pemerintah beri perlindungan perorangan dari penyakit kaki gajah 7

advertisement
26-10-2017
1/2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id
PEMERINTAH BERI PERLINDUNGAN PERORANGAN DARI PENYAKIT KAKI GAJAH 7 OKTOBER MENDATANG
DIPUBLIKASIKAN PADA : SELASA, 03 OKTOBER 2017 00:00:00, DIBACA : 326 KALI
Jakarta, 3 Oktober 2017
Pemerintah Indonesia bertekad mewujudkan ndonesia Bebas dari penyakit Kaki Gajah atau
Filariasis pada tahun 2020. Upaya pengendalian Kaki Gajah di Indonesia dimulai sejak 45
tahun yang lalu, tepatnya tahun 1970.
Sejak tahun 2002, Indonesia telah memulai tahap akselerasi untuk mempercepat
pencapaian pengendalian Filariasis di Indonesia, salah satu upayanya melalui pemberian
obat pencegahan massal (POPM) untuk memutus mata rantai penularan Filariasis.
Tahun ini, kegiatan POPM akan dimulai 7 Oktober mendatang dan dilaksanakan di 150
Kabupaten/Kota di Indonesia dnegan target penduduk yang minum obat sebanyak 34,1 juta
jiwa.
Pada kegiatan temu media mengenai Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) di Kantor Kementerian Kesehatan, Senin siang (2/10), Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. H. M. Subuh, MPPM, menyatakan bahwa POPM ini sangat penting dilaksanakan oleh setiap orang di wilayah yang
menjadi sasaran, karena POPM bersifat perlindungan perorangan.
''Obat ini sifatnya perlindungan perseorangan, karena itu tidak ada kata lain selain harus dapat (obat). Makanya, kesadaran masyarakat itu yang paling utama. Bila
daerahnya ada pemberian program pemberian obat pencegahan massal, silahkan diminum'', tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Anggota Komite Pengobatan Filariasis, Prof. dr. Agnes Kurniawan, Sp.Park, PhD, yang menyatakan bahwa obat filariasis yang
nantinya akan dibagikan secara massal memiliki manfaat yang sangat besar dan efek samping yang minimal.
''Dengan kita meminum obat ini, dapat mencegah agar tidak terkena penyakit Filariasis, bagi penderita juga sangat penting karena obat tersebut dapat ,mencegah
agar tidak menjadi kronis'', terang Prof. Agnes.
Pada kesempatan tersebeut, Prof. Agnes juga berpesan agar masyarakat tidak ragu untuk minum obat, melakukan deteksi dini bila merasakan gejala dan tidak
lupa senantiasa memelihara kebersihan diri dan lingkungan.
''Obat itu sudah disediakan oleh pemerintah. Jangan mentang-mentang kita merasa tidak ada gejala, lalu tidak mau meminum obatnya. Itu ada manfaatnya. Siapa
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2/2
26-10-2017
tau ada infeksi cacing usus misalnya, obat itu bagus bisa mencegah pankreatitis karena Ascaris, misalnya. Itu slah satu manfaatnya''.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- 2 -
Printed @ 26-10-2017 01:10
Download