakan di Pulau Jawa, Indonesia. Perseroan telah menyelesaikan konstruksi proyek dalam berbagai sektor perekonomian Indonesia. Sejak pendiriannya pada tahun 1995, Perseroan telah berpengalaman di dalam berbagai macam proyek antara lain proyek apartemen residensial, proyek gedung perkantoran, proyek infrastruktur, dan proyek gedung komersial. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2011, 2012, pendapatan atas kontrak jasa konstruksi Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp241.245 juta, Rp347.606 juta dan Rp513.057 juta, yang merupakan sekitar 80%, 81% dan 77% dari jumlah pendapatan Perseroan. Sedangkan sisanya berasal dari pendapatan atas kontrak pondasi. Dewan Komisaris: Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris : Robert Mulyono : Andi Anzhar Cakra Wijaya Direksi: Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Tan Tiam Seng Ronnie : Hilarius Arwandhi : Agustinus Hambadi : Djatikesumo Subagio Keterangan mengenai Entitas Anak dan Entitas Asosiasi Perseroan memiliki 2 (dua) Entitas Anak dan 1 (satu) Entitas Asosiasi pada saat Prospektus ini diterbitkan yaitu sebagai berikut: Persentase Kepemilikan 100% Tahun Mulai Penyertaan 2008 Status Operasional Aktif Jasa Pelaksana Konstruksi 89% 2011 Aktif Jasa Pelaksana Konstruksi 37% 2012 Aktif No. Nama Perusahaan 1. Acset Indonusa (Vietnam) Co., Ltd. (selanjutnya disebut “AIC”) PT Innotech Systems (selanjutnya disebut “IS”) Jasa Konstruksi Sipil PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (selanjutnya disebut “BKEI”) 2. 3. Kegiatan Usaha xi Keterangan Entitas Anak Entitas Anak, mulai menjalankan usahanya pada Maret 2013 Entitas Asosiasi Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 2. Advance Civil Structure Engineering Technology STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 75 tanggal 8 Februari 2013, dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10360.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013, dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07749 tanggal 5 Maret 2013, pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (“Akta No. 75”), yaitu sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. PT Cross Plus Indonesia (selanjutnya disebut “CPI”) 2. PT Loka Cipta Kreasi (selanjutnya disebut “LCK”) 3. Tn. Hilarius Arwandhi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 3. Jumlah Saham dengan Nilai Nominal Rp100,00 1.600.000.000 Jumlah Nilai Nominal (Rp) % 160.000.000.000 220.000.000 22.000.000.000 55,00 176.000.000 4.000.000 17.600.000.000 400.000.000 44,00 1,00 400.000.000 1.200.000.000 40.000.000.000 120.000.000.000 100,00 PENAWARAN UMUM 1. Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sejumlah 150.000.000 (seratus lima puluh juta) atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, yang merupakan saham biasa atas nama yang terdiri dari: x Sejumlah 100.000.000 (seratus juta) Saham Biasa Atas Nama yang merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan (“Saham Baru”); x Sejumlah 50.000.000 (lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama milik PT Loka Cipta Kreasi sebanyak 25.000.000 (dua puluh lima juta) saham dan PT Cross Plus Indonesia sebanyak 25.000.000 (dua puluh lima juta) saham (“Saham Divestasi”). 2. 3. Nilai Nominal Harga Penawaran : : 4. Jumlah Saham yang Dicatatkan 5. Jumlah Penawaran Umum : : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Rp2.500,- (dua ribu lima ratus Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS Sejumlah 500.000.000 (lima ratus juta) saham 6. 7. Tanggal Penawaran Umum Tanggal Pencatatan di BEI : : Rp375.000.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), yang terdiri atas: x Rp250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) dari Saham Baru x Rp125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) dari Saham Divestasi 14, 17 dan 18 Juni 2013 24 Juni 2013 Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan Saham Divestasi, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS. Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UUPT, hak-hak pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS; b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; dan c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT. xii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Dengan terjualnya seluruh Saham Baru yang ditawarkan Perseroan dan Saham Divestasi milik Pemegang Saham Penjual dalam Penawaran Umum ini, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan sesudah Penawaran Umum, secara proforma menjadi sebagai berikut. Susunan Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor CPI LCK Tn. Hilarius Arwandhi Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 220.000.000 176.000.000 22.000.000.000 17.600.000.000 4.000.000 - Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 195.000.000 19.500.000.000 39,00 400.000.000 - 55,00 44,00 1,00 - 151.000.000 4.000.000 150.000.000 15.100.000.000 400.000.000 15.000.000.000 30,20 0,80 30,00 400.000.000 40.000.000.000 100,00 500.000.000 50.000.000.000 100,00 1.200.000.000 120.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) Program alokasi saham karyawan (“ESA”) merupakan program pemberian jatah pasti saham yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan kepada Karyawan Perseroan dan Entitas Anak yang telah memenuhi kualifikasi dari Perseroan (“Peserta ESA”) dengan ketentuan bahwa direktur, komisaris dan/atau pemegang saham utama Perseroan tidak diperkenankan untuk mengikuti program ESA. Berdasarkan Akta No. 107 tanggal 2 April 2013 dan Akta No. 11 tanggal 1 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., M.Si., Notaris di Jakarta, jumlah saham yang akan dialokasikan dalam program ESA adalah sebanyak-banyaknya 15.000.000 (lima belas juta) saham dalam bentuk saham jatah pasti atau sebanyak-banyaknya Rp37.500.000.000,- (tiga puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah). Saham untuk program ESA ditawarkan pada Harga Penawaran setiap saham. Sebagian saham program ESA diberikan kepada karyawan Perseroan sebagai penghargaan dengan diskon 100% (seratus persen) sejumlah 1.582.500 (satu juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus) saham penghargaan. Tujuan utama program ESA adalah agar karyawan Perseroan dan Entitas Anak mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholder Perseroan. Saham hasil ESA memiliki masa lock-up selama 1 (satu) tahun. Hal ini berarti selama masa lock-up berlangsung, saham hasil ESA tersebut tidak dapat diikutsertakan dalam transaksi di BEI dan transaksi apapun dimanapun, serta tidak dapat dialihkan kepada pihak manapun. Program ESA diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam No. IX.A.7”). xiii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Apabila seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini telah terjual dan program ESA seperti dijelaskan di atas telah diimplementasikan, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: Susunan Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor CPI LCK Tn. Hilarius Arwandhi Masyarakat ESA Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Nilai Nominal Rp100,00 per Saham Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Setelah Penawawan Umum Saham Perdana dan Pelaksanaan ESA dan Pelaksanaan ESA Nilai Nominal Nilai Nominal Jumlah Saham % Jumlah Saham % (Rp) (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 1.600.000.000 160.000.000.000 220.000.000 176.000.000 4.000.000 - 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 - 55,00 44,00 1,00 - 195.000.000 151.000.000 4.000.000 135.000.000 15.000.000 19.500.000.000 15.100.000.000 400.000.000 13.500.000.000 1.500.000.000 39,00 30,20 0,80 27,00 3,00 400.000.000 40.000.000.000 100,00 500.000.000 50.000.000.000 100,00 1.200.000.000 120.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 OPSI PENJATAHAN LEBIH DAN STABILISASI HARGA PENJATAHAN LEBIH Berdasarkan Perjanjian Peminjaman Saham yang dituangkan dalam Akta No.110 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Peminjaman Saham No. 26 tanggal 2 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, Pemegang Saham Penjual memberikan opsi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek (“Opsi Penjatahan Lebih”) untuk dapat (1) melakukan penjatahan lebih minimal 5.000.000 (lima juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual sampai dengan sebanyak-banyaknya 15.000.000 (lima belas juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual, yang merupakan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum dengan harga pelaksanaan yang sama dengan harga Penawaran Umum dan (2) melakukan pembelian Saham di Pasar Sekunder untuk menjaga harga Saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari Harga Penawaran. Pembelian Saham tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut. Susunan modal saham dan Pemegang Saham Perseroan secara proforma sesudah Penawaran Umum dengan kondisi apabila seluruh Opsi Penjatahan Lebih tidak dilaksanakan dan seluruh Opsi Penjatahan Lebih dilaksanakan adalah sebagai berikut: Susunan Permodalan Perseroan Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. CPI 2. LCK 3. Tn. Hilarius Arwandhi 4. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Nilai Nominal Rp100,00 per Saham Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan Setelah Penawawan Umum Saham Perdana Opsi Penjatahan Lebih tidak dilaksanakan dan Opsi Penjatahan Lebih dilaksanakan Nilai Nominal Nilai Nominal Jumlah Saham % Jumlah Saham % (Rp) (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 1.600.000.000 160.000.000.000 195.000.000 151.000.000 4.000.000 150.000.000 19.500.000.000 15.100.000.000 400.000.000 15.000.000.000 500.000.000 50.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 xiv 39,00 30,20 0,80 30,00 100,00 186.750.000 144.250.000 4.000.000 165.000.000 18.675.000.000 14.425.000.000 400.000.000 16.500.000.000 500.000.000 50.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 37,35 28,85 0,80 33,00 100,00 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology STABILISASI HARGA Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Agen Stabilisasi akan melakukan stabilisasi harga melalui pembelian Saham di pasar sekunder untuk menjaga agar harga Saham tidak lebih rendah dari Harga Penawaran (“Stabilisasi Harga”). Untuk tujuan tersebut, Agen Stabilisasi dapat melakukan Stabilisasi Harga dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak Tanggal Pencatatan (“Periode Stabilisasi”) dengan ketentuan diantaranya sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Stabilisasi Harga hanya dapat dilakukan dalam Periode Stabilisasi; Jumlah Saham yang dapat dibeli oleh Agen Stabilisasi dibatasi maksimal sejumlah dana yang diperoleh dari pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih; Agen Stabilisasi hanya dapat melakukan pembelian Saham di pasar sekunder bila harga pasar Saham Perseroan berada di bawah Harga Penawaran; Harga pelaksanaan Stabilisasi Harga paling tinggi sama dengan Penawaran Umum; Agen Stabilisasi hanya akan melakukan pembelian saham dan tidak akan menjual kembali saham yang telah dibelinya dalam rangka Stabilisasi Harga; Agen Stabilisasi akan melakukan transaksi pembelian saham melalui pasar reguler di bursa; Agen Stabilisasi tidak akan mengambil manfaat lain selain komisi sebagai Agen Stabilisasi; Agen Stabilisasi dalam melaksanakan Stabilisasi Harga wajib menjaga independensinya dan menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan; Agen Stabilisasi wajib melaporkan pelaksanaan Stabilisasi Harga kepada OJK, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Pemegang Saham Penjual. Agen stabilisasi wajib melaporkan seluruh transaksi harian dalam rangka stabilisasi pada hari kerja berikutnya. Setelah periode stabilisasi harga selesai, laporan kepada OJK dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah periode stabilisasi harga berakhir. Pada akhir Periode Stabilisasi atau pada saat dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga, Agen Stabilisasi memiliki alternatif pengembalian Dana Stabilisasi kepada Pemegang Saham Penjual, yaitu: 1. 2. 3. Dengan menggunakan Saham yang dibeli di pasar sekunder dalam rangka pelaksanaan Stabilisasi Harga jika harga Saham Perseroan di pasar sekunder selama Periode Stabilisasi atau sampai dengan dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga berada pada tingkat di bawah dengan Harga Penawaran; atau Dengan menggunakan Saham yang dibeli di pasar sekunder dan sisa Dana Stabilisasi; atau Dengan menggunakan Dana Stabilisasi bila Agen Stabilisasi tidak melaksanakan Stabilisasi Harga. Seluruh biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan Stabilisasi Harga akan dikeluarkan dari Dana Stabilisasi. Nama dan alamat Agen Stabilisasi adalah sebagai berikut : PT Kim Eng Securities Citibank Tower 17th floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 5455 Jakarta 12190, Indonesia Telepon : (021) 2557 1188 Faksimili : (021) 2557 1156 Website : www.kimeng.co.id Email : [email protected] Diluar dari Opsi Penjatahan Lebih, Pemegang Saham Pendiri tidak akan menjual sisa saham mereka dalam Perseroan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah Tanggal Pencatatan di BEI. Bersamaan dengan pencatatan Saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana ini, yaitu sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang merupakan Saham Baru dan Saham Divestasi dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap Saham, atau yang mewakili sejumlah 30% (tiga puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh Saham Biasa Atas Nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana sebesar 350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta) Saham atau 70% (tujuh puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana. Dengan demikian, jumlah Saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebesar 500.000.000 (lima ratus juta) Saham, atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana ini. xv Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Perseroan tidak bermaksud untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham lain dan/atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi Saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum ini menjadi efektif. Risiko terkait dengan kepemilikan atas Saham Perseroan yaitu tidak likuidnya Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum ini. Mengingat jumlah Saham Yang Ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan Saham Perseroan di Bursa Efek akan menjadi tidak likuid. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan Saham Perseroan di Bursa Efek akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen. 4. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan oleh Perseroan untuk: a. b. c. Sekitar 57,50% (lima puluh tujuh koma lima persen) akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja; Sekitar 30,00% (tiga puluh persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk; Sekitar 12,50% (dua belas koma lima persen) akan digunakan oleh Perseroan sebagai belanja modal; Untuk keterangan lebih lanjut, dapat dibaca pada Bab II mengenai Rencana Penggunaan Dana. 5. KEGIATAN USAHA PERSEROAN Kegiatan usaha utama yang dilakukan oleh Perseroan adalah jasa konstruksi yang dapat diklasifikasi menjadi 2 (dua) segmen usaha yaitu i) kontrak jasa konstruksi, dan ii) kontrak pondasi. Didukung oleh tenaga kerja ahli dengan kemampuan multi disiplin, Perseroan berkeyakinan dapat memberikan solusi kepada kliennya untuk setiap tahapan kegiatan proyek yang dimiliki oleh klien. Adapun kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha Perseroan terhadap total pendapatan usaha Perseroan tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Jenis Pendapatan Usaha Kontrak Jasa Konstruksi Kontrak Pondasi Total Pendapatan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % 277.694 56.502 83,09% 16,91% 210.269 57.220 78,61% 21,39% 241.245 61.862 79,59% 20,41% 347.606 81.457 81,02% 18,98% 513.057 156.849 76,59% 23,41% 334.196 100,00% 267.489 100,00% 303.107 100,00% 429.063 100,00% 669.906 100,00% Berikut ini merupakan penjelasan mengenai setiap segmen usaha utama Perseroan: a. Kontrak Jasa Konstruksi Dalam melaksanakan kegiatan usaha utamanya, pendapatan usaha yang diterima oleh Perseroan paling besar diterima dari pengerjaan kontrak jasa konstruksi. Kontrak jasa konstruksi yang dilakukan Perseroan antara lain ialah proyek pengerjaan pembangunan gedung hotel, apartemen residensial, pusat perbelanjaan, menara perkantoran, dan infrastruktur (antara lain power plant, dan jembatan). Perseroan pada saat ini berfokus dalam pengerjaan gedung hotel, apartemen residensial, pusat perbelanjaan, dan menara perkantoran dengan kelas premium. b. Kontrak Pondasi Kontrak pondasi merupakan suatu pekerjaan pembuatan pondasi untuk gedung, jembatan, dan bangunan lainnya, termasuk pekerjaan retaining wall atau dinding penahan tanah. Pondasi yang dimaksud adalah pondasi dalam, seperti bangunan bor, bored piling juga dinding diaphragm sebagai retaining wall. Dimana pekerjaan pondasi ini dikerjakan dengan menggunakan peralatan berat (bored piling rigs, diaphragm wall grab, crawler crane, excavator, dan lain-lain). Perseroan memiliki pengalaman dalam pengerjaan proyek pondasi karena telah banyak menyelesaikan berbagai proyek pondasi dan deep basement yang memiliki kompleksitas dan skala besar. xvi Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 6. KEUNGGULAN KOMPETITIF Keunggulan-keunggulan kompetitif Perseroan antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Perseroan memiliki rekam jejak dan pengalaman selama 18 tahun. Sedangkan pendiri Perseroan telah aktif dalam industri jasa konstruksi di Indonesia selama lebih dari 25 tahun. “Brand Recognition” yang kuat dalam pengerjaan proyek prestisius dan high-end. Basis klien yang luas mencakup pengembang/pemilik properti lokal dan asing. Memiliki spesialisasi dalam penyediaan jasa kontraktor pondasi dan diaphragm wall. Penyedia solusi jasa kontruksi secara menyeluruh. Memiliki manajemen dan tenaga kerja yang berpengalaman dan berdedikasi. Berfokus dalam kualitas, keandalan, ketepatan waktu, keamanan, dan efisiensi biaya atas setiap proyek yang ditangani oleh Perseroan. Kapabilitas dalam menangani proyek dengan cakupan yang luas. Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan di bidang konstruksi yang dimiliki dalam setiap segmen pengerjaan proyek. Merupakan perusahaan konstruksi yang memiliki kompetensi dalam menangani pengerjaan proyek pondasi dan basement terdalam hingga high-rise building di Indonesia. 7. STRATEGI USAHA Strategi Perseroan untuk mewujudkan pencapaian usaha dalam hal nilai kontrak, pendapatan usaha dan laba Perseroan dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut: a. Meningkatkan aktivitas bisnis konstruksi Perseroan pada segmen pasar Perseroan yaitu proyek-proyek dengan kualitas premium. b. Melakukan ekspansi usaha dalam bidang konstruksi sipil dan marine works seiring dengan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia. c. Menambah peralatan dan mesin konstruksi untuk mendukung kegiatan, pertumbuhan, dan profitabilitas proyek. d. Memperluas kegiatan usaha dan mendirikan anak perusahaan dalam bidang: - Penyewaan peralatan konstruksi (tower cranes, crawler cranes, dan concrete pumps) - Penyediaan dan jasa sub-kontraktor formworks - Jasa mekanikal, elektrikal, dan plumbing - Penyediaan dan pemasangan bahan konstruksi khusus - Penyediaan bahan baku konstruksi seperti ready mixed concrete. e. Ekspansi usaha ke luar negeri terutama di Vietnam dan Myanmar melalui Entitas Anak yaitu AIC untuk Vietnam dan anak perusahaan yang saat ini sedang dalam proses pendirian di Myanmar. f. Ekspansi usaha melalui kerjasama operasi (KSO) dan mencari partner strategis dengan perusahaan multinasional. g. Berinvestasi dalam penggunaan teknologi dan metode kerja terkini antara lain (i) penggunaan Building Information Modelling (BIM); dan (ii) sistem konstruksi terkini. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas Perseroan. h. Berinvestasi dalam sumber daya manusia untuk mendukung perkembangan kegiatan usaha Perseroan antara lain dengan mengikuti dan memberikan pelatihan kepada karyawan Perseroan dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat dibaca pada Bab VIII mengenai Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan. 8. RISIKO USAHA Risiko-risiko berikut merupakan risiko-risiko yang material dan dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak. Risiko usaha dibawah ini disusun berdasarkan bobot risiko dan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak, dimulai dari risiko utama Perseroan. A. Risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak 1. 2. 3. 4. 5. 6. Risiko Penundaan atau Tidak Terbayarnya Pembayaran Oleh Pelanggan Risiko Peningkatan Biaya Konstruksi (Cost Overrun) Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku Risiko Persaingan Risiko Penurunan Permintaan Risiko Berkurangnya Proyek dari Pelanggan Berulang xvii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. B. Advance Civil Structure Engineering Technology Risiko Pengunduran Diri Karyawan Kunci Risiko Proyek Konstruksi di Daerah Baru Risiko Kondisi Pasar Properti Risiko Perubahan Peraturan Risiko Kesulitan dengan Sub-Kontraktor Risiko Kekurangan Tenaga Kerja Terampil Risiko Penundaan Penerimaan Penyerahan Proyek Risiko Denda Risiko Sosial dan Politik Risiko usaha yang berhubungan dengan saham a. Tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham ini b. Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi yang signifikan di kemudian hari c. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan dapat bertentangan dengan kepentingan pembeli Saham Yang Ditawarkan d. Penjualan saham Perseroan di masa mendatang dapat berdampak negatif terhadap harga pasar saham Perseroan e. Perseroan tidak dapat menjamin kepastian waktu pembayaran dividen di kemudian hari f. Nilai aset bersih per saham dari Saham Yang Ditawarkan secara signifikan lebih rendah dari Harga Penawaran dan para pembeli dapat segera mengalami penurunan nilai yang substansial Untuk keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha yang dihadapi Perseroan dapat dibaca pada Bab VI mengenai Risiko Usaha. 9. KEBIJAKAN DIVIDEN Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen. Setelah Penawaran Umum ini, manajemen Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasian Perseroan sejak tahun buku 2013. Kebijakan penetapan laba bersih minimum untuk dapat dilakukannya pembagian dividen kas kepada pemegang saham Perseroan adalah sebesar Rp30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah). Pembayaran dividen Perseroan turut memperhatikan ketentuan mengenai penyisihan cadangan wajib sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UUPT. Pembayaran dividen diputuskan oleh pemegang saham Perseroan melalui RUPS Tahunan Perseroan berdasarkan rekomendasi dari Direksi Perseroan. 10. PERKARA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN Pada tanggal Prospektus ini, Perseroan tercatat dan masih terlibat dalam 1 (satu) perkara perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yaitu perkara perdata dalam register No. 15/Pdt.G/2012/PN.JKT.SEL. antara Perseroan sebagai Penggugat dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Badan Usaha Milik Negara cq. PT Perusahaan Listrik Negara sebagai Tergugat. Pada tingkat pertama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan yang mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya. Saat ini, perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat banding di Pengadilan Tinggi Jakarta. Manajemen Perseroan telah mengungkapkan perkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan, dan berkeyakinan bahwa apapun hasil keputusan dari proses perkara tersebut, tersebut tidak akan memiliki pengaruh yang material terhadap operasional dan kinerja keuangan Perseroan. 11. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Berikut ini disajikan laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan informasi keuangan Entitas Induk melalui laporannya tertanggal 2 Mei 2013. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian melalui laporannya tertanggal 24 Juni 2011. xviii Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology (dalam jutaan Rupiah) Uraian 2012 2011 Total Aset 754.771 359.091 Total Liabilitas 536.560 Total Ekuitas Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Komprehensif Tahun Berjalan 31 Desember 2010 2009 2008 226.444 179.678 187.058 193.550 96.961 116.222 137.646 218.211 669.906 165.541 429.063 129.483 303.107 63.456 267.489 49.412 334.196 (40.385) (30.612) (29.362) (14.925) (13.637) 52.670 35.769 27.026 14.044 16.221 xix Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan xx Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk I. Advance Civil Structure Engineering Technology PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Perseroan dan Pemegang Saham Penjual dengan ini melakukan Penawaran Umum sejumlah 150.000.000 (seratus lima puluh juta) atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum yang merupakan Saham Biasa Atas Nama, yang terdiri dari: x x Sejumlah 100.000.000 (seratus juta) Saham Biasa Atas Nama yang merupakan Saham Baru yang dikeluarkan dari simpanan Perseroan (saham portepel) dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham (“Saham Baru”); dan Sejumlah 50.000.000 (lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama milik PT Loka Cipta Kreasi sejumlah 25.000.000 (dua puluh lima juta) saham dan PT Cross Plus Indonesia sejumlah 25.000.000 (dua puluh lima juta) saham (“Saham Divestasi”). Keseluruhan saham tersebut di atas ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran Rp2.500,- (dua ribu lima ratus Rupiah) setiap saham dan harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebesar Rp375.000.000.000,- (tiga ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) yang terdiri dari sebesar Rp250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) dari penawaran Saham Baru dan Rp125.000.000.000,- (seratus dua puluh lima miliar Rupiah) dari Saham Divestasi (selanjutnya disebut sebagai “Saham Yang Ditawarkan”). Seluruh saham Perseroan yang telah dikeluarkan maupun yang akan dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini akan dicatatkan di BEI. Berdasarkan Perjanjian Peminjaman Saham yang dituangkan dalam Akta No.110 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Peminjaman Saham No. 26 tanggal 2 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, Pemegang Saham Penjual memberikan opsi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek (“Opsi Penjatahan Lebih”) untuk dapat (1) melakukan penjatahan lebih minimal 5.000.000 (lima juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual sampai dengan sebanyak-banyaknya 15.000.000 (lima belas juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual, yang merupakan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum dengan harga pelaksanaan yang sama dengan harga Penawaran Umum dan (2) melakukan pembelian Saham di Pasar Sekunder untuk menjaga harga Saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari Harga Penawaran. Pembelian Saham tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut. PT Kim Eng Securities, yang juga merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Agen Stabilisasi. Berdasarkan Akta No. 107 tanggal 2 April 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., M.Si., Notaris di Jakarta, dan Akta No. 11 tanggal 1 Mei 2013, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., M.Si., Notaris di Jakarta, Perseroan melaksanakan program ESA dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) atau sebanyak-banyaknya sejumlah 15.000.000 (lima belas juta) saham dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham. Sebagian saham program ESA diberikan kepada karyawan Perseroan sebagai penghargaan dengan diskon 100% (seratus persen) sejumlah 1.582.500 (satu juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus) saham penghargaan. Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen. Hak-hak tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat 1 UUPT. PT ACSET INDONUSA Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam jasa konstruksi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat: Wisma ITC Building, lantai 4 R.401 Jalan Abdul Muis No. 8, Jakarta Pusat 10160 - Indonesia Telephone : +62-21-3448157 Faksimili : +62-21-3505212 Website : www.acset.co Email : [email protected] 1 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PENUNDAAN ATAU TIDAK TERBAYARNYA PEMBAYARAN OLEH PELANGGAN. RISIKO INI TERJADI AKIBAT TERTUNDANYA/TIDAK TERBAYARNYA TAGIHAN PROYEK YANG MENIMBULKAN PIUTANG BERMASALAH SEHINGGA MENGGANGGU MODAL KERJA ATAU ARUS KAS PERSEROAN DAN JUGA SECARA TIDAK LANGSUNG MEMPENGARUHI LABA PERSEROAN. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham No. 75 tanggal 8 Februari 2013, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham menjadi Rp100,- (seratus Rupiah) per saham, yaitu sebagai berikut : Susunan Permodalan Perseroan Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Cross Plus Indonesia 2. Loka Cipta Kreasi 3. Tn. Hilarius Arwandhi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Jumlah Saham Dalam Portepel 1.600.000.000 160.000.000.000 220.000.000 176.000.000 4.000.000 400.000.000 1.200.000.000 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 40.000.000.000 120.000.000.000 % 55,00 44,00 1,00 100,00 Dengan terjualnya seluruh Saham Baru dan Saham Divestasi dalam Penawaran Umum ini, maka struktur permodalan dan Pemegang Saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: Susunan Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor Cross Plus indonesia Loka Cipta Kreasi Tn. Hilarius Arwandhi Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 220.000.000 176.000.000 4.000.000 - 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 - 55,00 44,00 1,00 - 195.000.000 151.000.000 4.000.000 150.000.000 19.500.000.000 15.100.000.000 400.000.000 15.000.000.000 39,00 30,20 0,80 30,00 400.000.000 40.000.000.000 100,00 500.000.000 50.000.000.000 100,00 1.200.000.000 120.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau “ESA”) Berdasarkan Akta No. 107 tanggal 2 April 2013 dan Akta No. 11 tanggal 1 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., M.Si., Notaris di Jakarta, Perseroan melaksanakan program ESA dengan jumlah sebanyakbanyaknya 10% (sepuluh persen) atau sebanyak-banyaknya sejumlah 15.000.000 (lima belas juta) saham dari jumlah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham. Sebagian saham program ESA diberikan kepada karyawan Perseroan dan Entitas Anak sebagai penghargaan dengan diskon 100% (seratus persen) sejumlah 1.582.500 (satu juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus) saham penghargaan. Harga pelaksanaan program ESA adalah sama dengan harga penawaran pada saat Penawaran Umum Perdana Saham. Tujuan utama program ESA adalah agar karyawan Perseroan dan Entitas Anak mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja 2 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholder Perseroan. Saham hasil ESA memiliki masa lock-up selama 1 (satu) tahun. Hal ini berarti selama masa lock-up berlangsung, saham hasil ESA tersebut tidak dapat diikutsertakan dalam transaksi di BEI dan transaksi apapun dimanapun, serta tidak dapat dialihkan kepada pihak manapun. Alokasi saham untuk program ESA terdiri dari : 1. 2. Saham Penghargaan yaitu pemberian saham kepada pegawai sebagai Penghargaan. Saham Penghargaan yang diberikan sudah termasuk PPh atau sejumlah 1.582.500 (satu juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus) saham atau 1,06% (satu koma nol enam persen) dari total saham yang diterbitkan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham. Saham Jatah Pasti yaitu jumlah total saham untuk program ESA dikurangi jumlah saham untuk Saham Penghargaan. Rasio antara jumlah Saham Penghargaan dengan Saham Jatah Pasti = 10,55% : 89,45%. Dasar perhitungan yang digunakan Perseroan untuk perhitungan program ESA (alokasi Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti) adalah Jabatan, masa kerja, dan prestasi kerja. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program ESA terdiri Pegawai yang memenuhi persyaratan kepersertaan yakni adalah sebagai berikut : 1. Pegawai peserta program ESA adalah seluruh pegawai Perseroan dengan status aktif pada 30 April 2013 sebanyak 1.220 karyawan. 2. Masih bekerja sampai dengan tanggal dikeluarkannya surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Perdana Perseroan. 3. Pegawai yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi program ESA. Apabila jumlah saham yang telah dialokasikan dalam program ESA tidak terbagi habis, maka sisanya akan ditawarkan kembali kepada masyarakat. Ketentuan pelaksanaan program ESA adalah sebagai berikut: 1. Saham Penghargaan a. Saham penghargaan diberikan kepada seluruh peserta program ESA yang memenuhi persyaratan atas nama masing-masing peserta. b. Perhitungan pengalokasian Saham Penghargaan berdasarkan jabatan, masa kerja, dan prestasi pegawai peserta. c. Saham penghargaan memiliki lock-up period selama 12 (dua belas) bulan. d. Selama masa lock-up bilamana pegawai mengundurkan diri atau diberhentikan maka hak atas Saham Penghargaan menjadi gugur, dan Perseroan berhak menentukan peserta program ESA lain yang memenuhi ketentuan sebagaimana disebutkan sebagai pengganti hak karyawan yang telah gugur. e. Peserta tidak dikenakan biaya atas kepemilikan saham penghargaan. Biaya tersebut akan ditanggung oleh Perseroan dengan menggunakan kas internal. Perseroan tidak akan membebankan biaya tersebut ke dalam biaya-biaya terkait dengan pelaksanaan Penawaran Umum. 2. Saham Jatah Pasti a. Saham jatah pasti diberikan kepada seluruh peserta program ESA yang memenuhi persyaratan atas nama masing-masing peserta yang akan ditetapkan dengan keputusan Direksi. b. Perhitungan pengalokasian dan penjatahan saham jatah pasti berdasarkan gaji jabatan dan masa kerja pegawai peserta. c. Saham jatah pasti memiliki periode lock-up selama 12 (dua belas) bulan. d. Peserta hanya dikenakan biaya atas kepemilikan saham jatah pasti sebesar 1% dari total nilai saham. Tidak ada biaya tambahan yang akan dikenakan kepada karyawan yang menerima saham jatah pasti dari Program ESA. e. Apabila terdapat sisa alokasi saham jatah pasti yang disebabkan saham tidak dibeli oleh peserta, maka kelebihan saham yang tidak dibeli oleh pegawai akan dijual ke masyarakat. Selama periode lock-up, karyawan memiliki hak-hak yang sama dengan pemegang saham Perseroan lainnya, yaitu sebagai berikut: 3 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk a. b. c. Advance Civil Structure Engineering Technology Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS; Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; dan Menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT. Tata cara pembagian penjatahan saham Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 019/SK/DIR/V/2013 Tanggal 1 Mei 2013, tata cara pembagian penjatahan saham ESA adalah sebagai berikut: Pembagian penjatahan nilai saham penghargaan (bonus) diberikan Perseroan kepada setiap pegawai ditetapkan dengan ketetapan Direksi tersendiri Dasar alokasi penjatahan saham penghargaan kepada masing-masing pegawai meliputi jabatan, masa kerja, dan prestasi pegawai Penjatahan pembelian saham jatah pasti oleh pegawai diatur sama dengan saham penghargaan. Hasil perhitungan alokasi saham penghargaan dan saham jatah pasti akan dietapkan dengan ketetapan Direksi tersendiri Peserta yang berminat ikut dalam Program Saham ESA agar melaksanakan ketentuan sebagai berikut: a. Mentaati ketentuan peraturan kepemilikan saham ESA yang ditetapkan Perseroan dan peraturan pasar modal Indonesia b. Melakukan pendaftaran sebagai peminat saham ESA melalui bagian SDM di kantor pusat Perseroan. Periode pemesanan akan dilakukan pada tanggal 14 dan 17 Juni 2013. Apabila jumlah saham yang telah dialokasikan dalam program ESA tidak terbagi habis, maka sisanya akan ditawarkan kembali kepada masyarakat Prosedur pelaksanaan program ESA Prosedur yang dapat dilakukan oleh pegawai untuk memperoleh saham dalam program ESA adalah sebagai berikut: - - Untuk Saham Penghargaan, Peserta Program akan memperoleh alokasi Saham Penghargaan secara Cuma-Cuma pada tanggal penjatahan saham untuk Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Peserta Program akan memperoleh Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham Untuk Saham Jatah Pasti, Peserta Program yang ingin membeli saham yang ditawarkan dengan jatah pasti tersebut dengan mengajukan pemesanan saham Jatah Pasti sesuai dengan jumlah yang dialokasikan atas nama Peserta. Pada saat pemesanan saham Jatah Pasti tersebut Peserta wajib menyediakan dana pembayaran harga secara penuh sesuai dengan jumlah yang dipesan. Pada tanggal penjatahan saham Peserta akan memperoleh Konfirmasi Penjatahan Saham atas saham Jatah Pasti yang dipesan melalui program ESA Setiap peserta program ESA akan memiliki rekening efek sesuai dengan nama masing-masing. Aspek perpajakan program ESA Untuk program ESA, baik saham penghargaan maupun saham jatah pasti, peserta program ESA akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku dan wajib dibayarkan pada saat peserta program ESA menerima saham. Pajak penghasilan tersebut, baik untuk saham penghargaan maupun saham jatah pasti, akan dibebankan kepada Perseroan. Setelah periode lock-up berakhir dan peserta program ESA melakukan transaksi penjualan saham melalui bursa efek atau diluar bursa efek maka pajak penghasilan akan dibebankan kepada masing-masing peserta program ESA. Atas pelaksanaan penjualan tersebut, berlaku ketentuan perpajakan sebagai berikut : a. b. Untuk pelaksanaan penjualan melalui bursa efek akan dikenakan pajak yang bersifat final yang besarnya 0,1% (nol koma satu persen) dari nilai transaksi Untuk pelaksanaan penjualan saham diluar bursa efek akan dikenakan pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang berlaku. Apabila seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini telah terjual dan program ESA seperti dijelaskan di atas telah diimplementasikan sepenuhnya, maka susunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: 4 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Susunan Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Cross Plus Indonesia 2. Loka Cipta Kreasi 3. Tn. Hilarius Arwandhi 4. Masyarakat 5. ESA Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana dan Pelaksanaan ESA Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 Setelah Penawawan Umum Saham Perdana dan Pelaksanaan ESA Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 220.000.000 176.000.000 4.000.000 - 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 - 55,00 44,00 1,00 - 195.000.000 19.500.000.000 39,00 151.000.000 4.000.000 135.000.000 15.000.000 15.100.000.000 400.000.000 13.500.000.000 1.500.000.000 30,20 0,80 27,00 3,00 400.000.000 40.000.000.000 100,00 500.000.000 50.000.000.000 100,00 1.200.000.000 120.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 OPSI PENJATAHAN LEBIH DAN STABILISASI HARGA SAHAM PENJATAHAN LEBIH Berdasarkan Perjanjian Peminjaman Saham yang dituangkan dalam Akta No.110 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Peminjaman Saham No. 26 tanggal 2 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dalam Penawaran Umum, Pemegang Saham Penjual memberikan opsi kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek (“Opsi Penjatahan Lebih”) untuk dapat (1) melakukan penjatahan lebih sampai dengan sebanyak-banyaknya 15.000.000 (lima belas juta) saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual, yaitu LCK dan CPI, yang merupakan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum dengan harga pelaksanaan yang sama dengan harga Penawaran Umum dan (2) melakukan pembelian Saham di Pasar Sekunder untuk menjaga harga Saham pada tingkat harga yang tidak lebih rendah dari Harga Penawaran. Pembelian Saham tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan dan dapat dihentikan sewaktu-waktu dalam jangka waktu tersebut oleh Agen Stabilisasi sesuai instruksi Pemegang Saham Penjual. Pemegang Saham Penjual telah setuju untuk meminjamkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang dengan ini menerima peminjaman dari Pemegang Saham atas Saham Pinjaman, dalam rangka pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih. Adapun proporsi pemberian pinjaman atas Saham Pinjaman tersebut adalah: a. CPI sebesar 55% (empat puluh lima persen) dari jumlah Saham Pinjaman; b. LCK sebesar 45% (lima puluh lima persen) dari jumlah Saham Pinjaman. Dalam hal jumlah kelebihan pemesanan saham kurang dari 15.000.000 (lima belas juta) saham, opsi ini tetap dapat dilaksanakan dengan ketentuan sekurang-kurangnya 5.000.000 (lima juta) saham, oleh Pemegang Saham Penjual secara proporsional dengan persentase alokasi saham yang sama sebagaimana yang disebutkan diatas. Tujuan dari dilakukannya penjatahan lebih berdasarkan Opsi Penjatahan Lebih ini adalah agar Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Agen Stabilisasi dapat menggunakan dana hasil penjatahan lebih tersebut untuk melakukan stabilisasi harga melalui pembelian Saham di pasar sekunder untuk menjaga harga Saham agar tidak lebih rendah dari Harga Penawaran (“Stabilisasi Harga Saham”). Opsi Penjatahan Lebih ditentukan 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Pencatatan. Susunan modal saham dan Pemegang Saham Perseroan secara proforma sesudah Penawaran Umum dengan kondisi apabila seluruh Opsi Penjatahan Lebih tidak dilaksanakan dan seluruh Opsi Penjatahan Lebih dilaksanakan adalah sebagai berikut: 5 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Susun an Permodalan Perseroan Setelah Penawaran Umum Saham Perdana Terdiri Dari Saham Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Cross Plus Indonesia 2. Loka Cipta Kreasi 3. Tn. Hilarius Arwandhi 4. Masyarakat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel Setelah Penawaran Umum Saham Perdana dan Seluruh opsi tidak dilaksanakan Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 Setelah Penawawan Umum Saham Perdana dan Seluruh opsi dilaksanakan Nilai Nominal Jumlah Saham % (Rp) 1.600.000.000 160.000.000.000 195.000.000 19.500.000.000 39,00 186.750.000 18.675.000.000 37,35 151.000.000 4.000.000 150.000.000 15.100.000.000 400.000.000 15.000.000.000 30,20 0,80 30,00 144.250.000 4.000.000 165.000.000 14.425.000.000 400.000.000 16.500.000.000 28,85 0,80 33,00 500.000.000 50.000.000.000 100,00 500.000.000 50.000.000.000 100,00 1.100.000.000 110.000.000.000 1.100.000.000 110.000.000.000 STABILISASI HARGA SAHAM Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Agen Stabilisasi akan melakukan stabilisasi harga melalui pembelian Saham di pasar sekunder untuk menjaga agar harga Saham tidak lebih rendah dari Harga Penawaran (“Stabilisasi Harga Saham”). Berdasarkan Perjanjian Peminjaman Saham yang dituangkan dalam Akta No.110 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Peminjaman Saham No. 26 tanggal 2 Mei 2013, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, ketentuan-ketentuan pokok atas Stabilisasi Harga Saham diantaranya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Stabilisasi Harga hanya dapat dilakukan dalam Periode Stabilisasi; Jumlah Saham yang dapat dibeli oleh Agen Stabilisasi dibatasi maksimal sejumlah dana stabilisasi yang diperoleh dari pelaksanaan Opsi Penjatahan Lebih; Agen Stabilisasi hanya dapat melakukan pembelian Saham di pasar sekunder bila harga pasar Saham Perseroan berada di bawah Harga Penawaran; Harga pelaksanaan Stabilisasi Harga paling tinggi sama dengan Penawaran Umum; Agen Stabilisasi hanya akan melakukan pembelian saham dan tidak akan menjual kembali saham yang telah dibelinya dalam rangka Stabilisasi Harga; Agen Stabilisasi akan melakukan transaksi pembelian saham melalui pasar reguler di BEI; Agen Stabilisasi tidak akan mengambil manfaat lain selain komisi sebagai Agen Stabilisasi; Agen Stabilisasi dalam melaksanakan Stabilisasi Harga wajib menjaga independensinya dan menghindari potensi terjadinya benturan kepentingan; Agen Stabilisasi wajib melaporkan pelaksanaan Stabilisasi Harga kepada OJK, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Pemegang Saham Penjual. Agen stabilisasi wajib melaporkan seluruh transaksi harian dalam rangka stabilisasi pada hari kerja berikutnya. Setelah periode stabilisasi harga selesai, laporan kepada OJK dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah periode stabilisasi harga berakhir. Pada akhir Periode Stabilisasi atau pada saat dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga, Agen Stabilisasi memiliki alternatif pengembalian Dana Stabilisasi kepada Pemegang Saham Penjual, yaitu: 1. 2. 3. Dengan menggunakan Saham yang dibeli di pasar sekunder dalam rangka pelaksanaan Stabilisasi Harga jika harga Saham Perseroan di pasar sekunder selama Periode Stabilisasi atau sampai dengan dihentikannya aktivitas Stabilisasi Harga berada pada tingkat di bawah dengan Harga Penawaran; atau Dengan menggunakan Saham yang dibeli di pasar sekunder dan sisa Dana Stabilisasi; atau Dengan menggunakan Dana Stabilisasi bila Agen Stabilisasi tidak melaksanakan Stabilisasi Harga. 6 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Seluruh biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan pelaksanaan Stabilisasi Harga akan dikeluarkan dari Dana Stabilisasi. Nama dan alamat Agen Stabilisasi adalah sebagai berikut : PT Kim Eng Securities Citibank Tower 17th floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 5455 Jakarta 12190, Indonesia Telepon : (021) 2557 1188 Faksimili : (021) 2557 1156 Website : www.kimeng.co.id Email : [email protected] Bersamaan dengan pencatatan Saham yang berasal dari Penawaran Umum ini, yaitu sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang merupakan Saham Baru dan Saham Divestasi dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap Saham, atau yang mewakili sejumlah 30% (tiga puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, maka Perseroan juga akan mencatatkan seluruh Saham Biasa Atas Nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum sebesar 350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta) Saham atau 70% (tujuh puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian, jumlah Saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebesar 500.000.000 (lima ratus juta) Saham, atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum ini. PERSEROAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INI MENJADI EFEKTIF. 7 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 8 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk II. Advance Civil Structure Engineering Technology RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi dana atas penjualan Saham Divestasi dan biaya-biaya emisi saham, akan digunakan oleh Perseroan untuk: 1. Sekitar 57,50% (lima puluh tujuh koma lima persen) akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Alokasi penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum untuk modal kerja akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional Perseroan, yang seluruhnya berkaitan dengan konstruksi dan penunjang konstruksi, yang diantaranya mencakup: a. Pembayaran upah tenaga kerja b. Pembelian bahan baku/material (antara lain besi, beton, ready mix dan semen) c. Biaya sub-kontraktor (antara lain pekerjaan bekisting, precast, pengecatan dan lain-lain) d. Biaya pengerjaan proyek-proyek baru, yang meliputi: ƒ Menyiapkan talangan biaya proyek ƒ Biaya penerbitan jaminan uang muka (advanced payment bonds) ƒ Biaya jaminan pelaksanaan (performance bonds) ƒ Jaminan masa pemeliharaan (retention bonds) ƒ Pemeliharaan dan pembaharuan peralatan yang dipakai. 2. Sekitar 30,00% (tiga puluh persen) akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) . Jenis utang dari BII yang sebagian akan dibayarkan dari dana Penawaran Umum merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek berulang untuk modal kerja dan belanja modal Perseroan. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei 2014 dan Juli 2015. Perseroan berencana melunasi sebagian utang yang dimaksud pada bulan Juni 2013. Jumlah pelunasan sebagian utang kepada BII tersebut akan ditentukan kemudian dan akan menyesuaikan dengan jumlah terutang pada saat akan dilunasinya pinjaman bank dimaksud. Adapun ringkasan keterangan mengenai fasilitas pinjaman jangka pendek yang akan dibayar Perseroan dengan menggunakan dana Penawaran Umum adalah sebagai berikut: Bentuk Fasilitas Tujuan Fasilitas Jumlah Fasilitas Suku Bunga Jangka Waktu Saldo per 30 April 2013 Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3 Untuk kebutuhan kerja (existing dan future project) Rp40 miliar (empat puluh miliar Rupiah) 12,0% (dua belas persen) per tahun dimulai sejak tanggal 23 November 2012 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2014 Rp40.000.000.000 Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4 Untuk pembelian maupun refinancing heavy equipment baik baru maupun bekas Rp35 miliar (tiga puluh lima miliar Rupiah) 12,0% (dua belas persen) per tahun dimulai sejak tanggal 23 November 2012 dan berakhir pada tanggal 23 Juli 2015 Rp5.071.871.380 Di antara Perseroan dengan BII tidak terdapat hubungan pihak afiliasi. Pembayaran hutang sebelum jatuh tempo dapat dilakukan oleh Perseroan kepada BII dan tidak memerlukan persetujuan dari BII karena sudah sesuai dengan ketentuan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 48 tanggal 23 November 2012 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp Admin, Mcom., Notaris di Jakarta pasal 2.3 mengenai Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo Jangka Waktu Fasilitas Kredit. 3. Sekitar 12,50% (dua belas koma lima persen) akan digunakan oleh Perseroan sebagai belanja modal. Alokasi penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum untuk belanja modal akan dipergunakan untuk membiayai pembelian alat-alat konstruksi diantaranya adalah diaphragm wall grab, crawler crane, drilling rig, tower crane, passenger hoist, concrete pumps dan formworks systems yang akan menunjang kegiatan Perseroan. Rencana pembelian barang modal untuk akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp60 miliar dan jumlah keseluruhan anggaran belanja modal hingga lima tahun kedepan (tahun 2018) adalah sebesar Rp300 miliar. Anggaran belanja modal ini disusun untuk mendukung rencana perluasan skala usaha Perseroan dalam beberapa tahun kedepan baik dalam segmen usaha jasa konstruksi maupun penunjang konstruksi. Pembelian barang-barang modal ini akan dilakukan langsung kepada pihak ketiga yang bukan merupakan pihak afiliasi Perseroan. 9 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Dana hasil penjualan Saham Divestasi yang ditawarkan oleh Pemegang Saham Penjual dalam Penawaran Umum ini akan dibayarkan kepada Pemegang Saham Penjual. Perseroan tidak akan menerima hasil dari penjualan Saham Divestasi. Pemegang Saham Penjual dan Perseroan akan secara bersama-sama menanggung beban biaya emisi saham sehubungan dengan Penawaran Umum. Biaya yang akan dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum ini akan ditanggung secara proporsional antara Pemegang Saham Penjual dan Perseroan, berdasarkan jumlah saham yang dijual oleh Pemegang Saham Penjual dan jumlah saham yang akan ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini, yaitu sebesar 66,67% (enam puluh enam koma enam puluh tujuh persen) dari Perseroan dan sebesar 33,33% dari Pemegang Saham Penjual dari total beban biaya emisi. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa setiap penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum akan mengikuti ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku, terutama dalam bidang pasar modal. Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara periodik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap 3 bulan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4, Perseroan juga diwajibkan untuk melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara berkala kepada BEI sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. I-E. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan Bapepam No. IX.E.1”) dan/atau Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan Bapepam No. IX.E.2”). Apabila Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya tidak seperti yang tercantum dalam Prospektus, maka rencana tersebut harus terlebih dahulu dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari RUPS. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, perkiraan total biaya (termasuk pajak) yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 3,027% (tiga koma nol dua puluh tujuh persen) dari total dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini, dengan rincian persentase untuk masing-masing biaya dari total biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut: x Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) : 1,750% x Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) : 0,375% x Biaya jasa penjualan (selling fee) : 0,375% x Biaya jasa profesi dan lembaga penunjang pasar modal yang terdiri dari : o Biaya jasa kantor akuntan publik : 0,103% o Biaya jasa konsultan hukum sebesar : 0,105% o Biaya jasa notaris : 0,027% o Biaya jasa biro administrasi efek : 0,028% o Biaya jasa penilai : 0,043% x Biaya lain-lain (terdiri dari pencatatan di BEI, pendaftaran KSEI, biaya penyelenggaraan Public Expose : 0,221% dan rapat Due Dilligence, roadshow, percetakan Prospektus, sertifikat dan formulir, iklan surat kabar, dan lainnya) Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara atas dana hasil Penawaran Umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundangundangan yang berlaku, khususnya dalam bidang Pasar Modal. 10 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk III. Advance Civil Structure Engineering Technology PERNYATAAN UTANG Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan memiliki total liabilitas konsolidasian sebesar Rp536.560 juta, yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar Rp527.978 juta, dan total liabilitas jangka panjang sebesar Rp8.582 juta, yang angkaangkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan informasi keuangan Entitas Induk melalui laporannya tertanggal 2 Mei 2013. Perincian liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 disajikan di bawah ini: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pendapatan diterima di muka Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Jumlah 118.646 4.062 27.107 3.462 274.286 6.182 93.822 411 527.978 5.040 3.543 8.582 536.560 Penjelasan masing-masing liabilitas adalah sebagai berikut: 1. Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp122.709 juta yang terdiri dari utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp118.646 juta dan utang usaha kepada pihak berelasi sebesar Rp4.062 juta. Rincian dari saldo utang usaha adalah sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Adhimix Precast Indonesia PT Cahaya Indotama Engineering PT Pioneer Beton Industri PT Manunggal Sejati Utama PT Inter World Steel Mills Indonesia PT Expanda Megah Indonesia 7.703 6.780 5.968 5.344 4.805 4.682 11 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 2. Advance Civil Structure Engineering Technology PT Sarana Metal Indah PT Hamanroko PT Cipta Mortar Utama PT Jaya Readymix CV Kharisma Karya Persada Sahabat Motor PT Beton Perkasa Wijaksana PT SCG Readymix Indonesia PT Asia Asindo Sukses PT Beton Konstruksi Wijaksana PT Gerindo Indahtama Sukses PT Prima Rezeki Pertiwi PT Prima Jasa Aldodua CV Multi Steelindo Perkasa PT Karya Beton Sudhira PT Sembilan Sedjati Sarana PT Sinar Powerindo Utama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) Dalam Dolar Amerika Serikat PT Sany Indonesia Machinery (US$1.156.000) Zoomlion Heavy Industry Science Co., Ltd. (US$956.120) Way Engineering Co., Ltd. (USD246.000) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) (US$38.435) Dalam Vietnam Dong Lain-lain (VND1.311.000) Sub-total 4.365 3.801 3.417 2.633 1.924 1.706 1.682 1.550 1.540 1.538 1.534 1.523 1.499 1.386 1.383 1.238 1.151 26.319 0,61 118.646 Pihak berelasi Dalam Rupiah PT Dinamik Struktural Sistem PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia Sub-total Total Utang Usaha 2.518 1.544 4.062 122.709 11.179 9.246 2.379 372 Utang Lain-lain Saldo utang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp27.107 juta. Rincian dari saldo utang lain-lain adalah sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur Lain-lain 22.338 4.000 722 Dalam Vietnam Dong Lain-lain (VND101.859.713) Total Utang lain-lain 47 27.107 12 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 3. Advance Civil Structure Engineering Technology Utang Pajak Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.462 juta. Rincian dari saldo utang pajak adalah sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Total Utang Pajak 4. 270 149 1.535 1.507 3.462 Pendapatan Diterima di Muka Saldo pendapatan diterima di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp274.286 juta yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan Proyek Jasa Konstruksi Pihak ketiga Dalam Rupiah KSO Setiabudi Rasuna PT Rasuna Setiabudi Raya PT Mandiri Eka Abadi PT Anaamaya Mitra Selaras PT Graha Megaria Bali PT Mitra Pertala Perkasa PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Elite Prima Hutama PT Gading Raya Propertindo PT Panen GL Indonesia Dalam Dolar Amerika Serikat KSO Setiabudi Rasuna (USD1.564.043) PT Rasuna Setiabudi Raya (USD1.111.086) Sub-total Proyek pondasi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Greenland Rajawali Utama PT Bahanasemesta Citranusantara PT Kalma Propertindo Jaya PT Sumber Cipta Griya Utama KSO Obayashi-Jasa Konstruksi KSO Sahid Megatama Karya Gemilang PT Mitra Pertala Perkasa PT Asialand PT Puri Dibya Property Sub-total Total pendapatan diterima di muka 117.381 37.340 27.169 16.318 5.868 5.494 4.312 2.871 1.810 23 14.243 10.142 242.971 13.636 6.150 3.877 3.075 2.444 1.419 694 13 6 31.315 274.286 13 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. Advance Civil Structure Engineering Technology Utang Sewa Pembiayaan Perseroan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Balimor Finance pada tanggal 10 Agustus 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2013 untuk pembelian kendaraan dan dikenakan bunga sebesar 4,95% per tahun. Saldo utang sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp411 juta, yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 451 41 411 Keterangan Utang sewa pembiayaan Dikurangi beban bunga Utang sewa pembiayaan - neto 6. Utang Bank Jangka Panjang Saldo utang bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp98.861 juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk 85.659 Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk 13.202 Total utang bank jangka panjang 98.861 Fasilitas pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 11,00% sampai dengan 12,25% pada tahun 2012, sementara pinjaman dalam Dolar AS dikenakan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,50% sampai dengan 7,00% pada tahun 2012. Perseroan menandatangani fasilitas pinjaman dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) pada tanggal 9 Mei 2007 dan telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir pada tanggal 23 November 2012 dimana fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari fasilitas-fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Pinjaman Berjangka Fasilitas ini dibagi menjadi Fasilitas Pinjaman Berjangka I (PBK I) dengan batas kredit maksimum Rp2.800.000.000, Fasilitas Pinjaman Berjangka II (PBK II) dengan batas kredit maksimum sebesar US$1.000.000, Fasilitas Pinjaman Berjangka III (PBK III) dengan sub limit fasilitas Letter of Credit (L/C) sebesar US$2.000.000 dan/atau sub limit PBK III sebesar Rp19.000.000.000 dan Fasilitas Pinjaman Berjangka IV (PBK IV) dengan batas kredit maksimum sebesar Rp35.000.000.000. PBK I digunakan untuk membiayai pembelian supply of formwork system yang digunakan untuk pembuatan kolom konstruksi. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 12,25% per tahun dan sudah dilunasi pada tanggal 6 April 2012. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp466.666.667, Rp1.400.000.000 dan Rp933.333.333. PBK II digunakan untuk pembelian 3 unit Hydraulic Rotary Drilling Rig yang akan digunakan dalam proses konstruksi bangunan. Selama availability period, Perseroan telah mencairkan fasilitas PBK II sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu: (i) sebesar US$290.909 pada tanggal 25 April 2011 dan harus dilunasi melalui angsuran setiap bulan sampai dengan 20 April 2013; (ii) sebesar US$168.000 pada tanggal 24 Oktober 2011 dan harus dilunasi melalui angsuran setiap bulan sampai dengan 20 Oktober 2013; dan (iii) sebesar US$197.000 pada tanggal 19 Desember 2011 dan harus dilunasi melalui angsuran setiap bulan sampai dengan 19 Desember 2013. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 6,5% per tahun. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar US$327.954,50 dan US$110.969,67. PBK III digunakan untuk membiayai pembelian alat-alat berat. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 6,50% per tahun untuk sub limit L/C dan sebesar 11,00% per tahun untuk sub limit PBK III, dan jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2015. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 sebesar US$106.000. 14 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PBK IV digunakan untuk membiayai pembelian alat-alat berat. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 12,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2015. Perseroan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang I Fasilitas Pinjaman Promes Berulang I (PPB I) yang diperoleh dari BII merupakan fasilitas dengan batas kredit maksimum sebesar Rp29.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan dan dikenakan suku bunga sebesar 11,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2014. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rpnihil, Rp10.000.000.000 dan Rp12.744.200.000. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang II Fasilitas Pinjaman Promes Berulang II (PPB II) yang diperoleh dari BII merupakan fasilitas dengan batas kredit maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dengan sub limit fasilitas Bank Garansi sebesar Rp60.000.000.000 dan fasilitas Letter of Credit sebesar US$10.000.000. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 sebesar Rpnihil. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang III Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan (pembiayaan proyek). Selama availability period, Perseroan telah mencairkan fasilitas PPB II sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu: (i) sebesar Rp2.950.426.021 pada tanggal 4 Desember 2012; (ii) sebesar Rp10.658.870.527 pada tanggal 7 Desember 2012; dan (iii) sebesar Rp3.049.819.592 pada tanggal 21 Desember 2012 dan dikenakan suku bunga sebesar 12,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2014. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang III (PPB III) yang diperoleh dari BII merupakan fasilitas dengan batas kredit maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 sebesar Rpnihil. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran Fasilitas ini memiliki batas kredit maksimum Rp5.000.000.000 dan dikenakan suku bunga sebesar 11,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2014. Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit, Perseroan tidak diperbolehkan tanpa persetujuan BII; memberikan mandat untuk mengoperasikan Perseroan pada pihak lain, merubah pengurus Perseroan dan pemegang saham, memberikan pinjaman kepada pemegang saham, affiliasi, dan membayar pinjaman pemegang saham, membayar dividen, melakukan pencairan modal disetor dan laba ditahan, melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham, memperoleh atau menambah pinjaman kepada pihak lain, menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal, menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini, menyatakan pailit, dan menjaminkan aset tetap atau kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai penjamin untuk kepentingan pihak lain. Utang bank jangka panjang dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan, jaminan fidusia atas mesin dan alat berat, setoran jaminan tunai minimal 10% dari bank garansi, piutang usaha dan jaminan personal dari Direktur Perseroan. Utang bank yang akan dilunasi dengan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham adalah PPB III sebesar Rp40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah) dan PBK IV sebesar kurang lebih Rp35.000.000.000 (tiga puluh lima miliar Rupiah), dimana utang ini merupakan fasilitas baru yang diperoleh Perseroan. Prosedur dan persyaratan fasilitas ini mengacu pada perjanjian tanggal 23 November 2012 dan telah diperpanjang. 7. Liabilitas Imbalan Kerja Perseroan menyediakan imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan berupa gaji, THR dan lain-lain. Perusahaan juga menyediakan imbalan kerja bagi para karyawan yang mencapai pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan ketentuan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan pasca-kerja berupa imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi sebagai berikut: Saldo liabilitas imbalan kerja tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.543 juta yang terdiri dari: 15 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 5.278 (295) (1.441) 3.543 Keterangan Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Rugi aktuaria yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASIAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI. DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2012 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, TIDAK TERDAPAT LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN. SEJAK TANGGAL 31 DESEMBER 2012 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN OPERASIONAL NORMAL PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN. DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBANNYA SERTA HARAPAN PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA MENDATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK. SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN PERBANKAN YANG TELAH JATUH TEMPO NAMUN BELUM DILUNASI/DIBAYAR. 16 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk IV. Advance Civil Structure Engineering Technology IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini yang berhubungan dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab V Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Berikut ini disajikan laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008 dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan informasi keuangan Entitas Induk melalui laporannya tertanggal 2 Mei 2013. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian melalui laporannya tertanggal 24 Juni 2011. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga – neto Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang retensi Tagihan bruto pemberi kerja Uang muka Biaya dan pajak dibayar di muka Proyek dalam pelaksanaan Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - neto Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Investasi Aset lain-lain Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pendapatan diterima di muka 2012 2011 64.965 86.692 20.345 19.424 32 484 48.016 195.555 70.275 6.074 135.686 607.780 31 Desember 2010 2009 2008 16.842 28.141 24.039 40.493 18.531 30.463 56 776 33.377 105.420 12.587 192 67.150 259.326 138 611 9.881 33.389 26.463 146 27.583 143.195 2.864 11.367 6.720 12.539 61 2.212 100.293 21.024 7.727 10.036 2.637 133 37.992 128.543 1.392 134.582 89.380 80.251 76.655 52.587 9.960 1.056 146.991 754.771 9.881 504 99.765 359.091 1.984 1.015 83.249 226.444 1.984 745 79.384 179.678 4.310 1.618 58.515 187.058 118.646 4.062 48.605 4.533 40.762 6.983 50.344 579 83.371 - 27.107 3.462 274.286 17.698 5.218 80.494 1.027 377 25.678 698 14.388 5.884 28.754 1.911 2.878 27.479 17 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology (dalam jutaan Rupiah) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Pendek 2012 6.182 2011 4.504 93.822 411 527.978 27.441 704 189.196 5.040 3.543 8.582 536.560 31 Desember 2010 - 2009 - 2008 - 20.400 95.228 4.727 105.375 115.639 1.968 411 1.976 4.354 193.550 467 1.266 1.733 96.961 10.031 816 10.847 116.222 2.446 478 19.083 22.007 137.646 40.000 180.289 40.000 128.040 40.000 91.554 1.000 63.783 1.000 48.004 (2.352) (2.789) (2.071) (1.327) 408 217.937 275 218.211 754.771 165.251 290 165.541 359.091 129.483 129.483 226.444 63.456 63.456 179.678 49.412 49.412 187.058 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Utang lain-lain pihak berelasi Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar - 160.000 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010, dan 3.000 saham pada tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh 40.000 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010, dan 1.000 saham pada tahun 2009 dan 2008 Saldo laba Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 18 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2012 2011 PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN LABA KOTOR 669.906 (554.358) 115.548 429.063 (348.640) 80.424 Beban Usaha Lain-lain - neto LABA USAHA (40.385) 1.870 77.033 Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - neto Pendapatan keuangan Beban keuangan 31 Desember 2010 2009 2008 303.107 (239.227) 63.881 267.489 (231.723) 35.766 334.196 (297.531) 36.664 (30.612) 985 50.797 (29.362) 2.534 37.054 (14.925) 3.325 24.166 (13.637) 1.218 24.245 (88) 2.300 (6.915) 1.242 (2.712) 713 (2.296) 720 (1.089) 955 (1.779) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 72.331 49.327 35.470 23.797 23.421 BEBAN PAJAK Pajak kini LABA TAHUN BERJALAN (20.097) 52.234 (12.841) 36.486 (7.700) 27.771 (8.018) 15.779 (7.200) 16.221 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 437 (718) (744) (1.735) - TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 52.670 35.769 27.026 14.044 16.221 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL 52.249 (16) 52.234 36.486 36.486 27.771 27.771 15.779 15.779 16.221 16.221 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali TOTAL 52.686 (16) 52.670 35.769 35.769 27.026 27.026 14.044 14.044 16.221 16.221 1.306.227 912.156 750.393 15.779.325 16.220.753 LABA PER SAHAM Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rupiah penuh) 19 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Rasio-rasio Keuangan Rasio Keuangan Rasio Pertumbuhan (persentase) Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Laba Tahun Berjalan Aset Liabilitas Ekuitas Rasio Usaha (Persentase) Laba Kotor/Pendapatan Usaha Laba Usaha/Pendapatan Usaha Laba Tahun Berjalan/Pendapatan Usaha Laba Tahun Berjalan/Rata-rata Ekuitas Laba Tahun berjalan/Rata-rata Aset 2012 2011 56,13% 59,01% 43,67% 31,93% 51,65% 43,16% 110,19% 177,22% 31,82% 41,55% 45,74% 25,90% 4,26% 37,09% 31,38% 58,58% 99,62% 27,85% 17,25% 11,50% 31 Desember 2010 2009 2008 13,32% 3,24% 78,61% 96,73% 53,33% 76,00% 26,03% -16,57% 104,05% -19,96% -22,12% -2,45% 9,44% -0,33% -2,72% -3,95% -15,56% 28,42% N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 18,74% 11,84% 21,08% 12,22% 13,37% 9,03% 10,97% 7,25% 7,80% 8,50% 9,16% 5,90% 4,85% 27,22% 24,73% 28,79% 27,96% N/A 9,38% 12,46% 13,68% 8,61% N/A Rasio Keuangan (kali) Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek 1,15 1,37 1,50 0,95 1,11 Modal Kerja Bersih (dalam jutaan Rupiah) 79.802 70.130 47.967 (5.082) 12.904 Rasio Kas 0,12 0,11 0,18 0,23 0,16 Liabilitas/Ekuitas 2,46 1,17 0,75 1,83 2,79 Liabilitas/Aset 0,71 0,54 0,43 0,65 0,74 Perputaran Piutang Usaha 13 18 9 8 N/A Periode Perputaran Piutang Usaha (hari) 29 20 41 48 N/A Debt Service Coverage Ratio 15 26 22 33 18 Ket *): N/A berarti tidak disajikan sebagai komparasi atas rasio terhadap tahun-tahun setelahnya karena angka laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 tidak ditampilkan dalam Prospektus ini. 20 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk V. Advance Civil Structure Engineering Technology ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen ini harus dibaca bersama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, laporan keuangan konsolidasian Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasi terkait, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian tersebut telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst and Young Ltd.) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan informasi keuangan Entitas Induk melalui laporannya tertanggal 2 Mei 2013. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian melalui laporannya tertanggal 24 Juni 2011. 1. Umum Perseroan bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi, yang meliputi gedung, konstruksi industri, ketenagakerjaan dan rancang bangun. Perseroan merupakan perusahaan konstruksi terintegrasi yang menyediakan jasa teknis dan konstruksi di bidang pekerjaan sipil, bangunan dan laut. Nama ACSET mengandung arti Advance Civil Structure Engineering Technology. Adapun proyek-proyek yang pernah ditangani Perseroan meliputi : Buildings and Civil Engineering Works 1. Pacific Place, Jakarta 8 lantai podium shopping mall, 32 & 33 lantai luxury apartements, 4 level basement, 38 lantai gedung perkantoran, Ritz Carlton Hotel & Residence. 2. Gandaria City, Jakarta Gross floor Area – 600.000m2, 3 Basements, 5 Storey shopping mall, 32 lantai gedung perkantoran, 32 & 36 Floor Apartements, 19 lantai hotel bintang 5. 3. Equity Tower, Jakarta Gross floor Area – 132.000m2, 4 basement dengan 3.5 raft foundation, 46 Storey grade a perkantoran, 7 lantai tempat parkir. 4. Residence 8 @ Senopati ,Office & Apartment, Jakarta Tower 1 terdiri dari 32 lantai untuk Perkantoran dengan mempunyai 3 lantai basements. Tower 2 dan 3 terdiri dari 34 lantai termasuk 7 lantai untuk pondium dengan total Apartemen 1 dan 2 serta gedung perkantoran 186.250 m2. Basement levels & podium sebesar 39.200 m2. Total site area 15.300 m2 5. The Pakubuwono Signature, The Pakubuwono House dan Town House 6. Kota Kasablanka development, Jakarta 7. New British Embassy, Jakarta 8. Supermal Pakuwon Indah & PTC ,Surabaya 9. BG Junction, Surabaya 10. Plaza Tunjungan IV, Surabaya 11. Sun Plaza, Medan 12. Imperial Family Club, Surabaya 13. Tanjung Jati B Power Plant Expansion Project 14. The Estella High-rise Residential Development, Ho Chi Minh-Vietnam 15. Setiabudi SkyGarden, Jakarta 16. TS Suites Hotel & Mall Bali 17. Alila Hotel, Seminyak Bali 18. Satrio Office Tower, Jakarta Foundation and Diaphragm Wall Works 1. Ciputra World Development 2. Surabaya-Madura Approach Bridge 3. Pacific Place, Jakarta 4. Coal Fired Power Plant in Rembang, Central Java 5. Tanjung Jati B Coal Fired Power Plant 6. Estella Residential Development, Ho Chi Minh, Vietnam 7. Tanjung Priok Access Road E2A 8. BII Plaza , Jakarta 21 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Advance Civil Structure Engineering Technology Bank Indonesia Building “D”, Jakarta Menara Sahid, Jakarta Wisma Dharmala, Surabaya Graha Niaga 2, Jakarta Sun Plaza, Medan Plaza Asia & Sudirman Mansion, Jakarta Pasar Tanah Abang Blok A& B, Jakarta Plaza Ambarukmo, Yogyakarta Plaza Sudirman, Jakarta Smesco Promotion & Convention Center, Jakarta Gandaria City, Jakarta Margo Hotel Depok The St. Regis, Jakarta Menara Satrio Office Tower, Jakarta 18 Office Park, Jakarta The Pakubuwono Signature, The Pakubuwono House dan Town House, Jakarta District 8 Office Tower, Jakarta Bahana Office Tower, Jakarta Kantor pusat Perseroan berkedudukan di Gedung Wisma ITC Lantai 4 R.401, Jalan Abdul Muis Nomor 8, Jakarta Pusat 10610. 2. Pandangan Manajemen Pandangan manajemen terhadap kondisi perekonomian dan kondisi pasar Manajemen memperkirakan pada tahun 2013 Indonesia masih memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Didukung dengan tiga modal dasar yang kuat yaitu kondisi ekonomi yang stabil, permintaan domestik dengan basis kelas menengah yang tumbuh dan ketersediaan ruang kebijakan yang cukup memadai untuk meredam risiko global. Ketiga hal tersebut dapat menjadi daya dorong bagi berlanjutnya proses akumulasi modal yang bersumber dari dalam maupun dari luar negeri. Manajemen memperkirakan laju pertumbuhan investasi yang pada tahun 2012 tumbuh 10,7% akan meningkat menjadi 11,6%-12% pada tahun 2013. Di lain pihak, kekuatan daya beli masyarakat mampu menciptakan pertumbuhan konsumsi domestik sekitar 5%-5,4%. Secara umum, manajemen memperkirakan perekonomian nasional tahun 2013 akan tumbuh 6,3%- 6,7%. Perubahan perilaku konsumen terhadap perubahan teknologi baru, kondisi demografi pasar dan faktor lainnya Perkembangan teknologi akan memunculkan produk baru, pasar baru dan kesempatan baru. Manajemen memiliki perhatian terhadap perkembangan teknologi yang ada agar bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan daya saing. Manajemen beryakinan bahwa teknologi memiliki efek yang cukup besar terhadap perubahan gaya hidup, pola konsumsi, serta perilaku ekonomi. Dengan selalu mengadaptasi teknologi terkini, manajemen berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada klien. Perubahan dalam metode penjualan seperti perjanjian kerja baru atau perkembangan tim penjualan Dalam kondisi tertentu perubahan dalam metode penjualan seperti perjanjian kerja baru atau perkembangan tim penjualan, Perseroan tidak mengalami kesulitan yang besar karena manajemen telah mengantisipasi kondisi-kondisi yang terjadi pada masa transisi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan yang terjadi pada pesaing usaha Seperti halnya pada industri lain, pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia. Perbaikan beberapa indikator ekonomi makro dan seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional juga akan membuka peluang bagi pihak swasta untuk untuk masuk ke dalam pasar industri jasa konstruksi. Manajemen berkeyakinan dengan pengalaman, jejak rekam, dan kemampuan Perseroan dalam melihat peluang-peluang yang ada akan menjaga Perseroan tetap kompetitif dalam persaingan jasa industri konstruksi. 22 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Dalam rangka meningkatkan daya saing, Perseroan menyediakan jasa pengerjaan formwork melalau Entitas Anak IS dan mekanikal & elektrikal melalui Entitas Asosiasi BKEI. Perubahan dalam harga, persoalan dengan pemasok, atau peristiwa lainnya yang mempengaruhi penjualan Perseroan Perseroan selama ini menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok. Diharapkan, hal ini dapat menjaga kepastian harga dan pasokan atas material yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan proyek. Pengaruh perubahan bahan baku atau penarikan bahan baku Pengaruh perubahan bahan baku atau penarikan bahan baku dalam industri konstruksi tidak terlalu berpengaruh dengan pengerjaan proyek yang akan atau sedang dikerjakan Perseroan karena dalam dokumen penawaran harga telah mencakup persyaratan teknis yang disepakati dalam kontrak, sehingga apabila ada perubahan bahan baku, dapat menyesuaikan harga berdasarkan kondisi saat perubahan tersebut terjadi. Penggunaan mata uang Rupiah Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, mata uang yang digunakan Perseroan dalam melakukan kegiatan usaha Perseroan sebagian besar adalah dalam Rupiah dengan pertimbangan untuk menghindari adanya risiko fluktuasi kurs atau suku bunga dalam pembelian bahan baku. 3. Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah seperti fiskal, moneter, pajak atau kebijakan lain yang mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan adalah sebagai berikut: a. b. c. Kebijakan moneter seperti kenaikan tingkat suku bunga dan fluktuasi nilai kurs mata uang asing yang terjadi akan mempengaruhi pendapatan Perseroan karena untuk operasional Perseroan masih mendanai dana kerja dengan pinjaman bank. Kebijakan fiskal seperti perubahan tarif pajak dan cukai tertentu akan berdampak pada meningkatnya beban pajak dan biaya perolehan material tertentu. Kebijakan infrastruktur seperti program percepatan pembangunan (MP3EI) akan berdampak pada meningkatnya pangsa pasar yang berpotensi meningkatkan nilai kontrak dan penjualan Perseroan. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi posisi keuangan keseluruhan Perseroan termasuk dampaknya bagi kondisi keuangan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Kebijakan harga BBM yang akan mempengaruhi harga dari supplier yang akan berakibat pada biaya produksi Perseroan. b. Kebijakan tarif pajak yang akan mempengaruhi beban pajak dan laba bersih Perseroan c. Kebijakan ketenagakerjaan seperti perubahan tingkat Upah Minimum Regional (UMR) dan/atau Umum Minimum Propinsi (UMP) dan jaminan sosial yang akan mempengaruhi biaya upah dan gaji pekerja/pegawai Perseroan. Komponen-komponen penting dari pendapatan atau beban lain-lain untuk mengetahui hasil usaha Perseroan dapat dilihat pada laporan keuangan Perseroan tentang pendapatan lain-lain. 23 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 4. Advance Civil Structure Engineering Technology Analisa Keuangan 4.1. Perkembangan Profitabilitas Perseroan Tabel berikut menyajikan informasi mengenai hasil operasional historis Perseroan: Keterangan Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba Per Saham Dasar (Rupiah Penuh) 4.1.1. 2012 669.906 (554.358) 115.548 (40.385) 77.033 52.670 1.306.227 2011 429.063 (348.640) 80.424 (30.612) 50.797 35.769 912.156 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2010 2009 2008 303.107 267.489 334.196 (239.227) (231.723) (297.531) 63.881 35.766 36.664 (29.362) (14.925) (13.637) 37.054 24.166 24.245 27.026 14.044 16.221 750.393 15.779.325 16.220.753 Pendapatan usaha Berikut ini adalah perkembangan pendapatan usaha Perseroan berdasarkan masing-masing kontributor pendapatan usaha yang dicatat oleh Perseroan sejak tahun 2008 hingga tahun 2012. Keterangan Kontrak Jasa Konstruksi Kontrak Pondasi 2012 513.057 156.849 2011 347.606 81.457 2010 241.245 61.862 (dalam jutaan Rupiah) 2009 2008 210.269 277.694 57.220 56.502 Total Pendapatan Usaha 669.906 429.063 303.107 267.489 334.196 Grafik Pendapatan Usaha (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Pendapatan Usaha 800 700 600 500 400 300 200 100 - 56,13% 41,55% 13,32% -19,96% 2012 2011 2010 Pendapatan Usaha 2009 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% 2008 Pertumbuhan Pendapatan usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan usaha sebesar Rp240.843 juta atau sekitar 56,13% dari Rp429.063 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp669.906 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan usaha dari kontrak jasa konstruksi dan dari kontrak pondasi, masing-masing sebesar Rp165.451 juta dan Rp75.392 juta. Kenaikan pendapatan usaha ini seiring dengan meningkatnya nilai proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. Peningkatan pendapatan usaha Perseroan sejalan dengan perkembangan industri konstruksi nasional dimana pada semester pertama tahun 2012 realisasi belanja konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 30% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2011. Berdasarkan data dari Asosiasi Kontraktor Indonesia, pernyerapan belanja konstruksi nasional selama semester pertama tahun 2012 mencapai sebesar Rp70 triliun, dimana pada periode yang sama pada tahun 2011 hanya mencapai Rp50 triliun. 24 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Peningkatan pendapatan usaha dari kontrak jasa konstruksi yang signifikan sekitar 47,60% pada tahun 2012 terjadi sebagai akibat dari pengakuan pendapatan atas penyelesaian proyek yang ditangani Perseroan terutama dari proyek pembangunan Setiabudi Skygarden dan New British Embassy. Pendapatan usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Jumlah pendapatan usaha Perseroan naik sebesar Rp125.956 juta atau sekitar 41,55% dari Rp303.107 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp429.063 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan pendapatan usaha ini dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan usaha dari kontrak jasa konstruksi sebesar Rp106.361 juta dari Rp241.245 juta sepanjang tahun 2010 menjadi Rp347.606 juta sepanjang tahun 2011. Peningkatan pendapatan usaha dari kontrak jasa konstruksi yang signifikan sekitar 44,09% pada tahun 2011 terjadi sebagai akibat dari penambahan jumlah nilai proyek yang ditangani Perseroan terutama dari proyek pembangunan Kota Kasablanka dan Senopati Residence 8 dan sebagai efek kelanjutan dari stabilnya perekonomian Indonesia serta kredibilitas Perseroan yang semakin meningkat. Pendapatan usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp303.107 juta dimana terjadi peningkatan sebesar 13,32% atau setara dengan Rp35.618 juta dibandingkan dengan pendapatan usaha sebesar Rp267.489 juta pada tahun 2009. Peningkatan pendapatan usaha pada tahun 2010 disebabkan terutama oleh kenaikan pendapatan usaha dari kontrak jasa konstruksi yang memiliki proporsi terbesar dalam pendapatan usaha Perseroan. Pendapatan usaha dari kontrak jasa konstruksi mengalami peningkatan sebesar 14,73% atau setara dengan Rp30.976 juta, peningkatan pendapatan tersebut bersumber dari kontrak jasa konstruksi yang memiliki kontribusi besar antara lain Senopati Residence 8 dan Gandaria City. Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh mulai membaiknya kondisi perekonomian pada tahun-tahun bersangkutan, dan juga dipengaruhi dengan semakin dikenalnya kualitas kerja Perseroan di bidang jasa konstruksi di Indonesia. 4.1.2. Beban Pokok Pendapatan Grafik Beban Pokok Pendapatan (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Beban Pokok Pendapatan 600 59,01% 500 45,74% 400 300 3,24% 200 100 -22,12% 2012 2011 2010 Beban Pokok Pendapatan 2009 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% -10% -20% -30% 2008 Pertumbuhan Beban pokok pendapatan terdiri dari beban bahan baku, tenaga kerja, overhead, sewa alat dan sub-kontraktor. Beban pokok pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Beban pokok pendapatan meningkat sebesar Rp205.718 juta atau sekitar 59,01% dari Rp348.640 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp554.358 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan beban pokok pendapatan ini seiring dengan meningkatnya jumlah proyek yang dikerjakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2012. Hal ini juga disebabkan oleh adanya penyesuaian harga-harga sebagai akibat dari faktor eksternal seperti inflasi. Dari segi internal Perseroan, peningkatan beban pokok disebabkan karena semakin banyaknya sumber daya yang diperlukan untuk mengerjakan jumlah proyek yang meningkat. Kontributor utama atas kenaikan beban pokok pendapatan berasal dari kontrak jasa konstruksi yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. 25 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Beban pokok pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Peningkatan beban pokok pendapatan yang dibukukan pada periode 2010-2011 sejalan dengan kenaikan pendapatan pada periode yang sama, dimana beban pokok pendapatan naik sebesar Rp109.413 juta atau sekitar 45,74% dari Rp239.227 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp348.640 juta pada akhir tahun 2011. Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa komposisi terbesar dari beban pokok pendapatan berasal dari kontrak jasa konstruksi. Pada tahun 2011, jumlah beban pokok pendapatan dari beban bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan sewa alat adalah sebesar Rp226.057 juta atau naik sebesar Rp59.735 juta atau sekitar 35,92% dari tahun 2010 yang berjumlah Rp166.321 juta. Kontributor utama atas kenaikan beban pokok pendapatan berasal dari kontrak jasa konstruksi yang dikerjakan Perseroan selama periode berjalan. Beban pokok pendapatan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Kenaikan beban pokok pendapatan juga terjadi pada periode 2009-2010 dimana beban pokok pendapatan tersebut hanya naik sebesar Rp7.504 juta atau sekitar 3,24% dari Rp231.723 juta pada akhir tahun 2009 menjadi Rp239.227 juta pada akhir tahun 2010. Kenaikan beban pokok pendapatan ini terhitung sangat rendah mengingat pertumbuhan pendapatan usaha yang dibukukan oleh Perseroan adalah sebesar 13,32% pada periode yang sama. Hal ini disebabkan karena telah diselesaikannya proyekproyek yang sebagian besar pengerjaannya dilakukan pada tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2010 proyek yang ditangani Perseroan baru saja dimulai. 4.1.3. Laba Kotor Grafik Laba Kotor (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Laba Kotor 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% -10% 140 78,61% 120 100 80 43,67% 60 25,90% 40 20 -2,45% 2012 2011 2010 Laba Kotor 2009 2008 Pertumbuhan Laba kotor untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Laba kotor meningkat sebesar Rp35.124 juta atau sekitar 43,67% dari Rp80.424 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp115.548 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan usaha Perseroan dari kontrak jasa konstruksi sebesar 47.60% atau setara dengan Rp165.451 juta dan peningkatan pendapatan usaha dari kontrak pondasi sebesar 92,55% atau setara dengan Rp75.392 juta. Peningkatan ini merupakan salah satu hasil dari strategi Perseroan dalam meningkatkan kegiatan operasionalnya dengan mulai mengerjakan proyek mulai dari detail design sampai dengan penyediaan mekanikal dan elektrikal, yaitu proyek Setiabudi Skygarden, dimana proyek ini memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan laba kotor Perseroan. Pada tahun yang sama, Perseroan juga mengerjakan proyek-proyek lainnya, seperti New British Embassy, Pakubuwono Signature dan penyelesaian proyek-proyek sebelumnya seperti kota Kasablanka dan Senopati Residence. Selain itu, kenaikan laba kotor Perseroan juga dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan 26 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology jasa pondasi Perseroan yang signifikan pada tahun 2012 seiring dengan semakin baiknya reputasi Perseroan sebagai spesialis pondasi. Laba kotor untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Laba kotor meningkat sebesar Rp16.543 juta atau sekitar 25,90% dari Rp63.881 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp80.424 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Hal ini terutama terutama disebabkan oleh peningkatan usaha Perseroan dari kontrak jasa konstruksi sebesar 44,09% atau setara dengan Rp106.361 juta dan peningkatan pendapatan usaha dari kontrak pondasi sebesar 31,68% atau setara dengan Rp19.595 juta. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan jumlah proyek baru yang dikerjakan sesuai dengan semakin meningkatnya reputasi Perseroan. Laba kotor untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Laba kotor meningkat sebesar Rp28.115 juta atau sekitar 78,61% dari Rp35.766 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp63.881 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan laba kotor ini seiring dengan peningkatan pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan sepanjang tahun 2010. Hal ini terutama terutama disebabkan oleh peningkatan usaha Perseroan dari kontrak jasa konstruksi sebesar 14,73% atau setara dengan Rp30.976 juta dan peningkatan pendapatan usaha dari kontrak pondasi sebesar 8,11% atau setara dengan Rp4.642 juta. Peningkatan ini seiring dengan peningkatan jumlah proyek baru yang dikerjakan sesuai dengan semakin meningkatnya reputasi Perseroan. 4.1.4. Beban Usaha Grafik Beban Usaha (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Beban Usaha 45 40 35 30 25 20 15 10 5 - 120% 100% 96,73% 80% 60% 40% 22,70% 20% 12,10% 2012 2011 9,44% 2010 Beban Usaha 2009 0% 2008 Pertumbuhan Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Jumlah beban usaha yang dibebankan sepanjang tahun 2012 meningkat sebesar Rp9.773 juta atau sekitar 31,93% dibandingkan dengan tahun 2011 dari sebesar Rp30.612 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp40.385 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan beban usaha ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban gaji dan kesejahteraan karyawan serta beban penyusutan sebesar Rp21.906 juta dan Rp1.957 juta. Sedangkan pada tahun 2011, beban tersebut bernilai masing-masing sebesar Rp18.375 juta dan Rp700 juta. Peningkatan beban-beban tersebut seiring dengan perkembangan kegiatan operasional Perseroan. Peningkatan beban gaji dan kesejahteraan karyawan terutama disebabkan oleh peningkatan upah dan jumlah karyawan Perseroan. Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Pada tanggal 31 Desember 2011, beban usaha yang dicatat oleh Perseroan meningkat sebesar Rp1.250 juta atau naik sekitar 4,26% dari jumlah beban usaha yang dicatat pada tahun 2010. Dari komposisi beban usaha yang telah dibukukan oleh Perseroan selama periode 2010-2011, kenaikan beban usaha secara signifikan disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan kesejahteraan karyawan serta beban jasa profesional masing-masing sebesar Rp5.913 juta dan Rp1.584 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dicatatkan sebesar Rp12.462 juta dan Rp725 juta. 27 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Beban usaha untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Beban usaha yang dicatat oleh Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah naik sebesar Rp14.437 juta atau sekitar 96,73% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp14.925 juta yang menjadi Rp29.362 juta pada akhir tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan beban perbaikan suku cadang. 4.1.5. Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Grafik Laba Sebelum Pajak Penghasilan (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Laba Sebelum Pajak Penghasilan 80 70 60 50 40 30 20 10 - 60% 50% 49,05% 46,64% 40% 39,07% 30% 20% 10% 1,61% 2012 2011 2010 2009 0% 2008 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba sebelum beban pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Laba sebelum beban pajak penghasilan meningkat sebesar Rp23.004 juta atau sekitar 46,64% dari Rp49.327 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp72.331 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan laba sebelum beban pajak penghasilan ini seiring dengan peningkatan pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan sepanjang tahun 2012. Laba sebelum beban pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan meningkat sebesar Rp13.857 juta atau sekitar 39,07% dari Rp35.470 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp49.327 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan laba sebelum beban pajak penghasilan ini seiring dengan peningkatan pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan sepanjang tahun 2011. Laba sebelum beban pajak penghasilan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Laba sebelum beban pajak penghasilan meningkat sebesar Rp11.673 juta atau sekitar 49,05% dari Rp23.797 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp35.470 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan laba sebelum beban pajak penghasilan ini dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan sepanjang tahun 2010. 28 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 4.1.6. Advance Civil Structure Engineering Technology Laba Komprehensif Grafik Laba Komprehensif (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Laba Komprehensif 60 80% 92,44% 50 60% 47,25% 40 40% 32,35% 30 20% 20 -13,42% 10 0% -20% 2012 2011 2010 Laba komprehensif 2009 2008 Pertumbuhan Laba komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Perseroan mencatatkan peningkatan laba komprehensif pada periode 2011-2012 sebesar Rp16.901 juta atau sekitar 47,25% dari Rp35.769 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp52.670 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan laba komprehensif pada periode ini berkaitan dengan peningkatan kinerja pendapatan usaha Perseroan dengan kenaikan sebesar Rp240.843 juta atau sekitar 56,13% pada periode yang sama yang diakibatkan oleh penambahan nilai proyek yang ditangani Perseroan seperti Setiabudi Skygarden dan new British Embassy. Hal ini juga dikarenakan adanya peningkatan atas selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing senilai Rp1.154 juta. Laba komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Perseroan mencatatkan peningkatan laba komprehensif yaitu sebesar Rp8.743 juta atau sekitar 32,35% dari Rp27.026 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi sebesar Rp35.769 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan laba komprehensif pada tahun 2011 secara signifikan merupakan kontribusi dari peningkatan pendapatan usaha yang berhasil dibukukan oleh Perseroan pada periode berjalan walaupun tidak ada peningkatan selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing yang signifikan. Laba komprehensif untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai laba komprehensif yang dicatat oleh Perseroan meningkat sebesar Rp12.982 juta atau sebesar 92,44% dari jumlah laba komprehensif yang dicatat pada tanggal 31 Desember 2009 yang bernilai Rp14.044 juta menjadi Rp27.026 juta pada tahun 2010. Peningkatan laba komprehensif ini berkaitan dengan lebih besarnya peningkatan pendapatan usaha secara relatif terhadap peningkatan beban pokok pendapatan yang dibukukan oleh Perseroan pada tahun 2010 dan 2009 yaitu masing-masing senilai 13,32% atau Rp35.618 juta dan 3,24% atau Rp7.504 juta. Hal ini disebabkan karena telah diselesaikannya proyek-proyek yang sebagian besar pengerjaannya dilakukan pada tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2010 proyek yang ditangani Perseroan baru saja dimulai. 29 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 4.2 Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perkembangan jumlah aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan dalam untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 disajikan dalam grafik berikut ini: Grafik Aset, Liabilitas, dan Ekuitas (miliar Rupiah) dan Pertumbuhan Aset, Lliabilitas, dan Ekuitas 800 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% -20% 110,19% 600 58,58% 400 26,03% 200 -3,95% 2012 2011 2010 Aset 2009 600 200% 177,22% 500 150% 400 100% 99,62% 300 200 -16,57% 50% -15,56% 0% 100 -50% - 2008 2012 Pertumbuhan 2011 2010 2009 Liabilitas 2008 Pertumbuhan 120% 250 104,05% 200 100% 80% 150 60% 100 31,82% 40% 28,42% 27,85% 50 20% 0% - 2012 2011 2010 Ekuitas 4.2.1. 2009 2008 Pertumbuhan Aset (dalam jutaan Rupiah) Keterangan ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga - neto Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang retensi Tagihan bruto pemberi kerja Uang muka Biaya dan pajak dibayar di muka Proyek dalam pelaksanaan Total Aset Lancar 2012 2011 31 Desember 2010 64.965 86.692 20.345 19.424 16.842 28.141 24.039 40.493 18.531 30.463 32 484 48.016 195.555 70.275 6.074 135.686 607.780 56 776 33.377 105.420 12.587 192 67.150 259.326 138 611 9.881 33.389 26.463 146 27.583 143.195 2.864 11.367 6.720 12.539 61 2.212 100.293 21.024 7.727 10.036 2.637 133 37.992 128.543 30 2009 2008 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology (dalam jutaan Rupiah) Keterangan ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - neto Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Investasi Aset lain-lain Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET 2012 2011 31 Desember 2010 2009 2008 1.392 134.582 89.380 80.251 76.655 52.587 9.960 9.881 1.984 1.984 - 1.056 146.991 754.771 504 99.765 359.091 1.015 83.249 226.444 745 79.384 179.678 4.310 1.618 58.515 187.058 Komponen terbesar dalam aset yang dimiliki oleh Perseroan adalah tagihan bruto pemberi kerja, aset tetap dan proyek dalam pelaksanaan dimana pada tanggal 31 Desember 2012 ketiga aset tersebut memiliki kontribusi terhadap total aset Perseroan sebesar 25,91%, 17,83%, dan 17,98%. Aset pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2011 Aset Perseroan meningkat sebesar Rp395.680 juta atau sekitar 110,19% dari aset pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp359.091 juta menjadi sebesar Rp754.771 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai tagihan bruto pemberi kerja, piutang usaha - neto pihak ketiga, dan proyek dalam pelaksanaan masing-masing sebesar Rp90.135 juta, Rp67.268 juta, dan Rp68.536 juta selama periode berjalan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya nilai proyek yang ditangani Perseroan selama tahun 2012. Kenaikan total aset secara signifikan ini juga disebabkan oleh adanya pembelian alat berat pendukung proyek seperti crawler crane, excavator, rotary drilling, dan formwork dengan total nilai sebesar Rp56.009 juta. Pembelian alat berat ini dilakukan untuk mendukung kegiatan operasi Perseroan, dimana ketersediaan alat tersebut untuk disewa sangat terbatas sehingga Perseroan membeli alat-alat tersebut. Selain itu, peningkatan aset ini juga disebabkan oleh strategi Perseroan untuk melaksanakan proyek secara keseluruhan dari mulai detail desain sampai dengan penyediaan mechanical and electrical sehingga meningkatkan total nilai proyek. Strategi ini telah dilaksanakan pada proyek Setiabudi Skygarden dan diharapkan dengan berjalannya strategi ini akan dapat meningkatkan nilai dan reputasi Perseroan dimasa mendatang. Peningkatan nilai proyek tersebut mengakibatkan peningkatan nilai aset Perseroan, karena secara otomatis diantaranya meningkatkan kas dan setara kas, tagihan bruto dan piutang. Aset pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2010 Aset Perseroan naik sebesar Rp132.647 juta atau sekitar 58,58% dari aset pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp226.444 juta menjadi sebesar Rp359.091 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011, aset lancar meningkat 81,10% atau setara dengan Rp116.131 juta. Kenaikan yang terjadi pada periode ini disebabkan oleh tiga hal utama yakni kenaikan tagihan bruto pemberi kerja, proyek dalam pelaksanaan dan piutang retensi masing-masing mengalami peningkatan sebesar Rp72.031 juta, Rp39.567 juta dan Rp23.496 juta dalam periode tersebut yang disebabkan oleh meningkatnya nilai proyek yang ditangani Perseroan selama tahun 2011. Aset pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2009 Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah aset Perseroan adalah sebesar Rp226.444 juta, dimana terjadi peningkatan sebesar 26,03% atau setara dengan Rp46.766 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp179.678 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, aset lancar meningkat 42,78% atau setara dengan Rp42.902 juta. Faktorfaktor utama yang menyebabkan kenaikan ini adalah kenaikan tagihan bruto pemberi kerja, proyek dalam pelaksanaan, dan uang muka. Masing-masing faktor mengalami kenaikan sebesar Rp26.669 juta, Rp25.371 juta dan Rp13.924 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 31 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk a) Advance Civil Structure Engineering Technology Kas dan setara Kas Kas terdiri atas kas on hand dan kas di bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp64.965 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 219,32% atau setara dengan Rp44.620 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp20.345 juta. Kenaikan kas dan setara kas ini terutama dikarenakan penempatan jumlah kas Perseroan pada bank-bank yang merupakan pihak ketiga mengalami kenaikan sebesar 250,14% atau setara dengan Rp34.157 juta jika dibandingkan dengan nilai pada tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan adanya peningkatan penerimaan uang muka, pelunasan tagihan dari pelanggan, serta penarikan fasilitas pembiayaan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk selama periode berjalan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Kas dan setara kas Perseroan naik sebesar Rp3.503 juta atau sekitar 20,80% dari kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp16.842 juta menjadi sebesar Rp20.345 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan kas Perseroan yang ditempatkan di bank, masing-masing sebesar Rp4.418 juta atau setara dengan 47,83% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini seiring dengan tujuan dan strategi Perseroan untuk menjaga rasio kas Perseroan dalam mengantisipasi kebutuhan dana atas peningkatan proyek yang ditangani Perseroan selama tahun 2011. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan penurunan kas dan setara kas Perseroan yaitu sebesar Rp7.197 juta atau sekitar 29,94% dari Rp24.039 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp16.842 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan kas dan setara kas ini disebabkan oleh penurunan nilai kas Perseroan yang ditempatkan di dalam bank sebesar Rp8.715 juta atau setara dengan 48,55% dimana kas yang ditempatkan di bank pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp9.237 juta sedangkan kas yang ditempatkan di bank pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp17.952 juta. Hal ini terutama disebabkan karena penggunaan dana-dana tersebut untuk mendanai kegiatan operasional dan proyek yang ditangani pada tahun 2010. Langkah-langkah yang diambil oleh Perseroan dalam meminimalisasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan/ kinerja Perseroan: 1. Pemberi kerja dipersyaratkan memberikan uang muka proyek minimal sebesar 20% dari total nilai kontrak. 2. Pemilihan pemberi kerja yang selektif dan credible dalam pembayaran. 3. Pengaturan cashflow yang baik. b) Piutang usaha – neto Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang usaha neto Perseroan adalah sebesar Rp86.692 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 346,31% atau setara dengan Rp67.268 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp19.424 juta. Kenaikan piutang usaha neto ini terutama dikarenakan jumlah piutang usaha neto untuk kontrak jasa konstruksi mengalami kenaikan sebesar 306,48% atau setara dengan Rp53.123 juta jika dibandingkan dengan nilai pada tahun sebelumnya. Kenaikan pada kontrak jasa konstruksi terutama disebabkan oleh proyek Kasablanka dan beberapa proyek baru yang diterima oleh Perseroan pada tahun berjalan seperti New British Embassy. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Piutang usaha bersih Perseroan turun sebesar Rp8.717 juta atau sekitar 30,98% dari piutang usaha neto pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp28.141 juta menjadi sebesar Rp19.424 juta. Hal ini disebabkan oleh penurunan piutang usaha baik dari kontrak jasa konstruksi maupun dari kontrak pondasi yang masing-masing sebesar Rp6.600 juta atau setara dengan 27,58% dan Rp4.419 juta atau setara dengan 45,48% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 beberapa pelanggan utama Perseroan melakukan pelunasan atas piutang dari periode sebelumnya. Saldo piutang usaha pada 31 Desember 2011 diantaranya adalah kepada PT Putra Pratama Sukses, PT Bintang Sedayu Makmur, dan PT Inkoprima Utama Jaya masing-masing sebesar Rp1.943 juta, Rp8.599 juta, dan Rp2.392 juta. 32 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatat penurunan piutang usaha neto sebesar Rp12.352 juta atau setara dengan 30,50% dari Rp40.493 juta pada tanggal 31 Desember 2009 turun menjadi Rp28.141 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan piutang neto Perseroan pada periode ini dapat dijelaskan oleh penurunan nilai piutang usaha kontrak pondasi secara signifikan sebesar Rp6.191 juta atau setara dengan 38,92% dimana piutang usaha proyek pondasi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp9.717 juta dan piutang usaha kontrak pondasi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp15.908 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penerimaan pembayaran piutang usaha dari beberapa pelanggan utama Perseroan. c) Piutang retensi Piutang retensi merupakan pendapatan Perseroan dan Entitas Anak yang ditahan oleh pemberi kerja sebagai jaminan dalam masa pemeliharaan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, piutang retensi Perseroan adalah sebesar Rp48.016 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 43,86% atau setara dengan Rp14.639 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp33.377 juta. Kenaikan piutang retensi ini terutama disebabkan oleh peningkatan nilai proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan baik jasa konstruksi maupun jasa pondasi, adapun proyek-proyek tersebut antara lain Sahid Sudirman Centre, Kota Kasablanka dan New British Embassy. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Piutang retensi Perseroan naik sebesar Rp23.496 juta atau sekitar 237,79% dari piutang retensi pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp9.881 juta menjadi sebesar Rp33.377 juta. Kenaikan ini dapat dijelaskan oleh kenaikan piutang retensi untuk kontrak jasa konstruksi yang signifikan pada periode ini sebesar Rp23.054 juta atau setara dengan 348,35% dimana piutang retensi kontrak jasa konstruksi pada 31 Desember 2011 sebesar Rp29.672 juta dan piutang retensi kontrak jasa konstruksi pada 31 Desember 2010 sebesar Rp6.618 juta. Peningkatan ini sejalan dengan penyelesaian proyek Gandaria City, Senopati Residence 8, dan Kota Kasablanka. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan penurunan piutang retensi Perseroan yaitu sebesar Rp1.486 juta atau sekitar 13,07% dari Rp11.367 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp9.881 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan piutang retensi ini terutama disebabkan oleh telah selesainya masa pemeliharaan atas proyek Ciputra World dan Pasar Tanah Abang Blok B. d) Tagihan bruto pemberi kerja Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang Perseroan dari pekerjaan yang telah diakui sebagai pendapatan usaha sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan namun belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal laporan keuangan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, tagihan bruto pemberi kerja Perseroan adalah sebesar Rp195.555 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 85,50% atau setara dengan Rp90.135 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp105.420 juta. Kenaikan tagihan bruto pemberi kerja ini terutama dikarenakan jumlah tagihan bruto pemberi kerja untuk kontrak jasa konstruksi mengalami kenaikan sebesar 85,04% atau setara dengan Rp78.606 juta jika dibandingkan dengan nilai pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama disebabkan adanya beberapa proyek baru yaitu antara lain Setiabudi Skygarden, The Pakubowono House, dan Kota Kasablanka. Saldo tagihan bruto pemberi kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 diantaranya adalah kepada KSO Setiabudi Rasuna, PT Elite Prima Hutama, PT Mandiri Eka Abadi masing-masing sebesar Rp57.526 juta, Rp36.317 juta, dan Rp26.018 juta. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Tagihan bruto pemberi kerja Perseroan naik sebesar Rp72.031 juta atau sekitar 215,73% dari tagihan bruto pemberi kerja pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp33.389 juta menjadi sebesar Rp105.420 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan tagihan bruto pemberi kerja dari kontrak jasa konstruksi dan kontrak pondasi secara signifikan pada 33 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology periode ini, masing-masing sebesar Rp59.049 juta dan Rp12.982 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saldo tagihan bruto pemberi kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 diantaranya adalah kepada PT Elite Prima Hutama, Mace International Ltd., PT Bintang Sedayu Makmur masing-masing sebesar Rp29.691 juta, Rp15.399 juta, dan Rp19.420 juta. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatat kenaikan tagihan bruto pemberi kerja sebesar Rp26.669 juta atau setara dengan 396,86% dari Rp6.720 juta pada tanggal 31 Desember 2009 naik menjadi Rp33.389 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan tagihan bruto pemberi kerja Perseroan pada periode ini terutama disebabkan oleh pengerjaan proyek pada periode berjalan antara lain Kota Kasablanka dan Senopati Residence 8. Saldo tagihan bruto pemberi kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 diantaranya adalah kepada PT Elite Prima Hutama dan PT Bintang Sedayu Makmur masing-masing sebesar Rp6.627 juta dan Rp26.761 juta. e) Uang muka Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, uang muka Perseroan adalah sebesar Rp70.275 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 458,31% atau setara dengan Rp57.688 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp12.587 juta. Kenaikan uang muka terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran uang muka kepada pemasok dan sub-kontraktor dalam rangka menjaga ketersediaan material dan harga seiring dengan peningkatan nilai proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Uang muka Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp13.876 juta atau sekitar 52,44% dari uang muka pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp26.463 juta menjadi sebesar Rp12.587 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan ini dapat dijelaskan oleh penurunan secara signifikan pada nilai uang muka pembelian yang dibukukan oleh Perseroan. Penurunan uang muka pada periode ini terutama disebabkan karena nilai uang muka yang dibayarkan pada periode sebelumnya masih mencukupi untuk kegiatan operasional Perseroan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan kenaikan uang muka yaitu sebesar Rp13.924 juta atau sekitar 111,05% dari Rp12.539 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp26.463 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan uang muka terutama disebabkan oleh peningkatan pembayaran uang muka kepada pemasok dan sub-kontraktor dalam rangka menjaga ketersediaan material dan harga seiring dengan peningkatan nilai proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. f) Proyek dalam pelaksanaan Proyek dalam pelaksanaan merupakan proyek Perseroan dan Entitas Anak yang berasal dari biaya pekerjaan jasa konstruksi yang belum diselesaikan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai proyek dalam pelaksanaan Perseroan adalah sebesar Rp135.686 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 102,06% atau setara dengan Rp68.536 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp67.150 juta. Kenaikan proyek dalam pelaksanaan ini terutama disebabkan oleh pengerjaan proyek Setiabudi Skygarden, New British Embassy Jakarta dan The Pakubuwono Signature pada periode berjalan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Proyek dalam pelaksanaan Perseroan naik sebesar Rp39.567 juta atau sekitar 143,45% dari proyek dalam pelaksanaan pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp27.583 juta menjadi sebesar Rp67.150 juta. Hal ini disebabkan oleh kenaikan proyek dalam pelaksanaan dari kontrak jasa konstruksi yang signifikan yaitu sebesar Rp37.997 juta atau setara dengan 142,99% dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana nilai proyek dalam pelaksanaan dari kontrak jasa konstruksi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp64.570 juta dan nilai proyek dalam pelaksanaan dari kontrak jasa konstruksi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp26.573 juta. Beberapa proyek dalam pelaksanaan tersebut antara lain Senopati Residence 8 dan Kota Kasablanka. 34 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatat kenaikan nilai proyek dalam pelaksanaan sebesar Rp25.371 juta atau setara dengan 1146,97% dari Rp2.212 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp27.583 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan proyek dalam pelaksanaan dari kontrak jasa konstruksi secara signifikan yaitu sebesar Rp24.361 juta atau setara dengan 1.101,31% dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana nilai proyek dalam pelaksanaan dari kontrak jasa konstruksi pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp26.573 juta dan nilai proyek dalam pelaksanaan dari kontrak jasa konstruksi pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp2.212 juta. Beberapa proyek dalam pelaksanaan tersebut antara lain Senopati Residence 8 dan Gandaria City. g) Aset tetap – neto Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap neto Perseroan adalah sebesar Rp134.582 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 50,57% atau setara dengan Rp45.202 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp89.380 juta. Kenaikan aset tetap neto ini terutama disebabkan oleh pembelian alat berat yang dilakukan Perseroan selama periode berjalan dalam mendukung peningkatan proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan, diantaranya adalah crawler crane dan rotary drilling rig. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Aset tetap neto Perseroan naik sebesar Rp9.129 juta atau sekitar 11,38% dari aset tetap neto pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp80.251 juta menjadi sebesar Rp89.380 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pembelian alat berat yang dilakukan Perseroan selama periode berjalan dalam mendukung peningkatan proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan, diantaranya adalah Hydrolic Drilling Rig dan Concrette Pump. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan kenaikan aset tetap neto Perseroan yaitu sebesar Rp3.596 juta atau sekitar 4,69% dari Rp76.655 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp80.251 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh pembelian alat berat yang dilakukan Perseroan selama periode berjalan dalam mendukung peningkatan proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. 4.2.2. Liabilitas (dalam jutaan Rupiah) Keterangan LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Total Liabilitas Jangka Pendek 2012 2011 118.646 4.062 48.605 4.533 27.107 3.462 274.286 6.182 93.822 411 527.978 31 Desember 2010 2009 2008 40.762 6.983 50.344 579 83.371 - 17.698 5.218 80.494 4.504 1.027 377 25.678 - 698 14.388 5.884 28.754 - 1.911 2.878 27.479 - 27.441 704 189.196 20.400 95.228 4.727 105.375 115.639 35 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 2012 2011 5.040 3.543 8.582 536.560 1.968 411 1.976 4.354 193.550 31 Desember 2010 2009 2008 10.031 816 10.847 116.222 2.446 478 19.083 22.007 137.646 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Utang lain-lain pihak berelasi Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas 467 1.266 1.733 96.961 Komponen terbesar dalam liabilitas Perseroan adalah liabilitas jangka pendek berupa pendapatan diterima di muka, utang usaha pihak ketiga, dan utang bank yang memberikan kontribusi sebesar 51,12%, 22,11%, 18,43% dari total liabilitas Perseroan. Untuk memenuhi liabilitas jangka pendeknya, Perseroan menggunakan arus kas dari aktivitas operasi dan/atau memperpanjang jangka waktu liabilitas pendeknya. Saat ini, Perseroan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2011 Liabilitas Perseroan meningkat sebesar Rp343.010 juta atau sekitar 177,22% dari liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp193.550 juta menjadi sebesar Rp536.560 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami kenaikan sebesar 179,06% atau setara dengan Rp338.782 juta, dari Rp189.196 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp527.978 juta. Kenaikan liabilitas jangka pendek ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan diterima di muka, utang usaha pihak ketiga, dan utang bank yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun masing-masing sebesar Rp193.792 juta, Rp70.041 juta, dan Rp66.381 juta selama periode berjalan seiring dengan semakin meningkatnya jumlah proyek yang ditangani Perseroan. Jumlah liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 97.11% atau setara dengan Rp4.228 juta, dari Rp4.354 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp8.582 juta. Meningkatnya liabilitas jangka panjang ini disebabkan oleh meningkatnya utang bank sebesar 156,10% atau setara dengan Rp3.072 juta untuk mendukung pembelian alat berat yang dibiayai oleh Bank. Liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2010 Liabilitas Perseroan naik sebesar Rp96.589 juta atau sekitar 99,62% dari liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp96.961 juta menjadi sebesar Rp193.550 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2011, liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami kenaikan sebesar 98,68% atau setara dengan Rp93.968 juta, dari Rp95.228 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp189.196 juta. Kenaikan liabilitas jangka pendek yang terjadi pada periode ini terutama disebabkan oleh kenaikan nilai pendapatan diterima di muka sebesar 213,47% atau setara dengan Rp54.816 juta, dari Rp25.678 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp80.494 juta seiring dengan peningkatan jumlah proyek yang ditangani Perseroan. Jumlah liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 151,24% atau setara dengan Rp2.621 juta, dari Rp1.733 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp4.354 juta. Meningkatnya liabilitas jangka panjang ini disebabkan oleh meningkatnya utang bank sebesar 321,41% atau setara dengan Rp1.501 juta untuk mendukung pembelian alat berat yang dibiayai oleh Bank. Liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2009 Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah liabilitas Perseroan adalah sebesar Rp96.961 juta, dimana terjadi penurunan sebesar 16,57% atau setara dengan Rp19.261 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp116.222 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami penurunan sebesar 9,63% atau setara dengan Rp10.147 juta, dari Rp105.375 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp95.228 juta. Penurunan liabilitas jangka pendek ini terutama disebabkan oleh penurunan utang lain-lain pada pihak berelasi, dan utang usaha pada pihak ketiga, masing-masing sebesar Rp14.388 juta dan Rp9.582 juta. Jumlah liabilitas jangka panjang menurunnya sebesar 84.02% atau setara dengan Rp9.114 juta, dari Rp10.847 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp1.733 juta. Menurunnya liabilitas jangka panjang ini disebabkan oleh penurunan utang bank sebesar 95.34% atau setara dengan Rp9.564 juta seiring dengan strategi Perseroan untuk mengurangi proporsi hutang jangka panjang. 36 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk a) Advance Civil Structure Engineering Technology Utang usaha dari pihak ketiga Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, utang usaha dari pihak ketiga Perseroan adalah sebesar Rp118.646 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 144,10% atau setara dengan Rp70.041 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp48.605 juta. Kenaikan utang usaha dari pihak ketiga ini sejalan dengan peningkatan kontrak jasa konstruksi yang ditangani Perseroan selama periode berjalan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan/material yang diperlukan oleh proyek. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Utang usaha dari pihak ketiga Perseroan naik sebesar Rp7.843 juta atau sekitar 19,24% dari utang usaha dari pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp40.762 juta menjadi sebesar Rp48.605 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan kontrak jasa konstruksi yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan penurunan utang usaha dari pihak ketiga yaitu sebesar Rp9.582 juta atau sekitar 19,03% dari Rp50.344 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp40.762 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan utang usaha dari pihak ketiga ini terutama disebabkan karena adanya pelunasan yang dilakukan Perseroan kepada pemasok. b) Utang lain-lain dari pihak ketiga Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, utang lain-lain dari pihak ketiga Perseroan adalah sebesar Rp27.107 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 53,16% atau setara dengan Rp9.409 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp17.698 juta. Kenaikan utang lain-lain dari pihak ketiga ini terutama disebabkan karena adanya penerimaan pembayaran dari pelanggan atas proyek yang akan selesai, namun Perseroan belum menerbitkan faktur kepada pelanggan karena masih dalam proses penghitungan akhir. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Utang lain-lain dari pihak ketiga Perseroan naik sebesar Rp16.671 juta atau sekitar 1.623,27% dari utang lain-lain dari pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp1.027 juta menjadi sebesar Rp17.698 juta. Kenaikan utang lain-lain dari pihak ketiga ini terutama disebabkan karena adanya penerimaan pembayaran dari pelanggan atas proyek yang akan selesai, namun Perseroan belum menerbitkan faktur kepada pelanggan karena masih dalam proses penghitungan akhir. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatat kenaikan nilai utang lain-lain dari pihak ketiga sebesar Rp329 juta atau setara dengan 47,13% dari Rp698 juta pada tanggal 31 Desember 2009 naik menjadi Rp1.027 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan utang lain-lain dari pihak ketiga ini terutama disebabkan karena adanya penerimaan pembayaran dari pelanggan atas proyek yang akan selesai, namun Perseroan belum menerbitkan faktur kepada pelanggan karena masih dalam proses penghitungan akhir. c) Pendapatan diterima di muka Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, pendapatan diterima di muka Perseroan adalah sebesar Rp274.286 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 240,75% atau setara dengan Rp193.792 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp80.494 juta. Kenaikan pendapatan diterima di muka ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah dan nilai proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan, yang diantaranya adalah kepada KSO Setiabudi Rasuna dan PT Rasuna Setiabudi Raya. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Pendapatan diterima di muka Perseroan naik sebesar Rp54.816 juta atau sekitar 213,47% dari pendapatan diterima di muka pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp25.678 juta menjadi sebesar Rp80.494 juta pada tanggal 37 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 31 Desember 2011. Kenaikan ini dapat dijelaskan oleh nilai pendapatan diterima di muka untuk kontrak jasa konstruksi yang dicatat oleh Perseroan yang naik secara signifikan sebesar Rp53.120 juta atau setara dengan 245,20% dibandingkan dengan periode sebelumnya (pendapatan diterima di muka dari kontrak jasa konstruksi 2011 sebesar Rp21.664 juta; pendapatan diterima di muka dari kontrak jasa konstruksi 2010 sebesar 74.784 juta). Kenaikan pendapatan diterima di muka ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah dan nilai proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan diterima di muka Perseroan yaitu sebesar Rp3.076 juta atau sekitar 10,70% dari Rp28.754 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp25.678 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan pendapatan diterima di muka ini terutama disebabkan karena pada tahun 2010 Perseroan masih mengerjakan proyek dari tahun sebelumnya, diantaranya kepada PT Elite Prima Hutama dan Mace International Ltd. d) Utang bank Pengakuan bunga terutang per tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp587 juta. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, total utang bank Perseroan adalah sebesar Rp98.861 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 236,17% atau setara dengan Rp69.453 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp29.408 juta. Kenaikan utang bank ini disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman yang berasal dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Dana hasil pencairan fasilitas tersebut digunakan Perseroan untuk mendanai modal kerja Perseroan dan beberapa pembelian alat pengerjaan proyek pondasi antara lain 5 (lima) unit excavator dan 4 (empat) unit hydraulic rotary drilling rig. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Utang bank Perseroan naik sebesar Rp8.541 juta atau sekitar 40,93% dari utang bank pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp20.867 juta menjadi sebesar Rp29.408 juta. Kenaikan utang bank ini disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman yang berasal dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Dana hasil pencairan fasilitas tersebut digunakan Perseroan untuk mendanai pembelian 3 (tiga) unit hydraulic rotary drilling rig. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatat kenaikan nilai utang bank sebesar Rp6.110 juta atau setara dengan 41,40% dari Rp14.757 juta pada tanggal 31 Desember 2009 naik menjadi Rp20.867 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan utang bank ini disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman yang berasal dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Dana hasil pencairan fasilitas tersebut digunakan Perseroan untuk mendanai modal kerja Perseroan. 4.2.3. Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Keterangan EKUITAS Modal saham dasar -160.000 saham (pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010); 3.000 saham (pada 31 Desember 2009 dan 2008) Modal saham ditempatkan dan disetor penuh - 40.000 saham (pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010) dan 1.000 saham (pada 31 Desember 2009 dan 2008) Saldo laba Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas 2012 2011 31 Desember 2010 40.000 180.289 40.000 128.040 40.000 91.554 1.000 63.783 1.000 48.004 (2.352) (2.789) (2.071) (1.327) 408 217.937 275 218.211 165.251 290 165.541 129.483 129.483 63.456 63.456 49.412 49.412 38 2009 2008 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2011 Ekuitas Perseroan meningkat sebesar Rp52.670 juta atau sekitar 31,82% dari ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp165.541 juta menjadi sebesar Rp218.211 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan saldo laba yang dibukukan Perseroan sebesar 40,81%, setara dengan Rp52.249 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan saldo laba terutama disebabkan oleh peningkatan laba bersih Perseroan dan tidak adanya koreksi cadangan umum. Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2010 Ekuitas Perseroan naik sebesar Rp36.058 juta atau sekitar 27,85% dari ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp129.483 juta menjadi sebesar Rp165.541 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan yang terjadi pada periode ini disebabkan oleh kenaikan saldo laba yang dibukukan oleh Perseroan sebesar Rp36.486 juta atau setara dengan 39,85% dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana saldo laba pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp128.040 juta dan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp91.554 juta. Peningkatan saldo laba terutama disebabkan oleh peningkatan laba bersih Perseroan dan tidak adanya koreksi cadangan umum. Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2009 Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp129.483 juta, dimana terjadi peningkatan sebesar 104,05% atau setara dengan Rp66.027 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp63.456 juta. Faktor utama yang menyebabkan kenaikan ini adalah meningkatnya modal saham yang disetor dan ditempatkan penuh serta saldo laba perseroan yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar Rp39.000 juta dan Rp27.771 juta. 4.3 Arus Kas Keterangan Arus kas neto diperoleh (digunakan untuk) dari aktivitas operasi Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas neto diperoleh (digunakan untuk) dari aktivitas pendanaan (dalam jutaan Rupiah) 2009 2008 2012 2011 2010 44.408 30.836 (19.897) 27.657 80.980 (69.374) (36.498) (17.524) (33.469) (33.181) 68.452 9.423 30.721 11.321 (30.410) 43.485 3.762 (6.700) 5.508 17.389 Kas dan setara kas pada awal tahun Dampak bersih perubahan nilai tukar atas kas dan setara kas 20.345 16.842 24.039 18.531 1.141 1.135 (258) (496) - - Kas dan setara kas pada akhir tahun 64.965 20.345 16.842 24.039 18.531 Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas Perbandingan per tanggal 31 Desember 2012 dengan per tanggal 31 Desember 2011 Pada tanggal 31 Desember 2012, arus kas neto yang diperoleh Perseroan dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp44.408 juta, dimana terjadi kenaikan sebesar 44,01% atau setara dengan Rp13.572 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp30.836 juta. Kenaikan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan oleh kenaikan penerimaan neto proyek sebesar Rp35.331 juta atau setara dengan 49,55% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain itu, arus kas neto yang digunakan oleh Perseroan untuk aktivitas investasi juga mengalami kenaikan sebesar Rp32.876 juta atau setara dengan 90,08% dari Rp36.498 juta pada tahun 2011 naik menjadi Rp69.374 juta pada tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh pembelian alat berat yang dilakukan Perseroan dalam mendukung peningkatan proyek yang ditangani selama periode berjalan. Pada periode berjalan, penggunaan kas sehubungan dengan pembelian aset tetap mengalami peningkatan sebesar 135,53% atau Rp40.667juta jika dibandingkan pada periode sebelumnya. Sementara itu, Perseroan mencatatkan kenaikan arus kas neto yang diterima dari aktivitas pendanaan yaitu sebesar Rp59.029 juta atau sekitar 626,44% dari Rp9.423 juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp68.452 juta pada tanggal 31 Desember 2012. Kenaikan arus kas neto yang diterima dari aktivitas pendanaan ini dapat dijelaskan oleh kenaikan 39 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology penerimaan pinjaman yang diperoleh Perseroan sebesar Rp36.888 juta atau 100,08% jika dibandingkan penerimaan pinjaman yang diperoleh pada tahun 2011. Kenaikan pinjaman untuk pembelian aset tetap. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2011 dengan per tanggal 31 Desember 2010 Arus kas neto yang diperoleh Perseroan dari aktivitas operasi naik sebesar Rp50.733 juta dari arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp19.897 juta menjadi arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp30.836 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan ini dapat dijelaskan oleh kenaikan penerimaan neto proyek sebesar Rp58.234 juta atau setara dengan 445,62% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Perseroan membukukan kenaikan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp18.974 juta atau setara dengan 108,27% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penggunaan kas sehubungan dengan pembelian aset tetap yang dilakukan Perseroan sebesar Rp11.620 juta atau setara dengan 63,20% dimana penggunaan kas untuk pembelian aset tetap pada tahun 2011 sebesar Rp30.007 juta sedangkan penggunaan kas untuk pembelian aset tetap pada tahun 2010 sebesar Rp18.387 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, arus kas neto yang diperoleh Perseroan dari aktivitas pendanaan menurun sebesar Rp21.298 juta atau setara dengan 69,33% dari Rp30.721 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp9.423 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal pada tahun 2010 sebesar Rp39.000 juta. Sedangkan pada tahun 2011, Perseroan tidak menambah setoran modal. Perbandingan per tanggal 31 Desember 2010 dengan per tanggal 31 Desember 2009 Perseroan mencatatkan penurunan arus kas neto yang diperoleh Perseroan dari aktivitas operasi sebesar Rp47.554 juta atau sekitar 171,94% dari arus kas neto yang diterima Perseroan dari aktivitas operasi sebesar Rp27.657 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi arus kas neto yang digunakan Perseroan untuk aktivitas operasi sebesar Rp19.897 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan arus kas neto yang diterima Perseroan dari aktivitas operasi ini terutama disebabkan oleh kenaikan penggunaan kas sehubungan dengan proyek yang ditangani Perseroan selama periode berjalan. Arus kas neto yang digunakan Perseroan untuk aktivitas investasi turun sebesar Rp15.945 juta atau setara dengan 47,64% dari sebesar Rp33.469 juta pada tahun 2009 menjadi Rp17.524 juta pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh penurunan penggunaan kas untuk pembelian aset tetap yang dilakukan Perseroan pada periode berjalan sebesar Rp18.716 juta dimana penggunaan kas untuk pembelian aset tetap pada tahun 2010 sebesar Rp18.387 juta sedangkan penggunaan kas untuk pembelian aset tetap pada tahun 2009 sebesar Rp37.103 juta. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan membukukan kenaikan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp19.400 juta atau setara dengan 171,36% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal sebesar Rp39.000 juta yang dikurangi oleh pembayaran kepada pihak berelasi sebesar Rp14.388 juta dalam periode tersebut. 4.4 Belanja Modal Tabel berikut menyajikan informasi mengenai belanja modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 2011 2010 2009 2008 Aset tetap Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Sewa Pembiayaan Kendaraan 67.643 2.569 416 45 1.054 25.575 1.215 392 11 4.506 13.155 600 67 59 36.839 133 120 12 28.620 5.271 133 3 - 1.760 - - - Total 70.674 30.007 18.387 37.103 34.025 40 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Sumber dana Perseroan untuk membiayai pembelian barang modal sebagian besar adalah dari pinjaman bank dan sisanya menggunakan hasil usaha. Perseroan terus berusaha untuk menerapkan perencanaan yang matang di dalam menjalankan usahanya. Hal ini diterapkan Perseroan dalam melakukan pembelanjaan modal, dimana proses yang melibatkan pembelanjaan, terutama dalam jumlah besar, dilakukan secara cermat dan hati-hati, antara lain dengan melakukan proses seleksi yang terarah. Mengingat pembelian barang modal yang dilakukan oleh Perseroan dalam bentuk investasi alat yang setiap pembeliannya selalu direncanakan dengan baik, maka Perseroan tidak mengalami masalah atas ketidaksesuaian antara dengan pembelian dan tujuan penggunaannya. Adapun pengaruh pembelian barang modal tersebut dapat meningkatkan kinerja Perseroan dalam meningkatkan pendapatan usaha. 4.5 Sumber Pendanaan Sumber-sumber pendanaan kegiatan usaha Perseroan, selain menggunakan modal sendiri juga diperoleh melalui pemberian fasilitas pinjaman dari Bank Internasional Indonesia. Hingga per 31 Desember 2012, Perseroan masih memiliki saldo pinjaman ke Bank Internasional Indonesia dengan jumlah sebesar Rp98.861 juta. Fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan berupa fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit investasi. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perseroan, jaminan fidusia atas mesin dan peralatan, mesin-mesin dan alat berat, dan piutang usaha tertentu. Fasilitas yang dimiliki Perseroan dari PT Bank International Indonesia Tbk. per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 Keterangan Fasilitas Pinjaman Berjangka I Fasilitas Pinjaman Berjangka II Fasilitas Pinjaman Berjangka III Fasilitas Pinjaman Berjangka IV Fasilitas Pinjaman Promes Berulang I Fasilitas Pinjaman Promes Berulang II Fasilitas Pinjaman Promes Berulang III Fasilitas Pinjaman Rekening Koran Suku Bunga 12,25% 6,5% 6,50% dan/atau 11,00% 12,00% 11,00% 11,00% 12,00% 11,00% Batas Kredit Maksimum Rp2.800.000.000 US$1.000.000 US$2.000.000 dan/atau Rp19.000.000.000 Rp35.000.000.000 Rp29.000.000.000 Rp100.000.000.000 Rp40.000.000.000 Rp5.000.000.000 4.6 Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Imbal Hasil Keterangan Likuiditas Rasio Kas (x) Rasio Lancar (x) Solvabilitas Rasio utang bersih terhadap ekuitas (Net Debt to Equity) (x) Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas (Debt to Equity) (x) Imbal Hasil Rasio imbal hasil aset (ROA) (%) Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) (%) 31 Desember 2010 2012 2011 2009 2008 0,12 1,15 0,11 1,37 0,18 1,50 0,23 0,95 0,16 1,11 0,16 0,05 0,03 -0,15 -0,33 2,46 1,17 0,75 1,83 2,79 9,38% 27,22% 12,46% 24,73% 13,68% 28,79% 8,61% 27,96% N/A N/A Likuiditas Likuiditas menunjukan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek, yang dapat dihitung dengan rasio kas dan rasio kas lancar. Rasio kas dapat dihitung dengan cara membandingkan kas yang dimiliki oleh Perseroan dengan jumlah liabilitas jangka pendek, sedangkan rasio lancar dihitung dengan cara membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek. Rasio kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 0,12x, 0,11x, 0,18x, 0,23x dan 0,16x. 41 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Rasio lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 1,15x, 1,37x, 1,50x, 0,95x dan 1,11x. Solvabilitas Solvabilitas menunjukan kemampuan Perseroan dalam membayar liabilitas-liabilitasnya, yang dapat dihitung dengan beberapa cara, yaitu: (i) rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity ratio), yang dihitung dengan cara membandingkan total liabilitas dengan total ekuitas, dan (ii) rasio utang bersih terhadap ekuitas (net debt to equity ratio), dimana utang bersih adalah hasil penjumlahan dari utang bank jangka pendek dan utang bank jangka panjang, setelah dikurangi oleh kas dan setara kas. Rasio liabilitas terhadap ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebagai berikut: : 2,46x, 1,17x, 0,75x, 1,83x dan 2,79x. Rasio utang bersih terhadap ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 masingmasing sebagai berikut : 0,16x, 0,05x, 0,03x, -0,15x dan -0,33x. Imbal Hasil Investasi Imbal hasil investasi menunjukan kemampuan aset produktif Perseroan dalam menghasilkan laba bersih yang dihitung dengan cara membandingkan laba tahun berjalan dengan rata-rata aset pada awal dan akhir periode. Rasio imbal hasil aset Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009 adalah sebagai berikut: 9,38%, 12,46%, 13,68%, dan 8,61%. Pergerakan pada imbal hasil investasi adalah disebabkan oleh pergerakan pada total aset dan laba komprehensif Perseroan. Imbal Hasil Ekuitas Imbal hasil ekuitas menunjukan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih, yang dihitung dengan cara membandingkan laba bersih dengan rata-rata ekuitas pada awal dan akhir periode. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, dan 2009 masing-masing 27,22%, 24,73%, 28,79%, dan 27,96% . Pergerakan pada imbal hasil ekuitas adalah disebabkan oleh pergerakan pada jumlah ekuitas dan laba komprehensif Perseroan. 5. Manajemen Risiko Perseroan senantiasa melakukan evaluasi atas rencana dan tindak lanjut analisa risiko yang dilakukan oleh manajemen Perseroan untuk mencari alternatif penyelesaian terbaik untuk risiko-risiko yang dihadapi Perseroan. Di bawah ini adalah mitigasi yang dilakukan Perseroan atas risiko-risiko usaha, yaitu: 1) Mitigasi risiko pembayaran Mensyaratkan adanya uang muka minimum dari pemberi kerja sebesar 10%-20%. Melakukan penelaahan dan seleksi terhadap pemilik proyek. Memastikan bahwa kontrak kerja hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik Menetapkan batasan maksimum piutang usaha yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan. Memastikan piutang usaha Perseroan tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu. Memonitor umur dan pencairan piutang usaha. 2) Mitigasi risiko kenaikan harga dan ketersediaan bahan baku Memberikan uang muka kepada para pemasok untuk mendapatkan kepastian harga dan pasokan atas material pabrikan yang berskala besar seperti: besi, beton, concrete, dan lain-lain. Memperhitungkan estimasi inflasi pada harga penawaran terutama pada kontrak yang tidak ada klausal eskalasinya. 42 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 3) Mitigasi risiko kebijakan pemerintah Senantiasa mengikuti perkembangan terakhir atas kebijakan-kebijakan yang akan dan sedang dilakukan Pemerintah. Melakukan analisa atas kemungkinan-kemungkinan perubahan kebijakan tersebut. 4) Mitigasi risiko persaingan usaha Menjalankan visi dan misi Perseroan yaitu menjadi perusahaan jasa konstruksi terbaik yang mengkontribusikan dan memberikan nilai tambah bagi para stakeholders dengan meningkatkan nilai perusahaan untuk menjadi semakin kompetitif dan berkualitas dengan: a. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten b. Mengembangkan sinergi dengan pelanggan, mitra kerja dan lembaga keuangan, serta c. Berorientasi pada keselamatan, kesehatan dan peduli lingkungan. Menerapkan misi Perseroan yaitu “To contribute, Add Value and be Significant to Client and Our People Success”. Dengan motto usaha: “Building Trust and Partnership”. Menjalankan kebijakan Perseroan untuk selalu mengendalikan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, mutu dan pengamanan dengan cara menerapkan sistem manajemen Perseroan untuk memenuhi kepuasan stakeholders. Melakukan optimalisasi dan review metode kerja untuk efisiensi dan efektivitas penyelesaian pekerjaan. Melakukan pengembangan usaha baru untuk meningkatkan value dan return yang semaksimal mungkin bagi Perseroan. Menetapkan kebijakan untuk mempertahankan kualitas pelayanan, menciptakan inovasi baru dibidang rancang bangun dan metode pengerjaan proyek. Mempertahankan reputasi baik Perseroan. Kualitas pekerjaan yang tinggi. Hubungan baik dengan para pelanggan. Mengimplementasikan strategi pemasaran baru untuk meningkatkan pemilihan proyek-proyek yang ada. 5) Mitigasi risiko sosial & politik Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelanjutan dan kelancaran pekerjaan Mempekerjakan warga / penduduk lokal (sekitar proyek) sebagai low skill employee Melakukan sub-kontraktor/supplier lokal untuk melaksanakan pekerjaan penunjang Melakukan sosialisasi pada instansi terkait dan masyarakat di sekitar proyek Melakukan koordinasi dengan aparat desa, kecamatan, kabupaten serta aparat keamanan setempat 6) Mitigasi risiko berkurangnya proyek dari pelanggan berulang Melakukan penetrasi pasar (pelanggan) baru Bersinergi dengan pelanggan dengan menawarkan alternatif model proyek EPC, Design & Build kepada pemilik proyek Mulai masuk ke dalam pengerjaan proyek infrastruktur, dimana Perseroan telah memiliki pengalaman dalam proyek ini Meningkatkan prioritas terhadap pengerjaan proyek infrastruktur. 7) Mitigasi risiko fluktuasi kurs atau suku bunga Perseroan tidak melakukan transaksi dalam mata uang asing untuk pemenuhan bahan baku dalam operasional seharihari. Perseroan melakukan transaksi utang dalam mata uang asing untuk harga jual yang ditetapkan oleh pemasok dalam mata uang asing. Sebagai dampak dari transaksi tersebut, mempengaruhi secara signifikan terhadap laporan posisi keuangan Perseroan. Perseroan bergerak di bidang usaha jasa konstruksi dimana pendanaan berasal dari pinjaman bank dengan tingkat suku bunga tertentu yang digunakan untuk pembelian belanja modal dan operasional Perseroan dalam melakukan kegiatan usahanya. Disamping jumlah pendanaan, faktor lainnya yang juga menentukan adalah jangka waktu pendanaan dan tingkat suku bunga yang diberikan. Mengingat jangka waktu operasional proyek Perseroan yang bervariasi, maka sumber pendanaan harus disesuaikan dengan jangka waktu operasional tersebut. Apabila terjadi peningkatan tingkat suku bunga, beban bunga dapat bertumbuh lebih cepat dari pendapatan usaha Perseroan yang akan berdampak negatif secara material pada kinerja usaha Perseroan. 43 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 44 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk VI. Advance Civil Structure Engineering Technology RISIKO USAHA Investasi dalam Saham Perseroan mengandung risiko. Calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan di dalam Penawaran ini, sebelum melakukan investasi dalam Saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi saham-saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini tidak Perseroan ketahui atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mengganggu bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan atau prospek usaha Perseroan. Secara umum, investasi dalam efek-efek dari perusahaan-perusahaan di negara-negara berkembang seperti Indonesia mengandung risikorisiko yang umumnya tidak terkait dengan investasi pada efek-efek di perusahaan-perusahaan di negara dengan keadaan ekonomi yang lebih maju. Apabila hal tersebut terjadi, maka harga Saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan para investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi. Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan dan Entitas Anak serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak dimulai dari risiko utama Perseroan. A. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak menghadapi risiko yang mungkin dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan dan Entitas Anak apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Beberapa risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan Entitas Anak secara umum dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Risiko Penundaan atau Tidak Terbayarnya Pembayaran Oleh Pelanggan Risiko ini terjadi akibat tertundanya/tidak terbayarnya tagihan proyek oleh pelanggan yang menimbulkan piutang tidak tertagih sehingga mengganggu modal kerja atau arus kas Perseroan dan juga secara tidak langsung mempengaruhi laba Perseroan. Walaupun Perseroan telah mengatur mengenai mekanisme pembayaran pekerjaan dalam kontrak antara Perseroan dengan pelanggan, akan tetapi tidak ada jaminan bahwa pelanggan akan melakukan pembayaran atau melakukan pembayaran tepat waktu sehingga hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap arus kas dan kinerja keuangan Perseroan. 2. Risiko Peningkatan Biaya Konstruksi (Cost Overrun) Kinerja keuangan Perseroan dapat dipengaruhi secara negatif oleh biaya yang melebihi anggaran (cost overrun). Untuk setiap proyek, Perseoran melakukan estimasi biaya, sesuai dengan informasi dari sub-kontraktor dan pemasok, serta dari pengalaman Perseroan di masa lalu. Tidak ada jaminan bahwa estimasi Perseroan atau informasi yang menjadi dasar dari estimasi tersebut telah tepat. Di samping itu, proyek-proyek yang dikerjakan oleh Perseroan dilaksanakan dalam jangka waktu yang tidak pendek, dan dapat memberikan dampak negatif melalui faktor-faktor yang berada di luar kendali Perseroan. Beberapa kontrak Perseroan dengan para pelanggannya, terutama pelanggan dari sektor swasta, tidak menyediakan ruang bagi penyesuaian nilai kontrak apabila terdapat peningkatan beban kontrak. Oleh karena itu, setiap beban kontrak yang terjadi, yang jumlahnya lebih besar dari beban yang diestimasikan, dapat mempengaruhi secara negatif profitabilitas proyek, jika beban yang meningkat tersebut harus ditanggung oleh Perseroan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan. 3. Risiko Kenaikan Harga dan Ketersediaan Bahan Baku Dalam setiap proyek, Perseroan melakukan estimasi biaya yang mengacu kepada informasi dari pemasoknya serta berdasarkan pengalaman Perseroan sebelumnya. Tidak ada jaminan bahwa estimasi Perseroan maupun informasi yang diperoleh Perseroan adalah tepat. Dengan tenggang waktu pekerjaan berkisar antara satu hingga tiga tahun terdapat risiko adanya faktor-faktor diluar kendali Perseroan yang dapat mempengaruhi estimasi biaya seperti kenaikan harga bahan baku konstruksi. Kenaikan harga bahan baku konstruksi dapat mengakibatkan meningkatnya biaya proyek, sehingga dapat mengurangi keuntungan Perseroan. 4. Risiko Persaingan Persaingan di industri konstruksi Indonesia menjadi semakin ketat dengan masuknya perusahaan-perusahaan swasta lokal baru maupun perusahaan-perusahaan asing ke dalam industri ini. Persaingan yang semakin ketat ini akan memberikan dampak negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk mendapatkan proyek-proyek dengan harga yang lebih menguntungkan, sehingga hal ini dapat mengurangi pendapatan Perseroan. 45 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. Advance Civil Structure Engineering Technology Risiko Penurunan Permintaan Penurunan permintaan atas gedung-gedung yang berkualitas, berskala besar, dapat mempengaruhi kegiatan usaha dan hasil operasi Perseroan secara negatif. Perseroan berfokus pada konstruksi gedung-gedung berkualitas tinggi dan berskala besar, termasuk blok perkantoran, apartemen dan hotel bertingkat tinggi. Oleh karena itu, kegiatan usaha Perseroan bersifat rentan terhadap setiap penurunan permintaan terhadap gedung-gedung berkualitas tinggi dan tidak ada jaminan bahwa pemilik tanah atau pengembang akan membutuhkan kualitas tinggi di masa yang akan datang. Setiap penurunan permintaan untuk gedung kualitas tinggi di pasar dimana Perseroan beroperasi akan mempengaruhi secara negatif kondisi keuangan, hasil operasi, dan prospek pertumbuhan Perseroan. Salah satu langkah yang akan dan sedang dilakukan Perseroan untuk mengantisipasi risiko ini adalah dengan mulai masuk ke dalam pengerjaan proyek infrastruktur, dimana Perseroan telah memiliki pengalaman dalam proyek ini namun belum menjadi prioritas utama. Kedepannya, Perseroan akan semakin meningkatkan prioritas terhadap pengerjaan proyek infrastruktur ini. 6. Risiko Berkurangnya Proyek dari Pelanggan Berulang Penurunan atau tidak adanya proyek yang berulang (repetitif) dari para pelanggan utama dapat mempengaruhi profitabilitas Perseroan. Perseroan telah lama menjalin hubungan yang sangat baik dan memperoleh kepercayaan dari para pemilik tanah dan pengembang utama yang telah menjadi pelanggan rutin dan berulang. Tidak ada jaminan bahwa para pelanggan Perseroan akan terus-menerus membangun dan menunjuk Perseroan sebagai kontraktor proyek mereka dimana hal ini dapat mempengaruhi kondisi keuangan, hasil operasi, dan prospek pertumbuhan Perseroan. 7. Risiko Pengunduran Diri Karyawan Kunci Pengunduran diri setiap karyawan kunci dalam manajemen Perseroan dapat mempengaruhi operasi dan kegiatan usaha Perseroan. Karyawan kunci Perseroan, yang terdiri dari tenaga kerja terampil, memperoleh keahlian mereka melalui pengalaman kerja dalam jangka waktu yang tidak pendek. Oleh karena itu, peningkatan permintaan atas tenaga kerja yang terampil, yang dapat menyebabkan karyawan kunci Perseroan mengundurkan diri atau tidak bekerja lagi pada Perseroan, dapat memberikan dampak negatif kepada Perseroan dalam pengerjaan suatu proyek, dan selanjutnya, hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasi, prospek pertumbuhan, dan profitabilitas Perseroan. 8. Risiko Proyek Konstruksi di Daerah Baru Prospek pertumbuhan Perseroan dapat dipengaruhi secara negatif oleh proyek-proyek konstruksi di daerah baru di Indonesia dimana Perseroan belum pernah beroperasi. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Jakarta yang berada di Pulau Jawa. Sebagian besar aktiva, proyek, dan sub-kontraktor yang digunakan oleh Perseroan berada di Pulau Jawa serta pembangunan sejumlah proyek berada di Pulau Bali dan Sumatera. Perseroan memiliki rencana untuk terus mengembangkan usaha dengan menangani proyek-proyek konstruksi di daerah-daerah lain di Indonesia, yang dimana Perseroan tidak dapat menjamin atas berjalannya rencana tersebut, dikarenakan kurangnya pengalaman tentang estimasi beban proyek, hubungan dengan sub-kontraktor atau pemasok lokal yang baru, atau tingkat profitabilitas yang dapat dihasilkan di daerah tersebut. Disamping itu, tidak terdapat pula jaminan untuk mengantisipasi pertumbuhan dimasa mendatang yang bisa memberatkan manajemen. Oleh karena itu, kendala diatas dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi, dan prospek pertumbuhan Perseroan. 9. Risiko Kondisi Pasar Properti Fluktuasi kegiatan dan kondisi pasar properti di Indonesia dapat mempengaruhi secara negatif kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek pertumbuhan Perseroan. Sifat, skala, dan waktu dari proyek konstruksi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk prospek dan tren musiman (cyclical) perekonomian Indonesia, kinerja pasar properti, ketersediaan pendanaan untuk proyek konstruksi swasta, ketersediaan dana Pemerintah untuk proyek konstruksi Pemerintah, peningkatan harga bahan baku, fluktuasi tingkat bunga, kondisi alam dan cuaca yang kurang baik, dan faktor-faktor lainnya, yang seluruhnya di luar dari kendali Perseroan. Setiap perlambatan pertumbuhan pasar properti di Indonesia, dapat berakibat pada menurunnya kegiatan pengembangan properti dan proyek konstruksi di Indonesia, yang selanjutnya dapat mempengaruhi secara negatif kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek pertumbuhan Perseroan. 10. Risiko Perubahan Peraturan Perubahan peraturan ataupun kebijakan Pemerintah sehubungan dengan sektor konstruksi di Indonesia dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan kegiatan operasi Perseroan. Industri konstruksi di Indonesia diatur terutama dengan Undang-undang Jasa Konstruksi No. 18 Tahun 1999, disamping berbagai peraturan dan kebijakan Pemerintah lainnya termasuk ketentuan mengenai lingkungan hidup. Sebagai penyedia jasa konstruksi, perusahaan konstruksi memiliki berbagai tanggung jawab kepada pelanggan dan kepada publik, termasuk tanggung jawab terhadap kerugian yang diderita oleh pelanggan ataupun anggota masyarakat sebagai akibat dari kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa konstruksi untuk periode sampai dengan 10 tahun terhitung sejak penyerahan 46 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology pekerjaan konstruksi. Perubahan terhadap undang-undang ataupun kebijakan Pemerintah sehubungan dengan sektor konstruksi, dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan operasional Perseroan. 11. Risiko Kesulitan dengan Sub-Kontraktor Kesulitan yang dialami oleh sub-kontraktor atau perselisihan yang timbul antara sub-kontraktor dapat memberikan dampak negatif kepada kegiatan dan hasil operasi Perseroan. Perusahaan industri konstruksi di Indonesia pada umumnya melakukan kerja sama dengan sub-kontraktor untuk mengerjakan suatu proyek. Setiap kesulitan seperti perolehan dan kualitas bahan baku, pengelolaan lokasi serta perselisihan yang timbul antara Perseroan dan para subkontraktornya, dapat menyebabkan penundaan dan peningkatan biaya konstruksi. Hal-hal tersebut di atas dapat mempengaruhi secara negatif kegiatan dan hasil operasi Perseroan. 12. Risiko Kekurangan Tenaga Kerja Terampil Pertumbuhan dalam proyek-proyek konstruksi di Indonesia dan di negara-negara lain telah mendorong meningkatnya permintaan atas tenaga kerja konstruksi terampil dan jasa-jasa sub-kontraktor yang menyediakan tenaga kerja terampil. Di Indonesia, tidak terdapat pendidikan atau sistem pelatihan formal untuk mengembangkan tenaga kerja konstruksi terampil. Tenaga kerja terampil memperoleh keahlian mereka dari pengalaman kerja dalam suatu periode waktu yang tidak pendek. Meningkatnya permintaan atas tenaga kerja yang terampil dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan Perseroan untuk mengerjakan suatu proyek, dan selanjutnya, hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasi, prospek pertumbuhan, dan profitabilitas Perseroan. 13. Risiko Penundaan Penerimaan Penyerahan Proyek Penundaan penerimaan penyerahan proyek-proyek yang telah selesai oleh pelanggan akan menunda pembayaran yang akan diterima oleh Perseroan dan menunda dimulainya periode pemeliharaan, yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan arus kas Perseroan. Para pemilik proyek biasanya akan menerima penyerahan pertama dan penyerahan kedua atas proyek secara formal. Seperti yang biasa dilaksanakan dalam suatu kontrak konstruksi di Indonesia, pada umumnya penyerahan pertama atas suatu proyek akan memberikan Perseroan hak untuk menerima pembayaran sampai dengan 95% dari nilai kontrak dan penyerahan kedua yaitu sebesar 5%. Penyerahan pertama menandakan dimulainya periode pemeliharaan oleh perusahaan konstruksi. Terdapat kemungkinan adanya penundaan atas penyerahan pertama atau penyerahan kedua oleh pemilik proyek karena berbagai alasan. Penundaan atas proses penyerahan akan menunda penerimaan pembayaran akhir ataupun pembayaran retensi. Oleh sebab itu, penundaan-penundaan atas penyerahan tersebut akan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja keuangan dan arus kas Perseroan. 14. Risiko Denda Denda-denda yang timbul disebabkan penundaan penyelesaian proyek dapat berdampak negatif atas keuntungan Perseroan. Penundaan terhadap penyelesaian dan penyerahan suatu proyek konstruksi oleh kesalahan Perseroan dapat berakibat dikenakannya denda. Kontrak-kontrak dengan pelanggan Perseroan pada umumnya mengatur tentang kewajiban pembayaran denda dalam hal terjadi penundaan penyelesaian proyek. Pembayaran denda-denda tersebut akan menimbulkan biaya tambahan yang dapat mempengaruhi keuntungan Perseroan. 15. Risiko Sosial dan Politik Gejala sosial dan politik dapat berdampak luas pada sektor ekonomi. Gejolak ini dapat mengakibatnya turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri. Apabila hal tersebut terjadi maka dapat mengurangi pekerjaan/proyek Perseroan sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan, seperti adanya pergantian pejabat pemerintah, pembebasan tanah, dan demo yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar lokasi proyek. B. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAHAM 1. Tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham ini Risiko utama terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi tidak likuid. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. Perseroan telah mendaftarkan pencatatan Saham Yang Ditawarkan di BEI. Saat ini belum terdapat pasar yang memperdagangkan saham-saham tersebut. Mengingat hal-hal tersebut di atas, tidak ada kepastian bahwa pemegang Saham Yang Ditawarkan akan dapat menjual Saham Yang Ditawarkan pada harga, atau pada waktu, dimana pemegang Saham Yang Ditawarkan tersebut akan dapat melakukan hal tersebut di pasar yang lebih likuid, atau tidak melakukannya sama sekali. 47 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 2. Advance Civil Structure Engineering Technology Harga Saham Perseroan mungkin mengalami fluktuasi yang signifikan di kemudian hari Harga Saham Yang Ditawarkan setelah Penawaran Umum dapat berfluktuasi secara tajam, bergantung pada beberapa faktor, termasuk: x perbedaan realisasi kinerja keuangan dan operasional Perseroan aktual dengan yang diharapkan oleh para pembeli dan analis; x perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan atau negara Indonesia; x perubahan kondisi ekonomi, politik atau kondisi pasar di Indonesia; x perubahan harga saham perusahaan-perusahaan asing (khususnya di Asia) dan di negara-negara berkembang; x fluktuasi harga pasar saham; x putusan akhir atas suatu litigasi yang sedang berjalan atau yang akan terjadi di masa mendatang; x penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh pemegang saham mayoritas Perseroan; dan x prospek industri konstruksi serta kegiatan usaha dan operasi Perseroan. 3. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan dapat bertentangan dengan kepentingan pembeli Saham Yang Ditawarkan Para pemegang saham pengendali Perseroan dimungkinkan memiliki kepentingan usaha lain selain kegiatan usaha utama Perseroan saat ini, termasuk usaha lain di industri konstruksi di Indonesia, dan dapat mengambil tindakan, yang dapat melibatkan atau tidak melibatkan Perseroan, yang akan menyebabkan kepentingan para pemegang saham pengendali atau perusahaan lainnya tersebut di atas kepentingan Perseroan dan/atau kepentingan pembeli Saham yang Ditawarkan, serta menimbulkan dampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek Perseroan. 4. Penjualan saham Perseroan di masa mendatang dapat berdampak negatif terhadap harga pasar saham Perseroan Penjualan saham Perseroan dalam jumlah substansial di masa yang akan datang di pasar, atau persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi, dapat berdampak negatif terhadap harga pasar yang berlaku atas sahamnya atau terhadap kemampuannya untuk mengumpulkan modal melalui penawaran umum ekuitas tambahan atau efek yang bersifat ekuitas. Penjualan saham Perseroan dalam jumlah besar di masa mendatang, atau persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi, dapat mengakibatkan harga saham Perseroan untuk menurun dan mempersulit proses penambahan modal Perseroan. 5. Perseroan tidak dapat menjamin kepastian waktu pembayaran dividen di kemudian hari Walaupun Perseroan telah memiliki kebijakan pembayaran dividen kepada para pemegang saham Perseroan, akan tetapi kemampuan Perseroan untuk mengumumkan pembagian dividen sehubungan dengan saham Perseroan yang ditawarkan akan bergantung pada kinerja keuangan Perseroan di masa depan, yang juga bergantung pada keberhasilan implementasi strategi pertumbuhan Perseroan; pada faktor kompetisi, peraturan, teknis, lingkungan dan faktor-faktor lainnya; pada kondisi ekonomi secara umum; pada pipeline proyek yang sebagian besar berada di luar kendali Perseroan. 6. Nilai aset bersih per saham dari Saham Yang Ditawarkan secara signifikan lebih rendah dari Harga Penawaran dan para pembeli dapat segera mengalami penurunan nilai yang substansial Harga Penawaran secara substansial lebih tinggi daripada nilai aset bersih per saham dari saham yang beredar yang diterbitkan ke para pemegang saham Perseroan yang telah ada. Oleh karena itu, para pembeli Saham Yang Ditawarkan akan segera mengalami penurunan nilai yang substansial dan para pemegang saham Perseroan yang telah ada akan mengalami peningkatan besar atas nilai aset bersih per saham pada saham yang mereka miliki. MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK. 48 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk VII. Advance Civil Structure Engineering Technology KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 2 Mei 2013 atas laporan keuangan untuk periode 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst and Young Ltd.) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini. 49 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 50 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk VIII. 1. Advance Civil Structure Engineering Technology KETERANGAN TENTANG PERSEROAN RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan adalah suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia serta berkantor di Wisma ITC, Lantai 4, R 401, Jl. Abdul Muis No.8, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Perseroan didirikan pada tahun 1995 dengan nama PT Acset Indonusa berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 10 Januari 1995 yang dibuat di hadapan Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., No. 2 tanggal 10 Januari 1995, Notaris di Bekasi. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3460.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928. Sejak pendiriannya, Perseroan sudah mengalami beberapa kali perubahan Anggaran Dasar, yaitu sebagai berikut: 1. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.3 tanggal 4 Maret 1998 dibuat dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan yang dimuat dalam akta tersebut dituangkan dalam:(i) Data Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23 Maret 1998 dari Notaris Liliana Arif Gondoutomo, S.H., yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No.C2-11.056.HT.01.04.TH.98 tanggal 12 Agustus 1998, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.3565/BH.09.05/II/99 tanggal 12 Februari 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.35 tanggal 30 April 1999, Tambahan No.2525; dan (ii) Laporan Data Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23 Maret 1998 dari Notaris Liliana Arif Gondoutomo, S.H., yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.C2-11.056 HT.01.04.TH.98 tanggal 12 Agustus 1998, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.3565/BH.09.05/II/99 tanggal 12 Februari 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.35 tanggal 30 April 1999, Tambahan No.2525. Akta ini menyetujui penyetoran saham yang masih dalam simpanan, dan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dengan cara menyusun kembali untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. 2. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.51 tanggal 9 November 2004 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perubahan yang dimuat dalam akta tersebut dituangkan dalam: (i) Format Isian Akta Notaris Model II, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-04926.HT.01.04.TH.2005 tanggal 25 Februari 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.1075/RUB.09.05/IV/2005 tanggal 28 April 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.51 tanggal 28 Juni 2005, Tambahan No.6668; dan (ii) Format Isian Akta Notaris Model III, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.C-06211 HT.01.04.TH.2005 tanggal 9 Maret 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.1075/RUB.09.05/IV/2005 tanggal 28 April 2005, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.51 tanggal 28 Juni 2005, Tambahan No.6668. Akta ini menyetujui dan memutuskan: a) Merubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha menjadi berusaha dibidang pembangunan dan bidang yang berkaitan; b) Merubah seluruh anggaran dasar Perseroan. 3. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.163 tanggal 25 Mei 2005 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perubahan dalam akta tersebut dituangkan dalam: (i) Format Isian Akta Notaris Model II, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-17333.HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 Juni 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.12338/RUB.09.05/X/2009 tanggal 20 Oktober 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8/2011 tanggal 28 Januari 2011, Tambahan No.552/2011; dan (ii) Format Isian Akta Notaris Model III, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.C-19796.HT.01.04.TH.2005 tanggal 19 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.17659/UB/09.05/XI/2010 tanggal 11 November 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8/2011 tanggal 28 Januari 2011, Tambahan No.552. Akta ini menyetujui perubahan pasal 4 anggaran dasar Perseroan. 51 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 4. Advance Civil Structure Engineering Technology Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.33 tanggal 6 Agustus 2008 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-90909.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 27 November 2008, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8/2011 tanggal 28 Januari 2011, Tambahan No.553, yang merubah seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta ini menyetujui merubah seluruh anggaran dasar Perseroan, untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.229 tanggal 28 Januari 2010 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar yang dimuat dalam Akta No.229 tersebut, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-44261.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 8 September 2010, dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-24617 tanggal 30 September 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.15/2012 tanggal 21 Februari 2012, Tambahan No.3065. Akta ini diantaranya menyetujui: (i) Menyetujui untuk merubah pasal 4 (empat) anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal; (ii) Mengubah seluruh anggaran dasar Perseroan sehubungan pengubahan status Perseroan menjadi perusahaan dengan fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA) 5. Akta Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No.75 tanggal 8 Februari 2013 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar yang dimuat dalam Akta No.75 tersebut, telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10360.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013, dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07749 tanggal 5 Maret 2013, pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Akta ini diantaranya menyetujui: (i) Rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum”) dan mencatatatkan saham-saham Perseroan tersebut pada bursa efek di Indonesia serta mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; (ii) Menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi Perseroan Terbatas PT Acset Indonusa Tbk; (iii) Menyetujui perubahan nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari semula sebesar Rp1.000.000.00 (satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp100 (seratus Rupiah); Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Akta No. 75 tanggal 8 Februari 2013 merupakan perubahan Anggaran Dasar terakhir Perseroan. Perseroan memiliki kantor pusat yang berlokasi di Jakarta dan merupakan salah satu perusahaan dalam bidang konstruksi gedung di Indonesia dengan fokus usaha pada konstruksi proyek-proyek properti komersial, hunian, dan perkantoran. Dengan pengalaman selama 18 tahun, Perseroan berkeyakinan sangat dikenal di industri dalam membangun gedung berkualitas tinggi di seluruh Indonesia. Secara historis, sebagian besar dari proyek Perseroan dilaksanakan di Pulau Jawa, Indonesia. Perseroan telah menyelesaikan konstruksi proyek dalam berbagai sektor perekonomian Indonesia. Sejak pendiriannya pada tahun 1995, Perseroan telah berpengalaman di dalam berbagai macam proyek antara lain proyek apartemen residensial, proyek gedung perkantoran, proyek infrastruktur, dan proyek gedung komersial. Perseroan memiliki 2 (dua) Entitas Anak yaitu AIC dan IS yang laporan keuangannya dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah jasa konstruksi baik yang dilakukan sendiri maupun melalui kedua Entitas Anak yang memiliki kegiatan usaha utama yang berkaitan dengan kegiatan usaha utama Perseroan. AIC merupakan Entitas Anak yang menyediakan jasa konstruksi sipil di negara Vietnam, sedangkan IS adalah Entitas Anak yang menyediakan jasa penunjang konstruksi, hingga diterbitkannya Prospektus ini, status AIC adalah entitas aktif sedangkan IS sudah beroperasi. Perseroan juga memiliki 1 (satu) Entitas Asosiasi yaitu BKEI. BKEI merupakan Entitas Asosiasi yang menyediakan jasa pelaksana konstruksi, hingga diterbitkannya Prospektus ini, status BKEI adalah entitas aktif. 52 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 2. Advance Civil Structure Engineering Technology IZIN-IZIN TERKAIT KEGIATAN USAHA Untuk dapat menjalankan kegiatan usaha di atas khususnya di bidang jasa konstruksi, Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah No. 28, 29 dan 30 Tahun 2000, dimana Perseroan telah memperoleh Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi dengan Nomor Registrasi 2-3173-1-02-1-09-003539 tertanggal 29 Februari 2012 yang berlaku dari 29 Februari 2012 sampai dengan 28 Februari 2014. Perseroan juga telah memperoleh Izin Usaha Konstruksi dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 89/1/IU/PMA/PU/2010 tertanggal 11 Maret 2010 atas nama PT Acset Indonusa yang ditetapkan atas nama Menteri Pekerjaan Umum serta telah terdaftar dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) dengan Nomor anggota Registrasi yang tercatat pada GAPENSI No. 02.2013.09.3173.000235 yang berlaku dari 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013. Berikut ini adalah daftar perijinan umum dan perijinan operasional yang dimiliki Perseroan hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan: Perseroan No. Ijin I Perijinan Umum A. Tanda Daftar Perseroan (TDP) B. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) C. Nomor Pokok Wajib Pajak D. Nomor Pokok Wajib Pajak Cileungsi Bogor E. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Kabupaten Cileungsi Bogor F. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) Kecamatan Cileungsi Bogor II Perijinan Operasional A. Angka Pengenal Importir – Produsen (API-P) B. Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia C. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)) D. Izin Gangguan (HO), Jenis Usaha “Bengkel Kerja dan Penampungan Alat Berat” IS Ijin A. Tanda Daftar Perseroan (TDP) B. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) C. Nomor Pokok Wajib Pajak D. Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang Izin Usaha Perdagangan 3. Nomor Perijinan Jatuh Tempo 09.05.45.30708 258/1.824.02/III/2013 01.709.626.4-028.000 01.709.626.4-436.001 503/124/XI/2012Perekonomian 503/42/XII/2012 22 Juni 2015 3 April 2014 Tidak ada jatuh tempo Tidak ada jatuh tempo 17 Desember 2013 090202064-B 09.73.21.1016.936.03459 9 November 2017 31 Desember 2013 00057323 28 Februari 2014 566.71/004/00148/BPT/2012 4 April 2015 17 Desember 2013 Nomor Perijinan 09.05.1.46.70514 954/1.824.02/X/2012 Jatuh Tempo 14 Oktober 2016 10 Oktober 2013 31.364.780.2-028.000 54/1/IU/I/PMA/PERDAGANGAN/2013 Tidak ada jatuh tempo PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan telah mengalami perubahan sejak tahun berdirinya. Adapun riwayat perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak tahun 1995 sampai dengan Prospektus ini diterbitkan dapat dilihat pada keterangan di bawah ini. Tahun 1995 Sesuai dengan Akta No.2 tanggal 10 Januari 1995 dibuat dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Bekasi, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No.C2-3640-HT.01.01.TH’95 tanggal 22 Maret 1995, dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No.1048/1995 tanggal 3 Juli 1995, serta telah 53 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No.7928, struktur permodalan Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Hilarius Arwandhi 2. Thomas Haryo Darmo Sugondo Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 600 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 600.000.000.000 90 30 120 480 90.000.000.000 30.000.000.000 120.000.000.000 480.000.000.000 Jumlah Saham % 75,00 25,00 100,00 Kebenaran pemenuhan penyetoran modal oleh para pendiri/pemegang saham Perseroan tersebut, didukung oleh Surat Pernyataan tertanggal 11 Maret 2013 yang ditandatangani oleh para pemegang saham Perseroan, terdiri dari PT Cross Plus Indonesia, PT Loka Cipta Kreasi, dan Hilarius Arwandhi, yang menyatakan dan menegaskan antara lain sebagai berikut: (i) menjamin bahwa saham-saham yang telah dikeluarkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan telah disetor penuh ke dalam kas Perseroan dan penyetoran tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku pada saat penyetoran tersebut dilaksanakan; (ii) menjamin dan bertanggung jawab terhadap segala klaim/gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari sehubungan dengan keabsahan penyetoran modal oleh para pendiri atau pemegang saham Perseroan berkaitan dengan tidak diketemukannya bukti-bukti penyetoran modal, dan karenanya para pemegang saham dengan ini membebaskan Perseroan dari resiko apapun, termasuk tetapi tidak terbatas pada ganti rugi terhadap gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari, dan (iii) menjamin bahwa sahamsaham Perseroan yang dimiliki oleh Para Pemegang Saham tidak berada dalam penyitaan atau sengketa dalam bentuk apapun. (iv) Isi surat pernyataan atas Direksi Perseroan: para pemegang saham publik dibebaskan dari resiko termasuk tetapi tidak terbatas terhadap gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari. Sesuai dengan keputusan rapat umum luar biasa para pemegang saham Perseroan tanggal 16 November 1995 yang dimuat dalam Akta Berita Acara No.14 tanggal 16 November 1995 dibuat dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah No.1293/1995 tanggal 28 November 1995, para pemegang saham Perseroan menyetujui penjualan sebagian saham yang dimiliki oleh Hilarius Arwandhi dan Thomas Haryo Darmo Sugondo, masing-masing sebanyak 30 (tiga puluh) saham, kepada Ario Boy Wowor. Jual beli saham tersebut masing-masing telah dilaksanakan berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.15 dan No.16, keduanya tertanggal 16 November 1995 dibuat dihadapan Notaris Liliana Arif Gondoutomo, S.H. Dengan adanya jual beli saham tersebut maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Hilarius Arwandhi 2. Ario Boy Wowor Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 600 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 600.000.000.000 60 60 120 480 60.000.000.000 60.000.000.000 120.000.000.000 480.000.000.000 Jumlah Saham % 50,00 50,00 100,00 Tahun 1997 Sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan tanggal 11 Juli 1997 yang dimuat dalam Akta Berita Acara No.8 tanggal 11 Juli 1997 dibuat dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) oleh Notaris Liliana Arif Gondoutomo, S.H. sebagaimana dimuat dalam Surat No.101/VII/1997/N.- tanggal 15 juli 1997 dan telah diterima tanggal 18 Juli 1997, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.1127/RUB.IX.5/II/1999 tanggal 12 Februari 1999, para pemegang saham Perseroan menyetujui antara lain penjualan 60 (enam puluh) saham yang dimiliki oleh Ario Boy Wowor, kepada Hilarius Arwandhi sebanyak 40 (empat puluh) saham dan Hot Asina Munthe sebanyak 20 (dua puluh) saham. Jual beli saham tersebut seluruhnya dilaksanakan berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.9 tanggal 11 Juli 1997 dibuat dihadapan Notaris Liliana Arif Gondoutomo, S.H. 54 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Dengan adanya jual beli saham tersebut maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Hilarius Arwandhi 2. Hot Asina Munthe Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 600 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 600.000.000.000 100 20 120 480 100.000.000.000 20.000.000.000 120.000.000.000 480.000.000.000 Jumlah Saham % 83,33 16,67 100,00 Tahun 1998 Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 1998 yang dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.3 tanggal 4 Maret 1998 dibuat dihadapan Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.C2-11.055 HT.01.04.TH.98. tanggal 12 Agustus 1998, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.3565/BH.09.05/II/99 tanggal 12 Februari 1999, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.35 tanggal 30 April 1999, Tambahan No.2525, para pemegang saham Perseroan antara lain menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan/disetor Perseroan dari semula Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta Rupiah) terbagi atas 120 (seratus dua puluh) saham menjadi Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah) terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham dengan cara mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan sebanyak 30 (tiga puluh) saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta Rupiah), yang diambil bagian dan disetor oleh Hilarius Arwandhi sebanyak 25 (dua puluh lima) saham dan Hot Asina Munthe sebanyak 5 (lima) saham. Susunan kepemilikan saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Hilarius Arwandhi 2. Hot Asina Munthe Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 600 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 600.000.000.000 125 25 150 450 125.000.000.000 25.000.000.000 120.000.000.000 480.000.000.000 Jumlah Saham % 83,33 16,67 100,00 Kebenaran pemenuhan penyetoran modal oleh para pendiri/pemegang saham Perseroan tersebut, didukung oleh Surat Pernyataan tertanggal 11 Maret 2013 yang ditandatangani oleh para pemegang saham Perseroan, terdiri dari PT Cross Plus Indonesia, PT Loka Cipta Kreasi, dan Hilarius Arwandhi, yang menyatakan dan menegaskan antara lain sebagai berikut: (i) menjamin bahwa saham-saham yang telah dikeluarkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham Perseroan telah disetor penuh ke dalam kas Perseroan dan penyetoran tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku pada saat penyetoran tersebut dilaksanakan; (ii) menjamin dan bertanggung jawab terhadap segala klaim/gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari sehubungan dengan keabsahan penyetoran modal oleh para pendiri atau pemegang saham Perseroan berkaitan dengan tidak diketemukannya bukti-bukti penyetoran modal, dan karenanya para pemegang saham dengan ini membebaskan Perseroan dari resiko apapun, termasuk tetapi tidak terbatas pada ganti rugi terhadap gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari, dan (iii) menjamin bahwa sahamsaham Perseroan yang dimiliki oleh Para Pemegang Saham tidak berada dalam penyitaan atau sengketa dalam bentuk apapun. (iv) Isi surat pernyataan atas Direksi Perseroan: para pemegang saham publik dibebaskan dari resiko termasuk tetapi tidak terbatas terhadap gugatan pihak ketiga yang mungkin timbul dikemudian hari. Tahun 2005 Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 25 Mei 2005 yang dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.160 tanggal 25 Mei 2005 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.W7-HT.01.10-5865 tanggal 27 April 2007, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat tertanggal 20 Oktober 2009, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan saham yang dimiliki oleh Hilarius Arwandhi sebanyak 65 (enam puluh lima) saham dan Hot Asina Munthe sebanyak 25 (dua puluh lima) saham, seluruhnya kepada Cross Plus Projects Pte., Ltd. Jual beli saham tersebut masing-masing telah dilaksanakan berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.161 dan No.162, keduanya tertanggal 25 Mei 2005 dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. 55 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Dengan adanya jual beli saham tersebut maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Hilarius Arwandhi 2. Cross Plus Projects Pte.Ltd Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 600 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 600.000.000.000 60 90 150 450 60.000.000.000 90.000.000.000 120.000.000.000 480.000.000.000 Jumlah Saham % 40,00 60,00 100,00 Sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan tanggal 25 Mei 2005 yang dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.163 tanggal 25 Mei 2005 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang (i) telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-17333.HT.01.04.TH.2005 tanggal 22 Juni 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.12338/RUB.09.05/X/2009 tanggal 20 Oktober 2009; dan (ii) telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.C-19796.HT.01.04.TH.2005 tanggal 19 Juli 2005, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No.17659/UB/09.05/XI/2010 tanggal 11 November 2010; serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8/2011 tanggal 28 Januari 2011, Tambahan No.553/2011, para pemegang saham Perseroan antara lain menyetujui perubahan struktur permodalan Perseroan, yaitu: (i) peningkatan modal dasar Perseroan dari semula Rp600.000.000,00 (enam ratus juta Rupiah) terbagi atas 600 (enam ratus) saham dengan nilai nominal saham masing-masing sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) menjadi Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar Rupiah) terbagi atas 3.000 (tiga ribu) saham dengan nilai nominal saham masing-masing sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah); dan (ii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah) terbagi atas 150 (seratus lima puluh) saham menjadi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) terbagi atas 1.000 (seribu) saham dengan cara mengeluarkan 850 (delapan ratus lima puluh) saham dalam simpanan dengan nilai nominal seluruhnya Rp850.000.000,00 (delapan ratus lima puluh juta Rupiah), yang diambil bagian oleh Hilarius Arwandhi sebanyak 340 (tiga ratus empat puluh) saham dengan nilai nominal Rp340.000.000,00 (tiga ratus empat puluh juta Rupiah) dan Cross Plus Project Pte., Ltd. sebanyak 510 (lima ratus sepuluh) saham dengan nilai nominal Rp510.000.000,00 (lima ratus sepuluh juta Rupiah). Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. Hilarius Arwandhi 2. Cross Plus Projects Pte.Ltd Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 3.000 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 3.000.000.000.000 400 600 1.000 2.000 400.000.000.000 600.000.000.000 1.000.000.000.000 2.000.000.000.000 Jumlah Saham % 40,00 60,00 100,00 Penyetoran modal oleh para pemegang saham Perseroan telah dilaksanakan melalui PT Bank Internasional Indonesia Tbk. sebagaimana terlihat dari bukti Aplikasi Transfer pada tanggal 2 Juni 2005 dan tanggal 6 Juni 2005. Tahun 2010 Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham tanggal 23 Desember 2009 dan 30 Desember 2009 yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.229 tanggal 28 Januari 2010 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-44261.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 8 September 2010, dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-24617 tanggal 30 September 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.15 tanggal 21 Februari 2012, Tambahan No.3065, para pemegang saham Perseroan antara lain menyetujui: (i) pengalihan saham yang dimiliki oleh Cross Plus Projects Pte. Ltd sebanyak 600 (enam ratus) saham kepada PT Cross Plus Indonesia, jual beli tersebut telah dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 30 Desember 2009 dibuat dibawah tangan sebagaimana dimuat dalam Akta Penyimpanan (Depot) No.230 tanggal 28 Januari 2010 dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.; (ii) peningkatan modal dasar Perseroan dari sebelumnya sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar Rupiah) terbagi atas 3.000 (tiga ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) menjadi Rp160.000.000.000,00 (seratus enam puluh miliar Rupiah) terbagi atas 160.000 (seratus enam puluh ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah); dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah) 56 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology terbagi atas 1.000 (seribu) saham menjadi sebesar Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) terbagi atas 40.000 (empat puluh ribu) saham, dengan cara mengeluarkan saham dalam simpanan sebanyak 39.000 (tiga puluh sembilan ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp39.000.000.000,00 (tiga puluh sembilan miliar Rupiah), yang diambil bagian masing-masing oleh PT Cross Plus Indonesia sebanyak 21.400 (dua puluh satu ribu empat ratus) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp21.400.000.000,00 (dua puluh satu miliar empat ratus juta Rupiah) dan PT Loka Cita Kreasi sebanyak 17.600 (tujuh belas ribu enam ratus) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp17.600.000.000,00 (tujuh belas miliar enam ratus juta Rupiah). Penyetoran atas saham-saham yang diambil bagian oleh PT Cross Plus Indonesia dan PT Loka Cipta Kreasi telah dilakukan dengan kompensasi hutang Perseroan kepada: (i) PT Cross Plus Indonesia sebesar Rp21.400.000.000,00 (dua puluh satu miliar empat ratus juta Rupiah); dan (ii) PT Loka Cipta Kreasi sebesar Rp17.600.000.000,00 (tujuh belas miliar enam ratus juta Rupiah) berdasarkan Perjanjian Penerbitan Obligasi Konversi tanggal 31 Desember 2008 antara Perseroan selaku penerbit Obligasi Konversi dengan Cross Plus Projects Pte., Ltd. (pada saat itu adalah pemegang saham Perseroan), yang selanjutnya telah dilakukan pengalihan atas Obligasi Konversi tersebut dari CPP kepada CPI dan LCK masing –masing berdasarkan: (i) Sale and Purchase Agreement antara CPP selaku penjual dengan CPI selaku pembeli dan (ii) Sale and Purchase Agreement antara CPP selaku penjual dengan LCK selaku pembeli keduanya ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2009. Hutang pokok yang dialihkan berdasarkan kedua Sale and Purchase Agreement tersebut adalah keseluruhannya sebesar Rp39.000.000.000,- (tiga puluh sembilan miliar Rupiah) dengan rincian: (i) sebesar Rp21.400.000.000,- adalah yang diambil alih oleh CPI dan (ii) sebesar Rp17.600.000.000,- yang diambil alih oleh LCK. Adapun syarat-syarat Obligasi Konversi tersebut adalah antara lain: (a) Obligasi Konversi diberi nama Obligasi Konversi Acset; (b) Obligasi Konversi adalah Obligasi Konversi atas nama dan dapat dialihkan oleh Pemegang Obligasi Konversi; (c) Obligasi Konversi jatuh tempo, yaitu apabila Pemegang Obligasi Konversi belum melaksanakan konversi menjadi Sahamsaham Perseroan hasil konversi dan karenanya wajib dilunasi pada Tanggal Jatuh Tempo; (d) Obligasi Konversi diterbitkan dengan bunga sebesar 1% (satu persen) per tahun dari nilai Obligasi Konversi, dengan sekali pembayaran bunga pada saat Tanggal Jatuh Tempo; Jika Pemegang Obligasi Konversi mengkonversikan Obligasi Konversi menjadi Saham-saham Perseroan Hasil Konversi, maka tidak ada pembayaran bunga; (e) Obligasi Konversi akan diterbitkan dalam 1 (satu) Sertifikat Obligasi Konversi dengan denominasi sebesar Rp39.000.000.000,- (tiga puluh sembilan miliar Rupiah), (jika diminta oleh Pemegang Obligasi Konversi); (f) Jatuh tempo Obligasi Konversi ini adalah pada Tanggal Jatuh Tempo; (g) Baik sebagian atau seluruh nilai Obligasi Konversi dapat dialihkan dan/ atau diperdagangkan oleh Pemegang Obligasi Konversi; (h) Baik sebagian atau seluruh nilai Obligasi Konversi dapat dikonversi setiap saat oleh Pemegang Obligasi Konversi menjadi kepemilikan atas Saham-saham Perseroan Hasil Konversi. Selanjutnya terhadap pengalihan saham dari CPP kepada CPI adalah tidak menimbulkan adanya perubahan pengendalian terhadap Perseroan, mengingat CPI adalah merupakan suatu perseroan yang sahamnya sebagian besar (95%) dimiliki oleh CPP dan terdapat kesamaan pengurus padai kedua badan hukum tersebut yakni keduanya masing-masing memiliki Director/ Direktur tunggal di dalamnya yang sama yaitu: Tan Tiam Seng Ronnie. Sehubungan dengan penyetoran atas pengambilbagian saham baru oleh PT Cross Plus Indonesia dan PT Loka Cipta Kreasi tersebut, Perseroan telah melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 1999 tentang Bentuk-Bentuk Tagihan Tertentu Yang Dapat Dikompensasikan Sebagai Setoran Saham, yaitu: (i) mendapat persetujuan dari seluruh pemegang saham Perseroan sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.229 tanggal 28 Januari 2010 dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.; dan (ii) mengumumkan dalam surat kabar harian, yaitu Harian Ekonomi Neraca dan Harian Pelita, keduanya tertanggal 24 Agustus 2011. Berdasarkan struktur permodalan tersebut di atas maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. PT Cross Plus Indonesia 2. PT Loka Cipta Kreasi 3. Hilarius Arwandhi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel 160.000 Nilai Nominal (Rp1.000.000,-) 160.000.000.000 22.000 17.600 400 40.000 120.000 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 40.000.000.000 120.000.000.000 Jumlah Saham % 55,00 44,00 1,00 100,00 Tahun 2013 Berdasarkan Akta Berita Acara Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 75 tanggal 8 Februari 2013, dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10360.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013, dan telah diterima dan dicatat 57 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07749 tanggal 5 Maret 2013, pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (“Akta No. 75”), para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah) per saham menjadi Rp100,- (seratus Rupiah) per saham, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham menjadi sebagai berikut: 1.600.000.000 Nilai Nominal (Rp100,-) 160.000.000.000 220.000.000 176.000.000 4.000.000 400.000.000 1.200.000.000 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 40.000.000.000 120.000.000.000 Jumlah Saham Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan & Disetor 1. PT Cross Plus Indonesia 2. PT Loka Cipta Kreasi 3. Hilarius Arwandhi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham Dalam Portepel % 55,00 44,00 1,00 100,00 Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan. 4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah diangkat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 75 tanggal 8 Februari 2013 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,M.Si., Notaris di Jakarta. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat didalam Database Sisminbakum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07750 tanggal 5 Maret 2013. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah masing-masing untuk jangka waku 5 (lima) tahun, kecuali apabila ditentukan lain dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris : Robert Mulyono : Andi Anzhar Cakra Wijaya Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur/ Direktur Tidak Terafiliasi : : : : Tan Tiam Seng Ronnie Hilarius Arwandhi Agustinus Hambadi Djatikesumo Subagio DEWAN KOMISARIS: Robert Mulyono, Presiden Komisaris & Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar dari Fakultas Teknik Sipil dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1975. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Nindya Karya (2002-2008), Direktur Utama PT Hutama Karya (1999-2002), Ad-Interim Direktur Utama PT Hutama Karya (1998-1999), Direktur Operasional II PT Hutama Karya (1993-1998), Vice Branch Manager XVI PT Hutama Karya (1988-1989). 58 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Andi Anzhar Cakra Wijaya, Komisaris Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2007, Sarjana Hukum dari Universitas Jakarta, Jakarta pada tahun 2005, BBM Degree dari Pamantasan Nang Lungsod Nang, Manila Filipina pada tahun 1998, dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1994. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Cakra Karya Bersama (1998 – sekarang), PT Cakra Griya Pratama (1999 – sekarang), Ketua Yayasan Ibnu Hadjar (2000 – sekarang), Pembina Yayasan Andi Anzhar (2008 – sekarang), Direktur Utama di PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (2008 – sekarang), Komisaris Utama PT Bogor Bangun Sarana (2010 – sekarang), dan Direktur Utama PT Bara Prima Mandiri (2012 – sekarang) . Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama di PT Balinusa Sukses Pratama (1998-2004), Direktur Utama PT Ahapacivica Putratama (1994-2001) dan sebagai Direktur di PT Satya Mandiri Lestari (1992-1993). DIREKSI: Tan Tiam Seng Ronnie, Presiden Direktur Warga Negara Singapura, 54 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Diploma jurusan Pemasaran dari Marketing Institute, Inggris pada tahun 1988, Diploma jurusan Penjualan dan Pemasaran, Marketing Institute, Singapura pada tahun 1983, dan Diploma jurusan Building, Politeknik Singapura pada tahun 1978. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Acset Indonusa (2005-2012), Managing Director PT Acset Indonusa (1995-2004), Managing Director Acset Construction (Pte) Ltd, Singapura (1993-1995), General Manager (Luar Negeri) Bored Piling (Pte) Ltd, Singapura (1990-1993), Business Development & Country Head di Indonesia untuk L&M Group PLC, Singapura (1986-1989), Executive Director di High Ground Sdn Bhd, Kuala Lumpur (1983-1985). Hilarius Arwandhi, Direktur Operasional Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar insinyur dari Universitas Maranatha, Bandung, jurusan Teknik Sipil pada tahun 1986. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Dinamik Struktural Sistem (2003-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Acset Indonusa (1993-2012) Project Manager PT Elenem Indonusa (1988–1991) dan Site Manager PT Pilar Utama Nusantara (1987–1988). Agustinus Hambadi, Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, 35 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Magister Manajemen dengan jurusan keuangan dari Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan gelar Sarjana Ekonomi dengan jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanegara pada tahun 2000. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Acset Indonusa (2011-2013) dan Corporate Accounting Manager di PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (2003-2010). 59 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Djatikesumo Subagio, Direktur Proyek/ Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasional Perseroan sejak tahun 2013. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Kristen Petra, Surabaya pada tahun 1985. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Project Director PT Acset Indonusa (2012-sekarang), Direktur Project Pakuwon Group (2006-2011), Project Manager PT Manunggal Wiratama (2002-2006), Project Manager PT Binareksa Ekajaya (2000-2002), CEO Property Division di PT Jakarta Steel Group (1998-1999), Direktur PT Pacific Metrorealty (1999-2006), Asisten Direktur PT Pacific Metrorealty (1996-1998), Project Manager PT Pacific Metrorealty (1993-1996), Project Manager PT Metropolitan Lingga Jaya (1992-1993), Project Manager PT Multicipta Permai Wirasta (1991-1992), dan Direktur PT Animo Sarana (1985-1991). Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam No.IX.I.6, tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik. Dalam memilih dan mengangkat Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memiliki beberapa kualifikasi atau kriteria pemilihan seperti pengalaman kerja yang terbukti di bidang yang relevan, memiliki integritas dengan tidak pernah terlibat perkara kriminal dan memiliki kepemimpinan yang kuat. KOMPENSASI KOMISARIS DAN DIREKSI Remunerasi, yaitu gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp834.200.000, Rp617.381.450, Rp544.487.900, Direksi per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar dan Rp560.030.000, Rp409.426.500, Rp370.826.500 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.001/SK/DIR/II/2013 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan telah mengangkat Any Setyowati sebagai Sekretaris Perusahaan. Tanggung Jawab Utama Tugas dan tanggung jawab utama Corporate Secretary adalah mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat yang berkaitan dengan kondisi Perseroan dan memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK atau masyarakat. Alamat Corporate Secretary Telp Faks E-mail : Wisma ITC, 4th floor. R.401, Jl. Abdul Muis No. 8, Jakarta 10160, Indonesia : (62-21) 344 8157 : (62-21) 350 5212 : [email protected] KOMITE AUDIT Dalam rangka penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan akan membentuk Komite Audit sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, dan Peraturan BEI No.I.A. Perseroan akan membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di BEI atau Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, mana yang lebih dahulu. 60 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Sebuah perusahaan publik wajib memiliki Komite Audit beserta pedoman kerja komite audit, dimana Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan sekurang-kurangnya dua orang anggota lainnya berasal dari luar Perseroan. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat professional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi: a. b. c. d. e. f. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; Menelaah independensi dan objektifitas akuntan publik; Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan; Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perusahaan; Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan Tercatat terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi. Pemerikasaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perusahaan Tercatat yang bersangkutan. AUDIT INTERNAL Audit Internal adalah penilai independen yang merupakan bagian dari struktur pengendalian internal Perusahaan yang berfungsi menguji dan mengevaluasi keandalan dan efektifitas sistem pengendalian lainnya dengan maksud meningkatkan efektifitas pengendalian dan terlaksananya Good Corporate Governance perusahaan secara keseluruhan. Tugas Audit Internal adalah membantu manajemen dan unit kerja lainnya dalam pencapaian pelaksanaan tugas dan kewajiban mereka dengan memberikan bantuan analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang direviewnya kepada unit kerja terkait. Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal memiliki tugas sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam memonitor dan meningkatkan pengendalian manajemen, corporate governance Perseroan, mendorong efektifitas unit-unit corporate governance, proses pengendalian manajemen, manajemen risiko, implementasi etika bisnis, dan pengukuran kinerja organisasi. Melakukan pemerikasaan, penilaian dan rekomendasi agar kegiatan Perseroan atas pencapaian tujuan dan sasaran usaha secara efisien, efektif dan ekonomis. Mengarahkan kebijakan manajemen terhadap tindak lanjut perubahan lingkungan, risiko bisnis yang muncul, dan halhal lain yang mempengaruhi hasil dan kinerja Perseroan. Mengidentifikasi peluang-peluang untuk meningkatkan kehematan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan untuk menciptakan nilai tambah Perseroan. Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran tindak lanjut bagi upaya-upaya manajemen operasional dalam mengembangkan sistem pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran Perseroan. Melakukan monitoring atas pelaksanaan saran tindak lanjut yang dibuat oleh KAP, Internal Audit dan institusi pemeriksaan lain. Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 002/SK/DIR/II/2013 tanggal 11 April 2013, telah diangkat Petrus Sulardi sebagai Kepala Unit Audit Internal. Perseroan juga telah memiliki Piagam Unit Audit Internal tanggal 11 Februari 2013. 5. SUMBER DAYA MANUSIA Per tanggal 31 Desember 2012, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 1.220 karyawan, dengan 133 karyawan tetap. Karyawan inti Perseroan memiliki pengalaman dan keahlian yang sudah matang di berbagai industri, terutama di industri konstruksi. 61 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Komposisi Karyawan Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 menurut jenjang pendidikan, jenjang jabatan, kelompok usia dan status kerja: Perseroan Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Jabatan Jenjang Jabatan Direksi Manajer Staf Non-staf Jumlah 2012 5 150 302 763 1.220 2011 5 85 301 630 1.021 31 Desember 2010 4 60 211 518 793 2009 4 50 207 441 702 2008 5 50 204 434 693 2011 11 139 290 215 366 1.021 31 Desember 2010 8 129 275 219 162 793 2009 6 125 255 189 127 702 2008 4 130 215 175 169 693 Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Usia Usia >55 th 46-55 th 36-45 th 26-35 th 18-25 th Jumlah 2012 16 141 327 324 412 1.220 Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda dan setingkat SLTA dan sederajat SLTP/SD dan sederajat Total 2012 10 227 2011 6 190 31 Desember 2010 5 147 2009 4 130 2008 4 130 176 150 115 110 110 517 290 1.220 425 250 1.021 400 126 793 290 168 702 295 154 693 2011 73 948 1.021 31 Desember 2010 55 738 793 2009 55 647 702 2008 55 638 693 Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Status Status Tetap TidakTetap Jumlah 2012 133 1.087 1.220 62 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology AIC Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan Jenjang Jabatan Direksi Manajer Staf Non-staf Jumlah 2012 1 12 11 2011 1 17 18 31 Desember 2010 1 26 27 2009 1 25 26 2008 1 20 21 Komposisi Karyawan Menurut Usia Usia 2012 2 2 2 5 11 >55 th 46-55 th 36-45 th 26-35 th 18-25 th Jumlah 2011 2 4 2 10 18 31 Desember 2010 3 9 2 10 3 27 2009 2 7 4 8 5 26 2008 5 2 4 10 21 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda dan setingkat SLTA dan sederajat SLTP/SD dan sederajat Total 2012 4 2011 9 31 Desember 2010 18 2009 19 2008 7 1 2 1 2 11 6 11 7 18 8 27 5 26 3 21 2012 11 11 2011 18 18 31 Desember 2010 27 27 2009 26 26 2008 21 21 Komposisi Karyawan Menurut Status Status Tetap TidakTetap Jumlah Per 31 Desember 2012, IS belum memiliki karyawan karena baru beroperasi pada bulan Maret 2013. Jumlah karyawan tidak tetap untuk Perseroan dan Entitas Anak mewakili jumlah karyawan yang telah pensiun namun masih tetap dikaryakan sebagai karyawan kontrak dan juga mewakili jumlah karyawan yang masih dalam masa percobaan atau pelatihan (training) sepanjang belum dikeluarkannya surat keputusan pengangkatan karyawan tetap. Karyawan Kunci Di dalam melakukan aktivitas operasionalnya, Perseroan memiliki beberapa karyawan kunci yang apabila karyawan tersebut mengundurkan diri atau tidak bekerja lagi pada Perseroan dapat mempengaruhi operasi dan kegiatan usaha Perseroan. Karyawan kunci Perseroan terdiri dari Direksi Perseroan yaitu: No. 1. 2. 3. 4. Nama Tan Tiam Seng Ronnie Hilarius Arwandi Agustinus Hambadi Djatikesumo Subagio Jabatan Presiden Direktur Direktur Operasional Direktur Keuangan Direktur Proyek 63 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Tenaga Asing Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan memiliki tenaga kerja asing yang menempati berbagai posisi. Berikut ini uraian mengenai tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh Perseroan: IMTA No Nama Jabatan Perusahaan Warga Negara 1. Tan Tiam Seng Ronnie Presiden Direktur Perseroan Singapura 2. Chen Wen Chin Environment Engineer Perseroan Taiwan 3. Wong Hee Tiek Technical Manager Perseroan Malaysia 4. Tseng Ching Kuei Geologist Engineer Perseroan Taiwan No. KEP.023 68/MEN/ B/IMTA/ 2013 KEP.11/ 635/ME N/B/IMT A/2013 KEP.207 78/MEN/ B/IMTA/ 2012 KEP.116 36/MEN/ B/IMTA/ 2013 Jatuh Tempo KITAS/KITAP No. Jatuh Tempo 12 Desember 2013 2C11JF32 56-L 12 Desember 2013 28 Februari 2014 2C11JE46 82-M 22 Februari 2014 30 November 2013 2C21JE64 15-A 30 November 2013 28 Februari 2014 2C11JE46 83-M 22 Februari 2014 FASILITAS DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN Sebagai salah satu komitmen dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan, Manajemen Perseroan melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem remunerasi dan paket kesejahteraan yang diberikan kepada para karyawan Perseroan dan Entitas Anak. Peninjauan yang dilakukan terhadap sistem penggajian dan remunerasi yang diberikan senantiasa mengakomodir perkembangan yang relevan dalam dunia pasar tenaga kerja yang berpedoman pada pemenuhan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku secara nasional serta menunjuk pada peraturan daerah setempat dalam hal pelaksanaannya. Penetapan besarnya upah karyawan Perseroan dan Entitas Anak senantiasa berpedoman pada ketentuan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah Minimum Regional (UMR). Dalam prakteknya, Perseroan telah membayarkan gaji dan upah serta fasilitas kesejahteraan yang lebih baik dari kisaran UMP setempat dan bersaing dengan kompensasi yang diberikan oleh perusahaan sejenis di industri konstruksi. Penetapan upah karyawan ini juga diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP) antara Perseroan dan Entitas Anak dengan karyawan kesejahteraan yang diberikan oleh Perseroan selain mencakup gaji dan upah yang dibayarkan setiap bulan atau dua minggu sekali (khusus karyawan SKT) juga terdiri dari tunjangan-tunjangan yang diberikan dalam bentuk pembayaran maupun natura. Tunjangan yang diberikan berwujud pemberian makan dan minum di lokasi kerja selama jam istirahat pada hari kerja, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang nilainya dapat mencapai 2 kali gaji bulanan (untuk masa kerja tertentu), pemberian seragam kerja sebanyak 2 stel pakaian setiap tahunnya, maupun perlengkapan kerja khususnya untuk memenuhi standar komunikasi & safety misalnya: helm, sepatu dll. Disamping itu pemberian paket fasilitas kesehatan dalam bentuk penggantian biaya pengobatan maupun program asuransi untuk karyawan. Setiap akhir tahun, Perseroan menerapkan sistem remunerasi atas dasar tingkat inflasi dan kinerja, dimana tingkat penyesuaian gaji, tunjangan maupun fasilitas lain yang ada didasarkan pada prestasi dan kontribusi setiap karyawan. Paket fasilitas kesehatan yang diberikan kepada karyawan mencakup penggantian biaya pengobatan dan perlindungan asuransi kepada karyawan dan anggota keluarga (istri dan anak) yang dapat digunakan untuk rawat jalan, rawat inap, serta proses persalinan (hingga anak ketiga). Besar penggantian dan paket asuransi yang diberikan tergantung dari pangkat kepegawaian yang ditentukan oleh Perseroan. Disamping itu, Perseroan juga mendaftarkan para karyawannya dalam kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) maupun Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) termasuk keluarga yaitu istri/suami dan 3 (tiga) orang anak kandung. Untuk proyek yang memerlukan tenaga kerja cukup banyak, disediakan dokter praktek dari pagi sampai sore, setiap hari Senin dan Kamis untuk melayani tenaga kerja yang memerlukan pemeriksaan medis. 64 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology REKRUITMEN DAN PELATIHAN KARYAWAN Program pengembangan sumber daya manusia dalam lingkungan Perseroan dan Entitas Anak dimulai dengan analisa kebutuhan tenaga karyawan yang disesuaikan dengan Rencana Tahunan Perseroan. Rencana Tahunan yang disusun selain memuat anggaran proyeki, juga memuat rencana kebutuhan tenaga kerja baik yang berkaitan langsung dengan proses proyek, tenaga penjualan maupun tenaga administrasi di lingkungan kantor Perseroan. Proses perekrutan tenaga kerja dilaksanakan dengan memperhatikan asas kesetaraan dan kualifikasi dari setiap kandidat yang mengirimkan aplikasi untuk posisi pekerjaan yang ditawarkan oleh Perseroan. Kandidat yang melamar akan melalui serangkaian proses penerimaan karyawan baru berupa tes tertulis, tes psikologis, pemeriksaan medis dan wawancara langsung dengan pimpinan/kepala divisi yang bersangkutan. Untuk beberapa posisi kunci, kandidat akan dipertemukan oleh tim Manajemen Perseroan (Direksi) dan melakukan wawancara langsung. Pada dasarnya hanya kandidat terbaik yang akan diproses untuk proses perekrutan karyawan. Untuk setiap kandidat yang diterima menjadi karyawan Perseroan akan melalui masa percobaan selama 3 (tiga) bulan atau masa kontrak untuk beberapa posisi pekerjaan. Dalam masa percobaan ini, karyawan baru akan dinilai berdasarkan kemampuan bekerja pada bidangnya masing-masing oleh Pimpinan atau Kepala Divisi yang bersangkutan. Hasil penilaian selama masa percobaan akan menjadi dasar unruk keputusan pengangkatan menjadi karyawan tetap Perseroan. Program pengembangan sumber daya manusia juga ditempuh dengan pembekalan-pembekalan pengetahuan dan peningkatan keterampilan melalui pelatihan (training). Pada masa awal seorang karyawan diterima bekerja dalam lingkungan Perseroan, terdapat masa orientasi sebagai pengenalan budaya organisasi dan pengetahuan mengenai kegiatan operasional Perseroan. Divisi Human Resources Development (HRD) bertanggungjawab untuk menyusun serangkaian program pelatihan sesuai matrix kompetensi mereka, baik yang berupa teknis maupun kemampuan soft skills karyawan. Beberapa program pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Perseroan diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4. Integrated Internal Audit Management system ISO 9001:2008, ISO 19001:2004 & OHSAS 18001-2007 Deep Foundation Dynamic Testing & Analysis Workshop Teknologi beton Ethos kerja, Completed staff work Untuk memastikan kelancaran hubungan kerja serta menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban Perseroan dengan para karyawannya, masing-masing Entitas Anak memiliki Peraturan Perusahaan (PP), PP tersebut disosialisasikan pada saat rekrutmen karyawan baru dan apabila terjadi perubahan. Peraturan Perusahaan (PP) yang berlaku hingga saat diterbitkannya Prospektus ini telah mendapatkan pengesahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Surat Pengesahan Nomor: 770/PP/L/IX/D/2012 tanggal 19 September 2012 Pendaftaran Peraturan Perusahaan PT Acset Indonusa. PP ini berlaku untuk paling lama 2 (dua) tahun, untuk selanjutnya bisa diperpanjang sesuai dengan Peraturan Pemerintah maupun Undang-Undang Ketenagaan kerja yang berlaku. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Dalam menjalankan operasional sehari-hari, Perseroan berupaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan semua karyawan dalam lingkungan pekerjaan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen Perseroan meliputi pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang secara aktif melakukan penyuluhan dan mengawasi pemenuhan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, baik lingkungan pabrik, kantor maupun daerahdaerah operasional lain dalam jangkauan sistem pemasaran Perseroan. Pembentukan P2K3 ini juga merupakan pemenuhan ketentuan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 9 dan 10 Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja. Perseroan telah memperoleh Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta dengan tentang Pengesahan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja No. 810/2013 tertanggal 31 Januari 2013. 62 65 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology P2K3 dibentuk dan disahkan Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota pada setiap proyek yang sedang berlangsung pada saat ini dan berlaku sampai dengan selesainya proyek. Kerangka kerja P2K3 berpedoman pada undang-undang ketenagakerjaan yang dimulai dari penerbitan kebijakan internal perusahaan tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja, kemudian diikuti dengan proses administratif berupa pembentukan rencana kerja, pengorganisasian dan tata cara pelaksanaan kebijakan. Tindakan-tindakan evaluatif dijalankan untuk kebijakan-kebijakan yang belum tepat sasaran apabila masih ditemui kasus-kasus kecelakaan kerja yang merugikan kesehatan pekerjaan dan kerugian bagi Perseroan. Ruang lingkup kerja P2K3 meliputi sumber daya manusia Perseroan, harta benda atau properti yang digunakan operasional sehari-hari, serta proses proyek itu sendiri. P2K3 menerbitkan Laporan Kegiatan Bulanan yang meliputi uraian pertemuan-pertemuan (meeting) yang dilakukan oleh tim P2K3, aktivitas sosialisasi yang telah dilakukan selama bulan berjalan dan temuan-temuan atau rincian setiap kecelakaan kerja yang terjadi dalam bulan berjalan. Dalam pengamatan P2K3 Perseroan, hingga diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak pernah mengalami kasus kecelakaan kerja dalam kategori berat yang menyebabkan kehilangan nyawa pekerja maupun menderita cacat atau luka permanen. Dari data yang dilaporkan, kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawan Perseroan dan Entitas Anak merupakan jenis kecelakaan lalu-lintas yang terjadi pada saat berangkat atau pulang dari lokasi kerja ke kediaman masing-masing karyawan. Dari beberapa kasus kecelakaan kerja ringan yang dilaporkan, mengakibatkan hilangnya jumlah hari kerja bagi karyawan yang bersangkutan, yang menurut data P2K3, jumlahnya tidak lebih dari 6 (enam) hari setiap bulannya. Namun demikian, operasional Perseroan tidak mengalami gangguan karena terdapat karyawan lain yang menggantikan tugas-tugas bersangkutan. 6. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY - CSR) Setiap semester Perseroan bekerja sama dengan Jamsostek mengadakan program Medical Check Up, pemeriksaan dokter secara cuma-cuma baik untuk karyawan proyek maupun masyarakat sekitar proyek sebagai bentuk kepedulian Perseroan. Disamping itu, setiap triwulannya, Perseroan bekerja sama dengan pihak pengelola gedung dimana kantor pusat Perseroan berdiri dan melakukan kegiatan donor darah bersama PMI. 66 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 7. Advance Civil Structure Engineering Technology STRUKTUR ORGANISASI Berikut ini merupakan struktur organisasi Perseroan yang berlaku pada saat Prospektus ini diterbitkan. Sumber: Perseroan 8. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM a. PT Cross Plus Indonesia (“CPI”) Riwayat Singkat PT Cross Plus Indonesia (selanjutnya disebut “CPI”) adalah badan hukum Indonesia berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Akta Pendirian No.178 tanggal 17 Desember 2009 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-62093.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 21 Desember 2009, dan telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dibawah No.14310/BH.09.05/III/2010 tanggal 10 Maret 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 5 Oktober 2011 Tambahan No. 27193. Kantor operasional CPI beralamat di Wisma ITC Building, lantai 4, dengan No. Telepon +62-21-3448157 dan No. Faksimili +62-21-3505212. Kegiatan Usaha CPI menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa konsultasi manajemen bisnis di bidang properti, antara lain melakukan perencanaan dan pembuatan desain dalam rangka pengembangan manajemen bisnis di bidang properti. Struktur Permodalan Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT Cross Plus Indonesia adalah sebagai berikut: 67 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Tan Tiam Seng Ronnie Cross Plus Projects Pte. Ltd Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dan Portepel Advance Civil Structure Engineering Technology Nilai Nominal Rp9.472,Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rupiah) 800.000 7.577.600.000 % 10.000 190.000 94.720.000 1.799.680.000 5 95 200.000 1.894.400.000 100 600.000 5.683.200.000 Pengurusan dan Pengawasan Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris CPI adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Tan Tiam Seng Ronnie Dewan Komisaris Komisaris : Lie Fuena Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris CPI sebagaimana dimuat dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham CPI No. 249 tanggal 30 Januari 2013 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. b. PT Loka Cipta Kreasi (“LCK”) Riwayat singkat PT Loka Cipta Kreasi (selanjutnya disebut “LCK”) adalah badan hukum Indonesia berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Berdasarkan ketentuan pasal 3 Akta Pendirian No. 240 tanggal 31 Juli 2009 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-47463.AH.01.01. Tahun 2009 tanggal 2 Oktober 2009, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 2009, Tambahan No. 28172. Kantor operasional LCK beralamat di Wisma ITC Building, lantai 4, dengan No. Telepon +62-21-3448157 dan No. Faksimili +62-21-3505212. Kegiatan usaha PT Loka Cipta Kreasi melakukan kegiatan usaha dalam bidang konsultasi manajemen dalam bidang konstruksi dan properti. Struktur Permodalan Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PT Loka Cipta Kreasi adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Hilarius Arwandhi Lie Fuena Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dan Portepel Nilai Nominal Rp1.000,Jumlah Nilai Jumlah Saham Nominal (Rupiah) 1.000.000 1.000.000.000 500.000 500.000.000 443.200 443.200.000 56.800 56.800.000 500.000 500.000.000 500.000 500.000.000 68 % 88,64 11,36 100 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Pengurusan Dan Pengawasan Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Loka Cipta Kreasi adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Hilarius Arwandhi Dewan Komisaris Komisaris : Rotua Ambarita Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Loka Cipta Kreasi berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada tanggal 21 Desember 2009 sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.209 tanggal 21 Desember 2009 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.01-03553 tanggal 11 Februari 2010. 9. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN Berikut adalah diagram hubungan kepemilikan yang menggambarkan hubungan kepemilikan Perseroan dengan pemegang saham Perseroan individu dan berbentuk badan hukum hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan: Bagan Kepemilikan Perseroan, Entitas Anak, dan Entitas Asosiasi TTSR HA 100% CPP LF 95% 5% CPI 55% 100% AIC 11,36% 88,64% LCK 1% 89% IS Sumber: Perseroan Pihak Pengendali Perseroan adalah Tan Tiam Seng Ronnie (“TTSR”) 69 44% 37% BKEI Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Hubungan Pengurusan dan Pengawasan No. Perusahaan Nama Perseroan AIC IS BKEI CPI LCK 1. RM PK - - - - - 2. AA K - - - - - 3. TTSR PD PK - PK D - 4. HA D K&D K D - D 5. AH D - - - - - 6. DS D - - - - - 7. RA - - - - - K 8. AA LF K 9. Keterangan: Jabatan PK : Presiden Komisaris PD : Presiden Direktur Nama-nama pihak RM : Robert Mulyono AA : Andi Anzhar Wijaya Perusahaan CPI : PT Cross Plus Indonesia AIC : Acset Indonusa Co., Ltd. - - - - K - K : Komisaris D : Direktur AH : Agustinus Hambadi HA : Hilarius Arwandhi LCK IS TTSR: Tan Tiam Seng Ronnie LF : Lie Fuena : PT Loka Cipta Kreasi : PT Innotech Systems CPP BKEI RA : Rotua Ambarita DS : Djatikusumo Subagio : Cross Plus Projects Pte., Ltd. : PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia 10. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI 10.1. Entitas Anak Perseroan memiliki 2 (dua) Entitas Anak secara langsung, yaitu : A. Acset Indonusa (Vietnam) Co., Ltd. (“AIC”) Riwayat Singkat AIC adalah suatu perusahaan (one member limited liability company) yang didirikan berdasarkan hukum Republik Sosialis Vietnam, beralamat di 2nd Floor Vinaconex Building, No. 47 Dien Bien Phu, Dakao Ward, District 1, Vietnam berdasarkan Investment License No.411043000447 tanggal 4 Januari 2008. Kantor operasional AIC beralamat di 3rd Floor, C2 Thuy Loi Building, No.301, D1 street, Binh Thanh District, HCMC, Vietnam, dengan No.Telepon : +84 822103915 dan No. Faksimili:+84 835121151. Maksud, Tujuan Dan Kegiatan Usaha Berdasarkan perubahan ketiga pada Investment Certificate No.411043000447 tanggal 16 Desember 2010 yang pertama kali diterbitkan pada tanggal 4 Januari 2008 dan telah diubah pada tanggal 25 Maret 2009 dan 26 Februari 2008, yang dikeluarkan oleh Deputy Chairman People’s Committee In Ho Chi Minh City, menyatakan bahwa Acset Indonusa (Vietnam) Co., Ltd mempunyai maksud dan tujuan untuk berusaha dalam bidang konstruksi sipil. AIC saat ini menjalankan kegiatan usaha dalam bidang konstruksi sipil. Struktur Modal Berdasarkan Notification for Contribution of member of Acset Indonusa (Vietnam) Co., Ltd and Executing Regulations of Law on Enterprises No.03/TBGV/2009 tanggal 1 Januari 2009, yang dikeluarkan oleh AIC, dalam hal ini diwakilli oleh Hilarius Arwandhi, menyatakan mengetahui kontribusi yang dilakukan oleh Perseroan sebesar 11.917.287.920 VND (sebelas miliar sembilan ratus tujuh belas juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh Vietnam Dong) yang terbagi dalam bentuk uang tunai sebesar 2.483.589.320 VND (dua miliar empat ratus delapan puluh tiga juta lima ratus delapan puluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh Vietnam Dong) dan dalam bentuk lainnya sebesar 9.433.698.600 VND (sembilan 70 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology miliar empat ratus tiga puluh tiga juta enam ratus sembilan puluh delapan ribu enam ratus Vietnam Dong) yang telah dikontribusikan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu pada tanggal sebagai berikut: a. b. c. Penyetoran pertama senilai 3.868.348.600 VND (tiga miliar delapan ratus enam puluh delapan juta tiga ratus empat puluh delapan ribu enam ratus Vietnam Dong) pada bulan Februari 2008; Penyetoran kedua senilai 5.795.139.320 VND (lima miliar tujuh ratus sembilan puluh lima juta seratus tiga puluh sembilan ribu tiga ratus dua puluh Vietnam Dong) pada bulan Maret 2008; Penyetoran ketiga senilai 2.253.800.000 VND (dua miliar dua ratus lima puluh tiga juta delapan ratus ribu Vietnam Dong) pada bulan April 2008. Berdasarkan struktur permodalan di atas, susunan pemegang saham AIC hingga per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: No. Pemegang Saham 1. Perseroan Total Nilai Nominal (Vietnam Dong) 11.917.287.920 11.917.287.920 Persentase (%) 100 100 Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Confirmation Letter No.00132/GXN-SKHDT, perihal Registration list of Members’ Council and Management tanggal 26 Mei 2008, yang dikeluarkan oleh Deputy Director Department of Planning and Investment, susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Acset Indonusa (Vietnam) Co., Ltd adalah sebagai berikut: Direksi Direktur Direktur : Hilarius Arwandhi : Liew Kok Kee Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : : : : Tan Tiam Seng Ronnie Hilarius Arwandhi Liew Kok Kee Budy Sunarja Ikhtisar Data Keuangan (dalam Vietnam Dong) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Rugi Tahun Berjalan 2012 31 Desember 2011 2010 11.465.969.443 103.170.713 11.362.798.730 16.233.307.903 102.037.188 16.131.270.715 19.235.395.622 496.983.579 18.738.412.043 3.554.706.498 (4.759.095.202) 2.439.118.400 5.882.692.047 (3.514.171.330) 8.387.285.060 5.503.263.095 (2.079.682.347) Analisa Keuangan Pada tahun 2010, Entitas Anak Saigon AIC menangani proyek konstruksi Estella Residential Development dan proyek foundation specialist Saigon Residence dan Long Thanh Dau Giay yang seluruhnya berada di Vietnam. Proyek konstruksi Estella Residential Development baru diselesaikan pada tahun 2011 sehingga AIC mencatat pendapatan usaha sebesar VND2.439.118.400 71 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology B. PT Innotech Systems (“IS”) Riwayat Singkat IS adalah badan hukum Indonesia berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. IS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 164 tanggal 18 Mei 2011 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-40292.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 9 Agustus 2011. Pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Kantor operasional IS beralamat di Wisma ITC Building, lantai 4, dengan No. Telepon 021-3448157 dan No. Faksimili 021-3505212. Maksud, Tujuan Dan Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan pasal 3 anggaran dasar IS sebagaimana dimuat dalam Akta Pendirian No.164 tanggal 18 Mei 2011 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-40292.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 9 Agustus 2011, IS mempunyai maksud dan tujuan untuk berusaha dalam bidang perdagangan besar. IS saat ini menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa konstruksi. Struktur Modal Sejak didirikan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham IS tidak mengalami perubahan, yaitu sebagaimana dimuat dalam Akta Pendirian No. 164 tanggal 18 Mei 2011 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-40292.AH.01.01 Tahun 2011 tanggal 9 Agustus 2011. dengan susunan pemegang saham IS hingga per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan Wong Hee Tiek Maharso Rusman Suparto Kusnadi Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dan Portepel Nilai Nominal Rp8.789,Jumlah Nilai Nominal Jumlah Saham (Rupiah) 1.200.000 10.546.800.000 267.000 12.000 12.000 9.000 300.000 900.000 2.346.663.000 105.468.000 105.468.000 79.101.000 2.636.700.000 7.910.100 % 89 4 4 3 100 Penyetoran modal atas saham oleh masing-masing pendiri IS yaitu Perseroan, Wong Hee Tiek, Maharso Rusman Suparto, dan Kusnadi adalah dalam bentuk uang tunai melalui kas sebagaimana dimuat dalam Akta No.164 tanggal 18 Mei 2011 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Pengurusan dan Pengawasan Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris IS adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Maharso Rusman Suprapto Dewan Komisaris Komisaris : Hilarius Arwandhi 72 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Direksi dan Dewan Komisaris IS tersebut diatas merupakan Direksi dan Dewan Komisaris yang diangkat pertama kali pada saat pendirian IS berdasarkan Akta Pendirian No.164 tanggal 18 Mei 2011 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-40292.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 9 Agustus 2011. Masa jabatan anggota Direksi IS adalah 5 tahun (Pasal 11 ayat 3 Anggaran Dasar IS). Masa jabatan anggota Dewan Komisaris IS adalah selama 5 tahun (Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar IS). Ikhtisar Data Keuangan (dalam Rupiah) 31 Desember Keterangan Laporan Posisi Keuangan Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Usaha Beban Usaha Rugi Tahun Berjalan 2012 2011 2.495.463.231 2.495.463.231 2.636.700.000 2.636.700.000 142.560.000 (141.236.769) - Analisa Keuangan Per tanggal 31 Desember 2012, IS belum beroperasi. 10.2. Entitas Asosiasi Perseroan memiliki 1 (satu) Entitas Asosiasi secara langsung, yaitu: PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (“BKEI”) Riwayat Singkat BKEI adalah badan hukum Indonesia berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia. BKEI didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 338 tanggal 30 Juli 2012 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-44574.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012. Pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Perseroan memulai aktivitas komersial pada bulan September 2012. Maksud, Tujuan Dan Kegiatan Usaha Berdasarkan ketentuan pasal 3 anggaran dasar BKEI sebagaimana dimuat dalam Akta Pendirian No. 338 tanggal 30 Juli 2012 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-44574.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012, PT BKEI mempunyai maksud dan tujuan untuk berusaha dalam bidang jasa pelaksana konstrusi. BKEI saat ini menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa pelaksana konstruksi, meliputi konstruksi alarm dan kebakaran dan konstruksi alarm pencurian, konstruksi lift dan escalator, isolasi (kabel listrik, air, pemanas, suara), pemasangan kabel dan listrik, plumbing (pekerjaan drain, termasuk menyiapkan pembuangan air kotor), pemasangan peralatan pemanas, ventilasi dan pengatur suara udara. 73 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Struktur Modal Sejak didirikan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BKEI tidak mengalami perubahan, yaitu sebagaimana dimuat Akta Pendirian No. 338 tanggal 30 Juli 2012 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-44574.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012, dengan susunan pemegang saham BKEI adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Perseroan Bintai Kindenko Indonesia Holdings Pte. Ltd PT VS Lighting Control PT Pandu Usaha Selaras Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dan Portepel Nilai Nominal Rp1.000.000,Jumlah Nilai Nominal Jumlah Saham (Rupiah) 8.000 8.000.000.000 1.480 1.200 1.200 120 4.000 4.000 % 1.480.000.000 1.200.000.000 1.200.000.000 120.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 37 30 30 3 100 Penyetoran modal atas saham oleh masing-masing pendiri BKEI yaitu Perseroan, Bintai Kindenko Indonesia Holdings Pte. Ltd, PT VS Lighting Control, dan PT Pandu Usaha Selaras adalah dalam bentuk uang tunai melalui kas sebagaimana dimuat dalam Akta No. 338 tanggal 30 Juli 2012 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. Pengurusan dan Pengawasan Hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BKEI adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur : : : Ignatius Hendry Gunawan Hilarius Arwandhi Yeo Beng Hoe Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris : : : Tan Tiam Seng Ronnie Haryono Tantra Setiady Chua Swee Ann Ikhtisar Data Keuangan (dalam Rupiah) 31 Desember 2012 Keterangan Laporan Posisi Keuangan Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas Laporan Laba Rugi Komprehensif Penjualan Beban Usaha Rugi Tahun Berjalan 5.058.082.312 1.295.665.659 3.762.416.653 1.651.556.000 513.688.708 (237.583.347) Analisa Keuangan BKEI baru beroperasi pada tahun 2012, seluruh akun penjualan, piutang usaha, piutang retensi, dan uang muka dari pelanggan merupakan hasil transaksi dengan Perseroan selaku pemegang saham BKEI. 74 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 11. ASET Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Perseroan memiliki dan/atau menguasai 5 bidang tanah dengan total luas lebih kurang 20.907m2 dengan jenis hak atas tanah berupa Hak Guna Bangunan, dimana sebagian besar diantaranya dipergunakan untuk kegiatan operasional Perseroan dengan perincian sebagai berikut: a. Tanah dan Bangunan Tabel dibawah ini adalah daftar aset tetap berupa tanah dan bangunan dengan total nilai buku sebesar Rp10.647 juta yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Perseroan dan Entitas Anak per tanggal 31 Desember 2012 : Tanah & Bangunan Status Legal No. Pemilik Deskripsi Lokasi Sertifikat Penerbit Periode Masa Berlaku Luas tanah (m2) Luas bangunan (m2) 1. Perseroan Sebidang tanah Jl. Cikini VII No. 1, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Kotamadya Jakarta Pusat Sertifikat Hak Guna Bangunan No.920 tanggal 6 Januari 2006 Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Pusat 17 April 1995 s/d 6 Januari 2036 434 - 2. Perseroan Sebidang tanah Jl. Mampir Desa Gandoang RT 03 RW 03, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Sertifikat Hak Guna Bangunan No.430 tanggal 4 Januari 2000 Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor 4 Januari 2000 s/d 3 Januari 2029 2.805 - 3. Perseroan Sebidang tanah & gudang Jl. Raya Cileungsi – Jonggol Km 7 RT03/RW03, Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1387 tanggal 8 Februari 2007 Kepala Seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor 28 Februari 2007 s/d 23 November 2035 16.292 840 4. Perseroan Sebidang tanah Jl. Raya Cileungsi – Jonggol Km 7 RT03/RW03, Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1585 tanggal 9 Oktober 2007 Kepala Seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah atas nama Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor 9 Oktober 2007 s/d 9 Oktober 2037 870 - 5. Perseroan Sebidang tanah & ruko Pergudangan Bumi Maspion Jl. Maspion Romokalisari II No. 45 Blok D-09, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur Sertifikat Hak Guna Bangunan No.126 tanggal 15 Juli 2005 Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya 15 Juli 2005 s/d 9 Juni 2034 506 396 6. Theresia The Ming Lien Sebidang tanah & ruko Jl. Kranggang Margorejo No. 12C, kecamatan wonocolo, Surabaya Sertifikat Hak Milik No.1409 tanggal 5 Februari 2001 Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya Selamanya 72 180 7. Perseroan 1 (satu) unit rusun hunian apartemen Penthouse Tower 2 lantai 27 No. 06 unit No. EM2-2706 Apartemen The Eminence Darmawangsa Jalan Darmawangsa X No.86, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Kotamadya Jakarta Selatan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Apartemen The Eminence Darmawangsa tertanggal 1 Agustus 2007 Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Selatan -*) -**) 369 75 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Status Legal No. Pemilik 8. Perseroan Deskripsi 1 (satu) unit rusun hunian apartemen Lokasi Apartemen Pantai Mutiara, Tower Bunaken, lantai 6 No. 09, Jakarta Sertifikat Penerbit Periode Masa Berlaku Satuan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (HMSRS) No.3137 tanggal 28 November 2005 yang didirikan diatas Hak Guna Bangunan No.8633 tanggal 28 November 2005 Kepala Kantor Pertanahan Jakarata Utara 28 November 2005 s/d 25 Agustus 2037 Luas tanah (m2) Luas bangunan (m2) -**) 98 Keterangan: *) Masih berbentuk Hak Guna Bangunan, sertifikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun masih dalam pengurusan **) Kepemilikan berbentuk Satuan Rumah Susun yang berarti Perseroan hanya memiliki bangunan tanpa memiliki tanah b. Kendaraan Bermotor dan Peralatan Kendaraan Bermotor dan Angkutan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. No. Polisi B4914TD B6218VV B6513PHR B6889PME B6141EFB B6051THD B6709TEX B6255UDB B6896ECJ B6486EAN B6019EBE B9729TB B9812JL B9444PB B9996BN B9102ZL B9990FG B9809BT B9092QK B9906RO B1174ID B9154RX B9858OL B9418QD B9902OT B315AO B9653OB B166SH B1212BB B1066AL L8003CT BM9501AH B2842YT BPKB No. C3050758G C5424171G C9636543H D4392881G D9615885G E0021615G D6165816G D7473786G D4519513G C9847621G C7863454G A3383268G A2765184G A2699434G A2427716G A4108789G A4347182G A3849613G A6067211J A8148412G C1445671G C0102938G C2097197N C1655657G C5501971G C8031193G C8397202G D2053795G D8465445G E2189578G C1008762J D0185340D A9408922G Merek/Jenis Kendaraan Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Honda/Sepeda Motor Mitsubitshi L300/Pick Up Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubishi L300DP/Pick Up Isuzu Panther/Pick Up Toyota Kijang/Minibus Mitsubishi L300/Pick Up Mitsubhisi FE349/Truck Toyota Dyna/Light Truck Mitsubishi FE349/Truck Toyota Avanza/Minibus Mitsubishi FE349/Dump Truck Mercedez Benz E200 KAT/Sedan BMW 520 i E60/Sedan Toyota Avanza/Minibus Mitsubhisi FE304/Truck Ford Ranger/Pick Up Mitsubishi Kuda/Minibus 76 Status Kepemilikan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan R. Harya Buddy Prawira, SE. Cik Sa’adah Emri Iswandi Hery Mahmud Fransiskus Xaverius A Bonifasius Arwandhi Fransiskus Xaverius A Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Yuwono PT Ekariau Pancakarsa Hot Assina Munthe Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. B9413KX A8700B B8556GI B8596QU B8192QY B1641XU B8134XE E3465806G C7336668H D8588925G D9350164G E1126071G E0784480G E0479214 Advance Civil Structure Engineering Technology Toyota Dyna/Light Truck Mitsubishi FE349/Truck Toyota Kijang Innova GAT/Minibus Toyota Avanza 1300/Minibus Toyota Kijang Innova G/Minibus Toyota Kijang Innova G/Minibus Toyota Kijang Innova G/Minibus Tono Sa’at B. Haji Husen Lintang Pramesti Sakti N Hoedoyo Wiliam Yangko Pakasi Kamil Alat Berat Bejana Tekan No. 1. 2. 3. No. Seri F 80176-83244N G1850983 011-S-7755 No. Sertifikat Pengesahan Alat 566.1891/Wasnaker/UL-BT/2013 566.2394/Wasnaker /2013 566.2393/Wasnaker /2013 Produksi Iwata Kogyosho ELGI ELGI Status Kepemilikan Perseroan Perseroan Perseroan Kendaraan angkat dan angkut 1. 2. 3. 333270 7MB01559 66134 566.1884/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.1883/ Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.2387/Wasnaker/UL-PA&A/2013 4. 5. 145-19642 R-B 40135 566.2390/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.2376/Wasnaker/UL-PA&A/2013 6. 3MR01896/EX.01/AI029 6-240/BC.06/AI-006 38-RB 281 R 107/BC.04/AI 004 R-B 37034/SC.02/AI014 LS 078-0513/AI-086 LS 118-0384/SC.04/AI016 BC17/AI-100 566.2391/Wasnaker/UL-PA&A/2013 Jenis Kendaraan Mobil Crane Buldozer Crawler Crane NCK Rapier 6052 Excavator Crawler Crane RB.38 Excavator 566.2385/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.5372/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane Crawler Crane 566.2380/Wasnaker/UL-PA&A/2013 Crawler Crane 566.2383/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.5377/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane Crawler Crane 566.238/Wasnaker/UL-PA&A/2013 Crawler Crane BC 11/AI-011 566.5374/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane R-B 38552 BC.10/AI010 LS 1080663/SC11/AI/104 LS 078-2368 (SC 06/AI085) 26193 SC 09/AI-088 566.2378/Wasnaker/UL-PA&A/2013 Crawler Crane 566.8508/Wasnaker/UL-PA&A/2012 No. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. No. Seri No. Sertifikat Pengesahan Alat Produksi Kato Caterpillar NCK Rapier Status Kepemilikan Perseroan Perseroan Perseroan Hitachi Ruston Bucyrus Caterpillar Perseroan Perseroan Koehring Ruston Bucyrus Ruston Bucyrus Link Belt Link Belt Perseroan Perseroan Perseroan Crawler Crane Ruston Bucyrus Ruston Bucyrus Ruston Bucyrus Link Belt 566.8510/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane Link Belt Perseroan 566.8507/ Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler CraneIHI CH 500 Crawler Crane Link Belt Sumitomo Link Belt Sumitomo NCK 6052 B Link Belt Perseroan Hitachi Perseroan LS0785013/SC10/AI/101 66272 (BC.13/AI 089) 566.8506/Wasnaker/UL-PA&A/2012 L 068-1078 (BC.12/AI012) 0289 (BC.09/AI-009) 566.8515/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.8519/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.8514/Wasnaker/UL-PA&A/2012 77 Crawler CraneNCK 6052 B Crawler CraneLS 78 RS Crawler CraneHitachi Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. Advance Civil Structure Engineering Technology LS.781298 (BC 08/AI008) 89 R 251 566.8524/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler CraneLS. 78 RS Crawler Crane RB.38 Crawler Crane RB.38 Crawler Crane LS 108BSS Crawler Crane Link Belt Perseroan Ruston Bucyrus Ruston Bucyrus Link Belt Perseroan RB 378405 (BC 01/AI001) 1080586(BC 07/AI-007) 566.8527/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Link Belt Perseroan Link Belt Perseroan 566.8521/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane LS 108 BS Hydrolic Borring Perseroan 566.8523/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.8518/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Hydrolic Borring Hydrolic Borring 566.8520/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Hydrolic Borring YN09300 / EX 04 YN09299 / EX 03 566.1879/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.1878Wasnaker/UL-PA&A/2013 Excavator Excavator Casagran de Soilmec Casagran de Liebherr CMV Kobelco Kobelco 5BR01819 EX 02/AI030 BC16/AI-099 BC18/AI-105 243-2175 203-0289 (BC.21/AI139) 247-0132(8C.20/AI130) KH 180 (BC 19/AI-129) ZL030010110589 (EX.10/AI-143) 566.1877Wasnaker/UL-PA&A/2013 Excavator Caterpillar Perseroan 566.5384/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.2388/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.8505/Wasnaker/2012 566.5946/Wasnaker/2012 Crawler Crane Crawler Crane Crawler Crane Crawler Crane NCK NCK Hitachi Hitachi Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan 566.8516/ Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane Hitachi Perseroan 566.8517/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.6551/Wasnaker/2012 Crawler Crane Excavator Perseroan Perseroan Perseroan LS 118 RM (SC.03/AI015) LS 1559 (SC 01/AI-013) C20-07C9-0721 (HDR 02/AI-019) 11182 B120-07CC-0110 (HDR 01/AI-018) 182113 566.8526/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.8525/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.8512/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.8513/Wasnaker/UL-PA&A/2012 42. ZL030010110625 (EX.13/AI-146) 566.6552/Wasnaker/2012 Excavator 43. ZL030010110800 (EX.14/AI-147) 566.6553/Wasnaker/2012 Excavator 44. ZL030010110783 (EX.12/AI-145) 566.6554/Wasnaker/2012 Excavator 45. ZL030010110857 (EX.11/AI-144) 566.6555/Wasnaker/2012 Excavator ZCC70-0552 (SC12/AI138) SCC 550-R II G, ID 566.5947/Wasnaker/2012 Crawler Crane Hitachi Changsha Zoomilion Heavy Industries, China Changsha Zoomilion Heavy Industries, China Changsha Zoomilion Heavy Industries, China Changsha Zoomilion Heavy Industries, China Changsha Zoomilion Heavy Industries, China Zoomlion 566.5945/Wasnaker/2012 Crawler Crane Beijing 40. 41. 46. 78 Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology No.12CC00500177 (SC13/AI-140) 47. 20-2547-90 566.1887/Wasnaker/UL-PA&A/2013 48. LS108-0663/SC08/AI087 9 L 3704 SC05/AI-017 EX 06/AI-034 EX 05/AI-033 515748 49. 50. 51. 52. 566.8509/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Overhead Travelling Crane Crawler Crane Link Belt Perseroan 566.8511/Wasnaker/UL-PA&A/2012 566.2392/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.1880/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.1885/Wasnaker/UL-PA&A/2013 Crawler Crane Excavator Excavator Mobile Crane Link Belt Kobelco Kobelco Tadano Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd Beijing Sany Heavy Machinery Mait Perseroan 53. SY4022 RR, 12DX023207968/ (HDR 11)/ AI-141 566.1872/Wasnaker/2013 Hydraulic Drilling Rig 54. SYC 4022 R. ID No.12 DX023207508 566.4076/Wasnaker/2012 Hydrolic Drilling Rig 55. 150331210 566.1886/Wasnaker/UL-PA&A/2013 56. 57. HDR03/AI-020 SY31CR, 09DX03110223/(HDR 10 / AI-134 566.2375/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.1871/Wasnaker/2013 Hydrolic Borring Hydrolic Borring Hydraulic Drilling Rig 58. SY 230 R, ID No.10DX023286008/(H DR 07/AI-127) 566.8522/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Hydrolic Drilling Rig 59. SYC4022 R,ID No. 12DX023207528 566.2374/Wasnaker/2013 Hydrolic Drilling Rig 60. 61. 62. 63. 64. 65. 3638629/GS.06/AI-047 GS.13/AI-054 1330298/GS.16/AI-057 4 RG02447 23219374 BC.05/AI-005 566.1888/Wasnaker/UL-MD/2013 566.1889/Wasnaker/UL-MD/2013 566.1890/Wasnaker/UL-MD/2013 566.2372/Wasnaker/UL-MD/2013 566.2371/Wasnaker/UL-MD/2013 566.2384/Wasnaker/UL-PA&A/2013 66. 66062/BC.14/AI-090 566.2386/Wasnaker/UL-PA&A/2013 67. EX 07 / AI-035 566.1881/Wasnaker/UL-PA&A/2013 Motor Diesel Motor Diesel Motor Diesel Motor Diesel Motor Diesel Crawler Crane Crawler Crane Excavator 68. 69. EX 08/AI-036 16H00160/ (HDR 12)/ AI-142 SR 200 C/ 12 SR 00860328/ (HDR 13)/ AI-153 566.1882/Wasnaker/UL-PA&A/2013 566.1873/Wasnaker/2013 70. Sany Heavy Machinery Mannesm an Demag 566.1874/Wasnaker/2013 79 Excavator Hydraulic Drilling Rig Hydraullic Drilling Rig Bauer Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd DENYO DENYO DENYO Caterpillar Cummins Koehring Perseroan Perseroan Emten Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan NCK Rapier Kobelco Perseroan Hitachi Soilmec Perseroan Perseroan Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd Perseroan Perseroan Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 71. SR 200 C/ 12 SR 00860103 Y/ (HDR 14)/ AI-154 566.1875/Wasnaker/2013 Hydraulic Drilling Rig 72. SR 400 C/ L 5X00131/ BC 23/ AI-159 566.1876/Wasnaker/2013 Crawler Crane 73. -/BC.11/AI-011 566.2379/Wasnaker/UL-PA&A/ 2013 Crawler Crane 74. 89 R 251/BC.03/AI-003 566.5380/Wasnaker/UL-PA&A/2012 Crawler Crane Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd Beijing Sany Heavy Machinery Co Ltd Ruston Bucyrus Ruston Bucyrus Perseroan Perseroan Perseroan Perseroan 12. ASURANSI Perseroan telah mengasuransikan harta kekayaan yang dimiliki berupa benda-benda tidak bergerak maupun benda-benda bergerak yang penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya pada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Berikut ini adalah beberapa kontrak asuransi yang diterbitkan untuk mengantisipasi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap Perseroan dan Entitas Anak. PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Bangunan No. 1. Perusahaan Asuransi PT Asuransi Rama Satria Wibawa No. Polis Asuransi Obyek Pertanggungan Nilai Pertanggungan (Rp) 0201091201468 Apartement Building Tower Eminence (Tower I & II) of Essence Dharmawangsa Apartement 250.000.000 Jangka Waktu 8 Oktober 2012 – 8 Oktober 2013 Kendaraan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jenis Kendaraan Hino Dutro 130 HD Mitsubishi FE 71 CH Toyota New Kijang Innova G 2.0 A/T MC Toyota Kijang Innova G 2.5 M/T Diesel Toyota Avanza New 1.3 G VVT-I M/T Honda New CR-V 2.0 Automatic Toyota Avanza 1.3 M/T Toyota Kijang Innova G 2.5 A/T Diesel Toyota Avanza 1.3 G Toyota Avanza 1.3 G Mitsubishi Perusahaan Asuransi No Polis B 9095 KYT PT Asuransi Sinar Mas 02.055.2012.52275 B 9795 WI PT Asuransi Sinar Mas 02.055.2012.52354 B 8556 GI PT Asuransi Sinar Mas 02.062.2012.60324 02-02-2013 s/d -2-022014 100.000.000 B 1641 XU PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 152.800.000 B !415 TKD PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 120.300.000 B 1171 LTO PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 127.000.000 B 1518 PVC PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 95.250.000 B 2451 SU PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 160.000.000 B 1066 AL PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868; B 1912 BFJ B 2842 YT 80 Masa Berlaku Nilai Pertanggungan (Rp) No Polisi 15-10-2012 s/d 15-102014 15-10-2012 s/d 15-102014 14-02-2013 s/d 14-022014 14-02-2013 s/d 14-022014 14-02-2013 s/d 14-02- 235.000.000 175.000.000,00 101.000.000 121.800.000 70.000.000 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk No. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jenis Kendaraan Kuda Toyota Avanza 1.3 G Mercedes Benz E200 A/T Toyota Avanza New 1.3 G VVT-I M/T Toyota Avanza 1.3 G Toyota Kijang Innova G 2.5 M/T Diesel Toyota Kijang Innova G 2.5 M/T Diesel Toyota Avanza New 1.3 G VVT-I M/T Toyota Avanza 1.3 G Hino Dutro 130 HD Mitsubishi FE 73 Mitsubishi FM 517 HS No Polisi Advance Civil Structure Engineering Technology Perusahaan Asuransi Nilai Pertanggungan (Rp) No Polis Masa Berlaku 101.000.000 2014 B 8596 QU PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 B 1666 SH PT Asuransi Adira Dinamika 230212012591 08-11-2012 s/d 08-112013 316.350.000 B 1704 TFV PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 114.500.000 B 1070 UFJ PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 115.000.000 B 8134 XE PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 148.150.000 B 8192 QY PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 152.000.000 B 1372 KFD PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 112.000.000 PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 PT Asuransi Adira Dinamika 218412002486 B 9651 DX PT Asuransi Adira Dinamika 218412002358 F 8795 FY PT Asuransi Central Asia 218411003617 Toyota Avanza 1.3 G B 1317 UFS PT Central Sejahtera Insurance 010102021100002.00 9994 Mercedes Benz E250 CGI Toyota Avanza 1.3 GMMEJ Mitsubishi Kuda Toyota Kijang KF71 SHR B 12 RON B 1439 PVD B 9096 KYT B 29 TMS 11-V0060621-MVA PT Asuransi Qbe Pool 11-V00622-MVA 14-02-2013 s/d 14-022014 01-08-2012 s/d 01-082014 20-07-2012 s/d 20-072014 11-08-2011 s/d 11-082013 113.900.000 235.000.000 192.000.000 485.000.000 13-08-2012 s/d 13-082013 137.500.000 05-08-2011 s/d 05-082013 880.000.000 B 315 AO PT Asuransi Mitra Maparya 0108021200386 20-07-2012 s/d 20-072013 100.000.000 B 2842 YT PT Asuransi Adira Dinamika 230213002868 14-02-2013 s/d 14-022014 70.000.000 B 11741 ID PT Asuransi Mitra Maparya 0108021200535 3-10-2012 s/d 3-10-2013 90.000.000 Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi QBE Pool Indonesia, PT Central Sejahtera Insurance, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Mitra Maparya, dan PT Prakarsa Semesta Alam sebagai perusahaan penyedia jasa asuransi. Manajemen Perseroan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi atas aset-aset material milik Perseroan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang bersangkutan. 13. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perseroan dan Entitas Anak melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak afiliasi, yang terafiliasi dengan Perseroan dan Entitas Anak melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. 1. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Pengadaaan dan Pemasangan Mechanical & Electrical System Proyek Plaza Cikampek, Letter of Acceptance No. 002/LOA/TPH-NEW SH/MEA/AH/VI/2012 tertanggal 4 Juli 2012, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pihak Pertama Pihak Kedua Ruang Lingkup Kerjasama : : : e. Jangka Waktu Perjanjian : f. Harga : Perseroan; PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia; Pengadaan & Pemasangan Mechanical & Electrical System Proyek Plaza Cikampek; Sesuai dengan Master Schedule yang dibuat oleh Perseroan; Rp6.820.000.000,- (enam miliar delapan ratus dua puluh juta Rupiah); 81 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 2. Advance Civil Structure Engineering Technology g. Hak & Kewajiban : h. Denda : - Pihak Kedua wajib melakukan pergantian maupun perbaikan bila terjadi kemacetan akibat tidak adanya peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ketentuanketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian ini; Bilamana pekerjaan Pihak Kedua menimbulkan kerugian bagi pihak lain maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pihak Kedua Pihak Kedua wajib membayar denda kepada Pihak Pertama maksimal 5% dari Nilai Kontrak; Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Pengadaaan dan Pemasangan Temporary Non-removable Ground Anchoring System Proyek Setiabudi Sky Garden Apartemen Jakarta, Surat Perintah Kerja No. 025/SPK/AIDSS/VI/2012 tertanggal 12 Juni 2012, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pihak Pertama Pihak Kedua Ruang Lingkup Kerjasama : : : e. Jangka Waktu Perjanjian : f. Harga : g. Hak & Kewajiban : h. Denda : Perseroan; PT Dinamik Struktural Sistem; Pengadaaan dan Pemasangan Temporary Non-removable Ground Anchoring System Proyek Setiabudi Sky Garden Apartemen Jakarta; Sesuai dengan Master Schedule Plaza Cikampek yang dibuat oleh Perseroan; Rp3.245.000.000 (tiga miliar dua ratus empat puluh lima juta Rupiah); Pihak Kedua wajib melakukan pergantian maupun perbaikan bila terjadi kemacetan akibat tidak adanya peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ketentuanketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian ini; Bilamana pekerjaan Pihak Kedua menimbulkan kerugian bagi pihak lain maka segala kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pihak Kedua; Pihak Kedua wajib membayar denda kepada Pihak Pertama maksimal 5% dari Nilai Kontrak; Hubungan dengan pihak-pihak afiliasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak afiliasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi Saldo Utang per 30 April 2013 PT Dinamik Struktural Sistem Kesamaan Pemegang Saham dan Direksi Utang usaha Rp1.533.846.600 PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia Entitas asosiasi Utang usaha Rp1.010.880.860 14. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING YANG DILAKUKAN PERSEROAN Dibawah ini adalah perjanjian-perjanjian yang dilakukan Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Perjanjian Kredit 1. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term Loan) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), sesuai dengan dokumentasi dan ketentuan sebagai berikut: Ketentuan dalam Perjanjian Kredit antara lain: a. Bentuk Fasilitas : - b. Tujuan Fasilitas : - Pinjaman Berjangka (Term Loan) 2; Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan sub limit Fasilitas Letter Of Credit (L/C); Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 2 digunakan untuk pembelian Hydraulic Rotary Drilling Rig; 82 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology - - c. Jumlah Fasilitas : - - - d. Suku Bunga - e. Jangka Waktu : - - - f. Jaminan : - - - - - - - Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan sub limit Fasilitas Letter Of Credit (L/C) digunakan untuk pembelian alat-alat berat; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4 digunakan untuk pembelian maupun refinancing heavy equipment baik baru maupun bekas; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 2 penggunaan maksimal sebesar USD1.000.000,00 (satu juta Dollar Amerika Serikat); Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan sub limit Fasilitas Letter of Credit (L/C) sebesar USD 2,000,000.00 (dua juta Dollar Amerika). Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4 dengan maksimal penggunaan sebesar Rp35.000.000.000,00 (tiga puluh lima miliar Rupiah); Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 2 dengan suku bunga 6,5% (enam koma lima persen) per tahun; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan sub limit Fasilitas Letter Of Credit (L/C) dengan suku bunga 6,5% (enam koma lima persen) per tahun dan sub limit fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan suku bunga 11% (sebelas persen); Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4 dengan suku bunga 12% (dua belas persen) per tahun; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 2 dimulai sejak tanggal 4 Maret 2011 dan berakhir pada tanggal 4 Maret 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan 10 Mei 2014; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan sub limit Fasilitas L/C dan sub limit fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dimulai sejak tanggal 21 September 2012 dan berakhir pada tanggal 7 Agustus 2015; Fasilitas Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4 dimulai sejak tanggal 23 November 2012 dan berakhir pada tanggal 23 Juli 2015; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1387/Gandoang atas tanah dan bangunan yang terletak di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1585/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 430/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 920/Cikini atas tanah dan bangunan di Jalan Kali Pasir Guru Demar I No. 1, RT 001/01, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 126/Romokalisari atas tanah dan bangunan di Jalan Blok VIII – 9D, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Surabaya; Personal Guarantee atas nama Hilarius Arwandi; The Eminence Apartement Dharmawangsa lantai 27 No. 6 atas nama Perseroan, lokasi jalan Dharmawangsa X No. 86 Jakarta senilai Rp4.506.000.000,00 (empat miliar lima ratus enam juta Rupiah); Mesin dan pelengkapan senilai Rp26.840.000.000,00 (dua puluh enam miliar delapan ratus empat puluh juta Rupiah) dan USD4,069,525.92 (empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh lima koma sembilan puluh dua Dollar Amerika Serikat); 83 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology - g. h. Domisili Hukum Pembatasan/Larangan : : Account Receivable Perseroan senilai Rp167.500.000.000,00 (seratus enam puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah); Margin Deposit sebesar 10% (sepuluh persen) dari setiap pembukaan L/C dan Bank Garansi; Setoran jaminan tunai (Margin Deposit) minimal 10% (sepuluh persen) dari nilai Bank Garansi yang akan diterbitkan oleh Bank berdasarkan Fasilitas Bank Garansi; Account Receivable Perseroan senilai Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); Penyerahan invoice alat berat maksimal 8 (delapan) bulan setelah tanggal penarikan pertama; Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor; Selama jangka waktu kredit, Perseroan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal dibawah ini tanpa persetujuan BII: 1. Memberikan mandat untuk mengoperasikan Perseroan pada pihak lain. 2. Mengubah pengurus perusahaan dan shareholder. 3. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham, afiliasi dan membayar pinjaman pemegang saham. 4. Membayar dividen. 5. Melakukan pencairan paid-up capital dan retain earning. 6. Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham. 7. Memperoleh pinjaman atau menambah pinjaman kepada pihak lain, dan menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal. 8. Menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini. 9. Menyatakan pailit. 10. Menjaminkan fix asset atau menjaminkan kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai guarantor untuk kepentingan pihak lain. 2. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), sesuai dengan dokumentasi dan ketentuan sebagai berikut: Ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan antara lain: a. Bentuk Fasilitas : Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 1; Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 2 Berjangka dengan sub limit Fasilitas Bank Garansi dan Letter Of Credit; Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3. b. Tujuan Fasilitas : Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 1 digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan; Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 2 Berjangka (Term Loan) dengan sub limit Fasilitas Bank Garansi dan Letter Of Credit digunakan untuk kebutuhan modal kerja (Project Financing); Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3 digunakan untuk kebutuhan kerja (existing dan future project) c. Jumlah Fasilitas : Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 1 sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp29.000.000.000,00 (dua puluh sembilan miliar Rupiah) Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 2 sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah); sub limit fasilitas Bank Garansi sebesar Rp60.000.000.000,00 (enam puluh miliar Rupiah); sub limit Letter Of Credit sebesar US$10.000.000,00 (sepuluh juta Dollar Amerika Serikat); Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3 sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah). d. Suku Bunga : Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 1 dengan suku bunga 11% (sebelas persen) per tahun; 84 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology - e. Jangka Waktu : f. Jaminan : g. h. Domisili Hukum Pembatasan/Larangan : : Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 2 sub limit fasilitas Bank Garansi dan/atau fasilitas Letter Of Credit dengan suku bunga 11% (sebelas persen) per tahun; Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3 dengan suku bunga 12% (dua belas persen) per tahun. Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 1 dimulai sejak tanggal 10 Mei 2009 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2014; Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 2 sub limit fasilitas Bank Garansi dan/atau fasilitas Letter Of Credit dimulai sejak tanggal 28 Oktober 2009 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2014; Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3 dimulai sejak tanggal 23 November 2012 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2014:. Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1387/Gandoang atas tanah dan bangunan yang terletak di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1585/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 430/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 920/Cikini atas tanah dan bangunan di Jalan Kali Pasir Guru Demar I No. 1, RT 001/01, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 126/Romokalisari atas tanah dan bangunan di Jalan Blok VIII – 9D, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Surabaya; Personal guarantee atas nama Hilarius Arwandi; The Eminence Apartement Dharmawangsa lantai 27 No. 6 atas nama Perseroan, lokasi jalan Dharmawangsa X No.86 Jakarta senilai Rp4.506.000.000,00 (empat miliar lima ratus enam juta Rupiah); mesin dan pelengkapan senilai Rp26.840.000.000,00 (dua puluh enam miliar delapan ratus empat puluh juta Rupiah) dan USD4,069,525.92 (empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh lima koma sembilan puluh dua Dollar Amerika Serikat); account receivable Perseroan senilai Rp167.500.000.000,00 (seratus enam puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah); Margin Deposit sebesar 10% (sepuluh persen) dari setiap pembukaan L/C dan Bank Garansi; Setoran jaminan tunai (Margin Deposit) minimal 10% (sepuluh persen) dari nilai Bank Garansi yang akan diterbitkan oleh Bank berdasarkan Fasilitas Bank Garansi; account receivable Perseroan senilai Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); penyerahan invoice alat berat maksimal 8 (delapan) bulan setelah tanggal penarikan pertama; Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor; 85 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Selama jangka waktu kredit, Perseroan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal dibawah ini tanpa persetujuan BII: 1. Menerima atau mendapatkan fasilitas pinjaman dari pihak lain untuk mengikat diri sebagai penjamin; 2. Menjual, menyewakan, mentransfer, memindahkan hak, menghapuskan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Debitur 3. Memberikan mandat untuk mengoperasikan Perseroan pada pihak lain. 4. Mengubah pengurus perusahaan dan shareholder. 5. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham, afiliasi dan membayar pinjaman pemegang saham. 6. Membayar dividen. 7. Melakukan pencairan paid-up capital dan retain earning. 8. Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham. 9. Memperoleh pinjaman atau menambah pinjaman kepada pihak lain, dan menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal. 10. Menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini. 11. Menyatakan pailit. 12. Menjaminkan fix asset atau menjaminkan kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai guarantor untuk kepentingan pihak lain. 3. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), sesuai dengan dokumentasi dan ketentuan sebagai berikut: Ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan antara lain: a. Bentuk Fasilitas : Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan); b. Tujuan Fasilitas : Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) dipergunakan untuk tambahan modal kerja Perseroan; c. Jumlah Fasilitas : sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp5.000.000.000,00 (lima miliar Rupiah); d. Suku Bunga : 11% (sebelas persen) per tahun; e. Jangka Waktu : Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) dimulai sejak tanggal 10 Mei 2007 dan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2014; f. Jaminan : Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1387/Gandoang atas tanah dan bangunan yang terletak di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1585/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 430/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 920/Cikini atas tanah dan bangunan di Jalan Kali Pasir Guru Demar I No. 1, RT 001/01, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 126/Romokalisari atas tanah dan bangunan di Jalan Blok VIII – 9D, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Surabaya; Personal Guarantee atas nama Hilarius Arwandi; The Eminence Apartement Dharmawangsa lantai 27 No. 6 atas nama Perseroan, lokasi jalan Dharmawangsa X No.86 Jakarta senilai Rp4.506.000.000,00 (empat miliar lima ratus enam juta Rupiah); Mesin dan pelengkapan senilai Rp26.840.000.000,00 (dua puluh enam miliar delapan ratus empat puluh juta Rupiah) dan USD4,069,525.92 (empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh lima koma sembilan puluh dua Dollar Amerika Serikat); Account Receivable Perseroan senilai Rp167.500.000.000,00 (seratus enam puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah); 86 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology - g. h. Domisili Hukum Pembatasan/Larangan : : Margin Deposit sebesar 10 % (sepuluh persen) dari setiap pembukaan L/C dan Bank Garansi; Setoran jaminan tunai (Margin Deposit) minimal 10% (sepuluh persen) dari nilai Bank Garansi yang akan diterbitkan oleh Bank berdasarkan Fasilitas Bank Garansi; Account Receivable Perseroan senilai Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); penyerahan invoice alat berat maksimal 8 (delapan) bulan setelah tanggal penarikan pertama; Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor; Selama jangka waktu kredit, Perseroan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal dibawah ini tanpa persetujuan BII: 1. Menerima atau mendapatkan fasilitas pinjaman dari pihak lain untuk mengikat diri sebagai penjamin; 2. Menjual, menyewakan, mentransfer, memindahkan hak, menghapuskan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Debitur 3 Memberikan mandat untuk mengoperasikan Perseroan pada pihak lain. 4. Mengubah pengurus perusahaan dan shareholder. 5. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham, afiliasi dan membayar pinjaman pemegang saham. 6. Membayar dividen. 7. Melakukan pencairan paid-up capital dan retain earning. 8. Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham. 9. Memperoleh pinjaman atau menambah pinjaman kepada pihak lain, dan menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal. 10. Menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini. 11. Menyatakan pailit. 12. Menjaminkan fix asset atau menjaminkan kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai guarantor untuk kepentingan pihak lain. 4. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit Fasilitas Bank Garansi Line 1 dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), sesuai dengan dokumentasi dan ketentuan sebagai berikut: Ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan antara lain: a. Bentuk Fasilitas : Pinjaman Bank Garansi Line 1; b. Tujuan Fasilitas : Bank Garansi Proyek (Bid Bond) c. Jumlah Fasilitas : Setinggi-tingginya Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah) d. Jangka Waktu : Pinjaman Bank Garansi Line 1 akan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Mei 2014; f. Jaminan : - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1387/Gandoang atas tanah dan bangunan yang terletak di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 430/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 920/Cikini atas tanah dan bangunan di Jalan Kali Pasir Guru Demar I No. 1, RT 001/01, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; - Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 126/Romokalisari atas tanah dan bangunan di Jalan Blok VIII – 9D, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Surabaya; - Personal Guarantee atas nama Hilarius Arwandi; - The Eminence Apartement Dharmawangsa lantai 27 No. 6 atas nama Perseroan, lokasi jalan Dharmawangsa X No.86 Jakarta senilai Rp4.506.000.000,00 (empat miliar lima ratus enam juta Rupiah); 87 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology - g. Domisili Hukum h. Pembatasan/Larangan : : Mesin dan pelengkapan senilai Rp26.840.000.000,00 (dua puluh enam miliar delapan ratus empat puluh juta Rupiah) dan USD4,069,525.92 (empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh lima koma sembilan puluh dua Dollar Amerika Serikat); Account Receivable Perseroan senilai Rp167.500.000.000,00 (seratus enam puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah); Margin Deposit sebesar 10% (sepuluh persen) dari setiap pembukaan L/C dan Bank Garansi; Setoran jaminan tunai (Margin Deposit) minimal 10% (sepuluh persen) dari nilai Bank Garansi yang akan diterbitkan oleh Bank berdasarkan Fasilitas Bank Garansi; Account Receivable Perseroan senilai Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); penyerahan invoice alat berat maksimal 8 (delapan) bulan setelah tanggal penarikan pertama; Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor; Selama jangka waktu kredit, Perseroan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal dibawah ini tanpa persetujuan BII: 1. Menerima atau mendapatkan fasilitas pinjaman dari pihak lain untuk mengikat diri sebagi penjamin; 2. Menjual, menyewakan, mentransfer, memindahkan hak, menghapuskan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Debitur 3. Memberikan mandat untuk mengoperasikan Perseroan pada pihak lain. 4. Mengubah pengurus perusahaan dan shareholder. 5. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham, afiliasi dan membayar pinjaman pemegang saham. 6. Membayar dividen. 7. Melakukan pencairan paid-up capital dan retain earning. 8. Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham. 9. Memperoleh pinjaman atau menambah pinjaman kepada pihak lain, dan menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal. 10. Menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini. 11. Menyatakan pailit. 12. Menjaminkan fix asset atau menjaminkan kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai guarantor untuk kepentingan pihak lain. 5. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit Fasilitas Bank Garansi Line 2 dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), sesuai dengan dokumentasi dan ketentuan sebagai berikut: Ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan antara lain: a. b. Bentuk Fasilitas Tujuan Fasilitas : : c. Jumlah Fasilitas : d. Jangka Waktu : f. Jaminan : Pinjaman Bank Garansi Line 2; Bank Garansi Untuk Proyek dari MACE (Mace International Limited UK) untuk proyek New British Embassy; Setinggi-tingginya Rp43.000.000.000,00 (empat puluh tiga miliar Rupiah) Pinjaman Bank Garansi Line 2 dimulai 17 Oktober 2011 dan akan berakhir pada tanggal 10 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan 4 Maret 2014; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1387/Gandoang atas tanah dan bangunan yang terletak di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 430/Gandoang atas tanah dan bangunan di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor; 88 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology - - - - - g. Domisili Hukum : h. Pembatasan/Larangan : Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 920/Cikini atas tanah dan bangunan di Jalan Kali Pasir Guru Demar I No. 1, RT 001/01, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat; Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 126/Romokalisari atas tanah dan bangunan di Jalan Blok VIII – 9D, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Surabaya; Personal guarantee atas nama Hilarius Arwandi; The Eminence Apartement Dharmawangsa lantai 27 No. 6 atas nama Perseroan, lokasi jalan Dharmawangsa X No.86 Jakarta senilai Rp4.506.000.000,00 (empat miliar lima ratus enam juta Rupiah); Mesin dan pelengkapan senilai Rp26.840.000.000,00 (dua puluh enam miliar delapan ratus empat puluh juta Rupiah) dan USD4,069,525.92 (empat juta enam puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh lima koma sembilan puluh dua Dollar Amerika Serikat); Account Receivable Perseroan senilai Rp167.500.000.000,00 (seratus enam puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah); Margin Deposit sebesar 10% (sepuluh persen) dari setiap pembukaan L/C dan Bank Garansi; Setoran jaminan tunai (Margin Deposit) minimal 10% (sepuluh persen) dari nilai Bank Garansi yang akan diterbitkan oleh Bank berdasarkan Fasilitas Bank Garansi; Account Receivable Perseroan senilai Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); penyerahan invoice alat berat maksimal 8 (delapan) bulan setelah tanggal penarikan pertama; Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor; Selama jangka waktu kredit, Perseroan tidak diperbolehkan melakukan hal-hal dibawah ini tanpa persetujuan BII: 1. Menerima atau mendapatkan fasilitas pinjaman dari pihak lain untuk mengikat diri sebagi penjamin; 2. Menjual, menyewakan, mentransfer, memindahkan hak, menghapuskan sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Debitur 3. Memberikan mandat untuk mengoperasikan Perseroan pada pihak lain. 4. Mengubah pengurus perusahaan dan shareholder. 5. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham, afiliasi dan membayar pinjaman pemegang saham. 6. Membayar dividen. 7. Melakukan pencairan paid-up capital dan retain earning. 8. Melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham. 9. Memperoleh pinjaman atau menambah pinjaman kepada pihak lain, dan menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal. 10. Menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini. 11. Menyatakan pailit. 12. Menjaminkan fix asset atau menjaminkan kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai guarantor untuk kepentingan pihak lain. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk selaku kreditor atas penghapusan pembatasan terhadap hak-hak Perseroan untuk: (i) Merubah pengurus Perusahaan dan pemegang saham; (ii) Membayar dividen; dan (iii) Melakukan pencairan paid-up capital dan Retain Earnings yang semula dibatasi oleh kreditor tersebut, sesuai dengan Surat Nomor.S.2013.0007/DIR WHOLESALE-Corp. Banking. Portfolio Mgmt Commercial tanggal 6 Februari 2013, Surat Nomor No.S.2013.0050/DIR WHOLESALE-Corp. Banking. Portfolio Mgmt Commercial tanggal 2 Mei 2013 dan Surat Nomor No.S.2013.0225/DIR WHOLESALE-Corp. Banking. Portfolio Mgmt Corporate, tanggal 13 Mei 2013 perihal Persetujuan Perubahan Negative Covenant yang diterima Perseroan, dengan telah diperolehnya surat persetujuan tersebut Perseroan berhak untuk melakukan: (i) Perubahan susunan pengurus Perseroan dan pemegang sahamnya; (ii) Melakukan pembayaran dividen kepada para pemegang sahamnya; dan (iii) Melakukan pencairan atas bagian dari Modal Disetor dan Laba Ditahan. Persetujuan 89 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology tersebut mencakup seluruh perjanjian kredit yang telah dibuat oleh dan antara Perseroan dan BII pada saat Prospektus ini diterbitkan. Adapun saldo masing-masing Perjanjian Kredit Perseroan terhadap Bank BII per 30 April 2013 adalah sebagai berikut. Pinjaman Berjangka (Term Loan) 2 Pinjaman Berjangka (Term Loan) 3 dengan sub limit Fasilitas Letter Of Credit (L/C) Pinjaman Berjangka (Term Loan) 4 Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 1 Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 2 Pinjaman Promes Berulang (Demand Loan) 3 Pinjaman Rekening Koran (Overdraft Loan) Pinjaman Bank Garansi Line 1 Pinjaman Bank Garansi Line 2 : : USD107,667 USD1,116,109 : : : : : : : Rp5.071.871.380,Rp29.000.000.000,Rp28.899.569.749,Rp40.000.000.000,Rp0,Rp11.230.916.156,Rp2.117.639.835,- Perjanjian Konstruksi & Pondasi 6. 7. Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Proyek The Pakubuwono Signature II (”TPS”) dengan PT Mandiri Eka Abadi, Letter of Acceptance No. 004/LOA/TPS/MEA/AH/VI/2011 tertanggal 15 juni 2011 yang kemudian dirubah pada 22 November 2011 dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. d. e. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian : : : : : f. Harga Pekerjaan : g. Jaminan Pelaksanaan : PT Mandiri Eka Abadi; Perseroan; Pengerjaan Proyek The Pakubuwono Signature; Jalan Pakubuwono No. 6, Jakarta Selatan; 14 hari setelah dikeluarkan Surat Perintah Kerja oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) sampai dengan 30 November 2013; Rp171.061.017.628,00 (seratus tujuh puluh satu miliar enam puluh satu juta tujuh belas ribu enam ratus dua puluh delapan Rupiah); Advance Payment Bond dari Asuransi ACA; Performance Bond dari Asuransi ACA sejumlah Rp11.249.000.000,00 (sebelas miliar dua ratus emapat puluh sembilan juta Rupiah). Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Proyek The Pakubuwono House 4 - Struktur dengan PT Mandiri Eka Abadi, Letter of Acceptance No. 002/LOA/TPH-NEW SH/MEA/AH/VI/2012 tertanggal 11 Juni 2012, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama : : : d. e. Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian : : f. Harga Pekerjaan : g. Jaminan Pelaksanaan : PT Mandiri Eka Abadi; Perseroan; Pengerjaan proyek The Pakubuwono House 4 – Struktur Jakarta; Jalan Pakubuwono No. 6, Jakarta Selatan; 14 Hari sejak Surat Perintah Kerja oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dan batas waktu penyelesaian pekerjaan tanggal 28 Februari 2014; Rp88.930.351.627,00 (delapan puluh delapan miliar sembilan ratus tiga puluh juta tiga ratus lima puluh satu ribu enam ratus dua puluh tujuh ribu Rupiah); Advance Payment Bond; Performance Bond sejumlah Rp4.446.517.581,00 (empat miliar empat ratus empat puluh enam juta lima ratus tujuh belas ribu lima ratus delapan puluh satu Rupiah); 90 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 8. 9. 10. Advance Civil Structure Engineering Technology Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Proyek Alila Seminyak Resort Bali dengan PT Anaamaya Mitra Selaras, Surat Penunjukan No. 002/AMS-PENJ/VI/2012 tertanggal 18 Juni 2012, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. d. e. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian : : : : : f. Harga Pekerjaan : g. Jaminan Pelaksanaan : PT Anaamaya Mitra Selaras; Perseroan; Pekerjaan Struktur dan Arsitektur Proyek Alila; Bali; 15 Bulan untuk Alila Seminyak (sampai dengan September 2013) dan 16 Bulan untuk Blok A dan Blok J (sampai dengan Oktober 2013) sejak ditandatanganinya Surat penunjukan ini; Rp185.705.000.620,00 (seratus delapan puluh lima miliar tujuh ratus lima juta enam ratus dua puluh Rupiah); 5% dari nilai kontrak; Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Proyek Apartemen Setiabudi Skygarden dengan KSO Setiabudi Rasuna, Letter of Accaptance No. 001/LOA/JO-AI/SSG/XII/2011 tertanggal 21 Desember 2011, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama : : : d. e. f. Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian Harga Pekerjaan : : : KSO Setiabudi Rasuna; Perseroan; Pengerjaan apartemen Setiabudi Skygarden Tower satu dan dua Apartemen Setiabudi yang meliputi Concrete works comprising poured concrete, reinforcing steel and formwork; structural steel works; integral; fluid applied; membrane dan cementtatious waterproofing; masonry termasuk block work with practical columns & lintels; Plaster, screed, painting, floor hardener and traffic markings; ceramic, homogeneous and stone tiling; stair balustrades and handrails; etc. Jakarta; 21 Desember 2011 sampai dengan 21 November 2014; Rp575.828.421.727 (lima ratus tujuh puluh lima miliar delapan ratus dua puluh delapan juta empat ratus dua puluh satu ribu tujuh ratus dua puluh tujuh Rupiah) dan US$ 7.411.023,00 (tujuh juta empat ratus sebelas ribu dua puluh tiga Dollar Amerika Serikat); Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Proyek Apartemen Setiabudi Skygarden dengan KSO Setiabudi Rasuna, Letter of Accaptance No. 007/HO-DIR/RSR/XII/2011 tertanggal 21 Desember 2011, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama : : : d. e. f. Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian Harga Pekerjaan : : : KSO Setiabudi Rasuna; Perseroan; Pengerjaan pembangunan tower 3 Apartemen Setiabudi yang meliputi Concrete works comprising poured concrete, reinforcing steel and formwork; structural steel works; integral, fluid applied, membrane dan cementtatious waterproofing; masonry termasuk block work with practical columns & lintels; Plaster, screed, painting, floor hardener and traffic markings; ceramic, homogeneous and stone tiling; stair balustrades and handrails; etc. Jakarta; 21 Desember 2011 sampai dengan 21 November 2014; Rp177.778.047.147,00 (seratus tujuh puluh tujuh miliar tujuh ratus tujuh puluh delapan juta empat puluh tujuh ribu seratus empat puluh tujuh Rupiah) dan US$ 5.037.525,00 (lima juta tiga puluh tujuh ribu lima ratus dua puluh lima Dollar Amerika Serikat); 91 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 11. 12. Advance Civil Structure Engineering Technology Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kerja Proyek ST. Regis Office dan Hotel dengan PT Greenland Rajawali Utama, perjanjian No. 054/GRU-LOA-PACKAGE03A/XI/2012 dan No.055/GRU-LOAPACKAGE03B/XI/2012 tertanggal 28 November 2012, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama : : : d. e. Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian : : f. Harga Pekerjaan : PT Greenland Rajawali Utama; Perseroan; Supply, installation, testing, monitoring of the bored pilling dan diaphragm wall; Ground anchors; demolition work and ground anchor installation; excavation & mat foundation. Jakarta; Fase 1 dimulai tanggal 29 November 2012 dan berakhir pada 10 Februari 2013; Fase 2 dimulai 18 Januari 2013 dan berakhir pada 28 juni 2013; Rp82.000.000.000,00 (delapan puluh dua miliar Rupiah) dan Rp18.000.000.000,00 (delapan belas miliar Rupiah); Emiten telah menandatangani Perjanjian Kerja Main Building Works - District 8 Mixed Use Development Project Phase 1 dengan PT Sumbercipta Griyautama, Surat Perjanjian Kerja No. 102/SCGU12000/EXT/IV/2013 tertanggal 25 April 2013, dibuat dibawah tangan, dengan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. b. c. Pelaksana proyek Kontraktor Ruang Lingkup Kerjasama : : : d. e. f. Lokasi Pekerjaan Jangka Waktu Perjanjian Harga Pekerjaan : : : PT Sumbercipta Griyautama; (i) Emiten dan (ii) Daewoo Engineering & Construction Ltd;; Main Contract System; Pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur dan arsitektur; mengkoordinasi dan mengatur Nominated Supplier dan Nominated Sub Contractor; Masa Pemeliharaan selama 1 tahun setelah BAST 1; sesuai dengan gambar, spesifikasi teknis, serta berita acara yang telah diberikan; Material supply by Owner, terdiri dari: a) readymix concrete, wastage 3%, b) besi beton, wastage 3% (scrap material milik owner), c). Homogeneous Tile & Ceramic Tile, wastage 3% untuk pola standart dan dihitung per keeping / tile untuk pola khusus, d) Sanitary fixtures tanpa wastage + biaya pengganti material rusak sesuai kesepakatan kedua belah pihak; Jakarta; 33 bulan kalender dari serah terima lahan; Rp800.800.000.000,00 (delapan ratus miliar delapan ratus juta Rupiah); 15. PERKARA-PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DIREKSI & KOMISARIS PERSEROAN DAN DIREKSI & KOMISARIS ENTITAS ANAK Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tersangkut/terlibat dalam satu perselisihan, baik yang telah menjadi perkara atau diadili dimuka pengadilan maupun yang belum menjadi perkara dimuka pengadilan. Perselisihan tersebut tidak membawa dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan. Untuk perkara hukum atau perselisihan yang bersifat material terhadap Perseroan, maka telah diungkapkan sebagaimana dalam laporan keuangan Perseroan per 31 Desember 2012, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada tanggal Prospektus ini, Perseroan tercatat dan masih terlibat dalam 1 (satu) perkara perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yaitu perkara perdata dalam register No. 15/Pdt.G/2012/PN.JKT.SEL. antara Perseroan sebagai Penggugat dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Badan Usaha Milik Negara cq. PT Perusahaan Listrik Negara sebagai Tergugat. Adapun ringkasan isi gugatan tersebut adalah sebagai berikut: Para Pihak Penggugat : Perseroan Tergugat : Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Badan Usaha Milik Negara Cq. PT. Perusahaan Listrik Negara 92 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Kasus Posisi: - Penggugat sedang mengerjakan proyek property/konstruksi di Apartemen Residence Senopati yang beralamat di Jalan Senopati Raya – Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan; - Tergugat mewajibkan Penggugat untuk membayar tagihan susulan pelanggaran golongan III (TS3) atas ID Pel No. 543104747697 dan ID Pel No.543104753550 yang masing-masing berjumlah sebesar Rp1.180.856.880,00 (satu miliar seratus delapan puluh juta delapan ratus lima puluh enam ribu delapan ratus delapan puluh Rupiah), total seluruhnya menjadi Rp2.361.713.760,00 (dua miliar tiga ratus enam puluh satu juta tujuh ratus tiga belas ribu tujuh ratus enam puluh Rupiah) atas proyek property/konstruksi di Apartemen Residence Senopati; - Penggugat tidak memenuhi klaim Tergugat disebabkan karena Tergugat tidak memiliki dasar hukum yang sah, juga tidak disertai bukti-bukti yang kuat dengan melalui uji teknis dan uji tera; - Kemudian Tergugat melakukan tindakan pemutusan sementara pasokan aliran tenaga listrik ke area kerja Penggugat secara sepihak dan pemutusan permanen/bongkar rampung aliran listrik dengan cara membongkar alat pembatas dan pengukur (APP) yang terpasang diarea kerja Penggugat; - Atas tindakan Tergugat tersebut, Penggugat mendaftarkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Nilai Perkara: Kerugian materiil Rp2.361.713.760,00 (dua miliar tiga ratus enam puluh satu juta tujuh ratus tiga belas ribu tujuh ratus enam puluh Rupiah). Pada tingkat pertama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan yang mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya. Saat ini, perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Jakarta. Manajemen Perseroan telah mengungkapkan perkara yang sedang dihadapi oleh Perseroan, dan berkeyakinan bahwa apapun hasil keputusan dari proses perkara tersebut, tersebut tidak akan memiliki pengaruh yang material terhadap operasional dan kinerja keuangan Perseroan, dan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. 93 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 94 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk IX. 1. Advance Civil Structure Engineering Technology KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN PENDAHULUAN Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi gedung di Indonesia dengan fokus usaha pada konstruksi proyek-proyek properti komersial, hunian, industri, dan resor. Dengan pengalaman selama 18 tahun, Perseroan berkeyakinan sangat dikenal di industri dalam membangun gedung berkualitas tinggi di seluruh Indonesia. Secara historis, sebagian besar dari proyek Perseroan dilaksanakan di Pulau Jawa, Indonesia. Perseroan telah menyelesaikan konstruksi proyek dalam berbagai sektor perekonomian Indonesia. Sejak pendiriannya pada tahun 1995, Perseroan telah berpengalaman di dalam berbagai macam proyek antara lain proyek apartemen residensial, proyek gedung perkantoran, proyek infrastruktur, dan proyek gedung komersial. Kantor pusat Perseroan berkedudukan di Gedung Wisma ITC, Jalan Abdul Muis Nomor 8, Jakarta Pusat. Seluruh unit kerja berlokasi di Wisma ITC, Jakarta. Nama ACSET mengandung arti Advance Civil Structure Engineering Technology. Perseroan dibentuk dan dikelola oleh tim profesional yang berpengalaman dan spesialis dibidangnya. Perseroan memiliki pengalaman sebagai konsultan spesialis konstruksi dan memiliki catatan pengalaman proyek di Jakarta, Aceh, Medan, Pekan Baru, Dumai, Batam, Balikpapan, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Gresik, Semarang, Jepara, Rembang, Tuban, Surabaya, Bali dan Ho Chi Minh Vietnam. Perseroan telah meraih berbagai macam penghargaan sebagai wujud dari keberhasilan Perseroan dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik serta keahlian dalam bidangnya. Adapun berbagai penghargaan maupun sertifikasi yang diperoleh, sebagai berikut: Sertifikasi Perseroan ISO 9001:2008 Sumber: Perseroan 2. OHSAS 18001:2007 ISO 14001:2004 KEGIATAN USAHA PERSEROAN Kegiatan usaha utama yang dilakukan oleh Perseroan adalah jasa konstruksi yang dapat diklasfikasi menjadi 2 (dua) segmen usaha yaitu i) kontrak jasa konstruksi, dan ii) kontrak pondasi. Didukung oleh tenaga kerja ahli dengan kemampuan multi disiplin, Perseroan berkeyakinan dapat memberikan solusi kepada kliennya untuk setiap tahapan kegiatan proyek yang dimiliki oleh klien. Adapun kontribusi pendapatan masing-masing unit usaha Perseroan terhadap total pendapatan usaha Perseroan tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Jenis Pendapatan Usaha Kontrak Jasa Konstruksi Kontrak Pondasi Total Pendapatan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % Pendapatan Usaha % 277.694 83,09% 210.269 78,61% 241.245 79,59% 347.606 81,02% 513.057 76,59% 56.502 16,91% 57.220 21,39% 61.862 20,41% 81.457 18,98% 156.849 23,41% 334.196 100,00% 267.489 100,00% 303.107 100,00% 429.063 100,00% 669.906 100,00% 95 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Berikut ini merupakan penjelasan mengenai setiap segmen usaha utama Perseroan: a. Kontrak Jasa Konstruksi Dalam melaksanakan kegiatan usaha utamanya, pendapatan usaha yang diterima oleh Perseroan paling besar diterima dari pengerjaan kontrak jasa konstruksi. Kontrak jasa konstruksi yang dilakukan Perseroan antara lain ialah proyek pengerjaan pembangunan gedung hotel, apartemen residensial, pusat perbelanjaan, menara perkantoran, dan infrastruktur (antara lain power plant, dan jembatan). Perseroan pada saat ini berfokus dalam pengerjaan gedung hotel, apartemen residensial, pusat perbelanjaan, dan menara perkantoran dengan kelas premium. Proyek-proyek kontrak jasa konstruksi yang pernah dikerjakan oleh Perseroan antara lain meliputi: No Nama Proyek Lokasi Pemilik Proyek Nilai Kontrak (Jutaan Rupiah) Tahun Penyelesaian Jakarta PT Mandiri Eka Abadi 9.900 2012 Jakarta PT Inspirasi Jelas Itqoni 29.300 2012 Jakarta PT Pacific Place 10.550 2012 Jakarta PT Elite Prima Hutama 123.000 2012 4 The Pakubuwono Townhouse Plaza Pasar Cikampek Renovasi sisi Selatan Pacific Place Kota Kasablanka II 5 Kota Kasablanka Jakarta PT Elite Prima Hutama 134.000 2011 6 Senopati Residence 8 Jakarta PT Bintang Sedayu Makmur 218.085 2011 7 Metro Dallas Bandung Bandung PT Barisan Integra 42.000 2011 8 Pabrik Lelco Ekspansi Pembangkit Listrik Tanjung Jati B Tangerang PT Lelco Trinindo Nusantara Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd 12.690 2011 23.509 2010 10 Gandaria City Jakarta PT Artisan Wahyu 222.805 2010 11 Equity Tower Peremajaan Pasar Induk Kramat Jati Jakarta PT Graha Sampoerna PT Tritunggal Sentra Sejahtera 145.873 2010 22.750 2009 1 2 3 9 12 Semarang Jakarta 13 Pacific Place Jakarta PT Pacific Place Jakarta 278.577 2007 14 Techno World Bogor PT Daihan Cipta 13.829 2007 15 Surabaya PT Sentral Supel Perkasa 249.590 2006 Jakarta PT Kiang Multi Corporation 7.568 2006 Surabaya PT Pakuwon Permai 126.683 2004 18 BG Junction Gedung Perkantoran PT Kiang Multi Corporation Supermal-PTC Pakuwon Indah Mirota Batik Yogyakarta PT Mirota Batik 3.852 2004 19 Jogjatronik Yogyakarta PT Kaidi Indojaya 20.708 2003 20 Sun Plaza Medan PT Manunggal Wiratama 124.603 2003 21 Mal Tunjungan Plaza IV Surabaya PT Artisan Surya Kreasi 12.400 2001 22 Tunjungan Plaza IV Surabaya PT Pakuwon Jati 2.834 1997 16 17 96 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Proyek-proyek kontrak jasa konstruksi yang sedang dikerjakan oleh Perseroan antara lain meliputi: No. 1 2 3 Nama Proyek Lokasi The Pakubuwono Signature The Pakubuwono House New British Embassy Jakarta Jakarta Jakarta 4 TS Suites Hotel Bali 5 Mall Townsquare Bali Bali 6 Alila Hotel Bali Bali 7 8 9 10 11 12 Setiabudi Skygarden Setiabudi Skygarden Tower 3 Plaza Pasar Cikampek TS Suites Hotel (arsitektur) Mall Townsquare Bali (arsitektur) Cikampek Satrio Office Tower Jakarta Jakarta Jakarta Bali Bali Pemilik Proyek PT Mandiri Eka Abadi PT Mandiri Eka Abadi Mace International (UK) Ltd. PT Graha Megaria Bali PT Graha Megaria Bali PT Anaamaya Resort Seminyak JSO KSO Proyek Setiabudi Rasuna PT Rasuna Setiabudi Raya PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Graha Megaria Bali PT Graha Megaria Bali PT Mitra Pertala Perkasa Nilai Kontrak (Jutaan Rupiah) Waktu Pelaksanaan Konstruksi Dimulai Selesai 155.510 2011 2013 89.845 2012 2013 119.221 2011 2013 20.428 2012 2013 20.071 2012 2013 168.823 2012 2014 584.116 2012 2015 202.833 2012 2015 29.300 2012 2013 17.645 2013 2013 6.155 2013 2013 54.938 2013 2013 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2011, 2012, pendapatan atas kontrak jasa konstruksi Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp241.245 juta, Rp347.606 juta dan Rp513.057 juta, yang merupakan sekitar 80%, 81% dan 77% dari jumlah pendapatan Perseroan. Sedangkan sisanya berasal dari pendapatan atas kontrak pondasi. b. Kontrak Pondasi Kontrak pondasi merupakan suatu pekerjaan pembuatan pondasi untuk gedung, jembatan, dan bangunan lainnya, termasuk pekerjaan retaining wall atau dinding penahan tanah. Pondasi yang dimaksud adalah pondasi dalam, seperti bangunan bor, bored piling juga dinding diaphragm sebagai retaining wall. Dimana pekerjaan pondasi ini dikerjakan dengan menggunakan peralatan berat (bored piling rigs, diaphragm wall grab, crowler crane, excavator, dan lain-lain). Perseroan memiliki pengalaman dalam pengerjaan kontrak pondasi karena telah banyak menyelesaikan berbagai kontrak pondasi dan deep basement yang memiliki kompleksitas dan skala besar. Proyek-proyek kontrak pondasi yang pernah dikerjakan oleh Perseroan antara lain meliputi: No Nama Proyek Lokasi Pemilik Proyek Nilai Kontrak (Jutaan Rupiah) Tahun Penyelesaian 1 Sahid Sudirman Center Jakarta KSO Sahid Megatama Gemilang 70.000 2012 2 Tanah Abang Blok B Jakarta Gading Raya Propertindo 24.972 2012 Jakarta Obayashi Corporation 16.512 2012 Jakarta PT Simpruk Arteri Lestari 34.300 2012 5 Tanjung Priok Access Road E2A Botanical Residences Jakarta Hotel 101 Dharmawangsa Jakarta PT Visi Utama Indonesia 1.664 2012 6 Margo Hotel Depok Depok PT Puri Dibya Property 25.190 2012 3 4 97 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 7 8 9 10 11 12 13 Hotel Grand Aston Ekspansi Pembangkit Listrik Tanjung Jati B Ciputra World KonstruksiPT Semen Gresik Foundation Penambahan Baris Gerbang Toll Manyaran-Jatingaleh Toll Semarang-Solo Tahap 1 Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Yogyakarta Advance Civil Structure Engineering Technology Jakarta PT Jonatan Bintang Utama Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd. PT Ciputra Adi Graha 9.850 2010 3.791 2009 100.143 2009 Surabaya PT Swadaya Graha 2.040 2009 Semarang PT Waskita Karya 834 2009 Semarang PT Waskita Karya 2.512 2009 Semarang PT Zelan Indonesia 27.445 2008 10.225 2008 Semarang 14 Jembatan Suramadu Surabaya Consortium of Chinese Contractor (CRBC-CHEC) Indonesia Suramadu Bridge Project 15 Ciputat Flyover Jakarta Obayashi Corporation 1.840 2008 Ho Chi Minh Estella Joint Venture Co. Ltd. 78.481 2008 Jakarta PT Bangun Kharisma 2.348 2008 Jakarta PT Putra Pratama Sukses 39.433 2008 18 Pengembangan Estella Residential Konstruksi Kantor Penghubung Provinsi Sumatra Barat Pasar Tanah Abang Blok B 19 Jalan Utama Gandaria Jakarta PT Artisan Wahyu 2.090 2007 20 Gedung Departemen Kelautan & Perikanan Jakarta PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 1.471 2007 21 Gedung Sekretariat Negara Jakarta PT Adhi Karya (Persero), Tbk 2.474 2007 22 Pembangkit Tenaga Listrik PT SAI Aceh Xiament Huadian Power Equipment Co. Ltd. (XHPEC) / China Huadian Engineering Co. Ltd. 5.043 2007 23 SMESCO Promotion Center & Convention Center Jakarta PT Lince Romauli Raya 3.127 2007 24 Century Hill Bandung PT Adhi Karya (Persero) Tbk 2.058 2006 16 17 Jakarta KSO PP-CAI 4.175 2006 26 Gedung Departemen Perdagangan Sekolah IPEKA Meruya Jakarta PT Palu Mas Sejati 462 2006 27 Gedung YKK Zipper Bandung Sjimizu-SBCK J.O 439 2006 28 Hotel Marriott Medan PT Kurnia Tetap Mulia 7.700 2006 29 Gedung Dipenda Semarang PT Surya Baru 265 2005 30 Gedung Geologi Jakarta PT Jatikarta Megah Laksana 317 2005 31 Grand Hyatt Bali (Ruang Bali) Bali Shimizu- SBCK J.O 1.117 2005 32 Pacific Place Jakarta 28.325 2005 33 Plaza Sudirman Jakarta PT Metropolitan Mulia Persada PT Savitya Tridaya 24.200 2005 34 Menara Merdeka Banten PT Adhi Karya (Persero) Tbk 322 2005 25 98 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 35 Hotel Bahana Surya Balikpapan PT. Bumi Liputan Jaya 1.122 2005 36 Saphir Square Yogyakarta PT Saphir Yogya Supermall 3.720 2004 37 Plaza Ambarukmo Yogyakarta PT Putera Mataram Mitra Sejahtera 5.335 2004 38 Pasar Tanah Abang Blok A Jakarta PT Priamanaya Djan Faridz International 31.339 2004 39 Plaza Asia & Sudirman Mansion Jakarta PT Metropolitan Mulia Persada 24.200 2003 40 Proyek BKPM Jakarta PT Waskita Karya 241 2003 41 Hotel Crown International Medan PT Sewangi Suryapermai 4.898 2003 42 Sun Plaza Medan PT Manunggal Wiratama 13.298 2002 43 Pakuwon Golf & Family Club Surabaya PT Artisan Surya Kreasi 21.921 2002 44 Bank Mestika Medan PT Nusa Raya Cipta 1.100 1998 45 Menara Telkom Jakarta PT Telekomunikasi indonesia 5.535 1998 46 Menara Gas Jakarta PT Wahana Seno Utama 13.027 1998 47 Menara Merdeka Jakarta PT Graha Lintas Properti 14.550 1997 48 Menara Sahid Jakarta Sahid Group 25.250 1997 49 Supermal Surabaya PT Artisan Surya Kreasi 520 1997 50 Graha Niaga 2 Jakarta PT PP-Taisei 11.857 1997 51 Tunjungan Plaza IV Surabaya PT Pakuwon Jati 792 1997 52 Plaza Dago Bandung PT Adhi Mitra Jasa Indah 1.487 1997 53 Menara Jakarta Jakarta PT Indocitra Grahabawana 599 1996 54 Apartemen Megah Indah Jakarta PT Panen Emas Indah 2.573 1996 55 Wisma Dharmala Jakarta PT Dharmala Intiland 3.850 1996 56 Graha Iskandarsyah Jakarta PT Ismawa Trimitra 2.667 1996 57 Bank Indonesia Gedung “D” Jakarta PT Waskita Karya 2.832 1995 58 Ekstension Le Meridien Jakarta PT Duta Graha Indah 402 1995 Proyek-proyek kontrak pondasi yang sedang dikerjakan oleh Perseroan antara lain meliputi: No. 1 2 3 Nama Proyek Botanica Residences Jakarta Tanjung Priok Access Road E2A Silo Bosowa Mataram Lokasi Jakarta Jakarta Nusa Tenggara Pemilik Proyek PT Simpruk Arteri Lestari Obayashi Corporation PT Waskita Karya 99 Nilai Kontrak (Jutaan Rupiah) Waktu Pelaksanaan Konstruksi Dimulai Selesai 31.182 2012 2013 22.282 2012 2013 1.100 2013 2013 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Barat 4 Bahana Office Tower @ Mega Kuningan Jakarta 5 18 Office Park Jakarta 6 Satrio Office Tower Jakarta 7 District 8 @ Senopati Jakarta 8 Delta Spa Pancoran Jakarta 9 Sahid Yogya Yogyakarta 10 Silo Banjarmasin Banjarmasin 11 St Regis (Hotel) Jakarta 12 St Regis (Office) Jakarta PT Bahanasemesta Citra Nusantara PT Kalma Propertindo Jaya PT Mitra Pertala Perkasa PT Sumber Cipta Griya Utama PT Galaxy Chandra Purnama PT Koba Pangestu PT PP (Persero) PT Greenland Rajawali Utama PT Greenland Rajawali Utama 30.750 2013 2013 30.600 2013 2013 9.875 2013 2013 20.500 2013 2013 4.239 2013 2013 33.500 2013 2013 1.300 2013 2013 16.364 2013 2013 74.545 2013 2013 Salah satu proyek yang menjadi proyek notable Perseroan adalah dalam pengerjaan proyek Pacific Place, Jakarta, dimana Perseroan tidak hanya mampu menyelesaikan proyek tersebut pada medan yang sangat sulit, tetapi juga mampu melakukannya dalam jangka waktu yang singkat, dimana Perseroan dapat menyelesaikan proyek Pacific Place dalam waktu 18 (delapan belas) bulan dimulai dari lantai lower ground. 3. PROSES BISNIS PERSEROAN Proses bisnis pada jasa konstruksi yang diberikan oleh Perseroan dibagi menjadi 2 (dua) proses utama, yaitu proses pemasaran dan proses persiapan & pelaksanaan proyek. Proses tersebut dapat dijabarkan dengan skema sebagai berikut: Proses Pemasaran (Marketing) Keterangan proses bisnis: 1. 2. 3. 4. Menerima dan mencatat informasi lisan/tertulis dari pelanggan. Mempelajari permintaan pelanggan termasuk ketersediaan peralatan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Atas dokumen tender yang diberikan kepada departemen lain maka kemudian dibuatkan dokumen tanda terima. Jika memutuskan untuk tidak berpartisipasi maka Perseroan membuat pemberitahuan ke pelanggan yang bersangkutan. Jika ikut berpartisipasi, maka Perseroan lalu menyiapkan dan mengirimkan surat penawaran harga ke pelanggan. Menghadiri undangan klarifikasi. Jika tidak ada undangan klarifikasi maka penjelasan akan disampaikan via telepon atau faksimili. Jika tidak ada revisi penawaran harga, maka Perseroan kemudian memastikan apakah mendapatkan proyek atau tidak. 100 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 5. Jika terdapat revisi harga, maka Perseroan kemudian mengirimkan dokumen revisi penawaran harga yang ditandatangai Direksi atau dapat diwakili oleh manager pemasaran. 6. Menerima undangan negosiasi. Jika tidak ada undangan negosisasi, Perseroan tidak melanjutkan ke tahap selanjutnya. 7. Jika ada undangan negosisasi dari pelanggan secara tertulis/lisan maka Perseroan kemudian menghadiri undangan negosiasi dan mendapatkan risalah rapat. 8. Memastikan mendapatkan proyek: Jika tidak mendapatkan proyek, proses selesai. Bagian pemasaran akan melakukan evaluasi atas tender yang kalah. Bagian pemasaran memiliki sasaran mutu dalam hal pencapaian target tender yang diperoleh. Jika sasaran mutu tidak dicapai maka bagian pemasaran melakukan analisa terhadap ketidakpencapaian target tersebut dengan mengeluarkan formulir tindakan koreksi dan pencegahan. Jika mendapatkan proyek maka Perseroan akan menerima Surat Perintah Kerja (“SPK”) 9. Perseroan menerima SPK dari pelanggan. SPK ditandatangani oleh Direktur/Presiden Direktur setelah ditandatangani oleh manajer pemasaran. SPK dikoordinasikan dengan bagian terkait, yaitu : manajer operasional/proyek dan manajer keuangan. 10. Mempelajari SPK atau kontrak dari pelanggan. Jika tidak disetujui maka Perseroan tidak melanjutkan ke tahap selanjutnya. 11. Jika SPK disetujui, Perseroan kemudian membuat data proyek & koordinasi dengan bagian terkait. Jika terjadi perubahan kontrak maka bagian pemasaran akan menginformasikan ke departemen terkait dan bagian pemasaran akan menerima perubahan kontrak terkait. 12. Setelah menyelesaikan proyek, bagian pemasaran akan melakukan survei kepuasan pelanggan yang dilakukan setahun sekali atau setiap proyek selesai. Proses Persiapan dan Pelaksanaan Proyek Keterangan proses bisnis: 1. 2. 3. 4. 5. Menerima SPK & data proyek dari Direksi. Menerima dokumen kontrak untuk pelaksanaan proyek yang memuat SPK, data proyek, rencana kerja & syarat, spesifikasi, Bill of Quantity serta gambar konstruksi Survei lokasi, membentuk tim pelaksana proyek dan menyusun jadwal dan metode kerja. Membuat suatu rencana mutu atau kualitas yang akan dilaksanakan pada proyek tersebut, dengan mempertimbangkan ketepatan waktu pelaksanaan dan biaya yang telah ditetapkan Membuat /merevisi Project Quality Plan (PQP) dan meminta persetujuan direksi. Jika pekerjaan di sub-kontrakan ke perusahaan lain maka dibuat Surat Perjanjian Kerja atau Surat Perintah Kerja. PQP dibuat 1 minggu sebelum pelaksanaan proyek dilakukan. Melakukan aktivitas proyek sesuai PQP dan membuat Laporan Kemajuan Proyek. Laporan Kemajuan Proyek antara lain: Laporan Harian Laporan Mingguan Laporan Bulanan Dokumentasi Proyek, dan lain-lain Melakukan pengawasan atas semua aktivitas proyek dengan membuat surat / form permohonan ijin & inspeksi yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek tersebut, yaitu: Ijin Kerja Lembur Ijin Pengecoran Inspeksi Bekisting & Pembesian Tersting & Commisioning, dan lain-lain. 101 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 6. 7. 8. 9. 4. Advance Civil Structure Engineering Technology Menyelesaikan proyek. Jika ada penyimpangan, membuat daftar & memberi status terhadap NCR (Non Compliance Report). Persiapan serah terima proyek jika progres pekerjaan telah mencapai 100% (seratus persen). Melakukan inspeksi proyek. Jika tidak setuju, maka bagian pemasaran kemudian membuat data proyek dan koordinasi dengan pihak terkait. Jika setuju, maka antara Perseroan dengan pemilik proyek melakukan serah terima bangunan. PEMASARAN Di bidang usaha jasa konstruksi, kegiatan pemasaran baru dapat terlaksana apabila pengguna jasa memberikan “kepercayaan” kepada pelaksana. Hal tersebut berkaitan dengan sifat jasa konstruksi yang menawarkan sesuatu yang belum terwujud dengan suatu harga, kualitas dan waktu penyerahan yang telah ditentukan. Proses pengerjaan proyek dilaksanakan di tempat pengguna jasa berdasarkan kontrak yang disepakati bersama antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Guna mengintensifkan usaha-usaha pemasaran, nama baik Perseroan saat ini telah menjadi sarana pemasaran yang utama. Dalam kaitannya untuk memperoleh suatu proyek, Perseroan mengumpulkan informasi mengenai proyek-proyek yang potensial melalui informasi yang didapatkan dari berbagai sumber. Kegiatan pemasaran dan distribusi Perseroan didukung dengan: a. Rekomendasi yang diperoleh dari pelanggan yang telah menggunakan jasa Perseroan sebelumnya, konsultan, arsitek, dan pihak-pihak yang pernah terlibat dalam proyek-proyek sebelumnya. b. Hubungan baik yang telah terjalin antara manajemen Perseroan dengan para pemilik proyek c. Menggunakan networking untuk mendapatkan informasi proyek yang berasal dari para pemilik proyek. d. Mengikuti proses prakualifikasi, lelang, sampai dengan kontrak. 5. PELANGGAN & DAYA SAING Berikut ini merupakan daftar pelanggan yang dimiliki oleh Perseroan semenjak Perseroan berdiri hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan: No Nama Klien Proyek 1 CIC (Consortium of Indonesian Contractors) PT Wijaya Karya, Waskita Karya, Hutama Karya & Adhi Karya Jembatan Suramadu 2 Company Mechanized Construction 6 Long Thanh Dau Giay Project, Ho Chi Minh, Vietnam 3 Consortium of Chinese Contractor (CRBC-CHEC) Indonesia Suramadu Bridge Project Jembatan Suramadu 4 Estella Joint Venture Co. Ltd Estella Residential Development Project 5 JO KSO Setiabudi Setiabudi Skygarden 6 KSO PP-CAI Gedung kantor Departemen Perdagangan 7 KSO Shimizu-SBCK Grand Hyat Bali dan YKK Zipper Building, Cimanggis 8 Mace International New British Embassy, Jakarta 9 Ministry of Foreign Affairs Singapore Singapore Embasy, Jakarta 10 Mitsui Engineering & Shipbuilding Co., Ltd. Tanjung Jati B Power Plant Expansion Project (2 x 660 MW), Jepara, Jawa Tengah 11 Obayashi Corporation Flyover Ciputat 12 PT Adhi Karya Menara Merdeka, Century Hill Bandung, Sekretariat Negara Building, Departemen Kelautan dan Perikanan 13 PT Adhi Mitra Jasa Indah Plaza Dago 14 PT Anaamaya Mitra Selaras Alila Seminyak Resort Bali 15 PT Artisan Surya Kreasi Supermal Surabaya, Mal Tunjangan Plaza IV Surabaya, Pakuwon Golf & Family Club 16 PT Artisan Wahyu Gandaria City, Gandaria Mainstreet 102 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk No Advance Civil Structure Engineering Technology Nama Klien Proyek 17 PT Aryan Indonesia Kidzania Pacific Place 18 PT Asialand The Peak 19 PT Barisan Integra Gedung Metro Dallas Alun-Alun Bandung 20 PT Bintang Sedayu Makmur Residence 8 @ Senopati 21 PT Bumi Liputan Jaya Hotel Bahana Surya Extension 22 PT Ciputra Adigraha Ciputra World 23 PT Daihan Cipta Prima Developer Techno World Plaza Bogor 24 PT Dharmala Intiland Wisma Dharmala 25 PT Dizamatra Powerindo Proyek Pelabuhan/Dermaga Patra Tani 26 PT Elite Prima Hutama Kota Kasablanka 27 PT Gading Raya Propetindo Pertokoan & Perkantoran Blok A Zona 3 Tanah Abang 28 PT Graha Lintas Properti Menara Merdeka 29 PT Graha Megaria Bali TS Suites Hotel Bali dan Mall Townsquare Bali 30 PT Graha Sampoerna Equity Tower 31 PT Hotel Candi Baru Hotel Tentrem 32 PT Indocitra Grahabawana Menara Jakarta 33 PT Indokoprima Utamajaya SK LBO Dumai 34 PT Inspirasi Jelas Itqoni Pasar Plaza Cikampek 35 PT Ismawa Trimitra Graha Iskandarsyah Building 36 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk Setiabudi Skygarden 37 PT Jatikarya Megah Laksana Geologi Building 38 PT Jonatan Bintang Utama Hotel Grand Aston Yogyakarta 39 PT Kaidi Indojaya Jogjatronik 40 PT Karya Propertindo Investama Sophie Paris Building 41 PT Karyadeka Graha Lestari Alamanda Tower 42 PT Kiang Multi Office Building of PT. Kiang Multi Corporation 43 PT Korea World Center Korea Town 44 PT Krakatau Engineering Proyek P5 New Coal Grinding Mill PT Indocement, Proyek Tuban IV 45 PT Kurnia Tetap Mulia The Marriot Hotel Medan 46 PT Lelco Trindo Nusantara Gedung Pabrik Lelco 47 PT Lince Romauli Raya SMESCO Promotion Center & Convention Center Building 48 PT Mandiri Eka Abadi The Pakubuwono Signature, The Pakubuwono House. 49 PT Manunggal Wiratama Sun Plaza Medan 50 PT Metropolitan Mulia Persada Plaza Asia & Sudirman Mansion, Pacific Place SCBD 51 PT Mirota Batik Mirota Batik 52 PT Mitra Pertala Perkasa Satrio Office Tower 53 PT Nusa Raya Cipta Bank Mestika 54 PT Pacific Place Jakarta Pacific Place 55 PT Pakuwon Jati Tunjungan Plaza IV, 56 PT Pakuwon Permai Supermal - PTC Pakuwon Indah 57 PT Palarudhibi Teguh Makmur Medan Focal Point, Medan 103 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk No Advance Civil Structure Engineering Technology Nama Klien Proyek 58 PT Palu Mas Sejati IPEKA Meruya, 59 PT Panen Emas Indah Megah Indah Apartement I 60 PT Panen GL Galeries Lafayette, Pacific Place 61 PT PP - Taisei Graha Niaga 2 62 PT Priamanaya Djan Faridz International Pasar Tanah Abang Blok A 63 PT Putra Mataram Prima Plaza Ambarukmo 64 PT Putra Pratama Sukses Pasar Tanah Abang Blok B 65 PT Rasuna Setiabudi Raya Tower 3 Setiabudi Skygarden Apartment 66 PT Saphir Yogya Saphir Square 67 PT Savitya Tridaya Plaza Sudirman 68 PT Sentral Supel Perkasa BG Junction 69 PT Sewangi Surya Permai Crown International Hotel Medan 70 PT South Pacific Viscose Bored Pile Foundation of Line Viscose Building PT. South Pacific Viscose Purwakarta 71 PT Surya Baru Sejahtera Dipenda Building 72 PT Swadaya Graha Bore Pile Proyek Pembangunan Pondasi PT. Semen Gresik, Proyek Mossanto, Mojokerto-Jatim 73 PT Telekomunikasi Indonesia Menara Telkom 74 PT Tripura Indah Persada Project MR 75 PT Tritunggal Sentra Sejahtera Peremajaan Pasar Induk Kramat Jati 76 PT Truba Gading Megah Main Power Building Kahatex 1X7 MW Power Plant 77 PT Visi Utama Indonesia Hotel 101 Darmawangsa 78 79 PT Wahana Seno Utama PT Waskita Karya 80 PT Zelan Indonesia Menara Gas BKPM, Ruas Gerbang Tol Manyaran-Jatingaleh, Tol Semarang-Solo Tahap I & Ruas Semarang-Bawen, Hotel Santika Coal Fired Power Plant, Rembang, Jawa Tengah 81 Sahid Group Menara Sahid 82 Saigon Apartment Saigon Residence, Vietnam 83 Xiament Huadian Power Equipment Co.Ltd Captive Power Plant of PT SAI Sumber: Perseroan 6. BAHAN BAKU Bahan baku yang digunakan oleh Perseroan sebagian besar berasal dari materi lokal (berkisar antara 70-75%), sementara sisanya impor (khususnya peralatan mekanikal, elektrikal, dan plumbing). Biaya bahan baku yang berasal dari pemasok, dalam struktur beban kontrak (cost structure) Perseroan adalah sebesar 60-65%, yang pengadaannya dituangkan dalam bentuk kontrak pengadaan bahan baku dengan harga dan jangka waktu tertentu. Banyaknya pemasok yang tersedia menguntungkan Perseroan untuk mendapatkan bahan baku sehingga Perseroan selama ini tidak memiliki ketergantungan terhadap pemasok tertentu. 7. TEKNOLOGI INFORMASI Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas usaha khususnya dalam dunia konstruksi. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan munculnya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi. Manfaat yang dapat diperoleh dari perkembangan teknologi informasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 104 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk a. b. c. d. Advance Civil Structure Engineering Technology Mudah mencari informasi pasar konstruksi. Mudah mencari informasi perkembangan teknologi konstruksi. Mudah untuk mengembangkan database vendor ke luar negeri. Sebagai sarana promosi dan komunikasi dengan pelanggan dan mitra kerja melalui publikasi website Perseroan. Dalam usaha mengembangkan Perseroan yang didasari atas rencana pengembangan konsep kerja, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kinerja pegawai, efisiensi dan efektifitas kerja serta pengenalan produk baru, dibutuhkan penerapan teknologi informasi yang terintegrasi sehingga rencana pengembangan Perseroan dapat terealisasi dan berjalan dengan baik. Saat ini sistem informasi yang digunakan Perseroan telah menggunakan teknologi elektronik, baik secara visual, audio, maupun audio visual. Pada perkembangannya, teknologi informasi pastinya dibuat untuk memudahkan individu/golongan dalam menerima informasi berupa data yang tepat, akurat, dan aktual. Seiring dengan hal tersebut, kemajuan yang terjadi adalah meningkatnya produktivitas pekerjaan dan efisiensi waktu dan kontrol dalam sebuah entitas usaha pada umumnya dan bidang konstruksi pada khususnya. Para penggunanya pun saat ini sudah dimudahkan dalam mengirim, menerima, ataupun mengakses teknologi informasi tersebut, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa segala jenis kegiatan telah berbasis teknologi. Hal positif yang didapat dengan semakin berkembang dan majunya teknologi informasi adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. Mendapatkan informasi mengenai pemasok secara lengkap dengan mudah. Membuat promosi Perseroan melalui website resmi Perseroan, sehingga mitra kerja dari luar negeri pun dapat mengenal Perseroan. Memiliki account email resmi Perseroan untuk masing-masing pegawai sehingga mudah dihubungi. Mudah mencari informasi tentang kemajuan di bidang konstruksi di dalam dan luar negeri. Dengan mudah mengembangkan database vendor keluar negeri. Tingkat kompetisi yang tinggi memaksa Perseroan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi pelanggan seperti waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan kualitas yang lebih tinggi. Sejalan dengan rencana tersebut, Perseroan telah merancang bagian terpenting dari sistem informasi perseroan yaitu pengembangan aplikasi dan pembangunan perangkat keras yang baru, sesuai perkembangan teknologi informasi, sebagai berikut : a. Aplikasi disposisi surat elektronik yang digunakan untuk mendistribusikan surat-surat Perseroan secara elektronik dan mail intranet dengan menggunakan perangkat lunak. Memanfaatkan fasilitas internet dengan membuat website Perseroan (www.acset.co) sebagai media promosi agar dapat diakses oleh pelanggan secara global. Penggunaan sistem informasi proyek secara online yaitu program SIAP Kontraktor. Server terdapat di kantor pusat dan dapat di akses secara interaktif melalui internet dari seluruh proyek Perseroan, kantor pusat dan workshop. b. c. d. 8. PERSAINGAN Dalam industri jasa konstruksi, perusahaan-perusahaan dibagi dalam beberapa klasifikasi berdasarkan Undang-Undang Jasa Konstruksi No. 22 tahun 2000, yaitu: No. Klasifikasi 1. Kelas B (Besar) 2. Kelas M (Menengah) 3. Kelas K (Kecil) Nilai Proyek Rp1.000.000.000 s/d Rp10.000.000.000 <Rp1.000.000.000 Saat ini Perseroan berada pada klasifikasi Kelas B (Besar). Persaingan dalam industri jasa konstruksi cukup tajam karena jumlah pesaing sekitar 125 Perusahaan klasifikasi B di seluruh Indonesia. Persaingan tersebut menjadi semakin ramai dengan masuknya kontraktor-kontraktor asing untuk mengikuti tender-tender ICB (International Competitive Biding) pada proyek-proyek yang didanai dengan pinjaman luar negeri. Walau demikian, tidak mudah bagi suatu Perusahaan untuk masuk dalam usaha jasa konstruksi klasifikasi Kelas B (Besar) karena dibatasi oleh penguasaan teknologi, padat modal dan pengusahaan serta penguasaan pasar yang tinggi. (Sumber: Biro Pusat Statistik, 2012). 105 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Perseroan memahami bahwa persaingan dalam penjualan di industri konstruksi di Indonesia sangatlah ketat. Namun dengan keahlian dan pengalaman yang telah dimilikinya, Perseroan yakin memiliki posisi kuat dalam persaingan. Hal ini terutama didukung dengan keunggulan bersaing Perseroan diantaranya pengalaman dan rekam jejak serta tenaga kerja yang ahli serta manajemen yang berpengalaman yang dimiliki Perseroan dalam proyek-proyek pembangunan pondasi serta premium high-rise building. Dibawah ini adalah beberapa perusahaan konstruksi yang menjadi kompetitor Perseroan: No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Pesaing dalam hal 1. PT Indonesia Pondasi Raya (Indopora) Jasa Konstruksi (Pondasi) Penjualan 2. PT Tata Wirautama Jasa Konstruksi Penjualan 3. PT Total Bangun Persada Tbk Jasa Konstruksi Penjualan 4. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Jasa Konstruksi Penjualan 5. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Jasa Konstruksi Penjualan Dengan adanya persaingan di industri konstruksi, sesuai dengan data olahan internal Perseroan dengan sumber dari Badan Pusat Statistik bulan Desember 2012, Perseroan meyakini bahwa pangsa pasar Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar 0,08% (nol koma nol delapan persen) yaitu diperbandingkan antara pasar yang diperoleh Perseroan dengan total nilai belanja pada industri konstruksi atas dasar harga berlaku yang informasinya tersedia untuk umum, dengan rincian sebagai berikut: (dalam miliar Rupiah) 2012 Keterangan 2008 2009 2010 2011 Produk Domestik Bruto industri konstruksi atas dasar Harga berlaku (per Desember 2012) 419.712 555.193 660.891 754.484 860.965 Pendapatan usaha Perseroan 334 267 303 429 670 (%) 0,08% 0,05% 0,05% 0,06% 0,08% Catatan: *) Data merupakan hasil olahan internal Perseroan dengan sumber dari BPS 9. PROSPEK USAHA Keunggulan Kompetitif Sebagai salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia yang telah dikenal oleh banyak Perusahaan pengembang dalam dan luar negeri, Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang memperkuat kinerja Perseroan yaitu sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. Perseroan memiliki rekam jejak dan pengalaman selama 18 tahun. Sedangkan pendiri Perseroan telah aktif dalam industri jasa konstruksi di Indonesia selama lebih dari 25 tahun. “Brand recognition” yang kuat dalam pengerjaan proyek prestisius dan high-end. Basis klien yang luas mencakup pengembang/pemilik properti lokal dan asing. Memiliki spesialisasi dalam penyediaan jasa kontraktor pondasi dan diaphragm wall . Penyedia solusi jasa kontruksi secara menyeluruh. Memiliki manajemen dan tenaga kerja yang berpengalaman dan berdedikasi. Berfokus dalam kualitas, keandalan, ketepatan waktu, keamanan, dan efisiensi biaya atas setiap proyek yang ditangani oleh Perseroan. Kapabilitas dalam menangani proyek dengan cakupan yang luas. Kemampuan untuk menerapkan pengetahuan di bidang konstruksi yang dimiliki dalam setiap segmen pengerjaan proyek. Merupakan perusahaan konstruksi yang memiliki kompetensi dalam menangani pengerjaan proyek pondasi dan basement terdalam hingga high-rise building di Indonesia. 10. STRATEGI USAHA Strategi Perseroan untuk mewujudkan pencapaian usaha dalam hal nilai kontrak, pendapatan usaha dan laba Perseroan dilakukan dengan melakukan hal-hal berikut: a. Meningkatkan aktivitas bisnis konstruksi Perseroan pada segmen pasar Perseroan yaitu proyek-proyek dengan kualitas premium. 106 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk b. c. d. e. f. g. h. Advance Civil Structure Engineering Technology Melakukan ekspansi usaha dalam bidang konstruksi sipil dan marine works seiring dengan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia. Menambah peralatan dan mesin konstruksi untuk mendukung kegiatan, pertumbuhan, dan profitabilitas proyek. Memperluas kegiatan usaha dan mendirikan anak Perusahaan dalam bidang: - Penyewaan peralatan konstruksi (tower cranes, crawler cranes, dan concrete pumps) - Penyediaan dan jasa sub-kontraktor formworks - Jasa mekanikal, elektrikal, dan plumbing - Penyediaan dan pemasangan bahan konstruksi khusus - Penyediaan bahan baku konstruksi seperti ready mixed concrete. Ekspansi usaha ke luar negeri terutama di Vietnam dan Myanmar melalui Entitas Anak yaitu AIC untuk Vietnam dan anak perusahaan yang saat ini sedang dalam proses pendirian di Myanmar. Ekspansi usaha melalui kerjasama operasi (KSO) dan mencari partner strategis dengan perusahaan multinasional. Berinvestasi dalam penggunaan teknologi dan metode kerja terkini antara lain (i) penggunaan Building Information Modelling (BIM); dan (ii) sistem konstruksi terkini. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas Perseroan. Berinvestasi dalam sumber daya manusia untuk mendukung perkembangan kegiatan usaha Perseroan antara lain dengan mengikuti dan memberikan pelatihan kepada karyawan Perseroan dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas. Perseroan tetap percaya bahwa kesiapan manajemen didukung dengan tata kelola perusahaan yang baik, pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan strategi usaha yang telah diprogramkan, akan membawa peluang pertumbuhan dan mewujudkan harapan masa depan Perseroan yang lebih baik. 11. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE – GCG) Penerapan GCG merupakan suatu hal yang sangat penting bagi integritas bisnis Perseroan. Berdasarkan prinsip ini, maka seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan berkomitmen untuk menerapkan praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi perusahaan publik. Perseroan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) (“GCG”) sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam - LK dan BEI. Terkait dengan penerapan Prinsip GCG dalam kegiatan usaha Perseroan, Perseroan telah membentuk dan memiliki alat-alat kelengkapan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No: Kep-305BEJ/07-2004 tentang Peraturan No. I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat (“Peraturan Pencatatan Bursa”) dan peraturan-peraturan Bapepam-LK terkait sebagai berikut : x x x Komisaris Independen, yaitu Robert Mulyono Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), yaitu Any Setyowati Direktur Tidak Terafiliasi, yaitu Djatikesumo Subagio Disamping itu, Perseroan juga berkomitmen untuk membentuk Komite Audit paling lambat 6 (enam) bulan setelah Perseroan tercatat sesuai dengan ketentuan Peraturan Pencatatan Bursa dan dengan tetap memperhatikan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki anggota Direksi yang memiliki kemampuan teknis maupun non-teknis, serta pengalaman dalam bidang konstruksi sesuai dengan ketentuan peraturan pencatatan di BEI. Perseroan juga telah membentuk divisi internal audit yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen Perseroan. 12. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (“AMDAL”) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, bagi usaha dan atau kegiatan yang tidak diwajibkan menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). Perseroan telah memperoleh pengesahan atas dokumen UKL dan UPL untuk kegiatan usaha workshop/bengkel kerja dan penampungan alat berat yang berlokasi di Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, sebagaimana dimuat dalam Surat No.660/3847/BA tanggal 30 Desember 2008 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tata Ruang Dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. 107 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 13. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan sedang mengajukan permohonan pendaftaran Merek dan Hak Cipta pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai berikut: No. Nama HAKI 1. “ACSET” (Stylized) Jenis HAKI Merek Kelas 37 No. Sertifikat - Masa Berlaku - 2. “ACSET” (Figuratif) Merek 37 - - 3. Merek 37 - - 4. “ACSET INDONUSA + Lukisan” “ACSET” (Stylized) Merek 42 - - 5. “ACSET” Hak Cipta - - - 108 Kolom Keterangan Masih dalam Pengurusan dengan No. Agenda J002013011793, Tanggal Penerimaan 15 Maret 2013 Masih dalam Pengurusan dengan No. Agenda J002013011794, Tanggal Penerimaan 15 Maret 2013 Masih dalam Pengurusan dengan No. Agenda J002013011795, Tanggal Penerimaan 15 Maret 2013 Masih dalam Pengurusan dengan No. Agenda J002013011796, Tanggal Penerimaan 15 Maret 2013 Masih dalam Pengurusan dengan No. Agenda C00201301061, Tanggal Penerimaan 15 Maret 2013 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk X. Advance Civil Structure Engineering Technology EKUITAS 1. Permodalan Tabel berikut ini menyajikan posisi ekuitas konsolidasian Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008, yang angka-angkanya bersumber dari laporan keuangan konsolidasian auditan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst and Young Global Ltd.) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan informasi keuangan Entitas Induk melalui laporannya tertanggal 2 Mei 2013. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian melalui laporannya tertanggal 24 Juni 2011. (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Keterangan 2012 2011 2010 Modal saham dasar -160.000 saham (pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010); 3.000 saham (pada 31 Desember 2009 dan 2008) Modal saham ditempatkan dan disetor penuh - 40.000 saham (pada 31 Desember 2012, 2011 dan 2010) dan 1.000 saham (pada 31 Desember 2009 dan 2008) Saldo laba Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas 2. 40.000 40.000 40.000 180.289 128.040 91.554 (2.352) (2.789) (2.071) 217.937 165.251 129.483 275 290 - 218.211 165.541 129.483 Perubahan Struktur Modal Perseroan Akta Berita Acara Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 75 tanggal 8 Februari 2013, dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10360.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013, dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-07749 tanggal 5 Maret 2013, pada saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (“Akta No. 75”). Berdasarkan Akta No. 75, pemegang saham Perseroan telah menyetujui, antara lain: 1) penawaran umum saham perdana Perseroan melalui pengeluaran Saham Baru dari dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 100.000.000 (seratus juta) saham dan Saham Divestasi sebanyak-banyaknya 50.000.000 (limapuluh juta) saham; 2) perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; 3) perubahan nama PT Acset Indonusa menjadi PT Acset Indonusa Tbk; 4) perubahan nominal saham Perseroan dari Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) menjadi Rp100,00 (seratus Rupiah); dan 5) perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (“Peraturan IX.J.1”); 109 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 3. Advance Civil Structure Engineering Technology Proforma Struktur Modal Perseroan Apabila Penawaran Umum perdana sejumlah 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran Rp2.500,- (dua ribu lima ratus Rupiah) setiap saham terjadi pada tanggal 31 Desember 2012, maka proforma ekuitas pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Uraian Posisi ekuitas menurut laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2012 Perubahan ekuitas setelah tanggal 31 Desember 2012 jika diasumsikan telah terjadi pada tanggal tersebut: - Penawaran Umum sejumlah 100.000.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan Harga Penawaran Rp2.500 per saham setelah dikurangi estimasi biaya Penawaran Umum yang ditanggung Perseroan Posisi ekuitas menurut laporan keuangan konsolidasi per tanggal 31 Desember 2012 setelah Penawaran Umum kepada pemegang saham dilaksanakan Modal saham Biaya Emisi Tambahan modal disetor 40.000 - - 180.289 220.289 10.000 11.349 360.000 - 381.349 50.000 11.349 360.000 180.289 561.638 Saldo Laba Jumlah Ekuitas Tidak ada perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggal penerbitan laporan keuangan yang terakhir. 110 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XI. Advance Civil Structure Engineering Technology KEBIJAKAN DIVIDEN Berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, pembagian dividen Perseroan dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Anggaran Dasar Perseroan. Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menajdi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Riwayat pembagian dividen yang dilakukan Perseroan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dengan rincian sebagai berikut: Tahun Fiskal Pembayaran Pembayaran Dividen Tunai Per Saham (Rp) Jumlah Saham 2008 0 1.000 2009 0 2010 Jumlah yang Dibayarkan (Rp) Laba Tahun Berjalan Yang dapat Diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah (Jutaan Rp) Periode tahun yang berakhir 0 16.221 31 Des 2008 1.000 0 15.779 31 Des 2009 0 40.000 0 27.771 31 Des 2010 2011 0 40.000 0 36.486 31 Des 2011 2012 0 40.000 0 52.249 31 Des 2012 Setelah Penawaran Umum ini, manajemen Perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasian Perseroan sejak tahun buku 2013. Kebijakan penetapan laba bersih minimum untuk dapat dilakukannya pembagian dividen kas kepada pemegang saham Perseroan adalah sebesar Rp30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah). Pembayaran dividen Perseroan turut memperhatikan ketentuan mengenai penyisihan cadangan wajib sebagaimana yang dipersyaratkan dalam UUPT. Pembayaran dividen diputuskan oleh pemegang saham Perseroan melalui RUPS Tahunan Perseroan berdasarkan rekomendasi dari Direksi Perseroan. Keputusan Direksi Perseroan dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada: a. b. c. d. e. f. Hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan; Perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan modal kerja Perseroan; Prospek usaha Perseroan di masa yang akan datang; Belanja modal dan rencana investasi Perseroan lainnya; Perencanaan investasi dan pertumbuhan lainnya; dan Kondisi ekonomi dan usaha secara umum dan faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan serta ketentuan pembatasan mengenai pembayaran dividen berdasarkan perjanjian terkait. Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham lainnya yang modal sahamnya telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen. Sehubungan dengan seluruh perjanjian kredit yang ditandatangani oleh Perseroan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”), negative covenant yang berkaitan dengan pembagian dividen telah dicabut oleh BII berdasarkan surat BII kepada Perseroan No.S.2013.0225/DIR WHOLESALE-Corp.Banking.Portfolio Mgmt Corporate, tanggal 13 Mei 2013 perihal Persetujuan Penghapusan Negative Covenant. 111 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 112 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XII. Advance Civil Structure Engineering Technology PERPAJAKAN DIVIDEN YANG DIBAGIKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM ASING Dividen atas saham yang diumumkan oleh Perseroan dari laba yang ditahan dan dibagikan kepada pemegang saham asing dikenakan pemotongan pajak penghasilan di Indonesia, dengan tarif pada saat ini sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah yang dibagikan (untuk pembagian dividen secara tunai) atau dari nilai pembagian atas bagian saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham (normalnya dihitung berdasarkan nilai nominal saham untuk pembagian dividen dalam bentuk saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dengan Indonesia serta memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah apabila penerima dividen merupakan penerima yang sesungguhnya atas dividen tersebut dan dapat menunjukkan surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di negara asal yang menandatangani Tax Treaty dengan Indonesia. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum dalam sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku. Indonesia telah menjalin kerjasama dan mengikatkan diri dalam Tax Treaty dengan sejumlah Negara, diantaranya: Amerika Serikat, Austria, Belanda, Belgia, Denmark, Inggris, India, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Norwegia, Thailand, Jepang, Pakistan, Philipina, Perancis, Selandia Baru, Singapura dan Swedia. DIVIDEN YANG DIBAGIKAN KEPADA PEMEGANG SAHAM INDONESIA Dividen yang diumumkan oleh Perseroan dan dibagikan kepada Pemegang Saham Indonesia dikenakan pajak penghasilan pasal 23 dalam UU PPh No. 36 Tahun 2008 sebesar 15% (lima belas persen) untuk wajib pajak badan dan pajak penghasilan final dengan tarif 10% (sepuluh persen) untuk wajib pajak orang pribadi. Berdasarkan pasal 4 (3) Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan dengan UU PPh No. 36 tahun 2008, telah diatur bahwa yang dikecualikan dari objek pajak adalah: “dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat : 1. 2. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun, Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan bahwa atas Penghasilan yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan. PAJAK PENJUALAN SAHAM Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 258/PMK.03/2008 tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 26 Atas Penghasilan Dari Penjualan Atau Pengalihan Saham Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 18 Ayat (3c) Undang-Undang Pajak Penghasilan Yang Diterima Atau Diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri sesuai dengan Pasal 1 ayat (3) tarif pajak penghasilan adalah sebesar 20% (dua puluh persen) dari perkiraan penghasilan neto dan sesuai Pasal 1 ayat (4) besarnya perkiraan penghasilan neto adalah 25% (dua puluh lima persen) dari harga jual. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi, telah ditetapkan sebagai berikut: 1. 2. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (satu per sepuluh persen) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan; Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima per sepuluh persen) dari nilai jual saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana; 113 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 3. Advance Civil Structure Engineering Technology Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih metode pembayaran tersebut, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 tahun 2000. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DANGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. 114 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XIII. Advance Civil Structure Engineering Technology PENJAMINAN EMISI EFEK A. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No.108 tanggal 2 April 2013, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 25 tanggal 2 Mei 2013, dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 12 tanggal 4 Juni 2013, semua akta tersebut dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”), para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyutujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual saham yang akan ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada dikemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Perseroan yang dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut: No. Keterangan PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK 1. PT Kim Eng Securities PENJAMIN EMISI EFEK 1. PT UOB Kay Hian Securities 2. PT Danasakti Securities 3. PT Overseas Securities 4. PT Dhanawibawa Arthacemerlang 5. PT Jasa Utama Capital 6. PT Lautandhana Securindo 7. PT Universal Broker Indonesia 8. PT Buana Capital 9. PT Panin Sekuritas Tbk 10. PT Ciptadana Securities 11. PT Reliance Securities Tbk 12. PT Madani Securities 13. PT Onix Sekuritas 14. PT Mega Capital Indonesia 15. PT Valbury Asia Securities 16. PT Erdikha Elit Sekuritas 17. PT Waterfront Securities Indonesia 18. PT Yulie Sekurindo Tbk 19. PT Victoria Securities Indonesia 20. PT MNC Securities 21. PT Panca Global Securities Tbk 22. PT Woori Korindo Securities Indonesia Sub Total TOTAL Saham Porsi Penjaminan Nilai (Rp) Persentase (%) 138.000.000 345.000.000.000 92,00% 3.000.000 2.000.000 1.000.000 1.000.000 800.000 750.000 750.000 500.000 500.000 500.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 12.000.000 150.000.000 7.500.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 1.875.000.000 1.875.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 30.000.000.000 375.000.000.000 2,00% 1,33% 0,67% 0,67% 0,53% 0,50% 0,50% 0,33% 0,33% 0,33% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 0,07% 8,00% 100,00% Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi seluruhnya dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan hubungan afiliasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM. 115 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology B. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 21 Mei 2013 sampai dengan tanggal 3 Juni 2013. Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp2.200,- (dua ribu dua ratus Rupiah) sampai dengan Rp2.750,- (dua ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan Harga Penawaran sebesar Rp2.500 (dua ribu lima ratus Rupiah). Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut: x x x x x x x x x Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; Permintaan investor domestik; Permintaan dari calon investor yang berkualitas; Kinerja keuangan Perseroan; Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan keterangan mengenai industri yang terkait konstruksi di Indonesia; Status dari perkembangan terakhir Perseroan; Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan; Penilaian berdasarkan rasio perbandingan PER dari beberapa perusahaan publik yang tercatat dalam bursa efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder. 116 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XIV. Advance Civil Structure Engineering Technology LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Akuntan Publik : KAP Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190 Telp: (62 21) 5289 5000; Fax: (62 21) 5289 4111 KAP Purwantono, Suherman & Surja saat ini merupakan anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Nomor Keanggotaan: No. AP.0687 atas nama Agung Purwanto. Nomor STTD sebagai Akuntan Publik di OJK: atas nama Agung Purwanto, STTD: No. 119/BL/STTD-AP/2010 tertanggal 12 Agustus 2010. Surat Penunjukan No. 0566/PSS-AS/2012 tanggal 15 Oktober 2012. Tugas utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum Saham ini adalah melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang material. Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap Laporan Keuangan yang diauditnya. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas pengujian buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan dan juga penilaian atas Prinsip Akuntansi yang dipergunakan dan estimasi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen tentang penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan. Konsultan Hukum : Warens & Partners Jalan Sisingamangaraja No. 63. Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. (021) 72780011 (hunting); Fax. (021) 72780010 Nomor STTD sebagai Konsultan Hukum di OJK: atas nama M.U Fachri Asaari, S.H. STTD No. 95/STTD-KH/PM/1996 tertanggal 10 September 1996 Keanggotaan Asosiasi: Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No. 98016. Surat Penunjukan No. 0709/FA/W&P/XII/12 tanggal 20 Desember 2012. Tugas dan kewajiban pokok : Tugas dan kewajiban pokok Konsultan Hukum dalam Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berkaitan sebagaimana yang disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum, yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, dengan berpedoman pada kode etik, standar profesi, dan peraturan pasar modal yang berlaku. Notaris : Dr. Irawan Soerodjo, S.H. M.Si. Jalan K.H. Zainul Arifin No.2 Komplek Ketapang Indah Blok B-2 No. 4-5 Jakarta 11140 Telp. (021) 6301511 (hunting); Fax. (021) 6337851. 117 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Nomor STTD sebagai Notaris di OJK: 31/STTD-N/PM/1996. Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Notaris Indonesia (INI), nomor anggota: 060.2.021.150152. Surat Penunjukan No. 03/DIR-ACSET/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012. Tugas dan kewajiban pokok Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Peminjaman Saham antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Perseroan dengan Biro Administrasi Efek dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Perusahaan Penilai : Suhartanto Budhihardjo & Rekan Jl. Cipinang Muara Raya No.11 Lantai 1 Jakarta Timur 13420 Nomor STTD sebagai Perusahaan Penilai di OJK: STTD No. 1.99.0008 tanggal 31 Mei 2006 atas nama Ir. Suhartanto Budhiharjo, MSc. Keanggotaan Asosiasi: Anggota Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), Nomor 84-S-0040. Surat Penunjukan No. 005/SBR/PROP/I/2013 tanggal 4 Januari 2013. Tugas dan Kewajiban Pokok: Melaksanakan pemeriksaan fisik, penelitian, penganalisaan data dan menentukan nilai wajar harta Perseroan dengan tujuan mengungkapkan suatu pendapat mengenai nilai pasar yang wajar dengan berpedoman pada norma-norma penilaian Indonesia yang berlaku Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2007 dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI). Biro Administrasi Efek : Sinartama Gunita Plaza BII Menara 1 Lantai 9 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350, Indonesia Telp: 021-3922332 (hunting) Fax: 021-3923003 Nomor STTD sebagai Biro Adminisatrasi Efek di OJK: Izin Usaha BAE No. KEP-82/PM/1991 tanggal 30 September 1991 atas nama PT Sinartama Gunita. Surat Penunjukan No. 06/DIR-ACSET/II/2013 tanggal 5 Pebruari 2013. Tugas dan Kewajiban Pokok: Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku. 118 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal. PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERDANA INI MENYATAKAN DENGAN TEGAS TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN AFILIASI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM UUPM. 119 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 120 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XV. Advance Civil Structure Engineering Technology PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut adalah salinan Pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum saham melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Warens & Partners. 121 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 122 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 123 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 124 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 125 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 126 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 127 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 128 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 129 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 130 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 131 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 132 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 133 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 134 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 135 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 136 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 137 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 138 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XVI. LAPORAN AUDITOR PERSEROAN Advance Civil Structure Engineering Technology INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perseroan untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (member of Ernst & Young Global Ltd.), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tertentu yang efektif tanggal 1 Januari 2012, baik secara prospektif maupun retrospektif, dan informasi keuangan Entitas Induk melalui laporannya tertanggal 2 Mei 2013. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra (member of McMillan Woods) dengan pendapat wajar dan tanpa pengecualian melalui laporannya tertanggal 24 Juni 2011. 139 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 140 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 141 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 142 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 143 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 144 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 145 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 146 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2012 PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures For December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 (Catatan 37/ Note 37) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009/ (Catatan 37/ Note 37) 2010 (Catatan 37/ Note 37) _______ ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2b,2d,2l,4,30 Piutang usaha 2b,2d,2l,5,30 Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp4.514.380.254 Rp3.206.908.521 Rp5.508.905.764 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 Piutang lain-lain 2b,2d,2l,30 Pihak berelasi 2e,25b Pihak ketiga Piutang retensi 2b,2d,2l,6,30 Tagihan bruto pemberi kerja 2d,2g,2l,8,30 Uang muka 7 Biaya dan pajak di bayar di muka 26 Proyek dalam pelaksanaan 9 Total Aset Lancar ASSETS 64.965.044.869 20.345.215.084 16.841.866.630 24.038.711.127 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents 86.692.093.592 19.423.869.809 28.141.459.599 40.493.159.390 32.282.407 484.387.648 48.016.498.382 195.554.948.751 70.275.145.798 56.034.940 775.700.636 33.376.577.079 105.419.983.554 12.587.127.718 138.410.382 610.689.417 9.880.562.751 33.389.077.616 26.462.832.413 2.864.236.765 11.366.953.804 6.719.628.168 12.538.736.088 Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment of Rp4,514,380,254 Rp3,206,908,521 Rp5,508,905,764 as of December 31, 2012, 2011 and 2010 respectively Other receivables Related parties Third parties Retention receivables Due from customers Advances 6.073.780.368 135.685.746.302 191.925.245 67.149.635.849 146.326.708 27.583.420.369 60.564.404 2.211.500.409 Prepaid expenses and tax Project under construction 607.779.928.117 259.326.069.914 143.194.645.885 100.293.490.155 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi 2o,10 1.392.094.161 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp92.933.931.590, Rp67.708.028.434, Rp48.876.332.411 dan Rp34.879.933.382 masing-masing pada tahun 2012, 2011, 2010 dan 2009 2h,11 134.582.169.142 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2b,2d,2l,12,30 9.960.424.000 Aset lain-lain 1.056.435.943 - - - 89.379.957.190 80.250.649.583 76.655.325.989 NON-CURRENT ASSETS Investment in associated company Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp92,933,931,590, Rp67,708,028,434, Rp48,876,332,411 and Rp34,879,933,382 in 2012, 2011, 2010 and 2009 respectively 9.880.960.000 504.329.431 1.983.984.000 1.014.555.801 1.983.984.000 745.073.465 Restricted time deposits Other assets Total Aset Tidak Lancar 146.991.123.246 99.765.246. 621 83.249.189.384 79.384.383.454 Total Non-Current Assets TOTAL ASET 754.771.051.363 359.091.316.535 226.443.835.269 179.677.873.609 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 147 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2012 PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures For December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 (Catatan 37/ Note 37) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009/ (Catatan 37/ Note 37) 2010 (Catatan 37/ Note 37) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pendapatan diterima di muka Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan LIABILITIES 118.646.282.617 4.062.339.180 48.605.427.540 4.532.544.244 40.762.172.591 6.983.470.857 50.344.267.404 579.335.356 2e 2k,26b 27.107.215.576 3.461.628.959 17.697.944.905 5.217.964.347 1.027.075.888 377.243.095 698.191.564 14.387.800.220 5.884.139.435 CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable 16 2l,30 274.285.981.369 6.181.537.541 80.494.066.124 4.503.807.485 25.678.478.335 - 28.754.021.355 - Unearned revenues Accrued expenses 2b,2d,2l,14,30 2e,25a 2b,2d,2l,15,30 2d,2l,13,30 2l,18,30 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank Utang sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja 27.440.553.532 20.400.000.000 4.726.854.610 410.666.670 704.000.000 - - 527.977.576.009 189.196.308.177 95.228.440.766 105.374.609.944 Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES 2d,2l,13,30 5.039.544.675 1.967.619.980 466.666.664 10.030.531.291 2l,18,30 2i,17 3.542.617.209 410.666.670 1.975.564.567 1.266.184.771 816.475.983 Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar 160.000 saham pada pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dan 3.000 saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 40.000 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010, dan 1.000 saham pada tahun 2009 Saldo laba 93.821.924.097 Current maturities of long-term debts Bank loans Obligation under finance lease 8.582.161.884 4.353.851.217 1.732.851.435 536.559.737.893 193.550.159.394 96.961.292.201 Long-term debts - net of current maturities Bank loans Obligation under finance lease Employee benefits liability 10.847.007.274 Total Non-Current Liabilities 116.221.617.218 Total Liabilities EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Share capital - Rp1,000,000 par value per share Authorized - 160,000 shares in 2012, 2011 and 2010 and 3,000 shares in 2009 20 40.000.000.000 180.289.298.656 40.000.000.000 128.040.216.794 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 40.000.000.000 91.553.968.377 1.000.000.000 63.783.262.634 Issued and fully paid 40,000 shares in 2012, 2011 and 2010 and 1,000 shares in 2009 Retained earnings The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 148 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2012 PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures For December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 (Catatan 37/ Note 37) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009/ (Catatan 37/ Note 37) 2010 (Catatan 37/ Note 37) EKUITAS (lanjutan) Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2c Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 19 (2.352.486.141) (2.789.096.653) (2.071.425.309) (1.327.006.243) EQUITY (continued) Exchange difference due to translation of financial statements in foreign currency 217.936.812.515 165.251.120.141 129.482.543.068 63.456.256.391 Total Equity Attributable to Owners of the Parent Entity 274.500.955 290.037.000 - - Non-controlling Interests 218.211.313.470 165.541.157.141 129.482.543.068 63.456.256.391 Total Equity 179.677.873.609 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY 754.771.051.363 359.091.316.535 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 226.443.835.269 The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 149 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2012 PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 2010 PENDAPATAN USAHA 2j,21 669.905.664.071 429.063.354.860 303.107.368.653 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2j,22 (554.357.668.462) (348.639.811.929) (239.226.509.025) 115.547.995.609 80.423.542.931 63.880.859.628 (40.385.205.520) 1.870.499.668 (30.611.689.026) 985.308.236 (29.361.612.001) 2.534.428.648 77.033.289.757 50.797.162.141 37.053.676.275 (87.905.839) 2.300.335.071 (6.915.003.250) 1.241.545.660 (2.711.773.669) 712.986.891 (2.296.347.793 ) 72.330.715.739 49.326.934.132 35.470.315.373 (20.097.169.922) (12.840.685.715) (7.699.609.630) 52.233.545.817 36.486.248.417 27.770.705.743 LABA KOTOR Beban usaha Lain-lain - neto 23 LABA USAHA Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - neto Pendapatan keuangan Beban keuangan 2o,10 24 LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK Pajak kini 2k,26c LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2c TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 436.610.512 52.670.156.329 (717.671.344) 35.768.577.073 (744.419.066) REVENUES COST OF REVENUE GROSS PROFIT Operating expenses Miscellaneous - net OPERATING PROFIT Equity in net loss of associated company - net Finance income Finance expenses INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE TAX EXPENSE Current tax INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Exchange difference due to translation of financial statements in foreign currency 27.026.286.677 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 52.249.081.862 (15.536.045) 36.486.248.417 - 27.770.705.743 - INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL 52.233.545.817 36.486.248.417 27.770.705.743 TOTAL TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali 52.685.692.374 (15.536.045) 35.768.577.073 - 27.026.286.677 - TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests TOTAL 52.670.156.329 35.768.577.073 27.026.286.677 TOTAL 750.393 EARNINGS PER SHARE Basic, income for the year attributable to owners of the parent entity LABA PER SAHAM Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2q, 29 1.306.227 912.156 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 150 4 151 2c Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 1.000.000.000 27.770.705.743 40.000.000.000 - - 40.000.000.000 - - - 180.289.298.656 52.249.081.862 - 128.040.216.794 36.486.248.417 - - 91.553.968.377 40.000.000.000 - - 63.783.262.634 - 39.000.000.000 Saldo Laba/ Retained Earnings 151 (2.352.486.141) - 436.610.512 (2.789.096.653) - - (717.671.344) (2.071.425.309) - (744.419.066) - (1.327.006.243) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. Saldo per 31 Desember 2012 Laba tahun berjalan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Saldo per 31 Desember 2011 2c 19 Setoran modal kepentingan nonpengendali pada Entitas Anak Laba tahun berjalan 2c Selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Saldo per 31 Desember 2010 Laba tahun berjalan 20 Setoran modal Saldo per 31 Desember 2009 Catatan/ Notes Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock Issued and Fully Paid Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing/ Exchange Difference Due to Translation of Financial Statements in Foreign Currency 274.500.955 (15.536.045) - 290.037.000 - 290.037.000 - - - - - - 218.211.313.470 52.233.545.817 436.610.512 165.541.157.141 36.486.248.417 290.037.000 (717.671.344) 129.482.543.068 27.770.705.743 (744.419.066) 39.000.000.000 63.456.256.391 Total Ekuitas/ Total Equity Balance as of December 31, 2012 Income for the year Exchange difference due to translation of financial statements in foreign currency Balance as of December 31, 2011 Income for the year Capital contribution of non-controlling interest in Subsidiary Exchange difference due to translation of financial statements in foreign currency Balance as of December 31, 2010 Income for the year Exchange difference due to translation of financial statements in foreign currency Paid in Capital Balance as of December 31, 2009 The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements. 217.936.812.515 52.249.081.862 436.610.512 165.251.120.141 36.486.248.417 - (717.671.344) 129.482.543.068 27.770.705.743 (744.419.066) 39.000.000.000 Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 63.456.256.391 Total/ Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent Entity PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan proyek Pembayaran proyek Pembayaran beban pajak Pembayaran beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Pembayaran beban operasional Pembayaran bunga (Pembayaran) penerimaan lainnya Arus kas neto diperoleh (digunakan untuk) dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan bunga Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penyertaan saham Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman Pembayaran pinjaman Tambahan setoran modal Pelunasan pinjaman pihak berelasi Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 2012 PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 2010 692.428.615.172 (585.796.278.477) (21.855.097.704) 399.251.249.416 (327.949.009.241) (7.945.845.667) 281.691.561.265 (268.624.104.372) (13.268.942.921) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from projects Payments of projects Payments of tax expenses (20.338.591.710) (13.804.460.993) (4.387.810.072) (17.665.821.080) (13.969.247.663) (2.354.741.098) (12.012.095.989) (10.010.369.049) (1.939.150.349) Payments of salaries, allowances and employees’ benefits Payments of operating expenses Payments of interest expenses (1.838.710.640) 1.469.763.673 44.407.665.576 30.836.348.340 (19.897.347.353) Net cash flows provided by (used in) operating activities 712.986.891 150.000.000 (18.387.475.360) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest receipts Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets 2.300.335.071 479.159.000 (70.673.919.304) 1.241.545.660 164.000.000 (30.006.686.194) 10 (1.480.000.000) (7.896.976.000) - - Placement of restricted time deposits Investment in shares of stock (69.374.425.233) (36.498.116.534) (17.524.488.469) Net cash flows used in investing activities 23.544.200.000 (17.434.919.237) 39.000.000.000 CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts of borrowings Payments of borrowings Additional capital contribution (14.387.800.220) Payments of loan to related parties 73.747.497.091 (5.295.467.595) - 36.858.864.183 (27.435.367.834) - - - 68.452.029.496 9.423.496.349 43.485.269.839 3.761.728.155 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 20.345.215.084 16.841.866.630 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN (Payments) other receipts 11 11 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK BERSIH PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 4.265.754.062 1.134.559.946 (258.379.701) 64.965.044.869 20.345.215.084 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 30.721.480.543 (6.700.355.279) 24.038.711.127 (496.489.218) 16.841.866.630 Net cash flows provided by financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 152 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM a. 1. Pendirian dan informasi umum GENERAL a. Establishment and general information PT Acset Indonusa (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., No. 2 tanggal 10 Januari 1995, Notaris di Bekasi. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3460.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 229 tanggal 28 Januari 2010 mengenai perubahan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebelumnya modal dasar sebesar Rp3.000.000.000 menjadi Rp160.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari sebelumnya Rp1.000.000.000 menjadi Rp40.000.000.000. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-44261.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 8 September 2010 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3065 tanggal 21 Februari 2012, Tambahan No. 15. PT Acset Indonusa (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 2 dated January 10, 1995 of Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notary in Bekasi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-3460.HT.01.01.TH.95. dated March 22, 1995 and has been published in the State Gazette No. 76 dated September 22, 1995, Supplement No. 7928. The Company’s articles of association has been amended several times, the latest amendment was covered by Notarial Deed No. 229 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated January 28, 2010 concerning changes of authorized, issued and fully paid capital, where authorized capital was increased from Rp3,000,000,000 to Rp160,000,000,000 and issued and fully paid capital was increased from Rp1,000,000,000 to Rp40,000,000,000. The amendment has been approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-44261.AH.01.02.Year 2010 dated September 8, 2010 and has been published in the State Gazette No. 3065 dated February 21, 2012, Supplement No. 15. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan dan jasa konstruksi. Perusahaan telah menjalankan kegiatan usaha seperti membangun gedung pertokoan, hotel, kantor, apartemen, jembatan dan lain-lain. According to article 3 of the Company’s articles of association, the scope of its activities is mainly to engage in the development and services in constructions. The Company has operates bussiness activities such as build department stores, hotel, office, apartment, bridges and others. Perusahaan memulai aktivitas komersialnya sejak tahun 1995. usaha The Company’s commercial operations started in 1995. Perusahaan berdomisili di Jl. Abdul Muis No. 8 Jakarta. The Company is domiciled at Jl. Abdul Muis No. 8 Jakarta. PT Cross Plus Indonesia dan Cross Plus Projects Pte. Ltd adalah masing-masing entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan. PT Cross Plus Indonesia and Cross Plus Projects Pte. Ltd. Are the parent entity and the ultimate parent entity, respectively, of the Company. 153 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) b. 1. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan b. Board of Commissioners, Directors and Employees Direksi Direktur Tan Tiam Seng Ronnie Hot Assina Munthe Hilarius Arwandhi Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur (tidak terafiliasi) of Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Directors Director Based on the Notarial Deed No. 75 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. dated February 8, 2013, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors have been changed to become the following (Note 33): Berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 75 tanggal 8 Februari 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi telah mengalami perubahan menjadi sebagai berikut (Catatan 33): Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Komisaris Independen) Komisaris Board As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows: Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris GENERAL (continued) Robert Mulyono Andi Anzhar Cakra Wijaya Tan Tiam Seng Ronnie Hilarius Arwandhi Agustinus Hambadi Djatikesumo Subagio Board of Commissioners President Commissioner (Independent Commissioner) Commissioner Board of Directors President Director Director Director Director (not affiliated) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001/SK/DIR/II/2013 tanggal 11 Februari 2013, Direksi memutuskan pengangkatan Any Setyowati sebagai Sekretaris Perusahaan. Based on the Director Decision Letter No. 001/SK/DIR/II/2013, dated February 11, 2013, the Board of Directors decided the appointment of Any Setyowati as a Corporate Secretary. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 002/SK/DIR/II/2013 tanggal 11 Februari 2013, Direksi memutuskan pengangkatan Petrus Sulardi sebagai Kepala Unit Audit Internal. Based on the Director Decision Letter No. 002/SK/DIR/II/2013, dated February 11, 2013, the Board of Directors decided the appointment of Petrus Sulardi as the Head of Internal Audit Unit. Berdasarkan Surat Direksi No. 011/DIRACSET/IV/2013, manajemen menyatakan pembentukan Komite Audit Perusahaan akan dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah saham Perusahaan tercatat. Based on the Director Letter No. 011/DIRACSET/IV/2013, the Management declared that the establishment of the Audit Committee will be held no later than 6 (six) months after the shares are listed. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 133, 73 dan 55 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (tidak diaudit). The Company and Subsidiaries have a total of 133, 73 and 55 permanent employees as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively (unaudited). 154 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UMUM (lanjutan) c. 1. Entitas Anak GENERAL (continued) c. The Company’s ownership interest in its consolidated Subsidiaries is as follows: Kepemilikan saham Perusahaan pada Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Entitas Anak/ Subsidiaries Persentase kepemilikan/ Percentage of Ownership Acset Indonusa Co. Ltd. PT Innotech Systems d. 100% 89% Total aset/Total assets 2011 2010 5.296.245.945 2.495.463.231 6.997.172.572 2.636.700.000 8.874.594.850 - 2012 - 2011 2010 1.040.497.686 - 3.960.875.191 - Acset Indonusa Co. Ltd., Entitas Anak, didirikan dan memulai kegiatan usahanya pada tahun 2008. Entitas Anak tersebut bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan berdomisili di Ho Chi Minh City, Vietnam. Acset Indonusa Co. Ltd., a Subsidiary, was established and started its commercial operation in 2008. The Subsidiary is engaged in construction services and is domiciled in Ho Chi Minh City, Vietnam. PT Innotech Systems, Entitas Anak, didirikan pada tahun 2011 dan belum memulai kegiatan usahanya. Entitas Anak tersebut bergerak dalam bidang jasa penunjang konstruksi dan berdomisili di Jakarta. PT Innotech Systems, a Subsidiary, was established in 2011 and has not started its commercial operation. The Subsidiary is engaged in construction support services and is domiciled in Jakarta. Penyelesaian konsolidasian IKHTISAR SIGNIFIKAN a. Pendapatan usaha/Revenues 2012 laporan keuangan d. KEBIJAKAN Completion of the consolidated financial statements The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issue on March 5, 2013. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 5 Maret 2013. 2. Subsidiaries AKUNTANSI 2. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan SUMMARY POLIClES a. OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements and statement of compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“IFAS”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.VIII.G.7, Attachment KEP347/BL/2012 dated June 25, 2012 concerning “Financial Statement Presentation and Disclosure”. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective on January 1, 2012. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7, Lampiran Keputusan KEP347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik”. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. 155 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. 2. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) a. ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements and statement of compliance (continued) Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2011. The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” adopted on January 1, 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information, and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 1 (Revised 2009) has a significant impact on the related presentations and disclosures in the consolidated financial statements. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan 2011 seperti yang telah diterapkan pada Catatan ini. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Company and Subsidiaries’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011 and 2010, except for the adoption of several amended FASs effective January 1, 2012 and 2011 as disclosed in this Note. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies for those accounts. 156 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. b. 2. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan pernyataan kepatuhan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) a. ACCOUNTING Basis of preparation of the consolidated financial statements and statement of compliance (continued) Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method, which present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. The presentation currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the Company’s functional currency. Prinsip konsolidasian b. Principles of consolidation Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif : (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non pengendali (“KNP”) ; (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak ; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian ; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian ; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. Effective on January 1, 2011, the Company and Subsidiaries retrospectively adopted SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction. Sejak Tanggal 1 Januari 2011 Since January 1, 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. 157 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. Prinsip konsolidasian (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) b. ACCOUNTING Principles of consolidation (continued) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Since January 1, 2011 (continued) Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila laporan keuangan entitas anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan entitas anak tersebut. The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for transactions and events in similar circumstances. If the subsidiaries’ financial statements use accounting policies different from those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the subsidiaries’ financial statements. PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. SFAS No. 4 (Revised 2009) prescribes the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated companies when separate financial statements are presented as additional information. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal entitas induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the parent obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the parent owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. As described herein, the adoption of SFAS No. 4 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting including related disclosures in the consolidated financial statements. Suatu pengendalian atas suatu entitas anak lain dianggap ada bilamana entitas induk menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara, atau entitas induk dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi entitas anak, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas direksi entitas anak, atau mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Control over a subsidiary is presumed to exist where more than 50% of the subsidiary’s voting power is controlled by the parent, or the parent has the ability to control the financial and operating policies of the subsidiary, or has the ability to remove or appoint the majority of the subsidiary’s board of directors, or control the majority vote during management meeting. 158 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. Prinsip konsolidasian (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) b. ACCOUNTING Principles of consolidation (continued) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Since January 1, 2011 (continued) Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is: kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body. Dalam hal pengendalian terhadap Entitas Anak dimulai atau diakhiri dalam suatu periode berjalan, maka hasil usaha Entitas Anak yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian itu berakhir. Where Subsidiaries, if any, either began or ceased to be controlled during the period, the result of operations of that Subsidiary is included in the consolidated financial statements only from the date that the control has commenced or up to the date that the control has ceased. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: In case of loss of control over a Subsidiary, then the Company: menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the Subsidiaries; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; derecognizes the carrying amount of any NCI; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; 159 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. 2. Prinsip konsolidasian (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) b. ACCOUNTING Principles of consolidation (continued) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Since January 1, 2011 (continued) Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan (lanjutan): In case of loss of control over a Subsidiary, then the Company (continued): mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; recognizes the fair the consideration received; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; recognizes the fair investment retained; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; dan recognizes any surplus or deficit in consolidated statement of comprehensive income; and mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. value value of of any KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly to the Parent Entity, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity. Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned Subsidiaries are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance. Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Prior January 1, 2011 Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada Entitas Anak tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba Entitas Anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. Losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned Subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said Subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said Subsidiaries shall be allocated to the controlling shareholder until the NCI’s share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered. 160 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. c. 2. Prinsip konsolidasian (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) b. ACCOUNTING Principles of consolidation (continued) Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Prior January 1, 2011 (continued) Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-Entitas Anak, perbedaan antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk “selisih negatif”. Acquisitions of NCI were accounted for using the parent-Subsidiaries extension method, whereby the difference between the consideration given/received and the carrying amount of the underlying net assets acquired or given up is recognized as goodwill for “positive excess”, and to consolidated statement of comprehensive income for “negative excess”. Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing c. Translation of foreign currency financial statements Laporan keuangan Entitas Anak yang menggunakan mata uang penyajian selain Rupiah dijabarkan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan prosedur sebagai berikut: The Subsidiary’s financial statements with reporting currency other than Rupiah, was translated in the consolidated financial statements using the following procedures: a. aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan (termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs penutup yang ditetapkan Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian tersebut; a. assets and liabilities for each presented statement of financial position (including comparatives) shall be translated at the closing rate issued by Bank Indonesia at the date of the consolidated statement of financial position; b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi komprehensif yang disajikan (termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs rata-rata bulanan periode bersangkutan; dan b. income and expenses for each presented statement of comprehensive income (including comparatives) shall be translated at average exchange rate of the related period; and c. semua selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam pendapatan komprehensif lain. c. any resulting exchange differences shall be recognised in other comprehensive income. 161 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. 2. Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) c. Translation of foreign currency financial statements (continued) The financial statements accounts of Acset Indonusa Co. Ltd, a Subsidiary which domiciled in Ho Chi Minh City, Vietnam, was reported in the Vietnamese Dong and was translated into Rupiah for the consolidated financial statements. The assets and liabilities accounts were translated using the foreign exchange rate at the consolidated statements of financial position date (VND1 = Rp0.46191, VND1 = Rp0.431038 and VND1 = Rp0.461368 as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively, and VND1 = Rp0,531462 as of January 1, 2010/December 31, 2009), the equity accounts using the historical foreign exchange rate (VND1 = Rp0.645700 as of February 29, 2008, VND1 = Rp0.572919 as of March 31, 2008 and VND1 = Rp0.578145 as of April 30, 2008) while income and expenses accounts using the average foreign exchange rate (VND1 = Rp 0.449035, VND1 = Rp0.426588 and VND1 = Rp0.472248 in 2012, 2011 and 2010, respectively). Differences in the translation of the financial statements in foreign currencies are recorded as other comprehensive income. Akun-akun laporan keuangan Acset Indonusa Co. Ltd., Entitas Anak yang berkedudukan di Ho Chi Minh City, Vietnam, diselenggarakan dalam mata uang Dong Vietnam dan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah untuk laporan keuangan konsolidasian. Akun aset dan liabilitas dijabarkan dengan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (VND1 = Rp0,46191, VND1 = Rp0,431038 dan VND1 = Rp0,461368 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, serta VND1 = Rp0,531462 pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009), akun modal saham dijabarkan berdasarkan kurs historis (VND1 = Rp0,645700 pada tanggal 29 Februari 2008, VND1 = Rp0,572919 pada tanggal 31 Maret 2008 dan VND1 = Rp0,578145 pada tanggal 30 April 2008) sedangkan akun pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs rata-rata (VND1 = Rp0,449035, VND1 = Rp0,426588 dan VND1 = Rp0,472248 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010). Selisih translasi laporan keuangan dalam mata uang asing dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain. d. ACCOUNTING Transaksi dan saldo dalam mata uang asing d. Foreign balances currency transactions and Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No.10 (Revised 2010), “Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Penerapan PSAK No. 10 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 10 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah at the exchange rates prevailing at such date. 162 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) d. Foreign currency balances (continued) ACCOUNTING transactions and Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan. Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: 2012 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dong Vietnam e. 2. 2011 9.670 0,461910 2010 9.068 0,431038 Transaksi dengan pihak-pihak berelasi 8.991 0,461368 e. 1 United States Dollar 1 Vietnamese Dong Transactions with related parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries applied SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements and also applies to individual financial statements. The adoption of the said revised SFAS has impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. Suatu pihak dianggap berelasi Perusahaan dan Entitas Anak jika: A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if: dengan a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan dan Entitas Anak; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas Anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Enaktitas Anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak; a. directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or controlled by, or is under common control with, the Company and Subsidiaries; (ii) has an interest in the Company and Subsidiaries that gives its significant influence over the Company and Subsidiaries; or, (iii) has joint control over the Company and Subsidiaries; b. suatu pihak yang berelasi Perusahaan dan Entitas Anak; b. the party is an associate of the Company and Subsidiaries; dengan 163 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. f. Transaksi (lanjutan) dengan pihak-pihak 2. berelasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) e. Transactions (continued) with ACCOUNTING related parties c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venturer; c. the party is a joint venture in which the Company and Subsidiaries is a venturer; d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk; d. the party is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiaries or its parent; e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); e. the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau f. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company and Subsidiaries, or of any entity that is a related party of the Company and Subsidiaries. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. The transactions are made based on terms agreed by both parties, whereas such terms may not be the same as those transactions with unrelated parties. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of 3 months or less at the time of placements and not restricted as to use. Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. 164 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. 2. Tagihan dan utang bruto kepada pemberi kerja SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) g. Due from and to customers Due from customers constitutes receivable from construction employment contract with the customers in which the activities are still in progress. The amount of due from and to customers represents the difference between the accrued cost plus admitted profit and deducted by admitted loss and installment. Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan kepada pihak pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Nilai dari tagihan dan utang bruto kepada pemberi kerja merupakan selisih antara biaya konstruksi yang terjadi ditambah laba yang diakui dan dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan angsuran. h. ACCOUNTING Aset tetap h. Fixed assets Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 tidak memberikan dampak yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Starting January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”. The adoption of SFAS No. 16 (Revised 2011) and ISAK No. 25 have no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai beban ditangguhkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extention or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as deferred charges in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights’ legal life and land’s economic life. Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses. 165 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. 2. Aset tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) h. ACCOUNTING Fixed assets (continued) Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using a double-declining balance method, except for the depreciation of buildings which are computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets, as follows: Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk penyusutan atas bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan 20 8 8 4-8 8 Buildings Heavy equipments and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomik masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss when the item is derecognized. Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan. The asset residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land are stated at cost and not depreciated. Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut. If the cost of land includes the costs of site dismantlement, removal and restoration, and the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs. In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it. 166 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. 2. Aset tetap (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) h. Fixed assets (continued) Repairs and maintenance are taken to the profit or loss when are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Company and Subsidiaries, and is depreciated over the remaining useful life of the related assets. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Perusahaan dan Entitas Anak manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait. i. ACCOUNTING Imbalan kerja i. Employees’ benefits Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefit”. Revisi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang relevan terhadap Kelompok Usaha adalah diperbolehkannya entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh Karena keuntungan/kerugian aktuarial. Kelompok Usaha tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor” seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan PSAK No. 24 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha. Revision on SFAS No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits” that is relevant to the Group is permission for entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Group opted not to apply this method but to continue to use the method used to recognize actuarial gain/loss falling outside the “corridor” as further discussed below, the adoption of the revised SFAS No.24 had no impact on the Group’s financial reporting. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan dampak yang significant terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 24 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. Perusahaan dan Entitas Anak mencatat penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU No. 13/2003”). Berdasarkan UU No. 13/2003, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UU No. 13/2003 terpenuhi. The Company and Subsidiaries recognize provision for employee service entitlements in accordance with Law No. 13 year 2003 regarding Labor (“Law No. 13/2003”). Under Law No. 13/2003, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in Law No. 13/2003 are met. 167 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. 2. Imbalan kerja (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) i. Employees’ benefits (continued) The calculation of estimated liability of employee benefits is determined using actuarial calculations using the Projected Unit Credit method. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations or 10% of the fair value of program assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. Perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja tersebut ditentukan dengan menggunakan perhitungan aktuarial dengan metode “Projected Unit Credit”. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat. j. ACCOUNTING Pengakuan pendapatan dan beban j. Revenue and expense recognition Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”. Effective on January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No. 34 (Revised 2010), “Construction Contract”. Penerapan PSAK No. 34 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of PSAK No. 34 (Revised 2010) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. Pendapatan usaha diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkan berdasarkan kemajuan fisik proyek pada tanggal akhir periode pelaporan. Revenues are recognized based on percentage of completion method. Construction percentage of completion is determined using physical projects progress at the end of reporting date. Beban diakui (metode akrual). Expenses are (accrual basis). pada saat terjadinya recognized as incurred Biaya kontrak yang tidak mungkin dipulihkan diakui segera sebagai beban tahun berjalan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Contract costs that are not probable of being recovered are recognized as expenses in the current year in the consolidated statements of comprehensive income. Beban langsung dan beban tidak langsung proyek yang dapat dialokasikan ke suatu proyek tertentu, diakui sebagai beban pada proyek yang bersangkutan, sedangkan beban yang tidak dapat didistribusikan atau tidak dapat dialokasikan ke aktivitas proyek menjadi beban non proyek (beban usaha). Direct and indirect costs of projects which can be allocated to a particular project, is recognized as an expense on the related projects, while the expenses that can not be distributed or can not be allocated to the project activities are recognized under nonproject expenses (operating expenses). 168 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. 2. Perpajakan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) k. ACCOUNTING Taxation Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”, yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective on January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied SFAS No. 46 (Revised 2010) “Income Taxes”, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the consolidated statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the consolidated financial statements. Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dan penyajian terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. The initial adoption of the revised SFAS gave no impact on the related disclosures and presentation in the consolidated financial statements. Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak dari aktivitas jasa konstruksi dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 tahun 2009 mengenai perubahan atas PP No. 51 tahun 2008 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Agustus 2008, dimana perlakuan pengenaan pajak final dikenakan atas kontrak sebesar 3% yang diperoleh mulai tanggal 1 Agustus 2008. The Company and Subsidiaries income tax from construction is computed based on the Government issued Regulation No. 40 year 2009 concerning amendments of Regulation No. 51 year 2008 concerning income tax from the construction business which effective starting August 1, 2008, where the final tax at 3% is applied for contract signed starting August 1, 2008. Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. The difference between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities, and their respective final tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. Pajak Penghasilan di Luar Pajak Final Non-Final Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. 169 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) k. ACCOUNTING Taxation (continued) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rate are charged to current period, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from acquisition is recognized as part of the “Deferred Tax Asset or Liability” account. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Pada saat ini seluruh pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan pajak penghasilan final. Currently, all revenues of the Company and Subsidiaries are subjected to final income tax. 170 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. l. 2. Perpajakan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) k. ACCOUNTING Taxation (continued) Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment Letter (“SKP”) shall be recognized as income or expense in the current period of the consolidated statement of comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria. Entitas Anak di Vietnam dikenakan tarif pajak sebesar 25%. Pajak tangguhan tidak dihitung karena tidak terdapat perbedaan temporer yang signifikan antara dasar pengenaan pajak dan komersial. The Subsidiary in Vietnam is subject to income tax rate at 25%. No deferred tax is accounted as there is no significant temporary difference noted for commercial and tax base values. Instrumen keuangan l. Financial instruments Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang diterapkan sejak tanggal 1 Januari 2010 yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 1999), “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Effective on January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which superseded SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which was adopted since January 1, 2010 which supersede SFAS No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and SFAS No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. Penerapan PSAK Revisi baru pada tahun 2012 tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK revisi pada tahun 2010 dilakukan secara prospektif dan tidak menimbulkan dampak yang signifikan dan penyesuaian transisi per tanggal 1 Januari 2010 terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. The adoption of those new revised SFAS in 2012 have significant impact on disclosures in the consolidated financial statements. The adoption of the revised SFAS in 2010 was applied prospectively and did not have any significant effect and result in transition adjustments as of January 1, 2010 on the Company’s and Subsidiaries’ consolidated financial statements. 171 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, and available-forsale financial assets. The Company and Subsidiaries determines classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, the fair value shall include directly attributable transaction costs. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seluruhnya diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang retensi, piutang lain-lain dan tagihan bruto pemberi kerja. The Company and Subsidiaries financial assets are classified as loans and receivables which include cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables, retention receivables, other receivables and due from customers. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE) dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, SFAS No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest (EIR) method and the related gains or losses are rocognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. 172 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penghentian pengakuan Derecognition Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila: A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of similar financial assets, is derecognized when: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or ii. Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. ii. the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset. Apabila Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Entitas Anak sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Where the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or have entered into a passthrough arrangement and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, a new asset is recognized to the extent of the Company and Subsidiaries’s continuing involvement in the asset. Keterlibatan berkelanjutan berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and Subsidiaries could be required to repay. Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Perusahaan dan Entitas Anak yang ditahan. In that case, the Company and Subsidiaries also recognize an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company and Subsidiaries have retained. 173 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued) Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the statements of comprehensive income. Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. The Company and Subsidiaries assess at each statements of financial position date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or groups of financial assets that can be reliably estimated. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults. 174 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) a. a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, they include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR. 175 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued) a. a. b. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Financial assets carried at amortized cost (continued) Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas Anak. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. b. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Financial assets carried at cost When there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). 176 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLIClES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Liabilitas keuangan Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within scope of SFAS No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Company and Subsidiaries have no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial liabilities at initial recognition. Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs. Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan liabilitas keuangannya yang terdiri dari utang bank, utang sewa pembiayaan, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual. The Company and Subsidiaries classified its financial liabilities which consist of bank loans, obligations under finance leases, trade payables, other payables and accrued expenses. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement a. a. Utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga Long-term interest-bearing borrowings loans and Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized cost using the effective interest rate (EIR) method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through amortization process using the EIR method. Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE). Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE. 177 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen Keuangan (lanjutan) l. Liabilitas keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) a. setelah pengakuan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Financial instruments (continued) Financial liabilities (continued) awal Subsequent measurement (continued) a. Utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga (lanjutan) Long-term interest-bearing borrowings (continued) loans and Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Finance Expenses” account in the consolidated statements of comprehensive income. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. b. ACCOUNTING b. Utang Payables Liabilities for current trade and other current payable, and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values. Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional) yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penghentian pengakuan Derecognition Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan, atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired. Ketika suatu liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original financial liability and recognition of a new financial liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Saling hapus instrumen keuangan Offsetting of financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. 178 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. 2. Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. ACCOUNTING Financial instruments (continued) Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued) Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts. m. Penurunan nilai aset non-keuangan m. Impairment of non-financial assets Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Effective on January 1, 2011, the Company and Subsidiaries prospectively adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. Penerapan awal PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dan penyajian terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. The initial adoption of the revised SFAS gave no impact on the related disclosures and presentation in the consolidated financial statements. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised SFAS requires the entity to recognise an impairment loss. This revised SFAS also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. 179 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan) nilai aset 2. non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Impairment (continued) of ACCOUNTING non-financial assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi bahwa suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut. The Company and Subsidiaries assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company and Subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit’s (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. 180 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Penurunan (lanjutan) nilai aset 2. non-keuangan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Impairment (continued) non-financial assets An assessment is made at each reporting date to assess whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment losses for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset dibalik hanya jika terdapat perubahan yang digunakan untuk asumsi-asumsi menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. n. of ACCOUNTING Sewa n. Leases Mulai tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Starting January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No. 30 (Revised 2011), “Lease”. Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. The Company and Subsidiaries classify leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak menyebabkan perubahan yang besar terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 30 (Revised 2011) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. 181 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n. o. 2. Sewa (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. ACCOUNTING Leases (continued) Sewa pembiayaan - sebagai lessee Finance lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun berjalan. A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa. Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in as saleand-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term. Sewa operasi - sebagai lessee Operating lease - as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line method over the lease term. Investasi pada Entitas Asosiasi o. Investment in Associates The Company and Subsidiaries applied SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised SFAS prescribes the accounting for investments in associated companies as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. 182 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. p. 2. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. ACCOUNTING Investment in Associates (continued) Investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan dan Entitas Anak atas laba atau rugi bersih dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. The Company and Subsidiaries’ investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Company and Subsidiaries has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company and Subsidiaries’ share in net earnings or losses, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Perusahaan dan Entitas Anak dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi. The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company and Subsidiaries recognize its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and Subsidiaries and the associate are eliminated to the extent of the Company and Subsidiaries’ interest in the associate. Setelah menerapkan metode ekuitas, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dan Entitas Anak dalam entitas asosiasi. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas Anak menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Company and Subsidiaries determine whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company and Subsidiaries’ investment in its associate. The Company and Subsidiaries determine at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company and Subsidiaries calculates the impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value and recognizes the amount in the consolidated statement of comprehensive income. Provisi p. Provisions Effective January 1, 2011, the Company and Subsidiaries adopted SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised SFAS is to be applied prospectively. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif. 183 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. q. 2. Provisi (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p. ACCOUNTING Provisions (continued) Penerapan PSAK No. 57 (Revisi 2009) dan tidak memberikan dampak terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. The adoption of SFAS No. 57 (Revised 2009) have no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements. Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang, akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisions are recognized when the Company and Subsidiaries have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan berdasarkan nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku. Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates. Laba per saham q. Earnings per share Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK revisi ini mengatur dampak dilutif pada opsi, waran dan ekuivalennya. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2012, the Company applied SFAS No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. The revised SFAS establishes the dilutive effects of options, warrants and their equivalents. The adoption of the revised SFAS has no significant impact on the consolidated financial statements. Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Earnings per share is computed by dividing income for the year by the weighted average number of issued and fully paid shares during the year. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2012, 2011 and 2010, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income. 184 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. 3. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. Segmen Operasi SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING Operating Segments Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. The Company and Subsidiaries applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk atau jasa tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk atau jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya. A segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged either in providing certain products or services (business segment), or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Item-item segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. Segment revenues, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan Judgments Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Company and Subsidiaries’ consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities in future periods. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Company and Subsidiaries’ accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: 185 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam grup perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. The functional currency of each entity in the group is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each respective entity. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2. The Company and Subsidiaries determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and Subsidiaries’ accounting policies disclosed in Notes 2. Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang Allowance for impairment losses on receivables Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai piutang. The Company and Subsidiaries evaluate specific accounts where they have information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and Subsidiaries use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company and Subsidiaries expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on receivables. Nilai tercatat dari piutang Perusahaan dan Entitas Anak sebelum penyisihan untuk kerugian penurunan nilai adalah sebesar Rp91.206.473.846, Rp22.630.778.330 dan Rp33.650.365.363 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ receivables before allowance for impairment losses amounted to Rp91,206,473,846, Rp22,630,778,330 and Rp33,650,365,363 as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively. Further details are contained in Note 5. 186 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi Estimates and assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Imbalan kerja Employee benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Walaupun Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. The determination of the Company and Subsidiaries’ obligations and employee benefits liabilities is dependent on their selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company and Subsidiaries’ assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Company and Subsidiaries believe that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and Subsidiaries’ actual experiences or significant changes in the Company and Subsidiaries’ assumptions may materially affect their estimated liabilities for employee benefits and net employee benefits expense. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp3.542.617.209, Rp1.975.564.567 dan Rp1.266.184.771. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ estimated liabilities for postemployment benefits as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are Rp3,542,617,209, Rp1,975,564,567 and Rp1,266,184,771, respectively. Further details are discussed in Note 17. 187 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda, kecuali untuk penyusutan atas bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. The costs of fixed assets are depreciated on a double-declining balance method, except for the depreciation of buildings which is computed using the straight-line method, over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets ranging from 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conducts their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Nilai tercatat neto atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp134.582.169.142, Rp89.379.957.190 dan Rp80.250.649.583. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11. The net carrying amounts of the Company and Subsidiaries’ fixed assets as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are Rp134,582,169,142, Rp89,379,957,190 and Rp80,250,649,583, respectively. Further details are disclosed in Note 11. Instrumen keuangan Financial instruments Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Walaupun komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. The Company and Subsidiaries carry certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company and Subsidiaries utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company and Subsidiaries’ profit or loss. Nilai tercatat aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp405.705.679.649, Rp189.278.341.102 dan Rp90.986.050.395, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp255.269.510.356, Rp105.862.564.356 dan Rp69.639.386.000 (Catatan 30). The carrying amounts of financial assets at fair values in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are Rp405,705,679,649, Rp189,278,341,102 and Rp90,986,050,395, respectively, while the carrying amounts of financial liabilities carried in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are Rp255,269,510,356, Rp105,862,564,356 and Rp69,639,386,000, respectively (Note 30). 188 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Pengakuan pendapatan dan beban konstruksi Revenue and expense recognition of construction contract Kebijakan pengakuan pendapatan dan beban konstruksi Perusahaan dan Entitas Anak mensyaratkan penggunaan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah yng dilaporkan dari pendapatan dan beban pokok pendapatan. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi berdasarkan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode persentase penyelesaian). Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi kemajuan fisik proyek untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak konstruksi. Walaupun Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa estimasi yang dibuat adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada tahap penyelesaian aktual dapat mempengaruhi secara material pendapatan dan beban pokok pendapatan dari kontrak konstruksi. The policy of revenue and expense recognition on construction contract of the Company and Subsidiaries required use of estimation which may impact the reported amount of revenues and cost of revenues. The Company and Subsidiaries recognize revenues and expenses related to construction contract based on the completion stage of contract activities at end of reporting period (percentage of completion method). The Company and Subsidiaries estimate the physical projects progress to determine the completion stage of construction contract. While the Company and Subsidiaries believe that their estimation are reasonable and appropriate, significant differences on the actual completion stage may materially affect the revenues and cost of revenues of construction contracts. Pajak penghasilan Income tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak badan. Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and Subsidiaries recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of corporate taxable income. Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. 189 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 4. SUMBER (lanjutan) ESTIMASI PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF (continued) ESTIMATION UNCERTAINTY Estimasi dan asumsi (lanjutan) Estimates and assumptions (continued) Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued) Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Proyeksi arus kas tidak mencakup aktivitas restrukturisasi yang belum ada komitmennya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan dan juga arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal pelaporan. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The future cash flow projection does not include restructuring activities that the Company and Subsidiaries is not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The management believes that no impairment loss is required at reporting dates. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of: Kas dan setara kas terdiri dari: 2012 Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$10.000) Dong Vietnam (VND 157.799, VND3.798.896 dan VND10.625.732 masing-masing pada tahun 2012, 2011, dan 2010) Total kas Kas di Bank Rekening Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BRISyariah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$721.020, US$824.621 dan US$337.562 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) PT Bank Central Asia Tbk (US$628.815 pada tahun 2012 dan US$994 pada tahun 2011) 2011 2010 Cash on hand Rupiah 733.575.821 10.719.083 3.196.641 96.700.000 - - United States Dollar (US$10,000) Vietnamese Dong (VND157,799, VND3,798,896 and VND10,625,732 in 2012, 2011 and 2010, respectively) 72.889 1.637.469 4.902.372 830.348.710 12.356.552 8.099.013 21.382.871.561 7.039.060.169 4.147.958.916 1.192.916.083 5.171.212.765 770.000 193.922.491 4.132.983.153 1.382.753.609 404.058.296 227.030.530 286.095.569 227.270.530 10.534.749 77.109.169 181.859.860 111.228.280 13.032.743 179.774.819 41.092.512 13.149.783 176.663.142 134.195.501 13.336.162 6.972.260.306 6.080.643.081 7.477.660.054 9.035.460 190 Total cash on hand Cash in Banks Rupiah Accounts PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank BRISyariah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri United States Dollar Accounts 3.057.446.445 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$721,020, US$824,621 and US$337,562 in 2012, 2011 and 2010, respectively) - PT Bank Central Asia Tbk (US$628,815 in 2012 and US$994 in 2011) Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Cash and cash equivalents consist of (continued): Kas dan setara kas terdiri dari (lanjutan): 2012 Rekening Dolar Amerika Serikat (lanjutan) United Overseas Bank (Vietnam) (US$4.950 pada tahun 2011 dan US$4.804 pada tahun 2010) Rekening Dong Vietnam Housing Development Bank (VND103.044.730 pada tahun 2012 dan VND20.670.865 pada tahun 2011) United Overseas Bank (Vietnam) (VND23.481.781, VND1.857.069 dan VND1.851.626 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) An Binh Commercial Joint Stock Bank (Vietnam) (VND1.259.190, VND1.231.570 dan VND450.398.102 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) Total kas di bank Setara kas - deposito berjangka Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$54.662 pada tahun 2012) Rekening Dong Vietnam An Binh Commercial Joint Stock Bank (Vietnam) (VND9.040.000.000, VND10.600.000.000 dan VND7.500.000.000 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) 2011 - 2010 44.437.439 47.597.391 43.191.113 8.909.928 - 10.846.470 800.467 854.281 581.632 530.853 207.799.244 47.811.945.318 13.654.662.670 9.236.866.568 9.000.000.000 - - 2.478.500.000 1.969.193.062 3.996.641.500 140.000.000 140.000.000 140.000.000 528.584.441 - - 4.175.666.400 4.569.002.800 3.460.259.549 Total setara kas deposito berjangka 16.322.750.841 6.678.195.862 7.596.901.049 Total kas dan setara kas 64.965.044.869 20.345.215.084 16.841.866.630 Rupiah Dolar Amerika Serikat Dong Vietnam 4,00% - 5,50% 0,15% - 1,00% 9,00% - 14,00% Housing Development Bank (VND103,044,730 in 2012 and VND20,670,865 in 2011) United Overseas Bank (Vietnam) (VND23,481,781, VND1,857,069 and VND1,851,626 in 2012, 2011 and 2010, respectively) An Binh Commercial Joint Stock Bank (Vietnam) (VND1,259,190, VND1,231,570 and VND450,398,102 in 2012, 2011 and 2010, respectively) Total cash in banks Cash equivalents - time deposits Rupiah Accounts PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk United States Dollar Accounts PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$54,662 in 2012) Vietnamese Dong Accounts An Binh Commercial Joint Stock Bank (Vietnam) (VND9,040,000,000, VND10,600,000,000 and VND7,500,000,000 in 2012, 2011 and 2010, respectively) Total cash equivalents time deposits Total cash and cash equivalents Interest rates on time deposits per year are as follows: Tingkat bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: 2012 United States Dollar Accounts (continued) United Overseas Bank (Vietnam) (US$4,950 in 2011 and US$4,804 in 2010) Vietnamese Dong Accounts 2011 5,75% - 11,00% 0,50% - 1,75% 13,00% 191 2010 5,75% - 6,25% 0,50% - 1,25% 9,80% - 12,00% Rupiah United States Dollar Vietnamese Dong Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables are as follows: Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2012 Proyek jasa konstruksi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Elite Prima Hutama Mace International Limited PT Graha Megaria Bali PT Mitra Pertala Perkasa PT Anaamaya Mitra Selaras PT Bintang Sedayu Makmur PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Inkoprima Utamajaya PT Gading Raya Propertindo PT Sentral Supel Perkasa PT Ciputra Adigraha PT Graha Sampoerna PT Barisan Integra PT Kiang Multi Corporation PT Pakuwon Sentosa Abadi PT Mandiri Eka Abadi PT Lelco Trindo Nusantara PT Pacific Place Jakarta PT Artisan Wahyu PT Daihan Cipta Prima Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta) Dalam Dolar Amerika Serikat Mace International Limited (US$136.734) Dalam Vietnam Dong Saigon Trade Center dan Apartemen JVC (VND582.229.191 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta) Sub-total Proyek pondasi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Greenland Rajawali Utama PT Mitra Pertala Perkasa Obayashi Jaya Konstruksi PT Puri Dibya Property PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PT Swadaya Graha PT Lince Romauli Raya PT Karya Propertindo Investama Konsorsium Kontraktor Indonesia - Proyek Jembatan Suramadu PT Pakubumi Semesta PT Hutama Karya (Persero) PT Putra Pratama Sukses PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Visi Utama Indonesia PT Karyadeka Graha Lestari Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100 juta) Sub-total Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha Total piutang usaha - neto 2011 2010 24.050.233.689 11.047.541.367 9.148.964.616 6.043.227.096 4.961.756.600 4.175.911.934 2.794.351.500 2.392.064.272 1.402.245.435 758.755.409 667.755.000 557.165.290 289.894.392 231.615.000 129.722.600 120.535.314 - 733.439.212 8.599.517.798 2.392.064.272 758.755.409 667.755.000 557.165.290 217.167.120 231.615.000 129.722.600 1.525.644.259 866.250.000 309.764.847 - 86.416.785 11.142.521.998 3.042.064.272 758.755.409 667.755.000 557.165.290 231.615.000 129.722.600 309.764.847 6.489.444.450 58.091.544 61.031.998 61.031.998 1.322.217.780 - - 268.937.486 250.962.906 268.621.882 34.643.250 70.455.629.574 32.327.850 17.333.183.561 188.316.552 23.933.196.083 15.000.000.000 1.545.241.608 - - 1.298.514.892 863.008.500 - - 504.034.839 425.828.990 316.552.475 931.718.926 295.465.824 316.552.475 2.615.390.364 1.151.671.774 316.552.475 167.614.386 167.614.386 165.324.049 155.000.000 146.673.481 126.367.745 - 434.174.900 146.673.481 126.367.745 1.943.532.947 455.825.700 249.578.505 - 987.013.434 326.549.641 126.367.745 2.693.273.977 1.122.000.000 202.007.356 20.750.844.272 91.206.473.846 230.089.880 5.297.594.769 22.630.778.330 213.025.821 9.717.169.280 33.650.365.363 (4.514.380.254) 86.692.093.592 (3.206.908.521) 19.423.869.809 (5.508.905.764) 28.141.459.599 192 Construction service projects Third parties In Rupiah PT Elite Prima Hutama Mace International Limited PT Graha Megaria Bali PT Mitra Pertala Perkasa PT Anaamaya Mitra Selaras PT Bintang Sedayu Makmur PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Inkoprima Utamajaya PT Gading Raya Propertindo PT Sentral Supel Perkasa PT Ciputra Adigraha PT Graha Sampoerna PT Barisan Integra PT Kiang Multi Corporation PT Pakuwon Sentosa Abadi PT Mandiri Eka Abadi PT Lelco Trindo Nusantara PT Pacific Place Jakarta PT Artisan Wahyu PT Daihan Cipta Prima Others (each below Rp100 million) In United States Dollar Mace International Limited (US$136,734) In Vietnamese Dong Saigon Trade Center and Apartment JVC (VND582,229,191 in 2012, 2011 and 2010, respectively) Others (each below Rp100 million) Sub-total Foundation projects Third parties In Rupiah PT Greenland Rajawali Utama PT Mitra Pertala Perkasa Obayashi - Jaya Konstruksi PT Puri Dibya Property PT Waskita Karya (Persero) Tbk. PT Swadaya Graha PT Lince Romauli Raya PT Karya Propertindo Investama Consortium of Indonesian Contractor - Suramadu Bridge Project PT Pakubumi Semesta PT Hutama Karya (Persero) PT Putra Pratama Sukses PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Visi Utama Indonesia PT Karyadeka Graha Lestari Others (each below Rp100 million) Sub-total Total Less allowance for impairment losses on trade receivables Total trade receivables - net Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued) The aging analysis of trade receivables are as follows: Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 Lancar Telah jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari 76.666.427.196 7.770.495.691 2.798.881.940 4.309.375.325 739.545.900 9.491.125.425 1.037.769.434 1.377.426.765 12.445.086.440 1.448.460.523 6.054.575.636 23.348.447.264 Current Overdue: 1 – 30 days 31 – 60 days More than 60 days Total 91.206.473.846 22.630.778.330 33.650.365.363 Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha (4.514.380.254) (3.206.908.521) (5.508.905.764) Neto 86.692.093.592 19.423.869.809 28.141.459.599 Less allowance for impairment losses on trade receivables Net Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai piutang pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha di atas dapat mencukupi untuk menutup kerugian atas penurunan nilai piutang tersebut. Based on the results of review for impairment of receivable accounts at the end of the year, the management believes that the above allowance for impairment losses on trade receivables is sufficient to cover losses from impairment of such receivables. Perubahan saldo penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The movements in the balance of allowance for impairment losses are as follows: 2012 2011 2010 Saldo pada awal tahun Penambahan (pemulihan) cadangan selama tahun berjalan 3.206.908.521 5.508.905.764 - 1.307.471.733 (2.301.997.243) 5.508.905.764 Balance at beginning of year Additional (reversal of) provisions made during the year Saldo pada akhir tahun 4.514.380.254 3.206.908.521 5.508.905.764 Balance at end of year Manajemen telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha berdasarkan penilaian secara individual atas masing-masing pemberi kerja. Management has established the allowance for impairment losses on trade receivable based on individual assessment of each customers. Piutang usaha minimum sebesar 125% dari nilai pinjaman digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 13). Trade receivables amounting to minimum of 125% of loan amount are pledged as collateral for loans from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 13). 193 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PIUTANG RETENSI 6. RETENTION RECEIVABLES Project retention receivables represents the Company and Subsidiaries earnings which are retained by the customers as guarantee during the maintenance period, with details as follows: Piutang retensi proyek merupakan pendapatan Perusahaan dan Entitas Anak yang ditahan oleh pemberi kerja sebagai jaminan dalam masa pemeliharaan, dengan rincian sebagai berikut: 2012 Proyek jasa konstruksi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur Mace International Limited Setiabudi Rasuna PT Mandiri Eka Abadi PT Graha Megaria Bali PT Rasuna Setiabudi Raya PT Anaamaya Mitra Selaras PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Artisan Wahyu Dalam Dolar Amerika Serikat Mace International Limited (US$98.748) Setiabudi Rasuna (US$24.056) PT Rasuna Setiabudi Raya (US$6.761) Sub-total Proyek pondasi Pihak ketiga Dalam Rupiah Sahid Megatama Karya Gemilang Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd. PT Simpruk Arteri Realty PT Mandiri Eka Abadi PT Puri Dibya Property PT Karyadeka Graha Lestari PT Tripura Indah Persada PT Kalma Propertindo Jaya PT Mitra Pertala Perkasa PT Visi Utama Indonesia PT Karya Propertindo Investama PT South Pacific Viscose Proyek pondasi (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Dalam Rupiah (lanjutan) PT Truba Gading Megah PT Barisan Integra PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Hotel Candi Baru Jonathan B.U. 2011 2010 13.557.355.314 10.192.917.309 4.075.732.510 2.697.894.712 2.576.258.956 1.597.559.460 612.737.875 563.835.985 298.713.500 7.068.841.994 9.912.972.676 12.689.843.377 920.633.379 5.697.659.090 - 954.893.160 - - 232.621.520 - - 65.378.870 - - 37.425.899.171 29.671.658.047 6.618.292.469 Construction service projects Third parties In Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur Mace International Limited Setiabudi Rasuna PT Mandiri Eka Abadi PT Graha Megaria Bali PT Rasuna Setiabudi Raya PT Anaamaya Mitra Selaras PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Artisan Wahyu In United States Dollar Mace International Limited (US$98,748) Setiabudi Rasuna (US$24,056) PT Rasuna Setiabudi Raya (US$6,761) Sub-total 2.790.364.500 - - 1.916.815.753 1.564.444.954 1.454.112.224 1.185.950.050 643.090.909 546.150.204 235.800.529 178.240.238 75.629.850 738.204.766 1.242.925.565 511.941.527 548.750.000 - 738.204.766 - - 373.878.947 207.660.000 158.096.426 - Foundation projects Third parties In Rupiah Sahid Megatama Karya Gemilang Mitsui Engineering & Shipbuilding Co. Ltd. PT Simpruk Arteri Realty PT Mandiri Eka Abadi PT Puri Dibya Property PT Karyadeka Graha Lestari PT Tripura Indah Persada PT Kalma Propertindo Jaya PT Mitra Pertala Perkasa PT Visi Utama Indonesia PT Karya Propertindo Investama PT South Pacific Viscose Foundation projects (continued) Third parties (continued) In Rupiah (continued) PT Truba Gading Megah PT Barisan Integra - 81.558.227 - 1.754.076.364 - - 239.597.079 196.066.423 176.229.224 PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Hotel Candi Baru Jonathan B.U. Sub-total 10.590.599.211 3.704.919.032 3.262.270.282 Sub-total Total piutang retensi 48.016.498.382 33.376.577.079 9.880.562.751 Total retention receivables The Company and Subsidiaries management believes that all retention receivables are not impaired, therefore no allowance for impairment losses has been provided. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa seluruh piutang retensi tidak mengalami penurunan nilai, sehingga tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai. 194 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) UANG MUKA 7. Advances consist of: Uang muka terdiri dari: 2012 8. ADVANCES 2011 2010 Uang muka pemasok Uang muka lain-lain 53.621.050.291 16.654.095.507 7.081.498.881 5.505.628.837 25.743.355.664 719.476.749 Advance to suppliers Other advances Total 70.275.145.798 12.587.127.718 26.462.832.413 Total TAGIHAN DAN UTANG PEMBERI KERJA BRUTO KEPADA 8. DUE FROM AND TO CUSTOMERS Tagihan bruto kepada pemberi kerja berasal dari pekerjaan jasa konstruksi yang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang belum diterbitkan fakturnya. Sedangkan utang bruto kepada pemberi kerja merupakan liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang diberikan oleh pihak pemberi kerja dan telah dibayarkan namun pekerjaan yang dilakukan secara fisik masih dalam penyelesaian. Due from customers are receivables derived from the revenue recognition of construction services based on the percentage of completion method for which the related invoice is not yet issued. While due to customers represent the Company and Subsidiaries liabilities derived from advances received on construction services from customers but the services have not yet been rendered. Rincian tagihan (utang) bruto kepada pemberi kerja adalah sebagai berikut: The details of due from (to) customers are as follows: 2012 Biaya konstruksi Laba yang diakui 2011 2010 554.357.668.462 115.547.995.609 348.639.811.929 80.423.542.931 239.226.509.025 63.880.859.628 669.905.664.071 (474.350.715.320) 429.063.354.860 (323.643.371.306) 303.107.368.653 (269.718.291.037) Tagihan bruto kepada pemberi kerja - neto 195.554.948.751 105.419.983.554 33.389.077.616 Due from customers - net Tagihan bruto pemberi kerja Utang bruto pemberi kerja 195.554.948.751 - 105.419.983.554 - 33.389.077.616 - Due from customers Due to customers Neto 195.554.948.751 105.419.983.554 33.389.077.616 Net Penagihan 195 Construction cost Recognized profit Progress billing Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. TAGIHAN DAN UTANG BRUTO PEMBERI KERJA (lanjutan) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KEPADA 8. DUE FROM AND TO CUSTOMERS (continued) The details of due from customers are as follows: Rincian saldo tagihan bruto kepada pemberi kerja adalah sebagai berikut: 2012 Proyek jasa konstruksi Pihak ketiga Dalam Rupiah Setiabudi Rasuna PT Elite Prima Hutama PT Mandiri Eka Abadi PT Barisan Integra Mace International Limited PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Graha Megaria Bali PT Anaamaya Mitra Selaras PT Gading Raya Propertindo PT Rasuna Setiabudi Raya PT Bintang Sedayu Makmur PT Panen GL Indonesia PT Lelco Trindo Nusantara Dalam Dolar Amerika Serikat Mace International Limited (US$129.318) Setiabudi Rasuna (US$118.413) PT Rasuna Setiabudi Raya (US$37.487) Sub-total Proyek pondasi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Kalma Propertindo Jaya PT Bahanasemesta Citranusantara PT Mandiri Eka Abadi PT Mitra Pertala Perkasa Sahid Megatama Karya Gemilang Obayashi-Jasa Konstruksi PT Sumber Cipta Griya Utama PT Swadaya Graha PT Galaxy Chandra Purnama PT Visi Utama Indonesia PT Karyadeka Graha Lestari PT Palarudhibi Teguh Makmur Sub-total Total tagihan bruto pemberi kerja 9. 2011 2010 57.526.470.480 36.317.032.229 26.018.600.095 12.442.832.370 12.011.078.823 7.242.960.000 6.562.695.928 4.205.778.169 2.818.045.000 1.505.475.666 1.245.302.030 390.088.470 29.691.525.459 10.252.126.444 12.442.832.370 15.399.207.763 19.420.234.273 5.232.142.455 6.627.912.427 26.761.165.189 - 1.250.505.060 - - 1.145.051.002 - - 362.503.158 - - 171.044.418.480 92.438.068.764 33.389.077.616 Construction service projects Third parties In Rupiah Setiabudi Rasuna PT Elite Prima Hutama PT Mandiri Eka Abadi PT Barisan Integra Mace International Limited PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Graha Megaria Bali PT Anaamaya Mitra Selaras PT Gading Raya Propertindo PT Rasuna Setiabudi Raya PT Bintang Sedayu Makmur PT Panen GL Indonesia PT Lelco Trindo Nusantara In United States Dollar Mace International Limited (US$129,318) Setiabudi Rasuna (US$118,413) PT Rasuna Setiabudi Raya (US$37,487) Sub-total 7.090.637.229 - - 5.864.301.750 3.157.685.949 3.096.198.749 7.311.992.328 - - 2.130.800.000 1.240.925.351 749.275.000 748.745.493 356.330.900 75.629.850 - 2.836.053.993 173.797.395 2.119.576.074 540.495.000 - Foundation projects Third parties In Rupiah PT Kalma Propertindo Jaya PT Bahanasemesta Citranusantara PT Mandiri Eka Abadi PT Mitra Pertala Perkasa Sahid Megatama Karya Gemilang Obayashi-Jasa Konstruksi PT Sumber Cipta Griya Utama PT Swadaya Graha PT Galaxy Chandra Purnama PT Visi Utama Indonesia PT Karyadeka Graha Lestari PT Palarudhibi Teguh Makmur 24.510.530.271 12.981.914.790 - Sub-total 195.554.948.751 105.419.983.554 33.389.077.616 Total due from customers PROYEK DALAM PELAKSANAAN 9. PROJECTS UNDER CONSTRUCTION Project under construction represents the Company and Subsidiaries projects derived from the cost of construction work which not yet settled in accordance with the percentage of completion method as stated in the Minutes of Settlement. The details of projects under construction are as follows: Proyek dalam pelaksanaan merupakan proyek Perusahaan dan Entitas Anak yang berasal dari biaya pekerjaan jasa konstruksi yang belum diselesaikan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian. Rincian saldo proyek dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut: 196 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PROYEK DALAM PELAKSANAAN (lanjutan) 9. 2012 Proyek jasa konstruksi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur PT Mandiri Eka Abadi PT Anaamaya Mitra Selaras PT Rasuna Setiabudi Raya PT Gading Raya Propertindo PT Graha Megaria Bali PT Artisan Wahyu PT Lelco Trindo Nusantara PT Barisan Integra PT Karya Propertindo PT Karyadeka Graha Lestari PT Asialand PT Krakatau Engineering Sub-total Proyek pondasi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Kalma Propertindo Jaya PT Greenland Rajawali Utama Obayashi-Jaya Konstruksi Sahid Megatama Karya Gemilang PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Puri Dibya Property PT Palarudhibi Teguh Makmur Sub-total Total proyek dalam pelaksanaan PROJECTS (continued) 2011 UNDER CONSTRUCTION 2010 62.856.952.229 34.822.504.895 16.518.787.865 11.391.297.826 4.277.089.850 465.318.566 346.788.610 - 23.061.558.057 24.162.102.410 6.017.962.497 11.113.513.445 215.333.630 - 9.654.197.129 11.235.207.574 4.137.513.055 551.668.407 510.000.000 275.834.204 209.000.000 Construction service projects Third parties In Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur PT Mandiri Eka Abadi PT Anaamaya Mitra Selaras PT Rasuna Setiabudi Raya PT Gading Raya Propertindo PT Graha Megaria Bali PT Artisan Wahyu PT Lelco Trindo Nusantara PT Barisan Integra PT Karya Propertindo PT Karyadeka Graha Lestari PT Asialand PT Krakatau Engineering 130.678.739.841 64.570.470.039 26.573.420.369 Sub-total 1.886.056.724 1.597.539.816 1.143.084.180 - - 379.498.230 - - 827.511 - 1.565.593.619 1.013.572.191 1.010.000.000 Foundation projects Third parties In Rupiah PT Kalma Propertindo Jaya PT Greenland Rajawali Utama Obayashi-Jaya Konstruksi Sahid Megatama Karya Gemilang PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Puri Dibya Property PT Palarudhibi Teguh Makmur 5.007.006.461 2.579.165.810 1.010.000.000 Sub-total 135.685.746.302 67.149.635.849 27.583.420.369 Total projects under construction 10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY Investment in associated company consists of: Investasi pada entitas asosiasi terdiri dari: 2012 2011 2010 PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia Nilai perolehan penyertaan saham Bagian rugi neto PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia Cost of investment in shares of stock Equity in net loss 1.480.000.000 (87.905.839) - - Total investasi entitas asosiasi 1.392.094.161 - - Total investment in associated company The Company has investment in shares of stock of PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia amounting to 37% of its paid-in capital. The associated company was establized on July 30, 2012 and engaged in managing construction services. Ending reporting period of the associated company is the same with the Company. As of December 31, 2012, the aggregate amount of assets, liabilities, revenues, and loss for the year of PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia amounted to Rp5,058,082,312, Rp1,295,665,659, Rp1,651,556,000, and Rp237,583,347, respectively. Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 37% atas modal disetor PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia. Perusahaan asosiasi didirikan pada tanggal 30 Juli 2012 dan bergerak di bidang jasa pelaksana konstruksi. Akhir periode pelaporan perusahaan asosiasi adalah sama dengan Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah agregat aset, liabilitas, pendapatan, dan rugi tahun berjalan PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia adalah masingmasing sebesar Rp5.058.082.312, Rp1.295.665.659, Rp1.651.556.000, dan Rp237.583.347. 197 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS Fixed assets consist of: Aset tetap terdiri dari: 2012 Selisih penjabaran laporan keuangan/ Foreign exchange translation Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Addition Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan 4.259.185.900 7.324.956.213 134.326.064.124 7.748.070.486 1.486.538.841 183.170.060 67.643.483.587 2.569.479.377 415.571.340 45.385.000 7.898.661 631.000.000 - 208.723.515 178.326.633 6.044.317 - 4.259.185.900 7.324.956.213 202.170.372.565 9.864.876.496 1.908.154.498 228.555.060 Acquisition cost Direct ownership Lands Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings Sub-total 155.327.985.624 70.673.919.304 638.898.661 393.094.465 225.756.100.732 Sub-total 1.760.000.000 - - - 1.760.000.000 Finance lease Vehicles 157.087.985.624 70.673.919.304 638.898.661 393.094.465 227.516.100.732 Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan 608.164.666 61.075.897.761 4.584.932.032 1.114.535.972 115.642.987 328.249.118 23.174.210.076 1.251.786.430 228.023.112 24.978.152 7.898.661 382.838.775 - 149.028.496 109.443.940 4.623.124 - 936.413.784 84.391.237.672 5.563.323.627 1.347.182.208 140.621.139 Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings Sub-total 67.499.173.418 25.007.246.888 390.737.436 263.095.560 92.378.778.430 Sub-total Sewa pembiayaan Kendaraan Total harga perolehan Sewa pembiayaan Kendaraan Pengurangan/ Deduction _____ Saldo akhir/ Ending balance 208.855.016 346.298.144 - - 555.153.160 Finance lease Vehicles Total akumulasi penyusutan 67.708.028.434 25.353.545.032 390.737.436 263.095.560 92.933.931.590 Total accumulated depreciation Total nilai tercatat 89.379.957.190 134.582.169.142 Total carrying amount 2011 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Addition Selisih penjabaran laporan keuangan/ Foreign exchange translation Pengurangan/ Deduction Saldo akhir/ Ending balance Harga perolehan Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan 4.259.185.900 6.271.256.213 109.317.445.549 8.006.385.969 1.100.068.303 172.640.060 1.053.700.000 25.575.047.467 1.215.000.000 392.408.727 10.530.000 337.614.040 1.224.418.482 - (228.814.852) (248.897.001) (5.938.189) - 4.259.185.900 7.324.956.213 134.326.064.124 7.748.070.486 1.486.538.841 183.170.060 Sub-total 129.126.981.994 28.246.686.194 1.562.032.522 (483.650.042) 155.327.985.624 Sub-total Sewa pembiayaan Kendaraan Total harga perolehan Acquisition cost Direct ownership Lands Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings - 1.760.000.000 - - 1.760.000.000 Finance lease Vehicles 129.126.981.994 30.006.686.194 1.562.032.522 (483.650.042) 157.087.985.624 Total acquisition cost 198 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Fixed assets consist of (continued): Aset tetap terdiri dari (lanjutan): 2011 Selisih penjabaran laporan keuangan/ Foreign exchange translation Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Addition Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan 312.573.868 43.135.888.350 4.378.741.692 951.816.209 97.312.292 295.590.798 18.144.817.355 1.073.327.878 165.816.659 18.330.695 97.714.459 754.011.022 - (107.093.485) (113.126.516) (3.096.896) - 608.164.666 61.075.897.761 4.584.932.032 1.114.535.972 115.642.987 Sub-total 48.876.332.411 19.697.883.385 851.725.481 (223.316.897) 67.499.173.418 Sub-total Sewa pembiayaan Kendaraan Pengurangan/ Deduction Saldo akhir/ Ending balance Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings - 208.855.016 - - 208.855.016 Finance lease Vehicles Total akumulasi penyusutan 48.876.332.411 19.906.738.401 851.725.481 (223.316.897) 67.708.028.434 Total accumulated depreciation Total nilai tercatat 80.250.649.583 89.379.957.190 Total carrying amount 2010 Selisih penjabaran laporan keuangan/ Foreign exchange translation Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Addition 4.259.185.900 1.765.065.995 96.460.262.329 7.897.264.194 1.039.842.993 113.637.960 4.506.190.218 13.155.124.569 599.847.916 67.310.557 59.002.100 123.367.000 - (297.941.349) (367.359.141) (7.085.247) - 4.259.185.900 6.271.256.213 109.317.445.549 8.006.385.969 1.100.068.303 172.640.060 Acquisition cost Lands Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings 111.535.259.371 18.387.475.360 123.367.000 (672.385.737) 129.126.981.994 Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan 237.943.514 30.125.665.932 3.574.307.056 863.097.091 78.919.789 74.630.354 13.106.720.979 991.112.602 90.845.179 18.392.503 80.935.584 - (96.498.561) (105.742.382) (2.126.061) - 312.573.868 43.135.888.350 4.378.741.692 951.816.209 97.312.292 Accumulated depreciation Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Furniture and fittings Total akumulasi penyusutan 34.879.933.382 14.281.701.617 80.935.584 (204.367.004) 48.876.332.411 Total accumulated depreciation Total nilai tercatat 76.655.325.989 80.250.649.583 Total carrying amount Harga perolehan Tanah Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor Perabot dan perlengkapan Total harga perolehan Pengurangan/ Deduction The details of gains on disposals of fixed assets are as follows: Rincian dari laba atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2012 Saldo akhir/ Ending balance 2011 2010 Penerimaan dari penjualan Nilai buku neto 479.159.000 248.161.225 164.000.000 48.530.577 150.000.000 42.431.416 Proceeds from disposals Net book value Laba atas penjualan aset tetap 230.997.775 115.469.423 107.568.584 Gains on disposals of fixed assets 199 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Lands consist of: Tanah terdiri dari: Alamat/ Address Jl. Mampir Ds. Gandoang Rt.03/Rw.03 Cileungsi Jl. Raya Margorejo Indah No. 10C Surabaya Jl. Cikini VII No. 1, Jakarta Pusat Jl. Raya Cileungsi - Jonggol Km.7 Rt.03/Rw.03 Cileungsi Pergudangan Bumi Maspion Jl. Maspion Romokalisari II No. 45 Blok D-09 Surabaya Jl. Raya Cileungsi - Jonggol Km.7 Rt.03/Rw.03 Cileungsi Total Luas tanah/ Land Area 2.805 m2 72 m2 434 m 2 Tahun perolehan/ Acquisition year 2000 2005 2006 Nilai tercatat/ Carrying value 318.500.000 156.672.000 1.300.000.000 16.292 m2 2007 2.120.263.900 506 m 2 2007 253.000.000 870 m2 2007 110.750.000 4.259.185.900 Buildings consist of: Bangunan terdiri dari: Alamat/ Address Type bangunan/ Building type Jl. Raya Margorejo Indah No. 10C Surabaya Jl. Raya Cileungsi - Jonggol Km.7 Rt.03/Rw.03 Cileungsi Apartemen The Essence Darmawangsa, Penthouse Tower 2, 27th floor, Jakarta Jl. Romokalisari Industri II/45 VIII D9, Surabaya Apartemen Pantai Mutiara, Tower Bunaken, 6th floor No. 09, Jakarta Luas bangunan/ Building area Tahun perolehan/ Acquisition year Nilai tercatat/ Carrying value 180 m 2 2006 243.593.301 840 m 2 2007 862.123.416 Apartemen/Apartment Ruko/Store-house 2 369 m 396 m2 2007 2007 4.076.517.804 208.278.007 Apartemen/Apartment 98 m2 2011 Ruko/Store-house Gudang/Workshop Total 998.029.901 6.388.542.429 The details of fixed assets as of December 31, 2012 based on independent appraisal, KJPP Suhartanto Budhihardjo and Partner, in its report dated May 2, 2013 are as follows: Rincian nilai pasar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan penilai independen, KJPP Suhartanto Budhihardjo dan Rekan, dalam laporannya tertanggal 2 Mei 2013 adalah sebagai berikut: Nilai pasar/ Market value Aset Tetap Fixed Assets Tanah Bangunan Alat berat dan mesin Kendaraan Peralatan kantor 19.224.000.000 10.396.200.000 139.039.200.000 5.562.700.000 604.500.000 Land Buildings Heavy equipment and machineries Vehicles Office equipment Total 174.826.600.000 Total The allocation of depreciation of fixed assets for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: Alokasi beban penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 Beban pokok pendapatan Beban usaha (Catatan 23) 23.396.702.689 1.956.842.343 19.206.868.232 699.870.169 13.156.262.038 1.125.439.579 Cost of revenues Operating expenses (Note 23) Total 25.353.545.032 19.906.738.401 14.281.701.617 Total 200 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan atas risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya kepada pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar Rp60.586.117.500. Manajemen berkeyakinan pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan tersebut. Fixed assets, except land, are covered by insurance against losses from fire and other risks through third parties with total coverage of Rp60,586,117,500. Management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from the insured risks. Berdasarkan Akta Notaris No. 48 tentang Perubahan Perjanjian Kredit, tanah dan bangunan sebesar Rp19.425.000.000 dan alat berat dan mesin sebesar Rp26.840.000.000 dan US$4.069.526 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Catatan 13). Based on Notarial Deed No. 48 regarding Changes in the Credit Agreement, land and buildings amounted to Rp19,425,000,000 and heavy equipment and machineries amounted to Rp26,840,000,000 and US$4,069,526 are pledged as collaterals for the credit facilities received from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Note 13). Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, jumlah harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan dalam kegiatan operasional adalah masing-masing sebesar Rp11.739.336.795, Rp5.684.318.910 dan Rp3.391.760.665. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the cost of fixed assets which have been fully depreciated and still used in the operational activities amounted to Rp11,739,336,795, Rp5,684,318,910 dan Rp3,391,760,665. Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Based on the management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which indicate impairment in value of fixed assets as of December 31, 2012, 2011 and 2010. 12. DEPOSITO BERJANGKA PENGGUNAANNYA YANG DIBATASI 12. RESTRICTED TIME DEPOSITS This account represents time deposits denominated in Rupiah and United States Dollar account with maturity period of less than 3 (three) months which is placed at PT Bank Internasional Indonesia Tbk and used as guarantee for contract completion. Akun ini merupakan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS dengan jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan yang ditempatkan pada PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan dijaminkan untuk penyelesaian kontrak konstruksi. 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$132.000) Total deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2011 8.683.984.000 8.683.984.000 1.983.984.000 Rupiah 1.276.440.000 1.196.976.000 - United States Dollar (US$132,000) 9.960.424.000 9.880.960.000 1.983.984.000 Total restricted time deposits Interest rates on restricted time deposits per year are as follows: Tingkat bunga deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya per tahun adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2010 4,00% - 5,50% 0,15% - 1,00% 2011 5,75% - 11,00% 0,50% - 1,75% 201 2010 5,75% - 6,25% - Rupiah United States Dollar Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG BANK JANGKA PANJANG 13. LONG-TERM BANK LOANS Long-term bank loans consist of: Utang bank jangka panjang terdiri dari: 2012 Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$1.365.290 pada tahun 2012 dan US$544.939 pada tahun 2011) Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (Rp85.659.116.140 dan US$844.137 pada tahun 2012, Rp24.466.666.667 dan US$327.954 pada tahun 2011 dan Rp20.400.000.000 pada tahun 2010) Bagian jangka panjang (US$521.153 pada tahun 2012, US$216.985 pada tahun 2011 dan Rp466.666.664 pada tahun 2010) 85.659.116.132 2011 24.466.666.660 2010 20.866.666.664 Rupiah PT Bank Internasional Indonesia Tbk United States Dollar 13.202.352.640 93.821.924.097 5.039.544.675 4.941.506.852 - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$1,365,290 in 2012 and US$544,393 in 2011) 27.440.553.532 Less current maturities (Rp85,659,116,140 and US$844,137 in 2012, Rp24,466,666,667 and US$327,954 in 2011 and Rp20,400,000,000 20.400.000.000 in 2010) 1.967.619.980 Long-term portion (US$521,153 in 2012, US$216,985 in 2011 and Rp466,666,664 in 2010) 466.666.664 Fasilitas pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 11,00% sampai dengan 12,25% pada tahun 2012 (2011: antara 12,25% sampai dengan 12,50%; 2010: antara 12,50% sampai dengan 14,00%), sementara pinjaman dalam Dolar AS dikenakan tingkat suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,50% sampai dengan 7,00% pada tahun 2012 (2011: 7,00%). The loan facilities denominated in Rupiah bear interest at annual rates ranging from 11.00% to 12.25% in 2012 (2011: from 12.25% to 12.50%; 2010: from 12.50% to 14.00%), while the credit facilities denominated in US Dollar bear interest at annual rates ranging from 6.50% to 7.00% in 2012 (2011: 7.00%). Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) pada tanggal 9 Mei 2007 dan telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir pada tanggal 23 November 2012 dimana fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari fasilitas-fasilitas sebagai berikut: The Company signed a loan facility with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) on May 9, 2007 and has been renewed for several times, the last on November 23, 2012 whereby the loans consist of the following facilities: Fasilitas Pinjaman Berjangka Term Loan Facility Fasilitas ini dibagi menjadi Fasilitas Pinjaman Berjangka I (PBK I) dengan batas kredit maksimum Rp2.800.000.000, Fasilitas Pinjaman Berjangka II (PBK II) dengan batas kredit maksimum sebesar US$1.000.000, Fasilitas Pinjaman Berjangka III (PBK III) dengan sub-limit fasilitas Letter of Credit (L/C) sebesar US$2.000.000 dan/atau sub limit PBK III sebesar Rp19.000.000.000 dan Fasilitas Pinjaman Berjangka IV (PBK IV) dengan batas kredit maksimum sebesar Rp35.000.000.000. This facility is divided into the Term Loan Facility I (TLF I) with a maximum credit limit of Rp2,800,000,000, Term Loan Facility II (TLF II) with a maximum credit limit of US$1,000,000, Term Loan Facility III (TLF III) with sub-limit Letter of Credit facility (L/C) amounting to US$2,000,000 and/or sub limit TLF III amounting to Rp19,000,000,000 and Term Loan Facility IV (TLF IV) with a maximum credit limit Rp35,000,000,000. 202 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM BANK LOANS (continued) PBK I digunakan untuk membiayai pembelian supply of formwork system yang digunakan untuk pembuatan kolom konstruksi. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 12,25% per tahun dan sudah dilunasi pada tanggal 6 April 2012. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp466.666.667, Rp1.400.000.000 dan Rp933.333.333. TLF I used for funding the purchase of supply of formwork systems which used to build the construction field. This facility bears interest rate at 12.25% per annum and has been fully paid on April 6, 2012. The payments of the loan in 2012, 2011 and 2010 amounted to Rp466,666,667, Rp1,400,000,000 and Rp933,333,333, respectively. PBK II digunakan untuk pembelian 3 unit Hydraulic Rotary Drilling Rig yang akan digunakan dalam proses konstruksi bangunan. Selama availability period, Perusahaan telah mencairkan fasilitas PBK II sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu: (i) sebesar US$290.909 pada tanggal 25 April 2011 dan harus dilunasi melalui angsuran setiap bulan sampai dengan 20 April 2013; (ii) sebesar US$168.000 pada tanggal 24 Oktober 2011 dan harus dilunasi melalui angsuran setiap bulan sampai dengan 20 Oktober 2013; dan (iii) sebesar US$197.000 pada tanggal 19 Desember 2011 dan harus dilunasi melalui angsuran setiap bulan sampai dengan 19 Desember 2013. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 6,5% per tahun. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 dan 2011 masingmasing sebesar US$327.954,50 dan US$110.969,67. TLF II used for purchase of 3 unit of Hydraulic Rotary Drilling Rig which will be used in the construction building process. During the availability period, the Company has drawndown TLF II facility for 3 (three) times: (i) the amount of US$290,909 on April 25, 2011 and shall be repaid through monthly installments until April 20, 2013; (ii) the amount of US$168,000 on October 24, 2011 and shall be repaid through monthly installments until October 20, 2013; and (iii) the amount of US$197,000 on December 19, 2011 and shall be repaid through monthly installments until December 19, 2013. This facility bears interest at the rate of 6.50% per annum. The payments of the loan in 2012 and 2011 amounted to US$327,954.50 and US$110,969.67, respectively. PBK III digunakan untuk membiayai pembelian alat-alat berat. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 6,50% per tahun untuk sub limit L/C dan sebesar 11,00% per tahun untuk sub limit PBK III, dan jatuh tempo pada tanggal 7 Agustus 2015. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 sebesar US$106.000. TLF III used for funding the purchase of heavy equipment. This facility bears interest at the rate of 6.50% per annum for sub limit L/C and 11.00% per annum for sub limit TLF III, and will mature on August 7, 2015. The payments of the loan in 2012 amounted to US$106,000. PBK IV digunakan untuk membiayai pembelian alat-alat berat. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 12,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 23 Juli 2015. Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut. TLF IV used for funding the purchase of heavy equipment. This facility bears interest at the rate of 12.00% per annum, and will mature on July 23, 2015. The Company has not used the loan facility. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang I Revolving Demand Loan Facility I Fasilitas Pinjaman Promes Berulang I (PPB I) yang diperoleh dari BII merupakan fasilitas dengan batas kredit maksimum sebesar Rp29.000.000.000. Revolving Demand Loan Facility I (DLF I) which obtained from BII is a facility with a maximum credit limit amounting to Rp29,000,000,000. Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan dan dikenakan suku bunga sebesar 11,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2013. This facility is used for additional of the company’s working capital of the Company and bears interest at the rate of 11.00% per annum and will mature on May 10, 2013. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rpnihil, Rp10.000.000.000 dan Rp12.744.200.000. The payments of the loan in 2012, 2011 and 2010 amounted to Rpnil, Rp10,000,000,000 dan Rp12,744,200,000. 203 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Fasilitas Pinjaman Promes Berulang II Revolving Demand Loan Facility II Fasilitas Pinjaman Promes Berulang II (PPB II) yang diperoleh dari BII merupakan fasilitas dengan batas kredit maksimum sebesar Rp100.000.000.000 dengan sub limit fasilitas Bank Garansi sebesar Rp60.000.000.000 dan fasilitas Letter of Credit sebesar US$10.000.000. Revolving Demand Loan Facility II (DLF II) obtained from BII is a facility with a maximum credit limit amounting to Rp100,000,000,000 with sub limit Guarantee Bank facility amounting to Rp60,000,000,000 and Letter of Credit facility amounting to US$10,000,000. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 sebesar Rpnihil. The payments of the loan in 2012 amounted to Rpnil. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang III Revolving Demand Loan Facility III Fasilitas ini digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan (pembiayaan proyek). Selama availability period, Perusahaan telah mencairkan fasilitas PPB II sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu: (i) sebesar Rp2.950.426.021 pada tanggal 4 Desember 2012; (ii) sebesar Rp10.658.870.527 pada tanggal 7 Desember 2012; dan (iii) sebesar Rp3.049.819.592 pada tanggal 21 Desember 2012 dan dikenakan suku bunga sebesar 12,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2013. This facility is used for additional working capital of the Company (project financing). During the availability period, the Company has drawndown DLF II facility for 3 (three) times: (i) the amount of Rp2,950,426,021 on December 4, 2012; (ii) the amount of Rp10,658,870,527 on December 7, 2012; and (iii) the amount of Rp3,049,819,592 on December 21, 2012 and bears interest at the rate of 12.00% per annum and will mature on May 10, 2013. Fasilitas Pinjaman Promes Berulang III (PPB III) yang diperoleh dari BII merupakan fasilitas dengan batas kredit maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Revolving Demand Loan Facility III (DLF III) obtained from BII is a facility with a maximum credit limit amounting to Rp40,000,000,000. Pembayaran pinjaman pada tahun 2012 sebesar Rpnihil. The payments of the loan in 2012 amounted to Rpnil. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran Overdraft Bank Loan Facility Fasilitas ini memiliki batas kredit maksimum Rp5.000.000.000 dan dikenakan suku bunga sebesar 11,00% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Mei 2013. This facility has a maximum credit limit amounting to Rp5,000,000,000 and bears interest at the rate of 11.00% per annum and will be mature on May 10, 2013. 204 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 13. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit, Perusahaan tidak diperbolehkan tanpa persetujuan BII; memberikan mandat untuk mengoperasikan perusahaan pada pihak lain, merubah pengurus perusahaan dan pemegang saham, memberikan pinjaman kepada pemegang saham, affiliasi, dan membayar pinjaman pemegang saham, membayar dividen, melakukan pencairan modal disetor dan laba ditahan, melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham, memperoleh atau menambah pinjaman kepada pihak lain, menerbitkan obligasi kecuali untuk transaksi bisnis normal, menjalankan bisnis baru yang tidak terkait dengan bisnis saat ini, menyatakan pailit, dan menjaminkan aset tetap atau kontrak (yang telah dijaminkan kepada BII) atau bertindak sebagai penjamin untuk kepentingan pihak lain. Under the loan agreement, the Company shall not without the BII’s approval; give authority to others to operate the Company, change the Company’s management and shareholders, provide loans to shareholders, affiliate, and pay shareholders loan, pay dividends, undertake paid-up capital and retained earning disbursement, debt payment to shareholders, acquire or increase a loan to another party, issue an obligation except for normal business transactions, run a new business that is not related to current business, declared bankrupt, and pledge fixed assets or contract (which has been pledged to BII) or act as a guarantor for the others interests. Utang bank jangka panjang dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan, jaminan fidusia atas mesin dan alat berat, setoran jaminan tunai minimal 10% dari bank garansi, piutang usaha dan jaminan personal dari Direktur Perusahaan. The long-term bank loan share is secured by land and building owned by the Company, fiduciaries transfer of machineries and heavy equipment, margin deposit minimum 10% from guarantee bank, several trade receivables and personal guarantee by Directors of the Company. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, dan 2010 masing-masing sebesar Rp98.861.468.772, Rp29.408.173.512 dan Rp20.866.666.664. Beban bunga yang dibebankan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp4.241.426.288, Rp2.311.847.763 dan Rp1.902.206.849, dan disajikan sebagai bagian dari “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The outstanding balance as of December 31, 2012, 2011, and 2010 amounted to Rp98,861,468,772, and Rp20,866,666,664, Rp29,408,173,512 respectively. The interest expense charged for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 amounted to Rp4,241,426,288, Rp2,311,847,763 and Rp1,902,206,849, respectively, and are presented as part of “Finance expenses” in the consolidated statements of comprehensive income. 205 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES This account represents trade payables related to projects with the following detail: Akun ini merupakan utang usaha proyek dengan rincian sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Adhimix Precast Indonesia PT Cahaya Indotama Engineering PT Pioneer Beton Industri PT Manunggal Sejati Utama PT Inter World Steel Mills Indonesia PT Expanda Megah Indonesia PT Sarana Metal Indah PT Hamanroko PT Cipta Mortar Utama PT Jaya Readymix CV Kharisma Karya Persada Sahabat Motor PT Beton Perkasa Wijaksana PT SCG Readymix Indonesia PT Asia Asindo Sukses PT Beton Konstruksi Wijaksana PT Gerindo Indahtama Sukses PT Prima Rezeki Pertiwi PT Prima Jasa Aldodua CV Multi Steelindo Perkasa PT Karya Beton Sudhira PT Sembilan Sedjati Sarana PT Sinar Powerindo Utama PT Abadi Prima Inti Karya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) Dalam Dolar Amerika Serikat PT Sany Indonesia Machinery (US$1.156.000) Zoomlion Heavy Industry Science Co., Ltd. (US$956.120) Way Engineering Co., Ltd. (USD246.000) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1 miliar) (US$38.435 pada tahun 2012 dan US$204.482 pada tahun 2011) Dalam Vietnam Dong Lain-lain (VND1.311.000, VND11.841.063, dan VND3.179 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) Sub-total 2011 2010 7.703.166.137 2.308.190.987 8.903.729.925 6.780.054.665 5.967.828.450 5.343.695.098 4.250.226.332 2.244.748.000 - 3.947.576.331 279.394.500 - 4.804.784.235 4.681.529.955 4.364.977.870 3.800.592.183 3.417.358.532 2.632.976.850 1.924.417.845 1.706.195.300 1.681.706.962 1.550.069.210 1.540.350.614 1.537.899.516 1.534.120.221 1.523.337.690 1.498.539.624 1.386.098.750 1.382.652.750 1.238.468.960 1.151.006.598 - 416.013.428 1.896.984.000 1.681.425.399 332.134.572 456.595.118 107.006.620 114.767.932 6.783.867.672 433.206.840 275.431.273 44.349.250 329.186.827 1.151.006.598 1.163.109.431 3.113.310.006 204.143.500 7.796.569 85.745.800 563.575.288 443.672.046 5.510.909.363 739.422.530 117.474.500 1.151.006.598 - 26.319.164.412 22.757.827.998 15.665.825.940 11.178.520.000 - - 9.245.680.400 - - 2.378.820.000 - - 371.664.226 1.854.245.315 - 605.564 5.103.948 28.589.695 118.646.282.617 48.605.427.540 40.762.172.591 206 Third parties In Rupiah PT Adhimix Precast Indonesia PT Cahaya Indotama Engineering PT Pioneer Beton Industri PT Manunggal Sejati Utama PT Inter World Steel Mills Indonesia PT Expanda Megah Indonesia PT Sarana Metal Indah PT Hamanroko PT Cipta Mortar Utama PT Jaya Readymix CV Kharisma Karya Persada Sahabat Motor PT Beton Perkasa Wijaksana PT SCG Readymix Indonesia PT Asia Asindo Sukses PT Beton Konstruksi Wijaksana PT Gerindo Indahtama Sukses PT Prima Rezeki Pertiwi PT Prima Jasa Aldodua CV Multi Steelindo Perkasa PT Karya Beton Sudhira PT Sembilan Sedjati Sarana PT Sinar Powerindo Utama PT Abadi Prima Inti Karya Others (each below Rp1 billion) In United States Dollar PT Sany Indonesia Machinery (US$1,156,000) Zoomlion Heavy Industry Science Co., Ltd. (US$956,120) Way Engineering Co., Ltd. (US$246,000) Others (each below Rp1 billion) (US$38,435 in 2012 and US$204,482 in 2011) In Vietnamese Dong Others (VND1,311,000, VND11,841,063, and VND3,179 in 2012, 2011 and 2010, respectively) Sub-total Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. UTANG USAHA (lanjutan) 14. TRADE PAYABLES (continued) 2012 Pihak berelasi (Catatan 25a) Dalam Rupiah PT Dinamik Struktural Sistem PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia PT Alfa Stilindo Sub-total Total utang usaha 2011 2010 2.518.134.320 2.726.349.728 4.867.148.191 1.544.204.860 - 1.806.194.516 2.116.322.666 4.062.339.180 4.532.544.244 6.983.470.857 Sub-total 122.708.621.797 53.137.971.784 47.745.643.448 Total trade payables The aging analysis of trade payables is as follows: Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2012 Lancar Telah jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari Total 2011 2010 58.877.212.226 13.767.226.160 15.377.691.105 19.878.222.849 13.444.607.143 30.508.579.579 14.210.692.140 9.091.011.313 16.069.042.171 8.221.225.244 7.981.932.129 16.164.794.970 Current Overdue: 1 – 30 days 31 – 60 days More than 60 days 122.708.621.797 53.137.971.784 47.745.643.448 Total There were no assets pledged for the above trade payables. Tidak terdapat aset yang dijaminkan terhadap utang usaha tersebut di atas. 15. UTANG LAIN-LAIN 15. OTHER LIABILITIES The details of other liabilities are as follows: Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut: 2012 Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur PT Artisan Wahyu Subianto Lain-lain Dalam Dolar Amerika Serikat N & C Resources SDN BHD (US$94.500) Dalam Vietnam Dong Lain-lain (VND101.859.713, VND90.196.125 dan VND435.016.346 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010) Total utang lain-lain Related parties (Note 25a) In Rupiah PT Dinamik Struktural Sistem PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia PT Alfa Stilindo 2011 2010 22.338.332.682 4.000.000.000 721.832.874 4.478.995.847 1.000.000.000 9.922.414.626 828.374.820 572.351.665 826.373.292 - 856.929.990 - 47.050.020 38.877.957 200.702.596 27.107.215.576 17.697.944.905 1.027.075.888 Third parties In Rupiah PT Elite Prima Hutama PT Bintang Sedayu Makmur PT Artisan Wahyu Subianto Others In United States Dollar N & C Resources SDN BHD (US$94,500) In Vietnam Dong Others (VND101,859,713, VND90,196,125 and VND435,016,346 in 2012, 2011 and 2010, respectively) Total other liabilities The liabilities to PT Elite Prima Hutama, PT Bintang Sedayu Makmur, PT Artisan Wahyu and Subianto in 2012 and 2011 are borrowings which will be calculate with the settlement of receivables. The liabilities in 2012 and 2011 amounted to Rp26,338,332,682 and Rp16,229,785,293, respectively. Utang kepada PT Elite Prima Hutama, PT Bintang Sedayu Makmur, PT Artisan Wahyu dan Subianto pada tahun 2012 dan 2011 merupakan pinjaman yang akan diperhitungkan dengan penyelesaian piutang. Jumlah utang tersebut pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp26.338.332.682 dan Rp16.229.785.293. 207 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 16. UNEARNED REVENUES The details of unearned revenues are as follows: Rincian pendapatan diterima di muka adalah sebagai berikut: 2012 Proyek jasa konstruksi Pihak ketiga Dalam Rupiah Setiabudi Rasuna PT Rasuna Setiabudi Raya PT Mandiri Eka Abadi PT Anaamaya Mitra Selaras PT Graha Megaria Bali PT Mitra Pertala Perkasa PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Elite Prima Hutama PT Gading Raya Propertindo PT Panen GL Indonesia Mace International Limited PT Lelco Trindo Nusantara PT Bintang Sedayu Makmur PT Artisan Wahyu Dalam Dolar Amerika Serikat Setiabudi Rasuna (USD1.564.043) PT Rasuna Setiabudi Raya (USD1.111.086) Mace International Limited (USD396.219) Sub-total Proyek pondasi Pihak ketiga Dalam Rupiah PT Greenland Rajawali Utama PT Bahanasemesta Citranusantara PT Kalma Propertindo Jaya PT Sumber Cipta Griya Utama Obayashi-Jasa Konstruksi Sahid Megatama Karya Gemilang PT Mitra Pertala Perkasa PT Asialand PT Puri Dibya Property PT Tri Pura Indah Persada PT Karyadeka Graha Lestari PT Swadaya Graha PT Visi Utama Indonesia PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Krakatau Engineering PT Dizamatra Powerindo Sub-total Total pendapatan diterima di muka 2011 2010 117.380.660.717 37.340.420.214 27.168.779.094 16.318.436.799 5.867.677.063 5.493.842.814 4.311.960.328 2.871.262.848 1.810.000.000 22.650.000 - 30.677.300.831 13.933.767.167 19.553.323.912 4.545.454.545 2.518.044.286 - 3.657.655.322 13.196.656.495 4.809.391.518 14.243.243.675 - - 10.142.123.846 - - - 3.556.065.525 - 242.971.057.398 74.783.956.266 21.663.703.335 Construction service projects Third parties In Rupiah Setiabudi Rasuna PT Rasuna Setiabudi Raya PT Mandiri Eka Abadi PT Anaamaya Mitra Selaras PT Graha Megaria Bali PT Mitra Pertala Perkasa PT Inspirasi Jelas Itqoni PT Elite Prima Hutama PT Gading Raya Propertindo PT Panen GL Indonesia Mace International Limited PT Lelco Trindo Nusantara PT Bintang Sedayu Makmur PT Artisan Wahyu In United States Dollar Setiabudi Rasuna (USD1,564,043) PT Rasuna Setiabudi Raya (USD1,111,086) Mace International Limited (USD396,219) Sub-total 13.636.363.637 - - 6.150.000.000 3.877.498.414 3.075.000.000 2.444.085.593 - - 1.419.271.000 693.696.037 13.009.490 5.999.800 - 13.009.490 4.580.000.000 48.300.760 382.539.054 290.000.004 226.889.550 169.371.000 - 131.675.000 1.020.000.000 2.610.000.000 209.000.000 44.100.000 Foundation projects Third parties In Rupiah PT Greenland Rajawali Utama PT Bahanasemesta Citranusantara PT Kalma Propertindo Jaya PT Sumber Cipta Griya Utama Obayashi-Jasa Konstruksi Sahid Megatama Karya Gemilang PT Mitra Pertala Perkasa PT Asialand PT Puri Dibya Property PT Tri Pura Indah Persada PT Karyadeka Graha Lestari PT Swadaya Graha PT Visi Utama Indonesia PT Palarudhibi Teguh Makmur PT Krakatau Engineering PT Dizamatra Powerindo 31.314.923.971 5.710.109.858 4.014.775.000 Sub-total 274.285.981.369 80.494.066.124 25.678.478.335 Total unearned revenues Unearned revenues represents the Company and Subsidiaries debts arising from construction work advances from the customer. Pendapatan diterima di muka merupakan utang Perusahaan dan Entitas Anak yang berasal dari uang muka pekerjaan jasa konstruksi yang diterima dari pemberi kerja. 208 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. LIABILITAS IMBALAN KERJA 17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, penyisihan imbalan kerja yang dicatat dalam akun “Liabilitas Imbalan Kerja” adalah masing-masing sebesar Rp3.542.617.209, Rp1.975.564.567 dan Rp1.266.184.771. Beban terkait sebesar Rp1.567.052.642, Rp709.379.796 dan Rp468.274.669 masing-masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dicatat sebagai bagian dari “Beban usaha - Gaji dan kesejahteraan karyawan” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 23). As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the liability for post-employment defined benefits which is recorded under “Employee Benefits Liability” account amounted to Rp3,542,617,209, Rp1,975,564,567 and Rp1,266,184,771, respectively. The related expenses amounting to Rp1,567,052,642, Rp709,379,796 and Rp468,274,669 in 2012, 2011 dan 2010, respectively, are recorded as part of “Operating expenses - Salaries and employees’ benefits” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 23). Perusahaan menyediakan imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan berupa gaji, THR dan lain-lain. Perusahaan juga menyediakan imbalan kerja bagi para karyawan yang mencapai pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan ketentuan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. The Company provides employee benefits to employees such as salary, THR and others. The Company also provides employee benefits who reach the mandatory retirement age of 55 years under the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Liabilitas imbalan pasca-kerja berupa imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, yang dalam laporannya tertanggal 25 Februari 2013, 16 Juli 2012 dan 6 Mei 2011 masing-masing untuk tahun 2012, 2011 dan 2010, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi sebagai berikut: The post-employement benefits liability which is defined benefit plans was determined based on independent actuarial calculation performed by PT Dian Artha Tama, as shown in its reports dated February 25, 2013, July 16, 2012 and May 6, 2011 for 2012, 2011 and 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions: Tingkat diskonto : Tingkat kenaikan gaji tahunan : Umur pensiun : Referensi tingkat kematian : 5% untuk 2012 (2011 dan 2010: 6%) per tahun 5% for 2012 (2011 and 2010: 6%) per year 5% untuk 2012 (2011 dan 2010: 5%) per tahun 5% for 2012 (2011 and 2010: 5%) per year 55 tahun/55 years of age Tabel Mortalita Indonesia 1999/ Indonesian Mortality Table 1999 a. Beban imbalan kerja 2012 b. Discount rate : Future annual salary increase : Retirement age : Mortality rate reference The following tables summarize the components of employee benefits liability and expenses recognized in the consolidated statements of financial position and consolidated statements of comprehensive income: Tabel-tabel berikut menunjukkan ringkasan komponen liabilitas dan biaya penyisihan imbalan pasca-kerja yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian: a. : Employee benefits expense 2011 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Rugi aktuaria neto Biaya jasa lalu 1.311.275.661 158.303.498 54.129.884 43.343.599 516.574.331 125.666.060 23.795.806 43.343.599 324.121.641 100.809.429 43.343.599 Current service cost Interest cost Net actuarial losses Past service cost Beban atas imbalan kerja 1.567.052.642 709.379.796 468.274.669 Employee benefits expense b. Liabilitas imbalan kerja 2012 2011 2010 Employee benefits liability 2009 2008 Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui (Rugi) laba aktuaria yang belum diakui (294.939.350) (338.282.950) (381.626.550) (408.155.292) (449.837.308) (1.440.752.473) (852.222.413) (446.623.020) (54.052.469) 109.299.331 Unrecognized actuarial (losses) gains Liabilitas imbalan kerja 3.542.617.209 797.910.102 470.714.549 Employee benefits liability 5.278.309.032 3.166.069.930 1.975.564.567 2.094.434.341 1.266.184.771 209 1.260.117.863 811.252.526 Present value of future benefit obligations (“PBO”) Unrecognized past service cost Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) c. 17. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) c. Mutasi liabilitas penyisihan imbalan kerja 2012 Movements in employee benefits liability 2011 2010 Saldo awal Penyisihan pada tahun berjalan 1.975.564.567 1.567.052.642 1.266.184.771 709.379.796 797.910.102 468.274.669 Beginning balance Provision during the year Saldo akhir 3.542.617.209 1.975.564.567 1.266.184.771 Ending balance A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects: Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut: 2012 Kenaikan/ Increase 2011 Penurunan/ Decrease Kenaikan/ Increase 2010 Penurunan/ Decrease Kenaikan/ Increase Penurunan/ Decrease Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga (89.676.657) 102.922.936 (35.279.243) 40.533.830 (19.678.339) 23.127.366 Dampak kewajiban manfaat pasti (333.039.998) 377.445.889 (190.047.754) 214.360.873 (125.086.681) 148.423.527 18. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation 18. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE Perusahaan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Mizuho Balimor Finance pada tanggal 10 Agustus 2011 dan akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2013 untuk pembelian kendaraan dan dikenakan bunga sebesar 4,95% per tahun. The Company entered into lease agreement with PT Mizuho Balimor Finance on August 10, 2011 and will mature on August 10, 2013 to purchase vehicle with lease and bears annual interest at the rate of 4.95%. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut : As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the future minimum lease payments under the finance lease agreement is as follows: 2012 2011 2010 Utang sewa pembiayaan Dikurangi beban bunga 451.332.000 40.665.330 1.225.044.000 110.377.330 - Obligations under finance lease Less interest expenses Utang sewa pembiayaan - neto Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 410.666.670 1.114.666.670 - Obligations under finance lease - net 410.666.670 704.000.000 - Less current maturities - 410.666.670 - Long-term portion Bagian jangka panjang The payment schedules of the obligations under finance lease by the year maturity are as follows: Jadwal pembayaran utang sewa pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 Dalam 1 tahun Dalam 1 - 5 tahun 451.332.000 - 773.712.000 451.332.000 - Within 1 year Within 1 - 5 years Total utang sewa pembiayaan Dikurangi beban bunga 451.332.000 40.665.330 1.225.044.000 110.377.330 - Total obligations under finance lease Less interest expenses Total utang sewa pembiayaan neto 410.666.670 1.114.666.670 - 210 Total obligations under finance lease - net Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 19. NON-CONTROLLING INTERESTS Non-controlling interests in net assets consolidated Subsidiaries are as follows: Kepentingan nonpengendali atas aset bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2012 Wong Hee Tiek Maharso Rusman Suparto Kusnadi Total kepentingan nonpengendali 2011 2010 99.818.529 99.818.529 74.863.897 105.468.000 105.468.000 79.101.000 - Wong Hee Tiek Maharso Rusman Suparto Kusnadi 274.500.955 290.037.000 - Total non-controlling interests 20. MODAL SAHAM 20. CAPITAL STOCK The composition of the Company’s shareholders and share ownership as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: Susunan pemegang saham Perusahaan dan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Pemegang saham of Total saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Jumlah/ Amount Shareholders PT Cross Plus Indonesia PT Loka Cipta Kreasi Tn. Hilarius Arwandhi 22.000 17.600 400 55% 44% 1% 22.000.000.000 17.600.000.000 400.000.000 PT Cross Plus Indonesia PT Loka Cipta Kreasi Mr. Hilarius Arwandhi Total 40.000 100% 40.000.000.000 Total Berdasarkan pernyataan keputusan Para Pemegang Saham yang telah diaktakan melalui Akta Notaris No. 229 tanggal 28 Januari 2010 para pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari sebesar Rp3.000.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham atau sebanyak 3.000 saham menjadi sebesar Rp160.000.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham atau sebanyak 160.000 saham dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari sebesar Rp1.000.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham atau sebanyak 1.000 saham menjadi Rp40.000.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham atau sebanyak 40.000 saham. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-44261.AH.01.02. tahun 2010 tanggal 8 September 2010 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3065 tanggal 21 Februari 2012, Tambahan No. 15. Based on the Notarial Deed No. 229 dated January 28, 2010 of Statements of Shareholders, the shareholders agreed to increase the authorized capital of the Company from Rp3,000,000,000 with par value of Rp1,000,000 per share or totaling 3,000 shares to Rp160,000,000,000 with par value of Rp1,000,000 per share or totaling 160,000 shares and agreed to increase issued and fullypaid capital of the Company from Rp1,000,000,000 with par value of Rp1,000,000 per shares or totaling 1,000 shares to Rp40,000,000,000 with par value of Rp1,000,000 per share or totaling 40,000 shares. The amendment was approved by Ministry of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-44261.AH.01.02. year 2010 dated September 8, 2010 and has been published in the State Gazette No. 3065 dated February 21, 2012, Supplement No. 15. Berdasarkan Akta Notaris No. 75 tanggal 8 Februari 2013 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., nilai nominal saham Perusahaan telah diubah dari semula Rp1.000.000 per saham menjadi Rp100 per saham (Catatan 33). Based on the Notarial Deed No. 75 dated February 8, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., the par value of the Company’s shares was changed from Rp1,000,000 per share to Rp100 per share (Note 33). 211 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. PENDAPATAN USAHA 21. REVENUES Details of revenues are as follows: Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 Pihak ketiga Kontrak jasa konstruksi Kontrak pondasi 513.057.118.982 156.848.545.089 347.606.253.538 81.457.101.322 241.245.305.864 61.862.062.789 Third party Construction services contracts Foundation contracts Total pendapatan usaha 669.905.664.071 429.063.354.860 303.107.368.653 Total revenues For the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, the details of revenues from customers with individual cumulative amount each exceeding 10% of consolidated revenues are as follows: Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, rincian pendapatan dari pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif individual masing-masing melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian adalah sebagai berikut: 2012 Persentase terhadap total penjualan/ Percentage to total sales Total/ Total PT Ciputra Adigraha PT Artisan Wahyu PT Bintang Sedayu Makmur PT Elite Prima Hutama Mace International Limited Setiabudi Rasuna Total 2011 2010 Persentase terhadap total penjualan/ Percentage to total sales Total/ Total Persentase terhadap total penjualan/ Percentage to total sales Total/ Total - - - - 35.049.895.458 92.127.832.279 11,56% 30,39% - - 107.897.849.081 25,15% 75.341.826.250 24,86% 133.444.146.195 19,92% 146.027.812.343 34,03% - - 97.064.960.237 116.880.191.190 14,49% 17,45% - - - - PT Ciputra Adigraha PT Artisan Wahyu PT Bintang Sedayu Makmur PT Elite Prima Hutama Mace International Limited Setiabudi Rasuna 347.389.297.622 51,86% 253.925.661.424 59,18% 202.519.553.987 66,81% Total 22. BEBAN POKOK PENDAPATAN 22. COST OF REVENUES The details of cost of revenues are as follows: Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 Bahan baku Biaya tenaga kerja Overhead Sewa alat Sub-kontraktor 234.781.436.441 107.865.757.295 35.012.769.709 55.592.035.709 121.105.669.308 125.501.815.433 48.502.807.641 25.059.639.280 26.992.328.134 122.583.221.441 81.831.776.466 45.857.612.844 17.461.634.630 21.170.221.148 72.905.263.937 Direct material Labor cost Overhead Equipments rental Sub-contractor Total beban pokok pendapatan 554.357.668.462 348.639.811.929 239.226.509.025 Total cost of revenues During the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, there were no purchases made from any single supplier with a cumulative amount exceeding 10% of the consolidated revenues. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak ada transaksi dari satu pemasok yang jumlah pembelian kumulatifnya melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian. 212 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. BEBAN USAHA 23. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows: Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2012 Gaji dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan (Catatan 11) Jasa profesional Sewa kantor Pajak dan perijinan Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian penurunan nilai Transportasi Pemasaran Administrasi Lain-lain Total beban usaha 2011 21.905.644.352 7.908.479.044 1.956.842.343 1.697.042.248 1.405.358.384 1.348.053.011 2010 18.375.200.876 7.976.230.981 699.870.169 2.309.197.651 641.461.639 881.171.590 1.003.890.997 894.613.083 808.323.591 388.109.248 1.068.849.219 (2.301.997.243) 683.718.455 642.658.789 578.343.828 125.832.291 40.385.205.520 30.611.689.026 24. BEBAN KEUANGAN 12.461.804.777 5.345.495.222 1.125.439.579 724.520.103 725.614.664 1.801.208.862 Salaries and employees' benefits (Note 17) Repair and maintenance Depreciation (Note 11) Professional fees Office rental Tax and licenses 5.508.905.764 534.971.080 496.263.671 334.044.819 303.343.460 Provision (reversal) for impairment losses Transportation Marketing Administrative Miscellaneous 29.361.612.001 Total operating expenses 24. FINANCE EXPENSES The details of finance expenses are as follows: Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 Bunga pinjaman (Catatan 13) Administrasi bank Bunga sewa pembiayaan 4.241.426.288 2.527.193.178 146.383.784 2.311.847.763 357.032.571 42.893.335 1.902.206.849 357.197.444 36.943.500 Interest loan (Note 13) Bank administrative Finance lease interest Total beban keuangan 6.915.003.250 2.711.773.669 2.296.347.793 Total finance expenses 25. SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 25. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES In the normal course of business, the Company and Subsidiaries engage in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company and Subsidiaries through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control, and/or common key management. The significant transactions and balances with these related parties are as follows: Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Dasar Transaksi/Nature of Transactions Tahun yang Berakhir pada Tanggal/ Year Ended Perusahaan Sepengendali/ Under Common Control Companies Pihak Terkait Lainnya/ Other Related Parties Pembelian/Purchases 31 Des. 2012/Dec. 31, 2012 31 Des. 2011/Dec. 31, 2011 31 Des. 2010/Dec. 31, 2010 1.403.822.600 - 9.314.091.323 9.698.845.531 10.216.836.606 Utang usaha/Trade payables 31 Des. 2012/Dec. 31, 2012 31 Des. 2011/Dec. 31, 2011 31 Des. 2010/Dec. 31, 2010 1.544.204.860 - 2.518.134.320 4.532.544.244 6.983.470.857 Utang lain-lain/Other payables 31 Des. 2012/Dec. 31, 2012 31 Des. 2011/Dec. 31, 2011 31 Des. 2010/Dec. 31, 2010 2.346.663.000 - - 213 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 25. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi Terms and conditions of the transactions with related parties a. a. Penjualan dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait dan/atau berdasarkan harga pasar. Saldo terkait pada akhir tahun adalah tanpa jaminan, tanpa bunga dan penyelesaian dilakukan dalam bentuk tunai. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atau diterima untuk setiap piutang atau utang dari pihak-pihak berelasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Perusahaan dan Entitas Anak tidak membuat provisi atas penurunan nilai piutang dari pihakpihak berelasi, dikarenakan manajemen berpendapat bahwa, berdasarkan hasil penilaian, seluruh piutang dagang dari pihakpihak berelasi dapat ditagih. Penilaian ini dilakukan pada setiap akhir tahun keuangan dengan memeriksa posisi keuangan dari pihak-pihak berelasi dan pasar di mana pihakpihak tersebut beroperasi. Saldo terkait atas utang dagang yang timbul dari transaksi pembelian adalah sebagai berikut: 2012 2011 2010 PT Dinamik Struktural Sistem PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia PT Alfa Stilindo 2.518.134.320 2.726.349.728 4.867.148.191 1.544.204.860 - 1.806.194.516 2.116.322.666 Total 4.062.339.180 4.532.544.244 6.983.470.857 Total 14.63% Percentage to total trade payables Persentase terhadap total utang usaha 3,31% 8.53% PT Dinamik Struktural Sistem PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia PT Alfa Stilindo Purchases from PT Alfa Stilindo have equality price with the others suppliers. Pembelian dari PT Alfa Stilindo memiliki kesetaraan harga dengan pemasok lainnya. b. Sales and purchases from related parties are made at agreed prices depending on the type of product involve and/or based on market prices. The related outstanding balances at end of year are unsecured, interest-free and settlement is made in cash. There were no guarantees provided or received for any related party receivables or payables. For the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, the Company and Subsidiaries have not made any provision for impairment relating to the amounts due from related parties, since management believes, based on its assessment, that all trade receivables from related parties are fully collectible. This assessment is undertaken each financial year by examining the financial positions of the related parties concerned, and the market in which the related parties operate. The related trade payables arising from these purchase transactions are as follows: b. Entitas Anak memiliki piutang kepada Mr. Liew Kok Kee pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar VND69.888.955, VND130.000.000 dan VND308.617.375 (setara dengan Rp32.282.407, Rp56.034.940 dan Rp138.410.382) yang disajikan sebagai bagian dari “Piutang lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. 214 The Subsidiary has a receivable from Mr. Liew Kok Kee as of December 31, 2012, 2011, and 2010 amounting to VND69,888,955, VND130,000,000 and VND308,617,375 (equivalent to Rp32,282,407, Rp56,034,940 and Rp138,410,382), respectively, which are presented as part of “Other receivables” in the consolidated statements of financial position. Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25. SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 25. SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan) Terms and conditions of the transactions with related parties (continued) c. c. Kompensasi manajemen kunci Key management includes board of commissioners and directors. The compensation paid or payable to key management for employee services represented short-term employee benefits. The compensation paid or payable amounted for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: Manajemen kunci terdiri dari dewan komisaris dan direksi. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja merupakan imbalan kerja jangka pendek. Kompensasi yang dibayar atau terutang masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2012 Dewan Komisaris Direksi Total Salaries and other compensation benefits 2011 2010 834.200.000 560.030.000 617.381.450 409.426.500 544.487.900 370.826.500 Board of Commissioners Board of Directors 1.394.230.000 1.026.807.950 915.314.400 Total The relationships with the related parties mentioned in the foregoing are as follows: Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak berelasi/ Related parties Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction PT Cross Plus Indonesia Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder of the Company PT Loka Cipta Kreasi Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder of the Company Mr. Liew Kok Kee Direktur Entitas Anak/ Subsidiary’s Director Piutang lain-lain/ Other receivables PT Dinamik Struktural Sistem Pihak berelasi lainnya/ Other related party Utang usaha/ Trade payables PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia Perusahaan asosiasi/ Associated company Utang usaha/ Trade payables PT Alfa Stilindo Pihak berelasi lainnya/ Other related party Utang usaha/ Trade payables 26. PERPAJAKAN a. 26. TAXATION Pajak dibayar di muka a. 2012 2011 Prepaid taxes 2010 Pajak Pertambahan Nilai - - 348.072 Value-Added Tax (VAT) Total pajak dibayar di muka - - 348.072 Total prepaid taxes 215 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. PERPAJAKAN (lanjutan) b. 26. TAXATION (continued) Utang pajak b. 2012 c. 2011 2010 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4(2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 269.939.359 149.306.959 1.534.961.922 1.507.420.719 111.882.901 59.599.353 3.506.783.486 1.539.698.607 33.999.751 57.159.498 286.083.846 - Income Tax Article 21 Article 23 Article 4(2) Value-Added Tax (VAT) Total utang pajak 3.461.628.959 5.217.964.347 377.243.095 Total taxes payable Pajak penghasilan c. 2012 2011 Income tax 2010 Pajak kini - final 20.097.169.922 12.840.685.715 7.699.609.630 Current tax - final Total pajak penghasilan 20.097.169.922 12.840.685.715 7.699.609.630 Total income tax Pajak final Final tax Perhitungan beban dan utang pajak penghasilan final untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The computation of final tax expense and tax payable for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows : 2012 Pendapatan jasa konstruksi Dikurangi: Pendapatan usaha luar negeri tidak kena pajak Pendapatan jasa konstruksi kena pajak final Total beban pajak 2011 2010 669.905.664.071 429.063.354.860 303.107.368.653 - 1.040.497.686 4.064.375.191 Income from construction services Deduction: Income from overseas not subject to tax 669.905.664.071 428.022.857.174 299.042.993.462 Income from construction service subject to final tax 20.097.169.922 12.840.685.715 7.699.609.630 Total tax expense Annual Corporate Income Tax Return for fiscal years 2012, 2011 and 2010 has been submitted in accordance with the above amount. SPT Tahunan PPh Badan untuk tahun pajak 2012, 2011 dan 2010 telah dilaporkan sesuai dengan angka di atas. d. Taxes payable Manfaat (beban) pajak tangguhan d. Deferred tax benefit (expense) The Company and Subsidiaries did not recognize the deferred tax assets or liabilities since the Company and Subsidiaries are engaged in construction services which revenues are subjected to final tax. Perusahaan dan Entitas Anak tidak mencatat aset atau liabilitas pajak tangguhan karena Perusahaan dan Entitas Anak merupakan perusahaan konstruksi yang pendapatannya dikenakan pajak final. 216 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 27. ASSETS AND CURRENCIES LIABILITIES IN FOREIGN As of December 31, 2012 and 2011 the Company and Subsidiaries have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The values of these currency denominated assets and liabilities as of the reporting date and completion date of the consolidated financial statements are presented below: Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Perusahan dan Entitas Anak memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Nilai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal pelaporan dan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian disajikan sebagai berikut: 2012 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS (USD) Dalam Dong Vietnam (VND) Piutang usaha - neto Dalam Dolar AS (USD) Piutang lain-lain Dalam Dong Vietnam (VND) Piutang retensi Dalam Dolar AS (USD) Tagihan bruto pemberi kerja Dalam Dolar AS (USD) Aset lain-lain Dalam Dong Vietnam (VND) 5 Maret 2013 (Tanggal penyelesaian)/ March 5, 2013 (Completion date) 87.722.950 87.988.829 Assets Cash and cash equivalents In US Dollar (USD) In Vietnamese Dong (VND) Trade receivables - net In US Dollar (USD) Other receivables In Vietnamese Dong (VND) Retention receivables - net In US Dollar (USD) Due from customers In US Dollar (USD) Other assets In Vietnamese Dong (VND) 23.371.749.531 23.453.775.912 Total assets in foreign currencies 1.414.497 9.167.943.500 13.678.185.990 4.234.764.782 13.727.693.385 4.247.599.903 136.734 1.322.217.780 1.327.003.470 82.064.513 37.906.419 38.021.310 129.565 1.252.893.550 1.257.428.325 285.218 2.758.058.060 2.768.040.690 189.913.512 Total aset dalam mata uang asing Liabilitas Utang usaha Dalam Dolar AS (USD) Dalam Dong Vietnam (VND) Utang lain-lain Dalam Dong Vietnam (VND) Utang pajak Dalam Dong Vietnam (VND) Utang bank Dalam Dolar AS (USD) 31 Desember 2012 (Tanggal pelaporan)/ December 31, 2012 (Reporting date) 2.396.555 1.311.000 23.174.686.850 605.564 23.258.566.275 607.399 44.854.933 20.718.942 20.781.739 57.004.780 26.331.078 26.410.885 1.365.290 Liabilities Trade payables In US Dollar (USD) In Vietnamese Dong (VND) Other payables In Vietnamese Dong (VND) Tax payables In Vietnamese Dong (VND) Bank loans In US Dollar (USD) 13.202.354.300 13.250.139.450 Total liabilitas dalam mata uang asing 36.424.696.734 36.556.505.748 Total liabilities in foreign currencies Liabilitas neto dalam mata uang asing 13.052.947.203 13.102.729.836 Net liabilities in foreign currencies As of March 5, 2013, the rate of exchange is Rp9,705 to US$1 and Rp0.463310 to VND1 based on the middle rate of exchange for bank notes as published by Bank Indonesia. If the net liabilities in foreign currency as of December 31, 2012 are reflected using the middle rate as of March 5, 2013, the net liabilities will increase by Rp49,782,633. Pada tanggal 5 Maret 2013, kurs tengah uang kertas asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia adalah Rp9.705 untuk US$1 dan Rp0,463310 untuk VND1. Jika liabilitas neto dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dikonversi dengan kurs tengah pada tanggal 5 Maret 2013, liabilitas neto akan bertambah sebesar Rp49.782.633. 217 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 27. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued) IN FOREIGN 2011 Mata uang asing/ Foreign currency Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS (USD) Dalam Dong Vietnam (VND) Piutang usaha - neto Dalam Dong Vietnam (VND) Piutang lain-lain Dalam Dong Vietnam (VND) Aset lain-lain Dalam Dong Vietnam (VND) 962.565 10.627.558.400 8.728.539.420 4.580.881.518 657.229.191 283.290.756 130.000.000 56.034.940 250.695.834 108.059.431 Assets Cash and cash equivalents In US Dollar (USD) In Vietnamese Dong (VND) Trade receivables - net In Vietnamese Dong (VND) Other receivables In Vietnamese Dong (VND) Other assets In Vietnamese Dong (VND) 13.756.806.065 Total assets in foreign currencies Total aset dalam mata uang asing Liabilitas Utang usaha Dalam Dolar AS (USD) Dalam Dong Vietnam (VND) Utang bank Dalam Dolar AS (USD) Utang lain-lain Dalam Dolar AS (USD) Dalam Dong Vietnam (VND) Utang pajak Dalam Dong Vietnam (VND) 31 Desember 2011 (Tanggal pelaporan)/ December 31, 2011 (Reporting date) 204.482 11.841.063 1.854.242.776 5.103.948 544.939 4.941.506.852 94.500 77.658.232 856.926.000 33.473.649 12.537.893 5.404.308 Liabilities Trade payables In US Dollar (USD) In Vietnamese Dong (VND) Bank loans In US Dollar (USD) Other payables In US Dollar (USD) In Vietnamese Dong (VND) Tax payables In Vietnamese Dong (VND) Total liabilitas dalam mata uang asing 7.696.657.533 Total liabilities in foreign currencies Aset neto dalam mata uang asing 6.060.148.532 Net assets in foreign currencies 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN 28. COMMITMENTS AND AGREEMENTS Kontrak kerja yang masih berjalan: Outstanding contracts: 1. Proyek The Pakubuwono Signature (“TPS”) 1. The Company entered into an agreement with PT Mandiri Eka Abadi on January 26, 2011 to build the foundation of TPS apartment, located on Jalan Pakubuwono No. 6, South Jakarta. The contract value amounted to Rp26,500,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Mandiri Eka Abadi pada tanggal 26 Januari 2011 untuk membangun pondasi apartemen TPS yang terletak di Jalan Pakubuwono No. 6, Jakarta Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp26.500.000.000. 2. Proyek The (“TPS II”) Pakubuwono Signature The Pakubuwono Signature (“TPS”) project 2. II The Pakubuwono Signature (“TPS II”) project The Company entered into an agreement with PT Mandiri Eka Abadi on June 15, 2011 to build the TPS II apartment. The contract value amounted to Rp224,966,872,761. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Mandiri Eka Abadi pada tanggal 15 Juni 2011 untuk membangun proyek apartemen TPS II. Nilai kontrak sebesar Rp224.966.872.761. 218 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) Signature AGREEMENTS Outstanding contracts (continued): Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): 2. Proyek The Pakubuwono (“TPS II”) (lanjutan) AND 2. II The Pakubuwono Signature (“TPS II”) project (continued) On November 22, 2011, the Company and PT Mandiri Eka Abadi signed an addendum for price and work adjustment to be Rp171,061,017,628. Pada tanggal 22 November 2011, Perusahaan dan PT Mandiri Eka Abadi menandatangani perjanjian perubahan untuk penyesuaian harga dan pekerjaan menjadi sebesar Rp171.061.017.628. 3. 3. Proyek The Pakubuwono House (“TPH”) The Pakubuwono House (“TPH”) project Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Mandiri Eka Abadi pada tanggal 15 Juli 2011 untuk membangun untuk membangun pondasi apartemen TPH yang terletak di Jalan Pakubuwono No. 6, Jakarta Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp7.000.000.000. The Company entered into an agreement with PT Mandiri Eka Abadi on July 15, 2011 to build the foundation of TPH apartment, located on Jalan Pakubuwono No. 6, South Jakarta. The contract value amounted to Rp7,000,000,000. Pada tanggal 18 November 2011, Perusahaan dan PT Mandiri Eka Abadi menandatangani perjanjian perubahan untuk tambahan pekerjaan sebesar Rp3.770.000.000. On November 18, 2011, the Company and PT Mandiri Eka Abadi signed an addendum for additional work which amounted to Rp3,770,000,000. 4. Proyek The (“TOHO”) Pakubuwono Town 4. House The Pakubuwono Town House (“TOHO”) project The Company entered into an agreement with PT Mandiri Eka Abadi on November 11, 2011 to build the TOHO apartment, located on Jalan Pakubuwono No. 6, South Jakarta. The contract value amounted to Rp9,900,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Mandiri Eka Abadi pada tanggal 11 November 2011 untuk membangun proyek apartemen TOHO yang terletak di Jalan Pakubuwono No. 6, Jakarta Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp9.900.000.000. 5. 5. Proyek The Pakubuwono House 4 - Jasa Kontruksi The Pakubuwono House 4 - Construction Service The Company entered into an agreement with PT Mandiri Eka Abadi on June 11, 2012 to build the The Pakubuwono House 4, located on Jalan Pakubuwono No. 6, South Jakarta. The contract value amounted to Rp88,930,351,627. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Mandiri Eka Abadi pada tanggal 11 Juni 2012 untuk membangun proyek The Pakubuwono House 4 yang terletak di Jalan Pakubuwono No. 6, Jakarta Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp88.930.351.627. 6. 6. Proyek Kota Kasablanka 1 (“KK 1”) Kota Kasablanka 1 (“KK 1”) project The Company entered into an agreement with PT Elite Prima Hutama on March 24, 2010 to build the apartment project of Kota Kasablanka located on Jalan Casablanca, South Jakarta. The initial contract value amounted to Rp147,400,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Elite Prima Hutama pada tanggal 24 Maret 2010 untuk membangun proyek apartemen Kota Kasablanka yang terletak di Jalan Casablanca, Jakarta Selatan. Nilai awal kontrak sebesar Rp147.400.000.000. 219 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) AND Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): Outstanding contracts (continued): 6. Proyek Kota Kasablanka 1 (“KK 1”) (lanjutan) 6. AGREEMENTS Kota Kasablanka 1 (“KK 1”) project (continued) Agreement between the Company and PT Elite Prima Hutama has been amended for price and work adjustment, and the latest addendum on December 2012 with contract amount of Rp181,298,636,930. Perjanjian antara Perusahaan dan PT Elite Prima Hutama telah mengalami perubahan dan penyesuaian harga, perubahan terakhir pada bulan Desember 2012 dengan nilai kontrak menjadi Rp181.298.636.930. 7. 7. Proyek Kota Kasablanka 2 (“KK 2”) Kota Kasablanka 2 (“KK 2”) project Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Elite Prima Hutama pada tanggal 14 Januari 2011 untuk membangun proyek apartemen KK 2 yang terletak di Jalan Casablanca, Jakarta Selatan. Nilai kontrak awal sebesar Rp135.300.000.000. The Company entered into an agreement with PT Elite Prima Hutama on January 14, 2011 with contract to build the KK 2 apartment project located on Jalan Casablanca, South Jakarta. The initial contract value amounted to Rp135,300,000,000. Perjanjian antara Perusahaan dan PT Elite Prima Hutama telah mengalami perubahan dan penyesuaian, perubahan terakhir pada bulan November 2012 dengan nilai kontrak menjadi Rp164.124.539.205. Agreement between the Company and PT Elite Prima Hutama has been amended for price and work adjustment and the latest addendum on November 2012 with contract amount of Rp164,124,539,205. 8. Proyek Gedung Bandung (“MDB”) Metro Dallas 8. Alun-alun Metro Dallas Alun-alun Bandung Building (“MDB”) project The Company entered into an agreement with PT Barisan Integra on June 7, 2010 to build the Metro Dallas Alun-alun Bandung building located on Jalan Dalem Kaum No. 48, Bandung. The initial contract value amounted to Rp42,000,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Barisan Integra pada tanggal 7 Juni 2010 untuk membangun proyek gedung Metro Dallas Alun-alun Bandung yang terletak di Jalan Dalem Kaum No. 48, Bandung. Nilai kontrak awal sebesar Rp42.000.000.000. 9. 9. Proyek Apartemen Residence 8 @Senopati (“SPT”) Residence 8 @Senopati Apartment (“SPT”) project Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Bintang Sedayu Makmur pada tanggal 1 Oktober 2009 untuk membangun proyek gedung apartemen Residence 8 @Senopati yang terletak di Jalan Senopati, Jakarta Selatan. Nilai kontrak awal sebesar Rp153.579.704.916. The Company entered into an agreement with PT Bintang Sedayu Makmur on October 1, 2009 to build the Residence 8 @Senopati apartment building project located on Jalan Senopati, South Jakarta. The initial contract value amounted to Rp153,579,704,916. Perjanjian antara Perusahaan dan PT Bintang Sedayu Makmur telah mengalami perubahan dan penyesuaian harga beberapa kali, perubahan terakhir tanggal 20 Maret 2012 dengan nilai kontrak menjadi Rp221.677.175.156. Agreement between the Company and PT Bintang Sedayu Makmur has been amended for price and work adjustment for several times, the latest addendum on March 20, 2012 with contract amount of Rp221,677,175,156. 220 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) AND Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): Outstanding contracts (continued): 10. Proyek pabrik lampu Lelco 10. Lelco lamp factory project AGREEMENTS Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Lelco Trindo Nusantara pada tanggal 20 Maret 2011 untuk membangun proyek pabrik lampu Lelco yang terletak di Kawasan Industri Jatake, Tangerang, Banten. Nilai kontrak awal sebesar Rp12.690.000.000. The Company entered into an agreement with PT Lelco Trindo Nusantara on March 20, 2011 to build the Lelco lamp factory project which is located on Jatake Industrial Estate, Tangerang, Banten. The initial contract value amounted to Rp12,690,000,000. Pada tanggal 13 Desember 2011, Perusahaan dan PT Lelco Trindo Nusantara menandatangani perjanjian perubahan untuk penyesuaian harga dan pekerjaan sebesar Rp2.683.447.976. On December 13, 2011, the Company and PT Lelco Trindo Nusantara signed an addendum for price and work adjustment which amounted to Rp2,683,447,976. 11. MR Menteng Project 11. Proyek MR Menteng The Company entered into an agreement with PT Tri Pura Indah Persada on May 25, 2011 to build the foundation of MR Menteng which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp12,072,500,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Tri Pura Indah Persada pada tanggal 25 Mei 2011 untuk membangun pondasi MR Menteng yang terletak di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp12.072.500.000. 12. Margo City Hotel Project 12. Proyek Margo City Hotel The Company entered into an agreement with PT Puri Dibya Property on Augustus 22, 2011 to build the foundation of Margo City Hotel which is located in Depok. The initial contract value amounted to Rp25,190,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Puri Dibya Property pada tanggal 22 Augustus 2011 untuk membangun pondasi Margo City Hotel yang terletak di Depok. Nilai kontrak awal sebesar Rp25.190.000.000. 13. BP Conveyor 604 Project 13. Proyek BP Conveyor 604 The Company entered into an agreement with PT Swadaya Graha on October 8, 2011 to build the foundation of BP Conveyor 604 which is located in Tuban, East Java. The initial contract value amounted to Rp1,740,081,480. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Swadaya Graha pada tanggal 8 Oktober 2011 untuk membangun pondasi BP Conveyor 604 yang terletak di Tuban, Jawa Timur. Nilai kontrak awal sebesar Rp1.740.081.480. 14. Hotel 101 Darmawangsa Project 14. Proyek Hotel 101 Darmawangsa The Company entered into an agreement with PT Visi Utama Indonesia on Augustus 22, 2011 to build the foundation of Hotel 101 Darmawangsa which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp1,663,856,700. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Visi Utama Indonesia pada tanggal 22 Augustus 2011 untuk membangun pondasi Hotel 101 Darmawangsa yang terletak di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp1.663.856.700. 15. Alamanda Tower Project 15. Proyek Alamanda Tower The Company entered into an agreement with PT Karyadeka Graha Lestari on Februari 11, 2011 to build the foundation of Alamanda Tower which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp14,068,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Karyadeka Graha Lestari pada tanggal 11 Februari 2011 untuk membangun pondasi Alamanda Tower yang terletak di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp14.068.000.000. 221 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) AND AGREEMENTS Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): Outstanding contracts (continued): 16. Proyek renovasi Mal Pacific Place 16. Renovation of Pacific Place Mall projects Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Pacific Place Jakarta pada tanggal 19 April 2011 untuk melakukan renovasi sisi selatan Mal Pacific Place yang terletak di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta Selatan. Nilai kontrak awal sebesar Rp10.500.000.000. The Company entered into an agreement with PT Pacific Place Jakarta on April 19, 2011 to renovate the south side of Pacific Place Mall, which is located at Sudirman Center Business District, South Jakarta. The initial contract value amounted to Rp10,500,000,000. Pada tanggal 1 Maret 2012 dan 10 April 2012, Perusahaan dan PT Pacific Place Jakarta menandatangani perjanjian perubahan untuk penyesuaian harga dan pekerjaan masingmasing sebesar Rp137.500.000 dan Rp429.097.317. On Maret 1, 2012 and April 10, 2012 the Company and PT Pacific Place Jakarta signed an addendum for price and work adjustment which amounted to Rp137,500,000 and Rp429,097,317, respectively. 17. British Embassy building projects 17. Proyek gedung Kedutaan Besar Inggris The Company entered into an agreement with Mace International (UK) Ltd. on August 31, 2011 to build the British Embassy building, in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp111,529,811,800 and US$2,179,202. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan Mace International (UK) Ltd. pada tanggal 31 Agustus 2011 untuk melakukan pembangunan gedung Kedutaan Besar Inggris di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp111.529.811.800 and US$2.179.202. 18. Gandaria City Mall projects 18. Proyek Mal Gandaria City Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Artisan Wahyu pada tanggal 1 Februari 2008 untuk melakukan pembangunan Mal Gandaria City yang berlokasi di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp269.594.614.278. The Company entered into an agreement with PT Artisan Wahyu on February 1, 2008 to build Gandaria City Mall, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp269,594,614,278. Perjanjian antara Perusahaan dan PT Artisan Wahyu telah mengalami perubahan dan penyesuaian harga beberapa kali, perubahan terakhir pada bulan Oktober 2012 dengan nilai kontrak menjadi Rp298.162.986.944. Agreement between the Company and PT Artisan Wahyu has been amended for price and work adjustment for several times, the latest addendum on October 2012 with contract amount of Rp298,162,986,944. 19. Proyek Pusat Accessories & Perkantoran Blok A Zona 3 Tanah Abang 19. Accessories & Office Center Block A Zona 3 Tanah Abang Project Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Gading Raya Propertindo pada tanggal 16 Juni 2012 untuk melakukan pembangunan Pusat Accessories & Perkantoran Blok A Zona 3 Tanah Abang yang berlokasi di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp9.955.000.000. The Company entered into an agreement with PT Gading Raya Propertindo on June 16, 2012 to build Accessories & Office Center Block A Zone 3 Tanah Abang, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp9,955,000,000. 222 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) AND AGREEMENTS Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): Outstanding contracts (continued): 20. Proyek Galeries Lafayette Pacific Place 20. Galeries Lafayette Pacific Place Project The Company entered into an agreement with PT Panen GL Indonesia on March 21, 2012 to build Galeries Lafayette Pacific Place, which located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp124,575,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Panen GL Indonesia pada tanggal 21 Maret 2012 untuk melakukan pembangunan Galeries Lafayette Pacific Place di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp124.575.000. 21. Townsquare Suites Hotel and Mall Project 21. Proyek Hotel Townsquare Suites dan Mall The Company entered into an agreement with PT Graha Megaria Bali on January 19, 2012 to build Townsquare Suites Hotel and Mall, which is located in Bali. The initial contract value amounted to Rp22,471,317,474 and Rp22,078,688,452, respectively. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Graha Megaria Bali pada tanggal 19 Januari 2012 untuk melakukan pembangunan Hotel Townsquare Suites dan Mall di Bali. Nilai kontrak awal masing-masing sebesar Rp22.471.317.474 dan Rp22.078.688.452. 22. Pasar Plaza Cikampek Project 22. Proyek Pasar Plaza Cikampek The Company entered into an agreement with PT Inspirasi Jelas Itqoni on May 11, 2012 to build Pasar Plaza Cikampek. The initial contract value amounted to Rp32,230,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Inspirasi Jelas Itqoni pada tanggal 11 Mei 2012 untuk melakukan pembangunan Pasar Plaza Cikampek. Nilai kontrak awal sebesar Rp32.230.000.000. 23. Alila Seminyak Resort Bali Project 23. Proyek Alila Seminyak Resort Bali The Company entered into an agreement with PT Anaamaya Mitra Selaras on June 15, 2012 to build Alila Seminyak Resort Bali, which is located in Bali. The initial contract value amounted to Rp185,705,000,620. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Anaamaya Mitra Selaras pada tanggal 15 Juni 2012 untuk melakukan pembangunan Alila Seminyak Resort Bali di Bali. Nilai kontrak awal sebesar Rp185.705.000.620. 24. Botanica Residences Apartment Project 24. Proyek Apartemen Botanica Residences Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Simpruk Arteri Realty pada tanggal 25 Januari 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi Apartemen Botanica Residences di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp34.300.000.000. The Company entered into an agreement with PT Simpruk Arteri Realty on January 25, 2012 to build the foundation of Botanica Residences Apartment Project, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp34,300,000,000. Perjanjian antara Perusahaan dan PT Simpruk Arteri Realty telah mengalami perubahan dan penyesuaian harga pada tanggal 16 Oktober 2012 dengan nilai kontrak menjadi Rp34.417.789.000. Agreement between the Company and PT Simpruk Arteri Realty has been amended for price and work adjustment on October 16, 2012 with contract amount of Rp34,417,789,000. 223 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) AND AGREEMENTS Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): Outstanding contracts (continued): 24. Proyek Apartemen (lanjutan) 24. Botanica Residences (continued) Botanica Residences Apartment Project The Company entered into an agreement with PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. as a subcontractor on September 26, 2012 to work on the bor pile in Botanica Residences Apartment Project, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp354,689,500. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. sebagai subkontraktor pada tanggal 26 September 2012 untuk mengerjakan bor pile di Apartemen Botanica Residences di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp354.689.500. 25. Sahid Sudirman Centre Project 25. Proyek Sahid Sudirman Centre The Company entered into an agreement with Sahid Megatama Karya Gemilang on May 15, 2012 to build the foundation of Sahid Sudirman Centre, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp77,000,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan Sahid Megatama Karya Gemilang pada tanggal 15 Mei 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi Sahid Sudirman Centre di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp77.000.000.000. 26. 18 Office Park Simatupang Project 26. Proyek 18 Office Park Simatupang The Company entered into an agreement with PT Kalma Propertindo Jaya on July 30, 2012 to build the foundation of 18 Office Park Simatupang, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp33,660,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Kalma Propertindo Jaya pada tanggal 30 Juli 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi 18 Office Park Simatupang di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp33.660.000.000. 27. Satrio Office Tower Project 27. Proyek Satrio Office Tower Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Kalma Propertindo Jaya pada tanggal 30 Juli 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi Satrio Office Tower di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp10.862.500.000. The Company entered into an agreement with PT Kalma Propertindo Jaya on July 30, 2012 to build the foundation of Satrio Office Tower, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp10,862,500,000. 28. Proyek Tanjung Priok Access Road Section E2A 28. Tanjung Priok Access Road Section E2A Project Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan Obayashi-Jaya Konstruksi pada tanggal 28 April 2012 dan 21 Mei 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi Tanjung Priok Access Road Section E2A di Jakarta. Nilai kontrak awal masing-masing sebesar Rp15.027.335.896 dan Rp9.482.764.130. The Company entered into an agreement with Obayashi-Jaya Konstruksi on April 28, 2012 and May 21, 2012 to build the foundation of Tanjung Priok Access Road Section E2A, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp15,027,335,896 and Rp9,482,764,130, respectively. 29. Delta Spa Pancoran Project 29. Proyek Delta Spa Pancoran The Company entered into an agreement with PT Galaxy Chandra Purnama on September 12, 2012 to build the foundation of Delta Spa Pancoran, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp2,833,710,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Galaxy Chandra Purnama pada tanggal 12 September 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi Delta Spa Pancoran di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp2.833.710.000. 224 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan) 28. COMMITMENTS (continued) AND Kontrak kerja yang masih berjalan (lanjutan): Outstanding contracts (continued): 30. Proyek District 8 @ Senopati 30. District 8 @ Senopati Project AGREEMENTS The Company entered into an agreement with PT Sumber Cipta Griya Utama on October 15, 2012 to build the foundation of District 8 @ Senopati, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp22,550,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Sumber Cipta Griya Utama pada tanggal 15 Oktober 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi District 8 @ Senopati di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp22.550.000.000. 31. Silo Bosowa Mataram Project 31. Proyek Silo Bosowa Mataram The Company entered into an agreement with PT Waskita Karya (Persero) Tbk. on October 25, 2012 to do slip form in Silo Bosowa Mataram project, which is located in Mataram. The initial contract value amounted to Rp1,210,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. pada tanggal 25 Oktober 2012 untuk melakukan pekerjaan slip form pada proyek Silo Bosowa Mataram di Mataram. Nilai kontrak awal sebesar Rp1.210.000.000. 32. Bahana Office Tower Project 32. Proyek Bahana Office Tower The Company entered into an agreement with PT Bahanasemesta Citranusantara on October 10, 2012 to build the foundation of Bahana Office Tower, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp33,825,000,000. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Bahanasemesta Citranusantara pada tanggal 10 Oktober 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi Bahana Office Tower di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp33.825.000.000. 33. Setiabudi Skygarden Apartment Project 33. Proyek Apartemen Setiabudi Skygarden Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan Setiabudi Rasuna pada tanggal 21 Desember 2012 untuk melakukan pembangunan Setiabudi Skygarden Apartment Tower Satu dan Dua di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp575.828.421.727 dan USD7.411.023. The Company entered into an agreement with Setiabudi Rasuna on December 21, 2012 to build Setiabudi Skygarden Apartment First and Second Towers, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp575,828,421,727 and USD7,411,023. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Rasuna Setiabudi Raya pada tanggal 21 Desember 2012 untuk melakukan pembangunan Apartemen Setiabudi Skygarden Tower Tiga di Jakarta. Nilai kontrak awal sebesar Rp177.778.047.147 dan USD5.037.525. The Company entered into an agreement with PT Rasuna Setiabudi Raya on December 21, 2012 to build Setiabudi Skygarden Apartment Third Tower, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp177,778,047,147 and USD5,037,525. 34. ST. Regis Office and Hotel Project 34. Proyek ST. Regis Office dan Hotel The Company entered into an agreement with PT Greenland Rajawali Utama on November 28, 2012 to build the foundation of ST. Regis Office and Hotel, which is located in Jakarta. The initial contract value amounted to Rp82,000,000,000 dan Rp18,000,000,000, respectively. Perusahaan mengadakan kontrak kerja dengan PT Greenland Rajawali Utama pada tanggal 28 November 2012 untuk melakukan pembangunan pondasi ST. Regis Office dan Hotel di Jakarta. Nilai kontrak awal masingmasing sebesar Rp82.000.000.000 dan Rp18.000.000.000. 225 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. LABA PER SAHAM 29. EARNINGS PER SHARE Details of earnings per share computation is as follows: Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Laba tahun berjalan/ Income for the year Laba neto per saham dasar 52.249.081.862 Jumlah rata-rata tertimbang saham/ weighted average number of shares 40.000 Laba per saham/ Earnings per share (angka penuh/ full amount) Year ended December 31, 2012 1.306.227 Basic earnings per share Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Laba neto per saham dasar Year ended December 31, 2011 36.486.248.417 40.000 912.156 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Laba neto per saham dasar Basic earnings per share Year ended December 31, 2010 27.770.705.743 37.008 30. INSTRUMEN KEUANGAN 750.393 Basic earnings per share 30. FINANCIAL INSTRUMENTS Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah approksimasi nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragrafparagraf berikut. Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values of their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs. Instrumen keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Financial instruments carried at fair value or amortized cost Utang sewa pembiayaan diklasifikasikan dalam instrumen keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Seluruh utang sewa pembiayaan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sehingga nilai tercatatnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya. Obligation under finance lease are classified as financial instruments carried at amortized costs using the EIR method. All obligation under finance lease will be due within one year hence their carrying amounts approximate their fair values. Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang retensi, tagihan bruto pemberi kerja, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek. Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables, other receivables, retention receivables, due from customers, trade payables, other payables and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature. Nilai tercatat pinjaman bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala. The carrying amounts of long-term bank loans with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently. 226 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 30. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) The following table presents the classification of financial instruments as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Total/ Total 31 Desember 2012 December 31, 2012 Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha, retensi dan lainnya Tagihan bruto pemberi kerja 64.965.044.869 135.225.262.029 195.554.948.751 - 64.965.044.869 135.225.262.029 195.554.948.751 Assets Current assets Cash and cash equivalents Trade, retention and other receivables Due from customers Sub-total 395.745.255.649 - 395.745.255.649 Sub-total Aset tidak lancar Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Non current assets 9.960.424.000 Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha dan lainnya Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Sub-total - 9.960.424.000 Restricted time deposits - 149.815.837.373 6.181.537.541 149.815.837.373 6.181.537.541 Liabilities Current liabilities Trade and other payables Accrued expenses - 410.666.670 93.821.924.097 410.666.670 93.821.924.097 Current maturities of long-term debts Obligation under finance lease Bank loans - 250.229.965.681 250.229.965.681 Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Non-current liabilities - 5.039.544.675 5.039.544.675 Long-term debts – net of current maturities Obligation under finance lease Bank loans Sub-total - 5.039.544.675 5.039.544.675 Sub-total Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Total/ Total 31 Desember 2011 December 31, 2011 Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha, retensi dan lainnya Tagihan bruto pemberi kerja 20.345.215.084 53.632.182.464 105.419.983.554 - 20.345.215.084 53.632.182.464 105.419.983.554 Assets Current assets Cash and cash equivalents Trade, retention and other receivables Due from customers Sub-total 179.397.381.102 - 179.397.381.102 Sub-total Aset tidak lancar Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Non current assets 9.880.960.000 - 227 9.880.960.000 Restricted time deposits Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 30. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha dan lainnya Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Sub-total Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Total/ Total - 70.835.916.689 4.503.807.485 70.835.916.689 4.503.807.485 Liabilities Current liabilities Trade and other payables Accrued expenses - 704.000.000 27.440.553.532 704.000.000 27.440.553.532 Current maturities of long-term debts Obligation under finance lease Bank loans - 103.484.277.706 103.484.277.706 Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Non-current liabilities - 410.666.670 1.967.619.980 410.666.670 1.967.619.980 Long-term debts - net of current maturities Obligation under finance lease Bank loans Sub-total - 2.378.286.650 2.378.286.650 Sub-total Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost Total/ Total 31 Desember 2010 December 31, 2010 Aset Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha, retensi dan lainnya Tagihan bruto pemberi kerja 16.841.866.630 38.771.122.149 33.389.077.616 - 16.841.866.630 38.771.122.149 33.389.077.616 Assets Current assets Cash and cash equivalents Trade, retention and other receivables Due from customers Sub-total 89.002.066.395 - 89.002.066.395 Sub-total Aset tidak lancar Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Liabilitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha dan lainnya Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Sub-total Non current assets 1.983.984.000 - 1.983.984.000 Restricted time deposits - 48.772.719.336 - 48.772.719.336 - Liabilities Current liabilities Trade and other payables Accrued expenses - 20.400.000.000 20.400.000.000 Current maturities of long-term debts Obligation under finance lease Bank loans - 69.172.719.336 69.172.719.336 Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Non-current liabilities - 466.666.664 466.666.664 Long-term debts - net of current maturities Obligation under finance lease Bank loans Sub-total - 466.666.664 466.666.664 Sub-total 228 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko pasar (yaitu risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas dan risiko mata uang), risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut: The main risks arising from the Company and Subsidiaries’ financial instruments are market risk (i.e. interest rate risks on fair values and cash flows and foreign currency risk), credit risk,liquidity risk and market risk. The Directors review and agree policies for managing each of these risks, which are described in more details as follows: Risiko pasar Market Risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar, Perusahaan dan Entitas Anak dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga atas nilai wajar dan arus kas dan risiko mata uang asing. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices, the Company and Subsidiaries is exposed to market risks, in particular, interest rate risk on fair values and cash flows and foreign currency risk. a. a. Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Interest rate risks on fair values and cash flows Risiko suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak terutama timbul dari pinjaman modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan Entitas Anak. The Company and Subsidiaries’ interest risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company and Subsidiaries to fair value interest rate risk. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga. Currently, the Company and Subsidiaries do not have a formal hedging policy for interest rate exposures. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank masing-masing tahun lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 akan lebih rendah/lebih tinggi masing-masing sebesar Rp150.369.348, Rp70.463.312 dan Rp111.238.426, terutama akibat biaya bunga utang bank dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, based on a sensible simulation, had the interest rates of bank loans been 50 basis points higher/lower, with all other variables held constant, profit before tax for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 would have been Rp150,369,348, Rp70,463,312 and Rp111,238,426, respectively, lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate bank loans. 229 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas (lanjutan) a. The table below presents the carrying amounts, by maturity, of the Company and Subsidiaries’ financial liabilities as of December 31, 2012, 2011 and 2010 that are exposed to interest rate risk: Tabel berikut menyajikan nilai tercatat liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang memiliki risiko bunga, berdasarkan periode jatuh temponya masing-masing: Total/ Total Interest rate risks on fair values and cash flows (continued) Dalam 1 tahun/ Within 1 year 1-2 tahun 1-2 years 31 Desember 2012 Liabilitas jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Total December 31, 2012 Current liabilities 410.666.670 93.821.924.097 410.666.670 93.821.924.097 - Non-current liabilities 5.039.544.675 - 5.039.544.675 Long-term debts – net of current maturities Obligation under finance lease Bank loans 99.272.135.442 94.232.590.767 5.039.544.675 Total 31 Desember 2011 Liabilitas jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Total December 31, 2012 Current liabilities 704.000.000 27.440.553.532 704.000.000 27.440.553.532 - 410.666.670 1.967.619.980 - 410.666.670 1.967.619.980 Long-term debts – net of current maturities Obligation under finance lease Bank loans 30.522.840.182 28.144.553.532 2.378.286.650 Total Dalam 1 tahun/ Within 1 year 1-2 tahun 1-2 years 31 Desember 2010 Liabilitas jangka panjang Utang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Total Current maturities of long-term debts Obligation under finance lease Bank loans Non-current liabilities Total/ Total Liabilitas jangka pendek Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank Current maturities of long-term debts Obligation under finance lease Bank loans December 31, 2012 Current liabilities 20.400.000.000 20.400.000.000 - Current maturities of long-term debts Bank loans Non-current liabilities 466.666.664 - 466.666.664 Long-term debts – net of current maturities Bank loans 20.866.666.664 20.400.000.000 466.666.664 Total 230 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko mata uang b. Foreign currency risk Sebagai akibat transaksi penempatan kas dan setara kas, utang supplier dan utang bank dalam mata uang asing serta transaksi operasional Entitas Anak di luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai penempatan kas dan setara kas dalam mata uang asing yang dapat memberikan lindung nilai alamiah terbatas terhadap dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing atas pinjaman dalam mata uang asing. As a result of certain foreign currencies transactions in placement of cash and cash equivalents, payables to suppliers and bank loans, as well operational transactions of Foreign Subsidiary, the Company and Subsidiaries’ consolidated statements of financial position may be affected significantly by movements in the foreign currencies exchange rates. Currently, the Company and Subsidiaries do not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. However, the Company and Subsidiaries have placement in foreign currencies cash and cash equivalents which provide limited natural hedge against the impact of fluctuations in exchange rate of Rupiah against foreign currencies on foreign exchange liabilities. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing melemah/menguat sebesar 10%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 akan lebih rendah/lebih tinggi masing-masing sebesar Rp1.574.637.005, Rp616.955.915 dan Rp737.479.025 terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang, utang bank dan utang dalam mata uang asing. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, based on a sensible simulation, had the exchange rate of Rupiah against the foreign currencies depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constat, profit before tax for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 would have been Rp1,574,637,005, Rp 616,955,915, Rp737,479,025, respectively, lower/higher, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, receivables, bank loans and payables. Risiko kredit Credit risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank. The Company and Subsidiaries have credit risk arising from the credits granted to the customers and placement of current accounts and deposits in the banks. Selain dari pengungkapan di bawah ini, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki konsentrasi risiko kredit. Other than as disclosed below, the Company and Subsidiaries have no concentration of credit risk. a. a. Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Company and Subsidiaries’ policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the board of directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks. Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut. 231 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) b. b. Piutang Receivables Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai kebijakan untuk memastikan bahwa kontrak kerja hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan kontrak kerja harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan dan Entitas Anak memberikan jangka waktu kredit 30 (tiga puluh) hari dari tanggal penerbitan faktur. Saldo piutang dipantau secara terus-menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. The Company and Subsidiaries have policies in place to ensure that contracts are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Company and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to enter the contracts are subject to credit verification procedures. The Company and Subsidiaries may grant its customers credit terms 30 (thirty) days from the issuance of invoice. The receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company and Subsidiaries’ exposure to bad debts. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan Entitas Anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan Entitas Anak, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan Entitas Anak akan menghentikan kontrak kerja baru dengan pelanggan yang gagal bayar. When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Company and Subsidiaries will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company and Subsidiaries will proceed with the legal actions. Depending on the Company and Subsidiaries’ assessment, specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Company and Subsidiaries will cease the new contract to customers in the event of default. Risiko likuiditas Liquidity risk Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup untuk membiayai operasional Perusahaan dan Entitas Anak dan untuk mengurangi dampak fluktuasi dalam arus kas. Perusahaan dan Entitas Anak juga secara berkala mengevaluasi proyeksi arus kas dan aktual arus kas dan terus-menerus menilai kondisi di pasar keuangan untuk mempertahankan fleksibilitas dalam pendanaan dengan menjaga komitmen atas fasilitas kredit yang tersedia. Kegiatan ini dapat mencakup pinjaman bank dan pasar modal. The Company and Subsidiaries manage its liquidity profile to be able to finance their capital expenditures and service their maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents finance the Company and Subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and Subsidiaries also regularly evaluate the projected and actual cash flows and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and equity market. 232 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) MANAJEMEN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) Pengelolaan modal Capital management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Company and Subsidiaries’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. Perusahaan dan Entitas Anak dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya. The Company and Subsidiaries are required by the respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the Company and Subsidiaries for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010. In addition, the Company and Subsidiaries are also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reach 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements will be considered with by the Company and Subsidiaries in their next Annual General Shareholders Meeting (AGM). Perusahaan dan Entitas Anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010. The Company and Subsidiaries manage their capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company and Subsidiaries may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010. Perusahan dan Entitas Anak mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi utang neto dengan total modal. Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran perusahaan-perusahaan terkemuka dalam industri sejenis di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Perusahaan dan Entitas Anak menyertakan dalam utang, total utang dikurangi kas dan setara kas. Termasuk dalam modal adalah total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. The Company and Subsidiaries monitor their capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Company and Subsidiaries’ policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies with similar industry in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. The Company and Subsidiaries include within net debt, total liabilities less cash and cash equivalents. Capital includes total equity attributable to the equity holders of the parent entity of the Company. 2012 2011 2010 Total liabilitas Dikurangi kas dan setara kas 536.559.737.893 64.965.044.869 193.550.159.394 20.345.215.084 96.961.292.201 16.841.866.630 Total liabilities Less cash and cash equivalents Pinjaman - neto Total ekuitas 471.594.693.024 218.211.313.470 173.204.944.310 165.541.157.141 80.119.425.571 129.482.543.068 Net debts Total equity 2,16 1,05 0,62 Gearing ratio Rasio pengungkit 233 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. SEGMEN OPERASI 32. OPERATING SEGMENTS Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan Kelompok Usaha (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan dikelola secara Kelompok Usaha dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi. Pada saat ini segmen usaha Perusahaan yang sudah beroperasi hanya segmen konstruksi . Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, Group financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments. Currently, business segments of the Company that already operated is construction segment only. Harga pengalihan antara entitas hukum dan antara segmen diatur dengan cara yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga. Transfer prices between legal entities and between segments are set on a manner similar to transactions with third parties. Segmen Usaha Business segments Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen usaha Kelompok Usaha: The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Group’s business segments: Konstruksi/Construction 2012 Pendapatan usaha Beban pokok pendapatan Laba usaha segmen Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi - bersih Beban usaha Lain-lain - neto Pendapatan keuangan Beban keuangan Beban pajak penghasilan Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2011 2010 669.905.664.071 (554.357.668.462) 429.063.354.860 (348.639.811.929) 115.547.995.609 80.423.542.931 63.880.859.628 (87.905.839) (40.385.205.520) 1.870.499.668 2.300.335.071 (6.915.003.250) (20.097.169.922) (30.611.689.026) 985.308.236 1.241.545.660 (2.711.773.669) (12.840.685.715) (29.361.612.001) 2.534.428.648 712.986.891 (2.296.347.793) (7.699.609.630) 15.536.045 - 303.107.368.653 (239.226.509.025) Revenue Cost of revenue - Segmen results Equity in net earnings of associated company - net Operating expenses Miscellaneous - net Finance income Finance expenses Income tax expense Income for the year attributable to non-controlling interest 52.249.081.862 36.486.248.417 27.770.705.743 Income for the year attributable to owners of the parent entity Aset dan liabilitas Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi 753.378.957.202 1.392.094.161 359.091.316.535 - 226.443.835.269 - Assets and Liabilities Segment assets Investment in associated company Total aset 754.771.051.363 359.091.316.535 226.443.835.269 Total assets Liabilitas segmen Kepentingan nonpengendali 536.559.737.893 274.500.955 193.550.159.394 290.037.000 96.961.292.201 - Segment liabilities Non-controlling interest Total 536.834.238.848 193.840.196.394 96.961.292.201 Total Pengeluaran modal 72.153.919.304 30.006.686.194 18.387.475.360 Capital expenditure Penyusutan 25.353.545.032 19.906.738.401 14.281.701.617 Depreciation 234 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN (lanjutan) b. TANGGAL PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PERIODE 33. SUBSEQUENT EVENTS AFTER REPORTING PERIOD (continued) THE Lebih lanjut, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 2 April 2013 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 107 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., para pemegang saham Perusahaan menyetujui antara lain, hal-hal sebagai berikut: 1. Menegaskan dan menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat dan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. 2. Menegaskan dan menyetujui untuk mengeluarkan saham baru melalui penawaran umum kepada masyarakat. Subsequently, based on the Extraordinary Shareholders General Meeting dated April 2, 2013 which was notarized by Notary Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 107, the shareholders agreed, among others, the following: 1. To affirm the Company’s plan to conduct initial public offerings of its shares and change its status to become a publicly listed company. 2. To affirm the issuance of new shares through public offerings. 3. Menegaskan dan menyetujui penawaran/penjualan saham yang dimiliki oleh pemegang saham yaitu PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia. 3. To affirm the offering/sales of shares owned by PT Loka Cipta Kreasi and PT Cross Plus Indonesia, the existing shareholders. 4. Menyetujui untuk memberikan program alokasi saham kepada karyawan. 4. To provide shares allocation program to employees. 5. Menyetujui opsi penjatahan lebih dalam penawaran umum maupun stabilisasi harga pasar sekunder. 5. The over-allotment option in public offerings or secondary market prices stabilization. 6. Menegaskan dan menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Perusahaan setelah dilaksanakannya penawaran umum pada Bursa Efek Indonesia. 6. To affirm wholly listing Company’s shares after public offerings in Indonesian Capital Market. b. Berdasarkan Surat No.S.2013.0007/DIR WHOLESALE-Corp.Banking.Portfolio Mgmt Commercial tanggal 6 Februari 2013 BII menyetujui permintaan Perusahaan untuk menghapus atau mengubah negative covenant yang melarang Perusahaan untuk i) merubah kepengurusan perusahaan dan pemegang saham, ii) membayar dividen dan iii) melakukan pencairan setoran modal dan saldo laba dengan kondisi: 1. Perubahan susunan pengurus perusahaan dan pemegang saham agar tetap menjaga kepemilikan saham PT Cross Plus Indonesia dan PT Loka Cipta Kreasi secara mayoritas yaitu sebesar minimal 51%. 2. Based on the Letter No.S.2013.0007/DIR Mgmt WHOLESALE-Corp.Banking.Portfolio Commercial dated February 6, 2013, BII approved the Company’s request to remove or change negative covenants that prohibit the Company to i) change the management and shareholders of the Company, ii) distribute dividends and iii) disburse paid-up capital and retained earnings with the following conditions: 1. 2. Dividen dapat dicairkan maksimal 40% dari laba tahun berjalan dengan mengacu pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. 235 The changes in the composition of management and shareholders of the Company should maintain the ownership of PT Cross Plus Indonesia and PT Cipta Loka Kreasi as majority shareholders of the Company which is a minimum of 51%. Dividends shall be paid at the maximum amounting to 40% of income for the year and in accordance with the Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 and regulations in the Indonesian Capital Market. Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 32. OPERATING SEGMENTS (continued) Segmen Geografis Geographical segments Segmen geografis Perusahaan dikelompokkan berdasarkan lokasi geografis. Segmen operasi berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut: The Company’s geographical segments are classified based on geographical location. Operating segments based on the geographical location are as follows: 2012 2011 2010 Segmen penjualan Indonesia Luar negeri Eliminasi 669.905.664.071 - 428.022.857.174 1.040.497.686 - 299.042.993.462 4.064.375.191 - Segment revenue Indonesia Overseas Elimination Total setelah eliminasi 669.905.664.071 429.063.354.860 303.107.368.653 Total after elimination Segmen aset tidak lancar Indonesia Luar negeri Eliminasi 145.893.798.484 958.939.542 (9.822.038.778) 100.050.119.642 1.923.117.299 (12.088.950.321) 87.710.109.497 4.271.823.755 (10.716.727.868) Total setelah eliminasi 137.030.699.248 89.884.286.620 81.265.205.384 33. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN a. TANGGAL PERIODE 33. SUBSEQUENT EVENTS REPORTING PERIOD a. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 8 Februari 2013 yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 75 tanggal 8 Februari 2013 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU10360.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 4 Maret 2013, para pemegang saham Perusahaan menyetujui antara lain, hal-hal sebagai berikut: Segment non-current assets Indonesia Overseas Elimination Total after elimination AFTER THE Based on the Extraordinary Shareholders General Meeting on February 8, 2013 which was notarized by Notarial Deed No. 75 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, dated February 8, 2013, the amendment has been approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. No.AHU-10360.AH.01.02.Year 2013 dated March 4, 2013, the shareholders agreed, among others, the following: 1. Rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada masyarakat dan mengubah status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka. 1. The Company’s plan to conduct initial public offerings of its shares and change its status to become a publicly listed company. 2. Perubahan nama Perusahaan menjadi “PT Acset Indonusa Tbk.”. 2. Change the Company’s name to become “PT Acset Indonusa Tbk.”. 3. Perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari semula sebesar Rp1.000.000 per saham menjadi Rp100 per saham. 3. Change the par value of the Company’s share from Rp1,000,000 per share to Rp100 per share. 4. Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. 4. Change the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors. 5. Perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka penawaran umum saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di pasar modal. 5. Change the entire Company’s articles of association in relation with the plan for initial public offerings to be in accordance with the related laws and regulations in the capital market. 236 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERISTIWA SETELAH PELAPORAN (lanjutan) 3. TANGGAL PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PERIODE 33. SUBSEQUENT EVENTS AFTER REPORTING PERIOD (continued) 3. Perusahaan diperkenankan untuk mencairkan saldo laba terkait dengan pembayaran dividen, namun tidak diperkenankan pencairan untuk setoran modal. THE The Company is allowed to disburse retained earnings related to the payment of dividends, but not allowed to disburse for paid-up capital. Subsequently, based on the Letter No.S.2013.0050/DIR WHOLESALECorp.Banking.Portfolio Mgmt Commercial, BII approved the Company’s request to remove point 2 of the above agreement with condition that dividends shall be paid in accordance with the Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 and regulations in the Indonesian Capital Market. Lebih lanjut, berdasarkan Surat No.S.2013.0050/DIR WHOLESALECorp.Banking.Portfolio Mgmt Commercial tanggal 2 Mei 2013, BII menyetujui permintaan Perusahaan untuk menghapus persetujuan yang tercantum pada poin 2 di atas dengan kondisi pembayaran dividen dapat dilakukan dengan mengacu pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. c. Berdasarkan Surat Penawaran Kredit No. S.2013.0032/ DIR WHOLESALE- Corp. Banking.Portfolio Mgmt Commercial tanggal 3 April 2013. Perusahaan memperoleh perpanjangan jangka waktu pinjaman dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk untuk fasilitas kredit PPB I, PPB II, PPB III dan PRK sampai dengan tanggal 10 Mei 2014. c. Based on the Credit Offering Letter No. S.2013.0032/ DIR WHOLESALE- Corp. Banking.Portfolio Mgmt Commercial dated April 3, 2013, the Company obtained the extention of loans with PT Bank Internasional Indonesia Tbk for DLF I, DLF II, DLF III and Overdraft Loan facilities until May 10, 2014. d. Perusahaan telah mencairkan fasilitas PBK IV sebanyak 4 (empat) kali, yaitu: (i) sebesar Rp1.557.029.300 pada tanggal 14 Februari 2013; (ii) sebesar Rp726.158.400 pada tanggal 15 Maret 2013; (iii) sebesar Rp779.400.000 pada tanggal 25 Maret 2013; dan (iv) sebesar Rp762.322.400 pada tanggal 24 April 2013. d. The Company has drawndown TLF IV facility for 4 (four) times: (i) the amount of Rp1,557,029,300 on February 14, 2013; (ii) the amount of Rp726,158,400 on March 15, 2013; (iii) the amount of Rp779,400,000 on March 25, 2013; and (iv) the amount of Rp762,322,400 on April 24, 2013. e. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Innotech Systems dan Akta Jual Beli Saham PT Innotech Systems (Entitas Anak) yang masing-masing diaktakan dalam Akta Notaris No. 97 dan 98 pada tanggal 2 April 2013 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., para pemegang saham Entitas Anak menyetujui penjualan saham yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 15.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp131.835.000 kepada Ujang Wahyudin (Direktur Entitas Anak). e. Based on the Statements of Shareholders of PT Innotech Systems and Notarial Deed of Selling and Purchasing of Shares of PT Innotech Systems (Subsidiary) which were notarized by Notarial Deed No. 97 and 98, respectively, of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, dated April 2, 2013, the shareholders of Subsidiary agreed to sell 15,000 shares with nominal value of Rp131,835,000 of the Company’s shares to Ujang Wahyudin (Director of Subsidiary). f. Dalam rangka rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan kepada masyarakat, pada tanggal 2 April 2013, Perusahaan telah menunjuk PT Kim Eng Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Sinartama Gunita sebagai pengelola administrasi saham Perusahaan. f. In accordance with the Company’s plan to conduct initial public offerings of its shares, on April 2, 2013 the Company has appointed PT Kim Eng Securities, as the underwriter and PT Sinartama Gunita, as the shares registrar. 237 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. INFORMASI PENTING LAINNYA 34. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION Kasus hukum Legal case Pada bulan Januari 2012, Perusahaan mengajukan gugatan perdata terhadap Pemerintah Republik Indonesia, Cq. Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Cq. Perusahaan Listrik Negara (“Tergugat”) ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 15/PDT.G/2012/PN.JKT.SEL. Pada tanggal 15 Agustus 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan seluruh gugatan Perusahaan dan memerintahkan Tergugat untuk mengembalikan uang yang telah disetor pemberi kerja Perusahaan (PT Bintang Sedayu Makmur) sebesar Rp2.361.713.760. Atas putusan tersebut, Tergugat telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan sampai tanggal laporan auditor independen, banding ini masih dalam proses. In January 2012, the Company filed a civil suit against the Government of the Republic of Indonesia, Cq. Stated-Owned Enterprise, Cq. Perusahaan Listrik Negara (the “Defendant”) at South Jakarta District Court with the case number 15/PDT.G/2012/PN.JKT.SEL. On August 15, 2012, South Jakarta District Court declared the decision to grant all the Company suits and order the Defendant to return the money that has been paid by the Companys’ customer (PT Bintang Sedayu Makmur) amounting to Rp2,361,713,760. The Defendant has filed an appeal on the decision at Jakarta High Court and until the date of the independent auditors’ report, the appeal is still in the process. 35. TRANSAKSI NON KAS 35. NON-CASH TRANSACTIONS Listed below are significant non-cash transactions: Berikut ini transaksi non kas penting: 2012 Penambahan aset tetap melalui Sewa pembiayaan 2011 - 2010 1.760.000.000 - Acquisition of fixed assets through Finance lease 36. STANDAR AKUNTANSI REVISI YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF 36. REVISED ACCOUNTING STANDARDS THAT HAVE BEEN ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tetapi belum efektif terdiri dari: Accounting standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) up to the date of completion of the Company’s consolidated financial statements but not yet effective are as follows: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 Effective on or after January 1, 2013 PSAK No.38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. SFAS No.38 (Revised 2012), “Business Combination for Common Controlled Entities”. Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya. The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of the revised standard on their consolidated financial statements. 238 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported 37. RECLASSIFICATION (continued) Diklasifikasikan kembali/ As reclassified OF Jumlah/ Amount ACCOUNTS Alasan/ Reason 31 Desember 2010 (lanjutan)/ December 31, 2010 (continued) Utang lain-lain/Other payables Utang pajak/Tax payables 22.972.382 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) Liabilitas imbalan kerja/ Employee benefits liability Utang lain-lain/Other payables 12.442.077 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 1.983.984.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Aset lain-lain/Other assets Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar/ Restricted time deposits non-current 38. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 38. REISSUANCE OF THE FINANCIAL STATEMENTS CONSOLIDATED The Company and Subsidiaries previously have issued its consolidated financial statements for the years ended December 31, 2012 and 2011 with comparative figures for December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 which have been audited by Public Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja with Independent Auditors’ Reports No. RPC-3363/PSS/2013 dated March 5, 2013. In connection with the Company’s plan to conduct an intial public offering and to comply with Financial Services Authority (FSA) regulations, the Company and Subsidiaries have reissued the above consolidated financial statements, with additional disclosures in notes the consolidated financial statements which are Notes 1a, 1b, 2c, 2j, 11, 15, 23, 25, 26, 27, 31, 33, 37 and 38. Perusahaan dan Entitas Anak sebelumnya telah menerbitkan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dalam Laporan Auditor Independen No. RPC-3363/PSS/2013 tertanggal 5 Maret 2013. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana dan untuk memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perusahaan dan Entitas Anak menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian yang disebut di atas, dengan beberapa tambahan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yaitu Catatan-catatan 1a, 1b, 2c, 2j, 11, 15, 23, 25, 26, 27, 31, 33, 37 dan 38. 239 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT ACSET INDONUSA AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. REKLASIFIKASI AKUN 37. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain amounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been reclassified. The nature of these reclassification had no effect on previously reported income. These reclassifications were as follows: Beberapa angka perbandingan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi. Sifat reklasifikasi tersebut tidak mempengaruhi laba tahun sebelumnya. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Diklasifikasikan kembali/ As reclassified Jumlah/ Amount Alasan/ Reason 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - lancar/ Restricted time deposits current Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar/ Restricted time deposits non-current 9.880.960.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 Lain-lain - neto/ Miscellaneous - net Beban usaha - Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai/ Operating expense - Provision for impairment losses 2.301.997.243 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) Aset lain-lain/Other assets Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar/ Restricted time deposits non-current 1.983.984.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 Aset lain-lain/Other assets Piutang lain-lain pihak ketiga/ Other receivables third parties 3.975.781 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) Proyek dalam pelaksanaan/ Project under construction Aset lain-lain/Other assets 267.780.584 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) Biaya dan pajak di bayar dimuka/ Prepaid expenses and tax Aset lain-lain/Other assets 27.773.376 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank/Long-term debts net of current maturities Bank loan Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank/Current maturities of long-term debts - Bank loan 20.400.000.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 Utang usaha pihak ketiga/ Trade payable third parties Utang usaha pihak berelasi/ Trade payable related parties 6.983.470.857 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 7 (Revised 2009) Utang usaha pihak ketiga / Trade payable third parties Utang lain-lain/Other payables 3.321.850 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) 31 Desember 2010/ December 31, 2010 240 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 PT ACSET INDONUSA SEPARATE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY (continued) December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures For December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 2010 (Catatan 4/ Note 4) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 (Catatan 4/ Note 4) LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Pendapatan diterima di muka Beban akrual Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan Utang bank Liabilitas imbalan kerja Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas LIABILITIES 118.645.677.053 4.062.339.180 48.600.323.592 4.532.544.244 40.733.582.896 6.983.470.857 48.814.149.545 579.335.356 27.060.165.557 3.461.628.959 17.659.066.949 2.346.663.000 5.217.964.347 826.373.291 377.243.095 536.887.782 14.387.800.220 5.615.843.254 CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable 274.285.981.369 6.181.537.533 80.494.066.124 4.503.807.485 25.678.478.335 - 28.754.021.356 - Unearned revenues Accrued expenses 410.666.678 93.821.924.097 704.000.000 27.440.553.532 20.400.000.000 4.726.854.610 Current maturities of long-term debts Obligation under finance lease Bank loans 527.929.920.426 191.498.989.273 94.999.148.474 103.414.892.123 Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES 5.039.544.675 3.542.617.209 410.666.670 1.967.619.980 1.975.564.567 466.666.664 1.266.184.771 8.582.161.884 4.353.851.217 1.732.851.435 536.512.082.310 195.852.840.490 96.731.999.909 10.030.531.291 797.910.102 Long-term debts - net of current maturities Obligation under finance lease Bank loans Employee benefits liability 10.828.441.393 Total Non-Current Liabilities 114.243.333.516 Total Liabilities EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar 160.000 saham pada pada tahun 2012, 2011 dan 2010 dan 3.000 saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 40.000 saham pada tahun 2012, 2011 dan 2010, dan 1.000 saham pada tahun 2009 Saldo laba 40.000.000.000 180.022.790.033 40.000.000.000 125.418.890.789 40.000.000.000 87.958.201.825 1.000.000.000 61.503.292.082 Total Ekuitas 220.022.790.033 165.418.890.789 127.958.201.825 62.503.292.082 Total Equity 176.746.625.598 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Share capital - Rp1,000,000 par value per share Authorized - 160,000 shares in 2012, 2011 and 2010 and 3,000 shares in 2009 756.534.872.343 361.271.731.279 241 224.690.201.734 Issued and fully paid 40,000 shares in 2012, 2011 and 2010 and 1,000 shares in 2009 Retained earnings Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. The following is the PT Acset Indonusa’s (the “Parent Entity”) Financial Information, consisting of the separate statements of financial position of the Parent Entity as of December 31, 2012, 2011 with comparative figures for December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and the related separated statements of comprehensive income, changes in equity, and cash flows of the Parent Entity for the years ended December 31, 2012 and 2011 with comparative figures for December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and year ended December 31, 2010. The Parent Entity Financial Information is presented as supplementary information to the consolidated financial statements as of December 31, 2012 and 2011 and years ended December 31, 2012 and 2011 with comparative figures for December 31, 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009 and year ended December 31, 2010 Berikut ini adalah Informasi Keuangan PT Acset Indonusa (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tersendiri Entitas Induk tanggal 31 Desember 2012, 2011 dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009, serta laporan laba rugi komprehensif tersendiri, laporan perubahan ekuitas tersendiri, dan laporan arus kas tersendiri Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Informasi keuangan Entitas Induk ini merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan angka perbandingan untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. PT ACSET INDONUSA LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan Untuk 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 PT ACSET INDONUSA SEPARATE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures For December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1 Jan. 2010/ 31 Des. 2009/ Jan. 1, 2010/ Dec. 31, 2009 (Catatan 4/ Note 4) 2010 (Catatan 4/ Note 4) 2011 _______ ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Piutang retensi Tagihan bruto pemberi kerja Uang muka Biaya dan pajak di bayar di muka Proyek dalam pelaksanaan Total Aset Lancar ASSETS 58.234.816.856 15.719.896.128 13.124.860.071 23.232.755.595 86.692.093.592 19.140.579.053 27.684.521.165 37.472.708.427 478.763.636 48.016.498.382 195.554.948.751 70.275.145.798 485.663.636 33.376.577.079 105.419.983.554 12.587.127.718 606.713.636 9.880.562.751 33.389.077.616 26.431.195.664 2.852.718.485 11.366.953.804 6.719.628.168 12.499.886.464 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - net Third parties Other receivables Third parties Retention receivables Due from customers Advances 6.009.145.166 135.685.746.302 82.514.625 67.149.635.849 348.072 27.583.420.369 1.467.179.007 Prepaid expenses and tax Project under construction 600.947.158.483 253.961.977.642 138.700.699.344 95.611.829.950 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp87.931.527.572, Rp64.034.661.494, Rp45.479.317.546 dan Rp32.569.289.530 masing-masing pada tahun 2012, 2011, 2010 dan 2009 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset lain-lain 9.467.624.316 9.467.624.316 7.120.961.316 7.120.961.316 1.480.000.000 - - - 133.710.952.550 87.564.899.321 76.290.557.075 71.363.744.709 NON-CURRENT ASSETS Investments in shares of stock Investment in associated company Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp87,931,527,572, Rp64,034,661,494, Rp45,479,317,546 and Rp32,569,289,530 in 2012, 2011, 2010 and 2009 respectively 9.960.424.000 968.712.994 9.880.960.000 396.270.000 1.983.984.000 593.999.999 1.983.984.000 666.105.623 Restricted time deposits Other assets Total Aset Tidak Lancar 155.587.713.860 107.309.753.637 85.989.502.390 81.134.795.648 Total Non-Current Assets TOTAL ASET 756.534.872.343 361.271.731.279 224.690.201.734 176.746.625.598 TOTAL ASSETS 242 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI ENTITAS INDUK Tahun yang berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 PENDAPATAN USAHA PT ACSET INDONUSA SEPARATE STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 2010 669.905.664.071 428.022.857.174 299.146.493.462 (554.357.668.462) (348.062.709.104) (236.531.279.209) LABA KOTOR 115.547.995.609 79.960.148.070 62.615.214.253 Beban usaha Lain-lain - neto (37.612.719.056) 1.869.499.668 (28.102.779.263) 461.220.609 (26.762.709.244) 94.563.294 LABA USAHA 79.804.776.221 52.318.589.416 35.947.068.303 Pendapatan keuangan Beban keuangan 1.810.961.637 (6.914.668.693) 694.558.932 (2.711.773.669) 503.798.863 (2.296.347.793) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 74.701.069.165 50.301.374.679 34.154.519.373 (20.097.169.922) (12.840.685.715) (7.699.609.630) 54.603.899.243 37.460.688.964 26.454.909.743 INCOME FOR THE YEAR - - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME 54.603.899.243 37.460.688.964 26.454.909.743 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR BEBAN POKOK PENDAPATAN BEBAN PAJAK Pajak kini LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 243 REVENUES COST OF REVENUE GROSS PROFIT Operating expenses Miscellaneous - net OPERATING PROFIT Finance income Finance expenses INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE TAX EXPENSE Current tax Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo per 31 Desember 2009 Setoran modal Laba tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2010 Laba tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2011 Laba tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2012 PT ACSET INDONUSA SEPARATE STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Capital Stock Issued and Fully Paid Saldo Laba/ Retained Earnings 1.000.000.000 61.503.292.082 62.503.292.082 Balance at December 31, 2009 39.000.000.000 - 39.000.000.000 Paid in capital - 26.454.909.743 26.454.909.743 Income for the year 40.000.000.000 87.958.201.825 127.958.201.825 - 37.460.688.964 37.460.688.964 40.000.000.000 125.418.890.789 165.418.890.789 - 54.603.899.244 54.603.899.244 40.000.000.000 180.022.790.033 220.022.790.033 244 Total Ekuitas/ Total Equity Balance at December 31, 2010 Income for the year Balance at December 31, 2011 Income for the year Balance at December 31, 2012 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan Angka Perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan proyek Pembayaran proyek Pembayaran beban pajak Pembayaran beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Pembayaran beban operasional Pembayaran bunga (Pembayaran) penerimaan lainnya Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan bunga Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Penempatan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Penyertaan saham Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi 2012 PT ACSET INDONUSA SEPARATE STATEMENTS OF CASH FLOWS PARENT ENTITY Years Ended December 31, 2012 and 2011 With Comparative Figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2011 2010 692.145.324.416 (588.710.206.332) (21.853.505.310) 398.037.104.052 (326.421.559.239) (7.999.616.392) 275.167.173.544 (265.710.953.712) (12.938.557.860) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from projects Payments of projects Payments of tax expenses (19.531.965.935) (12.697.691.262) (4.387.810.072) (16.867.927.214) (12.159.412.891) (2.354.741.098) (10.961.001.566) (8.719.067.650) (1.939.150.349) Payments of salaries, allowances and employees’ benefits Payments of operating expenses Payments of interest expenses (2.172.015.560) 42.792.129.945 679.835.410 32.913.682.628 1.810.961.637 479.159.000 (70.673.919.304) 694.558.932 164.000.000 (30.006.686.194) (1.480.000.000) (7.896.976.000) (2.346.663.000) (69.863.798.667) (39.391.766.262) 2.410.350.284 (22.691.207.309) Net cash flows provided by (used in) operating activities 503.798.863 150.000.000 (18.387.475.360) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest receipts Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets - (17.733.676.497) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman Pembayaran pinjaman Tambahan setoran modal Pelunasan pinjaman pihak berelasi Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 73.747.497.091 (5.295.467.587) - Net cash flows used in investing activities - 68.452.029.504 36.858.864.183 (27.435.367.834) - 23.544.200.000 (17.434.919.237) 39.000.000.000 Receipts of borrowings Payments of borrowings Additional capital contribution (91.996.957) (14.295.803.263) Payments of loan to related parties 9.331.499.392 41.380.360.782 2.853.415.758 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 15.719.896.128 13.124.860.071 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Placement of restricted time deposits Investment in shares of stock CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS (Payments) other receipts 1.134.559.946 58.234.816.856 (258.379.701) 15.719.896.128 245 30.813.477.500 (9.611.406.306) 23.232.755.595 (496.489.218) 13.124.860.071 Net cash flows provided by financing activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN AKUNTANSI PT ACSET INDONUSA NOTES TO THE SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) YANG 1. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Dasar penyusunan informasi keuangan entitas induk Basis of preparation of the the parent entity financial information PSAK No.4 (Revisi 2009) mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee. SFAS No.4 (Revised 2009) regulates that when parent entity elected to present the separate financial statements, such financial statements should be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a parent, in which the investments are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Informasi keuangan Entitas Induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada entitas anak. Accounting policies adopted in the preparation of the parent entity financial information are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the Group’s consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in subsidiaries. Sesuai dengan PSAK No.4 (Revisi 2009), Entitas Induk mengubah pencatatan penyertaan pada Entitas Anak dari sebelumnya dicatat dengan menggunakan metode ekuitas menjadi metode biaya. Perubahan ini diterapkan secara retrospektif sejak 1 Januari 2011. Sehubungan dengan perubahan tersebut, Entitas induk menyajikan kembali informasi keuangan Entitas induk yang dilaporkan sebelumnya dan mengungkapkan tambahan laporan posisi keuangan tersendiri entitas induk periode awal komparatif yaitu 1 Januari 2010/31 Desember 2009 sebagaimana dipersyaratkan oleh PSAK No.1 (Revisi 2009). In accordance with SFAS No.4 (Revised 2009), the Parent Entity changed the accounting for investments in subsidiaries from previously using equity method to cost method. Such change was applied retrospectively since January 1, 2011. In relation to such change, the Parent Entity restated its previously reported financial information and presented the Parent Entity’s statement of financial position at the beginning of the earliest comparative period, which is January 1, 2010/December 31, 2009 in accordance with the requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009). 246 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT ACSET INDONUSA NOTES TO THE SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK 2. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF SUBSIDIARIES As of December 31, 2012, 2011 and 2010, Parent Entity has the following investments in shares of stock of subsidiaries: Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Entitas Induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak berikut: 31 Desember 2012/December 31, 2012 Nama Entitas/ Entity Name Entitas Anak/Subsidiaries Acset Indonusa Co. Ltd. PT Innotech Systems Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Nilai tercatat 1 Jan. 2012/ Carrying value Jan. 1, 2012 100% 89% Sub-total Entitas Anak/ Sub-total Subsidiaries Entitas Asosiasi/Associates PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia 37% Neto/Net Penambahan/ Additions Nilai tercatat 31 Des. 2012/ Carrying value Dec. 31, 2012 Pengurangan/ Deduction 7.120.961.316 2.346.663.000 - - 7.120.961.316 2.346.663.000 9.467.624.316 - - 9.467.624.316 - 1.480.000.000 - 1.480.000.000 9.467.624.316 1.480.000.000 - 10.947.624.316 31 Desember 2011/December 31, 2011 Nama Entitas/ Entity Name Entitas Anak/Subsidiaries Acset Indonusa Co. Ltd. PT Innotech Systems Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Nilai tercatat 1 Jan. 2011/ Carrying value Jan. 1, 2011 100% 89% Sub-total Entitas Anak/ Sub-total Subsidiaries Entitas Asosiasi/Associates - Neto/Net Penambahan/ Additions Nilai tercatat 31 Des. 2011/ Carrying value Dec. 31, 2011 Pengurangan/ Deduction 7.120.961.316 - 2.346.663.000 - 7.120.961.316 2.346.663.000 7.120.961.316 2.346.663.000 - 9.467.624.316 - - - - 7.120.961.316 2.346.663.000 - 9.467.624.316 31 Desember 2010/December 31, 2010 Nama Entitas/ Entity Name Entitas Anak/Subsidiaries Acset Indonusa Co. Ltd. Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership Nilai tercatat 1 Jan. 2010/ Carrying value Jan. 1, 2010 100% Sub-total Entitas Anak/ Sub-total Subsidiaries Entitas Asosiasi/Associates - Neto/Net 247 Penambahan/ Additions Nilai tercatat 31 Des. 2010/ Carrying value Dec. 31, 2010 Pengurangan/ Deduction 7.120.961.316 - - 7.120.961.316 7.120.961.316 - - 7.120.961.316 - - - - 7.120.961.316 - - 7.120.961.316 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Appendix I Lampiran I The original Parent Entity financial information as supplementary information to the consolidated financial statements are in Indonesian language. PT ACSET INDONUSA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PT ACSET INDONUSA NOTES TO THE SEPARATE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) SALDO DAN TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 3. In the normal course of business, the Company engaged in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Company through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control, and/or common key management. The significant transactions and balances with these related parties are as contained in Notes 25a dan 25b. There were no transaction with Subsidiaries other than investment. Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan melakukan transaksi dagang dan transaksi lainnya dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Perusahaan melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah seperti yang diungkapkan dalam Catatan 25a dan 25b. Tidak terdapat transaksi dengan Entitas Anak selain investasi. 4. REKLASIFIKASI AKUN 4. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain amounts in the separate financial statements parent entity as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been reclassified. These reclassifications were as follows: Beberapa angka perbandingan laporan keuangan tersendiri entitas induk pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Diklasifikasikan kembali/ As reclassified Jumlah/ Amount Alasan/ Reason 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - lancar/ Restricted time deposits current Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar/ Restricted time deposits non-current 9.880.960.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 Lain-lain - neto/ Miscellaneous - net Beban usaha - Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai/ Operating expense - Provision for impairment losses 2.301.997.243 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 1 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 1 (Revised 2009) Aset lain-lain/Other assets Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar/ Restricted time deposits non-current 1.983.984.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank/Long-term debts net of current maturities Bank loan Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank/Current maturities of long-term debts - Bank loan 20.400.000.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 Utang usaha pihak ketiga/ Trade payable third parties Utang usaha pihak berelasi/ Trade payable related parties 6.983.470.857 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan persyaratan penyajian dalam PSAK No. 7 (Revisi 2009)/Reclassification to conform with the presentation requirement of SFAS No. 7 (Revised 2009) Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - tidak lancar/ Restricted time deposits non-current 1.983.984.000 Reklasifikasi untuk menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7/ Reclassification to conform with the Bapepam Regulation No.VIII.G.7 31 Desember 2010/ December 31, 2010 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Aset lain-lain/Other assets 248 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XVII. Advance Civil Structure Engineering Technology LAPORAN PENILAI INDEPENDEN Berikut ini adalah salinan Laporan Penilai untuk aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, yang dinilai oleh KJPP Suhartanto Budihardjo dan Rekan. 249 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 250 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 251 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 252 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 253 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 254 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 255 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 256 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XVIII. Advance Civil Structure Engineering Technology ANGGARAN DASAR NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. 2. Perseroan ini bernama PT ACSET INDONUSA Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi. JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2 Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3 1. 2. Maksud dan tujuan Perseroan ialah: Berusaha dalam bidang jasa pelaksana konstruksi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Kegiatan usaha utama yaitu menjalankan usaha-usaha di bidang jasa pelaksana konstruksi yang antara lain meliputi i. Jasa konstruksi gedung tempat tinggal, gedung perkantoran gedung industri, gedung perbelanjaan, gedung kesehatan, gedung pendidikan, gedung penginapan, gedung tempat hiburan, gedung lainnya. ii. Jasa konstruksi bangunan sipil berupa bangunan jalan, jembatan dan landasan, bangunan jalan dan jembatan kereta api, bangun sipil lainnya. iii. Jasa konstruksi elektrikal dan telekomunikasi lainnya. iv. Jasa konstruksi khusus berupa pemasangan pondasi dan pilar. b. Kegiatan usaha penunjang yaitu menjalankan usaha-usaha lain yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha pada butir a diatas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku MODAL Pasal 4 1. 2. 3. 4. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp160.000.000.000 (seratus enam puluh miliar Rupiah) terbagi atas 1.600.000.000 (satu miliar enam ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 25% (tujuh puluh lima persen) atau sejumlah 400.000.000 (empat ratus juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga; c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikleuarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah 257 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. 6. 7. Advance Civil Structure Engineering Technology harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan tercatatkan. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut; b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (d) di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek: i. ditujukan kepada karyawan Perseroan; ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham; dan/atau iv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (g) di atas apabila ketentuan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 258 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 8. 9. 10. Advance Civil Structure Engineering Technology Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini; d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi; e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.d Pasal ini. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Saham Pasal 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah Saham atas nama. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham. Selama ketentuan dalam ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. Dalam hal para pemilik bersama lali untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang saham yang sah atas saham-saham tersebut. Setiap pemegang saham yang memiliki 1(satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan di bidang Pasar Modal di Indonesia dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. 259 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Pasal 6 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Perseroan dapat mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham; e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham; d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan; f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfirmasi tertulis tersebut. Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif, sekurangkurangnya mencantumkan : a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis; c. Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat pertukarkan antara satu dengan yang lain; f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk perubahan sertifikat atau konfirmasi tertulis. Pengganti Surat Saham Pasal 7 1. 2. 3. 4. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika; a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantuan saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan. 260 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. 6. 7. Advance Civil Structure Engineering Technology Pengeluaran pengganti surat saham, menurut Pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi. Pengeluaran pengganti surat saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Ketentuan dalam Pasal 6 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis. Daftar Pemegang Saham Dan Daftar Khusus Pasal 8 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat : a. Nama dan alamat para Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang menjadi penerima gadai atau fidusia atas saham dan tanggal pembebanan saham tersebut, serta; e. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pengumuman dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaikbaiknya. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Presiden Direktur atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan. PENITIPAN KOLEKTIF Pasal 9 1. 2. 3. 4. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 261 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Advance Civil Structure Engineering Technology Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dam dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar-benar hilang atau musnah. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembag Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hakhak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana sahamsaham Perseroan dicatatkan. PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10 1. 2. 3. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang 262 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Advance Civil Structure Engineering Technology saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif, dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 di atas. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Catatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris, atau kuasa mereka yang sah, atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal iklan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal ini. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yang diperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. DIREKSI Pasal 11 1. 2. 3. 4. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Direksi, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Direktur, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Presiden Direktur dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 (kelima) setelah pengangkatan anggota Direksi yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktuwaktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum 263 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Advance Civil Structure Engineering Technology Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentiannya kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Para anggota Direksi dapat diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Direksi yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 Pasal ini ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 12 1. 2. 3. 4. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar. Tugas pokok Direksi adalah : a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5 Pasal ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. 264 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Advance Civil Structure Engineering Technology Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut : a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank) kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari; b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri; harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Untuk menjalankan perbuatan hukum : a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; atau b. menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; Direksi harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 8 Anggaran Dasar ini. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) salah seorang anggota Direksi, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan, dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 7 Pasal ini. a. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan; b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak sah. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 265 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology RAPAT DIREKSI Pasal 13 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau dengan telegram, telex, facsimile yang ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, sepanjang seluruh anggota Direksi (atau penggantinya, tergantung kasusnya) dapat, dengan tertulis, mengabaikan persyaratan ini atau setuju dengan panggilan yang lebih pendek. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda Rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, dan disertai dengan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan diskusi dalam rapat. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan di dalam wilayah Republik Indonesia. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara para anggota Direksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang bersangkutan. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat; Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Risalah tersebut. Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris penandatanganan demikian tidak disyaratkan. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. 266 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology DEWAN KOMISARIS Pasal 14 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pengawasan Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Presiden Komisaris, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Presiden Komisaris, dan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 (kelima) setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentian tersebut, kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diadakannya pemanggilan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris hingga saat pengunduran dirinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan lainnya. 267 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 15 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dewan Komisaris bertugas : a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi dan memberikan persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. b. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. c. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut. e. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka Dewan Komisaris berkewajiban : a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan; b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan. d. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. e. Mengenai perkembangan Perseroan. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dan/atau Komite dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut dianggap bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Perseroan wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang khusus diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Presiden Komisaris dan dalam hal Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama. Dalam hal hanya ada seorang Komisaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. 268 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 16 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurangnya setiap bulan sekali atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Presiden Komisaris atau oleh 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris berhalangan oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Komisaris. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggota Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima yang layak, atau dengan telegram, telefax, faksimile yang segera ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, dan tempat rapat serta acara rapat yang telah ditentukan sebelumnya atas hal-hal yang akan dibicarakan dengan cara terperinci dan disertai dengan dokumendokumen yang akan digunakan dalam rapat. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan satu suara. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya. b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris harus dibuat Risalah Rapat oleh seorang Notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan sebagai pengesahannya harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12 Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 17 1. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup. 269 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 2. 3. 4. 5. Advance Civil Structure Engineering Technology Direksi menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Rencana kerja tahunan tersebut disampaikan, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Direksi menyusun Laporan Tahunan yang diantaranya memuat laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, serta telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut sudah tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, dengan jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 3 Pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 18 1. 2. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah : a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran Dasar ini. b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Anggaran Dasar ini Yang dimaksud dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini berarti kedua-duanya yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Pasal 19 1. 2. 3. 4. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan : a. Direksi wajib mengajukan Laporan Keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang harus diajukan untuk mendapat persetujuan dan pengesahan Rapat; b. Direksi wajib mengajukan Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, tata usaha keuangan dari tahun buku yang bersangkutan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai perkembangan Perseroan dimasa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan Rapat; c. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; d. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar; e. Jika perlu melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan; f. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Pengesahan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. 270 Penawaran SahamPerdana PerdanaPT PTAcset AcsetIndonusa IndonusaTbk Tbk Penawaran Umum Umum Saham 5. 6. Advance Civil Structure Engineering Technology Advance Civil Structure Engineering Technology Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 setelah lewat waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 harus memperhatikan penetapan Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Pasal 20 1. 2. 3. 4. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 setelah lewat waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus memperhatikan penetapan Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut. TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 21 1. 2. 3. 4. Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di : a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usahanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum diberikannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, mengumumkan kepada para pemegang saham dengan cara memasang iklan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, bahwa akan diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada para pemegang saham dengan pemuatan iklan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan tempat, hari, tanggal dan waktu maupun acara rapat, dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus disertai pemberitahuan bahwa neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Harus diberitahukan juga bahwa salinan-salinan neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu dapat 271 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 5. 6. Advance Civil Structure Engineering Technology diperoleh dari Perseroan atas permintaan tertulis dari pemegang saham, permintaan mana harus diterima di kantor pusat Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bersangkutan diselenggarakan. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, jika : a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang bersamasama mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan; dan b. Usul tersebut diterima oleh Direksi sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan dikeluarkan; dan c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan. PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 22 1. 2. 3. 4. Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Presiden Direktur. Dalam hal Presiden Direktur mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuatlah risalah rapat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN Pasal 23 1. a. Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar) dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tanpa didahului dengan pengumuman tentang akan diadakannya pemanggilan Rapat. c. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama kecuali mengenai persyaratan kuorum sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan pemanggilan yang harus dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan 272 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa yang sah dari pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. e. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. 2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata serta diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham diadakan. 3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. 4. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham tidak dihitung dalam pemungutan suara. 5. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah. 6. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidak mengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. 7. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan mengenai diri orang akan ditentukan melalui undian sedangkan mengenai hal-hal lain maka usul harus dianggap ditolak. 8. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan; b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen; c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 8b Pasal ini tidak tercapai, maka dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 8c Pasal ini tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, termasuk jumlah suara untuk mengambil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang belaku di bidang Pasar Modal. 9. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. 273 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 11. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila : a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak langsung, atau saham Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan; c. hal-hal lain sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 12. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi syarat, sebagai berikut : a. Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara Rapat yang bersangkutan; dan b. Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham bersama-sama yang memiliki sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh pemegang saham dengan hak suara yang sah; dan c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan. PENGGUNAAN LABA Pasal 24 1. 2. 3. 4. 5. 6. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga akan ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar pemegang saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham. Ketentuan pengumuman dalam Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar ini, berlaku secara mutatis mutandis bagi pengumuman tersebut. Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan bersih seperti tersebut dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah disahkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dapat diberikan tantieme kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan, yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali ditutup, demikian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen sementara (dividen interim) apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen sementara (dividen interim) tersebut akan diperhitungkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Permegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Dividen dalam cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau menjadi milik Perseroan. PENGGUNAAN DANA CADANGAN Pasal 25 1. 2. 3. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan usul Direksi (bilamana ada), dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penyisihan laba bersih untuk Dana cadangan dilakukan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan. 274 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 4. 5. Advance Civil Structure Engineering Technology Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap bunga dan keuntungan lainya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalam perhitungan laba rugi Perseroan. PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 26 1. 2. 3. 4. 5. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju yang mewakili lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal 27 1. 2. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersamasama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, 275 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk 3. Advance Civil Structure Engineering Technology dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. Direksi wajib mengumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal. PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 28 1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya. 2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator. 3. Direksi bertindak sebagai likuidator, apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator lain. 4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan penetapan Pengadilan. 5. Likuidator wajib memberitahukan kepada para kreditur dengan cara mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan persetujuan dari surat terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator. 7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham yang mereka miliki masing-masing. 276 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 8. Pihak yang melakukan likuidasi juga diwajibkan mengumumkan rencana pembagian sisa kekayaan setelah dilakukan likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan dalam Berita Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 9. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi. 10. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini meliputi : a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perseroan; b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan; c. Pembayaran kepada para kreditor; d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan e. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan. TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) Pasal 29 Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini PERATURAN PENUTUP Pasal 30 Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskannya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menegaskan bahwa setelah perubahan nilai nominal masing-masing saham sebagaimana termaktub dalam keputusan untuk agenda acara ketiga diatas berlaku efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta bertalian dengan ketentuan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, maka susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut : a. PT Cross Plus Indonesia, sejumlah 220.000.000 (dua ratus dua puluh juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp22.000.000.000,00 (dua puluh dua miliar Rupiah) b. PT Loka Cipta Kreasi, sejumlah 176.000.000 (seratus tujuh puluh enam juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp17.600.000.000,00 (tujuh belas miliar enam ratus juta Rupiah) c. Tuan Hilarius Arwandhi, sejumlah 4.000.000 (empat juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp400.000.000,00 (empat ratus juta Rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah 400.000.000 (empat ratus juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI MERUPAKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG TERAKHIR SESUAI DENGAN PERATURAN BAPEPAM NO. IX.J.1. 277 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Halaman ini sengaja dikosongkan 278 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XIX. 1. Advance Civil Structure Engineering Technology PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Pemesanan pembelian saham harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”). Pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan dilakukan dengan mengunakan FPPS asli yang dikeluarkan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh dari Perusahaan Efek yang menjadi anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek dan/atau agen penjualan efek yang namanya tercantum dalam Bab XX Penyebarluasan Prospektus Dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham di dalam Prospektus ini. FPPS tersedia cukup bagi para pemesan. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas ditolak. Pemesanan pembelian saham yang telah disampaikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat dibatalkan oleh pemesan karena sebab apapun juga sepanjang Masa Penawaran Umum belum ditutup. Pembatalan dilakukan pada periode Penawaran Umum dengan mengajukan permohonan secara tertulis dengan melampirkan bukti pemesanan saham dan bukti pembayaran atas pemesanan tersebut. Pengembalian uang pemesanan atas pemesanan yang telah memperoleh persetujuan Pembatalan dari Penjamin Pelaksana Emisi akan dilaksanakan pada tanggal pengembalian uang pemesanan saham (refund date). Setiap pemesan harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek yang telah menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 2. PEMESAN YANG BERHAK Pemesan yang berhak adalah Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, yang merupakan lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011. 3. JUMLAH PEMESANAN Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yakni 500 (lima ratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham. 4. PENDAFTARAN EFEK KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI pada Penitipan Kolektif No SP-001/PE/KSEI/0413 tanggal 2 April 2013 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. A. Dengan didaftarkannya saham tersebut pada KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan pada penawaran umum ini berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut: i. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Sahamsaham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama pemegang rekening selambatlambatnya pada tanggal 21 Juni 2013. ii. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada Bursa Efek,pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (FKP). iii. KSEI dan Perusahaan Efek akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek. iv. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI. 279 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology v. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham. vi. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui rekening efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (benefeciary owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek. vii. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki Sertifikat Saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kusodian yang telah ditunjuk. viii. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek. ix. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan didistribusikan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambatlambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama Pemegang Saham sesuai dengan permintaan Perusahaan Efek yang mengelola saham. x. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan saham wajib menunjuk Perusahaan Efek yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan saham-saham yang didistribusikan oleh Perseroan. B. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada para Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling cepat dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. 5. PROSEDUR PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Sebelum Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh. Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri/ domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Sejalan dengan ketentuan dalam keputusan Ketua Bapepam No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melakui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham atas pihak yang melakukan pemesanan lebih dari satu FPPS atau apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. 6. MASA PENAWARAN UMUM Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada tanggal 14, 17 dan 18 Juni 2013 mulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Namun demikian jika jumlah keseluruhan saham yang dipesan telah melebihi dari jumlah saham yang ditawarkan maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat memberitahukan terlebih dahulu kepada OJK, dapat mempersingkat Masa Penawaran Umum dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tersebut tidak kurang dari 1 (satu) hari kerja. 280 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Tanggal Penjatahan dimana para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu pada tanggal 20 Juni 2013. Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.A.2. Manajer Penjatahan wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di OJK untuk melaksanakan pemeriksaan khusus. Manajer Penjatahan dimaksud dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa penawaran umum harus menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan, termasuk tersedianya dana hasil Penawaran Umum tersebut. Semua dokumen yang berhubungan dengan proses penjatahan wajib disimpan oleh Manajer Penjatahan yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama 5 (lima) tahun. 8. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM SECARA KHUSUS Pemesanan pembelian saham secara khusus oleh para pegawai Perseroan dengan Harga Penawaran dapat diajukan langsung kepada Perseroan, tanpa melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek dengan periode penawaran pada tanggal 14 dan 17 Juni 2013 dan jumlah saham yang ditawarkan secara khusus sebanyak-banyaknya sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham yang Ditawarkan. Komposisi jumlah saham yang diberikan dalam pemberian saham pada program ESA yang terdiri dari Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari total saham yang diterbitkan pada saat IPO. Peserta yang dapat diikutsertakan dalam program kepemilikan saham atau program ESA adalah sebagai berikut : a. Pegawai peserta program ESA adalah seluruh pegawai Perseroan dengan status aktif pada 30 April 2013 sebanyak 1.220 karyawan. b. Masih bekerja sampai dengan tanggal dikeluarkannya surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran Penawaran Umum Perdana Perseroan. c. Pegawai yang tidak dalam status terkena sanksi administratif pada saat implementasi program ESA. Harga Penawaran yang akan diberikan kepada pegawai Perseroan pada program ESA untuk Saham Penghargaan maupun Saham Jatah Pasti adalah sama dengan Harga Penawaran yang diberikan kepada investor. 9. SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah serta dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri dan FPPS yang sudah diisi lengkap dan benar kepada Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan. Pembayaran untuk satu FPPS hanya dapat dilakukan dengan salah satu bentuk metode pembayaran, yaitu dengan menggunakan cek atau tunai atau pemindahbukuan Apabila pembayaran dilakukan menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan adalah batal. Tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang telah diterima dengan baik pada rekening para Penjamin Pelaksana Emisi (in good funds). Pembayaran dengan cek/pemindahbukuan/giro hanya dapat diterima pada tanggal 14 Juni 2013. Untuk pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan melalui Divisi SDM Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, semua setoran dari Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada: PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Cabang Bursa Efek Jakarta A/C No: 2-170-60009-8 a/n : PT Kim Eng Securities QQ IPO PT Acset Indonusa Tbk 281 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Untuk pemesanan saham yang dilakukan melalui Penjamin Emisi Efek yang telah menyampaikan konfirmasi dari Bank Pembayaran pada saat penyampaian pemesanan pembelian saham dapat melakukan penyetoran pada rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal sebagaimana diatur pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. 10. BUKTI TANDA TERIMA Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan. 11. PENJATAHAN SAHAM Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 serta peraturan perundangan yang lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku. Adapun sistem porsi penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) dibatasi hingga jumlah maksimum 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah yang ditawarkan. Sisanya sebesar 2% (dua persen) akan dilakukan dengan Penjatahan Terpusat (Pooling). A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) Pelaksana Penjatahan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1) 2) 3) Manajer Penjatahan, yaitu PT Kim Eng Securities, menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Penetuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan; Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir 1) termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada Pemesan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a angka 3 Peraturan No. IX.A-7. B. Penjatahan Terpusat (Pooling) Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, makan Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: a. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang terafiliasi dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: 1. Pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan. 2. Dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada para Pemesan yang Mempunyai Hubungan Istimewa menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan. b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: Dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi persyaratan berikut ini: x Para pemesan yang tidak dikecualikan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa, jika terdapat satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagi dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan yang dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa di mana saham tersebut akan dicatatkan. x Apabila masih terdapat sisa saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan. Penjatahan saham akan diaudit dengan mengikuti prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.VIII.G.12. 282 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology 12. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM ATAU PEMBATALAN PENAWARAN UMUM Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No. 108 tanggal 2 April 2013 yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 25 tanggal 2 Mei 2013, dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 12 tanggal 4 Juni 2013, semua akta tersebut dibuat dihadapan DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, Penawaran Umum dapat dibatalkan atau ditunda sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku, oleh Perseroan dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada OJK dan pihak lain yang berwenang mengenai ditundanya Penawaran Umum, apabila: a. b. c. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturutturut; Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK. 13. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN a. Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka para Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan kelebihan uang pemesanan dalam denominasi mata uang Rupiah kepada Para Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dan setiap Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian sesegera mungkin namun bagaimanapun juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Oleh karenanya para Penjamin Pelaksan Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek dengan ini membebaskan Perseroan dari segala tuntutan/denda atas kelalaian tersebut. b. Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri. Pengembalian uang tidak dapat dilakukan dengan transfer antar bank. Untuk Para Pemesan Khusus, pengembalian uang pemesanan karena adanya penjatahan akan diatur dan dilaksanakan langsung oleh Perseroan dan oleh karenanya Perseroan membebaskan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dari segala tuntutan/denda atas kelalaian Perseroan tersebut. c. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut atau mengakibatkan pihak lain menjadi terlambat dalam melakukan kewajibannya untuk mengembalikan uang pemesanan, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan sebesar suku bunga per tahun rekening giro Rupiah yang berlaku di Bank Penerima (“Suku Bunga”) sampai dengan dilunasinya jumlah yang belum dibayar tersebut, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Pihak yang terlambat melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan karena kelalaian pihak lainnya sesuai dengan ketentuan Pasal 10.7 harus dibebaskan dari segala tuntutan yang disebabkan oleh keterlambatan pengembalian uang pemesanan dan dibebaskan dari kewajiban membayar denda tersebut. d. Sehubungan dengan batalnya Penawaran Umum atau penundaan Penawaran Umum yang mengakibatkan pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, berlaku ketentuan antara lain sebagai berikut: - Pengembalian uang pemesanan (termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan) menjadi tanggung jawab para Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Para Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagiannya masing-masing atau Perseroan (terhadap Pemesan Khusus), dan harus diselesaikan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian Emisi Efek tersebut atau pengumuman penundaan Penawaran Umum; - Apabila uang pemesanan yang akan dikembalikan telah tersedia (termasuk untuk Pemesan Khusus), akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambil dalam waktu 2 Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, maka hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab Perseroan, para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau para Para Penjamin Emisi Efek, sehingga tidak ada kewajiban pembayaran denda dan atau bunga kepada para pemesan. 283 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology Penjamin Emisi Efek, agen penjualan Efek, Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari agen penjualan Efek dilarang membeli atau memiliki Efek untuk portfolio Efek mereka sendiri, dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu Penawaran Umum, apabila para pemesan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan yang merupakan (i) direktur, komisaris, pegawai, atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum; (ii) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau (iii) Afiliasi dari Pihak sebagaimana untuk kepentingan pihak ketiga. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, maka Penjamin Emisi Efek, agen penjualan efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sampai dengan Efek tersebut dicatatkan di Bursa Efek. 284 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk XX. PENYEBARLUASAN PEMBELIAN SAHAM Advance Civil Structure Engineering Technology PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN Prospektus dan FPPS dapat diperoleh di kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan para Agen Penjualan yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai anggota BEI. Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang dimaksud adalah sebagai berikut: PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK: PT KIM ENG SECURITIES Citibank Tower 17th floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 5455 Jakarta 12190, Indonesia Telepon : (021) 2557 1188 Faksimili : (021) 2557 1156 Website: www.kimeng.co.id Email: [email protected] PENJAMIN EMISI EFEK PT UOB Kay Hian Securities UOB Plaza, Thamrin Nine Lantai 36 Jl. M.H. Thamrin Kav. 8-10 Jakarta 10230 Telepon : (021) 2993 3888 Fax: (021) 230 0238 Website: www.uobkayhian.co.id PT Danasakti Securities Jl. Tanah Abang III No. 6 Jakarta 10160 Telp. +6221 231 2345 Fax. 6221 231 4880 Website: www.danasaktisecurities.com PT Overseas Securities Plaza Bapindo, Mandiri Tower Lantai 16 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 Telepon: (021) 527 7008 Faksimili: (021) 527 7009 PT Dhanawibawa Arthacemerlang Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lantai 15 Suite 1504 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12920 Telp. +6221 515 1678 Fax. +6221 515 1681 Website : www.dcoins.co.id PT Jasa Utama Capital Menara Thamrin Lantai 2 Suite 203 Jl. M.H. Thamrin Kav. 3 Jakarta 10250 Telepon: (021) 230 1860 Faksimili: (021) 230 1862 Website: www.jasautamacapital.com PT Lautandhana Securindo Wisma Keiai Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Telepon: (021) 5787 1818 Faksimili: (021) 5785 1717 Website: www.lots.co.id PT Universal Broker Indonesia Menara BCA Lantai 49 Jl. M.H. Thamrin No. 1 Jakarta 10310 Telepon: (021) 235 86878 Faksimili: (021) 235 86879 www.universalbroker.co.id PT Buana Capital Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lantai 26 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 Telp. +6221 515 0203 Fax. +6221 515 0241 Website: www.buanacapital.com PT Panin Sekuritas Tbk Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 17 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 Telp. +6221 5153 055 Fax. +6221 5153 061 Website: www.pans.co.id PT Ciptadana Securities Plaza Asia Office Park Unit 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Telepon: (021) 25574800 Faksimili: (021) 25574842 Website: www.ciptadana.com 285 Penawaran Umum Saham Perdana PT Acset Indonusa Tbk Advance Civil Structure Engineering Technology PT Reliance Securities Tbk Reliance Capital Building Jl. Pluit Putra Kencana No. 15A Jakarta 14450 Telepon: (021) 661 7768 Faksimili: (021) 661 9884 Website: www.reliance-securities.com PT Madani Securities Menara Prima, Lantai 25 Jl. DR Ide Anak Agung Gede Blok 6.2. Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950 Telepon: (62-21) 5794 8170 Faksimili: (62-21) 5794 8171 Website: www.madanisecurities.com PT Onix Sekuritas Deutsche Bank Building #15-04 Jl. Imam Bonjol No. 80 Jakarta 10350 Telepon: (021) 319 01777 Faksimili: (021) 319 01616 Wesite: www.onix.co.id PT Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega, Lt. 2 Jl. Kapten Tendean, Kav. 12 – 14 A Jakarta 12790 Telp. +6221 7917 5599 Fax. +6221 7919 3900 Website: www.megaci.com PT Valbury Asia Securities Menara Karya Lantai 10 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 1-2 Jakarta 12950 Telepon: (62-21) 2553 3600 Faksimili: (62-21) 2553 3700 Website: www.vas.co.id PT Erdikha Elit Sekuritas Gedung Sucaco, Lt. 3 Jl. Kebon Sirih Kav. 71 Jakarta 10340 Telp. +6221 3983 6420 Fax. +6221 315 2641 Website: www.erdhika.com PT Waterfront Securities Indonesia CIMB Niaga Plaza Lt. 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920 Telp. +6221 5292 1166 Fax. +6221 5292 2266 Website: www.waterfrontsecurities.com PT Yulie Sekurindo Tbk Plaza ABDA, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 Telp. +6221 5140 2181 Fax. +6221 5140 2182 Website: www.yuliesekurindo.com PT Victoria Securities Indonesia Senayan City, Panin Tower Lantai 8 Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta 10270 Telepon: (021) 7278 2310 Faksimili: (021) 7278 2280 Website : www.victoriasecurities.co.id PT MNC Securities MNC Tower, Lt. 4 Jl. Kebon Sirih Kav. 17 – 19 Jakarta 10340 Telp. +6221 392 2000 Fax. +6221 3983 6868 Website: www.mncsecurities.com PT Panca Global Securities Tbk Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Suite 1706A Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12190 Telp. +6221 5155 456 Fax. +6221 5155 466 Website: www.pancaglobal.co.id PT Woori Korindo Securities Indonesia Wisma Korindo Lt. 7 Jl. M.T. Haryono Kav. 62, Pancoran Jakarta 12780 Telp. +6221 7976202 Website: www.woorisec.com Gerai Penawaran Umum akan dibuka selama masa Penawaran Umum di: Gedung Sentral Senayan 3, Lobby on Ground Floor Jl. Asia Afria No. 8 Senayan – Gelora Bung Karno, Jakarta 10270 286