Abrmadyah Amborowati, Retantyo Wardoyo

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III
Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
REVIEW DECISION SUPPORT SYSTEMS DALAM FUNGSI MANAJEMEN
DAN METODE YANG DIGUNAKANNYA
Armadyah Amborowati1), Retantyo Wardoyo2)
Program studi Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl. Ring Road Utara, Contong Catur, Depok, Sleman, DIY
Email: [email protected]
2)
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada
Sekip Utara BLS 21 Yogyakarta
[email protected]
1)
INTISARI
Pemanfaatan decision support system (DSS) dalam manajemen sangat besar. selain sebagai sistem
sendiri yang digunakan oleh manajemen dalam membantu dalam mengambil keputusan, DSS juga dapat
diintegrasikan dengan sistem lain untuk mengningkatkan performa dari sistem tersebut. Paper ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana peran DSS dalam fungsi manajemen dan metode-metode yang digunakannya.
Hasilnya beberapa DSS yang diintegrasikan dengan sistem ERP dalam suatu perusahan yaitu ARP dan APS.
Dan ada beberapa DSS yang dibangun yang digunakan untuk membantu fungsi-fungsi manajemen dalam
mengambil suatu keputusan misalkan dalam bagian marketing untuk menentukan multisegmen dengan
penanganan berganda, lokasi pemasaran dan target pelanggan. Dalam bidang manufaktur dan perencanaan
operasional digunakan untuk mengurangi kesalahan pada proses penjadwalan produksi. Metode-metode yang
digunakan untuk membangun DSS dalam lingkup fungsi manajemen, antara lain what-if analysis, jaringan
antrian terbuka, Metode Heuristic Factory Planning Algorithm (HFPA), metode statistik dan optimasisasi,
metode multi-kriteria kompleks, dan model fuzzy set.
Kata kunci: DSS, ERP, ARP, APS, CHEM-DSS, Marketing, Manufaktur.
PENDAHULUAN
Decision support system (DSS) adalah suatu sistem yang dibangun yang digunakan untuk
membantu manajer dalam pengambilan keputusan. DSS hampir dibangun disetiap departemen untuk
membantu masing-masing manajer dalam pengambilan keputusan di departemennya, misalkan
departemen pemasaran atau marketing, produksi, dan perencanaan. DSS yang dibangun sebagian besar
diintegrasikan dengan sistem ERP sehingga kinerja dari sistem ERP makin optimal.
METODE
Pemanfaatan decision support system (DSS) dalam manajemen sangat besar. selain sebagai
sistem sendiri yang digunakan oleh manajemen dalam membantu dalam mengambil keputusan, DSS
juga dapat diintegrasikan dengan sistem lain untuk mengingkatkan performa dari sistem tersebut.
Nieuwenhuyse (2010), menambahkan DSS yang dinamai Advanced Resource Planning (ARP) dalam
sistem ERP[8]. Alasan penambahan modul ARP ini adalah sistem ERP belum bisa mengatasi
ketidakpastian. ARP ini berfungsi sebagai proses pengaturan parameter serta alat untuk meningkatkan
struktur ERP dan tujuan dari ARP adalah untuk menghasilkan informasi yang realistis, baik untuk
penjadwalan, penjualan dan pemasaran, strategis dan operasional dalam pengambilan keputusan untuk
pemasok dan pelanggan. Hasil dari integrasi ARP kedalam sistem ERP adalah kemampuan dari
Manufacturing Planning and Control System (MPC) yang merupakan inti dari ERP dapat
ditingkatkan. Pada gambar 1, dapat dilihat framework integrasi APS dalam sistem ERP.
Pada gambar 1, ARP menggunakan parameter input yang berasal dari level Sales and
Operations Planning (S&OP) dan yang dihasilkan Master Production Scheduling (MPS). Contoh
informasi yang dibutuhkan oleh ARP adalah rute produk yang harus diproduksi, perilaku kegagalan
sumber daya, ketersediaan daftar sumber daya, dan lainnya yang diambil dari database ERP
(Nieuwenhuyse,2010). ARP menterjemahkan karakteristik lingkungan produksi untuk melakukan
perencanaan dan estimasi output seperti optimalisasi jumlah produksi, rata-rata dan variant dari lead
time pesanan, distribusi order produksi dan lainnya(Nieuwenhuyse,2010). Metode yang digunakan
dalam ARP adalah model jaringan antrian terbuka. Model jaringan antrian terbuka(Kurniasih,2005),
mempresentasikan jumlah job dalam sistem yang berubah-ubah karena kedatangan job dalam sistem
jaringan yang selalu berubah. Laju kedatangan job kedalam sistem jaringan menentukan probabilitas
B-265
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III
Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
tingkat kesibukan stasiun kerja. Hasil akhir yang diperoleh digunakan untuk mengukur performa dari
sistem produksi.
Sumber gambar: Nieuwenhuyse (2001)
Gambar 1. Framework integrasi APS dalam ERP
PEMBAHASAN
Manfaat yang diperoleh pengambil keputusan terhadap penggunaan ARP ini adalah
memungkungkinkan perencanaan dengan menangkap hubungan antara variabilitas dan ketidakpastian
dalam produksi dan permintaan pelanggan. Pengambil keputusan menggunakan analisis what-if dalam
lingkungan yang komplek dan selalu berubah(Nieuwenhuyse,2010). Manfaat decision support dalam
ERP pada funsional perusahaan adalah perencanaan, sales dan marketing, strategik dan pembuat
keputusan operasional.
Disisi lain pemanfaatan DSS dalam proses manufacturing planning and control (MPC)
menggunakan advanced planning and scheduling sytems (APS )( Ivert,2009). APS adalah program
komputer yang digunakan untuk melakukan optimasi atau simulasi pada kapasitas yang terbatas
seperti penjadwalan, penggunaan sumber daya, perencanaan modal, perencanaan sumber daya,
peramalan, dan lainnya dalam fungsi manajemen ( Ivert,2009). Pengertian lain APS adalah suatu
sistem yang melacak biaya produksi dalam manufaktur dan mengalokasikan bahan baku dan kapasitas
produksi secara optimal untuk menyeimbangkan permintaan dan kapasitas pabrik (Rouse,2009). APS
diintegrasikan dengan sistem ERP dan manufacturing requirement planning (MRP). Metode yang
digunakan dalam APS ini adalah heuristic factory planning algorithm (HFPA). Algoritma ini
digunakan juga oleh Ling-Chieh Kung(2008) untuk APS. Langkah-langkah dari algoritma HFPA
adalah sebagai berikut (Ling,2008): 1). Pusat-pusat kerja diurutkan menggunakan mekanisme
penyotiran HFPA. 2). Kelompokkan dan urutkan pekerjaan menggunakan pengelompokan HFPA dan
mekanisme penyotiran. 3). Scan antrian tiga kali disetiap kali penjadwalan menggunakan Bottleneck
Oriented Scheduling Algorithm (BOSA) adalah sebagai berikut : a). Aktifkan BOSA untuk
menjadwalkan pekerjaan satu persatu sesuai dengan urutan yang ditentukan langkah 2. b). Setelah
penjadwalan teratur, aktifkan BOSA untuk menjadwalkan pekerjaan yang dimasukkan kembali di
langkah a. c). Setelah penjadwalan teratur dan penjadwalan ulang pertama, aktifkan BOSA untuk
menjadwalkan pekerjaan yang dimasukkan kembali ke langkah b.
APS membantu pengambil keputusan dilevel perencanaan. Sama dengan modul ARP, APS
menerima inputan dari S&OP dan memprosesnya dengan metode what-if analysis. Cauvin(2011),
melakukan
penelitian
untuk
memanfaatkan
DSS
untuk
perusahaan
manufaktur
petrochemical/chemical. DSS ini diberi nama CHEM. CHEM-DSS yang dibangun digunakan untuk
memantau proses, menganalisis data, dan memberi dukungan operasi untuk meningkatkan alat operasi
dengan tujuan mengurangi polusi dan kecelakaan. Metode yang digunakan dalam CHEM-DSS ini
adalah statistik, teori sistem, dan kecerdasan buatan. Metode tersebut digunakan untuk pemrosesan
sinyal, pemantauan proses, pendeteksian kesalahan, dan mendiagnosis alat.
B-266
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III
Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Pemanfaatan DSS dalam bidang sales dan marketing untuk pemasaran mutisegment dengan
perilaku
penanganan khusus berganda (Calciu 2008). Dalam penelitiannya Calciu(2008),
menggabungkan transaksional dengan beberapa aspek dalam pemasaran multisegment dengan
perilaku penanganan khusus berganda. Model yang dihasilkan mensimulasikan pemasaran online dan
sistem pendukung keputusan. Model yang dibangun menggunakan pendekatan pemodelan progresif
untuk menyelesaikan masalah pemasaran dengan cara mengelola kompleksitas untuk menghasilkan
solusi pemodelan realistis dan mempercepat ke pasar. Untuk lebih spesifik model yang digunakan
dalam DSS ini adalah model statistik dan optimasisasi (riset operasi). Penelitian pendukung keputusan
untuk design sistem manufaktur dan perencanaan operasional pada tahun 2010 oleh Heilala. Dalam
penelitian ini mengatakan bahwa simulasi berbasiskan DSS dapat digunakan oleh pembuat perencana
dan pembuat penjadwalan untuk memproduksi lebih efisien. Keuntungan yang didapat dari
implementasi sistem ini adalah mengurangi kesalahan penjadwalan harian, pesanan pelanggan sesuai
jatuh tempo, peringatan awal jika terjadi masalah, mengecek sumber daya dan material, menggunakan
analisis what-if untuk perencanaan kapasitas (Heilala, 2010). Model yang digunakan dalam sistem
DSS ini adalah VVT yang merupakan DSS hybrid dengan menggunakan model multi-kriteria
kompleks.
Dibidang marketing penelitian lainnya menggabungkan geography information system (GIS)
dengan marketing decision support system (MDSS) untuk menentukan target pelanggan dimana
parameter yang digunakan adalah produk, harga, promosi, dan geografi (Afonso, 2010). Permintaan
suatu produk selalu berhubungan dengan lokasi geografi dari suatu wilayah sehingga 90% sumber
datanya adalah informasi bisnis dan geografi. Dikarenakan kesulitan besar dalam membangun aplikasi
GIS dalam bisnis maka digunakan model teori set fuzzy. Teori set fuzzy adalah suatu model yang
mendukung ketidakpastian. Model fuzzy ini mengkombinasikan beberapa kriteria dengan geografi
menggunakan linguistics terms tanpa membutuhkan formula matematika (Afonso,2010).
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas maka yang dapat disimpulkan adalah: 1). Beberapa DSS diintegrasikan
dengan sistem ERP yang digunakan untuk mengoptimalkan kinerja dari ERP seperti ARP dan APS.
2). DSS yang dibangun yang digunakan untuk membantu fungsi-fungsi manajemen dalam mengambil
suatu keputusan misalkan dalam bagian marketing untuk menentukan multisegmen dengan
penanganan berganda, lokasi pemasaran dan target pelanggan. Dalam bidang manufaktur dan
perencanaan operasional digunakan untuk mengurangi kesalahan pada proses penjadwalan produksi.
3). Metode yang digunakan untuk membangun DSS dalam lingkup fungsi manajemen, antara lain
what-if analysis, jaringan antrian terbuka, Metode Heuristic Factory Planning Algorithm (HFPA),
metode statistik dan optimasisasi, metode multi-kriteria kompleks, dan model fuzzy set.
DAFTAR PUSTAKA
Afonso, Paulo H. (2010). A Geomarketing Decision Support System Based on Fuzzy Set Theory. 22
April 2012. http://www.geocomputation.org/1998/58/gc_58.htm.
Calciu, Mihai. (2008). New Web Application Technologies for Global Decision Support in Sales and
Marketing. 21 April 2012, http://www.rejournal.eu/Portals/0/Arhiva/JE%2027/JE%2027%20%20Calciu%20Somnea.pdf .
Cauvin, Sylvie. (2011). CHEM Advanced Decision Support System for Chemical/Petrochemical
Manufacturing
Processes,
15
April
2012.
http://www.ims.org/wpcontent/uploads/2011/11/2.4.5.2-Final-Report-CHEM.pdf.
Heilala, Juhani. (2010). Decision Support Using Simulation for Customer-Driven Manufacturing
System
Design
and
Operations
Planning.
22
April
2012.
http://cdn.intechopen.com/pdfs/10948/InTechDecision_support_using_simulation_for_customer_driven_manufacturing_system_design_and
_operations_planning.pdf.
Ivert, Linea Kjellsdotter, (2009). Advanced planning and scheduling systems (APS) in
manufacturing planning processes. 20 Maret 2012.
http://www.iei.liu.se/prodek/forskning/iscaps/filarkv/1.204241/LineaKjellsdotterIvertKlar.pdf
B-267
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III
Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
Kurniasih, Dedeh. (2005). Model Penentuan Tingkat Tinggi Work in Process Sistem Produksi Job
Shop mengunakan Pendekatan Jaringan Antrian Terbuka. 23 April 2012.
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-s2-2003-dedehkurni1735
Ling-Chieh Kung. (2008). Heuristic Factory Planning Algorithm for Advanced Planning and
Scheduling .21 April 2012. http://www.decisionsciences.org/Proceedings/DSI 008/docs/837631.pdf .
Nieuwenhuyse, I. Van. (2010). Advanced Resource Planning as Decision Support Module to ERP. 15
Maret 2012. https://lirias.kuleuven.be/bitstream/123456789/198696/1/KBI_0820.pdf .
Rouse, Margaret. (2009). Advanced planning and scheduling systems in manufacturing planning
processes. 21 April 2012. http://searchmanufacturingerp.techtarget.com/definition/advancedplanning-and-scheduling-APS.
B-268
Download