naskah publikasi pengaruh terapi musik terhadap

advertisement
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP SKOR DEPRESI
PADA PECANDU NARKOBA REHABILITASI DI WISMA
SIRIH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI
BANGKONG DAN REHABILITASI BERBASIS
MASYARAKAT BUMI KHATULISTIWA
KALIMANTAN BARAT
ANDRA KURNIA
NIM I1032131003
PROGRAM STUDI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP SKOR DEPRESI
PADA PECANDU NARKOBA REHABILITASI DI WISMA
SIRIH RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI
BANGKONG DAN REHABILITASI BERBASIS
MASYARAKAT BUMI KHATULISTIWA
KALIMANTAN BARAT
Andra Kurnia *, Yuyun Tafwidhah **, Herman **
*Mahasiswa Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura,
**Dosen Program Studi Keperawatan Universitas Tanjungpura
ABSTRAK
Latar Belakang : Depresi merupakan gangguan mental yang bisa dialami oleh siapapun,
termasuk pecandu narkoba. Pengaruh zat-zat seperti obat narkoba mempengaruhi kerja
pada neurotransmitter yakni dopamin dan serotonin. Penggunaan obat secara berlebihan
dapat memblok reseptor Dopamin dan merusak produksi serotonin, penurunan dopamin
menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk merasa senang, sedangkan penurunan
serotonin dapat mempengaruhi perilaku seseorang menjadi pendiam, curiga, putus asa,
kesepian, dan depresi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membuat kondisi rileks dan
dapat mengatasi depresi adalah dengan terapi musik. Hal ini menjadi ketertarikan peneliti
karena terapi musik belum pernah diberikan kepada pecandu narkoba rehabilitasi di Wisma
Sirih maupun di Rehabilitasi Berbasis Masyarakat
Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi musik terhadap skor depresi pada pecandu narkoba
di Wisma Sirih Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong dan Rehabilitasi Berbasis
Masyarakat Bumi Khatulistiwa Kalimantan Barat
Metode : Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan pre eksperiment dalam kategori
satu kelompok (one group pretest- posttest design) pada 17 Pecandu narkoba yang
mengalami depresi. Menggunakan instrumen musik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu musik klasik
Hasil : Setelah diberikan terapi musik pada pecandu narkoba menunjukan adanya
penurunan skor Beck Depression Inventori. Nilai median turun dari 17,00 saat prestest
menjadi 7,00 saat posttest. Uji wilcoxon memberikan nilai signifikan p 0,001
Kesimpulan : Adanya pengaruh terapi musik terhadap skor depresi pada pecandu narkoba
di Wisma Sirih Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong dan Rehabilitasi Berbasis
Masyarakat Bumi Khatulistiwa Kalimantan Barat. Sehingga direkomendasikan
menggunakan terapi musik sebagai terapi komplementer dalam mengurangi depresi
Kata Kunci : Depresi, Pecandu Narkoba, Instrumen Musik Klasik
Referensi : ( 2004 – 2016 )
THE EFFECTS OF MUSIC THERAPY ON THE DEPRESSION SCORE ON
REHABILITED DRUG ADDICTS AT WISMASIRIH OF REGIONAL
MENTAL HOSPITAL SUNGAI BANGKONG AND COMMUNITYBASED REHABILITATION OF BUMI KHATULISTIWA
WEST KALIMANTAN
Andra Kurnia *, Yuyun Tafwidhah **, Herman **
*Nursing Student Tanjungpura University
**Nursing Lecture Tanjungpura University
ABSTRACT
Background: Depression is a common mental disorder that can be experienced by anyone,
including drug addicts. The influence of substances such as drugs may affect the functions
on neurotransmitters namely dopamine and serotonin. The use of excessive drugs can block
dopamine receptors and damage serotonin production. Dopamine degradation causes a
person's inability to feel happy, while decreasing serotonin may affect a person's behavior
to become quiet, suspicious, hopeless, lonely, and depressed. One of the efforts to help a
person relax and overcome depression is music therapy. This is the researcher's interest
because music therapy has never been introduced to drug rehabilitation addicts at Wisma
Sirih or at the Community-based Rehabilitation .
Aim: To find out the effects of music therapy on the depression score of rehabilitated drug
addicts at Wisma Sirih of the Regional Mental Hospital Sungai Bangkong and the
community-based rehabilitation of Bumi Khatulistiwa West Kalimantan.
Method: Quantitative research using quasi-experimental approach in one group pretestposttest design to 17 depressed drug addicts. The instrument of music used in this research
is classical music.
Results: After music therapy had been given, the drug addicts showed a decrease in Beck
Depression Inventory score. The median value decrease from 17.00 in pretest to 7.00 in
the posttest. Wilcoxon test resulted in the significant value of p 0.001
Conclusion: There is an effect of music therapy on the depression score of drug addicts at
Wisma Sirih of the Regional Mental Hospital Sungai Bangkong and the community-based
rehabilitation of Bumi Khatulistiwa West Kalimantan. Therefore, it is recommended that
music therapy should be as a complementary therapy in reducing depression.
Keywords: Depression, Drug Addict, Classical Music Instrument
Reference : ( 2004-2016 )
PENDAHULUAN
Di Indonesia angka prevalensi
Menurut Undang-Undang No.
penyalahgunaan narkoba pada tahun
35 Tahun 2009 narkotika adalah suatu
2015 berada dikisaran 2,20% atau
zat atau obat yang berasal dari
sekitar 4.098.029 orang dari total
tanaman maupun bukan tanaman, baik
populasi penduduk Indonesia berusia
sintetis maupun semisintetis, yang
10-59 tahun (BNN, 2015). Data yang
dapat menyebabkan penurunan atau
diperoleh
perubahan
seseorang,
Nasional (BNN) Kota Pontianak pada
mengurangi sampai menghilangkan
tahun 2016 terdapat 226 orang pelapor
rasa nyeri, hilangnya rasa, dan dapat
untuk kasus penggunaan narkoba.
menimbulkan ketergantungan, yang
Sebanyak 88,5% dari pelapor tersebut
dibedakan
berdasarkan
berjenis kelamin laki-laki dan 11,5%
golongan
obat.
kesadaran
jenis
dan
Penyalahgunaan
dari
Badan
Narkotika
adalah berjenis kelamin perempuan.
narkoba adalah pemakaian obat secara
Pemakaian narkoba yang secara
terus-menerus atau sesekali secara
terus-menerus dapat berdampak bagi
berlebihan tanpa indikasi medis dan
kesehatan
fisik
tidak
Kondisi
tersebut
dalam
pengawasan
dokter.
(BNN, 2011).
maupun
mental.
menimbulkan
berbagai masalah, yaitu terganggunya
Diperkirakan bahwa 1 dari 20
fungsiologis otak, keracunan obat,
orang dewasa, atau seperempat miliar
overdosis, gejala putus zat, gangguan
orang antara usia 15 dan 64 tahun,
kesehatan, gangguan prilaku, mental
menggunakan setidaknya satu obat
dan sosial, menurunya produktivitas
pada tahun 2014. Menurut (UNODC)
kerja,
pada tahun 2010 didapatkan pengguna
memprihatinkan dari adanya kasus
narkoba didunia berjumlah
pecandu narkoba yang melakukan
sekitar
226 juta jiwa, sedangkan pada tahun
2014
ada
yang
lebih
tindakan kekerasan (Martono, 2008).
peningkatan
dengan
Pecandu narkoba yang telah
juta
dengan
mengalami ketergantungan, akan sulit
persentase sebesar 5.2 % naik 0.2%.
untuk lepas dari narkoba dan akan
(UNODC, 2016).
memakai
jumlah
terjadi
bahkan
247
jiwa
narkoba
terus-menerus.
Apabila pecandu narkoba mengurangi
ataupun berhenti memakai narkoba
postsinaps sehingga neuron postsinaps
maka akan timbul reaksi putus zat
kurang merespon sinyal kimia dengan
dengan
seperti
impuls elektrik atau aksi potensial
perasaan gelisah, khawatir, takut, batin
yang dapat menyebabkan seseorang
tertekan, putus asa, depresi, mual
tidak mampu untuk merasa senang
muntah, hilang nafsu makan, sulit
(Nasir & Muhith, 2011). Sedangkan
tidur, sakit kepala, nyeri tulang dan
kekurangan serotonin dalam jumlah
sendi, jantung berdebar, dan perasaan
yang cukup banyak mempengaruhi
sakit yang luar biasa (Partodiharjo,
perilaku seseorang menjadi pendiam,
2010).
gampang curiga, mudah putus asa,
kumpulan
gejala
Depresi merupakan gangguan
kesepian,
depresi,
dan
kemudian
jiwa pada alam perasaan seseorang
bunuh diri (Pasiak, 2007). Tingkat
yang ditandai dengan perasaan sedih
serotonin dan dopamin yang rendah
yang berlebihan, tidak bersemangat,
dihubungkan dengan depresi dan
murung, perasaan tidak berharga,
gangguan mental lainya.
putus harapan, tidak berminat pada
kehidupan
sehari-hari
dan
ada
Secara umum depresi tidak
dapat
sembuh
secara
spontan.
keinginan untuk bunuh diri (Yosep &
Sehingga tidak dapat dianggap sebagai
Sutini, 2014). Angka kejadian depresi
masalah yang sederhana. Kondisi
pada pecandu narkoba sekitar 50-60%
tersebut dapat menimbulkan berbagai
dan kejadian depresi ringan sekitar
dampak buruk antara lain perubahan
10% (Ilgen, 2008 ; Association AP,
mood, dan menurunya minat pada
2013 dalam Massah, 2015).
semua
Pada kasus pengguna narkoba,
aktivitas
nantinya
akan
sehari-hari
yang
berujung
pada
penggunaan obat secara terus-menerus
penurunan
dan dalam dosis yang tinggi dapat
pecandu narkoba. Resiko bunuh diri
menyebabkan reseptor pada dopamin
adalah dampak terburuk dari depresi
diblok dan dapat merusak produksi
pada pecandu narkoba (Thompson Jr,
serotonin dalam tubuh.
2011).
jumlah
reseptor
Penurunan
dopamin
dapat
mengubah permeabilitas membran sel
kualitas
Penatalaksanaan
hidup
dalam
pada
hal
menurunkan tingkat depresi dapat
dilakukan dengan dua tindakan yaitu
mempengaruhi hypothalamus lalu ke
farmakologi dan non farmakologi.
hipofisis
Penatalaksanaan farmakologi yaitu
masuk ke kelenjar hipofisis mampu
penggunaan
mempengaruhi
Pengobatan
obat
anti
depresan.
nonfarmakologi
diotak. Musik yang telah
emosional
melalui
untuk
feedback negative ke kelenjar adrenal
depresi adalah psikoterapi suportif,
untuk menekan pengeluaran hormon
terapi
stres (Nicholas dalam Zahra, 2016).
kognitif-perilaku,
terapi
keluarga dan terapi relaksasi, terapi
Terapi musik merupakan suatu
interpersonal, serta konseling dan
proses yang memadukan antara aspek
dukungan
penyembuhan
Kondisi
social
(Lubis,
2009).
musik
itu
sendiri
rileks dapat menurunkan
dengan kondisi fisik /tubuh, emosi,
perasaan depresi sehingga banyak
mental, spiritual, kognitif dan situasi
model terapi depresi yang dilakukan
kebutuhan sosial seseorang. Terapi
dengan mempengaruhi perasaan klien
musik merupakan terapi atau metode
sehingga
perasaan
penyembuhan dengan musik melalui
senang dan memuaskan. Salah satu
energi yang dihasilkan dari musik itu
upaya yang dilakukan ialah dengan
sendiri (Natalina, 2013).
mendatangkan
terapi musik (Suardiman S, 2011).
Menurut
(2008
dapat
musik
menyembuhkan, salah satu alasanya
sebagai bahasa universal yang dapat
karena musik dapat menghasilkan
menjadi salah satu terapi relaksasi.
rangsangan ritmis yang kemudian
Unsur-unsur musik yakni irama, nada
ditangkap melalui organ pendengaran
dan intensitasnya masuk ke telinga
dan diolah didalam sistem saraf tubuh
luar (kanalis auditorius) yang di
dan kelenjar otak yang selanjutnya
salurkan/diteruskan ke tulang-tulang
mereorganisasi
pendengaran. Musik yang masuk
kedalam ritme internal pendengaran.
dapat mengaktifkan memori yang
Ritme internal ini mempengaruhi
tersimpan
dan
metabolisme tubuh manusia sehingga
mempengaruhi sistem saraf otonom
prosesnya berlangsung dengan lebih
melalui neurotransmitter yang akan
baik. Dengan metabolisme tubuh yang
dalam
Harmayetty
Musik bersifat teraupetik artinya
Kirnantoro,
didalam
2013)
limbik
dijadikan
sebagai
interpretasi
metode
bunyi
lebih
baik,
tubuh
akan
mampu
Berdasarkan studi pendahuluan
membangun sistem kekebalan tubuh
yang telah dilakukan di Wisma Sirih
yang lebih baik, tubuh akan mampu
dan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat,
membangun sistem kekebalan yang
didapatkan
lebih baik menjadi lebih tangguh
menjalani rehabilitasi berjumlah 25
terhadap
orang
kemungkinan
serangan
penyakit (Setiadarma, 2009).
Berdasarkan
jumlah
berjenis
pasien
kelamin
yang
laki-laki.
Penulis melakukan skrining dengan
dari
memberikan kuisioner BDI kepada
Albornos (2011), bahwa ada pengaruh
responden dan didapatkan hasil 10
terapi
secara
orang mengalami depresi ringan, 5
berkelompok dengan 12 grub terhadap
orang mengalami depresi sedang dan 2
penurunan
pecandu
orang mengalami depresi berat, dan 8
narkoba yang diberikan 2 jam setiap
orang tidak mengalami depresi. Belum
minggunya dalam tiga bulan. Tidak
ada
ada
diberikan selama ini untuk menangani
musik
penelitian
improvisasi
depresi
perubahan
pada
signifikan
pada
kelompok kontrol.
Berdasarkan
terapi
komplementer
yang
masalah depresi pada pecandu narkoba
penelitian
dari
Mufidah, (2016) menyatakan setelah
diberikan terapi musik klasik selama 2
rehabilitasi
khususnya
terapi
komplementer musik.
Hal
ini
menjadikan
alasan
minggu dengan 9 kali pemberian,
penulis ingin melakukan penelitian
didapatkan hasil yang signifikan yakni
kepada pecandu narkoba rehabilitasi
ada pengaruh terapi musik klasik
mengenai penurunan skor depresi
mozart terhadap depresi mahasiswa
dengan menggunakan metode terapi
tugas akhir fisioterapi Universitas
komplementer musik di Wisma Sirih
Muhammadiyah
dan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat.
diukur
dengan
Surakarta
yang
menggunakan
kuisioner Beck Depression Inventory.
METODE
Penelitian ini termasuk kedalam
Kriteria inklusi dalam penelitian
jenis penelitian kuantitatif dengan
ini yaitu: pecandu yang menjalani
pendekatan pre eksperiment
rehabilitasi,
dalam
pecandu
yang
telah
kategori satu kelompok (one group
melewati atau lepas masa detox,
pretest- posttest design).
pecandu
Penelitian dilakukan selama 5
yang
gangguan
tidak
mengalami
pendengaran
hari berturut-turut dan kemudian skor
maupun
depresi diukur dengan menggunakan
berkomunikasi
instrumen Beck Depression Inventory
Sedangkan kriteria eksklusi dalam
(BDI) sebelum diberikan terapi dan
penelitian ini yaitu: responden yang
kemudian
menerima antidepresan, responden
diukur
kembali
skor
sensorik,
konduktif
mampu
dengan
baik.
depresinya setelah dilakukan terapi
yang
musik
rehabilitasi saat pada saat pemberian
dengan
menggunakan
instrumen yang sama pada akhir
pertemuan.
telah
dan
menyelesaikan
masa
terapi selama 5 hari.
Veriabel
independen
dalam
Populasi pada penelitian ini
penelitian ini adalah terapi musik
seluruh pecandu yang berjumlah 25
sedangkan veriabel dependen dalam
orang di Rehabilitasi Wisma Sirih dan
penelitian ini adalah penurunan skor
Di Rehabilitasi Berbasis Masyarakat.
depresi yang diukur menggunakan
Sampel penelitian didapatkan dengan
Beck Depression Inventory ((BDI).
menggunakan total sampling. Dengan
Tempat
demikian, peneliti mengambil sampel
Rehabilitasi Wisma Sirih Rumah Sakit
dari seluruh pecandu yang mengalami
Jiwa Daerah Sungai Bangkong dan
depresi yang sesuai dengan kriteria
Rehabilitasi
inklusi dan eksklusi yang berjumlah
Bumi Khatulistiwa Kalimantan barat.
17 orang.
Penelitian ini dilakukan dari tanggal
penelitian
dilakukan
Berbasis
12 sampai 16 Juni 2017.
di
Masyarakat
HASIL
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Tingkat
Pendidikan
Karakteristik
Responden
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Frekuensi
(f)
17
0
Persen
(%)
100 %
0%
Usia
12-25 (Remaja)
26-45 (Dewasa)
46-65 (Lansia)
14
3
0
82,4 %
17,6 %
0%
Tingkat
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PERGURUAN
TINGGI
1
5
10
1
5,9 %
29,4 %
58,8 %
5,9 %
17
100 %
Total
Berdasarkan
tabel
4.1
SD, 5 responden (29,4%) tingkat
karakteristik responden berdasarkan
pendidikan
jenis kelamin terdiri laki-laki dan
(58,8%) tingkat pendidikan SMA, 1
perempuan. Hasil pada tabel tersebut
responden (5,9%) tingkat pendidikan
didapatkan bahwa seluruh responden
Perguruan Tinggi.
adalah laki-laki dengan persentase
(100%). Hasil penelitian karakteristik
responden berdasarkan kategori usia
terdapat 14 responden (82,4%) remaja
(12-25), dan 3 responden (17,6%)
dewasa
(26-45)
dan
tidak
ada
responden yang berada dikategori
lansia
(46-65)
yang
mengalami
depresi selama penelitian. Sedangkan
karakteristik responden berdasarkan
pada tingkat pendidikan terdiri 1
responden (5,9%) tingkat pendidikan
SMP,
10
responden
Tabel..2 Karakteristik Responden Berdasarkan Skor Beck Depression Inventory
(BDI) Tingkat Depresi pada Pretest dan Posttest
Pretest
Postest
Tingkat Depresi
Persen
(%)
0%
Frekuensi
(f)
11
Persen (%)
Tidak Depresi
Frekuensi
(f)
0
Depresi Ringan
10
58,8 %
2
11,8 %
Depresi Sedang
5
29,4 %
2
11,8 %
Depresi Berat
2
11,8 %
2
11,8 %
Total
17
100%
17
100%
Berdasarkan
tabel
4.2
didapatkan kondisi depresi responden
sebelum dan sesudah dilakukannya
terapi musik pada pecandu narkoba di
Wisma Sirih Sungai Bangkong dan
Rehabilitasi
menggunakan
Berbasis
Masyarakat
Beck
Depression
Inventory (BDI) didapatkan hasil skor
yang variasi. Tingkat depresi pada
pretest yaitu depresi ringan sebanyak
10 responden (58,8 %), sedangkan
tingkat depresi sedang sebanyak 5
responden (29,4%) dan tingkat depresi
depresi berat sebanyak 2 responden
(11,8 %). Tingkat depresi pada
posttest paling tinggi adalah tidak
depresi sebanyak 11 responden (64,7
%), sedangkan tingkat depresi paling
rendah adalah depresi ringan sebanyak
2 orang responden (11,8 %), depresi
sedang sebanyak 2 responden (11,8
%),
depresi
berat
responden (11,8 %).
64,7 %
sebanyak
2
Tabel 3 Hasil Uji Wilcoxon skor depresi sebelum dan sesudah terapi musik
Variabel
Skor depresi
sebelum
Skor depresi
sesudah
F
Mean
Median
SD
17
22,93
17,00
±6,39
17
16,05
7,00
±9,94
Min-max
P Value
14,00 –
34,00
1,00 –
34,00
0,001
Berdasarkan tabel di atas dari 17
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan ada
responden, dikatakan ada pengaruh
pengaruh
terapi
musik
terhadap
terapi musik jika p < 0,05 dan
penurunan
skor
depresi
pecandu
didapatkan hasil nilai mean sebelum
narkoba di Wisma Sirih Sungai
dilakukan terapi musik di Wisma Sirih
Bangkong dan Rehabilitasi Berbasis
Sungai Bangkong dan Rehabilitasi
Masyarakat.
Berbasis Masyarakat yaitu 22,93 dan
nilai mean setelah dilakukan terapi
musik
di
Sungai
Faktor penyebab turunya skor
Bangkong dan Rehabilitasi Berbasis
depresi karena efek musik itu sendiri,
Masyarakat yaitu 16,05, yang berarti
dimana musik bersifat teraupetik
terjadi penurunan nilai mean setelah
sehingga dapat memberikan efek
diberikan terapi musik. Median skor
relaksasi atau rasa nyaman bagi
depresi sebelum dilakukan terapi
pendengarnya,
musik
Sungai
fungsi fisiologis, mental, spiritual,
Bangkong dan Rehabilitasi Berbasis
maupun fungsi kognitif, musik juga
Masyarakat
dengan
bersifat universal. Perlu diingat bahwa
standar deviasi 6,39 dan memiliki nilai
terapi musik ini merupakan terapi
min-max 14,00 – 34,00. Dan median
pendukung dalam mengontrol depresi
skor depresi sesudah diberikan terapi
responden, sehingga bukan sebagai
musik yaitu 7,00 dengan standar
terapi yang valid atau terapi yang
deviasi 9,94 dan memiliki nilai min-
utama dalam pengobatan depresi,
max 1,00 – 34,00 didapatkan nilai p
sehingga
0,001. Berdasarkan data diatas dapat
pada pengobatan medis.
di
Wisma
Wisma
yaitu
Sirih
PEMBAHASAN
Sirih
17,00
dapat
memperbaiki
mengesampingkan
aspek
Unsur-unsur musik yakni irama,
nada dan intensitasnya masuk
merupakan suatu komponen yang
dan
dinamis yang bisa mempengaruhi baik
fungsinya menontrol semua fungsi
psikologis maupun fisiologis bagi
hormonal dalam tubuhke telinga luar (
pendengaran seseorang. Hal tersebut
kanalis auditorius) yang di salurkan ke
juga didukung oleh Djohan (2006)
tulang-tulang
Musik
musik juga memiliki kekuatan dalam
dapat mengaktifkan memori yang
mempengaruhi denyut jantung dan
tersimpan di limbik, dimana limbik
tekanan darah sesuai dengan frekuensi
merupakan bagian dari pengaturan
normal,
fungsi
dan
Semakin lambat tempo musik, denyut
mempengaruhi sistem saraf otonom
jantung semakin lambat dan tekanan
melalui neurotransmitter yang akan
darah menurun. Akhirnya pendengar
mempengaruhi kerja hypothalamus,
pun terbawa dalam suasana rileks, baik
hypothalamus
pusat
itu pada pikiran maupun pada tubuh.
kontrol dalam mengendalikan fungsi
Sehingga rasa sakit yang dirasakan
seluruh
pasien dapat berkurang. Musik mampu
pendengaran.
emosi
seseorang
merupakan
aktivitas
tubuh,
lalu
ke
tempo,
dan
volumenya.
hipofisis, hipofisis adalah kelenjar
mengatur
yang dirangsang oleh hipotalamus dan
mempengaruhi stres pada seseorang,
fungsinya mengatur seluruh kerja
serta dapat meningkatkan daya ingat.
hormonal. Musik yang telah masuk ke
Musik dan kesehatan memiliki kaitan
dalam
dapat
yang erat, dan tidak diragukan lagi
mempengaruhi kelenjar adrenal untuk
bahwa dengan mendengarkan musik
menekan pengeluaran hormon stres,
kesukaan mampu membawa dalam
sehingga
mood yang baik dalam waktu singkat.
kelenjar
terjadi
seseorang
dan
hipofisis
penurunan
stres
tubuh
akan
Terapi
hormon-hormon
musik
adalah
yang
suatu
memproduksi serotonin yang akan
proses yang memadukan antara aspek
membuat seseorang merasa rileks,
penyembuhan musik dengan kondisi
nyaman dan tenang (Nicholas dalam
fisik /tubuh, emosi, mental, spiritual,
Zahra, 2016).
kognitif dan situasi kebutuhan sosial
Hal ini sejalan dengan Wilgram
dalam
Novita
(2012)
musik
seseorang.
Terapi
musik
adalah
metode penyembuhan dengan musik
melalui energi yang dihasilkan dari
harinya. Tidak ada perubahan pada 30
musik itu sendiri (Natalina, 2013).
responden kelompok kontrol.
Musik dapat mendorong ke suasana
Studi penelitian pada terapi
hati yang positif, semangat untuk
musik, boxter menunjukan bahwa
dapat beraktifitas. Musik sangat cocok
musik dapat membantu pasien dalam
diberikan untuk klien yang mengalami
mengembalikan
gangguan
gangguan
kognitif (Mapper et all 1930 dalam
kardiovaskuler dan gangguan mood
Yadollah 2014). Dalam penelitian
seperti depresi (Trappe, 2012).
yang dilakukan oleh (Prashianusorn
konsentrasi,
fungsi
fisik
dan
Hasil penelitian dikatakan ada
dan pavaganun 2010 dalam Yadollah
pengaruh terapi jika p < 0,05 dan
2014), hasilnya menunjukan bahwa
didapatkan hasil uji wilcoxon nilai p
terapi musik efektif dalam mencegah
value 0,001. Berdasarkan data diatas
stress pada seseorang dan tanda-tanda
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
penyimpanganya. Serta terapi musik
dan
merupakan
ada
pengaruh
terapi
musik
sebuah
efektif
narkoba rehabilitasi di Wisma Sirih
penyakit.
Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai
merupakan
Bangkong dan Rehabilitasi Berbasis
emosional,
masyarakat
stimulasi pada sistem emosi manusia.
Khatulistiwa
Kalimantan Barat.
penyembuhan
yang
terhadap skor depresi pada pecandu
Bumi
bagi
metode
Sementara
itu
sebuah
hal
ini
gejala
musik
kebutuhan
menyebabkan
Musik bersifat teraupetik artinya
Hal ini sejalan dengan penelitian
dapat menyembuhkan, salah satu
Yadollah (2014), menyatakan bahwa
alasanya karena musik menghasilkan
terdapat pengaruh terapi musik dalam
rangsangan ritmis yang kemudian
menurunkan
ditangkap melalui organ pendengaran
kecemasan
gejala
dan
stress
depresi,
pada
30
dan diolah didalam sistem saraf tubuh
responden kelompok intervensi yang
dan kelenjar otak yang selanjutnya
diambil dari 60 pecandu narkoba.
mereorganisasi
Penelitian ini dilakukan selama 8
kedalam
bulan dengan 5 jam pemberian setiap
pendengaranya. Ritme internal ini
dapat
interpretasi
sebuah
ritme
mempengaruhi
bunyi
internal
metabolisme
tubuh manusia sehingga prosesnya
menstimulasi medulla adrenal untuk
berlangsung
melepaskan
dengan
lebih
baik.
hormon
epinefrin
Dengan metabolisme lebih baik, tubuh
(adrenalin) dan norepinefrin ke dalam
akan mampu membangun
sistem
pembuluh darah, sehingga berdampak
kekebalan tubuh yang lebih baik,
meningkatkan denyut jantung dan
tubuh
membangun
tekanan darah, dan norepinefrin secara
sistem kekebalan yang lebih baik
tidak langsung melalui aksinya pada
menjadi
terhadap
kelenjar hipofisis melepaskan gula
penyakit
dari hati. Adrenalin
Corticotropin
(Setiadarma, 2009). Sebagian besar
Hormon
menstimulasi
perubahan fisiologi tersebut terjadi
lapisan luar kelenjar adrenal (korteks
akibat
sistem
adrenal) yang menyebabkan pelepasan
neuroendokrin yang dikendalikan oleh
hormon (salah satu yang utama adalah
hipotalamus yaitu sistem simpatis dan
kortisol)
yang
meregulasi
sistem kortek adrenal (Prabowo &
glukosa
dan
mineral
Regina, 2007).
(Primadita, 2011).
akan
mampu
lebih
tangguh
kemungkinan
serangan
aktivitas
dua
Hipotalamus juga dinamakan
pusat
stres
otak
karena
fungsi
(ACTH)
Salah
satu
kadar
tertentu
manfaat
musik
sebagai terapi adalah self-mastery
gandanya dalam keadaan darurat.
yaitu
Fungsi
mengaktifkan
mengendalikan diri seseorang. Musik
cabang simpatis dan sistem otonom.
mengandung vibrasi energi, vibrasi ini
Hipotalamus menghantarkan impuls
juga mengaktifkan sel-sel didalam diri
saraf ke nukleus-nukleus
seseorang, sehingga dengan aktifnya
otak
pertamanya
yang
dibatang
mengendalikan
fungsi
sel-sel
kemampuan
tersebut
untuk
sistem
dapat
kekebalan
sistem saraf otonom. Cabang simpatis
seseorang lebih berpeluang untuk aktif
saraf otonom bereaksi langsung pada
dan meningkatkan fungsinya. Selain
otot polos dan organ internal yang
itu,
menghasilkan
serotonin dan pertumbuhan hormon
beberapa
perubahan
musik
tubuh seperti peningkatan denyut
yang
jantung dan peningkatan tekanan
menurunkan
darah.
(Setiadarma, 2009).
Sistem
simpatis
juga
sama
dapat
meningkatkan
baiknya
dengan
hormon
ACTH
Perawatan terpadu intervensi
Depresi
Sikap dan
keyakinan
• Faktor resiko dari
penyakit
kardiovaskular
• Fungsi kognitif
• Dukungan sosial
• Efek samping obat
• Pengalaman masa
lalu
Hasil
depresi
Kepatuhan terhadap
pengobatan depresi
Keluarga,
teman, dan
stigma
masyarakat
Risiko penyakit
kardiovaskular
Etnis, Usia, Jenis kelamin, pendidikan
Skema 1 Kerangka Teori Terapi Musik Terhadap Depresi
Sumber : Cooper 2003 dalam Bogner & Vries, 2008
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Pada penelitian ini didapatkan
adanya
terhadap
pengaruh
skor
terapi
depresi
musik
memiliki manfaat untuk pecandu
narkoba rehabilitasi salah satunya
dalam
membantu
menurunkan
pecandu
depresi yang dialami. Hal ini karena
narkoba rehabilitasi di Wisma Sirih
terapi musik adalah suatu proses yang
dan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat
memadukan
bumi khatulistiwa. Hasil penelitian ini
penyembuhan musik dengan kondisi
menunjukan bahwa terapi musik
fisik /tubuh, emosi, mental, spiritual,
baik
antara
aspek
kognitif dan situasi kebutuhan sosial
yaitu 17,00 (depresi ringan) dan
seseorang.
juga
setelah intervensi posttest yaitu 7,00
merupakan terapi tanpa efek samping
(minimal/tidak depresi. Sedangkan
sehingga
untuk
pada pretest 10 orang pecandu
diaplikasikan bagi siapapun. Perawat
narkoba mengalami depresi ringan
dan konselor dipanti rehabilitasi dapat
(58,8%), 5 orang mengalami depresi
menjadikan terapi musik sebagai
sedang
kegiatan
dipanti
mengalami depresi berat (11,8%).
terapi
Dan setelah diberikan intervensi
membantu
posttest, 11 pecandu narkoba tidak
Terapi
sangat
waktu
musik
aman
luang
rehabilitasi
sebagai
komplementer
untuk
(29,4%)
dan
orang
menurunkan depresi. Hasil penelitian
mengalami
ini juga dapat dijadikan sebagai
pecandu narkoba mengalami depresi
inspirasi bagi penelitian lain agar
ringan (11,8%), 2 pecandu narkoba
dapat
mengalami depresi sedang (11,8%),
mengembangkan
terhadap
tingkat
penelitian
depresi
pada
depresi
2
(64,7%),
dan 2 pecandu narkoba mengalami
pecandu narkoba rehabilitasi dan
depresi
terapi-terapi yang sesuai dengan
mengalami penurunan depresi.
bidang keperawatan khususnya pada
berat
(11,8%)
tidak
Berdasarkan hasil uji analisis
terapi komlementer.
dengan
KESIMPULAN
menunjukkan
Berdasarkan studi pada 17
2
menggunakan
bahwa
Wilxocon
terdapat
pengaruh terapi musik terhadap skor
pecandu narkoba didapatkan median
depresi
skor depresi melalui BDI
rehabilitasi di Wisma Sirih Rumah
pretest
pada
pecandu
narkoba
Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong
responden yang baru terdiagnosa
dan Rehabilitasi Berbasis masyarakat
narkoba atau yang sudah berulang
Bumi Khatulistiwa Kalimantan Barat
masuk tempat rehabilitasi. Peneliti
yang dibuktikan dengan nilai p value
menganjurkan untuk dilakukan juga
0,001.
pada responden perempuan sehingga
SARAN
dapat dibedakan antara responden
Bagi peneliti diharapkan dapat
laki-laki dan responden perempuan
memanfaatkan hasil penelitian yang
mengenai pengaruh terapi musik pada
telah dilakukan dengan menerapkan
pecandu narkoba.
dalam bidang keperawatan terutama
dalam hal terapi komplementer yang
tepat untuk mengatasi depresi pada
pecandu narkoba rehabilitasi. Untuk
peneliti
selanjutnya
melakukan
menggunakan
agar
penelitian
kelompok
dapat
dengan
kontrol
sebagai pembanding, dapat mengatasi
keterbatasan
sebelumnya
lama
penelitian
dan
penggunaan
ini
mengidentifikasi
narkoba
oleh
responden sehingga dapat dilihat
perbedaan apakah pengaruh terapi
musik lebih efektif diberikan pada
DAFTAR PUSTAKA
Albornoz, Y. (2011). The Effects of
Improvisational
Music
Anxiety,
Depression
and
Stress in Narcotics Addicts.
Therapy on Depression in
International
Adolescents and Adult with
Journal of Applied and Basic
Substance
A
Sciences. Vol.8(2): 201-205.
Randomized Controleed Trial.
http://www.irjabs.com/files_si
Nordic
te/paperlist/r_2124_14042118
Abuse:
Journal
of
Music
Therapy. Vol.20(3): 208-224.
0644.pdf. Di akses pada 01
BNN. (2011). Media Informasi &
Komunikasi
Trubus
SINAR
BNN.
Swadaya. Jakarta:
BNN
Mei 2017.
Lubis,
N.L.
(2009).
Badan
Laporan Kinerja
Narkotika
Nasional
Tahun 2015. Jakarta.
(2016).
Narkoba
Data
Pengguna
Tahun
2016
.
Pontianak.
Tinjauan Psikologis. Jakarta :
(2008).
Martono, L. (2008). Belajar Hidup
Bertanggung
Jawab,
Menangkal
Narkoba
Kekerasan.
Jakarta:
dan
Balai
Pustaka.
Martono, L., & Joewana, S. (2008).
Bogner, H.R & Vries H.F. de.
Integration
of
Peran
Orang
Treatment:
Penyalahgunaan
Pilot,
Randomized Controlled Trial.
Annals Of Family Medicine.
Vol 6(4): 295-301.
Djohan. (2006). Terapi Musik, Teori
Aplikasi.
Yogyakarta:
Galang Press.
Khorramabadi, Y. (2014). Impact of
Music Therapy on Reducing
dalam
dan
Menanggulangi
A
Tua
Mencegah
Depression and Hyper- tension
&
Depresi
Kencana
BNN. (2015).
BNN.
Research
Narkoba.
Jakarta: Balai Pustaka.
Massah, O. (2015). Group Reality
Therapy
in
Rehabilitation
Addicts
Process
to
Reduce Depression, Anxiety
and
Stress.
Rehabilitation
Vol.13(1).
Iranian
Journal.
Nasir, A., & Muhith, A. (2011).
Dasar-dasar
Jiwa.
Keperawatan
Jakarta:
Salemba
Medika.
Natalina.
Setiadarma, M. (2009). Terapi Musik
Alternatif. Jakarta: Yayasan
Spritia.
Suardiman S. (2011). Psikologi Usia
(2013).
Terapi
(Bidang
Musik
Keperawatan).
Lanjut. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Thompson Jr, D. (2011). Depression
Novita, Dian. (2012). Pengaruh
and Subtance Abuse. Everyday
Terapi Musik Terhadap Nyeri
Post
Operasional
health.
Open
Trappe Hans-Joachim. (2012). Music
Internal
and medicine: The effects of
Fixation (ORIF) Di RSUD
music on the human being.
Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi
Department of Cardiology and
Lampung.
Angiology,
Reduction
Partodiharjo,
and
S.
(2010).
Narkoba
dan
Penyalahgunaanya.
Kenali
T.
University of Bochum,
Musuhi
United Nations Office on Drugs and
Jakarta:
Crime. (2016). Word Drugs
Esensi.
Pasiak,
Germany:
report. Vienna Austria: United
(2007).
Management
Brain
for
Nations.
Self
Zahra Mufidah Z. (2016). Pengaruh
Improvement. Bandung: Mizan
Terapi Musik Klasik Mozart
Pustaka.
Dan Terapi Musik Kesukaan
Prabowo, H & Regina, H.S. (2007).
Terhadap
Tingkat
Depresi
Tritment Meta Musik Untuk
Mahasiswa
Menurunkan
Stres.
Fisioterapi S1 Di Fakultas
(http;//repository.gunadarma.a
Ilmu Kesehatan Universitas
c.id)
Muhammadiyah
Primadita, A. (2011). Efektivitas
Universitas
Terhadap
Surakarta.
Skripsi
Universitas Diponegoro.
Akhir
Surakarta.
Naskah Publikasi. Surakarta:
Intervensi Terapi Musik Klasik
Stres.
Tugas
Muhammadiyah
Download