BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak
tahun 2005 oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR). ISRA
adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah
membuat pelaporan atas kegiatan yang menyangkut aspek lingkungan dan sosial
disamping aspek ekonomi untuk memelihara keberlanjutan perusahaan itu sendiri.
ISRA diselenggarakan untuk memberikan apresiasi terhadap perusahaan yang
telah mengungkapkan laporan berkelanjutan (sustainability report), baik yang
diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual
report). ISRA diharapkan dapat meningkatkan tanggungjawab perusahaan
terhadap pemangku kepentingan utama (key stakeholders) dan meningkatkan
kesadaran perusahaan terhadap aspek transparansi dan akuntabilitas publik
(NCSR, 2011).
Pelaporan
berkelanjutan
(sustainability
reporting)
mulai
mendapat
perhatian, khususnya dari kalangan investor yang tidak lagi hanya mengandalkan
laporan keuangan sebagai alat untuk mengambil keputusan investasi. Permintaan
akan laporan keberlanjutan oleh para investor semakin meningkat sejalan dengan
meningkatnya kesadaran global akan isu-isu keberlanjutan, terutama para investor
yang berminat untuk mendanai usaha yang berwawasan sosial dan ramah
lingkungan (Armin, 2011).
1
Sustainability
organisasi/perusahaan
reporting
dapat
adalah
sebuah
mengungkapkan
alat
nilai
komunikasi
dimana
ekonomi, sosial,
dan
lingkungan kepada para stakeholder, dan menampilkan respon organisasi terhadap
perubahan iklim, masalah-masalah sosial, serta masalah keberlanjutan lainnya
(Firmani, 2013). Sustainability reporting dapat dipahami sebagai cara perusahaan
untuk menjawab permintaan stakeholders mengenai manajemen resiko dan
informasi mengenai kinerja perusahaan (Ballou et al., 2006)
Menurut Elkington (1997:70), Sustainability Report berarti laporan yang
memuat tidak saja informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non keuangan
yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang memungkinkan
perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan (sustainable performance).
Sustainability (keberlanjutan) adalah keseimbangan antara people, planet, profit
dan dikenal dengan konsep Triple Bottom Line. Dengan demikian, menurut
Elkington, perusahan harus bertanggungjawab atas dampak positif maupun negatif
yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Luke
(2013) berpendapat bahwa pengungkapan triple bottom line dapat meningkatkan
transparansi mengenai dampak kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan
perusahaan yang kemudian akan menjadi pertimbangan dalam keputusan investasi
oleh para stakeholder.
Implementasi pelaporan berkelanjutan di Indonesia didukung oleh sejumlah
aturan seperti Undang Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang
mewajibkan perseroan atau penanam modal untuk melaksanakan tanggung jawab
2
sosial perusahaan. Hal ini berarti adanya dukungan pemerintah dalam
pengungkapan laporan berkelanjutan dalam setiap kegiatan perusahaan agar
terciptanya keselarasan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (Akis, 2012).
Mekanisme pelaporan keberlanjutan mempunyai beragam fungsi antara lain,
bagi perusahaan, laporan keberlanjutan dapat berfungsi sebagai alat ukur
pencapaian target kerja dalam isu Triple Bottom Line. Bagi investor, laporan
keberlanjutan berfungsi sebagai alat kontrol atas pencapaian kinerja perusahaan
sekaligus sebagai media pertimbangan investor dalam mengalokasikan sumber
daya finansialnya terutama dalam lingkup sustainable and responsible investment.
Sementara bagi pemangku kepentingan lainnya (media, ornop, pemerintah,
konsumen, akademis dan lain-lain) laporan keberlanjutan menjadi tolok ukur
untuk menilai kesungguhan komitmen perusahaan terhadap pembangunan
berkelanjutan (Soelistyoningrum, 2011).
Semakin banyak perusahaan yang mengungkapkan sustainability report
dapat
dijadikan
strategi
bagi
perusahaan
untuk
meningkatkan
kinerja
keuangannya. Hal ini didukung dengan adanya penelitian dari Reddy dan Lucus
(2010) yang menunjukkan hasil bahwa sustainability reporting berpengaruh
signifikan dalam menjelaskan peningkatan profitabilitas perusahaan di Australia.
Pengungkapan tersebut dinilai dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu (Munawir, 2004). Profitabilitas dapat menunjukkan
keefektivitasan mengatur keuangan dan aktiva oleh perusahaan (Saputra dan
Fahmi, 2009). Perusahaan yang mempublikasikan sustainability reporting dapat
3
meningkatkan kepercayaan publik dan juga kehandalan perusahaan dalam
memelihara konsumen, sumber daya manusia yang bertalenta, pengelolaan
kekayaan perusahaan, dan perhatian perusahaan kepada lingkungan sekitar yang
berakibat meningkatkan profit perusahaan (Adhima, 2010).
Pengungkapan sustainability report bertujuan untuk menyediakan informasi
tambahan mengenai kegiatan perusahaan sekaligus sebagai sarana untuk
memberikan sinyal kepada para stakeholders tentang kepedulian perusahaan
terhadap sosial dan lingkungannya. Berdasarkan teori sinyal, suatu pengumuman
yang mempunyai kandungan informasi akan membuat pasar bereaksi (Zenovia
dan Anca, 2009). Reaksi pasar dalam pengungkapan sustainabilitas dipengaruhi
oleh perspekstif stakeholders (Matten, 2003).
Pengungkapan sustainability report yang tepat dan sesuai harapan
stakeholder sebagai sinyal yang diberikan oleh pihak manajemen kepada publik
bahwa perusahaan memiliki prospek bagus di masa depan dan memastikan
terciptanya sustainability development (Laksmitaningrum, 2013). Sinyal ini
diharapkan dapat diterima secara positif sehingga mampu mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan yang tercermin dalam return on asset, return on equity, dan
net profit margin.
Beberapa penelitian yang meneliti sustainability report sudah pernah
dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa dan Wiwin (2012)
berkaitan dengan sustainability report dan kinerja perusahaan menunjukkan hasil
bahwa perusahaan-perusahaan yang mengungkapkan laporan berkelanjutan
memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas.
4
Penelitian yang dilakukan Dewi (2014) menunjukkan hasil bahwa intensitas
pengungkapan sustainability reporting berpengaruh positif pada profitabilitas
perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya kepercayaan publik mengenai tata kelola
perusahaan pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Penelitian yang dilakukan Branco dan Lucia (2007), Coffman dan Karen
(2009), serta Deloof (2003) menunjukkan hasil bahwa intensitas pengungkapan
aspek lingkungan berpengaruh positif pada profitabilitas perusahaan. Hal ini
dikarenakan perusahaan yang mengungkapkan intensitas lingkungan dengan baik
dapat membuat stakeholders percaya dan menaruh perhatian lebih akan kesadaran
perusahaan tersebut dalam memperhatikan lingkungan.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2010) dan Firmani (2013)
menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan antara sebelum
dan sesudah pengumuman ISRA. Hal ini dikarenakan perusahaan yang
berpartisipasi dalam ISRA, akan memiliki citra positif sehingga menambah minat
daya beli masyarakat kepada produk perusahaan. Hal ini menyebabkan volume
penjualan perusahaan akan terus bertambah, dan laba pun juga akan meningkat.
Perusahaan yang melaksanakan dan melaporkan tanggung jawab sosial dan
lingkungan menurut Etty (2006) memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan
perusahaan karena perusahaan yang lebih banyak mengungkapkan informasi
tanggung jawab sosial memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan yang lebih sedikit dalam mengungkapkan informasi tanggung
jawab sosial perusahaan. Penelitian Almilia et al. (2011) menunjukkan hasil
bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan ROA pada perusahaan penerima
5
ISRA lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerima penghargaan ISRA
sedangkan kinerja keuangan yang diukur ROE pada perusahaan penerima ISRA
tidak terdapat perbedaan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerima
penghargaan ISRA.
Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang berpartisipasi dalam
ISRA tahun 2011 sampai 2013. Penelitian ini membagi kelompok perusahaan
pemenang ISRA dan bukan pemenang ISRA karena adanya persepsi mengenai
perusahaan pemenang ISRA memiliki kualitas laporan yang lebih baik jika
dibandingkan pada perusahaan yang belum mendapatkan penghargaan tersebut
(Dewi, 2014). Dengan demikian penulis berasumsi bahwa sustainability report
yang berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya akan
menyebabkan perbedaan kinerja keuangan masing-masing perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik dan ingin meneliti mengenai
apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan pada perusahaan pemenang ISRA
dan bukan pemenang ISRA tahun 2011 sampai 2013.
6
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian, yaitu “Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan
antara perusahaan pemenang ISRA dan bukan pemenang ISRA?”
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara
perusahaan pemenang ISRA dan bukan pemenang ISRA.
1.4
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan mengenai perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan
pemenang ISRA dan bukan pemenang ISRA.
2) Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi akan manfaat
dari diadakannya ISRA, yaitu meningkatnya reputasi dan kinerja
perusahaan.
Serta
memberikan
pemahaman
tentang
pentingnya
pengungkapan sustainability report sehingga diharapkan dapat menjadi
strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan.
7
1.5
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN MASALAH
Pada bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang relevan sebagai acuan dan
landasan
memecahkan
permasalahan
penelitian,
pembahasan
hasil
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan skripsi ini, serta rumusan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai penelitian yang meliputi obyek penelitian,
identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode
penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang
digunakan.
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum tentang sejarah singkat
lokasi penelitian, deskripsi variabel penelitian, dan pembahasan serta
rumusan masalah yang diuraikan dalam bab sebelumnya serta hasil analisis
penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian disertai saran-saran bagi
perusahaan yang diteliti dan penrliti selanjutnya, kemudian juga
keterbatasan-keterbatasan yang ada.
8
Download